infeksi_salutan_kemih_-isk
TRANSCRIPT
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Infeksi Saluran Kemih
Blog’s
33
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY “ N ” DENGAN
GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN : INFEKSI SALURAN KEMIH
( I S K ) DI RUANG PERAWATAN GELATIK RIMAH SAKIT
BHAYANGKARA MAKASSAR
TGL 04- 06 AGUSTUS 2011
OLEH :
DEWA ANUGRAH
NIM : 07.01.061
\
AKADEMI KEPERAWATAN MAPPA OUDANG
MAKASSAR
2011
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Infeksi Saluran Kemih
Blog’s
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY “ N ” DENGAN
GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN : INFEKSI SALURAN KEMIH
( I S K ) DI RUANG PERAWATAN GELATIK RIMAH SAKIT
BHAYANGKARA MAKASSAR
TGL 04- 06 AGUSTUS 2011
KARYA TULIS ILMIAH
Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Pendidikan Diploma III
Akademi Keperawatan Mappa Oudang Makassar
OLEH :
DEWA ANUGRAH
NIM : 07.01.061
AKADEMI KEPERAWATAN MAPPA OUDANG
MAKASSAR
2011
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Infeksi Saluran Kemih
Blog’s
HALAMAN PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah ini Berjudul: ASUHAN KEPERAWATAN PADA
KLIEN NY.“N” DENGAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN INFEKSI
SALIRAN KEMIH (ISK) DI RUANG PERAWATAN GELATIK RUMAH SAKIT
BHAYANGKARA MAPPA OUDANG MAKASSAR TANGGAL 04 - 06
AGUSTUS 2010.
Telah disetujui untuk diujikan dan dipertahankan. Di depan penguji
Akademi Keperawatan Mappa Oudang Makassar
Pada Hari Sabtu, 20 Agustus 2011
Pembimbing
INRIYANI , S.Kep Ns
Diketahui Oleh Direktur
Akademi Keperawatan Mappa Oudang
Makassar
dr. Hj. A. NURHAYATI, DFM, M.Kes
AKBP NRP. 59030832
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Infeksi Saluran Kemih
Blog’s
HALAMAN PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah dengan judul : ASUHAN KEPERAWATAN PADA
KLIEN NY.“N” DENGAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN “INFEKSI
SALURAN KEMIH” HARI KE-2 DI RUANG PERAWATAN GELATIK
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAKASSAR..
Telah diuji dan dipertahankan di hadapan Tim Penguji pada :
Hari / Tanggal : Sabtu, 20 Agustus 2011
Jam : 08.00 - selesai
Tempat : di Kampus Akper Mappa Oudang Makassar.
Tim Penguji
1. Dardin, S. Kep, Ns ( )
2. Muh.Ridwan, S. Kep, NS ( )
3. Inriyani, S. Kep, Ns ( )
Mengetahui,
Direktur Akademi Keperawatan Mappa Oudang Makassar
dr. Hj. A. NURHAYATI, DFM, M.Kes
AKBP NRP. 59030832
A. IDENTITAS PENULIS
Nama
Tempat/Tgl lahir
Suku/Bangsa
Jenis kelamin
Agama
Alamat
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
Pendidikan formal
1. Pada Tahun 1994
2. Pada Tahun 1995
3. Pada Tahun 2001
4. Pada Tahun 2004
5. Pada Tahun 2007
Anugrah Putra Dewa | Blog’sInfeksi Saluran Kemih
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
IDENTITAS PENULIS
: DEWA ANUGRAH
: WATANSOPPENG, 27 Januari 1989
: Bugis/Indonesia
: Laki-laki
: ISLAM
: Jl. Baji Gau No. 182 Makassar 90223
RIWAYAT PENDIDIKAN
formal
Pada Tahun 1994-1995 TK Perwanida
Pada Tahun 1995-2001 SD Negeri 166 Laburawung
Pada Tahun 2001-2004 SLTP Negeri 2 Watansoppeng
Pada Tahun 2004-2007 SMA Negeri 1 Watansoppeng
Pada Tahun 2007-2010 Akademi Keperawatan Mappa Oudang Makassar
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Infeksi Saluran Kemih
Blog’s
, 27 Januari 1989
: Jl. Baji Gau No. 182 Makassar 90223
2010 Akademi Keperawatan Mappa Oudang Makassar
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Infeksi Saluran Kemih
Blog’s
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala Puji bagi Allah SWT Rabb semesta alam, yang
Maha Menciptakan, Menghidupkan dan Mematikan, yang Rahmat-Nya meliputi
langit dan bumi, dunia dan akhirat dan kepada-Nyalah semua akan kembali.
Shalawat serta salam mudah-mudahan terlimpah kepada Nabiullah Muhammad
SAW, yang membawa umat manusia dari alam gelap gulita ke alam yang terang
benderang.
Tak lupa pula penulis mensyukuri segala Rahmat dan Karunia yang telah
dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini
dengan judul ”ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN. “R”
DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN : HERNIA INGUINAL DI
RUANG PERAWATAN KENARI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAPPA
OUDANG MAKASSAR”.
Karya Tulis Ilmiah ini disusun dalam rangka menyelesaikan pendidikan
Diploma III Keperawatan pada Akademi Keperawatan Mappa Oudang Makassar.
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis banyak menghadapi hambatan,
tetapi berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak Karya Tulis Ilmiah ini
dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Untuk itu perkenankanlah penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Infeksi Saluran Kemih
Blog’s
1. Bapak KOMBES. Pol. dr. Budyo Prasetyo, DFM selaku Ketua Dewan
Pembina Akademi Keperawatan Mappa Oudang Makassar.
2. Kepala RS. Bhayangkara Mappa Oudang Makassar beserta Staf yang telah
membantu menyediakan sarana dan prasarana dalam rangka penyelesaian
Karya Tulis Ilmiah ini, Serta Kepada Tn. ”R” dan keluarga yang mau menjadi
objek penelitian yang dilakukan oleh penulis.
3. Ibu AKBP. dr. Hj. A. Nurhayati, DFM, M.Kes selaku Direktur Akademi
Keperawatan Mappa Oudang Makassar, yang senantiasa memberikan
bimbingan dan motivasi dan sekaligus sebagai figur seorang ibu yang baik
bagi mahasiswa/mahasiswinya.
4. Bapak Syaharuddin, SKM, S.Kep Ns selaku pembimbing dan penguji I yang
begitu banyak memberikan sumbangsih pemikiran, saran, nasehat dan dengan
penuh kesabaran dan ketelatenan selama proses bimbingan di dalam penulisan
Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Bapak Hamzah Tasa, S.Kep Ns, M.Kes dan Ibu Hj. Aminah, S.Kep Ns
sebagai penguji yang begitu banyak memberikan masukan dan saran demi
kelengkapan Karya Tulis Ilmiah ini.
6. Seluruh Dosen pengajar dan Staf Akademi Keperawatan Mappa Oudang
Makassar yang telah memberikan doa restu serta dorongan baik moril maupun
material selama penulis mengikuti pendidikan.
7. Kedua Orang Tua tercinta dan sembah sujudku kepada Ayahanda Ramli
mahmud, S.pd dan Ibunda tercinta Nuhera S.pd yang dengan penuh kesabaran
dan kasih sayang telah mengasuh, mendidik, memberikan dorongan baik moril
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Infeksi Saluran Kemih
Blog’s
maupun material dan semangat serta doa yang tulus agar penulis menjadi
lebih baik. serta buat kakakku dan addikku tercinta Dedy Saputra, Dewi
Purnama, Dela Safitri dan seluruh keluarga yang telah memberikan suport
kepada penulis.
8. Yang Spesial buat Sahabat-sahabatku Angkatan I terkhususnya, Ajudan,
Agusman, asbar, Hasanuddin, sumardi, muh. Yusuf, Andi Ibrahim, Jumain,
Masdar, syamsuddin samad, fahar ”Tiada kata yang bisa ku ucapkan selain
Terima Kasih Sobat, kalian akan selalu ada dihatiku”.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini
masih banyak terdapat kekurangan. Jadi setiap kritikan maupun saran-saran dari
pihak yang bersifat membangun penulis akan menerima dengan senang hati.
Akhir kata semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
masyarakat dan mahasiswa Akademi Keperawatan Mappa Oudang Makassar
khususnya dalam memberikan keperawatan kepada klien dengan kasus Hernia
Inguinal
Makassar, Agustus
2011
PENULIS
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Infeksi Saluran Kemih
Blog’s
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP…………………………………………………...iv
KATA PENGANTAR ............................................................................................. v
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………….xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan ................................................................................ 3
C. Manfaat Penulisan .............................................................................. 4
D. Metodologi ......................................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Medis .......................................................................... 7
1. Pengertian ..................................................................................... 7
2. Anatomi Fisiologi ......................................................................... 8
3. Etiologi ....................................................................................... 10
4. Klasifikasi ................................................................................... 11
5. Insiden ........................................................................................ 12
6. Patofisiologi ................................................................................ 12
7. Manifestasi Klinik ...................................................................... 13
8. Pemerikasan Diagnostik ............................................................. 14
9. Pencegahan ................................................................................. 15
10. Penatalaksanaan Medik .............................................................. 16
B. Konsep Dasar Keperawatan ............................................................. 18
1. Pengkajian .................................................................................. 18
2. Penyimpangan KDM ................................................................. 19
3. Diagnosa Keperawatan ............................................................... 20
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Infeksi Saluran Kemih
Blog’s
4. Rencana Keperawatan ............................................................... 27
BAB III TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian ....................................................................................... 28
1. Data Fokus ................................................................................. 40
2. Analisa Data .............................................................................. 41
B. Diagnosa Keperawatan .................................................................... 43
C. Rencana Keperawatan (Intervensi)................................................... 44
D. Catatan Tindakan (Implementasi) ................................................... 48
E. Catatan Perkembangan (Evaluasi) .................................................... 53
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pengkajian ........................................................................................ 56
B. Diagnosa Keperawatan ..................................................................... 57
C. Intervensi .......................................................................................... 59
D. Implementasi .................................................................................... 61
E. Evaluasi ............................................................................................ 61
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................... 63
B. Saran ................................................................................................. 64
DAFTAR PUSTAKA
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Infeksi Saluran Kemih
Blog’s
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan
menumbuhkan perkembangan keterampilan keperawatan sebagai profesi.
Perawat sebagai tenaga kesehatan tidak terlepas dari pengaruh adanya
peningkatan tuntutan dari masyarakat. Oleh karena itu pelayanan
keperawatan sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan, Pendidikan
dan pengembangan keperawatan `perlu diarahkan untuk dapat
menghasilkan perawat yang memiliki ilmu pengetahuan atau ilmu
keperawatan yang mendalam dan menguasai metode ilmiah, serta
menerapkannya dalam asuhan keperawatan pada klien, baik sebagai
individu, keluarga, dan kelompok masyarakat tertentu.(Riyadi,Sujono
S.2009 )
Setiap kebutuhan dasar manusia merupakan hal yang tidak bisa
ditinggalkan manusia. Kebutuhan nutrisi, kebutuhan cairan, kebutuhan
istirahat dan tidur, harus dipenuhi setiap harinya agar individu dapat
merasakan kenyamanan dalam hidup. Salah satu kebutuhan yang tidak
kalah pentingnya dan harus terpenuhi setiap hari adalah kebutuhan
eliminasi. Setiap individu butuh untuk mengeluarkan kotoran atau sisa
makanan, serta zat-zat tidak diperlukan oleh tubuh. Namun kenyamanan
hanya akan terjadi jika fungsi sistem perkemihan tidak terganggu.
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Infeksi Saluran Kemih
Blog’s
Jika salah satu organ perkemihan mengalami gangguan fungsi maka
penderita akan merasa terganggu dan tidak nyaman.
Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah istilah umum yang dipakai
untuk menyatakan adanya invasi mikroorganisme pada saluran kemih.
