implementasi komunikasi transendental dalam …

97
IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM INTERAKSI ANTAR TERAPIS-PASIEN TOTOK SARAF MH SAIFURRAHMI MAYANG KOTA JAMBI SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) dalam Ilmu Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah Oleh: GUSLI BAMBANG IRAWAN NIM : 304171352 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2021

Upload: others

Post on 05-Oct-2021

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM

INTERAKSI ANTAR TERAPIS-PASIEN TOTOK SARAF MH

SAIFURRAHMI MAYANG KOTA JAMBI

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Strata Satu (S.1) dalam Ilmu Komunikasi dan Penyiaran Islam

Fakultas Dakwah

Oleh:

GUSLI BAMBANG IRAWAN

NIM : 304171352

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2021

Page 2: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

i

Page 3: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

ii

Page 4: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

iii

Page 5: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

iv

MOTTO

ب م تعهى ن س اصطجس نعجبدت ب فبعجد يب ث الزض اد ب زة انس

“Tuhan (yang menguasai) langit dan bumi dan apa-apa yang ada di antara

keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadat

kepada-Nya. Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia

(yang patut disembah) ( Q.S. Maryam: 65 )1

1Tim Penterjemah dan penafsir Al-Qur‟an,Al-Qur’an Dan Terjemahan, (Jakarta: Darus

Sunnah, 2002), 65.

Page 6: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

v

ABSTRAK

Skripsi ini bertujuan untuk membahas tentang fenomena implementasi

komunikasi transendental yang ada pada ilmu pengobatan terapi totok saraf MH

Saifurrahmi Mayang Kota Jambi. Pokok permasalahan utama untuk menjelaskan

kajian ini adalah bagaimana pola implementasi dan proses saat melakukan

komunikasi transendental. Peneliti ingin mengetahui tentang proses implementasi

dan proses komunikasi transendental. Serta menambah kajian baru dalam ranah

ilmu komunikasi, yang mana komunikasi transendental sendiri adalah kajian baru

dalam ranah ilmu komunikasi.

Metode yang digunakan yaitu menggunakan pendekatan kualitatif

deskriftif yaitu penelitian yang menekankan pada quality atau hal yang terpenting

dari sifat suatu barang atau jasa berupa kejadian atau fenomena atau gejala sosial

adalah makna dibalik kejadian tersebut yang dapat dijadikan pelajaran berharga

bagi suatu pengembangan konsep dan teori.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah pelayanan terapi totok saraf MH

Saifurrahmi sangat baik, selain itu pasien disediakan berupa minuman dan buah-

buahan, ruang terapi juga didesain sangat berbeda dari terapi-terapi pada

umumnya juga ada saung dihalaman rumahnya, selain itu dalam pola komunikasi

transendental MH Saifurrahmi menggunakan tawasul dan doa-doa juga sholat

sebagai media sambungan kepada sesepuh dan guru-guru untuk sampai kepada

Allah SWT. Selain itu efek penerapan komunikasi transendental bahwa MH

Saifurrahmi merasakan ketenangan dalam jiwanya dan efek bagi pasien adalah

pasien sembuh dari keluhan penyakit yang dideritanya serta merasakan ketenagan

dalam jiwanya.

Page 7: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

vi

PERSEMBAHAN

Skripsi ini peneliti persembahkan kepada:

keluarga tercinta terkhusus kepada Ayahanda (Kyai yatiman ( Alm ) ) dan Ibunda

(Wartini) yang telah memberikan kasih sayang yang tiada terbatas,

pengorbananmu sungguh tak akan bisa terbalas,

berkat do’amu dengan segala daya dan upaya serta Ridho Allah S.W.T

Akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Ku persembahkan karya kecil ku ini

sebagai bukti cinta dan hormat dan kasih sayang

kepada ayahanda dan ibunda tercinta

yang telah bersusah payah demi tercapainya cita-cita dan keberhasilan

Saudara-Saudara Kandungku

Mangsuri, Nurkholis, Supani dan Sapuan

Page 8: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya skripsi

dengan judul “Implementasi Komunikasi Transendental Dalam Interaksi Antar

Terapis-Pasien Totok Saraf MH Saifurrahmi Mayang Kota Jambi” dapat

diselesaikan dengan baik. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada

Nabi Muhammad SAW sang suri teladan umat, yang telah membawa umat

manusia kealam yang terang benderang dengan cahaya iman, taqwa dan ilmu

pengetahuan.

Dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari berbagai ujian dan

cobaan. Namun, semua itu patut disyukuri, karena banyak sekali pengalaman dan

pelajaran yang penulis dapatkan dari penyelesaian skripsi ini. Dukungan dan

motivasi dari berbagai pihak juga peneliti dapatkan sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan. Oleh karenaitu, peneliti ingin mengucapakan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H Su‟aidi, MA., PhD selaku Rektor UIN Sultan Thaha

Saifuddin Jambi.

2. Ibu Dr. Rofiqoh Ferawati, S.E., M.E.I, Bapak Dr. As‟ad Isma, M. Pd dan

Bapak Dr. Bahrul Ulum, MA selaku Wakil Rektor I, II, dan III Universitas

Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

3. Bapak Dr. Zulqarnain, M. Ag selaku Dekan Fakultas Dakwah UIN Sultan

Thaha Saifuddin Jambi.

4. BapakDr. D.I Ansusa Putra, Lc., M.A M. Hum selaku wakil dekan 1Fakultas

Dakwah UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

5. Bapak Junaidi Habe, M. Si selaku Ketua Prodi Komunikasi Dan Penyiaran

Islam dan bapak Ade Novia Maulana, M. Sc selaku Sekretaris Prodi

Komunikasi Dan Penyiaran Islam.

6. Bapak Dr. Zulqarnain, M. Ag selaku Dosen Pembimbing Akademik.

7. Bapak Dr. Agus Salim, M. Pd.I selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Dr.

Madyan, M. Pd.I selaku Dosen Pembimbing II, yang selalu meluangkan waktu

dalam membimbing dan memotivasi demi kesempurnaan penyusunan skripsi

ini.

8. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

Terimakasih banyak atas ilmu yang telah diberikan semoga dapat menjadi

bekal bagi penulis untuk mengaplikasikan ilmu tersebut menjadi

suatubermanfaatan.

9. Seluruh karyawan dan karyawati dilingkungan akademik Fakultas Dakwah

UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

Page 9: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

viii

10. Kepala perpustakaan UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi beserta stafnya serta

kepala perpustakaan wilayah Jambi.

11. Kepada MH Saifurrahmi dan tokoh masyarakat serta tokoh agama dan

masyarakat rt 22 kelurahan mayang mengurai Kota Jambi

12. Teman-teman jurusan KPI, teman-teman seperjuangan di kampus tercinta dan

terimakasih sedalam-dalamnya atas semangat dan dukungan kalian, sehingga

peneliti dapat terus optimis dalam menyelesaikan skripsi ini.

13. Teman-teman jurusan KPI, teman-teman seperjuangan di kampus tercinta dan

terimakasih sedalam-dalamnya atas semangat dan dukungan kalian, sehingga

peneliti dapat terus optimis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Peneliti ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang

telah berpartisipasi dalam penyusunan skripsi ini. Semoga Allah SWT

melimpahkan ridha dan keberkahan-Nya dalam kehidupan kita.

Jambi, 15 Desember 2020

Penulis

Gusli bambang irawan

304171352

Page 10: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

NOTA DINAS ....................................................................................................I

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ...................................II

PENGESAHAN .................................................................................................III

MOTTO .............................................................................................................IV

ABSTRAK .........................................................................................................V

PERSEMBAHAN ..............................................................................................VI

KATA PENGANTAR .......................................................................................VII

DAFTAR ISI ......................................................................................................VIII

TRANSLITERASI ............................................................................................IX

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................1

B. Permasalahan .................................................................................4

C. Batasan Masalah ............................................................................4

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ..................................................5

E. Metode Penelitian ..........................................................................5

F. Kerangka Teori ..............................................................................10

G. Studi Relevan .................................................................................18

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Berdirinya Totok Saraf MH Saifurrahmi ……………… 21

B. Faktor Berkembangnya Terapi Totok Saraf ……………………. 27

C. Riwayat Hidup Cak Saiful Sebagai Ahli Totok Saraf................. 30

D. Letak geografis rumah terapi totok saraf ……………………….. 36

E. Visi dan misi ……………………………………………………. 36

BAB III BENTUK PELAYANAN TOTOK SARAF MHSAIFURRAHMI

A. Proses pelayanan totok saraf MH Saifurrahmi ……………….... 37

B. Keadaan sarana dan prasarana rumah terapi totok saraf ……….. 40

C. Factor pendukung dan penghambat totok saraf MH Saifurrahmi

…………………………………………………………………… 41

BAB IV PENERAPAN KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM

INTERAKSI ANTAR TERAPIS-PASIEN TOTOK SARAF MH

SAIFURRAHMI

A. Pola implementasi komunikasi transendental MH Saifurrahmi

kepada pasien……………………………………………………46

Page 11: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

x

B. Efek penerapan komunikasi transendental terhadap pasien totok

saraf MH Saifurrahmi………………………………………….. 64

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan …………………………………………………….... 67

B. Implikasi Penelitian ……………………………………………… 68

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

CURRICULUM VITAE

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

Page 12: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

xi

TRANSLITERASI

A. Alfabet

Arab Indonesia Arab Indonesia

ṭ ط ا

ẓ ظ B ة

„ ع T د

Gh غ Th ث

F ف J ج

Q ق ḥ ح

K ك Kh خ

L ل D د

M و Dh ذ

R N ز

Z H ش

S W ض

, ء Sh ش

ṣ Y ص

ḍ ض

B. Vokal dan Harakat

Arab Indonesia Arab Indonesia Arab Indonesia

ḭ ا Ā ب A ا

Aw ا Á ا U ا

Ay ا Ū ا I ا

C. Tā’ Marbūṭah

Transliterasi untuk Tā’ Marbūṭahini ada tiga macam:

1. Tā’ Marbūṭahyang mati atau mendapat harakat sukun, maka transliterasinya

adalah /h/.

Arab Indonesia

Page 13: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

xii

Ṣalāh صلا ح

Mir‟āh يس ا ح

2. Tā’ Marbūṭahhidup atau yang mendapat harakat fathah, kasrah dan dammah,

maka transliterasinya adalah /t/.

Arab Indonesia

Wizārat al-Tarbiyah شازح انتس ثخ

Mir‟āt al-zaman يس اح انص ي

3. Tā’ Marbūṭahyang berharakat tanwin maka transliterasinya adalah /tan/tin/tun/.

Arab Indonesia

فجئخ

Page 14: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

xiii

Page 15: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Komunikasi antara Allah SWT dan manusia adalah suatu fenomena

komunikasi yang transendental dengan sifatnya yang sangat abstrak, dan tidak

dapat diamati secara indrawi. Oleh karena itu dibutuhkan kajian yang

komprehensif tentang dimensidimensi transendental dari unsur komunikasi yang

ada (terutama manusia sebagai salah satu partisipan komunikasi

transendental/spiritual).2

Melalui dukungan dari ilmu yang lainya komunikasi disebut sebagai ilmu

yang multidisipliner, demikian itulah yang diungkapkan sebagai telaah yang

nyata. Dengan cara kerjasama antara ilmu komunikasi dengan ilmu-ilmu yang

lainya, seperti ilmu psikologi, biologi, sosiologi, antropologi dan agama harus

dipandang sebagai sesuatu yang nyata dalam ilmu komunikasi. Dapat dianggap

sebagai kejadian komunikasi, misalnya hubungan antara manusia dengan tuhan

(ibadah). Namun jika hanya dengan mengandalkan disiplin ilmu komunikasi hal

tersebut tidak tuntas untuk dijadikan sebuah penelitian saja. Namun dengan

adanya kerjasama antara ilmu komunikasi dengan ilmu agama hal tersebut dapat

dibedah.

Pengertian komunikasi transendental membentuk bidang kajian

komunikasi yang memang relatif baru dikenal dalam lingkup studi ilmu

komunikasi. Oleh karena itu, banyaknya pengertian atau istilah yang memang bisa

diberikan kepada komunikasi transendental, setidaknya akan memperbanyak

pengetahuan diri kita tentang apa itu komunikasi transendental.

Dalam bidang kajian filsafat islam, komunikasi transcendental dimaknai

sebagai sebagai komunikasi antara hamba dengan sesuatu yang spiritual yang

berpusat pada hati. Pandangan Antropologi Metafisik mengartikan komunikasi

transendental sebagai komunikasi bersama sesuatu yang esensi, sesuatu yang ada

di antara eksistensi. Berdasarkan berbagai pandangan tersebut, menurut Prof. Nina

2Thadi Robeet. Komunikasi Transcendental,Shalat sebagai Bentuk Komunikasi

Ttranscendental. Jurnal syi‟ar, vol 17. No. 02.Agustus 2017.56

Page 16: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

2

Syam, bahwa komunikasi transendental adalah komunikasi yang berlangsung di

dalam diri, dengan sesuatu “di luar diri” yang disadari keberadaannya oleh

individu (tersebut).3

Dalam telaah komunikasi transendental gambaran kedekatan individu pada

sang pencipta disebut komunikasi transendental, komunikasi transendental ialah

komunikasi yang dilaksanakan atau yang terjadi antara hamba dan sang

penciptanya. Jadi, partisipan dalam komunikasi transendental sang pencipta dan

manusia.4

Nikmat kesehatan adalah nikmat yang besar setelah nikmat diberikan

hidayah untuk berislam dan mengenal sunnah. Ibnu Qayyim al-jauziah

rahimahumullah berkata. Allah (adalah) Dzat yang dimintai dan diharapkan untuk

mengabulkan doa, yang telah memberikan nikmat islam, nikmat sunnah, dan

nikmat al-afiyah (kesehatan). Kebahagiaan, kenikmatan, serta keberuntungan

dunia dan akhirat dibagun diatas tiga landasan ini. Seorang hamba hanya akan

mendapatkan nikmat Allah secara sempurna ketika tiga nikmat tersebut terkumpul

pada dirinya secara sempurna karena nikmat Allah pada dirinya itu sebanding

dengan kadar ketiga jenis nikmat tersebut yang dia miliki.5

Dalam Al-Qur‟an Allah SWT berfirman :

عظخ ي ب ٱنبض قد جب ءتكى ي خ أ زح د دز ب ف ٱنص شفب ء ن ثكى ز

ؤي ه ن

“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu

dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk

serta rahmat bagi orang-orang yangberiman (Q.S. Yunus: 57)6

3Ibid 46

4Susie Perbawasari, Komunikasi Transendental, diakses melalui alamat

http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/01/komunikasi_transendental.pdf, pada 8

September 2020.

5 M. Saifudin Hakim dan Siti Aisyah Ismail, Thibbun Nabawi, (Depok : Gema Insani, 2020

), H.1

6 Tim Penulis, Al- Qur’an dan terjemahnya, (Jakarta: Kementerian Agama RI, 2008 ),208

Page 17: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

3

Pengobatan medis diterapkan atas dasar penelitian ilmiah yang telah

dilakukan. Sedangkan pengobatan alternatif lebih didasari oleh pengalaman dan

penilaian subyektif pasien tanpa dasar-dasar obyektif. Namun, dalam pengobatan

alternatif, seringkali (tidak semua) pasien dinyatakan sembuh apabila tidak lagi

mengalami gejala-gejala yang dirasakan sebelum berobat dan merasa nyaman

dengan kondisinya saat itu. Namun, menurut sudut pandang medis, hilangnya

gejala tidaklah cukup untuk menyatakan kesembuhan, perlu dilakukan evaluasi

dan pemeriksaan ulang terhadap penyakit yang diderita.7

Berdasarkan grandtour di lapangan peneliti menemukan keunikan dari

pengobatan totok saraf yang dikelola oleh cak saiful dengan nama MH

Saifurrahmi (Cak Saiful) yang berlokasi di Mayang Kota Jambi. Pertama, Hal –

hal yang unik dalam pengobatan totok saraf itu cak saiful menggunakan

komunikasi Totok saraf adalah pengobatan yang masuk dalam kategori

pengobatan alternative.transcendental.8 Kedua, dalam melakukan komunikasi

transendental itu beliau tampak khusyuk dalam menangani pasien yang memiliki

penyakit, beliau juga selalu berpesan kepada para pasiennya sebelum melakukan

terapi totok saraf beliau menganjurkan terlebih dahulu untuk melakukan shalat

hajat serta berdoa minta kesembuhan kepada Allah SWT, agar penyakitnya di

angkat oleh Allah SWT.9

Selain melakukan sholat hajat dan berdoa, Cak Saiful menjadikan totok

saraf ini sebagai sarana atau ladang dakwah beliau, karena di sela–sela saat

melakukan terapi, Cak Saiful memberikan nasehat–nasehat yang membuat pasien

lebih semangat dalam keyakinan untuk bisa sembuh. Selain itu, Cak Saiful selalu

menghimbau kepada seluruh pasiennya agar saling mendoakan terhadap pasien

lainnya, di sisi lain juga Cak Saiful tidak mematok harga dalam melakukan terapi

totok saraf tersebut.10

Berdasarkan latar belakang diatas peneliti mengangkat judul

7 Muhammad Khafid Syaifullah, Faktor Kepercayaan Masyarakat terhadap pengobatan

Medis dan Alternatif, Di akses melalui alamat

file:///C:/Users/Asus/Downloads/Faktor%20Kepercayaan%20Masyarakat%20terhadap%20Pengob

atan%20Medis%20dan%20Alternatif%20(2).pdf pada 14 September 2020

8 Observasi 07 September 2020

9 Observasi 07 September 2020

10 Observasi 12 September 2020

Page 18: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

4

skripsi yaitu “Implementasi Komunikasi Transendental Dalam Interaksi

Antar Terapis – Pasien Totok Saraf MH Saifurrahmi.”

B. Rumusan Masalah

Persoalan utama yang ingin dipecahkan dalam penelitian ini adalah:

Bagaimana implementasi komunikasi transendental MH Saifurrahmi ( cak saiful )

pada totok saraf” persoalan utama ini merupakan sebuah masalah yang

membutuhkan perincian dalam upaya mempermudah pencarian problem

solving.Untuk itu dibutuhkan uraian lebih jauh dalam beberapa pertanyaan rincian

yang dapat menjadi arahan dalam menjawab persoalan utama diatas. Beberapa

rincian pertanyaanyang dapat diuraikan adalah:

1. Bagaimana pelayanan terapi totok saraf MH Saifurrahmi Mayang Kota

Jambi ?

2. Bagaimana implementasi pola komunikasi transendental totok saraf

MH Saifurrahmi Mayang Kota Jambi ?

3. Bagaimana efek penerapan komunikasi transendental terhadap pasien

totok saraf MH Saifurrahmi Mayang Kota Jambi ?

C. Batasan Masalah

Agar pembahasan permasalahan dalam penulisan skripsi ini tidak meluas

dan tepat pada sasaran pokok pembahasan, maka, penulis membatasi pembahasan

hanya berfokus kepada komunikasi transendental totok saraf MH Saifurrahmi di

Mayang Kota Jambi.

Kemudian dari segi waktunya dibatasi selama praktek pelayanan totok saraf

dimulai pada bulan November hingga bulan Desember 2020 dengan alasan

keterbatasan peneliti untuk menjangkau seluruh pasien mengingat dalam satu hari

saja pasien yang berobat bisa mencapai rata – rata 40 pasien. Dari segi lokasinya

penelitian ini hanya dibatasi dilokasi praktek Cak Saiful, dengan alasan

pengobatan MH Saifurrahmi tersebut mempunyai keunikan tersendiri yaitu

dengan melakukan komunikasi transendental.

Page 19: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

5

D. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a .Untuk mengetahui pelayanan terapi totok saraf MH Saifurrahmi Mayang

Kota Jambi.

b. Untuk Mengetahui pola komunikasi transendental totok saraf MH

Saifurrahmi Mayang Kota Jambi.

c. Untuk Mengetahui efek penerapan komunikasi transendental terhadap

pasien totok saraf MH Saifurrahmi Mayang Kota Jambi.

2. Kegunaan Penelitian

Adapun dari kegunaan penelitian ini Pertama, secara umum diharapkan

dapat meramaikan wacana keilmuan dan dapat memperkaya khazanah dalam

pemikiran komunikasi serta agama; Kedua, dapat memperkenalkan wajah baru

ilmu komunikasi transendental ini yang terbilang kajian baru dalam ranah ilmu

komunikasi dalam dimensi teologis; Ketiga, Untuk UIN Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi penelitian diharapkan dapat berguna dalam pengembangan citra pendidikan

Islam yang kreatif dalam bidang keilmuan; Keempat, bagi peneliti penelitian ini

untuk memenuhi syarat strata 1 yang dapat digunakan untuk menambah wawasan

dan pengetahuan baru bagi peneliti mengenai komunikasi transendental di totok

saraf MH Saifurrahmi Mayang Kota Jambi.

E. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Pengertian metode penelitian kualitatif yaitu, metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi

obyek yang alamiah.11

Dalam telaah komunikasi transendental gambaran

kedekatan individu pada sang pencipta disebut komunikasi transendental dalam

perspektif religious salah satunya metode intuitif, secara etimologi Atabik Ali dan

Ahmad Zuhdi Mudlor dalam kamus Arab-Indonesia-nya ( 1998: 1284 ) telah

menyamakan antara pengertian irfan dengan ma’rifah. Ini juga disebutkan oleh

Medi Hai‟ri Yazdi bahwa kata irfan tidak lain adalah sinonim dari kata ma’rifah

11

Sugoyono, Metode penelitian pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D

(Bandung : Alfabeta, 2016), H 15

Page 20: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

6

atau gnosis (terj. 1996:11). Dan mereka telah sepakat untuk mendefinisikan kata

irfan sebagai pengetahuan.12

Kajian terhadap implementasi terapi totok saraf pada MH Saifurrahmi

Mayang Kota Jambi, Provinsi Jambi, yang terkonteks dalam komunikasi

transendental, menggunakan metode penelitian kualitatif. Bergantung pada

pengamatan manusia, dengan alasan memiliki latar alami (the natural setting),

bersifat deskriptif, lebih mengutamakan proses dari pada hasil, dan menganalisa

data secara induktif, di mana makna menjadi hal yang esensial.13

Penelitian lebih jauh didekati dalam bidang keilmuan komunikasi

transendental atau hubungan manusia dengan tuhan ( teologis ) untuk mengamati

aktivitas manusia dalam implementasi terapi totok saraf pada MH Saifurrahmi

dalam mengatasi penyakit medis dan non medis. Dalam prosesnya penulis akan

mengarahkan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif eksplanatoris ini untuk

menjelaskan apa yang terjadi secara lengkap, sedangkan eksplanatoris untuk

menjawab mengapa dan bagaimana suatu peristiwa terjadi. Artinya penelitian ini

diupayakan untuk menggambarkan fakta yang di intrepretasi secara tepat dan

teruji.

