identitas nasional
TRANSCRIPT
![Page 1: identitas nasional](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082817/55cf9715550346d0338faad7/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Identitas nasional secara terminologis adalah suatu cirri yang dimiliki oleh
suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa
yang lain.Berdasarkan perngertian yang demikian ini maka setiap bangsa didunia
ini akan memiliki identitas sendiri-sendiri sesuai dengan keunikan,sifat,cirri-ciri
serta karakter dari bangsa tersebut.Berdasarkan hakikat pengertian identitas
nasional sebagai mana di jelaskan di atas maka identitas nasional suatu Bangsa
tidak dapat di pisahkan dengan jati diri suatu bangsa ataulebih populer disebut
dengan kepribadian suatu bangsa. Identitas nasional merupakan ungkapan nilai-
nilai budaya suatu bangsa yang bersifat khas dan membedakannya dengan bangsa
yang lain. Ciri khas yang melekat pada suatu bangsa itulah yang dimaksud dengan
identitas nasional. Proses pembentukan identitas nasional bukan sesuatu yang
sudah selesai, tetapi sesuatu yang terus berkembang dan mengikuti perkembangan
zaman.
Bangsa pada hakikatnya adalah sekelompok besar manusia yang
mempunyai persamaan nasib dalam proses sejarahnya,sehingga mempunyai
persamaan watak atau karakter yang kuat untuk bersatu dan hidup bersama serta
mendiami suatu wilayah tertentu sebagai suatu kesatuan nasional.
Penyusunan makalah ini digunakan untuk mengangkat tema dengan tujuan
dapat membantu dalam mengatasi masalah tentang identitas nasional dan dapat di
terapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, serta untuk memenuhi tugas
kelompok matakuliah pendidikan kewarganegaraan.
1.2 Rumusan masalah
![Page 2: identitas nasional](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082817/55cf9715550346d0338faad7/html5/thumbnails/2.jpg)
1. Apa pengertian identitas nasional?
2. Apa unsur-unsur pembentuk identitas nasional?
3. Apa saja faktor-faktor pendukung identitas nasional?
4. Mengapa pancasila sebagai identitas nasional?
5. Bagaimana sejarah budaya bangsa sebagai akar identitas nasional?
6. Apa pengaruh globalisasi terhadap identitas nasional?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian identitas nasional.
2. Untuk mengetahui unsur-unsur pembentuk identitas nasional.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor pendukung identitas nasional.
4. Untuk mengetahui mengapa pancasila sebagai identitas nasional.
5. Untuk mengetahui sejarah budaya bangsa sebagai akar identitas nasional.
6. Untuk mengetahui pengaruh globalisasi terhadap identitas nasional.
BAB II
1
![Page 3: identitas nasional](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082817/55cf9715550346d0338faad7/html5/thumbnails/3.jpg)
PEMBAHASAN
A. Pengertian Identitas Nasional
Istilah identitas nasional dapat disamakan dengan identitas kebangsaan.
Secara etimologis, identitas nasional berasal dari kata identitas dan nasional. Kata
identitas berasal dari bahasa Inggris yaitu identity yang berarti ciri, tanda, atau jati
diri yang dimiliki oleh seseorang, kelompok, masayarakat bahkan bangsa.
Sementara nasional berasal dari kata national yang diartikan sebagaikelompok
persekutuan hidup manusia yang lebih besar.
Oleh karena itu,identitas nasional merujuk pada identitas bangsa dalam
pengertian politik atau politic unity. Identitas nasional Indonesia yang
menunjukkan pada identitas-identitas yang sifatnya nasional. Beberapa bentuk
identitas nasional Indonesia, sebagai berikut :
Bahasa nasional
Dasar Negara
Lagu kebangsaan
Lambang Negara
Semboyan Negara
Bendera Negara
Konstitusi Negara
Bentuk Negara
Konsepsi
Kebudayaan nasional.
