ilmu komunikasi

23
Tugas Mandiri Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Komunikasi Antar personal Dosen : Dr. Lilis Sulastri, MM. Disusun oleh: TRI YULIANTO 1147050036 INFORMATIKA - A JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2015

Upload: tri-yulianto

Post on 01-Feb-2016

30 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Overview Ilmu KomunikasiMembahas mengenai definisi komunikasi dan yang lainnya.Dokumentasi Tugas I mata kuliah 'Komunikasi Antar Personal'

TRANSCRIPT

Page 1: Ilmu Komunikasi

Tugas Mandiri Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Komunikasi Antar personal

Dosen : Dr. Lilis Sulastri, MM.

Disusun oleh:

TRI YULIANTO

1147050036

INFORMATIKA - A

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

2015

Page 2: Ilmu Komunikasi

BAB I

1.1. Definisi Komunikasi

Terdapat beberapa definisi komunikasi dari para ahli, hal tersebut

akibat dari kompleks dan kayanya disiplin ilmu komunikasi. Komunikasi

(communication) adalah proses sosial dimana individu-individu

menggunakan simbol-simbol untuk menciptakan dan menginterpretasikan

makna dalam lingkungan mereka.

Adapun menurut Everett M. Rogers, mengemukakan pendapatnya

mengenai komunikasi yaitu, “Komunikasi adalah suatu proses dimana suatu

ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerimaan atau lebih dengan

maksud untuk mengubah tingkah laku mereka”.

Sedangkan menurut Rogers & O. Lawrence Kincaid, “Komunikasi

merupakan suatu interaksi dimana terdapat dua orang atau lebih yang

sedang membangun atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama

lain yang pada akhirnya akan tiba dimana mereka saling memahami dan

mengerti”.1

1.2. Konteks Komunikasi

1.2.1 Istilah penting yang digunakan dalam mendefinisikan komunikasi

Sumber – Yaitu pusat informasi atau pengirim informasi. Komunikasi

yang terjadi pada kita, bisa dari satu orang atau lebih (kelompok),

                                                            1 Richard West and Lynn H. Turner. Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi : 9 

Komunikasi

Sumber

Penerima

Pesan

Media

Efek

Umpan Balik

Page 3: Ilmu Komunikasi

misalnya sebuah organisasi, perkumpulan dsb. Sumber komunikasi

disebut juga komunikator.

Penerima – Yaitu pihak dimana ia menjadi tujuan untuk dikirimi pesa

atau info oleh sumber (komunikator). Penerima bisa terdiri dari satu

orang atau lebih. Penerima juga bisa disebut sebagai komunikan.

Pesan – informasi yang disampaikan oleh pengirim pesan kepada

penerima (komunikan). Pesan tersebut bisa disampaikan dengan secara

langsung atau melalui media komunikasi yang tersedia.

Media – alat yang digunakan dalam berkomunikasi untuk mengirim

pesan (informasi) dari sumber kepada penerima.

Efek – sebuah pengaruh yang dipikirkan dan dirasakan oleh penerima

sebelum dan sesudah menerima pesan. Yang kemudian akan

mempengaruhi sikap seseorang dalam menelaah pesan.

Umpan Balik – sebuah bentuk tanggapan balik dari penerima setelah

memperoleh pesan yang diterima.2

1.3. Hakikat Komunikasi

Hakikat komunikasi adalah proses pernyataan antar manusia yang

dinyatakan itu adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain

dengan menggunakan bahasa sebagai alat penyalurnya.

Dalam ‘bahasa’ komunikasi pernyataan dinamakan pesan

(message), orang yang menyampaikan pesan disebut komunikator

(communicator), sedangkan orang yang menerima pesan diberi nama

komunikan (communicatee).

Maka lebih jelasnya, komunikasi berarti proses penyampaian pesan

dari komunikator kepada komunikan.3

                                                            2 Richard West and Lynn H. Turner. Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi : 10 3 Effendi, 1993: 28. 

Page 4: Ilmu Komunikasi

1.4. Prinsip Komunikasi

Berikut merupakan prinsip-prinsip komunikasi yang dijabarkan oleh

Dedi Mulyana berdasarkan pengalaman dan pengamatan pribadi serta

rujukan lain yang relavan.

Prinsip 1 : Komunikasi adalah suatu proses simbolik

Salah satu kelebihan manusia dari makhluk lain (hewan) adalah ia

diberi kemampuan untuk berfikir, Seorang filosuf mengistilahkan

sebagai al hayawanu nathiq manusia adalah hewan yang berfikir.

Dengan fikiran itulah manusia mempunyai kemampuan untuk

menggunakan lambang. Ernst Cassier menyebutkan bahwa yang

membedakan manusia dengan makhluk lain adalah kemampuannya

dalam menggunakan simbol (animal symbolicum).

Lambang atau simbol adalah sesuatu yang digunakan untuk

menunjuk sesuatu lainnya, berdasarkan kesepakatan sekelompok orang.

