ikatan kimia-pengertian ligan

13
Pengertian Ligan (gugus pelindung) : atom/ion bagian dari senyawa koordinasi yang berada di bagian luar sebagai pemberi pasangan elektron (Basa Lewis). I.5 Tatanama 1. Urutan ion : kation disebut lebih dulu sebelum anion 2. Dalam hal kompleks nonionik, ditulis dalam satu kata 3. Nama ligan : Ligan netral sesuai dengan namanya, kecuali : H 2 O (akuo), NH 3 (ammin), NO (nitrosil), CO (karbonil). Ligan anion berakhiran –o Ligan kation → berakhiran –iu 4 Urutan penyebutan ligan : berdasarkan abjad 5 Awalan yang menyatakan banyaknya ligan

Upload: intantiwik

Post on 17-Nov-2015

9 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

kimia

TRANSCRIPT

PengertianLigan (gugus pelindung) :

atom/ion bagian dari senyawa koordinasi yang berada di bagian luar sebagai pemberi pasangan elektron (Basa Lewis).

I.5 Tatanama1. Urutan ion : kation disebut lebih dulu sebelum anion2. Dalam hal kompleks nonionik, ditulis dalam satu kata3. Nama ligan :Ligan netral sesuai dengan namanya, kecuali : H2O (akuo), NH3 (ammin), NO (nitrosil), CO (karbonil).

Ligan anion berakhiran o

Ligan kation berakhiran iu

4Urutan penyebutan ligan : berdasarkan abjad

5Awalan yang menyatakan banyaknya ligan

Ligan sederhana : di (2), tri (3), tetra (4), penta (5), heksa (6)

Ligan yang namanya telah mengandung kata di, tri, dst : bis (2), tris (3), tetrakis (4), pentakis (5), heksakis (6).

6Akhiran : kompleks anion berakhiran at kompleks kation dan netral tak berakhiran

1. Bilangan oksidasi ion pusat ditulis dengan nama angka romawi diantara tanda kurung2. Ligan berjembatanLigan yang menjembatani 2 atom pusat diberi awalan -

1. Kompleks yang memiliki isomir1. Isomir geometri

Jika terdapat ligan yang sama : awalan cis (ligan yang sama berdekatan)

awalan trans (ligan yang sama berseberangan)

2-

ClBr

BrNO2trans-dibromokloronitroplatinat(II)

+ NH3BrBr

NH3 NH3NH3Cis-tetrammindibromokabaltat(III) Jika tak terdapat ligan yang sama :

-kompleks bujur sangkar : yang diberi nomor yang abjadnya paling dulu dan yang berseberangan

1-

ClBr

NH3 NO21-ammin-3-bromo-kloronitroplatinat(II)

-kompleks oktahedral : yang diberi nomor yang abjadnya paling dulu sebagai no 1, selanjutnya ligan nomor 2, 4 dan 6

1

52

43

6

+ Cl

PyBr

INH3NO21-ammin-3-bromo-4-iodo-6-piridinkloronitroplatina(IV)

1. Isomir optikAwalan d : memutar bidang cahaya terpolarisasi ke kanan Awalan l : memutar bidang cahaya terpolarisasi ke kiri III.3 Isomeri Dalam Senyawa KompleksDalam senyawa kompleks (juga senyawa-senyawa karbon) sering dijumpai adanya 2 senyawa dengan kompsisi kimia sama namun berbeda dalam sifat-sifatnya. Perbedaan sifat ini disebabkan oleh perbedaan cara susun atom dalam molekul-molekul tersebut, inilah yang disebut isomeri. Secara garis besar dikenal 2 macam isomeri, yaitu isomer ruang (stereoisomer) dan isomer struktur.

