implementasi program seribu kampung nelayan …digilib.unila.ac.id/32819/13/skripsi tanpa bab...

63
IMPLEMENTASI PROGRAM SERIBU KAMPUNG NELAYAN MANDIRI, TANGGUH, INDAH, DAN MAJU (SEKAYA MARITIM) DI DESA MARGASARI KECAMATAN LABUHAN MARINGGAI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR (Skripsi) Oleh Rahmad Galih Rissadi FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Upload: others

Post on 19-Oct-2020

15 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

  • IMPLEMENTASI PROGRAM SERIBU KAMPUNG NELAYAN

    MANDIRI, TANGGUH, INDAH, DAN MAJU (SEKAYA MARITIM)

    DI DESA MARGASARI KECAMATAN LABUHAN MARINGGAI

    KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

    (Skripsi)

    Oleh

    Rahmad Galih Rissadi

    FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

    UNIVERSITAS LAMPUNG

    BANDAR LAMPUNG

    2018

    http://www.kvisoft.com/pdf-merger/

  • ABSTRAK

    IMPLEMENTASI PROGRAM SERIBU KAMPUNG NELAYAN

    MANDIRI, TANGGUH, INDAH, DAN MAJU (SEKAYA MARITIM)

    DI DESA MARGASARI KECAMATAN LABUHAN MARINGGAI

    KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

    Oleh

    Rahmad Galih Rissadi

    Sekaya Maritim merupakan suatu program dari Kementerian Kelautan dan

    Perikanan yang dilaksanakan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lampung

    Timur sejak tahun 2015 untuk mengatasi berbagai permasalahan kemiskinan yang

    bertujuan untuk meningkatkan akses ketersediaan pelayanan dasar yang dapat

    meningkatkan kualitas hidup nelayan. kampung Margasari merupakan salah satu

    kampung penerima bantuan program Sekaya Maritim, dikarenakan keseluruhan

    penduduknya bermata pencaharian nelayan, namun dalam pelaksanaan program

    mengalami beberapa kendala yang ditemukan dilokasi. Peneltian ini bertujuan

    untuk menganalisis implementasi program seribu kampung nelayan mandiri,

    tangguh, indah dan maju (Sekaya Maritim) di Desa Margasari Kecamatan

    Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur.

    jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini bersifat deskriptif dengan

    pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah

    wawancara, dokumentasi, dan observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

    pelaksanaan program kurang berjalan dengan efektif karena pemanfaatan sumber

    daya non manusia kurang tepat sasaran dan sasaran kebijakan tidak sesuai dengan

    kondisi dan fakta dilapangan. Maka dari itu perlu adanya peningkatan kerjasama

    antar pihak terkait.

    Kata kunci : Implementasi program, nelayan, kemiskinan, sekaya maritim

  • ABSTRACT

    THE IMPLEMENTATION OF “SEKAYA MARITIM” PROGRAM IN

    MARGASARI VILLAGE, LABUHAN MARINGGAI SUB DISTRICT,

    EAST LAMPUNG DISTRICT

    By

    Rahmad Galih Rissadi

    “Sekaya Maritim” is a program launched by Ministry of Marine Affairs and

    Fisheries which implemented nationwide including in East Lampung since 2015.

    This program aims to solve several problems related to poverty which eventually

    could improve fisherman’s quality of life. One of villages that got the fund from

    “Sekaya Maritim” program is Margasari village which almost all of its residents

    are fisherman. However, there are some obstacles in the program’s

    implementation.

    This research’s objective is to analyze the implementation of “Sekaya Maritim”

    program in Margasari Village, Labuhan Maringgai Sub-district, East Lampung

    District. This is a descriptive study utilizing a qualitative approach in which data

    are collected by interview, documentation, and observation. The result of the

    study shows that “Sekaya Maritim” program is not implemented effectively due to

    the limitation in accuracy of non-human resource utilization; and the mismatch of

    policy’s target and actual condition. Thus, further coordination between all

    stakeholders are needed.

    Keywords: Program Implementation, Fisherman, Poverty, Sekaya Maritim.

  • IMPLEMENTASI PROGRAM SERIBU KAMPUNG NELAYAN

    MANDIRI, TANGGUH, INDAH, DAN MAJU (SEKAYA MARITIM)

    DI DESA MARGASARI KECAMATAN LABUHAN MARINGGAI

    KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

    Oleh

    Rahmad Galih Rissadi

    Skripsi

    Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

    SARJANA ILMU ADMINISTRASI NEGARA

    Pada

    Jurusan Ilmu Administrasi Negara

    Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

    FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

    UNIVERSITAS LAMPUNG

    BANDAR LAMPUNG

    2018

  • RIWAYAT HIDUP

    Penulis bernama lengkap Rahmad Galih Rissadi, dilahirkan

    pada Tanggal 14 Oktober 1995 di Desa Tulung Pasik

    Kecamatan Mataram Baru Kabupaten Lampung Timur.

    Merupakan anak pertama dari dua sau dara dari pasangan

    Bapak Suhardi dan Ibu Riswati.

    Penulis memulai pendidikan di TK Dharma Bakti Tulung Pasik tahun 2000.

    Kemudian melanjutkan pendidikan ke Sekolah Dasar Negeri Tulung Pasik tahun

    2001 dan menyelesaikan studinya pada tahun 2007. Kemudian penulis

    melanjutkan pendidikan ke jenjang Sekolah Menengah Pertama yaitu SMP Negeri

    1 Bandar Sribhawano yang di selesaikan pada tahun 2010. Setelah itu, penulis

    melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono dan lulus pada

    tahun 2013.

    Penulis diterima sebagai mahasiswa di Jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIP

    Universitas Lampung pada tahun 2013 melalui jalur SNMPTN. Pada jenjang

    perguruan tinggi penulis tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Administrasi

    Negara (HIMAGARA) sebagai anggota bidang minat dan bakat pada periode

    kepengurusan 2015/2016. Pada bulan januari hingga maret 2016, penulis

    mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Pekon Pasar Pulau Pisang,

    Kecamatan Pulau Pisang, Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung.

  • MOTTO

    Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan,

    sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.

    (QS : Al Insyirah : 5-6)

    Jika seseorang berpergian dengan tujuan untuk mencari ilmu, maka

    Alloh SWT akan menjadikan perjalanannya bagaikan perjalanan

    menuju surga

    (Nabi Muhammad SAW)

    Kita berdoa kalau kesusahan dan membutuhkan sesuatu, mestinya kita

    juga berdoa dalam kegembiraan besar dan saat rezeki melimpah

    (Kahlil Gibran)

    Perlakukan orang lain sebagaimana kamu ingin diperlakukan

    (penulis)

  • PERSEMBAHAN

    Alhamdulillahirobbil‟alamiin, puji syukur kepada Alloh Subhaanahu wata‟ala

    yang maha baik telah meridhoi penyusunan skripsi ini dengan banyak hikmah

    yang disertakan olehnya selama proses penyusunan skripsi ini berlangsung.

    Terimakasih yang tak terkira kepada kedua orangtuaku:

    Bapakku tercinta, Suhardi, S.Pd

    Ibuku tercinta, Riswati

    Adikku tercinta, Bagus Dwi Rissadi

    Segenap keluarga besar yang selalu memberikan dukungan

    Teman- teman yang selalu ada dalam perjalanan hidupku

    Para dosen dan civitas akademika yang telah memberikan bekal ilmu, dukungan,

    dan doa agar bisa sukses kedepanya

    Almamater tercinta Universitas Lampung

  • SANWACANA

    Alhamdulillahi robbil „alamiin, puji syukur selalu tercurah kepada Allah

    Subhaanahu Wata‟ala Tuhan seluruh alam dan segala isinya, pemilik segala cinta,

    pemilik rahmat, yang rohmaan dan rohiim, serta atas maha kuasa Nya, sehingga

    penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Implementasi Program

    Seribu Kampung Nelayan Mandiri, Tangguh, Indah dan Maju (Sekaya

    Maritim) di desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten

    Lampung Timur”. Skripsi ini di susun sebagai salah satu syarat untuk mencapai

    gelar Sarjana (S1) pada Jurusan Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan

    Ilmu Politik Universitas Lampung.

    Selama proses penyusunan skripsi ini, penulis menyadari ada banyak sekali

    pihakyang membantu dari berbagai aspek, sehingga penulis mampu

    menyelesaikanskripsi ini. Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan

    terimakasih kepada:

    1. Allah SWT;

    2. Bapak Dr. Noverman Duadji, M.Si selaku Ketua Jurusan Adminstrasi Negara

    yang telah banyak membantu dan memberikan kemudahan kepada penulis

    selama kuliah.

  • 3. Ibu Intan Fitri Meutia, M.A., P.hD. selaku Sekertaris Jurusan Administrasi

    Negara yang telah banyak membantu dan memberikan kemudahan kepada

    penulis selama kuliah.

    4. Bapak Dr. Dedy Hermawan, S.Sos, M.Si, selaku dosen pembimbing utama

    sekaligus ketua Jurusan Ilmu Administrasi Negara. Terimakasih banyak

    atasbimbingan, arahan, ilmu, waktu, nasehat, dan tenaga selama ini.

    Terimakasih telah menjadi mentor yang baik, yang telah mengajari caraku

    berfikir dan berkembang, bukan menyuapi dan memaksakan kehendak.

    Terimakasih banyak pak, semoga Alloh menjaga bapak dan keluarga selalu

    dalam kebaikan.

    5. Bapak Eko Budi Sulistio, Sos., M.AP selaku dosen pembahas yang telah

    memberikan saran, kritik dan masukan yang membangun selama ini. Semoga

    bapak dan keluarga selalu dirahmati Allah.

    6. Ibu Rahayu Sulistowati, Sos., M.Si. selaku dosen pembimbing akademik.

    Terimakasihtelah banyak membantu penulis dalam proses penulisan skripsi.

    Semoga ibu dan keluarga selalu dirahmati Alloh.

    7. Seluruh dosen Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Bapak Dr.Bambang Utoyo,

    Ibu Dewie Brima Atika, S.I.P, M.Si.,Ibu Dr.Novita Tresiana,Bapak Nana

    Mulyana, S.I.P., M.Si., Ibu Meiliyana, S.I.P., M.A., Ibu Devi Yulianti,

    S.A.N., M.A., Ibu Dra.Dian Kagungan, M.H., Bapak Izzul Fatchu Reza,

    S.A.N., M.P.A., Bapak Simon Sumanjoyo Hutagalung, S.A.N, M.P.A,

    BapakSyamsul Ma‟arif, S.Sos, M.Si, terimakasih banyak atas setiap ilmu

    yang diajarkan kepada penulis.

