implementasi teknologi multi display sistem...

14
IMPLEMENTASI TEKNOLOGI MULTI DISPLAY SISTEM PELATIHAN TEMBAK ARTILERI DENGAN TEKNOLOGI JARINGAN KOMPUTER IMPLEMENTATION OF MULTI DISPLAY TECHNOLOGY FOR ARTILERY SHOOTING TRAINING SYSTEM ON COMPUTER NETWORK TECHNOLOGI Sukirman 1 , Zahir Zainuddin 2 ,Muh. Niswar 2 1 Prodi Informatika,Fakultas Teknik Komputer, Universitas Cokroaminoto Palopo 2 Jurusan Elektro, Prodi Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin Alamat Korespondensi: Sukirman, S.Kom Fakultas Teknik Komputer, Universitas Cokroaminoto Palopo. Sulawesi Selatan. HP: 08342030351 Email: [email protected]

Upload: nguyenkhanh

Post on 21-Feb-2018

224 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: IMPLEMENTASI TEKNOLOGI MULTI DISPLAY SISTEM …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/2b01db62d28972050feb2552312fb854.pdf · Dengan model simulasi tersebut dilakukan percobaan untuk mengetahui

IMPLEMENTASI TEKNOLOGI MULTI DISPLAY SISTEM PELATIHAN TEMBAK ARTILERI DENGAN TEKNOLOGI JARINGAN KOMPUTER

IMPLEMENTATION OF MULTI DISPLAY TECHNOLOGY FOR ARTILERY SHOOTING

TRAINING SYSTEM ON COMPUTER NETWORK TECHNOLOGI

Sukirman 1, Zahir Zainuddin 2,Muh. Niswar 2

1Prodi Informatika,Fakultas Teknik Komputer, Universitas Cokroaminoto Palopo 2Jurusan Elektro, Prodi Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin

Alamat Korespondensi: Sukirman, S.Kom Fakultas Teknik Komputer, Universitas Cokroaminoto Palopo. Sulawesi Selatan. HP: 08342030351 Email: [email protected]

Page 2: IMPLEMENTASI TEKNOLOGI MULTI DISPLAY SISTEM …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/2b01db62d28972050feb2552312fb854.pdf · Dengan model simulasi tersebut dilakukan percobaan untuk mengetahui

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan penelitian sebelumnya yang diketahui bahwa simulator artileri yang diimplementasikan masih terbatas pada 1 (satu) tampilan sehingga simulator tersebut hanya dapat menampilkan ruang untuk objek sasaran dalam satu desktop. Selain itu objek sasaran yang dimiliki bersifat statis. sehingga pada penelitian ini bertujuan untuk menerapkan teknologi multi display dengan menggunakan jaringan komputer yang diharapkan dapat memperluas sudut pandang sasaran hingga 180 derajat dengan posisi sasaran yang bergerak / dinamis. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka dengan menggunakan perangkat keras berupa komputer,LCD,Joystick dan bahasa pemrograman. Penelitian ini membahas simulasi multi display dengan penerapan objek 3(tiga) dimensi menggunakan jaringan dengan pemrograman Visual basic 6.0 dan TV 3D Max. Kata kunci : Teknologi Multi Display , Artileri , Jaringan Komputer

ABSTRACT

This study aims is to enlarge previous studies that is known that an artillery simulator implemented are limited to 1 (one) view that the simulator can only display space for target objects in a single desktop. Besides the target object of the privious study is static. Therefore this study aims is to apply multi-display technology using a computer network that is expected to expand the perspective of the target up to 180 degrees with moving target / dynamic. Data collection method used is literature study by using hardware such as computers, LCD, Joystick and programming language. This study discusses the simulation of multi-display by applying 3 (three) dimensional objects using network programming with Visual Basic 6.0 and 3D TV Max.

