implementasi algoritma dijkstra dalam menentukan...

565
IMPLEMENTASI ALGORITMA DIJKSTRA DALAM MENENTUKAN RUTE TERPENDEK 5 OBJEK WISATA POPULER DI KOTA PONTIANAK KALIMANTAN BARAT SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika Disusun oleh: PETRA KRISTER ISALOKA NIM: 161414104 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 18-Jan-2021

33 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • IMPLEMENTASI ALGORITMA DIJKSTRA DALAM MENENTUKAN

    RUTE TERPENDEK 5 OBJEK WISATA POPULER DI KOTA

    PONTIANAK KALIMANTAN BARAT

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Program Studi Pendidikan Matematika

    Disusun oleh:

    PETRA KRISTER ISALOKA

    NIM: 161414104

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

    JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2020

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • i

    IMPLEMENTASI ALGORITMA DIJKSTRA DALAM MENENTUKAN

    RUTE TERPENDEK 5 OBJEK WISATA POPULER DI KOTA

    PONTIANAK KALIMANTAN BARAT

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Program Studi Pendidikan Matematika

    Disusun oleh:

    PETRA KRISTER ISALOKA

    NIM: 161414104

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

    JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2020

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv

    HALAMAN PERSEMBAHAN

    Dengan penuh rasa syukur kepada Tuhan ku persembahkan Skripsi ini kepada :

    Tuhan Yesus serta Bunda Maria yang senantiasa selalu menyertai setiap langkah

    hidupku

    Kedua orangtuaku, Pak Akiong dan Bu Lidya. Serta saudara kandungku, Bang

    Topan, Krista, Topin dan Kristi.

    Kepada yang selalu bertanya : “Kapan lulus?”

    Teman-temanku di Jogja dalam suka maupun duka

    Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma.

    Almamaterku

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • v

    MOTTO

    “I can do all this through Christ who gives me strength”

    -Philippians 4:13

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii

    ABSTRAK

    Penelitian ini bertujuan (1) memodelkan rute terpendek objek wisata Kota

    Pontianak yang terdiri dari 5 objek wisata didalam graf, (2) Membuat sistem

    pencarian jalur terpendek menggunakan Algoritma Dijkstra untuk memudahkan

    wisatawan mengetahui objek wisata dan rute terpendek dari posisi objek wisata

    pertama ke objek wisata selanjutnya, (3) Memudahkan wisatawan mengatahui

    objek wisata terdekat dari posisi saat itu wisatawan berada.

    Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

    terapan. Objek dalam penelitian ini adalah rute terpendek yang menghubungkan 5

    destinasi wisata popular di Kota Pontianak.

    Penelitian ini menunjukan proses Algoritma Dijkstra dalam menentukan

    rute terpendek jalur yang menghubungkan 5 destinasi wisata popular di Kota

    Pontianak yaitu: Tugu Khatulistiwa, Aloe Vera Center, Keraton Kadriah, Taman

    Alun Kapuas, Rumah Radakng. Berdasarkan analisis data diperoleh 5 rute dalam

    mengunjungi 5 destinasi wisata popular di Kota Pontianak dengan posisi awal

    merupakan destinasi wisata yang berbeda-beda yaitu: (1) Tugu Khatulistiwa → Aloe Vera Center→ Keraton Kadriah → Taman Alun Kapuas → Rumah Radakng dengan panjang jalur adalah 22,74 kilometer, (2) Aloe Vera Center → Keraton Kadriah → Taman Alun Kapuas→ Rumah Radakng→ Tugu Khatulistiwa dengan panjang jalur adalah 31,61 kilometer, (3) Keraton Kadriah → Aloe Center→Tugu Khatulistiwa → Taman Alun Kapuas → Rumah Radakng dengan panjang jalur adalah 29,02 kilometer, (4) Taman Alun Kapuas → Rumah Radakng→ Keraton Kadriah→ Aloe Vera Center→ Tugu Khatulistiwa dengan panjang jalur adalah 24,04 kilometer, (5) Rumah Radakng→ Taman Alun Kapuas→ Keraton Kadriah→ Tugu Khatulistiwa dengan panjang jalur adalah 23,11 kilometer.

    Kata kunci: Graf, Algoritma Dijkstra, Rute terpendek, Destinasi Wisata

    Populer

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ix

    ABSTRACT

    The aims of this research were (1) to model the shortest route of

    Pontianak City attractions consisting of 5 attractions in the graph, (2) Create the

    shortest path search system using Dijkstra's Algorithm to make it easier for

    tourists to know the attractions and the shortest route from the position of the first

    tourist attraction to the attraction Furthermore, (3) Make it easy for tourists to

    know the nearest tourist attraction from the current position of tourists.

    The genre used in this research was applied research. The object of this

    research is the shortest route that connects 5 popular tourist destinations in

    Pontianak.

    This research demonstrated Djikstra Algorithm process ini determining

    the shortest route the connects 5 popular torist destination in Pontianak which

    were; Tugu Khatulistiwa, Aloe Vera Center, Keraton Kadriah, Taman Alun

    Kapuas, Rumah Radakng. Based on the data analysis, there were five shortest

    route to visit those five popular tour destination in Pontianak with dissimilar start

    locations, which were: (1) Tugu Khatulistiwa → Aloe Vera Center→ Keraton Kadriah → Taman Alun Kapuas → Rumah Radakng with the length of lane was 22,74 kilometres, (2) Aloe Vera Center → Keraton Kadriah → Taman Alun Kapuas→ Rumah Radakng→ Tugu Khatulistiwa with the length of lane was 31,61 kilometres, (3) Keraton Kadriah → Aloe Center→Tugu Khatulistiwa → Taman Alun Kapuas → Rumah Radakng with the length of lane was 29,02 kilometres, (4) Taman Alun Kapuas → Rumah Radakng→ Keraton Kadriah→ Aloe Vera Center→ Tugu Khatulistiwa with the length of lane was 24,04 kilometres, (5) Rumah Radakng→ Taman Alun Kapuas→ Keraton Kadriah→ Tugu Khatulistiwa with the length of lane was 23,11 kilometres.

    Key words: Graph, Dijkstra Algorithm, Shortest Route, Popular Torist

    Destination

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • x

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan karunia-Nya

    penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul: “IMPLEMENTASI

    ALGORITMA DIJKSTRA DALAM MENENTUKAN RUTE TERPENDEK

    5 OBJEK WISATA POPULER DI KOTA PONTIANAK KALIMANTAN

    BARAT” dengan baik dan maksimal. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah

    satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan

    Matematika, Jurusan Pendidikan Matamatika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

    Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

    Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyak

    pihak yang turut erlibat dalam meberikan bantuan, dukungan, doa, serta motivasi

    kepada penulis. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

    1) Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku dekan Fakultas Keguruan

    dan Ilmu Pendidikan.

    2) Bapak Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan

    Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

    3) Bapak Beni Utomo, M.Sc., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

    Matematika.

    4) Ibu Cyrenia Novella Krisnamurti, M.Sc. Selaku Dosen Pembimbing Skripsi

    dan Dosen Pembimbing Akademk yang telah memberikan bimbingan dan

    pengetahuan kepada penulis dalam menyusun skripsi ini serta selama masa

    perkuliahan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi

    5) Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Matematika Universitas

    Sanata Dharma yang telah memberikan pengetahuan-pengetahuan dalam

    bidang ilmu matematika dan pendidikan matematika sehingga dapat

    bermanfaat bagi penulis sebagai bekal unutk menjadi seorang guru.

    6) Bapakku dan Mamaku yang selalu memberikan semangat dan memfasilitasi

    berupa materil maupun non materil sehingga penulis dapat menyelesaikan

    studi di Sanata Dharma.

    7) Abangku dan adaik-adikku; Bang Topan Ternando, Teo krista, Nomesio

    Topin dan Kristi Danau yang selalu memberikan dukungan dan motivasi

    kepada penulis hingga Skripsi ini terselesaikan.

    8) UKM Basket Sanata Dharma tempat saya berdinamika untuk belajar juga

    nilai-nilai kehidupan dan selalu mendukung saya agar dapat membagi waktu

    antara kuliah dan baske.

    9) Teman “Kontrakan Cantik” yang tinggal bersama saya selama saya di Jogja

    yang terus memberikan motivasi agar cepat menyelesaikan skripsi.

    10) Semua Pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah turut

    Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan dan

    masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu , penulis mengharapkan kritik dan

    saran yang membangun agar dapat bermanfaat bagi penulis dalam penulisan

    karya ilmiah di kemudian hari, Penulis berharap agar kiranya skripsi ini dapat

    bermanfaat bagi banyak pihak.

    Yogyakarta, 18 Agustus 2020

    Penulis

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

    LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ......................................... ii

    LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iii

    HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv

    MOTTO............................................................................................................... v

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi

    LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH . vii

    ABSTRAK ....................................................................................................... viii

    ABSTRACT ......................................................................................................... ix

    KATA PENGANTAR ......................................................................................... x

    DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii

    DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvi

    DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xix

    BAB I .................................................................................................................. 1

    PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

    1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1

    1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 4

    1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................... 5

    1.5 Batasan Masalah .................................................................................... 5

    1.5 Manfaat Penelitian ................................................................................. 5

    1.6 Sistematika Penulisan ............................................................................ 7

    BAB II ................................................................................................................. 9

    TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................... 9

    2.1 Graf ....................................................................................................... 9

    2.2 Representasi Graf dalam Matriks ......................................................... 13

    2.3 Algoritma Dijkstra ............................................................................... 14

    2.4 Implementasi Dasar Teori Graf Dalam Pembelajaran Matematika di

    Sekolah .......................................................................................................... 57

    1. Jalur dari rumah menuju ke pasar ............................................................ 57

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii

    2. Digunakan dalam jenis topologi (Topologi Star)penggunaan dalam

    keterkaitan antar komputer. ......................................................................... 58

    3. Struktur keorganisasian ........................................................................... 59

    4. Silsilah keluarga...................................................................................... 60

    2.5 Kerangka Pemikiran ............................................................................ 60

    BAB III.............................................................................................................. 63

    METODE PENELITIAN ................................................................................... 63

    3.1 Jenis Penelitian .................................................................................... 63

    3.2 Objek Penelitian .................................................................................. 63

    3.3 Metode Penelitian ................................................................................ 63

    3.4 Instrumen Pengumpulan Data .............................................................. 65

    3.5 Teknik Analisis Data........................................................................... 65

    3.6 Prosedur Pelaksanaan Penelitiaan Secara Keseluruhan ......................... 66

    BAB IV ............................................................................................................. 67

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................................... 67

