implementasi pasal 23 peraturan daerah kota bandar …repository.radenintan.ac.id/11004/1/bab 1 dan...

75
IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR 01 TAHUN 2018 TENTANG KETENTERAMAN MASYARAKAT DAN KETERTIBAN UMUM TERHADAP PENANGANAN AKSI VANDALISME PERSPEKTIF FIQH SIYASAH (Studi Pada Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandar Lampung) Skripsi Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mendapatkan Gelar Sarjana S1 dalam Ilmu Syariah Oleh : ADE OKTAVIANI NPM. 1621020569 Jurusan : Hukum Tata Negara (Siyasah Syar’iyyah) FAKULTAS SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM NEGRI RADEN INTAN LAMPUNG 1441 H/ 2020 M

Upload: others

Post on 10-Dec-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR

LAMPUNG NOMOR 01 TAHUN 2018 TENTANG KETENTERAMAN

MASYARAKAT DAN KETERTIBAN UMUM TERHADAP

PENANGANAN AKSI VANDALISME PERSPEKTIF FIQH SIYASAH

(Studi Pada Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandar Lampung)

Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

Guna Mendapatkan Gelar Sarjana S1 dalam Ilmu Syariah

Oleh :

ADE OKTAVIANI

NPM. 1621020569

Jurusan : Hukum Tata Negara (Siyasah Syar’iyyah)

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI

RADEN INTAN LAMPUNG

1441 H/ 2020 M

Page 2: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR

LAMPUNG NOMOR 01 TAHUN 2018 TENTANG KETENTERAMAN

MASYARAKAT DAN KETERTIBAN UMUM TERHADAP

PENANGANAN AKSI VANDALISME PERSPEKTIF FIQH SIYASAH

(Studi Pada Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandar Lampung)

Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

Guna Mendapatkan Gelar Sarjana S1 dalam Ilmu Syariah

Oleh

ADE OKTAVIANI

NPM. 1621020569

Jurusan : Hukum Tata Negara (Siyasah Syar’iyyah)

Pembimbing I : Dr. Hj. Nurnazli,S.H.,S.Ag.,M.H

Pembimbing II : Agustina Nurhayati, S.Ag., M.H

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI

RADEN INTAN LAMPUNG

1441 H/ 2020 M

Page 3: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

ii

ABSTRAK

Aksi vandalisme marupakan suatu kegiatan yang merusak fasilitas umum

maupun fasilitas pribadi, yang dimaksud disini adalah coret-coret, menempel

baliho atau spanduk, poster, brosur dan pamflet dinding di Kota Bandar Lampung

secara Ilegal. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 01

Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

aksi vandalisme terdapat pada pasal 23. Seperti diketahui aksi vandalisme ini

marak terjadi di Kota Bandar Lampung, hal ini terjadi seperti di dinding bahu

jalan jl. ZA. Pagar Alam, jalur dua UIN Raden Intan Lampung, fly over untung,

tiang listrik dan masih banyak tempat lain yang belum terjangkau oleh peneliti.

Satuan Polisi Pamong Praja selanjutnya disebut Satpol PP adalah perangkat

daerah yang dibentuk untuk menegakkan peraturan Kepala Daerah,

menyelenggarakan ketenteraman dan ketertiban serta menyelenggarakan

perlindungan masyarakat. Satuan Polisi Pamong Praja sangat berperan penting,

dalam terwujudnya suatu peraturan daerah dalam terciptanya ketentaman dan

ketertiban di Kota Bandar Lampung. Rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah bagaimana impelemntasi pasal 23 Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung

Nomor 01 Tahun 2018 Tentang ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban Umum

terhapat aksi vandalisme? Dan Bagaimana Perspektif Fiqh Siyasah Terhadap

Implementasi Pasal 23 Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 01

Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban Umum Terhadap

Penanganan Aksi Vandalisme? Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi

ini adalah penelitian lapangan (field research), bersifat deskriptif analisis dengan

menggunakan metode kualitatif. Peneliti menggunakan penelitian sampel yang

berjumlah 53 orang yaitu 3 (tiga) orang Satuan Polisi Pamong Praja menggunkan

metode wawancara (Kepala Bidang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban

Umum, Seksi Pengamanan Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban Umum, dan

Sub Bagian Umum dan Pegawaian) dan 50 orang Masyarakat dengan

menggunakan metode kuisioner dengan jumlah populasi kurang lebih 1575 orang.

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa 1. Implementasi Pasal 23 Peraturan

Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 01 Tahun 2018 Tentang Ketenteraman

Masyarakat dan Ketertiban Umum belum terlaksana, karena Satuan Polisi

Pamong Praja tidak efektif dalam sosialisasi, pengawasan dan penanganan dan

kurangnya kesadaran masyarakat terhadap Peraturan Saerah tersebut 2.

Berdasarkan analisis fiqh siyasah, Impelementasi Pasal 27 Peraturan Daerah Kota

Bandar Lampung Nomor 01 Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan

Ketertiban Umum belum mencapai kemaslahatan hidup masyarakat kota Bandar

Lampung, dan tidak sesuai dengan prinsip fiqh siyasah yaitu prinsip kekuasaan

sebagai amanah, prinsip keadilan, dan prinsip hak asasi manusia.

Page 4: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

iii

SURAT PERNYATAAN

ORISINALITAS SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini Mahasiswa Jurusan Siyasah Syar‟iyyah

Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung menyampaikan

bahwa :

Nama : Ade Oktaviani

TTL : Bandar Jaya, 10 Oktober 1998

NPM : 1621020569

Jurusan : Siyasah Syar‟iyyah

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Implementasi Pasal 23 Peraturan

Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 01 Tahun 2018 Tentang

Ketenteraman Masyarakat Dan Ketertiban Umum Terhadap Penanganan

Aksi Vandalisme Perspektif Fiqh Siyasah (Studi Pada Satuan Polisi Pamong

Praja Kota Bandar Lampung) adalah benar-benar merupakan hasil karya

penyusunan sendiri, bukan duplikasi ataupun saduran dari karya orang lain

kecuali pada bagian yang telah dirujukan dan disebut dalam footnote atau daftar

pustaka. Apabila dilain waktu terbukti adanya penyimpangan dalam karya ini,

maka tanggung jawab sepenuhnya ada pada penyusun.

Demikian surat pernyataan ini saya buat agar dapat dimaklumi.

Bandar Lampung, Maret 2020

Ade Oktaviani

NPM. 1621020569

Page 5: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

iv

KEMENTERIAN AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

RADEN INTAN LAMPUNG

FAKULTAS SYARIAH Alamat: Jl. Letkol. H. Endro Suratmin Sukarame Bandar Lampung Telp (0721) 703260

PERSETUJUAN

Judul Skripsi : Implementasi Pasal 23 Peraturan Daerah Kota Bandar

Lampung Nomor 01 Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan

Ketertiban Umum Terhadap Penanganan Aksi Vandalisme dalam Perspektif

Fiqh Siyasah (Studi Pada Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandar Lampung)

Nama : Ade Oktaviani

NPM : 1621020569

Jurusan : Siyasah Syar‟iyyah

Fakultas : Syariah

MENYETUJUI

Untuk dimunaqasahkan dan dipertahankan dalam sidang munaqasah Fakultas

Syariah Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. Hj. Nurnazli, S.H.,S.Ag.,M.H Agustina Nurhayati, S.Ag.,M.H

NIP.197111061998032005 NIP. 197408162003122004

Ketua Jurusan Siyasah Syar’iyyah

Frenki, M.Si

NIP.198003152009011017

Page 6: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

v

KEMENTERIAN AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

RADEN INTAN LAMPUNG

FAKULTAS SYARIAH Alamat: Jl. Letkol. H. Endro Suratmin Sukarame Bandar Lampung Telp (0721) 703260

PENGESAHAN

Skripsi dengan judul “Implementasi Pasal 23 Peraturan Daerah Kota Bandar

Lampung Nomor 01 Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan

Ketertiban Umum Terhadap Penanganan Aksi Vandalisme Perspektif Fiqh

Siyasah (Studi Pada Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandar Lampung)” disusun oleh, Ade Oktaviani, NPM: 1621020569, program studi Hukum Tata

Ngara (Siyasah Syar’iyyah), Telah di Ujikan dalam sidang Munaqosyah di

Fakultas Syari‟ah UIN Raden Intan Lampung pada Hari/Tanggal: 16 Juni 2020.

Tim Penguji

Ketua : Dr. H. A. Kumedi Ja‟far, S.Ag.,M.H ( )

Sekretaris : Ahmad Fauzan, M.H ( )

Penguji I : Marwin, S.H.,M.H ( )

Penguji II : Dr. Hj. Nurnazli, S.H.,S.Ag.,M.H ( )

Penguji III : Agustina Nurhayati, S.Ag.,M.H ( )

Mengetahui

Dekam Fakultas Syariah

Dr. H. Khairuddin, M.H

NIP. 196210221993031002

Page 7: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

vi

MOTTO

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang

berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum diantara

manusia supaya kamu menetapkannya dengan adil. Sesunggungnya Allah

memberi pengajaran sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha

mendengar lagi Maha melihat”.

(QS. An-Nisa (4): 58)

Page 8: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

vii

PERSEMBAHAN

Sembah sujudku kepada Allah SWT dan Shalawat serta salam tercurahkan kepada

Nabi Muhammad SAW semoga kita mendapat Syafaatnya. Ku persembahkan

karya sederhana ini kepada:

1. Kedua orang tua tercinta Ayahanda Abdul Muis dan Ibunda Herlina, atas

ketulusan mereka dalam mendidik, membesarkan, dan menbimbing penulis

dengan penuh kasih sayang, sehingga penulis dapat menyelesaikan

pendidikan di UIN Raden Intan Lampung. Semoga gelar yang aku dapatkan

akan menjadi kebanggakan bagi kedua orang tuaku.

2. Abangku Marwan Fahrozi, S.Pd dan Dwi Wilian serta adikku Al-mira Saputri

yang selalu memberikan dukungan dan semangat kepadaku.

3. Ibu Dr. Hj. Nurnazli, S.H.,S.ag.,M.H dan Ibu Agustina Nurhayati, S.Ag.,M.H

yang telah sabar membimbing dan memberikan pengarahan kepadaku untuk

menyelesaikan skripsi ini.

4. Regyston Pratama yang telah membantu meluangkan waktu mendengarkan

keluh kesah, mendukung, dan menyemangatiku serta memberikan arahan

kepadaku sehingga aku dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Sahabat-sahabatku Evi Novita Sari, Widi Ayu Novitasari, Rinni Ambar Sari,

Yosa Aprilia, Fitri Nur Farida, Lia Octari, Lia Oktara dan semua yang tidak

dapat disebutkan satu-persatu, terimakasih untuk kalian yang telah

memotivasiku dan membantuku dalam setiap keadaan,

6. Sahabatku Friends Until Jannah (Fiky Amalia, Sindika Adelia, Nur Inayatul

Ainah, Meilania Putri, Sagita Rahma Sari, Nurmala Viatama, Ambar

Veronicha, Sayma Ayatina dan Tiya Fitri Sari).

7. Teman-temanku satu angkatan 2016 Siyasah Kelas H terimakasih karena

kalianlah masakuliahku berarti dan penuh warna.

8. Almamater tercinta Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Raden Intan

Lampung.

Page 9: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

viii

RIWAYAT HIDUP

Nama lengkap penulis adalah Ade Oktaviani dilahirkan di Bandar Jaya 10

Oktober 1998, penulis merupakan anak ketiga dari empat bersaudara pasangan

dari Bapak Abdul Muis dan Herlina.

Penulis menyelesaikan pendidikan di TK Pertiwi Bandar Jaya diselesaikan

pada tahun 2004 kemudian penulis melanjutkan pendidikan di SDN 5 Bandar Jaya

yang diselesaikan pada tahun 2010 kemudian melanjutkan pendidikan di SMPN 4

Terbanggi Besar yang diselesaikan pada tahun 2013 kemudian melanjutkan

pendidikan di MAN 1 Terbanggi Besar yang diselesaikan pada tahun 2016

kemudian penulis melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi negeri tepatnya di

Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung dan terdaftar sebagai mahasiswa

di jurusan Hukum Tata Negara (Siyasah Syar‟iyyah) Fakultas Syari‟ah,

Page 10: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah yang tidak terkira dipanjatkan kehadirat Allah

SWT yang telah pelimpahkan rahmat serta karunia-Nya berupa ilmu pengetahuan,

kesehatan, dan petunjuk dalam berjuang menempuh ilmu. Berkat kemuliaa-Nya,

penulis akhirnya mampu menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul

“Implementasi Pasal 23 Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 01

Tahun 2018 Tentang Ketentraman Masyarakat dan Ketertiban Umum Terhadap

Penanganan Aksi Vandalisme dalam Perspektif Fiqh Siyasah (Studi Pada Satuan

Polisi Pamong Praja Kota Bandar Lampung)”. Shalawat serta salam

semogatercurah kepada suri tauladan kita, Nabi Muhammad SAW berkat

perjuangan, pengorbanan dan keberaniannya kita dapat bernafas dalam atmosfet

Islam yang penuh kedamaian.

Skripsi ini ditulis sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan studi

pada program Strata Satu (S1) jurusan Hukum Tata Negara (Siyasah) UIN Raden

Intan Lampung guna memperoleh gelas Sarjana Hukum (S.H). Skipsi ini tidak

akan selesai tepat waktu apabila tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah

memberikan kontribusi dan perannya baik secara langsung maupun secara tidak

langsung karena itu penulis sampaikan terimakasih dan penghargaan setinggi-

tingginya kapada:

1. Bapak Prof. Dr. KH. Moh. Mukri, M.Ag selaku Rektor Universitas Islam

Negeri Raden Intan Lampung.

