info bencana - bnpb.go.id bencana... · wilayah indonesia yang sebagi‐ an besar masih mengalami...

4
INFO BENCANA Dalam Edisi ini: Lebih dari 750 Bencana Terjadi dalam Empat Bulan P.1 Banjir di Luwu Utara P.1 Longsor Pertambangan Gunung Kuda P.2 Sejumlah Wilayah Diguncang Gempa Selama Dua Hari Berturutturut P.3 Bantuan Kemanusiaan untuk Republik Vanuatu P.3 Info Bencana: Kejadian Bencana Bulan April 2015 P.4 Informasi Kebencanaan Bulanan Teraktual Lebih dari 750 Bencana Terjadi dalam Empat Bulan Selama Januari sampai dengan April tahun 2015, terjadi 759 kali bencana. Wilayah Indonesia yang sebagian besar masih mengalami musim penghujan menyebabkan terjadinya bencana puƟng beliung, banjir dan tanah longsor dan puƟng beliung. P.1 Jumlah kejadian bencana di bulan April 2015 mencapai 155 kejadian. Bencana puƟng beliung mendominasi dengan 60 kali kejadian atau sebanyak 39 persen. Meskipun demikian dari keseluruhan bencana yang terjadi selama bulan ini, korban meninggal dunia terbanyak dari bencana tanah longsor, sebanyak 16 orang. Jumlah total korban di bulan ini sebanyak 23 orang meninggal dan hilang, 21 orang lukaluka serta 71 ribu lebih menderita dam mengungsi. Dilihat dari segi kerusakan, 482 unit rumah rusak berat, 149 unit rusak sedang dan 810 unit rusak ringan. Banjir di Luwu Utara Sejumlah wilayah di Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, terendam banjir pada pertengahan bulan April 2015. Hujan yang turun selama sepekan menyebabkan sejumlah tanggul jebol sehingga Sungai Rongkok meluap dan menggenangi permukiman warga, daerah pertanian, serta perkebunan. Wilayah yang terdampak banjir melipuƟ empat desa yang dilalui Sungai Rongkok di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Malangke Barat dan Baebunta. Keempat desa tersebut adalah Desa Beringin Jaya, Lembang Lembang, Limbong Wara, dan Wara. Tidak kurang dari 4.000 rumah warga di keempat desa tersebut terendam banjir. Korban terdampak bencana ini Tabel 1. Jumlah Kejadian Bencana, Korban, dan Dampaknya Bulan April 2015*) STATISTIK BENCANA INDONESIA 2015 JANUARIAPRIL Jumlah Kejadian (kejadian) 759 Korban Meninggal & Hilang (jiwa) 96 Korban Menderita & Mengungsi (jiwa) 544.581 Kerusakan Permukiman (unit) 7.672 *) Data per tanggal 30 April 2015 April 2015 Jenis Bencana Jumlah Kejadian Korban (jiwa) Kerusakan (unit) Meninggal & Hilang Lukaluka Menderita & Mengungsi Rumah Rusak Berat Rumah Rusak Sedang Rumah Rusak Ringan Rumah Terendam Fasilitas Pendidikan Fasilitas Peribadatan Fasilitas Kesehatan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) PuƟng Beliung 60 2 9 301 304 91 662 6 2 1 Banjir 53 5 3 47,402 82 25 77 8,067 1 1 1 Tanah Longsor 35 16 9 364 57 12 25 1 Banjir Dan Tanah Longsor 5 23,069 39 21 46 50 3 4 Gelombang Pasang/ Abrasi 1 20 Kekeringan 1 835 Total 155 23 21 71,971 482 149 810 8,137 11 7 2

Upload: ngonhi

Post on 06-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: INFO BENCANA - bnpb.go.id BENCANA... · Wilayah Indonesia yang sebagi‐ an besar masih mengalami musim penghujan me ... but dengan alasan penerapan pola berundak sulit di ... mun

INFO BENCANA 

Dalam Edisi ini: 

