ii - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7734/1/ta ahmad...
TRANSCRIPT
-
i
-
ii
-
iii
-
iv
-
v
-
vi
-
vii
-
viii
-
ix
-
x
-
xi
-
xii
-
xiii
-
xiv
-
xv
-
xvi
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semakin berkembangnya suatu bangsa, maka berkembang pula
perekonomian bangsa tersebut. Begitu pula Islam saat ini berkembang dengan
berdirinya lembaga keuangan yang berlandaskan prinsip-prinsip syariah yaitu
bank syariah, namun tidak dipungkiri bahwa ekonomi Islam bukanlah hanya
bank syariah saja, tetapi lembaga keuangan lainnya selain bank merupakan
salah satu bagian dari ekonomi Islam, lembaga tersebut sudah mulai banyak
berjamur di Indonesia walaupun kemudian tanpa dukungan oleh regulasi dari
pemerintah yang memadai untuk operasionalnya. Maka perusahaan saling
berlomba untuk mendekatidan memberikan penawaran kepada konsumen
dengan cara yang tepat dan menarik agar konsumen mengkonsumsi
produknya. Mengenal konsumen dan usahanya sedekat mungkin adalah tugas
dari bagian pemasaran perusahaan.
Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) terdiri dari dua istilah, yaitu Maal
dan Baitul Tamwil. Baitul Maal lebih mengarah pada usaha-usaha
pengumpulan dan penyaluran dananon profit, seperti zakat, infak, dan
shodaqoh. Sedangkan Baitul Maal Tamwil sebagai usaha pengumpulan dan
penyaluran dana komersil. Usaha-usaha tersebut menjadi bagian tak
terpisahkan dari BMT sebagai lembaga pendukung kegiatan ekonomi
masyarakat kecil dengan berlandaskan syariah (Sudarsono, 2003: 84).
-
2
Menurut (Antonio, 2002: 25) sebagai lembaga keuangan yang
berbasis keumatan atau BMT yang berupaya memainkan perannya sesuai
dengan ketentuan hukum yang ditetapkan pemerintah bagi penyelenggaraan
lembaga keuangan berdasarkan prinsip Syariah. UU no. 7/ 1992 tentang
perbankan (kini UU no. 10/ 1998) dan PP no.72/ 1992 tentang Bank
berdasarkan prinsip bagi hasil telah memberikan peluang positif bagi BMT
untuk beroperasi secara proporsional. Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) balai
usaha mandiri terpadu yang isinya beritikan Bayt al-mal wa al-tamwil dengan
kegiatan mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi dalam
meningkatkan kualitas kegiatan ekonomi pengusaha kecil bawah dan antara
lain mendorong kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan kegiatan
ekonominya, selain sedekah serta menyalurkannya sesuai dengan peraturan
dan amanatnya.
Keberadaan BMT dapat dipandang memiliki dua fungsi utama, yaitu
sebagai media penyalur harta ibadah seperti zakat, ifaq, sedekah, dan wakaf,
serta dapat pula berfungsi sebagai institusi yang bergerak dibidang investasi
yang bersifat produktif sebagaimana layaknya bank. Pada fungsi kedua ini
dapat dipahami bahwa selain sebagai lembaga keuangan, BMT juga berfungsi
sebagai lembaga ekonomi. Sebagai lembaga keuangan BMT bertugas
menghimpun dana dari masyarakat (anggota BMT) yang mempercayakan
dananya disimpan di BMT dan menyalurkan dana kepada masyarakat
(anggota BMT) yang diberikan pinjaman oleh BMT. Sedangkan sebagai
BMT berhak melakukan kegiatan ekonomi, seperti mengelola kegiatan
-
3
berdagangan, industri dan pertanian. Dengan adanya BMT kebutuhan
pembiayaan yang menjadi salah satu produk dari BMT Sumber Mulia
Tuntang. Aktivitas yang dilakukan BMT tersebut dalam memenuhi berbagai
macam kebutuhan akan dana seperti memberikan pembiayaan dengan tujuan
membantu masyarakat (anggota BMT) yang memerlukan dana untuk
mengembangkan usaha kecil mereka atau memberikan pembiayaan untuk
barang-barang kebutuhan masyarakat seperti pembiayaan mudharabah
(pembiayaan total dengan menggunakan mekanisme bagi hasil), pembiayaan
musyarakah (pembiayaan bersama dengan menggunakan mekanisme bagi
hasil), pembiayaan murabaha (pemilikan suatu barang tertentu yaang dibayar
pada saat jatu tempo). Usaha pembiayaan ini memungkinkan masyarakat
memakai modal yang sewa untuk memiliki barang tersebut.
Menurut Swastha (1998: 14) promosi merupakan aspek penting dalam
memasarkan suatu produk atau jasa, karena promosi bertujuan untuk
memperkenalkan, memberitahukan dan mengingatkan kembali manfaat suatu
produk yang ditawarkannya. Dalam pelaksanaan kegiatan di BMT, pihak
BMT memperlukan strategi promosi yang tepat agar dapat mensukseskan
kegiatan tersebut. Promosi yang dilakukan oleh BMT harus mencakup kepada
nasabah agar mereka tertarik dan mau berpartisipasi dalam kegiatan BMT.
Karena salah satu keberhasilan di BMT dapat dilihat dari jumlah nasabah. Hal
tersebut tidak dapat tercapai apabila promosi yang dilakukan di BMT tidak
tepat. Dalam rangka memasarkan sebuah produk, maka perusahaan haruslah
menetapkan biaya dan menjalankan strategi promosi yang tepat dan juga
-
4
promosi dirancang sedemikia rupa flesibel, efisiensi, dan efektif dalam
mencapai tujuan utama yaitu untuk memberitahukan keberadaan produk atau
perusahaan atau konsumen artau mencipkan permintaan pasar yang akan
memperluas bangsa pasar, karena itu perusahaan harus mempertimbankan
bauran promosi.
Kegiatan pemasaran mempermudahkan perusahaan untuk
memasarkan produknya dengan lancar mengingat persaingan semakin ketat
dan kebebasan konsumen dalam memilih produk yang ditawarkan kepasar,
dalam hal ini dibutuhkan suatu promosi yang berfungsi untuk mengetahui
kecenderungan membeli loyalitas konsumen terhadap barang yang
ditawarkan.
Konsep pemasaran adalah suatu falsafah manajemen dalam bidang
pemasaran yang berorientasi kepada kebutuhan dan keinginan konsumen
dengan didukung oleh kegiatan pemasaran terpadu yang diarahkan untuk
memberikan kepuasan konsumen sebagai kunci keberhasilan organisasi
dalam usahanya mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Assauri, 1987: 56).
Menurur Kasmir (2004: 62) marketing mix (bauran pemasaran)
merupakan kegiatan pemasaran yang dilakukan secara terpadu. Artinya
kegiatan ini dilakukan secara bersamaan diantara elemen- elemen yang ada
dalam marketing mix itu sendiri. Setiap elemen tidak dapat berjalan sendiri-
sendiri tanpa dukungan dari elemen yang lain. Elemen-elemen yang ada
dalam merketingmix adalah product (produk), price (harga), place (lokasi),
dan promotion (promosi).
-
5
Oleh karena itu, lembaga keuangan dituntut dapat memprediksikan
bagaimana para nasabah atau konsumen akan merespon strategi pemasaran
yang diterapkan. Agar dapat mencapai sasaran yang diinginkan, peran
promosi turut menentukan keberhasilan produk yang lembaga keuangan
ciptakan. Strategi pengembangan harus dibangun atass dasar adanya
kesinambungan antara deferensiasi produk, saluran distribusi atau tempat
yang strategis untuk melayani konsumen, proses dan bukti fisik yang paling
mendukung.
Pasar Templek adalah pasar tradisional yang berada di lingkungan
desa kesongo kecamatan.Tuntang kabupaten. Semarang. Walaupun pasar
tradisional tapi pasar ini sangat ramai dan banyak diminati oleh masyarakat di
lingkungan desa kesongo dan sekitarnya.banyaknya pembeli akan kebutuhan
mereka mejadikan penjual harus menambahkan modal usaha mereka untuk
mengembangkan barang dagangan untuk mencukupi kebutuhan pembel.
Maka banyak baerdiri lembaga-lembag keuangan mereka sama bersaing
untuk memberikan modal kepada para penjual di paasar templek.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merasa tertarik untuk
mengadakan penelitian tentang strategi pemasaran yang diterapkapkan oleh
lembaga yang menyimpan dan menyalurkan dana masyarakat yaitu BMT
Sumber Mulia. Sehingga penelitian ini diberi judul: STRATEGI LEMBAGA
KEUANGAN MIKRO SYARIAH DALAM MENGHAPI PERTUMBUHAN
EKONOMI . (Study tentang strategi pemasran BMT Sumber Mulia Tuntang)
-
6
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana strategi pemasaran yang di gunakan BMT Sumber Mulia
Tuntang?
2. Bagaimana perkembangan jumlah nasabah BMT Sumber Mulia Tuntang
setelah menggunakan strategi pemasaran?
3. Apa saja produk unggulan BMT Sumber Mulia Tuntang ?
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Pada dasarnya segala aktivitas yang termasukdalam penelitian init
tidak terlepas dari tujuan yang ingin dicapai. Sesuai dengan
permasalahan yang diteliti atau penulis rumuskan, maka penulisan Tugas
Akhir ini mempunyai tujuan sebagai berikut:
a. Utuk mengetahui strategi apa yang digunakan BMT Sumber Mulia
Tuntang .
b. Untuk mengetahui bagaimana jumlah nasabah setelah menggunakan
strategi pemasaran yang digunakan BMT Sumber Mulia Tutang.
c. Untuk mengetahui produk unggulan BMT Sumber Mulia Tuntang
untuk bersaing di pasar templek.
2. Manfaat laporan
Adapun guna dan manfaat dari laporan yang penulis harapkan
yaitu:
-
7
a. Bagi penulis, untuk memahami bagaiman peranan strategi
pemasaran yang di jalankan BMT Sumber Mulia Tuntang dalam
menghadapi kompetitor di pasar templek
b. Bagi Lembaga Keuangan/BMT, Sebagai bahan evaluasi apakah
strategi yang diterapkan selama ini dapat meningkatkan
pertumbuhan anggota atau tidak, sehingga BMT dapat terus
melaksanakan dan meningkatkan pemasaran yang baik
c. Bagi pembaca, agar dapat meningkatkan pengetahuan tentang
pemasaran BMT Sumber Mulia Tuntang dalam menghadapi
kompetitor di pasar templek.