2. Setting dan Subjek Penelitian

Setting penelitian ini adalah totok saraf MH Saifurrahmi Mayang Kota

Jambi, Provinsi Jambi. Pemilihan setting didasarkan atas pertimbangan rasional

bahwa totok saraf MH Saifurrahmi berkembang cukup maju sejak awal dibuka

pada 23 Mei 2018 dibandingkan yang lain dan ini terbilang baru di Kota Jambi.

Subjek penelitian berpusat pada Cak Saiful sendiri dan tidak diwakilkan

kepada siapapun, namun untuk memperkuat data di lapangan peneliti melibatkan

beberapa pihak; pasien, istri dan tokoh agama. Mengingat subjek yang baik adalah

subjek yang terlihat aktif, cukup mengetahui, memahami, atau berkepentingan

dengan aktivitas yang akan diteliti, serta memiliki waktu untuk memberikan

informasi secara benar.

12

Nina Winangsih Syam, Komunikasi Transendental: Perspektif Sains Terpadu ,

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2015),H.178

13 Tim Penyusun, Buku III: Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas

Ushuluddin IAIN STS Jambi,( Jambi: Fak,Ushuluddin IAIN STS Jambi, 2016),61

Page 21: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

7

3. Sumber dan Jenis Data

Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari, manusia, situasi/ peristiwa,

dan dokumentasi. Sumber data manusia berbentuk perkataan maupun tindakan

orang yang bisa memberikan data melalui wawancara. Sumber data suasana/

peristiwa berupa suasana yang bergerak (peristiwa) ataupun diam (suasana),

meliputi ruangan, suasan, dan proses. Sumber data documenter atau berbagai

referensi yang menjadi bahan rujukan dan berkaitan langsung dengan masalah

yang diteliti.

Jenis data yang digunakan meliputi data primer dan data sekunder. Data

primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber pertama (firt hand)

melauli observasi atau wawancara di lapangan. Dalam hal ini data yang

diinginkan adalah praktik implementasi dan efek terapi totok saraf MH

Saifurrahmi. Sementara data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber

kedua berupa dokumentasi serta peristiwa yang bersifat lisan dan tertulis,

contohnya yaitu berupa buku-buku, referensi serta teori yang mendukung.

4. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dapat dilaksanakan pada berbagai setting, berbagai

sumber dan metode. Bila dipandang pada setting-nya, data dapat dikumpulkan

pada setting alamiah (natural setting), pada laboratorium dengan cara eksperimen,

di sekolah dengan tenaga pendidikan dan kependidikan

, diskusi, di jalan dan lain-lain. Bila dilihat dari sumber datanya, maka

pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer, dan sumber sekunder.14

Selanjutnya bila dipandang dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka

teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi (pengamatan)

interview (wawancara), kuesioner (angket), dokumentasi dan gabungan

keempatnya.

Prosedur pengumpulan data dalam studi ini menggunakan tiga teknik yang

dilakukan secara berulang – ulang agar keabsahan datanya dapat dipertanggung

jawabkan, yaitu:

14

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, H. 308-309

Page 22: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

8

1. Pengamatan (observasi), yaitu Metode pengumpulan data melalui

pengamatan dalam penelitian ini dilakukan secara umum terfokus pada

metode, praktik, dan efek terapi totok saraf pada MH Saifurrahmi Mayang

Kota Jambi, Provinsi Jambi. Pengamatan dipergunakan untuk mempelajari

secara langsung permasalahan yang sedang diteliti sehingga dapat

diketahui secara empiris fenomena apa yang terjadi dalam kaitannya

dengan persoalan yang sedang dikaji.

2. Wawancara (Interview), yaitu memberikan pertanyaan kepada narasumber

yang diteliti, Sebelum melakukan wawancara pertanyaan telah disiapkan

lebih dahulu sesuai dengan penggalian data yang diperlukan dan kepada

siapa wawancara dilakukan. Teknik ini digunakan untuk mengetahui

secara lebih mendalam tentang berbagai informasi yang terkait dengan

persoalan yang sedang diteliti kepada pihak-pihak yang dianggap dapat

memberi informasi secara utuh tentang persoalan yang akan dikaji.

Tentu saja suatu informasi hasil wawancara yang diberikan masih

penulis maknai serta memerlukan interpretasi lebih lanjut lagi berdasarkan

pemahaman penulis dengan melakukan cross check dengan teori yang

sudah ada. Sedangkan jadwal untuk indepth interview tidak dibuat sebab

akan disesuaikan dengan kesempatan yang telah ada serta data yang

diperlukan. Untuk mengatasi terjadinya bias berita yang diragukan

kebenarannya, maka setiap hasil wawancara akan diuji dengan

membandingkan bentuk informasi yang diterima satu informan dengan

informasi yang didapat dari informasi lain.

3. Dokumentasi yaitu suatu data yang diperoleh melalui foto, yang dimaksud

yaitu data tentang pasien, serta berbagai data yang dibutuhkan dalam

penelitian ini untuk melengkapi data yang diperoleh dari wawancara dan

observasi yang didapat, selain itu juga data-data tentang tempat terapi

totok saraf.

Katiga teknik pengumpulan data tersebut digunakan secara simultan

dalam penelitian ini, dalam artian digunakan untuk saling untuk

melengkapi antar data satu dan lainnya. Sehingga data yang diperoleh

Page 23: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

9

zpenulis memiliki validitas serta keabsahan dengan baik untuk dijadikan

sebagai sumber informasi.

5. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum

memasuki lapangan, selama di lapangan, data setelah selesai di lapangan. Dalam

hal ini Nasution (1988) menyatakan “Analisis telah dimulai sejak merumuskan

dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus

sampai penulisan hasil penelitian. Analisis data menjadi pegangan bagi penelitian

selanjutnya sampai jika mungkin, teori yang grounded”. Namun dalam penelitian

kualitatif, analisis data lebih difokuskan selama proses di lapangan bersamaan

dengan pengumpulan data. In fact, data analysis in qualitative research is an

ongoing activity that occurs throughout the investigative process rather than after

process. Dalam kenyataannya, analisis data kualitatif berlangsung selama proses

pengumpulan data dari pada setelah selesai pengumpulan.15

Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan

pendekatan fenomenologi, yaitu dengan cara mengamati fenomena implementasi

komunikasi transendental terapi totok saraf secara komprehensif.

6. Pemeriksaan Keabsahan Data

Pemeriksaan keabsahan data atau uji kredibilitas data atau kepercayaan

terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan

pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan

teman sejawat, analisis kasus negative, dan member check.

a. Peneliti kembali kelapangan, melakukan pengamatan, wawancara

kembali dengan sumber data yang pernah ditemui maupun yang baru

disebut dengn perpanjangan pengamatan.

b. Melakukan pengamatan secara cermat dan berkesinambungan berarti

telah meningkatkan ketekunan. Dengan cara tersebut urutan peristiwa

akan dapat direkam dan kepastian data akurat dan sistematis.

15

Tim Penyusun, Buku III: Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas

shuluddin IAI STS Jambi, H. 336

Page 24: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

10

c. Triangulasi sumber data, triangulasi pengumpulan data, dan triangulasi

waktu, diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dan

dengan berbagai cara dan waktu.16

d. Untuk menjamin keabsahan data diskusi dengan teman sejawat adalah

langkah yang tepat, dan untuk memastikan data yang diterima benar –

benar pasti dan bukan semata – mata makna sepihak peneliti atau orang

yang memberi informasi. Dalam meninjau keabsahan data peneliti

mengharapkan mendapatkan sumbangan atau masukan dan saran yang

berharga untuk keakuratan data.

F. Kerangka Teori

1. Pengertian Komunikasi

Salah satu persoalan dalam memberi pengertian atau definisi tentang

komunikasi, yakni banyaknya definisi yang telah dibuat oleh para pakar menurut

bidang ilmunya. Hal ini disebabkan oleh banyaknya disiplin ilmu yang telah

memberi masukan terhadap perkembangan ilmu komunikasi, misalnya psikologi,

sosiologi, antropologi, ilmu politik, ilmu manajemen, linguistic, matematika, ilmu

elektronika, dan sebagainya, jadi, pengertian komunikasi tidak sesederhana yang

kita lihat sebab para pakar memberi definisi menurut pemahaman dan perspektif

masing – masing. Ada definisi yang panjang dan ada pula yang pendek, ada yang

sederhana dan ada pula yang kompleks. Demikian pula apa yang ditekakankan

dalam definisi yang mereka buatkadang berbeda satu sama lain. Misalnya, para

pakar filsafat memberi pengertian atau definisi dengan menekankan aspek arti

(meaning) dan signifikansi pesan, kalangan psikolog melihat sebab akibat dari

komunikasi dalam hubungan dengan individu, para pakar sosiologi dan

antropologi melihat bagaimana komunikasi digunakan dalam konteks masyarakat

dan budaya, para pakar ilmu politik melihat komunikasi dalam kaitannya dengan

pengaruh yang ditimbulkannya terhadap masalah–masalah pemerintahan, para

pakar insinyur elektonika melihat bagaimana metode mengirim pesan – pesan

melalui arus listrik.17

16

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan,H 368-372

17Prof. Dr. H. Hafied Cangara, M.Sc, Pengantar Ilmu Komunikasi edisi kedua ( PT Raja

Grafindo Persada Jakarta, 2016 ), 19.

Page 25: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

11

Model-model komunikasi yang paling mendekati dalam proses komunikasi

transendental adalah Model S-R, Model Aristoteles, dan Model Lasswell. Deddy

Mulyana menjelaskan secara terperinci mengenai tiga model ini yakni:18

a. Model Stimulus-Respons (S-R) adalah model komunikasi paling dasar.

Model ini dipengaruhi oleh disiplin psikologi, khususnya yang beraliran

behavioristik, dan menunjukkan komunikasi sebagai sebuah proses “aksireaksi”

yang sangat sederhana. Jadi model S-R mengasumsikan bahwa kata-kata verbal

misalnya ayat-ayat dalam al-Qur'an dan isyaratisyarat alam akan merangsang

seorang manusia untuk melakukan tindakan atau respons tertentu. Respons yang

muncul seperti melaksanakan dan menjauhi apa yang dilarang dan diperintahkan,

respons berupa rasa takjub, terpana bahkan terharu melihat berbagai keagungan

ciptaan Allah. Proses ini dapat bersifat timbal balik dan mempunyai banyak efek.

Setiap efek dapat mengubah tindakan komunikasi berikutnya.

b. Model Aristoteles adalah model komunikasi paling klasik, yang sering

juga disebut model retoris. Aristoteles mengemukakan tiga unsur dasar proses

komunikasi ini, yaitu pembicara, pesan, dan pendengar. Dalam komunikasi

transendental, manusia sebagai hamba terkadang menjadi pembicara atau

komunikator, yang secara sadar melakukan zikir sesuai dengan petunjuk zikir

yang telah dipelajarinya atau doa-doa yang dianggap bagus sehingga bisa

dikabulkan oleh Allah. Zikir atau doa itu tidak hanya disampaikan begitu saja, tapi

melalui berbagai strategi untuk mendekatkan diri sedekat mungkin dengan Allah

yakni berusaha untuk khusyuk.

c. Model komunikasi Lasswell berupa ungkapan verbal, yakni: Who says

what, in which channel, to whom, with what effect. Model Lasswell sering

diterapkan dalam komunikasi massa, namun juga bisa sejalan bila dipakai sebagai

model komunikasi transendental.

Unsur sumber who adalah partisipan komunikasi transendental sendiri yakni

Allah dan Hamba/Manusia. Unsur pesan (says what) adalah apa yang dikatakan

Allah melalui ayat-ayat al-Qur‟an dan ayat-ayat yang disaksikan lewat ciptaan

Allah. Juga pesan yang diucapkan manusia saat shalat, bertawasul, berzikir,

18

Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar ( Bandung: Remaja Rosdakarya,

2001 ), h. 132-136.

Page 26: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

12

berdoa atau bentuk ibadah lainnya. Unsur saluran (in which channel), bila pesan

dari Allah maka al-Qur‟an bisa jadi saluran yang menyampaikan pesan-pesan

Allah dan bila pesan dari manusia maka salurannya adalah sesuatu yang bersifat

abstrak yang ada dalam diri setiap individu, yang hanya bisa dirasakan atau

diketahui oleh manusia yang melakukan proses komunikasi transendental dengan

Allah. Unsur penerima (To whom) sama dengan sumber, di mana Allah dan

manusia berfungsi timbal-balik sebagai sumber dan penerima. Sementara unsur

pengaruh (with what effect) jelas berhubungan dengan akibat yang ditimbulkan

pesan komunikasi. Bagi manusia efek yang dirasakan adalah doa yang terkabul

atau ketenangan batin, sedangkan pesan Allah bisa melahirkan kepatuhan dan

ketundukan manusia dalam melaksanakan perintah dan menjauhi larangan.

Pradigma Lasswell di atas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur

sebagai jawaban dari pertanyaan yang dia ajukan, yaitu: Komunikator, pesan,

media, komunikan dan efek atau respon. Berdasarkan pradigma Lasswell tersebut.

2. Konsep Komunikasi

Komunikasi adalah sebuah proses pertukaran atau penyampaikan informasi

antar individu, baik itu dilakukan dengan bahasa, dengan simbol simbol, dengan

sinyal-sinyal maupun dengan perilaku atau tindakan yang ditujukan dari individu

dengan individu yang lainnya. Dalam kamus bahasa Indonesia, komunikasi

diartikan pengiriman dan penerimaan pesan atau beritaantara dua orang atau lebih

sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Secara etimologi komunikasi

berasal dari bahasa Latin communicatio berasal dari communis yang berarti sama.

Jadi komunikasi berlangsung jika antara orang yang terlibat komunikasi terjadi

kesamaan mengenai sesuai yang dikomunikasikan.19

3. Konsep Transendental

Transendental berasal dari kata latin, yaitu “transcendere“ yang berarti

mengatasi. Atau juga „transien‟ dari kata latin “trans-ire”, artinya melewati,

menyebrang, atau beralih. Menurut arti pokok, sebaiknya transendensi tidak

dipahami secara spasial. Transendensi terutama menunjukkan kegiatan terhadap

19

Adhis Ubaidilllah, Konsep Dasar Komunikasi Untuk Kehidupan, Jurnal Al-Ibtida, Vol.

4, No. 2, (2016), 36-37

Page 27: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

13

yang lain dari padaku. Manusia dengan sungguh – sungguh membuat yang lain

menjadi yang lain. Ia mempengaruhi yang lain, memberikan arti dan harga

kepadanya, serta memberikan hidup. Singkatnya, ia menyebabkannya. Aspek

inilah di dalam kegiatan manusia diungkapkan dengan istilah „intensionalitas‟.

Konstuksi bidang kajian komunikasi transendental merupakan bidang kajian baru,

walau belum ada kesepakatan tentang posisi kajian ini dalam ilmu komunikasi.

Akan tetapi, paling tidak memberikan wawasan baru kepada kita akan bahasan

yang belakangan ini banyak dikaji dari berbagai sisi. Komunikasi transendental,

bila dikaji dari sisi science dengan menggunakan ukuran Aristotelian logic yang

melahirkan pandangan positivistic-rasional, dimana science selalu berlandaskan

pada sesuatu yang dapat diamati dengan bertumpu pada kemampuan indra

manusia tidak akan mampu mengkaji komunikasi transendental. Dalam kajian ini,

analisis akan dimulai dengan mengemukakan “tawaran” alternative dari-paling

tidak dua sudut pandang yang berbeda-dengan memberikan argument dari

masing-masing sudut pandang tersebut untuk dapat menghasilkan sebuah

pandangan “baru” tentang komunikasi transendental. Dari alternatif yang

dikemukakan, bahasan yang mungkin agak sedikit berbelit adalah metodologi

yang digunakan. Sebab, komunikasi transendental, selain kajian ilmu komunikasi

yang belum banyak dijamah akan menggunakan pengukuran-pengukuran yang

cenderung subjektif, fenomenal, apriori, insiht radikal, verstehen, dan reduksi

fenomenal dengan menggunakan paradigm: filsafat islam, filsafat

metafisika,sosiologi-fenomenologi,psikologikognitif/transendental,danantropologi

metafisika. Dari paradigma yang dikemukakan, diharapkan akan membawa kita

pada arah yang disepakati tentang posisi komunikasi transendental dalam kajian

ilmu komunikasi.20

Mengutip pendapat Thomas Khun, bahwa dalam sejarahnya, perkembangan

keilmuan tidak harus selalu berada pada alur yang telah disepakati tentang posisi

para ilmuwan dalam koridor normal science. Revolusi keilmuan justru banyak

terjadi pada prakarsa-prakarsa menyimpang atau anomaly dari prosedur normal.

Sebuah proses keilmuan, bukan hanya memberikan justifikasi terhadap sesuatu

20

Nina Winangsih Syam, Komunikasi Transendental: Perspektif Sains Terpadu ,

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2015),H xiii-xv

Page 28: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

14

yang telah ada, melainkan memberikan bantahan atau falsifikasi.Dalam telaah

literatur ditemukan landasan ilmiah komunikasi transendental, yaitu filsafat Islam,

filsafat metafisika, sosiologi-fenomenologi, psikologi kognitif/ transendental, dan

antropologi metafisika, Visualisasi dapat dilihat dalam model pengaruh ilmu

dalam komunikasi transendental.21

4. Hakikat Komunikasi Transendental

a. Makna Komunikasi Transendetal

Komunikasi yang melibatkan manusia dengan Tuhannya itulah yang sering

disebut komunikasi transendental. Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak

dapat berdiri sendiri, ia membutuhkan orang lain untuk mempertahankan

eksistensinya. Manusia harus membangun hubungan horizontal yakni dengan

manusia lainnya dan vertikal dengan Tuhannya. Hubungan itu akan

membawa seorang individu menjadi manusia paripurna.22

Dalam resensi buku Kapita Selekta Komunikasi yang ditulis Ujang

Saefullah, juga dinyatakan, bahwa komunikasi transendental merupakan istilah

baru dalam komunikasi yang belum banyak dikaji oleh para pakar komunikasi

karena sifatnya abstrak dan transenden. Komunikasi transendental adalah

komunikasi yang berlangsung antara diri kita dengan sesuatu yang gaib, bisa

Tuhan-Allah, malaikat, jin atau iblis. Untuk memahami komunikasi transendental

secara alamiah dapat ditelusuri lewat filsafat Islami. Menurut Deddy Mulyana,

bahwa meskipun komunikasi ini paling sedikit dibicarakan, justru bentuk

komunikasi inilah yang terpenting bagi manusia karena keberhasilan manusia

melakukannya tidak saja menentukan nasibnya di dunia, tetapi juga di akhirat.

Manusia berhasil atau tidak dalam berhubungan dengan Tuhan atau bagaimana ia

bisa menempati surga di akhirat tergantung pada strategi pendekatan yang

dilakukannya.23

21

Nina Winangsih Syam, Komunikasi Transendental, H xv

22Nurhikmah, Komunikasi Transendental, di akses melalui alamat

file:///C:/Users/Asus/Documents/proposal%20gusli/hakikat%20ilkom%20tran%201.pdf tanggal 17

September 2020.

23 Ibid

Page 29: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

15

Manusia sendiri terdiri dari tubuh, pikiran dan ruh. Tubuh manusia

menginginkan kepuasan, pikiran manusia menuntut kejelasan akan suatu hal,

sedangkan ruh bersifat mengagumi, menikmati. Pada ruh inilah, seni dan ritual

keagamaan menjadi wilayah utamanya. Komunikasi transendental berpusat pada

ruh manusia, dengan menggerakkan pikiran dan tubuh. Fenomena transendental

dimulai dari Einstein, yang menyatakan bahwa agama tanpa ilmu adalah buta, dan

ilmu tanpa agama adalah lumpuh, lalu pendapatnya yang lain, yaitu dia menyakini

bahwa tuhan tidak bermain dadu.24

Perkara penghambaan adalah suatu hal yang mutlak ada, dalam kajian

ilmiah, ditemukan adanya god spot (titik atau posisi manusia harus mempercayai

tuhan) pada otak manusia, di mana fungsinya adalah membaca dan menentukan

kehadiran tuhan dari otaknya. Apapun penjelasannya, kita harus menghormati

kajian ini, sebab tanpa adanya fenomena god spot-pun, manusia telah

dihadiahkan/ diprogramkan oleh Allah SWT, berupa dua pengetahuan dasar.

