i03_beny_samarinda_pj&sig untuk sda1998i
TRANSCRIPT
-
8/14/2019 I03_Beny_Samarinda_PJ&SIG untuk SDA1998I
1/22
DEPARTEMEN KEHUTANAN DAN PERKEBUNANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN
BALAI TEKNOLOGI PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAIAlamat : Jl. Ahmad-Yani Pabelan PO.BOX. 295 Surakarta. 57102
PENYUSUNAN MATERI
PENERAPAN TEKNIK
PENGINDERAAN JAUH DAN GIS UNTUK
PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM
PENGKAJIAN DAN PENERAPAN HASIL PENELITIAN KEHUTANAN
DIK-S DR 1999/2000
-
8/14/2019 I03_Beny_Samarinda_PJ&SIG untuk SDA1998I
2/22
2
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut SK Menteri Kehutanan No : 295/Kpts-II/1991 tanggal 8 Juni 1991
setiap HPH diwajibkan memiliki citra satelit, namun dalam pelaksanaan di lapangan
banyak HPH yang belum melaksanakan ketentuan dimaksud. Sebagian besar perusahaan
hanya membeli citra satelit dalam bentuk cetak sehingga tidak bisa dianalisa lebih lanjut.
Hal tersebut terjadi karena adanya beberapa kendala antara lain :
1. Belum tersedianya Sumber Daya Manusia yang mampu menganalisa citra2. Diperlukan perangkat keras dan lunak yang relatif mahal3. Biaya pembelian citra satelit dalam bentukBand Magnetis sangat mahal.4. Belum adanya metode untuk analisa citra satelit khusus kawasan hutan
maupun non hutan
Dengan kondisi tersebut, apabila HPH harus mengadakan citra satelit setiap
tahun dirasakan sangat memberatkan dan tidak menguntungkan bagi perusahaan. Begitu
juga untuk Departemen sendiri belum menyediakan tenaga Supervisi atau Pengawas
untuk membantu dalam Analisa Satelit. Adapun kegiatan yang telah dilaksanakan oleh
Departemen dalam hal ini oleh Ditjen INTAG yaitu sudah tersedianya teknologi secara
makro dengan monitoring penutupan lahan secara nasional untuk kawasan hutan di luar
Jawa setiap tahunnya dengan menggunakan NOAA. Citra satelit NOAA memiliki
cakupan yang luas 1100 x 1400 km dengan resolusi 1 km x 1 km dengan skala sangat
kecil. Selanjutnya untuk melengkapi perubahan penggunaan lahan secara mikro dengan
resolusi yang lebih sempit dan skala yang lebih besar perlu dilakukan dengan analisa
Citra Landsat atau SPOT.
Berkaitan dengan pelaksanaan SK Menteri diatas maka peran BTPDASsangat diharapkan untuk menciptakan metode analisa citra satelit pada skala besar untuk
pengamatan yang lebih detil pada kawasan hutan. Dengan demikian perlu dilakukan
kajian tentang Penerapan Teknik Penginderaan Jauh dan GIS Untuk Pengelolaan
Sumber Daya Alam. Kajian tersebut diharapkan dapat menghasilkan suatu metode yang
-
8/14/2019 I03_Beny_Samarinda_PJ&SIG untuk SDA1998I
3/22
3
dapat dialihteknologikan kepada personil HPH untuk meningkatkan sumber daya
manusia dalam menganalisa citra satelit.
Permasalahan lapangan yang terjadi pada kawasan hutan dan diluar kawasan
hutan meliputi beberapa hal antara lain :
a) Perubahan penutupan lahan yang lebih cepat dari ketersediaan informasilapangan
b) Belum ada tindak lanjut nyata oleh para HPH dari SK. Mentri No : 295/Kpts-II/1991 tentang kewajiban memiliki citra satelit setiap tahunnya.
c) Belum adanya metode analisa citra satelit skala besar untuk analisapenutupan lahan pada kawasan dan diluar kawasan hutan.
Dalam menganalisa citra satelit untuk kedua kawasan ditemui tingkat
kesulitan dan kemudahan yang saling berlawanan, artinya kemudahan dalam menganalisa
pada kawasan hutan merupakan kesulitan diluar kawasan hutan. Sebagai contoh
beberapa kesulitan dan kemudahan analisa pada kawasan hutan :
Kemudahan : membedakan antara tanaman muda, tua dan dewasa, dan
dapat diabaikan keberadaan alur atau jalan hutan, serta relatif homogen, kecuali hutan
alam/lindung
Kesulitan : membedakan antara hutan dan perkebunan, mendeteksi potensi
tanah, karena terlalu tebal penutupan lahan, serta sering ada gangguan atmosfir, akibat
evaporasi yang berlebihan.
B. Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dan tujuan penelitian ini adalah :
a. Menganalisa perubahan penutupan lahan yang terjadi pada tahun 1986 dan
1994 untuk dua kondisi penutupan lahan yang berbeda
b. Mendeteksi perubahan sumber daya alam yang terjadi pada kawasan hutan dan
diluar kawasan hutan.
c. Mengetahui perbedaan hasil analisa klasifikasi citra satelit antara daerah hutan
dengan non hutan.
-
8/14/2019 I03_Beny_Samarinda_PJ&SIG untuk SDA1998I
4/22
4
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Prinsip Analisa Citra
1. Karakteristik Obyek (Spektral Signature)
Setiap obyek yang ada dimuka bumi mengandung nilai spektral dan informasispasial, yang yang tertangkap oleh sensor.
Nilai radiometri (spektral) dan nilai geometrik (koordinat) terdapat padasetiap piksel yang merupakan elemen terkecil dari citra.
Obyek yang cerah akan memantulkan, sedangkan obyek gelap akanmenyerap.
Obyek berbeda kadang memiliki nilai spektral yang sama, sehingga perludilakukan ceking lapangan dan membandingkan kenampakan bentuk, ukuran
dan pola pada gambar.
Dimungkinkan penampilan citra dengan satu kanal atau kombinasi dua atautiga kanal sekaligus, untuk memudahkan menganalisa setiap obyek.
Disamping pengamatan komputer dapat dilakukan dengan visual dalampengolahan data dengan melakukan perubahan tampilan warna.
Dengan fasilitas Erdas-Imagine maka tampilan citra dapat didetilkan denganzoom pembesaran.
2. Atmosfer
Penginderaan jauh diartikan ilmu dan seni untuk memperoleh informasitentang obyek, daerah atau gejala dengan jalan menganalisa data yang
diperoleh dengan menggunakan alat tanpa kontak langsung terhadap obyek,
daerah, atau gejala yang dikaji.
Penginderaan jauh perlu penghubung ke sensor, sehingga data yang terekamdapat terjadi dengan tiga cara :
distribusi daya (force) distribusi gelombang bunyi distribusi tenaga elektromagnetik
-
8/14/2019 I03_Beny_Samarinda_PJ&SIG untuk SDA1998I
5/22
5
Tenaga elektromagnetik adalah paket elektrisitas dan magnetisme yangbergerak dengan kecepatan sinar pada frekuensi dan panjang gelombang
tertentu, dengan sejumlah tenaga tertentu.
Komponennya terdiri dari gelombang elektrik (E) dan gelombang magnetik(M) yang saling tegak lurus dan masing-masing tegak lurus terhadap radiasi.
Tenaga elektromagnetik terdiri dari berkas atau spektrum yang disebutspektrum elektromagnetik :
Jendela atmosfer (spektrum tampak dan spektrum infra merah) Hambatan atmosfer : butir-butir yang ada di atmosfer seperti debu,
uap air, dan gas dalam bentuk :
Serapan : serapan yang lebih parah pada spektrum inframerah,penyebabnya uap air, karbon dioksida, dan ozon.
Pantulan : spektral signature atau karakteristik spektral(obyek cerah akan memantulkan, sedangkan obyek gelap akan
menyerap sinar)
Hamburan :Releigh, Mie dan Selektif.3. Sensor
Setiap sensor memiliki kepekaan terhadap spektrum elektromagnetik Setiap obyek dimuka bumi direkam oleh sensor dalam bentuk citra Citra disebutImage atauImagery :
Citra : gambaran obyek yang ditimbulkan oleh pantulan ataupembiasan sinar yang difokuskan oleh sebuah lensa atau sebuah
cermin.
Image : gambaran suatu obyek atau suatu perujudan dapat berupa peta,gambar atau foto.
Imagery : gambaran visual tenaga yang direkam dengan menggunakanpiranti penginderaan jauh.
4. Perolehan Data
Manual : pengamatan visual dapat dilakukan pada foto udara maupun citra Numerik : pengamatan digital dengan komputer pada citra satelit saja.
-
8/14/2019 I03_Beny_Samarinda_PJ&SIG untuk SDA1998I
6/22
6
Pengamatan citra satelit dengan komputer secara berurutan sebagai berikut :a. Perbaikan tampilan dengan merubah komposisi, kecerahan, kontras warna.
b. Melakukan pengfilteran jika ada beberapa gangguan atau distorsi citra
c. Koreksi geometri dan radiometri
d. Klasifikasi berbantuan maupun tak berbantuan.
e. Akurasi tingkat kesalahan/ketelitian.
