i. visi, misi dan tujuan visi misi 1) mendidik tenaga · pdf filejumlah pengguna layanan...

Panduan, Peraturan Dan Kode Etik

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

STIKES MEGA REZKY MAKASSAR




1

I. VISI, MISI DAN TUJUAN

VISI

“Menjadi perguruan tinggi swasta terkemuka dan bertaraf internasional Pada tahun 2022”

MISI

1) Mendidik tenaga kesehatan yang bertakwa pada Tuhan

Yang Maha Esa.

2) Menghasilkan Sumber daya manusia yang siap pakai

sesuai dengan kebutuhan.

3) Mendidik sumber daya kesehatan yang mampu

mengasuh (concern), Peduli (caring), Terlibat (belonging),

dalam menyandang Profesi Kesehatan sebagai tenaga

penolong (Helper).

TUJUAN

1) Meningkatkan kompetensi Tenaga Kesehatan Profesional,

cakap dan mandiri, berdaya saing tinggi, beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2) Menghasilkan tenaga kesehatan Profesional dan Mampu

Mengembangkan diri secara terus menerus dan

berkesinambungan.







2

3) Menyelenggarakan pendidikan yang bernuansa masa

depan dengan menerapkan rasa integritas dan berfungsi

sebagai anggota masyarakat yang kreatif, produktif,

terbuka untuk menerima perubahan.

4) Terselenggaranya sistem pendidikan yang mampu

mendidik tenaga kesehatan dalam penelitian dan

pengabdian masyarakat







3







4

KETUA DAN PEMBANTU KETUA

KETUA adalah pimpinan tertinggi sekolah tinggi. Ketua dipilih oleh

senat untuk masa bakti empat tahun. Untuk pelaksanaan program sekolah tinggi

dibantu oleh pembantu-pembantu ketua yaitu :

Wakil Ketua I Bidang akademik

Wakil Ketua II Bidang Administrasi Umum dan Keuangan

Wakil ketua III Bidang Kemahasiswaan

Wakil Ketua IV Bidang Kerja Sama

Pimpinan STIKes Mega Rezky Makassar adalah :

Ketua : Dr.dr.H.Dwi Djoko Purnomo,MPH

WK I : Ns. Julia Fitria Ningsih,S.Kep.,M.Kes.,M.Kep

WK II : Hairuddin K,S.S.,SKM.,M.Kes

WK III : H.Syamsuni carsel,MPd.,MS

WK IV : Abd. Malik Iskandar,S.Ag.,M.Si

KETUA LEMBAGA/BIRO

Prof.DR. H.M.Rusli Ngatimin,MPH :Ketua Badan penjaminan mutu

Muh.M.Yunus,S.Sos.,M.Kes :Ketua Badan LPPM

Hasnawati,SKM :Ketua UPPTK

Unit Perpustakaan :Mashum,SIP

DRS.Abdul Rahman,S.Pdi.,M.Si :Ketua BAAK

Suraji sutopo,S.S :Ketua BAU

Arieyani Kasim,SE :Biro keuangan







5

SENAT

Senat adalah Lembaga perwakilan para dosen yang anggotanya terdiri

atas dosen-dosen tetap yayasan yang ditunjuk untuk mewakili program studinya

masing-masing, senat diantaranya adalah memilih ketua dan memformulasi

kebijakan STIKes menjalankan program-programnya.

BIRO ADMINISTRASI

Dibawah ketua dan pembantu ketua terdapat tiga biro yang berfungsi

untuk mengimplementasikan dan mengkoordinasikan administrasi STIKes. Biro-

biro ini adalah sebagai berikut :

1. Biro Administrasi Akademik

2. Biro Administrasi Umum

3. Biro Administrasi Keuangan

PROGRAM STUDI

Program berfungsi untuk mengorganisasikan dan menjalankan proses

pendidikan dan melaksanakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat

menurut bidangnya masing-masing setiap program studi dipimpin oleh seorang

ketua prodi yang dipilih dan diangkat oleh senat untuk masa bakti empat tahun.

KETUA PROGRAM STUDI:

Ns.Umi Rahmawati,S.Kep.,M.Kep.,Sp.Kep J :Ketua Prodi S1 Keperawatan

Ayu Lestari,S.Kp :Ketua Profesi Ners

Safaruddin amin,S.Si.,Apt.,M.Si :Ketua S1 Farmasi

Suparlan isya samsu,S.Si.,Apt :Ketua DIII Farmasi

Hj.Sumarni,S.ST.,SKM.,M.Kes :ketua DIV Bidan Pendidik

Syamsuriati, S.ST.,SKM.,M.Kes :Ketua DIII Kebidanan

Sulfiani,S.Si.,M.Pd :Ketua Analis kesehatan

Suparlan,S.Farm.,Apt :Ketua DIII Farmasi







6

Saat ini STIKes memiliki 7 program studi yaitu :

1. Prodi S1 keperawatan

2. Prodi Profesi Ners

3. Prodi S1 farmasi

4. Prodi D-IV Bidan Pendidik

5. Prodi D-III Kebidanan

6. Prodi D-III Farmasi

7. Prodi D-III Analis kesehatan

Untuk pelaksanaan proses pembelajaran, dan penelitian program studi di

lengkapi dengan Laboratorium-laboratorium.







7

II. SARANA DAN FASILITAS

PERPUSTAKAAN

Perpustakaan STIKes Mega Rezky Makassar memiliki gedung dengan

jumlah pengguna layanan sebanyak 2396 orang dan koleksi buku yang cukup

memadai dari buku teks, buku rujukan, karya tugas akhir mahasiswa (KTI,

Skripsi), laporan penelitian, terdapat kurang se jumlah ilmiah selain itu tersedia

kapasitas internet 3 Mbps

Perpustakaan STIKes Mega Rezky Makassar juga memiliki jaringan (Local Area

Network) yang mampu memfasilitasi dalam melakukan akses internet dan gratis

selama 24 jam penuh.

MASJID AT. TARBIATUL IBADAH

Masjid STIKes Mega Rezky makassar yang terletak dalam halaman

kampus yang cukup luas berdiri kokoh dapat memfasilitasi kegiatan ibadah

mahasiswa dilengkapi dengan perlengkapan ibadah didalamnya. Masjid STIKes

Mega Rezky Makassar juga digunakan sebagai sarana pembelajaran

ekstrakulikuler, selain itu kegiatan peribadatan mahasiswa yang dibentuk melalui

ROHIS.

KANTIN

Kantin STIKes Mega Rezky Makassar yang terletak di tengah-tengah

lahan STIKes, dapat memenuhi kebutuhan dasar para Dosen, Staf dan Mahasiswa

dengan beranekaragam menu di sajikan.

LABORATORIUM PRAKTEK

Terdapat pada masing-masing program studi dengan kelengkapan alat

dan bahan pembelajaran dalam mengasah keterampilan Psikomotor mahasiswa.







8

III. PERATURAN AKADEMIK

BAB I

PENGERTIAN UMUM

Pasal 1

1. STIKes adalah sekolah tinggi Ilmu kesehatan Mega Rezky Makassar

2. Ketua adalah Ketua STIKes Mega Rezky Makassar

3. Pedoman edukasi adalah petunjuk-petunjuk praktis mengenai

penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran pada STIKES Mega Rezky

Makassar yang menjadi pedoman kegiatan setiap komponen penyelenggaran

pendidikan.

4. Selanjutnya dalam pedoman edukasi ini disebut STIKES Mega Rezky

Makassar adalah perguruan Tinggi Swasta yang terdiri atas sejumlah

program studi yang menyelenggrakan pendidikan akademik dan

professional. Berkedudukan di Makassar.

5. Pendidikan akademik adalah pendidikan tinggi yang diarahkan terutama

pada penguasaan ilmu kesehatan dan pengembangannya.

6. Pendidikan professional adalah pendidikan tinggi yang diarahkan terutama

pada kesiapan penerapan keahlian ilmu keperawatan.

7. Jenjang pendidikan STIKES Mega Rezky Makassar adalah pendidikan tinggi

sebagai lanjutan pendidikan menengah di jalur pendidikan formal.

8. Jalur pendidikan STIKES Mega Rezky Makassar adalah pendidikan formal

yang diselenggarakan melalui kegiatan pembelajaran secara berjenjang dan

berkesinambungan.

9. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan aturan tentang tujuan, isi dan

bahan pengajaran pada STIKES Mega Rezky Makassar serta cara

penyampaian dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan untuk mencapai tujuan pendidikan di STIKES Mega Rezky

Makassar.

10. Dosen adalah tenaga pendidik pada STIKES Mega Rezky Makassar yang

khusus diangkat dengan tugas utama mendidik dan mengajar, melakukan

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

11. Dosen Biasa/dosen tetap adalah tenaga pengajar pada suatu program studi

tertentu,sesuai dengan bidang pendidikan dan keahliannya dan merupakan

pilihan utama yang akan di jadwalkan pada tahun ajaran berjalan, dengan

6







9

mempertimbangkan kualifikasi sesuai dengan keputusan mentri pendidikan

dan kebudayaan.

12. Dosen luar Biasa/dosen tidak tetap adalah tenaga pengajar tidak tetap pada

suatu program studi tertentu, sesuai dengan bidang pendidikan dan

keahliannya dan akan di jadwalkan sesuai dengan keputusan mentri

pendidikan dan kebudayaan.

13. Dosen Koordinator adalah dosen biasa atau luar biasa yang di tunjuk ole

ketua Program studi/ketua STIKES/Pembantu ketua 1 untuk mengkoordinir

dosen yang mengampu mata kuliah yang sama.

14. Pembimbing skripsi/KTI adalah dosen yang ditunjuk oleh ketua

STIKES/Pembantu Ketua 1 untuk membimbing Mahasiswa dalam menyusun

dan menyelesaikan skripsi/tugas akhir yang di wajibkan oleh program studi

sesuai kurikulum operasional yang berlaku.

15. Dosen Penasehat Akademik adalah dosen yang ditetapkan oleh ketua

jurusan/program/ketua STIKES/Puket 1 untuk memberikan bimbingan

akademik kepada Mahasiswa dalam proses belajar mengajarnya setiap

semester.

16. Mahasiswa STIKES Mega Rezky Makassar adalah peserta didik yang

terdaftar dan belajar pada STIKES Mega Rezky Makassar .

17. Mahasiswa baru adalah mahasiswa yang pertama kali terdaftar untuk

mengikuti suatu program studi di STIKES Mega Rezky Makassar dan bukan

mahasiswa pindahan.

18. Mahasiswa pindahan adalah mahasiswa perguruan tinggi lain yang pindah ke

STIKES Mega Rezky Makassar dan mahasiswa STIKES Mega Rezky

Makassar yang pindah dari program studi ke program studi yang lain.

19. Program studi adalah kesatuan rencana belajar sebagai pedoman

penyelenggaraan pendidikan akademik dan / atau professional yang

diselenggarakan atas dasar suatu kurikulum serta ditujukan agar mahasiswa

dapat menguasai pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan

kurikulum.

20. Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) adalah program pengajaran

yang meliputi satu mata kuliah untuk diajarkan selama 1 semester.

21. Satuan Acara Pengajaran (SAP) adalah program pengajaran yang meliputi 1

mata kuliah unutk diajarkan 1 kali atau beberapa pertama.

22. Indeks Prestasi (IP) adalah angka prestasi akademik mahasiswayang

dihitung dan jumlah perkalian nilai hasil hasil belajar dengan bobot SKS

yang dibagi dalam jumlah kredit.







10

23. Kemahasiswaan adalah segala sesuatu yang mengenai mahasiswa dalam

kaitannya dengan penyelenggraan Tri Darma STIKES Mega Rezky

Makassar baik secara individual atau bersama-sama maupun secara

kelembagaan.

24. Alumni adalah lulusan STIKES Mega Rezky Makassar dari berbagai

program studi.

25. System Kredit Semester (SKS) adalah suatu system penyelenggraan

pendidikan dan pengajaran dalam pemberian nilai kredit terhadap beban

studi mahasiswa, beban tugas pengajar dalam satu semester.

26. Satuan Kredit Semester (SKS) adalah takaran penghargaan terhadap

pengalaman belajar yang diperoleh melalui 1 (satu) semester melalui

kegiatan terjadwal perminggu sebanyak 1 (satu) jam perkuliahan atau 2

(dua) jam praktikum atau 4 (empat) jam kerja lapangan yang masing-masing

diiringi oleh sekitar 1 – 2 jam kegiatan terstruktur dan 1 - 2 jam kegiatan

mandiri.

27. Semester adalah satuan waktu terkecil untuk menyatakan lamanya suatu

program pendididikan dalam jenjang pendidikan. Satu semester dengan 19

minggu kerja yang meliputi program belajar mengajar, minggu tenang dan

evaluasi.

28. Semester pendek adalah suatu kegiatan proses belajar mengajar terhadap

Mahasiswa aktif yang di laksanakan dala periode tertentu, yang meliputi

kegiatan tatap muka dan kegiatan mandiri lainnya.

29. Cuti Akademik adalah suatu periode berjangka waktu 1 (satu) semester,

dimana seorang Mahasiswa tidak mengikuti kegiatan akademik namun tetap

terdaftar sebagai Mahasiswa STIKES Mega Rezky Makassar.

30. Drop Out adalah seorang Mahasiswa yang telah dinyatakan putus kuliah

dengan alasan yang bersangkutan tidak memenuhi persyaratan akademik dan

Batas Masa studi, mahasiswa pindahan dengan batas studi yang melebihi

dari hasil penyetaraan/konversi yang di tetapkan, serta Mahasiswa yang di

beri sanksi di keluarkan dari STIKES Mega Rezky Makassar karena

melakukan tindakan yang melanggar ketentuan yang berlaku.

31. Silabus adalah Pokok bahasan (outline) dari kegiatan perkuliahan untuk

setiap mata kuliah dengan mencantumkan sumber-sumber buku yang

merupakan buku wajib sebagai dasar pegangan dosen yang terlibat atas mata

kuliah tersebut, dan maupun bagi Mahasiswa.

32. Nomor Induk dosen adalah: nomor Registrasi dosen yang di keluarkan oleh

biro kepegawaian dan pengembangan sumber daya Manusia STIKES Mega

Rezky Makassar

8







11

33. Laboratorium adalah sarana praktikum yang di butuhkan bagi para

mahasiswa untuk memahami teori-teori yang di berikan, dan

mengimplementasikannya dalam bentuk produk/penguasaan berbagai materi

yang berhubungan dengan jenis media yang di gunakan, atau pelatihan untuk

mempraktekkan pengetahuan yang di dapat.

34. Praktikum adalah suatu kegiatan yang menghasilkan suatu

produk/penguasaan ilmu yang dilaksanakan di dalam laboratorium dan

mengacu pada materi kuliah atau pokok bahasan yang telah di berikan

35. Praktek adalah merupakan salah satu mata kuliah yang mempunyai bobot sks

dan tercantum dalam kurikulum Operasional.

36. Evaluasi Semester adalah merupakan sebagian dari upaya penyelenggaraan

secara terprogram yang termuat dalam kegiatan kalender akademik.

37. Ujian Komprehensif adalah Ujian akhir (tutup) yang di lakukan pada akhir

penyelesaian Studi setelah menyelesaikan seluruh mata kuliah dalam proses

pembelajaran dan penyelesaian syarat administrasi akademik.

38. UTS adalah Evaluasi tengah semester yang dilakukan pada tengah semester

39. UAS adalah Evaluasi Akhir semester yang dilakukan pada akhir semester

40. Kartu Hasil Studi (KHS) adalah lembaran print out yang berisi data hasil

studi mahasiswa yang di terbitkan pada akhir setiap semester

41. Kartu Rencana Studi (KRS) adalah sarana untuk menuliskan mata kuliah

yang akan di ambil dalam semseter berjalan.

