ii...teks cerita rakyat di kelas v sd negeri tallang-tallang kabupaten gowa dengan ini menyatakan...

115
PENERAPAN STRATEGI KOOPERATITIPE CO-OP CO-OP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENANGGAPI TEKS CERITA RAKYAT DI KELAS V SD NEGERI TALLANG- TALLANG KABUPATEN GOWA \ Skiripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Ujian Skiripsi guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh WAHYUNI APRIANI GUNAWAN Nim :105401121616 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR 2020

Upload: others

Post on 12-Nov-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

PENERAPAN STRATEGI KOOPERATITIPE CO-OP CO-OP UNTUK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENANGGAPI

TEKS CERITA RAKYAT DI KELAS V SD NEGERI TALLANG-

TALLANG KABUPATEN GOWA

\

Skiripsi

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Ujian Skiripsi guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

WAHYUNI APRIANI GUNAWAN

Nim :105401121616

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

2020

Page 2: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

ii

Page 3: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

iii

Page 4: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

iv

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : WAHYUNI APRIANI GUNAWAN

Nim : 1054 01121616

Jurusan : Pendidikan Guru SekolahDasar

JudulSkripsi : Penerapan Strategi Kooperatif Tipe Co-op Co-op untuk

Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menanggapi

Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang

Kabupaten Gowa

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim

penguji adalah hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau

dibuatkan oleh siapapun.

Demikian pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi

apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, September 2020

Yang Membuat Pernyataan

Wahyuni Apriani Gunawan

Page 5: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

v

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SURAT PERJANJIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : WAHYUNI APRIANI GUNAWAN

Nim : 105401121616

Jurusan : Pendidikan Guru SekolahDasar

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya

akan menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).

2. Dalam penyusunan skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan

pembimbing yang telah ditetapkan oleh pemimpin fakultas.

3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam penyusunan skripsi.

4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3 saya bersedi

amenerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.

Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar, September 2020

Yang Membuat Pernyataan

Wahyuni Apriani Gunawan

Page 6: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau

telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain).

Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap,”

(QS. Al-Insyirah,6-8)

“Siapa yang bersungguh-sungguh, dialah yang akan menang”

Kupersembahkan karya ini

untuk kedua orang tuaku

tercinta, saudaraku, dan

sahabat yang selalu

memberikan doa, dukungan,

dan semangat.

Page 7: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

vii

ABSTRAK

Wahyuni Apriani Gunawan. Penelitian Tindakan Kelas, 2020. Penerapan

Strategi Kooperatif Tipe Co-op Co-op untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa

dalam Menanggapi Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang

Kabupaten Gowa.Skripsi.Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan.Universitas Muhammadiyah

Makassar.Pembimbing 1 H.Andi Sukri Syamsuri dan Pembimbing 2 H. Hambali.

Masalah utama disini adalah apakah strategi kooperatif tipe co-op co-op

dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menanggapi teks cerita rakyat

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang menggunakan

model penelitian yang terdiri dari 4 tahapan yaitu; perencanaan, pelaksanaan

tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah murid kelas V SD

Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa tahun pelajaran 2020-2021dengan

jumlah 15 murid, terdiri dari 7 laki – laki dan 8 perempuan.Teknik pengumpulan

data menggunakan observasi, tes, dan dokumentasi.

Hasil penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut; Penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe co-op co-op terjadi peningkatan aktifitas dan hasil

belajar murid pada setiap siklusnya. Terbukti dengan nilai rat-rata murid pada

siklus I sebesar 67,1 sedangkan pada siklus 2 mencapai 87 sehingga pada siklus II

dinyatakan berhasil karena sudah mencapai nilai ketuntasan belajar.

Kesimpulan penelitian ini dapat diuraikan sebagai berinkut: Strategi

pembelajaran kooperatif tipe co-op co-op dapat meningkatkan kemampuan siswa

kelas V SD Negeri Tallang-Tallangb Kabupaten Gowa dalam menanggapi teks

cerita rakyat, pada siklus I yang terkategori kuranag dimana kriteria ketuntasan

minimal (KKM) 75 dengan nilai rata-rata siswa hanya 67,1 dan pada siklus II

meningkat menjadi kategori sangat baik dengan nilai rata-rata 84.

Kata kunci: Strategi pembelajaran kooperatif tipe Co-op Co-op, hasil belajar

bahasa Indonesia

Page 8: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penulis panjatkan puji syukur ke hadirat Allah Swt atas

karunia kesehatan, kesempatan, kesabaran, terlebih lagi karunia kemauan serta

tekad yang dianugerahkan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi

ini. Taklupa pula penulis panjatkan shalawat dan salam kepada junjungan besar

Nabi Muhammad Saw sebagai panutan dan suri tauladan umat manusia di muka

bumi. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan bimbingan dari-Nya sehingga

skripsi dengan judul“Penerapan Srategi Koopetatif Tipe Co-op Co-op untuk

Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Menanggapi Teks Cerita Rakyat di

Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang KabupatenGowa” dapat diselesaikan.

Sebagai manusia yang penuh dengan keterbatasan, banyak kendala yang

penulis hadapi dalam penyusunan skripsi ini. Akan tetapi berkat bantuan-Nya dan

bantuan dari berbagai pihak ,skripsi ini dapat diselesaikan walaupun tidak luput

dari kekurangan. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan

rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pihak yang

membantu penulis.

Dengan segala kerendahan hati, penulis menghaturkan terima kasih yang

tak terhingga kepada kedua orang tua tercinta, Ayahanda Gunawan MN dan

Ibunda Norma Kalalo, S.Pd yang telah memberikan kasih dan sayangnya,

dorongan moril, materi, serta iringan doanya yang tulus diberikan sejak penulis

dilahirkan sampai terwujudnya penulisan skripsi ini.

Page 9: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

ix

Ucapan Terima kasih pula saya haturkan kepada Dr. H. Andi Sukri

Syamsuri, M.Hum., pembimbing I dan Drs. Hambali, S.Pd., M.Hum.,

pembimbing II yang senantiasa meluangkan waktunya untuk membimbing dan

mengarahkan penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

Ucapan rasa hormat saya haturkan kepada Prof Dr. Ambo Asse, M. Ag.,

rektor Universitas Muhammadiyah Makassar, Erwin Akib, M.Pd, Ph.D., Dekan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar,

Aliem Bahri, S.Pd., M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Bapak dan ibu dosen jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah

membekali penulis ilmu pengetahuan dan ilmu moral selama berkuliah sampai

pada penyusunan skripsi ini, guru-guru SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten

Gowa atas kerjasamanya selama penulis melakukan penelitian, teman-teman

seperjuangan PGSD angkatan 2016, sahabat seperjuangan selama kuliah Selvira

Febrianti Udin, Muh. Iqrar Takdir, Syamsir, Muh. Reza, Muslimat, dan Nirwana

Kamaruddin yang telah banyak membantu selama proses penelitian.

Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada penulis dan semua

pihak yang membutuhkan.Semoga Allah Swt senantiasa melimpahkan rahmat

dan hidayah-Nya kepada kitasemua.

Makassar, September2020

Penulis

Wahyuni Apriani Gunawan

Page 10: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iii

PERSETUJUAN BIMBINGAN .................................................................... iv

SURAT PERNYATAAN ............................................................................... iv

SURAT PERJANJIAN .................................................................................. v

MOTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... vi

ABSTRAK ...................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................... .6

C. Pembatasan Masalah ..................................................................... .7

D. Rumusan Masalah ........................................................................ .7

E. Tujuan Penelitian........................................................................... .7

F. Manfaat Penelitian......................................................................... .7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS ... 9

A. Kajian Teori................................................................................... 9

Page 11: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

xi

1. Strategi Pembelajaran ............................................................... 9

a. Pengertian Strategi Pembelajaran ....................................... 9

b. Klasifikasi Strategi Pembelajaran ....................................... 11

c. Macam-Macam Strategi Pembelajaran ............................... 13

d. Prinsip-Prinsip Strategi Pembelajaran ................................ 16

2. Model Kooperatif Learning ...................................................... 18

3. Model Pembelajaran Kooperatif Co-Op Cop-Op ..................... 21

a. Pengertian model pembelajaran kooperatif Co-Op Co-Op 21

b. Langkah-langkah Model pembelajaran Kooperatif Co-Op

Co-Op ................................................................................ 21

c. Kelebihan Dan kekurangan model pembelajaran Kooperatif

Co-Op Co-op ...................................................................... 24

B. Hakikat Cerita Rakyat ................................................................... 24

a. Pengertian cerita rakyat ..................................................... 24

b. Fungsi cerita rakyat ........................................................... 25

c. Unsur-unsur cerita rakyat .................................................. 26

C. Penelitian Relevan ......................................................................... 28

D. Kerangka Pikir............................................................................... 29

E. Hipotesis Penelitian ....................................................................... 31

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 30

A. Jenis Penelitian .............................................................................. 30

B. Lokasi dan Subjek Penelitian ........................................................ 31

C. Definisi Operasional ...................................................................... 32

Page 12: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

xii

D. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK) .................................. 32

E. Instrument Penelitian..................................................................... 35

F. Teknik pengumpulan Data ............................................................ 35

G. Teknik Analisis Data ..................................................................... 37

H. Indikator Keberhasilan .................................................................. 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 41

A. Hasil Penelitian ............................................................................. 41

B. Pembahasan ................................................................................... 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 52

A. Kesimpulan.................................................................................... 52

B. Saran ............................................................................................. 52

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 54

RIWAYAT HIDUP

LAMPIRAN

Page 13: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.2 kriteria penilaian rubrik spritual ................................................................ 38

3.2 kriteria penilaian rubrik sosial .................................................................... 39

4.1 Hasil Belajar siswa siklus I ........................................................................ 43

4.2 Distribusi Frekuensi, Persentase Serta Ketercapaian Ketuntasan

Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Co-Op Co-Op ...... 44

4.3 Hasil observasi aktivitas belajar siswa siklus II ......................................... 47

4.4 Distribusi Frekuensi, Persentase Serta Ketercapaian Ketuntasan

Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Co-Op Co-Op ..... 48

Page 14: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

xiv

DAFTAR TABEL

Gambar Halaman

2.1 Bagan Kerangka Pikir ............................................................................... 29

3.1 Siklus PTK ................................................................................................. 35

4.1 Grafik Hasil Belajar siswa siklus I ............................................................. 44

4.2 Grafik Hasil Belajar siswa siklus II ........................................................... 48

Page 15: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan termasuk penggunaan

metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya alam pembelajaran.Strategi

pembelajaran menentukan pendekatan yang dipilih guru untuk mencapai tujuan

pembelajaran.Sani (2019:99) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran

merupakan suatu konsep yang dipilih untuk mencapai tujuan pembelajaran secara

efektif dan efisien.Strategi pembelajaran meliputi pendekatan, metode, dan teknik

pembelajaran. Guru perlu mempertimbangkan output dan dampak pembelajaran

dalam memilih sebuah strategi pembelajaran.

J.R. David (Suprihatiningrum, 2016:186) mengemukakan bahwa dalam

dunia pendidikan strategi diartikan sebagai a plan, method, or series of activities

designed to achieves a particular educational goal. Terdapat dua hal yang patut

dicermati dari pengertian di atas.Pertama, strategi pembelajaran merupakan

rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan

pemanfaatan berbagai sumber daya/kekuatan dalam pembelajaran.Kedua, strategi

disusun untuk mencapai tujuan tertentu.Artinya dari semua keputusan penyusunan

strategi adalah pencapaian tujuan.Dengan demikian penyusunan langkah-langkah

pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber belajar semuanya

diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan.Oleh sebab itu sebelum menentukan

strategi, perlu dirumuskan tujuan yang jelas, yang dapat diukur keberhasilannya,

Page 16: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

2

sebab tujuan adalah roh-nya dalam implementasi suatu strategi.Adapun menurut

O’malley dan Chamot (Fatimah & Sari, 2018:109) strategi pembelajaran adalah

seperangkat alat yang melibatkan individu secara langsung untuk

mengembangkan bahasa kedua.

Kempm (2019:32) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu

kegiatan yang harus dikerjakan guru dan peserta didik agar tujuan pembelajaran

dapat dicapai secara efektif dan efisien.

Strategi pembelajaran kooperatif tipe Co-op Co-op (cooperation

ineducation) merupakan pendekatan dalam pembelajaran yang sangat baik

diterapkan kepada siswa untuk meningkatkan keterampilan menyimak K.Rahman

(2019:283) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran Co-Op Co-Op adalah

sebuah bentuk grup investigation yang cukup familiar, metode ini menempatkan

tim dalam kooperasi antara satu dengan yang lainnya (seperti namanya) untuk

mempelajari sebuah topik di kelesuntuk meningkatkan pemahaman mereka

tentang diri mereka dan dunia, dan selanjutnya memberikan mereka kesempatan

untuk saling berbagi pemahaman baru itu dengan teman-teman sekelasnya.

Metodenya sederhana dan fleksibel belajar yang berbentuk kelompok-kelompok

kecil yang memungkinkan adanya kerjasama antar siswa dalam memahami materi

pembelajaran.

Menyimak atau menanggapi pada hakikatnya adalah mendengarkan dan

memahami isi bahan simakan karena itu dapat kita simpulkan tujuan menyimak

adalah menangkap, memahami atau menghayati pesan, ide gagasan yang tersirat

dalam bahan simakan.

Page 17: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

3

Menurut Tarigan (1991:4 Pengertian menyimak. 5 april 2020) Menyimak

adalah suatu aktivitas yang mencakup kegiatan mendengarkan dari bunyi bahasa,

mengidentifikasi, menilia, dan mereaksi atas makna yang terkandung dalam

bahasa simakan.

Adapun materi yang berkaitan dengan kemampuan menyimak ialah

menanggapi teks cerita rakyat, di mana siswa diharapkan mampu memberikan

tanggapan terhadap cerita rakyat yang didengarnya. Siswa harus mampu

mengemukakan unsur-unsur yang ada dalam cerita dengan tepat, menyampaikan

pendapat yang bersifat argumentatif, memberikan tanggapan yang sistematis dan

masuk akal dengan memakai bahasa yang singkat, padat dan jelas.Dengan

pembelajaran yang efektif, siswa dimungkinkan mampu menanggapi teks cerita

rakyat dengan baik.

Cerita rakyat merupakan cerita yang berasal dari masyarakat dan

berkembang dalam masyarakat pada masa lampau yang menjadi ciri khas disetiap

bangsa yang mempunyai kultur budaya yang beraneka ragam yang mencakup

kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki masing-masing bangsa. Pada

umumnya cerita rakyat ini mengisahkan mengenai suatu kejadian di suatu tempat

atau asal muasal suatu tempat.Tokoh-tokoh yang dimunculkan dalam cerita rakyat

umumnya diwujudkan dalam bentuk binatang, manusia dan dewa.

Menurut Suripan (1991 Pengertian cerita rakyat. 5 April 2020) cerita

rakyat adalah cerita yang diwarisan secara turun temurun dari generasi lama

kegenerasi baru secara lisan.

Page 18: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

4

Dalam upaya meningkatkan kemampuan siswa menanggapi teks cerita

rakyat dengan optimal, guru dituntut untuk bisa memilih metode mengajar yang

paling sesuai dengan karakteristik siswa, materi pembelajaran, dan tujuan yang

akan dicapai. Namun, kenyataannya pelaksanaan memilih metode pembelajaran

masih berpola pada paradigma pembelajaran yang teacher centered belum pada

student centered. Dalam metode pembelajaran tradisional, untuk keberhasilan

pembelajaran, guru berusaha melakukan pengetahuan dan pengalaman itu siswa

harus berkonsentrasi dalam mendengarkan penjelasan, dan uraian guru sehingga

aktivitas yang tercipta adalah D3CH (duduk, diam, dengar, catat dan hafal)

Dengan demikian, tugas guru bukan sekedar mengajarkan ilmu semata

kepada siswa, tetapi membantu siswa belajar.Tekanan pembelajarannya harus

pada aktivitas siswa untuk belajar, aktif secara mental maupun fisis. Oleh karena

itu guru dituntut untuk mendorong siswa belajar secara aktif yang dapat

meningkatkan kemampuan menanggapi teks cerita rakyat dalam bahasa Indonesia

yang merupakan faktor penting dalam bahasa Indonesia, dan jika siswa aktif

dalam menanggapi maka pembelajaran bahasa Indonesia akan lebih bermakna.

