implementasi program keluarga harapan (pkh ...repository.ub.ac.id/4809/1/wahyu dwi utami.pdf17. satu...
TRANSCRIPT
-
IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) BIDANG
PENDIDIKAN DI KELURAHAN TANJUNGREJO KECAMATAN SUKUN
KOTA MALANG TAHUN 2015
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Pada Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya
Oleh:
WAHYU DWI UTAMI
NIM: 105120600111027
REFORMASI PEMERINTAHAN
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
-
2
-
3
-
LEMBAR PENGESAHAN
IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) BIDANG
PENDIDIKAN DI KELURAHAN TANJUNGREJO KECAMATAN SUKUN
KOTA MALANG TAHUN 2015
SKRIPSI
Disusun Oleh:
Wahyu Dwi Utami
NIM.105120600111027
Telah diuji dan dinyatakan lulus dalam ujian Sarjana pada tanggal 11 Juli 2017
Tim Penguji:
Pembimbing Utama: Pembimbing Pendamping:
Dr. M. Lukman Hakim, S.IP.,M.Si Fathur Rahman S.IP., MA.
NIP. 79241011110413 NIP. 2011098204291001
Tanggal: 7 Agustus 2017 Tanggal: 7 Agustus 2017
Ketua Sidang Majelis Penguji: Sekertaris Majelis Penguji:
Dr. Alifiulahtin Utaminingsih, M.Si Ruth Agnesia S, S.Sos.,, M.A
NIP. 2012 09670409 2001 NIP. 201678805142001
Tanggal: 7 Agustus 2017 Tanggal: 7 Agustus 2017
Malang, 7 Agustus 2017
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Prof. Dr. Unti Ludigdo, Ak
NIP. 196908121994021001
-
IDENTITAS PENGUJI UJIAN KOMPREHENSIF
No Nama Penguji/Dosen NIP Riwayat Pendidikan
1
Dr. M. Lukman
Hakim, S.IP., M.Si
79241011110413
SI Ilmu Pemerintahan
Universitas Muhammadiyah
Malang
S2 Ilmu Politik Universitas
Negeri Jember
S3 Ilmu Politik Universitas
Airlangga
2
Fathur Rahman, S.IP.,
M.A
2011098204291001
S1 Ilmu Pemerintahan
Universitas Diponegoro
S2 Ilmu Politik Universitas
Gadjah Mada
3
Dr. Dra. Alifulhatin
Utaminingsih, M.Si
2012096704092001
S1 Ilmu Pemerintahan
Universitas Diponegoro
S2 Ilmu Politik Universitas
Gadjah Mada
S3 Ilmu Politik Universitas
Gadjah Mada
4
Ruth Agnesia
Simbiring S.Sos., M.A
201678805142001
S1 Ilmu Pemerintahan
Universitas Sumatera Utara
S2 Ilmu Politik Universitas
Gadjah Ma
-
UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN
31, Veteran Malang (65145) Telp. (0341) 575755,551611 Psw. 250, Fax (0341) 570038
http:www.fisip.ub_ac. d E-Mail f isip@ub.,ac. d
LUNTUK AKADEMIK BERITA ACARA UJIAN SKRIPSI
Pada hari ini, Selasa tanggal 11 Juli 2017 pukul: 10.00, bertempat di B 2, Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial clan Ilmu Politik, Universitas Brawijaya Malang telah menyelenggarakan Ujian Skripsi atas mahasiswa:
Nama Wahyu Dwi Utami NIM 105120600111027 Program Studi Ilmu Pemerintahan Bidang Peminatan Reformasi Pemerintahan
Judul Skripsi : Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) Bidang Pendidikan di Kelurahan Tanjungrejo
yang dinyatakan:
Lulus Malang, 11 J0 2017
Sidang Majelis Penguji
Nama: 1, Dr. Dra. Alifulhatin Utamininqsih, M,Si
Ketua Majelis Penguji 2. Ruth Agnesia Simbirinq S.Sos., M.A
Sekretaris Majelis Penguji 3. Dr. M. Lukman Hakim, S.IP., M.Si
Anggota Majelis Penguji 1
4. Fathur Rahman, S.IP., M.A Anggota Majelis Penguji 2*
-
PERNYATAAN ORISINALITAS
Nama : Wahyu Dwi Utami
NIM : 105120600111027
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Implementasi
Program Keluarga Harapan Bidang pendidikan di Kelurahan Tanjungrejo
Kecamatan Sukun Kota Malang Tahun 2015 adalah benar-benar merupakan karya
sendiri. Beberapa hal yang bukan merupakan karya saya dalam skripsi ini diberi tanda
citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.
Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan skripsi dan gelar yang saya
peroleh dari penelitian skripsi tersebut.
Malang, 31 Juli 2017
Yang Membuat Pernyataan,
Wahyu Dwi Utami
105120600111027
-
RIWAYAT HIDUP
Nama : Wahyu Dwi Utami
Kelahiran : Sumenep, 7 September 1991
Nama Bapak : Ahmad Zaini
Nama Ibu : Susmaniyatun
Alamat Asal : Desa Batu Belah Timur Kecamatan Dasuk Kabupaten Sumenep
Alamat Tinggal : Jalan Bantaran Barat I Nomor 51 Kota Malang
RIWAYAT PENDIDIKAN :
1. TK Aisyiah Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep
2. SD Negeri Pasongsongan IV Kecamatan Pasongsongan Kabupaten
Sumenep
3. SMP Negeri 1 Pasongsongan Kabupaten Sumenep
4. SMA Negeri 1 Sumenep
5. S1 Ilmu Pemerintahan Universitas Brawijaya
PENGALAMAN ORGANISASI :
1. Staff Eksekutif Mahasiswa Universitas Brawijaya (EM UB) Tahun 2010
2. Kordinator bidang Kebijakan publik dan Reformasi Birokrasi Eksekutif
Mahasiswa Universitas Brawijaya Tahun 2011
3. Staff Departemen Eksternal Forum Studi Mahasiswa Pengembang
Penalaran Universitas Brawijaya Tahun 2011
4. Ketua Departemen Kebijakan Eksternal Forum Studi Mahasiswa
Pengembang Penalaran Universitas Brawijaya Tahun 2012
5. Ketua Kordinator Keuangan Alumni Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh
Indonesia (BEM SI) Tahun 2013
6. Kordinator Pengabdian Masyarakat Seluruh Indonesia Ikatan Lembaga
Penalaran dan Penelitian Mahasiswa Indonesia Tahun 202
7. Sekretaris Jenderal Ikatan Lembaga Penalaran dan Penelitian Mahasiswa
Indonesia Tahun 2012
-
LEMBAR PERSEMBAHAN
Ucapan terimakasih alhamdulillah kupanjatkan kepada ALLAH SWT atas
segala rahmat dan kesempatan untuk menyelesaikan tugas akhir dengan segala
kekuranganku. Segala syukur aku ucapkan kepadaMu karena telah menghadirkan
mereka yang selalu memberi semangat dan doa disaat kutertatih. KarenaMu lah
mereka ada, dan karenaMu lah tugas akhir ini terselesaikan. Hanya padaMu
tempat kumengadu dan mengucapkan syukur.
Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya peneliti sampaikan kepada :
1. Orang tuaku tersayang, Bapak Ibuku terimakasih kesayanganku di dunia dan
akhirat atas semua tutur doa, harapan, semangat, kesabaran dan
kepercayaannya kepada putrimu ini. Mohon maaf atas segala dosa, khilaf dan
kekecewaan yang sempat ada selama proses penyelesaian penelitian putrimu
ini. Bagi putrimu ini, tidak ada yang lebih indah dan menyejukkan daripada
senyuman Bapak Ibu. Semoga Allah SWT memberkahi cinta kalian dalam
syurgaNYA kelak. Amin allahumma amin. Love you so much Bapak Ibu.
2. Kakak kandungku tersayang, mas Sigitku terimakasih doa-doanya, bantuannya
mengantarkan adik kecilmu memberikan surat ke beberapa lokasi penelitian,
memberikan semangat ruhaniyah setiap waktu disaat adikmu ini sedang
terjatuh ataupun futur selama proses penyelesaian penelitian ini. Thank you
for constant support, you are my rock mas. Kakak terbaikku.
3. Dosen yang luar biasa telaten membimbing. Terimakasih Bapak Dr. Lukman
Hakim S.IP. M.Si yang mashaAllah sabar serta banyak sekali membantu
selama penyelesaian penelitian ini. Semoga Allah SWT selalu memberikan
barokahNYA, cintaNYA dan rezeki yang mengalir deras serta halal dan
-
bahagia dengan keluarga kecil di dunia dan akhirat bersama bidadari yang
cantik Mbak Indah Dwi Qurbani dan putri-putri cantik Kakak Silmi Laura
Hakim dan Adik Emily Indira Hakim, amin allahumma amin.
4. Kakak iparku, teteh Shafa I love you. Terimakasih sudah sering mengingatkan
adikmu ini dalam kebaikan. Terimakasih atas doanya, semangatnya. Teteh
Shafa kakak ipar yang cantik, sholihah dan Ibu yang luar biasa bagi si kecil
Kinar. Sungguh, adik sayang sekali sama teteh Shafa.
5. Keponakanku yang cantik, cerdas dan menggemaskan. Nararya Kinar
Zhafira senyumanmu dan masa depanmu nanti adalah salah satu
penyemangat Mimi (sebutan si kecil untukku) dalam menyelesaikan
penelitian ini. Doa dari Mimi selalu untukmu Kinar. Jadi anak sholihah ya
nak.
6. Almarhum Kakek-kakekku dan buyutku tersayang, H. Linggo dan H.
Sadjakti serta Hj. Kalsuma terimakasih banyak semasa hidup begitu penuh
perhatian kepada cucumu ini. Ikut sedih disaat cucu kalian sedih dan tertawa
menyejukkan ketika cucumu ini bahagia. Meskipun kalian sudah pergi, tetapi
cucumu ini sangat yakin bahwa doa selalu mengalir dari kalian untukku di
alam sana sehingga cucu kalian ini bisa menyelesaikan penelitian dengan
baik. “Pak Jih.. Mbah Ebon.. nyaih.. cucu kalian sudah lulus. Kalian pasti
bahagia kan di sana. Ingin rasanya memeluk Pak Jih Mbah Ebon dan Nyaih
ketika pulang ke Sumenep. Tetapi diri ini sadar bahwa mulai dari sekarang
dan seterusnya, doa adalah caraku memeluk kalian bertiga dengan penuh
kehangatan”. You will be missed. Al fatihah.
-
7. Nenek-nenekku tersayang, Mak Jih dan Mbah Ebon. Terimakasih juga atas
kekhawatirannya, pedulinya yang begitu luar biasa serta doa cinta atas
cucumu ini. Terimakasih nenek-nenekku. Peluk hangat dari cucumu untuk
kalian berdua.
