implementasi program keluarga harapan (pkh ...repository.ub.ac.id/4809/1/wahyu dwi utami.pdf17. satu...

133
IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) BIDANG PENDIDIKAN DI KELURAHAN TANJUNGREJO KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG TAHUN 2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pada Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya Oleh: WAHYU DWI UTAMI NIM: 105120600111027 REFORMASI PEMERINTAHAN PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017

Upload: others

Post on 01-Feb-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) BIDANG

    PENDIDIKAN DI KELURAHAN TANJUNGREJO KECAMATAN SUKUN

    KOTA MALANG TAHUN 2015

    SKRIPSI

    Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

    Pada Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya

    Oleh:

    WAHYU DWI UTAMI

    NIM: 105120600111027

    REFORMASI PEMERINTAHAN

    PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

    FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

    UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    MALANG

    2017

  • 2

  • 3

  • LEMBAR PENGESAHAN

    IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) BIDANG

    PENDIDIKAN DI KELURAHAN TANJUNGREJO KECAMATAN SUKUN

    KOTA MALANG TAHUN 2015

    SKRIPSI

    Disusun Oleh:

    Wahyu Dwi Utami

    NIM.105120600111027

    Telah diuji dan dinyatakan lulus dalam ujian Sarjana pada tanggal 11 Juli 2017

    Tim Penguji:

    Pembimbing Utama: Pembimbing Pendamping:

    Dr. M. Lukman Hakim, S.IP.,M.Si Fathur Rahman S.IP., MA.

    NIP. 79241011110413 NIP. 2011098204291001

    Tanggal: 7 Agustus 2017 Tanggal: 7 Agustus 2017

    Ketua Sidang Majelis Penguji: Sekertaris Majelis Penguji:

    Dr. Alifiulahtin Utaminingsih, M.Si Ruth Agnesia S, S.Sos.,, M.A

    NIP. 2012 09670409 2001 NIP. 201678805142001

    Tanggal: 7 Agustus 2017 Tanggal: 7 Agustus 2017

    Malang, 7 Agustus 2017

    Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

    Prof. Dr. Unti Ludigdo, Ak

    NIP. 196908121994021001

  • IDENTITAS PENGUJI UJIAN KOMPREHENSIF

    No Nama Penguji/Dosen NIP Riwayat Pendidikan

    1

    Dr. M. Lukman

    Hakim, S.IP., M.Si

    79241011110413

    SI Ilmu Pemerintahan

    Universitas Muhammadiyah

    Malang

    S2 Ilmu Politik Universitas

    Negeri Jember

    S3 Ilmu Politik Universitas

    Airlangga

    2

    Fathur Rahman, S.IP.,

    M.A

    2011098204291001

    S1 Ilmu Pemerintahan

    Universitas Diponegoro

    S2 Ilmu Politik Universitas

    Gadjah Mada

    3

    Dr. Dra. Alifulhatin

    Utaminingsih, M.Si

    2012096704092001

    S1 Ilmu Pemerintahan

    Universitas Diponegoro

    S2 Ilmu Politik Universitas

    Gadjah Mada

    S3 Ilmu Politik Universitas

    Gadjah Mada

    4

    Ruth Agnesia

    Simbiring S.Sos., M.A

    201678805142001

    S1 Ilmu Pemerintahan

    Universitas Sumatera Utara

    S2 Ilmu Politik Universitas

    Gadjah Ma

  • UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

    31, Veteran Malang (65145) Telp. (0341) 575755,551611 Psw. 250, Fax (0341) 570038

    http:www.fisip.ub_ac. d E-Mail f isip@ub.,ac. d

    LUNTUK AKADEMIK BERITA ACARA UJIAN SKRIPSI

    Pada hari ini, Selasa tanggal 11 Juli 2017 pukul: 10.00, bertempat di B 2, Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial clan Ilmu Politik, Universitas Brawijaya Malang telah menyelenggarakan Ujian Skripsi atas mahasiswa:

    Nama Wahyu Dwi Utami NIM 105120600111027 Program Studi Ilmu Pemerintahan Bidang Peminatan Reformasi Pemerintahan

    Judul Skripsi : Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) Bidang Pendidikan di Kelurahan Tanjungrejo

    yang dinyatakan:

    Lulus Malang, 11 J0 2017

    Sidang Majelis Penguji

    Nama: 1, Dr. Dra. Alifulhatin Utamininqsih, M,Si

    Ketua Majelis Penguji 2. Ruth Agnesia Simbirinq S.Sos., M.A

    Sekretaris Majelis Penguji 3. Dr. M. Lukman Hakim, S.IP., M.Si

    Anggota Majelis Penguji 1

    4. Fathur Rahman, S.IP., M.A Anggota Majelis Penguji 2*

  • PERNYATAAN ORISINALITAS

    Nama : Wahyu Dwi Utami

    NIM : 105120600111027

    Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Implementasi

    Program Keluarga Harapan Bidang pendidikan di Kelurahan Tanjungrejo

    Kecamatan Sukun Kota Malang Tahun 2015 adalah benar-benar merupakan karya

    sendiri. Beberapa hal yang bukan merupakan karya saya dalam skripsi ini diberi tanda

    citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.

    Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya

    bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan skripsi dan gelar yang saya

    peroleh dari penelitian skripsi tersebut.

    Malang, 31 Juli 2017

    Yang Membuat Pernyataan,

    Wahyu Dwi Utami

    105120600111027

  • RIWAYAT HIDUP

    Nama : Wahyu Dwi Utami

    Kelahiran : Sumenep, 7 September 1991

    Nama Bapak : Ahmad Zaini

    Nama Ibu : Susmaniyatun

    Alamat Asal : Desa Batu Belah Timur Kecamatan Dasuk Kabupaten Sumenep

    Alamat Tinggal : Jalan Bantaran Barat I Nomor 51 Kota Malang

    RIWAYAT PENDIDIKAN :

    1. TK Aisyiah Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep

    2. SD Negeri Pasongsongan IV Kecamatan Pasongsongan Kabupaten

    Sumenep

    3. SMP Negeri 1 Pasongsongan Kabupaten Sumenep

    4. SMA Negeri 1 Sumenep

    5. S1 Ilmu Pemerintahan Universitas Brawijaya

    PENGALAMAN ORGANISASI :

    1. Staff Eksekutif Mahasiswa Universitas Brawijaya (EM UB) Tahun 2010

    2. Kordinator bidang Kebijakan publik dan Reformasi Birokrasi Eksekutif

    Mahasiswa Universitas Brawijaya Tahun 2011

    3. Staff Departemen Eksternal Forum Studi Mahasiswa Pengembang

    Penalaran Universitas Brawijaya Tahun 2011

    4. Ketua Departemen Kebijakan Eksternal Forum Studi Mahasiswa

    Pengembang Penalaran Universitas Brawijaya Tahun 2012

    5. Ketua Kordinator Keuangan Alumni Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh

    Indonesia (BEM SI) Tahun 2013

    6. Kordinator Pengabdian Masyarakat Seluruh Indonesia Ikatan Lembaga

    Penalaran dan Penelitian Mahasiswa Indonesia Tahun 202

    7. Sekretaris Jenderal Ikatan Lembaga Penalaran dan Penelitian Mahasiswa

    Indonesia Tahun 2012

  • LEMBAR PERSEMBAHAN

    Ucapan terimakasih alhamdulillah kupanjatkan kepada ALLAH SWT atas

    segala rahmat dan kesempatan untuk menyelesaikan tugas akhir dengan segala

    kekuranganku. Segala syukur aku ucapkan kepadaMu karena telah menghadirkan

    mereka yang selalu memberi semangat dan doa disaat kutertatih. KarenaMu lah

    mereka ada, dan karenaMu lah tugas akhir ini terselesaikan. Hanya padaMu

    tempat kumengadu dan mengucapkan syukur.

    Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya peneliti sampaikan kepada :

    1. Orang tuaku tersayang, Bapak Ibuku terimakasih kesayanganku di dunia dan

    akhirat atas semua tutur doa, harapan, semangat, kesabaran dan

    kepercayaannya kepada putrimu ini. Mohon maaf atas segala dosa, khilaf dan

    kekecewaan yang sempat ada selama proses penyelesaian penelitian putrimu

    ini. Bagi putrimu ini, tidak ada yang lebih indah dan menyejukkan daripada

    senyuman Bapak Ibu. Semoga Allah SWT memberkahi cinta kalian dalam

    syurgaNYA kelak. Amin allahumma amin. Love you so much Bapak Ibu.

    2. Kakak kandungku tersayang, mas Sigitku terimakasih doa-doanya, bantuannya

    mengantarkan adik kecilmu memberikan surat ke beberapa lokasi penelitian,

    memberikan semangat ruhaniyah setiap waktu disaat adikmu ini sedang

    terjatuh ataupun futur selama proses penyelesaian penelitian ini. Thank you

    for constant support, you are my rock mas. Kakak terbaikku.

    3. Dosen yang luar biasa telaten membimbing. Terimakasih Bapak Dr. Lukman

    Hakim S.IP. M.Si yang mashaAllah sabar serta banyak sekali membantu

    selama penyelesaian penelitian ini. Semoga Allah SWT selalu memberikan

    barokahNYA, cintaNYA dan rezeki yang mengalir deras serta halal dan

  • bahagia dengan keluarga kecil di dunia dan akhirat bersama bidadari yang

    cantik Mbak Indah Dwi Qurbani dan putri-putri cantik Kakak Silmi Laura

    Hakim dan Adik Emily Indira Hakim, amin allahumma amin.

    4. Kakak iparku, teteh Shafa I love you. Terimakasih sudah sering mengingatkan

    adikmu ini dalam kebaikan. Terimakasih atas doanya, semangatnya. Teteh

    Shafa kakak ipar yang cantik, sholihah dan Ibu yang luar biasa bagi si kecil

    Kinar. Sungguh, adik sayang sekali sama teteh Shafa.

    5. Keponakanku yang cantik, cerdas dan menggemaskan. Nararya Kinar

    Zhafira senyumanmu dan masa depanmu nanti adalah salah satu

    penyemangat Mimi (sebutan si kecil untukku) dalam menyelesaikan

    penelitian ini. Doa dari Mimi selalu untukmu Kinar. Jadi anak sholihah ya

    nak.

    6. Almarhum Kakek-kakekku dan buyutku tersayang, H. Linggo dan H.

    Sadjakti serta Hj. Kalsuma terimakasih banyak semasa hidup begitu penuh

    perhatian kepada cucumu ini. Ikut sedih disaat cucu kalian sedih dan tertawa

    menyejukkan ketika cucumu ini bahagia. Meskipun kalian sudah pergi, tetapi

    cucumu ini sangat yakin bahwa doa selalu mengalir dari kalian untukku di

    alam sana sehingga cucu kalian ini bisa menyelesaikan penelitian dengan

    baik. “Pak Jih.. Mbah Ebon.. nyaih.. cucu kalian sudah lulus. Kalian pasti

    bahagia kan di sana. Ingin rasanya memeluk Pak Jih Mbah Ebon dan Nyaih

    ketika pulang ke Sumenep. Tetapi diri ini sadar bahwa mulai dari sekarang

    dan seterusnya, doa adalah caraku memeluk kalian bertiga dengan penuh

    kehangatan”. You will be missed. Al fatihah.

  • 7. Nenek-nenekku tersayang, Mak Jih dan Mbah Ebon. Terimakasih juga atas

    kekhawatirannya, pedulinya yang begitu luar biasa serta doa cinta atas

    cucumu ini. Terimakasih nenek-nenekku. Peluk hangat dari cucumu untuk

    kalian berdua.

