iii. metode penelitian a. populasi penelitiandigilib.unila.ac.id/15373/3/07 bab iii...
TRANSCRIPT
III. METODE PENELITIAN
A. Populasi Penelitian
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI SMTI (Sekolah Menengah
Teknologi Industri) Tanjung Karang Bandar Lampung tahun pelajaran
2011/2012 yang terdiri dari empat kelas, yaitu kelas XIA sampai dengan XID
dengan jumlah 120 siswa, dengan 56 siswa laki-laki dan 64 siswa perempuan.
B. Sampel Penelitian
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling karena kelas XIC dianggap memiliki unsur-unsur yang
dikehendaki dalam penelitian. Penelitian ini merupakan studi eksperimen
dengan populasi penelitian yang digunakan dari populasi yang terdiri dari 4
kelas diambil 1 kelas sebagai sampel. Sampel yang diperoleh adalah kelas
XIC yang berjumlah 35 siswa.
C. Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas yaitu motivasi dan
kemampuan berkomunikasi sains, serta satu variabel terikat adalah hasil
belajar yang diukur dengan menggunakan tes hasil belajar dalam bentuk
Essay serta motivasi dan kemampuan berkomunikasi sains dengan
26
menggunakan angket motivasi lembar observer kemampuan berkomunikasi
sains.
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat yang didukung dengan variabel moderator, maka
dapat dijelaskan dengan paradigma pemikiran seperti berikut :
Gambar 3.1 Paradigma Pemikiran
Keterangan :
X1 : Motivasi Belajar
X2 : Kemampuan berkomunikasi sain
Y : Hasil Belajar
R1 : Pengaruh X1 terhadap Y
R2 : Pengaruh X2 terhadap Y
R3 : Pengaruh X1, X2 terhadap Y
D. Desain Penelitian
Penelitian ini dilakukan secara langsung dalam kegiatan pembelajaran pada
siswa kelas XI.C. Desain penelitian ini menggunakan rancangan desain One-Shot
Case Study (Sugiono 2010: 110) menjelaskan bahwa terdapat suatu kelompok yang
diberi perlakuan dan selanjutnya diobservasi motivasi, kemampuan berkomunikasi
sains dan hasil belajarnya. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah motivasi
dan kemampuan komunikasi sains, sedangkan hasil belajar siswa merupakan
Motivasi
Hasil belajar
Komunikasi sains
X1
X2
Y
R1
R2
R3
27 variabel terikatnya. Secara prosedur rancangan desain penelitian seperti ditunjukkan
dalam ilustrasi berikut ini.
Gambar 3.2 Desain One-Shot Case Study
Keterangan:
X : Treatment (Pembelajaran GI (Group Investigation)
O :Observasi (Motivasi, Kemampuan Komunikasi Sains, Hasil Belajar)
(Sugiyono, 2010: 110)
E. Prosedur Penelitian
Penelitian diawali dengan pemberian tugas memberikan perlakuan yaitu
penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe GI pada kelas sampel
sebagai kelas ekperimen. Dalam pembelajaran dilakukan observasi
kemampuan berkomunikasi sains dan kemudian diberikan angket motivasi
belajar. Selanjutnya kelas ekperimen diberikan post test untuk mengetahui
hasil belajar siswa. Kemudian menganalisis data dan membuat kesimpulan.
F. Teknik Pengumpulan data
1. Teknik Tes
Dalam penelitian ini, pada masing-masing subpokok bahasan dilakukan
dengan menggunakan pembelajaran GI (Group Investigation). Setelah
dilakukan perlakuan GI (Group Investigation), dilakukan tes hasil belajar.
Setelah mengikuti tes hasil belajar, siswa akan meperoleh suatu skor yang
besarnya ditentukan dari banyaknya soal yang dapat dijawab dengan benar.
