implementasi kebijakan pelayanan terpadu satu pintu pusat di bkpm bagi sektor pertambangan di level...

50
Disampaikan dalam FGD “Kebijakan Perizinan Pertambangan Mineral dan Batubara dalam Kerangka Implementasi UU Pemda dan PTSP” Jakarta, 22 Juni 2016

Upload: publish-what-you-pay-pwyp-indonesia

Post on 08-Jan-2017

174 views

Category:

Government & Nonprofit


0 download

TRANSCRIPT

RAPAT KOORDINASI

Disampaikan dalam FGD Kebijakan Perizinan Pertambangan Mineral dan Batubara dalam Kerangka Implementasi UU Pemda dan PTSPJakarta, 22 Juni 2016

invest in

Implementasi Kebijakan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pusat di BKPM bagi Sektor Pertambangan di Level Nasional

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 2016 by Indonesia Investment Coordinating Board. All rights reserved Parwoto TarunoDirektur Pelayanan Perizinan

1TOPIK BAHASAN22Implementasi Kebijakan PTSP Pusatdi Sektor Pertambangan bagi kewenangan Pemerintah Pusat

3

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

#

PTSP PUSAT DI BKPM3

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

#

VIDEO LAYANAN PTSP PUSAT4

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

#

PERKEMBANGAN PTSP PUSAT PTSP ON THE TRACK

Sep-Des14PendelegasianMenteri & online system26 Jan15Launching PTSP29 Sept15PerKa BKPM01 Okt15Tambahan Pendelegasian dari Menteri Perhubungan26 Okt15Launching Layanan 3 Jam 3+101 Des15Soft- Lauching Layanan 3 Jam 8+1

31 Jul15Pendelegasian Migas16 Agst15 Tax Holiday23 Des15Pendelegasian TDP khusus Layanan 3 Jam 8+1

12 Agst15Pendelegasian Minerba28 Sept15 API

27 Mar15Fasilitas Ketenagalis-trikan6 Apr15Tax Allowance

11 Jan16Grand-Launching Layanan 3 Jam 8+1

201520165

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

#

PTSP PUSAT-BKPM

PTSP PUSATdi BKPM22 K/L menyatu di dalam satu kantor

22 Kementerian/LembagaMelayani konsultasiMemproses perizinan dan non-perizinan

6

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

#

PTSP PUSATPTSP PUSAT melayani 162 jenis perizinan dan non-perizinan penanaman modal sesuai dengan pendelegasian dari kementerian teknis

PTSP Pusat berkomitmen memberikan pelayanan perizinan dan non-perizinan yang cepat, sederhana, transparan dan terintegrasi.

PTSP PUSAT-BKPM. lanjutan7

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

#

Penanam Modal

Online systemhttp://online-spipise.bkpm.go.id

Back officePenandatanganan

Tata Usaha12345IZIN PRINSIPIzin Prinsip IPIzin Prinsip Perluasan IP-PLIzin Prinsip MergerIP PenggabunganIzin Prinsip Perubahan IP-PBSTANDARD of OPERATING PROCEDURE SOP: ON-LINE SYSTEM8

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

#

Penanam Modal

Online systemhttp://online-spipise.bkpm.go.id

Back officePenandatanganan

Tata Usaha12345 Pengajuan Online:Izin Usaha IUIzin Usaha Perluasan IU-PLIzin Usaha untuk Merger IU PenggabunganIzin Usaha Perubahan IU-PBKantor Perwakilan KPPA dan KP3A IZIN USAHASTANDARD of OPERATING PROCEDURE SOP:ON-LINE SYSTEM9

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

#

Back office

Penandatanganan

Tata UsahaPenanam ModalNomor Antrian

- Front Officer BKPM - Liason Officer K/L123456

Pengajuan :Angka Pengenal Impor APIKantor Perwakilan sektor Konstruksi BUJKAPerizinan sektor Ketenagalistrikan dan Perfilman STANDARD of OPERATING PROCEDURE SOP: MANUAL SISTEM - I10

