bab 1-3 blud hajimena

24
LAPORAN SPM PUSKESMAS HAJIMENA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Reformasi yang signifikan dibidang keuangan negara telah menyebabkan pergeseran dari penganggaran tradisional ke penganggaran berbasis kinerja. Anggaran berbasis kinerja lebih menekankan pada proses apa yang dihasilkan (output), bukan hanya sekedar membiayai masukan (input). Perubahan ini penting dalam rangka proses pembelajaran yang lebih rasional untuk mempergunakan sumber daya yang dimiliki, mengingat tingkat kebutuhan dana yang makin tinggi sementara sumber dana yang tersedia tetap terbatas. Penganggaran berbasis kinerja dapat diterapkan pada instansi pemerintah yang tugas dan fungsinya memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dengan demikian, instansi tersebut dapat menerapkan pola pengelolaan keuangan yang fleksibel dengan menonjolkan produktifitas, efesiensi dan efektifitas sebagai bagian dalam pembaharuan manajemen keuangan sektor publik maupun dalam peningkatan standar pelayanan pemerintah kepada masyarakat yang disebut dengan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK BLUD). Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 23 tahun 2005 tentang Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU), Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah spesifikasi teknis tentang tolok ukur layanan minimum 1

Upload: e-purwadi-kartadimadja

Post on 28-Jan-2016

218 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Makalah

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 1-3 Blud Hajimena

LAPORAN SPM PUSKESMAS HAJIMENA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Reformasi yang signifikan dibidang keuangan negara telah

menyebabkan pergeseran dari penganggaran tradisional ke penganggaran

berbasis kinerja. Anggaran berbasis kinerja lebih menekankan pada proses

apa yang dihasilkan (output), bukan hanya sekedar membiayai masukan

(input). Perubahan ini penting dalam rangka proses pembelajaran yang

lebih rasional untuk mempergunakan sumber daya yang dimiliki, mengingat

tingkat kebutuhan dana yang makin tinggi sementara sumber dana yang

tersedia tetap terbatas. Penganggaran berbasis kinerja dapat diterapkan

pada instansi pemerintah yang tugas dan fungsinya memberikan

pelayanan kepada masyarakat. Dengan demikian, instansi tersebut dapat

menerapkan pola pengelolaan keuangan yang fleksibel dengan

menonjolkan produktifitas, efesiensi dan efektifitas sebagai bagian dalam

pembaharuan manajemen keuangan sektor publik maupun dalam

peningkatan standar pelayanan pemerintah kepada masyarakat yang

disebut dengan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum

Daerah (PPK BLUD).

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 23 tahun 2005 tentang Pola

Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU), Standar

Pelayanan Minimal (SPM) adalah spesifikasi teknis tentang tolok ukur

layanan minimum yang diberikan BLU kepada masyarakat. Dengan

demikian SPM adalah tolak ukur keberhasilan suatu institusi PPK-BLU, hal

ini merupakan kewajiban utama bagi seluruh institusi PPK-BLU dalam

memberikan pelayanannya kepada publik atau masyarakat.

Unit Pelaksana Teknis (UPTD Puskesmas) merupakan instansi

pemerintah yang tugas dan fungsinya memberikan pelayanan kesehatan

kepada masyarakat, sehingga UPTD Puskesmas juga dapat menerapkan

PPK BLUD. Untuk dapat menerapkan PPK BLUD, ada beberapa

persyaratan yang harus dipenuhi yaitu persyaratan teknis, substantive dan

1

Page 2: Bab 1-3 Blud Hajimena

LAPORAN SPM PUSKESMAS HAJIMENA

admninistratif. Salah satu persyaratan administratif yang harus dipenuhi

oleh UPTD Puskesmas adalah adanya Standar Pelayanan Minimal (SPM).

B. Maksud dan Tujuan :

1. Maksud :

Standar Pelayanan Minimal ini dimaksudkan guna memberikan

pelayanan atau kegiatan minimal yang harus dilakukan Puskesmas

sebagai tolok ukur kinerja dalam menentukan capaian jenis dan mutu

pelayanan kesehatan.

2. Tujuan :

Terlaksananya peningkatan derajat kesehatan masyarakat di wilayah

Puskesmas Hajimena, melalui pelayanan kesehatan yang bermutu

dan terjangkau dengan tetap mengedepankan masalah aksesibilitas

masyarakat sesuai dengan tuntutan masyarakat diwilayah

Puskesmas Hajimena.