Lambang meliputi kata-kata (pesan verbal), perilaku non verbal, dan

objek yang maknanya disepakati bersama. Kata kunci dari lambang atau

simbol ini adalah adanya kesepakatan sekelompok orang, tanpa adanya

kesepakatan tersebut maka simbol tersebut tidak akan dapat dijadikan

sebagai komunikasi.

Prinsip 2 : Setiap pelaku mempunyai potensi komunikasi

Setiap orang tidak bebas nilai, pada saat orang tersebut tidak

bermaksud mengkomunikasikan sesuatu, tetapi dimaknai oleh orang

lain maka orang tersebut sudah terlibat dalam proses berkomunikasi.

Gerak tubuh, ekspresi wajah ( komunikasi non verbal ) seseorang dapat

dimaknai oleh orang lain menjadi suatu stimulus.

Prinsip 3 : Komunikasi punya dimensi isi dan dimensi hubungan

Dimensi isi menunjukkan muatan (isi) komunikasi sedangkan

dimensi hubungan menunjukkan bagaimana cara mengatakannya dan

mengisyaratkan, bagaimana hubungan para peserta komunikasi dan

bagaimana seharusnya pesan itu ditafsirkan. Dimensi isi disandi secara

verbal sedangkan dimensi hubungan disandi secara non verbal. Sebagai

contoh kalimat “Makan..tuh” dengan nada lembut bermakna perintah

Page 5: Ilmu Komunikasi

untuk makan sedangkan apabila menggunakan intonasi tinggi maka

bermakna larangan memakannya. Ketika seseorang tahu bahwa

temannya sedang makan iapun tetap menyapa dengan kalimat

“makan…?” hal itu bermakna menyapa agar tidak dikatakan sebagai

orang yang judes atau cuek.

Prinsip 4 : Komunikasi berlangsung secara kesengajaan.

Komunikasi dilakukan manusia dari yang tidak sengaja hingga yang

sengaja dan sadar serta terencana melakukan komunikasi. Kesadaran

akan lebih tinggi ketika berkomunikasi dalam situasi-situasi khusus.

Sebagai contoh ketika kita bercakap-cakap dengan seorang yang baru

dikenal tentunya akan berbeda cara berkomunikasi kita dibanding ketika

kita bercakap-cakap dengan teman yang sudah biasa bergaul sehari-hari.

Prinsip 5 : Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu

Pesan komunikasi yang dikirim oleh pihak komunikan baik secara

verbal maupun non-verbal disesuaikan dengan tempat, dimana proses

komunikasi itu berlangsung, kepada siapa pesan itu dikirim dan kapan

komunikasi itu berlangsung.

Prinsip 6 : Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi

Ketika orang-orang berkomunikasi, mereka meramalkan efek

perilaku komunikasi mereka. Dengan kata lain, komunikasi juga terikat

oleh aturan atau tatakrama.

Prinsip 7 : Komunikasi itu bersifat sistemik

Setiap Individu adalah suatu system yang hidup ( A Living System ).

Organ-organ dalam tubuh kita saling berhubungan. Kerusakan mata

dapat membuat kepala kita pusing. Bahkan unsure diri kita yang bersifat

jasmani juga berhubungan dengan unsure kita yang bersifat rohani.

Prinsip 8 : Semakin mirip latar belakang sosial budaya semakin

efektiflah komunikasi

Jika dua orang melakukan komunikasi berasal dari suku yang sama,

pendidikan yang sama, maka ada kecenderungan dua pihak tersebut

mempunyai bahan yang sama untuk berkomunikasi.

Page 6: Ilmu Komunikasi

Prinsip 9 : Komunikasi bersifat nonsekuensial

Proses komunikasi bersifat sirkular dalam arti tidak berlangsung

satu arah. Melibatkan respon atau tanggapan sebagai bukti bahwa pesan

yang dikirimkan itu diterima dan dimengerti.

Prinsip 10 : Komunikasi bersifat prosesual, dinamis dan transaksional

Konsekuensi dari prinsip bahwa komunikasi adalah sebuah proses

adalah komunikasi itu dinamis dan transaksional. Ada proses saling

memberi dan menerima informasi diantara pihak-pihak yang melakukan

komunikasi.

Prinsip 11 : Komunikasi bersifat Irreversible

Setiap orang yang melakukan proses komunikasi tidak dapat

mengontrol sedemikian rupa terhadap efek yang ditimbulkan oleh pesan

yang dikirimkan. Komunikasi tidak dapat ditarik kembali, jika

seseorang sudah berkata menyakiti orang lain, maka efek sakit hati tidak

akan hilang begitu saja pada diri orang lain tersebut.

Prinsip 12 : Komunikasi bukan untuk menyelesaikan berbagai masalah

Dalam arti bahwa komunikasi bukan satu-satunya obat mujarab

yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah. Banya persoalan

dan konflik antar manusia disebabkan oleh masalah komunikasi. Namun

komunikasi bukanlah panasea (obat mujrab) untuk menyelesaikan

persoalan atau konflik itu, karena konflik atau persoalan tersebut

mungkin berkaitan dengan masalah structural.4

1.5. Tujuan dan Fungsi Komunikasi

Secara umum, tujuan komunikasi adalah sebagai berikut :

Supaya yang disampaikan komunikator dapat dimengerti oleh

komunikan. Agar dapat dimengerti oleh komunikan maka

komunikator perlu menjelaskan pesan utama dengan sejelas-

jelasnya dan sedetail mungkin.

