ikkhhttiis saarr ieekkseekkuuttiff - okutimurkab.go.id · mempertimbangkan faktor alam dan survey...
TRANSCRIPT
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tahun 2016
LAKIP OKU TIMUR TAHUN 2016 Halaman i
IIKKHHTTIISSAARR EEKKSSEEKKUUTTIIFF
Pertanggungjawaban suatu instansi pemerintah kepada publik pada
prinsipnya merupakan perwujudan dari kewajiban Pemerintah Daerah untuk
mempertanggungjawabkan kinerja penyelenggaraan Pemerintahan kepada
masyarakat. Pertanggungjawaban ini tidak semata-mata dimaksudkan
sebagai upaya untuk menampilkan keberhasilan-keberhasilan dan
menemukan kelemahan dalam pelaksanaan pemerintahan daerah melainkan
juga untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, produktifitas dan akuntabilitas
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
merupakan bentuk kepedulian Pimpinan Pemerintahan Kabupaten OKU
TIMUR dan seluruh aparatur di lingkungan Pemerintahan Kabupaten OKU
TIMUR untuk menyesuaikan diri dengan era perubahan guna mendorong
terwujudnya Good Governance di Indonesia.
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten OKU TIMUR
merupakan kewajiban Pemerintah Kabupaten OKU TIMUR sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan program yang telah ditetapkan dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten OKU TIMUR
yang dilakukan secara periodik.
Dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2016, metode yang digunakan untuk
pengukuran pencapaian kinerja dilakukan dengan membandingkan antara
rencana kinerja (performance plan) yang diinginkan dengan realisasi kinerja
(performance result) yang dicapai organisasi. Selanjutnya dilakukan analisis
terhadap hasil untuk mendapatkan penyebab terjadinya perbedaan antara
kinerja dan realisasinya serta tindakan perbaikan yang diperlukan pada masa
mendatang. Metode pengukuran ini dapat bermanfaat dalam memberikan
gambaran kepada pihak-pihak eksternal tentang pelaksanaan kegitan sesuai
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tahun 2016
LAKIP OKU TIMUR TAHUN 2016 Halaman ii
dengan program, kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan untuk
mewujudkan misi dan visi organisasi pemerintah Kabupaten OKU TIMUR.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten
OKU TIMUR Tahun 2016 ini menyajikan hasil pengukuran, evaluasi dan
analisis pencapaian sasaran stratejik, sebagai berikut :
a. Pada tahun 2016 pemerintah kab OKU TIMUR memiliki Bupati dan
Wakil Bupati periode 2016-2021, dimana pengesahan RPJMD pad
bulan Juli 2016 sehingga Perjanjian Kinerja tahun anggaran 2016 belum
berpedoman pada RPJMD 2016-2021
b. Analisa pencapaian sasaran stratejik Tahun 2016, dari 9 tujuan, 29
sasaran dengan 256 indikator kinerja sasaran, 45 Kebijakan dan 205
program yang ada dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Kabupaten OKU TIMUR.
c. Hasil analisa terhadap 29 sasaran stratejik yang ditetapkan pada Tahun
2016 adalah sebanyak 19 sasaran stratejik dengan rata-rata tingkat
capaian kinerja 80% - 100% lebih, 10 sasaran stratejik capaianya masih
dibawah 80%.
rata-rata tingkat capaian kinerja secara keseluruhan adalah 69,04%.
d. Hambatan/kendala yang dihadapi bagi 10 sasaran stratejik yang
belum mencapai 80% disebabkan beberapa indikator kinerja yang tidak
tercapainya target hal ini terjadi karena antara lain adalah alokasi dana
anggaran 2016 belum seluruhnya dapat dilaksanakan pada kegiatan
tersebut, adanya faktor alam yang kurang diperhitungkan ditingkat
lapangan, terlambatnya pencairan dana sedangkan kegiatan tidak bisa
dilaksanakan dalam waktu yang terbatas serta masih kurangnya Sumber
Daya Manusia (SDM) .
Untuk mengatasi dan mengantisipasi hambatan/kendala tersebut,
Pemerintah Kabupaten OKU TIMUR mengambil langkah-langkah, antara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tahun 2016
LAKIP OKU TIMUR TAHUN 2016 Halaman iii
lain, melakukan analisis perencanaan yang lebih akurat dengan
mempertimbangkan faktor alam dan survey pendahuluan, memantapkan
koordinasi, konsultasi dan sinkronisasi dengan instansi/pihak lain terutama
masyarakat dan aparatur yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan
pembangunan, mengoptimalkan upaya peningkatan profesionalisme aparat
dan pihak yang terkait dengan kegiatan secara terencana terkoordinir dan
terevaluasi, perlunya peningkatan infrastruktur yang mengacu kepada
Standar Pelayanan Minimal (SPM).
Akuntabilitas Kinerja Instansi Keuangan Tahun 2016 ditunjukkan dari
sisi penerimaan dan pengeluaran daerah sesuai dengan Sistem Akuntansi
Keuangan Daerah, sebagai berikut :
Target pendapatan Tahun 2016 sebesar Rp. 1.669.766.891.897,00 dan
dapat direalisasikan sebesar 1.521.770.289.548,64 atau 91,14 %.
Target belanja Tahun 2016 sebesar 1.668.740.235.527,00 dan dapat
direalisasikan sebesar 1.517.697.965.668,09 atau 90,95%.
Keberhasilan pencapaian tingkat sasaran stratejik Tahun 2016, ini
secara langsung dan tidak langsung telah mampu memberikan kontribusi
terhadap keberhasilan kinerja Pemerintah Kabupaten OKU TIMUR secara
makro. Hal ini ditunjukkan dari perbaikan dan pembangunan baik dalam
bidang pendidikan, kesehatan melalui pembangunan dan perbaikan sarana
dan prasarana penunjang ekonomi, sosial budaya dan peningkatan ekonomi
masyarakat yang berbasis lokal.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tahun 2016
LAKIP OKU TIMUR TAHUN 2016 Halaman iv
D A F T A R I S I
KATA PENGANTAR ................................................................................ i
RINGKASAN EKSEKUTIF ...................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................. v
BAB I. PENDAHULUAN .................................................................. 1
A. Gambaran Umum Daerah ..............................................
B. Gambaran Umum Pemerintah Daerah ...........................
C. Maksud dan Tujuan Penyusunan LAKIP ........................
D. Sistematika Penyusunan LAKIP .....................................
1
40
45
48
BAB II. PERENCANAAN STRATEGIS DAN PERJANJIAN
KINERJA ..............................................................................
49
A. Perencanaan Stratejik ....................................................
B. Perjanjian Kinerja ............................................................
49
81
BAB III.
AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2013 ...........................
93
A. Pengukuran Kinerja
B. Analisis Capaian Kinerja ................................................
C. Aspek Penunjang ..........................................................
D. Aspek Pendukung Lainnya .............................................
E. Tindak Lanjut Evaluasi Sebelumnya ...............................
93
95
146
149
150
BAB IV. PENUTUP ............................................................................ 151
A. Simpulan Capaian Kinerja ..............................................
B. Pemecahan Masalah ......................................................
151
152
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tahun 2016
LAKIP OKU TIMUR TAHUN 2016 Halaman v
1
BAB I PENDAHULUAN
AA.. GGAAMMBBAARRAANN UUMMUUMM DDAAEERRAAHH
1. Dasar Hukum Pembentukan Daerah
Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKU TIMUR)
merupakan salah satu dari 17 kabupaten dan kota yang ada di
Provinsi Sumatera Selatan. Kabupaten OKU TIMUR tersebut
merupakan salah satu daerah otonom yang terbentuk sebagai hasil
pemekaran dari Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) melalui
Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2003 tentang Pembentukan
Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Kabupaten Ogan Komering
Ulu Selatan dan Kabupaten Ogan Ilir.
Pembentukan Kabupaten OKU TIMUR didasari dengan
pertimbangan untuk mempersingkat rentang kendali pemerintahan,
memudahkan pengawasan, meningkatkan pelayanan terhadap
masyarakat dan meningkatkan kemampuan daerah dalam
pemanfaatan sumber daya alam serta memacu proses
pembangunan dalam rangka mempercepat kesejahteraan
masyarakat.
Pada tanggal 18 Desember 2003 diresmikanlah pembentukan
Kabupaten OKU TIMUR dengan diterbitkannya Undang-Undang
Nomor 37 Tahun 2003 di atas. Selanjutnya, pada tanggal 17
Januari 2004, Gubernur Sumatera Selatan menunjuk Pejabat
Sementara Bupati OKU TIMUR yang menjadi tonggak sejarah dan
momentum dimulainya pelaksanaan roda pemerintahan Kabupaten
OKU TIMUR. Tanggal 17 Januari ini pula kemudian ditetapkan
menjadi Hari Jadi Kabupaten OKU TIMUR berdasarkan Peraturan
Daerah Kabupaten OKU TIMUR Nomor 30 Tahun 2007.
2
2. Kondisi Geografis
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2003, luas
wilayah Kabupaten OKU TIMUR adalah 3.370 km2 dan beribukota
di Martapura. Secara geografis, wilayah ini terletak antara 103040’-
104033’ Bujur Timur dan 3045’-4055’ Lintang Selatan.
Adapun secara administrasi, wilayah Kabupaten OKU TIMUR
memiliki batas-batas sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kabupaten OKI (Kecamatan
Tanjung Lubuk dan Lempuing)
Sebelah Timur : Kabupaten OKI (Kecamatan
Lempuing dan Mesuji)
Sebelah Selatan : Kabupaten Way Kanan (Provinsi
Lampung) dan Kabupaten OKU
Selatan (Kecamatan Simpang)
Sebelah Barat : Kabupaten OKU (Kecamatan
Lengkiti, Sosoh Buay Rayap,
Baturaja Timur dan Peninjauan)
dan Kabupaten Ogan Ilir
(Kecamatan Muara Kuang)
Secara umum, kondisi topografi Kabupaten OKU TIMUR
merupakan dataran rendah dengan variasi ketinggian antara 35-67
meter di atas permukaan laut. Kabupaten OKU TIMUR beriklim
tropis dan cenderung basah, karena dipengaruhi musim penghujan
dan musim kemarau. Suhu rata-rata harian berkisar antara 150C
sampai dengan 380C. Curah hujan tahunan sekitar 2690 mm (rata-
rata curah hujan 224,17 mm/bulan) dengan 205 hari hujan
sepanjang tahun 2015. Selama tahun 2015 Kabupaten OKU TIMUR
memasuki 5 bulan basah dimana bulan basah adalah bila rata-rata
curah hujan lebih dari 200 mm/bulan.
3
Menurut bentuk kontur permukaannya, keadaan tanah di
wilayah Kabupaten OKU TIMUR dapat digolongkan ke dalam
wilayah datar (peneplain zone), bergelombang (piedmont zone) dan
berbukit (hilly zone). Wilayah datar terdapat di Kecamatan Belitang,
Belitang II, Belitang III, Buay Madang, Madang Suku I, Madang
Suku II, Madang Suku III, Cempaka, Semendawai Suku III, BP
Bangsa Raja, Bunga Mayang, Semendawai Timur, Belitang Madang
Raya, Belitang Mulya, Belitang Jaya dan Semendawai Barat.
Sementara itu, wilayah berbukit terdapat di sebagian Kecamatan
Jayapura serta daerah bergelombang terdapat di sebagian
Kecamatan Martapura dan Kecamatan Buay Pemuka Peliung.
Meskipun demikian, sebagian besar wilayah kabupaten ini
merupakan dataran, sehingga cocok dimanfaatkan untuk
pengusahaan pertanian, seperti tanaman bahan makanan,
perkebunan, perikanan, peternakan dan juga untuk pemukiman
penduduk. Sebesar 59,38% wilayah OKU TIMUR didominasi oleh
lahan pertanian diantaranya 35,89% untuk perkebunan, 17,16%
untuk persawahan, dan 6,33% untuk pertanian lainnya.
Tabel I.1
Statistik Geografi dan Iklim OKU TIMUR Tahun 2015
URAIAN SATUAN 2015
Luas Km2 3.370
Suhu Harian 0C 15-38
Tinggi/Topografi Mdpl 35-67
Curah Hujan Mm 2.690
Sungai Alur 53
Pemukiman Ha 9.010
Hutan Ha 75.642
Persawahan Ha 58.527
Lahan Kering Ha 143.945
Lahan Lainnya Ha 12.172 Sumber: Statistik Daerah Kab. OKU TIMUR 2016
3. Gambaran Umum Demografis
a. Data Kependudukan
Kabupaten OKU TIMUR memiliki penduduk yang
jumlahnya selalu mengalami peningkatan sejalan dengan
4
kemajuan pembangunan yang juga semakin pesat. Percepatan
dan kemajuan pembangunan di wilayah ini juga telah menjadi
daya tarik bagi penduduk daerah lain untuk melakukan migrasi
ke Kabupaten OKU TIMUR.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten
OKU TIMUR, Komposisi penduduk Kabupaten OKU TIMUR
didominasi oleh penduduk muda/dewasa. Besarnya proporsi
penduduk usia produktif (usia 15-64 tahun) tersebut
merupakan potensi bagi pembangunan, kare-nanya dikatakan
bahwa OKU TIMUR sedang menikmati bonus demografi. Bonus
demografi adalah peluang yang dinikmati suatu Negara akibat
dari besarnya proporsi penduduk produktif (OKU TIMUR
sebesar 66,34%). Struktur semacam ini menguntungkan karena
dengan demikian beban ketergantungan atau dukungan
ekonomi yang harus diiberikan oleh penduduk usia produktif
kepada penduduk usia anak-anak (di bawah 15 tahun) dan tua
(di atas 64 tahun) menjadi lebih ringan. Fenomena ini jika dapat
dimanfaatkan dengan baik, akan dapat meningkatakan
kesejahteraan dan memacu pertumbuhan ekonomi OKU TIMUR.
Komposisi penduduk Kabupaten OKU TIMUR pada tahun
2016 didominasi oleh penduduk usia produktif (15 tahun – 64
tahun) yaitu 430.782 jiwa. Kondisi ini memberikan gambaran
kepada Pemerintah OKU TIMUR agar dapat melakukan langkah-
langkah antisipasi, terutama dalam hal pembukaan kesempatan
kerja bagi penduduk usia produktif tersebut.
Tabel I.2 Jumlah Penduduk dan Komposisinya Berdasarkan
Kelompok Umur di Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2015
No Kelompok Umur Jumlah Penduduk Komposisi
1 0 – 14 tahun 182.957 28,17%
2 15 - 64 tahun 430.782 66,34%
3 > 65 tahun 35.655 5,49%
Jumlah 649.394 100 %
Sumber: Statistik Daerah Kab. OKU TIMUR 2016
5
Penyebaran penduduk di Kabupaten OKU TIMUR
cenderung tidak merata yang disebabkan karena sebagian besar
penduduk lebih memilih tinggal di kecamatan yang secara
ekonomi lebih potensial serta memiliki infrastruktur fasilitas
umum lebih lengkap.
Jumlah penduduk dengan kepadatan tertinggi terdapat di
Kecamatan Buay Madang Timur sebesar 56.904 jiwa,
Kecamatan Belitang sebesar 51.252 jiwa, kemudian Kecamatan
Martapura sebesar 53.772 jiwa. Sedangkan jumlah penduduk
terkecil di Kecamatan BP Bangsa Raja sebanyak 11.769 jiwa
dan Kecamatan Jayapura sebanyak 12.386 jiwa.
b. Sosial Keagamaan
Pada awalnya, masyarakat yang ada di Kabupaten OKU
TIMUR terdiri dari Suku Bangsa Komering sebagai penduduk
asli yang telah lama mendiami wilayah ini. Perkembangan
selanjutnya, karena pengembangan wilayah transmigrasi dan
mobilitas penduduk (urbanisasi), terdapat pula suku bangsa
lainnya seperti Jawa, Sunda, Bali, Padang serta Tionghoa.
Penduduk suku bangsa asli tersebar di masing-masing
wilayah kecamatan, sedangkan penduduk Suku Bangsa Jawa
dan Bali umumnya menyebar di kawasan-kawasan transmigrasi
dengan mata pencaharian sebagian besar sebagai petani,
sedangkan penduduk Suku Bangsa Padang dan Tionghoa
menyebar di kawasan perkotaan dengan mata pencaharian
sebagai pedagang.
Salah satu hal yang menarik adalah keanekaragaman
bahasa, budaya, adat istiadat dan suku bangsa yang berada di
Kabupaten OKU TIMUR, namun antara mereka hidup dengan
rukun dan damai. Mobilitas penduduk Kabupaten OKU TIMUR
cukup tinggi, sehingga mereka banyak berkomunikasi antar
6
etnis dan kontak sosial budaya pun terjadi. Kebudayaan yang
masih dilakukan sampai saat ini di Kabupaten OKU TIMUR
diantaranya adalah ruwahan, maulid dan selamatan.
Berdasarkan agama yang dianut, maka pemeluk Agama
Islam adalah mayoritas. Hal ini juga terlihat dari banyaknya
sarana ibadah yang hampir merata di setiap wilayah. Adapun
sebagian lainnya adalah pemeluk agama lain yang relatif kecil
dan khususnya terdapat di wilayah perkotaan atau wilayah
penduduk pendatang pada daerah tertentu.
Adapun jumlah penduduk berdasarkan agama pada tahun
2015 menurut data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Kabupaten OKU TIMUR adalah sebagai berikut:
Tabel I.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama di Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2015
No Uraian Jumlah
1 Islam 595.380
2 Kristen 6.834
3 Katolik 10.593
4 Hindu 15.580
5 Budha 565
6 Lain-lain 1
Jumlah 628.953
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil OKU TIMUR, 2016
Salah satu indikator ketaatan beribadah penduduk dalam
menjalankan ajaran agama dapat dilihat dari jumlah sarana
ibadah yang ada di suatu wilayah. Data menunjukkan hampir
semua rumah ibadah ada di Kabupaten ini. Jumlah rumah
ibadah menurut data dari Kantor Kementerian Agama
Kabupaten OKU TIMUR adalah sebagai berikut:
7
Tabel I.4 Jumlah Rumah Ibadah
di Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2015
No Uraian Jumlah
1 Masjid 825
2 Musholla 1.017
3 Gereja Protestan 55
4 Gereja Katolik 51
5 Kapel 17
6 Wihara 8
7 Pura 77
Sumber : Kantor Kemenag OKU TIMUR, 2016
Selain kegiatan di rumah ibadah, kegiatan keagamaan juga
dilakukan di berbagai lembaga pendidikan keagamaan non
formal dan kelompok kajian keagamaan. Adapun menurut data
dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten OKU TIMUR, pada
tahun 2015 jumlah lembaga pendidikan keagamaan non formal
dan kelompok kajian keagamaan adalah sebagai berikut :
Pondok Pesantren : 91 unit
TK/TPA : 2.043 unit
Majelis Ta’lim : 1.065 unit
Sekolah Minggu Kristen : 102 unit
Sekolah Minggu Katolik : 92 unit
Pasraman Hindu : 53 unit
Sekolah Minggu Budha : 8 unit
Pergaulan hidup antar umat beragama secara umum
berlangsung damai dan saling menghargai sehingga kondisi
aman dan terpeliharanya kerukunan dapat terjaga di wilayah
Kabupaten OKU TIMUR. Hal ini didukung oleh peran
Pemerintah Kabupaten OKU TIMUR bersama Forum Kerukunan
Umat Beragama (FKUB), organisasi keagamaan, pemuka agama,
tokoh masyarakat dan organisasi kemasyarakatan lainnya.
8
c. Pendidikan
Pendidikan merupakan kebutuhan dasar sehingga upaya
untuk meningkatkan kualitas pendidikan terus dilakukan oleh
pemerintah. Bagi pemerintah, keuntungan yang diperoleh dari
investasi di bidang pendidikan antara lain bahwa pendidikan
merupakan salah satu cara upaya dalam peningkatan kualitas
tenaga kerja. Sedangkan bagi masyarakat, pendidikan yang
semakin baik merupakan modal dalam memperebutkan
kesempatan kerja, sehingga pada akhirnya akan meningkatkan
pendapatan masyarakat.
Lembaga pendidikan umum di Kabupaten OKU TIMUR
meliputi lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman
Kanak-kanak (TK) dan yang sederajat, Sekolah Dasar (SD) dan
yang sederajat, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) dan
yang sederajat, Sekolah lanjutan Tingkat Atas (SLTA) dan yang
sederajat hingga Perguruan Tinggi. Salah satu perguruan tinggi
di Kabupaten OKU TIMUR bahkan telah membuka jenjang studi
pasca sarjana.
Rata-rata lama sekolah merupakan indikator yang
menunjukkan lamanya durasi penduduk mengikuti pendidikan
di sekolah formal. Indikator ini menunjukkan trend peningkatan
selama periode 2013-2015. Secara total rata-rata lamanya
sekolah penduduk OKU TIMUR adalah 6,65 tahun (2012),
meningkat menjadi 6,82 tahun (2013), dan pada tahun 2014
meningkat kembali menjadi 7,05 tahun. Hal ini berarti bahwa
Rata-Rata penduduk OKU TIMUR bersekolah sampai jenjang
pendidikan SMP. Rata-rata lama sekolah penduduk laki-laki
(7,25 tahun) lebih lama dibandingkan dengan perempuan (6,84
tahun).
Angka partisipasi sekolah (APS) menunjukkan jumlah anak
yang masih sekolah pada usia tertentu. APS tingkat SD di OKU
9
TIMUR tahun 2015 mencapai 99,67%, tingkat SLTP sebesar
95,11%, dan tingkat SLTA sebesar 68,28%. APS yang
menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun menunjukkan
semakin baiknya pendidikan di OKU TIMUR. Namun, semakin
tinggi jenjang pendidikan maka angka partisipasi sekolahnya
semakin turun. Kondisi ini merefleksikan masih adanya kendala
struktural mau-pun kultural bagi penduduk untuk mengakses
pendidikan. Hal tersebut juga terlihat dari banyaknya guru dan
sekolah yang tersedia dimana jumlahnya makin berkurang
dengan makin tingginya jenjang pendidikan. Penyediaan fasilitas
sekolah untuk jenjang SMP ke atas yang lebih menyebar di
setiap kecamatan diharapkan menjadi solusi terhadap
permasalahan ini.
Tabel I.4 Statistik Pendidikan OKU TIMUR
URAIAN 2013 2014 2015
Rata-Rata Lama Sekolah
Rata-Rata Lama Sekolah (Tahun) 6,82 7,05 7,05
Laki-laki (Tahun) 6,93 7,25 7,25
Perempuan (Tahun) 6,71 6,84 6,84
Angka Partisipasi Sekolah (%)
7 – 12 99,24 100 99,67
13 – 15 86,03 93,44 95,11
16 – 18 60,87 67,58 68,28 Sumber: Statistik Daerah Kab. OKU TIMUR 2016
Adapun jumlah sekolah, guru dan siswa pada tahun 2015
di Kabupaten OKU TIMUR adalah sebagai berikut:
Tabel I.5 Jumlah Sekolah, Guru dan Siswa
di Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2015
URAIAN SD/MI SMP/MTs SMA/MA
Sekolah 515 139 63
Guru 5.664 3.245 1.583
Siswa 75.680 34.626 12.455 Sumber: Statistik Daerah Kab. OKU TIMUR 2016
10
d. Kesehatan
Selain pendidikan, sektor kesehatan juga merupakan hak
dasar setiap warga negara. Dengan derajat kesehatan
masyarakat yang relatif baik, maka kehidupan ekonomi dan
sosial budaya juga semakin baik. Oleh karena itu, penyediaan
layanan dan fasilitas kesehatan harus tersedia dengan memadai
serta didukung oleh tenaga medis yang juga cukup guna
mewujudkan kesehatan masyarakat yang lebih baik.
Pemerintah selalu mengupayakan peningkatan derajat
kesehatan penduduk melalui penyediaan sarana dan prasarana
kesehatan. Hingga tahun 2015 sarana kesehatan yang dimiliki
kabupaten ini adalah 5 unit rumah sakit, 22 unit puskesmas, 7
unit klinik, 10 unit rumah bersalin, serta 234 unit poskesdes.
Selain sarana kesehatan yang semakin membaik, di tahun 2014
jumlah tenaga kesehatan terdaftar juga semakin meningkat,
jumlah dokter spesialis dan dokter umum meningkat menjadi
12 dan 72 orang, sementara dokter gigi 4 orang.
Derajat kesehatan penduduk ditunjukkan melalui
peningkatan angka harapan hidup penduduknya. Angka
harapan hidup penduduk Kabupaten OKU Timur tahun 2013-
2015 selalu meningkat dari 67,78 tahun (2013) menjadi 68,19
tahun (2015). Sementara itu rata-rata lamanya sakit penduduk
senantiasa menurun menjadi 4,41 hari (2015). Hal ini berarti
jika sakit, rata-rata lama sakit penduduk Oku Timur antara 4
sampai 5 hari. Hal ini menunjukkan bahwa derajat kesehatan
penduduk OKU TIMUR menunjukkan peningkatan yang cukup
memuaskan.
Kesehatan ibu hamil dan bayi juga merupakan salah satu
indicator penting kesehatan suatu lingkungan. Salah satu
indikatornya adalah penolong persalinan, dimana mayoritas
masyarakat OKU Timur lebih memercayakan penolong kelahiran
11
pada bidan (85,22%). Sementara penolong kelahiran oleh dukun
semakin menurun persentasenya.
Tabel I.5 Statistik Kesehatan Penduduk OKU TIMUR
URAIAN 2013 2014 2015
Tempat berobat jalan penduduk (%)
Rumah Sakit 6,05 5,52 5,53
praktek Dokter/Bidan 79,56 83,84 80,16
Puskesmas 7,39 4,64 8,91
Pengobatan Tradisional 1,24 2,01 3,51
Dukun Bersalin 0,35 0 1,90
Penolong Kelahiran (%)
Dokter 11,40 5,97 11,18
Bidan 79,40 87,11 65,22
Dukun 9,20 6,92 3,60
Rata-rata Lama Sakit (hari) 6,10 5,41 4,41
Angka Harapan Hidup (Tahun) 67,78 67,79 68,19 Sumber: Statistik Daerah Kab. OKU TIMUR 2016
Adapun data tenaga dokter di Kabupaten OKU TIMUR pada
tahun 2011 – 2014 adalah sebagai berikut:
Tabel I.5 Statistik Kesehatan Penduduk OKU TIMUR
URAIAN 2011 2012 2013 2014
Dokter Umum 42 54 58 72
Dokter Spesialis 6 6 8 12
Dokter Gigi 3 3 5 4 Sumber: Statistik Daerah Kab. OKU TIMUR 2016
e. Indeks Pembangunan Manusia
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) ini merupakan indeks
komposit yang dapat merepresentasikan derajat kesehatan,
pendidikan dan kesejahteraan yang dirasakan langsung oleh
masyarakat (manusia) pada wilayah dan selama kurun waktu
tertentu. IPM dapat bertindak sebagai koreksi atas dominasi
konsep pertumbuhan ekonomi yang selama ini menjadi tolok
ukur keberhasilan pembangunan.
12
Kemajuan pembangunan manusia secara umum dapat
ditunjukkan dengan mencermati indeks pembangunan manusia
(IPM) yang mencerminkan capaian serta kemajuan agregat
pembangunan di bidang pendidikan, kesehatan, dan
perekonomian. IPM merupakan indikator pencapaian hasil
pembangunan suatu wilayah dalam tiga dimensi dasar
pembangunan, yaitu lamanya hidup, tingkat pendidikan, dan
standar hidup layak.
Pada tahun 2014, IPM mengalami perubahan metodologi
karena beberapa indicator sudah tidak tepat dalam
penghitungan IPM seperti Angka Melek Huruf digantikan
Harapan Lama Sekolah dan PDB per kapita digantikan
pengeluaran per kapita disesuaikan. Selain itu penghitungan
IPM juga mengalami perubahan menggunakan rata-rata
geometris.
IPM OKU TIMUR selalu mengalami peningkatan dari tahun
ke tahun, hal itu didukung oleh peningkatan tiap komponennya.
Tahun 2015 IPM OKU TIMUR sebesar 67,17 meningkat 0,43
poin dari tahun sebelumnya, hal ini didukung oleh peningkatan
komponen angka harapan hidup, harapan lama sekolah, dan
pengeluaran per kapita disesuaikan.
Gambar 1
Grafik Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten OKU TIMUR 2013 – 2015
Sumber: Statistik Daerah Kab. OKU TIMUR 2016
13
f. Ketenagakerjaan
Salah satu masalah yang dihadapi bangsa Indonesia saat
ini adalah tingginya pertumbuhan angkatan kerja dan masalah
pengangguran. Pertumbuhan angkatan kerja yang tinggi
ternyata tidak diimbangi oleh penyediaan dan penciptaan
lapangan kerja baru yang seimbang. Akibatnya, penyerapan
lapangan tenaga kerja yang baru tidak dapat menyerap
angkatan kerja yang tersedia sehingga pengangguran sulit
untuk diturunkan.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) penduduk OKU
TIMUR yang sempat mengalami penurunan pada tahun 2013-
2014 kembali meningkat di tahun 2015 menjadi 71,68%.
Perekonomian yang beranjak mening-kat menyebabkan
penduduk usia kerja (15 tahun ke atas) kembali berminat untuk
terlibat atau berusaha terlibat dalam kegiatan memproduksi
barang maupun jasa di OKU TIMUR. Berdasarkan data Survei
Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) terjadi penurunan
persen-tase penduduk OKU TIMUR yang hanya mengurus
rumah tangga dari 21,15% (2014) menjadi 18% (2015).
Sayangnya peningkatan minat masyarakat untuk terlibat
dalam kegiatan memproduksi barang maupun jasa di OKU
TIMUR tidak disertai dengan lapangan usaha yang memadai
sehingga Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) kembali
mengalami peningkatan dari 4,09% (2013) dan 4,32% (2014),
menjadi 4,74% (2015). Angka TPT yang kembali menunjukkan
peningkatan ini sebaiknya menjadi peringatan dini bagi
pemerintah daerah untuk kembali mendorong sector riil dan
semakin memberi kemudahan dalam berusaha, sehingga angka
pengangguran dapat kembali ditekan.
