identifikasi masalah benar 21 snr

17
IDENTIFIKASI MASALAH, ANALISIS SWOT, PRIORITAS SERTA PERENCANAAN PENYELESAIAN MASALAH A. Identifikasi Masalah Berdasarkan hasil pengkajian atas manajemen pelayanan keperawatan yang dilaksanakan di RSU YARSI Pontianak, dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut : Tabel 1. Daftar Masalah Hasil Residensi di Instalasi Rawat Inap di ruang Perawatan RSU YARSI No Fokus Pengkajian Data Yang Ditemukan Masalah 1. Manajemen Asuhan Keperawatan Hasil Quisioner: 45 % pengetahuan perawat tentang pendokumentasian keperawatan sudah baik, dan mengetahui pentingnya pendokumentasian keperawatan 13 % metode asuhan keperawatan yang digunakan sekarang belum efektif dengan alasan sibuk Hasil Wawancara : 77% perawat mengatakan banyaknya waktu yang diperlukan untuk memberikan pelayanan langsung kepada pasien, SAK belum ada, format Belum tersedianya format pendokumentasian asuhan keperawatan

Upload: defa-arisandi-machmud-ahmad

Post on 27-Oct-2015

90 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

nb

TRANSCRIPT

Page 1: Identifikasi Masalah Benar 21 Snr

IDENTIFIKASI MASALAH, ANALISIS SWOT, PRIORITAS SERTA PERENCANAAN

PENYELESAIAN MASALAH

A. Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil pengkajian atas manajemen pelayanan keperawatan yang dilaksanakan di

RSU YARSI Pontianak, dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut :

Tabel 1. Daftar Masalah Hasil Residensi di Instalasi Rawat Inap

di ruang Perawatan RSU YARSI

No Fokus Pengkajian Data Yang Ditemukan Masalah1. Manajemen Asuhan

KeperawatanHasil Quisioner:45 % pengetahuan perawat tentang pendokumentasian keperawatan sudah baik, dan mengetahui pentingnya pendokumentasian keperawatan13 % metode asuhan keperawatan yang digunakan sekarang belum efektif dengan alasan sibuk

Hasil Wawancara :77% perawat mengatakan banyaknya waktu yang diperlukan untuk memberikan pelayanan langsung kepada pasien,SAK belum ada, format pendokumentasian asuhan keperawatan belum ada diruangan,100% Pengawasan terhadap sistematika pendokumentasian belum dilaksanakan oleh karu dan katim

Hasil ObservasiTidak ditemukan format asuhan keperawatan didalam status rawat inap pasien.SAK belum ada

Belum tersedianya format pendokumentasian asuhan keperawatan

Page 2: Identifikasi Masalah Benar 21 Snr

No Fokus Pengkajian Data Yang Ditemukan Masalah

2. Ronde keperawatan,ovreran Pre Conference, dan Post Conference.

Hasil Wawancara:70 % Aplusan dilakukan dengan perawat yang datang lebih awal.Pre dan Post confrence tidak pernah dilakukan

Hasil Observasi :Tenaga perawat belum menyadari fungsi dan tujuan dilakukannya Ronde keperawatan, pre Conference dan post Conference.Tidak dilakukan pelaksanaan pre conference dan post conference yang dilakukan.Penulisan pre dan post conference belum terdokumentasikan secara baik dan benar.Masih banyak pre dan post conference tentang masalah medis.

