ilmu farmasi tugas fie

20
SEJARAH ILMU FISIKA Fisika (Bahasa Yunani: (physikos), “alamiah” dan (physis), “Alam”) adalah sains atau ilmu tentang alam dalam makna yang terluas. Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan waktu. Fisikawan mempelajari perilaku dan sifat materi dalam bidang yangsangat beragam, mulai dari partikel submikroskopis yang membentuk segala materi (fisika partikel) hingga perilaku materi alam semesta sebagai satu kesatuan kosmos Beberapa sifat yang dipelajari dalam fisika merupakan sifat yang ada dalam semua sistem materi yang ada, seperti hukum kekekalan energi. Sifat semacam ini sering disebut sebagai hukum fisika. Fisika sering disebut sebagai “ilmu paling mendasar”, karena setiap ilmu alam lainnya (biologi, kimia, geologi, dan lain-lain) mempelajari jenis sistem materi tertentu yang mematuhi hukum fisika. Misalnya, kimia adalah ilmu tentang molekul dan zat kimia yang dibentuknya. Sifat suatu zat kimia ditentukan oleh sifat molekul yang membentuknya, yang dapat dijelaskan oleh ilmu fisika seperti mekanika kuantum, termodinamika, dan elektromagnetika. Sejarah fisika dimulai pada tahun sekitar 2400 SM, ketika kebudayaan Harappan menggunakan suatu benda untuk memperkirakan dan menghitung sudut bintang di angkasa. Sejak saat itu fisika terus berkembang sampai ke level sekarang. Perkembangan ini tidak hanya membawa perubahan di dalam bidang dunia benda, matematika dan filosofi namun juga, melalui teknologi, membawa perubahan ke dunia sosial masyarakat

Upload: lailariftiani

Post on 13-Dec-2015

229 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

Ilmu dasar yang berkaitan dengan Ilmu Farmasi

TRANSCRIPT

Page 1: Ilmu Farmasi Tugas FIE

SEJARAH ILMU FISIKA

Fisika (Bahasa Yunani: (physikos), “alamiah” dan (physis), “Alam”) adalah sains atau ilmu tentang

alam dalam makna yang terluas. Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam

lingkup ruang dan waktu. Fisikawan mempelajari perilaku dan sifat materi dalam bidang

yangsangat beragam, mulai dari partikel submikroskopis yang membentuk segala materi (fisika

partikel) hingga perilaku materi alam semesta sebagai satu kesatuan kosmos

Beberapa sifat yang dipelajari dalam fisika merupakan sifat yang ada dalam semua sistem materi

yang ada, seperti hukum kekekalan energi. Sifat semacam ini sering disebut sebagai hukum fisika.

Fisika sering disebut sebagai “ilmu paling mendasar”, karena setiap ilmu alam lainnya (biologi,

kimia, geologi, dan lain-lain) mempelajari jenis sistem materi tertentu yang mematuhi hukum

fisika. Misalnya, kimia adalah ilmu tentang molekul dan zat kimia yang dibentuknya. Sifat suatu zat

kimia ditentukan oleh sifat molekul yang membentuknya, yang dapat dijelaskan oleh ilmu fisika

seperti mekanika kuantum, termodinamika, dan elektromagnetika.

Sejarah fisika dimulai pada tahun sekitar 2400 SM, ketika kebudayaan Harappan menggunakan

suatu benda untuk memperkirakan dan menghitung sudut bintang di angkasa. Sejak saat itu fisika

terus berkembang sampai ke level sekarang. Perkembangan ini tidak hanya membawa perubahan di

dalam bidang dunia benda, matematika dan filosofi namun juga, melalui teknologi, membawa

perubahan ke dunia sosial masyarakat

Pada awal abad 17, Galileo membuka penggunaan eksperimen untuk memastikan kebenaran teori

fisika, yang merupakan kunci dari metode sains. Galileo memformulasikan dan berhasil mengetes

beberapa hasil dari dinamika mekanik, terutama Hukum Inert. Pada 1687, Isaac Newton

menerbitkan Filosofi Natural Prinsip Matematika, memberikan penjelasan yang jelas dan teori

fisika yang sukses: Hukum gerak Newton, yang merupakan sumber dari mekanika klasik; dan

Hukum Gravitasi Newton, yang menjelaskan gaya dasar gravitasi. Kedua teori ini cocok dalam

eksperimen. Prinsipia juga memasukan beberapa teori dalam dinamika fluid. Mekanika klasik

dikembangkan besar-besaran oleh Joseph-Louis de Lagrange, William Rowan Hamilton, dan

lainnya, yang menciptakan formula, prinsip, dan hasil baru. Hukum Gravitas memulai bidang

astrofisika, yang menggambarkan fenomena astronomi menggunakan teori fisika.