                                                            4 Deddy Mulyana,Ilmu komunikasi. 

Page 7: Ilmu Komunikasi

Agar dapat memahami orang lain. Dengan melakukan komunikasi,

setiap individu dapat memahami individu yang lain dengan

kemampuan mendengar apa yang dibicarakan orang lain.

Agar pendapat kita diterima orang lain. Komunikasi dan pendekatan

persuasif merupakan cara agar gagasan kita diterima oleh orang lain.

Menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu. Komunikasi

dan pendekatan persuasif kita mampu membangun persamaan

persepsi dengan orang kemudian menggerakkannya sesuai

keinginan kita.

Fungsi Komunikasi – Dalam manfaat dan dampak yang ditimbulkan

komunikasi memiliki fungsi-fungsi yang sangat berperan dalam

kehidupan masyarakat. Secara umum, fungsi komunikasi adalah sebagai

berikut …

Sebagai Kendali : Fungsi komunikasi sebagai kendali memiliki

arti bahwa komunikasi bertindak untuk mengendalikan perilaku

orang lain atau anggota dalam beberapa cara yang harus

dipatuhi.

Sebagai Motivasi : Komunikasi memberikan perkembangan

dalam memotivasi dengan memberikan penjelasan pada hal-hal

dalam kehidupan kita.

Sebagai Pengungkapan Emosional : Komunikasi memiliki

peranan dalam mengungkapkan perasaan-perasaan kepada

orang lain, baik itu senang, gembira, kecewa, tidak suka, dan

lain-lainnya.

Sebagai Informasi : komunikasi memberikan informasi yang

diperlukan dari setiap individu dan kelompok dalam mengambil

keputusan dengan ,meneruskan data guna mengenai dan menilai

pemilihan alternatif.5

                                                            5 Richard West and Lynn H. Turner. Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi 

Page 8: Ilmu Komunikasi

1.6. Ruang Lingkup Komunikasi

Menurut Jalaludin Rakhmat, seorang pakar komunikasi dari fakultas

ilmu komunikasi unpad, membagi ruang lingkup ilmu komunikasi yang

disusunnya ke dalam dua kelompok besar, yaitu ilmu komunikasi secara

teoritis dan ilmu komunikasi secara praktis.

1. Komunikasi Teoritis :

a. Konteks :

Komunikasi interpersona

komunikasi diad (berpasangan)

komunikasi kelompok besar

Komunikasi Medio

Komunikasi Massa

b. Efek Komunikasi :

Efek individual : Efek Kognitif, Afektif, Konatif.

Efek sosial : Difusi informasi, opini publik, efek ekonomis,

sosialisasi, Akulturasi, Perubahan sosial,

Metodologi : Analisis isi, survai komunikasi, eksperimen

komunikasi, studi historis tentang komunikasi, studi hukum

tentang komunikasi.

2. Komunikasi Praktis

a. Pengetahuaan komunikasi berdasarkan :

Tujuan : informasi (penerangan), persuasi, rekreasi

Media : radio, TV, Buku, Surat Kabar, Majalah

Bentuk pesan : Komunikasi visual, Audiovisual dan komunikasi

verbal

b. Spesialisasi komunikasi

Advertesing, jurnalistik, informatika, komunikasi interpersonal,

komunikasi massa, komunikasi organisasional, komunikasi

intercultural, komunikasi politik, komunikasi intruksional,

komunikasi kesehatan, komunikasi tradisional, komunikasi

Page 9: Ilmu Komunikasi

pembangunan, komunikasi lingkungan, komunikasi bicara,

(Retorika), komunikasi visual: grafik, fotografi.6

1.7. Sejarah Komunikasi Manusia

Sifat manusia untuk menyampaikan keinginannya dan untuk

mengetahui hasrat orang lain, merupakan awal keterampilan manusia

berkomunikasi secara otomatis melalui lambang-lambang isyarat,

kemudian disusul dengan kemapuan untuk memberi arti setiap lambang-

lambang itu dalam bentuk bahasa verbal.

Kapan manusia mulai mampu berkomunikasi dengan manusia

lainnya, tidak ada data autentik yang dapat menerangkan tentang hal itu.

Hanya saja diperkirakan bahwa kemampuan manusia untuk berkomunikasi

dengan orang lain secara lisan adalah peristiwa yang berlangsung secara

mendadak. Everett M. Rogers menilai peristiwa ini sebagai generasi

pertama kecakapan manusia berkomunikasi sebelum mampu mengutarakan

pikirannya secara tertulis.