C. Pengertian :

1. Umum :

a. Puskesmas adalah Unit pelaksana teknis dinas kesehatan

kabupaten/kota yang bertanggungjawab terhadap pembangunan

kesehatan di wilayah kerjanya (Modul Pelatihan Manajemen

Puskesmas, depkes RI).

b. Pelayanan kesehatan paripurna adalah pelayanan kesehatan yang

meliputi promitif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.

c. Standar Pelayanan Minimal adalah tolok ukur kinerja dalam

menentukan capaian jenis dan mutu pelayanan dasar dan lanjutan

yang merupakan urusan wajib daerah.

d. Indikator kinerja adalah variabel yang dapat digunakan untuk

mengevaluasi keadaan atau status dan memungkinkan dilakukan

pengukuran terhadap perubahan yang terjadi dari waktu kewaktu.

2. Khusus

a. Dimensi kinerja adalah dimensi-dimensi yang digunakan sebagai

dasar penyusunan standar pelayanan minimal yang meliputi: akses,

efektifitas, efisiensi, keselamatan/keamanan, kenyamanan,

2

Page 3: Bab 1-3 Blud Hajimena

LAPORAN SPM PUSKESMAS HAJIMENA

kesinambungan pelayanan, kompetensi teknis dan hubungan antar

manusia.

b. Indikator adalah latar belakang / alasan mengapa suatu kinerja

tersebut perlu diukur

c. Definisi operasional dimaksudkan untuk menjelaskan pengertian dari

indikator

d. Frekuensi pengumpulan data adalah frekuensi pengambilan data dari

sumber data untuk tiap indikator tersedia.

e. Periode analisis adalah rentang waktu pelaksanaan kajian terhadap

indikator kinerja yang dikumpulkan

f. Pembilang (numerator) adalah besaran sebagai nilai pembilang dalam

rumus indikator kinerja

g. Penyebut (denominator) adalah besaran sebagai nilai pembagi dalam

rumus indikator kinerja

h. Sumber data adalah sumber bahan nyata/keterangan yang dapat

dijadikan dasar kajian yang berhubungan langsung dengan personal

i. Standar adalah ukuran pencapaian mutu/kinerja yang diharapkan bisa

dicapai.

D. Landasan Hukum

1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan (lembaran

negara RI tahun 2009 Nomor 114, tambahan lembaran negara RI Nomor

5063);

2. Undang-undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

3. Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 1258, Tahun

2005 Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 108,Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);

4. UU no 40 tahun 2004 tentang SJSN (lembaran negara RI tahun 2004

Nomor 150, tambahan lembaran negara RI Nomor 4456);

5. UU no 24 tahun 2011 tentang BPJS (lembaran negara RI tahun 2011

Nomor116, tambahan lembaran negara RI Nomor 5256);

3

Page 4: Bab 1-3 Blud Hajimena

LAPORAN SPM PUSKESMAS HAJIMENA

6. Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2004 tentang Rencana Kinerja

Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor

74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4405);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4502);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4570);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 65 tahun 2005 tentang Pedoman

Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran

Negera Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4585);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Laporan Keuangan

Dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4614);

11. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/ Menkes / 52 / 2015

tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015 -2019;

12. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

128/MenKes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan

Masyarakat:

13. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 228/MenKes/SK/III/2002 tentang

Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Minimal Puskesmas Yang

Wajib Dilaksanakan Daerah;

14. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 828/MenKes/SK/IX/2008 tentang

Petunjuk Teknis Bidang Kesehatan Di Kabupaten/Kota;

15. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 28 Tahun

2004 tentang Akuntabilitas Pelayanan Publik.

16. Permendagri no. 13 tahun 2006; dan perubahannya no 59 tahun 2007

tentang pedoman pengelolaan keuangan daerah

17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 Tentang Badan

Layanan Umum Daerah.

