implementasi program kartu identitas anak …

74
1 IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK MELALUI PELAYANAN KELILING (STUDI DI DESA PEMATANG MAYAN KECAMATAN RANTAU RASAU KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR PROVINSI JAMBI) SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Dalam Ilmu Pemerintahan Oleh : INDRA GUNAWAN NIM: SIP.162325 PEMBIMBING: H. M. Zaki, S.Ag.,M.Ag Elvi Alfian. A, S.H., M.H PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2020

Upload: others

Post on 14-Nov-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

1

IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK MELALUI

PELAYANAN KELILING (STUDI DI DESA PEMATANG MAYAN KECAMATAN

RANTAU RASAU KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR PROVINSI JAMBI)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)

Dalam Ilmu Pemerintahan

Oleh :

INDRA GUNAWAN

NIM: SIP.162325

PEMBIMBING:

H. M. Zaki, S.Ag.,M.Ag

Elvi Alfian. A, S.H., M.H

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2020

Page 2: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

2

Page 3: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

3

Page 4: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

4

Pembimbing 1 : H.M. Zaki, S.Ag., M.Ag

Pembimbing II : Elvi Alfian. A, S.H., M.H

Alamat Fakultas Syariah

Jl. Jambi- Muara Bulian KM. 16 Simp. Ser Duren

Jaluko Kab Muara Jambi 31346 Telp. (074 I ) 582021

Jambi, Maret 2020

Kepada Yth

Dekan Fakultas Syariah

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Di -

Jambi

NOTA DINAS

Assolamu’alailaim, wr,wb

Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka

skripsi saudara lndra Gunawan SIP. 162325 yang Be;judul “Analisis

Program Kartu Identitas Anak Melalui Pelayanan Keliling (Studi di

Desa Pematang Mayan Kecamatan Rantau Rasau Kabupateu

Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi)”. Telah dpat diajukan untuk

dimunaqasahkan guna melengkapi tugas-tugas dn memenuhi syarat-syarat

mencapai gelar Sarjana Strata Satu (SI) pada Fakultas Syariah UIN

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Maka dengan ini kanii ajukan skripsi

tersebut agar dapat diterima dengan baik.

Demikianlah, kami ucapkan terima kasih semoga bernıanfaat bagi

kepentingan Agama, Nusa, dan Bangsa.

Wassalotnu 'alaikuni Wr.Wb

Pembimbing 1 Pembimbing 11

NIP.19700523 201412 1 001

NIP.19751117 199903 1 002

MOTTO

Page 5: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

5

Page 6: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

6

MOTTO

ة ل ِق وْم يؤُْمِنوُن حْم ر هُ ع ل ى عِلْم هُد ى و لْن ب ف صَّ هُم بكِِت ل ق دْ جِئنْ و

Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan sebuah Kitab (Al Quran) kepada mereka

yang Kami telah menjelaskannya atas dasar pengetahuan Kami; menjadi petunjuk dan

rahmat bagi orang-orang yang beriman.

(QS. Al-A’raf : 52)

Page 7: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

7

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil‘alamin

Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT yang Maha Agung, Maha Tinggi,

Maha Adil, dan Maha Penyayang. Taburan cinta dan kasih sayang-Mu telah

memberikanku kekuatan, menjadikan aku manusia yang senantiasa berpikir, membekaliku

dengan ilmu, beriman dan bersabar dalam menjalani kehidupan ini. Kupersembahkan

skirpsi ini kepada orang yang sangat kukasihi dan kusayangi.

Ibundaku Siti Rukayah dan Ayahandaku Rasiban. Sebagai tanda bakti, hormat, dan

rasa terimakasih yang tiada terhingga kupersembahkan karya kecil ini kepada Ibunda dan

Ayahanda tercinta, yang tiada pernah hentinya selama ini memberiku semangat, Do’a,

dorongan, nasehat, dan kasih sayang serta pengorbanan yang tidak dapat tergantikan,

hingga aku selalu kuat menjalani setiap rintangan yang ada didepanku. Ibu, Ayah terimalah

bukti kecil ini sebagai kado keseriusanku untuk membalas semua pengorbananmu.

Adik ku tercinta Handoko Sukmawijaya tiada yang paling mengharukan saat kita

kumpul bersama. Terimakasih atas do’a dan kebaikan Adik selama ini, terimakasih karena

sudah menjadi Adik yang paling terbaik, walaupun kita berjauhan aku selalu mendo’akan

yang terbaik untuk Adik disana. Semoga nanti kita bisa membahagiakan kedua orangtua

kita dengan hasil kerja keras kita.

Terimakasih ku persembahkan untuk Alm. Nenek dan Alm mbah ku. Terimakasih

dari lahir hingga aku dewasa sudah menjaga, merawatku, memberikan semua yang terbaik

untuk cucunya. Mohon maaf karena selama nenek dan mbah masih hidup aku belum bisa

membalas semua kebaikan nenek dan mbah. Terimakasih kupersembahkan untuk teman-

teman seperjuangan angkatan 2016 Semoga nanti kita semua bisa menjadi orang yang

sukses. Amin…

Page 8: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

8

ABSTRAK

Judul Skripsi : ANALISIS PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK

MELALUI PELAYANAN KELILING (STUDI DI DESA PEMATANG

MAYAN KECAMATAN RANTAU RASAU KABUPATEN TANJUNG

JABUNG TIMUR PROVINSI JAMBI)

Pelayanan publik menjadi suatu tolak ukur kinerja pemerintah yang paling

kasat mata. Masyarakat langsung dapat melihat dan menilai sistem kerja

pemerintahan berdasarkan kualitas pelayanan yang diberikan oleh pemerintah

terhadap masyarakat berdasarkan berbagai fenomena yang ada terlihat bahwa

pemerintah sebagai penyedia pelayanan tidak luput dari masalah ini. Berbagai

pelayanan administratif, seperti pelayanan KTP, KK dan salah satunya pelayanan

pembuatan Kartu Identitas Anak (KIA). Dengan demikian yang diharapkan oleh

masyarakat terhadap pelayanan pembuatan Kartu Identitas Anak (KIA) yakni

kesederhanaan, kejelasan, adanya kepastian waktu, pelayanan berkualitas, kepastian

hasil, transparansi, dan sah secara hukum. Pelayanan merupakan semua bentuk

kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh para penyelenggara pelayanan publik sebagai

wujud upaya dalam kebutuhan publik dan ketentuan pelaksanaan peraturan

perundang-undangan. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode

penelitian kualitatif, data yang dikumpulkan melalui data primer dan data sekunder,

teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Berdasarkan hasil penelitian bahwa pelayanan yang ada di Desa Pematang Mayan

terkait dengan pelayanan Kartu Identitas Anak (KIA) masih dalam tahap proses

pelaksanaan pelayanan pembuatan Kartu Identitas Anak (KIA). Upaya dari

pemerintah Desa Pematang Mayan yaitu dengan cara mensosialisasikan program KIA

ke masyarakat dan sekolah-sekolah guna untuk menjadikan pelayanan lebih baik dan

berkualitas.

Kata-kata Kunci : Pelayanan Publik, Kartu Identitas Anak, Pemerintah, Masyarakat.

Page 9: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

9

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis curahkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karuniannya kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan baik dan lancar. Shalawat beriring salam tak lupa penulis

ucapkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah ke

zaman yang penuh akan nikmat iman dan ilmu pengetahuan.

Skripsi ini penulis susun sebagai salah satu tugas akhir studi dan syarat untuk

memperoleh gelar sarjana pada jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Syari’ah UIN Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi. Selain skripsi ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan, dan

dorongan dari berbagai pihak, terutama dosen pembimbing yang telah banyak memberikan

bimbingan dan pengarahan serta saran untuk kesempurnaan penulisan skripsi ini.

Tiada yang dapat penulis berikan kepada mereka untuk saat ini kecuali Do’a

kepada Allah SWT, semoga jasa baiknya dan pengorbanan mereka mendapat balasannya

dari Allah SWT. Pada kesempatan ini, penulis juga menyampaikan ucapkan terimakasih

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi Asy’ari, MA, Ph.D selaku Rektor UIN Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi.

2. Bapak Dr. Sayuti, S.Ag., MH selaku Dekan Fakultas Syariah UIN Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi.

3. Bapak Agus Salim, S.Th.I., MA.M.IR.,Ph.D Wakil Dekan I Fakultas Syariah Bidang

Akademik dan Kelembagaan.

4. Bapak Dr. Ruslan Abdul Gani, SH.,MH Wakil Dekan II Fakultas Syariah Dalam

Bidang Keuangan dan Administrasi.

5. Bapak Dr. H. Ishaq, SH., M.Hum selaku Dekan III Fakultas Syariah di Bidang

Kemahasiswaan.

Page 10: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

10

6. Ibu Irmawati Sagala, S. IP. M. Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan dan Bapak

Yudi Armansyah, S.Th.I., M. Hum selaku Sekretaris jurusan Ilmu Pemerintahan

Fakultas Syari’ah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

7. Bapak H. M. Zaki, S.Ag., M.Ag selaku pembimbing I dan Bapak Elvi Alfian. A, S.H.,

M.H selaku pembimbing II, yang telah meluangkan waktu dan mencurahkan

pemikirannya demi mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syari’ah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yang

telah banyak memberikan bekal ilmu kepada penulis selama mengikuti masa

perkuliahan.

Tiada yang dapat penulis berikan kepada mereka untuk saat ini kecuali do’a kepada

Allah SWT, Akhir kata penulis ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang tidak dapat

disebutkan satu persatu. Penulis juga berharap semoga skripsi ini dapat berguna sebagai

bahan masukan bagi pembaca dan pihak-pihak lain yang membutuhkannya.

Jambi, Maret 2020

Penulis

Indra Gunawan

SIP. 162325

Page 11: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

11

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN ................................................................................ ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .........................................................................iii

MOTTO ................................................................................................................... v

ABSTRAK ............................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN .................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... viii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... x

DAFTAR TABEL .................................................................................................. xii

DAFTAR SINGKATAN ...................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................. 5

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................................ 5

D. Kerangka Teori ...................................................................................... 6

E. Tinjauan Pustaka ................................................................................... 15

BAB II METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian ...................................................................................... 19

2. Pendekatan Penelitian ........................................................................... 19

3. Jenis dan Sumber Data .......................................................................... 20

4. Instrumen Pengumpulan Data ............................................................... 21

5. Teknik Analisis Data ............................................................................ 23

6. Sistematika Penulisan ............................................................................ 25

Page 12: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

12

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Desa Pematang Mayan ............................................................. 27

B. Letak Geografis ..................................................................................... 28

C. Visi dan Misi ......................................................................................... 29

D. Struktur Pemerintahan Desa .................................................................. 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Urgensi Implementasi Program Kartu Identitas Anak di Desa

Pematang Mayan 44

B. Kesiapan Pemerintah Desa Dalam Mendukung Program Kartu

Identitas Anak ....................................................................................... 51

C. Kendala Apa Saja Yang dihadapi Pemerintah Desa Dalam

Persiapan Pelaksanaan Program Kartu Identitas Anak ......................... 53

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................ 56

B. Saran ...................................................................................................... 58

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

13

DAFTAR SINGKATAN

KIA : Kartu Identitas Anak

KIARI : Kartu Identitas Anak Republik Indonesia

PERMENDAGRI : Peraturan Menteri Dalam Negeri

PERDA : Peraturan Daerah

ADMINDUK : Administrasi Kependudukan

UU : Undang – Undang

DISDUKCAPIL : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

KADIS : Kepala Dinas

PEMDES : Pemerintahan Desa

KADES : Kepala Desa

SEKDES : Sekretaris Desa

KADUS : Kepala Dusun

KM : Kilo Meter

Ha : Hektar

Page 14: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

14

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Perkembangan Kepemimpinan Desa Pematang Mayan ....................... 28

Tabel 2 : Jenis Tetumbuhan Obat Tradisional ...................................................... 36

Tabel 3 : Peruntukan Ruang Wilayah Desa Pematang Mayan ............................ 37

Page 15: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

15

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Struktur Perangkat Desa Pematang Mayan...................................... 32

Gambar 2 : Grafik Perbandingan Jumlah Warga Kerja dan Menganggur ....... 41

Page 16: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pada hakekatnya berkewajiban

memberikan perlindungan dan pengakuan atas status hukum atas peristiwa penting

kependudukan maupun peristiwa penting yang dialami penduduk.

Indonesia merupakan negara yang besar dalam hal jumlah penduduknya, setiap

tahunnya penduduk Indonesia mengalami peningkatan. Pelayanan kepada masyarakat

semakin ditingkatkan oleh pemerintah melalui berbagai kebijakan yang sudah disiapkan.

Wujud dari kesadaran masyarakat Indonesia terhadap hukum yaitu dengan

memiiki bukti tertulis menentukan status seseorang terhadap peristiwa-peristiwa yang ada

dalam kehidupan manusia seperti peristiwa perkawinan, kelahiran, kematian, pengakuan,

pengesahan anak dan perceraian. Berbagai peraturan perundang-undangan menurut

hierarki yang ada sudah diterbitkan, seperti Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 yang

telah diubah menjadi Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Administrasi

Kependudukan, Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak,

Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Perubahan

Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2007 tentang pelaksanaan Undang-Undang Nomor

23 Tahun 2006. Peraturan Presiden Nomor 25 Tahun 2008 tentang Tata Cara

Page 17: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

17

Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil bahkan peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 8 Tahun 2016 tentang pedoman Penertiban Kartu Tanda Penduduk (KTP)

Berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK) Secara Nasional dan Peraturan Menteri

Nomor 2 Tahun 2016 tentang Kartu Identitas Anak (KIA).1 Dalam pasal 1 ayat (1)

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Administrasi Kependudukan

menyebutkan bahwa administrasi kependudukan adalah rangkaian kegiatan penataan

dan penertiban dalam penertiban dokumen dan data kependudukan melalui pendaftaran

pendudukan, pencatatan sipil, pengelolaan informasi administrasi kependudukan serta

pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan public dan pembangunan sector lain.2

wujud nyata tertib administrasi kependudukan dilaksanakan melalui

penertiban dokumen kependudukan sebagai upaya pendaftaran dan pencatatan sipil.