Page 2: Ilmu Farmasi Tugas FIE

Sejak abad 18 dan seterusnya, termodinamika dikembangkan oleh Robert Boyle, Thomas Young,

dan banyak lainnya. Pada 1733, Daniel Bernoulli menggunakan argumen statistika dalam mekanika

klasik untuk menurunkan hasil termodinamika, memulai bidang mekanika statistik. Pada 1798,

Benjamin Thompson mempertunjukkan konversi kerja mekanika ke dalam panas, dan pada 1847

James Joule menyatakan hukum konservasi energi, dalam bentuk panas dan juga dalam energi

mekanika.

Apa Hubungannya dunia farmasi dengan Ilmu fisika?

Hubungannya bahwa Ilmu farmasi tidak bisa berdiri sendiri, melainkan ilmu gabungan dari

berbagai bidang ilmu,diantaranya: ilmu kimia, ilmu biologi (manusia, hewan, dan tumbuhan),

matematika, dsb. Maka dari itu ada yang mengatakan bahwa farmasi adalah seni.Hubungannya

dengan fisika yaitu, bahwa senyawa obat memiliki sifat fisika yang berbeda antara yang satu

dengan yang lainnya.

Sifat-sifat fisika dari suatu senyawa obat

Sifat-sifat fisika zat atau senyawa obat diantaranya:

1. Kelarutan

2. Titik leleh

3. Titik didih

4. Rumus struktur

5. Berat molekul

Apa Hubungannya sifat sifat fisika tersebut dengan kefarmasian?

1. Suatu zat (obat) sangat kecil kemungkinannya dipakai atau diberikan dalam bentuk murni, maka

dari itu perlu dibuat sesuai kebutuhan seperti obat sirup (parasetamol) untuk anak-anak dan obat

dengan sediaan padat (Tablet) untuk dewasa, pertanyaannya: apakah suatu senyawa obat bisa dibuat

sediaan sirup dengan mudah atau tidak dan apakah senyawa obat bisa dibuat sedian tablet dengan

mudah atau tidak? Maka seorang farmasis harus tau sifat-sifat fisika dan kimia dari suatu bahan

atau senyawa obat.

2. Perlu di fikirkan cara pemberian obat yang sesuai: oral, topikal atau parenteral.

3. Perlu difikirkan Pelepasan zat aktif obat

Page 3: Ilmu Farmasi Tugas FIE

4. Perlu difikirkan ukuran molekul, kepolaran molekul, dan sifat molekul sehingga menghasilkan

efek/respon biologis.

Hubungan antara farmasi dan fisika saya ambil contoh saja yaitu “KOLOID”

Penggunaan koloid dalam farmasi

Didalam kehidupan banyak sistem koloid yang kita jumpai. Air kelihatan jernih terjadi setelah

didiamkan beberapa hari terjadi endapan putih/kuning. Ternyata air ini mengandung batu kapur atau

besi yang seakan-akan larut namun sebetulnya bentuknya larutan koloidal. Didalam farmasi sistem

koloid banyak digunakan. Beberapa senyawa misalnya : perak koloid/argentum proteinum

digunakan membunuh mikroorganisme dalam tetes mata merah. Kelebihan sistem koloid dalam

farmasi mempunyai sifat tidak mengiritasi karena sebetulnya tidak larut. Plasma protein merupakan

protein yang dapat mengikat obat didalam darah sehingga obat dapat aktif. Beberapa bahan alam

membentuk dispersi koloid dapat digunakan untuk membuat system bentuk sediaan obat.

Beberapa polimer dapat digunakan untuk metoda penyalutan termasuk dispersi koloid.

Tipe koloid

·        Liofilik koloid : zat dapat menyatu dengan medium atau disebut tipe koloid yang suka kepada

medium pendispersi.. liofilik dispersi dapat dibuat dengan mudah dengan jalan seolah olah

melarutkan zat ke dalam pelarut (medium pendispersi). Bila pelarut digunakan air disebut hidrasi.

Contoh : gelatin, PGA,insulin albumin, karet polisterin.