    4.1 Pemilihan 5 Objek Wisata yang Telah Dikembangkan di Pontianak ..... 67

    4.2 Representasi Jalan Raya dalam Bentuk Graf ........................................ 69

    4.3 Mencari Rute Terpendek dengan Menggunakan Algoritma Djikstra..... 75

    4.3.1 Rute Terdekat dari Tugu Khatulistiwa menuju Aloe Vera Center ..... 75

    4.3.2 Rute Terdekat dari Tugu Khatulistiwa menuju Keraton Kadriah ...... 87

    4.3.3 Rute Terdekat dari Tugu Khatulistiwa menuju Taman Alun Kapuas 90

    4.3.4 Rute Terdekat dari Tugu Khatulistiwa menuju Rumah Radakng ...... 94

    4.3.5 Rute Terdekat dari Aloe Vera Center menuju Tugu Khatulistiwa ..... 98

    4.3.6 Rute Terdekat dari Aloe Vera Center Keraton Kadriah .................. 103

    4.3.7 Rute Terdekat dari Aloe Vera Center menuju Taman Alun Kapuas 106

    4.3.8 Rute Terdekat dari Aloe Vera Center menuju Rumah Radakng ...... 111

    4.3.9 Rute Terdekat dari Keraton Kadriah menuju Aloe Vera Center ...... 117

    4.3.10 Rute Terdekat dari Keraton Kadriah menuju Taman Alun Kapuas . 120

    4.3.11 Rute Terdekat dari Keraton Kadriah menuju Tugu Khatulistiwa .... 123

    4.3.12 Rute Terdekat dari Keraton Kadriah menuju Rumah Radakng ....... 129

    4.3.13 Rute Terdekat dari Taman Alun Kapuas menuju Rumah Radakng . 133

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiv

    4.3.14 Rute Terdekat dari Taman Alun Kapuas menuju Keraton Kadriah . 137

    4.3.15 Rute Terdekat dari Taman Alun Kapuas menuju Aloe Vera Center 141

    4.3.16 Rute Terdekat dari Taman Alun Kapuas menuju Tugu Khatulistiwa

    146

    4.3.17 Rute Terdekat dari Rumah Radakng menuju Taman Alun Kapuas . 150

    4.3.18 Rute Terdekat dari Rumah Radakng menuju Keraton Kadriah ....... 154

    4.3.19 Rute Terdekat dari Rumah Radakng menuju Aloe Vera Center ...... 157

    4.3.20 Rute Terdekat dari Rumah Radakng menuju Tugu Khatulistiwa .... 162

    4.4 Rute Terdekat dalam Mengunjungi 5 destinasi Wisata Populer .......... 167

    4.4.1 Rute Terpendek dalam Mengunjungi 5 destinasi Wisata Populer di

    Pontianak jika dimulai dari Tugu Khatulistiwa .......................................... 168

    4.4.2 Rute Terpendek dalam Mengunjungi 5 destinasi Wisata Populer di

    Pontianak jika dimulai dari Aloe Vera Center ........................................... 171

    4.4.3 Rute Terpendek dalam Mengunjungi 5 destinasi Wisata Populer di

    Pontianak jika dimulai dari Keraton Kadriah ............................................. 174

    4.4.4 Rute Terpendek dalam Mengunjungi 5 destinasi Wisata Populer di

    Pontianak jika dimulai dari Taman Alun Kapuas ....................................... 177

    4.4.5 Rute Terpendek dalam Mengunjungi 5 destinasi Wisata Populer di

    Pontianak jika dimulai dari Rumah Radakng ............................................. 180

    4.4.4 Implementasi Teori Graf dalam Pembelajaran Matematika ............ 184

    4.4.5 Keterbatasan Penelitian .................................................................. 184

    BAB V ............................................................................................................. 185

    PENUTUP ....................................................................................................... 185

    5.1 Kesimpulan........................................................................................ 185

    5.2 Saran ................................................................................................. 188

    DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... xviii

    LAMPIRAN ...................................................................................................... xx

    A. Perhitungan Rute Terdekat dari Tugu Khatulistiwa menuju Aloe Vera Center

    xx

    B. Perhitungan Rute Terdekat dari Tugu Khatulistiwa menuju Keraton Kadriah

    xxxiii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xv

    C. Perhitungan Rute Terdekat dari Tugu Khatulistiwa menuju Taman Alun

    Kapuas .................................................................................................................. l

    D. Perhitungan Rute Terdekat dari Tugu Khatulistiwa menuju Rumah Radakng

    lxix

    E. Perhitungan Rute Terdekat dari Aloe Vera Center menuju Tugu Khatulistiwa

    lxxxvii

    F. Perhitungan Rute Terdekat dari Aloe Vera Center menuju Keraton Kadriah

    civ

    G. Perhitungan Rute Terdekat dari Aloe Vera Center menuju Taman Alun

    Kapuas ............................................................................................................ cxxi

    H. Perhitungan Rute Terdekat dari Aloe Vera Center menuju Rumah Radakng

    cxl

    I. Perhitungan Rute Terdekat dari Keraton Kadriah menuju Aloe Vera Center

    clx

    J. Perhitungan Rute Terdekat dari Keraton Kadriah menuju Taman Alun

    Kapuas ......................................................................................................... clxxxi

    K. Perhitungan Rute Terdekat dari Keraton Kadriah menuju Tugu

    Khatulistiwa ....................................................................................................... cc

    L. Perhitungan Rute Terdekat dari Keraton Kadriah menuju Rumah Radakng

    ccxix

    M. Perhitungan Rute Terdekat dari Taman Alun Kapuas menuju Rumah

    Radakng...................................................................................................ccxxxviii

    N. Perhitungan Rute Terdekat dari Taman Alun Kapuas menuju Keraton

    Kadriah ........................................................................................................... cclv

    O. Perhitungan Rute Terdekat dari Taman Alun Kapuas menuju Aloe Vera

    Center cclxxiv

    P. Perhitungan Rute Terdekat dari Taman Alun Kapuas menuju Tugu

    Khatulistiwa .................................................................................................. ccxcii

    Q. Perhitungan Rute Terdekat dari Rumah Radakng menuju Taman Alun

    Kapuas ........................................................................................................... cccix

    R. Perhitungan Rute Terdekat dari Rumah Radakng menuju Keraton Kadriah

    cccxxiv

    S. Perhitungan Rute Terdekat dari Rumah Radakng menuju Aloe Vera Center

    cccxlii

    T. Perhitungan Rute Terdekat dari Rumah Radakng menuju Tugu Khatulistiwa

    ccclx

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvi

    DAFTAR TABEL

    Tabel 2.3. 1 Contoh Penamaan Vertex ............................................................... 18

    Tabel 2.3. 2 Bobot Hubungan Masing-Masing Vertex ........................................ 21

    Tabel 2.3. 3 D𝑣𝑗 pada iterasi ke-0 ...................................................................... 24

    Tabel 2.3. 4 D𝑣𝑗 pada iterasi ke-1 ...................................................................... 26

    Tabel 2.3. 5 D𝑣𝑗 pada iterasi ke-2 ...................................................................... 27

    Tabel 2.3. 6 D𝑣𝑗 pada iterasi ke-3 ...................................................................... 28

    Tabel 2.3. 7 D𝑣𝑗 pada iterasi ke-4 ...................................................................... 30

    Tabel 2.3. 8 D𝑣𝑗 pada iterasi ke-5 ...................................................................... 31

    Tabel 2.3. 9 D𝑣𝑗 pada iterasi ke-6 ...................................................................... 33

    Tabel 2.3. 10 D𝑣𝑗 pada iterasi ke-7 .................................................................... 34

    Tabel 2.3. 11 D𝑣𝑗 pada iterasi ke-8 .................................................................... 35

    Tabel 2.3. 12 D𝑣𝑗 pada iterasi ke-9 .................................................................... 37

    Tabel 2.3. 13 D𝑣𝑗 pada iterasi ke-10 .................................................................. 38

    Tabel 2.3. 14 D𝑣𝑗 pada iterasi ke-11 .................................................................. 39

    Tabel 2.3. 15 D𝑣𝑗 pada iterasi ke-12 .................................................................. 40

    Tabel 2.3. 16 D𝑣𝑗 pada iterasi ke-13 .................................................................. 41

    Tabel 2.3. 17 D𝑣𝑗 pada iterasi ke-14 .................................................................. 42

    Tabel 2.3. 18 D𝑣𝑗 pada iterasi ke-15 .................................................................. 43

    Tabel 2.3. 19 D𝑣𝑗 pada iterasi ke-16 .................................................................. 44

    Tabel 2.3. 20 D𝑣𝑗 pada iterasi ke-17 .................................................................. 45

    Tabel 2.3. 21 D𝑣𝑗 pada iterasi ke-18 .................................................................. 46

    Tabel 2.3. 22 D𝑣𝑗 pada iterasi ke-19 .................................................................. 46

    Tabel 2.3. 23 D𝑣𝑗 pada iterasi ke-20 .................................................................. 47

    Tabel 2.3. 24 D𝑣𝑗 pada iterasi ke-21 .................................................................. 48

    Tabel 2.3. 25 D𝑣𝑗 pada iterasi ke-22 .................................................................. 49

    Tabel 2.3. 26 D𝑣𝑗 pada iterasi ke-23 .................................................................. 50

    Tabel 2.3. 27 D𝑣𝑗 pada iterasi ke-24 .................................................................. 51

    Tabel 2.3. 28 D𝑣𝑗 setiap iterasi .......................................................................... 52

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvii

    Tabel 4.1. 1 Jumlah Potensi Wisata yang Telah Dikembangkan ......................... 67

    Tabel 4.1. 2 Potensi Wisata yang Telah Dikembangkan Tahun 2013 .................. 67

    Tabel 4.2. 1 Lokasi 5 Objek Wisata Terpilih Kota Pontianak ............................. 71

    Tabel 4.2. 2 Nama Persimpangan dan Koordinat Google Maps .......................... 71

    Tabel 4.2. 3 Nama Ruas Jalan ............................................................................ 73

    Tabel 4.3. 1 Daftar Objek Wisata Awal dan Akhir ............................................. 75

    Tabel 4.3.1. 1 D𝑣𝑗 pada iterasi ke-0 ................................................................... 78

    Tabel 4.3.1. 2 D𝑣𝑗 pada iterasi ke-1 ................................................................... 79

    Tabel 4.3.1. 3 D𝑣𝑗 pada iterasi ke-2 ................................................................... 80

    Tabel 4.3.1. 4 D𝑣𝑗 pada iterasi ke-3 ................................................................... 82

    Tabel 4.3.1. 5 D𝑣𝑗 pada iterasi ke-4 ................................................................... 83

    Tabel 4.3.1. 6 D𝑣𝑗 pada iterasi ke-5 ................................................................... 84

    Tabel 4.4. 1 Panjang Jalur antar Destinasi Wisata............................................. 167

    Tabel 4.4. 2 Panjang Jalur Terpendek Dari 5 Pilihan Rute ................................ 183

    Tabel 4.4.1. 1 Panjang Jalur antar Destinasi Wisata tanpa Tugu

    Khatulistiwa ..................................................................................................... 169

    Tabel 4.4.1. 2 Panjang Jalur antar Destinasi Wisata tanpa Tugu Khatulistiwa dan

    Aloe Vera Center ............................................................................................. 169

    Tabel 4.4.1. 3 Panjang Jalur antar Destinasi Wisata tanpa Tugu Khatulistiwa, Aloe

    Vera Center, dan Keraton Kadriah ................................................................... 170

    Tabel 4.4.1. 4 Panjang Jalur antar Destinasi Wisata tanpa Tugu Khatulistiwa, Aloe

    Vera Center, Keraton Kadriah, dan T. Alun Kapuas ......................................... 171

    Tabel 4.4.2. 1 Panjang Jalur antar Destinasi Wisata tanpa Aloe Vera Center .... 172

    Tabel 4.4.2. 2 Panjang Jalur antar Destinasi Wisata tanpa Aloe Vera Center dan

    Keraton Kadriah .............................................................................................. 172