2. Bapak Dr.H. Khairuddin, M.H selaku Dekan Fakultas Syariah Universitas

Islam Raden Intan Lampung.

3. Bapak Frenki, M.Si selaku Ketua Jurusan Siyasah Syar‟iyyah Fakultas

Siyasah Universitas Islam Raden Intan Lampung.

4. Bapak Hervin Yoki Pradikta, M.H.I selaku Sekretaris Jurusan Siyasah

Syar‟iyyah Fakultas Siyasah Universitas Islam Raden Intan Lampung.

5. Kepada Ibu Dr. Hj. Nurnazli, S.H.,S.Ag.,M.H dan Ibu Agustina Nurhayati,

S.Ag.,M.H. Selaku Pembimbing I dan Pembimbing II yang penuh kesabaran

memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Raden Intan

Lampung yang memberikan pengarahan dan ilmu pengetahuan kepada

penulis.

7. Perpustakaan Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung atas

diperkenankannya peneliti meminjam literatur yang dibutuhkan.

8. Perpustakaan daerah provinsi Lampung atas diperkenankannya peneliti

meminjam literatur yang dibutuhkan.

9. Dinas Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Lampung beserta staf-staf

jajarannya yang telah memberikan izin penelitian dalam rangka penyusunan

skripsi ini.

10. kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandar Lampung dan jajaran yang

telah membantu penulisan dalam melakukan penelitian.

11. Ayahanda Abdul Muis dan Ibunda Herlina yang selalu memberikan doa,

perhatian, dan dukungannya serta kasih sayang dan semangat kepadaku.

Page 11: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

x

12. Saudara-saudaraku tercinta yang selalu memberikan dukungan dan semangat

kepadaku.

13. Berbagai pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak

langsung, demi terwujudnya kelulusan ini. Allah maha adil, semoga Allah

SWT membalas semua kebaikan kalian dan semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi kita semua. Aamiin

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan, hal itu tidak

lain karena keterbatasan, kemampuan, pengetahuan, dan waktu yang dimiliki.

Akhirnya harapan-harapan penulis, skripsi ini dapat mendatangkan manfaat bagi

penulis khususnya dan para pembaca atau peneliti berikutnya untuk

perkembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu Siyasah Syar‟iyyah.

Bandar Lampung, 30 Maret 2020

Penulis,

Ade Oktaviani

NPM. 1621020569

Page 12: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

ABSTRAK ............................................................................................................. ii

PERNYATAAN ORISINALISASI .................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................. iv

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ v

MOTTO ................................................................................................................ vi

PERSEMBAHAN ................................................................................................ vii

RIWAYAT HIDUP .............................................................................................. ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................ x

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL............................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul.............................................................................................. 1

B. Alasan Memilih Judul ..................................................................................... 2

C. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 4

D. Fokus Penelitian ............................................................................................ 7

E. Rumusan Masalah ........................................................................................... 8

F. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 8

G. Signifikansi Penelitian ................................................................................... 9

H. Metode Penelitian ........................................................................................ 10

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori Fiqih Siyasah

1. Konsep Fiqih Siyasah

a. Pengertian dan Ruang Lingkup Fiqih Siyasah ................................... 17

b. Prinsip-Prinsip Fiqh Siyasah dalam Ketenteraman

Masyarakat dan Ketertiban umum ..................................................... 31

2. Pengertian Vandalime

a. Definisi Vandalisme dan Bentuk-bentuk Aksi

Vandalisme ......................................................................................... 38

b. Dampak Vandalisme ........................................................................... 42

3. Gambaran Isi Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung

Nomor 01 Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat

dan Ketertiban Umum .............................................................................. 43

a. Pengertian Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban

Umum ................................................................................................. 43

b. Dasar Hukum Pasal 23 Peraturan Daerah Kota Bandar

Lampung Nomor 01 Tahun 2018 Tentang

Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban Umum ............................. 45

c. Isi Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor

Page 13: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

xii

Halaman

01 Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat

Dan Ketertiban Umum ....................................................................... 48

B. Tinjauan Pustaka ........................................................................................ 51

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

A. Gambaran Umum Tentang Satuan Polisi Pamong Praja

1. Sejarah Singkat Satuan Polisi Pamong Praja ....................................... 57

2. Visi dan Misi Satuan Polisi Pamong Praja Kota

Bandar Lampung ................................................................................ 59

3. Tugas dan Wewenang Satuan Polisi Pamong Praja Kota

Bandar Lampung ................................................................................ 59

4. Struktur Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Kota

Bandar Lampung ................................................................................ 63

B. Implementasi Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung

Nomor 01 Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat

dan Ketertiban Umum ............................................................................... 79

BAB IV ANALISIS PENELITIAN

A. Implementasi Pasal 23 Peraturan Daerah Kota Bandar

Lampung Nomor 01 Tahun 2018 Tentang Ketenteraman

Masyarakat dan Umum Terhadap Penanganan Aksi

Vandalisme ................................................................................................ 87

B. Implementasi Pasal 23 Peraturan Daerah Kota Bandar

Lampung Nomor 01 Tahun 2018 Tentang Ketenteraman

Masyarakat dan Ketertiban Umum Terhadap Penanganan

Aksi Vandalisme Perspektif Fiqh Siyasah ................................................. 91

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................. 95

B. Rekomendasi ............................................................................................... 96

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Jumlah Pegawai Sesuai dengan Perangkat/Golongan .................................. 78

2. Jumlah Pegawai Sesuai dengan Jumlah Pendidikan .................................... 78

3. Jumlah Pegawai Sesuai dengan Jumlah Agama ........................................... 78

4. Pengumpulan Data Responden Menggunakan Kuisioner ............................ 84

Page 15: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Struktur Organisasi Satuan Polisi Pampong Praja ...................................... 77

Page 16: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul

Sebelum menjelaskan secara keseluruhan materi ini terlebih dahulu

akan diberikan penegasan dan pengertian yang terkandung di dalamnya

agar tidak tejadi kesalahan dan kerancuan perspektif dalam memahami

skripsi ini.

Skripsi ini berjudul “Implementasi Pasal 23 Peraturan Daerah Kota

Bandar Lampung Nomor 01 Tahun 2018 Tentang Ketenteraman

Masyarakat dan Ketertiban Umum Terhadap Penanganan Aksi

Vandalisme dalam Perspektif Fiqh Siyasah (Studi Pada Satuan Polisi

Pamong Praja Kota Bandar Lampung), maka perlu ditemukan istilah atau

kata-kata penting agar tidak menimbulkan kesalahpahaman dalam

memberikan pengertian bagi para pembaca sebagai berikut :

1. Implementasi adalah pelaksanaan, dan penerapan.1 Dalam hal ini

pelaksanaan harus dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku,

misalnya Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 01 Tahun

2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban Umum.

2. Pasal 23 Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 01 Tahun

2018 adalah perundang-undangan yang dikeluarkan oleh lembaga

yang berwenang di daerah, yaitu kepala daerah dengan persetujuan

1 Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi

Ketiga (Jakarta:Balai Pustaka, 1990), h. 427

Page 17: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

2

bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.2 Dalam hal ini Pasal 23

Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 01 Tahun 2018

membahas menganai larangan tindak vandalisme.

3. Penanganan adalah proses, cara, perbuatan menangani.3

4. Aksi Vandalisme adalah gerakan/perbuatan merusak atau

menghancurkan hasil karya seni dan barang berharga lainnya

(keindahan alam dan sebagainya) atau perusakan dan penghancuran

secara kasar dan ganas”.4

5. Fiqh Siyasah adalah merupakan aspek hukum Islam yang

membicarakan pengaturan dan pengurusan kehidupan manusia dalam

bernegara demi mencapai kemaslahatan bagi umat itu sendiri.5

Berdasarkan penjelasan istilah-istilah di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa maksud dari judul tersebut adalah studi yang menggambarkan

tentang pelaksanaan Pasal 23 Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung

Nomor 01 Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban

Umum Terhadap Penanganan Aksi Vandalisme Perspektif Fiqh Siyasah

(Studi Pada Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandar Lampung).

B. Alasan Memilih Judul

Ada beberapa alasan yang menarik, sehingga penulis terdorong untuk

membahas masalah ini dalam bentuk karya ilmiah, antara lain:

2 Ija Suntana, Politik Hukum Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2014), h. 387

3 Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Op.Cit, h. 781.

4 Pengertian Vandalisme” (Online), tersedia di: https://id.m.

wikipedia.org/wiki/Vandalisme (9 Oktober 2019). 5 Muhammad Iqbal, Fiqh Siyasah, Konseptual Doktrin Politik Islam (Jakarta: Prenada

Media Gruop, 2014) h. 4.

Page 18: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

3

1. Alasan Objektif

a. Dalam Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 01 Tahun

2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban Umum

dalam Pasal 23 Menjelaskan Pelarangan Aksi Vandalisme, akan

tetapi kenyataannya masih banyak Aksi Vandalisme yang terjadi di

Kota Bandar Lampung.

b. Vandalisme merupakan kegiatan seseorang yang merusak barang

atau benda milik pribadi ataupun fasilitas umum. Seperti halnya

yang terjadi di Fly Over Pahoman, Fly Over Way Halim, dinding-

dinding bahu jalan dan diberbagai tempat di Kota Bandar

Lampung. Hal tersebut mengakibatkan rusaknya keindahan dan

terkesan kotor dan kumuhnya Kota Bandar Lampung.

2. Alasan Subjektif

a. Judul proposal skripsi ini yaitu Implementasi Pasal 23 Peraturan

Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 01 Tahun 2018 Tentang

Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban Umum terhadap

Penanganan Aksi Vandalisme dalam Perspektif Fiqh Siyasah

(Studi Pada Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandar Lampung)

dan memiliki keterkaitan dengan program studi yang sedang

ditempuh peneliti yaitu prodi siyasah (Hukum Tata Negara).

b. Daerah Penelitian sangat mudah dijangkau sehingga memudahkan

penelitian untuk mendapat data-data yang mendukung baik teori

(buku-buku) atau data lapangan.

Page 19: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

4

C. Latar Belakang Masalah

Manusia sebagai makluk hidup pasti mendambakan lingkungan yang

tenteram. Lingkungan yang tenteram akan membuat manusia merasa

nyaman dalam menjalani kehidupannya. Dengan lingkungan yang bersih,

indah dan tertib merupakan salah satu faktor yang akan mewujudkan

ketenteraman tersebut dan keadaan tersebut tentu akan meningkatkan

kualitas hidup dan produktifitas manusia. Maka, manusia sebagai makhluk

yang tidak dapat dipisahkan dari lingkungan, sudah seharusnya untuk

menjaga lingkungan agar tetap bersih, indah, dan tertib.

Lingkungan dengan manusia memiliki hubungan yang erat, lingkungan

memberikan makna atau arti penting bagi manusia dalam rangka

memenuhi kebutuhan hidupnya. Lingkungan dapat memberikan sumber

kehidupan agar manusia dapat hidup sejahtera. Lingkungan hidup menjadi

sumber dan penunjang hidup. Dengan demikian, lingkungan mampu

memberikan kesejahteraan dalam kehidupan manusia.6

Dalam kenyataannya banyak terjadi pelanggaran yang merusak

lingkungan. Hal ini seperti mencoret-coret dinding, pagar, pemasangan

baliho atau spanduk, poster, brosur dan pamflet di tiang-tiang listrik,

membuang air besar dan kecil di jalan, jalur hijau, taman, sungai, dan

saluran air, serta tempat-tempat umum lainnya. Tindakan tersebut

membuat lingkungan menjadi tidak indah, tidak bersih dan terkesan

kumuh dan kotor. Tindakan tersebut merupakan tindakan vandalisme.

6Herimanto, Winarno, Ilmu Sosial & Budaya Dasar, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012), h.

177.

Page 20: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

5

Vandalisme merupakan kegiatan seseorang yang merusak barang atau

benda milik pribadi ataupun fasilitas umum. Seperti halnya yang terjadi di

Fly Over Pahoman, Fly Over Way Halim, dinding-dinding bahu jalan dan

diberbagai tempat di Kota Bandar Lampung. Hal tersebut mengakibatkan

rusaknya keindahan dan terkesan kotor dan kumuhnya Kota Bandar

Lampung.

Dalam Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 01 Tahun

2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban Umum Terhadap

Penanganan Aksi Vandalisme dijelaskan dalam pasal 23 yang berbunyi :

Setiap orang atau badan dilarang:

a. melakukan tindak vandalisme, seperti mencoret, menulis, melukis,

menempel iklan pada dinding atau di tembok, jembatan lintas,

jembatan penyebrangan orang, halte, tiang listrik, pohon, kendaraan

umum, dan sarana umum lainnya;

b. memasang billboard, reklame, spanduk, umbul-umbul, baliho,

menempel stiker, termasuk reklame painting, serta alat peraga media

komersial tanpa izin Walikota atau pejabat yang berwenang;

c. membuang air besar dan air kecil dijalan, jalur hijau, taman, sungai,

dan saluran air, serta tempat-tempat umum.”7

Untuk itu perlunya penegasan dari Satuan Polisi Pamong Praja dalam

hal penertiban dan penanganan terhadap aksi vandalisme yang terjadi di

Kota Bandar Lampung.

7 Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 01 Tahun 2018 tentang ketentraman

Masyarakat dan Ketertiban Umum, Pasal 23 ayat (1).