Prevalensi ISK di masyarakat makin meningkat seiring dengan
meningkatnya usia. Pada usia 40-60 tahun mempunyai angka prevalensi
3,2%. Sedangkan pada usia sama atau di atas 65 tahun kira-kira
mempunyai angka prevalensi ISK sebesar 20%. Infeksi saluran kemih
dapat mengenai laki-laki maupun wanita dari semua umur baik anak- anak,
remaja, dewasa maupun lanjut usia akan tetapi dari kedua jenis kelamin,
ternyata wanita lebih sering dari pria dengan angka populasi umum kurang
lebih 5-15% ( Agus Tessy, 2008 ).
Infeksi saluran kemih terjadi adanya invasi mikroorganisme pada
saluran kemih. Untuk menegakkan diagnosis ISK harus ditemukan bakteri
dalam urin melalui biakan atau kultur dengan jumlah signifikan. Tingkat
signifikansi jumlah bakteri dalam urin lebih besar dari 100/ml urin. Agen
penginfeksi yang paling sering adalah Eschericia Coli, Proteus Sp,
Klebsiella Sp, Serratia, Pseudomonas Sp ( Coyle & Prince, 2008 ).
Menurut WHO, Infeksi saluran kemih (ISK) adalah penyakit
infeksi yang kedua tersering pada tubuh sesudah infeksi saluran pernafasan
dan sebanyak 8,3 juta kasus dilaporkan per tahun. Infeksi ini juga lebih
sering dijumpai pada wanita dari pada laki-laki. Indonesia merupakan
negara berpenduduk ke empat terbesar dunia setelah Cina, India dan
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Infeksi Saluran Kemih
Blog’s
Amerika Serikat. Penduduk Indonesia dianggarkan sebanyak 222 juta jiwa
( BPSI, 2010 ).
Menurut perkiraan Departemen Kesehatan RI, jumlah penderita
ISK di Indonesia adalah 90-100 kasus per 100.000 penduduk pertahunnya
atau sekitar 180.000 kasus baru pertahun. Berdasarkan data dari Dinas
Kesehatan Propinsi Sulawesi Selatan pada Tahun 2008 angka kejadian
Infeksi Saluran Kemih sekitar 1.264 kasus (www.google.com/Data.Dinkes
Sulsel tentang tingkat kesehatan maternal di akses 5 Agustus 2011).
Hampir 10 juta yang datang ke dokter untuk memeriksakan
kesehatannya adalah pasien infeksi saluran kemih (ISK). Wanita 50 kali
lebih banyak dari pada laki-laki. 1 dari 5 wanita mengalami ISK
dibandingkan pria, perempuan lebih rentan terinfeksi saluran kemih.
Penyebabnya adalah saluran uretra (saluran yang menghubungkan kantung
kemih ke lingkungan luar tubuh) perempuan lebih pendek (sekitar 3-5 cm).
Berbeda dengan uretra pria yang panjang, sepanjang penisnya, sehingga
kuman sulit masuk ( Toto Suharyanto, 2009 ).
Menurut data yang diperoleh dari Medical Record di RS.
Bhayangkara Makassar Tahun 2008 berjumlah 65 orang, Tahun 2009
berjumlah 82 orang, dan Tahun 2010 yang menderita ISK berjumlah 90
orang pasien dari bulan Januari-Juli (Medikal Record RS.Bhayangkara
Makassar).
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Infeksi Saluran Kemih
Blog’s
Upaya untuk mencapai hal tersebut, maka diperlukan asuhan
keperawatan yang secara komprehensif pada setiap kasus. Asuhan
keperawatan merupakan salah satu bagian dari pelayanan kesehatan yang
diberikan kepada klien selama di rumah sakit, di masyarakat, dan keluarga.
Salah satu penyakit yang perlu mendapat asuhan keperawatan di rumah
sakit adalah ISK (Infeksi Saluran Kemih).
Berdasarkan masalah tersebut di atas maka penulis tertarik untuk
mengambil Judul Karya Tulis Ilmiah “Asuhan Keperawatan pada Klien
Ny.”N” dengan Gangguan Sistem Perkemihan : ISK (Infeksi Saluran
Kemih) Di Ruang Perawatan Gelatik RS. Bhayangkara Makassar Tanggal
04 Agustus - 06 Agustus 2011.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Dapat memperoleh informasi dan gambaran, serta meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan yang nyata dalam pelaksanaan Asuhan
Keperawatan pada Klien Ny.“N” dengan Gangguan Sistem
Perkemihan : ISK (Infeksi Saluran Kemih) Di Ruang Perawatan
Gelatik RS. Bhayangkara Makassar pada Tanggal 04 Agustus-06
Agustus 2011.
2. Tujuan Khusus
Memperoleh pengalaman nyata, yang meliputi :
a. Dapat melakukan pengkajian data, klasifikasi data, analisa data
keperawatan pada Klien Ny.“N” dengan Gangguan Sistem
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Infeksi Saluran Kemih
Blog’s
Perkemihan : ISK (Infeksi Saluran Kemih) Di Ruang Perawatan
Gelatik RS. Bhayangkara Makassar pada Tanggal 04 Agustus-06
Agustus 2011.
b. Merumuskan diagnosa keperawatan pada Klien Ny.“N” dengan
Gangguan Sistem Perkemihan : ISK (Infeksi Saluran Kemih) Di
Ruang Perawatan Gelatik RS. Bhayangkara Makassar pada
Tanggal 04 Agustus-06 Agustus 2011.
c. Menetapkan perencanaan tindakan asuhan keperawatan yang tepat
dan sesuai pada Klien Ny.“N” dengan Gangguan Sistem
Perkemihan : ISK (Infeksi Saluran Kemih) Di Ruang Perawatan
Gelatik RS. Bhayangkara Makassar pada Tanggal 04 Agustus-06
Agustus 2011.
d. Mengimplementasikan tindakan asuhan keperawatan untuk
memenuhi kebutuhan pada Klien Ny.“N” dengan Gangguan Sistem
Perkemihan : ISK (Infeksi Saluran Kemih) Di Ruang Perawatan
Gelatik RS. Bhayangkara Makassar pada Tanggal 04 Agustus-06
Agustus 2011.
e. Melakukan evaluasi langsung terhadap respon penderita dari
tindakan asuhan keperawatan pada Klien Ny.“N” dengan
Gangguan Sistem Perkemihan : ISK (Infeksi Saluran Kemih) Di
Ruang Perawatan Gelatik RS. Bhayangkara Makassar pada
Tanggal 04 Agustus-06 Agustus 2011.
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Infeksi Saluran Kemih
Blog’s
f. Menganalisa kesenjangan antara teori dan kenyataan yang
ditemukan pada Klien Ny.“N” dengan Gangguan Sistem
Perkemihan : ISK (Infeksi Saluran Kemih) Di Ruang Perawatan
Gelatik RS. Bhayangkara Makassar pada Tanggal 04 Agustus-06
Agustus 2011 dan mencari alternatif pemecahannya.
g. Mendokumentasikan seluruh tindakan asuhan keperawatan yang
telah diberikan kepada Klien Ny.“N” dengan Gangguan Sistem
Perkemihan : ISK (Infeksi Saluran Kemih) Di Ruang Perawatan
Gelatik RS. Bhayangkara Makassar pada Tanggal 04 Agustus-06
Agustus 2011.
C. Manfaat Penulisan
1. Manfaat bagi Akademik
a. Merupakan salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program
Diploma III Keperawatan di Akademik Keperawatan Mappa
Oudang Makassar.
b. Sebagai tolak ukur keberhasilan program pendidikan keperawatan
dan juga sebagai sumber informasi bagi institusi dalam
meningkatkan mutu pendidikan di masa-masa yang akan datang.
c. Sebagai bahan bacaan di Perpustakaan.
2. Manfaat bagi Rumah Sakit
Sebagai sumbang pikiran bagi tenaga kesehatan di lahan dan
dapat memberi masukan bagi rumah sakit untuk mengambil kebijakan
dan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan terutama yang
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Infeksi Saluran Kemih
Blog’s
berkaitan dengan tindakan asuhan keperawatan kepada masyarakat
khususnya klien yang mengalami Gangguan System Perkemihan : ISK
(Infeksi Saluran kemih).
3. Manfaat bagi Penulis
a. Dapat memperoleh pengetahuan dan pelaksanaan dalam asuhan
keperawatan pada Klien Ny.“N” serta mengaplikasikan ilmu yang
telah didapatkan selama pendidikan.
b. Sebagai bahan evaluasi kemampuan penerapan konsep
keperawatan dan memperoleh pengalaman yang nyata langsung
ke penderita.
4. Manfaat bagi Klien dan Keluarga
Sebagai bukti tertulis menunjukkan bahwa klien dan keluarga
telah menerima tindakan asuhan keperawatan di mana merupakan
bantuan dalam pemecahan kesehatan yang dialami klien beserta
keluarganya.
D. Metodologi
Dalam penulisan laporan studi ini penulis menggunakan beberapa
metode, diantaranya :
1. Tekhnik Pengumpulan Data
Metode ini penulis memperoleh data langsung yang berhubungan
dengan klien sebagai data primer dan data sekunder dengan
menggunakan tekhnik :
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Infeksi Saluran Kemih
Blog’s
a. Studi Kepustakaan
Menggunakan sumber bacaan seperti buku paket dan bahan kuliah
yang berhubungan dengan isi laporan.
b. Studi Kasus
Kasus ini menggunakan metode keperawatan yang komprehensif
yang terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan, rencana
keperawatan, implementasi, dan evaluasi.
c. Untuk mengumpulkan data dan informasi dalam pengkajian dapat
digunakan tekhnik :
1) Observasi
Pengamatan langsung pada klien dengan cara melakukan
pemeriksaan yang berkaitan dengan perkembangan kondisi
klien selama pelaksanaan asuhan keperawatan.
2) Wawancara
Wawancara dengan mengadakan tanya jawab langsung
dengan klien, keluarga, perawat dan pihak lain yang dapat
memberikan data dan informasi yang dibutuhkan.
3) Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik yang dilakukan untuk mendapatkan data
objektif dan subjektif sesuai dengan kebutuhan pengkajian
kasus dengan menggunakan tekhnik inspeksi, palpasi, perkusi,
dan aukultasi dari kepala sampai kaki.
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Infeksi Saluran Kemih
Blog’s
4) Studi Dokumentasi
Metode ini bertujuan untuk mengumpulkan data, bahan dalam
menyusun karya tulis dengan cara membaca kumpulan buku-
buku ilmiah. Mengambil data yang tercantum dalam status
klien yang dibutuhkan dan catatan lain di Medikal Record.
E. Sistematika Penulisan
Penulisan karya tulis ini, penulis bagi dalam beberapa bab dan sub
bab yang disusun sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan, bab ini membahas latar belakang, tujuan
penulisan, manfaat penulisan, metode dan tekhnik
penulisan, serta sistematika penulisan.
BAB II : Tinjauan pustaka, bab ini membahas konsep dasar medis
meliputi : pengertian , etiologi, klasifikasi, insiden,
patofisiologi, manifestasi klinik, evaluasi diagnostik,
pemeriksaan penunjang, pencegahan, dan penatalaksanaan
medis. Konsep dasar keperawatan yang meliputi
pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi.
BAB III : Laporan kasus, bab ini membahas pengkajian, diagnosa
keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.
BAB IV : Pembahasan, bab ini membahas tentang kesenjangan
antara tinjauan pustakan dan tinjauan kasus yang
ditemukan dan diuraikan secara sistematis sesuai dengan
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Infeksi Saluran Kemih
Blog’s
tahapan proses keperawatan dari pengkajian, diagnosa
keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
BAB V : Penutup, bab ini membahas kesimpulan dan saran-saran
yang dianggap perlu untuk diperhatikan
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Infeksi Saluran Kemih
Blog’s
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Medis
1) Pengertian
a. Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi akibat
berkembangbiaknya mikroorganisme di dalam saluran kemih, yang
dalam keadaan normal air kemih tidak mengandung bakteri, virus
atau mikroorganisme lain. Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan
salah satu penyakit infeksi yang sering di temukan di praktik umum.
