identitas nasional

20
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Identitas nasional secara terminologis adalah suatu cirri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa yang lain.Berdasarkan perngertian yang demikian ini maka setiap bangsa didunia ini akan memiliki identitas sendiri-sendiri sesuai dengan keunikan,sifat,cirri-ciri serta karakter dari bangsa tersebut.Berdasarkan hakikat pengertian identitas nasional sebagai mana di jelaskan di atas maka identitas nasional suatu Bangsa tidak dapat di pisahkan dengan jati diri suatu bangsa ataulebih populer disebut dengan kepribadian suatu bangsa. Identitas nasional merupakan ungkapan nilai- nilai budaya suatu bangsa yang bersifat khas dan membedakannya dengan bangsa yang lain. Ciri khas yang melekat pada suatu bangsa itulah yang dimaksud dengan identitas nasional. Proses pembentukan identitas nasional bukan sesuatu yang sudah selesai, tetapi sesuatu yang terus berkembang dan mengikuti perkembangan zaman. Bangsa pada hakikatnya adalah sekelompok besar manusia yang mempunyai persamaan nasib dalam proses sejarahnya,sehingga mempunyai persamaan

Upload: reny-isrois-wulandari

Post on 28-Dec-2015

29 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: identitas nasional

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar belakang

Identitas nasional secara terminologis adalah suatu cirri yang dimiliki oleh

suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa

yang lain.Berdasarkan perngertian yang demikian ini maka setiap bangsa didunia

ini akan memiliki identitas sendiri-sendiri sesuai dengan keunikan,sifat,cirri-ciri

serta karakter dari bangsa tersebut.Berdasarkan hakikat pengertian identitas

nasional sebagai mana di jelaskan di atas maka identitas nasional suatu Bangsa

tidak dapat di pisahkan dengan jati diri suatu bangsa ataulebih populer disebut

dengan kepribadian suatu bangsa. Identitas nasional merupakan ungkapan nilai-

nilai budaya suatu bangsa yang bersifat khas dan membedakannya dengan bangsa

yang lain. Ciri khas yang melekat pada suatu bangsa itulah yang dimaksud dengan

identitas nasional. Proses pembentukan identitas nasional bukan sesuatu yang

sudah selesai, tetapi sesuatu yang terus berkembang dan mengikuti perkembangan

zaman.

Bangsa pada hakikatnya adalah sekelompok besar manusia yang

mempunyai persamaan nasib dalam proses sejarahnya,sehingga mempunyai

persamaan watak atau karakter yang kuat untuk bersatu dan hidup bersama serta

mendiami suatu wilayah tertentu sebagai suatu kesatuan nasional.

Penyusunan makalah ini digunakan untuk mengangkat tema dengan tujuan

dapat membantu dalam mengatasi masalah tentang identitas nasional dan dapat di

terapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, serta untuk memenuhi tugas

kelompok matakuliah pendidikan kewarganegaraan.

1.2  Rumusan masalah

Page 2: identitas nasional

1. Apa pengertian identitas nasional?

2. Apa unsur-unsur pembentuk identitas nasional?

3. Apa saja faktor-faktor pendukung identitas nasional?

4. Mengapa pancasila sebagai identitas nasional?

5. Bagaimana sejarah budaya bangsa sebagai akar identitas nasional?

6. Apa pengaruh globalisasi terhadap identitas nasional?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian identitas nasional.

2. Untuk mengetahui unsur-unsur pembentuk identitas nasional.

3. Untuk mengetahui faktor-faktor pendukung identitas nasional.

4. Untuk mengetahui mengapa pancasila sebagai identitas nasional.

5. Untuk mengetahui sejarah budaya bangsa sebagai akar identitas nasional.

6. Untuk mengetahui pengaruh globalisasi terhadap identitas nasional.

BAB II

1

Page 3: identitas nasional

PEMBAHASAN

A. Pengertian Identitas Nasional

Istilah identitas nasional dapat disamakan dengan identitas kebangsaan.

Secara etimologis, identitas nasional berasal dari kata identitas dan nasional. Kata

identitas berasal dari bahasa Inggris yaitu identity yang berarti ciri, tanda, atau jati

diri yang dimiliki oleh seseorang, kelompok, masayarakat bahkan bangsa.

