iii. metode penelitian 3.1 kerangka pemikiran penelitian · wilayah pengiriman dan transporter...

12
14 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian PT. YCH Indonesia adalah salah satu perusahaan distributor yang hampir 90% mendistribusikan produk susu dari perusahaan Frisian Flag Indonesia (FFI). Sistem distribusi untuk pasar modern merupakan target utama dalam pendistribusian produk susu FFI yang dilakukan oleh PT YCH Indonesia. Pengiriman produk susu FFI untuk ke pasar modern memiliki batas waktu pengiriman selama 1 (hari) setelah pesanan diterima oleh pihak FFI. Ukuran keterlambatan pengiriman untuk pasar modern terjadi jika produk yang dipesan tidak sampai pada batas waktu pengiriman yang telah ditentukan. Dalam mendistribusikan produk susu ke pasar modern (Jakarta, Tangerang, Karawang, Cimanggis, Depok, Bekasi, Bandung, dan Bogor), terdapat kendala-kendala yang dihadapi oleh PT YCH Indonesia sehingga menimbulkan keterlambatan dalam proses penyampaian produk. Berdasarkan data yang terdapat pada perusahaan, keterlambatan pengiriman untuk tujuan pegiriman ke pasar modern terdapat 256 kali keterlambatan pengiriman selama periode bulan Januari hingga Mei 2010. Keterlambatan ini tentu saja akan berdampak negatif terhadap kinerja PT YCH Indonesia sebagai salah satu perusahaan distribusi produk. Sistem pengukuran kinerja (performance measurement system) diperlukan sebagai pendekatan dalam rangka mengoptimalisasi jaringan rantai pasok. Pengukuran kinerja bertujuan untuk mendukung perancangan tujuan, evaluasi kinerja, dan menentukan langkah-langkah ke depan baik pada level strategi, taktik dan operasional. Hasil dari perbaikan sistem ini diharapkan dapat memberikan masukan terhadap sistem distribusi, sehingga peningkatan kinerja pengiriman produk FFI yang dilakukan oleh PT YCH Indonesia akan menjadi salah satu keunggulan bersaing yang dimiliki oleh perusahaan. Kerangka pemikiran yang menjadi dasar bagi penelitian terlihat pada Gambar 5.

Upload: phamkhanh

Post on 07-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian · Wilayah pengiriman dan Transporter manakah yang sering mengalami keterlambatan ... entry sampai dengan produk dilakukan

14  

III. METODE PENELITIAN

3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian

PT. YCH Indonesia adalah salah satu perusahaan distributor yang hampir

90% mendistribusikan produk susu dari perusahaan Frisian Flag Indonesia (FFI).

Sistem distribusi untuk pasar modern merupakan target utama dalam

pendistribusian produk susu FFI yang dilakukan oleh PT YCH Indonesia.

Pengiriman produk susu FFI untuk ke pasar modern memiliki batas waktu

pengiriman selama 1 (hari) setelah pesanan diterima oleh pihak FFI. Ukuran

keterlambatan pengiriman untuk pasar modern terjadi jika produk yang dipesan

tidak sampai pada batas waktu pengiriman yang telah ditentukan. Dalam

mendistribusikan produk susu ke pasar modern (Jakarta, Tangerang, Karawang,

Cimanggis, Depok, Bekasi, Bandung, dan Bogor), terdapat kendala-kendala yang

dihadapi oleh PT YCH Indonesia sehingga menimbulkan keterlambatan dalam

proses penyampaian produk. Berdasarkan data yang terdapat pada perusahaan,

keterlambatan pengiriman untuk tujuan pegiriman ke pasar modern terdapat 256

kali keterlambatan pengiriman selama periode bulan Januari hingga Mei 2010.

Keterlambatan ini tentu saja akan berdampak negatif terhadap kinerja PT YCH

Indonesia sebagai salah satu perusahaan distribusi produk.

Sistem pengukuran kinerja (performance measurement system) diperlukan

sebagai pendekatan dalam rangka mengoptimalisasi jaringan rantai pasok.

