bab 1-3 blud hajimena
DESCRIPTION
MakalahTRANSCRIPT
LAPORAN SPM PUSKESMAS HAJIMENA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Reformasi yang signifikan dibidang keuangan negara telah
menyebabkan pergeseran dari penganggaran tradisional ke penganggaran
berbasis kinerja. Anggaran berbasis kinerja lebih menekankan pada proses
apa yang dihasilkan (output), bukan hanya sekedar membiayai masukan
(input). Perubahan ini penting dalam rangka proses pembelajaran yang
lebih rasional untuk mempergunakan sumber daya yang dimiliki, mengingat
tingkat kebutuhan dana yang makin tinggi sementara sumber dana yang
tersedia tetap terbatas. Penganggaran berbasis kinerja dapat diterapkan
pada instansi pemerintah yang tugas dan fungsinya memberikan
pelayanan kepada masyarakat. Dengan demikian, instansi tersebut dapat
menerapkan pola pengelolaan keuangan yang fleksibel dengan
menonjolkan produktifitas, efesiensi dan efektifitas sebagai bagian dalam
pembaharuan manajemen keuangan sektor publik maupun dalam
peningkatan standar pelayanan pemerintah kepada masyarakat yang
disebut dengan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah (PPK BLUD).
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 23 tahun 2005 tentang Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU), Standar
Pelayanan Minimal (SPM) adalah spesifikasi teknis tentang tolok ukur
layanan minimum yang diberikan BLU kepada masyarakat. Dengan
demikian SPM adalah tolak ukur keberhasilan suatu institusi PPK-BLU, hal
ini merupakan kewajiban utama bagi seluruh institusi PPK-BLU dalam
memberikan pelayanannya kepada publik atau masyarakat.
Unit Pelaksana Teknis (UPTD Puskesmas) merupakan instansi
pemerintah yang tugas dan fungsinya memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat, sehingga UPTD Puskesmas juga dapat menerapkan
PPK BLUD. Untuk dapat menerapkan PPK BLUD, ada beberapa
persyaratan yang harus dipenuhi yaitu persyaratan teknis, substantive dan
1
LAPORAN SPM PUSKESMAS HAJIMENA
admninistratif. Salah satu persyaratan administratif yang harus dipenuhi
oleh UPTD Puskesmas adalah adanya Standar Pelayanan Minimal (SPM).
B. Maksud dan Tujuan :
1. Maksud :
Standar Pelayanan Minimal ini dimaksudkan guna memberikan
pelayanan atau kegiatan minimal yang harus dilakukan Puskesmas
sebagai tolok ukur kinerja dalam menentukan capaian jenis dan mutu
pelayanan kesehatan.
2. Tujuan :
Terlaksananya peningkatan derajat kesehatan masyarakat di wilayah
Puskesmas Hajimena, melalui pelayanan kesehatan yang bermutu
dan terjangkau dengan tetap mengedepankan masalah aksesibilitas
masyarakat sesuai dengan tuntutan masyarakat diwilayah
Puskesmas Hajimena.
C. Pengertian :
1. Umum :
a. Puskesmas adalah Unit pelaksana teknis dinas kesehatan
kabupaten/kota yang bertanggungjawab terhadap pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya (Modul Pelatihan Manajemen
Puskesmas, depkes RI).
b. Pelayanan kesehatan paripurna adalah pelayanan kesehatan yang
meliputi promitif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
c. Standar Pelayanan Minimal adalah tolok ukur kinerja dalam
menentukan capaian jenis dan mutu pelayanan dasar dan lanjutan
yang merupakan urusan wajib daerah.
d. Indikator kinerja adalah variabel yang dapat digunakan untuk
mengevaluasi keadaan atau status dan memungkinkan dilakukan
pengukuran terhadap perubahan yang terjadi dari waktu kewaktu.