Pertama, pengetahuan bawaan manusia, bahwa siapapun akan mencari tuhan,

baik langsung atau tidak langsung diucapkan, atau dilakukan, kecenderungan

mencari sangat kuat. Kedua, pengetahuan intuitif, di mana pengetahuan ini

berhubungan dengan hati. Jika ditanya kedalam hati kita yang terdalam, maka kita

sesungguhnya mempunyai hubungan yang sangat dalam dengan tuhan, hanya saja

pengetahuan intuitif ini sering terhalang/ terganjal dengan aktivitas kerja sehari-

hari, yang dapat mengurangi kesadaran, pengetahuan terhadap tuhan.25

ض ثہ فسہ س عهى يب ت سب اقسة ا نقد خهقب ال د ح ز حجم ان ہ ي ن

Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa

yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada

urat lehernya. (Q.S. Qaf [50] 16)

24

Hendy Yuliansyah, Makna Transendental Pada Foto Alam, di akses melalui alamat

file:///C:/Users/Asus/Documents/proposal%20gusli/makna.pdf, tanggal 17 September 2020,H 203

25 Hendy Yuliansyah, Makna Transendental Pada Foto Alam, di akses tanggal 17

September 2020.H 204

Page 30: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

16

Allah menjelaskan bahwa Dia telah menciptakan manusia dan berkuasa

penuh untuk menghidupkannya kembali pada hari kiamat dan Ia tahu pula apa

yang dibisikkan oleh hatinya, baik itu berupa kebaikan maupun kejahatan. Bisikan

hati ini tidak dimintai pertanggungjawaban kecuali jika di katakan atau dilakukan.

Selain menerangkan mengenai kedekatan dan kekuasaan yang mutlak milik-Nya,

dalam firman yang sama Allah jelas memberikan perintah untuk senantiasa berdoa

kepada-Nya, sungguh bagi mereka yang berdoa akan Ia perkenankan.

Sebagaimana dalam firman-Nya:

ى داخ ج عجبدت سدخه ع ستكجس انر قبل زثكى ادع أستجت نكى إ س

Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan

Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri

dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina".

(Q.S. Ghaafir [40]: 60)

Allah swt. senantiasa memperkenankan doa-doa hamba-Nya ini adalah

isyarat dari-Nya agar seorang hamba senantiasa memohon kepadaNya. Dengan

melakukan permohonan kepada Allah swt. maka hamba tersebut terhubung

dengan Allah swt., hal ini sama dengan komunikasi yang mampu menjadi

penghubung antara hamba dengan Tuhannya. Hubungan komunikasi yang telah

terjalin semestinya dilakukan perawatan agar hubungan tersebut menjadi semakin

intim. Sebagaimana kegiatan komunikasi pada umumnya, semakin dilaksanakan

maka akan semakin memperkuat hubungan antara komunikator dengan

komunikan, ini berlaku pula dalam komunikasi transendental, sebagaimana

firman-Nya dalam (Q.S. Al-Baqarah [2]: 152)

ل تكفس ا ن اشكس اذكسكى فبذكس

“Karena itu ingatlah kamu kepada-KU niscaya Aku ingat (pula) kepadamu

dan bersyukurlah kepada-KU, dan janganlah mengingkari (nikmat)-KU”

5. Konsep Tentang Interaksi Terapis

Menurut Sri Nyumirah terkait interaksi terapis dalam kesimpulan

jurnalnya:

Page 31: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

17

Perlunya dilakukan penelitian tentang pengaruh terapi perilaku

kognitif pada klien dengan masalah keperawatan yang lain baik pada

klien kelompok gangguan maupun kelompok risiko yang mengalami

penurunan kemampuan interaksi sosial sehingga muncul perilaku negatif

dengan menggunakan instrumen yang berbeda yang dapat mengukur

kemampuan kognitif klien dalam melakukan interaksi sosial sehingga

meningkatkan kemampuan klien dalam melakukan interaksi sosial.

Perlunya dilakukan penelitian dengan mengkombinasikan terapi

kelompok dengan terapi individu perilaku kognitif yang dibandingkan

hasilnya dalam penerapan terapi tersebut dengan melihat faktor-faktor

yang mempengaruhi tanda dan gejala yang muncul pada penurunan dan

peningkatan kemampuan interaksi sosial (kognitif, afektif dan perilaku)

dalam rentang waktu yang lebih lama sehingga evaluasi yang optimal.26

6. Hakikat Terapi Saraf/ Refleksi

Menurut Jaelani (2009), manfaat dari aroma terapi yaitu menumbuhkan

perasaan tenang (rileks) pada jasmani, pikiran dan rohani, menciptakan

suasana yang damai, serta dapat menjauhkan dari perasaan cemas dan

gelisah. Minyak esensial yang digunakan untuk aroma terapi dapat

mempengaruhi aktivitas fungsi kerja otak melalui sistem saraf yang

berhubungan dengan indra penciuman. Respon ini dapat merangsang

peningkatan produksi masa penghantar saraf otak (neurotransmitter) yang

berkaitan dengan pemulihan kondisi psikis seperti emosi, perasaan, pikiran

dan keinginan (Jaelani, 2009). Selain itu menurut Mackinnon (2004) dalam

Riana (2015), manfaat aroma terapi selain meningkatkan keadaan fisik dan

psikologis, aroma terapi dapat memberikan efek relaksasi bagi saraf dan

otot-otot yang tegang. Oleh karena itu salah satu cara relaksasi yang

26

Sri Nyumirah, Peningkatan Kemampuan Interaksi Sosia ( Kognitif, Afektif dan Perilaku )

Melaluai Penerapan Terapi Perilaku Kognitif di RSJ DR Amino Gondohutomo Semarang, Jurnal

Keperawatan, Vol. 1, No. 2, November (2013), 127.

Page 32: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

18

digunakan untuk menurunkan kecemasan ialah dengan pemberian aroma

terapi.27

7. TAUHID; Basis Komunikasi Transendental (Suatu Fenomena)

Bagaimana kita mengapresiasi pandangan – pandangan fenomenologis dan

teologi yang mengisyaratkan bahwa manusia memiliki kehendak yang bebas

dalam mengonsepsi komunikasi transendental? Menurut penulis, komunikasi

transendental tidaklah harus ditempatkan dalam wujudnya yang ahistoris.

Fenomenologi mengindikasikan kepada kita seorang makhluk yang historis.

Dengan meggunakan ancangan ini, tentu saja sangat bijaksana apabila kita

mereduksi pendekatan-pendekatan metafisik yang tidak empiris, Dengan

demikian, komunikasi transendental bisa didefinisikan sebagai “ komunikasi

manusia dengan kekuatan di luar dirinya yang bersifat ilahiyah, dan implikasinya

terwujud dalam kapasitas sosial eksistensinya”. Karena fenomenologi merupakan

pendekatan sosial, kita tetap melihat manusia sebagai makhluk sosial dengan

dimensi ilahiyah.28

G. Studi Relevan

Komunikasi transendental terbilang baru dalam kajian komunikasi telah

banyak menarik perhatian pada ahli dan peminat ilmu komunikasi. Berdasarkan

penelusuran penulis, ada beberapa karya yang membicarakan tentang komunikasi

transendental, diantaranya karya Audhy Haj Teguh Saputra Hasan, Komunikasi

Transendental dan Konsep Diri Indigo Tahap Dewasa Awal di Bandarlampung,

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung, Penelitian ini adalah

studi yang menggambarkan konsep diri remaja indigo dari pengalaman hidup

yang mereka jalani. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan cara

27

Chandra Sulistyorini, Desy Ayu Wardani, Argiriani, Efektivitas Kombinasi Terapi

Totok Wajah Dengan Aromaterapi Lavender Terhadap Kecemasan Ibu Post Parfum Dalam

Perawatan Bayi, Jurnal Medika Karya Ilmiah Kesehatan, Vol 5, No. 1, ( 2020 ),

28 Nina Winangsih Syam, Komunikasi Transendental, H. 60.

Page 33: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

19

indigo berkomunikasi secara transendental dan menjelaskan konsep diri indigo

dewasa awal.29

Karya Khimatullah, Skripsi. Komunikasi Transendental Pemain Debus

(Studi Deskritif Padepokan Maung Pande). Debus adalah suatu kesenian yang

mempertunjukan kemampuan manusia yang luar biasa, kebal senjata tajam, kebal

api, minum air keras, memasukan benda kedalam kelapa utuh, menggoreng telur

di kepala dan lain-lain. Debus dikenal sejak abad ke 18, dan sebagai kesenian asli

Banten. Kesenian debus adalah kesenian yang bergerak dan tumbuh di tiga daerah

kabupaten yang ada di Banten yakni Kabupaten Serang, Pandeglang, dan Lebak.

Dalam penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif dengan pemain debus sebagai

objek penelitian. Dengan menggunakan teori komunikasi transendental peneliti

tersebut menelisisk permainan debus itu sendiri, dalam hal ini bagaimana para

pemain debus melakukan komunikasi transendental melalui shalat, puasa dan

dzikir.30

Karya Farih Miftahul Huda, Skripsi, Ziarah Sebagai Media Komunikasi

Transendental (Studi Etnografi Pada Para Peziarah di Pemakaman Syekh

Makhdum Wali Karanglewat Banyumas) Salah satu tradisi pra-Islam yang masih

ada sampai sekarang adalah pemujaan roh nenek moyang. Selain itu, tradisi lain

yang dalam masyarakat Islam pada umumnya adalah ziarah kubur. Di masyarakat

jawa dua tradisi tersebut bertemu, sedangkan pandangan masyarakat tentang

ziarah kubur terbagi menjadi dua; ada yang sepakat dan ada yang menganggapnya

sebagai kemusyrikan. Ditambah karena ada hadits nabi yang melarang juga

menganjurkannya. Sebagai suatu yang dianjurkan oleh nabi, ziarah ini termasuk

pada ibadah sunnah yang ditujukan kepada Allah. Penelitan ini bertujuan untuk

mengetahui bagaimana proses ziarah sebagai media komunikasi transendental.

Lebih mudahnya definisi komunikasi transendental adalah komunikasi dengan

Allah yang lazimnya dilakukan melalui ibadah dan doa manusia kepada Allah

29

Audhy Haj Teguh Saputra Hasan, Komunikasi Transendental dan Konsep Diri Indigo

Tahap Dewasa Awal di Bandarlampung, Skripsi ( Bandar Lampung : Program Sarjana Universitas

Lampung, 2019)

30 Khimatullah, Komunikasi Transendental Pemain Debus (Studi Deskritif Padepokan

Maung Pande), Skripsi ( Serang : Program Sarjana Universitas Sulthan Ageng Tirtayasa, 2018 )

Page 34: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

20

SWT. Di Banyumas Syekh Makhdum Wali adalah salah satu wali dan penyebar

agama Islam yang makamnya sering diziarahi pengunjung, sehingga penulis

tertarik untuk mengkaji hal ini dari para peziarah Syekh Makhdum Wali.31

31

Farih Miftahul Huda, Ziarah Sebagai Media Komunikasi Transendental ( Studi Etnografi

Pada Para Peziarah di Pemakaman Syekh Makhdum Wali Karanglewat Banyumas),. Skripsi (

Purwokerto : Program Sarjana Institute Agama Islam Purwokerto, 2019 )

Page 35: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

21

BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Berdirinya Totok Saraf MH Saifurrahmi

Awal mula ada pengobatan totok saraf Cak Saiful ini adalah ilmu turunan

dari para leluhurnya ataupun warisan dari sesepuh Cak Saiful, karna sebenarnya

ilmu pengobatan tersebut telah lama digeluti oleh sesepuh ataupun kakek dari Cak

Saiful. Ilmu pengobatan tersebut telah digeluti oleh kakek Cak Saiful, sejak masih

usia muda, pada saat itu juga sesepuhnya pun memang sudah tinggal di Madura,

kegiatan sehari–harinya memang sudah melakukan pengobatan kepada

masyarakat yang memang membutuhkan uluran tangannnya.

Kakek Cak Saiful sendiri adalah seorang kyai atau tokoh agama yang di

hormati di daerah Kabupaten Sumenep, Kecamatan Ganding Madura Jawa Timur.

Cak Saiful, selain sebagai seorang ahli terapi, di sisi lain sebenarnya Cak Saiful,

seorang yang memiliki keturunan kyai atau tradisi pesantren kerab akrab

memanggil dengan sebutan “gus”. Memang dalam tradisi pesantren dari sejak

dahulu akrab dengan sebuah amalan atau bacaan – bacaan yang di berikan oleh

kyai kepada santrinya, sebagai tujuan pendekatan diri kepada Allah SWT, dan

juga biasanya menjadi amalan perlancaran rezeki, perlindungan diri dan lainya.

Hal ini sudah menjadi hal biasa dalam tradisi pesantren yang tentunya

berlandaskan kepada pemaham al-Qur‟an dan al-Hadits.

Dari hasil observasi peneliti memang Cak Saiful, ini kental dengan kajian–

kajian yang berkaitan dengan jiwa atau tasawuf, wajar jika peneliti meneliti

sebuah kajian komunikasi transendental yang mana, ini adalah kajian baru dalam

ranah ilmu komunikasi, selain itu juga peneliti banyak mengamati bagaimana cara

komunikasi atau pesan yang disampaikan oleh Cak Saiful, bahwasannya dirinya

ini pernah mengatakan bahwa sesepuhnya adalah pendiri pondok pesantren tertua

di kabupaten sumenep, yang memang tidak Cak Saiful, sebutkan dalam hasil

wawancara dengan peneliti, jelas sekali itu terlihat ketika dirinya menyebutkan

nama kakeknya atau yang sering di sebut sesepuhnya itu yang bernama Kyai

Page 36: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

22

Jamaludin, terlihat bahwa kakeknya itulah sang pendiri pondok pesantren tertua32

di kabupaten sumenep itu.33

Ilmu pengobatan tersebut memang akan turun kepada Cak Saiful, itu di

ketahui saat kakeknya memberikan wasiat kepada orang tua Cak Saiful, bahwa

ilmu pengobatan tersebut akan di turunkan kepada cucunya yang bernama MH

Saifurrahmi, yang sekarang memang akrab masyarakat jambi memanggil dengan

sebutan Cak Saiful. Berikut adalah hasil wawancara bersama Cak Saiful ;

“Sebenarnya ini merupakan ilmu turunan dari salah satu sesepuh atau

leluhur saya sendiri, yang mana dulu beliau memang menekuni hal ini,

dan beliu dulu tinggalnya dimadura, dan hal itu memang sudah di ketahui

sejak dulu sama orang tua saya, bahwa bidang totok saraf ini nantinya

yang akan melanjutkan adalah saya sendiri, kakek saya bernama kyai

jamaludin.”34

Ketika kakek cak saiful tersebut telah wafat, cak saiful pun masih berusia

belia/ anak-anak, maka dari itu beliau tidak dapat ataupun belum sempat

berbincang – bincang banyak dengan sesepuhnya tersebut. Cak Saiful juga

mengatakan bahwa di sejarahnya pun memang begitu ungkapnya, bahwasannya

kakeknya telah menekuni bidang pengobatan tersebut memang sudah sejak usia

muda, dan sampailah pada saat penghujung usianya telah tiba, tempatnya pun

memang sudah di Madura, tepatnya di kabupaten sumenep, kecamatan ganding,

Jawa Timur. Berikut adalah wawancara dengan Cak Saiful ;

“Waktu kakek meninggal itukan saya masih kecil, jadi saya sendiri tidak

bisa bincang2 banyak dengan beliau, disejarahnya memang begitu, kata

orang tua saya kakek juga menekuni bidang bidang pengobatan itu

memang sejak beliau muda, sampai penghujung usia beliau, tempatnaya

memang disumenep, dikabupaten sumenep Madura, kec, ganding.”35

32

Peneliti tidak menghardirkan nama pesantren yang terkait, karna MH Saifurrahmi tidak

memberikan informasi terkait hal tersebut.

33Observasi 5 November 2020

34MH Saifurrahmi,Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 5 November 2020,

Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.

35 MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 5 November 2020,

Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.

Page 37: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

23

Awal mulanya memang Cak Saiful, ini tidak mengetahui bahwa sesepuhnya

menekuni pengobatan tersebut, yang diketahuinya hanya bahwa memang

sesepuhnya tersebut menekuni pengobatan tersebut memang sudah sejak lama,

dan memang sejak saat usianya masih muda. Seperti yang telah penulis jelaskan di

awal bahwa ilmu pengobatan tersebut di turunkan kepada cak saiful melalui

sebuah wasiat, yang memang wasiat tersebut di tujukan kepada Cak Saiful yang

cucunya tersebut cucunya sendiri, dan itu memang ketika saat usianya Cak Saiful

masih anak – anak. Berikut hasil wawancara bersama Cak Saiful ;

“Mengenai sesepuh saya menekuni totok saraf ini nggak tau, yang jelas

beliau menekuni dibidang pengobatan, memang sudah dari dulu juga,

dari sejak beliau muda, kemudian, beliau menurunkan itu, pada saat, gini

sih sebenarnya, jadi, beliau menurunkannya, melalui wasiat, bahwa

dibidang pengobatan totok saraf itu penerusnya adalah saya, dan itu dulu

saya waktu kecil.”36

Pada saat penerimaan ilmu pengobatan tersebut, sesepuh Cak Saiful,

mewasiatkan kepada anaknya yang memang itu ayah dari cak saiful, kemudian

beliau mewasiatkan kembali kepada Cak Saiful, yang telah diberikan amanah oleh

sesepuhnya tersebeut, yang memang pengobatan totok saraf itu akan di turunkan

kepada cucunya melalui wasiat yang diwakilkan kepada ayahnya, pada saat

menerima pun ada tata cara tertentu semacam ijab kabulnya, yang mana tata cara

tersebut melalui sebuah tawasul yang disambungkan kepada kakeknya dan para

sesepuh serta guru-guruya, sehingga akan turun kepada cak saiful atas apa yang

dikehendaki. Cak Saiful, mengatakan bahwa yang jelas ini tidak lepas dari

kehendak Allah swt.

Yang mana tawasul tersebut sebagai metode sambungan yang ditujukan

kepada kakeknya serta para sesepuhnya dan juga guru–guru Cak Saiful, karna

memang metode tawasul ini kerap digunakan oleh para sufi untuk melakukan

sambungan untuk sampai kepada Allah SWT, yang mana memang sanadnya itu

jelas sampai kepada Nabi Muhammad SAW, untuk melakukan komunikasi

transendental memang banyak menggunakan metode tawasul, selain dari pada

36

MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 5 November 2020,

Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.

Page 38: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

24

sholat, do‟a dan dzikir, karna memang dari sejak dahulu metode tawasul ini kerap

juga digunakan oleh para kyai sepuh di Jawa maupun berbagai daerah di

Indonesia, sehingga metode tersebut masih lazim digunakan sampai sekarang

sebagai sambungan kepada Allah SWT. Bisa diibaratkan sebagai sebuah ijazah

untuk mengamalkan bacaan–bacaan tertentu, yang mana harus melalui sambungan

terlebih dahulu, seperti tawasul kepada para sesepuh dan juga guru–guru,

sehingga sampai kepada Allah SWT, itu kenapa hal tersebut dikatakan sebagai

komunikasi transendental yaitu hubungan manusia dengan Tuhan. Berikut adalah

hasil wawancara dengan Cak Saiful mengenai tata cara penerimaan ilmu

pengobatan totok saraf yang di geluti oleh Cak Saiful saat ini;

“Kemudian untuk menerimanya semacam ijab kabulnya itu, orang tua

dulu dari kakek, sihingga ada cara2 tertentu ketika saya sudah siap untuk

menekuni hal ini, ada cara2 tertentu yang saya lakukan, yang mana

tawasulnya saya sambungkan kepada kakek, sehingga ya turunlah apa

beliau itu kehendakiyang jelas ini tidak lepas dari kehendak Allah lah,

nama kakek saya kyai jamaludin.”37

Pengobatan totok saraf tersebut memang tidak diturunkan kepada anak–

anaknya, karna memang tidak ada wasiat apapun untuk meneruskan pengobatan

ini, Kyai Jamaludin selaku kakek dari Cak Saiful hanya memberi amanah untuk

menyampaikan wasiat pengobatan tersebut diturunkan kepada cucunya itu yang

mana cucunya itu adalah MH Saifurrahmi. Orang tua Cak Saiful yang mana anak

dari Kyai Jamaludin tidak berani meneruskan pengobatan tersebut, karna

memeang tidak ada wasiat apapun untuk meneruskan pengobatan tersebut, beliau

hanya menerima amanah untuk disampaikan kepada anaknya untuk meneruskan

pengobatan tersebut. Maka dari wasiat tersebut ya memang hanya Cak Saiful

selaku cucunya yang berhak melanjutkannya. Dibawah adalah hasil wawancara

bersama Cak Saiful mengenai wasiat ilmu pengobatan totok saraf ;

“Kemudian kenapa diturunkan kepada cucunya bukan anaknya, yaitu

sudah merupakan wasiat, sehingga orang tua saya selaku anaknya itu

tidak berani melanjutkan karna tidak ada wasiatnya, yang menerima

37

MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 7 November 2020,

Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.

Page 39: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

25

wasiat itu adalah orang tua dan diwasiatkan kepada saya untuk

melanjutkan, katany, makanya saya yang melanjutkan.”38

Setiap ilmu pengobatan ataupun ilmu turunan dari lelulur atau sesepuh

memang rata – rata memiliki tata cara penurunan atau mewariskan kepada

penerusnya dikemudian hari ketika sudah wafat. Suatu ilmu pengobatan juga

memiliki tata cara saat akan melakukan diaknosa penyakit atau akan melakukan

sebuah terapi pasti memiliki metode, yang mana metode tersebut digunakan pada

saat melakukan pengobatan, seperti bacaan – bacaan atau do‟a yang ditujukan

sebagai media pengobatan atau bisa di sebut sebagai implementasi dari

komunikasi transendental.

Seperti halnya Cak Saiful, melaksanakan wasiat dari kakeknya yang mana

beliaulah yang melanjutkan ilmu pengobatan totok saraf tersebut, sama halnya

dengan pengobatan lainya yaitu dengan menggunakan tata cara tertentu yang di

gunakan Cak Saiful, dalam menangani pasiennya yang datang, dan cara yang

digunakan oleh Cak Saiful, dalam melakukan pengobatan yaitu dengan

melakukan tawasul – tawasul kepada kakeknya dan sesepuh – sesepuhnya, serta

para gurunya sebagai media sambungan agar sampai kepada Allah SWT, sehingga

muncul sebuah intuisi kepada Cak Saiful, hasil dari tawasul tersebut, bisa

dikatakan sebagai bimbingan batin yang dirasakan oleh Cak Saiful, ketika

melakukan sambungan kepada para sesepuh hingga sampai kepada Allah SWT.