Sementara nasional berasal dari kata national  yang diartikan sebagaikelompok

persekutuan hidup manusia yang lebih besar.

Oleh karena itu,identitas nasional merujuk pada identitas bangsa dalam

pengertian politik atau politic unity. Identitas nasional Indonesia yang

menunjukkan pada identitas-identitas yang sifatnya nasional. Beberapa bentuk

identitas nasional Indonesia, sebagai berikut :

Bahasa nasional

Dasar Negara

Lagu kebangsaan

Lambang Negara

Semboyan Negara

Bendera Negara

Konstitusi Negara

Bentuk Negara

Konsepsi

Kebudayaan nasional.

B. Unsur Pembentuk Identitas Nasional

Adapun unsur pembentuk identitas nasional bangsa Indonesia, yaitu:

2

Page 4: identitas nasional

a) Wilayah geografi

Wilayah geografi Indonesia secara historis adalah wilayah yang semula menjadi

wilayah kekuasaan dua kerajaan besar, yakni Sriwijaya dan Majapahit, meliputi

seluruh wilayah nusantara,sebagian Thailand,Malaysia, Singapura sampai ke

Filipina.Ketika bangsa Indonesia menyatakan diri menjadi bangsa yang merdeka,

bersatu, berdaulat, secara politik para pendiri negara menetapkan bahwa wilayah

geografi yang menjadi identitas negara Indonesia adalah seluruh wilayah

nusantara yang meliputi seluruh bekas jajahan Belanda.

b) Suku bangsa

Suku bangsa sebagai unsur pembentuk identitas nasional dibagi menjadi dua

kelompok, yaitu suku bangsa askriptif dan kelompok migran. Sukubangsa

askriptif adalah suku bangsa yang sudah ada di wilayah geografi nusantaraatau

ada sejak lahir,sedangkan kelompok migran adalah mereka yang telahmenyatakan

diri menjadi warga negara dan setia terhadap Pancasila sebagai pandangan hidup

bangsa, ideologi dan dasar negara. Kelompok migran di Indonesia meliputi,

migran dari Asia (Tionghoa, Arab, dan India),migran dari Eropa (Belanda,

Jerman, Italia), migran dari Amerika (Kanadadan Amerika Serikat), migran dari

Afrika (Mesir dan Nigeria). Oleh karenaitu, bangsa Indonesia terbentuk dari ras

dan suku bangsa yang majemuk,sebagian besar termasuk suku bangsa askriptif.

Secara keseluruhan, di Indonesia terdapat kuranglebih 300 suku bangsa dengan

bahasa dan dialek yang berbeda.

c) Agama

Agama menjadi unsur pembentuk identitas nasional berdasarkan realitas bahwa

bangsa Indonesia tergolong sebagai rakyat agamis yang secara sadar bersama-

sama membangun hubungan yang rukun antar umatseagama dan antar umat

beragama. Bagi bangsa Indonesia, kemajemukan dalam beragama merupakan

anugerah dari Tuhan YME yang wajib disyukuri dan dikelola secara wajar.

Sebagai upaya mencegah resiko konflik antar umat beragama diantaranya adalah

saling mengakui secara positif keberadaan agama dan para pemeluk serta saling

menghormati prinsip satu sama lain. Agama-agama yang tumbuh dan berkembang

3

Page 5: identitas nasional

di nusantara adalah agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Kong Hu

Cu. Agama Kong H Cu pada masa orde baru tidak diakui sebagai agama resmi

negara. Namun sejak pemerintahan presiden Abdurrahman Wahid, istilah agama

resmi negara dihapuskan.

d) Kebudayaan

Kebudayaan menjadi unsur pembentuk identitas nasional karena realita bahwa

kebudayaan yang dipelihara dan berkembang di dalam lingkungan setiap suku

bangsa berisi nilai-nilai dasar yang secara kolektif digunakan oleh para

pendukungnya untuk menafsirkan dan memahami lingkungan   serta digunakan

sebagai pedoman berpikir, bersikap, dan bertindak sesuai dengan lingkungan yang

dihadapi.

e) Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia yang sekarang digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa

Indonesia berawal dari bahasa Melayu. Dalam interaksi antar sukubangsa yang

mendiami kepulauan nusantara, bahasa melayu telah menjadi bahasa penghubung

(lingua franca) jauh sebelum kemerdekaan. Dalam fungsinya sebagai bahasa

penghubung itulah bahasa melayu kemudianditetapkan oleh para pemuda dari

Sabang sampai Merauke sebagai bahasa persatuan dalam ikrar Sumpah Pemuda.