Sesuai karakteristik perekonomian OKU TIMUR yang
didominasi pertanian, maka pada tahun 2015 penyerapan
14
angkatan kerja didominasi oleh sektor primer (Agriculture)
sebesar 71,11%, diikuti sektor jasa-jasa (Secunder) sebesar
25,77%. Sementara Sektor Industri (Manufacture) kurang
menunjukkan perannya dalam penyerapan tenaga kerja di OKU
TIMUR.
Tabel I.6
Statistik Ketenagakerjaan OKU TIMUR
URAIAN 2013 2014 2015
TPAK (%) 66,52 66,45 71,68
Pengangguran Terbuka (%) 4,09 4,32 4,74
Bekerja (%) 95,91 95,68 95,26
Sektor A (%) 63,81 62,32 71,11
Sektor M (%) 8,24 4,41 3,12
Sektor S (%) 27,96 33,26 25,77 Sumber: Statistik Daerah Kab. OKU TIMUR 2016
g. Tingkat Kesejahteraan Penduduk
Indikator kesejahteraan penduduk dapat dicerminkan oleh
besarnya pengeluaran perkapita yang juga merefleksikan daya
beli penduduk terhadap barang dan jasa, baik untuk konsumsi
maupun investasi (saving).
Selama periode 2011-2014 konsumsi penduduk Kabupaten
OKU Timur menunjukkan pola yang semakin membaik. Jika
pada tahun 2011 pengeluaran per kapita per bulan penduduk
OKU Timur hanya sebesar Rp.616,35 ribu dan tahun 2012 naik
menjadi Rp.620,17 ribu dan tahun 2014 menjadi Rp.718,40
ribu. Kenaikan pengeluaran penduduk yang diiringi dengan
stabilitas inflasi dapat merefleksikan daya beli penduduk yang
juga meningkat.
Lebih dari separuh dari pengeluaran konsumsi masyarakat
OKU Timur masih digunakan untuk keperlu-an makanan, yaitu
sebesar 53,21%. Sementara sisanya digunakan untuk
kebutuhan non makanan, seperti pe-rumahan, pendidikan, dsb.
15
Meningkatnya pengeluaran perkapita penduduk
menunjukkan perbaikan kondisi ekonomi dan kesejahteraan
rumah tangga di OKU TIMUR. Di tengah hadangan kenaikan
harga yang terus-menerus ternyata daya beli masyarakat masih
dapat meningkat. Artinya, setelah dikurangi kenaikan harga-
harga (inflasi), pendapatan masyarakat masih mengalami
surplus.
Tabel I.6
Statistik Pengeluaran Penduduk OKU TIMUR
URAIAN 2012 2013 2014
Pengeluaran Perkapita (000 Rp) 620,17 632,06 718,40
Makanan (%) 49,65 54,08 53,21
Non Makanan (%) 50,35 45,91 46,79 Sumber: Statistik Daerah Kab. OKU TIMUR 2016
Selain itu, bertambah besarnya tingkat kesejahteraan
penduduk Kabupaten OKU TIMUR dapat juga dilihat dari
kondisi perumahannya. Kondisi perumahan dan fasilitas yang
ada di dalamnya dapat merefleksikan tingkat kesejahteraan
penghuninya (penduduk). Salah satu indikasi rumah sehat
menurut badan kesehatan dunia adalah yang luas lantai per
kapitanya lebih dari 10m2 karena luas lantai yang sempit dapat
mengurangi konsumsi oksigen dan mempercepat penularan
penyakit. Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional
(SUSENAS) yang diadakan setiap tahun, persentase rumah yang
memiliki luas lantai per kapita di bawah 10 m2 di OKU TIMUR
sebesar 17,46% (2012), turun menjadi 15,20% (2013) dan terus
menurun menjadi 12,9% (2015).
Peningkatan kondisi perumahan di OKU TIMUR
diindikasikan dengan kondisi beberapa indicator perumahan
diantaranya lantai bukan tanah, sumber penerangan listrik, dan
air bersih yang persentasenya terus meningkat setiap tahunnya.
Peningkatan kesejahteraan pada umumnya berbanding
lurus dengan kesadaran penduduk atas pentingnya kesehatan.
16
Seiring dengan hal itu, maka penggunaan tempat pembuangan
akhir tinja berupa jamban septik juga meningkat pesat dari
53,17% (2012) menjadi 72,5% (2015). Walaupun begitu perlu
dicermati bahwa masih ada sekitar 27,5% rumah masih
menggunakan lubang tanah, kolam, sawah, sungai, danau, atau
kali sebagai tempat pembuangan akhir tinja.
Tabel I.6
Statistik Perumahan OKU TIMUR
URAIAN 2012 2013 2014 2015
Luas Lantai Perkapita < 10 m2 (%)
17,46 15,20 12,30 12,90
Lantai Bukan Tanah (%) 90,13 90,50 92,61 94,30
Sumber Penerangan
Listrik (%)
97,61 98,17 98,23 99,20
Air Bersih (%) 63,21 66,39 77,25 87,30
Jamban Sendiri Dengan Septik (%)
53,17 60,20 72,50 72,50
Sumber: Statistik Daerah Kab. OKU TIMUR 2016
Dari sisi kemiskinan, persentase penduduk miskin di
Kabupaten OKU TIMUR mengalami perubahan yang fluktuatif
dari tahun ke tahun. Pada Tahun 2013, persentase penduduk
miskin Kabupaten OKU TIMUR sebesar 10,28%, pada Tahun
2014 turun menjadi 10,13%.
4. Kondisi Perekonomian
a. Sektor Unggulan
i. Pertanian
Kabupaten OKU TIMUR merupakan daerah yang sangat
potensial untuk pengembangan pertanian, baik pertanian
tanaman pangan, perkebunan, buah-buahan, kehutanan,
perikanan dan peternakan. Potensi ini ditunjukkan dengan
angka produktivitas dan luas areal lahan pertanian.
Sebagai salah satu lumbung pangan di Sumatera
Selatan, OKU TIMUR memiliki kawasan persawahan yang
luas dan diairi jaringan irigasi teknis yang senantiasa
17
direvitalisasi. Namun usaha di kategori pertanian juga
bergantung pada faktor musim yang tidak sepenuhnya dapat
dikendalikan oleh teknologi. Kondisi tersebut mengakibatkan
produksi hasil pertanian mengalami gangguan, bahkan di
beberapa tempat terjadi gagal panen. Tersedianya jaringan
irigasi teknis di OKU TIMUR dapat meminimalisir dampak
kemarau sehingga ketahanan pangan masih dapat
dipertahankan. Hal ini dapat dilihat dari jumlah produksi
tanaman pangan khususnya padi yang meningkat. Produksi
padi di Kabupaten OKU TIMUR meningkat dari 715,14 ton di
tahun 2014 menjadi 861,24 ton di tahun 2015. Perbaikan
teknologi pertanian juga terlihat dari produktivitas padi yang
meningkat dari 54,38 ton/ha (2014) menjadi 60,77 ton/ha
(2015).
Produktivitas tanaman menunjukkan kemampuan
tanaman berproduksi tiap hektar. Dapat dilihat bahwa
produktivitas ubi kayu adalah yang tertinggi, yaitu 175,55
ton/hektar. Hal ini berarti bahwa petani dapat menghasilkan
175,55 ton ubi kayu per hektar. Sementara itu
produkstivitas tanaman kedelai paling rendah, sebesar 8,05
ton/hektar.
Tabel I.6
Statistik Pertanian Tanaman Bahan Makanan OKU TIMUR
URAIAN LUAS PANEN (000 Ha) PRODUKSI (000 TON)
2013 2014 2015 2013 2014 2015
Padi Sawah 132,11 131,50 141,73 726,01 715,14 861,24
Padi Ladang 1,91 0,96 1,60 4,13 2,51 3,20
Jagung 9,20 8,53 7,77 62,91 60,55 44,51
Kedelai 0,79 0,87 0,75 0,93 1,01 0,67
Kacang Tanah 3,39 0,47 0,32 0,50 0,40 0,30
Ubi Kayu 2,01 1,91 1,75 35,67 28,39 30,77
Ubi Jalar 1,16 0,23 0,14 1,02 2,97 1,69 Sumber: Statistik Daerah Kab. OKU TIMUR 2016
18
ii. Perkebunan
Perkebunan di wilayah Kabupaten OKU TIMUR ini
merupakan sub sektor pertanian yang memberikan
kontribusi cukup besar terhadap perekonomian daerah
Kabupaten OKU TIMUR. Jenis tanaman perkebunan pada
tahun 2015 yang dijumpai di wilayah ini adalah karet,
kelapa, kelapa sawit, kopi, lada dan kakao.
Hasil produksi tanaman perkebunan yang ada di
Kabupaten OKU TIMUR pada tahun 2015 dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel I.7
Statistik Perkebunan OKU TIMUR Tahun 2015
No Jenis
Perkebunan
Luas Lahan
(Ha)
Jumlah Produksi
(Ton)
1 Karet 75.072,04 35.755.342,50
2 Kelapa 3.168,03 2.626.635,00
3 Kelapa Sawit 6.809,03 55.913.721,00
4 Kopi 2.138,21 2.169.672,00
5 Lada 2.295,93 3.047.545,00
6 Kakao 814,09 367.177,77 Sumber: OKU TIMUR Dalam Angka 2016
iii. Peternakan dan Perikanan
Sub sektor peternakan, baik ternak besar, ternak kecil
dan unggas berkembang cukup baik, namun pada
umumnya usaha peternakan di OKU TIMUR merupakan
usaha rumah tangga yang bersifat sampingan. Belum ada
perusahaan besar yang berinvestasi di bidang peternakan di
Kabupaten OKU TIMUR, akan tetapi usaha peternakan tetap
berkembang. Demikian juga usaha perikanan, masih
didominasi oleh usaha rumah tangga yang masih
mengandalkan kemurahan alam.
Populasi hewan ternak di OKU TIMUR pada tahun 2015
dapat dilihat pada tabel berikut:
19
Tabel I.7 Statistik Peternakan OKU TIMUR Tahun 2015
No Jenis Ternak Populasi (Ekor) Jumlah Yang
Dipotong (Ekor)
1 Sapi Potong 63.430 8.790
2 Kerbau 2.919 27
3 Kambing 37.347 16.618
4 Domba 6.496 2.648
5 Babi 17.374 8.500 Sumber: OKU TIMUR Dalam Angka 2016
Untuk jenis unggas, populasi ayam kampung di OKU
TIMUR pada tahun 2015 sebanyak 518.669 ekor dengan
produksi daging 510.497 Kg, Ayam Petelur sebanyak 3500
ekor dengan produksi daging 455.353 Kg, Ayam Pedaging
sebanyak 180.033 ekor dengan produksi daging 1.673.840
Sedangkan populasi itik pada tahun 2015 sebanyak 156.167
ekor dengan produksi daging 96.012 Kg.
Usaha bidang perikanan yang terdapat di Kabupaten
OKU TIMUR dikelompokkan ke dalam usaha perikanan
perairan umum (danau, rawa dan sungai) dengan produksi
sebesar 477,43 Ton dan usaha perikanan yang khusus
dibudidayakan di kolam, sawah dan keramba dengan
produksi sebesar 42.417,80 Ton. Dengan demikian, total
produksi ikan di Kabupaten OKU TIMUR pada tahun 2015
adalah sebesar 42.895,23 Ton.
iv. Pertambangan dan Energi
Sektor pertambangan dan energi dapat menjadi sektor
andalan dan aset Kabupaten OKU TIMUR. Untuk itu, perlu
dimanfaatkan secara optimal agar di masa yang akan datang
dapat memberikan kontribusinya dalam pembangunan dan
pengembangan wilayah. Kekayaan bahan galian alam dan
energi yang cukup besar di Kabupaten OKU TIMUR
sangatlah potensial untuk dikembangkan mengingat baru
sebagian kecil saja yang dimanfaatkan atau dikelola.
20
Kategori pertambangan dan penggalian di Kabupaten
OKU Timur masih didominasi oleh penggalian golongan C,
yang terdiri dari penggalian pasir, batu/koral, dan tanah
liat. Usaha penggalian pasir dan koral di kabupaten ini
kebanyakan dilakukan di sepanjang aliran Sungai Komering.
Kualitas pasir dan koral yang berasal dari Sungai Komering
ini terkenal baik, akibatnya permintaan datang dari
kabupaten/wilayah lain, seperti OKU, OKUS, OKI dan
bahkan Lampung. Potensi bahan galian golongan A dan B
seperti minyak bumi, gas dan batubara masih merupakan
potensi OKU TIMUR namun belum dieksploitasi.
Nilai tambah yang tercipta akibat berbagai usaha
penggalian di Kabupaten OKU TIMUR juga meningkat akibat
peningkatan jumlah produksi dan harga. Jika pada tahun
2010 nilai tambah kategori penggalian ini sebesar Rp 169,71
miliar, kini meningkat menjadi Rp 309,28 miliar di tahun
2015.
Sebagai sumber penerangan dan energi baik di sektor
rumah tangga maupun industri, listrik memegang peran
yang sangat vital. Produksi listrik di OKU TIMUR sebesar
136,83 juta Kwh (2015), naik dari tahun lalu yang hanya
130,06 juta Kwh (2014). Kenaikan ini juga seiring dengan
kenaikan jumlah konsumen yang menggunakan listrik PLN
dari 58.654 pelanggan (2013) menjadi 64.160 pelanggan
(2014) bertambah kembali menjadi 68.752 pelanggan (2015).
Tabel I.8 Statistik Energi OKU TIMUR
URAIAN 2013 2014 2015
Produksi Listrik (KWh)
113.612.866 130.834.151 136.834.151
Pelanggan Listrik 58.654 64.160 68.752
Pelanggan PDAM 2.731 2.857 3.377
Air Yang Disalurkan
PDAM
976.575 971.393 1.040.006
Sumber: Statistik Daerah Kab. OKU TIMUR 2016
21
v. Industri Pengolahan dan Perdagangan
Kabupaten OKU TIMUR sebenarnya memiliki potensi di
bidang industri pengolahan dan perdagangan. Di bidang
industri pengolahan, keberadaan hasil pertanian dan
perkebunan yang melimpah dapat menjadi peluang industri
pengolahan. Meskipun demikian, hingga saat ini sektor
industri pengolahan belum berperan penting dalam
perekonomian Kabupaten OKU TIMUR dibandingkan dengan
sektor pertanian dan perdagangan.
Kategori industri pengolahan belum berperan secara
signifikan dalam perekonomian Kabupaten OKU TIMUR
dibandingkan dengan kategori pertanian dan perdagangan.
Kontribusi kategori industri pengolahan di kabupaten ini
hanya sebesar 6,52 persen (2010), dan selanjutnya terus
meningkat hingga 7,92 persen (2015).
Meski kategori industri pengolahan bukan termasuk
kategori potensial di kabupaten ini, namun sejak 4 tahun
terakhir pertumbuhan kategori ini terus tumbuh secara
signifikan seiring dengan pertumbuhan ekonomi OKU
TIMUR, bahkan tahun 2015 pertumbuhannya mencapai
9,21% dengan nilai tambah yang dihasilkan Rp 870,86
miliar. Jenis industri yang berkembang kebanyakan adalah
industri kecil dan rumah tangga (industri dengan tenaga
kerja kurang dari 20 orang).
Berdasarkan Survei Perusahaan Manufaktur Tahunan
dimana yang menjadi responden adalah perusahaan
berskala Menengah dan Besar (tenaga kerja lebih dari 20
orang) maka terdapat 241 orang tenaga kerja dari 8
perusahaan berskala besar di OKU TIMUR dengan nilai
investasi mencapai Rp 255.358.500,- dan nilai produksi
sebesar Rp 89.468.377,-.
22
Kategori perdagangan memainkan peran penting
sebagai penghubung antara produsen dan konsumen.
Melalui proses inilah kategori perdagangan mendapat
keuntungan atau margin perdagangan. Semakin besar
omset (tingkat transaksi) antara produsen dan konsumen
maka margin yang tercipta juga semakin besar. Dalam
perekonomian OKU TIMUR kategori perdagangan
memberikan kontribusi yang cukup signifikan dan rata-rata
di atas 12%. Terdapat 1.959 pedagang yang tercatat dalam
11 pasar yang lebih dari tiga perempatnya didominasi oleh
pedagang kecil sebanyak 1.519 pedagang.
Kontribusi kategori perdagangan dalam perekonomian
OKU TIMUR merupakan ketiga terbesar setelah Pertanian,
Kehutanan, dan Perikanan, dan kategori Konstruksi.
Tingginya kontribusi kategori perdagangan menunjukkan
peran penting kategori ini dalam menopang perekonomian
OKU TIMUR, melalui pembukaan lapangan kerja dan
penciptaan nilai tambah.
Pertumbuhan kategori perdagangan kembali meningkat,
yaitu 7,50% (2015) setelah sempat melambat di tahun 2014
(6,75%).
Upaya pemerintah Kabupaten untuk menggairahkan
perdagangan dilakukan dengan merevitalisasi infrastruktur
pasar secara bertahap agar pedagang maupun pembeli lebih
nyaman dalam melakukan aktivitas jual beli barang/jasa.
Bangunan pasar tradisional yang sudah tidak representatif
secara bertahap dilakukan renovasi agar pedagang maupun
pembeli lebih nyaman dalam melakukan aktivitas transaksi
barang dan jasa.
23
vi. Pariwisata
Pariwisata diyakini merupakan salah satu kategori
pembangkit tumbuhnya berbagai aktivitas ekonomi dan
sekaligus mampu mengembangkan serta melestarikan
budaya lokal. Daerah di OKU TIMUR dengan tempat wisata
terbanyak adalah Kecamatan Martapura dengan 12 tempat
wisata, mulai dari wisata air, wisata alam, wisata kuliner,
sampai wisata budaya dan ziarah.
Daya tarik pariwisata selain ditentukan oleh faktor
keindahan alam, budaya dan event tertentu juga bergantung
pada sarana prasarana pendukung, seperti hotel, restoran
dan hiburan. Hingga Tahun 2015 terdapat 7
hotel/penginapan dengan 1 hotel berbintang dan 26
Restoran. Kenyamanan dan keamanan daerah juga menjadi
pertimbangan utama para pelancong dalam memilih tujuan
wisatanya. Belum optimalnya fasilitas penunjang pariwisata
serta persepsi masyarakat tentang kemananan yang
tampaknya belum sepenuhnya dapat dikikis menyebabkan
kurang optimalnya perkembangan jumlah wisatawan yang
berkunjung ke OKU TIMUR.
Meskipun begitu, geliat masyarakat untuk berwisata di
daerah ini mulai bangkit. Hal ini ditunjukkan dengan
penciptaan nilai tambah kategori penunjang pariwisata
(penyediaan akomodasi dan makan minum) juga meningkat,
yaitu dari 55,03 miliar (2010) menjadi Rp 136,84 miliar
(2015). Begitupun dengan laju pertumbuhan kategori ini
yang selama 5 tahun terakhir selalu menunjuk angka di atas
9%, yaitu 9,57% (2011), 9,80% (2012), 9,87% (2013), 9,91%
(2014), dan 10,05% (2015).
24
vii. Transportasi dan Komunikasi
Sarana transportasi dan media komunikasi merupakan
urat nadi bagi keberlangsungan aktivitas sosial, ekonomi,
pemerintahan dan pembangunan. Ketersediaan sarana-
prasarana transportasi dan komunikasi kini menjadi salah
satu indikator utama yang menentukan daya saing suatu
wilayah.
Sarana transportasi utama yang ada di OKU TIMUR
adalah transportasi darat, yang didukung jalan negara
(21,31 km), jalan provinsi (206,71 km) dan jalan kabupaten
(932,58 km). Dari 932,58 km jalan kabupaten, 310,29 km
dalam kondisi baik, 490 km dalam kondisi sedang, sisanya
rusak (132,29 km). Keseluruhan jalan tersebut sebagian
telah diaspal (356,79 km), sisanya merupakan jalan kerikil
(575,78), sedangkan jalan tanah sudah tidak ada di tahun
2014.
Adanya pembangunan jalan meningkatkan nilai tambah
sector angkutan darat dari Rp 54,86 miliar (2010) menjadi
92,80 miliar (2014).
Pesatnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi
juga memengaruhi pola komunikasi masyarakat OKU
TIMUR. Masyarakat kini mulai beralih dari telepon rumah ke
telepon selular, tercermin dari sedikitnya rumah tangga yang
memiliki telepon rumah, hanya 1,04% (2014). Rumah tangga
yang memiliki telepon selular (HP) makin meningkat dari
84,96 (2012) menjadi 86,36% (2013) dan terus meningkat
menjadi 88,96% (2014). Seiring perkembangan jaman,
masyarakat lebih membutuhkan kepraktisan dan
kemudahan dalam berkomunikasi dimana saja dan kapan
saja.
25
b. Statistik Indikator Perekonomian
i. Pendapatan Regional
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebagai salah
satu indikator ekonomi makro suatu wilayah masih
merupakan ukuran yang valid untuk digunakan dalam
melihat potensi sekaligus perkembangan kapasitas
perekonomian suatu wilayah pada kurun waktu tertentu.
PDRB sebagai ukuran produktivitas mencerminkan
seluruh nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu
wilayah dalam satu tahun. Dengan fakta ini, maka PDRB
sering dijadikan acuan dalam menilai tingkat capaian
pembangunan ekonomi suatu wilayah, baik antar periode
maupun antar daerah. Pada tahun 2014, PDRB dihitung
menggunakan tahun dasar baru, yaitu 2010. pergantian
tahun dasar ini diharapkan ukuran PDRB lebih mewakili
kondisi terkini. Nilai PDRB (ADHB) meningkat dari Rp 6,09
triliun (2010) menjadi Rp 10,99 triliun (2015) dengan
pertumbuhan 6,82%. Hal ini juga sejalan dengan per-
cepatan pertumbuhan ekonomi yang terjadi di Provinsi
Sumatera Selatan. PDRB Kabupaten OKU TIMUR adalah
sebagai berikut:
Tabel I.9
PDRB Kabupaten OKU TIMUR
No Tahun PDRB Atas Dasar Harga
Berlaku (Juta Rupiah)
PDRB Atas Dasar Harga Konstan
(Juta Rupiah)
1 2013 8.775.034,33 7.435.450,17
2 2014 9.764.619,63 7.821.515,83
3 2015 10,999.597,22 8.354.954,40
Sumber: Statistik Daerah Kab. OKU TIMUR 2016 Dari data di atas, terlihat bahwa PDRB Kabupaten OKU
TIMUR semakin meningkat tiap tahunnya, baik atas dasar
harga berlaku ataupun atas dasar harga konstan. Hal ini
berarti perkembangan kapasitas perekonomian di
Kabupaten OKU TIMUR semakin baik.
26
ii. Struktur Perekonomian
Kabupaten OKU TIMUR merupakan Lumbung Pangan
di Provinsi Sumatera Selatan sehingga memberikan
pengaruh tersendiri pada karakteristik ekonomi wilayah ini.
Berdasarkan kontribusi masing-masing sektor (lapangan
usaha) dalam PDRB, tampak bahwa perekonomian daerah
Kabupaten OKU TIMUR masih didominasi oleh sektor
primer, dimana sektor pertanian masih merupakan sektor
unggulan atau “leading sector” sebagai penyumbang utama
PDRB Kabupaten OKU TIMUR.
Tabel I.10
Distribusi Persentase PDRB OKU TIMUR 2015
No Sektor Atas Dasar
Harga Berlaku
Atas Dasar Harga
Konstan
1 Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
37.81 % 43.06%
2 Pertambangan dan Penggalian
2.81 % 2.55 %
3 Indutri Pengolahan 7.92 % 7.14 %
4 Pengadaan Listrik dan Gas 0.04 % 0.05 %
5 Limbah dan Daur Ulang 0.01 % 0.01 %
6 Konstruksi 18.97 % 16.08 %
7 Perdagangan Besar dan Eceran
14.13 % 12.99 %
8 Transportasi dan Pergudangan
1.17 % 1.16 %
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
1.24 % 1.05 %
10 Informasi dan Komunikasi 0.91 % 1.15 %
11 Jasa Keuangan dan Asuransi
0.93 % 0.97 %
12 Real Estat 2.69 % 2.80 %
13 Jasa Perusahaan 0.04 % 0.04 %
14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
7.43 % 6.68 %
15 Jasa Pendidikan 2.07 % 2.26 %
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
0.99 % 1.12 %
17 Jasa Lainnya 0.83 % 0.89 % Sumber : PDRB OKU TIMUR 2016, Badan Pusat Statistik
27
iii. Pendapatan Per Kapita
Dalam mengukur kemajuan perekonomian wilayah
tidak cukup hanya dilihat dari sisi nilai PDRB yang tercipta,
harus pula dipertimbangkan seberapa besar dampaknya
bagi peningkatan kesejahteraan penduduk. Dalam hal ini
dikenal dengan istilah pendapatan per kapita yang
merupakan hasil pembagian antara nilai PDRB dengan
jumlah penduduk pertengahan tahun. Pendapatan per
kapita penduduk OKU Timur meningkat dari Rp 9,97 juta
(2010) menjadi Rp 16,94 juta (2015).
Secara umum, besaran pendapatan per kapita didapat
dari pembagian besaran PDRB dengan jumlah penduduk
pertengahan tahun pada periode waktu tertentu. Sebagai
indikator ekonomi makro, pendapatan per kapita suatu
wilayah dapat memberi informasi awal mengenai tingkat
kesejahteraan penduduk. Semakin tinggi pendapatan per
kapita penduduk maka semakin sejahtera masyarakatnya.
Pendapatan per kapita penduduk Kabupaten OKU
TIMUR mengalami peningkatan secara konstan dan stabil
dari tahun ke tahun baik dihitung berdasarkan harga
berlaku maupun atas dasar harga konstan. Informasi
mengenai hal ini dapat terlihat pada tabel berikut :
Tabel I.11
Pendapatan Per Kapita Penduduk OKU TIMUR 2015
No Tahun Atas Dasar Harga
Berlaku (Rp) Atas Dasar Harga
Konstan (Rp)
1 2013 13.840.000 11.720.000
2 2014 15.200.000 12.180.000
3 2015 16.940.000 12.870.000
Sumber: Statistik Daerah Kab. OKU TIMUR 2016
28
iv. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran
dalam melihat hasil pembangunan yang telah dilaksanakan,
khususnya di dalam bidang ekonomi. Pertumbuhan tersebut
merupakan agregat dari pertumbuhan di setiap sektor
ekonomi. Pertumbuhan yang positif menunjukkan adanya
peningkatan perekonomian, sebaliknya apabila negatif
menunjukkan adanya penurunan.
Indikator ini sangat dibutuhkan untuk mengetahui
sejauh mana capaian pembangunan ekonomi suatu wilayah
secara riil dan keberhasilan pembangunan yang telah
dicapai oleh suatu daerah. Perkembangan pertumbuhan
ekonomi Kabupaten OKU TIMUR pada tahun 2013 sebesar
6,96% turun menjadi 5,19% pada tahun 2014, kemudian
pada tahun 2015 meningkat menjadi 6,82 %.
Gambar 2 Grafik Pertumbuhan Ekonomi OKU TIMUR
Sumber: Statistik Daerah Kab. OKU TIMUR 2016
29
v. Tingkat Inflasi
Secara umum, tingkat kenaikan harga barang dan jasa
secara agregat lebih dikenal dengan istilah inflasi,
sedangkan tingkat penurunan harga barang dan jasa secara
agregat lebih dikenal dengan istilah deflasi. Inflasi pada
tingkat wajar sesungguhnya adalah stimulus yang baik bagi
bertumbuhnya kegiatan ekonomi, khususnya pada sektor
produksi atau sektor riil.
Inflasi adalah indikator ekonomi makro yang
menggambarkan kenaikan harga-harga umum berbagai
komoditi dalam perekonomian, kondisi sebaliknya disebut
dengan deflasi. Dalam ekonomi, terjadinya perubahan harga
terkait adanya mekanisme supply dan demand di pasar yang
saling bersaing. Dalam pasar persaingan sempurna,
peningkatan permintaan akan mendorong terjadinya inflasi.
BPS menghitung inflasi berdasarkan Indeks Harga
Konsumen (IHK) yang dihitung di 82 kota IHK. IHK adalah
indeks yang menghitung rata-rata perubahan harga dalam
suatu periode, dari suatu kumpulan barang dan jasa yang
dikonsumsi oleh penduduk/rumah tangga dalam kurun
waktu tertentu. Jenis barang dan jasa tersebut
dikelompokkan menjadi 7 kelompok yaitu bahan makanan;
makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau; perumahan;
sandang; kesehatan; pendidikan, rekreasi, dan olahraga;
transpor dan komunikasi. Untuk provinsi Sumatera Selatan,
IHK dihitung di Kota Palembang dan Lubuk Linggau.
Sementara untuk OKU TIMUR penghitungan inflasi didekati
dengan laju implisit PDRB. Inflasi OKU TIMUR cenderung
stabil dengan inflasi di tahun 2015 sebesar 5,72%.
Laju inflasi PDRB Kabupaten OKU TIMUR berfluktuasi
dari tahun ke tahun. Selama periode tahun 2012-2014 laju
inflasi di OKU TIMUR sebagai berikut:
30
Gambar 3 Grafik Inflasi OKU TIMUR
Sumber: Statistik Daerah Kab. OKU TIMUR 2016
vi. Sektor Perbankan dan Investasi
Pertumbuhan nilai tambah kategori jasa keuangan dan
asuransi di OKU TIMUR sempat menurun selama 2008-2009
dan mengalami recovery selama 2010-2015. Pada tahun
2011 pertumbuhan kategori ini mencapai 7,39% dan
meningkat pesat menjadi 8,62% (2012), namun kemudian
sedikit melambat menjadi 7,09% (2014) dan kembali
melambat menjadi 4,58% (2015). Perlambatan pertumbuhan
kategori jasa keuangan dan asuransi di OKU TIMUR lebih
didominasi oleh perlambatan subkategori perbankan. Hal ini
sejalan dengan data pinjaman yang diberikan Bank Umum
dan BPR yang men-galami perlambatan.
