ii. landasan teori 2.1 pengertian manajemendigilib.unila.ac.id/19752/4/bab 2.pdftelah ditetapkan...

24
II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen merupakan ilmu tentang upaya manusia untuk memanfaatkan semua sumber daya yang dimilikinya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Manajemen juga dapat dikatakan sebagai proses untuk merencanakan dan melaksanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan dan mengawasi kegiatan dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan. Peranan manajemen sangat menentukan karena tidak memperhatikan satu faktor saja tetapi seluruh faktor yang terdapat didalam perusahaan. Suatu perusahaan dapat maju dan berkembang apabila mampu menjalankan kegiatan dan manajemen yang baik. Menurut Malayu S.P Hasibuan (2000:11) Manajemen adalah ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Winardi (2001:4) : Sebuah proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan seperti perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan dan melakukan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.

Upload: duongdieu

Post on 24-Mar-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemendigilib.unila.ac.id/19752/4/BAB 2.pdftelah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. 28 Dari pengertian

27

II. LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Manajemen

Manajemen merupakan ilmu tentang upaya manusia untuk memanfaatkan semua

sumber daya yang dimilikinya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

Manajemen juga dapat dikatakan sebagai proses untuk merencanakan dan

melaksanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan dan mengawasi kegiatan

dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan. Peranan manajemen sangat

menentukan karena tidak memperhatikan satu faktor saja tetapi seluruh faktor

yang terdapat didalam perusahaan. Suatu perusahaan dapat maju dan

berkembang apabila mampu menjalankan kegiatan dan manajemen yang baik.

Menurut Malayu S.P Hasibuan (2000:11)

Manajemen adalah ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan

sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan

efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Menurut Winardi (2001:4) :

Sebuah proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan seperti

perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan dan melakukan

pengawasan yang dilakukan untuk menentukan sasaran-sasaran yang

telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber

daya lainnya.

Page 2: II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemendigilib.unila.ac.id/19752/4/BAB 2.pdftelah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. 28 Dari pengertian

28

Dari pengertian tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa manajemen

merupakan proses aktivitas atau tindakan untuk mencapai sasaran dengan

melakukan perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan dan melakukan

pengawasan.

2.2 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu cabang dari manajemen yang

penting disamping cabang ilmu manajemen lainnya yang khusus mempelajari

hubungan dan peranan manusia dalam hubungan kerja dengan tidak mengabaikan

faktor-faktor produksi lainnya. Manusia disini berperan aktif dalam setiap

kegiatan perusahaan guna tercapainya tujuan perusahaan.

Menurut T. Hani Handoko (2000:4) :

Manajemen sumber daya manusia adalah penarikan, seleksi, pengembangan,

pemeliharaan, dan penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan,

baik tujuan individu maupun organisasi.

Menurut Malayu S.P Hasibuan ( 2003:10) :

Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni yang mengatur

hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu

terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat.

Menurut Alex S. Nitisemito (1999:10) :

Manajemen personalia adalah suatu ilmu dan seni untuk melaksanakan antara

lain planning, organizing, controlling, sehingga efektivitas personalia dapat

ditingkatkan semaksimal mungkin dalam pencapaian tujuan.

Page 3: II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemendigilib.unila.ac.id/19752/4/BAB 2.pdftelah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. 28 Dari pengertian

29

Menurut Malayu S.P Hasibuan Manajemen Sumber Daya Manusia pada dasarnya

dibagi menjadi dua bagian yaitu :

1. Fungsi Manajemen, terdiri dari :

a. Perencanaan (Planning)

b. Pengorganisasian (Organizing)

c. Pengarahan (Directing)

d. Pengawasan (Controlling)

2. Fungsi Operasi , terdiri dari :

a. Pengadaan (Procurement)

Fungsi ini adalah untuk memperoleh jumlah dan jenis karyawan yang

tepat untuk mencapai tujuan organisasi, fungsi ini terutama

menyangkut tentang penentuan kebutuhan tenaga kerja dan

penarikannya, seleksi dan penempatannya.

b. Pengembangan (Development )

Pengembangan ini dilakukan untuk meningkatkan keterampilan lewat

latihan, yang diperlukan untuk menjalankan tugas dengan baik.

Kegiatan ini makin menjadi penting karena berkembangnya teknologi

dan makin kompleksnya tugas – tugas manajer.

c. Kompensasi (Compensation)

Fungsi ini dapat didefinisikan sebagai pemberian penghargaan yang

adil dan layak terhadap para karyawan sesuai dengan sumbangan

mereka untuk mencapai tujuan organisasi.

