ilmu sosial dan budaya, kabupaten paser, kalimantan timur

36
KABUPATEN PASER (Kal- Tim) Disusun oleh: 1.Muhammad Hidayat 2.Arki Norullah. AS

Upload: muhammad-hidayat

Post on 10-Feb-2015

336 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Belajar ISBD

TRANSCRIPT

Page 1: Ilmu Sosial Dan Budaya, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur

KABUPATEN PASER (Kal-Tim)

Disusun oleh:

1. Muhammad Hidayat2. Arki Norullah. AS

Page 2: Ilmu Sosial Dan Budaya, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur

PASER BUEN KESONGPASER BERHATI BAIK

Hatta GaritRidwan Suwidi

Page 3: Ilmu Sosial Dan Budaya, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur

Makna Logo Kabupaten Paser

Page 4: Ilmu Sosial Dan Budaya, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur

• Bentuk / Isi Lambang-Lambang berbentuk Perisai bersudut lima, dengan lingkaran beruas empat melilit dipinggir sekeliling lambang terbagi menjadi empat bagian yaitu :

1. Bintang bersudut lima dengan diatasnya terdapat pita yang berlipat lime bertuliskan Kabupaten paser. 

2. Daun Rotan 27 helai dan setangkai padi 20 biji serta 12 buah kapas sehingga berjumlah 29 buah. 

3. Sebuat Anjat (Butah) dengan silangan parang terhunus dan tombak sumpitan. 

4. Semboyan pada sehelai pita dengan tulisan " DAYA TAKA ". 

Page 5: Ilmu Sosial Dan Budaya, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur

• Lambang berbentuk perisai bersudut lima yang berarti, perisai pelindung dalam perjuangan untuk mencapai cita-cita, sedang empat ruas rotan yang melingkar melambangkan ikatan perjuangan. Bintang bersudut lima dengan warna kuning emas, dan diatasnya terdapat pita yang bertuliskan KABUPATEN paser, diartikan :

1. Bintang adalah Pancasila sebagai falsafah Negara Republik Indonesia. - Tulisan KABUPATEN paser pada pita yang berwarna kuning adalah daerah Kabupaten paser. 

2. Daun Rotan menggambarkan salah satu hasil kekayaan daerah Kabupaten paser.

3. Setangkai padi beserta buah kapas melambangkan gairah masyarakat daerah Kabupaten paser akan kemakmuran dan kesejahteraan yang diusahakan untuk dicapai dengan daya dan kemampuan sendiri.

4. Anjat (Butah) dengan silangan parang terhunus dan tombak sumpitan diartikan :a. Sebagai wadah bekal hidup dan budaya masyarakat Kabupaten paser. b. Patriotik serta kesiap siagaan, mendasari jiwa daerah Kabupaten paser dalam membina masyarakat yang adil dan makmur. 

Page 6: Ilmu Sosial Dan Budaya, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur

• Arti Warna 

1. Warna Biru Muda berarti kesetiaan, ketekunan dan ketabahan. 

2. Warna Kuning berarti kejayaan, kebesaran, kesejahteraan, kebijaksanaan dan kecerdasan. 

3. Warna Hijau berarti kesuburan.4. Warna Coklat berarti kekompakan, kekuatan

dan kemampuan. 5. Warna Putih berarti kemurnian, kebersihan,

kesucian dan keikhlasan. 6. Warna Hitam berarti kesungguhan dan

keampuhan.

Page 7: Ilmu Sosial Dan Budaya, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur
Page 8: Ilmu Sosial Dan Budaya, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur

• Letak Geografis

Kabupaten paser terletak di Kalimantan Timur Bagian Selatan secara geografis berada di jalur garis khatulistiwa dengan posisi 00˚45’18,37’’ - 2˚27’20,82’’ Lintang selatan dan 115˚36’14,5’’ - 166˚57’35,03’’ Bujur Timur

Page 9: Ilmu Sosial Dan Budaya, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur

• Topografi

1. Bagian Timur merupakan dataran rendah, landai hingga bergelombang, bentangan daerah ini dari utara hingga selatan, melebar di bagian selatan yang terdiri dari rawa-rawa dan daerah aliran sungai serta jalan Negara Penajam - Kuaro - Kerang Dayo.

2. Bagian Barat merupakan daerah dataran yang bergelombang, berbukit dan bergunung sampai ke perbatasan Propinsi Kalimantan Selatan. Di daerah ini terdapat beberapa puncak yaitu gunung Serumpaka (1.380 m), Gunung Lumut (1.233 m), serta gunung Rambutan dan gunung halat dibawah 1000 m.