Berdasarkan observasi peneliti terhadap guru kelas V SD Negeri Tallang-

Tallang Kabupaten Gowa, guru masih menggunakan metode ceramah pada mata

pelajaran bahasa Indonesia.Penggunaan metode ini kurang efektif.Hal tersebut

ditunjukkan dengan pencapaian hasil belajar peserta didik yaitu sebanyak 5 siswa

(33%) dari 15 siswa kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kab. Gowa mendapat

nilai di atas KKM sedangkan 10 siswa ( 66%) lainnya belum mampu mencapai

KKM yang telah ditetapkan yaitu 75 Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia.

Page 19: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

5

Hasil belajar tersebut dipengaruhi oleh metode atau model pembelajaran yang

digunakan.

Pembelajaran yang berlangsung adalah direct teaching, artinya

pembelajaran berlangsung searah sehingga tidak tertutup kemungkinan timbulnya

teachercentered, yaitu pembelajaran berpuasat pada guru.Hal ini mengakibatkan

interaksi di kelas didominasi oleh guru, yaitu interaksi yang timbul hanya antara

guru dengan siswa, sementara interaksi sesama siswa berkurang.

Upaya untuk mewujudkan pola pembelajaran yang bukan hanya sebatas

hafalan belaka, maka diperlukan adanya model pembelajaran kooperatif dalam

proses pembelajaran. Cooperative learning merupakan suatu model pembelajaran

dimana sistem belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang

berjumlah 4-6 orang secara kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa lebih

bergairah dalam belajar.

Oleh karenanya salah satu cara yang dapat ditawarkan oleh guru agar

siswa dapat aktif dan mampu dalam menanggapi teks cerita rakyat yaitu dengan

menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipeCo-op Co-op (Cooperative

Learning), dimana seluruh siswa dapat aktif bekerja sama dalam memberikan

tanggapan terhadap teks cerita yang didengarnya.

Dalam pelaksanaannya dalam pembelajaran Menanggapi Teks Cerita

Rakyat, Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan termasuk penggunaan

metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya alam pembelajaran.Strategi

pembelajaran menentukan pembelajaran dalam memilih sebuah strategi

pembelajaran.pendekatan yang dipilih guru untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Page 20: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

6

Rasionalnya ketika strategi pembelajaran kooperatiftipe coop-coop

digunakan dalam pembelajaran Menanggapi Teks Cerita Rakyat, ini

membantusiswa mengembangkan kemampuan dalam logika, pemecahan masalah,

berfikirkritis, serta adanya komunikasi lisan maupun tulisan.Dengan

mengutamakankerjasama dalam kelompok untuk saling berbagi pemahaman

tentang unsur- unsurintrinsik yang ada pada teks cerita rakyat tersebut. Selain itu

dapat meningkatkanrasa percaya diri untuk mengemukakan pendapat, serta

melakukan analisisterhadap teks cerita rakyat yang di baca .

Untuk itu dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatifTipe Coop-Coop

guru perlu mengamati setiap kegiatan belajar yang dilakukan siswa dan menilai

sampai sejauh mana siswa telah mampu menanggapi teks cerita rakyat yang telah

didengarnya. Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan peneliti tertarik

melakukan penelitian yang berjudul “Penerapan Strategi Kooperatif Tipe Co-Op

Co-Op untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Menanggapi Teks Cerita

Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa”

B. Indentifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diindentifikasi beberapa

masalah, antara lain sebagai berikut:

1. Kemampuan siswa dalam menanggapi teks cerita rakyat masih rendah.

2. Bahasa Indonesia dianggap sebagai pelajaran yang membosankan.

3.Kurangnya kemampuan dalam memberanikan diri mengungkapkan

pendapat

Page 21: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

7

C. Pembatasan Masalah

Melihat luasnya cakupan masalah-masalah yang terindentifikasi

dibandingkan waktu dan kemampuan yang dimiliki peneliti, maka peneliti

merasa perlu memberi batasan terhadap masalah yang akan dikaji agar lebih

terarah dan jelas, masalah dalam penelitian ini dibatasi hanya pada “Penerapan

Strategi Kooperatif Tipe Co-Op Co-Op untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa

dalam Menanggapi Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang

Kabupaten Gowa”.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan masalah yang dikemukakan di atas, maka

masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut “Apakah strategi

kooperatif tipe Co-Op Co-Op dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam

menanggapi teks cerita rakyat di kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten

Gowa?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab pokok

permasalahan di atas yaitu :

Untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa dalam menanggapi teks

cerita rakyat melalui penggunaaan strategi kooperatiftipe Co-OpCo-Op di kelas V

SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa.

Page 22: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

8

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Dengan penerapan strategi kooperatif tipeco-op co-op dalam pembelajaran

untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menanggapi teks cerita rakyat kelas

V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowaini, maka diharapkan dapat

memberikan manfaat bagi guru dan tim peneliti dalam melaksanakan

pembelajaran, menambah referensi untuk penelitian-penelitian yang akan

dilaksanakan selanjutnya, sehingga nantinya dapat mengembangkan praktik

pembelajaran bahasa Indonesia di SD.

2. Manfaat Praktis

1) Bagi siswa yaitu untuk meningkatkan kemampuan siswa Menanggapidengan

menggunakan Strategi Kooperatif tipe Co-op Co-op pada Materi Teks Cerita

Rakyat di kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Tahun Ajaran

2020/2021.

2) Bagi guru yaitu sebagai informasi mengenai kemampuan siswa dalam

menanggapi yang diajar dengan menggunakan Strategi Kooperatif tipe Co-op Co-

op pada Materi Teks Cerita Rakyat di kelas V SD Negeri Tallang-Tallang

Kabupaten Gowa

3) Bagi peneliti selanjutnya yaitu hasil dan perangkat penelitian ini dapat

dijadikan pertimbangan untuk meggunakan strategi Kooperatif tipeCoopCo-op

pada materi Teks cerita Rakyat maupun pokok materi yang lain dan dapat

dikembangkan untuk penelitian selanjutnya.

Page 23: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Strategi Pembelajaran

a. Pengertian Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan termasuk

penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya alam

pembelajaran.Strategi pembelajaran menentukan pendekatan yang dipilih

guru untuk mencapai tujuan pembelajaran.Sani (2019:99) mengemukakan

bahwa strategi pembelajaran merupakan suatu konsep yang dipilih untuk

mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.Strategi

pembelajaran meliputi pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. Guru

perlu mempertimbangkan output dan dampak pembelajaran dalam memilih

sebuah strategi pembelajaran.

J.R. David (Suprihatiningrum, 2016:186) mengemukakan bahwa

dalam dunia pendidikan strategi diartikan sebagai a plan, method, or series of

activities designed to achieves a particular educational goal. Terdapat dua

hal yang patut dicermati dari pengertian di atas.Pertama, strategi

pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk

penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya/kekuatan dalam

pembelajaran.Kedua, strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu.Artinya

dari semua keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan.Dengan

demikian penyusunan langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai

9

Page 24: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

10

fasilitas dan sumber belajar semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian

tujuan.Oleh sebab itu sebelum menentukan strategi, perlu dirumuskan tujuan

yang jelas, yang dapat diukur keberhasilannya, sebab tujuan adalah roh-nya

dalam implementasi suatu strategi.Adapun menurut O’malley dan Chamot

(Fatimah & Sari, 2018:109) strategi pembelajaran adalah seperangkat alat

yang melibatkan individu secara langsung untuk mengembangkan bahasa

kedua.

Menurut Syofrianisda (2018:16) secara umum strategi mempunyai

pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha

mencapai sasaran yang telah dilakukan dan dihubungkan dengan belajar

mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru dan

anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai

tujuan yang telah digariskan. Sejalan dengan itu, Suyadi (Anggraeni,

2019:72) mengemukakan bahwa strategi dalam konteks pendidikan dapat

dimaknai dengan perencanaan apa yang akan kita lakukan atau serangkaian

apa yang akan kita capai yang mengarah pada tujuan pendidikan.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, peneliti dapat menyimpulkan

bahwa strategi pembelajaran merupakan suatu usaha yang digunakan secara

sistematis untuk mendapatkan sebuah pencapaian dan kesuksesan dalam

aktivitas pembelajaran.Terutama di dalam dunia pendidikan, strategi ini juga

dapat diartikan sebagai sebuah rancangan yang didalamnya terdapat metode

pembelajaran untuk mencapai tujuannya.Dapat dikatakan pula strategi

Page 25: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

11

pembelajaran adalah sebuah perencanaan, yang didalamnya terdapat

rangkaian kegiatan yang didesain secara khusus.

b. Klasifikasi Strategi Pembelajaran

Wena (Jufri, 2013:75) menyatakan ada tiga jenis strategi terkait

dengan pembelajaran, yakni: (a) strategi pengorganisasian, (b) strategi

penyampaian, dan (c) strategi pengelolaan pembelajaran. Adapun rincian

mengenai ketiga jenis strategi tersebut diuraikan sebagai berikut:

1) Strategi Pengorganisasian (Organizational Strategy)

Strategi pengorganisasian pembelajaran mencakup cara yang

ditempuh untuk membuat urutan materi atau isi pelajaran dan cara

mensintesis isi pelajaran untuk menunjukkan hubungan atau keterkaitan

antara fakta-fakta, konsep-konsep, prosedur-prosedur, dan prinsip-prinsip

terkait isi suatu bidang studi. Strategi pengorganisasian dapat dibedakan

menjadi dua jenis, yaitu strategi mikro dan strategi makro.Strategi

pengorganisasian mikro mengacu pada metode untuk prosedur atau prinsip.

Sedangkan strategi pengorganisasian makro mengacu pada cara untuk menata

keseluruhan isi pelajaran yang melibatkan lebih dari satu konsep, prosedur,

atau prinsip. Strategi makro berkaitan dengan cara memilih, menata urutan,

membuat sintesis dan rangkuman isi pembelajaran yang saling berkaitan.

2) Strategi Penyampaian (Delivery Strategy)

Strategi penyampaian pembelajaran merupakan keseluruhan

perencanaan model, metode, teknik, dan taktik yang dipakai untuk

menyajikan materi pelajaran sekaligus menerima dan merespons perilaku

Page 26: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

12

peserta didik dalam proses belajar dan pembelajaran. Pada dasarnya strategi

penyampaian pembelajaran meliputi lingkungan belajar, pendidik, materi

pelajaran, dan segala kegiatan yang terkait dengan proses pembelajaran.

Strategi penyampaian pembelajaran berfungsi sebagai acuan dalam

menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta didik, dan sebagai

informasi atau kumpulan bahan-bahan yang diperlukan peserta didik untuk

dapat mencapai atau menguasai kompetensi tertentu.

3) Strategi Pengelolaan (Managerial Strategy)

Strategi pengelolaan pembelajaran merupakan unsur metode yang

berurusan dengan cara guru menata interaksi antara peserta didik dengan

unsur pembelajaran lainnya. Strategi ini berkaitan dengan pengambilan

keputusan tentang strategi pengorganisasian dan strategi penyampaian

pembelajaran yang dipilih untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Ada

empat hal penting yang menjadi bagian dari strategi pengelolaan

pembelajaran yaitu: 1) pengaturan waktu dan kondisi penggunaan strategi

pembelajaran, 2) pencatatan kemajuan belajar peserta didik, 3) pengontrolan

motivasi dan 4) pengontrolan aktivitas belajar.

c. Macam-macam Strategi Pembelajaran

Raka Joni (Jufri, 2013:77) menyatakan bahwa strategi pembelajaran

dapat dikelompokkan berdasarkan beberapa segi yaitu: 1) pengaturan guru

dan peserta didik, 2) pengolahan pesan, 3) struktur peristiwa belajar-

mengajar, dan 4) tujuan belajar.

Page 27: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

13

Sani (2019:155) menguraikan beberapa macam strategi pembelajaran

di antaranya yaitu sebagai berikut:

1) Strategi Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)

Pembelajaran langsung menempatkan guru sebagai sumber

belajar.Cukup efektif digunakan untuk menyampaikan informasi dan

membentuk keterampilan secara langkah demi langkah. Strategi ini pada

umumnya efektif digunakan untuk memperkenalkan strategi lain atau

metode pembelajaran lainnya pada awal pembelajaran. Pembelajaran

langsung pada umumnya deduktif, dimana disajikan aturan umum,

kemudian diberikan contoh yang relevan.Kelemahan strategi ini adalah

tidak dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan, proses, dan

sikap yang diperlukan untuk berpikir kritis, serta kemampuan bekerja

berkelompok. Strategi lain dibutuhkan untuk mengembangkan sikap dan

kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher thinking).

2) Strategi Pembelajaran Tidak Langsung (Indirect Instructiion)

Istilah pembelajaran tidak langsung mungkin jarang dikenal, dan

orang lebih mengenal pembelajaran inkuiri, induksi, penyelesaian masalah

(problem solving), dan strategi lainnya yang merupakan variasi dari

pembelajaran tidak langsung.Pembelajaran tidak langsung ini berpusat pada

peserta didik, dimana siswa aktif membangun pengetahuan dan guru

bertindak sebagai fasilitator.Strategi ini memungkinkan peserta didik untuk

terlibat secara mental dalam mengamati, menyelidiki, membuat penjelasan

berdasarkan data, membuat hipotesis, dan sebagainya. Keuntungan

Page 28: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

14

menggunakan strategi ini adalah meningkatkan minat dan rasa ingin tahu

dalam diri peserta didik, serta mendorong mereka untuk mengembangkan

pilihan/alternatif penyelesaian masalah .Penggunaan strategi ini

memungkinkan untuk mengembangkan kreativitas peserta didik serta

keterampilan dan kemampuan interpersonalnya. Pada umumnya peserta

didik yang belajar secara aktif akan memiliki pemahaman dan ide yang

lebih baik, serta mampu mengembangkan pemahaman tersebut.

Peran guru dalam pembelajaran tidak langsung adalah mengatur

lingkungan belajar, memberi kesempatan pada peserta didik untuk terlibat

dalam pembelajaran, serta memberikan umpan balik jika diperlukan.

Sumber belajar dalam pembelajaran ini pada umumnya berupa bahan cetak,

informasi non-cetak (misalnya: internet), dan narasumber. Pengalaman

belajar diperkaya melalui interaksi guru dengan peserta didik, antar guru,

dan antarguru dengan narasumber lainnya. Pembelajaran tidak langsung

dapat diterapkan untuk semua mata pelajaran, dan sangat cocok

dilaksanakan jika:

a) Hasil belajar yang diharapkan berupa kemampuan berpikir tingkat

tinggi;

b) Sikap, nilai, dan kemampuan interpersonal diharapkan dimiliki oleh

peserta didik;

c) Proses belajar dinilai sama penting dengan produk belajar;

d) Peserta didik perlu menyelidiki atau menemukan sesuatu untuk

mempelajari materi selanjutnya;

Page 29: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

15

e) Dibutuhkan beberapa jawaban untuk suatu permasalahan;

f) Keterlibatan individu dan motivasi intrinsik diharapkan muncul;

g) Dibutuhkan pengambilan keputusan dalam menyelesaikan

permasalahan.