Page 4: II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemendigilib.unila.ac.id/19752/4/BAB 2.pdftelah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. 28 Dari pengertian

30

d. Integrasi (Integration)

Integrasi ini menyangkut penyesuaian keinginan dari para individu

dengan keinginan organisasi dan masyarakat.

e. Perawatan (Maintance)

Fungsi ini adalah mempertahankan dan meningkatkan kondisi yang

telah ada. Fungsi ini mengharuskan dilaksanakannya keempat fungsi

lainnya secara terus menerus.

f. Pemisahan (Separation)

Fungsi pemisahan adalah sebagai pemberhentian karyawan atau tenaga

kerja dari jabatannya.

Manajemen sumber daya manusia diperlukan untuk meningkatkan efektifitas

dalam organisasi. Tujuannya adalah untuk memberikan kepada organisasi suatu

kerja yang efektif. Untuk mencapai ini studi tentang manajemen sumber daya

manusia akan menunjukkan bagaimana seharusnya perusahaan mendapatkan dan

mengembangkan, menggunakan, mengevaluasi dan memelihara karyawan dalam

jumlah kuantitas dan tipe kualitas yang tepat.

Manajemen sumber daya manusia ini mempunyai kekhususan dibandingkan

dengan manajemen secara umum atau manajemen sumber daya lain. Karena yang

yang di atur adalah manusia. Sehingga keberhasilan alau kegagalan menajemen

sumber daya manusia ini akan mempunyai dampak yang sangat luas. Manajemen

sumber daya manusia sangat diperlukan untuk meningkatkan daya guna dan hasil

guna sumber daya manusia dalam organisasi, dengan tujuan untuk memberikan

kepada organisasi suatu satuan kerja yang efektif.

Page 5: II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemendigilib.unila.ac.id/19752/4/BAB 2.pdftelah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. 28 Dari pengertian

31

2.3 Pengertian Komunikasi

Komunikasi merupakan media yang sangat vital dalam kehidupan manusia,

karena proses komunikasi menghubungkan antara manusia yang satu dengan

manusia lain. Komunikasi juga sebagai penyampaian atau pertukaran informasi

dari pengirim kepada penerima, baik secara lisan, tertulis maupun menggunakan

alat komunikasi. Tidak ada seorangpun yang mampu melepaskan diri dari

aktivitas komunikasi. Dalam organisasi atau perusahaan, komunikasi memiliki

peran penting terutama dalam membentuk organisasi yang efektif dan efisien.

Untuk mengoptimalkan peran komunikasi dalam organisasi baik dengan bawahan,

sejawat maupun dengan atasan. Peran komunikasi dalam organisasi memang

harus dipahami dengan baik oleh semua pihak. Berbagai hubungan atau

komunikasi dalam organisasi, atasan dengan bawahan, bawahan dengan bawahan,

atasan dengan atasan, jika terjalin dengan baik maka organisasi tersebut akan

menjadi sehat.

Menurut Effendy (2003: 14) :

Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh

seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang

bermakna sama bagi kedua belah pihak.

Menurut T. Hani Handoko (2000:95) :

Komunikasi adalah perpindahan informasi dari seseorang kepada orang

lain melalui isyarat-isyarat, tanda-tanda atau simbol-simbol dengan bahasa

yang dipahami dan dapat dimengerti.

Sedangkan menurut Supardi dan Syaiful Anwar (2002 :81) :

Komunikasi adalah usaha untuk mendorong orang lain untuk

menginterpretasikan pendapat seperti apa yang dikehendaki oleh orang

yang mempunyai pendapat tersebut. Dengan komunikasi diharapkan

diperoleh titik persamaan, saling pengertian.

Page 6: II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemendigilib.unila.ac.id/19752/4/BAB 2.pdftelah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. 28 Dari pengertian

32

Berdasarkan beberapa definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa komunikasi

adalah pertukaran pikiran atau penyampaian ide atau berita yang mempunyai

kesamaan makna antara komunikator dengan komunikan. Apabila tidak terjadi

kesamaan makna dan tidak saling mengerti, maka komunikasi tidak akan berjalan,

dengan kata lain komunikasi dapat berlangsung apabila lawan bicara mengerti

dan memahami apa yang dimaksud dalam pembicaraan.

Dengan melihat hal tersebut diatas dapat diketahui bahwa variabel atau unsur

komunikasi yang harus ada adalah (Effendy,2003:18) :

1. Pengirim informasi (komunikator) adalah orang yang membawa atau

menyampaikan pesan dalam proses komunikasi.

2. Pesan (message) adalah berita/informasi yang disampaikan oleh komunikator

melalui lambang-lambang, pembicaraan, gerakan dan sebagainya.

3. Media/Saluran (channel) adalah sarana penyampaian pesan dalam kegiatan

komunikasi. Saluran tersebut meliputi: pendengaran (lambang berupa suara),

pengelihatan (lambang berupa sinar, pantulan sinar atau gambar), penciuman

(lambang berupa bau-bauan) dan rabaan (lambang-lambang yang berupa

rangsangan rabaan).