D. Metode Penelitian
1. Tipe Penelitian
Metode penelitian adalah cara yang digunakan peneliti untuk
mengumpulkan data penelitian.penelitian yang dilakukan menggunakan
metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan
observasi, wawancara dan dokumentasi untuk mendapatkan keterangan-
keterangan secara faktual (Emzir, 2011: 30).
2. Sumber Data
Adapun sumber data yang diperoleh, dikelompokkan menjadi dua
macam yaitu:
a. Data Primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh
peneliti langsung dari responden(Supramono:1993).
-
8
b. Data Sekunder adalah data yang diperoleh melalui data yang telah
diteliti dan dikumpulkan oleh pihak lain yang berkaitan dengan
masalah peneliti ini (Supranto, 1997: 139).
3. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti
adalah:
a. Wawancara
Wawancara adalah suatu cara mengumpulkan data dengan
mengajukan pertanyaan langsung kepada sumber informasi. Metode
wawancara digunakan untuk mengumpulkan data dari pihak–pihak
yang diwawancarai. Wawancara ini dilakukan dengan mengajukan
pertannyaan yang diajukan kepada Ibu Nanik Antiani selaku manajer
dan kepala bagian pemasaran BMT Sumber Mulia untuk menjawab
pertanyaan yang dijawab secara lisan.
b. Studi Pustaka
Studi pustaka yaitu informasi sumber relevan yang berkaitan
dengan pembahasan atau topik yang sedang diteliti dan diperoleh dari
laporan penelitian, karya ilmiah, tesis dan lainya.
c. Dokumentasi
Teknik dokumentasi, yaitu penelusuran dan perolehan data yang
diperlukan melalui data yang tersedia. Dalam sebuah penelitian
dokumentasi menjadi penting karena melalui dokumen penelitian
dapat menimba pengetahuan bila dianalisis dengan cermat.
-
9
d. Observasi
Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah
ruang (tempat), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau
peristiwa, waktu, dan perasaan. Alasan peneliti melakukan observasi
adalah untuk menyajikan gambaran realistik perilaku atau kejadian,
untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku
manusia, dan untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap
aspek tertentu melakukan umpan balik terhadap pengukuran tersebut.
Beberapa bentuk observasi yang dapat digunakan dalam penelitian
kualitatif, yaitu observasi partisipasi, observasi tidak terstruktur, dan
observasi kelompok tidak terstruktur Bugin (2007).
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik observasi
partisipasi. Maksud dari observasi partisipasi (participant observation)
adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun
data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan dimana observer
atau peneliti benar-benar terlibat dalam keseharian responden.
4. Teknik Analisis Data
Miles dan Huberman (2000) mengemukakan dalam penelitan yang
bersifat kualitatif ini, penelitian akan mengambil langkah-langkah
penelitian sebagai berikut:
a. Langkah pertama adalah dengan reduksi data. Reduksi data diartikan
sebagai proses pemilihan, pemutusan, perhatian, pada
penyedarhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data “kasar“ yang
-
10
muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan Miles dan Huberman
(2000). Data tersebut didapat dari hasil wawancara, studi pustaka, dan
dokumentasi.
b. Langkah kedua yaitu penyajian data, penyajian data diartikan sebagai
sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya
penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.
c. Langkah ketiga atau terakhir yang akan dilakukan yaitu menarik
kesimpulan atau verifikasi. Penelitian akan menarik kesimpulan atas
data yang sudah ada dan akan merumuskannya sesuai dengan tujuan
dari penelitian yang dilakukan.
E. Sistematika Penulisan
Didalam penelitian ini maka akan disajikan sistematika sedemikian
rupa sehingga apa yang penulis kemukakan diharapkan mudah untuk
dipahami:
a. BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang gambaran umum
masalah yang akan diteliti meliputi : latar belakang, rumusan masalah,
manfaat dan tujuan masalah, metode penelitian dan sistematika penulisan.
b. BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini memuat gambaran umum tentan konsep dasar untuk
memecahkan masalah yang diteliti meliputi: kajian pustaka dan kajian
teoritik.
-
11
c. BAB III : GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
Bab ini menguraikan tentang sejarah berdirinya BMT Sumber Mulia
Tuntang.
d. BAB IV : ANALISA DATA
Dalam bab ini penulis menyajikan tentang strategi pemasran yang
diterapkan BMT Sumber Mulia Tuntang dalam menghadapi kompetitor
dan bagaimana perkembangan jumlah nasabah setelah menggunakan
strategi dan mengetahui produk unggulan BMT Sumber Mulia Tuntang
dari para pesaing yang ada di pasar templek.
e. BAB V : PENUTUP
Berisikan tentang kesimpulan dari penelitian yang sudah dilakukan,
keterbatasanya dan saran–saran diharapkan sebagai masukan demi
kelanjutan dan perkembangan BMT Sumber Mulia.
-
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Dalam kegiatan penelitian biasanya bertitik tolak pada ilmu
pengetahuan yang sudah ada, pada umumnya semua peneli akan memulai
penelitiannya dengan cara mengenali dari apayang telah ditelitioleh pakar
peneliti sebelumnya. Pemanfaatan terhadap apa yang telah dikemukakan dan
ditemukan oleh para peneliti dapat dilakukan dengan mempelajari,
mencermati, mendalami, dan mengenali kembali serta mengidentifikasi hal-
hal yang sudah ada maupun yang belum ada, dapat melalui laporan hasil
penelitian dalam bentuk jurnal ataupun karya ilmiah , disini peneliti akan
meneliti tentang Pengaruh Strategi Promosi Terhadap Meningkatnya Jumlah
Nasabah BMT Sumber Mulia Tuntang Kab. Semarang.
Diambil dari hasil penelitian Tugas Akhir Niken Hastuti pada tahun
2007, yang berjudul “Bauran Pemasaran Pada BMT Sumber Mulia Tuntang”,
menyimpulkan bahwa dengan menerapkan bauran pemasaran yang baik
dengan cara, memiliki keanekaragaman produk yang bertujuan untuk
mengakomodasi keinginan nasabah yang bervariasi.karyawan BMT berusaha
memberikan pelayanan terbaik untuk nasabahnya baik untuk nasabah lama
maupun baru. Bagi hasil yang ditawarkan oleh BMT dapat bersaing dengan
lemmbaga keuangan yang lain dan tidak memperlakukan sistem denda bagi
keterlambatan pembayaran yang melewati tanggal setiap bulannya.
-
13
Asyatuti (2012) yang berjudul “kritik terhadap pemasran bank syariah
(Pendekatan Eksperimental Maketing)” menyimpulkan bahwa bank syariah
telah gagal memberikan kepuasan kepada umat islam sebagai mayoritas
potensial pelanggan. Karena pendekatan pengembangan produk bank syariah
hanya dilakukan pada “Syariaisasi produk konvensional”.
Diambil dari hasil penelitian Tugas Akhir Is Wahyuni (2007) dengan
judul “Pengaruh Promosi Terhadap Volume Perkembangan Nasabah Di BPR
Sukowati Jaya Sragen”. Di dalam meningkatkan mutu dan pelayanan BPR
Sukowati Jaya Sragen, menggunakn strategi pemasaran yang inovatif serta
meningkatkan volume pertumbuhan nasabah melalui variabel-variabel
promosi meliputi periklanan secara langsung atau door to door. Periklanan
merupakan strategi promosi yang paling signifikan dalam upaya
meningkatkan volume pertambahan nasabah, juga tersedia di perbankan
merupakan faktor penting untuk kelancaran program promosi.
Menurut penelitian Ana Muthadhirotul Magfiroh (2004) yang berjudul
“Strategi Pemasaran Produk Simpanan pada Baitul Maal Wattamwil (BMT)
Muhajirin salatigga” menyimpulkan bahwa: strategi pemasaran pada umunya
digunakan untuk mengembangkan perusahaan di masa yang akan datang
sehingga diperlukan langkah-langkah yang tepat untuk tetap memperluas
kegiatan usahanya minimal mempertahankan apa yang telah diperoleh pada
masa lalu. Sasaran utama strategi pemasaran adalah kepuasan konsumen.
Dalam penulisan Tugas Akhir Ika Fitri Widyastui (2009) yang
berjudul “Teknik Pemasaran : Marketing Mix Produk BMT Tumang Cabang
-
14
Ampel” penelitian ini membahas teknik pemasaran Marketing Mix yang
dilakukan BMT Tumang cabang Ampel dalam memasaran produk serta
mengungkap faktor-faktor yang menjadi kendala BMT Tumang cabang
Ampel dalam memasarkan produknya, faktor faktor yang menjadi kendala
diantaranya faktor lingkungan mikro yang terjadi dari sisi manajemen dan
pesaing dari Sisi manajemen kurangnya SDM yang hanya mempunyai 3
Markete. Sedangkan dari pesaing banyaknya lembaga keuangan di Ampel.
Fajri (2013) dengan judul “Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa
Terhadap Keputusan Menabung Pada Bank Muamalat Cabang Malang”.
Menyimpulkan bahwa pengaruh dari bauran pemasaran jasa yang terdiri dari
produk , harga, promosi, proses, orang, bukti fisik, dan lokasi. mempunyai
pengaruh yang signifikan dalam menarik minat nasabah untuk menabung,
akan tetapi variabel yang paling dominan adalah variabel produk.
Dalam penelitian Dani Puspita Rini (2009) yang berjudul “Pengaruh
Marketing Mix terhadap kepuasan nasabah BMT Atina Banyubiru Kab.
Semarang”, membahas tentang variabel manakah yang memiliki pengaruh
dominan terhadap kepuasan nasabah BMT Atina Banyubiru Kab. Semarang
yang meliputi variabel harga dan produk yang berpengaruh terhadap
kepuasan nasabah. Untuk harga, penetapan harga merupakan indikator yang
menjadi perhatian utama nabasah di mana berdasarkan hasil analisis
deskriptif indikator memiliki nilai rata-rata lebih besar dibandingkan
indikator produk lainnya.
-
15
Dari beberapa pendapat para peneliti di atas mengenai pemasaran
masih ada sedikit kekurangannya.yaitu kurang di sertainya pengaruh
pemasaran terhadap meningkatnya jumlah nasabah dan tidak dijelaskan
produk unggulan mereka. Dengan demikian kajian pada penelitian ini
berbeda dengan peneliti sebelumnya karena penelitian ini berfokus pada
strategi pemasran yang diterapkan BMT Sumber Mulia Tuntang dalam
menghadapi kompetitor dan bagaimana perkembangan jumlah nasabah
setelah menggunakan strategi dan mengetahui produk unggulan BMT Sumber
Mulia Tuntang dari para pesaing yang ada di pasar templek.
