implementasi undang-undang ri nomor 38 tahun …... · zakat dalam hal pengumpulan dan pemanfaatan...

73
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT (Studi di Badan Amil Zakat Kabupaten Sragen) Penulisan Hukum (Skripsi) Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Derajat Sarjana S1 dalam Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh Agus Toni Hartono NIM. E0006059 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Upload: doankhanh

Post on 03-Apr-2019

220 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN 1999

TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DALAM HAL

PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT

(Studi di Badan Amil Zakat Kabupaten Sragen)

Penulisan Hukum

(Skripsi)

Disusun dan Diajukan untuk

Melengkapi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Derajat Sarjana S1

dalam Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Oleh

Agus Toni Hartono

NIM. E0006059

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2012

Page 2: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Penulisan Hukum (Skripsi)

IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN 1999

TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DALAM HAL

PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT

(Studi di Badan Amil Zakat Kabupaten Sragen)

Oleh

Agus Toni Hartono

NIM. E0006059

Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Penulisan Hukum

(Skripsi) Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta

Surakarta, 20 Januari 2012

Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing II

Mohammad Adnan, S.H., M.Hum. Agus Rianto, S.H., M.Hum.

NIP. 19540712 1984031002 NIP. 19610813 1989031002

Page 3: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PENGESAHAN PENGUJI

Penulisan Hukum (Skripsi)

IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN 1999

TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DALAM HAL

PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT

(Studi di Badan Amil Zakat Kabupaten Sragen)

Oleh

Agus Toni Hartono

NIM. E0006059

Telah diterima dan dipertahankan di hadapan

Dewan Penguji Penulisan Hukum (Skripsi)

Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta

Pada :

Hari

Tanggal : 03 Februari 2012

DEWAN PENGUJI

1 Zeni Lutfiyah, S.Ag., M.Ag : ...............................................

Ketua

2 Agus Rianto, S.H., M.Hum : ...............................................

Sekretaris

3 Mohammad Adnan, S.H., M.Hum : ...............................................

Anggota

Mengetahui

Dekan

Prof. Dr. Hartiwiningsih, S.H., M.Hum

NIP. 19570203 198503 2 001

Page 4: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Agus Toni Hartono, E. 0006059. 2012. IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT (Studi di Badan Amil Zakat Kabupaten Sragen). Fakultas Hukum UNS.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi Undang-undang RI Nomor 38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat dalam hal pengumpulan dan pemanfaatan zakat di BAZ Kabupaten Sragen, untuk mengetahui problematika yang menghambat pelaksanaan Undang-undang RI Nomor 38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat dalam hal pengumpulan dan pemanfaatan zakat di BAZ Kabupaten Sragen, serta untuk mengetahui upaya yang dilakukan oleh BAZ Kabupaten Sragen dalam mengatasi problematika pelaksanaan Undang-undang RI Nomor 38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat dalam hal pengumpulan dan pemanfaatan zakat.

Penelitian ini bersifat deskriptif dan dilihat dari tujuannya termasuk penelitian hukum empiris. Data penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan penulis yaitu melalui terjun langsung ke lapangan untuk melakukan wawancara dan penelitian kepustakaan. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara bebas terpimpin. Analisis data menggunakan analisis data kualitatif dengan model interaktif.

Berdasarkan penelitian ini diperoleh hasil bahwa implementasi Undang-undang RI Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat ada dua prosedur. Pertama, prosedur pengumpulan zakat yang dilakukan oleh Badan Pelaksana. Kedua, prosedur pemanfaatan zakat yang terbagi menjadi tiga kelompok yaitu ; (1) kelompok asnaf fakir, miskin, gharimin dan riqab, (2) Kelompok asnaf Sabilillah, (3) Kelompok Ibnu Sabil dan Muallaf.

Hambatan-hambatan BAZ Kabupaten Sragen dalam hal pengumpulan dan pemanfaatan zakat adalah ; (1) Pemahaman masyarakat yang masih belum optimal tentang wajibnya zakat dan menghitung zakat, (2) Rendahnya kesadaran berzakat bagi sebagian masyarakat, (3) Sumber daya manusia di BAZ Kabupaten Sragen.

Upaya yang dilakukan BAZ Kabupaten Sragen dalam mengatasi hambatan adalah ; (1) Dibuat peraturan daerah, (2) Sosialisasi pengelolaan zakat terhadap masyarakat, (3) Terobosan-terobosan yang dilakukan oleh Pengurus BAZ Kabupaten Sragen dengan program-program yang menyentuh kepentingan umat, sehingga umat tahu persis zakatnya bermanfaat. Kata kunci : Implementasi, Undang-undang RI Nomor 38 Tahun 1999, Pengelolaan Zakat, Zakat.

Page 6: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRACT Agus Toni Hartono, E. 0006059. 2012. IMPLEMENTATION OF LAW NUMBER 38 OF 1999 ABOUT ZAKAH MANAGEMENT IN THE MATTER OF ZAKAH COLLECTION AND UTILIZATION (Studies in Badan Amil Zakat of Sragen Regency). Law Faculty of Sebelas Maret University.

This research aims to determine the implementation of Law No. 38 of

1999 about Zakah Management in the matter of collection and utilization of zakah in BAZ Sragen, to know the problems that impede the implementation of Law No. 38 of 1999 about Zakah Management in the matter collection and utilization of zakah in BAZ Sragen, and to know about the BAZ Sragen efforts in addressing the problem of implementation of Law No. 38 of 1999 about Zakah Management in the matter collection and utilization of zakah.

This research is descriptive and viewed from the research aims, including empirical legal research. The data of this study includes primary data and secondary data. Data collection techniques used by the author is going directly into the field to conduct interviews and library research. Data were collected with free guided interview techniques. Data analysis using qualitative data analysis with an interactive model.

Based on this study obtained results that the implementation of Law No. 38 of 1999 about Zakah Management there are two procedures. First, the zakah collection procedures undertaken by Executing Agency. Second, the zakah uses procedure which is divided into three groups, namely: (1) group of asnaf fakir (indigent), poor, gharimin and riqab, (2) Group of asnaf Sabilillah, (3) Group of Ibnu Sabil and Muallaf.

BAZ of Sragen barriers for the collection and utilization of zakah are: (1) society understanding about obligatory zakah and zakah calculate is still not optimal, (2) The low awareness of zakah for some people, (3) Human resources in BAZ of Sragen.

Efforts are made by BAZ of Sragen in overcoming the barriers are: (1) Made local regulations, (2) Socialization zakah management to the community, (3) breakthroughs made by BAZ of Sragen Management with programs that touch the people interests, so people know exactly zakah benefit.

Keywords: Implementation, Law No. 38 of 1999 Zakah Management, Zakah.

Page 7: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian.

Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, dan nasihat-

menasihati supaya menaati kebenaran, dan nasihat-menasihati supaya menetapi

kesabaran

(Q.S Al-Asr: 1-3)

pada Allah di manapun engkau berada dan balaslah perbuatan

buruk dengan perbuatan baik niscaya kebaikan itu akan menutupi kejelekan dan

(HR Tirmidzi)

mata-mata hanyalah

hingga kebosanan itu bosan mengejarmu. Teruslah berjalan, hingga keletihan itu

letih bersamamu. Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu.

(alm. Ust Rahmat Abdullah)

Penulisan Hukum ini kupersembahkan untuk :

1. Ibu dan bapak yang tiada henti menasehatiku dalam kebaikan.

2. Seluruh teman-temanku yang turut serta menempa jati diri penulis hingga

saat ini.

3. Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini.

4. Seluruh umat muslim yang rindu wawasan dan pengetahuan, semoga

membawa manfaat.

Page 8: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

KATA PENGANTAR

aalamiin. Segala puji syukur senantiasa terpanjatkan

ke hadirat Allah SWT karena dengan limpahan rahmat, barokah dan petunjuknya

penulis memperoleh kemudahan dan kekuatan dalam menyelesaikan penulisan

hukum yang berjudul : IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR

38 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DALAM HAL

PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT (Studi di Badan Amil

Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan

kepada suri tauladan dan pemimpin terbaik umat manusia Rasulullah Muhammad

SAW beserta keluarga, para sahabat dan umatnya yang beristiqomah di jalan yang

Lurus.

Penulisan Hukum ini disusun dan diajukan untuk melengkapi persyaratan

guna meraih gelar kesarjanaan S1 dalam ilmu hukum Fakultas Hukum Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari bahwa penulisan hukum ini tidak dapat terselesaikan

dan terwujud tanpa bantuan, dukungan, motivasi dan bimbingan dari berbagai

pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis

mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ibu Prof. Dr. Hartiwiningsih, S.H., M.Hum., selaku Dekan Fakultas

Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bapak Mohammad Adnan, S.H., M.Hum., selaku Ketua Bagian Humas

dan Pembimbing I penulisan hukum (skripsi) yang telah dengan sabar

meluangkan waktu untuk membimbing penulis serta telah banyak

memberikan bantuan dan arahan kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan hukum (skripsi) ini.

3. Bapak Agus Rianto, S.H., M.Hum., selaku Pembimbing II penulisan

hukum (skripsi) yang telah dengan sabar meluangkan waktu untuk

membimbing penulis serta telah banyak memberikan bantuan dan arahan

kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan hukum

(skripsi) ini.

Page 9: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

4. Ibu Adriana Grahani F, S.H., M.H., selaku Pembimbing Akademik yang

selalu memberikan nasehat dan bimbingan selama penulis menjadi

mahasiswa di Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Bapak Lego Karjoko, S.H., M.Hum., selaku ketua PPH yang telah

menerima judul penulis, sehingga penulis dapat melaksanakan penelitian

dan menyelesaikan penulisan hukum (skripsi) ini.

6. Tim Penguji Penulisan Hukum yang terdiri dari Ibu Zeni Lutfiyah, S.Ag.,

M.Ag, Bapak Mohammad Adnan, S.H., M.Hum, serta Bapak Agus Rianto,

S.H., M.Hum, atas kritik dan saran yang membangun bagi penulis.

7. Seluruh dosen dan karyawan di Fakultas Hukum Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

8. Teruntuk Ibu dan Bapak yang telah tulus ikhlas penuh pengorbanan,

membimbing, mendidik dan memberikan yang terbaik kepada penulis

tanpa mengharap pamrih. Sekarang saatnya saya memberikan yang terbaik

pula kepada Ibu dan Bapak atas apa yang dipersembahkan selama ini, tapi

saya sadar semuanya tidak akan mampu menggantikan dan menandingi

yang telah kau berikan kepada putramu ini. Semoga Allah mencurahkan

kasih sayang dan anugerah kepada Ibu dan Bapak. Amin.

9. Kepada saudara kandung, Siti Aminah dan Tri Rahmad Darmawan.

10. Bapak Drs. H. Muh. Saidun, M.Ag., selaku Ketua Kementrian Agama

Kabupaten Sragen yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan

arahan serta informasi-informasi yang penulis butuhkan dalam melakukan

penelitian untuk menyelesaikan penulisan hukum ini.

11. Bapak Ahmad Ulin Nur Hafsun, S.Th., selaku Gara Bimb. Zawa Kantor

Kementrian Agama Kabupaten Sragen yang telah meluangkan waktunya

untuk memberikan informasi-informasi yang penulis butuhkan dalam

melakukan penelitian untuk menyelesaikan penulisan hukum ini.

12. Mas Ari, Mas Agus, Mas Nirwan, Mba Dewi, Mba Nanik, selaku Pegawai

BAZ Kabupaten Sragen yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk

memberikan data penelitian yang dibutuhkan penulis selama melakukan

penelitian.

Page 10: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

13. Ustadz-Ustadz Pesantren Mahasiswa (Pesma) Ar-Royyan: Ustadz Ahmad

Yani, Ustadz Abdul Hakim, Ustadz Imam, Ustadz Hatta, Ustadz

Fakhruddin, Ustadz Muhtarom yang telah memberikan ilmu-ilmu

agamanya kepada penulis sehingga penulis menjadi lebih tahu tentang

ilmu agama Islam.

14. Sahabat-sahabat santri Pesantren Mahasiswa (Pesma) Ar-Royyan : Mas

Tomi, Mas Pramuji, Mas Seno, Mas Ratman, Rian, Singgih, Faiz, Rizal

dan masih banyak lagi sahabat-sahabat santri yang tidak bisa penulis

sebutkan namanya satu persatu.

15. Sahabat-sahabat Kos Salman: Tri, Hakim, Januar, Farit, Fauzan, Fauzi,

Amri, Ahmed, Ali, Ija, Afif, Bayu, Arif, Anas dan Habibi.

16. Sahabat-sahabat guru TPA Hidayatullah: Fendi, Joko, Rizki, Rizal, Agus,

Agung, Ukh Ulya, Ukh Ulfa.

17. Sahabat-sahabat di Bekasi : Indra, Daus, Anto, Sadam, Ajeng, Agung,

Desi

18. Kepada mas-mas yang pernah menjadi murobbi-murobbiku: Mas Anas,

Mas Kholid, Mas Ridwan, Ustadz Imam .

19. Sahabat-sahabat Hukum: Wiwid, Prastowo, Ari Itong, Luqman, Yayak,

Rorys, Zacky, Tejo, Bayu, Agung, Wendi, Yoga, Mas Rifin, Mas Yusuf,

Mas Reo, Mas Haryono, Bang Kholid, Mas Anas, Mas Rizki, Mas Jun,

Mas Yudo, Mas Bambang.

20. Akhwat 05: Mba Wiwiek, Mba Farin, MbaNunik.

21. Akhwat 06: Ukh Pipin, Ukh Arunda.

22. Akhwat 07: Ukh Ririn Gagarin, Ukh Aya.

23. Teman-teman seluruh angkatan 2006, semoga perjalanan masa

perkuliahan kita bisa berlanjut terus hingga tua.

24. Serta semua pihak yang telah membantu penyusunan penulisan hukum ini

yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

Page 11: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

Dalam menyusun Penulisan Hukum ini, Penulis menyadari sepenuhnya

masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan baik dalam isi materi maupun

dalam penulisan oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun demi kebaikan di masa yang akan datang.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih dan semoga apa yang penulis

susun dalam Penulisan Hukum ini dapat bermanfaat bagi kita semua.Amin.