Usaha-usaha untuk manusia berkomunikasi lebih jauh, terlihat

dalam berbagai bentuk kehidupan mereka di masa lalu. Pendirian tempat-

tempat pemukiman di daerah aliran sungai dan tepi pantai, diplih untuk

memudahkan mereka dapat berkomunikasi dengan dunia luar menggunakan

perahu, rakit, dan sampan. Pemukul gong di Romawi dan pembakar api

yang mengepulkan asap di Cina adalah simbol-simbol komunikasi yang

dilakukan oleh para serdadu di medan perang.

Dalam berkomunikasi, manusia menggunakan lebih banyak gerak-

gerik, sikap tubuh dan mimik, tetapi perumusan pesan itu sendiri lebih

dimungkinkan oleh adanya bahasa dan lambang-lambang yang dapat

dipahami bersama.

Kemampuan untuk menggambar atau menuliskan lambang-lambang

yang memiliki arti adalah sutau keunikan dari spesies manusia, dan ini

menjadi salah satu perbedaan paling signifikan antara manusia dengan

mahluk yang lain di bumi ini. Manusia sudah mulai menggambar dan

                                                            6 Lukiati kamala, Ilmu Komunikasi, widya padjadjaran, Bandung 2009, hlm 141-142. 

Page 10: Ilmu Komunikasi

melukis lambang-lambang di batu sejak tahun 35.000 SM, dan ilustrasi-

ilustrasi serupa ini menjadi sebuah bagian penting dalam kehidupan

manusia selama berabad-abad.

Perkembangan komunikasi antarmanusia tidak terlepas dari

pengaruh naluri kemanusiaan itu sendiri. untuk bertahan hidup manusia

membutuhkan manusia yang lainnya untuk saling membantu. Sementara

pada tahapan saling memberikan bantuan inilah proses komunikasi akan

sangat dibutuhkan.7

1.8. Mengapa Manusia Harus Berkomunikasi

Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan

dengan manusia lainnya. Jika orang tidak pernah berkomunikasi dengan

orang lain, niscaya ia akan merasa terisolasi dari masyarakatnya. Pengaruh

dari keterisolasian ini akan menimbulkan depresi mental yang pada

akhirnya membawa orang kehilangan keseimbangan jiwa.

Oleh sebab itu, menurut Dr. Everett Kleinjan dari East West Center

Hawaii, komunikasi sudah merupakan bagian kekal dari kehidupan manusia

seperti halnya bernafas. Sepanjang manusia ingin hidup maka ia perlu

berkomunikasi.

Profesor Wilbur Schramm menyebut bahwa komunikasi dan

masyarakat adalah dua kata kembar yang tidak dapat dipisahkan satu sama

lainnya. Sebab tanpa komunikasi tidak mungkin masyarakat terbentuk,

sebaliknya tanpa masyarakat maka manusia tidak mungkin dapat

mengembangkan komunikasi.8

Menurut teori dasar Biologi, manusia ingin berkomunikasi dengan

manusia lainnya itu karena adanya dua kebutuhan, yakni kebutuhan untuk

mempertahankan kelangsungan hidupnya dan kebutuhan untuk

menyesuaikan diri dengan lingkungan.

                                                            7 Richard West and Lynn H. Turner. Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi 8 Schramm. 1982 

Page 11: Ilmu Komunikasi

Harold D. Lasswel salah seorang peletak dasar ilmu komunikasi

lewat ilmu politik menyebut tiga fungsi dasar yang menjadi penyebab

mengapa manusia perlu berkomunikasi :

1. Hasrat manusia untuk mengontrol lingkungannya. Melalui komunikasi

manusia dapat mengetahui peluang-peluang yang dapat dimanfaatkan

untuk kelangsungan hidupnya serta menghadapi segala ancaman yang

akan menimpa alam sekitarnya. Bahkan dengan komunikasi, manusia

dapat mengembangkan pengetahuannya dengan cara belajar dari

pengalaman ataupun informasi yang didapat dari lingkungannya.

2. Upaya untuk dapat beradaptasi dengan lingkungannya. Proses

kelanjutan suatu masyarakat itu adalah bagaimana selanjutnya

beradaptasi dengan lingkungannya. Penyesuaian ini dilakukan agar

manusia hidup dalam suasana yang harmonis.

3. Upaya untuk melakukan transformasi warisan sosialisasi. Suatu

masyarakat yang ingin mempertahankan keberadaannya, maka mereka

dituntut untuk melakukan pewarisan nilai-nilai yang ada. Misalnya

bagaimana orangtua mengajarkan tata karma yang baik kepada anaknya,

media massa menyalurkan pesan kepada khalayak.

Professor David K. Berlo dari Michigan State University

menyebutkan secara ringkas bahwa komunikasi sebagai instrument dan

interaksi yang berguna untuk mengetahui dan memprediksi sikap orang lain,

juga untuk mengetahui keberadaan diri sendiri dalam menciptkan

keseimbangan dalam masyarakat.9

Jadi proses komunikasi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia,

karena dengan komunikasi kita bisa mengatur tata karma, mewariskan

kebudayaan dll. Bisa dikatakan untuk sekarang ini keberhasilan seseorang

tergantung bagaimana proses komunikasi yang ia lakukan.