2. Khusus
a. Dimensi kinerja adalah dimensi-dimensi yang digunakan sebagai
dasar penyusunan standar pelayanan minimal yang meliputi: akses,
efektifitas, efisiensi, keselamatan/keamanan, kenyamanan,
2
LAPORAN SPM PUSKESMAS HAJIMENA
kesinambungan pelayanan, kompetensi teknis dan hubungan antar
manusia.
b. Indikator adalah latar belakang / alasan mengapa suatu kinerja
tersebut perlu diukur
c. Definisi operasional dimaksudkan untuk menjelaskan pengertian dari
indikator
d. Frekuensi pengumpulan data adalah frekuensi pengambilan data dari
sumber data untuk tiap indikator tersedia.
e. Periode analisis adalah rentang waktu pelaksanaan kajian terhadap
indikator kinerja yang dikumpulkan
f. Pembilang (numerator) adalah besaran sebagai nilai pembilang dalam
rumus indikator kinerja
g. Penyebut (denominator) adalah besaran sebagai nilai pembagi dalam
rumus indikator kinerja
h. Sumber data adalah sumber bahan nyata/keterangan yang dapat
dijadikan dasar kajian yang berhubungan langsung dengan personal
i. Standar adalah ukuran pencapaian mutu/kinerja yang diharapkan bisa
dicapai.
D. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan (lembaran
negara RI tahun 2009 Nomor 114, tambahan lembaran negara RI Nomor
5063);
2. Undang-undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
3. Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 1258, Tahun
2005 Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 108,Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);
4. UU no 40 tahun 2004 tentang SJSN (lembaran negara RI tahun 2004
Nomor 150, tambahan lembaran negara RI Nomor 4456);
5. UU no 24 tahun 2011 tentang BPJS (lembaran negara RI tahun 2011
Nomor116, tambahan lembaran negara RI Nomor 5256);
3
LAPORAN SPM PUSKESMAS HAJIMENA
6. Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2004 tentang Rencana Kinerja
Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4405);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4502);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4570);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 65 tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran
Negera Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4585);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Laporan Keuangan
Dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4614);
11. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/ Menkes / 52 / 2015
tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015 -2019;
12. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
128/MenKes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan
Masyarakat:
13. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 228/MenKes/SK/III/2002 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Minimal Puskesmas Yang
Wajib Dilaksanakan Daerah;
14. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 828/MenKes/SK/IX/2008 tentang
Petunjuk Teknis Bidang Kesehatan Di Kabupaten/Kota;
15. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 28 Tahun
2004 tentang Akuntabilitas Pelayanan Publik.
16. Permendagri no. 13 tahun 2006; dan perubahannya no 59 tahun 2007
tentang pedoman pengelolaan keuangan daerah
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 Tentang Badan
Layanan Umum Daerah.
4
LAPORAN SPM PUSKESMAS HAJIMENA
18. Permenkes no. 71 tahun 2013 tentang JKN (Jaminan Kesehatan
Nasional)
19. Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Selatan No. 06 Tahun 2008
tentang pembentukan organisasi dan tata kerja perangkat Daerah
Kabupaten Lampung Selatan (Kab. Lamsel Tahun 2008 No. 06,
tambahan lembaran Daerah Kab Lamsel No. 06 ) sebagaimana telah di
ubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Daerah Kabupaten
Lampung Selatan Nomor 01 Tahun 2015 ( Kab Lamsel Tahun 2015, No.1
, tambahan lembaran Daerah Kab. Lamsel No.1)
20. Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Selatan No. 15 Tahun 2011
tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan.
21. Keputusan Bupati Lampung Selatan Nomor B/ 249 / I.06 / Hk / 2011
tentang penetapan, indikator kerja utama Pemerintah Kabupaten
Lampung Selatan dan Indikator Kinerja utama SKPD di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2011 – 2015.
22. Peraturan Bupati Lampung Selatan No. 25 Tahun 2015 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemanfaatan dana non kapitasi di
Puskesmas yang belum menerapkan pola keuangan Badan Layanan
Umum Daerah Kabupaten Lampung Selatan.