    8. Keluarga-keluargaku semuanya. Om Zainal, Om Andi, Tante Tutik, Tante Fat

    dan sepupu-sepupu kecilku tersayang adik Daniel (Aning yang manis, yang

    suka mendengarkan musik di jalan), Adik Arin (Culut yang cerdas, yang

    cantik meskipun sebenarnya masih kalah cantik sih sama mbak, hehehe

    becanda sayang), adik Ika (Adik yang cuek tapi sebetulnya super baik dan

    perhatian, cantik dan tentu smart. Thank you ya dek supportnya buat mbak)

    dan satu lagi si macho dek Indra yang manis. Terimakasih buat kalian semua

    keluargaku. Mohon maaf tidak bisa menuliskan satu persatu. Tetapi doa dari

    kalian semua, insha Allah selalu diri ini ingat.

    9. Pakde H. Tarnudji dan Bude. Alhamdulillah sungguh beruntung mempunyai

    Pakde Bude yang begitu peduli akan masa depan diri ini. Pakde Bude,

    terimakasih banyak dihaturkan untuk Pakde Bude atas segala hal selama ini

    sehingga bisa menyelesaikan penelitian dengan rasa syukur yang luar biasa.

    10. Teruntuk Bapak Fathur Rahman S.IP. M.A terimakasih Bapak sudah

    mengajarkan banyak hal dalam menulis ilmiah yang baik. Terimakasih

    masukan-masukannya dalam penelitian ini. Sekali lagi termakasih untuk Pak

    Fathur.

    11. Dosen-dosen penguji penelitian, terimakasih dihaturkan teruntuk Ibu Dr.

    Alifulhatin Utaminingsih, M.Si dan Ibu Ruth Agnesia Simbiring S.Sos., M.Si

    atas segala masukannya selama sidang. Terimakasih Ibu.

  • 12. Seluruh dosen di Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

    Universitas Brawijaya yang sudah mengajakan banyak ilmu selama

    menempuh pendidikan di kampus biru ini. Mohon maaf atas segala

    kesalahan-kesalahan yang sengaja maupun tidak sengaja kepada Ibu Bapak

    dosen sekalian. Sekali mohon maaf dan terimakasih Ibu Bapak.

    13. Bapak Ir. Nasiyanto selaku pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di

    Kelurahan Tanjungrejo Kecamatan Sukun Kota Malang yang selalu

    menyempatkan waktu dan tenaga untuk membantu memperoleh data sebelum

    mengerjakan proposal dan setelah sidang penelitian komprehensif.

    14. Seluruh pihak yang membantu peneliti memperoleh data baik wawancara

    maupun dokumen. Terimakasih banyak

    15. Seluruh teman-teman di Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

    Politik Universitas Brawijaya terimakasih untuk dukungan semangat dan doa

    dari kalian semua. Terimakasih teman-teman.

    16. Teman-teman semuanya yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu,

    terimakasih banyak dukungan dan doanya.

    17. Satu hal lagi yang berharga kucingku tercinta Uolin Collin Markolin yang

    tidak pernah gagal menggemaskan. Uolin selalu jadi alasanku untuk cepat-

    cepat pulang ke Sumenep dan ampuh menghilangkan rasa jenuh dan lelah

    saat mengerjakan penelitian ini jika sudah mengingat bagaimana caranya

    menyakar, becanda dan pulasnya Uolin tertidur. “Uolin my cat, I fell in love

    with the way you touched me without using your hand. You make my life

    complete. True love does exist”.

  • IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) BIDANG

    PENDIDIKAN DI KELURAHAN TANJUNGREJO KECAMATAN SUKUN KOTA

    MALANG TAHUN 2015

    ABSTRAK

    Program Keluarga Harapan merupakan program yang berupaya untuk mengembangkan

    sistem perlindungan sosial terhadap warga miskin di Indonesia. Program ini memberikan

    bantuan uang tunai kepada RTSM dengan catatan mengikuti persyaratan yang terkait dengan

    peningkatan kualitas SDM yaitu pendidikan, lapisan masyarakat menengah ke bawah banyak

    yang tidak bisa mengenyam pendidikan. Hal ini disebabkan mereka tidak memiliki biaya

    untuk mengakses pendidikan. Meskipun telah banyak strategi yang digunakan untuk

    meningkatkan akses sekolah, akan tetapi angka partisipasi sekolah di Indonesia masih belum

    optimal khususnya bagi anak-anak RTSM. PKH bidang pendidikan memberikan peluang

    lebih baik kepada anak-anak dalam mengakses pendidikan. Hal ini sangat dimungkinkan

    dengan adanya bantuan program ini, anak-anak RTSM yang menjadi peserta PKH akan lebih

    mudah untuk mengakses pelayanan pendidikan yang tersedia. Tujuan penelitian ini adalah

    untuk mengetahui implementasi PKH di kelurahan Tanjungrejo Kecamatan Sukun Kota

    Malang pada tahun 2015 dengan menggunakan pedoman wawancara dan studi dekumentasi

    dalam memperoleh data. Selain itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor

    pendorong dan penghambat dari implementasi PKH.

    Teori yang dipakai oleh Peneliti alam melakukan penelitian ini yaitu menggunakan teori

    Edward III mengenai implementasi kebijakan. Teori ini terdiri dari komunikasi, sumber daya,

    struktur birokrasi dan disposisi.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa PKH di Kelurahan Tanjungrejo Kecamatan Sukun Kota

    Malang tahun 2015 berjalan cukup baik sesuai rencana. Meskipun ada beberapa kekurangan

    dalam penerapannya. Misalnya adanya faktor penghambat implementasi yaitu jumlah petugas

    program yang hanya berjumlah dua orang saja. Hal ini tidak seimbang dengan jumlah peserta

    program yang cukup banyak di Kelurahan Tanjungrejo pada tahun 2015. Keluhan yang

    disampaikan oleh petugas program terkait minimnya dana insentif tidak membuat petugas

    program kehilangan semangat untuk menjalankan tugas dengan baik kepada masyarakat yang

    menerima program bantuan. Keikhlasan yang ditunjukkan oleh petugas merupakan salahsatu

    hal yang mampu membawa program bantuan mencapai tujuan yang diharapkan yaitu

    mengurangi beban masyarakat miskin di Kelurahan Tanjungrejo Kecamatan Sukun Kota

    Malang. Selain faktor penghambat program. Faktor pendukung program ini yaitu komunikasi

    yang cukup baik oleh petugas kepada peserta program. Selain itu, peserta program melakukan

    komunikasi yang baik kepada peserta lain yang baru bergabung ke dalam program. Hal ini

    membantu meringankan pekerjaan petugas program. Berdasarkan teori yang peneliti jadikan

    acuan, dapat disimpulkan bahwa perlu adanya evaluasi dari impelementasi Program Keluarga

    Harapan (PKH) di Kelurahan Tanjungrejo Kecamatan Sukun Kota Malang.

    Kata Kunci : Program Keluarga Harapan, Implementasi, Kelurahan Tanjungrejo

    tahun 2015.

  • IMPLEMENTATION OF PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) OF

    EDUCATION SECTOR AT KELURAHAN TANJUNGREJO KECAMATAN SUKUN

    KOTA MALANG IN 2015

    ABSTRACT

    Program Keluarga Harapan (PKH) is a program that try to develop social protection system

    for the poor in Indonesia. This program gives cash for RTSM under the condition of

    following the term regarding human resource quality development such as education,

    whereas most middle-low class people can not enjoy. This was mostly due to no cash to

    access education. Although many strategies has been developed to improve access to

    schooling, school participation in Indonesia still below optimal, particularly for children of

    RTSM (very poor household). PKH of education sector would give better opportunity for

    children in accessing education. It was possible that by this aid, children of RSM who

    became the participant of PKH would be facilitated in accessing the available education

    service. Objective of this study was to found out the implementation of PKH in Kelurahan

    Tanjungrejo Kecamatan Sukun Kota Malang in 2015 by using interview guide and

    documentation study to obtain data. Other than that, other objective of this study would be to

    found out the encouraging and impeding factors of PKH implementation. Theory used by

    author in this study was Edward III theory concerning policy implementation. This theory

    consist of communication, resources, bureaucracy structure and disposition.

    Study result showed that PKH in Kelurahan Tanjungrejo Kecamatan Sukun Kota Malang in

    2015 was working as planned. There were several limitation in its implementation, such as

    there were only two official who actually works on this. There was definitely unproportional

    number of official to participant of this program in Kelurahan Tanjungrejo in 2015. Complain

    from program officers regarding its low incentive did not make them unmotivated to do their

    job for the people who deserve in accepting this aid. Sincerity showed by the program

    officers was one of the aspect who was able to make this aid achieve its end, that is by

    reducing the burden of poor people in Kelurahan Tanjungrejo Kecamatan Sukun Kota

    Malang. Other than its constraining factor, its supporting factor would be good

    communication between program’s officers and participant. The existed participant also had

    good communication toward new participant who just joined in the program. This was able to

    lessened the burden of program officers. Based on the theory used as reference, it can be

    concluded that there should be evaluation of Program Keluarga Harapan (PKH)

    implementation in Kelurahan Tanjungrejo Kecamatan Sukun Kota Malang.

    Keywords: Program Keluarga Harapan, Implementation, Kelurahan Tanjungrejo in

    2015

  • KATA PENGANTAR

    Assalamualaykum Warohmatullah Wabarokatuh, puji syukur alhamdulillah

    Peneliti panjatkan kepada sang Maha pemberi kemudahan, kelancaran,

    pertolongan dan cintaNYA sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian

    dengan judul “Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) bidang

    pendidikan di Kelurahan Tanjungrejo Kecamatan Sukun Kota Malang Tahun

    2015”.

    Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya peneliti sampaikan kepada :

    1. Orangtuaku tersayang, Bapak Ibuku terimakasih kesayanganku di dunia dan

    akhirat atas semua tutur doa, harapan, semangat, kesabaran dan

    kepercayaannya kepada putrimu ini. Mohon maaf atas segala dosa, khilaf dan

    kekecewaan yang sempat ada selama proses penyelesaian penelitian putrimu

    ini. Bagi putrimu ini, tidak ada yang lebih indah dan menyejukkan daripada

    senyuman Bapak Ibu. Semoga Allah SWT memberkahi cinta kalian dalam

    syurgaNYA kelak. Amin allahumma amin. Love you so much Bapak Ibu.

    2. Kakak kandungku tersayang, mas Sigitku terimakasih doa-doanya,

    bantuannya mengantarkan adik kecilmu memberikan surat ke beberapa lokasi

    penelitian, memberikan semangat ruhaniyah setiap waktu disaat adikmu ini

    sedang terjatuh ataupun futur selama proses penyelesaian penelitian ini.

    Thank you for constant support, you are my rock mas. Kakak terbaikku.

    3. Dosen yang luar biasa telaten membimbing. Terimakasih Bapak Dr. Lukman

    Hakim S.IP. M.Si yang mashaAllah sabar serta banyak sekali membantu

    selama penyelesaian penelitian ini. Semoga Allah SWT selalu memberikan

  • barokahNYA, cintaNYA dan rezeki yang mengalir deras serta halal dan

    bahagia dengan keluarga kecil di dunia dan akhirat bersama bidadari yang

    cantik Mbak Indah Dwi Qurbani dan putri-putri cantik Kakak Silmi Laura

    Hakim dan Adik Emily Indira Hakim, amin allahumma amin.

    4. Kakak iparku, teteh Shafa I love you. Terimakasih sudah sering mengingatkan

    adikmu ini dalam kebaikan. Terimakasih atas doanya, semangatnya. Teteh

    Shafa kakak ipar yang cantik, sholihah dan Ibu yang luar biasa bagi si kecil

    Kinar. Sungguh, adik sayang sekali sama teteh Shafa.

