i · web viewdi bidang kesehatan telah disiapkan sk gubernur terpadu masalah kesehatan, sk gubernur...

24
Laporan Kegiatan Konsultasi dan Kampanye Publik RAN-PK 2004-2009 dan FGD Penyusunan RAD-PK Provinsi Kalimantan Tengah Hotel Dandang Tingang, Palangka Raya 18-19 Desember 2006 Bappenas I. PENDAHULUAN I. 1. LATAR BELAKANG Tindak pidana korupsi di Indonesia perkembangannya sudah sangat memprihatinkan dan terjadi secara meluas dalam hampir semua lini kehidupan masyarakat. Dari tahun ke tahun tindak pidana korupsi perkembangannya terus meningkat, baik dari jumlah kasus yang terjadi dan jumlah kerugian keuangan Negara maupun dari segi kualitas tindak pidana yang dilakukan semakin sistematis serta lingkupnya yang memasuki seluruh aspek kehidupan masyarakat. Meningkatnya kuantitas maupun kualitas tindak pidana korupsi yang tidak terkendali akan membawa bencana yang sangat dahsyat, tidak saja menggerogoti sendi-sendi perekonomian nasional yang menyebabkan semakin menjauhnya perwujudan masyarakat adil dan makmur, tetapi juga telah menimbulkan ancaman nyata terhadap bidang pendidikan, pelayanan publik, mempengaruhi mental penyelenggara negara dan membahayakan stabilitas politik nasional, singkatnya tindak pidana korupsi dapat merusak kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk mengatasi berbagai dampak negatif tersebut dan mempercepat pemberantasan korupsi, Presiden RI telah mengeluarkan Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. Inpres tersebut berisi instruksi umum kepada seluruh jajaran pemerintahan dan instruksi khusus kepada instansi tertentu untuk melaksanakan tugas-tugas tambahan tertentu. Inpres tersebut kemudian diejawantahkan dalam Rencana Aksi Nasional Pemberantasan Korupsi (RAN-PK) 2004-2009 sebagai Living Document yang disusun oleh 92 instansi Pemerintah, LSM dan Perguruan Tinggi. 1

Upload: vuthuan

Post on 29-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: I · Web viewDi bidang kesehatan telah disiapkan SK Gubernur terpadu masalah kesehatan, SK Gubernur mengenai tim pengadaan barang dan jasa, tim peningkatan kesadaran anti korupsi,

Laporan Kegiatan Konsultasi dan Kampanye Publik RAN-PK 2004-2009dan FGD Penyusunan RAD-PK Provinsi Kalimantan Tengah

Hotel Dandang Tingang, Palangka Raya 18-19 Desember 2006Bappenas

I. PENDAHULUAN

I. 1. LATAR BELAKANG

Tindak pidana korupsi di Indonesia perkembangannya sudah sangat memprihatinkan dan terjadi secara meluas dalam hampir semua lini kehidupan masyarakat. Dari tahun ke tahun tindak pidana korupsi perkembangannya terus meningkat, baik dari jumlah kasus yang terjadi dan jumlah kerugian keuangan Negara maupun dari segi kualitas tindak pidana yang dilakukan semakin sistematis serta lingkupnya yang memasuki seluruh aspek kehidupan masyarakat.

Meningkatnya kuantitas maupun kualitas tindak pidana korupsi yang tidak terkendali akan membawa bencana yang sangat dahsyat, tidak saja menggerogoti sendi-sendi perekonomian nasional yang menyebabkan semakin menjauhnya perwujudan masyarakat adil dan makmur, tetapi juga telah menimbulkan ancaman nyata terhadap bidang pendidikan, pelayanan publik, mempengaruhi mental penyelenggara negara dan membahayakan stabilitas politik nasional, singkatnya tindak pidana korupsi dapat merusak kehidupan berbangsa dan bernegara.

Untuk mengatasi berbagai dampak negatif tersebut dan mempercepat pemberantasan korupsi, Presiden RI telah mengeluarkan Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. Inpres tersebut berisi instruksi umum kepada seluruh jajaran pemerintahan dan instruksi khusus kepada instansi tertentu untuk melaksanakan tugas-tugas tambahan tertentu. Inpres tersebut kemudian diejawantahkan dalam Rencana Aksi Nasional Pemberantasan Korupsi (RAN-PK) 2004-2009 sebagai Living Document yang disusun oleh 92 instansi Pemerintah, LSM dan Perguruan Tinggi.

Rencana Aksi Nasional Pemberantasan Korupsi (RAN-PK) merupakan percepatan langkah-langkah/upaya kongkrit yang akan dilakukan oleh pemangku kepentingan (stakeholder) untuk mempercepat perbaikan/penyempurnaan kebijakan dan/atau kelembagaan di bidang pelayanan publik yang bersih dan bebas dari korupsi. RAN-PK berfungsi sebagai pedoman bagi Departemen/Lembaga Non Departemen untuk menyusun Rencana Aksi Instansi/lembaga: langkah-langkah/upaya perbaikan dan penyempurnaan kebijakan untuk mewujudkan pelayanan publik yang bersih, transparan dan bebas KKN; acuan penyusunan Rencana Aksi Daerah Pemberantasan Korupsi (RAD-PK) untuk mengintegrasikan kegiatan antara pusat dan daerah untuk meningkatkan pelayanan publik serta mencegah terjadinya tindak pidana korupsi; dan memberikan informasi kepada publik langkah/upaya kongkrit Pemerintah terhadap tuntutan masyarakat/ swasta untuk memperoleh pelayanan publik yang bersih, transparan dan bebas KKN.

1

Page 2: I · Web viewDi bidang kesehatan telah disiapkan SK Gubernur terpadu masalah kesehatan, SK Gubernur mengenai tim pengadaan barang dan jasa, tim peningkatan kesadaran anti korupsi,

Laporan Kegiatan Konsultasi dan Kampanye Publik RAN-PK 2004-2009dan FGD Penyusunan RAD-PK Provinsi Kalimantan Tengah

Hotel Dandang Tingang, Palangka Raya 18-19 Desember 2006Bappenas

Lingkungan kondusif dengan visi dan komitmen Pemerintah, pengadaan sumber daya yang memadai dengan penerapan strategi, perencanaan dan pendekatan yang terdiri dari tindakan Pencegahan dan tindakan Penindakan, serta peran aktif dari masyarakat, Monitoring dan Evaluasi dari Pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Pemberantasan Korupsi 2004-2009 sangat dibutuhkan demi tercapainya Rencana Aksi Nasional Pemberantasan Korupsi 2004-2009.