Page 21: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

6

Tugas dari Satuan Polisi Pamong Praja diatur dalam Pasal 5 Peraturan

Pemerintah Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Satuan Polisi Pamong Praja,

yang berbunyi:

Satpol PP mempunyai tugas:

a. menegakkan Perda dan Perkada;

b. menyelenggarakan ketertiban umum dan ketenteraman masyrakat;

c. menyelenggarakan perlindungan masyarakat.8

Adapun dalam konteks fiqh siyasah, Penelitian ini menggunakan Teori

Siyasah Dusturiyah, yang membahas pengaturan dan perundang-undangan

yang dituntut oleh hal ahwal kenegaraan dari segi persesuaian dengan

prinsip-prinsip agama dan merupakan realisasi kemaslahatan manusia serta

memenuhi kebutuhannya.9

Dengan dibuatnya Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 01

Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban Umum ini

bertujuan untuk memelihara ketertiban dan kemaslahatan umat serta

memenuhi kebutuhannya.

Jika melihat dampak dan kerugian yang ditimbulkan akibat aksi

vandalisme Al-Qura‟an juga sangat melarang tindakan ini, terlebih aksi

vandalisme lebih banyak mengandung kemafsadahan (keburukan atau

kerusakan). Sebagaimana dalam firman Allah:

8Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Satuan Polisi Pamong Praja.

9 A. Djazuli, Fiqh Siyasah: Implementasi Kemaslahatan Umat Dalam Rambu-rambu

Syariah (Jararta:Kencana,2003), h.47.

Page 22: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

7

Artinya: “Dan bila dikatakan kepada mereka: „janganlah kamu

membuat kerusakan di muka bumi‟. Mereka menjawab: „sesungguhnya

kami orang-orang yang mengadakan perbaikan.” (Q.S. Al-Baqarah (2): 11)

Melalui ayat tersebut Allah SWT, memberitahu, “Ketahuilah bahwa

yang mereka katakan sebagai perbaikan itu adalah kerusakan itu sendiri,

namun karena kebodohan mereka, mereka tidak menyadari bahwa hal itu

sebagai keruskan.”

Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “Implementasi Pasal 23 Peraturan Daerah Kota Bandar

Lampung Nomor 01 Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan

Ketertiban Umum Terhadap Penanganan Aksi Vandalisme dalam

Perspektif Fiqh Siyasah (Studi Pada Satuan Polisi Pamong Praja Kota

Bandar Lampung).

D. Fokus Penelitian

Fokus Penelitian adalah suatu penentuan konsentrasi sebagai pedoman

arah suatu penelitan dalam upaya mengumpulkan dan mencari informasi

serta sebagai pedoman dalam mengadakan pembahasan atau penganalisaan

sehingga penelitian tersebut benar-benar mendapatkan hasil yang ingin

diinginkan. Fokus penelitian ini merupakan batas ruang dalam membagun

penelitian agar penelitian yang dilakukan tidak sia-sia karena ketidak

jelasan dalam pengembanan pembahasan.

Dengan demikian yang menjadi fokus penelitian ini adalah mengenai

Penerapan Pasal 23 Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 01

Page 23: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

8

Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat Dan Ketertiban Umum

Terhadap Penanganan Aksi Vandalisme Perspektif Fiqh Siyasah (Studi

Pada Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandar Lampung).

E. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, Adapun rumusan masalah penelitian ini sebagai

berikut:

1. Bagaimana Implementasi Pasal 23 Peraturan Daerah Kota Bandar

Lampung Nomor 01 Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat

dan Ketertiban Umum Terhadap Penanganan Aksi Vandalisme?

2. Bagaimana Perspektif Fiqh Siyasah Terhadap Implementasi Pasal 23

Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 01 Tahun 2018

Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban Umum Terhadap

Penanganan Aksi Vandalisme?

F. Tujuan Penelitian

Sebagaimana diketahui bahwa setiap langkah dan usaha dalam bentuk

apapun mempunyai suatu tujuan, begitu pula dalam hal ini. Penelitian ini

bertujuan untuk menjawab beberapa permasalahan diatas, yang dapat

dirumuskan sebagai berikut:

1. Untuk Mengetahui Implementasi Pasal 23 Peraturan Daerah Kota

Bandar Lampung Nomor01 Tahun 2018 Tentang Ketenteraman

Masyarakat dan Ketertiban Umum Terhadap Aksi Vandalisme.

2. Untuk Mengetahui Perspektif Fiqh Siyasah Terhadap Implementasi

Pasal 23 Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 01 Tahun

Page 24: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

9

2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban Umum

Terhadap Penanganan Aksi Vandalisme.

G. Signifikansi Penelitan

Adapun signifikasi atau manfaat penelitian ini sebagai berikut:

1. Secara Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan sebagai referensi dan informasi di

Fakultas Syariah dan Hukum, sebagai sumbangsih pemikiran

positif serta memberikan kontribusi untuk ilmu hukum

katatanegaraan disetiap perguruan tinggi Fakultas Syari‟ah dan

Hukum.

b. Memberikan sumbangsih khususnya tentang ilmu ketatanegaraan

sehingga berfungsi untuk mengetahui tentang implementasi Pasal

23 Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 1 Tahun 2018

Tentang Ketenteraman masyarakat dan Ketertiban Umum Terhadap

Aksi Vandalisme Perspektif Fiqh Siyasah (Studi Pada Satuan Polisi

Pamong Praja Kota Bandar Lampung).

2. Secara Praktis

a. Memberi manfaat bagi semua kalangan masyarakat luas terutama

setiap orang yang ingin memperdalam ilmu hukum ketatanegaraan

disetiap perguruan tinggi Fakultas Syari‟ah dan Hukum.

b. Memberikan sumbang khususnya tentang ilmu ketatanegaraan

sehingga berfungsi untuk mengetahui tentang Implementasi Pasal

23 Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 01 Tahun 2018

Page 25: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

10

Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban Umum

Terhadap Penanganan Aksi Vandalisme Perspektif Fiqh Siyasah

(Studi Pada Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandar Lampung).

H. Metode Penelitian

Untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan dibutuhkan

suatu metode penelitian, sebab dengan adanya metode akan memperlancar

penelitian. Karena Metode Penelitian adalah suatu cara yang digunakan

dalam mencari, manggali, mengolah dan membahas data dalam suatu

penelitian untuk memperoleh dan membahas suatu permasalahan.10

Metode penelitian adalah mengemukakan secara teknis tentang

metode-metode yang digunakan dalam penelitiannya. Penelian ini penulis

menggunakan metode-metode sebagai berikut:

1. Jenis Penelitian dan Sifat Penelitian

a. Jenis Penelitian

Jenis Penelitian yang digunakan penulis dalam skripsi ini adalah

jenis penelitian lapangan (field research), artinya suatu penelitian

yang dilakukan secara sistematis, teratur dan mendalam dengan

mengangkat data atau fakta-fakta yang di lapangan khususnya pada

Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandar Lampung.

b. Sifat Penelitian

Dilihat dari segi sifatnya, penelitian ini merupakan penelitian

deskriptif analisis. Penelitian deskriptif analisis yaitu penelitian

10

Joko Subagyo, Metodologi Penelitian dalam Teori dan Praktek (Jakarta: PT. Rineka

Cipta, 1994), h.2.

Page 26: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

11

yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada

sekarang berdasarkan data-data, menganalisis, dan

menginterprestasikannya. Penelitian deskriptif analisis bertujuan

untuk pemecahan masalah secara sistematis dan faktual mengenai

fakta-fakta yang ada.11

a. Sumber Data

Jenis data didalam penelitian ini dibagi menjadi 2 (dua) bagian

yaitu data primer dan data sekunder.

1) Data Primer

Data Primer merupakan data yang diperoleh terutama dari hasil

penelitian lapangan, yaitu peneltian yang dilakukan langsung di

dalam masyarakat.12

Seperti halnya pada penelitian ini data primer

didapatkan dari hasil wawancara kepada Satuan Polisi Pamong

Praja Kota Bandar Lampung, dan Masyarakat. Pelaksanaan

pengumpulan data primer juga dapat dilakukan dengan melakukan

survei dan observasi.

2) Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang dapat memberikan penjelasan

terhadap bahan hukum primer, yang dapat berupa rancangan

perundang-undangan, hasil penelitian, buku-buku teks, jurnal

11

Cholid Narbuko, Abu Achmadi, Metodologi Penelitian (Jakarta: PT. Bumi Aksara,

2015), h.44. 12

Mukti fajar, Yulianto Achmad, Dualisme Penelitian Hukum NORMATIF & EMPIRIS

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2017), h. 156.

Page 27: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

12

ilmiah, surat kabar (koran), pamflet, lefleat, brosur, dan berita

internet.13

b. Populasi dan sampel

1) Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya.14

Populasi yang penulis tentukan adalah

Satuan Polisi Pamong Praja dan Pengguna jalan atau masyarakat.

Adapun jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 1075 Satuan

Polisi Pamong Praja dan kurang lebih 500 masyarakat atau

pengguna jalan.

2) Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut.15

Adapun teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara

sampling purposive yaitu teknik penentuan sampel dengan teknik

tertentu.16

Purposive sampling juga disebut dengan judgemental

sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan penilaian

penelitian mengenai siapa-siapa saja yang memenuhi persyaratan

13

Ibid., h. 157. 14

Sugiyono, metode penelitian kualitatif kuanlitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2011), h. 80 15

Ibid, h.81 16

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekstan Praktik, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2014), h.122.

Page 28: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

13

untuk dijadikan sampel oleh karena itu, penelitian harus punya

latar belakang pengetahuan tertentu mengenai sampel yang

dimaksud agar benar-benar bisa mendapatkan sampel yang sesuai

dengan persyaratan atau tujuan penelian.

Berdasarkan populasi tersebut maka penulis mengambil

sampel yakni dari Satuan Polisi Pamong Praja 3 (tiga) orang yaitu

Kepala Bidang Ketenteraman Masyarakan dan Ketertiban Umum,

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, dan Seksi Keamanan

Bidang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban Umum dengan

menggunakan wawancara, dari Pengguna jalan atau masyarakat

peneliti mengambil 50 sampel dengan menggunakan kuisioner.

c. Metode Pengumpulan Data

1) Metode Observasi (pengamatan)

Pengamatan adalah alat pengumpulan data yang dilakukan cara

mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang

diselidiki.17

Observasi atau metode pengamatan mempunyai sifat

dasar naturalistik yang berlangsung dalam konteks natural (asli)

dari kejadian, pelakunya berpartisipasi secara wajar dalam interaksi

dan observasi ini menelusuri aliran alamiah dari kehidupan sehari-

hari.18

Observasi ini dilakukan pada Satuan Polisi Pamong Praja di

Kota Bandar Lampung.

17

Cholid Narbuko, Abu Achmadi, Ibid., h.70. 18

Sedarmawati, Syaripudin Hidayat, Metodologi Penelitian, Ibid., h.75.

Page 29: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

14

2) Metode Wawancara

Wawancara adalah melakukan tanya jawab secara langsung antara

peneliti dengan responden atau narasumber atau informan untuk

mendapatkan informasi.19

Adapun wawancara yang peneliti

gunakan adalah jenis wawancara yang berstruktur, yaitu teknik

wawancara dimana pewawancara menggunakan (mempersiapkan)

daftar pertanyaan, atau daftar isian sebagai pedoman saat

melakukan wawancara.

3) Metode Kuisioner

Kuisioner adalah daftar pertanyan yang diberikan kepada orang lain

yang bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaan

peneliti. Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau

pernyataan secara tertulis kepada responden untuk dijawabnya.20

4) Metode Dokumentasi

Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel

yang berupa catatan, transkip, buku , surat kabar, majalah, prasasti,

notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya.21

19

Mukti Fajar, Yulianto Achmad, Ibid., h.161. 20

Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif R&D, h. 162 21

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekstan Praktik, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2014), h. 274.

Page 30: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

15

d. Metode Pengolahan Data

Setelah semua data terkumpul sesuai dengan kebutuhan yang

ditentukan, maka langkah berikutnya adalah menghimpun dan

mengelola data yang sudah terkumpul tersebut dengan cara

mengklarifikasi semua jawaban untuk di analisa. Data yang diperoleh

dilapangan dianalisa menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian

kualitatif lazim digunakan dengan pertimbangan pendekatan yang

mengambil sudut pandang hasil amatan peneliti atas dasar

pengumpulan data dan interprestasi melalui kontak langsung. 22

dalam

penelitian ini pengolahan data menggunakan analisis deskriptif yaitu

dengan mencari gambaran yang sistematis, faktual dan aktual

mengenai fakta-fakta kegiatan yang terkait dengan Penanganan Aksi

Vandalisme di Bandar Lampung.

e. Metode Analisis Data

Analisa data merupakan kegiatan dalam penelitian yang berupa

melakukan kajian atau telaah terhadap hasil pengolahan data yang

dibantu dengan teori-teori yang telah didapat sebelumnya.23

Metode

analisa data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini

menyesuaikan dengan kajian penelitian ini yaitu Impementasi Pasal 23

Peraturan Kota Bandar Lampung Nomor 01 Tahun 2018 Tentang

Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban Umum Terhadap

Penanganan Aksi Vandalisme Perspektif Fiqh Siyasah (studi Pada

22

Sugiarto, Metode Penelitian Kualitatif Kuanlitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta,

2011),h. 53 23

Mukti Fajar ND, Yulianto Achmad, Ibid. h.183.

Page 31: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

16

Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandar Lampung) yang akan dikaji

dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan

menggunakan proses berfikir induktif yaitu proses berfikir untuk

menarik semua kesimpulan yang bersifat khusus (individual). Proses

induktif dimulai dengan mengemukakan pernyataan-pernyataan yang

mempunyai ruang lingkup yang khas dan terbatas dalam menyusun

argumentasi yang diakhiri dengan pernyataan yang bersifat umum.