    5. Keponakanku yang cantik, cerdas dan menggemaskan. Nararya Kinar Zhafira

    senyumanmu dan masa depanmu nanti adalah salah satu penyemangat Mimi

    (sebutan si kecil untukku) dalam menyelesaikan penelitian ini. Doa dari Mimi

    selalu untukmu Kinar. Jadi anak sholihah ya nak.

    6. Almarhum Kakek-kakekku dan buyutku tersayang, H. Linggo dan H. Sadjakti

    serta Hj. Kalsuma terimakasih banyak semasa hidup begitu penuh perhatian

    kepada cucumu ini. Ikut sedih disaat cucu kalian sedih dan tertawa

    menyejukkan ketika cucumu ini bahagia. Meskipun kalian sudah pergi, tetapi

    cucumu ini sangat yakin bahwa doa selalu mengalir dari kalian untukku di

    alam sana sehingga cucu kalian ini bisa menyelesaikan penelitian dengan

    baik. “Pak Jih.. Mbah Ebon.. nyaih.. cucu kalian sudah lulus. Kalian pasti

    bahagia kan di sana. Ingin rasanya memeluk Pak Jih Mbah Ebon dan Nyaih

    ketika pulang ke Sumenep. Tetapi diri ini sadar bahwa mulai dari sekarang

    dan seterusnya, doa adalah caraku memeluk kalian bertiga dengan penuh

    kehangatan”. You will be missed. Al fatihah.

  • 7. Nenek-nenekku tersayang, Mak Jih dan Mbah Ebon. Terimakasih juga atas

    kekhawatirannya, pedulinya yang begitu luar biasa serta doa cinta atas

    cucumu ini. Terimakasih nenek-nenekku. Peluk hangat dari cucumu untuk

    kalian berdua.

    8. Keluarga-keluargaku semuanya. Om Zainal, Om Andi, Tante Tutik, Tante Fat

    dan sepupu-sepupu kecilku tersayang adik Daniel (Aning yang manis, yang

    suka mendengarkan musik di jalan), Adik Arin (Culut yang cerdas, yang

    cantik meskipun sebenarnya masih kalah cantik sih sama mbak, hehehe

    becanda sayang), adik Ika (Adik yang cuek tapi sebetulnya super baik dan

    perhatian, cantik dan tentu smart. Thank you ya dek supportnya buat mbak)

    dan satu lagi si macho dek Indra yang manis. Terimakasih buat kalian semua

    keluargaku. Mohon maaf tidak bisa menuliskan satu persatu. Tetapi doa dari

    kalian semua, insha Allah selalu diri ini ingat.

    9. Pakde H. Tarnudji dan Bude. Alhamdulillah sungguh beruntung mempunyai

    Pakde Bude yang begitu peduli akan masa depan diri ini. Pakde Bude,

    terimakasih banyak dihaturkan untuk Pakde Bude atas segala hal selama ini

    sehingga bisa menyelesaikan penelitian dengan rasa syukur yang luar biasa.

    10. Teruntuk Bapak Fathur Rahman S.IP. M.A terimakasih Bapak sudah

    mengajarkan banyak hal dalam menulis ilmiah yang baik. Terimakasih

    masukan-masukannya dalam penelitian ini. Sekali lagi termakasih untuk Pak

    Fathur.

    11. Dosen-dosen penguji penelitian, terimakasih dihaturkan teruntuk Ibu Dr.

    Alifulhatin Utaminingsih, M.Si dan Ibu Ruth Agnesia Simbiring S.Sos., M.Si

    atas segala masukannya selama sidang. Terimakasih Ibu.

  • 12. Seluruh dosen di Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

    Universitas Brawijaya yang sudah mengajakan banyak ilmu selama

    menempuh pendidikan di kampus biru ini. Mohon maaf atas segala

    kesalahan-kesalahan yang sengaja maupun tidak sengaja kepada Ibu Bapak

    dosen sekalian. Sekali mohon maaf dan terimakasih Ibu Bapak.

    13. Bapak Ir. Nasiyanto selaku pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di

    Kelurahan Tanjungrejo Kecamatan Sukun Kota Malang yang selalu

    menyempatkan waktu dan tenaga untuk membantu memperoleh data sebelum

    mengerjakan proposal dan setelah sidang penelitian komprehensif.

    14. Seluruh pihak yang membantu peneliti memperoleh data baik wawancara

    maupun dokumen. Terimakasih banyak

    15. Seluruh teman-teman di Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

    Politik Universitas Brawijaya terimakasih untuk dukungan semangat dan doa

    dari kalian semua. Terimakasih teman-teman.

    16. Teman-teman semuanya yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu,

    terimakasih banyak dukungan dan doanya.

    17. Satu hal lagi yang berharga kucingku tercinta Uolin Collin Markolin yang

    tidak pernah gagal menggemaskan. Uolin selalu jadi alasanku untuk cepat-

    cepat pulang ke Sumenep dan ampuh menghilangkan rasa jenuh dan lelah

    saat mengerjakan penelitian ini jika sudah mengingat bagaimana caranya

    menyakar, becanda dan pulasnya Uolin tertidur. “Uolin my cat, I fell in love

    with the way you touched me without using your hand. You make my life

    complete. True love does exist”.

    Bismillah, Ana uhibbukum fillah

  • Peneliti berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak lain serta menjadi

    salah satu bahan bacaan bagi masyarakat untuk menambah pengetahuan. Peneliti

    menyadari penelitian ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, segala kritik dan

    saran yang sifatnya membangun sangat peneliti harapkan untuk kesempurnaan

    penelitian ini.

    Wassalamualaykum Warohmatullah Wabarokatuh

    Malang, 7 Agustus 2017

    Wahyu Dwi Utami

    105120600111027

  • DAFTAR ISI

    Halaman

    PERNYATAAN…………………………………………………………………ix

    PEMBIMBING SKRIPSI………………………………………………………..x

    LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………… xi

    KATA PENGANTAR…………………………………………………………...xii

    ABSTRAK……………………………………………………………………...xvii

    ABSTRACT........................................................................................................xviii

    DAFTAR ISI .................................................................................................... ....xix

    DAFTAR TABEL ............................................................................................ ....xxi

    DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... ...xxii

    DAFTAR ISTILAH ......................................................................................... ..xxiii

    BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

    1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1

    1.2 Rumusan Masalah ................................................................... 13

    1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................... 14

    1.4 Manfaat Penelitian .................................................................. 14

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 15

    2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................ 15

    2.2 Konsep Implementasi ............................................................... 25

    2.3 Implementasi Kebijakan........................................................... 26

    2.3.1 Model Implementasi Kebijakan...................................... 30

    2.3.2 Teori George C. Edwards III.......................................... 31

    2.4 Kemiskinan............................................................................... 34

    2.4.1 Konsep Kemiskinan......................................................... 36

    2.5 Kerangka Pemikiran....................................................... .......... 40

    BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 41

  • 3.1 Jenis Penelitian ......................................................................... 41

    3.2 Fokus Penelitian ....................................................................... 42

    3.3 Lokasi Penelitian ...................................................................... 43

    3.4. Sumber Data ............................................................................. 43

    3.5 Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 45

    3.6 Intrumen Penelitian ................................................................. 46

    3.7 Analisa Data ............................................................................ 47

    BAB 1V GAMBARAN UMUM PKH, DINAS SOSIAL DAN KELURAHAN

    TANJUNGREJO................ ........................................................... 51

    BAB V IMPLEMENTASI PKH BIDANG PENDIDIKAN KELURHAN

    TANJUNGREJO KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG

    2015....................................…………………………………………...67

    5.1 Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH)…................ 67

    5.2 Implementasi PKH Bidang Pendidikan ................................... 91

    BAB VI PENUTUP……………………………................................………. 113

    6.1 Kesimpulan…………………………………………………... 113

    6.2 Saran…………………………………………………………. 114

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

  • DAFTAR TABEL

    Tabel 1. Rumah Tangga Sangat Miskin Kota Malang 2014-2016………….. 6

    Tabel 2. Rumah Tangga Miskin Penerima PKH Masing-Masing Kelurahan Kota

    Malang Tahun 2015 …………………………………………………….…… 6

    Tabel 3. Jumlah Anak-Anak Penerima Bantuan PKH Kota Malang Tahun 2015 10

    Tabel 4. Inventarisasi Penelitian Terdahulu ..................................................... 14

    Tabel 5 Sumber Data Primer ………………………………………………… 51

    Tabel 6 Sumber Data Sekunder…………………………………………….... 51

    Tabel 7 Daftar Informan……………………………………………………... 52

    Tabel 8 Daftar Kelurahan Kecamatan Sukun Kota Malang…………………. 58

    Tabel 9 Luas wilayah desa/kelurahan di Kecamatan Sukun………………… 60

    Tabel 10 Jumlah penduduk kecamatan sukun tahun 2014-2016……………. 61

    Tabel 11 Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin tahun 2015………… 64

    Tabel 12 Daftar Peserta PKH kelurahan Tanjungrejo yang tidak naik kelas … 82

    Tabel 13 Skema Pengurangan Bantuan………………………………………. 85

    Tabel 14 Komponen Bantuan PKH Tahun 2015……………………………… 103

  • DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1 Kerangka Pemikiran ........................................................................ 39

    Gambar 2 Logo PKH………………………………………………………… 68

    Gambar 3 Struktur organisasi UPPKH Kabupaten/Kota…………………….. 69

    Gambar 3Alur Verifikasi PKH Pendidikan Kelurahan Tanjungrejo 2015….. 86

    Gambar 3 Alur Komunikasi Petugas PKH Kota Malang 2015……………… 98

    Gambar 4 Alur Pengaduan…………………………………………………... 101

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah

    Pembangunan nasional dilakukan pemerintah untuk meningkatkan

    kesejahteraan umum. Salahsatunya dengan mengarahkan berbagai kegiatan

    pembangunan ke daerah-daerah. Pembangunan sendiri dilakukan secara terpadu

    dan berkesinambungan melalui program pembangunan jangka pendek dan jangka

    panjang nasional. Indikator utama keberhasilan pembangunan nasional

    salahsatunya adalah menurunnya jumlah penduduk miskin di Indonesia.

    Kota Malang merupakan kota yang berada di Provinsi Jawa Timur.

    Permasalahan kemiskinan juga telah membelenggu Kota Malang. Melalui

    Walikota Malang menegaskan bahwa jumlah masyarakat miskin di Kota Malang

    masih harus ditekan kembali1. Data Kota Malang tahun 2014 menunjukkan bahwa

    terdapat sebanyak 40.640 jiwa warga miskin dari total jumlah penduduk Kota

    Malang sekitar 850 ribu jiwa2. Sedangkan data Dinas Sosial Kota Malang tahun

    2014 menunjukkan bahwa di Kota Malang terdapat sebanyak 300 ribu warga

    miskin. Sedangkan pada tahun 2015, jumlah warga miskin di Kota Malang

    sebanyak 37.025 jiwa3. Permasalahan kemiskinan yang ada di Kota Malang

    menjadi dorongan pemerintah Kota Malang untuk melakukan pengentasan

    kemiskinan di Kota Malang. Sesuai dengan visi dan misi Kota Malang yakni

    menjadikan Kota Malang sebagai kota yang bermartabat yaitu masyarakat Kota

    1Pemaparan Wali Kota Malang. Diakses http://mediacenter.malangkota.go.id/2014/02/blusukan-

    wali-kota-malang-jaring-aspirasi-wargaTanggal 5 Desember 2016 pukul 18.01 WIB. 2 Badan Pusat Statistik Jawa Timur tahun 2015 dalam catatan analisa Malang Corruption Words.

