ii. tinjauan pustaka a. rumah makaneprints.mercubuana-yogya.ac.id/2692/3/bab ii.pdf · langsung...
TRANSCRIPT
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Rumah Makan
Menurut Mukono (2004) Rumah makan yaitu usaha komersial jasa pelayanan
makanan dan minuman untuk umum ditempat usahanya dan bentuk usahanya ada
yang berupa depot, kantin, dan kafetaria. Untuk jenis makanannya terdiri dari
masakan Jawa, Cina, dan Padang. Produk rumah makan antara lain salah satu jenis
produk utama rumah makan. Jenis makanan yang dijual disesuaikan dengan tipe
rumah makan bersangkutan dan ditawarkan kepada tamu dengan menggunakan
daftar makanan (menu) dan jenis makanan yang secara umum dapat dibagi
berdasarkan Negara asal antara lain makanan Indonesia yaitu jenis makanan yang
ada di Negara Indonesia termasuk makanan Khas Daerah.
Rumah makan adalah suatu tempat atau bangunan yang diorganisasi secara
komersial, yang menyelenggarakan pelayanan dengan baik kepada semua tamunya
baik berupa makan maupun minum. Rumah makan ada yang berada dalam satu
hotel, kantor maupun pabrik, dan banyak juga yang berdiri sendiri diluar bangunan
itu. Tujuan operasi rumah makan adalah untuk bisnis atau mencari uang, membuat
puas para tamu pun merupakan tujuan operasi rumah makan yang utama (Marsum,
2005).
Usaha rumah makan adalah tempat usaha yang komersial yang ruang lingkup
kegiatannya menyediakan pelayanan makanan dan minuman untuk umum ditempat
usahanya. Usaha rumah makan merupakan suatu tempat seseorang yang datang
menjadi tamu yang akan mendapatkan pelayanan untuk menikmatimakanan, baik
pagi, siang ataupun malam sesuai dengan jam bukanya dan oleh tamu yang
menikmati hidangan itu harus membayar sesuai dengan harga yang ditentukan
sesuai daftar yang disediakan di rumah makan itu. Pengertian diatas dapat
disimpulkan bahwa rumah makan adalah tempat usaha yang melayani tamu yang
datang dengan ruang lingkup kegiatannya menyediakan makanan dan minuman
yang bersifat komersial (Indah, 2012).
B. Pemasaran
Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial yang dilakukan oleh
seseorang atau kelompok untuk memperoleh yang mereka butuhkan dan inginkan
melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai. Tujuan pemasaran harus
berdasarkan keputusan-keputusan sebelumnya mengenai pasar sasaran, penentuan
posisi pasar, dan bauran pemasaran. Pemasaran target adalah keputusan untuk
membedakan berbagai kelompok pembeli yang membentuk pasar dan
mengembangkan bauran produk dan pemasaran yang sesuai untuk masing-masing
pasar sasaran. Segmentasi pasar adalah tindakan membagi-bagi pasar ke dalam
kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang mungkin menghargai variabel
untuk dapat mengungkapkan peluang segmentasi terbaik. Variabel segmentasi
utama untuk pemasaran produk konsumen adalah geografi, demografi, psikografi,
perilaku dan manfaat (Suyanto, 2005) .
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang digunakan individu,
rumah tangga ataupun organisasi untuk memperoleh kebutuhan dan keinginan
mereka dengan cara menciptakan dan mempertukarkan produk dan nilai
dengan pihak lain. Jadi, tujuannya adalah untuk memnuhi kebutuhan dan
keinginan individu maupun organisasi. Kebutuhan tersebut dipenuhi dengan cara
menciptakan dan mempertukarkan produk dan nilai. Prinsip pemasaran adalah
suatu organisasi hanya dapat mencapai tujuannya kalau memahami kebutuhan dan
keinginan pelanggan dan mampu memenuhinya dengan cara yang lebih efisien dan
lebih efektif dibanding pesaing (Simamora, 2001).
Menurut Kotler (1996) Konsep inti pemasaran adalah : (a) kebutuhan,
keinginan, dan permintaan, (b) produk, (c) nilai dan kepuasan, (d) pertukaran,
transaksi, dan kemitraan, (e) pasar ditunjukkan pada Gambar 1.
