icm di indonesia
TRANSCRIPT
8/20/2019 Icm Di Indonesia
http://slidepdf.com/reader/full/icm-di-indonesia 1/7
ICM ( INTEGRATED COASTAL MANAJEMEN )
Di INDONESIA
( Dosen MK : Ibu Nevy)
Yan Abdian Nugraha
C2521411 ! S"L
SE#OLA$ "ASCA SARJANA
INSTIT%T "ERTANIAN &OGOR
&OGOR
214
8/20/2019 Icm Di Indonesia
http://slidepdf.com/reader/full/icm-di-indonesia 2/7
A' Laar &*a+ang Adan,a ICM di Ind-n.ia
Dalam satu decade belakangan ini, laju kerusakan sumberdaya pesisir telah mencapai
tingkat yang mengkhawatirkan. Kerusakan isik sumber daya pesisir umumnya terjadi pada
ek!sistem mangr!ve, terumbu karang dan rumput laut. "erdasarkan survei line transect
penutupan karang hidup, #,$% & terumbu karang Ind!nesia yang masih berada dalam k!ndisi
sangat baik, $'.$ & dalam k!ndisi baik, $.'% & k!ndisi sedang dan *+. & dalam k!ndisi
rusak (uhars!n! +--). Dari k!ndisi terumbu karang tersebut, ternyata terumbu karang di
kawasan barat Ind!nesia memiliki k!ndisi yang lebih buruk dibandingkan dengan terumbu
karang di kawasan tengah dan timur Ind!nesia.
Kerusakan terumbu karang umumnya disebabkan !leh kegiatankegiatan perikanan yang
bersiat destrukti, yaitu penggunaan bahanbahan peledak, bahan beracun cyanida, dan juga
aktivitas penambangan karang untuk bahan bangunan, pembuangan jangkar perahu, dan
sedimentasi akibat meningkatnya er!si dari lahan atas. Kegiatan perikanan destrukti ini tidak
hanya dilakukan !leh nelayan tradisi!nal, tetapi juga !leh nelayannelayan m!dern, dan juga
nelayan asing yang melakukan kegiatan pencurian ikan di perairan nusantara.
Nasib yang sama juga terjadi pada ek!sistem hutan mangr!ve. elama peri!de +-$+--'
telah terjadi penurunan luas hutan mangr!ve dari sekitar * juta /a menjadi sekitar $,0 juta /a
(Dahuri.et.al,+--#). 1enyebab penurunan luasan mangr!ve tersebut adalah karena adanya
peningkatan kegiatan yang mengk!nversi hutan mangr!ve menjadi peruntukan lain seperti
pembukaan tambak, pengembangan kawasan industry dan pemukiman di kawasan pesisir serta
penebangan hutan mangr!ve untuk kebutuhan kayu bakar, arang dan bahan bangunan. K!nversi
mangr!ve menjadi tambak secara besarbesaran terjadi di 1r!pinsi unatera 2tara, 3ampung,
4awa "arat, 4awa 5engah, 4awa 5imur dan ulawesi elatan. ementara itu, k!nversi lahan
8/20/2019 Icm Di Indonesia
http://slidepdf.com/reader/full/icm-di-indonesia 3/7
mangr!ve menjadi kawasan industry dan pemukiman umum terjadi di kawasan padat penduduk
seperti DKI 4akarta, 5anggerang dan "ekasi 4awa "arat, 4awa 5engah, 4awa 5imur dan 3ampung
5imur.
6usaknya ek!sistem mangr!ve dan terumbu karang tersebut telah mengakibatkan
penurunan kualitas lingkungan sumberdaya ikan serta er!si pantai. 1enurunan kualitas
lingkungan ini menyebabkan banyak tambak tidak berungsi dengan baik, rusaknya tempat
pemijahan ikan (spawning gr!und) berkurangnya p!pulasi benur dan nener, serta berkurangnya
daerah asuhan perikanan (nursery gr!und). 7r!si pantai jugadiperburuk !leh perencanaan dan
pengembangan wilayah pesisir yang tidak tepat, pengambilan pasir pantai untuk reklamasi, h!tel
dan kegiatankegiatan lain yang bertujuan untuk menutup garis pantai dan perairannya.