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

#

Tim Teknis di Kantor KementerianPenandatanganan

Tata UsahaPenanam ModalNomor Antrian

Liason Officer K/L

123456

Back office

27Pengajuan :Perizinan sektor LHK, Migas, Minerba, PerhubunganSTANDARD of OPERATING PROCEDURE SOP: MANUAL SISTEM - II

11

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

#

Dasar Hukum Terkini dan Terobosan Layanan12

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

#

DASAR HUKUM: PTSP PUSATBKPM

Pemerintahan DaerahUU No. 23 Tahun 2014Pasal of 250

Penanaman ModalUU No. 25 Tahun 2007

Pelayanan PublikUU No. 25 Tahun 2009PTSP PUSATPERPRES. No. 97 Tahun 2014

PERATURAN KEPALA BKPMNomor 14, 15, 16, 17, 18, 19 Tahun 2015

13

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

#

PERBANDINGAN CAKUPAN: PERATURAN LAMA DAN PERATURAN BARU

No. 5/2013 jo No. 12/2013 No. 14/2015

IZIN PRINSIP

IZIN USAHA DAN NON-PERIZINAN

FASILITAS PENANAMAN MODAL:BEBAS BEA MASUK IMPORTAX ALLOWANCE

IZIN PRINSIP

No. 15/2015PERIZINAN DAN NON-PERIZINAN

No. 16/2015PEMBEBASAN BEA MASUK IMPOR No. 18/2015TAX ALLOWANCE

No. 19/2015TAX HOLIDAY

PERKA BKPM

PERKA BKPM

No. 12/2011 TAX HOLIDAY

14

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

#

DASAR HUKUM: PTSP PUSATBKPM

Pemerintahan DaerahUU No. 23 Tahun 2014Pasal 250

Penanaman ModalUU No. 25 Tahun 2007

Pelayanan PublikUU No. 25 Tahun 2009

PTSP PUSATPERPRES. No. 97 Tahun 2014

TAMBAHIN GAMBAR BAHWA ADA PERKA-PERKA BKPM SETELAH PERPRES 97

15

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

#

PERKA TENTANG PEDOMAN DAN TATA CARA IZIN PRINSIP

Izin Prinsip BARUIzin Prinsip PERLUASANIzin Prinsip PERUBAHANIzin Prinsip PENGGABUNGAN merger16

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

#

17

PERBANDINGAN PERATURAN LAMA DAN PERATURAN BARU

No. 5/2013 jo No. 12/2013 No. 14/2015perluasanNilai InvestasiJWPPInd.: peningkatan kapasitas di atas 30 % atas produk dan lokasi yang sama

Non-Ind.: penambahan bidang usaha atau peningkatan kapasitasInd.: penambahan kapasitas atas produk yang sama (5 digit) di atas 30 %

Lebih dari 10 miliar rupiah di luar tanah dan bangunanInd.: lebih dari 10 miliar rupiah, di luar tanah dan bangunan pada sub-klasifikasi yang sama pada lokasi proyek di kab/kota yang samaNon-ind.: lebih dari 10 miliar pada sub-klasifikasi yang sama di kab./kota yang samaJangka waktu penyelesaian proyek 1 atau 3 atau 5 tahun tergantung karakteristik bidang usahaJWPP; 1 sampai 5 tahun tergantung karakteristik bidang usaha

presentasiTidak diatur secara spesifikSecara spesifik diatur untuk beberapa bidang usaha tertentuNon-Ind.: penambahan bidang usaha atau peningkatan kapasitas17

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

#

18

TEROBOSAN: LAYANAN IZIN INVESTASI 3 JAM 8+1

18

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

#

VIDEO LAYANAN INVESTASI 3 JAM 8+1

19

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

#

BKPM

Tiba di BKPM langsung dari Bandara Soeta/Halim P.Konsultasi dengan Direktur Pelayanan BKPM.Menyampaikan data diri dan rencana kegiatan usahaLayanan 3 Jam

KRITERIAMinimum investasi Rp. 100 M (+/- USD 8 million) dan/atau mempekerjakan1,000 orang tenaga kerja9 produk (8+1)Izin InvestasiAkta Pendirian + SK KumHAMNPWPTDP APIP NIK RPTKAIMTAInformasi Blocking TanahMenunggu di Lounge pada saat semua produk di proses oleh BKPM, Notaris, pejabat K/L di PTSP