X O
28
Untuk mempermudah dalam pengolahan data skor yang diperoleh dibuat
dalam bentuk nilai dengan rumus:
%100maksimumskor
mentahskor Nilai (Sudjiono, 2005: 318)
2. Lembar Motivasi Belajar Siswa
Motivasi belajar adalah daya penggerak/pendorong baik internal maupun
ekternal pada siswa pada proses komunikasi sain kurang baik untuk
mengadakan perubahan tingkah laku sesuai dengan tujuan yang telah
dirumuskan dalam tujuan komunikasi sain kurang baik melalui berbagai
usaha.
Lembar angket motivasi siswa terdiri dari sejumlah pernyataan yang
disesuiakan dengan aspek yang diukur. Angket ini berbentuk angket skala
Likert yang di dalamnya terdapat pilihan jawaban selalu, sering, kadang-
kadang, jarang, dan tidak pernah.
Teknik pengumpulan data motivasi belajar siswa dilakukan menggunakan
angket motivasi belajar siswa. Lembar angket motivasi belajar siswa terdiri
dari sejumlah pernyataan yang disesuaikan dengan aspek yang diukur.
Berdasarkan indikator-indikator tersebut maka disusun instrumen sebanyak
20 butir pertanyaan yang sudah valid dan siap dipergunakan untuk mengukur
motivasi belajar siswa dalam mengikuti proses komunikasi praktik belajar.
Sebaran butir pernyataan untuk mengukur motivasi belajar dapat dilihat pada
tabel 3.1 sebagai berikut :
29
Tabel 3.1 Kisi – kisi Motivasi Belajar
Variabel Indikator Sub Indikator
Pernyataan/No
Instrumen Jlh
Positif (+) Negatif (-)
Motivasi
Belajar
1. Hasrat dan
keinginan
untuk berhasil
Melakukan
tugas belajar
sesuai target
1,2 3,4 4
Berusaha
berhasil dalam
belajar
Durasi belajar
dan frekuensi
belajar 2. Dorongan
dan
kebutuhan
dalam
belajar
Memilki tujuan
yang jelas
5,6 7 3 Persistensi
(ketepatan
tujuan) 3. Harapan
dan cita-cita
masa depan
Berusaha
untuk
mendapatkan
yang terbaik
8,9 10 3
4. Penghargaan
dalam
belajar
Bersemangat
dan senang 11,12 13,14 4
Tabah dan
pengorbanan
5. Kegiatan
yang
menarik
dalam
belajar
Bertanggung
jawab
15,16 17 3 Berusaha
dengan giat
melalui
berbagai cara
6. Menciptakan
lingkungan
yang
kondusif
Menciptakan
suasana belajar
menyenangkan
dan tingkat
aspirasi
18,19 20 3
Jumlah 12 8 20
2. Lembar Observasi Kemampuan Berkomunikasi Sains
Kemampuan berkomunikasi sains dapat berupa keterampilan berkomunikasi
tulisan dan keterampilan lisan. Seperti pada Tabel 3.2 berikut ini :
30
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kemampuan berkomunikasi sains
Variabel Indikator Sub indikator Nomer
Observer Jlh
Kemampuan
berkomunika
si sains
1. Keterampilan
berkomunikasi
tulisan
Keterampilan menulis
pendapat 1,2
2
Keterampilan menulis
laporan secara
sistematis 3,4 2
Keterampilan
berkomunikasi tulisan
dalam membuat poster 5,6 2
Keterampilan
menggambar 7,8 2
2. Keterampilan
berkomunikasi
lisan
Keterampilan
menyampaikan
pendapat/informasi
9,10 2
Keterampilan bertanya 11,12 2
Ekspresi muka 13,14 2
Memahami dan
menarik perhatian
orang lain
15,16 2
Terorganisasi 17,18 2
Menyatakan ide
ilmiah 19,20
Jumlah 20 20
Observasi dilakukan untuk mengamati keterampilan komunikasi sains siswa
selama proses pembelajaran berlangsung. Dalam pengumpulan data
keterampilan komunikasi sains siswa dilakukan dengan menggunakan lembar
observasi keterampilan komunikasi sains siswa. Lembar observasi
keterampilan komunikasi sains siswa digunakan untuk mengamati kegiatan
yang relevan terhadap pembelajaran, dengan memberi mencontreng () pada
setiap aspek keterampilan komunikasi sains yang dilakukan siswa selama
proses pembelajaran berlangsung. Aspek keterampilan komunikasi sains
yang diamati yaitu perilaku yang relevan dengan kegiatan pembelajaran .