4

Page 5: Bab 1-3 Blud Hajimena

LAPORAN SPM PUSKESMAS HAJIMENA

18. Permenkes no. 71 tahun 2013 tentang JKN (Jaminan Kesehatan

Nasional)

19. Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Selatan No. 06 Tahun 2008

tentang pembentukan organisasi dan tata kerja perangkat Daerah

Kabupaten Lampung Selatan (Kab. Lamsel Tahun 2008 No. 06,

tambahan lembaran Daerah Kab Lamsel No. 06 ) sebagaimana telah di

ubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Daerah Kabupaten

Lampung Selatan Nomor 01 Tahun 2015 ( Kab Lamsel Tahun 2015, No.1

, tambahan lembaran Daerah Kab. Lamsel No.1)

20. Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Selatan No. 15 Tahun 2011

tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan.

21. Keputusan Bupati Lampung Selatan Nomor B/ 249 / I.06 / Hk / 2011

tentang penetapan, indikator kerja utama Pemerintah Kabupaten

Lampung Selatan dan Indikator Kinerja utama SKPD di lingkungan

Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2011 – 2015.

22. Peraturan Bupati Lampung Selatan No. 25 Tahun 2015 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemanfaatan dana non kapitasi di

Puskesmas yang belum menerapkan pola keuangan Badan Layanan

Umum Daerah Kabupaten Lampung Selatan.

23. Peraturan Bupati Lampung Selatan No.21 Tahun 2015 tentang petunjuk

pelaksanaan pengelolaan dan pemanfaatan dana kapitasi program

jaminan kesehatan Nasional di Puskesmas yang belum menerapkan pola

pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah Kabupaten Lampung

Selatan.

24. Peraturan Bupati Lampung Selatan No.09 Tahun 2013 tentang pedoman

pelaksanaan petunjuk pelaksanaan program jaminan kesehatan nasional

( JKN ) pada pelayanan kesehatan dasar di Kabupaten Lampung Selatan.

25. Keputusan Bupati Lampung Selatan No.13 Tahun 2003 tentang uraian

tugas jabatan Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan.

26. Peraturan Bupati Lampung Selatan No. 43 Tahun 2013 tantang standar

pelayanan minimal ( SPM ) Bidang Kesehatan Pemerintah Daerah

Kabupaten Lampung Selatan

27. Peraturan Bupati Lampung Selatan No. 03 Tahun 2015 tentang

pembentukan, organisasi dan tata kerja unit pelaksana teknis ( Upt )

pada Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selat

5

Page 6: Bab 1-3 Blud Hajimena

LAPORAN SPM PUSKESMAS HAJIMENA

E. Sistematika dokumen SPM disusun dalam bentuk :

1. Bab I Pendahuluan yang terdiri dari:

a. Latar Belakang

b. Maksud dan tujuan

c. Pengertian umum dan khusus

d. Landasan Hukum

e. Sistematika Dokumen SPM

2. Bab II Realisasi Standar Pelayanan Minimal Puskesmas

HajimenaTahun 2014 dan 2015

3. Bab III Rencana Standar Pelayanan Minimal Puskesmas Hajimena

tahun 2016 - 2020

4. Bab IV Sistem Akuntabilitas Kinerja

A. Rencana Kegiatan dan Penganggaran SPM

B. Pengukuran Capaian Kinerja dan Monitoring

5. Bab V Penutup

Lampiran-lampiran

BAB II

6

Page 7: Bab 1-3 Blud Hajimena

LAPORAN SPM PUSKESMAS HAJIMENA

REALISASI STANDAR PELAYANAN MINIMAL PUSKESMAS HAJIMENA TAHUN 2014

Hasil Pencapaian Kegiatan Puskesmas HajimenaTahun 2014 dan tahun

2015 tersebut dibuat dalam bentuk tabel sebagaimana tercantum dibawah ini:

NO KEGIATANPENCAPAIAN RENSTRA DINKES SPM

KEPMENKES2014% 2015 % 2014% 2015 %

A PELAYANAN KESEHATAN1 Cakupan Kunjungan Ibu hamil

K174,3% 85% 93% 95% 95%

( 2015)2 Cakupan Kunjungan Ibu

hamil K471,8% 84% 93% 95% 95%

( 2015)

3 Cakupan Komplikasi kebidanan yang ditangani

76% 78% 76% 80% 80% ( 2015)

4 Cakupan pertolongan persalinan oleh Nakes yang memiliki potensi kebidanan

89% 90% 89% 90% 90% ( 2015)