C. Faktor-faktor Pendukung Kelahiran Identitas Nasional

Kelahiran identitas nasional suatu bangsa memiliki sifat, ciri,khas serta

keunikan masing- masing, serta didukung oleh beberapa faktor yang mendukung

lahirnya identitas nasional. Dintaranya meliputi (a). faktor objektif : meliputi

faktor geografis-ekologis dan demografi, (b). faktor subjektif : meliputi faktor

historis,social politik, dan kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia

(Suryo,2002). Faktor historis yang dimiliki bangsa Indonesia mempengaruhi

proses pembentukan masyarakat dan bangsa Indonesia beserta

identitasnya,melalui interaksi berbagai faktor yang ada di dalamnya. Dari interaksi

beberapa faktor tersebut membentuk masyarakat,bangsa, negara beserta identitas

bangsa Indonesia. Menurut Robert de Ventos dalam buku The Power of Identity

4

Page 6: identitas nasional

mengemukakan teori tentang munculnya identitas nasional sebagai hasil dari

interaksi historis antara faktor- faktor berikut :

i. Faktor Primer

meliputi etnisitas, territorial, bahasa,agama dan sebagainya. Meskipun bangsa

Indonesia dalam berbagai etnisitas, agama, serta budaya yang berbeda Indonesia

tetaplah satu kesatuan, justru dengan perbedaan tersebut memiliki kekhasan

masing- masing. Kesatuan tersebut tidaklah menghilangkan keberanekaragaman,

hal inilah yang dimaksudkan dengan Bhineka Tunggal Ika.

ii. Faktor Pendorong

yang dimaksudkan dengan pendorong disini yakni dalam hal kemajuan ilmu

pengetahun dan teknologi (IPTEK) serta pembangunan untuk bangsa dan negara

juga merupakan suatu identitas nasional yang sifatnya dinamis (fleksibel sesuai

dengan perkembangan zaman). Dengan adanya sifat yang dinamis ini hendaknya

dalam setiap diri seseorang ditanamkan rasa ingin membuat suatu hal yang baru,

karena dalam persaingan IPTEK sumber daya manusia sangat berperan dalam

melalukan suatu perubahan yang membangun bangsa.

iii. Faktor Penarik

sistem ini mencakup kodifikasi bahasa dalam gramatika yang resmi,,tumbuhnya

birokrasi, dan pemantapan sistem pendidikan nasional.Meskipun dalam etnis

masyarakat Indonesia antar daerah memiliki bahasa masing- masing, namun

bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan dan kesatuan nasional. Sehingga

bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi Negara Indonesia. Demikian juga

dengan birokrasi serta pendidikan nasional terus dikembangkan hingga saat ini.

iv. Faktor Reaktif

5

Page 7: identitas nasional

Reaktif merupakan tindakan meliputi penindasan, dominasi, dan pencarian

identitas melalui memori kolektif rakyat. Penderitaan, kesengsaraan hidup, serta

semangat dalam memperjuangan kemerdekaan merupakan sebuah identitas untuk

memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, negara Indonesia.

Pembentukan identitas nasional bangsa Indonesia mencakup keempat

factor diatas yang berkembang dari masa sebelum mencapai kemerdekaan.

Bangsa dan Negara Indonesia ini dibangun dari unsure masyarakat lama sehingga

berikutnya terbentuk suatu kesatuan bangsa dan Negara dengan berprinsipkan

nasionalisme modern. Oleh karena itu pembentukan identitas nasional Indonesia

melekat erat dengan unsur- unsur lainnnya seperti social, ekonomi,

budaya,etnis,agama serta geografis yang saling berkaitan dan terbentuk dalam

jangka yang cukup panjang.