42. Ijazah adalah tanda bukti bagi Mahasiswa yang telah menyelesaikan

kebulatan studi dan dinyatakan lulus dari STIKES Mega Rezky Makassar

43. Alumni adalah Mahasiswa yang telah dinyatakan lulus dan telah mengikuti

wisuda program Diploma dan Sarjana.

44. Organisasi alumni adalah wadah resmi para alumni STIKES Mega Rezky

Makassar untuk berkomunikasi dan mempererat tali silaturahmi antar

anggota untuk tujuan bersama sebagai salah satu bagian civitas akademika

STIKES Mega Rezky Makassar.

45. Kode etik alumni adalah sikap lahir dan batin yang di hayati dan wajib di

amalkan oleh setiap alumni STIKES Mega Rezky Makassar sebagai

tanggung jawab terhadap Almamater.

46. Stadium general adalah penyanpaian pokok bahsan dalam suatu forum isinya

memuat telaah umum yang diharapkan dapat memperluas wawasan

pendengar dan pembacanya atau cukup merangsang untuk membuat

pengkajian lebih lanjut.







12

BAB II

TRI DARMA PERGURUAN TINGGI

Pasal 2

1. STIKES Mega Rezky Makassar menyelenggarakan Tri Darma Perguruan

Tinggi yaitu ; Pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

2. Pendidikan merupakan kegiatan dalam upaya menghasilkan manusia terdidik

dan berkualita.

3. Penelitian merupakan kegaiatan dalam upaya menghasilkan pengetahuan

empiric, teori, konsep, meteologi model atau informasi baru yang

memperkaya ilmu agam Islam dan pengembangannya.

4. Pengabdian kepada masyarakat merupakan kegiatan menerapkan dan

mengembangakan ilmu agama islam dan keterampilan tertentu sebagai upaya

memberikan kontribusi bagi kemajuan masyarakat.

BAB III

JENIS PENDIDIKAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN

Pasal 3

1. Jenis pendidikan di STIKES Mega Rezky Makassar terdiri atas :

a. Program akademik yang bertujuan memberikan penguasaan dan

pengembangan ilmu pengetahuan kesehatan.

b. Program professional yang bertujuan memberikan kesiapan

keterampilan dan penerapan keahlian professional dalam salah satu

bidang ilmu pengetahuan kesehatan.

2. Program pendidikan akademik terdiri atas program Diploma dan Sarjana.

3. Program Diploma Tiga diarahkan pada hasil lulusan yang menguasai

kemampuan dalam bidang kerja yang bersifat rutin maupun yang belum

akrab, dengan sifat-sifat maupun konteksnya, secara mandiri dalam

pelaksanaan maupun tanggung jawab pekerajaanya, serta mampu

melaksanakan pengawasan dan bimbingan atas dasar keterampilan

manajerial yang dimilikinya.

4. Program Diploma IV diarahkan pada hasil lulusan yang mengausai

kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan yang kompleks dengan dasar

kemampuan profesional tertentu, termasuk keterampilan merencanakan,

malaksanakan kegiatan, memecahkan masalah dengan tanggung jawab

mandiri pada tingkat tertentu, memiliki keterampilan manajerial, serta

10







13

mampu mengikuti perkembangan pengetahuan dan teknologi dalam bidang

keahliannya.

5. Program Sarjana dan profesi diarahkan pada hasil lulusan yang mengusai

kemampuan merancang dan menganalisis, serta memiliki keterampilan

menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni pada suatu bidang khusus,

yang dilandasi oleh kemampuan analisis yang diperoleh dari pendidikan

program Srajana yang sesuai, atau persyaratan akademik khusus.

Pasal 4

Pembukaan dan Perubahan : Program Sarjana dan Program Diploma.

1. program studi, program diploma adalah lembaga yang diperlukan untuk

pengembangan dibidang ilmu pengetahuan kesehatan.

2. Jenis program yang dimaksud pada poin 1 diatas di buka berdasarkan

kebutuhan masyarakat atau kebutuhan pengembangan bidang ilmu

pengetahuan itu sendiri yang di dukung oleh sebuah studi kelayakan.

3. Jurusan, program studi, program diploma dapat diubah dan di tambah sesuai

dengan kebutuhan.

4. Pembukaan dan penambahan program studi pada suatu institusi ditetapkan

oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan nasional

RI atau usul Ketua STIKES Mega Rezky Makassar setelah mendapat

persetujuan Senat Institut.

5. Pembukaaan dan perubahan Program Studi dan Program Diploma, suatu

Prodi / Jurusan ditetapkan Ketua Prodi / Ketua Jurusan setelah mendapatkan

persetujuan senat institut dan ditetapkan oleh Ketua senat STIKES Mega

Rezky Makassar.

6. Perubahan nama jurusan, program studi, program diploma, dapat dilakukan

setelah memenuhi persyaratan dan ketentuan menurut peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Pasal 5

Program strata 1 (S1), , Program Studi, Program Diploma, diselenggarakan oleh

Prodi.







14

BAB IV

PENERIMAAN MAHASISWA

Pasal 6

Syarat pendaftaran dan penerimaan mahasiswa baru/Reguler

1. Persyaratan Umum:

Lembaga Pendidikan Tinggi STIKES Mega Rezky Makassar terbuka bagi

setiap warga Negara Indonesia dari setiap warga Negara Indonesia dari

semua golongan tanpa membedakan jenis kelamin, suku, golongan dan

agama. Bahkan warga Negara asing dapat di terima menjadi Mahasiswa

sesuai dengan peraturan Perundangan yang berlaku.

2. Persyaratan Calon Mahasiswa Baru:

a. Telah di nyatakan lulus dari SMU/SMK/MA/Sederajat yang di buktikan

dengan Surat Tanda kelulusan Ujian Akhir Nasional sesuai dengan

surat edaran Direktur jendral Pendidikan Tinggi (Dirjen DIKTI)

nomor:972/D/T 2003 tanggal 9 Mei 2003

b. Telah lulus ujian saringan masuk calon mahasiswa baru STIKES Mega

Rezky Makassar.

Pasal 7

Prosedur pndaftaran dan penerimaan Mahasiswa baru

1. Calon Mahasiswa mengisi formulir pendaftaran. Formulir pendaftaran dapat

di peroleh di kampus STIKES Mega Rezky Makassar

2. Setelah mengisi formulir calon Mahasiswa mendaftar ke masing-masing

secretariat panitiadengan melampirkan:

a. Foto Copy Surat Tanda Kelulusan SMU/SMK/MA yang telah di

legalisir asli 1 lembar.

b. Bagi lulusan SLTA swasta, legalisir harus dari kanwil Depdiknas dan

bagi lulusan Alliyah harus dari Departemen Agama.

c. Foto Copy Surat Bukti kewarganegaraan Republik Indonesia (SBKRI)

dengan surat keterangan ganti nama bagi Warga Negara Indonesia

(WNI) keturunan sebanyak 1 lembar.

3. Menerima Kartu ujian saringan calon mahasiswa baru.

4. Mengikuti test/ujian saringan calon mahasiswa baru sesuai dengan peraturan

yang ada.

12







15

5. Calon Mahasiswa yang telah di nyatakan lulus akan menerima surat

keterangan lulus testing melalui pengumum dan surat pemberitahuan yang

berbungan dengan proses registrasi dan lain-lain.

BAB V

PROSEDUR PENERIMAAN MAHASISWA PINDAHAN

Pasal 8

Konversi/Penyetaraan nilai bagi mahasiswa pindahan/melanjutkan.

1. Transkrip yang telah dilegalisir asli dari Perguruan Tinggi asal, oleh Ketua

Program Studi / Kepala Bagian Akademik, akan dikonversi/setarakan sesuai

dengan mata kuliah yang ada dikurikulum operasional di seluruh program

studi dan diterbitkan oleh Ketua Program studi / Ketua Sekolah Tinggi /

Wakil Ketua 1.

2. Pengakuan Kredit sks dilakukan berdasarkan kesetaraan/konversi murni per-

mata kuliah dan secara fleksibel. Pengakuan secara fleksibel yang dimaksud,

yaitu :

a. Perbedaan plus minus 1 sks atas mata kuliah yang disetarakan/konversi

diberlakukan di seluruh program studi.

b. Batas waktu komplain penyetaraan konversi paling lambat 1 (satu)

bulan setelah tanggal penerimaan.

BAB VI

Pasal 9

Syarat Pendaftaran dan penerimaan Mahasiswa melanjutkan studi

Yang di maksud dengan Mahasiswa melanjutkan studi adalah Mhasiswa yang

telah dinyatakan lulus Diploma III (DIII), Diploma III ( DIII) melanjutkan ke

Diploma IV, Diploma III melanjutkan ke strata 1 (S1).







16

Pasal 10

Prosedur Pendaftaran dan penerimaan Mahasiswa melanjutkan Studi

1. Calon Mahasiswa melanjutkan studi mengisi formulir pendaftaran .

Formulir pendaftaran dapat diperoleh di Kampus STIKES Mega Rezky

Makassar.

2. Formulir Pendaftaran yang telah diisi diserahkan ke sekretariat pendaftaran

dengan melampirkan :

a. Foto copy ijazah (surat keterangan lulus) perguruan tinggi asal yang

telah dilegalisir asli 3 (tiga) lembar.

b. Foto copy transkrip nilai perguruan tinggi asal yang telah dilegalisir

asli 3 (tiga) lembar.

c. Pasfoto ukuran 3X4 = 4 lebar, dan 4X6 = 4 lembar.

3. Khusus calon mahasiswa melanjutkan studi dari program Diploma3 ke Strata

1( Khusus prodi D4 Bidan Pendidik) akan dilakukan proses konversi nilai

berdasarkan transkrip nilai dari perguruan tinggi asal sesuai dengan

ketentuan yang berlaku di STIKES Mega Rezky Makassar

BAB VII

Pasal 11

PROSEDUR REGISTRASI DAN HER-REGISTRASI MAHASISWA

Pasal 12

Prosedur Registrasi Mahasiswa baru

1. Mahasiswa Reguler

a. Setelah di nyatakan lulus test, Mahasiswa akan menerima:

- Formulir atau slip Setoran Bank

- Formulir Registrasi/Pendaftaran

- Surat Pernyataan Persetujuan biaya/uang kuliah

- Form Pernyataan kesangguapan mematuhi tata tertib kampus dan

kampus dan seluruh peraturan yang berlaku STIKES Mega Rezky

Makassar

- Formulir pendaftaran anggota perpustakaan.

b. Membayar biaya kuliah dengan jumlah yang telah di tentukan melalui

Bank yang telah ditunjuk dengan nomor Rekening yang sudah tentukan.

c. Setelah membayar biaya kuliah, Mahasiswa melaksanakan Registrasi di

secretariat Program Studi masing-masing dengan melampirkan:

14







17

- Bukti setor Bank asli di bendahra dan Foto Copy 1 lembar di ka.

prodi

- Foto Copy surat tanda kelulusan dan Ijazah/STTB

SMU/SMK/Sederajat legalisir asli 3 lembar bagi Kelulusan SLTA

swata Ijazah harus di legalisir oleh diknas dan bagi lulusan aliyah

dari departemen agama.

- Pasfoto ukuran 3x4 = 4 lembar, 4x 6 = 4 lembar

- Surat pernyataan kesanggupan memenuhi peraturan yang berlaku di

STIKES Mega Rezky Makassar

d. Setelah syarat-syarat dilengkapi, selanjutnya mahasiswa yang

bersangkutan :

- Mendapatkan Nomor Induk Mahasiswa (NIM)

- Mendapatkan Kartu Rencana Studi (KRS).

- Mengisi Kartu Rencana Studi (KRS) di bawah bimbingan Dosen

Penasehat Akademik (PA).

- Mendapatkan Kartu Jadwal Kuliah (KJK)/diumumkan di prodi.

- Mendapatkan kalender akademik

2. Mahasiswa melanjutankan studi.

a. Setelah menerima dan menyetujui hasil penyetaraan/konversi maka

calon mahasiswa akan menerima :

- Formulir atau slip setoran Bank.

- Formulir Registrasi/pendaftaran

- Surat pernyataan persetujuan biaya kuliah Form pernyataan

kesangggupan mematuhi Tata Tertib kampus dan seluruhperaturan

yang berlaku di STIKES Mega Rezky Makassar

- Formulir pendaftaran anggota Perpustakaan.

b. Membayar biaya kuliah dengan jumlah yang telah ditentukan melalui

Bank dengan nomor rekening yang telah ditentukan

c. Setelah membayar biaya kuliah, mahasiswa melaksanakan registrasi di

Sekretariat Program Studi masing-masing dengan melampirkan :

- Bukti setor Bank asli dan foto copy 1 (satu) lembar

- Foto copy ijazah (surat keterangan lulus) perguruan tinggi asal yang

telah dilegalisir asli 3 (tiga) lembar.

- Foto copy transkrip nilai perguruan tinggi asal yang telah dilegalisir

asli 3 (tiga) lembar.

- Pasfoto ukuran 3X4 = 4 lembar, 2X3 = 4 lembar.

- Surat pernyataan kesanggupan membayar biaya kuliah .







18

- Surat pernyataan kesanggupan memenuhi peraturan yang berlaku di

STIKES Meg Rezky Makassar .


bersangkutan :


- Mendapatkan Kartu Rencana Studi (KRS)



- Mendapatkan Kartu Jadwal Kuliah (KJK).

3. Mahasiswa Pindahan.

a. Setelah menerima dan menyetujui hasil penyetaraan/konversi maka

calon mahasiswa akan menerima :

- Formulir atau slip setoran Bank.

- Formulir Registrasi/pendaftaran.

- Surat pernyataan persetujuan biaya kuliah

- Form pernyataan kesangggupan mematuhi Tata Tertib kampus

dan seluruh peraturan yang berlaku di STIKES Mega Rezky

Makassar.

- Formulir pendaftaran anggota Perpustakaan.

b. Membayar biaya kuliah dengan jumlah yang telah ditentukan

melalui Bank dengan nomor rekening yang telah ditentukan

c. Setelah membayar biaya kuliah, mahasiswa melaksanakan registrasi

di Sekretaris Program Studi masing-masing dengan melampirkan :

- Bukti setor Bank asli dan foto copy 1 (satu) lembar.

- Foto copy ijazah (surat keterangan lulus) perguruan tinggi asal

yang telah dilegalisir asli 3 (tiga) lembar.

- Foto copy transkrip nilai perguruan tinggi asal yang telah

dilegalisir asli 3 (tiga) lembar.

- Pasfoto ukuran 3X4 = 64lembar, 2X3 = 4 lembar.

- Surat pernyataan kesanggupan membayar biaya kuliah.

- Surat pernyataan kesanggupan memenuhi peraturan yang

berlaku di STIKES Mega Rezky Makassar.


bersangkutan :


- Mendapatkan Kartu Rencana Studi (KRS).



16







19

- Mendapatkan Kartu Jadwal Kuliah (KJK).

Pasal 13

Prosedur her-registrasi mahasiswa lama

1. Setelah mendapatkan Kartu Hasil Studi (KHS) pada semester sebelumnya,

mahasiswa membayar biaya kuliah STIKES Mega Rezky Makassar dengan

nomor rekening yang telah ditentukan sesuai dengan BPP.

2. Dengan menunjukkan bukti pembayaran biaya kuliah, mahasiswa :

a. Mendaftar ulang ke sekretaris Program Studi masing-masing.

b. Mendapatkan Kartu Rencana Studi (KRS) untuk semester yang akan

datang.

3. Mahasiswa berkonsultasi dengan Dosen Penasehat Akademik (PA) yang

sesuai dengan jadwal yang ditetapkan untuk mengisi Kartu Rencana Studi

(KRS) dengan membawa Kartu Dokumen Akademik Mahasiswa.