Berdasarkan Statistik Ekonomi Keuangan Daerah yang
diterbitkan Bank Indonesia, pinjaman yang diberikan Bank
Umum dan BPR lebih banyak diberikan kepada bukan
lapangan usaha sebesar Rp 710,15 miliar, diantaranya
pinjaman untuk rumah tinggal, ruko dan rutan, kendaraan
bermotor, dan lainnya. Sementara pinjaman untuk lapangan
31
usaha sebesar Rp 522,92 miliar, yang didominasi oleh
lapangan usaha pertanian, peternakan, kehutanan, dan
perikanan. Pinjaman tersebut diharapkan dapat mendorong
pertumbuhan sektor riil dan membuka lapangan pekerjaan
baru di OKU TIMUR.
Tabel I.12
Posisi Pinjaman yang Diberikan Bank Umum dan BPR Menurut Sektor Ekonomi Berdasarkan Lokasi Proyek di
OKU TIMUR Tahun 2015 (Juta Rp)
URAIAN Besar Pinjaman (Juta Rupiah)
Pinjaman Berdasarkan Lapangan Usaha 522.920
Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan
225.090
Pertambangan dan Penggalian 217
Industri Pengolahan 50.303
Konstruksi 13.795
Perdagangan, Hotel, dan Restoran 205.297
Pengangkutan dan Komunikasi 2.800
Keuangan, Real estate, dan Jasa Perusahaan 13.605
Jasa-Jasa 11.183
Pinjaman Kepada Bukan Lapangan Usaha 710.151
Rumah Tinggal 3.788
Ruko dan Rukan 6.899
Kendaraan Bermotor 26.034
Lainnya 673.430 Sumber: Statistik Daerah Kab. OKU TIMUR 2016
BB.. GGAAMMBBAARRAANN UUMMUUMM PPEEMMEERRIINNTTAAHHAANN DDAAEERRAAHH
Menindaklanjuti Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, maka Pemerintah
Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur membentuk perangkat
Pemerintahan Kabupaten sebagai berikut:
• Sekretariat Daerah, terdiri dari 1 Sekretaris Derah, 4
Asisten, 12 Bagian;
• Dinas Daerah, sebanyak 18 Dinas Daerah ;
• Lembaga Teknis Daerah, terdiri dari Inspektorat Daerah,
11 Badan, 1 unit RSUD ;
• Kantor, sebanyak 5 kantor
32
• Sekretariat DPRD;
• Sekretariat Dewan Pengurus Korpri;
• Kecamatan, sebanyak 20 kecamatan
• Kelurahan, sebanyak 7 kelurahan
• Desa, sebanyak 289 Desa
• Desa Persiapan sebanyak 10 Desa
1. Sekretariat Daerah
Sekretariat Daerah Kabupaten OKU TIMUR dibentuk
berdasarkan Peraturan Daerah Nomor Nomor 2 Tahun 2012
tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat
Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten Ogan Komering UluTimur.
Sekretariat Daerah merupakan unsur staf Pemerintah
Daerah yang dipimpin oleh seorang Sekretaris Daerah yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati.
Tugas pokok Sekretariat Daerah adalah membantu Bupati
dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan administrasi
pemerintahan, administrasi pembangunan, administrasi
kemasyarakatan, organisasi dan tata laksana serta
memberikan pelayanan administratif kepada seluruh
perangkat daerah kabupaten.
Sementara itu, untuk melaksanakan tugas pokok
tersebut, fungsi dari Sekretariat Daerah ini mencakup:
1) Pengkoordinasi perumusan kebijakan Pemerintah
Kabupaten.
2) Penyelenggaraan administrasi pemerintahan,
administrasi pembangunan, dan administrasi
kemasyarakatan.
3) Pengelola sumber daya aparatur, keuangan, sarana
dan prasarana Pemerintahan Kabupaten.
33
4) Pelaksana tugas lain yang diberikan Bupati sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Susunan Organisasi Sekretariat Daerah terdiri dari :
5) Sekretaris Daerah
6) Asisten, terdiri dari Asisten Tata Pemerintahan dan
Administrasi (Asisten I) dan Asisten Ekonomi dan
Pembangunan (Asisten II), Asisten Administrasi
Umum dan Keuangan (Asisten III), dan Asisten
Kesejahteraan Rakyat (Asisten IV)
7) Bagian, terdiri dari 12 bagian yaitu Bagian Tata
Pemerintahan, Bagian Hukum, Bagian Hubungan
Masyarakat (Humas) dan Protokol, Bagian
Pemerintahan Desa dan Kelurahan, Bagian
Administrasi Pembangunan, Bagian Perekonomian,
Bagian Kesra, Bagian Pemberdayaan Perempuan,
Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Bagian
Perlengkapan, Bagian Umum, Bagian Rumah
Tangga.
2. Dinas Daerah
Dinas Daerah Kabupaten OKU TIMUR dibentuk
berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2005 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah
Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, yang direvisi dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Nomor 2 tahun 2006 tentang Pembentukan Organisasi dan
Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah Kabupaten Ogan Komering
Ulu Timur dan perubahan kedua Nomor 36 tahun 2007
tentang Perubahan Kedua Organisasi dan Tata Kerja
Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.
34
Dinas daerah merupakan unsur pelaksana Pemerintah
Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada
di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah.
Dinas Daerah Kabupaten OKU TIMUR sebanyak 18
Dinas adalah sebagai berikut
1) Dinas Pendidikan Nasional
2) Dinas Kesehatan
3) Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga
4) Dinas Pekerjaan Umum Pengairan
5) Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya
6) Dinas Perhubungan
7) Dinas Kebersihan, Keindahan dan Pasar (DKKP)
8) Dinas Kesejahteraan Sosial
9) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
10) Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan
Penanaman Modal
11) Dinas Pendapatan Daerah
12) Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa
13) Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura
14) Dinas Peternakan dan Perikanan
15) Dinas Kehutanan dan Perkebunan
16) Dinas Pertambangan dan Energi
17) Dinas Perindustrian dan Perdagangan
18) Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
3. Lembaga Teknis Daerah
Lembaga Teknis Kabupaten OKU TIMUR dibentuk
berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2005 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis
Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur direvisi dengan
Peraturan Daerah Nomor 4 tahun 2006.
35
Lembaga Teknis Daerah merupakan perangkat
kelembagaan daerah yang berupa badan/kantor yang
dikepalai oleh seorang Kepala Badan/Kepala Kantor sebagai
unsur penunjang, berfungsi membantu Bupati dalam
penyelenggaraan pemerintahan daerah untuk bidang-bidang
tertentu. Kepala badan/kepala kantor berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Lembaga Teknis terdiri dari 11 badan / Inspektorat, dan 5
Kantor.
Lembaga Teknis berupa Badan adalah sebagai berikut :
1) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(Bappeda);
2) Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKD);
3) Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah
(Bapedalda);
4) Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan
Pangan;
5) Badan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera;
6) Badan Pengelola Aset Daerah;
7) Badan Pengelola Administrasi Keuangan Daerah
(BPAKD);
8) Badan Pariwisata Seni dan Budaya;
9) Badan Penanggulangan Bencana;
10) Badan Kesbang dan Linmas;
11) Badan Narkotika Kabupaten;
12) Inspektorat Kabupaten;
13) Rumah Sakit Umum Daerah Gumawang;
14) Sekretariat Dewan;
15) Sekretariat Dewan Pengurus Korpri;
Sedangkan berupa Kantor adalah sebagai berikut:
16) Kantor Satuan Polisi Pamong Praja
36
17) Kantor Pemuda dan Olahraga
18) Kantor Informasi dan Komunikasi
19) Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
20) Kantor Pelayanan Terpadu
4. Pemerintah Kecamatan
Pemerintah Kecamatan merupakan perangkat daerah
yang dipimpin oleh seorang Camat yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Organisasi Kecamatan terdiri dari Camat, Sekretaris
Kecamatan, dan empat Kasi.
Jumlah Kecamatan Lingkup Pemerintah Kabupaten
OKU TIMUR selama Tahun 2016 sebanyak 20 Kecamatan
adalah sebagai berikut :
1) Kecamatan Martapura 2) Kecamatan Buay Pemuka Peliung
3) Kecamatan Buay Madang 4) Kecamatan Buay Madang Timur 5) Kecamatan Madang Suku I
6) Kecamatan Madang Suku II
7) Kecamatan Madang Suku III
8) Kecamatan Belitang I
9) Kecamatan Belitang II
10) Kecamatan Belitang III
11) Kecamatan Cempaka
12) Kecamatan Semendawai Suku III
13) Kecamatan Semendawai Timur
14) Kecamatan Semendawai Barat
15) Kecamatan Bunga Mayang
16) Kecamatan Jayapura
17) Kecamatan Buay Pemuka Bangsa Raja
18) Kecamatan Belitang Madang Raya
19) Kecamatan Belitang Mulya 20) Kecamatan Belitang Jaya
37
CC.. MMAAKKSSUUDD DDAANN TTUUJJUUAANN PPEENNYYUUSSUUNNAANN LLAAKKIIPP
1. Pengertian LAKIP
LAKIP adalah media pertanggungjawaban yang berisi
informasi capaian kinerja instansi pemerintah. Perwujudan
kewajiban suatu instansi pemerintah untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan
yang telah ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban secara
periodik.
Kinerja Instansi Pemerintah itu sendiri adalah gambaran
mengenai tingkat pencapaian sasaran ataupun tujuan instansi
pemerintah sebagai penjabaran dari visi, misi, dan strategi
instansi pemerintah yang mengidentifikasikan tingkat
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
program dan kebijakan yang ditetapkan.
Adapun Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP) pada pokoknya adalah instrumen yang digunakan instansi
pemerintah dalam memenuhi kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan dan misi organisasi, terdiri dari berbagai komponen
yang merupakan satu kesatuan, yaitu perencanaan stratejik,
perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, dan pelaporan kinerja.
Sistem pengukuran kinerja dibangun dan dikembangkan untuk
menilai sejauh mana capaian kinerja pemerintah Kabupaten OKU
TIMUR yang bisa dicapai pada saat akhir periode pelaksanaan
program/kegiatan, capaian kinerja yang berhasil diperoleh itu
dikomunikasikan kepada para Stakeholder dalam wujud Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).
38
2. Tujuan Penyusunan LAKIP
Penyusunan LAKIP ditujukan untuk :
• Memberi pertanggung jawaban kepada pemberi amanah
(unit lebih rendah kepada unit yang lebih
tinggi/stakeholder).
• Memberi dasar bagi pengambilan keputusan untuk
perbaikan dalam mencapai kehematan, efesiensi dan
efektivitas pelaksanaan tupoksi, dalam upaya mencapai
misi dan visi.
• Memberi masukan untuk memperbaiki perencanaan
(khususnya jangka pendek dan jangka menengah).
3. Fungsi LAKIP
Penyusunan LAKIP berfungsi sebagai:
• Umpan balik untuk pengambilan keputusan pihak-pihak
terkait
• Alat perbaikan manajemen kepemerintahan di lingkungan
instansi pemerintah
• Media pertanggung jawaban kepada lembaga legislatif
• Media pertanggung jawaban kepada publik
4. Manfaat LAKIP
Penyusunan LAKIP bermanfaat untuk:
• Mendorong instansi pemerintah untuk menyelenggarakan
tugas pemerintah dan pembangunan secara baik dan
benar (good governance).
• Mendorong tumbuhnya instansi pemerintah yang
akuntabel, sehingga beroperasi secara efesien, efektif dan
responsif terhadap aspirasi masyarakat & lingkungannya.
39
• Memberi masukan dan umpan balik bagi yang
berkepentingan untuk dasar pengambilan keputusan dan
peningkatan kinerja instansi pemerintah.
• Memelihara kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.
Dengan demikian, maksud dan tujuan penyusunan dan
penyampaian LAKIP Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2016 adalah
sebagai berikut :
• Aspek Akuntabilitas kinerja bagi keperluan eksternal
organisasi, menjadikan LAKIP sebagai sarana
pertanggung jawaban pemerintah Kabupaten OKU TIMUR
atas capaian kinerja yang berhasil diperoleh selama
Tahun 2016. Esensi capaian kinerja yang dilaporkan
merujuk pada sampai sejauh mana visi, misi, tujuan dan
sasaran stratejik telah dicapai selama Tahun 2016
• Aspek Manajemen Kinerja bagi keperluan internal
organisasi, menjadikan LAKIP 2016 sebagai sarana
evaluasi pencapaian kinerja oleh manajemen pemerintah
Kabupaten OKU TIMUR bagi upaya–upaya perbaikan
kinerja di masa datang sehingga dapat ditingkatkan
secara berkelanjutan.
DD.. SSIISSTTEEMMAATTIIKKAA PPEENNYYUUSSUUNNAANN LLAAKKIIPP
LAKIP Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2016 ini disusun
dengan mengacu pada ketentuan dalam Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu
Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah . Adapun sistematika
penyusunan LAKIP ini adalah sebagai berikut :
40
a. Bab I : Pendahuluan, minimal memuat:
1. Gambaran Umum Daerah
2. Organisasi Pemerintah Daerah
3. Maksud dan Tujuan LAKIP
4. Format Penulisan LAKIP
b. Bab II : Perencanaan Stratejik dan Perjanjian Kinerja
1. Perencanaan Stratejik
2. Perjanjian Kinerja
c. Bab III : Akuntabilitas Kinerja SKPD
1. Analisis Capaian Kinerja
2. Akuntabilitas Keuangan
3. Aspek Pendukung Lainnya
4. Tindak Lanjut Hasil Evaluasi Tahun Lalu
d. Bab IV : Penutup
1. Simpulan Capaian Kinerja
2. Permasalahan
3. Pemecahan Masalah
41
BAB II PERENCANAAN KINERJA
A. PERENCANAAN STRATEJIK
1. RPJMD Kabupaten OKU TIMUR
RPJMD Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2016-
2021 adalah pelaksanaan tahap ketiga dari RPJPD Kabupaten Ogan
Komering Ulu Timur Tahun 2005-2025. Dalam RPJPD tersebut
arah kebijakan dalam pelaksanaan tahap ketiga ini meliputi:
a) Kondisi aman dan damai yang makin mantap sejalan dengan
makin mantapnya nilai demokrasi yang menitik beratkan pada
prinsip toleransi, non diskriminasi dan kemitraan. Bersamaan
dengan itu kesadaran dan penegakan hukum berkembang makin
mantap serta profesionalisme aparatur pemerintah daerah yang
mampu mendukung pembangunan nasional.
b) Kesejahteraan rakyat terus membaik dan kualitas sumber daya
manusia terus meningkat ditandai dengan meningkatnya kualitas
dan relevansi pendidikan termasuk yang berbasis keunggulan
lokal dan didukung oleh manajemen pendidikan yang efektif dan
efisien, meningkatnya derajat kesehatan dan gizi masyarakat,
meningkatnya kesetaraan gender, meningkatnya tumbuh
kembang optimal, kesejahteraan dan perlindungan anak serta
tercapainya kondisi penduduk tumbuh seimbang.
c) Ketersediaan infrastruktur yang sesuai dengan rencana tata
ruang ditandai oleh berkembangnya jaringan infrastruktur
transportasi, terpenuhinya kebutuhan listrik perdesaan,
terwujudnya konservasi sumber daya air yang mampu menjaga
keberlanjutan fungsinya.
42
d) Selain itu pengembangan infrastruktur perdesaan terus
dikembangkan terutama yang mendukung pembangunan
pertanian yang sejalan dengan pemenuhan kebutuhan tempat
tinggal.
2. Visi Kabupaten OKU TIMUR
Visi merupakan gambaran menantang tentang keadaan masa
depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh
instansi pemerintah serta merupakan cara pandang jauh ke depan
tentang kemana dan bagaimana Pemerintah Kabupaten OKU
TIMUR harus dibawa dan berkarya agar konsisten, eksis,
antisipatif, inovatif serta produktif. Visi yang ditetapkan dapat
memberikan motivasi kepada seluruh jajaran Pemerintah Daerah
dan masyarakat Kabupaten OKU TIMUR untuk meningkatkan
kinerjanya dalam rangka mewujudkan visi tersebut.
Visi pada prinsipnya merupakan gambaran mengenai sosok
masa depan yang bersifat memberi inspirasi dan motivasi kepada
pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap masa depan
Kabupaten OKU TIMUR. Visi yang telah ditetapkan perlu
ditanamkan pada setiap unsur organisasi dan masyarakat sehingga
menjadi visi bersama (shared vision) yang pada gilirannya mampu
mengarahkan dan menggerakkan segala sumber daya yang ada
untuk menciptakan manusia yang sehat, cerdas, produktif, dan
berakhlak mulia serta masyarakat yang makin sejahtera dalam
pembangunan yang berkelanjutan dengan didorong oleh
perekonomian yang makin maju, mandiri dan merata di seluruh
wilayah dengan didukung oleh penyediaan infrastruktur yang
memadai serta memperkokoh kesatuan dan persatuan bangsa yang
dijiwai oleh karakter yang tangguh dalam wadah Negara Kesatuan
Republik Indonesia, yang dilaksanakan secara demokratis dan
menjunjung tinggi tegaknya supremasi hukum.
43
Mengacu pada prinsip tersebut di atas, maka dapat dibuat
suatu pengertian mengenai yaitu suatu pernyataan yang
merupakan ungkapan atau artikulasi dari citra, nilai arah dan
tujuan organisasi yang realistis, memberikan kekuatan, semangat
dan komitmen serta memiliki daya tarik dan dapat dipercaya
sebagai pemandu dalam pelaksanaan aktivitas dan pencapaian
tujuan organisasi.
Dalam mengantisipasi tantangan ke depan menuju kondisi
yang diinginkan, Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
menetapkan visi Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur 2016-2021
sebagai berikut:
“ YAKIN OKU TIMUR LEBIH BAIK, AMAN, NYAMAN TANPA
JALAN BERLUBANG”
Secara umum visi pembangunan Kabupaten Ogan Komering
Ulu Timur Tahun 2016-2021 bahwa apabila pasangan Bupati dan
Wakil Bupati H.M. Kholid MD dan Fery Antoni dipercaya dan
diberikan amanah untuk melayani masyarakat Ogan Komering Ulu
Timur, infrastruktur jalan dan jembatan serta keamanan adalah
prioritas pemerintahan, terutama jalan dan jembatan yang
berbatasan langsung dengan kabupaten dan provinsi tetangga serta
menumbuh kembangkan rasa memiliki dan tanggung jawab
masyarakat terhadap keamanan dan infrastruktur jalan dan
jembatan.
a) LEBIH BAIK adalah keadaan Kabupaten Ogan Komering Ulu
yang semakin maju dan berkembang dalam pembangunan baik
sumber daya manusia, sarana prasarana, perekonomian daerah
dan sosial budaya. Lebih baik juga dapat diartkan bahwa apa
yang sudah di capai pada masa pemerintahan sebelumnya
dapat ditingkatkan dengan lebih baik lagi demi mencapai
kesejahteraan rakyat di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.
44
b) AMAN artinya terciptanya dan terwujudnyan penciptaan
keamanan dan ketertiban yang ditujukan untuk menciptakan
kondisi yang kondusif, dengan tegaknya supremasi hukum yang
mencerminkan kebenaran dan keadilan, serta memperoleh
legitimasi yang kuat dari masyarakat.
c) NYAMAN artinya terciptanya suatu kondisi dimana kualitas
lingkungan terpelihara dengan baik melalui sinergitas lintas
sektor sehingga dapat memberikan kesegaran dan kesejukan
bagi penghuninya. Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur yang
nyaman adalah suatu kondisi dimana berbagai kebutuhan
dasar manusia seperti tanah, air, dan udara terpenuhi dengan
baik sehingga nyaman untuk ditinggali serta ruang-ruang kota
dan infrastruktur pendukungnya responsif terhadap berbagai
aktifitas dan perilaku penghuninya.
d) TANPA JALAN BERLUBANG artinya bahwa jalan dan jembatan
sebagai sarana transportasi utama di Kabupaten Ogan
Komering Ulu Timur selalu dalam kondisi yang layak sehingga
dapat mempercepat arus barang baik hasil pertanian maupun
kebutuhan masyarakat dengan dukungan seluruh elemen
masyarakat baik pemerintah, masyarakat maupun swasta.
3. Misi Kabupaten OKU TIMUR
Misi disusun dalam rangka mengimplementasikan langkah-
langkah yang akan dilakukan dalam mewujudkan visi yang telah
dipaparkan di atas. Rumusan misi merupakan penggambaran visi
yang ingin dicapai dan menguraikan upaya-upaya apa yang harus
dilakukan. Rumusan misi disusun untuk memberikan kerangka
bagi tujuan dan sasaran serta arah kebijakan yang ingin dicapai
dan menentukan jalan yang akan ditempuh untuk mencapai visi.
Rumusan misi disusun dengan memperhatikan faktor-faktor
lingkungan strategis, baik eksternal dan internal yang
mempengaruhi serta kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan
45
yang ada dalam pembangunan daerah. Misi disusun untuk
memperjelas jalan atau langkah yang akan dilakukan dalam rangka
mencapai perwujudan visi.
Dengan misi diharapkan dapat menggerakkan seluruh
komponen organisasi dan dapat memicu tindakan dan peran serta
masyarakat untuk melakukan tindakan-tindakan positif yang
mengarah pada pencapaian misi dan visi yang telah ditetapkan.
Untuk mencapai visi Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur seperti
tersebut diperlukan misi yang dipergunakan sebagai pedoman
dalam menyusun tujuan, sasaran dan strategi dengan
menggunakan sumber daya yang dimiliki, adapun misi Kabupaten
Ogan Komering Ulu Timur tahun 2016-2021 adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mewujudkan Ogan Komering Ulu Timur lebih baik,
nyaman tanpa jalan berlobang diperlukan dukungan aparatur
yang beriorientasi pada pelayanan publik serta anggaran
pembangunan yang pro rakyat.
2. Memberikan rasa aman dan nyaman dengan peningkatan
sinergitas antara masyarakat, pemerintah kabupaten dan
Kepolisian.
3. Mewujudkan kualitas SDM yang profesianal, berbudaya dan
berakhlak mulia.
4. Memberikan kesempatan dan peluang kepada seluruh lapisan
masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam perencanaan,
pelaksanaan dan pengendalian pembangunan serta menikmati
hasil pembangunan.
5. Memecah stagnasi pembangunan dengan melakukan akselerasi
secara cerdas pencapaian kesejahteraan masyarakat dibidang
daya beli, kualitas pendidikan dan kesehatan.
6. Mewujudkan pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis pada
pembangunan pertanian berkelanjutan, perkebunan, tanaman
pangan, peternakan dan perikanan.
46
4. Tujuan dan Sasaran Pembangunan Kabupaten Ogan Komering
Ulu Timur Tahun 2016-2021
Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan
dalam jangka waktu satu sampai lima tahun. Tujuan ditetapkan
dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan
pada isu-isu analisis strategis.
Tujuan pembangunan Kabupaten OKU TIMUR merupakan
penjabaran atau implementasi dari misi daerah yang akan dicapai
atau dihasilkan dalam kurun waktu 2016- 2021, yang bersifat
kualitatif ataupun kuantitatif.
4.1. Tujuan dan Sasaran Untuk Mewujudkan Misi Kesatu
Tujuan 1 : Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas
Infrastruktur Dasar Wilayah, dengan sasaran pembangunan
antara lain:
1. Meningkatnya kualitas dan kuantitas jalan dan jembatan
dengan indikator peningkatan panjang jalan yang
dibangun/direhab dalam kondisi baik dan mantap serta
jumlah jembatan yang di bangun/direhab.
2. Meningkatnya Mutu Pengelolaan Lalu Lintas ditandai
dengan Pertambahan jumlah rambu-rambu lalu lintas dan
sarana prasarana pendukung lainnya serta peningkatan
nilai PDRB di sektor pergudangan/transportasi.
3. Meningkatnya jangkauan komunikasi dan informasi
ditandai dengan perluasan jangkauan radio pemerintah
daerah, jumlah siaran langsung relay radio baik kegiatan
eksekutif, legislative maupun siaran lainnya serta
peningkatan nilai PDRB di sektor informasi dan
komunikasi.
4. Meningkatnya penyebarluasan informasi pelaksanaan
pembangunan dan hasil pembangunan dengan indikator
47
salah satunya adalah jumlah informasi/liputan
pembangunan daerah baik melalui media cetak, radio
maupun televise.
5. Meningkatnya prasarana dan sarana irigasi/konservasi air
dengan indikator salah satunya adalah meningkatnya luas
lahan irigasi teknis, peningkatan panjang jaringan irigasi
yang dibangun serta panjang jalan inspeksi yang
dibangun/direhab.
6. Meningkatnya fungsi sungai dengan indikator
meningkatnya panjang sungai yang berhasil di normalisasi
dan jumlah tepi sungai yang diperkuat.
7. Meningkatnya pengelolaan sumber daya alam dengan
indikator peningkatan persentase penerimaan pajak bahan
mineral bukan logam dan batuan terhadap PAD serta
peningkatan nilai PDRB sektor pertambangan dan
penggalian.
8. Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana prasarana
permukiman di tandai dengan peningkatan cakupan
layanan air bersih, layanan sanitasi, layanan persampahan
dan lain-lain.
9. Meningkatnya kualitas sarana prasarana pemerintahan
dengan indikator salah satunya adalah peningkatan
persentase SKPD yang telah memiliki kantor sendiri.
Tujuan 2 : Meningkatkan kapasitas administrasi
pemerintah daerah, dengan sasaran pembangunan antara
lain :
1. Terwujudnya tata kelola keuangan daerah, ditandai dengan
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan,
peningkatan sistem akuntansi pengelolaan keuangan
daerah serta peningkatan jumlah SKPD yang
menyampaikan laporan keuangan.
48
2. Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif
dan adil di bidang perizinan, dengan indikator adalah
Indeks kepuasan masyarakat, jumlah perizinan yang
dikeluarkan serta perizinan yang sesuai dengan SOP.
3. Meningkatnya pengelolaan pendapatan secara optimal
dengan indikator kinerja tingkat capaian penerimaan
pendapatan daerah, tingkat capaian pendapatan asli
daerah (PAD) serta tingkat pertumbuhan pendapatan
daerah dan pendapatan asli daerah (PAD).
4. Meningkatnya pengelolaan asset daerah dengan indikator
persentase tanah asset yang bersertifikat, jumlah
kendaraan dinas yang terdata serta terciptanya
sinkronisasi dan fasilitasi dalam pengelolaan asset antar
SKPD.
5. Meningkatnya pelayanan kesejahteraan PNS ditandai
dengan salah satunya adalah peningkatan jumlah bantuan
penghargaan dan santunan kepada PNS/anggota Korpri
yang pensiun/purna bakti.
6. Meningkatnya fasilitasi terhadap pemerintah
kecamatan/desa dan kelurahan dengan indikator kinerja
jumlah kecamatan/ desa/kelurahan yang dimekarkan,
jumlah desa yang difasilitasi dalam hal pemilihan dan
pelantikan serta jumlah desa yang berubah status menjadi
kelurahan.
7. Meningkatnya fasilitasi terhadap kebutuhan rumah tangga
kepala daerah dan wakil kepala daerah dengan indikator
salah satunya adalah jumlah rumah dinas yang mendapat
perawatan baik sarana maupun prasarananya.
8. Terlaksananya penyelamatan dan pelestarian arsip daerah
dengan indikator kinerja salah satunya adalah jumlah arsip
statis dan inaktif yang ditata.
49
9. Meningkatnya pelayanan administrasi kependudukan
dengan berbagai indikator seperti persentase penduduk
yang memiliki KTP, KK, Akte Kelahiran dan lain-lain.
10. Terwujudnya tata kelola pertanahan dengan indikator
kinerja peningkatan persentase tanah milik pemerintah
daerah yang bersertifikat dan persentase penyelesaian
konflik pertanahan.
4.2. Tujuan dan Sasaran Untuk Mewujudkan Misi Kedua
Tujuan 3 : Meningkatkan stabilitas sosial masyarakat,
dengan sasaran pembangunan antara lain :
1. Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang bahaya
penyalahgunaan narkoba dengan indikator adalah
peningkatan jumlah masyarakat yang bebas
penyalahgunaan narkoba, peningkatan jumlah pecandu
narkoba yang sembuh serta terciptanya kawasan yang
bebas dari penyalahgunaan narkoba.
Tujuan 4 : Menciptakan keamanan dan ketertiban, dengan
sasaran pembangunan antara lain :
1. Meningkatnya kesadaran hukum masyarakat dengan
indikator peningkatan jumlah pokambling yang aktif,
jumlah tim penanganan konflik sosial kecamatan, serta
penurunan jumlah konflik sosial yang berlatar belakang
agama.
2. Terwujudnya kemitraan antar Forkompimda dengan
indikator peningkatan jumlah FKPD kecamatan,
peningkatan jumlah unsure muspida yang mengikuti rapat
koordinasi unsure muspida serta persentase koordinasi
dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah lainnya.
50
3. Terwujudnya aparatur pemerintah yang handal dan taat
hukum ditandai dengan peningkatan jumlah operasi
pengendalian keamanan lingkungan, peningkatan jumlah
anggota Linmas, jumlah penegakan perda serta
peningkatan jumlah operasi pembinaan, pengawasan dan
penyuluhan perda dan perbup.
Tujuan 5 : Mewujudkan kehidupan yang demokratis, dengan
sasaran pembangunan antara lain :
1. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam penyampaian
pendapat dan perpolitikan ditandai dengan peningkatan
jumlah ormas yang aktif dan menjalin kerjasama dengan
pemerintah serta meningkatnya partisipasi pemilih dalam
Pileg, Pilpres, Pilkada dan Pilkades.
2. Meningkatnya kualitas dan kuantitas produk hukum
daerah dengan indikator jumlah perda yang disepakati
bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD serta
peningkatan ranperda inisiatif/usulan DPRD.
4.3. Tujuan dan Sasaran Untuk Mewujudkan Misi Ketiga
Tujuan 6 : Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM
aparatur daerah, dengan sasaran pembangunan antara lain :
1. Meningkatnya kualitas SDM aparatur pemerintah daerah
yang ditandai dengan kenaikan persentase kualifikasi
pendidikan di setiap jenjang, persentase pejabat yang telah
mengikuti diklat structural serta diklat fungsional.