    Tabel 4.4.2. 3 Panjang Jalur antar Destinasi Wisata tanpa Aloe Vera Center,

    Keraton Kadriah, dan Taman Alun Kapuas ...................................................... 173

    Tabel 4.4.2. 4 Panjang Jalur antar Destinasi Wisata tanpa Aloe Vera Center,

    Keraton Kadriah, Taman Alun Kapuas, dan Rumah Radakng ........................... 174

    Tabel 4.4.3. 1 Panjang Jalur antar Destinasi Wisata tanpa Keraton Kadriah ...... 175

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xviii

    Tabel 4.4.3. 2 Panjang Jalur antar Destinasi Wisata tanpa Keraton Kadriah dan

    Aloe Vera Center ............................................................................................. 175

    Tabel 4.4.3. 3 Panjang Jalur antar Destinasi Wisata tanpa Keraton Kadriah, Aloe

    Vera Center, dan Tugu Khatulistiwa ................................................................ 176

    Tabel 4.4.3. 4 Panjang Jalur antar Destinasi Wisata tanpa Keraton Kadriah, Aloe

    Vera Center, Tugu Khatulistiwa, dan Taman Alun Kapuas ............................... 177

    Tabel 4.4.4. 1 Panjang Jalur antar Destinasi Wisata tanpa Taman Alun Kapuas 178

    Tabel 4.4.4. 2 Panjang Jalur antar Destinasi Wisata tanpa Taman Alun Kapuas

    dan Rumah Radakng ........................................................................................ 178

    Tabel 4.4.4. 3 Panjang Jalur antar Destinasi Wisata tanpa Taman Alun Kapuas,

    Rumah Radakng, dan Keraton Kadriah ............................................................ 179

    Tabel 4.4.4. 4 Panjang Jalur antar Destinasi Wisata tanpa Taman Alun Kapuas,

    Rumah Radakng, Keraton Kadriah, dan Aloe Vera Center ............................... 180

    Tabel 4.4.5. 1 Panjang Jalur antar Destinasi Wisata tanpa Rumah Radakng ...... 181

    Tabel 4.4.5. 2 Panjang Jalur antar Destinasi Wisata tanpa Rumah Radakng dan

    Taman Alun Kapuas ........................................................................................ 181

    Tabel 4.4.5. 3 Panjang Jalur antar Destinasi Wisata tanpa Rumah Radakng,

    Taman Alun Kapuas, dan Keraton Kadriah ...................................................... 182

    Tabel 4.4.5. 3 Panjang Jalur antar Destinasi Wisata tanpa Rumah Radakng,

    Taman Alun Kapuas, Keraton Kadriah, dan Aloe Vera Center ......................... 183

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xix

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1. 1 Graf G(V,E) ................................................................................. 9

    Gambar 2.1. 2 Graf G(V,E) ............................................................................... 10

    Gambar 2.1. 3 Graf G(V,E) ............................................................................... 11

    Gambar 2.1. 4 Graf G(V,E) ............................................................................... 12

    Gambar 2.2. 1 .................................................................................................... 14

    Gambar 2.3. 1 Jalur Kendaraan pribadi antara Kampus III USD dan Adisucipto

    Internasional Airport ................................................................... 17

    Gambar 2.3. 2 Panjang Lintasan Antar Lokasi Acuan......................................... 18

    Gambar 2.3. 3 Graf Rute Kendaraan Pribadi dari Kampus III USD ke Adisucipto

    Internasional Airpot .................................................................... 20

    Gambar 4.2. 1 Peta 5 Destinasi Objek Wisata di Kota Pontianak ....................... 70

    Gambar 4.2. 2 Graf Berarah dan Berbobot Jalan 5 objek Wisata Kota

    Pontianak .................................................................................... 74

    Gambar 5. 1 Representasi Graf G ..................................................................... 185

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Pariwisata merupakan salah satu yang dapat menjadi ciri khas suatu

    daerah itu sendiri. Menurut Undang Undang No 10 tahun 2009 tentang

    kepariwisataan, pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan

    didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat,

    pengusaha, Pemerintah dan Pemerintah daerah. Dengan adanya pariwisata

    mampu menambah pendapatan ekonomi daerah. Dari banyaknya objek wisata

    yang sering dikunjungi oleh para wisatawan asing dan juga dosmetik dapat

    menjadi sumber pendapatan daerah tersebut. Guna menunjang pendapatan

    daerah sektor pariwisata perlu dibutuhkan informasi mengnai jalur terpendek

    dan mudah diakses para wisatawan.

    Sebagai ibukota Provinsi Kalimantan Barat, Kota Pontianak memiliki

    banyak predikat seperti kota budaya dan kota pariwisata. Predikat ini

    menggambarkan keadaan Kota Pontianak dimana letak Kalimantan Barat yang

    berbatasan langsung dengan Malaysia dan pulau kalimantan juga berbatasan

    langsung dengan Brunei Darussalam. Pariwisata Kota Pontianak didukung oleh

    keanekaragaman budaya penduduk Pontianak, yaitu Dayak, Melayu,

    dan Tionghoa. Suku Dayak memiliki pesta syukur atas kelimpahan panen yang

    disebut Gawai dan masyarakat Tionghoa memiliki kegiatan pesta tahun

    baru Imlek, Cap Go Meh, dan perayaan sembahyang kubur (Cheng Beng atau

    Ciet) yang memiliki daya tarik bagi para turis. Kota Pontianak juga dilintasi

    oleh garis khatulistiwa yang ditandai dengan Tugu Khatulistiwa di Pontianak

    Utara. Selain itu kota Pontianak juga memiliki visi menjadikan Pontianak

    sebagai kota dengan pariwisata sungai. Sehingga Kota Pontianak memeiliki

    banyak sekali tempat untuk di kunjungi bagi wisatawan baik dalam negeri

    maupun luar negeri (Abdullah , 2016).

    Pariwisata merupakan hal yang tidaklah asing bagi semua orang dan

    merupakan bisnis yang besar, Industri pariwisata akan berkembang apabila

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    https://id.wikipedia.org/wiki/Dayakhttps://id.wikipedia.org/wiki/Melayuhttps://id.wikipedia.org/wiki/Tionghoahttps://id.wikipedia.org/wiki/Imlekhttps://id.wikipedia.org/wiki/Cap_Go_Meh

  • 2

    pertumbuhan pengunjung wisata yang terus meningkat akan memberi

    kontribusi pendapatan ekonomi yang semakin meningkat , beberapa faktor

    yang dapat menjamin industri paariwisata yaitu ketersediaan informasi tentang

    pariwisata. Untuk berwisata yang harus ditentukan adalah jadwal berwisata,

    setiap orang melakukan perjalanan pariwisata pasti memilih jarak terpendek

    untuk dapat mencapai tujuan karena dapat menghemat waktu, tenaga dan biaya

    bahan bakar ketika kita berwisata dengan jadwal yang tidak diatur, waktu dan

    biaya tidak dapat dikontrol, Akibatnya ialah pengeluaran dari anggaran

    berwisata menjadi membengkak, dan waktu berlibur yang menjadi padat.

    Liburan merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh seseorang

    untuk menghilangkan rasa stress maupun kepenatan dalam kehidupan sehari-

    hari. Biasanya seseorang berlibur memilih tempat yang sejuk dan nyaman.

    Kota Pontianak merupakan salah satu tempat di Indonesia yang banyak

    terdapat lokasi untuk berlibur, tentunya dengan banyak destinasi wisata

    menarik yang layak untuk dikunjungi. Tempat-tempat menarik yang dapat

    dikunjungi di Kota Pontianak di antaranya Taman Alun Kapuas. Karaton

    Kadriyah Pontianak, Rumah Radang, Tugu Khatulistiwa, Digulis Monument,

    Masjid Jami, Gereja Katedral St. Joseph, Museum Negeri Kalimantan Barat,

    Masjid Raya Mujahidin, Aloe Vera Center. Namun dalam penelitian ini hanya

    menggunakan 5 objek wisata, disesuaikan dengan data dari Dinas Pariwisata

    Kota Pontianak 5 objek wisata yang dikembangkan sejak tahun 2009. Objek

    wisaa yang dikembangkan menurut Dinas Pariwisata Kota Pontianak yaitu:

    Tugu Khatulistiwa, Aloe Vera Center, Keraton Kadriah, Taman Alun Kapuas

    dan Rumah Radakng.

    Dari permasalahan dalam menentukan lokasi wisata yang berada di

    Kota Pontianak maka penulis membuat sistem pencarian jalur terpendek dan

    rekomendasi objek wisata, yang diharapkan dapat membantu menentukan jalur

    objek wisata lain yang dapat dijadikan untuk mengatur jadwal dari berwisata

    ataupun dapat digunakan menjadi bahan pertimbangan untuk menentukan

    alternative lokasi obyek wisata yang satu arah atau yang lokasinya berdekatan,

    sehingga menghemat waktu. Kesulitan menentukan jarak terpendek timbul

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    karena terdapat banyak jalur yang ada pada tiap daerah karena pada

    kenyataannya misalnya salah satu contoh dari objek wisata di Pontianak yaitu

    dari Gereja Katedral ke Rumah Radang tidak hanya dapat dilalui 1 jalur yaitu

    dapat melalui 3 jalur yaitu : (1) Melalui jalan Sultan Abdurrahman yang

    menempuh jarak 3,7 km dalam waktu 11 menit, (2) Melalui Jalan Alianyang

    dengan jarak 4,8 km dalam waktu 14 menit (3) Melalui Jalan Putri Candramidi

    yang menempuh jarak 5,1 km dalam waktu 15 menit, dengan ada 3 jalur yang

    berbeda sehingga terbentuk suatu jaringan. Untuk membantu dalam

    menentukan jarak terpendek dapat digunakan peta persebaran objek wisata dan

    memilih mana jalur yang dianggap terpendek dari daerah asal ke daerah tujuan.

    Namun hal ini dirasa kurang maksimal dan memperlambat waktu karena harus

    memilih sendiri dari banyak jalur yang ada dan melakukan perhitungan sendiri

    mana kira-kira jarak terpendek dari daerah asal menuju daerah tujuan yang

    dikehendaki (Ardiani, 2011).

    Pembelajaran matematika di sekolah dapat menjadikan pencarian rute

    terpendek agar dapat meningkatkan minat siswa dengan matematika dengan

    masalah nyata dalam kehidupan sehari hari. Sehingga dapat dirangsang dengan

    permasalahan yang berkaitan denga teori graf. Matematika merupakan problem

    posing dan problem solving. Dalam kegiatan bermatematika, pada dasarnya

    anak akan berhadapan dengan dua hal yakni masalah-masalah apa yang

    mungkin muncul atau diajukan dari sejumlah fakta yang dihadapi (problem

    posing) serta bagaimana menyelesaikan masalah tersebut (problem solving).

    Dalam kegiatan yang bersifat problem posing, anak memperoleh kesempatan

    untuk mengembangkan kemampuannya mengidentifikasi fakta-fakta yang

    diberikan serta permasalahan yang bisa muncul dari fakta-fakta tersebut.