Keywords: Multi-Display Technology, Artillery, Computer Networks

Page 3: IMPLEMENTASI TEKNOLOGI MULTI DISPLAY SISTEM …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/2b01db62d28972050feb2552312fb854.pdf · Dengan model simulasi tersebut dilakukan percobaan untuk mengetahui

PENDAHULUAN

Artileri adalah salah satu alat persenjataan berat yang harus dimiliki oleh setiap

pasukan militer untuk mendukung jalannya suatu misi, pasukan serta persenjataannya sendiri

yang berupa senjata-senjata berat jarak jauh. Baterai Artileri Pertahanan Udara Ringan

(Artileri) 141/BS, sebagai salah satu komponen dari Tentara Nasional Indonesia Angkatan

Darat, dengan senjata utama adalah meriam kaliber 40 mm L-60, meriam kaliber 20 mm

Oerlikon, SMB (senjata mesin berat) 12,7 mm. Masing-masing senjata ini dapat

dipergunakan untuk menembak sasaran darat, laut dan udara, namun masing-masing senjata

ini mempunyai jarak tembak yang berbeda-beda. Sehingga setiap pasukan militer harus

mempelajari dan mengetahui sistem dan cara kerja dari senjata ini sehingga senjata ini

mampu digunakan di medan pertempuran nantinya.

Untuk dapat mencapai peningkatan kemampuan prajurit perlu dilakukan manajemen

terhadap pemberdayaan sumber daya prajurit. Peningkatan profesionalisme prajurit dalam

suatu kesatuan dapat menunjang upaya peningkatan produktivitas prajurit, melalui pelatihan

yang secara terus menerus guna peningkatan kemampuan dan keahlian. Dengan demikian

keberhasilan kesatuan atau organisasi terletak pada pengetahuan, kemampuan dan keahlian

prajuritnya serta penguasaan alutsista (alat utama sistem kesenjataan). Namun yang menjadi

masalah sekarang ini adalah bahwa tidak semua alutsista dapat dilatihkan sebebas mungkin

mengingat ruang, objek sasarannya terbatas, serta dampak lain yang bagi lingkungan dan

manusia. Disamping itu masalah lain adalah besarnya biaya latihan yang diperlukan.

Berdasarkan penelitian dari Frederika S. Basongan diketahui besarnya biaya anggaran

yang dikeluarkan sekitar 29 juta rupiah setiap mengadakan latihan 1(satu) kali untuk satu

jenis senjata yaitu Mariam Kaliber 40 mm / L-60. Biaya ini akan bertambah bila senjata yang

digunakan untuk latihan pun bertambah, perinciannya biaya dapat dilihat pada Lampiran

table 3,(Frederika S. Basongan, 2012).

Simulasi merupakan upaya untuk melakukan pendekatan terhadap sistem yang nyata.

Dengan model simulasi tersebut dilakukan percobaan untuk mengetahui perilaku sistem

yang sebenarnya.

Dari hasil penelitian Frederika S. Basongan diketahui simulator artileri yang

diimplementasikan masih terbatas pada 1 (satu) display sehingga simulator tersebut hanya

dapat menampilkan ruang untuk objek sasaran tersebut dalam satu desktop. Selain itu objek

sasaran yang dimiliki bersifat statis, artinya objek sasaran yang disimulasikan hanya terbatas

pada satu titik yang telah ditetapkan. Untuk itu dibutuhkan sebuah pengembangan dalam

Page 4: IMPLEMENTASI TEKNOLOGI MULTI DISPLAY SISTEM …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/2b01db62d28972050feb2552312fb854.pdf · Dengan model simulasi tersebut dilakukan percobaan untuk mengetahui

implementasi simulator artileri untuk dapat mensimulasikan artileri yang lebih nyata dengan

pergerakan objek sasaran yang dinamis dan dapat dipantau dari beberapa sudut pandang.

Salah satu teknik yang digunakan adalah dengan cara multi display. Multi Display

Sistem (MDS) adalah sebuah sistem yang dijalankan menggunakan beberapa komputer dan

dikontrol oleh program (PC Server) untuk memadukan, menggabungkan, atau mengcloning

beberapa input tampilan (image, animasi, movie, dan lain-lain).