Dokumen kependudukan yang kini dimiliki oleh tiap penduduk diantaranya seperti

kartu tanda penduduk elektronik (E-KTP), kartu keluarga (KK), akta kelahiran, dan lain

sebagainya. Hal tersebut mendasari pemerintah pusat untuk melaksanakan program

kependudukan terbaru yakni program kartu identitas anak (KIA).

Upaya pemerintah pusat dalam melaksanakan program kartu identitas anak

(KIA) sebagai program administrasi kependudukan terbaru, yakni menjadi wujud nyata

perlindungan kepada anak sebagai kewajiban Negara dalam melindungi setiap warga

Negaranya. Peraturan menteri Dalam Negeri No 2 tahun 2016 tentang kartu identitas

anak (KIA), pasal 1 ayat 5 menyatakan perlindungan anak yaitu segala kegiatan untuk

menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup tumbuh berkembang,

dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta

mendapat perlindungan dari kekerasan dan deskriminasi. Upaya perlindungan anak

1 Ni Ketut Sari Adnyani,”Pelayanan Sektor Publik Terkait Pengaturan Administrasi

Kependudukan Tentang Identitas Anak Dengan Pemberlakuan Permendagri,”Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial,

VoL 4. No. 2, (Desember 2018), hlm. 202. 2 Pasal 1 ayat (1).

Page 18: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

18

mutlak dibutuhkan mengingat saat ini berbagai fenomena yang menjadikan anak

Indonesia sebagai korban semakin banyak terjadi.3

Manfaat kartu identitas anak (KIA) adalah sebagai tanda pengenal atau bukti

diri yang sah bagi anak berusia kurang dari 17 tahun atau 17 tahun kurang satu hari.

Selain itu nantinya, ditargetkan KIA digunakan sebagai salah satu persyaratan

pendaftaran sekolah dasar, pembuatan Kartu Tanda Pengenal (KTP) dan dokumen

keimigrasian, untuk mengurus klaim santunan kematian bagi pemegang KIA, untuk

mencegah terjadinya perdagangan anak dan untuk berbagai keperluan terkait lainnya

yang membutuhkan bukti diri berupa identitas anak (Disdukcapil Kabupaten Tanjung

Jabung Timur, 2019).4

Dalam peraturan Bupati Tanjung Jabung Timur menimbang:

a. Bahwa ketika anak berusia kurang dari 17 tahun dan belum menikah tidak

memiliki identitas penduduk yang berlaku secara nasional dan terintegrasi dengan

system informasi dan administrasi kependudukan.

b. Bahwa kewajiban untuk memberikan identitas kependudukan kepada seluruh

masyarakat Tanjung Jabung Timur yang berlaku secara nasional sebagai upaya

perlindungan dan pemenuhan hak konstitusional warga negara.

c. Bahwa pemberian identitas kependudukan kepada anak akan mendorong

peningkatan pendataan, perlindungan dan pelayanan public untuk mewujudkan hak

terbaik bagi anak.5

Berdasarkan Data Laporan Pelaksanaan Percetakan Kartu Identitas

Anak Republik Indonesia (KIARI) Dinas Kependudukan Dan Pencatatan

Kabupaten Tanjung Jabung Timur Sampai Dengan Februari 2019:

3 Jaka Permana, “Evaluasi Program Kartu Identitas Anak (KIA) Di Kota Cilegon Tahun 2018”,

Skripsi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, (2018), hlm. 2. 4 Ibid, hlm. 4. 5 Peraturan Bupati Tanjung Jabung Timur Nomor 35 Tahun 2016 Tentang Kartu Identitas Anak.

Page 19: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

19

Jumlah Penduduk Kabupaten Tanjung Jabung Timur 225.393 Jiwa, terdiri

dari 11 Kecamatan, Anak Usia 0-17 Tahun Kurang 1 Hari Berjumlah 66.610 Jiwa,

Distribusi Blangko KIA Kabupaten Tanjung Jabung Timur 11.331, Cetakan KIARI

Kabupaten Tanjung Jabung Timur Sebanyak 3.270, Untuk Blangko Rusak Sebanyak

120 Blangko, Dan Sisa Blangko Sebanyak 7.941.

Hasil dari wawancara dengan sekretaris desa Pematang Mayan, Sugianto,

kamis (31 oktober 2019) mengenai pelayanan keliling soal pembuatan Kartu Identitas

Anak (jemput bola), masih sangat minim sosialisasi dari pemerintah disdukcapil

(kabupaten tanjung jabung timur) kemasyarakat desa pematang mayan mengenai

pembuatan Kartu Identitas Anak (KIA), hingga sampai saat ini masyarakat masih

banyak yang belum mengetahui apa itu kegunaan Kartu Identitas Anak (KIA).6

Berdasarkan uraian sebelumnya, peneliti berkeinginan untuk melakukan

kajian secara lebih mendalam dan menyusunnya dalam bentuk penelitian skripsi dengan

judul “Analisis Program Kartu Identitas Anak Melalui Pelayanan Keliling (Studi

Di Desa Pematang Mayan Kecamatan Rantau Rasau Kabupaten Tanjung Jabung

Timur Provinsi Jambi)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, ada beberapa permasalahan

yang dijadikan rumusan masalah, yaitu:

1. Bagaimana Urgensi Implementasi Program Kartu Identitas Anak di Desa Pematang

Mayan ?

2. Bagaimana Kesiapan Pemerintah Desa Dalam Mendukung Program Kartu Identitas

Anak ?

6 Wawancara Dengan Sugianto, Sekretaris Desa Pematang Mayan Kec. Rantau Rasau-Jambi, 31

Oktober 2019.

Page 20: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

20

3. Kendala Apa Saja Yang dihadapi Pemerintah Desa Dalam Persiapan Pelaksanaan

Program Kartu Identitas Anak ?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Segala yang dilakukan sudah sewajarnya memiliki tujuan dan kegunaan.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui Urgensi Implementasi Program Kartu Identitas Anak di Desa

Pematang Mayan.

2. Mengetahui Kesiapan Pemerintah Desa Dalam Mendukung Program Kartu

Identitas Anak.

3. Mengetahui Kendala Apa Saja Yang dihadapi Pemerintah Desa Dalam Persiapan

Pelaksanaan Program Kartu Identitas Anak.

Selain itu, penelitian ini sepenuhnya diarahkan untuk memenuhi dua kegunaan

sekaligus, yaitu: pertama : kegunaan kartu identitas anak (KIA). Dalam hal ini

penelitian ini diharapkan akan sangat berguna bagi penggunaan kartu identitas anak ,

terutama berkenaan dengan masalah kendala dalam pelayanan kartu identitas anak.

Demikian pula, tujuan kartu identitas anak ini diharapkan dapat berguna untuk anak

yang berumur kurang dari 17 tahun atau 17 tahun kurang satu hari, sehingga dapat

memberi perlindungan terhadap anak. Kedua, aspek kemasyarakatan. Mengingat

penelitian ini mengangkat soal identitas anak, tidak berlebihan jika dikatakan bahwa

penelitian ini dapat berguna bagi kehidupan masyarakat, terutama dalam usaha untuk

membangun dan memberi wawasan kepada masyarakat.

Secara khusus, penelitian ini tentunya sangat berguna untuk mengasah dan

memperkaya ilmu pengetahuan ilmu pengetahuan, bagi peneliti sendiri maupun pihak-

pihak lain yang berkepentingan.

D. Kerangka Teori

Page 21: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

21

1. Pelayanan Publik

A. Pengertian Pelayanan Publik

Pada dasarnya setiap manusia membutuhkan pelayanan, bahkan secara

ekstrim dapat dikatakan bahwa pelayanan tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan

manusia. Sebagai contoh, dapat dilihat pada proses kelahiran seorang bayi. Ketika sang

bayi lahir, dia akan menangis karena menghadapi situasi yang sangat berbeda ketika ia

masih berada dalam kandungan. Jeritan bayi tersebut membutuhkan pelayanan dari

ibunya. Ketika memperoleh pelayanan (kasih saying) dari ibunya bayi tersebut akan

merasa nyaman dan berhenti menangis, sebaliknya dia akan tersenyum bahagia.

Proses kelahiran ini menunjukkan betapa pelayanan seorang ibu yang

menyenangkan sangatlah dibutuhkan. Hal senada juga dikemukakan Budiman Rusli

yang berpendapat bahwa selama hidupnya, manusia selalu membutuhkan pelayanan.

Pelayanan menurutnya sesuai dengan life cycle theory of leadership (LCTL) bahwa

pada awal kehidupan manusia (bayi) pelayanan secara fisik sangat tinggi, tetapi seiring

dengan usia manusia pelayanan yang dibutuhkan akan semakin menurun.7

Masyarakat setiap waktu selalu menuntut pelayanan publik yang berkualitas

dari birokrat, meskipun tuntutan tersebut sering tidak sesuai dengan harapan karena

secara empiris pelayanan publik yang terjadi selama ini masih bercirikan: berbelit-belit,

lambat, mahal, dan melelahkan. Kecendrungan seperti itu terjadi karena masyarakat

masih diposisikan sebagai pihak yang “melayani” bukan yang dilayani. Oleh karena itu,

pada dasarnya dibutuhkan reformasi pelayanan public dengan mengembalikan dan

mendudukkan “pelayanan” dan yang “dilayani” ke pengertian yang sesungguhnya.

Pelayanan yang seharusnya ditujukan pada masyarakat umum kadang dibalik menjadi

pelayanan masyarakat terhadap negara, meskipun negara berdiri sesungguhnya adalah

7 Lijan Poltak Sinambela, Reformasi Pelayanan Publik, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006), hlm. 3.

Page 22: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

22

untuk kepentingan masyarakat yang mendirikannya. Artinya, birokrat sesungguhnya

haruslah memberikan pelayanan terbaiknya kepada masyarakat.8

Menurut Kotler dalam Sampara Lukman pelayanan adalah setiap kegiatan yang

menguntungkan dalam suatu kumpulan atau kesatuan, dan menawarkan kepuasan

meskipun hasilnya tidak terikat pada suatu produk secara fisik.

Selanjutnya Sampara berpendapat, pelayanan adalah suatu kegiatan atau

urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antar seseorang dengan orang

lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasan pelanggan. Sementara dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan pelayanan sebagai hal, cara, atau hasil

pekerjaan melayani. Sedangkan melayani adalah menyuguhi (orang) dengan makanan

atau minuman: menyediakan keperluan orang, mengiyakan, menerima, menggunakan.

Sementara itu, istilah publik berasal dari bahasa inggris public yang berarti

umum, masyarakat, negara. Kata publik sebenarnya sudah diterima menjadi bahasa

Indonesia baku menjadi publik yang berarti umum, orang banyak, ramai. Padanan kata

yang tepat digunakan adalah praja yang sebenarnya bermakna rakyat sehingga lahir

istilah pamong praja yang berarti pemerintah yang melayani kepentingan seluruh

rakyat.

Inu dan kawan-kawan mendefenisikan publik adalah sejumlah manusia yang

memiliki kebersamaan berpikir, perasaan, harapan, sikap dan tindakan yang benar dan

baik berdasarkan nilai-nilai norma yang merasa memiliki. Oleh karena itu pelayanan

publik diartikan sebagai setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap

sejumlah manusia yang memiliki setiap kegiatan yang menguntungkan dalam suatu

kumpulan atau kesatuan, dan menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak terikat

pada suatu produk secara fisik.9

8 Ibid, hlm. 4. 9 Ibid. hlm. 5.

Page 23: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

23

Pelayanan publik diartikan, pemberian layanan (melayani) keperluan orang

atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan

pokok dan tata cara yang telah ditetapkan. Selanjutnya menurut Kepmenpan

No.63/KEP/M.PAN/7/2003, publik adalah segala kegiatan pelayanan yang

dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan

kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

Dengan demikian, pelayanan publik adalah pemenuhan keinginan dan

kebutuhan masyarakat oleh penyelenggara negara. Negara didirikan oleh publik

(masyarakat) tentu saja dengan tujuan agar dapat meningkatkan kesejahteraan

masyarakat. Pada hakikatnya negara dalam hal ini pemerintah (birokrat) haruslah dapat

memenuhi kebutuhan masyarakat. Kebutuhan dalam hal ini bukanlah kebutuhan secara

individual akan tetapi berbagai kebutuhan yang sesungguhnya diharapkan oleh

masyarakat, misalnya kebutuhan akan kesehatan pendidikan, dan lain-lain.

Undang-undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Public

mendefinisikan pelayanan public sebagai berikut: “Pelayanan publik adalah kegiatan

atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang,

jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan

publik”.10

B. Unsur-Unsur Pelayanan Publik

Menurut Bharata terdapat enam unsur penting dalam proses pelayanan

publik, yaitu:

10 Neneng Siti Maryam, “Mewujudkan Good Governance Melalui Pelayanan Publik,”Jurnal Ilmu

Politik dan Komunikasi, VoL 4. No.1, (Juni 2016), hlm. 8.

Page 24: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

24

1. Penyedia layanan, yaitu pihak yang dapat memberikan suatu layanan tertentu

kepada konsumn, baik berupa layanan dalam bentuk penyediaan dan penyerahan

barang (goods) atau jasa-jasa (services).