Infeksi saluran kemih dapat terjadi pada pria dan maupun wanita dari
semua umur, dan dari kedua jenis kelamin ternyata wanita lebih
sering menderita infeksi saluran kemih dari pada pria (Sukandar,
2007).
b. Infeksi saluran kemih (ISK) adalah ditemukannya bakteri pada urine
di kandung kemih, yang umumnya steril. Istilah ini dipakai secara
bergantian dengan istilah infeksi urin. Termasuk pula berbagai
infeksi di saluran kemih yang tidak hanya mengenai kandung kemih
(prostatitis, uretritis) (Arief Mansjoer, 2008).
c. Infeksi saluran kemih adalah berkembangbiaknya mikroorganisme di
dalam saluran kemih, yang dalam keadaan normal tidak mengandung
bakteri, virus atau mikroorganisme lain. (Suharyanto Toto, 2009).
d. Infeksi saluran kemih di diagnosis dengan membiak organisme
spesifik. Bakteri penyebab paling umum adalah Escheria Coli,
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Infeksi Saluran Kemih
Blog’s
organisme aerobik yang banyak terdapat di daerah usus bagian
bawah (Tambayong, 2008).
Dari berbagai pengertian disimpulkan bahwa Infeksi
Saluran Kemih (ISK) atau Urinarius Tractus Infection (UTI) adalah
suatu keadaan adanya infasi mikroorganisme pada saluran kemih.
2) Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan
Sistem saluran kemih adalah suatu sistem di mana terjadinya
proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak
dipergunakan dan di serap oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan
oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih).
Sistem saluran kemih terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih (vesika
urinari ) dan uretra.
Sistem saluran kemih pada manusia dapat di lihat pada gambar berikut :
(Gambar 2.1 Sistem Saluran Kemih Pada Manusia)
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Infeksi Saluran Kemih
Blog’s
1. Ginjal
Masing-masing ginjal mempunyai panjang kira-kira 12 cm dan
lebar 2,5 cm pada bagian paling tebal dan berbentuk seperti kacang.
Terletak pada bagian belakang abdomen. Ginjal kanan terletak lebih
rendah dari ginjal kiri karena ada hepar di sisi kanan.
Ginjal memiliki tiga bagian penting yaitu korteks, medulla dan
pelvis renal. Bagian paling superfisial adalah korteks renal, yang
tampak bergranula. Di sebelah dalamnya terdapat bagian lebih gelap,
yaitu medulla renal, yang berbentuk seperti kerucut di sebut piramid
renal, dengan dasarnya menghadap korteks dan puncaknya di sebut
apeks atau papilla renal. Di antara piramid terdapat jaringan korteks,
di sebut kolum renal (Bertini).
Ujung ureter yang berpangkal di ginjal, berbentuk corong lebar
di sebut pelvis renal. Pelvis renal bercabang dua atau tiga, di sebut
kaliks mayor yang masing - masing bercabang membentuk beberapa
kaliks minor, yang langsung menutupi papilla renal dari piramid.
Kaliks minor ini menampung urin yang terus - menerus keluar dari
papila. Dari kaliks minor, urin masuk ke kaliks mayor, ke pelvis
renal kemudian ke ureter, sampai akhirnya di tampung di dalam
kandung kemih.
Setiap ginjal terdapat satu juta atau lebih nefron, masing -
masing nefron terdiri atas komponen vaskuler dan tubuler.
Komponen vaskuler terdiri atas pembuluh - pembuluh darah, yaitu
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Infeksi Saluran Kemih
Blog’s
glomerulus dan kapiler peritubuler, yang mengitari tubuli.
Komponen tubuler berawal dengan kapsula Bowman ( glomerular )
dan mencakup tubuli kontortus proksimal, ansa Henle dan tubuli
kontortus distal. Dari tubuli distal, isinya disalurkan ke dalam duktus
koligens ( saluran penampung atau pengumpul ).
Kedua ginjal menghasilkan sekitar 125 ml filtrat per menit, dari
jumlah ini, 124 ml diabsorpsi dan hanya 1 ml dikeluarkan ke dalam
kaliks - kaliks sebagai urin. Ginjal berfungsi untuk mengatur
keseimbangan air dan elektrolit berupa ekskresi kelebihan air dan
elektrolit, mempertahankan keseimbangan asam basa, mengekskresi
hormon, berperan dalam pembentukan vitamin D, mengekskresi
beberapa obat - obatan dan mengekskresi renin yang turut dalam
pengaturan tekanan darah (Anonim, 2010).
2. Ureter
Ureter terdiri dari dua saluran pipa yang masing-masing
menyambung dari ginjal ke kandung kemih (vesika urinaria).
Panjangnya kira-kira 25-30 cm, dengan penampang ± 0,5 cm. Ureter
sebagian terletak dalam rongga abdomen dan sebagian terletak dalam
rongga pelvis. Ureter mempunyai membran mukosa yang dilapisi
dengan epitel kuboid dan dinding otot yang tebal. Urin disemprotkan
ke bawah ureter oleh gelombang peristaltik, yang terjadi sekitar 1-4
kali permenit dan urin memasuki kandung kemih dalam bentuk
pancaran (Anonim, 2010).
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Infeksi Saluran Kemih
Blog’s
3. Kandung Kemih
Kandung kemih adalah kantong yang terbentuk dari otot
tempat urin mengalir dari ureter. Ketika kandung kemih kosong atau
terisi setengahnya kandung kemih tersebut terletak di dalam pelvis,
ketika kandung kemih terisi lebih dari setengahnya maka kandung
kemih tersebut menekan dan timbul ke atas dalam abdomen di atas
pubis. Dinding kandung kemih terdiri dari lapisan sebelah luar
(peritonium), Tunika muskularis (lapisan otot), Tunika sabmukosa,
dan lapisan mukosa (lapisan bagian dalam) (Anonim, 2010).
4. Uretra
Bagian akhir saluran keluar yang menghubungkan kandung
kemih dengan luar tubuh ialah uretra. Uretra pria sangat berbeda dari
uretra wanita. Pada laki-laki, sperma berjalan melalui uretra waktu
ejakulasi. Uretra pada laki-laki merupakan tuba dengan panjang kira-
kira 20 cm dan memanjang dari kandung kemih ke ujung penis.
Uretra pada laki-laki mempunyai tiga bagian yaitu : uretra
prostatika, uretra membranosa dan uretra spongiosa (dr. Nursalam,
2007).
Uretra wanita jauh lebih pendek dari pada pria, karena hanya 4
cm panjangnya dan memanjang dari kandung kemih ke arah ostium
diantara labia minora kira-kira 2,5 cm di sebelah belakang klitoris.
Uretra ini menjalar tepat di sebelah depan vagina. Lapisan uretra
wanita terdiri dari Tunika muskularis (sebelah luar), lapisan
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Infeksi Saluran Kemih
Blog’s
spongiosa dan lapisan mukosa (lapisan sebelah dalam) (Anonim,
2010).
3) Etiologi ISK (Infeksi Saluran Kemih)
Jenis-jenis mikroorganisme yang menyebabkan ISK (Infeksi
Saluran kemih) antara lain :
a. Escherichia Coli: 90 % penyebab ISK (Infeksi saluran Kemih)
uncomplicated (simple).
b. Pseudomonas, Proteus, Klebsiella : penyebab ISK (Infeksi saluran
kemih) complicated.
c. Enterobacter, staphylococcus epidemidis, enterococci, dan lain- lain.
Prevalensi penyebab ISK (Infeksi Saluran kemih) pada usia
lanjut antara lain :
a. Sisa urin dalam kandung kemih yang meningkat akibat pengosongan
kandung kemih yang kurang efektif.
b. Mobilitas menurun.
c. Nutrisi yang sering kurang baik.
d. Sistem imunitas menurun, baik seluler maupun humoral.
e. Adanya hambatan pada aliran urin.
f. Hilangnya efek bakterisid dari sekresi prostat
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Infeksi Saluran Kemih
Blog’s
4) Insiden
Hampir 10 juta yang datang ke dokter untuk memeriksakan
kesehatannya adalah pasien infeksi saluran kemih (ISK). Wanita 50 kali
lebih banyak dari pada laki-laki. 1 dari 5 wanita mengalami ISK,
dibandingkan pria, perempuan lebih rentan terinfeksi saluran kemih.
Penyebabnya adalah saluran uretra (saluran yang menghubungkan
kantung kemih ke lingkungan luar tubuh) perempuan lebih pendek
(sekitar 3-5 centi meter). Berbeda dengan uretra pria yang panjang,
sepanjang penisnya, sehingga kuman sulit masuk. Berikut faktor risiko
yang membuat seseorang bisa terkena ISK (Infeksi Saluran Kemih) (Toto
Suharyanto, 2009).
5) Patofisiologi ISK (Infeksi Saluran Kemih)
Masuknya mikroorganisme ke dalam saluran kemih dapat melalui :
a. Penyebaran endogen yaitu kontak langsung dari tempat terdekat.
b. Hematogen.
c. Limfogen.
d. Eksogen sebagai akibat pemakaian alat berupa kateter atau
sistoskopi.
Faktor-faktor yang mempermudah terjadinya infeksi saluran kemih yaitu:
a. Bendungan aliran urine
1. Anatomi konginetal.
2. Batu saluran kemih.
3. Oklusi ureter ( sebagian atau total ).
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Infeksi Saluran Kemih
Blog’s
b. Urine sisa dalam buli - buli karena :
1. Neurogenik bladder.
2. Striktur uretra.
3. Hipertropi prostat
c. Gangguan metabolik
1. Hiperkalsemia.
2. Hipokalemia.
3. Apamaglobulinemia.
4. Instrumentasi.
5. Dilatasi uretra sistoskopi
d. Kehamilan
1. Faktor statis dan bendungan.
2. PH urine yang tinggi sehingga mempermudah pertumbuhan
kuman.
Infeksi traktus urinarius terutama berasal dari mikroorganisme
pada faeces yang naik dari perineum ke uretra dan kandung kemih serta
menempel pada permukaan mukosa. Agar infeksi dapat terjadi, bakteri
harus mencapai kandung kemih, melekat pada dan mengkolonisasi
epitelium traktus urinarius untuk menghindari pembilasan melalui
berkemih, mekanisme pertahan penjamu dan cetusan inflamasi.
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Infeksi Saluran Kemih
Blog’s
Inflamasi, abrasi mukosa uretral, pengosongan kandung kemih
yang tidak lengkap, gangguan status metabolisme (diabetes, kehamilan,
gout) dan imunosupresi meningkatkan resiko infeksi saluran kemih
dengan cara mengganggu mekanisme normal. Infeksi saluran kemih
dapat dibagi menjadi sistisis dan pielonefritis. Pielonefritis akut biasanya
terjadi akibat infeksi kandung kemih asendens. Pielonefritis akut juga
dapat terjadi melalui infeksi hematogen. Infeksi dapat terjadi di satu atau
di kedua ginjal.
Pielonefritis kronik dapat terjadi akibat infeksi berulang, dan
biasanya dijumpai pada individu yang mengidap batu, obstruksi lain, atau
refluks vesikoureter. Sistitis (inflamasi kandung kemih) yang paling
sering disebabkan oleh menyebarnya infeksi dari uretra. Hal ini dapat
disebabkan oleh aliran balik urine dari uretra ke dalam kandung kemih
(refluks urtrovesikal), kontaminasi fekal, pemakaian kateter atau
sistoskop.
Uretritis suatu inflamasi biasanya adalah suatu infeksi yang
menyebar naik yang digolongkan sebagai general atau mongonoreal.
Uretritis gnoreal disebabkan oleh niesseria gonorhoeae dan ditularkan
melalui kontak seksual. Uretritis nongonoreal, uretritis yang tidak
berhubungan dengan niesseria gonorhoeae biasanya disebabkan oleh
klamidia frakomatik atau urea plasma urelytikum.
