individ u
DESCRIPTION
nbmkTRANSCRIPT
REKAYASA TRAFIK
DASAR REKAYASA TRAFIK
Dosen Pembimbing :
M Junus, ST, MT
Oleh :
ULFA DWI FEBRIANTY YOLANDA
JTD 2C
1441160067
JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL
TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG2016
KATA PENGANTAR
Sukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dasar rekayasa trafik ini dapat
selesai dengan tepat pada waktunya tanpa ada hambatan yang berarti. Makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas Rekayasa Trafik. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Bapak Mochammad Junus, ST. MT. selaku dosen Mata Kuliah Rekayasa Trafik
Prodi
Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Malang yang telah memberikan bimbingan
kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu.
2. Kedua orang tua kami yang selama ini memberi dorongan motivasi dan materi
kepada
kami.
Akhir kata, kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati kami mohon maaf atas segala
kekurangan yang ada dalam makalah ini. Kami berharap adanya kritik dan saran yang
membangun dari berbagai pihak guna kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita.
Malang, 13 Maret 2016
Penulis
BAB I
LATAR BELAKANG
Secara umum, pengertian trafik adalah “perpindahan suatu benda dari suatu tempat
ke tempat lain”.
Dalam lingkungan telekomunikasi “benda” adalah berupa informasi-informasi yang
dikirim melalui media transmisi. Sehingga trafik dapat didefinisikan sebagai
perpondahan informasi-informasi (pulsa, frekuensi, percakapan) dari suatu tempat ke
tempat yang lain melalui media telekomunikasi.
Trafik dapat pula diartikan sebagai perpindahan yang diukur dengan (lamanya waktu
pemakaian). Tentunya masih dikaitkan dengan tipe perangkat yang dipakai,dari mana, ke
mana dan lain-lain.
Misalkan ada 2 buah sentral A dan B dihubungkan dengan sebuah saluran (sirkit) seperti
gambar:
Sirkit A-B hanya dapat dipakai oleh satu panggilan percakapan dalam satu satuan
waktu. Sirkit A-B dikatakan dipakai jika sirkit AB sedang menggenggam sebuah
pengilan atau percakapan atau dengan kata lain sirkit tersebut sedang diduduki oleh suatu
panggilan. Dinyatakan bebas (idle) apabila tidak ada panggilan yang dating atau ada
panggilan dating tetapi tidak berhasil menduduki sirkit karena suatu kesalahan.
Aplikasi dari teori peluang untuk solusi permasalahan pada sistem telekomunikasi
yang meliputi perancangan, evaluasi kinerja, operasi dan perawatan. Sistem
telekomunikasi dari sudut pandang trafik
Gambar 1.1 Trafik pada sistem Telekomunikasi
A B
Dari sudut pandang trafik:
Trafik dibangkitkan oleh pengguna sistem telekomunikasi
Sistem melayani trafik yang datang
Tujuan teori trafik : menentukan hubungan antara Kualitas Pelayanan (QoS), beban
trafik,dan kapasitas sistem.
Sistem tersebut dapat berupa :
Peralatan tunggal,misalnya : saluran antaradua sentral telepon,saluran dalamjaringan
IP,atau “packet processor” pada jaringan data.
Keseluruhan jaringan (telepon atau data),atau bagian dari jaringan tersebut.
Trafik terdiri dari:
Kumpulan dari: bit, paket, burst, koneksi, panggilan. Tergantung dari sistem dan
skala waktu yang digunakan
Kualitas pelayanan atau Quality of Service (QoS) dapat dilihat dari titik pandang:
Pelanggan, misalnya : jumlah panggilan yang di’blocking’, paket yang hilang, delay
paket, throughput.
Sistem, dalam hal ini digunakan istilah ‘kinerja sistem’, misalnya: pemanfaatan
saluran atau processor, beban jaringan maksimum.