8. Keluarga-keluargaku semuanya. Om Zainal, Om Andi, Tante Tutik, Tante Fat
dan sepupu-sepupu kecilku tersayang adik Daniel (Aning yang manis, yang
suka mendengarkan musik di jalan), Adik Arin (Culut yang cerdas, yang
cantik meskipun sebenarnya masih kalah cantik sih sama mbak, hehehe
becanda sayang), adik Ika (Adik yang cuek tapi sebetulnya super baik dan
perhatian, cantik dan tentu smart. Thank you ya dek supportnya buat mbak)
dan satu lagi si macho dek Indra yang manis. Terimakasih buat kalian semua
keluargaku. Mohon maaf tidak bisa menuliskan satu persatu. Tetapi doa dari
kalian semua, insha Allah selalu diri ini ingat.
9. Pakde H. Tarnudji dan Bude. Alhamdulillah sungguh beruntung mempunyai
Pakde Bude yang begitu peduli akan masa depan diri ini. Pakde Bude,
terimakasih banyak dihaturkan untuk Pakde Bude atas segala hal selama ini
sehingga bisa menyelesaikan penelitian dengan rasa syukur yang luar biasa.
10. Teruntuk Bapak Fathur Rahman S.IP. M.A terimakasih Bapak sudah
mengajarkan banyak hal dalam menulis ilmiah yang baik. Terimakasih
masukan-masukannya dalam penelitian ini. Sekali lagi termakasih untuk Pak
Fathur.
11. Dosen-dosen penguji penelitian, terimakasih dihaturkan teruntuk Ibu Dr.
Alifulhatin Utaminingsih, M.Si dan Ibu Ruth Agnesia Simbiring S.Sos., M.Si
atas segala masukannya selama sidang. Terimakasih Ibu.
-
12. Seluruh dosen di Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Brawijaya yang sudah mengajakan banyak ilmu selama
menempuh pendidikan di kampus biru ini. Mohon maaf atas segala
kesalahan-kesalahan yang sengaja maupun tidak sengaja kepada Ibu Bapak
dosen sekalian. Sekali mohon maaf dan terimakasih Ibu Bapak.
13. Bapak Ir. Nasiyanto selaku pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di
Kelurahan Tanjungrejo Kecamatan Sukun Kota Malang yang selalu
menyempatkan waktu dan tenaga untuk membantu memperoleh data sebelum
mengerjakan proposal dan setelah sidang penelitian komprehensif.
14. Seluruh pihak yang membantu peneliti memperoleh data baik wawancara
maupun dokumen. Terimakasih banyak
15. Seluruh teman-teman di Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Brawijaya terimakasih untuk dukungan semangat dan doa
dari kalian semua. Terimakasih teman-teman.
16. Teman-teman semuanya yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu,
terimakasih banyak dukungan dan doanya.
17. Satu hal lagi yang berharga kucingku tercinta Uolin Collin Markolin yang
tidak pernah gagal menggemaskan. Uolin selalu jadi alasanku untuk cepat-
cepat pulang ke Sumenep dan ampuh menghilangkan rasa jenuh dan lelah
saat mengerjakan penelitian ini jika sudah mengingat bagaimana caranya
menyakar, becanda dan pulasnya Uolin tertidur. “Uolin my cat, I fell in love
with the way you touched me without using your hand. You make my life
complete. True love does exist”.
-
IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) BIDANG
PENDIDIKAN DI KELURAHAN TANJUNGREJO KECAMATAN SUKUN KOTA
MALANG TAHUN 2015
ABSTRAK
Program Keluarga Harapan merupakan program yang berupaya untuk mengembangkan
sistem perlindungan sosial terhadap warga miskin di Indonesia. Program ini memberikan
bantuan uang tunai kepada RTSM dengan catatan mengikuti persyaratan yang terkait dengan
peningkatan kualitas SDM yaitu pendidikan, lapisan masyarakat menengah ke bawah banyak
yang tidak bisa mengenyam pendidikan. Hal ini disebabkan mereka tidak memiliki biaya
untuk mengakses pendidikan. Meskipun telah banyak strategi yang digunakan untuk
meningkatkan akses sekolah, akan tetapi angka partisipasi sekolah di Indonesia masih belum
optimal khususnya bagi anak-anak RTSM. PKH bidang pendidikan memberikan peluang
lebih baik kepada anak-anak dalam mengakses pendidikan. Hal ini sangat dimungkinkan
dengan adanya bantuan program ini, anak-anak RTSM yang menjadi peserta PKH akan lebih
mudah untuk mengakses pelayanan pendidikan yang tersedia. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui implementasi PKH di kelurahan Tanjungrejo Kecamatan Sukun Kota
Malang pada tahun 2015 dengan menggunakan pedoman wawancara dan studi dekumentasi
dalam memperoleh data. Selain itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor
pendorong dan penghambat dari implementasi PKH.
Teori yang dipakai oleh Peneliti alam melakukan penelitian ini yaitu menggunakan teori
Edward III mengenai implementasi kebijakan. Teori ini terdiri dari komunikasi, sumber daya,
struktur birokrasi dan disposisi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa PKH di Kelurahan Tanjungrejo Kecamatan Sukun Kota
Malang tahun 2015 berjalan cukup baik sesuai rencana. Meskipun ada beberapa kekurangan
dalam penerapannya. Misalnya adanya faktor penghambat implementasi yaitu jumlah petugas
program yang hanya berjumlah dua orang saja. Hal ini tidak seimbang dengan jumlah peserta
program yang cukup banyak di Kelurahan Tanjungrejo pada tahun 2015. Keluhan yang
disampaikan oleh petugas program terkait minimnya dana insentif tidak membuat petugas
program kehilangan semangat untuk menjalankan tugas dengan baik kepada masyarakat yang
menerima program bantuan. Keikhlasan yang ditunjukkan oleh petugas merupakan salahsatu
hal yang mampu membawa program bantuan mencapai tujuan yang diharapkan yaitu
mengurangi beban masyarakat miskin di Kelurahan Tanjungrejo Kecamatan Sukun Kota
Malang. Selain faktor penghambat program. Faktor pendukung program ini yaitu komunikasi
yang cukup baik oleh petugas kepada peserta program. Selain itu, peserta program melakukan
komunikasi yang baik kepada peserta lain yang baru bergabung ke dalam program. Hal ini
membantu meringankan pekerjaan petugas program. Berdasarkan teori yang peneliti jadikan
acuan, dapat disimpulkan bahwa perlu adanya evaluasi dari impelementasi Program Keluarga
Harapan (PKH) di Kelurahan Tanjungrejo Kecamatan Sukun Kota Malang.
Kata Kunci : Program Keluarga Harapan, Implementasi, Kelurahan Tanjungrejo
tahun 2015.
-
IMPLEMENTATION OF PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) OF
EDUCATION SECTOR AT KELURAHAN TANJUNGREJO KECAMATAN SUKUN
KOTA MALANG IN 2015
ABSTRACT
Program Keluarga Harapan (PKH) is a program that try to develop social protection system
for the poor in Indonesia. This program gives cash for RTSM under the condition of
following the term regarding human resource quality development such as education,
whereas most middle-low class people can not enjoy. This was mostly due to no cash to
access education. Although many strategies has been developed to improve access to
schooling, school participation in Indonesia still below optimal, particularly for children of
RTSM (very poor household). PKH of education sector would give better opportunity for
children in accessing education. It was possible that by this aid, children of RSM who
became the participant of PKH would be facilitated in accessing the available education
service. Objective of this study was to found out the implementation of PKH in Kelurahan
Tanjungrejo Kecamatan Sukun Kota Malang in 2015 by using interview guide and
documentation study to obtain data. Other than that, other objective of this study would be to
found out the encouraging and impeding factors of PKH implementation. Theory used by
author in this study was Edward III theory concerning policy implementation. This theory
consist of communication, resources, bureaucracy structure and disposition.
Study result showed that PKH in Kelurahan Tanjungrejo Kecamatan Sukun Kota Malang in
2015 was working as planned. There were several limitation in its implementation, such as
there were only two official who actually works on this. There was definitely unproportional
number of official to participant of this program in Kelurahan Tanjungrejo in 2015. Complain
from program officers regarding its low incentive did not make them unmotivated to do their
job for the people who deserve in accepting this aid. Sincerity showed by the program
officers was one of the aspect who was able to make this aid achieve its end, that is by
reducing the burden of poor people in Kelurahan Tanjungrejo Kecamatan Sukun Kota
Malang. Other than its constraining factor, its supporting factor would be good
communication between program’s officers and participant. The existed participant also had
good communication toward new participant who just joined in the program. This was able to
lessened the burden of program officers. Based on the theory used as reference, it can be
concluded that there should be evaluation of Program Keluarga Harapan (PKH)
implementation in Kelurahan Tanjungrejo Kecamatan Sukun Kota Malang.
Keywords: Program Keluarga Harapan, Implementation, Kelurahan Tanjungrejo in
2015
-
KATA PENGANTAR
Assalamualaykum Warohmatullah Wabarokatuh, puji syukur alhamdulillah
Peneliti panjatkan kepada sang Maha pemberi kemudahan, kelancaran,
pertolongan dan cintaNYA sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian
dengan judul “Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) bidang
pendidikan di Kelurahan Tanjungrejo Kecamatan Sukun Kota Malang Tahun
2015”.
Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya peneliti sampaikan kepada :
1. Orangtuaku tersayang, Bapak Ibuku terimakasih kesayanganku di dunia dan
akhirat atas semua tutur doa, harapan, semangat, kesabaran dan
kepercayaannya kepada putrimu ini. Mohon maaf atas segala dosa, khilaf dan
kekecewaan yang sempat ada selama proses penyelesaian penelitian putrimu
ini. Bagi putrimu ini, tidak ada yang lebih indah dan menyejukkan daripada
senyuman Bapak Ibu. Semoga Allah SWT memberkahi cinta kalian dalam
syurgaNYA kelak. Amin allahumma amin. Love you so much Bapak Ibu.
2. Kakak kandungku tersayang, mas Sigitku terimakasih doa-doanya,
bantuannya mengantarkan adik kecilmu memberikan surat ke beberapa lokasi
penelitian, memberikan semangat ruhaniyah setiap waktu disaat adikmu ini
sedang terjatuh ataupun futur selama proses penyelesaian penelitian ini.
Thank you for constant support, you are my rock mas. Kakak terbaikku.
3. Dosen yang luar biasa telaten membimbing. Terimakasih Bapak Dr. Lukman
Hakim S.IP. M.Si yang mashaAllah sabar serta banyak sekali membantu
selama penyelesaian penelitian ini. Semoga Allah SWT selalu memberikan
-
barokahNYA, cintaNYA dan rezeki yang mengalir deras serta halal dan
bahagia dengan keluarga kecil di dunia dan akhirat bersama bidadari yang
cantik Mbak Indah Dwi Qurbani dan putri-putri cantik Kakak Silmi Laura
Hakim dan Adik Emily Indira Hakim, amin allahumma amin.
4. Kakak iparku, teteh Shafa I love you. Terimakasih sudah sering mengingatkan
adikmu ini dalam kebaikan. Terimakasih atas doanya, semangatnya. Teteh
Shafa kakak ipar yang cantik, sholihah dan Ibu yang luar biasa bagi si kecil
Kinar. Sungguh, adik sayang sekali sama teteh Shafa.