Dengan menggarisbawahi pentingnya pelaksanaan RAN-PK 2004-2009, selain mekanisme internal yang dikonsep secara matang, diperlukan pula sebuah konsultasi publik dalam bentuk forum terbuka, dimana para pelaksana RAN-PK dapat berdialog langsung dengan penerima manfaat yaitu masyarakat.

Selama tahun 2005, Bappenas telah melaksanakan kegiatan Konsultasi dan Kampanye Publik RAN-PK 2004-2009 di enam propinsi, yakni Sumatera Barat, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Kalimantan Selatan dan Jawa Timur. Sedangkan untuk tahun 2006, Bappenas telah melaksanakan kegiatan konsultasi dan kampanye publik RAN-PK di beberapa Provinsi, antara lain: Provinsi Bali (19-20 Juni), Nanggroe Aceh Darussalam (18-19 September), Kepulauan Bangka Belitung (21-22 September), Jawa Tengah (11-12 Oktober), Papua (17-18 Oktober), Sulawesi Tenggara (7-8 November), DI Yogyakarta (15-16 November), Kepulauan Riau (29-30 November), dan Sulawesi Selatan (6-7 Desember). Kegiatan konsultasi dan kampanye publik RAN-PK dimaksudkan untuk mendapatkan masukan-masukan lokal mengenai penyempurnaan pelayanan publik dan pemberantasan korupsi di bidang pelayanan publik yang tertuang dalam dokumen RAN-PK 2004-2009. Sedangkan secara khusus, pelaksanaan kegiatan ini ditujukan untuk mengetahui kesiapan instansi pelaksana RAN-PK menyusun rencana tindak yang lebih rinci dan konkrit dari isu/kegiatan yang telah disepakati dalam Matriks RAN-PK 2004-2009

Bappenas pada tahun 2006 ini, hendak membawa implementasi RAN-PK 2004-2009 ke tahap lebih lanjut, yaitu, penerapan program-program pemberantasan korupsi yang telah disepakati dalam RAN-PK melalui suatu Rencana Aksi Daerah Pemberantasan Korupsi (RAD-PK) di masing-masing daerah pilot.

Berdasarkan pemikiran tersebut maka pelaksanaan kegiatan konsultasi dan kampanye publik RAN-PK tahun 2006 akan dilaksanakan dengan menggunakan 2 (dua) metode yaitu, Seminar Publik dan Focus Group Discussion (FGD) yang masing-masing diharapkan dapat menjaring masukan publik yang komprehensif bagi penyempurnaan dokumen RAN-PK 2004-2009 dan mempercepat penyusunan RAD-PK serta Rencana Aksi (Action Plan) di masing-masing departemen atau instansi daerah pilot.

2

Page 3: I · Web viewDi bidang kesehatan telah disiapkan SK Gubernur terpadu masalah kesehatan, SK Gubernur mengenai tim pengadaan barang dan jasa, tim peningkatan kesadaran anti korupsi,

Laporan Kegiatan Konsultasi dan Kampanye Publik RAN-PK 2004-2009dan FGD Penyusunan RAD-PK Provinsi Kalimantan Tengah

Hotel Dandang Tingang, Palangka Raya 18-19 Desember 2006Bappenas

I.2. TUJUANKegiatan Konsultasi dan Kampanye Publik RAN-PK 2004-2009 di Provinsi

Kalimantan Tengah terdiri dari dua kegiatan pokok yaitu Seminar Konsultasi dan Kampanye Publik RAN-PK 2004-2009 dan Focus Group Discussion (FGD) dimana masing masing kegiatan bertujuan:

1. Konsultasi dan Kampanye Publik RAN-PK yang bertujuan untuk:

Memberikan media kepada departemen/instansi pelaksana RAN-PK untuk menjelaskan dan memberikan klarifikasi tentang program-program departemen/instansi mereka dalam rangka pelaksanaan RAN-PK;

Mendapatkan masukan dan tanggapan dari berbagai pihak dalam rangka implementasi RAN-PK di departemen/instansi terkait;

Merumuskan prioritas-prioritas kegiatan yang perlu segera dilaksanakan;

Merumuskan pelibatan masyarakat dan sektor swasta dalam implementasi RAN-PK.

2. Sedangkan tujuan diselenggarakannya FGD adalah memberikan asistensi pusat kepada departemen atau instansi pelaksana RAD-PK di daerah dalam rangka penyusunan dan pelaksanaan RAD-PK di daerah.

I.3. RUANG LINGKUPKegiatan Konsultasi dan Kampanye Publik RAN-PK 2004-2009 di Provinsi

Kalimantan Tengah mencakup kegiatan seminar dan FGD yang dilakukan selama 2 (dua) hari.

I.4. INDIKATOR KEBERHASILANIndikator keberhasilan dari Konsultasi dan Kampanye Publik ini, yaitu:

1. Adanya pemahaman peserta terhadap RAN-PK dan adanya input bagi perbaikan substansi RAN-PK.

2. Adanya input dari publik tentang isu-isu prioritas untuk perumusan rancangan RAD-PK Provinsi Kalimantan Tengah.

3. Tersusunnya rancangan RAD-PK yang kemudian akan diakomodasikan ke dalam kebijakan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2007.

3

Page 4: I · Web viewDi bidang kesehatan telah disiapkan SK Gubernur terpadu masalah kesehatan, SK Gubernur mengenai tim pengadaan barang dan jasa, tim peningkatan kesadaran anti korupsi,

Laporan Kegiatan Konsultasi dan Kampanye Publik RAN-PK 2004-2009dan FGD Penyusunan RAD-PK Provinsi Kalimantan Tengah

Hotel Dandang Tingang, Palangka Raya 18-19 Desember 2006Bappenas

I.5. PESERTA I.5.1. Seminar RAN-PK

Peserta kegiatan seminar Konsultasi dan Kampanye Publik RAN-PK terdiri dari berbagai unsur, antara lain: Bappenas, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), BPN Pusat, Ditjen Pajak, Pusat Pengembangan Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Publik, Ditlantas POLRI, DPRD, Muspida Provinsi Kalimantan Tengah, Bappeda dan Bawasda Provinsi Kalimantan Tengah, Kejaksaan Tinggi, Kejaksaan Negeri, Pengadilan Negeri, Pengadilan Agama, Pengadilan Tinggi Agama, Pengadilan Tata Usaha Negara, Bappeda dan Bawasda Kabupaten, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Media Lokal dan Biro dam dinas/instansi terkait lainnya di Provinsi Kalimantan Tengah.