·        Liofobik koloid : sistem dimana medium pendispersi tidak banyak berinteraksi dengan medium

pendispersi. Jadi seolah-olah didalam medium pendispersi tidak ada fase terdispersi atau seolah-

olah terjadi pemisahan. Contoh koloid besi pada air, perak,sulfur.

·        Asosiasi koloid : micele&CMC. Koloid ini mempunyai sifat menyukai air dan menyukai minyak

ini disebut surfaktan

Sifat Optik dari Koloid

·        Tyndal efek bila cahaya kuat dilewatkan larutan koloid maka cahaya akan terjadi pemantulan

cahaya sehingga kekuatan cahaya tersebut akan berubah.

·        Dari prinsip tyndal efek ini dibuat mikroskop elektron.

·    Dengan mikroskop elektron dapat terlihat ukuran partikel yang tidak dapat dilihat dengan

mikroskop biasa.

Gerakan Koloid

Page 4: Ilmu Farmasi Tugas FIE

·        Gerakan Brown .Gerakan Brown ini dapat diamati di dalam mikroskop bila ukuran partikel antara

5 mm. Lebih kecil saat diamati. Makin kecil makin sulit diamati.kenaikan kekentalan medium

pendispersi makin kecil gerakan Brown bahkan malah berhenti. Misal bila air ditambah giserin.

·   Difusi Partikel akan mengalami difusi berjalan dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.Gerakan

ini berubah setelah mencapai keseimbangan konsentrasi larutan.

·        Sedimentas Pengendapan dari koloid dipengaruhi oleh kekentalan medium, bj partikel, tekanan

partikel dan konsentrasi partikel.

Pengaruh listrik (muatan listrik terhadap koloid)

·      Adanya muatan listrik akan pengaruhi kestabilan koloid terutama koloid yang bersifat ionic

dengan elektroporosis maka koloid ionic dapat diendapkan dengan proses paengumpalan.

·        Hal ini dapat digunakan untuk melihat banyak zat terlarut atau logam terlarut dalam air

Stabilitas Koloid

Stabilitas dari koloid akan dipengaruhi oleh faktor adanya muatan listrik dan medium utuk menjaga

kestabilan koloid.

Penambahan pengental akan menaikan stabilitas koloid, karena akan mencegah daya tarik menarik

atau akan menghasilkan geragak Brown ini terjadi pada koloid yang bersifat liofilik. Koloid

liofobik tidak tahan / stabil pada panas. Adanya muatan listrik akan menyebabkan daya tarik

menarik partikel membentuk gumpalan.

Selain itu koloid berhubungan dengan :

1. Kelarutan

Definisi larut sangatlah sederhana, yaitu dispersi molekuler dari suatu zat dalam sutu medium.

Dengan demikian, larutan terdiri dari dua komponen utama, yaitu zat yang terlarut (solut) dan

medium (solven). Sedangkan ukuran suatu zat dapat melarut dalam suatu medium dinamakan

kelarutan.

Mengapa seorang farmasis harus mempelajari kelarutan? Seberapa besarkah pengaruh kelarutan di

bidang farmasi?

Mempelajari kelarutan bukan sekedar mengamati hilangnya gula pasir ketika ibu

membuatkan secangkir teh manis untuk ayah. Pertanyaan yg mestinya muncul adalah mengapa

airnya harus panas (tanpa mempedulikan memang teh lebih sedap dihidangkan panas-panas) dan

Page 5: Ilmu Farmasi Tugas FIE

mengapa juga harus repot-repot mengaduknya? Apakah memang ada hubungan antara suhu dan

pengadukan terhadap kelarutan?

Kelarutan juga sangat berpengaruh terhadap “perjalanan” obat di dalam tubuh. Jika obat tidak dapat

larut dalam air maka akan sangat sulit baginya untuk terdisolusi dari sediaannya. Sedangkan jika

tidak mampu melarut dalam lipid makaakan terhambat proses absorbsinya. Dengan demikian obat

seharusnya memiliki keduasifat baik lipofil maupun hidrofil.

Teori kelarutan dalam Farmasi, berkaitan dengan:

1. Pembuatan sediaan farmasi; injeksi, tetes mata, potio dan aerosol

2. Proses pemurnian

3. Memberikan informasi ttg sifat fisika kimia obat, adanya interaksi antar komponen obat,

lipofilisitas, rancangan obat (Log P)

4. Proses disolusi dan absorbsi obat

5. Gambaran profil farmakokinetika obat

2. Disolusi Obat

Disolusi didefinisikan sebagai proses dimana suatu zat padat masuk ke dalam pelarut

menghasilkan suatu larutan. Secara sederhana, disolusi adalah proses dimana zat padat melarut.

