iii.docx
DESCRIPTION
aaaaaaaaaaTRANSCRIPT
III. TEORI
Polimer merupakan molekul besar yang terbentuk dari unit-unit berulang
sederhana. Kata polimer berasal dari bahasa yunani “poli” yang berarti bagian,
makromolekul merupakan istilah yang sinonim dengan polimer. Polimer
disintesis dari molekul-molekul sederhana yang disebut monomer (bagian
tunggal).
Polimer terbagi dalam tiga kelompok umum yaitu elastomer, polimer
dengan sifat-sifat elastis seperti karet serat polimer mirip benang, seperti kapas
sutera atau nilon dan plastik, yang dapat berupa lembaran tipis (pembungkus
dapur), zat padat yang keras dan dapat di cetak (seperti pipa, mainan anak-anak)
atau solutan (cat mobil, pernis). Sifat polimer bergantung pada anekaragam
struktur yang dimungkinkan dalam polimer.
Beberapa elastomer atau karet tidak memiliki kekristalan bilamana
berada dalam keadaan tidak direnggangkan, tetapi merenggangkan kekristalan
pada saat terenggang. Hal ini memberikan kekuatan pada karet, justru pada
keaadan tegang. Salah satu penerapan yang menarik dari kekeristalan dalam
polimer dijumpai dalam pembuatan karet, plastik(Cowd,1991).
Untuk bahan polimer komersial yang besar, sifat-sifat mekanik merupkan
aspek yang sangat mendasar. Dimana diantara lusinan sifat yang harus
diperhatikan oleh para produsen polimer, kekuatan tarik, kompresif dan flekstur
dari ketahanan impak adalah yang terprnting. Sifat-sifat terkait mencakup
kekerasan, ketahanan abrasi dan ketahanan sobek. Kekuatan menarik mengacu
kepada ketahanan terhadap tarikan. Kekuatan kompresif adalah kebalikan dari
kekuatan tarik yang merupakan ukuran sampai dimana suatu sampel bila ditekan
sebelum rusak. Kekuatan flekstur adalah ukuran dari ketahanan terhadap
patahan.
Kekuatan tarik diukur dengan menarik sekeping polimer dengan dimensi
yang seragam. Dalam satuan dyne persentimeter kuadrat atau newton permeter
kuadrat(MKS) atau pound perinchi kuadrat, Psi dalam sistem british.
Perpanjangan tarik adalah perubahan panjang sampel dibagi panjang awal.
Kekuatan tegangan terhadap perpanjangan disebut modulus tarik yang
merupakan ukuran ketahanan terhadap tegangan tarik.
Polimer digolongkan menjadi dua yaitu polimer alam dan polimer sintetik
dimana material yang paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Peranan polimer bagi suatu negara baik yang berkembang maupun negara maju
khususnya indonesia adalah meningkatkan standar hidup dari masyarakat dan
untuk memenuhi kehidupan penduduk.
Jenis-jenis polimer alam seperti katun, wol sutera, karet alam dan polimer
sintetik seperti plastik (botol susu : poliuretan), serat sintetik (tekstil : poliester,
nilon), elastromer sintetis (karet : ban), pelapis (rompi anti peluru : poliamida),
dll.
Polimer alam mencakup karbohidrat (selulosa, pati), lignin, protein
(gluten, gelatin, wol, sutera, keratin), hidrokarbaon (karet, alam). Lignin terdapat
banyak dalam kulit kayu, tetapi dalam kulit kayu juga terdapat selulosa. Dalam
kertas buram terdapat lignin yang dapat menyebabkan warna dari kertas buram
menjadi kecoklatan, sedangkan kertas yang berwarna putih sudah tidak
mengandung lignin.
Polimer banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti untuk
mengemas, kendaraan bermotor (transportasi), alat elektronik, komponen
peralatan konstruksi bangunan, mainan anak-anak dan lain-lain.
Jenis polimer. Polimer komersial seperti polistiren, PVC, melamin
formaldehid dikembangkan dinegara berkembang(Steven,2001)
IV. ALAT DAN BAHAN
4.1 Alat Yang Digunakan
- Batang pengaduk
- Cawan porslen
- Kaki tiga
- Kawat kasa
- Neraca analitis
- Pembakar bunsen
- Sendok
4.2 Bahan Yang Digunakan
- Aqua gelas
- GPPS
- HIP
- Sedotan
- Tutup sedotan
X. PEMBAHASAN
Polimer merupakan molekul besar yang terbentuk dari unit-unit berulang
sederhana. Polimer terbagi dalam tiga kelompok umum yaitu elastomer polimer
dengan sifat-sifat elastis seperti karet serat polimer mirip benang, seperti kapas
sutra atau nilon dan plastik, yang dapat berupa lembaran tipis.
Pertama-tama sampel polimer dipotong-potong sampai ukurannya cukup
kecil dengan tujuan untuk memperbesar luas pemukaan dan agar polimer cepat
meleleh, polimer ditimbang dengan menggunakan neraca analitis. Penggunann
neraca analitis karena neraca analitis memiliki ketelitian yang tinggi yakni empat
angka dibelakang koma. Setelah itu polimer dimasukkan kedalam cawan porslen
lalu digunakan adalah apin yang sedang. Bila menggunakan api yang terlalu besar
atau nyala api optimum polimer akan cepat mencair dan tidak akan bisa d uji tali
serat. Bila api yang digunakan terlalu kecil maka proses pelelehan akan berjalan
lambat. Setelah polimernya meleleh lalu d ambil dengan menggunakan batang
pengaduk lalu ditarik proses ini harus dilakukan dengan cepat karena polimer
yang telah meleleh akan cepat mengeras kembali karena kontak langsung
dengan udara. Penarikan polimer harus ditarik sampai lelehan polimer sudah
tidak bisa merenggang lagi atau putus pada saat penarikan. Setelah itu polimer
yang sudah ditarik diukur panjangnya ini dilakukan untuk mengetahui kekuatan
tarik dari polimer tersebut. Setelah diukur panjangnya polimer lalu ditimbang lagi
dengan neraca analitis untuk mengetahui berat polimer sesudah penarikan.
XI. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan didapatkan panjang serat polimer untuk
sedotan pop ice 1.146,66 cm untuk tutup pulpen 575,53 cm untuk PS jenis HIP
158,42 untuk aqua gelas 134,83 cm dan untuk PS jenis GPPS 634,92 cm.
LAMPIRAN JOURNAL
Kemukakan beberapa faktor utama yang membuat polimer merupakan bahan
yang baik untuk serat?
Polimer merupakan bahan yang baik untuk serat karena polimer memiliki
modulus dan kekuatan yang tinggi, daya rentang yang baik, stabilitas panas yang
baik (cukup untuk menahan panas), spinabilitas (kemampuan untuk diubah
menjadi filamen-filamen).