G. Tabulasi Data
31
1. Tes
Selanjutnya untuk mempermudah pengamatan, diilustrasikan dalam data
berikut :
Tabel 3.3 Data tes hasil belajar dengan perlakuan menggunakan pembelajaran
Tipe GI (Group Investigation)
No Nama
Siswa
Skor Yang Diperoleh Skor hasil belajar
1 2 3 4 5
1
2
3
…….
1. Angket Motivasi Belajar Siswa
Dalam motivasi belajar untuk mempermudah pengamatan, data diperoleh
setelah siswa mendapatkan perlakuan pembelajaran GI (Group Investgation).
Data setelah siswa mendapat perlakuan merupakan angket motivasi belajar
dengan 20 soal dan terdiri dari lima pilihan jawaban.
Tabel 3.4. Analisis Motivasi Belajar Siswa
No. Nama
siswa
Nomor Item Skor Motivasi
1 2 3 ….
1
2
3
….
Setelah data terkumpul, diadakan penggolongan pertanyaan negatif dan positif.
a. Untuk pernyataan dengan kriteria positif:
1 = tidak pernah
2 = jarang
3 = kadang
4 = sering
5 = selalu
b. Untuk pernyataan dengan kriteria negatif:
1 = sealu
32
2 = sering
3 = kadang
4 = jarang
5 = tidak pernah (Suhadi, 2008)
Untuk skor rata-rata dihitung dengan rumus:
soalJumlah
totalskorJumlahratarataSkor
2. Lembar Observasi Kemampuan Berkomunikasi Sains Siswa
Selanjutnya untuk mempermudah pengamatan, data diperoleh setelah
mendapatkan perlakukan pembelajaran GI (Group Investigation).
Tabel 3.5 Contoh lembar Observer Kemampuan komunikasi sains
No. Nama Siswa
Aspek Yang Diamati Skor Kemampuan
Berkomunikasi
Sains 1 2 3 …
1.
2.
…
Jumlah Skor
Skor Maksimum
Nilai rata-rata
Proses analisis untuk data kemampuan komunikasi sains siswa adalah sebagai
berikut:
a) Skor yang diperoleh dari masing-masing siswa adalah skor dari setiap
aspek kemampuan komunikasi sains .
b) Nilai rata-rata kemampuan komunikasi siswa diperoleh dengan rumus
siswa
siswa setiap komunikasikemampuan nilairerata Nilai
H. Validitas dan Reliabilitas
33
1. Validitas
Sebuah instumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti. Tinggi
rendahnya validitas suatu instrumen menunjukkan sejauh mana data yang
terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang diteliti.
Jadi, sebelum diberikan pada sampel yang sebenarnya, soal lembar observasi
diuji cobakan terlebih dahulu di luar sampel tetapi masih dalam populasi
untuk mengetahui tingkat validitas.
Untuk menguji validitas lembar observasi digunakan rumus korelasi product
moment dengan rumus:
r = })(}{)({
))((.
2222 YYnXXn
YXXYn
Keterangan:
r = Koefisien korelasi yang menyatakan validitas
X = Skor butir soal
Y = Skor total
n = Jumlah sampel
(Arikunto, 2007: 72)
Dengan kriteria pengujian apabila dengan maka alat
ukur tersebut dinyatakan valid, dan sebaliknya apabila maka alat
ukur tersebut tidak valid.
Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program
SPSS 16.00 dengan kriteria uji bila Corrected Item – Total Correlation lebih
xy
xy
hitungr tabelr 05,0
tabelr hitungr
34
besar dibandingkan dengan 0,3 maka data merupakan construct yang kuat
(valid).
2. Reliabilitas
Langkah selanjutnya adalah mencari harga reliabilitas instrument.
Perhitungan ini didasarkan pada pendapat Arikunto (2007: 109) yang
menyatakan bahwa untuk menghitung reliabilitas dapat digunakan rumus
alpha, yaitu:
Keterangan:
= reliabilitas yang dicari
= jumlah varians skor tiap-tiap soal
= varians total
N = banyaknya soal
Dimana:
Keterangan:
Xi2 = kuadrat skor total tiap butir soal
Xi = skor total tiap butir soal
Yi2 = kuadrat skor total tiap siswa
Yi = skor total tiap siswa
N = banyaknya data
Uji reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana alat
pengukurannya dapat dipercaya atau apa diandalkan. Instrumen dikatakan
35
reliable jika digunakan beberapa kali dalam waktu yang berbeda untuk
mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang relative sama.
Reliabilitas instrumen diperlukan untuk mendapatkan data sesuai dengan
tujuan pengukuran. Untuk mencapai hal tersebut, dilakukan uji reliabilitas
dengan menggunakan program SPSS 16.00. Pada program ini digunakan
metode Alpha Cronbach’s yang diukur berdasarkan skala Alpha Cronbach’s
0 sampai 1.
Menurut Sayuti dikutip oleh Sujianto dalam Saputri (2010: 30), lembar
observasi dinyatakan reliabel jika mempunyai nilai koefisien alpha yang
lebih besar dari 0,6. Untuk menentukan besarnya koefisien alpha, maka
digunakan ukuran kemantapan alphayang diinterprestasikan sebagai berikut:
1. Nilai Alpha Cronbach’s 0,00 sampai dengan 0,20 berarti kurang reliabel.
2. Nilai Alpha Cronbach’s 0,21 sampai dengan 0,40 berarti agak reliabel.
3. Nilai Alpha Cronbach’s 0,41 sampai dengan 0,60 berarti cukup reliabel.
4. Nilai Alpha Cronbach’s 0,61 sampai dengan 0,80 berarti reliabel.
5. Nilai Alpha Cronbach’s 0,80 sampai dengan 1,00 berarti sangat reliabel.
Setelah instrumen valid dan reliabel, kemudian disebarkan pada sampel yang
sesungguhnya. Skor total setiap siswa diperoleh dengan menjumlahkan skor
setiap nomor soal.
I. Teknik Analisis Data
36
Data yang diperoleh adalah data yang berbentuk skala Interval. Adanya
probabilitas pada pengambilan sampel untuk digeneralisasikan maka untuk
menganalisis data Interval tersebut digunakan statistik interferensial untuk
menguji hipotesis penelitian. Teknik analisis data dilakukan dengan
menggunakan SPSS 16.0 untuk menganalisis data maka sebelumnya
dilakukan uji prasyarat analisis, yaitu :
1. Uji normalitas pada sampel yang digunakan,
2. Uji homogenitas pada sampel yang digunakan. Setelah kedua uji prasyarat
dilakukan, maka tahapan berikutnya adalah uji anova dua jalur untuk
menguji hipotesis yang telah dirumuskan.
Untuk membuat diskripsi penelitian menggunakan aturan Starges dengan
rumus 1 + 3,3 log (n), kemudian dicari:
Rentang = nilai maksimal – nilai minimal.
Besarnya interval = 𝑟𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠
Keputusan hasil pengujian dilakukan dengan membandingkan hasil analisis
dengan kriteria uji dari masing-masing jenis pengujian.
1. Uji Normalitas
Pada penelitian ini uji normalitas, digunakan dengan uji kolmogorov smirnov.