2. Penerima layanan, yaitu mereka yang disebut sebagai konsumen (customer) yang

menerima berbagai layanan dari penyedia layanan.

3. Jenis layanan, yaitu layanan yang dapat diberikan oleh penyedia layanan kepada

pihak yang membutuhkan layanan.

4. Kepuasan pelanggan, dalam memberikan layanan penyedia layanan harus mengacu

pada tujuan utama pelayanan, yaitu kepuasan pelanggan. Hal ini sangat penting

dilakukan karena tingkat kepuasan yang diperoleh para pelanggan itu biasanya

sangat berkaitan erat dengan standar kualitas barang dan atau jasa yang mereka

nikmati.

Menurut Kasmir ciri-ciri pelayanan publik yang baik adalah memiliki unsur-

unsur sebagai berikut:11

1. Tersedianya karyawan yang baik

2. Tersedianya sarana dan prasarana yang baik

3. Bertanggung jawab kepada setiap nasabah (pelanggan) sejak awal hingga akhir

4. Mampu melayani secara cepat dan tepat

5. Mampu berkomunikasi

6. Memberikan jaminan kerahasiaan setiap transaksi

7. Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang baik

8. Berusaha memahami kebutuhan nasabah (pelanggan)

9. Mampu memberikan kepercayaan kepada nasabah (pelanggan)

C. Asas-asas Pelayanan Publik

11 Ibid, hlm. 8.

Page 25: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

25

Menurut Ratminto dan Winarsih terdapat bebarapa asas dalam

penyelenggaraan pelayanan pemerintah dan perizinan yang harus diperhatikan, yaitu:

1. Empati dengan customers. Pegawai yang melayani urusan perizinan dari instansi

penyelenggara jasa perizinan harus dapat berempati dengan masyarakat pengguna

jasa pelayanan.

2. Pembatasan prosedur. Prosedur harus dirancang sependek mungkin, dengan

demikian konsep one stop shop benarbenar diterapkan.

3. Kejelasan tata cara pelayanan. Tata cara pelayanan harus didesain sesederhana

mungkin dan dikomunikasikan kepada masyarakat pengguna jasa layanan.

4. Minimalisasi pesyaratan pelayanan. Persyaratan dalam mengurus pelayanan harus

dibatasi sesedikit mungkin dan sebanyak yang benar-benar diperlukan.

5. Kejelasan kewenangan. Kewenangan pegawai yang melayani masyarakat

pengguna jasa pelayanan harus dirumuskan sejelas mungkin dengan membuat

bagan tugas dan distribusi kewenangan.

6. Transparansi biaya. Biaya pelayanan harus ditetapkan seminimal mungkin dan

setransparan mungkin.

7. Kepastian jadwal dan durasi pelayanan. Jadwal dan durasi pelayanan juga harus

pasti, sehingga masyarakat memiliki gambaran yang jelas dan tidak resah.

8. Minimalisasi formulir. Formulir-formulir harus dirancang secara efisien, sehingga

akan dihasilkan formulir komposit (satu formulir yang dapat diapkai untuk

berbagai keperluan).12

9. Maksimalisasi masa berlakunya izin. Untuk menghindarkan terlalu seringnya

masyarakat mengurus izin, maka masa berlakunya izin harus ditetapkan selama

mungkin.

12 Ibid, hlm. 9.

Page 26: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

26

10. Kejelasan hak dan kewajiban provides dan customers. Hak-hak dan

kewajibankewajiban bagi providers maupun customers harus dirumuskan secara

jelas, dan dilengkapi dengan sanksi serta ketentuan ganti rugi.

11. Efektivitas penanganan keluhan. Pelayanan yang baik sedapat mungkin harus

menghindarkan terjadinya keluhan. Akan tetapi jika muncul keluhan, maka harus

dirancang suatu mekanisme yang dapat memastikan bahwa keluhan tersebut

ditangani secara efektif sehingga permasalahan yang ada dapat segera diselesaikan

dengan baik.13

D. Kualitas Pelayanan Publik

Secara teoritis, tujuan pelayanan publik pada dasarnya adalah memuaskan

masyarakat. Untuk mencapai kepuasan itu dituntut kualitas pelayanan prima yang

tercermin dari:

1. Transparansi, yakni pelayanan yang bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh

semua pihak yang membutuhkan dan disediakan secara memadai serta mudah di

mengerti.

2. Akuntabilitas, yakni pelayanan yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

3. Kondisional, yakni pelayanan yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi

dan penerima pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip efisiensi dan

efektivitas.

4. Partisipatif, yaitu pelayanan yang dapat mendorong peran serta masyarakat dalam

penyelenggaraan pelayanan publik dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan, dan

harapan masyarakat.

5. Kesamaan hak, yaitu pelayanan yang tidak melakukan diskriminasi dilihat dari

aspek apapun khususnya suku, ras, agama, golongan, status sosial, dan lain-lain.

13 Ibid, hlm. 9.

Page 27: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

27

6. Keseimbangan hak dan kewajiban, yaitu pelayanan yang mempertimbangkan aspek

keadilan antara pemberi dan penerima pelayanan publik.

Jika dihubungkan dengan administrasi publik, pelayanan adalah kualitas pelayanan

birokrat terhadap masyarakat. Kata kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda dan

bervariasi mulai dari yang konvensional hingga yang lebih strategis.

Fitzsimmons dalam budiman berpendapat terdapat lima indicator pelayanan

publik, yaitu reliability yang ditandai pemberian pelayanan yang tepat dan benar,

tangibles yang ditandai dengan penyediaan yang memadai sumber daya manusia dan

sumber daya lainnya, responsiveness, yang ditandai dengan keinginan melayani

konsumen dengan cepat, assurance, yang ditandai tingkat perhatian terhadap etika dan

moral dalam memberikan pelayanan, dan empati, yang ditandai tingkat kemauan untuk

mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen.14

Berdasarkan beberapa pengertian dan penjelasan mengenai kualitas

pelayanan bahwa dapat disimpulkan kualitas pelayanan publik merupakan usaha untuk

memenuhi segala sesuatu yang berhubungan dengan produksi, jasa, manusia, proses,

lingkungan, dan yang menjadi kebutuhan serta keinginan konsumen baik itu berupa

barang dan jasa yang diharapkan dapat memenuhi harapan dan kepuasan masyarakat

sebagai pelanggan. Kualitas pelayanan secara umum harus memenuhi harapan-harapan

pelanggan dan memuaskan kebutuhan mereka. Namun, demikian meskipun definisi ini

berorientasi pada konsumen, tidak berarti bahwa dalam menentukan kualitas pelayanan

penyedia jasa harus menuruti semua keinginan konsumen.15

E. Tinjauan Pustaka

Untuk mendukung penelitian yang baik seperti yang telah dikemukakan pada

latar belakang masalah, maka penyusun berusaha untuk melakukan analisis lebih awal

14 Ibid. hlm. 7. 15 Ones Gita Crystalia, “Kualitas Pelayanan Publik di Kantor Kecamatan Pengasih Kabupaten

Kulon Progo Tahun 2015”, Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta, (2015), hlm. 37.

Page 28: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

28

terhadap pustaka atau karya-karya yang lebih mempunyai relevansi terhadap topik yang

akan diteliti. Adapun penelitian ataupun studi yang menjelaskan tentang Analisis

Program Kartu Identitas Anak Melalui Pelayanan Keliling (Studi Di Desa Pematang

Mayan Kabupaten Tanjung Jabung Timur Jambi).

Pertama, Maria Melcilin, Pelayanan Publik Dalam Pembuatan Kartu

Identitas Anak (KIA). Adapun tujuan dari jurnal ini yaitu Upaya Untuk Meningkatkan

Pelayanan Dalam Pembuatan KIA. Untuk mencapai pelayanan yang berkualitas salah

satu poin penting yang termasuk dalam mendukung pencapaian pelayanan yang

berkualitas adalah tentang bagaimana upaya yang dilakukan pemerintah terhadap

masyarakat terkait dengan pelayanan Kartu Identitas Anak yang diberikan. Berdasarkan

hasil observasi atau pengamatan, wawancara dan dokumentasi yang dilakukan oleh

peneliti bahwa, Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Malang telah

melakukan upaya internal maupun eksternal untuk meningkatkan pelayanan pembuatan

Kartu Identitas Anak. Upaya internal merupakan upaya yang dilakukan oleh Dinas

Kependudukan Dan Pencatatan Sipil itu sendiri seperti upaya jemput bola dimana

masyarakat tidak harus perlu datang ke Dispenduk, tetapi masyarakat hanya cukup

datang ke masing-masing kantor kelurahan membawa persyaratan yang sudah

ditentukan dan mengisi formulir KIA kemudian petugas bisa mengambil Kartu Identitas

Anak di Kelurahan masing-masing. Pihak Dispenduk juga telah memberi kemudahan

dalam pengurusan KIA bagi anak yang baru lahir. Yakni pengurusannya menjadi satu

paket dengan akta kelahiran dan perubahan kartu keluarga (KK). Sedangkan upaya

eksternal merupakan upaya yang dilakukan oleh Dinas Kependudukan Dan Pencatatan

Sipil dengan bekerja sama dengan Sekolah-sekolah, Panti Asuhan, dan Pesantren.

Contoh realnya seperti Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil menyerahkan

formulir persyaratan pendaftaran KIA ke Sekolah, kemudian Guru-guru membantu

mendata Anak-anak yang belum mendapat atau mengurus Kartu Identitas Anak. Anak-

Page 29: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

29

anak hanya perlu membawa persyaratan seperti yang sudah ditentukan seperti Fotocopy

KK, Fotocopy Akta Kelahiran, Fotocopy KTP kedua orang tua dan lain-lain. Setelah itu

tinggal menunggu waktu beberapa hari produk KIA diantar kembali ke Sekolah

kemudian dibagi ke Anak-anak yang bersangkutan.16

Kedua, Fernandes Yudha, Kualitas Pelayanan Publik Dalam Pembuatan

Kartu Identitas Anak (KIA). Menyimpulkan bahwa kualitas pelayanan publik yang

diberikan oleh Dinas Kependudukan dan Pecatatan Sipil Kota Batu khususnya pada

pelayanan Kartu Identitas Anak (KIA) sesuai dengan persyaratan/tuntutan demi

memenuhi kepuasan masyarakat serta bebas dari kekurangan/kerusakan. Upaya untuk

meningkatkan kualitas pelayanan publik pada Dinas Kependudukan dan Pecatatan Sipil

Kota Batu sudah sesuai dengan aturan pokok dan tatacara yang telah ditetapkan seperti

menyederhanakan pelayanan dengan tidak berbelit-belit, keterbukaan akan informasi

pelayanan, keadilan yang merata dengan tidak adanya diskriminasi serta kelengkapan

sarana dan prasarana yang masih perlu diperbaiki karena belum memadai dikarenakan

kursi pada ruang tunggu yang masih kurang dan belum terdapatnya petunjuk yang

menggambarkan skema/alur tentang tata cara pengurusan Kartu Identitas Anak (KIA).

Dengan kelengkapan sarana dan prasarana yang masih belum memadai ini dapat

dikatakan bahwa upaya yang dilakukan Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil

untuk peningkatan kualitas pelayanan publik sudah pada tahap

peningkatan/pengerjaannya dengan hambatan yang perlu diperbaiki.17

Ketiga, skripsi yang disusun oleh Rinaldo Oktaviano Mahasiswa Universitas

Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekan Baru yang berjudul Peranan Dinas

16 Maria Melcilin Irenes, “Pelayanan Publik Dalam Pembuatan Kartu Identitas Anak

(KIA),”Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Menjelaskan Bahwa Untuk mencapai pelayanan yang

berkualitas salah satu poin penting yang termasuk dalam mendukung pencapaian pelayanan yang

berkualitas adalah tentang bagaimana upaya yang dilakukan pemerintah terhadap masyarakat terkait

dengan pelayanan Kartu Identitas Anak yang diberikan, Vol. 8 .No. 4, (2019), hlm. 276. 17 Fernandes Yudha, “Kualitas Pelayanan Publik Dalam Pembuatan Kartu Identitas Anak

(KIA),”Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Menyimpulkan Bahwa Memenuhi Kepuasan Masyarakat

Serta Bebas Dari Kekurangan/Kerusakan, Vol. 6 .No. 2, (2017), hlm. 78.

Page 30: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

30

Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Bukittinggi Dalam Penerbitan Kartu

Identitas Anak Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2016

Tentang Kartu Identitas Anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Kartu Identitas Anak yang

dilakukan oleh Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Bukittinggi bisa

dikatakan sudah cukup baik dengan memulai secara mandiri pada akhir Tahun 2017.

Namun terkait dengan peranan yang dilakukan oleh Dinas Kependudukan Dan

Pencatatan Sipil Kota Bukittinggi dapat dikatakan masih kurang maksimal, seperti

halnya kurangnya sosialisasi yang dilakukan Dinas Kependudukan Dan Pencatatan

Sipil Kota Bukittinggi dan juga belum adanya kerjasama yang dilakukan Dinas

Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Bukittinggi dengan para stakeholder untuk

memaksimalkan program KIA ini. Dalam pelaksanaan program KIA ini Dinas

Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Bukittinggi memiliki beberapa kendala yaitu

seperti: kurangnya anggaran dana dari APBD maupun APBN, kurangnya SDM yang

dimiliki Disdukcapil Kota Bukittinggi, dan kurangnya sarana dan prasarana pendukung

program KIA.18

Sedangkan dalam penelitian yang peneliti lakukan tentang, Analisis Program

Kartu Identitas Anak Melalui Pelayanan Keliling Di Desa Pematang Mayan Kecamatan

Rantau Rasau Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi.