5. Keponakanku yang cantik, cerdas dan menggemaskan. Nararya Kinar Zhafira
senyumanmu dan masa depanmu nanti adalah salah satu penyemangat Mimi
(sebutan si kecil untukku) dalam menyelesaikan penelitian ini. Doa dari Mimi
selalu untukmu Kinar. Jadi anak sholihah ya nak.
6. Almarhum Kakek-kakekku dan buyutku tersayang, H. Linggo dan H. Sadjakti
serta Hj. Kalsuma terimakasih banyak semasa hidup begitu penuh perhatian
kepada cucumu ini. Ikut sedih disaat cucu kalian sedih dan tertawa
menyejukkan ketika cucumu ini bahagia. Meskipun kalian sudah pergi, tetapi
cucumu ini sangat yakin bahwa doa selalu mengalir dari kalian untukku di
alam sana sehingga cucu kalian ini bisa menyelesaikan penelitian dengan
baik. “Pak Jih.. Mbah Ebon.. nyaih.. cucu kalian sudah lulus. Kalian pasti
bahagia kan di sana. Ingin rasanya memeluk Pak Jih Mbah Ebon dan Nyaih
ketika pulang ke Sumenep. Tetapi diri ini sadar bahwa mulai dari sekarang
dan seterusnya, doa adalah caraku memeluk kalian bertiga dengan penuh
kehangatan”. You will be missed. Al fatihah.
-
7. Nenek-nenekku tersayang, Mak Jih dan Mbah Ebon. Terimakasih juga atas
kekhawatirannya, pedulinya yang begitu luar biasa serta doa cinta atas
cucumu ini. Terimakasih nenek-nenekku. Peluk hangat dari cucumu untuk
kalian berdua.
8. Keluarga-keluargaku semuanya. Om Zainal, Om Andi, Tante Tutik, Tante Fat
dan sepupu-sepupu kecilku tersayang adik Daniel (Aning yang manis, yang
suka mendengarkan musik di jalan), Adik Arin (Culut yang cerdas, yang
cantik meskipun sebenarnya masih kalah cantik sih sama mbak, hehehe
becanda sayang), adik Ika (Adik yang cuek tapi sebetulnya super baik dan
perhatian, cantik dan tentu smart. Thank you ya dek supportnya buat mbak)
dan satu lagi si macho dek Indra yang manis. Terimakasih buat kalian semua
keluargaku. Mohon maaf tidak bisa menuliskan satu persatu. Tetapi doa dari
kalian semua, insha Allah selalu diri ini ingat.
9. Pakde H. Tarnudji dan Bude. Alhamdulillah sungguh beruntung mempunyai
Pakde Bude yang begitu peduli akan masa depan diri ini. Pakde Bude,
terimakasih banyak dihaturkan untuk Pakde Bude atas segala hal selama ini
sehingga bisa menyelesaikan penelitian dengan rasa syukur yang luar biasa.
10. Teruntuk Bapak Fathur Rahman S.IP. M.A terimakasih Bapak sudah
mengajarkan banyak hal dalam menulis ilmiah yang baik. Terimakasih
masukan-masukannya dalam penelitian ini. Sekali lagi termakasih untuk Pak
Fathur.
11. Dosen-dosen penguji penelitian, terimakasih dihaturkan teruntuk Ibu Dr.
Alifulhatin Utaminingsih, M.Si dan Ibu Ruth Agnesia Simbiring S.Sos., M.Si
atas segala masukannya selama sidang. Terimakasih Ibu.
-
12. Seluruh dosen di Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Brawijaya yang sudah mengajakan banyak ilmu selama
menempuh pendidikan di kampus biru ini. Mohon maaf atas segala
kesalahan-kesalahan yang sengaja maupun tidak sengaja kepada Ibu Bapak
dosen sekalian. Sekali mohon maaf dan terimakasih Ibu Bapak.
13. Bapak Ir. Nasiyanto selaku pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di
Kelurahan Tanjungrejo Kecamatan Sukun Kota Malang yang selalu
menyempatkan waktu dan tenaga untuk membantu memperoleh data sebelum
mengerjakan proposal dan setelah sidang penelitian komprehensif.
14. Seluruh pihak yang membantu peneliti memperoleh data baik wawancara
maupun dokumen. Terimakasih banyak
15. Seluruh teman-teman di Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Brawijaya terimakasih untuk dukungan semangat dan doa
dari kalian semua. Terimakasih teman-teman.
16. Teman-teman semuanya yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu,
terimakasih banyak dukungan dan doanya.
17. Satu hal lagi yang berharga kucingku tercinta Uolin Collin Markolin yang
tidak pernah gagal menggemaskan. Uolin selalu jadi alasanku untuk cepat-
cepat pulang ke Sumenep dan ampuh menghilangkan rasa jenuh dan lelah
saat mengerjakan penelitian ini jika sudah mengingat bagaimana caranya
menyakar, becanda dan pulasnya Uolin tertidur. “Uolin my cat, I fell in love
with the way you touched me without using your hand. You make my life
complete. True love does exist”.
Bismillah, Ana uhibbukum fillah
-
Peneliti berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak lain serta menjadi
salah satu bahan bacaan bagi masyarakat untuk menambah pengetahuan. Peneliti
menyadari penelitian ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, segala kritik dan
saran yang sifatnya membangun sangat peneliti harapkan untuk kesempurnaan
penelitian ini.
Wassalamualaykum Warohmatullah Wabarokatuh
Malang, 7 Agustus 2017
Wahyu Dwi Utami
105120600111027
-
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN…………………………………………………………………ix
PEMBIMBING SKRIPSI………………………………………………………..x
LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………… xi
KATA PENGANTAR…………………………………………………………...xii
ABSTRAK……………………………………………………………………...xvii
ABSTRACT........................................................................................................xviii
DAFTAR ISI .................................................................................................... ....xix
DAFTAR TABEL ............................................................................................ ....xxi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... ...xxii
DAFTAR ISTILAH ......................................................................................... ..xxiii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................... 13
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................... 14
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................. 14
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 15
2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................ 15
2.2 Konsep Implementasi ............................................................... 25
2.3 Implementasi Kebijakan........................................................... 26
2.3.1 Model Implementasi Kebijakan...................................... 30
2.3.2 Teori George C. Edwards III.......................................... 31
2.4 Kemiskinan............................................................................... 34
2.4.1 Konsep Kemiskinan......................................................... 36
2.5 Kerangka Pemikiran....................................................... .......... 40
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 41
-
3.1 Jenis Penelitian ......................................................................... 41
3.2 Fokus Penelitian ....................................................................... 42
3.3 Lokasi Penelitian ...................................................................... 43
3.4. Sumber Data ............................................................................. 43
3.5 Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 45
3.6 Intrumen Penelitian ................................................................. 46
3.7 Analisa Data ............................................................................ 47
BAB 1V GAMBARAN UMUM PKH, DINAS SOSIAL DAN KELURAHAN
TANJUNGREJO................ ........................................................... 51
BAB V IMPLEMENTASI PKH BIDANG PENDIDIKAN KELURHAN
TANJUNGREJO KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG
2015....................................…………………………………………...67
5.1 Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH)…................ 67
5.2 Implementasi PKH Bidang Pendidikan ................................... 91
BAB VI PENUTUP……………………………................................………. 113
6.1 Kesimpulan…………………………………………………... 113
6.2 Saran…………………………………………………………. 114
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
-
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Rumah Tangga Sangat Miskin Kota Malang 2014-2016………….. 6
Tabel 2. Rumah Tangga Miskin Penerima PKH Masing-Masing Kelurahan Kota
Malang Tahun 2015 …………………………………………………….…… 6
Tabel 3. Jumlah Anak-Anak Penerima Bantuan PKH Kota Malang Tahun 2015 10
Tabel 4. Inventarisasi Penelitian Terdahulu ..................................................... 14
Tabel 5 Sumber Data Primer ………………………………………………… 51
Tabel 6 Sumber Data Sekunder…………………………………………….... 51
Tabel 7 Daftar Informan……………………………………………………... 52
Tabel 8 Daftar Kelurahan Kecamatan Sukun Kota Malang…………………. 58
Tabel 9 Luas wilayah desa/kelurahan di Kecamatan Sukun………………… 60
Tabel 10 Jumlah penduduk kecamatan sukun tahun 2014-2016……………. 61
Tabel 11 Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin tahun 2015………… 64
Tabel 12 Daftar Peserta PKH kelurahan Tanjungrejo yang tidak naik kelas … 82
Tabel 13 Skema Pengurangan Bantuan………………………………………. 85
Tabel 14 Komponen Bantuan PKH Tahun 2015……………………………… 103
-
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Kerangka Pemikiran ........................................................................ 39
Gambar 2 Logo PKH………………………………………………………… 68
Gambar 3 Struktur organisasi UPPKH Kabupaten/Kota…………………….. 69
Gambar 3Alur Verifikasi PKH Pendidikan Kelurahan Tanjungrejo 2015….. 86
Gambar 3 Alur Komunikasi Petugas PKH Kota Malang 2015……………… 98
Gambar 4 Alur Pengaduan…………………………………………………... 101
-
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pembangunan nasional dilakukan pemerintah untuk meningkatkan
kesejahteraan umum. Salahsatunya dengan mengarahkan berbagai kegiatan
pembangunan ke daerah-daerah. Pembangunan sendiri dilakukan secara terpadu
dan berkesinambungan melalui program pembangunan jangka pendek dan jangka
panjang nasional. Indikator utama keberhasilan pembangunan nasional
salahsatunya adalah menurunnya jumlah penduduk miskin di Indonesia.
Kota Malang merupakan kota yang berada di Provinsi Jawa Timur.
Permasalahan kemiskinan juga telah membelenggu Kota Malang. Melalui
Walikota Malang menegaskan bahwa jumlah masyarakat miskin di Kota Malang
masih harus ditekan kembali1. Data Kota Malang tahun 2014 menunjukkan bahwa
terdapat sebanyak 40.640 jiwa warga miskin dari total jumlah penduduk Kota
Malang sekitar 850 ribu jiwa2. Sedangkan data Dinas Sosial Kota Malang tahun
2014 menunjukkan bahwa di Kota Malang terdapat sebanyak 300 ribu warga
miskin. Sedangkan pada tahun 2015, jumlah warga miskin di Kota Malang
sebanyak 37.025 jiwa3. Permasalahan kemiskinan yang ada di Kota Malang
menjadi dorongan pemerintah Kota Malang untuk melakukan pengentasan
kemiskinan di Kota Malang. Sesuai dengan visi dan misi Kota Malang yakni
menjadikan Kota Malang sebagai kota yang bermartabat yaitu masyarakat Kota
1Pemaparan Wali Kota Malang. Diakses http://mediacenter.malangkota.go.id/2014/02/blusukan-
wali-kota-malang-jaring-aspirasi-wargaTanggal 5 Desember 2016 pukul 18.01 WIB. 2 Badan Pusat Statistik Jawa Timur tahun 2015 dalam catatan analisa Malang Corruption Words.