Peserta Seminar RAN-PK Provinsi Kalimantan TengahHari Pertama, Senin, 18 Desember 2006

No Nama Instansi/Lembaga

1 Sapta Nusawente DPRD Propinsi Kalimantan Tengah

2 Tuah pahoe Walikota Palangka Raya

3 Baharuddin Kabupaten Barito Selatan

4 M. Taufik Kabupaten Barito Utara

5 Djudae Anom Kabupaten Gunung Mas

6 Rianova Kabupaten Kapuas

7 Duwel Rawing Kabupaten Katingan

8 Sukirman Kabupaten Kotawaringin Barat

4

Page 5: I · Web viewDi bidang kesehatan telah disiapkan SK Gubernur terpadu masalah kesehatan, SK Gubernur mengenai tim pengadaan barang dan jasa, tim peningkatan kesadaran anti korupsi,

Laporan Kegiatan Konsultasi dan Kampanye Publik RAN-PK 2004-2009dan FGD Penyusunan RAD-PK Provinsi Kalimantan Tengah

Hotel Dandang Tingang, Palangka Raya 18-19 Desember 2006Bappenas

9 Nawawi Kabupaten Sukamara

10 Dinar POLDA Provinsi Kalimantan Tengah

11 Arifin R.H Pengadilan Negeri Palangka Raya

12 H. Abdul Halim S.Y Pengadilan Tinggi Agama Provinsi KalimantanTengah

13 Pengadilan Agama Palangka Raya

14 Yosran, SH Pengadilan TUN Palangka Raya

15 Yashrin Daulay BAPPEDA Provinsi Kalimantan Tengah

16 Arif RH BAPPEDA Kota Palangka Raya

17 Damber BAPPEDA Kabupaten Barito Selatan

18 H.M. Fahruddin BAPPEDA Kabupaten Kotawaringin Timur

19 Asnawiyah BAPPEDA Kabupaten Murung Raya

20 H. Ngadiman P BAPPEDA Kabupaten Sukamara

21 Siun BAPPEDA Kabupaten Seruyan

22 Daya Bhakti Bawasda Provinsi Kalimantan Tengah

23 Untung P Bawasda Kota Palangka Raya

24 Bawasda Kabupaten Barito Selatan

5

Page 6: I · Web viewDi bidang kesehatan telah disiapkan SK Gubernur terpadu masalah kesehatan, SK Gubernur mengenai tim pengadaan barang dan jasa, tim peningkatan kesadaran anti korupsi,

Laporan Kegiatan Konsultasi dan Kampanye Publik RAN-PK 2004-2009dan FGD Penyusunan RAD-PK Provinsi Kalimantan Tengah

Hotel Dandang Tingang, Palangka Raya 18-19 Desember 2006Bappenas

25 Muhammad Wail Bawasda Kabupaten Barito Utara

26 Sudani M. Bakar Bawasda Kabupaten Kapuas

27 YW. Beranus Bawasda Kabupaten Katingan

28 Pendi Tampubolon Bawasda Kabupaten Kotawaringin Barat

29 Suryadi Bawasda Kabupaten Kotawaringin Timur

30 Bawasda Kabupaten Murung Raya

31 Gatta Chairuddin Direktorat Lalu Lintas Polda Provinsi Kalimantan Tengah

32 Dhomery BPN Provinsi Kalimantan Tengah

33 Giyanto Kanwil Pajak Provinsi Kalimantan Tengah

34 D. Tandyarrana Kantor Pelayanan Pajak Sampit

35 Johnny M. Panjaitan Kantor Pelayanan PBB Sampit

36 Prisco Baboe Biro Hukum dan HAM Provinsi Kalimantan Tengah

37 Friendly Biro Keuangan Provinsi Kalimantan Tengah

38 Yansen Mantir Biro Bina Pemberdayaan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah

39 Jon Fredy Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah

40 Djamaluddin Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan Tengah

6

Page 7: I · Web viewDi bidang kesehatan telah disiapkan SK Gubernur terpadu masalah kesehatan, SK Gubernur mengenai tim pengadaan barang dan jasa, tim peningkatan kesadaran anti korupsi,

Laporan Kegiatan Konsultasi dan Kampanye Publik RAN-PK 2004-2009dan FGD Penyusunan RAD-PK Provinsi Kalimantan Tengah

Hotel Dandang Tingang, Palangka Raya 18-19 Desember 2006Bappenas

41 Masduki Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Tengah

42 Yamin Dinas Pelayanan Koperasi dan UKM Provinsi Kalimantan Tengah

43 Suwito Dinas Pendapatan Provinsi Kalimantan Tengah

44 SM Djial Dinas Kesejahteraan Sosial Provinsi Kalimantan Tengah

45 Djono Koesanto Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah

46 Nuah Saling Dinas Perindag Provinsi Kalimantan Tengah

47 Munifah RSU Doris Silvanus Provinsi Kalimantan Tengah

48 Supardi Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Palangka Raya

49 H. Syamsuri Yusup MUI Provinsi Kalimantan Tengah

50 Sidik R. Usop

LMMDD-KT (Lembaga Musyawarah Masyarakat Dayak dan Daerah Kalimantan Tengah) LRPL-KT (Lembaga Rakyat Penyelamat Lingkungan Kalimantan Tengah)

51 Jenni F. SHN LRPL Kalimantan Tengah

52 Sugi Santoso LSAR-KT (Lembaga Studi dan Aksi Rakyat - Kalimantan Tengah)

53 Yuli Gining LSAR-KT (Lembaga Studi dan Aksi Rakyat - Kalimantan Tengah)

54 Prindahono MI (Mitra Insani)

55 Supriyadi PPSDM KT (Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Kalimantan Tengah)

56 Titin Kamala Konsorsium LSM/LSARKT (Konsorsium LSM Kalteng / Lembaga Studi dan Advokasi Rakyat

7

Page 8: I · Web viewDi bidang kesehatan telah disiapkan SK Gubernur terpadu masalah kesehatan, SK Gubernur mengenai tim pengadaan barang dan jasa, tim peningkatan kesadaran anti korupsi,

Laporan Kegiatan Konsultasi dan Kampanye Publik RAN-PK 2004-2009dan FGD Penyusunan RAD-PK Provinsi Kalimantan Tengah

Hotel Dandang Tingang, Palangka Raya 18-19 Desember 2006Bappenas

Kalimantan Tengah)

57 D.Y. Sihite Persekutuan Gereja Pantekosta Palangka Raya

58 Johanson Barito Pos

59 M. Fauzi Bappeda Provinsi Kalimantan Tengah

60 Idham Badan Pertanahan Nasional

61 Nurhayati Direktorat Lalu Lintas, POLRI

62 Setyabudi Arijanta Pusat Pengembangan Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa

63 Yurnalis Direktorat Jenderal Pajak, Depkeu

I.5.2. Focus Group Discussion (FGD)

Peserta kegiatan FGD terdiri dari unsur pemerintah pusat dan daerah, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), swasta serta Tokoh Masyarakat, antara lain: Bappenas, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Badan Pertanahan Nasional (BPN), Ditjen Pajak, Bappeda, Bawasda, LSM, Akademisi, serta departemen/instansi terkait daerah.