Pengetahuan yang dihasilkan dari proses berfikir induktif merupakan

esensi dari fakta-fakta yang dikumpulkan.24

24

Abdulkadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum (Bandung: PT. Citra Aditya

Bankti, 2004), h.8

Page 32: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Konsep Fiqh Siyasah

a. Pengertian dan Ruang Lingkup Fiqh Siyasah

Topik bahasan ini terdiri dari dua kata berbahasa Arab, fikih atau

fiqh dan siyasah. Agar diperoleh pemahaman yang pas apa yang

dimaksud fiqh siyasah, maka perlu dijelaskan pengertian dari masing-

masing kata dari segi bahasa dan istilah. Kata fiqh secara leksikal

berarti tahu, paham dan mengerti adalah istilah yang dipakai secara

khusus dibidang hukum agama, yurisprudensi Islam.25

Istilah fiqh siyasah merupakan tarkib idhafi atau kalimat majemuk

yang terdiri dari dua kata , yakni fiqh dan siyasah. Secara etimologis,

fiqh merupakan bentuk masdar (gerund) dari tafsiran kata faqiha-

yafqahu-fiqhan yang berarti pemahaman yang mendalam dan akurat

sehingga dapat memahami tujuan ucapan dan atau tindakan (tertentu).

Sedangkan secara terminologis, fiqh lebih populer didefinisikan

sebagai berikut: Ilmu tentang hukum-hukum syara‟ yang bersifat

perbuatan yang dipahami dari dalil-dalil yang rinci.

Yang dimaksud dalil-dalil yang rinci pada terjemahan kutipan di

atas, bukan lah dalil yang mubayyan atau dalil yang dijelaskan di

25

J.suyuti Pulungan, FIQH SIYASAH Ajaran, Sejarah dan Pemikiran (Jakarta:PT Raja

Grafindo Persada, 2002), h.21

Page 33: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

18

dalam rinciannya secara detail. Akan tetapi yang dimaksud

sesungguhnya adalah satu per satu dalil. Maksudnya setiap hukum

perbuatan mukallaf yang dibahas dalam ilmu fiqh itu masing-masing

ada dalilnya, sekalipun sesungguhnya dalilnya tidak bersifat rinci, atau

bahkan malah bersifat mujmal atau masih bersifat umum yang masih

memerlukan penjelasan lebih lanjut.26

Kata siyasah berasal dari kata sasa. Kata ini dalam kamus Al-

Munjid dan Lisan al-Arab berati mengatur, mengurus dan

memerintah. Siyasah bisa juga berarti pemeritahan dan politik, atau

membuat kebijakan. Abdul Wahhab Khallaf mengutip ungkapan Al-

Maqrizi menyatakan, arti kata siyasah adalah mnegatur. Kata sasa

sama dengan to govern, to lead. Siyasah sama dengan policy (of

government, corprotion, etc). Jadi, siyasah menurut bahasa

mengandung beberapa arti, yaitu mengatur, mengurus, memerintah,

memimpin membuat kebijakan, pemerintahan dan politik. Artinya

mengatur, mengurus dan membuat kebijakan atas sesuatu yang

bersifat politis untuk mencapai suatu tujuan adalah siyasah.

Secara terminologis dalam Lisan al-Arab, siyasah adalah mengatur

atau memimpin sesuatu dengan cara membawa kepada kemaslahatan.

Sedangkan di dalam Al-Munjid disebutkan siyasah adalah membuat

kemaslahatan manusia dengan membimbing mereka kejalan yang

menyelamatkan. Dan siyasah adalah ilmu pemerintahan yang

26

Mujar Ibnu Syarif dan Khamami Zada, Fiqh Siyasah Doktrin dan Pemikiran Politik

Islam (Jakarta: PT Gelora Angkara Pratama, 2008), h.2

Page 34: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

19

mengendalikan tugas dalam negeri dan luar negeri, yaitu politik dalam

negeri dan politik luar negeri serta kemasyarakatan, yakni mengatur

kehidupan umum atas dasar keadilan dan istiqamah. Abdul Wahhab

Khallaf mendefinisikannya sebagai undang-undang yang di letakkan

untuk memelihara ketertiban dan kemaslahatan serta mengatur

keadaan.27

Setelah diuraikan Definisi fiqh dan siyasah, baik secara etimologis

maupun terminologis, perlu juga kiranya dikemukakan definisi fiqh

siyasah itu sering disinonimkan dengan ilmu fiqh siyasah syar‟iyyah

yang oleh Abdul Wahab Khallaf didefinisikan sebagai berikut:

“Ilmu siyasah syar‟iyyah (ilmu fiqh siyasah) adalah ilmu yang

membahas tentang cara pengaturan masalah ketatanegaraan Islam

semisal (bagaimana mengadakan) perundang-undangan dan berbagai

(lainnya) yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam, kendatipun

mengenai penataan semua persoalan itu tidak ada dalil khusus yang

mengaturnya.28

Fiqh siyasah membicarakan perundang-undangan, yang

menyangkut peraturan hubungan antarwarga negara dengan warga

negara lainnya, hubungan antarwarga negara dengan lembaga negara,

dan hubungan antarlembaga negara. Fiqh siyasah merupakan bagian

dari pemahaman ulama mujtahid tentang hukum syariat yang

27

J.suyuti Pulungan, Ibid. h.22. 28

Mujar Ibnu Syarif dan Khamami Zada, Ibid. h.10.

Page 35: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

20

berhubungan dengan permasalahan kenegaraan.29

Itulah sebabnya

makna fiqh siyasah maka makna fiqh dan siyasah terlebih dahulu

harus kita pisahkan, sehingga perbedaannya jelas. Dan fiqh didasarkan

pada ciri-cirinya indentik dengan syariah. Oleh sebab itu, fiqh siyasah

yang dimaksud adalah sama dengan siyasah syar‟iyah.30

Berdasarkan pengertian etimologis dan terminologis sebagaimana

dijelaskan di atas dapat ditarik kesimpulan, fiqh siyasah adalah ilmu

tata negara Islam yang secara spesifik membahas tentang seluk-beluk

peraturan kepentingan umat manusia pada umumnya dan negara pada

umumnya dan negara pada khususnya, berupa penetapan hukum,

peraturan, dan kebijakan oleh pemegang kekuasaan yang bernafaskan

atau sejalan dengan ajaran Islam, guna mewujudkan kemaslahatan

bagi manusia dan menghindarkannya dari berbagai kemudaratan yang

mungkin timbul dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara yang dijalaninya.

Ditinjau dari sisi keabsahannya, siyasah juga dapat dibedakan

menjadi dua macam. Tolak ukur keabsahan itu adalah wahyu (agama).

Kedua macam siyasah yang dimaksud adalah pertama,siyasah „adilah

(siyasah yang adil). Kedua, siyasah zhalimah (siyasah yang zalim).

Siyasah yang adil adalah siyasah yang haq (benar), yaitu peraturan

perundang-undangan yang sesuai dengan agama, apakah peraturan itu

bersumber dari manusia itu sendiri dan lingkungannya. Siyasah yang

29

Ibid, h. 3 30

Beni Ahmad Saebani, Fiqh Siyasah Terminologi Dan Lintasan Sejarah Politik Islam

Sejak Muhammad SAW. Hingga Al Khulafa Ar Rhasyidin (Bandung : Pustaka Setia, 2010). h.25.

Page 36: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

21

zalim asalah siyasah yang batil, yaitu peraturan perundang-undangan

buatan manusia yang betentangan dengan agama.31

Pada kutipan di atas kita diperkenalkan dengan istilah siyasah

syar‟iyyah. Ditinjau dari sumber pembentukannya, dalam literatur fiqh

siyasah susungguhnya dikenal dengan dua jenis siyasah. Pertama,

siyasah syar‟iyyah yaitu siyasah yang dalam proses penyusunannya

memperhatikan norma dan etika agama. Kedua, siyasah wadh‟iyyah

yaitu siyasah yang dihasilkan oleh produk pemikiran manusia semata

yang dalam proses penyusunannya tidak memperhatikan norma dan

etika agama. Dasar pokok siyasah syar‟iyyah adalah wahyu dan

agama. Nilai dan norma transendental merupakan dasar dari

pembentukan peraturan ynag dibuat oleh institusi-institusi kenegaraan

yang berwenang. Syariat adalah sumber pokok bagi kebijakan

pemerintah dalam mengatur berbagai macam urusan umum dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Sumber lainnya

ialah manusia sendiri dalam lingkungannya. Peraturan-peraturan yang

bersumber pada lingkungan manusia sendiri, seperti pandangan para

ahli, hukum adat, pengalaman manusia, dan warisan budaya, perlu

dikaitkan atau dinilai dengan nilai dan norma transendental agar tidak

ada yang bertentangan dengan kehendak dan kebijakan Tuhan seperti

yang ditetapkan dalam syariat-Nya. Jadi, sumber dari siyasah

syar‟iyyah ada dua macam yaitu sumber dari atas yakni wahyu

31

Mujar Ibnu Syarif dan Khamami Zada, Ibid, h.14.

Page 37: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

22

(agama) dan sumber dari bawah yaitu dari manusia sendiri serta

lingkungannya. Berbeda dengan siyasah syar‟iyyah, siyasah

wadhiyyah hanya memiliki satu sumber saja, yaitu sumber dari bawah

atau sumber yang berasal dari manusia sendiri dan lingkungannya,

seperti ara‟ ahl bashar (pandangan para ahli atau pakar), al-„urf

(uruf), al-„adah (adat). al-tajarib (pengalaman-pengalaman), al-awda‟

al-mauritsah (aturan-aturan terdahulu yang diwariskan). Sumber-

sumber hukum berasal dari manusia dengan lingkungannya itu

berbeda-beda dan bersifat dinamis, karena adat istiadat. Pengalaman

budaya dan pandangan manusia itu pasti berbeda-beda dan terus

menerus berkembang sejalan dengan perbedaan waktu, situasi, dan

kondisi yang mengitarinya.32

Terdapat pula perbedaan antara fiqh siyasah dan siyasah

syar‟iyyah. Fiqh siyasah merupakan teori-teori politik atau

ketatanegaraan dalam perspektif Islam yang merupakan produk ulama

swasta yang tercantum dalam berbagai macam kitab atau buku fiqh

siyasah semisal dalam kitab al-hakam al-sultaniyyah buah karya dari

al-Mawardi dan karena itu, ia tidak bersifat mengikat dan memaksa

selama belum diangkat menjadi sebuah undang-undang.

Sebaliknya siyasah syar‟iyyah ialah hubungan antara negara dan

pemerintah dengan warga negaranya (penduduk). Yang dibahaskan

ialah soal imamah (pemimpinan negara) menegakkan pemerintahan

32

Mujar Ibnu Syarif dan Khamami Zada, Ibid. h.11.

Page 38: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

23

Islam, teori-teori tentang timbulnya negara dan syarat-syarat

diadakannya, serta kewajiban–kewajibannya, hubungan antara rakyat

dan penguasa dalam berbagai lapangan hidup.33

Dan merupakan

berbagai peraturan yang dilahirkan oleh umara dan atau ulama negeri

dalam bentuk berbagai peraturan perundang-undangan (qawanin),

misalnya konstitusi yang bersifat memaksa, mengikat sehingga

siapapun yang melanggar atau tidak mematuhinya akan dikenakan

sanksi sesuai atuan yang berlaku.

Dengan demikian, ilmu fiqh siyasah menempatkan hasil temuan

manusia dalam bidang hukum kedudukan yang tinggi dan sangat

bernilai. Setiap peraturan yang secara resmi ditetapkan oleh negara

dan tidak bertentangan dengan ajaran agama, wajib dipatuhi sepenuh

hati. Kewajiban ini diperintahkan oleh Allah.

Seperti firman Allah yang berbunyi, sebagai berikut:

Artinya : “ hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan

taatilah rasul-Nya dan ulil amri (pemerintah) diantara kamu. Jika

kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia

kepada Allah (al-Quran) dan rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar

beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih

utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya).” (QS. An-Nisa (4): 59)

, Ahmad Hanafi, pengantar dan sejarah hukum islam (Jakarta:Bulan Bintang, 1995),

h.49.

Page 39: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

24

Khallaf menjelaskan bahwa umat manusia membutuhkan segala

peraturan dalam kehidupan mereka, baik dibidang perundang-

undangan, keuangan dan moneter, peradilan, eksekutif, masalah dalam

negeri ataupun hubungan internasional.34

Ibn „Abid al-Diin, sebagai mana dikutip Ahamad Fathi Bahantsi,

memberi batasan pada fiqh siyasah:

Siyasah adalah kemaslahatan untuk manusia dengan

menunjukkannya kepada jalan yang menyelamatkan, baik di dunia

maupun di akhirat. Siyasah berasal daripada Nabi, baik secara

khusus maupun secara umum, baik secara lahir maupun secara batin.

Segi lahir siyasah berasal dari pemegang kekuasaan (para sultan dan

raja) bukan dari ulama; sedangkan secara batin siyasah berasal dari

ulama pewaris Nabi bukan dari pemegang kekuasaan.35

Dalam menyantuni masalah-masalah yang bersifat kondisional dan

situasional, sekaligus tidak menafikan daya ikat dalil-dalil yang

bersifat kulliy. Dengan kata lain di pihak yang satu, maupun

menyelesaikan malasah insaniyah; dan dipihak yang lain

manyesuaikan dengan nilai uluhiyah. Oleh karena itu dibutuhkan

sebuah metode dalam mempelajari fiqh siyasah.