Trafik -> Panggilan telepon oleh setiap pelanggan
Sistem -> Jaringan Telepon
QoS -> Peluang telepon yang dihubungi berdering
Hubungan Kuantitatif : Diperlukan model matematis untuk menggambarkan
hubungan kuantitatif dari ketiga faktor di atas.
Model Teletrafik
Model teletrafik bersifat stokastik (probabilistik):
Sistemnya sendiri biasanya bersifat deterministik, namun trafik bersifat stokastik.
Kita tidak pernah tahu, siapa yang akan menelepon dan kapan.
Variabel-variabel model merupakan variable acak:
Jumlah panggilan keluar
Jumlah paket di dalam buffer
Variabel acak digambarkan melalui distribusinya:
Peluang bahwa ada n panggilan keluar
Peluang bahwa ada n paket di dalam buffer
Proses stokastik menggambarkan perkembangan sementara dari variable acak. Sistem riil ><
model:
Model hanya menggambarkan satu bagian atau satu sifat dari sistem yang diamati.
Deskripsi dari model tidak akurat, hanya merupakan pendekatan .
Pengambilan kesimpulan berdasarkan model harus disertai catatan.
BAB IIDASAR TEORI
Rekayasa trafik adalah bidang penting dalam perencanaan jaringan telekomunikasi
untuk memastikan bahwa biaya jaringan dapat diminimalkan tanpa mengorbankan
kualitas layanan (quality of service ) ke pengguna.
Perbedaan utama antara model trafik untuk sistem komunikasi selular 2G dan 3G
terutama adalah disebabkan sistem switching yang berbeda, yaitu disebabkan perbedaan
tipikal dari circuit switch dengan packet switch. Pada packet switch, semua user
membagi penggunaan kanal secara bersamasama, sehingga ukuran-ukuran kapasitas
dalam dimensioning jaringan berbeda, karena dalam hal ini menjadi sangat terkait
dengan statistik penggunaan kanal oleh masing-masing user.
Untuk sistem 2G seperti IS-95 atau GSM, perilaku trafik dapat dimodelkan cukup
akurat dengan Erlang B. Sedangkan untuk sistem 3G, model tersebut sudah tidak relevan
lagi. Sekalipun 3G masing mendukung komunikasi circuit switch, tetapi air interface
lebih tepat diasumsikan sebagai packet switch. Karena dalam hal ini sistem 3G
mendukung bandwidth on demand. Sebagai ilustrasi pada sistem CDMA2000, untuk data
high speed dialokasikan kanal (serupa kanal trafik pd GSM) yang disebut sebagai
Fundamental Channel (FCH). Untuk mengakomodasi bandwidth on demand dapat
dialokasikan kanal tambahan yang disebut Supplemental Channel (SCH). Permintaan
SCH itu dinegosiasikan ke network dan pengalokasian SCH oleh network CDMA
dilakukan dengan memperhatikan interferensi latar yang terjadi.
Pada sistem selular lain, kasusnya mungkin akan berbeda, nama kanal logikanya
berbeda, dan dasar pertimbangan pengalokasian kanal tambahan bisa juga berbeda
karena dalam hal ini sangat terkait dengan metoda akses yang digunakan.
Macam-macam Trafik1. Offered Traffic (A) Trafik yang ditawarkan atau yang mau masuk ke jaringan.
2. Carried Traffic (Y) Trafik yang dimuat atau yang mendapat saluran.3. Lost Traffic (R) Trafik yang hilang atau yang tidak mendapat saluran.
G = elemen gandeng (switching network)Sedangkan satuan traffic adalah
* 1 Erlang = 1 TU (Traffic Unit)= 36 CCS (Cent Call Seconds)= 36 HCS (Hundred Call Seconds)= 36 UC (Unit Calls)= 30 EBHC (Equated Busy Hour Call)
Satu Erlang dalam sistem seluler adalah satu panggilan yang menggunakan satu kanalselama satu jam.