Peserta FGD Penyusunan RAD-PK Provinsi Kalimantan TengahHari Kedua, Selasa, 19 Desember 2006

No Nama Instansi/Lembaga

1 Yashrin Daulay BAPPEDA Provinsi Kalimantan Tengah

2 Arif RH BAPPEDA Kota Palangka Raya

8

Page 9: I · Web viewDi bidang kesehatan telah disiapkan SK Gubernur terpadu masalah kesehatan, SK Gubernur mengenai tim pengadaan barang dan jasa, tim peningkatan kesadaran anti korupsi,

Laporan Kegiatan Konsultasi dan Kampanye Publik RAN-PK 2004-2009dan FGD Penyusunan RAD-PK Provinsi Kalimantan Tengah

Hotel Dandang Tingang, Palangka Raya 18-19 Desember 2006Bappenas

3 Damber BAPPEDA Kabupaten Barito Selatan

4 Muryadi BAPPEDA Kabupaten Kotawaringin Barat

5 Asnawiyah BAPPEDA Kabupaten Murung Raya

6 Daya Bhakti Bawasda Provinsi Kalimantan Tengah

7 Gunawan Abel Bawasda Kota Palangka Raya

8 Dilai D. Macan Bawasda Kabupaten Gunung Mas

9 Agus G Bawasda Kabupaten Sukamara

10 YW. Beranus Bawasda Kabupaten Katingan

11 Pendi Tampubolon Bawasda Kabupaten Kotawaringin Barat

12 Gatta Chairuddin Direktorat Lalu Lintas Polda Provinsi Kalimantan Tengah

13 Waskitodjati Kanwil Pajak Provinsi Kalimantan Tengah

14 Yansen Mantir Biro Bina Pemberdayaan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah

15 Ednan Mathal Dinas Pendapatan Provinsi Kalimantan Tengah

16 Djono Koesanto Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah

17 Saduri Mangkin Dinas Perindag Provinsi Kalimantan Tengah

18 Munifah RSU Doris Silvanus Provinsi Kalimantan Tengah

9

Page 10: I · Web viewDi bidang kesehatan telah disiapkan SK Gubernur terpadu masalah kesehatan, SK Gubernur mengenai tim pengadaan barang dan jasa, tim peningkatan kesadaran anti korupsi,

Laporan Kegiatan Konsultasi dan Kampanye Publik RAN-PK 2004-2009dan FGD Penyusunan RAD-PK Provinsi Kalimantan Tengah

Hotel Dandang Tingang, Palangka Raya 18-19 Desember 2006Bappenas

19 Supardi Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Palangka Raya

20 H. Syamsuri Yusup MUI Provinsi Kalimantan Tengah

21 Sidik R. Usop

LMMDD-KT (Lembaga Musyawarah Masyarakat Dayak dan Daerah Kalimantan Tengah) LRPL-KT (Lembaga Rakyat Penyelamat Lingkungan Kalimantan Tengah)

22 Jenni F. SHN LRPL Kalimantan Tengah

23 Yuli Gining LSAR-KT (Lembaga Studi dan Aksi Rakyat - Kalimantan Tengah)

24 Prindahono MI (Mitra Insani)

25 Titin KamalaKonsorsium LSM/LSARKT (Konsorsium LSM Kalteng / Lembaga Studi dan Advokasi Rakyat Kalimantan Tengah)

26 D.Y. Sihite Persekutuan Gereja Pantekosta Palangka Raya

27 M. Fauzi Bappeda Provinsi Kalimantan Tengah

28 Idham Badan Pertanahan Nasional

29 Nurhayati Direktorat Lalu Lintas, POLRI

30 Setyabudi Arijanta Pusat Pengembangan Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa

31 Yurnalis Direktorat Jenderal Pajak, Depkeu

II. PELAKSANAAN KEGIATAN KONSULTASI DAN KAMPANYE PUBLIK RAN-PK 2004-2009 DAN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD)

10

Page 11: I · Web viewDi bidang kesehatan telah disiapkan SK Gubernur terpadu masalah kesehatan, SK Gubernur mengenai tim pengadaan barang dan jasa, tim peningkatan kesadaran anti korupsi,

Laporan Kegiatan Konsultasi dan Kampanye Publik RAN-PK 2004-2009dan FGD Penyusunan RAD-PK Provinsi Kalimantan Tengah

Hotel Dandang Tingang, Palangka Raya 18-19 Desember 2006Bappenas

PENYUSUNAN RAD-PK PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DAN PEMETAAN PERMASALAHAN PELAYANAN PUBLIK

Penyelenggaraan Konsultasi dan Kampanye Publik RAN-PK dan FGD Penyusunan RAD-PK Provinsi Kalimantan Tengah oleh Bappenas ini merupakan suatu kesinambungan dari Preliminary FGD yang dilaksanakan di Bogor pada tanggal 11-13 Agustus 2006 lalu. Pada saat penyelenggaraan Preliminary FGD RAN-PK di Bogor tersebut Bappenas bersama dengan Kepala Bappeda dan Kepala Bawasda Provinsi Kalimantan Tengah serta perwakilan dari Fakultas Hukum Universitas Palangka Raya telah memetakan permasalahan pelayanan publik rawan korupsi yang terjadi di Provinsi Kalimantan Tengah. Dalam Preliminary FGD tersebut, para perwakilan daerah, baik dari unsur Bappeda, Bawasda maupun akademisi, telah memberikan komitmen untuk menindaklanjuti penanggulangan permasalahan-permasalahan tersebut dengan membentuk suatu Rencana Aksi Daerah Pemberantasan Korupsi di daerah mereka masing-masing sekaligus sebagai tindak lanjut pelaksanaan amanat yang terkandung dalam dokumen RAN-PK 2004-2009.

Konsultasi dan Kampanye Publik RAN-PK 2004-2009 yang diselenggarakan di Provinsi Kalimantan Tengah terbagi atas dua kegiatan utama, Seminar dan FGD Penyusunan RAD-PK Provinsi Kalimantan Tengah. Seluruh rangkaian kegiatan dilaksanakan selama 2 (dua) hari berturut-turut.