5 Cakupan pelayanan Nifas 90% 90% 89% 90% 90% ( 2015)

6 Cakupan kunjungan neonatus

70% 85% 90% 90%

7 Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang ditangani

75% 76% 88% 90% 80% ( 2010)

8 Cakupan Kunjungan bayi 73 % 85% 94% 95% 90% ( 2010)

9 Cakupan pelayanan anak balita

73% 80% 90% 90% 90% ( 2010)

10 Cakupan peserta KB aktif 86,8% 86% 70% 70% 70% ( 2010)

11 Cakupan pelayanan kesehatan remaja

60% 65% 80% 80%

12 Cakupan pelayanan kesehatan pra usila dan usila

57,4 % 70% 75% 75%

13 Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin

19,53% 50% 95% 100%100% (2015)

14 Penemuan&penanganan penderita malaria ditemukan secara dini ( Hajimena bukan daerah endemik malaria )

0 0 100% 100%

15 Waktu tunggu hasil pemeriksaan laboratorium < 2 jam

50% 60 80% 80%

16 Akurasi pemeriksaan 75% 90% 99% 99%

7

Page 8: Bab 1-3 Blud Hajimena

LAPORAN SPM PUSKESMAS HAJIMENA

laboratorium17 Ketersediaan obat sesuai

kebutuhan90% 90% 90% 90%

18 Penulisan resep obat generik

90% 90% 90% 90%

19 Cakupan Pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin

41,47% 65% 95% 95%

20 Sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan siaga 24 jam yang dapat diakses masyarakat

100% 100% 100% 100%

B PENINGKATAN GIZI KOMUNITAS

1Cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun

78,6% 90% 90% 90%

2 Cakupan ASI Eksklusif70% 80% 80% 80%

3Cakupan Pemberian Makanan pendamping ASI pada anak Usia 6- 24 bulan keluarga miskin

0 0 100% 100%100% (2010)

4 Cakupan Balita Gizi buruk mendapat perawatan

1 0 100% 100%100% (2010)

5 Balita ditimbang berat badannya

70,5 72 70% 70%

6 Balita yang naik berat badannya

80,7 82 85% 85%

7Kelurahan bebas rawan gizi

0 0 80% 80%

C PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN DASAR

1 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat

93% 93% 100% 100%100% (2010)

2 Cakupan Deteksi Tumbuh Kembang (DDTK) anak balita dan pra sekolah

90% 90% 90% 90%

3 Murid SD/MI yang mendapat pemeriksaan gigi dan mulut

90% 90% 84% 84%

D PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN

1 Cakupan pelayanan 100% 100% 95% 100% 100%

8

Page 9: Bab 1-3 Blud Hajimena

LAPORAN SPM PUSKESMAS HAJIMENA

kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin (2015)

2 Cakupan ibu hamil resiko tinggi yang dirujuk 100% 100% 100% 100%

E PENEMUAN DAN PENANGANAN PENDERITA PENYAKIT

1 Penemuan dan penanganan penderita pneumonia balita

100% 100% 100% 100%100% (2010)

2 Penemuan dan Penanganan pasien baru TB BTA +

100% 100% 100% 100%100% (2010)

3 Cakupan Kesembuhan penderita TB BTA + 34 % 50% 56 % 57 %

4 Penderita DBD yang ditangani

100% 100% 100% 100%100% (2010)

5 Penemuan penderita diare 100% 100% 100% 100% 100% (2010)

F PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI DAN PENANGGULANGAN KLB1 Cakupan desa /kelurahan

mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi< 24 Jam

100% 100% 100% 100% 100% (2015)

G PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

1 Cakupan Kelurahan siaga Aktif

20% 20% 70% 70%100% (2015)

2 Jumlah posyandu aktif 100% 100% ≥ 95% 100%3 Tercapainya posyandu

purnama dan mandiri 20% 20% 42% 42%

4 Rumah tangga ber-PHBS 50% 50% 65% 65%5 Meningkatnya sekolah

dengan PSN DBD100% 100% 100% 100%

H PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

1 Cakupan desa/ Kelurahan UCI

100% 100% 100% 100% 100% ( 2010)