18 Rinaldo Oktaviano, “Peranan Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Bukittinggi

Dalam Penerbitan Kartu Identitas Anak Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun

2016 Tentang Kartu Identitas Anak”, Skripsi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Pekanbaru, (2019), hlm. 69.

Page 31: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

31

BAB II

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif untuk

mengetahui atau menggambarkan kenyataan dari kejadian yang diteliti. Menurut

Bogdan dan Taylor mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian

yang menghasilkan data deskrptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang

dan prilaku yang dapat diamati.19

Dengan menggunakan penelitian ini dapat memudahkan peneliti untuk

mendapatkan data yang objektif sehingga memudahkan peneliti mengetahui Program

Kartu Identitas Anak Melalui Pelayanan Keliling Di Desa Pematang Mayan Kabupaten

Tanjung Jabung Timur Jambi. Menurut Sugiyono menyatakan bahwa “Metode

Penelitian Kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada

kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti

adalah sebagai instrument kunci.20

Penelitian ini mengkaji tentang Analisis Program Kartu Identitas Anak

Melalui Pelayanan Keliling Di Desa Pematang Mayan Kabupaten Tanjung Jabung

Timur Jambi. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (Library Research),

yaitu metode yang memperoleh data-data yang relevan melalui buku-buku, jurnal

ilmiah dan undang-undang yang berhubungan dengan judul penelitian.

2. Jenis dan Sumber Data

1) Jenis Data

19 Lexy J. Moleong, M.A. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005.

Hlm. 4. 20 Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, Bandung: Alfabeta, 2009. Hlm.

9.

Page 32: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

32

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua jenis sumber data yaitu data

primer dan data sekunder:

a. Data Primer

Dalam penelitian ini digunakan data primer yaitu data yang diperoleh atau

dikumpulkan langsung dilapangan oleh yang melakukan penelitian atau yang

bersangkutan memerlukannya. Data primer ini disebut juga sumber data yang langsung

memberikan data kepada pengumpul data.21 Data primer yang peneliti maksud adalah

informasi-informasi yang diperoleh secara langsung yang dilakukan dengan observasi

dan wawancara kepada:

1. Kepala Desa Pematang Mayan

2. Sekretaris Desa Pematang Mayan

3. Kepala Dusun Pematang Mayan

4. Masyarakat Desa Pematang Mayan

Data primer ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai Analisis

Program Kartu Identitas Anak Melalui Pelayanan Keliling Di Desa Pematang Mayan

Kabupaten Tanjung Jabung Timur Jambi.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui pengumpulan atau

pengelolaan data yang bersifat studi dokumentasi atau data yang berbentuk sudah jadi.22

Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari sumber berupa literatur-literatur

berupa buku-buku, skripsi, jurnal dan data pendukung yang diperoleh penelitian dari

sumber informasi yang dikumpulkan selama proses penelitian.

2) Sumber Data

21 Djaman Satori, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2011. Hlm. 42. 22 Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial Kuantitatif dan Kualitatif, (Jakarta: GP

Press, 2008). Hlm, 253.

Page 33: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

33

Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian ini adalah dari subjek

mana data diperoleh.23 Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah

Kepala Desa Pematang Mayan, Sekretaris Desa Pematang Mayan, Kepala Dusun

Pematang Mayan, dan Masyarakat Desa Pematang Mayan. Sumber selanjutnya dalam

penelitian ini adalah sumber berupa tulisan, yaitu berupa buku, jurnal, skripsi dan data-

data lainnya.

3. Instrument Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ilmiah dapat dilakukan dengan berbagai

teknik, namun dalam penelitian ini teknik yang digunakan adalah:

1. Observasi

Observasi adalah pemilihan, pengubahan, pencatatan serangkaian perilaku

dan sesuai yang berkenaan dengan organisme yang sesuai dengan tujuan empiris.24

Akan tetapi, observasi disini diartikan lebih sempit, yaitu pengamatan dengan cara

menggunakan indera penglihatan yang berarti tidak mengajukan pertanyaan/kuesioner.

Maka peneliti mengamati secara langsung dilapangan. Objek penelitian ini

menggunakan observasi partisipasi, dimana peneliti melakukan interaksi secara

langsung dalam situasi sosial dengan subjek penelitian, teknik ini digunakan untuk

mengamati dan memahami peristiwa yang terjadi dilapangan.

2. Wawancara

Wawancara adalah cara mengumpulkan bahan-bahan keterangan yang

dilaksanakan dengan melakukan Tanya jawab lisan dengan cara sepihak, berhadapan

muka. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang sering digunakan dalam

penelitian kualitatif. Melaksanakan teknik wawancara berarti melakukan interaksi

komunikasi atau percakapan antara pewawancara (interviewer) dan terwawancara

23 Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Gramedia Indonesia,

2002). Hlm. 207. 24 Ibid, Hlm. 118.

Page 34: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

34

(interviewee) dengan maksud menghimpun informasi dari interviewee. Interviewee

pada penelitian kualitatif adalah informan yang dari padanya pengetahuan dan

pemahaman diperoleh.

Metode wawancara kualitatif merupakan salah satu teknik yang digunakan

untuk mengumpulkan data dan informasi. Penggunaan metode ini didasarkan pada dua

alas an, Pertama dengan wawancara peneliti dapat menggali tidak saja apa yang

diketahui dan dialami subyek yang diteliti, akan tetapi apa yang tersembunyi jauh

didalam diri subyek penelitian. Kedua apa yang ditanyakan kepada informan bisa

mencakup hal-hal yang bersifat lintas waktu, yang berkaitan dengan masa lampau,

masa sekarang, dan juga masa mendatang.25

Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara

terstruktur (structured interview). Dengan wawancara terstruktur ini peneliti lakukan

untuk memperoleh dan mengambil data, dengan mengadakan Tanya jawab secara

langsung dengan responden dan mendengar langsung serta mencatat dengan teliti apa

yang diterapkan oleh responden, metode ini digunakan untuk memperoleh data atau

informasi dari beberapa sumber data yang bersangkutan diantaranya yaitu, Kepala Desa

Pematang Mayan, Sekretaris Desa Pematang Mayan, Kepala Dusun Pematang Mayan,

dan Masyarakat Desa Pematang Mayan.

3. Dukumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa

berbentuk tulisan gambar, atau karya-karya menumental dari seseorang.26 Dalam

penelitian ini dokumentasi yang digunakan berupa foto lapangan dalam kegiatan

pengumpulan informasi atau data.

4. Teknik Analisis Data

25 Patilima, Metode Penelitian Kualitatif, (Semarang: Alfabeta,2007). Hlm. 65. 26 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2009).

Hlm. 329.

Page 35: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

35

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

analisis data deskrptif kualitatif. Analisis data kualitatif merupakan bentuk penelitian

yang bersifat atau memiliki karakteristik bahwa datanya dinyatakan dalam keadaan

yang sewajarnya dan sebagaimana adanya.27

Ada beberapa langkah dalam proses analisis data kualitatif, yaitu:28

1. Penyusun data

2. Klasifikasi data

3. Pengolahan data

4. Penyimpulan data

Berdasarkan pendapat tersebut, dalam kaitannya menganalisis data kualitatif

maka langkah-langkah yang ditempuh oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1. Penyusun Data

Penyusun data ini dimaksud untuk mempermudah dalam menilai apakah data

yang dikumpulkan itu sudah memadai atau belum dan data yang didapat berguna atau

tidak dalam penelitian sehingga dilaksanakan seleksi penyusunan.

2. Klasifikasi Data

Klasifikasi data yang dimaksudkan sebagai usaha untuk menggolongkan data

yang didasarkan pada kategori yang diteliti. Penggolongan ini disesuaikan dengan sub-

sub permasalahan yang telah dibuat sebelumnya berdasarkan analisa yang terkandung

dalam masalah itu sendiri.

3. Pengolahan Data

Setelah semua data dan fakta terkumpul, selanjutnya data tersebut diseleksi.

Kemudian diolah sehingga sistematis jelas dan mudah untuk dipahami menggunakan

teknis analisis data kualitatif.

27 Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, (Jakarta: Gajah Mada University Press,

1993). Hlm. 174. 28 Mohammad Ali, Strategi Penelitian Pendidikan, (Bandung: Angkasa, 1985). Hlm. 151.

Page 36: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

36

4. Penyimpulan Data

Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghubungkan data atau fakta yang

satu dengan yang lain sehingga dapat ditarik kesimpulan dan jelas kegunaannya.

Langkah ini dilakukan dalam analisis data kualitatif yaitu penarikan kesimpulan dan

verivikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan

berubah apabila tidak ditemukan bukti yang kuat yang mendukung pada tahap

pengumpulan data berikutnya.29

Dari keempat metode analisis data diatas maka penulis dapat menyimpulkan

bahwa, terealisasinya keempat metode ini setelah semua data-data yang diperlukan dan

dibutuhkan sudah diperoleh, kemudian akan di filter mana data yang diperlukan untuk

menyelesaikan penelitian ini dan mana yang tidak perlu.

B. Sistematika Penulisan

Penyusunan skripsi ini terbagi kepada lima bab, antara babnya ada yang

terdiri dari sub-sub bab. Masing-masing bab membahas permasalahan-permasalahan

tersendiri, tetapi tetap saling berkaitan antara sub bab dengan bab yang berikutnya.

Adapun sistematikanya sebagai berikut: Bab Pertama, membahas mengenai

pendahuluan yang terdiri dari sub bab sebagai berikut: latar belakang masalah, rumusan

masalah, batasan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kerangka teori, tinjauan

pustaka. Bab Kedua, metode penelitian yaitu waktu dan tempat penelitian, pendekatan

penelitian, jenis dan sumber data, teknik analisis data, sistematika penulisan, dan jadwal

penelitian. Bab Ketiga, membahas mengenai gambaran lokasi penelitian Desa

Pematang Mayan. Bab Keempat, membahas temuan dan pembahasan tentang Analisis

Program Kartu Identitas Anak Melalui Pelayanan Keliling Di Desa Pematang Mayan

Kecamatan Rantau-Rasau Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi. Bab

Kelima, penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.

29 Sugiyono, Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta,2009). Hlm. 252.

Page 37: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

37

BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Desa Pematang Mayan

Menurut dari cerita Tetua Dan tokoh Masyarakat Setempat Nama Desa

Pematang Mayan di ambil Dari Kata Pematang Yang Artinya Hamparan yang Tinggi

sedangkan Mayan adalah Bambu, Karena di daerah ini pada dulunya terdapat banyak

pohon bambu (mayan), dahulu Desa Pematang Mayan adalah Sebuah Dusun yang

tergabung dari desa Rantau Rasau II, dan Rantau Rasau Desa, Pematang mayan adalah

sebuah desa Pemekaran yang merupakan hasil gabungan dari pemecahan Dusun di desa

Rantau Rasau II dan dusun di Desa Rantau Rasau baik wilayah maupun penduduknya

merupakan gabungan dari kedua desa induk yang dimekarkan. Pendududuk desa

Pematang mayan yang berasal dari pemecahan desa Rantau Rasau II merupakan

penduduk Tranmigrasi pada Tahun 1970, sedangkan Penduduk yang berasal dari

Pemecahan desa Rantau Rasau merupakan Penduduk Perantauan yang tinggal di Pesisir

Sungai Batang hari pada Tahun 1969 dan merupakan penduduk Pendatang dari Pulau

Jawa. Sedang Penduduk asli Melayu Jambi terlebih dahulu datang dan tinggal di huluan

sungai Batang hari.30

Sesuai perkembangan sistem Adminitrasi Pemerintah di Indonesia, tepatnya

Tanggal 22 April 2005 dengan kebijakan Pemerintah Pematang mayan resmi berdiri

menjadi sebuah desa, Diberlakukanya UU No 5 Tahun 1979 Tentang Pemerintahan

desa maka Tahun 1980 sebutan Kampung berubah menjadi desa yang dikepalai oleh

seorang yang disebut Kepala desa, dengan kebijakan pemerintah maka ditunjuk seorang

Pejabat sementara ( PJS ) sebagai pelaksana Adminitrasi roda pemerintahan desa,

Setahun kemudian tepatnya pada Tahun 2006 sudah menjadi desa Difinitip dan

30 Profil Desa Pematang Mayan tentang Sejarah Desa, 17 Februari 2020. Hlm. 5.

Page 38: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

38

dipimpin oleh seorang Kepala desa dan telah dilaksanakan Pemilihan secara

Langsung.31

Tabel 1 Perkembangan Kepemimpinan Desa Pematang Mayan

NO NAMA TAHUN

MENJABAT JABATAN KETERANGAN

1 WAKIMAN 2005 PJS -

2 SUHARTONO 2006 - 2012 KEPALA

DESA -

3 SUHARTONO 2012 - 2018 KEPALA

DESA -

Jumlah penduduk Desa Pematang Mayan Pada Tahun 2017 sebanyak 1195 jiwa

terdiri dari 637 orang laki-laki dan 558 orang perempuan.yang tersebar dari 3 (tiga)

dusun. (Dusun Pematang Sari, Dusun Beringin Kencana, Dusun Mayan Jaya) dengan

total RT sebanyak 14 RT. Mayoritas penduduk Desa Pematang Mayan adalah beragama

islam, kebanyakan warga Desa berasal dari Pulau Jawa yang transmigrasi (Pelita)

pertama di provinsi jambi. perubuhan yang terlihat jelas di desa pematang mayan

adalah alih fungsi lahan dari Pangan (Sawah) Ke Perkebunan. banyak hamparan sawah

yang sudah di jadikan lahan perkebunan sawit.