  • 8. Kedua orangtuaku: Bapak dan ibuku terimakasih atas semuanya yang selalu

    menjadi kekuatan untuk menjalani semua proses ini serta yang selalu

    memberikan doa, dukungan, nasehat, dan kasih sayang yang tiada henti.

    Semoga ini menjadi awal yang baik bagi penulis untuk mencapai semua yang

    di cita- citakan serta membahagiakan bapak dan ibu lebih dari sekarang serta

    menjadi kebanggaan keluarga.

    9. Adikku semata wayang Bagus Dwi Rissadi.

    10. Staf Jurusan Adminstrasi Negara. Terimakasih telah membantu setiap urusan

    administrasi yang dibutuhkan penulis selama ini.

    11. Bapak- bapak dari Dinas kelautan dan Perikanan Kabupaten Lampung Timur,

    Perangkat Desa Margasari dan para nelayan Desa Margasari, Terimakasih

    Pak, telah meluangkan waktu memberikan data dan informasi terkait skripsi,

    semoga ilmu yang saya dapat bisa bermanfaat.

    12. Teman-teman Seperjuangan Alas Menara, Dhimas (Raksasa dari Kampung

    Sawah yang kerjaanya main cewek), Hapis (Ambon Kritinghee bikin bingsal

    kalau ketemu), Adi (onwer ngaos murah tole gendatss), Dinda (Wong

    palembang selaku ketua jaulak Sumbagsel), Leo (babang tamfan yang jenaka

    buruan lek nyusul cewek terus),Sidik (Sesepuh Sekaligus motivator semoga

    cepat nyusul dan dipermudah untuk meminang Plat pringsewu), Hasbi

    (Psikopat),Okta (Cover boy metro yang kelakuannya teranjay), Zikri (Abah

    kite wong serang betung), Arief (enak kamu rip 4 sehat 5 sempurna terus),

    Iqbal (Si manis jembatan kali balok), Ari (yang punya wilayah Padangratu),

    Ghozie (Si gendatss dari BKP), Revaldo (Model Bandara Raden Intan),

    Taufiq (Ketua Ropik), Hendro (Pak Sipir) , Fajar (Kapolsek Metro), Anggi

  • (Jamet Batanghari), Khaidir (Best friends dari kerajaan Sendang), Sedy(Ketua

    kelas yang gampang pundung), Si kembar Yoga Yogi (Suka gonta ganti

    pasangan udah lagi boy udah tua), Zulham (Calon Anggota Kewan Way

    Kanan, Semoga terpilih boy biar bisa buktiin ke doi), Rico dan Hendriko

    (Gerobak), Resgy dan Wahyu (Gapoktan), Terimakasih boy udah bisa nerima

    gua jadi sahabatan dengan semua kekurangan gua,

    13. Keluarga besar HIMAGARA, terimakasih banyak Aduselon, Anti Mapia,

    Ampera, Gelas Antik Atlantik, dan Alaska yang telah membersamai dan

    mengajarkan banyak hal kepada penulis selama kuliah di FISIP Unila.

    Terimakasih abang-abang dan mbak-mbak dari angkatan lain, telah

    meninggalkan jejak yang dapat dijadikan pelajaran bagi penulis.

    14. Teman- teman KKN Pasar Pulau Pisang Tiar, Yance, Fadil, Evi , Widya dan

    Dhea. Semoga kita sama- sama sukses.

    15. Teruntuk Kamu “Sella Yuliantika” yang setiap hari gak pernah lelah untuk

    ngingetin, ngasih motivasi untuk segera menyelesaikan skripsi ini,

    terimakasih sayang buat waktunya selama ini, semoga hubungan ini akan

    tetap terjaga baik. Amin

    16. Teman- teman PERSETU FC, Andi lala, Andi kopet,Mas agung (gembul),

    bang irvan (belong), bang aik, maman tobing, Semoga tim kesebelasan

    persetu semakin maju kedepannya,terimakasih telah memotivasi penulis

    untuk menyelesaikan skripsi ini.

    17. Semua pihak yang membantu secara langsung atau tidak langsung selama

    penulis kuliah sampai dengan penyelesaian skripsi ini.

  • Skripsi ini ditulis dengan usaha yang maksimal sesuai dengan kemampuan

    peneliti. Jika masih terdapat banyak kekurangan, dapat dijadikan evaluasi atau

    penelitian lanjutan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang

    memerlukan.

    Bandar Lampung, 01 Agustus 2018

    Penulis

    Rahmad Galih Rissadi

  • i

    DAFTAR ISI

    Halaman

    DAFTAR ISI ........................................................................................................... i

    DAFTAR TABEL ............................................................................................... iv

    DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. v

    DAFTAR SINGKATAN ...................................................................................... vi

    I. PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 7 C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 7 D. Kegunaan Penelitian ..................................................................................... 7

    II. TINJAUN PUSTAKA

    A. Tinjauan Tentang Kebijakan Publik ............................................................ 8 1. Pengertian Kebijakan Publik .................................................................. 8 2. Komponen- Komponen Kebijakan Publik ............................................. 9 3. Unsur-unsur Kebijakan Publik ............................................................... 9 4. Tahapan- tahapan Kebijakan Publik .................................................... 10 5. Tahap Analisis Kebijakan .................................................................... 11

    B. Tinjauan Tentang Implementasi ................................................................. 11 1. Pengertian Implementasi ...................................................................... 11 2. Model- Model Implementasi Kebijakan .............................................. 13

    C. Tinjauan Tentang Nelayan ......................................................................... 18 1. Pengertian Nelayan .............................................................................. 18 2. Klarifikasi Nelayan .............................................................................. 19

    D. Tinjauan Tentang Program Sekaya Maritim .............................................. 20 1. Konsep Sekaya Maritim ....................................................................... 20 2. Prinsip-prinsip dalam Pelaksanaan Program Sekaya Mairim .............. 21 3. Bentuk Bantuan Program Sekaya Maritim .......................................... 21 4. Kriteria lokasi dan kelompok sasaran .................................................. 22

    E. Tinjauan Kajian Tentang Penelitian Sebelumnya ...................................... 22 F. Kerangka Pikir Penelitian .......................................................................... 28

  • ii

    III. METODE PENELITIAN

    A. Tipe dan Pendekatan Penelitian ................................................................ 29 B. Fokus Penelitian ......................................................................................... 29 C. Lokasi Penelitian ........................................................................................ 30 D. Jenis dan Sumber Data ............................................................................... 31 E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 32 F. Teknik Analisis Data .................................................................................. 34 G. Teknik Keabsahan Data ............................................................................. 36

    IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .......................................................... 39 1. Desa Margasari ..................................................................................... 39

    1.1. Sejarah Desa Margasari................................................................ 39 1.2. Visi dan Misi Desa Margasari ...................................................... 40 1.3. Letak Geografis ............................................................................ 41 1.4. Kependudukan.............................................................................. 42

    2. Gambaran Umum Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lampung Timur .................................................................................... 44

    2.1 Kedudukan ................................................................................... 44 2.2 Tugas Pokok ................................................................................. 44 2.3 Fungsi ........................................................................................... 44 2.4 Sasaran ......................................................................................... 44 2.5 Tujuan .......................................................................................... 45 2.6 Visi ............................................................................................... 45 2.7 Misi .............................................................................................. 46

    B. Hasil Penelitian ........................................................................................... 46 1. Deskripsi Pelaksanaan Program Seribu Kampung Nelayan Mandiri,

    Tangguh, Indah, dan Maju (Sekaya Maritim) di Desa Margasari

    Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur. ............ 47

    a. Sosialisasi Program ........................................................................ 47 b. Organisasi Pelaksana ...................................................................... 52 c. Kriteria Lokasi dan Kelompok Sasaran .......................................... 55 d. Distribusi Bantuan Sekaya Maritim ............................................... 60 e. Faktor Lingkungan ......................................................................... 65

    C. Pembahasan ................................................................................................ 69 1. Implementasi program Sekaya Maritim di Desa Margasari,

    Kecamatan Labuan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur............. 69

    a. Sosialisasi Program ........................................................................ 70 b. Organisasi Pelaksana ...................................................................... 72 c. Kriteria lokasi dan Kelompok Sasaran ........................................... 73 d. Distribusi Bantuan Sekaya Maritim ............................................... 75 e. Faktor Lingkungan ......................................................................... 77

  • iii

    V. KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Kesimpulan ................................................................................................. 79 B. Saran ........................................................................................................... 80

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • iv

    DAFTAR TABEL

    Tabel Halaman

    Tabel 1. Daftar kabupaten/ kota yang mendapatkan bantuan Sekaya Maritim

    pada tahun 2015 ........................................................................................ 5

    Tabel 2. Tahap Analisis Kebijakan ....................................................................... 11

    Tabel 3. Matriks perbandingan penelitian .............................................................. 25

    Tabel 4. Daftar informan penelitian ....................................................................... 33

    Tabel 5. Data dokumen penelitian ......................................................................... 34

    Tabel 6. Jumlah masyarakat perdusun ................................................................. 42

    Tabel 7. Tingkat pendidikan masyarakat Desa Margasari .................................... 43

    Tabel 8. Penduduk margasari berdasarkan mata pencaharian .............................. 43

    Tabel 9. Materi sosialisasi program Sekaya Maritim ........................................... 50

    Tabel 10. Organisasi Pelaksana Program Sekaya Maritim

    dan Perannya .......................................................................................................... 52

    Tabel 11. Daftar KUB Nelayan penerima bantuan Sekaya Maritim Kecamatan

    Labuhan Maringgai................................................................................................66

  • v

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar Halaman

    Gambar 1. Proses Implementasi Kebijakan Van Meter dan Van Horn ......................... 16

    Gambar 2. Model Implementasi Kebijakan Mazmanian dan Sabatier .......................... 17

    Gambar 3. Kerangka Pikir Penelitian..................................................................... 28

    Gambar 4. Pertemuan yang dilakukan Dinas Kelautan dan Perikanan dan aparat

    Desa Margasari di Aula Dinas kelautan dan perikanan ..................... 48

    Gambar 5. Sosialisasi yang dikakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan di

    Balai Desa Margasari ......................................................................... 49

    Gambar 6. Kegiatan observasi kriteria lokasi penerima bantuan ......................... 56

    Gambar 7. Rumah Warsiudin di daerah pinggir sungai Desa Margasari .............. 59

    Gambar 8. Daftar calon KUB penerima paket bantuan sekaya maritim ............... 62

    Gambar 9. Bangunan MCK dan jalan onderlag di Desa Margasari ...................... 63

  • vi

    DAFTAR SINGKATAN

    Sekaya Maritim : Seribu Kampung Nelayan Mandiri, Tangguh, Indah dan Maju

    RPJMD : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

    RTS : Rumah Tangga Sasaran

    PPLS : Pendataan Program Perlindungan Sosial

    PEMP : Program Pemberdayaan Masyarakat Pesisir

    BLT : Bantuan Langsung Tunai

    Raskin : Rakyat miskin

    PKN : Peningkatan Kesejahteraan Nelayan

    DJPT : Direktorat Jendral Perikanan Tangkap

    INPRES : Intruksi Presiden

    Keppres : Keputusan Presiden

    OJK : Otoritas Jasa Keuangan

    TPI : Tempat Pelelangan Ikan

    KUB : Kelompok Usaha Bersama

    UPTD : Unit Pelaksana Teknis Daerah

    KKP : Kementerian Kelautan dan Perikanan

  • I. PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang mana dua pertiga

    wilayahnya adalah perairan laut dengan panjang pantai 95.181 km2, dengan

    luas perairan 5,8 juta km2, serta telah diakui dunia memiliki kurang lebih

    17.500 pulau. Secara geografis, 70% wilayah Indonesia terdiri dari wilayah

    perairan memiliki potensi perikananyang dimana dibidang penangkapan ikan

    6,4 juta ton/tahun serta potensi kelautan perikanan umum sebesar 305.650

    ton/tahun serta potensi kelautan kurang lebih 4 milyar USD/tahun.

