infeksi ssp.ppt

89
Infeksi Susunan Saraf

Upload: brenda-sastri-roberto

Post on 28-Oct-2015

77 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • Infeksi Susunan Saraf

  • PendahuluanSSP sedikit dpt infeksi ok ditempat yg aman :Terlindung oleh tengkorakDibatasi oleh blood brain barrierGejala / patologi infeksi SSP tergantung pada :Tempat infeksi di otakVirulensi mikroorganisme

  • Pemeriksaan fisik saja sulit membedakan infeksi : Bakteri JamurVirus SpirochaetaProtozoaPerlu : LaboratoriumKultur

  • Kemungkinan utama infeksi selaput otak dan otak :Meningitis purulenta akutMeningitis sub akutMeningismusMeningitis akut ok : Virus Leptospira dll

  • Prosedur yg plg penting utk mengevaluasi infeksi SSP : Punksi lumbal

  • Meningitis purulenta :Warna: keruhTekanan: meninggiSEL: bertambah ribuan / mm3Dif. Tell: PMN > MN

  • Meningitis TBC / Cryptococcus Warna: jernih - opalescent Tekanan: meninggi Sel: meningkat ratusan / mm3 Dif. Tell: MN > PMN Glukosa: menurun 20 - 40 mg%

  • Meningismus, meningitis virus, leptospira dan ensefalitis : Warna: jernih-opalescent Tekanan: normal / meninggi Sel: normal / meninggi 3 2000 / mm3 Dif.Tel: MN > PMN Gula: normal

  • Pada penilaian permulaan, kelainan CSF dibagi atas 3 kategori :CSF yg keruh / bernanahCSF yg jernih + peninggian sel + penurunan kadar gulaCSF yg jernih + peninggian sel + kadar gula normalSelanjutnya evaluasi dgn hasil :Peny. yg sdg dideritaPemeriksaan lanjutan Pemeriksaan lab. CSF

  • Meningitis Purulenta

  • Definisi Radang selaput otak yg menimbulkan exudasi berupa pus disebabkan oleh:Non spesifik Non virus

  • Neonatus : E. coliGram negative lainStreptococcus -hemolitikus group B3 bl - 3 th : Hemophilus influenza3 th - 15 th : PneumococcusMeningococcus

  • Kejadian Terbanyak : Umur 2 bl - 2 th Anak yg daya tahan lemah

  • Patologi / PatofisiologiMikroorganisme mencapai selaput otak mel. 4 rute :Penyebaran langsung mel. darahPenjalaran mel. pleksus koroideusPecahnya abses otak didaerah korteksPenyebaran secara perkontinuitatum

  • Pemeriksaan selaput otak nampakPembengkakan selaput otakHyperemiaPenumpukan eksudat pd rongga subarachnoideaPemb. drh melebar sel lekosit keluarPd wkt. resolusi Neutrofil Limfosit / makrofag Bila peny. berminggu-minggu Perlengketan arachnoidea dgn duramater

  • Gejala KlinikGejala yg tdk khusus :PanasNot doing wellSakit kepalaMau muntahTdk mau makanKesadaran menurunTidak mau menetekKejangPapil edema

  • Gejala khusus ditemukan : Kuduk kaku Kernigs sign Brudzinski I + II Parese Babinski

  • DiagnosisDiagnosis dilakukan dengan :Analisa pemeriksaan cairan otak : Warna: mengawan - keruh Tekanan: meninggi Sel: meninggi; 1000 - 10.000 / mm3 Diff. Tell: PMN > MN Protein: meninggi ( N / P + ) Glukose: menurun Chlorida: menurun ( >> pd TBC ) Organisme: di dlm / luar sel cairan otak

  • PengobatanPengobatan meningitis purulenta :Ditujukan pada kultur / resitensi test cairan otak Pemberian antibiotika / kemo terapi sampai 5 hari bebas panas atau kira-kira 14 hari

  • Pengobatan lanjutan diteruskan plg sedikit 1 minggu setelah kultur CSF (-)Kriteria lain utk menghentikan pengobatan :Jlh sel dlm CSF < 30 / mm3Kultur cairan otak sterilBebas panas selama 5 - 7 hari Kelainan neurologik (-)Protein CSF normal ( < 60 mg% )

  • KomplikasiEfusi subduralEmpyema subduralGgn elektrolit / cairan tubuh SIADHHidrosefalusAbses otak