Kegiatan Seminar yang diselenggarakan pada tanggal 18 Desember 2006 ditujukan untuk mengkonfirmasi sekaligus mengklarifikasi isu-isu rawan korupsi di Provinsi Kalimantan Tengah, yaitu mengenai Pelaksanaan penghijauan dan reboisasi DAS Kapuas dan Barito yang sebelumnya telah dipetakan oleh Kepala Bappeda dan Kepala Bawasda Provinsi Kalimantan Tengah serta perwakilan dari Facultas Hukum Universitas Palangka Raya dalam Preliminary FGD RAN-PK di Bogor.

Kegiatan seminar ini juga merupakan media sosialisasi RAN-PK kepada pihak-pihak pemerintah daerah maupun masyarakat sipil yang belum begitu memahami konsep RAN-PK. Sedangkan pelaksanaan FGD penyusunan RAD-PK Provinsi Kalimantan Tengah pada hari kedua merupakan pencerminan tindak lanjut komitmen pemerintah daerah dan masyarakat di Provinsi Kalimantan Tengah untuk melaksanakan RAN-PK di Provinsi Kalimantan Tengah dan mengakomodasi langkah-langkah perbaikan untuk menanggulangi berbagai permasalahan pelayanan publik rawan korupsi di Provinsi Kalimantan Tengah sesuai dengan permasalahan yang telah dipetakan sebelumnya dalam Preliminary FGD di Bogor dan klarifikasi yang diperoleh dalam Seminar Publik sebelumnya.

Kegiatan Konsultasi dan Kampanye Publik RAN-PK Provinsi Kalimantan Tengah berlangsung secara dinamis, peserta banyak memberi masukan bagi pelaksanaan RAN-PK maupun substansi yang akan disertakan dalam RAD-PK

11

Page 12: I · Web viewDi bidang kesehatan telah disiapkan SK Gubernur terpadu masalah kesehatan, SK Gubernur mengenai tim pengadaan barang dan jasa, tim peningkatan kesadaran anti korupsi,

Laporan Kegiatan Konsultasi dan Kampanye Publik RAN-PK 2004-2009dan FGD Penyusunan RAD-PK Provinsi Kalimantan Tengah

Hotel Dandang Tingang, Palangka Raya 18-19 Desember 2006Bappenas

Provinsi Kalimantan Tengah. Berdasarkan diskusi yang berlangsung dalam setiap bagian kegiatan Konsultasi dan Kampanye Publik RAN-PK di Kalimantan Tengah, dapat dilihat bahwa isu pelayanan publik yang tersinyalir rawan korupsi lebih terfokus pada isu pengadaan barang dan jasa. Hal ini menjadi pusat diskusi yang akan dibahas dalam penjabaran kegiatan Konsultasi dan Kampanye Publik RAN-PK di Provinsi Kalimantan Tengah di bagian selanjutnya.

II.1. Hari Pertama: Senin, 18 Desember 2006 (Seminar RAN-PK 2004-2009)Kegiatan hari pertama Konsultasi dan Kampanye Publik RAN-PK di Provinsi

Kalimantan Tengah adalah penyelenggaraan Seminar RAN-PK dan identifikasi sektor publik rawan korupsi. Peserta pada hari pertama ini berasal dari muspida Provinsi Kalimantan Tengah, Biro dan Dinas/instansi Provinsi, LSM, Akademisi dan Masyarakat.

Acara diawali dengan Sambutan Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan Bappenas. Beliau menyampaikan bahwa Inpres No. 5/2004 merupakan percepatan pemberantasan korupsi yang mengintruksikan semua instansi pemerintah mulai dari tingkat pusat, provinsi sampai Kabupaten/Kota untuk menindaklanjuti dengan melaksanakan upaya-upaya konkrit pemberantasan korupsi pada lingkup kewenangannya masing-masing dan melaporkan hasilnya kepada Presiden. Inpres ini juga memberikan amanat kepada Bappenas untuk melakukan koordinasi dalam penyusunan RAN-PK 2004-2009. hal-hal yang tertuang di dalam Inpres tersebut memberikan implikasi bahwa kita semua mempunyai tanggung jawab bersama untuk melaksanakan RAN PK secara konsisten dan konsekuen terutama komitmen yang tinggi dari pimpinan Pemerintahan. Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa kegiatan di Palangkaraya ini merupakan salah satu upaya untuk mempercepat pelaksanaan RAN PK di daerah melalui kampanye publik yang dimaksudkan untuk menciptakan pemahaman bersama dari RAN PK untuk kemudian ditindaklanjuti dengan penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) PK melalui mekanisme Focus Group Discussion (FGD). Selain itu, beliau juga menyampaikan bahwa pada bulan Maret 2006 Pemerintah Indonesia telah meratifikasi Konvensi Internasional menentang Korupsi (United Convention Against Corruption, UNCAC) dengan UU Nomor 7 Tahun 2006, sebagai konsekuensinya Pemerintah Indonesia mempunyai kewajiban untuk menyesuaian berbagai peraturan perundang-undangan nasional sejalan dengan aturan yang tertuang dalam Konvensi Internasional tersebut dan melaporkan hasil pelaksanaannya setiap tahun di Perserikatan Bangsa Bangsa. Pada tanggal 10-14 Desember 2006, kami menghadiri Conferece of the State Parties (COP) I di Jordan dan sikap yang disampaikan oleh Pemerintah Indonesia dalam pertemuan adalah pada pelaksanaan langkah-langkah kerjsama internasional, pengembalian aset negara yang dikorupsi dan technical assistance yang lebih berpihak pada kepentingan negara berkembang. Demikian pula merupakan suatu kepercayaan dari masyarakat internasional bahwa pada bulan Desember 2007 Indonesia akan

12

Page 13: I · Web viewDi bidang kesehatan telah disiapkan SK Gubernur terpadu masalah kesehatan, SK Gubernur mengenai tim pengadaan barang dan jasa, tim peningkatan kesadaran anti korupsi,

Laporan Kegiatan Konsultasi dan Kampanye Publik RAN-PK 2004-2009dan FGD Penyusunan RAD-PK Provinsi Kalimantan Tengah

Hotel Dandang Tingang, Palangka Raya 18-19 Desember 2006Bappenas

menjadi tuan rumah COP II, dan kepercayaan ini merupakan momen yang harus kita manfaatkan bersama untuk meperlihatkan bahwa Indonesia sangat serius dalam melakukan pemberantasan korupsi yang sejalan dengan Konvensi Internasional Menentang Korupsi. Diakhir sambutan, beliau menegaskan bahwa perbaikan-perbaikan terhadap dokumen RAN-PK diharapkan dapat dihasilkan dari partisipasi aktif para undangan dan dapat menghasilkan RAD-PK Kalteng.