23. Peraturan Bupati Lampung Selatan No.21 Tahun 2015 tentang petunjuk
pelaksanaan pengelolaan dan pemanfaatan dana kapitasi program
jaminan kesehatan Nasional di Puskesmas yang belum menerapkan pola
pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah Kabupaten Lampung
Selatan.
24. Peraturan Bupati Lampung Selatan No.09 Tahun 2013 tentang pedoman
pelaksanaan petunjuk pelaksanaan program jaminan kesehatan nasional
( JKN ) pada pelayanan kesehatan dasar di Kabupaten Lampung Selatan.
25. Keputusan Bupati Lampung Selatan No.13 Tahun 2003 tentang uraian
tugas jabatan Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan.
26. Peraturan Bupati Lampung Selatan No. 43 Tahun 2013 tantang standar
pelayanan minimal ( SPM ) Bidang Kesehatan Pemerintah Daerah
Kabupaten Lampung Selatan
27. Peraturan Bupati Lampung Selatan No. 03 Tahun 2015 tentang
pembentukan, organisasi dan tata kerja unit pelaksana teknis ( Upt )
pada Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selat
5
LAPORAN SPM PUSKESMAS HAJIMENA
E. Sistematika dokumen SPM disusun dalam bentuk :
1. Bab I Pendahuluan yang terdiri dari:
a. Latar Belakang
b. Maksud dan tujuan
c. Pengertian umum dan khusus
d. Landasan Hukum
e. Sistematika Dokumen SPM
2. Bab II Realisasi Standar Pelayanan Minimal Puskesmas
HajimenaTahun 2014 dan 2015
3. Bab III Rencana Standar Pelayanan Minimal Puskesmas Hajimena
tahun 2016 - 2020
4. Bab IV Sistem Akuntabilitas Kinerja
A. Rencana Kegiatan dan Penganggaran SPM
B. Pengukuran Capaian Kinerja dan Monitoring
5. Bab V Penutup
Lampiran-lampiran
BAB II
6
LAPORAN SPM PUSKESMAS HAJIMENA
REALISASI STANDAR PELAYANAN MINIMAL PUSKESMAS HAJIMENA TAHUN 2014
Hasil Pencapaian Kegiatan Puskesmas HajimenaTahun 2014 dan tahun
2015 tersebut dibuat dalam bentuk tabel sebagaimana tercantum dibawah ini:
NO KEGIATANPENCAPAIAN RENSTRA DINKES SPM
KEPMENKES2014% 2015 % 2014% 2015 %
A PELAYANAN KESEHATAN1 Cakupan Kunjungan Ibu hamil
K174,3% 85% 93% 95% 95%
( 2015)2 Cakupan Kunjungan Ibu
hamil K471,8% 84% 93% 95% 95%
( 2015)
3 Cakupan Komplikasi kebidanan yang ditangani
76% 78% 76% 80% 80% ( 2015)
4 Cakupan pertolongan persalinan oleh Nakes yang memiliki potensi kebidanan
89% 90% 89% 90% 90% ( 2015)
5 Cakupan pelayanan Nifas 90% 90% 89% 90% 90% ( 2015)
6 Cakupan kunjungan neonatus
70% 85% 90% 90%
7 Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang ditangani
75% 76% 88% 90% 80% ( 2010)
8 Cakupan Kunjungan bayi 73 % 85% 94% 95% 90% ( 2010)
9 Cakupan pelayanan anak balita
73% 80% 90% 90% 90% ( 2010)
10 Cakupan peserta KB aktif 86,8% 86% 70% 70% 70% ( 2010)
11 Cakupan pelayanan kesehatan remaja
60% 65% 80% 80%
12 Cakupan pelayanan kesehatan pra usila dan usila
57,4 % 70% 75% 75%
13 Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
19,53% 50% 95% 100%100% (2015)
14 Penemuan&penanganan penderita malaria ditemukan secara dini ( Hajimena bukan daerah endemik malaria )
0 0 100% 100%