Gambar 1. Konsep Inti Pemasaran
PASAR PRODUK
NILAI,
PERTUKARAN,
KEPUASAN,
TRANSAKSI,
KEMITRAAN
NILAI, KEPUASAN
KEBUTUHAN,
KEINGINAN,
PERMINTAAN
a. Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan
Konsep paling mendasar yang melandasi pemasaran adalah
kebutuhan.Kebutuhan adalah pernyataan dari rasa kehilangan.Keinginan
adalah bentuk kebutuhan manusia yang dihasilakan oleh budaya dan
kepribadian individual.Kalau keinginan didukung dengan daya beli,
keinginan menjadi permintaan.
b. Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kedalam pasar untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan
c. Nilai dan Kepuasan, dan mutu
Nilai bagi bagi pelanggan adalah perbedaan antara nilai yang dinikmati
pelanggan karena memiliki serta menggunakan suatu produk dan biaya
untuk memiliki produk tersebut.Kepuasan pelanggan adalah sejauh mana
anggapan kinerja produk memenuhi harapan pembeli.Kepuasan pelanggan
berkaitan dengan mutu. Mutu dirasakan pelanggan, mutu sebagai sifat dan
karakteristik total dari sebuah produk atau tau berhubungan dengan
kemampuan memuaskan kebutuhan pelanggan.
d. Pertukaran, Transaksi dan Hubungan
Pertukaran adalah tindakan untuk memperoleh obyekyang didambakan dari
seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai penggantinya.Transaksi
adalah perdagangan antara dua belah pihak, yang paling sedikit melibatkan
dua macam nilai, persetujuan mengenai kondisi, persetujuan mengenai
waktu, dan tempat. Hubungan pemasaran adalah proses menciptakan,
memelihara, dan meningkatkan hubungan erat yang semakin lama semakin
bernilai dengan pelanggan dan pihak-pihak berkepentingan lainnya.
e. Pasar
Pasar adalah perangkat dari semua pembeli aktual dan potensial suatu
produk atau jasa.
C. Bauran Pemasaran
Menurut Kotler (2005), bauran pemasaran (Marketing Mix) adalah
seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan
pemasaran dalam pasar sasaran. Alat pemasaran tersebut terdiri dari 4P, yaitu
product (produk), price (harga), place (distribusi), dan promotion (promosi) serta
tambahan 3P untuk produk jasa yaitu : people (orang), process (proses) dan physical
evidance (bukti fisik).
1. Produk (Product)
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke suatu pasar
yang dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen. Produk
merupakan alat bantu pemasaran yang paling mendasar (Kotler, 2005)
Keputusan merk merupakan hal utama dalam strategi produk.
Merk merupakan nama, istilah, tanda simbol, rancangan atau kombinasi
dari hal tersebut yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau
jasa dari seseorang atau sekelompok penjual dan untuk
membedakannnya dari produk pesaing (Kotler, 2005).
2. Harga (Price)
Harga merupakan satu-satunya elemen dari bauran pemasaran
yang menghasilkan pendapatan (Kotler, 2005). Strategi harga meliputi
metode penetapan harga pokok, memodifikasi harga yang sudah ada
dan memprakarsai serta menanggapi perubahan harga. Penetapan harga
produk dilakukan oleh produsen dengan prosedur tertentu, yaitu
memilih tujuan penetapan harga, menentukan permintaan,
memperkirakan biaya, menganalisis harga, memilih metode penetapan
harga, dan menetapkan harga.
3. Tempat (Place)
Lokasi adalah letak atau toko pengecer pada daerah yang
strategis sehingga dapat memaksimalkan laba (Swasta, 2003).
Menentukan lokasi tempat untuk setiap bisnis merupakan suatu tugas
penting bagi pemasar, karena keputusan yang slah dapat
mengakibatkan kegagalan sebelum bisnis dimulai. Memilih lokasi
berdagang merupakan keputusan penting untuk bisnis yang harus
membujuk pelanggan untuk datang ke tempat bisnis dalam pemenuhan
kebutuhannya. Pemilihan lokasi mempunyai fungsi yang strategis
karena dapat ikut menentukan tercapainya tujuan badan usaha (Sriyadi,
1991).
