industri propanol

3
Propilen sebagai bahan baku dicampurkan dengan hidrokarbon seperti C 2 -C 3 kemudian diumpankan masuk ke dalam menara absorbsi. Dimana di dalam menara absorbsi ini akan terjadi penyerapan dengan media penyerap berupa 70-75% H 2 SO 4 . Proses penyerapan ini beroperasi pada tekanan 20-25 atm. Pada menara absorbsi ini akan terjadi reaksi sulfasi secara ektotermis antara propilen dengan asam sulfat dengan suhu dijaga pada 20-30 o C dengan sirkulasi refrigerated brine sehingga dihasilkan asam sulfat isopropyl. Pada bagian atas menara absorbsi akan keluar light ends berupa zat-zat yang berwujud gas. Asam sulfat isopropyl yang keluar pada bagian bawah akan menuju ke hydrolizer-stripper. Di dalam hydrolizer-stripper ini akan terjadi dua reaksi yaitu reaksi hidrolisis antara asam sulfat isopropyl dengan air menghasilkan isopropanol dan asam sulfat serta reaksi formasi eter antara diisopropil sulfat dengan air menghasilkan diisopropil eter dengan bantuan steam. H 2 SO 4 yang konsentrasinya rendah akan keluar pada bagian bawah hydrolizer, sedangkan isopropanol dan H 2 SO 4 yang konsentrasinya tinggi akan didicuci di dalam caustic wash dengan menggunakan NaOH sebagai larutan causticnya. Kemudian H 2 SO 4 yang telah dicuci masuk ke dalam caustic storage untuk disimpan. Di dalam caustic storage ini akan terjadi reaksi netralisasi antara asam sulfat dengan NaOH yang akan menghasilkan garam Na 2 SO 4. Dari bagian samping caustic storage akan keluar bleed berupa garam Na 2 SO 4 yang terbentuk

Upload: asti-nesia-himmatuliza

Post on 15-Jan-2016

29 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

URAIAN PROSES INDUSTRI PROPANOL

TRANSCRIPT

Page 1: INDUSTRI PROPANOL

Propilen sebagai bahan baku dicampurkan dengan hidrokarbon seperti C2-C3

kemudian diumpankan masuk ke dalam menara absorbsi. Dimana di dalam menara

absorbsi ini akan terjadi penyerapan dengan media penyerap berupa 70-75% H2SO4.

Proses penyerapan ini beroperasi pada tekanan 20-25 atm. Pada menara absorbsi ini akan

terjadi reaksi sulfasi secara ektotermis antara propilen dengan asam sulfat dengan suhu

dijaga pada 20-30oC dengan sirkulasi refrigerated brine sehingga dihasilkan asam sulfat

isopropyl. Pada bagian atas menara absorbsi akan keluar light ends berupa zat-zat yang

berwujud gas. Asam sulfat isopropyl yang keluar pada bagian bawah akan menuju ke

hydrolizer-stripper. Di dalam hydrolizer-stripper ini akan terjadi dua reaksi yaitu reaksi

hidrolisis antara asam sulfat isopropyl dengan air menghasilkan isopropanol dan asam

sulfat serta reaksi formasi eter antara diisopropil sulfat dengan air menghasilkan

diisopropil eter dengan bantuan steam. H2SO4 yang konsentrasinya rendah akan keluar

pada bagian bawah hydrolizer, sedangkan isopropanol dan H2SO4 yang konsentrasinya

tinggi akan didicuci di dalam caustic wash dengan menggunakan NaOH sebagai larutan

causticnya. Kemudian H2SO4 yang telah dicuci masuk ke dalam caustic storage untuk

disimpan. Di dalam caustic storage ini akan terjadi reaksi netralisasi antara asam sulfat

dengan NaOH yang akan menghasilkan garam Na2SO4. Dari bagian samping caustic

storage akan keluar bleed berupa garam Na2SO4 yang terbentuk sedangkan H2SO4 sisa

(excess) akan direcycle kembali ke caustic wash untuk dicuci kemudian dinetralkan

kembali. Lalu produk dari caustic wash ini akan difraksinasi secara kondensasi, dimana

zat-zat yang terkondensasi hanya sebagian. Zat-zat yang tidak terkondensasi seperti

H2SO4 dan propilen akan dicuci di water wash. H2SO4 yang telah dicuci akan keluar pada

bagian bawah sedangkan propilen akan dikembalikan atau direcycle kembali ke tahap

sulfasi sebagai umpan.

Zat-zat yang terkondensasi berupa alkohol dan eter akan masuk ke dalam eter kolom

untuk dimurnikan dengan cara distilasi dan untuk menghilangkan kandungan eter.

Isopropyl eter yang menguap akan dikirim ke dekanter, dimana fraksi yang lebih banyak

mengandung eter akan berada pada bagian atas dan dipompakan kembali ke tahap sulfasi

sedangkan fraksi yang mengandung air, alkohol serta polimer yang masih terikut pada

bagian bawah akan dipompakan masuk ke dalam IPA kolom untuk dimurnikan. Pada

bagian atas IPA kolom akan keluar isopropanol dengan konsentrasi 87% sedangkan pada

Page 2: INDUSTRI PROPANOL

bagian bawah akan keluar heavy end berupa polimer dan air. Sebagian dari isopropanol

87% akan masuk ke dalam kolom azeotrop untuk dilakukan proses pemurnian kembali.

Dimana isopropanol yang masih mengandung isopropyl alkohol akan dikirim ke

separator untuk dipisahkan dan direcycle kembali ke kolom azeotrop. Pada bagian bawah

separator akan keluar isopropanol yang masih mengandung air hasil pemisahan yang

akan direcycle ke IPA kolom, sedangkan pada bagian bawah azeotrop kolom akan keluar

isopropanol murni dengan konsentrasi 99 %.