                                                            9 Byrnes. 1965 

Page 12: Ilmu Komunikasi

1.9. Studi Kasus

Pentingnya komunikasi sebagai kebutuhan manusia baik dalam

aspek manusia sebagai makhluk sosial dimana manusia tidak dapat hidup

sendiri maupun dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun, seiring

berkembangnya zaman terutama dalam bidang teknologi informasi dan

komunikasi, sering kali khalayak umum lupa akan pentingnya komunikasi

langsung dimana manusia dapat berkomunikasi dengan individu maupun

kelompok di sekitarnya, dan lebih mementingkan komunikasi dengan

individu maupun kelompok lain mengenakan media, sehingga manusia pun

lebih senang berkomunikasi melalui media dan berdampak pada

kemampuan komunikasi secara lisan dimana manusia sering kali kesulitan

dalam menyampaikan pendapatnya kepada khalayak.

Etika berkomunikasi pun sangatlah penting dalam prinsip

berkomunikasi, karena dengan etika berkomunikasi informasi yang kita

sampaikan dapat diterima dengan baik oleh komunikan. Dan dampak yang

kemungkinan terjadi saat salah individu maupun kelompok tidak

menggunakan prinsip etika berkomunikasi, ada kemungkinan terjadinya

penyimpangan sosial.

Manusia yang cerdas merupakan individu yang dapat

berkomunikasi dengan baik dan dapat dengan mudah diterima oleh

komunikan.

Page 13: Ilmu Komunikasi

BAB II

2.1. Model dan Bentuk Komunikasi

Menurut Coleman dan Hammen (dalam Jallaludin Rakhmat buku

Psikologi Komunikasi), ada empat buah model komunikasi interpersonal,

yaitu :

1. Model Pertukaran Sosial

Thibault dan Kelley mengemukakan bahwa, “Asumsi dasar yang

mendasari seluruh analisis kamu adalah bahwa setiap individu secara

sukarela memasuki dan tinggal dalam hubungan sosial hanya selama

hubungan tersebut cukup memuaskan ditinjau dari segi ganjaran dan

biaya”.

Rakhmat menjelaskan dalam buku Psikologi Komunikasi, ganjaran

merupakan setiap akibat yang dinilai positif yang diperoleh seseorang

dari suatu hubungan. Ganjaran dapat berupa uang, penerimaan sosial,

atau dukungan terhadap nilai yang dipegangnya. Nilai suatu ganjaran

itupun berbeda-beda tergantung waktu dan strata sosial pelaku

komunikasi. Sedangkan biaya dijelaskan sebagai akibat yang dinilai

negatif yang terjadi dalam suatu hubungan. Biaya dapat berupa waktu,

usaha, konflik, kecemasan, dan keruntuhan harga diri. Sebagaimana

ganjaran, biaya pun berubah0ubah sesuai dengan waktu dan orang yang

terlibat di dalamnya.

Dengan kata lain, model pertukaran sosial dapat diibaratkan sebagai

suatu interaksi dagang. Karena, orang berinteraksi dengan orang lainnya

hanya mengharapkan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhannya.

2. Model Peranan

Bila model pertukaran sosial memandang hubungan interpersonal

sebagai transaksi dagang, model peranan melihatnya sebagai panggung

sandiwara. Di sini setiap orang harus memainkan peranannya sesuai

naskah yang telah dibuat masyarakat. Hubungan interpersonal

berkembang baik bila setiap individu bertindak sesuai dengan ekspedisi

peranan dan tuntunan peranan.

Page 14: Ilmu Komunikasi

Ekspedisi peranan mengacu pada kewajiban, tugas, dan hal yang

berkaitan dengan posisi tertentu dalam kelompok. Guru diharapkan

berperan sebagai pendidik yang bermoral dan menjadi contoh yang baik

bagi murid-muridnya. Jenderal diharapkan berperan sebagai Pembina

tentara yang berani dan tegas. Guru yang berbuat jahat, jenderal yang

takut kecoa, tidak memenuhi ekspetasi peranan.

Tuntutan peranan adalah dasakan sosial yang memaksa individu

untuk memenuhi peranan yang telah dibebankan kepadanya. Dalam

hubungan interpersonal, desakan halus atau kasar dikenakan pada orang

lain agar ia melaksanakan peranannya.

Keterampilan peranan adalah kemampuan memainkan peranan

tertentu, kadang disebut juga kompetensi sosial. Dibedakan menjadi

keterampilan kognitif menunjukkan kemampuan individu untuk

mempersepsi apa yang diharapkan orang lain dari dirinya dan

keterampilan tindakan merupakan kemampuan melaksanakan peranan

sesuai dengan harapan. Konflik peranan terjadi bila individu tidak

sanggup mempertemukan berbagai tuntutan peranan.