Lebih dari 750 Bencana Terjadi dalam Empat Bulan  P.1 

Banjir di Luwu Utara   P.1 

Longsor Pertambangan Gunung Kuda   P.2 

Sejumlah Wilayah Diguncang Gempa Selama Dua       Hari Berturut‐turut  P.3 

Bantuan Kemanusiaan untuk Republik Vanuatu  P.3 

Info Bencana: Kejadian Bencana Bulan April 2015  P.4 

Informasi Kebencanaan Bulanan Teraktual 

Lebih dari 750 Bencana Terjadi dalam Empat Bulan 

Selama  Januari  sampai dengan April  tahun 2015,  ter‐jadi 759 kali bencana. Wilayah  Indonesia yang sebagi‐an  besar  masih  mengalami  musim  penghujan  me‐nyebabkan  terjadinya  bencana  pu ng  beliung,  banjir dan tanah longsor dan pu ng beliung.  

P.1 

 Jumlah  kejadian  bencana  di  bulan  April  2015 mencapai 155  kejadian.  Bencana  pu ng  beliung  mendominasi dengan  60  kali  kejadian  atau  sebanyak  39  persen. Mes‐kipun  demikian  dari  keseluruhan  bencana  yang  terjadi selama bulan  ini, korban meninggal dunia  terbanyak dari bencana  tanah  longsor,  sebanyak 16 orang.  Jumlah  total korban  di  bulan  ini  sebanyak  23  orang  meninggal  dan hilang,  21  orang  luka‐luka  serta  71  ribu  lebih menderita dam mengungsi. Dilihat dari  segi kerusakan, 482 unit  ru‐mah rusak berat, 149 unit rusak sedang dan 810 unit rusak ringan.  Banjir di Luwu Utara 

Sejumlah wilayah di Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sula‐

wesi  Selatan,  terendam  banjir  pada  pertengahan  bulan 

April 2015. Hujan yang turun selama sepekan menyebab‐

kan  sejumlah  tanggul  jebol  sehingga  Sungai  Rongkok 

meluap  dan  menggenangi  permukiman  warga,  daerah 

pertanian,  serta  perkebunan.  Wilayah  yang  terdampak 

banjir melipu  empat desa yang dilalui Sungai Rongkok di 

dua  kecamatan,  yaitu  Kecamatan  Malangke  Barat  dan 

Baebunta.  Keempat  desa  tersebut  adalah  Desa  Beringin 

Jaya, Lembang Lembang, Limbong Wara, dan Wara. 

Tidak  kurang  dari  4.000  rumah  warga  di  keempat  desa 

tersebut terendam banjir. Korban terdampak bencana  ini 

Tabel 1. Jumlah Kejadian Bencana, Korban, dan Dampaknya Bulan April 2015*) 

STATISTIK BENCANA INDONESIA 2015 

JANUARI‐APRIL 

Jumlah Kejadian (kejadian)  759 

Korban Meninggal & Hilang (jiwa)  96  

Korban Menderita & Mengungsi (jiwa)  544.581  

Kerusakan Permukiman (unit)      7.672  

*) Data per tanggal 30 April 2015 

April 2015 

Jenis Bencana Jumlah Kejadian 

Korban (jiwa)  Kerusakan (unit) 

Meninggal & Hilang 

Luka‐luka 

Menderita & Mengungsi 

Rumah Rusak Berat 

Rumah Rusak Sedang 

Rumah Rusak Ringan 

Rumah Terendam 

Fasilitas Pendidikan 

Fasilitas Peribadatan 

Fasilitas Kesehatan 

(1)  (2)  (3)  (4)  (5)  (6)  (7)  (8)  (9)  (10)  (11)  (12) 