Surakarta, 20 Januari 2012

Penulis

Page 12: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii

PERNYATAAN .......................................................................................... iv

ABSTRAK .................................................................................................. v

ABSTRACK ................................................................................................ vi

HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ............................................ vii

KATA PENGANTAR ............................................................................... viii

DAFTAR ISI .............................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Perumusan Masalah ........................................................................ 3

C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 4

D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 5

E. Metode Penelitian............................................................................ 6

F. Sistematika Penulisan Hukum ........................................................ 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 14

A. Kerangka Teori................................................................................ 14

1. Mengenai UU RI No. 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat 14

2. Mengenai Zakat ........................................................................... 17

a. Pengertian Zakat ....................................................................... 17

b. Hukum Berzakat....................................................................... 20

c. Macam-macam Zakat ............................................................... 23

d. Golongan Yang Berhak Menerima Zakat ................................ 27

e. Hal Penting Dalam Berzakat .................................................... 30

B. Kerangka Pemikiran ........................................................................ 31

Page 13: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 33

A. Hasil Penelitian ............................................................................. 33

1. Mekanisme Pengelolaan Zakat Dalam Hal Pengumpulan

dan Pemanfaatan Zakat di BAZ Kabupaten Sragen ................ 33

2. Hambatan-hambatan BAZ Kabupaten Sragen Dalam Hal

Pengumpulan dan Pemanfaatan Zakat ..................................... 41

3. Upaya Yang dilakukan BAZ Kabupaten Sragen Dalam

Mengatasi Hambatan ................................................................. 42

B. Pembahasan .................................................................................... 43

1. Mekanisme Pengelolaan Zakat Dalam Hal Pengumpulan

dan Pemanfaatan Zakat di BAZ Kabupaten Sragen ................. 43

2. Hambatan-hambatan BAZ Kabupaten Sragen Dalam Hal

Pengumpulan dan Pemanfaatan Zakat ..................................... 51

3. Upaya Yang dilakukan BAZ Kabupaten Sragen Dalam

Mengatasi Hambatan ................................................................. 53

BAB IV PENUTUP .................................................................................... 56

A. Simpulan ......................................................................................... 56

B. Saran ............................................................................................... 59

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 61

Page 14: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Permasalahan ekonomi adalah hal krusial bagi kehidupan baik secara

individu, masyarakat, dan negara. Kesejahteraan dan ketenteraman hidup suatu

negara dapat dilihat dari gambaran ekonomi masyarakatnya. Permasalahan

ekonomi negara Indonesia adalah masalah kemiskinan dan pengangguran. Angka

kemiskinan tahun 2011 berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar

30,02 juta orang atau 12,49 persen dari total penduduk Indonesia. Sedangkan

angka pengangguran tahun 2011 berdasarkan data BPS sebesar 8,12 juta orang

atau 6,8 persen dari total angkatan kerja (http://Suara Pembaruan.htm, 2011: 1).

Keadaan tersebut segera menyadarkan betapa mendesaknya sebuah

terobosan alternatif untuk memangkas mata rantai kemiskinan dan pengangguran.

Tidak bermaksud menafikan upaya pemrintah dalam meminimalisir angka

kemiskinan dan pengangguran, namun dalam konteks ini zakat perlu dilirik

sebagai sebuah solusi alternatif yang cukup efisien untuk mewujudkan cita-cita

kesejahteraan sosial.

Zakat, sebagai rukun Islam ketiga, merupakan instrumen utama dalam

ajaran Islam yang berfungsi sebagai distributor aliran kekayaan dari tangan

kelompok masyarakat mampu (the have) ke tangan kelompok masyarakat yang

tidak mampu (the have not). Zakat merupakan institusi resmi yang diarahkan

untuk menciptakan pemerataan dan keadilan bagi masyarakat, sehingga taraf

kehidupan masyarakat dapat ditingkatkan. Oleh karena itu, zakat hadir dalam

Islam sebagai solusi dalam menyelesaikan permasalahan ekonomi dan menjadi

penyambung antara si kaya dan si miskin (Asmuni Mth, 2006: 3).

Page 15: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Zakat adalah ibadah yang bermuatan dua dimensi sekaligus yaitu ibadah

kepada Allah dan hubungan kemanusiaan. Pada perkembangan pengamalan zakat

tidak hanya memenuhi kewajiban semata, tetapi mengarah kepada perkembangan

perekonomian Islam. Dalam konteks Indonesia, berbicara tentang ekonomi Islam,

akan mengarah kepada pelaksanaan zakat.

Mengoptimalkan pengamalan zakat diperlukan intervensi pemerintah,

terutama melalui pembuatan undang-undang yang mengatur secara tegas. Hal ini

disadari bahwa undang-undang memiliki daya paksa yang kuat. Sebagai

komperatif, keberhasilan pengumpulan dan pengelolaan pajak adalah sebagai

contoh kongkrit dari efektifitas undang-undang. Dalam konteks ini, tidak sedikit

ulama dan cendikiawan muslim Indonesia menginginkan zakat dikelola

sebagaimana halnya pajak.

Zakat sebagai bagian integral dari sistem hukum Islam, dimungkinkan

untuk diaplikasikan secara totalitas di Indonesia. Sebab bagaimanapun juga

eksistensi hukum Islam diakui sebagai bagian dari hukum nasional, sebab

mayoritas rakyat Indonesia adalah muslim. Jumlahnya kurang lebih 87,21 % dari

keseluruhan rakyat Indonesia. Kondisi objektif ini menyebabkan setiap kebijakan

yang dilakukan oleh pemerintah dalam berbagai aspek, tidak terkecuali aspek

ekonomi, akan langsung dirasakan dampaknya oleh umat Islam, sebagai penduduk

mayoritas di negeri ini. Pada tahun 1999, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

bersama Presiden RI menetapkan undang-undang yang mengatur tentang

mengelola zakat yaitu Undang-undang RI Nomor 38 Tahun 1999 tentang

Pengelolaan Zakat yang disahkan oleh Presiden Habibie (Zulfahmi Bustami,

2007: 566-567).

Dengan disahkannya Undang-undang RI Nomor 38 Tahun 1999 tentang

Pengelolaan Zakat, negara Indonesia telah memasuki tahap institusionalisasi

pengelolaan zakat dalam wilayah formal kenegaraan, meskipun masih sangat

terbatas. Lembaga-lembaga pengelola zakat mulai berkembang, termasuk

Page 16: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

pendirian lembaga zakat yang dikelola oleh pemerintah, yaitu BAZ (Badan Amil

Zakat) dan lembaga zakat yang dikelola masyarakat dengan manajemen yang

lebih baik dan modern.

Dalam Undang-undang RI Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan

Zakat, organisasi pengelola zakat dibedakan menjadi dua, yaitu Badan Amil Zakat

yang dikelola oleh pemerintah dan Lembaga Amil Zakat yang dikelola oleh

masyarakat. Kedua organisasi pengelola zakat tersebut pada dasarnya merupakan

pengganti peran otoritatif pemerintah dalam pengelolaan zakat.

Ditetapkannya Undang-undang RI Nomor 38 Tahun 1999 tentang

Pengelolaan Zakat telah mendorong upaya pembentukan lembaga pengelola zakat

yang amanah, kuat dan dipercaya masyarakat. Tentu saja hal ini meningkatkan

pengelolaan zakat sehingga peran zakat menjadi lebih optimal.

(http://sejarahpengelolaanZISdiIndonesia«DAY'sBlog.htm, 2011: 1).

Berdasarkan pemaparan hal-hal di atas, maka penulis tertarik untuk

mengetahuinya lebih lanjut dalam penulisan hukum yang berjudul

-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN 1999

TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN

DAN PEMANFAATAN ZAKAT (Studi di Badan Amil Zakat Kabupaten

Sragen)".

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan dalam latar belakang dan mengacu dari judul

penelitian hukum, penulis merumuskan permasalahan yang akan menjadi obyek

dari penelitian ini dan merupakan dasar pertanyaan dari uraian latar belakang di

atas. Maka permasalahan penelitian hukum ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

Page 17: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

1. Bagaimana mekanisme pengelolaan zakat dalam hal pengumpulan dan

pemanfaatan zakat di Badan Amil Zakat Kabupaten Sragen ?

2. Problematika apa yang menghambat pelaksanaan Undang-undang RI Nomor

38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat dalam hal pengumpulan dan

pemanfaatan zakat di Badan Amil Zakat Kabupaten Sragen ?

3. Upaya apa yang dilakukan oleh Badan Amil Zakat Kabupaten Sragen dalam

mengatasi problematika pelaksanaan Undang-undang RI Nomor 38 Tahun

1999 tentang Pengelolaan Zakat dalam hal pengumpulan dan pemanfaatan

zakat ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian sebagai sesuatu yang memang diperlukan dalam sebuah

penelitian, karena dengan adanya tujuan penelitian berarti jawaban dari masalah

untuk mencari pemecahan isu hukum yang timbu

2006: 41). Dalam penelitian ini terdapat tujuan obyektif dan tujuan subyektif.

Antara lain sebagai berikut:

1. Tujuan Obyektif

a. Untuk mengetahui mekanisme pengelolaan zakat dalam hal pengumpulan

dan pemanfaatan Zakat di Badan Amil Zakat Kabupaten Sragen.

b. Untuk mengetahui problematika yang menghambat pelaksanaan Undang-

undang RI Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat dalam hal

pengumpulan dan pemanfaatan zakat di Badan Amil Zakat Kabupaten

Sragen.

c. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan oleh Badan Amil Zakat

Kabupaten Sragen dalam mengatasi problematika pelaksanaan Undang-

undang RI Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat dalam hal

pengumpulan dan pemanfaatan zakat .

Page 18: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

2. Tujuan Subyektif

a. Untuk menambah wawasan bagi penulis di bidang ilmu hukum, khususnya

bagian humas.

b. Untuk menambah pemahaman penulis mengenai implementasi Undang-

undang RI Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat dalam hal

pengumpulan dan pemanfaatan zakat di Badan Amil Zakat Kabupaten

Sragen.

c. Untuk memenuhi salah satu syarat akademis guna memperoleh gelar

sarjana strata satu dalam bidang ilmu hukum pada Fakultas Hukum

Universitas Sebelas Maret.

D. Manfaat Penelitian

Dalam Penelitian hukum sangat diharapkan adanya manfaat dan kegunaan.

Hal tersebut guna memberikan nilai dan daya guna dari akhir penulisan hukum

ini, serta di masa yang akan datang. Berkaitan dengan manfaat tersebut, maka

penulis berharap manfaat yang dapat dicapai dari penulisan hukum ini adalah :

1. Manfaat Teoritis

a. Memberikan gambaran dan sumbangan pemikiran bagi perkembangan

ilmu hukum pada umumnya dan humas pada khususnya.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi dan

acuan di bidang karya ilmiah serta bagi penelitian dan penulisan hukum

sejenis di masa yang akan datang.

2. Manfaat Praktis

a. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan dapat

dimanfaatkan oleh pihak yang terkait, akademisi dan pihak yang

berkepentingan lainnya.

b. Memberikan jawaban atas permasalahan yang diteliti.

Page 19: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

c. Sebagai sarana untuk mengembangkan penalaran dan pola pikir dinamis

bagi penulis guna mengaplikasikan ilmu yang di dapat selama mengikuti

studi di Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

E. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan unsur mutlak yang harus ada di dalam

penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan. Hal ini guna mempermudah

pengembangan data kelancaran penyusunan penulisan hukum.

Metode merupakan cara yang utama yang digunakan untuk mencapai

suatu tujuan. Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah, yang didasarkan

pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu, yang bertujuan untuk satu

beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisanya (Soerjono

Soekanto, 2005: 43). Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Jenis Penelitian

entasi Undang-undang RI Nomor 38

Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat dalam hal pengumpulan dan

pemanfaatan zakat

termasuk penelitian hukum empiris, penelitian yang mengkaji hukum dalam

realitas atau kenyataan di dalam masyarakat. Penulis mencari data dan

informasi secara langsung ke lapangan dari sumbernya yaitu pihak BAZ

Kabupaten Sragen.

2. Sifat Penelitian

Penelitian hukum ini termasuk penelitian yang bersifat deskriptif, yaitu

penelitian yang bertujuan menggambarkan secara lengkap dan sistematis

keadaan obyek yang diteliti.

Suatu penelitian deskriptif dimaksudkan untuk memberikan data yang

seteliti mungkin tentang manusia, keadaan atau gejala-gejala lainnya.

Page 20: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Maksudnya untuk mempertegas hipotesa-hipotesa agar dapat membantu dalam

memperkuat teori lama atau dalam rangka menyusun teori baru (Soerjono

Soekanto, 2005: 10).

3. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang dilakukan oleh penulis dalam melakukan penulisan

hukum ini adalah dengan pendekatan penelitian secara kualitatif. Pendekatan

kualitatif yaitu pendekatan dengan mendasarkan pada data-data yang

dinyatakan responden secara lisan maupun tulisan, dan juga perilakunya yang

nyata, diteliti, dan dipelajari sebagai suatu yang utuh (Soerjono Soekanto,

2005: 32).

4. Lokasi Penelitian

Dalam penelitian hukum ini, penulis melakukan penelitian di BAZ

Kabupaten Sragen yang beralamat di Jalan Raya Sukowati Timur km 4

Ngrampal, Pilangsari, Sragen.

5. Jenis Data Penelitian

Pengertian data secara umum, yaitu semua informasi mengenai

variable atau obyek yang diteliti. Lazimnya di dalam penelitian, dibedakan

antara data yang diperoleh secara langsung dari masyarakat (data primer/

primary data) dan dari buku pustaka (data sekunder/secondary data)

(Soerjono Soekanto, 2005: 12).

Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung di lapangan.

Penulis memperoleh data langsung dari sumbernya berupa hasil wawancara

(interview) dengan Pengurus Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten Sragen,

Pegawai Negeri Sipil (PNS), Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan Polisi

Page 21: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Republik Indonesia (POLRI) serta dari satuan kerja lainnya dalam Institusi

Pemerintah yang berada di wilayah Kabupaten Sragen dan beragama Islam.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari bahan-bahan pustaka

yang menunjang dan mendukung data primer, berupa peraturan

perundang-undangan, jurnal hukum, buku-buku literatur, dokumen dan

data lainnya yang relevan dengan masalah yang diteliti.

6. Sumber Data Penelitian

Sumber data dalam penelitian ini adalah subyek dari mana data

diperoleh. Sumber data yang digunakan dalam penelitian hukum ini berupa :

a. Sumber Data Primer

Sumber data primer dari Pengurus Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten

Sragen, Pegawai Negeri Sipil (PNS), Tentara Nasional Indonesia (TNI),

dan Polisi Republik Indonesia (POLRI) serta dari satuan kerja lainnya

dalam Institusi Pemerintah yang berada di wilayah Kabupaten Sragen dan

beragama Islam.

b. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder yaitu sumber data yang diperoleh secara tidak

langsung atau sudah ada sebelumnya yang dapat memberikan keterangan

yang bersifat mendukung sumber data primer. Sumber data sekunder

berupa buku-buku, artikel-artikel, peraturan perundang-undangan,

makalah dan dokumen kepustakaan lainnya yang ada hubungannya dengan

masalah yang diteliti.

7. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini

adalah studi kepustakaan, wawancara dan observasi.

a. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan jalan

membaca, mempelajari dan menganalisa jurnal hukum, buku-buku,

Page 22: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

peraturan-peraturan, surat kabar dan dokumen-dokumen yang

berhubungan dengan masalah-masalah yang sedang diteliti.

b. Wawancara (Interview)

Wawancara adalah keadaan dimana seseorang bertatap muka dan

pewawancara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang telah dirancangnya

untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang relevan dengan masalah

penelitian kepada seorang responden. Wawancara yang dilakukan penulis

menggunakan metode wawancara yang bebas terpimpin yaitu tanya jawab

dalam pengumpulan data secara bebas dengan pengumpulan data berupa

catatan-catatan mengenai pokok-pokok yang ditanyakan sehingga masih

dimungkinkan variasi pertanyaan sesuai dengan kondisi saat wawancara

dilakukan.

Penulis mewawancarai bapak Drs. H. Muh. Saidun, M.Ag selaku Wakil

Ketua 1 Pengurus Badan Pelaksana BAZ Kabupaten Sragen dan bapak

Ahmad Ulin Nur Hafsun, S.Th.I selaku Wakil Sekretaris II Pengurus

Badan Pelaksana BAZ Kabupaten Sragen.

c. Observasi

Observasi digunakan untuk menggali data dari sember data yang berupa

peristiwa, tempat lokasi, benda dan gambar. Dalam hal ini peneliti

melakukan observasi dengan cara melihat langsung orang yang berhak

menerima zakat (mustahiq) diberikan dana zakat oleh pegawai BAZ

Kabupaten Sragen.

8. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan langkah selanjutnya untuk mengelola hasil

penelitian menjadi sebuah laporan, data yang diperoleh diproses dan

dimanfaatkan sedimikian rupa sampai didapat suatu kesimpulan yang

merupakan hasil akhir dari penelitian.

Analisis data adalah proses pengorganisasian dan pengurutan data

dalam pola, kategori dan uraian dasar, sehingga akan dapat ditemukan tema

Page 23: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data (Lexy

J. Moeleong, 2011: 103).

Adapun teknik analisis data yang dipergunakan penulis dalam

penelitian ini adalah teknik analisis kualitatif dengan analisa model interaktif.

Teknik analisis data interaktif adalah data yang terkumpul dianalisis melalui

tiga tahap, yaitu mereduksi data, menyajikan data dan kemudian menarik

kesimpulan. Selain itu dilakukan pula, proses siklus antara tahap-tahap

tersebut, sehingga data yang terkumpul berhubungan satu dengan yang lainnya

secara sistematis (HB. Sutopo, 2000: 8).

Ketiga komponen tersebut adalah:

a. Reduksi Data

Merupakan proses seleksi, pemfokusan dan penyederhanaan dari data-data

yang ada sedimikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat dilakukan.

b. Penyajian Data

Merupakan suatu rakitan organisasi informasi, deskripsi dalam bentuk

narasi yang memungkinkan simpulan penelitian dapat dilakukan.

c. Kesimpulan atau Verifikasi

Berdasarkan apa yang terdapat dalam reduksi data dan sajian data tersebut,

penulis berusaha untuk menarik kesimpulan atau verifikasinya.

Adapun skema kerja analisis model interaktif sebagai berikut :

Page 24: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Gambar 1 : Skema Model Analisis Interaktif

F. Sistematika Penulisan Hukum

Guna memberikan gambaran yang cukup rinci terhadap penulisan hukum

yang akan penulis laksanakan, maka perlu kiranya untuk mengetahui pembagian

sistematika penulisan hukum tersebut. Secara keseluruhan penulisan hukum ini

akan terbagi menjadi empat (4) bab yang masing-masing terdiri dari beberapa sub

bab sesuai dengan pembahasan dan substansi penelitiannya. Sistematika penulisan

hukum tersebut terbagi antara lain dengan pemaparan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis akan menggambarkan tentang urgensi dan

alasan kenapa mengambil tema penulisan hukum yang bersangkutan,

bab ini memuat :

A. Latar Belakang Masalah

B. Perumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Manfaat Penelitian

E. Metode Penelitian

F. Sistematika Penulisan Hukum

Penyajian Data

Penarikan Kesimpulan

Pengumpulan Data

Reduksi Data

Page 25: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Teori

Dalam kerangka teori penulis akan memperbanyak referensi teori-

teori yang berhubungan dengan judul dan penelitian hukum ini.

Sehingga sub bab ini memuat tentang :

1. Tinjauan tentang Undang-Undang RI Nomor 38 Tahun 1999

tentang Pengelolaan Zakat.

2. Tinjauan tentang Zakat.

B. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran berisi alur pemikiran yang akan menjadi dasar

pemecahan dan pencarian jawaban dari perumusan masalah

penelitian dalam bentuk skema atau bagan.

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini memuat dan berisi hasil penelitian yang diperoleh dan

pembahasannya mengenai pengaturan tentang pengelolaan zakat dalam

peraturan perundang-undangan di Indonesia.

A. Mekanisme pengelolaan zakat dalam hal pengumpulan dan

pemanfaatan zakat di Badan Amil Zakat Kabupaten Sragen.

B. Problematika yang menghambat pelaksanaan Undang-undang RI

Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat dalam hal

pengumpulan dan pemanfaatan zakat di Badan Amil Zakat

Kabupaten Sragen.

C. Upaya yang dilakukan oleh Badan Amil Zakat Kabupaten Sragen

dalam mengatasi problematika pelaksanaan Undang-undang RI

Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat dalam hal

pengumpulan dan pemanfaatan zakat.

Page 26: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

BAB IV PENUTUP

Dalam bab ini penulis akan menyimpulkan hasil dari penelitian dan

pembahasan yang telah dilakukan terlebih dahulu, serta memberikan

saran terkait kekurangan-kekurangan yang ditemukan penulis selama

melakukan penelitian terkait dengan substansi penelitian dan

pembahasan.

Page 27: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Teori

1. Mengenai Undang-undang RI Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan

Zakat

Pengaturan tentang pengelolaan zakat diatur di dalam Undang-undang

RI Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat. Pengaturan tersebut

antara lain mengatur sebagai berikut :

a. Pasal 2 mengatur setiap WNI yang beragama Islam dan mampu atau badan

yang dimiliki oleh orang muslim berkewajiban menunaikan zakat.

b. Pasal 3 mengatur pemerintah berkewajiban memberikan perlindungan

pembinaan dan pelayanan kepada muzaki, mustahiq dan amil zakat.

c. Pasal 4 mengatur pengeloaan zakat berasaskan iman dan takwa,

keterbukaan dan kepastian hukum sesuai dengan Pancasila dan Undang-

undang Dasar 1945.

d. Pasal 5 mengatur pengelolaan zakat yang bertujuan :

1) meningkatnya pelayanan bagi masyarakat dalam menunaikan zakat

sesuai dengan aturan agama;

2) meningkatnya fungsi dan peranan pranata keagamaan dalam upaya

mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan keadilan sosial;

3) meningkatnya hsil guna dan daya guna zakat.

e. Pasal 6 mengatur :

1) Pengelolaan zakat dilakukan oleh badan amil zakat yang dibentuk oleh

pemerintah.

2) Pembentukan badan amil zakat :

a) nasional oleh Presiden atas usul Menteri;

b) daerah propinsi oleh gubernur atas usul kepala kantor wilayah

departemen agama propinsi;

Page 28: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

c) daerah kabupaten atau daerah kota oleh bupati atau wali kota atas

usul kepala kantor departemen agama kabupaten atau kota;

d) kecamatan oleh camat atas usul kepala kantor urusan agama

kecamatan.

3) Badan amil zakat di semua tingkatan memiliki hubungan kerja yang

bersifat koordinatif, konsultatif dan informatif.

4) Pengurus badan amil zakat terdiri atas unsur masyarakat dan

pemerintah yang memenuhi persyaratan tertentu.

5) Organisasi badan amil zakat terdiri atas unsur pertimbangan, unsur

pengawas dan unsur pelaksana.

f. Pasal 7 ayat 1 mengatur lembaga amil zakat dikukuhkan, dibina, dan

dilindungi oleh pemerintah.

g. Pasal 8 mengatur badan amil zakat sebagaimana dimaksud pada pasal 6

dan lembaga amil zakat sebagaimana dimaksud pada pasal 7 mempunyai

tugas pokok mengumpulkan, mendistribusikan dan mendayagunakan zakat

sesuai dengan ketentuan agama.

h. Pasal 9 mengatur badan amil zakat dan lembaga amil zakat, dalam

melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada pemerintah sesuai

dengan tingkatannya.

i. Pasal 11 mengatur :

1) Zakat terdiri atas zakat mal dan zakat fitrah.

2) Pasal 11 ayat 2 mengatur harta yang dikenai zakat adalah :

a) emas, perak dan uang;

b) perdagangan dan perusahaan;

c) hasil pertanian, perkebunan, dan perikanan;

d) hasil pertambangan;

e) hasil peternakan;

f) hasil pendapatan dan jasa;

g) tikaz.

Page 29: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

j. Pasal 12 ayat 1 mengatur pengumpulan zakat dilakukan oleh badan amil

zakat dengan cara menerima atau mengambil dari muzakki atas dasar

pemberitahuan muzakki.

k. Pasal 12 ayat 2 mengatur bahwa badan amil zakat dapat bekerja sama

dengan bank dalam pengumpulan zakat harta muzakki yang berada di

bank atas permintaan muzakki.

l. Pasal 13 mengatur badan amil zakat dapat menerima harta selain zakat

seperti infaq, shadaqah, wasiat waris dan kafarat.

m. Pasal 14 mengatur :

1) Muzakki melakukan penghitungan sendiri hartanya dan kewajiban

zakatnya berdasarkan hukum agama.

2) Dalam hal tidak dapat menghitung sendiri hartanya dan kewajiban

zakatnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1), muzakki dapat

meminta bantuan kepada badan amil zakat atau badan amil zakat

memberikan bantuan kepada muzakki untuk menghitungnya.

3) Zakat yang telah dibayarkan kepada badan amil zakat atau lembaga

amil zakat dikurangkan dari laba/pendapatan sisa kena pajak dari wajib

pajak yang bersangkutan sesuai dengan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

n. Pasal 15 mengatur lingkup kewenangan pengumpulan zakat oleh badan

amil zakat ditetapkan dengan keputusan menteri.

o. Pasal 16 mengatur :

1) Hasil pengumpulan zakat didayagunakan untuk mustahiq sesuai

dengan ketentuan agama.

2) Pendayagunaan hasil pengumpulan zakat berdasarkan skala prioritas

kebutuhan mustahiq dan dapat dimanfaatkan untuk usaha yang

produktif.

3) Persyaratan dan prosedur pendayagunaan hasil pengumpulan zakat

sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) diatur dengan keputusan

menteri.

Page 30: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

p. Pasal 17 mengatur hasil penerimaan infaq, shadaqah, wasiat, waris dan

kafarat sebagaimana dimaksud dalam pasal 13 didayagunakan terutama

untuk usaha yang produktif.

q. Pasal 18 mengatur :

1) Pengawasan terhadap pelaksanaan tugas badan amil zakat dilakukan

oleh unsur pengawas sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (5).

2) Pimpinan unsur pengawas dipilih langsung oleh anggota.

3) Unsur pengawas berkedudukan di semua tingkatan badan amil zakat.

4) Dalam melakukan pemeriksaan keuangan badan amil zakat, unsur

pengawas dapat meminta bantuan akuntan publik.

r. Pasal 19 mengatur Badan amil zakat memberikan laporan tahunan

pelaksanaan tugasnya kepada Dewan Perwakilan Rayat Republik

Indonesia atau kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sesuai dengan

tingkatannya.

s. Pasal 20 mengatur masyarakat dapat berperan serta dalam pengawasan

badan amil zakat dan lembaga amil zakat.

2. Mengenai Zakat

a. Pengertian Zakat

Menurut Agus Thayib Afifi dan Shabira Ika (Agus Thayib Afifi

dan Shabira Ika, 2010: 7-8), Zakat Berasal dari kata - dalam

bahasa arab. Kata z- memiliki beberapa makna, diantaranya -

(tumbuh), - (bertambah), - (bersih),

- (pujian), - (berkah) dan - (baik).

Semuanya dapat digunakan untuk memaknai kata zakat dan

turunnya yang ada dalam Al-

pengertian terminologis, zakat adalah jumlah tertentu dari harta yang Allah

-orang yang berhak.

Page 31: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Rumusan ini melibatkan beberapa hal yang berkaitan dengan zakat.

Zakat berkaitan dengan jumlah harta yang sudah memenuhi persyaratan

untuk dikeluarkan zakatnya atau nisab, jenis harta yang dikenakan wajib

zakat, orang-orang yang berhak menerima zakat dan proporsi yang harus

dibayarkan sebagai zakat untuk setiap jenis harta.

Menurut Iqbal M. Ambara (Iqbal M. Ambara, 2009: 19), Zakat

secara etimologi merupakan bentuk isim masdar dari akar kata yang

bermakna an- (tumbuh), al-baraqah (barakah), at-thaharah (bersih),

as-sallah (kebaikan), safwatu asy- (jernihnya sesuatu) dan al-madu

(pujian).

Menurut M. Hasbi ash-shiddieqy (M. Hasbi ash-shiddieqy, 2009:

3), zakat menurut bahasa berati yang artinya kesuburan, thaharah

yang artinya kesucian, barakah yang artinya keberkatan dan berari juga

takziyah tathhir

untuk kedua arti ini. Pertama, dengan zakat diharapkan akan

Kedua, zakat merupakan suatu kenyataan

jiwa yang suci dari kikir dan dosa.

Menurut Gazi Inayah, unsur-unsur zakat adalah sebagai berikut

(Gazi Inayah, 2003: 3-6) :

1) Zakat adalah kewajiban yang bersifat material, seorang mukallaf

muslim membayarkannya baik secara tunai berupa uang maupun

berupa barang.

2) Zakat adalah kewajiban yang bersifat mengikat, artinya membayar

zakat bagi seorang muslim mukallaf adalah suatu keharusan.

3) Zakat adalah kewajiban pemerintah, pejabat-pejabat pemerintah Islam,

pejabat yang berwenang, para hakim atau para imam mewajibkan

Page 32: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

zakat berdasarkan anggapan bahwa mereka melaksanakan kewajiban

ilahiyah ini sebagai kewajiban.

4) Zakat adalah kewajiban final, artinya orang Islam tidak boleh menolak,

tidak ada hak bagi orang Islam untuk menentang dan menuntutnya,

bahkan sekalipun pembayar dan pengelola zakat adalah orang yang

durhaka atau dzalim, tetapi boleh tidak membayar zakat ketika beban

gugur dan sebelumnya ia telah memberikan infak kepada salah seorang

yang berhak menerima zakat.