Cak Saiful pun mengatakan bahwa memang sudah begitu aturannya dari sejak

dulu, maka dari itu seperti yang sudah peneliti jelaskan diatas, bahwa ilmu

pengobatan ini hanya Cak Saiful, yang berhak melanjutkannya selaku cucu dari

Kyai Jamaludin, dan ayahnya pun tidak berani melanjutkan, memang tidak ada

wasiat apapun terkait dalam hal ilmu pengobatan itu. Berikut adalah hasil

wawancara dengan Cak Saiful, mengenai tata cara pengobatan totok saraf tersebut

“Kemudian apa yang saya lakukan untuk melanjutkan beliau, ya ada

beberapa hal tertentu yang memang dilakukan sama saya dan itu memang

sudah anjuran dari orang tua saya karna memang katanya saya yang

berhak melanjutkan, jadi ya saya lakukan apa yang memang sudah

38

MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 7 November 2020,

Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.

Page 40: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

26

dianjurkan, lebih tepatnya ya tawasul2 seperti itu, sehingga ada semacam

intuisi, semacam ada bimbingan melalui kebatinan begitu, kemungkinan

ya memang aturannya sudah seperti itu, makanya sebagaimana

disampaikan orang tua saya sih yang berhak melanjutkan kegiatan

kakekmu itu hanya kamu, dan ini kata kakekmu dulu yang diwasiatkan,

jadi orang tua tidak berani melanjutkan karna tidak menerima amanah,

orang tua hanya menerima wasiat untuk menyampaikan kepada saya,

bahwa saya yang berhak ataupun di wariskan amanah dari kakek yang

berkaitan dengan pengobatan ini.”39

Ketika Cak Saiful, melaksanakan apa yang telah menjadi amanahnya,

prosesnya sangat panjang dan saat melakukan pengobatan tersebut, Cak Saiful,

melakukan berupa tawasul – tawasul dan segala macamnya, disitu beliau banyak

mendapatkan pentunjuk berdasarkan intuisinya itu. Amanah berikutnya yaitu

setelah mendapat wasiat bahwa penerus ilmu pengobatan ini, Cak Saiful, di

himbau untuk membuka pengobatan totok saraf tersebut di luar daerahnya atau di

luar Madura tepatnya. Ketika dihimbau untuk membuka pengobatan di luar

Madura, Cak Saiful, melakukan sholat istikharah, untuk mendapatkan suatu

pentunjuk agar mendapatkan tempat dibukanya pengobatan totok saraf itu.

Daerah pilihan prioritas Cak Saiful, saat melakukan sholat istikharah yaitu

Pulau Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi, saat mengistikharahkan ketiga pulau

tersebut diharapkan ada petunjuk yang akan didapat oleh Cak Saiful, terkait

pengobatan totok saraf, sehingga hasil istikharah itu didapat atau mendapat

petunjuk bahwa beliau harus pergi ke Pulau Sumatra, tidak cukup sampai hanya

Pulau Sumatra saja, Cak Saiful, pun melakukan sholat istikharah kembali dan

daerah yang di istikharahkan antara lain yaitu, Medan, Jambi, dan Palembang.

Ketika saat melakukan sholat istikharah Cak Saiful, mulai mendapatkan suatu

petunjuk bahwa dirinya harus pergi atau menuju daerah Jambi, dalam membuka

pengobatan totok saraf tersebut dari ketiga pilihan daerah yang di istikharahkan

itu.

“Pada saat saya melakukan apa yang telah menjadi wasiat kakek dalam

hal menerima amanah ini, itu kan prosesnya melalui tawasul dan segala

macam disiu saya mendapatkan petunjuk, bahwa saya harus membuka

39

MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 7 November 2020,

Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.

Page 41: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

27

pengobatan ini, diluar daerah saya, kemudian saya istikharah antara pulau

Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi dan disitu hasil istikharah saya

menunjukkan pulau Sumatra, dan kemudian saya pilih lagi daerahnya

muncul medan, jambi, Palembang dan muncul jambi.”40

B. Faktor Berkembangnya Terapi Totok Saraf

Pada awal mulanya memang ilmu pengobatan totok saraf sendiri adalah

ilmu warisan atau ilmu yang berasal dari turun–temurun sesepuh atau kakek, di

sini Cak Saiful, menerangkan bahwa perkembangan ilmu pengobatan ini memang

sudah turun- temurun dari sesepuhnya, jadi pengobatan ini tidak bisa dirubah

strukturnya.

Ilmu pengobatan totok saraf ini akan diturunkan kepada keturunan yang

memiliki tanda–tanda, dan tanda tersebut berasal dari keadaan alam bisa juga

bakat dari orang tuanya menurun kepada anaknya, tetapi yang lebih dominan

adalah pertanda yang diberikan oleh alam. Cak Saiful mengatakan bahwa

pengobatan totok saraf ini tidak bisa diturunkan kepada orang lain, pengobatan

totok saraf ini hanya bisa diturunkan kepada anaknya yang memiliki tanda–tanda

yang diberikan oleh alam, seperti halnya kakek atau sesepuh dari Cak Saiful yang

menurunkan ilmu pengobatan totok saraf tersebut kepada dirinya sebagai

cucunya, bukan pada anaknya, itu juga karna ada pertanda dari alam sehingga

sesepuhnya memilih Cak Saiful, untuk meneruskan pengobatan totok saraf

tersebut. Cak saiful juga mengungkapkan dalam wawancara bersama peneliti

bahwa, jika ilmu pengobatan totok saraf tersebut bisa diajarkan kepada orang lain,

maka dirinya akan membuka cabang diberbagai daerah agar seluruh pasien yang

memiliki keluhan penyakit tidak jauh – jauh untuk datang ke jambi untuk berobat

kepada cak saiful.

Karna pengobatan totok saraf ini tidak sembarang turun dan diturunkan atau

di ajarkan, Karena ilmu pengobatan totok saraf tersebut memiliki kriteria

tersendiri jika akan mengangkat sebuah seseorang pengganti dan itu memerlukan

proses serta perlu adanya tanda – tanda dalam penurunan pengobatan tersebut.

Cak saiful juga mengatakan bahwa ketika ilmu pengobatan ini tidak bisa di

40

MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 7 November 2020,

Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.

Page 42: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

28

ajarkan atau diturunkan kepada orang lain, alasannya bahwa, bisa saja orang lain

tidak berbakat dalam hal pengobatan totok saraf taupun juga tidak memiliki

tanda–tanda yang sedemikian rupanya seperti yang telah dijelaskan dalam tata

cara penurunan ilmu pengobatan toto saraf tersebut. Berikut adalah wawancara

peneliti bersama dengan cak saiful mengenai pergantian atau proses tata cara

dalam perkembangan atau penuruna ilmu pengobatan totok saraf kepada penerus

selanjutnya ;

“Yang pertama harus ke anak, keturunan dewek, karna gini, 1. Tentang

bakat, bakat seseorang itu tidak sama, saya menerimanya dari sesepuh,

otomatis kata sesepuh, turunnya itu ya turun kepada anak, tidak bisa

turun kepada selain anak, dari sesepuh saya seperti itu, seandainya bisa

dipelajari, mungkin saya sudah buka cabang dimedan, supaya orang

medan nggak perlu kesini, di Kalimantan, jadi orang Kalimantan nggak

perlu kesini, kan tujuannnya untuk mempermudah orang lain toh, namun,

sebagaimana seni misalnya ya, jiwa seni, kalau ayahnya jiwa seni

biasanya salah satu putra atau putrinya mempunyai jiwa seni, kemudian

kalau dalam hal terapi totok saraf ini, kenapa tiding bisa diturunkan

kepada orang lain, karna mungkin ada hal alasannya yang memang yang

tidak ada di diri orang lain.”41

Ungkap Cak Saiful dalam wawancara di bawah ini bahwa, ketika seseorang

itu memiliki tanda – tanda atau memiliki potensi untuk memiliki pengobatan

tersebut yaitu bukan berasal dari Cak Saiful atau sesepuhnya, melainkan itu

berasal dari sesepuh seseorang itu sendiri. Dirinya memberikan contoh bahwa

ketika seseorang memiliki sebuah pesantren maka yang meneruskan adalah

keturunannya sendiri melainkan bukan orang lain.

Pada hakikatnaya ilmu pengobatan ini tidak terlepas dari ketentuan dari

Allah swt, karna pada dasarnya semua ilmu pangkalnya ada pada sang pencipta,

kalaupun itu berasal dari keturuna ataupun dapat dipelajari ilmunya, itupun tidak

terlepas dari campur tangan Allah swt. Berikut adalah kelanjutan dari wawancara

peneliti bersama cak saiful mengenai pergantian atau perkembangan ilmu

pengobatan totok saraf tersebut ;

“Kalau ada mungkin berarti sumbernya bukan dari saya, tetapi bersumber

dari sesepuhnya sendiri, otentiknya kalau sudah ditentukan nabi2 terakhir

41

MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 12 November 2020,

Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.

Page 43: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

29

itu nabi Muhammad, walaupun ada seseorang yang lebih berpotensi

selain nabi Muhammad, tetaplah nabi Muhammad, ibaratnya seperti iu,

Contoh, orang memiliki pesantren biasanya yang melanjutkan siapa,

umumnya anaknya kan, apakah tidak ada orang lain yang lebih

berpotensi, ada toh, kenapa harus anaknya, ya karna keturunnya pasti

ada bakatnya.”42

Dalam penjelasan cak saiful mengenai anaknya yang memiliki tanda – tanda

untuk mewarisi ilmu pengobatan totok saraf tersebut, dirinya mengungkapkan

pada peneliti bahwa, anaknya tersebut sudah memiliki sebuah tanda – tanda yang

diberikan oleh alam, tetapi masih belum jelas lebih tepat nya masih menjadi

rahasia Allah swt, dirinya juga mengatakan bahwa jika anaknya bergerak dibidang

pengobatan medis atau kedokteran ilmu pengobatan totok saraf tersebut bisa juga

dipadukan untuk mengobati pasien yang memiliki keluhan penyakit. Dirinya

mengibaratkan kepada seorang mursyid thoriqoh bahwa, seorang mursyid

thoriqoh tidak bisa mengangkat dirinya sebagai mursyid melainkan yang bisa

melihat bahwa dirinaya adalah seorang mursyid yaitu santrinya sendiri, karna

pada hakikatnya seorang mursyid adalah pembimbing atau penunjuk untuk

menuju kepada Allah swt atau yang bisa membawa kita whusulkepada sang

pencipta, dan kalau ada seseorang mengaku dirinya sebagai mursyid maka itu

adalah mursyid- mursyidan.

Karna pada intinya, ketika seseorang itu masuk dalam wilayah ma‟rifat

hingga hakikat maka hal tersebut sudah tidak bisa dibahasakan lagi oleh kata –

kata ataupun logika, seperti halnya saat cak saiful melakukan komunikasi

transendental dirinya mengungkapkan bahwa yang dirasakan adalah tenang dan

tidak dapat dibahasakan lagi. Berikut adalah hasil wawancara bersama cak saiful

mengenai penurunan ilmu pengobatan totok saraf tersebut yang memiliki tanda –

tandanya adalah anaknya sendiri yang memang untuk saat ini belum terlalu

tandanya karna itu masih dalam wilayah atau kuasa Allah swt ;

“Yang jelas pasti ada tanda2 pada anak syukur2 bisa semuanya, untuk

saat ini belum ada, karna itu masih ada diwilayahnya Allah, walaupun

ada tetapi belum jelas, ada tetapi belum jelas, missal nanti anak saya

42

MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 12 November 2020,

Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.

Page 44: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

30

maju dibidang kedokteran kan bisa dipadukan dengan totok saraf,

sebagaimana mursyid, tidak ada orang yang memproklamasikan dirinya

sebagai mursyid, jika ada itu mursyid2an, karna yang mengetahui itu

mursyid adalah santrinya sendiri, anggapan sendri2, karna bagaimanapun

toriqoh itu hanya sebagai metode, metode untuk mengantarkan kepada

hakikat, pada pintu hakikat, hakikat masih bisa dibahasakan, ketika

masuk kedalam makrifat itu sudah tidak bisa dibahasakan lagi. Tetapi

jika digariskan bermakrifat kepada Allah, itu akan ketemu kepada yang

membimbingnya, dengan kehendak Allah bukan dengan mencari, karna

apa, selagi masih mencari tidak akan pernah ketemu.”43

C. Riwayat Hidup Cak Saiful Sebagai Ahli Totok Saraf

29 Juni 1982 adalah tanggal dimana MH Saifurrahmi atau yang akrab di

panggil dengan sebutan Cak Saiful cucu dari kyai Jamaludin itu dilahirkan, sejak

dilahirkan memang cak saiful paling berbeda dari saudara – saudaranya, dari segi

pendidikan Cak Saiful menempuh pendidikan formal seperti MI, MTS dan MA,

sedangkan saudara – saudaranya jenjang pendidikannya adalah pondok pesantren,

memang keluarga Cak Saiful ini terbilang sebagai tokoh masyarakat di daerahnya,

tepatnya di kabupaten sumenep. Sedangkan pendidikan strata satunya yaitu di

universitas tritunggal Surabaya, dengan program studi yang di ambil yaitu hukum,

Cak Saiful sendiri mengatakan dalam wawancaranya, bahwa pendidikannya

memang paling berbeda atau dirinya menyebutnya dengan sebutan nyeleneh.

Berikut adalah hasil wawancara bersama Cak Saiful mengenai dirinya tentang

kelahirannya dan pendidikannya ;

“Saya lahir tahun 29 juni 1982, kalau keluarga besar saya, dimadura itu

menurut masyarakat sekitar dianggap sebagai tokoh masyarakat kluarga

saya, kalau sesepuh saya sampai detik ini beliau termasuk pendiri pondok

pesantren tertua di kabupaten sumenep, kemudian pendidikan saya,

memang nyeleneh dari sepupu2 saya nyeleneh, kalau sepupu bidang

pendidikannya pondok pesantren sejak kecil, kalau saya formal, MI MTS

MA, kalau S1 nya di Surabaya prodi hukum, di universitas tritunggal

Surabaya.”44

43

MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 12 November 2020,

Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.

44MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 12 November 2020,

Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.

Page 45: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

31

Selain sebagai seorang terapis, Cak Saiful sendiri setelah menyelesaikan

studinya di prodi hukum universitas tritunggal Surabaya juga dirinya adalah

seorang seniman yang berbisnis di bidang produksi rekaman, dirinya adalah

seorang produser rekaman, cak saiful sendiri menjalani bisnis rekaman tersebut

kurang lebih 10 tahun lamanya.

Di sisi lain Cak Saiful juga sampai melakukan kerjasama dengan produser–

produser dari luar negeri, dirinya juga sempat menjabat sebagai ketua APRI

(Asosiasi Penyalur dan Pengusaha Rekaman Indonesia) selama kurang lebih 8

tahun. Memang dilihat dari profesi beliau, Cak Saiful ini adalah seseorang yang

piawai dibidang produksi rekaman, sampai melakukan kerjasama diluar negeri itu

membuktikan bahwa dirinya mempunyai daya atau nilai jual yang tinggi dalam

produksi rekaman terutama di Indonesian itu sendiri. Berikut adah hasil

wawancara dengan Cak Saiful ;

“Jadi, dulu saya, kuliah, kuliah dipersilahkan sama orang tua, kuliah saya

jurusan hukum, Alhamdulillah sampai lulus, kemudian setelah itu, saya

sendiri berbisnis dibidang seni, jadi selama kurang lebih 10 tahun, saya

menekuni bidang seni dan selama itu juga saya juga menjadi produser

rekaman, sehingga pada akhirnya bisnis saya dibidang seni, dibidang

produksi rekaman, sampai ada kerjasama dengan produser – produser

luar negeri,kemudian,10 tahun menekuni bidang seni sempat menjadi

produser, sempat menjabat sebagai ketua apri asosiasi penyalur dan

pengusaha rekaman Indonesia, sempat menjabat selama 8 tahun.”45

Ketika Cak Saiful ini diwasiatkan ilmu pengobatan tersebut, orang tuanya

menghimbau bahwa ingin melanjutkan pendidikan kepanapun dipersilahkan, dan

juga kalau mau bekerja di persilahkan, buktinya dirinya telah sukses menjadi

seorang produser dibidang produksi rekaman dan bahkan sampai bekerjasama

dengan produser luar negeri selama kurang lebih 10 tahun dan menjadi ketua

APRI selama 8 tahun. Memang himbauan orang tuanya sudah begitu, himbuan

nya yang jelas adalah harus positif dalam setiap langkah kakinya, sebelum cak

saiful ini benar – benar duduk di bidang totok saraf ini, sebelum benar – benar

45

MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 12 November 2020,

Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.

Page 46: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

32

melayani masyarakat luas dalam bidang pengobatan. Berikut adalah hasil

wawancara bersama Cak Saiful ;

“Jadi orang tua itu sudah tau sehingga himbauan orang tua dulu, kamu

mau kuliah silahkan, kamu mau kerja silahkan, kamu mau berbuat

apapun selama itu positif silahkan, sebelum kamu duduk betul – betul di

bidang totok saraf, sebelum kamu duduk dibidang pengobatan, sebelum

kamu duduk benar – benar melayani masyarakat sesuai bidangmu.”46

Ketika Cak Saiful benar – benar telah terjun dalam pengobatan totok saraf,

dirinya melepas seluruh bisnis – bisnis yang telah dijalaninya, karna memang

himbauan orangtuanya saat belum terjun pada pengobatan, orangtuanya

menghimbau bahwa mau melakukan apapun tidak masalah selama itu kegiatan

yang positif, karna seluruh pekerjaan tersebut ditakutkan akan mengganggu

pikiran cak saiful ataupun hatinya saat melakukan proses pengobatan. Memang

pekerjaan menjadi salah satu factor dalam permainan fikiran dan hati, jadi, itu

sangat membawa pengaruh yang sangat besar pada kegiatannya Cak Saiful.

Ketika dirinya telah melepas seluruh bisnis – bisnisnya pada saat sudah

siap membuka atau benar – benar duduk melayani masyarakat, dirinya melihat

banyak diantara pasien – pasiennya adalah seorang pebisnis, juga ada diantaranya

adalah seorang pejabat pemerintah, bahkan banyak diantara pasiennya adalah

pebisnis dan suluruh elemen masyarakat dari berbagai profesi sudah ada singgah

di kediaman cak saiful untuk melakukan terapi totok saraf. Berikut adalah hasil

wawancara dengan Cak Saiful ;

“Jadi saya sudah melepas bisnis saya, dan ketika saya bener – bener

duduk siap melayani masyarakat disitu saya tau, kenapa orang tua saya

dulu saya menganjurkan duduk melayani ummat, kenapa kok dianjurkan

mau kuliah silahkan, mau kerja silahkan, supaya saya tidak gampang

tertarik dengan hal-hal yang sekiranya memngganggu terhadap kegiatan

saya ketika saya benar2 duduk melayani umat, Dan itu ketika saya jalani

sekarang ya betul, saya bertemu dengan pebisnis2 besar, ya saya tidak

tertarik berbisnis lagi, ketemu dengan orang2 yang bergerak

dipemerintahan ya saya tidak tertarikkarna setidaknya saya pernah

mendalami ilmunya pada saat kuliah, jadi saat ini inayallah bener2 siap

mengabdi kepada Allah swt, dan pada akhirnya waktu sudah sampai

46

MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 12 November 2020,

Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.

Page 47: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

33

benar – benar duduk melayani masyarakat, dibidang melayani keluhan –

keluhan masyarakat, lebih khususnya dibidang pengobatan totok saraf.47

Disisi lain, Cak Saiful mengatakan bahwa dirinya telah sepenuhnya

mengabdi untuk alam semesta, itu artinya seperti yang telah peneliti jelaskan

sebelumnya, diperlukan adanya kesiapan yang sangat matang dalam memutuskan

sesuatu, agar tidak mengganggu pikirannnya saat telah terjun dalam dunia

pengobatan, dan benar – benar melayani masyarakat. Disitulah dapat dikatakan,

bahwa kebesaran hati sudah dimiliki oleh seorang terapis atau orang yang telah

benar – benar terjun pada pengobatan untuk melayani masyarakat, karna setiap

individu yang telah dilahirkan sudah diberikan bakat atau keahlian tersendiri oleh

Allah swt, tentunya keahlian tersebut agar digunakan untuk kemaslahatan umat,

apapun keahlian yang dimiliki seorang individu adalah anugrah dari Allah swt,

dan itu wajib di syukuri oleh masing – masing individu tersebut.

Bermula dari totok saraf lah, Cak Saiful bisa membantu saudara –

saudarinya yang datang dari berbagai daerah di Indonesia untuk melakukan

pengobatan, dirinya pun mengatakan bahwa sudah benar – benar focus untuk

duduk melayani masyarakat yang datang dari berbagai daerah, dan sudah tidak

tertarik terhadap keinginan – keinginan yang sekiranya menggangu fikiran dan

jiwanya. Berikut adalah hasil wawancara singkat kepada Cak Saiful, perihal

ungkapannya dalam mengabdi kepada seluruh alam semesta, melalui bidang yang

telah diberikan oleh Allah swt, yaitu totok saraf untuk melayani masyarakat yang

datang membawa keluhan – keluhan penyakit ;

“Melalui pengabdian saya kepada seluruh alam semesta siapapun yang

membutuhkan, melalui bidang yang sudah disediakan Allah terhadap

hidup saya, yaitu totok saraf, dan saat ini saya sudah benar2 fokus

dibidang ini tanpa ada keinginan2 yang sekiranya mengganggu terhadap

kegiatan saya ini.”48

47

MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 18 November 2020,

Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio

48MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 18 November 2020,

Mayang Ko

ta Jambi, Rekaman Audio

Page 48: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

34

Seperti yang telah peneliti jelaskan tentang sampainya Cak Saiful ketanah

sepucuk jambi Sembilan lurah, tepatnya kota jambi, bahwa dirinya melakukan

sholat istikharah terlebih dahulu, disaat akan melaksanakan amanah dari

sesepuhnya, yaitu di himbau agar membuka pengobatan totok saraf itu diluar

Madura, maka dari itu dirinya melakukan sholat istikharah, dan menentukan

pilihannnya untuk menetap dan melayani masyarakat yang benar – benar

membutuhkan uluran tangannya seperti yang dilakukan sesepuhnya dahulu disaat

masih menekuni ilmu pengobatan tersebut untuk melayani masyarakat.