15 Waktu tunggu hasil pemeriksaan laboratorium < 2 jam
50% 60 80% 80%
16 Akurasi pemeriksaan 75% 90% 99% 99%
7
LAPORAN SPM PUSKESMAS HAJIMENA
laboratorium17 Ketersediaan obat sesuai
kebutuhan90% 90% 90% 90%
18 Penulisan resep obat generik
90% 90% 90% 90%
19 Cakupan Pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
41,47% 65% 95% 95%
20 Sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan siaga 24 jam yang dapat diakses masyarakat
100% 100% 100% 100%
B PENINGKATAN GIZI KOMUNITAS
1Cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun
78,6% 90% 90% 90%
2 Cakupan ASI Eksklusif70% 80% 80% 80%
3Cakupan Pemberian Makanan pendamping ASI pada anak Usia 6- 24 bulan keluarga miskin
0 0 100% 100%100% (2010)
4 Cakupan Balita Gizi buruk mendapat perawatan
1 0 100% 100%100% (2010)
5 Balita ditimbang berat badannya
70,5 72 70% 70%
6 Balita yang naik berat badannya
80,7 82 85% 85%
7Kelurahan bebas rawan gizi
0 0 80% 80%
C PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN DASAR
1 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat
93% 93% 100% 100%100% (2010)
2 Cakupan Deteksi Tumbuh Kembang (DDTK) anak balita dan pra sekolah
90% 90% 90% 90%
3 Murid SD/MI yang mendapat pemeriksaan gigi dan mulut
90% 90% 84% 84%
D PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
1 Cakupan pelayanan 100% 100% 95% 100% 100%
8
LAPORAN SPM PUSKESMAS HAJIMENA
kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin (2015)
2 Cakupan ibu hamil resiko tinggi yang dirujuk 100% 100% 100% 100%
E PENEMUAN DAN PENANGANAN PENDERITA PENYAKIT
1 Penemuan dan penanganan penderita pneumonia balita
100% 100% 100% 100%100% (2010)
2 Penemuan dan Penanganan pasien baru TB BTA +
100% 100% 100% 100%100% (2010)
3 Cakupan Kesembuhan penderita TB BTA + 34 % 50% 56 % 57 %
4 Penderita DBD yang ditangani
100% 100% 100% 100%100% (2010)
5 Penemuan penderita diare 100% 100% 100% 100% 100% (2010)
F PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI DAN PENANGGULANGAN KLB1 Cakupan desa /kelurahan
mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi< 24 Jam
100% 100% 100% 100% 100% (2015)
G PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
1 Cakupan Kelurahan siaga Aktif
20% 20% 70% 70%100% (2015)
2 Jumlah posyandu aktif 100% 100% ≥ 95% 100%3 Tercapainya posyandu
purnama dan mandiri 20% 20% 42% 42%
4 Rumah tangga ber-PHBS 50% 50% 65% 65%5 Meningkatnya sekolah
dengan PSN DBD100% 100% 100% 100%
H PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR
1 Cakupan desa/ Kelurahan UCI
100% 100% 100% 100% 100% ( 2010)
2 Case detection rate TBC (BTA +) 100% 100% 100% 100%
3 Cakupan BIAS 96% 96% 100% 100%
9
LAPORAN SPM PUSKESMAS HAJIMENA
4 Penderita DBD yang ditangani
100% 100% 100% 100%
5 Infeksi menular seksual yang diobati
0% 0% 100% 100%
6 Penderita Kusta yang selesai berobat (RFT Rate) 0 0 > 90% >90%
I KESEHATAN LINGKUNGAN DAN KESEHATAN KERJA
1 Sarana air bersih dan sanitasi dasar yang memenuhi syarat kesehatan dilingkungan pemukiman