2. Meningkatnya kuantitas SDM aparatur pemerintah daerah
dengan indikator pengukur peningkatan jumlah pegawai
baru sesuai dengan kebutuhan.
3. Meningkatnya kesadaran hukum bagi aparatur pemerintah
daerah dengan indikator peningkatan persentase kehadiran
aparatur di sekretariat daerah, persentase LAKIP SKPD
51
yang sesuai dengan standar, peningkatan pemahaman
pejabat pemerintah daerah tentang peraturan perudangan,
jumlah renperda yang menjadi perda serta jumlah
permasalahan hukum yang dapat diselesaikan.
4. Meningkatnya pelayanan pengadaan barang dan jasa
pemerintah dengan indikator tingkat ketersediaan
honorarium tim ULP dan LPSE.
Tujuan 7 : Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan pegawai
dan masyarakat, dengan sasaran pembangunan antara lain :
1. Terlaksananya fasilitasi peningkatan keimanan dan
ketaqwaan dengan indikator jumlah jemaah haji yang
mendapat fasilitasi pemberangkatan, jumlah bantuan
operasional kepala daerah kepada Ponpes, TKA/TPQ dan
sekolah mingguan serta jumlah peserta yang mengikuti
festival rebana.
Tujuan 8: Meningkatkan peran serta pemuda dalam
pembangunan, dengan sasaran pembangunan antara lain :
1. Meningkatnya perkembangan mutu dan layanan bidang
kepemudaan ditandai dengan peningkatan jumlah
organisasi pemuda yang di bina, jumlah pemuda yang di
fasilitasi, jumlah sarana prasarana kepemudaan serta
jumlah anggota pramuka yang di fasilitasi.
2. Meningkatnya prestasi pemuda di bidang seni, budaya dan
Iptek dengan indikator peningkatan jumlah kepeloporan
pemuda, kewirausahaan pemuda serta jumlah pelopor
sarjana penggerak desa (PSP3).
3. Meningkatnya prestasi pemuda di bidang olahraga ditandai
dengan peningkatan perolehan medali, cabang olahraga
yang di ikuti dalam porda dan porprov sekaligus perbaikan
peringkat yang lebih baik.
52
Tujuan 9: Meningkatkan Mutu dan produktivitas tenaga
kerja, dengan sasaran pembangunan antara lain :
1. Menurunnya angka pengangguran ditandai dengan
peningkatan jumlah penduduk yang bekerja serta
penurunan angka pengangguran.
2. Meningkatnya pengetahuan, ketrampilan dan keahlian
tenaga kerja dengan indikator kinerja meningkatnya
jumlah tenaga kerja yang bersertifikat keahlian serta
jumlah TKI yang dikirim secara legal.
3. Terwujudnya hubungan industrial yang harmonis ditandai
dengan peningkatan Upah Minimun Regional (UMR) serta
jumlah penyelesaian kasus pelanggaran hak pekerja.
4.4. Tujuan dan Sasaran Untuk Mewujudkan Misi Keempat
Tujuan 10 : Meningkatkan kinerja perencanaan
pembangunan, dengan sasaran pembangunan antara lain :
1. Berkembangnya perencanaan pembangunan yang berbasis
kinerja dan partisipasi masyarakat dengan indikator adalah
tingkat persentase program RPJMD yang diakomodasi
dalam RKPD, persentase SKPD yang menyusun Renstra
SKPD, persentase kecamatan yang melaksanakan
Musrenbang RKPD serta persentase program RKPD yang
dapat diakomodasi dalam APBD.
2. Berkembangnya data statistik daerah dengan indikator
tersedianya data statistik seperti daerah dalam angka.
Tujuan 11 : Meningkatkan pengawasan pembangunan,
dengan sasaran pembangunan antara lain :
1. Menguatnya sistem pengawasan internal pemerintah
daerah dengan indikator salah satunya adalah jumlah
dokumen LAKIP, jumlah pengawasan berkala yang
53
dilaksanakan, jumlah kasus yang ditindaklanjuti serta
penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan.
Tujuan 12 : Mengembangkan dan mendayagunakan IPTEK,
dengan sasaran pembangunan antara lain :
1. Menguatnya sistem inovasi daerah (SiDA) dengan indikasi
tersedianya techno park beserta sarana prasarananya.
2. Meningkatnya implementasi IPTEK ditandai dengan
peningkatan jumlah IPTEKDA yang tergali.
Tujuan 13 : Meningkatkan pemerataan pembangunan antar
wilayah, dengan sasaran pembangunan antara lain :
1. Berkembangnya wilayah perdesaan dan transmigrasi serta
berkembangnya kawasan ekonomi KTM dengan indikator
jumlah pelatihan dan penyuluhan bagi transmigran local
dan peningkatan jumlah sarsan prasaran yang di bangun
di kawasan KTM.
2. Berkembangnya wilayah tertinggal dan perbatasan dengan
indikator jumlah kawasan tertinggal dan kawasan
perbatasan yang menjadi prioritas pengembangan.
Tujuan 14 : Meningkatkan peran masyarakat desa dalam
pembangunan, dengan sasaran pembangunan antara lain :
1. Terwujudnya perencanaan pembangunan partisipatif di
desa dengan indikator salah satunya adalah peningkatan
partisipasi masyarakat dalam musrenbang desa.
2. Terwujudnya tertib administrasi pemerintahan desa
ditandai dengan peningkatan alokasi dana desa (ADD) dan
dana desa dari APBN serta peningkatan profesionalisme
aparatur desa.
54
Tujuan 15 : Meningkatkan upaya penyelenggaraan
penataan ruang, dengan sasaran pembangunan antara lain :
1. Tersedianya peraturan penataan ruang di daerah dengan
indikator kawasan strategis dan kawasan kecamatan yang
telah memiliki Perda RDTR.
2. Penyelesaian batas wilayah dengan indikator peningkatan
jumlah batas daerah kabupaten yang telah disepakati
dengan kabupaten tetangga serta penyelesaian batas antar
desa/kecamatan.
Tujuan 16 : Meningkatkan pengelolaan sumber daya alam
dan lingkungan hidup yang lestari, dengan sasaran
pembangunan antara lain :
1. Terselenggaranya sistem kajian dampak lingkungan yang
efektif bagi usaha pencegahan dampak lingkungan dengan
indikator kinerja salah satunya adalah jumlah permohonan
penilaian lingkungan terlayani sesuai dengan NSPK dan
standar pelayanan publik.
2. Berkurangnya laju penurunan kualitas lingkungan dengan
indikator salah satunya adalah penurunan persentase
beban pencemaran air melalui pembinaan sumber
pencemar.
3. Meningkatnya kualitas lingkungan permukiman dengan
indikator jumlah kecamatan yang terlayani pelayanan
persampahan, jumlah volume sampah yang dapat
terangkut serta luasan RTH perkotaan yang dibangun.
Tujuan 17: Meningkatkan pengelolaan mitigasi bencana,
dengan sasaran pembangunan antara lain :
1. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pencegahan
dan penanggulangan bencana ditandai dengan salah
55
satunya adalah tingkat persentase masyarakat siaga
bencana
2. Berkurangnya kerugian akibat bencana dengan indikator
peningkatan jumlah desa tangguh, persentase penurunan
kebakaran pemukiman serta persentase penurunan
kebakaran hutan.
4.5. Tujuan dan Sasaran Untuk Mewujudkan Misi Kelima
Tujuan 18 : Meningkatkan derajat pendidikan masyarakat,
dengan sasaran pembangunan antara lain :
1. Meningkatnya layanan pendidikan dasar ditandai dengan
peningkatan nilai APK, APM dan rasio guru di setiap
tingkatan pendidikan.
2. Meningkatnya mutu pendidikan dengan indikator
kenaikan persentase kelulusan dan nilai rata-rata UAN di
semua tingkatan pendidikan.
Tujuan 19 : Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,
dengan sasaran pembangunan antara lain :
1. Meningkatnya upaya kesehatan dan cakupan program
kesehatan dengan indikator kinerja salah satunya adalah
tingkat persentase pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan yang kompeten.
2. Menurunnya jumlah kasus akibat penyakit menular
ditandai dengan peningkatan persentase kesembuhan
penyakit TB Paru BTA+ serta persentase desa yang terkena
KLB yang ditangani < 24 jam.
3. Menurunnya jumlah kematian ibu dan anak ditandai
dengan penurunan jumlah kematian ibu maternal,
kematian neodatal, kematian bayi dan anak serta
peningkatan angka harapan hidup.
56
4. Meningkatnya status gizi masyarakat dengan indikator
kinerja dinataranya adalah penurunan jumlah balita gizi
buruk dan balita kurang serta cakupan balita gizi buruk
yang mendapat perawatan.
5. Meningkatnya ketersediaan pelayanan kefarmasian dan
fasilitas kesehatan bagi masyarakat dengan indikator
kinerja diantaranya jumlah industri pangan rumah tangga
(IRTP) yang memiliki izin edar sesuai dengan persyaratan.
6. Meningkatnya pelayanan kesehatan bagi masyarakat
miskin ditandai dengan salah satunya adalah cakupan
pelayanan kesehatan rujukan bagi masyarakat miskin.
7. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk hidup bersih
dan sehat dengan ditandai oleh peningkatan persentase
rumah sehat, persentase TTU sehat, persentase rumah
tangga denga akse air bersih dan lain-lain.
8. Meningkatnya kecukupan SDM kesehatan disetiap jenjang
pelayanan dengan indikator kinerja adalah persentase
Puskesmas yang memiliki dokter seuai dengan standar,
persentase Puskesmas yang memiliki dokter gigi sesuai
dengan standar serta persentase desa yang memiliki bidan
desa.
9. Meningkatnya mutu fasilitas pelayanan rujukan Rumah
Sakit Umum Daerah OKU TIMUR dengan indikator kinerja
salah satunya adalah peningkatan jumlah kunjungan
pasien pertahun.
10. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) Martapura secara professional
ditandai dengan salah satunya adalah penurunan
persentase kematian di IGD dan Ruang perawatan kurang
dari 24 jam.
57
Tujuan 20 : Mengembangkan minat baca masyarakat,
dengan sasaran pembangunan antara lain :
1. Meningkatnya minat baca masyarakat dengan indikator
kinerja jumlah kunjungan ke perpustakaan umum daerah,
jumlah sekolah yang mendapat pembinaan serta
penambahan koleksi buku yang tersedia di perpustakaan
umum daerah.
Tujuan 21 : Meningkatkan perlindungan terhadap
perempuan dan anak, dengan sasaran pembangunan antara
lain :
1. Meningkatnya peran perempuan dalam pembangunan
ditandai dengan pelaksanaan sosialisasi yang terkait
dengan kesetaraan gender pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak.
2. Meningkatnya perlindungan terhadap perempuan dan anak
dengan indikator kinerja pelaksanaan sosialisasi sistem
pencatatan dan pelaporan KDRT.
Tujuan 22 : Meningkatkan kesejahteraan sosial
masyarakat, dengan sasaran pembangunan antara lain :
1. Meningkatnya perlindungan dan jaminan sosial bagi
seluruh masyarakat dengan indikator kinerja salah satunya
adalah peningkatan jumlah penduduk miskin yang
mendapat bantuan sosial.
Tujuan 23 : Meningkatkan usaha pengembangan keluarga
berencana dan keluarga sejahtera, dengan sasaran
pembangunan antara lain :
1. Terkendalinya laju pertambahan penduduk ditandai
dengan peningkatan persentase PUS peserta KB baru,
persentase PUS KB aktif serta persentase pernikahan
dibawah umur.
58
2. Terlaksanaya program Keluarga Berencana (KB) ditandai
dengan peningkatan jumlah PUS yang menjadi anggota KB,
jumlah KB pria, jumlah KB mandiri, serta angka rasio
kebutuhan KB dan KB yang tidak terpenuhi.
3. Terwujudnya keluarga sejahtera dengan indikator
peningkatan jumlah UPPKS yang ada di desa, jumlah
kelompok BKB yang ada di setiap desa serta jumlah PIK
KRR yang telah dibentuk.
4.6. Tujuan dan Sasaran Untuk Mewujudkan Misi Keenam
Tujuan 24 : Mengembangkan sektor pembangunan
pertanian berkelanjutan, dengan sasaran pembangunan
antara lain :
1. Meningkatkan produksi hasil pertanian dan pendapatan
masyarakat di sektor pertanian ditandai dengan
peningkatan produksi sektor pertanian tanaman pangan,
hortikultura, perkebunan dan perikanan serta peningkatan
PDRB, penerimaan retribusi sektor pertanian.
2. Meningkatnya kualitas sumber daya menusia sektor
pertanian ditandai dengan peningkatan jumlah kelompok
tani yang mengikuti penyuluhan.
3. Meningkatnya pengelolaan Industri Kecil Menengah (IKM)
berbasis pertanian dengan indikator peningkatan jumlah
IKM sektor kehuanan.
4. Meningkatnya produksi hasil kehutanan ditandai dengan
peningkatan luas hutan kota.
Tujuan 25 : Mengembangkan sektor pariwisata, dengan
sasaran pembangunan antara lain :
1. Meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap budaya
daerah ditandai dengan salah satunya adalah jumlah
59
sanggar seni yang dibina oleh Badan Pariwisata dan Seni
Budaya.
2. Berkembangnya sektor pariwisata dengan indikator kinerja
salah satunya adalah peningkatan jumlah wisatawan lokal.
Tujuan 26 : Meningkatkan stabilitas pangan, dengan
sasaran pembangunan antara lain :
1. Terwujudnya ketahanan pangan daerah dengan indikator
adalah tingkat ketersediaan energy, ketersediaan protein,
persentase penanganan kerawanan pangan dan lain-lain.
Tujuan 27 : Meningkatkan produktivitas nilai tambah dan
pendapatan sektor koperasi, UMKM, dengan sasaran
pembangunan antara lain :
1. Terwujudnya perkembangan koperasi, UKM, IKM dan
surplus usaha koperasi dengan indikator kinerja jumlah
peningkatan badan usaha koperasi, persentase koperasi
yang aktif serta persentase koperasi yang sehat.
2. Meningkatnya pendapatan pelaku usaha UMKM ditandai
dengan nilai modal UMKM dan penyerapan tenaga kerja
sektor UMKM
Tujuan 28 : Meningkatnya Investasi daerah, dengan sasaran
pembangunan antara lain :
1. Meningkatnya nilai investasi daerah ditandai dengan
peningkatan jumlah dan nilai total investasi.
Tujuan 29 : Mengembangkan sektor perindustrian dan
perdagangan, dengan sasaran pembangunan antara lain :
1. Berkembangnya sektor perindustrin dengan indikator salah
satunya adalah Jumlah Unit Usaha dan Penyerapan
Tenaga Kerja pada Industri Kecil.
60
2. Berkembangnya sektor perdagangan ditandai dengan salah
satunya adalah Jumlah Pasar yang di bangun/di rehab.
3. Berkembangnya pasar tradisional ditandai dengan
peningkatan jumlah retribusi pelayanan pasar.
4. Meningkatnya Fasilitasi Pengembangan Usaha Kecil,
Menengah dan Penanaman modal dengan indikator kinerja
salah satunya adalah Jumlah Masyarakat yang Mempunyai
SHAT.
5. Kebijakan Daerah
Kebijakan merupakan ketentuan-ketentuan yang telah
ditetapkan oleh yang berwenang untuk dijadikan pedoman,
pegangan atau petunjuk dalam pengembangan ataupun
pelaksanaan program/kegiatan guna tercapainya kelancaran dan
keterpaduan dalam perwujudan sasaran, tujuan, serta visi dan
misi.
Kebijakan Pemerintah Kabupaten OKU TIMUR adalah:
5.1. Strategi dan Arah Kebijakan Mewujudkan Misi 1
Strategi dan arah kebijakan Pemerintah Kabupaten Ogan
Komering Ulu Timur dalam mewujudkan Misi 1:
“Mewujudkan Ogan Komering Ulu Timur yang lebih baik,
aman, nyaman tanpa jalan berlubang diperlukan dukungan
aparatur yang berorientasi pada pelayanan publik serta
anggaran pembangunan yang pro rakyat” adalah:
1. Pengelolaan Jalan dan Jembatan dengan melibatkan
seluruh pihak terkait dan masyarakat.
2. Optimalisasi manajemen pengelolaan system transportasi
daerah yang merata dan terpadu.
3. Peningkatan ketersediaan sarana prasarana irigasi untuk
mendukung optimalisasi produksi pertanian.
4. Optimalisasi fungsi sungai dalam menjaga keseimbangan
lingkungan.
61
5. Optimaliasi pengelolaan sumber daya alam.
6. Peningkatan sarana prasarana permukiman.
7. Meningkatkan ketersediaan sarana prasarana pemerintah
dan fasilitas umum lainnya.
8. Meningkatkan infrastruktur teknologi informasi yang dapat
membantu percepatan pembangunan ekonomi.
9. Memperluas informasi pembangunan ke seluruh lapisan
masyarakat.
10. Pengembangan system pengelolaan keuangan daerah yang
efektif dan efisien.
11. Pengembangan pelayanan perizinan yang terpadu, efektif
dan tepat waktu.
12. Optimalisasi pendapatan asli daerah dari pajak dan
retribusi daerah.
13. Optimalisasi pengelolaan asset dan kekayaan daerah.
14. Optimalisasi peran Korpri sebagai upaya menuju
kesejahteraan PNS.
15. Mengoptimalkan fungsi desa/kelurahan dalam upaya
pelayanan kepada masyarakat.
16. Peningkatan pelayanan terhadap kebutuhan rmah tangga
kepala daerah dan wakil kepala daerah.
17. Penarikan arisp statis dan inaktif dari SKPD.
18. Peningkatan pelayanan administrasi kependudukan
kepada masyarakat.
19. Optimalisasi peran pemerintah dalam tata kelola
pertanahan
5.2. Strategi dan Arah Kebijakan Mewujudkan Misi 2
Strategi dan arah kebijakan Pemerintah Kabupaten Ogan
Komering Ulu Timur dalam mewujudkan Misi 2 :
“Memberikan rasa aman dan nayamn dengan meningkatkan
62
sinergitas antara masyarakat, pemerintah kabupaten dan
kepolisian” adalah :
1. Upaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang
penyalahgunaan narkoba.
2. Optimalisasi partisipasi masyarakat dalam menjaga
keamanan dan ketertiban.
3. Memperkuat kemitraan antara FKPD untuk mendukung
program pemerinbtah dalam percepatan pembangunan.
4. Pencegahan tindakan pelanggaran hokum bagi aparatur
pemerintah.
5. Penyelenggaraan pemilihan Kepala Daerah (Pilkada),
Pemilu Legislatif dan Pilpres yang langsung, umum, bebas
dan rahasia.
6. Optimalisasi peran DPRD sebagai lembaga legislatif yang
produktif.
5.3. Strategi dan Arah Kebijakan Mewujudkan Misi 3
Strategi dan arah kebijakan Pemerintah Kabupaten Ogan
Komering Ulu Timur dalam mewujudkan Misi 3 :
“Mewujudkan kualitas SDM yang professional, berbudaya dan
berakhlak mulia” adalah :
1. Pelaksanaan reformasi birokrasi secara konsisten
2. Memperkuat system birokrasi dengan tingkat pemenuhan
aparatur yang tepat.
3. Peningkatan dan optimaliasi kesadaran hukum dan
disiplin aparatur pemerintah daerah.
4. Optimalisasi peran LPSE dalam pengadaan barang dan
jasa pemerintah.
5. Peningkatan kualitas kehidupan beragama.
6. Peningkatan pembinaan terhadap prestasi pemuda.
7. Peningkatan pembinaan terhadap prestasi di bidang
seni/budaya dan Iptek.
63
8. Peningkatan prestasi di bidang olahraga.
9. Perluasan kesempatan kerja
10. Peningkatan profesionalisme pekerja.
11. Optimalisasi kerjasama tripartite (pemerintah daerah,
pengusaha dan serikat pekerja).
5.4. Strategi dan Arah Kebijakan Mewujudkan Misi 4
Strategi dan arah kebijakan Pemerintah Kabupaten Ogan
Komering Ulu Timur dalam mewujudkan Misi 4 :
“Memberikan kesempatan dan peluang kepada seluruh
lapisan masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam
perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan
serta menikmati hasil pembangunan” adalah :
1. Membangun system perencanaan pembangunan yang
berbasis kinerja
2. Membangun system data yang dapat digunakan sebagai
bahan perencanaan pembangunan.
3. Peningkatan pengawasan internal daerah dalam
meningkatkan kinerja aparatur.
4. Pengembangan dan pengelolaan inovasi daerah.
5. Pengembangan Iptek daerah.
6. Pengembangan transmigrasi lokal.
7. Pengembangan Kota Terpadu Mandiri (KTM).
8. Pengembangan kawasan perbatasan sebagai kawasan
ekonomi baru.
9. Optimalisasi Musyawarah Desa sebagai upaya penyerapan
aspirasi desa.
10. Peningkatan pelayanan pemerintah desa.
11. Percepatan penyusunan dokumen tata ruang.
12. Optimaliasi perda tata ruang sebagai pengendali
pemanfaatan ruang.
13. Penegasan batas administrasi antar daerah.
64
14. Optimalisasi kebijakan daerah dalam pengendalian
pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup.
15. Penyediaan kebijakan dalam pengendalian pencemaran
dan perusakan lingkungan hidup.
16. Meningkatkan kualitas perumahan dan kawasan
permukiman yang memenuhi syarat.
17. Pengembangan lingkungan yang hijau dan asri.
18. Peningkatan upaya pencegahan dan penanggulangan
bencana.
5.5. Strategi dan Arah Kebijakan Mewujudkan Misi 5
Strategi dan arah kebijakan Pemerintah Kabupaten Ogan
Komering Ulu Timur dalam mewujudkan Misi 5 : “Memecah
stagnasi pembangunan dengan melakukan akselerasi secara
cerdas pencapaian kesejahteraan masyarakat di bidang daya
beli, kualitas pendidikan dan kesehatan” adalah :
1. Memperluas akses pendidikan bagi anak usia sekolah
2. Peningkatan kualitas lembaga pendidikan.
3. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan.
4. Upaya pencegahan penyakit menular dan endemic.
5. Peningkatan upaya pelayanan kesehatan ibu dan anak.
6. Peningkatan pemahaman dan pengetahuan masyarakat
tentang gizi.
7. Optimalisasi peran fasilitas kesehatan dan kefarmasian
dalam pelayanan kesehatan.
8. Optimalisasi peran jaminan sosial dan pelayanan
kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat.
9. Pengembangan lingkungan yang sehat.
10. Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM bidang
kesehatan.
11. Optimalisasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) OKU
TIMUR dalam pelayanan kepada masyarakat.
65
12. Optimalisasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Martapura dalam pelayanan kepada masyarakat.
13. Pengembangan budaya baca.
14. Pengarusutamaan gender dalam seluruh aspek
kehidupan.
15. Peningkatan perlindungan terhadap anak dan perempuan.
16. Optimalisasi jaminan sosial bagi penyandang masalah
kesejahteraan sosial (PMKS).
17. Peningkatan jumlah dan mutu pelayanan program
keluarga berencana (KB).
18. Optimaliasi dan revitalisasi program Keluarga berencana
(KB).
19. Peningkatan kelompok usaha perempuan.
5.6. Strategi dan Arah Kebijakan Mewujudkan Misi 6
Strategi dan arah kebijakan Pemerintah Kabupaten Ogan
Komering Ulu Timur dalam mewujudkan Misi 6 :
“Mewujudkan pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis
pada pembangunan pertanian berkelanjutan, perkebunan,
tanaman pangan, peternakan dan perikanan” adalah :
1. Pengembangan komoditas pertanian unggulan daerah
2. Peningkatan kapasitas penyuluh dan petani.
3. Mengoptimalkan UMKM sector pertanian.
4. Pengembangan hutan kota/hutan wisata.
5. Optimalisasi budaya daerah menjadi khasanah budaya
nasional.
6. Mengembangkan potensi obyek wisata sebagai sumber
pendapatan asli daerah (PAD).
7. Optimalisasi hasil pangan daerah untuk pemenuhan
kebutuhan pangan daerah.
8. Meningkatkan iklim usaha yang kondusif untuk menjamin
tumbuh kembangnya koperasi dan UKM.
9. Optimalisasi UKM dalam upaya peningkatan pendapatan.
66
10. Optimalisasi potensi daerah dalam meningkatkan
investasi.
11. Mendorong terwujudnya perluasan IKM dengan
kemampuan teknologi industry, informasi dan promosi
produk unggulan daerah serta stabilitas harga dalam
membuka pasar dalam dan luar daerah.
12. Menumbuhkembangkan pasar perdagangan untuk
mendorong usaha perekonomian yang berdaya saing serta
kerjasama antar pelaku usaha.
13. Pengembangan pasar tradisional.
14. Mengkatkan pelayanan dalam usaha pengembangan
Usaha Kecil, Menengah dan Penanaman Modal
6. Program Daerah
Program adalah kumpulan kegiatan yang sistematis dan
terpadu untuk mendapatkan hasil yang dilaksanakan, guna
mencapai sasaran tertentu.
6.1.1. Urusan Wajib
6.1.1.1. Urusan Pendidikan
1. Program Pendidikan Anak Usia Dini
2. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan
Tahun
3. Program Pendidikan Menengah
4. Program Pendidikan Non Formal
5. Program Pendidikan Luar Sekolah
6. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
7. Program Pengambangan Budaya Baca dan Pembinaan
Perpustakaan
8. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
67
6.1.1.2. Urusan Kesehatan
Urusan Wajib Kesehatan
1. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
3. Program Pengawasan Obat dan Makanan
4. Program Pengembangan Obat Asli Indonesia
5. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat
6. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
7. Program Pengembangan Lingkungan Sehat
8. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
9. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
10. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
11. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan
Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas
Pembantu dan Jaringannya
12. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan
Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit
Jiwa/Rumah Sakit Paru/Rumah Sakit Mata
13. Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya
14. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
15. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita
16. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
17. Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan
Makanan
18. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan
Anak
6.1.1.3. Urusan Pekerjaan Umum
Urusan Wajib Pekerjaan Umum
1. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
68
2. Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-
gorong
3. Program Pembangunan Turap/Talud/Bronjong
4. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan
Jembatan
5. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan
Turap/Talud/Bronjong
6. Program Inspeksi Kondisi Jalan dan Jembatan
7. Program Tanggap Darurat Jalan dan Jembatan
8. Program Pembangunan Sistrem Informasi/Database
Jalan dan Jembatan
9. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Kebinamargaan
10. Program Pengembangan dan Pengelolaan jaringan
irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya.
11. Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku
12. Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi
Sungai, Danau dan Sumber Air Lainnya
13. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum
dan Air Limbah
14. Program Pengendalian Banjir
15. Program Pengembangan Wilayah Strategi dan Cepat
Tumbuh
16. Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan
6.1.1.4. Urusan Perumahan Rakyat
Urusan Wajib Perumahan
1. Program Pengembangan Perumahan
2. Program Lingkungan Sehat Perumahan
3. Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan
69
6.1.1.5. Urusan Tata Ruang
Urusan Wajib Tata Ruang
1. Program Perencanaan Tata Ruang
2. Program Pemanfaatan Ruang
3. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
6.1.1.6. Urusan Perencanaan Pembangunan
Urusan Wajib Perencanaan Pembangunan
1. Program Pengembangan Data/Informasi
2. Program Kerjasama Pembangunan
3. Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis
dan Cepat Tumbuh
4. Program Perencanaan Pengembangan Kota-Kota
Menengah dan Besar
5. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan
Perencanaan Pembangunan Daerah
6. Program Perencanaan Pembangunan Daerah
7. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi
8. Program Perencanaan Sosial dan Budaya
9. Program Pengembangan Wilayah Perbatasan
10. Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber
Daya Alam
11. Program Perencanaan Pembangunan Daerah Rawan
Bencana
6.1.1.7. Urusan Perhubungan
Urusan Wajib Perhubungan
1. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas
Perhubungan
2. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan prasarana dan
Fasilitas LLAJ
3. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan
70
4. Program Pembangunan Sarana dan Prasarana
Perhubungan
5. Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas
6. Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian
Kendaraan Bermotor
6.1.1.8. Urusan Lingkungan Hidup
Urusan Wajib Lingkungan Hidup
1. Program Pengembangan Kinerja pengelolaan
Persampahan
2. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan
Lingkungan Hidup
3. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya
Alam
4. Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber
Daya Alam
5. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
6.1.1.9. Urusan Pertanahan
Urusan Wajib Pertanahan
1. Program Pembangunan Sistem Pendaftaran Tanah
2. Program Penataan Penguasaan, Pemulihan,
Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah
3. Program Penyelesaian Konflik-Konflik Pertanahan
4. Program Pengembangan Sistem Informasi Pertanahan
6.1.1.10. Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil
Urusan Wajib Kependudukan dan Catatan Sipil
1. Program Penataan Administrasi Kependudukan
6.1.1.11. Urusan Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak
Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan
71
1. Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas
Anak dan Perempuan
2. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan
Gender dan Anak
3. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan
Perempuan
4. Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan
Gender dalam Pembangunan
5. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan
Gender dan Anak
6.1.1.12. Urusan Keluarga Berencana Dan Keluarga Sejahtera
Urusan Wajib Keluarga Berencana dan Keluarga
Sejahtera
1. Program Keluarga Berencana
2. Program Kesehatan Reproduksi Remaja
3. Program Pelayanan Kontrasepsi
4. Program Pembinaan Peran Serta Ibu, Bayi dan anak
melalui Kelompok Kegiatan di Masyarakat
5. Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan
Konseling KRR
6. Program Peningkatan Penanggulangan Narkoba, PMS
termasuk HIV/AIDS
7. Program Pengembangan Bahan Informasi tentang
Pengasuhan dan Pembinaan Tumbuh Kembang Anak
8. Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina
Keluarga
9. Program Pengembangan Model Operasional BKB-
Posyandu-PADU
6.1.1.13. Urusan Sosial
Urusan Wajib Sosial
72
1. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunikasi Adat
Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial (PMKS) Lainnya
2. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan
Sosial
3. Program Pembinaan Anak Terlantar
4. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan
Sosial
6.1.1.14. Urusan Ketenagakerjaan
Urusan Tenaga Kerja
1. Program Peningkatan Kualitas dan Produkstivitas
Tenaga Kerja
2. Program Peningkatan Kesempatan Kerja
3. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga
Tenaga Kerja
6.1.1.15. Urusan Kperasi Dan Usaha Kecil Menengah
Urusan Wajib Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
1. Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang
Kondusif
2. Program Pengembangan Kewirausahaan dan
Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah
3. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi
Usaha Mikro Kecil Menengah
4. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
5. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
6. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi
Investasi
7. Program Penyiapan Potensi Sumber Daya, Sarana dan
Prasaran Daerah
73
6.1.1.16. Urusan Penanaman Modal
Urusan Wajib Penanaman Modal
1. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi;
2. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi
Investasi;
3. Program Penyiapan potensi sumberdaya, prasarana dan
sarana daerah.