B. Unsur Pembentuk Identitas Nasional
Adapun unsur pembentuk identitas nasional bangsa Indonesia, yaitu:
2
![Page 4: identitas nasional](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082817/55cf9715550346d0338faad7/html5/thumbnails/4.jpg)
a) Wilayah geografi
Wilayah geografi Indonesia secara historis adalah wilayah yang semula menjadi
wilayah kekuasaan dua kerajaan besar, yakni Sriwijaya dan Majapahit, meliputi
seluruh wilayah nusantara,sebagian Thailand,Malaysia, Singapura sampai ke
Filipina.Ketika bangsa Indonesia menyatakan diri menjadi bangsa yang merdeka,
bersatu, berdaulat, secara politik para pendiri negara menetapkan bahwa wilayah
geografi yang menjadi identitas negara Indonesia adalah seluruh wilayah
nusantara yang meliputi seluruh bekas jajahan Belanda.
b) Suku bangsa
Suku bangsa sebagai unsur pembentuk identitas nasional dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu suku bangsa askriptif dan kelompok migran. Sukubangsa
askriptif adalah suku bangsa yang sudah ada di wilayah geografi nusantaraatau
ada sejak lahir,sedangkan kelompok migran adalah mereka yang telahmenyatakan
diri menjadi warga negara dan setia terhadap Pancasila sebagai pandangan hidup
bangsa, ideologi dan dasar negara. Kelompok migran di Indonesia meliputi,
migran dari Asia (Tionghoa, Arab, dan India),migran dari Eropa (Belanda,
Jerman, Italia), migran dari Amerika (Kanadadan Amerika Serikat), migran dari
Afrika (Mesir dan Nigeria). Oleh karenaitu, bangsa Indonesia terbentuk dari ras
dan suku bangsa yang majemuk,sebagian besar termasuk suku bangsa askriptif.
Secara keseluruhan, di Indonesia terdapat kuranglebih 300 suku bangsa dengan
bahasa dan dialek yang berbeda.
c) Agama
Agama menjadi unsur pembentuk identitas nasional berdasarkan realitas bahwa
bangsa Indonesia tergolong sebagai rakyat agamis yang secara sadar bersama-
sama membangun hubungan yang rukun antar umatseagama dan antar umat
beragama. Bagi bangsa Indonesia, kemajemukan dalam beragama merupakan
anugerah dari Tuhan YME yang wajib disyukuri dan dikelola secara wajar.
Sebagai upaya mencegah resiko konflik antar umat beragama diantaranya adalah
saling mengakui secara positif keberadaan agama dan para pemeluk serta saling
menghormati prinsip satu sama lain. Agama-agama yang tumbuh dan berkembang
3
![Page 5: identitas nasional](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082817/55cf9715550346d0338faad7/html5/thumbnails/5.jpg)
di nusantara adalah agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Kong Hu
Cu. Agama Kong H Cu pada masa orde baru tidak diakui sebagai agama resmi
negara. Namun sejak pemerintahan presiden Abdurrahman Wahid, istilah agama
resmi negara dihapuskan.
d) Kebudayaan
Kebudayaan menjadi unsur pembentuk identitas nasional karena realita bahwa
kebudayaan yang dipelihara dan berkembang di dalam lingkungan setiap suku
bangsa berisi nilai-nilai dasar yang secara kolektif digunakan oleh para
pendukungnya untuk menafsirkan dan memahami lingkungan serta digunakan
sebagai pedoman berpikir, bersikap, dan bertindak sesuai dengan lingkungan yang
dihadapi.
e) Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia yang sekarang digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa
Indonesia berawal dari bahasa Melayu. Dalam interaksi antar sukubangsa yang
mendiami kepulauan nusantara, bahasa melayu telah menjadi bahasa penghubung
(lingua franca) jauh sebelum kemerdekaan. Dalam fungsinya sebagai bahasa
penghubung itulah bahasa melayu kemudianditetapkan oleh para pemuda dari
Sabang sampai Merauke sebagai bahasa persatuan dalam ikrar Sumpah Pemuda.
