identifikasi sektor unggulan dan prioritas … · indeks lq rata-rata sebesar 1.134 dan sektor...

103
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN EKONOMI DI KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2004-2008 TESIS Program Magister Ekonomi Dan Studi Pembangunan S U N A R D I S4209039 PROGRAM STUDI MAGISTER EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: nguyenbao

Post on 18-Jul-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN

PRIORITAS PEMBANGUNAN EKONOMI

DI KABUPATEN SRAGEN

TAHUN 2004-2008

TESIS

Program Magister Ekonomi Dan Studi Pembangunan

S U N A R D I

S4209039

PROGRAM STUDI MAGISTER EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

MOTTO

“HIDUP ADALAH PERJUANGAN MENGGAPAI CITA DAN DICINTAKAN

UNTUK MEMPEROLEH KEHIDUPAN YANG LANGGENG”

Orang-orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka melakukan hal yang harus

dikerjakan ketika hal itu memang harus dikerjakan, entah mereka menyukainya atau tidak. (

Aldus Huxley)

Karena manusia cinta akan dirinya, tersembunyilah baginya aib dirinya; tidak kelihatan olehnya

walaupun nyata. Kecil di pandangnya walaupun bagaimana besarnya. ( Jalinus At Thabib)

Bersikaplah kukuh seperti batu karang yang tidak putus-putus-nya dipukul ombak. Ia tidak saja

tetap berdiri kukuh, bahkan ia menenteramkan amarah ombak dan gelombang itu. ( Marcus

Aurelius)

Kaca, porselen dan nama baik, adalah sesuatu yang gampang sekali pecah, dan tak akan

dapat direkatkan kembali tanpa meninggalkan bekas yang nampak. (Benjamin Franklin)

Page 6: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan Untuk :

Istriku tercinta dan anakku tersayang atas semua doa untukku,

pengertian, motivasi, kasih sayang, cinta, ketulusan dan keikhlasanmu

selama ini.

Orang tuaku dan keluargaku yang selalu mendukungku.

Sahabat se angkatan dan se kantor atas semua bantuan dan

nasehatnya selama ini.

Page 7: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga hanya dengan bimbingan,

pertolongan, dan kasih sayang-Nyalah penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul:

“Identifikasi Sektor Unggulan Dan Prioritas Pembangunan Ekonomi di Kabupaten

Sragen tahun 2005-2009”. Tesis ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna

memperoleh gelar Magister Sains pada Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penyusunan Tesis ini tidak terlepas dari peran dan bantuan berbagai pihak baik

secara moril maupun materiil. Dengan kerendahan hati dan ketulusan yang mendalam

penulis menghaturkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com, Ak, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Prof. Dr. Suranto, M.Sc. PhD, selaku Direktur Program Megister Ekonomi dan

Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Bapak Dr. JJ. Sarungu, MS, selaku Ketua Program Magister Ekonomi dan Studi

Pembangunan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Bapak Dr. Agustinus S., selaku Dosen Penguji yang telah memberikan motivasi dan

aspirasi dalam penyelesaian tesis.

Page 8: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

5. Bapak Dr. AM. Soesilo, MS.c, selaku Pembimbing yang telah ikhlas meluangkan

waktu tenaga, dan pikiran dalam membimbing dan memberikan masukan yang

sangat berarti sehingga penulis bisa menyelesaiakn tesis ini.

6. Bapak Drs. Supriyono, M.Si., selaku Pembimbing yang telah memberikan banyak

inspirasi dan dengan sabar telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran

memberikan bimbingan sampai tesis ini selesai.

7. Teman-teman Bappeda Kabupaten Sragen yang telah mensupport terlaksananya

penelitian ini.

8. Istri, anak-anakku, keluarga dan sobatku yang tidak henti-hentinya memberikan

dorongan dan motivasi serta sabar mendampingi hingga tersusunnya tesis.

9. Seluruh Staf Administrasi dan Pendidikan MESP – UNS serta Citivas Akademis

Magister Ekonomi Dan Studi Pembangunan Universitas Sebelas Maret Surakarta

yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Tesis ini tentunya masih banyak kekurangan yang perlu dibenahi. Oleh karena

itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi sempurnanya

tesis ini.

Semoga penelitian ini dapat berguna dan bermanfaat bagi segenap pembaca.

Surakarta, Pebruari 2011

Sunardi

Page 9: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... iv

ABSTRAKSI ................................................................................................... v

ABSTRACT .................................................................................................... vi

MOTTO ........................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN ........................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR TABEL

DAFTAR GRAFIK/GAMBAR

BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................... 1

B. Perumusan Masalah .................................................................. 7

C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 8

D. Manfaat Penelitian .................................................................... 8

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 10

A. Pembangunan Ekonomi ............................................................. 10

B. Pembangunan Ekonomi Daerah ............................................... 11

1. Teori Pertumbuhan Ekonomi................................................ 13

2. Teori Basis Ekonomi............................................................. 16

3. Teori Perubahan Struktur Ekonomi..................................... 17

4. Teori Lokasi.......................................................................... 18

Page 10: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

C. Pendapatan Nasional ................................................................. 19

1. Pengertian Pendapatan Nasional........................................... 19

2. Pendapatan Nasional dan Kesejahteraan Masyarakat ......... . 20

3. Penghitungan Pendapatan Nasional ..................................... 21

4. Metode Penghitungan Pendapatan Nasional di Indonesia .... 21

D. Studi Terdahulu......................................................................... 24

E. Kerangka Pemikiran.................................................................. . 27

1. Pertumbuhan Ekonomi.......................................................... 29

2. Perubahan Struktur Ekonomi ......... ...................................... 30

3. Kontribusi Sektor Ekonomi ................................................. 31

4. Sektor Unggulan .................................................................. 32

5. Kebijakan Ekonomi ......... ................................................... 32

6. Tujuan pembangunan .......................................................... 33

BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................ 34

A. Ruang Lingkup Penelitian ......................................................... 34

B. Jenis dan Sumber Data............................................................... 34

C. Definisi Operasional.................................................................. 35

D. Metode Analisis ........................................................................ 35

1. Pertumbuhan Ekonomi .......................................................... 36

2. Analisis Shift Share ......... ..................................................... 36

3. Analisis Location Quotient (LQ)........................................... 38

4. Analisis MPR ....................................................................... . 39

5. Analisis Overlay ................................................................... 41

Page 11: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

BAB IV. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN ..................................... 42

A. Perkembangan PDRB di Kab. Sragen ........................................ 42

B. Perkembangan Sektor-sektor Ekonomi di Kab. Sragen............. 43

C. APBD Kabupaten Sragen selama 5 tahun ................................ 43

D. Diskripsi Data Hasil Penelitian ................................................ 45

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 74

A. Kesimpulan .......................................................................... 74

B. Saran ..................................................................................... 75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1. PDRB Kab. Sargen menurut harga berlaku .................................... 43

Tabel 4.2. APBD Kabupaten Sragen ............................................................... 44

Tabel 4.3. PDRB Jawa Tengahmenurut harga konstan ................................... 45

Tabel 4.4. PDRB Kab. Sragen menurut harga konstan ................................... 46

Tabel 4.5. Prosentase (%) didtribusi PDRB Jateng menurut sektor

atas dasar harga berlaku 2004-2008 ................................................. 48

Tabel 4.6. PDRB kabupaten Sragen menurut Lapangan Usaha

2004-2008 ADHB ........................................................................... 49

Tabel 4.7. Prosentase (%) didtribusi PDRB Kab. Sragen menurut sektor

atas dasar harga berlaku 2004-2008 ................................................. 51

Tabel 4.8. Pertumbuhan PDRB Kabupaten Sragen menurut harga konstan

2004-2008 (milyard) ........................................................................ 52

Tabel 4.9. Pertumbuhan PDRB Sektor Pertanian Kabupaten Sragen

menurut harga konstan 2004-2008 .................................................. 53

Tabel 4.10. Pertumbuhan PDRB Sektor Pertambangan dan penggalian

Kabupaten Sragen menurut harga konstan 2004-2008 ................... 54

Tabel 4.11. Pertumbuhan PDRB Sektor Industri Pengolahan Kabupaten

Sragen menurut harga konstan 2004-2008 ................................... 55

Tabel 4.12. Pertumbuhan PDRB Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih

Kabupaten Sragen menurut harga konstan 2004-2008 ................. 56

Page 13: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

Tabel 4.13. Pertumbuhan PDRB Sektor Bangunan Kabuupaten Sragen

menurut harga bkonstan 2004-2008 ............................................ 56

Tabel 4.14 Pertumbuhan PDRB Sektor Perdagangan Kabupaten Sragen

menurut harga konstan 2004-2008 .............................................. 57

Tabel 4.15. Pertumbuhan PDRB Sektor pengankutan dan Komonikasi

Kabupaten Sragen menurut harga konstan 2004-2008 ................ 58

Tabel 4.16. Pertumbuhan PDRB Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa

Kabupaten Sragen menurut hargakonstan 2004-2008 ................. 59

Tabel 4.17. Pertumbuhan PDRB Sektor Jasa-jasa Kabupaten Sragen

menurut harga konstan 2004-2008 ............................................... 60

Tabel 4.18. Hasil Perhitungan Shift Share Klasik Kabupaten Sragen

2004-2005 ...................................................................................... 61

Tabel 4.18. Hasil Perhitungan Shift Share Klasik Kabupaten Sragen

2004-2008 ...................................................................................... 61

Tabel 4.19. Hasil Perhitungan Shift Share Klasik Kabupaten Sragen

2004 ............................................................................................... 61

Tabel 4.20. Hasil Perhitungan Shift Share Klasik Kabupaten Sragen

2005 ............................................................................................ 62

Tabel 4.21. Hasil Perhitungan Shift Share Klasik Kabupaten Sragen

2006 ............................................................................................ 62

Tabel 4.22. Hasil Perhitungan Shift Share Klasik Kabupaten Sragen

2007 ............................................................................................ 63

Tabel 4.23. Hasil Perhitungan Shift Share Klasik Kabupaten Sragen

2004 s/d 2008 .............................................................................. 63

Tabel 4.24. Hasil Perhitungan Indekg LQ Kabupaten Sragen 2004-2008 ....... 66

Page 14: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

Tabel 4.25. Rata-rata Indek LQ Kabuupaten Sragen 2004-2008 ..................... 67

Tabel 4.26. Hasil Perhitungan Model Ratio Pertumbuhan Kab. Sragen

2004-2008 ...................................................................................... 70

Tabel 4.27. Hasil Perhitungan Overlay Kabupaten Sragen 2004-2008 ............ 72

DAFTAR GAMBAR

Page 15: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

Halaman

Peta Kabupaten Sragen ..................................................................................... 6

Kerangka pemikiran ........................................................................................ 28

Grafik 4.1 Perkembangan PDRB ..................................................................... 42

Page 16: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAKSI

SUNARDI NIM S4209039

IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN EKONOMI DI KABUPATEN SRAGEN

TAHUN 2004 - 2008

Tujuan penelitian ini adalah: 1) mengidentifikasi dan menentukan peranan masing – masing sektor ekonomi terhadap PDRB di Kabupaten Sragen, 2) mengidentifikasi sektor ekonomi yang memiliki kontribusi paling besar terhadap PDRB di Kabupaten Sragen dan 3) mengetahui sektor ekonomi yang dapat diprioritas dalam pembangunan ekonomi di Kabupaten Sragen. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data PDRB atas dasar harga konstan dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 (data terbaru) Propinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Sragen. Untuk menentukan sektor unggulan pada penelitian ini sesuai dengan tujuan digunakan berbagai alat analisis yang digunakan antara lain, Shift Share Klasik , Location Quotient(LQ), Model Rasio Pertumbuhan (MRP) dan Overlay. Hasil analisis Shift-Share menggunakan metode klasik menunjukkan bahwa perkembangan sektor ekonomi Kabupaten Sragen tahun 2004-2008 berturut-turut adalah sektor industri pengolahan, jasa-jasa, perdagangan dan listrik, gas dan air bersih. Hasil analisis LQ menunjukkan Kabupaten Sragen mempunyai 4 (empat) sektor basis, yaitu sektor Pertanian dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.776; sektor Listrik, Gas dan Air Bersih dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.613; sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1) Sektor ekonomi pada tingkat Propinsi Jawa Tengah dan pada tingkat Kabupaten Sragen memiliki pertumbuhan yang menonjol (kategori pertama), ada 4 (empat) sektor yaitu : Pertambangan dan Penggalian; Industri Pengolahan; Bangunan dan Pengangkutan dan Komunikasi, 2) Sektor ekonomi pada tingkat Propinsi Jawa Tengah memiliki pertumbuhan yang menonjol, tetapi di tingkat Kabupaten Sragen kurang menonjol (kategori kedua) ada 2 (dua) sektor ekonomi, yaitu : Listrik, Gas dan Air Bersih dan Jasa-Jasa, dan 3) Sektor ekonomi pada tingkat Propinsi Jawa Tengah memiliki pertumbuhan yang kurang menonjol, tetapi di tingkat Kabupaten Sragen menonjol (kategori ketiga), hanya ada satu yaitu sektor Perdagangan. Hasil analisis Overlay menunjukkan: 1) Sektor yang potensial meskipun kontribusinya rendah tetapi pertumbuhannya tinggi ada 5 (lima) sektor ekonomi yaitu Pertambangan Dan Penggalian; Industri Pengolahan; Bangunan; Perdagangan dan Pengangkutan dan Komunikasi, 2) Sektor yang memiliki pertumbuhan yang kecil tetapi kontribusinya besar ada 4 (empat) sektor yaitu Pertanian; Listrik, Gas Dan Air Bersih; Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan dan Jasa-jasa.

Kata Kunci: Identifikasi, sektor unggulan, prioritas pembangunan, Shift Share Clasic, Location Quotient (LQ), Model Rasio Pertumbuhan dan Overlay

Page 17: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

SUNARDI NIM S4209039

LEADING SECTORS AND IDENTIFICATION ECONOMIC DEVELOPMENT PRIORITIES IN THE DISTRICT SRAGEN

2004-2008 YEAR The aim of this research are: 1) to identify and determine the role of each - each economic sector to the GDP in Sragen Regency, 2) to identify the economic sectors that have the greatest contribution to the GDP in Sragen regency and 3) to determine the economic sector that can be prioritized in economic development in Sragen. Used prosesing in this study are GDP data at current prices from 2004 until the year 2008 (latest data) Central Java Province and Sragen. To determine the dominant sector in accordance with the purpose of this study used a variety of analysis tools used, among others, Shift Share Classical, Location Quotient (LQ), Model Growth Ratio (MRP) and Overlay. The result of Shift-Share analysis using classical methode showed Sragen Regency’s economical sector development in 2004 until 2008 are manufacturing industries, services, trade, electricity, oil and clean water sector. LQ analysis results show Sragen Regency has 4 (four) basic sector, namely agriculture sector with LQ average of 1776, the sector of Electricity, Gas And Water Supply by LQ on average by 1613, Financial sector, Ownership, And Corporate Services LQ index by an average of 1134 and the Services sector with an average LQ of 1321. Analytical results indicate MRP 1) Sector (activities) in Central Java Province level and at the level of Sragen regency has an outstanding growth (first category), there are four sectors: Mining and Quarrying; Manufacturing; Construction and Transportation and Communication, 2) sectors (activities) at the level of Central Java Province have outstanding growth, but at levels less prominent Sragen (second category) there are 2 (two) sectors: Electricity, Gas And Water Supply and Services, and 3) Economic sector (activities) at the level of Central Java Province, has a growth that is less prominent, but at the level of Sragen Regency prominent (third category), there is one that is hany trade sector. Overlay analysis results showed: 1) sector is a potential, although its contribution is low but high growth is 5 (five) sectors are Mining and Quarrying; Manufacturing; Construction; Trade and Transport and Communication, 2) sector which has a small growth but there is a large contribution 4 (four) sectors, namely Agriculture; Electricity, Gas And Water Supply; Finance, Rental, And Service Companies and Services. Keywords: Identification, leading sector, development priority, Share Shift Classic, Location Quotient (LQ), Ratio of Growth Model and Overlay.

Page 18: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan daerah pada hakekatnya merupakan pembangunan

yang tidak bisa terpisah dari pembangunan nasional. Oleh karena itu

keberhasilan pembangunan daerah merupakan perwujudan dari

pembangunan nasional, yang mana pemerataan pembangunan antar daerah

sangat diperlukan sehingga hasil pembangunan dinikmati oleh seluruh

rakyat Indonesia sebagaimana dikemukakan dalam Rencana Pembangunan

Jangka Menengah (2004 – 2009).

Diberlakukannya Undang–undang Nomor 22 tahun 1999 tentang

Pemerintah daerah dan Undang–undang Nomor 25 tahun 1999 tentang

perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah serta Undang-

Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana

telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12

Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32

Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Hal tersebut merupakan

perwujudan dari kebijakan pemerintah pusat untuk memberdayakan dan

meningkatkan kemampuan perekonomian daerah. Keempat undang-undang

tersebut memiliki makna yang penting karena daerah diberikan kewenangan

dan pembiayaan.

1

Page 19: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Kewenangan tersebut mencakup bidang pemerintahaan kecuali

kewenangan dalam bidang luar negeri, agama, peradilan, pertahanan serta

moneter dan fiskal. Begitu pula kewenangan pembiayaan di mana daerah

dapat menggali sekaligus memanfaatkan sumber potensi ekonomi serta

potensi sumber daya alam tanpa ada intervensi dari pemerintah pusat. Hal

tersebut akan berdampak terhadap kemajuan daerah yang pada akhirnya

terciptanya peningkatan pembangunan di daerah, pemerintah daerah

mempunyai fungsi antara lain mengalokasikan sumber-sumber ekonomi

dalam bentuk barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Pembangunan ekonomi daerah adalah serangkaian kegiatan yang

dilaksanakan oleh pemerintah bersama-sama dengan masyarakat dalam

mengelola dan memanfaatkan sumber daya dalam rangka meningkatkan

taraf hidup masyarakat di daerah. Begitu pula dalam pemanfaatan dan

pengelolaan sumber daya alam harus dikelola dengan bijaksana.

Menurut Arsyad (1999:108), pembangunan ekonomi daerah adalah

suatu proses di mana pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola

sumber daya-sumber daya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan

antara pemerintah daerah dan sektor swasta untuk menciptakan lapangan

kerja baru serta merangsang perkembangan kegiatan ekonomi dalam

wilayah tersebut. Tujuan utama dari pembangunan ekonomi daerah adalah

untuk menciptakan kesejahteraan bagi masyakat di daerah.