Menerima 8 produk perizinan dan 1 produk informasi blocking tanah dalam waktu 3 jam dan investor siap melakukan usaha di IndonesiaPeningkatan Kualitas Pelayanan20

3 jam , 3 kepastiankerja5.RPTKA6.IMTAMakna Layanan 3 Jamuntuk investasi anda memulai usaha1.Izin Investasi2.Akta Pendirian + SK KumHAM3.NPWP4.TDPimpor mesin7.API-P8.NIK

informasi akurat ketersediaan lahan+ Informasi blocking lahan sebagai verifikasi awal status lahan dan untuk memblock lahan sebelum transaksi pembelian21

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

#

PENGEMBANGAN PENGGUNA LAYANAN

12Perusahaan yang akan melakukan perluasan usaha dengan nilai investasi minimal Rp. 100 M, dan/atau mempekerjakan 1000 orang tenaga kerja

PERLUASAN USAHA, A. Perusahaan SUPPLY CHAINperusahaan pemasok untuk perusahaan industri di Indonesia yang memiliki nilai investasi minimal Rp. 100 M dan/atau mempekerjakan 1000 orang tenaga kerja Permohonan disampaikan langsung oleh Direksi Perusahaan (sesuai Akta)

PENDIRIAN BARU/ PERLUASAN USAHA , untuk :

Perusahaan bidang usaha INFRASTRUKTURDaftar bidang usaha infrastruktur di slide selanjutnya Dapat memanfaatkan layanan 3 jam tanpa harus memenuhi kriteria minimum investasi maupun tenaga kerjaPermohonan disampaikan langsung oleh Pemegang Saham/Direksi Perusahaan22

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

#

PENGEMBANGAN PENGGUNA LAYANAN

Kementerian PerhubunganBidang usaha Perkeretaapian (KBLI 49110-49120)Bidang usaha Kepelabuhanan (KBLI 52221)Bidang usaha Kebandarudaraan (KBLI 52230)

Kementerian Energi dan Sumber Daya MineralBidang Usaha Pengusahaan Tenaga Panas Bumi (KBLI 06202);Bidang Usaha Pembangkitan Tenaga Listrik (KBLI 35101);Bidang Usaha Transmisi Tenaga Listrik (KBLI 35102);Bidang Usaha Distribusi Tenaga Listrik (KBLI 35103), termasuk penetapan wilayah usaha;Bidang usaha penjualan tenaga listrik, termasuk penetapan wilayah usaha;Bidang Usaha Penunjang Tenaga Listrik (KBLI 35104);Izin Usaha Sementara Hilir Minyak dan Gas Bumi.Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Bidang usaha pengusahaan jalan tol (KBLI 52213);Bidang usaha sumber daya air dan irigasi (KBLI 36001-36002);Bidang usaha air minum (KBLI 36001-36002);Bidang usaha pengelolaan limbah (KBLI 37011 (pengumpulan air limbah yang tidak berbahaya), KBLI 37021 (pengelolaan dan pembuangan limbah yang tidak berbahaya);Bidang usaha Sistem Pengelolaan Persampahan (KBLI 38110 (pengumpulan sampah yang tidak berbahaya), KBLI 38211 (pengelolaan dan pembuangan sampah yang tidak berbahaya).

Usulan Kementerian Komunikasi dan InformatikaBidang usaha penyelenggaraan jaringan telekomunikasi (KBLI 61100, 61200, dan 61300); danBidang usaha penyelenggaraan jaringan telekomunikasi yang terintegrasi dengan jasa telekomunikasi (KBLI 61100, 61200, 61300, 61922, 61923, 61929, 61921, 61911, dan 61919).