2 Case detection rate TBC (BTA +) 100% 100% 100% 100%

3 Cakupan BIAS 96% 96% 100% 100%

9

Page 10: Bab 1-3 Blud Hajimena

LAPORAN SPM PUSKESMAS HAJIMENA

4 Penderita DBD yang ditangani

100% 100% 100% 100%

5 Infeksi menular seksual yang diobati

0% 0% 100% 100%

6 Penderita Kusta yang selesai berobat (RFT Rate) 0 0 > 90% >90%

I KESEHATAN LINGKUNGAN DAN KESEHATAN KERJA

1 Sarana air bersih dan sanitasi dasar yang memenuhi syarat kesehatan dilingkungan pemukiman

53% 55% 70% 70%

2 Rumah Sehat53% 55% 70% 70%

3 Tempat-tempat umum (TTU) yang memenuhi syarat

75% 75% 80% 80%

4 Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes

70% 70% > 95% >95%

J ADMINISTRASI MANAJEMEN

1 Waktu tunggu loket < 10 menit

50% 75% ≥ 80% ≥ 80%

2 Rekam medis terisi lengkap 50% 100% 100%3 Kehilangan rekam medis 5 % 3% 0% 0%4 Angka kemangkiran

pegawai< 2% < 2%

5 Pembelian sesuai spesifikasi

100% 100% 100% 100%

6 Penerimaan barang tepat waktu

0 0 90% 90%

7 Kalibrasi alat 0 0 100% 100%8 Respon time pemeliharaan

< 10 hari kerja0 0 90% 90%

9 Dokumen mutu terkendali 0 0 100% 100%10 Tahapan perencanaan

dilaksanakan100% 100% 100% 100%

11 Pelaksanaan program sesuai perencanaan/petunjuk pelaksanaan kegiatan

100% 100% 100% 100%

12 Kepatuhan terhadap kebijakan

0 0 100% 100%

13 Penerapan Sistem Manajemen Mutu

0 0 100% 100%

14 Kebijakan menjadi acuan 0 0 80% 80%15 Kepuasaan pelanggan 0 0 90% 90%

10

Page 11: Bab 1-3 Blud Hajimena

LAPORAN SPM PUSKESMAS HAJIMENA

eksternal16 Kepuasan karyawan 0 0 > 85% > 85%17 Keluhan ditindaklanjuti 100% 100% 100% 100%18 Pengiriman laporan tepat

waktu 100% 100% 100% 100%

K PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT TIDAK MENULAR

1 Upaya penyuluhan P3 NAPZA oleh petugas kesehatan

5.8 % 5.8 % 15% 15%

2 Puskesmas melayani kasus narkoba

0 0 30% 30%

3 Meningkatnya screening penyakit tidak menular utama

0 0 50% 50%

BAB III

11

Page 12: Bab 1-3 Blud Hajimena

LAPORAN SPM PUSKESMAS HAJIMENA

RENCANA STANDAR PELAYANAN MINIMAL PUSKESMAS HAJIMENA TAHUN 2016 - 2020

Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan tentang jenis dan

mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak

diperoleh setiap warga negara secara minimal.SPM menyangkut tentang

pelayanan apa saja yang harus dilakukan sesuai dengan target dan indikator

setiap standar pelayanan. SPM UPTD Puskesmas meliputi upaya kesehatan

wajib, pengembangan, dan penunjang.

3.1 Upaya Kesehatan Wajib

Upaya Kesehatan Wajib UPTD Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan

berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta yang mempunyai

daya ungkit tinggi untuk meningkatkan derajat kesehatan. Upaya kesehatan

wajib ini harus diselenggarakan oleh setiap UPTD Puskesmas.

Adapun Upaya Kesehatan Wajib tersebut meliputi :

a. Upaya Promosi Kesehatan

b. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana;

c. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat;

d. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular;

e. Upaya Pencegahan dan pengendalian Penyakit tidak Menular;

f. Upaya Penyehatan Lingkungan;

3.2 Upaya Kesehatan Pengembangan

Upaya Kesehatan Pengembangan UPTD Puskesmas adalah upaya yang

ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di

masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan UPTD Puskesmas.

Upaya Kesehatan Pengembangan dipilih dari daftar upaya kesehatan pokok

UPTD Puskesmas yang telah ada.