3) Strategi Pembelajaran Interaktif

Strategi pembelajaran interaktif mengutamakan aktivitas diskusi

sesama siswa..Diskusi dan saling berbagi informasi memungkinkan peserta

didik memberikan reaksi terhadap ide, pengalaman, opini, dan pengetahuan

teman sejawat atau narasumber.Peserta didik dapat belajar mengembangkan

keterampilan sosial dan kemampuan untuk mengorganisasikan pikiran serta

mengembangkan alasan yang masuk akal (rasional).

Strategi pembelajaran interaktif dapat dilaksanakan untuk ukuran

kelompok yang bervariasi dan metode interaksi yang berbeda-

beda.Pembelajaran dapat berupa diskusi kelas dimana tidak dibentuk

kelompok, diskusi dalam kelompok-kelompok kecil, atau peserta didik

belajar berpasangan dalam mengerjakan tugas.Hal yang perlu dilakukan

oleh guru adalah memberikan topik diskusi atau tugas, menentukan waktu

diskusi, menentukan jumlah dan komposisi peserta didik dalam kelompok,

dan menjelaskan teknik pelaporan.Pembelajaran interaktif membutuhkan

penghalusan pengamatan, aktivitas interpersonal, serta keterampilan dan

kemampuan melakukan intervensi baik oleh guru maupun oleh peserta

didik.

Page 30: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

16

Strategi pembelajaran interaktif jika diterapkan untuk melatih peserta

didik dalam berbicara substansi dapat dikelompokkan dalam tiga jenis

strategi, yakni: 1) strategi kuliah interaktif, 2) strategi diskusi reflektif, dan

3) strategi diskusi kelompok kooperatif. Beberapa strategi lain yang

bervariasi juga dilakukan dalam pembelajaran membaca, menulis, dan

berhitung.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa macam-macam

strategi pembelajaran dikelompokkan berdasarkan: 1) Rasio guru dan siswa,

2) Pola hubungan guru dan siswa, 3) Peranan guru dan siswa, 4) Peranan

guru dan siswa dalam mengolah materi pembelajaran.

d. Prinsip-prinsip Strategi Pembelajaran

Guru harus mampu memilih strategi pembelajaran yang dianggap

cocok dengan keadaan. Sanjaya (Hasruddin, 2009:33) menyarankan bahwa

untuk memahami prinsip-prinsip umum penggunaan strategi pembelajaran

adalah:

a) Segala aktivitas guru dan siswa hendaklah berorientasi pada

kompetensi yang ingin dicapai;

b) Strategi pembelajaran hendaknya mendorong aktivitas belajar siswa,

jadi siswa berbuat bukan menghafal sejumlah fakta;

c) Mengajar adalah usaha mengembangkan setiap individu siswa,

sehingga terbentuk perubahan perilaku siswa;

d) Mengajar bukan hanya mengembangkan kemampuan kognitif saja,

akan tetapi juga meliputi pengembangan afektif, dan psikomotorik.

Page 31: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

17

Adapun Menurut Susilo (2012:87) Prinsip-prinsip Strategi

Pembelajaran yaitu:

a) Interaktif

Prinsip interaktif bermakna bahwa mengajar bukan hanya sekedar

menyampaikan pengetahuan dari guru ke murid, tetapi suatu proses

mengatur lingkungan yang dapat merangsang murid untuk belajar.

b) Inspiratif

Proses pembelajaran dikatakan inspiratif jika proses pembelajaran

memungkinkan murid untuk mencoba dan melakukan sesuatu.

c) Menyenangkan

Proses pembelajaran harus memungkinkan seluruh potensi peserta

didik dapat dikembangkan. Hal ini hanya akan mungkin terjadi jika proses

pembelajaran di sekolah tidak menegangkan, tidak menakutkan, tetapi

menyenangkan, dan menggembirakan bagi murid.

d) Menantang

Proses pembelajaran haruslah membuat murid tertantang untuk

mengembangkan kemampuan berpikir, kemampuan keterampilan

aplikatif, dan bersosial.

e) Memotivasi

Memotivasi adalah dorongan yang memungkinkan murid untuk

bertindak atau melakukan sesuatu.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam

pemilihan strategi pembelajaran hendaknya sesuai dengan materi yang

Page 32: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

18

akan dipelajari, serta tidak hanya mementingkan aspek pengetahuan saja,

melainkan juga sikap dan keterampilan murid.

2. Model Cooperative Learning

Mills dalam Suprijono (2014:45-46) berpendapat bahwa “model

adalah bentuk representasi akurat sebagai proses aktual yang memungkinkan

seseorang atau sekelompok orang mencoba bertindak berdasarkan model itu”.

model merupakan interpretasi terhadap hasil observasi dan pengukuran yang

diperoleh dari beberapa sistem.

Cooperative Learning berasal dari kata cooperative yang artinya

mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama

lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim. Slavin mengemukakan, “In

cooperative learning methods, student work together in four member teams to

master material initially presented by the teacher”. Dari uraian tersebut dapat

dikemukakan bahwa cooperative learning adalah suatu model pembelajaran

dimana sistem belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang

berjumlah 4-6 orang secara kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa

lebih bergairah dalam belajar (Isjoni,2013:15).

Dalam bukunya, Isjoni (2013:16) berpendapat bahwa cooperative

learning adalah suatu model pembelajaran yang saat ini banyak digunakan

untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa

(student oriented), terutama untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan

guru dalam negaktifkan siswa, yang tidak dapat bekerja sama dengan orang

lain, siswa yang agresif dan tidak perduli pada orang lain.

Page 33: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

19

Beberapa ciri dari cooperativelearningmenurut Isjoni (2013:20)

adalah setiap anggota memiliki peran masing-masing, adanya hubungan

interaksi langsung yang terjadi di antara siswa, setiap anggota kelompok

bertanggung jawab atas belajarnya dan juga teman-teman sekelompoknya,

guru membantu mengembangkan keterampilan-keterampilan interpersonal

kelompok, dan guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan.

Unsur dalam model pembelajaran kooperatif harus diterapkan untuk mencapai

hasil yang maksimal. Lima unsur tersebut adalah (Suprijono,2014:58):

Positive interdependence atau saling ketergantungan positif, Personal

responsibility atau tanggung jawab perseorangan, Face to face promotive

interaction atau interaksi promotif, Interpersonal skill atau komunikasi

antaranggota, dan Group processing atau pemrosesan kelompok.

Ada lima unsur dasar yang dapat membedakan cooperative learning

dengan kerja kelompok, yaitu (Isjoni,2013:41): Positive Interdependence,

Interaction face to face, adanya tanggung jawab pribadi mengenai materi

pelajaran dalam anggota kelompok, membutuhkan keluwesan dan

meningkatkan keterampilan bekerja sama dalam memecahkan masalah (proses

kelompok).

Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil

belajar berupa prestasi akademik, toleransi, menerima keragaman, dan

pengembangan keterampilan sosial. Sedangkan dalambukunya Suprijono

(2014:65) juga menyebutkan sintak model pembelajaran kooperatif yang

terdiri dari 6 (enam) fase, yaitu present goals and set, present information,

Page 34: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

20

organize students into learning teams, assist team work and study, test on the

materials danprovide recognition.

Adapun keunggulan dari model cooperative learning (Isjoni,2013:24)

adalah: Saling ketergantungan yang positif; Adanya pengakuan dalam

merespon perbedaan individu; Siswa dilibatkan dalam perencanaan dan

pengelolaan kelas; Suasana kelas yang rileks dan menyenangkan; Terjalinnya

hubungan yang hangat dan bersahabat antara siswa dengan guru, dan

Memiliki banyak kesempatan untuk men-ekspresikan pengalaman emosi yang

menyenangkan.

Sedangkan tujuan penting dari cooperative learning ialah untuk

mengajarkan kepada siswa keterampilan kerja sama dan kolaborasi. Pada

dasarnya model cooperative learningdikembangkan untuk mencapai setidak-

tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting (Isjoni 2013:27), yaitu: Hasil

belajar akademik Penerimaan terhadap perbedaan individu dan Pengembangan

keterampilan sosial.

3. Model pembelajaran KooperatifCo-Op Co-Op

a. Pengertian model pembelajaran kooperatifCo-Op Co-Op

Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang

mengutamakan kerja sama untuk mencapai tujuan pembelajaran.

1) Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan bentuk

pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok

kelompok kecil secara kolaboratif, yang anggotanya terdiri dari 4 sampai

dengan 6 orang, dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen.

Page 35: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

21

2) Co-Op Co-Op adalah sebuah bentuk grup investigation yang cukup

familiar. Metode ini menempatkan tim dalam kooperasi antara satu

dengan yang lainnya (seperti namanya) untuk mempelajari sebuah topik

di kelas.

3) Co-Op Co-Op memberi kesempatan pada siswa untuk bekerja satu dalam

kelompok-kelompok kecil, pertama untuk meningkatkan pemahaman

mereka tentang diri mereka dan dunia, dan selanjutnya memberikan

mereka kesempatan untuk saling berbagi pemahaman baru itu dengan

teman-teman sekelasnya. Metodenya sederhana dan fleksibel.

b. Langkah-Langkah pembelajaran KooperatifCo-Op Co-Op

Sembilan langkah sfesifik meningkatkan kemungkinan sukses dari

model pembelajaran kooperatif Co-Op Co-Op ini antara lain:

1) Diskusi Kelas yang Terpusat pada Siswa

Co-Op- Co-Op digunakan pada awal memulai unit pelajaran di kelas,

siswa didorong untuk menemukan dan mengekspesikan ketertarikan mereka

sendiri terhadap subjek yang akan dicakupi. Serangkaian kegiatan membaca,

menyampaikan pelajaran atau pengalaman dapat dilakukan untuk tujuan

ini.Lalu lakukan diskusi kelas yang terpusat pada siswa.

2) Menyeleksi Tim Pembelajaran Siswa dan Pembentukan Tim.

Siswa diatur dalam tim heterogen yang terdiri dari empat sampai lima

anggota. Siswa perlu memiliki kepercayaan yang berkembang dan

keterampilan kerja kelompok yang baik sebelum memulai Co-Op Co-Op.

Page 36: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

22

3) Seleksi Topik Tim

Guru membiarkan siswa memilih topik untuk tim mereka. Apabila

pemilihan topik tim tidak langsung diikuti dengan diskusi kelas berpusat pada

siswa, ingatkan siswa (melalui papan tulis atau\selebaran) topik yang mana

yang merupakan topik yang paling banyak menarik perhatian seluruh kelas.

4) Pemilihan Topik Kecil

Kelas sebagai sebuah keseluruhan membagi unit pelajaran ke dalam

bagian-bagian untuk menciptakan pembagian tugas di antara tim-tim yang ada

di kelas, tiap tim membagi topiknya untuk membuat pembagian tugas di antara

anggota tim. Tiap siswa memilih topik kecil yang mencakup satu aspek dari

topik tim.

5) Persiapan Topik Kecil

Siswa membagi topik tim menjadi berbagi minitopik, kemudian mereka

bekerja secara individu. Masing-masing individu bertanggung jawab terhadap

minitopik yang telah dibagi dan harus mencakup aspek penting dalam tim

mereka.

6) Presentasi Kecil

Siswa menyelesaikan pekerjaan individu, mereka menyajikan minitopik

mereka.Presentasi minitopik dalam kelompok harus bersifat formal, yakni

masing-masing anggota kelompok diberi waktu khusus, dan berdiri sambil

mempresentasikan minitopiknya.

7) Persiapan Presentasi Kelompok

Page 37: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

23

Siswa didorong untuk mengintegrasikan semua materi topik kecil

dalam presentasi kelompok. Harus ada sintesis aktif terhadap topik-topik kecil

tersebut sehingga selama diskusi kelompok, presentasi kelompok akan menjadi

lebih dari sekedar kumpulan presentasi-presentasi topik-topik kecil.

8) Presentasi Tim

Selama waktu presentasinya, tim memegang kendali kelas. Semua

anggota tim bertanggung jawab pada bagaimana waktu, ruang dan bahan-bahan

yang ada di kelas digunakan selama presentasi mereka; mereka sangat

dianjurkan untuk menggunakan sepenuhnya fasilitas-fasilitas yang ada di kelas.

9) Evaluasi

Evaluasi dilakukan pada tiga tingkatan: Pertama pada saat resentasi tim

dievaluasi oleh kelas. Kedua kontribusi individual terhadap usaha tim

dievaluasi oleh teman satu tim. Kemudian yang ketiga pengulangan kembali

materi atau presentasi topik kecil oleh tiap siswa dievaluasi oleh sesama siswa.

c. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran KooperatifCo-Op

Co-Op

Adapun kelebihan model pembelajaran kooperatif Co-Op Co-Op adalah

sebagai berikut:

1) Siswa dapat mengkonstruk pengetahuan sendiri.

2) Siswa dapat berfikir kompleks ketika menganalisis materinya.

3) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi.

4) Siswa dapat bekerjasama dengan teman sekelas.

Page 38: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

24

Adapun kekurangan strategi pembelajaran kooperatif Co-Op Co-Op

adalah sebagai berikut:

1) Membutuhkan banyak waktu untuk persiapan materi kecil.

2) Membutuhkn banyak waktu untuk persiapan berdiskusi.

3) Membutuhkan banyak waktu untuk persiapan mempresentasikan hasil

diskusi kelompok sehingga dibutuhkan pengetahuan waktu yang lebih efektif

dan efisien.

B. Hakikat Certa Rakyat

a. Pengertian cerita rakyat

Cerita rakyat adalah cerita yang berkembang disetiap daerah dan

menceritakan asal usul atau legenda yang terjadi disuatu daerah; cerita yang

berasal dari masyarakat dan berkembang dalam masyarakat.Cerita rakyat

merupakan bagian dari dongeng.

Cerita rakyat merupakan cerita yang berasal dari masyarakat

danberkembang dalam masyarakat pada masa lampau yang menjadi ciri khas

disetiap bangsa yang mempunyai kultur budaya yang beraneka ragam yang

mencakup kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki masing-masing bangsa.

Pada umumnya cerita rakyat ini mengisahkan mengenai suatu kejadian di suatu

tempat atau asal muasal suatu tempat.Tokoh-tokoh yang dimunculkan dalam

cerita rakyat umumnya diwujudkan dalam bentuk binatang, manusia dan dewa.

Menurut Suripan Sadi Utomo ( 1991:4 ceritarakyat 5 april 2020 )

Cerita Rakyat dapat diartikan sebagai ekspresi budaya suatu masyarakat melalui

Page 39: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

25

bahasa tutur yang berhubungan langsung dengan berbagai aspek wilayah dan

susunan nilai sosial masyarakat tersebut.

Brunvand ( 1968:5 ceritarakyat 5 april 2020 ) Cerita rakyat merupakan

salah satu bentuk (gendre) foklor. Foklor itu sendiri adalah sebagian kebudayaan

suatu kolektif yang tersebar dan diwariskan turun temurun di antara kolektif

macam apa saja, secara tradisional dalam versi yang berbeda, baik dalam bentuk

lisan maupun contoh yang disertai dengan gerakan isyarat atau alat bantu

pengingat.

b. Ciri-ciri dari cerita rakyat

1. Cerita rakyat pada umumnya disampaikan dengan cara lisan.

2. Tidak diketahui siapa yang pertama kali menciptakan cerita atau

pengarangnya.

3. Disampaikan secara turun-temurun.

4. Bersifat tradisional.

5. Kaya dengan nila-nilai luhur.

6. Mempunyai banyak variasi dan versi.

7. Memiliki bentuk-bentukklise dalam pengungkapan atau susunanya.

c. Fungsi cerita rakyat

1. Funsi dari sarana pendidikan adalah pada dasaranya cerita rakyat ingin

menyampaikan amanat atau pesan yang bisa bermanfaat bagi kepribadian

dan watak dari para pendengarnya.

2. Fungsi dari sarana hiburan adalah bisa mendengarkan cerita rakyat

seperti dongeng, legenda atau mite, dan bisa merasakan seperti diajak

Page 40: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

26

berkelana kedalam alam lain yang tidak bisa kita jumpai dalam

pengalaman hidup seperti biasanya.

