INFLASI, UPAH DAN PENGANGGURAN

Mata Kuliah : Pengantar Ekonomi Makro

Pengajar : Dany Juhandi, S.P, M.Sc

Semester : II

Pertemuan : XI

Pokok Bahasan : Inflasi, Upah dan Pengangguran

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PEMASARAN INTERNASIONAL

SUB PEMBAHASAN

1. KONSEP DASAR INFLASI DAN PENGANGGURAN

2. MASALAH INFLASI DALAM PEREKONOMIAN

3. JENIS INFLASI DAN SEBAB TERJADINYA

4. CARA MENGHITUNG INFLASI

KONSEP DASAR INFLASI DAN PENGANGGURAN

Beberapa unsur dalam pengertian inflasi:

1. Inflasi merupakan proses kecenderungan kenaikan harga-harga umum barang-barang dan jasa secara terus menerus.

2. Kenaikan harga-harga ini tidak berarti harus naik dengan persentase yang sama, yang penting terdapat kenaikan harga-harga umum barang secara terus menerus selama periode tertentu.

3. Jika kenaikan harga yang terjadi hanya sekali saja dan bersifat sementara atau temporer tetapi tidak berdampak meluas bukan merupakan inflasi.

JENIS INFLASI DAN SEBAB TERJADINYA

Berdasarkan tingkat

keparahan

Berdasarkan penyebab

Berdasarkan asalnya

Berdasarkan sifatnya

1. Berdasarkan Tingkat Keparahannya

Inflasi Ringan (< 10% per tahun)

Inflasi Sedang (10% - 30% per tahun)

Inflasi Berat (30% - 100% per tahun)

Hiperinflasi (>100% per tahun)

D1

C

B

A

S

0

2. Berdasarkan Penyebabnyaa. Daya Tarik Permintaan (Demand Pull Inflation) Inflasi yang

disebabkan karena adanya daya tarik dari permintaan masyarakat akan berbagai barang yang terlalu kuat.

P

P3

P2

P1

Q1 Q2 Q3Q

S’

D2

D3

S2

S1

D

D

C

B

A

S3

0

b. Daya Dorong Pernawaran (Cost Push Inflation) inflasi yang disebabkan karena adanya goncangan atau dorongan kenaikan biaya faktor-faktor produksi secara terus menerus dalam kurun waktu tertentu.

P

P3

P2

P1

Q1Q2Q3Q

I

D1

F

GH

E

S2

S1

D2

A

C

D

B

S3

0

c. Inflasi Campuran (Mixed Inflation) inflasi yang disebabkan karena kenaikan permintaan dan kenaikan penawaran. Inflasi ini terjadi ketika para pelaku permintaan dan penawaran tidak seimbang, yaitu jika permintaan barang bertambah banyak menyebabkan faktor-faktor produksi dan penyediaan barang menjadi berkurang, padahal subtitusi barang tersebut lemah, akibatnya harga faktor produksi naik yang selanjutnya harga barang juga ikut naik.

P

P3

P2

P1

Q1 Q3Q4Q

D3

P4

P5

P6

Keseimbangan awal terjadi di titik A, yaitu pada (P1Q1). Misal, jika permintaan naik hingga D2 sementara penawaran tetap pada S1, maka harga naik menjadi P2. Jika, penawaran naik sebesar S2 maka ketika permintaan tetap pada D1, harga akan tetap pada P2, tetapi jumlah barang menjadi lebih kecil, atau jika jumlah barang tetap pada Q1, maka harga naik menjadi P3, sehingga terjadi keseimbangan baru (S2D2) di titik E atau pada P3Q1. Begitu seterusnya hingga pada titik I. Inflasi jenis ini disebut sebagai spirall inflation ddan sulit diatasi.

3. Berdasarkan Asalnya

Inflasi dari Dalam Negeri (Domestik Inflation)

• Jenis inflasi yang berasal dari dalam negeri di suatu negara itu sendiri. Inflasi jenis ini terjadi dapat disebabkan karena perilaku konsumtif masyarakat atau “shock” pamer kekayaan, sehingga harga-harga barang menjadi naik.

Inflasi dari Luar Negeri (Imported Inflation)

• Terjadi karena adanya kelangkaan sumber daya secara umum di luar negeri (misal kelangkaan minyak bumi di tahun 2007 – 2008) sehingga menimbulkan permintaan pasar untuk barang tersebut meningkat sehingga secara umum harga barang-barang menjadi meningkat. Misal minyam bumi dan gandum.

4. Berdasarkan Sifatnya

Inflasi Merayap (creeping inflation)

Karena kenaikan harga-harga barang bersifat sangat lambat dan sifat besarannya tergolong ringan yakni kurang dari 10%.

Inflasi Menengah/Sedang (Moderate Inflation)

Karena kenaikan harga-harga bersifat masih lambat, sehingga tidak menimbulkan distoris pada pendapatan, dan kenaikan harga masih bersifat ringan yakni sekitar 10 – 30%.

Inflasi Ganas (Gelloping Inflation)

Karena dampaknya sudah semakin meluas dan semakin sulit untuk dikendalikan. Besaran inflasi jenis ini umumnya sekita 30 – 100%.

Inflasi Sangat Parah (Hyperinflation)

Besaraannya dapat mencapai ratusan bahkan ribuan persen per tahun.

CARA MENGHITUNG INFLASI1. Indeks Harga Umum (General Price

Index)Merupakan indikator yang

menggambarkan pergeseran harga dan komoditi- komoditi yang diperdagangkan di suatu daerah.

Di mana:LIt = Laju inflasi pada tahun atau periode t

IHUt = Harga umum periode t

IHUt-1 = Harga umum periode t-1

2. Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index)Indeks yang mengukur harga rata-rata dari

barang tertentu yang diperoleh konsumen. IHK digunakan oleh BPS dan BI untuk menggambarkan pergeseran harga barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat.

Di mana:LIt = Laju inflasi pada tahun atau periode t

IHKt = Indeks Harga Konsumen periode t

IHKt-1 = Indeks Harga Konsumen periode t-1

𝐿𝐼𝑡 =𝐼𝐻𝑈𝑡 − 𝐼𝐻𝑈𝑡−1

𝐼𝐻𝑈𝑡−1× 100% 𝐿𝐼𝑡 =

𝐼𝐻𝐾𝑡 − 𝐼𝐻𝐾𝑡−1𝐼𝐻𝐾𝑡−1

× 100%

Contoh:Bulan 2005 2006

IHK Inflasi IHK Inflasi

Januari 118,53 1,43 138,72 1,36

Februari 118,33 -0,17 139,53 0,58

Maret 120,59 1,19 139,57 0,03

April 121,00 0,34 139,64 0,05

Mei 121,25 0,21 140,16 0,37

Juni 121,86 0,50 140,79 0,45

Juli 122,81 0,78 141,42 0,45

Agustus 123,48 0,56 141,88 0,33

September 124,33 0,69 142,42 0,38

Oktober 135,15 8,70 143,65 0,86

November 136,92 1,31 144,14 0,34

Desember 136,86 -0,04 145,89 1,21

Angka inflasi 17,11 6,60

TERIMA KASIH