implementasi manajemen keuangan pendidikan di...

163
IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI RUMAH GEMILANG INDONESIA SAWANGAN DEPOK Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Disusun Oleh : Muhammad Zaki Aziz NIM 1113018200040 JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018 M/1440 H

Upload: lekiet

Post on 20-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN

DI RUMAH GEMILANG INDONESIA SAWANGAN DEPOK

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Disusun Oleh :

Muhammad Zaki Aziz

NIM 1113018200040

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018 M/1440 H

Page 2: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,
Page 3: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,
Page 4: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,
Page 5: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,
Page 6: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

i

ABSTRAK

Muhammad Zaki Aziz (NIM 1113018200040). Implementasi Manajemen

Keuangan Pendidikan di Rumah Gemilang Indonesia Sawangan Kota Depok,

Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Tujuan penelitian ini adalah : (1) untuk mengetahui Implementasi Manajemen

Keuangan Pendidikan di Rumah Gemilang Indonesia, (2) untuk mengetahui

hambatan-hambatan dalam manajemen keuangan, (3) untuk mengetahui cara

mengatasi kendala-kendala dalam manajemen keuangan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

kualitatif deskriptif dimana pengumpulan data menggunakan teknik wawancara,

observasi dan studi document. Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa

narasumber diantaranya: Kepala Divisi Program LAZ Al-Azhar, Manajer Rumah

Gemilang Indonesia, Staff Keuangan Rumah Gemilang Indonesia, Kepala Divisi

Keuangan, Kepala Divisi Kepatuhan dan Kajian Dampak LAZ Al-Azhar.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Implementasi Manajemen Keuangan

Pendidikan di Rumah Gemilang Indonesia dinilai kurang baik, hal ini dibuktikan dari

hasil wawancara dan observasi bahwa implementasi manajemen keuangan terdiri dari

perencanaan keuangan tertulis tangan padahal perkembangan teknologi sangat pesat,

penganggaran yang sepenuhnya kuasa diluar Rumah Gemilang Indonesia, yakni

berada pada divisi keuangan LAZ Al-Azhar, pelaksanaan keuangan yang hanya

melibatkan staff keuangan dan manajer keuangan walau ada pengawasan dari kepala

divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya, jika sudah

ditandatangani oleh Manajer RGI, maka kepala divisi program juga ikut tandatangan

tanpa diperiksa secara rinci, pelaporan keuangan seringkali terlambat mengakibatkan

perencanaan pengajuan dana selanjutnya tidak dapat diproses, vital terhadap

keberlangsungan hidup santri yang bergantung pada pembiayaan RGI.

Kata Kunci: Implementasi Manajemen Keuangan Pendidikan, Manajemen

Keuangan.

Page 7: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

ii

ABSTRACT

Muhammad Zaki Aziz (NIM 1113018200040). Implementation of Financial

Management of Education at Rumah Gemilang Indonesia Sawangan Depok

City, Department of Education Management, Faculty of Educational Sceiences,

Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta.

The purpose of this research are: (1) to find oout the Implementation of

Financial Management of Education at Rumah Gemilang Indonesia, (2) to find out

the obstacles in financial management, (3) to find out how to overcome the

constraints in financial management.

The method used in this research is descriptive qualitative research method in

which data were collected using interview technique, observation and document

study. In this study, the authors interviewed several resource persons including: Head

of Program Division LAZ Al-Azhar, Gemilang Home Manager Indonesia, Finance

Staff of Rumah Gemilang Indonesia, Head of Finance Division, Head of LAZ Al-

Azhar Compliance and Impact Assessment.

The results showed that the Implementation of Financial Management of

education at Rumah Gemilang Indonesia is less good, it is proven by the results of

interviews and the existing processes. established in the financial division of LAZ Al-

Azhar, a financial implementation that only involves financial staff and financial

managers even though there is supervision from the head of the LAZ Al-Azhar

program division, audits are carried out simply, if it‟s already signed by the RGI

Manager, the program division head also sign it without checking again; the financial

reporting is usually late that made the next proposal could not be processed which is

important for the survival of students who influence RGI financing.

Keywords: Implementation of Financial Management of Education, Financial

Management

Page 8: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillaahirobbil‟aalamiin,

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat,

hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat

serta salam penulis curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan

sahabatnya.

Skripsi yang berjudul “Implementasi Manajemen Keuangan Pendidikan di

Rumah Gemilang Indonesia, Sawangan, Depok” disusun sebagai persyaratan

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada jurusan Manajemen Pendidikan,

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan, arahan,

motivasi dan bimbingan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Hasyim Asy‟ari, M.Pd, Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan yang telah

memberikan arahan, nasihat dan dorongan dalam penulisan skripsi.

3. Dr. Zahruddin, Lc., M.Pd, Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan

arahan, nasihat dan dorongan dalam penulisan skripsi.

4. Dr. Sita Ratnaningsih, M.Pd, Dosen Pembimbing I yang senantiasa meluangkan

waktu di tengah kesibukannya untuk memberikan arahan dan bimbingan kepada

penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Tri Harjawati, M.Si, Dosen Pembimbing II yang dengan penuh kesabaran dan

ketulusan hati telah membimbing penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan

dengan baik.

Page 9: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

iv

6. Bapak Sigit Iko Sugondo, Direktur Eksekutif Lembaga Amil Zakat Al-Azhar

yang telah memberikan izin dalam melakukan penelitian di Rumah Gemilang

Indonesia.

7. Bapak Rahmatullah Sidik, Kepala Divisi Program dan Pendayagunaan LAZ Al-

Azhar yang telah membantu penulis dalam melakukan penelitian.

8. Bapak Mahrus Ali, Manajer Rumah Gemilang Indonesia yang telah membantu

penulis selama melaksanakan kegiatan penelitian.

9. Seluruh staff dan tenaga pendidik Rumah Gemilang Indonesia yang telah

meluangkan waktunya untuk memberikan informasi sehingga dapat terselesaikan

skripsi ini.

10. Keluarga Besar (alm.) H. Chomsin bin (alm.) H. Thohir yang senantiasa

membimbing, memotivasi, dan memberikan kasih sayang kepada penulis.

11. Kedua Orang tua tercinta telah sangat berjasa, perjuangan yang penulis lakukan

secara langsung atau tidak langsung sungguh membuat kedua orang tua ikut

merasakannya. Oleh karena itu, perjuangan yang penulis lakukan ini

dipersembahkan bagi kedua orang tua.

12. Kawan-kawan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ciputat, khususnya

komisariat Tarbiyah yang telah menemani berjuang dan berproses bersama.

13. Abang, Mpok, Sahabat, dan kawan-kawan Forum Komunikasi Mahasiswa Betawi

(FKMB) yang menemani berproses selama menjadi mahasiswa.

14. Teman-teman Manajemen Pendidikan angkatan 2013, telah membantu dan

memberikan motivasi kepada penulis.

15. Teman bimbingan skripsi yang saling memberikan semangat dan bantuan selama

proses penulisan skripsi.

16. Pihak lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan, namun arahan, bantuan, dan

masukan yang diberikan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan

dengan baik, semoga Allah membalas kebaikan-kebaikan kalian.

Page 10: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

v

Akhir kata, besar harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para

pembaca. Penulis menyadari betul bahwa skripsi ini masih banyak

kekurangannya, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak

sangat penulis harapkan.

Jakarta, 30 Juli 2018

Penulis

Page 11: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ vi

DAFTAR TABEL ............................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... x

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 5

C. Pembatasan Masalah ......................................................................... 5

D. Rumusan Masalah ............................................................................. 5

E. Tujuan Penelitian ............................................................................... 5

F. Manfaat Penelitian ............................................................................ 6

BAB II : KAJIAN TEORI

A. Landasan Teori .................................................................................. 7

1. Manajemen ................................................................................ 7

2. Manajemen Keuangan ............................................................... 13

3. Manajemen Keuangan Pendidikan ............................................ 21

B. Hasil Penelitian yang Relevan ........................................................... 42

C. Kerangka Berpikir ............................................................................. 46

Page 12: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

vii

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 54

B. Metode Penelitian ........................................................................... 55

C. Sumber Data .................................................................................. 55

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 58

E. Instrumen Pengumpulan Data ........................................................ 60

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ........................................... 62

G. Uji Validitas Data Kualitatif ......................................................... 64

BAB IV : HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................... 67

B. Deskripsi Hasil Penelitian .............................................................. 76

C. Pembahasan .................................................................................... 84

D. Temuan Hasil Penelitian ............................................................... 97

E. Keterbatasan Penelitian ................................................................. 99

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................... 100

B. Saran ............................................................................................... 100

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 102

LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................. 105

Page 13: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : Fungsi Manajemen .............................................................................. 10

Tabel 2.2 : Tahapan Keuangan.............................................................................. 20

Tabel 2.3 : Penelitian Terdahulu ........................................................................... 49

Tabel 2.4 : Kerangka Berpikir ............................................................................... 53

Tabel 3.1 : Rencana Penelitian .............................................................................. 54

Tabel 3.2 : Studi Dokumentasi .............................................................................. 59

Tabel 3.3 : Kisi-Kisi Instrumen ............................................................................. 60

Tabel 3.4 : Instrumen Pedoman Wawancara......................................................... 61

Tabel 3.5 : Lembar Observasi ............................................................................... 62

Tabel 4.1 : Data Kepegawaian .............................................................................. 73

Tabel 4.2 : Jadwal DIKLAT Harian ...................................................................... 75

Tabel 4.3 : Lembar Observasi ............................................................................... 76

Page 14: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Siklus Manajemen Keuangan Pendidikan ....................................... 30

Gambar 2.2 : Proses Manajemen Keuangan Pendidikan ...................................... 42

Gambar 3.1 : Komponen dalam Analisis Data...................................................... 62

Gambar 4.1 : Form Permohonan Pengajuan Dana (PPD) ..................................... 92

Gambar 4.2 : Laporan Audit Keuangan LAZ Al-Azhar ....................................... 95

Page 15: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Instrumen Pedoman Studi Dokumen

Lampiran 2 : Instrumen Pedoman Observasi

Lampiran 3 : Instrumen Pedoman Wawancara

Lampiran 4 : Rekap Hasil Studi Dokumen

Lampiran 5 : Hasil Observasi

Lampiran 6 : Hasil Wawancara

Lampiran 7 : Data Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Lampiran 8 : Data Rombongan Belajar

Lampiran 9 : Form Permohonan Pengajuan Dana

Lampiran 10 : Laporan Audit Keuangan LAZ Al-Azhar

Lampiran 11 : Foto Rumah Gemilang Indonesia

Lampiran 12 : Surat Permohonan Bimbingan Skripsi

Lampiran 13 : Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 14 : Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 15 : Lembar Uji Referensi

Lampiran 16 : Biodata Penulis

Page 16: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan sebuah investasi yang sangat menguntungkan bagi

setiap individu, seperti memperoleh pendidikan tinggi yang berdampak pada

perubahan signifikan terhadap dirinya ataupun lingkungan, maupun investasi

(penanaman modal) dalam dunia pendidikan untuk kemudian dikelola, dan

dikembangkan demi meningkatkan kualitas pendidikan. Dunia pendidikan

memiliki daya tarik tinggi bagi masyarakat luas. Investasi menarik tersebut

belakangan ini banyak menyita kepedulian masyarakat tentang dunia pendidikan.

Orang tua yang mampu dalam hal ekonomi, berlomba-lomba untuk memperoleh

pendidikan yang bermutu tinggi untuk anaknya. Bahkan, tidak sedikit orang yang

kurang mampu dalam hal ekonomi mengupayakan pendidikan yang bermutu

untuk anaknya, padahal di sisi lain pemerintah sudah jelas mengupayakan

pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat yang tertuang dalam Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.

Dalam dunia pendidikan, baik sekolah formal maupun non-formal pasti

membutuhkan pendanaan yang jelas untuk memastikan berjalannya proses

pembelajaran. Pendanaan yang dimaksud tertuang dalam Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan yaitu

pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah,

pemerintah daerah, dan masyarakat. Berdasarkan peraturan tersebut maka

jalannya proses pendidikan memerlukan sumber pembiayaan yang memadai baik

dari pemerintahan pusat, pemerintahan daerah, dan masyarakat.

Page 17: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

2

Untuk sekolah formal, ketentuan anggaran pendidikan tertuang dalam UU No.

20/2003 tentang SISDIKNAS dalam pasal 49 tentang Pengalokasian Dana

Pendidikan yang menyatakan bahwa dana pendidikan selain gaji pendidik dan

biaya pendidikan kedinasan dialokasikan minimal 20% dari APBN pada sector

pendidikan dan minimal 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

(APBD).1

Permasalahan mengenai pengelolaan dana pendidikan menjadi pembicaraan

serius karena banyaknya pelanggaran yang telah terjadi dalam pengelolaan dana

pendidikan. Pada akhir tahun 2016, ratusan siswa SMKN Campalagian

mengamuk atas kurangnya transparasi pengelolaan dana BOS yang hanya

dikelola oleh kepala sekolah, bahkan komite sekolah pun tidak dilibatkan dalam

perincian dana BOS yang diterima sekolah tersebut.2 Permasalahan pengelolaan

dana pendidikan tidak menutup kemungkinan terjadi pada sekolah unggulan,

seperti SMAN 47 Jakarta yang memiliki kejanggalan dalam pengelolaan dana

Bantuan Operasional Pendidikan yang dilakukan oleh tersangka Kepala Sekolah

SMAN 47 Jakarta, dan Bendahara Sekolah SMAN 47 Jakarta dengan kerugian

sebesar 1,8 Miliar walaupun telah ada penyitaan uang sejumlah 322.820.000 dari

beberapa guru yang telah menerima dana Bantuan Operasional Pendidikan. Uang

tersebut yang seharusnya diberikan kepada siswa kurang mampu atau miskin

dengan paket seragam sekolah, perlengkapan sekolah seperti buku dan untuk

biaya sarapan siswa miskin, namun yang terjadi adanya potongan dana.

1Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional (SISDIKNAS), pasal 49. 2Polisi Bubarkan dan Mediasi Unjuk Rasa Siswa SMKN Campalagian.

http://www.fokusmetrosulbar.com/2016/08/polisi-bubarkan-dan-mediasi-unjuk-rasa.html. Diakses

pada Kamis, 09 Maret 2017 pukul 13.20

Page 18: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

3

Padahal penyelewangan dana BOS sangat sulit karena dilakukan dengan

transaksinya non-cash.3

Namun, masih banyak ditemukan di kalangan masyarakat menengah ke

bawah yang mengenyam pendidikan seadanya, banyak orang-orang yang putus

sekolah karna memilih untuk mencari dana dalam menyambung kehidupan.

Mereka membutuhkan sesuatu yang praktis dalam memenuhi kebutuhan sehari-

hari, sedangkan pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang tidak dapat

memperoleh hasilnya secara langsung dalam waktu cepat. Pada akhirnya

masyarakat kalangan menengah ke bawah kehilangan kesadaran pentingnya

pendidikan. Permasalahan tersebut dipercaya bisa diatasi oleh pendidikan luar

sekolah.

Sekolah non-formal melalui pendidikan luar sekolah yang dilaksanakan secara

terstruktur memiliki fungsi mengembangkan potensi peserta didik. Pendidikan

non-formal turut serta berperan dan bertanggung jawab dalam memenuhi

kebutuhan pendidikan bagi masyarakat agar tercipta sumber manusia yang

bermutu dan berkualitas. Dalam menjalankan fungsinya tersebut, pendidikan non-

formal tentu membutuhkan biaya dalam menunjang kegiatan atau program yang

dilaksanakan.

Dengan demikian, pengelolaan keuangan merupakan potensi yang sangat

menentukan dan bagian yang tak terpisahkan dalam kajian manajemen

pendidikan, komponen keuangan ini merupakan komponen produksi yang

menentukan terlaksananya kegiatan-kegiatan proses belajar mengajar bersama

komponen-komponen lain.4

3Tersangkut Korupsi, Mantan Kepala Sekolah dan Bendahara SMAN 47 ditahan KEJARI

JAKSEL. Tim Web Kejari Jaksel. http://www.kejari-

jaksel.go.id/read/news/2015/10/30/686/tersangkut--korupsi--mantan-kepala-sekolah-dan-bendahara-

sman-47--ditahan-kejari-jaksel. Diakses pada kamis, 09 Maret 2017 pukul 13.20 4E. Mulyasa. Manajemen Berbasis Sekolah Konsep, Strategi, Implementasi, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2011), Cetakan XIII, hal. 47

Page 19: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

4

Hasil observasi awal peneliti pada tanggal 24 Agustus 2017 pukul 10.11 WIB

di Rumah Gemilang Indonesia Depok, peneliti mendapatkan gambaran terkait

kondisi sekolah tersebut yang bersumber dari staff administrasi, dan santri kelas

Broadcasting. Berdasarkan informasi yang diperoleh santri kelas Broadcasting

mengakui masih keberatan dalam pembatasan penggunaan telepon seluler, dan

padatnya jadwal pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas. Staff

Administrasi mengungkapkan bahwa tenaga pendidik yang mengajar di kelas

memang terbatas, rata-rata dua orang instructor untuk setiap kelasnya.5

Peneliti juga mendapatkan informasi dari Pimpinan atau Manajer Rumah

Gemilang Indonesia, Bapak Mahrus Ali bahwa benar instructor di sekolah

tersebut masih kurang dikarenakan perekrutan guru yang sesuai terbilang sedikit.

Bapak Mahrus mengakui bahwa dalam proses sosialisasi sekolah Rumah

Gemilang Indonesia masih kurang maksimal, sehingga masyarakat luas tidak

mengetahui adanya sekolah gratis di Rumah Gemilang Indonesia. Dalam proses

Penerimaan Siswa Baru di RGI terbilang sederhana, setelah berkas administrasi

dinyatakan lengkap maka diadakan proses pre-test dan interview. Sumber

keuangan di RGI yang berasal dari Al-Azhar secara penuh.6

Permasalahan pengelolaan keuangan di Rumah Gemilang Indonesia

merupakan hambatan bagi pelaksanaan program pembelajaran, terkadang dalam

proses pencairan dana pihak yang seharusnya menyetujui sering berada di luar

kantor, baik dinas ataupun kegiatan lainnya. Permasalahan lain lamanya proses

penyusunan laporan keuangan sehingga pencairan dana untuk periode selanjutnya

tidak dapat dicairkan.7

5 Hasil observasi awal dengan siswa jurusan Broadcasting dan Resepsionis di Rumah

Gemilang Indonesia pada tanggal 24 Agustus 2017 6 Hasil observasi awal dengan Pimpinan Manajer di Rumah Gemilang Indonesia pada tanggal

25 Agustus 2017 7 Hasil observasi dengan Kepala Divisi Program di Rumah Gemilang Indonesia pada tanggal

8 September 2017

Page 20: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

5

Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis terdorong untuk melakukan

penelitian dengan judul “Implementasi Manajemen Keuangan Pendidikan di

Rumah Gemilang Indonesia Sawangan Depok”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada latar belakang diatas, maka penulis mengidentifikasi beberapa

masalah sebagai berikut:

a. Kurangnya transparansi informasi publik tentang pengelolaan keuangan

pendidikan

b. Perencanaan keuangan terbilang lambat karena banyaknya kegiatan Program

LAZ Al-Azhar

c. Hubungan Komunikasi kurang intensif dalam koordinasi untuk pelaporan

keuangan

d. Pelaporan keuangan yang lama mengakibatkan pencairan dana selanjutnya

tidak bisa dilakukan

e. Penalangan dana untuk kegiatan lain dinilai kurang efektif

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan pada identifikasi masalah tersebut, maka penulis memberikan

batasan masalah agar lebih terarah dan tidak terlalu luas yakni “Kurangnya

transparansi informasi publik tentang pengelolaan keuangan pendidikan.”.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, maka perumusan masalah

penelitian sebagai berikut: „Bagaimana Implementasi Manajemen Keuangan

Pendidikan di Rumah Gemilang Indonesia?‟

Page 21: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

6

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka penilitian ini bertujuan untuk

mengetahui bagaimana implementasi manajemen keuangan pendidikan di Rumah

Gemilang Indonesia Sawangan Depok.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis dapat memberikan sumbangan serta masukan bagi

pengembangan ilmu manajemen pendidikan, khususnya pada implementasi

manajemen keuangan pendidikan.

2. Manfaat Praktis

(1) Bagi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, hasil penelitian ini

diharapkan dapat menambah referensi kepustakaan Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Manajemen Pendidikan.

(2) Bagi peneliti, penelitian ini sebagai bahan masukan dalam menambah

informasi pengetahuan mengenai perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi

serta pertanggungjawaban.

(3) Bagi Manajer Rumah Gemilang Indonesia Sawangan Depok, hasil

penelitian ini diharapkan sebagai bahan pertimbangan dalam proses

pengambilan keputusan atau kebijakan yang akan ditentukan mengenai

manajemen keuangan pendidikan.

(4) Bagi Stakeholder, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber

informasi mengenai manajemen keuangan pendidikan pada Rumah

Gemilang Indonesia Sawangan Depok.

(5) Bagi penelti lainnya, adanya penelitian ini dapat menambah pengetahuan

terkait dengan manajemen keuangan yang meliputi perencanaan dan

penganggaran, pelaksanaan dan evaluasi serta pertanggungjawaban.

Page 22: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

7

BAB II

STUDI KEPUSTAKAAN

A. Landasan Teori

1. Manajemen

a. Pengertian Manajemen

Manajemen berasal dari Bahasa Latin, yaitu dari asal kata manus yang

berarti tangan dan agere yang berarti melakukan. Kata-kata itu digabung

menjadi kata kerja managere yang artinya menangani. Managere

diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris dalam bentuk kata kerja to

manage, dengan kata benda management, dan manager untuk orang yang

melakukan kegiatan manajemen. Akhirnya, management diterjemahkan ke

dalam Bahasa Indonesia menjadi manajemen atau pengelolaan.8

Berdasarkan etimologi, kata manajemen memiliki arti dan asal bahasa

yang berbeda, namun kata-kata asal yang berbeda tersebut memiliki

korelasi dalam menjelaskan definisi manajemen. Manajemen jika dilihat

dari bahasa latin memiliki arti menangani, jika dilihat dari bahasa inggris

yang berarti mengatur, dan jika dilihat dari bahasa Indonesia, manajemen

berarti penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran.

Henry M. Botiger, mengemukakan manajemen sebagai suatu seni

membutuhkan tiga unsur, yaitu pandangan, pengetahuan teknis, dan

komunikasi. Ketiga unsur tersebut terkandung dalam manajemen.9

Menurut Menry Parker Follet mengemukakan definisi manajemen sebagai

8 Husaini Usman, Manajemen: Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,

2009), h.5. 9 Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2011), h. 3.

Page 23: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

8

berikut: “the art of getting things done through people” artinya

manajemen sebagai seni untuk melaksakan pekerjaan melalui orang-

orang.10

Manajemen adalah suatu proses sosial yang berkenaan dengan

keseluruhan usaha manusia dengan bantuan manusia lain serta

sumbersumber lainnya, menggunakan metode yang efisien dan efektif

untuk mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya.11

Manajemen menurut Terry dan Franklin adalah“management is the

process of designing and maintaining an environment in which

individuals, working together in groups, effeciently accomplish selected

aims”.12

Hal tersebut berarti bahwa manajemen adalah proses merancang

dan memelihara suatu lingkungan di mana individu bekerja sama dalam

kelompok, secara efisien mencapai tujuan yang dipilih.

Berdasarkan pengertian menurut beberapa ahli di atas, penulis menarik

kesimpulan terkait definisi manajemen. Manajemen adalah suatu proses

pengelolaan mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan

pengawasan dengan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif

dan efisien dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan.

b. Komponen Manajemen

Manajemen memiliki 3 (tiga) komponen yang tidak dapat dipisahkan

antara satu dengan yang lainnya, yang dikenal dengan 3M yaitu (1) man

10

Husaini Usman. Op. cit., h. 3. 11

Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2006), h.16-17. 12

Jejen Musfah, Manajemen Pendidikan; Teori, Kebijakan, dan Praktik, (Jakarta:

Prenadamedia Group, 2015), h. 2.

Page 24: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

9

atau manusia, (2) money atau uang, dan (3) material atau bahan atau

sarana dan prasarana bahkan dalam bentuk mesin.13

Manusia tidak akan terlepas dari kegiatan manajemen, karena pelaku

manajemen yang sebenarnya pun adalah manusia, manusia menggunakan

manajemen sebagai langkah untuk mempermudah segala aktivitasnya.

Komponen manajemen lainnya ialah uang, dalam pelaksanaan manajemen

tidak sedikit aktivitas manajemen membutuhkan pendanaan, baik dalam

perencanaan, pelaksanaan, maupun pengawasan serta pelaporan dan

kegiatan-kegiatan lainnya dalam proses manajemen. Manajemen akan

tetap berkaitan dengan material atau bahan yang dibutuhkan selama

kegiatan manajerial dalam menunjang kebutuhan untuk mencapai tujuan.

Material yang menjadi sarana dan prasarana dalam memudahkan proses

kegiatan manajemen mencapai tujuan.

c. Fungsi Manajemen

Pelbagai macam organisasi, apakah kecil atau pun besar, swasta atau

pun milik pemerintah, dalam skala nasional apalagi multinasional, sudah

barang tentu akan memiliki tujuan yang akan dicapai. Untuk mencapai

tujuan tersebut, ada empat fungsi utama yang harus dilakukan. Empat

fungsi tersebut dikenal dengan fungsi manajemen.14

Fungsi manajemen ada yang menyebutnya POAC, POSLC menurut

Weihrich dan Koontz, dan POMCED menurut Sudjana. Jadi paling tidak

ada tiga model fungsi manajemen.15

13

Suparlan, Manajemen Berbasis Sekolah dari Teori sampai dengan Praktik, (Jakarta: PT.

Bumi Aksara, 2013), h. 42. 14

Ibid. h.42. 15

Jejen Musfah, Op. cit., h. 3.

Page 25: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

10

Tabel 2.1 :

Fungsi Manajemen

1) Perencanaan

Perencanaan dikenal sebagai „the base function‟, karena

perencanaan menjadi dasar bagi pelaksanaan fungsi lainnya, dan

pelaksanaan bagian awal yang terpenting dari suatu pekerjaan.16

Perencanaan mulai dari program kerja, tujuan dan manfaat program,

biaya program, waktu, penanggung jawab, dan pelaksana, mitra, serta

sasaran sesuai dengan kesepakatan.17

.

Hal tersebut termasuk dalam fungsi perencanaan sebagai

permulaan atau dasar dalam fungsi manajemen. Perencanaan dalam

manajemen harus jelas terhadap hal yang dikerjakan, pihak yang

bertanggung jawab, waktu pekerjaan, serta biaya yang diperlukan

dalam pelaksanaannya guna tujuan tercapai pada proses

pelaksanannya atau pekerjaannya. Perencanaan yang telah dirinci

tersebut merupakan bagian yang penting dalam suatu pekerjaan.

Plato mengatakan bahwa “the beginning is the most important part of

the work”.18

Planning atau perencanaan yang efektif didasarkan pada fakta

dan informasi, bukan atas dasar emosi, atau keinginan. Planning atau

16

Suparlan, Op. cit., h. 43. 17

Jejen Musfah, Op. cit., h. 3. 18

Suparlan, Loc. cit.