Macam-macam pengfilteran citra satelit :a. Filter umum :
penghalusan menyembunyikan elemen tunggal menajamkan elemen tengah
b. Filter halus :
memperbaiki garis yang hilang mengisi celah menajamkan elemen kiri
5. Macam Citra Foto
Spektrum elektromagnetik (Foto ultraviolet, ortokromatik, pankromatik,inframerah asli, inframerah modifikasi)
Sumbu kamera (Foto vertikal, condong, sangat condong, agak condong) Sudut liputan kamera (sudut kecil < 60o, normal 60o -75o, lebar 75o -100o, dan
sangat lebar > 100o )
Jenis kamera (Foto tunggal, jamak, multispektral, kamera ganda, serta Fotovertikal dan condong)
Warna yang digunakan (Foto warna semu dan warna asli)
1 1 1
1 1 1
1 1 1
2 2 2
2 1 2
2 2 2
1 1 1
1 3 1
1 1 1
1 1 1
0 0 0
1 1 1
1 1 11 0 1
1 1 1
2 2 1
2 1 1
1 1 1
-
8/14/2019 I03_Beny_Samarinda_PJ&SIG untuk SDA1998I
7/22
7
Sistim wahana (Foto udara dan satelit/orbital).6. Pengguna Data
Aplikasi penginderaan jauh tergantung diterima atau tidak oleh pengguna Kerincian, keandalan dan kesesuaian kebutuhan pengguna Penginderaan jauh relatif baru, maka sering dikategorikan sebagai
eksperimental atau semi-operasional, tapi prospeknya untuk masa depan
sangat baik dan diperlukan sekali.
-
8/14/2019 I03_Beny_Samarinda_PJ&SIG untuk SDA1998I
8/22
8
III. RENCANA KEGIATAN
A. Kegiatan yang Telah Dilakukan
Kegiatan terkait dengan penginderaan jauh yang telah dan sedang dilakukan
antara lain :
1. Deteksi perubahan daerah hutan pada satu dekade di Kalimantan Barat, dengan judul penelitian Kajian Evaluasi Kondisi Vegetasi Kawasan Hutan Produksi
Dengan Klasifikasi Citra Satelit dan Aplikasi SIG.
2. Analisa perubahan hutan dan di luar kawasan hutan, dengan judul penelitianPenerapan Teknik Penginderaan Jauh dan Sig Untuk Pengelolaan Sumber Daya
Alam di Dalam dan di Luar Kawasan Hutan.3. Pada tahun anggaran 1999/2000 juga sedang dilakukan Kajian Identifikasi dan
Klasifikasi Tingkat Kerusakan Lahan Akibat Kebakaran Hutan Dengan Teknik
Penginderaan Jauh dan SIG
B. Target dan Sasaran Hasil Penelitian
Target dan sasaran hasil penelitian ini adalah :
a) Diperoleh metode analisa citra satelit untuk melihat perubahan kondisi sumberdaya alam diluar dan didalam kawasan hutan
b) Menemukan metode yang dapat bermanfaat bagi HPH sehingga dapat ditindaklanjuti dengan pengalihan teknologinya
c) Memberikan data tentang perubahan kondisi sumber daya alam yang dapatdimanfaatkan HPH
-
8/14/2019 I03_Beny_Samarinda_PJ&SIG untuk SDA1998I
9/22
9
C. PENGGUNA HASIL PENELITIANHasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh :
Para HPH dan Kanwil Kehutanan setempat PKT dan Balai RLKT setempat
-
8/14/2019 I03_Beny_Samarinda_PJ&SIG untuk SDA1998I
10/22
10
IV. METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi : Kalimantan Timur
B. Bahan dan Alat :
Citra satelit SPOT Tahun 1986 dan 1994 Peta topografi, dan lain-lain Peta Peralatan survai lapangan (Abney Level, Meteran, pH Stik, Binokuler,..) Perangkat komputer (software dan hardware) Peralatan kantor (kertas HVS, Disket, CD-writer, Pensil, Penghapus, dll) Bahan dan alat pemetaan (plastik astralon, selotip Nashua, Spidol OHP,..)