B. Kerangka Teoritik
1. Strategi
Menurut Swastha (1998: 67), strategi adalah suatu rencana yang
diutamakan untuk mencapai suatu tujuan. Pada umumnya strategi bersifat
permanen sehingga sulit dan memakai biaya besar.
Menurut Staton (1994: 34), strategi adalah rencana yang disatukan,
luas dan terintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategi perusahaan
dengan tantangan lingkungan dan dirancang untuk memastikan bahwa
tujuan utama dari perusahaan itu dapat dicapai melalui pelaksanaan yang
tepat oleh organisasi.
2. Pengertian Pemasaran
Menurut pendapat (Thomas 2010: 61), pemasaran adalah salah satu
kegiatan dalam perekonomian yang membantu dalam menciptakan nilai
ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri menentukan harga barang dan jasa.
-
16
Faktor penting dalam menciptakan nilai tersebut adalah produksi,
pemasaran dan konsumsi. Pemasaran menjadi penghubung antara kegiatan
produksi dan konsumsi.
Menurut Stamson (1984: 10), pemasaran adalah suatu sistem
keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan
barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang
ada maupun pembeli yang belum potensial.
Dalam sebuah hadits diriwayatkan Bukhari yang berkaitan dengan
pemasaran yang bunyi :
Dalam sebuah hadits diriwayatkan Bukhari yang berkaitan dengan
pemasaran yang bunyi :
ُد ْبُه أَ بِي يَْعقُو َب اْنِكْرَما وِيُّ َحدَّ ا َحدَّ ثَىَا ُمَحمَّ ٌَُو يُو ُن َحدَّ ثَىَاثَىَا َحسَّ ٌد وُُس قَاَل ُمَحمَّ
ٌِْريُّ َعْه أَ وَِس ْبِه مَ ًِ ا نٍِك َر ِضَي هللاُ َعْىًُ قَاَل َسِمْعُت َرُسوانسُّ ل هللاِ َصهَّي ا هللُ َعهَْي
يُ أَ ْن يُْبَسطَ نًَُ فِي رِ لُ َوَسهََّم يَقُو ًِ أَ ْو يُْىَسأَ نًَُ فِي أَ ثَِرِي فَْهيَِصْم َر ِحَمًُ زَمْه َسرَّ قِ
Nabi bersabda: “barang siapa yang ingin dilapangkan rezekinya atau di
panjang kan umurnya, maka bersilaturahmilah. (HR. Bukhari)”
(Matan lain;Muslim 4638, Abi Daud 1443,Ahmad 12128)
Dari hadis tersebut dapat di pahami bahwa seorang muslim harus
mencari rezeki yang halal dan di tunjang dengan melakukan silaturahmi.
Di dalam transaksi jual beli islam menyarankan agar kedua belah pihak
yang melakukan jual beli agar bertemu langsung karena akan timbul ikatan
persaudaraan antara penjual dan pembeli. Di dalam keterikatan itu kedua
-
17
belah pihak akan senantiasa saling membantu dan bekerja sama untuk
saling meringankan baik secara sukarela atau dengan adanya imbalan. Dari
hadist diatas menggambarkan bahwa Allah SWT akan memberi rezeki
bagi orang yang selalu menyambung silaturrahmi antar sesama.
Menurut pendapat lain Kotler (2002: 9), pemasaran adalah suatu
proses sosial dan manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan
kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan
bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Definisi ini berdasarkan
konsep inti, yaitu: kebutuan, keinginan dan permintaan, produk, nilai,
biaya, dan kepuasan, pertukaran transaksi dan hubungan pasar, pemasaran
dan pemasar. Adapun tujuan pemasaran adalah mengenal dan memahami
pelanggan sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat
terjual dengan sendirinya. Idealnya pemasaran menyebabkan pelanggan
siap membeli sehingga yang tinggal hanyalah bagaimana membuat
produknya tersedia. Sedangkan proses pemasaran terdiri dari analisa
peluang pasar, meneliti dan memilih pasar sasaran, merancang program
pemasaran dan mengorganisir, melaksanakan serta mengawasi usaha
pemasaran.
Dalam kegiatan pemasaran terdapat beberapa konsep pemasaran
dimana masing-masing konsep memiliki tujuan yang berbeda. Konsep ini
timbul dan hendaknya dilakukan dibawah filosofi yang tela dipikirkan
secara matang tentang pemasaran yang efisien, efektif dan bertanggung
jawab sosial. Penggunaan konsep ini tergantung kepada perusahaan yang
-
18
juga dikaitkan dengan jenis usaha dan tujuan perusahaan yang
bersangkutan.
Ada 5 konsep dalam pemasaran di mana setiap konsep dapat
dijadikan landasan pemasaran oleh masing-masing perusahaan (Kotler,
2002: 19-29). Adapun konsep-konsep yang dimaksut adalah sebagai
berikut:
1. Konsep Produksi
Menegaskan bahwa konsumen akan lebih menyukai produk yang
tersedia secara luas.
2. Konsep Produk
Menegaskan bahwa konsumen akan menyukai produk-produk yang
menawarkan ciri paling bermutu, berkinerja, atau inovatif.
3. Konsep Penjualan
Berkeyakinan bahwa para konsumen dan perusahaan bisnis, jika
dibiarkan, tidak akan secara teratur membeli cukup banyak produk-
produk yang ditawarkan oleh organisasi tertentu. Oleh karena ini,
organisasi tersebut melakukan penjualan dan promosi yang agresif.
4. Konsep Pemasaran
Menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi yang
ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif
dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan
mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang
terpilih.
-
19
5. Konsep Pemasaran Kemasyarakatan
Menegaskan bahwa tugas organisasi adalah menentukan
kebutuhan,keinginan, dan minat dari pasar sassaran dan
memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan
efesien dibandingkan pesaing dengan tetap memelihara atau
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan konsumen.
3. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Menurut pendapat Kotler dan Armstrong (2006: 62), bauran
pemasaran (Marketing Mix) adalah kumpulan alat pemasaran taktis
terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respons yang
diinginkannya di pasar sasaran.
Menurut Swastha dan Irawan (1990: 78), bauran pemasaran
(Marketing Mix) adalah kombinasi dari empat variabel kegiatan yang
merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni: produk, struktur
harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi.
Menurut pendapat (Kasmir 2004: 186) tentang bauran pemasaran
(Marketing Mix) adalah kegiatan pemasaran yang dilakukan secara
terpadu. Setiap elemen tidak dapat berjalan sendiri-sendiri tanpa dukungan
dari elemen yang lain. Elemen-elemen yang ada dalam Marketing Mix
adalah Product (Produk), Price (Harga), Place (Lokasi) dan Promotion
(Promosi).
4. Elemen-Elemen Bauran Pemasaran (Bauran Marketing Mix)
1) Product (Produk)
-
20
Produk adalah sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan dan
keinginan pelanggan. Philip Kotler mendefinisikan produk sebagai
sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian
untuk membeli, untuk digunakan atau dikonsumsi yang dapat
memenuhi keinginan dan kebutuhan.
Produk yang diinginkan pelanggan, baik berwujud maupun tidak
berwujud adalah produk berkualitas tinggi. Oleh karena itu diperlukan
adanya strategi produk. Strategi produk yang dilakukan dalam
mengembangkan suatu produk adalah sebagai berikut (Kasmir 2004
:190-191) :
1. Penentuan Logo dan Motto
Logo adalah suatu ciri khas suatu lembaga keuangan,
sedangkan motto merupakan serangkaian kata-kata yang berisikan
misi dan visi bank dalam melayani masyarakat. Baik logo maupun
motto harus dirancang dengan benar. Pertimbangan logo dan motto
adalah sebagai berus dirancang dengan benar. Pertimbangan logo
dan motto adalah sebagai berikut :
a. Memiliki arti
b. Menarik perhatian
c. Mudah diingat.
2. Menciptakan Merek
Merek merupakan sesuatu u untuk mengenal barang dan jassa
yang ditawarkan. Merek sering diartikan sebagaimana nama,
-
21
istilah, simbol, desain atau kombinasi dari semuanya. Penciptakan
merek harus mempertimbangkan faktor-faktor antara lain :
a. Mudah diingat
b. Terkesan hebat dan modern
c. Memiliki arti
d. Menarik perhatian
3. Menciptakan Kemasan
Kemasan merupakan bungkus atau produk. Dalam lembaga
lembaga keuangan lebih diartikan kepada pemberian pelayanan
atau jasa kepada para nasabah disamping itu jugga sebagai
pembungkus untuk beberapa jenis jasanya seperti buku tabungan,
cek atau bilyet giro.
4. Keputusan Label
Label merupakan sesuatu yang dilengketkan pada produk
yang ditawarkan dan merupakan bagian dari kemasan. Di dalam
label menjelaskan siapa yang membuat, dimana dibuat, kapan
dibuat, cara menggunakannya dan informassi lainnya.
5. Keanekaragaman Produk
Semakin lengkap produk yang ditawarkan semakin baik,
sehingga untuk memperoleh produk serta manfaatnya nasabah
tisakperlu menjadi mitr dengan lembaga keuangan lainn cukup
loyal dengan satu BMT.
6. Pelayanan
-
22
Ciri-ciri sarana prasarana yang baik:
a. Tersedia sarana dan prassarana yang baik.
b. Tersedia personil yang baik.
c. Bertanggung jawab kepada setiap nasabah.
d. Mampu melayani secara tepat dan cepat.
e. Mampu berkomunikasi.
7. Jaminan
Jaminan yang dimaksut adalah jaminan bahwa keamanan
dana nasabah di BMT terjamin dan adanya jaminan bahwa untuk
akad-akad tertentu, dana dapat diambil sewaktu-waktu dan jaminan
dalam nomminal tertentu akan mendapatkan marjin bagi hasil yang
lebih.
Untuk menentukan suatu strategi produk, lembaga
keuangan juga harus memahami daur hidup produk. Hal ini
disebabkan masing-masing produk memiliki daur hidup (Product
Life Circle) yang artinya merupakan perjalanan hidup suatu produk
mulai dari produk dijual dipasar sampai produk tersebut mati
(Kamsir 2004 : 193-194).