POAC Planning, Organizing, Actuating, and Controlling

POSLC Planning, Organizing, Staffing, Leading, and Controlling

POMCED Planning, Organizing, Motivating, Conforming, Evaluating,

Developing

Page 26: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

11

perencanaan dikerjakan terus-menerus dan merupakan suatu kegiatan

yang tidak pernah selesai. Seluruh rencana bersifat sementara dan

dapat dirubah atau diganti apabila ada fakta-fakta baru dan variabelnya

perlu dievaluasi kembali.19

Perencanaan atau planning memang harus

didasarkan pada fakta dan informasi yang jelas dengan

menggambarkan kondisi real di lapangan, jika perencanaan hanya

mengedepankan keinginan atau emosi semata tanpa

mempertimbangkan fakta atau keadaan yang terjadi maka dalam

proses pelaksanaannya akan sulit dalam mencapai tujuan yang

diinginkan karena perencanaan merupakan suatu penghubung dari

jenjang antara kondisi sekarang dengan tujuan yang diinginkan.

Perencanaan yang baik akan memberikan arah, mengurangi dampak

perubahan, menekan terjadinya pemborosan (meningkatkan efisiensi),

mengurangi ketidakpastian, memastikan terlaksananya pekerjaan, serta

menetapkan standar yang digunakan dalam pengendalian.20

Fungsi

perencanaan penting dalam peningkatan efisiensi karena telah

merencanakan dengan matang hal-hal yang memiliki kemungkinan

terjadi pemborosan.

2) Pengorganisasian

Pengorganisasian adalah proses mengatur, mengalokasikan dan

mendistribusikan pekerjaan, wewenang dan sumber daya diantara

anggota organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Stoner

menyatakan bahwa mengorganisasikan adalah proses memperkerjakan

dua orang atau lebih untuk bekerja sama dalam cara terstruktur guna

mencapai sasaran spesifik atau beberapa sasaran.21

19

George R. Terry, Prinsip-prinsip Manajemen, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2013), h. 47. 20

Tim APTIK, Manajemen dalam Konteks Indonesia, (Yogyakarta: PT. Kanisius, 2013), h. 23. 21

Engkoswara, Administrasi Pendidikan, (Bandung: CV. Alfabeta, 2012), h. 95

Page 27: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

12

Mengorganisasikan merupakan fungsi manajemen setelah

perencanaan. Hal yang sudah direncanakan dalam tahapan

perencanaan selanjutnya akan diatur, dialokasikan, dan didistribusikan

pekerjaannya, wewenangnya sesuai dengan tugas pokok dan fungsi

(TUPOKSI) masing-masing individu untuk mencapai tujuan

organisasi, karena organisasi adalah kumpulan dua orang atau lebih

yang saling bekerja sama sesuai dengan kemampuan atau tugasnya

dalam mencapai sasaran dan target yang sama.

3) Pelaksanaan

Pelaksanaan suatu program tergantung pada standar operasional

pekerjaan (SOP). SOP menentukan kelancaran sebuah program.

Karena itu, setiap melahirkan sebuah program harus segera dibuatkan

standar operasionalnya seperti apa. SOP harus singkat, padat, dan

jelas.22

Pelaksanaan sebagai proses aplikasi dalam manajemen harus

secara jelas dan tepat diterapkan agar mewujudkan perencanaan yang

sesuai kesepakatan. Oleh karena itu, pelaksanaan yang baik akan

terwujud jika ada standar yang ditetapkan atau SOP. SOP sebagai

acuan dalam mengukur pelaksanaan yang tepat.

4) Pengawasan

Fungsi pengawasan yaitu mencegah kesalahan dan memperbaiki

kesalahan. Organisasi yang baik minim dalam kesalahan karena fungsi

pengawasan berjalan baik.23

Pengawasan menurut Jejen ialah suatu

tindakan antisipasi terhadap kesalahan agar tidak terjadi serta sebagai

tindakan penanggulangan kesalahan yang telah terjadi. Oleh karena

22

Jejen Musfah, Op. cit., h. 5. 23

Ibid.

Page 28: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

13

itu, kesalahan harus diidentiifikasi secara cepat, maka antisipasi

terhadap masalah akan lebih mudah, namun apabila identifikasi

memakan banyak waktu sehingga masalah telah terjadi maka

penanggulangan perbaikan terhadap masalah harus ditangani secara

baik dan tepat. Kegiatan mencegah dan memperbaiki kesalahan juga

sebagai upaya dalam menjaga kualitas agar sesuai dengan yang

diharapkan,

Berdasarkan uraian mengenai beberapa fungsi-fungsi manajemen

tersebut, penulis membuat kesimpulan bahwa fungsi manajemen

adalah suatu integrasi (keterpaduan) antara fungsi manajemen

(perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan) yang

perlu dilakukan seorang manajer atau pimpinan dengan menggunakan

sumber daya yang ada dalam mencapai tujuan secara efektif dan

efisien.

2. Manajemen Keuangan

a. Pengertian Manajemen Keuangan

Dalam setiap kegiatan, umumnya keuangan merupakan potensi yang

sangat menentukan dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam

keberhasilan pelaksanaan kegiatan.

Keuangan ialah seni dan ilmu mengelola uang. Yang dimaksud

mengelola uang ialah aktivitas untuk memperoleh sumber capital (modal)

dengan biaya yang semurah-murahnya dan menggunakannya seefektif dan

seefisien mungkin. Penggunaan capital itu harus menghasilkan hasil

(return, benefit), yang lebih besar dari biayanya. Misalnya, perolehan

capital dengan biaya 10% per tahun, maka harus mampu

Page 29: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

14

menginvestasikannya dengan hasil diatas 10% , bisa 11 %, 12%, atau

lebih tinggi dari itu.24

Manajemen memiliki tiga tahapan penting yaitu tahap perencanaan,

tahap pelaksanaan, dan tahap penilaian. Ketiga tahapan tadi apabila

diterapkan dalam manajemen keuangan adalah menjadi tahap perencanaan

keuangan (budgeting), tahap pelaksanaan (budgeting), dan tahap penilaian

(auditing).

Manajemen keuangan adalah manajemen terhadap fungsi-fungsi

keuangan. Sedangkan fungsi keuangan merupakan kegiatan utama yang

harus dilakukan oleh mereka yang bertanggungjawab dalam bidang

tertentu. Fungsi manajemen keuangan adalah menggunakan dana dan

mendapatkan dana.25

Manajemen keuangan meliputi perencanaan financial, pelaksanaan,

dan evaluasi. Jones mengemukakan financial planning is called budgeting

merupakan kegiatan mengkoordinasi semua sumber daya yang tersedia

untuk mencapai sasaran yang diinginkan secara sistematis tanpa terjadi

efek samping yang merugikan. Implementation involves accounting atau

pelaksanaan anggaran ialah kegiatan berdasarkan rencana yang telah

dibuat dan kemungkinan terjadi penyesuaian bila diperlukan. Evaluation

involves atau Evaluasi merupakan proses penilaian terhadap pencapaian

tujuan.26

Dari uraian dari beberapa ahli tersebut, penulis menarik kesimpulan

bahwa manajemen keuangan adalah serangkaian proses dalam mencari

dana dengan koordinasi sumber daya yang tersedia, menggunakan dana

24

Darsono, Manajemen Keuangan, (Jakarta: Nusantara Consulting, 2009), h. 2. 25

Abubakar, Taufani, Manajemen Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 256. 26

E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah Konsep, Strategi dan Implementasi, (Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya, 2011), Cet.13, h.171.

Page 30: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

15

sesuai dengan perencanaan yang telah disepakati untuk kepentingan

organisasi yang bertujuan mencapai tujuan organisasi secara efisien.

b. Proses Manajemen Keuangan

1. Budgeting atau penganggaran

Penganggaran merupakan proses kegiatan atau proses penyusunan

anggaran (budget). Anggaran ini merupakan rencana operasional yang

dinyatakan secara kuantitatif dalam bentuk satuan uang yang

digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan lembaga

dalam kurun waktu tertentu. Budget may be defined as the financial

plan for the future, usually for one year but possible a longer or

shorter period of time. (Thomas H. Jones). Pendapat yang diartikan

bahwa anggaran dapat didefinisikan sebagai rencana keuangan untuk

masa depan, biasanya selama satu tahun tetapi mungkin jangka waktu

yang lebih dari satu tahun atau jangka waktu yang lebih singkat.

a) Karakteristik anggaran

Anggaran memiliki dua sisi, yaitu sisi penerimaan dan

pengeluaran. Sisi penerimaan menggambarkan perolehan atau

besarnya dana yang diterima oleh lembaga dari sumber dana,

misalnya dari pemerintah, masyarakat, orang tua, peserta didik,

dan sumber lainnya. Sedangkan sisi pengeluaran menggambarkan

besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk tiap komponen

program.

b) Fungsi anggaran

Fungsi anggaran sebagai berikut:

f. Anggaran sebagai alat perencanaan

g. Anggaran sebagai alat pengendalian

h. Anggaran sebagai alat kebijakan

Page 31: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

16

i. Anggaran sebagai alat politik

j. Anggaran sebagai alat koordinasi

k. Anggaran sebagai alat penilaian kinerja

l. Anggaran sebagai alat motivasi

c) Bentuk-bentuk anggaran

(1) Anggaran butir per butir (line item budget)

Anggaran butir per butir merupakan bentuk anggaran

konvensional, namun paling simple dan banyak digunakan.

Dalam bentuk anggaran ini, setiap pengeluaran dikelompokkan

berdasarkan kategori tertentu atau jenis butir, misalnya gaji,

upah, honor menjadi satu kategori atau satu butir sedangkan

perlengkapan, sarana, material dalam butir tersendiri.

(2) Anggaran program (program budget system)

Bentuk anggaran ini dirancang untuk mengidentifikasi

biaya setiap program. Anggaran program dihitung berdasarkan

jenis program.

(3) Anggaran berdasarkan kinerja (performance based budget)

Bentuk ini sesuai namanya menekankan pada kinerja

dan bukan rincian dari suatu alokasi anggaran. Pekerjaan

dalam suattu program dipecah dalam bentuk beban kerja dan

unit hasil yang dapat diukur. Hasil pengukurannya

dipergunakan untuk menghitung masukan dana dan tenaga

yang dapat dipergunakan untuk mencapai tujuan suatu

program.

Page 32: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

17

(4) PPBS/SP4 (planning programming budgeting system)

PPBS merupakan kerangka kerja dalam perencanaan

dengan mengorganisasikan informasi dan menganilisisnya

secara sistematis. Dalam PPBS tiap-tiap tujuan suatu program

dinyatakan dengan jelas, baik jangka pendek, maupun jangka

panjang.

Dalam proses PPBS data tentang biaya, keuntungan

kelayakan suatu program disajikan secara lengkap sehingga

pengambilan keputusan dapat menentukan pilihan program

yang dianggap paling menguntungkan.

(5) Anggaran berbasis nol (zero based budget/zbb)

Bentuk pembuatan anggaran ini adalah bahwa setiap

aktivitas atau program yang telah diadakan di tahun-tahun

sebelumnya tidak secara otomatis dapat dilanjutkan. Setiap

aktivitas harus dievaluasi setiap tahun untuk menentukan

apakah aktivitas itu akan diadakan tahun ini dengan melihat

kontribusi yang diberikannya kepada tujuan organisasi.27

2. Accounting atau akuntansi

Accounting adalah bahasa yang digunakan untuk menggambarkan

hasil kegiatan eknomi. Sebagaimana diungkapkan oleh Henke O.

Emerson “accounting is the language used to describe the result of

economic activities”. Kegiatan-kegiatan tersebut melibatkan konversi

sumberdaya yang ada menjadi barang dan jasa yang bisa dipakai. Oleh

karena itu, akunting berkaitan dengan mengukur dan menyingkap hasil

dari kegiatan konversi sumber daya.

27

Abubakar, Op. cit., h. 263-264.

Page 33: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

18

Arens dan Loebbecke menjelaskan akuntansi merupakan proses

pencatatan, pengelompokkan, dan pengikhtisaran kejadian-kejadian

ekonomi dalam bentuk yang teratur dan logis dengan tujuan

menyajikan informasi keuangan yang dibutuhkan untuk pengambilan

keputusan.

Kegiatan akuntansi memerlukan system akuntansi yang benar. Di

dalam system akuntansi terdiri dari catatan-catatan akuntansi (buku

cek, jurnal, dan buku besar) serta serangkaian proses dan prosedur

yang ditetapkan untuk staf, sukarelawan, dan pihak lainnya. Tujuan

system akuntansi ini adalah untuk memastikan bahwa data keuangan

dan transaksi ekonomi diinputkan secara tepat ke dalam catatan

akuntansi, serta laporan-laporan yang perlu disajikan secara akurat dan

tepat waktu.

Komponen-komponen system akuntansi, secara tradisional system

akuntansi terdiri dari komponen-komponen berikut:

a. Bagan perkiraan/akun

Bagan perkiraan adalah daftar masing-masing item, dimana

pencatatannya dibagi ke dalam lima kategori, yakni:

(1) Aktiva ;

(2) Utang :

(3) Aktiva bersih :

(4) Pendapatan ;

(5) Belanja.

Masing-masing pencatatan ditentukan dengan mengidentifikasi

angka yang diinput ke sistem akuntansi.

Page 34: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

19

b. Buku besar

Buku besar mengklasifikasikan informasi pencatatan, bagan

perkiraan atau akun bertindak sebagai daftar isi buku besar. Dalam

system manual, ringkasan total dari seluruh jurnal dimasukkan ke

dalam buku besar setiap bulannya dan dilakukan selama satu tahun

dan dilaporkan pada tanggal neraca.

c. Jurnal

Jurnal digunakan untuk mencatat semua transaksi akuntansi,

sebelum diklasifikasikan ke buku besar. Jurnal mengatur informasi

secara kronologis dan sesuai dengan jenis transaksi.

Contoh:

Jurnal untuk mencatat transaksi pengeluaran kas adalah suatu

pencatatan secara kronologis atas cek yang ditulis, yang

dikategorikan menurut bagan perkiraan/akun.

Jurnal untuk mencatat transaksi penerimaan kas adalah

pencatatan secara kronologis atas seluruh setoran yang dibuat,

yang dikategorikan menurut bagan perkiraan/akun.

Jurnal untuk mencatat transaksi gaji, yaitu jurnal yang

mencatat seluruh transaksi yang terkait dengan penggajian.

d. Buku cek

Buku cek menyajikan kombinasi jurnal dan buku besar.

Sebagian besar transaksi keuangan akan dicatat melalui buku cek,

dimana tanda penerimaan yang disetor ke dan dari saldo

pembayaran akan dibuat.

Page 35: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

20

Tabel 2.2 :

Tahapan Keuangan

Tahap Pencatatan A. Kegiatan Pengidentifikasian dan pengukuran dalam

bentuk bukti transaksi dan bukti pencatatan.

B. Kegiatan pencatatan bukti transaksi ke dalam buku

harian atau jurnal.

C. Memindahkabukukan (posting) dari jurnal

berdasarkan kelompok atau jenisnya dalam akun

buku besar.

Tahap Pengikhtisaran Penyusunan neraca saldo (trial blance) berdasarkan

akun-akun buku besar

Pembuatan ayat jurnal penyesuaian

Penyusunan kertas kerja (work sheet)

Pembuatan ayat jurnal penutup (closing entries)

Pembuatan neraca saldo setelah penutupan

Pembuatan ayat jurnal pembalik

Tahap Pelaporan Neraca

Laporan surplus devisit/laporan aktiva

Laporan arus kas

Laporan perubahan aktiva bersih

Catatan atas laporan keuangan

3. Auditing atau penilaian

Auditing adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian

bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu

entitas ekonomi yang dilakukan seseorang yang kompeten dan

independen untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian

infotmasi dimaksud dengan kriteria yang telah ditetapkan.

Page 36: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

21

Untuk melaksanakan audit, diperlukan informasi yang dapat

diverifikasi dan sejumlah standar (kriteria) yang dapat digunakan

sebagai pegangan pengevaluasian informasi tersebut. Agar dapat

diverifikasi, informasi harus dapat diukur. Informasi yang dapat diukur

memiliki berbagai bentuk.

a. Jenis-jenis audit

(1) Audit laporan keuangan

Audit laporan keuangan bertujuan menentukan apakah

laporan keuangan secara keseluruhan yang merupakan

informasi terukur yang akan diverifikasi, telah disajikan sesuai

dengan kriteria tertentu.

(2) Audit operasional

Audit opersasional merupakan penelaahan atas bagian

maupun prosedur dan metode operasi suatu organisasi untuk

menilai efisiensi dan efektivitasnya. Umunya, pada saat

selesainya audit operasional, auditor akan memberikan saran

kepada manajemen untuk memperbaiki jalannya operasi

lembaga.

(3) Audit ketaatan

Audit ketaatan bertujuan mempertimbangkan apakah

auditi (klien) telah mengikuti prosedur atau aturan tertentu

yang telah ditetapkan pihak yang memiliki otoritas lebih tinggi.

Hasil audit ketaatan biasanya tidak dilaporkan kepada pihak

luar, tetapi kepada pihak tertentu dalam organisasi. Pimpinan

organisasi adalah pihak yang paling berkepentingan atas

dipatuhinya prosedur dan aturan yang telah ditetapkan. Oleh

Page 37: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

22

sebab itu, mereka sering memperkerjakan auditor untuk

melakukan tugas itu.28

3. Manajemen Keuangan Pendidikan

a. Pengertian Manajemen Keuangan Pendidikan

Manajemen keuangan merupakan hal sensitive dibandingkan dengan

manajemen bidang yang lainnya. Oleh karena itu, manajemen keuangan

memerlukan tingkat keterbukaan dan akuntabilitas yang tinggi, terlebih

dalam perolehan dana dan peruntukkan dana tersebut.

Sebelum menjelaskan mengenai hakikat manajemen keuangan

pendidikan, akan dibahas terlebih dulu mengenai kaitan antara kualitas

pendidikan dengan manajemen keuangan. Sejumlah penelitian telah

mengungkapkan bahwa antara pendidikan yang berkualitas dengan aspek

pembiayaan mempunyai korelasi yang positif. Hubungan antara

pembiayaan dengan kualitas pendidikan jelas saling terkait. Dalam

pelaksanaanya, pembiayaan harus didasarkan pada tingkat kualitas

tertentu. Banyak faktor yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas

pendidikan. Jadi biaya bukanlah salah satu jawaban yang harus ditentukan

lebih awal. Namun biaya menjadi penyempurnaan syarat yang harus

dipenuhi penyelenggaraan pendidikan. Dalam hal perlu diupayakan oleh

para pengelola pendidikan untuk menunjukan langkah efisiensi yang

dilakukan serta akuntabilitas dalam pengelolaan dana. Sebab tanpa

didukung langkah efisiensi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana,

berapa pun dana yang dikeluarkan, aktivitas yang dilakukan lembaga tidak

akan berhasil meningkatkan kualitas pendidikan. Oleh karena itu,

pengelola pendidikan dituntut untuk melakukan efisiensi dan

akuntabilitas. Manajemen keuangan merupakan hal sensitive

28

Ibid, h. 258-268

Page 38: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

23

dibandingkan dengan manajemen bidang yang lainnya. Oleh karena itu,

manajemen keuangan memerlukan tingkat keterbukaan dan akuntabilitas

yang tinggi, terlebih dalam perolehan dana dan peruntukkan dana

tersebut.29

Dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi

pendidikan, manajemen keuangan sekolah perlu dilakukan untuk

menunjang penyediaan sarana dan prasarana dalam rangka

mengefektifkan kegiatan belajar-mengajar, dan meningkatkan prestasi

peserta didik. Sejalan dengan kebijakan otonomi daerah yang

menyerahkan masalah pendidikan ke daerah dan sekolah masing-masing,

maka masalah keuangan pun menjadi kewenangan yang diberikan secara

langsung dalam pengelolaannya kepada sekolah. Dalam hal ini, kepala

sekolah memiliki tanggung jawab penuh terhadap perencanaan,

pelaksanaan, evaluasi dan pertanggung jawaban sekolah.30

Manajemen keuangan sekolah dapat diartikan sebagai “tindakan

pengurusan atau ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan,

perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban, dan pelaporan”.

Menurut Bafadal, manajemen keuangan sekolah dapat diartikan

sebagai “keseluruhan proses pemerolehan dan pendayagunaan uang secara

tertib, efisien, dan dapat dipertanggungjawabkan dalam rangka

memperlancar pencapaian tujuan pendidikan”.31

Manajemen keuangan pendidikan menurut penulis adalah kegiatan

dalam mengelola keuangan organisasi pendidikan atau sekolah (mencari

29

Indra Bastian, Akuntansi Pendidikan, (Jakarta: Erlangga, 2006), h. 192 30

E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional , (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2011), h. 194 31 David Wijaya, Implikasi Manajemen Keuangan Sekolah terhadap Kualitas Pendidikan,

(Jakarta: BPK Penabur, 2009), h.91.

Page 39: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

24

dana dengan koordinasi sumber daya yang tersedia, menggunakan dana

sesuai dengan perencanaan yang telah disepakati) untuk kepentingan

sekolah yang bertujuan mencapai tujuan sekolah secara efisien yang

memiliki tahap perencanaan keuangan sekolah, pelaksanaan keuangan

sekolah, serta evaluasi dan pertanggungjawaban keuangan sekolah.

b. Prinsip Manajemen Keuangan Pendidikan

Manajemen keuangan pendidikan perlu memperhatikan sejumlah

prinsip. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, pasal (48) menyatakan bahwa pengelolaan dana

pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan

akuntabilitas public. Di samping itu, prinsip efektivitas juga perlu

mendapat penekanan.32

Berikut prinsip-prinsip manajemen keuangan, yaitu:

1) Transparansi

Transparan berarti keterbukaan. Transparan di bidang manajemen

keuangan berarti adanya keterbukaan dalam mengelola dana

pendidikan. Pada lembaga pendidikan, bidang manajemen keuangan

yang transparan berarti adanya keterbukaan dalam manajemen

keuangan lembaga pendidikan, yaitu keterbukaan sumber keuangan

dan jumlahnya, rincian penggunaan, dan pertanggungjawabannya

harus jelas sehingga bisa memudahkan pihak-pihak yang

berkepentingan untuk mengetahuinya. Transparansi keuangan sangat

dibutuhkan dalam meningkatkan dukungan orang tua, masyarakat, dan

pemerintah dalam penyelenggaraan seluruh program pendidikan di

sekolah. Transparansi juga dapat meningkatkan kepercayaan sebagai

32

Manahan Tampubolon, Perencanaan dan Keuangan Pendidikan (Education and Finance

Plan), (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2015), h. 189.

Page 40: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

25

timbal balik antara pemerintah, masyarakat, orang tua siswa, dan

warga sekolah melalui penyediaan informasi dan menjamin

kemudahan dalam memperoleh informasi yang akurat dan memadai.

2) Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah perihal tanggung jawab. Akuntabilitas dapat

diartikan kondisi seseorang yang dinilai oleh orang lain karena

kualitas performanya dalam menyelesaikan tugas untuk mencapai

tujuan yang menjadi tanggung jawab orang tersebut. Akuntabilitas

dalam manajemen keuangan berarti penggunaan uang sekolah dapat

dipertanggungjawabkan sesuai dengan perencanaan yang telah

ditetapkan. Berdasarkan perencanaan yang telah ditetapkan dan

peraturan yang berlaku maka pihak sekolah membelanjakan uang

secara bertanggung jawab.

Adanya tiga pilar utama yang menjadi prasyarat terbangunnya

akuntabilitas, yaitu:

a) Adanya transparansi para penyelenggara sekolah dengan menerima

masukan dan mengikutsertakan berbagai komponen dalam

mengelola sekolah,

b) Adanya standar kinerja di setiap institusi yang dapat diukur dalam

melaksanakan tugas, fungsi, dan wewenangnya, serta

c) Adanya partisipasi untuk saling menciptakan suasana kondusif

dalam menciptakan pelayanan masyarakat dengan prosedur yang

mudah, biaya yang murah, dan pelayanan yang cepat.33

3) Efektivitas

Efektif seringkali diartikan sebagai pencapaian tujuan yang telah

ditetapkan. Garner (2004) mendefinisikan efektivitas lebih dalam lagi,

33

Ibid., h. 190

Page 41: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

26

karena sebenarnya efektivitas tidak berhenti sampai tujuan tercapai,

melainkan sampai pada hasil kualitatif yang dikaitkan dengan

pencapaian visi lembaga. Efektivitas lebih menekankan pada kualitatif

outcomes.

Manajemen keuangan dikatakan memenuhi prinsip efektivitas

jika kegiatan yang dilakukan dapat mengatur keuangan untuk

membiayai aktivitas dalam rangka mencapai tujuan lembaga yang

bersangkutan dan kualitatif outcomes-nya sesuai dengan rencana yang

telah ditetapkan.34

4) Efisiensi

Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara masukan

(input), dan keluaran (output) atau antara daya dan hasil. Daya yang

dimaksud meliputi tenaga, pikiran, waktu, biaya.35

Perbandingan tersebut dapat dilihat dari dua hal:

a) Dilihat dari segi penggunaan waktu, tenaga, dan biaya

Kegiatan dapat dikatakan efisien kalau penggunaan waktu, tenaga,

dan biaya yang sekecil-kecilnya dapat mencapai hasil yang

ditetapkan.

b) Dilihat dari segi hasil

Kegiatan dapat dikatakan efisien kalau dengan penggunaan waktu,

tenaga, dan biaya tertentu memberikan hasil sebanyak-banyaknya

baik kuantitas maupun kualitasnya.

c. Fungsi Manajemen Keuangan Pendidikan

Secara luas, manajemen keuangan sekolah memiliki peran dan

fungsi menyediakan berbagai informasi kuantitatif yang dapat digunakan

34 Ibid. 35

Ibid.

Page 42: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

27

sebagai dasar pengambilan keputusan oleh para pemangku kepentingan

sesuai perannya masing-masing. Pemangku kepentingan yang dimaksud,

yakni:

1) Kepala sekolah

Data dari manajemen keuangan sekolah bisa dijadikan

landasan untuk menyusun rencana sekolah, mengevaluasi kemajuan

dalam usaha mencapai tujuan sekolah, serta melakukan tindakan

korektif yang diperlukan.

2) Guru dan karyawan sekolah

Guru dan karyawan sekolah adalah kelompok yang tertarik

pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas di sekolahnya.

Data dan informasi dari manajemen keuangan bisa mereka jadikan

cermin untuk menilai kemampuan sekolah dalam memberikan imbal

jasa, manfaat pension, dan peluang kerja.

3) Kreditur

Kreditur bisa menjadikan data dan informasi mengenai

kesehatan keuangan sekolah sebagai salah satu dasar untuk

mengetahui apakah pinjaman beserta bunganya dapat dibayar pada

saat jatuh tempo.

4) Orangtua siswa

Orangtua adalah pihak yang tertarik dengan informasi

mengenai kelangsungan hidup sekolah, terutama perjanjian jangka

panjang sekolah serta tingkat ketergantungan sekolah.

5) Pemerintah, termasuk lembaga- lembaga yang berada di bawah

otoritasnya

Mereka tertarik dengan informasi mengenai alokasi sumber

daya serta aktivitas sekolah. Informasi tersebut dibutuhkan untuk

Page 43: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

28

mengatur aktivitas sekolah dan menetapkan anggaran untuk tahun

berikutnya.