4. Promosi(Promotion)
Menurut Kotler (2005), dalam mengembangkan bauran promosi
perusahaan harus mempertimbangkan beberapa faktor, yaitu jenis pasar
produk, tahap kesiapan konsumen, tahap siklus hidup produk, dan
peringkat pasar perusahaan. Bauran promosi pemasaran terdiri dari
lima cara komunikasi utama, yaitu periklanan, promosi penjualan,
hubungan masyarakat, penjualan pribadi, dan pemasaran langsung.
5. Orang (People)
People berarti orang yang melayani ataupun yang merencanakan
pelayanan terhadap para konsumen. Sebagian besar jasa dilayani oleh
orang maka orang tersebut perlu diseleksi, dilatih, dimotivasi sehingga
dapat memberikan kepuasan terhadap pelanggan. Setiap karyawan
harus berlomba-lomba berbuat kebaikan terhadap konsumen dengan
sikap, perhatian, responsive, inisiatif, kreatif, pandai memecahkan
masalah, sabar, dan ikhlas (Alma, 2003).
6. Bukti fisik (Physical Evidence)
Menurut Zeithaml (2000), bukti fisik adalah suatu hal yang secara
nyata turut mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli dan
menggunakan produk jasa yang ditawarkan. Bukti fisik merupakan
lingkungan fisik perubahan jasa layanan yang diciptakan dan penyedia
jasa serta pelanggan berinteraksi, ditambah unsur-unsur berwujud yang
dipakai untuk berkomunikasi atau mendukung peran jasa. Dalam bisnis
jasa, pemasar harus berusaha mengimbangi dimensi
ketidakterwujudannya dengan menyediakan petunjuk-petunjuk fisik
untuk menguatkan positioning dan citra serta mengembangkan produk
7. Proses (Process)
Menurut Alma (2003) menyatakan bahwa proses terjadi di luar
pandangan konsumen. Konsumen tidak mengetahui bagaimana proses
yang terjadi, yang penting jasa yang dia terima harus memuaskan.
Proses terjadi berkat dukungan karyawan dan tim manajemen yang
mengatur semua proses agar berjalan dengan lancar.
D. Kepuasan Konsumen
Menurut Engel (1994), kepuasan konsumen merupakan evaluasi purnabeli,
dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya sama atau melampaui harapan
konsumen sedangkan ketidakpuasan konsumen muncul apabila hasil tidak
memenuhi harapan. Tingkat kepuasan kosumen ditunjukkan pada Gambar 2.
Gambar 2. Tingkat Kepuasan Konsumen
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan adalah mutu produk dan
pelayannya. Kegiatan penjualan, pelayanan setelah penjualan dan nilai-nilai
Tujuan Perusahaan
Nilai produk bagi
konsumen
Produk
Tingkat Kepuasan Konsumen
Harapan konsumen
terhadap produk
Kebutuhan dan
keinginan
konsumen
perusahaan. Menurut Umar (2005), kepuasaan pelanggan adalah tingkat perasaan
pelanggan setelah membandingkan kenyataan dan harapannya. Seorang pelanggan
jika merasa puas dengan nilai yang diberikan oleh produk atau jasa maka sangat
besar kemungkinannya untuk menjadi pelanggan dalam waktu lama atau sering
disebut dengan pelanggan yangloyal.
Menurut Fandy (2007), mengidentifikasi 4 metode untuk mengukur
kepuasan pelanggan yaitu :
a. Sistem keluhan dan saran (complaint and suggestion system), yakni banyak
perusahaan yang membuka kotak saran dan menerima keluhan yang dialami
oleh pelanggan, selain itu costumer hotline dan telepon bebas pulsa juga
merupakan salah satu bentuk antisipasi perusahaan terhadap kualitas produk
serta kepuasanpelanggan;
b. Survey kepuasan pelanggan (customer satisfaction surveys), umumnya
sebagian besar penelitian mengenai kepuasan pelanggan menggunakan
metode survey, baik via pos, telepon, e-mail, maupun wawaancara langsung.
Melalui survey, perusahaan akan memperoleh tanggapan dan umpan balik
langsung dari pelanggan dan juga memberikan sinyal positif bahwa
perusahaan menaruh perhatian terhadap mereka.
c. Pembeli bayangan (ghost shopping), yakni perusahaan menyuruh orang
tertentu sebagai pembeli ke perusahaan lain atau ke perusahaan sendiri.