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Infeksi Saluran Kemih
Blog’s
Pielonefritis (infeksi traktus urinarius atas) merupakan infeksi
bakteri piala ginjal, tobulus dan jaringan intertisial dari salah satu atau
kedua ginjal. Bakteri mencapai kandung kmih melalui uretra dan naik ke
ginjal meskipun ginjal 20 % sampai 25 % curah jantung; bakteri jarang
mencapai ginjal melalui aliran darah ; kasus penyebaran secara
hematogen kurang dari 3 %.
Jenis Infeksi Saluran Kemih antara lain :
1. Kandung Kemih (sistitis).
2. Uretra (uretritis).
3. Prostat (prostatitis).
4. Ginjal (pielonefritis).
Infeksi Saluran Kemih (ISK) pada usia lanjut dibedakan menjadi :
1. ISK (Infeksi Saluran kemih) uncomplicated (simple).
ISK (Infeksi saluran kemih) sederhana yang terjadi pada penderita
dengan saluran kencing tak baik, anatomi maupun fungsional
normal. ISK (Infeksi Saluran kemih) ini pada usi lanjut terutama
mengenai penderita wanita dan infeksi hanya mengenai mukosa
superficial kandung kemih.
2. ISK (Infeksi Saluran kemih) complicated.
Sering menimbulkan banyak masalah karena sering kali kuman
penyebab sulit diberantas, kuman penyebab sering resisten terhadap
beberapa macam antibiotika, sering terjadi bakterimia, sepsis dan
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Infeksi Saluran Kemih
Blog’s
shock. ISK (Infeksi Saluran kemih) ini terjadi bila terdapat keadaan-
keadaan sebagai berikut :
a. Kelainan abnormal saluran kencing, misalnya batu, reflex
vesiko uretral obstruksi, atoni kandung kemih, paraplegia,
kateter kandung kencing menetap dan prostatitis.
b. Kelainan faal ginjal : GGA maupun GGK.
c. Gangguan daya tahan tubuh.
d. Infeksi yang disebabkan karena organisme virulen sperti
prosteus spp yang memproduksi urease.
6) Manifestasi Klinik
Uretritis biasanya memperlihatkan gejala :
a. Mukosa memerah dan edema.
b. Terdapat cairan eksudat yang purulent.
c. Ada ulserasi pada urethra.
d. Adanya rasa gatal yang menggelitik.
e. Adanya nanah awal miksi.
f. Nyeri pada saat miksi.
g. Kesulitan untuk memulai miksi.
h. Nyeri pada abdomen bagian bawah.
Sistitis biasanya memperlihatkan gejala :
a. Disuria (nyeri waktu berkemih).
b. Peningkatan frekuensi berkemih.
c. Perasaan ingin berkemih.
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Infeksi Saluran Kemih
Blog’s
d. Adanya sel-sel darah putih dalam urin.
e. Nyeri punggung bawah atau suprapubik.
f. Demam yang disertai adanya darah dalam urine pada kasus yang
parah.
Pielonefritis akut biasanya memperihatkan gejala :
a. Demam.
b. Menggigil.
c. Nyeri pinggang.
d. Disuria
Pielonefritis kronik mungkin memperlihatkan gambaran mirip
dengan pielonefritis akut, tetapi dapat juga menimbulkan hipertensi dan
akhirnya dapat menyebabkan gagal ginjal.
7) Tes Diagnostik
Urinalisis :
a. Leukosuria atau piuria : merupakan salah satu petunjuk penting
adanya ISK (Infeksi Saluran Kemih). Leukosuria positif bila
terdapat lebih dari 5 leukosit/lapang pandang besar (LPB) sediment
air kemih.
b. Hematuria : hematuria positif bila terdapat 5-10 eritrosit/LPB
sediment air kemih. Hematuria disebabkan oleh berbagai keadaan
patologis baik berupa kerusakan glomerulus ataupun urolitiasis.
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Infeksi Saluran Kemih
Blog’s
c. Bakteriologis :
1. Mikroskopis.
2. Biakan bakteri.
d. Kultur urine untuk mengidentifikasi adanya organisme spesifik.
e. Hitung koloni: hitung koloni sekitar 100.000 koloni per milliliter
urin dari urin tampung aliran tengah atau dari specimen dalam
kateter dianggap sebagai criteria utama adanya infeksi.
f. Metode tes
1. Tes dipstick multistrip untuk WBC (tes esterase lekosit) dan
nitrit (tes Griess untuk pengurangan nitrat). Tes esterase lekosit
positif: maka psien mengalami piuria. Tes pengurangan nitrat,
Griess positif jika terdapat bakteri yang mengurangi nitrat urin
normal menjadi nitrit.
2. Tes Penyakit Menular Seksual (PMS) : Uretritia akut akibat
organisme menular secara seksual (misal, klamidia trakomatis,
neisseria gonorrhoeae, herpes simplek).
3. Tes-tes tambahan : Urogram intravena (IVU). Pielografi (IVP),
msistografi, dan ultrasonografi juga dapat dilakukan untuk
menentukan apakah infeksi akibat dari abnormalitas traktus
urinarius, adanya batu, massa renal atau abses, hodronerosis
atau hiperplasie prostate. Urogram IV atau evaluasi ultrasonic,
sistoskopi dan prosedur urodinamik dapat dilakukan untuk
mengidentifikasi penyebab kambuhnya infeksi yang resisten.
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Infeksi Saluran Kemih
Blog’s
8) Penatalaksanaan medik
a. Terapi antibiotik untuk membunuh bakteri gram positif maupun
gram negatif.
b. Apabila pielonefritis kroniknya disebabkan oleh obstruksi atau
refluks, maka diperlukan penatalaksanaan spesifik untuk mengatasi
masalah-masalah tersebut.
c. Dianjurkan untuk sering minum dan BAK sesuai kebutuhan untuk
membilas microorganisme yang mungkin naik ke uretra, untuk
wanita harus membilas dari depan ke belakang untuk menghindari
kontaminasi lubang urethra oleh bakteri faeces.
B. Konsep Dasar Keperawatan
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan dasar utama dari proses keperawatan,
pengumpulan data yang akurat dan sistemis akan membantu pemantauan
status kesehatan dan pola pertahanan pasien, mengidentifikasi kekuatan
pasien serta merumuskan diagnosa keperawatan (Marylin E. Doengoes,
2001).
a. Integritas Ego
Labilitas emosional dari gembira sampai ketakutan, marah atau
menarik diri.
b. Eliminasi
Kateter urinarius terpasang, urine jernih, bising usus tidak ada,
samar atau jelas.
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Infeksi Saluran Kemih
Blog’s
c. Makanan/Cairan
Abdomen lunak dan tidak ada distensi pada awal.
d. Neurosensori
Kerusakan gerakan dan sensasi di bawah tingkat anastesi spinal
epidural.
e. Nyeri/Ketidaknyamanan
Ketidaknyamanan dari berbagai sumber, misalnya : trauma
bedah/insisi, nyeri penyerta, distensi kandung kemih/abdomen,
efek-efek anastesi, mulut kering.
f. Keamanan
Balutan abdomen terdapat sedikit noda atau kering dan utuh,
jalur parenteral bila digunakan paten dan insisi bebas eritema,
bengkak dan nyeri tekan.
2. Diagnosa Keperawatan
Menurut Marylin E. Dongoes, 2001 (Rencana Asuhan
Keperawatan, Ed. 3) diagnosa keperawatan yang lazim terjadi pada klien
dengan Infeksi Saluran Kemih adalah :
a. Infeksi yang b/d adanya bakteri pada saluran kemih
b. Gangguan rasa nyaman nyeri b/d Inflamasi,Kandung Kemih,dan
struktur traktus urinarius lain
c. Perubahan pola eliminasi urine (disuria, dorongan, frekuensi, dan
atau nokturia) yang b/d ISK
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Infeksi Saluran Kemih
Blog’s
d. Kurang pengetahuan yang b/d kurangnya informasi tentang proses
penyakit
3. Rencana Keperawatan
Perencanaan keperawatan adalah pengembangan dari
pencatatan perencanaan perawatan untuk memenuhi kebutuhan klien
yang telah diketahui. Pada perencanaan meliputi tujuan, intervensi,
rasional, implementasi (Marylin E. Doengoes, 2001).
Diagnosa 1
Penyebarluasan Infeksi b/d adanya bakteri pada saluran kemih
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan
Infeksi sembuh dan mencegah komplikasi.
Intervensi Rasional
1. Kaji suhu tubuh pasien
selama 4 jam dan lapor suhu
diatas 38,5 0C
2. Catat karakteristik urine
1. Untuk menjaga kebersihan
dan menghindari bakteri
yang membuat infeksi uretra
2. Untuk
mengetahui/mengidentifikasi
indikasi kemajuan atau
penyimpangan dari hasil yang
diharapkan.
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Infeksi Saluran Kemih
Blog’s
3. Anjurkan pasien untuk
minum 2-3 liter jika ada
kontra indikasi
4. Monitor Pemeriksaan ulang
urine kultur dan sensivitas
untuk menentukan respon
terapi
5. Anjurkan pasien untuk
mengosongkan kandung
kemih secara
6. Berikan keperawatan
perineal,pertahankan agar
tetap bersih dan kering
3. Untuk mencegah statis urine
4. Mengetahui seberapa jauh
efek pengobatan terhadap
keadaan penderita
5. Untuk mencegah adanya
distensi kandung kemih
6. Tanda-tanda vital
menandakan adanya
perubahan didalam tubuh.
Diagnosa 2
Gangguan rasa nyaman nyeri b/d terputusnya kontuinitas jaringan.
Tujuan :
Nyeri berkurang sampai dengan hilang
Intervensi Rasional
1. Observasi adanya nyeri dan
tingkat nyeri.
2. Berikan informasi dan
petunjuk antisipasi mengenai
1. Memudahkan tindakan
keperawatan.
2. Meningkatkan pemecahan
masalah, membantu
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Infeksi Saluran Kemih
Blog’s
penyebab ketidaknyamanan
dan intervensi yang tepat.
3. Kaji TTV.
4. Ubah posisi klien. Anjurkan
penggunaan teknik pernapasan
dan relaksasi dalam.
5. Alihkan perhatian klien jika
muncul nyeri dengan
mengajak cerita.
6. Penatalaksanaan pemberian
obat analgetik sesuai indikasi.
mengurangi nyeri berkenaan
dengan ansietas.
3. Sebagai pedoman untuk
tindakan selanjutnya.
4. Merilekskan otot, dan
mengalihkan perhatian dari
sensasi nyeri.
5. Mengalihkan perhatian klien
pada hal-hal yang
menyenangkan mampu
mengurangi dan
menghilangkan nyeri.
6. Analgetik yang di kontrol
pasien memberikan
penghilangan nyeri cepat.
Diagnosa 3
Perubahan pola eliminasi b/d obstruksi mekanik pada kandung kemih
ataupun struktur traktus urinarius lain
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam klien dapat
mempertahankan pola eliminasi secara adekuat
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Infeksi Saluran Kemih
Blog’s
Intervensi Rasional
1. Ukur dan catat urine setiap
kali berkemih
2. Anjurkan untuk berkemih
setiap 2-3 jam
3. Palpasi kandung kemih setiap
4 jam
4. Awasi pemasukan dan
pengeluaran karakteristik urine
5. Meningkatkan pemasukan
cairan
6. Kaji keluhan pada kandung
kemih
7. Bantu klien ke kamar kecil,
memekai pispot/urinal
8. Bantu klien mendapatkan
posisi berkemih yang nyaman
1. Untuk mengetahui adanya
perubahan warna dan untk
mengetahui input/ output
2. Untuk mencegah terjadinya
penumpukan urine dalam
vesika urinaria
3. Untuk mengetahui adanya
distensi kandung kemih
4. Memberikan informasi
tentang fungsi ginjal dan
adanya komplikasi
5. Peningkatan hidrasi
membilas bakteri
6. Retensi urine dapat terjadi
dan menyebabkan distensi
jaringan (kandung
kemih/ginjal).