C. Faktor-faktor Pendukung Kelahiran Identitas Nasional
Kelahiran identitas nasional suatu bangsa memiliki sifat, ciri,khas serta
keunikan masing- masing, serta didukung oleh beberapa faktor yang mendukung
lahirnya identitas nasional. Dintaranya meliputi (a). faktor objektif : meliputi
faktor geografis-ekologis dan demografi, (b). faktor subjektif : meliputi faktor
historis,social politik, dan kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia
(Suryo,2002). Faktor historis yang dimiliki bangsa Indonesia mempengaruhi
proses pembentukan masyarakat dan bangsa Indonesia beserta
identitasnya,melalui interaksi berbagai faktor yang ada di dalamnya. Dari interaksi
beberapa faktor tersebut membentuk masyarakat,bangsa, negara beserta identitas
bangsa Indonesia. Menurut Robert de Ventos dalam buku The Power of Identity
4
![Page 6: identitas nasional](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082817/55cf9715550346d0338faad7/html5/thumbnails/6.jpg)
mengemukakan teori tentang munculnya identitas nasional sebagai hasil dari
interaksi historis antara faktor- faktor berikut :
i. Faktor Primer
meliputi etnisitas, territorial, bahasa,agama dan sebagainya. Meskipun bangsa
Indonesia dalam berbagai etnisitas, agama, serta budaya yang berbeda Indonesia
tetaplah satu kesatuan, justru dengan perbedaan tersebut memiliki kekhasan
masing- masing. Kesatuan tersebut tidaklah menghilangkan keberanekaragaman,
hal inilah yang dimaksudkan dengan Bhineka Tunggal Ika.
ii. Faktor Pendorong
yang dimaksudkan dengan pendorong disini yakni dalam hal kemajuan ilmu
pengetahun dan teknologi (IPTEK) serta pembangunan untuk bangsa dan negara
juga merupakan suatu identitas nasional yang sifatnya dinamis (fleksibel sesuai
dengan perkembangan zaman). Dengan adanya sifat yang dinamis ini hendaknya
dalam setiap diri seseorang ditanamkan rasa ingin membuat suatu hal yang baru,
karena dalam persaingan IPTEK sumber daya manusia sangat berperan dalam
melalukan suatu perubahan yang membangun bangsa.
iii. Faktor Penarik
sistem ini mencakup kodifikasi bahasa dalam gramatika yang resmi,,tumbuhnya
birokrasi, dan pemantapan sistem pendidikan nasional.Meskipun dalam etnis
masyarakat Indonesia antar daerah memiliki bahasa masing- masing, namun
bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan dan kesatuan nasional. Sehingga
bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi Negara Indonesia. Demikian juga
dengan birokrasi serta pendidikan nasional terus dikembangkan hingga saat ini.
iv. Faktor Reaktif
5
![Page 7: identitas nasional](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082817/55cf9715550346d0338faad7/html5/thumbnails/7.jpg)
Reaktif merupakan tindakan meliputi penindasan, dominasi, dan pencarian
identitas melalui memori kolektif rakyat. Penderitaan, kesengsaraan hidup, serta
semangat dalam memperjuangan kemerdekaan merupakan sebuah identitas untuk
memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, negara Indonesia.
Pembentukan identitas nasional bangsa Indonesia mencakup keempat
factor diatas yang berkembang dari masa sebelum mencapai kemerdekaan.
Bangsa dan Negara Indonesia ini dibangun dari unsure masyarakat lama sehingga
berikutnya terbentuk suatu kesatuan bangsa dan Negara dengan berprinsipkan
nasionalisme modern. Oleh karena itu pembentukan identitas nasional Indonesia
melekat erat dengan unsur- unsur lainnnya seperti social, ekonomi,
budaya,etnis,agama serta geografis yang saling berkaitan dan terbentuk dalam
jangka yang cukup panjang.
D. Pancasila Sebagai Identitas Nasional
Bangsa Indonesia sebagai salah satu bangsa dari masyarakat Internasional,
memiliki sejarah serta prinsip yang membedakannya dengan bangsa lain. Hal
inilah yang kemudian disebut dengan ciri atau karakteristik suatu bangsa. Dengan
ciri khas tersebut, suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam hidup dan
kehidupannya. Tatkala bangsa Indonesia berkembang menuju fase nasionalisme
modern, diletakkanlah prinsip-prinsip dasar filsafat. Para pendiri negara yang
menyadari akan pentingnya dasar filsafat, kemudian melakukan suatu badan yang
akan meletakkan dasar filsafat bangsa dan negara yaitu BPUPKI. Prinsip-prinsip
dar tersebut ditemukan oleh para pendiri negara yang diangkat dari pandangan
hidup bangsa Indonesia, yang kemudian diabstraksikan oleh menjadi suatu dasar
filsafat negara yaitu Pancasila. Jadi dasra filsafat suatu bangsa dan negara, berakar
pada pandangan hidup yang bersumber pada kepribadian bangsa itu sendiri.