4. Mahasiswa mendapatkan Kartu Jadwal Kuliah (KJK)

5. Mendapatkan kalender akademik prodi.

Pasal 14

Pengisian dan Penyerahan KRS

1. Mahasiswa wajib mengisi lembar KRS yang di sediakan program studi pada

setiap awal semester sesuai jadwal dan harus mendapatkan persetujuan dari

dosen pembimbing akademik.

2. Jumlah sks yang bisa di ambil di dasarkan pada capaian IP semester

sebelumnya( Jika sistem kredit)

3. Apabila sampai batas waktu yang di tentukan ada nilai mata kuliah yang

belum masuk, maka pengisian jumlah mata kuliah dalam KRS di dasarkan

pada nilai asumtif dari mata kuliah yang belum masuk tersebut.

4. Apabila sampai pada batas waktu yang ditentukan ada mata kuliah yang

belum masuk, maka pengisian jumlah mata kuliah dalam KRS di dasarkan

pada nilai asumtif dari mata kuliah yang belum masuk tersebut.

5. Keterlambatan penyerahan KRS ke bagaian Akademik (berdasarkan batas

akhir pengisian KRS), akan di kenakan sanksi sebagaimana aturan akademik

yang berlaku.







20

Perubahan dan pembatalan KRS

1. Perubahan KRS mencakup penambahan, pengurangan dan penggantian mata

kuliah.

2. Mahasiswa yang akan mengubah rencana studi diberi kesempatan selambat-

lambatnya dua minggu setelah kulaih mulai berlangsung.

3. Perubahan KRS setelah batas akhir yang telah ditentukan tidak akan dilayani.

4. Pembatalan KRS dilakukan selambat-lambatnya pada akhir minggu ke

delapan dari semester yang belangsung.

5. Perubahan dan pembatalan KRS harus sepengatahuan dan sijin Dosen

Pembimbing Akademik.

Pasal 14

Nomor Induk Mahasiswa ( N I M )

1. Nomor Induk Mahasiswa (NIM) adalah Nomor Registrasi dan Identitas

perorangan yang diberikan kepada mahasiswa.

2. Nomor Induk Mahasiswa berisikan 12 (dua belas) digit nomor untuk masing-

masing program studi.

3. Ketentuan 12 digit adalah 2 digit pertama merupakan tahun anggkatan, 4

Digit berikutnya merupakan kode institusi, 3 selanjutnya kode Program Studi

dan 3 digit brikutnya nomor urut mahasiswa.

Contoh NIM D III Kebidanan:08, 3145, 106, 001

4. Nomor Induk Mahasiswa berfungsi sebagai salah satu persyaratan untuk

mengikuti Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS).

Pasal 15

Kartu Mahasiswa

1. Kartu mahasiswa adalah Kartu Identitas Mahasiswa STIKES Mega Rezky

Makassar

2. Dalam kartu mahasiswa akan tercantum Nama, Nomor Induk Mahasiswa

(NIM), batas masa studi dan batas masa berlaku.

3. Kartu mahasiswa akan diberikan apabila semua syarat penerimaan mahasiswa

STIKES Mega Rezky Makassar telah dipenuhi.

18

18







21

Pasal 16

Surat Keterangan Mahasiswa

Setiap mahasiswa STIKES Mega Rezky Makassar yang berstatus aktif berhak

mendapatkan surat keterangan untuk :

- Surat keterangan sebagai Mahasiswa STIKES Mega Rezky Makassar

- Surat pengantar kunjungan perpustakaan

- Surat pengantar Riset Kerja Praktek

- Surat pengantar Riset Skripsi / Tugas Akhir

PROSES BELAJAR MENGAJAR

BAB VIII

Perangkat Proses Belajar Mengajar

Pasal 17

Sistem Kredit Semester, Kurikulum dan Sillabus

1. Sistem Kredit Semester

a. Satuan kredit semester selanjutnya disingkat sks adalah takaran

penghargaan terhadap pengalaman belajar yang diperoleh selama satu

semester melalui kegiatan terjadwal per minggu sebanyak 1 jam

perkuliahan atau 2 jam praktikum, atau 4 jam kerja lapangan, yang

masing-masing diiringi oleh sekitar 1 – 2 jam kegiatan terstruktur dan

sekitar 1 – 2 jam kegiatan mandiri.

i. Harga Satuan Kredit Semester Kegiatan Kuliah :

Harga satu satuan kredit semester (1 sks) kegiatan kuliah ditetapkan

setara dengan beban studi tiap minggu selama satu semester, yang

terdiri atas tiga kegiatan berikut :

a. 1 jam kegiatan terjadwal (setara dengan 50 menit perkuliahan)

b. 1 – 2 jam kegiatan terstruktur, yang direncanakan oleh tenaga

pengajar pengasuh mata kuliah bersangkutan, misalnya

menyelesaikan pekerjaan rumah, tugas pembuatan referat,

menerjemahkan suatu artikel, dan sebagainya;

c. 1 – 2 jam kegiatan mandiri, misalnya membaca buku rujukan,

memperdalam materi, menyiapkan tugas, dan sebagainya.

ii. Harga Satuan Kredit Semester Kegiatan Seminar dan Kapita Selekta :

Harga satu satuan kredit semester (1 sks) kegiatan seminar dan kapita

selekta pada dasarnya mengacu pada kegiatan kuliah yaitu:







22

a. 1 jam kegiatan terjadwal (setara dengan 50 menit perkuliahan)

b. 1 – 2 jam kegiatan terstruktur, yang direncanakan oleh tenaga

pengajar pengasuh mata kuliah bersangkutan, misalnya

menyelesaikan pekerjaan rumah, tugas pembuatan referat,

menerjemahkan suatu artikel, dan sebagainya.

c. 1 – 2 jam kegiatan mandiri, menyiapkan tugas, dan sebagainya.

iii. Harga Satuan Kredit Semester Kegiatan Praktikum Di Laboratorium

Dan Sejenisnya :

Harga satu satuan kredit semester (1 sks) kegiatan praktikum di

laboratorium dan sejenisnya ditetapkan setara dengan beban studi

sekitar 2 jam kerja laboratorik terjadwal, diiringi dengan :

a. 1 – 2 jam kegiatan terstruktur, tetapi direncanakan oleh tenaga

pengajar yang bersangkutan, misalnya diskusi dan penulisan

laporan tiap minggu selama satu semester

b. 1 – 2 jam kegiatan mandiri, misalnya membaca buku rujukan,

memperdalam materi, menyiapkan tugas, dan sebagainya.

iv. Harga Satuan Kredit Semester Kerja Lapangan Dan Sejenisnya :

Harga satu satuan kredit semester (1 sks) kerja lapangan, kerja

praktek dan sejenisnya ditetapkan setara dengan beban studi sekitar 4

jam terjadwal tiap minggu selama satu semester, yang diiringi dengan

:

a. 1 – 2 jam kegiatan terstruktur, tetapi direncanakan oleh tenaga

pengajar yang bersangkutan, misalnya diskusi, seminar,

konvrensi kasus dan penulisan laporan tiap minggu selama satu

semester

b. 1 – 2 jam kegiatan mandiri, misalnya membaca buku rujukan,

memperdalam materi, menyiapkan tugas, dan sebagainya.Waktu

yang digunakan mahasiswa untuk pergi ke dan pulang dari

tempat berlangsungnya kerja lapangan atau kerja praktek tidak

diperhitungkan.

v. Harga Satuan Kredit Semester Kegiatan Penelitian, Penulisan

Skripsi/Tugas Akhir, Tesis, dan sejenisnya :

Harga satu satuan kredit semester (1 sks) kegiatan penelitian

penulisan skripsi dan sejenisnya pada dasarnya mengacu pada kerja

lapangan, yaitu setara dengan beban studi sekitar 4 jam terjadwal tiap

minggu selama satu semester, yang diiringi dengan :

a. 1 – 2 jam kegiatan,terstruktur, tetapi direncanakan oleh tenaga

pengajar yang bersangkutan, misalnya seperti diskusi, seminar,

20







23

studi kepustakaan, penelitian laboratorium/lapangan, partisipasi

pada suatu lembaga, dan sebagainya

b. 1 – 2 jam kegiatan mandiri, misalnya mencari buku jurnal di

perpustakaan lain, menyiapkan penelitian, menulis tesis/laporan

tugas akhir dan sebagainya.Waktu yang digunakan mahasiswa

untuk pergi ke dan pulang dari tempat berlangsungnya penelitian

tidak diperhitungkan.

Mengingat waktu yang sangat terbatas untuk melakukan

kegiatan penelitian dan penulisan skripsi, dianjurkan agar

mahasiswa telah menyiapkan usulan penelitian atau outline-nya

pada semester sebelum kegiatan penelitian dan penulisan skripsi

itu ditempuh (dicantumkan pada KRS).

2. Kurikulum

a. Dasar Pengembangan Kurikulum :

i. Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar

nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

ii. Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan

dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan,

potensi daerah, dan peserta didik.

iii. Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam

kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan

memperhatikan:

a. Peningkatan iman dan takwa;

b. Peningkatan akhlak mulia;

c. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik;

d. Keragaman potensi daerah dan lingkungan;

e. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional;

f. Tuntutan dunia kerja;

g. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;

h. Agama;

i. Dinamika perkembangan global; dan

j. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.

iv. Kurikulum pendidikan tinggi wajib memuat :

a. Pendidikan agama;

Pendidikan agama dimaksudkan untuk membentuk peserta

didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.







24

b. Pendidikan kewarganegaraan;

Pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk

peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan

dan cinta tanah air.

c. Bahasa.

Bahan kajian bahasa mencakup bahasa Indonesia, bahasa

daerah, dan bahasa asing dengan pertimbangan:

- Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional;

- Bahasa daerah merupakan bahasa ibu peserta didik; dan

- Bahasa asing terutama bahasa Inggris merupakan bahasa

internasional yang sangat penting kegunaannya dalam

pergaulan global.

v. Kurikulum pendidikan tinggi dikembangkan oleh perguruan tinggi

yang bersangkutan dengan mengacu pada standar nasional

pendidikan untuk setiap program studi.

vi. Kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan tinggi

dikembangkan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan dengan

mengacu pada standar nasional pendidikan untuk setiap program

studi.

b. Penyusunan Kompetensi Kurikulum

Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggungjawab

yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh

masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan

tertentu.

i. Kompetensi hasil didik suatu program studi terdiri atas :

kompetensi utama;

kompetensi pendukung;

kompetensi lain yang bersifat khusus dan gayut dengan kompetensi

utama.

ii. Elemen-elemen kompetensi terdiri atas :

landasan kepribadian;

penguasaan ilmu dan keterampilan;

kemampuan berkarya;

sikap dan perilaku dalam berkarya menurut tingkat keahlian

berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai;

pemahaman kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan

pilihan keahlian dalam berkarya.

22







25

iii. Ciri khas kompetensi utama lulusan sebagai pembeda antara program

studi satu dengan lainnya harus ditinjau dari gatra :

a. Nilai penting dalam membentuk kehidupan yang

berkebudayaan;

b. keterkaitan komplementer-sinergis di antara berbagai

kompetensi utama lainnya.

iv. Perbandingan beban ekivalen dalam bentuk satuan kredit semester

antara kompetensi utama dengan kompetensi pendukung serta

kompetensi lain di dalam kurikulum berkisar antara 40-80% : 20-

40% : 0-30%.

v. Kurikulum pendidikan tinggi yang menjadi dasar penyelenggaraan

program studi terdiri atas :

a. Kurikulum inti;

b. Kurikulum institusional.

vi. Kurikulum inti merupakan kelompok bahan kajian dan pelajaran

yang harus dicakup dalam suatu program studi yang dirumuskan

dalam kurikulum yang berlaku secara nasional.

vii. Kurikulum inti terdiri atas kelompok rnatakuliah pengembangan

kepribadian, kelompok mata kuliah yang mencirikan tujuan

pendidikan dalam bentuk penciri ilmu pengetahuan dan ketrampilan,

keahlian berkarya, sikap berperilaku dalam berkarya. dan cara

berkehidupan bermasyarakat, sebagai persyaratan minimal yang

harus dicapai peserta didik dalam penyelesaian suatu program studi.

viii. Kurikulum institusional merupakan sejumlah bahan kajian dan

pelajaran yang merupakan bagian dari kurikulum pendidikan tinggi,

terdiri atas tambahan dan kelompok ilmu dalam kurikulum inti yang

disusun dengan memperhatikan keadaan dan kebutuhan lingkungan

serta ciri khas perguruan tinggi yang bersangkutan.

ix. Kurikulum inti program sarjana dan program diploma terdiri atas:

a. Kelompok mata kuliah pengembangan kepribadian (MPK)

adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran untuk

mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa

terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur,

berkepribadian mantap, dan mandiri serta mempunyai rasa

tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

b. Kelompok mata kuliah keilmuan dan ketrampilan (MKK) adalah

kelompok bahan kajian dan pelajaran yang ditujukan terutama







26

untuk memberikan landasan penguasaan ilmu dan ketrampilan

tertentu.

c. Kelompok mata kuliah keahlian berkarya (MKB) adalah

kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan

menghasilkan tenaga ahli dengan kekaryaan berdasarkan dasar

ilmu dan ketrampilan yang dikuasai.

d. Kelompok mata kuliah perilaku berkarya (MPB) adalah

kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan untuk

membentuk sikap dan perilaku yang diperlukan seseorang dalam

berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan dasar ilmu dan

ketrampilan yang dikuasai.

e. Kelompok mata kuliah berkehidupan bermasyarakat (MBB)

adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang diperlukan

seseorang untuk dapat memahami kaidah berkehidupan

bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya.

x. Kurikulum inti program sarjana berkisar antara 40% - 80% dari

jumlah sks kurikulum program sarjana.

xi. Kurikulum inti program diploma sekurang-kurangnya 40% dari

jumlah sks kurikulum program diploma.

xii. Kurikulum institusional program sarjana dan program diploma

terdiri atas keseluruhan atau sebagian dan:

a. Kelompok MPK yang terdiri atas matakuliah yang relevan

dengan tujuan pengayaan wawasan, pendalaman intensitas

pemahaman dan penghayatan MPK inti.;

b. Kelompok MKK yang terdiri atas matakuliah yang relevan

untuk memperkuat penguasaan dan memperluas wawasan

kompetensi keilmuan atas dasar keunggulan kompetitif serta

komparatif penyelenggaraan program studi bersangkutan;

c. Kelompok MKB yang terdiri atas matakuliah yang relevan,

bertujuan untuk memperkuat penguasaan dan memperluas

wawasan kompetensi keahlian dalam berkarya di masyarakat

sesuai dengan keunggulan kompetitif serta komparatif

penyelenggaraan program studi bersangkutan;

d. Kelompok MPB yang terdiri atas matakuliah yang relevan,

bertujuan untuk memperkuat penguasaan dan memperluas

wawasan perilaku berkarya sesuai dengan ketentuan yang

berlaku di masyarakat untuk setiap program studi;

24







27

e. Kelompok MBB yang terdiri atas matakuliah yang relevan

dengan upaya pemahaman serta penguasaan ketentuan yang

berlaku dalam berkehidupan di masyarakat, baik secara

nasional maupun global, yang membatasi tindak kekaryaan

seseorang sesuai dengan kompetensi keahliannva.

xiii. Kelompok MPK pada kurikulum inti yang wajib diberikan dalam

kurikulum setiap program studi/kelompok program studi terdiri atas

Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama. dan Pendidikan

Kewarganegaraan.

xiv. Dalam kelompok MPK secara institusional dapat termasuk bahasa

Indonesia, bahasa Inggris, Ilmu Budaya Dasar, Ilmu Sosial Dasar,

Ilmu Alamiah Dasar, Filsafat Ilmu, Olah Raga dan sebagainya.

xv. Kurikulum inti untuk setiap program studi pada program sarjana,

program magister, program doktor, dan program diploma ditetapkan

oleh Menteri.

xvi. Kurikulum institusional untuk setiap program studi pada program

sarjana, program magister, program doktor, dan program diploma

ditetapkan oleh masing-masing perguruan tinggi.

xvii. Penyusunan kurikulum inti untuk setiap program studi pada program

sarjana, program Pascasarjana, dan program diploma berpedoman

pada Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000

tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan

Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa dan ketentuan yang diatur dalam

Keputusan ini.

xviii. Menteri Pendidikan Nasional tidak menetapkan kurikulum inti untuk

setiap program studi sebagaimana yang diatur pada pasal 11 ayat (1)

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000, dan

selanjutnya ditetapkan oleh kalangan perguruan tinggi bersama

masyarakat profesi dan pengguna lulusan.

xix. Panduan pembuatan matrik kompetensi program studi.

c. Hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan kurikulum

i. Kesesuaian dengan Visi, Misi, Sasaran dan Tujuan

Dengan memperhatikan Visi, Misi dan Tujuan umum STIKES

Mega rezky Makassar dan Visi, Misi, Tujuan Umum dan Tujuan

Khusus Program Studi bersangkutan.