Sambutan berikutnya adalah oleh Gubernur Kalimantan Tengah, yang dalam hal ini disampaikan oleh Asisten II Bidang Ekonomi dan Kesejahteraan. Hal yang disampaikan antara lain mengenai korupsi yang sudah menjadi fenomena yang mencemaskan yang menghambat perekonomian Indonesia dan memperburuk citra pemerintah di mata masyarakat. Pelaksanaan Inpres percepatan pemberantasan korupsi di Kalimantan Tengah telah diupayakan, antara lain berupa penandatanganan pakta integritas antara seluruh bupati dan kepala dinas lingkup kab/kota, serta unit kab kota dengan unit di bawahnya. Hal ini diharapkan bukan hanya formalitas, tetapi memiliki konsekuensi pemberian sanksi. Kesejahteraan pegawai juga diupayakan peningkatan untuk mengurangi praktek korupsi. Acara konsultasi dan kampanye publik RAN-PK serta FGD penyusunan RAD-PK Provinsi Kalimantan Tengah secara resmi dibuka oleh asisten II Bidang Ekonomi dan Kesejahteraan.

Acara dilanjutkan dengan paparan dari Bappenas, yang disampaikan oleh Direktur Hukum dan Hak Asasi Manusia. Beliau menyampaikan mengenai RAN-PK mulai dari tahap penyusunan hingga pelaksanaan di berbagai daerah. Hal lainnya yang disampaikan adalah terkait dengan ratifikasi UNCAC. Mengenai RAD-PK, beliau juga menyampaikannya. Setelah paparan dari Direktur Hukum dan Hak Asasi Manusia, paparan dilanjutkan oleh KPK, yang memaparkan mengenai berbagai contoh penerapan good governance di beberapa daerah di Indonesia.

Rangkaian paparan dilanjutkan dengan paparan Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Tengah, yang menyampaikan RAD-PK Provinsi Kalimantan Tengah yang merupakan bentuk pelaksanaan good governance. Beliau juga menyampaikan langkah-langkah yang telah ditempuh oleh Provinsi Kalimantan Tengah dalam rangka pemberantasan korupsi, antara lain telah menyiapkan SK Gubernur tentang tunjangan kesejahteraan pegawai dengan tujuan meningkatkan kinerja, identifikasi sumber dana APBD, identifikasi jumlah pegawai, menyusun besarnya tunjangan pegawai, dsb. Di bidang kesehatan telah disiapkan SK Gubernur terpadu masalah kesehatan, SK Gubernur mengenai tim pengadaan barang dan jasa, tim peningkatan kesadaran anti korupsi, pembukaan kantor BPK di Palangkaraya, pembukaan kantor KPK, pembentukan komisi ombudsman, penandatanganan pakta integritas dengan berbagai pihak, pelayanan pengaduan masyarakat.

Setelah coffee break, acara dilanjutkan dengan diskusi panel. Diskusi panel menghadirkan pembicara dari Badan Pertanahan Nasional (BPN), Ditlantas POLRI, Direktorat Jendral Pajak, dan Pusat Pengembangan Kebijakan Pengadaan Barang

13

Page 14: I · Web viewDi bidang kesehatan telah disiapkan SK Gubernur terpadu masalah kesehatan, SK Gubernur mengenai tim pengadaan barang dan jasa, tim peningkatan kesadaran anti korupsi,

Laporan Kegiatan Konsultasi dan Kampanye Publik RAN-PK 2004-2009dan FGD Penyusunan RAD-PK Provinsi Kalimantan Tengah

Hotel Dandang Tingang, Palangka Raya 18-19 Desember 2006Bappenas

dan Jasa Publik. Presentasi diawali oleh Inspektur Bidang Pertanahan Wilayah III, BPN, yang menyampaikan mengenai langkah yang telah dilakukan oleh BPN dalam rangka pelaksanaan RAN-PK di instansinya antara lain dengan menerbitkan SK. BPN No. 1 tahun 2005, tentang prosedur operasional pengaturan pelayanan di lingkungan BPN (SPOPP) yang isinya mengenai persyaratan pelayanan di BPN, berupa dokumen yang dibutuhkan, tahapan kegiatan pelayanan, waktu yang dibutuhkan, biaya setiap kegiatan.

Kepala Seksi Pelayanan Pendidikan Masyarakat menyampaikan paparan dari Direktorat Lalu Lintas, POLRI yang dalam hal ini menyampaikan paparan seputar samsat mulai dari sejarah hingga berbagai aturan yang ada. Panelis selanjutnya adalah Kepala Seksi Bantuan Hukum Non Pajak yang memaparkan hal-hal yang telah dilakukan oleh Ditjen Pajak, Depkeu dalam rangka pelaksanaan RAN-PK. Presentasi terakhir disampaikan oleh Kepala Bidang Teknis dan Informasi Pengadaan Barang dan Jasa, Pusat Pengembangan Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa yang menyampaikan mengenai pentingnya pengadaan barang dan jasa masuk ke dalam RAN-PK maupun RAD-PK. Selain itu beliau menyampaikan mengenai berbagai penyimpangan yang terjadi.

Setelah rangkaian presentasi dari para panelis, moderator memberikan kesempatan kepada para peserta untuk mengajukan pertanyaan, kritik, saran, dan tanggapan kepada para panelis, antara lain:

a. Bapak Baranus, Bawasda Kalteng:

Beliau menyoroti masalah pepengurusan STNK, SIM dan BPKB, kenyataan di lapangan berbeda dengan presentasi yang disampaikan, ada masalah biaya dan waktu. Seliain itu, beliau juga menyoroti masalah perpajakan, contohnya pembayaran bangunan yang luasnya lebih kecil tetapi pembayaran PBB lebih mahal dari bangunan yang luasnya lebih besar. Banyak terdapat kendala di realisasi kebijakan pelayanan publik.

b. Bawasda Kabupaten

Hal yang disampaikan antara lain mengenai banyaknya kendaraan yang berpelat nomor daerah lain. Lebih lanjut beliau meminta penjelasan mengenai penerapan pajak ganda;

c. Priyandono, Mitra Insani,

Beliau mempertanyakan mengenai minimnya keterlibatan masyarakat dalam setiap proyek kegiatan. Selain itu, masalah penempatan sdm dalam suatu instansi, apakah ada proses fit and proper test. Terkait dengan masalah pajak, bagaimana pelaksanaan di lapangan. Masalah komitmen, perlu dari tingkat atas.

d. Bawasda Palangkaraya,

Mengajukan pertanyaan mengenai kasus tanah yang menumpuk, dan tidak transparannya biaya sertifikat.