B. Letak Geografis

Desa Pematang Mayan adalah salah satu desa dalam wilayah Kecamatan

Rantau Rasau, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi. Secara geografis,

Desa Pematang Mayan terletak pada Kordinat S 01°11.341'- E 104°06.706' yakni di

dataran rendah timur bagian tengah Pulau Sumatera Bentang Alam Berbak Jarak

Tempuh Ke ibukota provinsi (Kota Jambi), yakni 120 km dan biasanya ditempuh

hanya sekitar 4 jam perjalanan dengan mobil atau sepeda motor. Sedangkan Jarak

Tempuh Ke ibukota kabupaten tanjung jabung timur, yakni 45 km dan ditempuh

31 Ibid, hlm. 6.

Page 39: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

39

selama 1,5 jam perjalanan dengan mobil atau sepeda motor. Dengan pusat kecamatan di

Desa Bandar Jaya 6 km, 15 menit (PETA-1).

C. Visi Dan Misi Desa Pematang Mayan

1. Visi

Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan

yang diinginkan dengan melihat potensi dan kebutuhan desa. Visi desa pematang

mayan yaitu : mewujudkan keadilan sosial bagi masyarakat desa.32

2. Misi

Selain penyusunan Visi juga telah ditetapkan Misi-Misi yang memuat sesuatu

pernyataan yang harus dilaksanakan oleh Desa agar tercapainya Visi Desa tersebut. Visi

berada di atas Misi. Pernyataan Visi kemudian dijabarkan ke dalam Misi untuk

memudahkan didalam pelaksanaan program.

Sebagaimana penyususnan Visi, Misi pun dalam penyusunannya

menggunakan pendekatan partisipatif dan pertimbangan potensi serta kebutuhan

masyarakat Desa Pematang Mayan, sehingga di dalam menunjang dan mendukung

terwujudnya Visi di atas, diperlukan Misi yang jelas dan konkrit maka Misi Desa

Pematang Mayan adalah:

a. Meningkatkan pembangunan infrastruktur desa yang berkualitas

b. Mewujudkan masyarakat yang agamis, berbudaya dan toleran

c. Mewujudkan tata kelola pemerintahan desa yang baik, bersih transparan dan

demokratis

d. Meningkatkan sumber daya manusia ( SDM ) melalui peningkatan kualitas

kesehatan, pendidikan dan kesetaraan gender.

32 Dokumentasi Kantor Desa Pematang Mayan tentang Visi dan Misi Desa Pematang Mayan, 17

Februari 2020.

Page 40: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

40

D. Luas Wilayah Desa

Secara administratif, Desa Pematang Mayan berbatasan dengan

1. Sebelah utara : berbatasan dengan Desa Rantau Rasau I

2. Sebelah selatan : berbatasan dengan Desa Telago Limo

3. Sebelah timur : berbatasan dengan Desa Rantau rasau

4. Sebelah barat : berbatasan dengan Desa rantau rasau II

Garis tapal batas desa ini adalah Hasil Tracking Tim Pemetaan Desa

Pematang Mayan dan Tim Studi Karasteristik desa Batas ini telah ditelusuri (tracked)

dan diperiksa ulang oleh Tim Pemetaan Desa Pematang Mayan pada selama Proses

Studi . Maka, berdasarkan peta mutakhir hasil penelusuran tersebut, secara keseluruhan

luas wilayah Desa Pematang Mayan adalah 1440.09 HA.33

E. Pembagian Wilayah Administrasi Desa

Desa Pematang Mayan terdiri dari 3 (tiga) dusun :

1. Dusun I Pematang Sari

Terdiri dari :

a. RT 01 Jumlah KK : 46 Jumlah Jiwa Laki – Laki : 89

Perempuan : 61

b. RT 02 Jumlah KK : 37 Jumlah Jiwa Laki – Laki : 71

Perempuan : 68

c. RT 03 Jumlah KK : 42 Jumlah Jiwa Laki – Laki : 66

Perempuan : 70

d. RT 04 Jumlah KK : 17 Jumlah Jiwa Laki – Laki : 36

Perempuan : 25

2. Dusun II Beringin Kencana

Terdiri dari :

a. RT 05 Jumlah KK : 43 Jumlah Jiwa Laki – Laki : 66

Perempuan : 60

33 Profil Desa Pematang Mayan tentang Luas Wilayah Desa Pematang Mayan 17 Februari 2020

Page 41: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

41

b. RT 06 Jumlah KK : 18 Jumlah Jiwa Laki – Laki : 28

Perempuan : 24

c. RT 07 Jumlah KK : 13 Jumlah Jiwa Laki – Laki : 27

Perempuan : 23

d. RT 08 Jumlah KK : 34 Jumlah Jiwa Laki – Laki : 50

Perempuan : 54

e. RT 09 Jumlah KK : 06 Jumlah Jiwa Laki – Laki : 10

Perempuan : 07

3. Dusun III Mayan Jaya

Terdiri dari :

a. RT 10 Jumlah KK : 35 Jumlah Jiwa Laki – Laki : 56

Perempuan : 55

b. RT 11 Jumlah KK : 18 Jumlah Jiwa Laki – Laki : 38

Perempuan : 41

c. RT 12 Jumlah KK : 33 Jumlah Jiwa Laki – Laki : 55

Perempuan : 58

d. RT 13 Jumlah KK : 07 Jumlah Jiwa Laki – Laki : 11

Perempuan : 11

e. RT 14 Jumlah KK : 03 Jumlah Jiwa Laki – Laki : 8

Perempuan : 5

Page 42: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

42

F. Struktur Pemerintahan Desa

Struktur pemerintahan Desa Pematang Mayan di susun sesuai ketentuan

kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, Sebagai Berikut :34

Struktur Pemerintahan Desa Pematang Mayan

Kecamatan Rantau Rasau, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi

Gambar 1 Struktur Perangkat Desa Pematang Mayan

PERSONIL PERANGKAT DESA

1. KEPALA DESA / LURAH

a. Nama : SUHARTONO

b. Pangkat / Gol :

c. Nip :

d. Pendidikan Terakhir : S M A

34 Profil Desa Pematang Mayan tentang Struktur Pemerintah Desa Pematang Mayan

KEPALA DESA SUHARTONO

SEKRETARIS DESA

SUGIANTO

KAUR PERENCANAAN

ADI ARIANTO

KAUR KEUANGAN

INDRI SELVITA

KASI PEMERINTAHAN JERY HELMANTO

KASI KESRA NGATMINAH

KADUS I SURYADI

KADUS II JUMADI

KADUS III SANTOSO

Page 43: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

43

a. Pelatihan Yang Pernah Diikuti : Bimtek Aparatur Pemerintah Desa

e. Jenis Kelamin : Laki – Laki

f. No Hp : 0823 7131 7974

2. SEKRETARIS DESA

b. Nama : SUGIANTO

c. Pangkat / Gol :

d. Nip :

e. Pendidikan Terakhir : S M A

f. Pelatihan Yang pernah diikuti : Bimtek Aparatur Pemerintah Desa

g. Jenis Kelamin : Laki – Laki

h. No Hp : 0813 5550 2556

3. KETUA BPD

a. Nama : AHMAT SALEH

b. Pendidikan Terakhir : S M A

c. Pelatihan Yang pernah diikuti :

d. Jenis Kelamin : Laki – Laki

e. No Hp : 0853 8285 3582

4. KAUR UMUM DAN PERENCANAAN

a. Nama : ARI SANJOYO

b. Pendidikan Terakhir : S M A

c. Pelatihan Yang pernah diikuti :

d. Jenis Kelamin : Laki – Laki

e. No Hp : 0822 8141 5647

5. KAUR KEUANGAN

a. Nama : SITI LAILATUN

b. Pendidikan Terakhir : S M A

c. Pelatihan Yang pernah diikuti :

d. Jenis Kelamin : Perempuan

e. No Hp :

6. KASI PEMERINTAHAN

a. Nama : JERI HELMANTO

b. Pendidikan Terakhir : S M A

c. Pelatihan Yang pernah diikuti :

d. Jenis Kelamin : Laki - Laki

e. No Hp :

7. KASI KESEJAHTERAAN DAN PELAYANAN

a. Nama : RAHMAT PEMBANGUNAN

b. Pendidikan Terakhir : S M A

c. Pelatihan Yang pernah diikuti :

d. Jenis Kelamin : Laki - Laki

e. No Hp :

8. STAF KEUANGAN / BENDAHARA

a. Nama : SUPRIONO

b. Pendidikan Terakhir : SMA

Page 44: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

44

c. Pelatihan Yang pernah diikuti :

d. Jenis Kelamin : LAKI-LAKI

e. No Hp :

9. KEPALA DUSUN I PEMATANG SARI

a. Nama : SURYADI

b. Pendidikan Terakhir : SMA

c. Pelatihan Yang pernah diikuti :

d. Jenis Kelamin : LAKI-LAKI

e. No Hp :

10. KEPALA DUSUN II BERINGIN KENCANA

a. Nama : JUMADI

b. Pendidikan Terakhir : SMA

c. Pelatihan Yang pernah diikuti :

d. Jenis Kelamin : LAKI-LAKI

e. No Hp :

11. KEPALA DUSUN III MAYAN JAYA

a. Nama : SANTOSO

b. Pendidikan Terakhir : SMEA

c. Pelatihan Yang pernah diikuti :

d. Jenis Kelamin : LAKI-LAKI

e. No Hp :

G. Kondisi Morfologi Fisik Desa

Secara giologis, Wilayah Desa Pematang Mayan Ciri morfologi yang sama

dengan hampr semua desa lain yang sekitar dan di dataran Rendah kabupaten tanjung

Jabung timur pada umumnya, Kawasan ini terbentuk dari pelapukan kayu,daun dan

endapan air secara alam. Desa Pematang Mayan terletak di dataran rendah yang

sebagian besar lahannya merupakan tanah Kuning dan Tanah Rawa gambut (Hasil

Wawancara) dengan permukaan air tanah dangkal 0.5 - 2M. Hasil penelusuran Tim

Studi Desa Pematang Mayan jenis tanah yang banyak terdapat di wilayah desa

Pematang Mayan adalah Gley Hunic (Data RTRW Provinsi) , Jenis tanah ini

perkembanganya lebih dipengaruhi oleh faktor lokal yaitu tofografi merupakan dataran

rendah atau cekungan, hampir selalu tergenang air. Tanah jenis ini termasuk tanah

kurang subur, ketersediaan air bersih terbatas atau kuarang dengan pH tanah asam ( 4 -

Page 45: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

45

6 ) sehingga perlu teknologi tepat guna yang sedrhana, murah dan bisa diterima serta

dimanfaaatkan oleh masyarakat.

H. Ekosistem & Keanekaragaman Hayati

Sebagai Desa yang berda di dataran rendah Provinsi jambi, Desa Pematang

Mayan berdampingan langsung dengan Sungai Batang hari,Ciri Pokok bentang alam

dikawasan ini adalah ekosistem Dataran Rendah yang banyak rawa-rawa, Sedangkan

untuk jenis tumbuhan (Vegetasi) dalam wilayah Desa Pematang mayan adalah Khas

tetumbuhan dataran Rendah dengan tingkat keanekaraman hayati (biodiversity) tidak

terlalu banyak jika dibandingkan keanekaraman hayaty yang ada di dataran tinggi,

Penelusuran di wilayah Pematang mayan mengidentifikasi sebanyak 30 jenis

tetumbuhan.

Jenis Tetumbuhan Obat Tradisional Yang Masih Ditemukan

dalam Wilayah Pematang Mayan, Kecamatan Rantau Rasau ,

Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi.

Tabel 2 Jenis Tetumbuhan Obat Tradisional

No Kode

(ID)

Nama Lokal Nama Ilmiah Tempat Ditemukan

1 TOB 001 Belimbing wuluh Averrhoa bilimbi belakang rumah

2 TOL 002 Sambung nyawa Gynura procumbens halaman rumah

3 TOB 003 Bandotan Ageratum conyzoides belakang rumah

4 TOL 004 Sereh Cyanopogon nardus halaman rumah

5 TOB 005 Pandan wangi Pandanus amaryllifolius belakang rumah

6 TOB 006 Tapak dara Catharanthus roseus Pekarangan rumah

7 TOB 007 Pinang Areca cathecu pekarangan rumah

8 TOB 008 Kelapa Cocos nucifera belakang rumah

9 TOB 009 kelapa sawit Elaeis guinensis ladang, sekitar rumah

10 TOB 010 inai air Impatiens balsamina pekarangan rumah

11 TOB 011 Jengger ayam Celosia cristata pekarangan rumah

12 TOB 012 Kedepot Physalis minima pekarangan rumah

13 TOB 013 ruku – ruku Ocimum sanctum belakang rumah

14 TOB 014 kemuning Murraya paniculata pekarangan rumah

15 TOB 015 Pegagan Centella asiatica semak tepi jalan

16 TOB 016 Bangle Zingiber purpureum belakang rumah

17 TOB 017 Pisang Musa paradisiaca belakang rumah

18 TOB 018 jambu air Eugenia aquatica tepi jalan

Page 46: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

46

19 TOB 019 jambu biji Psidium guajava belakang rumah

20 TOB 020 Kates Carica papaya belakang rumah

21 TOB 021 Bunga betadin Jathropa multifida pekarangan rumah

22 TOB 022 Adam dan Hawa

dalam perahu

Rhoeo discolor tepi jalan

23 TOB 023 Cokelat Theobroma cacao tepi jalan

24 TOB 024 Pulutan Urena lobata semak tepi jalan

25 TOB 025 Paku sisik naga Drymoglossum

pilloseloides

menempel di pohon

kelapa

26 TOL 001 Nona makan sirih Clerodendrum

thomsoniae

tepi jalan,

pekarangan rumah

27 TOL 002 Kembang merak Caesalpinia

pulcherrima

pekarangan rumah

28 TOL 003 Binahong Anredera cordifolia menjalar di dinding

rumah

29 TOL 004 Tempuyung Sonchus arvensis pekarangan rumah

30 TOL 005 Dadap lengis Erythrina orientalis belakang rumah

I. Tataguna Lahan & Pemanfaatannya

Desa Pematang mayan terbentuk dan sampai sekarang berkembang dengan

pola keruangan Tranmigrasi dimana Pemukiman warga Terpisah pisah, tidak terkumpul

pada satu titik (pusat Desa), Hasil penelusuran Tim Studi Karakterisasi Desa 2017

menemukan Empat kawasan di seluruh wilayah Desa Pematang mayan ini :

Pemukiman, Persawahan, Perkebunan, Semak Belukar.