23

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

#

PERKA NO.24/2016 TENTANG PENETAPAN KAWASAN INDUSTRI TERTENTU UNTUK KEMUDAHAN INVESTASI LANGSUNG KONTRUKSI (KLIK)

1. Kwsn Indt. Kendal (KIK), Jawa Tengah (PMA ; 700Ha)2. Kwsn Indt. Bukit Semarang Baru (BSB), Jawa Tengah (PMDN ; 40Ha)3. Kwsn Indt. Wijaya Kusuma (ITW), Smrng Jawa Tengah (PMDM;100 Ha) 4. Kwsn Indt. Java Integrated Industrial and Port Estate, Gresik, Jawa Timur (PMDN ; 1.761 Ha)13. Kwsn Indt. GT Tech Park, Karawang, Jawa Barat (PMDN ; 100 Ha)Dapat langsung Kontruksi, Perizinan Pelaksanaan di Pusat dan Daerah (IMB, Izin Lingkungan, dll) wajib dipenuhi secara Pararel6. Kwsn Indt. Terpadu Wilmar, Serang, Banten (PMA ; 800 Ha)7. Modern Cikande Industrial Estate, Serang, Banten (PMDN ; 1.800Ha)8. Krakatau Industrial Estate Cilegon (KIEC), Banten (PMDN ; 570 Ha)9. Bekasi Fajar Industrial Estate , Bekasi, Jawa Barat (PMDN ; 300 Ha)5. Kwsn Indt. Bantaeng (KIBA), Sulawesi Selatan (BUMD ; 3.000 Ha)12. Kwsn Indt. Suryacipta City of Industry,Karawang, JaBar(PMDN;300Ha)11. Kwsn Indt. Karawang Internasional Industrial City (KIIC), Karawang, Jawa Barat (PMA ; 293 Ha)10. Kwsn Indt. Delta Silicon 8, Bekasi, Jawa Barat (PMA ; 158 Ha)14. Kwsn Indt. Medan (KIM), Deli Serdang, Sumatera Utara (PMDN/BUMN ; 100 Ha)24

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

#

ALUR PROSES: IZIN INVESTASI 3 JAM 8+1

25

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

#

PERKA TENTANG PEDOMAN DAN TATA CARA PERIZINAN DAN NON-PERIZINAN

1. Izin Usaha BARU2. Izin Usaha PERLUASAN3. Izin Usaha PERUBAHAN4. Izin Usaha PENGGABUNGAN5. Izin KANTOR PERWAKILAN6. Perizinan Teknis Kementerian7. Non-Perizinan: IMTA, API, surat rekomendasi, dll26

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

#

PERBANDINGAN: PERATURAN LAMA AND PERATURAN BARU

No. 5/2013 jo No. 12/2013 No. 15/2015scopeInvestment valuePengaturan hanya untuk perizinan dan non-perizinan yang didelegasikan secara penuh kepada BKPM

Mengatur perizinan dan non-perizinan, baik yang didelegasikan penuh maupun diproses oleh pejabat perwakilan kementerian/lembagasubmissionIzin Usaha dapat diajukan asalkan perusahaan memiliki izin prinsipIzin Usaha dapat diajukan ketika izin prinsip masih berlakuTidak diatur

Izin Usaha diajukan dengan total realisasi investasi di atas Rp 10 miliarTidak diaturPerusahaan yang memiliki PPM dan akta pendirian dapat langsung mengajukan Izin UsahaTech./Operation Licenses

Tidak diaturPengaturan dengan tetap mengacu kepada peraturan masing-masing sektor27

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

#

Implementasi Kebijakan PTSP Pusat di Sektor Pertambangan bagi Kewenangan Pemerintah28

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

#

Pendelegasian Wewenang Penerbitan Perizinan Minerba

29Dasar Hukum:Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 25 Tahun 2015 tentang Pendelegasian Wewenang Pemberian Perizinan Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara dalam rangka Pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu kepada Kepala Badan Koordinasi Penanaman ModalTerdapat 11 perizinan/persetujuan yang didelegasikan kepada PTSP Pusat di BKPM:Izin Usaha Pertambangan (IUP) EksplorasiIUP Operasi Produksi dan perpanjangannyaPengakhiran IUP karena pengembalianIUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan dan perpanjangannyaIUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian dan perpanjangannyaIzin sementara untuk melakukan pengangkutan dan penjualanIUP Operasi Produksi untuk penjualanIzin Prinsip pengolahan dan/atau pemurnianIzin Usaha Jasa Pertambangan dan perpanjangannya