14

Page 15: I · Web viewDi bidang kesehatan telah disiapkan SK Gubernur terpadu masalah kesehatan, SK Gubernur mengenai tim pengadaan barang dan jasa, tim peningkatan kesadaran anti korupsi,

Laporan Kegiatan Konsultasi dan Kampanye Publik RAN-PK 2004-2009dan FGD Penyusunan RAD-PK Provinsi Kalimantan Tengah

Hotel Dandang Tingang, Palangka Raya 18-19 Desember 2006Bappenas

e. Bapak M. Thohir

Pelayanan dari jasa raharja, kurangnya transparansi dimana hak dari pemilik kendaraan tidak disampaikan yang dapat dimanfaatkan pemilik kendaraan.

Pertanyaan lainnya adalah mengenai harga tanah tidak sesuai dengan NJOP atau tidak mengikuti harga pasar untuk kepentingan sertifikat tanah. Penyediaan tanah untuk kepentingan umum juga sering disalahgunakan.

Setelah berbagai pertanyaan dan masukan dari peserta, moderator memberikan kesempatan kepada para panelis untuk memberikan tanggapan. Dalam diskusi, pertanyaan yang banyak mengemuka adalah mengenai pengadaan barang dan jasa yang banyak berimplikasi ke sektor-sektor lainnya. Diskusi yang berlangsung secara interaktif ini berakhir pukul 13.00.

Setelah break makan siang dan istirahat, acara dilanjutkan dengan agenda identifikasi sektor publik yang rawan korupsi yang akan menjadi prioritas dalam penyusunan RAD-PK Provinsi Kalimantan Tengah. Kegiatan ini dipandu oleh fasilitator. Fasilitator pada tahap awal menjelaskan mengenai alur diskusi dalam rangka penyusunan RAD-PK. Fasilitator berusaha menggali masukan dari peserta mengenai sektor publik yang rawan korupsi di Kalimantan Tengah. Setelah berhasil mengidentifikasi, fasilitator mengelompokkan isu tersebut, dan di akhir diskusi hari pertama disepakati bahwa sektor publik yang rawan korupsi adalah pengadaan barang dan jasa, pendidikan dan kesehatan. Isu mengenai pelaksanaan penghijauan dan reboisasi DAS Kapuas dan Barito tidak mengemuka. Kegiatan hari pertama berakhir pada pukul 15.30.

II.2. Hari Kedua: Selasa, 19 Desember 2006 (FGD Penyusunan RAD-PK Provinsi Kalimantan Tengah)

Pada hari kedua, peserta lebih sedikit dibandingkan hari pertama karena agendanya adalah FGD penyusunan RAD-PK Provinsi Kalimantan Tengah, sehingga tidak dihadiri oleh muspida. Acara dimulai pukul 09.00 WIB dengan melanjutkan hasil diskusi hari pertama. Fasilitator kembali mempertanyakan kepada peserta mengenai isu yang akan dijadikan prioritas untuk dimasukkan dalam RAD-PK Provinsi Kalimantan Tengah. Setelah berdiskusi, akhirnya disepakati bahwa yang akan menjadi isu prioritas adalah Pengadaan Barang dan Jasa, dan Kesehatan. Kemudian peserta dibagi ke dalam kelompok berdasarkan pemetaan permasalahan-permasalahan lokal. Tiap-tiap kelompok dipandu oleh fasilitator untuk membantu menajamkan isu prioritas serta mengisi sesuai format RAD-PK. Rencananya setelah masing-masing kelompok berdiskusi, akan dilanjutkan dengan pleno yang memaparkan mengenai hasil diskusi kelompok. Rapat pleno ini juga membahas mengenai posisi RAD-PK dalam sistem perencanaan pembangunan daerah, dalam pembahasan ini fasilitator dibantu oleh perwakilan dari Bappeda Provinsi Kalimantan Tengah. Pada kesempatan ini,

15

Page 16: I · Web viewDi bidang kesehatan telah disiapkan SK Gubernur terpadu masalah kesehatan, SK Gubernur mengenai tim pengadaan barang dan jasa, tim peningkatan kesadaran anti korupsi,

Laporan Kegiatan Konsultasi dan Kampanye Publik RAN-PK 2004-2009dan FGD Penyusunan RAD-PK Provinsi Kalimantan Tengah

Hotel Dandang Tingang, Palangka Raya 18-19 Desember 2006Bappenas

peserta telah menyepakati bahwa rancangan RAD-PK yang nantinya akan dihasilkan dari FGD ini akan ditujukan untuk masa implementasi tahun 2007-2009, mengikuti time frame dokumen payungnya yaitu RAN-PK 2004-2009.

Dalam kegiatan FGD pada hari kedua ini, pemetaan permasalahan yang telah dihasilkan dalam Seminar mengalami beberapa penajaman, terutama permasalahan yang menyangkut pengadaan barang dan jasa. Berikut akan disampaikan penajaman pemetaan permasalahan berkaitan dengan isu pengadaan barang dan jasa serta Pendidikan:

1. Kelompok Pengadaan Barang dan JasaPermasalahan-permasalahan dalam pengadaan barang dan jasa :

A. ProsedurB. OutputC. PersonilD. KebijakanE. Biaya atau harga

A. ProsedurMasih banyak panitia pengadaan yang belum memahami dan melakukan penyimpangan

B. OutputKurang optimal dan banyak penyimpangan

C. Personil1. Tidak ada advokasi hukum bagi pejabat pelaksana proyek2. Lemahnya pemahaman aparatur tentang Keppres 80/2003

D. Kebijakan1. Ketentuan (peraturan) mengenai barang dan jasa sering berubah2. Harga satuan barang dan jasa yang di mark up3. Estimasi harga penyusun

E. Biaya atau hargaKemungkinan mark up dan pelaksanaan biaya pelaksanaan pengadaan barang dan jasa terlalu rendah yang diakibatkan tidak adanya pedoman dalam menyusun rencana biaya.