Peruntukan Ruang Wilayah Desa Pematang Mayan ,

Kecamata Tanjung Jabung Timur, Kabupaten Tannjung Jabung Timur, Provinsi

Jambi

Tabel 3 Peruntukan Ruang Wilayah Desa Pematang Mayan

No Peruntukan Ruang Letak Kodran Luas

Ha %

1 Permukiman Lihat Peta 4 58.80

4.1

Page 47: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

47

J. Sarana & Praserana Desa

Prasarana dan sarana pelayanan umum yang tersedia di Desa Pematang

Mayan sampai saat ini berupa prasarana dan sarana dasar penyelenggaraan

pemerintahan, perekonomian, jasa keuangan, pendidikan dan kebudayaan, pelayanan

kesehatan, peribadatan, dan keamanan.35

Sarana Dan Prasarana

a. Kantor Desa : Ada

b. Prasarana Kesehatan

1. Puskesmas : -

2. Puskesmas Pembantu : Ada

3. Poliklinik : -

4. Posyandu / Polindes : Ada ( 2 Unit )

c. Prasarana Pendidikan

1. Perpustakaan Desa : -

35 Profil Desa Pematang Mayan tentang Sarana dan Prasarana Desa Pematang Mayan

2 Pertanian Pangan( sawah ) Lihat Peta 4 56.27

3.9

3 Kebun Sawit Masyarakat Lihat Peta 4 1073.75

75.1

4 Kebun Karet & Pinang Lihat Peta 4 6.87

0.5

5 Kebun Akasia & Pinang Lihat Peta 4 3.99

0.3

6 Semak Belukar Lihat Peta 4 232.65

16.2

JUMLAH 1440.09

100.0

Page 48: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

48

2. Geduang Sekolah PAUD : 2 Unit

3. Gedung Sekolah TK : -

4. Gedung Sekolah SD : 2 Unit

5. Gedung Sekolah SMP : -

6. Gedung Sekolah SMA : -

7. Gedung Perguruan Tinggi : -

d. Prasarana Ibadah

1. Masjid : 3 Unit

2. Musholla : 7 Unit

3. Gereja : -

4. Pura : -

5. Vihara : -

6. Klenteng : -

e. Sarana Tranportasi

1. Jalan Desa ( Aspal / Beton ) : -

2. Jalan Kabupaten ( Aspal / Beton ) : -

3. Jalan Propinsi ( Aspal / beton ) : -

4. Jalan Nasional ( Aspal / Beton ) : -

5. Tambatan Perahu : -

6. Perahu Motor : 15 Unit

7. Lapangan Terbang : -

8. Jembatan Besi : 3 Unit

f. Prasarana Air Bersih

1. Hidran Umum : -

Page 49: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

49

2. Penampungan air hujan : 326 Unit ( Tiap KK memiliki Drum

penampung air Hujan )

3. Mata air : -

4. Pengolahan Air Bersih : 2 Unit

5. Sumur gali : -

6. Sumur Pompa : 6 Unit

7. Tangki air bersih : -

g. Prasarana Sanitasi dan Irigasi

1. M C K Umum : -

2. Jamban Keluarga : 326 Unit ( Tiap KK memiliki Jamban

sendiri )

3. Saluran Drainase : -

4. Pintu Air : 13 Unit

5. Saluran Irigasi : -

K. Potensi Sumber Daya Manusia

a. Jumlah Kepala Keluarga

1. Jumlah Pra Sejahtera : -

2. Keluarga Sejahtera : -

3. Keluarga Sejahtera III Plus : -

b. Jumlah Penduduk

a. Laki – Laki : 637 Orang

b. Perempuan : 558 Orang

c. Usia 0 – 17 Tahun : 254 Orang

d. Usia 18 – 55 Tahun : 762 Orang

e. Usia 55 Tahun Keatas : 179 Orang

Page 50: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

50

L. Pekerjaan / Mata Pencaharian

Dari 722 orang warga Desa Pematang Mayan yang berada dalam Kelompok

Usia kerja atau usia Produktif(16-55 tahun) dipridiksi hanya 1 % dari keselurahan usia

produktif yang tidak bekerja.36

GRAFIK

Perbandingan Jumlah Warga kerja /Usia Produktif

Yang bekerja dan menganggur di Desa Pematang Mayan

Kecamatan Rantau Rasau, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi

`

Gambar 2 Grafik Perbandingan Jumlah Warga Kerja dan Menganggur

a. Karyawan :

1. Pegawai Negri Sipil : 9 Orang

2. TNI / Polri : -

3. Swasta / BUMN : 1 Orang

36 Profil Desa Pematang Mayan tentang Mata Pencaharian Warga Desa Pematang Mayan

BEKERJA 99%

TIDAK BEKERJA 1 %

Page 51: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

51

b. Wiraswasta / Pedagang : 25 Orang

c. Petani : 180 Orang

d. Buruh Tani : 98 Orang

e. Nelayan : 15 Orang

f. Peternak : 96 Orang

g. Jasa : 5 Orang

h. Pengrajin : 5 Orang

i. Pekerja Seni : 2 Orang

j. Pensiunan : 1 Orang

k. Lainnya : -

l. Tidak Bekerja / Pengaguran : 12 Orang

M. Politik & Keamanan Desa

Sesuai dengan Kesepakatan seluruh warga dan Pemerintahan Pematang

Mayan, Seluruh wilayah desa ini dibagi dalam tiga Dusun, yakni Dusun I Pematang

Sari,Dusun II Beringin Kencana ,Dusun III Mayan Jaya, Setiap Dusun tersebut dibagi

lagi dalam beberapa (RW) yang membawahi beberapa Rukun Tetangga (RT) sebagai

Suatu wilayah pemerintahan terkecil. Tim studi hanya memetakan administrtif wilayah

desa ini sampai ke tingkat RT. Kebebasan dalam berpolitik masyarakat desa Pematang

mayan diberikan seluas – luasnya tanpa ada tekanan dari pihak manapun, hal ini

tercermin dalam Pesta – Pesta Demokrasi yang telah dilaksanakan dalam pemilihan

umum yang telah berlangsung di Desa Pematang mayan.

Kebebasan Masyarakat dalam berpolik tercermin dari kegiatan yang telah dilaksanakan

dalam beberapa kali pesta demokrasi yang terselengara didesa Pematang Mayan.

Page 52: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

52

N. KELEMBAGAAN

1. LPM ( Lembaga Pemberdayaan Masyarakat ) atau sebutan lain

a. Jumlah Pengurus : 7 Orang

b. Jumlah Lingkup Kegiatan : 5 Kegiatan

a. Bidang keagamaan

b. Bidang Seni Budaya

c. Bidang Ketertiban Lingkungan

d. Bidang Paguyuban Lingkungan

e. Bidang Adat dan Kebiasaan Lingkungan

O. KEAMANANDAN KETERTIBAN

1. Jumlah Anggota Linmas – Hansip : 5 Orang

2. Jumlah Pos Kampling : 3 ( setiap dusun 1 Pos Kampling )

a. Pencurian dan Perampokan : -

b. Perkosaan : -

c. Pembunuhan : -

d. Penipuan : -

e. Perkelahian Massal : -

f. Narkotika dan obat terlarang : -

Page 53: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

53

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Urgensi Implementasi Program Kartu Identitas Anak di Desa Pematang

Mayan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2016 tentang Kartu

Identitas Anak (KIA) merupakan peraturan yang menyatakan bahwa Kartu Identitas

Anak adalah identitas resmi anak sebagai bukti diri anak yang berusia 17 tahun kurang

satu hari, yang diterbitkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten /

Kota. Sesuai dengan tujuannya, Kartu Identitas Anak bertujuan sebagai bentuk

identifikasi anak, sehingga melalui Kartu Identitas Anak diharapkan akan mewujudkan

data penduduk yang semakin akurat dan terintegrasi.

Tujuan dan tugas pemerintahan sekarang tidak hanya melaksanakan Undang-

Undang atau menetralisir kehendak Negara, tetapi juga lebih luas dari itu adalah

menyelenggarakan kepentingan umum. Pelayanan kepada masyarakat oleh pemerintah

dimaksudkan bahwa pemerintah tidaklah diadakan untuk melayani diri sendiri, namun

juga untuk melayani masyarakat, serta menciptakan kondisi yang memungkinkan setiap

anggota untuk mengembangkan kemampuan dan kreatifitasnya untuk mencapai

kemajuan bersama. Pemerintah ini sebagai alat untuk bertindak demi kepentingan

rakyat, untuk mencapai tujuan organisasi Negara, antara lain kesejahteraan, pertahanan,

keamanan, tata tertib, keadilan dan sebagainya.

Hasil Wawancara Penulis Dengan Sekretaris Desa Pematang Mayan,

“Sugianto” dia mengatakan :37

37 Wawancara dengan Bapak Sugianto Selaku Sekretaris Desa Pematang Mayan Pada Tanggal 4

April 2020.

Page 54: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

54

“Urgensi pelaksanaan program kartu identitas anak (KIA), ya sangat penting

untuk usia anak sekolah, karena KIA sebagai ganti identitas yang belum

wajib E-KTP. dan nantinya KIA pasti akan sangat diperlukan oleh si anak”.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Sekretaris Desa Pematang Mayan

dapat di pahami bahwa, Urgensi (Nilai Penting Untuk Segera dilaksanakan) Program

Kartu Identitas Anak (KIA) di Desa Pematang Mayan sangat penting, karena KIA

sebagai ganti identitas yang belum wajib E-KTP. Dan nantinya KIA pasti akan sangat

diperlukan/dibutuhkan oleh anak-anak usia kurang dari 17 tahun, sebagai contoh anak

yang sudah memeliki KIA ingin mengurus program bantuan dari sekolah atau dari

pemerintahan, maka KIA ini bakal menjadi salah satu syarat untuk mendapatkan

bantuan tersebut. Selain itu nilai penting lainnya adalah sebagai pengganti akta

kelahiran yang lebih efektif karena lebih mudah dibawa, dan juga sebagai perlindungan

pemenuhan hak anak, menjamin akses sarana umum, hingga untuk mencegah terjadinya

perdagangan anak. Tidak hanya itu, KIA juga berguna untuk memudahkan anak

mendapatkan pelayanan publik dibidang kesehatan, pendidikan, imigrasi, perbankan,

dan transportasi.

Unsur Layanan yang di berikan oleh Pemerintah Desa Pematang Mayan

kepada masyarakatnya sudah cukup baik dalam membantu pihak yang lagi

membutuhkan layanan, dan juga disini penulis merasa puas mengenai pelayanan yang

diberikan oleh pemerintah desa pematang mayan dalam hal memberikan informasi

mengenai Program Kartu Identitas Anak (KIA), sehingga penulis bisa lebih mudah

untuk mendapatkan data-data yang diperlukan, guna untuk dijadikan karya tulis.

Bertanggung jawab kepada pelanggan yang membutuhkan layanan dari awal

hingga akhir, seperti yang dijelaskan oleh Pak Rahmat Pembangunan sebagai petugas

Registrasi Desa, beliau mengatakan, bila mana ada masyarakat yang membutuhkan

layanan seperti ingin membuat KIA, KK dan lain sebagainya saya siap membantu

Page 55: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

55

masyarakat menguruskannya dan selanjutnya akan saya urus ke Disdukcapil Tanjung

Jabung Timur hingga selesai.

Kejelasan tata cara pelayanan yang di terapkan pemerintah desa pematang

mayan bisa dikatakan sudah cukup jelas, dan juga pihak pemerintah Desa sudah

mensosialisasikan mengenai tata cara pelayanannya kepada masyarakat. Bapak

Sugianto selaku sekretaris desa pematang mayan menjelaskan bahwa, beliau telah

melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang tatacara pelayanan yang di terapkan

oleh Pemerintah Desa Pematang Mayan dengan sejelas mungkin, agar nantinya

masyarakat tidak bingung lagi jika ingin mengurus atau membuat yang berkaitan soal

pemerintahan, misalkan seperti ingin mengurus Kartu Keluarga (KK) atau E-KTP bisa

di urus melalui petugas registrasi yaitu dengan Bapak Rahmat Pembangunan.

Kepastian jadwal dan durasi pelayanan di Pemerintah Desa Pematang Mayan

seperti yang dijelaskan oleh Sekretaris Desa Pematang Mayan mengenai kepastian dan

durasi untuk melayani masyarakatnya tidak ada batasan durasi, dalam artian pemerintah

desa tidak hanya melayani masyarakatnya hanya dikantor desa saja, karena kantor desa

hanya beroperasi dari hari senin sampai dengan hari jumat, dengan begitu pihak

pegawai desa siap melayani masyarakatnya di hari liburnya juga yaitu di kediaman

rumah pegawai desa tersebut, demi untuk membantu melayani masyarakatnya. Dan

untuk kepastian pelayanan di kantor desa masyarakat bisa datang di hari senin sampai

hari jumat dengan waktu pelayanan dari pukul 08:00 pagi hingga pukul 16:00 sore.