Trunking dan Grade Of ServiceIstilah dan pengertian dalam traffic. Trunking : Sejumlah besar user membagi sejumlah terbatas kanal Tiap user dialokasikanpada kanal berdasarkan panggilan. Jika semua kanal digunakan User baru akan diBLOK atauMENUNGGU pada antrian
Grade Of Service (GOS) : Ukuran kemampuan user untuk mengakses trunked systemselama jam sibuk Prob [call is blocked] atau Prob [delay > T]Ukuran intersitas trafik : ERLANG
Ada tiga tekanan utama untuk Teletraffic Rekayasa saat ini :1. Design (untuk pengembangan dan pembuatan) 2. Dimensioning (untuk perencanaan dan instalasi) 3. Operasi (manajemen lalu lintas jaringan).
Kapasitas dari suatu sistem switching selalu diekspresikan sebagai jumlahmaksimum panggilan originating plus incoming (O+I) yang dapat diproses sistem switchingtersebut pada saat jam sibuk. Dalam hal ini, terdapat persyaratan delay dari dial tone yangkemudian menjadi syarat pembatas.
Volume panggilan pada suatu switch akan tergantung kepada area geografis, kelaskelas layanan, dan waktu pengamatan dalam satu hari.
Estimasi kapasitas panggilan yang dapat dilayani suatu sistem switching sangatdiperlukan oleh seoranng engineer dalam perencanaan jaringan, juga oleh seorangadministrator jaringan.
Kapasitas panggilan dari suatu switch akan bervariasi karena variasi waktu tiappanggilan, campuran berbagai tipe layanan yang diberikan, dan juga karena konfigurasiperalatan. Sedangkan, sebagai faktor pembatas, kapasitas prosesor akan membatasi kapasitaspanggilan yang dilayani.
Parameter-parameter unjuk kerja trafikParameter tingkat layanan atau parameter unjuk kerja layanan ditinjau dari sisi trafik telekomunikasi dapat dikategorikan atas 2 hal yang utama :
• Dial tone delay Adalah jumlah waktu maksimum pelanggan harus menunggu sebelum panggilan-nya diputuskan ditolak.
• Probabilitas layanan tertolak Kemungkinan trunk tidak tersedia untuk panggilan tersebut
1. Dial Tone Delay, memiliki karakteristik sebagai berikut :• Sejumlah besar call user bersaing untuk mendapatkan sejumlah kecil ‘server’ ( dial
tone connections, dial tone generators )• Diasumsikan bahwa user akan menunggu selama ‘kanal’ masih tersedia
2. Probabilitas penolakan layanan, atau kemungkinan bahwa service trunk tidak tersedia, memiliki karakteristik yang hampir sama dengan dial tone delay, yaitu :
• Sejumlah besar user bersaing untuk mendapatkan sejumlah trunk terbatas• Diasumsikan bahwa tidak ada delay yang diberikan untuk menunggu. User
diberikan akses ke trunk atau diberikan nada sibuk• User dapat memulai usaha panggilan kembali setelah menerima nada sibuk dan
diberikan perlakuan yang sama seperti sebelumnya.Dapat disimpulkan, bahwa ukuran dasar dari unjuk kerja trafik adalah probabilitas
bahwa waktu menunggu layanan (service delay) melebihi dari waktu yangdispesifikasikan, dengan kata lain, disebut juga sebagai Probabilitas Blocking.Pada sistem dengan panggilan dibuang ketika trunk tidak tersedia ( systemloss ), makaprobabilitas blocking ini adalah sebagai ukuran unjuk kerja yangutamaPengertian Traffic
1. Number of Call Attempted Jumlah total usaha panggilan
Jumlah total usaha panggilan merupakan ukuran yang baik untuk menggambarkan demand pelanggan.
2. Number of Call Completed Jumlah total panggilan yang berhasilJumlah total panggilan yang berhasil didefinisikan dari panggilan yang berhasil menerima kembali nada dering (busy atau nada panggil) atau yang terjawab.