Dirinya pun mengatakan, bahwa dalam menekuni pengobatan totok saraf

ini, butuh kesabaran yang besar tepatnya memiliki keluasan hati yang besar, karna

banyak diantara pasien yang memiliki keluhan – keluhan yang berbeda – beda di

antaranya perlu ketenangan jiwanya, agar keyakinan itu benar – benar hadir dalam

diri setiap pasien yang dating. Ketika dirinya tiba di kota jambi pun, masih

bingung mau tinggal dimana, karna beliau datang sendiri tanpa bersama teman

ataupun saudaranya, Cak Saiful pun mengatakan, bahwa dirinya tinggal di sebuah

surau yang bertempat di sebelah masjid raya dekat dengan pasar angso duo.

Dirinyapun cukup lama tinggal di surau tersebut, sekitar 1 tahun bahkan cak saiful

pernah pindah tinggal disebuah kos kecil. Pada saat masih di surau tersebut

dirinya banyak melakukan kegiatan – kegiatan, diantaranya membantu kegiatan

masjid, yaitu bersih – bersih lingkukan dan juga juga sudah melakukan

pengobatan tetapi terbatas karna keterbatasan tempat dan waktu yang ada. Berikut

adalah hasil wawancara bersama cak saiful mengenai sejarah sampai kota jambi

dan menetap ;

“Sejarah sampai dijambi hasil istiharah dimana saya harus duduk, dimana

saya harus menekuni pengabdian ini hasil istiharah, awalnya wilayah

yang dipilih, Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi, muncul Sumatra,

kemudian daerah nya di istiharahkan lagi, medan, jambi, Palembang,

akhirnya muncul jambi maka berangkatlah kejambi tanpa ada siapa2

tanpa ada kawan tanpa ada saudara tinggal di sebuah masjid, ngekos,

ngontrak, hingga punya rumah sendiri, masjidnya di surau aman,

Page 49: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

35

samping hotel timur, dari masjid raya kerah angso duo, masuk kekanan

satu jalur ada surau sebelah kanan.”49

Kemudian selama berada di kota jambi cak saiful menerangkan saat

wawancara berlangsung bahwa, sudah banyak pasien yang datang dari berbagai

wilayah maupun daerah, untuk berobat kepada dirinya, perihal keluhan

penyakitnya. Dirinya juga mengatakan bahwa pasien yang datang rata – rata

mengetahui pengobatannya tersebut melalui media, salah satunya yaitu youtube,

dirinya sendiri telah membuat akun youtube untuk memudahkan pasien

mengetahui bahwa ada pengobatan totok saraf dan sudah banyak yang sembuh

akibat totok saraf tersebut.

Cak Saiful sendiri selain membuat akun youtube untuk memudahkan

pasien mengetahui pengobatannya itu, dirinya juga memiliki beberapa akun media

sosial, tujuannya juga memudahkan pasien mengetahui totok saraf tersebut, dan

diantara sosial medianya yaitu, facebook dan instagram, setiap beberapa hari juga

dirinya rajin dalam mengupload sebuah video dirinya saat melakukan terapi totok

saraf di kediamannya. Dirinya pun sering sekali mengatakan bahwa, seluruh

pasien yang datang di kediamannya itu tidak lepas dari campur tangan Allah swt,

dirinya pun selalu menganggap semua pasien yang datang adalah sebagai saudara

– saudarinya sendiri , yang diketuk hatinya oleh Allah swt, ihktiar kejambi untuk

menemui Cak Saiful tersebut, diharapkan seluruh keluhan penyakitnya di angkat

oleh Allah swt.

Menurut pengamatan peneliti juga cak saiful ini sering sekali menghimbau

pasien yang datng di kediamannya, bahwa seluruh pasien yang dating adalah hasil

dari doa – doanya, dan juga cak saiful selalu menghimbau kepada seluruh

pasiennya untuk saling mendoakan agar keluhan penyakit yang di alami pasien di

angkat oleh Allah swt. Cak Saiful juga menghimbau kepada seluruh pasiennya,

agar sebelum datang dikediamannya, diharapkan pasien untuk melaksanakan

sholat tahajut terlebih dahulu dan berdoa meminta ampun dan kesembuhan kepada

Allah swt, agar seluruh penyakit yang diderita pasien di sembuhkan oleh Allah

49

MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 18 November 2020,

Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio

Page 50: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

36

swt melalui perantara sentuhan tangan Cak Saiful saat melakukan terapi pada

pasien. Berikut adalah hasil wawancara singkat dengan Cak Saiful mengenai

pasien yang datang untuk melakukan terapi totok saraf ;

“Kemudian selama berada dijambi ini ya Alhamdulillah sudah dari

berbagai penjuru yang dating, lihat di youtube, dari Sulawesi dan dari

mana2 ada, saudara2 saudari2 yang diketuk hatinya oleh Allah untuk

bersama2 ihktiar kejambi menemui saya.”50

D. Letak geografis rumah terapi totok saraf

Letak geografis rumah terapi totok saraf MH Saifurrahmi mayang Kota

Jambi.

Jl. KH. Ismail Malik RT. 22 Lorong Budi Luhur ( Dekat Citraland ) Mayang

Mangurai Kota Jambi.

Visi dan misi

Visi

Sehat raga, sehat jiwa tenang, damai alam semesta

Misi

1. Menjadikan totok saraf sebagai perantara pengabdian kepada Allah swt

2. Menjadikan totok saraf sebagai media dakwah kepada sesama

3. Menjadikan totok saraf sebagai media silaturahmi

50

MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 18 November 2020,

Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio

Page 51: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

37

BAB III

BENTUK PELAYANAN TOTOK SARAF MHSAIFURRAHMI

A. Proses pelayanan totok saraf MH Saifurrahmi

Seperti perkataan Cak Saiful sendiri bahwa setiap pasien yang datang di

kediamannya saat melakukan terapi pengobatan totok sarafnya itu, dirinya tidak

pernah sekalipun menganggap sebagai pasien, melainkan dirinya menganggap

pasien yang datang seperti saudaranya sendiri. Semua apa yang ada sudah

disiapkan oleh cak saiful dan istrinya di meda tunggu, seperti air minum serta

buah-buahan semua sudah disediakan dirinya demi kenyamanan seluruh saudara

saudarinya yang datang dari perbagai daerah di Indonesia.

Cak Saiful telah menyusun rapi dari segi ruang tunggu saat menjalani terapi

dan ruangan terapinya tersebut dengan desain – desain yang membuat pandangan

mata serta hati para saudara – saudari nya yang datang tersebut di kediamannya.

Terdapat juga sebuah saung didepan rumah cak saiful, sehingga pasien dapat

beristirahat di saung untuk menikmati udara segar disela – sela menunggu proses

terapi totok saraf dimulai. Selain itu terdapat lokasi parkir yang lumayan luas pada

halaman rumah cak saiful, sehingga pasien atau tamu yang datang untuk terapi

atau sekedar untuk bersilaturrahmi tidak kebingungan untuk mencari tempat

parkir roda empat atau roda duanya.

Seperti yang telah peneliti jelaskan sebelumnya, bahwa proses pelayanan di

totok saraf cak saiful adalah sebagai berikut ;

“Setiap saudara saudari saya tidak menganggap pasien ya, maka apa yang

ada saya haturkan kepada beliau2 semua yang datang, baik itu berupa

makanan, buah ataupun makanan, jadi apa yang ada di haturkan kepada

beliau2 semua. kemudian sebagaimana yang telah disaksikan ini, tempat

tamu berbeda, tempat terapi berbeda, disitu sudah lengkap sebagaimana

yang telah disaksikan.”51

51

MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 24 November 2020,

Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio

Page 52: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

38

Pelayanan totok saraf Cak Saiful ini memang sengaja didesain sedemikian

rupanya agar tidak mirip seperti tempat – tempat terapi seperti pada umumnya.

Tempat terapi yang disediakan cak saiful diharapkan dapat menjadi terapi awal

sebelum memulai terapi totok dimulai, lebih tepatnya terapi jiwa, karna

pandangan sangat mempengaruhi setiap orang yang datang.

Menurut teori psikoanalisis Sigmund freud, setiap pikiran bawah sadar itu

didefinisikan sebagai suatu kumpulan perasaan, pikiran, dorongan dan juga

ingatan yang berada di luar kesadaran. Artinaya ketidaksadaran seseorang itu terus

mempengaruhi perilakunya meskipun orang tidak menyadarinya, dan kaitannya

dengan ruangan totok saraf cak saiful adalah, pasien tanpa sadar telah banyak

melihat sekeliling ruangan tersebut dan disitu ketidaksadaran pasien terus

mempengaru perilaku, pikiran serta perasaannya, sehingga sangat tepat sekali, jika

ruangan terapi didesain seperti terdapat lukisan bunga – bunga dan warna – warna

indah sehingga tanpa pasien sadari, itu telah menjadi terapi awal pada diri pasien

itu sendiri.

Perasaan sangat mempengaruhi ketenangan jiwa seseorang, juga pemikiran

seseorang itu sendiri, karna perasaan menjadi salah satu control dalam setiap diri

masing – masing individu. Perasaan sendiri dapat mempengaruhi setiap

perilaku individu dalam hal apapun, perasaan juga yang menjadi factor pendorong

dalam diri manusia untuk melakukan sesuatu. Sehat dan sakit adalah keadaan

biopsikososial yang menyatu dengan kehidupan manusia.pengenalan manusia

terhadap kedua konsep ini kemungkinan bersamaan dengan pengenalannya

terhadap kondisi dirinya. Keadaan sehat dan sakit tersebut terus terjadi, dan

manusia akan memerankan sebagai orang yang sehat atau sakit.

Sehat adalah konsep yang tidak mudah diartikan sekalipun dapat kita

rasakan dan diamati keadaannya Misalnya, orang yang tidak memiliki keluhan-

keluhan fisik dipandang sebagai orang yang sehat.Sebagian masyarakatjuga

beranggapan bahwa orang yang “gemuk” adalah orang yang sehat, dan

sebagainya.Jadi faktor subjektifitas dan cultural juga memengaruhi pemahaman

dan pengertian orang terhadap konsep sehat.Tubuh atau badan manusia akan

Page 53: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

39

dikatakan sehat apabila seluruh organnya dalam keadaan baik dan berfungsi

secara normal.

Cak saiful juga mengungkapkan pendapatnya, Dalam perawatan spiritual

menurut cak saiful pasien dapat diluruskan keyakinan dan keimanannya dalam

dasar rukun Iman dan rukun Islam, disamping mengedepankan dan meluruskan

keyakinannya kedua rukun tersebut, juga melaksanakan doa. Jika dalam

melaksanakan doa mereka secara khusyu‟ bisa mendapatkan ketenangan hati,

perasaan yang aman, dan terlindung dari perilaku yang salah.

Dalam hal tersebut motivasi juga dapat memiliki keterkaitan terhadap

kebutuhan psikologis yang telah memiliki corak atau arah yang harus dipenuhi

agar kehidupan kejiwaannya terpelihara, yaitu senantiasa berada dalam keadaan

seimbang yang nyaman.

Pada awalnya kebutuhan itu hanya berupa kekuatan dasar saja. Namun

selanjutnya berubah menjadi suatu factor yang disebut motivasi, karena memiliki

kekuatan dan sekaligus arah. Adanya arah ini menggambarkan bahwa manusia

tidak hanya memiliki kebutuhan melainkan keinginan untuk mencapai sesuatu

sesuai dengan kebutuhan, Apabila suatu kebutuhan dirasakan mendesak untuk

dipenuhi, maka motif dan daya pengggerak menjadi aktif. Motif yang aktif inilah

yang disebut motivasi. Motivasi dapat didefinisikan dengan serangkaian usaha

untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seorang itu mau dan ingin

melakukan sesuatu dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha meniadakan

perasaan tidak suka itu. Jadi motivasi itu dapat berasal dari dalam dan dari luar

diri seseorang, akan tetapi motivasi yang kuat itu tumbuh dari dalam diri

seseorang. Dengan adanya motivasi, maka seseorang akan terdorong oleh

kekuatan spiritual akan suatu kebutuhan, kebutuhan yang harus dipenuhi manusia

salah satunya yaitu kebutuhan untuk sehat kembali atau sembuh.

Hakikat kesembuhan adalah manusia itu mempunyai keyakinan yang kuat

terhadap dirinya dan tuhannya atas kesembuhan penyakitnya itu, karna dengan

keyakinan, pengaruh dalam diri manusia itu dibangun, sehinggga apa yang

diyakininya itu mampu membawa kepada inti dari setiap keluhan manusia itu

Page 54: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

40

sendiri. Berkaitan dengan hal tersebut cak saiful mendesain ruangan dengan

tujuan untuk membangkitkan motivasi para pasien untuk sembuh, hal tersebut

diungkap beliau dalam wawancara peneliti ;

“Kemudian, sengaja memang saya desain pelayanan dan tempat yang ada

ini sengaja didesain supaya menjadi terapi penglihatan kepada saudara

saudari yang dating, bahkan, desain ruangan dan desain tempat tamu ini

memngang sengaja didesain tidak seperti tempat2 terapi pada umumnya,

supaya saudara/I yang datang kesini tidak merasa bahwa ingin berobat,

tapi, merasa nyaman dengan pandangannya, Sehingga disitu sudah

menjadi terapi beban sedikit berkurang dengan apa yang diderita.”52

B. Keadaan sarana dan prasarana rumah terapi totok saraf

Menurut dari hasil observasi penulis, bahwa keadaan sarana dan prasarana

totok saraf cukup bagus, berikut adalah hasil pengamatan peneliti. Pertama, cara

cak saiful menyambut tamu sangat baik, yaitu dengan menyediakan tempat berupa

saung didepan rumahnya, serta juga disediakan tempat untuk duduk lesehan saat

tamu datang, dan saling berbincang – bincang, mengenai tempat tinggal, kegiatan

keseharian dan juga atas keluhan penyakit yang di derita oleh pasien itu sendiri.

Adapun yang kedua, disiapkannya berupa suguhan makanan berupa buah –

buahan, serta minuman botol, seperti pisang serta jeruk dan lain sebagainya.

Sedangkan yang ketiga, dalam ruangan terapi cak saiful atau dirinya menyebut

sebagai rungan studio, didesain sebagaimana rungan studio pada umumnya, yaitu

bernuansa kesenian berwarna biru, yang mana dirinya terinspirasi dari hobinya

yaitu seorang seniman, yang dulunya bergelut dibidang produser produksi

rekaman, sehingga ketika pasien memasuki rungan hati terasa nyaman dan tidak

ada rasa takut saat proses terapi totok saraf dimulai.

Cak Saiful sengaja mendesain ruangan memang untuk kenyamanan saudara-

saudarinya yang datang untuk melakukan terapi kepada dirinya, sehingga tamu

yang datang utnuk melakukan terapi secara sengaja atau tidak seluruh tamu

merasa nyaman, dan juga jiwanya merasakan ketenangan. Memang sarana dan

prasarana menjadi faktor utama dalam penyambutan tamu, sehingga tamu yang

52

MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 24 November 2020,

Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.

Page 55: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

41

datang merasa senang atas perlakuaan yang diberikan, karna pelayanan yang baik

mampu memberikan kenyamanan seseorang yang datang pada suatu rumah atau

hal lainnya.

Dalam konsep pengobatan terapi totok saraf Cak Saiful, pelayanan kepada

pasien memang sangat di utamakan terutama sekali dalam menyambut saudara-

saudarinya yang datang di kediaman beliau, yaitu dengan suguhan-suguhan yang

disediakan oleh Cak Saiful serta istrinya.

C. Faktor pendukung dan penghambat totok saraf MH Saifurrahmi

Seperti yang telah peneliti jelaskan sebelumnaya, factor pendukung yang

paling utama dalam kesembuhan adalah, adanya keyakinan yang kuat dalam

setiap diri manusia, karna hanya keyakinan yang mampu mendorong setiap jiwa

pada diri manusia itu, untuk melakukan sesuatu.

Dan factor penghambat dari kesembuhan pada hakikatnya adalah kurang

adanya keyakinan dalam diri setiap manusia, karna niat yang ada dalam hati

manusia itu hanya setengah – setengah, hanya ingin mencoba, maka kurang

adanya keyakinan tersebut membawa factor penghambat bagi setiap manusia yang

ingin sembuh dari penyakitnya. Karna pada hakikatnya tuhan tergantung

bagaimana prasangka hambanya, jika keyakinan itu dibangun dalam setiap diri

manusia, maka keyakinan tersebut akan membawa pengaruh yang besar terhadap

kehidupan manusia.

Dan dalam kaitannya dengan ilmu pengobatan factor utamanya keyakinan

adalah suatu modal yang paling pertama dalam kesembuhan penyakit, dan

menurut cak saiful sendiri saat diwawancarai oleh peneliti, dirinya mengatakan,

bahwa saat melakukan prosesi terapi pengobatan totok saraf tersebut, dirinya tidak

memiliki kendala apapun, bahkan dirinya mengatakan bahwa, kendala yang ada

hanya pada pasien, jika pasien datang dengan membawa keyakinan yang kuat

untuk sembuh, maka atas seizin Allah SWT penyakit tersebut akan disembuhkan

melalui perantara sentuhan tangan cak saiful, tetapi jika sebaliknya maka yang di

dapat hanyalah sia – sia saja. Berikut adalah hasil wawancara bersama cak saiful

mengenai factor pendukung dan penghambat pengobatan totok saraf ;

Page 56: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

42

“Ketika saudara/I datang membawa keyakinan yang kuat, itu factor yang

sangat mendukung sekali terhadap tercapainya hajat dari saudara/I yang

datang kesini, Ketika beliau2 membawa keyakinan kuat, maka itu sangat

menjadi factor pendukung, factor penghambatnya, ya ketika saudara/i

kesini niatnya separo, niatnya coba, maka yang didapat ya coba2,

sebagaimana Allah tergantung sebagaimana prasangka hambanya.”53

Oleh karena itu, hendaknya ketika dalam sebuah hajat seseorang

berkonsultasi atau meminta tolong kepada orang yang ahli di bidangnya. Begitu

halnya pula bagi orang yang sakit hendaknya berkonsultasi dengan dokter atau

Alternatif seperti terapi totok saraf dan sejenisnya untuk mengetahui jenis

penyakit serta obatnya yang cocok.

Jika memperhatikan pengobatan masa sekarang yang serba modern

ternyata kebalikan dengan pengobatan pada masa Rasulullah SAW. Banyak orang

yang menggantungkan penyembuhan hanya dengan obat. Padahal, keyakinan

semacam ini sangat mendekati perbuatan yang syirik. Allah SWT, yang

memberikan kesembuhan bukan obat, obat hanya sebagai perantaraan (washilah).

Jika seseorang memiliki keyakinan yang baik kepada Allah, insya Allah akan

diberi kesembuhan dengan cepat.

Ketenangan yang akan dialami oleh hamba yang bernyawa tidak hanya

diperoleh sejak ia berada di dunia, melainkan ketika jiwa sudah meninggalkan

jasad yang fana‟ dan bertemu dengan sang pencipta alam semesta yaitu Tuhan

semesta alam. Jiwa akan memperoleh ketenangan yang abadi, ketenangan yang

akan membawanya bertemu dengan Tuhan. Kembali dengan hati yang puas dan di

ridhai oleh-Nya.

Peneliti juga menyimpulkan bahwa kepercayaan pada Tuhan memiliki

keterkaitan dengan hasil pengobatan yang lebih baik, terutama dalam perawatan

kejiwaan setiap manusia. Keyakinan tidak hanya dikaitkan dengan kesejahteraan

psikologis saja, pada hakikatnya keyakinan selalu menjadi yang paling utama

dalam pengaruh kejiwaan manusia. Dengan pengobatan yang tepat juga, suatu

keyakinan yang tinggi dan semangat positif akan kesembuhan tentu akan

53

MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 24 November 2020,

Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.

Page 57: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

43

memberikan hasil yang baik dalam proses penyembuhan. Milikilah semuanya itu

untuk membantu proses kesembuhan dalam segala penyakit, karna setiap penyakit

pasti ada obatnya dan seberat apapun penyakit keyakinan menjadi factor

penyembuh yang paling utama setelah berdoa dan berusaha. Berikut adalah hasil

wawancara peneliti dengan cak saiful ;

“Jadi, factor pendukungnya keyakinan dari saudara/i semuanya, dan

penghambatnya adalah kurangnya keyakinan, hanya itu dan itu faktanya

karna tidak ada lagi factor penghambatnya, Kenapa harus membawa

keyakinan yang kuat, karna keyakinan kuat itu keyakinan kuat bahwa

Allah maha penyembuh, sugesti di ibaratkan bahasa yang sekarang, ya

karna inti dari kesembuhan ada didiri masing2 yang menderita penyakit,

yaitu bagaimana dirinya meyakini bahwa tuhanlah yang maha memberi

kesembuhan.”54

Faktor kejiwaan juga memegang peranan penting bagi kesehatan tubuh

seseorang, orang yang selalu ceria dan lapang dada dalam menghadapi hidup akan

lebih sehat ketimbang orang yang pesimis, gampang putus asa, berjiwa kerdil dan

penakut. Banyak bukti yang menunjukkan bahwa orang-orang yang tidak aneh-

aneh, hidup baik-baik dan bersih, makan dan minum seperlunya, taat dalam

menjalankan perintah agama dan menjauhi semua larangan-NYA, mereka ini

ternyata hidup lebih sehat dan jarang jatuh sakit. Sehat sampai akhir hayat juga

merupakan dambaan setiap orang selama hidup di dunia. Upaya pemeliharaan

kesehatan tak akan berhasil jika tidak ada perubahan sikap mental dan perilaku.