    (Kementerian Kelautan dan Perikanan: 2015).

    Wilayah perairan yang memiliki banyak sekali potensi yang dapat

    memberikan kontribusi signifikan untuk kemakmuran rakyat bangsa

    Indonesia. Hal ini diterangkan dalam pasal 33 Undang- Undang Dasar

    Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa bumi, air, dan

    kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan

    dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Namun amat

    disayangkan, apa yang dimiliki Indonesia ini belum bisa dimanfaatkan

    dengan baik bagi kesejahteraan bangsa dan negara, buktinya ada di sektor

    kelautan merupakan sektor yang tertinggal. Diperlihatkan dari pemanfaatan

  • 2

    sumber daya, teknologi, serta tingkat kemiskinan dan keterbelakangan

    nelayan.

    Kebijakan pembangunan di era pemerintahan Presiden Joko Widodojuga

    telah di tuangkan dalam sembilan program yang di sebut Nawa Cita. Program

    ini digagas untuk menunjukkan prioritas jalan perubahan menuju Indonesia

    yang berdaulat secara politik, serta mandiri dalam bidang ekonomi dan

    berkepribadian dalam kebudayaan. Salah satu dari Nawa Cita presiden Joko

    Widodo menunjukkan keberpihakan pada pembanguan di sektor kelautan dan

    perikanan. Hal ini tertuang pada Nawa Cita ketiga yaitu membangun

    Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerahdan desa dalam

    kerangka negara kesatuan. Berdasarkan Nawa Cita inilah pemerintah mulai

    memfokuskan pembangunan di daerah dengan memperkuat pembangunan di

    mulai dari daerah pinggiran untuk mewujudkan pemerataan pembangunan.

    Pelaksanaan pembangunan menjadi urat nadi bagi perekonomian Indonesia,

    dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-

    2019, kemiskinan nelayan tetap mendapatkan perhatian bersama kelompok

    masyarakat kurang mampu, kebijakan pengentasan kemiskinan nelayan

    menjadi salah satu agenda prioritas yakni mewujudkan kemandirian ekonomi

    dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik dengan sub

    agenda pembangunan ekonomi maritim dan kelautan. Salah satu arah dan

    kebijakan sub agenda pembangunan tersebut adalah meningkatkan harkat dan

    taraf hidup nelayan dan masyarakat pesisir melalui peningkatan produktivitas

    nelayan.

  • 3

    Kemiskinan telah melekat erat kepada masyarakat nelayan,terutama bagi

    nelayan kecil yang umumnya bersifat tradisional sering kali mengalami

    proses marginalisasi dan menjadi korban dari program pembangunan dan

    modernisasi perikanan yang kurang tetap, ruang gerak nelayan tradisional

    umumnya sangat terbatas yakni mereka yang beroperasi di sekitar perairan

    pantai, berbeda dengan nelayan modern yang seringkali merespon perubahan

    dengan cepat dan overfishing.

    Dengan melihat pada sumber data statistik perikanan tangkap Indonesia,

    nelayan di Indonesia berjumlah2.748.908 orang. Sedangkan untuk individu

    Rumah Tangga Sasaran (RTS) nelayan miskin menurut dataPendataan

    Program Perlindungan Sosial(PPLS) 2011 berjumlah 1.077.272 orang. Pada

    praktek dilapangan telah banyak sekali program yang dibuat oleh Pemerintah

    Pusat maupun Daerah dalam penanggulangan kemiskinan di wilayah pesisir

    diantaranya Program Pemberdayaan Masyarakat Pesisir (PEMP),Progam

    Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan Progam Beras Miskin (Raskin). Untuk

    mengurangi jumlah RTS tersebut beberapa kementerian bergabung dalam

    program Peningkatan Kesejahteraan Nelayan (PKN) telah mengupayakan

    untuk penanggulangan persoalan tersebut. (Kementerian Perikanan dan

    Kelautan: 2015).

    Dalam melakukan usaha perikanan tangkap, nelayan seringkali dihadapkan

    pada berbagai macam kendala yaitu: keterbatasan akses terhadap sumber

    permodalan, rendahnya manajemen usaha kelompok nelayan dan rendahnya

    penguasaan teknologi serta keterbatasan skala usaha yang dilakukan oleh

    nelayan. Masalah- masalah tersebut sangat menghambat upaya peningkatan

  • 4

    pendapatan dan kesejahteraan nelayan sehingga diperlukan program

    terintegrasi yang bisa menjawab problematika sosial, ekonomi dan

    lingkungan nelayan.

    Sebagai sebuah upaya yang dilakukan oleh pemerintah pusat untuk mengatasi

    persoalan ini, melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui

    Direktorat Jendral Perikanan Tangkap (DJPT) meluncurkan sebuah program

    berdasarkan Intruksi Presiden(INPRES) 15 Tahun 2011 Tentang

    Perlindungan dan Revitalisasi Program Peningkatan Kehidupan Nelayan

    (PKN) yang ditetapkan pada Keputusan Presiden(Keppres) No. 10 tahun

    2011 tentang tim kordinasi peningkatan dan perluasan program pro-rakyat

    yang melibatkan Kementerian dan Lembaga yang terkait dengan nelayan

    yang sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing.

    Program ini dinamakan Seribu Kampung Nelayan Mandiri Tangguh Indah

    dan Maju (Sekaya Maritim) program penanggulangan kemiskinan yang

    bertujuan meningkatkan akses ketersediaan pelayanan dasar yang dapat

    meningkatkan kualitas hidup nelayan dan memberikan dampak positifbagi

    lingkungan sekitarnya. Program ini bekerjasama dengan Otoritas Jasa

    Keuangan (OJK) untuk meningkatkan usaha dibidang perikanan tangkap

    skala kecil. Pada tahun 2015, program ini difokuskan pada 31 lokasi pusat

    nelayan terpadu dengan jumlah 100 kampung nelayan, program ini

    direncanakan hingga tahun 2019 dengan target sebanyak 1000 kampung

    nelayan yang mandiri, tangguh, indah, dan maju.

  • 5

    Tabel 1. Daftar Kabupaten/Kota yang mendapatkan bantuan Sekaya

    Maritim pada tahun 2015

    NO LOKASI KAMPUNG

    NELAYAN

    1 Kota Lhoksuemawe 2

    2 Kabupaten Pesisir Selatan 7

    3 Kabupaten Tanjung Jabung 4

    4 Kabupaten Lampung Timur 4

    5 Kabupaten Bayuasin 5

    6 Kabupaten Kepulauan Seribu 2

    7 Kabupaten Indramayu 2

    8 Kabupaten Demak 5

    9 Kabupaten Sumenep 2

    10 Kabupaten Lamongan 5

    11 Kabupaten Mempawah 2

    12 Kabupaten Kotawaringin Timur 2

    13 Kabupaten Tanah Laut 3

    14 Kota Bontang 2

    15 Kabupaten Nunukan 2

    16 Kabupaten Kepulauan Talaud 4

    17 Kabupaten Donggala 2

    18 Kabupaten Maros 6

    19 Kabupaten Kolaka 2

    20 Kabupaten Lombok Timur 3

    21 Kabupaten Belu 3

    22 Kabupaten Seram Bagian Barat 3

    23 Kabupaten Merauke 2

    24 Kabupaten Sorong 3

    25 Kabupaten Serang 6

    26 Kabupaten Lebak 1

    27 Kabupaten Belitung Timur 3

    28 Kota Batam 3

    29 Kabupaten Meranti 4

    30 Kabupaten Batubara 4

    31 Kabupaten Pangandaran 2

    Sumber: (Kementerian Kelautan dan Perikanan: 2015)

    Berdasarkan data diatas Kabupaten Lampung Timur merupakan satu satunya

    Kabupaten di Provinsi Lampung yang mendapatkan bantuan program Sekaya

    Maritim dari Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Dinas Kelautan

    dan Perikanan Kabupaten Lampung Timur, yang diberikan yaitu Kecamatan

    Labuhan Maringgai yang terkenal dengan wilayah pesisir lautnya dan

    perkampungan nelayan hampir semua penduduknya bemata pencaharian

    sebagai nelayan,terdapat 4 desa yang mendapat bantuan tersebut yaitu: Desa

  • 6

    Margasari, Desa Sriminosari, Desa Sukorahayu,dan Desa Karanganyar.

    Bantuan itu berupa pembangunan jalan setapak, MCK, Balai Sekaya Maritim,

    Sertifikat rumah nelayan, Perbaikan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan

    Bantuan alat tangkap nelayan.

    Dari empat desa yang mendapatkan bantuan program Sekaya Maritim dari

    Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Dinas Kelautan dan Perikanan

    Kabupaten Lampung Timur, terdapat salah satu desa yang memiliki beberapa

    permasalahan dalam hal penyaluran bantuannya, yaitu Desa Margasari.

    Beberapa permasalahan yang mengemuka di daerah tersebut yaitu:Pertama,

    hingga saat ini belum tersalurkannya bantuan sertifikat rumah nelayan yang

    berjumlah 100 lembar.Kedua, belum meratanya pemberian bantuan alat

    tangkap kepada 15 Kelompok Usaha Bersama (KUB) yang dicalonkan baru

    ada 3 Kelompok Nelayan yang menerima bantuan dari Dinas Kelautan dan

    Perikanan Kabupaten Lampung Timur.