5ingkat pencemaran di beberapa kawasan pesisir dan lautan Ind!nesia pada saat ini telah
berada pada k!ndisi yang sangat memprihatinkan. "eban pencemaran (p!lluti!n l!ad) di
Ind!nesia dapat dibagi atas tiga kateg!ri, yaitu kateg!ri dengan tingkat pencemaran tinggi,
tingkat pencemaran sedang, dan tingkat pencemaran rendah. Kawasan dalam kateg!ri dengan
tingkat pencemaran yang tinggi adalah 1r!pinsi 4awa "arat, 4awa 5imur, DKI 4akarta, 4awa
5engah, umatera 2tara, umatera elatan, Kalimantan 5imur, 6iau, 3ampung, dan ulawesi
elatan8 kawasan dengan kateg!ri tingkat pencemaran sedang adalah 1r!pinsi Kalimantan "arat,
Kalimantan elatan, di 9ceh, umatera "arat, 4ambi, DI !gyakarta, ulawesi 2tara, Nusa
5enggara "arat, "ali dan ;aluku8 sedangkan kawasan yang termasuk kateg!ri tingkat
pencemaran rendah adalah Irian 4aya, ulawesi 5engah, ulawesi 5enggara, "engkulu, Nusa
5enggara5imur.
8/20/2019 Icm Di Indonesia
http://slidepdf.com/reader/full/icm-di-indonesia 4/7
umber utama pencemaran pesisir dan lautan berasal dari darat ( land-based pollution sources)
(2N71 +--0) yang terdiri dari tiga jenis, yaitu dari kegiatan industri, kegiatan rumah tangga, dan
kegiatanpertanian. ementara itu, bahan utama yang terkandung dalam buangan limbah dari
ketiga sumber tersebut berupa sedimen, unsure hara, pestisida, !rganism pat!gen, l!gam
beracun, dan sampah. 4ika dianalisis secara mendalam, dapat disimpulkan bahwa kawasan
kawasan yang masuk dalam kateg!ri dengan tingkat pencemaran yang tinggi merupakan
kawasankawasan pesisir yang padat penduduk, kawasan industry dan juga pertanian.
Dalam banyak kasus, pendekatan pembangungan sekt!ral tidak mempr!m!sikan
penggunaan sumber daya pesisir secara terpadu dan eisien. 1enekanan sekt!ral hanya
memperhatikan keuntungan sekt!rnya dan mengabaikan akibat yang timbul dari atau terhadap
sekt!r lain. ehingga berkembang k!nlik penggunaan ruang di kawasan pesisir dan lautan
karena belum adanya tata ruang yang mengatur kepentingan berbagai sekt!r yang dapat
dijadikan acuan !leh segenap sekt!r yang berkepentingan.
1ada dasarnya hampir di seluruh kawasan pesisir dan lautan Ind!nesia terjadi k!nlik
k!nlik antara berbagai kepentingan. 1enyebab utama dari k!nlik tersebut, adalah karena tidak
adanya aturan yang jelas tentang penataan ruang pesisir dan lautan dan al!kasi sumber daya yang
terdapat di kawasan pesisir dan lautan. etiap pihak yang berkepentingan mempunyai tujuan,
target dan rencana untuk mengekspl!itasi sumber daya pesisir. 1erbedaan tujuan, sasaran dan
rencana tersebut mend!r!ng terjadinya k!nlik pemanaatan DK (user c!nlict) dan k!nlik
kewenangan (jurisdicti!nal c!nlict). (<incinain and Knetch +--).
ebagai c!nt!h adalah k!nlik penggunaan ruang yang terjadi di 1antai Indah Kapuk 4akarta
yaitu ruang untuk k!nservasi mangr!ve dengan pembangunan lapangan g!l dan pemukiman
8/20/2019 Icm Di Indonesia
http://slidepdf.com/reader/full/icm-di-indonesia 5/7
mewah, k!nlik nelayan tradisi!nal dengan trawl, k!nlik antara kepentingan untuk k!nservasi
dengan pariwisata di 5aman 3aut Kepulauan eribu. Di perairan 5aman Nasi!nal "unaken,
sect!r perikanan bertujuan meningkatkan pr!duksi ikan tangkap. ekt!r pariwisata bertujuan
meningkatkan jumlah wisatawan yang melakukan sn!rkeling dan scuba diving. 1engembang
bertujuan membangun k!ta pantai ;anad! yang bisa menikmati keindahan 1ulau ;anad! 5ua
dan "unaken, sementara "alai 1engel!la 5N3 "unaken ingin mengk!nservasi keanekaragaman
hayati lautnya (;anad! 1!st +--). 2ntuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut, masingmasing
pihak menyusun perencanaan sendirisendiri, sesuai dengan tugas p!k!k dan ungsinya.