3. Model Permainan

Eric Berne (1964, 1972) dalam bukunya Games People Play,

mengklarifikasikan model permainan ini dalam tiga kepribadian

manusia. Yaitu Orang Tua, Orang Dewasa, dan Anak (Parent, Adult,

Child). Orang Tua adalah aspek kepribadian yang merupakan asumsi

dan perilaku yang kita terima dari orang tua kita. Orang Dewasa adalah

bagian kepribadian yang mengolah informasi secara rasional, sesua

dengan situasi, dan biasanya berhubungan dengan masalah yang

membutuhkan pengambilan keputusan secara sadar. Anak adalah unsur

yang diambil dari perasaan dan pengalaman kanak-kanak dan

mengandung potensi intuisi, spontanitas, kreativitas, dan kesenangan.

Dan kita akan memunculkan salah satu aspek kepribadian kita pada saat

berkomunikasi interpersonal, dan orang lain akan membalasnya dengan

salah satu aspek tersebut juga.10

                                                            10 Eric Berne. 1964, 1972. 

Page 15: Ilmu Komunikasi

4. Model Interaksional

Komunikasi interpersonal harus dilihat dari tujuan bersama, metode

komunikasi, ekspetasi dan pelaksanaan peranan, serta permainan yang

dilakukan. Dengan singkat, model interaksional mencoba

menggabungkan model pertukaran sosial, peranan dan permainan.

Model yang memandang bahwa hubungan interpersonal sebagai suatu

sistem, dan setiap sistem memiliki sifat-sifat struktural, integratif, dan

medan.11

                                                            11 Jalalluddin Rakhmat. Psikologi Komunikasi. 

Page 16: Ilmu Komunikasi

BAB III

3.1. Komunikasi Antar Personal

Komunikasi interpersonal, merupakan jenis komunikasi yang

frekuensi terjadinya cukup tinggi dalam kehidupan sehari-hari.12

Komunikasi interpersonal, merupakan proses sosial dimana individu-

individu menggunakan simbol-simbol untuk menciptakan dan

menginterpretasikan makna dalam lingkungan mereka.

3.2. Ciri-ciri KAP

1. Arus pesan dua arah. Komunikasi interpersonal menempatkan sumber

pesan dan penerima dalam posisi yang sejajar, sehingga memicu

terjadinya pola penyebaran pesan mengikuti arus dua arah. Artinya,

komunikator dan komunikan dapat berganti peran secara cepat.

2. Suasana nonformal. Komunikasi interpersonal biasanya berlangsung

dalam suasana nonformal. Dengan demikian, apabila komunikasi itu

berlangsung antara para pejabat di sebuah instansi, maka para pelaku

komunikasi itu tidak secara kaku berpegang pada hierarki jabatan dan

prosedur birokrasi, namun lebih memilih pendekatan secara individu

yang bersifat pertemanan.

3. Umpan balik segera. Oleh karena komunikasi interpersonal biasanya

mempertemukan para pelaku komunikasi secara bertatap muka, maka

dapat segera. Seorang komunikator dapat segera memperoleh balikan

atas pesan yang disampaikan dari komunikan, baik secara verbal

maupun nonverbal.

4. Peserta komunikasi berada dalam jarak yang dekat. Komunikasi

interpersonal merupakan metode komunikasi antarindividu yang

menuntut agar peserta komunikasi berada dalam jarak dekat, baik jarak

dalam arti fisik maupun psikologis. Jarak dalam arti fisik, artinya para

pelaku saling bertatap muka, berada pada satu lokasi tempat tertentu.

                                                            12 Cangara.2004:13‐15. 

Page 17: Ilmu Komunikasi

Sedangkan jarak yang dekat secara psikologis menunjukan keintiman

hubungan antar individu.

5. Peserta komunikasi mengirim dan menerima pesan secara simultan dan

spontan, baik secara verbal maupun nonverbal. Untuk meningkatkan

keefektifan komunikasi inerpersonal, peserta komunikasi dapat

memberdayakan pemanfaatan kekuatan pesan verbal maupun nonverbal

secara simultan. Peserta komunikasi berupaya saling meyakinkan,

dengan mengoptimalkan penggunaan pesan verbal maupun nonverbal

secara bersamaan, saling mengisi, saling memperkuat sesuai tujuan

komunikasi..

Sementara itu Judy C.Pearson (S. Djuarsa Sendjaja, 2002:2.1)

menyebutkan enam karakteristik komunikasi interpersonal, yaitu:

1. Komunikasi interpersonal dimulai dengan diri pribadi (self). Artinya

bahwa segala bentuk proses penafsiran pesan maupun penilaian

mengenai orang lain, berangkat dari diri sendiri.

2. Komunikasi interpersonal bersifat transaksi. Ciri komunikasi seperti ini

terlihat dari kenyataan bahwa komunikasi interpersonal bersifat

dinamis, merupakan pertukaran pesan secara timbal balik dan

berkelanjutan.

3. Komunikasi interpersonal menyangkut aspek isi pesan dan hubungan

antrapribadi. Maksudnya bahwa efektivitas komunikasi interpersonal

tidak hanya ditentukan oleh kualitas pesan, melainkan juga ditentukan

kadar hubungan antarindividu.