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis mengangkat judul

“IMPLEMENTASI TEKNOLOGI MULTI DISPLAY SISTEM PELATIHAN TEMBAK

ARTILERI DENGAN TEKNOLOGI JARINGAN KOMPUTER “

METODE PENELITIAN

Rancangan Sistem

Rancangan Prangkat Keras dan Perangkat Lunak

Teknologi multi display system pelatihan tembak artileri dengan teknologi jaringan

komputer yang terdiri dari simulator meriam, komputer yang menjalankan proses simulator

yang terdiri dari 4 buah komputer yang terhubung dengan jaringan computer seperti pada

gambar 1. Komputer sasaran terdiri dari 3 (tiga) buah komputer yang saling terhubung

dengan menggunakan jaringan LAN. Komputer simulator yang dihubungkan dengan

komputer sasaran. Helikopter adalah sasaran jenis udara dan mobil adalah sasaran jenis darat

yang dibuat menggunakan aplikasi 3dMax sehigga menyerupai model 3 dimensi.Projector

Digunakan untuk memperbesar tampilan simulasi sasaran client. Joytik digunakan untuk

simulator meriam ditujukan untuk mengambil data dari joystick yang telah dimodifikasi

berbentuk simulator meriam. Data dari joystick menghasilkan posisi x dan y. Nilai posisi x

dikonversi menjadi sudut horisontal sedangkan nilai posisi y dikonversi menjadi sudut

vertikal.

Pengambilan Sasaran Tembak

Pengambilan gambar untuk tempat latihan dilakukan dengan sudut pandang yang

berbeda-beda sesuai dengan posisi kamera yang telah di tempatkan sesuai dengan model

kamera seuai pada gambar 2.

Page 5: IMPLEMENTASI TEKNOLOGI MULTI DISPLAY SISTEM …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/2b01db62d28972050feb2552312fb854.pdf · Dengan model simulasi tersebut dilakukan percobaan untuk mengetahui

Pemodelan Sistem

Model Rancangan Simulasi

Komputer simulasi altileri, komputer ini menyediakan tempat untuk user yang akan

latihan tembak artileri dimana user dapat mengontrol posisi dan arah dari artileri yang akan

di tembakkan kearah komputer sasaran. Dimana artileri dapat dikontrol menggunakan Mouse

atau keyboard dengan sudut seperti pada gambar 3. Komputer sasaran artileri, komputer ini

yang akan menciptakan simulasi sasaran tembak di mana jumlah display yang terdiri dari 3

display yang terhubung secara jaringan. sasaran yang diciptakan mengunakan metode

pengacakan (random) sehinga model dan tempat tampilan sasaran dapat bervariasi Dengan

kecepatan sasaran bervariasi sesuai dengan jenis sasaran seperti pada gambar 4.

Use Case Diagram

Pada gambar use case diagram terdapat 4 aktor yang masing-masing bertugas sebagai

berikut: Admin Melakukan konfigurasi simulasi komputer client .Melakukan pengaturan

Simulasi artileri. Simulasi artileri ,menampilkan informasi sasaran. Simulasi sasaran

Menampilkan sasaran ,Pergerakan peluru dan pergerakan sasaran ;User mengarahkan

simulasi artileri ke sasarandan melakukan proses penembakan seperti yang terlihat pada

gambar 5, Pressman, R (2002), Suhendar.,Gunadi, H. (2002), Sommerville, I. (2003).

Activity Diagram

Pada gambar 6, Pressman, R (2002), Suhendar.,Gunadi, H. (2002) ,terdapat 4 aktor

yaitu admin, simulasi sasaran, simulasi artileri dan User. Aktivitas dimulai dari admin

melakukan konfigurasi komputer sasaran dan konfigurasi komputer artileri dimana admin

yang akan menentukan lokasi tempat sasaran muncul dan menghubungkan tiga buah

komputer simulasi sasaran yang tergabung dengan menggunakan jaringan lan sehingga

seakan-akan ketiga buah komputer tersebut bersatu dalam menampilkan sasaran, sedangkan

untuk komputer artileri digunakan untuk menampilkan informasi tentang target sasaran

