ikatan kimia
TRANSCRIPT
Suatu elektron dikatakan stabil bila mempunyai delapan elektron pada kulit teluar nya.
Unsur-unsur pada golongan gas mulia merupakan unsur-unsur yang paling stabil karena semuanya mempunyai delapan elektron pada kulit terluarnya. Sehingga unsur-unsur pada golongan VIII A ini sangat sukar sekali membentuk senyawa.
Adapun konfigurasi elektron unsur-unsur gas mulia adalah sebagai berikut :
2He : 1s2
10Ne : 1s2 2s2 2p6
18Ar : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
36Kr : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4p6
54Xe : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6
Ikatan yang terjadi karena adanya serah terima elektron
(IKATAN IONIS/ IKATAN IONIK/
IKATAN ELEKTROVALEN)
Senyawanya → Senyawa ion/ senyawa ionik/ senyawa ionis/ senyawa elektrovalen
Kadang-kadang disebut juga senyawa polar
INGAT!!! Senyawa ionik pasti polar…
Senyawa polar belum tentu ionik…..
Ikatan ion (elektrovalen) adalah ikatan yang terjadi karena adanya gaya tarik-menarik elektrostatik antara ion positif dan ion negatif.
Ion positif terbentuk ketika suatu atom melepaskan elektron.
Atom-atom yang cenderung mudah melepaskan elektron valensi terletak pada golongan IA (kecuali H), golongan IIA, dangolongan IIIA. Masing-masing melepaskan 1 dan 2, dan 3 elektronnya.
Ion negatif terbentuk ketika suatu atom menerima elektron. Atom-atom yang mudah menerima elektron terletak pada golongan VA, VIA dan VIIA. Karena mempunyai afinitas elektron yang besar. Untuk memperoleh kestabilan, sesuai dengan aturan oktet, unsur dengan valensi 5, 6 dan 7 akan dengan mudah menerima elektron.
Titik lebur dan titik didih tinggi
Dalam keadaan lebur dan dalam keadaan larutan dapat menghantar listrik
Keras dan mudah patah
Mudah larut dalam pelarut polar , misal nya air
Tidak larut dalam pelarut non-polar , misalnya alkohol
Ikatan kovalen sering disebut juga dengan ikatanhomo polar. Ikatan kovalen adalah ikatan yangterjadi karena penggunaan bersama elektronoleh dua atom yang berikatan.
Ikatan kovalen biasanya terjadi antara atomnonlogam dengan atom nonlogam. Penggunaanbersama pasangan elektron biasanyamenggunakan notasi titik elektron atau dikenaldengan struktur lewis.
1. Ikatan kovalen polar
Yaitu ikatan yang terjadi jika pasangan elektron yang dipakai bersama tarik-menariknya lebih kuat kesalah satu atom atau dengan kata lain berat muatan positif dengan negatif tidak berimpit. Sedangkan molekul senyawa yang terbentuk disebut molekul polar.
Contoh :
HCl
2. Ikatan kovalen non polarIkatan kovalen non polar terjadi jika pasangan elektron yang dipakai berssama tertarik sama kuat oleh kedua atom yang diberikan atau dengan kata lain, titik berat muatan positif dan negatif berimpit. Hal ini terjadi jika ikatan antara atom yang sejenis atau pada ikatan molekul yang terbentuk simetris.Contoh : O2, N2, H2 , CH4 dan lain-lain
Berdasarkan asal elektron yang digunakan untukberikatan, dikenal adanya ikatan kovalen danikatan kovalen koordinasi. Ikatan kovalen terjadiapabila elektron yang digunakan untukberikatan masing-masing berasal dari dua atomyang berikatan sedangkan ikatan kovalenkoordinasi adalah ikatan yang terjadi apabilaelektron ikatan hanya berasal dari salah satuatom yang berikatan.
Sifat-sifat senyawa kovalen
Titik lebur dan titik didih rendah
Pada umumnya lunak
Sebagai senyawa murni tidak dapat menghantarkan arus listrik
Larutan dalam pelarut non polar
1. Ikatan antara ion positif logam dengan awan elektron
dalam logam.
2. Elektron valensi logam tidak erat terikat
(energi ionisasi rendah).
3. Logam alkali hanya mempunyai satu elektron valensi,
sedangkan logam transisi dapat menggunakan lebih banyak
elektron dalam pembentukan ikatan logam.
4. Dalam logam orbital atom terluar yang terisi elektron menyatu
menjadi suatu sistem terdelokalisasi yang merupakan dasar
keseluruhannya kisi logam, elektron-elektron valensi bebas
bergerak
1. Sebagai konduktor listrik.Karena pengaruh beda potensial terjadi aruselektron logam dapat menghantarkan aruslistrik.
2. Sebagai konduktor panas.Karena gerakan elektron yang cepat -Sifat kalormengalir melalui kisi logam dapatmenghantarkan panas.