Page 10: Ilmu Sosial Dan Budaya, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur

Tampak Kota Paser

Page 11: Ilmu Sosial Dan Budaya, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur

Suku Dayak Paser Suku Dayak Paser, adalah suatu komunitas masyarakat adat yang disebut suku Dayak Paser, yang berada di kabupaten Paser provinsi Kalimantan Timur. Populasi suku Dayak Paser saat ini diperkirakan sebesar 56.000 orang. Sebagian besar suku Dayak Paser saat ini bermukim di wilayah pedalaman di kawasan Hutan Lindung Gunung Lumut kabupaten Paser provinsi Kalimantan Timur. Sebelum bermukim di tempat mereka sekarang ini, dahulunya mereka berasal dari daerah Balikpapan dan Penajam. Kemungkinan karena banyaknya arus pendatang baru dari luar yang memasuki wilayah mereka dahulu, sehingga memaksa mereka mencari tempat yang lebih tenang dan damai yaitu di kawasan Hutan Lindung Gunung Lumut, tempat mereka sekarang ini. Sebenarnya di kabupaten Penajam Paser Utara dan Balikpapan, masih terdapat kelompok kecil suku Dayak Paser yang tetap bertahan dan tidak ikut bermigrasi ke wilayah kabupaten Paser. Selain itu juga terdapat di kota Balipapan dan kabupaten Kotabaru.

Page 12: Ilmu Sosial Dan Budaya, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur

Mayoritas suku Dayak Paser adalah pemeluk agama Islam. Pada masa lalu mereka pernah mendirikan Kesultanan Pasir (Kerajaan Sadurangas). Budaya dan adat istiadat suku Dayak Paser dipengaruhi oleh budaya Melayu. Tetapi saat ini mereka mulai menggali kembali budaya-budaya asli dayak yang mereka miliki sebelum dipengaruhi budaya melayu.

Suku Dayak Paser, tidak seperti suku-suku dayak lainnya yang mengaku telah menjadi Melayu setelah memeluk Islam, tetapi orang Dayak Paser bangga mengaku sebagai bagian dari Dayak, atau sebagai orang Dayak.

Bahasa yang diucapkan oleh suku Dayak Paser, sangat akrab dengan bahasa Dayak Lawangan, sehingga bahasa Dayak Paser kadang dianggap sebagai dialek bahasa Dayak Lawangan.

Page 13: Ilmu Sosial Dan Budaya, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur
Page 14: Ilmu Sosial Dan Budaya, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur

• Tarian Ronggeng Paser

Page 15: Ilmu Sosial Dan Budaya, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur

Tarian ini adalah Kesenian Tradisional Pesisir Kabupaten Pasir yang termasuk dalam kelompok tari gembira (tari pergaulan). Tarian ini biasanya ditampilkan pada saat acara-acara resmi kerajaan yang bertujuan memberikan hiburan kepada tamu-tamu yang hadir. Dalam tarian yang diiringi dengan lagu Ronggeng dan didominasi musik petik (Gambus), langkah ayunan kaki dan lemah gemulainya sang penari menggerakkan selendang dan sapu tangan seakan mengajak hadirin untuk menari dan bergembira bersama.

Page 16: Ilmu Sosial Dan Budaya, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur

• Tari Rembara

Page 17: Ilmu Sosial Dan Budaya, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur

Kesenian ini termasuk seni tari tradisional pedalaman Paser yang termasuk dalam tari ritual atau tarian yang ditampilkan pada saat-saat diadakan Upacara Adat Paser seperti dalam Upacara Belian, Upacara Nulak Jakit dan upacara adat lainnya Tarian ini biasanya dibawakan oleh beberapa orang dara-dara manis yang membawa beberapa perlengkapan seakan-akan untuk diserahkan kepada Sang Penguasa Jagat Raya ini.

Page 18: Ilmu Sosial Dan Budaya, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur

• NALAU

Page 19: Ilmu Sosial Dan Budaya, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur

Nalau termasuk dalam kegiatan seni teater tradisional Paser yang tumbuh dan berkembang sejak zaman Kerajaan Rekantatau sampai sekarang. Seni yang termasuk dalam kegiatan sendra tari ini dilengkapi dengan berbagai macam kesenian seperti Tari, Musik, Lagu sastra dan Dialog yang menggunakan bahasa pengantar Bahasa Paser.

Page 20: Ilmu Sosial Dan Budaya, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur

• Upacara Adat “ MAPPANRE TASI “

Page 21: Ilmu Sosial Dan Budaya, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur

Mappanre Tasi berarti Pembacaan Do’a Bersama, Upacara adat Mappanre Tasi adalah upacara adat masyarakat pesisir pantai yang biasanya dilaksanakan setiap tahun. Upacara ini adalah sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas segala limpahan rakhmat dan karunia yang telah diberikan kepada masyarakat pesisir dengan tangkapan hasil lautnya. Dalam kegiatan ini selain dari inti kegiatan berupa pelarungan sesajen makanan tradisional ( Sokko Innyi na pallise, Sokko tamba tellun rupa, Otti barangeng ), juga diselingi dengan kegiatan hiburan trasdisional lainnya.