    (http://www.antaralampung.com/berita/287358/kelompok-nelayan-lampung-

    timur-pertanyakan-bantuan-kkp / diakses 15 oktober 2016)

    Berdasarkan uraian latar belakang diatas, peneliti tertarik dalam mengambil

    judul “Implementasi Program Seribu Kampung Nelayan Seribu Kampung

    Nelayan Mandiri, Tangguh, Indah, dan Maju(Sekaya Maritim) di Desa

    Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur Tahun

    2015”.

    http://www.antaralampung.com/berita/287358/kelompok-nelayan-lampung-timur-pertanyakan-bantuan-kkp%20/%20diakses%2015%20oktober%202016http://www.antaralampung.com/berita/287358/kelompok-nelayan-lampung-timur-pertanyakan-bantuan-kkp%20/%20diakses%2015%20oktober%202016

  • 7

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang akan dikaji oleh

    peneliti dalam penelitian ini adalah bagaimanakah Implementasi program

    Seribu Kampung Nelayan Mandiri, Tangguh, Indah, dan Maju (Sekaya

    Maritim) di Desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten

    Lampung Timur Tahun 2015?

    C. Tujuan Penelitian

    Untuk mengetahui dan menganalisis Implementasi program Seribu kampung

    Nelayan Mandiri, Tangguh, Indah, dan Maju(Sekaya Maritim) di Desa

    Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur Tahun

    2015.

    D. Kegunaan Penelitian

    1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah kajian

    pengetahuan tentang ilmu Administrasi Negara khususnya tentang

    Implementasi kebijakan publik.

    2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi

    danpertimbangan serta saran bagi Pemerintah Kabupaten, Kecamatan dan

    Kepala Desa sebagai perangkat daerah dalam melaksanakan program-

    program bantuan terhadap masyarakat.

  • II. TINJAUAN PUSTAKA

    A. Tinjauan Tentang Kebijakan Publik

    1. Pengertian Kebijakan Publik

    Menurut Lasswell dan Kaplan dalam Waluyo (2007:42), menyatakan bahwa

    kebijakan publik sebagai sesuatu program pencapaian tujuan, nilai-nilai

    dalam praktek-praktek yang terarah (a projected program of goal, value and

    practise).

    Menurut Dye dalam Waluyo (2007:42), menyatakan bahwa kebijakan

    publik adalah apa saja yang dipilih oleh pemerintah untuk melakukan atau

    tidak melakukan sesuatu.

    Menurut James E. Anderson dalam Subarsono (2013:2), menyatakan bahwa

    kebijakan publik sebagai kebijakan yang ditetapkan oleh badan-badan dan

    aparat pemerintah, walaupun disadari bahwa kebijakan publik dapat

    dipengaruhi oleh para aktor dan faktor dari luar pemerintah.

    Menurut Carl Friedrich dalam Leo agustino(2008:7), menyatakan bahwa

    kebijakan publik adalah serangkaian tindakan atau kegiatan yang diusulkan

    oleh seseorang, kelompok, atau pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu

  • 9

    dimana terdapat hambatan-hambatan dan kemungkinan- kemungkinan

    dimana kebijakan tersebut diusulkan agar berguna dalam mengatasinya

    untuk mencapai tujuan yang di maksud.

    Maka dari itu, kebijakan publik adalah serangkaian keputusan yang

    dilakukan oleh sejumlah aktor (baik publik maupun swasta) yang bertujuan

    untuk memecahkan masalah-masalah publik.

    2. Komponen-Komponen Kebijakan Publik

    Menurut Jones dalam Tahir (2015:28), menyakatakan bahwa kebijakan

    publik terdiri dari komponen-komponen :

    a. Goal atau tujuan yang diinginkan;

    b. Plans atau proposal, yaitu pengertian yang spesifik untuk mencapai

    tujuan;

    c. Programs, yaitu upaya-upaya yang berwenang untuk mencapai tujuan;

    d. Decisions atau keputusan, yaitu tindakan-tindakan untuk menentukan

    tujuan, membuat rencana, melaksanakan, dan mengevaluasi program;

    e. Effect, yaitu akibat-akibat dari program (baik disengaja atau tidak).

    3. Unsur-unsur Kebijakan Publik

    Unsur-unsur kebijakan publik menurut Kaji dalam Tahir (2015:29), adalah

    sebagai berikut:

    a. Kebijakan selalu mempunyai tujuan atau berorientasi pada tujuan

    tertentu;

    b. Kebijakan berisi tindakan atau pola tindakan pejabat-pejabat pemerintah;

  • 10

    c. Kebijakan adalah apa yang benar-benar dilakukan oleh pemerintah,

    bukan apa yang akan dilakukan;

    d. Kebijakan publik bersifat positif (tindakan pemerintah mengenai sesuatu

    dalam memecahkan masalah publik tertentu) dan bersifat negatif

    (keputusan pejabat pemerintah untuk tidak melakukan sesuatu);

    e. Kebijakan publik (positif) selalu berdasarkan pada peraturan perundang-

    undangan tertentu yang bersifat memaksa (otoritatif).

    4. Tahapan- Tahapan Kebijakan Publik

    Proses pembuatan kebijakan publik merupakan proses yang kompleks

    karena melibatkan banyak proses maupun variabel yang harus dikaji. Oleh

    karena itu, beberapa ahli politik untuk membagi proses penyusunan

    kebijakan publik ke dalam beberapa tahap. Tujuan pembagian ini

    memudahkan dalam mengkaji kebijakan publik.

    Menurut Anderson dalam Subarsono (2006:12), menetapkan proses

    kebijakan publik sebagai berikut:

    a. Formulasi masalah (Problem Formulation): Apa masalahnya? Apa yang

    membuaat hal tersebut menjadi masalah kebijakan? Bagaimana masalah

    tersebut dapat masuk dalam agenda pemerintah?

    b. Formulasi kebijakan (Formulation): Bagaimana mengembangkan

    pilihan-pilihan atau alternative-alternatif untuk memecahkan masalah

    tersebut? Siapa saja yang berpartisipasi dalam formulasi kebijakan?

    c. Penentuan kebijakan (Adoption): Bagaimana alternatif ditetapkan?

    Persyaratan atau kriteria seperti apa yang harus dipenuhi? Siapa yang

  • 11

    akan melaksanakan kebijakan? Bagaimana proses atau strategi untuk

    melaksanakan kebijakan? Apa isi dari kebijakan yang telah ditetapkan?

    d. Implementasi (Implementation): Siapa yang terlibat dalam implementasi

    kebijakan? Apa yang mereka kerjakan? Apa dampak dari isi kebijakan?

    e. Evaluasi (Evalution): Bagaimana tingkat keberhasilan atau dampak

    kebijakan diukur? Siapa yang mengevaluasi kebijakan? Apa konsekuensi

    dari adanya evaluasi kebijakan? Adakah tuntutan untuk melakukan

    perubahan atau pembatalan?

    5. Tahap Analisis Kebijakan

    Tabel 2. Tahap Analisis Kebijakan

    Tahap Karakteristik

    Perumusan

    Masalah

    Memberikan informasi mengenai kondisi-kondisi yang

    menimbulkan masalah

    Forecasting

    (Peramalan)

    Memberikan informasi mengenai konsekuensi di masa

    mendatang dari diterapkannya alternatif kebijakan,

    termasuk apabila tidak membuat kebijakan

    Rekomendasi

    Kebijakan

    Memberikan informasi mengenai manfaat bersih dari

    setiap alternatif dan merekomendasikan alternatif

    kebijakan yang memberikan manfaat bersih paling tinggi

    Monitoring

    Kebijakan

    Memberikan informasi mengenai konsekuensi sekarang

    dan masa lalu dari diterapkannya alternatif kebijakan

    termasuk kendala-kendalanya

    Evaluasi

    Kebijakan

    Memberikan informasi mengenai kinerja atau hasil dari

    suatu kebijakan

    (Sumber: Subarsono, 2013:10)

    B. Tinjauan Tentang Implementasi

    1. Pengertian Implementasi

    Ripley dan Franklin dalam Winarno (2016:134) menyatakan bahwa

    implementasi adalah apa yang terjadi setelah undang-undang ditetapkan

  • 12

    yang memberikan otoritas program, kebijakan, keuntungan (benefit) atau

    suatu jenis keluaran yang nyata (tangible output).

    Grindle dalam Winarno (2016:135) menyatakan bahwa implementasi adalah

    pembentukan suatu kaitan (linkage) yang memudahkan tujuan-tujuan

    kebijakan bisa direalisasikan sebagai suatu dampak dari kegiatan

    pemerintah.

    Abdul Wahab dalam Tahir (2015:55) menyatakan bahwa implementasi

    kebijakan adalah pelaksanaan keputusan kebijakan dasar, biasanya dalam

    bentuk undang-undang, namun dapat pula berbentuk perintah-perintah atau

    keputusan-keputusan eksekutif yang penting atau keputusan badan peradilan

    lazimnya, keputusan tersebut mengidentifikasikan masalah yang diatasi,

    menyebutkan secara tegas tujuan/sasaran yang ingin dicapai, dan berbagai

    cara untuk menstruktur/mengatur proses implementasinya.

    Van Meter Van Horn dalam Winarno (2016:135) menyatakan bahwa

    implementasi adalah pelaksanaan tindakan oleh individu, pejabat, instansi

    pemerintah atau kelompok swasta yang bertujuan untuk mencapai tujuan

    yang telah digariskan dalam kebijakan tertentu.

    Mazmanian dan Sabatier dalam Waluyo (2007:49) menyatakan bahwa

    implementasi adalah pelaksanaan keputusan kebijakan dasar, biasanya

    dalam bentuk undang- undang, namum dapat pula berbentuk perintah-

    perintah atau keputusan-keputusan eksekutif yang penting atau badan

    peradilan lainya.

  • 13

    Maka dari itu, implementasi adalah serangkaian tindakan yang dilakukan

    oleh individu/kelompok publik maupun swasta, yang dalam pelaksanaannya

    mempunyai pedoman untuk bertindak berupa undang-undang ataupun

    keputusan-keputusan, yang digunakan untuk mencapai tujuan yang

    sebelumnya telah ditetapkan.