2) Price (Harga)
Harga merupakan salah satu aspekpenting dalam kegiatan
Marketing Mix. Penentuan harga menjadi sangat penting untuk
diperatikan, mengingat harga sangat menentukan laku tidaknya produk
dan jasa perbankan. Bagi perbankan terutama bank yang bersadarkan
-
23
prinsip konvensional, harga adalah bunga, biaya administrasi, provisi
dan komisi, biaya kirim, tagih, sewa, iuran dan biaya-biaya lainnya.
Sedangkan bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah adalah bagi
hasil, administrasi pembiayaan dan fee lainnya (Kasmir 2004 : 196).
Faktor- faktor yang mempengaruhi besar kecilnya marjin
keuntungan antara lain:
a. Persaingan
Dalam merebutkan dana simpanan, penentuan utama tingkat
suku bunganya pihak perbankan harus memperhatikan perilaku
pesaing. Dalam arti jika pesaing menetapkan untuk harga simpanan
rata-rata 16% per tahun, maka jika nasabah hendak membutuhkan
dana cepat sebaiknya bunga simpanan bank dinaikkan diatas bunga
pesaing misalkan 17% per tahun. Namun sebaiknya untuk bunga
pinjaman kita harus berada dibawah bunga pesaing.
b. Target Laba yang diinginkan
Target laba yang diinginkan, merupakan besarnya
keuntungan yang diinginkan oleh bank. Jika laba yang diinginkan
besar, maka bunga pinjaman ikut besar dan demikian pula
sebaliknya. Oleh karena itu pihak bank harus serius dalam
menentukan presentase laba atau keuntungan yang diinginkan.
c. Jangka Waktu
Semakin panjang jangka waktu pinjaman, maka akan
semakin tinggi bunganya, hal ini disebabkan besarnya
-
24
kemungkinan resiko dimasa mendatang. Demikian pula sebaliknya
jika pinjaman berjangka pendek, maka bunnganya relative lebih
rendah.
d. Kualitas Jaminan
Semakin likuid jaminan yang diberikan, maka semakin
rrendah bunga kredit yang dibebankan dan sebaliknya. Sebagai
contoh nasabah dengan jaminan sertifikat deposito bunga pinjaman
akan lebih rendah jika dibandingkan dengan nasabah yang
memiliki jaminan sertifikat tanah. Alasan utama perbedaan ini
adalah dalam hal pencairan jaminan apabila kredit yang diberikan
bermasalah. Bagi bank jaminan yang likuid seperti sertifikat
deposito atau rekening giro yang dibekukan akan lebih mudah
untuk dicairkan jika dibangkan dengan jaminan sertifikat tanah.
e. Reputasi Perusahaan
Bonafiditas suatu perusahaan yang akan memperoleh kredit
juga sangat menentukan tingkat suku bunga yang akan dibebankan
nantinya, karena biasanya perusahaan yang bonafit kemungkinan
resiko kredit macet di masa mendatang relative kecil dan
sebaliknya.
f. Produk yang Kompetitif
Maksutnya adalah produk yang dibiayai kredit tersebut laku
di pasaran. Untuk produk yang relatif, bunga kredit yang diberikan
relative rendah jika dibandingkan dengan produk yang kurang
-
25
kompetitif. Hal ini disebabkan tingkat pengembalian kredit
terjamin, karena produk yang dibiayailaku di pasar.
g. Hubungan Baik
Biasanya pihak bank menggolongkan nasabahnya menjadi
dua yaitu nasabah utama (primer) dan nasabah biasa (sekunder).
Penggolongan ini didasarkan pada kreatifitas serta loyalitas
nasabah yang bersangkutan terhadap bank. Nasabah utama
biasanya mempunyai hubungan yang baik dengan pihak bank,
sehingga dalam penentuan suku bunganya pun berbeda dengan
nasabah biasa.
h. Jaminan Pihak Ketiga
Dalam hal ini pihak yang memberikan jaminan kepada
bank untuk menanggung segala resiko yang dibebankan kepada
penerima kredit. Biasanya pihak yang memberikan jaminan
bonafit, baik dari segi kemampuan membayar, nama baik maupun
loyalitasnya kepada bank, sehingga bunga yang dibebankan juga
berbeda. Demikian sebaiknya jika penjamin pihak ketiganya
kurang bonafit atau tidak dapat dipercaya, maka mungkin tidak
dapat digunakan sebagai jaminan pihak ketiga oleh pihak
perbankan (Kasmir 2004 : 201).
3) Place (Lokasi)
Penentuan lokasi kantor beserta sarana dan prasarana pendukung
menjadi sangat penting, hal ini disebabkan agar nasabah mudah
-
26
menjangkau setiap lokasi lembaga keuangan yang ada. Demikian pula
sarana dan prasarana harus memberikan rasa yang nyaman dan aman
kepada seluruh nasabah yang berhubungan dengan lembaga keuangan.
Lokasi yang tidak strategis akan mengurangi minat nasabah untuk
bertransaksi dengan lembaga keuangan.
Secara umum pertimbangan dalam menentukan letak suatu lokasi
adalah sebagai berikut :
a) Jenis usaha yang dijalankan
b) Dekat dengan pasar
c) Dekat dengan bahan baku
d) Dekat dengan tenaga kerja
e) Dekat dengan pemerintahan
f) Tersedia sarana dan prasarana (transportasi, listrik dan air) Dekat
dengan lembaga keuangan
g) Di kawasan industri
h) Kemudahan untuk ekspentasi
i) Adat istiadat budaya sikap masyarakat
Setelah penentuan lokasi langkah selanjutnya adalah menentukan
lay out gedung dan lay out ruangan kantor. Penentuan lay out dapat
dilakukan untuk dua macam yaitu lay out gedung dan ruangan.
Hal-hal yang perludiperhatikan untuk lay out gedung adalah :
(1) Bentuk gedung yang memberikan kesan bonafit atau modern atau
mungkin tradisional tergantung diwilayah mana yang akan dibuka.
-
27
(2) Lokasi parkir luas dan aman
(3) Keamanan disekitar gedung
(4) Tersedia tempat ibadah
(5) Tersedia telepon umum atau fasilitas khusus untuk nasabah.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan lay out
gedung dan ruangan sebagai berikut:
(a) Bentuk gedung
(b) Suasana ruangan terkesan luas dan lebar
(c) Ruangan yang sejuk dan nyaman
(d) Tata letak kursi dan meja yang membuat ruangan menjadi hidup
(e) Sarana hiburan seperti musik sebagai alat untuk mengusir
kebosanan.
Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam pelayanan
peralatan ruangan suatu lembaga keuangan adalah sebagai berikut :
i. Produk yang dihasilkan
ii. Banyaknya ruangan yang dibutuhkan
iii. Urutan operasi (dari Customer Service, Teller, bagian Admistrasi
dan seterusnya)
iv. Aliran orang dan dokumen
v. Dekorasi ruangan
vi. Fleksibilitas (kemudahan berpindah-pindah)
4) Promotion (Promosi)
-
28
Promosi merupakan marketing mix yang terakhir. Dalam kegiatan
ini setiap bank berusaha untuk mempromosikan seluruh produk dan
jasa yang dimilikinya baik langsung maupun tidak langsung. Salah
satu tujuan promosi adalah menginformasikan segala jenis produk
yang ditawarkan dan berusaha menarik calon nasabah yang baru. Ada
empat macam sarana promosi yang dapat digunakan dalam
mempromosikan baik produk maupun jasanya yaitu :
a) Periklanan (Advertising)
Iklan adalah sarana promosi yang digunakan oleh bank guna
menginformasikan, menarik, dan mempengaruhi calon nasabahnya.
Penggunaan promosi dengan iklan dapat dilakukan dengan media
seperti lewat :
1) Pemasangan spanduk Billboard dijalan-jalan
2) Pencetakan brosur baik disebarkan setiap cabang atau pusat-
pusat perbelanjaan
3) Pemasangan spanduk di lokasi tertantu yang strategiis
4) Pemasangan melalui koran dan masjalah
5) Pemasangan melalui televisi atau radio
6) Dan menggunakan media lainnya
Tujuan menggunakan iklan sebagai media promosi adalah :
(a) Untuk memberitahu tentang segala sesuatu yang berkaitan
dengan jenis bank yang dimiliki oleh suatu bank. Seperti
-
29
peluncuran prduk baru, keuntungan dan kelebihan suatu
produk atau informasi lainnya.
(b) Untuk meningkatkan kembali kepada nasabah tentang
keberadaan atau keunggulan jasa bak yang ditawarkan.
(c) Untuk menarik perhatian dan minat para nasabah baru dengan
harapan akan memperoleh daya tarik dari calon nasabah.
(d) Mempengaruhi nasabah saingan agar berpindah ke bank kita.
Kemudian pertimbanan penggunaan media yang akan dipakai
untuk pemasangan iklan disuatu media antara lain :
(1) Jangkauan media yang akan digunakan
(2) Sasaran atau konsumen yang akan dituju
(3) Jangkauan media yang akan digunakan
(4) Sasaran atau konsumen yang akan dituju
(5) Tujuan iklan tersebut
(6) Biaya yang akan dikeluarkan
b) Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Tujuan promosi adalah untuk meningkat penjualan atau untuk
meningkatkan jumlah nasabah. Promosi penjualan dilakukan untuk
menarik nasabah segera membeli setiap produk atau jasa yang
ditawarkan. Bagi lembaga keuangan promosi penjualan dapat
dilakukan melalui :
-
30
(a) Pemberian bagi hasil khusus untuk jumlah dana yang relative
besar walaupun hal ini akan mengakibatkan perniagaan tidak
sehat.
(b) Pemberian insentif kepada setiap nasabah yang memiliki
simpanan dengan saldo tertentu.
(c) Pemberian cinderamata, hadiah serta kenang-kenangan
lainnya kepada nasabah loyal.
c) Humas (Public Relation)
Merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu
perusahaan untuk memengaruhi persepsi, opini, keyakinan dan
sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan.
d) Pemasaran Langsung
Sistem yang bersifat interaktif yang memanfaatkan satu atau
beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur dan
atau transaksi di sembarang transaksi.
e) Penjualan Pribadi
Adalah sistem komunikasi langsung antar penjual dan calon
pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon
pelanggan dan membentuk suatu pemahaman pelanggan terhadap
produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya.