7. Untuk memudahkan klien
dalam berkemih
8. Supaya klien tidak sukar
berkemih
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Infeksi Saluran Kemih
Blog’s
9. Observasi perubahan tingkat
kesadaran
9. Akumulasi sisa uremik dan
ketidakseimbangan
elektrolitdapat menjadi
toksin pada susunan saraf
pusat.
Diagnosa 4
Kurang pengetahuan b/d kurangnya informasi tentang proses penyakit
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan pengetahuan klien
bertambah
Intervensi Rasional
1. Kaji tingkat kecemasan
2. Berikan kesampatan Klien
untuk mengungkapkan
perasaannya
3. Beri Support pada klien
4. Berikan dorongan spiritual
1. Untuk mengetahui berat
ringannya kecemasan klien
2. Agar klien mempunyai
semangat dan mau empati
terhadap perawatan dan
pengobatan
3. Agar klien mempunyai
semangat
4. Agar klien kembali
menyerahkan sepenuhnya
kepada Tuhan Yang Maha
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Infeksi Saluran Kemih
Blog’s
5. Memberikan kepada pasien
untuk menanyakan apa yang
tidak diketahui tentang
penyakitnya.
6. Kaji ulang proses penyakit
dan harapan yang akan dating
7. Berikan informasi tentang :
sumber infeksi, tindakan
untuk mencegah penyebaran,
jelaskan pemberian antibiotik,
pemeriksaan diagnostik:
tujuan, gambaran singkat,
persiapan yang dibutuhkan
sebelum pemeriksaan,
perawatan sesudah
pemeriksaan.
8. Anjurkan pasien untuk
menggunakan obat yang
diberikan, minum sebanyak
kurang lebih delapan gelas per
Esa.
5. Mengetahui sejauh mana
ketidaktahuan pasien tentang
penyakitnya
6. Memberikan pengetahuan
dasar dimana pasien dapat
menbuat pilihan berdasarkan
informasi.
7. Pengetahuan apa yng
diharapkan dapat
mengurangi ansietas dan
membantu mengembankan
kepatuhan klien terhadap
rencana terapeutik.
8. Pasien sering menghentikan
obat mereka, jika tanda-
tanda penyakit mereda.
Cairan menolong membilas
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Infeksi Saluran Kemih
Blog’s
hari
9. Berikan kesempatan kepada
pasien untuk mengekspesikan
perasaan dan masalah tentang
rencana pengobatan.
ginjal.
9. Untuk mendeteksi
kemungkinan ketidaktahuan
dan membantu
mengembangkan penerimaan
rencana terapeutik
4. Implementasi
Pada tahap ini untuk melaksanakan intervensi dan aktivitas-
aktivitas yang telah dicatat dalam rencana perawatan pasien. Agar
implementasi/ pelaksanaan perencanaan ini dapat tepat waktu dan efektif
maka perlu mengidentifikasi prioritas perawatan, memantau dan
mencatat respon pasien terhadap setiap intervensi yang dilaksanakan
serta mendokumentasikan pelaksanaan perawatan (Doenges E Marilyn,
dkk, 2001)
5. Evaluasi
1. Klien dapat mengatakan nyeri hilang atau berkurang.
2. Klien dapat mengatakan gangguan pola tidurnya teratasi
3. Klien dapat menyatakan masalahnya dan menunjukkan sikap untuk
menghadapinya.
4. Menyatakan pemahaman kondisi.
5. Mengosongkan kandung kemih secara teratur dan tuntas.
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Infeksi Saluran Kemih
Blog’s
BAB III
TINJAUAN KASUS
Pada Bab ini akan di bahas Asuhan Keperawatan pada klien Ny “N”
dengan Sistem Perkemihan : Infeksi Saluran Kemih (ISK) di Ruang Perawatan
Gelatik di RS. Bhayangkara Makassar Tanggal 04 Agustus-06 Agustus 2011.
A. PENGKAJIAN
I. Biodata
a. Identitas Klien
Nama : Ny “N”
Umur : 26 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku /Bangsa : Bugis / Indonesia
Status perkawinan : Menikah
Pekerjaan : I R T ( Ibu Rumah Tangga )
No. MR : 07.6272
Diagnosa medis : Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Tanggal masuk RS : 02 Agustus 2011
Tanggal pengkajian : 04 Agustus 2011
b. Identitas penanggung
Nama : Tn “S”
Umur : 36 Tahun
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Infeksi Saluran Kemih
Blog’s
Jenis kelamin : laki - laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Polisi
Hubungan dengan Klien : Suami Klien
II. Keluhan utama
a. Keluhan utama : nyeri
b. Riwayat keluhan utama :
Klien mengeluh nyeri pada daerah perut sebelah kanan bawah ,disertai
mual, sakit kepala dan pusing yang dialami sejak ± 2 minggu yang
lalu.
c. Lamanya keluhan : ± 2 minggu yang lalu
d. Timbulnya keluhan : hilang timbul
e. Faktor yang memperberat : pada saat melakukan aktifitas
f. Cara yang dilakukan untuk mengatasinya : beristirahat dan minum
obat.
g. Diagnosa medik : Infeksi saluran kemih (ISK)
PQRST :
P : Klien mengatakan nyeri perut
Q : Klien mengatakan sakitnya terus menerus dan tembus ke belakang.
R : Klien mengatakan nyeri perut sebelah kanan
S : Klien mengatakan nyeri yang sangat hebat
T : Klien mengatakan nyeri ± 2 minggu yang lalu\
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Infeksi Saluran Kemih
Blog’s
III. Riwayat kesehatan
A. Riwayat kesehatan sekarang
Klien sementara di opname di RS. Bhayangkara di Ruang Gelatik
kamar 11, klien tampak baring dengan keluhan yang dirasakan yaitu
nyeri abdomen sebelah kanan bawah, sakit kepala dan pusing. Klien
masuk RS tanggal 2 Agustus 2011 dengan keluhan nyeri pada daerah
perut sebelah kanan bawah, disertai mual mual, sakit kepala dan
pusing yang dialami sejak ± 2 minggu yang lalu.
B. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
1. Klien mengatakan tidak pernah di opname sebelumnya di RS ,
dan penyakit yang biasa di derita klien adalah sakit kepala.
2. Klien tidak pernah di operasi.
C. Riwayat Kesehatan Keluarga
Genogram
50
20
26
25
42
18
40
22
G I
G II
G III
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Infeksi Saluran Kemih
Blog’s
Keterangan:
: Laki-laki : Tinggal serumah
: Perempuan : Garis keturunan
: Klien ? : Umur tidak di ketahui
: Meninggal : Garis perkawinan
GI : Kakek dan nenek klien meninggal karna faktor usia
G II : Bapak klien anak ke-4 dari 7 bersaudara, sedangkan ibu klien anak ke-
4 dari 4 bersaudara.
G III : Klien anak ke-2 dari 6 bersaudara.
IV. Riwayat Psikososial
1) Pola konsep diri :
a) Gambaran diri klien : klien merasa puas dengan apa yang ada
dalam dirinya
b) Peran klien : klien menjalankan perannya sebagai istri yang baik
c) Harga diri klien : klien ingin merasa dihargai dan bersabar
dalam menerima keadaannya.
d) Citra tubuh klien : klien mengatakan tidak ada yang istimewa
dalam dirinya.
e) Ideal diri klien : klien berharap agar ia cepat sembuh dan kembali
berkumpul bersama keluarganya.
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Infeksi Saluran Kemih
Blog’s
2) Pola kognitif
klien tidak mengerti tentang penyakit yang dialami sekarang dan
optimis akan kesembuhan penyakitnya.
3) Pola koping
Klien memperhatikan arahan dokter dan perawat dan berharap agar
dirinya cepat sembuh.
4) Pola interaksi
Klien dapat berinteraksi dengan perawat dan mampu mengerti
pembicaraan.
V. Riwayat spiritual
1) Keadaan klien beribadah
Sebelum sakit klien rajin beribadah, selama di rawat di RS klien
tidak pernah beribadah dan hanya mampu berdoa untuk kesembuhan
penyakitnya.
2) Dukungan keluarga klien
Keluarga senantiasa memberi dukungan dan semangat kepada klien.
3) Ritual yang biasa dijalankan klien
Tidak ada ritual khusus yang dilakukan klien untuk kesembuhannya .
VI. Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan umum klien : Baik
1) Tanda – tanda distres :
- Klien tampak lemah
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Infeksi Saluran Kemih
Blog’s
- Klien tampak meringis
- Ekspresi wajah klien tampak gelisah
1. Penampilan klien sesuai dengan usianya.
2. Klien mampu berinteraksi dengan baik.
3. Tinggi badan : 160 cm.
4. Berat badan : 60 kg.
5. Kesadaran : Compos mentis
b) Tanda-tanda vital :
TD : 120/80mmHg
N : 80 x/i
S : 36,7 OC
P :20x/i
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Infeksi Saluran Kemih
Blog’s
1
c) Sistem pernapasan
1) Hidung
(a) Tidak ada pernapasan cuping hidung
(b) Tampak ada sekret
(c) Hidung simetris kiri dan kanan
2) Leher
(a) Tidak tampak adanya pembesaran kelenjar tiroid
(b) Tidak terdapat tumor
3) Dada
(a) Bentuk dada simetris kiri dan kanan
(b) Pengembangan dada mengikuti pergerakan napas
(c) Simetris kiri dan kanan
(d) Frekuensi pernapasan 20x/i
4) Sistem kardiovaskuler
(a) Bunyi jantung 1 (lup)
(b) Bunyi jantung II (dub)
(c) Arteri karotis tidak teraba
5) Sistem pencernaan
(a) Mulut : Kemampuan menelan baik.
(b) Abdomen : Nyeri tekan pada bagian perut bawah sebelan
kanan.
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Hernia Inguinal
Blog’s
(c) Gaster : Gerakan peristaltik menurun.
(d) Anus :Tidak dilakukan pemeriksaan.
6) Sistem indera
1) Mata
(a) Kelopak mata normal.
(b) Bulu mata warna hitam.
(c) Alis warna hitam.
(d) Lapang pandang baik.
(e) Sclera tidak ikterus.
2) Hidung
(a) Penciuman baik
(b) Mampu mengenali dan membedakan bau
(c) Ada secret yang menghalangi penciuman.
(d) Perih di hidung karena flu.
3) Telinga
(a) Pendengaran baik
(b) Simetris kiri dan kanan
(c) Tidak tampak serumen
(d) Keadaan daun telinga normal
7) Sistem saraf
1. Fungsi cerebral
(a) Status mental
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Hernia Inguinal
Blog’s
a. Klien dapat berinteraksi dengan baik
b. Klien dapat mengingat waktu dan tempat
c. Cara bicara klien baik
(b) Kesadaran GCS : 14 (E4, V5, M6)
a. Eye : Dapat membuka mata secara spontan (F4)
b. Verbal : Orikutasi baik (V5 )
c. Motorik : Mengikuti perintah (M6)
2. Fungsi cranial
(a) Nervus I (olfaktorius) : Klien mampu membedakan bau
(b) Nervus II (optichus) : Penglihatan klien cukup baik.
(c) Nervus III,IV,VI (oculamotorius, troclearis, abdusen) :Bola
mata bergerak kiri dan kanan
(d) Nervus V (trigenius) : Klien mampu merasakan sentuhan
pada dahi
(e) Nervus VII (fasialis) : Klien dapat tersenyum
(f) Nervus VIII (akustikus) : Klien mampu mendengar dengan
jelas
(g) Nervus IX (glassofaringeus) : Klien mampu merasakan rasa
pahit.
(h) Nervus X (vagus) : Klien tidak ada kesulitan untuk menelan
(i) Nervus XI (assesoris) : Klien dapat mengangkatbahunya
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Hernia Inguinal
Blog’s
(j) Nervus XII (tlipoglasus) : Klien mampu menjulurkan
lidahnya.