    2. Model-Model Implementasi Kebijakan

    a. Model Top-Down Approach (Brian W. Hogwood dan Lewis A. Gunn)

    Menurut Hogwood dan Gunn dalam Tahir (2015:82), untuk dapat

    mengimplementasikan kebijakan publik secara sempurna diperlukan

    beberapa persyaratan tertentu, yaitu :

    1) Kondisi eksternal yang dihadapi oleh instansi pelaksana tidak akan

    menimbulkan gangguan yang serius, jika berada di luar kendali

    implementor (dapat bersifat politik, sosial, ekonomi, dan lain-lain);

    2) Untuk pelaksanaan program, tersedianya waktu dan sumber daya yang

    cukup memadai;

    3) Perpaduan sumber daya yang diperlukan benar-benar tersedia;

    4) Kebijakan yang akan diimplementasikan didasari oleh suatu hubungan

    kausalitas yang andal;

    5) Hubungan kausalitas bersifat langsung dan hanya sedikit mata rantai

    penghubungnya;

    6) Hubungan ketergantungan harus kecil;

    7) Pemahaman yang mendalam dan kesepakatan terhadap tujuan;

    8) Tugas-tugas diperinci dan ditempatkan dalam urutan yang tepat;

    9) Komunikasi dan koordinasi yang sempurna;

  • 14

    10) Pihak-pihak yang memiliki wewenang kekuasaan dapat menuntut

    dan mendapatkan kepatuhan yang sempurna.

    b. Model George C. Edwards III (1980)

    Menurut Edwards (1980) dalam Subarsono (2013:90), implementasi

    kebijakan dipengaruhi oleh empat variabel, yakni :

    1) Komunikasi, keberhasilan implementasi kebijakan mensyaratkan agar

    implementor mengetahui apa yang harus dilakukan. Apa yang menjadi

    tujuan dan sasaran kebijakan harus disosialisasikan kepada kelompok

    sasaran, sehingga akan mengurangi penyimpangan implementasi;

    2) Sumberdaya, walaupun isi kebijakan sudah dikomunikasikan secara

    jelas dan konsisten, tetapi apabila implementor kekurangan

    sumberdaya untuk melaksanakan, implementasi tidak akan berjalan

    efektif. Sumberdaya tersebut dapat berwujud sumber daya manusia

    dan sumber daya finansial. Sumberdaya adalah faktor penting untuk

    implementasi kebijakan agar efektif. Tanpa sumberdaya, kebijakan

    hanya tinggal di kertas menjadi dokumen saja;

    3) Disposisi, yaitu watak dan karakteristik yang dimiliki oleh

    implementor, seperti komitmen, kejujuran, ataupun sifat demokrtis.

    4) Struktur birokrasi, struktur organisasi yang bertugas

    mengimplementasikan kebijakan memiliki pengaruh yang signifikan

    terhadap implementasi kebijakan. Salah satu dari aspek struktur yang

    penting dari setiap organisasi adalah adanya prosedur operasi yang

    standar (standard operating procedures/SOP) yang berguna menjadi

    pedoman bagi setiap implementor dalam bertindak.

  • 15

    c. Model Proses Implementasi Kebijakan Van Meter Van Horn (1975)

    Menurut Van Meter dan Van Horn (1975) dalam Subarsono (2013:99),

    ada beberapa variabel yang memengaruhi kinerja implementasi, yaitu :

    1) Standar dan sasaran kebijakan. Standar dan sasaran kebijakan harus

    jelas dan terukur sehingga dapat direalisasikan. Apabila standar dan

    sasaran kebijakan kabur, maka akan terjadi multiinterpretasi dan

    mudah menimbulkan konflik di antara para agen implementasi;

    2) Sumberdaya. Implementasi kebijakan perlu dukungan sumberdaya,

    baik sumberdaya manusia (human resources) maupun sumberdaya

    non-manusia (non-human resources);

    3) Hubungan antar organisasi. Dalam banyak program, implementasi

    sebuah program perlu dukungan dan koordinasi dengan instansi lain.

    Untuk itu, diperlukan koordinasi dan kerjasama antar instansi bagi

    keberhasilan suatu program;

    4) Karakteristik agen pelaksana, yaitu mencakup struktur birokrasi,

    norma-norma, dan pola-pola hubungan yang terjadi dalam birokrasi

    yang semuanya itu akan memengaruhi implementasi suatu program;

    5) Kondisi sosial, politik, dan ekonomi. Variabel ini mencakup

    sumberdaya ekonomi lingkungan yang dapat mendukung keberhasilan

    implementasi kebijakan; sejauhmana kelompok-kelompok

    kepentingan memberikan dukungan bagi implementasi kebijakan;

    karakteristik para partisipan, yakni mendukung atau menolak;

    bagaimana sifat opini publik yang ada di lingkungan; dan apakah elite

    politik mendukung implementasi kebijakan;

  • 16

    6) Sikap/disposisi implementor. Disposisi implementor ini mencakup

    tiga hal yang penting, yakni : (a) respon implementor terhadap

    kebijakan yang akan memengaruhi kemauannya untuk melaksanakan

    kebijakan; (b) kognisi, yakni pemahamannya terhadap kebijakan; dan

    (c) intensitas disposisi implementor, yakni prioritas nilai yang dimiliki

    oleh implementor.

    Gambar 1. Proses Implementasi Van meter (Sumber: Winarno,

    2007:157)

    d. Model Daniel A. Mazmanian dan Paul A. Sabatier (1983)

    Menurut Mazmanian dan Sabatier (1983) dalam Tahir(2015:77),

    implementasi kebijakan berdasarkan model pendekatan sentralistis akan

    menjadi efektif apabila memenuhi enam syarat, yaitu :

    1) Adanya tujuan yang jelas dan konsisten;

    2) Memiliki teori kausal yang memadai tentang bagaimana cara

    melahirkan perubahan;

  • 17

    3) Mempunyai struktur implementasi yang disusun secara legal;

    4) Para pelaksana implementasi yang memiliki keahlian dan komitmen;

    5) Adanya dukungan dari kelompok kepentingan dan penguasa;

    6) Adanya perubahan dalam kondisi sosio-ekonomi yang tidak

    melemahkan dukungan kelompok dan penguasa.

    Gambar 2. Model Implementasi Kebijakan Mazmanian dan

    Sabatier(Sumber: Tahir, 2015:79)

    e. Model Merilee S. Grindle (1980)

    Menurut Grindle (1980) dalam Tahir (2015:74), implementasi kebijakan

    publik dipengaruhi oleh :

  • 18

    1) Isi Kebijakan, yang mencakup :

    a) Kepentingan yang dipengaruhi oleh kebijakan;

    b) Jenis manfaat yang dihasilkan;

    c) Derajat perubahan yang diinginkan;

    d) Kedudukan pembuat kebijakan;

    e) Siapa pelaksanan program;

    f) Sumberdaya yang dikerahkan.

    2) Lingkungan Kebijakan

    a) Kekuasaan, kepentingan dan strategi aktor yang terlibat;

    b) Karakteristik lembaga dan penguasa;

    c) Kepatuhan dan daya tanggap pelaksana.

    Berdasarkan model-model implementasi kebijakan dari beberapa ahli di

    atas, peneliti menggunakan model implementasi Van Meter dan dan Van

    Horn karena dianggap cocok untuk diterapkan dalam dalam penelitian

    yang akan diteliti.

    C. Tinjauan Tentang Nelayan

    1. Pengertian Nelayan

    Menurut Undang-Undang No 45 Tahun 2009 tentang Perikanan pasal 1 ayat

    10, nelayan adalah orang yang mata pencahariannya melakukan

    penangkapan ikan. Menurut data Statistik Perikanan Tangkap Indonesia

    (2011), nelayan adalah orang yang secara aktif melakukan pekerjaan dalam

    operasi penangkapan ikan atau binatang air atau tanaman air.

  • 19

    Menurut Sastrawijaya (2002), nelayan adalah orang yang hidup di pinggir

    pesisir laut dan bermata pencaharian hasil laut. Maka dari itu, nelayan

    adalah sekumpulan orang yang tinggal di pesisir laut yang bekerja

    menangkap ikan atau binatang laut lainnya untuk memenuhi kebutuhannya.

    2. Klasifikasi Nelayan

    Menurut Imron (2003) Mengklasifikasikan nelayan berdasarkan teknologi,

    yaitu:

    a. Nelayan tradisonal menggunakan teknologi penangkapan yang

    sederhana, umumnya peralatan penangkapan ikan dioperasikan secara

    manual dengan tenaga manusia. Kemampuan jelajah operasional terbatas

    pada perairan pantai;

    b. Nelayan modern menggunakan teknologi penangkapan yang lebih

    canggih dibandingkan dengan nelayan tradisional. Ukuran modernitas

    bukan semata-mata karena pengunaan motor untuk mengerakkan perahu,

    melainkan juga besar kecilnya motor yang digunakan serta tingkat

    eksploitasi dari alat tangkap yang digunakan.

    Menurut Charles (2001) dalam widodo (2006) mengklasifikasikan nelayan

    berdasarkan mata pencaharian, yaitu:

    a. Nelayan subsisten adalah nelayan yang menangkap ikan untuk kebutuhan

    sendiri;

    b. Nelayan asli adalah nelayan yang sedikit banyak memiliki karakter yang

    sama dengan kelompok pertama, namun memiliki juga hak untuk

  • 20

    melakukan aktivitas secara komersial walaupun dalam skala yang sangat

    kecil;

    c. Nelayan komersial adalah nelayan yang menangkap ikan untuk tujuan

    komersial atau dipasarkan baik untuk pasar domestik maupun pasar

    ekspor;

    d. Nelayan rekreasi adalah orang-orang yang secara prinsip melakukan

    kegiatan penangkapan ikan hanya sekedar untuk kesenangan atau

    berolahraga.

    Menurut Undang-Undang Nomor 16 tahun1964 tentang bagi hasil perikanan

    mengklasifikasikan nelayan berdasarkan kepemilikan sarana penangkapan

    ikan, yaitu:

    a. Nelayan penggarap adalah orang yang sebagai kesatuan menyediakan

    tenaganya turut serta dalam usaha penangkapan ikan laut, bekerja dengan

    sarana penangkapan ikan milik orang lain;

    b. Juragan/pemilik alat adalah orang atau badan hukum yang dengan hak

    apapun berkuasa/memiliki atas sesuatu kapal/perahu dan alat-alat

    penangkapan ikan yang dipergunakan dalam usaha penangkapan ikan,

    yang dioperasikan oleh orang lain.

    D. Tinjauan Tentang Program Sekaya Maritim

    1. Konsep Sekaya Maritim

    Sesuai dengan Keputusan Direktur Jendral Perikanan Tangkap Nomor

    32/KEP-DJPT/2015 tentang pedoman umum pelaksanaan kegiatan seribu

    kampung nelayan mandiri tangguh indah dan maju tahun 2015, Sekaya

  • 21

    Maritim adalah bentuk fasilitasi pemerintah kepada kelompok nelayan

    miskin melalui penyediaan sarana dan prasarana pendukung perikanan

    tangkap, peningkatan kapasitas nelayan dan akses terhadap pemasaran hasil

    serta pembiayaan usaha perikanan.

    2. Prinsip– prinsip Dasar dalam pelaksanaan program sekaya maritim

    Prinsip–prinsip dasar dalam pelaksanan program Sekaya Maritim adalah

    sebagai berikut :

    a. Partisipasi Masyarakat dan berbasis kelompok;

    b. Ramah Lingkungan;

    c. Berkelanjutan;

    d. Keterbukaan dan akuntabel;

    e. Kemitraan dan kerjasama;

    f. Sinergi dan saling menguatkan;

    g. Taat aturan;

    h. Berorientasi wirausaha.