3. GOS (Grade Of Service) GOS selalu dihitung saat jam sibuk, didefinisikan :
Jumlah call yang dijawab secara tipikal adalah lebih rendah daripada jumlah call yangdiselesaikan jaringan. Hal ini disebabkan karena beberapa usaha panggilan akanmendapati nada sibuk, atau nada panggil tetapi tidak dijawab.Didefinisikan Answer Bid Ratio (ABR) sbb :
4. ABR (Answer Bid Ratio)
5. ASR (Answer Seizure Ratio)
Baik ABR dan ASR, adalah ukuran yang baik untuk menyatakan tingkat kepadatanjaringan pada suatu saat tertentu. Nilai ABR dan ASR yang rendah mengindikasikantingkat kepadatan(congestion) jaringan yang tinggi
Parameter Penggunaan Jalur TrafikPenggunaan jalur trafik didefinisikan atas 2 parameter dasar :
• Calling Rate Adalah ukuran jumlah berapa kali suatu jalur trafik digunakan selama waktu pengamatan tertentu, Atau sering juga didefinisikan sebagai : Intensitas call tiapjalur trafik (kanal) selama jam sibuk
• Holding Time Rata-rata waktu penggunaan jalur trafik (kanal) tiap panggilan Yang disebut sebagai jalur trafik (kanal) adalah suatu rangkaian (circuit) dimana suatu komunikasi individual bisa dilewatkan. Jalur trafik itu bisa jadi adalah :kanal RF, time slot, saluran transmisi, trunk, atau bahkan switch. Carried traffic adalah trafik yang diteruskan, sedangkan offered traffic adalah volume trafik yang datang menuju switch. Terdapat hubungan :
Contoh Aplikasi :* Gambar3 ini adalah contoh variasi trafik jam demi jam pada suatu waktu pengamatantertentu Kita melihat bahwa jam tersibuk--Busiest Hour-- adalah antara jam 10 dan 11pagi. Didefinisikan bahwa jam sibuk sebagai “ Suatu selang waktu dengan rata-rata trafikpembicaraan yang tertinggi “ (yang diamati pada musim tersibuk)
Karena trafik selalu berubah dari bulan-ke-bulan , maka kita juga harusmendefinisikan Average Busy Season (ABS) sebagai 3 bulan (tetapi tidak tentu) denganrata-rata trafik BH tertinggi per-access line.
Sistem telepon umumnya tidak dirancang untuk untuk mengatasi maksimum bebanpuncak, tetapi dari tipikal beban BH-nya. Sedangkan Blocking Probability didefinisikansebagai “ Rata-rata rasio antara panggilan yang ditolak terhadap total jumlahpanggilan datang selama jam sibuk “ , dan disebut sebagai Grade Of ServiceSeperti telah di jelaskan di atas bahwa :
Trafik diukur biasanya dalam Erlang, Persentase Okupansi, 100 call seconds (Cent Call Seconds = CCS ), ada juga yang mengukur dalam Peg Count
Erlang dan CCSIntensitas trafik didefinisikan sebagai “ Rata-rata jumlah waktu pendudukan suatukanal selama waktu pengamatan tertentu “. Biasanya diukur dalamErlang atau CCS (Cent Call Seconds ), dimana terdapat hubungan :1 Erlang = 1 x 3600 call seconds = 36 CCS
Erlang dan CCSIntensitas trafik didefinisikan sebagai “ Rata-rata jumlah waktu pendudukan suatukanal selama waktu pengamatan tertentu “. Biasanya diukur dalamErlang atau CCS (Cent Call Seconds ), dimana terdapat hubungan :1 Erlang = 1 x 3600 call seconds = 36 CCS
Prosentase Okupansi dan Peg Count• Prosentas okupansi didefinisikan sebagai prosentase waktu kanal sibuk selamawaktu pengamatan• Peg Count didefinisikan sebagai jumlah usaha pendudukan sebuah kanal.