8) Sistem muskuloskeletal
1. Kepala
(a) Bentuk mesochepal
(b) Gerakan ke segala arah
2. Vertebra
Tidak ada kelainan bentuk.
3. Kaki
Tidak ada edema pada kedua kaki
4. Tangan
Tidak ada edema pada kedua tangan terpasang infus RL.
9) Sistem integumen
1. Kulit
(a) Warna kulit sawo matang
(b) Terdapat tahi lalat di bawah mata kanan.
2. Kuku
Tampak panjang dan bersih.
3. Rambut
Berwarna hitam.
10) Sistem endokrin
a. Tidak tampak adanya pembesaran kelenjar tyroid
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Hernia Inguinal
Blog’s
b. Suhu tubuh seimbang.
c. Tidak ada keringat berlebihan.
11) Sistem perkemihan
a. BAK : 1 kali sehari.
b. Jumlah : 400-600 CC
c. Nyeri saat BAK.
12) Sistem reproduksi
Tidak dilakukan pemeriksaan.
13) Sistem immun
a. Tidak terdapat alergi obat-obatan.
b. Penyakit flu berhubungan dengan cuaca.
VII. Aktifitas Sehari - hari
Jenis Kegiatan Sebelum Sakit Selama Sakit A. Nutrisi
1. Makanan
- Jenis
- Frekuensi
- Jumlah
- Selera
2. Cairan
- Jenis
Nasi, sayur, ikan
3x sehari
dihabiskan
baik
Air putih
Bubur, telur
3x sehari
½ Porsi dihabiskan
Menurun
Air putih, cairan
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Hernia Inguinal
Blog’s
Jenis Kegiatan Sebelum Sakit Selama Sakit
- Frekuensi
- Cara pemenuhan
B. Eliminasi
1. BAB
- Frekuensi
- Bau
- Warna
- Konsistensi
2. BAK
- Frekuensi
- Warna
- Bau
- Jumlah
C. Istirahat / Tidur
1. Tidur siang
2. Tidur malam
D. Personal Hygiene
1. Mandi
6-8 gelas / hari
Oral
1 x Sehari
Aromatik
Kuning
Lembek
4 x sehari
Kuning
Amoniak
13.00 – 14.30
09.00 – 06.00
2 x sehari
infus
1-2 gelas / hari
Oral, Infus
Tidak teratur
Aromatik
Hitam
Keras
1x sehari
Kuning
Amoniak
Tidak teratur
01.30 – 03.30
Waslap
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Hernia Inguinal
Blog’s
Jenis Kegiatan Sebelum Sakit Selama Sakit 2. Gunting kuku
3. Sikat gigi
4. Mandiri / dibantu
2 x seminggu
2x sehari
Mandiri
2 x seminggu
2x sehari
Dibantu
VIII. Pemeriksaan Labolatorium
Urine Rutin
Sed.Epitel : 2-3
Lekosit : 3-5
Eritrosit : 2-3
Nama Pemeriksaan Nilai Normal Hasil Satuan
1) Glukosa random
2) Ureum
3) Creatinin
4) SGOT 37 C
5) SGPT
6) WBC
7) HGB
8) RBC
9) PLT
70-110
10-50
p.0,5-1,2
L.37/ P.31
L.42/ P.32
4,0-10,0
11,0-16,0
3,50-5.50
100-300
79
27
0,7
11
17
9,6
10,6
4,05
188
mg/dl
mg/dl
mg/dl
u/l
u/l
u/l
g/dl
u/l
u/l
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Hernia Inguinal
Blog’s
IX. Rencana Therapi
• IFVD RL 14 tetes / menit
• Inj. ketorolac 1 amp/12 jam/ iv
• Inj.cipro inf/12 jam
• Inj.ranitidine 1 amp/12 jam/ iv
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Hernia Inguinal
Blog’s
KLASIFIKASI DATA
(CP 1A)
Nama : Ny “N” Dd. Medik : Infeksi Saluran Kemih
Umur : 26 Tahun Ruangan : Gelatik
J. Kelamin : Perempuan Tanggal : 04 Agustus 2011
Data Subjektif Data Objektif 1. Klien mengatakan nyeri pada
perut sebelah kanan bawah.
2. Klien mengatakan sakit kepala.
3. Klien mengatakan nyeri saat BAK
4. Klien mengatakan selalu terjaga
5. Klien mengatakan susah berkemih
6. Klien mengatakan susah tidur.
7. Klien mengatakan tidak tahu
tentang penyakitnya.
1. Ekspresi wajah klien tampak
meringis
2. Klien tampak baring
3. Klien tampak gelisah
4. Klien sering terbangun
5. Nampak terpasang infuse RL 28
tts/menit.
6. Klien kurang minum air putih
7. Klien bertanya-tanya tentang
penyakitnya
8. Jam tidur malam : 01:30 – 03:00
9. Vital signs
TD : 120/80 mmHg
N : 80x/ menit
S : 36,7 C,P: 20xmenit
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Hernia Inguinal
Blog’s
ANALISA DATA
(CP. IB)
Nama : Ny “N” Dx. Medik : Infeksi Saluran Kemih
Umur : 26 Tahun Ruangan : Gelatik
J. Kelamin : Perempuan Tanggal : 04 Agustus 2011
No DATA ETIOLOGI MASALAH 1.
DS :
1. Klien mengatakan nyeri
pada perut sebelah kanan
bawah.
Nyeri Skala 4
2. Klien mengatakan sakit
kepala
3. Klien mengatakan nyeri
saat berkemih
DO :
1. Klien tampak meringis
2. Vital signs
TD : 120/80 mmHg
N : 80x/ menit
S : 36,7 C
P : 20x/menit
Mikroorganisme
↓
Pengosongan kandung
kemih
↓
Mobilitas menurun
↓
Sistem imunitas
menurun
↓
Adanya hambatan pada
aliran urine
Nyeri
Nyeri Akut
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Hernia Inguinal
Blog’s
2.
3.
DS :
1. Klien mengatakan susah
tidur
DO :
1. Klien tampak baring.
2. Klien tampak gelisah.
DS:
1. Klien mengatakan susah
BAK
2. Klien mengatakan nyeri
saat BAK
Bakteri escheria coli
↓
Mukosa yang rusak
mengalami inflamasi
↓
Nyeri
↓
Menstimulasi pusat jaga
↓
REM Menurun
↓
Pusat jaga lebih besar
dari pada pusat tidur
↓
Gangguan pemenuhan
istirahat tidur
Bakteri eschericia coli
↓
Masuk dalam saluran
perkemihan
Insomnia
Gangguan pola
eliminasi BAK
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Hernia Inguinal
Blog’s
4
DO:
1. Klien kurang minum air
putih
2. Frekuensi BAK : 1x sehari
DS:
1. Klien mengatakan tidfak
tahu tentang penyakitnya.
DO:
1. Klien bertanya-tanya
tentang penyakitnya
↓
Berkembang biak
merusak jaringan sel
perkemihan
↓
Pembengkakan
sumbatan saluran
perkemihan
↓
Urin tidak bisa keluar
↓
Retensi urine
↓
Pola eliminasi BAK
ISK
↓
Klien dirawat
↓
Perubahan status
kesehatan
Kurang
pengetahuan
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Hernia Inguinal
Blog’s
↓
kurang informasi
tenyang penyakitnya
↓
Kurang pengetahuan
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Hernia Inguinal
Blog’s
DIAGNOSA KEPERAWATAN
(CP. 2)
Nama : Ny “N” Dx. Medik : Infeksi Saluran Kemih
Umur : 26 Tahun Ruangan : Gelatik
J. Kelamin : Perempuan Tanggal : 04 Agustus 2011
No Diagnosa keperawatan Tanggal ditemukan Tanggal teratasi
1 Nyeri akut b/d infeksi
saluran kemih.
04 Agustus 2011 6 Agustus 2011
2 Gangguan pemenuhan
istirahat/tidur b/d
insomnia.
04 Agustus 2011
5 Agustus 2011
3 Gangguan pola eliminasi
urine b/d
ketidakmampuan kandung
kemih untuk berkontraksi
secara adekuat.
04 Agustus 2011
6 Agustus 2011
4 Kurang pengetahuan b/d
kurangnya informasi
tentang penyakit yang di
derita.
04 Agustus 2011 5 Agustus 2011
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Hernia Inguinal
Blog’s
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
(CP.3)
Nama : Ny “N” Dx. Medik : Infeksi Saluran Kemih
Umur : 26 Tahun Ruangan : Gelatik
J. Kelamin : Perempuan Tanggal : 04 Agustus 2011
No Diagnosa
Keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional
1
Nyeri akut b/d
infeksi saluran kemih
ditandai dengan :
DS :
• klien
mengatakan
nyeri pada perut
sebelah kanan
bawah
• klien
mengatakan
sakit kepala.
DO :
Nyeri hilang
ditandai
dengan:
• Klien
tidak
merasa
nyeri
1. Observasi
TTV
2. Observasi
tingkat dan
lokasi nyeri
3. Anjurkan
klien
1.Untuk
mengetahui
keadaan
umum klien
2. untuk
mengetahui
sejauh manan
nyeri yang
dirasakan
klien
3. Untuk
mengurangi
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Hernia Inguinal
Blog’s
2
• Klien tampak
meringis
TTV: TTD :
120/80 mmHg
Nadi : 80 x/mnt
Pernapasan : 20
x/mnt
Suhu :
36,7oC
Gangguan
pemenuhan istirahat
tidur b/d insomnia
ditandai dengan :
DS :
• Klien mengatakan
susah tidur.
• Klien mengatakan
selalu terjaga.
DO:
Kebutuhan
istirahat tidur
terpenuhi
dengan
kriteria :
• Klien
mampu
beristiraha
t dengan
tenang.
membatasi
aktivitasnya.
4. Berikan posisi
yang nyaman
untuk klien.
5. Pemberian
obat anti nyeri
1. Observasi
pola tidur
klien
2. Ciptakan
suasana yang
aman dan
tenang.
pergerakan
yang dapat
memperberat
nyeri.
4. Untuk
mengurangi
rangsangan
nyeri
5. untuk
mengurangi
rasa nyeri
1. Untuk
mengetahui
jam istirahat
yang
dibutuhkan
klien
2. Memudahkan
klien untuk
beristirahat.
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Hernia Inguinal
Blog’s
3
• Klien tampak
baring
• Klien tampak
gelisah.
• Jam tidur
malam:01.00-
0300
Gangguan pola
eliminasi urine b/d
ketidakmampuan
• Klien
tidak
terjaga.
Klien dapat
BAK dengan
normal di
3. Menganjurka
n klien untuk
banyak
istirahat.
4. Jelaskan
pentingnya
istirahat
terhadap
tubuh pada
klien.
5. Berikan
posisi yang
nyaman
sesuai
kemauan
klien
1. Mengukur
volumen
urine saat
3. Untuk
memenuhi
kebutuhan
istirtahat
yang normal.
4. Untuk
mengetahui
pentingnya
istirahat
untuk tubuh
5. Untuk
mengurangi
timbulnya
pergerakan
yang dapat
menyebabkan
nyeri
1. Untuk
mengetahui
cairan yang
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Hernia Inguinal
Blog’s
kandung kemih
berkontraksi secara
adekuat ditandai
dengan :
DS :
• klien mengatakan
susah BAK
• klien mengatakan
nyeri saat BAK
DO :
• Frek.BAK: 1x
sehari
tandai denga:
• Klien
mengatak
an tidak
susah
BAK.
• Tidak
merasa
nyeri saat
BAK.
berkemih
2. Anjurkan
klien untuk
tidak
menahan
BAK pada
saat ingin
berkemih.
3. Anjurkan
klien untuk
banyak
minum air
putih.
4. Ajarkan klien
tentang posisi
yang nyaman
saat
berkemih.
keluar
(input).
2. Untuk
meminimalka
n potensi
urine yang
berlebihan
pada kandung
kemih.