3Data Dinas sosial Kota Malang tahun 2015.pdf.
http://mediacenter.malangkota.go.id/2014/02/blusukan-wali-kota-malang-jaring-aspirasi-wargahttp://mediacenter.malangkota.go.id/2014/02/blusukan-wali-kota-malang-jaring-aspirasi-warga
-
Malang hidup dalam kondisi makmur dalam artian hidup secara layak dalam strata
sosial masing-masing4.
Sejalan dengan tujuan pembangunan nasional untuk pengentasan
kemiskinan. Pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Sosial Republik
Indonesia membuat sebuah kebijakan penanggulangan kemiskinan melalui
program perlindungan sosial di daerah-daerah yang ada di seluruh Indonesia
dengan Program Keluarga Harapan (PKH)5. Kota Malang sendiri menjadi bagian
dari beberapa Kota/Kabupaten di Indonesia yang menjalankan Program Keluarga
Harapan untuk penanggulangan kemiskinan. Program Keluarga Harapan
dimaksudkan sebagai upaya membangun system perlindungan sosial bagi
masyarakat miskin dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan
kesejahteraan sosial bagi penduduk miskin sekaligus sebagai upaya memotong
mata rantai kemiskinan. Dengan PKH ini, pemerintah mengharapkan peserta PKH
memiliki akses yang lebih baik untuk memanfaatkan pelayanan sosial dasar
seperti, kesehatan dan pendidikan. Selain itu program PKH ini juga untuk
menghilangkan kesenjangan sosial, ketidakberdayaan, dan keterasingan sosial
yang selama ini melekat pada diri masyarakat miskin.
Peserta PKH memiliki berbagai kewajiban yang harus dipenuhi,
khususnya kewajiban yang terkait dengan kesehatan dan pendidikan. Kewajiban
di bidang kesehatan berkaitan dengan pemeriksaan kandungan bagi ibu hamil,
pemeriksaan kesehatan, pemberian asupan gizi dan imunisasi anak balita.
Dibidang pendidikan, kewajiban peserta PKH terkait dengan menyekolahkan anak
4Visi misi Kota Malang diakses dari http://malangkota.go.id/sekilas-malang/visi-dan-misi/ pada
tanggal 18 November 2016 pukul 21.19 WIB. 5Program Keluarga Harapan diakses dari http://rekrutmenpkh.kemsos.go.id/site/pkh pada tanggal 2
November 2016 pukul 11.16 WIB.
http://malangkota.go.id/sekilas-malang/visi-dan-misi/http://rekrutmenpkh.kemsos.go.id/site/pkh
-
ke sekolah dasar dan lanjutan (SD sampai SLTP) termasuk anak difable.
Sedangkan bagi para penyandang cacat berat yang sudah tidak mampu, mereka
tidak wajib mengikuti pendidikan reguler. Program PKH memberikan manfaat
jangka pendek dan jangka panjang. Untuk jangka pendek, PKH akan menambah
pendapatan bagi individu-individu dalam RTSM/KSM melalui pengurangan
beban pengeluaran rumah tangga. Sedangkan untuk jangka panjang, program ini
diharapkan mampu memutus rantai kemiskinan antar generasi melalui
peningkatan kualitas kesehatan, pendidikan dan kapasitas anak di masa depan6.
Program ini juga memberikan kepastian kepada anak akan masa depannya
(insurance effect).7 PKH dijalankan sebagai pelaksanaan dari UU No. 40 tahun
2004 tentang jaminan sosial. UU No. 11 tahun 2009 tentang kesejahteraan sosial.
Inpres No. 3 tahun 2010 tentang program pembangunan yang berkeadilan. Perpres
No. 15 tahun 2010 tentang percepatan penanggulangan kemiskinan dan UU No.
tahun 1999 tentang hak asasi manusia. Program ini memberikan bantuan uang
tunai kepada Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) dengan catatan mengikuti
persyaratan yang diwajibkan.
Persyaratan itu terkait dengan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia
yaitu kesehatan dan pendidikan. Sasaran dari program ini yakni ibu hamil, ibu
menyusui, memiliki anak balita dan anak usia sekolah setingkat SD-SMP8.
Penerima bantuan ini adalah ibu atau wanita dewasa yang mengurus anak pada
6 Karakteristik Program Keluarga Harapan diakses dari http://www.tnp2k.go.id/id/tanya-
jawab/klaster-i/program-keluarga-harapan-pkh/ pada tanggal 12 November 2016 pukul 17.09
WIB. 7Kementerian Sosial Republik Indonesia, pedoman umum program keluarga harapan (PKH),
Jakarta, 2008, hlm. 1-4. 8Berdasarkan Buku Pedoman Program Keluarga Harapan (PKH)
http://www.tnp2k.go.id/id/tanya-jawab/klaster-i/program-keluarga-harapan-pkh/http://www.tnp2k.go.id/id/tanya-jawab/klaster-i/program-keluarga-harapan-pkh/
-
rumah tangga yang bersangkutan. Namun apabila tidak ada ibu, bibi, nenek atau
kakak perempuan dapat menjadi penerima bantuan.
Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa
sesuai dengan amanat yang telah dituangkan dalam Pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945. Namun perlu disadari bahwa tidak semua rakyat bisa
mengenyam pendidikan yang berkualitas. Lapisan masyarakat menengah ke
bawah banyak yang tidak bisa mengenyam pendidikan. Hal tersebut disebabkan
mereka tidak memiliki biaya untuk mengakses pendidikan. Mahalnya biaya
pendidikan di Indonesia mengakibatkan keluarga miskin dengan terpaksa tidak
menyekolahkan anak-anaknya. Banyak anak-anak berusia 7-16 tahun yang
putus sekolah dan memilih untuk mencari pekerjaan untuk menopang kondisi
keuangan keluarga demi kelangsungan hidup kedepannya9. Meskipun telah
banyak strategi yang digunakan untuk meningkatkan akses sekolah, seperti
Beasiswa Miskin, Bantuan Operasional Sekolah (BOS) akan tetapi angka
partisipasi sekolah di Indonesia masih belum optimal khusunya bagi anak-anak
RTSM.
PKH bidang Pendidikan memberikan peluang yang lebih baik kepada
anak-anak dalam mengakses pelayanan pendidikan. Hal ini sangat dimungkinkan,
sebab dengan adanya bantuan program ini, anak-anak RTSM yang menjadi
peserta PKH akan lebih mudah untuk mengakses pelayanan pendidikan yang
tersedia. Salahsatu tujuan akhir PKH adalah meningkatkan angka partisipasi
sekolah anak bagi anak-anak RTSM, khususnya SD/MI dan SMP/MTs, serta
untuk mengurangi pekerja dibawah umur di Indonesia. Untuk mencapai tujuan ini,
9Kemiskinan Dan Pendidikan diakses dari http://www.tnp2k.go.id/id/artikel/index/ pada tanggal 12
November 2016 pukul 13.44 WIB.
http://www.tnp2k.go.id/id/artikel/index/
-
PKH pendidikan berupaya memotivasi RTSM agar mendaftarkan anak-anaknya
ke sekolah-sekolah dan mendorong mereka untuk memenuhi komitmen kehadiran
dalam proses belajar, minimal 85 persen dari hari efektif sekolah dalam sebulan,
selama tahun ajaran berlangsung.
Program Keluarga Harapan (PKH) telah berjalan sejak tahun 2007. Namun
pelaksanaan Program PKH di Kota Malang berlangsung pada akhir tahun 2013.
Kecamatan Sukun merupakan salah satu Kecamatan di Kota Malang yang
menjadi lokasi pelaksanaan Program Keluarga Harapan. Alasan Kecamatan Sukun
menjadi pusat perhatian pemerintah Kota Malang dalam konteks kemiskinan
yakni Kecamatan Sukun merupakan kecamatan dengan angka kemiskinan
terbanyak dibandingkan kecamatan-kecamatan lain yang ada di Kota Malang.
Berikut tabel yang menunjukkan Bahwa Kecamatan Sukun memiliki jumlah
angka kemiskinan terbanyak di Kota Malang.
Tabel 1
Rumah Tangga Sangat Miskin Kota Malang Tahun 2014-2016
NO KECAMATAN 2014 2015 2016
1 Kedungkandang 1109 1059 1026
2 Sukun 1205 1160 1142
3 Klojen 498 471 463
4 Blimbing 944 925 914
5 Lowokwaru 799 771 767
Sumber : UPPKH Dinas Sosial Kota Malang Tahun 2016
Jumlah masyarakat miskin Kecamatan Sukun yang terbilang tinggi
menarik peneliti melakukan penelitian di Kecamatan Sukun. Hal yang serupa juga
terjadi pada Kelurahan Tanjungrejo. Kelurahan Tanjungrejo seperti halnya
wilayah di Kecamatan Sukun yang menjadi titik lokasi masyarakat miskin Kota
-
Malang. Seperti miniatur wilayah kemiskinan di Kota Malang, Kelurahan
Tanjungrejo merupakan kelurahan dengan jumlah rumah tangga miskin tertinggi
penerima bantun program keluarga harapan diseluruh kelurahan yang ada di Kota
Malang.
Tabel 2
Rumah Tangga Miskin Penerima PKH Masing-Masing Kelurahan
Kota Malang Tahun 2015
NO. KECAMATAN/
KELURAHAN Tahun 2015
A KEC. SUKUN
1 Kebonsari 21
2 Gadang 97
3 Ciptomulyo 15
4 Sukun 85
5 Bandungrejosari 218
6 Bakalan Krajan 54
7 Mulyorejo 39
8 Bandulan 76
9 Tanjungrejo 380
10 Pisangcandi 64
11 Karangbesuki 95
B KECAMATAN
KEDUNGKADANG
1 Arjowinangun 8
2 Tlogowaru 70
3 Wonokoyo 19
4 Bumiayu 65
5 Buring 97
6 Mergosono 209
7 Kotalama 267
8 Kedungkandang 56
-
9 Sawojajar 51
10 Madyopuro 44
11 Lesanpuro 121
12 Cemorokandang 30
C
KECAMATAN
BLIMBING
1 Jodipan 177
2 Polehan 117
3 Kesatrian 13
4 Bunulrejo 108
5 Purwantoro 113
6 Pandanwangi 106
7 Blimbing 56
8 Purwodadi 108
9 Polowijen 37
10 Arjosari 19
11 Balearjosari 59
D KECAMATAN
LOWOKWARU
1 Merjosari 49
2 Dinoyo 50
3 Sumbersari 19
4 Ketawanggede 6
5 Jatimulyo 140
6 Lowokwaru 89
7 Tulusrejo 64
8 Mojolangu 71
9 Tunjungsekar 126
10 Tasikmadu 45
11 Tunggulwulung 77
12 Tlogomas 31
E KECAMATAN
KLOJEN
-
Sumber : UPPKH Kota Malang Tahun 2015
Selain data yang menunjukkan bahwa Kecamatan Sukun serta Kelurahan
Tanjungrejo merupakan wilayah yang memiliki rumah tangga sangat miskin
tertinggi di seluruh Kota Malang, alasan lain yang menyebabkan wilayah tersebut
tinggi permasalahan kemiskinan dikarenakan Kecamatan Sukun merupakan
daerah berkumpulnya para penyandang permasalahan sosial yang ada di Kota
Malang. Seperti halnya anak jalanan, pengemis, dan gelandangan10
. Berdasarkan
sistem jaminan sosial nasional berdasarkan UU No. 40 Tahun 2004, PKH menjadi
model jaminan yang unik, berbeda dengan program penanggulangan kemiskinan
lainnya karena PKH merupakan bantuan sosial bagi Rumah Tangga Sangat
Miskin (RTSM) yang dimaksudkan demi mempertahankan kehidupan dalam
kebutuhan dasar terutama pendidikan dan kesehatan, dalam pelaksanaan
kegiatannya RTSM di dampingi oleh pendamping sosial dan apabila melanggar
komitmen dikenakan sanksi, PKH bernuansa pemberdayaan yakni menguatkan
Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) agar mampu keluar dari kemiskinan
10
Profile Kecamatan Sukun diakses dari http://KecamatanSukun.ac.id Pada tanggal 20 November
2016 pukul 09.15 WIB.