Pemerintah Desa Pematang Mayan dalam Penyediaan layanan atau bisa

disebut pihak yang dapat memberikan suatu layanan tertentu kepada konsumen, baik

berupa layanan dalam bentuk penyediaan barang atau jasa, sudah cukup baik melayani

konsumennya, juga dari segi sarana prasarana yang ada di kantor desa pematang mayan

Page 56: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

56

sudah cukup memadai sebagai alat pelayanan untuk masyarakat desa pematang mayan,

Contoh seperti masyarakat mengurus pembuatan Akta Kelahiran ataupun E-KTP

melalui pegawai desa untuk dibikinkan surat pengantar ke Kantor Dinas Kependudukan

dan Pencatatan Sipil Tanjung Jabung Timur dengan menggunakan alat ketik

(komputer).

Indikator dasar hukum Pelaksanaan Program KIA, yakni Peraturan Menteri

Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Kartu Identitas Anak

(KIA) sebaiknya di sosialisasikan kepada masyarakat di Desa Pematang Mayan. Hal ini

ditujukan apabila masyarakat, khususnya orangtua yang ingin mengurus penerbitan

kartu KIA dapat mengetahui hal-hal yang diatur dalam Permendagri Nomor 2 Tahun

2016 Tentang KIA sehingga dapat menghindari adanya tindakan penyelewengan yang

dilakukan oleh oknum pegawai, dimana salah satu hal yang diatur dalam regulasi

tersebut berkenaan dengan proses penerbitan kartu KIA tidak dikenakan biaya. Namun

jika masyarakat tidak mengetahui regulasi tersebut dan menemukan adanya oknum

pegawai yang meminta biaya sewaktu memproses penerbitan KIA dapat dilaporkan

kepada pimpinan dari instansi yang bersangkutan sehingga segera dapat ditindak. Hal

ini dapat berdampak kepada peningkatan transparansi pelayanan publik.

Untuk mendukung pelaksanaan program KIA yang akan dilaksanakan Tahun

2020 Pemerintah Desa harus mempersiapkan data anak-anak berusia 0-17 tahun kurang

satu hari di Desa Pematang Mayan. Data-data tersebut antara lain data jumlah

penduduk Desa Pematang Mayan berusia 1-16 tahun dan data kepemilikan akta

kelahiran bagi usia 0-18 tahun. Data-data tersebut digunakan untuk mempermudah

dalam mengetahui seberapa banyak anak-anak yang akan di cetakkan KIA nantinya.

Page 57: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

57

Bapak Rahmat Pembangunan selaku petugas Registrasi Desa Pematang

Mayan menyatakan bahwa pemberian KIA ini akan diberikan kepada anak usia 0-15

tahun, dimana anak usia 0-5 tahun, diberikan bersama dengan pemberian Akta

Kelahiran dan bagi anak usia 6-15 tahun diberikan kepada mereka yang mengajukan

permohonan. Namun apabila orangtua anak yang berusia 16-17 tahun kurang satu hari

ingin mengajukan permohonan akan tetap dilayani dan diberikan KIA. Program KIA

akan dilaksanakan di Desa Pematang Mayan melalui pelayanan keliling (jemput bola)

atau mobil keliling untuk bekerjasama dengan Pemerintah Desa juga dengan Sekolah-

sekolah.

Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2016 Tentang

Kartu Identitas Anak, ini termasuk aturan baru sehingga pemerintah perlu mengadakan

sosialisasi dalam rangka memberi tahu masyarakat mengenai KIA dan untuk mengajak

masyarakat membuat KIA. Sosialisasi ini akan dilakukan dalam beberapa cara yakni

dengan membuat surat edaran yang akan didistribusikan langsung ke petugas Registrasi

Desa. Setelah sosialisasi ini dilakukan nantinya diharapkan masyarakat Desa Pematang

Mayan bisa menerima dengan baik Permendagri tentang KIA ini. Karena masalah

pertentangan dengan masyarakat mengenai produk hukum, merupakan hal yang lumrah

terjadi karena dalam mewujudkan sebuah peraturan agar dapat diterima dan

dilaksanakan di dalam kehidupan bermasyarakat memang tidak mudah dan harus

melewati perjalanan yang cukup panjang. Ditambah mengenai KIA merupakan hal

yang sangat baru dan merupakan langkah baru pemerintah dalam upaya memenuhi hak

identitas anak. Untuk menerima hal yang baru butuh proses dan waktu yang panjang

untuk mencapai keberlakuan hukum baru dimasyarakat.

Prosedur pelaksanaan program KIA dinilai kurang dapat memudahkan

pemohon, seperti halnya tidak diketahui prosedur atau alur pelayanan program KIA

Page 58: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

58

yang disebabkan oleh tidak adanya pemasangan papan informasi alur pelayanan

sehingga menimbulkan kesan rumitnya pelayanan program KIA, juga bisa berpotensi

memberikan efek negatif seperti pemohon yang tidak mendapatkan kepuasan atas

pelayanan yang diterimanya.

Hasil wawancara penulis dengan Ibu Entik, warga desa pematang mayan

mengaku belum tahu kalau ada program baru dari pemerintah pusat yaitu, KIA, dia

mengatakan, jika KIA wajib dimiliki anaknya, dia akan membuat KIA tersebut. “saya

belum tahu sih program KIA, belum tahu juga kegunaannya, tapi kalau untuk

kepentingan anak menurut saya itu sangat perlu ya. Harusnya ada pemberitahuan bahwa

ada program baru,” kata Entik di kediaman rumahnya, desa pematang mayan, rabu (26

februari 2020).38

Ibu Sulasmi, warga desa pematang mayan lainnya juga belum tahu soal

kewajiban memiliki KIA. Dia menyatakan akan mengurus pembuatan KIA untuk

anaknya jika KIA memudahkan anaknya dalam pengurusan daftar sekolah atau urusan

lainnya. Dia berharap pemerintah bisa sering sosialisasi KIA kepada masyarakat agar

masyarakat mengerti tentang program KIA dan mengetahui bahwa KIA wajib dimiliki

anak usia dibawah 17 tahun. “Saya belum tahu fungsinya buat apa, itu wajib atau tidak,

katanya sih wajib, tapi kurang jelas gitu itu buat apa, ya harus banyakin informasinya,

diperjelas.” Ujar Ibu Sulasmi dikediaman rumahnya, desa pematang mayan, rabu (26

februari 2020).39

Berbeda dengan Ibu Entik dan Ibu Sulasmi, Bapak Adi warga Desa

Pematang Mayan mengaku sudah tahu tentang Program Kartu Identitas Anak (KIA).

38 Wawancara dengan Ibu Entik selaku Warga Desa Pematang Mayan Pada Tanggal 26 Februari

2020.

39 Wawancara dengan Ibu Sulasmi selaku Warga Desa Pematang Mayan Pada Tanggal 26

Februari 2020.

Page 59: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

59

Dia tahu Program KIA berdasarkan informasi dari Petugas Registrasi Desa Pematang

Mayan. Menurut bapak Adi, KIA akan memudahkan anaknya dalam pembuatan KTP

saat si anak berusia 17 tahun nanti. “saya sudah tahu dari petugas registrasi desa, ya

makanya saya buat KIA langsung ke kantor Disdukcapil Tanjung Jabung Timur, karena

penting juga buat anak saya berobat ke puskesmas nantinya pakai KIA.” Kata pak Adi

dikediaman rumahnya, desa pematang mayan, rabu (26 februari 2020).40

B. Kesiapan Aparatur Desa Guna Untuk Mendukung Program Kartu Identitas

Anak (KIA)

Untuk mencapai pelayanan yang berkualitas salah satu poin penting yang

termasuk dalam mendukung pencapaian pelayanan yang berkualitas adalah tentang

bagaimana upaya yang dilakukan pemerintah terhadap masyarakat terkait dengan

pelayanan Kartu Identitas Anak yang diberikan. Berdasarkan hasil observasi atau

pengamatan, wawancara dan dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti bahwa,

pemerintah Desa Pematang Mayan, atau petugas Registrasi Desa akan berupaya

melakukan sosialisasi ke masyarakat terkait pelaksanaan Program Kartu Identitas Anak

(KIA).

Hasil Wawancara Penulis Dengan Sekretaris Desa Pematang Mayan,

“Sugianto” dia mengatakan :

“Pemerintah Desa Sudah Siap Untuk Mendukung Pelaksanaan Program

Kartu Identitas Anak (KIA) Baik Dari Segi SDM, Maupun Dari Segi Sarana

Prasarana, Logistik dan lain-lain”.

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan bapak Sugianto selaku

Sekretaris Desa Pematang Mayan dapat di pahami bahwa, kesiapan dari pemerintah

desa guna untuk mendukung Program Kartu Identitas Anak (KIA) sudah siap dan juga

40 Wawancara dengan Bapak Adi selaku Warga Desa Pematang Mayan Pada Tanggal 26 Februari

2020.

Page 60: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

60

dari segi SDM, dan Sarana Prasarana Pemerintah Desa sudah siap, Contoh: Pemerintah

desa siap menyediakan tempat/ruangan, listrik, layar lebar untuk penjelasan atau

mensosialisasikan Program Kartu Identitas Anak (KIA) tersebut.

Bapak Sugianto selaku Sekretaris Desa Pematang Mayan Menambahkan

bahwa, sosialisasi yang tepat seharusnya ke sekolah-sekolah, dan pemerintah desa

mendukung itu, artinya membantu mendukung pemerintah desa untuk

mensosialisasikan kemasyarakat, dan pemerintah desa akan membantu memberikan

fasilitas yang kurang di sekolah-sekolah.

Dinas Kependudukan dan Pencatatan sipil Tanjung Jabung Timur akan turun

kelapangan/jemput bola ke sekolah-sekolah apabila data anak sudah terkumpul dan di

antarkan oleh petugas Registrasi ke disdukcapil Tanjung Jabung Timur. Setelah data

persyaratan KIA sudah di serahkan ke disdukcapil, pihak disdukcapil akan mengoreksi

data-data tersebut, jika ada data yang belum akurat maka data persyaratan tersebut

harus di benahi terlebih dahulu, Contoh, seperti E-KTP orang tua ada kesalahan spasi

nama, misal Susi yanti, yang seharusnya nama tersebut tidak menggunakan spasi,

seperti Susiyanti. Maka data tersebut harus di perbaiki dahulu, dan yang sudah valid

data-datanya pihak Disdukcapil Tanjung Jabung Timur langsung turun kelapangan atau

ke sekolah-sekolah di Desa Pematang Mayan dalam hal pelayanan keliling/jemput bola

guna untuk mencetak Kartu Identitas Anak (KIA).

Alternatif lain yang dijelaskan oleh petugas registrasi desa dalam pembuatan

KIA yaitu dengan cara mengurus langsung ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil Kabupaten Tanjung Jabung Timur, jelasnya ketika masyarakat yang langsung

mengurus ke disdukcapil tidak lama proses pembuatannya, karena begitu selesai

menyerahkan persyaratan KIA maka langsung di cetak dan bisa jadi hari itu juga.

Page 61: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

61

C. Kendala Yang dihadapi Pemerintah Desa Dalam Persiapan Pelaksanaan

Program Kartu Identitas Anak (KIA)

Dalam sebuah pelaksanaan terhadap sebuah produk kebijakan tentu banyak

sekali kendala yang dihadapi, mulai dari kendala yang kecil sampai dengan kendala

yang besar. Kendala yang dialami tentu dapat membuat pelaksanaan sebuah kebijakan

tidak berjalan secara maksimal. Begitu pula dalam proses persiapan untuk pelaksanaan

program KIA di Desa Pematang Mayan juga terdapat beberapa kendala. Kendala yang

dihadapi yaitu:

Kurangnya Sosialisasi

Minimnya kegiatan sosiaisasi program KIA, beberapa upaya yang dapat

dilakukan untuk meningkatkan sosialisasi seperti menjalin kerjasama dengan pihak

sekolah terkait sosialisasi program KIA yang dapat memberikan efek positif, yakni

pencapaian sasaran program KIA dapat lebih menyeluruh di Desa Pematang Mayan.

Selain itu, Pemerintah Desa Pematang Mayan juga dapat meningkatkan upaya

penyebarluasan informasi program KIA kepada masyarakat Desa Pematang Mayan

melalui media Cetak, khususnya pemasangan papan reklame atau spanduk dijalan dan

lokasi-lokasi strategis di Desa Pematang Mayan sehingga masyarakat dapat mengetahui

secara pasti bahwa Desa Pematang Mayan sedang melaksanakan program administrasi

kependudukan yang terbaru (program KIA) sehingga dapat berkontribusi positif

terhadap peningkatan partisipasi masyarakat dalam program KIA.

Kurangnya sosialisasi dari pemerintah desa terkait Program Kartu Identitas

Anak (KIA), banyak warga Desa Pematang Mayan yang belum mengetahui tentang

KIA, serta kegunaannya dan syarat pembuatannya. Program KIA digagas pemerintah

Page 62: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

62

pusat sejak tahun 2016, KIA diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik

Indonesia (Permendagri) Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Kartu Identitas Anak.

Hasil wawancara penulis dengan Sekretaris Desa Pematang Mayan

bahwasannya, kendala yang dihadapi saat ini memang dari pemerintah desa belum ada

mensosialisasikan Program KIA kelingkungan masyarakat ataupun ke sekolah-sekolah

setempat, selain itu yang tersulit bagi pemerintah desa adalah membangun kesadaran

masyarakatnya tersebut.