Pembeli itu melaporkan keunggulan dan kelemahan yang ada
padaproduknya;
d. Analisis pelanggan yang lari (lost customer analysis), yakni menghubungi
pelanggan yang telah berhenti membeli atau yang telah beralih pemasok agar
dapat memahami mengapa hal itu terjadi supaya dapat mengambil kebijakan
perbaikan/penyempurnaanselanjutnya.
Kepuasan pelanggan dirumuskan sebagai evaluasi purnabeli.Persepsi
terhadap kinerja alternatif produk/jasa yang dipilih memenuhi atau melebihi
harapan sebelum pembelian. Apabila persepsi terhadap kinerja tidak bias
memenuhi harapan, maka yang terjadi adalah ketidakpuasan(Fandy, 2007) .Tabel
harapan, kinerja dan kepuasan ditunjukkan pada Tabel 1.
Tabel 1. Harapan, Kinerja, Kepuasan
Berdasarkan konsumsi atau pemakaian produk/merek tertentu dan juga
merek lainnya dalam kelas produk yang sama, pelanggan membentuk
harapannya mengenai kinerja seharusnya dari merek yang bersangkutan. Harapan
atas kinerja ini dibandingkan dengan kinerja actual produk yakni persepsi terhadap
Kinerja Aktual
dibanding Harapan
Tingkat Harapan
Di Bawah Minimum
Desired Performance
(Kinerja Yang diharapkan)
Di Atas Minimum
Desired Performance
(Kinerja Yang diharapkan)
Lebih Baik/Besar
Sama
Lebih Jelek/Kecil
Kepuasan
Non-satisfaction
Ketidakpuasan
Kepuasan
Kepuasan
Ketidakpuasan
kualitas produk. Kualitas lebih rendah daripada harapan, yang terjadi adalah
ketidakpuasan emosional, apabila kinerja lebih besar daripada harapan,
kepuasanemosional yang terjadi. Kinerja sama dengan harapan, maka yang terjadi
adalah konfirmasi harapan (non-satisfaction). Situasi ini terjadi apabila merek,jasa
atau penyedia jasa tertentu menyamai harapan kinerja yang rendah sehingga
hasilnya bukan kepuasan dan bukan ketidakpuasan. Istilah non-satisfaction untuk
menggambarkan situasi ini, dimana pelanggan tidak merasa kecewa dan tidak akan
melakukan komplain. Situasi seperti ini tidak bias mengurangi kemungkinan
pelanggan untuk mencari alternatif jasa maupun penyedia jasa yang lebih baik,
bila kebutuhan atau masalah yang sama muncul lagi (Fandy, 2007).
E. Sanitasi
Hygine adalah suatu usaha yang dilakukan untuk melindungi, memelihara,
dan meningkatkan derajat kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi
kebersihan subyeknya. Sanitasi adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara
dan melindungi kebersihan lingkungan dari subyeknya. Misalnya menyediakan air
yang bersih untuk mencuci tangan, menyediakan tempat sampah untuk mewadahi
sampah agar tidak dibuang sembarangan (Anonim, 2004).
Sanitasi dasar adalah sanitasi minimum yang diperlukan untuk
menyediakan lingkungan sehat yang memenuhi syarat kesehatan yang
menitikberatkan pada pengawasan berbagai faktor lingkungan yang
mempengaruhi derajat kesehatan manusia. Upaya sanitasi dasar meliputi
penyediaan air bersih, pembuangan kotoran manusia (jamban), pengelolaan
sampah dan saluran pembuangan air limbah (Azwar, 1995).
Sanitasi adalah cara pengawasan masyarakat yang menitikberatkan kepada
pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang mungkin mempengaruhi
derajat kesehatan manusia.
1. Sanitasi tempat penjualan dan Sanitasi peralatan yang digunakan
a. Sanitasi tempat penjualan
Sanitasi tempat penjualan hendaknya diusahakan agar tidak
menggunakan tempat-tempat atau ruangan yang mudah kemasukan debu
atau basah (lembab) karena dapat mempengaruhi kebersihan produk yang
dijual, seperti diketahui bahwa debu dapat menempel pada makanan
sehingga makanan tersebut diragukan kebersihannya.
b. Sanitasi peralatan yang digunakan
Alat-alat industri yang dimaksudkan disini adalah alat-alat
menjajakan dan alat-alat untuk pembungkus. Alat-alat tersebut perlu
diperhatikan kebersihannya, baik sebelum dipakai maupun setelah
dipakai. Cara pembersihannya cukup dicuci dengan air yang mendidih
sehingga kuman yang melekat pada alat makan tersebut dapat mati atau
hilang, juga alat pembungkus atau penampung juga dijaga kebersihannya.