Kondisi kerohanian kita mempunyai pengaruh pada keadaan fisik, demikian pula

sebaliknya. Karena manusia merupakan satu kesatuan yang utuh antara jasmani,

rohani dan mental yang saling terkait dan tak dapat dipisahkan sehingga apa yang

memengaruhi pikiran akan memengaruhi tubuh.

Seseorang yang selalu melaksanakan dimensi ibadah, sholat, dzikir dan

hatinya selalu ikhlasakan memperoleh kenyamanan dan ketentraman karna di

dalam ibadah mempunyai nilai spiritual yang tinggi. Hal ini disebabkan oleh ritual

ibadah yang didalamnya terdapat dimensi dzikrullah (mengingat Allah) inilah

54

MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 24 November 2020,

Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.

Page 58: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

44

yang menyebabkan hati orang yang mengingat Allah hatinya akan menjadi lebih

rileks serta keyakinan yang kuat terhadap diri sendiri. Secara psikologi pasien

yang masuk rumah sakit terutama yang di suruh opname( Rawat Inap ) disadari

atau tidak mereka akan mengalami kecemasan. Tingkat kecemasanya berbeda-

beda tergantung pada kondisi emosi dan jiwa mereka dalam menghadapi

kenyataan yang sudah menimpanya. Agama mempunyai dimensi spiritual yang

mempunyai andil besar untuk membimbing manusia menemukan jati dirinya dan

disini cak saiful hadir membawa pengobatan terapi totok saraf tersebut yang mana

selain penyembuhan fisik juga terdapat dimensi spiritual didalamnya yaitu

komunikasi transendental.

Mengeluh dan meratapi rasa sakit yang diderita adalah bentuk melemahkan

dan mengkerdilkan diri itu bukanlah seseorang yang mempunyai mental yang

bagus, mental seseorang akan lemah jika tidak diisi dengan hal-hal yang positif,

dengan selalu mengingat Allah dan berdoa maka hati akan menjadi tenang dan

selalu berfikir positif. Respon positif ini akan memberikan kekuatan luar biasa

yang mampu mendorong pasien melakukan ketaatan dalam berobat sebagaimana

yang disarankan Cak Saiful sampai mencapai proses kesembuhannya. Cak Saiful

selalu menghimbau pasien untuk selalu berdoa serta saling mendoakan sesama

pasien agar memiliki ikatan atau sambungan yang kuat satu sama lainnya, karna

melalui sambungan tersebut pasien akan memiliki keyakinan yang kuat terhadap

kesembuhannya dan hanya berserah diri kepada Allah SWT, adalah kunci

utamanya. Maka disitu adalah inti kesembuhan yang sesungguhnya, tidak hanya

keluhan fisik saja melainkan jiwa akan terasa tenang dan nyaman.

Berdoa kepada Allah Swt. Adalah perbuatan mulia yang sangat penting

untuk dikerjakan oleh orang Islam berdoa tidak sekedar menyampaikan keinginan

dan harapan seorang hamba kepadaNya.Akan tetapi, berdoa juga merupakan

perbuatan ibadah yang berpahala. Berdoa merupakan ibadah, senjata orang-orang

yang beriman, tiang agama, cahaya langit dan bumi. Dengan demikian, berdoa

memang perlu dan penting untuk dilakukan.Agar keinginan dan harapan

dikabulkan oleh Allah Swt. Segalanya terasa lebih muda karena kita senantiasa

dalam pertolongaNya. Sebaliknya jika ada orang yang tidak pernah berdoa

Page 59: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

45

sesungguhnya ini wujud dari sebuah kesombongan bahwa ia tidak membutuhkan

Allah SWT. Sebagai seorang muslim maka berdoa adalah suatu yang wajib

mecirikan bahwa kita menjadi hamba yang lemah yang membutuhkan pertolongan

Allah. Oleh karena itu sebagai hamba Allah yang beriman hendaklah menyertakan

dalam setiap usaha kita. Dengan berdoa kepada Allah jangan lupa menyerahkan

segala usaha yang telah kita tempuh dengan penuh tawakkal kepada-Nya agar

Allah senantiasa meridhainya.

Doa tidak hanya berfungsi pengajuan permohonan sesuatu kepada Allah,

tapi juga sebagai wujud penghambaan (ubudiyah) kepada-Nya. Semakin sering

berdoa, berarti seseorang mengakui kebesaran Allah dan semakin mengakui

kelemahan dirinya dihadapan-Nya. Allah Swt murka kepada orang yang tidak

berdoa, karena berarti ia menunjukkan kesombongan: merasa bisa mencapai

segala sesuatu tanpa bantuan Allah; menganggap segala yang diperoleh berkat

keringatnya sendiri, tanpa campur tangan Allah.

Menurut pengamatan peneliti, kaitannya dengan cak saiful selain dari

metode totok saraf dalam penyembuhannya itu, yang lebih di utamakan adalah

suatu sambungan hati kepada Allah SWT, sebagaimana yang telah peneliti

paparkan sebelunya yaitu tawasul sebagai penyambung kepada para sesepuh dan

guru sehingga sampailah kepada Allah swt.55

Berikut adalah ungkapan cak saiful

saat melakukan wawancara dengan peneliti

“Dan kaitannya dengan saya, ya saya disini fokusnya juga selain metode

totok saraf memang yang lebih diutamakan yaitu sambungan, sambungan

hati kepada Allah, karna apa, setiap yang menderita penyakit pasti ingin

mendapatkan kesembuhan total.”56

55

Observasi 27 November 2020

56MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 27 November 2020,

Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio

Page 60: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

46

BAB IV

PENERAPAN IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL

DALAM INTERAKSI ANTAR TERAPIS-PASIEN TOTOK SARAF MH

SAIFURRAHMI

A. Pola implementasi komunikasi transendental MH Saifurrahmi kepada

pasien

Pada bab ini peneliti akan menjelaskan atau memaparkan secara deskriptif

bagaimana pola implementasi dari komunikasi transendental dan juga efek yang

dirasakan pada pasien yang datang di totok saraf. Hasil wawancara dengan

partispan dan informan yang ada serta observasi lapangan, peneliti akan

mengolahnya sehingga dapat menjadi hasil penelitian yang kongkret dan dapat

dijadikan sebagai bahan referensi.

Berdasarkan dari hasil penelitian, bahwa ada beberapa pola atau model

komunikasi transendental yang dilakukan oleh MH SAIFURRAHMI atau

masyarakat kota jambi akrab memanggil dirinya dengan sebutan cak saiful,

diantaranya adalah ;

Pertama, sebelum melakukan terapi totok saraf, cak saiful selalu melakukan

sambungan terlebih dahulu yaitu berupa tawasul kepada semua sesepuh –

sesepuhnya serta kepada gurunya, semua ditawasuli oleh cak saiful yang lebih

jelasnya yaitu setelah bertawasul kepada baginda nabi Muhammad saw serta

kepada para sahabat dan auliya – auliya. Kedua, sebelum melakukan terapi totok

saraf cak saiful juga melakukan sambungan kepada sesepuh seluruh pasien yang

hadir, sebelum melakukan terapi, cak saiful melakukan sambungan terlebih

dahulu kepada sesepuh dari pasien tersebut, jadi cak saiful selalu melakukan

sambungan terlebih dahulu kepada seluruh pasiennya sebelum melakukan prosesi

pengobatan terapi totok saraf. Ketiga¸ doa selalu menjadi prioritas utama dalam

pengobatan terapi totok saraf cak saiful, setelah melakukan tawasul, karna disetiap

harinya, cak saiful selalu menghimbau kepada seluruh pasiennya untuk saling

mendoakan, sehingga akan tetap terus selalu tersambung hasil dari tawasul

tersebut. Keempat, selain melakukan sambungan terhadap para sesepuhnya sendiri

Page 61: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

47

dan pasien serta ungkapan doa ada prioritas yang tak kalah penting juga,

yaitu sholat hajat, cak saiful juga melakukan himbauan kepada seluruh pasiennya

agar

melakukan sholat hajat, untuk memanjatkan doa minta ampun dan kesembuhan

penyakitnya kepada Allah SWT. Dan keunikan ini selalu dijalankan setiap hari

pada saat cak saiful melakukan terapi pengobatan totok saraf.

Suatu kepercayaan dan kepasrahan diri atas Allah swt bisa disebut dengan

komunikasi transendental, dimana hubungan secara sacral manusia pada Allah swt

tersebut dengan cara selalu berpasrah diri dan mempercayai seluruh keselamatan

hanyalah milih Allah ta‟ala. Dibalik adanya proses kepercayaan dan juga

kepasrahan kepada Allah swt tetap ada juga unsur – unsur tawasul, doa dan sholat

serta ibadah lainnya, karena dengan kita melaksanakan tawasul, sholat dan juga

doa serta ibadah lainnya itu merupakan hal yang memang sudah wajid

dilaksanakan bagi seorang muslim.

Berdasarkan teori komunikasi yang peneliti gunakan, lasswell telah

menjelaskan bahwa komunikasi merupakan suatu proses yang menjelaskan bahwa

siapa, mengatakan apa, dan dengan saluran apa, kepada siapa dan dengan akibat

atau efek apa. Berdasarkan proses diatas, peneliti menemukan bagaimana proses

pola implementasi dari komunikasi transendental totok saraf cak saiful mayang

kota jambi, menggunakan unsur – unsur ataupun proses yang beradsarkan teori

Lasswell.

1. Sumber

Cak saiful menjadi sumber komunikasi, dimana cak saiful

merupakan pembuat atau pengirim informasi atau penyampaian

informasi para sesepuh hingga sampai kepada Allah swt untuk tujuan

utamanya. Cak saiful menjadi komunikator yang memiliki suatu pesan

yang ingin disampaikan, komunikan dan penerimanya disini adalah

Allah swt.

2. Pesan

Page 62: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

48

Pesan yang disampaikan oleh cak saiful adalah harapan dan niat

keinginan untuk terhubung atau sampai kepada Allah swt dan di

implementasikan pada pengobatan totok saraf. Dalam komunikasi

transendental pesan yang telah disampaikan tidak terlihat wujudnya,

tetapi pesan yang dikomunikasikan memiliki efek pada akhirnya.

Secara spesifik isi pesannya yang disampaikan cak saiful memiliki

suatu esensi pencapaian sebuah proses yang dilakukan oleh cak saiful.

3. Saluran

Saluran atau media yang digunakan oleh cak saiful untuk sampai

kepada Allah swt yaitu melalui tawasul, doa serta sholat dan ritual

lainnya merupakan sebagai alat atau sebuah media yang digunakan

untuk menyampaikan pesan kepada penerima lalu di implementasikan

kepada totok saraf. Contohnya saja, tawasul tujuan utamanya untuk

berkomunikasi kepada Allah swt tentunya melalui sambungan kepada

guru – gurunya dan sesepuh, focus pada ibadahnya namun dibalik itu

ada tujuan lain untuk menyampaikan suatu pesan cak saiful ingin

mengaplikasikannya pada pengobatan totok saraf.

4. Penerima

Dalam penelitian ini, merujuk pada siapa penerima pesan dalam

implementasi komunikasi transendental. Penerima pesan yang

dikomunikasikan pada cak saiful adalah tuhan atau Allah swt. Allah

swt dujadikan sebagai penerima pesan yang disampaikan pada cak

saiful untuk diimplementasikan pada pengobatan totok saraf, dengan

harapanmencapai a[a yang diharapkan serta pencapaian tersambung

kepada para sesepuh dan Allah swt untuk di implementasikan pada

pengobatan totok saraf cak saiful.

5. Efek

Efek yang dihasilkan dari adanya komunikasi transendental cak

saiful adalah, cak saiful merasakan ketenangan dalam dirinya bahkan

jiwa raganya serta efek bagi pasiennya adalah merasakan kesembuhan

total setelah melakukan terapi totok saraf, bahkan ada pasien yang

sembuh seketika setelah melakukan terapi totok saraf dan dalam

Page 63: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

49

pencapaiannya Tuhanlah yang mngisyaratkan atas diterimanya suatu

pesan yang disampaikan cak saiful untuk di implementasikan demi

kesembuhan seluruh pasiennya.

Pada efek yang dihasilkan peran sesepuh sangat berpengaruh, karena

sesepuh yang mendorong pesan tersampaikan agar semua hajat dan

niat baik cak saiful tersebut dapat diterima oleh Allah swt.

Diagram urutan proses komunikasi transendental berlangsung.

Dalam melakukan tawasul untuk sampai kepada Allah swt, cak saiful tidak

bisa melakukannya sendiri saja, tetapi dirinya membutuhkan tuntunan dari

kakeknya itu sendiri dan juga para guru – gurunya. Karena itu dibutuhkan

washilah yang tidak hanya berfungsi untuk menjamin keakraban seorang sesepuh

dan gurunya dengan cak saiful sebagai murid atau juga sebagai cucunya juga

untuk menuntun cak saiful tetap pada jalan yang benar, secara ruhaniah, karean

SUMBER

( CAK SAIFUL )

PESAN

( KEINGINAN AGAR TERSAMBUNG KEPADA

ALLAH SWT )

MEDIA

( TAWASUL, DOA DAN SHOLAT )

PENERIMA

( TUHAN )

EFEK

( IMPLEMENTASI PADA TOTOK SARAF DAN

KESEMBUHAN PASIEN )

Page 64: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

50

berasal dari sumber yang jelas silsilahnya. Sesepuh dalam tradisi pengobatan cak

saiful adalah sumber inti dari spiritual. Dengan demikian dia dapat mengubah jiwa

cak saiful hingga tersambung sampai kepada Allah swt.

Pada sekarang ini banyak ilmu pengobatan yang menggunakan media

seperti bacaan – bacaan seperti mantra, tetapi disini peneliti menemui suatu hal

yang sangat unik pada pengobatan cak saiful, yaitu metode pengobatan totok saraf

cak saiful ini menggunakan tawasul – tawasul yang di tujukan kepada sesepuhnya

dan guru – gurunya, yang jelas dirinya bertawasul terlebih dahulu kepada baginda

nabi Muhammad saw dan para sahabat serta auliya diharapkan dari hasil itu

semua, memperoleh sambungan kepada Allah swt dan para sesepuh pasien yang

datang, barulah proses terapi dilakukan dan inti dari pengobatan cak saiful ini

adalah keyakinan yang kuat terhadap Allah SWT. Berikut adalah hasil wawancara

dengan cak saiful mengenai sambungan kepada para sesepuhnya sebelum

membuka ataupun saat melakukan terapi totok saraf dimulai ;

“Disini sebelum saya buka pengobatan setiap harinya, itu saya

sambungkan dulu melalui tawasul kepada semua sesepuhdan guru2 saya,

yang jelas itu setelah tawasul kepada kanjeng nabi, kepada para sahabat,

kepada auliya kemudian kepada para sesepuh saya, ke semua guru2 saya,

kemudian kepada sesepuh dari saudara/i yang dating menemui saya satu

hari sampai selesai pada saat itu, dan itu saya lakukan setiap hari, itu

awalnya, jadi saya sambungkan terlebih dahulu kepada siapapun

saudara/i yang dating kesini, itu saya sudah melakukan sambungan

terlebih dahulu, jadi, ketika saudara/i sampai kesini, setiap harinya yo

rata2 mudah menyambungkan jiwanya terhadap penciptanya, karna

sudah disambung terlebih dahulu kepada sesepuh dan guru2 nya,

sehingga apa, insyaallah dan Alhamdulillah satu persatu dari saudara/i

yang datang kesini ada petunjuk.”57

Dalam pengamatan peneliti juga menemukan keunikan lain selain yang

telah disebutkan oleh peneliti di atas, yaitu cak saiful sendiri juga melakukan

terapi jiwa pada pasiennya yang datang, dirinya sering mengatakan bahwa orang

berpenyakit itu kondisi kejiwaannya beragam maca, oleh karena itu, sebelum

melakukan terapi fisik, cak saiful selalu melakukan terapi jiwa terlebih dahulu

57

MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 27 November 2020,

Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.

Page 65: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

51

kepada pasiennya, yaitu dengan terapi menggunakan bahasa – bahsa yang mana

bahasata tersebut, mampu membawa keyakinan yang kuat. Cak saiful juga selalu

memperhatikan satu persatu kondisi kejiwaan pasien yang datang berobat

kepadanya, memang sudah tidak masuk akal bahwa cak saiful melakukan

pengamatan terhadap kondisi jiwa, tetapi itu sudah menjadi bagian dari

komunikasi cak saiful kepada tuhan melalui tawasul tadi dan itu benar ada nya

dan memang itu fakta yang terjadi di tempat.58

Dan ketika jiwa pasiennya sudah tenang serta memiliki keyakinan

kesembuhan terhadap Allah swt secara kuat, barulah cak saiful mulai melakukan

terapi fisik kepada pasiennnya melalui totok saraf tersebut. Kedengarannya

memang tidak masuk akal, tetapi ini yang telah terjadi di lapangan. Berikut adalah

wawancara bersama Cak Saiful mengenai pengobatan totok saraf ;

“Bagaimana kondisi jiwanya, karna setiap orang yang berpenyakit itu

kondisi kejiwaannya beragam macam. Jadi, sebelum saya mulai terapi

fisik saya perhatikan dulu satu persatu kondisi jiwanya ini seperti apa,

kemudian, saya lakukan terapi jiwa terlebih dahulu menggunakan bahasa,

sebelum memulai terapi fisik, ketikajiwanya telah tenang, ketika jiwanya

telah penuh dengan keyakinan, tersambung kepada sang pencipta, baru

mulai terapi fisik, baru mulai proses pengobatan.”59

1. Terapi Metode Menyentuh Jempol Kaki

Dalam hal terapi masing – masing dari seorang terapis mempunyai

cara – cara atau metode tertentu saat akan melakukan prosesi

pengobatan, siapapun dan dimanapun seorang terapi pasti memiliki

cara dan metode serta keunikan yang berbeda- beda. Disini peneliti

menemukan sebuah keunikan yang mana dalam pengobatan cak

saiful tersebut dalam melakukan proses terapi, Cak Saiful hanya

menyentuh jempol kaki, yang mana saat dirinya menyentuh jempol

kaki pasien dirinya mendapatkan sebuah intuisi dimana intuisi

tersebut bisa dikatakan sebagai bimbingan batin Cak Saiful. Cak

58

Observasi 27 November 2020.

59MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 27 November 2020,

Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.

Page 66: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

52

Saiful juga mengatakan, bahwa saat dirinya menyentuh jempol kaki

pasiennya tersebut, seperti terlihat penyakit atau sebab adanya

keluhan yang dirasakan pasiennya itu, dan dirinya sangat meyakini

hal itu.

Dalam kajian transendental, perkara penghambaan kepada tuhan

adalah sesuatu yang mutlak adanya, seperti yang telah peneliti

ungkapkan pada bab pendahuluan, bahwa dalam kajian ilmiah,

ditemukan adanya god spot ( titik dimana atau posisi manusia itu

harus mempercayai keberadaaan adanya tuhan ). Sebab jilakau tidak

adanya fenomena god spot – pun manusia juga telah di hadiahkan

atau diprogram Allah swt, berupa dua pengetahuan dasar, yaitu

berupa pengetahuan penglihatan secara jasmani atau pengetahuan

bawaan manusia dan pengetahuan intuitif atau hati.

Menurut pengalaman peneliti, dalam kajian komunikasi

transendental sesuatu itu tidaklah harus ditempatkan pada wujudnya

yang ahistoris( berlawanan dengan sejarah ), tetapi suatu

fenomenologi itu mengindikasikan kepada kita semua, sebagai

seorang makhluk yang historis ( sejarah ). Dengan menggunakan

pendekatan ini, tentu sangat bijaksana sekali, jika kita mereduksi atau

membuat pengurangan suatu pendekatan – pendekatan metafisik yang

tidak empiris atau bukti dimana informasi yang membenarkan suatu

kepercayaan dalam kebenaran atau kebohongan suatu klaim atau

tindakan pengakuan. Jadi komunikasi transendental ini bisa dikatakan

sebagai komunikasi manusia dengan kekuatan diluar dirinya yang

bersifat ilahiyah. Dan implikasinya adalah terwujud dalam kapasitas

sosial eksistensinya. Dikarnakan fenomenologi merupakan suatu

pendekatan sosial, dimana kita tetap melihat manusia sebagai

makhluk yang sosial dengan dimensi ilahiyah. Sebagai contoh yang

jelas adalah hubungan nabi Muhammad saw dengan Allah swt, saat

melakuka komunikasi, juga dengan malaikat jibril as yang

diperintahkan oleh Allah swt, untuk menemui nabi Muhammad

Page 67: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

53

SAW. Berikut adalah hasil wawancara bersama cak saiful mengenai

perkara saat menyentuh jempol pasien dan mendapatkan sebuah

intuisi atau bimbingan batin ;

“Ya karna yang datang ke intuisi saya ya jempol itu, ketika

memegang jempol saudara/I biasanya Nampak apa yang

menjadi keluhan pada tubuhnya, biasanya seperti itu sih,

cuman waallahualam yang jelas seperti itu, belum tentu benar

juga tetapi saya meyakini.”60

Ketika cak saiful mulai menyentuh bagian tubuh pasien, ketika itu juga tiba

– tiba akan muncul sebuah ramuan, yang mana ramuan tersebut dijadikan rujukan

sebagai obat pasien yang menderita penyakit tersebut. Ketika muncul suatu

ramuan dalam intuisi cak saiful tersebut, dirinyapun seketika langsung

menghimbau pasien tersebut untuk mencatat serta mencarinya untuk di konsumsi

selama beberapa hari untuk tubuh pasien. Dan saat muncul sebuah intuisi itu,

terkadang intuit munculnya ramuan tersebut tidak harus di terakhir terapi totok

saraf, dirinya mengatakan bahwa, muncul intuisi sebuah ramuan tersebut

terkadang bisa muncul di awal bisa juga pertengahan terapi bisa juga di akhir, jadi

intuisi tersebut sifatnya tidak menentu tergantung yang dibutuhkan tubuh

pasiennya cak saiful itu. Berikut adalah hasil wawancara bersama cak saiful

mengenai munculnya intuisi ramuan kepada tubuh pasien saat melakukan terapi

totok saraf di kediamannya ;

“Kemudian, muncul ramuan2 apa2 yang harus dikonsumsi setelah terapi

selesai itu biasanya, kadang di awal terapi kadang di tengah dan kadang

di akhir, itu muncul apa yang di butuhkan orang yang sedang saya

pegang.Jadi saya tinggal ngasih tau harus mengosumsi ini, harus

mengonsumsi itu, kemudian saya kalau ditanya ini untuk apa saya tidak

tau karna itu munculnya hanya di intuisi saya.”61

Berikut adalah wawancara selanjutnya tentang ungkapan cak saiful

mengenai saat menyentuh jempol kaki pasiennya, dirinya mengatakan bahwa,

ketika hatinya sudah tersambung maka ketika proses terapi dimulai akan muncul –

60

MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 27 November 2020,

Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.

61MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 28 November 2020,

Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.

Page 68: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

54

muncul suatu intuisi yang mana intuisi tersebut sebuah ramuan yang mana

memeng ramuan tersebut dibutuhkan oleh pasien itu, Cak Saiful juga mengatakan

bahwa, intuisi yang muncul bukan hanya berupa suatu ramuan – ramuan yang

dibutuhkan pasien tersebut, tetapi intuisi cak saiful bisa muncul dengan hajat dari

pasien tersebut.

Dan inti penyembuhan totok saraf ini adalah kesembuhan bagi pasien yang

datang yang memang itu menjadi bagian dari hajat masing – masing pasien yang

datang. Berikut adalah wawancara dengan Cak Saiful mengenai intuisi yang

muncul pada ririnya yang mana intuisi tersebut memang dibutuhkan oteh tubuh

pasien yang datang dan intuisi tersebut tidak menentu sifatnya ;

“Nah ketika mulai proses pengobatan pada saat nyentuh tangan saya

kepada jempol kakinya masing2 dari saudara/i yang datng kesini, itu

kalau sudah tersambung, jiwanya sudah tersambung, muncul dengan

sendirinya berbentuk intuisi kepada diri saya, apa yang memang

dibutuhkan tubuhnya, baik itu ramuan, atau hal2 lain yang memang

sekiranya menjadi perantara terhadap hajat dari saudara/i yang datang

kesini, yang jelas kesembuhan.62

Muncul juga fenomena – fenomena yang mungkin sangat aneh ketika

didengar, yaitu ketika cak saiful melakukan terapi dan mulai mendapatkan sebuah

intuisi yang mana intuisi tersebut berupa ramuan – ramuan atau bahkan diluar

ramuan tersebut, ketika itu juga saat dirinya ditanya bagaimana cara bisa muncul

sebuah intuisi tersebut, maka dirinya menjawab dengan jelas, bahwa dirinya tidak

mengetahui bagaimana bisa muncul ramuan – ramuan tersebut tetapi Cak Saiful

meyakini bahwa intuisi tersebut yang berupa ramuan atau hal lain itu benar

adanya dan memang harus dilaksanakan oleh pasien tersebut.

Cak Saiful juga pernah mengalami suatu intuisi yang mungkin ini baru

bagainya, yaitu muncul berupa wajah ibuk – ibuk saat melakukan terapi pada

pasiennya, dirinya pun kebingungan saat diwawancarai, dan setelah dirinya

mendalami bahwa, ibuk – ibuk tersebut adalah ibunya sendiri, yang mana

62

MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 28 November 2020,

Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.

Page 69: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

55

memang pasiennya itu memiliki beberapa masalah dengan orang tuanya, disitu

Cak Saiful langsung menghimbau pasiennya untuk memperbaiki hubungannnya

dengan orang tuanya atau mengharmoniskan terlebih dahulu dengan orangtuanya.

Selain hubungan dengan orang tuanya juga, cak saiful kadang juga muncul berupa

intuisi seperti nazar, ketika muncul nazar berarti pasiennya tersebut memiliki

nazar, yang memang nazar tersebut harus dilaksanakan jika ingin hajatnya di

kabulkan oleh Allah swt.

Cak Saiful juga menegaskan bahwa apapun yang muncul pada intuisinya

tersebut, semuanya akan disampaikan kepada pasien, tidak pernah ada yang

namanya ditutup – tutupi dari pasien, semua yang ditemukan oleh Cak Saiful akan

disampaikan, sehingga pasien pulang dengan keadaan lega dan merasakan

kesembuhan dengan baik serta jiwa yang tenang. Berikut adalah hasil wawancara

Cak Saiful ketika muncul suatu intuisi yang memang belum pernah dialaminya ;

“Jadi, saya sendiri tidak tahu dari mana datangnya ketika muncul ramu-

ramuan itu, kalau ditanya saya tidak tau untuk apa ramuan ini saya tidak

tau, karna ketika saya nyentuh itu muncul, ramu-ramuan apa yang harus

dikonsumsi, dan bahkan kadang2 ngk muncul ramuan, kadang muncul

ibuk2, pernah suatu kejadian ibukw ini ketika saya dalami3 ternyata itu

adalah orang tuanya sendiri, baru saya tanyakan bagaimana hubungan

orangtuanya, disitu baru terbuka, jadi selama ini memang hubungannya

kurang begitu harmonis. Jadi, solusinya harmoniskan hubungan kalau

ingin tercapai hajatnya, harmoniskan hubungannya, jadi, belum tentu

ramuan yang muncul, kadang juga muncul nazar orang itu punya nazar

yang tidak terlaksana, jadi saya kasih tau, intinya apa yang muncul pada

intuisi saya, ya saya sampaikan kepada beliau2 semua itu, karna

keinginan saya sendiri dan aharapan saya, siapapun saudara/i yang dating

berkumpul disisni, pulang dalam keadaan lega, tenang dan damai jiwa

dan raganya.”63

Ada beberapa ucapan cak saiful yang memang mencerminkan bahwa

dirinya sangat rendah hati dalam segala hal, Cak Saiful mengatakan bahwa dirinya

sendiri di anggap sebagai sebuah toilet atau wc, yang mana memang toilet itu

identic dengan kotor, hina dan tidak memiliki apa – apa. Sehingga ketika dirinya

merasa hina maka akan lebih deket dengan yang maha pencipta ataupun alam

63

MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 28 November

2020, Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.

Page 70: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

56

semesta, Cak Saiful memang melantik dirinya sendiri sebagai toilet, sehingga

ketika pasien mempunyai keluhan saat datang kepadanya, ketika keluar juga

merasakan keadaaan sembuh atau lega atas seizing Allah swt tentunya.

Berdasarkan pengamatan peneliti bahwa, Cak Saiful memang memiliki

sikap rendah hati yang tinggi, sehingga pasien atau orang yang berslaturrahmi di

kediamannya merasa nyaman dan tidak ada kegelisahan apapun, dirinya juga

selalu mengatakan bahwa memang kita harus merasa hina sebagai manusia karna

kita memang hina, tidak ada yang bisa di banggakan didunia ini, semua yang ada

adalah milik Allah swt. Berikut adalah hasil wawancara bersama cak saiful yang

melantikdirinya sendiri sebagai toilet atau wc, sampai kapanpun akan tetap merasa

hina ;

“Karna apa, bagi dirisaya pribadi, diri saya adalah toilet, wc sampai

kapanpun akan tetap hina, dan siapapun yang keluar dari toilet dalam

keadaan lega, itu keinginan saya dan saya melantik diri saya ya sebagai

toilet sampai kapanpun akan tetap hina.”64

2. Perasaan Ketika Melakukan Komunikasi Transendental

Ketika mulai melakukan proses komunikasi transendental, Cak

Saiful mengatakan bahwa perasaan yang dirasakan atau dialaminya

adalah tenang sebagaimana ekstasi bahkan dirinya mengatakan

melebihi ekstasi tenangnya, tidak bisa dijangkau oleh akal atau

logika, dirinya juga mengatakan bahwa, jika dirinya masih berfikir

soal rasa ketika melakukan komunikasi transcendental berarti dirinya

masih mengada – mengada karana masih dalam pikiran atau logika.

Memang saat melakukan komunikasi transcendental logika harus

benar – benar di istirahatkan, karna prosen komunikasi tersebut tidak

bisa dijangkau oleh akal fikiran, yang mana memang komunikasi

transcendental tersebut hanya bisa dijangkau oleh hati, karna

ketenangan hakikatnya ada pada hati setiap manusia.

64

MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 30 November 2020,

Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.

Page 71: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

57

Karna memang komunikasi transcendental ini lebih

mengedepankan hati nurani dari pada akal atau logika. Karna

memang komunikasi transcendental ini sifatnya stimulus atau

rangansangan, sehingga hanya dapat dirasakan oleh hati nurani dan

tidak dapat dijangkau oleh akal manusia. Komunikasi transendental

juga memiliki sifat yang halus dan lembut sehingga hanya dapat

dirasakan oleh hati manusia yang terdalam, sifatnya yang seperti ruh

manusia yaitu halus yang tak terlihat itu sehingga menjadikan

banyak dari manusia yang memang jarang ditemui bisa melakukan

komunikasi transendental seperti cak saiful.

Berikut adalah hasil wawancara dengan cak saiful mengenai

perasaannya saat melakukan komunikasi transendental, sampai

dirinya menganggap seperti ekstasi bahkan melebihi, sifatnya yang

tenang dalam hati dan itu tidak bisa lagi diungkapkan dengan kata –

kata ;

“Tenang sebagaimana ekstasi, bahkan jauh melebihi ekstasi,

karna kalau tidak seperti itu, berarti saya masih ngarang apa

yang saya katakana, berarti saya masih mengugunakan

logika, melakukan hubungan transcendental itu,

mengistrahatkan logika, mengedepankan hati nurani, tenang,

damai jauh melebihi ekstasi.Jadi, tidak bisa, hampir tidak bsa

terungkap dengan kata-kata.”65

3. Keluhan Pasien Sehingga Mendatangi Totok Saraf

Sebagaimana visi sehat raga dan jiwa tersebut, Cak Saiful

mengatakan pada awal pengobatan totok sarafnya tersebut buka, rata

– rata keluhan dari pasien adalah yang berkaitan dengan penyakit

fisik, kemudian berjalannnya waktu, banyak dari pasien yang

mendatangi Cak Saiful membawa keluhan – keluhan yang lain yaitu

berupa keluhan yang berikaitan dengan jiwa, begitu banyak problem

65

MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 30 November

2020, Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.

Page 72: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

58

keluhan pasien yang datang, seperti kurangnya ketenangan dalam

menjalani hidup dan lain sebagainya.

Menurut pengamatan atau observasi peneliti adalah, bahwa cak

saiful sendiri selain seorang terapis totok saraf adalah seseorang

yang paham atau mendalami ilmu tauhid atau tasawuf, dirinya selalu

berbicara atau berkomunikasi secara bahasa hati atau jiwa, yang

mana itu bagian dari bahasa tauhid, yang mana bahasa tersebut

sebagai cara untuk memberi stimulus atau rangsangan hati pada

pasiennya, agar memiliki ketenangan dan kedamaian hati dalam

menjalani hidup dan selalu berserah diri hanya kepada Allah swt.66

“Sebagaimana visi sehat raga, sehat jiwa, jadi, pas awal2 saya

membuka pengobatan dijambi, rata2 keluhannya mutlak

berkaitan penyakit fisik, kemudian dengan berjalannya

waktu, mulai ada penambahan2 keluhan yang berkaitan

dengan penyakitnya jiwa, tidak tenag menjalani hidup, hal2

tidak tenang itukan macam2, terlau banyak persoalan hidup

maka mereka saat ini sudah banyak yang keluhannya di bab

penyakit.”67

Ungkapan terakhir Cak Saiful adalah dirinya mengatakan bahwa

selain pengabdiannya di bab penyakit tersebut atas kelebihannya

yang di berikan Allah swt, dirinya juga mengatakan bahwa dirinya

mengabdi kepada alam semesta sampai kapanmu, yang mana alam

semesta tersebut yang mampu mengajarkan kita serta memberi obat

atas segala keluhan dari pasiennya yang jelas tidak terlepas dari

campur tangan Allah SWT. Berikut adalah hasil wawancara terakhir

bersama cak saiful mengenai pengabdiannya kepada Allah swt

melalui totok saraf yang dibukanya selain tiu juga pengabdiannya

kepada alam semesta ;

66

Observasi 30 November 2020

67MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 30 November 2020,

Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.

Page 73: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

59

“Bukan hanya bab penyakit saja, tetap diri saya pribadi

pengabdian kepada sang pencipta melalui pengabdian kepada

alam seluruh semesta.”68

4. Rujukan memberikan obat

Ketika cak saiful memberi ramuan – ramuan yang muncul dari

intuisi atau bimbingan dari batinnya untuk diberikan kepada pasien,

maka cak saiful memiliki rujukan dan rujukannya itu adalah nabi

musa, jadi, ketika nabi musa mengalami sakit yang mana sakit

tersebut susah untuk mendapatkan obatnya, maka nabi musa mohon

doa kepada Allah untuk meminta kesembuhan atas keluhan penyakit

yang di deritanya, seketika itu Allah perintahkan nabi musa untuk

mengambil rumput atau sejenisnya untuk di konsumsi atau

dimakannya dan pada akhirnya nabi musa sembuh atas penyakitnya

dari mengonsumsi rumput atau daun tersebut atas seizing Allah SWT.

Dan ketika beberapa tahun kemudian nabi musa mengalami sakit

yang sma dan memakan obat yang sama pula ketika dirinya

mengalami sakit sebelumnya, maka nabi musa tidak sembuh.

Maka dari itu pengobatan totok saraf cak saiful adalah pengobatan

yang berdasarkan keyakinan hati yang kuat dan selalu bersandar serta

berserah diri hanya kepada Allah swt, karena Allah swt adalah maha

penyembuh dari segala penyakit yang di derita oleh seluruh manusia

yang ada di bumi ini. Oleh karena itu komunikasi transendental ini

membawa kita kepada sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin

karna atas seizing Allah swt, maksudnya disini adalah bahwa, setiap

,manusia diharuskan memiliki rasa kepercayaan diri yang kuat, karna

memang sebenarnya komunikasi transendental sendiri membawa kita

kepada pengajaran tauhid agar keimanan setiap manusia tetap kuat.

Karna tujuan dari komunikasi transendental sendiri adalah,

mengajar, mendorong, mengubah sikap, keyakinan, dan juga

68

MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 30 November 2020,

Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.

Page 74: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

60

mengubah perilaku atau menggerakkan tindakan seseorang itu.

Berikut adalah hasil wawancara dengan Cak Saiful mengenai

rujukannya memberikan ramuan obat – obatan kepada pasiennya ;

“Rujukan saya adalah nabi musa, nabi musa pernah sakit,

mohon pada Allah untuk kesembuhannya, dikasihlah

petunjuk oleh Allah, untuk ngambil rumput atau daun

akhirnya di ambil dan dimakan akhirnya sembuh, lama-

kelamaan, sakit lagi penyakit yang sama, kemudian langsung

ingat pada rumput atau daun tersebut, langsung dicari dapat

ketemu langsung dimakan, nggak sembuh akhirnya apa, nabi

musa mohon pada Allah, Allah jawab, ibarat bahasa kita

bukan daun itu yang menyembuhkan penyakitmu, itu juga

makhlukku, saya hanya menghimbau supaya penyakitnya

sembuh, melalui daun itu ketika daun itu masuk kedalam

tubuhmu maka sembuh, karna penyakit tunduh pada Allah,

sebagaimna tongkat nabi musa, yang bisa membelah lautan,

bukan tongkat nabi musa ada ini itunya, nggak, tetapi air laut

tunduk kepada Allah, jadi saya juga nggak tau ada ramuan

apa aja itu untuk apa, karna itu kehendak Allah.”69

5. Pandangan Ketua RT Kelurahan Mayang Mangurai Mengenai

Pengobatan Cak Saiful

Ketua RT kelurahan mayang mangurai memberikan

pendapatnya tentang pengobatan totok saraf cak saiful bahwa

pengobatan totok saraf tersebut sangat membantu masyarakat kota

jambi khususnya kelurahan mayang mangurai. Sulaiman selaku

ketua rt mayang mangurai juga menuturkan ketika dirinaya

bersilaturahmi dan melihat secara langsung, dirinya langsung

ingin mencoba berobat karna dirinya juga memiliki bebrapa

keluhan terhadap tubuhnya seperti pegel linu, asam urat dan lain

sebagainya.

Ketika sulaiman mulai melakukan proses terapi totok saraf ,

hal pertama yang dirasakan adalah rasa sakit terhadap apa yang

dikeluhkan oleh sulaiman selaku ketua rt mayang mangurai,

memang rasa sakit tersebut sangat luar biasa ketika dirasakan oleh

69

MH Saifurrahmi, Terapis Totok Saraf, Wawancara dengan Peneliti, 30 November

2020, Mayang Kota Jambi, Rekaman Audio.

Page 75: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

61

pasien. Ketika selesai melakukan terapi, peneliti kembali bertanya

kepada sulaiman selaku ketua rt kelurahan mayang mangurai,

bahwa dirinya merasa lebih lega dan lebih ringan badanya tidak

merasakan keluhan sakit lagi di beberapa bagian tubuhnya, efek

dari totok sarat tersebut memang langsung dirasakan oleh

sulaiman tersebut dan dirinya senang terhadap adanya pengobatan

totok saraf tersebut. Berikut adalah hasil dari wawancara peneliti

dengan ketua rt 22 kelurahan mayang mangurai kota jambi ;

“Kalau menurut saya ya bagus lah itu membantu masyarakat

disini, mungkin ada yang kurang sehat, mungkin bisa sehat

melalui cak saiful, apa lagi cak saiful ini buka totok saraf ini

nampaknya tidak pakai target, sukarelalah mengasih kepada

cak saiful, jadi, wargapun merasa tertolonglah gitu, mungkin

masyarakat yang tidak mampu bisa berobat kesini, tidak

membanilah kepada masyarakat kami, sangat mendukunglah,

totok saraf yang dibuka oleh cak saiful ini, nama

sulaiman,pak rt 22 kelurahan mayang mangurai, kecamatan

alam barajo, kebetulan saya abis berobat kesini, kebetulan

baru selesai sudah terasa enak kan gitu, biasa sakit sering

kesemutan, tergantung penyakitnya sakit atau tidaknya kalau

pada saat di totok saraf, mungkin kalau penyakitnya ada

mungkin agak sakit, mungkin kalau penyakitnya ringan

nggak seberapa, dan Alhamdulillah sudah mendingan.”70

Ungkapapan selanjutnya dari ketua rt 22 kelurahan mayang

mangurai bahwa, menurut pendapatnya pengobatan alternative

cak saiful tidak menyeleweng dari syariat islam justru pengobatan

tersebut malah mengajak untuk selalu berdasarkan kepada syariat

islam atau selalu bersandar dan bergantung hanya pada Allah

SWT. Karna pengobatan Cak Saiful sendiri tidak menggunakan

mantra – mantra atau bacaan – bacaan yang mengundang hal – hal

ghaib. Sulaiman juga mengimbau kepada Cak Saiful selaku

seorang terapis dan warga di rt 22 tersebut, untuk dapat ikut andil

dalam kegiatan kemasyarakatan yang ada sehari – hari

dilingkungan tersebut.

70

Sulaiman, rt 22 kelurahan mayang mangurai,Wawancara dengan Peneliti, 6 Desember

2020, Rekaman Audio.

Page 76: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

62

Menurut pengamatan peneliti nahwa, masyarakat rt 22

kelurahan mayang mangurai kota jambi tersebut warganya cukup

ramah dalam menyambut orang – orang baru yang datang, dari

cara komuikasi dan etikanya sangat baik. Berikut adalah hasil

wawancara peneliti bersama ketua rt 22 mayang mangurai kota

jambi mengenai pendapat tentang pengobatan alternative totok

saraf ;

“Kalau menurut pandapat saya Nampaknya bagus2 aja,

nggak ada menyeleweng dari syariat islam pun tidak

menyeleweng, tidak ada memakai2 apalah gitu, ya masuk

akal, tidak pakai alam ghaib nampaknya, biasanya ada orang

yang makai mantra2, yang ini nggak ada nampaknya

baguslah gitu, menurut pendapat saya. Kalau yang gampang

dipandang sebelah mata, masalah medis dengan non medis

ini mungkin tergantung pribadilah gitu, mungkin terasa enak

gitu, mungkin dimedis belum tentu cocok obatnya, mungkin

di non medis kayak yang dilakukan cak saiful ini cocok bagi

masyarakat disitu sembuhnya, memang yang menyembuhkan

itu Allah juga lah yak an, cuman melalui itu tadikan,

mungkin lewat dokter belum sembuh lewat cak saiful bisa

sembuh, apa lagi cak saiful tidak jauh dari doa dari cara

pengobatannya, tidak seperti yang pakai mantra2 yang saya

bilang tadi, nampaknya nggak adakan mantra2 kan seperti

bakar2 menyan nggak adakan, nampaknya kalau dari syariat

islam tidak menyalahlah gitu kan menurut pendapat saya, dan

kami juga nampaknya cak saiful ini masih baru jugakan ini,

jadi kami mohon juga kepada cak saiful apa kegiatan

masyarakat sini mungkin bisa mengikuti, itukan harapan

kami kan sudah menjadi masyarakat sini, supaya lebih erat

hubungan dengan masyarakat sini.”71

6. Pendapat Tokoh Agama dari adanya pengobatan Alternative

Totok Saraf cak saiful

Menurut syariat islam pengobatan atau penyembuhan yang melalui

doa - doa atau dzikir tidaklah bermasalah, suatu pengobatan dikatakan

bermasalah atau keluar dari jalur syariat apa bila didalam

penyembuhan tersebut mengandung bacaan – bacaan mantra atau yang

71

Sulaiman, rt 22 kelurahan mayang mangurai, Wawancara dengan Peneliti, 6 Desember

2020, Rekaman Audio.