Pu ng Beliung  60   2   9   301   304   91   662   ‐  6   2   1  

Banjir  53   5   3  47,402   82   25   77   8,067   1   1   1  

Tanah Longsor  35   16   9   364   57   12   25   ‐  1   ‐     ‐    

Banjir Dan Tanah Longsor 

5   ‐     ‐     23,069   39   21   46   50   3   4    ‐    

Gelombang Pasang/Abrasi 

1   ‐       ‐     ‐     ‐   ‐  ‐  20   ‐     ‐     ‐    

Kekeringan  1   ‐     ‐     835    ‐   ‐   ‐  ‐  ‐     ‐     ‐    

Total  155   23   21   71,971   482   149   810   8,137   11   7   2  

Page 2: INFO BENCANA - bnpb.go.id BENCANA... · Wilayah Indonesia yang sebagi‐ an besar masih mengalami musim penghujan me ... but dengan alasan penerapan pola berundak sulit di ... mun

mencapai 6.367  jiwa. Sedikitnya 211  jiwa dari 46 Kepala 

Keluarga  (KK)  memilih  mengungsi  karena  permukiman 

mereka terendam banjir. Ke nggian air bervariasi antara 

50 cm hingga 2 meter. 

Banjir terparah terjadi di Desa Lembang Lembang dimana 

ke nggian  air  mencapai  atap  rumah  warga.  Sekolah‐

sekolah  terpaksa  diliburkan.  Pelaksanaan  ujian  nasional 

(UN) Sekolah Menengah Atas  juga sempat terganggu ka‐

rena  banyaknya  siswa  yang  terhalang  ke  sekolah  akibat 

banjir. Banjir juga menyebabkan 1.376 hektar area perke‐

bunan  kepala  sawit  dan  kakao  serta  716  hektar  sawah 

terendam banjir. 

BPBD  Kabupaten  Luwu  Utara  telah  melakukan  assess‐

ment  dan  perencanaan  relokasi  rumah  korban  banjir. 

Selain itu BPBD bersama instansi terkait juga telah mendi‐

rikan  tenda  pengungsian  dan membuat  sistem  saringan 

pasir lambat sebanyak 4 unit untuk menyediakan air ber‐

sih. 

 

Longsor Pertambangan Gunung Kuda 

Pada hari Minggu, 26 April 2015 terjadi bencana  longsor 

di  lokasi  pertambangan  Gunung  Kuda  di  Desa  Cipanas, 

Kecamatan  Dukupuntang,  Kabupaten  Cirebon,  Provinsi 

Jawa Barat. Gunung Kuda merupakan wilayah yang ber‐

material bebatuan dan pasir yang merupakan bahan baku 

semen hingga keramik dan hiasan batu alam. 

Bencana  longsor  ini  menelan  korban  jiwa  sebanyak  6 

orang yang ter mbun material  longsor. Diperkirakan bo‐

bot  bebatuan  yang  menimbun  korban  mencapai  2.000 

hingga  3.000  ton.  Selain  menimbun  6  orang,  material 

longsor  juga menimbun alat berat yang digunakan untuk 

ak vitas penambangan.  

Proses  pencarian  korban  melibatkan  m  dari  berbagai 

pihak, mulai  TNI, Polri, BPBD Kota Cirebon, BPBD Kabu‐

paten Kuningan, Basarnas Provinsi  Jawa Barat, Polisi Ke‐

hutanan  Polda  Jawa Barat,  serta warga  sekitar. Banyak‐

nya  bebatuan  menyulitkan  proses  evakuasi.  Tim  juga 

mengalami  keterbatasan  alat  berat  untuk  mencari 

korban. Menurut  anggota  m  pencarian  dari  Basarnas, 

proses evakuasi biasanya dilakukan dalam 7 hari. Namun 

karena adanya permintaan dari  keluarga  korban, proses 

pencarian  diperpanjang  hingga  jenazah  para  korban 

ditemukan. 