Secara prinsip dikendalikan oleh afinitas antara zat padat dengan pelarut. Dalam penentuan

kecepatan disolusi dari berbagai bentuk sediaan padat terlibat berbagai proses disolusi yang

melibatkan zat murni. Karakteristik fisik sediaan, proses pembasahan sediaan, kemampuan

penetrasi media disolusi ke dalam sediaan, proses pengembangan, proses ddisintegrasi, dan

degradasi sediaan, merupakan sebagian dari faktor yang mempengaruhi karakteristik disolusi obat

dari sediaan.

Suatu bahan obat yang diberikan dengan cara apapun dia harus memiliki daya larut dalam

air untuk kemanjuran terapeutiknya. Senyawa-senyawa yang relatif tidak dapat dilarutkan mungkin

memperlihatkan absorpsi yang tidak sempurna, atau tidak menentu sehingga menghasilkan respon

terapeutik yang minimum. Daya larut yang ditingkatkan dari senyawa-senyawa ini mungkin dicapai

dengan menyiapkan lebih banyak turunan yang larut, seperti garam dan ester dengan teknik seperti

mikronisasiobat atau kompleksasi.

Sifat-sifat kimia, fisika, bentuk obat dan juga fisiologis dari sistem biologis mempengaruhi

kecepatan absorbsi suatu obat dalam tubuh. Oleh karena itu, konsentrasiobat, bagaimana

kelarutannya dalam air, ukuran molekulnya, pKa dan ikatan proteinnya adalah faktor-faktor kimia

Page 6: Ilmu Farmasi Tugas FIE

dan fisika yang harus dipahami untuk mendesain suatu sediaan. Hal ini meliputi faktor difusi dan

disolusi obat.

Pada saat suatu sediaan obat masuk ke dalam tubuh, selanjutnya terjadi proses absorbsi ke

dalam sirkulasi darah dan akan didistribusikan ke seluruh cairan dan jaringan tubuh. Apabila zat

aktif pada sediaan obat tersebut memiliki pelarut yang cepat, berarti efek yang ditimbulkan juga

akan semakin cepat, begitu juga sebaliknya.

Pelepasan dari bentuk-bentuk sediaan kemudian diabsorbsi dalam tubuh dan dikontrol oleh

sifat fisika, kimia obat dan bentuk obat yang diberikan dan juga fisiologis dari sistem biologis.

Konsentrasi obat, kelarutan dalam air, ukuran molekul, bentuk kristal, pKa dan ikatan protein

adalah faktor-faktor fisika dan kimia yang harus dipahami untuk mendesain pemberian yang

menunjukkan suatu karakteristik terkontrol. Lepasnya suatu obat dari sistem pemberian meliputi

faktor disolusi dan difusi.

Proses pelarutan tablet melalui proses disolusi yaitu melarutnya senyawa aktif dari bentuk

sediaannya (padat) ke dalam media pelarut. Setelah obat dalam larutan, selanjutnya terjadi proses

absorbsi ke dalam darah dan di bawa ke seluruh cairan dan jaringan tubuh. Apabila zat aktif

memiliki kecepatan pelarut yang cepat, berarti efek yang ditimbulkan juga semakin cepat, begitu

pula sebaliknya.

Lepasnya suatu obat dari sistem pemberian meliputi faktor disolusi dan difusi. Laju disolusi

adalah sebagai salah satu faktor yang meliputi dan mempengaruhi pelepasan obat.

Dalam USP cara pengujian disolusi tablet dinyatakan dalam masing-masing monografi obat.

Pengujian merupakan alat yang objekif dalam menetapkan sifat disolusi suatu obat yang berada

dalam tubuh sangat besar tergantung pada adanya obat dalamkeadaan melarut. Karakteristik

disolusi biasa merupakan sifat yang penting dari produk obat yang memuaskan.

Setiap tablet harus memenuhi persyaratan seperti yang terdapat di dalam monografi untuk

kecepatan disolusi.

Pada pengujian disolusi dan penentuan bioavailabilitas dari obat dengan bentuk sediaan

padat menuju pada pendahuluan dari sistem yang sempurna bagi analisadan pengujian disolusi

tablet. Uji disolusi memperhatikan fasilitas modern untuk mengontrol kualitas, digunakan untuk

menjaga terjaminnya standar dalam produksi tablet. Uji disolusi untuk mengetahui terlarutnya zat

aktif dalam waktu tertentu menggunakan alat disolution tester.