Didefinisikan Prosentase Okupansi ,sbb :
Definisi Kapasitas Panggilan (Call Capacity) Call capacity berhubungan dengan cara pandang kita dalam melihat sistem switching
Global ViewKeseluruhan sistem switching dipandang sebagai 1 unit. Tiap permintaanproses ke switch dihitung sebagai suatu usaha pendudukan. Pendekatan inidigunakan pada prosesor sentral yang terlibat dalam pemrosesan panggilan. Padaglobal view, kita bahwa volume call adalah jumlah dari call originating danincoming (O+I)
a. Originating Call (O)• Partial dial calls - Panggilan-panggilan yang terputus dan yang selesai• Intraoffice calls - semua panggilan yang secara keseluruhan ditangani switchdari saluran oroginating ke saluran terminas keluar.• Outgoing calls - seua panggilan yang berasal dari saluran switch, tetapi berakhir pada switch yang berbeda
b.Incoming Call (I)• Incoming-Terminating calls - Semua panggilan yang berakhir pada switchtapi berasal dari switch yang berbeda• Tandem calls - Panggilan trunk to trunk di dalam switch• Direct inward dialling (DID) - panggilan menuju sistem PABX.
Component View Komponen diperhatikan sebagai subsystem. Tiap permintaan proses ke komponendilihat sebagai usaha pendudukan (attempt). Pendekatan ini digunakan pada prosesor-prosesor periferal yang terlibat dalam pemrosesan panggilan. Pada component-view
volume panggilan didefinisikan sebagai jumlah dari Originating (O) + Terminating(T) half call
a. Originating Half-Call• Satu Originating Half Call adalah untuk tiap originating call, sebab 2 koneksiperiferal peralatan diperlukan untuk menyelesaikan 1 panggilan. Jika suatukomponen melayani baik jalur pelanggan dan juga saluran trunk, makaincomingdan outgoing half call perlu ditambahkan pada volume half call total.
b. Terminating Half-Call• Satu Terminating Half Call adalah untuk tiap incoming-terminating call, danuntuk tiap intra office call
Sistem sentral SPC (Stored Program Control) memiliki kemampuan penanganan panggilan berupa prosesor yang secara real time mampu melakukan call processing.
Kapasitas penanganan panggilan (call capacity ) dari prosesor tersebut didefinisikansebagai : “ Jumlah maksimum call per jam yang bisa ditangani prosesor tersebut dengan tetap menjaga kriteria unjuk kerja layanan yang sudah ditetapkan “
Prosesor sentral memiliki parameter kapasitas call :High Day Busy Hour (HDBH) Originating + Incoming = HDBH (O+I) Sedangkan prosesor komponen periferal memiliki parameter kapasitas call : High Day Busy Hour (HDBH) Originating + Terminating = HDBH (O+T)
Ukuran Beban Sentral Switching1. (O + T) = Originating + Terminating Adalah ukuran beban trafik pada sisi
pelanggan baik dari sentral sendiri maupun dari sentral lain2. (O + I) = Originating + Incoming Adalah ukuran beban trafik trunk incoming dan
beban trafik sirkuit. Dapat dikatakan juga sebagai ukuran beban trafik pada sentral switching.Lingkungan trafik umumnya juga akan diklasifikasikan berdasarkan kepadatannya
dan memiliki karakteristik distribusi trafik yang berbeda Metropolitan, daerah utama metropolitan dengan trafik sebagian besar disebabkan
aktifitas bisnis. Single System City ( SSC ), Daerah layanan adalah kota ukuran sedang Suburban, Daerah layanan dengan sebagian besar daerah pemukiman Rural, daerah pertanian dan pemukiman.Standar komposisi berbagai jenis panggilan (dlm %) yang digunakan untuk
penghitungan kapasitas panggilan prosesor sentral. Standar ini tidak didasarkan darikondisi terbaik atau terburuk, tetapi umum digunakan untuk dimensioning awal jaringanuntuk berbagai kasus lingkungan.