  • Pengobatan terhadap komplikasi berupa : Subdural tap Boor hole Operasi

  • Prognosis :Virulensi kumanUmur penderitaCepat / lambatnya dpt pengobatanAdequat / tdknya pengobatanJlh sel, penaikan protein & menurunnya glukosa dlm cairan otakMortalitas Neonatorium: 45 - 60 %Bayi + anak: 7 - 10 %

  • Meningitis Tuberkulosa( Granulomatous meningitis )

  • Definisi Adalah peradangan selaput otak disebabkan komplikasi tuberkulosis primer

  • EtiologiMycobacterium tuberculosis yg dapat ditemukan pd cairan otak

  • Insidens Dijumpai umumnya Pd usia 1 4 th Tertinggi pd umur 12 24 bl

  • PatogenesisPecahnya tuberkel ke dalam :Ventrikel otak Rongga subarachnoid Selaput otak Jar. Otak Medula spinalisPd meningitis tuberkulosa banyak ditemukan TBC milier

  • Test tuberculin (+)Anergi pd : PCM berat Malaria Morbili Rubella Post vaksinasi morbilli & rubella Pd pengobatan corticosteroid

  • PatologiSelaput otak kaburEksudat :KuningMengelilingi saraf otak terutama pd dasar otakSumbatan pd foramen Luscka + Magendie hidrosefalus

  • Tubercle milier pd sel. otak & ependymaPemb.Darah : Pan arteritis encephalomalacia / meningoencephalitisBila dpt. pengobatan : Reaksi sel. otak minim & penebalan sel. otak

  • Gejala Klinik Gejala permulaan tdk jelas : DemamAnorexiaSakit kepalaMuntahApatiKonstipasi Photophobia.Gejala lanjutan : DiplopiaBb Muka lemahTuliMudah terangsangKejang umum / fokal

  • Pemeriksaan FisikPd pemeriksaan : Suhu tubuh Nadi cepatSomnolen stuporKuduk kaku pd anak, jarang pd bayi.Parese saraf otak : III, IV, VI, VII dan VIII Hemiparese Dekortikasi / deserebrasiPernapasan : irregularHidrosefalus obstruktivaSesudah 1 bl ( 65-75% dari kasus)

  • Differensial DiagnosisMeningitis virusMeningitis purulenta dgn pengobatan tdk adekuatSpace occupying lesion ( SOL )Meningitis cryptococcus

  • LaboratoriumPungsi lumbalCairan otak Diff. Tel: MN > PMN Glucose: menurun 40-20 g% Fibrinous web : (+) Bakteriologis: basil TBC dari fibrinous web (+) Kultur: basil TBC (+) dlm 3-5 minggu

  • Inoculasi : Hasil positip pd minggu ke 6 8Test tuberculinX-foto toraks: Ada kelainan pd paru 50-70%X-foto tengkorak : Sutura regang atau pengapuranPemeriksaan sputum / cairan lambung

  • PengobatanPenting diagnosa dini Gejala klinik progressive Cairan otak limfositosis Kadar gula cairan otak menurunDpt diterima utk memulai pengobatan

  • First line drugsRifampicin: 10-20 mg / kg bb / hari, oralINH: 10-20 mg / kg bb / hari, oralPyrazinamide: 20-40 mg / kg bb / hari, oralSecond line drugsStreptomycin: 20-50 mg / kg bb / hari imPAS: 100-200 mg /kgbb /hari/Ethambutol: 15 mg / kg bb oralEthionamideCycloserine

  • Streptomycin Keuntungan digabung blm jelas Diberikan tiap hari : 1 bl2-3 x / minggu : 1 bl atau lebihEfek samping : Panas, sakit kepala, muntah, Parastesia muka, ggn. vestibuler, tuli permanen Depressi pernafasan dan CNS Pencegahan : Kadar dlm darah tdk boleh > 20 mg / ml

  • INH : Obat paling utamaDiberikan 2 3 thEfek samping : Kejang, ataksia, somnolen, psikosa Polineuropati, hepatitis, muntah, panas, rash Optik neuritis, hiperglikemia, agranulositosis, Anemia, trombocitopenia Pencegahan : Diberi vit. B6 25 50 mg / hari

  • Etambutol : Dpt menembus blood-brain barrier sewaktu meradangSide effect : Neuritis opticaPencegahan : Segera distopPAS : Mencegah terjadi resistensiSide effect : Nausea, muntah, diare, sakit sendiRash, psychose, coma hepaticum

  • Rifampicin : Saat ini luas dipakai menjadi first line drugSide effect : Ggn fungsi hati, Sakit kepala, Ataxia, Rash, Thrombocytopenia, Bingung