Dikemukakan oleh Todaro (2000:137), ada tiga faktor atau

komponen utama dalam pertumbuhan ekonomi dari setiap bangsa.

Page 20: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Ketiganya adalah akumulasi modal, pertumbuhan penduduk dan kemajuan

tehnologi. Akumulasi modal meliputi semua jenis investasi baru yang

ditanamkan pada tanah, peralatan fisik dan modal atau sumber daya

manusia. Akumulasi modal terjadi jika sebagian pendapatan ditabung dan

diinvestasi kembali dengan tujuan untuk memperbesar output dan

pendapatan dikemudian hari. Pertumbuhan penduduk secara tradisional

dianggap sebagai salah satu faktor positif yang menambah produktivitas.

Kemajuan teknologi merupakan sumber pertumbuhan dengan pengertian

sederhana bahwa kemajuan teknologi terjadi karena ditemukan cara baru

atau perbaikan cara lama yang menangani pekerjaan tradisional.

Pada umumnya pembangunan daerah difokuskan pada pembangunan

ekonomi melalui pertumbuhan ekonomi yang berkaitan dengan peningkatan

produksi barang dan jasa yang sering disebut dengan Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB). Faktor utama yang menentukan pertumbuhan

ekonomi daerah adalah adanya permintaan barang dan jasa dari luar

sehingga sumber daya lokal akan dapat menghasilkan kekayaan daerah

karena dapat menciptakan peluang kerja di daerah (Boediono, 1999:1).

Selanjutnya menurut Sjahrial (2008:212), Strategi pembangunan yang

berlandasan pertumbuhan ekonomi antar sektor dan lintas sektor serta antar

wilayah dan lintas wilayah dapat mewujudkan keseimbangan dan

keberlanjutan pembangunan sehingga stabilitas dan pemerataan dapat

dicapai.

Page 21: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Munir (2002:65), masalah pokok dalam pembangunan daerah

terletak pada penekanan terhadap kebijaksanaan pembangunan yang

didasarkan pada kekhasan karakteristik daerah atau kearifan lokal yang

bersangkutan (endogenous development) dengan menggunakan potensi

sumber daya manusia, kelembagaan, dan sumber daya fisik secara lokal.

Orientasi ini mengarahkan pada tumbuhnya inisiatif, inofatif dan kreatifitas

dari daerah dalam proses pembangunan untuk menciptakan kesempatan

kerja baru dan merangsang peningkatan kegiatan produktif.

Perbedaan kondisi daerah membawa implikasi bahwa corak

pembangunan yang diterapkan di setiap daerah akan berbeda pula. Peniruan

mentah-mentah terhadap pola kebijaksanaan yang pernah diterapkan dan

berhasil pada suatu daerah, belum tentu memberi manfaat bagi daerah yang

lain. Jika akan membangun suatu daerah, kebijaksanaan yang diambil harus

sesuai dengan kondisi daerah, meliputi: masalah, kebutuhan dan potensi

daerah bersangkutan. Oleh karena itu penelitian yang mendalam tentang

kondisi setiap daerah harus dilakukan untuk mendapatkan data dan

informasi yang berguna dalam penyusunan perencanaan pembangunan

daerah.

Pertumbuhan ekonomi daerah dapat ditingkatkan dengan kebijakan

utama yang dilaksanakan dan diusahakan semaksimal mungkin potensi yang

dimiliki oleh daerah yang bersangkutan, mengingat potensi masing-masing

daerah harus menentukan kegiatan sektor dominan atau unggulan,

Kabupaten Sragen merupakan salah satu kabupaten dari 15 (lima belas)

Page 22: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

kabupaten/kota di Provinsi Sragen, yang melaksanakan otonomi daerah, di

mana memiliki kewenangan untuk menyelenggarakan pemerintahan dan

pembangunan serta memberikan pelayanan kepada masyarakat. Begitu pula

memiliki kewenangan yang luas untuk mengelola, merencanakan dan

memanfaatkan potensi ekonomi secara optimal, yang dinikmati oleh

masyarakat di daerah Sragen.

Pemerintah Kabupaten Sragen, dengan luas wilayah 941,55 km2

persegi atau 28,97 persen dari Provinsi Jateng, terletak di antara 110º 45’ -

141º 10’ bujur timur dan 7º15’-7º30’ lintang selatan. Kabupaten Sragen

sebelah utara berbatasan langsung dengan Kabupaten Grobogan, sebelah

barat dengan Boyolali, sebelah selatan berbatasan dengan Karanganyar dan

sebelah timur berbatasan dengan Ngawi (Jawa Timur). Jumlah penduduk

Kabupaten Sragen pada tahun 2008 berjumlah 869.650 Jiwa, terdiri dari

laki-laki 431.191, perempuan 440.760 jiwa dengan sex ratio 978 dan

kepadatan penduduk mencapai 926 jiw/km2. Tingkat pertumbuhan

penduduk sebesar 0,34% dengan jumlah kecamatan sebanyak 20

kecamatan, dengan196 Desa dan 12 Kalurahan. Perkembangan Produk

Domestik Regional Bruto Kabupaten Sragen atas dasar harga konstan pada

tahun 2008 sebesar 2.729.450,33 Juta rupiah dan atas dasar harga berlaku

sebesar Rp. 5.170.914,12 Juta rupiah, dengan pertumbuhan ekonomi sebesar

6,69 persen. Sedangkan pendapatan perkapita pada tahun 2008 atas dasar

Page 23: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

harga beerlaku Rp. 5.945.205,84,- dan atas dasar hatga kontas sebesar Rp.

3.138.157,71,- (BPS Kabupaten Sragen, 2009).

Adapun untuk mengetahui kondisi Kabupaten Sragen dapat dilihat

pada peta Gambar 1.1. berikut ini.

Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi

sektor yang menjadi unggulan di Kabupaten Sragen. Hal ini untuk

menetapkan perencanaan pembangunan sekaligus dapat memprioritaskan

program pembangunan yang akan dilaksanakan, sehingga tujuan yang

direncanakan tepat pada sasaran. Begitu pula dapat membantu pemerintah

daerah untuk menentukan dan menetapkan arah kebijakan yang lebih tepat

dan akurat.

Berdasarkan uraian di atas dikaitkan dengan keterbatasan sumber

daya pembangunan dan penyelenggaraan otonomi daerah maka diperlukan

Page 24: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

perencanaan pembangunan daerah dengan menentukan skala prioritas yang

berkepentingan terhadap masyarakat, maka sektor unggulan mempunyai

kedudukan yang penting dalam kaitannya pembangunan ekonomi daerah.

Selain sebagai penyumbang utama dalam PDRB, sektor unggulan diyakini

akan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah secara luas. Untuk itu

dirasa perlu mengidentifikasi sektor yang menjadi unggulan di Kabupaten

Sragen, sehingga dapat teridentifikasi potensinya untuk dikembangkan

sebagai upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi dengan prioritas

pembangunan di Kabupaten Sragen. Dengan demikian dapat ditentukan

kebijakan yang tepat dan akurat serta dapat merumuskan permasalahannya.

Dari uraian diatas, menunjukkan bahwa peranan sektor di

Kabupaten Sragen belum teridentifikasi, sehingga konsekwensinya bahwa

kebijakan dan pelaksananaan pembangunan ekonomi yang dilaksanakan

oleh Pemerintah Daerah belum sepenuhnya mengacu pada sektor unggulan,

sehingga topik dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi sektor dan

prioritas pembangunan ekonomi di Kabupaten Sragen.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas, sangat

diperlukan bagaimana keberadaan dan peran dari sektor - sektor ekonomi di

Kabupaten Sragen untuk menentukan arah kebijakan dan pelaksanaan

pembangunan ekonomi di Kabupaten Sragen, adapun permasalahan yang

dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Page 25: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

1. Bagaimana peranan masing - masing sektor ekonomi terhadap PDRB di

Kabupaten Sragen ?

2. Sektor ekonomi manakah yang paling besar kontribusinya terhadap

PDRB di Kabupaten Sragen ?

3. Sektor ekonomi manakah yang harus mendapatkan prioritas dalam

pembangunan ekonomi di Kabupaten Sragen ?

C. Tujuan

Berdasarkan uraian latar belakang dan perumusan masalah, tujuan

penelitian ini antara lain :

1. Mengidentifikasi dan menentukan peranan masing - masing sektor

ekonomi terhadap PDRB di Kabupaten Sragen.

2. Mengidentifikasi sektor ekonomi yang memiliki kontribusi paling besar

terhadap PDRB di Kabupaten Sragen

3. Mengetahui sektor ekonomi yang dapat diprioritas dalam pembangunan

ekonomi di Kabupaten Sragen

D. Manfaat

Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

1) Sebagai bahan masukan, informasi atau pedoman bagi para pejabat atau

Stakeholder di Kabupaten Sragen dalam pengambilan kebijakan atau

keputusan terutama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan

Page 26: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

SKPD, dalam menentukan arah kebijakan di bidang pembangunan

ekonomi;

2) Memberikan gambaran tentang peluang pembangunan ekonomi yang

sesuai dengan sektor unggulan.

3) Merupakan bahan referensi dan informasi bagi para peneliti selanjutnya.

Page 27: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pembangunan Ekonomi

Pembangunan ekonomi merupakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan

oleh suatu negara untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan kualitas

hidup masyarakat. Pembangunan ekonomi didefinisikan sebagai suatu proses

yang menyebabkan kenaikan pendapatan riil per kapita penduduk suatu negara

dalam jangka panjang yang disertai oleh perbaikan sistem kelembagaan.

Pembangunan ekonomi mempunyai pengertian :

a. Suatu proses perubahan yang terjadi secara terus menerus, (2) Usaha

untuk menaikkan pendapatan perkapita, (3) Kenaikan pendapatan

perkapita berlangsung dalam jangka panjang (4) Perbaikan sistem

kelembagaan di segala bidang misalnya ekonomi, politik, hukum, sosial

dan budaya. Sistem kelembagaan ini bisa ditinjau dari aspek yaitu: aspek

perbaikan di bidang organisasi (institusi) dan perbaikan di bidang regulasi

(baik formal maupun informal). (Lincolyn, 1999).

b. Pembangunan sebagai pergerakan keatas dari seluruh sistem sosial yang

menekankan pada pentingnya pertumbuhan dengan perubahan khususnya

perubahan nilai-nilai dan kelembagaan. (Kuncoro, 2004). Tiga nilai pokok

dalam keberhasilan pembangunan ekonomi yaitu :

10

Page 28: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

1) Ketahanan (Sustenance) merupakan kemampuan untuk memenuhi

kebutuhan pokok seperti pangan, papan, kesehatan, proteksi untuk

mempertahankan hidup.

2) Harga diri (Self Esteam) merupakan pembangunan yang seharusnya

memanusiakan orang. Pengertian dalam arti luas pembangunan suatu

daerah seharusnya meningkatkan kebanggaan sebagai manusia yang

berada di daerah atau wilayah tersebut.

3) Freedomfrom servitude merupakan kebebasan bagi setiap individu

suatu negara untuk berpikir, berkembang, berperilaku, dan berusaha

untuk berpartisipasi dalam pembangunan.

B. Pembangunan Ekonomi Daerah

Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses di mana

pemerintah daerah dan masyarakat mengelola sumber daya, sumber daya yang

ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan

sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang

perkembangan kegiatan ekonomi atau pertumbuhan ekonomi dalam wilayah

atau daerah (Arsyad, 1999: 298). Selanjutnya dikatakan pula, bahwa tujuan

utama dari pembangunan ekonomi daerah adalah untuk meningkatkan dan

memperbesar peluang kerja bagi masyarakat yang ada di daerah. Untuk

mencapai tujuan tersebut, pemerintah daerah dan masyarakat harus bersama-

sama mengambil inisiatif memanfaat seluruh potensi yang ada secara optimal

untuk membangun daerah demi menciptakan kesejahteraan mayarakat.

Page 29: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Menurut Blakely (1994:50) pembangunan ekonomi daerah adalah

suatu yang berorientasi pada proses tersebut meliputi pembangunan institusi

baru, pembangunan industri alternatif, pengembangan kapasitas tenaga kerja

yang tersedia untuk menghasilkan produk yang lebih bagus, identifikasi pasar,

alih tehnologi dan mendirikan perusahaan maupun kooperat lainnya.

Selanjutnya dikatakan bahwa karakteristik utama dari pembangunan ekonomi

daerah adalah penekanan pada pembangunan endogen yang menggunakan

sumber daya manusia dan sumber daya alam, daerah untuk menciptakan

kesempatan kerja baru dan merangsang pertumbuhan ekonomi daerah.

Menurut Samuelson dan Nordhaus (1992:511), proses pembangunan

ekonomi ada empat (4) faktor yang menjadi modal pembangunan ;

1) sumber daya manusia (ketersediaan tenaga kerja, pendidikan dan

motivasi);

2) sumber daya alam (tanah, mineral, bahan bakar dan iklim);

3) pembentukkan modal (mesin-mesin dan jalan raya);

4) tingkat tehnologi (pengetahuan, rekayasa, manajemen dan

kewiraswastaan).s

Dari keempat hal tersebut masing-masing mempunyai kontribusi

terhadap pertumbuhan ekonomi dan arah terhadap daerah tentang

kebijaksanaan yang mengarah pada pertumbuhan daerah yang diinginkan.

Page 30: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

1. Teori Pertumbuhan Ekonomi

Perekonomian suatu negara dianggap berhasil atau tidak dalam

program pembangunan dinilai berdasarkan tinggi rendahnya tingkat

pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian pertumbuhan ekonomi

merupakan salah satu indikator penting untuk menganalisis pembangunan

suatu negara atau daerah. Pengejaran pertumbuhan merupakan tema

sentral dalam kehidupan ekonomi semua negara di dunia dewasa ini

(Todaro, 2000:136).

Pada awal pembangunan ekonomi suatu negara umumnya

perencanaan pembangunan ekonomi berorientasi pada masalah

pertumbuhan (growth). Hal ini bisa dimengerti bahwa penghalang utama

dalam pembangunan negara sedang berkembang adalah terjadinya

kekurangan modal. Kalau masalah kekurangan modal ini teratasi, maka

proses pembangunan di negara-negara berkembang akan lebih cepat

mencapai sasaran (Widodo, 1990:35). Selanjutnya dikatakan bahwa laju

“pertumbuhan ekonomi” adalah proses kenaikkan output per kapita dalam

jangka panjang. Oleh karena itu, pemakaian indikator pertumbuhan

ekonomi biasanya dilihat dalam kurun waktu tertentu, misalnya selama

Pelita atau periode tertentu (dekade), tetapi dapat pula secara tahunan.

Menurut Djojohadikusomo (1994:1), pertumbuhan ekonomi

bersangkut paut dengan proses peningkatan produksi barang dan jasa

dalam kegiatan ekonomi masyarakat. Dapat dikatakan bahwa pertumbuhan

Page 31: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

menyangkut dengan perkembangan dan diukur dengan meningkatnya hasil

produksi dan pendapatan.

Menurut Perroux (1970), teori pusat pertumbuhan merupakan teori

yang menjadi dasar dan strategi kebijaksanaan daerah yang banyak

diterapkan di berbagai negara dewasa ini (lihat Arsyad 1999 : 147-148).

Selanjutnya dikemukakan bahwa pertumbuhan tidak muncul di berbagai

daerah pada waktu yang sama tetapi terjadi pada pusat pertumbuhan

dengan intensitas yang berbeda. Inti dari teori pertumbuhan sebagai

berikut:

1) Dalam proses pembangunan akan timbul industri unggulan

(L´ Industrie Matrice) yang merupakan industri penggerak utama

dalam pembangunan suatu daerah. Keterkaitan antarindustri sangat

erat maka perkembangan industri unggulan akan pengaruhi

perkembangan industri yang lain yang berhubungan dengan erat

industri unggulan tersebut.

2) Pemusatan industri pada suatu daerah akan mempercepat pertumbuhan

perekonomian, karena pemusatan industri akan menciptakan pola

konsumsi yang berbeda antardaerah sehingga perkembangan industri

di daerah tersebut akan mempengaruhi perkembangan daerah lainnya.

3) Perekonomian merupakan gabungan dari sistem industri yang relatif

aktif (industri unggulan) dengan industri-industri yang pasif yakni

industri yang hanya tergantung dari industri unggulan atau pusat

Page 32: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

pertumbuhan pada daerah yang relatif maju akan mempengaruhi

daerah yang kurang maju atau daerah yang relatif pasif.

Todaro (2000:14) menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi

adalah kenaikkan kapasitas jangka panjang dari negara untuk menyediakan

berbagai barang ekonomi kepada penduduknya. Kenaikkan kapasitas itu

sendiri ditentukan oleh adanya kemajuan teknologi, institusional

(kelembagaan) dan ideologis terhadap berbagai tuntutan keadaan yang ada.

Selanjutnya dikemukakan oleh Todaro (2000:94-96), teori

pertumbuhan bertahap linier mengangkat beberapa teori pertumbuhan

bertahap yang dianggap berjalan dari satu tahap ke tahap berikutnya.

Sebenarnya teori pertumbuhan sudah lama sekali yang dikemukakan oleh

Adam Smith melalui tahapan perburuan, peternakan, pertanian, komersial

dan industrialisasi. Colin Clark mengemukakan tahap-tahap produksi

primer, sekunder dan tersier. Karl Marx mengajukan tahap-tahap

tradisonal, feodalisme, kapitalisme dan sosialisme. Seperti diketahui

pentahapan Marx tersebut merupakan pendorong bangkitnya faham politik

sosialisme yang kuat.

Namun pada era berkembangnya ekonomika pembangunan, pada

tahun 1959, Walt Whitman Rostow mengemukakan teori tahap-tahap

pertumbuhannya yang sangat terkenal. Menurut Rostow (1959),

pertumbuhan berjalan melalui tahap-tahap : 1). masyarakat tradisional, 2).

prakondisi untuk lepas landas, 3) lepas landas, 4). pendewasaan dan 5).

Era dominasi konsumsi tingkat tinggi. Rostow menganggap bahwa

Page 33: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

pengamatan sejarah ekonomi yang di lakukan untuk negara-negara

industri maju khususnya Inggris, merupakan teori tentang sejarah ekonomi

yang berlaku umum (lihat Kuncoro, 1997 : 45).