Standar komposisi berbagai jenis panggilan (dlm %) yang digunakan untukpenghitungan kapasitas panggilan prosesor periferal yang digunakan untuk kontrolsaluran pelanggan. Standar ini tidak didasarkan dari kondisi terbaik atau terburuk, tetapiumum digunakan untuk dimensioning jaringan untuk berbagai kasus lingkungan.
6. Distribusi Trafik. Distribusi trafik adalah sebaran panggilan yang dikategorikan umumnya ataswilayah pelayanan, atau mungkin pada kondisi-kondisi khusus (mis. handoff, locationupdating, dsb) yang menjadi titik perhatian dalam analisis. Distribusi trafik akanbermanfaat dalam dimensioning kanal atau saluran yang diperlukan antar sistem switching
/ sentral. Karena tipikal pembicaraan yang berbeda untuk tiap wilayah, maka umumnyadistribusi trafik yang digunakan dalam perencanaan mengacu pada hasil pengukuran trafikpada masa-masa sebelumnya, dan distribusi trafik untuk perencanaan adalah ekstrapolasidari hasil rekaman pengukuran trafik yang sudah dilakukan. Di bawah ini adalah contoh distribusi trafik di wilayah Amerika Serikat.
7. Teknik SwitchingBeberapa konsideran dalam teknik rekayasa sistem switching , baik padalingkungan komunikasi kabel maupun wireless adalah :
Bahwa rekayasa, administrasi, maupun maintenance sistem switch selalu berbasispada beban trafik saat jam sibuk dan pada musim trafik tersibuk
Parameter serta komponen-komponen jam sibuk digunakan untuk melihat trendkecenderungan, membuat proyeksi, mengeset kapasitas, serta menurunkanparameter-parameter trafik kondisi mendatang
Delay kecepatan dial-tone biasanya diukur kalau tes call tidak dapat menerima dial-tone selama 3 detik
Probabilitas blocking sisi terminating biasanya akan diukur jika terminating call tidakdapat diselesaikan karena kekurangan jalur komunikasi yang tersedia
Trunk group busy hour adalah durasi waktu dimana beban trunk grup maksimum.Data jam sibuk trunk grup digunakan memberikan jumlah trunk yang cukup dansesuai persyaratan layanan.
Data trafik umumnya dikumpulkan selama satu hingga dua minggu tiap setengah jamdalam satu hari yang mungkin menghasilkan beban trafik yang tinggi (contoh : jam 8sampai 11 pagi).Lima hari dari minggu yang memiliki beban trafik tersibuk disebutbusiest week
Jam-jam dengan trafik tersibuk pada minggu tersibuk disebut Office Busy Hour Tiga (3) bulan , tapi tidak selalu, dengan beban trafik tertinggi dan memiliki Busy
Hour (BH) , disebut sebagai Busy Season. Untuk mengestimasi trafik, dapat dipakai pedoman berikut:
Summary formula : Blocking Formulas :
Rumus Erlang-B digunakan dengan asumsi - asumsi :
Terdapat sejumlah tak terbatas panggilan datang Jumlah trunk/saluran terbatas Masing-masing call independent satu sama lain Probabilitas user menggunakan kanal (waktu service) berbasis pada distribusi
Eksponensial Panggilan datang (input) terdistristribusi Poisson
Asumsi yang digunakan : Digunakan untuk sistem antrian. Untuk call yang tidak dapat dilayani segera, akan
dimasukkan dalam antrian selama yang diperlukan Sumber tak terbatas Input Poisson Exponensialholding time
DAFTAR PUSTAKA
http://dokumen.tips/documents/rekayasa-trafik-561eb403c82fe.htmlhttp://ocw.stikom.edu/course/download/2014/07/Pertemuan-Traffic-3.1.pdfhttps://telkom2013.files.wordpress.com/2013/10/bab04a_rekayasa-trafik.pdfhttp://ocw.stikom.edu/course/download/2014/07/Pertemuan-Traffic-3.1.pdfhttp://nenndi.blogspot.co.id/2013/10/makalah-rekayasa-trafik.html