Page 77: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

63

berhubungan dengan kesyirikan, yang mana kesyirikan tersebut

membawa kita dibenci oleh Allah SWT. Menurut Ustadz H Abdul

Rahman S.Hi Pondok Pesantren Arrahman Litahfidzil Qur‟an Batang

Hari saat diwawancarai peneliti mengenai pengobatan totok saraf

adalah, pengobatan totok saraf tersebut juga tergolong pengobatan

akupuntur pada dasarnya hampir mirip –mirip, pada prinsipnya

pengobatan yang berlandaskan pada Al-qur‟an dan sunnah itu sangat

baik.

Karna pengobatan yang dilarang adalah pengobatan yang memang

benar – benar sudah keluar dari jalur syariat, dirinya memberikan

contoh atau perumpamaan seperti santet, sihir dan lain sebagainya.

Berikut adalah hasil wawancara peneliti bersama Ustadz H Abdul

Rahman S.Hi Pondok Pesantren Arrahman Litahfidzil Qur‟an Batang

Hari mengenai pengobatan totok saraf cak saiful dilihat dari

berdasarkan sudut pandang al qur‟an dan sunnah ;

“Pada dasarnya penyembuhan apapun yang berdasarkan dengan Al

quran, hadis baik itu berbentuk dzikir, doa, terapi, semua bersumber

dari Al quran dan hadist. Jadi, pengobatan dengan tekhnik totok saraf

maupun akupuntur pada dasarnya hampir sama, mirip, mungkin yang

berbeda adalah akupuntur dengan menggunakan alat seperti jarum dan

lain sebagainya, pada prinsipnya semua itu mendekati Al quran dan

sunnah, jadi, tidak bertentangan dengan Al quran dan hadist, yang

bertentangan dengan Al Quran dan hadist adalah dengan tata cara yang

tidak pernah di ajarkan oleh rasulillah saw, contoh dengan santet, sihir

dan segala macam, itu yang sangat bertentangan dengan Al quran dan

sunnah.”72

Selanjutnya dalam wawancara dengan peneliti Ustadz Abdul Rahman

juga mengungkapkan bahwa dirinya mengutip kata – kata dari buya yahya,

bahwa pengobatan apapun yang dilakukan oleh seseorang selama itu tidak

menyalahi atau keluar dari jalan syariat itu adalah pengobatan yang

bersumber dari Rasulullah SAW, kecuali bahwa bacaan – bacaan dalam

pengobatan tersebut terdapat jampi – jampi. Dirinya juga mengungkapkan

72

Abdul Rahman, Pondok Pesantren Arrahman Litahfidzil Qur‟an Batang Hari,

Wawancara dengan Peneliti, 12 Desember 2020, Rekaman Audio.

Page 78: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

64

setelah merasakan pengobatan totok saraf tersebut juga merasakan rasa

lega dan ringan pada tubuhnya, karan ustad abdul rahman juga sempat

bersilaturrahmi di kediaman Cak Saiful tersebut untuk berobat atas

beberapa keluhan penyakit yang ada dalam tubuhnaya. Berikut adalah

hasil wawancara selanjutnya bersama ustadz abdul rahman dengan peneliti

saat berada di kediaman cak saiful ;

“Menurut saya apa yang saya pelajari, apa yang sya rasakan, apa yang

saya lihat, terkait juga dengan penyampaian oleh buya yahya,

mengenai metode apapun yang di lakukan oleh seseorang untuk

penyembuhan, yang tidak bertentangan dengan Al quran dan hadist,

maka itu dianggap bersumber dari Rasulullah saw, terkecuali cara

pengobatannya sangat bertentangan dengan dengan cara bacaan2 atau

jampi2an yang tidak sesuai dengn Al quran dan hadist, maka, kita

memandang bahwa itu adalah sesat, tetapi, setelah kita melihat,

merasakan, pengobatan dengan totok saraf ini, tidak lebih atau hampir

sama dengan akupuntur, teknik ruqyah, dan obat2an yang diambil juga

dari obat2 alami tidak ada unsur magicnya, maka totok saraf saya

anggap tidak keluar dari metode Al quran dan hadist.”73

B. Efek Penerapan Komunikasi Transendental Terhadap Pasien Totok

Saraf MH Saifurrahmi

Kesembuhan suatu penyakit memang menjadi keinginan setiap manusia,

karna pada hakikatnya sehat adalah keinginan setiap manusia. Dalam penerapan

komunikasi transendental MH Saifurrahmi, banyak pasien yang memiliki

perubahan dari penyakit yang dideritanya. Bahkan beberapa pasien ada yang

sembuh seketika, misalnya saja, banyak penderita stroke yang sembuh seketika

setelah melakukan terapi totok saraf. Memang dalam pengobatan terapi totok saraf

cak saiful sendiri pasien yang datang sangat banyak, bahkan dalam sehari bisa

mencapai 30 sampai 40 pasien yang datang dari mulai pukul 10:30 pagi hingga

sampai jam 12 malam.

Agar tidak terlalu banyak pembahasan, peneliti hanya mengambil beberapa

sampel pasien yang datang pada pengobatan totok saraf cak saiful mayang kota

jambi di antaranya adalah sebagai berikut ;

73Abdul Rahman, Pondok Pesantren Arrahman Litahfidzil Qur‟an Batang Hari,

Wawancara dengan Peneliti, 12 Desember 2020, Rekaman Audio.

Page 79: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

65

Sugeng purnomo dan ibuk endah adalah sepasang suami istri yang datang

pada pengobatan totok saraf cak saiful, dirinya mendapatkan informasi

pengobatan tersebut salah satunya dari sosial media you tube. Sepasang suami

istri tersebut datang pada pengobatan totok saraf cak saiful yaitu menggambil

promil atau program hamil, karna memang sudah pernah ada pasien yang

melakukan promil sebelumnya dan hal itu terbukti, hal itu dapat di saksikan di

laman youtube cak saiful tersebut. Sepasang suami istri tersebut berasal dari

daerah riau, dan sudah 8 tahun lamanya belum dikaruniai dengan seorang anak,

yang mana seorang anak adalah idamana dari sepasang suami istri pasca menikah.

Berikut adalah hasil wawancara peneliti bersama pasien dari riau dengan program

kehamilan ;

a. Program promil dari riau pasien

“Ada tujuan tertentu ya mudah2an untuk ada harapan kita tu Allah

mengabulkanlah, kemaren pernah kesini cuman caknya pulang kampong,

kami tau dari media tentang pengobatan ini, youtube, langkah pertama

kesini ya berobat, yang kedua ya ambil rileks hiburan, kesini tidak sakit

tetapi program kehamilan, kurasa untuk 8 tahun ini kita belum, kedokter

kami baru satu kali, semua itu gini soal percaya atau tidak itu gini,

namanya kita berusaha itu kita harus wajib dipercayai, kita wajib ihktiar,

kita hidup itukan, contoh kita ingin mendapatkan uang, ya kita

memancing ikan, belum tentu ikan itu ada, tetapi kalau kita pancing kalau

Allah memberi rizki itu ada, begitu juga sebaliknya, lantaran dari cak

saiful inikan Allah semua yang tentukan kan, nama sugeng purnomo dan

ibuknya endah dari riau.”74

Berikutanya adalah wawancara peneliti dengan pasien yang berasal dari

talang banjar yaitu dengan ibu jamina, adalah pasien penderita sakit gula sudah 10

tahun lamanya, telah mendatangi kediaman Cak Saiful selama 2 kali berturut –

turut, usia ibu jasmine bisa dikategorikan sebagai lansia, karna usianya yang

sudah menginjak 79 tahun, setiap harinya hanya mengonsumsi obat – obatan

medis dan rasa sakit tersebut hanya hilang timbul ungkapnya. Dirinya ingin

melakukan terapi totok saraf, diharapka setelah melakukan terapi tersebut, rasa

sakitnya berkurang syukur – syukur sembuh, pada saat melakukan terapipun ibu

74

Sugeng Purnomo, Endah, Program Kehamilan dari riau, Wawancara dengan Peneliti, 12

Desember 2020, Rekaman Audio.

Page 80: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

66

jasmine merasakan sakit, saat peneliti menanyakan apa yanag dirasakan saat

proses terapi tersebut.

Selesai melakukan terapi ibu jasmine mulai merasakan rasa enak dalam

tubuhnya, efek dari terapi yang baru saja di alaminya, dan ini ungkapan fakta dari

pasien, lebih lengkapnya dapat disaksikan pada laman youtube cak saiful serta

sosial medianya. Berkut adalah hasil wawancara peneliti dengan ibu jasmin selaku

penderita gula selama 10 tahun dan usianya sudah menginjak 79 tahun dari talang

banjar ;

b. Pasien dari talang banjar

“Dari jambi tinggalnya di talang banjar, sakit gula udah lama 10 tahunan,

naik turun gitu gulanya, baru pertama kali kesini bawa motor datangnya,

tau pengobatan cak saiful dari youtube, namanya bakri, lorong

budiman.Dari talang banjar lorong pelamboyan, banyak yang ngasih tau

tentang pengobatan cak saiful, dari tukang pempek siman itu, udah

beberapa kali kesini tutup, 2 kali lah kesini dibilang pulang kampong,

pernah saya wakan seminggu lagi lah pulangnya katanya, sakitnya kaki

titak bisa ditekuk, ini sebentar aja ini duduk, sudah sholat mau duduk

payah, saya sakit ini sudah lama sekali, pergi makan obat medis ajalah,

sebuh, kambuh lagi seterusnya begitu, dan umur juga sudah lanjut,

namanya ibuk jasmina, ketiga kalinya kesini dan Alhamdulillah baru

ketemu. Takut ditotk saraf takut sakit, umur sudah 79. “75

75

Jasmine, penderita gula dari talang banjar, Wawancara dengan Peneliti, 16 Desember

2020, Rekaman Audio.

Page 81: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

67

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan besar yang dapat peneliti kemukakan adalah implementasi

komunikasi transendental totok saraf MH Saifurrahmi menggunakan media

sambungan kepada sesepuh dan para guru-guru melalui tawasul sehingga sampai

kepada Allah SWT.Sesepuh dan para guru sebagai penopang MH Saifurrahmi

dalam melakukan pengobatan terapi totok saraf, karna tawasul MH Saifurrahmi

hanya dijadikan sebagai sambungan kepada para sesepuh dan guru untuk sampai

kepada Allah SWT. Oleh karena itu, totok saraf menjadi implementasi

komunikasi transensendental MH Saifurrahmi mayang kota jambi.

Selain kesimpulan besar diatas terdapat beberapa kesimpulan lanjutan

yang dapat peneliti kemukakan, yaitu

1. Pelayanan terapi totok saraf MH Saifurrahmi cukup baik, banyak pasien yang

datang untuk melakukan terapi atau sekedar bersilaturahmi di sediakan

hidangan makanan seperti, buah-buahan dan minuman, ruang terapi dan ruang

tunggu juga berbeda serta disediakan saung di halaman depan rumahnya untuk

beristirahat. MH Saifurrahmi juga menganggap pasien sebagai saudara –

saudarinya sendiri, didalam pelayanannya juga tidak ada yang dibeda-bedakan

semua pasien disama ratakan tidak ada perbedaan apapun.

2. Implementasi pola komunikasi transendental totok saraf MH Saifurrahmi

adalah menggunakan tawasul sebagai media sambungan kepada para sesepuh

serta para guru-guru, untuk sampai kepada Allah SWT. Karna komunikasi

transendental yang sifatnya abstrak, sehingga tawasul adalah sebagai media

sambungan untuk sampai kepada Allah SWT. Selain tawasul MH Saifurrahmi

juga menggunakan media sholat serta doa dalam melakukan komunikasi

transendental.

3. Efek penerapan komunikasi transendental totok saraf MH Saifurrahmi ialah

banyak dari pasien yang datang dalam melakukan terapi totok saraf yang

sembuh dari keluhan penyakit yang diderita, banyak pengakuan pasien yang

sembuh dari penyakitnya, setelah melakukan terapi totok saraf pada MH

Saifurrahmi.

Page 82: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

68

B. Implikasi Penelitian

Hasil penelitian ini digunakan sebagai masukan ataupun saran bagi pasien

yang menderita keluhan penyakit dengan alternative pengobatan berbasis terapi

toto saraf.

Implikasi dari riset ini, penggunaan totok saraf yang tepat dapat digunakan

diberbagai bidang penyakit seperti, asam urat, jatung, saraf kejepit bahkan

adayang melaksanakan program kehamilan dan lain sebagainya.Oleh karna itu

tetap diperlukan berbagai riset dan tekhnik aplikasi totok saraf untuk mengatasi

keluhan dan gangguan segala penyakit demi peningkatan kualitas hidup manusia.

Page 83: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

DAFTAR PUSTAKA

Tim Penterjemah dan penafsir Al-Qur‟an,Al-Qur’an Dan Terjemahan, (Jakarta:

Darus Sunnah, 2002).

Tim Penulis, Al- Qur’an dan terjemahnya, (Jakarta: Kementerian Agama RI, 2008

).

Adhis Ubaidilllah, Konsep Dasar Komunikasi Untuk Kehidupan, Jurnal Al-

Ibtida, Vol. 4, No. 2, (2016).

Audhy Haj Teguh Saputra Hasan, Komunikasi Transendental dan Konsep

Diri Indigo Tahap Dewasa Awal di Bandarlampung, Skripsi ( Bandar Lampung :

Program Sarjana Universitas Lampung, 2019).

Chandra Sulistyorini, Desy Ayu Wardani, Argiriani, Efektivitas Kombinasi

Terapi Totok Wajah Dengan Aromaterapi Lavender Terhadap Kecemasan Ibu

Post Parfum Dalam Perawatan Bayi, Jurnal Medika Karya Ilmiah Kesehatan, Vol

5, No. 1, ( 2020 ).

Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar ( Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2001 ).

Farih Miftahul Huda, Ziarah Sebagai Media Komunikasi Transendental (

Studi Etnografi Pada Para Peziarah di Pemakaman Syekh Makhdum Wali

Karanglewat Banyumas),. Skripsi ( Purwokerto : Program Sarjana Institute

Agama Islam Purwokerto, 2019 )

Hendy Yuliansyah, Makna Transendental Pada Foto Alam, di akses melalui

alamat file:///C:/Users/Asus/Documents/proposal%20gusli/makna.pdf, tanggal 17

September 2020.

Hendy Yuliansyah, Makna Transendental Pada Foto Alam, di akses tanggal

17 September 2020.

Khimatullah, Komunikasi Transendental Pemain Debus (Studi Deskritif

Padepokan Maung Pande), Skripsi ( Serang : Program Sarjana Universitas

Sulthan Ageng Tirtayasa, 2018 )

M. Saifudin Hakim dan Siti Aisyah Ismail, Thibbun Nabawi, (Depok :

Gema Insani, 2020 ).

Muhammad Khafid Syaifullah, Faktor Kepercayaan Masyarakat

terhadap pengobatan Medis dan Alternatif, Di akses melalui alamat

file:///C:/Users/Asus/Downloads/Faktor%20Kepercayaan%20Masyarakat%20terh

Page 84: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

adap%20Pengobatan%20Medis%20dan%20Alternatif%20(2).pdf pada 14

September 2020

Nina Winangsih Syam, Komunikasi Transendental: Perspektif Sains

Terpadu , (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2015).

Nurhikmah, Komunikasi Transendental, di akses melalui alamat

file:///C:/Users/Asus/Documents/proposal%20gusli/hakikat%20ilkom%20tran%2

01.pdf tanggal 17 September 2020.

Prof. Dr. H. Hafied Cangara, M.Sc, Pengantar Ilmu Komunikasi edisi kedua

( PT Raja Grafindo Persada Jakarta, 2016 ).

Sri Nyumirah, Peningkatan Kemampuan Interaksi Sosia ( Kognitif, Afektif

dan Perilaku ) Melaluai Penerapan Terapi Perilaku Kognitif di RSJ DR Amino

Gondohutomo Semarang, Jurnal Keperawatan, Vol. 1, No. 2, November (2013).

Sugoyono, Metode penelitian pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D (Bandung : Alfabeta, 2016).

Susie Perbawasari, Komunikasi Transendental, diakses melalui alamat

http://pustaka.unpad.ac.id/wp-

content/uploads/2011/01/komunikasi_transendental.pdf, pada 8 September 2020.

Thadi Robeet. Komunikasi Transcendental,Shalat sebagai Bentuk

Komunikasi Ttranscendental. Jurnal syi‟ar, vol 17. No. 02.Agustus 2017.56

Tim Penyusun, Buku III: Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa

Fakultas Ushuluddin IAIN STS Jambi,( Jambi: Fak,Ushuluddin IAIN STS Jambi,

2016).

Page 85: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

LAMPIRAN

Gambar Wawancara Kepada Cak Saiful

Page 86: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

Gambar Wawancara Bersama Pasien Yang Sedang Terapi

Gambar Pasien Yang Datang Untuk Terapi Pada Siang Hari

Page 87: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

Gambar Pasien Yang Datang Untuk Terapi Pada Malam Hari

Page 88: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

Gambar Pasien Penderita Lumpuh Akibat Kecelakaan, Dibantu Peneliti

Untuk Masuk Keruangan Terapi Totok Saraf

Page 89: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

Gambar Saat Proses Terapi Totok Saraf Dimulai

Page 90: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

Gambar Ruangan Terapi Totok Saraf

Page 91: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …
Page 92: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

Gambar Saung Dikediaman Cak Saiful

Page 93: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

Gambar Kediaman Cak Saiful

Page 94: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

Gambar Hidangan Dikediaman Cak Saiful

Page 95: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

CURRICULUM VITAE

A. Informasi Diri

Nama : Gusli bambang irawan

Tempat & Tgl. Lahir : Pandan Makmur, 20 September 1998

Pekerjaan : Mahasiswa

Alamat : Jln. Singosari, Rt 02, Desa Pandan

Sejahtera, Kec, Geragai, Kab, Tanjung

Jabung Timur, Jambi.

B. Riwayat Pendidikan

S1 UIN STS JAMBI : 2017-2020

SMAN 5 TANJAB TIMUR : 2014-2017

SMPN5 TANJAB TIMUR : 2011-2014

SDN168 TANJAB TIMUR : 2005-2011

C. Pengalaman Organisasi

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)

Ikatan Pencak Silat Bunga Islam (IPSBI)

Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU)

Jam’iyyah Ruqyah Aswaja (JRA)

D. Website & Email

jejaktulisangus.wordpress.com

[email protected]

Page 96: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

Skripsi

“Implementasi Komunikasi Transendental Dalam Interaksi Antar Terapis-

Pasien Totok Saraf MH Saifurrahmi Mayang Kota Jambi”

A. Panduan Observasi

No Item Obsevasi

1 Keadaan sarana dan prasarana totok saraf MH. Saifurrahmi Mayang

Kota Jambi

2 Pelayanan totok saraf MH. Saifurrahmi

3 Pengamatan proses penanganan totok saraf MH. Saifurrahmi

4 Letak Geografis totok saraf MH. Saifurrahmi

5 Mengamati ruang totok saraf MH. Saifurrahmi

B. Panduan Wawancara

No Sasaran Informasi Butiran Pertanyaan

1 Wawancara kepada totok

saraf MH. Saifurrahmi

-Bagaimana sejarah totok saraf MH.

Saifurrahmi?

-Bagaimana riwayat hidup cak saiful ?

-Bagaimana dalam melakukan proses

transendental ?

-Apa yang dirasakan saat melakukan

komunikasi transendental ?

-Apa keluhan pasien sehingga

mendatangi cak saiful ?

-Bagaimana perkembangan Totok

sarah MH. Saifurrahmi ?

-Bagamina trapi menggunakan

sentuhan Jempol ?

-Apa Visi Misi Totok sarah MH.

Saifurrahmi ?

-Adakah faktor penghambat dan faktor

pendukung Totok sarah MH.

Saifurrahmi ?

-Apa prasaan yang dirasakan saat

melakukan komunikasi transedental?

-Bagaimana implementasi pelaksanaan

komunikasi transedental ?

-Bagaimana pelayanan totok saraf

tersebut ?

-Apa saja keluhan pasien sehingga

mendatangi totok saraf cak saiful ?

2 Wawancara Kepada Pasien

totok saraf MH. Saifurrahmi

-Dari mana bisa tau adanya totok saraf

cak saiful

-Keluhan apa saja sehingga dating dan

Page 97: IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DALAM …

berobat totok saraf

-Apa saja efek yang dirasakan setelah

pengobatan totok saraf

-Apa yang dirasakan saat proses terapi

dimulai

-Pasien berasal dari mana saja dan

kenapa tertarik terapi totok saraf

3 Wawancara kepada tokoh

agama

-Bagaimana menurut al quran dan

hadist memandang fenomena totok

saraf tersebut

-Bagaimana menurut tokoh agama

memandang pengobatan totok saraf

tersebut

4 Wawancara Ketua Rt.22 -Bagaimana Pendapat pak RT.22

adanya pengobatan totok saraf di

RT.22 ?

-Bagaimana pendangan pak Rt

terhadap adanya pengobatan

alternative totok saraf ?

C. Panduan Dokumentasi

No Item Yang Akan Di Dokumentasikan

1 Foto profil rumah totok saraf MH.Saifurrahmi

2 Sarana dan prasarana totok saraf MH.Saifurrahmi

3 Pelayanan totok saraf MH.Saifurrahmi

4 Wawancara bersama spesialis Cak Saiful

5 Pasaien totok saraf MH.Saifurrahmi