1erencanaan dari berbagai sect!r ini sering tumpang tindih dan dan masingmasing berk!mpetisi
memanaatkan ruang yang sama. 5umpang tindih perencanaan dan k!mpetisi pemanaatan
sumber ini memicu munculnya k!nlik pemanaatan antar berbagai pelaku dan k!nlik
kewenangan antar instansi yang berkepentingan (apta 1utra +--).
/al lain yang sering terjadi adalah ambiguitas pemilikan dan penguasaan sumberdaya pesisir
("r!mley dan<ernea +--). "iasanya sumber daya pesisir dianggap tanpa pemilik (!pen access
pr!perty res!urces), tetapi berdasarkan undangundang p!k!k perairan N!. #=+--# milik
pemerintah (state pr!perty). "erbagai stake h!lder mengekspl!itasi sumber daya wilayah pesisir
ini untuk kepentingannya, jika tidak maka pihak lain yang akan memanaatkannya, sehingga
tidak ada insenti untuk melestarikannya, sehingga dalam pemanaatannya terjadi the tragedy !
c!mm!ns (/ardin +-#). 2ntuk itu pemerintah berwenang mengatur mekanisme
pemanaatannya.
8/20/2019 Icm Di Indonesia
http://slidepdf.com/reader/full/icm-di-indonesia 6/7
1enanganan wilayah pesisir terpadu harus dimulai dari perencanaan. 1erencanaan 1engel!laan
>ilayah 1esisir 5erpadu merupakan dasar bagi penyusunan dan alat k!!rdinasi dari berbagai
perencanaan pesisir yang bersiat sekt!ral dan dunia usaha yang menjadi as!siasinya serta
perencanaan pembangunan daerah. etiap daerah memiliki karakteristik, s!sial budaya dan
bi!ge!isik lingkungan pesisirnya serta kebijakan pembangunan daerah yang berbeda. ehingga
yang disusun setiap daerah akan berbeda dalam hal penentuan pri!ritas kebijakan, ruang lingkup
dan tingkat rincian, tetapi pendekatan yang digunakan dan unsurunsur 1engel!laan >ilayah
1esisir 5erpadu tetap sama
&' "rin.i/0"rin.i/ "ng*-*aan i*a,ah ".i.ir Tr/adu ,ang bi.a dira/+an di
Ind-n.ia
+. Integrasi 1erencanaan ekt!r ecara /!ris!ntal
Integrasi perencanaan h!ris!ntal, mengintegrasikan perencanaan dari ekt!r 1ertanian
dan K!nservasi yang berada di D9 hulu, ekt!r 1erikanan baik budidaya tambak udang dan
ikan maupun perikanan tangkap, 1ariwisata alam dan bahari, 1erhubungan3aut, Industri
;aritim, 1ertambangan 3epas 1antai, K!nservasi 3aut, dan 1engembangan K!ta.
$. Integrasi 1erencanaan ecara ?ertikal
Integrasi 1erencanaan ?ertikal meliputi integrasi kebijakan !perasi!nal dan perencanaan
mulai dari tingkat Desa, Kecamatan, Kabupaten=K!dya, 1r!pinsi, sampai Nasi!nal.
8/20/2019 Icm Di Indonesia
http://slidepdf.com/reader/full/icm-di-indonesia 7/7
'. Integrasi antara ek!sistem terrestrial dengan marine.
1erencanaan pengel!laan wilayah pesisir terpadu, menggunakan pendekatan batasbatas
ek!l!gis, dengan menempatkan Daerah 9liran ungai sebagai basis perencanaan. ehingga
dampak dari kegiatan pertanian dan industry serta pembangunan perk!taan di D9 hulu perlu
diperhitungkan.
*. Integrasi antara ains dan ;anajemen
1erencanaan pengel!laan wilayah pesisir terpadu, perlu didasarkan pada input sain yang
memberikan berbagai alternative rek!mendasi bagi pengambilan keputusan yang relevan sesuai
dengan k!ndisi karakteristik yang s!sialek!n!mi budaya dan bi!ge!isik lingkungannya.
0. Integrasi antara negara
1ada wilayah pesisir di perbatasan antar Negara perlu di integrasikan kebijakan masingmasing
negara, seperti di elat;alaka.
"Pengelolaan sumber daya hayati pesisir dan laut secara optimal berkesinambungan
hanya dapat terwujud jika pengelolaan wilayah pesisir dilakukan secara terpadu dengan
definisi yang jelas. alah satu kunci dalam pengelolaan wilayah pesisir terpadu tersebut adalah
adanya !isi, tujuan dan sasaran bersama common !ision, goals and target#, serta batasan-
batasan pengelolaan pesisir wilayah" .