4. Penerima informasi (komunikan) adalah objek sasaran dari kegiatan

komunikasi atau orang yang menerima berita atau lambang.

5. Umpan balik atau hasil (feedback) adalah arus umpan balik yang terjadi

setelah proses komunikasi dilakukan.

Page 7: II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemendigilib.unila.ac.id/19752/4/BAB 2.pdftelah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. 28 Dari pengertian

33

Komunikasi pada dasarnya adalah suatu proses pencapaian informasi, perintah,

pesan/ide dari sesorang kepada orang lain agar terdapat interaksi. Peristiwa

komunikasi biasanya mempunyai maksud dan tujuan tertentu, tujuan yang hendak

dicapai oleh komunikator mungkin untuk memberitahukan sesuatu kepada

komunikan, mempengaruhi komunikan, memberi dukungan psikologis, atau

mempengaruhi perilaku komunikan seperti mendorong komunikan meminta

informasi lebih lanjut, menerima suatu instruksi atau perintah dengan rela atau

dukungan psikologis tertentu. Keefektifan seorang komunikator dapat dievaluasi

didalam hal bagaimana tujuan seeorang dapat dicapai dengan baik. Ada tiga syarat

komunikasi yang berhasil dengan melihat tercapai tidaknya tujuan komunikasi :

1. Perhatian (attention)

Persyaratan pertama dari komunikasi yang berhasil adalah perhatian yang

diperoleh dari komunikan, jika dikirimkan tetapi komunikan mengabaikannya

maka usaha komunikasi tersebut telah menemui kegagalan.

2. Pemahaman (comprehention)

Keberhasilan komunikasi juga tergantung pada pemahaman komunikan atas

pesan yang diterimanya, jika komunikan tidak memahaminya maka tidak

mungkin dapat menjelaskan isi pesan tersebut dengan baik.

3. Penerimaan (acceptance)

Persyaratan terakhir adalah penerimaan komunikan atas pesan, sekalipun suatu

pesan dipahami tapi komunikan mungkin tidak yakin akan kebenaran informasi

tersebut atau mempertanyakan apakah komunikator benar-benar mengerti apa

yang dikatakannya, maka usaha komunikasi tersebut belum berhasil. Jika

perhatian, pemahaman, dan penerimaan terhadap pesan tersebut diatas dapat

Page 8: II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemendigilib.unila.ac.id/19752/4/BAB 2.pdftelah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. 28 Dari pengertian

34

diperoleh, maka kemungknan besar tujuan komunikasi akan dapat dicapai

secara maksimal.

T. Hani Handoko (2000:270) mengemukakan bahwa terdapat enam tahap dalam

pencapaian komunikasi yang efektif yaitu :

1. Sumber (Source)

Sumber atau pengirim berita memainkan langkah pertama dalam proses

komunikasi. Sumber mengendalikan macam berita yang dikirim, susunan

yang digunakan, dan sering melalui saluran mana berita yang dikirim.

2. Pengubah berita dalam sandi/kode (Endcoding)

Mengubah berita kedalam berbagai bentuk simbol verbal atau nonverbal

yang mampu memindahkan pengertian, seperti kata-kata percakapan atau

tulisan, angka gerakan ataupun kegiatan.

3. Pengirim berita(Transmitting the message)

Mencerminkan pilihan komunikator terhadap media atau saluran distribusi

4. Penerima berita

Penerima berita oleh pihak penerima, pada dasarnya orang-orang

menerima berita melalui kelima panca indera mereka.

5. Penerjemah kembali berita (Decoding)

Hal ini menyangkut pengertian simbol-simbol oleh penerima. Proses ini

dipengaruhi oleh latar belakang, kebudayaan, pendidikan, lingkungan,

praduga, dan gangguan di sekitarnya.

Page 9: II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemendigilib.unila.ac.id/19752/4/BAB 2.pdftelah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. 28 Dari pengertian

35

6. Umpan balik (Feed back)

Setelah berita diterima dan diterjemahkan, penerima mungkin

menyampaikan berita balasan yang ditujukan kepada pengirim mula-mula

atau orang lain.

Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Hermansyah (2007: 10)

Bentuk dan jenis komunikasi dikalsifikasikan dalam berbagai kategori untuk

tujuan studi analisa, penjelasan, dan perbandingan.

Penggolongan komunikasi dapat dibagi menjadi :

1. Komunikasi tertulis dan tidak tertulis (lisan)

Penggolongan komunikasi lisan dan tertulis didasarkan pada bentuk pesan

yang akan dismpaikan. Sebagian besar interaksi manusia terjadi dalam

bentuk komunikasi ini, maka berbagai studi telah dilakukan untuk menilai

manfaat dan efisiensi dari pesan yang disampaikan dengan cara ini.