    Sedangkan melalui kegiatan problem solving, anak dapat mengembangkan

    kemampuannya untuk menyelesaikan permasalahan tidak rutin yang memuat

    berbagai tuntutan kemampuan berpikir termasuk yang tingkatannya lebih tinggi

    (Suryadi, 2011)

    Dari permasalahan dalam menentukan jalur terpendek, salah satu cara

    untuk dapat menentukan jalur terpendek adalah dengan mengintepretasikan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    peta kedalam suatu graf. Dalam graf, terdapat metode yang dapat digunakan

    untuk menentukan jarak terpendek. Salah satu metode yang digunakan untuk

    pencarian jalur terpendek adalah Algoritma Dijkstra. Algoritma ini digunakan

    dalam graf berarah dimana setiap titik dihubungkan oleh sisi yang memiliki

    bobot. Dengan memperhitungkan bobot pada setiap sisi, algoritma ini dapat

    digunakan untuk menentukan jalur terpendek dari suatu titik ke titik akhir

    tujuan (Puspika, dkk., 2012). Algoritma Dijkstra lebih intensif dalam

    komputasi untuk pencarian jalur optimum dalam suatu jaringan seperti internet,

    dan waktu rata-rata eksekusi algoritma Dijkstra lebih kecil dibanding algoritma

    Ant Colony, maka algoritma Dijkstra banyak digunakan dalam pencarian jalur

    optimum pada jaringan internet dibanding algoritma lain (Gusmão, dkk.,

    2013:125). Algoritma ini biasanya diterapkan pada sebuah aplikasi pencari rute

    jalan yang terdekat dari suatu daerah ke daerah lainnya. Algoritma ini dipilih

    karena dapat menyelesaikan pencarian jalur terpendek dari satu simpul ke

    semua simpul yang ada pada suatu graf berarah dengan bobot dan nilai tidak

    negative sehingga nantinya dapat ditemukan jalur terpendek dari titik awal dan

    titik tujuan yang dinputkan.

    Dari penjelasan di atas penelitian ini tentunya akan berguna untuk

    pembelajaran matematika disekolah, guna untuk mengetahui bahwa penerapan

    matematika dikehidupan sehari-hari salah satu contohnya yaitu untuk mencari

    jalur terpendek sehingga siswa dapat termotivasi untuk belajar matematika

    karena penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

    1.2 Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, rumusan

    masalah yang akan dibahas pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1. Bagaimana memodelkan rute terpendek objek wisata Kota Pontianak yang

    terdiri dari 5 objek wisata dalam bentuk graf?

    2. Bagaimana menerapkan Algoritma Dijkstra dalam menentukan rute

    terpendek objek wisata di Kota Pontianak?

    3. Bagaimana menentukan rute terpendek dari beberapa tempat wisata Kota

    Pontianak?

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    4. Bagaimana Implementasi dalam teori graf di pembelajaran matematika

    disekolah untuk minat siswa?

    1.3 Tujuan Penelitian

    Sesuai dengan rumusan masalah yang dikemukanan diatas, maka tujuan

    penelitian ini adalah antara lain :

    1.1 Memodelkan rute terpendek objek wisata Kota Pontianak yang terdiri dari

    10 objek wisata didalam graf

    1.2 Membuat sistem pencarian jalur terpendek menggunakan Algoritma

    Dijkstra untuk memudahkan wisatawan mengetahui objek wisata dan rute

    terpendek dari tujuan objek wisata awal ke objek wisata selanjutnya di

    kota Pontianak.

    1.3 Memudahkan wisatawan untuk mengetahui objek wisata terdekat dari

    posis dimana wisatawan berada.

    1.4 Mengetahui implementasi teori graf disekolah walaupun sebagai dasar

    sehingga menambah minat siswa.

    1.5 Batasan Masalah

    Batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

    1. Jalur yang dilalui searah.

    2. Tempat wisata yang diteliti sebanyak 5 tempat.

    3. Hanya akan menampilkan satu rute terpendek.

    4. Pencarian rute terpendek menggunakan Algoritma Dijkstra

    5. Ruang lingkup pengambilan data dan survei dilakukan di Dinas Pariwisata

    Kota Pontianak.

    6. Ruang lingkup untuk pengambilan data jarak lokasi diambil dari Google

    Maps.

    1.5 Manfaat Penelitian

    Adapun manfaat yang diharapkan dari pelaksanaan penelitian ini adalah

    sebagai berikut:

    1.5.1 Bagi Peneliti

    Penelitian ini memiliki manfaat bagi peneliti, yaitu:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    1. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang masalah

    pencarian rute terpendek.

    2. Dapat mengetahui cara kerja pencarian rute terdekat menggunakan

    metode Algoritma Dijkstra dalam kehidupan sehari-hari.

    1.5.2 Bagi Universitas Sanata Dharma

    Penelitian ini memiliki manfaat bagi Universitas Sanata Dharma, yaitu:

    1. Sebagai bahan referensi untuk nantinya dapat dijadikan sebagai

    acuan pada penelitian selanjutnya.

    2. Dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan akademik dalam mendidik

    dan memberikan ilmu pengetahuan.

    1.5.3 Bagi Wisatawan di Pontianak

    1. Mempermudah wisatawan untuk mencari lokasi objek wisata

    terdekat di Kota Pontianak

    2. Mempersingkat waktu dan menghemat pengeluaran wisatawan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    1.5.4 Bagi Masyarakat Sekitar Objek Wisata

    1. Pemilik unit usaha yang dilalui jalur terpendek lokasi wisata yang

    dituju mendapat keuntungan dari wisatawan. Misalnya meliputi

    warung jajanan, souvenir dan pusat oleh-oleh.

    2. Meningkatkan pendapatan bagi pemilik unit usaha.

    1.5.5 Bagi Sekolah

    1. Dapat dijadikan contoh sebagai penelitian yang menerapkan ilmu

    matematika di kehidupan sehari-hari dalam bidang pariwisata

    khususnya mencari rute terpendek.

    2. Siswa juga dapat mengenal dasar dalam mencari rute terpendek

    yaitu teori graf.

    1.6 Sistematika Penulisan

    Sitematika penulisan skripsi ini secara garis besar adalah sebagai berikut:

    BAB I PENDAHULUAN

    Bab ini membahas tentang latar belakang dilakukannya penelitian,

    rumusan masalah, tujuan dari penelitian, batasan-batasan masalah

    dalam penelitian, manfaat dari penelitian, sistematika penulisan,

    dan kerangka berpikir.

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    Bab ini membahas tentang graf, representasi graf dalam matriks,

    dan cara kerja Algoritma Dijkstra dalam menentukan rute

    terpendek.

    BAB III METODE ANALISIS

    Bab ini berisi tentang metode yang digunakan dalam menentukan

    rute terpendek objek wisata di Kota Pontianak.

    BAB IV PEMODELAN RUTE OBJEK WISATA KOTA PONTIANAK

    Bab ini membahas pemodelan rute terpendek dalam mengunjungi 5

    objek wisata di Kota Pontianak kedalam simbol-simbol

    matematika.

    BAB V PENERAPAN ALGORITMA DIJSTRA

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    Bab ini berisi tentang penerapan Algoritma Dijstra dalam

    menentukan rute terpendek objek wisata di Kota Pontianak.

    BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

    Bab ini berisi hasil yang diperoleh dari hasil analisis dan

    perhitungan matematis dalam menentukan rute terpendek objek

    wisata Kota Pontianak.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    Pada bab ini akan dijelaskan menegai graf dan istilah-istilah dalam graf,

    repesentasi graf dalam matriks, serta cara Algoritma Dijkstra untuk menentukan

    rute terpendek.

    2.1 Graf

    Bagian ini akan menjelaskan istilah-istilah yang akan digunakan dalam

    pembahasan suatu graf serta menjelaskan jeni-jenis graf jika digolongkan

    pada suatu kriteria tertentu.

    Definisi 2.1.1 (Rinaldi Munir, 2005:356)

    Diberikan himpunan tak kosong V={𝑣1, 𝑣2, … . . 𝑣𝑛} adalah himpunan

    titik-titik atau vertex dan diberikan himpunan E={𝑒1, 𝑒2, … . . , 𝑒𝑚} adalah

    himpunan yang sisi-sisi atau edge yang menghubungkan sepasang vertex.

    Suatu graf G adalah himpunan yang terdiri dari vertex dan edge yang

    didefinisikan sebagai pasangan himpunan (V,E), ditulis dengan notasi

    G=(V,E). Untuk selanjutnya akan digunakan istilah vertex sebagai titik dan

    edge sebagai sisi

    Contoh 2.1.1

    Perhatikan gambar berikut!

    Gambar 2.1. 1 Graf G(V,E)

    Perhatikan gambar 2.1.1 𝑣1, 𝑣2, 𝑣3 𝑑𝑎𝑛 𝑣4 merupakan vertex pada graf

    G sedangkan 𝑒1, 𝑒2, 𝑑𝑎𝑛 𝑒3 , 𝑒4 pada graf G adalah sisi yang menghubungkan

    sepasang vertex yang disebut dengan edge.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    Definisi 2.1.2 (Lipschutz and Lipson, 2002)

    Jika edge yang menghubungkan vertex pada graf G, maka vertex 𝑣1,

    dikatakan Berhubungan atau adjacent terhadap vertex 𝑣2. Kemudian vertex

    𝑣1dan 𝑣2 tersebut dikatakan Bersinggungan atau incidence dengan edge

    yang menghubungan 𝑣1dan 𝑣2.

    Contoh 2.1.2

    Perhatikan gambar 2.1.1 graf G dengan 𝑒1 incidence pada vertex

    𝑣1dan 𝑣2, serta 𝑣1dan 𝑣2 adjacent.

    Definisi 2.1.3 (Jong Jek Siang, 2011: 268)

    Edge yang hanya berhubungan dengan satu vertex disebut Loop.

    Sedangkan pada suatu graf G dua edge yang berbeda yang menghubungkan

    dua vertex yang sama disebut Multiple Edges atau Sisi Paralel

    Contoh 2.1.3

    Perhatikan gambar berikut!

    Gambar 2.1. 2 Graf G(V,E)

    Perhatikan gambar 2.1.2. edge 𝑒1 disebut sebagai loop. Kemudian,

    vertex 𝑣1 dan 𝑣3 yang dihubungkan oleh edge 𝑒5 dan 𝑒4, maka edge 𝑒5 dan 𝑒4

    merupakan sisi paralel.

    Definisi 2.1.4 (Rinaldi Munir, 2005:357)

    Diberikan graf G dibedakan menjadi 2 jenis berdasarkan:

    1. Graf Sederhana atau simple graph, yaitu graf yang tidak mengandung

    loop maupun sisi pararel.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    2. Graf tak-sederhana atau un-simple graph , yaitu graf yang mengandung

    Loop maupun sisi pararel.

    Contoh 2.1.4

    Perhatikan gambar 2.1.1 adalah contoh Graf sederhana atau simple

    graph karena tidak mengandung Loop maupun Sisi Paralel. Kemudian

    perhatikan gambar 2.1.2 adalah contoh un-simple graph karena mengandung

    Sisi Paralel atau juga mengandung Loop.

    Definisi 2.1.5 (Jong Jek Siang, 2011:268)

    Graf terbagi menjadi dua jenis jika dibedakan berdasarkan arah

    sisinya, yaitu:

    1. Graf Berarah, yaitu graf G yang setiap edge pada graf tersebut memiliki

    arah yang menunjukan titik asal dan titik tujuan.

    2. Graf Tak Berarah, yaitu graf G yang setiap edge pada graf tersebut

    tidak memiliki arah yang menunjukan titik asal dan titik tujuan, sehingga

    hanya merupakan ruas garis yang menghubungkan dua edge.