  • Etionamide : Hampir sama dgn ethambutolDapat menembus blood brain barrier yg normalPyrazinamide dan cycloserine : Obat baru yg side effectnya >>

  • Corticosteroid :Masih banyak keraguanSebagian berpendapat Tdk ada effek utk mengurangi udema otak dan menahan pertumbuhan jaringan ikatSebagian berpendapat : Dpt mengurangi udema otak Mengurangi reaksi subarachnoidea Mengurangi perlengketan sel. Otak

  • KomplikasiUdema cerebral Diatasi dgn pemberian Mannitol Dexamethason Glyserin IV / NGT

  • Sindroma of inapropriate ADH secretion ( SIADH ) yaitu :HyponatremiaHypochloremiaPlasma hypoosmolar Urine specific grafity Osmolarity of urine Tuberculoma

  • PrognosisTanpa pengobatan : Peny. berjalan 3 6 mingguGejala sisa neurologik meninggi pd :Diagnosis terlambatUmur anak lebih kecilKesadaran menurun (+)Tanda neurologik setempat (+)Dgn pengobatan yg tepat Mortalitas : 20 %

  • Gejala sisa neurologik :Epilepsi simptomatikRetardasi mentalHidrosefalusButa : afasiaTuli, dll

  • Pencegahan Pencegahan dgn vaccinasi BCGPositip di U.K.Kurang positip di :IndonesiaSingaporeBirmaAdanya BCG Tidak menyingkirkan kemungkinan meningitis TBC

  • Ensefalitis

  • DefinisiEnsefalitis adalah suatu reaksi peradangan dlm jaringan otak

  • EtiologiBerbagai mikroorganisme : Virus Rickettsia Protozoa Spirochaeta M.O lain Sesudah vaksinasi

  • Ensefalitis oleh karena VirusTerjadi ok masuknya virus pd SSP: Herpes simpleks Eastern equine Venezuela St Louis Japanese B Russian tick-borne Rabies

  • PatologiPeradangan :Sel otak & pemb. drh Degenerasi :sel saraf & sel-sel glia.Kerusakan :substansia kelabu dan putih didaerah hemisphere, batang otak, dll

  • Gejala Klinik Masa inkubasi : 5 15 hariPanas tinggi tiba-tibaSakit kepalaLeher tegangMuntahKejang umum, kejang fokal

  • PemeriksaanKesadaran menurun:Kaku kuduk ( bisa ) Kelumpuhan saraf otakHemiplegia, afasiaHomonimous HemianopsiaKekakuan dr korteksRefleks yg tdk simetrisRespons ekstensor plantaris

  • LaboratoriumLP. Cairan otak :Warna : jernih atau opalescentTekanan: normal atau meninggiProtein: normal atau sedikit meninggiSel: normal atau meninggi 5 15.000 / mm3Diff. TEL: mulai P > M M > PGula: normal

  • EEG : Perlambatan umum berdasarkan umur.Kultur : Isolasi virusSerologi :Titer antibodi spesifik :Anatibodi neutralizationComplement fixation test Hemaglutination test

  • Diff. DiagnosisEnsefalitis post infection atau post vaccination: Terjadi pd hari 5 13 sesudah vaksinasiMeningitis TBC :Disingkirkan dgn pem. spesifikAbses otak Disingkirkan dgn arteriography, rontgen, CT-scan

  • Pengobatan Tdk ada pengobatan khususDianjurkan obat virusid : Cytosin arabinosidaeTindakan : SimptomatikJalan nafas tetap baik

  • PrognosisEastern equine ensefalitis: 75%Western equine ensefalitis: 20%St louis ensefalitis: 0-20 %Japanese-b ensefalitis: 0-20 %Rabies: 100 %

  • KomplikasiGejala sisa neurologik : Hemiplegia Afasia Retardasi mental Kurang ingatan Epilepsi

  • PencegahanRabies : Vaksianasi anjingEnsefalitis oleh penyebaran nyamuk :Basmi nyamuk / larva

  • Poliomielitis

  • DefinisiInfeksi virus akut kerusakan syaraf berbagai tkt dg predileksi cornu anterior dan sel motorik brain stem

  • Etiologi Virus gol RNA yg 28 mResisten thd : Kloroform, detergent inaktif, oksidan keras, khlor, formalin, UVRusak : pengeringanType :I ( Brunhilde )II ( Lansing)III ( Leon )Cross antibodi : ( - )

  • SinonimAcute anterior poliomyelitis Infantile paralysisPeny Heine Medin Heine 1840 Medin 1890