53% 55% 70% 70%
2 Rumah Sehat53% 55% 70% 70%
3 Tempat-tempat umum (TTU) yang memenuhi syarat
75% 75% 80% 80%
4 Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes
70% 70% > 95% >95%
J ADMINISTRASI MANAJEMEN
1 Waktu tunggu loket < 10 menit
50% 75% ≥ 80% ≥ 80%
2 Rekam medis terisi lengkap 50% 100% 100%3 Kehilangan rekam medis 5 % 3% 0% 0%4 Angka kemangkiran
pegawai< 2% < 2%
5 Pembelian sesuai spesifikasi
100% 100% 100% 100%
6 Penerimaan barang tepat waktu
0 0 90% 90%
7 Kalibrasi alat 0 0 100% 100%8 Respon time pemeliharaan
< 10 hari kerja0 0 90% 90%
9 Dokumen mutu terkendali 0 0 100% 100%10 Tahapan perencanaan
dilaksanakan100% 100% 100% 100%
11 Pelaksanaan program sesuai perencanaan/petunjuk pelaksanaan kegiatan
100% 100% 100% 100%
12 Kepatuhan terhadap kebijakan
0 0 100% 100%
13 Penerapan Sistem Manajemen Mutu
0 0 100% 100%
14 Kebijakan menjadi acuan 0 0 80% 80%15 Kepuasaan pelanggan 0 0 90% 90%
10
LAPORAN SPM PUSKESMAS HAJIMENA
eksternal16 Kepuasan karyawan 0 0 > 85% > 85%17 Keluhan ditindaklanjuti 100% 100% 100% 100%18 Pengiriman laporan tepat
waktu 100% 100% 100% 100%
K PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT TIDAK MENULAR
1 Upaya penyuluhan P3 NAPZA oleh petugas kesehatan
5.8 % 5.8 % 15% 15%
2 Puskesmas melayani kasus narkoba
0 0 30% 30%
3 Meningkatnya screening penyakit tidak menular utama
0 0 50% 50%
BAB III
11
LAPORAN SPM PUSKESMAS HAJIMENA
RENCANA STANDAR PELAYANAN MINIMAL PUSKESMAS HAJIMENA TAHUN 2016 - 2020
Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan tentang jenis dan
mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak
diperoleh setiap warga negara secara minimal.SPM menyangkut tentang
pelayanan apa saja yang harus dilakukan sesuai dengan target dan indikator
setiap standar pelayanan. SPM UPTD Puskesmas meliputi upaya kesehatan
wajib, pengembangan, dan penunjang.
3.1 Upaya Kesehatan Wajib
Upaya Kesehatan Wajib UPTD Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan
berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta yang mempunyai
daya ungkit tinggi untuk meningkatkan derajat kesehatan. Upaya kesehatan
wajib ini harus diselenggarakan oleh setiap UPTD Puskesmas.
Adapun Upaya Kesehatan Wajib tersebut meliputi :
a. Upaya Promosi Kesehatan
b. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana;
c. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat;
d. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular;
e. Upaya Pencegahan dan pengendalian Penyakit tidak Menular;
f. Upaya Penyehatan Lingkungan;
3.2 Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya Kesehatan Pengembangan UPTD Puskesmas adalah upaya yang
ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di
masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan UPTD Puskesmas.
Upaya Kesehatan Pengembangan dipilih dari daftar upaya kesehatan pokok
UPTD Puskesmas yang telah ada.