6) Masyarakat

Sekolah dapat mempengaruhi anggota masyarakat dengan

berbagai cara. Laporan keuangan sekolah dapat membantu masyarakat

dengan cara menyediakan informasi mengenai kecenderungan dan

perkembangan terakhir terkait pengelolaan keuangan sekolah beserta

rangkaian aktivitasnya.36

d. Siklus Manajemen Keuangan Pendidikan

Gambar 2.1 : Siklus Manajemen Keuangan Pendidikan

Berdasarkan gambar 2.1 diatas, berikut adalah siklus manajemen

keuangan pendidikan:

1) Anggaran pendidikan

Anggaran merupakan rencana operasional yang dinyatakan secara

kuantitatif dalam bentuk satuan uang yang digunakan

sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan lembaga dalam kurun

waktu tertentu.

36

Ibid., h. 186-187.

Page 44: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

29

2) Pola subsidi pendidikan

Subsidi pendidikan merupakan sumber pendanaan dari

Pemerintah, Pemerintah Daerah, pengusaha, dan masyarakat untuk

membiayai aktivitas investasi fisik dan non-fisik dalam rangka

meningkatkan kapasitas dan mutu layanan sekolah.

3) Pengukuran dan pelaporan kinerja pendidikan

Dengan adanya laporan kinerja pendidikan, maka stakeholders

sekolah dapat mengetahui secara jelas tentang kinerja organisasi

sekolah sehingga akan menjadi bahan masukan bagi proses

perencanaan kinerja pendidikan selanjutnya. Salah satu tujuan

diadakannya pelaporan kinerja pendidikan adalah dalam rangka

pelaksanaan akuntabilitas pada sektor publik.

4) Cost dan pricing jasa pendidikan

Menurut James dan Philips, unsur-unsur biaya dan penetapan

harga pendidikan meliputi pertama ialah pembiayaan (costing) jasa

pendidikan, yaitu membandingkan pengeluran sekolah dengan

manfaatnya bagi pelanggan jasa pendidikan. Kedua penetapan harga

(pricing) jasa pendidikan, yaitu penerima jasa pendidikan, yaitu

penerima jasa pendidikan akan dikenakan harga jasa pendidikan

tertentu sesuai dengan tujuan sekolah. Ada tiga aspek penetapan harga

jasa pendidikan : diferensiasi jasa pendidikan, faktor-faktor penentu

jasa pendidikan, serta biaya pengembangan produk jasa pendidikan.

5) Audit Keuangan Pendidikan

Audit keuangan pendidikan bertujuan untuk menetukan apakah

laporan keuangan sekolah secara keseluruhan telah disajikan sesuai

dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku secara umum.

Page 45: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

30

6) Audit kinerja pendidikan

Audit kinerja merupakan upaya sistematis untuk mengumpulkan,

menyusun, mengolah, dan menafsirkan informasi, dengan tujuan

menyimpulkan peringkat kompetensi seseorang dalam satu jenis

keahlian profesi pendidikan berdasarkan norma kriteria tertentu, serta

menggunakan kesimpulan tersebut di dalam proses pengambilan

keputusan kinerja yang direkomendasikan (Sagala, 2007).37

e. Proses Manajemen Keuangan Pendidikan menurut E. Mulyasa

Thomas H. Jones berpendapat bahwa manajemen memiliki tiga

tahapan penting yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap

penilaian. Ketiga tahapan tersebut diterapkan dalam manajemen keuangan

menjadi tahap perencanaan keuangan (budgeting), tahap pelaksanaan

(accounting), dan tahap penilaian (auditing).38

Sedangkan menurut E. Mulyasa, “Manajemen keuangan sekolah yang

secara keseluruhan menuntut kemampuan sekolah untuk merencanakan,

melaksanakan, dan mengevaluasi serta mempertanggungjawabkannya

secara efektif dan transparan.”

1) Perencanaan Keuangan Pendidikan

Menurut Mulyasa perencanaan dalam manajemen keuangan ialah

kegiatan merencanakan sumber dana untuk menunjang kegiatan

pendidikan dan tercapainya tujuan pendidikan di sekolah. Perencanaan

menghimpun sejumlah sumber daya yang diarahkan untuk mencapai

suatu tujuan berhubungan dengan anggaran atau budget , sebagai

penjabaran suatu rencana ke dalam bentuk dana untuk setiap

komponen kegiatan.

37 David wijaya, Implementasi Manajemen Keuangan sekolah terhadap kualitas pendidikan,

Jurnal pendidikan penabur, 13, 2009, h.87. 38

Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI, Op. cit., h. 257.

Page 46: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

31

Perencanaan keuangan sekolah sedikitnya mencakup dua kegiatan,

yakni penyusunan anggaran, dan pengembangan rencana anggaran

belanja sekolah (RAPBS). Kedua kegiatan pokok tersebut diuraikan

sebagai berikut:

a) Penyusunan anggaran keuangan sekolah

Perencanaan keuangan sekolah memerlukan data yang akurat

dan lengkap sehingga semua perencanaan kebutuhan untuk masa

yang akan datang dapat diantisipasi dalam rancangan anggaran.

Adapun prinsip-prinsip dan prosedur penyusunan anggaran:

(1) Adanya pembagian wewenang dan tanggung jawab yang

jelas dalam sistem manajemen dan organisasi;

(2) Adanya sistem akuntansi yang memadai dalam

melaksanakan anggaran;

(3) Adanya penelitian dan analisis untuk menilai kinerja

oganisasi;

(4) Adanya dukungan dari pelaksana mulai dari tingkat atas

sampai yang paling bawah.

Dalam penyusunan anggaran keuangan sekolah ada beberapa

tahapan guna mencapai penyusunan anggaran yang optimal.

Tahapan penyusunan anggaran adalah sebagai berikut:

(1) Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan

selama periode anggaran.

(2) Mengidentifikasi sumber-sumber yang dinyatakan dalam

uang, jasa, dan barang.

(3) Semua sumber dinyatakan dalam bentuk uang sebab

anggaran pada dasarnya merupakan pernyataan finansial.

Page 47: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

32

(4) Memformulasikan anggaran dalam bentuk format yang

telah disetujui dan dipergunakan oleh instansi tertentu

(5) Menyusun usulan anggaran untuk memperoleh persetujuan

dari pihak yang berwenang.

(6) Melakukan revisi usulan anggaran.

(7) Persetujuan revisi usulan anggaran.

(8) Pengesahan anggaran.39

Lipham mengungkapkan empat fase kegiatan pokok

penyusunan angggaran sebagai berikut:

(1) Perencanaan anggaran merupakan kegiatan mengidentifikasi

tujuan, menentukan prioritas, menjabarkan tujuan ke dalam

penampilan operasional yang dapat diukur, menganalisis

alternative pencapaian tujuan dengan analisis cost

effectiveness, membuat rekomendasi alternative pendekatan

untuk mencapai sasaran.

(2) Mempersiapkan anggaran antara lain menyesuaikan kegiatan

dengan mekanisme anggaran yang berlaku, bentuknya,

distribusi, dan sasaran progam pengajaran perlu dirumuskan

dengan jelas. Melakukan inventarisasi kelengkapan peralatan,

dan bahan-bahan yang telah tersedia.

(3) Mengelola pelaksanaan anggaran antara lain mempersiapkan

pembukaan, melakukan pembelanjaan dan membuat

transaksi, membuat perhitungan, mengawasi pelaksanaan

sesuai dengan prosedur kerja yang berlaku, serta membuat

laporan dan pertanggungjawaban keuangan.

39

Nanang Fattah, Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2009), h.50.

Page 48: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

33

(4) Menilai pelaksanaan anggaran antara lain menilai pelaksanaan

proses belajar mengajar, menilai bagaimana pencapaian

sasaran progam, serta membuat rekomendasi untuk perbaikan

anggaran yang akan datang.40

b) Pengembangan rencana anggaran sekolah

Penyusunan anggaran keuangan sekolah atau sering disebut

anggaran belanja sekolah (ABS), biasanya dikembangkan dalam

format-format yang meliputi: (1) sumber pendapatan terdiri dari

UYHD (Uang Yang Harus Dipertanggungjawabkan), DPP (Dana

Penunjang Pendidikan), OPF; dan lain-lain; (2) pengeluaran untuk

kegiatan belajar mengajar, pengadaan dan pemeliharaan sarana dan

prasarana, bahan-bahan dan alat pelajaran, honorarium dan

kesejahteraan.

Pada proses pengembangan rancangan anggaran pendapatan

dan belanja sekolah (RAPBS) pada umumnya menempuh langkah-

langkah pendekatan dengan prosedur sebagai berikut:

(1) Pada tingkat kelompok kerja

Kelompok kerja yang dibentuk sekolah, yang terdiri dari para

pembantu kepala sekolah memiliki tugas antara lain melakukan

identifikasi kebutuhan-kebutuhan biaya yang harus

dikeluarkan, selanjutnya diklasifikasikan, dan dilakukan

perhitungan sesuai dengan kebutuhan sekolah. Dari hasil

analisis kebutuhan biaya yang dilakukan oleh kelompok kerja

selanjutnya dilakukan seleksi alokasi yang diperkirakan sangat

mendesak dan tidak bisa dikurangi, sedangkan yang dipandang

tidak mengganggu kelancaran kegiatan pendidikan, khususnya

40

Mulyono, Konsep Pembiayaan Pendidikan, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2010), h. 162-163

Page 49: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

34

proses belajar mengajar maka dapat dilakukan pengurangan

biaya sesuai dengan dana yang tersedia.

(2) Pada tingkat kerja sama dengan komite sekolah

Kerjasama anatara komite sekolah dengan kelompok kerja

yang telah terbentuk diatas, dilakukan untuk melakukan rapat

pengurus dan rapat anggota dengan pengembangan RAPBS.

Komite sekolah dapat memberikan pertimbangan, membantu

mengontrol kebijakan program sekolah. Kerjasama antara

komite sekolah dengan kelompok kerja yang dibentuk, hal ini

dilakukan sehubungan dengan pengembangan RAPBS.

(3) Sosialisasi dan legalitas

Setelah RAPBS dibicarakan dengan komite sekolah

selanjutnya disosialisasikan kepada beberapa pihak. Pada tahap

sosialisasi dan legalitas ini kelompok kerja melakukan

konsultasi dan laporan pada pihak pengawas, serta mengajukan

usulan RAPBS kepada yayasan untuk mendapat pertimbangan

dan pengesahan.

2) Pelaksanaan Keuangan Pendidikan

Biaya pendidikan merupakan salah satu komponen masukan

instrumental (instrumental input) yang sangat penting dalam

penyelenggaraan pendidikan (di sekolah). Dalam setiap upaya

pencapaian tujuan pendidikan baik tujuan-tujuan yang bersifat

kuantitatif maupun kualitatif, biaya pendidikan memiliki peranan yang

sangat menentukan. Hampir tidak ada upaya pendidikan yang dapat

mengabaikan peranan biaya, sehingga dapat dikatakan bahwa tanpa

Page 50: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

35

biaya, proses pendidikan (di sekolah) tidak akan berjalan.41

Biaya

(cost) dalam pengertian ini memiliki cakupan yang luas, yakni semua

jenis pengeluaran yang berkenaan dengan penyelenggaraan

pendidikan, baik dalam bentuk uang maupun barang dan tenaga (yang

dapat dihargakan dengan uang). Dalam pengertian ini, misalnya, iuran

siswa adalah jelas merupakan biaya, tetapi sarana fisik, buku sekolah

dan guru juga adalah biaya. Bagaimana biaya-biaya itu direncanakan,

diperoleh, dialokasikan, dan dikelola merupakan persoalan

pembiayaan atau pendanaan pendidikan (educational finance). Untuk

itu “Pelaksanaan keuangan sekolah dalam garis besarnya dapat

dikelompokan ke dalam dua bagian, yakni penerimaan dan

pengeluaran.”42

a) Penerimaan

Lembaga pendidikan dalam melaksanakan tugasnya menerima

dana dari beberapa sumber. Penerimaan keuangan sekolah dari

sumber-sumber perlu dibukukan berdasarkan prosedur pengelolaan

yang selaras dengan ketetapan yang disepakati, baik berupa konsep

teortis maupun peraturan yang berlaku. Berdasarkan buku

pedoman rencana, program dan penganggaran, sumber dana

pendidikan yang dapat dikembangkan dalam anggaran belanja

sekolah antara lain meliputi anggaran rutin, anggaran

pembangunan, dan penunjang pendidikan, dana masyarakat,

donatur dan lain-lain yang dianggap sah oleh semua pihak.

Pendanaan pendidikan yang pada dasarnya bersumber dari

pemerintah, orang tua dan masyarakat, namun dapat diperoleh

41

Prof. Dr. Dedi Supriadi, Satuan Biaya Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2006), cet ke -4, h. 3-4. 42

E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Op. cit., h. 201.

Page 51: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

36

bentuk kerjasama usaha atau wakaf. Namun pada dasarnya

sekolah yang berdiri di bawah naungan yayasan memiliki

kewenangan dan keleluasaan cukup dalam bagaimana

mendapatkan sumber dana keuangan untuk mengoptimalkan

kegiatan pendidikan di sekolah.

b) Pengeluaran

Dana yang diperoleh dari berbagai sumber perlu di gunakan

secara efektif dan efesien. Artinya setiap perolehan dana dalam

pengeluarannya harus didasarkan pada kebutuhan-kebutuhan yang

telah disesuaikan dengan perencanaan pembiayaan pendidikan.

Dalam manajemen keuangan sekolah, pengeluaran keuangan

harus dibukukan sesuai dengan pola yang ditetapkan oleh

peraturan. Beberapa hal yang harus dijadikan patokan bendahara

dalam pertanggungjawaban pembukuan, meliputi format buku kas

harian, buku tabelaris, dan format laporan daya serap penggunaan

anggaranserta beban pajak. Aliran pengeluaran keuangan harus

dicatat sesuai dengan waktu serta peruntukannya.

Sebagai bendahara sekolah ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan berkaitan dengan masalah pelaksanaan keuangan

sekolah, yaitu :

(1) Pada setiap tahun akhir anggaran, bendahara harus membuat

laporan keuangan sekolah kepada kepala sekolah untuk

dicocokan dengan RAPBS.

(2) Laporan keuangan harus dilampiri bukti-bukti pengeluaran

yang ada termasuk bukti penyetoran pajak (PPN dan PPh) bila

ada.

Page 52: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

37

(3) Kwitansi atau bukti pembelian atau bukti penerimaan berupa

tanda tangan penerima honorarium atau bantuan atau bukti

pengeluaran lain yang sah.

(4) Neraca keuangan juga harus ditunjukan untuk diperiksa oleh

tim pertanggung jawaban keuangan dari komite sekolah.

(5) Evaluasi dan pertanggung jawaban keuangan sekolah.

3) Evaluasi dan Pertanggungjawaban Keuangan Pendidikan

a) Evaluasi

Evaluasi bertujuan untuk mengetahui apakah program

sekolah/madrasah mencapai sasaran yang diharapkan. Evaluasi

menekankan pada aspek hasil (output). Konsekuensinya, evaluasi

baru dapat dilakukan jika program sekolah sudah berjalan dalam

satu periode, sesuai dengan tahapan sasaran yang dirancang.

Dalam manajemen keuangan evaluasi dan pertanggung jawaban

menjadi penting. Evaluasi dan pertanggungjawaban keuangan

sekolah dapat diidentifikasikan kedalam tiga hal, yaitu pendekatan

pengendalianpenggunaan alokasi dana, bentuk pertanggung

jawaban keuangan sekolah, dan keterlibatan pengawasan pihak

eksternal lembaga sekolah.

Melalui hasil evaluasi berupa informasi untuk mengambil

keputusan, sehingga informasi / datanya harus

dipertanggungjawabkan (valid/reliable). Pertanggung jawaban

keuangan berisi deskripsi penerimaan, penggunaan dan

pengadministrasian keuangan, khususnya yang digunakan untuk

progam-program sekolah. Deskripsi hendaknya sampai pada

analisis apakah dana digunakan secara efesien dan sesuai dengan

pedoman administrasi keuangan yang berlaku.

Page 53: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

38

b) Pertanggungjawaban

Pertanggungjawaban penerimaan dan penggunaan keuangan

sekolah dilaksanakan dalam bentuk laporan bulanan dan

semesteran kepada :

(1) Kepala dinas pendidikan

(2) Kepala badan administrasi keuangan daerah (BAKD)

(3) Kantor dinas pendidikan

Pertanggungjawaban yang dikenal dengan uang yang harus

dipertanggungjawabkan (UYHD), dilaporkan setiap bulan kepada

pihak yang ditetapkan sesuai dengan format dan ketepatan waktu.

Khusus untuk keuangan komite sekolah, bentuk

pertanggungjawabansangat terbatas pada tingkat secara langsung

kepada orang tua peserta didik.

f. Proses Manajemen Keuangan Pendidikan menurut Indra Bastian

Manajemen keuangan pendidikan terbagi dalam tiga kelompok yaitu:

1) Kelompok manajemen pelaksana (operational finance management)

meliputi para keuangan eksekutif

2) Kelompok manajemen pengawas (finance supervisor management)

meliputi audit internal dan analis keuangan.

3) Kelompok manajemen eksekutif adalah penanggung jawab fungsi

yang terkait dengan keuangan: pemasaran, pembelanjaan, produksi,

akuntansi, kepegawaian, dan kepelatihan.43

Menurut Indra Bastian, manajemen memiliki tiga tahapan penting

yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi, ketiga

tahap tadi apabila diterapkan dalam manajemen keuangan pendidikan

dapat dipilah dalam beberapa bagian, seperti gambar dibawah ini adalah

43

Indra Bastian, Akuntansi Pendidikan, (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2015), h. 28.

Page 54: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

39

perencanaan pendidikan, penganggaran pendidikan, realisasi anggaran

pendidikan, pelaporan keuangan dan kinerja, audit pendidikan, dan

pertanggungjawaban pendidikan.

Gambar 2.2 : Proses Manajemen Keuangan Pendidikan

1. Perencanaan Pendidikan

Perencanaan pendidikan menurut Coombs adalah suatu analisa

yang rasional tentang sistematika perkembangan pendidikan dengan

tujuan agar pendidikan itu lebih efektif dan efisien serta sesuai

kebutuhan dan tujuan para peserta didik dan masyarakat.

Rencana organisasi pelayanan pendidikan yang berisi tentang

program, kegiatan, dan kinerja yang telah dan akan dicapai tertuang

dalam satu dokumen yang disebut dokumen perencanaan pendidikan.

Manfaat dokumen perencanaan pendidikan adalah memperlihatkan

konsistensi dan benang merah antara rencana strategis dana tau

rencana operasional organisasi pelayanan pendidikan dengan pertama,

Pertanggungjawaban

Pendidikan

Perencanaan

Pendidikan

Penganggaran

Pendidikan

Realisasi

Pendidikan

Pelaporan Keuangan

Pendidikan

Audit

Pendidikan

Page 55: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

40

evaluasi terhadap output dan outcome penyelenggaraan berbagai

program pembangunan pendidikan melalui indicator prestasi, baik

yang didanai oleh pemerintah maupun masyarakat; kedua, hasil

analisis kemajuan pemecahan masalah melalui alternative strategi,

program dan realisasi anggaran pada periode tertentu; dan ketiga,

rencana pengembangan organisasi multi tahun, meliputi fisik, sumber

daya manusia, kegiatan sosial, teknologi, dan kerja sama.

2. Penganggaran Pendidikan

Anggaran atau budget dapat didefinisikan sebagai hasil

perencanaan yang berkaitan dengan bermacam-macam kegiatan secara

terpadu yang dinyatakan dalam satuan uang dalam jangka waktu

tertentu. Anggaran diarttikan sebagai rencana keuangan yang

mencerminkan pilihan kebijakan untuk suatu periode pada masa yang

akan datang yang disajikan dalam bentuk angka-angka.

Prinsip dalam penganggaran yang sangat terkenal dengan „The

Three Es‟ yaitu ekonomis, efisien, dan efektif. Dalam buku

Introducing Public Administration, Shafritz dan Russell

mengemukakan sejumlah prinsip dalam sistem penganggaran yang

sudah mengacu pada perkembangan terakhir dalam masyarakat, yaitu

demokratis, adil, transparan, bermoral tinggi, berhati-hati, dan

akuntabel.

3. Realisasi Anggaran

Realisasi anggaran merupakan proses pelaksanaan segala sesuatu

yang telah direncanakan dan dianggarkan oleh organisasi public,

termasuk organisasi pelayanan public. Dalam literature, realisasi

anggaran dikenal dengan istilah „operational management‟. Istilah

tersebut diartikan sebagai proses yang memungkinkan organisasi

Page 56: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

41

public untuk mencapai tujuannya melalui penambahan yang efisien

dan penggunaan sumber daya. Manajemen operasional adalah bidang

manajemen yang bersangkutan dengan mengawasi, merancang, dan

mendesain ulang dalam produksi barang/jasa. Penialaian berkelanjutan

dan perbaikan organisasi layanan pendidikan dapat fokus pada salah

satu atau semua dimensi kualitas sistem pendidikan, yaitu peserta

didik, lingkungan belajar, isi, proses dan hasil.

4. Pelaporan Keuangan dan Kinerja Pendidikan

Laporan didefinisikan sebagai sebuah dokumen yang berisi

informasi terorganisasi dalam sebuah narasi, grafik atau tabular,

disusun periodik atau rutin. Laporan dapat merujuk pada periode

tertentu, peristiwa, kejadian, atau mata pelajaran dan dapat

dikomunikasikan atau disajikan dalam bentuk lisan atau tertulis.

Laporan pendidikan berarti dokumen seperti tersebut diatas terkait

pencapaian pendidikan.

Laporan pendidikan adalah bentuk penyajian fakta tentang suatu

keadaan atau suatu kegiatan pendidikan. Pada dasarnya, fakta yang

disajikan itu berkenaan dengan tanggung jawab yang ditugaskan pada

organisasi pelayanan pendidikan yang melaporkan. Fakta yang

disajikan merupakan bahan atau keterangan berdasarkan keadaan

obyektif kondisi pendidikan yang hendak dilaporkannya.

Laporan kinerja pendidikan merupakan komponen integral dari

perencanaan kelembagaan dan kerangka kinerja organisasi pelayanan

pendidikan. Ini terdiri dari serangkaian laporan tahunan yang

mendukung dan menginformasikan pengambilan keputusan

manajemen di organisasi pelayanan pendidikan.

Page 57: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

42

5. Audit Pendidikan

Audit didefinisikan sebagai suatu proses sistematik dan objektif

dari penyediaan dan evaluasi bukti-bukti yang berkenaan dengan

pernyataan (asertion) tentang kegiatan dan kejadian ekonomi guna

memastikan derajat atau tingkat hubungan antara pernyataan tersebut

dengan kriteria yang ada serta mengkomunikasikan hasil yang

diperoleh itu kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Auditing

merupakan suatu investigasi independen terhadap beberapa aktivitas

khusus. Mekanisme audit dalam hal ini merupakan sebuah mekanisme

yang dapat menggerakkan makna akuntabilitas organisasi pelayanan

pendidikan.

6. Pertanggungjawaban Pendidikan

Pertanggungjawaban pendidikan adalah laporan dari seluruh

kegiatan aktivitas organisasi pelayanan pendidikan terhadap hambatan,

masalah, pencapaian atau prestasi, serta tindak lanjut secara periodik

dan menyeluruh. Pertanggungjawaban sebagai suatu langkah dalam

memastikan tujuan atau target kegiatan tercapai. Dalam

pertanggungjawaban terdiri dari pengawasan, audit, pemeriksaan

teknis dari kegiatan organisasi pelayanan pendidikan.

g. Tujuan Manajemen Keuangan Pendidikan

Tujuan utama mengelola keuangan sekolah adalah bagaimana sekolah

dapat menghasilkan output yang berkualitas dalam rangka memenuhi

kebutuhan masyarakat sebagai pengguna jasa. Oleh karena itu sekolah

harus menyediakan dana sebagai salah satu sumber yang sangat

menentukan berhasil tidaknya tujuan tersebut dicapai. Hal yang penting

adalah menempatkan fungsi manajemen keuangan benar-benar

Page 58: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

43

menunjukan sasaran pembelajaran yang berimplikasi pada mutu

pendidikan yang kompetitif.44

Tujuan dan manfaat keuangan pendidikan adalah:

1. Mengetahui permasalahan dalam rangka percepatan penuntasan wajib

belajar 9 tahun,

2. Menyusun rencana dan merumuskan tujuan,

3. Mengidentifikasi kelemahan, kekuatan, peluang, dan ancaman dalam

perencanaan,

4. Sebagai acuan dalam penetapan anggaran pendidikan,

5. Sebagai alat pengendalian dalam pelaksanaan pembangunan

pendidikan.45

Menurut penulis, tujuan manajemen keuangan yaitu menjamin

terlaksananya program yang telah direncanakan dengan mengelola pemasukan

dana dan pengeluaran dana dengan baik. Oleh karena itu, tujuan manajemen

keuangan membutuhkan sumber daya manusia atau tenaga kerja yang

terampil dan memiliki sifat jujur dalam melaksanakan tugas sebagai pengelola

keuangan.

44

Mulyono, Konsep Pembiayaan Pendidikan, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2010), h. 154. 45

Indra Bastian, Loc. cit.

Page 59: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

44

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Berdasarkan penelitian yang terdahulu, ada beberapa penelitian yang memiliki

relevansi dengan judul yang diteliti oleh penulis yaitu penelitian yang dilakukan

oleh Pipi Maspupah (2011) dalam skripsi yang berjudul “Implementasi

Manajemen Keuangan di SMK YKTB 2 Bogor”, program studi Manajemen

Pendidikan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini

menggunanakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Hasil penelitian

menyatakan bahwa pelaksanaan manajemen keuangan di SMK YKTB 2 Bogor

sudah baik berdasarkan pelaksanaan manajemen keuangan yaitu perencanaan

keuangan yang melibatkan seluruh warga sekolah, pelaksanaan keuangan yang

memanfaatkan uang sesuai dengan program dan rincian penggunaan dana, dan

evaluasi serta pertanggungjawaban yang optimal serta transparan. Dari penelitian

yang dilakukan oleh Maspupah memiliki persamaan dengan penelitian yang

dilakukan oleh penulis yaitu penelitian terkait manajemen keuangan. Perbedaan

penelitiannya adalah waktu dan tempat sekolah yang diteliti.

Penelitian lain dilakukan oleh Dewi Arianti (2014) dalam skripsi yang

berjudul “Penerapan Manajemen Keuangan di MAN Insan Cendekia Serpong”,

program studi Manajemen Pendidikan, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan

metode deskriptif analisis. Hasil penelitian Dewi menyatakan bahwa penerapan

manajemen keuangan di MAN Insan Cendekia Serpong sudah diterapkan dengan

baik dan sistematis. Hal tersebut dibuktikan dengan proses penerapan manajemen

keuangan dilaksanakan sesuai dengan teori-teori yang berkaitan. Penelitian

tersebut memiliki persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu

penelitian terkait manajemen keuangan. Perbedaan penelitiannya adalah waktu,

tempat sekolah yang diteliti, serta jenis sekolah yang diteliti ialah Madrasah

Aliyah Negeri bukan Sekolah Non-Formal.