  • EpidemiologiEpidemi: Selama musim panas ( sekali sekali musim dingin )Sporadik :Musim dingin / musim panas

  • Faktor PredisposisiStatus imunitas :Pernah dpt infeksiSudah diimunisasi Neurovirulensi virus : Parahnya suatu epidemiFaktor host : Cellular immunityDaerah yang terkena

  • Patogenesisvirus polio mel. oropharing alimentary tract lympnode RES viremia virus di syaraf kerusakankelumpuhan

  • PatologiNeuropatologi virus polio : PatognomonikKerusakan syaraf o.k multiplikasi virus.Tdk semua yg terkena akan matiSel neuron yang kena NekrosisKelumpuhan otot yg disyarafi.Plg sering terkenaSel cornu anterior Motor medulla oblongata

  • Gejala Klinik Penderita poliomyelitis 10 % < 2 th70%
  • Type infeksi poliomyelitis : Asymptomatic infection Abortive poliomyelitis Non paralytic poliomyelitis Paralytic poliomyelitis

  • Asymptomatic poliomyelitis :Infeksi polio paling banyakVirus masuk ke sal pencernaan keluar dlm feses Tanpa tanda infeksi nyataHanya : panas, anoreksia, mencret, batuk

  • Abortive poliomyelitis :Diagnosa ditegakkan bila ada wabah polioGejala : Panas, malaise, anoreksia, nausea, muntah, sakit kepala, konstipasi, sakit-perut, faringitis, batuk, diareDiagnosa pasti : Isolasi virus polioSelama wabah : Anak tersangka : istirahat 1 mgg 1 bln kmd evaluasi otot

  • Non paralytic poliomyelitis :Gejala: spt tipe abortiveTerutama : Sakit kepala Kekakuan otot : Belakang leher Badan Tungkai

  • Pencegahan Jangan masuk daerah epidemiJangan melakukan stress yg berat pada epidemiAktivitas fisik jangan berlebihanImunisasi aktif :Salk vaccineSabin vaccinKoprowski ( type 1 dan 3 )Lederle ( type 1,2 dan 3 )

  • Sindroma Guillain Barre

  • Sinonim : Polineuritis infeksious akut Poliradikuloneuritis Landrys paralysis

  • DefinisiKelumpuhan otot yg simetris & asendingBiasanya didahului infeksi sistemikAdanya kelainan serebrospinalisCytoalbuminique disassociation

  • PatologiBergantung pd tkt penyakitInfiltrasi sel radang mononuklear limfosit makrosit pada : Syaraf perifer akar depan / akar blkg Rantai syaraf simpatik Ganglia Syaraf otak

  • Degenerasi Wallerian segmental pada syaraf periferInti sel Schwann bertambah ( reaksi reparasi )Pd SSP: Perubahan sekunder thd degenerasi akson chromatolysisDegenerasi columna posteriorInteraksi dari st infeksi dan sel mediatedImmune response thd myelin syaraf perifer atau komponennya

  • Gejala Klinik Dpt terjadi pd semua umurTerbanyak selama umur 4-9 th Adanya infeksi permulaan 1-2 mgg seblmnyaInfeksi sal nafas & gastroenteritisTiba-tiba terjadi gejala syarafKelemahan tipe sentripetalKebas-kebasSakit otot-ototGgn perasaanKelumpuhan dimulai dari kaki naik ke atasKelumpuhan simetris terutama di bag distal

  • Papil udemaSianosis akibat retensi CO2 o.k paralysis otot pernafasanAritmiaTakikardiaHipertensiHipotensiReflek tendon menurun / hilang

  • LaboratoriumPeninggian kadar protein dlm lcsPuncak tertinggi pd 4 5 mggJml sel LCS normal kdg pleiositosis 100 / mm Cytoalbuminique dissociationEmg menunjukkan :Tanda lesi lower motor neuron atau syaraf periferKec hantaran saraf normal atau menurun

  • DiagnosisAnamnesis : Infeksi pendahuluan Kelemahan / kelumpuhan simetris Abnormalitas LCS

  • Diferensial Diagnosis Poliomyelitis Paralisis hipokalemikPoliomiositis Miastenia gravis

  • Prognosis Anak lebih baik dari pd dewasaPrognosa buruk bila ada paralisis pernafasanRelaps setlh 2 bln sp bbrp tahun

  • Pengobatan SimptomatikPencegahan / penanganan paralisis pernafasan :RespiratorTracheostomyCorticotropin / glucocorticoidImmunosuppressantPlasmapheresisFisioterapi