2. Sanitasi Lingkungan dan Makanan
a. Sanitasi Lingkungan
Sanitasi lingkungan adalah pencegahan penyakit dengan jalan
pengawasan tidak hanya terhadap lingkungan fisik manusia saja tetapi
juga pengawasan terhadap lingkungan biologis, sosial, dan ekonomi yang
dapat mempengaruhi kesehatan manusia.
Sanitasi lingkungan sangat berperan juga terhadap sanitasi
makanan yang meliputi kegiatan usaha yang ditujukan kepada semua
tindakan semua tingkatan, sejak makanan dibeli, disimpan, diolah dan
disajikan untuk melindungi agar konsumen tidak dirugikan kesehatannya.
Usaha-usaha sanitasi tersebut antara lain meliputi: keamanan
makanan dan minuman yang disediakan, hygiene perorangan dan
praktek-praktek penaganan makanan oleh karyawan yang bersangkutan,
keamanan terhadap penyediaan, pengolahan pembuangan air limbah dan
kotoran, perlindungan makanan terhadap kontaminasi selama dalam
proses pengolahan, penyajian dan penyimpanannya serta pencuciannya,
kebersihan dan penyimpanan alat-alat atau perlengkapan. Selain itu, bagi
industri pangan air merupakan urat nadi kehidupan.
Air mempunyai tiga fungsi yaitu sebagai bahan olah atau
pencampur, sebagai media atau sarana proses misalnya sebagai pemanas,
air pendingin dan sebagai sarana pembersih. Pada fungsipertama air akan
menjadi bagian dari produk pangan, sedangkan pada fungsi kedua dan
ketiga air tidak menjadi bagian, namun langsung atau tidak langsung akan
kontak dengan produk pangan berarti mempunyai potensi sebagai
pencemar. Masing-masing penggunaan air memerlukan perlakuan
sanitasi. Air yang digunakan untuk memasak maupun untuk mencuci
harus berasal dari sumber-sumber yang memenuhi standar air yaitu
memenuhi syarat fisik, kimia biologis.
b. Sanitasi Makanan
Makanan adalah salah satu kebutuhan pokok manusia untuk
kelangsungan hidup, selain kebutuhan sandang dan perumahan. Untuk
menjadi sehat manusia membutuhkan makanan dalam jumlah seimbang
dan berkualitas dari segi sanitasi. Prinsip sanitasi makanan yaitu keadaan
bahan baku, penyimpanan bahan makanan, pengolahan makanan,
pengangkutan makanan, dan penyimpanan makanan.
F. Air Bersih
1. Penyediaan Air Bersih
Air merupakan salah satu bahan pokok yang mutlak dibutuhkan oleh
manusia sepanjang masa. Air mempunyai hubungan yang erat dengan
kesehatan. Apabila tidak diperhatikan maka air yang dipergunakan masyarakat
dapat mengganggu kesehatan manusia. untuk mendapatkan air yang baik,
sesuai dengan standar tertentu, saat ini menjadi barang yang mahal karena air
sudah banyak tercemar oleh bermacam-macam limbah dari hasilkegiatan
manusia, baik limbah darikegiatan industri dan kegiatan lainnya (Wardhana,
2004).
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
416/MenKes/Per/IX/1990, yang di maksud air bersih adalah air bersih yang
digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat
kesehatan dan dapat diminum apabila telah di masak. Air bersih merupakan
salah satu kebutuhan manusia untuk memenuhi standar kehidupan manusia
secara sehat. Ketersediaan air yang terjangkau dan berkelanjutan menjadi
bagian terpenting bagi setiap individu baik yang tinggal di perkotaan maupun
di perdesaan.