3. Peningkatan
cairan dapat
membersihka
n obstruksi
pada saluran
kemih
4. Untuk
memudahkan
klien untuk
BAK.
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Hernia Inguinal
Blog’s
4
Kurang
pengetahuan b/d
kurangnya
informasi tentang
penyakit yang
diderita, ditandai
dengan :
DS :
• Klien mengatakan
tidak tahu tentang
penyakitnya.
DO :
• Klien nampak
bertanya-tanya
tentang
penyakitnya.
Klien dapat
mengerti dan
memahami
tentang
penyakitnya.
5. observasi
warna urine.
1. Kaji tingkat
pengetahuan
klien
2. Berikan HE
pada klien
tentang
penyakitnya.
3. Jelaskan
pentingnya
menjaga
kebersihan
diri.
4. Jelaskan
langkah-
5. Untuk
mengetahui
warna urine
klien.
1. Untuk
mengetahui
sejauh mana
pengetahuan
klein.
2. Agar klien
mengerti
tentang
penyakitnya.
3. Untuk
menghindari
terjadinya
infeksi.
4. Untuk
menghindari
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Hernia Inguinal
Blog’s
langkah
mencegah
timbulnya
penyakit
yang
berulang.
5. Berikan
kesempatan
pada klien
untuk
bertanya
tentang
penyakitnya.
terulangnya
penyakit
yang sdama.
5. Untuk
mengetahui
sejauh mana
tingkat
pengetahuan
klien.
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Hernia Inguinal
Blog’s
CATATAN TINDAKAN
(CP. 4)
Nama : Ny “N” Dx. Medik : Infeksi Saluran Kemih
Umur : 26 Tahun Ruangan : Gelatik
J. Kelamin : Perempuan Tanggal : 04 Agustus 2011
HARI/TANGGAL DX JAM IMPLEMENTASI Kamis
04-08-2011
1
09.30
09.33
09.34
1. Mengobservasi TTV
Hasil : TTV:
TD: 120/80 mmHg
N : 80 x/i
S : 36,7 C
P : 20 x/i
2. Mengobservasi tingkat dan lokasi
nyeri.
Hasil : Tingkat nyeri : skala 4, dan
lokasi nyeri di daerah perut
sebelah kanan bawah.
3. Menganjurkan klien untuk
membatasi aktivitasnya.
Hasil : Klien mau melakukannya.
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Hernia Inguinal
Blog’s
2
09.36
09.38
09.39
09.42
09.44
09.45
09.47
4. Memberi posisi yang nyaman
untuk klien.
Hasil : posisi semi fowler.
5. Melaksanankan pem,berian obat
anti nyeri.
Hasil : inj.Ketorolac,
Dosis : 1 amp
Pemberian : IV
1. Mengkaji pola tidur klien.
Hasil : Klien tidak tidur.
Jam tidur malam :01:30- 03:00
2. Menciptakan suasana yang aman
dan tenang.
Hasil : klien tampak tenang.
3. Menganjurkan klien untuk banyak
beristirahat.
Hasil : Klien mau melakukannya.
4. Menjelaskan pentingnya istirahat
bagi tubuh klien.
Hasil : klien tampak mengerti.
5. Memberikan posisi yang nyaman
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Hernia Inguinal
Blog’s
3
09.49
09.52
09.54
09.56
09.58
sesuai dengan kemauan klien.
Hasil : Klien baring telentang.
1. Mengukur volume urine setelah
berkemih.
Hasil : frek :2 x sehari
Jumlah : 400 cc
2. Menganjurkan untuk tidak
menahan BAK pada saat ingin
berkemih
Hasil : klien mau melakukannya.
3. Menganjurkan klien untuk banyak
minum air putih.
Hasil : Klien mau melakukannya.
4. Mengajarkan klien tentang posisi
yang nyaman saat berkemih.
Hasil : Klien mengatakan jongkok
saat berkemih.
5. Mengobservasi warna urine.
Hasil : Warna urine klien kuning
dan tampak jernih.
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Hernia Inguinal
Blog’s
4.
10.05
10.08
10.10
10.14
10.16
1. Mengkaji tingkat pengetahuan
klien.
Hasil : klien belum mengerti
tentang penyakitnya.
2. Memberikan HE pada klien
tentang penyakitnya
Hasil:Klien nampak
memperhatikan penjelasan
mahasiswa.
3. Menjelaskan pentingnya menjaga
kebersihan diri setelah BAK
Hasil : Klien nampak mengerti.
4. Menjelaskanlangkah-langkah
mencegah terulangnya penyakit
yang sama.
Hasil: klien mengerti dan mau
melaksanakannya.
5. Memberikan kesempatan pada
klien untuk bertanya tentang
penyakitnya.
Hasil : Klien nampak bertanya.
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Hernia Inguinal
Blog’s
Jumat
05-08-2011
1
09.30
09.32
09.34
09.35
09.38
1. Mengobservasi TTV
Hasil : TTV:
TD: 120/80 mmHg
N : 80 x/i
S : 36,7 C
P : 20 x/i
2. Mengobservasi tingkat dan lokasi
nyeri.
Hasil : Tingkat nyeri : skala 2,dan
lokasi nyeri di daerah perut
sebelah kanan bawah.
3. Menganjurkan klien untuk
membatasi aktivitasnya.
Hasil : Klien mau melakukannya.
4. Memberi posisi yang nyaman
untuk klien.
Hasil : posisi semi fowler.
5. Melaksanankan pemberian obat
anti nyeri.
Hasil :inj.Ketorolac,
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Hernia Inguinal
Blog’s
2
3
09.40
09.42
09.44
09.45
09.47
09.48
Dosis : 1 amp
Pemberian : IV
1. Mengkaji pola tidur klien.
Hasil : Klien tidak tidur.
Jam tidur malam :21:30
2. Menciptakan suasana yang aman
dan tenang.
Hasil : klien tampak tenang.
3. Menganjurkan klien untuk banyak
beristirahat.
Hasil : Klien mau melakukannya.
4. Menjelaskan pentingnya istirahat
bagi tubuh pada klien.
Hasil : klien tampak mengerti.
5. Memberikan posisi yang nyaman
sesuai dengan kemauan klien.
Hasil : Klien baring telentang.
1. Mengukur volume urine setelah
berkemih.
Hasil : frek :3 x sehari
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Hernia Inguinal
Blog’s
4
09.50
09.52
09.54
09.56
10.00
10.06
Jumlah : 500 cc
2. Menganjurkan untuk tidak
menahan BAK pada saat ingin
berkemih
Hasil : Klien mau melakukannya.
3. Menganjurkan klien untuk
banyak minum air putih.
Hasil : Klien mau melakukannya.
4. Mengajarkan klien tentang posisi
yang nyaman saat berkemih.
Hasil : Klien mengatakan
jongkok saat berkemih.
5. Mengobservasi warna urine.
Hasil : Warna urine klien kuning
dan tampak jernih.
1. Mengkaji tingkat pengetahuan
klien.
Hasil : klien mengerti tentang
penyakitnya.
2. Memberikan HE pada klien
tentang penyakitnya
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Hernia Inguinal
Blog’s
Sabtu
06-08-2010
1
10.08
10.10
10.12
09.45
Hasil:Klien nampak mengerti.
3. Menjelaskan pentingnya
menjaga kebersihan diri
setelah BAK
Hasil : Klien mau
melakukannya..
4. Menjelaskan langkah-langkah
mencegah terulangnya penyakit
yang sama.
Hasil: klien mengerti dan mau
melaksanakannya.
5. Memberikan kesempatan pada
klien untuk bertanya tentang
penyakitnya.
Hasil : Klien nampak bertanya.
1. Mengobservasi TTV
Hasil :
TD: 110/80 mmHg
N : 72 x/i
S : 36,5 C
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Hernia Inguinal
Blog’s
3
09.47
09.48
09.50
09.52
09.54
P : 20 x/i
2. Mengobservasi tingkat dan
lokasi nyeri.
Hasil : Klien mengatakan tidak
nyeri lagi
3. Menganjurkan klien untuk
membatasi aktivitasnya.
Hasil : Klien mau
melakukannya.
4. Memberi posisi yang nyaman
untuk klien.
Hasil : posisi semi fowler.
5. Melaksanankan pem,berian obat
anti nyeri.
Hasil :inj.Ketorolac,
Dosis : 1 amp
Pemberian : IV
1. Mengukur volume urine setelah
berkemih.
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Hernia Inguinal
Blog’s
09.56
09.58
10.05
10.08
Hasil : frek :4-5 x sehari
Jumlah : 600 cc
2. Menganjurkan untuk tidak
menahan BAK pada saat ingin
berkemih
Hasil : klien mau melakukannya.
3. Menganjurkan klien untuk
banyak minum air putih.
Hasil : Klien mau
melakukannya.
4. Mengajarkan klien tentang posisi
yang nyaman saat berkemih.
Hasil : Klien mengatakan
jongkok saat berkemih.
5. Mengobservasi warna urine.
Hasil : Warna urine klien kuning
dan berbau amoniak.
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Hernia Inguinal
Blog’s
CATATAN PERKEMBANGAN
(CP. 5)
Nama : Ny “N” Dx. Medik : Infeksi Saluran Kemih
Umur : 26 Tahun Ruangan : Gelatik
J. Kelamin : Perempuan Tanggal : 04 Agustus 2011
HARI/TANGGAL NDX JAM EVALUASI Kamis
04-08-2011
1
09.38
S : Klien mengatakan nyeri pada saat
berkemih.
O : Klien tampak meringis.
A: Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Mengobservasi TTV
2. Mengobservasi tingkat dan lokasi
nyeri.
3. Menganjurkan klien untuk
membatasi aktivitasnya.
4. Memberi posisi yang nyaman untuk
klien.
5. Melaksanankan pemberian obat
anti nyeri.
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Hernia Inguinal
Blog’s
2
3
09.47
09.58
S : S : Klien mengatakan susah tidur
O O : Klien tampak gelisah
A : Masalah belum teratasi
P P : Lanjutkan intervensi
1. Mengkaji pola tidur klien.
2. Menciptakan suasana yang aman
dan tenang.
3. Menganjurkan klien untuk banyak
beristirahat.
4. Menjelaskan pentingnya istirahat
bagi tubuh pada klien.
5. Memberikan posisi yang nyaman
sesuai dengan kemauan klien.
S : Klien mengatakan susah BAK
O : Klien tampak meringis.
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Mengukur volume urine setelah
berkemih.
2. Menganjurkan untuk tidak menahan
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Hernia Inguinal
Blog’s
4
10.16
BAK pada saat ingin berkemih
3. Menganjurkan klien untuk banyak
minum air putih.
4. Mengajarkan klien tentang posisi
yang nyaman saat berkemih.
5. Mengobservasi warna urine.
S : Klien mengatakan tidak mengerti
tentang penyakitnya.
O : Klien tampak tenang
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Mengkaji tingkat pengetahuan
klien.
2. Memberikan HE pada klien tentang
penyakitnya
3. Menjelaskan pentingnya menjaga
4. kebersihan diri setelah BAK
5. Menjelaskanlangkah-langkah
mencegah terulangnya penyakit
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Hernia Inguinal
Blog’s
Jumat
05-08-2010
1
2
09.38
09.47
yang sama.
6. Memberikan kesempatan pada klien
untuk bertanya tentang penyakitnya.
S: Klien mengatakan nyerinya agak
berkurang
O : Klien tampak tenang
A : Masalah sebagian teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Mengobservasi TTV
2. Mengobservasi tingkat dan lokasi
nyeri.
3. Menganjurkan klien untuk
membatasi aktivitasnya.
4. Memberi posisi yang nyaman untuk
klien.
5. Melaksanankan pemberian obat
anti nyeri.
S : Klien mengatakan sudah bisa tidur
dengan baik
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Hernia Inguinal
Blog’s
3
09.56
O : Klien tampak tenang.
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi
S : Klien mengatakan tidak terlalu sulit
dalam berkemih.
