ikm 2 urtikaria.docx
TRANSCRIPT
BAB I
STATUS PASIEN
I. Identitas Pasien
a. Nama/Jenis Kelamin/Umur : Nn. Rd / Perempuan / 17 tahun
b. Pekerjaan/Pendidikan : Siswa
c. Alamat : Olak Gedong RT.02
d. Tanggal berobat : 18 September 2013
II. Latar Belakang Sosio-ekonomi-demografi-lingkungan-keluarga
a. Status Perkawinan : Belum menikah
b. Jumlah anak/saudara : 2 orang saudara
c. Status ekonomi keluarga : Cukup
d. Kondisi Rumah : Baik
e. Kondisi Lingkungan Keluarga : Baik
III. Aspek Psikologis di Keluarga : Baik
IV. Riwayat Penyakit Dahulu/keluarga :
- Os sebelumnya sudah sering sakit seperti ini
- Ibu os juga sering mengalami sakit yang sama
V. Keluhan Utama :
Os mengeluh timbul bengkak dan kemerahan pada lengan bawah kanan
dan kiri serta dada sejak 5 jam sebelum ke puskesmas.
VI. Riwayat Penyakit Sekarang : (autoanamnesa)
Os mengeluh timbul bengkak dan kemerahan pada lengan bawah kanan
dan kiri serta dada sejak 5 jam sebelum ke puskesmas. Bengkak timbul
mendadak. Bengkak berbatas tegas dan memutih bila ditekan. Berbentuk
1
oval dengan diameter ± 2 cm. Bengkak terasa gatal. Os menggaruknya dan
jika digaruk akan semakin terasa gatal. Sebelumnya os mengaku memakan
udang. 1 jam setelah memakan udang os mulai merasa gatal dan bengkak
pada kedua lengan. Kemudian os menggaruk dan bengkak lama kelamaan
menjadi kemerahan. Keluhan yang sama juga dirasakan os pada dada
sebelah kiri. Os menggaruknya dan lama kelamaan menjadi bengkak dan
merah. Gatal dirasakan os terus menerus. Karena tidak bisa menahan gatal
akhirnya os ke puskesmas. Os mengatakan os sebelumnya sudah pernah
sakit seperti ini jika memakan makanan laut.
VII. Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum
1. Keadaan sakit : Tampak sakit sedang
2. Kesadaran : Compos mentis
3. Suhu : 36,0°C
4. Tekanan darah : 120/80 mmHg
5. Nadi : 78 x/menit
6. Pernafasan
- Frekuensi : 24 x/menit
- Irama : reguler
7. Kulit
- Turgor : Baik
- Lembab / kering : Lembab
- Lapisan lemak : Ada
Pemeriksaan Organ
1. Kepala Bentuk : Normocephal
Simetri : Simetris
2
2. Mata Kelopak mata : Normal
Conjungtiva : Anemis (-)
Sklera : Ikterik (-)
Kornea : Normal
Pupil :Isokor ka=ki,reflex cahaya +/+
3. Hidung : Tak ada kelainan
4. Telinga : Tak ada kelainan
5. Mulut Bibir : Lembab
Palatum : Deviasi (-)
Gusi : Merah muda,perdarahan (-)
Selaput Lendir : Normal
Lidah : Lidah kotor (-), ulkus (-)
6. Leher : Tidak ada pembesaran KGB
7. Thorax Bentuk : simetris
- Jantung : BJ I dan II reguler, murmur (-), gallop (-)
- Paru :Vesikuler (+) normal kanan/kiri, wheezing (-),ronki (-)
8. Abdomen : Soepel, BU (+) normal, Nyeri epigastrium (-)
9. Eketremitas
Ekstremitas atas : Akral hangat (+), edema (-), sianosis (-)
Ekstremitas bawah : Akral hangat (+), edema (-), sianosis (-)
Status Dermatologis
- Regio antebrachii dekstra et sinistra : urtika eritema numular
sirkumskrip
- Regio thorakal dextra et sinistra : urtika eritema numular
sirkumskrip
VIII.Laboratorium : -
3
IX. Diagnosis Kerja : Urtikaria
X. Manajemen
a. Preventif :
- Menghindari makanan yang dapat mencetus munculnya penyakit.
b. Promotif :
- Melakukan penjelasan tentang penyebab penyakitnya sehingga
dapat menghindari faktor pencetus.
c. Kuratif :
Non Medikamentosa
Menghidari penyebab yang dicurigai dan faktor pemberat
Memberitahukan kepada pasien tentang penyakit urtikaria tersebut
untuk tidak menggaruk lesi dan pentingnya mematuhi pengobatan.