C. Hasil yang ingin dicapai :
Metode analisa citra satelit pada kawasan dan diluar kawasan hutan untukmendeteksi potensi sumber daya alam
Hasil klasifikasi citra satelit dan aplikasi SIG untuk pemantauan sumberdaya alam dengan mengetahui :
a) Jenis dan macam penggunaan lahanb) Penyebaran penutupan lahanc) Luasan masing-masing pemanfaatan lahand) perubahan land use tahun 1986 dan 1994e) Potensi tanaman dan tanah
-
8/14/2019 I03_Beny_Samarinda_PJ&SIG untuk SDA1998I
11/22
11
Metode Analisa Citra Satelit di dalam dan di luar Kawasan Hutan :
CITRA SATELIT
1994
PETA
TOPOGRAFI
CITRA SATELIT
1996
CITRA
GEOREFERENSI
CITRA SATELITBARU
CITRA
HUTAN
MURNI HUTAN
KLASIFIKASI
HUTAN
KLASIFIKASI
NON HUTAN
CITRA
NON HUTAN
MURNI NON HUTAN
1. Jenis Penggunaan Lahan2. Penyebaran Penggunaan Lahan3. Luasan Masing-masing
Penggunaan Lahan
4. Perubahan Penggunaan LahanTahun 1986 dan 1994
5. Potensi Tanah dan Tanaman
-
8/14/2019 I03_Beny_Samarinda_PJ&SIG untuk SDA1998I
12/22
12
V. JADWAL DAN BIAYA
A. Jadwal Penelitian
No KEGIATANIV V VI VII VIII IX X XI XII I II III
a) Studi Literaturb) Pembuatan RPTPc) Konsultasi & Orientasid) Survai Lapangane) Deliniasi Petaf) Digitasi Petag) Analisa Data Lapanganh) Analisa Citra Sateliti) Produksi Petaj) Laporan Sementarak) Diskusi/Pembahasanl) Laporan AkhirB. Rencana Biaya Penelitian
POS ANGGARAN BULAN VOL. H A R G AKODE KEGIATAN SATUAN TOTAL
01 Gaji dan Upah
* Upah penyusunan materi Upah pembantu survai IXXII 50 OH200 HOK 500.0007.500 500.0001.500.000
03 Bahan
Pengadaan ATK, Citra danperlengkapan GIS
IX 1 paket 3.000.000 3.000.000
05 Perjalanan
Perjalanan dalam rangkaorientasi, pelaksanaan dan
koordinasi penelitian
IX
X
XII
-
-
-
-
-
-
1.500.000
4.500.000
4.500.000
07 Lain-lain
Dokumentasi, Foto copy Analisa data dan laporan ilmiah Rapat Pembahasan Digitasi/Plotting
X
I
III
I
1 paket
1 paket
20 OH
1 paket
500.000
950.000
25.000
2.500.000
500.000
950.000
500.000
2.500.000
-
8/14/2019 I03_Beny_Samarinda_PJ&SIG untuk SDA1998I
13/22
13
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, T.S., 1996. Survai Tanah dan Evaluasi Lahan. Penerbit Penebar Swadaya,Jakarta.
Ewusie, Y.J., 1990. Pengantar Ekologi Tropika, Membicarakan alam tropika Afrika,Asia, dan Dunia Baru. Terjemahan Elements of Tropical Ecology.
Penerbit ITB. Bandung.
Hardjosoemantri, K., 1993. Hukum Perlindungan Lingkungan, Konservasi SumberDaya Alam Hayati dan Ekosistemnya.Gadjah Mada University Press.Jogyakarta.
Hardjowigeno, S., 1987. Ilmu Tanah. PT. Mediyatama Sarana Perkasa, Jakarta.
Purbowaseso, B., 1996. Penginderaan Jauh Terapan. Terjemahan Applied RemoteSensing. Penerbit Universitas Indonesia, UI-PRESS, Jakarta.
Sutanto, 1994a. Penginderaan Jauh Jilid I. Gadjah Mada University Press,Bulaksumur, Jogyakarta.
Sutanto, 1994b. Penginderaan Jauh Jilid II. Gadjah Mada University Press,Bulaksumur, Jogyakarta.
-
8/14/2019 I03_Beny_Samarinda_PJ&SIG untuk SDA1998I
14/22
14
LAMPIRAN
-
8/14/2019 I03_Beny_Samarinda_PJ&SIG untuk SDA1998I
15/22
15
BLANKO PENGAMATAN TANAMAN
KAWASAN HUTAN DAN DILUAR KAWASAN
Tanaman Pokok : Tanaman Bawah :
I. DAUN IV. TANAMAN BAWAH1.1.Ukuran Lebar :k. kecil < 5 cm
s. sedang 5 - 25 cm
l. lebar > 25 cm
2.4. Hutan Basah :M. Mangrove
B. Hutan Basah
S. Hutan Tepi Sungai
4.1.Ketinggian :t. tinggi > 2 m
s. sedang 0,5 - 2 m