Pengukuran kinerja bertujuan untuk mendukung perancangan tujuan, evaluasi

kinerja, dan menentukan langkah-langkah ke depan baik pada level strategi, taktik

dan operasional.

Hasil dari perbaikan sistem ini diharapkan dapat memberikan masukan

terhadap sistem distribusi, sehingga peningkatan kinerja pengiriman produk FFI

yang dilakukan oleh PT YCH Indonesia akan menjadi salah satu keunggulan

bersaing yang dimiliki oleh perusahaan. Kerangka pemikiran yang menjadi dasar

bagi penelitian terlihat pada Gambar 5.

Page 2: III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian · Wilayah pengiriman dan Transporter manakah yang sering mengalami keterlambatan ... entry sampai dengan produk dilakukan

15  

Tidak

Ya

Gambar 5. Kerangka pemikiran

Sistem Distribusi yang dilakukan oleh PT YCH Indonesia

Keunggulan Bersaing PT YCH Indonesia

Ketepatan Jumlah dan Jenis Produk

Identifikasi Faktor Keterlambatan Pengiriman Produk FFI ke pasar modern

Transportasi Sistem informasi Sumber daya manusiaProduk

Ketepatan Lokasi dan Waktu Persiapan Pengiriman

Peningkatan Kinerja

Perusahaan ?

Page 3: III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian · Wilayah pengiriman dan Transporter manakah yang sering mengalami keterlambatan ... entry sampai dengan produk dilakukan

16  

Studi Pustaka dan diskusi

3.2 Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian disajikan pada Gambar 6 berikut ini : Pra Penelitian

Pengumpulan dan pengolahan data

 

 

 

 

Analisis Data 

Gambar 6. Tahapan penelitian

Identifikasi Minat Penelitian

Gagasan-gagasan

Penentuan Topik Penelitian

Pemilihan Topik Penelitian:

Analisa Pengaruh Peningkatan Kinerja Pengiriman Produk susu Frisian Flag Indonesia Oleh PT YCH Indonesia

Perumusan Masalah :

1. Wilayah pengiriman dan Transporter manakah yang sering mengalami keterlambatan pengiriman? 2. Faktor apa saja yang menjadi penghambat proses distribusi yang terjadi pada PT YCH Indonesia dalam pendistribusian

produk FFI dari PT YCH Indonesia hingga pasar modern? 3. Faktor manakah yang paling besar pengaruhnya terhadap keterlambatan proses pengirman produk Frisian Flag

Indonesia hingga ke pasar modern?

Rancangan Pengumpulan Data:

Identifikasi kebutuhan data, Metode pengumpulan data, Pemilihan teknik analisis

Tujuan Penelitian :

1. Mengidentifikasi wilayah pengiriman dan transporter yang sering mengalami keterlambatan 2. Menganalisis faktor yang menjadi penghambat distribusi produk FFI di dalam PT YCH Indonesia 3. Menganalisis faktor yang paling besar pengaruhnya terhadap proses pendistribusian produk FFI dari PT YCH

Indonesia hingga ke pasar modern.

Studi Pendahuluan

Penyusunan Riset Desain dan Kuesioner

Uji Reliabilitas

Uji Validitas

Pengolahan Data Lapangan :

1. Observasi dan Wawancara 2. Pengisian Kuesioner

Pengolahan Data :

1. Tabulasi data dan informasi 2. Identifikasi model distribusi 3. Pengolahan data dan informasi

1. Analisis Faktor Keterlambatan Pengiriman Diagram Fishbone 2. Analisis Pengiriman Terhadap Kinerja Perusahaan Structural Equation Modeling (SEM)

Kesimpulan dan Saran

Page 4: III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian · Wilayah pengiriman dan Transporter manakah yang sering mengalami keterlambatan ... entry sampai dengan produk dilakukan

17  

3.3 Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data

sekunder baik yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Data primer diperoleh dari

hasil wawancara dan kuesioner. Data sekunder diperoleh dari laporan-laporan

manajemen perusahaan terutama bagian route planners dan Customer

Relationship Management (CRM). Disamping itu, data sekunder diperoleh dari

sumber-sumber lain seperti literatur, hasil penelitian terdahulu, dan bahan pustaka.

Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data yang relevan untuk

menunjang evaluasi dan analisa dalam penelitian adalah sebagai berikut :

1. Observasi

Pengamatan langsung obyek penelitian dengan tujuan untuk memahami

kondisi proses distribusi yang terjadi. Observasi dilakukan mulai dari bagian data

entry sampai dengan produk dilakukan proses muat barang untuk didistribusikan

ke pasar modern.

2. Wawancara

Melakukan wawancara khususnya kepada karyawan PT YCH Indonesia pada

bagian operation dan distribution untuk mendapatkan data dan informasi yang

relevan. Pelaksanaannya dilakukan secara langsung berhadapan muka dengan

orang yang diwawancarai.

3. Kuesioner

Kuesioner diberikan kepada para karyawan PT YCH Indonesia seperti bagian

outbound, QC, dan juga distribution. Kuesioner berupa lembar pertanyaan yang

berisi pilihan jawaban yang sudah ditentukan berdasarkan skala Likert

sebagaimana pada Tabel 3.

Tabel 3. Skala likert dan bobot nilai jawaban responden

Jawaban Bobot Nilai Sangat setuju / Sangat Penting 5 Setuju / Penting 4 Cukup Setuju 3 Tidak Setuju / Tidak Penting 2 Sangat Tidak Setuju / Sangat Tidak Penting 1

Menurut Istijanto (2005), skala Likert meminta responden menunjukkan

tingkat persetujuan atau ketidaksetujuannya terhadap serangkaian pertanyaan

Page 5: III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian · Wilayah pengiriman dan Transporter manakah yang sering mengalami keterlambatan ... entry sampai dengan produk dilakukan

18  

tentang suatu objek. Skala ini biasanya memiliki 5 (lima) atau 7 (tujuh) kategori

dari “sangat setuju” sampai dengan sangat tidak setuju. Penggunaan 5 (lima)

kategori dalam skala sangat populer dalam survei konsumen karena dipandang

bisa mewakili dengan tingkat intensitas responden.

4. Studi Literatur

Data sekunder adalah data yang berasal dari buku-buku, jurnal dan hasil

penelitian terdahulu.

3.4 Metode Pengambilan Sampel

Menurut Suhalis (1995), suatu metode pengambilan sampel yang ideal

mempunyai sifat-sifat seperti dibawah ini:

1. Dapat menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya dari seluruh populasi.

2. Dapat menentukan persepsi dari hasil penelitian dengan jalan menentukan

penyimpangan baku (standar) dari tafsiran yang diperoleh. Persepsi adalah

perbedaan dari hasil yang didapat dari sampel, dibandingkan dengan hasil yang

akan diperoleh dengan pencacahan lengkap dengan syarat bahwa keadaan-

keadaan dimana kedua metode dilakukan, seperti daftar pertanyaan, teknik

wawancara, kualitas pencacahan, dan sebagainya adalah sama.

3. Sederhana hingga mudah dilakukan

4. Dapat memmberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya serendah-

rendahnya.

Penentuan sampel atau responden merupakan hal penting dalam suatu

penelitian, karena dibutuhkan sampel yang mewakili karakteristik dari populasi

penelitian yang diwakilinya. Pengambilan contoh responden dalam penelitian ini

menggunakan metode non-probability sampling dengan teknik judgment sampling

yaitu teknik pengambilan contoh yang dilakukan dengan terlebih dahulu

merumuskan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan sebagai acuan penarikan

sampel. Responden yang dipilih merupakan pihak yang terkait dalam proses

persiapan pengiriman barang seperti bagian penyimpanan barang (gudang), dan

juga Quality Control (QC). Jumlah karyawan yang dijadikan responden adalah

sebanyak 130 orang yang disesuaikan dengan pendapat Solimun (2002), bahwa

pendugaan parameter menggunakan metode kemungkinan maksimum besarnya

sampel yang disarankan adalah 100-200.