1. Isomer ruang1. Isomeri Geometri (isomeri cis-trans): ion pusat dikelilingi oleh ligan dengan jenis dan jumlah yang sama, namun ligan-ligan tersebut berbeda dalam posisi relatifnya terhadap ion pusat. Isomeri geometri terdapat pada kompleks bujur sangkar atau kompleks okahedral.Kompleks bujur sangkar :

Kompleks bujur sangkar yang telah banyak dikaji dalam hal ini adalah kompleks Pt.

-Jika terdapat dua ligan yang sama, tedapat 2 isomer :

2-

ClBr

BrNO2trans-dibromokloronitroplatinat(II)

2-

BrCl

BrNO2cis-dibromokloronitroplatinat(II)

-Jika keempat ligan berbeda, tedapat 3 isomer :

1-

ClBr

NH3 NO2[Pt]

1-ammin-3-bromo-kloronitroplatinat(II)

1-

BrCl NH3 NO2 [Pt]

1-ammin-3-kloro-bromonitroplatinat(II)

1-

ClNO2NH3 Br

[Pt< BrCl>]

1-ammin-3-nitro-bromokloroplatinat(II)

-Jika ion pusat mengikat 2 ligan bidentat dengan atom donor berbeda, tedapat 2 isomer :

B

B AA cis

B

A AB trans

Kompleks oktahedral :

-Jika terdapat dua ligan yang sama, tedapat 2 isomer :

+ NH3BrBr

NH3 NH3NH3Cis-tetrammindibromokabaltat(III)

+ NH3NH3 Br

BrNH3NH3Trans-tetrammindibromokabaltat(III)

-Jika keenam ligan berbeda, tedapat 15 isomer : Contoh : MABCDEF

Posisi A trans terhadap B terdapat 3 isomer

A

CF

ED B

A

C

D FE

B A

CD E F

B

Selanjutnya untuk posisi A trans terhadap C, A trans terhadap D, A trans terhadap E, dan A trans terhadap F masing-masing juga terdapat 3 isomeri sehingga secara keseluruhan berjumkah 15 isomeri.

-Jika ion pusat mengikat 3 ligan bidentat dengan atom donor berbeda, tedapat 2 isomer

Misal : triglisinatokromium(III)

1. Isomeri optik : ion pusat dikelilingi oleh ligan dengan jenis, jumlah dan posisi relatif yang sama, namun kedua senyawa tersebut membentuk bayangan cermin yang tidak bisa diimpitkan satu sama lain (seperti tangan kanan dan tangan kiri). Pasangan senyawa yang berisomer optik bersifat optis aktif, yaitu dapat memutar bidang cahaya terpolarisasi (cahaya yang hanya merambat melalui 1 bidang getar). Isomer yang satu memutar bidang cahaya terpolarisasi ke arah kanan (disebut dekstro, d), dan yang lain memutar bidang cahaya terpolarisasi ke arah kiri (disebut levo, l). Jika pasangan isomer tersebut dicampurkan dengan konsentrasi yang sama, maka akan terjadi campuran rasemik yang tidak lagi bersifat optis aktif (karena saling menetralkan). Syarat suatu senyawa memiliki isomer optik adalah asimetri (tak memiliki bidang simetri). Untuk senyawa karbon hal ini terjadi jika terdapat atom C khiral (mengikat 4 atom/gugus yang berbeda). Kompleks-kompleks berstruktur linier, trigonal planar dan bujur sangkar tidak memiliki isomer optik, karena memiliki bidang simetri (minimal 1, yaitu bidang molekulnya). Hanya kompleks tetrahedral dan kompleks oktahedral dengan konfigurasi tertentu yang bersifat optis aktif.Kompleks tetrahedral :

Isomer optik pada kompleks tetrahedral, dijumpai pada kompleks Be(II), B(III) dan Zn(II). Dalam hal ini tidak harus keempat ligannya berbeda (seperti pada senyawa karbon), yang penting tidak memiliki bidang simetri, misalnya pada bis-(benzoilasetonato)berilium(II) seperti ditunjukkan pada gambar berikut :

Kompleks oktahedral :