r. rendah < 0,5 m
1.2. Ukuran Panjang :
d. pendek < 10 cm
s. sedang 10 - 30 cm
p. panjang > 30 cm
2.5. Hutan Kering :
P. Ht.Pantai
D. Ht.Darat Rendah
G. Ht.Pegunungan Rendah
4.2. Kerapatan :
R. Rapat (bersinggungan)
L. Longgar (berdekatan)
J. Jarang (berjauhan)
1.3. Bentuk :
B. bulat
L. lonjong
P. memanjang
T. Ht.Pegunungan Tinggi
2.6. Non Hutan Basah :
dp. Daerah Pertambahan
sg. Sungai
4.3. Warna Daun :
h. hijau
m. merah
k. kuning
1.4. Warna Dasar :
H. Hijau
M. Merah
K. Kuning
dn. Danau
sw. Sawah
2.7. Non Hutan Kering :
tk. Tanah kosong
4.4. Kelembaban :
b. basah
l. lembab
k. kering
1.5. Kecerahan :
g. gelap
t. terang
c. cerah
pm. Pemukiman
pr. Padang rumput
pa. Padang alang-alang
sm. Semak
V. KARAKTER TANAMAN
5.1. Tinggi Tanaman :
t. tinggi > 40 m
s. sedang 10 - 40 m
1.6. Kekeringan :
b. basah
l. lembab
k. kering
bk. Belukar
di. Daerah industri
pk. Perkotaan
pl. Perladangan
r. rendah < 10 m
5.2. Diameter Setinggi Dada :
L. luas > 5 m
S. sedang 1 - 5 m
1.7. Kerapatan :
R. Rapat (singgungan)L. Longgar (sinar masuk)
J. Jarang (hampir habis/rontok)
pt. Pertanian
pb. Perkebunan
P. sempit < 1 m
5.3. Jarak Tanam :j. jauh > 10 m
o. optimal 5 - 10 m
II. HUTAN/NON HUTAN III. KANOPI d. dekat < 5 m
2.1.Kekeringan :
B. basah
L. lembab
K. kering
3.1. Keluasan :
L. Luas > 10 m
S. Sedang 3 - 10 m
P. Sempit < 3 m
5.4. Pertumbuhan Tegakan :
b. baik
c. cukup
j. jelek
2.2. Letak Lereng :
k. kaki bukit
b. lereng bawah
t. lereng tengah
a. lereng atas
p. puncak bukit/gunung
3.2. Dengan Tanaman Sebelah :
s. bersinggungan (overlay)d. berdekatan ( < 1 m)
j. berjauhan ( > 1 m)
3.3.Bentuk Vertikal (samping) :
k. kerucut
5.5. Keratakan Tegakan :
R. Rata
A. Agak rata
T. Tidak rata
5.6. Kemurnian Tegakan :
m. Murni2.3. Jenis Kawasan :
TN. Taman Nasional
SA. Suaka Alam (cagar alam,)
HW. Hutan Wisata (taman buru,..)
HL. Hutan Lindung
HP. H. Produksi (terbatas/tetap)
HK. H. Khusus (peneliti, bibit,..)
t. trapesium
e. empat persegi panjang
3.4. Bentuk Horizontal (atas) :
b. bulat
l. lonjong/oval
e. segi empat
a. Agak murni
t. Tidak murni
5.7.Jumlah Pohon per hektar :
B. Banyak > 2000 pohon
S. Sedang 1000 - 2000 pohon
T. Sedikit < 1000 pohon
-
8/14/2019 I03_Beny_Samarinda_PJ&SIG untuk SDA1998I
16/22
16
DESKRIPSI TANAH
Nama TanahOrdoE. Entisol
I. Inceptisol
O. Oxisol
U. UltisolV. Vertisol
A. Aridisol
S. Spodosol
F. Alfisol
M. Mollisol
H. Histosol
Huruf Kecil
Sub-Ordo
Great-GroupSub- Group
Family
Serie
Bentuk Batuan
b. bulat
j. lonjong
t. tiang
l. lempeng
Lekukan Batuan
1. mulus
2. agak mulus
3. berlekuk
4. agak runcing
5. runcing
Bentuk Lahan
A. Alluvial
B. Pantai/Beach
P. Dataran
M. Pegunungan
K. Karst/KapurH. Hilly/Bukit
V. Vulkanik
X. Lain-lain
Relief Relatif
e. endapan
d. dataran
Struktur
Bentuk Struktur
y. platy
p. prismatic
c. columnar
b. blocky
s. sub-angular blocky
a. angular blocky
r. crumb
l. loose
g. granular
m. masif
Ukuran Struktur
l. sangat halus
h. halus
m. sedang
k. kasar
a. sangat kasar
T. Perkembangan
0. belum
1. lemah
2. sedang
3. kuatKematangan
b. belum matang
c. cukup matang
m. telah matang
Tanah :
jeblos
lunak
mantap
Kekerasan Batuan
2,5 : kuku ibu jari
3,0 :lempeng tembaga
5,25 : kaca
5,75 :pisau baja
7,0 : kikir
9,0 : silikon karbit
o. berombak
l. bergelombang
h. berbukit kecil
i. bukit terisolasi
a. berbukit anakan