1 Kasin 80
2 Sukoharjo 25
3 Kiduldalem 35
4 Kauman 28
5 Bareng 60
6 Gadingkasri 34
7 Oro – oro Dowo 54
8 Klojen 31
9 Rampalkalaket 18
10 Samaan 66
11 Penanggungan 32
http://kecamatansukun.ac.id/
-
melalui promosi kesehatan dan mendorong anak-anak sekolah. Dalam
pemberdayaan PKH terdapat dua komponen yang menjadi fokus dalam program
ini yaitu pendidikan dan kesehatan, namun dalam bahasan ini peneliti membatasi
hanya pada program keluarga harapan di bidang pendidikan. PKH bidang
pendidikan memberikan peluang kepada anak-anak dalam mengakses pelayanan
pendidikan. Hal ini dimungkinkan, sebab dengan adanya bantuan program ini,
anak-anak RTSM yang menjadi peserta PKH akan lebih mudah untuk mengakses
pelayanan pendidikan yang tersedia.
Tujuan dari Program Keluarga Harapan (PKH) dalam memberikan
bantuan tunai bersyarat pendidikan adalah untuk meningkatkan partisipasi
sekolah, khususnya bagi anak-anak KSM, serta untuk mengurangi pekerja anak di
Indonesia. Harapan dari PKH tersebut adalah meningkatnya partisipasi sekolah
anak RTSM. Dengan kualitas pendidikan yang bagus, maka harapannya kualitas
sumber daya manusia juga akan meningkat sehingga tujuan dari adanya program
keluarga harapan untuk mengurangi beban RTSM serta memutus mata rantai
kemiskinan akan terwujud. Pendidikan merupakan sebuah pionir dalam
berkembangnya pembangunan suatu bangsa sehingga menjadi permasalahan yang
tidak bisa dipandang sebelah mata. Jika dunia pendidikan dalam suatu bangsa
tidak baik, maka pembangunan bangsa tersebut tidak akan berkembang dengan
baik. Pendidikan berpengaruh negatif terhadap tingkat kemiskinan, semakin
meningkatnya pendidikan penduduk akan meningkatkan produktifitasnya,
semakin meningkat produktifitas akan semakin meningkatkan pendapatannya
sehingga penduduk akan semakin mampu untuk memenuhi kebutuhan hidup,
semakin terpenuhinya kebutuhan hidup akan mengakibatkan kemiskinan
-
menurun. Berdasarkan jumlah anak SD, SMP dan SMA yang ada di Kota Malang.
Kecamatan Sukun dan Kelurahan Tanjungrejo kembali menjadi wilayah yang
memiliki jumlah tertinggi anak-anak sasaran PKH untuk memperoleh akses
pendidikan.
Tabel 3
Jumlah Anak-Anak Penerima Bantuan PKH Kota Malang Tahun 2015
KEC KEL JUMLAH
ANAK SD
JUMLAH
ANAK
SMP
JUMLAH
ANAK
SMA
KLOJEN
Bareng 55 31 18
Gadingkasri 31 15 7
Kasin 67 39 19
Kauman 23 10 6
Kidul Dalem 31 19 9
Klojen 19 18 13
Oro-Oro Dowo 43 23 23
Penanggungan 35 17 9
Rampal Celaket 18 5 4
Samaan 43 34 18
Sukoharjo 33 9 6
KEDUNG
KANDANG
Arjowinangun 2 4 1
Bumiayu 72 27 9
Buring 79 33 10
Cemorokandang 31 10 4
Kedungkandang 45 29 14
Kotalama 264 117 53
Lesanpuro 108 50 19
Madyopuro 45 29 6
Mergosono 179 85 45
Sawojajar 50 18 12
Tlogowaru 43 25 5
Wonokoyo 10 7 4
LOWOKWARU
Dinoyo 44 19 11
Jatimulyo 114 51 41
Ketawang Gede 6 2 3
Lowokwaru 73 44 30
Merjosari 38 23 7
Mojolangu 54 26 17
Sumbersari 19 7 3
Tasikmadu 38 15 11
Tlogomas 24 17 8
Tulusrejo 54 37 19
-
Tunggulwulung 53 30 12
Tunjungsekar
102
36
28
BLIMBING
Arjosari 19 8 5
Balearjosari 37 23 17
Blimbing 44 23 9
Bunulrejo 90 55 24
Jodipan 168 77 43
Kesatrian 14 5 2
Pandanwangi 96 50 24
Polehan 88 74 20
Polowijen 42 12 13
Purwantoro 103 60 29
Purwodadi 86 48 35
SUKUN
Bakalan Krajan 38 29 6
Bandulan 61 39 13
Bandung Rejosari 193 90 46
Ciptomulyo 21 6 5
Gadang 91 61 22
Karang Besuki 80 39 23
Kebonsari 20 8 10
Mulyorejo 32 20 11
Pisang Candi 57 30 11
Sukun 77 45 23
Tanjungrejo 339 162 79
Sumber :UPPKH Kota Malang Tahun 2015
Berdasarkan pemaparan sebelumnya, maka peneliti tertarik melakukan
penelitian di Kelurahan Tanjungrejo Kecamatan Sukun Kota Malang dengan
masalah kemiskinan tertinggi di Kota Malang mengenai implementasi Program
Keluarga Harapan (PKH) dengan fokus pada aspek pendidikan. Penelitian
terdahulu terkait implementasi program keluarga harapan telah banyakdilakukan.
Salahsatunya penelitian yang dilakukan Tlonaen11
yang mengkaji implementasi
program keluarga harapan di Kota Malang khususnya di Kecamatan Lowokwaru.
Hasil dari penelitian tersebut memaparkan bahwa implementasi program keluarga
harapan di Kecamatan Lowokwaru Kota Malang sudah berjalan dengan baik.
11
Tlonaen, Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) untuk Meningkatkan Kesejahteraan
Masyarakat Miskin di Kecamatan Lowokwaru Malang. Diakses dari portalgaruda.org/article.php.
2014.
-
Penelitian yang akan dilakukan peneliti ingin mengkaji lebih lanjut bagaimana
pelaksanaan program keluarga harapan bidang pendidikan khususnya di
Kelurahan Tanjungrejo Kecamatan Sukun Kota Malang.
1.2 Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas, ada dua pertanyaan mendasar yang
dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Bagaimana pelaksanaan PKH bagi keluarga RTSM/KSM di Kelurahan
Tanjungrejo bidang pendidikan Kecamatan Sukun Kota Malang tahun
2015?
2. Apasaja faktor pendukung dan penghambat program keluarga harapan
bidang pendidikan di Kelurahan Tanjungrejo Kecamatan Sukun Kota
Malang tahun 2015?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan yaitu:
1. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis pelaksanaan Program
Keluarga Harapan (PKH) bidang pendidikan di Kelurahan
Tanjungrejo Kecamatan Sukun Kota Malang tahun 2015.
2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan
Program Keluarga Harapan (PKH) bidang pendidikan di Kelurahan
Tanjungrejo Kecamatan Sukun Kota Malang 2015.
1.4 Manfaat Penelitian
Sedangkan, berdasarkan tujuan penelitian, maka manfaat yang diharapkan
adalah:
-
1. Diketahui seperti apa pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di
Kelurahan Tanjungrejo bidang pendidikan Kecamatan Sukun Kota Malang
tahun 2015.
2. Diketahui apa faktor pendukung dan penghambat Program Keluarga
Harapan bidang pendidikan di Kelurahan Tanjungrejo Kecamatan Sukun
Kota Malang.
-
15
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian ini peneliti memaparkan tujuh penelitian terdahulu yang
relevan dengan permasalahan yang akan diteliti tentang implementasi Program
Keluarga Harapan (PKH) untuk kesejahteraan masyarakat di Kota Malang.
Tabel 4
Inventarisasi Penelitian Terdahulu
No. Judul/Penulis Fokus Jenis Teori/Indikator Hasil
1 Implementasi
Program
Keluarga
Harapan (PKH)
Dalam
pemberdayaan
masyarakat
miskin di
kecamatan
Kelapa Gading
Kotamadya
Jakarta Utara
Penulis :
Ramadhan 2010
Mahasiswa S2
Magister
Kebijakan UGM
- Implementasi
PKH dan faktor
– faktor yang
mempengaruhi
kinerja
implementasi
PKH
- Metode
penelitian
kualitatif
indikator tepat
waktu, tepat
guna, dan tepat
sasaran serta
memakai
indikator
pemberdayaan
PKH yang
telah bergulir
di kelapa
gading
memenuhi
kriteria
penilaian
implementasi
Faktor yang
mempengaruhi
adalah faktor
organisasi,ling
kungan
implementas
2 Implementasi
Program
Keluarga
Harapan (PKH)
bidang
pendidikan di
Kecamatan
Tamalate Kota
- Mendeskripsika
n Implementasi
PKH Bidang
Pendidikan di
Kec. Tamalate
- Menganalisis
faktor – faktor
yang
- Metode
Penelitian
Kualitatif
Deskriptif
Teori Model
Ripley dan
Franklin
- Implementa
si PKH
sudah
berjalan
dengan baik
dan dikawal
oleh
pendamping
-
Makassar
Penulis :
Nur Fahira
Syamsir
Mahasiswa S1
Universitas
Hasanudin
Makassar Tahun
2014
mempengaruhi
implementasi
PKH Bidang
Pendidikan
- Pendaming
slalu
melakukan
pertemuan
rutin, selalu
melakukan
kegiatan
memutakhir
an data
- Faktor yang
mempengar
uhi
keberhasilan
implementas
i jika dilihat
dari
implemetabi
lity adalah
faktor isi
kebijakan
dan
lingkungan
kebijakan
3 Implementasi
Program
Keluarga
Harapan (PKH)
Dalam Rangka
Penanggulangan
Kemiskinan Di
Desa Kendahe II
Kecamatan
Kendahe
Kabupaten
Sangihe
Penulis :
Sri Masita
- Implementasi
Program
Keluarga
Harapan (PKH)
Dalam Rangka
Menanggulangi
Kemiskinan
- Metode
Penelitian
deskriptif
kualitatif
Model Goerge
C. Edward III
- Implementa
si PKH
belum
terlaksana
secara
maksimal
masih
banyak
kekurangan
seperti
kurang
transparan
dalam
pendataan,
kurangnya
sosialisasi
-
Laluhang dari tim
pelaksana
UPPKH dan
pendamping
sehingga
implemantas
i PKH
Kurang
tepat
sasaran
4 Implementasi
Program
Keluarga
Harapan (PKH)
Bidang
Kesehatan di
Desa Pulo
Kecamatan
Jombang
Kabupaten
Jombang
Penulis :
Eka Prastia
Pradikta dan
Indah Prabawati
- Mendeskripsika
n implementasi
Program
Keluarga
Harapan (PKH)
bidang
kesehatan di
Desa Pulo
- Metode
perspektif
dengan
pendekatan
kualitatif
analisis
interaktif model
Miles dan
Huberman
- Program
PKH sudah
berjalan
dengan baik
seperti tapi
masih perlu
adanya
perbaikan
pelaksanaan
agar sesuai
dengan
standart dan
prosedur
seperti
perbaikan
komunikasi
antar
pelaksa
program,
penambahan
staff.