Sarana sanitasi air adalah bangunan beserta peralatan dan
perlengkapannya yang menghasilkan, menyediakan dan membagi-bagikan air
bersih untuk masyarakat. Jenis sarana air bersih ada beberapa macam yaitu
PAM, sumur gali, sumur pompa tangan dangkal dan sumur pompa tangan
dalam, tempat penampungan air hujan, penampungan mata air, dan perpipaan.
Sirkulasi air, pemanfaatan air, serta sifat-sifat air memungkinkan terjadinya
pengaruh air terhadap kesehatan. Secara khusus, pengaruh air terhadap
kesehatan dapat bersifat langsung maupun tidak langsung (Slamet, 2002).
Menurut (Usman, 2000), pemanfaatan air untuk berbagai keperluan
adalah untuk keperluan air minum, untuk kebutuhan rumah tangga I (cuci
pakaian, cuci alat dapur, dan lain-lain), untuk kebutuhan rumah tangga II
(gelontor, siram-siram halaman), untuk konservasi sumber baku PAM, taman
rekreasi (tempat-tempat pemandian, tempat cuci tangan), pusat perbelanjaan
(khususnya untuk kebutuhan yang dikaitkan dengan proses kegiatan bahan-
bahan/ minuman, WC dan lain-lain), perindustrian I (untuk bahan baku yang
langsung dikaitkan dalam proses membuat makanan, minuman seperti teh
botol, coca cola, perusahaan roti dan lain-lain), pertanian/ irigasi dan
perikanan.
2. Syarat Air Bersih
Pemenuhan kebutuhan akan air bersih haruslah memenuhi dua syarat
yaitu kuantitas dan kualitas (Anonim, 2005).
a. Syarat Kuantitatif
Syarat kuantitatif adalah jumlah air yang dibutuhkan setiap hari tergantung
kepada aktifitas dan tingkat kebutuhan. Makin banyak aktifitas yang
dilakukan maka kebutuhan air akan semakin besar. Secara kuantitas di
Indonesia diperkirakan dibutuhkan air sebanyak 138,5 liter/orang/hari
dengan perincian yaitu untuk mandi, cuci kakus 12 liter, minum 2 liter,
cuci pakaian 10,7 liter, kebersihan rumah 31,4 liter, taman 11,8 liter, cuci
kendaraan 21,8 liter, wudhu 16,2 liter, lain-lain 33,3 liter (Slamet, 2007).
b. Syarat Kualitatif
Syarat kualitas meliputi parameter fisik, kimia, radioaktivitas, dan
mikrobiologis yang memenuhi syarat kesehatan menurut Peraturan
MenteriKesehatan RI Nomor 416/Menkes/Per/IX/1990 tentang Syarat-
Syarat dan Pengawasan Kualitas Air (Slamet, 2007).
1. Parameter Fisik
Air yang memenuhi persyaratan fisik adalah air yang tidak berbau,
tidak berasa, tidak berwarna, tidak keruh atau jernih, dan dengan suhu
sebaiknya di bawah suhu udara sedemikian rupa
sehinggamenimbulkan rasa nyaman, dan jumlah zat padat terlarut
(TDS) yang rendah.
a) Bau
Air yang berbau selain tidak estetis juga tidak akan disukai oleh
masyarakat. Bau air dapat memberi petunjuk akan kualitas air.
b) Rasa
Air yang bersih biasanya tidak memberi rasa/tawar.Air yang tidak
tawar dapat menunjukkan kehadiran berbagai zat yang dapat
membahayakan kesehatan.
c) Warna
Air sebaiknya tidak berwarna untuk alasan estetis dan untuk
mencegah keracunan dari berbagai zat kimia maupun
mikroorganisme yang berwarna.Warna dapat disebabkan adanya
tannin dan asam humat yang terdapat secara alamiah di air rawa,
berwarna kuning muda, menyerupai urin, oleh karenanya orang
tidak mau menggunakannya.Selain itu, zat organik ini bila
terkena khlor dapat membentuk senyawa-senyawa khloroform
yang beracun.Warnapun dapat berasal dari buangan industri.
d) Kekeruhan
Kekeruhan air disebabkan oleh zat padat yang tersuspensi, baik
yang bersifat anorganik maupun yang organik.Zat anorganik
biasanya berasal dari lapukan batuan dan logam, sedangkan yang
organik dapat berasal dari lapukan tanaman atau hewan.Buangan
industri dapat juga merupakan sumber kekeruhan.