3. Fungsi dari sarana penggalangyaitu rasa kesetiakawanan yang sangat

erat didalam warga masyarakat yang mempunyi cerita rakyat tersebut.

4. Fungsi lain dari teks cerita rakyat adalah bisa sebagai pengokohan nilai-

nilaisosial budaya yang berlaku didalam masyarakat tersebut. Didalam

cerita rakyat biasanya terkandung ajaran moral dan etika yang bisa

dipakai sebagai pedoman bagi masyarakat. Di dalam teks cerita rakyat

juga ada pantangan dan larangan yang perlu dihindari dan untuk tidak

melakukanya. Teks cerita rakyat bagi masyarakat adalah bisa dijadikan

tuntutan tingkah laku didalam pergaulan bebas.

d. Unsur-unsur Cerita Rakyat

Dalam setiap karya sastra mempunyai unsur-unsurpembangunan atau

unsur sastra, begitu pula dengan teks cerita rakyat. Unsur sastra dalam

cerita rakyat adalah sebagai berikut:

1. Unsur Instrinsik

Unsur instrinsik adalah unsur yang bisa membangun cerita dari dalam.

Unsur-unsurinstrinsik cerita rakyat adalah:

Tema

Tema yaitu pokok pikiran yang digunakan sebagai dasar pengarang,

ide pokok permasalahan dan pokok pengarang.

Alur

Alur merupakan jalanya cerita, arangkaian dari suatu peristiwa yang

Page 41: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

27

membentuk.Cerita dengan dasar hubungan sebab dan akibat. Pada

umumnya alur ada 3 macam sebagai berikut:

1) Alur mundur adalah suatu peristiwa yang diceritakan kembali.

2) Alur maju

Alur maju adalah suatu peristiwa-peristiwa yang disajikan dengan

cara berurutan dari peristiwa pertama ke peristiwa selanjutnya.

3) Alur gabungan

Alur gabungan adalah alur gabungan dari alur maju dan mundur.

2. Latar

Latar adalah keterangan suatu tempat, waktu dan suasana

terjadinya peristiwa. Latar ada 3 sebagai berikut:

1) Latar tempat

Latar tempat adalah lokasi atau pembangunan fisik yang menjadi

tempat terjadinya peristiwa-peristiwa didalan teks cerita rakyat.

2) Latar waktu

Latar waktu adalah waktu atau masa tertentu terjadinya suatu peristiwa.

3) Latar suasana

Latar suasana adalah unsur intrinsik yang berkaitan dengan keadaan

psikologis yang timbul sendirinya dengan jalanya cerita. Suatu cerita

akan menjadi menarik karena berlangsung didalam suasana tertentu.

3. Unsur Ekstrinsik

Unsur ekstrinsik adalah unsur yang berada diluarcerita atau sastra

tetapi turut menentukan bentuk dan isi dari suatu karya atau cerita.Unsur

Page 42: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

28

ekstrinsik cerita yaitu sebagai berikut: politik, agama, aliran, moral,

sejarah, psikologi, sosial bidaya dan lain sebagainya.

4. Penelitian yang Relevan

Penelitian ini dilatabelakangi oleh penelitian yang dilakukan peneliti-

peneliti terdahulu yang hasilnya telah dibuktikan kesahihannya. Di antaranya

adalah:

Pertama skripsi yang disusun oleh Titik Shofiyanti Jurusan Pendidikan

Matematika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Tahun 2009 yang berjudul. “Upaya Meningkatkan Aktifitas dan Kreatifitas

Siswa Dengan Menggunakan Metode Co-Op Co-Op dan Strategi Peninjauan

Kembali Pada Pembelajaran Matematika Siswa Kelas XI IPA di MAN Pakem

Sleman Yogyakarta”77Titik Shofiyanti, “Upaya Meningkatkan Aktifitas dan

Kreatifitas Siswa Dengan Menggunakan Metode Co-Op Co-Op dan Strategi

Peninjauan Kembali Pada Pembelajaran Matematika Siswa Kelas XI IPA di

MAN Pakem Sleman Yogyakarta”Skripsi,Fakultas Sains dan Teknologi UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2009, hal. 114.. Penelitian ini bertujuan untuk

meningkatkan aktifitas siswa dan kreativitas siswa dengan menggunakan

metode Co-Op Co-Op dan strategi peninjauan kembali pada pembelajaran

matematika siswa kelas XI IPA di MAN Pakem Sleman Yogyakarta.Hasil

penelitian ini enunjukkan bahwa dengan menggunakan metode Co-Op Co-

Opdan strategi peninjauan kembali dapat meningkatkan aktivitas dan kreatifitas

siswa.

Page 43: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

29

Kedua Penelitian oleh Subrianto (2016) Jurnal Pembelajaran Bahasa

dan Sastra Indonesia Vol. 6, No. 1, dengan judul upaya meningkatkan

kemampuan menyimak cerita rakyat Siswa Kelas V SDN 16 Air Saleh

Kabupaten Banyuasin melalui pendekatan kontekstual. Hasil belajar

menunjukan bahwa pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dapat

meningkatkan kemampuan menyimak cerita rakyat yang ditandai dengan

peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus tindakan yang telah

dilakukan. Pada siklus I rata-rata hasil belajar hanya 58,9392 dengan

ketuntasan klasikal mencapai 53,57%, mengalami peningkatan pada siklus II

dengan rata-rata hasil belajar sebesar 70,92 dengan ketuntasan klasikal

mencapai 89,28%.

Ketiga penelitian oleh Dewi tahun 2013 yang hasil penelitian

menemukan bahwa aktivitas dan hasil belajar dengan model pembelajaran

Cooperative Learning Tipe Co-Op Co-Op disertai Metode Eksperimen

mencapai ketuntasan yang meningkat.Persamaan penelitian ini dengan

penelitian Dewi yaitu samasama menggunakan model pembelajaran kooperatif

Co-Op Co-Op.

5. Kerangka Pikir

Cerita rakyat merupakan cerita yang berasal dari masyarakat dan

berkembang dalam masyarakat pada masa lampau yang menjadi ciri khas

disetiap bangsa yang mempunyai kultur budaya yang beraneka ragam yang

mencakup kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki masing-masing

bangsa. Pada umumnya cerita rakyat ini mengisahkan mengenai suatu

Page 44: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

30

kejadian di suatu tempat atau asal muasal suatu tempat.Tokoh-tokoh yang

dimunculkan dalam cerita rakyat umumnya diwujudkan dalam bentuk

binatang, manusia dan dewa.

Menyimak atau menanggapi pada hakikatnya adalah mendengarkan

dan memahami isi bahan simakan karena itu dapat kita simpulkan tujuan

menyimak adalah menangkap, memahami atau menghayati pesan, ide

gagasan yang tersirat dalam bahan simakan.

Berdasarkan pencapaian hasil belajar peserta didik yaitu sebanyak 5

siswa (33,3%) dari 15 siswa kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kab. Gowa

mendapat nilai di atas KKM sedangkan 10 ( 66,7%) siswa lainnya belum

mampu mencapai KKM yang telah ditetapkan yaitu 75 Pada Mata Pelajaran

Bahasa Indonesia. Hasil belajar tersebut dipengaruhi oleh metode atau model

pembelajaran yang digunakan, selain itu pembelajaran yang berlangsung

adalah direct teaching, artinya pembelajaran berlangsung searah sehingga

tidak tertutup kemungkinan timbulnya teachercentered, yaitu pembelajaran

berpuasat pada guru. Hal ini mengakibatkan interaksi di kelas didominasi

oleh guru, yaitu interaksi yang timbul hanya antara guru dengan siswa,

sementara interaksi sesama siswa berkurang.

Melihat kondisi tersebut, peneliti bersama guru kelas dan guru peneliti

merencanakan untuk melakukan tindakan perbaikan pembelajaran dengan

menerapkan strategi kooperatif tipe co-op co-op diharapkan dapat membantu

guru mengaktifkan kegiatan siswa sehingga dapat meningkatkan kualitas

pembelajaran pada mata pelajaran bahasa Indonesia.Selanjutnya dapat

Page 45: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

31

memberikan masukan dan saran bagi guru untuk selalu menerapkan

pembelajaran yang bervariatif dan menyenangkan agar siswa lebih aktif

dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Alur kerangka berpikir secara lebih

rinci dapat dilihat dalam peta konsep di bawah ini

Gambar2.1 Bagan Kerangka Pikir

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Strategi Pembelajaran kooperatiftipe

co-op co-op

Keterampilan Menanggapi

Perencanaan Pelaksanaan Observasi Refleksi

Siklus I Siklus II

Page 46: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

32

6. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori, kajian empiris dan kerangka pikir yang telah

dikemukakan diatas maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: “Jika

strategi kooperatif tipe co-op co-op diterapkan maka hasil belajar siswa kelas V

SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa pada mata pelajaran bahasa

Indonesia dapat meningkat.

Page 47: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

33

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut

Arikunto (2010)

“Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang memaparkan

sebab-akibat dari perlakuan, sekaligus memaparkan apa saja yang terjadi ketika

perlakuan diberikan, dan memaparkan seluruh proses sejak awal pemberian

perlakuan sampai dengan dampak dari perlakuan tersebut”.

Menurut Aqib (2011) penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang

dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk

memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat.

Jadi Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan jenis penelitian yang

menjelaskan proses dan hasil guna meningkatkan kualitas pembelajaran.Pada

penelitian tindakan kelas ini, digunakan analisis kuantitatif. Menurut Sugiono

(2015:13) “ metode kuantitatif merupakan metode penelitian berupa angka-angka

dan analisis menggunakan statistik”.

Menurut Arikuntu tahapan penelitian tindakan kelas terdiri dari 4 tahap,

secara rinci sebagai berikut:

1.Perencanaan

Dalam tahap ini peneliti menjelaskan apa, mengapa, kapan, di

mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Pada PTK

dimana peneliti dan guru adalah orang yang berbeda, dalam tahap

30

Page 48: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

34

menyusun rancangan harus ada kesepakatan antara guru yang akan

melakukan tindakan dengan peneliti yang akan mengamati proses jalannya

tindakan.

2. Tindakan (pelaksanaan)

Implementasi tindakan pada prinsipnya merupakan realisasi dari

suatu tindakan yang sudah direncanakan sebelumnya. Strategi apa yang

digunakan, materi apa yang diajarkan atau dibahas.

3. Observasi (pengamatan)

Obsevasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk

memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran.Pengamatan

ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengamatan, catatan lapangan,

jurnal harian, observasi aktivitas di kelas, penggambaran interaksi dalam

kelas, atau alat perekam elektronik. Pengamatan sangat cocok untuk

merekam data kualitatif, misalnya perilaku, aktivitas, dan proses lainnya.

4. Refleksi

Refleksi ialah perbuatan merenung atau memikirkan sesuatu atau

upaya evaluasi yang dilakukan oleh para kolaborator yang terkait dengan

suatu PTK.Refleksi ini dilakukan secara kolaboratif, yaitu adanya diskusi

terhadap berbagai masalah yang terjadi di kelas penelitian.Dengan

demikian refleksi dapat itentukan sesudah adanya implementasi tindakan

dan hasilobservasi.Berdasarkan refleksi ini pula suatu perbaikan tindakan

(planning) selanjutnya ditentukan.

Page 49: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

35

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian bertempat di SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten

Gowa.

2. Subjek penelitian

Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah 15 orang siswa kelas

V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa tahun pelajaran 2020/2021.

C. DefInisi Operasional

Adapun faktor-faktor yang diselidiki dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Faktor proses, yaitu keterlaksanaan pembelajaran sesuai dengan strategi

pembelajaran yang akan diterapkan yaitu strategi kooperatif tipe co-op co-

oppada siswa kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa.

2. Faktor hasil, melihat hasil belajar peserta didik setalah diterapkannya strategi

pembelajaran co-op co-op pada siswa kelas V SD Negeri Tallang-Tallang

Kabupaten Gowa.

3. Faktor pembelajaran bahasa Indonesia, pembelajaran yang akan digunakan

adalah menanggapi teks cerita rakyat

D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari empat tahap yaitu,

perencanaan,pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Pada penelitian ini peneliti

bersama guru menetapkan2 siklus dengan masing-masing siklus terdiri dari 3 kali

pertemuan dan 1 kali evaluasi hasil belajar.

Page 50: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

36

Adapun langkah-langkah atau prosedur penelitian tindakan kelas yang

dapat dilihat pada skema gambar berikut:

1. Siklus Pertama

a. Tahap perencanaan

Dalam tahapan perencanaan ini peneliti melakukan identifikasi masalah

dan penetapan alternative pemecahan masalah yaitu:

1) Menelaah Kurikulum bahasa Indonesia kelas V yang sedang berjalan.

2) Merencanakan pembelajaran bahasa Indonesia yang akan diterapkan dalam

PBM dengan menerapkan strategi pembelajaran co-op co-op.

3) Menentukan pokok bahasan.

4) Menyusun RPP dengan menerapkan strategi pembelajaranco-op

co-op.

5) Menyiapkan sumber belajar.

6) Membuat lembar kerja siswa.

7) Membuat format evaluasi untuk melihat apakah hasil belajar bahasa

Indonesia murid kelasV dapat meningkat.

b. Tahap pelaksanaan tindakan

Dalam tahapan pelaksanaan, peneliti dalam memberikan materi

pembelajaran selalu berpedoman pada RPP yang telah dibuat. Adapun tindakan

yang dilakukan oleh peneliti adalah:

1) Melaksanakan tahapan-tahapan pembelajaran (kegiatan awal, kegiatan inti,

dan kegiatan akhir).

Page 51: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

37

2) Mengumpulkan data pengetahuan awal dan mengidentifikasi kesulitan-

kesulitan yang dihadapi peneliti dalam pembelajaran bahasa Indonesia di

kelas.

3) Teman sejawat sebagai obsever mengklasifikasi kesulitan-kesulitan peneliti

dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas dan pengembangan konsep

siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran co-op co-op.

c. Observasi

1) Melakukan observasi dengan memakai format observasi.

2) Menilai hasil tindakan dengan menggunakan format RPP.

d. Refleksi

1) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilkukan yang meliputi evaluasi

hasil belajar siswa.

2) Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi bersama dengan

siswa.

3) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi,untuk digunakan

pada siklus berikutnya.

4) Evaluasi tindakan pertama.

2. Siklus kedua

Setelah dilakukan evaluasi pada pada siklus pertama, maka dapat

diketahui bahwa hasil belajar, aktivitas peneliti maupun aktivitas siswa.

Seperti halnya pada siklus pertama, pada siklus kedua diawali dengan

menyusun rencana perbaikan yang nantinya akan diimplementasikan dalam

pelaksanaan kegiatan pada siklus kedua. Dalam pelaksanaannya peneliti

bersama teman sejawat selaku observer melakukan refleksi, menganalisis

Page 52: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

38

hasil tes siklus pertama dan menrancang ulang scenario pembelajran pada

siklus kedua.

Di samping merancang ulang skenario pembelajaran, pada takap

siklus kedua ini peneliti membuat rencana perbaikan pembelajaran dan

lembar observasi. Setelah kegiatan pembelajaran pada tahap siklus kedua ini

selesai, seperti biasan peneliti melakukan tes ulang dengan materi yang sama

terhadap siswa.

Hasil yang diperoleh dari siklus ini, diharapkan akan lebih baik dari

siklus sebelumnya. Selanjutnya akan diadakan evaluasi untuk mengukur

keberhasilan pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan

keterampilan proses.

Gambar 3.1

Siklus PTK

Page 53: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

39

E. Instrument Penelitian

1. Tes hasil belajar

Tes hasil belajar diambil dengan menggunakan tes akhir pada setiap

akhir siklus.

2. Lembar observasi

Tahap observasi perlu dilakukan karena adanya data-data yang

mendukung penelitian yang diambil dengan menggunakan lembar observasi.