28

ii. Relevansi

Relevansi kurikulum dapat dikaitkan dengan keberlanjutan untuk

meningkatkan ilmu pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi,

maupun untuk memenuhi sumber daya manusia pada dunia kerja.

iii. Derajat Integrasi

Derajat Integrasi antar mata kuliah dapat terlihat pada struktur

kurikulum, di mana seluruh mata kuliah dapat memberikan

kontribusi keilmuan.

iv. Kompetensi Inti

Kompetensi Inti dikaitkan dengan kemampuan untuk dapat

mengembangkan dan melanjutkan ilmu program studi kepada

jenjang yang lebih tinggi dan kemampuan menerapkan keilmuan

pada dunia kerja.

v. Kurikulum Institusional

Pada distribusi mata kuliah dalam struktur kurikulum Program Studi

pada kelompok mata kuliah muatan institusional yang terdiri dari

mata kuliah yang menunjang pewarnaan/kekhasan program studi

bersangkutan.

vi. Struktur dan Isi Kurikulum

Struktur dan isi kurikulum didistribusikan setiap semester dengan

pengelompokan dan penataan mata kuliah sesuai lima pilar yang

ditetapkan berdasarkan Kepmendiknas sebagai berikut :MPK,

MKK, MKB, MPB, MBB. Distribusi kurikulum menerapkan

distribusi kurva normal di mana pada awal tidak terlalu besar jumlah

sks lalu meninggi dan menurun kembali pada semester akhir.

3. Sillabus

a. Sillabus adalah pokok bahasan (outline) dari kegiatan perkuliahan

untuk setiap mata kuliah dengan mencantumkan sumber-sumber

buku yang merupakan buku wajib sebagai dasar pegangan dosen

yang terlibat atas mata kuliah tersebut, dan maupun bagi mahasiswa

b. Fungsi dari Sillabus adalah untuk mengkomunikasikan kepada

mahasiswa tentang penjelasan matakuliah, mengapa mata kuliah

tersebut diajarkan, arah dan tujuan dari perkuliahannya, dan apa

yang diperlukan oleh mahasiswa tersebut dalam menyelesaikan

perkuliahan

c. Ketentuan penyusunan sillabus

i. Dosen yang ditunjuk adalah dosen-dosen yang menguasai

materi mata kuliah yang akan disusun sillabusnya.

26







29

ii. Sillabus tersebut hanya memuat pokok bahasan materi kuliah

berdasarkan bobot sks atas mata kuliah yang bersangkutan dan

juga nama buku-buku sumber yang digunakan.

iii. Sillabus yang dimaksud oleh STIKESdi evaluasi kembali

sesudah dua (2) tahun atau 4 (empat) semester sesuai dengan

berlakunya Kurikulum Operasional

iv. Adapun contoh format penyusunan sillabus, adalah sbb :

SILLABUS Nama Mata Kuliah : .................................................................................

.Kode Mata Kuliah : .................................................................................

Semester : .................................................................................

Jenjang : ...............................................................................

Dosen : ...............................................................................

Pokok Bahasan : ................................................................................

..................................................................................

TIU : ..................................................................................

TIK : ...................................................................................

Alokasi : 14 kali pertemuan

Sumber : .................................................................................

....................................................................................

Pasal 18

Dosen

1. Definisi, tugas dan hak

a. Definisi

i. Tenaga Pengajar yang selanjutnya disebut Dosen STIKES Mega

rezky Makassar adalah seseorang yang berdasarkan pendidikan dan

keahliannya, diangkat oleh penyelenggara pendidikan tinggi, dalam

hal ini Yayasan Pendidikan Islam, yang ditugaskan untuk mengajar

pada STIKES Mega Rezky Makassar

ii. Dosen dapat merupakan dosen biasa, dosen luar biasa dan dosen

tamu.

iii. Dosen biasa / Dosen Tetap adalah dosen yang diangkat dan

ditempatkan sebagai tenaga pengajar tetap pada STIKES Mega

Rezky Makassar







30

iv. Dosen luar biasa / Dosen Tidak Tetap adalah dosen yang diangkat

dan ditempatkan sebagai pengajar bukan tetap pada STIKES Mega

Rezky Makassar.

v. Dosen tamu adalah seseorang yang diundang dan diangkat sebagai

dosen STIKES Mega Rezky Makassar, pada jangka waktu tertentu

(temporer).

vi. Di antara dosen biasa / dosen tetap, dosen luar biasa / dosen tidak

tetap dan dosen tamu dengan pertimbangan tertentu dimungkinkan

adanya dosen praktisi dan dosen langka.

vii. Ketentuan mengenai dosen praktisi dan dosen langka ditetapkan oleh

Pimpinan STIKES Mega Rezky Makassar

b. Tugas :

- Tugas pokok, wewenang, dan tanggung jawab dosen adalah di

bidang pendidikan dan pengajaran (sesuai dengan UU tentang dosen

dan Guru no 14 Tahun 2005) , penelitian, dan pengabdian kepada

masyarakat.

- (sesuai dengan lampiran Keputusan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan nomor 0114/U/1991 tanggal 7 Maret 1991)

c. Hak :

- Memanfaatkan sarana dan prasarana yang tersedia pada Program

Studi untuk kepentingan Pelaksanaan proses belajar mengajar

- Mendapat Penghargaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di

STIKES Mega rezky Makassar

- Mendapatkan pembinaan dan kesempatan pengembangan diri dari

program studi (home base), di mana dosen tersebut ditempatkan

2. Persyaratan menjadi dosen Dosen tetap :

a. Minimal berpendidikan S2 atau sedang lanjut program Magister. Untuk

mata kuliah tertentu di samping gelar kesarjanaan diperlukan keahlian

profesi dan pengalaman sebagai praktisi.

b. Telah memenuhi persyaratan administrasi dan akademik untuk

mendapatkan NID ( Nomor Induk Dosen ) yang dikeluarkan oleh Bagian

kepegawaian STIKES dan NIDN/NUPN

c. Memiliki Kapabilitas / Kemampuan dalam mengajar mata kuliah

tertentu berdasarkan penilain dari ketua program studi dan pimpinan

STIKES Mega Rezky Makassar (Ketua Prodi/Ketua Sekolah

Tinggi/Wakil Ketua 1).

d. Mempunyai moral dan integritas yang tinggi.

e. Memiliki jabatan fungsional dosen.

28







31

f. Memiliki sertikat Pekerti .

3. Prosedur penerimaan dosen pengajar

a. Lamaran calon dosen diterima oleh Bagian kepegawaian( BAU) STIKES

Mega Rezky Makassar.

b. Tim Rekrutmen Dosen memeriksa berkas lamaran / kelengkapan data

dan persyaratan calon dosen, yaitu tentang :

i. Ijazah dan Transkrip nilai yang dilegalisir asli oleh perguruan tinggi

asal serta tahun kelulusan

ii. Program studi / bidang ilmu yang dimiliki

iii. Index Prestasi minimal 2,75 bagi lulusan Perguruan Tinggi Negeri

(PTN) dan minimal 3,00 bagi lulusan Perguruan Tinggi Swasta

iv. Memiliki pengalaman mengajar / pengalaman kerja sesuai bidang

studi yang diajarkan dibuktikan dengan surat keputusan mengajar.

v. Calon dosen yang belum memiliki pengalaman sebagai mana

tersebut pada butir (iv) di atas harus melalui proses sebagai asisten

dosen.

vi. Ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan asisten dosen diatur

dalam pasal tersendiri.

vii. Jenjang Kepangkatan dan data pendukung lainnya.

c. Hasil seleksi administrasi yang memenuhi persyaratan oleh Tim

rekrutmen dosen diteruskan kepada pimpinan STIKES (Puket I & II)

untuk dimintakan pendapat adanya kebutuhan dosen pada program studi

dalam lingkungan STIKES atas pertimbangan dari Yayasan

d. Jika Program studi memerlukan penambahan dosen tersebut maka

dilakukan wawancara I oleh Tim Rekruitmen Dosen , meliputi antara lain

untuk keperluan :

i. Mengisi Formulir Calon Dosen

ii. Melengkapi persyaratan yang masih kurang

iii. Mengisi kesediaan mengajar dan lain-lain yang diperlukan oleh


e. Berkas Dosen tersebut sesuai butir ddikirim ke Akademik untuk

dilakukan wawancara

f. seleksi II oleh pimpinan STIKes untuk dinilai kemampuan mengajar

melalui tes MIkroteaching / penguasaan materi sesuai bidang ilmu / mata

kuliah yang akan diajarkan

g. Hasil Wawancara / seleksi II tersebut dilaporkan ke Tim Rekruitmen

dosen. Bagi yang dinyatakan memenuhi persyaratan / diterima, Bagian

kepegawaian akan memberikan Nomor Induk Dosen (NID) untuk







32

selanjutnya calon dosen tersebut dapat dijadwalkan mengajar di STIKES

Mega Rezky Makassar dan SK Yayasan

h. Dosen yang baru Lulus dan akan menjadi dosen diberikan kesempatan

mengajar sebagai asisten dosen tanpa kelebihan sks selama satu semester

sebagai bentuk pendampingan dan orientasi tetapi dapat diberikan

pembimbingan dilahan praktek.

4. Nomor Induk Dosen

a. Nomor Induk Dosen adalah nomor registrasi dosen yang dikeluarkan

oleh Biro Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Yayasan Pendidikan Islam.

b. Nomor Induk Dosen merupakan syarat untuk dapat mengajar di

lingkungan STIKES Mega Rezky Makassar

5. Kualifikasi Kepangkatan Dosen

Sesuai dengan lampiran I sk mendikbud nomor 0114/U/1991

Jabatan

tenaga

pengajar

Diploma /

S0

S-1 S-2 S-3

I II III I II III I II III I II III

Asisten D M M D B M - - - - - -

Lektor M M M M M M D D M D B M

Lektor

kepala

M M M M M M M M M D D M

Guru

besar

- - - M M M M M M M M M

I. Pendidikan dan Pengajaran

II. Penelitian

III. Pengabdian kepada masyarakat

M = Mandiri

D = Ditugaskan atas tanggung jawab dosen senior

B = Membantu tenaga pengajar senior

6. Dosen Biasa / Dosen Tetap

a. Fungsi

Sebagai tenaga pengajar tetap pada suatu program studi tertentu,

sesuai dengan bidang pendidikan dan keahliannya dan merupakan

pilihan utama yang akan dijadwalkan pada tahun ajaran berjalan,

30







33

dengan mempertimbangkan kualifikasi sesuai dengan lampiran 1

Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 0114/U/1991.

b. Tugas dan kewajiban

i. Melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi

Pendidikan , Pengajaran dan Pengabdian pada masyarakat

ii. Membantu memajukan dan mengembangkan proses

penyelenggaraan pendidikan pada STIKES Mega Rezky Makassar

iii. Menjaga nama baik almamater Yayasan Pendidikan Islam baik

keluar maupun ke dalam

iv. Mengajar maksimal 12 sks per semester

c. Hak

i. Memanfaatkan sarana dan prasarana yang tersedia pada Program

Studi untuk kepentingan Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi

ii. Mendapat Penghargaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di


iii. Mendapatkan pembinaan dan kesempatan pengembangan diri dari

program studi (home base), di mana dosen tersebut ditempatkan

d. Persyaratan menjadi dosen Tetap

i. Memiliki Nomor Induk Dosen (NID) STIKES Mega Rezky

Makassar

ii. Memiliki jenjang kepangkatan dengan home base di STIKES Mega

Rezky Makassar

iii. Memiliki kualifikasi sesuai dengan lampiran 1 Keputusan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan nomor 0114/U/1991.

7. Dosen Luar Biasa / Dosen Tidak Tetap

a. Fungsi

Sebagai tenaga pengajar tidak tetap pada suatu program studi tertentu,

sesuai dengan bidang pendidikan dan keahliannya dan akan dijadwalkan

pada tahun ajaran berjalan, dengan mempertimbangkan kualifikasi sesuai

dengan lampiran 1 Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

nomor 0114/U/1991.

b. Tugas dan kewajiban

i. Melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi

Pendidikan , Pengajaran dan Pengabdian pada masyarakat.

ii. Membantu memajukan dan mengembangkan proses penyelenggaraan

pendidikan pada STIKES Mega Rezky Makassar







34

iii. Menjaga nama baik almamater Yayasan Pendidikan Islam baik di

dalam maupun di luar

iv. Mengajar maksimal 12 sks per semester

v. Tugas dan kewajiban dosen akan diatur tersendiri.

c. Hak

i. Memanfaatkan sarana dan prasarana yang tersedia pada

STIKES/Prodi untuk kepentingan Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan

Tinggi

ii. Mendapat Penghargaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di


d. Persyaratan menjadi dosen luar Biasa

Memiliki kualifikasi sesuai dengan lampiran UU Dosen no 14 yang

berlaku.