Belum optimalnya ronde keperawatan, pre conference dan post conference

3 Pelaksanaan discharge planning

Hasil Wawancara :70 % perawat mengatakan tidak sempat melakukan pendokumentasian discharge planning pada saat pasien pulang.Pengawasan terhadap sistematika pendokumentasian belum dilaksanakan oleh karu dan katim

Hasil ObservasiFormat discharge planning tidak tidak adaLeflet tidak ada

Belum optimal pendokumentasian discharge planning

4 Penugasan Hasil Wawancara :Kepala ruangan mengatakan selama menjalani tugas menjadi

Belum optimalnya peran dan fungsi kepala ruangan,katim dan

Page 3: Identifikasi Masalah Benar 21 Snr

No Fokus Pengkajian Data Yang Ditemukan Masalahkepala ruangan belum pernah membuat rencana harian,dan bulananPerwat pelaksana tidak mendokumentasikan tindakan keperawatan yang dilakukan dan hanya melakukan tindakan kpererawatan berdasarkan situasional.Hasil Observasi :Katim tidak menjalankan Fungsi dan perannyaTidak adanya pendelegasian tugas saat Karu tidak ada ditempat.

perawat pelaksana.

Berdasarkan table di atas teridentifikasi masalah yang berhubungan dengan manajemen

dalam layanan keperawatan, yaitu :

1. Belum tersedianya format pendokumentasian asuhan keperawatan

2. Belum optimalnya overan, pre conference dan post conference

3. Belum optimal pendokumentasian discharge planning

4. Belum optimalnya peran dan fungsi kepala ruangan,katim dan perawat pelaksana.

Page 4: Identifikasi Masalah Benar 21 Snr
Page 5: Identifikasi Masalah Benar 21 Snr

B. Fish Bone

1. Belum tersedianya format pendokumentasian asuhan keperawatan

2. Belum optimalnya ronde keperawatan, pre conference dan post conference

3. Belum optimalnya peran dan fungsi kepala ruangan,katim dan perawat pelaksana

4. Belum optimal pendokumentasian discharge planning

Belum tersedianya format pendokumentasian asuhan keperawatan

45% pengetahuan perawat tentang pendokumentasian keperawatan sudah baik, dan mengetahui pentingnya pendokumentasian keperawatan13 % metode asuhan keperawatan yang digunakan sekarang belum efektif dengan alasan sibuk

77% perawat mengatakan banyaknya waktu yang diperlukan untuk memberikan pelayanan langsung kepada pasien,SAK belum ada ,format pendokumentasian asuhan keperawatan belum ada diruangan, 100% Pengawasan terhadap sistematika pendokumentasian belum dilaksanakan oleh karu dan katim

Tidak ditemukan format asuhan keperawatan didalam status rawat inap pasien.SAK belum ada

Belum optimalnya ronde keperawatan, pre conference dan post conference

Belum optimal pendokumentasian discharge planning

Belum optimalnya peran dan fungsi kepala ruangan,katim dan perawat pelaksana

70 % Aplusan dilakukan dengan perawat yang datang lebih awal.Pre dan Post confrence tidak pernah dilakukan

Tenaga perawat belum menyadari fungsi dan tujuan dilakukannya Ronde keperawatan,pre Conference dan post Conference.Tidak dilakukan pelaksanaan pre conference dan post conference yang dilakukan.Penulisan pre dan post conference belum terdokumentasikan secara baik dan benar.Masih banyak pre dan post conference tentang masalah medis

Kepala ruangan mengatakan selama menjalinin tugas menjadi kepala ruangan belum pernah membuat rencana harian,dan bulananPerwat pelaksana tidak mendokumentasikan tindakan keperawatan yang dilakukan dan hanya melakukan tindakan kpereawatan berdasarkan situasional

Format discharge planning tidak tidak adaLeflet tidak ada

Katim tidak menjalankan Fungsi dan perannyaTidak adanya pendelegasian tugas saat Karu tidak ada ditempat.