5) Zakat adalah kewajiban yang tidak ada imbalannya, tidak ada syarat

untuk memperoleh kemanfaatan atau fasilitas yang seimbang bagi

pembayar zakat, tidak ada hubungan antara kewajiban zakat dengan

imbalan yang seimbang setelah membayar zakat.

6) Zakat adalah kewajiban tuntutan politik untuk keuangan Islam.

Selain digunakan untuk nama bagian tertentu dari harta kekayaan,

dalam praktik penggunaannya, zakat juga berarti proses mengeluarkan

harta zakat. Seperti bila kita mendengar seseorang bertanya kepada kita,

sudah menyerahkan sejumlah harta kita kepada orang-orang yang berhak

menerimanya, sebagaimana diwajibkan oleh Allah Swt (Agus Thayib Afifi

dan Shabira Ika, 2010: 8).

Sesuai dengan pengertian terminologis, menurut bahasa yang

digunakan dalam dalam Al-

dengan istilah ash-shadaqah (sedekah). Kata sedekah yang menempati

makna yang sama dengan kata zakat muncul sebanyak 12 kali dalam Al-

- -

Taubah [9] ayat 60 dan 103 yang artinya:

-orang yang

fakir : 197).

Page 33: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

(Departemen Agama RI, 2005: 204).

Satu kata lain yang juga digunakan dalam Al- an untuk

pengertian yang sama dengan zakat adalah kata al-haqq. Seperti yang

termuat dalam Al- -

Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan

tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan

kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih-lebi

Agama RI, 2005: 147).

b. Hukum Berzakat

Menurut Agus Thayib Afifi dan Shabira Ika (Agus Thayib Afifi

dan Shabira Ika, 2010: 9-10), Zakat atau berzakat atau membayar zakat

merupakan salah satu dari lima sendi Islam atau rukun Islam. Zakat

sekaligus menjadi salah satu di antara kewajiban-kewajiban pokok dalam

Islam.

Dalam sejarah perkembangan hukum Islam, perintah berzakat

sudah diturunkan pada saat Rasulullah Saw. dan para sahabat ra. masih

berada di Mekah. Saat itu, perintah berzakat bersifat mutlak. Jenis harta

yang harus dibayarkan zakatnya juga belum ditentukan proporsinya.

Perintah berzakat secara lengkap diturunkan di Madinah pada bulan

Syawal tahun kedua pasca Hijrah. Perintah ini turun setelah diturunkannya

kewajiban puasa Ramadhan dan zakat fitrah, dengan perincian jenis harta

yang harus dizakati dan proporsi zakatnya. Kewajiban berzakat dalam

Islam ditunjukkan oleh Al- ijma katan) ulama.

Beberapa ayat Al-

sebagai berikut:

Page 34: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Al- -

laksanakanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah bersama

orang- gama RI, 2005: 8).

Al- -

laksanakanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan segala kebaikan

yang kamu kerjakan untuk dirimu, kamu akan mendapatkan

(pahala) pada sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa

Al- -orang-orang yang beriman! Infakkanlah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untukmu. Janganlah kamu memilih yang buruk-buruk untuk kamu keluarkan, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata (enggan) terhadapnya. Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya, Maha Terp : 46). Al-Qur -

Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia

berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan

disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih-

(Departemen Agama RI, 2005: 147).

Al- -zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan) ketenteraman jiwa bagi mereka. Allah Maha

(Departemen Agama RI, 2005: 204). Al- -

laksanakanlah shalat dan tunaikanlah zakat, dan berpegang

teguhlah kepada Allah. Dia-lah Pelindungmu; Dia sebaik-baik

pelindung dan sebaik-

2005: 342).

Al- -Nuur [24] ayat 56 yang artinya:

laksanakanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada rasul

temen Agama RI,

2005: 358).

Page 35: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Al- -mereka hanya diperintah menyembah Allah, dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan shalat dan menunaikan zakat; dan yang

(Departemen Agama RI, 2005: 599). Sedangkan dalil-dalil dari hadis Nabi Saw. yang menjadi dasar

penetapan kewajiban berzakat adalah sebagai berikut:

1) Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar bin Al-Khattab ra. dalam HR

Bukhari dan Muslim, dia mengatakan bahwa Rasulullah Saw.

Bersabda, yang artinya:

Allah dan bahwa Muhammad adalah rasul Allah, mendirikan

shalat, menunaikan zakat, berhaji ke Baitullah, dan berpuasa di

(Agus Thayib Afifi dan Shabira Ika, 2010: 13).

2) dalam HR Bukhari dan Muslim,

b

mengajarkan Islam, beliau berpesan, yang artinya:

ajaklah mereka untuk bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan bahwa aku adalah rasul Allah. Jika mereka menaatinya, maka terangkanlah kepada mereka bahwa Allah mewajibkan mereka untuk shalat lima waktu sehari semalam. Jika mereka mengikutinya juga, ajarkanlah kepada mereka bahwa Allah mewajibkan kepada mereka untuk bersedakah dari harta mereka, diambil dari orang-orang kaya di antara mereka untuk diberikan kepada orang-orang fakir di antara mereka. Jika mereka menaatimu untuk melakukannya, maka hati-hatilah engkau terhadap harta mereka dan waspadalah terhadap doa orang-orang yang teraniaya. Sebab, antara Allah dan orang-orang yang teraniaya itu tidak ada

Agus Thayib Afifi dan Shabira Ika, 2010: 13-14).

Penggalan riwayat Bukhari lainnya, masih dalam konteks yang

sama, memuat sabda Rasulullah Saw. dalam HR Bukhari Seperti berikut,

yang artinya :

(Agus Thayib Afifi dan Shabira Ika, 2010: 14).

Page 36: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Bunyi riwayat Bukhari terakhir ini menjelaskan maksud dari

sebagai zakat.

3) Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. dalam HR Bukhari dan Muslim,

bahwa pada suatu hari, ketika Rasulullah Saw. Sedang berada di

tengah-tengah sahabat, tiba-tiba datang seorang laki-laki seraya

bertanya tentang Iman, Islam, dan Ihsan kepada beliau. Untuk

menjawab pertanyaan tentang Islam, beliau bersabda, yang artinya:

mempersekutukan-Nya dengan apapun, mendirikan shalat,

menunaikan zakat yang difardhukan, dan berpuasa di bulan

Agus Thayib Afifi dan Shabira Ika, 2010: 14).

Ketiga hadis di atas menunjukkan membayar zakat hukumnya

wajib, sekaligus menempatkannya sebagai salah satu rukun Islam.

Kaum muslimin sepanjang masa meyakini bahwa berzakat

merupakan salah satu rukun Islam sekaligus salah satu dari kewajiban-

kewajiban yang ada dalam Islam. Para sahabat pada masa Abu Bakar ra.

bahkan sepakat untuk memerangi orang-orang yang tidak mau berzakat.

c. Macam-macam Zakat

Menurut Nur Barizah Abu Bakar, Conditions for zakah able asset

and income are specified and determined by Islamic Shariah. Zakah is

traditionally levied not only on money, but also on commercial goods or

merchandise, agricultural produce, livestock, minerals including gold,

silver and treasure trove. {Kondisi untuk pendapatan dan aset zakat dapat

ditentukan dan ditetapkan oleh Zakat secara tradisonal

dikenakan tidak hanya pada uang, tetapi juga pada barang-barang

komersial atau barang dagangan, hasil pertanian, ternak, mineral termasuk

Page 37: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

didalamnya emas, perak dan harta karun} (Nur Barizah Abu Bakar,

2007:2).

Menurut Agus Thayib Afifi dan Shabira Ika, zakat dalam Islam

terbagi menjadi dua, yaitu zakat fitrah yang wajib dibayarkan pada bulan

Ramadhan sampai sebelum shalat Id dan zakat mal yang bisa dibayar

kapan saja asalkan sudah terpenuhi segala ketentuannya (Agus Thayib

Afifi dan Shabira Ika, 2010: 65-66).

1) Zakat Fitrah

Zakat fitrah sesuai dengan namanya berguna untuk

membersihkan jiwa seorang Muslim. Setelah berpuasa satu bulan

penuh, Allah mewajibkan umat Islam untuk membayar zakat fitrah

sebagai penyempurna puasanya. Membersihkan jiwa dan kesalahan

yang diperbuat selama bulan Ramadhan.

Selain itu, zakat fitrah juga dimaksudkan untuk membantu

orang-orang yang kekurangan atau fakir miskin sehingga sama-sama

ikut merasakan kegembiraan pada hari raya Idul Fitri. Hari raya Idul

Fitri adalah hari kemenangan untuk seluruh umat Islam yang telah

menahan nafsunya dengan berpuasa selama satu bulan penuh. Dan hari

kemenangan sudah sewajarnya dirayakan dengan kegembiraan dan

kecerian. Tidak ada satu orang Muslim pun yang sedih menyambutnya

disebabkan oleh tidak adanya makanan untuk keluarganya karena

semua Muslim yang tidak mampu telah mendapatkan bantuan atau

haknya dari zakat fitrah.

(setara dengan 2,5 kg). Zakat fitrah harus dibayar dengan makanan

pokok atau sejumlah uang seharga makanan pokok tersebut. Ketentuan

waktu pembayaran zakat fitrah dan bahwa semua Muslim wajib

mengeluarkan zakat fitrah tanpa terkecuali, termasuk seorang budak

Page 38: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

pun. Bahkan dalam hadis lain dipertegas lagi tentang kewajiban

seorang tuan untuk membayarkan zakat fitrah budak-budaknya (Agus

Thayib Afifi dan Shabira Ika, 2010: 67).

Menurut beberapa ulama, ada beberapa perbedaan pilihan

waktu dalam membayar zakat fitrah (Agus Thayib Afifi dan Shabira

Ika, 2010: 68) :

a) Sejak terbenamnya matahari pada hari terakhir Ramadhan sampai

sebelum shalat Id. Hal ini berdasarkan pendapat Abu Tsauri,

Ahmad, Ishak, Abu Hanifah, Al-

hal ini, Abu Hanifah, Al-Laits, dan I

lebih tepatnya waktu untuk mengeluarkan zakat fitrah yaitu saat

terbit fajar di hari raya Idul Fitri.

b) Boleh mulai dari dua hari sebelum hari raya. Ini merupakan hasil

kesepakatan dari jumhur ulama.

c) Mulai dari awal Ramadhan sampai sebelum shalat Id. Hal ini

Orang yang berhak menerima zakat fitrah adalah sama dengan

mereka yang berhak menerima zakat yang disebutkan dalam Al-

an Surah At-Taubah ayat 60. Fakir miskin lebih berhak

didahulukan daripada yang lain.

Sementara itu, untuk syarat orang yang diwajibkan membayar

zakat fitrah, berikut keterangan lengkapnya setelah dijelaskan beberapa

sebelumnya (Agus Thayib Afifi dan Shabira Ika, 2010: 69) :

a) Islam ini sudah pasti dan merupakan syarat mutlak. Allah hanya

mewajibkan zakat kepada Muslim saja.

b) Masih hidup atau terlahir sebelum shalat Id.

makanan pokok untuk dirinya dan keluarganya untuk malam hari

Page 39: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

raya sampai siangnya. Sedangkan yang benar-benar tidak

mempunyai kecukupan harta untuk malam sampai siang hari raya

tidak wajib membayar zakat, justru akan mendapatkan zakat dari

orang lain.

2) Zakat Maal

Menurut Agus Thayib Afifi dan Shabira Ika, mal berasal dari

bahasa Arab yang artinya harta benda. Zakat mal adalah zakat

yang dikeluarkan atas harta benda yang kita miliki (Agus Thayib Afifi

dan Shabira Ika, 2010: 69). Allah memerintahkan kepada kita untuk

berbagi dengan orang yang membutuhkan, karena sesungguhnya di

dalam harta kita terdapat suatu bagian untuk orang lain yang

membutuhkan.

Allah berfirman dalam Al- -Dzariat [51] ayat

19 yang artinya:

hak untuk orang miskin yang

meminta, dan orang miskin yang tidak meminta (Departemen

Agama RI, 2005: 522).

Ketika seseorang yang memiliki kelebihan harta dan orang

tersebut tidak mengeluarkan zakatnya maka orang tersebut menyimpan

bagian orang lain dalam hartanya. Tentu saja hal ini menjadi salah satu

faktor yang dapat menghilangkan keberkahan atas harta yang

dimilikinya dan tidak tersucikannya harta.

Harta benda yang wajib untuk dikeluarkan zakatnya jika telah

memenuhi nisabnya meliputi : hewan ternak, emas dan perak, hasil

pertanian, perniagaan / perdagangan, zakat profesi / pekerjaan, hasil

tambang ( ) dan barang temuan (rikaz).

Page 40: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

d. Golongan Yang Berhak Menerima Zakat

Menurut Akhmad Akbar Susamto (Akhmad Akbar Susamto, 2003:

10), Zakah has a very important meaning in Islam and must be bestowed

by every Moslem. Government holds responsibility to motivate and

facilitate Moslems so that they can implement all their religious duties

including zakah (Zakat memiliki arti yang sangat penting dalam Islam dan

harus dikeluarkan oleh setiap muslim. Pemerintah memegang tanggung

jawab untuk memotifasi dan memfasilitasi muslim sehingga mereka dapat

melaksanakan semua tugas agama termasuk zakat).

Allah dengan sangat gamblang menjelaskan siapa-siapa saja orang-

orang yang berhak mendapatkan zakat (mustahiq

Surat At-

hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil zakat, yang

dilunakkan hatinya (mualaf), untuk (memerdekakan) hamba sahaya, untuk

(membebaskan) orang yang berutang, untuk jalan Allah, dan untuk orang

yang sedang dalam perjalanan sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha

epartemen Agama RI, 2005: 197).

Berdasarkan ayat Al-Qur

sebagai berikut (Agus Thayib Afifi dan Shabira Ika, 2010: 53-59) :

1) Fakir

Yaitu orang-orang yang tidak mempunyai harta dan usaha yang cukup

untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarganya, meliputi

kebutuhan makan, pakaian, dan rumah. Jika pun memiliki usaha,

pendapatan dari usaha tersebut kurang dari setengah kebutuhannya

serta tidak ada orang lain yang memberinya nafkah.

2) Miskin

Adalah orang-orang yang mempunyai usaha dan memiliki penghasilan

dari usahanya tersebut yang dengan penghasilan itu dapat memenuhi

Page 41: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

setengah atau lebih dari kebutuhan hidupnya. Hanya setengah atau

lebih, tetapi tetap saja belum bisa mencukupi segala kebutuhannya

sendiri. Orang miskin memiliki penghasilan yang lebih besar dari

orang fakir, tapi belum bisa mencukupi kebutuhan keluarganya sendiri.