D. Pancasila Sebagai Identitas Nasional

Bangsa Indonesia sebagai salah satu bangsa dari masyarakat Internasional,

memiliki sejarah serta prinsip yang membedakannya dengan bangsa lain. Hal

inilah yang kemudian disebut dengan ciri atau karakteristik suatu bangsa. Dengan

ciri khas tersebut, suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam hidup dan

kehidupannya. Tatkala bangsa Indonesia berkembang menuju fase nasionalisme

modern, diletakkanlah prinsip-prinsip dasar filsafat. Para pendiri negara yang

menyadari akan pentingnya dasar filsafat, kemudian melakukan suatu badan yang

akan meletakkan dasar filsafat bangsa dan negara yaitu BPUPKI. Prinsip-prinsip

dar tersebut ditemukan oleh para pendiri negara yang diangkat dari pandangan

hidup bangsa Indonesia, yang kemudian diabstraksikan oleh menjadi suatu dasar

filsafat negara yaitu Pancasila. Jadi dasra filsafat suatu bangsa dan negara, berakar

pada pandangan hidup yang bersumber pada kepribadian bangsa itu sendiri.

Dapat pula dikatakan bahwa pancasila sebagai dasr filsafat bangsa dan

negara Indonesia pada hakikatnya besumber kepada nilai-nilai budaya dan

keagamaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesiasebagai kepribadian bangsa. Jadi

filsafat Pancasila itu bukan muncul secara tiba-tiba dan dipaksakan oleh suatu

6

Page 8: identitas nasional

penguasa melainkan melalui fase historis yang cukup panjang. Pancasila sebelum

dirumuskan secara formal yuridis dalam pembukaan UUD 1945 sebagai dasar

filsafat negara Indonesia , nilai-nilainya telah ada pada bangsa Indonesia dalam

kehidupan sehari-hari sebagai suatu pandangan hidup, sehingga materi Pancasila

yang berupa nilai-nilai tersebut tidak lain adalah dari bangsa Indonesia sendiri.

Dalm pengertian seperti ioni menurut Notonegoro bngsa Indonesia adalah sebagai

kausa materialis Pancasila. Nilai-nilai tersebut kemudian diangkat dan dirumuskan

secara formal oleh para pendiri negara untuk dijadilan sebagai dasr ngara

Republik Indonesia. Proses perumusan materi Pancasila secara formal dilakukan

dalam sidang BPUPKI pertama, sidang “Panitia 9”, sidang BPUPKI kedua, serta

akhirnya disyahkan secara formal yuridis sebagai dasar filsafat negara Republik

Indonesia.

E. Sejarah Budaya Bangsa sebagai Akar Identitas Nasional

Budaya bangsa Indonesia terbentuk melalui suatu proses sejarah yang

cukup panjang. Berdasarkan kenyataan objektif tersebut maka untuk memahami

jati diri bangsa Indonesia serta identitas nasional Indonesia maka tidak dapat

dilepaskan dengan akar-akar budaya yang mendasari identitas nasioanal

Indonesia. Kepribadian, jati diri, serta identitas nasional Indonesia yang

terumuskan dalam filsafat pancasila harus dilacak dan dipahamin melalui sejarah

terbentuknya bangsa Indonesia sejak zaman Kutai, Sriwijaya, Majapahit serta

kerajaan lainnya sebelum penjajahan bangsa asing di Indonesia.

Nilai-nilai esensial yang terkandung dalam Pancasila yaitu : Ketuhanan,

Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan serta Keadilan, dalam kenyataannya secara

objektif telah dimiliki oleh bangsa Indonesia sejak zaman dahulu kala sebelum

mendirikan negara. Proses terbentuknya bangsa dan negara Indonesia melalui

suatu proses sejarah yang cukup panjang yaitu sejak zaman kerajaan-kerajaan

pada abad ke-IV, ke V kemudian dasar-dasar kebangsaan Indonesia telah mulai

nampak pada abad ke VII, yaitu ketika timbulnya kerajaan Sriwijaya di bawah

wangsa Syailendra di Palembang, kemudian kerajaan Airlangga dan Majapahit

7

Page 9: identitas nasional

di Jawa Timur serta kerajaan-kerajaan lainnya. Proses terbentuknya nasionalisme

yang berakar pada budaya ini menurut Yamin diistilahkan sebagai fase

terbentuknya nasionalisme lama, dan oleh karena itu secara objektif sebagai dasar

identitas nasionalisme Indonesia.