4. Komunikasi interpersonal mensyaratkan adanya kedekatan fisik antara

pihak-pihak yang berkomunikasi. Dengan kata lain, komunikasi

interpersonal akan lebih efektif manakala antara pihak-pihak yang

berkomunikasi itu saling bertatap muka.

5. Komunikasi interpersonal menempatkan kedua belah pihak yang

berkomunikasi saling tergantung antar satu dengan yang lainnya

(interdependensi). Hal ini mengindikasikan bahwa komunikasi

                                                            . Cangara.2004:13‐15. 

Page 18: Ilmu Komunikasi

interpersonal melibatkan ranah emosi, sehingga terdapat saling

ketergantungan emosional di antara pihak-pihak yang berkomunikasi.

6. Komunikasi interpersonal tidak dapat diubah maupun diulang. Artinya,

ketika seseorang sudah terlanjur mengucapkan sesuatu kepada orang

lain, maka ucapan itu sudah tidak dapat diubah atau diulang, karena

sudah terlanjur diterima oleh komunikan. Ibaratnya seperti anak panah

yang sudah terlepas dari busurnya, sudah tidak dapat ditarik lagi.

3.3. Sifat KAP

Ditinjau dari sifatnya, komunikasi diklasifikasikan sbb:

1. Komunikasi Verbal (Verbal communication)

Merupakan bentuk komunikasi yang disampaikan komunikator

kepada komunikan dengan cara tertulis (written), atau lisan (oral).

Komunikasi verbal menempati porsi besar, karena kenyataannya, ide-

ide, pemikiran atau keputusan, lebih mudah disampaikan secara verbal

ketimbang non verbal, dengan harapan komunikan (baik pendengar

maupun pembaca) bisa lebih mudah memahami pesan-pesan yang

disampaikan kepada komunikan. Sebagai contohnya yaitu : bertelepon.

Komunikasi verbal dibedakan menjadi dua : Komunikasi lisan (oral

communication). Komunikasi tulisan (written communication).

2. Komunikasi nonverbal (nonverbal communication)

Komunikasi nonverbal adalah proses komunikasi dimana pesan

disampaikan tidak menggunakan kata-kata. Contoh :ekspresi, gerak dll

3. Komunikasi tatap muka (face to face communication)

Adalah komunikasi tidak pernah bisa lepas dari kehidupan manusia,

Setiap bidang dalam kehidupan manusia dilakukan dengan cara

berkomunikasi baik verbal, maupun nonverbal, baik secara langsung

(tatap muka) maupun tidak langsung (menggunakan perantara).13

                                                            13 Cangara.2004:13 

Page 19: Ilmu Komunikasi

3.4. Faktor Pembentuk KAP

Selanjutnya ada beberapa faktor yang mempengaruhi keefektivan

komunikasi antar pribadi sebelum menjadi komunikasi kelompok, yaitu :

1. Daya tarik antar pribadi merupakan kekuatan yang mampu

menarikorang untuk bersama-sama atau berhubungan satu sama lain.

Sereno dan Bodaken (1975:220) menyebutkan bahwa suatu daya tarik

yang kuat dan terus-menerus yang dirasakan satu orang dengan orang

lainnya dapat memberikan pengaruh yang dramatis (luar biasa) terhadap

bagaimana mereka berkomunikasi satu sama laindan terhadap

pengembangan komunikasi antarpribadi dimasa datang.

2. Hubungan antarpribadi sebagai bentuk terus-menerus dengan orang lain

yang selalu ada. Hubungan antarpribadi ini terbina melalui lima tahap,

yaitu kontak, keterlibatan, keakraban, perusakan dan pemutusan.14

3.5. Jenis Hubungan Antar Pribadi

Para ahli komunikasi mendefinisikan komunikasi antar pribadi secara

berbeda-beda. Joseph DeVito (1997) melihat komunikasi antar pribadi dari

3 sisi berbeda :

1. Berdasarkan komponen dimana komunikasi antar pribadi diartikan

sebagai komunikasi dari satu orang kepada orang lain atau sekelompok

kecil orang dengan berbagai dampaknya dan peluang untuk

memberikan umpan balik segera.

2. Berdasarkan hubungan diadik dimana komunikasi antar pribadi

diartikan sebagai komunikasi yang berlangsung antara dua orang yang

mempunyai hubungan yang mantap dan jelas.

3. Berdasarkan pengembangan, komunikasi antar pribadi dilihat sebagai

akhir perkembangan dari komunikasi yang bersifat tak pribadi

(impersonal) pada satu ekstrim menjadi komunikasi yang intim pada

ekstrim yang lain.

                                                            14 Salim.2001:39‐42. 

Page 20: Ilmu Komunikasi

Beebe (2005) mengungkapkan bahwa hubungan antar pribadi

merupakan hubungan yang terbangun antara dua orang sebagai hasil dari

komunikasi antar pribadi. Hubungan antar pribadi seperti layaknya

komunikasi antar pribadi bersifat transaksional dimana setiap individu

yang terlibat saling mempengaruhi satu dengan lainnya.