8. Dosen coordinator

a. Definisi :

Dosen koordinator adalah dosen biasa atau luar dosen yang ditunjuk

oleh Ketua Program Studi / Ketua Sekolah Tinggi / Pembantu Ketua

1untuk mengkoordinir dosen yang mengampu matakuliah yang sama.

b. Fungsi :

Membantu Pimpinan Program Studi dalam pelaksanaan proses belajar

mengajar untuk mata kuliah tertentu

c. Tugas :

i. Mengkoordinir dan memberikan saran-saran kepada dosen anggota

yang terlibat dalam pemberian mata kuliah yang bersangkutan agar

seluruh materi kuliah yang ada dalam Satuan Acara Perkuliahan

(SAP) dapat diberikan pada semester yang bersangkutan

ii. Membantu dosen anggota dalam perkuliahan baik yang menyangkut

teknik perkuliahan maupun penyampaian materi dengan

menggunakan media / alat bantu perkuliahan yang tersedia

iii. Membantu mencarikan dosen pengganti bila ada dosen anggota yang

berhalangan hadir

iv. Membantu dosen anggota dalam memahami dan melaksanakan

peraturan-peraturan akademik yang berlaku di STIKES Mega Rezky

Makassar

v. Mengadakan rapat koordinasi dengan anggota sebanyak dua kali

tiap semester.

vi. Menjelang awal semester :

32







35

a. Bersama-sama dengan anggota membahas, mengevaluasi SAP

yang sudah ada dan melakukan perbaikan-perbaikan atau

penyempurnaan bila diperlukan

b. Menentukan penekanan pokok-pokok pemberian kuliah

berdasarkan SAP yang sudah ada / yang sudah diperbaiki dan

pemberian kuliah dengan alat bantu agar materinya mudah

diserap oleh mahasiswa.

d. Menjelang akhir perkuliahan :

a. Membahas dan mengevaluasi pemberian materi SAP, pelaksanaan

perkuliahan semester berjalan dan perbaikan-perbaikan yang perlu

dilakukan

b. Menyampaikan saran-saran kepada pimpinan STIKES / PRODI

yang berhubungan dengan pengembangan / perbaikan dan

kelancaran perkuliahan untuk semester-semester berikutnya.

e. Mengevaluasi kinerja dosen anggota dalam proses pembelajaran.

f. Persyaratan menjadi dosen koordinator :

i. Memiliki Nomor Induk Dosen (NID) STIKES Mega Rezky Makassar

ii. Memiliki jenjang kepangkatan Akademik minimal Lektor dan jenjang

pendidikan minimal S2, dengan bidang studi yang sesuai mata kuliah

yang di ampu.

iii. Apabila persyaratan no.ii tidak dapat dipenuhi, maka dosen yang

bersangkutan minimal memenuhi persyaratan sebagai berikut :

a. Telah memiliki jenjang kepangkatan minimal asisten ahli dan

jenjang pendidikan S2.

b. Telah mengajar minimal 6 semester berturut-turut di STIKES

Mega Rezky Makassar

c. Telah mengajar mata kuliah tersebut minimal 3 (tiga) semester

berturut-turut.

d. Pimpinan STIKES dengan segala pertimbangan akademik

menganggap bahwa Dosen yang bersangkutan mampu dan

memiliki keahlian di bidang mata kuliah dimaksud.

e. Dosen Koordinator :

f. Tidak mengampu lebih dari 3 (tiga) mata kuliah

9. Pembimbing skripsi/tugas akhir

a. Definisi

i. Pembimbing skripsi/tugas akhir adalah dosen yang ditunjuk oleh

Ketua STIKES/Wakil Ketua 1 untuk membimbing mahasiswa dalam







36

menyusun dan menyelesaikan skripsi/tugas akhir yang diwajibkan

oleh program studi sesuai kurikulum operasional yang berlaku.

ii. Pembimbing skripsi/tugas akhir dapat berupa dosen pembimbing

materi dan pembimbing teknis atau pembimbing I dan pembimbing

II.

b. Fungsi pembimbing materi/pembimbing I:

Memberikan bimbingan kepada mahasiswa dalam menyelesaikan

skripsi/tugas akhir sebagai bagian dari persyaratan menyelesaikan studi

pada jenjang sarjana dan jenjang diploma sesuai dengan ketentuan yang

ditetapkan oleh STIKES / Program Studi masing-masing

c. Tugas :

i. Menyediakan Jadwal, hari dan waktu untuk membimbing mahasiswa

dengan jumlah pertemuan minimal sesuai yang ditentukan oleh

program studi

ii. Menyediakan waktu minimal 15 menit pada setiap bimbingan

iii. Memberikan bimbingan kepada mahasiswa sesuai dengan pedoman

penyusunan Skripsi/ Tugas Akhir dari STIKES/ Program Studi

iv. Mematuhi kode etik dan memiliki integritas sebagai dosen

pembimbing

d. Hak :

i. Mengoreksi dan merevisi judul dan materi skripsi/tugas akhir

mahasiswa.

ii. Menetapkan waktu dan tempat bimbingan dengan persetujuan ketua

jurusan/program/bagian.

iii. Menyetujui kelayakan materi skripsi / tugas akhir untuk dapat

mengikuti sidang komprehensif.

iv. Menguji mahasiswa bimbingannya dalam ujian komprehensif.

v. Dalam hal pembimbing materi / pembimbing I berhalangan hadir

pada jadwal yang telah ditetapkan, maka yang bersangkutan dapat

memberikan kuasa secara tertulis kepada pimpinan (Ketua

Prodi/Ketua Sekolah Tinggi/WK 1) untuk menunjuk pembimbing

lain sebagai penguji pengganti.

vi. Memanfaatkan sarana dan prasarana yang tersedia pada Program

Studi untuk kepentingan bimbingan

vii. Mendapatkan insentif yang akan diberikan pada saat mahasiswa

bimbingannya melaksanakan ujian sesuai dengan ketentuan yang

berlaku

34







37

c. Persyaratan menjadi dosen pembimbing materi / pembimbing I skripsi

untuk Program S-1/DIV

i. Memiliki Nomor Induk Dosen (NID) STIKES Mega Rezky

Makassar

ii. Jenjang kepangkatan minimal asisten ahli dan lektor dengan jenjang

pendidikan minimal S2 dengan bidang studi yang sesuai dengan

materi yang diasuh untuk dosen tetap dan atau dosen senior/ dosen

luar biasa menurut pertimbangan stikes untuk menjadi pembimbig I.



a. Telah memiliki jenjang kepangkatan minimal asisten ahli

dengan jenjang pendidikan S1.


Mega Rezky Makassar

c. Telah mengajar mata kuliah yang menjadi pokok bahasan dalam

skripsi/tugas akhir minimal 2 (dua) semester berturut-turut.

d. Ditetapkan oleh Ketua STIKES, sesuai usulan dari ketua

Program/Bagian untuk masa satu semester.

e. Persyaratan menjadi dosen pembimbing materi skripsi / KTI untuk

Program D-3

i. Memiliki Nomor Induk Dosen (NID) STIKES MRM

ii. Jenjang kepangkatan minimal asisten ahli dengan jenjang

pendidikan minimal S-1 dengan bidang studi yang sesuai dengan

materi yang diasuh untuk dosen tetap dan atau dosen senior /

dosen luar biasa menurut pertimbangan stikes untuk menjadi

pembimbig I.



a. Telah memiliki jenjang kepangkatan minimal asisten ahli dan

jenjang pendidikan S1.


Mega Rezky Makassar

c. Telah mengajar mata kuliah yang menjadi pokok bahasan

dalam skripsi/ KTI proyek akhir minimal dua semester

berturut-turut.

d. Ditetapkan oleh Ketua STIKES, sesuai usulan Ketua

Program/Bagian untuk masa satu tahun Akademik.







38

10. Pembimbing teknis / pembimbing II

a. Fungsi :

Membantu pembimbing materi / pembimbing I dalam proses penyusunan

skripsi /tugas akhir mahasiswa

b. Tugas :

i. Memberikan bimbingan teknis penulisan skripsi / tugas akhir sampai

selesainya penulisan.

ii. Menyediakan Jadwal, hari dan waktu untuk membimbing mahasiswa

dengan jumlah pertemuan minimal sesuai yang ditentukan olen

program studi

iii. Menyediakan waktu minimal 15 menit pada setiap bimbingan

iv. Memberikan bimbingan kepada mahasiswa sesuai dengan pedoman

penyusunan Skripsi/ Tugas Akhir dari STIKES MRM/ PRODI

v. Mematuhi kode etik dan memiliki integritas sebagai dosen

pembimbing

c. Hak :

i. Memberikan masukan kepada pembimbing materi / pembimbing I

tentang skripsi / tugas akhir mahasiswa yang dibimbingnya

ii. Menguji mahasiswa bimbingannya pada sidang / ujian komprehensif

( khusus pembimbing II)

iii. Menetapkan waktu dan tempat bimbingan dengan persetujuan ketua


iv. Menyetujui kelayakan teknis penyusunan skripsi / KTI tugas akhir

untuk dapat mengikuti sidang komprehensif

v. Memanfaatkan sarana dan prasarana yang tersedia pada PRODI /

Jurusan / Program Studi untuk kepentingan bimbingan

vi. Mendapatkan insentif yang akan diberikan pada saat mahasiswa

bimbingannya melaksanakan ujian sesuai dengan ketentuan yang

berlaku

d. Persyaratan menjadi dosen pembimbing teknis / pembimbing II

i. Dosen Tetap STIKES MRM

ii. Jenjang pendidikan Minimal S-1

iii. Jenjang Kepangkatan Minimal Asisten Ahli

iv. Untuk Struktural / tenaga edukatif yang belum mempunyai jenjang

kepangkatan, minimal pendidikan S-1 dan memiliki Nomor Induk

Dosen.

36







39

v. Diangkat oleh Pimpinan STIKES MRM atas usulan dari Ketua

Jurusam/ Program studi untuk masa satu tahun akademik

11. Penguji komprehensif / tugas akhir

Penguji komprehensif / tugas akhir adalah dosen yang telah memenuhi

persyaratan tertentu dan diangkat oleh pimpinan (Ketua STIKES MRM )

dengan tugas menguji atau memberi penilaian tentang kemampuan

mahasiswa menguasai materi dan atau presentasi hasil skripsi/ KTI tugas

akhir (maket, program aplikasi, gambar). Penguji komprehensif terdiri dari

para pembimbing materi / pembimbing I, pembimbing II dan penguji tamu.

Untuk program studi tertentu penguji dapat diambil dari kalangan praktisi.

a. Fungsi :

Menguji dan memberikan penilaian / evaluasi atas skripsi /KTI tugas

akhir mahasiswa termasuk penguasaan kompetensi program studi

b. Tugas :

i. Memberikan penilaian terhadap presentasi hasil skripsi /KTI tugas

akhir.

ii. Memberikan penilaian / evaluasi materi dan metodologi penyusunan

skripsi /KTI tugas akhir.

iii. Memberikan penilaian / evaluasi materi kuliah lain yang terkait

dengan isi skripsi /KTI tugas akhir.

iv. Memberikan penilaian, berupa rata-rata penjumlahan hasil dari point

i,ii dan iii.

c. Hak :

i. Mempertimbangkan dan menentukan kelayakan skripsi /KTI tugas

akhir dan kelulusan mahasiswa dalam ujian komprehensif.

ii. Mendapatkan insentif yang akan diberikan sesuai dengan ketentuan

yang berlaku

d. Persyaratan menjadi dosen penguji komprehensif

Berstatus sebagai pembimbing materi / pembimbing I / pembimbing II

dan untuk program studi tertentu dapat diambil dari kalangan praktisi

yang ditetapkan oleh Ketua Sekolah Tinggi

12. Ketua penguji komprehensif

Ketua penguji komprehensif adalah para pembimbing materi/pembimbing I

yang diangkat oleh Ketua STIKES dengan tugas menjadi ketua penguji ujian

komprehensif untuk semester tertentu.

a. Fungsi :

i. Memimpin pelaksanaan sidang ujian komprehensif sesuai dengan

jadwal yang telah ditetapkan.







40

ii. Membuat keputusan akhir hasil ujian komprehensif mahasiswa.

b. Tugas :

i. Memberikan penilaian terhadap presentasi hasil skripsi /KTI tugas

akhir.

ii. Memberikan penilaian / evaluasi materi dan metodologi penyusunan

skripsi /KTI tugas akhir.

iii. Memberikan penilaian / evaluasi materi kuliah lain yang terkait

dengan isi skripsi /KTI tugas akhir.

c. Hak :

i. Membuka , mengumumkan hasil ujian dan menutup sidang

komprehensif

ii. Menentukan hasil akhir ujian komprehensif.

iii. Mendapatkan insentif yang akan diberikan sesuai dengan ketentuan

yang berlaku

d. Persyaratan menjadi ketua penguji komprehensif

i. Berstatus sebagai pembimbing materi / pembimbing I / pembimbing

II yang ditetapkan oleh Ketua STIKES/Puket 1

ii. Memiliki jenjang kepangkatan akedemik minimal Lektor Kepala

dengan jenjang pendidikan minimal S-2 sesuai dengan bidang ilmu

iii. Apabila persyaratan no.ii tidak dapat dipenuhi, maka ketua penguji

yang bersangkutan minimal memenuhi persyaratan sebagai berikut :

iv. Telah memiliki jenjang kepangkatan minimal lektor dengan jenjang

pendidikan S2 minimal pernah menduduki jabatan struktural

akademik (Puket, ketua jurusan,Ketua prodi, kepala bagian, kepala

biro dan kepala LPPM)

v. Telah memiliki jenjang kepangkatan lektor dengan jenjang

pendidikan S3.

vi. Telah mengajar minimal 6 semester berturut-turut di STIKES MRM

vii. Telah mengajar mata kuliah tersebut minimal 3 (tiga) semester

berturut-turut.

viii. Ditetapkan oleh Ketua STIKES/PUKET 1, sesuai usulan dari Ketua

Jurusan/Program/Bagian untuk masa satu semester.

ix. Ditetapkan oleh Ketua STIKES/Puket 1, sesuai usulan dari Ketua

Jurusan/Program/Bagian untuk masa satu semester.

13. Dosen Penasehat Akademik

Dosen penasehat akademik adalah dosen yang ditetapkan oleh Ketua

Jurusan/program / Ketua Sekolah Tinggi / untuk memberikan bimbingan

38







41

akademik kepada mahasiswa dalam proses belajar mengajarnya setiap

semester

a. Fungsi :

Membantu mahasiswa yang menjadi tanggung jawabnya dalam

pelaksanaan proses belajar mengajar dengan cara monitoring, dengan

tujuan agar mahasiswa tersebut memperoleh kelancaran dalam

menyelesaikan studi dan mendapatkan Indeks Prestasi yang optimal.

b. Tugas :

i. Memberikan pengarahan tentang rencana studi, jenis mata kuliah

yang akan diambil untuk semester berikutnya

ii. Membantu mahasiswa untuk memilih, menentukan dan

merencanakan studinya pada permulaan semester, meliputi

penentuan jenis mata kuliah yang akan diambil, jumlah maksimal

sks yang diambil berdasarkan Indeks Prestasi Semester yang

diperoleh.

iii. Membantu memecahkan permasalahan mahasiswa yang menyangkut

kelancaran kuliah.

iv. Menerima keluhan mahasiswa yang berkaitan dengan dosen,

jurusan/ program studi, proses belajar mengajar dan masalah

akademik lainnya

v. Memberikan konsultasi secara teratur dan terjadwal minimal 1 (satu)

kali dalam satu seminggu.

c. Kewajiban

i. Mematuhi ketentuan akademik dan kode etik yang berlaku

ii. Menyampaikan semua Kartu Rencana Studi dan Kartu Rencana

Ujian Utama Pengendalian Mutu yang sudah disetujui kepada

pimpinan program studi yang terkait

iii. Menyampaikan laporan kepada pimpinan program studi tentang :

a. Permasalahan mahasiswa bimbingannya,

b. Semua saran/ keluhan yang diutarakan mahasiswa.

d. Hak :

Dalam setiap pembimbingan yang terjadwal, dosen Penasehat Akademik

berhak untuk mendapatkan kompensasi keuangan yang sama dengan

memberikan kuliah terjadwal. (rasio pembimbing akademik antara

mahasiswa yaitu : 20:1)

e. Persyaratan menjadi dosen Penasehat akademik :

i. Dosen biasa / tetap di STIKES yang memiliki jenjang akademik

minimal Asisten Ahli dan berlatar belakang bidang ilmu sesuai







42

dengan jurusan / program studi dan atau berdasarkan pertimbangan

stikes disesuaikan dengan kondisi

ii. Tenaga struktural (minimal sekretaris jurusan/program studi) pada

STIKES MRM dengan minimal jenjang akademik S-1

iii. Mempunyai loyalitas dan integritas terhadap STIKES Mega Rezky

Makassar

iv. Memahami / menguasai peraturan akademik yang berlaku di

Lembaga Pendidikan STIKES Mega Rezky Makassar

14. Evaluasi Kinerja Dosen

a. Dalam rangka peningkatan mutu dosen di lingkungan STIKES MRM

maka diperlukan evaluasi atas kinerja dosen yang minimal dilaksanakan

dalam 1 (satu) semester sekali.

b. Evaluasi kinerja dosen dilakukan oleh pimpinan, dosen koordinator dan

mahasiswa.

c. Evaluasi kinerja dosen dilaksanakan sesuai ketentuan yang ditetapkan.

d. Sarana yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja dosen antara

lain : formulir penilaian, angket, pengamatan langsung dan laporan.

e. Evaluasi tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut :

i. Kehadiran Dosen dalam kelas

ii. Ketepatan waktu sesuai jadwal mengajar

iii. Pemenuhan Materi mengajar sesuai SAP

iv. Perilaku dalam bertugas

15. Kode Etik Dosen

a. Menjaga dan menyimpan rahasia STIKES MRM

b. Tidak mengeluarkan pernyataan yang dapat merugikan Lembaga maupun

pernyataan yang menimbulkan pertentangan.

c. Menjaga nama baik STIKES MRM maupun korps dosen.

d. Bersikap terbuka baik menerima saran, kritik ataupun keluhan baik dari

mahasiswa maupun pimpinan STIKES

e. Pelanggaran kode etik dosen akan dikenakan sangsi sesuai ketentuan

yang berlaku.