    3Data Dinas sosial Kota Malang tahun 2015.pdf.

    http://mediacenter.malangkota.go.id/2014/02/blusukan-wali-kota-malang-jaring-aspirasi-wargahttp://mediacenter.malangkota.go.id/2014/02/blusukan-wali-kota-malang-jaring-aspirasi-warga

  • Malang hidup dalam kondisi makmur dalam artian hidup secara layak dalam strata

    sosial masing-masing4.

    Sejalan dengan tujuan pembangunan nasional untuk pengentasan

    kemiskinan. Pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Sosial Republik

    Indonesia membuat sebuah kebijakan penanggulangan kemiskinan melalui

    program perlindungan sosial di daerah-daerah yang ada di seluruh Indonesia

    dengan Program Keluarga Harapan (PKH)5. Kota Malang sendiri menjadi bagian

    dari beberapa Kota/Kabupaten di Indonesia yang menjalankan Program Keluarga

    Harapan untuk penanggulangan kemiskinan. Program Keluarga Harapan

    dimaksudkan sebagai upaya membangun system perlindungan sosial bagi

    masyarakat miskin dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan

    kesejahteraan sosial bagi penduduk miskin sekaligus sebagai upaya memotong

    mata rantai kemiskinan. Dengan PKH ini, pemerintah mengharapkan peserta PKH

    memiliki akses yang lebih baik untuk memanfaatkan pelayanan sosial dasar

    seperti, kesehatan dan pendidikan. Selain itu program PKH ini juga untuk

    menghilangkan kesenjangan sosial, ketidakberdayaan, dan keterasingan sosial

    yang selama ini melekat pada diri masyarakat miskin.

    Peserta PKH memiliki berbagai kewajiban yang harus dipenuhi,

    khususnya kewajiban yang terkait dengan kesehatan dan pendidikan. Kewajiban

    di bidang kesehatan berkaitan dengan pemeriksaan kandungan bagi ibu hamil,

    pemeriksaan kesehatan, pemberian asupan gizi dan imunisasi anak balita.

    Dibidang pendidikan, kewajiban peserta PKH terkait dengan menyekolahkan anak

    4Visi misi Kota Malang diakses dari http://malangkota.go.id/sekilas-malang/visi-dan-misi/ pada

    tanggal 18 November 2016 pukul 21.19 WIB. 5Program Keluarga Harapan diakses dari http://rekrutmenpkh.kemsos.go.id/site/pkh pada tanggal 2

    November 2016 pukul 11.16 WIB.

    http://malangkota.go.id/sekilas-malang/visi-dan-misi/http://rekrutmenpkh.kemsos.go.id/site/pkh

  • ke sekolah dasar dan lanjutan (SD sampai SLTP) termasuk anak difable.

    Sedangkan bagi para penyandang cacat berat yang sudah tidak mampu, mereka

    tidak wajib mengikuti pendidikan reguler. Program PKH memberikan manfaat

    jangka pendek dan jangka panjang. Untuk jangka pendek, PKH akan menambah

    pendapatan bagi individu-individu dalam RTSM/KSM melalui pengurangan

    beban pengeluaran rumah tangga. Sedangkan untuk jangka panjang, program ini

    diharapkan mampu memutus rantai kemiskinan antar generasi melalui

    peningkatan kualitas kesehatan, pendidikan dan kapasitas anak di masa depan6.

    Program ini juga memberikan kepastian kepada anak akan masa depannya

    (insurance effect).7 PKH dijalankan sebagai pelaksanaan dari UU No. 40 tahun

    2004 tentang jaminan sosial. UU No. 11 tahun 2009 tentang kesejahteraan sosial.

    Inpres No. 3 tahun 2010 tentang program pembangunan yang berkeadilan. Perpres

    No. 15 tahun 2010 tentang percepatan penanggulangan kemiskinan dan UU No.

    tahun 1999 tentang hak asasi manusia. Program ini memberikan bantuan uang

    tunai kepada Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) dengan catatan mengikuti

    persyaratan yang diwajibkan.

    Persyaratan itu terkait dengan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia

    yaitu kesehatan dan pendidikan. Sasaran dari program ini yakni ibu hamil, ibu

    menyusui, memiliki anak balita dan anak usia sekolah setingkat SD-SMP8.

    Penerima bantuan ini adalah ibu atau wanita dewasa yang mengurus anak pada

    6 Karakteristik Program Keluarga Harapan diakses dari http://www.tnp2k.go.id/id/tanya-

    jawab/klaster-i/program-keluarga-harapan-pkh/ pada tanggal 12 November 2016 pukul 17.09

    WIB. 7Kementerian Sosial Republik Indonesia, pedoman umum program keluarga harapan (PKH),

    Jakarta, 2008, hlm. 1-4. 8Berdasarkan Buku Pedoman Program Keluarga Harapan (PKH)

    http://www.tnp2k.go.id/id/tanya-jawab/klaster-i/program-keluarga-harapan-pkh/http://www.tnp2k.go.id/id/tanya-jawab/klaster-i/program-keluarga-harapan-pkh/

  • rumah tangga yang bersangkutan. Namun apabila tidak ada ibu, bibi, nenek atau

    kakak perempuan dapat menjadi penerima bantuan.

    Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa

    sesuai dengan amanat yang telah dituangkan dalam Pembukaan Undang-Undang

    Dasar 1945. Namun perlu disadari bahwa tidak semua rakyat bisa

    mengenyam pendidikan yang berkualitas. Lapisan masyarakat menengah ke

    bawah banyak yang tidak bisa mengenyam pendidikan. Hal tersebut disebabkan

    mereka tidak memiliki biaya untuk mengakses pendidikan. Mahalnya biaya

    pendidikan di Indonesia mengakibatkan keluarga miskin dengan terpaksa tidak

    menyekolahkan anak-anaknya. Banyak anak-anak berusia 7-16 tahun yang

    putus sekolah dan memilih untuk mencari pekerjaan untuk menopang kondisi

    keuangan keluarga demi kelangsungan hidup kedepannya9. Meskipun telah

    banyak strategi yang digunakan untuk meningkatkan akses sekolah, seperti

    Beasiswa Miskin, Bantuan Operasional Sekolah (BOS) akan tetapi angka

    partisipasi sekolah di Indonesia masih belum optimal khusunya bagi anak-anak

    RTSM.

    PKH bidang Pendidikan memberikan peluang yang lebih baik kepada

    anak-anak dalam mengakses pelayanan pendidikan. Hal ini sangat dimungkinkan,

    sebab dengan adanya bantuan program ini, anak-anak RTSM yang menjadi

    peserta PKH akan lebih mudah untuk mengakses pelayanan pendidikan yang

    tersedia. Salahsatu tujuan akhir PKH adalah meningkatkan angka partisipasi

    sekolah anak bagi anak-anak RTSM, khususnya SD/MI dan SMP/MTs, serta

    untuk mengurangi pekerja dibawah umur di Indonesia. Untuk mencapai tujuan ini,

    9Kemiskinan Dan Pendidikan diakses dari http://www.tnp2k.go.id/id/artikel/index/ pada tanggal 12

    November 2016 pukul 13.44 WIB.

    http://www.tnp2k.go.id/id/artikel/index/

  • PKH pendidikan berupaya memotivasi RTSM agar mendaftarkan anak-anaknya

    ke sekolah-sekolah dan mendorong mereka untuk memenuhi komitmen kehadiran

    dalam proses belajar, minimal 85 persen dari hari efektif sekolah dalam sebulan,

    selama tahun ajaran berlangsung.

    Program Keluarga Harapan (PKH) telah berjalan sejak tahun 2007. Namun

    pelaksanaan Program PKH di Kota Malang berlangsung pada akhir tahun 2013.

    Kecamatan Sukun merupakan salah satu Kecamatan di Kota Malang yang

    menjadi lokasi pelaksanaan Program Keluarga Harapan. Alasan Kecamatan Sukun

    menjadi pusat perhatian pemerintah Kota Malang dalam konteks kemiskinan

    yakni Kecamatan Sukun merupakan kecamatan dengan angka kemiskinan

    terbanyak dibandingkan kecamatan-kecamatan lain yang ada di Kota Malang.

    Berikut tabel yang menunjukkan Bahwa Kecamatan Sukun memiliki jumlah

    angka kemiskinan terbanyak di Kota Malang.

    Tabel 1

    Rumah Tangga Sangat Miskin Kota Malang Tahun 2014-2016

    NO KECAMATAN 2014 2015 2016

    1 Kedungkandang 1109 1059 1026

    2 Sukun 1205 1160 1142

    3 Klojen 498 471 463

    4 Blimbing 944 925 914

    5 Lowokwaru 799 771 767

    Sumber : UPPKH Dinas Sosial Kota Malang Tahun 2016

    Jumlah masyarakat miskin Kecamatan Sukun yang terbilang tinggi

    menarik peneliti melakukan penelitian di Kecamatan Sukun. Hal yang serupa juga

    terjadi pada Kelurahan Tanjungrejo. Kelurahan Tanjungrejo seperti halnya

    wilayah di Kecamatan Sukun yang menjadi titik lokasi masyarakat miskin Kota

  • Malang. Seperti miniatur wilayah kemiskinan di Kota Malang, Kelurahan

    Tanjungrejo merupakan kelurahan dengan jumlah rumah tangga miskin tertinggi

    penerima bantun program keluarga harapan diseluruh kelurahan yang ada di Kota

    Malang.

    Tabel 2

    Rumah Tangga Miskin Penerima PKH Masing-Masing Kelurahan

    Kota Malang Tahun 2015

    NO. KECAMATAN/

    KELURAHAN Tahun 2015

    A KEC. SUKUN

    1 Kebonsari 21

    2 Gadang 97

    3 Ciptomulyo 15

    4 Sukun 85

    5 Bandungrejosari 218

    6 Bakalan Krajan 54

    7 Mulyorejo 39

    8 Bandulan 76

    9 Tanjungrejo 380

    10 Pisangcandi 64

    11 Karangbesuki 95

    B KECAMATAN

    KEDUNGKADANG

    1 Arjowinangun 8

    2 Tlogowaru 70

    3 Wonokoyo 19

    4 Bumiayu 65

    5 Buring 97

    6 Mergosono 209

    7 Kotalama 267

    8 Kedungkandang 56

  • 9 Sawojajar 51

    10 Madyopuro 44

    11 Lesanpuro 121

    12 Cemorokandang 30

    C

    KECAMATAN

    BLIMBING

    1 Jodipan 177

    2 Polehan 117

    3 Kesatrian 13

    4 Bunulrejo 108

    5 Purwantoro 113

    6 Pandanwangi 106

    7 Blimbing 56

    8 Purwodadi 108

    9 Polowijen 37

    10 Arjosari 19

    11 Balearjosari 59

    D KECAMATAN

    LOWOKWARU

    1 Merjosari 49

    2 Dinoyo 50

    3 Sumbersari 19

    4 Ketawanggede 6

    5 Jatimulyo 140

    6 Lowokwaru 89

    7 Tulusrejo 64

    8 Mojolangu 71

    9 Tunjungsekar 126

    10 Tasikmadu 45

    11 Tunggulwulung 77

    12 Tlogomas 31

    E KECAMATAN

    KLOJEN

  • Sumber : UPPKH Kota Malang Tahun 2015

    Selain data yang menunjukkan bahwa Kecamatan Sukun serta Kelurahan

    Tanjungrejo merupakan wilayah yang memiliki rumah tangga sangat miskin

    tertinggi di seluruh Kota Malang, alasan lain yang menyebabkan wilayah tersebut

    tinggi permasalahan kemiskinan dikarenakan Kecamatan Sukun merupakan

    daerah berkumpulnya para penyandang permasalahan sosial yang ada di Kota

    Malang. Seperti halnya anak jalanan, pengemis, dan gelandangan10

    . Berdasarkan

    sistem jaminan sosial nasional berdasarkan UU No. 40 Tahun 2004, PKH menjadi

    model jaminan yang unik, berbeda dengan program penanggulangan kemiskinan

    lainnya karena PKH merupakan bantuan sosial bagi Rumah Tangga Sangat

    Miskin (RTSM) yang dimaksudkan demi mempertahankan kehidupan dalam

    kebutuhan dasar terutama pendidikan dan kesehatan, dalam pelaksanaan

    kegiatannya RTSM di dampingi oleh pendamping sosial dan apabila melanggar

    komitmen dikenakan sanksi, PKH bernuansa pemberdayaan yakni menguatkan

    Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) agar mampu keluar dari kemiskinan

    10

    Profile Kecamatan Sukun diakses dari http://KecamatanSukun.ac.id Pada tanggal 20 November

    2016 pukul 09.15 WIB.