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Dokumentasi

Menurut Sugiono(2015:329) “Dokumentasi merupakan catatan

peristiwa yang sudah berlalu. Dumentasi bias berbentuk tulisan, gambar, atau

karya-karya”. Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk

mendapatkan daftar nama peserta didik, nilai hasil belajar peserta didik di SD

Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa.

2. Observasi

Observasi adalah kegiatan pengamatan atau pengambilan data untuk

memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran.Lembar

observasi digunakan untuk memperoleh data yang dapat memperlihatkan

pengelolaan metode pembelajaran co-op co-op oleh guru dan peserta didik.

Lembar observasi ini untuk mengetahui aktifitas peserta didik dan

mengidentifikasi cara yang efektif dalam menerapkan metode pembelajaran

co-op co-op.

Page 54: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

40

3. Tes

Tes digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar siswa setelah proses

pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran co-op co-op.

Adapun tahapan tes yang dilakukan meliputi:

a. Tes awal

Tes awal dilakukan pada saat sebelum pelajaran dimulai, hal ini

dilakukan untuk mengukur sejauh mana pemahaman dan penguasaan

siswa terhadap materi pokok bahasa Indonesia kelas V SD Negeri Tallang-

Tallang Kabupaten Gowapenerapan strategi pembelajaran

co-op co-op.

b. Tes Akhir tiap siklus

Tes akhir tiap siklus digunakan untuk menunjukkkan data

penguasaan pokok bahasanbahasa Indonesia pada siswa kelas V SD

Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa. Tes akhir dilakukan setiap

siklus pembelajaran berakhir dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar

setelah diberi tindakan pembelajaran setelah penerapan strategi

pembelajaran co-op co-op.

G. Teknik Analisis Data

1. Peningkatan hasil belajar

Untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa, maka digunakan

rumus sebagai berikut:

x = nkeseluruhajumlahskor

jumlahskor× 100%

Page 55: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

41

X =

N

X

Keterangan :

X : nilai rata-rata

X : skor yang diperoleh masing-masing siswa

N : banyaknya siswa

Hasil belajar dikatakan meningkat apabila terdapat peningkatan rata-

rata skor sebelumnya. Dengan rumus:

KK = Z

X× 100%

Keterangan:

KK : ketuntasan klasikal

X : jumlah siswa yang memperoleh nilai ≥ 75

Z : jumlah siswa yang ikut tes

2. Hasil belajar ranah efektif

Klasifikasi tingkatan nilai untuk menentukan tingkatan nilai pada hasil

belajar ranah sikap spiritual dalam pembelajaran bahasa Indonesia melalui

strategi kooperatif tipeco-op co-op sebagai berikut:

Nilai terendah = 1 x 2 = 2

Nilai tertinggi = 4 x 2 = 8

𝒾 = intervaljumlah

terendahnilai- tertingginilai

𝒾 = 4

28

𝒾 = 1,5

Page 56: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

42

Kriteria Ketuntasan Skala Penilaian

0 – 34

35 - 59

60 - 75

76 – 85

86 – 100

Sangat Rendah (E)

Rendah (D)

Sedang (C)

Tinggi (B)

Sangat Tinggi (A)

Tabel 3.2

Kriteria Penilaian Klasikal Rubrik Sikap Spiritual (Aqib:2011)

Klasifikasi tingkatan nilai untuk menentukan tingkatannilai pada hasil

belajar ranah sikap sosial dalam pembelajaran bahasa Indonesia melalui

strategi kooperatif tipe co-op co-op sebagai berikut:

Nilai terendah = 1 x 3 =3

Nilai tertinggi = 4 x 3 = 12

𝒾 = intervaljumlah

terendahnilai- tertingginilai

𝒾 = 4

312

𝒾 = 2,25

Page 57: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

43

Kriteria Ketuntasan Skala Penilaian

0 – 34

35 - 59

60 - 75

76 – 85

86 – 100

Sangat Rendah (E)

Rendah (D)

Sedang (C)

Tinggi (B)

Sangat Tinggi (A)

Tabel 3.3

Kriteria Penilaian Klasikal Rubrik Sikap Sosial(Aqib:2011)

Klasifikasi tingkatan nilai untuk menentukan tingkatannilai pada

hasil belajar ranah psikomotorik dalam pembelajaran Bahasa Indonesia

melalui strategi kooperatif tipe co-op co-op sebagai berikut:

Nilai terendah = 1 x 3 = 3

Nilai tertinggi = 4 x 3 = 12

𝒾 = intervaljumlah

terendahnilai- tertingginilai

𝒾 = 4

312

𝒾 = 2,25

H. Indikator Keberhasilan

Model kooperatif tipe co-op co-op dikatakan berhasil meningkatkan hasil

belajar bahasa Indonesia kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa,

dapat diukur secara klasikal dengan indikator dibawah ini:

Page 58: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

44

1. Keterampilan guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia melalui model

pembelajaran Co-op co-op meningkat dengan kriteria sekurang-kurangnya

baik.

2. Hasil belajar ranah afektif dan psikomotorik secara klasikal meningkat

dengan kriteria sekurang-kurangnya baik dan 80% siswa kelas V

3. Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowamengalami

ketuntasan hasil belajar ranah kognitif dengan KKM 75 dalam

pembelajaran bahasa Indonesia.

Page 59: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HasilPenelitian

Penelitiantindakankelas yang dilakukan di kelas V SDNegeri Tallang-

Tallang Kabupaten Gowa mengkajitentang penerapan strategi kooperatiftipeco-op

co-op untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menanggapi teks cerita

rakyat di kelas V, hasilbelajar bahasa Indonesia kelas V SDNegeri Tallang-

Tallang Kabupaten Gowa dilakukan terhadap 15 subjek penelitian. Hasil

penelitian dianalisis secara deskriptif yang diklasifikasikan atas 2 bagian, yaitu

hasil siklus pertama dan siklus kedua.

1. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I

a. Perencanaan Siklus I

Dalam perencanaan ini, peneliti menyusun beberapa rencana untuk

melaksankan tindakan diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP)

2) Menyusun lembar observasi

3) Menyusun soal evaluasi yang diberikan setiap akhir siklus

Keberhasilan pembelajaran yaitu nilai rata-rata minimal sesuai standar

KKM yaitu 75.

b. PelaksanaanTindakan Siklus I

Pelaksanaan penelitian pada siklus I berlangsung selama 4 kali

pertemuan, 3 kali pertemuan pada proses pembelajaran dan 1 kali

Page 60: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

46

pertemuan evaluasi untuk mengulang kembali materi atau presentasi topik

kecil oleh setiap siswa.

1) Kegiatan Awal

Kegiatan awal dalam pembelajaran pada siklus I yaitu berdoa bersama,

memotivasi siswa, apersepsi, dan menyampaikan tujuan pembelajaran,

serta menjelaskan kepada murid langkah dalam menerapkan strategi

Kooperatif tipe co-op co-op.

2) Kegiatan Inti

Sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan menanggapi pada

siswa kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa, maka

digunakan strategi Kooperatif tipe co-op co-op. Peneliti membagi

siswa dalam kelompok heterogen yang terdiri dari empat sampai lima

anggota, peneliti membuka pelajaran dengan memperkenalkan teks

cerita rakyat ‘’Danau Toba’’. Peneliti memberikan penjelasan bahwa

dalam teksini, siswa akan mencari informasi dan memahami lebih

rinci tentang berbagai unsur intrinsik dalam teksbacaan “Danau

Toba”, kemudian siswa mendengarkan peneliti bercerita asal usul

danau toba, kemudian murid mendengarkan guru bercerita ‘’Asal Usul

Danau Toba’’. Peneliti memberikan kesempatan tiap kelompok

memilih topik apa yang akan dibahas, siswa bekerja dalam kelom, tiap

anggota kelompok mendapatkan tugas atau minitopik, tiap siswa

diminta untuk menalpilkan hasil dari pekerjaan mereka mengunakan

kata-kata sendiri dibukunya.

Page 61: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

47

3) Kegiatan Akhir

Kegiatan akhir yaitu peneliti meluruskan kembali jawaban-jawaban

yang telah dibahas sebelumnya, serta memotivasi siswa agar lebih

percaya diri dalam mengemukakan pendapat. Kemudian pembelajaran

ditutup dengan doa bersama.

c. Observasi Siklus I

Hasil observasi terhadap aktivitas mengajar dalam pembelajaran

keterampilan menanggapi teks cerita rakayat di kelas V SD Negeri

Tallang-Tallang Kabupaten Gowa melalui strategi kooperatif tipe co-op

co-op pada siklus I menunjukkan bahwa secara umum peneliti

melaksanakan pembelajaran berdasarkan tahapan dalam strategi kooperatif

tipe co-op co-op, walaupun masih ada aspek tertentu yang masih kurang

optimal dalam pelaksanaannya.

Hasil observasi aktivitas belajar siswa dalam mengikuti

pembelajaran menanggapi teks cerita rakyat di kelas V SD Negeri Tallang-

Tallang Kabupaten Gowa pada siklus I dijelaskan sebagai berikut :

Tabel 4.1 Hasil Belajar Murid melalui Strategi Pembelajaran Cooperative

tipe Co-op Cop-op siswa Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang

Kabupaten Gowa pada siklus I.

Interval Kategorihasil Frekuensi Persentase

0 – 34 SangatRendah 3 20

35 – 59 Rendah 7 47

60 – 75 Sedang 3 20

76 – 85 Tinggi 2 13

Page 62: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

48

20

47

2013

00

10

20

30

40

50

Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

86 – 100 SangatTinggi 0 0

Jumlah 15 100%

Sumber: hasilanalisissiklus I

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 15 subjek penelitian,

terdapat 3 siswa atau 20% yang memiliki kemampuan kategori sangat

rendah dan sedang, disusul kategori rendah sebanyak 7 siswa atau 47%,

dan kategori tinggi 2 siswaatau 13% dari 15 siswa.Sesuaidengan rata-rata

hasilbelajarsiswa SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa pada siklus

pertama yaitu kategori sedang maka peningkatan hasil belajar siswa

dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe Co-op Co-op siklus ini

secara umum dalam kategori rendah yang mencapai47%.

Adapun grafik hasil belajar siswa pada siklus I dapat dilihat sebagai

berikut:

Gambar4.1 Grafik Hasil Belajar siswa Siklus I

Page 63: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

49

Tabel4.2 Distribusi Frekuensi, Persentase Serta Ketercapaian Ketuntasan

Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Co-Op

Co-Op:

KriteriaKetuntasan Kategori Frekuensi Persentase

0 – 74 Tidaktuntas 9 60

75 – 100 Tuntas 6 40

Jumlah 15 100%

Sumber: hasil analisis siklus I

Dari tabel di atas menunjukkan 60% siswa termasuk dalam

kategori tidak tuntas dan 40% siswa termasuk kategori tuntas.Ini berarti

memerlukan perbaikan di siklus II.

d. Refleksi Siklus I

Adapun hasil belajar yang diperoleh pada siklus I adalah sebagai

berikut:

1) Aktivitas belajar siswa yang relevan dalam pembelajaran strategi

kooperatif tipe co-op co-opmasih dalam kategori rendah.

2) Rata-rata hasil keterampilan menanggapi siswa adalah 67,1

termasuk kategori rendah.

Untuk meningkatkan aktivitas siswa yang relevan dengan

pembelajaran hasil keterampilan menanggapi yang telah dicapai pada

siklus I, maka pada pelaksanaan siklus II dapat merubah perilaku siswa

dan situasi pembelajaran tindakan diperoleh melalui lembar observasi

dari hasil keterampilan menanggapi dengan memberikan tes kepada

siswa, maka dibuat perencanaan sebagai berikut:

Page 64: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

50

a. Peneliti memberikan motivasi kepada siswa.

b. Peneliti memberikan peran pada siswa dalam proses

pembelajaran agar semua siswa dapat berperan aktif.

2. Deskripsi Data Hasil Penelitian siklus II

a. Perencanaan Siklus II

Dalamperencanaanini, peneliti menyusun beberapa rencana untuk

melaksankan tindakan diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP)

2) Menyusun lembar observasi

3) Menyusun soal tes evaluasi yang diberikan setiap akhir siklus

Keberhasilan pembelajaran yaitu nilai rata-rata minimal sesuai standar

KKM yaitu 75.

b. PelaksanaanTindakan Siklus II

Pelaksanaan penelitian pada siklus II berlangsung selama 4 kali

pertemuan, 3 kali pertemuan pada proses pembelajaran dan 1 kali

pertemuan evaluasi untuk mengulang kembali materi atau presentasi topik

kecil oleh setiap siswa.

1. Kegiatan Awal

Kegiatan awal dalam pembelajaran pada siklus II yaitu berdoa

bersama, memotivasi siswa, apersepsi, dan menyampaikan tujuan

pembelajaran, serta menjelaskan kepada siswa langkah dalam

menerapkan trategi Kooperatif tipe co-op co-op.

Page 65: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

51

2. Kegiatan Inti

Sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan menanggapi pada

siswa kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa, maka

digunakan strategi Kooperatif tipe co-op co-op. Kegiatan inti yang

dilakukan adalah peneliti menjelaskan materi yang akan dibahas pada

siklus II. Peneliti juga bertanya kembali mengenai materi yang

dipelajari pada siklus I. Selanjutnya siswa dibagi dalam kelompok

heterogen yang terdiri dari empat sampai lima anggota, kemudian

siswa mendengarkan guru bercerita asal usul danau toba. Peneliti

memberikanpenjelasanbahwadalam teksini,

siswaakanmencariinformasidanmemahamilebihrincitentang berbagai

unsur intrinsik dalam teksbacaan “Danau Toba”, kemudian siswa

mendengarkan peneliti bercerita asal usul danau toba, kemudian siswa

mendengarkan guru bercerita ‘’Asal Usul Danau Toba’’. Peneliti

memberikan kesempatan tiap kelompok memilih topik apa yang akan

dibahas, siswa bekerja dalam kelom, tiap anggota kelompok

mendapatkan tugas atau minitopik, tiap siswa diminta untuk

menampilkan hasil dari pekerjaan mereka mengunakan kata-kata

sendiri dibukunya.

3. Kegiatan Akhir

Kegiatan akhir yaitu peneliti dan siswa menyimpulkan materi yang

telah dipelajari. Peneliti memotivasi siswa agar lebih giat belajar dan

memberikan pesan moral.

Page 66: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

52

4. Observasi Siklus II

Hasil observasi terhadap aktivitas mengajar dalam pembelajaran

menanggapi teks cerita rakyat di kelas V SD Negeri Tallang-Tallang

Kabupaten Gowa melalui strategi kooperatif tipe co-op co-op pada siklus

II menunjukkan bahwa secara umum peneliti melaksanakan pembelajaran

berdasarkan tahapan dalam strategi kooperatif tipe co-op co-op.

Hasil observasi aktivitas belajar siswa dalam mengikuti

pembelajaran menanggapi teks cerita rakyat di kelas V SD Negeri Tallang-

Tallang Kabupaten Gowa pada siklus II dijelaskan sebagai berikut :

Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Murid Melalui Strategi

Pembelajaran Kooperatif Tipe Co-Op Cop-Op Siswa Kelas V

SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Pada Siklus II.

Interval Kategorihasil Frekuensi Persentase

0 – 34 SangatRendah 0 0

35 – 59 Rendah 2 13

60 – 75 Sedang 0 0

76 – 85 Tinggi 3 20

86 – 100 SangatTinggi 10 67

Jumlah 15 100%

Sumber: hasil analisis siklus II

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 15 subjek penelitian,

terdapat 10 siswa atau 66% yang memiliki kemampuan kategori sangat

tinggi, disusul kategori tinggi sebanyak 3 siswa atau 20%, dan kategori

rendah sebanyak 2 siswa atau 13%. Sesuai dengan rata-rata hasil belajar

Page 67: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

53

013

0

20

67

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

siswa SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa pada siklus kedua

yaitu kategori sangat tinggi, jadi peningkatan hasil belajar siswa dengan

penerapan pembelajaran kooperatif tipe Co-op Co-op siklus ini secara

umum dalam kategori sangat tinggi dan tidak ada lagi siswa yang hasil

belajarnya dalam kategori rendah seperti pada siklus pertama.