Kecepatan Pelarutan

Page 7: Ilmu Farmasi Tugas FIE

Secara sederhana kecepatan pelarutan didefinisikan sebagai jumlah zat yang terlarut dari

bentuk sediaan padat dalam medium tertentu sebagai fungsi waktu. Dapat juga diartikan sebagai

kecepatan larut bahan obat dari sediaan farmasi atau granulatau partikel-partikel sebagai hasil

pecahnya bentuk sediaan obat tersebut setelah berhubungan dengan cairan medium. Dalam hal

tablettent bias diartikan sebagai masstransfer , yaitu kecepatan pelepasan obat atau kecepatan larut

bahan obat dari sediaan tablet ke dalam medium penerima.

Laju disolusi obat secara in vitro dipengaruhi beberapa faktor, antara lain:

1. Sifat fisika kimia obat

Sifat fisika kimia obat berpengaruh besar terhadap kinetika disolusi. Luas permukaanefektif dapat

diperbesar dengan memperkecil ukuran partikel. Laju disolusi akandiperbesar karena kelarutan

terjadi pada permukaan solut. Kelarutan obat dalam air  juga mempengaruhi laju disolusi. Obat

berbentuk garam, pada umumnya lebihmudah larut dari pada obat berbentuk asam maupun basa

bebas. Obat dapatmembentuk suatu polimorfi yaitu terdapatnya beberapa kinetika pelarutan yang

berbeda meskipun memiliki struktur kimia yang identik. Obat bentuk kristal secaraumum lebih

keras, kaku dan secara termodinamik lebih stabil daripada bentuk amorf,kondisi ini menyebabkan

obat bentuk amorf lebih mudah terdisolusi daripada bentuk kristal (Shargel dan Yu, 1999).

2. Faktor Formulasi

Berbagai macam bahan tambahan yang digunakan pada sediaan obat dapat mempengaruhi kinetika

pelarutan obat dengan mempengaruhi tegangan muka antara medium tempat obat melarut dengan

bahan obat, ataupun bereaksi secara langsung dengan bahan obat. Penggunaan bahan tambahan

yang bersifat hidrofob seperti magnesium stearat, dapat menaikkan tegangan antar muka obat

dengan medium disolusi. Beberapa bahan tambahan lain dapat membentuk kompleks dengan

bahanobat, misalnya kalsium karbonat dan kalsium sulfat yang membentuk kompleks tidak larut

dengan tetrasiklin. Hal ini menyebabkan jumlah obat terdisolusi menjadi lebih sedikit dan

berpengaruh pula terhadap jumlah obat yang diabsorpsi (Shargel dan Yu,1999)

SEJARAH ILMU KIMIA

Jauh sebelum ilmu pengetahuan berkembang seperti sekarang ini, manusia telah

mempraktekan "ilmu kimia", meskipun pada dasarnya masih terbatas pada cara-cara pengolahan

benda(materi) yang diawali dari kegiatan coba-coba dan dilakukan dalam rangka mempertahankan

hidup. sebagai contoh, sekita 3500 tahun sebelum masehi bangsa Mesir kuno telah mengetahui cara

Page 8: Ilmu Farmasi Tugas FIE

mengawetkan mayat, cara membuat anggur, cara membuat keramik, cara mengolah tembaga, serta

cara meramu obat-obatan dan zat pewarna. akan tetapi pada saat itu belum ada penjelasan logis

yang berkaitan dengan hakekat materi dan cara-cara yang mereka lakukan. 

Seiring dengan berkembangnya peradaban umat manusia dan didukung oleh pemikiran-

pemikiran para ahli filsafat, akhirnya kajian tentang hakekat materi dan fenomena-fenomena alam

pada umumnya mengalami perkembangan yang pesat. 

Sekitar abad ke-4 sebelum masehi, para ahli filsafat Yunani kuno seperti Demokritus,

Aristoteles, dan Plato mulai memikirkan hakekat materi. Demokritus berpendapat bahwa materi

tersusun atas partikel-partikel kecil yang tidak dapat dibelah lagi, dan dinamakan denga "atom".

sedangkan Aristoteles berpendapat, bahwa materi terdiri atas empat jenis unsur, yaitu unsur tanah,

unsur air, unsur udara, unsur api. pada dasarnya pendapat yang dikemukakan oleh Demokrkitus dan

Aristoteles atau para ahli filsafat lainnya tentang hakekat materi tersebut tidak didasari oleh hasil

eksperimen, akan tetapi baru sebatas pemikiran yang berdasarkan logika atau dugaan semata. 