3) Amil

Yaitu panitia atau orang yang mengurusi segala sesuatu yang berkaitan

dengan pembayaran zakat meskipun mampu.

4) Muallaf

Yaitu orang Islam yang masih lemah imannya. Berdasarkan pendapat

muallaf memiliki empat pengertian, yaitu sebagai

berikut.

a) Tokoh masyarakat yang beragama Islam dan memiliki pengaruh

yang luas di daerah tempat tinggalnya, dan ada harapan jika dia

diberi zakat, orang lain diluat Islam akan tertarik untuk

mempelajari Islam dan pada akhirnya membuat mereka masuk

Islam.

b) Seseorang yang baru masuk Islam dan kondisi keimanannya masih

lemah.

c) Orang yang menolak kejahatan orang yang anti terhadap zakat.

d) Orang Islam yang memiliki pengaruh terhadap orang kafir. Ketika

kita memberi zakat kepada orang ini, kita dapat terhindar dari

perlakuan jahat orang-orang kafir yang berada di bawah

pengaruhnya.

5) Hamba sahaya yang boleh menebus dirinya oleh tuannya diberi zakat

untuk bisa menebus dirinya.

Page 42: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

6) Orang yang berutang

orang yang berutang karena mendamaikan antara dua orang yang

berselisih, orang yang berutang untuk kepentingan sendiri, serta orang

yang berutang karena dia menjamin utang yang dimiliki oleh orang

lain kemudian baik orang yang dijamin maupun dia yang tidak mampu

untuk membayar utang tersebut. Unruk kasus pertama, tetap berhak

diberi zakat meskipun aslinya orang yang berkecukupan atau bahkan

kaya, sedangkan untuk kasus yang kedua dan yang ketiga, hanya

berhak menerima zakat ketika benar-benar tidak bisa membayar

utangnya.

7) Fisabilillah

Maksudnya adalah orang-orang yang berjuang di jalan Allah. Orang-

orang yang berjuang di jalan Allah sedangkan dia tidak mendapatkan

gaji tertentu, orang-orang seperti ini berhak diberi zakat sebanyak

keperluannya dalam mengemban dakwah atau amanah. Dahulu, makna

fisabilillah hanya memiliki makna sempit yaitu pasukan yang

berperang di jalan Allah. Namun dalam perkembangannya dan

berdasarkan ketetapan para ulama dalam kaidah ilmu Ushul Fikh,

maknanya diperluas. Selama tidak ada dalil yang mempersempitnya,

fisabilillah diartikan sebagai semua kebaikan yang diridhai Allah dan

untuk kemaslahatan bersama umat, seperti membangun madrasah,

membuat jembatan, dan lain-lain.

8) Musafir

Yaitu seseorang yang sedang dalam perjalanan dan kehabisan bekal

ketika berada dalam perjalanannya tersebut. Mereka berhak menerima

zakat sejumlah yang diperlukan oleh mereka untuk menyelesaikan

perjalanannya sampai tempat tujuan dengan syarat perjalanan tersebut

bukan perjalanan untuk maksiat.

Page 43: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

e. Hal Penting Dalam Berzakat

Menurut Agus Thayib Afifi dan Shabira Ika (Agus Thayib Afifi

dan Shabira Ika, 2010: 61-63), jika syarat wajib kita dan harta sudah

terpenuhi, maka segerakanlah membayar zakat. Dalam hal membayar

zakat ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh setiap muzaki.

1) Sucikan niat sebelum menunaikan zakat (juga infak/sedekah). Pastikan

bahwa amal perbuatan kita ditujukan hanya dan semata-mata untuk

Allah Swt. Bukan untuk mendapatkan pujian dari manusia dan

dipandang sebagai dermawan.

2) Telitilah sasaran zakat, apakah dia benar-benar termasuk golongan

yang berhak menerima uang zakat atau bukan. Sebab zakat hanya

diberikan kepada mustahiq. Berbeda halnya dengan infak yang boleh

diberikan kepada siapa saja.

3) Utamakanlah orang-orang yang dekat jika memberi zakat langsung

kepada mustahiq dan tidak melalui lembaga amil. Tetapi perlu diingat

bahwa yang dimaksud dengan orang-orang dekat disini, tidak termasuk

istri, anak-anak, atau orang tua. Sebab, ketiga kelompok ini memang

berhak atas nafkah seseorang.

4) Ketika memberikan zakat, ucapkan kata-kata yang baik dan santun

kepada penerima. Janganlah kita membatalkan pahala atas perbuatan

atau amal kita dengan perkataan yang tidak patut atau menyakitkan

penerima.

5) Tunaikanlah zakat ketika saatnya tiba. Menunda-nunda pembayaran

zakat tidak dikehendaki oleh Islam. Dalam hal ini, zakat mendidik

manusia untuk disiplin dan tepat waktu.

Pada prinsipnya, Islam membenarkan apabila seseorang ingin

memberikan sendiri zakatnya kepada para mustahiq. Asalkan kriteria

mustahiq sesuai dengan Al- ntunan Nabi Muhammad Saw.,

akan lebih utama jika zakat itu disalurkan lewat lembaga zakat yang

amanah, bertanggung jawab, dan terpercaya.

Page 44: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

B. Kerangka Pemikiran

Penelitian ini berdasarkan acuan teoritik diatas maka dapat diperjelas

dengan alur berpikir yang akan mendukung serta mempermudah dalam

melakukan penyusunan penelitian hukum ini, berdasarkan sebab tersebut maka

penulis dapat merumuskan alur kerangka berpikir dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Implementasi Undang-undang RI Nomor 38 Tahun 1999 tentang

Pengelolaan Zakat

Studi di BAZ Kabupaten Sragen

Mekanisme Pengelolaan Zakat Dalam Hal Pengumpulan dan

Pemanfaatan Zakat di Badan Amil Zakat Kabupaten Sragen

Problematika yang menghambat pelaksanaan Undang-undang RI

Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat Dalam Hal

Pengumpulan dan Pemanfaatan Zakat

Upaya yang dilakukan oleh BAZ Kabupaten Sragen dalam

mengatasi problematika pelaksanaan Undang-undang RI Nomor 38

Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat Dalam Hal Pengumpulan

dan Pemanfaatan Zakat.

Pengumpulan Zakat Pemanfaatan Zakat

Page 45: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Keterangan:

Pengelolaan zakat merupakan kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan

pengawasan terhadap pengumpulan dan pendistribusian serta pendayagunaan

zakat. Pengelolaan zakat diatur di dalam peraturan perundang-undangan Indonesia

yaitu Undang-undang RI Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolan Zakat.

Penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah pertama, Implementasi

Undang-undang RI Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat dalam hal

pengumpulan dan pemanfaatan zakat di Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten

Sragen. Implementasi Undang-undang RI Nomor 38 Tahun 1999 tentang

Pengelolaan Zakat dalam penelitian ini adalah tentang pengumpulan zakat yang

diatur di dalam pasal 11, 12, 13, 14, 15 Undang-undang RI Nomor 38 Tahun

1999 tentang Pengelolaan Zakat dan pemanfaatan zakat yang diatur di dalam pasal

16, 17 Undang-undang RI Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat.

Kedua, Problematika apa yang menghambat pelaksanaan Undang-undang RI

Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat dalam hal pengumpulan dan

pemanfaatan zakat di Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten Sragen. Ketiga, upaya

apa yang dilakukan oleh Badan Amil Zakat Kabupaten Sragen dalam mengatasi

problematika pelaksanaan Undang-undang RI Nomor 38 Tahun 1999 tentang

Pengelolaan Zakat dalam hal pengumpulan dan pemanfaatan zakat .

Penelitian tersebut dilakukan di Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten

Sragen. Penulis melakukan kajian di BAZ Kabupaten Sragen karena BAZ adalah

organisasi pengelola zakat yang dibentuk oleh pemerintah dengan tugas

mengumpulkan, mendistribusikan, mendayagunakan dan mengembangkan zakat,

infak, shadaqah, hibah, wasiat, waris dan kafarat sesuai dengan ketentuan agama.

Page 46: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

BAB III

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Mekanisme Pengelolaan Zakat Dalam Hal Pengumpulan dan Pemanfaatan

Zakat di Badan Amil Zakat Kabupaten Sragen

Dalam Undang-undang RI Nomor 38 Tahun 1999 tentang

Pengelolaan Zakat terhadap penelitian ini adalah tentang pengumpulan zakat

yang diatur di dalam pasal 11, 12, 13, 14, 15 Undang-undang RI Nomor 38

Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat dan pemanfaatan zakat yang diatur di

dalam pasal 16, 17 Undang-undang RI Nomor 38 Tahun 1999 tentang

Pengelolaan Zakat.

a. Prosedur Pengumpulan Zakat di BAZ Kabupaten Sragen

Pengumpulan zakat dilakukan oleh BAZ dengan cara menerima

atau mengambil dari muzakki atas dasar pemberitahuan muzakki. BAZ

dapat bekerja sama dengan bank dalam pengumpulan zakat harta muzakki

yang berada di bank atas permintaan muzakki. BAZ wajib menyalurkan

zakat yang telah dikumpulkan kepada yang berhak menerimanya sesuai

dengan ketentuan Hukum Islam. Penyaluran zakat kepada mustahiq harus

bersifat hibah (bantuan) dan harus memperhatikan skala prioritas

kebutuhan mustahiq di wilayahnya masing-masing. Penyaluran dana zakat

dapat bersifat bantuan sesaat yaitu membantu mustahiq dalam

menyelesaikan atau mengurangi masalah yang sangat mendesak atau

darurat. Penyaluran dana zakat dapat bersifat bantuan pemberdayaan, yaitu

membantu mustahiq untuk meningkatkan kesejahteraannya, baik secara

perorangan maupun kelompok melalui program atau kegiatan yang

berkesinambungan.

Page 47: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Dalam penghitungan harta dan kewajiban zakatnya, muzakki

melakukan penghitungan sendiri berdasarkan hukum agama. Dalam hal

tidak dapat menghitung harta dan kewajiban zakatnya, maka muzakki

dapat meminta bantuan kepada BAZ untuk menghitung harta dan

kewajiban zakatnya.

Pengumpulan zakat di BAZ Kabupaten Sragen dilakukan oleh

badan pelaksana di divisi pengumpulan. Divisi pengumpulan inilah yang

bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program-program agenda kerja

yang ada kaitannya dengan pengumpulan zakat, infaq, dan shodaqoh

(ZIS). Di Kabupaten Sragen pertama kali yang dilihat dalam pengumpulan

zakat adalah sasarannya. Sasaran pengumpulan zakat itu dari masyarakat

umum dan jajaran Pegawai Negeri Sipil (PNS). Dari jajaran PNS, prosedur

pengumpulan zakat adalah PNS diberi formulir pernyataan persedian.

Formulir pernyataan persedian itu adanya ada di tiap satuan kerja yang

menjadi Unit Pengumpul Zakat (UPZ). Jadi BAZ Kabupaten Sragen

membentuk UPZ yang ada di tiap satuan kerja. Dimana satuan kerja

tersebar di Kabupaten Sragen. Satuan kerja tidak hanya ada di Instansi

Pemerintah tetapi juga tersebar di sekolah-sekolah, kecamatan, puskesmas.

Se-Kabupaten Sragen jumlah UPZ ada 148.

PNS yang bekerja di Instansi Pemerintah, oleh UPZ diberikan surat

pernyataan kesediaan membayar zakat, apakah mereka akan membayar

zakat melalui gaji yang mereka terima sebesar 2,5% atau infaq. Kalau

mengeluarkan zakat tinggal dikalikan 2,5% dari gaji pokok. Kalau

mengeluarkan infaq terserah PNS nya, apakah itu sebesar tiga ribu, lima

ribu, sepuluh ribu atau dua puluh ribu. Bendahara di tiap UPZ setiap bulan

setor ke rekening yang ada di Bank Jateng. Rekening BAZ Kabupaten

Sragen di Bank Jateng sudah terbagi. Ada rekening zakat, ada juga

rekening infaq. Apabila itu berupa zakat, maka bendahara di tiap UPZ

tinggal menyetor ke rekening zakat di Bank Jateng. Apabila itu berupa

Page 48: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

infaq, maka bendahara di tiap UPZ tinggal menyetor ke rekening infaq di

Bank Jateng.

Pengumpulan zakat dari masyarakat yang terdaftar sebagai

muzakki tidak terlalu banyak. Hal ini disebabkan karena ada pemilahan

wilayah pengumpulan zakat. Di Kabupaten Sragen ada BAZ Kabupaten

dan BAZ Kecamatan. BAZ Kabupaten mengumpulkan zakat dari jajaran

PNS, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah

(BUMD), dan Perusahaan-Perusahaan besar. Sedangkan BAZ Kecamatan

mengumpulkan zakat dari Perusahaan-Perusahaan kecil, Usaha Kecil

Menengah (UKM) dan masyarakat secara umum. Masyarakat secara

umum lebih diarahkan untuk membayar zakat di BAZ Kecamatan karena

sudah diatur di dalam Peraturan Bupati Nomor 25 Tahun 2010 tentang

Pedoman Pengelolaan Zakat Kabupaten Sragen (Wawancara dengan

Wakil Sekretaris II BAZ Kabupaten Sragen tanggal 06 Oktober 2011).

Tabel I.

Hasil Pengumpulan Zakat dan Infaq Periode April 2010 Sampai dengan

Maret 2011

No Bulan Zakat Infaq Jumlah

1. April 2010 102.625.966 48.462.108 151.088.074

2. Mei 2010 105.420.491 43.032.371 148.452.862

3. Juni 2010 103.141.621 43.595.186 146.736.807

4. Juli 2010 108.191.039 48.471.936 156.662.975

5. Agustus 2010 101.242.080 45.103.611 146.345.691

6. September 2010 99.283.421 74.603.936 173.887.357

7. Oktober 2010 95.324.333 45.576.886 140.901.219

8. November 2010 95.098.618 44.612.016 139.710.634

9. Desember 2010 97.447.277 44.410.329 141.857.606

10. Januari 2011 104.355.507 46.271.648 150.627.155

Page 49: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

11. Februari 2011 93.805.395 41.489.598 135.294.993

12. Maret 2011 110.647.733 38.988.648 149.636.381

Jumlah 1.216.583.481 564.618.273 1.781.201.754

b. Prosedur Pemanfaatan Zakat di BAZ Kabupaten Sragen

Prosedur pemanfaatan zakat di BAZ Kabupaten Sragen dilakukan

oleh badan pelaksana di divisi pendistribusian, pendayagunaan dan

pengembangan. Divisi pendistribusian melaksanakan program-program

yang sifatnya konsumtif, seperti santunan terhadap orang miskin dan

bantuan terhadap masyarakat Kabupaten Sragen yang terkena musibah.