Adapun grafik hasil belajar siswa pada siklus II dapat dilihat

sebagai berikut:

Gambar 4.2 Grafik Hasil Belajar Siswa Siklus II

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi, Presentase Serta Ketercapaian Ketuntasan

Belajar Individual Siswa Yang Diajar Melalui Pembelajaran

Kooperatif Tipe Co-Op Co-Op:

KriteriaKetuntasan Kategori Frekwensi Persentase

0 – 74 Tidaktuntas 2 13

75 – 100 Tuntas 13 87

Jumlah 15 100%

Sumber: hasil analisis siklus II

Page 68: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

54

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa87% siswa termasuk dalam

kategori tuntas dan 13% siswa termasuk kategori tidak tuntas. Ini berarti

tidak memerlukan lagi perbaikan di siklus berikutnya.

e. Refleksi Siklus II

Berdasarkan hasil observasi aktivitas murid dalam proses pembelajaran

dan hasil tes menanggapi melalui penerapan strategi kooperatif tipe co-op

co-op pada siklus II maka dapat direflesikan sebagai berikut:

1) Siswa sudah berani mengajukan pertanyaan tentang materi pelajaran

yang belum diketahui baik terhadap teman atau gurunya.

2) Siswa sudah berani menjawab perorangan.

3) Ketika guru menjelaskan siswa memperhatikan dengan baik sehingga

siswa dapat memahami materi yang dipelajari.

4) Dalam penyampaian materi pada kelompoknya siswa sudah

terorganisir, sehingga siswa tidak melakukan kegiatan lain seperti

bercanda, bermain, atau mengganggu temannya.

5) Waktu yang digunakan dalam pembelajaran sudah efektif sesuai

dengan skenario pembelajaran.

6) Hasil belajar dalam pembelajaran bahasa Indonesia makin

meningkatkan sehingga penelitian tindakan di akhiri pada siklus II.

B. Pembahasan

Penggunaan model pembelajaran yang berbeda dari sebelumnya dapat

mempengaruhi aktifitas belajar siswa dan berpengaruh pula terhadap hasil

belajar siswa, situasi tersebut tercermin pada pelaksanaan siklus pertama yang

Page 69: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

55

masih didominasi oleh siswa yang mempunyai tingkat kemampuan akademik

tinggi, sehingga kegiatan kelompok tidak berjalan dengan baik dan siswa

yang memiliki kemampuan akademik rendah merasa segan dan kaku untuk

bertanya jika mengalami kesulitan yang menyebabkan nilai kelompok kurang

memuaskan.

Hal seperti ini dapat dimaklumi, ini disebabkan siswa belum terbiasa

belajar kelompok dengan menggunakan pembelajaran kooperatif. Hal ini

telah diantisipasi oleh guru dengan cara menyampaikan aturan-aturan dalam

model pembelajaran kooperatif tipe Co-Op Co-Op.

Pada pelaksanaan siklus kedua, kegiatan diskusi mengalami kemajuan

dimana perilaku-perilaku yang tidak kooperatif sudah tidak ditemukan lagi

dan siswa sudah dapat bekerjasama dalam kelompok. Hal tersebut tidak

terlepas dari kerjasama yang baik antara guru dan siswa yang

diterapkandalam model kooperatiftipe Co-Op Co-Op. Iniditandai pula dengan

peningkatan hasil belajar yang sangat maksimal pada setiap individu dan

kelompok.

Pola kerjasama murid yang diterapkan dalam pembelajaran kooperatif

telah menimbulkan motivasi siswa terutama siswa yang memiliki kemampuan

akademik yang rendah untuk ikutdalam proses belajar mengajar. Karena

dengan pembelajaran koopertaif semua siswa mendapat kesempatan yang

sama siswa yang pandai termotivasi untuk membantu siswa yang lain dalam

belajar kelompok, karena semua siswa tidak hanya bertanggung jawabatas

belajarnya tetapi juga teman kelompoknya. Hal ini sesuai dengan yang

Page 70: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

56

dikemukakan oleh Sharan (Isjoni, 2009:23) “siswa yang belajar dengan

menggunkan kooperatif learning akan memiliki motivasi yang tinggi karena

didorong dan didukung oleh teman sebayanya”.

Hasil tes yang dilaksanakan setelah materi pelajaran dapat

disimpulkan bahwa dengan diterapkannya pembelajaran kooperatif dapat

meningkatkan kegiatan belajar siswa dan berimplikasi pada kemampuan

akademik siswa.

Berdasarkan analisis deskriptif kuantitatif terhadap hasil belajar siswa

menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa kelasV SD

Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa pada mata pelajaran bahasa

Indonesia setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Co-Op Co-

Op. Hal ini dapat diuraikan siklus I tingkatan peroleh hasil belajar siswa

menunjukkan bahwa dari 15 siswa hanya 6 orang atau 40% yang memenuhi

standar KKM atau berada dalam kategori rendah dan secara klasikal

ketuntasan belajar siswa belum terpenuhi karena nilai rata-rata yang diperoleh

hanya sebesar 67,1.

Selanjutnya pelaksanaan siklus II terjadi peningkatan hasil belajar

siswa kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa pada mata

pelajaran bahasa Indonesia setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif

tipe Co-op Co-op, dimana dari 15 siswa terdapat 13 siswaatau 87% yang

memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) atau berada dalam kategori

sangat baik dengan nilai rata-rata 84.

Page 71: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

57

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang telah diuraikan di atas maka diperoleh

simpulan:

Strategi pembelajaran kooperatif tipe co-op co-op dapat meningkatkan

kemampuan siswa kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa

dalam menanggapi teks cerita rakyat, pada siklus I yang terkategori kurang

dimana kriteria ketuntasan minimal (KKM) 75 dengan nilai rata-rata siswa

hanya 67,1 dan pada siklus II meningkat menjadi kategori sangat baik

dengan nilai rata-rata 84.

B. Saran

Dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Co-op Co-op agar

dapat memberikan hasil yang maksimal dalam proses belajar mengajar maka,

sebaiknya:

1. Dalam proses pembelajaran sebaiknya guru menjadikan pembelajaran

kooperatif sebagai salahsatu model pembelajaran alternatif yang dapat

diterapkan pada sekolah dasar khususnya pada mata pelajaran bahasa

Indonesia.

2. Mempersiapkan rencana pembelajaran dengan baik dan memahami setiap

rangkaian tahapan pembelajaran yang dilakukan, agar penggunaan waktu

dalam pembelajaran dapat lebih efektif danefisien.

Page 72: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

58

3. Sebagai tindak lanjuts ebaiknya guru dalam proses belajar mengajar lebih

mengawasi dan membimbing siswa dalam belajar kelompok terutama

pembelajaran kooperatif tipe Co-op Co-op.

4. Penulis berharap peneliti selanjutnya lebih berani menggunakan model

pembelajaran yang lebih bagus lagi sehingga siswa-siswa dapat dengan

mudah menuliskan karyanya (imajinasinya).

5. Penulis berharap bahwa pada sekolah, terutama kepala sekolah

menyarankan kepada setiap guru kelas yang mengajarkan pembelajaran

yang menarik sehingga siswa tidak terlalu terpaku padaapa yang dilihat

dan didengar saja.

Page 73: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

59

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, NovitaEka. 2019. Strategi Pembelajaran dengan Model Pendekatan

pada Peserta Didik Agar Tercapainya Tujuan Pendidikan di Era Globalisasi.

Jurnal Pendidikan IPA. 2(1): 72.

Arikunto, S. 2016. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

RinekaCipta.

Aqib, Zainal, dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV. Yrama.

Fatimah & Sari. 2018. Strategi Belajar & Pembelajaran dalamMeningkatkan

Keterampilan Bahasa. JurnalPenaLiterasi. 1(2): 108-113.

Hasruddin. 2009. Prinsip-prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran dalam

Konteks Standar Proses Pendidikan. Jurnal Manajemen Pendidikan

Indonesia.2(2): 33.

Isjoni. 2013. Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta.

Jufri, A. Wahab. 2013. Belajar dan Pembelajaran SAINS. Bandung :Penerbit

Pustaka Reka Cipta.

Sani, Abdullah Ridwan. 2019. Strategi Belajar Mengajar. Depok: PT

RajaGrafindoPers.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suprihatiningrum, Jamil. 2016. Strategi Pembelajaran: Teori&Aplikasi.

Yogyakarta :Ar-Ruzz Media.

Suprijono, Agus. 2014. Cooperative Learning. Yogyakarta: PustakaPelajar.

Susilo, A.B. 2012. Pengembangan Model Pembelajaran IPA Berbasis Masalah

untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Berpikir Kritis Siswa SMP.

Jurnal of Primary Educational.1 (1) : 58-63.

Page 74: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

60

Syofrianisda, Moh. Suardi. 2018. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta

:Penerbit Parama Ilmu.

Tarigan. 1991. Menyimak Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Wena, Made. 2013. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi

Aksara.

Page 75: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

61

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 76: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

62

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) SIKLUS I

Satuan Pendidikan : SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten GowaMata

Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : V (Lima) / I (Satu)

Alokasi Waktuq : 2 x 35 Menit

A. Standar Kompetensi

Mendengarkan dan Memahami penjelasan narasumber dan cerita rakyat

secara lisan.

B. Kompetensi Dasar

2. Mengidentifikasi unsur intrinsik cerita rakyat yang didengar.

C. Indikator

1.2.1. Menyebutkan unsur intrinsik yang dalam cerita rakyat

1.2.2. Menepatkan unsur intrinsik sesuai dengan jawabannya

D. Tujuan Pembelajaran 1. Setelah mendengarkan penjelasan guru, murid dapat menyebutkan unsur

intrinsik yang ada dalam cerita rakyat dengan tepat

2. Melalui diskusi, murid dapat menampilkan sikap tanggungjawab dengan

benar

E. Materi Pokok

Cerita rakyat

F. Model dan Metode Pembelajaran

1. Model Pembelajaran : kooperatif tipe co-op co-op

2. Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab

3. Pendekatan : EEK (Eksplorasi, Elaborasi, Konfirmasi)

G. Sumber dan Media Pembelajaran

1. Media : teks cerita rakyat

2. Sumber Belajar:

Nur’aini, Umri dan Indriyani. 2008. Bahasa Indonesia untuk

Sekolah Dasar Kelas V. Jakarata: Pusat Perbukuan Departemen

Pendidikan Nasional.

Page 77: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

63

H. Langkah – langkah Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Kegiatan

Pembuka

1. Guru membuka pelajaran dengan berdoa,

menanyakan kabar dan melakukan presensi.

2. Guru memotivasi siswa agar semangat

dalam mengikuti pembelajaran.

3. Guru melakukan apersepsi dengan

menanyakan cerita rakyat Malin Kundang

sebagai awal komunikasi guru sebelum

melaksanakan pembelajaran inti.

4. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru

tentang kegiatan yang akan dilakukan dalam

pembelajaran.

5 menit

Kegiatan Inti Eksplorasi

1. Guru membuka pelajaran dengan

memperkenalkan teks cerita rakyat ‘’Danau

Toba’’. Guru memberikan penjelasan bahwa

dalam teks ini, murid akan mencari informasi

dan memahami lebih rinci tentang berbagai

unsur intrinsik dalam teks bacaan “Danau

Toba”.

2. Murid memperhatikan penjelasan guru

mengenai unsur intrinsik dalam suatu cerita

3. Murid mendengarkan guru bercerita ‘’Asal

Usul Danau Toba’’

Elaborasi

1. Guru mengatur murid dalam tim heterogen

yang terdiri dari empat sampai lima anggota

2. Guru membiarkan murid memilih topik

untuk tim mereka

3. Murid mendapatkan lembar kerja.

4. Murid mendengarkan penjelasan guru

tentang cara mengerjakan lembar kerja

5. Masing-masing murid bertanggung jawab

terhadap tugas lembar murid.

6. Guru memberikan motivasi agar setiap

murid dapat percaya diri untuk

mengemukakan jawabannya.

7. Murid menyelesaikan pekerjagaan

individu, mereka menyajikan jawaban

mereka. Presentara jawaban dalam harus

bersifat formal, yakni masing-masing

kelompok diberi waktu khusus, dan setiap

anggota tim berdiri mempresentasikan hasil

50

menit

Page 78: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

64

jawabannya

8. Guru memanggil satu persatu murid dan

murid melaporkan hasil pekerjaan mereka.

Konfirmasi 1. Murid bersama guru membahas jawaban

Lembar kerja murid

2. Guru bersama murid melakukan tanya

jawab untuk meluruskan kesalahpahaman dan

memberi penguatan.

Kegiatan Penutup 1. Murid didampingi guru membuat

kesimpulan hasil belajar.

2. Murid mengerjakan soal evaluasi.

3. Guru menutup pembelajaran dengan

berdoa.

15

menit

I. Penilaian

Mengidentifikasi

unsur intrinsik

cerita rakyat

Aspek yang

dinilai

Sangat Baik

(4)

Baik

(3)

Cukup

(2)

Perlu

Bimbinga

n

(1)

Menyebutkan

unsur intrinsik

teks cerita rakyat

Dapat

mengidentifikasi

unsur intrinsik

dalam teks cerita

rakyat

Dapat

mengidentif

ikasi unsur

intrinsik

tetapi

kurang

sesuai

dengan

cerita

Dapat

mengide

ntifikasi

unsur

intrinsik,

tetapi

tidak

sesuai

dengan

isi cerita

Belum

dapat

mengident

ifikasi

unsur

intrinsik

Menepatkan

unsur intrinsik

sesuai jawaba

Dapat

menepatkan

unsur intrinsik

sesuai jawaban

Dapat

menepatkan

unsur

intrinsik

sesuai

jawaban

tetapi

kurang

sesuai

dengan

cerita

Dapat

menepat

kan

unsur

intrinsik

sesuai

jawaban

tetapi

tidak

sesuai

dengan

Belum

dapat

menepatka

n unsur

intrinsik

sesuai

jawaban

Page 79: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

65

isi cerita

Keterangan :

4 = Sangat baik/sangat sesuai/sangat tepat

3 = Baik/sesuai/tepat

2 = Cukup baik

1 = Kurang baik

Gowa, September 2020

Mengetahui,

Mahasiswa Guru Kelas V

Wahyuni Apriani Gunawan Jumriati, S.Pd.

Nim: 105401121616

Menyetujui,

Kepala SD Negeri Tallang-Tallang

Suardi, S.Pd.

NIP. 19630718 198411 1 001

Page 80: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

66

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) SIKLUS II

Satuan Pendidikan : SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten GowaMata

Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : V (Lima) / I (Satu)

Alokasi Waktuq : 2 x 35 Menit

.

J. Kompetensi Dasar

2. Mengidentifikasi unsur intrinsik cerita rakyat yang didengar.

K. Indikator

1.2.1. Menyebutkan unsur intrinsik yang dalam cerita rakyat

1.2.1. Menepatkan unsur intrinsik sesuai dengan jawabannya

L. Tujuan Pembelajaran 1. Setelah mendengarkan penjelasan guru, murid dapat menyebutkan unsur

intrinsik yang ada dalam cerita rakyat dengan tepat

2. Melalui diskusi, murid dapat menampilkan sikap tanggungjawab dengan

benar

M. Materi Pokok

Cerita rakyat

N. Model dan Metode Pembelajaran

4. Model Pembelajaran : kooperatif tipe co-op co-op

5. Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab

6. Pendekatan : EEK (Eksplorasi, Elaborasi, Konfirmasi)

O. Sumber dan Media Pembelajaran

1. Media : teks cerita rakyat

2. Sumber Belajar:

Nur’aini, Umri dan Indriyani. 2008. Bahasa Indonesia untuk

Sekolah Dasar Kelas V. Jakarata: Pusat Perbukuan Departemen

Pendidikan Nasional.