b perbukitan
g. pegunungan
Pori-Pori Tanah
Ukuran
mi. mikro < 2 mm
me. meso 2 - 5
ma. makro > 5
Konsistensi
Jumlah per dm 2
s. sedikit < 50
m. sedang 50 - 200
b. banyak > 200
Permeabilitas
1. Cepat2. Agak Cepat
3. Sedang
4. Agak Lambat
5. Lambat
6. Lambat Sekali
(mm/jam)
>12565-125
20-65
5-20
1-5
90 cm
Kedalaman Regolit
0. < 10 cm
1. 10 - 20
2. 20 - 40
3. 40 - 60
4. 60 - 80
5. 80 - 100
6. 100 - 200
7. > 200 cm
Kemiringan Lereng
A. 0 - 4 %
B. 4 - 8
C. 8 - 15
D. 15 - 25
E. 25 - 35
F. 35 - 45
G. 45 - 65
H. 65 - 85
I. > 85 %
Batuan Permukaan
f. fine gravel 0,2-0,5
m. medium gravel 2,0
r. coarse 2,0 - 7,6
c. cobble 7,6 - 25
s. stone 25 - 60
b. bouldery > 60 cm
Banjir :
t. tanpa
j. jarang
k. kadang-kadang
m. musiman
r. sering
s. selalu
(bulan/1 tahun)
11
Warna Tanah
H. hitam
C. coklat
M. merah
K. kuning
Kecerahan
g. gelap (v < 3,5)
a. abu-abu
t. terang
p. pucat ( v > 5)
Jenis ErosiS. Lapis
R. Alur
G. Jurang
L. Longsor
M. Masa Tanah
D. Depresi
T. Tebing Sungai
Konservasi Tanah
Bl. Teras Bangku
Br. Teras Kedalam
Bo. Teras Keluar
Rt. Teras Gulud
Hd. Hillside Ditch
Ot. Teras Kebun
Lb. Teras Individu
Batuan Singkapan
0. 0 %
1. 1 - 10
2. 10 - 203. 20 - 40
4. 40 - 60
5. 60 - 80
6. > 80
Batuan Permukaan
0. 0 %
1. 1 - 10
2. 10 - 203. 20 - 40
4. 40 - 60
5. 60 - 80
6. > 80
Tekstur
1. S
2. LS
3. SL
4. L5. SiL
6. Si
7. CL
8. SCL
9. SiCL
10. SC
11. SiC
12. C
Nama Tekstur
pasir
pasir berlempung
lempung berpasir
lempunglempung berdebu
debu
lempung berliat
lempung liat berpasir
lempung liat berdebu
liat berpasir
liat berdebu
liat
Perakaran
Ukuran
h. halus < 2
m. sedang 2 - 5
k. kasar > 5Jumlah per dm2
s. sedikit < 50
m. sedang 50- 200
b. banyak > 200
SIFAT KIMIA
0. tidak ada
1. sedikit
2. agak sedikit
3. sedang4. agak banyak
5. banyak
-
8/14/2019 I03_Beny_Samarinda_PJ&SIG untuk SDA1998I
17/22
17
Lampiran 3. Penetapan Unsur Formatif Nama Tanah sampai Tingkat Great Group
ORDO GREAT GROUP
ert campur baur acr akhir pelapukan
ent baru agr horison pertanaman
ept permulaan alb horison buleid kering and horison kelam
od abu kayu anthr epi hasil manusia
ult akhir aqu kebasahan
oll lunak arg lempung putih
alf pengendapan calc harison kapur
ox oxida camb hor.hasil perubahan
ist jaringan chrom berwarna intensif
cry dingin
SUB-ORDO dur padas keras
alb aluvial pucat dystr tidak subur/basa rendah
and warna kelam eutr subur/basa tinggi
aqu air ferr ada besi
ar digarap frag padas gembur
arg lempung putih fragloss gembur & bentuk lidah
bor dingin gibbs gibsit
ferr besi gloss bentuk lidah
fibr serat-serat hal bergaram
fluv aliran sungai hapl horison sederhana
hem separuh hum humus
hum humus hydr air
lept horison tipis hyp lumutochr warna pucat luo,lu terlindi
orth yang wajar moll lunak
plag tanah terolah nadur natrium dan padas keras
psamm pasir natr horison natrium
rend rendzina ochr epi warna cerah
sapr perombakan pale berkembang tua
torr panas-kering pell chroma rendah
trop tropika plac padas tipis
ud iklim basah plag plaggen
umbr naungan teduh plinth plintit, bata
ust terbakar quartz kuarsaxer kering rend rendzina
rhod warna merah kelam
sal horison garam
sider FeO bebas
sombr harison kelam
Lampiran 4. Penetapan Unsur Formatif Nama Tanah sampai Tingkat Sub-Group
-
8/14/2019 I03_Beny_Samarinda_PJ&SIG untuk SDA1998I
18/22
18
SUB GROUP