Banyak orang menyukai bentuk komunikasi lisan karena situasi keakraban

yang ditimbulkannya. Beberapa pendapat mengatakan kecermatan dan

ketepatan biasanya lebih berhasil dicapai melalui komunikasi lisan

maupun tertulis, biasanya pada saat berbeda dengan maksud untuk

meningkatkan kemungkinan pemahaman atas pesan-pesan yang dikirim.

2. Komunikasi verbal dan non verbal

Apabila dua orang berinteraksi, maka informasi mengenai perasaan dan

gagasan yang muncul akan dikomunikasikan. Jika dipandang dari

penyampaiannya komunikasi dapat dibedakan menjadi :

Page 10: II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemendigilib.unila.ac.id/19752/4/BAB 2.pdftelah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. 28 Dari pengertian

36

a. Komunikasi verbal merupakan bentuk komunikasi yang diekspresikan

dengan kata-kata, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan.

b. Komunikasi non verbal merupakan bentuk komunikasi yang

diekspresikan dengan bahasa isyarat, seperti ekspresi wajah ataupun

gerak tubuh. Komunikasi non verbal diharapkan dapat menopang

komunikasi verbal, seperti bila kita mengatakan “tidak” tanpa disadari

kita juga menggelengkan kepala, itu dpat memperkuat apa yang

diucapkan. Biasanya bahasa tubuh ini sesuai dengan kata-kata yang

diucapkan, tetapi jika bahasa tubuh ini bertentangan dengan

komunikasi verbal maka bahasa tubuh akan cenderung mengurangi

dari apa yang diucapkannya.

3. Komunikasi vertikal, horizontal, dan diagonal

a. Komunikasi vertikal, yakni komunikasi dari bawah dan dari bawah ke

atas adalah komunikasi dari pimpinan ke bawahan dan dari bawahan ke

pimpinan timbal-balik. Dalam komunikasi vertikal, pimpinan

memberikan berbagai instruksi, petunjuk, informasi, indoktrinasi dan

penjelasan pada bawahannya dan bawahan memberikan berbagai

laporan, saran dan pengaduan pada pimpinan.

b. Komunikasi horizontal ialah komunikasi secara mendatar antara

anggota staf dengan anggota staf, karyawan sesama karyawan, dan

sebagainya. Berbeda dengan komunikasi vertikal yang sifatnya lebih

formal, maka komunikasi horizontal seringkali berlangsung tidak

formal. Mereka berkomunikasi satu sama lain bukan pada waktu

Page 11: II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemendigilib.unila.ac.id/19752/4/BAB 2.pdftelah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. 28 Dari pengertian

37

mereka sedang bekerja, melainkan pada saat istirahat, sedang rekreasi,

atau pada waktu pulang kerja.

c. Komunikasi diagonal atau ke samping adalah komunikasi ini mencakup

arus informasi horizontal, antara orang-orang pada tingkatan yang

berbeda dan tidak mempunyai wewenang pada pihak lainnya.

Pertukaran informasi antar bagian atau antar karyawan dalam

perusahaan sangat membantu dalam menjalin dan mempertahankan

atau mengikat suatu organisasi perusahaan menjadi satu kesatuan utuh,

dan juga berfungsi sebagai alat utama untuk mengkoordinasikan dan

mempersatukan semua bagian yang ada dalam struktur organisasi

perusahaan.

4. Komunikasi satu arah dan dua arah

a. Komunikasi satu arah adalah pengirim melakukan komunikasi tanpa

mengharapkan atau mendapat umpan balik dari penerima. Hanya

pengirim saja yang aktif, sedangkan penerima pasif. Jenis komunikasi

ini dapat menghilangkan kesempatan untuk memperoleh penjelasan dan

konfirmasi serta hanya menekankan pada penyampaian pesan misalnya

pernyataan kebijaksanaan dari manajer.

b. Komunikasi dua arah terjadi apabilapenerima memberikan umpan balik

kepada pengirim. Pengirim maupun penerima sama-sama aktif, mereka

bergantian menjadi pengirim dan penerima informasi, jenis informasi

ini menjamin adanya konfirmasi dan penjelasan, misalnya memberikan

saran kepada bawahan, menerima saran balasan dari bawahan.

Page 12: II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemendigilib.unila.ac.id/19752/4/BAB 2.pdftelah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. 28 Dari pengertian

38

5. Komunikasi formal dan informal

a. Komunikasi formal merupakan suatu sistem dimana para anggaotanya

bekerjasama secara tepat untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Komunikasi formal umumnya ada dalam setiap organisasi dan dapat

terjadi antar personal dalam organisasi melalui jalur hirarki dengan

prinsip pembagian tugas untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

b. Komunikasi informal merupakan kebalikan dari komunikasi formal,

biasanya terjadi dengan spontan sebagai akibat dari adanya persamaan

perasaan , kebutuhan, persamaan tugas, dan tanggung jawab.