Diduga  longsor  terjadi  akibat  kesalahan  pola  penam‐

bangan. Kesalahan pola penambangan telah disampaikan 

P.2 

m  dari  Dinas  Pengelolaan  Sumber  Daya  Air  dan  Per‐

tambangan  (PSDAP)  Kabupaten  Cirebon  sekitar  dua 

minggu  sebelum  kejadian.  Harusnya  penambangan  di 

wilayah  ini menggunakan  sistem  terasering atau berun‐

dak. Penambangan dengan  teknik  ini  dilakukan dengan 

"mengupas"  gunung  dari  bagian  atas  kemudian  ke 

bawah  secara  bertahap.  Namun  pada  kenyataannya, 

pengelola pertambangan  dak melakukan  sistem  terse‐

but  dengan  alasan  penerapan  pola  berundak  sulit  di‐

terapkan.  Kondisi  batu  pada  gunung  sangat  keras,  na‐

mun di sisi  lain  labil. Kondisi  ini menyebabkan kesulitan 

penggunaan alat berat untuk  'mengupas' bagian bawah 

gunung dan membentuk pola berundak. 

Sebenarnya pihak pengelola telah diberi peringatan oleh 

Dinas PSDAP Kabupaten Cirebon, namun  dak digubris. 

Selain itu, longsor terjadi pada hari Minggu dimana seha‐

rusnya  ak vitas  penambangan  libur.  Polres  Cirebon 

menetapkan  dua  tersangka  dari  pengelola  per‐

tambangan karena mereka dianggap lalai. 

Atas  kejadian  ini  Bupa   Cirebon  memerintahkan  pe‐

nutupan  atas  segala  ak vitas  penambangan  di Gunung 

Kuda. Pemerintah Kabupaten Cirebon akan mengevalua‐

si operasional penambangan di Gunung Kuda. 

Pada  peris wa  longsor  di Gunung  Kuda  ini  seharusnya 

bencana  bisa  dicegah.  Masyarakat  sekitar  sebenarnya 

sudah tahu tentang bahaya yang mungkin terjadi di wila‐

yah ini. Pemerintah setempat harus mengontrol ak vitas 

penambangan  dengan  tegas.  Ak vitas  penambangan 

yang  ter b dan kondusif akan meminimalkan  risiko  ter‐

jadinya bencana serupa di kemudian hari.  

 

Gambar 1. Pencarian Korban Longsor Gunung Kuda            

(Sumber: Koran Sindo/Erika Lia)  

Page 3: INFO BENCANA - bnpb.go.id BENCANA... · Wilayah Indonesia yang sebagi‐ an besar masih mengalami musim penghujan me ... but dengan alasan penerapan pola berundak sulit di ... mun

Penyusun : 

Pusda nmas Badan Nasional Penanggulangan Bencana 

Jl. Pramuka Kav. 38 Kode Pos 13120 Lt. 11‐12 

www.bnpb.go.id  

pusda [email protected] 

P.3 

Sejumlah  Wilayah  Diguncang  Gempa  dalam  Dua  Hari 

Berturut‐turut 

Wilayah  Indonesia  memang  rawan  gempa.  BMKG 

melaporkan sejak Sabtu (25/4) hingga Minggu (26/4) ter‐

catat 4 kali gempa mengguncang wilayah Indonesia. Pada 

Sabtu pukul 07.49 WIB, gempa dengan kekuatan 5 SR ter‐

jadi  di  14  km  tenggara  Maluku  Barat  Daya.  Kemudian 

pukul 23.41 WIB gempa 5,7 SR mengguncang 88 km barat 

laut  Pulau  Morotai  Maluku  Utara.  Pada  Minggu  pukul 

17.37 WIB, gempa 5,2 SR kembali terjadi di 83 km tengga‐

ra Sumba Timur NTT. Lalu pada pukul 19.55 WIB gempa 

5,1  SR  terjadi  di  62  km  barat  daya  Pesisir  Selatan  Su‐

matera Barat. Pusat gempa semuanya ada di  laut. Posko 

BNPB  telah  mengkonfirmasi  BPBD  setempat  dan 

dilaporkan  gempa dirasakan  lemah  selama 3‐5 de k. Ti‐

dak ada korban jiwa maupun kerusakan bangunan akibat 

gempa tersebut. 