40







43

Pasal 19

Laboratorium, Praktikum dan Praktek Lapangan dan KKN

1. Laboratorium

a. Pengertian laboratorium

Laboratorium adalah sarana praktikum yang dibutuhkan bagi para

mahasiswa untuk memahami teori-teori yang diberikan, dan

mengimplementasikannya dalam bentuk produk/penguasaan berbagai

materi yang berhubungan dengan jenis media yang digunakan, atau

pelatihan untuk mempraktekkan dan menguasai berbagai keterampilan

yang sesuai dengan mata kuliah yang mewajibkan mahasiswanya untuk

melakukan praktikum di laboratorium.

b. Fungsi dan kedudukan laboratorium

i. Fungsi Laboratorium adalah untuk mengimplementasikan teori-teori

ke dalam suatu kegiatan praktikum; atau agar para mahasiswa

mengetahui, memahami, dan dapat mempraktekkan pengetahuan

yang didapat.

ii. Laboratorium dan peralatannya berada di bawah pengawasan dan

tanggung jawab seorang Kepala Studio atau Lab, atau Dosen yang

berhubungan dengan mata kuliah atau praktikum yang diberikan bila

pejabat yang ditunjuk belum tersedia, serta berada di bawah

pengawasan Ketua jurusan/Ketua Prodi/Ketua Sekolah Tinggi/Puket

1

c. Standarisasi laboratorium

i. Standarisasi Laboratorium diperlukan agar keberadaan laboratorium

berkaitan sesuai dengan kebutuhan yang dituntut dalam kurikulum.

ii. Standarisasi laboratorium mengacu pada kebutuhan akademik dan

kebutuhan lapangan kerja.

d. Panduan pemakaian fasilitas laboratorium

i. Fasilitas laboratorium digunakan untuk keperluan sebagai berikut:

a. Pengolahan data materi kuliah

b. Penyelesaian tugas perkuliahan

c. Pengambilan dan pengolahan data penelitian

d. Praktikum materi perkuliahan

e. Fasilitas laboratorium digunakan untuk keperluan aktivitas

kuliah mahasiswa, dosen dan karyawan.







44

f. Setiap Dosen dan Mahasiswa yang ingin memakai fasilitas

laboratorium harus mengkonfirmasikan waktu pemakaian

dengan staf laboratorium terlebih dahulu. Konfirmasi tersebut

berguna untuk mendapatkan kepastian pemakaian dan mengatur

daftar dan jadwal dengan pemakai yang lain.

g. Setiap Dosen dan Mahasiswa yang ingin memakai fasilitas

laboratorium di luar jadwal yang telah ditentukan, harus

membuat surat permohonan pemakaian fasilitas laboratorium.

Surat permohonan tersebut ditujukan ke Kepala laboratorium.

h. Setiap Dosen dan Mahasiswa yang memakai fasilitas

laboratorium harus mengisi buku/ lembar daftar hadir atau daftar

pemakaian di ruang laboratorium yang bersangkutan dengan

mencantumkan nama pemakai/ penanggungjawab dan waktu

pemakaian yang diketahui oleh staf laboratorium.

i. Setiap Dosen dan Mahasiswa yang memakai fasilitas

laboratorium harus mengupayakan pemakaian yang benar dan

mengkonfirmasikan kepada staf laboratorium jika ada hal-hal

yang lain sehubungan dengan fasilitas laboratorium.

j. Kesalahan yang diakibatkan oleh pemakaian (rusak atau hilang)

baik secara sengaja atau tidak sengaja, sesuai dengan ketentuan

dalam pemakaian fasilitas laboratorium, maka diberi sanksi

berupa penggantian alat/fasilitas laboratorium.

k. Untuk keperluan di luar kegiatan akademik yang telah

ditentukan harus mendapat surat izin tertulis dari Ketua

Pimpinan Program / Prodi.

2. Praktikum

a. Pengertian praktikum :

i. Praktikum adalah suatu kegiatan yang menghasilkan suatu

produk/penguasaan ilmu yang dilaksanakan di dalam laboratorium

dan mengacu pada materi kuliah atau pokok bahasan yang telah

diberikan.

ii. Praktikum merupakan salah satu komponen penilaian pada mata

kuliah yang bersangkutan.

b. Pedoman penyelenggaraan praktikum

i. Praktikum dilakukan pada jadwal yang telah ditentukan, yaitu sama

atau di luar waktu perkuliahan bagi mata kuliah yang membutuhkan

praktikum.







45

ii. Untuk mata kuliah tertentu pelaksanaan praktikum dilakukan setelah

pelaksanaan Ujian Akhir Semester.

c. Penjadwalan praktikum diatur oleh kepala laboratorium.

d. Persyaratan bagi perserta laboratorium

i. Persyaratan bagi peserta praktikum mengikuti peraturan yang telah

ditentukan.

ii. Untuk jenis-jenis praktikum tertentu, diperlukan syarat kelulusan

mata kuliah prasyarat.

iii. Telah memenuhi persyaratan administrasi keuangan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

e. Instruktur praktikum

Instruktur adalah dosen yang membimbing para mahasiswa untuk dapat

memahami dan mengikuti prosedur penggunaan berbagai peralatan yang

diperlukan dalam praktikum. Adapun persyaratan instruktur praktikum

mengikuti persyaratan dosen.

f. Evaluasi praktikum dan sertifikat

Evaluasi diperlukan untuk melihat sejauh mana pemahaman dan

keterampilan mahasiswa dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan

kepada mahasiswa atau kelompok mahasiswa, dan sebagai tanda bahwa

mahasiswa yang bersangkutan telah memenuhi persyaratan itu, maka

kepadanya akan diberikan sertifikat. Sertifikat ini juga sebagai tanda

bahwa mahasiswa tersebut dapat mengikuti ujian komprehensif.

g. Materi praktikum

i. Materi praktikum mengacu pada Satuan Acara Perkuliahan (SAP)

yang telah ditentukan.

ii. Materi praktikum dibuat oleh tim dosen dan berkoordinasi dengan

ketua jurusan/program/bagian.

3. Praktek

a. Pengertian praktek

i. Praktek merupakan salah satu mata kuliah yang mempunyai bobot sks

dan tercantum dalam Kurikulum Operasional (KO).

ii. Praktek adalah suatu kegiatan yang menghasilkan suatu

produk/penguasaan ilmu yang dilaksanakan di lapangan maupun

ruangan dan mengacu pada materi kuliah atau pokok bahasan yang

telah diberikan.

b. Pedoman penyelenggaraan

i. Praktek dilakukan sesuai dengan jadwal yang ditentukan.

42







46

ii. Penjadwalan praktek diatur oleh ketua jurusan/program/bagian dan

berkoordinasi dengan kepala laboratorium/pihak lain yang terkait.

c. Persyaratan bagi peserta praktek

i. Persyaratan bagi peserta praktek mengikuti peraturan yang telah

ditentukan.

ii. Untuk jenis-jenis praktek tertentu, diperlukan syarat kelulusan mata

kuliah prasyarat.

iii. Telah memenuhi persyaratan administrasi keuangan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

d. Instruktur praktek

Instruktur adalah dosen yang membimbing para mahasiswa untuk dapat

memahami dan mengikuti prosedur penggunaan berbagai peralatan yang

diperlukan dalam praktek. Adapun persyaratan instruktur praktek

mengikuti persyaratan dosen.

e. Evaluasi praktek

Evaluasi diperlukan untuk melihat sejauh mana pemahaman dan

keterampilan mahasiswa dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan

kepada mahasiswa atau kelompok mahasiswa, dan sebagai tanda bahwa

mahasiswa yang bersangkutan telah memenuhi persyaratan itu, maka

kepadanya akan diberikan nilai yang tercantum dalam Kartu Hasil Studi

(KHS).

f. Materi praktek

i. Materi praktek mengacu pada Satuan Acara Perkuliahan (SAP) yang

telah ditentukan.

ii. Materi praktek dibuat oleh tim dosen dan berkoordinasi dengan ketua


4. Praktek Pengalaman Lapangan

i. Praktek pengalaman Lapangan (PPL), Yakni praktek yang

dilakukan di lapangan untuk mendapatkan pengalaman nyata

mengenai penerapan ilmu yang terkait dengan mata kuliah

keahlian khusus (profesi) yang di kembangkan oleh Program

Studi

ii. Peserta PPL di bagi perkelompok maksimal 20 orang dan di

bimbing seorang dosen pembimbing setempat

iii. Waktu pelaksanaan PPL Paling lama 3 bulan







47

5. Kuliah Kerja Nyata (KKN)

i. Kuliah Kerja nyata (KKN) yaitu: Praktek dilapangan mengenai

penerapan ilmu yang bersifat interdisipliner yanmg dikembangkan

oleh seluruh jurusan dan kegiatan ini sekaligus merupakan bagian dari

pengabdian Masyarakat.

ii. Program KKN tidak dapat di ambil bersamaan dengan

programperkuliahan

a. Program KKN dapat diikuti jika mahasiswa telah menyelesaikan

minimal 120 SKS,kecuali memiliki IPK minimal 3,0 dapat

mengikuti program KKN jika memiliki 115 SKS

b. Bobot KKN 4 SKS

6. Stadium General

Stadium general adalah penyanpaian pokok bahsan dalam suatu forum

isinya memuat telaah umum yang diharapkan dapat memperluas

wawasan pendengar dan pembacanya atau cukup merangsang untuk

membuat pengkajian lebih lanjut. Pokok bahasan dalam stdium general

tidak dipaparkan sebagai pengambilan posisi teoritik tertentu, melainkan

dikemas sebagai pengolahan (treatise) yang idharapkan dapat

merangsang pemikiran (thought-provoking), khususnya bagi mereka

yang menekuni disiplin yang mengcakup dalam atau berbatasan dengan

ilmu perilaku (behavioral science) serta perihal kebudayaan sebagai

penjelmaan yang khas manusiawi dalam kehidupan bermasyarakat.

7. Peraturan Laboratorium, Praktikum, Praktek Lapangan dan KKN

i. Peraturan dan Pelaksanaan Laboratorium, Praktikum, Praktek

Lapangan dan KKN di tetapkan oleh masing-masing Program

Studi

ii. Besarnya pembayaran laboratorium,praktikum,praktek lapangan

dan KKN akan diatur lebih lanjut.

8. Segala bentuk kegiatan Akademik baik KKN, Praktikum,PKL,kegiatan

skripsi/KTI dan praktek lapangan lain diluar dari pada pada

pembayaran per semester

44







48

BAB IX

Prosedur Dan Proses Belajar Mengajar

Pasal 20

Sistem dan prosedur belajar mengajar

1. Garis Besar Program Pengajaran

a. Definisi :

i. Garis Besar Program Pengajaraan adalah panduan yang memberikan

petunjuk secara keseluruhan mengenai tujuan dan ruang lingkup

materi yang harus diajarkan, GBPP pada dasarnya berisi tentang

deskripsi singkat mata kuliah, tujuan instruksional umum, tujuan

instruksional khusus, pokok bahasan, sub pokok bahasan, estimasi

waktu, dan kepustakaan.

ii. GBPP ini akan dijabarkan secara mendetail dalam SAP.

b. Ketentuan penyusunan Garis Besar Program Pengajaran

i. Dosen yang ditunjuk adalah dosen-dosen yang menguasai materi mata

kuliah yang akan disusun silabusnya.

ii. GBPP tersebut berisi deskripsi singkat matakuliah, Tujuan

Instruksional Umum (TIU), Tujuan Instruksional Khusus (TIK),

pokok bahasan, sub pokok bahasan, estimasi waktu dan daftar

kepustakaan.

iii. GBPP yang dimaksud oleh Fakultas dievaluasi kembali sesudah dua

(2) tahun atau 4 (empat) semester sesuai dengan berlakunya

Kurikulum Operasional (KO).

iv. Adapun contoh format penyusunan GBPP, adalah sbb :

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

Nama Mata Kuliah :

Nomor Kode / sks :

Deskripsi Singkat :

TIU :

No Tujuan Pokok Sub Pokok Estimasi Daftar







49

Instruksiona

l Khusus

Bahasan Bahasan Waktu Kepustakaan

Kepustakaan:

1. .......

2. …….

2. Satuan Acara Perkuliahan

a. Definisi

i. Satuan Acara Perkuliahan (SAP), adalah memuat rangkuman pokok-

pokok materi yang akan dibahas oleh setiap Dosen yang terkait/yang

ditugaskan atas mata kuliah tersebut pada setiap pertemuan tatap

muka dikelas salama tiap semester.

ii. SAP memberikan petunjuk secara rinci, pertemuan demi pertemuan,

tujuan, ruang lingkup materi yang harus diajarkan, kegiatan belajar

mengajar, media, dan evaluasi yang harus digunakan. Dengan

demikian, pengajar dapat mengajar dengan baik tanpa kekhawatiran

keluar dari ruang lingkup materi, strategi belajar maupun sistem

evaluasinya

iii. Di dalam SAP, pengajar menguraikan jumlah waktu perkuliahan,

pokok bahasan materi, sub pokok bahasan materi, dan kegiatan

belajar mengajar yang akan dilakukan [meliputi: tahap kegiatan,

kegiatan pengajar dan mahasiswa, dan media & alat pengajaran],

evaluasi dalam tatap muka, dan referensi yang digunakan untuk bahan

pengajaran.

b. Ketentuan penyusunan SAP

a. Tanggung jawab penyusunan SAP untuk setiap mata kuliah adalah

Tim Koordinator Mata Kuliah yang bersangkutan, dan pedoman

penyusunan SAP

b. Untuk setiap mata kuliah, ketua jurusan/prodi/Ketua Sekolah

Tinggi/puket 1 menunjuk salah satu Dosen Senior/Dosen

46







50

Koordinator yang ditugaskan untuk menyusun SAP yang dimaksud.

Yang dimaksud dengan Dosen Senior/Koordinator

c. Memiliki kepangkatan akademik, Asisten ahli dan Lektor untuk S-

1dan S-2, dan Asisten Ahli untuk program D-3

d. Dosen Senior/Dosen Koordinator dalam penyusunan SAP tersebut

dapat dilakukan sendiri atau dengan Dosen-dosen yang terlibat satu

mata kuliah yang dimaksud.

c. Dosen Senior/Dosen Koordinator menetapkan minimal 2 (dua) judul

buku yang merupakan buku wajib bagi mahasiswa setiap mata kuliah

yang terkait, dan minimal dua (2) buku sebagai anjuran atau referensi

yang dibaca mahasiswa tersebut

d. Di dalam penuangan pokok-pokok bahasan dan materi bahan kuliah di

dalam SAP mata kuliah yang bersangkutan, oleh Dosen Senior/Dosen

Koordinator harus ditulis sumber nama buku bacaan dan bab-bab nya.

e. Adapun format/bentuk pembuatan SAP adalah sbb :

PROGRAM STUDI.............................................


SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

Mata Kuliah :...................................................................................

No. Kode :...................................................................................

Program/Jurusan :....................................................................................

Jumlah sks :...................................................................................

Semester ke :........................................................................................

TIU :........................................................................................

MK Prasyarat :....................................................................................

Media :

a. Papan tulis.

b. Overhead-Projector

c. Slide

d. Kertas- kerja

e. Fotocopi

Evaluasi :

a. Kehadiran

b. Penilaian terhadap hasil penugasan, diskusi

tanya jawab

c. Hasil tes tengah semester.

d. Hasil ujian akhir semester







51

Proses Belajar Mengajar :

a. Dosen : menjelaskan, memberi

contoh, diskusi, memberikan tugas

pekerjaaan rumah.

b. Mahasiswa : mendengarkan,

mencatat, mempelajari, diskusi,

mengerjakan pekerjaan rumah.

Minggu

ke

(1)

Sasaran

Belajar

(2)

Pokok

Bahasan

(3)

Materi

(4)

Sumber

Bacaan

(5)

Tingkat

Kompetensi

(6)

Catatan : Buku Wajib / Pegangan : ……………………..

Buku Referensi : ……………………..

f. Pada setiap awal dan akhir perkuliahan tiap semester, SAP tersebut

dievaluasi untuk mengetahui apakah materi SAP tersebut perlu diperbaiki

atau apakah pemberian materi kuliah selama tatap muka tiap semester

tercapai atau tidak. Hal ini dapat dievaluasi dengan membandingkan

Kartu Aktivitas Dosen dengan SAP yang ada oleh dosen koordinator

kalau mata kuliah yang dimaksud ditangani oleh lebih dari satu dosen.

Kalau mata kuliah yang dimaksud hanya ditangani oleh satu dosen, maka

evaluasi SAP dalam hal ini dilakukan oleh Pimpinan (Puket/ Kajur/Ketua

Program Studi tersebut).

g. Setiap Dosen Koordinator diwajibkan memberikan laporan kepada Ketua

jurusan/ prodi/Ketua Sekolah Tinggi/puket 1 atas pencapaian materi SAP

tiap akhir materi.

47







52

3. Sistem dan prosedur penjadwalan dosen

a. Draft penjadwalan Dosen disusun oleh Ketua Jurusan/Program/Bagian

b. Dosen yang dijadwalkan harus mendapatkan persetujuan dari an atau

pimpinan STIKES MRMDosen yang dijadwalkan harus mengacu

kepada ketentuan yang berlaku di STIKES MRM

c. Penjadwalan dosen sesuai dengan schedule yang telah ditetapkan.

d. Dalam melakukan penjadwalan dosen, semaksimal mungkin

berdasarkan kepada kesediaan mengajar dosen

4. Sistem dan prosedur pengambilan mata kuliah oleh mahasiswa untuk Prodi

yang telah menerapkan SKS

a. Indeks Prestasi

- Indeks Prestasi atau yang disingkat IP adalah nilai rata rata dari

mata kuliah yang telah diambil mahasiswa.

- Penilaian keberhasilan dinyatakan dengan Indeks Prestasi Semester

( IPS) dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK).

- Indeks Prestasi Semester menunjukkan keberhasilan mahasiswa

dalam mengikuti program pendidikan dalam satu semester.

- Indeks Prestasi Kumulatif adalah nilai rata rata seluruh mata kuliah

yang telah dicapai pada semester-semester yang telah diikuti oleh

mahasiswa yang bersangkutan secara kumulatif.

- Indeks Prestasi Semester dihitung dengan cara membagi Jumlah

mutu yang diperoleh dengan jumlah sks yang diambil. Jumlah mutu

didapatkan dengan perkalian angka mutu yang diperoleh dengan

masing-masing sks mata kuliah. Jumlah sks adalah penjumlahan

seluruh sks yang diambil dalam semester yang bersangkutan .

- Angka mutu ditentukan sbb: A : 4 ; B : 3 ; C : 2 ; D : 1 ; E : 0

- Indeks Prestasi Semester digunakan sebagai pedoman dalam

pengambilan jumlah sks maksimal yang diperbolehkan dalam

setiap semester berikutnya, yaitu sebagai berikut :

Indeks Prestasi

Semester

Jumlah sks maksimal yang

dapat diambil

≥3.00 24 sks

2.50 – 2,99 21 sks

2,00 – 2,49 18 sks

1,50 – 1,99 15 sks

<1,50 12 sks

b. Distribusi Mata Kuliah

49







53

- Distribusi mata kuliah per semester disusun oleh

jurusan/program/bagian masing-masing sesuai dengan yang tertera

dalam kurikulum operasional yang telah disetujui oleh Ketua

Sekolah Tinggi/ Puket 1

- Penjadwalan mata kuliah dalam suatu semester (ganjil / genap)

harus berdasarkan pada distribusi mata kuliah sesuai dengan

kurikulum institusi.

c. Mata kuliah prasyarat

- Untuk mata kuliah tertentu dimungkinkan untuk dibuatkan prasyarat

mata kuliah yang mendahuluinya

- Mata kuliah prasyarat tertera dalam kurikulum operasional.

- Mata kuliah prasyarat minimal nilai D (nilai D tersebut harus

diperbaiki pada semester berikutnya, di mana mata kuliah tersebut

ditawarkan).

- Jika quota sks masih memungkinkan mahasiswa dapat mengambil

mata kuliah di semester yang lebih tinggi, sepanjang mata kuliah

tersebut tidak bersyarat.

d. Ketentuan pengambilan matakuliah mahasiswa tahap akhir

i. Mahasiswa Tahap Akhir (TA) adalah mahasiswa yang aktif pada

semester terakhir dari tahapan perkuliahannya, di mana jumlah

tabungan sks yang telah lulus ditambah jumlah sks yang ditempuh

pada semester tersebut sama dengan kebulatan studi (sesuai total sks

dalam kurikulum institusi)

ii. Atau, mahasiswa TA adalah mahasiswa yang aktif pada semester

terakhir dari tahapan perkuliahannya, di mana jumlah sisa sks yang

wajib diselesaikannya tidak melebihi batas sks maksimum yang

boleh diambilnya pada semester tersebut.

Atau dengan rumus:

Mahasiswa TA = ∑ tab sks lulus + ∑ sks yang ditempuh = ∑ sks

kebulatan studi.

Atau,

Mahasiswa TA = ∑ sisa sks yang wajib diselesaikan ≤ batas sks

maks semester tersebut.

e. Untuk mahasiswa tahap akhir dimungkinkan untuk mengambil mata

kuliah yang tidak ditawarkan dalam semester tersebut, sepanjang jumlah

sks yang diambil ( termasuk skripsi ) sudah merupakan kebulatan studi

mahasiswa dengan tetap memperhatikan indeks prestasi semester yang







54

bersangkutan. Di laksanakan serentak oleh STIKES MRM dengan

minimal peserta 10 (sepuluh) orang.

f. Mata kuliah yang ditawarkan pada mahasiswa tahap akhir tetap

dijadwalkan penuh pada semester berjalan atau dititipkan pada program

studi lain dilingkungan STIKES MRM yang menawarkan mata kuliah

yang sama atau dijadwalkan pada semester pendek.

g. Prosedur pengisian Kartu Rencana Studi dan Penerbitan Kartu jadwal

Kuliah (KJK)

i. Mahasiswa yang telah menyelesaikan persayaratan administrasi

akan mendapatkan formulir Kartu Rencana Studi (KRS).

ii. Format dan bentuk KRS ditentukan oleh STIKES/PRodi masing

masing sesuai dengan kebutuhan dan kekhususan program studi

masing masing.

iii. KRS adalah sarana untuk menuliskan mata kuliah yang akan

diambil dalam semester berjalan.

iv. KRS yang harus diisi adalah minimal rangkap 2 (dua).

v. KRS yang telah diisi harus disetujui oleh Dosen PA dan diketahui

oleh Ketua Jurusan/Program/bagian.

vi. KRS yang telah disetujui oleh dosen PA akan dientri oleh bagian

akademik untuk diterbitkan Kartu Jadwal Kuliah (KJK).

vii. Kartu Jadwal kuliah berisi jadwal kuliah mahasiswa dalam satu

minggu yang terdiri dari : Nama mata kuliah, Nama dosen , hari,

jam dan ruang kuliah serta lokasi kuliah.

viii. KJK yang telah dikeluarkan oleh program studi tidak bolah dirubah

/ diganti oleh mahasiswa.

ix. Bila terjadi perubahan kartu jadwal kuliah, harus ada persetujuan

dari Ketua Jurusan/Program/Bagian.

x. Mahasiswa wajib kuliah sesuai dengan jadwal yang telah tertera

dalam KJK.

xi. Mahasiswa dilarang untuk berpindah kelas ke dosen yang lain yang

tidak tertera dalam kjk mahasiswa yang bersangkutan.

xii. Mahasiswa yang melanggar ketentuan diatas maka nilainya tidak

akan diproses, baik nilai Kehadiran , tugas, praktek, UTS dan UAS.

5. Monitoring kehadiran mahasiswa

a. Untuk memonitor kehadiran mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan,

maka dalam memberikan perkuliahan dosen dibekali dengan daftar hadir

mahasiswa. 51







55

b. Daftar hadir mahasiswa wajib diisi oleh mahasiswa dan atau di paraf /

ditandai oleh dosen untuk mahasiswa yang hadir sesuai dengan jadwal

kuliah.

c. Daftar hadir mahasiswa wajib didokumentasikan oleh PRODI/STIKES

MRM masing-masing.

d. Dosen wajib mengembalikan daftar hadir mahasiswa ke Prodi setiap kali

selesai memberikan perkuliahan

e. Dalam hal mahasiswa 2 hari berturut-turut tidak hadir tanpa alasan yang

jelas maka ketua prodi malakukan pemanggilan melalui PA.

f. Mahasiswa dilarang untuk mengikuti perkuliahan bila namanya tidak

tercantum dalam daftar hadir mahasiswa.

g. Mahasiswa yang melanggar ketentuan di atas ( tetap mengikuti

perkuliahan di kelas tertentu, meskipun namanya tidak tercantum dalam

daftar hadir ) maka nilai tugas dan kehadirannya tidak akan diproses.

h. Nilai kehadiran yang akan diperhitungkan adalah berdasarkan kepada

daftar hadir mahasiswa di kelas.

6. Monitoring kehadiran dosen

a. Monitoring kehadiran dosen dalam mengajar dilakukan melalui form

kontrol perkuliahan.

b. Jumlah kehadiran dosen dalam satu semester adalah sesuai dengan

pertemuan yang tertera dalam SAP.

c. Ketua jurusan/program/bagian wajib memonitor kehadiran dosen.

d. Apabila setelah dijadwalkan dosen tidak hadir 2 (dua) kali berturut-turut

tanpa alasan yang jelas, ketua jurusan/program/bagian wajib memberikan

surat teguran. Apabila setelah diberikan surat teguran dosen yang

bersangkutan tetap tidak hadir, maka ketua jurusan/program/bagian wajib

menggantikan dengan dosen yang lain setelah mendapat persetujuan dari

Ketua STIKES/Puket 1

e. Jumlah kehadiran dan ketepatan waktu mengajar merupakan salah satu

unsur penilaian kinerja Dosen

7. Kartu aktivitas dosen (KAD)

a. Setiap kali memberikan perkuliahan dosen wajib mengisi Kartu Aktvitas

Dosen (KAD).

b. Kartu Aktivitas Dosen adalah kartu yang berisi uraian singkat materi

yang diajarkan setiap kali memberikan perkuliahan.

c. Dosen Koordinator dan Ketua Jurusan wajib memonitor Kartu Aktivitas

Dosen.







56

d. Pengisian Kartu Aktivitas Dosen merupakan salah satu unsur penilaian

kinerja dosen.

8. Sistem evaluasi kegiatan perkuliahan

a. Minimal satu kali dalam satu semester PUKET I wajib melakukan

evaluasi atas kegiatan perkuliahan

b. Evaluasi kegiatan perkuliahan dimaksud terdiri dari evaluasi dosen,

mahasiswa, pimpinan dan karyawan Program Studi .

c. Hasil evaluasi kegiatan perkuliahan wajib dilaporkan ke Ketua STIKES

d. Format laporan evaluasi akan ditentukan dalam peraturan tersendiri.

Pasal 20

Semester Pendek

1. Pengertian dan kesetaraan

a. Yang dimaksud semester pendek adalah suatu kegiatan proses belajar

mengajar terhadap mahasiswa aktif yang dilaksanakan dalam periode

tertentu, yang meliputi kegiatan tatap muka dan kegiatan mandiri lainnya,

dengan jumlah kegiatan yang setara dengan semester reguler (normal).

b. Kesetaraan sks semester pendek dengan semester reguler adalah sebagai

berikut :

- 1 (satu) sks semester reguler setara dengan 50 (lima puluh) menit

kegiatan tatap muka 1 kali setiap minggu selama 14 (empat belas)

kali pertemuan atau 14 (empat belas) minggu, ditambah kegiatan

mandiri lainnya dan ditambah 1 (satu) kali Ujian Tengah Semester

(UTS) dan 1 (satu) kali Ujian Akhir Semester/Ujian Utama

Pengendalian Mutu

- 1 (satu) sks semester pendek setara dengan 50 (lima puluh) menit

kegiatan tatap muka, selama 7 (tujuh) kali pertemuan, ditambah

kegiatan mandiri lainnya dan ditambah 1 (satu) kali Ujian Tengah

Semester (UTS) dan 1 (satu) kali Ujian Akhir Semester (UAS).

2. Tujuan Penyelenggaraan

a. Untuk menggantikan ujian ulangan atau ujian perbaikan yang pada

kenyataannya tidak memberikan pengaruh yang konstruktif terhadap

pertambahan penyerapan ilmu yang terkandung dalam mata kuliah

tersebut.

b. Mahasiswa memerlukan media untuk mengejar ketertinggalan,

sehingga memungkinkan penyelesaian studi mahasiswa tepat waktu.







57

c. Mahasiswa dapat memperbaiki nilai dan Indeks Prestasi Kumulatif

(IPK), di luar program semester reguler.

d. Untuk mencapai akselerasi kegiatan belajar mengajar pada seluruh

jajaran Program Studi sehingga tujuan untuk meningkatkan hasil

pendidikan menuju jumlah lulusan tepat waktu lebih dari 75% serta

mutu lebih baik yang ditandai dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)

di atas 2,75 akan tercapai.

3. Syarat-syarat

a. Syarat pelaksanaan :

i. Jenis mata kuliah yang akan diselenggarakan pada setiap semester

pendek ditetapkan oleh masing-masing Jurusan/prodi yang masih

menggunakan sistem paket dalam pembelanjaan mata kuliah setiap

semester

ii. Semester pendek dilaksanakan pada waktu antara, setelah

berakhirnya pelaksanaan Ujian Akhir Semester sampai dengan

sebelum perkuliahan aktif semester berikutnya.

iii. Perkuliahan semester pendek ganjil dilaksanakan pada masa libur

semester genap

iv. Jadwal perkuliahan semester pendek disusun dan disosialisasikan

kepada mahasiswa oleh prodi

v. Jumlah peserta per-kelas minimal 10 (sepuluh) orang dan maksimal

35 (tiga puluh lima)

b. Syarat mengikuti semester pendek :

i. Mata kuliah yang diambil adalah mata kuliah yang telah ditempuh

dengan memperoleh nilai D dan/atau C. Nilai E tidak diperbolehkan

diambil dalam semester pendek dan wajib diambil/diulang kembali

pada semester reguler.(kecuali ada kebijakan yang diatur kembali).

ii. Maksimal jumlah mata kuliah yang diambil maksimal 8 sks, pada 1

(satu) periode semester pendek.

iii. Bagi mahasiswa yang sudah dinyatakan lulus pada sidang ujian

komprehensif tidak diperkenankan mengikuti perkuliahan semester

pendek.

iv. Membayar biaya sks dan her-registrasi semester pendek sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.

v. Remedial berlaku 1-2 minggu sejak final tes dilakukan tidak ada

perbaikan nilai diluar semester yang berlangsung (perbaikan nilai

53







58

hanya pada saat remedial) kecuali dengan semester pendek atau

mengulang pada semester berikutnya.

vi. Pembiayaan SP dikelola oleh masing-masing Prodi dengan koordinasi

dengan STIKes.