BAB III
LAPORAN OBYEK
-
31
A. Gambaran Umum
1. Sejarah Umum BMT Sumber Mulia Tuntang
Proses berdirinya Baitul Mal Wattamwil (BMT) Tuntang adalah
diawali dari adanya program P3T (Penanggulangan Pengangguran Tenaga
Terampil) yaitu suatu program penanggulangan bagi para pemuda yang
berpotensi tetapi belum mendapatkan pekerjaan. Pusat Inkubikasi Usaha
Kecil (PINBUK) Kabupaten Semarang sebagai pegangan proyek tersebut
mengarahkan sebagian dananya ke BMT tersebut dan sebagian lagi
mengarahkan diwirausaha mandiri. Hal ini dilakukan karena sebagian
besar pengurus PINBUK adalah pengelola BMT Fajar Mulia yang
nantinya menjadi guru bagi BMT-BMT baru di kabupaten semarang.
Setelah mengadakan pelatihan selama satu minggu di Asrama
Donohudan, Solo, kemudian mereka di arahkan untuk magang di BMT-
BMT terdekat yang telah ada sebelumnya. Maka pada bulan Juli 1998
mulai dibicarakan rencana didirikan BMT di Kesongo, Kecamatan
Tuntang Kabupaten Semarang. Tepatnya di tempat usaha Baitul Mal
Wattamwil (BMT) Tuntang terletak dijalan raya Salatiga Semarang Km.1
Tempat usaha tersebut dipilih karena tidak ada lembaga keuangan lain
yang berdiri di dekat pasar dan adanya kemudahan transportasi.
BMT itu sendiri berbadan hukum Koperasi. Alasan memilih usaha
keuangan dengan berbadan hkum Koperasi saat itu karena :
a. Persyaratan dan pendirian koperasi lebih mudah meliputi :
1) Jangka waktu perijinan butuh waktu tiga bulan.
-
32
2) Tempat atau lokasi biasa dimana-mana seperti propinsi, kabupaten,
ataupun kecamatan.
3) Dana awal sebesar Rp.5.000.000,00 sampai dengan Rp.
10.000.000,00 (nilai uang padajaman dulu).
b. Sifat keterbukaan koperasi yang sesuai dengan ajaran agama sehingga
keunggulan kemungkinan untukselalu bertambah.
Kemudian pada tanggal 26 Agusus 1998 rapat pembentukan
koperasi yang pertama dengan dihadiri 24 orang dengan mengundang dari
Departemen Koperasi Kab. Semarang. Pada tanggal 2 September 1998
diajukan akta pendirian untuk memperoleh hak badan hukum koperasi.
Baitul Mal Wattamwil disahkan sebagai unit usaha ototomi simpan pinjam
oleh Menteri Koperasi dan Pembinaan Usaha Kecil dengan SK Nomor :
095/KPK.11.T//IV/1999. Untuk itu 2 September merupakan tanggal
berdirinya Baitul Mal Wattamwil Sumber Mulia (BMT) Tuntang.
1. Profil KSPS BMT Sumber Mulia Tuntang
Di bawah ini adalah profil singkat tentang KSPS BMT Sumber
Mulia Tuntang:
Nama Lengkap : Koprasi Simpan Pinjam Syariah Baitul
Mal Wat tamwil Sumber Mulia Tuntang.
Alamat :Desa Kesongo Kecamatan Tuntang
kabupaten Semarang, Tepatnya di jalan
raya Salatiga Semarang Km.1.
-
33
No. Badan Hukum : No. 095/KPK.11.T//IV/1999/ Tanggal 2
September 1998 Kep Men Kop UKM RI.
Tahun Berdiri : 2 September 1998.
Modal Kerja Awal : Rp 500,000,-
Personil BMT : 24 orang.
2. Visi, Misi dan Tujuan KSPS BMT Sumber Mulia Tuntang
a. Visi
Mewujudkan lembaga keuangan syariah yang mampu
mengembangkan ekonomi umat.
b. Misi
Mewujudkan BMT yang profesional dengan prinsip-prinsip:
1) Mutu pelayanan yang baik dengan resiko usaha yang minimal
dengan pengendalian maksimal.
2) Menumpuk modal melalui pemberdayaan masyarakat baik
yang ekonomi kelas bawah maupun pemilik modal.
3) Mencari keuntungan melalui usaha-usaha yang halal dengan
pendistribusian laba yang merata dan adil.
4) Mentasyarufkan zakat, infaq, dan shodaqoh kepada yang
berhak.
3. Struktur Organisasi
Dalam suatu lembaga atau organisasi pasti terdapat struktur
organisasinya dalam menjalankan. Di KSP BMT Sumber Mulia
-
34
sendiri struktur organisasinya itu hampir sama dengan struktur
organisasi yang ada pada koperasi lainnya, dimana kekuasaan
tertinggi terletak pada rapat anggota tahunan (RAT) dengan dipantau
oleh dewan Syari’ah.
Gambar 3.1 Struktur Organisasi
Sumber : BMT Sumber Mulia Tuntang
Keterangan:
a. Pegawai
Ketua : H. Ahmad,Spd I
Anggota : Dimyati
Anggota : H. Fauzi Arkan,Mag
b. Pengurus
Ketua : Wibowo, Sag
-
35
Sekrertaris I : Bahtiar Rofik
Sekruetaris II : Mangsuri, SE
Bendahara : IR.H.Pudjiono
Pembantu Umum : Muh Saeri
c. Penasehat Sar’i
Ketua : Kyai Baidlowi
Anggota : Kyai Mansuri
Anggota : Kyai Mansuri
d. Manager : Nanik Atiani, Amd
e. Ka Operasional : Sulistianto
f. Teller : Nur hasanah
g. Ka Pemasaran : M.Hasan Magribi
h. Pemasaran :Farida SusiantiSP, Ahmad Slamet
i. Penagihan :Syaful Hadi, M. Akrom Zulfa
Tugas masing-masing bagian yang terdapat pada struktur
organisasi BMT adalah sebagai berikut:
1) Karyawan/Pengelola:
a) Manager:
(1) Memimpin kegiatan BMT secara menyeluruh.
(2) Melakukan koordinasi seluruh staf BMT.
(3) Menyusun rencana kerja bulanan, triwulanan, dan tahunan
yang merupakan penjabaran dari kebijakan umum Dewan
Syariah dan Rapat Anggota Tahunan.
-
36
(4) Menandatangani surat-surat untuk kepentingan intern dan
ekstern.
(5) Memberi persetujuan setiap transaksi, biaya atau
pemindahan bukuan.
(6) Mangangkat dan memperhentikan pegawai.
(7) Meneliti laporan periodik (bulanan, triwulanan, dan
tahunan).
b) Kepala Bagian Operasional:
(1) Melaksanakan supervice terhadap setiap pelayanan dan
jasa-jasa BMT dari setiap unit atau bagian yang berada di
bawahnya.
(2) Melakukan monitoring, evaluasi, review, dan koordinasi
terhadap pelaksanaan tugas-tugas pelayanan di bidang
operasional.
(3) Turut membantu pelayanan secara aktif atau tugas-tugas
harian setiap bagian yang berada di bawah tanggung
jawabnya.
(4) Mengusulkan produk-produk BMT yang diperlukan
nasabahnya.
2) Pengurus:
-
37
a) Mengadakan rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan
dan belanja BMT
b) Menyelenggarakan rapat.
c) Menyelenggarakan rapat pengurus minimal 1 kali setiap bulan
untuk mengevakuasi pelaksanaan usaha BMT oleh pengelola.
d) Menunjuk pengelola BMT yang profesional.
e) Mewakili BMT di dalam dan di luar pengadilan.
3) Penasehat Syar’i :
a) Mengawasi seluruh kegiatan BMT dalam aspek syariah.
b) Memeberikan persetujuan kredit besar.
c) Memberikan nasehat kepada manajer untuk menjalankan
kegiatan operasional sesuai dengan syariah Islam.
4) Teller:
a) Bertindak sebagai penerima uang dan juru bayar.
b) Melayani penerimaan serta penarikan dana dari dan ke nasabah.
c) Melakukan pembayaran sesuai dengan perintah manajer.
d) Menghitung bagi hasil seluruh nasabah.
e) Mengadministrasi seluruh transaksi yang berhubungan dengan
kas.
f) Setiap akhir jam kerja menghitung uang yang ada dan meminta
pemeriksaan dari manajer.
5) Administrasi / Pembukuan :
a) Membukukan semua transaksi keuangan.
-
38
b) Membuat laporan-laporan keuangan secara periodik.
c) Mengadministrasi seluruh dokumen yang berhubungan dengan
bagian keuangan.
d) Melayani claim, biaya, serta gaji yang telah disetujui manajer.
e) Mengarsip semua bebas, surat-surat dan dokumen-dokumen lain
sehingga tidak hilang.
6) Kepala Bagian Pembiayaan :
a) Menyusun rencana pembiayaan.
b) Menerima usulan dan melakukan wawancara analisa
pembiayaan.
c) Memantau, membina, dan mendatajalannya pengangsuran kredit
agar tidak macet.
d) Mengalisa proposal pembiayaan anggota.
e) Mengajukan persetujuan pembiayaan kepala manajer.
7) Pembiayaan :
a) Melakukan administrasi pembiayaan.
b) Melakukan penagihan di lapangan.
c) Melaksanakan pelayanan pengambilan atau pengantaran dari
debitur.
8) Pemasaran :
a) Melakukan kegiatan-kegiatan kerja promosi.
-
39
b) Mencari sumber-sumber dana dengan melihat kemungkinan dan
peluang dana murah yang dapat dihimpun baik dari anggota
maupun simpanan dari pihak ketiga.
c) Bersama bagian pembiayaan melakukan penagihan ke setiap
anggota yang diberikan pembiayaan sesuai dengan tanggal dan
waktu yang telah disepakati.
4. Nasabah
Ada dua status nasabah yang dilakukan di BMT Sumber Mulia
Tuntang, yaitu :
a. Nasabah
Seperti syarat nasabah di BMT pada umumnya, nasabah
wajib membayar simpanan wajib dan simpanan pokok. Nasabah
memiliki suara pada Rapat Anggota Tahunan, dan bisa melakukan
penyetoran tabungan ataupun mengajukan pembiayaan.
b. Calon Nasabah
Calon nasabah adalah nasabah yang melakukan penyetoran
tabungan, tanpa membayar simpanan pokok dan simpanan calon
nasabah adalah nasabah yang melakukan penyetoran tabungan,
tanpa membayar simpanan pokok dan simpanan wajib. Sehingga
hanya memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan penyetoran
tabungan dan pembiayaan.