Di sekitar abad pertengahan masehi, kajian tentang materi mulai menemui titik terang,

pasalnya seorang ilmuwan Arab yang bernama Jabir Ibnu Hayan (700-778) berhasil menemukan

“Alkimia”, (alkimia mempunyai arti perubahan materi). Alkimia inilah yang akhirnya menjadi cikal

bakal lahirnya ilmu kimia, sehingga Jabir Ibnu Hayan dianggap sebagai “Bapak Kimia Klasik”.

Alkimia menjadi pusat perhatian ilmuwan-ilmuwan Eropa, seperti Joseph Black, Henry

Cavendish, Joseph Priestley, dan George Ernst Stahl. Para ilmuwan tersebut kemudian melakukan

penelitian-penelitian dan menghasilkan penemuan-penemuan baru di bidang kimia yang sifatnya

maish terpisah dari diri sendiri. Pada abad ke-18 ilmuwan Perancis yang bernama Antonie Laurent

Lavoisier (1743-1794) berhasil menggabungkan semua penemuan baru di bidang kimia yang

terpisah dan berdiri sendiri tersebut menjadi suatu kesatuan, yaitu dengan membuat kerangka dasar

kimia yang berdasarkan hasil-hasil penelitian para ilmuwan sebelumnya. Atas jasanya tersebut,

Lavoisier dianggap telah memberikan sumbangan terbesar terhadap pengembangan ilmu kimia

modern, sehingga Lavoisier dijulki “Bapak Kimia Modern”.

Kimia umumnya dibagi menjadi beberapa bidang utama. Terdapat pula beberapa cabang antar-

bidang dan cabang-cabang yang lebih khusus dalam kimia.

1. Kimia analitik adalah analisis cuplikan bahan untuk memperoleh pemahaman tentang susunan

kimia dan strukturnya. Kimia analitik melibatkan metode eksperimen standar dalam kimia.

Page 9: Ilmu Farmasi Tugas FIE

Metode-metode ini dapat digunakan dalam semua subdisiplin lain dari kimia, kecuali untuk

kimia teori murni.

2. Biokimia mempelajari senyawa kimia, reaksi kimia, dan interaksi kimia yang terjadi dalam

organisme hidup. Biokimia dan kimia organik berhubungan sangat erat, seperti dalam kimia

medisinal atau neurokimia. Biokimia juga berhubungan dengan biologi molekular, fisiologi, dan

genetika.

3. Kimia anorganik mengkaji sifat-sifat dan reaksi senyawa anorganik. Perbedaan antara bidang

organik dan anorganik tidaklah mutlak dan banyak terdapat tumpang tindih, khususnya dalam

bidang kimia organ ologam.

4. Kimia organik mengkaji struktur, sifat, komposisi, mekanisme, dan reaksi senyawa organik.

Suatu senyawa organik didefinisikan sebagai segala senyawa yang berdasarkan rantai karbon.

5. Kimia fisik mengkaji dasar fisik sistem dan proses kimia, khususnya energitika dan dinamika

sistem dan proses tersebut. Bidang-bidang penting dalam kajian ini di antaranya termodinamika

kimia, kinetika kimia, elektrokimia, mekanika statistika, dan spektroskopi. Kimia fisik memiliki

banyak tumpang tindih dengan fisika molekular. Kimia fisik melibatkan penggunaan kalkulus

untuk menurunkan persamaan, dan biasanya berhubungan dengan kimia kuantum serta kimia

teori.

6. Kimia teori adalah studi kimia melalui penjabaran teori dasar (biasanya dalam matematika atau

fisika).

Apa Hubungannya ilmu kimia dengan kefarmasian?

Farmasi merupakan suatu profesi kesehatan yang berhubungan dengan pembuatan bahan alam

ataupun sintetik menjadi suatu produk yang cocok dan enak dipakai untuk mencegah, mendiagnosa,

atau pengobatan penyakit dan distribusi dari suatu produk yang berkhasiat obat.

