indonesia kian terpuruk (puisi)

3
INDONESIAKU KIAN TERPURUK Karya: Maresti Mei Yuniasih Wahai Ibu Pertiwi Ibu pengidup negeri ini Negeri elok nan permadani Yang kini kian terbengkalai Sosok pahlawan kusuma bangsa Pencetus tanah pusaka Jasamu kemulianmu tiada tara Dibandingkan upah pejabat korup Perdebatan di meja hijau Kian mengamuk, Tak kau sadari Apa keinginan rakyat Hanya kursi dan tumpukan rupiah Yang engkau dambakan Bahkan kini kau campakan Pahlawan terdahulu Kau injak-injak harga diri mereka Oh... Astaga Dimana kini nilai moral dan etikamu? Sudi tetap berusaha, jujur nan ikhlas

Upload: maresti-mei-yuniasih

Post on 22-Dec-2015

72 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

puisi

TRANSCRIPT

Page 1: Indonesia Kian Terpuruk (Puisi)

INDONESIAKU KIAN TERPURUK

Karya: Maresti Mei Yuniasih

Wahai Ibu Pertiwi

Ibu pengidup negeri ini

Negeri elok nan permadani

Yang kini kian terbengkalai

Sosok pahlawan kusuma bangsa

Pencetus tanah pusaka

Jasamu kemulianmu tiada tara

Dibandingkan upah pejabat korup

Perdebatan di meja hijau

Kian mengamuk,

Tak kau sadari

Apa keinginan rakyat

Hanya kursi dan tumpukan rupiah

Yang engkau dambakan

Bahkan kini kau campakan

Pahlawan terdahulu

Kau injak-injak harga diri mereka

Oh... Astaga

Dimana kini nilai moral dan etikamu?

Sudi tetap berusaha, jujur nan ikhlas

Itu bukti pemuda Indonesia

Walau sampai ke akhir dunia, dengan setetes keringat.

Namun, sayang

Pemuda kini, ialah pemuda yang egois tak kenal belas kasih

Page 2: Indonesia Kian Terpuruk (Puisi)

Pendidikan menjadi sorotan utama hal ini,

Dan di tahun ini

Tawuran pelajar kian merebak

Mempermalukan tanah air tercinta ini

Bukan hanya nilai pelajaran dan ujian

Yang perlu diperjuangkan dan dicari

Namun galilah benak hati kita

Menjadi pelajar bermatabat, bermoral dan berbudi luhur

Sumber kemakmuran

Tirta kencana Tumpah Darahku

Luas akan kepulauan Nusantara ini

Dan jamrud katulistiwa nan memukau

Namun, kenapa

Banyak pecundang dan pejahat

Masih berkeliaran dan mengotori akan

Kemansyuran nusantara ini

Teroris oh teroris...

Betapa licik dan cerdiknya engkau

Mengobrak abrik suasana kenyamanan ini

Mengapa engkau perangi rumah kelahiranmu sendiri?

Tak kau rasakan

Tak kau hiraukan

Akan keresahan dan tangisan pilu

Ibu pertiwi ini

Termenung akan kesedihan

Tanah air tercinta ini

Tangisan luka yang kau cabik

Membuat tersengal-sengal akan hembusan nafas ini

Page 3: Indonesia Kian Terpuruk (Puisi)

Tak merasakan apa yang mereka rasakan

Kebahagian diri sendiri yang kau cari

Apakah kau tak sadar yang lainnya

Mereka menangis bersedih

Tak makan, apa kau tahu?

Kebahagianmu kesedihan bagi mereka

Dan kebahagianmu adalah kenistaan