    1 Kasin 80

    2 Sukoharjo 25

    3 Kiduldalem 35

    4 Kauman 28

    5 Bareng 60

    6 Gadingkasri 34

    7 Oro – oro Dowo 54

    8 Klojen 31

    9 Rampalkalaket 18

    10 Samaan 66

    11 Penanggungan 32

    http://kecamatansukun.ac.id/

  • melalui promosi kesehatan dan mendorong anak-anak sekolah. Dalam

    pemberdayaan PKH terdapat dua komponen yang menjadi fokus dalam program

    ini yaitu pendidikan dan kesehatan, namun dalam bahasan ini peneliti membatasi

    hanya pada program keluarga harapan di bidang pendidikan. PKH bidang

    pendidikan memberikan peluang kepada anak-anak dalam mengakses pelayanan

    pendidikan. Hal ini dimungkinkan, sebab dengan adanya bantuan program ini,

    anak-anak RTSM yang menjadi peserta PKH akan lebih mudah untuk mengakses

    pelayanan pendidikan yang tersedia.

    Tujuan dari Program Keluarga Harapan (PKH) dalam memberikan

    bantuan tunai bersyarat pendidikan adalah untuk meningkatkan partisipasi

    sekolah, khususnya bagi anak-anak KSM, serta untuk mengurangi pekerja anak di

    Indonesia. Harapan dari PKH tersebut adalah meningkatnya partisipasi sekolah

    anak RTSM. Dengan kualitas pendidikan yang bagus, maka harapannya kualitas

    sumber daya manusia juga akan meningkat sehingga tujuan dari adanya program

    keluarga harapan untuk mengurangi beban RTSM serta memutus mata rantai

    kemiskinan akan terwujud. Pendidikan merupakan sebuah pionir dalam

    berkembangnya pembangunan suatu bangsa sehingga menjadi permasalahan yang

    tidak bisa dipandang sebelah mata. Jika dunia pendidikan dalam suatu bangsa

    tidak baik, maka pembangunan bangsa tersebut tidak akan berkembang dengan

    baik. Pendidikan berpengaruh negatif terhadap tingkat kemiskinan, semakin

    meningkatnya pendidikan penduduk akan meningkatkan produktifitasnya,

    semakin meningkat produktifitas akan semakin meningkatkan pendapatannya

    sehingga penduduk akan semakin mampu untuk memenuhi kebutuhan hidup,

    semakin terpenuhinya kebutuhan hidup akan mengakibatkan kemiskinan

  • menurun. Berdasarkan jumlah anak SD, SMP dan SMA yang ada di Kota Malang.

    Kecamatan Sukun dan Kelurahan Tanjungrejo kembali menjadi wilayah yang

    memiliki jumlah tertinggi anak-anak sasaran PKH untuk memperoleh akses

    pendidikan.

    Tabel 3

    Jumlah Anak-Anak Penerima Bantuan PKH Kota Malang Tahun 2015

    KEC KEL JUMLAH

    ANAK SD

    JUMLAH

    ANAK

    SMP

    JUMLAH

    ANAK

    SMA

    KLOJEN

    Bareng 55 31 18

    Gadingkasri 31 15 7

    Kasin 67 39 19

    Kauman 23 10 6

    Kidul Dalem 31 19 9

    Klojen 19 18 13

    Oro-Oro Dowo 43 23 23

    Penanggungan 35 17 9

    Rampal Celaket 18 5 4

    Samaan 43 34 18

    Sukoharjo 33 9 6

    KEDUNG

    KANDANG

    Arjowinangun 2 4 1

    Bumiayu 72 27 9

    Buring 79 33 10

    Cemorokandang 31 10 4

    Kedungkandang 45 29 14

    Kotalama 264 117 53

    Lesanpuro 108 50 19

    Madyopuro 45 29 6

    Mergosono 179 85 45

    Sawojajar 50 18 12

    Tlogowaru 43 25 5

    Wonokoyo 10 7 4

    LOWOKWARU

    Dinoyo 44 19 11

    Jatimulyo 114 51 41

    Ketawang Gede 6 2 3

    Lowokwaru 73 44 30

    Merjosari 38 23 7

    Mojolangu 54 26 17

    Sumbersari 19 7 3

    Tasikmadu 38 15 11

    Tlogomas 24 17 8

    Tulusrejo 54 37 19

  • Tunggulwulung 53 30 12

    Tunjungsekar

    102

    36

    28

    BLIMBING

    Arjosari 19 8 5

    Balearjosari 37 23 17

    Blimbing 44 23 9

    Bunulrejo 90 55 24

    Jodipan 168 77 43

    Kesatrian 14 5 2

    Pandanwangi 96 50 24

    Polehan 88 74 20

    Polowijen 42 12 13

    Purwantoro 103 60 29

    Purwodadi 86 48 35

    SUKUN

    Bakalan Krajan 38 29 6

    Bandulan 61 39 13

    Bandung Rejosari 193 90 46

    Ciptomulyo 21 6 5

    Gadang 91 61 22

    Karang Besuki 80 39 23

    Kebonsari 20 8 10

    Mulyorejo 32 20 11

    Pisang Candi 57 30 11

    Sukun 77 45 23

    Tanjungrejo 339 162 79

    Sumber :UPPKH Kota Malang Tahun 2015

    Berdasarkan pemaparan sebelumnya, maka peneliti tertarik melakukan

    penelitian di Kelurahan Tanjungrejo Kecamatan Sukun Kota Malang dengan

    masalah kemiskinan tertinggi di Kota Malang mengenai implementasi Program

    Keluarga Harapan (PKH) dengan fokus pada aspek pendidikan. Penelitian

    terdahulu terkait implementasi program keluarga harapan telah banyakdilakukan.

    Salahsatunya penelitian yang dilakukan Tlonaen11

    yang mengkaji implementasi

    program keluarga harapan di Kota Malang khususnya di Kecamatan Lowokwaru.

    Hasil dari penelitian tersebut memaparkan bahwa implementasi program keluarga

    harapan di Kecamatan Lowokwaru Kota Malang sudah berjalan dengan baik.

    11

    Tlonaen, Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) untuk Meningkatkan Kesejahteraan

    Masyarakat Miskin di Kecamatan Lowokwaru Malang. Diakses dari portalgaruda.org/article.php.

    2014.

  • Penelitian yang akan dilakukan peneliti ingin mengkaji lebih lanjut bagaimana

    pelaksanaan program keluarga harapan bidang pendidikan khususnya di

    Kelurahan Tanjungrejo Kecamatan Sukun Kota Malang.

    1.2 Rumusan Masalah Penelitian

    Berdasarkan latar belakang di atas, ada dua pertanyaan mendasar yang

    dapat diidentifikasi sebagai berikut:

    1. Bagaimana pelaksanaan PKH bagi keluarga RTSM/KSM di Kelurahan

    Tanjungrejo bidang pendidikan Kecamatan Sukun Kota Malang tahun

    2015?

    2. Apasaja faktor pendukung dan penghambat program keluarga harapan

    bidang pendidikan di Kelurahan Tanjungrejo Kecamatan Sukun Kota

    Malang tahun 2015?

    1.3 Tujuan Penelitian

    Penelitian ini memiliki tujuan yaitu:

    1. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis pelaksanaan Program

    Keluarga Harapan (PKH) bidang pendidikan di Kelurahan

    Tanjungrejo Kecamatan Sukun Kota Malang tahun 2015.

    2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan

    Program Keluarga Harapan (PKH) bidang pendidikan di Kelurahan

    Tanjungrejo Kecamatan Sukun Kota Malang 2015.

    1.4 Manfaat Penelitian

    Sedangkan, berdasarkan tujuan penelitian, maka manfaat yang diharapkan

    adalah:

  • 1. Diketahui seperti apa pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di

    Kelurahan Tanjungrejo bidang pendidikan Kecamatan Sukun Kota Malang

    tahun 2015.

    2. Diketahui apa faktor pendukung dan penghambat Program Keluarga

    Harapan bidang pendidikan di Kelurahan Tanjungrejo Kecamatan Sukun

    Kota Malang.

  • 15

    TINJAUAN PUSTAKA

    1.1 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian ini peneliti memaparkan tujuh penelitian terdahulu yang

    relevan dengan permasalahan yang akan diteliti tentang implementasi Program

    Keluarga Harapan (PKH) untuk kesejahteraan masyarakat di Kota Malang.

    Tabel 4

    Inventarisasi Penelitian Terdahulu

    No. Judul/Penulis Fokus Jenis Teori/Indikator Hasil

    1 Implementasi

    Program

    Keluarga

    Harapan (PKH)

    Dalam

    pemberdayaan

    masyarakat

    miskin di

    kecamatan

    Kelapa Gading

    Kotamadya

    Jakarta Utara

    Penulis :

    Ramadhan 2010

    Mahasiswa S2

    Magister

    Kebijakan UGM

    - Implementasi

    PKH dan faktor

    – faktor yang

    mempengaruhi

    kinerja

    implementasi

    PKH

    - Metode

    penelitian

    kualitatif

    indikator tepat

    waktu, tepat

    guna, dan tepat

    sasaran serta

    memakai

    indikator

    pemberdayaan

    PKH yang

    telah bergulir

    di kelapa

    gading

    memenuhi

    kriteria

    penilaian

    implementasi

    Faktor yang

    mempengaruhi

    adalah faktor

    organisasi,ling

    kungan

    implementas

    2 Implementasi

    Program

    Keluarga

    Harapan (PKH)

    bidang

    pendidikan di

    Kecamatan

    Tamalate Kota

    - Mendeskripsika

    n Implementasi

    PKH Bidang

    Pendidikan di

    Kec. Tamalate

    - Menganalisis

    faktor – faktor

    yang

    - Metode

    Penelitian

    Kualitatif

    Deskriptif

    Teori Model

    Ripley dan

    Franklin

    - Implementa

    si PKH

    sudah

    berjalan

    dengan baik

    dan dikawal

    oleh

    pendamping

  • Makassar

    Penulis :

    Nur Fahira

    Syamsir

    Mahasiswa S1

    Universitas

    Hasanudin

    Makassar Tahun

    2014

    mempengaruhi

    implementasi

    PKH Bidang

    Pendidikan

    - Pendaming

    slalu

    melakukan

    pertemuan

    rutin, selalu

    melakukan

    kegiatan

    memutakhir

    an data

    - Faktor yang

    mempengar

    uhi

    keberhasilan

    implementas

    i jika dilihat

    dari

    implemetabi

    lity adalah

    faktor isi

    kebijakan

    dan

    lingkungan

    kebijakan

    3 Implementasi

    Program

    Keluarga

    Harapan (PKH)

    Dalam Rangka

    Penanggulangan

    Kemiskinan Di

    Desa Kendahe II

    Kecamatan

    Kendahe

    Kabupaten

    Sangihe

    Penulis :

    Sri Masita

    - Implementasi

    Program

    Keluarga

    Harapan (PKH)

    Dalam Rangka

    Menanggulangi

    Kemiskinan

    - Metode

    Penelitian

    deskriptif

    kualitatif

    Model Goerge

    C. Edward III

    - Implementa

    si PKH

    belum

    terlaksana

    secara

    maksimal

    masih

    banyak

    kekurangan

    seperti

    kurang

    transparan

    dalam

    pendataan,

    kurangnya

    sosialisasi

  • Laluhang dari tim

    pelaksana

    UPPKH dan

    pendamping

    sehingga

    implemantas

    i PKH

    Kurang

    tepat

    sasaran

    4 Implementasi

    Program

    Keluarga

    Harapan (PKH)

    Bidang

    Kesehatan di

    Desa Pulo

    Kecamatan

    Jombang

    Kabupaten

    Jombang

    Penulis :

    Eka Prastia

    Pradikta dan

    Indah Prabawati

    - Mendeskripsika

    n implementasi

    Program

    Keluarga

    Harapan (PKH)

    bidang

    kesehatan di

    Desa Pulo

    - Metode

    perspektif

    dengan

    pendekatan

    kualitatif

    analisis

    interaktif model

    Miles dan

    Huberman

    - Program

    PKH sudah

    berjalan

    dengan baik

    seperti tapi

    masih perlu

    adanya

    perbaikan

    pelaksanaan

    agar sesuai

    dengan

    standart dan

    prosedur

    seperti

    perbaikan

    komunikasi

    antar

    pelaksa

    program,

    penambahan

    staff.