6.1.1.17. Urusan Kebudayaan
Urusan Wajib Kebudayaan
1. Program Pengelolaan Nilai Budaya
2. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
3. Program Pengelolaan Keragaman Budaya
4. Program Pengembangan Kerjasama Pengelolaan
Kekayaan Budaya
6.1.1.18. Urusan Pemuda Dan Olahraga
Urusan Wajib Pemuda dan Olahraga
1. Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan
Pemuda
2. Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan
3. Program Peningkatan Upaya Penumbuh Kewirausahaan
dan Kecakapan Hidup Pemuda
4. Program Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba
5. Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen
Olahraga
6. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga
7. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga
6.1.1.19. Urusan Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam Negeri
Urusan Wajib Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
74
1. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan
Lingkungan
2. Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan
Tindak Kriminal
3. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan
4. Program Kemitraan Pengembangan Wawasan
Kebangsaan
5. Program Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga
Ketertiban dan Keamanan
6. Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit
Masyarakat (PEKAT)
7. Program Pendidikan Politik Masyarakat
8. Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan
Bencana Alam
6.1.1.20. Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian Dan Persandian
Urusan Wajib Pemerintahan Umum
1. Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan
Rakyat Daerah
2. Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala
Daerah/Wakil Kepala Daerah
3. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan
Keuangan Daerah
4. Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan
Keuangan Kab/Kota
5. Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan
Keuangan Desa
6. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan
Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH
75
7. Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa
dan Aparatur Pengawasan
8. Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan
Sistem dan Prosedur Pengawasan
9. Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
10. Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan
Masyarakat
11. Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah
Daerah
12. Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan
13. Progran Penataan Daerah Otonomi Baru
6.1.1.21. Urusan Kepegawaian
Program Wajib Kepegawaian
1. Program Pendidikan Kedinasan
2. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
3. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
6.1.1.22. Urusan Ketahanan Pangan
Urusan Wajib Ketahanan Pangan
1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan.
6.1.1.23. Urusan Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa
Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
1. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat
Perdesaan
2. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Perdesaan
3. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam
Membangun Desa
4. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah
Desa
76
5. Program Peningkatan Peran Serta Perempuan di
Perdesaan
6. Program Pengembangan Data/Informasi Perdesaan
6.1.1.24. Urusan Statistik
Urusan Wajib Perencanaan Pembangunan
1. Program Pengembangan Data/Informasi
6.1.1.25. Urusan Kearsipan
Urusan Wajib Kearsipan
1. Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan
2. Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/Arsip
Daerah
3. Program Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana Prasarana
Kearsipan
4. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi
6.1.1.26. Urusan Komunikasi Dan Informasi
Urusan Wajib Komunikasi dan Informasi
1. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan
Media Massa
2. Program Pengakajian dan Penelitian Bidang Informasi
dan Komunikasi
3. Program Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang
Komunikasi dan Informasi
4. Program Kerjasama Informasi dan Mass Media
6.1.1.27. Urusan Perpustakaan
Urusan Wajib Pendidikan
1. Program Pengambangan Budaya Baca dan Pembinaan
Perpustakaan
77
6.1.2. Urusan Pilihan
6.1.2.1. Urusan Pertanian
Urusan Pilihan Pertanian
1. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
2. Program Peningkatan Ketahanan Pangan
3. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi
Pertanian/Perkebunan
4. Program Peningkatan Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
5. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
6. Program Pemberdayaan Penyuluh
Pertanian/Perkebunan
7. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
Ternak
8. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
9. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi
Peternakan
10. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan
6.1.2.2. Urusan Kehutanan
Program Pilihan Kehutanan
1. Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan
2. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan
3. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya
hutan
4. Program Pemanfaatan Kawasan Hutan Industri
5. Program Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil
Hutan
6. Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan
78
6.1.2.3. Urusan Energi Dan Sumber Daya Mineral
Urusan Pilihan Energi dan Sumber Daya Mineral
1. Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang
Pertambangan
2. Program Pengawasan dan Penertiban Kegiatan Rakyat
yang Berpotensi Merusak Hutan
3. Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang
Ketenagalistrikan
4. Program Geoligi, SDM dan Pertambangan Umum
5. Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Minyak
dan Gas
6. Program Pengembangan Energi Alternatif
6.1.2.4. Urusan Pariwisata
Urusan Pilihan Pariwisata
1. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
2. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
3. Program Pengembangan Kemitraan
6.1.2.5. Urusan Kelautan Dan Perikanan
Program Pilihan Kelautan dan Perikanan
1. Program Pengembangan Budidaya Perikanan
2. Program Pengembangan Perikanan Tangkap
3. Program Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan
4. Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran
Produksi Perikanan
5. Program Pengembangan Kawasan Budidaya Laut/Air
Payau dan Air Tawar
6.1.2.6. Urusan Perdagangan
Urusan Pilihan Perdagangan
1. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan
Perdagangan
79
2. Program Peningkatan Kerjasama Perdagangan
Internasional
3. Program Peningkatan dan Pengembangan Eksport
4. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam
Negeri
5. Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan
6.1.2.7. Urusan Perindustrian
Urusan Pilihan Perindustrian
1. Program Peningkatan Kapasitas IPTEK Sistem Produksi
2. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
3. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri
4. Program Penataan Struktur Industri
5. Program Pengembangan Sentra-Sentra Industri
Potensial
6.1.2.8. Urusan Transmigrasi
Urusan Pilihan Transmigasi
1. Program Pengembangan Wilayah Transmigasi
2. Program Transmigasi Lokal
3. Program Transmigasi Regional
B. PERJANJIAN KINERJA
Perjanjian Kinerja Tahun 2016 merupakan menjabarkan target
yang harus dicapai dalam satu tahun pelaksanaan program
pembangunan. Target kinerja ini menunjukkan nilai kuantitatif yang
melekat pada setiap indikator kinerja, baik pada tingkat sasaran
stratejik maupun tingkat kegiatan dan merupakan pembanding bagi
proses pengukuran keberhasilan Pemerintah Kabupaten OKU TIMUR
pada setiap akhir periode pelaksanaan.
80
Sasaran strategis, indikator kinerja dan target kinerja yang akan
dilaksanakan Tahun 2016 adalah sebagai berikut :
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
1 Terciptanya kelembagaan
pemerintahan yang
efisien dan efektif
berbasis teknologi
informasi
1 Persentase kelulusan peserta Diklat
Prajabatan
100%
2 Meningkatnya volume
diklat
20%
3 Meningkatnya PNS yang
telah mengikuti diklat
struktural
20%
4 Persentase terpenuhinya formasi jabatan
struktural
100%
5 Tingkat pelayanan
perizinan
100%
6 Tingkat pelayanan
kependudukan
100%
7 Persentase terpenuhinya
formasi jabatan
struktural
100%
8 Pelantikan Kepala Desa yang di Fasilitasi
10 Desa
9 Pemilihan Kepala Desa
yang di Monitoring
10 Desa
10 Verifikasi Kelengkapan
administrasi calon
kepala desa
4 Desa
11 Bantuan rutin untuk
desa dan kelurahan
Rp.22.130 Juta
12 Perda yang disosialisasikan
10 Perda
2 Terwujudnya
pengelolaan
akuntabilitas keuangan
daerah dan pengawasan
aparatur
1 Pembinaan dan
pengawasan terhadap
dinas instansi
100%
2 Pembinaan terhadap
kecamatan
100%
3 Pembinaan dan
pengawasan terhadap desa/kelurahan
100%
4 Jumlah pengaduan yang
ditindaklanjuti
100%
5 Tindak lanjut hasil
pemeriksaan
100%
6 Evaluasi LAKIP 100%
7 Review LKPD 100%
3 Terselenggaranya
pengelolaan keuangan
daerah yang efisien dan efektif dengan dukungan
optimalisasi penerimaan
daerah .
1 Persentase pencapaian
target pendapatan
100%
2 Persentase PBB yang
lunas tepat waktu
100%
3 Tersusunnya laporan pertanggungjawaban
keuangan
100%
81
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
4 Tersedianya sistem
akuntansi pemerintahan
yang optimal
100%
5 Tersusunnya APBD
tepat waktu
100%
6 Tersusunnya APBD
perubahan tepat waktu
100%
7 Tersusunnya laporan
realisasi APBD
100%
8 Jumlah Pendapatan Rp. 1.114,234 M
9 Jumlah Pendapatan Asli
Daerah (PAD)
Rp. 49,844 M
10 Tingkat optimalisasi
penerimaan PAD
100%
4 Tewujudnya pengelolaan
aset daerah dan
kekayaan daerah
1 Persentase tanah
Pemkab yang
bersertifikat
100%
2 Persentase kendaraan
dinas yang terdata
100%
3 Persentase aset lainnya yang terdata
100%
5 Terwujudnya
perencanaan
Pembangunan yang
menjadi acuan seluruh
aparatur dalam menyelenggarakan
pemerintahan dan
pembangunan
1 Persentase SKPD yang
memiliki renstra
100%
2 Kecamatan yang
memiliki RUTR
100%
6 Terwujudnya
pemenuhan pangan
masyarakat OKU TIMUR
dan mewujudkan Sumsel sebagai lumbung
pangan nasional
1 Produksi Padi Sawah 1.102.842,04 Ton
GKG
2 Produksi Padi Ladang 6.660,16 Ton GKG
3 Produksi Ketela Pohon 39.213,01 Ton
4 Produksi Ketela Rambat 2.190,30 Ton
5 Produksi Jagung 30.795,49 Ton
6 Produksi Kacang Tanah 2.894,94 Ton
7 Produksi Kacang Hijau 298,58 Ton
8 Produksi Kedele 4.452,01 Ton
9 PDRB pertanian Rp.2.944.040 M
7
Terwujudnya
peningkatan produksi komoditas unggulan
yang dapat
meningkatkan
pendapatan masyarakat
1 Produksi Karet 61.831,25Ton
2 Produksi kopi 7.443,74 Ton
3 Produksi kelapa 11.258,55 Ton
4 Produksi Lada 7.069,41 Ton
5 Produksi Kelapa sawit 6.142,60 Ton
6 Produksi Kakao 1.273,60 Ton
7 Produksi Daging Sapi 1.335.780,66 Ton
8 Produksi Ayam Buras 790.707,86 Ton
9 Produksi Ayam Petelor 779.790,34 Ton
10 Produksi Ayam Pedaging 1.564.201,18 Ton
11 Produksi Perikanan Tangkap
381,34 Ton
12 Produksi Perikanan
Budidaya
19.637,41 Ton
82
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
13 Produksi kayu 67.918,92 Ton
8
Terwujudnya
masyarakat yang
berpendidikan tinggi dan
semakin meningkatnya
mutu pendidikan
1 Angka Melek Huruf 99%
2 Angka Rata-Rata Lama
Sekolah
7,10 Tahun
3 Angka Partisipasi Kasar (APK) SD
106,50%
4 Angka Partisipasi Murni
(APM) SD
99,41%
5 Rasio Guru/Murid SD 20,50%
6 Persentase daya serap
kurikulum nasional SD
100%
7 Angka Pendaftaran
Murid Baru SD
100%
8 Rata-Rata Nilai UAN SD 6,75 %
9 Persentase Kelulusan
(APSB) SD 100%
10 Angka Putus Sekolah (APS) SD
0,18 %
11 Angka Mengulang (AMK)
SD 0%
12 Survival Rate SD 98,11 %
13 Persentase Guru
Berkualifikasi SD
0%
14 Angka Partisipasi Kasar
(APK) SLTP
98,60 %
15 Angka Partisipasi Murni
(APM) SLTP
96,10 %
16 Rasio Guru/Murid SLTP 10,7 %
17 Persentase daya serap kurikulum nasional
SLTP
100%
18 Angka Pendaftaran
Murid Baru SLTP
88,00%
19 Rata-Rata Nilai UAN
SLTP
7,50 %
20 Persentase Kelulusan
(APSB) SLTP
100%
21 Angka Putus Sekolah
(APS) SLTP
0 %
22 Angka Mengulang (AMK)
SLTP
0 %
23 Survival Rate SLTP 99%
24 Persentase Guru
Berkualifikasi SLTP
0%
25 Angka Partisipasi Kasar
(APK) SLTA
75,35%
26 Angka Partisipasi Murni
(APM) SLTA
72,60%
27 Rasio Guru/Murid SLTA 9,75%
28 Persentase daya serap 100%
83
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
kurikulum Nasional
SLTA
29 Angka Pendaftaran
Murid Baru SLTA
78,00%
30 Rata-Rata Nilai UAN
SLTA
7,9 %
31 Persentase Kelulusan
(APSB) SLTA
100%
32 Angka Putus Sekolah
(APS) SLTA
0 %
33 Angka Mengulang (AMK)
SLTA
0 %
34 Survival Rate SLTA 99%
35 Persentase Guru
Berkualifikasi SLTA
0%
9 Terwujudnya
peningkatan prestasi
pemuda dan olahraga.
1 Jumlah Organisasi
Kepemudaan yang di
bina
21 Org
2 Persentase organisasi
kepemudaan yang aktif
100%
3 Jumlah cabang olahraga yang digalakkan
17 Cabor
4 Jumlah cabang olahraga
yang berprestasi
12 Cabor
5 Peringkat POPDA
Provinsi
-
6 Peringkat Porprov -
10 Terwujudnya pelayanan
bidang kependudukan
dan kualitas tenaga kerja yang dapat
bersaing sesuai dengan
kebutuhan pasar
1 Penduduk yang bekerja 359.673Jiwa
2 Penduduk yang
menganggur
4.435 Jiwa
3 Angkatan kerja 364.108 Jiwa
4 Tingkat pengangguran
terbuka
1.009%
5 Tingkat partisipasi
angkatan kerja
98,001 %
6 Tingkat Keselamatan
Kerja
100%
7 Tingkat Kesejahteraan
Kerja
100%
8 Ketaatan Tertib Tenaga
Kerja Asing
100%
9 Peningkatan Kualitas
dan Produktivitas Tenaga Kerja
70%
10 Tingkat pelayanan
kependudukan
100%
11 Terwujudnya
masyarakat yang sehat
dan sejahtera
1 Angka Harapan Hidup 70 Tahun
2 Angka Kematian Ibu per
100.000 kelahiran hidup
224 Per 100.000
3 Angka kematian bayi per
1.000 kelahiran hidup
34 Per 1.000
4 Persentase penduduk
yang memiliki akses air
67%
84
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
minum berkualitas
5 Persentase kualitas air
minum yang memenuhi
syarat
100%
6 Persentase penduduk
yang menggunakan
jamban sehat
75%
7 Jumlah desa yang
melaksanakan sanitasi total berbasis
masyarakat
100%
8 Persentase rumah
tangga yang berperilaku
hidup bersih dan sehat
60%
9 Persentase balita gizi
buruk yang mendapat perawatan
90%
10 Persentase balita
ditimbang berat
badannya (D/S)
70%
11 Persentase bayi 0-6
bulan dengan ASI
eksklusif
100%
12 Persentase bayi 6-59 bulan mendapat kapsul
Vit. A
90%
13 Cakupan kunjungan
neotanal pertama (KN1)
90%
14 Cakupan pelayanan
kesehatan bayi
95%
15 Cakupan pelayanan
kesehatan anak balita
90%
16 Persentase bayi usia 0-12 bulan yang mendapat
imunisasi dasar lengkap
100%
17 Persentase kesediaan
obat dan vaksin
100%
18 Persentase Puskesmas
rawat inap mampu
PONED
100%
19 Persentase RS
Kabupaten mampu PONEK
100%
20 Persentase ibu bersalin
yang ditolong oleh
tenaga kesehatan
terlatih (cakupan PN)
90%
21 Persentase ibu hamil
yang mendapat pelayanan antenatal
(cakupan kunjungan
kehamilan ke-4)
90%
22 Persentase cakupan
peserta KB aktif
70%
85
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
(Contraseption
Prevalence Rate = CPR)
23 Persentase yang tidak
terpenuhi kebutuhan
Alkon (Unmet need)
90%
24 Persentase persalinan
pada anak remaja
60%
25 Persentase ibu hamil
yang mendapat 90 tablet Fe
90%
26 Jumlah kasus TB per
100.000 penduduk
224 Per 1.000
27 Persentase kasus baru
TB paru (BTA positif)
yang ditemukan
80%
28 Persentase kasus baru
TB paru (BTA positif) yang disembuhkan
88%
29 Pravalensi kasus HIV < 0.5 %
30 Persentase penduduk 15
tahun ke atas menurut
pengetahuan tentang
HIV dan AIDS
95%
31 Jumlah orang yang
berumur 15 tahun atau lebih yang menerima
konseling dan testing
HIV
90%
32 Persentase
Kabupaten/Kota yang
melaksanakan
pencegahan penularan HIV sesuai pedoman
100%
33 Penggunaan kondom
pada kelompok
hubungan seks beresiko
tinggi (berdasarkan
pengakuan pemakai)
65%
34 Persentase kasus diare 100%
35 Persentase kasus campak
80%
36 Angka penemuan kasus
malaria per 1.00
penduduk
< 5/1.000
37 Persentase Puskesmas
yang berfungsi baik
100%
38 Jumlah Puskesmas yang
mempunyai peralatan standar
100%
39 Jumlah kecamatan
minimal memiliki 2
Puskesmas yang
menyelenggarakan
upaya kesehatan
100%
86
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
perkotaan
40 Jumlah kecamatan
minimal memiliki 3
Puskesmas yang
menyelenggarakan
upaya kesehatan
olahraga
80%
41 Cakupan kecamatan yang memiliki minimal 2
Puskesmas
menyelenggarakan
yankes tradisonal
90%
42 Jumlah Puskesmas
santun usia lanjut
100%
43 Jumlah kecamatan yang memiliki minimal 2
Puskesmas yang
menyelenggarakan
program indera
100%
44 Persentase penduduk
yang memanfaatkan
Puskesmas
80%
45 Jumlah kecamatan yang
memiliki minimal 4
Puskesmas yang
menyelenggarakan
upaya kesehatan kerja
100%
46 Jumlah kecamatan
dengan sarana kesehatan (RS,
Laboratorium, gudang
farmasi Dinas Kesehtan)
Pemerintah telah
menerapkan kesehatan kerja
100%
12 Meningkatnya pelayanan
Keluarga Berencana
1 Rasio peserta aktif (PA)
terhadap pasangan usia
subur
75,16 %
2 Peningkatan partisipasi
KB pria terhadap PA
2,05 %
3 Peningkatan peserta KB
Mandiri terhadap PA
44,01 %
4 Persentase bina
keluarga balita yang melakukan pembinaan
tumbuh kembang anak
60,50 %
5 Peningkatan kelompok
UPPKS aktif berusaha
25,50 %
6 Peserta KB baru
terhadap PPM (Perkiraan
Permintaan Masyarakat)
100%
7 Perkiraan Permintaan Masyarakat (PPM) per
tahun terhadap PUS
36.60%
87
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
13 Meningkatnya derajat
kesehatan lingkungan
1 Kawasan yang telah
memiliki amdal
3 Kwsan
2 Tingkat pemenuhan
kebutuhan TPS
100%
3 Persentase RTH yang
tertata rapi
100%
14 Meningkatnya
pemberdayaan
masyarakat Desa dan Perlindungan Sosial
1 Terlaksananya bantuan
rutin untuk desa dan
kelurahan
100%
2 Terlaksananya
perencanaan dari
tingkat desa
100%
3 Terjalinnya kerjasama
antar pemerintah, TNI
dan masyarakat
100%
4 Pemanfaatan teknologi tepat guna
100%
5 Tersusunnya profil desa 100%
6 Peningkatan
penghargaan terhadap
pahlawan
100%
7 Penyediaan bantuan
dasar anak terlantar
70%
8 Penyediaan bantuan
dasar penyandang cacat
50%
9 Penyediaan bantuan dasar anak panti
asuhan dan orang jompo
70%
15 Meningkatnya
Pemberdayaan dan
Kualitas hidup
perempuan dan anak
1 Peningkatan fungsi
kelembagaan PUG dan
Anak
90%
2 Peningkatan gerakan
sayang ibu
95%
16 Terwujudnya jaringan infrastruktur yang
merata seluruh wilayah
1 Persentase panjang jalan dengan kondisi baik
100%
2 Persentase jembatan
dengan kondisi baik
100%
3 Persentase jalan dengan
permukaan aspal
100%
4 Tersusunnya
informasi/database
jalan
100%
5 Persentase kendaraan
umum yang masuk terminal
100%
6 Kapasitas dan daya
tampung terminal
100%
7 Jumlah produksi
angkutan penumpang
8%
8 Persentase
pertumbuhan sarana
prasarana perhubungan
70%
88
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
9 Jumlah
penumpang/barang
yang turun di terminal
70%
10 Jumlah izin trayek 85%
11 Tingkat kecelakaan lalu
lintas
5 Org
12 Tingkat pelanggaran
kelebihan muatan
800 Izin
17 Terwujudnya jaringan
irigasi yang dapat membantu peningkatan
produksi pertanian
1 Luas areal sawah yang
teraliri irigasi
45.000 Ha
2 Persentase jaringan
irigasi yang berfungsi
dengan baik
95%
3 Persentase daerah yang
tergenang air
4%
4 Persentase daerah yang rawan longsor
6%
5 Rasio jaringan irigasi
yang dipelihara
100%
18 Terwujudnya sarana
perkantoran pemerintah
1 Persentase SKPD yang
telah memiliki kantor
100%
19 Terwujudnya jaringan
infrastruktur informasi
dan komunikasi
1 Daya jangkau Radio
Pemda
-
2 Penambahan alat studio 5%
3 Pemasangan kerangka
dan screen baleho
-
4 Siaran Langsung kegiatan eksekutif dan
Legislatif
16%
5 Terbentuknya kelompok
informasi masyarakat
16%
6 Siaran langsung relay
radio keg. Percakapan
dan wacana
17%
7 Sosialisasi Perda OKU TIMUR melalui papan
pengumuman
19,45 %
20 Terwujudnya perumahan
permukiman yang
berkualitas
1 Persentase jumlah
pemukiman kumuh
yang di tata dengan baik
100%
2 Persentase kawasan
pemukiman dengan
sistem drainase baik
90%
3 Cakupan pelayanan air
bersih
80%
4 Cakupan pelayanan
penyehatan lingkungan
permukiman
75%
5 Persentase kualitas
permukiman perkotaan
80%
6 Perentase keluarga yang 75%
89
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
memiliki akses air
bersih
21 Terwujudnya
peningkatan sektor
pertambangan dan
energi dalam
mendukung Sumsel sebagi Lumbung Energi
Nasional
1 Ratio elektrifikasi desa 100%
2 Persentase PAD pajak
bahan galian Gol C
terhadap PAD
30%
3 Jumlah pemanfaatan
energi terbarukan
5 Jenis
4 Jumlah pemanfaatan air
bawah tanah untuk kebutuhan masyarakat
akan air bersih
280 Unit
22 Terwujudnya KUKM,
Industri kecil dan
menengah serta Koperasi
yang berkembang.
1 Meningkatnya jumlah
badan usaha koperasi
15%
2 Persentase koperasi
yang aktif
80%
3 Persentase koperasi
yang sehat
100%
4 Persentase pola kemitraan pelakau
KUKM dengan usaha
besar
25%
5 Jumlah produk
unggulan KUKM
8%
23 Terwujudnya
Perdagangan dan perindustrian daerah
yang berkembang.
1 Peningkatan legalitas
usaha perdagangan
100%
2 Terkendalinya harga sembako
100%
3 Berkurangnya peredaran
barang ilegal
100%
4 Berkurangnya peredaran
barang kadaluarsa
100%
24 Terciptanya
pertumbuhan daerah-
daerah baru khususnya wilayah Kota Terpadu
Mandiri.
1 Persentase ketersediaan
fasilitas umum di KTM
100%
25 Meningkatnya
pemerataan penduduk
antar wilayah
1 Terlaksananya
penempatan
transmigrasi
11,11%
2 Jumlah transmigasi
lokal di KTM
10 KK
26 Terciptanya kualitas
kehidupan beragama bagi masyarakat.yang
berbudaya berakar pada
nilai keagamaan
1 Meningkatnya
penasehat keagamaan
0.7%
2 Meningkatnya sarana peribadatan
12,5%
3 Meningkatnya jumlah
jemaah haji
90%
4 Meningkatnya pondok
pesantren
3%
27 Terwujudnya Kabupaten
OKU TIMUR sebagai
daerah tujuan wisata
1 Jumlah wisatawan asing 272 Org
2 Jumlah wisatawan lokal 1.062 Org
3 Jumlah tempat wisata 32 Tmpt
90
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
4 Jumlah situs dan
tempat bersejarah
-
5 Jumlah Seniman 50 Tmpt
6 Jumlah sanggar seni 75 Tmpt
28 Terciptanya stabilitas
keamanan dan
ketentraman masyarakat
dalam rangka
mendorong terciptanya pertumbuhan
perekonomian daerah
dan masyarakat.
1 Terciptanya Anggota
Satuan Polisi Pamong
Praja yang terdidik
100%
2 Tertanganinya
kebutuhan tanggap
darurat
18,33%
3 Terbangunnya fasilitas evakuasi
18,33%
4 Persentase penyelesaian
sengketa Pilkada, Pilpres
dan Pemilu
18,33%
5 Persentase penduduk
yang menggunakan hak
pilihnya saat pemilu,
Pilkada dan Pilpres
100%
6 Jumlah Kampanye dan
Sosialisasi Ketahanan
Bangsa
19,17%
7 Terjaminnya
Kemananan dan
Kenyamanan
Lingkungan
19,33%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tahun 2016
91
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
AA.. CCAAPPAAIIAANN KKIINNEERRJJAA OORRGGAANNIISSAASSII
Penyusunan LAKIP Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2016 dimulai
dari pengumpulan data yang merupakan kontribusi dari masing-masing
instansi di lingkungan Kabupaten OKU TIMUR yang disatukan,
sehingga menghasilkan suatu rangkuman mengenai hasil capaian
kinerja Pemerintah Kabupaten OKU TIMUR. Hal ini dikarenakan tingkat
capaian kinerja suatu instansi merupakan capaian kinerja pemerintah
daerah.
Proses penyusunan LAKIP Kabupaten OKU TIMUR masih
banyak dijumpai berbagai kendala. Kendala utama yang dijumpai
dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2016 adalah
belum ada sistem pengumpulan data kinerja dari instansi Pemerintah
Kabupaten OKU TIMUR dan perubahan struktur organisasi perangkat
daerah yang sesuai dengan Peratturan pemerintah No 18 tahun 2016
Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran tolok ukur
keberhasilan organisasi secara menyeluruh yang menggambarkan
tugas, peran dan fungsi organisasi tersebut. Dalam suatu organisasi
terdapat puluhan bahkan ratusan indikator atau ukuran yang dapat
dipergunakan dan dilaporkan namun adalah suatu hal yang tidak
rasional apabila seluruh indikator tersebut dilaporkan kepada
stakeholder sebagai laporan pertanggungjawaban dari pelaksana atas
tingkat keberhasilan kinerjanya.
Untuk itu, sebagai langkah yang rasional untuk menilai
keberhasilan pelaksanaan kinerja organisasi cukup dilaporkan
beberapa indikator kinerja yang paling utama sebagai kriteria
keberhasilan kinerja status organisasi. Indikator kinerja tersebut disebut
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tahun 2016
92
dengan Indikator Kinerja Utama (Key Performance Indicators). Capaian
indikator kinerja utama ini diharapkan secara proporsional dan
akuntabel akan memberikan gambaran tentang sejauh mana suatu
organisasi dapat mencapai kinerjanya sesuai dengan tugas, peran dan
fungsi yang instansi terkait.
Indikator kinerja utama Pemerintah Kabupaten Ogan Komering
Ulu Timur disusun berdasarkan prioritas program pembangunan.
Indikator kinerja utama yang dirumuskan ini memang masih jauh dari
sempurna, namun diharapkan telah memberikan gambaran kepada
berbagai pihak yang berkepentingan tentang hasil-hasil yang akan
diwujudkan oleh Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur. Ke
depan, akan selalu dilakukan eview terhadap indikator kinerja utama ini
agar selalu dapat menggambarkan kesesuaian dengan harapan
masyarakat.
Indikator kinerja sasaran merupakan cerminan capaian kinerja
dari outcome suatu kegiatan. Oleh karena itu kinerja sasaran pada
dasarnya merupakan pencapaian (outcome) atau fungsi langsung dari
suatu keluaran (output) dari suatu kegiatan.
Dengan disusunnya LAKIP Tahun 2016 Pemerintah Kabupaten
Ogan Komering Ulu Timur telah menginformasikan kepada pemberi
amanat bahwa semua kegiatan yang dilakukan sudah berfungsi atau
telah memenuhi sasaran fungsionalnya dan tidak hanya sebatas
keluaran barang dan jasanya saja. Di samping itu juga diinformasikan
kinerja yang belum mencapai target dan usaha-usaha yang akan
dilakukan.
Secara umum, Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
telah dapat melaksanakan tugas yang diamanatkan. Walaupun dari
sasaran yang telah ditetapkan masih terdapat beberapa sasaran yang
kurang menunjukkan kinerja sebagaimana yang diharapkan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tahun 2016
93
Pencapaian Kinerja ( Performace Result ) selama tahun 2016
sebagaimana dalam lampiran.