-
40
5. Produk-Produk BMT Sumber Mulia Tuntang
Jenis-jenis produk yang terdapat di BMT Sumber Mulia
Tuntang ini adalah:
a. Produk Simpanan
Produk simpanan yang di berikan oleh nasabah, atau calon
nasabah dalam bentuk simpanan biasa atau simpanan berjangka.
Produk simpanan yang terdapat di BMT Sumber Mulia Tuntang
meliputi:
1) Simpanan Sukarela Lancar (SIRELA)
Merupakan bentuk simpanan mudharabah biasayaitu
simpanan pihak ketiga yang disimpan di BMT atas dasar
akad wadah dan di sediakan bagi anggota yang ingin
menyimpan uang nya baik harian atau perminggunya
minimal Rp 10.000,00 dan kelebihan dari tabungan ini yaitu
dapat diambil sewaktu-waktu tanpa adanya periode untuk
pengambilan tabungannya. Untuk pembukaan awal tabungan
minimal Rp 25.000 00 dan sudah menjadi saldo awal
anggota.
2) Simpanan Suka Rela Qurban (SISUQUR)
Merupakan bentuk simpanan berkala mudharabah yaitu
simpanan pihak ketiga yang disimpan di BMT dengan
harapan BMT dapat memutar uang kepada debitur. Simpanan
yang hanya bisa diambil pada waktu lebaran (tanggal 5
-
41
Dzulhijjah) atau hari raya Qurban saja. Minimal setoran
tabungan adalah Rp 5.000,00 untuk pembukaan awal
tabungan sama seperti produk yang lainnya yaitu Rp
15.000,00.
3) Simpanan Suka Rela Berjangka (SISUKA)
Merupakan bentuk simpanan deposito yang penarikanya
dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian
nasabah dengan BMT. Dengan Setoran awal Minimal
Rp.1.000.000 dan berlaku kelipatanya.Jangka waktu jatuh
tempo sebagai berikut:
a) Tiga bulan, dengan presentase nisbah bagi hasil 40%
untuk penabung dan 60% untuk BMT.
b) Tiga bulan, dengan presentase nisbah bagi hasil 45%
untuk penabung dan 55% untuk BMT.
c) Tiga bulan, dengan presentase nisbah bagi hasil 50%
untuk penabung dan 50% untuk BMT.
4) Simpanan Amanah (SIAMANAH)
Simpanan yang merupakan titipan saja dari nasabah kepada
lembaga BMT dan tidak mendapatkan porsi bagi hasil dari
lembaga dan simpanan SIAMANAH terdiri dari sadaqoh,
infak, wakaf, dan nisbah. Sumber dana yang terkumpul
nantinya akan digunakan untuk pinjaman khusus kaum
dhuafa atau mereka yang benar-benar kesulitan.
-
42
5) Simpanan Pendidikan (SIDIDIK)
Merupakan bentuk simpanan berkala mudharabah yaitu
simpanan pihak ketiga yang disimpan di BMT dengan
harapan BMT dapat memutar uang kepada debitur.
Simpanan yang hanya bisa diambil pada waktu pembayaran
Triwulan, Bulanan, Semesteran dan Jangka panjang dalam
mempersiapkan biaya. Minimal setoran tabungan adalah Rp
2.000,00 untuk pembukaan awal tabungan sama seperti
produk yang lainnya yaitu Rp 5.000,00.
b. Produk Pembiayaan
Pembiayaan adalah penyediaan uang yang dapat
dipersembahkan dengan pinjaman berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan pinjam meminjam antara BMT dengan pihak lain
yang mewajibkan pihak meminjam untuk melunasi
pembiayaannya dengan cicilan atau termin setelah jangka waktu
tertentu disertai dengan pembayaran bagi hasil. Jenis-jenis
pembiayaan di BMT Sumber Mulia Tuntang adalah :
1) Pembiayaan Mudharabah (MDA)
Merupakan kerja sama antara pihak penyedia dana (BMT)
dengan menyediakan dana penuh kepada pihak pengusaha
(anggota) yang bertanggung jawab dalam mengelola dana
atau usaha bagi pihak pengusaha. Penentuan bagi hasil
berdasarkan kesepakatan bersama.
-
43
2) Pembiayaan Musyarakah (MSA)
Merupakan kerja sama untuk menambah modal usaha umat,
bagi hasil ditentukan berdasarkan komisi modal dan
kesepakatan bersama.
3) Pembiayaan Ijabah (Sewa)
Merupakan kerjasama yang menyewakan barang atau jasa
kepada nasabah dengan pembayaran angsuran atau tangguh.
4) Pembiayaan Murabahah (MBA)
Merupakan pembiayaan untuk menyediakan barang-barang
kebutuhan nasabah dengan pembayaran angsuran atau
cicilan senilai harga perolehan barang di tambah
keuntungan (mark up) yang telah disepakati bersama.
6. Sumber Daya Manusia
a) Karyawan yang bekerja di BMT Sumber Mulia Tuntang
melilikitingkat pendidikan minimal D3.
b) Setiap 3 bulan sekali dilakukan evaluasi kinerja untuk
meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah.
c) Karyawan BMT mengikuti Training-training yang diadakan
oleh dekopin (Dewan Koperasi Indonesia).
d) Pengadaan buku-buku tentang perkoperasian dan BMT untuk
meningkatkan pengetahuan karyawan.
-
44
BAB IV
ANALISIS DATA
Dalam menghadapi persaingan tentunya ada beberapa hal yang harus di
perhatikan. Salah satu hal yang harus di perhatikan adalah bagaimana strategi
yang di gunakan oleh suatu proses atau badan usaha. Strategi itu tentunya
ditujukan dalam beberapa aspek supaya tetap bisa bersaing dengan kompetitor
yang lain.
Strategi yang bagus dan cocok untuk di terapkan didalam suatu lembaga
atau organisasi harus tepat dan sesuai dengan kebutuhan. Bukan hanya sekedar
menentukan dan difikirkan satu orang saja, tetapi harus merupakan pemikiran
bersama dengan melihat situasi, menyangkut liku-liku pasar agar membuahkan
hasil yang efektif untuk kemajuan dan perkembangan lembaga.
Dengan adanya kegiatan tersebut,penulis mencoba membahas masalah
mengenai strategi yang digunakan BMT Sumber Mulia Tuntang dalam
menghadapi kompetitor di pasar templek.
A. Strategi pemasaran BMT Sumber MuliaTuntang
Berdasarkan wawancara yang dilakukan penulis dengan ibu Nanik Atiani
selaku manajer BMT Sumber Mulia Tuntang pada 13 juli 2017 beliau
menerangkan strategi yang di terapkan pada BMT Sumber Mulia Tuntang
menggunakan beberapa pendekatan yang di sesuaikan dengan kebutuhan.
Meliputi strategi pemasaran marketing mix dan pelayanan internal, dari
strategi pemasaran BMT Sumber Mulia dapat di analisa dan di
-
45
implementasikan dari 4P, yaitu Pleace (tempat), product (produk), price
(harga) dan promotion ( promosi), yang dijabarkan sebagai berikut:
1. Product (produk)
Produk yang di tawarkan BMT tentunya berbeda dengan lembaga
keuangan lainnya. Hal ini di dasari dengan berpedoman bahwa semua
produk yang ada di BMT Sumber Mulia Tuntang Harus sesuai dengan
syariah Islam. Baik dari segi penghimpunan dana atau penyaluran dana,
akan tetapi tetap dengan strategi yang bertujuan untuk memudahkan serta
membuat para nasabah tertarik.
Produk-produk yang di tawarkan menggunakan singkatan dan kata
yang menarik serta mudah diingat supaya jadi daya tarik tersendiri, seperti
contoh:
1) Penentuan Logo dan Motto
Penentuan logo disini dibuat semenarik mungkin supaya
nantinya nasabah atau calon nasabah dapat tertarik dengan lembaga
yang kita bawa. Biasanya, nasabah akan melihat dari lambangnya atau
sesuatu yang menunjukan keberadaan BMT tersebut. Apabila dari
lambang sudah menarik, hal ini akan dapat mempengaruhi nasabah
atau calon nasabah untuk percaya dengan produk yang kita pasarkan.
Logo BMT Sumber Mulia terdiri dari gambar air, ikan, padi, dan
segi 5 yang memiliki arti Air menunjukan tentang sumber (mata air)
dan letak BMT yang berdekatan dengan Rawa pening, Ikan mata
pencarian nasabah sebagaian besar adalah nelayan, Padi berjumlah 9,
-
46
menunjukan lokasi di kesonggo dan padi berarti kemakmuran, Segi 5
menunjukan 5 sila dalam pancasila yang berarti kerukunan.
Kemudian logoya juga bisa menarik perhatian karena berbeda dengan
yang lain. Dan juga, logonya mudah diingat karena gambarnya elegan
2) Menciptakan Merek
Dalam hal menciptakan merek, BMT Sumber Mulia memilih
merek dengan kata yang mudah diingat. Bisa dikatakan mudah diingat
karena memang kata dari BMT Sumber Mulia mudah di pahami dan
di ingat. Kemudian kata yang digunakan juga terkesan kata yang
modern, misalnya Si Didik, Si Suqur, Si Rela dll. Kemudian di setiap
nama dari produk memiliki arti tersendiri, contohnya Si Didik. Si
Didik disini memiliki arti simpanan pedidikan, lalu Si Suqur yaitu
simpanan sukarela qurban, dan Si Rela adalah simpanan sukarela.
Dari kata-kata di setiap produk, namanya memiliki daya tarik
tersendiri.
3) Menciptakan Kemasan
Bungkus atau kemasan dari suatu produk maupun pelayanan
disini juga memiliki startegi tersendiri. Kemasan diciptakan sangat
simpel namun juga elegan.
4) Keanekaragaman Produk
Produk yang ditawarkan di BMT Sumber Mulia banyak dan
jugaa beraneka ragam. Ada Si Rela,Si Didik, Si Suqur, Si Suka, Si
Amanah dll. Produk yang ditawarkan disini dtidak hanya produk
-
47
simpanan, namun juga ada pembiayaan juga. Seperti pembiayaan
Mudhorobah (MDA), pembiayaan Musyarokah (MSA), pembiayaan
Ijarah (Sewa), pembiayaan Murabahah (MBA)
5) Pelayanan
Pelayanan disini, adalah mencakup pelayanan teller dan
marketing. Pelayanan dari teller dan marketing pasti memiliki strategi
masing-masing. Pelayanan disini sangat berpengaruh, karena
keramahan dan kesabaran juga ikut andil dalam strategi pemasaran
BMT Sumber Mulia.