Abruptic : Perbedaan menyolok antara dua horison tanpa peralihan (misalnyahorison eluvial dan iluvial lempung)
Aeric : Aerasi lebih baik dari pada yang Typic (biasanya berwarna lebih coklat)Anthr : Horison permukaan berwarna kelam karena ulah manusiaArenic : Horison eluvial pasir, umumnya tebal 50 cm - 1 mCumulic : Epipedon yang terlalu tebal dan kaya humusGlossic : Horison eluvial dan iluvial dengan juluran berbentuk lidahGrossarenic : Horison eluvial pasir lebih tebal dari 1 mHydric : Tanah organik terapung diatas airLeptic : Horison tanah tipisLimnic : Tanah organik dengan lapisan dasar napal, diatome atau gambutLithic : Batuan keras dangkal kurang dari 50 cmPergelic : AdanyapermafrostPetrocalcic : Akumulasi kapur dalam horisonPetroferric : Lapisan batu besi yang dangkalPachic : Horison permukaan tebal berwarna kelamPlinthic : Plintit, bahan kaya besi yang mengeras irreversibleRuptic : Horison yang kadang-kadang ada atau tidakSulfic : Hasil oxidasi sulfidaSuperic : Plintit yang sangat dangkalTerric : Substratum mineral dalam tanah organikThapto : Tanah tertimbun
:
-
8/14/2019 I03_Beny_Samarinda_PJ&SIG untuk SDA1998I
19/22
19
DATA DIGITAL
CITRA SPOT
ISO 9660 STANDARTLevel 1A, 1B, 2A, 2B, S1, S2Mode P (Pankromatik)
Mode XS (Multispektral)
CD-ROM BAND MAGNETIK KASET
FILE/SUB_DIR :
Vold_nn.Dat
Lead_nn. Dat
Imag_nn.Dat
Trai_nn.Dat
Null_nn.Dat
Kapasitas = 540 MB
PC, Macintosh,
SUN (Unix Station)
DEC (VMS)
dll.
SOFT WARE :
Erdas
Erdas-Imagine
Multi Scope
Idrisi
Ilwis
Allianz
Terra Vue
dll.
Band 1 : XS1 :
Kanal Biru (0,50-0,59m)Band 2 : XS2 :
Kanal Hijau (0,61-0,68 m)
Band 3 : XS 3 :
Kanal Merah (0,79-0,89 m)
PERBAIKAN
TAMPILAN :Kontras
Kecerahan
Warna
SATU KANAL :
XS1. Air
XS2. Tanaman
XS3. Tanah
KOMBINASI DUA ATAU
TIGA KANAL :
C2. NDVI (Indeks Vegetasi)
C3. Klasifikasi
Info Total/Jamak/Keseluruhan
Ukuran satu skene 60 km x 60 km
Info Elemen/Tunggal/Piksel
Resolusi 20 m x 20 m
STATISTIK :Nilai Radiometri
Modifikasi Akhir
Maximum
Minimum
Rerata
Median
Mode
GEOMETRI :Koordinat :
UTM Lambert dll
Transformasi
GCP
dll
RADIOMETRI :Nilai Reflektan
Normalisasi
NDVI
Model Analisa
Oper. Matematik
dll
GEOMETRI RADIOMETRI
Koordinat Nilai Digital
GPS
Titik KoordinatTELEMETRI
Alat Ukur Radiometri
Lampiran 5 . Kapasitas Kandungan Citra SPOT untuk Analisa Citra Satelit
-
8/14/2019 I03_Beny_Samarinda_PJ&SIG untuk SDA1998I
20/22
20
KOORDINAT
LOKASI YANG
DIINGINKAN
AGEN PENJUALAN
ATAU INSTANSI INTERNET
LAPAN PT. BHUMI PRASAJA
KATALOG
LANDSAT
KATALOG
SPOT IMAGE
NOAA
Tanpa Gangguan
Sedikit
Gangguan
BanyakGangguan
Pesanan Khusus
MEMPERTIMBANGKAN
KWALITAS CITRA GANGGUAN/DISTORSI
E : Excellent(Sempurna)G : Good(Baik)P : Poor(Jelek)D :Degraded(Rendah)
AWAN :
A : < 10 %
B : 10 - 25 %
C : > 25%
* : Tidak ada info
SALJU :
0 : < 10%
1 : 10 - 25 %
2 : > 25%
* : Tidak ada info
MEMUTUSKAN
Dasar Pertimbangan :
1. Gambaran Lokasi
2. Kwalitas Baik
3. Gan uan Sedikit
Informasi Citra Digital :
1. Scene_nn (01 n 99)
2. Scene_ID
3. N_Track Value (1 n 9)
4. Kode Produksi
5. Kode Eksplanasi
Scene_ID : SKKKJJJMMDDSSIX
S : Nomer Satelit
KKKJJJ: Kolom dan Jalur
YYMMDD : Jam, Menit, Detik
I : HRV-1
X : Multispektral/Multiband
MEMBELI
MENCOBA
TRANSAKSI
DITERIMA
BAIK TIDAK
YA
Lampiran 6. Petimbangan Pemilihan Citra Satelit Agar Dapat Dilakukan Analisa
-
8/14/2019 I03_Beny_Samarinda_PJ&SIG untuk SDA1998I