Adapun Upaya Kesehatan Pengembangan tersebut meliputi :
a. Upaya Kesehatan Sekolah;
b. Upaya kesehatan olahraga
c. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat/Perkesmas
d. Upaya kesehatan kerja
e. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
12
LAPORAN SPM PUSKESMAS HAJIMENA
f. Upaya kesehatan Jiwa masyarakat
g. Upaya kesehatan Mata
h. Upaya kesehatan Reproduksi
i. Upaya kesehatan Lansia
j. Upaya pembinaan pengobatan tradisional
3.3 Upaya Kesehatan Penunjang
Upaya Kesehatan Penunjang merupakan pelayanan penunjang dari setiap
Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan Pengembangan yang
meliputi :
a. Upaya Pemeriksaan Laboratorium Sederhana
b. Upaya kefarmasian
c. Upaya SP2TP
d. Administrasi dan Manajemen
3.5 Indikator Dan Target SPM
Kebijakan Puskesmas mengacu kepada kebijakan pemerintah daerah
Kabupaten Lampung Selatan dalam hal ini dinas Kesehatan Lampung
Selatan dalam menyusun Standar Pelayanan Minimal yaitu penetapan
Standar Pelayanan Minimal Unit Kerja sebagai standarisasi dalam
meningkatkan Mutu Unit Kerja.
Sasaran mutu unit kerja yang selanjutnya ditetapkan sebagai Standar
Pelayanan Minimal merupakan sesuatu yang harus dicapai oleh unit kerja
dan harus dijadikan dasar penetapan rencana manajemen mutu sebagai
suatu parameter yang dilengkapi oleh dokumen mutu pendukung.
Indikator dan target SPM tahun 2016 – 2020 tesebut dalam lampiran 1
BAB IV
SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA
13
LAPORAN SPM PUSKESMAS HAJIMENA
A. RENCANA KEGIATAN DAN PENGANGGARAN SPM
Rencana kegiatan dan penganggaran SPM dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
NO RENCANA KEGIATANSUMBER
ANGGARANKET
1. Pertolongan Persalinan JKN, Umum2. Penjaringan Bumil Risti BOK3. Kunjungan Ibu hamil JKN, Umum4. Kunjungan ibu hamil mendapat 90
tablet FEJKN, Umum
5. Ibu hamil risiko tinggi yang dirujuk Umum6. Ibu hamil resiko tinggi /komplikasi
yang ditanganiJKN,Umum
7. Kunjungan nifas dan Neonatal JKN, Umum8. Neonatal risiko tinggi / komplikasi
yang ditanganiJKN, Umum
9. Penjaringan BBLR BOK10. Kunjungan bayi BOK11. Penjaringan neonatal risti BOK12. Pelaksanaan DDTK anak balita
dan Pra sekolahBOK
13. Pemantauan balita yang naik berat badannya
BOK
14. Pemantauan balita bawah garis merah
BOK
15. Perawatan balita gizi buruk BOK16. Pelayanan balita mendapat kapsul
vitamin A 2 kali/tahunBOK
17. Sweeping Bayi yang mendapat ASI eksklusif
BOK
18. Pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bln keluarga miskin
BOK
19. Pengawasan rumah/bangunan bebas jentik nyamuk aedes aegepti
BOK
20. WUS (wanita usia subur) yang mendapat kapsul yodium
BOK
21. Penyuluhan NAPZA BOK22. Pembinaan Pustu dan Poskeskel BOK23. Screening bumil KEK dan penyakit
kronis lainnyaBOK
24. Sweeping bayi dengan risiko BOK25. Sweeping balita dengan risiko BOK
NO RENCANA KEGIATANSUMBER
ANGGARANKET
14
LAPORAN SPM PUSKESMAS HAJIMENA
26. Penanganan balita dengan Pneumonia
BOK
27. Sweeping PUS yang tidak ber-KB
BOK
28. Peserta KB Aktif29. Kelurahan UCI BOK30. Kelurahan dengan garam
beryodium yang baikBOK
31. Kelurahan Siaga Aktif BOK32. Posyandu purnama BOK33. Pelayanan rawat jalan JKN,Umum34. Pelayanan rawat inap JKN, Umum35. Penyelidikan Epidemiologi DBD BOK36. Penyelidikan epidemiologi dan
penanggulangan kelurahan mengalami KLB yang ditangani < 24 jam
BOK