Page 6: III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian · Wilayah pengiriman dan Transporter manakah yang sering mengalami keterlambatan ... entry sampai dengan produk dilakukan

19  

3.5 Pengolahan dan Analisis Data

3.5.1 Diagram Sebab Akibat

Alat analisis yang digunakan dalam mengidentifikasi faktor penyebab

keterlambatan pengiriman yaitu diagram sebab akibat (cause and effect diagram).

Diagram sebab akibat adalah suatu pendekatan terstruktur yang memungkinkan

untuk melakukan analisis yang lebih terperinci terhadap suatu permasalahan

dalam menentukan penyebab dari suatu masalah (akibat) terhadap kesulitan untuk

memisahkan penyebab dari akibat (Heizer dan Render, 2005). Langkah-langkah

penyusunan diagram sebab akibat menurut Muhandri dan Darwin, 2006 adalah

sebagai berikut:

1. Tentukan masalah (kondisi) yang akan diperbaiki (diamati).

Gambarkan garis panah dengan kotak di ujung garis sebelah kanan, dan

tuliskan masalah (kondisi) kondisi yang akan diperbaiki itu didalam kotak.

2. Cari faktor utama yang berpengaruh atau mempunyai akibat pada masalah

(kondisi) tersebut. Tuliskan dalam kotak yang telah dibuat di atas atau di

bawah garis panah.

3. Cari lebih lanjut faktor-faktor yang lebih rinci yang berpengaruh terhaadap

faktor utama tersebut. Tuliskan faktor-faktor rinci tersebut di kiri atau kanan

panah penghubung, dan buatlah panah di bawah faktor rinci tersebut menuju

garis penghubung.

Carilah penyebab utama. Dari diagram yang sudah lengkap carilah penyebab-

penyebab utama dengan menganalisa data yang sudah ada. Bila analisa data tidak

dapat dilakukan, maka analisislah faktor-faktor mana saja yang berpengaruh dan

mana yang tidak berpengaruh. terdahulu.

3.5.2 Structural Equation Modeling (SEM)

Analisa data m menggunakan metode SEM dan diproses dengan

menggunakan software. Diagram lintasan full atau hybrid model hubungan jenis

dan jumlah produk yang dikirim serta ketepatan lokasi dan waktu persiapan

pengiriman terhadap kinerja perusahaan disajikan pada Gambar 7. Langkah-

langkah SEM dalam penelitian menurut Bollen dan Long, dalam Wijayanto, 2008

adalah sebagai berikut:

Page 7: III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian · Wilayah pengiriman dan Transporter manakah yang sering mengalami keterlambatan ... entry sampai dengan produk dilakukan

20  

1. Spesifikasi model

Tahap ini berkaitan dengan pembentukan awal model awal persamaan

struktural, sebelum dilakukan estimasi. Model awal ini diformulasikan

berdasarkan suatu teori atau penelitian sebelumnya.

2. Identifikasi

Tahap ini berkaitan dengan pengkajian tentang kemungkinan diperolehnya

nilai yang unik untuk setiap parameter yang ada di dalam model dan

kemungkinan persamaan simultan tidak ada solusinya.

3. Estimasi

Tahap ini berkaitan dengan estimasi terhadap model untuk menghasilkan nilai-

nilai parameter dengan menggunakan salah satu metode estimasi yang tersedia.

Pemilihan metode estimasi yang digunakan seringkali ditentukan berdasarkan

karakteristik dari variabel yang dianalisis.

4. Uji kecocokan

Tahap ini berkaitan dengan pengujian kecocokan antara model dengan data.

Beberapa kriteria ukuran kecocokan atau goodness of fit (GOF) dapat

digunakan untuk melaksanakan langkah ini.

5. Respesifikasi

Tahap ini berkaitan dengan respesifikasi model berdasarkan atas hasil uji

kecocokan thap sebelumnya.

penelitian terdahulu.