Pandangan ahli ekonomi klasik seperti Adam Smith, David

Ricardo, Thomas Roberth Malthus dan John Stuarr Mill, ada empat (4)

faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yakni : a). jumlah

penduduk, b). jumlah stock barang-barang modal, c) luas tanah dan

kekayaan alam serta d). tingkat tehnologi yang digunakan (lihat Sukirno,

1985 : 275).

2. Teori Basis Ekonomi

Menurut Arsyad (1999 : 116), mengemukakan bahwa teori basis

ekonomi ini menyatakan bahwa faktor penentu utama pertumbuhan suatu

daerah adalah berhubungan langsung dengan permintaan barang dan jasa

dari luar daerah. Pertumbuhan industri yang menggunakan sumber daya

lokal termasuk tenaga kerja (job creation) dan bahan baku untuk diekspor

akan menghasilkan kekayaan daerah dan penciptaan peluang kerja dalam

jangka panjang.

Selanjutnya dikemukakan oleh Bendavid–Val (1991:77), bahwa

teori basis ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi regional (daerah) yang

sangat tergantung dari permintaan luar daerah akan produk-produk daerah

tersebut. Lebih jelas dikatakan bahwa pertumbuhan atau penurunan

perekonomian suatu daerah ditentukan oleh kemampuannya dalam

Page 34: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

mengekpor keluar daerah tersebut. Ekspor tersebut baik dalam bentuk

barang maupun jasa termasuk tenaga kerja. Industri yang melakukan

kegiatan ekspor disebut sektor basis. Apabila permintaan akan barang

dan jasa meningkat (ekspor), dari daerah maka sektor basis akan

berkembang dan pada gilirannya nanti perkembangan ini akan mendorong

tumbuhnya sektor-sektor non basis. Dengan demikian akan terjadi

peningkatan pendapatan, investasi, konsumsi dan kemampuan kerja di

dalam daerah.

3. Teori Perubahan Struktur Ekonomi

Menurut Todaro (2000:84), mengemukakan bahwa teori

perubahan struktural menitikberatkan pada mekanisme transformasi

ekonomi domestik dari suatu perekonomian yang tertinggal (under

development economics) yang semula bersifat subsisten menuju ekonomi

yang bersifat lebih maju, lebih ke arah kota dan lebih mengarah pada

industri manufaktur. Selanjutnya dikemukakan pula bahwa pada dasarnya

teori tentang perubahan struktur ini menjelaskan fenomena yang terjadi

pada negara-negara sedang berkembang yang didominasi oleh kegiatan di

pedesaan menuju kepada perekonomian yang berorientasi kota dalam

bentuk industri dan jasa.

Kuznes (1955), mengatakan bahwa perubahan struktur ekonomi

atau transformasi struktural ditandai dengan adanya perubahan persentase

sumbangan berbagai sektor dalam pembangunan ekonomi yang

Page 35: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

disebabkan adanya intensitas kegiatan manusia dan perubahan tehnologi

(lihat Sukirno 1985:77). Selanjutnya dikatakan bahwa perubahan struktur

ekonomi dapat dipahami dengan terjadinya proses perubahan dengan

menggunakan konsep sektor primer, sekunder dan tersier. Begitu pula

perubahan struktur ekonomi juga dapat dipahami dari proses perubahan

kegiatan ekonomi tradisional ke arah ekonomi modern atau dari ekonomi

subsisten ke ekonomi pasar atau modern. Dikemukakan oleh

Sumodiningrat (1996:15), menyatakan bahwa hal-hal yang mendasar

dalam rangka perubahan struktur ekonomi adalah berawal dari langkah

pengalokasian sumber daya, penguatan kelembagaan dan pemberdayaan

manusia.

4. Teori Lokasi

Teori ini mengatakan bahwa lokasi mempengaruhi pertumbuhan

daerah khususnya bila dikaitkan dengan pengembangan kawasan industri.

Pemilihan lokasi yang tepat seperti memaksimumkan peluangnya untuk

mendekati pasar lebih dipilih oleh perusahaan karena dapat

meminimumkan biaya. Model pengembangan industri kuno menyatakan

bahwa lokasi yang terbaik adalah biaya termurah antara bahan baku

dengan pasar. Keterbatasan dari teori lokasi ini adalah teknologi dan

komunikasi modern yang telah mengubah signifikansi suatu lokasi

tertentu untuk kegiatan produksi dan distribusi barang. Selanjutnya Alfred

Weber dalam Adisasmito (2008), mengatakan pentingnya biaya transport

Page 36: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

sebagai faktor pertimbangan lokasi. Teori ini menentukan dua kekuatan

lokasional primer, yaitu orientasi transpor dan orientasi tenaga kerja.

Biaya transpor adalah flat berdasarkan pada berat muatan dan fasilitasi

transportasi ke segala jurusan, tetapi kenyataannya pada umumnya biaya

transpor untuk hasil akhir seringkali lebih tinggi dari pada untuk bahan

baku dan fasilitas transpor terbatas pada sejumlah rute. Terbatasnya

pelayanan transpotrasi pada beberapa rute bersama-sama biaya

penanganan merupakan faktor penting terhadap pemilihan lokasi industri,

yang pada umumnya cenderung menempatkan pada lokasi nodal, yang

merupakan jalan sambung transportasi atau titik pindah muat.

C. Pendapatan Nasional

1. Pengertian Pendapatan Nasional

Lipsey dan Steiner (dalam Sunarto dan Bambang, 2007)

mendefinisikan Pendapatan Nasional sebagai nilai dari seluruh produk

yang dihasilkan oleh seluruh pelaku ekonomi dalam suatu negara selama

satu tahun. Nilai yang dimaksud dalam perhitungan pendapatan nasional

adalah nilai jual, dengan sendirinya termasuk pajak-pajak yang timbul atas

transaksi penjualan barang/jasa tersebut.

Pendapatan nasional dapat juga disebut sebagai Produk Nasional.

Produk nasional mengindikasikan nilai jual dari seluruh produk yang

dihasilkan, sedangkan Pendapatan Nasional mengindikasikan jumlah yang

dibayarkan oleh seluruh pelaku ekonomi untuk menghasilkan produk

Page 37: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

tersebut (Sunarto dan Bambang, 2007). Sedangkan menurut Badan Pusat

Statistik (BPS), Pendapatan Nasional adalah pendapatan bersih seluruh

warga negara dari suatu negara selama satu tahun.

2. Pendapatan Nasional Dan Kesejahteraan Masyarakat

Karena pendapatan nasional adalah nilai dari seluruh produk yang

dihasilkan oleh seluruh pelaku ekonomi dalam suatu negara, maka besar

atau kecilnya pendapatan nasional dapat dilihat sebagai gambaran tentang

tingkat kesejahteraan masyarakat di negara yang bersangkutan.

Penghitungan pendapatan nasional dilakukan setiap tahun, untuk

mengetahui perkembangan tingkat kesejahteraan masyarakatnya. Oleh

karena itu pemerintah selalu berusaha untuk dapat meningkatkan

pendapatan nasional.

Namun demikian pertumbuhan ekonomi yang hanya diukur

dengan pendapatan nasional tidak linier atau tidak berkorelasi positif

dengan kesejahteraan masyarakatnya. Pendapatan nasional yang

meningkat dari tahun ke tahun belum tentu diikuti dengan meningkatnya

kesejahteraan masyarakatnya. Kesejahteraan masyarakat pada umumnya

akan ikut meningkat, jika meningkatnya pendapatan nasional diikuti oleh

pemerataan di antara penduduknya. Oleh karena itu, seharusnya sasaran

pemerintah tidak hanya pada meningkatnya pendapatan nasional,

melainkan harus diikuti dengan upaya pemerataan (Sunarto dan Bambang,

2007).

Page 38: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

3. Pendekatan Penghitungan Pendapatan Nasional

Lipsey dan Steiner (dalam Sunarto dan Bambang, 2007)

mengemukakan bahwa penghitungan Pendapatan Nasional dapat

dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu Pendekatan Pengeluaran

(pengeluaran uang dari rumah tangga ke perusahaan) dan Pendekatan

Produksi (nilai produk seluruh perusahaan yang diserahkan ke rumah

tangga). BPS juga menerapkan dua pendekatan tersebut. Tidak ada

perbedaan hasil penghitungan dari dua pendekatan ini karena kedua

pendekatan tersebut sebenarnya menghitung besarnya aliran pendapatan

yang sama. Perbedaannya hanya karena titik aliran tempat melakukan

penghitungan.

4. Metode Penghitungan Pendapatan Nasional Di Indonesia

BPS menghitung pendapatan nasional melalui dua pendekatan,

yaitu Pendekatan Produksi dan Pendekatan Pengeluaran, yang keduanya

menghasilkan jumlah yang sama. Dengan Pendekatan Produksi,

dijumlahkan seluruh nilai produksi yang dikelompokkan ke dalam

sembilan lapangan usaha yang meliputi (1) Pertanian, Peternakan,

Kehutanan, dan Perikanan, (2) Pertambangan dan Penggalian, (3) Industri

Pengolahan, (4) Listrik, Gas, dan Air Bersih, (5) Bangunan, (6)

Perdagangan, Hotel, dan Restoran, (7) Pengangkutan dan Komunikasi, (8)

Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan, dan (9) Jasa-jasa. Sedangkan

Page 39: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

dengan Pendekatan Pengeluaran dihitung pengeluaran menurut jenis

pengeluaran sebagaimana yang lazim dirumuskan dalam bentuk:

Y = C + I + G + (X – M),

di mana:

Y = PDB G = Belanja pemerintah

C = Belanja konsumsi

I = Belanja investasi

X = Ekspor

M = Impor

Untuk ini BPS mengelompokkan pengeluaran (belanja) ke dalam

enam jenis pengeluaran karena I (investasi) dipisah ke dalam dua

kelompok, yakni Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto dan

Perubahan Stok (persediaan barang). Dengan demikian pengelompokan

jenis pengeluaran menurut BPS meliputi: (1) Konsumsi Rumah Tangga,

(2) Konsumsi Pemerintah, (3) Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto,

(4) Perubahan Stok, (5) Ekspor Barang/Jasa, dan (6) Impor Barang/Jasa.

Dalam menghitung PDB pendekatan produksi, yang dihitung

adalah nilai tambah bruto yang diberikan oleh perusahaan dalam proses

produksinya. Nilai tambah tersebut diperoleh dari perkalian jumlah

produksi dengan harga barang yang bersangkutan, selanjutnya dikurangi

dengan biayaantara, yakni nilai bahan yang dipergunakan dalam proses

produksi. PDB adalah jumlah dari nilai tambahan bruto (belum dikurangi

penyusutan alat produksi) dari seluruh pelaku ekonomi di dalam negeri

selama satu tahun. Karena PDB hanya menghitung nilai produk di dalam

negeri, maka di dalam PDB termasuk pendapatan warga negara asing di

Page 40: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

dalam negeri, tetapi belum termasuk pendapatan warga negara sendiri di

luar negeri (perhatikan hierarki perhitungan di atas). Data tersebut

dikumpulkan oleh kantor-kantor statistik di kabupaten/kota yang

selanjutnya dikompilasi oleh BPS pusat (Sunarto dan Bambang, 2007).

Untuk menghindari penafsiran yang berbeda, diperlukan

penjelasan singkat mengenai istilah yang dipergunakan dalam Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB) dilihat dari segi pengertian sebagai

berikut.

a) (1) Dari segi produksi adalah jumlah nilai netto dari produksi

barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit produksi di dalam suatu

daerah dalam jangka waktu tertentu (satu tahun).

(2) Dari segi pendapatan adalah jumlah barang dan jasa (pendapatan)

yang diterima oleh faktor produksi yang ikut serta dalam proses

produksi di suatu daerah (wilayah) dalam waktu tertentu (satu

tahun).

(3) Dari segi pengeluaran adalah jumlah pengeluaran yang dilakukan

untuk dilakukan untuk konsumsi rumah tangga, konsumsi

pemerintah dan lembaga swasta yang tidak mencari untung serta

pengeluaran untuk investasi dan ekspor suatu daerah dalam jangka

waktu tertentu (satu tahun).

Berdasarkan pengertian tersebut, produk domestik regional bruto

adalah seluruh produk atau nilai tambah barang dan jasa yang

dihasilkan oleh berbagai unit produksi di suatu daerah dalam jangka

waktu tertentu (satu tahun).

Page 41: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

b) Produk domestik regional bruto atas dasar harga berlaku adalah

jumlah seluruh agregat ekonomi yang dinilai atas dasar harga yang

terjadi pada waktu itu.

c) Sektor ekonomi adalah sektor menurut lapangan usaha yang terdapat

dalam produk domestik regional bruto yang mencakup 9 (sembilan)

sektor antara lain: a) Pertanian, b) Pertambangan dan Penggalian, c)

Industri Pengolahan, d) Listrik dan Air Bersih (Minum), e) Bangunan,

f) Perdagangan, Hotel dan Restauran, g) Pengangkutan dan

Komunikasi, h) Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan dan i)

Jasa-Jasa.

d) Sektor unggulan atau sektor ekonomi potensial adalah sektor atau

kegiatan perekonomian yang mampu melayani baik pasar domestik

maupun pasar luar daerah.

e) Sektor non unggulan adalah sektor atau kegiatan perekonomian yang

hanya mampu melayani pasar di daerah sendiri.

D. Studi Terdahulu

Penelitian yang berkaitan dengan identifikasi sektor unggulan telah

dilakukan oleh peneliti terdahulu baik dalam negeri maupun luar negeri

dengan daerah penelitian yang berbeda dan periode waktu penelitian yang

berbeda pula. Di antaranya penelitian yang dilakukan oleh Rex (1977), di

Arizona dengan menggunakan analisis Location Quotient. penelitian ini

bertujuan untuk mengidentifikasi kegiatan basik ekonomi selama periode

1991–1994. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan basik ekonomi di

Page 42: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Arizona selama periode penelitian yaitu kegiatan pertambangan, pertanian dan

konstruksi.

Beberapa peneliti mengidentifikasi sektor unggulan yang dilakukan

oleh peneliti sebelumnya.

1. Herliawan (1996), di Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau bertujuan untuk

mengidentifikasi sektor unggulan dan menggambarkan pertumbuhan

perekonomian daerah tersebut. Penelitian ini dilakukan selama periode

tahun 1983-1992. Alat analisis yang digunakan adalah Location

Quotient dan Shift Share.

2. Yuwono (1999), tentang penentuan sektor unggulan dalam menghadapi

implementasi Undang-undang nomor 9/1999 dan Undang-undang nomor

25/1999. Penelitin ini berupaya untuk mengembangkan gagasan tentang

kriteria dan indikator yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi sektor

unggulan suatu daerah. Alat analisis yang digunakan adalah Location

Quotient (LQ).

3. Lichty dan Knudsen (1999), telah melakukan penelitian untuk

mengukur basis ekonomi (Regional Economic Base) di Minnisota

Timur Laut. Alat analisis yang digunakan adalah Location Quotient,

Shift Share Klasik. Hasilnya menunjukkan bahwa analisis basis ekonomi

mempunyai peran yang cukup penting dalam rangka mendeterminasikan

pengembangan usaha yang paling baik

4. Yusuf (1999), tentang kegiatan ekonomi potensial di Wilayah Bangka

Belitung. Alat analisis yang digunakan adalah analisis Model Rasio

Pertumbuhan (MRP), Location Quotient, dan alat analisis Overlay

Page 43: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

menunjukkan bahwa daerah Kabupaten Bangka Belitung memiliki

kegiatan dominan industri pengolahan, listrik, gas dan air minum,

sedangkan kegiatan ekonomi potensial yang dapat dikembangkan adalah

pertanian, pengangkutan dan komunikasi, keuangan, persewaan dan jasa

perusahaan.

5. Rato (2000), dilakukan di Kabupaten Sikka Provinsi Nusa Tenggara

Timur. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi sektor-sektor unggulan

dan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sikka selama periode 1993–1997.

Alat analisis yang digunakan adalah Location Quotient (LQ), Dynamic

Location Quotient (DLQ), Shift Share Klasik, Shift Share Esteban–

Marquillas dan Connectivity Quotient.

6. Hanham dan Shawn (2000), melakukan penelitian di Jepang menggunakan

alat analisis Shift Share yang memfokuskan pada perubahan kesempatan

kerja manufaktur untuk melihat peran struktur kesempatan kerja. Hasil

penelitian menunjukan bahwa selama periode 1981-1995, kesemptan kerja

pada daerah inti (Core Region) mengalami penurunan sebesar 3%,

sedangkan daerah sekitarnya (Peripheral Region) mengalami

peningkatan sebesar 5%.

7. Mou (2001), telah melakukan penelitian di Provinsi Kalimantan Timur.

Tujuannya adalah melakukan identifikasi sektor unggulan yang banyak

menyerap tenaga kerja di Provinsi Kalimantan Timur. Penelitian dilakukan

selama periode tahun 1993–1999. Adapun alat analisis yang digunakan

adalah Shift Share Klasik, Location Quotient (LQ), Model Rasio

Pertumbuhan (MRP) dan Tipologi Klassen.

Page 44: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

8. Wiryadi (2001), di Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau. Tujuannya

adalah identifikasi sektor unggulan untuk menentukan prioritas

pembangunan Kabupaten Indragiri Hilir. Penelitian tersebut dilakukan

selama periode tahun 1993–1999. Alat analisis yang digunakan Location

Quotient (LQ), analisis Model Rasio Pertumbuhan dan Analisis Overlay.

9. Handoyo (2002), di Pekalongan Provinsi Jawa Tengah. Tujuannya adalah

identifikasi sektor unggulan dalam pembangunan ekonomi Kabupaten

Pekalongan selama periode tahun 1990-1999. Alat analisis yang digunakan

adalah Location Quotient, Dynamic Locaton Quotient (DLQ), Shift Share

Klasik (S-S-K), Shift Share Esteban–Marquillas dan Shift Share Arcellus.

Walaupun penelitian mengenai sektor unggulan telah banyak

dilakukan,. tetapi penelitian ini belum pernah dilakukan di Kabupaten Sragen.

Penelitian ini dapat dikatakan punya perbedaan dengan penelitian terdahulu

antara lain obyek penelitian, periode waktu, jenis data dan alat analisis yang

akan digunakan adalah Location Quotient (LQ), Shift Share Klasik (S-S-K),

Model Rasio Pertumbuhan (MRP) dan Overlay.