    3. Bentuk Bantuan Sekaya Maritim

    a. Bantuan alat tangkap

    b. pembangunan jalan setapak

    c. pembangunan MCK beserta sumur bor

    d. Kotak sampah

    e. Sertifikat rumah nelayan

    f. Motor bengkel

    g. Rumah bengkel

  • 22

    4. Kriteria lokasi dan Kelompok Sasaran

    Dalam pelaksanaan Sekaya Maritim, terdapat kriteria dan lokasi dan

    kelompok sasaran yang perlu menjadi rujukan agar program dapat tepat

    sasaran. Adapun kriteria masing-masing meliputi :

    a. Pemilihan kampung nelayan. Pemilihan lokasi kampung nelayan di

    dasarkan pada :

    1) Adanya dukungan daerah

    2) Pelabuhan Perikanan/ Sentra nelayan

    3) Memliki Rumah Tangga Sasaran (RTS) nelayan miskin

    4) Kelanjutan Program Peningkatan Kehidupan Nelayan(PKN) tahun

    2011-2014

    5) Mempertimbangkan pemerataan per provinsi

    6) Berlokasi di daerah perbatasan dan tertinggal

    b. Kriteria Nelayan meliputi 2 aspek yaitu:

    1) Nelayan kecil

  • 23

    penelitian terkait yang pernah dilakukan sebelumnya.Peneliti mengambil tiga

    hasil penelitian terdahulu yang dapat dijadikan perbandingan dalam penelitian

    yang dilakukan oleh penulis terkait dengan Implementasi Program Seribu

    Kampung Nelayan Mandiri, Tangguh, Indah, dan Maju (Sekaya

    Maritim).Terdapat tiga penelitian yang terkait dengan penelitian yang akan

    dilakukan peneliti mengenai Implementasi Program Seribu Kampung

    Nelayan Mandiri, Tangguh, Indah dan Maju (Sekaya Maritim) yaitu:

    1. Penelitian yang pertama yang digunakan penelitian sebagai tinjauan

    pustaka adalah skripsi yang ditulis oleh Ni Luh Eka Suryani berjudul:

    “Implementasi Program Pengembangan Usaha Mina Perdesaan Perikanan

    Tangkap untuk meningkatkan Kesejahteraan Nelayan di Kecamatan

    Kubutambahan Tahun 2015”. Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas

    Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja 2015.

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesejahteraan nelayan di

    Kecamatan Kubutambahan, pelaksanaan program pengembangan usaha

    mina Perdesaan perikanan tangkap di Kecamatan Kubutambahan, dan arah

    hubungan antara program pengembangan usaha mina Perdesaan perikanan

    tangkap dengan tingkat kesejahteraan nelayan di Kecamatan

    Kubutambahan tahun 2015. Hasil penelitian ini simpulan bahwa ada

    hubungan yang positif dan signifikan antaraprogram pengembangan usaha

    Mina Perdesaan Perikanan Tangkap dengan tingkat kesejahteraan nelayan

    di Kecamatan Kubutambahan tahun 2015.

    2. Penelitian yang kedua yang digunakan penelitian sebagai tinjauan pustaka

    adalah skripsi yang ditulis oleh Razak Miraza berjudul:”Implementasi

  • 24

    Program Pemberdayaan Masyarakat Pesisir (PEMP) di Kecamatan

    Tanjung Pura Kabupaten Langkat”.Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial,

    Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara 2009.

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme pelaksanaan

    program dan hambatan- hambatan yang ditemui dalam Pemberdayaan

    Ekonomi Masyarakat Pesisir (PEMP) di KecamatanTanjung Pura

    Kabupaten Langkat.Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa

    implementasi program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir

    (PEMP) di Kecamatan Tanjung Pura belum tepat sasaran dan penggunaan

    dananya tidak tepat waktu.hal ini disebabkan menurunnya keuntungan,

    menurunnya penjualan dagangan serta modal yang menipis dan

    menurunnya perputaran uang.

    3. Penelitian yang ketiga yang digunakan penelitian sebagai tinjauan pustaka

    adalah skripsi yang ditulis oleh Tumpak Manik berjudul: “Sikap Nelayan

    Terhadap Program Pengembangan Perikanan Tangkap Khususnya

    Pemberian Bantuan Alat Tangkap Ikan di Kecamatan Teluk Mengkudu

    Kabupaten Serdang Begadai”.Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian,

    Universitas Sumatera Utara 2008. Penelitian ini bertujuan untuk

    mengetahui perkembangan program pengembangan perikanan tangkap,

    mengetahui sikap nelayan terhadap program, mengetahui hubungan

    karakteristik sosial ekonomi nelayan dengan sikap nelayan. Hasil

    penelitian menunjukkan bahwaprogram pengembangan perikanan tangkap

    tidak mengalami peningkatan dari tahun 2011 sampai tahun 2012 ditinjau

    dari segi jumlah pelaksana dan jumlah anggota, ditinjau dari segi jumlah

  • 25

    penerima bantuan. Penjelasan diatas dapat digambarkan ke dalam tabel

    berikut ini:

    Tabel 3. Matriks Perbandingan Penelitian

    NAMA

    PENELITI JUDUL TUJUAN

    HASIL

    PENELITIAN

    Ni Luh Eka

    Suryani

    Implementasi

    Program

    Pengembangan

    Usaha Mina

    Perdesaan

    (PUMP)

    Perikanan

    Tangkap untuk

    meningkatkan

    Kesejahteraan

    Nelayan di

    Kecamatan

    Kubutambahan

    Tahun 2015.

    1. Untuk mengetahui tingkat kesejahteraan

    nelayan di Kecamatan

    Kubutambahan Tahun

    2015

    2. Untuk mengetahui pelaksanaan program

    Pengembangan Usaha

    Mina Perdesaan

    (PUMP) perikanan

    tangkap di Kecamatan

    Kubutambahan Tahun

    2015

    3. Untuk mengetahui arah hubungan antara

    program

    Pengembangan Usaha

    Mina Perdesaan

    (PUMP) perikanan

    tangkap dengan

    tingkat kesejahteraan

    nelayan di Kecamatan

    Kubutambahan Tahun

    2015

    Hasil penelitian

    ini diperoleh

    simpulan bahwa

    ada hubungan

    yang positif dan

    signifikan antara

    program

    pengembangan

    usaha Mina

    Perdesaan

    Perikanan

    Tangkap dengan

    tingkat

    kesejahteraan

    nelayan di

    Kecamatan

    Kubutambahan

    tahun 2015

    Razak Miraza Implementasi

    Program

    Pemberdayaan

    Masyarakat

    Pesisir (PEMP) di

    Kecamatan

    Tanjung Pura

    Kabupaten

    Langkat.

    1. Untuk mengetahui mekanisme

    pelaksanaan program

    Pemberdayaan

    Masyarakat Pesisir

    (PEMP) di

    Kecamatan Tanjung

    Pura Kabupaten

    Langkat.

    2. Untuk mengetahui Hambatan- hamabtan

    yang di temui saat

    pelaksanaan program

    Pemberdayaan

    Masyarakat Pesisir

    (PEMP) di

    bahwa

    implementasi

    program

    Pemberdayaan

    Ekonomi

    Masyarakat

    Pesisir (PEMP)

    di Kecamatan

    Tanjung Pura

    belum tepat

    sasaran dan

    penggunaan

    dananya tidak

    dapat tepat

    waktu. Hal Hal

    ini disebabkan

  • 26

    NAMA

    PENELITI JUDUL TUJUAN

    HASIL

    PENELITIAN

    Kecamatan Tanjung

    Pura Kabupaten

    Langkat.

    menurunnya

    keuntungan,

    menurunnya

    penjualan

    dagangan serta

    modal yang

    menipis dan

    menurunnya

    perputaran uang.

    Tumpak

    Manik

    Sikap Nelayan

    Terhadap

    Program

    Pengembangan

    Perikanan

    Tangkap

    Khususnya

    Pemberian

    Bantuan Alat

    Tangkap Ikan di

    Kecamatan Teluk

    Mengkudu

    Kabupaten

    Serdang Begadai.

    1. Untuk mengetahui perkembangan

    program

    pengembangan

    perikanan tangkap di

    daerah penelitian

    2. Untuk mengetahui karakteristik nelayan

    yang mengikuti

    program

    pengembangan

    perikanan tangkap

    3. Untuk mengetahui hubungan

    karakteristik nelayan

    dengan sikap nelayan

    terhadap program

    pengembangan

    perikanan tangkap.

    bahwaprogram

    pengembangan

    perikanan

    tangkap tidak

    mengalami

    peningkatan dari

    tahun 2011

    sampai tahun

    2012 ditinjau

    dari segi jumlah

    pelaksana dan

    jumlah anggota,

    ditinjau dari segi

    jumlah penerima

    bantuan.

    Rahmad

    Galih Rissadi

    Implementasi

    Program Seribu

    Kampung

    Nelayan Mandiri,

    Tangguh, Indah

    dan Maju (Sekaya

    Maritim) di Desa

    Margasari

    Kecamatan

    Labuhan

    Maringgai

    Kabupaten

    Lampung Timur

    Tahun 2015

    1. Untuk mengetahui sejauh mana

    Implementasi

    Program Seribu

    Kampung Nelayan

    Mandiri, Tangguh,

    Indah dan Maju

    (Sekaya Maritim) di

    Desa Margasari

    Kecamatan Labuhan

    Maringgai Kabupaten

    Lampung Timur

    Tahun 2015

    -

    Sumber: Diolah Oleh Peneliti, 2017

  • 27

    Dari tabel diatas terdapat persamaan dan perbedaan antar penelitian,

    persamaan yang pertama, penelitian ini memiliki topik yang berkaitan

    dengan program pemerintah yang diberikan kepada masyarakat pesisir yaitu

    nelayan, yang kedua, dari keempat penelitian memiliki fokus yang

    bervariasi tetapi terdapat 1 fokus yang sama yaitu membahas tentang

    mekanisme pelaksanaan program masing- masing. Ada beberapa perbedaan

    yang terdapat dalam penelitian diatas, yang pertama, untuk metode yang

    digunakan keempat penelitian sangat bervariasi, yang kedua, dari keempat

    peneltian diatas menggunakan kajian akademis yang berbeda- beda dalam

    meneliti. yang ketiga, pada bagian hasil penelitian, ketiga penelitian

    terdahulu memiliki hasil penelitian yang bervariasi bisa dilihat di tabel

    diatas, yang empat, dari ketiga penelitian terdahulu belum ada satu pun yang

    membahas program Sekaya Maritim, Maka dari itu Peneliti tertarik meneliti

    tentang program Seribu Kampung Nelayan Mandiri, Tangguh, Indah, dan

    Maju (Sekaya Maritim).