Berdasarkan peta bahaya  gempabumi  tahun  2010, wila‐

yah bahaya gempabumi kelas  sedang dan  nggi di  Indo‐

nesia memiliki  luasan hampir 50 persen dari seluruh  luas 

wilayah  Indonesia.  Sebanyak  148,4  juta  jiwa  atau  62,8 

persen penduduk Indonesia terpapar bahaya gempabumi. 

Jumlah ini terdiri dari 6,6 juta terpapar bahaya kelas  nggi 

dan  141,8  juta  jiwa  terpapar  kelas  bahaya  sedang.  Ber‐

dasarkan  hasil  perhitungan  Kajian  Risiko  Bencana  BNPB 

tahun  2011,  jumlah  penduduk  kelompok  rentan  yang 

terpapar  bahaya  gempabumi  kelas  nggi  sejumlah  1,1 

juta  jiwa  (2,82 persen dari  total  jumlah penduduk  terpa‐

par).  Dari  jumlah  tersebut  kelompok  balita  (0‐4)  tahun 

memiliki  proporsi  yang  paling  besar  yaitu  sejumlah  740 

ribu  jiwa,  kemudian  kelompok  lansia  sejumlah  398  ribu 

jiwa, dan kelompok disabilitas sejumlah 49 ribu jiwa. 

Di negara  lain, yaitu Nepal,  terjadi gempa pada 25 April 

2015.  Gempa  berkekuatan  7,8  SR menimbulkan  korban 

jiwa  hingga  ribuan  orang.  Kerusakan  yang  terjadi  me‐

lumpuhkan  semua  ak vitas warga.  Gempa  terjadi  pada 

daerah  yang  padat penduduk dengan  infrastruktur  yang 

dak  disiapkan  menghadapi  gempa  besar.  Guncangan 

gempa diperkuat adanya amplifikasi di beberapa  tempat 

di  sekitar  Kathmandu  yang  terbentuk dari  lapisan  tanah 

lunak  yang  dulunya  berupa  danau.  Guncangan  gempa 

diiku  longsoran dari tebing es dan batuan.  

Dengan  kondisi  tektonik  yang  komplek,  maka  potensi 

gempa besar seper  di Nepal dapat terjadi juga di Indone‐

sia. Dengan mengambil pembelajaran dari gempa Nepal, 

beberapa kota besar dengan penduduk padat di  Indone‐

sia  harus  dipersiapkan  infrastrukturnya  untuk 

menghadapi guncangan keras akibat gempa. 

 

Bantuan Kemanusiaan untuk Republik Vanuatu 

Republika  Vanuatu  adalah  negara  kepulauan  di  Sam‐

udera  pasifik  bagian  selatan.  Vanuatu  dilanda  badai 

topan Pam pada 14 Maret 2015 yang lalu. Angin topan 

yang kecepatannya diperkirakan mencapai 320 km/jam 

ini telah menyebabkan se daknya 24 orang meninggal 

dunia dan menghancurkan sekitar 70 persen kehidupan 

di Vanuatu. 

Indonesia mengirimkan bantuan kemanusiaan senilai 2 

juta  dollar  Amerika  yang  melipu   uang  sejumlah 

450.000  dollar  Amerika,  tenaga  personil  dan  barang 

yang  terdiri  dari  1.000  paket  lauk  pauk,  6.000  paket 

makanan  tambahan  gizi,    6.000  paket makanan  siap 

saji, 2.000 paket biskuit, 149 koli MP‐ASI, 333 koli paket 

makanan  tambahan  ibu  hamil,  500  paket  kidsware,  1 

paket  tenda  posko,  1  paket  tenda  pengungsi,  26  dus 

solar sel, 200 unit tenda keluarga, 2 unit alas tenda, 20 

unit velbed, 2 unit genset, 7.500 lembar selimut, 2.000 

lembar polybag, 1.800 sachet penjernih air cepat, 150 

tube repelant lalat, serta 25 pasang sarung tangan. Ba‐

rang‐barang  tersebut  diangkut  dengan  dua  pesawat 

yakni  Cardig  Boeing  737  dengan muatan  14  ton  dan 

Garuda  Indonesia Airbus  330  dengan muatan  35  ton. 