70 % perawat mengatakan tidak sempat melakukan pendokumentasian discharge planning pada saat pasien pulang.Pengawasan terhadap sistematika pendokumentasian belum dilaksanakan oleh karu dan katim

Page 6: Identifikasi Masalah Benar 21 Snr

C. Prioritas Masalah

Berdasarkan pendekatan di atas, maka prioritas masalah manajemen keperawatan, yaitu :

Untuk menentukan masalah mana yang diprioritaskan, digunakan metoda pembobotan dengan memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut :

1. Magnitude (Mg) : Kecenderungan besar dan seringnya kejadian

masalah

2. Severity (Sv) : Besarnya kerugian yang ditimbulkan

3. Manageability (Mn) : Kemungkinan masalah bisa dipecahkan

4. Nursing consent (Nc) : Melibatkan pertimbangan dan perhatian

perawat

5. Affordability (Af) : Ketersediaan sumber daya

Rentang nilai masing-masing : 1 – 5

Keterangan :

1 = sangat kurang penting,

2 = kurang penting,

3 = cukup,

4 = penting, dan

5 = sangat penting

Maka berdasarkan penentuan prioritas di dapatkan perhitungan sebagai berikut :

Page 7: Identifikasi Masalah Benar 21 Snr

Tabel

Prioritas Masalah

Ruang Perawatan RSU YARSI Pontianak

Periode 4 Pebruari s/d 9 Maret 2013

No Masalah Mg Sv Mn Nc Af Skor Prioritas

1. Belum tersedianya format

pendokumentasian asuhan keperawatan

5 5 5 5 3 23 1

2. Belum optimalnya operan, pre

conference, post conference dan ronde

keperawatan

5 4 5 4 3 21 2

3. Belum optimalnya peran dan fungsi

kepala ruangan,katim dan perawat

pelaksana.

4 3 4 4 4 19 3

4. Belum optimal pendokumentasian

discharge planning

3 4 4 4 3 18 4

Berdasarkan pendekatan di atas, maka prioritas masalah manajemen keperawatan, yaitu :

Page 8: Identifikasi Masalah Benar 21 Snr

D. Perencanaan penyelesaian masalah

Berdasarkan hasil perhitungan prioritas masalah manajemen keperawatan, maka ditetapkan belum optimalnya peran dan fungsi kepala

ruangan sebagai masalah utama yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Berikut adalah rencana penyelesaian masalah yang akan

diselesaikan selama kegiatan residensi di ruangan dengan pertimbangan waktu, sumber daya yang tersedia dan dampak dari masalah yang

ditimbulkan.

Page 9: Identifikasi Masalah Benar 21 Snr

Tabel 3.3. Rencana Penyelesaian Masalah di Instalasi Rawat Jalan RSI Yarsi Tahun 2013

No Masalah Tujuan Rencana Penyelesaian01 Belum tersedianya format

pendokumentasian asuhan keperawatan

Tersedia format pendokumentasian asuhan keperawatan dan dilakukan Pendokumentasian asuhan keperawatan sesuai dengan SAK dan SOP.

1. Membuat format pendokumentasian asuhan keperawatan

2. Membuat SAK sesuai 10 urutan penyakit terbanyak dalam 1 tahun terakhir

3. Membuat SOP4. Sosialisasikan pendokumentasian asuhan

keperawatan melalui kegiatan penyampain materi

5. Penerapan dokumentasi asuhan keperawatan pada ruang perawatan

6. Evaluasi pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan

02 Belum optimalnya Ronde, pre conference dan post conference

Terlaksananya Ronde keperawatan,pre dan post confrence dan dapat dilaksanakan secara optimal

1. Evaluasi pelaksanaan ronde keperawatan, pre dan post konfren yang dilakukan saat ini.

2. Sosialisasi tentang pelaksanaan operan pre dan post konfren dan ronde.

Page 10: Identifikasi Masalah Benar 21 Snr

03 Belum optimalnya peran dan fungsi kepala ruangan,katim dan perawat pelaksana.

Kepala ruangan,Ketua Tim dan perawat pelaksana dapat meningkatkan pengetahuan,keterampilan dan sikap melalui pendidikan dan pelatihan