Penjelasan mengenai hasil pengukuran kinerja, evaluasi
keberhasilan dan kegagalan, dan analisis faktor keberhasilan dan
kegagalan serta strategi menanggulangi permasalahan pada masa
akan datang dari setiap sasarannya diuraikan sebagai berikut :
TUJUAN DARI MISI PERTAMA
Meningkatkan kualitas kinerja
dan profesionalisme aparatur
pemerintah daerah yang efektif,
efisien, bersih dan demokratis
dengan mengutamakan
pelayanan kepada masyarakat
Untuk mewujudkan tujuan pertama dari misi pertama telah
ditetapkan lima sasaran strategis. Dalam Tahun 2016 telah
dilaksanakan upaya pencapaian lima sasaran dengan tingkat
pencapaian dijelaskan di bawah ini:
1.1.1. Terciptanya kelembagaan pemerintahan yang efisien dan
efektif berbasis teknologi informasi
Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya
diukur dengan 19 Indikator kinerja dan sebagaimana dalam
lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata
Capaian kinerja 72,03% dibandingkan dengan tahun 2015
adalah 73% berarti mengalami kenaikan sebesar 0,97%,
beberapa indikator yang mencapai target diatas 90% antara lain :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tahun 2016
94
1. Validitas data pegawai yang akurat; dimana indikator ini
dilaksanakanya pendataan data pegawai dengan sistem
komputerisasi sehingga menjamin keakuratan data.
2. Jumlah izin dan non izin yang dikeluarkan KPT. Pada tahun
2016 KPT telah melaksanakan perizinan secara penuh dan
di dukung dengan Sumber Daya Manusia yang semakin
terlatih
3. Jumlah Penanganan kasus-kasus pelanggaran disiplin PNS
Beberapa indikator yang tidak tercapai target sasaran antara
lain;
1. Persentase terpenuhinya formasi jabatan struktural;
sebagaimana di jelaskan pada tabel; tidak tercapainya
terget sasaran disebabkan; Banyaknya pejabat yang
memasuki masa pensiun disisi lain SDM yang memiliki
persyaratan jabatan/essenoring belum tersedia, kedepan
akan diterus ditiingkat dengan cara mendorong para
aparatur untuk melanjutkan pendidikan formalnya dengan
diadaknya pelatihan struktural
N O . J AB AT AN J U M L AH K e t e r a n g a n
1 2 3 4
1 .
STRUKTURAL (Tahun 2016)
Esellon II
32 Jumlah essnoring yang tersedia =
1.082 . dengan kata lain jabatan
struktural terisi
79,11 % dari
jumlah eselonering yang
ada
Esellon III
184
Esellon IV 630
Esellon V 10
865
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tahun 2016
95
2. Persentase penyelenggara negara yang menyampaikan
laporan harta kekayaan;
3. jumlah PNS yang mengikuti diklat dan keterampilan sesuai
dengan tupoksinya. Masih kurangnya penggagaran untuk
pelatihan bagi aparatur
4. Jumlah Pegawai yang melaksanakan bimbingan teknis
tentang perizinan. Hal ini faktor penyebabnya adalah
ketiadaan anggaran disebabkan pemotongan anggaran yang
terjadi di pusat berakibat juga pada daerah
Untuk mencapai sasaran diatas dilaksanakan program
yaitu antara lain :
1. Pendidikan dan pelatihan formal.
2. Pendidikan dan pelatihan struktural bagi calon PNS Daerah,
3. Penataan sistem administrasi kenaikan pangkat PNS dan
Kenaikan gaji berkala.
4. Program penataan peraturan perundang-undangan dengan
kegiatan :
1. Penyusunan rencana kerja rancangan peraturan
peundang-undangan.
2. Publikasi peraturan peundang-undangan.
1.1.2. Terwujudnya pengelolaan akuntabilitas keuangan daerah
dan pengawasan aparatur
Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya
diukur dengan 5 Indikator kinerja sebagaimana dalam lampiran.
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi Rata-rata
Capaian 85% dari hasil pengukuran kinerja tahun 2016
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tahun 2016
96
dibandingkan tahun 2015 sebesar 81%, dapat disimpulkan
secara makro terjadi kenaikan pencapaian target sasaran
sebesar 4%.
Iindikator-Indikator tersebut yang tidak mencapai target sasaran
yaitu :
Jumlah aparatur pengawasan yang telah mengikuti
diklat/pelatihan, dimana hanya tercapai 25% dari sasaran
target
Pencapaian target sasaran pada indikator kinerja ini oleh
peran inspektorat daerah dalam melaksanakan fungsi
pengawasan dan pembinaan yang berkelanjutan kepada seluruh
SKPD, kecamatan hingga pe desaaan.
Pencapaian sasaran ini dilakukan antara lain dengan:
Program peningkatan sistem pengawasan internal dan
pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH oleh Inspektorat
Daerah dengan kegiatan antara lain:
1. Pelaksanaan pengawasan Internal secara berkala.
2. Penanganan kasus pengaduan di lingkungan pemerintah
daerah.
3. Tindak lanjut hasil temuan pengawasan.
1.1.3. Terselenggaranya pengelolaan keuangan daerah yang
efisien dan efektif dengan dukungan optimalisasi
penerimaan daerah
Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya
diukur dengan 7 Indikator kinerja sebagaimana dalam lampiran:
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi Rata-rata
Capaian kinerja sasaran ini: 104,65 % , perbandingan dengan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tahun 2016
97
tahun 2015 sebesar 103%, dengan demikian mengalami
kenaikkan capaian target sebesar 1.65%.
Pada sasaran ini indikator kinerja mencapai sasaran target
antara lain yaitu :
- Penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD), naik Rp
4.213.069.422,22 atau 6,55% dari tahun 2015, sebagaimana
digambarkan pada table
Pencapaian sasaran ini dilakukan antara lain dengan:
a. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan
Keuangan Daerah dengan kegiatan:
Intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber
pendapatan daerah.
b. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan
Keuangan Daerah dengan kegiatan :
1. Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang
APBD;
2. Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang
perubahan APBD;
3. Penyusunan rancangan peraturan KDH tentang
Penjabaran Perubahan APBD;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tahun 2016
98
1.1.4. Tewujudnya Pengelolaan Aset Daerah dan Kekayaan Daerah
yang efektif dan efisien
Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya
diukur dengan 2 Indikator kinerja sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi Rata-rata
Capaian kinerja sasaran ini adalah 0%. Perbandingan dengan
tahun 2015 adalah 57 %.
Tidak ada tercapai target sasaran pada indikator ini ,
pada tahun 2016, Badan Pengelolaan Aset Daerah tidak
melaksanakan kegiatan seperti sensus BMD karena ketiadan
anggaran
1.1.5. Terwujudnya perencanaan Pembangunan yang menjadi
acuan seluruh aparatur dalam menyelenggarakan
pemerintahan dan pembangunan
Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya
diukur dengan 3 Indikator kinerja sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi Rata-rata
adalah 25%. perbandingan tahun 2014 adalah 100 %.
Dengan demikian mengalami penurunan bila dibandingkan
dengan tahun sebelumnya sebesar 75%.
Adapun kedua indikator kinerja yang tidak emncapai target
sasaran tersebut adalah :
1. presentase bangunan ber-IMB persatuan bangunan.
2. Persentase Kecamatan/kelurahan yang telah memiliki peta
digital.
Belum tercapaian sasaran target karena : Keterbatasan
Sumber daya Manusia yang memahami tentang petal digittal.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tahun 2016
99
Pencapaian sasaran ini dilakukan antara lain dengan:
1. Program Perencanaan Pembangunan Daerah dengan
kegiatan:
Penyusunan rancangan RKPD.
Penyelenggaraan musrenbang RKPD.
Koordinasi penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah
Daerah.
2. Program Perencanaan Tata Ruang dengan kegiatan:
Koordinasi Badan Penataan Ruang Daerah (BKPRD).
TUJUAN DARI MISI KEDUA
Meningkatkan perekonomian daerah
yang berbasis pada pembangunan
ekonomi pertanian masyarakat
Untuk mewujudkan tujuan pertama dari misi kedua telah
ditetapkan dua sasaran strategis. Dalam Tahun 2016 telah
dilaksanakan upaya pencapaian dua sasaran dengan tingkat
pencapaian dijelaskan di bawah ini:
2.1.1. Terwujudnya pemenuhan pangan masyarakat OKU TIMUR
dan mewujudkan Sumsel sebagai lumbung pangan nasional
Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya
diukur dengan 17 Indikator kinerja sebagaimana dalam lampiran:
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi Rata-rata
Capaian kinerja sasaran ini adalah 95,41% perbandingan
dengan tahun 2015 adalah 121 %, dengan demikian mengalami
penurunan sebesar 25,59 %.
Beberapa target indikator mengalami kenaikan
dibandingkan tahun :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tahun 2016
100
- Produksi Padi sebelumnya, sebagaimana terlihat dalam tabel.
Hal ini disebabkan ketersedian sarana dan prasaran, misalnya
penyediaan bibit yang baik , serta tersedinya iriigasi yang baik
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tahun 2016
101
Pencapaian sasaran ini dilakukan antara lain dengan:
a. Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian /
Perkebunan) dengan kegiatan antara lain:
1. Analisis rasio jumlah penduduk terhadap jumlah
kebutuhan pangan.
2. Pemanfatan pekarangan untuk pengembangan pangan.
b. Program peningkatan pemasaran hasil produksi
pertanian/perkebunan dengan kegiatan antara lain:
Promosi atas hasil produksi pertanian/perkebunan
unggulan daerah
c. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian /
Perkebunan dengan kegiatan antara lain:
Pengadaan sarana dan prasarana teknologi
pertanian/perkebunan tepat guna
d. Program Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan
dengan kegiatan sebagai berikut:
Penyediaan sarana produksi pertanian / perkebunan,
2.1.2. Terwujudnya peningkatan produksi komoditas unggulan
yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya
diukur dengan 10 Indikator kinerja sebagaimana dalam lampiran:
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi Rata-rata
Capaian kinerja sasaran ini adalah 85,32 %. Perbandingan tahun
2015 adalah 90%. Dengan demikian mengalami penurunan
sebesar 4,68 %.
Beberapa indikator Kinerja terus mengalami kenaikan dari
tahun tahun sebelumnya antara lain :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tahun 2016
102
- Jumlah Populasi ternak besar dan Jumlah Populasi ternak kecil
di kabupaten; kedua indikator ini mengalami terus kenaikan dari
tahun ke tahun, hal ini disebabkan dukungan pemerintah daerah
dalam proses peyediaan produk peternakan, pelayanan
kesehatan hewan ternak dan juga adanya Peraturan Daerah
yang melarang bibit ternak keluar daerah. Peningkatan dari
tahun ketahun dapat dilihat pada table
- Jumlah produktivitas budidaya ikan; pada indikator ini juga
menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahuan ( lihat table),
tercapai target sebab Pemerintah daerah memberikan stimulan
bantuan kepada masyrakat berupa sarana budidaya dan bibit
GRAFIK POPULASI TERNAK BESAR DAN TERNAK KECIL PERTAHUN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tahun 2016
103
GRAFIK JUMLAH PRODUKSI PERIKANAN PERTAHUN
Adapun beberapa indikator kinerja yang tidak tercapai target
sasaran :
- Jumlah pestisida yang dibagikan ke petani
- Jumlah pembibitan karet tahun 2016
Tidak tercapainya target sasaran karena beberapa faktor antara
lain : Kurangnya pegawai yang memahami tugas dan fungsi serta waktu
pelaksanaan lelalng/tender selesai di akhir tahun yang menyebabkna
terkendalanya administrasi
Pencapaian sasaran ini dilakukan antara lain dengan :
Program pencegahan dan penangulangan penyakit ternak
Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan
Program pengembangan budidaya perikanan
Program peningkatan ketahanan pangan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tahun 2016
104
TUJUAN DARI MISI KETIGA
Meningkatkan kualitas
penyelenggaraan pendidikan
Untuk mewujudkan tujuan kesatu dari misi ketiga telah
ditetapkan tiga sasaran strategis. Dalam Tahun 2016 telah
dilaksanakan upaya pencapaian sasaran dengan tingkat pencapaian
dijelaskan di bawah ini :
3.1.1. Terwujudnya masyarakat yang berpendidikan tinggi dan
semakin meningkatnya mutu pendidikan
Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya
diukur dengan 32 Indikator kinerja sebagaimana dalam
lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi Rata-rata
Capaian kinerja sasaran ini adalah 118,57% perbandingan
tahun 2015 adalah 97%. Dengan demikian terjadi kenaikan
21,57 % jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Beberapa indikator Kinerja dari tahun ketahun mengalami
kenaikan sebagaiman terlihat tabel dibawah ini antara lain:
- Angka Partisipasi Kasar (APK) SD, SMP dan SMA
- Prosentase Kelulusan SD, SMP, SMA
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tahun 2016
105
Prosentase tingkat kelulusan SD,SMP dan SMA
NILAI APK DAN APM SLTP dan SLTA dari tahun ke tahun
.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tahun 2016
106
Pencapaian sasaran ini dilakukan antara lain dengan :
a. Program Pendidikan Anak Usia Dini dengan kegiatan :
1. Pelatihan kompetensi tenaga pendidik.
2. Pengadaan perlengkapan sekolah.
3. Penyelenggaraan pendidikan anak usia dini.
b. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan
Tahun dengan kegiatan:
1. Penyediaan bantuan operasional (BOS) jenjang
SD/SDLB dan SMP/MTS serta pesantren salafiyah
dan satuan pendidikan non-islam setara SD dan SMP.
2. Penyediaan buku pelajaran untuk SD/MI/SDLB dan
SMP/MTS.
c. Program Pendidikan Menengah dengan kegiatan:
1. Penyediaan Bantuan Operasional Manajemen Mutu
(BOMM).
2. Penyelenggaraan paket C setara SMU.
3. Pembinaan minat dan bakat SLTA.
d. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan dengan kegiatan:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tahun 2016
107
Pelatihan bagi pendidik untuk memenuhi standar
kompetensi,
e. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan dengan
kegiatan:
1. Pelaksanaan evaluasi hasil kinerja bidang pendidikan,
2. Pembinaan dewan pendidikan.
f. Program perbaikan sistem administrasi kearsipan
dengan kegiatan:
1. Pengumpulan data,
2. Pengklasifikasian data
g. Program pengembangan budaya baca dan pembinaan
perpustakaan dengan kegiatan:
Pemasyarakatan minat dan kebiasaan membaca
untuk mendorong terwujudnya masyarakat
pembelajar,
3.1.2. Terwujudnya peningkatan prestasi pemuda dan olahraga.
Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya
diukur dengan 2 Indikator kinerja sebagaimana dalam lampiran:
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi Rata-rata
Capaian kinerja sasaran ini adalah 50% perbandingan dengan
tahun 2015 adalah 133 %.
Dengan demikian mengalami penurunan sebesar 83%%
Adapun indikator yang tidak tercapai target adalah :
- Jumlah atlet dan pelatih olah raga yang berprestasi
Indikator kinerja sasaran tersebut dicapai antara lain dengan :
a. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
dengan kegiatan:
Pelatihan dan pendidikan formal
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tahun 2016
108
b. Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda
dengan kegiatan:
Pendataan potensi kepemudaan,
c. Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan dengan
kegiatan:
1. Pembinaan organisasi kepemuda,
3.1.3.Terwujudnya pelayanan bidang kependudukan dan kualitas
tenaga kerja yang dapat bersaing sesuai dengan kebutuhan
pasar.
Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya
diukur dengan 10 Indikator kinerja sebagaimana dalam lampiran:
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi Rata-rata
Capaian kinerja sasaran ini adalah 92,21%. Perbandingan tahun
2015 adalah 58%. Dengan demikian mengalami kenaikkan
34,21%.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tahun 2016
109
Beberapa indikator kinerja yang tidak mencapai target
sasaran adalah anatara lain :
1. Persentase KK transmigrasi yang terbina, Pada tahun 2016
Dinas trasmigrasi tidak melaksanakan kegiatan tersebut.
2. Jumlah perusahaan yang mentaati peraturan
ketenagakerjaan. Belum adanya data base yang dimiliki oleh
oleh dinas terkait
Indikator –indikator kinerja sasaran tersebut dicapai dengan
antara lain :
a. Program Peningkatan Kesempatan Kerja dengan kegiatan
antara lain:
Penyebarluasan informasi bursa tenaga kerja.
b. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelola
Keuangan Daerah dengan kegiatan antara lain:
Peningkatan manajemen aset / barang daerah.
c. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga
Ketenagakerjaan dengan kegiatan antara lain:
1. Sosialisasi penyusunan PP dan PKB.
d. Program Tenaga Kerja dan Pengembangan Sistem
Pengawasan dengan kegiatan antara lain:
Pelaksanaan bulan bhakti K3
TUJUAN DARI MISI KEEMPAT
Meningkatkan pelayanan
kesehatan masyarakat
Untuk mewujudkan tujuan ketiga dari misi ketiga telah
ditetapkan lima sasaran strategis. Dalam Tahun 2016 telah
dilaksanakan upaya pencapaian dengan tingkat pencapaian
dijelaskan di bawah ini:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tahun 2016
110
4.1.1 Terwujudnya masyarakat yang sehat dan sejahtera
Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya
diukur dengan 12 Indikator kinerja sebagaimana dalam
lampiran:
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi Rata-rata
Capaian kinerja sasaran ini adalah 76,73% perbandingan
dengan tahun 2015 adalah 90% Dengan demikian terjadi sedikit
penurunan yaitu sebesar 13,27 %.
Beberapa Indikator Kinerja yang tidak mencapai terget sasaran
antara lain:
persentase ketersediaan sarana dan prasarana puskesmas
dan rumah sakit yang memenuhi standar.
No
Prasarana dan Sarana Kesehatan
2011 2012 2013 2014 2015
1 Rumah Sakit Pemerintah 1 2 2 2 2
2 Rumah Sakit Swasta 2 2 2 2 3 Puskesmas 22 22 22 22 22
4 Puskesmas keliling 22 22 22 22 5 Puskesmas Pembantu 59 59 59 59 59
6 Balai pengobatan/klinik/RB
5 10 12 12
Jumlah 111 111 117 119
Jumlah fasilitas pelayanan kesehatan (Rumah Sakit,
Puskesmas, Pustu, Poskesdes), dimana belum terjadi
peningkatan, hal ini terjadi karena masih terbatasnya anggaran
untuk pembangunan gedung baru.
persentase ketersediaan obat essesial generik dan sarana
pelayanan kesehatan dasar..
persentase pengawasan keamanan obat, bahan pangan dan
bahan berbahaya di masyarakat..
cakupan pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tahun 2016
111
No Tenaga Kesehatan
Th. 2011
Th. 2012
Th. 2013
Th. 2014
Th
2015
1 Dokter spesialis 8 8 6 9 14
2 Dokter umum 54 57 64 75 70
3 Dokter gigi 2 3 3 4 5
4 Bidan 340 387 491 587 591
5 Perawat 97 128 217 264 479
Jumlah 501 583 781 939 1159
Sedangkan terdapat 3 indikator kinerja yang mencapai target
sasaran yang ditetapkan. Antara lain
Cakupan desa/kelurahan yang mengalami KLB yang dilakukan
penyelidikanepidemiologi < 24 jam
Jumlah kematian bayi per 1000 kelahiran hidup.
Pencapaian sasaran ini dilakukan antara lain dengan:
1. Cakupan kasus penyakit menular yang tertanggulangi.
2. Jumlah kematian ibu melahirkan per 10.000 perkelahiran
hidup. target 20, relasasi 11, dengan demikian program
pemerintahan daerah dalam menekan angka kematian ibu
melahirkan menunjukan keberhasilan
3. Jumlah kematian bayi per 10.000 kelahiran hidup dengan
4. Cakupan pelayanan kesehatan pada lansia.
4.1.2 Meningkatnya Pelayanan Keluarga Berencana
Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur
dengan 8 Indikator kinerja sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi Rata-rata
Capaian kinerja sasaran ini adalah 62,63% Perbandingan dengan
tahun 2015 adalah 101%, dengan demikian penurunan capaian
target 38,37%.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tahun 2016
112
Beberapa indikator Kinerja yang tidak mencapai target sasaran
antara lain :
Jumlah terbinanya kelompok pemberdayaan ekonomi
keluarga
persentase pengawasan keamanan obat, bahan pangan dan
bahan berbahaya di masyarakat.
Jumlah penyediaan pelayanan KB dan alat kontrasepsi bagi
keluarga miskin; pada indikator ini target sasaran tercapai 0,
hal ini terjadi karena pada tahun 2016 tidak terdapat alokasi
anggaran untuk indikator tersebut.
Pencapaian sasaran ini dilakukan antara lain dengan :
Program Kelauraga berencana dengan kegiatan pembinaan
keluarga berencana.
a. Program Pelayanan Kontrasepsi dengan kegiatan:
1. Pelayanan alat kontrasepsi.
2. Pelayanan KB medis operasi.
b. Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam Pelayanan
KB / KR yang Mandiri dengan kegiatan :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tahun 2016
113
1. Pemberdayaan ekonomi keluarga.
2. Pengelolaan data dan informasi program KB.
c. Program pengembangan bahan informasi tentang pengasuhan
dan pembinaan tumbuh kembang anak dengan kegiatan :
1. Pengumpulan bahan informasi tentang pengasuhan dan
pembinaan tumbuh kembang anak.
2. Peltihan tenaga pendamping kelompok bina keluarga di
kecamatan.
4.1.3 Meningkatnya derajat kesehatan lingkungan
Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya
diukur dengan 13 Indikator kinerja sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi Rata-rata
Capaian kinerja sasaran ini adalah 83,64 % perbandingan
dengan tahun 2015 adalah 131%. Dengan demikian mengalami
penurunan sebesar 47,36.%
Beberapa indikator yang mengalami kenaikan antara lain
Ada beberapa indikator kinerja yang tidak tercapai target sasaran
yaitu :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tahun 2016
114
1. Jumlah sungai yang telah ditetapkan daya tampung beban
pencemarannya.
2. Kegiatan usaha yang telah memiliki AMDAL.
Tidak tercapainya target sasaran dari beberapa indikator
tersebut diatas antara lain disebabkan Pada Badan
Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup Daerah Kab OKU
TIMUR masih kekurangan Sumber Daya Manusia yang
memiliki sertifikat AMDAL, serta masih kurangnya alokasi dana
untuk lingkungan hidup
3. Volume sampah yang tidak terangkut/hari
4. Jumlah pasar yang sesuai kriteria adipura
Tidak tercapainya target sasaran dari indikator kinerja tersebut
dikarenakan, masih kurangnya armada/truk pengangkut
sampah
Pencapaian sasaran ini dilakukan antara lain dengan :
a. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
oleh Bapedalda dengan kegiatan:
1. Pengembangan teknologi pengelolaan persampahan.
2. Bimbingan teknis persampahan.
b. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan
Lingkungan Hidup oleh Bapedalda dengan kegiatan:
1. Koordinasi penilaian kota sehat /adipura.
2. Pengawasan pelaksanaan kebijakan bidang lingkungan
hidup.
c. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
oleh DKKP dengan kegiatan:
Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan
persampahan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tahun 2016
115
4.1.4/Meningkatnya pemberdayaan masyarakat Desa dan
Perlindungan Sosial
Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya
diukur dengan 10 Indikator kinerja sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi Rata-rata
Capaian kinerja sasaran adalah 100 % perbandingan tahun 2015
adalah 62 %. Dengan demikian mengalami kenaikkan sebesar
48%. Dari sepuluh indikator semuanya mencapai target sasaran
antara lain adalah:
1. jumlah desa yang mendapat bantuan UED.
2. Persentase Desa/Kelurahan yang memanfaatkan teknologi
tepat guna (TTG) dalam peningkatan taraf kesejahteraan
hidup masyarakat.
3.Jumlah warakuri,veteran,purnabakti,lansia dan janda
pahlawan yang diberikan bantuan berupa bingkisan.
4.Jumlah penyandang cacat yang diberikan bantuan dasar
berupa pendidikan dan pelatihan.
5. Jumlah wanita rawan sosial yang diberikan Pelatihan.
Pencapaian sasaran ini dilakukan antara lain dengan :
a. Program Pemberdayan Fakir Miskin, Komunikasi Adat
Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial (PMKS) :
b. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
dengan kegiatan:
Peningkatan kualitas pelayanan, sarana dan prasarana
rehabilitasi kesejahteraan sosial bagi PMKS.
c. Program Pembinaan Anak Terlantar dengan kegiatan:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tahun 2016
116
Pelatihan keterampilan dan praktek belajar kerja bagi anak
terlantar.
d. Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma
dengan kegiatan:
Pendidikan dan pelatihan bagi penyandang cacat dan eks
trauma.
e. Program Pembinaan panti asuhan / panti jompo dengan
kegiatan:
Pendamping biaya hidup penghuni panti asuhan.
f. Program Pembinaan eks penyandang penyakit sosial
dengan kegiatan:
Pendidikan dan pelatihan keterampilan berusaha bagi eks
penyandang penyakit sosial.
g. Program peningkatan keberdayaan masyarakat desa oleh
Dinas PMD dengan kegiatan:
peningkatan keberdayaan masyarakat desa.
h. Program peningkatan keberdayaan masyarakat desa oleh
Dinas PMD dengan kegiatan:
1. Pembinaan kelompok masyarakat pembangun desa
2. Pelaksanaan Musrenbangdes
i. Program peningkatan peran perempuan di pedesaan oleh
Dinas PMD dengan kegiatan:
Pembinaan Perempuan di pedesaan dalam bidang usaha
ekonomi produktif.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tahun 2016
117
4.1.5 Meningkatnya Pemberdayaan dan Kualitas hidup perempuan
dan anak.
Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya
diukur dengan 4 Indikator kinerja sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi Rata-rata
Capaian kinerja sasaran ini adalah 64,29% Perbandingan dengan
tahun 2015 adalah 104 %.
Dengan demikian mengalami penurunan dalam
peningkatan capaian sasaran sebesar 39,71%
Adapun target yang tidak mencapai realisasi adalah:
- Persentase kegiatan yang responsif gender dan ada satu indikator
yang tidak tersedia data ( not avalaible) yakni :
- Rasio KDRT per 1000 rumah tangga. Hal ini disebebakan
ketiadaan Sumber Daya Manusia yang memahami perhitungan
pada indikator ini .
Pencapaian sasaran ini dilakukan antara lain dengan :
a. Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan
Perempuan dengan kegiatan:
1. Pelaksanaan Sosialisasi yang Terkait dengan Kesetaraan
Gender, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak.
2. Penilaian Kecamatan Sayang Ibu dan Dasawisma.
b. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender
dan Anak dengan kegiatan:
1. Fasilitasi pengembangan P2TP2.
2. Pengembangan materi dan pelaksanaan KIE tentang
kesetaraan dan keadilan gender (KKG).
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tahun 2016
118
c. Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender
dalam Pembangunan dengan kegiatan:
1. Kegiatan Penyuluhan Bagi Ibu Rumah Tangga Dalam
Membangun Keluarga Sejahtera.
2. Kegiatan pendidikan dan pelatihan peningkatan peran serta
dan kesetaraan jender.
TUJUAN DARI MISI KELIMA
Meningkatkan sarana prasarana
infrastruktur daerah
Untuk mewujudkan tujuan pertama dari misi keempat telah
ditetapkan enam sasaran strategis. Dalam Tahun 2016 telah
dilaksanakan upaya pencapaian dengan tingkat pencapaian
dijelaskan di bawah ini
5.1.1 Terwujudnya jaringan infrastruktur yang merata seluruh
wilayah
Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya
diukur dengan 8 Indikator kinerja sebagaimana dalam lampiran:
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi Rata-rata
Capaian kinerja sasaran ini adalah 102,19% perbandingan
dengan tahun 2015 adalah 103%, dengan penurunan sebesar
0,81%
Seluruh indikator sasaran tercapai target sasaran
(dalam lampiran), hal ini disebabkan dukungan alokasi dana
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tahun 2016
119
dan sumber daya manusia dari Dinas Pekerjaan umum
Bina Marga.
Pencapaian sasaran ini dilakukan antara lain dengan :
a. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan dengan
kegiatan :
Pembangunan jembatan.
b. Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
dengan kegiatan :
1. Rehabilitasi / pemeliharan jalan.
2. Rehabilitasi / pemeliharaan jembatan.
5.1.2 Terwujudnya jaringan irigasi yang dapat membantu
peningkatan produksi pertanian
Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya
diukur dengan 4 Indikator kinerja sebagaimana dalam lampiran
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi Rata-rata
Capaian kinerja sasaran ini adalah 88,17% perbandingan
tahun 2015 adalah 82 %.Dengan demikian terjadi kenaikakn
capaiain sasaran target antara tahun sebelumnya sebesar
6,17%:
Satu target indikator yang mencapai sasaran diatas 90% yakni
1. Luas areal sawah yang teraliri irigasi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tahun 2016
120
2. Persentase jaringan irigasi yang berfungsi dengan baik.
3. Rasio jaringan irigasi yang dipelihara.
Pencapaian sasaran ini dilakukan antara lain dengan :
Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi,
Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya dengan kegiatan:
1. Optimalisasi fungsi jaringan irigasi yang telah di bangun.
2. Pemberdayaan petani pemakai air.
5.1.3 Terwujudnya sarana perkantoran pemerintah
Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya
diukur dengan 1 Indikator kinerja yakni Jumlah
pembangunan/rehab gedung kantor
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi Rata-rata
Capaian kinerja sasaran ini adalah 125 %. Dibandingkan tahun
2015 82% terjadi peningkatan sebesar 43%
Namun demikian pada tahun 2016 masih ada beberapa
Kantor SKPD yang belum memiliki gedung sendiri yakni masih
bersatatus pinjam sewa.
5.1.4cTerwujudnya sistem transportasi yang menunjang
perekonomian daerah.
Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya
diukur dengan 4 Indikator kinerja sebagaimana dalam lampiran:
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi Rata-rata
Capaian kinerja sasaran ini ini adalah 100 % perbandingan
tahun 2015 adalah 90 %. Dengan demikian terjadi kenaikan
perbandingan capaian target tahun sebelumnya 10%.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tahun 2016
121
Beberapa indikator kinerja pada sasaran ini antara lain
Jumlah kendaraan yang telah mengikuti Uji Kendaraan
Bermotor. Indikator kinerja ini setiap tahun mengalami
peningkatan sebagaiman terlihat pada table
Prosentase angkutan umum yang mentaati peraturan
lalu lintas. Kab OKU TIMUR secara berturut turut mendapatkan
penghargaan dari Kementerian Perhubungan yakni bidang
Trasnportasi karena ketaatan pada peraturan lalu lintas.