2. Kelompok KesehatanDalam diskusi kelompok, permasalahan yang mengemuka antara lain:

16

Page 17: I · Web viewDi bidang kesehatan telah disiapkan SK Gubernur terpadu masalah kesehatan, SK Gubernur mengenai tim pengadaan barang dan jasa, tim peningkatan kesadaran anti korupsi,

Laporan Kegiatan Konsultasi dan Kampanye Publik RAN-PK 2004-2009dan FGD Penyusunan RAD-PK Provinsi Kalimantan Tengah

Hotel Dandang Tingang, Palangka Raya 18-19 Desember 2006Bappenas

o Pengadaan obat-obatan untuk kesehatan, dimana harus juga dipahami oleh sdm yang kompeten, dimana besar kemungkinan penyimpangan pengadaan obat;

o Pengadaan barang-barang medis/alat kesehatan;

o Distribusi obat yang belum baik;

o Masalah sdm (dokter) belum banyak diperbantukan di tugas banwas;

o Masalah pelayanan kesehatan;

o Masalah asuransi kesehatan masyarakat miskin.

Setelah masing-masing keompok selesai berdiskusi, kedua kelompok diberi waktu untuk presentasi secara pleno untuk mendapat tanggapan dari Working Group yang lainnya. Selanjutnya fasilitator menjelaskan mengenai tindak lanjut penyusunan RAD-PK Provinsi Kalimantan Tengah. FGD Penyusunan RAD-PK Provinsi Kalimantan Tengah berakhir pada pukul 16.00 WIB yang langsung dilanjutkan dengan penutupan.

III. HASIL DAN TINDAK LANJUT PENYUSUNAN RAD-PKPROVINSI KALIMANTAN TENGAH

17

Page 18: I · Web viewDi bidang kesehatan telah disiapkan SK Gubernur terpadu masalah kesehatan, SK Gubernur mengenai tim pengadaan barang dan jasa, tim peningkatan kesadaran anti korupsi,

Laporan Kegiatan Konsultasi dan Kampanye Publik RAN-PK 2004-2009dan FGD Penyusunan RAD-PK Provinsi Kalimantan Tengah

Hotel Dandang Tingang, Palangka Raya 18-19 Desember 2006Bappenas

UNTUK TAHUN IMPLEMENTASI 2007-2009

III.1. Hasil Rencana Aksi Daerah Pemberantasan Korupsi Provinsi Kalimantan Tengah (RAD PK Provinsi Kalimantan Tengah) Isu Pengadaan Barang dan Jasa Tahun 2007 (Lampiran I)

III.2. Hasil Rencana Aksi Daerah Pemberantasan Korupsi Provinsi Kalimantan Tengah (RAD PK Provinsi Kalimantan Tengah) Isu Kesehatan Tahun 2007 (Lampiran II)

III.3. Integrasi RAD PK kedalam Rencana Pembangunan Provinsi Kalimantan TengahPosisi RAD PK di dalam perencanaan pembangunan Provinsi sebenarnya

sudah jelas. Dalam mekanisme perencanaan pembangunan, maka RAD PK sebaiknya masuk menjadi salah satu isu yang harus diangkat dan didiskusikan dalam Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan) mulai dari tingkat Pedesaan hingga Provinsi. Integrasi berbagai persoalan untuk RAD PK dalam hasil Musrenbang akan memastikan pengalokasian dana anggaran untuk penyelesaian persoalan di tingkat nasional dan daerah.

Salah satu dasar hukum penganggaran pelaksanaan RAD-PK terdapat dalam Permendagri nomor 26 tahun 2006 tentang pedoman penyusunan APBD tahun 2007, yaitu: prioritas ke 5: penegakan hukum dan ham, pemberantasan korupsi dan reformasi birokrasi:

“…sasaran prioritas penegakan hukum dan ham, pemberantasan korupsi dan reformasi birokrasi antara lain dapat dicapai pemerintah daerah melalui program dan kegiatan mendukung optimalisasi rencana aksi nasional di bidang pemberantasan korupsi...”

Diharapkan pula penganggaran RAD-PK terintegrasi dalam RKSKPD masing-masing daerah.

III.4. Mekanisme Monitoring dan EvaluasiMonitoring dan evaluasi akan dikoordinasikan oleh Bawasda Provinsi

Kalimantan Tengah beserta tim Kormonev Daerah yang melibatkan berbagai pihak, terutama masyarakat. Keterlibatan masyarakat dalam memantau dan evaluasi sangat penting untuk memastikan dan mengukur peningkatan kinerja pelayanan publik.

III.5. Komitmen Tindak Lanjut Penyusunan RAD-PK Provinsi Kalimantan Tengah

18

Page 19: I · Web viewDi bidang kesehatan telah disiapkan SK Gubernur terpadu masalah kesehatan, SK Gubernur mengenai tim pengadaan barang dan jasa, tim peningkatan kesadaran anti korupsi,

Laporan Kegiatan Konsultasi dan Kampanye Publik RAN-PK 2004-2009dan FGD Penyusunan RAD-PK Provinsi Kalimantan Tengah

Hotel Dandang Tingang, Palangka Raya 18-19 Desember 2006Bappenas

1. Para peserta menyetujui bahwa untuk sementara penyusunan program ditargetkan dapat mencakup satu tahun masa pelaksanaan dan akan mulai dilaksanakan pada tahun 2007;

2. Para peserta sepakat bahwa rancangan dokumen RAD-PK yang telah berhasil disusun selama kegiatan ini akan lebih dikembangkan lagi sesuai dengan kebutuhan dan akan disesuaikan dengan format matriks kegiatan yang ada dalam dokumen RAN-PK;

3. Setelah penyusunan RAD-PK Provinsi Kalimantan Tengah maka tim penyusun sepakat akan mendiseminasikan informasi mengenai RAD-PK kepada instansi daerah terkait sebelum pelaksanaannya di tahun 2007 melalui mekanisme konsultasi dan kampanye publik ke seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Kalimantan Tengah dengan menghadirkan lebih banyak dinas/instansi terkait;

4. Hasil kegiatan Konsultasi dan Kampanye Publik RAN-PK dan penyusunan RAD-PK Provinsi Kalimantan Tengah akan diinformasikan kepada Gubernur dan instansi pusat terkait serta kepada Presiden sebagai laporan baik oleh Bappenas maupun unsur Pemda Provinsi Kalimantan Tengah, dalam hal ini oleh Bappeda Provinsi Kalimantan Tengah. Bappenas, KPK dan seluruh peserta dari berbagai unsur di daerah berharap bahwa penyusunan RAD-PK Provinsi Kalimantan Tengah akan mendapat dukungan penuh dari Gubernur dan Presiden untuk pengesahan dan pelaksanaannya;

19