2. Price (harga)
Dalam menentukan harga jual baik yang berupa akad maupun saldo
minimal setoran awal, BMT Sumber Mulia Tuntang menerapkan beberapa
strategi sehinga golongan masyarakat mikro tidak kesusahan dan dapat
dengan mudah berpartisipasi dengan lembaga keuangan. Sebagai contoh
produk simpanan sukarela lancar yang hanya dengan setoran awal
Rp.25.000 selanjutnya minimal Cuma Rp.5.000.
Hal-hal yang dipertimbangkan dalam harga (price) adalah yang
pertama persaingan. Persaingan disini adalah persaingan BMT Sumber
Mulia dalam merebutkan dana simpanan dan pembiayaan, dalam
menentukan margin (bagi hasil) BMT Sumber Mulia tidak menentu,
memginat keuntungan yang dibagikan kepad nasabah adalah dari hasil
pembiayaan yang setiap bulananya tidak bisa dipastikan. Sedangkan pada
produk pembiayaan, pemberlakuan prinsip bagi hasil didasarkan pada
-
48
tawar menawar yang dilakukan antara nasabah dengan BMT kira-kira 1,2
sampai 2% perbulan. Dan biaya administrasi yang dikenakan kepada
nasabah Cuma Rp 5000.
Pemberlakuan sistem jaminan untuk pembiayaan RP 500.000,- keatas
dimaksudkan agar BMT daapat mengantisipasi adanya kemungkinan tidak
tertagih piutang. Jaminan yang di berlakukan di BMT adalah sertifikat
tanah dan BPKB kendaraan, yang apabila terjadi pembiayaan macet BMT
bisa melelang jaminan tersebut untuk menutup pembiayaaan,dan untuk
mempermudah nasabah BMT Sumber Mulia tidak mengenakan sistem
denda bila terjadi keterlambatan pembayaran dari wktu yang telah di
tentukan.
3. Place (tempat)
Pemilihan tempat atau lokasi yang tepat akan berdampak pada
penjualan terutama perusahaan yang bergerak dibidang keuangan.
Sehingga BMT Sumber Mulia Tuntang memilih lokasi yang cukup
strategis di samping pasar desa Kesongo, Kecamatan Tuntang Kabupaten
Semarang.
Lokasi ini tepat berada di pinggir jalan raya Salatiga-Semarang Km.1
dan di sekelilingnya ada sekolah-sekolah dan tempat usaha serta berada di
dekat pasar. Sehingga secara tidak langsung dapat menjadi nilai tambah
bagi BMT karena mudah di jangkau.
Selain pemilihan lokasi yang tepat, BMT Sumber Mulia Tuntang juga
memiliki gedung yang simpel tapi bisa memanjakan para nasabah.
-
49
Sehingga diharapkan nasabah dapat merasa nyaman dengan situasi kantor.
Hal-hal yang dapat membuat nasabah nyaman aalah adanya LED TV di
ruang tunggu, ada permen dan juga aqua.
Kemudian nilai lebih juga dapat dilihat dari keamanan tempat parkir
dari BMT Sumber Mulia. Tempat parkir yang sangat luas, dan juga
diawasi oleh kamera CCTV.
4. Promotion (promosi)
Dari segi promosi atau menawarkan produknya kepada masyarakat,
BMT Sumber Mulia Tuntang menggunakan strategi promosi langsung dan
secara tidak langsung. Apabila secara langsung yaitu dengan personal
selling (penjualan pribadi). Sedangkan secara tidak langsung yaitu dengan
caraa memasang spanduk, kerjasama dengan instansi dan menjadi sponsor
pada acara tertentu.
Selain itu untuk memperluas jangkauan tak jarang pula melakukan
promosi dengan menyebarkan brosur serta selebaran keberbagai pasar. Hal
itu dimaksutkan agar para pelaku pasar biar lebih tahu dan mengenal BMT
Sumber Mulia Tuntang. Selain menggunakan strategi itu BMT Sumber
Mulia juga menggunakan strategi lainnya, yaitu dengan memperbaiki
pelayanan internal dan menjadikan para pesaing sebagai peluang.
1. Memperbaiki pelayanan internal
Pelayanan yang di usung BMT Sumber Mulia yaitu pelayanan
yang menggunakan hati, sopan dan sesuai dengan aturan yang ada.
-
50
Untuk mewujudkannya, BMT Sumber Mulia melakukan perbaikan
kualitas SDM yang sudah ada dengan cara :
1) Membuat program MKU (menuju keluarga Utama)
Dalam program ini seluruh karyawan diwajibkan untuk
melakukan hal-hal yang bertujuan untuk mempertahankan
keimanan, seperti:
a. Mengaji
Bisa mengaji merupakan merupakan kompetensi dasar
yang harus dimiliki oleh setiap karyawan atau pegawai yang
bekerja di BMT Sumber Mulia. Hal ini dikarenakan ketika
dia bisa mengaji tentunya ibadah yang lain juga akan mudah
melaksanakan. Untuk kegiatan mengaji ini BMT Sumber
Mulia mengamjurkan setiap hari melaksanakan, baik itu
setelah solat fardhu atau waktu senggang lainnya. Dan untuk
pengajian rutin bersama karyawan BMT Sumber Mulia di
adakan seminggu sekali yaitu pada setiap hari sabtu.
b. Sholat wajib tepat waktu
Kegiatan sholat wajib tepat waktu merupakan kegiatan
yang dimaksudkan untuk melatih para karyawan supaya
mengerti berharganya kedisilinan. Karena tidak menunda-
nunda solat pastinya waktu tidak terbuang sia-sia dan
efektifitas kerja akansemakin bagus. Tentunya sebagai
seorang karyawan lembaga keuangan islam, solat wajib ini
-
51
suddah menjadi suatu kebutuhan masing masing individu dan
bukan lagi menjadi paksaan
c. Beramal atau shodaqoh
Kegiatan yang terakhir ini merupakan pelengkap atau
penyempurna dari kegiatan di atas tadi. Karena dengan kita
beramal, pastinya kita bisa mengurangi beban para saudara
kita yang kurang beruntung. Kemudian dengan kegiatan ini
pula dilaharapkan karyawan sadar bahwa sebagian rezki yang
mereka miliki adalah hak orang lain dan untuk besaran serta
jumlah tergantung para individu.
2) Mengadakan meeting seminggu sekali
Guna mengevaluasi kinerja para karyawan BMT Sumber
Mulia mengadakan rapat seminggu sekali untuk melihat bagaimana
kinerja mereka. Hal ini dimaksudkan agar seluruh karyawan dapat
melakukan pekerjaannya sesuai dengan yang diharapkan. Sehingga
dapat membantu kemajuan BMT Sumber Mulia Tuntang.
2. Menjadikan pesaing sebagai peluang
Persaingan dalam suatu bisnis atau usaha itu wajar terjadi.
Banyak yang takut dan maerasa dirugikan dengan adanya pesaing.
Akan tetapi hal ini tidak berlaku bagi BMT Sumber Mulia,
dikarenakan BMT Sumber Mulia menganggap pesaing adalah sebuah
peluang untuk terus maju. BMT Sumber Mulia beranggapan dengan
adanya pesaing tentunya hal itu menjadikan kita harus menjadi lebih
-
52
baik lagi dalam bekerja dan jangan sampai kita tertinggal, kalau bisa
lebih baik dari mereka dalam hal produk, pelayanan atau kinerja kita.
Dengan begitu tentunya nasabah bisa membandingkan BMT
Sumber Mulia dengan lembaga keuangan lainnya, sehingga nasabah
bisa memilih lembaga keuangan mana yang cocok untuk mereka yaitu
dengan melihat fitur-fitur yang ditawarkan oleh berbagai lembag
B. Perkembangan Jumlah Nasabah Setelah Menggunakan Strategi
Pemasaran
1. Jumlah Perkembangan Anggota / Nasabah
Anggota atau nasabah merupakan bagian terpenting bagi BMT
Sumber Mulia Tuntang, karena jumlah nasabah menjadi tolak ukur
keberhasilan dari usaha pemasaran dalam rangka menarik calon nasabah
terutama nasabah potensial untuk dapat mengembangkan usaha guna
mencapai tujuan yang telah diterapkan. Berdasarkan wawancara dengan
Ibu Nanik Atiani pada tanggal 25 Juli 2017 menerangkan perkembangan
jumlah nasabah yang mempercayakan dananya kepada BMT Sumber
Mulia Tuntang dapat dilihat dari tabel :
-
53
Tabel 4.1
Perkembangan Nasabah Produk Simpanan
BMT Sumber Mulia Tuntang Tahun 2014-2016
Posisi Per Si
Rela (+/-)%
Si
Suka (+/-)%
Si
Suqur (+/-)%
31 Des 2014
Pemasaran
langsung
7772 5% 65 10% 77 7%
31 Des 2015
Marketing
mix
8128 7% 72 17% 84 26%
31 Des 2016
Marketing
mix
8766 87 113
Sumber : Data diolah
Sumber data Perkembangan Nasabah Produk Simpanan, saya
dapatkan melalui wawancara dengan marketing pemasaran pada tanggal
25 Juli 2017.
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa dari tahun 2014 jumlah
nasabah Si Rela 7772 , tahun 2015 jumlah nasabah 8128 mengalami
kenaikkan dengan presentase 5%, pada tahun 2015 sampai 2016
mengalami kenaikan menjadi 8766 dengan presentase kenaikan 7%,
sedangkan pada tahun 2014 jummlah nasabah Si Suka 65, pada tahun 2015
jumlah nasabah mengalami kenaikkan menjadi 72 dengan presentase 10%
dan tahun 2015 mengalami kenaikan menjadi 87 dengan presentase
kenaikan 17%, pada tahun 2014 jumlah nasabahSi Suqur 77, pada tahun
-
54
2015 jumlah nasabah mengalami kenaikkan 84 dengan presentase 7% dan
tahun 2016 mengalami kenaikan menjadi 113 dengan presentase
mengalami kenaikan sebanyak 26%. Hal ini menunjukkan bahwa dari
tahun 2014 sampai tahun 2016 BMT Sumber Mulia Tuntang mengalami
peningkatan jumlah nasabah yang bila mana jika nasabah dijumlah
keseluruhannya sebanyak 8966 nasabah.