Komunikasi formal pelaksanaannya tidak terikat oleh waktu, ruang dan

tempat, terkadang komunikasi informal lebih berhasil dan peranannya

tidak kalah penting, karena dapat disampaikan setiap saat.

Dalam berkomuniakasi diperlukan media pembawa berita, gagasan, dan

informasi. Media komunikasi tersebut dapat berupa manusia, surat, telepon, radio,

dan satelit komunikasi.

Berikut ini adalah model proses komunikasi yang paling sederhana :

Gambar 3. Model proses komunikasi sederhana

Sumber : Steward L.Yubbs diterjemahkan oleh Deddy Mulyana, M.A. (2001 : 6)

Komunikator

(Komunikator)

Pesan Saluran Komunikan

(Komunikan)

Umpan balik

Page 13: II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemendigilib.unila.ac.id/19752/4/BAB 2.pdftelah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. 28 Dari pengertian

39

Dalam pelaksanaan komunikasi tersebut tidaklah mudah untuk mencapai keadaan

yang diinginkan, dimana hal yang dikomunikasikan kepada pihak lain tetap utuh

dan mempunyai pengertian yang sama dengan yang dikehendaki oleh pengirim,

sehingga memberikan tindakan-tindakan sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini

disebabkan adanya hambatan atau masalah dalam komunikasi. Hambatan dan

penurunan isi dan mutu dalam komunikasi terjadi pada saat perumusan konsep

gagasan atau ide kedalam kata-kata dan pada saat interpretasi oleh penerima,

hambatan dalam komunikasi tersebut antara lain:

a. Hambatan psikologi

Hambatan psikologis ini terjadi karena berbagai hal, misalnya karena

komunikasi yang disampaikan sering kali keliru dan diralat, turunnya

kewibawaan dari atasan dan sebagainya.

b. Hambatan karena kurangnya motivasi

Kemampuan perusahan untuk memotivasi orang-orangnya merupakan

kunci mau atau tidaknya karyawan untuk melaksanakan semua rencana,

instruksi, petunjuk dan saran yang dikomunikasikan.

c. Hambatan karena banyaknya perantara

Suatu komunkasi dalam penyampaiannya mungkin harus melalui beberapa

perantara. Makin banyak perantara kemungkinan berubahnya komunikasi

tersebut makin besar pula, hal ini dapat dimaklumi sebab setiap perantara

yang menyampaikan komunikasi tersebut mempunyai kecenderungan

untuk merubah komunikasi tersebut sesuai dengan kepentingan

pribadinya. Terlebih lagi komunikasi yang disampaikan komunikasi lisan.

Page 14: II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemendigilib.unila.ac.id/19752/4/BAB 2.pdftelah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. 28 Dari pengertian

40

d. Hambatan kurangnya partisipasi

Partisipasi antara yang satu dengan yang lain perlu ditingkatkan baik

antara atasan dan bawahan maupun pada tingkatan yang sejajar.

Kurangnya partisipasi antara pihak yang satu dengan pihak yang lain

terutama antara pihak atasan dan bawahan merupakan hambatan terhadap

komunikasi yang disampaikan.

Selain hambatan tersebut diatas masih terdapat hambatan komunikasi lainnya

yaitu hambatan mekanis, hambatan fisik dan hambatan semantik.

1. Hambatan mekanis terdiri dari:

a. Struktur organisasi

Struktur organisasi merupakan susunan orang-orang beserta fungsinya

lengkap dengan tugas dan tanggung jawab. Organisasi harus

mempunyai pimpinan yang memberikan instruksi, informasi, perintah

dan sebagainya dan bawahan sebagai pelaksananya. Struktur

organisasi harus merupakan kesatuan kerja yang utuh dan kompak.

Komunikasi diantara individunya harus mempunyai saluran yang

teratur dan pasti, struktur organisasi yang tidak baik dimana jenjang

hirarkinya terlalu panjang akan menimbulkan hambatan dalam

berkomunikasi.

b. Materi komunikasi yang kurang jelas

Kelemahan dalam penyampaian materi komunikasi baik secara lisan

maupun secara tulisan merupakan maksud dari kurang jelasnya materi

dari komunkasi. Tata bahasa yang kurang baik, kalimat yang terlalu

Page 15: II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemendigilib.unila.ac.id/19752/4/BAB 2.pdftelah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. 28 Dari pengertian

41

panjang, pemakaian istilah yang tidak tepat akan menyebabkan

komunikasi yang disampaikan akan kurang jelas.

2. Hambatan fisik

Jarak yang jauh diantar individu yang berkomunikasi sering menimbulkan

kesulitan, tetapi kemajuan di bidang teknologi selalu berusaha

mengatasinya. Hambatan fisik lainnya berupa suara bising, kurang baiknya

media yang digunakan dalam berkomunikasi dan lainnya.