3. Dapat ditempa.Lapisan kisi logam dapat digeser tanpa merusakikatan logam logam dapat ditempa dan dapatdirenggangkan menjadi kawat.
Sifat-Sifat Logam
1. Ikatan hidrogen terjadi antara atom hidrogen yang
elektropositif dengan atom lain yang ukurannya
relatif kecil dengan keelektronegatifan yang relatif
besar (F, O, dan N).
2. Ikatan hidrogen juga dapat terjadi jika pasangan
elektron bebas yang tak berikatan dimungkinkan
untuk disumbangkan pada atom hidrogen yang
bermuatan positif.
Ada dua macam ikatan hidrogen, yaitu:
1. Intermolekuler. Bila atom hidrogen terjadi antar dua molekul.
Misalnya air, amonia, hidrogen fluorida, asam asetat dan
lainnya.
1. Intramolekuler. Bila ikatan hidrogen terbentuk didalam molekul
itu sendiri. Misalnya: asam salisilat, salisilaldehid, o-nitrofenol,
dan o-aminofenol.
O
H
C
O
OH
H F
H F
1. Titik didih
Ikatan hidrogen cenderung menaikkan titik didih cairanserta panas sesuai dengan bertambahnya tarik menarikintermolekuler dan rotasi molekuler. Dengan demikianadanya ikatan hidrogen juga memperbesar entropipenguapan.
2. Kelarutan
Adanya ikatan hidrogen menyebabkan air dapat menjadipelarut yang cukup baik untuk senyawa anorganik.Senyawa anorganik dapat membentuk ikatan hidrogendengan air. Sementara itu kebanyakan senyawa organiktidak larut dalam air karena ikatan hidrogen antarmolekul air lebih kuat dari pada ikatan antara molekul airdengan senyawa organik tersebut.
3. Kekentalan
Cairan yang mempunyai ikatan hidrogen terdiriatas lapisan-lapisan. Ikatan intermolekul yangada dalam cairan yang berada dalam lapisanyang berbeda. Hal ini berakibat menaikkanpula kekentalan cairan.
4. Struktur kristal
Hasil yang maksimal dari terbentuknya ikatanhidrogen berupa struktur rantai (HCN-linier,methanol, asam formiat dan HF – zig – zag).Asam oksalat dan KH2O4 dapat membentukjaringan tiga dimensi berupa lempengan.
Kekuatan ikatan hidrogen ini dipengaruhioleh perbedaan elektronegativitas. Semakinbesar perbedaannya, semakin besar ikatanhidrogen yang terbentuk.
Ikatan hidrogen mempengaruhi titik didihsuatu senyawa. Semakin besar ikatanhidrogennya, semakin tinggi titik didihnya.
Senyawa yang dapat membentuk ikatanhidrogen dengan air kelarutannya menjadilebih besar.
Semua senyawa biner harus memakai –ida Jika senyawa biner tersusun dari logam dan bukan logam,
maka aturan –ida disandang oleh unsur bukan logam.Contoh : MgO -> Magnesium Oksida
AlCl3 -> Aluminium Klorida
Jika suatu logam mempunyai lebih dari satu macam valesi, maka ada dua macam penamaan :
1) Valensi suatu logam mempunyai angka romawi dibelakang nama logam tersebut.
Contoh :FeO -> Besi (II) oksidaAgCl -> Perak (I) klorida
2) Logam dengan valensi rendah, memakai nama latin yang berakhiran –o dan logam dengan valensi tinggi memakai nama yang berakhiran –i .
Contoh :
FeO : ferro oksida
Fe2O3 : ferri oksida
Jika senyawa biner tersusun dari unsur-unsur bukan logam, maka terdapat dua cara penamaan :
1) Memekai valensi dengan angka romawi.
Contoh :
Cl2O3 klor (III) Oksida
Cl2O5 Klor (V) Oksida
2) Jumlah masing-masing atom dalam senyawa ditandai dengan awalan bahasa Yunani.Mono = 1 heksa = 6Di = 2 hepta = 7Tri = 3 okta = 8Terta = 4 nona = 9Penta = 5 deka = 10
Contoh :Cl2O = dikloro monoksidaCl2O3 = dikloro trioksidaCl2O7 = dikloro heptaoksida
Sedangkan nama senyawa yang sudah umum tidak usah menggunakan aturan IUPAC.Contoh :H2O = AirNH3 = Amoniak