Page 60: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

45

Penelitian lain dilakukan oleh Surya Andikusumo (2012) dalam skripsi yang

berjudul “Manajemen Keuangan Sekolah (Studi Kasus di SDIT Luqman Al

Hakim Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012)”, program studi Pendidikan Agama

Islam, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Penelitian

ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analisis. Hasil

penelitian Surya menyatakan bahwa penerapan manajemen keuangan di SDIT

Luqman Al Hakim sudah baik. Hal tersebut dibuktikan dengan proses penerapan

manajemen keuangan dilaksanakan sesuai prinsip dan fungsi manajemen

keuangan. Penelitian tersebut memiliki persamaan dengan penelitian yang

dilakukan oleh penulis yaitu penelitian terkait manajemen keuangan. Perbedaan

penelitiannya adalah waktu, tempat sekolah yang diteliti, serta jenis sekolah yang

diteliti ialah Sekolah Dasar Islam Terpadu bukan Sekolah Non-Formal.

Penelitian lain dilakukan oleh Tias Krismintarini (2009) dalam skripsi yang

berjudul “Manajemen Keuangan Panti Asuhan Yatim Putri „Aisyiyah Kota

Yogyakarta”, program studi Manajemen Dakwah, Fakultas Dakwah, Universitas

Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan

pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analisis. Hasil penelitian Tias

menyatakan bahwa manajemen keuangan di Panti Asuhan Yatim Putri „Aisyiyah

sudah cukup baik berdasarkan fungsi-fungsi manajemen yang diterapkan dalam

system pengelolaan keuangan. Penelitian tersebut memiliki persamaan dengan

penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu penelitian terkait manajemen

keuangan. Perbedaan penelitiannya adalah waktu, tempat yang diteliti, serta jenis

objek penelitian yang diteliti ialah Panti Asuhan bukan Sekolah Non-Formal.

Penelitian lain dilakukan oleh Masruroh (2013) dalam skripsi yang berjudul

“Implementasi Manajemen Pembiayaan di Madrasah Tsanawiyah Ma‟arif 16

Nurul Hidayah Banyubang Solokuro Lamongan Jawa Timur”, program studi

Kependidikan Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri

Page 61: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

46

Sunan Kalijaga Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif

dengan metode deskriptif analisis. Hasil penelitian Masruroh menyatakan bahwa

penerapan manajemen pembiayaan pendidikan di MTs Ma‟arif 16 Nurul Hidayah

sudah diterapkan dengan baik dan sistematis. Hal tersebut dibuktikan dengan

proses penerapan manajemen keuangan dilaksanakan sesuai Standar Nasional

Pendidikan. Penelitian tersebut memiliki persamaan dengan penelitian yang

dilakukan oleh penulis yaitu penelitian terkait manajemen keuangan

(pembiayaan). Perbedaan penelitiannya adalah waktu, tempat sekolah yang

diteliti, serta jenis sekolah yang diteliti ialah Madrasah Tsanawiyah bukan

Sekolah Non-Formal.

Tabel 2.3 :

Penelitian Terdahulu

46

Pipi Maspupah, Implementasi Manajemen Keuangan di SMK YKTB 2 Bogor, 2012. 47

Dewi Arianti, Penerapan Manajemen Keuangan di MAN Insan Cendekia Serpong, 2014. 48

Tias Krismintarini, Manajemen Keuangan Panti Asuhan Yatim Putri „Aisyiyah Kota

Yogyakarta, 2009.

No Nama Peneliti /

Tahun Judul Penelitian

Persamaan/

Perbedaan

1. Pipi Maspupah

Tahun 2012

Implementasi Manajemen Keuangan di SMK

YKTB 2 Bogor46

Persamaan : variable penelitian

tentang implementasi manajemen

keuangan, serta jenis sekolah yang

diteliti. Perbedaan : Waktu dan tempat

sekolah.

2. Dewi Arianti

Tahun 2014

Penerapan Manajemen Keuangan di MAN

Insan Cendekia Serpong47

Persamaan : variable penelitian

tentang implementasi manajemen

keuangan.

Perbedaan : Waktu dan tempat

sekolah.

3. Tias

Krismintarini

Manajemen Keuangan Panti Asuhan Yatim

Putri „Aisyiyah Kota Yogyakarta48

Persamaan : variable penelitian

tentang manajemen keuangan.

Perbedaan : Waktu dan tempat

Page 62: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

47

49

Surya Andikusumo, Manajemen Keuangan Sekolah (Studi Kasus di SDIT Luqman Al Hakim

Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012), 2012. 50

Masruroh, Implementasi Manajemen Pembiayaan di Madrasah Tsanawiyah Ma‟arif 16 Nurul

Hidayah Banyubang Solokuro Lamongan Jawa Timur, 2013. 51

David Wijaya, Implementasi Manajemen Keuangan Sekolah terhadap Kualitas Pendidikan,

Jurnal pendidikan penabur, 2009.

Tahun 2009 objek penelitian.

4.

Surya

Andikusumo

Tahun 2012

Manajemen Keuangan Sekolah (Studi Kasus di

SDIT Luqman Al Hakim Surakarta Tahun

Pelajaran 2011/2012)49

Persamaan : variable pembahasan

manajemen keuangan sekolah.

Perbedaan : Waktu dan tempat

objek penelitian.

5. Masruroh

Tahun 2013

Implementasi Manajemen Pembiayaan di

Madrasah Tsanawiyah Ma‟arif 16 Nurul

Hidayah Banyubang Solokuro Lamongan

Jawa Timur50

Persamaan : variable pembahasan

manajemen keuangan

(pembiayaan).

Perbedaan : Waktu dan tempat

objek penelitian.

6. David Wijaya Implementasi Manajemen Keuangan

sekolah terhadap kualitas pendidikan51

Persamaan : variable pembahasan

manajemen keuangan sekolah.

Perbedaan : Waktu dan tempat

objek penelitian.

Page 63: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

48

C. Kerangka Berpikir

Pendidikan merupakan proses untuk meningkatkan, memperbaiki,

mengembangkan keterampilan, pengetahuan, dan sikap serta perilaku seseorang

dalam usaha mencerdaskan kehidupan manusia melalui kegiatan bimbingan dan

pelatihan.

Sekolah menjadi salah satu tempat dari berjalannya proses pendidikan secara

berkala dengan jenjang yang berbeda. Dalam proses pendidikan tersebut, sekolah

membutuhkan beberapa keperluan untuk menunjang kegiatan pendidikan.

Pemenuhan keperluan yang dibutuhkan tidak terlepas dari dana yang akan

dikeluarkan. Ada suatu anggapan bahwa sulit mendapatkan pendidikan yang

bermutu dengan pengorbanan kecil, untuk proses pendidikan juga diperlukan alat,

tempat, sarana dan prasarana yang memerlukan pengorbanan. Pengorbanan yang

dapat diartikan sebagai biaya menjadi faktor yang sangat diperhatikan dalam

proses pendidikan. Oleh karena itu, dapat diperkirakan bagaimana kesulitan

seseorang yang tidak memiliki kemampuan ekonomis yang memadai untuk

mendapatkan akses pendidikan yang bermutu, tidak berarti hanya orang kaya

yang akan memperoleh pendidikan, maka pemerintah juga berperan untuk

meningkatkan peran dari masyarakat untuk turut ikut mengambil bagian dalam

proses pendidikan.

Komponen keuangan sekolah merupakan komponen produksi yang

menentukan terlaksananya kegiatan belajar mengajar bersama komponen-

komponen lain. Dengan kata lain setiap kegiatan yang dilakukan sekolah

memerlukan biaya, baik itu disadari maupun tidak disadari.52

Setiap kegiatan perlu diatur agar berjalan dengan tertib, lancar, efektif, dan

efisien. Keuangan sekolah merupakan bagian yang sangat penting karena setiap

52

E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012), h. 47

Page 64: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

49

kegiatan sekolah membutuhkan uang. Untuk itu, kegiatan pengelolaan keuangan

sekolah perlu dilakukan dengan baik. Masalah keuangan merupakan masalah

Setiap sekolah dan satuan pendidikan lainnya seyogyanya memiliki rencana

strategis untuk periode waktu tertentu yang didalamnya mencakup visi, misi dan

program serta sasaran tahunan. Oleh karena itu, pembiayaan pendidikan yang

terintegritas dan komprehensif dengan rencana strategi di sekolah diarahkan

untuk ketercapaian tujuan lembaga sebagaimana sudah didokumentasikan.53

Komponen keuangan perlu dikelola dengan sebaik-baiknya agar dana dapat

dimanfaatkan secara optimal untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan.

Tujuan utama mengelola keuangan sekolah adalah bagaimana sekolah dapat

menghasilkan output yang berkualitas dalam rangka memenuhi kebutuhan

masyarakat sebagai pengguna jasa. Oleh karena itu, sekolah harus menyediakan

dana sebagai salah satu sumber yang sangat menentukan berhasil tidaknya tujuan

tersebut dicapai.

Menurut Indra Bastian, manajemen keuangan pendidikan terdiri dari beberapa

proses tahapan, yakni perencanaan keuangan, penganggaran, realisasi anggaran,

pelaporan keuangan, audit keuangan, dan pertanggungjawaban keuangan.54

Fokus dari sebuah pendidikan adalah pada pembelajaran yang memperkuat

kapasitas peserta didik untuk bertindak progresif, melalui akuisisi pengetahuan

yang relevan, keterampilan dan sikap yang tepat guna, dan yang membantu bagi

diri peserta didik sendiri dan masyarakat lainnya.

Rumah Gemilang Indonesia berhasil mencetak 17 angkatan yang telah banyak

terserap pada beberapa perusahaan atau lembaga. Hal tersebut dibuktikan dengan

penelitian Pusat Studi Bisnis Dan Ekonomi Syariah (CIBEST), Institut Pertanian

53

Mulyono, Konsep Pembiayaan Pendidikan, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2010), h. 171 54

Indra Bastian, Akuntansi Pendidikan, (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2015), h. 70

Page 65: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

50

Bogor tahun 2017 yang menyatakan bahwa alumni RGI telah mampu

memberikan kontribusi sebanyak 70% terhadap pendapatan rumah tangganya.

Tabel 2.5 :

Kerangka Berpikir

Sekolah

Manajemen Keuangan Pendidikan

Indikator:

Proses Manajemen Keuangan Pendidikan menurut Indra

Bastian, yakni:

1. Perencanaan Keuangan Pendidikan

2. Penganggaran Pendidikan

3. Realisasi Anggaran Pendidikan

4. Pelaporan Keuangan dan Kinerja Pendidikan

5. Audit Pendidikan

6. Pertanggungjawaban Pendidikan

Implementasi Manajemen Keuangan

Pendidikan di Rumah Gemilang Indonesia

Page 66: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

54

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian dilaksanakan di Rumah Gemilang Indonesia Kelurahan

Pengasinan Kecamatan Sawangan Kota Depok dengan alamat Jalan Pengasinan

RT. 01/06 Sawangan, Depok. Peneliti memilih Rumah Gemilang Indonesia

menjadi tempat penelitian karena pembiayaan selama proses pendidikan gratis

dimulai dari awal pendaftaran hingga lulus bagi setiap peserta didik dan berhasil

memiliki 17 angkatan alumni lulusan hingga saat ini. Waktu penelitian dilakukan

Agustus 2017 s.d. Agustus 2018. Berikut rincian tabel rencana penelitian, sebagai

berikut:

Tabel 3.1 :

Rencana penelitian

No Kegiatan

2017 2018

Bulan

08 09 10 11 12 01 02 03 04 05 06 07 08

1. Perbaikan Proposal Skripsi

2. Penyusunan Instrumen penelitian

3. Pengambilan Data Penelitian

4. Pengolahan Data Penelitian

5. Penyusunan Bab IV dan Bab V

6. Kelengkapan Lampiran

7. Sidang Munaqosah

8. Revisi Skripsi

11. Wisuda

Page 67: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

55

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan deskriptif

analisis, yaitu penelitian yang memaparkan apa yang terjadi dalam sebuah situasi

lapangan atau wilayah tertentu.55

Dengan penelitian tersebut diharapkan dapat

diperoleh pemahaman dan penafsiran yang mendalam mengenai makna,

kenyataan, dan fakta yang relevan. Dalam penelitian ini, sasaran yang hendak

dicapai ialah mendeskripsikan, memahami, dan memaknai implementasi

manajemen keuangan pendidikan.di Rumah Gemilang Indonesia Sawangan

Depok.

Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial

dari sudut atau perspektif partisipan. Partisipan adalah

orang yang diwawancara, diobservasi, diminta memberikan data,

pendapat, pemikiran dan persepsinya. Dilihat dari tujuan penelitian, fokus

penelitian ini adalah mengamati, dan melihat bagaimana implementasi manajemen

keuangan pendidikan di Rumah Gemilang Indonesia Sawangan Depok. Sedangkan

deskriptif penelitian yang memberi gambaran secara cermat mengenai individu

atau kelompok tertentu tentang keadaan dan gejala yang terjadi. Selanjutnya,

peneliti akan memberikan gambaran secara cermat tentang fenomena yang terjadi

mengenai bagaimana implementasi manajemen keuangan pendidikan di Rumah

Gemilang Indonesia Sawangan Depok.

C. Sumber Data

Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi

Spradley mengatakan lebih tepat disebut sumber data pada situasi sosial (Social

Situation) tertentu. Spradley mengatakan bahwa Social situation atau situasi

55

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:PT Rineka

Cipta, 2010), h. 198.

Page 68: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

56

sosial terdiri atas tiga elemen yaitu : tempat (place), pelaku (actors), dan aktivitas

(activity) yang berinteraksi secara sinergis.56

Berdasarkan jenis data yang diperlukan, maka dalam penelitian ini, yang

dijadikan partisipan oleh peneliti adalah sekelompok objek yang dijadikan sumber

data dalam penelitian yang bentuknya dapat

berupa manusia, benda-benda, dokumen-dokumen dan sebagainya.

Dengan demikian berdasarkan permasalahan yang ada dalam penelitian ini, maka

yang menjadi sumber data adalah Manajer Rumah Gemilang Indonesia,

Bendahara Rumah Gemilang Indonesia, Kepala Divisi Program, Kepala Divisi

Kepatuhan dan Kajian Dampak, serta Kepala Divisi Keuangan.

Adapun sumber datanya adalah sebagai berikut:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang bersumber dari informan secara

langsung yang ditemui di lapangan atau lokasi penelitian.57

Dalam penelitian

ini, sumber data berasal dari key information berupa dokumen-dokumen dan

wawancara di Rumah Gemilang Indonesia yakni sebagai berikut:

a. Dokumen-dokumen sekolah (data tenaga pendidik dan kependidikan, ,

dokumen keuangan).

b. Hasil wawancara dari:

1) Manajer Rumah Gemilang Indonesia

2) Staff Keuangan Rumah Gemilang Indonesia

3) Kepala Divisi Program

4) Kepala Divisi Kepatuhan dan Kajian Dampak

5) Kepala Divisi Keuangan

c. Lembar observasi (buku kas umum, daftar potongan-potongan, daftar gaji,

buku tabungan, buku SPP).

56

Sugiyono, Metodologi Penelitian: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&d, (Bandung: Alfabeta, 2009), h. 216. 57

Ibid.

Page 69: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

57

2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari sumber data ketiga yakni paper dengan

menggunakan teknik dokumentasi. Data sekunder adalah sumber yang tidak

langsung memberikan data/informasi kepada peneliti yang diperoleh dari

pihak lain selain dari sumber primer, dan berfungsi sebagai data pendukung

penelitian.58

Dalam penelitian ini, sumber data sekunder berasal dari data gaji

guru, dan laporan keuangan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Ada 3 (tiga) teknik yang digunakan peneliti dalam pengumpulan data

penelitian, yaitu: teknik wawancara, teknik observasi, dan teknik studi

dokumentasi.

1. Teknik Wawancara

Esterberg mendefinisikan wawancara/interview sebagai „a meeting of two

persons to exchange information and idea through question and responses,

resulting in communication and joint construction of meaning about a

particular topic‟. Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar

informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna

dalam suatu topik tertentu.

Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk

memperoleh informasi dari terwawancara. Wawancara adalah suatu

pengumpulan data dengan cara komunikasi langsung antara peneliti dengan

objek penelitian. Dalam pelaksanaan wawancara yang dilakukan oleh peneliti

berpedoman pada pedoman wawancara (interview guide) mengenai:

a. Perencanaan Keuangan yang dilaksanakan di Rumah Gemilang Indonesia

Sawangan Depok.

58

Ibid.

Page 70: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

58

b. Penganggaran Pendidikan yang diterapkan di Rumah Gemilang Indonesia

Sawangan Depok.

c. Realisasi Anggaran Pendidikan di Rumah Gemilang Indonesia Sawangan

Depok.

d. Pelaporan Keuangan dan Kinerja Pendidikan di Rumah Gemilang

Indonesia Sawangan Depok.

e. Audit Pendidikan.

f. Pertanggungjawaban Keuangan Pendidikan.

2. Teknik Observasi

Observasi adalah teknik penelitian dalam pengumpulan data dengan cara

mengadakan pengamatan secara langsung terhadap objek yang akan diteliti,

baik pengamatan itu dilaksanakan dalam situasi sebenarnya maupun situasi

buatan yang diadakan.

Dalam pelaksanaan observasi yang dilakukan peneliti, berpedoman pada

lembar pengamatan (observation sheet). Teknik observasi digunakan untuk

mengamati dan mencatat seluruh kegiatan manajemen keuangan di Rumah

Gemilang Indonesia Sawangan Depok. Kegiatan yang menjadi objek

observasi yaitu:

a. Mengamati sikap manajer RGI dalam mengatur dan berkoordinasi

dengan bendahara, staf, dan instruktur;

b. Mengamati proses pekerjaan bendahara sekolah.

3. Teknik Dokumentasi

Teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh dan mengumpulkan data-

data yang berkaitan dengan pelaksanaan manajemen keuangan pendidikan.

Teknik dokumentasi untuk memperoleh informasi dan data yang berkaitan

dengan penerapan manajemen keuangan pendidikan di Rumah Gemilang

Indonesia Sawangan Depok berupa:

Page 71: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

59

Tabel 3.2:

Studi Dokumentasi

No Dokumentasi Sumber

1. Profil Sekolah Manajer RGI

2. Struktur Organisasi Manajer RGI

3. Data Tenaga Pendidikan Staff Administrasi RGI

4. Data Staff Pegawai Staff Administrasi RGI

5. Data Peserta Didik Staff Administrasi RGI

6. Pedoman Pelaksanaan Keuangan Kepala Divisi Keuangan

7. Pedoman Pelaporan Keuangan Kepala Divisi Keuangan

8. Laporan Keuangan Manajer RGI, Staff Keuangan

RGI, Kepala Divisi Keuangan

E. Instrumen Pengumpulan Data

1. Wawancara

Tabel 3.3 :

Kisi-kisi Instrumen

No Indikator Narasumber

1. Perencanaan Keuangan Manajer RGI, Staff Keuangan RGI.

2. Penganggaran Pendidikan Manajer RGI, Kepala Divisi Program,

Kepala Divisi Keuangan.

3. Realisasi Anggaran Pendidikan Manajer RGI, Staff Keuangan RGI.

4. Pelaporan Keuangan Staff Keuangan RGI, Manajer RGI,

Kepala Divisi Program, Kepala Divisi

Keuangan, Kepala Divisi Kepatuhan.

5. Audit Pendidikan Manajer RGI, Kepala Divisi Keuangan,

Kepala Divisi Program, Kepala Divisi

Kepatuhan.

Page 72: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

60

6. Pertanggungjawaban Keuangan Staff Keuangan RGI, Manajer RGI,

Kepala Divisi Program, Kepala Divisi

Kepatuhan.

Tabel 3.4 :

Instrumen Pedoman Wawancara

No. Indikator Sub Indikator Pertanyaan

1. Perencanaan

Keuangan

Pendidikan

4. Sistem Perencanaan

5. Waktu Pelaksanaan

6. Pihak yang terlibat

7. Proses Perencanaan

8. Bentuk dari hasil

Perencanaan

1. Bagaimana sistem perencanaan keuangan

sekolah?

2. Kapan dilakukannya perencanaan keuangan?

3. Siapa yg terlibat dalam perencanaan keuangan?

4. Bagaimana proses perencanaan keuangan?

5. Apa Bentuk dari hasil perencanaan keuangan?

2. Penganggaran

Pendidikan

7) Prosedur Penganggaran

8) Pihak yang terlibat

9) Bentuk dari hasil

Pengangaran

10) Sumber anggaran

Pendidikan

1. Bagaimana penganggaran di sekolah?

2. Siapa yang terlibat dalam penganggaran tersebut?

3. Apa bentuk dari hasil penganggaran?

4. Darimana sumber anggaran pendidikan?

3. Realisasi Anggaran

Pendidikan

d) Pelaksanaan Anggaran

e) Pihak yang terlibat

f) Kendala realisasi

anggaran

g) Solusi yang diterapkan

1. Bagaimana pelaksanaan anggaran di sekolah?

2. Siapa yang terlibat dalam pelaksanaan tersebut?

3. Apa kendala dari pelaksanaan anggaran

pendidikan?

4. Bagaimana solusi yang telah diterapkan dalam

mengatasi kendala tersebut?

4. Pelaporan Keuangan

Pendidikan

c) Sistem Pelapo

d) ran Keuangan

e) Pihak yang terlibat

f) Kendala saat pelaporan

g) Solusi yang diterapkan

h) Bentuk dari hasil

Pelaporan

i) Standarisasi Pelaporan

Keuangan?

1. Bagaimana pelaporan keuangan pendidikan?

2. Siapa yang terlibat dalam pelaporan keuangan

pendidikan?

3. Apa kendala dari pelaporan keuangan

pendidikan?

4. Bagaimana solusi yang telah diterapkan dalam

mengatasi kendala tersebut?

5. Apa bentuk dari hasil pelaporan keuangan

pendidikan?

6. Apakah ada standarisasi pelaporan keuangan?

5. Audit Pendidikan (6) Sistem audit keuangan

(7) Pihak yang terlibat

(8) Bentuk dari hasil audit

(9) Pengawasan Keuangan

1. Bagaimana audit pendidikan?

2. Siapa yang terlibat dalam audit pendidikan?

3. Apa bentuk dari hasil audit pendidikan?

4. Bagaimana Sistem Pengawasaan keuangan yang

diterapkan?

6. Pertanggungjawaban

Pendidikan

c) Prosedur

pertanggungjawaban

d) Pihak yang terlibat

e) Kendala saat

1. Bagaimana pertanggungjawaban pendidikan?

2. Siapa yang terlibat dalam pertanggungjawaban

pendidikan?

3. Apa kendala dari pertanggungjawaban

Page 73: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

61

Pengumpulan Data

ata

Reduksi Data

Penyajian Data

Verifikasi/Kesimpulan

penarikan

2. Observasi

Tabel 3.5 :

Lembar Observasi

No. Indikator Ada Tidak Ada Keterangan

1. Buku Kas umum

2. Daftar Potongan-Potongan

3. Daftar Gaji/Honorarium

4. Buku Tabungan

5. Buku SPP

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian kualitatif

adalah analisis data yaitu dengan analisis data model Milles dan Huberman,

yang meliputi: (1) reduksi data, (2) display/penyajian data, dan (3) mengambil

kesimpulan lalu verifikasi. Apabila digambarkan dapat dilihat seperti gambar

berikut ini.59

Gambar 3.1 : Komponen dalam analisis data

59

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,2011), h.

247.

pertanggungjawaban

f) Solusi yang diterapkan

g) Bentuk dari hasil

pertanggungjawaban

pendidikan?

4. Bagaimana solusi yang telah diterapkan dalam

mengatasi kendala tersebut?

5. Apa bentuk dari hasil pelaporan keuangan

pendidikan?

Page 74: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

62

d) Pengumpulan Data

Peneliti membuat catatan data yang dikumpulkan melalui

observasi, wawancara dan studi dokumentasi yang merupakan catatan

lapangan yang terkait dengan pertanyaan atau tujuan penelitian.

e) Reduksi Data

Proses analisis data dimulai dengan menelaan seluruh data yang

tersedia dari berbagai sumber, yakni dari observasi, wawancara dan studi

dokumentasi. Setelah dibaca, dipelajari, maka langkah selanjutnya adalah

mengadakan reduksi data. Langkah ini berkait erat dengan proses

menyeleksi, memfokuskan, menyederhanakan, mengabstraksikan dan

mentransformasikan data mentah yang diperoleh dari hasil penelitian.

Reduksi data dilakukan selama penelitian berlangsung. Langkah ini

dilakukan sebelum data benar-benar dikumpulkan. Peneliti sudah

megetahui data-data apa saja yang dilakukan terkait penelitian.

f) Penyajian Data

Penyajian data atau kumpulan informasi yang memungkinkan

peneliti melakukan penarikan kesimpulan. Bentuk penyajian data yang

mudah dilakukan dalam penelitian kualitatif adalah teks naratif yang

menceritakan secara panjang lebar temuan penelitian.

g) Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan atau verikfikasi merupakan langkah

selanjutnya. Analisisnya menggunakan analisis model interaktif. Artinya

analisis ini dilakukan dalam bentuk interaktif dari ketiga komponen utama

tersebut. Data yang terkumpul dari hasil observasi, wawancara, dan studi

dokumentasi yang erkait dengan penelitian direduksi untuk dipilih mana

yang paling tepat untuk disajikan. Proses pemilihan data akan difokuskan

pada data yang mengarah dengan penelitian direduksi untuk dipilih mana

Page 75: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

63

yang paling tepat untuk disajikan. Proses pemilihan data akan difokuskan

pada data yang mengarah.

G. Uji Validitas Data Kualitatif

Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada

obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan

demikian data yang valid adalah data yang tidak berbeda antar data yang

dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek

penelitian.60

Pengecekan keabsahan data (trustworthiness) adalah bagian yang

sangat penting dan tidak terpisahkan dari penelitian kualitatif. Pelaksanaan

pengecekan keabsahan data didasarkan pada 4 (empat) kriteria yaitu derajat

kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan

(dependability), dan kepastian (confirmability).

1. Derajat Kepercayaan (credibility)

Kredibilitas data merupakan upaya peneliti untuk menjamin bahwa

data yang dikumpulkan oleh peneliti mengandung nilai kebenaran, baik

bagi para pembaca pada umumnya, maupun subyek penelitian. Untuk

memperoleh data yang valid maka peneliti menggunakan teknik

pengecekan data perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan,

member check, penggunaan bahan referensi, dan diskusi dengan teman

sejawat. Berikut teknik-teknik pengecekan data yang digunakan:

a. Perpanjangan pengamatan

Perpanjangan pengamatan di tempat penelitian merupakan

langkah antisipatif mengingat peneliti adalah pihak luar dan relative

mengalami kesulitan untuk memenuhi sumber data. Dengan

perpanjangan penelitian ini berarti hubungan peneliti dengan

narasumber akan semakin terbentuk rapport. Menurut Susan

60

Ibid. Sugiyono. h. 267.

Page 76: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

64

Stainback dalam buku Sugiyono, „rapport is a relationship of mutual

trust and emotional affinity between two or more people‟.

b. Peningkatan ketekunan

Peningkatan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara

lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut, maka

kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara

sistematis. Pengujian kredibilitas dengan meningkatkan ketekunan

dilakukan dengan cara peneliti membaca seluruh catatan hasil

penelitian secara cermat, sehingga dapat diketahui kesalahan dan

kekurangannya, maka peneliti dapat memberikan deskripsi data yang

akurat dan sistematis tentang hal-hal yang diamati.

c. Member check

Member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh

peneliti kepada pemberi data. Tujuan member check agar informasi

yang diperoleh dan akan digunakan dalam penulisan laporan sesuai

dengan apa yang dimaksud sumber data atau informan.

d. Penggunaan bahan referensi

Penggunaan bahan referensi merupakan alat pendukung untuk

membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Data yang telah

ditemukan memiliki bukti kuat agar penulisan laporan dapat

dipercaya, contohnya data hasil wawancara perlu didukung dengan

adanya rekaman wawancara.