37. Penyelenggaraan kecamatan bebas rawan gizi penduduk < 15 tahun
BOK
38. Pencegahan dan pemberantasan penyakit polio
BOK
39. Abatisasi sekolah BOK40. Pemberantasan jentik berkala BOK41. PHBS Rumah Tangga BOK42. PHBS Sekolah BOK43. PHBS Institusi Kantor BOK44. Hygiene sanitasi tempat umum
yang memenuhi syaratBOK
45. Penanganan penderita DBD BOK46. Penanganan balita dengan
diareBOK
47. Pelayanan kesehatan lingkungan pada institusi yang dibina
BOK
48. Penjaringan kesehatan dan UKGS
BOK
49. Kesehatan Remaja BOK50. Penanganan penyakit HIV/AIDS BOK51. Penanganan infeksi menular
seksualBOK
52. Pelayanan gangguan jiwa JKN,Umum53. Penyuluhan rumah tangga
sehat BOK
54 Ketersediaan obat sesuai kebutuhan
JKN
55. Pengadaan obat esensial JKN56. Pengadaan obat generik JKN57. Pelayanan kesehatan pra usia
lanjut dan usia lanjutBOK
15
LAPORAN SPM PUSKESMAS HAJIMENA
58. Penderita malaria yang ditangani
59. Penderita kusta yang ditangani BOK60. Kasus filariasis yang ditangani -
B. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA DAN MONITORING SPM
Standar Pelayanan Minimal pada masing-masing unit pelayanan
akan digunakan sebagai dasar penguluran kinerja pelayanan, Untuk
memudahkan pengukuran kinerja Standar Pelayanan Minimal, maka setiap
aspek dalam standar Pelayanan Minimal ditentukan profilnya sebagai
tersebut dalam lampiran 2
PENUTUP
16
LAPORAN SPM PUSKESMAS HAJIMENA
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Puskesmas Hajimena Natar Kabupaten
Lampung Selatan merupakan standar pelayanan minimum untuk memberikan
batasan layanan minimum yang harus dipenuhi untuk menjamin ketersediaan,
keterjangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan dasar yang diberikan oleh
puskesmas Hajimena Natar Kabupaten Lampung Selatan
Prinsip SPM diantaranya adalah konsensus, sederhana, nyata, terukur,
terbuka, terjangkau, akuntabel dan bertahap. Di dalam SPM ada ketentuan
tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah
yang berhak diperoleh oleh setiap warga secara minimal dan secara lebih
spesifik SPM merupakan tolak ukur pelayanan minimum yang diberikan oleh
BLU kepada masyarakat.
Hasil monitoring dan evaluasi penerapan dan pencapaian standar
pelayanan minimum digunakan untuk pencapaian target tahun berikutnya
sebagai dasar peningkatan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas Hajimena
Kabupaten Lampung Selatan. Melalui definisi operasional jenis pelayanan yang
jelas, mutu pelayanan yang terukur, juga mengacu pada dimensi mutu dari setiap
pelayanan, menuntut kinerja pelayanan yang lebih baik karena itu dibuat
indikator kerja sebagai sumber evaluasi untuk mengadakan perubahan-
perubahan ke arah perbaikan. Dasar evaluasi standar pelayanan minimim ini
juga dapat dijadikan tolak ukur dalam pengembangan kapasitas dan upaya
kemampuan sistem atau sarana dan prasarana, kelembagaan, personil dan
keuangan untuk melaksanakan fungsi-fungsi puskesmas secara efektif dan
efisien dengan menggunakan prinsip-psinsip yang baik. Pencapaian standar
pelayanan minimum juga menjadi tolak ukur bagaimana akses pelayanan yang
sudah dilaksanakan, bagaimana efektifitas / efisiensi juga keselamatan/
keamanan/ kenyamanan dari pelayanan yang sudah dilaksanakan, sehingga
akan menghasilkan kesinambungan pelayanan, meningkatkan kompetensi teknis
serta hubungan antar manusia.
17