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

#

Pendelegasian . (lanjutan)

30Persetujuan bagi IUP Eksplorasi, IUP Operasi Produksi, IUP OPK Pengangkutan dan Penjualan, IUP OPK Pengolahan dan/atau Pemurnian terhadap:Perubahan status dari perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri menjadi perusahaan Penanaman Modal AsingPerubahan status dari perusahaan Penanaman Modal Asing menjadi perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri

Persetujuan perubahan IUP OPK Pengangkutan dan Penjualan terkait:Penyesuaian kerjasamaPenambahan kerjasamaPeningkatan jumlah kapasitasPenyesuaian IUP OPK Pengangkutan dan Penjualan

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

#

Mekanisme Pelaksanaan Pelayanan Perizinan Pertambangan Minerba di PTSP Pusat BKPM

31Pasal 3 Permen ESDM No. 25/2015:Dalam rangka pemberian perizinan di bidang pertambangan mineral dan batubara, Menteri ESDM menunjuk pejabat/pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara dengan status penugasan sebagai perwakilan Kementerian ESDM untuk ditempatkan di BKPM.Pejabat/pegawai yang ditunjuk dengan status penugasan mempunyai tugas:Membantu penyelesaian dan memberikan konsultasi dalam proses pemberian perizinan di bidang pertambangan mineral dan batubara;Melakukan koordinasi dengan Direktur Jenderal Mineral dan Batubara sesuai dengan Standar Operasi Prosedur yang ditetapkan oleh Dirjen Minerba.

Pasal 4 Permen ESDM No. 25/2015:Dalam rangka melaksanakan pendelegasian wewenang pemberian perizinan di bidang pertambangan mineral dan batubara , Kepala BKPM dan pejabat/pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 di atas berpedoman pada:Ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di BKPM;Ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai pemberian perizinan bidang pertambangan mineral dan batubara dan peraturan perundang-undangan lainnya yang terkait.

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

#

413265BUSINESS PROCESS PERIZINAN MELALUI LIASION OFFICER (LO) DI PTSP PUSAT DAN PENELAHAAN DI KEMENTERIAN PUSATKeterangan:Contoh perizinan adalah IUPProses permohonan perizinan dicek dan diterima oleh LO yang kemudian dikirim ke Ditjen Minerba untuk dilakukan penelahaan karena bersifat teknis, sebelum disahkan oleh Kepala BKPMTahapan proses perizinan:Pemohon mengajukan permohonan melalui counter PTSP Pusat;Proses pemeriksaan administrasi oleh LO Ditjen Minerba;Proses pengiriman berkas ke Kantor Ditjen Minerba di Supomo untuk dilakukan penelahaan teknis; Proses pengembalian berkas ke back office BKPM untuk disahkan oleh Kepala BKPM;Proses pengiriman berkas yang sudah ditandatangan ke Tata Usaha;Pengambilan izin oleh pemohon di Tata Usaha.

32

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

#

33

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

#

34

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

#

35

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

#

36

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

#

37

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

#

38

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

#

39

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

#

40

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

#

41

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

#

42

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

#

43

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

#

Rekap Jumlah SLA penerbitan tiap Perizinan Minerba

NAMA IZINSLAIzin Usaha Perambangan Eksplorasi7Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi dan perpanjangannya12Pengakhiran Izin Usaha Pertambangan karena pengembalian8Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan dan perpanjangannya8Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian dan perpanjangannya7Izin sementara untuk melakukan pengangkutan dan penjualan7Izin Usaha Pertambangan Operasi Produski untuk penjualan10Izin Prinsip pengolahan dan/atau pemurnian8Izin Usaha Jasa Pertambangan dan perpanjangannya10Perubahan status dari perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri menjadi perusahaan Penanaman Modal Asing12Perubahan status dari perusahaan Penanaman Modal Dalam Asing menjadi perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri12Perubahan Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi khusus pengangkutan dan penjualan terkait penyesuaian kerjasama7Perubahan Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi khusus pengangkutan dan penjualan terkait penambahan kerjasama7Perubahan Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi khusus pengangkutan dan penjualan terkait peningkatan jumlah kapasitas7Perubahan Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi khusus pengangkutan dan penjualan terkait penyesuaian Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Khusus untuk pengangkutan dan penjualan 7