2. Keteralihan (transferability)

Keteralihan dalam penelitian kualitatif dapat dicapai dengan cara

uraian rinci. Untuk kepentingan ini, peneliti berusaha melaporkan hasil

penelitian secara rinci. Uraian laporan diusahakan dapat mengungkap

secara khusus segala sesuatu yang diperlukan oleh pembaca agar para

Page 77: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

65

pembaca dapat memahami temuan-temuan yang diperoleh dengan penuh

tanggungjawab berdasarkan kejadian-kejadian nyata.

3. Kebergantungan (dependability)

Kebergantungan disebut juga dengan audit kebergantungan

menunjukkan bahwa penelitian memiliki sifat ketaatan dengan

menunjukan konsistensi dan stabilitas data atau temuan yang dapat

direflikasi.61

Dependability dilakukan untuk menanggulangi kesalahan-

kesalahan dalam konseptualisasi rencana penelitian, pengumpulan data,

dan pelaporan hasil penelitian. Untuk itu diperlukan dependant auditor

atau para ahli dibidang pokok persoalan penelitian ini, sebagai dependant

auditor dalam penelitian ini adalah dosen pembimbing skripsi.

4. Kepastian (confirmability)

Kepastian yaitu bahwa data yang diperoleh dapat dilacak

kebenarannya dan sumber informasinya jelas.62

Konfirmabilitas

berhubungan dengan objektivitas hasil penelitian. Hasil penelitian

dikatakan memiliki derajat objektivitas yang tinggi apabila keberadaan

data dapat ditelusuri secara pasti dan penelitian dikatakan objective bahwa

hasil penelitian telah disepakati banyak orang.

61

Djam‟am Satori, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung; Alfabeta, 2010), h. 166. 62

Ibid, Djam‟am Satori, h. 167.

Page 78: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

67

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Rumah Gemilang Indonesia

Rumah Gemilang Indonesia (RGI), berdiri di lahan wakaf seorang donatur

seluas 1.600 m2 di Kampung Kebon Kopi, Kelurahan Pengasinan, Kecamatan

Sawangan, Kota Depok. Rumah Gemilang Indonesia (RGI) merupakan

sebuah Unit Program Pemberdayaan Dan Pusat Pelatihan (empowering and

training center) di bawah Direktorat Program Al-Azhar Peduli Ummat.

Secara resmi, RGI mulai beroperasi sejak 1 Juni 2009 dengan melakukan

sosialisasi kepada masyarakat di wilayah Kecamatan Sawangan Kota Depok.

Sebagai bagian dari program pemberdayaan Al-Azhar Peduli Ummat,

RGI mengadopsi platform pesantren, tapi fokus pada penyelenggaraan

pendidikan non-formal dalam kemasan short course (kursus singkat).

Perpaduan ini bertujuan agar para peserta pelatihan RGI tidak hanya

menyerap pengetahuan dan keterampilan unggul yang menjadi pondasi masa

depan mereka, tapi juga memiliki pengetahuan dan dasar akidah iman yang

baik.

Pada awalnya, bukan perkara mudah mewujudkan gambar rencana

menjadi bangunan fungsional. Estimasi biaya pembangunan mencapai angka

3 miliar rupiah. Belum termasuk biaya untuk fasilitas dan operasional. Al-

Azhar Peduli Ummat (APU) pun mengundang donatur yang peduli terhadap

pendidikan bagi yatim dan dhuafa untuk berpartisipasi dalam pembangunan

RGI. Caranya, delapan ruang kelas di lantai dua dan empat kelas di lantai

satu, dilelang dalam akad wakaf tunai masing-masing seharga Rp 100 juta.

Selain mendapatkan sertifikat, pemenang lelang berhak memberikan nama

Page 79: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

68

ruang, sesuai yang dikehendaki. Hall dan perpustakaan di lantai 1, juga

dilelang dengan nilai masing-masing Rp 200 juta.

Kini, bangunan megah dengan fasilitas pelatihan yang menuju

sempurna itu, sudah dimanfaatkan sebagai training center untuk remaja usia

produktif yang putus sekolah maupun yang tak mampu melanjutkan ke

jenjang perguruan tinggi. Komunitas masyarakat dan pesantren juga memetik

manfaat dari keberadaan RGI ini. Mereka secara gratis dapat belajar

pengetahuan dan keterampilan yang selama ini hanya dapat dinikmati

kalangan ekonomi mampu.

Dalam peran empowering, RGI disiapkan sebagai pusat pemberdayaan

dan entrepreneur. Seluruh produk yang dihasilkan RGI, disiapkan sebagai

produk bisnis yang akan menopang operasional RGI dan menjadi wahana bagi

para peserta RGI memasarkan hasil karyanya. Tujuannya meningkatkan taraf

ekonomi alumni RGI untuk mendapatkan kehidupan lebih baik, mandiri,

berjiwa sosial, dan memiliki nilai-nilai agama dengan baik.

2. Profil Sekolah

a. Identitas Yayasan

1) Nama Yayasan : Yayasan Pesantren Islam Al-Azhar

2) Tahun Berdiri : 1952

3) Ketua Umum Yayasan: H. Muhammad Suhadi

4) Alamat : Jalan Sisingamangaraja,

Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

5) Nomor Telepon : (021)-7243933 / 7261233

6) Fax : (021)-7393646

b. Identitas Sekolah

1) Nama Sekolah : Rumah Gemilang Indonesia

2) Alamat Sekolah : Jalan Pengasinan RT. 01 RW. 006,

3) Desa : Kampung Kebon Kopi

Page 80: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

69

4) Kelurahan : Pengasinan

5) Kecamatan : Sawangan

6) Kabupaten/Kota Madya : Depok

7) Provinsi : Jawa Barat

8) Kode Pos : 16518

9) Nomor Telepon : (0251) 8616466

10) Fax : (0251) 8614382

11) Email : [email protected]

12) Nama Pimpinan Sekolah : Machrus Ali

13) Kategori Sekolah : Non-Formal

14) Tahun berdiri : 2009

15) Kepemilikan Tanah : Wakaf (Tanah Yayasan)

3. Visi dan Misi Sekolah

Visi :

Menjadi pusat pendidikan dan pelatihan keterampilan serta pengembangan

masyarakat yang mampu menciptakan generasi kreatif, produktif, mandiri dan

berakhlaq mulia.

Misi :

1. Menjadikan RGI pusat pengetahuan dan keterampilan bagi generasi

produktif

2. Membentuk sumber daya insani yang kreatif, produktif, mandiri dan

berakhlak mulia

3. Melahirkan para entrepreuneur yang mandiri dan menjadi agent of change

masyarakat

4. Menjadikan RGI business centre bagi produk asli masyarakat

Berdasarkan visi-misi Rumah Gemilang Indonesia, dapat dilihat

bahwa tujuan sekolah non-formal tersebut untuk mempersiapkan generasi

yang terampil, mandiri, serta memiliki akhlak mulia. Hal tersebut didapatkan

Page 81: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

70

setelah peserta didik menempuh program pelatihan keterampilan yang ada di

RGI, serta budaya atau kebiasaan islami yang telah ditanamkan selama proses

pendidikan.

4. Budaya Lembaga

Rumah Gemilang Indonesia (RGI) merupakan lembaga pendidikan

non-formal sebagai bentuk pengembangan masyarakat melalui pendidikan

dan pelatihan keterampilan memiliki budaya lembaga yang berfungsi sebagai

jati diri dan spirit kerja yang terangkum dalam 5 (lima) sikap yang disebut

„UMMAT‟, yakni:

U: Universal

Melayani sepenuh hati pada seluruh aspek kehidupan umat manusia

yang berlaku sebagai implmentasi nilai-nilai Islam yang Rahmatan lil

„alamin.

M: Manfaat

Selalu berupaya memberikan manfaat kepada orang lain.

M: Martabat

Menjunjung tinggi harga diri amil, muzakki, dan penerima manfaat

A: Amanah

Penuh rasa tanggungjawab dalam melaksanakan tugas dan melayani

ummat.

T: Tabligh

Mendidik, Mencerahkan, membina, dan memotivasi diri dan masyarakat

untuk menjadi lebih baik.

5. Struktur Organisasi

Direktur Eksekutif LAZNAS Al-Azhar : Sigit Iko Sugondo

Kepala Divisi Keuangan : Farid Rasyidi

Kepala Divisi Kepatuhan dan Kajian Dampak : Agus Nafi

Kepala Divisi Program dan Pendayagunaan : Rahmatullah Sidik

Page 82: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

71

Manajer Rumah Gemilang Indonesia : Machrus Ali

Staff Keuangan RGI : Liza Triastuti

Staff Administrasi : Eka Nur Prihantari

6. Keadaan Sarana dan Prasarana Pendidikan

a. Ruang Kelas : 9 Ruang

b. Ruang Kantor : 1 Ruang

c. Ruang Penunjang :

1). Asrama Santri : 2 Ruang

2). Asrama Santriwati : 2 Ruang

3). Mushollah : 2 Ruang

4). Asrama Pengajar : 1 Ruang

5). Ruang Rapat Pimpinan: 1 Ruang

6). Ruang Keamanan : 1 Ruang

7). Ruang Laboratorium : 3 Ruang

8). Ruang Perpustakaan : 1 Ruang

9). Kamar Mandi : 10 Ruang

d. Aula Serbaguna : 1 Ruang

e. Function Hall : 1 Ruang

f. Lapangan Olahraga : 1 Petak

g. Peralatan Keterampilan, Praktikum, dan workshop

1) Mesin Jahit Biasa sebanyak 20 unit

2) Mesin Jahit Highspeed sebanyak 5 unit

3) Mesin Obras sebanyak 2 unit

4) Komputer Spec. 1 sebanyak 20 unit

5) Komputer Spec. 2 sebanyak 15 unit

6) Komputer Spec. 3 sebanyak 5 unit

7) Softbox sebanyak 1 unit

8) Kamera Foto DSLR sebanyak 7 unit

Page 83: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

72

9) Kamera Video sebanyak 3 unit

10) Infocus/LCD Projector sebanyak 2 unit

7. Data Pendidik dan Tenaga Pendidikan

Tenaga pendidik dan kependidikan dan staff pegawai lainnya merupakan

syarat mutlak dalam organisasi kependidikan. Rumah Gemilang Indonesia

(RGI) berusaha untuk memberikan pelayanan secara maksimal dalam bentuk

pendidikan dan pelatihan keterampilan kepada peserta didik yang telah lulus

seleksi oleh pihak RGI dengan menghadirkan tenaga-tenaga pendidik dan

kependidikan yang berkompeten dibidangnya, professional, dan

bertanggungjawab secara moril untuk menciptakan generasi penerus yang

cerdas, terampil dan berakhlak mulia.

Terdapat 16 Pengajar atau instructor yang terdiri dari 12 orang berjenis

kelamin laki-laki, dan 4 orang berjenis kelamin perempuan. Ada 10 orang dari

instructor yang sudah menikah (berkeluarga), dan 6 orang instructor yang

belum menikah (lajang). Dari total 16 orang instructor tersebut, 14 orang

berstatus pegawai tetap, 2 orang berstatus pegawai tidak tetap. Ada 13 orang

instructor yang sudah lulus kuliah, dan 3 orang sedang proses kuliah.

Terdapat tenaga kependidikan yang berjumlah 9 orang, terdiri dari 5 orang

sebagai penjaga keamanan, 2 orang sebagai staff administrasi, 1 orang sebagai

staff keuangan, 1 orang sebagai manajer RGI.

Berikut tabel keadaan tenaga pendidik, dan kependidikan di Rumah

Gemilang Indonesia, Sawangan, Depok.

Page 84: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

73

Tabel 4.1

Data Kepegawaian

Pend.

Akhir

JK

Jml

SM Jm

l

SK

Jml

SP Jml

Lk Pr M L T TT L P

SMA 4 3 7 5 2 7 7 7 7 7

D3

S1 10 5 15 12 3 15 12 3 15 12 3 15

S2 3 3 3 3 1 2 3 3 3

S3

Total 17 8 25 20 5 25 20 5 25 22 3 25

Keterangan:

Pend. Akhir : Pendidikan Akhir

SMA :Sekolah Menengah Atas

D3 : Diploma 3

S1 : Strata-1

S2 : Strata-2

S3 : Strata-3

JK : Jenis Kelamin

Lk : Laki-Laki

Pr : Perempuan

SM : Status Menikah

M : Menikah

L : Lajang

Jml. : Jumlah

SK : Status Kepegawaian

T : Tetap

TT : Tidak Tetap

SP : Status Pendidikan

L : Lulus

P : Proses

8. Data Rombongan Belajar

Rumah Gemilang Indonesia setiap tahun membuka Penerimaan

Peserta Didik rutin 2 kali di awal setiap semester.

Peserta Didik di Rumah Gemilang Indonesia berjumlah 114 Orang,

dengan perincian kelas Photography dan Videography sebanyak 20 orang,

Page 85: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

74

terdiri dari 14 santri, dan 6 santriwati. Kelas Tata Busana sebanyak 18

orang, terdiri dari 2 santri, dan 16 santriwati. Kelas Otomotif sebanyak 18

orang, terdiri dari 18 santri. Kelas Design Grafis sebanyak 18 orang,

terdiri dari 16 santri, dan 2 santriwati. Kelas Teknik Komputer Jaringan

20 orang, yang terdiri dari 18 santri, dan 2 santriwati. Kelas Aplikasi

Perkantoran 20 orang, yang terdiri dari 4 santri, dan 16 santriawati.

9. Kegiatan Santri/Santriwati

Tabel 4.2

Jadwal DIKLAT harian

Waktu Kegiatan

03.00 – 04.00 Bangun Tidur dan Sholat Tahajud Bersama

04.00 – 05.00 Sholat Subuh

05.00 – 05.30 Tadarus Al-Qur‟an

05.30 – 06.30 Senam Pagi

06.30 – 07.30 Mandi dan Sarapan

07.30 – 09.00 SCC (Spiritual Course Centre)

09.00 – 12.00 Kegiatan Pembelajaran

12.00 – 13.00 Sholat Dzuhur dan Makan Siang

13.00 – 15.00 Praktek atau Istirahat

15.00 – 15.30 Sholat Ashar

15. 30 – 17.00 Pembelajaran Tambahan atau olahraga

17.00 – 18.00 Mandi dan Bersih-bersih

Page 86: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

75

18.00 – 19.00 Sholat Maghrib dan Tadarus Al-Qur‟an

19.00 – 19.30 Makan Malam

19.30 – 20.00 Sholat Isya

20.00 – 22.00 Pembelajaran Bersama

22.00 – 03.00 Istirahat

B. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Hasil Observasi

Berdasarkan hasil observasi di Rumah Gemilang Indonesia, Sawangan,

Depok pada hari Senin, 23 Oktober 2017 pukul 13.30-14.30 menunjukkan

bahwa buku kas umum ada, daftar potongan-potongan tidak ada, daftar

gaji/honorarium ada, buku tabungan tidak ada, buku iuran SPP tidak ada.

Buku kas umum ini dipergunakan untuk menulis uang masuk ke

bendahara RGI secara global. Daftar potongan-potongan tidak dipergunakan

dalam pembukuan keuangan RGI, karena di RGI tidak ada potongan harga.

Daftar gaji dipergunakan untuk mencatat gaji para instructor, dan tenaga

kependidikan lainnya, RGI tidak memiliki buku tabungan khusus, karena

pemasukan keuangan RGI di terima langsung dari LAZNAS Al-Azhar. Buku

iuran SPP tidak dipergunakan di RGI, karena seluruh Santri dan Santriwati

tidak dibebankan biaya satu rupiah pun, kecuali pengeluaran pribadi masing-

masing individu.

Page 87: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

76

Tabel 4.3

Lembar Observasi

No Uraian Pengamatan Ada Tidak

Ada

Keterangan

1. Buku Kas Umum √ Buku kas umum ini

dipergunakan untuk

menulis uang masuk ke

bendahara RGI secara

global

2. Daftar Potongan √ Daftar potongan-

potongan tidak

dipergunakan dalam

pembukuan keuangan

RGI, karena di RGI

tidak ada potongan

harga

3. Daftar Gaji/honorarium √ Daftar gaji

dipergunakan untuk

mencatat gaji para

instructor rutin setiap

bulannya.

4. Buku Tabungan √ RGI tidak memiliki

buku tabungan khusus,

karena pemasukan

keuangan RGI di

terima langsung dari

Page 88: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

77

LAZNAS Al-Azhar.

5. Buku Iuran SPP √ Buku iuran SPP tidak

dipergunakan di RGI,

karena seluruh Santri

dan Santriwati tidak

dibebankan biaya satu

rupiah pun, kecuali

pengeluaran pribadi

masing-masing

individu.

2. Hasil Wawancara

a. Staff Keuangan Rumah Gemilang Indonesia (RGI)

Perencanaan Rumah Gemilang Indonesia dilakukan oleh staff

keuangan RGI beserta dengan manajer RGI, kemudian diajukan dalam

form PPD kepada LAZ Al-Azhar, diproses dan dicairkan dengan besaran

angka tertentu. RGI dihubungi oleh LAZ Al-Azhar untuk pencairan dana

tersebut, kemudian staff keuangan mempergunakannya sesuai dengan

kebutuhan yang ada. Rumah Gemilang Indonesia mengajukan PPD di

minggu pertama, dan biasanya diproses selama satu minggu, tepatnya

minggu kedua dana telah cair, lalu untuk diminggu kedua untuk

mengajukan PPD kembali perlu ada laporan dari penggunaan dana

minggu pertama, jika pelaporan tersebut belum atau ada kekurangan maka

pengajuan PPD juga terhambat.

Pelaporan keuangan disusun oleh staff keuangan RGI dibuktikan

dengan kwitansi dan foto-foto pendukung kepada LAZ Al-Azhar yakni

divisi keuangan.

Page 89: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

78

Audit dilakukan oleh manajer RGI, dan kepala divisi program, serta

dilakukan juga oleh divisi keuangan, dan ada audit public dari LAZ Al-

Azhar. Pertanggungjawaban ada pada manajer RGI, jika ada kendala atau

kekurangan, pihak manajer RGI dipanggil untuk diklarifikasi indikasi dan

penyebabnya tersebut.

b. Manajer Rumah Gemilang Indonesia (RGI)

Implementasi Manajemen Keuangan di RGI dalam pengelolaannya

sangat berhubungan erat dengan staff keuangan RGI, dan pimpinan RGI.

Pada prakteknya, perencanaan keuangan dibuat berdasarkan kebutuhan

peserta didik dan hal lain yang menunjang pembelajaran peserta didik,

dibuat dengan list kebutuhan setiap minggu mengacu pada hasil

RAKERNAS tahun berjalan yang telah disetujui, selanjutnya anggaran

ditentukan oleh Divisi Keuangan berdasar pada form Permohonan

Pengajuan Dana (PPD) dari RGI kepada Lembaga Zakat (LAZ) Al-Azhar,

kemudian anggaran dicairkan yang langsung dikelola oleh staff keuangan

RGI untuk digunakan memenuhi kebutuhan. Dana yang digunakan

dilaporkan pada LAZ Al-Azhar melalui Divisi Keuangan yang telah

disusun dengan bukti-bukti penggunaan dana tersebut, selanjutnya ada

audit baik dari Kepala Divisi Program, Divisi Keuangan, maupun akuntan

publik yang telah ditunjuk. Hasil audit jika memang tidak ditemukan

kesalahan ataupun kekurangan, maka LAZ Al-Azhar melaporkan

penggunaan dana kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

c. Kepala Divisi Program

Rumah Gemilang Indonesia merupakan sebuah program dari Divisi

Program LAZ Al-Azhar sebagai upaya pengentasan pengangguran usia

produktif, pendidikan yang terapkan merupakan pendidikan non-formal

berupa pendidikan dan pelatihan selama 6 (enam) bulan dengan diakhiri

oleh wisuda peserta didik. Dalam menunjang pembelajaran tersebut, RGI

Page 90: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

79

memperoleh dana seutuhnya dari LAZ Al-Azhar. Anggaran yang diajukan

oleh RGI kepada LAZ Al-Azhar berdasarkan kebutuhan-kebutuhan

mingguan, atau pun kebutuhan rutin. Selanjutnya, LAZ Al-Azhar

menyetujui Permohonan Pengajuan Dana tersebut yang langsung dikelola

oleh staff keuangan RGI. Setelahnya, pihak RGI melaporkan atas

penggunaan dana dengan dibuktikan oleh kwitansi dan foto-foto yang

mendukung. Dalam pengelolaan keuangan, audit dilakukan oleh pihak

akuntan publik, divisi keuangan, dan divisi program, apabila tidak

ditemukan permasalahan maka LAZ Al-Azhar melaporkan penggunaan

dana periode berjalan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Pertanggungjawaban Rumah Gemilang Indonesia berada di Manajer RGI,

karena pengelolaan dilakukan oleh Manajer RGI.

d. Kepala Divisi Keuangan

Rumah Gemilang Indonesia (RGI) dalam sumber keuangan

memperoleh dana anggaran dari LAZ Al-Azhar. Kebutuhan yang ada di

Rumah Gemilang Indonesia (RGI) telah direncanakan pada RAKERNAS

LAZ Al-Azhar, namun prakteknya untuk memperoleh dana dalam

pemenuhan kebutuhan diperlukan pengajuan dengan form PPD kepada

Divisi Keuangan, selanjutnya diproses oleh divisi keuangan, lalu dicairkan

secara tunai kepada RGI.

Pelaporan keuangan yang dilaporkan kepada divisi keuangan dari

seluruh program LAZ Al-Azhar disusun draft dengan didukung oleh

beberapa bukti seperti kwitansi pembelanjaan, dan foto-foto, serta bukti

lainnya.

Audit keuangan dilakukan oleh manajer RGI, kemudian

ditandatangani dan diperiksa oleh divisi program, kemudian diajukan ke

divisi keuangan, setelahnya ada audit public yang telah ditentukan.

Page 91: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

80

e. Kepala Divisi Kepatuhan dan Kajian Dampak

Pelaporan keuangan Rumah Gemilang Indonesia (RGI) memiliki

mekanisme yang telah ditentukan. Hal tersebut dibuktikan dari alur

pelaporan keuangan bertingkat, serta pihak yang terlibat dalam pelaporan

keuangan terdiri dari divisi keuangan, divisi program, manajer RGI, serta

staff keuangan RGI.

Audit yang diterapkan oleh Rumah Gemilang Indonesia (RGI) bersifat

netral dan independen karena menggunakan akuntan publik yang tidak

memiliki ikatan dengan Al-Azhar sehingga mampu melakukan audit

dengan objektif, walaupun Rumah Gemilang Indonesia (RGI) telah

melakukan audit oleh Kepala Divisi Program, dan Kepala Divisi

Kepatuhan dan Kajian Dampak.

Pertanggungjawaban Rumah Gemilang Indonesia (RGI) sepenuhnya

berada pada Manajer RGI, jika ditemukan keganjalan atau sesuatu yang

tidak sesuai maka Divisi Kepatuhan akan proses hal tersebut.

3. Analisis Penelitian

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, maka implementasi

manajemen keuangan pendidikan di Rumah Gemilang Indonesia meliputi

tahapan sebagai berikut:

a. Perencanaan Keuangan Rumah Gemilang Indonesia (RGI)

Berdasarkan hasil wawancara dengan staff keuangan RGI, Manajer

RGI, Kepala Divisi Program, Divisi Keuangan, penulis menarik

kesimpulan bahwa Rumah Gemilang Indonesia dalam upaya menjalankan

program serta memenuhi kebutuhannya memperoleh dana keuangan

sepenuhnya dari Lembaga Amil Zakat Al-Azhar.

Didukung oleh hasil wawancara dengan Manajer RGI:

“…Pada prakteknya, perencanaan keuangan dibuat berdasarkan

kebutuhan peserta didik dan hal lain yang menunjang pembelajaran

Page 92: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

81

peserta didik, dibuat dengan list kebutuhan setiap minggu mengacu pada

hasil RAKERNAS tahun berjalan yang telah disetujui,”

Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara staff keuangan RGI:

“….Perencanaan Rumah Gemilang Indonesia dilakukan oleh staff

keuangan RGI beserta dengan manajer RGI, kemudian diajukan dalam

form PPD kepada LAZ Al-Azhar…”

b. Penganggaran Rumah Gemilang Indonesia (RGI)

Anggaran Rumah Gemilang Indonesia yang telah ditetapkan

disesuaikan dengan hasil RAKERNAS LAZ Al-Azhar yang prosesnya

dengan mengajukan form PPD dari RGI kepada LAZ Al-Azhar. Hal

tersebut berdasarkan pada hasil wawancara dengan Manajer RGI, Kepala

Divisi Program, dan Divisi Keuangan dari LAZ Al-Azhar.

Hal tersebut didukung oleh hasil wawancara staff keuangan RGI:

“…Perencanaan Rumah Gemilang Indonesia dilakukan oleh staff

keuangan RGI beserta dengan manajer RGI, kemudian diajukan dalam

form PPD kepada LAZ Al-Azhar…”

Serupa dengan hasil wawanca Manajer RGI yang berpendapat:

“…selanjutnya anggaran ditentukan oleh Divisi Keuangan berdasar

pada form Permohonan Pengajuan Dana (PPD) dari RGI kepada Lembaga

Zakat (LAZ) Al-Azhar, kemudian anggaran dicairkan yang langsung

dikelola oleh staff keuangan RGI untuk digunakan memenuhi kebutuhan.”

Dan didukung pendapat dari hasil wawancara dengan Divisi Keuangan:

“…Rumah Gemilang Indonesia (RGI) dalam sumber keuangan

memperoleh dana anggaran dari LAZ Al-Azhar.”

c. Realisasi Rumah Gemilang Indonesia (RGI)

PPD yang telah disetujui, dan dicairkan dengan bentuk tunai, untuk

selanjutnya digunakan atau realisasi. Realisasi atau penggunaan dana

keuangan dilakukan oleh staff keuangan RGI.

Page 93: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

82

Hal tersebut didukung dengan pendapat dari Manajer RGI:

“…kemudian anggaran dicairkan yang langsung dikelola oleh staff

keuangan RGI untuk digunakan memenuhi kebutuhan.”

Dan didukung oleh pendapat dari hasil wawancara staff keuangan:

“…RGI dihubungi oleh LAZ Al-Azhar untuk pencairan dana tersebut,

kemudian staff keuangan mempergunakannya sesuai dengan kebutuhan

yang ada.”

d. Pelaporan Rumah Gemilang Indonesia (RGI)

Pelaporan penggunaan dana disusun oleh staff keuangan dalam bentuk

draft berisi deskripsi program atau kegiatan, kwitansi penggunaan dana

serta foto-foto pendukung, kemudian ditandatangani oleh Manajer, dan

diperiksa kembali oleh Kepala Divisi Program, lalu diajukan ke Divisi

Keuangan LAZ Al-Azhar.

Hal tersebut berdasarkan pada hasil wawancara staff keuangan:

“…Pelaporan keuangan disusun oleh staff keuangan RGI dibuktikan

dengan kwitansi dan foto-foto pendukung kepada LAZ Al-Azhar yakni

divisi keuangan.”