E. Kerangka Pemikiran

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sektor unggulan dan

prioritas pembangunan ekonomi di Kabupaten Sragen. Adapun kerangka

pemikiran dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan PDRB yang

dihitung menggunakan pendekatan produksi dengan menjumlahkan seluruh

nilai produksi yang dikelompokkan ke dalam 9 (sembilan) lapangan usaha

Page 45: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

atau sektor ekonomi, sehingga dapat diidentifikasi kontribusi masing –

masing sektor terhadap PDRB, seperti yang diuraikan pada gambar 2.1.

Gambar 2.1.

Kerangka Pemikiran Penelitian

Sektor Ekonomi

1) Pertanian

2) Pertambangan Dan Penggalian

3) Industri Pengolahan

4) Listrik, Gas Dan Air Bersih

5) Bangunan

6) Perdagangan

7) Pengangkutan Dan Komunikasi

8) Keuangan, Persewaan, Dan Jasa

Perusahaan

9) Jasa-Jasa

Kebijakan Pembangunan

Kab. Sragen

Tujuan Pembanguan Ekonomi

di Kab. Sragen

Sektor Ekonomi

Jawa tengah

Sektor Ekonomi

Kabupaten Sragen

1) Kontribusi Sektor

2) Sektor Unggulan

PDRB

Page 46: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Beberapa teori yang dapat dijadikan sebagai landasan untuk mendukung

penelitian adalah :

1. Pertumbuhan Ekonomi

Produk domestik regional bruto merupakan dasar pengukuran atas

nilai tambah yang mampu diciptakan akibat timbulnya berbagai aktifitas

ekonomi dalam suatu daerah di mana pemanfaatan dan mengelola sumber

daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki. Oleh karena itu,

besarnya produk domestik regional bruto yang mampu dihasilkan sangat

tergantung pada faktor produksi yang dimiliki. Pemanfaatan dan

pengelolaan sumber daya yang baik dan bijaksana akan mempengaruhi

pertumbuhan perekonomian daerah di mana hasil produk barang dan jasa

mempunyai hubungan langsung dengan permintaan pasar dari luar daerah,

dengan menggunakan sumber daya lokal yang ada. Oleh karena itu,

pemerintah daerah dituntut untuk melaksanakan strategis pembangunan

dengan memberikan penekanan terhadap bantuan pada dunia usaha yang

mempunyai pasar baik lokal maupun nasional dan internasional.

Telah dikemukakan bahwa teori basis ekonomi dapat digunakan

untuk meneliti sektor ekonomi dan dapat dijadikan landasan dan

memberikan arah untuk menetapkan kebijakan dalam perencanaan

pembangunan daerah. Selanjutnya dengan teridentifikasi sektor ekonomi

diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan pendapatan

masyarakat maupun pemerintah daerah. Dengan demikian dapat pula

mempercepat pertumbuhan ekonomi pada masa yang akan datang.

Page 47: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

2. Perubahan Struktur Ekonomi

Perubahan struktur ekonomi suatu daerah dapat digunakan untuk

menilai tingkat kemajuan daerah tersebut. Hal ini telah dikatakan dalam

teori perubahan struktur ekonomi bahwa apabila terjadi pergeseran

struktur ekonomi, ini berarti ada kemajuan atau terjadi pertumbuhan

ekonomi. Begitu pula untuk melihat terjadi perubahan ekonomi dapat

digunakan teori laju pertumbuhan dan teori model rasio pertumbuhan.

Apabila terjadinya pergesaran yang berawal dari perubahan sektor

primer (pertanian) menuju sektor sekunder (industri/manufaktur) bahkan

kearah sektor tersier (jasa).

Untuk mengetahui terjadinya perubahan perekonomian di daerah

dapat dilihat pada masing-masing sektor maupun subsektor dari waktu

ke waktu dalam produk domestik regional bruto. Dengan demikian

apabila telah dianalisis dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk

dijadikan pengambilan kebijakan pada pembangunan daerah

Adanya perbedaan laju pertumbuhan ekonomi antar daerah satu

dengan daerah lainnya merupakan fenomena yang umum dijumpai,

terutama di negara berkembang. Namun tentunya bukan sebuah alasan

yang tepat untuk kemudian membiarkan situasi tersebut terus

berlangsung. Perbedaan tingkat pembangunan tersebut dipengaruhi oleh

banyak hal seperti ketersediaan sumber daya alam, tenaga kerja, luas

daerah, pasar ekspor, kebijakan pemerintah dan faktor-faktor lainya.

Pertumbuhan ekonomi daerah diukur dari laju pertumbuhan

pendapatan daerah yang bersangkutan sehingga upaya peningkatan laju

Page 48: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

pertumbuhan ekonomi daerah pada hakekatnya adalah upaya untuk

meningkatkan pendapatan daerah. Pertumbuhan pendapatan suatu

daerah ditentukan dengan bagaimana daerah yang bersangkutan

berperan sebagai eksportir bagi daerah sekitarnya.

Menurut teori basis ekonomi kegiatan ekonomi suatu daerah

dibagi menjadi kegiatan basis dan non basis. Sektor basis merupakan

sektor pasar dari dalam maupun dari luar sedangkan sektor non basis

adalah sektor yang hanya melayani pasar di daerah itu sendiri.

Potensi suatu daerah dapat berupa sumber daya alam, sumber

daya manusia yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembangunan

ekonomi daerah. Sehingga dapat memudahkan pemerintah daerah untuk

merumuskan strategi kebijakan agar mampu melaksanakan

pembangunan guna mewujudkan tujuan pembangunan ekonomi daerah.

3. Kontribusi sektor

Adalah besar kecilnya sumbangan yang diberikan oleh masing-

masing sektor dalam hal ini adalah sektor ekonomi yang dapat

memberikan sumbangan atau kontribusi terhadap besar-kecilnya nilai

agragat PDRB. Kontribusi sektor ekonomi dapat diketahui dari

perkembangan PDRB tiap tahun, sehingga dari sinilah kemajuan

pembangunan ekonomi suatu daerah dapat diketahui, kemakmuran atau

kesejahteraan masyarakat dapat dilihat melalui pendapatan perkapita

dan daya beli masyarakatnya.

Page 49: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

4. Sektor Unggulan

Pengertian sektor unggulan (basis) pada dasarnya harus dikaitkan

dengan suatu bentuk perbandingan, baik itu berskala lokal, regional,

nasional bahkan internasional. Suatu sektor dapat dikategorikan sebagai

sektor unggulan apabila sektor di wilayah tertentu mampu bersaing

dengan sektor yang sama yang dihasilkan oleh wilayah lain di pasar

nasional atau domestik (Wijaya, 1996). Apabila sektor tersebut menjadi

sektor unggulan / basis sektor tersebut harus mmpu mengekspor

produknya ke daerah lainnya, sebaliknya apabila sektor tersebut menjadi

sektor bukan unggulan (non basis) sektor tersebut harus mengimpor

produk tersebut dengan daerah lain.

5. Kebijakan ekonomi

Kebijakan ekonomi adalah tindakan sebuah kebijakan pemerintah

dalam mengambil kebijakan atau keputusan di bidang ekonomi.

Kebijakan ini dapat pula mencakup didalamnya sistem untuk

menetapkan sistem perpajakan, suku bunga, dan anggran pemerintah

serta pasar tenaga kerja, kepemilikan nasional, dan otonomi daerah dari

intervensi pemerintah ke dalam perekonomian. Adapun tujuan

pembangunan adalah untuk kesejahteraan masyarakatnya, sehingga

kebijakan ekonomi daerah harus mampu mengakomodir kepentingan

masyarakat luas atau berpihak kepada masyarakat. Kebijakan

Pembangunan ekonomi tidak boleh terlepas dari keberadaan sektor

Page 50: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

unggulan daerah, karena sektor-sektor tersebut adalah penggerak

perekonomian daerah dan dapat dijadikan tolok ukur kesejahteraan

masyaraka pada suatiu dearah.

6. Tujuan Pembangunan

Tujuan pembangunan adalah arah kebijakan yang dituangkan

dalam rencana pembangunan baik yang bersifat tahunan atau jangka

pendek, lima tahunan atau jangka menengah ( RPJM) dan jangka

panjang (RPJP). Sesuai dengan tujuan pembangunan maka disusunlah

prioritas-prioritas pembangunan sesuai beserta sasaran-sasaran

pokoknya, maka disusunlah grand strategy (goals/tujuan) dari

pembangunan daerah yang mengacu pada misi dan Visi.

Sektor unggulan dapat dikembangkan dalam suatu wilayah atau

daerah dan diperlukan suatu kebijakan pemerintah daerah untuk terus

mempertahankan dan mengembangkannya, sehingga dapat diperoleh

tujuan/arah kebijakan pembangunan daerah sesuai dengan prioritas-

prioritas yang berpijak dengan Visi dan Misi daerah, khususnya untuk

Kabupaten Sragen.

Page 51: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Sragen, tentang Identifikasi

Sektor Unggulan dan Prioritas Pembangunan Ekonomi di Kabupaten Sragen.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah perlunya mengetahui

keberadaan dan perkembangan dari sektor- sektor ekonomi dalam

meningkatkan pembangunan perekonomian daerah, sehingga dengan

berpedoman dari hasil penelitian tersebut dapat dijadikan pedoman, acuan

ataupun arah kebijakan dalam melaksanakan pembangunan perekonomian di

Kabupaten Sragen. Penelitian ini menggunakan data-data sektor ekonomi

yang bersumber pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi

Jawa Tengah dan Kabupaten Sragen dari tahun 2004-2008.

Penelitian ini dilakukan karena beberapa pertimbangan yaitu seiring

bergulirnya otonomi daerah, diharapkan semua Kabupaten/kota harus bisa

melakukan pembangunan di segala bidang atau sektor untuk kemakmuran

masyarakatnya.

B. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini dikategorikan sebagai

data sekunder yang diperoleh dari beberapa sumber yaitu Badan Pusat

Statistik (BPS), baik BPS Provinsi Jawa Tengah maupun Kabupaten Sragen,

34

Page 52: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Dinas-dinas atau Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait Kabupaten

Sragen dan buku-buku atau jurnal statistik yang berkaitan PDRB atau

dokumen-dokumen lain yang terkait dan diperlukan.

C. Definisi Operasional

1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Pengertian PDRB menurut Badan Pusat Statistik (2002:3) adalah jumlah

nilai tambah yang dihasilkan untuk seluruh wilayah usaha dalam suatu

wilayah atau merupakan jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir yang

dihasilkan seluruh unit ekonomi di suatu wilayah.

2. Sektor Ekonomi

Sektor ekonomi adalah lapangan usaha atau sektor ekonomi yang

digunakan dalam perhitungan PDRB yang berdasarkan teori produksi

yaitu : 1) Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan, (2)

Pertambangan dan Penggalian, (3) Industri Pengolahan, (4) Listrik, Gas,

dan Air Bersih, (5) Bangunan, (6) Perdagangan, Hotel, dan Restoran, (7)

Pengangkutan dan Komunikasi, (8) Keuangan, Persewaan, dan Jasa

Perusahaan, dan (9) Jasa-jasa.

D. Metode Analisis

Untuk menentukan sektor unggulan pada penelitian ini sesuai dengan

tujuan digunakan berbagai alat analisis yang digunakan antara lain, Shift

Share Klasik , Location Quotient(LQ), Model Rasio Pertumbuhan (MRP) dan

Page 53: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Overlay. Dengan menggunakan alat analisis tersebut, akan diketahui

gambaran lengkap baik sektor maupun subsektor yang mengalami

pertumbuhan dan kontribusi.

1. Pertumbuhan Ekonomi

Adapun cara menghitung laju pertumbuhan ekonomi dapat dilakukan

dengan metoda yang dikemukakan oleh Widodo (1990 : 36) :

PDRBx - PDRBx - 1

PDRBx = ----------------------------------------- X 100 %. ………………… (1.1)

PDRB x - 1

Di mana :

PDRB x = Laju pertumbuhan ekonomi (rate of growth).

x = Tahun tertentu.

x – 1 = Tahun sebelumnya

PDRB = Produk domestik regional bruto.

2. Analisis Shift Share Klasik (S-S-K)

Untuk menentukan sektor-sektor yang berkembang di suatu daerah

dengan perkembangan di suatu daerah dibandingkan dengan

perkembangan ekonomi daerah lainnya digunakan Shift Share. Teknik ini

menggunakan Performance (kinerja) sektor-sektor suatu wilayah

dibandingkan dengan wilayah lain. Dengan demikian dapat ditunjukkan

adanya Shift (pergeseran) hasil pembangunan ekonomi daerah akan

memperoleh kemajuan sesuai dengan kedudukkannya dalam ekonomi

nasional (Soepono, 1993:43-45).

Page 54: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Menurut Creamer (1943), teknik analisis Shift Share ini membagi

pertumbuhan sebagai perubahan (D) suatu variabel wilayah seperti,

pendapatan atau output selama kurun waktu tertentu menjadi pengaruh

pertumbuhan Provinsi (N), Industri Mix (Bauran industri) (M), dan

Keunggulan kompetitif (C), (Lihat Soepono,1993:44).

Selanjutnya dikatakan oleh Soepono bahwa pengaruh

pertumbuhan provinsi disebut pengaruh pangsa (Share), pengaruh bauran

industri disebut proposional shift atau bauran komposisi dan akhirnya

pengaruh keunggulan kompetitif dinamakan pula diferential shift atau

regional shift. Itulah sebabnya disebut teknik shift share.

Adapun rumusnya sebagai berikut :

Dij = Nij + Mij + Cij ……………………........ (1.2)

Keterangan :

Dij = Perubahan variabel PDRB sektor i di wilayah j

Nij = Eij ( rn ) (pertumbuhan provinsi sektor i di wilayah j) ..(1.3)

Mij = Eij (rin – rn) (bauran industri sektor i di wilayah j) …….....(1.4)

Cij = Eij (rij - rin) (keunggulan kompetitif sektor i di wilayahj) ...(1.5)

Di mana : rij, mewakili laju pertumbuhan pada sektor i wilayah j, rin,

mewakili laju pertumbuhan pada sektor i di provinsi, rn adalah

pertumbuhan ekonomi provinsi, yang kemudian dapat dijabarkan

sebagai berikut :

Page 55: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

rij = (E*ij – Eij) /Eij ..…………………………………………….…...... (1.6)

rin = (E*in – Ein) / Ein …..…………………………………………........ (1.7)

rn = (E*n – En) / En …….…………………………………………....... (1.8)

Sedangkan Eij adalah PDRB di sektor i Kabupaten j, Ein adalah

PDRB di sektor i di tingkat provinsi. En adalah pertumbuhan ekonomi

provinsi. Semuanya diukur pada satu tahun dasar tertentu. Superscript (*)

menunjukkan output pada tahun akhir analisis.

Dengan demikian persamaan shift-share untuk sektor tertentu

(sektor i) di wilayah tertentu (wilayah j) dapat dirumuskan :

Dij = Eij (rn) + Eij (rin –rn) + Eij (rij – rin) .……………………. (1.9)

Penentuan suatu sektor dikatakan unggul berdasarkan analisis S –

S – K, ini dapat dilihat nilai Cij. Apabila Cij > 0 berarti sektor tersebut

mempunyai keunggulan kompetitif, Sebaliknya apabila Cij < 0 berati

sektor tersebut tidak memiliki keunggulan kompetitif.

3. Analisis Location Quotient (LQ)

Perhitungan LQ bertujuan untuk menggambarkan keunggulan

komperatif suatu daerah dibandingkan dengan wilayah lainnya. Dengan

metoda ini dapat dianalisis sektor-sektor mana yang memiliki keunggulan

komperatif. Perhitungan LQ digunakan untuk menentukkan sektor

basis/sektor unggulan, rumusnya :

Page 56: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

X in / X i LQ = ---------------- ………………………………….... (2.1)

Y in / Y i

Di mana :

LQ = Location Quotient sektor i Kabupaten

X in = Nilai tambah bruto (PDRB) sektor i Provinsi

X i = Nilai tambah bruto (PDRB) sektor i Kabupaten.

Y in = Total Nilai tambah (PDRB) provinsi

Y i = Total Nilai tambah (PDRB) Kabupaten.

Selanjutnya Bendavid–Val (1991:74) memberikan pengukuran

terhadap derajat spesialisasi dengan kriteria berikut.

1) LQ > 1, berarti tingkat spesialisasi sektor tertentu pada tingkat

kabupaten lebih besar dari sektor yang sama pada tingkat provinsi.

2) LQ = 1, berarti tingkat spesialisasi sektor tertentu pada tingkat

kabupaten sama dengan (egual) sektor yang sama di provinsi.

3) LQ < 1, berarti tingkat spesialisasi sektor tertentu pada tingkat

kabupaten lebih kecil dari sektor yang sama di provinsi

4. Analisis Model Rasio Pertumbuhan

Adapun cara menganalisis Model rasio Pertumbuhan rumusnya berikut.

1) Rasio pertumbuhan wilayah provinsi adalah perbandingan antara laju

pertumbuhan sektor i di wilayah provinsi, (Oppenhein (1980) dan Mac

Page 57: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Gregor (1993) lihat Yusuf 1999:224). Adapun rumus rasio

pertumbuhan sebagai berikut :

Yin /Yin (t)

RPr = …..……………………….. (3.1)

Yn / Yn(t)

Di mana :

RPr = Rasio pertumbuhan daerah Provinsi ;

Yin = Perubahan PDRB daerah Provinsi di sektor i pada tahun

analisis;

Yin(t) = PDRB daerah Provinsi di sektor i pada tahun awal periode

penelitian;

Yn = Perubahan PDRB daerah Provinsi pada tahun analisis ;

Yn (t) = PDRB daerah Provinsi pada tahun awal periode penelitian.

2) Ratio pertumbuhan wilayah kabupaten adalah perbandingan antara

laju pertumbuhan sektor i di wilayah kabupaten. Adapun rumus rasio

pertumbuhan sebagai berikut:

Yij /Yij (t) RPs = ------------------------ ………………………….. (3.2)

Yin / Yin (t)

Di mana :

RPs = Rasio pertumbuhan daerah Kabupaten.

Yij = Perubahan PDRB daerah Kabupaten di sektor i pada tahun

analisis.