Pencapaian sasaran ini dilakukan antara lain dengan :
a. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan
Fasilitas LLAJ dengan kegiatan :
Rehabilitas/pemeliharaan sarana alat pengujian
kendaraan bermotor.
b. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan dengan
kegiatan :
1. Kegiatan pengendalian disiplin pengoperasian angkutan
umum di jalan raya.
c. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan
Keuangan Daerah dengan kegiatan :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tahun 2016
122
d. Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas
dengan kegiatan :
Pengendalian dan pengamanan hari keagamaan dan
hari besar.
e. Program Peningkatan Kelayakan Pengoperasian
Kendaraan Bermotor.
Pelaksanaan Uji Petik Kendaraan bermotor
5.1.5 Terwujudnya jaringan infrastruktur informasi dan
komunikasi
Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya
diukur dengan 4 Indikator kinerja sebagaimana dalam lampiran:
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi Rata-rata
Capaian kinerja sasaran ini adalah 72,72% Perbandingan
tahun 2015 adalah 77%. Dengan demikian terdapat penurunan
sebesar 72,72%. Adapun indikator sasaran yang mencapai
target sasaran adalah :
1. Jumlah website daerah yang dominan dan subdominan.
2. Jumlah jenis media penyebarluasan informasi
pembangunan daerah yang efektif.
Adapun dua indikator tidak tercapai target sasaran ,faktor
penyebab ketidakberhasilan capaian disebabkan masih
rendahnya informasi kepada user (masyarakat ) bahwa
mereka bisa mendapatkan informasi publik di Kantor
Inforkom. Kedepan akan terus disosialisasikan kepada
masyarakat luas mengenai informasi publik.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tahun 2016
123
Pencapaian sasaran ini dilakukan antara lain dengan :
a. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media
Massa
Pembinaan dan pengembangan jaringan komunikasi dan
informasi.
b. Program Kerjasama Informasi Dengan Mass Media
1. Penyebarluasan informasi pembangunan daerah.
2. Penyebarluasan informasi yang bersifat penyuluhan bagi
masyarakat.
5.1.6 Terwujudnya perumahan permukiman yang berkualitas
Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya
diukur dengan 5 Indikator kinerja sebagaimana dalam lampiran:
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi Rata-rata
Capaian kinerja sasaran ini adalah 61% perbandingan dengan
tahun 2015 adalah 71 %.
Dengan demikian mengalami penurunan sebesar 10%.
Beberapa indikator sasaran yang tidak mencapai sasaran
target antara lain :
1. Jumlah pembangunan sarana sumur- sumur air tanah
2. Jumlah sarana dan prasarana fasilitas umum yang
dibangun.
Indikator kinerja sasaran tersebut dicapai dengan :
a. Program pembangunan saluran drainase/gorong-gorong
dengan kegiatan : Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong.
b. Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku dengan
kegiatan. 1. Penunjang PAMSIMAS.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tahun 2016
124
2. Pembangunan sarana dan prasarana sanitasi.
c. Program Pembangunan infrastruktur perdesaan dengan
kegiatan. 1. Pembangunan jalan dan jembatan diperdesaan
2. Penunjang RIS-PNPM
3. Sosialisasi RIS-PNPM
TUJUAN DARI MISI KEENAM
Meningkatkan dan mendorong
investor dalam rangka berinvestasi di
Kabupaten OKU TIMUR guna
mendorong percepatan pertumbuhan
investasi dan perekonomian
masyarakat
Untuk mewujudkan tujuan kesatu dari misi keenam telah
ditetapkan empat sasaran strategis. Dalam Tahun 2014 telah
dilaksanakan upaya pencapaian dengan tingkat pencapaian
dijelaskan di bawah ini:
6.1.1. Terwujudnya peningkatan sektor pertambangan dan energi
dalam mendukung Sumsel sebagi Lumbung Energi
Nasional
Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya
diukur dengan 5 Indikator kinerja sebagaimana dalam lampiran:
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi Rata-rata
Capaian kinerja sasaran ini adalah 29,30% perbandingan
dengan tahun 2015 adalah 79 %.
Dengan demikian mengalami penurunan jika dibandingkan
dengan tahun 2015 sebesar 49,30%.. penurunan yang begitu
tajam tersebut dikarenakan 3 Indikator kinerja yang tidak
mencapai target sasaran :
1. Jumlah Jaringan Listrik di Wilayah Kabupaten OKU TIMUR.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tahun 2016
125
2. Rasio Elektrifikasi desa
3. Prosentase pajak bahan galian mineral bukan logam dan
bantuan terhadap PAD.
Indiaktor-indikator tersebut pada tahun 2016 fungsi dan
kewenangan telah beralih Pemerintah Provinsi Sumatera
Selatan. Sehingga Dinas Pertambangan Dan Energi Kab OKU
TIMUR tidak lagi menjalankan nya.
Indikator kinerja sasaran tersebut dicapai dengan :
a. Program pembinaan dan pengawasan bidang
ketenagalistrikan dengan kegiatan antara lain:
1. Inventarisasi lampu jalan.
2. Pengadaan transformator 25KVA .
6.1.2. Terwujudnya KUKM, Industri kecil dan menengah serta
Koperasi yang berkembang.
Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya
diukur dengan 5 Indikator kinerja sebagaimana dalam lampiran:
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi Rata-rata
Capaian kinerja sasaran ini adalah 81,02% Perbandingan
dengan tahun 2015 adalah 37%, Dengan demikian mengalami
kenaikan yang cukup signipikan sebesar 44,02%.
Dari 5 Indikator kinerja, tiga indikator kinerja yang
mencapai target sasaran dibawh 90% yakni :
Persentase koperasi yang aktif.
Jumlah kewirausahaan UMKM yang terlatih
Persentase pola kemitraan pelaku KUKM dengan usaha
besar.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tahun 2016
126
Ha lini disebabkan antara lain masih kurangnya sumber
daya manusia bidang koperasi yang capable, kurangnya
alokasi dana serta masih minimnya infra struktur penunjang
lainnya.
Pencapaian sasaran ini dilakukan antara lain dengan :
a. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi,
dengan kegiatan antara lain :
1. Kegiatan revitalisasi dan pendataan kelembagaan
koperasi
2. Pembinaan, pengawasan dan penghargaan koperasi
berprestasi,
b. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan
Kompetitif Usaha Kecil Menengah, dengan kegiatan antara
lain :
Penyelenggaraan Pelatihan kewirausahaan,
c. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha bagi
Usaha Mikro Kecil Menengah dengan kegiatan antara lain :
1. Penyelenggaraan Promosi Produk Usaha Mikro Kecil
dan Menengah
6.1.3.Terwujudnya Perdagangan dan perindustrian daerah yang
berkembang.
Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya
diukur dengan 5 Indikator kinerja sebagaimana dalam lampiran:
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi Rata-rata
Capaian kinerja sasaran adalah 78,40% perbandingan dengan
tahun 2015 adalah 80%. Dengan mengalami penurunan
sebesar 1,6%
Indikator sasaran yang tidak mencapai target yaitu :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tahun 2016
127
- Jumlah pelaku usaha yang dibina dalam pengemasan
makanan olahan , tidak terlaksanaknya kegiatan yang
mendukung indikator sasaran adalah ketiadaan alokasi
anggaran pada tahun 2016
Program-program untuk mencapai sasaran tersebut.
a. Program Perlindungan konsumen dan pengamanan
perdagangan dengan kegiatan:
Peningkatan pengawasan barang dan jasa.
b. Program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri
dengan kegiatan antara lain :
1. Peningkatan sistem dan jaringan informasi
perdagangan.
2. Fasilitasi pengadaan pasar murah/ operasi pasar.
3. Pengembangan pasar dan distribusi barang/produk
melalui promosi produk unggulan daerah.
6.1.4. Terwujudnya Kabupaten OKU TIMUR sebagai daerah
tujuan wisata
Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya
diukur dengan 6 Indikator kinerja sebagaimana dalam lampiran:
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi Rata-rata
Capaian kinerja sasaran ini ini adalah 86,19% perbandingan
dengan tahun 2015 adalah 60 %. Mengalami kenaikan capaian
sebesar 20,19%. .
Adapun tiga indikator kinerja (terlampir) tidak mencapai
target sasaran disebabkan faktor antara lain: Belum adanya
Sumber daya manusia yang berkompeten di bidang pariwisata;
Tempat tempat wisata yang belum terkelola dengan baik dan
alokasi dana yang masih kurang serta infras struktur
penunjang yang masih minim.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tahun 2016
128
Pencapaian sasaran ini dilakukan antara lain dengan :
a. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata dengan
kegiatan antara lain :
1. Pengembangan jaringan kerjasaman promosi pariwisata.
2. Pelaksanaan promosi pariwisata nusantara di dalam dan
di luar negeri.
b. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya dengan kegiatan
antara lain :
Fasilitasi partisipasi masyarakat dalam pengelolaan
kekayan budaya
c. Program pengembangan kemitraan dengan kegiatan antara
lain:
1. Pengembangan dan penguatan informasi dan database,
2. Peningkatan peran serta masyarakat dalam
pengembangan kemitraan pariwisata.
TUJUAN DARI MISI KETUJUH
Meningkatkan pertumbuhan daerah-
daerah baru khususnya wilayah cepat
tumbuh, wilayah perbatasan dan
wilayah tertinggal
Untuk mewujudkan tujuan kesatu dari misi ketujuh telah
ditetapkan tiga sasaran strategis. Dalam Tahun 2014 telah
dilaksanakan upaya pencapaian satu sasaran dengan tingkat
pencapaian dijelaskan di bawah ini:
7.1.1. Terciptanya pertumbuhan daerah-daerah baru khususnya
wilayah Kota.
Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya
diukur dengan 1 Indikator kinerja sebagaimana dalam
lampiran :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tahun 2016
129
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi Rata-
rata Capaian kinerja sasaran ini ini adalah 0.
Pada tahun 2016 indikator kinerja Jumlah fasilitas
umum di KTM yang sudah tersedia. Tidak terlaksana
disebabkan tidak adanya alokasi anggaran pada tahun 2016
7.1.2. Meningkatnya pemerataan penduduk antar wilayah.
Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya
diukur dengan 2 Indikator kinerja sebagaimana dalam
lampiran :
Dari indikator 2 kinerja tersebut dicapai realisasi 0%
Yaitu 1. Penempatan penempatan transmigrasi dan
2. Jumlah transmigrasi lokal di KTM ; hal ini sebabkan
dinas terkait yakni dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi tidak
melaksanakan kegiatan penempatan Transmigrasi pada
tahun 2016
TUJUAN DARI MISI KEDELAPAN
Meningkatkan dan mengembangkan
kualitas kehidupan beragama bagi
masyarakat
Untuk mewujudkan tujuan kesatu dari misi kedelapan telah
ditetapkan dua sasaran strategis. Dalam Tahun 2014 telah
dilaksanakan upaya pencapaian satu sasaran dengan tingkat
pencapaian dijelaskan di bawah ini:
8.1.1. Terciptanya kualitas kehidupan Beragama bagi
masyarakat yang berbudaya berakar pada nilai
keagamaan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tahun 2016
130
Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya
diukur dengan 3 Indikator kinerja sebagaimana dalam
lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi Rata-rata
Capaian kinerja sasaran ini adalah 91,83 % perbandingan
tahun 2015 adalah 103 %. Dengan demikian mengalami
penurunan sebesar 11,17%.
Indikator kinerja yang tidak mencapai target yaitu :
1. Jumlah jemaah calon ibadah haji (JCIH) yang di fasilitasi,
hal ini disebakkan karena kebnijakan pemerintah Arab
Saudi mengurangi kuota jemaah haji sebesar 20%
sehingga juga mengurangi jumlah jemaah haji yang
berangkat.
2. Prosentase rumah ibadah, ponpes, TPA/TPP yang diberi
bantuan. Disebabkan secara nasional adanya
pemotongan anggaran belanja
Indikator kinerja sasaran tersebut dicapai dengan program
antara lain :
a. Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan
Pemuda dengan kegiatan antara lain:
Peningkatan keimanan dan ketakwaan kepemudaan
(MTQ/STQ).
b. Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala
Daerah / Wakil Kepala Daerah dengan kegiatan antra lain:
1. Fasilitas peningkatan ketakwaan jamaah calon haji.
2. Memfasilitasi penyerahan dana hibah Bupati kepada
Ponpes, TKA/TPQ dan sekolah mingguan se Kab.
OKU TIMUR.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tahun 2016
131
TUJUAN DARI MISI KESEMBILAN
Meningkatkan stabilitas keamanan dan
ketentraman masyarakat dalam
rangka mendorong terciptanya
pertumbuhan perekonomian daerah
dan masyarakat
Untuk mewujudkan tujuan kesatu dari misi kedelapan telah
ditetapkan dua sasaran strategis. Dalam Tahun 2016 telah
dilaksanakan upaya pencapaian satu sasaran dengan tingkat
pencapaian dijelaskan di bawah ini:
9.1.1. Terciptanya stabilitas keamanan dan ketentraman
masyarakat dalam rangka mendorong terciptanya
pertumbuhan perekonomian daerah dan masyarakat.
Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya
diukur dengan 7 Indikator kinerja sebagaimana dalam lampiran
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi Rata-rata
Capaian kinerja sasaran adalah 92,87% perbandingan
dengan tahun 2015 adalah 58%, mengalami kenaikkan
sebesar 34,87%
Adapun indikator kinerja yang tidak mencapai target
sasaran adalah :
- Jumlah patroli rutin pada kecamatan yang menjadi target
pelaksanaan penegak Peraturan daerah ( Perda).
Paktor paktor indikator kinerja yang tidak tercapai target
tersebut adalah karena: Sumber Daya manusia dan Infra
struktur penunjang kerja lapangan masih sangat terbatas.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tahun 2016
132
Dalam pencapaian sasaran ini ditekankan pada upaya-
upaya untuk mewujudkan rasa aman, damai dan tentram
melalui peran aktif masyarakat serta tersedianya sarana
prasarana keamanan. serta peningkatan keamanan, ketertiban,
dan penanggulangan kriminalitas di masyarakat.
Pencapaian sasaran ini dilakukan antara lain dengan :
a. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan
Lingkungan dengan kegiatan antara lain:
Pengendalian keamanan lingkungan.
b. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan dengan
kegiatan antara lain:
Peningkatan toleransi dan kerukunan dalam kehidupan
beragama.
c. Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga
Ketertiban dan Keamanan dengan kegiatan antara lain:
1. Fasilitas forum kerukunan umat beragama (FKUB).
2. Fasilitas FKDM
d. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan
Sosial dengan kegiatan antara lain:
Pembinaan kelembagaan sosial masyarakat.
e. Program Pendidikan Politik Masyarakat dengan kegiatan
antara lain:
- Penyuluhan kepada masyarakat.
f. Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban
Bencana Alam dengan kegiatan antara lain:
Pemantauan dan penyebarluasan informasi potensi
bencana alam.
g. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan
Lingkungan dengan kegiatan antara lain:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tahun 2016
133
1. Penyiapan tenaga pengendali kenyamanan dan
keamanan lingkungan
2. Pengendalian kebisingan dan gangguan dari kegiatan
masyarakat
Perbandingan Capaian sasaran indikator kinerja Tahun 2014 –
2016 dapat dilihat pada tabel:
No Sasaran Realisasi %
2014 2015 2016
1
Terciptanya kelembagaan
pemerintahan yang efisien dan
efektif berbasis teknologi informasi
104 73 72,03
2
Terwujudnya pengelolaan
akuntabilitas keuangan daerah dan
pengawasan aparatur
109 81 85
3
Terselenggaranya pengelolaan
keuangan daerah yang efisien dan
efektif dengan dukungan
optimalisasi penerimaan daerah
143 103 107,31
4
Tewujudnya Pengelolaan Aset
Daerah dan Kekayaan Daerah yang
efektif dan efisien
100 57 0
5
Terwujudnya perencanaan
Pembangunan yang menjadi acuan
seluruh aparatur dalam
menyelenggarakan pemerintahan
dan pembangunan
16,67 57 25,00
6
Terwujudnya pemenuhan pangan
masyarakat OKU TIMUR dan
mewujudkan Sumsel sebagai
lumbung pangan nasional
83,07 121 95,41
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tahun 2016
134
7
Terwujudnya peningkatan produksi
komoditas unggulan yang dapat
meningkatkan pendapatan
masyarakat
78 90 85,32
8
Terwujudnya masyarakat yang
berpendidikan tinggi dan semakin
meningkatnya mutu pendidikan
103 97 118,57
9 Terwujudnya peningkatan prestasi
pemuda dan olahraga. 67 133 50
10
Terwujudnya pelayanan bidang
kependudukan dan kualitas tenaga
kerja yang dapat bersaing sesuai
dengan kebutuhan pasar.
74 58 92,21
11 Terwujudnya masyarakat yang sehat
dan sejahtera 95 90 76,73
12 Meningkatnya Pelayanan Keluarga
Berencana 96 101 62,63
13 Meningkatnya derajat kesehatan
lingkungan 96 131 44,13
14
Meningkatnya pemberdayaan
masyarakat Desa dan Perlindungan
Sosial
76 62 100,00
15 Meningkatnya Pemberdayaan dan
Kualitas hidup perempuan dan anak 104 ` 64,29
16 Terwujudnya jaringan infrastruktur
yang merata seluruh wilayah 112 104 12,19
17
Terwujudnya jaringan irigasi yang
dapat membantu peningkatan
produksi pertanian
82 103 80,17
18 Terwujudnya sarana perkantoran
94 82 125
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tahun 2016
135
pemerintah
19
Terwujudnya sistem transportasi
yang menunjang perekonomian
daerah.
92 94 100
20 Terwujudnya jaringan infrastruktur
informasi dan komunikasi 73 90 72,72
21 Terwujudnya perumahan
permukiman yang berkualitas 86 77 61
22
Terwujudnya peningkatan sektor
pertambangan dan energi dalam
mendukung Sumsel sebagi
Lumbung Energi Nasional
71 71 29,30
23
Terwujudnya KUKM, Industri kecil
dan menengah serta Koperasi yang
berkembang.
79 79 81,20
24
Terwujudnya Perdagangan dan
perindustrian daerah yang
berkembang.
58 37 78,40
25
Terwujudnya Kabupaten OKU
TIMUR sebagai daerah tujuan
wisata
43 80 86,19
26
Terciptanya pertumbuhan daerah-
daerah baru khususnya wilayah
Kota terpadu mandiri.
0 0 0
27 Meningkatnya pemerataan
penduduk antar wilayah. 41 0 0
28
Terciptanya kualitas kehidupan
Beragama bagi masyarakat yang
berbudaya berakar pada nilai
66 103 91,83
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tahun 2016
136
keagamaan.
29
Terciptanya stabilitas keamanan dan ketentraman masyarakat dalam rangka mendorong terciptanya pertumbuhan perekonomian daerah dan masyarakat.
86 58 92,87
BB.. RREEAALLIISSAASSII AANNGGGGAARRAANN
11.. AASSPPEEKK KKEEUUAANNGGAANN
Analisis pencapaian keuangan merupakan gambaran dari
pencapaian keberhasilan program dan kegiatan yang telah
dilaksanakan oleh pemerintah daerah OKU TIMUR dalam Tahun
2016. Secara umum gambaran keuangan daerah dapat dilihat dari sisi
pendapatan dan belanja daerah.
a. Pendapatan Daerah
Total anggaran pendapatan daerah pada Tahun 2016
berjumlah Rp. 1.669.766.891.897,00 dan realisasinya adalah
Rp 1.521.770.289.548,64 atau 91,14 %. Uraian anggaran dan
realisasi pendapatan dan belanja Kabupaten OKU TIMUR dapat
dilihat pada tabel berikut:
Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2016
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tahun 2016
137
ANGGARAN REALISASI % LEBIH / (KURANG)
PENDAPATAN 1.669.766.891.897,00 1.521.770.289.548,64 91,14 (147.996.602.348,36)
PENDAPATAN ASLI DAERAH
62.105.381.200,00 69.357.438.646,73 111,68 7.252.057.446,73
Pendapatan Pajak Daerah 18.951.390.000,00 21.156.471.367,00 111,64 2.205.081.367,00
Hasil Retribusi Daerah 7.914.891.200,00 5.001.555.002,00 63,19 (2.913.336.198,00)
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
1.250.000.000,00 1.475.543.862,12 118,04 225.543.862,12
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
33.989.100.000,00 41.723.868.415,61 122,76 7.734.768.415,61
DANA PERIMBANGAN 1.276.098.714.612,00 1.183.323.558.041,00 92,73 (92.775.156.571,00)
Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak
122.513.450.612,00 97.552.077.537,00 79,63 (24.961.373.075,00)
Dana Alokasi Umum 760.211.691.000,00 760.211.691.000,00 100,00 0,00
Dana Alokasi Khusus 393.373.573.000,00 325.559.789.504,00 82,76 (67.813.783.496,00)
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH
331.562.796.085,00 269.089.292.860,91 81,16 (62.473.503.224,09)
Pendapatan Hibah 2.500.000.000,00 1.459.578.300,00 58,38 (1.040.421.700,00)
Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya
96.138.994.085,00 42.780.274.600,91 44,50 (53.358.719.484,09)
Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
5.000.000.000,00 5.000.000.000,00 100,00 0,00
Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya
44.700.000.000,00 36.625.637.960,00 81,94 (8.074.362.040,00)
Dana Desa 183.223.802.000,00 183.223.802.000,00 100,00 0,00
BELANJA 1.668.740.235.527,00 1.517.697.965.668,09 90,95 (151.042.269.858,91)
BELANJA TIDAK LANGSUNG
897.299.036.510,00 894.159.968.303,00 99,65 (3.139.068.207,00)
Belanja Pegawai 629.801.965.050,00 641.914.194.288,00 101,92 12.112.229.238,00
Belanja Subsidi 1.200.000.000,00 1.200.000.000,00 100,00 0,00
Belanja Hibah 21.694.365.110,00 14.485.202.041,00 66,77 (7.209.163.069,00)
Belanja Bantuan Sosial 3.452.586.350,00 3.452.586.350,00 100,00 0,00
Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa
1.053.838.000,00 1.052.350.000,00 99,86 (1.488.000,00)
Belanja Tidak Terduga 1.000.000.000,00 995.538.950,00 99,55 (4.461.050,00)
Bantuan keuangan - Alokasi Dana Desa
239.096.282.000,00 231.060.096.674,00 96,64 (8.036.185.326,00)
BELANJA LANGSUNG 771.441.199.017,00 623.537.997.365,09 80,83 (147.903.201.651,91)
Belanja Pegawai 10.428.479.100,00 8.951.233.893,00 85,83 (1.477.245.207,00)
Belanja Barang dan Jasa 357.615.559.520,00 293.337.092.069,92 82,03 (64.278.467.450,08)
Belanja Modal 403.397.160.397,00 321.249.671.402,17 79,64 (82.147.488.994,83)
SURPLUS / DEFISIT 1.026.656.370,00 4.072.323.880,55 396,66 3.045.667.510,55
PENERIMAAN
PEMBIAYAAN DAERAH 1.517.843.630,79 1.461.849.120,30 96,31 (55.994.510,49)
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya
1.517.843.630,79 1.461.849.120,30 96,31 (55.994.510,49)
Penerimaan Piutang Daerah
0,00 0,00 0,00 0,00
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tahun 2016
138
PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH
2.544.500.000,79 2.544.500.000,00 100,00 (0,79)
Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah
2.544.500.000,79 2.544.500.000,00 100,00 (0,79)
Pembayaran Pokok Utang 0,00 0,00 0,00 0,00
PEMBIAYAAN NETTO (1.026.656.370,00) (1.082.650.879,70) (55.994.509,70)
SISA LEBIH/KURANG PEMBIAYAAN TAHUN
BERKENAAN
0,00 2.989.673.000,85 2.989.673.000,85
b. Belanja Daerah
Total anggaran belanja daerah pada Tahun 2016 berjumlah
Rp 1.668.740.235.527,00 dan realisasinya adalah
Rp 1.517.697.965.668,09 atau 90,95%.
22.. AASSPPEEKK SSUUMMBBEERR DDAAYYAA MMAANNUUSSIIAA
Secara umum jumlah pegawai Pemerintah Kab. OKU TIMUR
berjumlah 8.044 orang, Secara lengkap Pegawai Pemkab OKU
TIMUR Menurut unit kerja dan golongan dapat di lihat pada tabel di
bawah ini:
Tabel III.12 Komposisi PNS Pemerintah Kabupaten OKU
TIMUR berdasarkan tingkat pendidikan formal
N O . TINGKAT
PENDIDIKAN
JENIS KELAMIN JUMLAH %
Laki-laki Perempuan
1 2 3 4
1 . PASCA SARJANA (S2) 1 9 3 6 9 262 3,26
2 . SARJANA (S1) 1 . 9 1 5 1 . 9 0 5 3.820 47,49
3 . DIPLOMA III (DIII) 2 0 3 5 7 6 779 9,68
4 . DIPLOMA II (DII) 5 0 7 6 1 7 1.124 13,97
5 . DIPLOMA I (DI) 4 8 1 4 2 190 2,36
6 . SLTA 9 2 2 7 8 6 1.708 21,23
7 . SLTP 8 9 4 93 1,16
8 . S D 6 7 1 68 0,85
J U M L A H 3 . 9 4 4 4 . 1 0 0 8 . 0 4 4 1 0 0
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tahun 2016
139
Tabel III.13 Komposisi Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Kabupaten OKU TIMUR yang telah mengikuti Diklat
NO TAHUN
DIKLAT STRUKTURAL
DIKLAT TEKNIS FUNGSIONAL
PRAJABATAN
Pim IV
Pim III
Pim II
Barang & Jasa
Camat Kepala Sekolah
SPIP Sekdes
Gol. I & II
Gol. III
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. 2007 40 13 - 40 - - - - - -
2. 2008 40 17 2 40 - 121 - - 714 190
3. 2009 40 1 1 - 2 - - - 205 166
4. 2010 - 4 2 - 3 - - - 398 170
5. 2011 40 3 - - - - - - 295 281
6. 2012 39 10 - - - - - - 87 232
7. 2013 40 - - - - - - 70 - -
8. 2014 - 8 - - - - 70 57 291 55
9. 2015 40 10 - - - - - - 240 110
10. 2016 - - 2 - - - - 4 290 39
JUMLAH 279 66 7 80 5 121 70 131 2.520 1.243
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tahun 2016
148
Komposisi Pegawai Negeri Sipil Kabupaten OKU TIMUR berdasarkan pangkat/golongan ruang per 31 Desember 2016
NO. UNIT KERJA GOLONGAN IV GOLONGAN III GOLONGAN II GOLONGAN I
JML A B C D E JML A B C D JML A B C D JML A B C D JML
1 Pemkab OKU TIMUR 0 2 1 0 0 3 2 0 0 0 2 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 4
2 Sekretariat Daerah 12 22 5 1 0 40 18 22 16 19 75 4 6 1 3 14 0 0 0 0 0 129
3 Dinas-dinas 1.870 36 12 0 0 1.918 997 861 593 849 3.300 734 298 388 261 1.681 3 2 24 9 38 6.937
4 Badan-badan 38 18 6 0 0 62 70 86 86 74 316 21 37 13 7 78 0 1 1 0 2 458
5 Kantor-kantor 3 3 0 0 0 6 7 15 5 5 32 0 4 6 0 10 0 0 0 0 0 48
6 Kecamatan dan Kelurahan 14 4 0 0 0 18 63 80 51 58 252 37 68 34 12 151 2 4 4 4 14 435
7 Rumah Sakit Umum Daerah 5 1 0 0 0 6 54 59 25 27 165 6 4 30 32 72 0 0 0 0 0 243
8 Sekretariat DPR 2 3 0 0 0 5 9 6 5 2 22 1 8 2 0 11 0 0 0 0 0 38
J U M L A H 1.944 89 24 1 0 2.058 1.218 1.129 781 1.034 4.162 803 425 475 315 2.018 6 11 19 21 57 8.292
PERSENTASE 24.82% 50.19% 24,34% 0,72% 100%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tahun 2016
149
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tahun 2016
93
DD.. AASSPPEEKK PPEENNDDUUKKUUNNGG LLAAIINNNNYYAA
Sedangkan pembagian unit kerja dalam wilayah Kab. OKU TIMUR dapat
di lihat pada tabel di bawah ini:
No Unit Kerja Jumlah
1 Bupati 1
2 Wakil Bupati 1
3 Sekretaris Daerah 1
4 Asisten 4
5 Bagian di Setda 12
6 Dinas 18
7 Kantor 5
8 Badan 11
9 Inspektorat 1
10 Kecamatan 20
11 Kelurahan 7
12 Desa 305
13 Rumah Sakit 2
14 Satuan Polisi Pamong Praja 1
Sumber: Bagian Ortala Setda Kab. OKU TIMUR
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tahun 2016
94
EE.. TTIINNDDAAKK LLAANNJJUUTT EEVVAALLUUAASSII SSEEBBEELLUUMMNNYYAA
Berdasarkan hasil evaluasi LAKIP yang dilakukan oleh Inspektorat
Provinsi Sumatera Selatan diperoleh rekomendasi untuk perbaikan
LAKIP Kabupaten OKU TIMUR sebagai berikut :
Ketepan rumusan unsur –unsur kunci dalam perencanaan seperti
tujuan dan sasran, indikator kinerja utama yang digunakan untuk
menunjukkan keberhasilan pencapaian target.
Ketetapan dan keselarasan penjabaran tujuan jangka pendek dan
jangka panjang.
Monitoring terhadap pencapaian target-target kinerja yang dituangkan
dalam perjajian.
Sistem evaluasi masih terbatas pada evaluasi pelaksanaan kegiatan
dan penyerapan anggaran belum menyentu pada keberhasilan
pelaksanaan program.