setelah informasi diterima oleh pengguna atau user dapat melakukan penembakan dengan

menggunakan komputer simulasi artileri. Sehingga komputer client menampilkan posisi

target dengan posisi peluru artileri dimana jika posisi sasaran sama posisi peluru bergerak dan

berada pada waktu dan posisi yang sama maka sasaran dinyatakan kena. Tampilkan sebuah

ledakan

Page 6: IMPLEMENTASI TEKNOLOGI MULTI DISPLAY SISTEM …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/2b01db62d28972050feb2552312fb854.pdf · Dengan model simulasi tersebut dilakukan percobaan untuk mengetahui

Rancangan Interface

Gambar 7. Merupakan rancangan interface untuk pengaturan/konfigrasi: Configurasi Client

digunakan untuk mengatur posisi simulasi sasaran altileri pada sisi client berdasarkan tombol

Left,Center dan Right. Jarak artileri dengan Kamera digunakan untuk menetukan konfigurasi

jarak dari simulator artileri dengan jaringan. Kecepatan Pesawat, kecepatan mobil dan

kecepatan peluru digunakan untuk mengatur objek kecepatan yang akan disimulasikan.

Gambar 8 merupakan rancangan antarmuka untuk menentukan dan mengetahui informasi

posisi target sasaran serta simulasi untuk menentukan arah dari simulator tembakan dari user

HASIL

Hasil implementasi Teknologi Multi Display Sistem Pelatihan Tembak Artileri

Dengan Teknologi Jaringan Komputer .dengan memanfaatkan computer dan jaringan LAN

dalam proses simulasi latihan tembak.

Hasil pengujian fungsional dilakukan dengan beberapa kali percobaan atau skenario

yaitu dengan menentukan jenis dari objek tembak dan posisi sasaran. Dari hasil pengujian

mendapatkan bahwa secara fungsional dari sistem baik dan sesuai dengan yang diharapkan.

PEMBAHASAN

Simulasi tembak altileri dengan membagi 3 buah computer yang dijadiakan 1 posisi sasaran

yang membentuk 3D yaitu dari arah depan dan samping kanan dan kiri. Joystick dari alat

sebagai altileri yang akan mengarahkan arah sesuai sasaran yang ada. Adapun proses

pergeseran sasaran yaitu komputer simulasi artileri digunakan untuk menentukan posisi sasar

baik berupa sasaran dara ataupun sasaran udara, Setia sasaran akan selalu bergerak sesuai

dengan jalur yang ditentukan dan setiap perubahan sasaran, Komputer sasaran akan

memberikan informasi ke simulasi artileri letak sasaran. Setiap sasaran yang berada pada

akhir satu layar maka komputer sasaran akan mengirimkan data ke simulasi artileri dengan

menggunakan Winsok. Simulasi Artileri akan mengirim balik informasi yang diterima ke

komputer sasaran berikutnya . Proses perhitungan Gerak Peluru ,Proses perhitungan dari

proses kerja penembakan menggunakan rumus Parabola yang retdiri dari BLB dan GLBB .

Peroses Perhitungan :

Mencari nilai waktu pada saat ketinggian maksimal(Tmax) dan pada saat peluru di atas

permukaan bumi( T) dengan rumus:

Page 7: IMPLEMENTASI TEKNOLOGI MULTI DISPLAY SISTEM …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/2b01db62d28972050feb2552312fb854.pdf · Dengan model simulasi tersebut dilakukan percobaan untuk mengetahui

THmax = V0 * sin α / g

T = 2 * V0 * sin α / g

Mencari nilai Tinggi Maksimum(Hmax) dan jarak Maksimum Peluru(Xmax) dengan rumus:

Hmax = V02 * Sin2 α / 2g

Xmax = V02 * Sin 2α / g

Xmax = V02 * 2 sin α cos α / g

Mencari nilai jarak pada sumbu Zt,Xt dan Yt dengan waktu tertentu

Zt = Voz * t – ½ * g * t 2

Xt = Vox * t

Di mana Yt = C

Yt (a) = c * sin β

Sehingga Nilai Vektor Pada waktu tertentu Adalah:

rt = ( xt , yt ,zt )

dari R = (x,y,z)

contoh Kasus Vo = 60 m/s

Sudut Vertikal (α) = 45 derajat

Sudut Horisontal(β) = 45 derajat

Voy = V0 * Cos(α)