    Contoh 2.1.5

    Perhatikan gambar berikut!

    Gambar 2.1. 3 Graf G(V,E)

    Perhatikan gambar 2.1.3 merupakan graf berarah karena setiap edge

    pada graf tersebut memiliki arah yang menunjukan titik asal dan titik tujuan.

    Sedangkan perhatikan gambar 2.1.2 graf G merupakan graf tidak berarah

    karena setiap edge pada graf tersebut tidak memiliki arah.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    Definisi 2.1.6 (Jong Jek Siang, 2011:268)

    Berdasarkan label garisnya , graf terbagi menjadi dua yaitu:

    1. Graf Berlabel, yaitu graf G yang setiap edge diasosiasikan dengan suatu

    bilangan riil yang menunjukan bobot hubungan antar kedua vertex.

    2. Graf Tak Berlabel, yaitu graf G yang menghubungkan kedua vertex

    (baik dalam graf berarah maupun tak berarah) tidak menyatakan bobot

    atau kualitas hubungan tersebut.

    Contoh 2.1.6

    Perhatikan gambar berikut!

    Gambar 2.1. 4 Graf G(V,E)

    Pada gambar 2.1.4 merupakan graf berlabel karena setiap edge dari

    graf tersebut terdapat suatu bilangn riil yang mempresentasikan label dari

    setiap edge tersebut. Sedangkan pada gambar 2.1.3 merupakan graf tak

    berlabel karena setiap edge dari graf tidak terdapat suatu bilang riil yang

    merepresentasikan label dari setiap edge tersebut.

    Definisi 2.1.7 (Jong Jek Siang, 2011:273)

    Misalkan v adalah vertex dalam suatu graf G. Derajat atau degree

    vertex v adalah jumlah edge yang berhubungan dengan vertex v dan edge

    suatu loop dihitung dua kali.

    Contoh 2.1.7

    Perhatikan gambar 2.1.3. derajat dari titik 𝑣1 adalah 3 yang dituliskan

    sebagai d(𝑣1) = 3 karena terdapat 3 sisi yang terhubung dengan titik yaitu

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    𝑒5, 𝑒4 𝑑𝑎𝑛 𝑒3 . derajat dari titik 𝑣4 adalah 3 yang dituliskan sebagai d(𝑣4) = 3

    karena terdapat 3 sisi yang terhubung dengan titik 𝑣4 yaitu 𝑒6, 𝑒2 𝑑𝑎𝑛 𝑒7.

    Sedangkan derajat titik 𝑣2 adalah 4 yang ditulis sebagai d(𝑣2) = 4 karena

    terdapat 2 sisi yang terhubung dengan titik 𝑣2 yaitu 𝑒3 dan 𝑒2, serta loop 𝑒1

    yang dihitung dua kali.

    Definisi 2.1.8 (Jong Jek Siang, 2011:283)

    Misalkan G adalah suatu graf yang memiliki vertex dan edge.

    1. Walk adalah barisan berhingga dari vertex dan edge, dimulai dan diakhiri

    dengan vertex, sedemikian sehingga setiap edge yang menempel dengan

    vertex sebelum dan sesudahnya. Tidak ada edge yang muncul lebih dari

    sekali dalam satu walk. Sedangkan vertex mungkin muncul lebih dari

    satu kali.

    2. Walk Berarah tidak jauh berbeda dari walk, hanya saja dalam

    menentukan barisannya harus memperhatikan dan mengikuti arah dari

    graf tersebut.

    Contoh 2.1.8

    Perhatikan gambar 2.1.3. walk dari 𝑣1 ke 𝑣4 adalah

    𝑣1𝑒5𝑣3𝑒4𝑣1𝑒3𝑣2𝑒1𝑣2𝑒2𝑣4 . Pada suatu walk, suatu edge boleh dilalui lebih

    dari sekali.

    Definisi 2.1.9 (Jong Jek Siang, 2011:273)

    Lintasan atau path dari v ke w adalah walk dari v ke w yang tidak

    memiliki sisi berulang.

    Contoh 2.1.9

    Pada gambar 2.1.2 lintasan dari 𝑣3 ke 𝑣4 adalah 𝑣3𝑒6𝑣4𝑒7𝑣5

    perhatikan bahwa lintasan 𝑣3 ke 𝑣4 tidak memiliki edge berulang.

    2.2 Representasi Graf dalam Matriks

    Matriks adalah susunan bilangan-bilangan yang disusun dalam bentuk

    persegi panjang dan diatur menurut baris dan kolom (Sulistyono, 2007: 59).

    Matriks dapat merepresentasikan suatu graf. Menurut Siang (2011: 286), graf

    yang diubah kedalam bentuk matriks dapat mempermudah perhitungan-

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    perhitungan yang diperlukan, dan matriks digunakan untuk

    merepresentasikan suatu graf pada umumnya adalah Matriks Hubung atau

    Adjacency Matrix.

    Perhatikan gambar berikut!

    𝑣1 : 𝑣2, 𝑣6

    𝑣2 : 𝑣1, 𝑣3

    𝑣3 : 𝑣2, 𝑣4

    𝑣4 : 𝑣3, 𝑣5

    𝑣5 : 𝑣4, 𝑣6

    𝑣6 : 𝑣1, 𝑣5

    Gambar 2.2. 1

    Dari gambar diatas, bila G adalah sebuah graf tanpa loop, dengan

    vertex V={𝑣1, 𝑣2, … . . 𝑣𝑛}, matriks hubung adjacency matrix. Misalkan 𝐴𝑛 𝑥 𝑛

    adalah matriks berordo n x n, elemen matriks A yaitu 𝑎𝑖𝑗 adalah bilangan

    yang menyatakan jumlah rusuk yang menghubungkan i dan j dengan i, j =

    1,2,3,..,n merepresentasikan hubungan antara baris.

    2.3 Algoritma Dijkstra

    Menurut Siang (2011: 299), Algoritma Dijstra merupakan algoritma

    yang ditemukan oleh Edsger W. Dijkstra untuk mencari jalur terpendek pada

    sebuah graf antara 2 titik. Misalkan G adalah graf berlabel (berarah atau tidak

    berarah) dengan vertex V={𝑣1, 𝑣2, … . . 𝑣𝑛} dan lintasan terpendek yang dicari

    adalah dari 𝑣1 ke 𝑣𝑛. Algoritma Dijkstra dimulai dari titik 𝑣1. Dalam

    iterasinya, algoritma akan mencari satu titik yang jumlah bobotnya dari vertex

    1 terkecil. Vertex yang terpilih dipisahkan (disebut vertex permanen), dan

    vertex tersebut tidak diperhatikan lagi dalam iterasi berikutnya.

    Misalkan V(G) adalah himpunan vertex yang ada pada graf G yaitu

    V={𝑣1, 𝑣2, … . . 𝑣𝑛} , L merupakan himpunan vertex pada V(G) yang sudah

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    terpilih menjadi vertex permanen dalam jalur lintasan terpendek, D(𝑣𝑗)

    merupakan jumlah bobot lintasan terkecil dari 𝑣1 ke 𝑣𝑗 , W merupakan

    matriks hubung yang merepresentasikan graf, dan W(i,j) adalah bobot edge

    dari vertex 𝑣𝑖 ke 𝑣𝑗. Sekarang jika kita akan menentukan jalur terpendek dari

    𝑣𝑎 ke 𝑣𝑛, maka langkah kerja Algoritma Dijkstra menrut jong Jek Siang

    (2011: 299) adalah sebagai berikut:

    1. Menentukan 𝑣𝑎 sebagai titik awal dan 𝑣𝑛 sebagai titik akhir.

    2. Menentukan tabel representasi dari graf

    3. Membuat matriks hubung W.

    4. Untuk iterasi pertama, lakukan:

    a. Inisialisasi :

    L = { }

    V(G) ={𝑣1, 𝑣2, … . . 𝑣𝑛}

    b. Titik awal adalah 𝑣𝑎 maka lakukan D(𝑣𝑗) = {0 , 𝑗 = 𝑖∞ , 𝑗 ≠ 𝑖

    , ∀𝑣𝑗 ∈ V(G).

    c. ∀𝑣𝑗 ∈ V(G), tentukan D(𝑣𝑗) terkecil, maka titik permanen 𝑣𝑝 adalah

    𝑣𝑗.

    d. L = L ∪ {𝑣𝑝}

    e. Jika vn ∈ L maka iterasi berhenti, jika vn ∉ 𝐿 maka iterasi

    berlanjut.

    5. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan:

    a. Inisialisasi :

    L = L

    V(G) = V(G) – {𝑣𝑝}

    b. ∀𝑣𝑗 ∈ V(G), lakukan D(𝑣𝑗)=min(D(𝑣𝑗), D(𝑣𝑝)+ W(p,j))

    c. ∀𝑣𝑗 ∈ V(G), tentukan D(𝑣𝑗) terkecil, maka titik permanen 𝑣𝑝 adalah

    𝑣𝑗.

    d. L = L ∪ {𝑣𝑝}

    e. Jika vn ∈ L maka iterasi berhenti, jika vn ∉ 𝐿 maka iterasi

    berlanjut.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    6. Tuliskan D(𝑣𝑗) untuk j = 1,2,3,...,n pada setiap ietrasi diatas kedalam

    tabel.

    7. Tentukan lintasan terpendeknya dengan mendaftar titik permanen pada

    tabel diatas mulai dari iterasi terakhir hingga iterasi pertama. Perhatikan

    titik permanen 𝑣𝑗 pada iterasi ke-i , apabila D(𝑣𝑗) pada iterasi ke-i

    mengalami penurunan dibandingkan D(𝑣𝑗) pada iterasi sebelumnya,

    maka titik permanen pada iterasi ke-i tersebut merupakan jalur yang

    harus dilalui.

    8. Panjanglintasan dari 𝑣𝑎 ke 𝑣𝑛 adalah D(𝑣𝑝) pada iterasi terakhir

    9. Interpretasi

    Contoh 2.3.1

    Berikut adalah contoh perhitungan penerapan Algoritma Djikstra

    untuk menentukan rute terpendek dari Kampus III Universitas Sanata Dharma

    ke Adisucipto International Airport.

    Pertama berdasarkan rute yang dipilih Google Maps kita peroleh peta

    yang menghubungkan Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

    dengan Adisucipto International Airport adalah sebagai berikut:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    Gambar 2.3. 1 Jalur Kendaraan pribadi antara Kampus III USD dan

    Adisucipto Internasional Airport

    Berdasarkan gambar tersebut, terdapat beberapa rute yang dapat

    dilalui untuk pergi ke Adisucipto International Airport dari Kampus III

    Universitas Sanata Dharma. Berdasarkan rute tersebut, terdapat beberapa titik

    lokasi acuan yang artinya adalah sebagai berikut:

    1 = Universitas Sanata Dharma

    2 = Perumahan Taman Cemara

    3 = Jalan Timbulrejo

    4 = Jalan Sabo

    5 = Kementrian Pekerjaan Umum

    6 = Perempatan Pasar Stan

    7 = Pertigaan Jalan Persada

    8 = Sawo Kembar Yogya Guest House

    9 = Gapura Sanata Dharma Yogyakarta

    10 = SMK YPKK 3 Sleman

    11 = MIG Aquarium

    12 = Pertamina Petrol Station

    13 = Halte TJ RRU (Binamarga)

    14 = Perempatan Jalan Melati dan Jalan Kenari

    15 = Angkringan Naura

    16 = Jalan Riang Gembira

    17 = Jalan Kenanga

    18 = Warung Lotek Bu Suwarjinah

    19 = Jalan Flamboyan

    20 = Pertigaan Jalan Anggrek

    21 = Pertigaan Jalan Raya Solo

    22 = Pertigaan Jalan Widoro Kandang

    23 = Bakpian Kukus Tugu Jogja Raya Solo

    24 = Pertigaan Adisucipto Internasional Airport

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    25 = Adisucipto Internasional Airport

    Kemudian, jarak antara setiap titik acuan pada peta tersebut dijelaskan pada

    gambar berikut:

    Gambar 2.3. 2 Panjang Lintasan Antar Lokasi Acuan

    Gambar 2.3.1 merupakan gambar peta yang menghubungkan kampus

    III Universitas Sanata Dharma ke Adisucipto International Airport yang

    disertai gambar 2.3.2 yang merupakan panjang lintasan antar lokasi acuan.