3.6 Variabel Penelitian

Model struktural penelitian menjelaskan bahwa kinerja perusahaan adalah

variabel laten endogen yang diperlakukan sebagai variabel dependen. Ketepatan

jenis dan jumlah barang yang dikirim dan ketepatan lokasi dan waktu barang yang

akan dikirim merupakan variabel yang diberlakukan sebagai variabel antara

(intervening), sedangkan sistem informasi, sumber daya manusia, produk, dan

Transportasi dan peralatan adalah variabel laten eksogen (independen). Variabel

penelitian dan indikator dalam kuesioner dapat dilihat pada Tabel 4.

Page 8: III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian · Wilayah pengiriman dan Transporter manakah yang sering mengalami keterlambatan ... entry sampai dengan produk dilakukan

21  

Tabel 4. Variabel penelitian dan indikator dalam kuesioner

Variabel Laten Variabel Indikator Keterangan No di

Kuesioner

Transportasi dan Peralatan (ξ 1) (Variabel laten bebas)

1. Ketersediaan truk 2. Ketersediaan peralatan

X1 X2

1,2,3 4,5,6 

Produk (ξ 2) (Variabel laten bebas)

1. Ketersediaan produk di gudang 2. Jumlah produk di gudang 3. Waktu persiapan pengiriman 4. Produk rusak saat loading

X3 X4 X5 X6

7,8,9,10 11,12 13,14 15,16

Sistem informasi (ξ 3) (Variabel laten bebas)

1. Gangguan sinyal 2. Perbedaan status barang

X7 X8

17,18 19,20

Sumber daya manusia (ξ 4) (Variabel laten bebas)

1. Pencarian batch baru 2. Peletakkan barang di stagging area 3. Pengecekkan barang di stagging area 4. Pengambilan barang

X9 X10 X11 X12

21,22 23,24,25

26,27 28,29

Jumlah dan Jenis Produk ( 1) (variabel laten antara)

1. Kode produk 2. Penyimpanan barang di gudang 3. Persiapan jenis produk sesuai dengan

BPL 4. Pengecekkan terhadap jenis produk

yang dikirim 5. Persiapan jumlah produk yang akan

dikirim 6. Pengetahuan jumlah produk yang

dikirim 7. Pengecekan terhadap jumlah produk

yang akan dikirim

Y1 Y2 Y3 Y4

Y5 Y6 Y7

30 31 32 33

34 35 36

Lokasi dan Persiapan Waktu Pengiriman ( 2) (variabel laten antara)

1. Ketepatan pengiriman untuk masing-masing konsumen

2. Peletakkan barang di stagging area (permintaan penuh)

3. Pelaksanaan SOP persiapan pengiriman

4. Ketersediaan truk untuk proses pengiriman

Y8

Y9

Y10 Y11

37

38

39 40

Kinerja ( 3) (variabel laten terikat)

1. Kualitas produk 2. Pengiriman tepat waktu 3. Kuantitas produk

Y12 Y13 Y14

41 42 43

Page 9: III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian · Wilayah pengiriman dan Transporter manakah yang sering mengalami keterlambatan ... entry sampai dengan produk dilakukan

22  

ξ 1

  ξ 2                                                   1 3

2

ξ 3

ξ 4

Gambar 7. Hybrid model penelitian

Transportasi dan

peralatan

X1

X2

Produk

X3

X4

X5

X6

Sistem informasi

X7

X8

Sumber daya

manusia

X9

X10

X11

X12

Ketepatan jumlah dan jenis produk yang

dikirim

Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7

Y8 Y9 Y10 Y11

Kinerja

Y14Y12 Y13Ketepatan lokasi dan waktu persiapan

pengiriman

Page 10: III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian · Wilayah pengiriman dan Transporter manakah yang sering mengalami keterlambatan ... entry sampai dengan produk dilakukan

23  

3.7 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, penelitian ini dapat dirumuskan ke

dalam 3 (tiga) model persamaan dan 10 (sepuluh) hipotesis penelitian sebagai

berikut:

1. Model ketepatan jenis dan jumlah produk terhadap ketepatan variabel laten

bebas (JJ=T,P,SI,SDM).