1. Tahap Perkenalan

Pada tahap perkenalan, hubungan antarpribadi dikategorikan

sebagai kenalan karena jenis hubungan antarpribadi seperti itu sangat

terbatas pada pertukaran informasi. Dua pribadi tidak terlibat dalam

cerita-cerita yang bersifat pribadi apalagi menukar informasi pribadi.

Berger (1979) membagi hubungan pada tahap perkenalan atas tiga

kategori yang disebut :

a. Tahap pasif, yaitu tahap yang mengutamakan perhatian terhadap

komunikan tanpa menanyakan apa-apa, seluruh situasi dan kondisi

tetap sebagaimana apa adanya dan tidak dimanipulasi.

b. Tahap aktif, yaitu tahap mengajukan pertanyaan, memperhatikan dan

mendengarkan komunikan, komunikan mulai memanipulasi situasi

hubungan antarpribadi.

c. Tahap interaktif, ialah tahap memanipulasi komunikan agar

komunikator bisa memperoleh informasi melalui perilaku

komunikan.15

2. Tahap Persahabatan

Hubungan persahabatan merupakan salah satu jenis dari komunikasi

antar pribadi. Beberapa alasan mengapa kita membutuhkan sahabat

adalah karena dalam persahabatan terdapat rasa kebersamaan,

perpaduan emosi dan stabilitas, kesempatan untuk berkomunikasi

tentang diri kita, dukungan dari sahabat, kesempatan untuk saling

membantu, persediaan pertolongan dan dukungan fisik, jaminan akan

nilai dan harga diri.

3. Hubungan Persahabatan

                                                            15 Alo Liliweri, Komunikasi Antarpribadi, (Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 1997). 54-55. 

Page 21: Ilmu Komunikasi

Jika jumlah anak dalam satu keluarga makin bertambah maka terjadi

pula hubungan yang disebut siblings. Hubugan ini ditandai oleh

perasaan cinta antara adik dengan kakak, maupun antara anak-anak dari

ayah dan ibu yang sama. Cinta yang menandai hubungan persaudaraan

itu berlandaskan emosi. Kedekatan intra-anggota keluarga akan

membawa dampak bagi keluarga lain.16

4. Hubungan Suami dengan Istri

Hubungan suami-istri ditandai dengan gaya cinta yang akrab dan

intim. Cinta yang akrab itu masih perlu ditambah dengan suatu tanda

atau simbol keintiman relasi. Dilihat dari hubungan internal maka isi

dan mutu dari hubungan suami-istri ditandai dengan keterbukaan tak

terbatas, memberi dan menerima seluruh hidupnya dalam kelebihan dan

kekurangan bahkan sampai mati di bawah satu atap yang meindungi

mereka dari teriknya matahari dan turunnya hujan.

5. Hubungan Orang Tua dengan Anak-anak

Jenis hubungan ini adalah hubugan yang terlihat di antara orang tua

dengan anak-anak mereka dalam satu keluarga inti atau keluarga batih.

Anak-anak merupakan hasil perkawinan, buah cinta yang mendalam

dari sepasang suami-istri, anak-anak adalah wujud dari kesatuan

mereka. Maka hubungan diantara orang tua dengan anak-anak perlu

dibedakan dengan hubungan dengan anak-anak yang bukan

kelahirannya.

                                                            16 Op Cit. Alo Liliweri, Hlm. 58. 

Page 22: Ilmu Komunikasi

3.6. Perkembangan

Komunikasi memang sangat erat kaitannya dengan manusia bahkan

komunikasi dengan Tuhannya. Komunikasi sangat penting dilakukan,

karenan komunikasi yang efektif dalam kehidupan sehari-hari dapat

membuat kita merasa nyaman dan damai dalam menjalani hidupnya.

Dalam komunikasi antar pribadi atau komunikasi interpersonal

harus dimulai dari diri sendiri, karena tampilan komunikasi yang muncul

dalam setiap kita berkomunikasi merupakan cermin dari kepribadian setiap

individu.

Menurut Fisher, ketika kita berkomunikasi dengan orang lain proses

intra-pribadi kita memiliki paling sedikit tiga tataran yang berbeda. Pada

setiap tataran tersebut saling berkaitan dengan jumlah orang yang hadir

dalam situasi antar pribadi, yaitu: pandangan kita tentang diri sendiri,

pandangan kita tentang mengenai orang lain dan pandangan yang mengenai

pandangan oranglain tentang diri kita.17

                                                            17 Lukiati kamala, Ilmu Komunikasi, widya padjadjaran, Bandung 2009, hlm 12. 

Page 23: Ilmu Komunikasi

DAFTAR PUSTAKA

Richard West and Lynn H. Turner. Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi.

Jakarta : Salemba Humanika.

Komala, Lukiati (2009). Ilmu Komunikasi. Bandung : Widya Padjadjaran.

Cangara, Hafied.2004.Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : Raja Grafindo

Persada.