implementasi blud

16
IMPLEMENTASI PPK-BLUD RSUD PROVINSI/KABUPATEN/KOTA Tim Pengembangan PPK-BLUD – BPKP Prov. Sulsel

Upload: unwars

Post on 28-Dec-2015

31 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Sosialisasi Sekitar Implementasi BLUD

TRANSCRIPT

Page 1: Implementasi BLUD

IMPLEMENTASI PPK-BLUD

RSUD PROVINSI/KABUPATEN/KOTA

Tim Pengembangan PPK-BLUD – BPKP Prov. Sulsel

Page 2: Implementasi BLUD

PENGERTIAN

Implementasi PPK-BLUD merupakan penerapan atas fleksibilitas-fleksibilitas yang diberikan kepada SKPD/Unit SKPD

yang telah ditetapkan oleh Kepala Daerah yang didahului oleh penyusunan pedoman-pedoman fleksibilitas tersebut

sebagai dasar landasan hukum pelaksanaan fleksibilitas tersebut sesuai

peraturan perundang-undangan.

Page 3: Implementasi BLUD

KESINAMBUNGAN KEGIATAN Kegiatan dalam rangka PPK-BLUD tidak

berhenti sampai SKPD/UPTD ditetapkan oleh pemerintah daerah, namun justru menjadi awal proses selanjutnya yang lebih berat dari pada penyiapan penetapan PPK-BLUD

Proses implementasi seluruh fleksibilitas lebih banyak sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama.

Implementasi bukan hanya sekedar menyusun aspek formal (pedoman-pedoman) namun yang lebih penting adalah penerapan esensi praktek bisnis yang sehat

Page 4: Implementasi BLUD

PRAKTEK BISNIS YANG SEHAT

Kebutuhan praktek bisnis yang sehat sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), merupakan kepentingan BLUD untuk meningkatkan kinerja keuangan dan non keuangan berdasarkan kaidah-kaidah manajemen yang baik (PASAL 35

AYAT 3)

Page 5: Implementasi BLUD

PRAKTEK BISNIS YANG SEHAT

Pelaksanaan praktek bisnis yang sehat dalam rangka peningkatan kinerja pelayanan dan keuangan melalui pemberian fleksibilitas.

Pelaksanaan praktek bisnis yang sehat membutuhkan dukungan komitmen seluruh jajaran internal RSUD untuk melaksanakan kaidah manajemen yang sehat dengan sesungguhnya bukan hanya formalitas karena tidak akan berdampak pada peningkatan kinerja jika hanya berganti istilah tanpa makna

Page 6: Implementasi BLUD

6

FLEKSIBILITAS PPK - BLUD

Kaidah Praktik Bisnis yang Sehat

“Breaking The Law”tehadap

Ketentuan UmumPengelolaan

Keuangan Daerah

PENGGUNAANLANGSUNG

PENETAPAN TARIF

PENGADAAN BARANG/JASA DG ATURAN INTERNAL

KSO DENGANPIHAK III

PIMPINANDAPAT

NON PNS

DAPAT MELAMPAUIPLAFOND

DAPAT MELAKUKANINVESTASI

JANGKAPENDEK

BARANGINVENTARIS

DAPAT DIJUAL

MELAKUKANPINJAMAN

REMUNERASI

Page 7: Implementasi BLUD

PERUBAHAN PARADIGMA

Peningkatan Kompetensi

SDM

Peningkatan Ketrampilan SDM

Peningkatan Infrastruktur Pelayanan

Perubahan dan Peningkatan Metode Pelayanan

Kepuasan Pasien

Peningkatan Kinerja

Peningkatan Jumlah Pasien

Peningkatan Pendapatan

BLUD

Peningkatan Kesejahteraan Pegawai

Page 8: Implementasi BLUD

PERUBAHAN PARADIGMA RSUD harus dikelola dengan cara bisnis

yang sehat meskipun masih SKPD, yaitu:“Bagaimana meningkatkan jumlah pasien

sehingga meningkatkan pendapatan” Jumlah Pasien meningkat yang menjadi

sasaran adalah yang memiliki margin/tarif di atas unit cost, yang berarti pasien golongan 2 ke atas.