H-1 : Ketepatan jenis dan jumlah produk secara positif berhubungan dengan

transportasi dan peralatan

H-2 : Ketepatan jenis dan jumlah produk secara positif berhubungan dengan

Produk

H-3 : Ketepatan jenis dan jumlah produk secara positif berhubungan dengan

sistem informasi

H-4 : Ketepatan jenis dan jumlah produk secara positif berhubungan dengan

sumber daya manusia

2. Model ketepatan lokasi dan waktu persiapan pengiriman terhadap ketepatan

variabel laten bebas (LW=T,P,SI,SDM).

H-5 : Ketepatan lokasi dan waktu persiapan pengiriman secara positif

berhubungan dengan transportasi dan peralatan

H-6 : Ketepatan lokasi dan waktu persiapan pengiriman secara positif

berhubungan dengan produk

H-7 : Ketepatan lokasi dan waktu persiapan pengiriman secara positif

berhubungan dengan sistem informasi

H-8 : Ketepatan lokasi dan waktu persiapan pengiriman secara positif

berhubungan dengan sumber daya manusia

3. Model ketepatan variabel kinerja perusahaan terhadap variabel antara

(intervening) (K=JJ,LW).

H-9 : Kinerja perusahaan secara positif berhubungan dengan ketepatan jenis

dan jumlah produk .

H-10 : Kinerja perusahaan secara positif berhubungan dengan ketepatan lokasi

dan waktu persiapan pengiriman.

Page 11: III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian · Wilayah pengiriman dan Transporter manakah yang sering mengalami keterlambatan ... entry sampai dengan produk dilakukan

24  

3.8 Validitas dan Reliabilitas

3.8.1 Hasil Uji Validitas

Menurut Ghozali dan Fuad dalam Wijayanto (2008), mengatakan bahwa

validitas suatu indikator dapat dievaluasi dengan tingkat signifikansi pengaruh

antara variabel laten dengan indikatornya. Jika nilai loadingnya (λ) signifikan

yaitu nilai t lebih besar dari 1,96 dengan tingkat sinifikasi lima persen, maka suatu

indikator tersebut adalah valid. Berdasarkan Gambar 8, dapat dilihat bahwa semua

indikator valid.

Gambar 8. T- value Structural Equation Modeling

3.8.2 Hasil Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat kekonsistenan variabel indikator

dalam mengukur variabel laten. Pada penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan

dengan construct reliability. Hasil perhitungan reliabilitas dapat dilihat pada

Lampiran 2. Reliabilitas yang tinggi menunjukkan bahwa indikator mempunyai

kekonsistenan yang tinggi dalam mengukur variabel laten. Nilai reliabilitas yang

tertinggi yaitu kinerja perusahaan sebesar 0,87.

Page 12: III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian · Wilayah pengiriman dan Transporter manakah yang sering mengalami keterlambatan ... entry sampai dengan produk dilakukan

25  

3.9 Uji Kecocokan Model

Metode SEM keseluruhan digunakan untuk menguji model kausalitas

yang telah dinyatakan sebelumnya dalam berbagai hubungan sebab akibat

(kausal model), melalui analisis SEM akan terlihat ada tidaknya kesesuaian

model dan hubungan kausalitas yang dibangun dalam model yang diuji. Sesuai

dengan tujuan penelitian maka akan dilakukan pengujian dengan

menggunakan model persamaan struktural melalui program LISREL 8.50.

Berdasarkan hal tersebut, maka struktur dapat dibahas lebih lanjut. Hasil

pengujian dengan program LISREL 8.50 atas model disajikan pada Tabel 5.

Tabel 5. Hasil pengujian kecocokan model

Kriteria Hasil Penelitian Nilai Kritis Kesimpulan

Degree of Freedom 283 Positif Positif

Chi-square (X2) 429,02 Rendah Tinggi

P-value 0.0 ≥0.05 Tidak signifikan

RMSEA 0.063 ≤0.08 Model fit

GFI 0.80 ≥0.90 Model cukup fit

AGFI 0.75 ≥0.90 Model cukup fit

CFI 0.87 ≥0.95 Model cukup fit