Page 58: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Yij(t) = PDRB daerah Kabupaten di sektor i pada tahun awal periode

penelitian.

Yin = Perubahan PDRB daerah Kabupaten di sektor i pada tahun

analisis.

Yin(t) = PDRB daerah Kabupaten di sektor i pada tahun awal periode

penelitian.

5. Analisis Overlay

Analisis Overlay dimaksudkan untuk melihat deskripsi kegiatan

ekonomi yang potensial berdasarkan kriteria pertumbuhan (MRP) dan

kriteria kontribusi (LQ), Rondinelli (1985) lihat Yusuf (1990:229).

Terdapat empat kemungkinan dalam analisis ini, yaitu:

1) pertumbuhan (+) dan kontribusi (+), menunjukkan kegiatan dominan;

2) petumbuhan (+) dan kontribusi (-), menunjukkan kegiatan dominan

tetapi kontribusinya kecil. Kegiatan ini dapat ditingkatkan

kontribusinya untuk dipacu menjadi kegiatan yang dominan;

3) pertumbuhan (-) dan kontribusi (+), menunjukkan pertumbuhan

kegiatan kecil tetapi kontrialbusinya besar. Kegiatan ini sangat

memungkinkan namun sedang mengalami penurunan;

4) pertumbuhan (-) dan kontribusi (-), menunjukkan kegiatan tidak

potensial.

Page 59: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

B. Perkembangan PDRB Kabupaten Sragen

Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dari tahun

ke tahun menggambarkan perkembangan yang disebabkan oleh adanya

perubahan dalam volume produksi barang dan jasa yang dihasilkan serta

perubahan tingkat harganya. Penghitungan atas dasar harga berlaku dan atas

dasar harga konstan ini, hasilnya dapat dipergunakan untuk mengetahui atau

sebagai tolok ukur dari pembangunan ekonomi suatu wilayah atau daerah,

disamping itu dapat pula dijadikan sebagai acuan atau pedoman dalam

perencanaan ekonomi, proyeksi dan untuk menilai pertumbuhan ekonomi

secara keseluruhan maupun sektoral.

Untuk mengetahui perkembangan pembangunan ekonomi Kabupaten

sragen dari Tahun 2004 – 2008 dapat dilihat melalui PDRB, baik atas dasar

harga konstan maupun atas dasar harga konstan pada grafik 4.1.

Grafik 4.1. Perkembangan PDRB Kabupaten Sragen Tahun 2004-2008.

42

4.042.561,37

2.396.061,90

3.497.324,74

4.512.415,74

5.170.914,12

2.729.450,332.582.492,482.442.570,432.322.239,432.030.754,79

0,00

1.000.000,00

2.000.000,00

3.000.000,00

4.000.000,00

5.000.000,00

6.000.000,00

2004 2005 2006 2007 2008

ADHBADHK

Page 60: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

C. Perkembangan Sektor-sektor Ekonomi

Sektor-sektor ekonomi atau sektor unggulan merupakan sektor yang

bersentuhan langsung dengan lapangan usaha masyarakat, sehingga perlu

mendapatkan perhatian yang cukup serius agar pembangunan ekonomi tetap

berjalan dengan baik dan kesejahteraan masyarakat meningkat dan

kemiskinan berkurang. Adapaun sektor –sektor ekonomi yang menjadi

andalan adalah 9 (sembilan) lapangan usaha atau sektor, seperti pada tabel

4.1.

Tabel 4.1. PDRB Sektoral Atas Dasar Harga Berlaku di Kabupaten Sragen

Tahun 2004 – 2008

Sumber : BPS Kabupaten Sragen, Buku PDRB 2009

D. APBD Kabupaten Sragen

Anggaran Pendapat Belanja Daerah (APBD) adalah anggaran belanja

daerah yang digunakan untuk kegiatan pembangunan ekonomi selama satu

tahun. Sumber dari pembiayaan tersebut didapatkan dari : 1). Pendapatan

Asli Daerah (PAD) seperti pajak daerah, retribusi, hasil pengelolaan kekayaan

No Sektor Ekonomi 2004 2005 2006 2007 2008

1 Pertanian 1.095.514,94 1.240.836,44 1.448.369.28 1.606.780.64 1.816.044.56

2

Pertambangan dan

Penggalian 9.138,79 10.915.51 12.116.51 13.447.30 15.332.52

3 Industri Pengolahan 573.078,17 647.693.05 742.762.69 819.917.46 938.513.25

4

Listrik, Gas, dan Air

Bersih 57.470,22 66.072.14 76.474.71 83.952.53 95.235.11

5 Bangunan/Konstruksi 138.651,07 160.672.14 186.817.16 209.817.16 244.143.26

6 Perdagangan 534.755,02 615.629.01 703.769.02 790.997.96 917.120.95

7

Pengangkutan dan

Komunikasi 128.470,53 147.624.49 165.862.09 182.595.46 209.402.66

8

Keuang., Prsewaan &

Jasa Prshan 124.313,85 140644.12 163.330.23 181.894.13 208.262.70

9 Jasa-jasa 398.260,56 467.239.05 543.059.68 62.3013.10 726.859.11

Total 3.059653,15 3.497.324,90 4.042.561,37 4.512.415,74 5.170.914,12

Page 61: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

daerah, lain-lain dana yang syah; 2). Dana Perimbangan seperti pendapatan

bagi hasil pajak/bukan pajak, DAU dan DAK; 3). dan lain-lain pendapatan

yang syah seperti Hibah, dana darurat, dana bagi hasil pajak provinsi, dana

penyesuaian dan otonomi khusus dan bantuan keuangan dari provinsi atau

Pemda lainnya. APBD Kabupaten Sragen dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2. APBD Kabupaten Tahun 2004-2008 (x 000)

NO Uraian

Tahun

2004 2005 2006 2007 2008

1 Total 395.271.903 411.992.262 629.489.822 754.041.646 861.634.643

2 BTL 280.140.257 288.037.429 461.832.367 437.685.711 542.454.984

3 BL 115.131.646 123.954.833 257.657.455 269.380.689 306.197.353

Keterangan : BTL : Belanja Tidak Lansung

BL : Belanja Langsung

Sumber Data : DP2KAD Kabupaten Sragen 2009

Dari tabel 4.2. menunjukkan bahwa Anggaran Pembangunan Belanja

Daerah (APBD) Kabupaten Sragen Tahun 2004 hingga tahun 2008 terus

mengalami peningkatan, baik Belanja Tidak Langsung (BTL) maupun

Belanja Langsung (BL). Tetapi kalau dilihat dari tabel diatas alokasi dana

untuk kegiatan pembangunan atau belanja langsung cenderung mengalami

penurunan atau berkisar 30%-40% dari APBD yang ada. Hal ini disebabkan

hampir 70% dana APBD yang ada di peruntukkan untuk gaji pegawai negeri.

Page 62: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

E. Diskripsi Data Hasil Penelitian

Data hasil penelitian ini berupa PDRB Jawa Tengah dan Kabupaten

Sragen berdasarkan harga konstan mulai tahun 2004 – 2008 dapat dilihat pada

tabel 4.3. dan 4.4. PDRB atas dasar harga konstan untuk mengetahui besarnya

nilai agregat dan pertumbuhan ekonomi suatu daerah, sedangkan PDRB atas

dasar harga berlaku untuk mengatahui besarnya PDRB perkapita. Sektor

ekonomi meliputi 9 (sembilan) sektor yaitu : 1) Pertanian dengan sub sektor

tanaman bahan pangan, tanaman perkebunan, peternakan, kehutanan dan

perikanan; 2) Pertambangan dan penggalian, 3) Industri pengolahan, 4)

Listrik, gas dan air bersih, 5) Bangunan, 6) Perdagangan, 7) Pengangkutan

dan komunikasi, 8) Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan dan 9) Jasa –

jasa.

Tabel. 4.3. PDRB Jawa Tengah Menurut Harga Konstan Tahun

2004-2008

LAPANGAN USAHA 2004 2005 2006 2007 2008

PERTANIAN 28.606.237,28 29.924.642,25 31.002.199,60 31.862.697,60 33.484.068,44

PERTAMBANGAN dan PENGGALIAN 1.330.759,58 1.454.230,59 1.678.299,61 1.782.886,65 1.851.189,43

INDUSTRI

PENGOLAHAN 43.995.611,83 46.105.706,52 48.189.134,86 50.870.785,90 53.158.962,88

LISTRIK, GAS dan AIR BERSIH 1.065.114,58 1.179.891,98 1.256.430,34 1.340.845,17 1.404.668,19

BANGUNAN 7.448.715,40 7.960.948,49 8.446.566,35 9.055.728,78 9.647.593,00

PERDAGANGAN 28.394.472,63 30.056.962,75 31.816.441,85 33.898.013,93 35.626.196,01

P.ANGKUTAN dan KOM. 6.510.447,43 6.988.435,75 7.451.506,20 8.052.597,04 8.657.881,95

KEU, PERSEWAAN, dan

JASA PERUSAHAAN 4.775.113,99 5.067.665,70 5.399.608,70 5.767.341,21 6.218.053,97

JASA-JASA 13.663.399,59 14.312.739,85 15.442.467,70 16.479.357,72 17.741.755,98

JUMLAH 135.789.872,31 143.051.213,88 150.682.654,74 159.110.253,77 167.790.369,85

Sumber : BPS Jawa Tengah, Buku PDRB 2009

Page 63: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Tabel. 4.4. PDRB Kabupaten Sragen Menurut Harga Konstan Tahun

2004-2008

LAPANGAN USAHA 2004 2005 2006 2007 2008

PERTANIAN 803.046,99 837.968,15 863.187,15 897.211,12 928.234,66

PERTAMB. dan PENGGALIAN 6.461,75 7.008,18 7.164,46 7.708,15 8.129,57

INDUSTRI PENGOLAHAN 473.230,43 500.203,78 532.376,56 568.751,31 607.878,47

LISTRIK, GAS dan AIR

BERSIH 24.881,41 26.541,68 28.664,88 30.604,21 32.771,11

BANGUNAN 96.407,46 101.376,40 107.818,53 114.962,29 122.801,11

PERDAGANGAN 396.565,23 417.946,95 442.697,67 469.628,61 499.984,78

P. ANGKUTAN dan KOM 74.008,54 76.267,06 80.022,12 84.395,85 89.570,45

KEU, PERSEWAAN, dan JASA PERUSAHAAN 86.288,89 90.321,84 96.199,04 102.729,88 109.230,85

JASA-JASA 247.403,70 264.605,48 284.440,02 306.511,06 330.849,33

JUMLAH 2.208.294,40 2.322.239.43 2.442.570,43 2.582.492,48 2.729.450,33

Sumber : BPS Kabupaten Sragen, Buku PDRB 2009

Kontribusi sektor pertanian dengan sub sektor tanaman bahan

pangan, tanaman perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan terhadap

PDRB Jawa Tengah rata – rata sebesar 20,18%, paling besar terjadi pada

tahun 2007 sebesar 20,44 % dan yang paling kecil terjadi pada tahun 2005

sebesar 19,11 %. Kalau dilihat dari tabel 4.5. kontribusi sektor pertanian

berkecendurungan menurun, hal ini dipengaruhi terutama oleh iklim yang

bekstrim dan bencana banjir, yang mana hasil sektor pertanian mengalami

penurunan. Disamping itu adanay pengurangan tanah sawah yang beralih

fungsi yaitu untuk pemukiman dan pembangunan sarana umum.

Kontribusi sektor pertambangan dan penggalian terhadap PDRB

Jawa Tengah rata – rata sebesar 0,97%, paling besar terjadi pada tahun 2006

sebesar 1,02 % dan yang paling kecil terjadi pada tahun 2006 sebesar 0,96 %.

Kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDRB Jawa Tengah rata – rata

Page 64: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

sebesar 32,68 %, paling besar terjadi pada tahun 2005 sebesar 33,71 % dan

yang paling kecil terjadi pada tahun 2007 sebesar 32,17%. Kontribusi sektor

listrik, gas dan air bersih terhadap PDRB Jawa Tengah rata – rata sebesar 1,12

%, paling besar terjadi pada tahun 2004 sebesar 1,22 % dan yang paling kecil

terjadi pada tahun 2008 sebesar 1,03%.

Kontribusi sektor bangunan, terhadap PDRB Jawa Tengah rata – rata

sebesar 5,53 %, paling besar terjadi pada tahun 2008 sebesar 5,84 % dan yang

paling kecil terjadi pada tahun 2004 sebesar 5,63%. Kontribusi sektor

Perdagangan terhadap PDRB Jawa Tengah rata – rata sebesar 20,15 %, paling

besar terjadi pada tahun 2004 sebesar 20,95 % dan yang paling kecil terjadi

pada tahun 2006 sebesar 19,63%. Kontribusi sektor Pengangkutan dan

komunikasi terhadap PDRB Jawa Tengah rata – rata sebesar 5,77 %, paling

besar terjadi pada tahun 2008 sebesar 6,03 % dan yang paling kecil terjadi

pada tahun 2004 sebesar 5,67%.

Kontribusi sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan terhadap

PDRB Jawa Tengah rata-rata sebesra 3,59 %, paling besar terjadi pada tahun

2004 sebesar 3,73 % dan yang paling kecil terjadi pada tahun 2006 dan tahun

2007 sebesar 3,40%. Kontribusi sektor jasa – jasa terhadap PDRB Jawa

Tengah rata – rata 10,01%, paling besar terjadi pada tahun 2007 sebesar

10,27 % dan yang paling kecil terjadi pada tahun 2005 sebesar 9,85%.

Page 65: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Tabel 4.5. Distribusi PDRB Jawa Tengah Menurut Sektor Atas Dasar Harga

Berlaku Tahun 2004-2008 (%)

Sektor 2004 2005 2006 2007 2008

1 19,90 19,11 20,34 20,44 19,60

2 0,96 0,97 1,02 0,99 0,97

3 32,64 33,71 32,85 32,17 33,08

4 1,22 1,20 1,12 1,09 1,03

5 5,63 5,77 5,66 5,80 5,84

6 20,09 19,92 19,63 19,95 19,73

7 5,67 5,91 5,96 5,88 6,03

8 3,73 3,56 3,40 3,40 3,48

9 10,16 9,85 10,02 10,27 10,24

Jumlah 100 100 100 100 100

Sumber : BPS Prov. Jateng, Buku PDRB 2009

Data PDRB Kabupaten Sragen sektor ekonomi 1) Pertanian dengan sub

sektor tanaman bahan pangan, tanaman perkebunan, peternakan, kehutanan dan

perikanan; 2) Pertambangan dan penggalian, 3) Industri pengolahan, 4) Listrik,

gas dan air bersih, 5) Bangunan, 6) Perdagangan, 7) Pengangkutan dan

komunikasi, 8) Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan dan 9) Jasa – jasa

ditunjukkan pada Tabel 4.6. Berdasarkan Tabel tersebut dapat diketahui bahwa

PDRB Kabupaten Sragen setiap tahun mengalami peningkatan yang ditunjukkan

oleh jumlah nominalnya yang selalu meningkat dari tahun ke tahun. Tabel 4.6

menunjukkan sumbangan masing – masing sektor terhadap PDRB Sragen tahun

2004 – 2008.

Page 66: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Sum

ber : B

PS

Srag

en

Tab

el 4.6

PD

RB

Kab

upaten

Srag

en M

enuru

t Sek

tor E

kono

mi

Tah

un 2

004 –

2008 B

erdasark

an H

arga B

erlaku

Page 67: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Berdasarkan Tabel 4.4 dan 4.6 dapat diketahui bahwa rata – rata

kontribusi terbesar PDRB Sragen tahun 2004 – 2008 adalah sektor pertanian

sebesar 35,77 %. Sumbangan Sektor pertanian paling besar terjadi pada tahun

2002 sebesar 35,81 % dan yang paling kecil terjadi pada tahun 2008 sebesar

35,12 %.Sedangkan rata – rata kontribusi terkecil diperoleh pada sektor

pertambangan dan penggalian (0,29%).

Kontribusi sektor pertambangan dan penggalian terhadap PDRB Sragen

rata – rata sebesar 0,29%, tertinggi dicapai pada tahun 2005 sebesar 0,31 %

dan pada tahun 2004, 2006, 2007 dan 2008 masing-masing sebesar 0,30 %.

Kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDRB Sragen rata – rata

sebesar 18,66 %, paling besar terjadi pada tahun 2004 sebesar 18,73 % dan

yang paling kecil terjadi pada tahun 2008 yaitu sebesar 18,15%. Sedangkan

kontribusi sektor listrik, gas, dan air bersih terhadap PDRB Sragen rata – rata

sebesar 1,81 %, adapun kontribusi terbesar terjadi pada tahun 2005 dan 2006

yaitu sebesar 1,89 % dan yang paling kecil terjadi pada tahun 2008 sebesar

1,84 %. Pada sektor bangunan, kontribusi terhadap PDRB Sragen rata – rata

sebesar 4,49 %, paling besar terjadi pada tahun 2008 sebesar 4,72 % dan yang

paling kecil terjadi pada tahun 2004 sebesar 4,53%. Sektor perdagangan

memberikan progres yang terus membaik dari tahun ketahun, kontrubusi atau

andil yang diberikan terhadap PDRB Sragen rata – rata sebesar 17,59 %,

paling besar terjadi pada tahun 2008 sebesar 17,74 % dan yang paling kecil

terjadi pada tahun 2004 sebesar 17,48%. Kontribusi sektor pengangkutan dan

komunikasi terhadap PDRB Sragen rata – rata sebesar 4,09%, paling besar

terjadi pada tahun 2004 sebesar 4,20 % dan pada tahun 2007 dan 2008

Page 68: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

masinmg-masing memberikan sumbangan kontribusi sebesar 4,05%. Sektor

keuangan, persewaan dan jasa perusahaan memberikan kontribusi terhadap

PDRB Sragen rata-rata sebesra 4,06%, paling besar terjadi pada tahun 2004

sebesar 4,06 % dan yang paling kecil terjadi pada tahun 2005 sebesar 4,02%.

Sektor jasa – jasa merupakan sektor yang terus mengalami peningkatan dalam

memberikan kontribusi terhadap PDRB Sragen, yaitu rata – rata 13,23%, dari

tahun ke tahun terus meningkat, pada tahun 2008 kontribusi memberikan

kontribusi terbesar yaitu 14,06 % dan yang paling kecil terjadi pada tahun

2004 sebesar 13,027%.