3. Hambatan semantik

Hambatan semantik disebabkan satu kata sering mempunyai banyak arti

sehingga dapat menimbulkan berbagai interpretasi.

Untuk mengatasi hambatan komunikasi antara individu sebaiknya menggunakan:

1. Gunakan umpan balik

2. Gunakan komunikasi langsung

3. Peka terhadap dunia komunikasi

4. Berhati-hati dengan penggunaan arti simbolik

Dengan demikian diharapkan frekuensi kegagalan berkomunikasi dapat dikurangi

dan rasa kecewa dapat dihindari. Demikian pula kinerja yang dapat menimbulkan

tindakan negatif dapat di cegah.

2.4 Pengertian Kinerja

Kinerja merupakan tingkat keberhasilan seseorang di dalam melaksanakan tugas

serta kemampuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kinerja pada

dasarnya adalah apa yang dilakukan atau yang tidak dilakukan karyawan. Kinerja

karyawan adalah yang mempengaruhi seberapa banyak mereka memberi

Page 16: II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemendigilib.unila.ac.id/19752/4/BAB 2.pdftelah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. 28 Dari pengertian

42

kontribusi kepada perusahaan.Perbaikan kinerja baik bagi individu maupun

kelompok menjadi pusat perhatian dalam upaya meningkatkan kinerja perusahaan

(L. Mathis dan John H Jackson, 2002:78)

Istilah kinerja berasal dari kata Job Perfomence atau actual perfomence.

Keberhasilan seseorang dalam menyelesaikan pekerjaannya disebut "level of

performance". Biasanya orang yang level of performance-nya tinggi disebut

sebagai orang yang produktif, dan sebaliknya orang yang levelnya tidak mencapai

standar dikatakan sebagai tidak produktif atau berperforma rendah (Anwar Prabu

Mangkunegara, 2001 : 97).

Menurut T. Hani Handoko (2001:96) :

Kinerja adalah prestasi kerja atau hasil kerja yang dicapai seseorang dalam

melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya.

Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2001:67) :

Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai

seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung

jawab yang dibebankan padanya.

Menurut Sayudi Prawirosantono (2002: 2) :

Kinerja merupakan hasil kerja yang dapat dicapai oleh seorang atau

sekelompok orang dalam organisasi sesuai dengan wewenang dan

tanggung jawab masing-masing dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

Page 17: II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemendigilib.unila.ac.id/19752/4/BAB 2.pdftelah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. 28 Dari pengertian

43

2.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja

Menurut Tiffin dan Mc Cormick (dalam Srimulyo, 1999:40) ada 2 variabel yang

mempengaruhi kinerja adalah :

1. Variabel individual, yaitu meliputi sikap, karakteristik, sifat-sifat fisik,

minat, dan motivasi, pengalaman, umur, jenis kelamin, pendidikan, serta

faktor individual lainnya.

2. Variabel situasional, meliputi :

a. Faktor fisik dan pekerjaan, yang terdiri dari metode kerja, kondisi dan

desain perlengkapan kerja, penataan ruang dan lingkungan fisik.

b. Faktor sosial dan organisasi, yang terdiri dari peraturan-peraturan

organisasi, jenis latihan dan pengawasan, sistem upah dan lingkungan

sosial.

Menurut Gibson (dalam Srimulyo, 1999:39) ada 3 peringkat variabel yang

mempengaruhi kinerja, yaitu :

1. Variabel individual, terdiri dari :

a. Kemampuan dan keterampilan mental dan fisik

b. Latar belakang, yaitu keluarga dan tingkat sosial

c. Demografis, yaitu umur, asal-usul, dan jenis kelamin

2. Variabel organisasional, terdiri dari :

a. Sumber daya

b. Kepemimpinan

c. Imbalan

d. Struktur

Page 18: II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemendigilib.unila.ac.id/19752/4/BAB 2.pdftelah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. 28 Dari pengertian

44

3. Variabel psikologis, terdiri dari :

a. Persepsi

b. Sikap

c. Kepribadian

d. Belajar

e. Motivasi

Menurut Keith Davis yang dikutip oleh A. Anwar Prabu Mangkunegara (2001:67)

faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan meliputi :

1. Faktor kemampuan

Secara psikologis kemampuan (ability) karyawan terdiri dari kemampuan

potensi (IQ) dan kemampuan (knowledge dan skill). Artinya karyawan

yang memiliki IQ diatas rata-rata (110-120) dengan pendidikan yang

memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan

sehari-hari, maka dia akan mudah mencapai kinerja yang diharapkan.

Oleh karena itu, karyawan perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai

dengan keahliannya.

