iklan mengenai teori arm dan elm

3
1. ARM (Advertising response modeling) yaitu konsep analisis pengukuran keefektifan iklan televisi yang menggunakan model selebriti atau non selebriti serta pengaruhnya masing masing terhadap minat pembelian. Objek dari penelitian ini adalah produk sabun mandi LUX sebagai contoh produk yang dalam iklannya menggunakan model selebriti yaitu Dian Sastro sebagai Endorser, dan produk sabun mandi Life Buoy sebagai contoh produk yang dalam iklannya menggunakan model non selebritis. Target populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa disekitar kampus UNS yang pernah melihat iklan kedua produk tersebut dan berminat membeli produk tersebut. Sampel yang diambil adalah 200(100 untuk masing masing produk).terdiri dari responden laki laki(untuk produk Life Buoy) dan responden perempuan(untuk produk Lux) Teknik sampling yang diggunakan adalah Convenience sampling. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan Program AMOS versi 6 untuk menganalisa hubungan kausalitas dalam model struktural yang diusulkan. Hasil penelitian ini menjelaskan fenomena bahwa persepsi atas produk, persepsi atas sumber/model, persepsi terhadap iklan, sikap terhadap merek, dan sikap terhadap iklan secara bersama-sama memiliki pengaruh signifikan dalam pembentukan minat beli konsumen pada produk yang diiklankan. Untuk produk Lifebuoy tidak terbukti jalur central lebih berpengaruh terhadap minat beli sedangkan produk Lux terbukti bahwa jalur peripheral berpengaruh terhadap minat beli. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa iklan produk dengan menggunakan selebriti maupun non-selebriti sebagai endorser tidak menjadi jaminan dari keefektifan sebuah iklan dalam mendorong minat beli konsumen. Beberapa komponen lain yang bekerja secara simultan

Upload: robiee-bie

Post on 08-Nov-2015

36 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

teori ARM dan ELM

TRANSCRIPT

1. ARM (Advertising response modeling) yaitu konsep analisis pengukuran keefektifan iklan televisi yang menggunakan model selebriti atau non selebriti serta pengaruhnya masing masing terhadap minat pembelian. Objek dari penelitian ini adalah produk sabun mandi LUX sebagai contoh produk yang dalam iklannya menggunakan model selebriti yaitu Dian Sastro sebagai Endorser, dan produk sabun mandi Life Buoy sebagai contoh produk yang dalam iklannya menggunakan model non selebritis. Target populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa disekitar kampus UNS yang pernah melihat iklan kedua produk tersebut dan berminat membeli produk tersebut. Sampel yang diambil adalah 200(100 untuk masing masing produk).terdiri dari responden laki laki(untuk produk Life Buoy) dan responden perempuan(untuk produk Lux) Teknik sampling yang diggunakan adalah Convenience sampling. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan Program AMOS versi 6 untuk menganalisa hubungan kausalitas dalam model struktural yang diusulkan. Hasil penelitian ini menjelaskan fenomena bahwa persepsi atas produk, persepsi atas sumber/model, persepsi terhadap iklan, sikap terhadap merek, dan sikap terhadap iklan secara bersama-sama memiliki pengaruh signifikan dalam pembentukan minat beli konsumen pada produk yang diiklankan. Untuk produk Lifebuoy tidak terbukti jalur central lebih berpengaruh terhadap minat beli sedangkan produk Lux terbukti bahwa jalur peripheral berpengaruh terhadap minat beli. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa iklan produk dengan menggunakan selebriti maupun non-selebriti sebagai endorser tidak menjadi jaminan dari keefektifan sebuah iklan dalam mendorong minat beli konsumen. Beberapa komponen lain yang bekerja secara simultan adalah proses kognitif konsumen sasaran terhadap produk atau merek, dan juga pembuatan iklan. Hal ini menuntut perusahaan untuk terus memodifikasi ide-ide kreatif dan unik yang menampilkan karakter image produk yang terdiferensiasi agar dapat terekam oleh konsumen sasaran. Kata kunci: Persepsi Produk, Persepsi terhadap sumbel/model, Persepsi terhadap iklan, Sikap terhadap merek, Sikap terhadap iklan, Minat beli, Advertising response modeling,endorser.2. MODEL KEMUNGKINAN ELABORASI PERSUASI (Elaboration Likelihood Model of Persuasion)(ELM) adalah teori mengenai prosestanggung jawab terhadap menghasilkan sebuah komunikasi yang persuasif danmerupakan hasil dari pendekatan reaksi kognitif. Model ini meyakini bahwaproses yang berlangsung selama proses penyampaian pesan dapat diasumsikansebagai hal yang mengutamakan satu dari dua keumungkian rute persuasi yang jelas. Model ini dikemukakan oleh Richard Petty & John Cacioppo (1986) yangmenyatakan bahwa proses perubahan sikap perlu mempertimbangkan faktorpemediasi dari proses persuasi, yaitu bobot (valence) dan jumlah pesan yangberkaitan dengan respon kognitif. Oleh karena itu, proses elaborasi yangberkaitan dengan kesesuaian objek sikap dengan informasi yang sudah dimiliki oleh individu menjadi langkah yang amat penting. Terdapat dua rute menuju perubahan sikap, yaitu rute sentral dan ruteeksternal. Pada rute sentral pemakaiannya ketika penerima secara aktif memproses informasi dan terbujuk oleh rasionalitas argumen yang diberikan.Sedangkan rute eksternal dipakai ketika penerima tidak mencurahkan energykognitif untuk mengevaluasi argumen dan memproses informasi di dalam pesanda lebih dibimbing oleh isyarat eksternal, diantaranya kredibilitas sumber, gayadan format pesan, suasana hati penerima dsb.

Contoh produk yang bisa menjadi contohkan adalah produk kaca film ini. Untuk ukuran sebuah kaca film tidak wajar kiranya jika mencapai angka puluhan juta rupiah. Namun itu yang terjadi, dengan model seorang eksekutif muda yang memangku sebuah laptop dan sedang menggunakan telepon genggam, produk ini ingin menyampaikan pesan bahwa dengan memakai kaca film merek ini, anda akan merasa seperti eksekutif muda dengan segala kemewahannya. Produk ini diharapkan menjadi sebuah gaya hidup para pengguna mobil yang ingin tampil berbeda dengan menggunakan kaca film merek 3M Autofilm ini. Dengan selogan Clearly Stylish. Cleary Cool produk ini ingin menyampaikan bahwa menggunakan kaca film ini bukan hanya mencerminkan kualitas dan gaya hidup anda saja tapi juga mewakili bagaimana kepribadian anda.Teori ELM ini memprediksikan bahwa jika ingin pendengar/khalayak termotivasi dan dapat terpengaruh pesan elaborasi, makan pemberi pesan harus memberikan argumen yang kuat dan berdasarkan fakta. Argumen akan menjadi boomerang / berbalik apabila disajikan secara lemah dan tidak berdasarkan fakta.Sebaliknya, pemberi pesan harus fokus / beralih pada pesan peripheral secara emosional apabila penerima pesan tidak dapat atau tidak akan mempertimbangkan pesan elaborasi. Dan yang tidak kalah penting adalah, pemberi pesan harus memahami bahwa menggunakan rute peripheral akan menghasilkan yang tidak jangka panjang atau hanya sementara.