Tabel 4.2
Perkembangan Nasabah Pembiayaan
BMT Sumber Mulia Tuntang Tahun 2014-2016
Akad Tahun 2014
Pemasran
langsung
Tahun 2015
Marketing
mix
Tahun 2016
Marketing
mix
Al-Murabahah 75 88 102
Bai’ Bitsaman Ajil 4 7 12
Al-Musyarakah 1 2 2
Al-Mudharabah 164 193 214
Al-Ijaroh 52 61 93
Al-Hawalah 4 5 9
Qordul Hasan 5 2 4
305 358 436
15% 18%
Sumber : Data yang diolah
-
55
Sumber data Perkembangan Nasabah Pembiayaan, saya dapatkan
melalui wawancara dengan marketing pemasaran pada tanggal 25 Juli
2017.
Dari table diaras dapat di ketahui pada tahun 2014 jumlah nasabah
pembiayaan Al-Murabahah 75, pada tahun 2015 mengalami peningkatan
88 dan tahun 2016 mengalami kenaikan jumlah nasabah menjadi 102,
sedangkan pada tahun 2014 jumlah nasabah pembiayaan Bai’ Bitsaman
Ajil 4, pada tahun 2015 mengalami kenaikkan menjadi 7 dan pada tahun
2016 mengalami kenaikan menjadi 12, sedangkan pada tahun 2014 pada
nasabah pembiayaan Al-Musyarakah 1, pada tahun 2015 mengalami
kenaikkan menjadi 2 dan pada tahun 2016 tidak mengalami kenaikan atau
penurunan sehingga jumlah nasabah tetap 2, pada tahun 2014 nasabah
pembiayaan Al-Mudharabah 164, pada tahun 2015 mengalami kenaikkan
menjadi 193 dan pada tahun 2016 mengalami kenaikan jumlah nasabah
menjadi 214, sedangkan pada tahun 2014 pada nasabah jasa Al-Ijarah 52,
pada tahun 2015 mengalami kenaikkan menjadi 61 dan pada tahun 2016
mengalami kenaikkan menjadi 93, sedangkan pada tahun 2014 jumlah
nasabah jasa Al-Hawalah 4, pada tahun 2015 mengalami kenaikkan
menjadi 5 dan pada tahun 2016 mengalami kenaikkan menjadi 9,
sedangkan pada pembiayaan Qordul Hasaan tahun 2014 jumlah
nasabahnya 5, mengalami penurunan pada tahun 2015 menjadi 2 dan tahun
2016 mengalami kenaikkan menjadi 4. Dan dapat dilihat dari hasil
keseluruhan tahun 2014 jumlah nasabah 205, pada tahun 2015 mengalami
-
56
kenaikkan menjadi 358 dan pada tahun 2016 menjadi 436.Presentase dari
tahun 2014-2015 adalah 15% dan pada tahun 2015-2016 adalah 18%.
Peningkatan jumlah nasabah simpanan maupun pembiayaan menunjukkan
bahwa strategi pemasaran yang diterapkan oleh BMT Sumber Mulia
Tuntang dapat berjalan dengan baik.
C. Produk unggulan BMT Sumber Mulia Tuntang
Dalam kegiatan memasarkan seluruh produk dan jasa yang dimilikin
oleh BMT Sumber Mulia Tuntang baik langsung maupun tidak langsung.
Salah satu tujuan pemasran BMT Sumber Mulia Tuntang adalah
menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha
menarik calon nasabah yang baru, maka perlu disiapkan produk yang menarik
dan mudah difahami sehingga dapat menarik calon nasabah baru.
Berdasarkan wawancara dengan Ibu Nanik Antiani pada tanggal 25
Juli 2017 Produk yang terdapat di BMT Sumber Mulia Tuntang yang paling
diminati dan di unggulkan adalah:
1. Produk Simpanan
Produk simpanan yang di berikan oleh nasabah, atau calon nasabah
dalam bentuk simpanan biasa atau simpanan berjangka. Produk simpanan
yang terdapat di BMT Sumber Mulia Tuntang meliputi:
a. Simpanan Sukarela Lancar (SIRELA)
Merupakan bentuk simpanan mudharabah biasayaitu simpanan
pihak ketiga yang disimpan di BMT atas dasar akad wadah dan di
sediakan bagi anggota yang ingin menyimpan uang nya baik harian
-
57
atau perminggunya minimal Rp 25.000,00 dan kelebihan dari
tabungan ini yaitu dapat diambil sewaktu-waktu tanpa adanya periode
untuk pengambilan tabungannya. Untuk pembukaan awal tabungan
minimal Rp 25.000 00 dan sudah menjadi saldo awal anggota. Produk
ini menjadi di minati karena BMT Sumber Mulia memudahkan para
nasabahnya untuk menabung dengan sistem jemput bola yang
dilakukan bagian pemasaran, sehingga nasabah tidak perlu datang ke
BMT. Serta kemudahan pada saat pengambilan uang yang ada di
tabungan.
b. Simpanan Suka Rela Qurban (SISUQUR)
Merupakan bentuk simpanan berkala mudharabah yaitu
simpanan pihak ketiga yang disimpan di BMT dengan harapan BMT
dapat memutar uang kepada debitur. Simpanan yang hanya bisa
diambil pada waktu lebaran (tanggal 5 Dzulhijjah) atau hari raya
Qurban saja. Minimal setoran tabungan adalah Rp 5.000,00 untuk
pembukaan awal tabungan sama seperti produk yang lainnya yaitu
Rp25.000,00. Produk ini di minati karena nasabah BMT Sumber
Mulia mayoritas beragama islam serata lingkungan di sekitar BMT
banyak pesantren dan lingkungan yang beragamis ,dengan adanya
produk SI Suqur memper mudah nasabah yang ingin melakukan
ibadah qurban
c. Simpanan Suka Rela Berjangka (SISUKA)
-
58
Merupakan bentuk simpanan deposito yang penarikanya
dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah dengan
BMT. Dengan Setoran awal Minimal Rp.1.000.000 dan berlaku
kelipatanya.Jangka waktu jatuh tempo sebagai berikut:
a) Tiga bulan, dengan presentase nisbah bagi hasil 40% untuk
penabung dan 60% untuk BMT.
b) Tiga bulan, dengan presentase nisbah bagi hasil 45% untuk
penabung dan 55% untuk BMT.
Tiga bulan, dengan presentase nisbah bagi hasil 50% untuk
penabung dan 50% untuk BMT, produk ini menjadi sala satu produk
unggulan karena nisbah bagi hasilnya yang lumayan banyak serta cara
menabung yang mudah.
2. Produk Pembiayaan
Pembiayaan adalah penyediaan uang yang dapat dipersembahkan
dengan pinjaman berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam
meminjam antara BMT dengan pihak lain yang mewajibkan pihak
meminjam untuk melunasi pembiayaannya dengan cicilan atau termin
setelah jangka waktu tertentu disertai dengan pembayaran bagi hasil. Jenis-
jenis pembiayaan di BMT Sumber Mulia Tuntang adalah :
1) Pembiayaan Mudharabah (MDA)
Merupakan kerja sama antara pihak penyedia dana (BMT)
dengan menyediakan dana penuh kepada pihak pengusaha (anggota)
yang bertanggung jawab dalam mengelola dana atau usaha bagi pihak
-
59
pengusaha. Penentuan bagi hasil berdasarkan kesepakatan
bersama.pembiayaan di BMT Sumber Mulia banyak di pilih karena di
sini tidak dikenakan biaya administrasi , marjin dan bagihasil yang
tidak flet, syarat untuk pengajuan yang mudah, dan yang menjadi
pembeda dari lembaga lain adalah proses pencairan dana disini cepat.
2) Pembiayaan Murabahah (MBA)
Merupakan pembiayaan untuk menyediakan barang-barang
kebutuhan nasabah dengan pembayaran angsuran atau cicilan senilai
harga perolehan barang di tambah keuntungan (mark up) yang telah
disepakati bersama. Pembiayaan ini di minati karena di BMT Sumber
Mulia syarat pengajuan pembiayaan yang mudah, tidak ada biaya
administrasi, bagi hasil yang tidak flet dan proses pencairan dana yang
cepat.
-
60
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis tersebut, maka penulis dapat menarik kesimpulan
sebagi berikut :
1. Strategi yang di terapkan pada BMT Sumber Mulia Tuntang
menggunakan beberapa pendekatan yang di sesuaikan dengan
kebutuhan. Meliputi strategi pemasaran marketing mix dan
pelayanan internal, dari strategi pemasaran dapat di analisa dan di
implementasikan dari 4P, yaitu Pleace (tempat), product (produk),
price (harga) dan promotion ( promosi),
2. Selain menggunakan strategi itu BMT Sumber Mulia juga
menggunakan strategi lainnya, yaitu dengan memperbaiki playanan
internal dan menjadikan para pesaing sebagai peluang.
3. Dari tahun 2014 sampai tahun 2016 BMT Sumber Mulia Tuntang
mengalami peningkatan jumlah nasabah simpanan yang bilamana
jika nasabah dijumlah keseluruhannya sebanyak 8966 nasabah.
4. produk yang terdapat di BMT Sumber Mulia Tuntang yang paling
diminati pada produk simapanan dan pembiayaan sebagai berikut
Simpanan Sukarela Lancar (SIRELA), Simpanan Suka Rela
Qurban (SISUQUR), dan Simpanan Suka Rela Berjangka
-
61
(SISUKA). Pada produk pembiayaan Pembiayaan Mudharabah
(MDA), Pembiayaan Murabahah (MBA)
B. Saran
Setelah mengadakan penelitian dan mengamati keadaan serta situasi di
BMT Sumber Mulia Tuntang maka penulis memberikan saran yang dapat
bermanfaat antara lain :
1. Untuk meningkatkan jumlah nasabah, BMT Sumber Mulia Tuntang
harus lebih memperkenalkan produknya kemasyarakat yang lebih
luas lagi dengan meningkatkan pemasaran berupa program hadiah
atau pembagian bonus.
2. Peningkatan pelayanan menurut adanya usaha untuk menciptakan
dan memperluas jaringan, BMT Sumber Mulia Tuntang sebaiknya
berkerja sama dengan semua pihak, lebih-lebih dengan kelompok
pedagang kaki lima, kelompok pedagang lainnya serta bekerja
sama juga dengan organisasi massa dan lembaga pemerintah.
Harapan yang terkandung dalam jalinan kerjasama itu ialah produk
yang ditawarkan oleh BMT Sumber Mulia Tuntang akan semakin
dikenal, diterima sehingga masyarakat luas dapat menikmati
manfaatnya, dan melesatnya jumlah nasabah baru.
-
62
-
63
-
LAMPIRAN