2. Faktor motivasi

Motivasi terbentuk dari sikap seorang karyawan dalam menghadapi

situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri

karyawan yang terarah untuk mencapai tujuan kerja. Motif berprestasi

yang perlu dimiliki karyawan harus ditumbuhkan dari dalam diri sendiri

selain dari lingkungan kerja. Hal ini karena motif berprestasi yang

ditumbuhkan dari dalam diri sendiri akan membentuk suatu kekuatan diri

dan jika situasi lingkungan kerja turut menunjang maka pencapaian

Page 19: II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemendigilib.unila.ac.id/19752/4/BAB 2.pdftelah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. 28 Dari pengertian

45

dikembangkan dalam diri dan manfaatkan serta ciptakan situasi yang ada

pada lingkungan kerja guna mencapai kinerja maksimal.

Faktor motivasi, yang dirumuskan sebagai berikut :

Human perfomence = Ability + Motivation

Motivation = Attitude + Situation

Ability = Knowledge + Skill

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan (Nainggolan, 2002:201):

1. Persepsi

Pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang

diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.

Persepsi memberikan makna pada stimuli inderawi.

2. Tingkat pendidikan

Pendidikan ini yang akan memberikan pengetahuan berupa kesan didalam

pikiran manusia sebagai hasil dari penggunaan panca inderanya.

3. Pengalaman

Suatu keadaan atau aktifitas yang pernah dilewati seseorang dalam

hidupnya menjadi pengalaman hidup serta pelajaran baginya dan

mempengaruhi perilakunya dalam melakukan kegiatan sehari-hari

4. Kesungguhan pegawai yang bersangkutan

Perilaku yang mencerminkan tekad untuk mencapai sesuatu. Kondisi

tersebut yang membuat seseorang bersungguh-sungguh dalam melakukan

sesuatu.

Page 20: II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemendigilib.unila.ac.id/19752/4/BAB 2.pdftelah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. 28 Dari pengertian

46

5. Perbaikan penghasilan

Seseorang yang bekerja memiliki motivasi untuk mendapatkan sesuatu,

bagi petugas atau pegawai yang diharapkan adalah penghasilan yang

dapat memenuhi kebutuhannya.

6. Jaminan kesehatan

Jaminan kesehatan yang dijanjikan atau diberikan oleh tempat pegawai

tersebut bekerja, sehingga ia tidak mengkhawatirkan kesehatannya.

7. Jaminan sosial

Jaminan sosial dapat berupa bantuan-bantuan sebagai wujud tanggung

jawab tempat yang mempekerjakan petugas.

8. Penghargaan

Penghargaan yang diberikan kepada pegawai dapat memberikan dorongan

bagi munculnya kinerja. Karena penghargaan merupakan motivator dalam

melakukan tugas-tugas pegawai.

2.6 Konsep Penilaian Kinerja

Kinerja merupakan perwujudan kerja yang dilakukan oleh karyawan yang

biasanya dipakai sebagai dasar penelitian terhadap karyawan atau organisasi.

Kinerja yang baik merupakan langkah untuk tercapainya organisasi. Sehingga

perlu diupayakan usaha untuk meningkatkan kinerja.

Pengukuran kinerja adalah tindakan pengukuran yang dilakukan terhadap

berbagai aktivitas dalam rantai nilai yang ada pada permasalahan. Hasil

pengukuran tersebut kemudian digunakan sebagai umpan balik yang akan

memberikan informasi tentang prestasi pelaksanaan suatu rencana dan titik

Page 21: II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemendigilib.unila.ac.id/19752/4/BAB 2.pdftelah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. 28 Dari pengertian

47

dimana perusahaan memerlukan penyesuaian-penyesuaian atas aktivitas

perencanaan dan pengendalian. (Sony Y., Edy Sukarno & M. Ichsan, 2003)

Pengukuran kinerja dapat diartikan sebagai alat yang digunakan untuk menilai

kinerja dari semua pihak yang berada di dalam perusahaan atau kontribusinya

dalam pencapaian tujuan perusahaan. Pengukuran kinerja dimaksudkan juga untuk

mengendalikan perilaku masing-masing pihak secara lebih terarah & produktif.

Sedangkan pengertian penilaian kinerja menurut Mulyadi (2000 ; 419), adalah :

Penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian

organisasi, dan personelnya, berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang

telah ditetapkan sebelumnya.

Proses penilaian kinerja juga menyediakan umpan balik tentang efektivitas fungsi

manajemen personalia. Penilaian kinerja berfungsi sebagai quality control. Bila

proses penilaian menunjukkan bahwa kinerja jelek tersebar luas, banyak karyawan

tidak memenuhi syarat keputusan internal, mereka tidakakan dipromosikan atau

mungkin diberhentikan.