    Selanjutnya, lokasi-lokasi tersebut kita simbolkan sebagai titik dengan

    penamaan sebagai berikut:

    Tabel 2.3. 1 Contoh Penamaan Vertex

    Nama Lokasi Vertex

    Universitas Sanata Dharma 𝑣1

    Perumahan Taman Cemara 𝑣2

    Jalan Timbulrejo 𝑣3

    Jalan Sabo 𝑣4

    Kementrian PV 𝑣5

    Perempatan Pasar Stan 𝑣6

    Pertigaan Jalan Persada 𝑣7

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    Sawo Kembar 𝑣8

    Gapura Sadar 𝑣9

    SMK YPKK 3 Sleman 𝑣10

    MIG Aquarium 𝑣11

    Pertamina Petrol Station 𝑣12

    Halte TJ RRU 𝑣13

    Perempatan Jalan Melati 𝑣14

    Angkringan Naura 𝑣15

    Jalan Riang Gembira 𝑣16

    Jalan Kenanga 𝑣17

    Warung Lotek Bu Suwarjinah 𝑣18

    Jalan Flamboyan 𝑣19

    Pertigaan Jalan Anggrek 𝑣20

    Pertigaan Jalan Raya Solo 𝑣21

    Pertigaan Jalan Widoro Kandang 𝑣22

    Bakpia Kukus Jogja 𝑣23

    Pertigaaan Bandara 𝑣24

    Adisucipto Internasional Airport 𝑣25

    Kemudian peta pada gambar 2.3.1 diubah kedalam bentuk graf agar

    dapat dianalisis secara matematis. Berikut adalah graf yang

    merepresentasikan Peta Kampus III dengan Adisucipto Internasional Airport:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    Gambar 2.3. 3 Graf Rute Kendaraan Pribadi dari Kampus III USD ke

    Adisucipto Internasional Airpot

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    Selanjutnya, kita akan menggunakan Algoritma Djikstra untuk menentukan rute terpendek dari Kampus III Universitas

    Sanata Dharma ke Adisucipto Internasional Airport

    1. Menentukan 𝑣𝑎 sebagai vertex awal dan 𝑣𝑛 sebagai vertex akhir.

    Yaitu 𝑣𝑎 adalah 𝑣1 dan 𝑣𝑛 adalah 𝑣25.

    2. Membuat table representasi dari graf

    Tabel 2.3. 2 Bobot Hubungan Masing-Masing Vertex

    𝑣1 𝑣2 𝑣3 𝑣4 𝑣5 𝑣6 𝑣7 𝑣8 𝑣9 𝑣10 𝑣11 𝑣12 𝑣13 𝑣14 𝑣15 𝑣16 𝑣17 𝑣18 𝑣19 𝑣20 𝑣21 𝑣22 𝑣23 𝑣24 𝑣25

    𝑣1 0 550 ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞

    𝑣2 550 0 190 ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ 500 ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞

    𝑣3 ∞ 190 0 230 ∞ ∞ 250 ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞

    𝑣4 ∞ ∞ 230 0 230 ∞ ∞ 350 ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞

    𝑣5 ∞ ∞ ∞ 230 0 500 ∞ 290 ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞

    𝑣6 ∞ ∞ ∞ ∞ 500 0 ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ 600 ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞

    𝑣7 ∞ ∞ 250 ∞ ∞ ∞ 0 300 ∞ 280 ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞

    𝑣8 ∞ ∞ ∞ 350 290 ∞ 300 0 ∞ ∞ 290 ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞

    𝑣9 ∞ 500 ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ 0 200 ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞

    𝑣10 ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ 280 ∞ 200 0 200 ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞

    𝑣11 ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ 290 ∞ 200 0 900 ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞

    𝑣12 ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ 600 ∞ ∞ ∞ ∞ 900 0 900 ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞

    𝑣13 ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ 900 0 150 ∞ 400 ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞

    𝑣14 ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ 150 0 350 ∞ 350 ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞

    𝑣15 ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ 350 0 ∞ ∞ 350 ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    𝑣16 ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ 400 ∞ ∞ 0 150 ∞ ∞ ∞ 350 ∞ ∞ ∞ ∞

    𝑣17 ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ 350 ∞ 150 0 210 450 ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞

    𝑣18 ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ 350 ∞ 210 0 ∞ 400 ∞ ∞ ∞ ∞ ∞

    𝑣19 ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ 450 ∞ 0 400 ∞ ∞ ∞ ∞ ∞

    𝑣20 ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ 400 400 0 ∞ ∞ 80 ∞ ∞

    𝑣21 ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ 350 ∞ ∞ ∞ ∞ 0 130 ∞ ∞ ∞

    𝑣22 ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ 130 0 69 ∞ ∞

    𝑣23 ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ 80 ∞ 69 0 230 ∞

    𝑣24 ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ 230 0 500

    𝑣25 ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ 500 0

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    3. Membuat Matriks hubung W

    𝑊 =

    (

    0550 ∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞

    5500

    190 ∞∞∞∞∞500∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞

    ∞ 190 0230∞∞250∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞

    ∞∞ 230 0230∞∞350 ∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞

    ∞∞∞2300500∞290 ∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞

    ∞∞∞∞ 5000∞∞∞∞∞600 ∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞

    ∞∞250∞∞∞0300∞ 280 ∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞

    ∞∞∞350290∞3000∞∞290∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞

    ∞500 ∞∞∞∞∞∞0 200∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞

    ∞∞∞∞∞∞280∞200 0200∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞

    ∞∞∞∞∞∞∞290∞ 2000900∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞

    ∞∞∞∞∞600∞∞∞∞ 9000900∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞

    ∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞9000 150∞400∞∞∞∞∞∞∞∞∞

    ∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞ 1500350∞350∞∞∞∞∞∞∞∞

    ∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞ 3500∞∞350∞∞∞∞∞∞∞

    ∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞400∞∞0 150∞∞∞350∞∞∞∞

    ∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞350∞150 0210450∞∞∞∞∞∞

    ∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞350∞2100∞400∞∞∞∞∞

    ∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞ 450∞0400∞∞∞∞∞

    ∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞ 400 4000∞∞80∞∞

    ∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞350∞∞∞∞0130∞∞∞

    ∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞ 130 069∞∞

    ∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞ 80∞690∞∞

    ∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞ 230 0500

    ∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞5000 )

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    4. Untuk Iterasi pertama, lakukan :

    Iterasi 0

    a. Inisialisasi:

    L = { }

    V(G) ={𝑣1, 𝑣2, 𝑣3, 𝑣4, 𝑣5, 𝑣6, 𝑣7, 𝑣8, 𝑣9, 𝑣10, 𝑣11}

    b. Titik awal adalah 𝑣𝑎 maka lakukan D(𝑣𝑗) = {0 , 𝑗 = 𝑖∞ , 𝑗 ≠ 𝑖

    , ∀𝑣𝑗 ∈ V(G).

    Karena titik awal adalah 𝑣1 maka:

    Tabel 2.3. 3 D(𝒗𝒋) pada iterasi ke-0

    D(𝑣1) = 0 D(𝑣6) = ∞ D(𝑣11) = ∞ D(𝑣16) = ∞ D(𝑣21) = ∞

    D(𝑣2) = ∞ D(𝑣7) = ∞ D(𝑣12) = ∞ D(𝑣17) = ∞ D(𝑣22) = ∞

    D(𝑣3) = ∞ D(𝑣8) = ∞ D(𝑣13) = ∞ D(𝑣18) = ∞ D(𝑣23) = ∞

    D(𝑣4) = ∞ D(𝑣9) = ∞ D(𝑣14) = ∞ D(𝑣19) = ∞ D(𝑣24) = ∞

    D(𝑣5) = ∞ D(𝑣10) = ∞ D(𝑣15) = ∞ D(𝑣20) = ∞ D(𝑣25) = ∞

    c. ∀𝑣𝑗 ∈ V(G), tentukan D(𝑣𝑗) terkecil, maka titik permanen 𝑣𝑝 adalah

    𝑣𝑗.

    D(𝑣𝑗) terkecil adalah D(𝑣1) = 0

    Maka titik permanen 𝑣𝑝 adalah 𝑣1

    d. L = L ∪ {𝑣𝑝}

    L = {𝑣1}

    e. Jika vn ∈ L maka iterasi berhenti, jika vn ∉ 𝐿 maka iterasi

    berlanjut.

    𝑣25 ∉ L maka iterasi berlanjut

    5. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan:

    Iterasi 1

    a. Inisialisasi:

    L = L

    L = {𝑣1}

    V(G) = V(G) – {𝑣𝑝}

    V(G) ={𝑣2, 𝑣3, 𝑣4, 𝑣5, 𝑣6, 𝑣7, 𝑣8, 𝑣9, 𝑣10, 𝑣11,𝑣12, 𝑣13, 𝑣14, 𝑣15,

    𝑣16, 𝑣17, 𝑣18, 𝑣19, 𝑣20, 𝑣21,𝑣22, 𝑣23, 𝑣24, 𝑣25}

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    b. ∀𝑣𝑗 ∈ V(G), lakukan D(𝑣𝑗)=min(D(𝑣𝑗), D(𝑣𝑝)+ W(p,j))

    Tabel 2.3. 4 D(𝒗𝒋) pada iterasi ke-1

    D(𝑣𝑗)=min(D(𝑣𝑗), D(𝑣𝑝)+ W(p,j)) D(𝑣𝑗)

    D(𝑣2)=min(∞, 0+ 550) = min(∞, 550) = 550 550

    D(𝑣3)=min(∞, 0+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣4)= min(∞, 0+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣5)=min(∞, 0+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣6)=min(∞, 0+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣7)=min(∞, 0+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣8)=min(∞, 0+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣9)=min(∞, 0+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣10)=min(∞, 0+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣11)=min(∞, 0+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣12)=min(∞, 0+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣13)=min(∞, 0+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣14)= min(∞, 0+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣15)=min(∞, 0+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣16)=min(∞, 0+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣17)=min(∞, 0+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣18)=min(∞, 0+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣19)=min(∞, 0+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣20)=min(∞, 0+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣21)=min(∞, 0+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣22)=min(∞, 0+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣23)=min(∞, 0+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣24)=min(∞, 0+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣25)=min(∞, 0+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    c. ∀𝑣𝑗 ∈ V(G), tentukan D(𝑣𝑗) terkecil, maka titik permanen 𝑣𝑝 adalah

    𝑣𝑗.