Kimia farmasi bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat fisika dan kimia dari bahan obat/obat. Khusus

untuk bahan obat/obat yang berasal dari alam dipelajari dalam ilmu farmakognosi dan fitokimia,

sehingga dalam ilmu kimia farmasi umumnya dipelajari bahan obat/obat yang berasal dari bahan

sintetik. Proses mengenal sifat-sifat fisika dan kimia bahan obat ini disebut dengan identifikasi atau

sering juga disebut analisa, sehingga ilmu kimia farmasi lebih cenderung disebut dengan ilmu kimia

farmasi analisa atau kimia analisa farmasi. Secara garis besar, analisa farmasi dibagi menjadi : 

Page 10: Ilmu Farmasi Tugas FIE

1. Analisa farmasi kualitatif ini meliputi analisa secara: Fisika Identifikasi secara organoleptis

(bentuk, warna, bau, rasa dan lainnya), kelarutan, tetapan fisika (titik lebur, titik beku, titik didih,

berat jenis, viskositas, dan lainnya), mikroskopis (melihat partikel obat menggunakan

mikroskop). Kimia Analisa dengan menambahkan zat-zat kimia ke dalam bahan obat/obat yang

diperiksa sehingga menimbulkan reaksi-reaksi tertentu yang dapat diidentifikasi secara kasat

mata seperti terbentuknya endapan, warna, bau dan lainnya. Mikroskopis Analisa ini adalah

dengan melihat partikel dari unsur/senyawa yang terkandung dalam bahan obat/obat. Dapat

dilihat langsung menggunakan mikroskop, atau direaksikan terlebih dahulu dengan zat kimia

tertentu kemudian dilihat menggunakan mikroskop. Instrumental Yaitu analisa/penentuan jenis

suatu unsur/senyawa dari suatu bahan obat menggunakan instrumen/alat yang kompleks/modern

seperti spektrofotometer, kromatografi, Atomic Absorbans Spektrofotometri (AAS), dan lainnya.

2. Analisa farmasi kuantitatif ini meliputi analisa secara: Gravimetri Analisa dengan cara

memisahkan senyawa atau campuran menjadi unsur tertentu dalam bentuk murni dan dihitung

jumlah/kadar zat yang akan diperiksa berdasarkan penimbangan/ berat. Volumetri Yaitu analisa

kadar suatu unsur/senyawa kimia dalam suatu larutan yang berasal dari bahan obat/obat dengan

cara direaksikan dengan zat lain yang kadar/konsentrasinya telah diketahui. Instrumental Yaitu

analisa jumlah/kadar suatu unsur/senyawa dari suatu bahan obat menggunakan instrumen/alat

yang kompleks/modern seperti spektrofotometer, kromatografi, dan lainnya.

SEJARAH ILMU BIOLOGI

Biologi atau ilmu hayat adalah ilmu yang mempelajari aspek fisik kehidupan. Istilah “biologi”

dipinjam dari bahasa Belanda, biologie, yang juga diturunkan dari gabungan kata bahasa Yunani,

bios (“hidup”) dan logos (“lambang”, “ilmu”). Istilah “ilmu hayat” dipinjam dari bahasa Arab, juga

berarti “ilmu kehidupan”. Obyek kajian biologi pada masa kini sangat luas dan mencakup semua

makhluk hidup dalam berbagai aspek kehidupannya.

Berbagai cabang biologi mengkhususkan diri pada setiap kelompok organisme, seperti botani (ilmu

tentang tumbuhan), zoologi (ilmu tentang hewan), dan mikrobiologi (ilmu tentang jasad renik).

Perbedaan-perbedaan dan pengelompokan berdasarkan ciri-ciri fisik kelompok organisme dipelajari

dalam sistematika, yang di dalamnya mencakup pula taksonomi dan paleobiologi.

Page 11: Ilmu Farmasi Tugas FIE

Berbagai aspek kehidupan dikaji pula dalam biologi. Ciri-ciri fisik bagian tubuh dipelajari dalam

anatomi dan morfologi, sementara fungsinya dipelajari dalam fisiologi. Perilaku hewan dipelajari

dalam etologi. Perkembangan ciri fisik makhluk hidup dalam kurun waktu panjang dipelajari dalam

evolusi, sedangkan pertumbuhan dan perkembangan dalam siklus kehidupan dipelajari dalam

biologi perkembangan. Interaksi antar sesama makhluk dan dengan alam sekitar mereka dipelajari

dalam ekologi; Mekanisme pewarisan sifat yang berguna dalam upaya menjaga kelangsungan hidup

suatu jenis makhluk hidup dipelajari dalam genetika.