O : Klien tampak tenang
A : Masalah sebagian teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Mengukur volume urine setelah
berkemih.
2. Menganjurkan untuk tidak menahan
BAK pada saat ingin berkemih
3. Menganjurkan klien untuk banyak
minum air putih.
4. Mengajarkan klien tentang posisi
yang nyaman saat berkemih.
5. Mengobservasi warna urine.
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Hernia Inguinal
Blog’s
Sabtu
06-08-2011
4
1
3
10.12
09.52
10.08
S : Klien mengatakan sudah mengerti
tentang penyakitnya
O : Klien tampak tenang.
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi
S : Klien mengatakan sudah tidak nyeri
lagi.
O : Klien tampak tenang
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi
S : Klien mengatakan tidak susah lagi
BAK
O : Klien tampak tenang
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Hernia Inguinal
Blog’s
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas laporan studi kasus yang akan di uraikan sesuai
dengan tahap dalam proses keperawatan, serta membahas masalah kesenjangan antara
teori dan kenyataan (kasus) yang di peroleh selama melakukan perawatan pada klien
Nn ”N” Dengan Gangguan Sistem Perkemihan di Ruang Perawatan Gelatik RS.
Bhayangkara Makassar selama 3 hari.
Dalam melakukan asuhan keperawatan telah di terapkan proses keperawatan
sesuai teori yang ada. Dimana proses keperawatan yang mempunyai 4 tahap yaitu :
pengkajian, intervensi, implementasi dan evaluasi.
1. Pengkajian
Berdasarkan hasil dari pengkajian melalui pengumpulan data didapatkan
a. Klien mengatakan nyeri pada perut sebelah kanan bawah.
b. Klien mengatakan sakit kepala.
c. Klien mengatakan nyeri saat BAK
d. Klien mengatakan selalu terjaga
e. Klien mengatakan susah berkemih
f. Klien mengatakan susah tidur.
g. Klien mengatakan tidak tahu tentang penyakitnya.
Sedangkan menurut teori pada klien terdapat gejala: adanya rasa gatal
yang menggelitik, nyeri pada saat miksi, kesulitan untuk memulai miksi, nyeri
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Hernia Inguinal
Blog’s
pada abdomen bagian bawah, disuria (nyeri waktu berkemih), peningkatan
frekuensi berkemih, perasaan ingin berkemih, adanya sel-sel darah putih dalam
urin, nyeri punggung bawah atau suprapubic, demam yang disertai adanya darah
dalam urine pada kasus yang parah.
Berdasarkan hal tersebut diatas tidak terjadi kesenjangan antara teori
dengan kenyataan yang ada di lapangan. Hal ini karena data yang terdapat dalam
teori ditemukan juga pada kasus.
2. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan analisis data yang penulis lakukan bahwa diagnosa keperawatan
yang didapatkan pada Ny. “N” dengan “Infeksi saluran kemih“ adalah :
a. Nyeri akut b/d sakit perut di bagian bawah sebelah kanan.
b. Gangguan pola tidur b/d Insomnia.
c. Perubahan pola eliminasi urine b/d ketidakmampuan kandung kemih untuk
berinteraksi secara adekuat.
d. Kurang pengetahuan b/d kurangnya informasi tentang penyakit yang diderita.
Sedangkan menurut teori, bahwa diagnosa keperawatan yang lazim
muncul pada pasien Infeksi saluran kemih adalah :
a. Infeksi yang berhubungan dengan adanya bakteri pada saluran kemih
b. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan Inflamasi,Kandung
Kemih,dan struktur traktus urinarius lain
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Hernia Inguinal
Blog’s
c. Perubahan pola eliminasi urine (disuria, dorongan, frekuensi, dan atau
nokturia) yang berhubungan dengan ISK
d. Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan kurangnya informasi tentang
proses penyakit, metode pencegahan, dan instruksi perawatan di rumah
Berdasarkan hal tersebut diatas hanya 1 diagnosa yang Terdapat
dalam teori namun tidak ditemukan di lapangan adalah infeksi b/d adanya bakteri
pada saluran kemih, Hal ini terjadi karena setiap individu berbeda satu sama lain
dalam merespon suatu penyakit sehingga diagnosa yang didapatkan dalam teori
tidak semuanya bisa diangkat sebagai diagnosa yang akan dikaji, tentunya
dengan melihat kenyataan yang ada di lapangan.
3. Perencanaan
a. Nyeri yang berhubungan dengan ISK
Rencana tindakan teori dan pada kasus yang sama,adalah:
1) Kaji intensitas, lokasi, dan factor yang memperberat atau meringankan
nyeri.
2) Berikan waktu istirahat yang cukup dan tingkat aktivitas yang dapat di
toleran.
3) Anjurkan minum banyak 2-3 liter jika tidak ada kontra indikasi
4) Berikan obat analgetik sesuai dengan program terapi.
Pada rencana tindakan diatas tidak terjadi kesenjangan dimana rencana
tindakan yang ada di teori dilakukan pada kasus.
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Hernia Inguinal
Blog’s
b. Gangguan pola tidur b/d Insomnia.
1) Kaji pola tidur klien
2) Ciptakan suasana aman dan nyaman
3) .Menganjurkan klien untuk banyak istirahatr.
4) jelaskan pentingnya istirahat pada klien.
5) Berikan posisi ang nyaman sesuai dengan kemauan klien.
Pada rencana tindakan diatas terjadi kesenjangan dimana di teori tidak
ditemukan diagnosa insomnia sedangkan di kasus ditemukan adanya
insomnia.
c. Perubahan pola eliminasi urine (disuria, dorongan frekuensi dan atau
nokturia) yang berhubunganm dengan ISK.
Intervensi : Ukur dan catat urine setiap kali berkemih.
Rasional : Untuk mengetahui adanya perubahan warna dan untuk
mengetahui input/out put
1) Anjurkan untuk berkemih setiap 2 – 3 jam
Untuk mencegah terjadinya penumpukan urine dalam vesika urinaria.
2) Palpasi kandung kemih tiap 4 jam
Untuk mengetahui adanya distensi kandung kemih.
3) Bantu klien ke kamar kecil, memakai pispot/urinal
Untuk memudahkan klien di dalam berkemih.
4) Bantu klien mendapatkan posisi berkemih yang nyaman
Supaya klien tidak sukar untuk berkemih.
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Hernia Inguinal
Blog’s
d. Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan kurangnya informasi tentang
proses penyakit, metode pencegahan, dan instruksi perawatan di rumah.
Intervensi :
1) Kaji tingkat kecemasan
2) Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
3) Beri support pada klien
4) Beri dorongan spiritual
5) Beri penjelasan tentang penyakitnya
Pada rencana tindakan diatas tidak terjadi kesenjangan di mana rencana
tindakan yang ada dalam teori dilakukan pada kasus.
4. Implementasi
Pada tahap implementasi, tindakan keperawatan dilakukan berdasarkan
perencanaan yang telah ditetapkan.pelaksanaan tindakan keperawatan pada Ny
”N” dilakukan dalam bentuk :
1. Tindakan mandiri.
2. Observasi.
3. Health Education.
5. Evaluasi
Dalam pelaksanaan semua diagnosa teratasi, yakni :
1) Nyeri akut b/d inferksi saluran kemih.
2) Gangguan pola tidur b/d insomnia.
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Hernia Inguinal
Blog’s
3) Perubahan pola eliminasi urine b/d ketidakmampuan kandung kemih untuk
berkontraksi secara adekuat.
4) Kurang pengetahuan b/d kurangnya informasi tentang penyakit yang di
derita..
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Hernia Inguinal
Blog’s
BAB V
PENUTUP
Setelah menguraikan tinjauan teori dan tinjauan kasus serta
perbandingan dari keduanya dalam penerapan Asuhan Keperawatan pada Klien
Ny “N“ Dengan Gangguan Sistem Perkemihan: Infeksi Saluran Kemih di
Ruang Perawatan Gelatik RS. Bhayangkara Makassar dari tanggal 04-06
Agustus 2011, maka penulis dapat menarik kesimpulan dan saran-saran:
A. Kesimpulan
1. Pada pengkajian infeksi saluran kemih, ada perbedaan antara teori dengan
kenyataan yang ada di lapangan. Hal ini karena data yang terdapat dalam
teori tidak ditemukan pada kasus. Demikian pula sebaliknya.
2. Terdapat satu diagnosa dalam teori namun tidak ditemukan di lapangan
adalah kelebihan volume cairan b/d mekanisme regulatori (gagal ginjal)
dengan retensi urine, Hal ini terjadi karena setiap individu berbeda satu
sama lain dalam merespon suatu penyakit sehingga diagnosa yang
didapatkan dalam teori tidak semuanya bisa diangkat sebagai diagnosa
yang akan dikaji, tentunya dengan melihat kenyataan yang ada di
lapangan.
3. Semua intervensi keperawatan pada kasus dapat diimplementasikan. Hal
ini disebabkan karena klien dan keluarga sangat kooperatif pada saat
implementasi.
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Hernia Inguinal
Blog’s
4. Semua masalah yang ditemukan pada kasus dapat teratas dalam 3 hari.
B. Saran
1. Untuk mencegah masalah keperawatan yang berkelanjutan diharapkan
perawatan secara komprehensif terhadap kasus infeksi saluran kemih.
2. Perlunya ditingkatkan pelayanan yang cepat untuk menghindari infeksi
silang dan gangguan kebutuhan psikologis sehingga klien dan keluarga
merasa nyaman dengan pelayanan di diberikan.
3. Sebagai perawat hendaknya lebih dekat dengan pasien dan keluarganya
serta mengerti masalah sehingga dapat melakukan asuhan keperawatan
secara menyeluruh.
4. Untuk mengetahui efektifnya asuhan keperawatan klien dengan infeksi
saluran kemih, hendaknya kegiatan evaluasi dilakukan secara baik dan
terus menerus dan menggunakan teknik sistem komunikasi asuhan
keperawatan, dengan menggunakan standar, kriteria dan keberhasilan dan
modifikasi rencana keperawatan sesuai dengan masalah yang ada untuk
mengetahui perkembangan klien.
5. Perawatan dengan pengobatan beriringan karena bagaimanapun
teraturnya pengobatan tanpa perawatan yang sempurna, maka
penyembuhan yang diharapkan tidak akan tercapai. Oleh karena itu
perlu diberi penjelasan pada orang tua atau keluarga mengenai
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Hernia Inguinal
Blog’s
manfaat dan pentingnya perawatan, untuk mencapai kualitas hasil
keperawatan secara optimal.
Anugrah Putra Dewa | Blog’s Hernia Inguinal
Blog’s
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2010. Sistem Saluran Kemih. http://repository.usu.ac.id, diakses Juli 2010.
Arief Mansjoer, 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi Ketiga Jilid Pertama. Penerbit Media Aesculapius FKUI.
Brunner dan Suddarth, 1997. “ Keperawatan Medikal Bedah” Edisi 8. Jakarta EGC
Marylin E. Doengoes, 2000. “Rencana Asuhan Keperawatan” Jakarta. EGC
Medical Record, (2010). RS.Bhayangkara Makassar.
Nurs.Nursalam,2006.Asuhan keperawatan pada pasien gangguan sistem perkemihan.jakarta,Salemba Medika
Price, Sylvia. 1995. “Patofisiologi, Konsep Proses Penyakit ”. Edisi 4. Jakarta, EGC
Susan Martin Tucker et. all, 1998. Standar Perawatan Pasien. Vol 4 EGC, Jakarta.
Suharyanto,Toto, 2009. Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Perkemihan.jakarta,Trans info Media.
Tambayong dr.Jan,2000.Patofisiologi untuk keperawatan.jakarta,EGC
Http: www : bunda Artikel kesehatan,Kesehatan wanita Tags:bakteri, infeksi, infeksi saluran kemih, infeksi saluran kencing1 Comments Print.
Indonesia (http://ahligiza.blogspot.com/2009/11 /menuju-indonesia-sehat-2010-dan.html di akses 5 Agustus 2011).