    D(𝑣𝑗) terkecil adalah D(𝑣2) = 550

    Maka titik permanen 𝑣𝑝 adalah 𝑣2

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    d. L = L ∪ {𝑣𝑝}

    L = {𝑣1, 𝑣2}

    e. Jika vn ∈ L maka iterasi berhenti, jika vn ∉ 𝐿 maka iterasi

    berlanjut.

    𝑣25 ∉ L maka iterasi berlanjut

    6. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan:

    Iterasi 2

    a. Inisialisasi:

    L = L

    L = {𝑣1, 𝑣2}

    V(G) = V(G) – {𝑣𝑝}

    V(G) ={𝑣3, 𝑣4, 𝑣5, 𝑣6, 𝑣7, 𝑣8, 𝑣9, 𝑣10, 𝑣11,𝑣12, 𝑣13, 𝑣14, 𝑣15, 𝑣16,

    𝑣17, 𝑣18, 𝑣19, 𝑣20, 𝑣21,𝑣22, 𝑣23, 𝑣24, 𝑣25}

    b. ∀𝑣𝑗 ∈ V(G), lakukan D(𝑣𝑗)=min(D(𝑣𝑗), D(𝑣𝑝)+ W(p,j))

    Tabel 2.3. 5 D(𝒗𝒋) pada iterasi ke-2

    D(𝑣𝑗)=min(D(𝑣𝑗), D(𝑣𝑝)+ W(p,j)) D(𝑣𝑗)

    D(𝑣3)=min(∞, 550+ 190) = min(∞, 740) = 740 740

    D(𝑣4)= min(∞, 550+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣5)=min(∞, 550+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣6)=min(∞, 550+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣7)=min(∞, 550+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣8)=min(∞, 550+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣9)=min(∞, 550+ 500) = min(∞, 500) = 1050 1050

    D(𝑣10)=min(∞, 550+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣11)=min(∞, 550+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣12)=min(∞, 550+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣13)=min(∞, 550+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣14)= min(∞, 550+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣15)=min(∞, 550+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣16)=min(∞, 550+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣17)=min(∞, 550+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    D(𝑣18)=min(∞, 550+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣19)=min(∞, 550+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣20)=min(∞, 550+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣21)=min(∞, 550+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣22)=min(∞, 550+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣23)=min(∞, 550+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣24)=min(∞, 550+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣25)=min(∞, 550+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    c. ∀𝑣𝑗 ∈ V(G), tentukan D(𝑣𝑗) terkecil, maka titik permanen 𝑣𝑝 adalah

    𝑣𝑗.

    D(𝑣𝑗) terkecil adalah D(𝑣3) = 740

    Maka titik permanen 𝑣𝑝 adalah 𝑣3

    d. L = L ∪ {𝑣𝑝}

    L = {𝑣1, 𝑣2, 𝑣3}

    e. Jika vn ∈ L maka iterasi berhenti, jika vn ∉ 𝐿 maka iterasi

    berlanjut.

    𝑣25 ∉ L maka iterasi berlanjut

    7. Untuk iterasi ke-3 dan seterusnya, lakukan:

    Iterasi 3

    a. Inisialisasi:

    L = L

    L = {𝑣1, 𝑣2, 𝑣3}

    V(G) = V(G) – {𝑣𝑝}

    V(G) ={𝑣4, 𝑣5, 𝑣6, 𝑣7, 𝑣8, 𝑣9, 𝑣10, 𝑣11,𝑣12, 𝑣13, 𝑣14, 𝑣15, 𝑣16, 𝑣17,

    𝑣18, 𝑣19, 𝑣20, 𝑣21,𝑣22, 𝑣23, 𝑣24, 𝑣25}

    b. ∀𝑣𝑗 ∈ V(G), lakukan D(𝑣𝑗)=min(D(𝑣𝑗), D(𝑣𝑝)+ W(p,j))

    Tabel 2.3. 6 D(𝒗𝒋) pada iterasi ke-3

    D(𝑣𝑗)=min(D(𝑣𝑗), D(𝑣𝑝)+ W(p,j)) D(𝑣𝑗)

    D(𝑣4)= min(∞, 740+ 230) = min(∞, 970) = 970 970

    D(𝑣5)=min(∞, 740+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    D(𝑣6)=min(∞, 740+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣7)=min(∞, 740+ 250) = min(∞, 990) = 990 990

    D(𝑣8)=min(∞, 740+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣9)=min(1240, 740+ ∞) = min(1240,∞) =1240 1240

    D(𝑣10)=min(∞, 740+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣11)=min(∞, 740+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣12)=min(∞, 740+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣13)=min(∞, 740+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣14)= min(∞, 740+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣15)=min(∞, 740+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣16)=min(∞, 550+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣17)=min(∞, 550+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣18)=min(∞, 550+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣19)=min(∞, 550+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣20)=min(∞, 550+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣21)=min(∞, 550+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣22)=min(∞, 550+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣23)=min(∞, 550+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣24)=min(∞, 550+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣25)=min(∞, 550+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    c. ∀𝑣𝑗 ∈ V(G), tentukan D(𝑣𝑗) terkecil, maka titik permanen 𝑣𝑝 adalah

    𝑣𝑗.

    D(𝑣𝑗) terkecil adalah D(𝑣4) = 970

    Maka titik permanen 𝑣𝑝 adalah 𝑣4

    d. L = L ∪ {𝑣𝑝}

    L = {𝑣1, 𝑣2, 𝑣3, 𝑣4}

    e. Jika vn ∈ L maka iterasi berhenti, jika vn ∉ 𝐿 maka iterasi

    berlanjut.

    𝑣25 ∉ L maka iterasi berlanjut

    8. Untuk iterasi ke-4 dan seterusnya, lakukan:

    Iterasi 4

    a. Inisialisasi:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    L = L

    L = {𝑣1, 𝑣2, 𝑣3,𝑣4}

    V(G) = V(G) – {𝑣𝑝}

    V(G) ={𝑣5, 𝑣6, 𝑣7, 𝑣8, 𝑣9, 𝑣10, 𝑣11,𝑣12, 𝑣13, 𝑣14, 𝑣15, 𝑣16, 𝑣17,

    𝑣18, 𝑣19, 𝑣20, 𝑣21,𝑣22, 𝑣23, 𝑣24, 𝑣25}

    b. ∀𝑣𝑗 ∈ V(G), lakukan D(𝑣𝑗)=min(D(𝑣𝑗), D(𝑣𝑝)+ W(p,j))

    Tabel 2.3. 7 D(𝒗𝒋) pada iterasi ke-4

    D(𝑣𝑗)=min(D(𝑣𝑗), D(𝑣𝑝)+ W(p,j)) D(𝑣𝑗)

    D(𝑣5)=min(∞, 970+ 230) = min(∞, 1200) = 1200 1200

    D(𝑣6)=min(∞, 970+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣7)=min(990, 970+∞ ) = min(990,∞) = 990 990

    D(𝑣8)=min(∞, 970+ 350) = min(∞, 1320) = 1320 1320

    D(𝑣9)=min(1240, 970+ ∞) = min(1240,∞) =1240 1240

    D(𝑣10)=min(∞, 970+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣11)=min(∞, 970+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣12)=min(∞, 970+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣13)=min(∞, 970+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣14)= min(∞, 970+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣15)=min(∞, 970+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣16)=min(∞, 970+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣17)=min(∞, 970+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣18)=min(∞, 970+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣19)=min(∞, 970+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣20)=min(∞, 970+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣21)=min(∞, 970+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣22)=min(∞, 970+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣23)=min(∞, 970+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣24)=min(∞, 970+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣25)=min(∞, 970+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    c. ∀𝑣𝑗 ∈ V(G), tentukan D(𝑣𝑗) terkecil, maka titik permanen 𝑣𝑝 adalah

    𝑣𝑗.

    D(𝑣𝑗) terkecil adalah D(𝑣7) = 990

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    Maka titik permanen 𝑣𝑝 adalah 𝑣7

    d. L = L ∪ {𝑣𝑝}

    L = {𝑣1, 𝑣2, 𝑣3, 𝑣4, 𝑣7}

    e. Jika vn ∈ L maka iterasi berhenti, jika vn ∉ 𝐿 maka iterasi

    berlanjut.

    𝑣25 ∉ L maka iterasi berlanjut

    9. Untuk iterasi ke-5 dan seterusnya, lakukan:

    Iterasi 5

    a. Inisialisasi:

    L = L

    L = {𝑣1, 𝑣2, 𝑣3,𝑣4,𝑣7}

    V(G) = V(G) – {𝑣𝑝}

    V(G) ={𝑣5, 𝑣6, 𝑣8, 𝑣9, 𝑣10, 𝑣11,𝑣12, 𝑣13, 𝑣14, 𝑣15, 𝑣16, 𝑣17, 𝑣18,

    𝑣19, 𝑣20, 𝑣21,𝑣22, 𝑣23, 𝑣24, 𝑣25}

    b. ∀𝑣𝑗 ∈ V(G), lakukan D(𝑣𝑗)=min(D(𝑣𝑗), D(𝑣𝑝)+ W(p,j))

    Tabel 2.3. 8 D(𝒗𝒋) pada iterasi ke-5

    D(𝑣𝑗)=min(D(𝑣𝑗), D(𝑣𝑝)+ W(p,j)) D(𝑣𝑗)

    D(𝑣5)=min(1200, 970 ) = min(1200,∞) = 1200 1200

    D(𝑣6)=min(∞, 970+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣8)=min(1320, 970+ 300) = min(1320,1270) = 1270 1270

    D(𝑣9)=min(1240, 970+ ∞) = min(1240,∞) =1240 1240

    D(𝑣10)=min(∞, 970+ 280) = min(∞, 1250) = 1250 1250

    D(𝑣11)=min(∞, 970+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣12)=min(∞, 970+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣13)=min(∞, 970+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣14)= min(∞, 970+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣15)=min(∞, 970+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣16)=min(∞, 970+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣17)=min(∞, 970+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣18)=min(∞, 970+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣19)=min(∞, 970+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣20)=min(∞, 970+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣21)=min(∞, 970+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣22)=min(∞, 970+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    D(𝑣23)=min(∞, 970+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣24)=min(∞, 970+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣25)=min(∞, 970+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    c. ∀𝑣𝑗 ∈ V(G), tentukan D(𝑣𝑗) terkecil, maka titik permanen 𝑣𝑝 adalah

    𝑣𝑗.

    D(𝑣𝑗) terkecil adalah D(𝑣5) = 1200

    Maka titik permanen 𝑣𝑝 adalah 𝑣5

    d. L = L ∪ {𝑣𝑝}

    L = {𝑣1, 𝑣2, 𝑣3, 𝑣4, 𝑣7, 𝑣5}

    e. Jika vn ∈ L maka iterasi berhenti, jika vn ∉ 𝐿 maka iterasi

    berlanjut.