5 Implementasi
Program
Keluarga
Harapan (PKH)
Dalam
Menanggulangi
Kemiskinan di
Kecamatan
- Menganalisis
implementasi
PKH dan faktor
yang dihadapi
PKH dalam
menanggulangi
kemiskinan
- Jenis
penelit
ian
kualita
tif
denga
n
pende
Model Donald
Van Metter dan
Van Horn
- Implementa
si Program
Keluarga
Harapan di
Kecamatan
Dawarbland
ong
Kabupaten
-
Dawarblandong
Kabupaten
Mojokerto
Penulis :
Khodiziah
Isnaini Kholif,
Irwan Noor,
Siswidiyanto
Mahasiswa
Jurusan
Administrasi
Publik, Fakultas
Ilmu
Administrasi,
Universitas
Brawijaya,
Malang
katan
deskri
ptif.
Mojokerto
belum
berhasil.
Tidak
semua isi
kebijakan
PKH
dilaksanaka
n dengan
sesuai.
Adanya
pelanggaran
pendamping
yang
mempunyai
pekerjaan
lain (double
job) selain
pendamping
dan masih
adanya
masyarakat
yang protes.
6 Analisis
Implementasi
Program
Keluarga
Harapan (PKH)
Bidang
Kesehatan di
Kecamatan Koto
Tengah Kota
Padang
Penulis :
Ervita Detty
Mahasiswi
Universitas
Andalas Tahun
2016
- Mendeskripsika
n Implementasi
Program
Keluarga
Harapan Bidang
Kesehatan di
Kecamatan
Koto Tangah
Kota Padang
Tahun 2016
- Metod
e
Peneli
tian
deskri
ptif
kualita
tif
Model
Hogwood dan
Gunn,
- Pelaksanaan
PKH
Bidang
kesehatan
secara
kualitas
belum
sepenuhnya
terlaksana
dengan yang
ditetapkan
dalam buku
SOP PKH
Hal ini
karena
masih
-
Sumber: Diolah Oleh Peneliti, 2016.
Ketujuh hasil penelitian terdahulu di atas perlu di jelaskan secara ringkas
sehingga dapat diketahui posisi penelitian ini, yaitu:
Pertama, jurnal yang berjudul Implementasi Program Keluarga Harapan
(PKH) Dalam pemberdayaan masyarakat miskin di kecamatan Kelapa Gading
Kotamadya Jakarta Utara yang ditulis oleh Tri Ramadhan Mahasiswa S2 Magister
Studi Kebijakan UGM memaparkan kesenjangan sosial salahsatu kecamatan yang
berada di Jakarta yaitu Kelapa Gading lebih tinggi dibandingkan dengan
kurangnya
sosialisai,
sinergisitas
tingkat
sektor yang
belum
maksimal.
7 Implementasi
PKH
Meningkatkan
Kesejahteraan
Masyarakat
Miskin di
Kecamatan
Lowokwaru
Malang
Penulis :
Yudid
B.S.Tlonaen,
Mahasiswa
Universitas
Tribhuwana
Tunggadewi
Malang Tahun
2014
- Mendeskripsika
n Implementasi
Program
Keluarga
Harapan (PKH)
untuk
Meningkatkan
Kesejahteraan
Masyarakat
Miskin
- Metod
e
deskri
ptif
analisi
s
kualita
tif
Teori Marilee S.
Grindle
- Implementa
si PKH
sudah
berjalan
dengan baik
di
Kecamatan
Lowokwaru
namun
masih ada
beberapa
faktor yang
menghamba
t seperti
daftar
penerima
PKH
Kurang
Valid
-
kecamatan lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PKH Membawa dampak
yang cukup berarti bagi peningkatan kapabilitas SDM pada golongan RTSM di
Kelapa Gading. Intervensi PKH berupa pemberian layanan kesehatan gratis dan
pembayaran bantuan dana sekolah membangkitkan harapan masyarakat miskin
dapat melepaskan diri dari jerat kemiskinan dimasa depan. Penelitian ini
membahas antara lain jalannya implementasi PKH dan faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja implementasi PKH. Ada beberapa indikator yang
digunakan untuk menilai keberhasilan implementasi PKH, yakni indikator tepat
waktu, tepat guna, dan tepat sasaran.Sementara itu indikator tambahan juga
digunakan untuk menilai keberhasilan PKH sebagai program pemberdayaan
masyarakat, yakni pemberdayaan dengan kebijakan dan perencanaan,
pemberdayaan melalui aksi sosial dan politik, serta pemberdayaan melalui
pendidikan dan penyadartahuan1.
Kedua, jurnal yang berjudul Implementasi Program Keluarga Harapan
(PKH) bidang pendidikan di Kecamatan Tamalate Kota Makassar yang ditulis
oleh Nur Fahira Syamsir Mahasiswa S1 Universitas Hasanudin Makassar
mendeskripsikan bahwa PKH Bidang pendidikan memberikan peluang lebih baik
kepada anak-anak dalam mengakses pendidikan hal ini sangat dimungkinkan
dengan adanya program ini, anak anak RTSM yang menjadi peserta PKH akan
lebih mudah mengakses pelayanan pendidikan yang tersedia.
Implementasi PKH sudah berjalan dengan baik dan dikawal oleh
pendamping, Pendamping selalu melakukan pertemuan rutin, selalu melakukan
1 Tri Ramadhan, Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) dalam Pemberdayaan
Masyarakat di Kecamatan Kelapa Gading, Kotamadya Jakarta Utara, Diakses dari jurnal
http://etd.repository.ugm.ac.id. 2010.
http://etd.repository.ugm.ac.id/
-
kegiatan memutakhiran data. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan
implementasi jika dilihat dari implemetability adalah faktor isi kebijakan dan
lingkungan kebijakan. Penelitian ini menggunakan Teori Model Ripley dan
Franklin dalam pembahasan analisanya2.
Ketiga, jurnal yang berjudul Implementasi Program Keluarga Harapan
(PKH) Dalam Rangka Penanggulangan Kemiskinan Di Desa Kendahe II
Kecamatan Kendahe Kabupaten Sangihe yang ditulis oleh Sri Masita Laluhang
memaparkan upaya pemerintah untuk mengatasi masalah kemiskinan. Salah satu
cara yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah kemiskinan adalah
dengan memberikan bantuan kepada masyarakat yang kurang mampu atau miskin
yang disebut sebagai Bantuan Sosial (Bansos), dan salah satunya adalah Program
Keluarga Harapan (PKH). Kenyataannya implementasi PKH belum terlaksana
secara maksimal masih banyak kekurangan seperti kurang transparan dalam
pendataan, kurangnya sosialisasi dari tim pelaksana UPPKH dan pendamping
sehingga implemantasi PKH kurang tepat sasaran. Penelitian tersebut membahas
mendalam mengenai peran pendamping dalam pelaksanaan PKH di desa Kendahe
II3.
Keempat, Jurnal yang berjudul Implementasi Program Keluarga Harapan
(PKH) Bidang Kesehatan di Desa Pulo Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang
yang ditulis oleh Eka Prastia Pradikta dan Indah Prabawati memaparkan bahwa
2 Nur Fahira Syamsir, Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) bidang pendidikan di
Kecamatan Tamalate Kota Makassar. Diakses dari http://ejournal.unsrat.ac.id .Makassar, 2014. 3 Sri Masita Laluhang, Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam Rangka
Penanggulangan Kemiskinan Di Desa Kendahe II Kecamatan Kendahe Kabupaten Sangihe.
Diakses dari http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/publika/article/view/3963.2. 2015.
http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/publika/article/view/3963.2
-
Program PKH ini merupakan program yang dibuat oleh Kementerian Sosial RI
yang berlandaskan pada Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan
Rakyat tentang “Tim Pengendali Program Keluarga Harapan”. Desa Pulo
merupakan salah satu desa yang mempunyai jumlah RTSM yang cukup banyak
yakni sejumlah 174 orang dari 927 populasi di Desa Pulo dan adanya jumlah
penderita anak kurang gizi yakni sejumlah 10 orang. Hal ini perlu diadakan
sebuah kajian yang mendalam tentang pelaksanaan program PKH di Desa Pulo ini
mengingat program ini telah berjalan selama kurang lebih 5 (lima) tahun. Program
PKH sudah berjalan dengan baik seperti tapi masih perlu adanya perbaikan
pelaksanaan agar sesuai dengan standart dan prosedur seperti perbaikan
komunikasi antar pelaksa program, penambahan staff. Penelitian ini
menitikberatkan pada pelayanan kesehatan di Desa Pulo Kecamatan Jombang4.
Kelima, jurnal yang berjudul Implementasi Program Keluarga Harapan
(PKH) Dalam Menanggulangi Kemiskinan di Kecamatan Dawar Blandong
Kabupaten Mojokerto yang ditulis oleh Khodiziah Isnaini Kholif, Irwan Noor,
Siswidiyanto Mahasiswa Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu
Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang mendeskripsikan Sebagai upaya
mengatasi kemiskinan, pemerintah memiliki berbagai program penanggulangan
kemiskinan yang terintegrasi. Salah satu program itu adalah PKH. Tujuan
penelitian adalah untuk menganalisis bagaimana implementasi PKH dan faktor
yang dihadapi PKH dalam menanggulangi kemiskinan. Hasil penelitian
4 Eka Prastia Pradikta dan Indah Prabawati, Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH)
Bidang Kesehatan di Desa Pulo Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang. Diakses dari
http://administrasipublik.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jap/article/view/460. 2014.
http://administrasipublik.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jap/article/view/460
-
menunjukkan implementasi PKH di Kecamatan Dawar Blandong belum berhasil.