Dasar dari pengambilan keputusan uji normalitas, dihitung menggunakan
program program komputer dengan metode kolmogorov smirnov berdasarkan
pada besaran probabilitas atau nilai asymp.sig (2-tiled), nilai yang
digunakan adalah 0,05 dengan demikian kriteria uji sebagai berikut:
37
1. Jika nilai sigatau signitifikan atau probabilitas< 0,05 maka H0 diterima
dengan arti bahwa data tidak terdistribusi normal.
2. Jika nilai sig atau signitifikan atau probabilitas > 0,05 maka H1 diterima
dengan arti bahwa data terdistribusi normal.
2. Uji Analisis Regresi Berganda
Untuk mengetahui hubungan antara kemampuan berkomunikasi Sains dan
motivasi belajar siswa dalam pembelajaran GI (Group Investigation) terhadap
hasil belajar siswa,digunakan analisis regresi berganda dengan SPSS 16.00
Analis regresi berganda adalah hubungan antara dua atau lebih variabel
independen (X1,X2,...Xn) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk
memprediksikan nilai dari variabel dependen mengalami kenaikan atau
penurunan dan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen
dan variabel dependen apakah masing – masing variabel independen
berhubungan positif atau negatif. Persamaan berganda sebagai berikut:
Y = a + b1∑X1 + b2∑X2 +........+ bnXn
Dimana:
Y : Variabel Dependen
X1,X2,..Xn : Variabel Independen
a : Konstanta (nilai Y apabila X1,X2,..Xn = 0)
b1,b2,...bn : Koefisien Regresi
Untuk mencari Rhitung dengan menggunakan rumus:
Ry(1.2) =
Kuadratkan nilai R tersebut menjadi R2.
Hitung nilai Fsign hitung dengan menggunakan rumus:
38
Freg =
di mana :
n = Banyak Anggota Sampel
m = Banyak Prediktor
Hitung Ftabel dengan menggunakan rumus:
Ftabel = F(1 - α)(n – m – 1)
dengan α = 0,05. Kemudian lihat tabel F sehingga diperoleh Ftabel
Kriteria pengujian H0, yaitu :
H0 = Tidak Signifikan
H1 = Signifikan
Jika Fhitung ≤ Ftabel , maka tolak H0. Usman dan Akbar (2006: 242)
3. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik disusun berdasarkan hipotesis verbal yang telah
dikemukakan dalam hipotesis penelitian. Hipotesis statistik disusun sebagai
berikut :
a. Hipotesis pertama:
Jika Fhitung> dari Ftabel terima H1
Jika Fhitung< dari Ftabel tolak H1
OH : Tidak ada pengaruh motivasi dalam pembelajaran fisika dengan
pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation) terhadap hasil
belajar fisika siswa
1H : Ada pengaruh motivasi dalam pembelajaran fisika dengan pembelajaran
kooperatif tipe GI (Group Investigation) terhadap hasil belajar fisika
siswa
39
b. Hipotesis Kedua:
Jika Fhitung> dari Ftabel terima H1
Jika Fhitung< dari Ftabel tolak H1
OH : Tidak ada pengaruh kemampuan berkomunikasi sains dalam
pembelajaran fisika dengan pembelajaran kooperatif tipe GI (Group
Investigation) terhadap hasil belajar fisika siswa
1H : Ada pengaruh kemampuan berkomunikasi sains dalam pembelajaran
fisika dengan pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation
terhadap hasil belajar fisika siswa
c. Hipotesis ketiga:
Jika Fhitung> dari Ftabel terima H1
Jika Fhitung< dari Ftabel tolak H1
OH : Tidak ada pengaruh motivasi dan kemampuan berkomunikasi sains
dalam pembelajaran fisika dengan pembelajaran kooperatif tipe GI
(Group Investigation) terhadap hasil belajar fisika siswa
1H : Ada pengaruh motivasi dan kemampuan berkomunikasi sains dalam
pembelajaran fisika dengan pembelajaran kooperatif tipe GI (Group
Investigation terhadap hasil belajar fisika siswa.