Dapat pula dikatakan bahwa pancasila sebagai dasr filsafat bangsa dan
negara Indonesia pada hakikatnya besumber kepada nilai-nilai budaya dan
keagamaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesiasebagai kepribadian bangsa. Jadi
filsafat Pancasila itu bukan muncul secara tiba-tiba dan dipaksakan oleh suatu
6
![Page 8: identitas nasional](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082817/55cf9715550346d0338faad7/html5/thumbnails/8.jpg)
penguasa melainkan melalui fase historis yang cukup panjang. Pancasila sebelum
dirumuskan secara formal yuridis dalam pembukaan UUD 1945 sebagai dasar
filsafat negara Indonesia , nilai-nilainya telah ada pada bangsa Indonesia dalam
kehidupan sehari-hari sebagai suatu pandangan hidup, sehingga materi Pancasila
yang berupa nilai-nilai tersebut tidak lain adalah dari bangsa Indonesia sendiri.
Dalm pengertian seperti ioni menurut Notonegoro bngsa Indonesia adalah sebagai
kausa materialis Pancasila. Nilai-nilai tersebut kemudian diangkat dan dirumuskan
secara formal oleh para pendiri negara untuk dijadilan sebagai dasr ngara
Republik Indonesia. Proses perumusan materi Pancasila secara formal dilakukan
dalam sidang BPUPKI pertama, sidang “Panitia 9”, sidang BPUPKI kedua, serta
akhirnya disyahkan secara formal yuridis sebagai dasar filsafat negara Republik
Indonesia.
E. Sejarah Budaya Bangsa sebagai Akar Identitas Nasional
Budaya bangsa Indonesia terbentuk melalui suatu proses sejarah yang
cukup panjang. Berdasarkan kenyataan objektif tersebut maka untuk memahami
jati diri bangsa Indonesia serta identitas nasional Indonesia maka tidak dapat
dilepaskan dengan akar-akar budaya yang mendasari identitas nasioanal
Indonesia. Kepribadian, jati diri, serta identitas nasional Indonesia yang
terumuskan dalam filsafat pancasila harus dilacak dan dipahamin melalui sejarah
terbentuknya bangsa Indonesia sejak zaman Kutai, Sriwijaya, Majapahit serta
kerajaan lainnya sebelum penjajahan bangsa asing di Indonesia.
Nilai-nilai esensial yang terkandung dalam Pancasila yaitu : Ketuhanan,
Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan serta Keadilan, dalam kenyataannya secara
objektif telah dimiliki oleh bangsa Indonesia sejak zaman dahulu kala sebelum
mendirikan negara. Proses terbentuknya bangsa dan negara Indonesia melalui
suatu proses sejarah yang cukup panjang yaitu sejak zaman kerajaan-kerajaan
pada abad ke-IV, ke V kemudian dasar-dasar kebangsaan Indonesia telah mulai
nampak pada abad ke VII, yaitu ketika timbulnya kerajaan Sriwijaya di bawah
wangsa Syailendra di Palembang, kemudian kerajaan Airlangga dan Majapahit
7
![Page 9: identitas nasional](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082817/55cf9715550346d0338faad7/html5/thumbnails/9.jpg)
di Jawa Timur serta kerajaan-kerajaan lainnya. Proses terbentuknya nasionalisme
yang berakar pada budaya ini menurut Yamin diistilahkan sebagai fase
terbentuknya nasionalisme lama, dan oleh karena itu secara objektif sebagai dasar
identitas nasionalisme Indonesia.