Divisi pendayagunaan melaksanakan program-program yang sifatnya

produktif, seperti pelatihan kewirausahaan dengan tujuan untuk

melahirkan pengusaha-pengusaha baru dari kalangan mustahiq agar

kedepannya menjadi muzakki. Divisi pengembangan melaksanakan

program-program yang sifatnya pengembangan masalah-masalah sosial

dan keagamaan dalam rangka pengembangan zakat, seperti mengadakan

kajian-kajian keagamaan dan mengkoordinasikan Koperasi Jasa Keuangan

BAZ).

Alur-alur pemanfaatan zakat direncanakan dalam rapat kerja yang

diselenggarakan oleh Badan Pelaksana setiap setahun sekali untuk

menyusun program-program kerja selama setahun. Hasil dari rapat kerja

dibawa ke rapat lengkap. Di dalam rapat lengkap dihadiri oleh Badan

Pelaksana, Dewan Pertimbangan, Komisi Pengawas dan UPZ. Kemudian

apabila rancangan program kerja sudah disepakati bersama dalam rapat

lengkap maka rancangan program kerja ditandatangani oleh Badan

Pelaksana, Dewan Pertimbangan dan Komisi Pengawas untuk disahkan

sebagai program kerja (Wawancara dengan Wakil Sekretaris II BAZ

Kabupaten Sragen tanggal 06 Oktober 2011).

Page 50: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Beberapa program pemanfaatan zakat yang diselenggarakan BAZ

Kabupaten Sragen adalah sebagai berikut :

1) Kelompok asnaf fakir, miskin, gharimin dan riqab

a) Program Pendidikan :

(1) Bantuan biaya pendidikan Siswa SMA / MA/ SMK.

(2) Bantuan biaya pendidikan mahasiswa perguruan tinggi.

(3) Santunan santri ponpes atau panti asuhan.

(4) Pendidikan Pelatihan dan Ketrampilan bagi Pemuda / Remaja

Muslim putus sekolah.

b) Program Pemberdayaan Ekonomi Fakir Miskin :

(2) Gerobak HIK dan modal usaha awal.

c) Program Santunan Kemanusiaan :

(1) Santunan Lansia / Jompo.

(2) Santunan keluarga miskin.

(3) Santunan penjaga masjid miskin.

(4) Perbaikan rumah tidak layak huni.

(5) Bantuan pengobatan keluarga miskin.

(6) Tanggap bencana.

(7) Santunan gharimin PNS.

2) Kelompok asnaf Sabilillah

a) Program ekonomi produktif melalui organisasi kepemudaan.

b) Insentif ustadz TPQ.

c) Insentif Kyai / Pengasuh / Ustadz Pondok Pesantren / Panti Asuhan

Islam.

d) Insentif Guru Agama Islam Tidak Tetap pada TK, SD, SMP, SMA

dan SMK.

f) Diklat Ustadz TPQ.

g) Diklat pembinaan mental rohani Islam bagi murid SMA / MA /

SMK.

Page 51: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

h) Diklat dan penyuluhan BAZ bagi kepala KUA, UPZ dan Penyuluh

Agama.

i) Seminar motivasi kewirausahaan bagi penerima modal usaha.

j) Bina tempat ibadah (sertifikasi tanah wakaf).

k) Bantuan ormas Islam.

l) Bantuan kegiatan TPQ Kabupaten Sragen.

3) Kelompok Ibnu Sabil dan Muallaf

a) Penyaluran untuk Musafir kehabisan bekal.

b) n Agama /

Pemberdayaaan Ekonomi).

Tabel II.

Pemanfaatan Zakat Di BAZ Kabupaten Sragen Periode April 2010

Sampai dengan Mei 2011

No. Uraian Jumlah Keterangan

Ashnaf Fakir, Miskin, Riqab dan Gharim

1. Beasiswa SMA/MA Muslim miskin (untuk 250 siswa, per@ Rp 300.000)

75.000.000 6 April 2011 Ruang Sukowati Kab. Sragen

2. Beasiswa SMP/MTS Muslim miskin (untuk 240 siswa, per @Rp 150.000)

36.000.000 6 April 2011 Ruang Sukowati Kab. Sragen

3. Sertifikasi uji Kompetensi Siswa Miskin (untuk 200 siswa, per @Rp 250.000)

50.000.000 6 April 2011 Ruang Sukowati Kab. Sragen

4. Diklat Tram Remaja CC (Carier Centre) (untuk 200 orang per @ Rp 250.000)

50.000.000 6 April 2011 Ruang Sukowati Kab. Sragen

5. Modal usaha Dhu'afa muslim (untuk 200 orang, per @ Rp 250.000)

50.000.000 9 April 2011 Ruang Sukowati Kab. Sragen

6. Santunan Lansia Jompo Muslim (untuk 1.000 orang, per@Rp 30.000)

30.000.000 4 September 2010 di Kantor BAZ

7. Keluarga Fakir miskin (untuk 2.500 orang, per@

125.000.000 4 September 2010 di Ruang Krida

Page 52: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Rp 50.000) Manggala

8. Santri KK Miskin Ponpes Panti (untuk 300 anak, per@ Rp 50.000)

15.000.000 6 April 2010 Ruang Sukowati Kab. Sragen

9. Penjaga Masjid KK Miskin (untuk 100 orang, per@ Rp 100.000)

10.000.000 6 April 2010 Ruang Sukowati Kab. Sragen

10. Bedah rumah KK Miskin Muslim (untuk 60 rumah per@ Rp 2.500.000)

150.000.000 4 September 2010 di Kantor BAZ

11. Biaya Pengobatan KK Miskin (untuk 100 orang, per@ Rp 350.000)

35.000.000 4 September di Pendopo Rumah Dinas Bupati

12. Ghorimin PNS (Gol I,II) (untuk 45 orang per @Rp 400.000)

18.000.000 9 April 2011 Ruang Sukowati Kab. Sragen

13. Air Bersih pada bencana kekeringan

10.000.000 Dialihkan program Santunan RTLH kerjasama dengan Dinsos pada tanggal 30 mei 2011. Pentasharufan melalui TMMD.

Ashnaf Fisabilillah

1. Insentif Ustdaz TPQ/TPA (untuk 200 orang per@ Rp 300.000)

60.000.000

6 Nopember 2010 di Pendopo Rumah Dinas Bupati

2. Insentif Kyai Ponpes (untuk 250 orang, per@ Rp 300.000)

75.000.000 31 Desember 2010 di Masjid BAZIS

3. Diklat dan Insentif Da'i Mubaligh dan Khatib

30.000.000 9 April 2011 Ruang Sukowati Kab. Sragen

4. Diklat Dan Insentif Ustadz TPQ Madin 21.350.000

23 Desember 2010 di Ruang Sukowati Kab. Sragen

5.

Ormas Islam (NU,MUH,MTA,LDII,MUI) (untuk 5 ormas, per@ Rp. 2.000.000)

10.000.000

6 September 2010 di Pendopo Rumah Dinas Bupati

6. Diklat Bintal Rohis Guru TK 17.500.000 12 Mei 2011 di

Page 53: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Muslim Aula Sukowati, diikuti 250 orang terdiri dari IGRA 50 orang, GOP TKI 50 orang, Badko TPQ 75 orang, Himpaudi 75 orang

7. Program Ekonomi produktif 100.000.000 Diserahkan kepada kelompok usaha secara bergulir. 12 Mei 2011 di Aula KanKemenag

Ashnaf Ibnu Sabil, Muallaf

1. Musafir Kehabisan Bekal 9.000.000

Sampai dengan saat ini, ibnu sabil penerima zakat sejumlah 102 orang denngan total dana yang keluar Rp 6.875.000. Masih ada saldo Rp 2.125.000

Ashnaf Amil 1. Operasional BAZ 44.487.000

2. Insentif UPZ Satker 26.763.000

7 September 2010 di Ruang Krida Manggala Kab. Sragen

3. BAZ Kecamatan 20.000.000

7 September 2010 di Ruang Krida Manggala Kab. Sragen

4. BAZ Kabupaten 40.000.000

7 September 2010 di Ruang Krida Manggala Kab. Sragen

5. Peningkatan SDM 10.000.000 7 September 2010 SIMZAKI dan Raker BAZ

JUMLAH 1.118.100.000

Page 54: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

2. Hambatan-Hambatan BAZ Kabupaten Sragen Dalam Hal Pengumpulan Dan

Pemanfaatan Zakat

a. Pemahaman masyarakat yang masih belum optimal tentang wajibnya

zakat dan menghitung zakat

Masyarakat disini termasuk dari jajaran Pegawai Negeri Sipil

(PNS), Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan Polisi Republik Indonesia

(POLRI) serta dari satuan kerja lainnya dalam Institusi Pemerintah yang

berada di wilayah Kabupaten Sragen dan beragama Islam. Sebagian besar

masyarakat sragen masih belum paham tentang wajibnya zakat dan cara

menghitung zakat.

b. Rendahnya kesadaran berzakat bagi sebagian masyarakat

Rata-rata sebagian besar orang meyakini bahwa harta zakat adalah

menyisihkan atau mengambil hartanya yang kemudian diberikan kepada

orang yang berhak menerima zakat. Padahal, sesungguhnya harta zakat

adalah mengembalikan harta orang-orang yang berhak menerima zakat

(mustahiq) yang dititipkan Allah Swt kepada orang-orang yang mampu /

kaya.

c. Sumber Daya Manusia di BAZ Kabupaten Sragen

Sumber daya manusia yang ada aslinya sudah mempunyai tugas,

pokok dan fungsi masing-masing di lembaga-lembaga dimana mereka

bekerja, sehingga waktu yang dimiliki sangat sedikit dalam mengelola

zakat. Kemudian, belum semua Pengurus BAZ Kabupaten Sragen

dengan Wakil Ketua I BAZ Kabupaten Sragen tanggal 06 Oktober 2011).

Page 55: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

3. Upaya Yang Dilakukan BAZ Kabupaten Sragen Dalam Mengatasi Hambatan

a. Dibuat peraturan daerah

Dengan dibuatnya peraturan daerah tentang wajibnya menunaikan

zakat bisa mengikat masyarakat Sragen. Akan tetapi, dalam aplikasinya

belum tentu bisa memaksa masyarakat Sragen untuk membayar zakat.

Akan tetapi, yang paling penting adalah bagaimana memberikan

penyadaran dan pemahaman kepada masyarakat Sragen tentang penting

dan wajibnya zakat.

b. Sosialisasi terhadap masyarakat

BAZ Kabupaten Sragen telah melakukan sosialisasi pengelolaan

zakat terhadap masyarakat Sragen dengan cara membentuk Unit

Pengumpul Zakat (UPZ), Buletin, Facebook, Website dan Jaringan Radio

serta Baliho.

c. Terobosan-terobosan yang dilakukan oleh Pengurus BAZ dengan

program-program yang menyentuh kepentingan umat, sehingga umat tahu

persis zakatnya bermanfaat

Selama ini pengelolaan zakat hanya bersifat normatif, jarang

dipikir bagaimana zakat itu bisa merubah orang yang berhak menerima

zakat (mustahiq) menjadi orang yang wajib menunaikan zakat (muzakki).

Akan tetapi, BAZ Kabupaten Sragen sudah melakukan upaya agar zakat

itu dapat merubah mustahiq menjadi muzakki dengan cara memberikan

modal usaha dan memberikan pelatihan untuk usaha kecil seperi gerobak

(Wawancara dengan Wakil Ketua I BAZ Kabupaten Sragen tanggal 06

Oktober 2011).

Page 56: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

B. Pembahasan

1. Mekanisme Pengelolaan Zakat Dalam Hal Pengumpulan dan Pemanfaatan

Zakat di BAZ Kabupaten Sragen

Dalam pembahasan ini, penulis akan menjelaskan lebih lanjut

mengenai mekanisme pengelolaan zakat dalam hal pengumpulan dan

pemanfaatan zakat di BAZ Kabupaten Sragen.

a. Prosedur Pengumpulan Zakat di BAZ Kabupaten Sragen

Pengumpulan zakat merupakan salah satu kegiatan yang

dilaksanakan secara rutin yang harus dilaksanakan oleh BAZ Kabupaten

Sragen. Kegiatan mengumpulkan zakat di BAZ Kabupaten Sragen dapat

dikatakan sebagai perantara saja dari dana yang dikumpulkan yang

diperoleh dari orang yang wajib mengeluarkan zakat (muzakki) yang

diberikan kepada orang atau golongan yang berhak menerima zakat

(mustahiq).

Dengan kata lain, BAZ Kabupaten Sragen yang dibentuk oleh

Bupati Sragen atas usul Ketua Kementrian Agama Kabupaten Sragen

hanyalah sebagai mediator atau perantara saja dari fungsinya yang

mengumpulkan/menerima zakat yang kemudian memanfaatkan/

mendistribusikan zakat. Oleh karena itu dalam hal mengumpulkan zakat

haruslah memenuhi prosedur yang ditentukan. Dalam pasal 11 ayat (1)

Undang-undang RI Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat

menyebutkan bahwa zakat terdiri atas zakat mal dan zakat fitrah. Dalam

pasal 12 ayat (1) dan (2) Undang-undang RI Nomor 38 Tahun 1999

tentang Pengelolaan Zakat menyebutkan pengumpulan zakat dilakukan

oleh BAZ dengan cara menerima atau mengambil dari muzakki atas dasar

pemberitahuan muzakki dan BAZ dapat bekerja sama dengan bank dalam

pengumpulan zakat harta muzakki yang berada di bank atas permintaan

muzakki. Pengumpulan zakat harta muzakki yang berada di bank selama

Page 57: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

ini belum terealisasi. Kerja sama BAZ dengan bank selama ini hanya

berfungsi sebagai menyimpan dana zakat hasil dari pengumpulan zakat.

Dalam pasal 13 Undang-undang RI Nomor 38 Tahun 1999 tentang

Pengelolaan Zakat menyebutkan bahwa BAZ dapat menerima harta selain

zakat seperti infaq, shadaqah, wasiat waris dan kafarat. Akan tetapi,

sampai saat ini yang baru bisa dikumpulkan oleh BAZ Kabupaten Sragen

adalah zakat profesi (pekerjaan) dan infaq dari Pegawai Negeri Sipil

(PNS) di Instansi / Lembaga Pemerintah. Pengumpulan zakat oleh BAZ

Kabupaten Sragen belum menyentuh masyarakat umum Kabupaten Sragen

yang beragama Islam dan mampu. Padahal di dalam pasal 2 Peraturan

Bupati Sragen Nomor 25 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolaan Zakat

Kabupaten Sragen menyebutkan bahwa setiap warga Sragen yang

beragama Islam dan mampu atau badan yang dimiliki oleh orang muslim

berkewajiban menunaikan zakat.