e) Suhu
Suhu air sebaiknya sejuk atau tidak panas terutama agar tidak
terjadi pelarutan zat kimia yang ada pada saluran/pipa yang dapat
membahayakan kesehatan, menghambat reaksi-reaksi biokimia
di dalam saluran/pipa, mikroorganisme pathogen tidak mudah
berkembang biak, dan bila diminum air dapat menghilangkan
dahaga.
f) Jumlah zat terlarut
Jumlah zat padat terlarut (TDS) biasanya terdiri atas zat organik,
garam anorganik, dan gas terlarut. Bila TDS bertambah maka
kesadahan akan naik pula. Selanjutnya efek TDS ataupun
kesadahan terhadap kesehatan tergantung pada spesies kimia
penyebab masalah tersebut.
2. Parameter Mikrobiologis, sumber-sumber air di alam pada umumnya
mengandung bakteri. Jumlah dan jenis bakteri berbeda sesuai dengan
tempat dan kondisi yang mempengaruhinya. Oleh karena itu air yang
digunakan untuk keperluan sehari-hari harus bebas dari bakteri
pathogen. Bakteri golongan coli tidak merupakan bakteri golongan
pathogen, namum bakteri ini merupakan indikator dari pencemaran air
oleh bakteri pathogen.
3. Parameter Radioaktifitas, dari segi parameter radioaktivitas, apapun
bentuk radioaktivitas efeknya adalah sama, yakni menimbulkan
kerusakan pada sel yang terpapar. Kerusakan dapat berupa kematian
dan perubahan komposisi genetik. Kematian sel dapat diganti kembali
apabila sel dapat beregenerasi dan apabila tidak seluruh sel mati.
Perubahan genetis dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti
kanker dan mutasi.
4. Parameter Kimia, dari segi parameter kimia, air yang baik adalah air
yang tidak tercemar secara berlebihan oleh zat-zat kimia yang
berbahaya bagi kesehatan antara lain air raksa (Hg), alumunium (Al),
Arsen (As), barium (Ba), besi (Fe), Flourida (F), Kalsium (Ca), derajat
keasaman (pH), dan zat kimia lainnya. Air sebaiknya tidak asam dan
tidak basa (Netral) untuk mencegah terjadinya pelarutan logam berat
dan korosi jaringan distribusi air. pH yang dianjurkan untuk air bersih
adalah 6,5 – 9. 3.
5. Pengaruh air bagi Kesehatan Air dalam keadaan manusia, selain
memberikan manfaat yang menguntungkan dapat juga memberikan
pengaruh buruk terhadap kesehatan. air yang tidak memenuhi
persyaratan kesehatan merupakan media penularan penyakit karena air
merupakan salah satu media dari berbagai macam penularan, terutama
penyakit perut (Slamet, 2002).
3. Sumber Air
Tersedianya sumber air baku dalam suatu sistem penyediaan air bersih
sangat penting. Sumber-sumber air tersebut secara kuantitas harus cukup dan
dari segi kualitas harus memenuhi syarat untuk mempermudah proses
pengolahan. Disamping itu letak sumber air dapat mempengaruhi bentuk
jaringan transmisi, distribusi dan sebagainya. Secara umum air berasal dari
sumber-sumber sebagai berikut:
a. Air Hujan
Air hujan adalah uap air yang sudah mengalami kondensasi, kemudian
jatuh kebumi berbentuk air. Air hujan juga merupakan sumber air baku
untuk keperluan rumah tangga, pertanian, dan lain-lain.Air hujan dapat
diperoleh dengan cara menampung air hujan yang jatuh dari ataprumah.
b. Air Permukaan
Air permukaan adalah air yang mengalir di permukaan bumi. Pada
umumnyaair permukaan ini akan mengalamipenurunan kualitasselama
pengalirannya, misalnya oleh lumpur, batang-batang kayu, daun-daun,
limbah industri kota dan sebagainnya.Macam-macam air permukaan
yaituair rawa/danau dan air sungai.