Dasar-dasar pembentukan nasionalisme modern menurut Yamin dirintis

oleh para pejuang kemerdekaan bangsa, antara lain rintisan yang dilakukan oleh

para tokoh pejuang kebangkitan nasional pada tahun 1908. Akhirnya titik

kulminasi sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk menemukan identitas

nasionalnya sendiri, membentuk suatu bangsa dan negara Indonesia tercapai

pada tanggal 17 Agustus 1945 yang kemudian diproklamasikan sabagai suatu

kemerdekaan bangsa Indonesia.

Oleh karena itu akar-akar nasionalisme Indonesia yang berkembang

dalam perspektif sejarah sekaligus juga merupakan unsur-unsur identitas

nasional, yaitu nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang dalam sejarah

terbentuknya bangsa Indonesia.

Studi Kasus

8

Page 10: identitas nasional

Di era globalisasi ini identitas suatu bangsa adalah hal yang mutlak harus

dimiliki oleh suatu bangsa. Adanya identitas suatu bangsa menunjukan bahwa

bangsa tersebut adalah bangsa yang tidak mudah dipengaruhi oleh bangsa lain.

Tak lain Indonesia, negara yang terletak di jalur transit perdagangan (singapura)

memiliki sebuah identitas nasional yang sangat khas. Dari ideologi yang dianut

dan dimiliki hanya oleh indonesia, lambang negara, bahasa persatuan, keanekaan

suku bangsa adalah ciri khas Indonesia. Yang dijadikan identitas nasional.

Di tengah arus globalisasi seperti sekarang ini, identitas yang dimiliki

bangsa kita akan sangat mudah terkikis dengan adanya pengaruh yang timbul dari

pihak luar. Karena tidak mengenali jati diri bangsanya dengan baik, masyarakat

seakan-akan kehilangan arah. Sehingga ketika budaya-budaya barat masuk ke

negara kita ini, rasanya begitu sangat cepat di serap oleh berbagai lapisan

masyarakat.

Arus Globalisasi yang  sangat kuat akan mempercepat disintegrasi

nasional dan mengancam hilangnya jati diri bangsa akibat perkembangan zaman.

Dimulai dengan muncunya efek-efek negatif globalisasi. Meskipun ada efek

baiknya, namun efek negatif lebih banyak terjadi seperti dibawah ini.

Efek Globalisasi bagi Generasi Muda

Pada zaman sekarang kita, khususnya generasi muda telah menjalani hidup

berdampingan dengan globalisasi. Kita sadari atau tidak, inilah kenyataan.

Perkembangan teknologi, dunia informasi, perubahan lingkungan sosial budaya,

pergaulan, dan jati diri terhadap nasionalisme yang sudah mengalami degradasi.

Globalisasi tentunya bak mata pisau bagi kita generasi muda, di satu sisi aman

namun di satu sisi lagi sungguh sangat membahayakan. Hal positif dari globalisasi

dapat kita sadari, yaitu dapat membantu serta memudahkan kita dalam

berkomunikasi, memperoleh ilmu dan wawasan secara luas, dapat berinteraksi

dengan masyarakat luar lainnya, dapat memudahkan kita dalam berbisnis, dan

dapat mengetahui kualitas serta daya saing dari masyarakat lain baik luar ataupun

dalam. Namun, globalisasi jika tidak kita pahami betul, tentunya akan sangat

9

Page 11: identitas nasional

mengancam jati diri kita sendiri. Sebagai contoh yaitu: masalah psitropika, sex

bebas, degradasi moral, degradasi penghormatan terhadap nilai-nilai moral yang

ada, serta minimnya rasa cinta pada budaya bangsa sendiri. Baru-baru ini kita

mendapatkan contoh banyak pelaku-pelaku teror banyak yang berasal dari

generasi muda. Hal ini terjadi karena rendahnya pemahaman ideologi serta

pedoman hidup yang ada pada setiap generasi muda, mudah terbujuk, terbawa

hasutan, dan lain-lain.