Oleh karena organisasi pada dasarnya dioperasikan oleh sumber daya manusia,

maka penilaian kinerja sesungguhnya merupakan penilaian atas perilaku manusia

dalam melaksanakan peran yang mereka mainkan di dalam organisasi. Tujuan

utama penilaian kinerja adalah untuk memotivasi personel dalam mencapai

sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan

sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan oleh

organisasi. Standar perilaku dapat berupa kebijakan manajemen atau rencana

formal yang dituangkan dalam rencana strategik, program, dan anggaran

Page 22: II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemendigilib.unila.ac.id/19752/4/BAB 2.pdftelah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. 28 Dari pengertian

48

organisasi. Penilaian kinerja digunakan untuk menekan perilaku yang tidak

semestinya dan untuk merangsang serta menegakkan perilaku yang semestinya

diinginkan, melalui umpan balik hasil kinerja pada waktunya serta penghargaan,

baik yang bersifat intrinsik maupun ekstrinsik.

Penilaian kinerja adalah salah satu tugas penting untuk dilakukan oleh seorang

manajer atau pimpinan. Kegiatan penilaian ini penting, karena dapat digunakan

untuk memperbaiki keputusan-keputusan personalia dan memberikan umpan balik

kepada para pegawai tentang kinerja mereka. Penilaian kinerja dimanfaatkan oleh

onrganisasi untuk :

1. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui pemotivasian

personel secara maksimum.

2. Membantu pengambilan keputusan yang berkaitan dengan penghargaan

personel, seperti: promosi, transfer, dan pemberhentian.

3. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan personel dan untuk

menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan personel.

4. Menyediakan suatu dasar untuk mendistribusikan penghargaan.

Adapun beberapa manfaat penilaian kinerja, menurut Handoko (dalam Srimulyo,

1999:34-35) adalah sebagai berikut :

1. Perbaikan kinerja

Umpan balik pelaksanaan personalia dapat memperbaiki kegiatan-kegiatan

mereka untuk meningkatkan prestasi.

Page 23: II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemendigilib.unila.ac.id/19752/4/BAB 2.pdftelah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. 28 Dari pengertian

49

2. Penyesuaian kompensasi

Evaluasi kinerja membantu para pengambil keputusan dalam menentukan

kenaikan upah, pemberian bonus dan bentuk kompensasi lainnya.

3. Keputusan-keputusan penempatan

Promosi dan mutasi biasanya didasarkan atas kinerja masa lalu dan

antisipasinya.

4. Perencanaan kebutuhan latihan dan pengembangan

Kinerja yang buruk mungkin menunjukkan perlunya latihan. Demikian

pula sebaliknya, kinerja yang baik mungkin mencerminkan potensi yang

harus dikembangkan.

5. Perencanaan dan pengembangan karier

Umpan balik kinerja mengarahkan keputusan-keputusan karier , yaitu

tentang jalur karier tertentu yang harus diteliti.

6. Mendeteksi penyimpangan proses staffing

Kinerja yang baik atau buruk adalah mencerminkan kekuatan dan

kelemahan prosedur staffing deport personalia.

7. Melihat ketidakakuratan informasi

Kinerja yang buruk mungkin menunjukan kesalahan-kesalahan dalam

informasi analisis jabatan rencana sumber daya manusia, dan komponen

lain system informasi manajemen personalia. Menggantungkan pada

informasi yang tidak akurat dapat menyebabkan keputusan personalia

yang tidak tepat.

Page 24: II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemendigilib.unila.ac.id/19752/4/BAB 2.pdftelah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. 28 Dari pengertian

50

8. Mendeteksi kesalahan-kesalahan desain pekerjaan

Kinerja yang buruk mungkin merupakan tanda kesalahan dalam desain

pekerjaan. Penilaian kinerja membantu diagnosa-diagnosa kesalahan

tersebut.

9. Menjamin kesempatan kerja yang adil

Penilaian kinerja yang akurat akan menjamin keputusan-keputusan

penempatan internal tanpa diskriminasi.

10. Melihat tantangan eksternal

Kadang-kadang kinerja seseorang dipengaruhi oleh faktor-faktor diluar

lingkungan kerja seperti keluarga, kesehatan, dan masalah-masalah pribadi

lainnya.

Menurut Dharma (2000:45), hal-hal yang perlu diukur dalam penilaian kinerja

karyawan meliputi 3 hal yaitu :

1. Kuantitas : yang meliputi pada jumlah produksi kegiatan yang dihasilkan

oleh karyawan dalam kurun waktu tertentu.

2. Kualitas : yang meliputi pada mutu yang dihasilkan karyawan yang

mampu menghasilkan mutu produk yang baik adalah karyawan yang

berkualitas.

3. Ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan : yang tergantung oleh sesuai

tidaknya dengan waktu yang direncanakan dan ditetapkan oleh

perusahaan.