Tidak semua isi kebijakan PKH dilaksanakan dengan sesuai tujuan PKH juga.5
Keenam, jurnal yang berjudul Analisis Implementasi Program Keluarga
Harapan (PKH) Bidang Kesehatan di Kecamatan Koto Tengah Kota Padang yang
ditulis oleh Ervita Detty Mahasiswi Universitas Andalas Menjelaskan bahwa
tujuan PKH bidang Kesehatan adalah meningkatkan status kesehatan ibu dan anak
di Indonesia, khususnya bagi kelompok masyarakat sangat miskin, melalui
pemberian insentif untuk melakukan kunjungan kesehatan yang bersifat preventif.
Kota Padang khususnya Koto Tangah baru pada akhir 2014 menerima program ini
dengan jumlah peserta di Kota padang sebanyak 5093 RTSM dan di Koto Tangah
sebanyak 1500 RTSM. Ditemui ada beberapa masalah seperti masih kurangnya
pemahaman lintas sektor terhadap esensi program ini, bantuan yang belum
digunakan untuk kesehatan oleh peserta. Pelaksanaan PKH Bidang kesehatan
secara kualitas belum sepenuhnya terlaksana dengan yang ditetapkan dalam buku
SOP PKH Hal ini karena masih kurangnya sosialisai, sinergisitas tingkat sektor
yang belum maksimal, belum adanya pencatatan dan pelaporan terkait hasil PKH
Bidang kesehatan serta belum ada koordinasi pendamping dengan lintas sektor.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran umum pelaksanaan PKH
bidang kesehatan di Kecamatan Koto Tangah6
Ketujuh, jurnal yang berjudul Implementasi Program Keluarga Harapan
(PKH) untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Miskin di Kecamatan
5Khodiziah Isnaini Kholif, Irwan Noor, Siswidiyanti, Implementasi Program Keluarga Harapan
(PKH) Dalam Menanggulangi Kemiskinan di Kecamatan Dawar Blandong Kabupaten Mojokerto.
Diakses dari portalgaruda.org/article.php. 2014. 6 Ervita Detty, Analisis Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) Bidang Kesehatan di
Kecamatan Koto Tengah Kota Padang. Diakses darihttp://download.portalgaruda.org/. 2016.
http://download.portalgaruda.org/
-
Lowokwaru Malang yang ditulis oleh Yudid B.S. Tlonaen, Willy Tri hardianto,
Carmia Diahloka Mahasiswa Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
menjelaskan bahwa Masyarakat di era globalisasi seperti sekarang ini yang
didukung dengan adanya teknologi modern terutama di bidang transformasi dan
telekomunikasi membuat mobilitas dan aktifitas mereka semakin meningkat
dengan cepat. Menuntut pelaksanaan dan penyaluran bantuan PKH dari
pemerintah yang bekerja sama PT Pos Indonesia berjalan sesuai dengan jadwal
penerimaan bantuan, menyadari semakin tingginya antusias masyarakat akan hak-
haknya dalam menerima bantuan. Implementasi PKH sudah berjalan dengan baik
di Kecamatan Lowokwaru namun masih ada faktor-faktor yang menghambat
seperti daftar penerima PKH Kurang valid, Rapat koordinasi antara masyarakat
dengan koordinator belum berjalan dengan baik, tenaga pendamping kecamatan
masih kurang. Penelitian ini berfokus pada bidang kesehatan di Kecamatan
Lowokwaru Kota Malang7.
2.2Konsep Implementasi
Carl J Federick sebagaimana dikutip Leo Agustino bahwa kebijakan
sebagai serangkaian tindakan/kegiatan yang diusulkan seseorang, kelompok atau
pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu dimana terdapat hambatan-hambatan
(kesulitan-kesulitan). Kesempatan-kesempatan terhadap pelaksanaan usulan
7Tlonaen, Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) untuk Meningkatkan Kesejahteraan
Masyarakat Miskin di Kecamatan Lowokwaru Malang.Diakses dari portalgaruda.org/article.php.
2015.
-
kebijaksanaan tersebut dalam rangka mencapai tujuan tertentu8. Pendapat ini juga
mnunjukkan bahwa ide kebijakan melibatkan perilaku yang memiliki maksud dan
tujuan merupkan bagian penting dari definisi kebijakan, karena bagaimanapun
kebijakan harus menunjukkan apa yang sesungguhnya dikerjakan daripada apa
yang diusulkan dalam beberapa kegiatan pada suatu masalah. Implementasi
sebagaimana digambarkan oleh Edward9 adalah bagian dari proses pembuatan
kebijakan, dimana setelah salah satu kebijakan ditetapkan dan diperoleh legitimasi
secara hukum maka sebagai konsekuensinya kebijakan akan diaplikasikan dengan
maksud untuk mempengaruhi masyarakat.
Berdasarkan atas kedua pendapat tersebut dapat diindikasikan bahwa
implementasi dapat berjalan dengan baik jika didukung oleh sarana dan prasarana
baik dalam konteks organisasi maupun dalam konteks manajemen. Wildawsky
dalam Abdullah10
mengartikan bahwa implementasi dimaksudkan sebagai proses
interaksi antara rencana dengan tujuan dan tindakan pencapaiannya. Oleh karena
itu dalam implementasi dibutuhkan kemampuan untuk menetapkan susunan
kegiatan yang saling berhubungan antara satu unit kegiatan dengan unit kegiatan
lainnya untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Dengan demikian maka
implementasi dipandang sebagai tahapan yang kritis dan penting artinya dalam
suatu kebijakan, dikatakan demikian karena secara kumulatif implementasi
merupakan tahap yang menentukan dari suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan
mulai dari proses perencanaan dengan melibatkan berbagai komponen.
8 Leo Agustino, Dasar-Dasar Kebijakan Publik, Alfabeta, Bandung, 2008, hlm.29
9George Edwards, Implementing Public Policy, Congressional Quarterly Inc, Washington DC,
1980, hlm. 49. 10
Abdullah M.Sy, Perkembangan dan Penerapan Studi Implementasi (Action Research and Case
Studies), Lembaga Administrasi Negara, Jakarta, 1988, hlm. 63.
-
Selanjutnya Thomas R. Dye11
menyatakan bahwa kebijakan publik adalah segala
sesuatu yang dikerjakan pemerintah, mengapa mereka melakukan, dan hasil yang
membuat sebuah kehidupan bersama.
2.3. Implementasi Kebijakan
Walaupun demikian dengan tahapan proses implementasi sebagai fase
yang sangat strategis untuk menilai apakah isi suatu kebijakan yang dibuat atau
diterapkan sudah memadai, berhasil mencapai hasil yang ditetapkan. Dengan kata
lain, kebijakan publik yang telah dirumuskan dari suatu proses yang panjang dan
alot mempunyai implikasi langsung terhadap publik. Suatu formulasi kebijakan
public baik para elit politik (political elit) memperhatikan aspirasi masyarakat.
Sering terjadi elit kebijakan terlalu mempertahankan kepentingan isu-isu yang ada
dan berkembang dalam masyarakat.
Itulah sebabnya proses implementasi kebijakan tersebut berbeda karena
sebab yang melatar belakanginya, walaupun berbeda dalam penerapannya, setiap
implementasi kebijakan tersebut akan menunjukkan proses, karakteristik, struktur-
struktur dan hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi dalam
pelaksanaannya. Secara sederhana implementasi diartikan sebagai kegiatan dan
tindakan dan atau betindak juga termasuk implementasi. Jadi implementasi adalah
seperangkat tindakan yang dilakukan menyusul setelah pembuatan keputusan
untuk mencapai sasaran tersebut diperlukan serangkaian aktifitas. Jadi dapat
dikatakan bahwa implementasi adalah operasional dari berbagai aktifitas guna
mencapai suatu sasaran tertentu.
11
Thomas R Dye dalam Riant nugroho, Kebijakan Publik Formulasi, Implementasi dan Formulasi,
PT Elex Media Komputindo, Jakarta, 2003, hlm.78.
-
Dalam beberapa kasus terlihat bahwa implementasi kebijakan yang
dilaksanakan tidak sepenuhnya sesuai dengan formulasi kebijakan sebelumnya
oleh karena implementasi juga merupakan suatu proses menyediakan sarana untuk
melaksanakan keputusan atau kebijaksanaan (berupa Undang-Undang Peraturan
Pemerintah, Kepres dan lain-lain. Salah satu kajian tentang kebijakan publik
terkait dengan implementasi kebijakan yang mengarah pada proses pelaksanaan
kebijakan. Dalam praktik implementasi kebijakan merupakan proses yang sangat
kompleks, sering bernuansa politis dan memuat adanya intervensi kepentingan).
Van Meter dan Van Horn12
mendefinisikan bahwa implementasi kebijakan
merupakan tindakan yang dilakukan baik oleh individu atau pejabat-pejabat atau
kelompok-kelompok pemerintah atau swasta yang diarahkan untuk tercapainya
tujuan yang telah digariskan dalam keputusan kebijakan. Sedangkan Mazamnian
dan Paul Sabatier13
mengemukakan bahwa implementasi kebijakan merupakan
pelaksanaan keputusan kebijakan dasar, biasanya dalam bentuk undang-undang,
namun dapat pula berbentuk perintah-perintah atau keputusan-keputusan eksekutif
yang penting atau keputusan badan penelitian.
Odoji14
mengartikan pelaksanaan kebijakan adalah sesuatu yang penting
bahkan lebih penting dari pembuatan kebijakan. Kebijakan hanya berupa yang
tersimpan rapi dalam arsip kalau tidak diimplementasikan. Selanjutnya Water
William dalam Jones15
bahwa program atau keputusan hanyalah sekedar proporsi
tentang pemecahan masalah publik. Lebih jauh tentang pemikiran yang
12
Ismail Namawi, Public Policy, PM, Surabaya, 2009, hlm.17. 13
Mazmaniandan Paul A. Sabatier, Implementation and Public Policy, Harper Collins, New
York, 1983, hlm.161. 14
Odoji dalam Nawawi, Pengantar Kebijakan Publik, Rajawali Pers, Jakarta, 1991, hlm.295. 15
William dalam Jones, Implementation, 1991.hlm.295.
-
merupakan tolak angsur dan kompromi. Sebuah program yang berisi tindakan
yang diusulkan pemerintah dalam rangka mencapai sasaran yang ditetapkan yang
pencapaiannya problematik. Program akan ada apabila kondisi permulaan yaitu
tahapan apabila dari hipotesis kebijakan telah dirumuskan.
Kata program sendiri menegaskan perubahan dari semua hipotesis menjadi
tindakan pemerintah.Sedangkan premis awal dari hipotesis tersebut telah
disahkan, sedangkan derajat terlaksananya konsekuensi atau akibat yang
diharapkan merupakan tahap selanjutnya disebut sebagai penerapan atau
implementasi.