Tabel 4.7. Distribusi PDRB Kabupaten Sragen Menurut Sektor Atas Dasar

Harga Berlaku Tahun 2004-2008 (%)

Sektor 2004 2005 2006 2007 2008

1 35,81 35,48 35,83 35,61 35,12

2 0,30 0,31 0,30 0,30 0,29

3 18,73 18,52 18,37 18,17 18,15

4 1,88 1,89 1,89 1,86 1,84

5 4,53 4,59 4,62 4,65 4,72

6 17,48 17,60 17,41 17,53 17,74

7 4,20 4,22 4,10 4,05 4,09

8 4,06 4,04 4,04 4,03 4,06

9 13,02 13,36 13,43 13,81 14,06

Jumlah 100 100 100 100 100

Sumber : BPS Kabupaten Sragen, Buku PDRB 2009.

Page 69: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

1. Pertumbuhan Perekonomian Kabupaten Sragen

Struktur perekonomian menggambarkan peranan atau sumbangan

dari masing-masing sektor dalam pembangunan ekonomi terhadap PDRB

yang dalam konteks lebih jauh akan memperhatikan bagaimana suatu

perekonomian mangalokasikan sumber-sumber ekonomi di berbagai

sektor. Nilai PDRB Kabupaten Sragen selalu mengalami peningkatan

yang ditunjukkan oleh jumlah nominalnya yang selalu meningkat dari

tahun ke tahun.

Tabel 4.8. Agregat PDRB dan Pertumbuhan PDRB Kabupaten Sragen

Berdasarkan Harga Konstan Tahun 2004 – 2008 (milyard)

Tahun PDRB Pertumbuhan %

2004 2.208.294,40 4,93

2005 2.322.239,43 5,16

2006 2.442.570,43 5,18

2007 2.582.492,48 5,73

2008 2.729.450,33 5,69

Rata - Rata 5,34

Sumber : Data sekunder diolah

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sragen untuk masing – masing

sektor (lapangan usaha) ditunjukkan Tabel 4.9 – 4.16. Tabel 4.8.

menunjukkan pertumbuhan PDRB Kabupaten Sragen berdasarkan harga

konstan tahun 2004 – 2008. Berdasarkan Tabel tersebut dapat diketahui

bahwa rata – rata PDRB Kabupaten Sragen mengalami peningkatan

sebesar 5,34%, Pertumbuhan tertinggi dicapai pada tahun 2007 yaitu

Page 70: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

sebesar 5,73% dari agregat 2.582.492,48 dan terendah dicapai pada tahun

2004 sebesar 4,93% dari agregat 2.208.294,40.

a. Pertumbuhan PDRB Sektor Pertanian

Tabel 4.9 menunjukkan pertumbuhan PDRB Kabupaten

Sragen berdasarkan harga konstan tahun 2004 – 2008 sektor pertanian.

Berdasarkan Tabel tersebut dapat diketahui bahwa rata – rata PDRB

Kabupaten Sragen sektor pertanian mengalami peningkatan sebesar

5,34% pada periode 2004 – 2008. Pertumbuhan paling besar terjadi

pada tahun 2004 sebesar 4,56% dari agreagat Rp. 803.046,99,- dan

paling kecil terjadi pada tahun 2006 menjadi sebesar 3,01% dengan

agregat Rp. 863.187,15,-. Sub sektor kehutanan memiliki

pertumbuhan terbesar pada sektor pertanian tahun 2004 – 2008 yaitu

sebesar 4,47%, sedangkan subsektor perkebunan memiliki

pertumbuhan terkecil, yaitu sebesar 0,99%.

Tabel 4.9. Pertumbuhan PDRB Sektor Pertanian Kabupaten Sragen

Berdasarkan Harga Konstan Tahun 2004 – 2008

Tahun Nominal Pertumbuhan %

2004 803.046,99 4,56

2005 837.986,06 4,35

2006 863.187,15 3,01

2007 897.211,12 3,94

2008 928.234,66 3,46

Rata-rata 865.933,20 3,86

Sumber : Data sekunder diolah

Page 71: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

b. Pertumbuhan PDRB Sektor Pertambangan dan Penggalian

Tabel 4.10. menunjukkan pertumbuhan PDRB Kabupaten

Sragen berdasarkan harga konstan tahun 2004 – 2008 sektor

pertambangan dan penggalian.

Tabel 4.10. Pertumbuhan PDRB Sektor Pertambangan dan Penggalian

Kabupaten Sragen Berdasarkan Harga Konstan Tahun

2004 - 2008

Tahun Nominal Pertumbuhan %

2004 6.641,75 9,20

2005 7.008,18 8,46

2006 7.164,46 2,23

2007 7.708,15 7,59

2008 8.129,57 5,47

Rata-rata 7.330,42 6,59

Sumber : Data sekunder diolah

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa rata – rata

PDRB Kabupaten Sragen sektor pertambangan dan penggalian

mengalami peningkatan rata-rata sebesar 6,59% dengan agregat

Rp. 7.330,42,- pada periode 2004 – 2008. Pertumbuhan paling besar

terjadi pada tahun 2004 sebesar 9,20% dari Rp. 6.641,75,-

Pertumbuhan paling kecil terjadi pada tahun 2006 yaitu 2,23% dengan

agregat sebesar Rp. 7.164,46,-.

c. Pertumbuhan PDRB Sektor Industri Pengolahan

Sektor Industri Pengolahan terus mengalami pertumbuhan

yang cukup menggembirakan. Tabel 4.11. menunjukkan pertumbuhan

Page 72: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

PDRB Kabupaten Sragen berdasarkan harga konstan tahun 2004 –

2008 sektor industri pengolahan.

Tabel 4.11. Pertumbuhan PDRB Sektor Industri Pengolahan

Kabupaten Sragen Berdasarkan Konstan Tahun 2004 –

2008

Tahun Nominal Pertumbuhan %

2004 473.230,43 5,34

2005 500.203,78 5,70

2006 532.376,56 6,43

2007 568.751,31 6,83

2008 607.878,47 6,88

Rata-rata 537.954,19 6,23

Sumber : Data sekunder diolah

Berdasarkan Tabel tersebut dapat diketahui bahwa rata – rata

PDRB Kabupaten Sragen sektor industri pengolahan mengalami

peningkatan rata-rata sebesar 6,23% pada periode 2004 – 2008.

Pertumbuhan paling kecil terjadi pada tahun 2004 yaitu sebesar 5,43%

dari agregat sebesar Rp. 473.230,43,- dan terbesar pada tahun 2008

sebesar 6,88% dengan agreagat sebesar Rp. 607.878,47,-.

d. Pertumbuhan PDRB Sektor Listrik, Gas Dan Air Bersih

Tabel 4.12. menunjukkan pertumbuhan PDRB Kabupaten

Sragen berdasarkan harga konstan tahun 2004 – 2008 sektor listrik,

gas dan air bersih. Berdasarkan Tabel tersebut dapat diketahui bahwa

rata – rata PDRB Kabupaten Sragen sektor listrik, gas dan air bersih

mengalami peningkatan sebesar 7,52%.

Page 73: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Tabel 4.12. Pertumbuhan PDRB Sektor Listrik, Gas Dan Air Bersih

Kabupaten Sragen Berdasarkan Harga Konstan

Tahun 2004 – 2008

Tahun Nominal Pertumbuhan %

2004 24.881,41 9,08

2005 26.541,68 6,67

2006 28.664,88 8,00

2007 30.604,21 6,77

2008 32.771,11 7,08

Rata-rata 28.692,66 7,52

Sumber : Data sekunder diolah

Pertumbuhan paling tertinggi terjadi pada tahun 2004 sebesar

9,08% dari agregat sebesar Rp. 24.881,41,- dan pertumbuhan paling

kecil terjadi pada tahun 2005 sebesar 6,67 % dari agregat sebesar

Rp. 26.541,68,-.

e. Pertumbuhan PDRB Sektor Bangunan

Tabel 4.13 menunjukkan pertumbuhan PDRB Kabupaten

Sragen berdasarkan harga konstan tahun 2004 – 2008 sektor

bangunan.

Tabel 4.13. Pertumbuhan PDRB Sektor Bangunan Kabupaten Sragen

Berdasarkan Harga Konstan Tahun 2004 – 2008

Tahun Nominal Pertumbuhan %

2004 96.407,46 7,72

2005 101.376,40 5.15

2006 107.818,53 6,35

2007 114.952,29 6,62

2008 122.801,11 6,83

Rata-rata 108.671,16 5,50

Sumber : Data sekunder diolah

Page 74: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa rata – rata

PDRB Kabupaten Sragen sektor bangunan mengalami peningkatan

sebesar 5,50% pada periode 2004 – 2008. Pertumbuhan paling besar

terjadi pada tahun 2004 yaitu sebesar 7,72% dari agregat sebesar

Rp. 96.407,46,- sedangkan pertumbuhan paling kecil terjadi pada tahun

2005 sebesar 5,15% dengan agregat sebesar Rp. 101.376,40,-.

f. Pertumbuhan PDRB Sektor Perdagangan

Tabel 4.14. menunjukkan pertumbuhan PDRB Kabupaten

Sragen berdasarkan harga konstan tahun 2004 – 2008 sektor

perdagangan. Berdasarkan Tabel tersebut dapat diketahui bahwa rata –

rata PDRB Kabupaten Sragen sektor perdagangan mengalami

peningkatan sebesar 6,01% pada periode 2004 – 2008. Pertumbuhan

paling besar terjadi pada tahun 2008 sebesar 6,46% dari

Rp. 499.984,78,- dan pertumbuhan paling kecil terjadi pada tahun

2005 yaitu sebesar 5,39 % dari Rp. 417.946,95,-.

Tabel 4.14. Pertumbuhan PDRB Sektor Perdagangan Kabupaten

Sragen Berdasarkan Harga Konstan Tahun 2004 – 2008

Tahun Nominal Pertumbuhan %

2004 396.565,23 6,18

2005 417.946,95 5,39

2006 442.697,67 5,92

2007 469.628,61 6,08

2008 499.984,78 6,46

Rata-rata 445.364,65 6,01

Sumber : Data sekunder diolah

Page 75: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

g. Pertumbuhan PDRB Sektor Pengangkutan Dan Komunikasi

Tabel 4.15. menunjukkan pertumbuhan PDRB Kabupaten

Sragen berdasarkan harga konstan tahun 2004 – 2008 sektor

pengangkutan dan komunikasi. Berdasarkan Tabel tersebut dapat

diketahui bahwa rata – rata PDRB Kabupaten Sragen sektor

pengangkutan dan komunikasi mengalami peningkatan sebesar 4,77%.

Pertumbuhan paling besar terjadi pada tahun 2008 sebesar 6,13% dari

agregat sebesar Rp. 89.570,45,- dan pertumbuhan paling kecil terjada

pada tahun 2005 sebesar 3,05% dengan agregat sebesar

Rp. 76.267,06,-.

Tabel 4.15. Pertumbuhan PDRB Sektor Pengangkutan Dan

Komunikasi Kabupaten Sragen Berdasarkan Harga

Konstan Tahun 2004 – 2008

Tahun Nominal Pertumbuhan %

2004 74.008,54 4,28

2005 76.267,06 3,05

2006 80.022,12 4,92

2007 84.395,85 5,47

2008 89.570,45 6,13

Rata-rata 80.852,80 4,77

Sumber : Data sekunder diolah

h. Pertumbuhan PDRB Sektor Keuangan, Persewaan, Dan Jasa

Perusahaan

Tabel 4.16. menunjukkan pertumbuhan PDRB Kabupaten

Sragen berdasarkan harga konstan tahun 2004 – 2008 sektor

keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan. Berdasarkan Tabel

Page 76: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

tersebut dapat diketahui bahwa rata – rata PDRB Kabupaten Sragen

sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan mengalami

peningkatan sebesar 5,49% pada periode 2004 – 2008. Pertumbuhan

paling besar terjadi pada tahun 2007 sebesar 6,79% dari

Rp. 102.729,88,- dan pada tahun 2004 merupakan pertumbuhan

terkecil yaitu sebesar 3,14% dengan agregat Rp. 86.288,29,-.

Tabel 4.16. Pertumbuhan Sektor PDRB Keuangan, Persewaan, Dan

Jasa Perusahaan Kabupaten Sragen Berdasarkan Harga

Konstan Tahun 2004 – 2008

Tahun Nominal Pertumbuhan %

2004 86.288,89 3,14

2005 90.321,84 4,67

2006 96.199,04 6,51

2007 102.729,88 6,79

2008 109.230,85 6,33

Rata-rata 96.954,10 5,49

Sumber : Data sekunder diolah

i. Pertumbuhan PDRB Sektor Jasa-Jasa

Tabel 4.17. menunjukkan pertumbuhan PDRB Kabupaten

Sragen berdasarkan harga konstan tahun 2004 – 2008 sektor jasa -

jasa.

Berdasarkan Tabel tersebut dapat diketahui bahwa rata – rata

PDRB Kabupaten Sragen sektor jasa - jasa mengalami peningkatan

sebesar 6,57% pada periode 2004 – 2008. Pertumbuhan paling besar

terjadi pada tahun 2008 sebesar 7,94% dari agregat sebesar

Page 77: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Rp. 330.849,33,- dan pertumbuhan paling kecil terjadi dicapai pada

tahun 2004 sebesar 2,69% dari Rp. 274.403,70,-.

Tabel 4.17. Pertumbuhan PDRB Sektor Jasa-Jasa Kabupaten Sragen

Berdasarkan Harga Berlaku Tahun 2004 – 2008

Tahun Nominal Pertumbuhan %

2004 274.403,70 2,69

2005 264.605,48 6,95

2006 284.440,02 7,50

2007 306.511,06 7,76

2008 330.849,33 7,94

Rata-rata 292.161,92 6,57

Sumber : Data sekunder diolah

F. Hasil Analisis dan Pembahasan

1. Analisis Shift Share Klasik

Analisis Shiff Share berguna dalam menganalisis perubahan

struktur ekonomi daerah dibandingkan dengan perekonomian propinsi.

Analisis tersebut digunakan untuk mengetahui pengaruh dari pertumbuhan

Propinsi Jawa Tengah sebagai daerah referensi terhadap perekonomian di

Kabupaten Sragen sebagai daerah studi. Tujuan analisis ini adalah untuk

menentukan kinerja atau produktifitas kerja perekonomian daerah dengan

membandingkan dengan daerah yang lebih besar. Alat analisis ini

mengasumsikan bahwa perubahan perekonomian suatu daerah dipengaruhi

oleh pertumbuhan ekonomi wilayah propinsi, bauran industri, dan

keunggulan kompetitif. Adapun hasil analisis dapat dilihat pada tabel 4.18-

4.22.

Page 78: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Tabel 4.18. Hasil Perhitungan Shift-Share Klasik Kabupaten Sragen

Tahun 2004-2008

SUB SEKTOR Eij.rn Eij (rin-rn) Eij (rij-rin) Nij+Mij+Cij

(Nij) (Mij) (Cij) (Dij)

Pertanian 189.247,57 -52.314,93 -11.744,97 125.187,67

Pertamb. Dan Pengglian 1.522,79 1.004,26 -859,22 1.667,82

Industri Pengolahan 111.522,38 -12.958,53 36.084,20 134.648,04

Listrik, Gas dan Air Bersih 5.863,60 2.068,48 -42,38 7.889,70

Bangunan 22.719,56 5.740,14 -2.066,05 26.393,65

Perdagangan 93.455,31 7.544,98 2.419,26 103.419,55

Pengangkutan &

Komunikasi 17.440,99 6.970,31 -8.849,39 15.561,91

Keu, Persewaan & Js Persh 20.335,00 5.739,70 -3.132,75 22.941,96

Jasa-jasa 58.303,62 15.543,33 9.598,67 83.445,63

Sumber : Data sekunder diolah

Tabel 4.19. Hasil Perhitungan Shift-Share Klasik Kabupaten Sragen

Tahun 2004

SEKTOR Eij.rn Eij (rin-rn) Eij (rij-rin) Nij+Mij+Cij

(Nij) (Mij) (Cij) (Dij)

Pertanian 42.942,87 -5.932,02 -2.089,69 34.921,16

Pertamb. Dan Pengglian 345,54 253,99 656,63 1.256,16

Industri Pengolahan 25.305,96 -2.609,12 4.276,52 26.973,35

Listrik, Gas dan Air Bersih 1.330,53 1.350,70 -1.020,97 1.660,27

Bangunan 5.155,38 1.474,37 -1.660,81 4.968,94

Perdagangan 21.206,29 2.012,52 -1.837,09 21.381,72

Pengangkutan &

Komunikasi 3.957,60 1.476,01 -3.175,09 2.258,52

Keu, Persewaan & Js Persh 4.614,29 672,28 -1.253,62 4.032,95

Jasa-jasa 13.229,89 -1.472,26 5.444,15 17.201,78

Sumber : Data sekunder diolah

Page 79: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Tabel 4.20. Hasil Perhitungan Shift-Share Klasik Kabupaten Sragen

Tahun 2005

SEKTOR Eij.rn Eij (rin-rn) Eij (rij-rin) Nij+Mij+Cij

(Nij) (Mij) (Cij) (Dij)

Pertanian 44.703,54 -14.529,12 -4.955,42 25.219,00

Pertamb. Dan Pengglian 373,87 705,96 282,56 1.362,39

Industri Pengolahan 26.684,64 -4.081,39 9.569,53 32.172,78

Listrik, Gas dan Air Bersih 1.415,93 305,80 401,47 2.123,20

Bangunan 5.408,18 775,78 258,17 6.442,13

Perdagangan 22.296,44 2.169,40 284,88 24.750,72

Pengangkutan &

Komunikasi 4.068,66 984,98 -1.298,58 3.755,06

Keu, Persewaan & Js Persh 4.818,45 1.097,83 -39,07 5.877,20

Jasa-jasa 14.116,05 6.769,69 -1.051,20 19.834,54

Sumber : Data sekunder diolah

Tabel 4.21. Hasil Perhitungan Shift-Share Klasik Kabupaten Sragen

Tahun 2006

SEKTOR Eij.rn Eij (rin-rn) Eij (rij-rin) Nij+Mij+Cij

(Nij) (Mij) (Cij) (Dij)