21/22
21
REFLEKSI TRANSMISI ABSORBSI
DISTORSI CITRA SATELITDiterima Satelit
Dikirim ke
Stasiun Bumi
DIPROSES PENGGUNA
CCTCITRA DIGITAL
Cetak KertasPrint Out Bahasa Mesin
Vertikal
Miring
CD-ROM BAND MAGNETIK KASET
Sudut Datang Matahari Sudut Zenital Matahari Sudut Azimut Matahari
Sudut Datang Pandang Sudut Zenital Pandang Sudut Azimut Pandang
Sudut Azimut Relatif Sudut Zenital Relatif
EFEK PANORAMIK
Sempurna (Relief
Datar dan Halus)
Sebagian (Relief
Agak Kasar)
Tidak Dipantulkan
(Sangat Kasar)
Satelit Penangkap Sinar
Pantulan/Reflektan Obyek
dari Bumi
Matahari sebagai sumber
utama sinar/cahaya bumi
Obyek bumi pada titik
lokasi tertentu diambil
gambarnya secara periodik
SPOT : 26-35 hari
Landsat : 16-18 hariNOAA : 12 jam
Film NegatifSiap Cetak
Lampiran 7. Operasi Penangkapan Obyek Muka Bumi Oleh Satelit, dengan Sumber
Cahaya Utama Sinar Matahari pada Kegiatan Penginderaan Jauh
-
8/14/2019 I03_Beny_Samarinda_PJ&SIG untuk SDA1998I
22/22
BIODATA BENY HARJADI
Data Diri :Nama : Ir. Beny Harjadi, MSc.
Tempat/Tanggal Lahir: Surakarta, 17 Maret 1961
NIP/Karpeg : 19610317.199002.1.001/ E.896711
NPWP : 58.678.096.7-532.000
Pangkat/Golongan : Pembina / IVb
Jabatan : Peneliti Madya
Riwayat Pendidikan :
TK : TK Aisyiyah Premulung, Surakarta (1967)SD : SD Negeri 94 Premulung, Surakarta (1973)
SMP : SMP Negeri IX Jegon Pajang, Surakarta (1976)
SMA : SMA Muhammadiyah I, Surakarta (1980)
S1 : IPB (Institut Pertanian Bogor), Jurusan Tanah/Fak.Pertanian,BOGOR (1987)Kursus LRI (Land Resources Inventory) kerjasama dengan New Zealand selama 9 bulan untuk
Inventarisasi Sumber Daya Lahan (1992), INDONESIA-NEW ZEALAND
S2 : ENGREF (cole Nationale du Gnie Rural, des Eaux et des Forst), Jurusan Penginderaan JauhSatelit/ Fak.Kehutanan, Montpellier, PERANCIS (1996)
PGD : Post Graduate Diplome Penginderaan Jauh, di IIRS (Indian Institute of Remote Sensing) di danai dariCSSTEAP (Centre for Space Science & Technology Education in Asia and The Pasific) Affiliated tothe United Nations (UN/PBB : Perserikatan Bangsa-Bangsa), Dehradun INDIA (2005).
Riwayat Pekerjaan :1. Staf Balai Teknologi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS), Surakarta (1989).2. Ajun Peneliti Madya Bidang Konservasi Tanah dan Air pada BTPDAS-WIB (Balai Teknologi
Pengelolaan DAS Wilayah Indonesia Bagian Barat), 1998.
3. Peneliti Muda Bidang Konservasi Tanah dan Air pada BTPDAS-WIB (Balai TeknologiPengelolaan DAS Wilayah Indonesia Bagian Barat), 2001.
4. Peneliti Madya Bidang Konservasi Tanah dan Air pada BP2TPDAS-IBB (Balai LitbangTeknologi Pengelolaan DAS - Indonesia Bagian Barat), 2005.
5. Peneliti Madya Bidang Pedologi dan Penginderaan Jauh pada BPK (Balai Penelitian Kehutanan)Solo, 2006
Riwayat Organisasi :1. Menwa Mahawarman, Jawa Barat (1980 1985)2. HMI (Himpunan Mahasiswa Islam), (1980 1983)3. Ketua ROHIS BP2TPDAS-IBB, 2 periode (2000-2006)
Penghargaan :1. Satya Lancana Karya Satya 10 tahun, No. 064/TK/Tahun 2004
Alamat Penulis :1. Kantor : BPK SOLO, d/a Jl.Ahmad Yani Pabelan, Po.Box.295, Surakarta. Jawa Tengah, Telp/Fax
: 0271716709, 715969. E-mail: [email protected]
2. Rumah : Perumahan Joho Baru, Jl.Gemak II, Blok T.10, Rt 04/ Rw VIII, Kel.Joho, Sukoharjo,Jawa Tengah. Telp : 0271- 591268. HP : 081.22686657
E-mail : [email protected]