Page 81: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

67

P. Langkah – langkah Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Kegiatan

Pembuka

1. Guru membuka pelajaran dengan berdoa,

menanyakan kabar dan melakukan presensi.

2. Guru memotivasi siswa agar semangat

dalam mengikuti pembelajaran.

3. Guru melakukan apersepsi dengan

menanyakan cerita rakyat Malin Kundang

sebagai awal komunikasi guru sebelum

melaksanakan pembelajaran inti.

4. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru

tentang kegiatan yang akan dilakukan dalam

pembelajaran.

5 menit

Kegiatan Inti Eksplorasi

3. Guru membuka pelajaran dengan

memperkenalkan teks cerita rakyat ‘’Danau

Toba’’. Guru memberikan penjelasan bahwa

dalam teks ini, murid akan mencari informasi

dan memahami lebih rinci tentang berbagai

unsur intrinsik dalam teks bacaan “Danau

Toba”.

4. Murid memperhatikan penjelasan guru

mengenai unsur intrinsik dalam suatu cerita

3. Murid mendengarkan guru bercerita ‘’Asal

Usul Danau Toba’’

Elaborasi

1. Guru mengatur murid dalam tim heterogen

yang terdiri dari empat sampai lima anggota

2. Guru membiarkan murid memilih topik

untuk tim mereka

3. Murid mendapatkan lembar kerja.

4. Murid mendengarkan penjelasan guru

tentang cara mengerjakan lembar kerja

5. Masing-masing murid bertanggung jawab

terhadap tugas lembar murid.

6. Guru memberikan motivasi agar setiap

murid dapat percaya diri untuk

mengemukakan jawabannya.

7. Murid menyelesaikan pekerjagaan

individu, mereka menyajikan jawaban

mereka. Presentara jawaban dalam harus

bersifat formal, yakni masing-masing

kelompok diberi waktu khusus, dan setiap

anggota tim berdiri mempresentasikan hasil

50

menit

Page 82: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

68

jawabannya

8. Guru memanggil satu persatu murid dan

murid melaporkan hasil pekerjaan mereka.

Konfirmasi 1. Murid bersama guru membahas jawaban

Lembar kerja murid

2. Guru bersama murid melakukan tanya

jawab untuk meluruskan kesalahpahaman dan

memberi penguatan.

Kegiatan Penutup 1. Murid didampingi guru membuat

kesimpulan hasil belajar.

2. Murid mengerjakan soal evaluasi.

3. Guru menutup pembelajaran dengan

berdoa.

15

menit

Q. Penilaian

Mengidentifikasi

unsur intrinsik

cerita rakyat

Aspek yang

dinilai

Sangat Baik

(4)

Baik

(3)

Cukup

(2)

Perlu

Bimbinga

n

(1)

Menyebutkan

unsur intrinsik

teks cerita rakyat

Dapat

mengidentifikasi

unsur intrinsik

dalam teks cerita

rakyat

Dapat

mengidentif

ikasi unsur

intrinsik

tetapi

kurang

sesuai

dengan

cerita

Dapat

mengide

ntifikasi

unsur

intrinsik,

tetapi

tidak

sesuai

dengan

isi cerita

Belum

dapat

mengident

ifikasi

unsur

intrinsik

Menepatkan

unsur intrinsik

sesuai jawaba

Dapat

menepatkan

unsur intrinsik

sesuai jawaban

Dapat

menepatkan

unsur

intrinsik

sesuai

jawaban

tetapi

kurang

sesuai

dengan

cerita

Dapat

menepat

kan

unsur

intrinsik

sesuai

jawaban

tetapi

tidak

sesuai

dengan

Belum

dapat

menepatka

n unsur

intrinsik

sesuai

jawaban

Page 83: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

69

isi cerita

Keterangan :

4 = Sangat baik/sangat sesuai/sangat tepat

3 = Baik/sesuai/tepat

2 = Cukup baik

1 = Kurang baik

Gowa, September 2020

Mengetahui,

Mahasiswa Guru Kelas V

Wahyuni Apriani Gunawan Jumriati, S.Pd.

Nim: 105401121616

Menyetujui,

Kepala SD Negeri Tallang-Tallang

Suardi, S.Pd.

NIP. 19630718 198411 1 001

Page 84: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

70

Ringkasan materi

Mengidentifikasi Unsur Cerita Rakyat

1. Cerita Rakyat

Cerita rakyat adalah suatu cerita yang berkembang di masyarakat dan

diwariskan secara turun temurun melalui lisan.Cerita rakyat juga merupakan

cerita yang dikaitkan dengan keadaan atau bukti-bukti peninggalan. Beberapa

contoh cerita rakyat yang berkembang di Indonesia adalah:

a. Malin Kundang

b. Asal Mula Danau Toba

c. Ande-ande Lumut

d. Bawang Merah – Bawang Putih

e. Wayang Beber

2. Tokoh dan Penokohan (watak)

Tokoh adalah pelaku dalam cerita.Setiap tokoh memiliki watak atau

karakter.Watak (penokohan) adalah sifat yang dimiliki oleh tokoh dalam suatu

cerita.

3. Tema

Tema adalah sesuatu yang menjadi dasar cerita.Tema selalu berkaitan dengan

berbagai pengalaman kehidupan, seperti masalah cinta, kasih, rindu, takut,

religius, dan sebagainya.Dalam hal tersebut.Tema sering diartikan sebagai ide

atau tujuan utama cerita.

4. Amanat

Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang dari sebuah

karya sastra.Ada kalanya amanat berupa pesan moral.

Page 85: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

71

Lampiran 2

Media

Teks cerita rakyat

Asal Mula Danau Toba

Di sebuah desa di wilayah Sumatra, tinggal seorang petani.Ia seoran petani

yang rajin bekerja walaupun lahan pertaniannya tidak luas. Ia dapat mencukupi

kebutuhannya dari hasil kerjanya yang tidak kenal lelah. Sebenarnya usianya

sudah cukup untuk menikah, tetapi ia tetap memilih hidup sendiri. Di suatu pagi

hari yang cerah, petani itu memancing ikan di sungai.

“Mudah-mudahan, hari ini, aku mendapat ikan yang besar,” gumam petani

tersebut dalam hati.Beberapa saat setelah kailnya dilemparkan, kailnya terlihat

bergoyang-goyang.Ia segera menarik kailnya. Petani itu bersorak kegirangan

setelah mendapat seekor ikan cukup besar.

Ia takjub melihat warna sisik ikan yang indah. Sisik ikan itu berwarna

kuning emas kemerah-merahan.Kedua matanya bulat dan menonjol memancarkan

kilatan yang menakjubkan.“Tunggu, aku jangan dimakan!Aku akan bersedia

menemanimu jika kau tidak jadi memakanku.”Petani tersebut terkejut mendengar

suara dari ikan itu.Karena keterkejutannya, ikan yang ditangkapnya terjatuh ke

tanah.

Kemudian tidak berapa lama, ikan itu berubah wujud menjadi seorang

gadis yang cantik jelita.“Bermimpikah aku?” gumam Petani.“Jangan takut, Pak.

Aku juga manusia sepertimu.Aku sangat berhutang budi padamu karena telah

menyelamatkanku dari kutukan Dewata,” kata gadis itu.

Page 86: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

72

“Namaku Putri. Aku bersedia menjadi pendamping hidupmu,” desak gadis

itu.Petani itu pun mengangguk.Oleh karena itu, jadilah mereka pasangan suami

istri.Namun, ada satu janji yang telah disepakati.Mereka tidak boleh menceritakan

bahwa asal-usul Putri dari seekor ikan. Jika janji itu dilanggar, akan terjadi petaka

dahsyat.

Setelah sampai di desa petani, gemparlah penduduk desa melihat gadis

cantik jelita bersama petani tersebut.“Dia mungkin bidadari yang turun dari

langit,” gumam mereka.

Petani merasa sangat bahagia dan tenteram. Sebagai suami yang baik, ia

terus bekerja untuk mencari nafkah dengan mengolah sawah dan ladangnya

dengan tekun dan ulet. Karena ketekunan dan keuletannya, Petani itu hidup tanpa

kekurangan dalam hidupnya.Banyak orang merasa iri dengan menyebarkan

sangkaan buruk yang dapat menjatuhkan keberhasilan usaha petani. “Aku tahu

Petani itu pasti memelihara makhluk halus! “ kata seseorang kepada temannya.

Hal itu sampai ke telinga Petani dan Putri.Namun, mereka tidak merasa

tersinggung, bahkan makin rajin bekerja.

Setahun kemudian, kebahagiaan petani dan istri bertambah karena istri

petani melahirkan seorang bayi lakilaki.Ia diberi nama Putra. Kebahagiaan mereka

tidak membuatnya lupa diri.Putra tumbuh menjadi seorang anak yang sehat dan

kuat.Ia menjadi anak manis, tetapi agak nakal. Ia mempunyai satu kebiasaan yang

membuat heran kedua orang tuanya, yaitu selalu merasa lapar. Makanan yang

seharusnya dimakan bertiga dapat dimakannya sendiri.Lama-kelamaan, Putra

selalu membuat jengkel ayahnya. Jika disuruh membantu pekerjaan orang tua, ia

Page 87: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

73

selalu menolak. Istri Petani selalu mengingatkan Petani agar bersabar atas ulah

anak mereka.

“Ya, aku akan bersabar.Dia tetap anak kita!” kata petani kepada

istrinya.“Syukurlah, Kanda berpikiran seperti itu.Kanda memang seorang suami

dan ayah yang baik,” puji Putri kepada suaminya.

Memang kata orang, kesabaran itu ada batasnya. Hal ini dialami oleh

Petani.Pada suatu hari, Putra mendapat tugas mengantarkan makanan dan

minuman ke sawah.Akan tetapi, Putra tidak memenuhi tugasnya.Petani menunggu

kedatangan anaknya sambil menahan haus dan lapar.Ia langsung pulang ke rumah.

Dilihatnya Putra sedang bermain bola.Petani menjadi marah sambil menjewer

kuping anaknya.“Anak tidak tahu diuntung! Tak tahu diri! Dasar anak ikan!”

umpat Petani. Tanpa sadar, ia telah mengucapkan kata pantangan itu.

Setelah Petani mengucapkan katakata tersebut, seketika itu juga anak dan

istrinya lenyap; tanpa bekas dan jejak.Dari bekas injakan kakinya, tiba-tiba

menyemburlah air yang sangat deras dan makin deras. Air merendam desa Petani

dan desa sekitarnya. Air meluas hingga membentuk sebuah danau. Danau itu,

akhirnya, dikenal dengan nama Danau Toba, sedangkan pulau kecil di tengahnya

dikenal dengan nama Pulau Samosir.

Page 88: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

74

Lembar Kerja Siswa (LKS)

Bacalah cerita di bawah ini, kemudian kerjakanlah soal dengan benar!

1. Tentukan tokoh dan watak yang terdapat dalam cerita tersebut!

2. Tentukan tema dan amanatnya!

LEGENDA TELAGA WARNA

Zaman dahulu, ada sebuah kerajaan di Jawa Barat.Negeri itu dipimpin

oleh seorang raja.Prabu, begitulah orang memanggilnya.Ia adalah raja yang baik

dan bijaksana. Tak heran, kalau negeri itu makmur dan tenteram.Tak ada

penduduk yang lapar di negeri itu.

Semua sangat menyenangkan.Sayangnya, Prabu dan istrinya belum

memiliki anak.Itu membuat pasangan kerajaan itu sangat sedih.Penasehat Prabu

menyarankan, agar mereka mengangkat anak.Namun Prabu dan Ratu tidak setuju.

“Buat kami, anak kandung adalah lebih baik dari pada anak angkat,” sahut mereka

Ratu sering murung dan menangis. Prabu pun ikut sedih melihat

istrinya..Lalu Prabu pergi ke hutan untuk bertapa. Di sana sang Prabu terus

berdoa, agar dikaruniai anak. Beberapa bulan kemudian, keinginan mereka

terkabul.Ratu pun mulai hamil.Seluruh rakyat di kerajaan itu senang

sekali.Mereka membanjiri istana dengan hadiah.

Sembilan bulan kemudian, Ratu melahirkan seorang putri.Penduduk

negeri pun kembali mengirimi putri kecil itu aneka hadiah.Bayi itu tumbuh

menjadi anak yang lucu. Belasan tahun kemudian, ia sudah menjadi remaja yang

cantik. Prabu dan Ratu sangat menyayangi putrinya. Mereka memberi putrinya

Page 89: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

75

apa pun yang dia inginkan. Namun itu membuatnya menjadi gadis yang manja.

Kalau keinginannya tidak terpenuhi, gadis itu akan marah. Ia bahkan sering

berkata kasar. Walaupun begitu, orangtua dan rakyat di kerajaan itu mencintainya.

Hari berlalu, Putri pun tumbuh menjadi gadis tercantik di seluruh negeri.

Dalam beberapa hari, Putri akan berusia 17 tahun. Maka para penduduk di negeri

itu pergi ke istana.Mereka membawa aneka hadiah yang sangat indah.Prabu

mengumpulkan hadiah-hadiah yang sangat banyak itu, lalu menyimpannya dalam

ruangan istana. Sewaktu-waktu, ia bisa menggunakannya untuk kepentingan

rakyat. Prabu hanya mengambil sedikit emas dan permata.Ia membawanya ke ahli

perhiasan. “Tolong, buatkan kalung yang sangat indah untuk putriku,” kata

Prabu.“Dengan senang hati, Yang Mulia,” sahut ahli perhiasan.Ia lalu bekerja d

sebaik mungkin, dengan sepenuh hati. Ia ingin menciptakan kalung yang paling

indah di dunia, karena ia sangat menyayangi Putri.

Hari ulang tahun pun tiba.Penduduk negeri berkumpul di alun-alun

istana.Ketika Prabu dan Ratu datang, orang menyambutnya dengan

gembira.Sambutan hangat makin terdengar, ketika Putri yang cantik jelita muncul

di hadapan semua orang.Semua orang mengagumi kecantikannya.

Prabu lalu bangkit dari kursinya. Kalung yang indah sudah

dipegangnya.“Putriku tercinta, hari ini aku berikan kalung ini untukmu.Kalung ini

pemberian orang-orang dari penjuru negeri.Mereka sangat mencintaimu.Mereka

mempersembahkan hadiah ini, karena mereka gembira melihatmu tumbuh jadi

dewasa.Pakailah kalung ini, Nak,” kata Prabu.

Page 90: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

76

Putri menerima kalung itu. Lalu ia melihat kalung itu sekilas. “Aku tak

mau memakainya.Kalung ini jelek!” seru Putri. Kemudian ia melempar kalung

itu. Kalung yang indah pun rusak.Emas dan permatanya tersebar di lantai.Itu

sungguh mengejutkan. Tak seorang pun menyangka, Putri akan berbuat seperti

itu. Tak seorang pun bicara.Suasana hening.Tiba-tiba terdengar tangisan

Ratu.Tangisannya diikuti oleh semua orang.

Tiba-tiba muncul mata air dari halaman istana.Mula-mula membentuk

kolam kecil.Lalu istana mulai banjir.Istana pun dipenuhi air bagai danau.Lalu

danau itu makin besar dan menenggelamkan istana.Di hari yang cerah, kita bisa

melihat danau itu penuh warna yang indah dan mengagumkan.Warna itu berasal

dari bayangan hutan, tanaman, bunga-bunga, dan langit di sekitar telaga.Namun

orang mengatakan, warna-warna itu berasal dari kalung Putri yang tersebar di

dasar telaga.

Kunci Jawaban

1. Tokoh dan watak

a. Raja Prabu Suwartalaya : Penyayang, baik hati, dan bijaksana.

b. Ratu Purbamanah : Penyayang.

c. Putri Gilang Rukmini : Durhaka kepada orang tua, pemarah, dan manja.