Kartu Identitas Anak (KIA) wajib dimiliki oleh setiap anak dengan tujuan

untuk meningkatkan pendataan, perlindungan dan pelayanan publik, serta sebagai

upaya memberikan perlindungan dan pemenuhan hak konstitusional warga Negara.

Untuk pembuatan KIA, warga cukup membawa Fotocopy E-KTP kedua orang tua,

Fotocopy Akta lahir anak, Fotocopy Kartu Keluarga (KK) yang telah tercantum nama

anak dan foto ukuran 3×4 anak.

Hasil wawancara penulis dengan pak Rahmat Pembangunan “petugas

registrasi desa pematang mayan” beliau mengatakan :41

“upaya dari pemerintah desa pematang mayan dan petugas registrasi untuk

menangani persoalan hambatan dalam pelaksanaan program KIA, pertama,

kami akan melakukan sosialisasi ke masyarakat langsung, kedua, kami akan

melakukan kerjasama dengan pihak sekolah untuk membantu mendata anak

yang mau membuat KIA.”

Dari penjelasan di atas dapat di pahami bahwa, upaya pemerintah desa untuk

mensukseskan Persiapan Program Kartu Identitas Anak (KIA) yaitu dengan cara

pertama, mensosialisasikan program KIA ke masyarakat, sehingga dengan begitu

masyarakat akan tahu program baru ini, kedua, pemerintah desa melakukan kerjasama

41 Wawancara dengan Bapak Rahmat Pembangunan selaku Petugas Registrasi Desa Pematang

Mayan Pada Tanggal 25 Februari 2020.

Page 63: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

63

dengan pihak sekolah untuk membantu mendata anak-anak yang ingin membuat Kartu

Identitas Anak (KIA), kemudian pihak sekolah memberitahukan kepada anak muridnya

untuk membawa persyaratan pembuatan KIA dengan memberikan jangka waktu untuk

mengumpulkan semua persyaratannya, seperti membawa: Fotocopy Akta kelahiran

anak, Fotocopy Kartu Keluarga (KK) orang tua, Fotocopy E-KTP orang tua. Foto anak

tidak perlu di bawa dari rumah, karena nantinya Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil Tanjung Jabung Timur akan turun ke sekolah-sekolah untuk melayani anak-anak

yang akan membuat KIA dan mengambil foto anak langsung di sekolah-sekolah,

terutama di sekolah dasar (SD).

Page 64: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

64

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,

maka penulis mendapatkan kesimpulan sebagai barikut :

1. Urgensi Implementasi Program Kartu Identitas Anak di Desa Pematang Mayan,

sangat penting, karena KIA sebagai ganti identitas yang belum wajib E-KTP. Dan

nantinya KIA pasti akan sangat diperlukan/dibutuhkan oleh anak-anak usia kurang

dari 17 tahun, sebagai contoh anak yang sudah memeliki KIA ingin mengurus

program bantuan dari sekolah atau dari pemerintahan, maka KIA ini bakal menjadi

salah satu syarat untuk mendapatkan bantuan tersebut. Selain itu nilai penting

lainnya adalah untuk pendataan anak-anak usia sekolah. Pelaksanaan Program

Kartu Identitas Anak Melalui Pelayanan Keliling di Desa Pematang Mayan belum

terlaksana dikarenakan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

Tanjung Jabung Timur belum ada mensosialisasikan ke Kecamatan Rantau Rasau

Desa Pematang Mayan. Kepala Dinas Disdukcapil Tanjung Jabung Timur

menjelaskan mengenai sosialisasi Program Kartu Identitas Anak (KIA) akan

dilaksanakan pada tahun 2020 terkhusus di Kecamatan Rantau Rasau Desa

Pematang Mayan. Untuk mendukung pelaksanaan program KIA yang akan

dilaksanakan Tahun 2020 Pemerintah Desa harus mempersiapkan data anak-anak

berusia 0-17 tahun kurang satu hari di Desa Pematang Mayan. Data-data tersebut

antara lain data jumlah penduduk Desa Pematang Mayan berusia 1-16 tahun dan

data kepemilikan akta kelahiran bagi usia 0-18 tahun. Data-data tersebut digunakan

Page 65: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

65

untuk mempermudah dalam mengetahui seberapa banyak anak-anak yang akan di

cetakkan KIA.

2. Kesiapan Aparatur Desa Guna Untuk Mendukung Program Kartu Identitas Anak

(KIA) sudah siap dari segi SDM, dan Sarana Prasarana, Contoh: Pemerintah desa

siap menyediakan tempat/ruangan, listrik, layar lebar untuk penjelasan atau

mensosialisasikan Program Kartu Identitas Anak (KIA) ke masyarakat desa

pematang mayan. dan juga pemerintah Desa Pematang Mayan akan melakukan

kerjasama antar sekolah-sekolah guna untuk mendata anak-anak yang akan di

buatkan KIA.

3. Kendala Yang dihadapi Pemerintah Desa Dalam Persiapan Pelaksanaan Program

Kartu Identitas Anak (KIA) yaitu karena kurangnya sosialisasi, dan pemerintah

desa baru akan mensosialisasikan KIA ke masyarakat dan sekolah-sekolah, bisa

dikatakan untuk masyarakat setempat kebanyakan masih belum tahu tentang

adanya program KIA. Banyak warga Desa Pematang Mayan yang belum

mengetahui tentang KIA, serta kegunaannya dan syarat pembuatannya. Program

KIA digagas pemerintah pusat sejak tahun 2016, KIA diatur dalam Peraturan

Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia (Permendagri) Nomor 2 Tahun 2016

Tentang Kartu Identitas Anak.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dalam penelitian ini, penulis dapat memberikan

beberapa saran sebagai berikut :

1. Pemerintah Desa Pematang Mayan segera mensosialisasikan Program Kartu

Identitas Anak kepada masyarakat, supaya masyarakat tahu dengan adanya

program baru ini, serta masyarakat juga mengerti kegunaan, manfaat dan juga

Page 66: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

66

persyaratan untuk pembuatan KIA tersebut. Sedangkan sampai dengan saat ini

masyarakat masih banyak yang belum tahu dengan adanya Program KIA ini.

2. Pemerintah Desa Pematang Mayan bekerjasama dengan pihak sekolah-sekolah,

dengan memberikan berupa formulir pembuatan KIA, dan nantinya pihak sekolah

langsung mengumumkan ke murid-muridnya tentang pembuatan Kartu Identitas

Anak sekaligus dengan membawa persyaratannya, pihak sekolah akan memberikan

waktu kepada muridnya beberapa hari untuk mengumpulkan semua persyaratan

pembuatan KIA tersebut. Guna untuk mensukseskan Pelaksanaan Program

Pembuatan Kartu Identitas Anak.

Page 67: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

67

DAFTAR PUSTAKA

1. Buku

Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT Gramedia

Indonesia, 2002.

Djaman Satori, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2011.

George Ritzer, Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda, Jakarta : PT. Raja

Grafindo Persada, 2009.

George Ritzer dan Goodman Douglas, Teori Sosiologi Modern, Jakarta: Prenada

Media, 2004.

Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, Jakarta: Gajah Mada University

Press, 1993.

Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial Kuantitatif dan Kualitatif,

Jakarta: GP Press, 2008.

Jaka Permana, Evaluasi Program Kartu Identitas Anak (KIA) Di Kota Cilegon Tahun

2018, Skripsi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, 2018.

Kamanto Sunarto, Pengantar Sosiologi, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi,

Universitas Indonesia, 2004.

Lijan Poltak Sinambela, Reformasi Pelayanan Publik, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006.

Lexy J. Moleong, M.A. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2005.

Mohammad Ali, Strategi Penelitian Pendidikan, Bandung: Angkasa, 1985.

Mudji Sutrisno dan Hendar Putranto, Teori-Teori Kebudayaan, Yogyakarta: Kanisius,

2005.

Ones Gita Crystalia, Kualitas Pelayanan Publik di Kantor Kecamatan Pengasih

Kabupaten Kulon Progo Tahun 2015, Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

Negeri Yogyakarta, 2015.

Page 68: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

68

Poloma, Sosiologi Kontemporer, Jakarta: Raja Grapindo Persada, 2010.

Peter Hamilton, Talcott Parsons dan Pemikirannya Sebuah Pengantar, Yogyakarta: PT

Kiara Wacana, 1990.

Patilima, Metode Penelitian Kualitatif, Semarang: Alfabeta,2007.

Rinaldo Oktaviano, Peranan Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota

Bukittinggi Dalam Penerbitan Kartu Identitas Anak Berdasarkan Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Kartu Identitas Anak,

Skripsi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, 2019.

Siti Anisa, Pengaruh Pelayanan Publik Terhadap Kepuasan Masyarakat di Kantor Desa

Helvetia Tahun 2018, Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas

Islam Negeri Sumatera Utara, 2018.

Sugiyono, Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, Bandung:

Alfabeta,2009.

2. Peraturan Perundang-Undangan

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Administrasi Kependudukan Peraturan

Bupati Tanjung Jabung Timur Nomor 35 Tahun 2016 tentang Kartu Identitas

Anak.

3. Jurnal

Fernandes Yudha, Kualitas Pelayanan Publik Dalam Pembuatan Kartu Identitas Anak,

Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Vol. 6 .No. 2, 2017.

Ni Ketut Sari Adnyani, Pelayanan Sektor Publik Terkait Pengaturan Administrasi

Kependudukan Tentang Identitas Anak Dengan Pemberlakuan Permendagri,

Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial, VoL 4. No. 2, Desember 2018.

Neneng Siti Maryam, Mewujudkan Good Governance Melalui Pelayanan Publik, Jurnal

Ilmu Politik dan Komunikasi, VoL 4. No.1, Juni 2016.

Page 69: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

69

Rinaldo Oktaviano, “Peranan Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota

Bukittinggi Dalam Penerbitan Kartu Identitas Anak Berdasarkan Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Kartu Identitas Anak”,

Skripsi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru,

(2019), hlm. 69.

Page 70: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

70

Lampiran I

Tabel 4. Daftar Informan

No Nama Jabatan

1 Hartono Kepala Desa Pematang Mayan

2 Rahmat Pembangunan Petugas Registrasi Desa

3 Sugianto Sekretaris Desa Pematang Mayan

4 Sainal Kepala Bidang Disdukcapil Tanjung Jabung

Timur

5 Entik Warga Desa Pematang Mayan

6 Sulasmi Warga Desa Pematang Mayan

7 Adi Warga Desa Pematang Mayan

Page 71: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

71

Lampiran II

Instrument Wawancara

Dalam melaksanakan wawancara peneliti menggunakan pertanyaan-pertanyaan

yang telah disusun secara terarah dan sistematis sebagai upaya memperoleh informasi

dan data obyektif, peneliti melakukan wawancara dengan beberapa informan di Desa

Sei Toman.

Adapun pertanyaan-pertanyaan yang peneliti ajukan dalam wawancara sebagai

berikut:

1. Apa manfaat Kartu Identitas Anak (KIA) ?

2. Apa tujuan KIA ?

3. Bagaimana Pelaksanaan KIA di Desa Pematang Mayan ?

4. Bagaimana prosedur pelayanan KIA ?

5. Keluhan dari masyarakat mengenai pelayanan KIA ?

6. Adakah alternatif lain pembuatan KIA melalui pelayanan keliling dari standar SOP

?

7. Urgensi Implementasi Program Kartu Identitas Anak di Desa Pematang Mayan ?

8. Bagaimana Kesiapan Pemerintah Desa Dalam Mendukung Program Kartu Identitas

Anak ?

9. Kendala apa saja yang dihadapi dalam pelaksanaan program Kartu Identitas Anak

melalui pelayanan keliling ?

Page 72: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

72

Lampiran III

Dokumentasi

Kantor Desa Pematang Mayan Gedung Aula Kantor Desa Pematang

Mayan

Ruang Kerja Pemerintahan Desa Ruang Pengisian Absen Untuk Tamu

Struktur Organisasi Desa Pematang

Mayan

Contoh Kartu Identitas Anak (KIA) Milik

Anak Warga Desa Pematang Mayan

Page 73: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

73

Wawancara Bersama Bapak Rahmat

Pembangunan Selaku Petugas Registrasi

Wawancara Bersama Bapak Sugianto

Selaku Sekretaris Desa Pematang Mayan

Kantor Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Tanjung Jabung Timur

Ruang Tunggu Tamu Dalam Pengambilan

Dan Penerimaan Berkas

Page 74: IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU IDENTITAS ANAK …

74

Daftar Riwayat Hidup

Identitas Pribadi

1. Nama : Indra Gunawan

2. Tempat Tanggal Lahir : Rantau Rasau , 17 Juni 1996

3. Jenis Kelamin : Laki-Laki

4. Golongan Darah : A

5. Agama : Islam

6. Bangsa : Indonesia

7. Status Perkawinan : Belum Kawin

8. Alamat :

Riwayat Pendidikan

1. Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi Angkatan 2016 s/d

Sekarang

2. SMAN 1 Tanjung Jabung TimurAngkatan 2014

3. SMPN 9 Tanjung Jabung TimurAngkatan 2011

4. SDN 130 / X Rantau Rasau Angkatan 2008

Pengalaman Organisasi

1. Badan Pengurus Harian (BPH) Mahasiswa Pecinta Alam Sulthan Thaha

(MAPALA SUTHA)

2. Anggota PMII Rayon Syari’ah

3. Anggota Kesatuan Pembaharuan Mahasiswa Tanjung Jabung Timur (KAPEMA

TJT)

Jambi, 27 Juli 2020

Penulis

Indra Gunawan

NIM. SIP 162325

Dusun Pematang Sari, RT 001, Desa Pematang

Mayan, Kecamatan Rantau Rasau