    𝑣25 ∉ L maka iterasi berlanjut

    10. Untuk iterasi ke-6 dan seterusnya, lakukan:

    Iterasi 6

    a. Inisialisasi:

    L = L

    L = {𝑣1, 𝑣2, 𝑣3,𝑣4,𝑣7, 𝑣5}

    V(G) = V(G) – {𝑣𝑝}

    V(G) ={𝑣6, 𝑣8, 𝑣9, 𝑣10, 𝑣11,𝑣12, 𝑣13, 𝑣14, 𝑣15, 𝑣16, 𝑣17,

    𝑣18, 𝑣19, 𝑣20, 𝑣21,𝑣22, 𝑣23, 𝑣24, 𝑣25}

    b. ∀𝑣𝑗 ∈ V(G), lakukan D(𝑣𝑗)=min(D(𝑣𝑗), D(𝑣𝑝)+ W(p,j))

    Tabel 2.3. 9 D(𝒗𝒋) pada iterasi ke-6

    D(𝑣𝑗)=min(D(𝑣𝑗), D(𝑣𝑝)+ W(p,j)) D(𝑣𝑗)

    D(𝑣6)=min(∞, 1200+ 500) = min(∞, 1700) = 1700 1700

    D(𝑣8)=min(1320, 1200+290 ) = min(1320,1490) = 1320 1320

    D(𝑣9)=min(1240, 1200+ ∞) = min(1240,∞) =1240 1240

    D(𝑣10)=min(1250, 1200+ ∞) = min(1250,∞) = 1250 1250

    D(𝑣11)=min(∞, 1200+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣12)=min(∞, 1200+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣13)=min(∞, 1200+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣14)= min(∞, 1200+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣15)=min(∞, 1200+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣16)=min(∞, 1200+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣17)=min(∞, 1200+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣18)=min(∞, 1200+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣19)=min(∞, 1200+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    D(𝑣20)=min(∞, 1200+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣21)=min(∞, 1200+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣22)=min(∞, 1200+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣23)=min(∞, 1200+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣24)=min(∞, 1200+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣25)=min(∞, 1200+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    c. ∀𝑣𝑗 ∈ V(G), tentukan D(𝑣𝑗) terkecil, maka titik permanen 𝑣𝑝 adalah

    𝑣𝑗.

    D(𝑣𝑗) terkecil adalah D(𝑣9) = 1240

    Maka titik permanen 𝑣𝑝 adalah 𝑣9

    d. L = L ∪ {𝑣𝑝}

    L = {𝑣1, 𝑣2, 𝑣3, 𝑣4, 𝑣7, 𝑣5, 𝑣9}

    e. Jika vn ∈ L maka iterasi berhenti, jika vn ∉ 𝐿 maka iterasi

    berlanjut.

    𝑣25 ∉ L maka iterasi berlanjut

    11. Untuk iterasi ke-7 dan seterusnya, lakukan:

    Iterasi 7

    a. Inisialisasi:

    L = L

    L = {𝑣1, 𝑣2, 𝑣3,𝑣4,𝑣7, 𝑣5, 𝑣9}

    V(G) = V(G) – {𝑣𝑝}

    V(G) ={𝑣6, 𝑣8, 𝑣10, 𝑣11,𝑣12, 𝑣13, 𝑣14, 𝑣15, 𝑣16, 𝑣17,

    𝑣18, 𝑣19, 𝑣20, 𝑣21,𝑣22, 𝑣23, 𝑣24, 𝑣25}

    b. ∀𝑣𝑗 ∈ V(G), lakukan D(𝑣𝑗)=min(D(𝑣𝑗), D(𝑣𝑝)+ W(p,j))

    Tabel 2.3. 10 D(𝒗𝒋) pada iterasi ke-7

    D(𝑣𝑗)=min(D(𝑣𝑗), D(𝑣𝑝)+ W(p,j)) D(𝑣𝑗)

    D(𝑣6)=min(1700, 1240+ ∞) = min(1700,∞) = 1700 1700

    D(𝑣8)=min(1320, 1240+∞ ) = min(1320,∞) = 1320 1320

    D(𝑣10)=min(1250, 1240+ 200) = min(1250,1440) = 1250 1250

    D(𝑣11)=min(∞, 1240+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣12)=min(∞, 1240+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣13)=min(∞, 1240+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣14)= min(∞, 1240+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    D(𝑣15)=min(∞, 1240+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣16)=min(∞, 1240+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣17)=min(∞, 1240+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣18)=min(∞, 1240+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣19)=min(∞, 1240+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣20)=min(∞, 1240+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣21)=min(∞, 1240+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣22)=min(∞, 1240+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣23)=min(∞, 1240+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣24)=min(∞, 1240+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣25)=min(∞, 1240+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    c. ∀𝑣𝑗 ∈ V(G), tentukan D(𝑣𝑗) terkecil, maka titik permanen 𝑣𝑝 adalah

    𝑣𝑗.

    D(𝑣𝑗) terkecil adalah D(𝑣10) = 1250

    Maka titik permanen 𝑣𝑝 adalah 𝑣10

    d. L = L ∪ {𝑣𝑝}

    L = {𝑣1, 𝑣2, 𝑣3, 𝑣4, 𝑣7, 𝑣5, 𝑣9, 𝑣10}

    e. Jika vn ∈ L maka iterasi berhenti, jika vn ∉ 𝐿 maka iterasi

    berlanjut.

    𝑣25 ∉ L maka iterasi berlanjut

    12. Untuk iterasi ke-8 dan seterusnya, lakukan:

    Iterasi 8

    a. Inisialisasi:

    L = L

    L = {𝑣1, 𝑣2, 𝑣3,𝑣4,𝑣7, 𝑣5, 𝑣9, 𝑣10}

    V(G) = V(G) – {𝑣𝑝}

    V(G) ={𝑣6, 𝑣8, 𝑣11,𝑣12, 𝑣13, 𝑣14, 𝑣15, 𝑣16, 𝑣17,

    𝑣18, 𝑣19, 𝑣20, 𝑣21,𝑣22, 𝑣23, 𝑣24, 𝑣25}

    b. ∀𝑣𝑗 ∈ V(G), lakukan D(𝑣𝑗)=min(D(𝑣𝑗), D(𝑣𝑝)+ W(p,j))

    Tabel 2.3. 11 D(𝒗𝒋) pada iterasi ke-8

    D(𝑣𝑗)=min(D(𝑣𝑗), D(𝑣𝑝)+ W(p,j)) D(𝑣𝑗)

    D(𝑣6)=min(1700, 1250+ ∞) = min(1700,∞) = 1700 1700

    D(𝑣8)=min(1320, 1250+∞ ) = min(1320,∞) = 1320 1320

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    D(𝑣11)=min(∞, 1250+ 200) = min(∞, 1450) = 1450 1450

    D(𝑣12)=min(∞, 1250+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣13)=min(∞, 1250+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣14)= min(∞, 1250+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣15)=min(∞, 1250+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣16)=min(∞, 1250+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣17)=min(∞, 1250+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣18)=min(∞, 1250+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣19)=min(∞, 1250+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣20)=min(∞, 1250+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣21)=min(∞, 1250+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣22)=min(∞, 1250+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣23)=min(∞, 1250+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣24)=min(∞, 1250+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣25)=min(∞, 1250+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    c. ∀𝑣𝑗 ∈ V(G), tentukan D(𝑣𝑗) terkecil, maka titik permanen 𝑣𝑝 adalah

    𝑣𝑗.

    D(𝑣𝑗) terkecil adalah D(𝑣8) = 1320

    Maka titik permanen 𝑣𝑝 adalah 𝑣8

    d. L = L ∪ {𝑣𝑝}

    L = {𝑣1, 𝑣2, 𝑣3, 𝑣4, 𝑣7, 𝑣5, 𝑣9, 𝑣10, 𝑣8}

    e. Jika vn ∈ L maka iterasi berhenti, jika vn ∉ 𝐿 maka iterasi

    berlanjut.

    𝑣25 ∉ L maka iterasi berlanjut

    13. Untuk iterasi ke-9 dan seterusnya, lakukan:

    Iterasi 9

    a. Inisialisasi:

    L = L

    L = {𝑣1, 𝑣2, 𝑣3,𝑣4,𝑣7, 𝑣5, 𝑣9, 𝑣10, 𝑣8}

    V(G) = V(G) – {𝑣𝑝}

    V(G) ={𝑣6, 𝑣11,𝑣12, 𝑣13, 𝑣14, 𝑣15, 𝑣16, 𝑣17,

    𝑣18, 𝑣19, 𝑣20, 𝑣21,𝑣22, 𝑣23, 𝑣24, 𝑣25}

    b. ∀𝑣𝑗 ∈ V(G), lakukan D(𝑣𝑗)=min(D(𝑣𝑗), D(𝑣𝑝)+ W(p,j))

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    Tabel 2.3. 12 D(𝒗𝒋) pada iterasi ke-9

    D(𝑣𝑗)=min(D(𝑣𝑗), D(𝑣𝑝)+ W(p,j)) D(𝑣𝑗)

    D(𝑣6)=min(1700, 1320+ ∞) = min(1700,∞) = 1700 1700

    D(𝑣11)=min(1450, 1320+ 290) = min(1450,1610) = 1450 1450

    D(𝑣12)=min(∞, 1320+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣13)=min(∞, 1320+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣14)= min(∞, 1320+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣15)=min(∞, 1320+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣16)=min(∞, 1320+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣17)=min(∞, 1320+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣18)=min(∞, 1320+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣19)=min(∞, 1320+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣20)=min(∞, 1320+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣21)=min(∞, 1320+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣22)=min(∞, 1320+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣23)=min(∞, 1320+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣24)=min(∞, 1320+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣25)=min(∞, 1320+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    c. ∀𝑣𝑗 ∈ V(G), tentukan D(𝑣𝑗) terkecil, maka titik permanen 𝑣𝑝 adalah

    𝑣𝑗.

    D(𝑣𝑗) terkecil adalah D(𝑣11) = 1450

    Maka titik permanen 𝑣𝑝 adalah 𝑣11

    d. L = L ∪ {𝑣𝑝}

    L = {𝑣1, 𝑣2, 𝑣3, 𝑣4, 𝑣7, 𝑣5, 𝑣9, 𝑣10, 𝑣8, 𝑣11}

    e. Jika vn ∈ L maka iterasi berhenti, jika vn ∉ 𝐿 maka iterasi

    berlanjut.

    𝑣25 ∉ L maka iterasi berlanjut

    14. Untuk iterasi ke-10 dan seterusnya, lakukan:

    Iterasi 10

    a. Inisialisasi:

    L = L

    L = {𝑣1, 𝑣2, 𝑣3,𝑣4,𝑣7, 𝑣5, 𝑣9, 𝑣10, 𝑣8, 𝑣11}

    V(G) = V(G) – {𝑣𝑝}

    V(G) ={𝑣6, 𝑣12, 𝑣13, 𝑣14, 𝑣15, 𝑣16, 𝑣17,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 38

    𝑣18, 𝑣19, 𝑣20, 𝑣21,𝑣22, 𝑣23, 𝑣24, 𝑣25}

    b. ∀𝑣𝑗 ∈ V(G), lakukan D(𝑣𝑗)=min(D(𝑣𝑗), D(𝑣𝑝)+ W(p,j))

    Tabel 2.3. 13 D(𝒗𝒋) pada iterasi ke-10

    D(𝑣𝑗)=min(D(𝑣𝑗), D(𝑣𝑝)+ W(p,j)) D(𝑣𝑗)

    D(𝑣6)=min(1700, 1450+ ∞) = min(1700,∞) = 1700 1700

    D(𝑣12)=min(∞, 1450+ 900) = min(∞, 2350) = 2350 2350

    D(𝑣13)=min(∞, 1450+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣14)= min(∞, 1450+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣15)=min(∞, 1450+ ∞) = min(∞,∞) = ∞ ∞

    D(𝑣16)=min(∞, 1450+ ∞) = min(∞,