Prosedur pengumpulan zakat oleh BAZ Kabupaten Sragen adalah

sebagai berikut:

1) Melakukan pendataan pada muzakki di Instansi Pemerintah

Aktifitas pendataan terhadap muzakki dilakukan sebagai salah

satu langkah awal sebelum melakukan pengumpulan zakat. Pendataan

dilakukan dan digunakan sebagai data seberapa banyak muzakki yang

ada di Instansi Pemerintah. Pendataan dilakukan oleh Pengurus Badan

Pelaksana BAZ Kabupaten Sragen.

2) Adanya pembentukan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di Instansi

Pemerintah

Aktifitas selanjutnya setelah melakukan pendataan muzakki di

setiap Instansi Pemerintah adalah membentuk Unit Pengumpul Zakat

(UPZ) pada Instansi Pemerintah Daerah, BUMN dan BUMD yang

berkedudukan di ibukota Kabupaten Sragen. BAZ Kabupaten Sragen

Page 58: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

membentuk UPZ dengan tujuan untuk mengumpulkan zakat dan infaq

secara langsung maupun melalui rekening bank. Pengumpulan zakat

tersebut ada yang dikumpulkan oleh UPZ ataupun langsung ke Bank

Jateng Cabang Sragen dengan nomor rekening 1-00-00330-4 atas

nama BAZ Kabupaten Sragen. Dalam pelaksanaan pengumpulan zakat

tidak ada paksaan terhadap muzakki. Muzakki mengisi sendiri formulir

pernyataan persedian membayar zakat, apakah muzakki akan

membayar zakat melalui gaji yang diterima sebesar 2,5% atau infaq.

Muzakki juga boleh melakukan penghitungan sendiri harta dan

kewajiban zakatnya berdasarkan hukum Islam. Pembentukan UPZ

yang ada di Instansi Pemerintah diserahkan pada masing-masing

Instansi Pemerintah tersebut untuk melakukan pengumpulan zakat.

Dalam hal muzakki tidak bisa menghitung harta dan kewajiban

zakatnya, maka muzakki dapat meminta bantuan ke Pengurus BAZ

Kabupaten Sragen.

3) UPZ mengumpulkan zakat dan infaq

UPZ dalam mengumpulkan zakat dan infaq, hingga penulis

selesai melakukan penelitian di BAZ Kabupaten Sragen menerima

zakat dan infaq dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Instansi / Lembaga

Pemerintah, Perusahaa-Perusahaan Swasta, SMPN, SMAN dan

beberapa orang dari masyarakat. Hal ini dibuktikan berdasarkan

buletin BAZ Kabupaten Sragen yang diterbitkan pada bulan Agustus

2011.

4) Zakat yang terkumpul oleh UPZ kemudian diserahkan pada BAZ

Kabupaten Sragen

Pengumpulan zakat dan infaq oleh UPZ dari Pegawai Negeri

Sipil (PNS) di Instansi / Lembaga Pemerintah, Perusahaa-Perusahaan

Swasta, SMPN, SMAN dan beberapa orang dari masyarakat kemudian

diserahkan kepada BAZ Kabupaten Sragen.

Page 59: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

b. Prosedur Pemanfaatan Zakat di BAZ Kabupaten Sragen

Dalam pemanfaatan zakat yang diperoleh dari UPZ maupun

masyarakat yang terkumpul di BAZ Kabupaten Sragen melalui prosedur

sebagai berikut :

1) Mengadakan pendataan dan penetapan para mustahiq dari dana zakat

di masing-masing kecamatan di Kabupaten Sragen. Pendataan

dilakukan oleh BAZ kecamatan bekerjasama dengan kantor kecamatan

di daerah masing-masing.

2) BAZ di tiap kecamatan yang nantinya akan menentukan dan

menetapkan prioritas mustahiq yang memperoleh dana zakat dan infaq.

3) Pemanfaatan zakat dilangsungkan berdasarkan program kerja BAZ

Kabupaten Sragen.

4) Mustahiq memperoleh zakat dan infaq berdasarkan hasil dari rapat

Badan Pelaksana.

Pemanfaatan zakat oleh BAZ Kabupaten Sragen sudah sesuai

dengan pasal 16 ayat (1) Undang-undang RI Nomor 38 Tahun 1999

tentang Pengelolaan Zakat yang menyatakan bahwa hasil pengumpulan

zakat didayagunakan untuk mustahiq sesuai dengan ketentuan agama.

Allah dengan sangat gamblang menjelaskan siapa-siapa saja orang-orang

yang berhak mendapatkan zakat (mustahiq -

untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil zakat, yang dilunakkan

hatinya (mualaf), untuk (memerdekakan) hamba sahaya, untuk

(membebaskan) orang yang berutang, untuk jalan Allah, dan untuk orang

yang sedang dalam perjalanan sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha

(Departemen Agama RI, 2005: 197).

Pemanfaatan zakat dapat dilakukan secara langsung kepada

mustahiq atau dengan diarahkan / dibimbing untuk menjadi modal usaha

Page 60: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

produktif. Pemanfaatan zakat yang diberikan langsung kepada mustahiq,

harus dilakukan sesuai dan memenuhi kriteria sebagai berikut:

1) Hasil pendataan dan penelitian kebenaran mustahiq termasuk ke dalam

delapan asnaf.

2) Mendahulukan orang-orang yang paling tidak berdaya memenuhi

kebutuhan dasar secara ekonomi dan sangat memerlukan bantuan.

3) Mendahulukan mustahiq dalam wilayahnya masing-masing.

Pemanfaatan zakat untuk usaha yang produktif dilakukan

berdasarkan persyaratan sebagai berikut :

1) Apabila pemanfaatan zakat yang diberikan langsung kepada mustahiq

sudah terpenuhi dan ternyata masih terdapat kelebihan.

2) Terdapat usaha-usaha nyata yang berpeluang menguntungkan.

3) Mendapatkan persetujuan tertulis dari dewan pertimbangan.

Pemanfaatan zakat untuk usaha produktif ditetapkan sebagai

berikut :

1) Melakukan studi kelayakan.

2) Menetapkan jenis usaha produktif.

3) Melakukan bimbingan dan penyuluhan.

4) Melakukan pemantauan, pengendalian dan pengawasan.

5) Mengadakan evaluasi dan membuat pelaporan.

Pemanfaatan zakat periode April 2010 sampai dengan Mei 2011

diberikan berdasarkan golongan (ashnaf). Pertama, ashnaf fakir, miskin,

riqab dan gharim yang berbentuk :

1) Beasiswa SMA / MA Muslim miskin untuk 250 siswa per @ Rp.

300.000,- (tiga ratus ribu rupiah) yang berjumlah Rp. 75.000.000,-

(tujuh puluh lima juta rupiah) yang diserahkan di ruang Sukowati pada

tanggal 6 April 2011.

Page 61: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

2) Beasiswa SMP / MTS Muslim miskin untuk 240 siswa per @ Rp.

150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah) yang berjumlah Rp.

36.000.000,- (tiga puluh enam juta rupiah) yang diserahkan di ruang

Sukowati pada tanggal 6 April 2011.

3) Sertifikasi uji Kompetensi Siswa Miskin untuk 200 siswa per @ Rp.

250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) yang berjumlah Rp.

50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) yang diserahkan di ruang

Sukowati pada tanggal 6 April 2011.

4) Diklat Tram Remaja CC (Carier Centre) untuk 200 orang per @ Rp

250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) yang berjumlah

50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) yang diserahkan di ruang

Sukowati pada tanggal 6 April 2011.

5) Modal usaha Dhu'afa muslim untuk 200 orang per @ Rp 250.000,-

(dua ratus lima puluh ribu rupiah) yang berjumlah 50.000.000,- (lima

puluh juta rupiah) yang diserahkan di ruang Sukowati pada tanggal 9

April 2011.

6) Santunan Lansia Jompo Muslim untuk 1.000 orang per @ Rp. 30.000,-

(tiga puluh ribu rupiah) yang berjumlah Rp. 30.000.000,- (tiga puluh

juta rupiah) yang diserahkan di Kantor BAZ pada tanggal 4 September

2010.

7) Keluarga Fakir miskin untuk 2.500 orang per @ Rp. 50.000,- (lima

puluh ribu rupiah) yang berjumlah Rp. 125.000.000,- (seratus dua

puluh lima juta rupiah) yang diserahkan di Ruang Krida Manggala

pada tanggal 4 September 2010.

8) Santri KK Miskin Ponpes Panti untuk 300 anak per @ Rp. 50.000,-

(lima puluh ribu rupiah) yang berjumlah Rp.15.000.000,- (lima belas

juta rupiah) yang diserahkan di Ruang Sukowati pada tanggal 6 April

2010.

9) Penjaga Masjid KK Miskin untuk 100 orang per @ Rp. 100.000,-

(seratus ribu rupiah) yang berjumlah Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta

rupiah) yang diserahkan di ruang Sukowati pada tanggal 6 April 2010.

Page 62: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

10) Bedah rumah KK Miskin Muslim untuk 60 rumah per @ Rp.

2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah) yang berjumlah Rp.

150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah) yang diserahkan di

Kantor BAZ pada tanggal 4 September 2010.

11) Biaya Pengobatan KK Miskin untuk 100 orang per @ Rp. 350.000,-

(tiga ratus lima puluh ribu rupiah) yang berjumlah Rp. 35.000.000,-

(tiga puluh lima juta rupiah) yang diserahkan di Pendopo Rumah Dinas

Bupati pada tanggal 4 September 2010.

12) Ghorimin PNS Gol I & II untuk 45 orang per @ Rp. 400.000,- (empat

ratus ribu rupiah) yang berjumlah Rp. 18.000.000,- (delapan belas juta

rupiah) yang diberikan di ruang Sukowati pada tanggal 9 April 2011.

13) program Santunan RTLH yang berjumlah Rp. 10.000.000,- (sepuluh

juta rupiah) yang diberikan melalui TMMD pada tanggal 30 mei 2011.

Kedua, ashnaf fisabilillah yang berbentuk :

1) Insentif Ustdaz TPQ / TPA untuk 200 orang per @ Rp. 300.000,- (tiga

ratus ribu rupiah) yang berjumlah Rp. 60.000.000,- (enam puluh juta

rupiah) yang diserahkan di Pendopo Rumah Dinas Bupati pada tanggal

6 Nopember 2010.

2) Insentif Kyai Ponpes untuk 250 orang per @ Rp. 300.000,- (tiga ratus

ribu rupiah) yang berjumlah Rp. 75.000.000,- (tujuh puluh lima juta

rupiah) yang diserahkan di Masjid BAZIS pada tanggal 31 Desember

2010.

3) Diklat dan Insentif Da'i Mubaligh dan Khatib yang berjumlah Rp.

30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) yang diserahkan di ruang

Sukowati pada tanggal 9 April 2011.

4) Diklat dan Insentif Ustadz TPQ Madin yang berjumlah Rp.

21.350.000,- (dua puluh satu juta tiga ratus lima puluh ribu rupiah)

yang diserahkan di ruang Sukowati pada tanggal 23 Desember 2011.

5) Ormas Islam (NU, MUH, MTA, LDII, MUI) untuk 5 ormas per @

Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) yang berjumlah Rp. 10.000.000,-

Page 63: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

(sepuluh juta rupiah) yang diserahkan di Pendopo Rumah Dinas Bupati

pada tanggal 6 September 2010.

6) Diklat Bintal Rohis Guru TK Muslim yang berjumlah Rp. 17.500.000,-

(tujuh belas juta lima ratus ribu rupiah) yang diserahkan di Aula

Sukowati pada tanggal 12 Mei 2011.

7) Program Ekonomi produktif yang berjumlah Rp. 100.000.000,-

(seratus juta rupiah) yang diserahkan di Aula Kantor Kemetrian

Agama pada tanggal 12 Mei 2011.

Ketiga, ashnaf Ibnu Sabil dan Muallaf yang berbentuk :

1) Musafir Kehabisan Bekal yang berjumlah Rp. 9.000.000,- (sembilan

juta rupiah).

Keempat, ashnaf Amil yang berbentuk :

1) Operasional BAZ yang berjumlah Rp. 44.487.000,- (empat puluh

empat juta empat ratus delapan puluh tujuh ribu rupiah).

2) Insentif UPZ Satker yang berjumlah Rp. 26.763.000,- (dua puluh

enam juta tujuh ratus enam puluh tiga ribu rupiah) yang diserahkan di

ruang Krida Manggala pada tanggal 7 September 2010.

3) BAZ Kecamatan yang berjumlah Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta

rupiah) yang diserahkan di ruang Krida Manggala pada tanggal 7

September 2010.

4) BAZ Kabupaten yang berjumlah Rp. 40.000.000,- (empat puluh juta

rupiah) yang diserahkan di ruang Krida Manggala pada tanggal 7

September 2010.

5) Peningkatan SDM yang berjumlah Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta

rupiah) yang diserahkan pada tanggal 7 September 2010.

Total pemanfaatan zakat periode April 2010 sampai dengan Mei

2011 yang telah disalurkan oleh BAZ Kabupaten Sragen kepada mustahiq

berjumlah Rp. 1.118.100.000,- (satu miliar seratus delapan belas juta

seratus ribu rupiah).

Page 64: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

2. Hambatan-Hambatan BAZ Kabupaten Sragen Dalam Hal Pengumpulan Dan

Pemanfaatan Zakat

a. Pemahaman masyarakat yang masih belum optimal tentang wajibnya zakat

dan menghitung zakat

Masyarakat disini termasuk dari jajaran Pegawai Negeri Sipil

(PNS), Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan Polisi Republik Indonesia

(POLRI) serta dari satuan kerja lainnya dalam Institusi Pemerintah yang

berada di wilayah Kabupaten Sragen dan beragama Islam. Seperti yang

dinyatakan pada Pasal 2 Peraturan Bupati Sragen Nomor 25 Tahun 2010

tentang Pedoman Pengelolaan Zakat Kabupaten Sragen yang berbunyi

a Sragen yang beragama Islam dan mampu atau badan

Pasal 2 tersebut mencoba menjelaskan bahwa setiap warga atau

masyarakat yang beragama Islam dan memiliki tingkat perekonomian

menengah ke atas diwajibkan untuk menunaikan zakat meskipun dalam

fakta di lapangan tidak semua menggambarkan bahwa tidak seluruh warga

atau masyarakat di wilayah Kabupaten Sragen terikat pada ketentuan di

pasal tersebut. Selain itu, kewajiban dalam menunaikan zakat yang diatur

pada pasal 2 tersebut dan juga di dalam Al-

kewajiban zakat tidak hanya terbatas pada zakat fitrah saja, tetapi masih

ada zakat mal yang juga wajib ditunaikan bagi setiap muslim.