1. Saran dan motivasi peningkatan pendidikan kepala ruangan,Katim,dan Perawat pelaksana.

2. Penyampaian materi,peran dan fungsi Karu,Katim dan perawat pelaksana.

3. Simulasi kegiatan sesuai dengan peran dan fungsi Karu,Katim,dan Perawat Pelaksana

04 Belum optimal pendokumentasian discharge planning

Terlaksananya Dischard Planning sesuai dengan standar dan kemampuan perawat

1. Membuat format dischard planning2. Membuat leaflet3. Sosialisasi program dischard planning.

Page 11: Identifikasi Masalah Benar 21 Snr

E. penyelesaian masalah

Penentuan prioritas penyelesaian masalah yang akan dilaksanakan melalui suatu pendekatan CARL, meliputi aspek-aspek : 1) Capability (C)

adalah kemampuan kedua belah pihak antara mahasiswa residensi dan rumah sakit untuk melaksanakan alternatif, 2) Accesability (A) adalah

kemudahan dalam melaksanakan alternative, 3) Readiness (R) adalah kesiapan untuk melaksanakan alternative dan Leverage (L) adalah daya

ungkit alternatif dalam menyelesaikan masalah. Masing-masing aspek diberikan penilaian dengan rentang 1 sampai dengan 4 dengan

pemaknaan : nilai 1 = tidak mampu, nilai 2 = cukup mampu, nilai 3 = mampu dan nilai 4 = sangat mampu

Tabel 3.4. Prioritas alternatif

Page 12: Identifikasi Masalah Benar 21 Snr

NO Alternatif Penyelesaian Masalah C A R L Skor

1 Membuat format pendokumentasian asuhan keperawatan 4 4 2 3 96

2 Membuat SAK sesuai 10 urutan penyakit terbanyak dalam 1 tahun terakhir 3 3 1 1 9

3 Membuat SOP3 3 1 1 9

4 Sosialisasikan pendokumentasian asuhan keperawatan melalui kegiatan penyampain materi

4 4 4 4 256

5 Penerapan dokumentasi asuhan keperawatan pada ruang perawatan 3 3 1 1 9

6 Evaluasi pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan

3 3 2 1 18

7 Evaluasi pelaksanaan ronde keperawatan, pre dan post konfren yang dilakukan saat ini 3 3 1 1 9

8 Sosialisasi tentang pelaksanaan operan pre dan post konfren dan ronde. 4 4 3 3 144

9 Saran dan motivasi peningkatan pendidikan kepala ruangan,Katim,dan Perawat pelaksana.

3 3 3 3 81

10 Simulasi kegiatan sesuai dengan peran dan fungsi Karu,Katim,dan Perawat Pelaksana 4 3 3 1 36

11 Penyampaian materi,peran dan fungsi Karu,Katim dan perawat pelaksana.

3 4 3 1 36

12 Membuat format dischard planning4 4 1 1 16

13 Membuat leaflet1 2 1 2 4

Page 13: Identifikasi Masalah Benar 21 Snr

Berdasarkan sejumlah kegiatan dalam penyelesaian masalah terhadap empat masalah utama dalam manajemen keperawatan dapat diurutkan

menurut prioritas kegiatan adalah :

1. Sosialisasikan pendokumentasian asuhan keperawatan melalui kegiatan penyampain materi

2. Sosialisasi tentang pelaksanaan operan pre dan post konfren dan ronde.

3. Membuat format pendokumentasian asuhan keperawatan

4. Saran dan motivasi peningkatan pendidikan kepala ruangan,Katim,dan Perawat pelaksana

5. Simulasi kegiatan sesuai dengan peran dan fungsi Karu,Katim,dan Perawat Pelaksana

6. Penyampaian materi,peran dan fungsi Karu,Katim dan perawat pelaksana

7. Evaluasi pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan

8. Sosialisasi program dischard planning.

9. Membuat format dischard planning10. Penerapan dokumentasi asuhan keperawatan pada ruang perawatan

11. Evaluasi pelaksanaan ronde keperawatan, pre dan post konfren yang dilakukan saat ini

12. Membuat SAK sesuai 10 urutan penyakit terbanyak dalam 1 tahun terakhir

13. Membuat SOP

14. Membuat leaflet