Medikamentosa
- Chlorpheniramin maleat 4 mg, 3x1 tablet
- Dexametasone 0,5 mg, 3x1 tablet
- Antasid 3 x 1 tablet
d. Rehabilitatif
Meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengatur pola makan
yang bergizi dan menghindari faktor pencetus.
4
Dinas Kesehatan Kota Jambi
Puskesmas : Olak Kemang
Dokter : Suchi Wahyuni
Tanggal : 18 September 2013
R/ CTM tab mg 4 no. XV
s 3 d d 1 tab
R/ Dexamethason tab mg 0,5 no. X
s 3 d d 1 tab
R/ Antasid tab no. X
s 3 d d 1 tab
Pro : Nn. Rd Umur : 16 tahun
Alamat : Olak Gedong RT. 02
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi
Urtikaria merupakan penyakit yang sering ditemukan, diperkirakan
3,2-12,8% dari populasi pernah mengalami urtikaria. Urtikaria adalah
erupsi pada kulit yang berbatas tegas dan menimbul (bentol), berwarna
merah, memutih bila ditekan, dan disertai rasa gatal. Urtikaria dapat
berlangsung secara akut, kronik, atau berulang.
2.2. Klasifikasi
Urtikaria akut biasanya berlangsung beberapa jam sampai beberapa
hari (kurang dari 6 minggu) dan umumnya penyebabnya dapat diketahui.
Urtikaria kronik, yaitu urtikaria yang berlangsung lebih dari 6 minggu, dan
urtikaria berulang biasanya tidak diketahui pencetusnya dan dapat
berlangsung sampai beberapa tahun.
Urtikaria kronik umumnya ditemukan pada orang dewasa. Urtikaria
juga dapat diklasifikasikan berdasarkan etiologi, yaitu imunologi,
anafilaktoid dan penyebab fisik. Reaksi imunologi dapat diperantarai
melalui reaksi hipersensitivitas tipe I, tipe II atau III. Sedangkan reaksi
anafilaktoid dapat disebabkan oleh angioedema herediter, aspirin, zat yang
menyebabkan lepasnya histamin seperti zat kontras, opiat, pelemas otot,
obat vasoaktif dan makanan (putih telur, tomat, lobster). Secara fisik,
urtikaria dapat berupa dermatografia, cold urticaria, heat urticaria, solar
urticaria, pressure urticaria, vibratory angioedema, urtikaria akuagenik dan
urtikaria kolinergik.
6
Sinonim urtikaria :
- Hives,
- Nettle rash
- Biduran
- Kaligata
2.3. Epidemiologi
Menurut Sheldon (1951) umur rata-rata penderita urtikaria ialah 35
tahun. Ditemukan 40% bentuk urtikaria saja, 49 % urtikaria bersama-sama
angioedema, dan 11 % dalam bentuk angioedema.Ditemukan pada semua
ras dan suku bangsa, dan berbagai kelompok umur.
2.4. Etiologi
Penyebab belum dapat di pastikan tetapi menurut para ahli kalau
histamin dan mastosit yang memegang peranan penting. Beberapa faktor
yang dapat menyebabkan pelepasan mediator mastosit dan basofil yang
kemudian dapat menyebabkan timbulnya urtikaria :
1. Faktor non imunologik.
2. Faktor imunologik.
3. Faktor genetik.
4. Faktor pemberat (modulasi).
7
2.5. Patofisiologi
Urtikaria terjadi karena vasodilatasi pembuluh darah dermal disertai
permeabilitas kapiler yang meningkat, sehingga terjadi transudasi cairan
yang mengakibatkan pengumpulan cairan setempat. Sehingga secara klinis
tampak edema setempat disertai kemerahan.
2.6. Gejala Klinis
Keluhan utama biasanya gatal, rasa terbakar, atau tertusuk, tampak
eritema dan edema setempat yang berbatas tegas, memutih bila ditekan.
Ukuran lesi dapat bervariasi mulai dari beberapa milimeter sampai
beberapa sentimeter. Lesi dapat berbentuk oval,asiformis,anuler,polisiklik
atau serpiginosa (merambat)
Bentuk urtikaria dapat papular seperti pada urtikaria akibat sengatan
serangga, besarnya dapat lentikuler, numular sampai plakat. Bila mengenai
jaringan yang lebih dalam sampai dermis, atau subkutan, submukosa atau
mengenai beberapa alat dalam seperti saluran nafas dan saluran cerna
disebut dengan angioedema.