Secara umum, fiqh siyasah menggunakan metode-metode, seperti:

(1) Ijma‟; (2) Al-qiyas; (3) Al-mashlahah al-mursalah; (4) Sadd al-

dzari‟ah adan fath al-dz-dzari‟ah; (5) Al-„adah;(6) Al-istihsan dan

kaidah-kaidah fiqhiyyah.

34

Juhaya S Praja, Fiqh Siyasah: Terminologi dan Lintasan Sejarah Politik Islam Sejak

Muhammad SAW hingga AL-khulafa ar-Rasyidin, ( Bandung: Pustaka Setia, 2014), h.40 35

A. Djazuli, Ibid. h.27.

Page 40: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

25

1) Ijma‟ adalah kesepakatan dan yang sepakat di sini adalah semua

mujtahid muslim, berlaku dalam suatu masal tertentu sesudah

wafatnya Nabi.36

2) Al-Qiyas, al-Qiyas dalam fiqh siyasah, digunakan untuk mencari

„umum al-ma‟na; mmencari ilat hukum. Dengan penggunakan al-

qiyas, hukum dari suatu masalah dapat diterapkan dengan masalah

lain pada masa dan tempat yang berbeda, jika masalah-masalah

yang disebutkan terakhir mempunyai ilat hukum yang sama dengan

masalah dengan masalah yang disebutkan pertama.

3) Al-Mashlahah al-Mursalah, pada umumnya Al-Mashlahah al-

Mursalah digunakan dengan mengatur dan mengendalikan

persoalan-persoalan yang tidak diatur oleh syariat Al-Qur‟an dan

As-Sunnah oleh karena itu, penerapan Al-Mashlahah al-Mursalah

harus didasarkan pada hasil penelitian yang cermat dan akurat; dan

dalam kepustakaan fiqh dikenal dengan istilah istiqra‟. Tanpa

penelitian seperti itu pengunaan Al-Mashlahah al-Mursalah tidak

akan menimbulkan kemaslahatan, tetapi justru sebaliknya

mengakibatkan kemafsadatan.

4) Sadd al-Dzari‟ah dan Fath ak-Dzari‟ah. Dalam fiqh siyasah, Sadd

al-Dzari‟ah digunakan sebagai upaya pengendalian masyarakat

untuk menghindari kemafsadatan. Sebaliknya Fath ak-Dzari‟ah

digunakan sebagai upaya perekayasaan masyarakat untuk mencapai

36

Amir Syarifuddin, Ushul Fiqh (Jakarta: Kencana, 2008), h. 279.

Page 41: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

26

kemaslahatan. Sadd al-Dzari‟ah dan Fath ak-Dzari‟ah meupakan

“alat” bukan “tujuan”.

5) Al-Adah. Metode ketiga yang banyak digunakan dalam fiqh siyasah

adalah al-Adah. Adah ini tedapat dua macam, yaitu: al-„adah

shohihah dan al-„adah al-fasidan. al-„adah shohihah yaitu adat

yang tidak menyalahi syara‟, sedangkan al-„adah al-fasidan yaitu

adat yang betentangan dengan syari‟at.37

6) Al-Istihsan. Al-Istihsan sering diartikan perubahan dalil yang

dipakai seorang mujtahid. Dalam hubungan itu, dari dalil yang satu

ke dalil yang lain, yang mana lebih kuat.

7) Kaidah-kaidah Kulliyah Fiqhiyah. Kaidah-kaidah Kulliyah

Fiqhiyah sebagai teori ulama banyak diguanakan untuk melihat

ketepatan pelaksanaan fiqh siyasah. Kaidah-kaidah itu bersifat

umum. Oleh karena itu, dalam penggunaannya perlu

memperhatikan kekecualian-kekecualian dan syarat-syarat tertentu.

Dengan demikian, dengan metode-metode tersebut fiqh siyasah

harus diorientasikan kepada penolakan kemafsadatan sebanyak

mungkin, dan pada saat yang sama pencapaian kemaslahatan

sebanyak mungkin.

Pembidangan fiqh siyasah telah, sedang dan akan berubah sesuai

denga pola hubungan antar manusia serta bidang kehidupan manusia

yang membutuhkan pengaturan siyasah.

37

Beni Ahmadi Saebani, Ibid, h.280

Page 42: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

27

Dalam skripsi ini, berkenaaan dengan pola hubungan antarmanusia

yang menuntut peraturan siyasah, dibagi menjadi empat diantaranya

sebagai berikut:

1) Politik Perundang-Undangan (Siyasah Dusturiyah).

Siyasah Dusturiyah adalah hal yang mengatur atau kebijakan

yang diambil oleh kepala negara atau pemerintah dalam mengatur

warga negaranya. Hal ini berarti siyasah dusturiyah adalah kajian

terpenting dalam suatu negara, karena hal ini menyangkut hal-hal

yang mendasar dari suatu negara yaitu keharmonisan antara

warga negara dengan kepala negara.38

Fiqh Siyasah Dusturiyah mencangkup bidang kehidupan yang

sangat luas dan kompleks. Secara umum disiplin ini meliputi hal-

hal sebagai berikut:

a) Persoalan imamah, hak dan kewajibannya.

b) Persoalan rakyat, status, dan hak-hak.

c) Persoalan bai‟at.

d) Peroalan wahitul ahdi.

e) Persoalan perwakilan.

f) Persoalan Ahl Al-Hall Wa Al-„Aqd.

g) Persoalan wizaroh dan perbandingannya.

Bila dipahami, penggunaan istilah Fiqh Dusturi, untuk nama

satu ilmu yang membahas masalah-masalah pemerintahan dalam

38

J. Sayuti Pulungan, Ibid, h.39

Page 43: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

28

arti luas, karena di dalam Fiqh Dusturi itulah tercantum

kesimpulan prinsip-prinsip pengaturan kekuasaan di dalam

pemerintahan suatu negara, sebagai Fiqh Dusturi dalam suatu

negara sudah tentu perundang-undangan dan aturan-aturan

lainnya yang lebih rendah tidak boleh bertentangan dengan Fiqh

Dusturi tersebut.39

Abdul Wahhab Khallaf menyebutkan bahwa prinsip-prinsip

yang diletakkan Islam dalam perumusan undang-undang dasar ini

adalah jaminan atas hak asasi manusia setiap anggota masyarakat

dan persamaan kedudukan semua orang dimata hukum, tanpa

membeda-bedakan stratifikasi sosial, kekayaan, pendidikan, dan

agama.40

Namun kita lihat dari sisi lain Fiqh Siyasah Dusturiyah dibagi

menjadi:

a) Bidang Siyasah Tasri‟iyah, termasuk di dalamnya persoalan

Ahl Al-Hall Wa Al-„Aqd, perwakilan persolan rakyat.

Hubungan muslim dan non muslim di dalam satu negara,

seperti Undang-Undang Dasar, undang-undang, peraturan

pelaksana, dan peraturan daerah.

b) Bidang Siyasah Tanfidiyah, termasuk di dalamnya persoalan

imamah, persoalan bai‟at, wuzaroh, waliy al-ahdi.

39

A. Djazuli,ibid., h.53. 40

Juhaya S Pradja, Ibid, h. 67

Page 44: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

29

c) Bidang Siyasah Qadla‟iyah, ternasuk di dalamnya masalah

peradilan.

d) Bidang Siyasah Idariyah, termasuk di dalamnya masalah

administratif dan kepegawaian.41

2) Politik Luar Negeri (Siyasah Dauliyah/Siyasah Kharijiyyah)

Menjelaskan hubungan keperdataan antara warga negara

Muslim dengan warga negara non-Muslim yang berbeda

kebangsaan (Al-Siyasah Al-Dauliyah Al-Khashsh) atau disebut

hukum perdata internasional dan hubungan dipolimatik antara

negara Muslim dan negara non-Muslim (Al-Siyasah Al-Dauliyah

Al-Amm) disebut dengan hubungan internasional. Hukum perdata

internasional menyangkut jual beli, perjanjian, perikatan, dan

utang piutang yang dilakukan warga negara Muslim dengan

warga negara lain. Hubungan internasional mengatur politik

kebijakan negara Islam dalam masa damaian perang. Hubungan

dalam masa damai mencangkup tentang kebiajaksanaan negara

mengangkat duta dan konsul, hak-hak istimewa, tugas dan

kewajibannya. Sedangkan dalam masa perang (Siyasah

Harbiyyah) menyangkut tentang dasar-dasar perizinan berperang,

etika berperang, kewajiban berperang, tawanan perang, dan

genjatan senjata.42

41

A. Djazuli, Ibid. h.48 42

Hamsah Hasan, dkk Buku Panduan Lengkap Agama Islam, (Jakarta: Qultum Media,

2010), h. 52

Page 45: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

30

3) Politik Keuangan Negara (Siyasah Maliyyah)

Kajian Fiqh Maliyah (kebijakan politik keuangan negara)

dalam perspektif Islam tidak lepas dari Al-Qur‟an, Sunnah Nabi,

praktik yang dikembangkan oleh Khalifa‟ al-Rasyidun, dan

pemerintahan Islam sepanjang sejarah. Siyasah Maliyah

merupakan kajian yang tidak asing dalam Islam, terutama setelah

Nabi Muhammad berserta pengikutnya menetap di Madinah.

Siyasah Maliyah adalah salah satu bagian terpenting dalam sistem

pemerintahan Islam, karena ini menyangkut tentang anggaran

pendapatan dan belanja negara. Dalam kajian ini antara lain

dibahas tentang sumber-sumber pendapatan negara dan pos-pos

pengeluaran negara.43

Mencangkup sumber-sumber keuangan negara, pengeluaran

belanja negara, perdangan internasional, kepentingan/hak-hak

publik, zakat, pajak dan perbankan. Siyasah Maliyyah membahas

sumber keuangan negara, tatacara pengolaan, dan pendistribusian

harta kekayaan negara.44

Siyasah Maliyyah terdapat hubungan diantara tiga faktor, yaitu

rakyat, harta, dan pemerintah atau kekuasaan. Dikalangan rakyat

ada dua kelompok besar dalam suatu atau beberapa negara harus

bekerja sama dan saling membantu antara orang kaya dan orang

miskin. Siyasah Maliyyah membicarakan kebijakan yang harus

43

Ija Suntana, Politik Ekonomi Islam Siyasah Maliyah, (Surakarta: Pustaka Setia, 2010),

h. 34 44

Djazuli, Ibid. h.17.

Page 46: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

31

diambil untuk mengharmoniskan dua kelompok ini, agar

kesenjangan antara orang kaya dan orang miskin tidak semakin

jauh.

b. Prinsip-Prinsip Fiqh Siyasah dalam Ketenteraman Masyarakat

dan Ketertiban Umum

Adapun prinsip-prinsip Fiqh Siyasah dalam ketenteraman

masyarakat dan ketertiban umum ialah:

1. Prinsip Kekuasaan sebagai Amanah

Allah memerintahkan agar manusia melaksanakan amanah yang

diembangkan di pundaknya, QS. An-Nisa‟, (4):58. Dalam Islam

amanah merupakan suatu yang harus dipelihara karena kelak akan

dipertanggung jawabkan kepada Allah. Kekuasaan merupakan

salah satu amanah yang harus dijalankan dengan baik sesuai

dengan perintah-Nya, Oleh karena itu Islam tidak dapat

menoleransi segala bentuk penyimpangan dan penyalahgunaan

kekuasaan.45

Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruhmu menyampaikan

amanat kepada yang berhak menerimanya dan apabila kamu

menetapkan hokum diantara manusia hendaknya kamu menetapkan

45

Fokky Fuad Wasitaatmadja, Filsafat Hukum (Jakarta: Kharisma Putra Utama, 2017), h.

167

Page 47: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

32

dengan adil, sungguh Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran

kepadamu. Sungguh Allah maha mendengar lagi maha melihat.”

(QS. An-Nisa‟, (4):58)

2. Prinsip Musyawarah

Musyawarah merupakan suatu prinsip konstitusional yang wajib

dilaksanakan dalam suatu pemerintahan dengan tujuan untuk

mencegah lahirnya keputusan yang merugikan kepentingan umum

atau rakyat.46

disebutkan secara tegas dalam al-Qur‟an QS.Al-

Imran, (3):159

Artinya: “Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad)

berlaku lemah lembut kepada mereka. Sekiranya kamu bersikap

keras dan berhati kasar tentulah mereka menjauhkan diri dari

sekitarmu karena itu maafkanlah mereka dan mohon ampunkan

untuk mereka dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan

itu, kemudian apabila engkau telah membulatkan tekad, maka

bertakwalah kepada Allah. Sungguh Allah mencintai orang-orang

yang bertawakal.” (QS.Al-Imran, (3):159)

3. Prinsip Penegakkan Keadilan

Keadilan merupakan sesuatu yang senantiasa diperjuangkan dan

ditegakkan dalam masyarakat. Keadilan merupakan prinsip

keseimbangan dalam kehidupan manusia selama keadilan dapat

ditegakkan dengan baik, maka keseimbangan tatanan kehidupan

dunia akan terpelihara dan terjaga, sebaliknya bila keadilan sudah

46

Al-Maududi, Khalifah dan Kerajaan (Bandung: Mizan, 2010), h.8

Page 48: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

33

tidak dapat ditegakkan maka keseimbangan tidak akan tercapai dan

tatanan kehidupan pun akan mengalami goncangan.47

Diantaranya

ayat-ayat yang memerintahkan manusia untuk menegakkan

keadilan adalah:

Artinya: „wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu

penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah, walaupun terhadap

dirimu sendiri atau terhadap ibu, bapak dan kaum kerabatmu. Jika

ia kaya atau pun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya.

Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin

menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan

(kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah

adalah Maha mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.” (QS.

An-Nisa‟, (4): 135)

4. Prinsip Persamaan

Prinsip persamaan ditemukan dalam Al-Qur‟an Surat Al-

Hujurat:10

47

Team Depag, Islam Untuk Disiplin Ilmu Hukum, Sosial dan Politik (Jakarta: Depag RI,

1996), h. 61

Page 49: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

34

Artinya: “sesungguhnya orang-orang mukmin adalah

bersaudara karena itu damaikanlah (perbaiki hubungan) antara

kedua saudaramu itu dan takutlah kepada Allah, supaya kamu

mendapat rahmat.” (QS. Al-Hujurat,(49): 10)

Artinya: “Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu

dari seorang laki-laki dan perempuan dan menjadikan kamu

berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-

mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu

disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu.

Sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha mengenal.” (QS.

Al-Hujurat,(49): 13)

ayat di atas menjelaskan pengakuan Islam terhadap adanya

pluralisme atau keberagaman dalam social budaya masyarakat.

Namun islam tidak mentolerir paham pluralisme, maka yang

dimaksud adalah relatifitas seluruh ajaran agama atau semua agama

adalah sama.48

5. Prinsip Menegakan Hak Asasi Manusia

Islam memandang bahwa manusia adalah objek yang

dimuliakan Allah SWT. Semua manusia dengan sifat kemanusiaan

akan memeperoleh kemuliaan yang sama, walaupun mereka

berbeda tanah air dan berbeda keturunan. Dalam hal ini juga sama

antara pria dan wanita, tidak ada perbedaan, semuannya

memperoleh kemuliaan.49

Dalam QS. Al-Maidah,5: 32, Allah SWT berfirman:

48

Mutiara Fahmi, “Prinsip Dasar Hukum Politik Islam dalam Perspektif Al-Qur‟an, Petita,

Vol 2, Nomor 1 (15 Ferbruari 2020) 49

Syaikh Syaukat Hussain, Human Right In Islam, (Jakarta: Gema Insani Press, 1996), h.

59

Page 50: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

35

Artinya: “Oleh karena itu kami tetapkan (suatu hukum) bagi

bani israil, bahwa: barang siapa membunih seorang manusia, bukan

Karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena

membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah

membunuh manusia seluruhnya. Dan barang siapa yang

memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah dia telah

memelihara seluruh kehidupan manusia seluruhnya. Dan

sesungguhnya telah datang rasul-rasul kami dengan (membawa)

keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara

mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam

berbuat kerusakan di muka bumi.” (QS. Al-Maidah,(5): 32)

6. Prinsip Kebebasan

Prinsip Kebebasan dijelaskan dalam Q.S An-Nahl: 125

Artinya: “serulah (Manusia) kepada jalan Tuhan-Mu dengan

himah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara

yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui

tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih

mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Q.S An-Nahl,

(16): 125)

Page 51: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

36

7. Prinsip Kepatuhan kepada Pemimpin

Dalam hal ini Allah meletakkan kewajiban mematuhi Allah dan

Rasul-Nya, namun demikian kepatuhan kepada pemimpin bersifat

relatif sejauh tidak bertentangan dengan perintah Allah dan Rasul-

Nya.50

Seperti dijelaskan dalam firman allah, sebagai berikut:

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman taatilah Allah dan

taatilah Rasul (Muhammad) dan ulil amri (pemegang kekuasaan)

diantara kamu, kemudian jika kamu berbedapendapat maka

kembalikanlah kepada Allah (a-Qur‟an) dan Rasul (Sunnahnya),

jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian yang

demikian.” (QS. An-Nisa‟, (4):59)

8. Prinsip Perdamaian

Islam adalah agama yang membawa perdamaian dan rahmat karena

itu al-Quran mengajarkan bahwa umatnya harus mengutamakan

perdamaian dalam hubungan dengan umat lainnya QS. Al-Anfal,

(8): 61

50

Sulaiman Rasyid, Fiqih Islam (Bandung: Sinar Baru Al-Besindo, 2005), h. 502.

Page 52: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

37

Artinya: “tetepi jika mereka condong kepada perdamaian, maka

terimalah dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Dia maha

mendengar, maha mengetahui.” (QS. Al-Anfal, (8): 61)

9. Prinsip Amar Ma‟ruf Nahi Munkar

Dalam hal ini islam mengajarkan umatnya untuk selalu saling

menasihati dan melakukan control atas kekuasaan agar kebaikan

selalu terpelihara dalah kehidupan masyarakat,51

seperti dalam

firman Allah sebagi berikut:

Artinya: “Kamu (umat islam) adalah umat terbaik yang

dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) nyuruh (berbuat) yang

makruf dan mencegah dari yang munkar dan beriman kepada

Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi

mereka diantara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan

mereka adalah orang-orang fasik.” (QS. Al-Imran, (3): 110)

10. Prinsip Kedaulatan

Prinsip kedaulatan yaitu suatu pemimpin yang memliliki

kekuasaan dalam suatu Negara yang bersifat mutlak dan legal

adalah milik Allah. Kedaulatan tersebut dpratekkan dan

diamanahkan kepada manusia selaku khalifah dibumi. Prinsip

51

Takdir Ali Mukti dkk, Membangun Moralitas Bangsa (Yogyakarta: LLP Ummy,1998),

h.63

Page 53: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

38

kedaulatan atau Al-hukmiyah dapat ditemukan dalam Al-Qur‟an,

yang berbunyi:

Artinya: sesungguhnya aku berada di atas Hujjah yang nyata

(al-Qur‟an) dari Tuhanku sedang kamu mendustakannya. Tidak

ada padaku apa (azab) yang kamu minta supaya disegerakan

kedatangannya.menetapkan hokum itu hanya hak Allah. Dia

menerangkan yang sebenarnya dan Dia pemberi keputusan yang

paling baik.” ( Al-An‟am, (6):57:52

2. Pengertian Vandalisme

a. Definisi dan Bentuk-bentuk Vandalisme

Mendefinisikan vandalisme tergolong sulit karena biasanya

vandalisme tergantung kepada bagaimana situasi suatu peristiwa

terjadi. Untuk menggolongkannya sebagai ekspresi, agresi dan

perusakan saja tidaklah cukup, karena vandalisme itu sendiri tidak

bisa dibedakan bahkan dari tipe-tipe sebuah perilaku yang lain.

contohnya, bila seseorang merusak sesuatu, baik disengaja atau tidak,

dan kemudian mulai memperbiaki kerusakan tersebut, hal tersebut

tidak dipandang sebagai aksi vandalisme.53

Vandalisme berasal dari kata vandal atau vandalus, yang mengacu

pada nama suatu suku pada masa Jerman purba yang menempati

52

M. Tahir Azhary, Negara Hukum, (Jakarta: Kencana, 2015), h. 162 53

Sri Salmah, “Perilaku Vandalisme Remaja Dijogja”.Media informasi penelitian

kesejahteraan sosial, Vol. 39, Nomor.1 (2 Februari 2015), h. 17.

Page 54: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

39

wilayah sebelah selatan Baltik antara Vistula san Oder. Diabad

keempat dan kelima masehi suku vandal ini mengembangkan

wilayahnya sampai menjangkau Spanyol dan Afrika Selatan. Pada

tahun 455 Masehi suku vandal memasuki kota Roma dan

menghancurkan karya seni dan sastra Romawi yang terdapat pada

waktu itu. Dari suku vandal tersebut, vandal kemudian diberi makna

seseorang yang dengan sengaja menghancurkan atau merusak sesuatu

yang indah-indah. Tidak jelas apa motifnya merusak karya yang indah

tersebut, sangat mungkin karena keiirian terhadap prestasi yang

dihasilkan oleh pihak lain.54

Vandalisme merupakan salah satu tindakan kriminal dikalangan

remaja dewasa ini yang jelas berprilaku negatif dan menyimpang dari

nilai-nilai yang ada dimasyarakat. Vandalisme sendiri dapat

didefinisikan sebagai kegiatan iseng yang tidak bertanggung jawab

dari beberapa orang ynag berprilaku cenderung negatif. Kegiatan ini

biasa berupa coret-coret tembok, dinding atau objek lain dengan

menggunakan cat semprot seperti pilok agar dapat dibaca secara luas,

berupa tulisan nama orang, nama sekolah, nama geng atau tulisan-

tulisan lain yang berarti. Keberadaan vandalisme merupakan bentuk

subkultur di tengah masyarakat. Subkultur bisa saja dianggap sebagai

hal yang negatif karena watak kritisnya. Terdapat standar masyarakat

yang dominan. Subkultur dibawa secara bersama-sama oleh kelompok

54

“Van dalisme, Barbarisme, Brutal, dan Anarkis “ (On-line) tersedia di:

https://lppkb.wordpress.com/?s=Vandalisme&submit=search (19 Desember 2019)

Page 55: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

40

individu yang merasa diabaikan oleh standar masyarakat dan

menyebabkan mereka mengembangkan perasaan kememadaiannya

tehadap identitas sendiri.55

Menurut Cohen bahwa motivasi vandalisme ialah kekuatan atau

dorongan yang ada pada individu untuk melakukan perusakan,

mengganggu keamanan dan kenyamanan lingkungan sekitar.

Sementara kata Abid Setiawan psikolog assosiate dari Yayasan

Praktek Psikologi Indonesia (YPII), bahwa seseorang memiliki

kecenderungan untuk melakukan vandalisme karena pelaku ingin

eksistensinya diakui oleh lingkungan sekitar. Setelah melakukan

kegiatan vandalisme dengan berbagai faktor dan pemicu seseorang

memiliki persepsi tersendiri yaitu seseorang akan merasa senang dan

puas karena eksistensinya dapat diakui oleh lingkungannya. Akan

tetapi lain halnya bagi pelaku yang usianya sudah diatas 17 tahun,

mereka memiliki kecenderungan untuk melakukan vandalisme karena

mereka melihat aksi yang mereka lakukan ini asalah sebuah seni.

Mereka memiliki anggapan bahwa sebuah seni itu perlu diekspesikan

sehingga seni tesebut dapat memiliki nilai estetika yang baik dan

dapat dinikmati keindahannya oleh masyarakat.56

55

Mengenal Aksi Vandalisme” (On-line), tersedia di:

https://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php (14 Desember 2019) 56

Maharani Aliefya Rachim, “Upaya Pencegahan Aksi Vandalisme: Langkah Persuasi Atau

Ancaman Hukuman”. (On-line), tersedia di: https://www.suaratangerang.com/2018/12/26/upaya-

pencegahan-aksi-vandalisme-langkah-persuasi-atau-ancaman-hukuman/.html (17 Desember 2019),

dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Page 56: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

41

Lingkungan dengan manusia memiliki hubungan yang erat,

lingkungan memberikan makna atau arti penting bagi manusia dalam

rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Lingkungan dapat

memberikan sumber kehidupan agar manusia dapat hidup sejahtera.

Lingkungan hidup menjadi sumber dan penunjang hidup. Dengan

demikian, lingkungan mampu memberikan kesejahteraan dalam

kehidupan manusia.

Bentuk-bentuk vandalisme, goldstein dan stanley cohen,

membedakan vandalisme dalam beberapa kategori:

a) Aquistive Vandalisme

Merupakan aksi vandalisme yang dilakukan untuk memperoleh

sesuatu, seperti untuk mendapatkan uang atau hak milik, misal

merusak kotak telefon.

b) Tactical Vandalisme

Suatu aksi perusakan yang dilakukan secara sadar dan terencana.

Aksi tersebut dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu.

c) Ideological Vandalisme

Hampir mirip dengan tactical, namun aksi ini didasarkan pada

sebuah ideologi, untuk menyapaikan sebuah pesan tertentu,

contohnya: menggambar tembok dengan slogna-slogan tertentu.

Page 57: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

42

d) Vindicate Vandalisme

aksi perusakan yang bertujuan untuk balas dendam, jadi aksi

vandalisme ini bertujuan bukan untuk mendapatkan suatu barang,

namun semata-mata hanya bertujuan untuk membalas dendam.

e) Play Vandalisme

Aksi perusakan yang sengaja dilakukan semata-mata untuk sebuah

permainan dan kesenangan semata.

f) Malicious Vandalisme

Aksi perusakan yang merupakan ekspresi dari keputusan,

kemarahan dan ketidakpuasan terhadap sesuatu. Tindakan yang

dilakukan biasanya sangat kejam dna terlihat tidak

berprikemanusiaan.57

A.L. Wide juga mengidentifikasikan vandalisme menjadi 3 (tiga)

tipe pokok yaitu:

a) Vandalisme sembarangan berarti mencakup aksi-aksi destruktif

yang tidak punya tujuan dan tidak menghasilkan keuntungan

monter. Inilah aksi vandalisme yang lazim dilakukan,

penghancuran “tidak jelas” yang dilakukan remaja untuk

bersenang-senang.

b) Vandalisme epredatoris, berarti mencakup aksi-aksi destruktif

demi keuntungan, seperti “mengacak-acak” atau menghancurkan

mesin penjualan untuk mencuri isinya.

57

Fajar Rizki Anggoro, “Perilaku Vandalisme Pada Remaja di Kabupaten Kulon Progo”

(skripsi,Universitas Negeri Yogyalarta, 2014), h. 69

Page 58: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

43

c) Vandalisme balas dendam yaitu tindakan yang dilakukan sebagai

ungkapan kebencian terhadap kelompok rasa tau etnis tertentu.58

b. Dampak Vandalisme

Vandalisme merupakan cara salah dalam menunjukan eksistensi.