-[M(AA)3] : ion pusat mengikat 3 ligan bidentat dengan atom donor sama trioksalatokromat(III)tetrammin--dihidroksodikobaltat(III)

-[M(AA)2X2] : ion pusat mengikat 2 ligan bidentat dengan atom donor sama dan 2 ligan monodentat sejenis

Bis(etilendiamin)diklororhodium(III)

-[M(AA)X2Y2] : ion pusat mengikat 1 ligan bidentat dengan atom donor sama, dan 2 jenis ligan monodentat masing-masing 2

Diamminetilendiammindiklorokobaltat(III)

-[M(AAAAAA)] : ion pusat mengikat 1 ligan heksadentat

[Co(EDTA)]--[M(ABCDEF)] : ion pusat mengikat 6 ligan monodentat

[Pt(py)(NH3)(NO2)(Cl)(Br)(I)]

1. 2. Isomer struktur2. Isomer koordinasi

Terdapat dalam senyawa yang kation maupun anionnya merupakan ion kompleks sehingga ligan pada kation dapat dipertukarkan dengan ligan pada anion.

Contoh : [Co(NH3)6][Cr(C2O4)3] dengan [Co(C2O4)3][Cr(NH3)6]

1. Isomer ionisassi

Terdapat dalam senyawa-senyawa kompleks dengan komposisi kimia yang sama, tetapi jika dilarukan menghasilkan jenis ion yang berbeda.

Contoh : [Co(NH3)4(Br)(NO2)]Cl dengan [Co(NH3)4(Cl)(NO2)]Br

1. Isomer ikatanSenyawa kompleks memiliki isomer ikatan jika mengandung ligan momodentat yang memiliki 2 macam atom donor.

Contoh : [(NH3)5Co-NO2)]Cl2 dengan [(NH3)5Co-ONO)]Cl2IV.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Stabilitas Ion Kompleks1. Aspek ion pusat

a. Rapat muatan (perbandingan muatan dengan jari-jari atom)

Stabilitas ion kompleks bertambah jika rapat muatan ion pusat bertambah b. CFSE (energi psntabilan medan ligan)

Stabilitas ion kompleks bertambah dengan adanya CFSE, karena CFSE pada dasarnya merupakan energi penstabilan tambahan yang diakibatkan oleh terjadinya splitting orbital d. Pengaruh CFSE terhadap K dapat dilihat pada diagram berikut.

Bulatan-bulatan pada gambar tersebut adalah harga log K relatif masing-masing logam bedasarkan eksperimen, sedang garis putus-putus merupakan kecenderungan harga log K secara teoritis dengan tanpa memperhitungkan CFSE.

c. Polarisabilitas

Ion-ion logam klas a (asam keras) yaitu yang memiliki muatan tinggi dan ukuran kecil akan membentuk kompleks ysng stabil jika ligannya berasal dari basa keras, yaitu yang elektronegatifitasya besar dan berukuran kecil

2. Aspek ligan a. Efek khelat

Kompleks khelat lebih stabil dibanding kompleks nonkhelat analog (yang atom donornya sama). [Ni(en)3]3+ dengan 3 sebesar 4.1018 adalah lebih stabil dibanding [Ni(NH3)6]3+ 6 sebesar 108a. Ukuran cincin

Jika ligan tidak memiliki ikatan angkap, ikatan cincin 5 adalah yang paling stabil, tetapi jka ligan memiliki ikatan rangkap, maka yang paling stabil adalah ikatan cincin 6.

b. Hambatan ruang (steric effect)

Ligan-ligan bercabang pada umumnya kurang stabi dibanding ligan-ligan takbercabang yang analog.

c. Polarisabilitas

Ion-ion logam klas a (asam keras) yaitu yang memiliki muatan tinggi dan ukuran kecil akan membentuk kompleks ysng stabil jika ligannya berasal dari basa keras, yaitu yang elektronegatifitasya besar dan berukuran kecil