= 60 * cos(45)

= 42,42 m/s

Voz = V0 * Sin(α)

= 60 * Sin(45)

= 42,42 m/s

Tentukan nilai T max = 2 * V0 * sin α / g

= 2* 60 * sin(45) / 9.8

= 8.65 s

Untuk menampilkan 4 titik = T max /4

Untuk setiap titik = 8.65 / 4

= 2,16 s

Jarak maksimal terhadap sumbu y = V02 * 2 Sin α cos α / g

= 60 ^2 * 2 sin(45) sin(45) /9.8

= 367 m

Tinggi maksimal terhadap sumbu Z = V02 * Sin2 α / 2 * g

= 602 * sin( 45)2 / 2 * 9.8

Page 8: IMPLEMENTASI TEKNOLOGI MULTI DISPLAY SISTEM …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/2b01db62d28972050feb2552312fb854.pdf · Dengan model simulasi tersebut dilakukan percobaan untuk mengetahui

= 91,83 m

Ketinggian dalam waktu 2,16 Zt1 = Voz * t – ½ * g * t 2

= 42,42 * 2,16 - ½ * 9.8 * 2,162

= 68.76 m

Yt1 = Voy * t

= 42,42 * 2.16

= 91,62 m

Xt1 = c * sin β atau Yt1 * sin β

= 91,62 * sin(45)

= 64,78 m

Jadi vector yang dibentuk adalah Rt1 = ( 64.78m , 91.62 , 68.76 )

Ketinggian dalam waktu 4.66 Zt2 = Voz * t – ½ * g * t 2

= 42,42 * 4,66 - ½ * 9.8 * 2,662

= 197.67- 106,406

= 91,27 m

Yt2 = Vox * t

= 42,42 * 4,66

= 197,68 m

Xt2 = c * sin β atau Yt1 * sin β

= 197,68 * sin(45)

= 139,78 m

Jadi vector yang dibentuk adalah Rt2 = (139.78 , 197.68 , 91.27 )

Ketinggian dalam waktu 6.48 Zt4 = Voz * t – ½ * g * t 2

= 42,42 * 6,48 - ½ * 9.8 * 6,482

= 274.8816- 205.75296

= 69.12864 m

Yt3 = Vox * t

= 42,42 * 8.65

= 366.933 m

Xt3 = c * sin β atau Yt1 * sin β

= 274,8816* sin(45)

= 194,37 m

Jadi vector yang dibentuk adalah Rt3 = (194,37, 366.93, 69.128)

Ketinggian dalam waktu 6.48 Zt3 = Voz * t – ½ * g * t 2

Page 9: IMPLEMENTASI TEKNOLOGI MULTI DISPLAY SISTEM …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/2b01db62d28972050feb2552312fb854.pdf · Dengan model simulasi tersebut dilakukan percobaan untuk mengetahui

= 42,42 * 8.65 - ½ * 9.8 * 8.652

= 366- 366

= 0 m

Yt4 = Vox * t

= 42,42 * 6.48

= 367 m

Xt4 = c * sin β atau Yt1 * sin β

= 367 * sin(45)

= 259.5 m

Jadi vector yang dibentuk adalah Rt4 = (259.5 , 367 , 0 )

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian sebagaimana telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka

dapat disimpukan sebagai berikut. Pengembangan implementasi simulator artileri dapat

dilakukan menggunakan objek sasaran yang dapat bergerak/dinamis dengan multi display.