Pertanian 48.277,59 -24.318,94 10.065,32 34.023,97

Pertamb. Dan Pengglian 400,70 45,77 946,30 1.392,77

Industri Pengolahan 29.775,53 -149,60 6.748,82 36.374,75

Listrik, Gas dan Air Bersih 1.603,21 322,67 13,44 1.939,33

Bangunan 6.030,23 1.745,59 -632,06 7.143,76

Perdagangan 24.759,84 4.203,40 -2.032,30 26.930,94

Pengangkutan &

Komunikasi 4.475,59 1.979,55 -2.081,42 4.373,73

Keu, Persewaan & Js Persh 5.380,36 1.171,14 -20,66 6.530,84

Jasa-jasa 15.908,58 3.190,25 2.972,21 22.071,04

Sumber : Data sekunder diolah

Page 80: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Tabel 4.22. Hasil Perhitungan Shift-Share Klasik Kabupaten Sragen

Tahun 2007

SEKTOR Eij.rn Eij (rin-rn) Eij (rij-rin) Nij+Mij+Cij

(Nij) (Mij) (Cij) (Dij)

Pertanian 48.946,54 -3.290,90 -14.632,10 31.023,54

Pertamb. Dan Pengglian 420,51 -125,21 1.203,16 1.498,46

Industri Pengolahan 31.027,71 -5.445,18 13.544,63 39.127,16

Listrik, Gas dan Air Bersih 1.669,58 -212,85 710,17 2.166,90

Bangunan 6.271,66 1.242,04 325,12 7.838,82

Perdagangan 25.620,16 -1.677,65 6.413,65 30.356,17

Pengangkutan &

Komunikasi 4.604,14 1.739,59 -1.169,13 5.174,60

Keu, Persewaan & Js Persh 5.604,34 2.423,92 -1.527,28 6.500,97

Jasa-jasa 16.721,43 6.758,79 858,04 24.338,27

Sumber : Data sekunder diolah

Tabel 4.23. Hasil Perhitungan Shift-Share Klasik Kabupaten Sragen

Tahun 2004 s/d Tahun 2008

SEKTOR

Komponen (juta rupiah)

Nij Mij Cij Dij

Pertanian 235214,6269 -62028,70769 -13448,24984 159737,6694

Pertamb. Dan Pengglian 1981,402134 174,0995673 9,323409346 2164,82511

Industri Pengolahan 145727,6107 20047,21586 7536,158836 173310,9854

Listrik, Gas dan Air Bersih 7793,85862 2406,381299 28,02954704 10228,26947

Bangunan 29518,61907 3517,412965 860,0126534 33896,04469

Perdagangan 120975,5158 15974,11347 -4114,37483 132835,2544

Pengangkutan &

Komunikasi 21962,24983 -1263,93201 -917,4119862 19780,90584

Keu, Persewaan & Js Persh 26335,88523 4350,08742 -1238,794661 29447,17799

Jasa-jasa 77893,85865 32079,3369 -1904,445976 108068,7496

TOTAL 74155,95855 15256,00779 -8549,713797 65606,24475

Sumber : Data sekunder diolah

Berdasarkan hasil analisis Shift-Share menggunakan metode klasik

pada Tabel 4.18-4.23. menunjukkan bahwa di beberapa sektor (lapangan

usaha) (Dij) Kabupaten Sragen tahun 2004-2008 mengalami perubahan

Page 81: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

atau pergeseran. Perubahan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

sebesar 65.606,24475 juta rupiah. Adapun perubahan pada sektor ekonomi

di Kabupaten Sragen tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor :

a. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Propinsi (Nij)

Perkembangan ekonomi Propinsi Jawa Tengah selama tahun

pengamatan yaitu tahun 2004-2008 dipengaruhi oleh kenaikan sektor

ekonomi di Kabupaten Sragen. Keadaan ini menunjukkan bahwa

perubahan sektor ekonomi Kabupaten Sragen sangat menentukan

perkembangan ekonomi Propinsi Jawa Tengah. Pengaruh

pertumbuhan provinsi (Nij) meningkatkan pertumbuhan Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB) sebesar 74.155,95 juta rupiah.

Perubahan ini terjadi pada semua sektor ekonomi, dimana

semua sektor mengalami kenaikan yang cukup significan adalah

sektor ekonomi yang mengalami kenaikan cukup significan yaitu

sektor pertanian yaitu Rp. 189.247,57,- sektor industri pengolahan

sebesar yaitu sebesar Rp. 111.522,38,- sektor perdagangan

Rp. 93.455,31 dan sektor jasa sebesar Rp. 58.303,62.

b. Pengaruh Bauran Industri (Mij)

Pengaruh bauran industri secara keseluruhan terhadap

perkembangan lapangan usaha Kabupaten Sragen pada tahun 2004-

2008 cukup baik, yaitu dapat meningkatkan Produk Domestik Regioan

Page 82: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Bruto (PDRB) Kabupaten Sragen sebesar Rp. 15.256,00 juta rupiah.

Hal ini berarti kegiatan ekonomi di Kabupaten Sragen pada kurun

waktu tahun 2004 – 2008 mampu bersaing dengan sektor ekonomi di

tingkat propinsi. Sektor yang perkembangannya lebih rendah dari

tingkat propinsi Jawa Tengah atau tidak bisa bersaing adalah sektor

Pertanian sebesar -52.314,93 dan Industri pengolahan sebesar

-4.081,39. Sedangkan sektor yang mempunyai bauran industri cukup besar

adalah sektor Jasa-jasa sebesar 15.543,33, Perdagangan sebesar 7.544,98,

sektor Pengangkutan dan Komunikasi 6.970,31, sektor Bangunan

sebesar 5.740,14, Keuangan, Persewaan, Dan Jasa Perusahaan sebesar

5.739,70 dan Pertambangan dan Penggalian sebesar 1.004,26.

c. Pengaruh Keunggulan Kompetitif (Cij)

Pengaruh komponen keunggulan kompetitif di Kabupaten

Sragen pada tahun 2004 – 2008 cenderung kearah positif. Tetapi kalau

dilihat selama lima tahun pengaruh keunggulan kompetitif terhadap

Produk domestik Bruto (PDRB) mengalami penurunan yaitu sebesar

-8549,713797 juta rupiah. Hal ini berarti keunggulan kompetitif di

Kabupaten Sragen pada kurun waktu tabun 2004 – 2008 dianggap

lebih rendah dari di tingkat propinsi. Sektor tersebut adalah sektor

Pertanian 13.448,24, Perdagangan -4.114,37, Pengangkutan dan

Komunikasi -917,41, Keu, Persewaan & Js Persh -1238,79dan sektor

Jasa-jasa yaitu sebesar -1904,445976

Page 83: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

2. Analisis Location Quotient (LQ)

Analisis Location Quotien (LQ) digunakan untuk mengetahui

sektor-sektor ekonomi manakah yang termasuk kedalam sektor basis

(basic ekonomi) atau berpotensi ekspor dan manakah yang bukan

merupakan sektor basis (non basic sector). Apabila hasil perhitungannya

menunjukkan angka lebih dari satu (LQ > 1) berarti sektor tersebut

merupakan sektor basis. Sebaliknya apabila hasilnya menunjukkan angka

kurang dari satu (LQ < 1) berarti sektor tersebut bukan sektor basis. Hasil

perhitungan Location Quotien (LQ) Kabupaten Sragen selama 7 tahun

(dari tahun 2004-2008) selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.23 dan

Tabel 4.24.

Tabel 4.24. Hasil perhitungan indeks Location Quotien (LQ)

Kabupaten Sragen Tahun 2004 - 2008

NO Sektor 2004 2005 2006 2007 2008 Rata-

Rata

1 Pertanian 1.799 1.856 1.761 1.742 1.792 1.776

2 Pertambangan

Dan Penggalian 0.311 0.321 0.295 0.300 0.306 0.302

3 Industri

Pengolahan 0.574 0.549 0.559 0.565 0.549 0.571

4 Listrik, Gas Dan

Air Bersih 1.538 1.573 1.692 1.700 1.788 1.613

5 Bangunan 0.804 0.797 0.816 0.801 0.808 0.813

6 Perdagangan 0.870 0.884 0.887 0.879 0.899 0.873

7 Pengangkutan

Dan Komunikasi 0.741 0.714 0.689 0.688 0.672 0.710

8

Keuangan,

Persewaan, Dan

Jasa Perusahaan

1.090 1.130 1.188 1.185 1.158 1.134

9 Jasa-Jasa 1.282 1.356 1.341 1.344 1.373 1.321

Sumber : Data sekunder diolah

Page 84: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Berdasarkan Tabel 4.23 dan Tabel 4.24, maka dapat

teridentifikasikan sektor-sektor di Kabupaten Sragen yang merupakan

sektor-sektor basis maupun sektor non basis.

Tabel 4.25. Rata – rata indeks Location Quotien (LQ) Kabupaten Sragen

Tahun 2004 - 2008

NO Sektor Indeks LQ

Riil Nominal Keterangan

1 Pertanian 1.776 (+) Basis

2 Pertambangan Dan Penggalian 0.302 ( - ) Non Basis

3 Industri Pengolahan 0.571 ( - ) Non Basis

4 Listrik, Gas Dan Air Bersih 1.613 (+) Basis

5 Bangunan 0.813 ( - ) Non Basis

6 Perdagangan 0.873 ( - ) Non Basis

7 Pengangkutan Dan Komunikasi 0.710 ( - ) Non Basis

8 Keuangan, Persewaan, Dan Jasa

Perusahaan 1.134 (+) Basis

9 Jasa-Jasa 1.321 (+) Basis

Sumber : Data sekunder diolah

Kabupaten Sragen mempunyai 4 (empat) sektor basis, yaitu sektor

Pertanian dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.776, sektor Listrik, Gas

Dan Air Bersih dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.613, sektor

Keuangan, Persewaan, Dan Jasa Perusahaan dengan indeks LQ rata-rata

sebesar 1.134 dan sektor Jasa-Jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar

1.321. Sektor pertanian merupakan sektor yang memiliki indek LQ

terbesar, yang kedua sektor Listrik, Gas Dan Air Bersih, yang ketiga

sektor jasa – jasa dan yang keempat sektor Keuangan, Persewaan, Dan

Jasa Perusahaan.

Page 85: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Keadaan tersebut diatas menunjukkan bahwa keempat sektor

tersebut merupakan sektor basis yang menggambarkan bahwa sektor

tersebut memiliki kekuatan ekonomi yang cukup baik dan sangat

berpengaruh terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi Kabupaten

Sragen serta sektor ini sudah mampu memenuhi kebutuhan di daerahnya

bahkan berpotensi ekspor keluar daerah.

Atas dasar pemahaman di atas, sektor ini merupakan sektor yang

potensial dimana sektor ini dapat ditingkatkan menjadi lebih baik lagi.

Sektor yang merupakan sektor non basis selama periode 2004 - 2008

terdapat 5 (lima) sektor yaitu sektor Pertambangan Dan Penggalian dengan

indeks LQ rata-rata sebesar 0.302, Industri Pengolahan dengan indeks LQ

rata-rata sebesar 0.571, Bangunan dengan indeks LQ rata-rata sebesar

0.813, Perdagangan dengan indeks LQ rata-rata sebesar 0.873 dan

Pengangkutan Dan Komunikasi dengan indeks LQ rata-rata sebesar 0.710

Kelima sektor ini dalam berproduksi masih belum mampu

memenuhi kebutuhan dalam Kabupaten Sragen bahkan mengimpor dari

luar daerah. Meskipun sektor basis merupakan sektor yang paling

potensial untuk dikembangkan dan untuk memacu pertumbuhan ekonomi

Kabupaten Sragen, akan tetapi sektor non basis tidak dapat diabaikan.

Karena dengan adanya sektor basis tersebut maka sektor non basis dapat

dibantu untuk dikembangkan menjadi sektor basis baru.

Page 86: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

3. Analisis Model Ratio Pertumbuhan

Untuk mendukung dari hasil analisis LQ dalam menentukan

deskripsi kegiatan ekonomi yang dominan atau potensial bagi Kabupaten

Sragen dalam penelitian ini, maka digunakan pula alat analisis MRP. Pada

dasarnya alat analisis MRP sama dengan LQ, namun letak perbedaannya

pada kriteria penghitungannya. Pada analisis LQ penghitungannya

menggunakan kriteria kontribusi, sedangkan analisis MRP menggunakan

kriteria pertumbuhan.

Menurut model MRP ini ada dua macam rasio yang digunakan

yaitu Rasio Pertumbuhan Wilayah Referensi (RPR) dan Rasio

Pertumbuhan Wilayah Studi (RPs). Apabila RPR maupun RPs lebih besar

dati satu maka disebut memiliki nilai nominal (+) dan bila RPR dan RPs

kurang dari satu maka disebut memiliki nilai nominal (-).

Tabel 4.25. menunjukkan hasil perhitungan Model Ratio

Pertumbuhan (MRP) di Kabupaten Sragen tahun 2004 – 2008.

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa RPr yang bernilai positif

ada 6 (enam) sektor yaitu Pertambangan Dan Penggalian, Industri

Pengolahan, Listrik, Gas Dan Air Bersih, Bangunan, Pengangkutan Dan

Komunikasi, Jasa-Jasa. Nilai RPr yang negatif ada 3 (tiga) sektor yaitu

Pertanian, Perdagangan dan Keuangan, Persewaan, Dan Jasa Perusahaan.

Nilai RPs yang bernilai positif ada 5 (lima) sektor yaitu : Pertambangan

Dan Penggalian, Industri Pengolahan, Bangunan, Perdagangan dan

Pengangkutan Dan Komunikasi. Nilai RPs yang negatif ada 4 (empat)

Page 87: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

yaitu : Pertanian, Listrik, Gas Dan Air Bersih, Keuangan, Persewaan, Dan

Jasa Perusahaan dan Jasa-Jasa.

Tabel 4.26. Hasil Perhitungan Model Ratio Pertumbuhan Kabupaten

Sragen Tahun 2004 - 2008

NO Sektor

MRP

RPr RPs

Riil Nominal Riil Nominal

1 Pertanian 0.801584053 ( - ) 0.527128811 ( - )

2 Pertambangan Dan

Penggalian 1.078011496 (+) 3.656178817 (+)

3 Industri Pengolahan 1.07503107 (+) 1.697326091 (+)

4 Listrik, Gas Dan

Air Bersih 1.023278925 (+) 0.690738753 ( - )

5 Bangunan 1.344782677 (+) 1.419471388 (+)

6 Perdagangan 0.900469099 ( - ) 1.114324405 (+)

7 Pengangkutan Dan

Komunikasi 1.267926419 (+) 1.592897185 (+)

8

Keuangan,

Persewaan, Dan

Jasa Perusahaan

0.855444767 ( - ) 0.839859888 ( - )

9 Jasa-Jasa 1.157783319 (+) 0.854672892 ( - )

Sumber: Data Sekunder diolah

Keterangan :

RPr = Rasio Pertumbuhan Wilayah Referensi.

RPs = Rasio Pertumbuhan Wilayah Studi

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, setiap sektor diklasifikasikan

sesuai dengan analisis MRP yang memberikan empat klasifikasi sebagai

berikut :

a. Sektor (lapangan usaha) pada tingkat Propinsi Jawa Tengah dan pada

tingkat Kabupaten Sragen memiliki pertumbuhan yang menonjol

(kategori pertama), ada empat sektor yaitu : Pertambangan Dan

Penggalian, Industri Pengolahan, Bangunan dan Pengangkutan Dan

Komunikasi.

Page 88: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

b. Sektor (lapangan usaha) pada tingkat Propinsi Jawa Tengah memiliki

pertumbuhan yang menonjol, tetapi di tingkat Kabupaten Sragen

kurang menonjol (kategori kedua) ada 2 (dua) sektor, yaitu : Listrik,

Gas Dan Air Bersih dan Jasa-Jasa

c. Sektor (lapangan usaha) pada tingkat Propinsi Jawa Tengah memiliki

pertumbuhan yang kurang menonjol, tetapi di tingkat Kabupaten

Sragen menonjol (kategori ketiga), hany ada satu yaitu sektor

Perdagangan

d. Sektor (lapangan usaha) pada tingkat Propinsi Jawa Tengah dan

tingkat Kabupaten Sragen memiliki pertumbuhan yang kurang

menonjol (kategori keempat) ada 2 (dua) sektor, yaitu : sektor

pertanian dan sektor Keuangan, Persewaan, Dan Jasa Perusahaan

4. Analisis Overlay

Analisis ini digunakan untuk menentukan komoditas unggulan

maupun potensial berdasarkan kriteria pertumbuhan (RPs) dan kriteria

kontribusi (LQ). Dengan mempertimbangkan kedua kriteria tersebut,

penentuan kegiatan ekonomi yang unggul dan potensial dapat lebih akurat.

Hasil analisis overlay ditunjukkan Tabel 4.26.

Hasil penelitian tersebut kemudian setiap subsektornya

diklasifikasikan sesuai dengan analisis Overlay yang memberikan

klasifikasi sebagai berikut :

Page 89: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Tabel 4.27. Hasil perhitungan Overlay Kabupaten Sragen 2004– 2008

NO Sektor

Overlay

Total RPs LQ

Riil Nominal Riil Nominal

1 Pertanian 0.527128811 ( - ) 1.776 (+) ( - ) (+)

2 Pertambangan Dan

Penggalian 3.656178817 (+) 0.302 ( - ) (+) ( - )

3 Industri Pengolahan 1.697326091 (+) 0.571 ( - ) (+) ( - )

4 Listrik, Gas Dan

Air Bersih 0.690738753 ( - ) 1.613 (+) ( - ) (+)

5 Bangunan 1.419471388 (+) 0.813 ( - ) (+) ( - )

6 Perdagangan 1.114324405 (+) 0.873 ( - ) (+) ( - )

7 Pengangkutan Dan

Komunikasi 1.592897185 (+) 0.710 ( - ) (+) ( - )

8

Keuangan,

Persewaan, Dan

Jasa Perusahaan

0.839859888 ( - ) 1.134 (+) ( - ) (+)

9 Jasa-Jasa 0.854672892 ( - ) 1.321 (+) ( - ) (+)

Sumber: Data Sekunder diolah

Dari hasil perhitungan secara overlay dapat diketahui :

1) Pertumbuhan (+) dan kontribusi (+), merupakan suatu sektor/subsektor

yang dominan, baik dari segi pertumbuhan maupun dari segi

kontribusi, berarti sektor/subsektor tersebut sebagai sektor/subsektor

unggulan di Kabupaten Sragen. Sektor/subsektor yang termasuk dalam

klasifikasi ini tidak ada.