Mereka tidak mengetahui atau mungkin tidak mau tahu dampak buruk

dari aksi vandalisme. Dampak yang sangat merugikan baik dirinya

sendiri maupun orang lain. Dampak buruk yang ditimbulkan oleh aksi

vandalisme tersebut, antara lain:

a) Perusakan lingkungan. Dari pengertian di atas kita mengetahui

bahwa vandalisme adalah tindakan perusakan terhadap segala

sesuatu yang indah atau terpuji. Maka dari itu dengan adanya aksi

ini maka lingkungan yang seharusnya indah terawat akan rusak

atau menjadi seolah tidak terawat.

b) Mengganggu ketertiban. tidak hanya rusaknya lingkungan, namun

ketertiban juga akan terganggu akibat adanya aksi vandalisme ini,

karena pada dasarnya remaja yang melakukan vandaisme akan

melanggar peraturan yang telah ada.

c) Menggangu kenyamanan. Vandalisme yang dilakukan remaja tentu

akan menggangu kenyamanan orang lain. Misalnya perusakan

fasilitas umum yang disebabkan oleh aksi vandalisme, maka hal ini

58

Frank E. Hagan, Pengantar Kriminologi Teori, Metode dan Perilaku Kriminal (Jakarta:

Prenadamedia Group, 2013), h. 364

Page 59: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

44

akan mengganggu kenyamanan orang lain yang akan menggunakan

fasilitas tersebut.59

3. Gambaran Isi Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 01

Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban

Umum

a. Pengertian Ketenteraman Masyarakat dan Ketentraman Umum

Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah mempunyai peran yang

sangat strategis dalam rangka pembangunan kehidupan demokrasi,

keadilan, pemerataan, kesejahteraan masyarakat, memelihara

hubungan yang serasi antara pemerintahan pusat dan pemerintahan

Daerah serta antar Daerah untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan

Republik Indonesia.60

Tugas dan Kewenangan Kepala Daerah selain berasal dari tugas

yang timbul karena inisiatif sendiri dari alat perlengkapan daerah dapat

pula diperintah oleh penguasa yang lebih atas yang disebut “de

Opgdragen Taak” atau tugas yang diperintahkan menurut ketentuan

dalam pasal 1 huruf d jo pasal 12 UU Nomor 5 Tahun 1974 tentang

pokok-pokok Pemerintahan Daerah disebut tugas pembuatan atau yang

telah secara popular disebut orang sertamerta, medebewind atau selfo

vernment, yakni tugas untuk turut serta dalam melaksanakan utusan

pemerintahan yang ditugaskan kepada daerah, kepada pemerintah atau

oleh pemerintah daerah tingkat atasnya dengan kewajiban untuk

mempertanggung jawabkan kepada yang menugaskan. Tugas

59

Fajar Rizki Anggoro, skripsi,Universitas Negeri Yogyakarta, 2014. 60

Deddy Supriady, Dadang Solihin,Otonomi Penyelenggara Pemerintahan Daerah

(Jakarta: PT. GramediaPustaka, 2001), h. 61

Page 60: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

45

pembantuan untuk dapat berupa tindakan mengatur (tugas legislatif)

atau dapat pula berupa tudas eksekutif (beschiken).61

Berdasarkan Pasal 12 ayat (1) UU No. 23 tahun 2014 tentang

pemerintan daerah, menjadi urusan Pemerintahan wajib yang berkaitan

dengan pelayanan dasar salah satunya tentang ketenteraman, ketertiban

umum dan perlindungan masyarakat yang dalam pelaksanaan

pembangunan yang dilakukan oleh Negara Pemerintah Daerah dan

Peraturan Kepala Daerah.

Dalam peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 01 Tahun

2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban Umum Bab 1

pasal 1 angka 6 menjelaskan:

Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban Umum adalah suatu keadaan

dinamis yang memungkinkan Pemerintahan, Pemerintah Daerah, dan

masyarakat dapat melakukan kegiatannya dengan nyaman, tentram,

tertib, dan teratur kepentingan dinas adalah kepentingan yang terkait

dengan penyelenggaraan Pemerintahan sesuai dengan tugas pokok dan

fungsinya.62

b. Dasar Hukum Pasal 23 Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung

Nomor 01 Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan

Ketertiban Umum

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Pasal 18 ayat (6) menyatakan bahwa “pemerintah daerah berhak

61

Ni‟matul, Hukum Tata Negara (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), h. 313 62

Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 01 Tahun 2018 Tentang Ketenteraman

Masyarakat dan Ketertiban Umum.

Page 61: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

46

menetapkan peraturan daerah dan peraturan-peraturan lain untuk

melaksanakan otonomi daerah dan tugas pembantuan”63

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Praturan Perundnag-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5494).

UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 12

ayat (1), menjadi urusan pemerintah wajib yang berkaitan dengan

pelayanan dasar dalam salah satunya tentang ketenteraman, ketertiban

umum dan perlindungan masyarakat yang dalam pelaksanaannya harus

dijalankan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

agar terciptanya kondisi yang kondusif dan pelaksanaan pembangunan

yang dilakukan oleh Negara Pemerintahan Daerah dapat mencapai

kesejahteraan masyarakat.64

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang hukum acara pidana

bahwa Negara Republik Indonesia adalah Negara hukum berdasarkan

Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang menjamin segala

warganegara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan

pemerintahan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan

tidak ada kecualinya.65

63

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Pasal 18 ayat 6 64

UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Pasal 18 ayat 6 65

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang hukum acara pidana

Page 62: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

47

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2010 Tentang Perubahan

atas Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1083 tentang Pelaksanaan

Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018

tentang Satuan Polisi Pamong Praja, berisikan Satuan Polisi pamong

Praja merupakan perangkat daerah yang dibentuk untuk menegakkan

Peraturan Kepala Daerah, menyelenggarakan ketertiban dan

ketenteraman umum serta menyelenggarakan perlindungan

masyarakat.

Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat

Daerah, menjelaskan bahwa Perangkat Daerah adalah unsur pembantu

Kepala Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daeah dalam

penyelenggaraan urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan

daerah.

Peraturan Menteri Dalam Nrgeri Nomor 54 Tahun 2011 Tentang

Standar Oprasional Prosedur Polisi Pamong Praja, berisikan Satuan

Polisi Pamong Praja yang merupakan perangkat pemerintah daerah

dalam memelihara dan menyelenggarakan ketertiban dan ketenteraman

masyarakat serta menegakkan peraturan daerah, peraturan kepala

daerah dan keputusan kepala daerah.

Peraturan Walikota Kota Bandar Lampung Nomor 37 Tahun 2016

tentang Tugas, Fungsi dan Tata kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota

Bandar Lampung, berisikan

Page 63: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

48

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999

tentang Hak Asasi Manusia, bahwa manusia sebagai makhluk ciptaan

Tuhan Yang Maha Esa yang mengemban tugas memelihara alam

semesta dengan penuh ketakwaan dan penuh tanggung jawab untuk

kesejahteraan umat manusia, oleh penciptanya dianugerahi hak asasi

untuk menjamin keberadaan harkat dan martabat kemuliaan dirinya

serta keharmonisan lingkungannya.66

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2009

Tentang Kesejahteraan Sosial bahwa Pancasila dan Undang-Undang

Dasar 1945 mengamanatkan bahwa negara mempunyai tanggung

jawab untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan memajukan

kesejahteraan umum dalam rangka mewujudkan keadilan sosial bagi

seluruh rakyat Indonesia dan mewujudkan kehidupan yang layak dan

mertabat, serta untuk memenuhi hak atas kebutuhan dasar warga

negara demi tercapainya kesejahteraan sosial, Negara

menyeleggarakan pelayanan dan pengembangan kesejahteraan sosial

secara terencana, terarah dan berkelanjutan.67

c. Isi Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 01 Tahun

2018 Tentang Ketentraman Masyarakat dan Ketertiban Umum

Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 01 Tahun 2018

Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban Umum terdiri dari

66

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi

Manusia 67

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan

Sosial

Page 64: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

49

11 (sebelas) bab dan terdapat 80 (delapan puluh) pasal yang secara

umum dijelaskan sebagai berikut:

a) Bab I (satu) terdiri dari 1 pasal yang memaparkan tentang

ketentuan umum seperti pengertian-pengertian istilah yang

terdapat di dalam Peraturan Daerah tersebut.

b) Bab II (dua) terdiri dari 2 pasal yang menjelskan tentang asas,

maksud, dan tujuan yang terbagi menjadi 2 bagian, yakni bagian

kesatu tentang asas, dan bagian kedua tentang maksud dan tujuan.

c) Bab III (tiga) terdiri dari 2 pasal yang menjelaskan tentang hak dan

kewajiban masyarakat yang berbagi menjadi dua bagian, yakni

bagian kesatu tentang hak dan bagian, kedua tentang kewajiban.

d) Bab IV (empat) terdiri dari 3 pasal yang menjelaskan tentang

tugas, fungsi, dan wewenang Polisi Pamong Praja yang terbagi

menjadi 2 bagian, yakni bagian kesatu tentang tugas dan bagian

kedua tentang fungsi dan wewanang.

e) Bab V (lima) terdiri dari 60 pasal yang menjelaskan tentang ruang

lingkup peraturan kemudian terbagi menjadi 13 bagian yakni

bagian kesatu tentang tertib jalan, angkutan jalan, angkutan

sungai, dan perparkiran, bagian kedua tentang tertib jalur hijau,

taman, dan tempat umum, bagian ketiga tentang tertib kebersihan,

bagian keempat tentang tertib lingkungan, bagian kelima tentang

tertib sungai, saluran air, situ/danau, dan kolam, bagian keenam

tentang tertib tempat usaha dan usaba tertentu, bagian ketujuh

Page 65: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

50

tentang tertib tanah dan bangunan, bagian kedelapan tentang tertib

kesehatan, bagian kesembilan tentang tertib kawasan tanpa rokok,

bagian kesepuluh tentang tertib tempat hiburan umum dan

keramaian, bagian kesebelas tentang tertib kependudukan, bagian

kedua belas tentang tertib sosial, dan bagian ketiga belas tentang

tertib peran serta masyarakat.

f) Bab VI (enam) terdapat 4 pasal tentang pembinaan, pengendalian,

dan pengawasan.

g) Bab VII (tujuh) terdapat 2 pasal yang menjelaskan tentang

kerjasama dan koordinasi.

h) Bab VIII (delapan) terdapat 1 pasal yang menjelaskan tentang

penyidikan.

i) Bab IX (sembilan) terdapat 1 pasal yang menjelaskan tentang

sanksi administrasi.

j) Bab X (sepuluh) terdapat 2 pasal yang menjelaskan tentang

ketentuan pidana.

k) Bab XI (sebelas) terdapat 2 pasal yang menjelaskan tentang

ketentuan penutup.

Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 01 Tahun 2018

Tentang Ketentraman Masyarakat dan Ketertiban Umum Terhadap

Penanganan Aksi Vandalisme dijelaskan dalam pasal 23 yang

berbunyi :

Page 66: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

51

Setiap orang atau badan dilarang:

a. melakukan tindak vandalisme, seperti mencoret, menulis,

melukis, menempel iklan pada dinding atau di tembok, jembatan

lintas, jembatan penyebrangan orang, halte, tiang listrik, pohon,

kendaraan umum, dan sarana umum lainnya;

b. memasang billboard, reklame, spanduk, umbul-umbul, baliho,

menempel stiker, termasuk reklame painting, serta alat peraga;

c. media komersial tanpa izin Walikota atau pejabat yang

berwenang;

d. membuang air besar dan air kecil di jalan, jalur hijau, taman,

sungai, dan saluran air, serta tempat-tempat umum.”68

B. TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka atau penelitian terdahulu merupakan acuan untuk

penelitian selanjutnya, yang mana penelitian-penelitian tersebut digunakan

untuk membandingkan hasil penelitiannya. Adapun beberapa penelitian

terdahulu yang menjadi landasan dalam melakukan penelitian ini

diantaranya sebagai berikut:

1. “Pemberdayaan Pemuda Pelaku Vandalisme Di Bandar Lampung

(Studi Kasus Pada Komunitas Artcans)” Oleh Muhammad Fadhil

Fadhurrahman,skripsi, Universitas Lampung, 2018.

Hasil Penelitian: Upaya untuk meningkatkan semangat pemuda pelaku

vandalisme yaitu yang pertama, ikut serta aktif dalam komunitas-

68

Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 01 Tahun 2018 tentang ketentraman

Masyarakat dan Ketertiban Umum, Pasal 23 ayat (1).

Page 67: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

52

komunitas seni lukis yang ada di Bandar Lampung. Kedua, sering

bertukar fikiran dan berkarya bersama para penggiat seni lukis. Ketiga,

mengikuti berbagai kompetisi seni lukis yang ada di Bandar Lampung

atau lainnya. Keempat, melakukan kegiatan moral atau graffity

bersama dengan konten yang menarik dan menambah keindahan

lingkungan. Metode yang digunakan analisis deskriptif kualitatif, yang

berfokus pada kepada kelompok komunitas yang memiliki potensi

dalam karya seni gambar terhadap pemuda di Bandar Lampung yang

terindikasi melakukan aksi coret-coret bangunan umum atau aksi

vandalisme. Fokus kelompok yang terkait dilakukan salah satu

kelompok pemuda komunitas Artcans. Kelompok ini berbasis seni

lukis graffity dan beberapa kegiatan kreatif lain, pada beberapa

anggota sebelum bergabung bersama komunitas, kegiatan vandalisme

mulai dihilangkan dengan mengarah kepada kegiatan yang lebih

bermanfaat.69

Keterangan:

a. Persamaan antara penelitian ini dengan Muhammad Fadhil

Fadhurrahman.