Saat ini bahkan berkembang aspek biologi yang mengkaji kemungkinan berevolusinya makhluk

hidup pada masa yang akan datang, juga kemungkinan adanya makhluk hidup di planet-planet

selain bumi, yaitu astrobiologi. Sementara itu, perkembangan teknologi memungkinkan pengkajian

pada tingkat molekul penyusun organisme melalui biologi molekular serta biokimia, yang banyak

didukung oleh perkembangan teknik komputasi melalui bidang bioinformatika.

Ilmu biologi banyak berkembang pada abad ke-19, dengan ilmuwan menemukan bahwa organisme

memiliki karakteristik pokok. Biologi kini merupakan subyek pelajaran sekolah dan universitas di

seluruh dunia, dengan lebih dari jutaan makalah dibuat setiap tahun dalam susunan luas jurnal

biologi dan kedokteran.

Aristoteles dan Biologi

Ilmu biologi dirintis oleh Aristoteles, ilmuwan berkebangsaan Yunani. Dalam terminologi

Aristoteles, “filosofi alam” adalah cabang filosofi yang meneliti fenomena alam, dan mencakupi

bidang yang kini disebut sebagai fisika, biologi, dan ilmu pengetahuan alam lainnya.

Aristoteles melakukan penelitian sejarah alam di pulau Lesbos. Hasil penelitiannya, termasuk

Sejarah Hewan, Generasi Hewan, dan Bagian Hewan, berisi beberapa observasi dan interpretasi,

dan juga terdapat mitos dan kesalahan. Bagian yang penting adalah mengenai kehidupan laut. Ia

memisahkan mamalia laut dari ikan, dan mengetahui bahwa hiu dan pari adalah bagian dari grup

yang ia sebut Selachē (selachians).

Pada masa kini, biologi mencakup bidang akademik yang sangat luas, bersentuhan dengan bidang-

bidang sains yang lain, dan sering kali dipandang sebagai ilmu yang mandiri. Namun, pencabangan

Page 12: Ilmu Farmasi Tugas FIE

biologi selalu mengikuti tiga dimensi yang saling tegak lurus: keanekaragaman (berdasarkan

kelompok organisme), organisasi kehidupan (taraf kajian dari sistem kehidupan), dan interaksi

(hubungan antarunit kehidupan serta antara unit kehidupan dengan lingkungannya).

Pembagian Berdasarkan Kelompok Organisme

Makhluk hidup atau organisme sangat beraneka ragam. Taksonomi mempelajari bagaimana

organisme dapat dikelompokkan berdasarkan kemiripan dan perbedaan yang dimiliki. Selanjutnya,

berbagai kelompok itu dipelajari semua gatra kehidupannya, sehingga dikenallah ilmu biologi

tumbuhan (botani), biologi hewan (zoologi), biologi serangga (entomologi), dan seterusnya.

Manfaat biologi dalam bidang farmasi/obat-obatan

1. Menghasilkan berbagai obat - obatan yang dibutuhkan manusia

2. Meneliti berbagai penyakit untuk ditemukan cara pengobatannya

3. Memajukan perkembangan obat - obatan dan cara pengobatannya

4. Meningkatkan kesehatan masyarakat baikdi masa sekarang maupun di masa depan

5. Memajukan ilmu kedokteran

6. Meningkatkan mutu kesehatan

7. Biologi membantu kita memahami tubuh dan organ dalam hingga sel melalui ilmu anatomi,

fisiologi, dan histologi.

8. Biologi membantu manusia dalam memahami respon tubuh terhadap bahan kimia tertentu.

9. Biologi membantu manusia dalam menemukan spesies yang bisa dimanfaatkan menjadiobat.

10. Biologi membantu manusia dalam menentukan proses biologis dalam pembentukan senyawa

obat-obatan tertentu, misalnya antibiotik dan insulin (biological engineering).

Manfaat biologi dalam bidang kesehatan

Page 13: Ilmu Farmasi Tugas FIE

1. Dalam biologi kita dapat mempelajari struktur tubuh manusia / anatomi

2. Pemanfaatan beberapacabang ilmu biologi seperti bioteknologi, bayi tabung, donor darah,

transplantasi organ tubuh.

3. Dapat mengetahui keadaan normal tubuh (fisiologi) serta keadaan abnormal (patologi)4.

Penelitian dalam biologi sangat membantudalam kemajuan ilmu kesehatan, misalx penelitian

tentang obat kanker .