    5 Implementasi

    Program

    Keluarga

    Harapan (PKH)

    Dalam

    Menanggulangi

    Kemiskinan di

    Kecamatan

    - Menganalisis

    implementasi

    PKH dan faktor

    yang dihadapi

    PKH dalam

    menanggulangi

    kemiskinan

    - Jenis

    penelit

    ian

    kualita

    tif

    denga

    n

    pende

    Model Donald

    Van Metter dan

    Van Horn

    - Implementa

    si Program

    Keluarga

    Harapan di

    Kecamatan

    Dawarbland

    ong

    Kabupaten

  • Dawarblandong

    Kabupaten

    Mojokerto

    Penulis :

    Khodiziah

    Isnaini Kholif,

    Irwan Noor,

    Siswidiyanto

    Mahasiswa

    Jurusan

    Administrasi

    Publik, Fakultas

    Ilmu

    Administrasi,

    Universitas

    Brawijaya,

    Malang

    katan

    deskri

    ptif.

    Mojokerto

    belum

    berhasil.

    Tidak

    semua isi

    kebijakan

    PKH

    dilaksanaka

    n dengan

    sesuai.

    Adanya

    pelanggaran

    pendamping

    yang

    mempunyai

    pekerjaan

    lain (double

    job) selain

    pendamping

    dan masih

    adanya

    masyarakat

    yang protes.

    6 Analisis

    Implementasi

    Program

    Keluarga

    Harapan (PKH)

    Bidang

    Kesehatan di

    Kecamatan Koto

    Tengah Kota

    Padang

    Penulis :

    Ervita Detty

    Mahasiswi

    Universitas

    Andalas Tahun

    2016

    - Mendeskripsika

    n Implementasi

    Program

    Keluarga

    Harapan Bidang

    Kesehatan di

    Kecamatan

    Koto Tangah

    Kota Padang

    Tahun 2016

    - Metod

    e

    Peneli

    tian

    deskri

    ptif

    kualita

    tif

    Model

    Hogwood dan

    Gunn,

    - Pelaksanaan

    PKH

    Bidang

    kesehatan

    secara

    kualitas

    belum

    sepenuhnya

    terlaksana

    dengan yang

    ditetapkan

    dalam buku

    SOP PKH

    Hal ini

    karena

    masih

  • Sumber: Diolah Oleh Peneliti, 2016.

    Ketujuh hasil penelitian terdahulu di atas perlu di jelaskan secara ringkas

    sehingga dapat diketahui posisi penelitian ini, yaitu:

    Pertama, jurnal yang berjudul Implementasi Program Keluarga Harapan

    (PKH) Dalam pemberdayaan masyarakat miskin di kecamatan Kelapa Gading

    Kotamadya Jakarta Utara yang ditulis oleh Tri Ramadhan Mahasiswa S2 Magister

    Studi Kebijakan UGM memaparkan kesenjangan sosial salahsatu kecamatan yang

    berada di Jakarta yaitu Kelapa Gading lebih tinggi dibandingkan dengan

    kurangnya

    sosialisai,

    sinergisitas

    tingkat

    sektor yang

    belum

    maksimal.

    7 Implementasi

    PKH

    Meningkatkan

    Kesejahteraan

    Masyarakat

    Miskin di

    Kecamatan

    Lowokwaru

    Malang

    Penulis :

    Yudid

    B.S.Tlonaen,

    Mahasiswa

    Universitas

    Tribhuwana

    Tunggadewi

    Malang Tahun

    2014

    - Mendeskripsika

    n Implementasi

    Program

    Keluarga

    Harapan (PKH)

    untuk

    Meningkatkan

    Kesejahteraan

    Masyarakat

    Miskin

    - Metod

    e

    deskri

    ptif

    analisi

    s

    kualita

    tif

    Teori Marilee S.

    Grindle

    - Implementa

    si PKH

    sudah

    berjalan

    dengan baik

    di

    Kecamatan

    Lowokwaru

    namun

    masih ada

    beberapa

    faktor yang

    menghamba

    t seperti

    daftar

    penerima

    PKH

    Kurang

    Valid

  • kecamatan lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PKH Membawa dampak

    yang cukup berarti bagi peningkatan kapabilitas SDM pada golongan RTSM di

    Kelapa Gading. Intervensi PKH berupa pemberian layanan kesehatan gratis dan

    pembayaran bantuan dana sekolah membangkitkan harapan masyarakat miskin

    dapat melepaskan diri dari jerat kemiskinan dimasa depan. Penelitian ini

    membahas antara lain jalannya implementasi PKH dan faktor-faktor yang

    mempengaruhi kinerja implementasi PKH. Ada beberapa indikator yang

    digunakan untuk menilai keberhasilan implementasi PKH, yakni indikator tepat

    waktu, tepat guna, dan tepat sasaran.Sementara itu indikator tambahan juga

    digunakan untuk menilai keberhasilan PKH sebagai program pemberdayaan

    masyarakat, yakni pemberdayaan dengan kebijakan dan perencanaan,

    pemberdayaan melalui aksi sosial dan politik, serta pemberdayaan melalui

    pendidikan dan penyadartahuan1.

    Kedua, jurnal yang berjudul Implementasi Program Keluarga Harapan

    (PKH) bidang pendidikan di Kecamatan Tamalate Kota Makassar yang ditulis

    oleh Nur Fahira Syamsir Mahasiswa S1 Universitas Hasanudin Makassar

    mendeskripsikan bahwa PKH Bidang pendidikan memberikan peluang lebih baik

    kepada anak-anak dalam mengakses pendidikan hal ini sangat dimungkinkan

    dengan adanya program ini, anak anak RTSM yang menjadi peserta PKH akan

    lebih mudah mengakses pelayanan pendidikan yang tersedia.

    Implementasi PKH sudah berjalan dengan baik dan dikawal oleh

    pendamping, Pendamping selalu melakukan pertemuan rutin, selalu melakukan

    1 Tri Ramadhan, Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) dalam Pemberdayaan

    Masyarakat di Kecamatan Kelapa Gading, Kotamadya Jakarta Utara, Diakses dari jurnal

    http://etd.repository.ugm.ac.id. 2010.

    http://etd.repository.ugm.ac.id/

  • kegiatan memutakhiran data. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan

    implementasi jika dilihat dari implemetability adalah faktor isi kebijakan dan

    lingkungan kebijakan. Penelitian ini menggunakan Teori Model Ripley dan

    Franklin dalam pembahasan analisanya2.

    Ketiga, jurnal yang berjudul Implementasi Program Keluarga Harapan

    (PKH) Dalam Rangka Penanggulangan Kemiskinan Di Desa Kendahe II

    Kecamatan Kendahe Kabupaten Sangihe yang ditulis oleh Sri Masita Laluhang

    memaparkan upaya pemerintah untuk mengatasi masalah kemiskinan. Salah satu

    cara yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah kemiskinan adalah

    dengan memberikan bantuan kepada masyarakat yang kurang mampu atau miskin

    yang disebut sebagai Bantuan Sosial (Bansos), dan salah satunya adalah Program

    Keluarga Harapan (PKH). Kenyataannya implementasi PKH belum terlaksana

    secara maksimal masih banyak kekurangan seperti kurang transparan dalam

    pendataan, kurangnya sosialisasi dari tim pelaksana UPPKH dan pendamping

    sehingga implemantasi PKH kurang tepat sasaran. Penelitian tersebut membahas

    mendalam mengenai peran pendamping dalam pelaksanaan PKH di desa Kendahe

    II3.

    Keempat, Jurnal yang berjudul Implementasi Program Keluarga Harapan

    (PKH) Bidang Kesehatan di Desa Pulo Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang

    yang ditulis oleh Eka Prastia Pradikta dan Indah Prabawati memaparkan bahwa

    2 Nur Fahira Syamsir, Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) bidang pendidikan di

    Kecamatan Tamalate Kota Makassar. Diakses dari http://ejournal.unsrat.ac.id .Makassar, 2014. 3 Sri Masita Laluhang, Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam Rangka

    Penanggulangan Kemiskinan Di Desa Kendahe II Kecamatan Kendahe Kabupaten Sangihe.

    Diakses dari http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/publika/article/view/3963.2. 2015.

    http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/publika/article/view/3963.2

  • Program PKH ini merupakan program yang dibuat oleh Kementerian Sosial RI

    yang berlandaskan pada Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan

    Rakyat tentang “Tim Pengendali Program Keluarga Harapan”. Desa Pulo

    merupakan salah satu desa yang mempunyai jumlah RTSM yang cukup banyak

    yakni sejumlah 174 orang dari 927 populasi di Desa Pulo dan adanya jumlah

    penderita anak kurang gizi yakni sejumlah 10 orang. Hal ini perlu diadakan

    sebuah kajian yang mendalam tentang pelaksanaan program PKH di Desa Pulo ini

    mengingat program ini telah berjalan selama kurang lebih 5 (lima) tahun. Program

    PKH sudah berjalan dengan baik seperti tapi masih perlu adanya perbaikan

    pelaksanaan agar sesuai dengan standart dan prosedur seperti perbaikan

    komunikasi antar pelaksa program, penambahan staff. Penelitian ini

    menitikberatkan pada pelayanan kesehatan di Desa Pulo Kecamatan Jombang4.

    Kelima, jurnal yang berjudul Implementasi Program Keluarga Harapan

    (PKH) Dalam Menanggulangi Kemiskinan di Kecamatan Dawar Blandong

    Kabupaten Mojokerto yang ditulis oleh Khodiziah Isnaini Kholif, Irwan Noor,

    Siswidiyanto Mahasiswa Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu

    Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang mendeskripsikan Sebagai upaya

    mengatasi kemiskinan, pemerintah memiliki berbagai program penanggulangan

    kemiskinan yang terintegrasi. Salah satu program itu adalah PKH. Tujuan

    penelitian adalah untuk menganalisis bagaimana implementasi PKH dan faktor

    yang dihadapi PKH dalam menanggulangi kemiskinan. Hasil penelitian

    4 Eka Prastia Pradikta dan Indah Prabawati, Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH)

    Bidang Kesehatan di Desa Pulo Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang. Diakses dari

    http://administrasipublik.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jap/article/view/460. 2014.

    http://administrasipublik.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jap/article/view/460

  • menunjukkan implementasi PKH di Kecamatan Dawar Blandong belum berhasil.