Adapun Upaya Kesehatan Pengembangan tersebut meliputi :

a. Upaya Kesehatan Sekolah;

b. Upaya kesehatan olahraga

c. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat/Perkesmas

d. Upaya kesehatan kerja

e. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut

12

Page 13: Bab 1-3 Blud Hajimena

LAPORAN SPM PUSKESMAS HAJIMENA

f. Upaya kesehatan Jiwa masyarakat

g. Upaya kesehatan Mata

h. Upaya kesehatan Reproduksi

i. Upaya kesehatan Lansia

j. Upaya pembinaan pengobatan tradisional

3.3 Upaya Kesehatan Penunjang

Upaya Kesehatan Penunjang merupakan pelayanan penunjang dari setiap

Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan Pengembangan yang

meliputi :

a. Upaya Pemeriksaan Laboratorium Sederhana

b. Upaya kefarmasian

c. Upaya SP2TP

d. Administrasi dan Manajemen

3.5 Indikator Dan Target SPM

Kebijakan Puskesmas mengacu kepada kebijakan pemerintah daerah

Kabupaten Lampung Selatan dalam hal ini dinas Kesehatan Lampung

Selatan dalam menyusun Standar Pelayanan Minimal yaitu penetapan

Standar Pelayanan Minimal Unit Kerja sebagai standarisasi dalam

meningkatkan Mutu Unit Kerja.

Sasaran mutu unit kerja yang selanjutnya ditetapkan sebagai Standar

Pelayanan Minimal merupakan sesuatu yang harus dicapai oleh unit kerja

dan harus dijadikan dasar penetapan rencana manajemen mutu sebagai

suatu parameter yang dilengkapi oleh dokumen mutu pendukung.

Indikator dan target SPM tahun 2016 – 2020 tesebut dalam lampiran 1

BAB IV

SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA

13

Page 14: Bab 1-3 Blud Hajimena

LAPORAN SPM PUSKESMAS HAJIMENA

A. RENCANA KEGIATAN DAN PENGANGGARAN SPM

Rencana kegiatan dan penganggaran SPM dapat dilihat pada tabel

dibawah ini:

NO RENCANA KEGIATANSUMBER

ANGGARANKET

1. Pertolongan Persalinan JKN, Umum2. Penjaringan Bumil Risti BOK3. Kunjungan Ibu hamil JKN, Umum4. Kunjungan ibu hamil mendapat 90

tablet FEJKN, Umum

5. Ibu hamil risiko tinggi yang dirujuk Umum6. Ibu hamil resiko tinggi /komplikasi

yang ditanganiJKN,Umum

7. Kunjungan nifas dan Neonatal JKN, Umum8. Neonatal risiko tinggi / komplikasi

yang ditanganiJKN, Umum

9. Penjaringan BBLR BOK10. Kunjungan bayi BOK11. Penjaringan neonatal risti BOK12. Pelaksanaan DDTK anak balita

dan Pra sekolahBOK

13. Pemantauan balita yang naik berat badannya

BOK

14. Pemantauan balita bawah garis merah

BOK

15. Perawatan balita gizi buruk BOK16. Pelayanan balita mendapat kapsul

vitamin A 2 kali/tahunBOK

17. Sweeping Bayi yang mendapat ASI eksklusif

BOK

18. Pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bln keluarga miskin

BOK

19. Pengawasan rumah/bangunan bebas jentik nyamuk aedes aegepti

BOK

20. WUS (wanita usia subur) yang mendapat kapsul yodium

BOK

21. Penyuluhan NAPZA BOK22. Pembinaan Pustu dan Poskeskel BOK23. Screening bumil KEK dan penyakit

kronis lainnyaBOK

24. Sweeping bayi dengan risiko BOK25. Sweeping balita dengan risiko BOK

NO RENCANA KEGIATANSUMBER

ANGGARANKET

14

Page 15: Bab 1-3 Blud Hajimena

LAPORAN SPM PUSKESMAS HAJIMENA

26. Penanganan balita dengan Pneumonia

BOK

27. Sweeping PUS yang tidak ber-KB

BOK

28. Peserta KB Aktif29. Kelurahan UCI BOK30. Kelurahan dengan garam

beryodium yang baikBOK

31. Kelurahan Siaga Aktif BOK32. Posyandu purnama BOK33. Pelayanan rawat jalan JKN,Umum34. Pelayanan rawat inap JKN, Umum35. Penyelidikan Epidemiologi DBD BOK36. Penyelidikan epidemiologi dan