Sesuai dengan hasil wawancara manajer RGI:

“…Dana yang digunakan dilaporkan pada LAZ Al-Azhar melalui

Divisi Keuangan yang telah disusun dengan bukti-bukti penggunaan dana

tersebut”

Dan didukung oleh hasil wawancara divisi keuangan:

“…Pelaporan keuangan yang dilaporkan kepada divisi keuangan dari

seluruh program LAZ Al-Azhar disusun draft dengan didukung oleh

beberapa bukti seperti kwitansi pembelanjaan, dan foto-foto, serta bukti

lainnya.”

Page 94: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

83

e. Audit Rumah Gemilang Indonesia (RGI)

Audit Rumah Gemilang Indonesia dilakukan oleh Manajer RGI,

Kepala Divisi Program, Divisi Keuangan, dan audit public.

Berdasarkan dengan hasil wawancara Manajer RGI:

“selanjutnya ada audit baik dari Kepala Divisi Program, Divisi

Keuangan, maupun akuntan publik yang telah ditunjuk.”

Didukung dengan pernyataan dari hasil wawancara staff keuangan

RGI:

“…Audit dilakukan oleh manajer RGI, dan kepala divisi program,

serta dilakukan juga oleh divisi keuangan, dan ada audit public dari LAZ

Al-Azhar.”

Serta didukung oleh pernyataan dari hasil wawancara divisi keuangan:

“Audit keuangan dilakukan oleh manajer RGI, kemudian

ditandatangani dan diperiksa oleh divisi program, kemudian diajukan ke

divisi keuangan, setelahnya ada audit public yang telah ditentukan.”

f. Pertanggungjawaban Rumah Gemilang Indonesia (RGI)

Pertanggungjawaban Rumah Gemilang Indonesia sepenuhnya pada

Manajer RGI.

Hal tersebut didasarkan pada hasil wawancara divisi kepatuhan dan

kajian dampak:

“…Pertanggungjawaban Rumah Gemilang Indonesia (RGI)

sepenuhnya berada pada Manajer RGI, jika ditemukan keganjalan atau

sesuatu yang tidak sesuai maka Divisi Kepatuhan akan proses hal

tersebut.”

Didukung oleh pernyataan dari hasil wawancara divisi program:

“…Pertanggungjawaban Rumah Gemilang Indonesia berada di

Manajer RGI, karena pengelolaan dilakukan oleh Manajer RGI.”

Page 95: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

84

C. Pembahasan

1. Siklus Manajemen Keuangan Pendidikan di Rumah Gemilang Indonesia

Rumah Gemilang Indonesia dalam struktural Yayasan Pesantren Islam Al-

Azhar berada di bawah garis dari LAZNAS Al-Azhar yang merupakan

lembaga zakat nasional milik Al-Azhar untuk menghimpun, mengelola, dan

menyalurkan dana yang telah terkumpul kepada pihak-pihak penerima

bantuan tersebut. Lembaga zakat Al-Azhar telah disahkan menjadi lembaga

amil zakat berskala nasional berdasarkan SK Menteri Agama Nomor 240

Tahun 2015 pada tanggal 23 Mei 2016.

Dalam menunjang kegiatan pembelajaran di Rumah Gemilang Indonesia

telah diterapkan jadwal teratur yang telah direncanakan termasuk keteraturan

dalam pengelolaan keuangan. Pada prakteknya, pengelolaan keuangan di

Rumah Gemilang Indonesia tidak mandiri dan butuh terdapat beberapa

tahapan serta waktu yang perlu disesuaikan dengan kebutuhan. Kemandirian

yang tidak bisa dicapai oleh RGI disebabkan oleh garis struktur yang berada

dibawah dari Lembaga Zakat Al-Azhar.

Rumah Gemilang Indonesia dalam mengelola keuangan pendidikan

menyusun program-program serta kegiatan pada tiap tahunnya mengacu pada

kebutuhan dan kepentingan peserta didik yang diperlukan untuk bermanfaat di

masyarakat, dalam hal ini RGI selalu menyusun programnya pada kegiatan

Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) LAZ Al-Azhar untuk jangka waktu satu

tahun berjalan. Kegiatan RAKERNAS diantara lain rapat kerja keseluruhan

bentuk program dari masing-masing divisi yang ada di LAZ Al-Azhar untuk

penyampaian hasil dari Rapat Kerja setiap programnya.

2. Pendidikan Non-Formal di Rumah Gemilang Indonesia (RGI)

Rumah Gemilang Indonesia telah berdiri atas sumbangsih dari

beberapa pihak melalui wakaf, infaq, dan shodaqoh menjalankan amanat

tersebut untuk memberdayagunakan masyarakat kurang mampu atau ekonomi

Page 96: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

85

rendah dengan memberikan pendidikan non-formal dalam bentuk pendidikan

keterampilan selama 6 (enam) bulan yang hasilnya akan diberikan sertifikat

sebagai bukti peserta didik telah menempuh masa pendidikannya di Rumah

Gemilang Indonesia, serta disalurkan ke beberapa perusahaan yang telah

menjalin kerjasama dengan RGI atau usaha bisnis dari rekan Al-Azhar dan

kemitraan donatur yang membutuhkan tenaga kerja yang sesuai kompetensi.

Pendidikan non-formal yang diberikan dalam bentuk pendidikan

keterampilan terbagi beberapa kelas keterampilan yang dilengkapi dengan

fasilitas memadai. Kelas-kelas keterampilan yang dimaksud, antara lain:

1) Program Studi Tata Busana

Peserta didik diberikan materi mulai dari pengenalan mesin jahit serta

pirantinya, keterampilan menjahit, membuat pola sampai bagaimana hasil

jahitan menarik dan bisa dipasarkan. Secara umum, materi-materi ajarnya

ialah sebagai berikut:

a) Pengetahuan tata busana

b) Pemahaman dasar-dasar pola

c) Pemahaman dan praktek teknik menjahit

d) Teori dan teknik mengukur

e) Menggambar dan membuat pola

Orientasi kompetensi adalah operator, penjahit professional, desainer,

wirausaha butik.

2) Program Studi Photography dan Videography

Materi pelatihan yang diajarkan untuk kelas photography dan

videography ialah sebagai berikut:

a) Basic Photography

b) Basic Videography

c) Improving Digital Images

d) Praktek Photography dan Videography

Page 97: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

86

e) Editing Photo and Video

f) Basic Jurnalistic

Orientasi Kompetensi adalah Photographer, Cameraman, Photo

Jurnalis, Video Editing.

3) Program Studi Teknik Komputer dan Jaringan

Materi pelatihan yang diajarkan pada kelas Teknik Komputer dan

Jaringan ialah sebagai berikut:

a) Pengenalan Hardware Computer

b) Pengenalan Software Computer

c) Basic Programming (Web Design, Software, and Internet)

d) Teknik Perakitan

e) Sistem Jaringan

Orientasi kompetensi adalah Web Developer, Perakit Komputer,

Programming.

4) Program Studi Design Grafis

Materi pelatihan yang diajarkan pada kelas Desain Grafis ialah sebagai

berikut:

a) Basic Design

b) Pengenalan Software Design

c) Basic Jurnalistic

Orientasi kompetensi adalah Designer, Layouter, Artistic.

5) Program Studi Aplikasi Perkantoran

Materi pelatihan yang diajarkan pada kelas Aplikasi Perkantoran

ialah sebagai berikut:

a) Aplikasi Perkantoran (Microsoft Word, Microsoft Excel, Microsoft

PowerPoint)

b) Pengenalan Internet

c) Web Development Hardware and Software

Page 98: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

87

d) Menulis Kreatif

Orientasi kompetensi adalah administrasi perkantoran, rental,

warnet, Web Developer.

6) Program Studi Teknik Otomotif

Materi pelatihan yang diajarkan pada kelas Teknik Otomotif ialah

sebagai berikut:

a) Dasar-dasar mesin (statistika Tegangan)

b) Konversi Energi

c) Hand Tools

d) Power Tools

Orientasi kompetensi adalah teknisi, mekanik, wirausahawan dalam

bidang otomotif.

Pendidikan keterampilan di Rumah Gemilang Indonesia memiliki nilai

lebih dikarenakan RGI menerapkan kurikulum yang meliputi materi khusus,

materi umum, materi keahlian, dan kegiatan-kegiatan peningkatan kualitas

skill dan akhlaqul karimah. Berikut kurikulum RGI:

a. Materi Khusus

Materi khusus adalah materi keterampilan yang khusus berkaitan

dengan program studi keterampilan, yaitu:

1) Teori dan Praktek Keterampilan

Pelatihan keterampilan khusus sesuai program studi

keterampilan yang didampingi langsung instruktur professional. Teori

dan praktek dalam satu angkatan selama 4 bulan dengan kurikulum

yang disusun khusus oleh para instruktur.

2) Factory Tour, Workshop, dan Magang

Kunjungan dan studi banding perusahaan-perusahaan yang

terkait langsung dengan jenis keterampilan.

Page 99: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

88

Kegiatan ini dimaksudkan untuk memperdalam materi dan

memp erluas wawasan peserta didik, mampu menginspirasi dan

memotivasi untuk terus berkarya, kreatif, produktif, dan mandiri. RGI

menjalin kemitraan dengan lembaga, perusahaan, dan mitra unit usaha

dalam factory tour dan kegiatan magang.

b. Materi Umum

Materi umum adalah materi untuk semua peserta didik dari

keseluruhan program studi, yaitu:

1) Spiritual Care Community (SCC)

Spiritual Care Community (SCC) adalah pendampingan khusus

spiritual kepada seluruh peserta oleh instruktur pendamping. Materi ini

menjadi hal yang utama yang harus diikuti oleh semua peserta didik

sebagai bentuk ikhtiar penguatan mental spiritual dan pembinaan

akhlak.

2) Menulis kreatif dan Pengenalan Internet

Semua peserta didik diberikan materi menulis kreatif dan

pengenalan internet. Dua keterampilan ini penting menjadi bekal

setiap peserta didik. Dengan kemampuan tersebut, peserta didik pandai

dan mampu menuangkan ide-ide kreatifnya dalam bentuk tulissan dan

mempublikasikannya. Karya-karya kreatif peserta didik pun dapat

dikemas dan dijual melalui teknologi internet.

3) Leadership dan Kewirausahaan

Materi leadership dan kewirausahaan disampaikan sebagai bekal

pengetahuan dan pengalaman para peserta didik di tengah masyarakat

dan dunia usaha setelah mengikuti pendidikan keterampilan selama 6

bulan.

Page 100: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

89

3. Manajemen Keuangan Pendidikan di Rumah Gemilang Indonesia (RGI)

Implementasi Manajemen Keuangan Pendidikan di Rumah Gemilang

Indonesia terdapat beberapa tahapan, yakni perencanaan keuangan,

penganggaran, realisasi anggaran pendidikan, pelaporan keuangan, audit, dan

pertanggungjawaban pendidikan. Berikut adalah tahapan implementasi

manajemen keuangan pendidikan di Rumah Gemilang Indonesia:

a. Perencanaan Keuangan

Perencanaan keuangan pendidikan ialah kegiatan merencanakan

sumber dana untuk menunjang kegiatan pendidikan dan tercapainya tujuan

pendidikan di lembaga-lembaga pendidikan. Perencanaan sebagai

kegiatan yang sistematis, berarti perencanaan meliputi beberapa tahapan

kegiatan. Kegiatan yang satu menjadi landasan tahapan berikutnya.

Tahapan kegaitan tersebut dapat dijadikan panduan sehingga

penyimpangan dapat segera diketahui dan diatasi. Sedangkan tujuan

perencanaan itu sendiri arahnya agar kegiatan yang dilaksanakan tidak

menyimpang dari arah yang ditentukan.

Untuk mengetahui perencanaan keuangan di Rumah Gemilang

Indonesia, peneliti melakukan metode wawancara dan studi dokumen

dalam menggali informasi yang berkaitan. Informasi ini didapatkan dari

informan yang terlibat langsung dalam implementasi manajemen

keuangan Rumah Gemilang Indonesia, yaitu Manajer RGI, Staff

Keuangan RGI, Kepala Divisi Program, Kepala Divisi Keuangan, Kepala

Divisi Kepatuhan dan Kajian Dampak.

Pada proses perencanaan keuangan di Rumah Gemilang Indonesia

dilakukan dengan beberapa tahap, hal ini dilakukan agar segala bentuk

perencanaan yang dibuat sesuai dengan kebutuhan masa yang akan

datang. Tahapan tersebut ialah analisis kebutuhan yang diperlukan serta

Page 101: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

90

kegiatan yang akan dilaksanakan serta impact yang akan didapatkan dan

melakukan penyusunan keuangan untuk periode satu tahun anggaran.

Proses perencanaan keuangan dilakukan dalam bentuk Rapat Kerja

Nasional Lembaga Amil Zakat Al-Azhar. Dalam proses perencanaan

menggunakan sistem bottom up, yaitu usulan dari setiap pengajar

(instruktur) kemudian akan diterima dan dipertimbangkan oleh Manajer

RGI, sesuai dengan penuturan dari Staff Keuangan RGI:

“Pembuatan RAB ada RAKERNAS LAZ al-Azhar, anggaran yg

disetujui dan tidak, dan kita harus jelas anggarannya harus

mencukupi untuk berapa orang dan impactnya apa, jadi jelas

output yang diterima al-Azhar. Nyusun RAB bareng, untuk tahun

depan rencana apa yg dibuat untuk pengembangan RGI maupun

diklat, ada program tambahan atau program lanjutan saya bisa

mengajukan anggarannya.”63

Dalam proses perencanaan melibatkan seluruh pegawai di RGI mulai

dari Instruktur, Staff Admin, Staff Pengamanan, Staff Keuangan, dan

Manajer RGI. Untuk waktu dilaksanakannya perencanaan yaitu pada awal

tahun anggaran belum dimulai sehingga persiapan dilakukan secara

terencana dan matang. Misalnya, perencanaan pada tahun 2017 sudah

dilakukan pada tahun 2016.

Perencanaan membahas seluruh kegiatan yang akan dilaksanakan

untuk tahun selanjutnya, kegiatan yang diajukan diperuntukkan bagi

kemajuan RGI serta peserta didik dan dilakukan pembahasan dengan

mempertimbangkan prioritas kegiatan yang menjadi kebutuhan RGI.

Dalam proses perencanaan keuangan, RGI yang memperoleh dana

seutuhnya dari Al-Azhar melalui Lembaga Amil Zakat Al-Azhar harus

melalui tahap pengajuan dana dengan form khusus yang telah ditentukan

63

Hasil Wawancara dengan Staff Keuangan RGI pada 26 September 2017

Page 102: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

91

Al-Azhar, form khusus tersebut ialah Permohonan Pengajuan Dana (PPD).

RGI memenuhi kebutuhan dengan mengajukan beberapa daftar kebutuhan

kepada Al-Azhar yang telah disusun sesuai dengan keadaan sebenarnya.

Berikut form khusus atau PPD:

Gambar 4.1: Form Permohonan Pengajuan Dana (PPD)

Form PPD tersebut berisi tentang kebutuhan atau kegiatan yang akan

dilaksanakan dengan dukungan dana yang sesuai, PPD tersebut diajukan

kepada LAZ Al-Azhar.

Form PPD diisi oleh staff keuangan RGI bersama Manajer RGI, dalam

form tersebut terdiri dari kolom nomor, uraian, asnaf, program utama,

serta jumlah permohonan, dan jumlah disetujui. Kolom nomor untuk

urutan kebutuhan yang paling pokok diletakkan diawal, lalu uraian berisi

tentang kebutuhan yang memerlukan dana, asnaf merupakan klasifikasi

golongan penerima zakat, program utama ialah keselarasan antara

kebutuhan dengan program utama, jumlah permohonan dari kebutuhan

yang telah dibahas oleh Manajer RGI bersama staff keuangan RGI, jumlah

Page 103: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

92

disetujui dari PPD yang diajukan RGI kepada divisi keuangan LAZ Al-

Azhar.

b. Penganggaran

Permohonan Pengajuan Dana (PPD) diajukan oleh RGI kepada LAZ

Al-Azhar agar selanjutnya diproses oleh divisi keuangan LAZ Al-Azhar,

baik itu penyesuaian kebutuhan dengan program RAKERNAS,

penyesuaian harga kebutuhan sesuai dengan harga pasar yang berlaku,

ataupun banyaknya jumlah barang yang diajukan dalam PPD. Penyesuaian

kebutuhan dengan program RAKERNAS, misalkan Rumah Gemilang

Indonesia menyelenggarakan wisuda di akhir tahun ajaran untuk satu

angkatan, maka pengajuan PPD disesuaikan dengan program

RAKERNAS untuk wisuda angkatan tertentu dengan kebutuhan yang

diperlukan untuk wisuda tersebut. Penyesuaian harga kebutuhan dengan

harga pasaran yang berlaku, misalkan kebutuhan untuk menyelenggarakan

wisuda adalah pembelian air mineral, maka diambil harga pasaran untuk

air mineral agar tidak terlalu tinggi juga tidak terlalu rendah. Jumlah

kebutuhan yang diajukan melalui PPD disesuaikan supaya menghindari

pembengkakan biaya. Misalkan kebutuhan untuk kelas jaringan computer

dengan computer yang diajukan pada PPD sejumlah siswa, kemungkinan

diproses jumlahnya berkurang dari jumlah yang diajukan dikarenakan

peralatan bisa digunakan secara bergantian, atau pengajuan computer dari

RGI kepada LAZ disesuaikan dengan spesifikasi kebutuhan yang

diperlukan.

Penentuan besar atau kecilnya anggaran berada pada keputusan divisi

keuangan yang telah mempelajari dan menganalisis PPD yang diajukan.

Pihak RGI mengajukan PPD ke Divisi Keuangan RGI, lalu menunggu

persetujuan dana yang akan dicairkan. Pengajuan PPD memiliki waktu

Page 104: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

93

khusus yang telah ditentukan yakni pada minggu pertama dan minggu

ketiga setiap bulannya.

Rumah Gemilang Indonesia menganut bentuk anggaran butir per butir

(line item budget), bentuk anggaran butir per butir merupakan bentuk

anggaran konvensional, namun paling mudah dan simpel. RGI

mengelompokkan pengeluaran berdasarkan butir berbeda, misalnya gaji

instructor, biaya listrik, pembayaran rutin lainnya dijadikan butir –butir

berbeda.

c. Realisasi Anggaran Pendidikan

PPD yang telah ditentukan anggaran oleh divisi keuangan, selanjutnya

dicairkan dana dengan bentuk cash yang diserahkan kepada Staff

Keuangan RGI, kemudian RGI mempergunakannya sesuai dengan

kebutuhan yang diajukan dalam PPD, pembelanjaan barang untuk

memenuhi kebutuhan tersebut diharuskan dengan bukti dan kwitansi,

apabila membelanjakan kebutuhan dipasar swalayan yang minim untuk

pemenuhan bukti belanja, maka pihak yang membelanjakan barang

diharuskan membawa nota kosong untuk selanjutnya diisi sesuai dengan

barang yang dibeli. Anggaran yang telah dicairkan tersebut dikelola

langsung oleh staff keuangan serta adanya pengawasan dari manajer RGI.

Hal tersebut berdasarkan pada wawancara dengan Manajer RGI:

„Untuk pelaksaan itu mba Liza sepenuhnya mengelola keuangan RGI,

sya hanya diberi laporan penggunaan-penggunaannya. Misalkan cair

langsung disimpan oleh staff keuangan, langsung disalurkan.‟

Pendapat tersebut juga sesuai dengan wawancara Staff Keuangan RGI:

„Anggaran yang cair, kita diinfokan lalu kita ambil dan langsung kita

gunakan sesuai dengan peruntukkannya. Yang terlibat dalam

penggunaan itu saya, terkadang kl belanja kebutuhan makan ya

dibantu dengan mba Eka (Staff Administrasi), ataupun santri.‟

Page 105: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

94

Dalam pemenuhan kebutuhan tersebut, jika harga yang ditentukan

oleh divisi keuangan kurang atau tidak sesuai dengan harga yang dibeli,

maka di minggu selanjutnya ada dimasukan ke PPD untuk minggu

selanjutnya.

Selain itu, realisasi anggaran RGI tidak memiliki pengendalian

internal bahwa Manajemen Keuangan terbagi menjadi tiga tugas pokok,

yakni accounting, Treasure, Budgeting. Untuk pencatatan pengelauaran

dan pemasukan merupakan tugas accounting, untuk pencairan dana,

pengembalian sisa dana menjadi tugas Treasure atau Kasir, dan untuk

anggaran ditentukan dan dibahas oleh bagian budgeting.

d. Pelaporan Keuangan

Pelaporan yang diterapkan oleh Rumah Gemilang Indonesia ialah

laporan rutin mingguan atas penggunaan dana PPD yang diajukan, jika

pelaporan belum selesai pada masa yang ditentukan maka pengajuan PPD

minggu selanjutnya tidak bisa diproses. Hal tersebut sesuai dengan

wawancara Staff Keuangan RGI:

„Pengajuan minggu pertama dan minggu ketiga, dan keluarnya itu

hanya di minggu kedua dan minggu keempat, gak boleh diminggu

lain. Pelaporan juga di minggu kedua dan keempat, untuk pencairan

itu hanya di rabu kamis jumat, selain hari itu gak bisa ngambil dana,

lalu dipergunakan sampe jangka waktunya, lalu dilaporkan kembali.‟

Dalam pelaporan keuangan, RGI mengacu pada kebutuhan yang telah

dipenuhi dengan dana yang dicairkan oleh divisi keuangan. RGI membuat

laporan keuangan dengan bentuk draft, dan dibuktikan oleh kwitansi serta

foto. Jika terdapat kesalahan dalam laporan tersebut, pihak RGI dipanggil

oleh divisi keuangan untuk diperbaiki atau dilengkapi yang tidak sesuai.

Page 106: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

95

e. Audit

Pada saat pelaporan diajukan, dilakukan audit oleh manajer RGI,

kepala divisi program, divisi keuangan, dan divisi kepatuhan dan kajian

dampak.

Audit yang diterapkan oleh RGI hanya audit internal yakni RGI

melaksanakan audit oleh LAZ Al-Azhar, RGI tidak melaksanakan audit

eksternal atau audit accountant public.

f. Pertanggungjawaban Pendidikan

Pertanggungjawaban sepenuhnya berada pada Manajer RGI, jika

ditemukan masalah, maka Manajer RGI dipanggil oleh Divisi Kepatuhan

dan Kajian Dampak. Hal tersebut sesuai dengan wawancara Kepala Divisi

Kepatuhan:

„Pertanggungjawaban sepenuhnya ada di Manajer RGI, jika memang

ditemukan kesalahan atau hal-hal yang bentuknya tidak jelas akan

ditanyakan langsung.‟

Namun selama ini, Rumah Gemilang Indonesia tidak pernah memiliki

permasalahan yang serius atau fatal. Hal tersebut sesuai dengan

wawancara kepala Divisi Kepatuhan:

„Sejauh ini sih RGI tertib dan sesuai dengan jalur yang memang

seharusnya berada di jalur itu.‟

Berdasarkan pada analisis dan pembahasan di atas, maka penulis dapat

menarik kesimpulan bahwa Implementasi Manajemen Keuangan

Pendidikan di Rumah Gemilang Indonesia dinilai kurang baik, hal ini

dibuktikan dari hasil wawancara dan observasi bahwa implementasi

manajemen keuangan terdiri dari perencanaan keuangan tertulis tangan

padahal perkembangan teknologi sangat pesat, penganggaran yang

sepenuhnya kuasa diluar Rumah Gemilang Indonesia, yakni berada pada

divisi keuangan LAZ Al-Azhar, pelaksanaan keuangan yang hanya

Page 107: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

96

melibatkan staff keuangan dan manajer keuangan walau ada pengawasan

dari kepala divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan

seadanya, jika sudah ditandatangani oleh Manajer RGI, maka kepala divisi

program juga ikut tandatangan tanpa diperiksa secara rinci, pelaporan

keuangan seringkali terlambat mengakibatkan perencanaan pengajuan

dana selanjutnya tidak dapat diproses, vital terhadap keberlangsungan

hidup santri yang bergantung pada pembiayaan RGI.

D. Temuan Hasil Penelitian

Terdapat beberapa temuan hasil penelitian mengenai Implementasi

Manajemen Keuangan Pendidikan di Rumah Gemilang Indonesia, Sawangan,

Kota Depok. Temuan hasil penelitian mengenai implementasi manajemen

keuangan pendidikan di Rumah Gemilang Indonesia (RGI) yang meliputi

perencanaan, penerimaan, pelaksanaan, dan audit.

Menurut Gamer, merumuskan sikuensi perencanaan keuangan yang strategis

sebagai berikut: 1) misi, 2) Tujuan jangka panjang, 3) tujuan jangka pendek, 4)

program, layanan, aktivitas, tujuan jangka panjang, tujuan jangka pendek

berdasarkan kondisi riil unit sekolah, 5) target, 6) anggaran, 7) perencanaan

keuangan yang strategis.64

Dari teori diatas dikaitkan dengan hasil penelitian di Rumah Gemilang

Indonesia sudah sesuai dengan praktek perencanana keuangan bahwa setiap

kebutuhan yang diperlukan dibuat rincian bentuk, ukuran, dan jenisnya yang

mempertimbangkan penggunaan jangka waktu tertentu dengan aktivitas yang

akan terpenuhi.

Selanjutnya mengenai pelaksanaan keuangan yang diterapkan di Rumah

Gemilang Indonesia dalam pelaksanaan kegiatan jumlah yang direalisasikan bisa

64

Johannes Manggar, Bahan Pembelajaran Pengelolaan Keuangan Sekolah, (Indonesia : LPPKS, 2013), h.14.

Page 108: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

97

terjadi tidak sama dengan rencana anggarannya, bisa kurang atau lebih dari

jumlah yang telah dianggarkan, menurut Mustari:

„Hal ini dapat terjadi Hal ini dapat terjadi karena beberapa sebab, yakni :

adanya efesiensi atau inefisiensi pengeluaran, terjadinya penghematan atau

pemborosan, pelaksanaan kegiatan tidak sesuai dengan yang diprogramkan,

adanya perubahan harga yang tidak terantisipasi, dan penyusunan anggaran

yang kurang tepat.’65

Dari teori diatas dikaitkan dengan hasil penelitian di Rumah Gemilang

Indonesia, dalam pelaksanaannya Manajer RGI merupakan penanggungjawab

penuh atas pengeluaran keuangan. Setiap dana yang dikeluarkan harus melalui

izin dari Manajer RGI, kebutuhan yang diidentifikasi sesuai dengan perencanaan

selajutnya dibahas bersama Manajer RGI dan Bendahara RGI, lalu diajukan ke

Divisi Program dari LAZNAS Al-Azhar.

Selain itu, realisasi anggaran RGI tidak memiliki pengendalian internal bahwa

Manajemen Keuangan terbagi menjadi tiga tugas pokok, yakni accounting,

Treasure, Budgeting. Untuk pencatatan pengelauaran dan pemasukan merupakan

tugas accounting, untuk pencairan dana, pengembalian sisa dana menjadi tugas

Treasure atau Kasir, dan untuk anggaran ditentukan dan dibahas oleh bagian

budgeting.

Selanjutnya pada aspek audit keuangan Rumah Gemilang Indonesia

menggunakan akuntan professional yang independen menjaga objektivitas dari

pengelolaan keuangan.