Efek lainnya adalah globalisasi dapat memberikan efek negatif bagi

budaya-budaya leluhur di Indonesia. Dengan adanya globalisasi waktu, jarak,

wilayah bukan lagi menjadi halangan, khususnya pada dunia hiburan. Pada dunia

hiburan, efek globalisasi sangat jelas dapat dirasakan, sebagai contoh: lunturnya

musik-musik tradisional, lunturnya budaya Indonesia dalam film-film lokal,

minimnya pentas seni lokal jika dibandingkan dengan pentas seni kontemporer

moderen. Hal tersebut mencerminkan bahwa, globalisasi dapat dengan mudah

mengubah nilai-nilai budaya yang sudah ada sebelumnya.

Pada masyarakat, hal ini tentu sangat membahayakan. Hal tersebut didasarkan

pada mulai timbulnya sifat individualistis di masyarakat, minimnya tenggang rasa

dan semangat gotong royong. Sudah hal yang sangat lazim kita jumpai dalam

kehidupan sehari-hari dampak negatif dari arus globalisasi itu.

Tantangan bagi bangsa Indonesia ini nyata. Arus  globalisasi yang kuat

kian hari  memang mengancam eksistensi jati diri bangsa Indonesia. Sebut saja

fenomena ini sebagai guncangan budaya (cultural shock). Tapi sebenarnya siapa

yang bertanggung jawab atas fenomena ini? Arus globalisasinya kah? Atau

pemerintah Indonesia yang kurang sigap mendidik masyarakatnya untuk

mengenal jati diri bangsanya? Atau masyarakat Indonesia yang kurang selektif

dalam menanggapi globalisasi itu sendiri?. 

Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu dikembalikan kepada diri pribadi

kita masing-masing. Globalisasi itu mutlak dan harus terjadi. Kehadirannya

merupakan bagian yang krusial bagi perkembangan zaman menuju peradaban

yang lebih baik. Yang menjadi permasalahan adalah mampu atau tidaknya kita,

10

Page 12: identitas nasional

baik sebagai bangsa maupun sebagai individu, menyaring efek-efek negatif yang

inheren dalam arus globalisasi itu sendiri.

Secara makro, diperlukan sebuah diskusi panjang mengenai strategi

kebudayaan nasional yang diharapkan mampu memberi kontribusi nyata bagi

pudarnya identitas bangsa ini. Sudah saatnya bagi pemerintah kita mulai bergerak,

mensosialisasikan dan menggalakkan kembali nilai-nilai dan budaya yang

menjadi identitas bangsa kita melalui aksi-aksi nyata. 

BAB III

11

Page 13: identitas nasional

PENUTUP

Kesimpulan

Identitas nasional Indonesia adalah suatu ciri, tanda, atau jati diri yang

dimiliki oleh bangsa Indonesia. Dengan unsure-unsur pembentuk indentitas

diantaranya: wilayah geografi, Suku bangsa, Agama, Kebudayaan, Bahasa

Indonesia. Pancasila menjadi identitas nasional karena pancasila bersumber dari

pandangan hidup bangsa Indonesia sendiri. Pancasila dalam era globalisasi

berperan sebagai filter bangsa Indonesia dalam melawan krisis moral dan budaya.

Saran

Untuk pemerintah.

Diharapkan lebih regenerasi budaya Indonesia sehingga nantinya tidak

akan ada kemusnahan budaya yang mana budaya sebaga identitas kita.

Untuk generasi muda

Kita sebagai generasi muda seharusnya bisa menjaga budaya kita supaya

tidak terkikis di era globalisasi ini.

DAFTAR PUSTAKA

12

Page 14: identitas nasional

Asshidiqqie,Jimly.2005.Konstitusi dan Konstitusinalisme Indonesia.Jakarta:Konstitusi Press

Kaelan.2007.Pendidikan Pancasila.Yogyakarta:Paradigma

Kusnardi.1995.Ilmu Negara.Jakarta:Gaya Media Pratama

Sumarsono,S.2001.Pendidikan Kewarganegaraan.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

13