Dalam rangka mengupayakan keberhasilan kebijakan maka tantangan-
tantangan tersebut harus dapat teratasi sedini mungkin. Pada satu sisi lain bahwa
untuk mencapai keberhasilannya ada banyak variabel yang mempengaruhi
implementasi kebijakan baik yang bersifat individual maupun kelompok atau
institusi. Implementasi dari suatu program melibatkan upaya-upaya policy makers
untuk mempengaruhi perilaku birokrat sebagai pelaksana agar bersedia
memberikan pelayanan dan mengatur perilaku kelompok sasaran. Dalam berbagai
sistem politik, kebijakan publik diimplementasikan oleh badan-badan pemerintah.
Badan-badan tersebut melaksanakan pekerjaan-pekerjaan pemerintah dari
hari ke hari yang membawa dampak pada warga negaranya. Dalam literatur
administrasi negara klasik, politik dan administrasi dipisahkan. Politik, menurut
Frank Goodnow yang menulis pada tahun 1900, berhubungan dengan penetapan
kebijakan yang nantinya akan dilakukan oleh negara. Ini berhubungan dengan
nilai keadilan, dan penentuan apa yang harus dilakukan atau tidak dilakukan oleh
-
pemerintah. Sedangkan administrasi, di pihak lain, berhubungan dengan
implementasi apa yang akan dilakukan oleh negara. Administrasi berhubungan
dengan pertanyaan fakta, bukan yang seharusnya. Konsekuensi dari pendapat di
atas, administrasi memfokuskan perhatian pada mencari cara atau formulasi yang
efisien, one best way untuk mengimplementasikan kebijakan publik16
Namun dalam praktik-praktik badan-badan pemerintah sering menghadapi
pekerjaan-pekerjaan di bawah mandat dari undang-undang yang terlalu makro dan
ambigu, sehingga memaksa mereka untuk membuat diskresi, untuk memutus
apayang seharusnya dilakukan dan apa yang seharusnya tidak dilakukan.
Implementasi melibatkan usaha dari policy makers untuk mempengaruhi dari apa
yang oleh Lipsky disebut “street level bureaucratsi” untuk memberikan
pelayanan atau mengatur perilaku kelompok sasaran (target group). Untuk
kebijakan yang sederhana, implementasi hanya melibatkan satu badan yang
berfungsi sebagai implementor, misalnya, kebijakan komite sekolah untuk
mengubah metode pengajaran guru di kelas. Sebaliknya, untuk kebijakan makro,
misalnya kebijakan pengurangan kemiskinan di pedesaan, maka usaha-usaha
implementasi akan melibatkan berbagai institusi, seperti birokrasi kabupaten,
kecamatan, pemerintah desa. Kompleksitas implementasi bukan saja ditunjukkan
oleh banyaknya aktor atau unit organisasi yang terlibat, tetapi juga dikarenakan
proses implementasi dipengaruhi oleh berbagai variabel yang kompleks, baik
variabel yang individual maupun variabel organisasional, dan masing-masing
variabel pengaruh tersebut juga saling berinteraksi satu sama lain.
16
James Anderson, Public Policy Making, Wiston, New York, 1979. Hlm. 93.
-
2.4 Model Implementasi Kebijakan
Dalam sistem politik, kebijakan publik diimplementasikan oleh badan-
badan pemerintah. Badan-badan tersebut melaksanakan pekerjaan pelaksanaan
kebijakan tersebut hari demi hari sehingga menuju kinerja kebijakan.
Implementasi tersebut dapat melibatkan banyak aktor kebijakan sehingga sebuah
kebijakan bisa menjadi rumit. Kerumitan dalamtahap implementasi kebijakan
bukan hanya ditunjukkan dari banyaknya aktor kebijakan yang terlibat, namun
juga variabel-variabel yang terkait di dalamnya.
Subarsono17
menyebutkan beberapa teoritisi implementasi kebijakan yang
menyebutkan berbagai macam variabel tersebut. Pakar-pakar tersebut antara lain:
George C. Edwards III, Merilee S. Grindle, Daniel A. Mazmaniandan Paul A.
Sabatier, Donald Van Meter dan Carl Van Horn, Cheema dan Rondinelli, David
Weimer dan Aidan R. Vining.
1.4.1 Teori / Model Implementasi Kebijakan George C. Edwards
III
A. Komunikasi
Komunikasi diartikan sebagai “proses penyampaian informasi
komunikator kepada komunikan”.18
Informasi mengenai kebijakan publik perlu
disampaikan kepada pelaku kebijakan agar para pelaku kebijakan dapat
17
Subarsono, Analisis Kebijakan Publik, Pustaka Pelajar,Yogyakarta,2008, hlm. 49. 18
Joko Widodo, Analisis Kebijakan Publik, Bayumedia, 2010, Hlm. 97.
-
mengetahui apa yang harus mereka persiapkan dan lakukan untuk menjalankan
kebijakan tersebut sehingga tujuan dan sasaran kebijakan dapat dicapaisesuai
dengan yang diharapakan.
B. Sumberdaya
Mengenai sumber daya Edwards III menjelaskan bahwa hal yang
diperlukan agar implementasi berjalan efektif adalah:
“Important resources include staff of the proper size and with the
necessary expertise; relevant and adequate information on how to
implement policies and on the compliance of others involved in
implementation; the authority to ensure that policies are carried out as
they are intended; and facilities (including buildings, equipment, land, and
supplies) in which or with which to provide services”.
Tanpa memandang seberapapun jelas dan konsistennya perintah
implementasi dan tanpa memandang seberapapun akuratnya perintah tersebut
ditransmisikan, jika implementor yang mengimplementasikan kebijakan
kekurangan sumber daya, maka implementasi tidak akan efektif. Sumber daya
yang dimaksud oleh Edwards, sebagaimana disebutkan di atas meliputistaff,
informasi, otoritas dan fasilitas.
C. Disposisi
Selain komunikasi dan sumber daya, Edwards III memandang disposisi
dari implementor sebagai faktor yang penting. Edwards III menyatakan19
19
George Edwards, Implementing Public Policy, Congressional Quarterly Inc, Washington DC,
1980. Hlm.38.
-
“If implementors are well-disposed toward a particular
policy, they aremore likely to carry it out as the original
decisionmakers intended. But whenimplementors’ attitudes or
perspectives differ from thedecisionmakers’, the process of
implementing a policy becomes infinitely more complicated”.
Dalam hal ini Edwards III menekankan bahwa sikap atau yang beliau
sebut sebagai disposisi merupakan hal yang krusial karena jika implementor
kebijakan memiliki disposisi yang berlawanan dengan arah kebijakan, maka
perspektif ini juga dapat mengakibatkan ketidak sesuaian antara tujuan kebijakan
yang sesungguhnya dengan implementasi kebijakan di lapangan. Dicontohkan
oleh Edwards III, bahwa banyak negara bagian dan sekolah-sekolah di AS yang
tidak mengalokasikan dana bagi anak berkebutuhan khusus meskipun aturan
tentang alokasi dana tersebut telah dituangkan dalam Title I of the Elementary
and Secondary Education Act of 1965.
Pelanggaran ini disebabkan oleh sikap negara-negara bagian dan sekolah-
sekolah tersebut tidak berminat/not interested dalam mengimplementasikan
kebijakan tersebut di atas. Untuk mengatasi kebuntuan implementasi karena
adanya resistensi dari pelaksana, Edwards III menawarkan alternatif solusi. Sering
dijumpai dalam manajemen organisasi. Organisasi yang mengutamakan kinerja
contohnya seperti di dalam perusahaan seringkali memberikan kenaikan gaji yang
berbeda antarkaryawan. Karyawan yang memiliki kinerja lebih bagus akan
mendapatkan kenaikan gaji yang lebih besar daripada karyawan yang memiliki
kinerja di bawahnya. Dalam bidang pendidikan kita juga melihat misalnya
sertifikasi guru dan dosen Indonesia yang pada gilirannya akan meningkatkan
kesejahteraan guru.
-
D. Struktur Birokrasi
Struktur birokasi ini menurut Edward III20
mencangkup aspek-aspek
seperti struktur birokrasi, pembagian kewenangan, hubungan antara unit-unit
organnisasi dan sebagainya. Menurut Edwards III terdapat dua karakteristik
utama dari birokrasi yakni: ”Standard Operational Procedure(SOP) dan
fragmentasi”. Menurut Winarno ”Standard operational procedure(SOP)21
merupakan perkembangan dari tuntutan internal akan kepastian waktu,
sumberdaya serta kebutuhan penyeragaman dalam organisasi kerja yang
kompleks dan luas”.
Berdasakan hasil penelitian Edward III menjelaskan bahwa SOP sangat
mungkin dapat menjadi kendala bagi implementasi kebijakan baru yang
membutuhkan cara-cara kerja baru atau tipe-tipe personil baru untuk
melaksanakan kebijakan-kebijakan. Dengan begitu, semakin besar kebijakan
membutuhkan perubahan dalam cara-cara yang lazim dalam suatu organisasi,
semakin besar pula probabilitas SOP menghambat implementasi.
20
Joko Widodo, Analisis Kebijakan Publik, Bayumedia, Malang, 2010, hlm. 106. 21
Budi Winarno, Teori dan Proses Kebijakan Publik, Media Pressindo (Anggota IKAPI),
Yogyakarta, 2005, Hlm. 150.
-
2.5 Kerangka Pemikiran
Sumber : Diolah Oleh Peneliti, 2017
Permasalahan
Kemiskinan Indonesia
Implementasi berdasarkan teori
edward III
Implenentasi Program Keluarga
Harapan Di Kelurahan Tanjungrejo
Kecamantan Sukun Kota Malang
Faktor pendukung:
1. Komunikasi anatara pendamping dan peserta terjalin
dengan akrab sebab pendamping mampu
berkomunikasi dengan baik
2. Peserta PKH aktif membantu tugas pendamping
untuk mengkomomunikasikna tentang PKH ke
anggota baru
Faktor penghambat
Jumlah pendamping yang hanya 2 orang cekup
kelelahan mengurusi anak-anak dari RTSM penerima
PKH pendidikan
Sumber daya manusia:
1. Kurangnya jumlah
pendamping PKH di
Kelurahan Tanjungrejo
2. Pendamping adalah
orang-orang yang lolos
seleksi dengan syarat-
syarat Sumber daya
anggaran :
1. Gaji pendamping PKH
Rp. 2.500.000 per bulan
2. Dan insentif pendamping
PKH Rp 100.000 per
bulan
Struktur birokrasi:
1. Adanya pemisahan
dan wewenang tugas
masing masing
komponen pelaksana
PKH
2. Segala bentuk
pelaksanaan PKH
berdasar pada SOP
berupa buku
pedoman PKH
Disposisi:
Komitmen
pendamping PKH
Kelurahan
Tanjungrejo tetap
Komunikasi:
Komunikasi
antara
pendamping
dengan peserta
dan sebaliknya
-
BAB III
METODE PENELITIAN
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dinyatakan bahwa metode
memiliki arti sebagai “cara yang tersusun dan teratur, untuk mencapai tujuan,
khususnya dalam hal Ilmu pengetahuan”.1 Sedangkan, metode sendiri berasal dari
bahasa Yunani yaitu methos yang berarti cara atau jalan yang berkaitan dengan
cara kerja dalam mencapai sasaran yang dipelukan bagi penggunaanya sehingga
dapat