Page 22: Ilmu Sosial Dan Budaya, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur

• Upacara Adat Belian “ Mamulio Ngadap Klusan “

Page 23: Ilmu Sosial Dan Budaya, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur

Upacara adat ini merupakan upacara adat Belian Suku Paser Pembesi. Upacara ini dipimpin oleh seorang yang disebut “ Mulung “. Mamulio Ngadap Klusan yang berarti mensucikan diri sebelum menghadap Sang Pencipta / Penguasa Alam Semesta, dilaksanakan sebagai wujud pelepasan hajat setelah sembuh dari sakit ataupun setelah berhasil dari bercocok tanam/ bersawah /berkebun.

Page 24: Ilmu Sosial Dan Budaya, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur

Rumah Adat Lamin

Page 25: Ilmu Sosial Dan Budaya, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur

Rumah Lamin berbentuk panggung setinggi 3 meter dari tanah dan dihui 25 hingga 30 kepala keluarga. Ujung atap rumah ini diberi hiasan kepala naga sebagai simbol keagungan, budi luhur, dan kepahlawanan.

Halaman rumahnya diisi oleh patung-patung Blontang yang menggambarkan dewa-dewa sebagai penjaga rumah atau kampung.Rumah Lamin terbagi atas ruangan dapur, tidur, dan ruangan tengah guna menerima tamu atau pertemuan adat. Tangga untuk naik ke dalam rumah terbuat dari kayu pohon. Bentuk tangga ini tidak berbeda antara rumah para bangsawan dan rakyat biasa.

Dinding rumah lamin terbuat dari kayu yang diselingi daun rumbia. Sementara itu, kolong rumah panggung ini digunakan untuk memilihara ternak.

Page 26: Ilmu Sosial Dan Budaya, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur

Senjata Perang “Mandau”

Page 27: Ilmu Sosial Dan Budaya, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur

Mandau berasal dari asal kata "MAn-Da-U" adalah nama seseorang yang datang ke pulau kalimantan yaitu dari suku kuno china "Namman" atau Barbar Selatan. Man Da U adalah nama seseorang yang pertama membuat bentuk senjata pedang yang menyerupai bentuk bilah pedang/parang mandau saat ini.

Man Da U adalah senjata tajam sejenis parang berasal dari kebudayaan Dayak di Kalimantan. Mandau termasuk salah satu senjata tradisional Indonesia. Berbeda dengan arang, mandau memiliki ukiran - ukiran di bagian bilahnya yang tidak tajam. Sering juga dijumpai tambahan lubang-lubang di bilahnya yang ditutup dengan kuningan atau tembaga dengan maksud memperindah bilah mandau.

Man Da U datang ke pulau kalimantan beserta para tawanan perang Bangsa Barbar Selatan, ada laki-laki dan perempuan kemudian mereka dipekerjakan menjadi budak dan mengabdi kepada Man Da U. Man Da U datang ke kalimantan untuk mencari hasil alam, dia berkeliling ke sungai-sungai dan membentuk kelompok-kelompok dari tempat satu dan tempat lainnya. Tubuh-tubuh mereka ditandai dengan ukiran-ukiran tato agar mereka mengenal setiap kelompok klan yang mereka temui.

Page 28: Ilmu Sosial Dan Budaya, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur

Man Da U terkenal kejam dan ahli dalam peperangan, kelompok klan mereka melawan bangsa-bangsa lain yang datang ke pulau kalimantan, termasuk bangsa Melayu dan Bangsa Austronesia, karena seringnya peperangan antar klan dan bangsa-bangsa yang datang ke pulau kalimantan, Man Da U menjadi terkenal dengan bilah senjatanya yang tajam dan suka memenggal kepala musuh-musuhnya (adat Pengayauan) hingga para bangsa lainnya tidak berani memasuki daerah mereka. Hingga sampai dengan sekarang Mandau menjadi sebutan nama sebuah senjata adat asli Pulau Kalimantan, orang-orang dahulu jika membuat senjata menamakan senjata mereka dengan sebutan senjata Mandau yang sakti seperti leluhur mereka Man Da U yang membawa adat Pengayauan (pemenggalan kepala musuh).

Page 29: Ilmu Sosial Dan Budaya, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur

Perekonomian

• Pertambangan

Page 30: Ilmu Sosial Dan Budaya, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur
Page 31: Ilmu Sosial Dan Budaya, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur

• Perkebunan (Kelapa Sawit)

Page 32: Ilmu Sosial Dan Budaya, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur

• Perkebunan (Pohon Karet)

Page 33: Ilmu Sosial Dan Budaya, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur

Objek Wisata di Paser

• Goa Tengkorak

Page 34: Ilmu Sosial Dan Budaya, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur

• Goa Loyang

Page 35: Ilmu Sosial Dan Budaya, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur

• Air Terjun Gunung Rambutan

Page 36: Ilmu Sosial Dan Budaya, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur

“OLO MANIN ASO BUEN

SIOLO ENDO”Hari Esok Lebih

Baik Dari Hari Ini