c. Air Tanah
Air tanah merupakan air hujanatau air permukaan yang meresap kedalam
tanah dan bergabung dalam pori-pori tanah yang terdapat pada lapisan
tanah yang biasanya disebut aquifer. Air tanah dapat dibagi dalam beberapa
jenis yaitu air tanah dangkal, air tanah dalam, dan mata air
4. Uji TPC
Penghitungan bakteri adalah metode yang dilakukan untuk menghitung
jumlah mikroorganisme. Akan tetapi secara mendasar, ada dua cara yaitu
secara langsung dan secara tidak langsung. Ada beberapa cara perhitungan
secara langsung, antara lain adalah dengan membuat preparat dari suatu bahan
(preparat sederhana diwarnai atau tidak diwarnai) dan penggunaan ruang
hitung (counting chamber). Sedangkan perhitungan cara tidak langsung hanya
untuk mengetahui jumlah mikroorganisme pada suatu bahan yang masih hidup
saja (viabel count). Dalam pelaksanaannya, ada beberapa cara yaitu :
perhitungan pada cawan petri (total plate count / TPC), perhitungan melalui
pengenceran, perhitungan jumlah terkecil atau terdekat (MPN methode), dan
kalorimeter (cara kekeruhan atau turbidimetri) (Entjang, 2003)
Metode Total Plate Count (TPC) adalah cara yang paling umum
digunakan untuk menentukan jumlah mikroba yang masih hidup, berdasarkan
jumlah koloni yang tumbuh. Teknik ini diawali dengan pengenceran sampel
secara seri, dengan kelipatan 1 : 10. Masing-masing suspensi pengenceran
ditanam dengan metode tuang (pour plate) atau sebar (spread plate). Bakteri
akan bereproduksi pada medium agar dan membentuk koloni setelah 18-24 jam
inkubasi. Untuk menghitung jumlah koloni dalam cawan petri dapat digunakan
alat ’colony counter’ yang biasanya dilengkapi dengan pencatat elektronik
(Rukmi, 2008).
Prinsip dari metode hitungan cawan (TPC) adalah jika sel jasad renik
masih hidup ditumbuhkan pada medium agar, maka sel jasad renik akan
berkembang biak dan membentuk koloni yang dapat dilihat langsung dan
dihitung dengan mata tanpa menggunakan mikroskop. Dalam metode hitungan
cawan, memerlukan pengenceran sebelum ditumbuhkan pada medium agar di
cawan petri. Setelah diinokulasi akan terbentuk koloni di cawan petri tersebut
dalam jumlah yang dapat dihitung, dimana jumlah yang terbaik antara 30–300
koloni. Pengenceran biasanya dilakukan secara desimal yaitu 1:10, 1:100,
1:1000 dan seterusnya. Larutan yang digunakan untuk pengenceran dapat
berupa lartan buffer fosfat, 0,85% NaCl atau larutan ringer (Dwidjoseputro,
2005).
Pada metode perhitungan cawan dilakukan pengenceran yang bertingkat
yang mana ditujukan untuk membentuk konsentrasi dari suatu suspensi
bakteri.Sampel yang telah di encerkan ini di hitung ke dalam cawan baru
kemudian di tuang ke mediumnya (metode tuang). Kemudian setelah
diinkubasi selama 24- 48 jam, amati koloni yang tumbuh dan koloni yanng
diamati hanyalah koloni yang berjumlah 30- 300 koloni (Gobel, 2008).
Perhitungan dengan metode hitungan cawan adalah jumlah minimum
mikroorganisme.Hal ini disebabkan koloni yang tumbuh pada lempengan agar
merupakan gambaran mikroorganisme yang dapat tumbuh dan berbiak dalam
media dan suhu inkubasi tertentu. Bila ditumbuhkan pada media dan
lingkungan yang sesuai kelompok bakteri ini hanya akan menghasilkan 1
koloni bakteri. Sebaiknya hanya lempengan yang mengandung 30 – 300 koloni
saja yang digunakan dalam perhitungan. Pengenceran sampel membantu untuk
memperoleh perhitungan jumlah yang benar, namun pengenceran yang terlalu
tinggi akan menghasilkan lempengan agar dengan jumlah koloni yang terendah
(<30 koloni) (Lay, 1994).
G. Hipotesis
1. Diduga terdapat hubungan antara bauran pemasaran 4P terhadap kepuasan
konsumen pada Rumah Makan Bale Sambal Cabang Imogiri Barat
2. Diduga sanitasi air yang digunakan pada Rumah Makan Bale Sambal Cabang
Imogiri Barat telah memenuhi standar sanitasi.