44

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

#

Koordinasi Penerbitan IUP PMA Paska UU 23/2014

Dasar Hukum:UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintaha Daerah, Pasal 14 jo. Pasal 15 ayat (1) jo. Lampiran angka I huruf CC butir 2.PP No. 77 Tahun 2014 tentang Perubahan Ketiga atas PP No. 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan ineral dan Batubara, Pasal 112E.Surat Edaran Menteri ESDM Nomor 01.E/30/DJB/2015 tentang Perubahan Status Izin Usaha Pertambangan dalam rangka Penanaman Modal Dalam Negeri menjadi Penanaman Modal Asing.Konsekuensi terhadap pemberlakuan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014:Gubernur wajib menyerahkan dokumen lUP Eksplorasi, lUP Operasi Produksi, lUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan, atau lUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemumian:dalam rangka Penanaman Modal Asing yang telah diterbitkan oleh Gubernur sebelum berlakunya PP Nomor 77 Tahun 2014;dalam rangka Penanaman Modal Asing yang telah diterbitkan oleh Bupati/Walikota sebelum berlakunya PP Nomor 77 Tahun 2014, apabila dokumen perizinan sudah diserahkan oleh Bupati/Walikota kepada Gubernur sesuai dengan ketentuan Pasal 404 UU Nomor 23 Tahun 2014;kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral melalui Direktur Jenderal Mineral dan Batubara untuk diperbarui paling lambat 14 Oktober 2015.

45

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

#

Koordinasi (lanjutan)

Konsekuensi terhadap pemberlakuan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014:Bupati/Walikota wajib menyerahkan dokumen lUP Eksplorasi, lUP Operasi Produksi, lUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan, atau lUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian dalam rangka Penanaman Modal Asing yang telah diterbitkan oleh Bupati sebelum berlakunya PP Nomor 77 Tahun 2014, apabila dokumen perizinan belum diserahkan oleh Bupati/Walikota kepada Gubernur;kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral melalui Direktur JenderalMineral dan Batubara untuk diperbarui paling lambat 14 Oktober 2015.

46

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

#

Kendala yang Dihadapi PTSP Pusat di BKPM paska UU 23/2014Karena urusan penyesuaian IUP dalam rangka PMA yang telah diterbitkan Pemerintah Daerah sebelum terbitnya UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan PP Nomor 77 Tahun 2014 merupakan urusan antara Pemerintah Daerah dengan Pemerintah Pusat (G to G) sehingga perusahaan maupun PTSP Pusat tidak dapat mempercepat proses penyesuaian IUP yang telah diterbitkan oleh Pemerintah Daerah. Semua tergantung pada keaktifan dari Pemerintah Daerah, lain halnya apabila perusahaan sendiri yang dapat mengajukan sendiri permohonan penyesuaian IUP PMA ke PTSP Pusat di BKPM.Kesulitan PTSP Pusat di BKPM untuk memperkirakan waktu penyelesaian ketika dokumen IUP dilakukan proses evaluasi teknis, administratif, dan finansial di Direktorat Jenderal Minerba. Hal ini dikarenakan proses penerbitan masih manual dan belum daring sehingga lebih sulit dalam men-tracking posisi pemrosesan dokumen IUP.

47

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

#

RekomendasiProses evaluasi penerbitan IUP dilakukan oleh petugas perwakilan Direktorat Jenderal Minerba di PTSP Pusat BKPM sehingga dapat lebih mempersingkat waktu evaluasi.Penyiapan sistem online dalam proses penerbitan Izin Usaha Pertambangan.

48

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

#

Thank You Terima Kasih

Indonesia Investment Promotion Centre (IIPC)

CONTACT USBADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL (BKPM)Jl. Jend. Gatot Subroto No. 44, Jakarta 12190P.O. Box 3186, Indonesia

One Stop Service Contact CenterP : 0807 100 BKPM (2576)E :[email protected]