ijin rumah untuk orang asing

2
PRIBUMINEWS – Presiden Joko Widodo akan segera memberikan ijin kepada warga negara asing (WNA) untuk memiliki properti di Indonesia, dengan merevisi Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1996 tentang Pemilikan Rumah Tempat Tinggal atau Hunian oleh Orang Asing yang Berkedudukan di Indonesia. Hal itu disampaikan Tim Komunikasi Presiden Teten Masduki di Jakarta, Selasa (23/6). Isu tentang rencana pemerintahan Jokowi-JK memberikan asing ijin untuk memiliki properti di Indonesia ini sebenarnya sudah berhembus lama semenjak kampanye pemilihan presiden. Dan beberapa saat yang lalu mulai terbukti, dan kini hampir terealisasi. Rencana tersebut juga pernah dinyatakan Menteri Keuangan Bambang Bodjonegoro, pada Rabu (13/5). Rencana rezim Jokowi-JK ini tentu saja membuat marah tokoh masyarakat Indonesia yang khawatir hal tersebut akan menjadi awal mula dari terusirnya bangsa sendiri dari tanah airnya. Diantaranya Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (APERSI) Eddy Ganefo yang menilai hal tersebut sebagai wujud lunturnya nasionalisme. Peraturan tersebut akan menguntungkan asing dan merugikan bangsa sendiri. Dikhawatirkan masyarakat miskin tidak akan mampu membeli rumah, karena harga tanah dan rumah akan menjadi tinggi akibat kerakusan para pengembang real estate yang berusaha mengambil keuntungan setinggi- tingginya, sehingga harga properti makin tinggi, warga miskin tak mampu beli. Dan kemudian menjadi gembel di negerinya sendiri, sedangkan orang asing menjadi majikannya. “Kalau kondisinya seperti itu, kita tidak mungkin lagi bisa membangun rumah murah untuk rakyat. Sebanyak 15 juta kepala keluarga atau sekira 60 juta rakyat Indonesia belum memiliki rumah dan sebagian besar dari mereka adalah rakyat miskin dan MBR,” terang Eddy Ganefo. Terkait dengan rencana tersebut, tokoh pergerakan dan reformasi yang juga pendiri sekaligus Ketum Partai PUDI Dr. Ir. Sri Bintang Pamungkas pernah memberikan peringatan kepada publik akan bahaya langkah-langkah yang diambil pemerintahan Jokowi-JK.

Upload: wahyu-nur-wibowo

Post on 27-Jan-2016

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ijin rumah untuk orang asing dari jokowi

TRANSCRIPT

PRIBUMINEWS – Presiden Joko Widodo akan segera memberikan ijin kepada warga

negara asing (WNA) untuk memiliki properti di Indonesia, dengan merevisi Peraturan

Pemerintah Nomor 41 Tahun 1996 tentang Pemilikan Rumah Tempat Tinggal atau

Hunian oleh Orang Asing yang Berkedudukan di Indonesia. Hal itu disampaikan Tim

Komunikasi Presiden Teten Masduki di Jakarta, Selasa (23/6).

Isu tentang rencana pemerintahan Jokowi-JK memberikan asing ijin untuk memiliki

properti di Indonesia ini sebenarnya sudah berhembus lama semenjak kampanye

pemilihan presiden. Dan beberapa saat yang lalu mulai terbukti, dan kini hampir

terealisasi. Rencana tersebut juga pernah dinyatakan Menteri Keuangan Bambang

Bodjonegoro, pada Rabu (13/5).

Rencana rezim Jokowi-JK ini tentu saja membuat marah tokoh masyarakat Indonesia

yang khawatir hal tersebut akan menjadi awal mula dari terusirnya bangsa sendiri

dari tanah airnya.

Diantaranya Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh

Indonesia (APERSI) Eddy Ganefo yang menilai hal tersebut sebagai wujud lunturnya

nasionalisme. Peraturan tersebut akan menguntungkan asing dan merugikan bangsa

sendiri.

Dikhawatirkan masyarakat miskin tidak akan mampu membeli rumah, karena harga

tanah dan rumah akan menjadi tinggi akibat kerakusan para pengembang real

estate yang berusaha mengambil keuntungan setinggi-tingginya, sehingga harga

properti makin tinggi, warga miskin tak mampu beli. Dan kemudian menjadi gembel

di negerinya sendiri, sedangkan orang asing menjadi majikannya.

“Kalau kondisinya seperti itu, kita tidak mungkin lagi bisa membangun rumah murah

untuk rakyat. Sebanyak 15 juta kepala keluarga atau sekira 60 juta rakyat Indonesia

belum memiliki rumah dan sebagian besar dari mereka adalah rakyat miskin dan

MBR,” terang Eddy Ganefo.

Terkait dengan rencana tersebut, tokoh pergerakan dan reformasi yang juga pendiri

sekaligus Ketum Partai PUDI Dr. Ir. Sri Bintang Pamungkas pernah memberikan

peringatan kepada publik akan bahaya langkah-langkah yang diambil pemerintahan

Jokowi-JK.

Diantaranya adalah tentang rencana berdatangannya 10 juta warga negara Cina ke

Indonesia. Dimana pada Mei 2015 lalu, ketika melakukan kunjungan bilateral ke

Indonesia, Wakil Perdana Menteri Cina Liu Yandong menyatakan akan mengirimkan

10 juta warga negaranya ke Indonesia. Dan hal ini dikhawatirkan oleh Direktur

Institut Ekonomi Politik Soekarno Hatta (IEPSH), Hatta Taliwang, akan berpeluang

memunculkan isu-isu politik yang luar biasa dahsyat. Dan menimbulkan persaingan

budaya antara Warga Cina dengan Pribumi. Terjadi pertarungan untuk

mempertahankan siapa yang lebih dominan.

Sri Bintang menilai percepatan proyek pembangunan hotel, apartemen, menara

kondominium dan properti lainnya, adalah untuk tujuan itu; menampung 10 jutaan

warga negara Cina yang akan segera datang ke Indonesia. Bukan sekedar

berkunjung, tapi menetap selamanya.

Dan tepat sekalilah kebijakan yang akan diambil Presiden Joko, dimana akan segera

memberikan ijin kepada asing untuk memiliki properti di Indonesia. Dengan begitu

warga negara Cina yang berdatangan akan secara sah memiliki properti di

Indonesia. Memudahkan mereka untuk juga secara sah menjadi warga negara

Indonesia.

Sri Bintang menyatakan, puluhan ribu Kartu Tanda Penduduk (KTP) Indonesia juga

telah dipalsukan untuk mememudahkan warga negara Cina yang akan masuk ke

Indonesia.

Sehingga setelah memiliki properti dan KTP, akan mudah lagi bagi mereka untuk

mengusai Indonesia sepenuhnya. (ABP/ARB/MNA)