Dasar-dasar pembentukan nasionalisme modern menurut Yamin dirintis
oleh para pejuang kemerdekaan bangsa, antara lain rintisan yang dilakukan oleh
para tokoh pejuang kebangkitan nasional pada tahun 1908. Akhirnya titik
kulminasi sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk menemukan identitas
nasionalnya sendiri, membentuk suatu bangsa dan negara Indonesia tercapai
pada tanggal 17 Agustus 1945 yang kemudian diproklamasikan sabagai suatu
kemerdekaan bangsa Indonesia.
Oleh karena itu akar-akar nasionalisme Indonesia yang berkembang
dalam perspektif sejarah sekaligus juga merupakan unsur-unsur identitas
nasional, yaitu nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang dalam sejarah
terbentuknya bangsa Indonesia.
Studi Kasus
8
![Page 10: identitas nasional](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082817/55cf9715550346d0338faad7/html5/thumbnails/10.jpg)
Di era globalisasi ini identitas suatu bangsa adalah hal yang mutlak harus
dimiliki oleh suatu bangsa. Adanya identitas suatu bangsa menunjukan bahwa
bangsa tersebut adalah bangsa yang tidak mudah dipengaruhi oleh bangsa lain.
Tak lain Indonesia, negara yang terletak di jalur transit perdagangan (singapura)
memiliki sebuah identitas nasional yang sangat khas. Dari ideologi yang dianut
dan dimiliki hanya oleh indonesia, lambang negara, bahasa persatuan, keanekaan
suku bangsa adalah ciri khas Indonesia. Yang dijadikan identitas nasional.
Di tengah arus globalisasi seperti sekarang ini, identitas yang dimiliki
bangsa kita akan sangat mudah terkikis dengan adanya pengaruh yang timbul dari
pihak luar. Karena tidak mengenali jati diri bangsanya dengan baik, masyarakat
seakan-akan kehilangan arah. Sehingga ketika budaya-budaya barat masuk ke
negara kita ini, rasanya begitu sangat cepat di serap oleh berbagai lapisan
masyarakat.
Arus Globalisasi yang sangat kuat akan mempercepat disintegrasi
nasional dan mengancam hilangnya jati diri bangsa akibat perkembangan zaman.
Dimulai dengan muncunya efek-efek negatif globalisasi. Meskipun ada efek
baiknya, namun efek negatif lebih banyak terjadi seperti dibawah ini.
Efek Globalisasi bagi Generasi Muda
Pada zaman sekarang kita, khususnya generasi muda telah menjalani hidup
berdampingan dengan globalisasi. Kita sadari atau tidak, inilah kenyataan.
Perkembangan teknologi, dunia informasi, perubahan lingkungan sosial budaya,
pergaulan, dan jati diri terhadap nasionalisme yang sudah mengalami degradasi.
Globalisasi tentunya bak mata pisau bagi kita generasi muda, di satu sisi aman
namun di satu sisi lagi sungguh sangat membahayakan. Hal positif dari globalisasi
dapat kita sadari, yaitu dapat membantu serta memudahkan kita dalam
berkomunikasi, memperoleh ilmu dan wawasan secara luas, dapat berinteraksi
dengan masyarakat luar lainnya, dapat memudahkan kita dalam berbisnis, dan
dapat mengetahui kualitas serta daya saing dari masyarakat lain baik luar ataupun
dalam. Namun, globalisasi jika tidak kita pahami betul, tentunya akan sangat
9
![Page 11: identitas nasional](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082817/55cf9715550346d0338faad7/html5/thumbnails/11.jpg)
mengancam jati diri kita sendiri. Sebagai contoh yaitu: masalah psitropika, sex
bebas, degradasi moral, degradasi penghormatan terhadap nilai-nilai moral yang
ada, serta minimnya rasa cinta pada budaya bangsa sendiri. Baru-baru ini kita
mendapatkan contoh banyak pelaku-pelaku teror banyak yang berasal dari
generasi muda. Hal ini terjadi karena rendahnya pemahaman ideologi serta
pedoman hidup yang ada pada setiap generasi muda, mudah terbujuk, terbawa
hasutan, dan lain-lain.