2. Tema dan amanat

Tema : Kemanusiaan

Amanat : Kita harus menghargai setiap pemberian yang diberikan pada kita.

Sebagai anak kita tidak boleh durhaka pada orang.

Page 91: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

77

Soal Evaluasi

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1. Apa yang kamu ketahui tentang cerita rakyat?

2. Apakah tema itu?

3. Apakah amanat itu?

4. Sebutkan tokoh dan amanat dari penggalan cerita di bawah ini?

“Dasar kau wanita tua!Aku bukan anakmu. Pergi pergilah kau dari sini,

aku tidak mengenalmu!”.Wanita tua itu didorongnya hingga terjatuh di tanah.Lalu

Malin Kundang dan istrinya kembali ke kapal.Kundang, engkau anak durhaka,

kau tidak mau mengakui ibumu sendiri, ibu yang merawatmu sejak kecil.“Ya

Tuhan, kutuklah Malin sebab ia anakk durhaka.”

Beberapa saat setelah ibu Malin mengucapkan doanya, terdengarlah bunyi

gemetar di angkasa bersama mengumpulnya gumpalan angin hitam.Maka langit

pun menjadi gelap kemudian turunlah hujan lebat.Lautpun ditimpa badai.Sebuah

petir besar menyambar tubuh Malin sehingga mengubah dirinya menjadi

batu.Kemudian kapal layar Malin tenggelam bersama seluruh isi dan awak kapal.

5. Sebutkan 5 contoh cerita rakyat yang kamu ketahui!

Kunci Jawaban

1. Cerita rakyat adalah suatu cerita yang berkembang di masyarakat dan

diwariskan secara turun temurun melalui lisan

2. Tema adalah sesuatu yang menjadi dasar cerita

3. Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang dari sebuah

karya sastra

Page 92: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

78

4. Tokoh : Malin Kundang dan Ibu

Amanat : Kita tidak boleh durhaka kepada orang tua ( kita harus patuh pada

orang tua)

5. Malin Kundang, Wayang Beber, Bawang Merah Bawang Putih, Nyi Roro

Kidul, Ande-ande Lumut

Page 93: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

79

PerbandinganHasilBelajarMuridsetiapSiklus

No

NamaMurid

NilaiHasilBelajarMurid

Kelas V

Siklus I Siklus II

1 Aditiya 30 70

2 Aldin Basri 69 80

3 Andi Salsabila 69 90

4 Haikal Supardi 40 70

5 Haikal 81 80

6 Ilham 69 80

7 Meriana 81 85

8 Muh. Farel 78 90

9 Muh. Febri 53 90

10 Muh. Al’Araf 69 90

11 Nur Rahmadani Niar 63 85

12 Putri Aliysa Novianti 84 85

13 Rahma 78 90

14 Bunga Melati 59 90

15 Fitri Amalia 84 85

Jumlah 1,007 1,260

Nilai rata – rata 67,1 84

Nilai di atas atau sama dengan KKM (75) 6 13

Nilai di bawa KKM (75) 9 2

Ketuntasan Klasikal 40% 87%

Keterangan: 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =Jumlah Skor

Juml𝑎ℎ 𝑀𝑢𝑟𝑖𝑑

KriteriaPenilaian:

0 – 34 = sangat rendah

35 – 59 = rendah

60 – 75 = Sedang

76 – 85 = Tinggi

86 – 100 = Sangat Tinggi

Page 94: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

80

DAFTAR HADIR SISWA KELAS V

SD NEGERI TALLANG-TALLANG KABUPATEN GOWA

NO. NAMA SISWA SIKLUS I SIKLUS II

08/09 09/03 10/03 11/03 14/09 15/09 16/09 17/09

1 Aditya

2 AldinBasri

3 Andi Salsa Bila

4 HaikalSupardi

5 Haikal

6 Ilham

7 Meriana

8 Muh. Farel

9 Muh. Febri

10 Muh. Al’Araf

11 NurRahmadaniNiar

12 PutriAlisyaNovianto

13 Rahma

14 BungaMelati

15 Fitri Amalia

Page 95: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

81

LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAN RPP

SIKLUS I

Kegiatan

Keterlaksanaan

Pert. 1 Pert. 2 Pert. 3

Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk

Kegiatan Awal

1. Guru membuka pelajaran dengan

berdoa, menanyakan kabar dan

melakukan presensi.

2. Guru memotivasi siswa agar

semangat dalam mengikuti

pembelajaran.

3. Guru melakukan apersepsi dengan

menanyakan cerita rakyat Malin

Kundang sebagai awal komunikasi

guru sebelum melaksanakan

pembelajaran inti.

4. Siswa mendengarkan penjelasan

dari guru tentang kegiatan yang akan

dilakukan dalam pembelajaran.

KegiatanInti

Eksplorasi

5. Guru membuka pelajaran dengan

memperkenalkan teks cerita rakyat

‘’Danau Toba’’. Guru memberikan

penjelasan bahwa dalam teks ini,

murid akan mencari informasi dan

memahami lebih rinci tentang

berbagai unsur intrinsik dalam teks

bacaan “Danau Toba”.

6. Murid memperhatikan penjelasan

guru mengenai unsur intrinsik

dalam suatu cerita.

7. Murid mendengarkan guru

bercerita ‘’Asal Usul Danau Toba’’

Elaborasi

8. Guru mengatur murid dalam tim

heterogen yang terdiri dari empat

Page 96: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

82

sampai lima anggota

9. Guru membiarkan murid memilih

topik untuk tim mereka

10. Murid mendapatkan lembar kerja.

11. Murid mendengarkan penjelasan

guru tentang cara mengerjakan

lembar kerja

12. Masing-masing murid

bertanggung jawab terhadap tugas

lembar murid.

13. Guru memberikan motivasi agar

setiap muriddapatpercaya diri

untuk mengemukakan jawabannya.

14. Murid menyelesaikan

pekerjagaan individu, mereka

menyajikan jawaban mereka.

Presentara jawaban dalam harus

bersifat formal, yakni masing-

masing kelompok diberi waktu

khusus, dan setiap anggota tim

berdiri mempresentasikan hasil

jawabannya.

15. Guru memanggil satu persatu

murid dan murid melaporkan hasil

pekerjaan mereka.

Konfirmasi 16. Murid bersama guru membahas

jawaban Lembar kerja murid

17. Guru bersama murid melakukan

tanya jawab untuk meluruskan

kesalahpahaman dan memberi

penguatan.

KegiatanAkhir

18. Murid didampingi guru membuat

kesimpulan hasil belajar.

19. Murid mengerjakan soal evaluasi.

20. Guru menutup pembelajaran

dengan berdoa.

Gowa, 2020

Observer

Jumriati, S.Pd

Page 97: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

83

LEMBAR OBSERVASI KEMAMPUAN GURU

SIKLUS I

No Aspek yang Diamati

Penilaian

Pertemuan

1

Pertemuan

2

Pertemuan

3

1 PenguasaanMateri

a. Kelancaranmenjelaskanmateri

b. Kemampuanmenjawabpertanyaan

2 Penerapan Model

a. Ketepatanpenerapan model

dalamlangkah-langkahpembelajaran

b. Kemampuandalammelaksanakan

model pembelajaran

3 Penggunaan Media

a. Ketepatanpemilihan media

pembelajaran

b. Keterampilanmenggunakan media

pembelajaran

4 Performa Guru

a. Komunikasi guru dengansiswa

b. Keantusiasan guru dalammengajar

Jumlah

Page 98: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

84

Keterangan:

4 : Sangat Baik

3 : Baik

2 : Cukup

1 : Kurang

Gowa, 2020

Observer

Jumriati, S.Pd

Page 99: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

85

LEMBAR OBSERVASI KEAKTIFAN SISWA

SIKLUS I

No NamaSiswa

PerhatianSiswa

Pert. 1 Pert. 2 Pert. 3

Baik Cuk

up

Kuran

g Baik

Cuk

up

Kuran

g Baik

Cuk

up

Kuran

g

1 Aditya

2 AldinBasri

3 A.Salsabila

4 HaikalSuparto

5 Haikal

6 Ilhm

7 Meriana

8 Muh.Farel

9 Muh.Febri

10 Muh.Al’Araf

11 NurRahmadaniNia

r

12 PutriAlisyaNovia

13 Rahma

14 BungaMelati

Gowa, 2020

Observer

Jumriati, S.Pd

Page 100: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

86

HASIL EVALUASI SISWA

SIKLUS I

No NamaSiswa Nilai Keterangan

Tuntas TidakTuntas

1 Aditya

2 AldinBasri

3 AndiSalsabila

4 BungaMelati

5 Haikal

6 HaikalSupardi

7 Ilham

8 Meriana

9 Muh. Farel

10 Muh. Febri

11 Muh. Al’Araf

12 NurRahmadaniNiar

13 PutriAlisyaNovianti

14 Rahma

Page 101: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

87

LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAN RPP

SIKLUS II

Kegiatan

Keterlaksanaan

Pert. 1 Pert. 2 Pert. 3

Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk

Kegiatan Awal

1. Guru membuka pelajaran dengan

berdoa, menanyakan kabar dan

melakukan presensi.

2. Guru memotivasi siswa agar

semangat dalam mengikuti

pembelajaran.

3. Guru melakukan apersepsi dengan

menanyakan cerita rakyat Malin

Kundang sebagai awal komunikasi

guru sebelum melaksanakan

pembelajaran inti.

4. Siswa mendengarkan penjelasan

dari guru tentang kegiatan yang akan

dilakukan dalam pembelajaran.

KegiatanInti

Eksplorasi

8. Guru membuka pelajaran dengan

memperkenalkan teks cerita rakyat

‘’Danau Toba’’. Guru memberikan

penjelasan bahwa dalam teks ini,

murid akan mencari informasi dan

memahami lebih rinci tentang

berbagai unsur intrinsik dalam teks

bacaan “Danau Toba”.

9. Murid memperhatikan penjelasan

guru mengenai unsur intrinsik

dalam suatu cerita.

10. Murid mendengarkan guru

bercerita ‘’Asal Usul Danau Toba’’

Elaborasi

8. Guru mengatur murid dalam tim

heterogen yang terdiri dari empat

sampai lima anggota

Page 102: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

88

9. Guru membiarkan murid memilih

topik untuk tim mereka

10. Murid mendapatkan lembar kerja.

11. Murid mendengarkan penjelasan

guru tentang cara mengerjakan

lembar kerja

12. Masing-masing murid

bertanggung jawab terhadap tugas

lembar murid.

13. Guru memberikan motivasi agar

setiap muriddapatpercaya diri

untuk mengemukakan jawabannya.

14. Murid menyelesaikan pekerjagaan

individu, mereka menyajikan

jawaban mereka. Presentara

jawaban dalam harus bersifat

formal, yakni masing-masing

kelompok diberi waktu khusus, dan

setiap anggota tim berdiri

mempresentasikan hasil

jawabannya.

15. Guru memanggil satu persatu

murid dan murid melaporkan hasil

pekerjaan mereka.

Konfirmasi 16. Murid bersama guru membahas

jawaban Lembar kerja murid

17. Guru bersama murid melakukan

tanya jawab untuk meluruskan

kesalahpahaman dan memberi

penguatan.

KegiatanAkhir

18. Murid didampingi guru membuat

kesimpulan hasil belajar.

19. Murid mengerjakan soal evaluasi.

20. Guru menutup pembelajaran

dengan berdoa.

Gowa, 2020

Observer

Jumriati, S.Pd

Page 103: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

89

LEMBAR OBSERVASI KEMAMPUAN GURU

SIKLUS II

No Aspek yang Diamati

Penilaian

Pertemuan

1

Pertemuan

2

Pertemuan

3

1 PenguasaanMateri

c. Kelancaranmenjelaskanmateri

d. Kemampuanmenjawabpertanyaan

2 Penerapan Model

c. Ketepatanpenerapan model

dalamlangkah-langkahpembelajaran

d. Kemampuandalammelaksanakan

model pembelajaran

3 Penggunaan Media

c. Ketepatanpemilihan media

pembelajaran

d. Keterampilanmenggunakan media

pembelajaran

4 Performa Guru

c. Komunikasi guru dengansiswa

d. Keantusiasan guru dalammengajar

Jumlah

Keterangan:

4 : Sangat Baik

3 : Baik

2 : Cukup

1 : Kurang Gowa, 2020

Observer

Jumriati, S.Pd

Page 104: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

90

LEMBAR OBSERVASI KEAKTIFAN SISWA

SIKLUS II

No NamaSiswa

PerhatianSiswa

Pert. 1 Pert. 2 Pert. 3

Baik Cuk

up

Kuran

g Baik

Cuk

up

Kuran

g Baik

Cuk

up

Kuran

g

1 Aditya

2 AldinBasri

3 AndiSalsabila

4 BungaMelati

5 Haikal

6 HaikalSupardi

7 Ilham

8 Merina

9 Muh.Farel

10 Muh.Febri

11 Muh.Al’Araf

12 NurRahmadaniNia

r

13 P. AlisyaNovianto

14 Rahma

Gowa, 2020

Observer

Jumriati, S.Pd

Page 105: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

91

HASIL EVALUASI SISWA

SIKLUS II

No NamaSiswa Nilai Keterangan

Tuntas TidakTuntas

1 Aditya

2 AldinBasri

3 AndiSalsabila

4 BungaMelati

5 Haikal

6 HaikalSupardi

7 Ilham

8 Meriana

9 Muh. Farel

10 Muh. Febri

11 Muh. Al’Araf

12 NurRahmadaniNiar

13 PutriAlisyaNovianti

14 Rahma

Page 106: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

92

Dokumentasi

Pembelajaran Siklus Murid mengengarkan guru bercerita asal usul danau

toba

Proses Pembelajaran dengan Menerapkan Strategi co-op co-op Siklus I

Page 107: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

93

Proses Pembelajaran Siklus I masih terlihat murid belum serius dalam

pembelajaran

Pelaksanaan Siklus II Peneliti Membagikan Teks Bacaan Kepada Murid

Page 108: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

94

Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II dengan Menerapkan Strategi Co-Op Co-

Op

Pelaksanaan Siklus II Murid Lebih Antusias dalam Berbicara

Page 109: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

95

Foto bersama murid SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa

Guru Kelas V Sebagai Observer

Page 110: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

96

Page 111: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

97

Page 112: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

98

` `

Page 113: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

99

Page 114: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

100

RIWAYAT HIDUP

Wahyuni Apriani Gunawan. Dilahirkan di Ujung Pandang pada tanggal 1 April

1998.Anak kedua dari dua bersaudaradaripasanganayahanda Gunawan MN

dengan Ibunda Norma Kalalo S.Pd.Penulis tamat pendidikan dasar di SD

Inpres10/73 Beo tahun 2010. Padatahun yang sama penulis melanjutkan

pendidikan ke SMP Negeri1 Beo dan tamat pada tahun 2013 kemudian

melanjutkanpendidikanke SMA Negeri 1 Beo dan tamat pada tahun 2016. Pada

tahun 2016, penulis terdaftar sebagai mahasiswa pada Program Studi PGSD

FakultasKeguruandanIlmuPendidikanUniversitas Muhammadiyah Makassar

Program Strata Satu (S1).Berkatrahmat Allah Swt yang Mahakuasa dan iringan

doadari orang tuadansaudara, kerabatdekat, serta rekan -rekan seperjuangan di

bangkukuliah, terutamamahasiswasertadosenjurusan Pendidikan Guru Sekolah

Dasar, perjuanganpanjangpenulisdalammengikuti perguruan tinggi dapat

Page 115: ii...Teks Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri

101

menyelesaikan yang berjudul “Penerapan Strategi Kooperatif Tipe Co-op Co-op

untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Menanggapi Teks Cerita Rakyat

di Kelas V SD Negeri Tallang-Tallang Kabupaten Gowa.