Rumah Gemilang Indonesia memiliki konsep yang sangat baik, konsep yang

sangat baik itu memiliki filosofi sangat kuat, jika kita lihat nama dan nomenklatur

dari setiap program LAZ Al-Azhar termasuk RGI, tidak menggunakan kata

„dhuafa‟, „miskin‟, „tertinggal‟, dan kata-kata yang memiliki konotasi negatif atau

menurunkan martabat orang karena pada hakikatnya derajat semua manusia sama

65

M.Mustari. Maanajemen Pendidikan, (Jakarta : PT.Rajagrafindo Persada, 2014), h.192.

Page 109: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

98

dengan segala hak dan kewajibannya. Contoh kata mustahik, layanan untuk

mustahik, untuk dhuafa selanjutnya kita kasih nama menuju mandiri, sehingga

orang-orang yang datang tidak menjadi rendah martabatnya bahkan orang-orang

yang datang akan termotivasi. Rumah Gemilang Indonesia mencoba membangun

pola pikir seperti itu. Contoh program rumah yatim, pihak LAZ Al-Azhar tidak

menyebutnya rumah yatim, program rumah yatim dinamakan „My Heart for

Yatim‟¸ jadi penggunaan nomenklatur positif dipercaya dapat mengunggah

semangat.

E. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini tidak ada sesuatu yang sempurna, pastinya memiliki

keterbatasan, salah satunya adalah kesulitan yang penulis rasakan pada saat

melakukan penelitian ini, salah satunya yakni sebagai berikut:

1. Bendahara Rumah Gemilang Indonesia masih kurang transparan terhadap

rincian penggunaan anggaran.

2. Rincian Penggunaan dana yg diperoleh oleh peneliti hanya periode bulanan

tertentu.

3. Pembukuan keuangan masih sederhana dengan format tulisan tangan dengan

beberapa nota yang tersedia dari YPI Al-Azhar.

4. Alur Pertanggungjawaban Keuangan yang bertingkat, sehingga penulis tidak

dapat menjangkaunya karena keterbatasan waktu dan tempat.

5. Sulit mencari informasi keuangan secara menyuluruh.

Page 110: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian di BAB IV maka penulis dapat menarik

kesimpulan bahwa Implementasi Manajemen Keuangan Pendidikan di Rumah

Gemilang Indonesia dinilai kurang baik, hal ini dibuktikan dari hasil wawancara

dan observasi bahwa implementasi manajemen keuangan terdiri dari perencanaan

keuangan tertulis tangan padahal perkembangan teknologi sangat pesat,

penganggaran yang sepenuhnya kuasa diluar Rumah Gemilang Indonesia, yakni

berada pada divisi keuangan LAZ Al-Azhar, pelaksanaan keuangan yang hanya

melibatkan staff keuangan dan manajer keuangan walau ada pengawasan dari

kepala divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya, jika

sudah ditandatangani oleh Manajer RGI, maka kepala divisi program juga ikut

tandatangan tanpa diperiksa secara rinci, pelaporan keuangan seringkali terlambat

mengakibatkan perencanaan pengajuan dana selanjutnya tidak dapat diproses,

vital terhadap keberlangsungan hidup santri yang bergantung pada pembiayaan

Rumah Gemilang Indonesia.

B. SARAN

Berdasarakan hasil penelitian, ada beberapa saran yang diajukan kepada

pihak-pihak terkait, yaitu:

1. Bagi Yayasan Pesantren Islam (YPI) Al-Azhar

Perlunya membangun sistem terintegrasi internet agar memudahkan proses

pelaporan serta penganggaran keuangan demi terlaksananya kegiatan Rumah

Gemilang Indonesia.

Page 111: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

100

2. Bagi Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Al - Azhar

Perlunya pengawasan rutin agar manfaat atau impact dari setiap program bisa

benar-benar dirasakan oleh masyarakat.

3. Bagi Rumah Gemilang Indonesia (RGI)

Pengelolaan keuangan perlu tepat waktu dalam perencanaan dan pelaporan

guna optimalisasi pendidikan bagi peserta didik.

4. Bagi Orang Tua Santri/Santriwati

Selama penelitian, peneliti melihat kurang sertanya peranan orang tua,

padahal peranan orang tua bisa membantu kelancaran proses pembelajaran.

5. Bagi Peneliti Lain

a. Guna terlaksananya penelitan yang optimal dan proporsional sebaiknya

memilih tempat penelitian yang bersifat transparan, dan akuntabel.

b. Jika ingin meneliti tentang Manajemen Keuangan Pendidikan, perlu

persiapan matang tentang materi dan tempat penelitian.

Page 112: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

DAFTAR PUSTAKA

Andikusumo, Surya. Manajemen Keuangan Sekolah (Studi Kasus di SDIT Luqman

Al Hakim Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012), Skripsi pada Universitas

Muhammadiyah Surakarta, Solo, 2012. Dipublikasikan.

Arianti, Dewi. Penerapan Manajemen Keuangan di MAN Insan Cendekia Serpong,

Skripsi pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Tangerang

Selatan, 2014. Dipublikasikan.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:PT

Rineka Cipta, 2010.

Bastian, Indra. Akuntansi Pendidikan. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2015

Darsono. Manajemen Keuangan. Jakarta: Nusantara Consulting, 2009.

Engkoswara. Administrasi Pendidikan. Bandung: CV. Alfabeta, 2012.

Fattah, Nanang. Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2009.

Fattah, Nanang. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2011.

Hamalik, Oemar. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2006.

Krismintarini, Tias. Manajemen Keuangan Panti Asuhan Yatim Putri „Aisyiyah Kota

Yogyakarta, Skripsi pada Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Jogjakarta,

Yogyakarta, 2009. Dipublikasikan.

Manggar, Johannes. Bahan Pembelajaran Pengelolaan Keuangan Sekolah.

Indonesia: LPPKS, 2013.

Maspupah, Pipi. Implementasi Manajemen Keuangan di SMK YKTB 2 Bogor,

Skripsi pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Tangerang

Selatan, 2009. Dipublikasikan.

Page 113: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

Masruroh. Implementasi Manajemen Pembiayaan di Madrasah Tsanawiyah Ma‟arif

16 Nurul Hidayah Banyubang Solokuro Lamongan Jawa Timur. 2013.

Mulyasa, E. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012.

Mulyasa, E. Manajemen Berbasis Sekolah Konsep, Strategi, Implementasi. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya. Cetakan XIII, 2011.

Mulyasa, E. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2011.

Mulyono. Konsep Pembiayaan Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2010.

Musfah, Jejen. Manajemen Pendidikan; Teori, Kebijakan, dan Praktik. Jakarta:

Prenadamedia Group, 2015.

Mustari, M. Maanajemen Pendidikan. Jakarta : PT.Rajagrafindo Persada, 2014.

Satori, Djam‟am. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung; Alfabeta, 2010.

Sugiyono. Metodologi Penelitian: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&d.

Bandung: Alfabeta, 2009.

Suparlan. Manajemen Berbasis Sekolah dari Teori sampai dengan Praktik. Jakarta:

PT. Bumi Aksara, 2013.

Supriadi, Dedi. Satuan Biaya Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. cet ke-

4, 2006.

Tampubolon, Manahan. Perencanaan dan Keuangan Pendidikan (Education and

Finance Plan). Jakarta: Mitra Wacana Media, 2015.

Taufani, Abubakar. Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2011.

Terry, George R. Prinsip-prinsip Manajemen. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2013.

Tim APTIK. Manajemen dalam Konteks Indonesia. Yogyakarta: PT. Kanisius, 2013.

Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI. Manajemen Pendidikan. Bandung;

Alfabeta, 2009.

Usman, Husaini. Manajemen: Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara, 2009.

Page 114: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Lembar Negara Tahun 2003.

Sekretaris Negara. Jakarta.

Wijaya, David. Implikasi Manajemen Keuangan Sekolah terhadap Kualitas

Pendidikan. Jakarta: BPK Penabur, 2009.

Polisi Bubarkan dan Mediasi Unjuk Rasa Siswa SMKN Campalagian.

http://www.fokusmetrosulbar.com/2016/08/polisi-bubarkan-dan-mediasi-unjuk-

rasa.html. Diakses pada Kamis, 09 Maret 2017 pukul 13.20.

Tersangkut Korupsi, Mantan Kepala Sekolah dan Bendahara SMAN 47 ditahan

KEJARI JAKSEL. Tim Web Kejari Jaksel. http://www.kejari-

jaksel.go.id/read/news/2015/10/30/686/tersangkut--korupsi--mantan-kepala-

sekolah-dan-bendahara-sman-47--ditahan-kejari-jaksel. Diakses pada kamis, 09

Maret 2017 pukul 13.20.

Page 115: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 116: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

Lampiran 1

PEDOMAN DOKUMENTASI

Nama Sekolah : Rumah Gemilang Indonesia

Alamat Sekolah : Jalan Pengasinan RT. 01 RW. 006, Kelurahan Pengasinan,

Kecamatan Sawangan, Kota Depok.

No Dokumentasi

Keterangan

Ada Tidak Ada

1. Profil Sekolah

2. Struktur Organisasi

3. Data Tenaga Pendidikan

4. Data Staff Pegawai

5. Data Peserta Didik

6. Pedoman Pelaksanaan Keuangan

7. Pedoman Pelaporan Keuangan

8. Laporan Keuangan

Page 117: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

Lampiran 2

PEDOMAN OBSERVASI

Nama Sekolah :

Alamat Sekolah :

Lembar Observasi

No

. Indikator Ada

Tidak

Ada Keterangan

1. Buku Kas umum

2. Daftar Potongan-Potongan

3. Daftar Gaji/Honorarium

4. Buku Tabungan

5. Buku SPP

Page 118: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

Lampiran 3

PEDOMAN WAWANCARA

PERENCANAAN KEUANGAN

1. Bagaimana sistem perencanaan keuangan sekolah?

2. Kapan dilakukannya perencanaan keuangan?

3. Siapa yg terlibat dalam perencanaan keuangan?

4. Bagaimana proses perencanaan keuangan?

5. Apa Bentuk dari hasil perencanaan keuangan?

PENGANGGARAN KEUANGAN

5. Bagaimana penganggaran di sekolah?

6. Siapa yang terlibat dalam penganggaran tersebut?

7. Apa bentuk dari hasil penganggaran?

8. Darimana sumber anggaran pendidikan?

REALISASI ANGGARAN

5. Bagaimana pelaksanaan anggaran di sekolah?

6. Siapa yang terlibat dalam pelaksanaan tersebut?

7. Apa kendala dari pelaksanaan anggaran pendidikan?

8. Bagaimana solusi yang telah diterapkan dalam mengatasi kendala tersebut?

PELAPORAN KEUANGAN

7. Bagaimana pelaporan keuangan pendidikan?

8. Siapa yang terlibat dalam pelaporan keuangan pendidikan?

9. Apa kendala dari pelaporan keuangan pendidikan?

10. Bagaimana solusi yang telah diterapkan dalam mengatasi kendala tersebut?

11. Apa bentuk dari hasil pelaporan keuangan pendidikan?

12. Apakah ada standarisasi pelaporan keuangan?

Page 119: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

100

AUDIT KEUANGAN

5. Bagaimana audit pendidikan?

6. Siapa yang terlibat dalam audit pendidikan?

7. Apa bentuk dari hasil audit pendidikan?

8. Bagaimana Sistem Pengawasaan keuangan yang diterapkan?

PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN

6. Bagaimana pertanggungjawaban pendidikan?

7. Siapa yang terlibat dalam pertanggungjawaban pendidikan?

8. Apa kendala dari pertanggungjawaban pendidikan?

9. Bagaimana solusi yang telah diterapkan dalam mengatasi kendala tersebut?

10. Apa bentuk dari hasil pelaporan keuangan pendidikan?

Page 120: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

Lampiran 4

REKAP HASIL DOKUMENTASI

IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN

DI RUMAH GEMILANG INDONESIA

Nama Sekolah : Rumah Gemilang Indonesia

Alamat Sekolah : Jalan Pengasinan RT. 01 RW. 006, Kelurahan Pengasinan,

Kecamatan Sawangan, Kota Depok.

No Sumber Dokumen

Keterangan

Ada Tidak Ada

1. Profil Sekolah

-

2. Struktur Organisasi

-

3. Data Tenaga Pendidikan

-

4. Data Staff Pegawai

-

5. Data Peserta Didik

-

6. Pedoman Pelaksanaan Keuangan

-

7. Pedoman Pelaporan Keuangan

-

8. Laporan Keuangan

-

Page 121: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

Lampiran 5

HASIL OBSERVASI

Nama Sekolah : Rumah Gemilang Indonesia

Alamat Sekolah : Jalan Pengasinan RT. 01 RW. 006, Kelurahan Pengasinan,

Kecamatan Sawangan, Kota Depok.

Pelaksanaan Observasi: Agustus-September 2017

No Uraian Pengamatan Ada Tidak

Ada Keterangan

1. Buku Kas Umum √ Buku kas umum ini dipergunakan untuk

menulis uang masuk ke bendahara RGI

secara global

2. Daftar Potongan √ Daftar potongan-potongan tidak

dipergunakan dalam pembukuan keuangan

RGI, karena di RGI tidak ada potongan harga

3. Daftar

Gaji/honorarium

√ Daftar gaji dipergunakan untuk mencatat gaji

para instructor rutin setiap bulannya.

4. Buku Tabungan √ RGI tidak memiliki buku tabungan khusus,

karena pemasukan keuangan RGI di terima

langsung dari LAZNAS Al-Azhar.

5. Buku Iuran SPP √ Buku iuran SPP tidak dipergunakan di RGI,

karena seluruh Santri dan Santriwati tidak

dibebankan biaya satu rupiah pun, kecuali

pengeluaran pribadi masing-masing individu.

Page 122: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

Lampiran 6

Hasil Wawancara

Informan : Agus Nafi

Jabatan : Kepala Divisi Kepatuhan dan Kajian Dampak

Hari/Tanggal : 25 Agustus 2017

Waktu : 13.30 - 15.00

Tempat : Ruang Pertemuan Rumah Gemilang Indonesia

A. Pelaporan

1. Bagaimana pelaporan keuangan pendidikan?

Pelaporan keuangan di RGI dibuat oleh mba Liza bagian keuangan sesuai

dengan keadaan yang sebenarnya, kemudian diperiksa kembali dan

ditandatangani oleh ust. Mahrus, selanjutnya persetujuan dari kepala divisi

program, lalu diajukan ke bagian keuangan LAZNAS Al-Azhar. Dana yang

dipergunakan kurang lebih 3 Miliar pertahunnya karena memang diakui

banyak kebutuhan yang ada di RGI.

2. Siapa yang terlibat dalam pelaporan keuangan pendidikan?

Yang terlibat ya orang-orang yang tadi disebutkan, mba liza, ust. Mahrus,

ust. Rahmat, mas Farid. Jika memang rapi dan sesuai selanjutnya menjadi

laporan dari LAZNAS Al-Azhar.

3. Apa kendala dari pelaporan keuangan pendidikan?

Kendalanya apa ya? Mungkin waktu yang dibutuhkan untuk penyelesaian

laporan kadang agak lama, misal sudah selesai ternyata orang yg tanda tangan

lagi gak ada, jadi akhirnya nunggu untuk ditandatangi oleh orang itu.

4. Bagaimana solusi yang telah diterapkan dalam mengatasi kendala tersebut?

Dihubungi terus orang yang memang harus tandatangan, kepastiannya kapan

ada.

Page 123: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

5. Apa bentuk dari hasil pelaporan keuangan pendidikan?

Bentuk laporan keuangan dari RGI, LAZ berbeda. Untuk laporan RGI

hanya dana masuk dan dana keluar yang digunakan kemudian total.

Sedangkan LAZ laporannya dibagi sesuai dengan mata anggaran yg telah

ditetapkan AL-Azhar.

6. Apakah ada standarisasi pelaporan keuangan?

Kita melaporkan dana yang cair, dengan dana yang kita habiskan sesuai

PPD yang diajukan.

B. Audit

1. Bagaimana audit keuangan pendidikan?

Untuk audit keuangan pertama dilakukan oleh bagian keuangan RGI tentu

bersama dengan Manajer kemudian kepala divisi program memeriksanya

kembali, baru dibawa ke saya untuk diaudit dan kemudian oleh audit akuntan

public yang telah ditentukan. Jika memang tidak ada yang salah, atau

keganjalan kita langsung bawa ke direktur.

2. Siapa yang terlibat dalam audit keuangan pendidikan?

Yang terlibat tentu bagian keuangan dan manajer RGI, kepala divisi

program, sya, dan pihak audit public itu.

3. Apa bentuk dari hasil audit keuangan pendidikan?

Bentuknya ya sperti laporan keuangan, kan audit diperiksa ulang

4. Bagaimana Sistem Pengawasaan keuangan yang diterapkan?

Pengawasan tentu sepenuhnya dilakukan oleh manajer, terkadang direktur

juga sering mengunjungi RGI.

Page 124: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

C. Pertanggungjawaban

1. Bagaimana pertanggungjawaban pendidikan?

Pertanggungjawaban sepenuhnya ada di Manajer RGI, jika memang

ditemukan kesalahan atau hal-hal yang bentuknya tidak jelas akan ditanyakan

langsung.

2. Siapa yang terlibat dalam pertanggungjawaban pendidikan?

Ya bagian saya untuk mengkonfirmasi kesalahan jika memang ada untuk

diketahui kejadian sebenarnya dan penyebabnya.

3. Apa kendala dari pertanggungjawaban pendidikan?

Sejauh ini sih RGI tertib dan sesuai dengan jalur yang memang

seharusnya berada di jalur itu.

4. Bagaimana solusi yang telah diterapkan dalam mengatasi kendala tersebut?

Kl memang ada kendala ya kita bahas seperti apa tadi dibahas, artinya

manajer RGI dipanggil untuk ditanyakan langsung tentang masalah yang

terjadi, penyebabnya dan sebagainya.

Page 125: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

Hasil Wawancara

Informan : Rahmatullah Siddiq

Jabatan : Kepala Divisi Program

Hari/Tanggal : 8 September 2017

Waktu : 10.45 - 13.00

Tempat : Lembaga Amil Zakat Al-Azhar Fatmawati

A. Penganggaran

1. Bagaimana penganggaran di sekolah?

Anggaran RGI biasanya dibahas oleh manajer dan staff keuangan RGI,

nanti persetujuan saya lalu diajukan ke divisi keuangan dari LAZ Al-Azhar.

RAB dibuat per enam bulan, RAB kebutuhan secara keseluruhan, PPD per

item per minggu tergantung dengan kebutuhan, ada yang rutin seperti honor

guru, dan listrik.

Perencaan tiap tahun kita buat raker, kita sudah rancang semua, kemudian

nanti ada program apa, kegiatan apa, budget dan totalnya berapa.

Jadi kita punya RAB pertahun dari semua unit ini termasuk RGI, ada mata

anggaran, ada itemnya , ada budgetnya, ada keterangan. Mata anggaran ini

akan menjadi rujukan PPD, jadi jika ada kebutuhan maka PPD melihat ke sini,

misalkan ada pengadaan computer, PPD harus merujuk pada PPD nomor

0106, RAB ini menjadi rujukan untuk PPD.

2. Siapa yang terlibat dalam penganggaran tersebut?

Penganggaran dikelola penuh oleh LAZ Al-Azhar, baik itu direktur

eksekutifnya atau divisi keuangan

3. Apa bentuk dari hasil penganggaran?

Ya dana itu sendiri yang diajukan kemudian cair dan digunakan oleh kita

Page 126: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

4. Darimana sumber anggaran pendidikan?

Keuangan sumber dari operasional RGI, satu dari wakaf banyak ke

infrastruktur (bangunan, tanah, beberapa peralatan), dua dana zakat yaitu

semua yg langsung dirasakan dengan siswa baik itu baju peralatan belajarnya,

makannya, tempat tidurnya, dan kemudian ada dana infaq untuk pendukung

pendidikan yg secara tdk langsung diterima oleh anak misalkan papan tulis,

meja, honor guru, ada juga dana CSR ini kondisional,

B. Pelaporan

1. Bagaimana pelaporan keuangan pendidikan?

Pelaporannya ya hampir sama seperti pengajuannya tadi, melalui

manajer RGI, kemudian ke saya, lalu dibawa ke LAZ Al-Azhar bagian

keuangan.

Pelaporan staff keuangan ke Manajer RGI, lalu ke kepala divisi program

untuk dicek, lalu ke divisi keuangan, direktur eksekutif hanya untuk

mengetahui ttd.

2. Siapa yang terlibat dalam pelaporan keuangan pendidikan?

Yang terlibat itu staff keuangan RGI, Manajer RGI, Kepala Divisi

Program, dan Divisi Keuangan pusat.

3. Apa kendala dari pelaporan keuangan pendidikan?

Kendala biasanya ketika laporan harus satu bulan, PPD tanggal 1

September, maksimal 1 Oktober, kl misalkan ini udah mentok udah satu bulan

jadi ancamannya kl tanggal 1 blm selesai bulan lalu maka tdk akan

mencairkan PPD selanjutnya kl ini blm clear, seringnya sya ke keluar kota,

jadi pas injury time sya blm tanda tangan jadi langsung diajukan jadi harus

nunggu ttd sya dlu, karena programnya kan banyak ya. Kl dr kendala tmn2

biasanya pembelian tanpa kuitansi, ada kebijakan internal sendri.

Page 127: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

Kl misalkan ada pembengkakan biaya laporan entah itu wajar atau tidak,

wajar jika msh diangka 10 persen jika lebih sya akan cross check ke bawah,

kl misalkan kurang kita laporan ke keuangan nanti akan dilengkapi entah

dengan PPD ulang atau tidak.

Dan kita juga biasanya yang megang dana itu gak boleh orang yang punya

kewenangan, missal sya punya kewenangan, maka sya gak boleh megang

uang, maka harus orang lain. Yang punya kewenangan hanya instruksi,

tujuannya adalah satu mencegah penyelewengan pemegang kewenangan,

yang kedua adalah transparansi, jadi sya yg megang uang terserah saya

ngapain, orang lain gatau, jadi kl ada yg megang uang antara sya dan org lain

tau, itu controlling. Jadi yang punya kewenangan tdk boleh megang uang,

yang megang uang tdk mempunyai kewenangan.

4. Bagaimana solusi yang telah diterapkan dalam mengatasi kendala tersebut?

Misalkan belanja gak ada kwitansinya, ya kita minta yang terkait

untuk balik lagi minta kuitansinya. Solusinya jika ada masalah, kita analisis

kendalanya apa, apa yg dirugikan, lalu kita konfirmasi ke pihak terkait, ya itu

kewenangan dari divisi kepatuhanlah.

5. Apa bentuk dari hasil pelaporan keuangan pendidikan?

Bentuk laporan ada format laporan keuangan, ada bentuk fisiknya,

kuitansi dan sebagainya dan itu dibagi dua ada untuk ke keuangan dan ada

untuk arsip divisi program.

6. Apakah ada standarisasi pelaporan keuangan?

RGI melaporkan jumlah dana yang digunakan untuk apa dan dana

yang cair dari LAZ juga berapa.

Page 128: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

C. Audit

1. Bagaimana audit pendidikan?

Audit internal ada, audit public ada, kemudian ada pelaporan

pengawasan dr kemenag, ada pelaporan baznas, ada audit syariah di YPI Al-

Azhar, nanti dilihat kecocokannya ini sesuai dengan ashnaf tidak, bener gak

ini untuk yatim, gharim, fisabilillah. Jadi banyak auditnya.

2. Siapa yang terlibat dalam audit pendidikan?

Yang terlibat Manajer RGI, Divisi Program, Divisi Keuangan, Divisi

Kepatuhan.

3. Apa bentuk dari hasil audit pendidikan?

Untuk bentuk audit, ada laporan keuangan Divisi Keuangan, ada juga

laporan tentang presentase kehadiran instruktur, atau pun hal teknis.

4. Bagaimana Sistem Pengawasaan keuangan yang diterapkan?

Pengawasan berjenjang, pertama manajer, oke ttd, baru ke sya, sya ttd,

baru ke keuangan, baru ke direksi, dan sya tdk akan ttd kl manajer blm ttd.

Begitu pula kl di keuangan tdk akan di acc kl sya blm ttd. Jadi harus clear dlu

bahwa manajer mengetahui, sya meriksa baru masuk ke divisi keuangan.

D. Pertanggungjawaban

1. Bagaimana pertanggungjawaban pendidikan?

Pertanggungjawaban sepenuhnya di manajer, sya hanya check n

balance aja. Bener laporannya ada, PPD sesuai, kemudian sya ttd. Lalu

dikasih ke keuangan.

2. Siapa yang terlibat dalam pertanggungjawaban pendidikan?

Manajer RGI, saya selaku Kepala Divisi Program, Divisi Keuangan

3. Apa kendala dari pertanggungjawaban pendidikan?

Pertanggungjawaban selama ini kita sesuai dengan yang direncakan.

Page 129: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

Hasil Wawancara

Informan : Machrus Ali

Jabatan : Manajer Rumah Gemilang Indonesia

Hari/Tanggal : 25 Agustus 2017

Waktu : 15.30-16.45

Tempat : Ruang Manajer Rumah Gemilang Indonesia

A. Perencanaan

1. Bagaimana sistem perencanaan keuangan sekolah?

Perencanaan keuangan biasanya kita membuat list kebutuhan bagi RGI

selama periode tertentu, lalu diajukan ke Lembaga Amil Zakat Al-Azhar.

2. Kapan dilakukannya perencanaan keuangan?

ada setiap pekan seminggu sekali, ada yang per event, ada yang

memang rutin. Kl memang setiap minggu kan missal kebutuhan untuk makan

santri, dan operasional penunjang lainnya, misalkan rutin ada pengeluaran

rutin dari RGI, bayar listrik, gaji instruktur, bayar internet, dan lain-lain.

3. Siapa yg terlibat dalam perencanaan keuangan?

Tentu orang-orang yang terlibat dalam perencanaan tersebut adalah

staff keuangan RGI khusus, mba Liza, dan juga sya selaku manajer dr RGI

serta pegawai lainnya, instruktur juga termasuk.

4. Bagaimana proses perencanaan keuangan?

RGI membuat list kebutuhannya untuk selama periode tertentu, lalu

ditandatangani oleh sya, lalu persetujuan dari kepala divisi program yakni ust.

Rahmat, dan kemudian diajukan ke LAZ Al-Azhar. Untuk setiap tahunnya

ada RAKERNAS, nanti disitu disahkan kegiatan dan program apa yang telah

direncanakan RGI untuk tahun selanjutnya.

Jadi secara keuangan RGI ini gak mengelola sendiri loh ya, tetap yang

mengelola keuangan dari LAZ, kebutuhan kita apa, kita bikin RABnya, kita

Page 130: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

ajukan, nunggu, dan dana turun itu baru kita kelola. Misal contoh anak

makan dalam seminggu butuh 75 juta, kita dalam seminggu sebelumnya bikin

RAB lalu diajukan lagi, nanti paling cepat tiga hari baru turun, baru kita

kelola gitu. Artinya apa? Dalam RGI tidak mengelola dana secara pribadi,

atau mandiri.

5. Apa Bentuk dari hasil perencanaan keuangan?

Bentuknya di kita namanya PPD yaitu Permohonan Pengajuan Dana,

nanti disitu diisi daftar-daftar kebutuhan yang akan diajukan.