Persamaannya ialah sama-sama membahas mengenai larangan

melakukan aksi vandalisme, metode yang dilakukan sama yaitu

metode deskriptif kualitatif.

69

Muhammad Fadhil Fadhurrahman, “Pemberdayaan Pemuda Pelaku Vandalisme Di

Bandar Lampung (Studi Kasus Pada Komunitas Artcans)”, (skripsi, Universitas Lampung, 2018)

Page 68: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

53

b. Perbedaan antara penelitian ini dengan Muhammad Fadhil

Fadhurrahman.

Penelitian Muhammad Fadhil Fadhur rahman, berfokus untuk

mengatasi suatu kelompok tertentu agar tidak melakukan aksi

vandalisme yaitu menyalurkan karya seni yang positif dengan

mengikutin kompetisi seni lukis. Sedangkan penilitian ini berfokus

kepada penerapan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor

01 Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban

Umum. Penelitian Muhammad Fadhil Fadhurrahman tidak

mengkaji perspektif fiqh siyasah sedangkan penelitian ini mengkaji

perspektif fiqh siyasah.

2. “Eksistensi Aksi Vandalisme Antar Individu Kalangan Remaja daN

Dewasa di Kota Yogyakarta” Oleh Rachmat Kuncono V. Indah Sri

Pinasti, Jurnal, universitas negeri Yogyakarta, 2018.

Hasil Penelitian: eksistensi Aksi Vandalisme Antar Individu Kalangan

Remaja dan Dewasa di Kota Yogyakarta Dipengaruhi oleh beberapa

faktor yalni faktor internal dan eksternal. Proses pelaku vandalisme

dengan berganti jongki (teman) yang baru yang sudah terbiasa melakukan

aksi vandalisme dengan cara tersebut, pelaku vandalisme melakukan

aksinya bisa kombinasi inisial antar individu ditambah gaya huruf yang

unik dan menarik. Menggunakan Metode analisis deskriptif kualitatif,

yang berfokus pada faktor yang melatar belakangi dan proses pelaku aksi

Page 69: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

54

vandalisme antar individu kalangan remaja dan dewasa di Kota

yogyakarta.70

Keterangan:

a. Persamaan antara penelitian ini dengan Rachmat Kuncono V. Indah

Sri Pinasti.

Persamaannya ialah sama-sama membahas mengenai aksi vandalism

yang meresahkan kota agar tidak menganggu kenyamanan dan

ketentraman masyarakat. Dan sama-sama menggunakan metode

deskriptif analisis.

b. Perbedaaan antara penelitian ini dengan Rachmat Kuncono V. Indah

Sri Pinasti.

Perbedaanya ialah penelitian Rachmat Kuncono V. Indah Sri Pinasti

lebih membahas mengenai faktor dan cara menanggulanginya.

Sedangkan dalam penelitian ini lebih berfokus kepada penerapan

Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 01 Tahun 2018

Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban Umum. Dan

Rachmat Kuncono V. Indah Sri Pinasti tidak mengkaji perspektif fiqh

siyasah sedangkan penelitian ini mengkaji perspektif fiqh

siyasah.siyasah.

3. “Perilaku Vandalisme Pada Remaja di Kabupaten Kulon Progo” Oleh

Fajar Rizki Anggoro, skripsi,Universitas Negeri Yogyalarta, 2014.

70 Rachmat Kuncono V. Indah Sri Pinasti, “Eksistensi Aksi Vandalisme Antar Individu

Kalangan Remaja daN Dewasa di Kota Yogyakarta” ( Jurnal, universitas negeri Yogyakarta,

2018).

Page 70: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

55

Hasil Penelitian: Hasil penelitian terhadap 3 remaja pelaku vandalisme

menunjukan bahwa bentuk-bentuk vandalisme yang dilakukan adalah 1)

ideological; 2) vidicate; 3) play; 4) malicious. Faktor-faktor penyebab

perilaku vandalisme: 1) teman sebaya, rasa nyaman dengan teman-teman

membuat subjek mengikuti tindakan vandalisme temannya; 2) keluarga;

3) media masa; 4) lingkungan masyarakat. Metode yang digunakan ialah

analisis deskriptif kualitatif, yang berfokus pada identifikasi bentuk-

bentuk vandalisme dan faktor-faktor penyebab perilaku vandalisme

remaja di Kabupaten Kulon Progo. 71

Katerangan:

a. Persamaan penelitian Fajar Rizki Anggoro dengan penelitian ini.

Persamaannya ialah sama-sama membahas mengenai aksi vandalisme.

Dan sama-sama mengunakan metode analisis kualitatif.

b. Perbedaan penelitian Fajar Rizki Anggoro dengan penelitian ini.

Perbedaanya ialah penelitian Fajar Rizki Anggoro lebih berfokus

kepada bentuk-bentuk vandalisme dan faktor-faktor penyebab perilaku

vandalisme remaja. Sedangkan penelitian ini lebih berfokus kepada

penerapan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 01 Tahun

2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum. Dan

penelitian Fajar Rizki Anggoro tidak mengkaji perspektif fiqh siyasah

sedangkan penelitian ini mengkaji perspektif fiqh siyasah.siyasah.

71

Fajar Rizki Anggoro, “Perilaku Vandalisme Pada Remaja di Kabupaten Kulon Progo”

(skripsi,Universitas Negeri Yogyalarta, 2014).

Page 71: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

56

4. “Vandalisme Dalam Perspektif Hukum Islam dan Hukum Positif” Oleh

Mohammad Afif Masrija, skripsi, Universitas Islam Negri Sunan

Kalijaga,2015.

Hasil Penelitian: Menurut Hukum Islam dan Hukum Positif, vandalisme

dipandang sebangai sebuah kejahatan taau pelanggaran hukum meskipun

tidak secara khusus diatur dalam sebuah ayat hukum maupun Undang-

undang namun demikian dalam ayat al-Qur‟an masih ada pencegahan

terhadap vandalisme al-Maidah ayat 5 dan an-Nahl-90 sedangkan dalam

KUHP dapat dijerat melalui pasal 489 dan pasal 408. Metode yang

digunakan ialah analisi deskriptif komperatif.72

Keterangan:

a. Persamaan penelitian Mohammad Afif Masrija dengan penelitian ini.

Persamaannya ialah sama-sama membahas aksi vandalisme.

b. Perbedaan Penelitian Mohammad Afif Masrija dengan penelitian ini.

Perbedaannya ialah penelitian Mohammad Afif Masrija lebih berfokus

kepada Pandangan Hukum Islam dan Hukum Positif di Indonesia

terkait masalah vanalisme, sedangkan penelitian ini lebih berfokus

kepada penerapan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 01

Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum.

Dan penelitian Mohammad Afif Masrija menggunakan metode

deskriptif komperatif sedangkan penelitian ini menggunakan metode

deskriptif kualitatif.

72 Mohammad Afif Masrija, “Vandalisme Dalam Perspektif Hukum Islam dan

Hukum Positif” (skripsi, Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga,2015).

Page 72: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Zainudin, Hukum Islam, Jakarta: Grafika Offset, 2006.

Al-Maududi, Khalifah dan Kerajaan, Bandung: Mizan, 2010.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekstan Praktik, Jakarta:

Rineka Cipta, 2014.

Asshiddiqie, Jimly, Prihal Undang-undang, Jakarta: Rajawali Pers, 2014.

Beni, Ahmadi Saebani, Fiqh Siyasah Terminologi Dan Lintasan Sejarah Politik

Islam Sejak Muhammad SAW. Hingga Al Khulafa Ar Rhasyidin, Bandung:

Pustaka Setia, 2010.

Djazuli, Ahmad, Fiqh Siyasah: Implementasi Kemaslahatan Umat Dalam Rambu-

rambu Syariah, Jakarta: Kencana, 2003.

E. Hagan, Frank, Pengantar Kriminologi Teori, Metode dan Perilaku Krimina,.

Jakarta: Prenadamedia Group, 2013.

Fajar, Mukti, Yulianto Achmad, Dualisme Penelitian Hukum NORMATIF &

EMPIRIS, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2017.

Fokky Fuad Wasitaatmadja, Filsafat Hukum, Jakarta: Kharisma Putra Utama,

2017

Hamsah Hasan, dkk, Buku Panduan Lengkap Agama Islam, Jakarta: Qultum

Media, 2010.

Hanafi, Ahmad, Pengantar Dan Sejarah Hukum Islam, Jakarta:Bulan Bintang,

1995.

Herimanto, Winarno, Ilmu Sosial & Budaya Dasar, Jakarta: PT Bumi Aksara,

2012.

Ibnu Syarif, Mujar dan Khamami Zada, Fiqh Siyasah Doktrin dan Pemikiran

Politik Islam, Jakarta: PT Gelora Angkara Pratama, 2008.

Iqbal, Muhammad, Fiqh Siyasah, Konseptual Doktrin Politik Islam, Jakarta:

Prenada Media Gruop, 2014.

Juhaya S Praja, Fiqh Siyasah: Terminologi dan Lintasan Sejarah Politik Islam

Sejak Muhammad SAW hingga AL-khulafa ar-Rasyidin, ( Bandung:

Pustaka Setia, 2014.

Page 73: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

Muhammad, Abdulkadir, Hukum dan Penelitian Hukum, Bandung: PT. Citra

Aditya Bankti, 2004.

M. Tahir Azhary, Negara Hukum, Jakarta: Kencana, 2015.

Narbuko, Cholid. Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, Jakarta: PT. Bumi

Aksara, 2015.

Ni‟matul, Hukum Tata Negara, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005.

Pulungan, J.suyuti, FIQH SIYASAH Ajaran, Sejarah dan Pemikiran, Jakarta:PT

Raja Grafindo Persada, 2002.

Rasyid, Sulaiman, Fiqih Islam, Bandung: Sinar Baru Al-Besindo, 2005.

Sedarmawati, Syaripudin Hidayat, Metodologi Penelitian, Bandung: Mandar

Maju, 2002.

Subagyo, Joko, Metodologi Penelitian dalam Teori dan Praktek, Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 1994.

Sugiyono, metode Penelitian Kualitatif Kuanlitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta,

2011

Suntana, Ija, Politik Hukum Islam, Bandung: Pustaka Setia, 2014.

Suntana, Ija, Politik Ekonomi Islam Siyasah Maliyah, Surakarta: Pustaka Setia,

2010.

Supriady, Deddy, Dadang Solihin,Otonomi Penyelenggara Pemerintahan

Daerah, Jakarta: PT. GramediaPustaka, 2001.

Syarifuddin, Amir, Ushul Fiqh, Jakarta: Kencana, 2008.

Takdir Ali Mukti dkk, Membangun Moralitas Bangsa, Yogyakarta: LLP

Ummy,1998.

Tiem Depag, Islam Untuk Disiplin Ilmu Hukum, Sosial dan Politik, Jakarta:

Depag RI, 1996

Jurnal

Sri Salmah, “Perilaku Vandalisme Remaja Dijogja”.Media informasi penelitian

kesejahteraan sosial, Vol. 39, Nomor.1 (2 Februari 2015).

Mutiara Fahmi, “Prinsip Dasar Hukum Politik Islam dalam Perspektif Al-Qur‟an,

Petita, Vol 2, Nomor 1 (15 Ferbruari 2020)

Page 74: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

Kamus

Pusat Pembinaan dan Pen gembangan Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia

Edisi Ketiga. Jakarta:Balai Pustaka, 1990.

Peraturan Perundang-undangan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi

Manusia

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2009 Tentang

Kesejahteraan Sosial Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2018

Tentang Satuan Polisi Pamong Praja.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang hukum acara pidana

Peraturan Walikota Bandar Lampung Nomoe 37 Tahun 2016 Tentang Tugas,

Fungsi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandar Lampung.

Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 01 Tahun 2018 tentang

ketentraman Masyarakat dan Ketertiban Umum

Naskah Ilmiah

Fajar Rizki Anggoro, skripsi,Universitas Negeri Yogyakarta, 2014.

Muhammad Fadhil Fadhurrahman, Skripsi, Universitas Lampung, 2018.

Rachmat Kuncono V. Indah Sri Pinasti, Jurnal, Universitas Negeri Yogyakarta,

2018.

Mohammad Afif Masrija, Skripsi, Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga,2015.

Wawancara

Irsyah Hutapris, Wawancara dengan penulis, Bandar Lampung, 7 Februari 2020.

Jan Roman, , Wawancara dengan penulis, Bandar Lampung, 7 Februari 2020.

Allen Saddeli, Wawancara dengan penulis, Bandar Lampung, 24 Februari 2020.

Sumber On-line

Page 75: IMPLEMENTASI PASAL 23 PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR …repository.radenintan.ac.id/11004/1/BAB 1 DAN 2.pdf · Tahun 2018 Tentang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban umum, larangan

“Vandalisme, Barbarisme, Brutal, dan Anarkis “ (On-line) tersedia di:

https://lppkb.wordpress.com/?s=Vandalisme&submit=search (19

Desember 2019)

Mengenal Aksi Vandalisme” (On-line), tersedia di:

https://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php (14 Desember 2019)

Maharani Aliefya Rachim, “Upaya Pencegahan Aksi Vandalisme: Langkah

Persuasi Atau Ancaman Hukuman”. (On-line), tersedia di:

https://www.suaratangerang.com/2018/12/26/upaya-pencegahan-aksi-

vandalisme-langkah-persuasi-atau-ancaman-hukuman/.html (19 Desember

2019)

Pengertian Vandalisme” (Online), tersedia di:

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Vandalisme (9 Oktober 2019)