penanggulangan kelurahan mengalami KLB yang ditangani < 24 jam

BOK

37. Penyelenggaraan kecamatan bebas rawan gizi penduduk < 15 tahun

BOK

38. Pencegahan dan pemberantasan penyakit polio

BOK

39. Abatisasi sekolah BOK40. Pemberantasan jentik berkala BOK41. PHBS Rumah Tangga BOK42. PHBS Sekolah BOK43. PHBS Institusi Kantor BOK44. Hygiene sanitasi tempat umum

yang memenuhi syaratBOK

45. Penanganan penderita DBD BOK46. Penanganan balita dengan

diareBOK

47. Pelayanan kesehatan lingkungan pada institusi yang dibina

BOK

48. Penjaringan kesehatan dan UKGS

BOK

49. Kesehatan Remaja BOK50. Penanganan penyakit HIV/AIDS BOK51. Penanganan infeksi menular

seksualBOK

52. Pelayanan gangguan jiwa JKN,Umum53. Penyuluhan rumah tangga

sehat BOK

54 Ketersediaan obat sesuai kebutuhan

JKN

55. Pengadaan obat esensial JKN56. Pengadaan obat generik JKN57. Pelayanan kesehatan pra usia

lanjut dan usia lanjutBOK

15

Page 16: Bab 1-3 Blud Hajimena

LAPORAN SPM PUSKESMAS HAJIMENA

58. Penderita malaria yang ditangani

59. Penderita kusta yang ditangani BOK60. Kasus filariasis yang ditangani -

B. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA DAN MONITORING SPM

Standar Pelayanan Minimal pada masing-masing unit pelayanan

akan digunakan sebagai dasar penguluran kinerja pelayanan, Untuk

memudahkan pengukuran kinerja Standar Pelayanan Minimal, maka setiap

aspek dalam standar Pelayanan Minimal ditentukan profilnya sebagai

tersebut dalam lampiran 2

PENUTUP

16

Page 17: Bab 1-3 Blud Hajimena

LAPORAN SPM PUSKESMAS HAJIMENA

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Puskesmas Hajimena Natar Kabupaten

Lampung Selatan merupakan standar pelayanan minimum untuk memberikan

batasan layanan minimum yang harus dipenuhi untuk menjamin ketersediaan,

keterjangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan dasar yang diberikan oleh

puskesmas Hajimena Natar Kabupaten Lampung Selatan

Prinsip SPM diantaranya adalah konsensus, sederhana, nyata, terukur,

terbuka, terjangkau, akuntabel dan bertahap. Di dalam SPM ada ketentuan

tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah

yang berhak diperoleh oleh setiap warga secara minimal dan secara lebih

spesifik SPM merupakan tolak ukur pelayanan minimum yang diberikan oleh

BLU kepada masyarakat.

Hasil monitoring dan evaluasi penerapan dan pencapaian standar

pelayanan minimum digunakan untuk pencapaian target tahun berikutnya

sebagai dasar peningkatan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas Hajimena

Kabupaten Lampung Selatan. Melalui definisi operasional jenis pelayanan yang

jelas, mutu pelayanan yang terukur, juga mengacu pada dimensi mutu dari setiap

pelayanan, menuntut kinerja pelayanan yang lebih baik karena itu dibuat

indikator kerja sebagai sumber evaluasi untuk mengadakan perubahan-

perubahan ke arah perbaikan. Dasar evaluasi standar pelayanan minimim ini

juga dapat dijadikan tolak ukur dalam pengembangan kapasitas dan upaya

kemampuan sistem atau sarana dan prasarana, kelembagaan, personil dan

keuangan untuk melaksanakan fungsi-fungsi puskesmas secara efektif dan

efisien dengan menggunakan prinsip-psinsip yang baik. Pencapaian standar

pelayanan minimum juga menjadi tolak ukur bagaimana akses pelayanan yang

sudah dilaksanakan, bagaimana efektifitas / efisiensi juga keselamatan/

keamanan/ kenyamanan dari pelayanan yang sudah dilaksanakan, sehingga

akan menghasilkan kesinambungan pelayanan, meningkatkan kompetensi teknis

serta hubungan antar manusia.

17