Adapun langkah yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten
OKU TIMUR Tahun 2016 adalah sebagai berikut :
Memperbaiki dokumen perjanjian kinerja sesuai dengan hasil review
namun demikian pada tahun 2016 merupakan tahun transisi
pemerintahan dimana perjanjian kinerja harus menyesuaikan
dengan RPJMD yang baru ditetapkan pada bulan Juli 2016 .
Menyusun indikator kinerja utama (IKU) sesuai Peraturan MenPAN
No. PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan
Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah.
Memberikan sosialisasi kepada SKPD agar membuat Penjajian
kinerja hingga pada level eselon IV.
Memberikan sosialisasi kepada SKPD dalam menyusun LAKIP
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tahun 2016
95
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2016
Bab IV
BAB IV
PENUTUP
AA.. SSIIMMPPUULLAANN CCAAPPAAIIAANN KKIINNEERRJJAA
Berdasarkan uraian pada bab III (Akuntabilitas Kinerja)
sebelumnya dapat ditarik beberapa kesimpulan utama yang terkait
dengan akuntabilitas kinerja Tahun 2016 yaitu :
• Secara umum pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Pemerintah
Daerah yang diamanatkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten OKU TIMUR telah diselenggarakan sebagaimana
mestinya.
• Terdapat 29 ( dua puluh sembilan ) sasaran dengan 214
indikator kinerja, dimana rata rata realisasi capaian adalah
66,85%
• Ukuran keberhasilan atau kinerja atas pelaksanaan tugas pokok,
fungsi dan kewajiban seperti yang disebutkan pada point 1 dan 2
diatas dapat diperoleh dari data indikator kinerja kesejahteraan
makro masyarakat yang setiap tahun selalu diukur oleh Badan
Pusat Statistik.
• Bulan Tahun 2016 merupakan tahun pertama daripada RPJMD
Bupati periode yakni tahun 2016-2021. Namun demikian RPJMD
di tetapkan pada Bulan 6, sehingga Renstra SKPD pun baru di
ditetapkan setelah it. Hal ini menyebabkan Perjanjian Kinerja
tahun 2016 masih mengacu pada Renstra SKPD yang lama
• Sebagai daerah berbasis pertanian Kab OKU TIMUR fokus
pada pemenuhan pangan yang capaian realisasinya setiap
tahun meningkat, yang pada tahun 2016 mencapai 95.41%.
Serta indikator kinerja Terwujudnya peningkatan produksi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2016
Bab IV
komoditas unggulan yang dapat meningkatkan pendapatan
masyarakat mencapai 61,32% , Untuk tingkat kesehatan
masyarakat Kab OKU TIMUR digambarkan pada indikator kinerja
Terwujudnya masyarakat yang sehat dan sejahtera mencapai
76,73%. Peningkatan Sumber Daya Manusia bidang
pendididikan dengan sasaran “Terwujudnya masyarakat yang
berpendidikan tinggi dan semakin meningkatnya mutu pendidikan”
dengan capaian realisasi 118,57% pada indikator kinerja ini
setiap tahun meningkat dikarenakan dukungan sumber daya
manusia serta anggaran dari pemerintah pusat dan daerah.
Dilain sisi ada beberapa indikator kinerja yang tidak mencapai
target sasaran karena pada tahun 2016 Hal ini disebabkan
antara lain adalah alokasi dana anggaran 2016 belum seluruhnya
dapat dilaksanakan pada kegiatan tersebut, adanya faktor
perekonomian yang kurang mendukung, terlambatnya pencairan
dana dan ada beberapa indikator kinerja yang belum maksimal
dalam pencapaian kinerja pada tahun 201 dan akan dilaksanakan
pada tahun depan.
• Analisis pencapaian keuangan merupakan gambaran dari
pencapaian keberhasilan program dan kegiatan yang telah
dilaksanakan oleh pemerintah daerah OKU TIMUR dalam Tahun
2016. Secara umum program dan kegiatan pada Tahun 2016
telah dilaksanakan dengan baik.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2016
Bab IV
BB.. PPEEMMEECCAAHHAANN MMAASSAALLAAHH
Langkah-langkah yang ditempuh oleh Pemerintah Kabupaten
OKU TIMUR dalam upaya pencapaian sasaran stratejik melalui
indikator kinerjanya antara lain sebagai berikut :
• Mensinkronkan RPJMD dengan Renstra SKPD dan Indikator
Kinerja Utama (IKU) SKPD dan Perjanjian Kinerja, yang
merupakan dasar pembuatan IKU dan Perjanjian Kinerja
Kabupaten OKU TIMUR
• Melaksanakan bimbingan tehnis ( Bimtek) kepada SKPD di
Kab OKU TIMUR sehingga terciptanya sumber daya manusia
yang memahami mengenai Sistem Akuntablitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP)
• Melakukan analisis perencanaan yang lebih akurat dengan
mempertimbangkan faktor alam dan survey pendahuluan.
• Pemerintah Kabupaten OKU TIMUR harus mengoptimalkan
koordinasi, konsultasi dan sinkronisasi dengan pihak-pihak yang
terkait dalam kegiatan pembangunan.
• Perlu peningkatan SDM baik dari segi kuantitas maupun kualitas
melalui pendidikan, pelatihan, dan kursus yang sesuai dengan
kebutuhan prioritas daerah.
• Perlu adanya peningkatan sarana dan prasarana pendidikan,
kesehatan, dan perhubungan, Kependudukan yang mengacu
kepada Standar Pelayanan Minimal (SPM).
Demikianlah upaya-upaya yang akan ditempuh oleh
Pemerintah Kabupaten OKU TIMUR untuk mencapai keberhasilan
sasaran-sasaran stratejik kinerja Pemerintah Kabupaten OKU TIMUR
dalam upaya mewujudkan Good Governance.
Kabupaten : OKU TIMUR
Tahun Anggaran : 2016
NO SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN
1 4 5 6 7
1 Persentase terpenuhinya formasi jabatan struktural % 90 79 87.90
2 bertambahnya PNS di Lingkungan Pemkab OKU TIMUR Orang 480 665 138.54
3 Jumlah pegawai yang mendapatkan kenaikan pangkat pilihan Orang 1500 1462 97.47
4 Jumlah pemberian penghargaan bagi PNS berprestasi Orang 145 144 99.31
5 Jumlah Penanganan kasus-kasus pelanggaran disiplin PNS Kasus 5 6 120.00
6 Persentase penyelenggara negara yang menyampaikan laporan harta kekayaan %100
0 0
7 Validitas data pegawai yang akurat orang 8292 8049 97.07
8 Jumlah administrasi pelayanan kepegawaian secara online orang 1685 1647 97.74
9 Persentase pejabat struktural yang telah mengikuti diklat struktural % 50 35 70.00
10 jumlah PNS yang mengikuti diklat dan keterampilan sesuai dengan tupoksinya orang40
0 0
11 Jumlah izin dan non izin yang dikeluarkan KPT Buah 1000 2581 258.1
12 Jumlah pelaku usaha yang melakukan data ulang izin yang telah diterbitkan Orang 1,500 0 0
13 Jumlah Pegawai yang melaksanakan bimbingan teknis tentang perizinan Orang 8 0 0
14 Jumlah Kelengkapan adm. Bakal calon kades Dokumen 10 4 40.00
15 Pelantikan kades yang di fasilitasi Kades 30 2 6.67
16 Pemilihan Kepala Desa yang di Monitoring Kegiatan 30 2 6.67
17 Jumlah Raperda yang menjadi Perda Perda 8 7 87.50
18 Persentase SKPD yang kelembagaannya telah sesuai dengan kebutuhan dan
peraturan % 100
95 95.00
19 Jumlah permasalahan hukum yang dapat diselesaikan Perkara 3 2 66.67
1 Jumlah aparatur pengawasan yang telah menikuti diklat/pelatihan orang 12 3 25.00
2 Jumlah laporan capaian kinerja dan keuangan % 100 100 100.00
3 Jumlah laporan review keuangan pemerintah daerah laporan 1 1 100.00
4 Jumlah penanganan kasus pengaduan dilingkungan pemerintah daerah kasus 32 32 100.00
5 persentase laporan hasil pengawasan yang telah ditindak lanjuti % 100 100 100.00
1 Persentase PBB yang lunas tepat waktu % 80 126 156.88
2 Penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp 53,116,781,200 68409758405 128.79
3 Persentase kenaikan penerimaan PAD dari tahun sebelumnya % 10 7 65.50
4 Jumlah pelaporan keuangan pemerintah daerah yang tersusun tepat waktu Laporan 3 3 100.00
5 Jumlah Sistem dan prosedur pengelolaan keuangan daerah Pedoman 1 1 100.00
6 Jumlah rancangan peraturan daerah tentang APBD Perda 1 1 100.00
1.1.1 Terciptanya kelembagaan pemerintahan yang
efisien dan efektif berbasis teknologi informasi
2 1.1.2 Terwujudnya pengelolaan akuntabilitas
keuangan daerah dan pengawasan aparatur
3 1.1.3 Terselenggaranya pengelolaan keuangan
daerah yang efisien dan efektif dengan
dukungan optimalisasi penerimaan daerah .
PENGUKURAN KINERJA
KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR
SASARAN INDIKATOR KINERJA
2 3
1
NO SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN
1 4 5 6 7
SASARAN INDIKATOR KINERJA
2 3
7 Persentase SKPD yang menyampaikan laporan keuangan tepat waktu % 100 100 100.00
1 Persentase evaluasi sensus BMD yang berhasil dilaksanakan % 85 0 0
2 Persentase tanah aset Kab OKU TIMUR yang bersertifikat % 85 0 0
1 Persentase SKPD yang memiliki renstra yang sesuai dengan ketentuan % 100 75 75
2 presentase bangunan ber-IMB persatuan bangunan % 10 n/a 0
3 Persentase Kecamatan dan kelurahan/desa yang telah memiliki peta digital %50
n/a 0
1 Produksi Padi Ton GKG 1,000,000 1051473 105.15
2 Produksi Jagung Ton PPK 102,028 145340 142.45
3 Produksi Kedelai Ton BK 1542 2862 185.60
4 Produksi Kacang Tanah Ton PK 516 190 36.82
5 Produksi Kacang Hijau Ton BK 87 118 135.63
6 Produksi Ubi Kayu Ton UB 21,431 33821 157.81
7 Produksi pepaya Ton 7,266 11589 159.48
8 Produksi Duku Ton 14,854 2046 13.77
9 Produksi Durian Ton 4,442 284 6.40
10 Produksi Kacang Panjang Ton 1,422 596 41.90
11 Produksi cabe Ton 1,747 3349 191.70
12 Jumlah Stok Pestisida untuk penanggulangan OPT Tahun 2016 liter 1,077 1077 100.00
13 Luas Tanam buah durian Ha 10 7 70.00
14 Jumlah lumbung pangan segar yang aman di konsumsi jenis 25 20 80.00
15 Jumlah lumbung pangan masyarakat pada poktan/gapoktan Unit 63 60 95.24
16 Jumlah Kecamatan yang terpantau dan terkendali dalam pendistribusian dan harga
bahan pangan pokok
Kecamatan20
0 0
17 Jumlah promosi produk pertanian unggulan daerah jumlah 1 1 100
1 Jumlah pembibitan karet tahun 2016 batang 75,000 30000 40
2 Jumlah pestisida yang dibagikan ke petani liter 400 0 0
3 Jumlah penanaman pohon penghijauan pada kawasan hutan industri dan hutan
wiasata
Batang19,000
19000 100
4 Luas areal hutan kota yang terpelihara Ha 5 5 100.00
5 Jumlah Populasi ternak besar di kabupaten ekor 67,000 66998 100.00
6 Jumlah Populasi ternak kecil di kabupaten ekor 62,000 64276 103.67
7 Jumlah produktivitas budidaya ikan ton 43250 44020 101.78
8 Jumlah konsumsi ikan per-Kg/kapita Kg 37.8 39 102.38
9 Jumlah produksi daging ton 4,500.00 4546 101.02
10 Jumlah populasi ternak unggas ekor860,000
897610 104.37
1 Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD % 66,12 78 117.97
2 Angka Partisipasi Kasar (APK) SD % 107.56 108 100.02
Terwujudnya pemenuhan pangan masyarakat
OKU TIMUR dan mewujudkan Sumsel
sebagai lumbung pangan nasional
2.1.16
Terwujudnya peningkatan produksi komoditas
unggulan yang dapat meningkatkan
pendapatan masyarakat
7 2.1.2
3.1.18
4 1.1.4 Tewujudnya pengelolaan aset daerah dan
kekayaan daerah
5 1.1.5 Terwujudnya perencanaan Pembangunan
yang menjadi acuan seluruh aparatur dalam
menyelenggarakan pemerintahan dan
pembangunan
NO SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN
1 4 5 6 7
SASARAN INDIKATOR KINERJA
2 3
3 Angka Partisipasi Murni (APM) SD % 99.10 99 100.10
4 rasio jumlah siswa dengan guru jenjang SD % 3,00 17 560.00
5 rasio jumlah siswa dengan guru jenjang SMP % 2,60 12 449.62
6 rasio jumlah siswa dengan guru jenjang SMA % 2.75 11 408.73
7 Rata-Rata Nilai UAN SD % 7,60 7 92.50
8 Rata-Rata Nilai UAN SMP % 45,60 44 97.43
9 Rata-Rata Nilai UAN SMA IPA % 55,56 48 86.65
10 Rata-Rata Nilai UAN SMA IPS % 48,57 43 89.11
11 Rata-Rata Nilai UAN SMK % 56,32 51 90.91
12 Rasio jumlah pendidik dengan peserta didik Paud % 7,00 11 157.14
13 Persentase Kelulusan SD % 100 100 100.00
14 Persentase Kelulusan SMP % 100 100 100.00
15 Persentase Kelulusan SMA % 100 100 100.00
16 Persentase Kelulusan SMK % 100 100 99.95
17 Jumlah lembaga PAUD Unit 400 -
18 Jumlah Guru Yang telah Lulus Sertipikasi Orang 3,196 3 102.13
19 Angka Partisipasi Kasar (APK) SLTP % 99,60 100 99.96
20 Angka Partisipasi Murni (APM) SLTP % 84,58 85 100.14
21 Jumlah Sekolah penerima dana Program Sekolah Gratis tingkat SD/MI Sekolah 518 517 99.81
22 Jumlah Sekolah penerima dana Program Sekolah Gratis tingkat SMP/MTS Sekolah 140 141 100.71
23 Jumlah Sekolah penerima dana Program Sekolah Gratis tingkat SMA/MA/SMK Sekolah73
70 95.89
24 Peningkatan Angka Partisipasi Kasar (APK) SLTA % 71,12 71 100.06
25 Peningkatan Angka Partisipasi Murni (APM) SLTA % 61,34 61 100.10
26 Jumlah SKPD yang berpartisipasi dalam pengumpulan arsip inaktif SKPD 6 5 83.33
27 Jumlah peserta yang ikut sosialisasi/penyuluhan kearsipan orang 40 0 0
28 Jumlah pengelola perpustakaan yang mengikuti bimbingan teknis orang 40 0 0
29 Jumlah pengunjung ke perpustakaan umum daerah orang 4000 4984 124.6
30 Jumlah Kunjungan perpustakaan keliling dan mobil pintar dalam wilayah kab. OKU
TIMUR
kali200
75 37.5
31 Jumlah bantuan buku untuk perpustakaan di wilayah kab. OKU TIMUR eks 5,000 0 0
32 Jumlah koleksi buku di perpustakaan yang terkelola eks 1,500 2930 195.3333
1 jumlah peningkatan produktipitas kelompok kepemudaan kelompok 2 2 100
2 Jumlah atlet dan pelatih olah raga yang berprestasi
orang 30
-
1 Persentase KK transmigrasi yang terbina % 98 100 102.04
2 Jumlah pencari kerja orang 2,000 884 44.20
10
Terwujudnya masyarakat yang berpendidikan
tinggi dan semakin meningkatnya mutu
pendidikan
9 3.1.2 Terwujudnya peningkatan prestasi pemuda
dan olahraga.
NO SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN
1 4 5 6 7
SASARAN INDIKATOR KINERJA
2 3
3 Persentase Angkatan kerja % 70 67 95.71
3.1.3 4 Angka Tingkat partisipasi angkatan kerja % 80 75 93.75
5 Angka Tingkat Keselamatan Kerja % 90 70 77.78
6 Jumlah tenaga kerja asing yang taat dan tertib melapor orang 4 1 25.00
7 Jumlah perusahaan yang mentaati peraturan ketenagakerjaan perusahan 50 80 160.00
8 dokumen kependudukan dan catatan sipil yang tercetak lembar 250,000 294247 117.6988
9 Jumlah penduduk yang valid dan terkini % 85 80 94.11765
10 Jumlah petugas pelaksana kegiatan SIAK orang 34 38 111.7647
11 4.1.1 Terwujudnya masyarakat yang sehat dan
sejahtera
1 Cakupan desa/kelurahan yang mengalami KLB yang dilakukan
penyelidikanepidemiologi < 24 jam
%100
100 100.00
2 persentase ketersediaan sarana dan prasarana puskesmas dan rumah sakit yang
memenuhi standar.
%65
23 35.00
3 persentase ketersediaan obat essesial generik dan sarana pelayanan kesehatan
dasar.
%95
67 70.00
4 persentase pengawasan keamanan obat, bahan pangan dan bahan berbahaya di
masyarakat.
%95
10 10.53
5 cakupan kasus penyakit menular yang tertanggulangi % 90 72 80.00
6 Presentase puskesmas yang menerapkan standar pelayanan minimal % 95 78 82.11
7 Jumlah kematian ibu melahirkan per 100.000 per kelahiran hidup % 20 16 80.00
8 Jumlah kematian bayi per 1000 kelahiran hidup KH 10 12 120.00
9 cakupan pelayanan kesehatan anak balita. % 85 40 47.06
10 cakupan pelayanan kesehatan pada lansia. % 85 100 117.65
11 cakupan belita gizi buruk yang mendapat perawatan % 100 100 100.00
12 cakupan pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin. % 90 71 78.43
12 4.1.2 1 Jumlah terbinanya kelompok pemberdyaan ekonomi keluarga kelompok 87 67 77.01
2 Jumlah pelayanan MOP dan MOW akseptor 159 116 72.96
3 Jumlah desa / Kelurahan terutama daerah tertinggal, terpencil dan perbatasan
mendapatkan pelayanan KB bermutu
desa305
245 80.33
4 Jumlah kelompok yang menerima advokasi dan KIE mengenai kesehatan
repreduksi remaja
Kelompok300
67 22.33
5 Jumlah tempat pelayanan KB yang memberikan promosi dan konseling KB-KR desa312
312 100.00
6 Jumlah tenaga pendamping kader yang terlatih tahun 2016 kader 640 475 74.22
7 Jumlah penyediaan pelayanan KB dan alat kontrasepsi bagi keluarga miskin akseptor 39,376 0 0
8
Jumlah kelompok yang memiliki balita menjadi anggota aktif bina keluarga balita
(BKB)
kelompok128
95 74.22
13 1 Jumlah perusahaan yang telah mempunyai sistem pengelolaan limbah perusahaan 6 8 133.33 4.1.3
Meningkatnya pelayanan Keluarga Berencana
Terwujudnya pelayanan bidang
kependudukan dan kualitas tenaga kerja yang
dapat bersaing sesuai dengan kebutuhan
pasar
NO SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN
1 4 5 6 7
SASARAN INDIKATOR KINERJA
2 3
2 Jumlah sungai yang telah ditetapkan daya tampung beban pencemarannya Sungai 1 0 0
3 Kegiatan usaha yang telah memiliki AMDAL kegiatan 6 2 33.33333
4 Jumlah sekolah berwawasan lingkungan sekolah 1 1 100
5 persentase penaduan masyarakat tentang lingkungan hidup yang ditindaklanjuti % 100 100 100
6 Jumlah retribusi persampahan/kebersihan Rp. 396,697,200 474057400 119.50
7 Jumlah retribusi pelayanan pasar Rp. 744,384,000 744469000 100.01
8 Volume sampah yang terangkut/hari m3 90 70 77.78
9 Volume sampah yang tidak terangkut/hari m3 10 5 50.00
10 Jumlah kecamatan yang terlayani pelayanan persampahan Kecamatan 3 3 100.00
11 Tempat pembuangan akhir sampah yang sesuai kriteria adipura Angka 2 2 100.00
12 Jumlah taman kota yang menunjang ruang terbuka hijau taman 10 14 140.00
13 Jumlah pasar yang sesuai kriteria adipura pasar 3 1 33.33
14 4.1.4 1 jumlah desa yang mendapat bantuan UED desa 305 305 100.00
2 Persentase Desa/Kelurahan yang memanfaatkan teknologi tepat guna (TTG) dalam
peningkatan taraf kesejahteraan hidup masyarakat
%100
100 100.00
3 Jumlah desa/Kelurahan yang mempunyai kelompok perempuan yang produktif
dalam usaha ekonomi
desa20
20 100.00
4 Jumlah desa/Kelurahan yang melaksanakan Musrenbangdes desa 305 305 100.00
5 Jumlah kecamatan yang mengikuti lomba kecamatan kecamatan 20 20 100.00
6 Jumlah desa/kelurahan yang terdata dan akurat desa 307 307 100.00
7 Jumlah warakawuri,veteran, purnabakti, lansia dan janda pahlawan yang diberi
bantuan berupa bingkisanorang 250
250 100.00
8 Jumlah penyandang cacat yang diberi bantuan dasar berupa pendididkan dan
pelatihanorang 63
63 100.00
9 Jumlah bantuan masyrakat miskin berupa keterampilan dalam berwira usaha KK 15 15 100.00
10 Jumlah wanita rawan sosial yang diberikan Pelatihan 0rang 15
15 100.00
1 Rasio kecamatan yang telah melaksanakan gerakan sayang ibu Kecamatan 20 20 100.00
2 Persentase peserta kegiatan peran serta masyarakat dalam pembangunan SDM
responsip gender
%80
80 100.00
3 Persentase kegiatan yang responsif gender % 70 40 57.14
4 Rasio KDRT per 1000 rumah tangga % 0 n/a 0
16 5.1.1 1 Persentase panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik % 73 86 117.55
2 Jumlah jembatan yang diperbaiki dengan tingkat akurasi perencanaan baik buah 5 5 100.00
3 Rasio cakupan pelayanan tim alat berat terhadap cakupan pelayanan wilayah kerja
UPTD
%100
100 100.00
Meningkatnya derajat kesehatan lingkungan
Terwujudnya jaringan infrastruktur yang
merata seluruh wilayah
Meningkatnya pemberdayaan masyarakat
Desa dan Perlindungan Sosial
15 4.1.5 Meningkatnya Pemberdayaan dan Kualitas
hidup perempuan dan anak
NO SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN
1 4 5 6 7
SASARAN INDIKATOR KINERJA
2 3
4 Rasio kelengkapan peralatan survey, inspeksi dan laboratorium sebagai sarana
penunjang perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pekerjaan
%
50
50 100.00
5 Rasio panjang jalan kabupaten yang telah di inspeksi % 15 15 100.00
6 Rasio jumlah jembatan yang berada pada jalan kabupaten yang telah di inspeksi %15
15 100.00
7 Rasio panjang jalan kabupaten yang telah masuk database % 90 90 100.00
8 Rasio jumlah jembatan yang berada pada jalan kabupaten yang telah masuk
database
%90
90 100.00
1 Luas areal sawah yang teraliri irigasi % 100 91 90.52
2 Persentase jaringan irigasi yang berfungsi dengan baik % 100 91 90.52
3 Persentase daerah yang tergenang air % 100 81 81.14
4 Rasio jaringan irigasi yang dipelihara % 100 91 90.51
18 5.1.3 Terwujudnya sarana perkantoran pemerintah 1 Jumlah pembangunan/rehab gedung kantor unit20
25 125.00
1 Prosentase angkutan umum yang mentaati peraturan lalu lintas % 100 100 100.00
2 Prosentase rambu jalan yang terpasang % 100 100 100.00
3 Jumlah kendaraan yang telah mengikuti Uji Kendaraan Bermotor unit 5,000 5000 100.00
4 Prosentase sarana dan prasarana lalu lintas yang berjalan baik % 100 100 100.00
1 Jumlah pemohon informasi publik kepada pejabat pengelola informasi dan
dokumentasipemohon 20
0 0
2 Jumlah website daerah (domain dan subdomain) buah 1 1 100.00
3 Jumlah media informasi (screen baleho, spanduk,banner, bilboard,brosur)screen 11
10 90.91
4 jumlah jenis media penyebarluasan informasi pembangunan daerah yang efektif buah 1 1 100.00
1 Jumlah pembangunan dan rehab gedung kantor unit 14 14 100.00
2 panjang pembangunan drainase dan gorong- gorong m' 20,000 20000 100.00
3 Jumlah pembangunan sarana sumur- sumur air tanah titik 12 -
4 Panjang jalan dipedesaan yang dibangun m' 25,000 -
5 Jumlah sarana dan prasarana fasilitas umum yang dibangun
unit 20 21 105.00
1 Jumlah Jaringan Listrik di Wilayah Kabupaten OKU TIMUR Unit 10 -
2 Rasio Elektrifikasi desa % 100 -
5.1.2
22 6.1.1 Terwujudnya peningkatan sektor
pertambangan dan energi dalam mendukung
Sumsel sebagi Lumbung Energi Nasional
20 5.1.5 Terwujudnya jaringan infrastruktur informasi
dan komunikasi
21 5.1.6 Terwujudnya perumahan permukiman yang
berkualitas
Terwujudnya jaringan irigasi yang dapat
membantu peningkatan produksi pertanian
19 5.1.4 Terwujudnya sistem transportasi yang
menunjang perekonomian daerah
17
NO SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN
1 4 5 6 7
SASARAN INDIKATOR KINERJA
2 3
3 Jumlah lampu Penerangan jalan di wilayah Kabupaten OKU TIMUR Unit 315 350 111.11
4 Prosentase kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB % 15 5 35.40
5 Prosentase pajak bahan galian mineral bukan logam dan bantuan terhadap PAD % 10 -
1 Jumlah badan hukum usaha koperasi unit 450 430 95.56
2 Persentase koperasi yang aktif % 75 50 66.67
3 Jumlah kewirausahaan UMKM yang terlatih orang 100 85 85.00
4 Persentase pola kemitraan pelaku KUKM dengan usaha besar Persentase 85 50 58.82
5 Jumlah produk unggulan KUKM produk 7 7 100.00
1 Jumlah pelaku usaha yang dibina dalam pengemasan makanan olahan orang40
0 -
2 Jumlah terpantaunya harga sembilan bahan pokok di pasar Pasar 3 3 100.00
3 Jumlah pelaku usaha dengan kemampuan teknologi industri. orang 25 23 92.00
4 Lokasi Pasar murah guna membantu masyarakat kurang mampu menjelang hari
raya Idul Fitri
Kecamatan3
3 100.00
5 Jumlah pameran produk unggulan daerah OKU TIMUR yang terselanggara di luar
daerah
kegiatan1
1 100.00
1 Jumlah Seniman yang dilatih Orang 100 75 75
2 Jumlah sanggar seni yang dilatih buah 25 19 76
3 Jumlah festival antar kabupaten yang diikuti oleh Kabupten OKU TIMUR festival 1 2 200
4 Jumlah Sanggar/Sekolah yang dibatu dibidang budaya daerah sanggar/sekolah 10 0 0
5 Jumlah wisatawan lokal yang berkunjung ke Kab. OKU TIMUR orang 4,910 3250 66.19145
6 Jumlah Mouli Meranai yang sudah terpilih sebagai duta wisata kabupaten OKU
TIMUR
pasang1
1 100
1 Penempatan penempatan transmigrasi KK 25 0 0
2 Jumlah transmigrasi lokal di KTM KK 30 0 0
1 Jumlah peserta yang mengikuti MTQ tk. Kab. OKU TIMUR orang 250 200 80
2 Jumlah jemaah calon ibadah haji (JCIH) yang di fasilitasi orang 600 585 97.5
3
Prosentase rumah ibadah, ponpes, TPA/TPP yang diberi bantuan % 100 98 98
1 Jumlah patroli rutin pada kecamatan yang menjadi target pelaksanaan penegak
perda
operasi144
72 50
2 persentase peraturan daerah yang menjadi target pelaksanaan kegiatan oprasi
yustisi
%70
70 100
0
24 6.1.3 Terwujudnya Perdagangan dan perindustrian
daerah yang berkembang.
25 6.1.4
0
28 8.1.128 8.1.1 Terciptanya kualitas kehidupan beragama
bagi masyarakat.yang berbudaya berakar
pada nilai keagamaan
1
29 9.1.1
26 7.1.1 Terciptanya pertumbuhan daerah-daerah baru
khususnya wilayah Kota Terpadu Mandiri.Jumlah fasilitas umum di KTM yang sudah tersedia
27 7.1.2 Meningkatnya pemerataan penduduk antar
wilayah
Terwujudnya Kabupaten OKU TIMUR sebagai
daerah tujuan wisata
Sumsel sebagi Lumbung Energi Nasional
23 6.1.2 Terwujudnya KUKM, Industri kecil dan
menengah serta Koperasi yang berkembang.
Paket 6
Terciptanya stabilitas keamanan dan
ketentraman masyarakat dalam rangka
mendorong terciptanya pertumbuhan
perekonomian daerah dan masyarakat.
NO SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN
1 4 5 6 7
SASARAN INDIKATOR KINERJA
2 3
3 Angka pemahaman masyarakat akan potensi bencana dari pelatihan
penanggulangan bencana
orang150
150 100
4 Jumlah personil siap tanggap, tangkas dalam setiap posko bencana Orang 150 150 100
5 Jumlah anggota Forum pembauran Kebangsaan ( FPK) yang difasilitasi orang 26 26 100
6 Jumlah anggota Forum Kewaspadaan Dini Masyrakat ( FKDM) yang difasilitasi orang 20 20 100
7 Tingkat Pencegahan gangguan keamanan masyarakat OKU TIMUR % 100 100 100.00
Martapura, Maret 2017
Bupati Ogan Komering Ulu Timur
H.M.KHOLID MD,S.Sos.,M.Si