Penyaluran bantuan dilakukan pada awal April 2015. 

 

 

 

 

 

Gambar 2. Pemberian Bantuan Secara Simbolis                          

(Sumber: BNPB)  

Page 4: INFO BENCANA - bnpb.go.id BENCANA... · Wilayah Indonesia yang sebagi‐ an besar masih mengalami musim penghujan me ... but dengan alasan penerapan pola berundak sulit di ... mun

Selama Januari sampai dengan April tahun 2015, terjadi 759 kali bencana. Wilayah Indonesia yang sebagian besar masih mengalami musim penghujan menyebabkan terjadinya bencana banjir, tanah longsor dan puting beliung. Jumlah kejadian bencana di bulan April 2015 mencapai 155 kejadian. Bencana puting beliung mendominasi dengan 60 kali kejadian atau sebanyak 39%. Jumlah total korban sebanyak 23 orang meninggal & hilang, 21 orang luka-luka dan 71 ribu lebih menderita & mengungsi. Dilihat dari segi kerusakan, 482 unit rumah rusak berat, 149 unit rusak sedang dan 810 unit rusak ringan.

43

13

9

3

31

1

1

1

2

1

32

3

25 31

1

2

3

3

2

1

1

Rekapitulasi Kejadian Bencana Periode: 1 Januari - 30 April 2015

kejadian bencana759

Jumlah Kejadian Bencana

23 jiwa 65,9% diakibatkan oleh banjir

1.349 unit7.672

Rumah Rusak Sedang1.155 unit

Rumah Rusak Ringan5.168 unit

Rumah rusak

Rumah Rusak Berat

Persentase Kerusakan Rumah

544.581 jiwaMenderita dan Mengungsi

Persentase Korban yang Menderita dan MengungsiJumlah Korban Meninggal & Hilang

< 10

> 2111 - 20

Jumlah kejadian

Peta Kejadian Bencana Bulan April 2015

Data Kejadian Bencana Bulan April 2015

155 kejadian

96 jiwaMeninggal dan hilang

73,4%

diakibatkan oleh puting beliungPuting Beliung

Banjir

Tanah Longsor

16

5

2 Bencana lainnya

Banjirdan

Tanah Longsor

BanjirTanah

LongsorBanjir dan

Tanah LongsorBanjirPuting

Beliung

1.057

184106 94

Info Bencana: Kejadian Bencana (April 2015)

Tanggal Pembuatan: 05/05/2015 www.dibi.bnpb.go.id per tanggal 1 Mei 2015 www.bnpb.go.id infoBNPBSumber: Website: FB: Twitter: @BNPB_Indonesia

Perbandingan Jumlah Kejadian BencanaBulan Januari - AprilPeriode Tahun 2006 - 2015

Perbandingan Kejadian Bencana Banjir, Tanah Longsor,Puting Beliung dan Bencana LainnyaBulan Januari - April Tahun 2014 - 2015

Kekeringan

Gelombang Pasang/Abrasi

Banjir Dan Tanah Longsor

Tanah Longsor

Banjir

Puting Beliung 60

53

35

5

1

1

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Feb

Jan

285240

Mar 79

124

35

4538

96

74

22

5359

49

34 30

107

68

35 35

5950 55

61

76

92

21

60

22 24

6 8 6 61

70

20

40

60

80

100

120

140

Jan Feb Mar Apr Jan Feb Mar Apr2014 2015

Banjir Tanah Longsor Puting Beliung Bencana Lainnya

155

Apr