Efek lainnya adalah globalisasi dapat memberikan efek negatif bagi
budaya-budaya leluhur di Indonesia. Dengan adanya globalisasi waktu, jarak,
wilayah bukan lagi menjadi halangan, khususnya pada dunia hiburan. Pada dunia
hiburan, efek globalisasi sangat jelas dapat dirasakan, sebagai contoh: lunturnya
musik-musik tradisional, lunturnya budaya Indonesia dalam film-film lokal,
minimnya pentas seni lokal jika dibandingkan dengan pentas seni kontemporer
moderen. Hal tersebut mencerminkan bahwa, globalisasi dapat dengan mudah
mengubah nilai-nilai budaya yang sudah ada sebelumnya.
Pada masyarakat, hal ini tentu sangat membahayakan. Hal tersebut didasarkan
pada mulai timbulnya sifat individualistis di masyarakat, minimnya tenggang rasa
dan semangat gotong royong. Sudah hal yang sangat lazim kita jumpai dalam
kehidupan sehari-hari dampak negatif dari arus globalisasi itu.
Tantangan bagi bangsa Indonesia ini nyata. Arus globalisasi yang kuat
kian hari memang mengancam eksistensi jati diri bangsa Indonesia. Sebut saja
fenomena ini sebagai guncangan budaya (cultural shock). Tapi sebenarnya siapa
yang bertanggung jawab atas fenomena ini? Arus globalisasinya kah? Atau
pemerintah Indonesia yang kurang sigap mendidik masyarakatnya untuk
mengenal jati diri bangsanya? Atau masyarakat Indonesia yang kurang selektif
dalam menanggapi globalisasi itu sendiri?.
Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu dikembalikan kepada diri pribadi
kita masing-masing. Globalisasi itu mutlak dan harus terjadi. Kehadirannya
merupakan bagian yang krusial bagi perkembangan zaman menuju peradaban
yang lebih baik. Yang menjadi permasalahan adalah mampu atau tidaknya kita,
10
![Page 12: identitas nasional](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082817/55cf9715550346d0338faad7/html5/thumbnails/12.jpg)
baik sebagai bangsa maupun sebagai individu, menyaring efek-efek negatif yang
inheren dalam arus globalisasi itu sendiri.
Secara makro, diperlukan sebuah diskusi panjang mengenai strategi
kebudayaan nasional yang diharapkan mampu memberi kontribusi nyata bagi
pudarnya identitas bangsa ini. Sudah saatnya bagi pemerintah kita mulai bergerak,
mensosialisasikan dan menggalakkan kembali nilai-nilai dan budaya yang
menjadi identitas bangsa kita melalui aksi-aksi nyata.
BAB III
11
![Page 13: identitas nasional](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082817/55cf9715550346d0338faad7/html5/thumbnails/13.jpg)
PENUTUP
Kesimpulan
Identitas nasional Indonesia adalah suatu ciri, tanda, atau jati diri yang
dimiliki oleh bangsa Indonesia. Dengan unsure-unsur pembentuk indentitas
diantaranya: wilayah geografi, Suku bangsa, Agama, Kebudayaan, Bahasa
Indonesia. Pancasila menjadi identitas nasional karena pancasila bersumber dari
pandangan hidup bangsa Indonesia sendiri. Pancasila dalam era globalisasi
berperan sebagai filter bangsa Indonesia dalam melawan krisis moral dan budaya.
Saran
Untuk pemerintah.
Diharapkan lebih regenerasi budaya Indonesia sehingga nantinya tidak
akan ada kemusnahan budaya yang mana budaya sebaga identitas kita.
Untuk generasi muda
Kita sebagai generasi muda seharusnya bisa menjaga budaya kita supaya
tidak terkikis di era globalisasi ini.
DAFTAR PUSTAKA
12
![Page 14: identitas nasional](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082817/55cf9715550346d0338faad7/html5/thumbnails/14.jpg)
Asshidiqqie,Jimly.2005.Konstitusi dan Konstitusinalisme Indonesia.Jakarta:Konstitusi Press
Kaelan.2007.Pendidikan Pancasila.Yogyakarta:Paradigma
Kusnardi.1995.Ilmu Negara.Jakarta:Gaya Media Pratama
Sumarsono,S.2001.Pendidikan Kewarganegaraan.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
13