    Tidak semua isi kebijakan PKH dilaksanakan dengan sesuai tujuan PKH juga.5

    Keenam, jurnal yang berjudul Analisis Implementasi Program Keluarga

    Harapan (PKH) Bidang Kesehatan di Kecamatan Koto Tengah Kota Padang yang

    ditulis oleh Ervita Detty Mahasiswi Universitas Andalas Menjelaskan bahwa

    tujuan PKH bidang Kesehatan adalah meningkatkan status kesehatan ibu dan anak

    di Indonesia, khususnya bagi kelompok masyarakat sangat miskin, melalui

    pemberian insentif untuk melakukan kunjungan kesehatan yang bersifat preventif.

    Kota Padang khususnya Koto Tangah baru pada akhir 2014 menerima program ini

    dengan jumlah peserta di Kota padang sebanyak 5093 RTSM dan di Koto Tangah

    sebanyak 1500 RTSM. Ditemui ada beberapa masalah seperti masih kurangnya

    pemahaman lintas sektor terhadap esensi program ini, bantuan yang belum

    digunakan untuk kesehatan oleh peserta. Pelaksanaan PKH Bidang kesehatan

    secara kualitas belum sepenuhnya terlaksana dengan yang ditetapkan dalam buku

    SOP PKH Hal ini karena masih kurangnya sosialisai, sinergisitas tingkat sektor

    yang belum maksimal, belum adanya pencatatan dan pelaporan terkait hasil PKH

    Bidang kesehatan serta belum ada koordinasi pendamping dengan lintas sektor.

    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran umum pelaksanaan PKH

    bidang kesehatan di Kecamatan Koto Tangah6

    Ketujuh, jurnal yang berjudul Implementasi Program Keluarga Harapan

    (PKH) untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Miskin di Kecamatan

    5Khodiziah Isnaini Kholif, Irwan Noor, Siswidiyanti, Implementasi Program Keluarga Harapan

    (PKH) Dalam Menanggulangi Kemiskinan di Kecamatan Dawar Blandong Kabupaten Mojokerto.

    Diakses dari portalgaruda.org/article.php. 2014. 6 Ervita Detty, Analisis Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) Bidang Kesehatan di

    Kecamatan Koto Tengah Kota Padang. Diakses darihttp://download.portalgaruda.org/. 2016.

    http://download.portalgaruda.org/

  • Lowokwaru Malang yang ditulis oleh Yudid B.S. Tlonaen, Willy Tri hardianto,

    Carmia Diahloka Mahasiswa Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

    menjelaskan bahwa Masyarakat di era globalisasi seperti sekarang ini yang

    didukung dengan adanya teknologi modern terutama di bidang transformasi dan

    telekomunikasi membuat mobilitas dan aktifitas mereka semakin meningkat

    dengan cepat. Menuntut pelaksanaan dan penyaluran bantuan PKH dari

    pemerintah yang bekerja sama PT Pos Indonesia berjalan sesuai dengan jadwal

    penerimaan bantuan, menyadari semakin tingginya antusias masyarakat akan hak-

    haknya dalam menerima bantuan. Implementasi PKH sudah berjalan dengan baik

    di Kecamatan Lowokwaru namun masih ada faktor-faktor yang menghambat

    seperti daftar penerima PKH Kurang valid, Rapat koordinasi antara masyarakat

    dengan koordinator belum berjalan dengan baik, tenaga pendamping kecamatan

    masih kurang. Penelitian ini berfokus pada bidang kesehatan di Kecamatan

    Lowokwaru Kota Malang7.

    2.2Konsep Implementasi

    Carl J Federick sebagaimana dikutip Leo Agustino bahwa kebijakan

    sebagai serangkaian tindakan/kegiatan yang diusulkan seseorang, kelompok atau

    pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu dimana terdapat hambatan-hambatan

    (kesulitan-kesulitan). Kesempatan-kesempatan terhadap pelaksanaan usulan

    7Tlonaen, Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) untuk Meningkatkan Kesejahteraan

    Masyarakat Miskin di Kecamatan Lowokwaru Malang.Diakses dari portalgaruda.org/article.php.

    2015.

  • kebijaksanaan tersebut dalam rangka mencapai tujuan tertentu8. Pendapat ini juga

    mnunjukkan bahwa ide kebijakan melibatkan perilaku yang memiliki maksud dan

    tujuan merupkan bagian penting dari definisi kebijakan, karena bagaimanapun

    kebijakan harus menunjukkan apa yang sesungguhnya dikerjakan daripada apa

    yang diusulkan dalam beberapa kegiatan pada suatu masalah. Implementasi

    sebagaimana digambarkan oleh Edward9 adalah bagian dari proses pembuatan

    kebijakan, dimana setelah salah satu kebijakan ditetapkan dan diperoleh legitimasi

    secara hukum maka sebagai konsekuensinya kebijakan akan diaplikasikan dengan

    maksud untuk mempengaruhi masyarakat.

    Berdasarkan atas kedua pendapat tersebut dapat diindikasikan bahwa

    implementasi dapat berjalan dengan baik jika didukung oleh sarana dan prasarana

    baik dalam konteks organisasi maupun dalam konteks manajemen. Wildawsky

    dalam Abdullah10

    mengartikan bahwa implementasi dimaksudkan sebagai proses

    interaksi antara rencana dengan tujuan dan tindakan pencapaiannya. Oleh karena

    itu dalam implementasi dibutuhkan kemampuan untuk menetapkan susunan

    kegiatan yang saling berhubungan antara satu unit kegiatan dengan unit kegiatan

    lainnya untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Dengan demikian maka

    implementasi dipandang sebagai tahapan yang kritis dan penting artinya dalam

    suatu kebijakan, dikatakan demikian karena secara kumulatif implementasi

    merupakan tahap yang menentukan dari suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan

    mulai dari proses perencanaan dengan melibatkan berbagai komponen.

    8 Leo Agustino, Dasar-Dasar Kebijakan Publik, Alfabeta, Bandung, 2008, hlm.29

    9George Edwards, Implementing Public Policy, Congressional Quarterly Inc, Washington DC,

    1980, hlm. 49. 10

    Abdullah M.Sy, Perkembangan dan Penerapan Studi Implementasi (Action Research and Case

    Studies), Lembaga Administrasi Negara, Jakarta, 1988, hlm. 63.

  • Selanjutnya Thomas R. Dye11

    menyatakan bahwa kebijakan publik adalah segala

    sesuatu yang dikerjakan pemerintah, mengapa mereka melakukan, dan hasil yang

    membuat sebuah kehidupan bersama.

    2.3. Implementasi Kebijakan

    Walaupun demikian dengan tahapan proses implementasi sebagai fase

    yang sangat strategis untuk menilai apakah isi suatu kebijakan yang dibuat atau

    diterapkan sudah memadai, berhasil mencapai hasil yang ditetapkan. Dengan kata

    lain, kebijakan publik yang telah dirumuskan dari suatu proses yang panjang dan

    alot mempunyai implikasi langsung terhadap publik. Suatu formulasi kebijakan

    public baik para elit politik (political elit) memperhatikan aspirasi masyarakat.

    Sering terjadi elit kebijakan terlalu mempertahankan kepentingan isu-isu yang ada

    dan berkembang dalam masyarakat.

    Itulah sebabnya proses implementasi kebijakan tersebut berbeda karena

    sebab yang melatar belakanginya, walaupun berbeda dalam penerapannya, setiap

    implementasi kebijakan tersebut akan menunjukkan proses, karakteristik, struktur-

    struktur dan hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi dalam

    pelaksanaannya. Secara sederhana implementasi diartikan sebagai kegiatan dan

    tindakan dan atau betindak juga termasuk implementasi. Jadi implementasi adalah

    seperangkat tindakan yang dilakukan menyusul setelah pembuatan keputusan

    untuk mencapai sasaran tersebut diperlukan serangkaian aktifitas. Jadi dapat

    dikatakan bahwa implementasi adalah operasional dari berbagai aktifitas guna

    mencapai suatu sasaran tertentu.

    11

    Thomas R Dye dalam Riant nugroho, Kebijakan Publik Formulasi, Implementasi dan Formulasi,

    PT Elex Media Komputindo, Jakarta, 2003, hlm.78.

  • Dalam beberapa kasus terlihat bahwa implementasi kebijakan yang

    dilaksanakan tidak sepenuhnya sesuai dengan formulasi kebijakan sebelumnya

    oleh karena implementasi juga merupakan suatu proses menyediakan sarana untuk

    melaksanakan keputusan atau kebijaksanaan (berupa Undang-Undang Peraturan

    Pemerintah, Kepres dan lain-lain. Salah satu kajian tentang kebijakan publik

    terkait dengan implementasi kebijakan yang mengarah pada proses pelaksanaan

    kebijakan. Dalam praktik implementasi kebijakan merupakan proses yang sangat

    kompleks, sering bernuansa politis dan memuat adanya intervensi kepentingan).

    Van Meter dan Van Horn12

    mendefinisikan bahwa implementasi kebijakan

    merupakan tindakan yang dilakukan baik oleh individu atau pejabat-pejabat atau

    kelompok-kelompok pemerintah atau swasta yang diarahkan untuk tercapainya

    tujuan yang telah digariskan dalam keputusan kebijakan. Sedangkan Mazamnian

    dan Paul Sabatier13

    mengemukakan bahwa implementasi kebijakan merupakan

    pelaksanaan keputusan kebijakan dasar, biasanya dalam bentuk undang-undang,

    namun dapat pula berbentuk perintah-perintah atau keputusan-keputusan eksekutif

    yang penting atau keputusan badan penelitian.

    Odoji14

    mengartikan pelaksanaan kebijakan adalah sesuatu yang penting

    bahkan lebih penting dari pembuatan kebijakan. Kebijakan hanya berupa yang

    tersimpan rapi dalam arsip kalau tidak diimplementasikan. Selanjutnya Water

    William dalam Jones15

    bahwa program atau keputusan hanyalah sekedar proporsi

    tentang pemecahan masalah publik. Lebih jauh tentang pemikiran yang

    12

    Ismail Namawi, Public Policy, PM, Surabaya, 2009, hlm.17. 13

    Mazmaniandan Paul A. Sabatier, Implementation and Public Policy, Harper Collins, New

    York, 1983, hlm.161. 14

    Odoji dalam Nawawi, Pengantar Kebijakan Publik, Rajawali Pers, Jakarta, 1991, hlm.295. 15

    William dalam Jones, Implementation, 1991.hlm.295.

  • merupakan tolak angsur dan kompromi. Sebuah program yang berisi tindakan

    yang diusulkan pemerintah dalam rangka mencapai sasaran yang ditetapkan yang

    pencapaiannya problematik. Program akan ada apabila kondisi permulaan yaitu

    tahapan apabila dari hipotesis kebijakan telah dirumuskan.

    Kata program sendiri menegaskan perubahan dari semua hipotesis menjadi

    tindakan pemerintah.Sedangkan premis awal dari hipotesis tersebut telah

    disahkan, sedangkan derajat terlaksananya konsekuensi atau akibat yang

    diharapkan merupakan tahap selanjutnya disebut sebagai penerapan atau

    implementasi.