8
2.7. Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan darah, urin dan feses rutin.
• Pemeriksaan imunologi seperti kadar IgE, eosinofil dan komplemen.
• Pemeriksaan histopatologi.
• Uji tempel.
• Tes eliminasi makanan
2.8. Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan gejala klinis yang khas
yakni adanya oedem setempat yang timbul mendadak dan hilang secara
perlahan-lahan,eritem, memutih bila ditekan disertai rasa gatal, rasa terbakar
atau tertusuk.
2.9. Diagnosa Banding
- Urtikaria
- Eritema multiforme
- Pitriasis Rosea
- Dermatitis kontak dengan eksematisasi
2.10. Pengobatan
a. Umum
Menghidari penyebab yang dicurigai dan faktor pemberat.
Memberitahukan kepada pasien tentang penyakit urtikaria tersebut
untuk tidak menggaruk lesi dan pentingnya mematuhi pengobatan.
9
b. Khusus
1. Topikal
Antipruritus:Bedak tabur atau bedak kocok (seperti bedak salisil atau
smersel yang mengandung menthol 0,5%, acid salicyl 6%, oxyd zink 6%,
kemicetin 2%, talk venetoium 20%, gliserin 10% dalam aquadest 20cc.
2. Sistemik
- Antihistamin H1
- Difenhidramin 25-50 mg, 4x1 cap/hari
- Metildifenhidramin 20-40 mg, 3x1/hari
- Chlorpheniramine maleat 4mg, 3x1 tablet/hari
- Loratadin 10 mg, 1x1 tablet/hari
- Terfenadin 10 mg, 1x1 tablet/hari
- Kombinasi antihistamin 1 dan antihistamin 2 : Cimetidine : 200-400
mg, sehari 2-4 kali atau 800 mg sehari 1 kali waktu tidur malam.
- Kortikosteroid :
Metilprednisolon 4 mg/dosis, sehari 3 kali
Dexametasone 0,5-1 mg/dosis, sehari 3 kali
2.11. Prognosa
Pada umumnya prognosis urtikaria baik. Urtikaria akut lebih baik daripada
kronik, karena penyebabnya lebih mudah diketahui.
10
BAB III
ANALISA KASUS
Pasien datang dengan keluhan bengkak dan kemerahan yang terasa gatal
pada kedua lengan bawah dan dada yang timbul mendadak 5 jam sebelum
pasien datang berobat ke puskesmas. Sebelumnya pasien mengaku makan
udang. Beberapa saat kemudian timbul bengkak dan kemerahan yang terasa
gatal.
Pada pemeriksaan dermatologis pada regio antebrachii dekstra et sinistra
ditemukan urtika eritema numular sirkumskrip dan regio thorakal dextra et
sinistra ditemukan urtika eritema nummular sirkumskrip. Pada pasien ini tidak
dilakukan pemeriksaan penunjang.
Berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik maka pasien ini
didiagnosa urtikaria. Pasien ini diberikan terapi berupa Chlorpheniramin maleat
4 mg sebanyak 3 x sehari selama 3 hari yang merupakan anti histamine untuk
menghilangkan keluhan gatal. Diberikan juga kortikosteroid dexamethason 0,5
mg sebanyak 3 x sehari selama 3 hari untuk menghilangkan bengkak dan
diberikan obat antasid 3 x 1 tablet.
Pada pasien ini dapat diketahui dari anamnesa penyebab keluhannya
adalah faktor makanan yaitu udang. Karena pasien mengaku sebelumnya juga
pernah mengalami keluhan yang sama setelah memakan makanan laut. Oleh
sebab itu, pasien dinjurkan untuk menghindari makanan laut yang bisa
menyebabkan keluhan muncul.
11
DAFTAR PUSTAKA
1. Djuanda Adi, Urtikaria. Dalam : Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi
Keempat. FKUI. Jakarta. 2008.
2. Zuberbier T, Maurer M. Urticaria: current opinions about etiology,
diagnosis and therapy. Acta Derm Venereol. 2007; 87(3): 196-205.
3. Urtikaria, Bukan Sekedar Alergi Makanan Biasa. Oleh Widodo
Judarwanto. Diunduh dari : www.medicapediatric.com
4. Chang S, Carr W. Urticarial vasculitis. Allergy Asthma Proc. Jan-Feb
2007;28(1): 97-100
12
13