  • 28

    F. Kerangka Pikir Penelitian

    Gambar 3. Kerangka Pikir Penelitian

    Sumber: Diolah Oleh Peneliti, 2018

    Implementasi Program Seribu Kampung Nelayan Mandiri,

    Indah dan Maju (Sekaya Maritim) di Desa Margasari

    Kecamatan Labuhan maringgai Kabupaten Lampung Timur

    2015

    Setelah berjalan 2 tahun dalam

    pelaksanaan program Seribu

    Kampung Nelayan Mandiri,

    Indah dan Maju (Sekaya

    Maritim) di Desa Margasari

    mengalami beberapa masalah

    diantara:

    - Belum meratanya bantuan alat tangkap terhadap

    nelayan, masih adanya

    nelayan yang belum

    menerima bantuan

    - Belum tersalurkannya bantuan sertifikat rumah

    nelayan

    Teori Implementasi Kebijakan

    Publik Van Meter dan Van Horn

    (1975) dalam Subarsono (2013),

    ada beberapa variabel yang

    mempengaruhi kinerja

    implementasi, yaitu:

    1. Standar dan sasaran kebijakan

    2. Sumberdaya

    3. Hubungan antar organisasi

    4. Karakteristik agen pelaksana

    5. Kondisi sosial, politik dan

    ekonomi

    Terwujudnya seribu kampung

    nelayan Mandiri, Tangguh,

    Indah, dan Maju (Sekaya

    Maritim)

    Keputusan Jenderal Perikanan Tangkap Nomor 32 Tahun 2015

    Tentang pedoman pelaksanaan kegiatan Seribu Kampung

    Nelayan Mandiri Tangguh Indah dan Maju ( Sekaya Maritim)

  • III. METODE PENELITIAN

    A. Tipe dan Pendekatan Penelitian

    Metode penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini adalah metode

    penelitian kualitatif. Menurut Bogdan and Taylor (1975) dalam Lexy

    J.Moleong mendefinisikan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang

    menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-

    orang dan perilaku yang diamati. Dengan demikian, penelitian ini akan

    menjelaskan dan menganalisis mengenai implementasi program Seribu

    Kampung Nelayan Mandiri, Tangguh, Indah, dan Maju (Sekaya Maritim) di

    Desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur

    tahun 2015. Sehingga dalam penelitian ini tergolong pada tipe penelitian

    deskripsif. Dalam Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar (2006)

    penelitian deskriptif bermaksud membuat pemeriaan (penyandaraan) secara

    sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi

    tertentu.

    B. Fokus Penelitian

    Fokus penelitian merupakan hal yang sangat penting karena fokus penelitian

    ini merupakan bentuk dari pembatasan penelitian agar mempermudah peneliti

    dalam melaksanakan penelitian, sehingga dalam pembahasannya nanti tidak

  • 30

    melebar kemana-mana. Fokus masalah ini diturunkan dari rumusan masalah

    penelitian, dalam penelitian ini terdapat fokus penelitan yaitu:

    Pelaksanaan program Seribu Kampung Nelayan Mandiri, Tangguh, Indah,

    dan Maju (Sekaya Maritim) di Desa Margasari Kecamatan Labuhan

    Maringgai Kabupaten Lampung Timur tahun 2015, meliputi:

    (a). Standar dan sasaran kebijakan;

    (b). Sumberdaya;

    (c). Hubungan antar organisasi;

    (d). Karakteristik agen pelaksana;

    (e). Kondisi sosial, politik, dan ekonomi;

    C. Lokasi Penelitian

    Lokasi yang diambil dalam penelitian ini ditentukan dengan sengaja

    (purposive). Untuk itu penelitian ini dilakukan di Desa Margasari Kecamatan

    Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur. Alasan peneliti memilih

    lokasi di Desa Margasari merupakan salah satu daerah yang mendapatkan

    bantuan program Sekaya Maritim dan memiliki banyak potensi yang dapat

    digali dan dikembangkan, adapun potensi di Desa Margasari Terletak di

    sektor kelautan dan perikanan. Selain itu juga Lokasi penelitian di lakukan di

    Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lampung Timur.

  • 31

    D. Jenis dan Sumber Data

    Pengertian data sendiri merupakan suatu catatan dari kumpulan fakta yang

    ada, yang dapat berbentuk kata, angka, maupun lainnya. Jenis-jenis data yang

    dapat digunakan dalam penelitian ini ialah:

    1. Data Primer

    Data primer adalah sumber data peneliti yang diperoleh secara langsung.

    Adapun data primer yang didapat dalam penelitian ini diperoleh dari

    lapangan penelitian,baik yang diperoleh dari pengamatan langsung

    maupun wawancara kepada informan, wawancara ini dilakukan terhadap

    orang-orang yang terlibat langsung dalam implementasi program seribu

    kampung nelayan mandiri, tangguh, indah dan maju (Sekaya Maritim) di

    Desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung

    Timur. Dalam penentuan informasi yang sesuai dengan tujuan dari

    penelitian yang dimana infroman tersebut ditentukan dengan

    pertimbangan yang ada, serta yang memiliki kedudukan yang terbaik

    sehingga dapat memberikan informasi yang akurat sesuai dengan topik

    penelitian yang dilakukan oleh peneliti.

    2. Data Sekunder

    Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data

    kepada pengumpul data dan data sekunder juga merupakan data yang

    diperlukan dalam penelitian untuk melengkapi informasi yang diperoleh

    dari sumber data primer. Data sekunder pada umumnya berupa dokumen-

    dokumen tertulis, serta data yang juga didapat dari berbagai macam

    media elektronik maupun cetak yang ada hubungannya dengan

  • 32

    implementasi program seribu kampung nelayan mandiri, tangguh, indah

    dan maju (Sekaya Maritim) Desa Margasari Kecamatan Labuhan

    Maringgai Kabupaten Lampung Timur.

    E. Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam

    penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.

    Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan

    mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Untuk itu,

    pengumpulan data yang akan dilakukan, yaitu dengan:

    1. Observasi

    Observasi, yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan

    terhadap kegiatan yang di lakukan oleh sumber penelitian di lapangan.

    Yaitu dalam kegiatan yang berhubungan dengan implementasi program

    Sekaya Maritim di Desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai

    Kabupaten Lampung Timur tahun 2015.

    2. Wawancara

    Dalam penelitian ini, pertama, peneliti akan melakukan wawancara

    dengan model pembicaraan informal dimana hal itu bergantung pada

    spontanitas dalam mengajukan pertanyaan kepada yang diwawancarai,

    sehingga tercipta suasana biasa dan wajar seperti pembicaraan biasa

    dalam sehari-hari. Kedua, peneliti akan menggunakan petunjuk umum

    wawancara dengan membuat kerangkan dan garis besar pokok-pokok

    yang akan ditanyakan nantinya dalam proses wawancara, tujuannya

  • 33

    untuk menjaga agar pokok-pokok yang direncanakan dapat tercakup

    seluruhnya.

    Dari kedua model yang dipilih tersebut, semuanya akan disesuaikan

    dilapangan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang ada. Untuk itu

    dalam peneliti ini, peneliti melakukan wawancara kepada informan

    terkait program Sekaya Maritim di Desa Margasari sebagai berikut:

    Tabel 4. Daftar Informan Penelitian

    No Nama Jabatan

    1 Johan Kepala UPTD Perikanan Tangkap

    2 Budianto Kasi Pengembangan Usaha dan Statistik

    Perikanan Tangkap

    3 Nyoto Suswoyo Kepala Desa Margasari

    4 Nanang Suryadi Sekertaris Desa Margasari

    5 Ali Imron Ketua KUB nelayan

    6 Gatot supriono Ketua KUB nelayan

    7 Irwanto Ketua KUB nelayan

    8 Paimin Nelayan

    9 Warsiudin Nelayan

    10 Slamet Sugito Nelayan

    Sumber: Diolah Oleh Peneliti, 2017

    3. Dokumen

    Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi

    dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Hasil penelitian dari

    observasi atau wawancara, Hasil penelitian juga akan lebih kredibel

    apabila didukung oleh foto-foto atau karya tulis akademik dan seni yang

    telah ada. Untuk itu, Dokumen yang akan dibutuhkan peneliti untuk

    penelitian ini yaitu dokumen yang relevan yang terkait dengan

    implementasi program Sekaya Maritim di Desa Margasari Kecamatan

    Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur tahun 2015, serta foto-

  • 34

    foto kegiatan dan pelaksanaan program Sekaya Maritim di Desa

    Margasari serta dokumen-dokumen yang terkait dengan masalah

    implementasi program Sekaya Maritim tersebut.

    Berikut adalah data dokumentasi yang didapatkan oleh peneliti :

    Tabel 5. Data Dokumen Penelitian

    No Nama Dokumen Sumber Dokumen

    1 Keputusan Direktur Jendral

    Perikanan Tangkap

    No.32/KEP-DJPT/2015

    Dinas Kelautan dan Perikanan

    Kabupaten Lampung Timur

    2 Keputusan Dinas Kelautan

    dan Perikanan No.

    800/619/SKTPS/04/2016

    Dinas Kelautan dan Perikanan

    Kabupaten Lampung Timur

    F. Teknik Analisis Data

    Dalam proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh

    dari hasil wawancara, hasil observasi dan dokumen-dokumen yang

    mendukung penelitian ini, sehingga dapat dengan mudah dipahami oleh

    pembaca dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Untuk itu,

    Analisis data yang akan dilakukan yaitu dengan:

    1. Reduksi Data (Data Reduction)

    Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu

    maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Semakin lama peneliti ke

    lapangan, maka jumlah data akan semakin banyak, kompleks dan rumit.

    Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data.

    Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

    memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya, dan

    membuang yang tidak perlu. Untuk itu, peneliti akan menyeleksi dan

  • 35

    merangkum data yang diperoleh lalu difokuskan pada hal-hal yang

    berkaitan dengan Imlementasi progarm seribu kampung nelayan mandiri,

    tangguh, indah dan maju (Sekaya Maritim) di Desa Margasari Kecamatan

    Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur.

    2. Penyajian Data (Data Display)

    Penyajian data berguna untuk memudahkan peneliti melihat gambaran

    secara keseluruhan atau bagian tertentu dari penelitian. Batasan yang

    diberikan dalam penyajian data adalah sekumpulan informasi yang

    tersusun dan memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan

    pengambilan tindakan. Dalam penelitian ini, penyajian data diwujudkan

    dalam bentuk uraian dengan teks naratif, dan foto atau gambar sejenisnya

    terkait dengan Imlementasi progarm seribu kampung nelayan mandiri,

    tangguh, indah dan maju (Sekaya Maritim) di Desa Margasari Kecamatan

    Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur.