B. Penganggaran

1. Bagaimana penganggaran di sekolah?

Tentang anggaran terdapat divisi tersendiri di LAZ Al-Azhar, yakni divisi

keuangan. Yang kita ajukan berupa PPD, apa yg dibutuhkan dibikin suatu

RAB kemudian ditunjukan ke pusat keperluannya apa dan itu baru kita turun

anggaran sesuai dengan RAB yg kita ajukan itu. Jadi kita bisa mengajukan

apa yang dibutuhkan dalam periode tertentu, dan matriksnya sudah ada dalam

satu tahun bahkan perbulan apa? Misalkan yang rutin makan, listrik, dan apa?

Kl misalkan kelola sendiri kan enak, anggaran RGI tiap tahunnya aja kurang

lebih 3,5 Miliar.

RAB per dua minggu, dua minggu berikutnya kita harus bikin lagi di

pekan ketiga.

Proses pencairan satu minggu, kita ngajuin minggu pertama, minggu

kedua bisa diambil, minggu kedua kita sudah bikin untuk minggu ketiga.

Penyusunan RAB di RGI tidak (telat), karena berhubungan dengan matrik

atau agenda tahunan sesuai dengan kalender pendidikan yg sudah tersusun, kl

RAB gak turun, santri gak bisa makan, dari mana ? ya kan. Setidaknya satu

minggu sebelumnya sudah turun.

2. Siapa yang terlibat dalam penganggaran tersebut?

Page 131: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

Anggaran tentu pihak divisi keuangan LAZ Al-Azhar, mereka yang proses itu.

Yang terlibat dalam RAB, staff keuangan, manajer RGI, kepala divisi

program, keuangan mas farid, baru ke direktur eksekutif.

3. Apa bentuk dari hasil penganggaran?

Bentuknya ya? Kita sih biasanya diberitahu bahwa yang kita ajukan PPD

kemaren sudah disetujui dan cair, ya kita ambil berapa pun nominalnya.

4. Darimana sumber anggaran pendidikan?

Anggaran pendidikan RGI bersumber secara penuh dari LAZ Al-Azhar,

terkait pengumpulan dananya itu pihak LAZ yang merencanakan.

C. Pelaksanaan

1. Bagaimana pelaksanaan anggaran di sekolah?

Anggaran yang telah disetujui dan cair itu, langsung kita gunakan

untuk kebutuhan pada masa itu juga.

2. Siapa yang terlibat dalam pelaksanaan tersebut?

Untuk pelaksaan itu mba Liza sepenuhnya mengelola keuangan RGI,

sya hanya diberi laporan penggunaan-penggunaannya.

Misalkan cair langsung disimpan oleh staff keuangan, langsung disalurkan,

misalkan ada sisa dikelola oleh staff keuangan itu. Untuk bayar listrik

langsung staff keuangan, untuk makan cathering juga diurus staff keuangan

untuk makan siang, sarapan pagi bikin, malam beli.

3. Apa kendala dari pelaksanaan anggaran pendidikan?

Kendalanya itu nominal yang kita belanjakan kadang berbeda dengan

perkiraan kita walaupun kita sudah survei harga-harganya.

4. Bagaimana solusi yang telah diterapkan dalam mengatasi kendala tersebut?

Misalkan apa yg kita belanjakan ternyata dana nya kurang, kita geser

dari anggaran lain yang blm digunakan. Ya kita sesuaikanlah.

Page 132: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

D. Pelaporan

1. Bagaimana pelaporan keuangan pendidikan?

Pelaporan keuangan yang penting ada nota atau kuitansi lalu ke staff

keuangan untuk direkap anggaran2 keluar dibikin satu file lalu dibawa ke

divisi keuangan, sebagai crosscheck oleh manajer RGI. Pelaporan dari staff

keuangan, manajer langsung ke laz, mas farid.

2. Siapa yang terlibat dalam pelaporan keuangan pendidikan?

Yang terlibat itu mba liza untuk pembuatan laporan, lalu saya,

kemudian kepala divisi program, dan bagian divisi keuangan.

3. Apa kendala dari pelaporan keuangan pendidikan?

Kendala dalam pelaporan selama ini tidak ada, karena pengeluaran

sesuai dengan kebutuhan, kl memang ada kendala ya turunnya anggaran

stelah kita ajukan rab, sedangkan kita disini sudah agak mepet ada kegiatan

itu yg pernah terjadi, bisa terjadi sedang libur, atau apa? Bagaimana solusi

yang telah diterapkan dalam mengatasi kendala tersebut?

4. Apa bentuk dari hasil pelaporan keuangan pendidikan?

Bila memang terlambat cair, missal ada anggaran lain yang memang

blm didistribusikan, kita bisa pinjam anggaran itu (dana talangan). Tapi kita

sudah memastikan, anggaran turun tanggal sekian. Kan kasian anggaran blm

turun, anak blm makan. Misalkan anggaran blm turun, internet blm bayar,

internet diputus, akses belajar gak bisa kan, makanya pake dana talangan itu

dlu. Laporan kurang sesuai, ya kita revisi dlu. Dalam rab juga misalkan

pembelian computer harus jelas spesifikasinya. Laporan juga harus sesuai

RAB. Misalkan tidak sinkron rab yang diminta dengan anggaran yang

digunakan, itu tidak bisa, harus sesuai. Misalkan ada lebih ya kita balikin dlu

ke sana (divisi keuangan).

Page 133: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

5. Apakah ada standarisasi pelaporan keuangan?

Laporan kita masih sederhana, dana yang cair lalu digunakan untuk apa, itu

aja.

E. Audit

1. Bagaimana audit pendidikan?

Audit itu dari LAZ Al-Azhar, sebenernya sih kl uang kita mah gak

ngelola ya. Yang uang yang ada di kita pasti dari pusat tau karena rab sesuai

dengan kebutuhan. Karena kita gak mengelola dana secara mandiri. Kl di

handle oleh manajer sendiri juga tidak bisa, karena banyak nya RGI, dan pos2

angaran-anggaran, tentang gedung, computer, gaji instruktur.

2. Siapa yang terlibat dalam audit pendidikan?

Audit ya LAZ Al-Azhar, direktur eksekutif nya itu, kl dari kita cuma

kita sesuaikan saja, apa yang kiranya masih perlu diperbaiki, untuk

pengawasan atau audit dari LAZ ada divisi kepatuhan itu ust. Agus, tapi untuk

audit secara keseluruhan ya direktur eksekutifnya.

3. Apa bentuk dari hasil audit pendidikan?

Bentuknya ya audit keuangan gitu, biasanya sih laporan tentang

penggunaan dana yang telah dikumpulkan LAZ kepada pihak-pihak yang

terkait, misalkan baznas, kemenag, ataupun donatur yang telah menyumbang

ke Al-Azhar.

4. Bagaimana Sistem Pengawasaan keuangan yang diterapkan?

Pengawasan ada dari saya, ada juga dari LAZ, divisi keuangan, divisi

kepatuhan.

Page 134: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

F. Pertanggungjawaban

1. Bagaimana pertanggungjawaban pendidikan?

Pertanggungjawaban saya kira seutuhnya ada di Manajer yaitu saya,

tapi selama ini kita on the track kok, gak ada masalah apa-apa

2. Siapa yang terlibat dalam pertanggungjawaban pendidikan?

Yang terlibat memang manajer, mungkin divisi program juga.

3. Apa kendala dari pertanggungjawaban pendidikan?

Kendalanya sih Alhamdulillah blm ada, kita berbuat sesuai dengan apa

yang kita rencanakan.

Page 135: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

Hasil Wawancara

Informan : Liza Triastuti

Jabatan : Staff Keuangan Rumah Gemilang Indonesia

Hari/Tanggal : 27 Februari 2018

Waktu : 10.30 - 13.00

Tempat : Ruang Kantor Rumah Gemilang Indonesia

A. Perencanaan Keuangan Pendidikan

1. Bagaimana sistem perencanaan keuangan sekolah?

Perencanaan disusun bareng2, karena RGI nginduk k program, saya

bikin RAB, lalu pengajuan dana ke pusat LAZ.

Pembuatan RAB ada RAKERNAS LAZ al-Azhar, anggaran yg disetujui dan

tidak, dan kita harus jelas anggarannya harus mencukupi untuk berapa orang

dan impactnya apa, jadi jelas output yang diterima al-Azhar.

Nyusun RAB bareng, untuk tahun depan rencana apa yg dibuat untuk

pengembangan RGI maupun diklat, ada program tambahan atau program

lanjutan saya bisa mengajukan anggarannya.

2. Kapan dilakukannya perencanaan keuangan?

Biasanya kita ada pra raker, stelahnya raker baru ada rakernas baru

bareng Laznasnya, raker setahun sekali untuk RAB periode tahun berjalan,

cuma untuk kebutuhan teknisnya kita mengajukan PPD ke pusat setiap

minggu pertama dan ketiga.

3. Siapa yg terlibat dalam perencanaan keuangan?

Yang terlibat saya, dan Manajer RGI.

4. Bagaimana proses perencanaan keuangan?

Kita ajukan PPD (Permohonan Pengajuan Dana) ke keuangan pusat

LAZ, permohonan dana untuk RGI per bulan, jadi kita ngajuin di akhir bulan

dan diterima di awal bulan. Pengajuan minggu pertama dan minggu ketiga,

Page 136: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

dan keluarnya itu hanya di minggu kedua dan minggu keempat, gak

boleh diminggu lain.. Dan itu hanya di rabu kamis jumat, selain hari itu gak

bisa ngambil dana, lalu dipergunakan sampe jangka waktunya, lalu dilaporkan

kembali. Jadi untuk perhimpunan semuanya di LAZ, kita hanya bagian

program aja penyalurannya.. Jadi pintar-pintarnya orang keuangan harus

siasatin semua, karna gak bisa kita ngajuin hari ini dan minta besok keluar.

Jadi kita buat surat permohonan dana dengan form PPD (permohonan

pengajuan dana), nnti ttd ust. Mahrus dan ust. Rahmat.

5. Apa Bentuk dari hasil perencanaan keuangan?

Form PPD yang kita ajukan ke pusat tersebut. Dalam PPD, ada Surat, baru

ditulis untuk apa, kegiatan apa, masuk ashnaf apa, jenis programnya kl RGI

ya pendidikan itu ada mata anggaran, nominal, dan ashnaf. Ashnaf itu

golongan apa bantuannya? Yatim gak masuk zakat, masuknya infaq, kecuali

miskinnnya. Fakir miskin, gharim, terlilit hutang, ibnu sabil, fisabilillah.

Kl RGI makenya fi saabilillah dan faqir miskin, untuk peserta faqir miskin,

kalau operasional fi sabilillah.

B. Realisasi Keuangan Pendidikan

1. Bagaimana pelaksanaan anggaran di sekolah?

Anggaran yang cair, kita diinfokan lalu kita ambil dan langsung kita

gunakan sesuai dengan peruntukkannya.

2. Siapa yang terlibat dalam pelaksanaan tersebut?

Yang terlibat dalam penggunaan itu saya, terkadang kl belanja

kebutuhan makan ya dibantu dengan mba Eka (Staff Administrasi), ataupun

santri.

3. Apa kendala dari pelaksanaan anggaran pendidikan?

Kendalanya kadang santri lupa sama kuitansi sebagai bukti keuangan,

ya kita kan butuh itu.

Page 137: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

Kendala dalam perencanaan keuangan ya kesulitan dalam penjelasan bahwa

anggaran ini realistis, paling komunikasinya aja. Misalkan tahun depan RGI

mau buat apa, RGI kan mau bangun di aceh anggarannya gimana. Paling

anggarannya terlalu besar dr yg kita rencanain, berarti harus disesuaikan.

4. Bagaimana solusi yang telah diterapkan dalam mengatasi kendala tersebut?

Saya suruh balik lagi dengan melengkapi kuitansinya sebagai bukti

untuk pelaporan keuangan

C. Pelaporan

1. Bagaimana pelaporan keuangan pendidikan?

Pelaporan di RGI dalam pemakaian dana harus ada kuitansinya,

pemkaian dana nya jelas, pelaporannya kaya pelaporan dana trus diperiksa

sama manajer dan kadiv program, nanti diperiksa lagi sama keuangan pusat,

misalkan ada kesalahan langsung dibalikin ke kita.

Kita dalam pengelolaan dana tidak mandiri karna RGI bukan lembaga mandiri

karena kita di programnya laz, jadi semua ada pelaporannya langsung.

2. Siapa yang terlibat dalam pelaporan keuangan pendidikan?

Yang terlibat itu saya, Ust. Mahrus, Ust. Rahmat, mas Farid

3. Apa kendala dari pelaporan keuangan pendidikan?

Pelaporan paling lambat satu bulan, lebih dari satu bulan semua

ditahan, tapi kita selalu mengusahakan langsung selesaikan laporan.

4. Bagaimana solusi yang telah diterapkan dalam mengatasi kendala tersebut?

Jika telat dalam pelaporan, biasanya saya menggunakan anggaran lain

yang belum didistribusikan sebagai talangan, dan kita ganti setelah laporan

selesai.

5. Apa bentuk dari hasil pelaporan keuangan pendidikan?

Hasilnya laporan penggunaan dana beserta buktinya disesuaikan

dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya. Laporan keuangan dari laznas

Page 138: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

memang Cuma gitu total yang digunakan rgi berapa. Karena teknisnya

hanya seperti tadi, karena kan kita gratis dari dana zakat, dari uang ummat

balik lagi ke ummat. Gitu aja sih

6. Apakah ada standarisasi pelaporan keuangan?

Pelaporan dalam bentuk bagan biasa, laporan diklat perbulan, kl event

langsung pelaporan.

D. Pertanggungjawaban

1. Bagaimana pertanggungjawaban pendidikan?

Pertanggungjawabannya langsung ke atasannya, jika ada masalah

dipanggil kenapa ada masalah. Misalkan RGI ada masalah keuangan, staff

keuangan yang kena, sya harus bisa mempertanggungjawaban apa yg saya

buat, janganlah mas, jangan sampe, karena kan uang ummat, ngerii.

2. Siapa yang terlibat dalam pertanggungjawaban pendidikan?

Yang terlibat saya, Manajer RGI, dan Kepala Divisi Program

3. Apa kendala dari pertanggungjawaban pendidikan?

Selama pengalaman saya belum ada ya mas, semoga itu artinya kita

dinilai baik oleh LAZ Al-Azhar

Page 139: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

Hasil Wawancara

Informan : Farid

Jabatan : Staff Divisi Keuangan

Hari/Tanggal : 17 Maret 2018

Waktu : 13.00 – 14.45

Tempat : Lembaga Amil Zakat Al-Azhar Fatmawati

A. Penganggaran

1. Bagaimana penganggaran di sekolah?

Untuk anggaran, RGI mengajukan kepada kami lalu diproses kiranya

kebutuhan yang diajukan butuh dana berapa jadi disesuaikan, kemudian kami

cairkan dananya lalu diinformasikan kepada RGI

2. Siapa yang terlibat dalam penganggaran tersebut?

Dalam penganggaran divisi keuangan yang memutuskan untuk memberi

anggaran, tapi untuk pegajuan dana itu Manajer RGI dan staff keuangan.

3. Apa bentuk dari hasil penganggaran?

Ya dana yang disetujui lalu dicairkan tersebut

4. Darimana sumber anggaran pendidikan?

Untuk anggaran RGI sepenuhnya dari LAZ Al-Azhar, RGI mengajukan

kepada kami, kami proses, dan kami salurkan.

B. Pelaporan

1. Bagaimana pelaporan keuangan pendidikan?

Untuk pelaporan kami proses dari seluruh kegiatan dan program yang

ada di LAZ Al-Azhar kemudian kami buat laporan lalu persetujuan direktur

eksekutif LAZ Al-Azhar

2. Siapa yang terlibat dalam pelaporan keuangan pendidikan?

Page 140: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

Yang terlibat dalam laporan keuangan ya Manajer RGI, Staff

Keuangan, Kepala Divisi Program, dan Divisi Keuangan.

3. Apa kendala dari pelaporan keuangan pendidikan?

Kendalanya terkadang RGI telat dalam membuat laporan keuangan

jadi pengajuan PPD terhambat, entah karena hal teknis kami kurang paham

4. Bagaimana solusi yang telah diterapkan dalam mengatasi kendala tersebut?

Kami menghubungi langsung pihak RGI, Staff Keuangan untuk segera

diselesaikan

5. Apa bentuk dari hasil pelaporan keuangan pendidikan?

Bentuk laporan keuangan RGI hanya penggunaan sejumlah nominal

per kegiatan beserta bukti nya kuitansi, nota, dan lain-lain.

6. Apakah ada standarisasi pelaporan keuangan?

Pelaporan dari RGI hanya seperti itu, kecuali pelaporan LAZ Al-

Azhar, kami sesuaikan dengan mata anggaran dana yang telah dibutuhkan

C. Audit

1. Bagaimana audit pendidikan?

Audit dalam keuangan RGI dari kami, lalu kami tunjuk audit akuntan

public untuk memeriksa sebagai pihak independen.

2. Siapa yang terlibat dalam audit pendidikan?

Divisi keuangan LAZ Al-Azhar

3. Apa bentuk dari hasil audit pendidikan?

Bentuknya seperti laporan keuangan dan tentu dijelaskan bahwa telah

diaudit dengan keterangan wajar tanpa pengecualian dan sebagainya

4. Bagaimana Sistem Pengawasaan keuangan yang diterapkan?

Pengawasan keuangan RGI ada di Manajer RGI, dan Kepala Divisi

Program, kami juga turut membantu dalam pengawasan tersebut, karena dana

dari kami, ya kurang lebih kami tahu banyak tentang pengelolaan dana

tersebut.

Page 141: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

Lampiran 7

Data Tenaga Pendidik

No Nama Jenis Kelamin Status

Menikah

Status

Pendidikan

1. Herry Hartawan Laki-Laki Menikah S-1

2. Rakhmat Mulyana Laki-Laki Menikah S-1

3. Oleh Solihin Laki-Laki Menikah S-1

4. Muhidin Saimin Laki-Laki Menikah S-2

5. Samsul Boin Laki-Laki Menikah S-1

6. Budi Sutria Laki-Laki Menikah S-1

7. Al Fajar Laki-Laki Menikah S-1

8. Budi Santosa Laki-Laki Menikah S-1

9. Rifaanah Perempuan Lajang S-1

10. Rozaliana Perempuan Lajang Proses S-1

11. Uki Anggoro Laki-Laki Lajang S-1

12. Ahmad Zaki Harahap Laki-Laki Lajang Proses S-1

13. Kamaludin Laki-Laki Menikah S-1

14. Sugeng Ahmad Riyadi Laki-Laki Lajang S-2

15. Shofiyyah Perempuan Lajang Proses S-1

16. Yuanita Sabrina Perempuan Menikah S-1

Page 142: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

Lampiran 8

Data Peserta Didik

No. Nama Jurusan Angkatan

1 Ai Siti Nurhasanah Tata Busana 17

2 Anjani Nurul Fajri Tata Busana 17

3 Aprianto Tata Busana 17

4 Ayu Nia Rahmawati Tata Busana 17

5 Dede Aziz Tata Busana 17

6 Fatima Iriyani Eko Tata Busana 17

7 Hernisa Tata Busana 17

8 Neti Hartati Tata Busana 17

9 Nisrina Afifah Tata Busana 17

10 Nurmaida Tata Busana 17

11 Nurul Fatimah Tata Busana 17

12 Rana Alivia Agustin Tata Busana 17

13 Sinta Karmila Tata Busana 17

14 Siti Annisa Fitriani Tata Busana 17

15 Syari'ah Tata Busana 17

16 Tina Fatria Tata Busana 17

17 Undo Baliang Tata Busana 17

18 Zulviani Tata Busana 17

19 Abu Dzar Al Ghifari Fotografi & Videografi 17

20 Annisa Nurjanah Fotografi & Videografi 17

21 Debi Febriansah Fotografi & Videografi 17

22 Firman Rahmasani Fotografi & Videografi 17

23 Herlin Mursito Fotografi & Videografi 17

24 Hikmawati Fotografi & Videografi 17

25 Irfan Rusdianto Fotografi & Videografi 17

26 Irma rahmatilah Fotografi & Videografi 17

27 Khaerudin Julmi Fotografi & Videografi 17

28 Lina Ranti Fotografi & Videografi 17

29 Mohammad Ricko Wijaya Fotografi & Videografi 17

30 Muhammad Ulinnuha Fotografi & Videografi 17

31 Prihantini Fotografi & Videografi 17

32 Renaldi Maulana Fotografi & Videografi 17

Page 143: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

33 Riki Candra Fotografi & Videografi 17

34 Rismanto Fotografi & Videografi 17

35 Susanto Fotografi & Videografi 17

36 Syahrudin Fotografi & Videografi 17

37 Syifa Kamila Ridha Fotografi & Videografi 17

38 Yuni Haldining Kulsum Fotografi & Videografi 17

39 Acep Nugraha Desain Grafis 17

40 Ali Fajar Desain Grafis 17

41 Elih Desain Grafis 17

42 Faisal Adibul Muchtar Desain Grafis 17

43 Fajar Ilhamy Desain Grafis 17

44 Fakhrurrozi Desain Grafis 17

45 Lukman Nurosik Desain Grafis 17

46 Moehammad Iqbal Desain Grafis 17

47 Mujahid Hasan Albanna Desain Grafis 17

48 Panji Irwanto Desain Grafis 17

49 Reyhan Pahlevi Suhendar Desain Grafis 17

50 Rizal Nur Ramadhany Desain Grafis 17

51 Rofi Nurdin Desain Grafis 17

52 Sadiah Desain Grafis 17

53 Sorta Sufira Desain Grafis 17

54 T. Ryan Crisna Alfanie S Desain Grafis 17

55 Wahyuni Eka Saputri Desain Grafis 17

56 Zaki Fajar Maulana Desain Grafis 17

57 Adam Aldiansyah Teknik Komputer Jaringan 17

58 Agus Darmawan Teknik Komputer Jaringan 17

59 Ahmad Al Fauzan Teknik Komputer Jaringan 17

60 Ahmad Nur Fadhil Teknik Komputer Jaringan 17

61 Andriawan Teknik Komputer Jaringan 17

62 Aris Munandar Teknik Komputer Jaringan 17

63 Dede Syifalutfia Teknik Komputer Jaringan 17

64 Diding Darul Falah Teknik Komputer Jaringan 17

65 Gumilar Teknik Komputer Jaringan 17

66 Imam Aulia Hermanto Teknik Komputer Jaringan 17

67 Irma Mardiyana Teknik Komputer Jaringan 17

68 M. Rijal Rojali Teknik Komputer Jaringan 17

69 Nur Arifin Dg Malewa Teknik Komputer Jaringan 17

70 Rini Fitriani Teknik Komputer Jaringan 17

Page 144: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

71 Saepul Azhari Teknik Komputer Jaringan 17

72 Taslima Teknik Komputer Jaringan 17

73 Tomya Teknik Komputer Jaringan 17

74 Vinna Marliana Teknik Komputer Jaringan 17

75 Yuda Amaludin Teknik Komputer Jaringan 17

76 Yusriadi Teknik Komputer Jaringan 17

77 Agustina Khairiah Aplikasi Perkantoran 17

78 Ahmad Umar Nobisa Aplikasi Perkantoran 17

79 Alay Ryan Milando Aplikasi Perkantoran 17

80 Annida Fitraya Aplikasi Perkantoran 17

81 Asmiati Rohmah Aplikasi Perkantoran 17

82 Dayu Arista Pramesti Aplikasi Perkantoran 17

83 Dislifia Rahma Marta Yuniar Aplikasi Perkantoran 17

84 Elis Solihah Aplikasi Perkantoran 17

85 Nor Elva Susan Aplikasi Perkantoran 17

86 Nur Azizah Aplikasi Perkantoran 17

87 Rahmah Aplikasi Perkantoran 17

88 Rena Septiani Aplikasi Perkantoran 17

89 Siti Astriyani Aplikasi Perkantoran 17

90 Siti Nurdianti Aplikasi Perkantoran 17

91 Siti Rihani Aplikasi Perkantoran 17

92 Siti Rohmah Aplikasi Perkantoran 17

93 Siti Zulaiha Aplikasi Perkantoran 17

94 Tasya Lupih Yanti Aplikasi Perkantoran 17

95 Umi Kalsum Aplikasi Perkantoran 17

96 Yusti Lesmana Aplikasi Perkantoran 17

97 Ahmad Geovani Otomotif 17

98 Aliyudin Otomotif 17

99 Arip Sarip Pahrudin Otomotif 17

100 Budi Ari Wibowo Otomotif 17

101 Deden Sukmana Otomotif 17

102 Erlangga Prasetio Otomotif 17

103 Imam Nuryadi Otomotif 17

104 Iqbal Alam Permana Otomotif 17

105 Jaelani Otomotif 17

106 Miftahul Otomotif 17

107 Muhammad Ammar Fadhil Otomotif 17

108 Muhammad Ilyas Otomotif 17

Page 145: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

109 Muhammad Nur Fajar Otomotif 17

110 Oka Andriadi Otomotif 17

111 Saepudin Otomotif 17

112 Siamrin Otomotif 17

113 Sutarno Otomotif 17

114 Wandi Otomotif 17

Page 146: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

Lampiran 9

Form Permohonan Pengajuan Dana

Page 147: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

Lampiran 10

Laporan Audit Keuangan

Lembaga Amil Zakat Nasional Al-Azhar Tahun 2016

Page 148: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

Lampiran 11

Foto Rumah Gemilang Indonesia

Page 149: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,
Page 150: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

Lampiran 12

Surat Permohonan Bimbingan Skripsi

Page 151: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

Lampiran 13

Surat Permohonan Izin Penelitian

Page 152: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

Lampiran 14

Surat Keterangan Penelitian

Page 153: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

Lampiran 15

Lembar Uji Referensi

Page 154: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,
Page 155: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,
Page 156: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,
Page 157: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,
Page 158: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,
Page 159: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,
Page 160: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,
Page 161: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,
Page 162: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,
Page 163: IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41916/1/Muhammad... · divisi program LAZ Al-Azhar, audit yang dilaksanakan seadanya,

Lampiran 17

Biodata Penulis

Muhammad Zaki Aziz NIM 1113018200040, Program

Studi Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis lahir di Jakarta, 17 November 1995, Bertempat

tinggal di Jalan Peninggaran Timur II Nomor 76b Rt.09

Rw.09 Kelurahan Kebayoran Lama Utara, Kecamatan

Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Penulis merupakan

anak kedua dari tiga bersaudara. Orang tua penulis ialah Abdul Sobri dan Hadijah

Riwayat pendidikan di SDN 09 Kebayoran Lama Utara Tahun 2000 s.d. 2006,

SMPN 161 Jakarta Tahun 2007 s.d. 2010, Madrasah Aliyah Al-Falah Tahun 2010 s.d.

2013, dan Perguruan Tinggi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013-2018.

Organisasi yang diikuti selama di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah Forum

Komunikasi Mahasiswa Betawi (FKMB) Tahun 2013 s.d. 2018, Himpunan

Mahasiswa Islam (HmI) Tahun 2013 s.d. sekarang, Himpunan Mahasiswa Jurusan

Manajemen Pendidikan (HMJ-MP) Tahun 2014, Gerakan Anti Narkoba UIN Syarif

Hidayatullah (GAN UIN) Tahun 2014 s.d. 2016, Senat Mahasiswa FITK Tahun 2016

s.d.2017. Alamat e-mail: [email protected]