Berdasarkan hasil pengujian, dapat disimpulkan bahwa simulator dapat melakukan kalibrasi

data masukan yang berasal dari simulator meriam sampai ke simulator sasaran tanpa

hambatan udarah Berdasarkan hasil pengujian simulator, untuk proses simulasi transisi objek

dari satu display ke display yang lain terdapat delay selama kurang lebih 1 detik yang

disebabkan oleh kecepatan transfer data via jaringan. Perlunya pengembangan metode /

teknik sistem jaringan yang lebih baik dalam menangani transisi objek. Diharapkan

pengembangan lebih lanjut dari simulator meriam, khususnya untuk dapat menghasilkan

sudut elevasi dari 0o sampai 180o, dan untuk sudut azimuth dari 0o sampai 360o sesuai dengan

sudut yang dihasilkan oleh meriam yang sesungguhnya. Diharapkan pengembangan lebih

lanjut dari objek sasaran menggunakan pengolahan citra yang mampu mendeteksi jarak

sasaran yang bergerak berdasarkan pantauan kamera.

Page 10: IMPLEMENTASI TEKNOLOGI MULTI DISPLAY SISTEM …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/2b01db62d28972050feb2552312fb854.pdf · Dengan model simulasi tersebut dilakukan percobaan untuk mengetahui

DAFTAR PUSTAKA

Buss, R Samuel (2003), 3D Computer Graphics A Mathematical Introduction with OpenGL, Cambridge University Press, Australia

Frederika (2012). Sistem Pelatihan Artileri Virtual Dengan Menggunakan Simulator Meriam, Jurusan Teknik Elektro, UNHAS.

Handoko (1994). Dasar Penyusunan dan Aplikasi Model Simulasi Komputer untuk Pertanian, Jurusan Geofisika dan Meteorologi, FMIPA, IPB.

Hasibuan, Z. A. (2007). Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi. Makassar.

Kurniadi, Adi. (2002). Pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0. Jakarta: Elex Media. Koswara Eko. (2011), Visual Basic 6 Beginner Guide, Mediakom, Yokyakarta. Kristanto, A. (2003). Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Gava Media,

Yogyakarta. M. Nazir. (1988) Metode Penelitian. Jakarta: PT. Ghalia Indonesia. Umar, Husein. (2008) Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. PT. Rajagrafindo

Persada. Law, A. M., and Kelton, W. D. (1991). Simulation modeling and Analysis: McGraw-Hill,

New York. P. Juhara Zamrony (2011), Pemrograman Game 3D dengan DirectX, Andi Offset,

Yogyakarta Susilo, Djoko (2005), Grafika Komputer dengan Delphi, Graha Ilmu, Yogyakarta Taru, Andi (2010), Pemrograman Game dengan Java dan GTGE, Andi Offset, Yogyakarta Winarno Sugeng (2006), Jaringan Komputer dengan TCP/IP, Informatika, Bandung

Page 11: IMPLEMENTASI TEKNOLOGI MULTI DISPLAY SISTEM …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/2b01db62d28972050feb2552312fb854.pdf · Dengan model simulasi tersebut dilakukan percobaan untuk mengetahui

Gambar. 1. Rancangan Umum Sistem Pelatihan Virtual

Gambar 2. Tampilan Sasaran Tembak

Page 12: IMPLEMENTASI TEKNOLOGI MULTI DISPLAY SISTEM …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/2b01db62d28972050feb2552312fb854.pdf · Dengan model simulasi tersebut dilakukan percobaan untuk mengetahui

60

60

60

Gambar 3. Posisi Sudut Pandang Server Simulasi

Gambar 4. Model Posisi Simulasi Sasaran

Gambar 5. Use Case Diagram

Page 13: IMPLEMENTASI TEKNOLOGI MULTI DISPLAY SISTEM …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/2b01db62d28972050feb2552312fb854.pdf · Dengan model simulasi tersebut dilakukan percobaan untuk mengetahui

Gambar 6. Activity Diagram

Gambar 7.Konfigurasi Client

Gambar 8 .Simulasi server Artileri

Page 14: IMPLEMENTASI TEKNOLOGI MULTI DISPLAY SISTEM …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/2b01db62d28972050feb2552312fb854.pdf · Dengan model simulasi tersebut dilakukan percobaan untuk mengetahui