Penghitungan terhadap penunaian kewajiban zakat pada dasarnya

di al-

penghasilan. Hal ini pulalah yang kurang dimengerti bagi orang yang

wajib menunaikan zakat (muzakki) dalam menunaikan kewajiban

zakatnya. Dimana banyak ditemui pada khususnya di Kabupaten Sragen

yang dalam menunaikan kewajiban zakatnya kurang atau lebih dari 2,5%

(dua setengah persen).

Page 65: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

b. Rendahnya kesadaran berzakat bagi sebagian masyarakat

Seperti yang dinyatakan diatas, masyarakat pada pembahasan

disini adalah jajaran Pegawai Negeri Sipil (PNS), Tentara Nasional

Indonesia (TNI), dan Polisi Republik Indonesia (POLRI) serta dari satuan

kerja lainnya dalam Institusi Pemerintah yang berada di wilayah

Kabupaten Sragen dan beragama Islam. Rendahnya kesadaran berzakat

masyarakat Sragen dapat dilihat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh

Arnis Rachmawati dari Kementerian Agama bidang Balai Penelitian dan

Pengembangan Agama Kota semarang yang menyatakan bahwa penunaian

zakat oleh masyarakat Sragen hanya sebesar 3% dari total masyarakat

Sragen yang beragama Islam dan mampu yakni sebanyak kurang lebih

13.000 (tiga belas ribu).

Dari penelitian yang dilakukan oleh Anis Rachmawati tersebut,

fakta yang dapat diambil yakni sangat rendahnya kesadaran dari penunaian

kewajiban zakat pada masyarakat Kabupaten Sragen yang beragama Islam

dan mampu. Dimana dalam hal ini, Badan Amil Zakat Kabupaten Sragen

sebagai lembaga yang berwenang dalam pengelolaan zakat menyatakan

hal yang sama, bahwa tingkat kesadaran masyarakat Kabupaten Sragen

dalam menunaikan kewajiban zakat masih rendah, meskipun kewajiban

dalam penunaian zakat sudah diatur dalam Peraturan Bupati Sragen

Nomor 25 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolaan Zakat Kabupaten

Sragen.

c. Sumber Daya Manusia di BAZ Kabupaten Sragen

Setelah melakukan pengamatan kegiatan di kantor sekretariat BAZ

Kabupaten Sragen, penulis berpendapat bahwa waktu dan perhatian

Pengurus BAZ Kabupaten Sragen untuk mengurus BAZ Kabupaten

Sragen sangat terbatas. Bahwa ketidakmaksimalan kinerja Pengurus BAZ

Kabupaten Sragen disebabkan oleh tenaga, waktu dan perhatian mereka

Page 66: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

yang sudah habis tercurahkan untuk mengerjakan tugas-tugas rutin di

kantor mereka masing-masing.

Salah satu faktor penghambat dari kinerja Pengurus BAZ

Kabupaten Sragen adalah adanya rangkap jabatan Pengurus BAZ

Kabupaten Sragen. Sebagian besar Pengurus BAZ Kabupaten Sragen

merangkap jabatan baik sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Instansi

Pemerintah maupun sebagai tokoh masyarakat.

Kondisi seperti ini bisa menimbulkan dampak yang kurang baik

terhadap kinerja dari Pengurus BAZ Kabupaten Sragen sehingga

pengelolaan zakat kurang efektif antara kerja sebagai Pengurus BAZ juga

sebagai pegawai pada Instansi Pemerintah maupun sebagai tokoh

masyarakat.

3. Upaya Yang Dilakukan BAZ Kabupaten Sragen Dalam Mengatasi Hambatan

a. Dibuat peraturan daerah

Menurut penulis, dengan dibuatnya Peraturan Daerah tentang

Pengelolaan Zakat sebagai salah satu upaya agar BAZ Kabupaten Sragen

dapat mengatasi problematika pelaksanaan Undang-undang RI Nomor 38

Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat akan berjalan efektif karena

Peraturan Daerah tersebut sifatnya mengikat, sedangkan pengelolaan zakat

yang diatur dalam Peraturan Bupati Nomor 25 Tahun 2010 tentang

Pedoman Pengelolaan Zakat Kabupatan Sragen sifatnya tidak mengikat,

bahkan hanya berupa himbauan. Selain itu, langkah yang perlu dilakukan

oleh seluruh jajaran Pengurus BAZ Kabupaten Sragen adalah evaluasi

yang lebih intensif dari internal lembaga maupun dari eksternal lembaga

terkait lainnya terhadap kinerja BAZ Kabupaten Sragen. Dengan

melakukan pengelolaan zakat secara amanah, profesional dan tercatat,

menurut hemat penulis dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat

Page 67: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Sragen terhadap pengelolaan dana zakat dan infaq, khususnya yang

dikelola oleh BAZ Kabupaten Sragen.

b. Sosialisasi terhadap masyarakat

Menurut penulis, sosialisasi merupakan faktor utama dari

keberhasilan pelaksanaan terhadap suatu kegiatan atau kebijakan yang

dibuat oleh Pemerintah. Dimana dalam hal ini, perlu adanya sosialisasi

yang lebih optimal terhadap kewajiban penunaian zakat oleh masyarakat

Kabupaten Sragen yang telah diatur dalam Undang-undang Nomor 38

Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat dan pada Peraturan Bupati Nomor

25 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolaan Zakat Kabupatan Sragen,

sosialisasi yang dilakukan baik oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen

maupun lembaga yang berwenang dalam mengelola zakat yakni BAZ.

c. Terobosan-terobosan yang dilakukan oleh Pengurus BAZ dengan

program-program yang menyentuh kepentingan umat, sehingga umat tahu

persis zakatnya bermanfaat

Sejauh ini terobosan-terobosan yang telah dilakukan oleh Pengurus

BAZ Kabupaten Sragen dengan program-program yang menyentuh

kepentingan umat adalah dengan cara memberikan modal usaha dan

pelatihan kepada mustahiq untuk usaha kecil seperti gerobak.

Menurut penulis, terobosan yang dilakukan oleh Pengurus BAZ

Kabupaten Sragen yang menyentuh kepentingan umat harus lebih dalam

yaitu program pemberian pelatihan kewirausahaan yang berbasis Islam

yaitu mustahiq disuruh untuk membuka unit usaha dengan diberikan

modal yang cukup kemudian dibimbing oleh Pengurus BAZ Kabupaten

Sragen dalam menjalankan unit usaha tersebut, setelah mustahiq mampu

menjalankan sendiri unit usahanya dan mampu mendapatkan keuntungan

yang cukup untuk menghidupi keluarganya, barulah BAZ Kabupaten

Sragen melepas mustahiq tersebut. Setelah mustahiq tersebut berhasil

Page 68: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

dengan usahanya, maka mustahiq yang sudah berhasil tersebut harus

membimbing mustahiq-mustahiq yang lain. Dengan cara ini, mustahiq-

mustahiq yang baru dapat lebih termotivasi untuk menjadi muzakki karena

mereka mempunyai panutan.

Page 69: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan

mengenai implementasi Undang-undang RI Nomor 38 Tahun 1999 tentang

Pengelolaan Zakat dalam hal pengumpulan dan pemanfaatan zakat (studi di BAZ

Kabupaten Sragen), maka diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Bahwa mekanisme pengelolaan zakat dalam hal pengumpulan dan

pemanfaatan zakat di Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten Sragen sudah

dilaksanakan. Bentuk dari pelaksanaannya adalah dengan melakukan

pengumpulan dan pemanfaatan dana zakat dan infaq terhadap sebagian

masyarakat Kabupaten Sragen. Mekanisme pengelolaan zakat dalam hal

pengumpulan dan pemanfaatan zakat di Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten

Sragen sudah sesuai menurut Undang-undang RI Nomor 38 Tahun 1999

tentang Pengelolaan Zakat.

2. Bahwa problematika yang menghambat pelaksanaan Undang-undang RI

Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat dalam hal Pengumpulan

dan Pemanfaatan Zakat di BAZ Kabupaten Sragen adalah sebagai berikut:

a. Pemahaman masyarakat yang masih belum optimal tentang wajibnya zakat

dan menghitung zakat

Masyarakat disini termasuk dari jajaran Pegawai Negeri Sipil

(PNS), TNI, dan POLRI serta dari satuan kerja lainnya yang berada di

wilayah Kabupaten Sragen. Sebagian besar masyarakat Sragen masih

belum paham tentang wajibnya zakat dan cara menghitung zakat.

Di dalam pasal 2 Peraturan Bupati Sragen Nomor 25 Tahun 2010

tentang Pedoman Pengelolaan Zakat Kabupaten Sragen menyatakan

Page 70: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

bahwa setiap warga Sragen yang beragama Islam dan mampu atau badan

yang dimiliki oleh orang muslim berkewajiban menunaikan zakat.

Menunaikan zakat tidak hanya zakat fitrah saja, tetapi masih ada zakat mal

yang wajib ditunaikan bagi setiap muslim yang mampu yang besarnya

sebesar 2,5% dari penghasilan.

b. Rendahnya kesadaran berzakat bagi sebagian masyarakat

Masyarakat disini termasuk dari jajaran Pegawai Negeri Sipil

(PNS), TNI, dan POLRI serta dari satuan kerja lainnya yang berada di

wilayah Kabupaten Sragen. Urgensi meningkatkan pengumpulan dana

zakat dan infaq dari sekitar 3% yang digali dari seluruh masyarakat

Kabupaten Sragen perlu ditindaklanjuti oleh BAZ Kabupaten Sragen.

Selain itu potensi dari 13.000 muzakki perlu segera dikaji dan digarap

secara lebih serius untuk menaikkan kepercayaan muzakki yang baru

mencapai 15% yang telah menunaikan zakat dan infaq.

c. Sumber Daya Manusia di BAZ Kabupaten Sragen

Salah satu faktor penghambat dari kinerja Pengurus BAZ

Kabupaten Sragen adalah adanya rangkap jabatan Pengurus BAZ

Kabupaten Sragen. Sebagian besar Pengurus BAZ Kabupaten Sragen

merangkap jabatan baik sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Instansi

Pemerintah maupun sebagai tokoh masyarakat.

Kondisi seperti ini bisa menimbulkan dampak yang kurang baik

terhadap kinerja dari pengurus BAZ Kabupaten Sragen sehingga

pengelolaan zakat kurang efektif antara kerja sebagai Pengurus BAZ juga

sebagai pegawai pada Instansi Pemerintah maupun sebagai tokoh

masyarakat.

Page 71: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

3. Upaya yang dilakukan oleh BAZ Kabupaten Sragen dalam mengatasi

problematika pelaksanaan Undang-undang RI Nomor 38 Tahun 1999 tentang

Pengelolaan Zakat dalam hal Pengumpulan dan Pemanfaatan Zakat adalah

sebagai berikut:

a. Dibuat peraturan daerah

Dengan dibuatnya peraturan daerah tentang wajibnya menunaikan

zakat bisa mengikat masyarakat Sragen. Akan tetapi, dalam aplikasinya

belum tentu bisa memaksa masyarakat Sragen untuk membayar zakat.

Akan tetapi, yang paling penting adalah bagaimana memberikan

penyadaran dan pemahaman kepada masyarakat Sragen tentang penting

dan wajibnya zakat.

b. Sosialisasi terhadap masyarakat

BAZ Kabupaten Sragen telah melakukan sosialisasi pengelolaan

zakat terhadap masyarakat Sragen dengan cara membentuk Unit

Pengumpul Zakat (UPZ), Buletin, Facebook, Website dan Jaringan Radio

serta Baliho.

c. Terobosan-terobosan yang dilakukan oleh Pengurus BAZ dengan

program-program yang menyentuh kepentingan umat, sehingga umat tahu

persis zakatnya bermanfaat

Selama ini pengelolaan zakat hanya bersifat normatif, jarang

dipikir bagaimana zakat itu bisa merubah orang yang berhak menerima

zakat (mustahiq) menjadi orang yang wajib menunaikan zakat (muzakki).

Akan tetapi, BAZ Kabupaten Sragen dudah melakukan upaya agar zakat

itu dapat merubah mustahiq menjadi muzakki dengan cara memberikan

modal usaha dan memberikan pelatihan untuk usaha kecil seperi gerobak.

Page 72: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

B. Saran

Berdasarkan dari simpulan yang telah dituliskan diatas, maka saran yang

dapat diberikan penulis sesuai dengan hasil penelitian dan pembahasan, yakni:

1. Undang-undang RI Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat perlu

direvisi, dengan alasan sebagai berikut:

a. Undang-undang RI Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat

tidak mewajibkan muzakki untuk menunaikan zakatnya. Hal ini terlihat

dari tidak adanya sanksi dalam Undang-undang RI Nomor 38 Tahun 1999

tentang Pengelolaan Zakat terhadap muzakki yang tidak menunaikan

zakatnya, yang ada hanyalah sanksi terhadap pengelola zakat karena

kelalaiannya.

b. Organisasi pengelola zakat tidak mempunyai kewenangan untuk

mengambil sebagian harta muzakki untuk menunaikan zakatnya. Hal ini

disebabkan Undang-undang RI Nomor 38 Tahun 1999 tentang

Pengelolaan Zakat tidak mengaturnya.

2. Penulis mempunyai solusi dalam mengatasi hambatan-hambatan pelaksanaan

Undang-undang RI Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat dalam

hal Pengumpulan dan Pemanfaatan Zakat di BAZ Kabupaten Sragen yaitu

dengan cara melakukan perubahan terhadap susunan kepengurusan Badan

Pelaksana BAZ Kabupaten Sragen. Selama ini Pengurus Badan Pelaksana

BAZ Kabupaten Sragen banyak yang rangkap jabatan baik sebagai pegawai di

Instansi Pemerintah maupun sebagai Pengurus Badan Pelaksana di Kabupaten

Sragen. Saran penulis, alangkah baiknya agar Pengurus Badan Pelaksana BAZ

Kabupaten Sragen tidak rangkap jabatan, dengan tujuan supaya kinerja BAZ

Kabupaten Sragen lebih optimal dalam mengumpulkan dan memanfaatkan

zakat.

Page 73: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NOMOR 38 TAHUN …... · ZAKAT DALAM HAL PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN ZAKAT ... Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan hukum ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

3. Upaya yang perlu dilakukan oleh BAZ Kabupaten Sragen dalam mengatasi

problematika pelaksanaan Undang-undang RI Nomor 38 Tahun 1999 tentang

Pengelolaan Zakat dalam hal Pengumpulan dan Pemanfaatan Zakat, menurut

penulis adalah dengan lebih transparan, profesional dan amanah dalam

mengelola zakat agar masyarakat Sragen dapat lebih percaya terhadap kinerja

Pengurus BAZ Kabupaten Sragen dalam mengelola zakat.