Pasien tersebut berasal dari masyarakat ekonomi menengah ke atas yang akan memilih pasien umum

Mereka akan kembali dan mempromosikan ke kalangannya jika merasa puas

Page 9: Implementasi BLUD

Kepuasan pasien dapat dari: Jenis pelayanan yang relatif banyak (seperti

supermarket) sehingga masyarakat tidak perlu jauh-jauh berobat.

Kecepatan respon pelayanan Mendapat pelayanan dari hati Pelayanan Dengan Metode Teraman Ruangan pelayanan yang nyaman dan aman Prosedur pendaftaran dan pembayaran yang

mudah, cepat dan akurat Lokasi antar pelayanan yang dekat Tersedia layanan pengaduan dan informasi Fasilitas publik lengkap (minimarket, toilet,

food court, ATM, play ground, dll) yang terpelihara.

Page 10: Implementasi BLUD

Pasien, keluarga, dan teman merasakan pelayanan itu semua (puas), akan bertindak sebagai tenaga pemasaran yang gratis

Dampaknya pendapatan meningkat Pendapatan meningkat ada alokasi

pos peningkatan kesejahteraan Pos Peningkatan Pendapatan Melalui

Pedoman Remunerasi yang dibuat/diusulkan menajemen dan ditetapkan oleh kepala daerah.

Remunerasi pengaturan untuk gaji, tunjangan, incentif, honorarium, Pensiun dll.

Page 11: Implementasi BLUD

PROSES IMPLEMENTASI Penyamaan persepsi bentuk PPK-BLUD sesuai

peraturan: Manajemen RSUD Pemda (PPKAD+Dispenda+Inspektorat+TAPD) DPRD

Kesepakatan model dokumen dan formulir yang digunakan, jangka waktu pelaporan dll

Penyusunan Daftar Prioritas Penerapan Fleksibilitas Penyusunan Draft pedoman berdasarkan prioritas Penetapan Pedoman (Kepala Daerah atau Direktur) Persiapan Pelaksanaan Fleksibilitas Pelaksanaan Fleksbilitas Evaluasi Efektivitas Pelaksanaan Penyempurnaan Pelaksanaan

Page 12: Implementasi BLUD

PRIORITAS IMPLEMENTASI1. Penyusunan RBA2. Penyusunan Pedoman Penatausahaan Keuangan3. Pedoman Penatausahaan Kas4. Pedoman Akuntansi5. Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa Internal

dan Jenjang Nilai6. Pedoman Remunerasi7. Pedoman Unit Cost berdasarkan layanan

kesehatan8. Pedoman KSO9. Pedoman Rekruitmen Pegawai Non PNS10. Pedoman Piutang dan Hutang11. Pedoman Investasi12. Pedoman Pengelolaan Aset13. dll

Page 13: Implementasi BLUD

PERENCANAAN WAKTU Perdasarkan pengalaman RSUD yang lain

diseluruh Indonesia, jarang ada yang dapat menyusun dan melaksanakan semua fleksibilitas dalam waktu kurang dari 2 tahun

Penyusunan pedoman fleksibilitas dapat dilakukan sendiri oleh rumah sakit atau bersama dengan eksternal

Pedoman yang memerlukan waktu lama adalah RBA karena membutuhkan data-data kinerja hasil pengukuran tahun berjalan

Page 14: Implementasi BLUD

PENYEBAB LAMANYA WAKTU PENYUSUNAN

Untuk RBA, Pengumpulan capaian data kinerja tahun berjalan yang tidak mudah: Belum ada sistem pengumpulan data

kinerja (kinerja operasional, SPM dan keuangan)

Data yang dibutuhkan belum tersedia/blm pernah dibuat

Belum ada contoh pedoman dari RSUD lain Keterbatasan anggaran SDM yang terlibat kurang maksimal Kekhawatiran atau ada perlawanan/salah

persepsi dari pihak pemda sehingga penetapan tidak di proses

Page 15: Implementasi BLUD

PENYUSUNAN RBA Berdasarkan contoh dokumen yang ada (hasil

study banding, workshop dsb) belum ada contoh RBA sesuai isi dan makna permendagri 61 tahun 2007.

Mengingat begitu idealnya Format RBA namun jika dihadapkan pada realitas yang ada: Waktu tersedia s.d penyampaian ke TAPD

terbatas Data pendukung tdk lengkap/belum ada Persepsi dari TAPD masih berpikiran sama

dengan RKA Maka RBA dibuat mengikuti RKA atau format

tidak lengkap

Page 16: Implementasi BLUD

Terima kasih