    3. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi

    Penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal masih bersifat

    sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang

    mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. berdasarkan

    kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti

    yang valid dan konsisten peneliti kembali kelapangan mengumpulkan

    data yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

    Verifikasi secara terus- menerus sepanjang proses penelitian berlangsung,

    yaitu sejak awal memasuki lokasi penelitian dan selama proses

    pengumpulan data. Peneliti berusaha untuk menganalisis dan mencari pola,

  • 36

    tema, hubungan persamaan, hal-hal yang sering timbul, hipotesis dan

    sebagainya yang dituangkan dalam kesimpulan yang tentatif. Penarikan

    kesimpulan akhir penelitian ini berupa teks naratif yang mendeskripsikan

    implementasi progarm seribu kampung nelayan mandiri, tangguh, indah

    dan maju (Sekaya Maritim) di Desa Margasari Kecamatan Labuhan

    Maringgai Kabupaten Lampung Timur.

    G. Teknik Keabsahan Data

    Untuk menetapkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan.

    Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu.

    Terdapat empat kriteria yang digunakan, yaitu derajat kepercayaan

    (credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan (dependability),

    dan kepastian (confirmability). Menurut Moeloeng (2011 : 324) 4 (empat)

    kriteria tersebut dijelaskan sebagai berikut:

    1. Derajat Kepercayaan (credibility)

    Penerapan kriteria derajat kepercayaan (kredibilitas) pada dasarnya

    menggantikan konsep validitas internal dari nonkualitatif. Kriteria derajat

    kepercayaan ini berfungsi untuk (a) Melaksanakan inkuiri sedemikian

    rupa sehingga tingkat kepercayaan penemuannya dapat dicapai; (b)

    Mempertunjukan pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang

    sedang diteliti.

    Teknik pemeriksaan keabsahan data ini antara lain:

    a. Perpanjangan Keikutsertaan Peneliti tinggal dilapangan penelitian

    sampai kejenuhan pengumpulan data tercapai. Keikutsertaan tersebut

  • 37

    tidak hanya dilakukan dalam waktu singkat, tetapi memerlukan

    perpanjangan keikutsertaan pada latar penelitian. Perpanjangan

    keikutsertaan yang dimaksud yaitu peneliti melakukan penelitian

    dilapangan sampai pada kejenuhan pengumpulan data yang

    diperoleh dengan membutuhkan waktu yang tidak sedikit dalam

    mencapai tujuan dari hasil penelitian yang akan diperoleh.

    b. Triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data

    yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Diluar data itu untuk

    keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.

    Denzim dalam Moeloeng (2011 : 330) membedakan empat macam

    triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan

    penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori. Dalam upaya

    memeriksa keabsahan data, peneliti melakukan pengecekan dari

    berbagai sumber, yaitu dengan mewawancarai beberapa informan

    yang berasal dari kalangan yang berbeda.Teknik pengumpulan data

    melalui wawancara, observasi dan dokumentasi juga dilakukan

    untuk mendapatkan data yang akurat.

    2. Keteralihan (transferability)

    Teknik ini berbeda dengan validitas eksternal dari nonkualitatif. Konsep

    validitas menyatakan bahwa generalisasi suatu penemuan dapat berlaku

    atau diterapkan pada semua konteks dalam populasi yang sama atas dasar

    penemuan yang diperoleh pada sampel yang secara representative

    mewakili populasi itu. Dengan demikian, pembaca menjadi jelas atas

    hasil penelitian tersebut, sehingga dapat memutuskan dan dapat atau

  • 38

    tidaknya mengaplikasikan hasil penelitian tersebut ke tempat lain. Untuk

    melakukan keteralihan peneliti berusaha mencari dan mengumpulkan

    data kejadian empiris dalam konteks yang sama dalam penelitian ini.

    3. Kebergantungan (dependability)

    Kebergantungan merupakan substitusi istilah reliabilitas dalam penelitian

    yang nonkualitatif. Pada cara nonkualitatif, realibilitas ditunjukan dengan

    jalan mengadakan replikasi studi. Peneliti dalam melakukan pengulangan

    dalam suatu studi dua atau beberapa kali dalam suatu kondisi yang sama

    dan hasilnya secara esensial sama, maka dikatakan realibilitasnya

    tercapai. Persoalan yang amat sulit dicapai disini ialah bagaimana

    mencari kondisi yang benar-benar sama dengan hasil penelitian dan

    fenomena yang terjadi dilapangan. Oleh karena itu hasil penelitian ini

    benar atau tidak, maka penulis mendiskusikannya dengan pembimbing.

    4. Kepastian (comfirmability)

    Menguji kepastian (comfirmability) berarti menguji hasil penelitian,

    dikaitkan dengan proses yang ada dalam penelitian, jangan sampai proses

    tidak ada tetapi hasilnya ada. Derajat ini dapat dicapai melalui audit atau

    pemeriksaan yang cermat terhadap seluruh komponen dan proses

    penelitian serta hasil penelitiannya. Kepastian yang dimaksud berasal

    dari konsep objektivitas, sehingga dengan disepakati hasil penelitian oleh

    banyak orang maka hasil tidak lagi subjektif tetapi sudah objektif. Hal ini

    dapat terlihat dari apa yang telah dilakukan peneliti dalam menguji

    kepastian ini adalah dengan seminar tertutup dan terbuka dengan

    mengundang teman sejawat dan pembimbing.

  • V. KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan

    bahwa Implementasi Program Seribu Kampung Nelayan Mandiri, Tangguh,

    Indah dan Maju (Sekaya Maritim) di Desa Margasari Kecamatan Labuhan

    Maringgai Kabupaten Lampung Timur, jika dilihat dari indikator yang telah

    dikemukakan oleh Van Meter dan Van Horn kurang efektif. Kurang

    efektifnya implementasi program seribu kampung nelayan mandiri, tangguh,

    indah dan maju (Sekaya Maritim) di Desa Margasari, Kecamatan Labuhan

    Maringgai, Kabupaten Lampung Timur, dikarenakan sasaran kebijakan dan

    distribusi bantuan alat tangkap tidak sesuai dengan pernyataan Van Meter dan

    Van Horn. Secara sasaran atau data yang digunakan dalam implementasi

    program Sekaya Maritim tidak sesuai dengan kondisi fakta dan kondisi

    dilapangan. Dan dari Distribusi bantuan alat tangkap juga kurang tepat karena

    ditemukan beberapa permasalahan dilapangan. Namun pada implementasi

    program Sekaya Maritim di Desa Margasari secara standar kebijakan sudah

    cukup memenuhi kriteria di Desa Margasari, sementara itu hubungan antar

    organisasi di Desa Margasari dengan organisasi lainnya dalam

    pengimplemtasian program Sekaya Maritim terjalin dengan baik. Sedangkan

    untuk karakteristik agen pelaksana yang berhubungan dengan SOP dalam

  • 80

    implementasi program Sekaya Maritim di Desa Margasari baik pemerintah

    pusat, daerah hingga desa sudah memiliki SOP sehingga mereka sudah

    mengetahui tugas masing- masing. Dan untuk kondisi sosial, politik, dan

    ekonomi di Desa Margasari, sudah sangat mendukung diimplementasikannya

    program Sekaya Maritim.

    B. Saran

    Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, saran yang dapat di

    peneliti berikan dalam “ Implementasi Program Seribu Kampung Nelayan

    Mandiri, Tangguh, Indah, dan Maju (Sekaya Maritim) di Desa Margasari,

    Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur” adalah sebagai

    berikut:

    1. Pemerintah seharusnya menetapkan sasaran penerima bantuan Sekaya

    Maritim menggunakan pendatan secara periodik agar sesuai dengan fakta

    dan kondisi warga yang ada dilapangan saat ini.

    2. Pihak penerima bantuan Sekaya Maritim, seharusnya melaporkan

    mengenai ketidaktepat sasaran penerima bantuan Sekaya Maritim, agar

    tidak terjadi kecemburuan sosial, serta kesalahpahaman antar warga.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Referensi buku :

    Imron, Masyuri. 2003 “Kemiskinan dalam masyarakat nelayan”dalam jurnal

    masyarakat dan budaya. PMB-LIPI.

    Moleong, Lexy J. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Remaja Roasdakaraya.

    Bandung

    Subarsono, AG. 2013. Analisis Kebijakan Publik (Konsep, Teori, dan Aplikasi).

    Yogyakarta: Pustaka Pelajar

    Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif dan R&D. Alfabeta.

    Bandung

    Winarno, Budi. 2016. Kebijakan Publik Era Globalisasi Yogyakarta: CAPS

    (Center of academic publishing service).

    Tahir, Arifin. 2015. Kebijakan Publik & Transparansi Penyelenggaraan

    Pemerintah Daerah. Bandung: Alfabeta.

    Waluyo. 2007. Manajemen Publik (Konsep, Aplikasi dan Implementasinya Dalam

    Pelaksanaan Otonomi Daerah). Bandung: Mandar Maju

    Winarno, Budi. 2007. Kebijakan Publik (Teori & Proses). Jakarta: Media

    Pressindo.

    Agustino, Leo. 2008. Dasar-Dasar Kebijakan Publik. Bandung: Penerbit

    Alfabeta.

  • Referensi Peraturan :

    Keputusan Direktur Jendral Perikanan Tangkap No. 32/KEP-DJPT/2015 tentang

    pedoman umum pelaksanaan kegiatan seribu kampung nelayan mandiri

    tangguh indah dan maju.

    Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 10/2011 Tentang Tim Kordinasi

    Peningkatan dan Perluasan Program Pro-Rakyat.

    Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 15/2011 Tentang Perlindungan

    Nelayan

    Referensi website :

    http://www.pupi.kkp.go.id (diakses pada tanggal 15 oktober 2016)

    http://aplikasi pupi.kkp.go.id (diakses pada tanggal 15 oktober 2016)

    http://www.antaralampung.com/berita/287358/kelompok-nelayan-lampung-timur-

    pertanyakan-bantuan-kkp / (diakses 15 oktober 2016)

    http://kkp.go.id/ (diakses pada tanggal 15 oktober 2016)

    http://www.pupi.kkp.go.id/http://www.antaralampung.com/berita/287358/kelompok-nelayan-lampung-timur-pertanyakan-bantuan-kkp%20/%20(diakses%2015%20oktober%202016http://www.antaralampung.com/berita/287358/kelompok-nelayan-lampung-timur-pertanyakan-bantuan-kkp%20/%20(diakses%2015%20oktober%202016http://kkp.go.id/