    Dalam rangka mengupayakan keberhasilan kebijakan maka tantangan-

    tantangan tersebut harus dapat teratasi sedini mungkin. Pada satu sisi lain bahwa

    untuk mencapai keberhasilannya ada banyak variabel yang mempengaruhi

    implementasi kebijakan baik yang bersifat individual maupun kelompok atau

    institusi. Implementasi dari suatu program melibatkan upaya-upaya policy makers

    untuk mempengaruhi perilaku birokrat sebagai pelaksana agar bersedia

    memberikan pelayanan dan mengatur perilaku kelompok sasaran. Dalam berbagai

    sistem politik, kebijakan publik diimplementasikan oleh badan-badan pemerintah.

    Badan-badan tersebut melaksanakan pekerjaan-pekerjaan pemerintah dari

    hari ke hari yang membawa dampak pada warga negaranya. Dalam literatur

    administrasi negara klasik, politik dan administrasi dipisahkan. Politik, menurut

    Frank Goodnow yang menulis pada tahun 1900, berhubungan dengan penetapan

    kebijakan yang nantinya akan dilakukan oleh negara. Ini berhubungan dengan

    nilai keadilan, dan penentuan apa yang harus dilakukan atau tidak dilakukan oleh

  • pemerintah. Sedangkan administrasi, di pihak lain, berhubungan dengan

    implementasi apa yang akan dilakukan oleh negara. Administrasi berhubungan

    dengan pertanyaan fakta, bukan yang seharusnya. Konsekuensi dari pendapat di

    atas, administrasi memfokuskan perhatian pada mencari cara atau formulasi yang

    efisien, one best way untuk mengimplementasikan kebijakan publik16

    Namun dalam praktik-praktik badan-badan pemerintah sering menghadapi

    pekerjaan-pekerjaan di bawah mandat dari undang-undang yang terlalu makro dan

    ambigu, sehingga memaksa mereka untuk membuat diskresi, untuk memutus

    apayang seharusnya dilakukan dan apa yang seharusnya tidak dilakukan.

    Implementasi melibatkan usaha dari policy makers untuk mempengaruhi dari apa

    yang oleh Lipsky disebut “street level bureaucratsi” untuk memberikan

    pelayanan atau mengatur perilaku kelompok sasaran (target group). Untuk

    kebijakan yang sederhana, implementasi hanya melibatkan satu badan yang

    berfungsi sebagai implementor, misalnya, kebijakan komite sekolah untuk

    mengubah metode pengajaran guru di kelas. Sebaliknya, untuk kebijakan makro,

    misalnya kebijakan pengurangan kemiskinan di pedesaan, maka usaha-usaha

    implementasi akan melibatkan berbagai institusi, seperti birokrasi kabupaten,

    kecamatan, pemerintah desa. Kompleksitas implementasi bukan saja ditunjukkan

    oleh banyaknya aktor atau unit organisasi yang terlibat, tetapi juga dikarenakan

    proses implementasi dipengaruhi oleh berbagai variabel yang kompleks, baik

    variabel yang individual maupun variabel organisasional, dan masing-masing

    variabel pengaruh tersebut juga saling berinteraksi satu sama lain.

    16

    James Anderson, Public Policy Making, Wiston, New York, 1979. Hlm. 93.

  • 2.4 Model Implementasi Kebijakan

    Dalam sistem politik, kebijakan publik diimplementasikan oleh badan-

    badan pemerintah. Badan-badan tersebut melaksanakan pekerjaan pelaksanaan

    kebijakan tersebut hari demi hari sehingga menuju kinerja kebijakan.

    Implementasi tersebut dapat melibatkan banyak aktor kebijakan sehingga sebuah

    kebijakan bisa menjadi rumit. Kerumitan dalamtahap implementasi kebijakan

    bukan hanya ditunjukkan dari banyaknya aktor kebijakan yang terlibat, namun

    juga variabel-variabel yang terkait di dalamnya.

    Subarsono17

    menyebutkan beberapa teoritisi implementasi kebijakan yang

    menyebutkan berbagai macam variabel tersebut. Pakar-pakar tersebut antara lain:

    George C. Edwards III, Merilee S. Grindle, Daniel A. Mazmaniandan Paul A.

    Sabatier, Donald Van Meter dan Carl Van Horn, Cheema dan Rondinelli, David

    Weimer dan Aidan R. Vining.

    1.4.1 Teori / Model Implementasi Kebijakan George C. Edwards

    III

    A. Komunikasi

    Komunikasi diartikan sebagai “proses penyampaian informasi

    komunikator kepada komunikan”.18

    Informasi mengenai kebijakan publik perlu

    disampaikan kepada pelaku kebijakan agar para pelaku kebijakan dapat

    17

    Subarsono, Analisis Kebijakan Publik, Pustaka Pelajar,Yogyakarta,2008, hlm. 49. 18

    Joko Widodo, Analisis Kebijakan Publik, Bayumedia, 2010, Hlm. 97.

  • mengetahui apa yang harus mereka persiapkan dan lakukan untuk menjalankan

    kebijakan tersebut sehingga tujuan dan sasaran kebijakan dapat dicapaisesuai

    dengan yang diharapakan.

    B. Sumberdaya

    Mengenai sumber daya Edwards III menjelaskan bahwa hal yang

    diperlukan agar implementasi berjalan efektif adalah:

    “Important resources include staff of the proper size and with the

    necessary expertise; relevant and adequate information on how to

    implement policies and on the compliance of others involved in

    implementation; the authority to ensure that policies are carried out as

    they are intended; and facilities (including buildings, equipment, land, and

    supplies) in which or with which to provide services”.

    Tanpa memandang seberapapun jelas dan konsistennya perintah

    implementasi dan tanpa memandang seberapapun akuratnya perintah tersebut

    ditransmisikan, jika implementor yang mengimplementasikan kebijakan

    kekurangan sumber daya, maka implementasi tidak akan efektif. Sumber daya

    yang dimaksud oleh Edwards, sebagaimana disebutkan di atas meliputistaff,

    informasi, otoritas dan fasilitas.

    C. Disposisi

    Selain komunikasi dan sumber daya, Edwards III memandang disposisi

    dari implementor sebagai faktor yang penting. Edwards III menyatakan19

    19

    George Edwards, Implementing Public Policy, Congressional Quarterly Inc, Washington DC,

    1980. Hlm.38.

  • “If implementors are well-disposed toward a particular

    policy, they aremore likely to carry it out as the original

    decisionmakers intended. But whenimplementors’ attitudes or

    perspectives differ from thedecisionmakers’, the process of

    implementing a policy becomes infinitely more complicated”.

    Dalam hal ini Edwards III menekankan bahwa sikap atau yang beliau

    sebut sebagai disposisi merupakan hal yang krusial karena jika implementor

    kebijakan memiliki disposisi yang berlawanan dengan arah kebijakan, maka

    perspektif ini juga dapat mengakibatkan ketidak sesuaian antara tujuan kebijakan

    yang sesungguhnya dengan implementasi kebijakan di lapangan. Dicontohkan

    oleh Edwards III, bahwa banyak negara bagian dan sekolah-sekolah di AS yang

    tidak mengalokasikan dana bagi anak berkebutuhan khusus meskipun aturan

    tentang alokasi dana tersebut telah dituangkan dalam Title I of the Elementary

    and Secondary Education Act of 1965.

    Pelanggaran ini disebabkan oleh sikap negara-negara bagian dan sekolah-

    sekolah tersebut tidak berminat/not interested dalam mengimplementasikan

    kebijakan tersebut di atas. Untuk mengatasi kebuntuan implementasi karena

    adanya resistensi dari pelaksana, Edwards III menawarkan alternatif solusi. Sering

    dijumpai dalam manajemen organisasi. Organisasi yang mengutamakan kinerja

    contohnya seperti di dalam perusahaan seringkali memberikan kenaikan gaji yang

    berbeda antarkaryawan. Karyawan yang memiliki kinerja lebih bagus akan

    mendapatkan kenaikan gaji yang lebih besar daripada karyawan yang memiliki

    kinerja di bawahnya. Dalam bidang pendidikan kita juga melihat misalnya

    sertifikasi guru dan dosen Indonesia yang pada gilirannya akan meningkatkan

    kesejahteraan guru.

  • D. Struktur Birokrasi

    Struktur birokasi ini menurut Edward III20

    mencangkup aspek-aspek

    seperti struktur birokrasi, pembagian kewenangan, hubungan antara unit-unit

    organnisasi dan sebagainya. Menurut Edwards III terdapat dua karakteristik

    utama dari birokrasi yakni: ”Standard Operational Procedure(SOP) dan

    fragmentasi”. Menurut Winarno ”Standard operational procedure(SOP)21

    merupakan perkembangan dari tuntutan internal akan kepastian waktu,

    sumberdaya serta kebutuhan penyeragaman dalam organisasi kerja yang

    kompleks dan luas”.

    Berdasakan hasil penelitian Edward III menjelaskan bahwa SOP sangat

    mungkin dapat menjadi kendala bagi implementasi kebijakan baru yang

    membutuhkan cara-cara kerja baru atau tipe-tipe personil baru untuk

    melaksanakan kebijakan-kebijakan. Dengan begitu, semakin besar kebijakan

    membutuhkan perubahan dalam cara-cara yang lazim dalam suatu organisasi,

    semakin besar pula probabilitas SOP menghambat implementasi.

    20

    Joko Widodo, Analisis Kebijakan Publik, Bayumedia, Malang, 2010, hlm. 106. 21

    Budi Winarno, Teori dan Proses Kebijakan Publik, Media Pressindo (Anggota IKAPI),

    Yogyakarta, 2005, Hlm. 150.

  • 2.5 Kerangka Pemikiran

    Sumber : Diolah Oleh Peneliti, 2017

    Permasalahan

    Kemiskinan Indonesia

    Implementasi berdasarkan teori

    edward III

    Implenentasi Program Keluarga

    Harapan Di Kelurahan Tanjungrejo

    Kecamantan Sukun Kota Malang

    Faktor pendukung:

    1. Komunikasi anatara pendamping dan peserta terjalin

    dengan akrab sebab pendamping mampu

    berkomunikasi dengan baik

    2. Peserta PKH aktif membantu tugas pendamping

    untuk mengkomomunikasikna tentang PKH ke

    anggota baru

    Faktor penghambat

    Jumlah pendamping yang hanya 2 orang cekup

    kelelahan mengurusi anak-anak dari RTSM penerima

    PKH pendidikan

    Sumber daya manusia:

    1. Kurangnya jumlah

    pendamping PKH di

    Kelurahan Tanjungrejo

    2. Pendamping adalah

    orang-orang yang lolos

    seleksi dengan syarat-

    syarat Sumber daya

    anggaran :

    1. Gaji pendamping PKH

    Rp. 2.500.000 per bulan

    2. Dan insentif pendamping

    PKH Rp 100.000 per

    bulan

    Struktur birokrasi:

    1. Adanya pemisahan

    dan wewenang tugas

    masing masing

    komponen pelaksana

    PKH

    2. Segala bentuk

    pelaksanaan PKH

    berdasar pada SOP

    berupa buku

    pedoman PKH

    Disposisi:

    Komitmen

    pendamping PKH

    Kelurahan

    Tanjungrejo tetap

    Komunikasi:

    Komunikasi

    antara

    pendamping

    dengan peserta

    dan sebaliknya

  • BAB III

    METODE PENELITIAN

    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dinyatakan bahwa metode

    memiliki arti sebagai “cara yang tersusun dan teratur, untuk mencapai tujuan,

    khususnya dalam hal Ilmu pengetahuan”.1 Sedangkan, metode sendiri berasal dari

    bahasa Yunani yaitu methos yang berarti cara atau jalan yang berkaitan dengan

    cara kerja dalam mencapai sasaran yang dipelukan bagi penggunaanya sehingga

    dapat