2). Pertumbuhan (+) dan kantribusi (-), berarti bahwa sektor tersebut

merupakan sektor yang potensial karena walaupun kontribusinya

rendah tetapi pertumbuhannya tinggi. Sektor ini sedang mengalami

perkembangan. Subsektor yang termasuk kategori ini ada 5 (lima)

sektor yaitu Pertambangan Dan Penggalian, Industri Pengolahan,

Bangunan, Perdagangan dan Pengangkutan Dan Komunikasi.

Page 90: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

3) Pertumbuhan (-) dan kontribusi (+), merupakan sektor/subsektor yang

memiliki pertumbuhan yang kecil tetapi kontribusinya besar.

Sektor/subsektor ini dimungkinkan sebagai sektor/subsektor yang

sedang mengalami penurunan. Subsektor yang termasuk kategori ini,

ada 4 (empat) sektor yaitu Pertanian, Listrik, Gas Dan Air Bersih,

Keuangan, Persewaan, Dan Jasa Perusahaan dan Jasa-Jasa.

4) Pertumbuhan (-) dan kontribusi (-), merupakan suatu sektor/subsektor

yang tidak dominan baik dari segi pertumbuhan maupun segi

kontribusi. Sektor/subsektor yang termasuk kategori ini tidak ada.

Page 91: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan disajikan hasil dari pembahasan yang telah diterangkan

pada bab terdahulu, sehingga akan diperoleh suatu kesimpulan dan saran yang

pada akhirnya dapat dijadikan sebagai pedoman atau acuan bagi para stakeholder

untuk menentukan arah kebijakan dalam pembangunan ekonomi daerah dan

informasi bagi para pembaca untuk kepentingan lainnya.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis seperti yang telah dikemukakan, tentang

identifikasi sektor unggulan dengan menggunakan alat analisis Shift Share,

Location Quotient, Model Rasio Pertumbuhan dan overlay dapat

disimpulkan beberapa hal seperti berikut.

1. Sesuai deskripsi, sektor yang diharapkan berpotensial dan memberikan

kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi yakni Pertanian, Listrik, Gas

dan Air Bersih, Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan dan Jasa-

jasa.

2. Sektor yang mempunyai kontribusi terhadap PDRB adalah sektor

Pertanian, Industri Perngolahan, Perdagangan, Jasa-jasa, Bangunan,

Keuangan, Persewaan dan Jasa Petrusahaan, Pengangkutan dan

Komunikasi, Listrik, Gas dan Air Bersih serta Pertambangan dan

Penggalian.

3. Sektor yang potensial (unggulan) dan prioritas pembangunan ekonomi

di Kabupaten Sragen adalah sektor industri pengolahan, sektor

bangunan dan pengangkutan dan komunikasi serta sektor Jasa-jasa.

74

Page 92: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

B. Saran

1. Penentuan kebijakan pembangunan ekonomi di Kabupaten Sragen

sesuia dengan diskripsi sektor potensial adalah :

a) Pertanian, adalah pengembangan tanaman bahan pangan, peternakan

sapi brangus dan domba, perikanan adalah perikanan air tawar dan

pembenihan sedangkan kehutanan dan perkebunan adalah hutan

rakyat;

b) Listrik, Gas dan Air bersih, adalah menambah jaringan dengan

memperhatikan pelayanan yang prima.

c) Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan, adalah meningkatkan

peras serta lembaga keuangan daerah dan koperasi dengan bunga

yang bersaing dan meningkatkan fasilitas.

d) Jasa-jasa, adalah menggali dan mengembangan jasa hiburan dan

rekreasi.

2. Kebijakan pembangunan daerah terhadap sektor yang mempunyai

kontribusi terhadap PDRB adalah :

a) Pertanian adalah mengembangkan pertanian organik, tanaman garut,

budidaya ikan sistem KJA (Keramba Jaring Apung) dan ternak;

b) Industri pengolahan, adalah meningkatkan investasi sektor industri

tekstil, meubel, batik, konveksi dan peralatan rumah tangga;

c) Perdagangan dan Jasa-jasa, adalah memperluas jaringan pasar dan

meningkatkan keberadaan hotel/restaurant/rumah makan dan

hiburan/rekreasi;

d) Bangunan, menfasilitasi investor yang mau mendirikan perusahaan

dengan perijian yang mudah;

Page 93: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

e) Keuangan, Persewaan dan Jasa Pertusahaan, adalah meningkatkan

keberadaan kelembagaan keuangan terutama di pedesaan;

f) Penganguktan dan komunikasi, adalah meningkatkan pelayanan dan

penambahan jaringan dan fasilitas.

g) Listrik, Gas dan Air Minum, adalah meningkatkan daya sekaligus

konsumen/pelanggan;

h) Pertambangan dan Penggalian, melakukan penertiban bagi para

penambang.

3. Kebijakan terhadap sektor unggulan dan prioritas pembangunan

ekonomi di Kabupaten Sragen adalah :

a) Industri pengolahan adalah selain meningkatkan investor,

meningkatkan produk tekstil, batik, indutri kayu/meubel dan home

industri;

b) Bangunan adalah mendatangkan investor, sektor pengangkutan dan

komunikasi, adalah membanguan terminal bongkar muat dan

gudang, meningkatkan biro perjalaanan, terminal dan meningkatkan

pelayanan komunikasi melalui Telkom dan Kantor Pos.

c) Jasa-jasa adalah membangun tempat-tempat wisata/rekreasi,

4. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui potensi subsektor

dengan lebih menitikberatkan pada komoditasnya terhadap pertumbuhan

ekonomi di Kabupaten Sragen.

Page 94: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

A. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini hanya membataskan pada sektor yang potenisal atau

unggulan dan yang tidak potensial, penelitian kedepan hendaknya meneliti

potensi sektor ekonomi tidak hanya memakai suatu sektor ekonomi tergolong

potensial atau tidak (berdasarkan parameter analisis), tetapi juga ada kupasan

tentang faktor-faktor penyebab mengapa suatu sektor ekonomi masuk dalam

katagori itu, terkait dengan kondisi faktual suatu daerah. Misalnya untuk

sektor pertambangan di Kabupaten Sragen tergolong tidak potensial karena

daerah tersebut aktifitas pertambangannya terbatas dan lokasi atau jumlah

sumber dayanya kecil.

Page 95: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Lincolin, 1999, Ekonomi Pembangunan, Edisi keempat, Bagian

Penerbitan STIE YKPN, Yogyakarta.

Badan Pusat Statistik (BPS), 2008, PDRB Provinsi Jawa Tengah, Badan Pusat

Statistik Provinsi Jawa Tengah.

_______, 2008, Sragen Dalam Angka Tahun 2008, Badan Pusat Statistik

Kabupaten Sragen.

_______, 2008, PDRB Kabupaten Sragen Tahun 2008, Badan Pusat Statistik

Kabupaten Sragen.

Bendavid-Val, Avron, 1991 Regional and Local Economic Analysis for

Practitioner Four Edition, Sage Publication inc, California.

Blakely, Edward, J, 1994 Planning Local Economic Development Theory and

Practice second edition, Sage Publications, California USA.

Boediono, 1999 Teori Pertumbuhan Ekonomi Edisi Pertama Penerbit BPFE,

Yogyakarta.

Depatemen Dalam Negeri Republik Indonesia, 1999 Undang-undang nomor 22

tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah, Jakarta.

Djojohadikusomo, S. 1994 Perkembangan Pemikiran Ekonomi Dasar Teori

Ekonomi, Pertumbuhan dan Ekonomi Pembangunan, LP3ES, Jakarta.

Handoyo, Budi, 2002 Identifikasi Sektor Unggulan dalam Pembangunan Ekonomi

Kabupaten Pekalongan Provinsi Jawa Tengah, Tesis S-2, Program

Pascasarjana UGM, (Tidak dipublikasikan).

Hanham, Robert Q. and Banasick, Shawn, 2000, “Shift Share Analysis and

Changes in Japanese Manufacturing Employment”, Growth and Change,

Vol. 31:108-123.

Herliawan, 1996, Studi Sektor Basis dan Pertumbuhan Perekonomian Kabupaten

Bengkalis Provinsi Riau 1983-1992, Tesis S-2, Program Pascasarjana

UGM, (Tidak Dipublikasikan).

Kuncoro, Mudrajad, 1997, Ekonomi Pembangunan Teori, Masalah dan

Kebijakan Edisi Pertama, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

Page 96: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

Lichty, Richard.W dan Knudsen kjell.R,1999, “Measuring Regional Economic

Base“Economic Depelopment Review, Vol 16; 47 – 52.

Munir Badrul, 2002, Perencanaan Pembangunan Daerah Dalam Prespektif

Otonomi Daerah, Edisi Pertama Penerbit Bappeda Propinsi Nusa Tenggara

Barat, Mataram.

Rato, Anicetus da, 2000, “Identifikasi Sektor Unggulan dan Pertumbuhan

Ekonomi di Kabupaten Sikka Provinsi Nusa Tenggara Timur”, Tesis S-2

Program Pascasarjana UGM, (Tidak dipublikasikan).

Rex, T.R, 1977, “Key Arizona Economic Activities Identified”, AZB/Arizona

Business, Vol 44, No 9: 1-6.

Rozaki, A.,2004. Memperkuat Kapasitas Desa dalam Membangun Otonomi.

Naskah Akademik dan Legal Drafting. Institut For Research and

Empowerment Yogyakarta dengan The Ford Fondation. Yogjakarta.

Samuelson, Paul A. and William D. Nordhous, 1992, Micro economic, Fourteenth

Edition Penerbit Erlangga Jakarta Edisi ke empat belas.

Sjafrizal, 2008. Ekonomi Regional. Teori dan Aplikasinya. Penerbit Baduose

Media. Padang Sumatera Barat.

Sjafrizal,1997, Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Regional Wilayah

Indonesia Bagian Barat, Prisma, LP3ES, No 3 Tahun XXVI :27-38.

Soepono, Prasetyo, 1993, Analisis Shift-Share Perkembangan dan Penerapan,

Jurnal Ekonomi dan Bisnis (JEBI) No.1 Tahun III: 43-54.

Sukirno, Sadono, 1985, Ekonomi Pembangunan, Proses, Masalah dan Dasar

Kebijaksanaan, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI, Bina Grafika,

Jakarta

Sumodiningrat, Gunawan, 1996, Pembangunan Daerah dan Pemberdayaan

Masyarakat, edisi 2, Bina Rena Pariwara.

Sunarto dan Bambang Setiono (2007), Ekonomi Makro, Pusat Pendidikan Dan

Pelatihan Pengawasan, Badan Pengawasan Dan Keuangan Pembangunan

Suseno, A., 2009. Teori Basis Ekonomi. @ Deky aji suseno-2009.

Tarigan, R., 2005. Ekonomi Regional. Teori dan Aplikasi. Edisi Revisi. PT. Bumi

Askara. Jakarta.

Todaro, M. P, 2000, Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ketiga, Edisi

Ketujuh, Alih Bahasa Harris Munandar, Penerbit Airlangga. Jakarta.

Page 97: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Undang–undang nomor 25 tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan

Daerah, Jakarta.

Widodo, Hg Suseno Triyanto, 1990, Indikator Ekonomi (Dasar Perhitungan

Ekonomi Indonesia), Penerbit Kanisius Indonesia.

Wiryadi, 2001, “Identifikasi Sektor Unggulan untuk Menentukan Pembangunan

Prioritas Pembangunan Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau”, Tesis S-2

Program Pascasarjana UGM, (Tidak dipublikasikan).

Yusuf, Maulana., 1999. “Model Rasio Pertumbuhan (MRP) Sebagai Salah Satu

Alat Analisis Alternatif dalam Perencanaan Wilayah dan Kota, Aplikasi

Model : Bangka Belitung“, Ekonomi dan Keuangan Indonesia, Vol XLVII,

No. 2 : 221-233.

Yuwono, P, 1999, “Penentuan Sektor Unggulan Daerah Menghadapi

Implementasi UU 22/1999 dan UU 25/1999” (Studi Kasus Kotamadya Dati

II Salatiga), Kritis, Vol XII,2 : 41-61.

Page 98: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

LAMPIRAN

IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS

PEMBANGUNAN EKONOMI DI KABUPATEN SRAGEN

TAHUN 2004-2008

Page 99: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

LA

MP

IRA

N 1

DA

TA

HA

SIL

PE

NE

LIT

IAN

PD

RB

PR

OP

INS

I JAW

A T

EN

GA

H

Page 100: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

LA

MP

IRA

N 2

DA

TA

HA

SIL

PE

NE

LIT

IAN

PD

RB

KA

BU

PA

TE

N S

RA

GE

N

Page 101: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

Analisis Model Rasio Pertumbuhan

NO Jawa Tengah

2002 2008 DYin DYin /Yin (t) RPr

1 33668128.27 71130288.73 37462160.46 1.112689133 0.801584053

2 1407809.14 3514457.02 2106647.88 1.496401622 1.078011496

3 48176165.61 120067745.1 71891579.52 1.492264455 1.07503107

4 1544504.66 3738360.22 2193855.56 1.420426637 1.023278925

5 7393911.77 21196201.77 13802290 1.86671013 1.344782677

6 31830470.7 71617054.69 39786583.99 1.249952738 0.900469099

7 7924190.26 21870962.98 13946772.72 1.760024969 1.267926419

8 5767937.39 12617097.04 6849159.65 1.187453883 0.855444767

9 14255707.94 37166539.66 22910831.72 1.607133916 1.157783319

Yn 151968825.7 362918707.2 210949881.5 1.388112861

NO Kabupaten Sragen

2002 2008 Yij Yij /Yij (t) RPs

1 885649.57 1816044.56 930394.99 1.050522714 0.006981857

2 6376.87 15332.52 8955.65 1.404395887 0.009333726

3 468305.59 938513.25 470207.66 1.0040616 0.006673072

4 35626.58 95235.11 59608.53 1.673147689 0.011119871

5 98779.82 244143.26 145363.44 1.471590452 0.009780306

6 424607.6 917120.95 492513.35 1.159925894 0.007708959

7 90873.53 209402.66 118529.13 1.304330645 0.008668684

8 99059.22 208262.7 109203.48 1.102406015 0.007326677

9 286783.13 726859.11 440075.98 1.53452534 0.010198576

Yij 2396061.9 5170914.12 360522645.3 150.4646626

574546.0133

Page 102: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

Analisis Shift-Share

NO JATENG SRAGEN

2002 2008 2002 2008

1 33668128.27 71130288.73 885649.57 1816044.56

2 1407809.14 3514457.02 6376.87 15332.52

3 48176165.61 120067745.1 468305.59 938513.25

4 1544504.66 3738360.22 35626.58 95235.11

5 7393911.77 21196201.77 98779.82 244143.26

6 31830470.7 71617054.69 424607.6 917120.95

7 7924190.26 21870962.98 90873.53 209402.66

8 5767937.39 12617097.04 99059.22 208262.7

9 14255707.94 37166539.66 286783.13 726859.11

Jumlah 151968825.7 362918707.2 2396061.9 5170914.12

Rij Rin Rn Rin-Rn Rij - Rin

1.050523 1.112689 1.3881129 -0.27542 -0.06217

1.404396 1.496402 1.3881129 0.108289 -0.09201

1.004062 1.492264 1.3881129 0.104152 -0.4882

1.673148 1.420427 1.3881129 0.032314 0.252721

1.47159 1.86671 1.3881129 0.478597 -0.39512

1.159926 1.249953 1.3881129 -0.13816 -0.09003

1.304331 1.760025 1.3881129 0.371912 -0.45569

1.102406 1.187454 1.3881129 -0.20066 -0.08505

1.534525 1.607134 1.3881129 0.219021 -0.07261

Nij Mij Cij Dij

Eij . Rin Eij . (Rin-Rn) Eij . (Rij - Rin) Nij+Mij+Cij

985452.6523 -243928.9062 -55057.66233 686466.0838

9542.358609 690.543348 -586.7086087 9646.193348

698835.7861 48774.77364 -228628.1261 518982.4336

50604.94322 1151.22932 9003.586784 60759.75932

184393.2906 47275.75205 -39029.85062 192639.1921

530739.432 -58663.83847 -38226.08202 433849.5115

159939.6819 33796.96613 -41410.55186 152326.0961

117628.2554 -19877.12187 -8424.775425 89326.35813

460898.8946 62811.54351 -20822.91462 502887.5235

Page 103: IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PRIORITAS … · indeks LQ rata-rata sebesar 1.134 dan sektor Jasa-jasa dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1.321. Hasil analisis MRP menunjukkan 1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

Analisis Model Rasio Pertumbuhan

NO Jawa Tengah

2002 2008 DYin DYin /Yin (t) RPr

1 33668128.27 71130288.73 37462160.46 1.112689133 0.801584053

2 1407809.14 3514457.02 2106647.88 1.496401622 1.078011496

3 48176165.61 120067745.1 71891579.52 1.492264455 1.07503107

4 1544504.66 3738360.22 2193855.56 1.420426637 1.023278925

5 7393911.77 21196201.77 13802290 1.86671013 1.344782677

6 31830470.7 71617054.69 39786583.99 1.249952738 0.900469099

7 7924190.26 21870962.98 13946772.72 1.760024969 1.267926419

8 5767937.39 12617097.04 6849159.65 1.187453883 0.855444767

9 14255707.94 37166539.66 22910831.72 1.607133916 1.157783319

Yn 151968825.7 362918707.2 210949881.5 1.388112861

NO Kabupaten Sragen

2002 2008 Yij Yij /Yij (t) RPs

1 885649.57 1816044.56 930394.99 1.050522714 0.006981857

2 6376.87 15332.52 8955.65 1.404395887 0.009333726

3 468305.59 938513.25 470207.66 1.0040616 0.006673072

4 35626.58 95235.11 59608.53 1.673147689 0.011119871

5 98779.82 244143.26 145363.44 1.471590452 0.009780306

6 424607.6 917120.95 492513.35 1.159925894 0.007708959

7 90873.53 209402.66 118529.13 1.304330645 0.008668684

8 99059.22 208262.7 109203.48 1.102406015 0.007326677

9 286783.13 726859.11 440075.98 1.53452534 0.010198576

Yij 2396061.9 5170914.12 360522645.3 150.4646626

574546.0133