Pasal 21

Cuti Akademik, Batas masa Studi, Drop Out dan Pengunduran Diri

1. Cuti Akademik.

a. Definisi

Cuti akademik adalah suatu periode berjangka waktu 1 (satu) semester, di

mana seorang mahasiswa tidak mengikuti kegiatan akademik namun

tetap terdaftar sebagai mahasiswa di STIKES MRM

b. Syarat pengambilan cuti akademik

i. Mahasiswa STIKES MRM dapat mengambil cuti akademik apabila

sudah mengikuti kuliah aktif minimal 2 (dua) semester kecuali

dengan alasan sakit dalam jangka waktu yang lama (diatas 2

bulan)yang di buktikan dengan surat ket sakit dari dokter.

ii. Mengajukan permohonan dilengkapi bukti-bukti pendukung yang

diperlukan

iii. Membayar biaya cuti akademik sebesar 30 % dari BPP Pokok per-

semester sesuai ketentuan biaya kuliah yang berlaku.

iv. Menyertakan foto copy biaya kuliah semester terakhir sebagai tanda

bukti bahwa mahasiswa yang bersangkutan benar-benar aktif kuliah.

v. Batas maksimal pemberian izin cuti akademik adalah 4 (empat)

semester bagi mahasiswa Program Studi Sarjana (S1) dan 2 (dua)

semester bagi mahasiswa Program Studi Diploma III (D3).

Mahasiswa yang sedang menjalani cuti akademik, dilarang

mengikuti kegiatan apapun di lingkungan kampus STIKES MRM.

c. Prosedur cuti akademik.







59

i. Mahasiswa terlebih dahulu melakukan konsultasi dengan Dosen

Penasehat Akademik (PA) / Pimpinan Jurusan sehubungan dengan

pengambilan cuti akademik dimaksud.

ii. Mahasiswa mengajukan permohonan cuti akademik kepada Ketua

jurusan/prodi / Ketua Sekolah Tinggi / Puket 1 masing-masing

dengan melampirkan rekomendasi dari Dosen PA / Pimpinan

Jurusan yang bersangkutan dan lampirkan bukti pembayaran

kewajiban administrasi serta Kartu Hasil Studi (KHS) dan Kartu

Rencana Studi (KRS) semester terakhir rangkap 3 (tiga).

iii. Surat permohonan cuti akademik harus diajukan pada awal semester

atau selambat-lambatnya 2 (dua) minggu setelah perkuliahan aktif

berjalan. Cuti akademik yang diajukan pada akhir semester atau

ketika mau aktif, maka mahasiswa yang bersangkutan dianggap

mangkir pada semester di mana mahasiswa tersebut tidak aktif. Dan

konsekwensinya masa studinya akan berkurang secara langsung

sebanyak semester ketidak aktifannya.

iv. Surat keputusan cuti akademik akan diberikan hanya jika telah

memenuhi kewajiban pembayaran sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.

v. Status mahasiswa yang menjalani cuti akademik berlaku ketentuan

sebagai berikut :

a. Tetap berstatus sebagai mahasiswa terdaftar pada program

studi tersebut.

b. Cuti akademik untuk program S-1 maksimal 2 (dua) tahun (4

semester), Program D-3 maksimal 1 (satu) tahun (2 semester).

Waktu yang hilang selama ketidak aktifannya tidak

mengurangi sebagai masa studi mahasiswa yang bersangkutan.

d. Seluruh data prestasi yang diperoleh (tabungan kredit) tetap berlaku

selama menjalani cuti akademik.

e. Mahasiswa yang belum selesai atau telah selesai masa cuti akademiknya

dapat melanjutkan kegiatan akademiknya kembali.

f. Syarat aktif kembali

i. Mahasiswa mengajukan permohonan aktif kuliah kembali kepada

jurusan/prodi / Ketua Sekolah Tinggi / Puket 1 masing-masing

dengan melampirkan rekomendasi dari Dosen PA / Pimpinan

Jurusan yang bersangkutan,, dan lampirkan bukti pembayaran

kewajiban administrasi serta Kartu Hasil Studi (KHS) dan Kartu

55







60

Rencana Studi (KRS) semester terakhir sebelum cuti akademik

rangkap 3 (tiga).

ii. Menyertakan foto copy pembayaran biaya cuti akademik semester

sebelumnya.

g. Prosedur aktif kembali.

i. Mahasiswa terlebih dahulu melakukan konsultasi dengan Dosen

Penasehat Akademik (PA) / Pimpinan Jurusan sehubungan aktif

kuliah kembali.

ii. Mengajukan surat permohonan aktif kuliah kembali kepada Prodi /

Ketua STIKES / Puket 1 masing-masing dengan melampirkan foto

copy surat persetujuan cuti akademik.

iii. Mahasiswa yang bersangkutan melakukan her-registrasi selambat-

lambatnya 1 (satu) minggu sebelum perkuliahan dimulai dengan

menunjukkan dan menyerahkan foto copy surat persetujuan aktif

kuliah kembali beserta lampiran foto copy Kartu Hasil Studi (KHS)

dan Kartu Rencana Studi (KRS) semester terakhir sebelum cuti

akademik.

iv. Jumlah sks yang dapat ditempuh oleh mahasiswa tersebut maksimal

sama dengan jumlah sks yang tertera pada Kartu Hasil Studi (KHS)

terakhir. Dengan catatan bahwa mata kuliah yang dapat ditempuh

hanya mata kuliah yang ditawarkan pada semester di mana

mahasiswa tersebut aktif kembali.

h. Sanksi bagi mahasiswa yang tidak aktif tanpa izin dan akan aktif kembali

Cuti akademik tidak mengurangi masa studi mahasiswa bersangkutan.

i. Bagi mahasiswa yang tidak aktif tanpa izin, kepada yang bersangkutan

dikenakan denda sebesar ( 50 % dari BBP Pokok) dan masa studinya

berkurang selama mahasiswa bersangkutan tidak aktif.

j. Sanksi bagi mahasiswa yang tidak aktif tanpa izin akan mengundurkan

diri, yang bersangkutan diwajibkan membayar denda selama

ketidakaktifan yang besarnya sama dengan butir i.

2. Batas Masa Studi

( sesuai dengan SK Mendiknas no.232/U/2000 tanggal 20 Desember 2000)

a. Batas masa studi mahasiswa jenjang Strata-1.

Dijadwalkan untuk 8 (delapan) semester dan dapat ditempuh dalam

waktu kurang dari 8 (delapan) semester dan selama-lamanya 14 (empat

belas) semester.

b. Batas masa studi mahasiswa jenjang Diploma-3.







61

Dijadwalkan untuk 6 (enam) semester dan dapat ditempuh dalam waktu

sekurang-kurangnya 6 (enam) semester dan selama-lamanya 10 (sepuluh)

semester setelah pendidikan menengah.

c. Perpanjangan masa studi.

Jika sampai akhir batas masa studi mahasiswa belum dapat

menyelesaikan studinya, maka dapat dipertimbangkan kebijakan

perpanjangan masa studi maksimal selama 2 (dua) semester, dengan

mengajukan permohonan terlebih dahulu dan mahasiswa bersangkutan

harus membuat surat pernyataan bahwa apabila tidak selesai, maka yang

bersangkutan bersedia untuk di konversi sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.

3. Drop Out dan Mengundurkan diri.

a. Definisi

Seorang mahasiswa dinyatakan drop out / putus kuliah apabila yang

bersangkutan tidak memenuhi persyaratan akademik dan batas masa studi

sesuai dengan SK Mendiknas Republik Indonesia No. 232/U/2000

tanggal 20 Desember 2000, dan untuk mahasiswa pindahan/melanjutkan

dengan batas studi yang melebihi dari hasil penyetaraan/konversi yang

ditetapkan, serta mahasiswa yang diberi sanksi dikeluarkan dari STIKES

MRM karena melakukan tindakan yang melanggar ketentuan yang

berlaku.

b. Ketentuan dan prosedur mahasiswa mengundurkan diri.

Apabila karena alasan tertentu mahasiswa mengundurkan diri dari

STIKES, maka yang bersangkutan mengajukan surat pengunduran diri

kepada Ketua Sekolah Tinggi/Puket 1

c. Ketentuan dan prosedur bagi mahasiswa drop out atau mengundurkan

diri yang ingin aktif kembali harus Mendaftar kembali sebagai

mahasiswa baru/pindahan dan mendapatkan nomor mahasiswa sesuai

dengan tahun akademik berjalan.

BAB X

Evaluasi Hasil Proses Belajar Mengajar

Pasal 22

Evaluasi Semester

1. Pengertian

57







62

a. Evaluasi semester adalah merupakan sebagian dari upaya

penyelenggaraan secara terprogram yang termuat dalam kegiatan

kalender akademik

b. Evaluasi semester terdiri dari Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian

Akhir Semester (UAS)

c. Ujian Tengah Semester (UTS) adalah evaluasi hasil pembelajaran yang

diselenggarakan pada tengah semester

d. Ujian Akhir Semester (UAS) adalah evaluasi hasil pembelajaran yang

diselenggarakan pada akhir semester

2. Tujuan

Tujuan penyelenggaraan Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir

Semester (UAS) :

a. Menilai apakah mahasiswa telah memahami atau menguasai bahan

bahasan yang disajikan dalam kuliah.

b. Mengelompokkan mahasiswa ke dalam beberapa golongan berdasarkan

kemampuan (Indeks Prestasi).

c. Menilai apakah bahan kuliah yang disajikan telah sesuai dengan

kurikulum, silabus dan SAP yang ditetapkan.

d. Menilai apakah cara penyajian dosen telah sesuai dengan standar yang

diharapkan.

3. Pelaksanaan Ujian

a. Ujian Tengah Semester diselenggarkan secara serentak di prodi pada

minggu ke-8 dan ke-9 semester berjalan (setelah selesai beberapa pokok

bahasan).

b. Ujian Akhir Semester diselenggarakan secara serentak di Prodi pada

akhir semester berjalan setelah tatap muka minggu ke-14 (setelah semua

pokok bahasan diberikan).

c. UTS, UAS diselenggarakan berdasarkan kalender akademik yang telah

ditetapkan dan diumumkan kepada mahasiswa, paling lambat 2 (dua)

minggu sebelum pelaksanaan.

d. Ujian setiap matakuliah paling sedikit dilaksanakan 2 (dua) kali dalam

setiap semester yaitu Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir

Semester (UAS)

e. Mahasiswa yang mendapat musibah atau berhalangan, sehingga tidak

dapat mengikuti ujian UTS dan UAS pada tanggal dan waktu yang

ditetapkan, dapat diberi kesempatan mengikuti ujian susulan jika

memiliki alasan sebagai berikut:

1. Sakit (dibuktikan dengan surat keterangan dokter).







63

2. Kecelakaan (dibuktikan dengan surat keterangan resmi dari

kepolisian).

3. Mendapat musibah: angota keluarga kandung meninggal dunia;

kebanjiran, kebakaran dsb (dibuktikan dengan surat dari kelurahan

setempat).

4. Sedang melaksanakan tugas yang tidak bisa ditinggalkan

(dibuktikan dengan surat keterangan resmi dari perusahaan atau

instansi terkait).

f. Atau alasan-alasan lain yang dapat diterima oleh pimpinan STIKES

MRM

g. Untuk mengikuti ujian susulan, mahasiswa wajib mengajukan

permohonan tertulis disertai bukti-bukti tersebut diatas, paling lambat 1

(satu) minggu setelah tanggal pelaksanaan ujian dan membayar biaya

ujian susulan sesuai dengan surat keputusan Ketua STIKES

h. Dalam pelaksanaan sistem kredit semester tidak diadakan ujian ulangan,

jika gagal dalam satu matakuliah, mahasiswa tersebut diwajibkan

mengulang pada semester yang akan datang dengan prosedur seperti

semula

i. Pengawas UTS, UAS adalah para dosen & staf di lingkungan STIKES

MRM

j. Untuk kelancaran, ketertiban dan kerapihan dalam pelaksanaan ujian,

pimpinan STIKES MRM (Ketua STIKES Ketua, puket 1) menerbitkan

tatatertib pelaksanaan ujian yang wajib ditaati oleh mahasiswa dan

pengawas.

4. Soal Ujian

a. Soal Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester diusulkan oleh

dosen koordinator mata kuliah dalam 2 (dua) alternatife, disertai kunci

jawaban.

b. Bentuk soal ujian berupa pilihan ganda (multiple choice), benar salah

(True False), mencocokkan (matching) dan uraian (essay) serta hubungan

sebab akibat.

c. Alternatif soal yang akan diujikan ditetapkan oleh pimpinan STIKES

(Kajur/kaprodi, Ketua Sekolah Tinggi, Puket 1) berdasar bank soal yang

dikumpulkan dari dosen-dosen koordinator mata kuliah

d. Dosen pengajar mata kuliah berhak, mengusulkan materi soal yang akan

dikeluarkan kepada dosen koordinator dan dosen penguji, melalui ketua

jurusan/ketua program/kepala bagian.

59







64

e. Penggandaan soal dilaksanakan secara terpusat oleh suatu panitia yang

diangkat oleh pimpinan STIKES (Ketua Sekolah Tinggi/Puket 1).

5. Tata tertib pelaksanaan ujian bagi peserta

a. Peserta diharapkan hadir 30 menit sebelum ujian dimulai.

b. Peserta yang datang terlambat tidak diberikan perpanjangan waktu ujian.

c. Peserta yang datang terlambat setelah 30 menit ujian dimulai, tidak

diizikan masuk ke ruang ujian, yang bersangkutan diminta melapor ke

Posko ujian. Jika keterlambatannya tidak melebihi 1 (satu) jam, dan

memiliki alasan yang dapat dipertanggung-jawabkan yang bersangkutan

diperkenankan mengikuti ujian di ruangan khusus tanpa perpanjangan

waktu.

d. Peserta ujian wajib membawa kartu peserta ujian yang telah dilengkapi

photo, kartu mahasiswa, dan tanda pengenal lainnya dan

memperlihatkannya kepada pengawas apabila diminta.

e. Peserta yang tidak dapat menunjukkan kartu peserta ujian, kartu

mahasiswa atau tanda pengenal lainnya tidak diizikan memasuki

ruangan ujian.

f. Peserta ujian yang kehilangan kartu ujian, serta tanda pengenal lainya

wajib melapor ke panitia ujian, melalui posko ujian.

g. Peserta ujian wajib membawa sendiri perlengkapan ujiannya. Pinjam-

meminjam perlengkapan ujian selama ujian berlangsung tidak

diperkenankan.

h. Peserta yang telah berada di ruangan ujian tidak diperkenankan

meninggalkan ruang ujian, sebelum waktu ujian berakhir kecuali atas

ijin pengawas.

i. Peserta ujian wajib menanda-tangani daftar hadir peserta ujian, minimal

dalam 2 (dua) rangkap.

j. Semua hasil kerja ujian harus ditulis pada lembar kerja yang tersedia

dengan menggunakan ballpoint.

k. Jika ada hal-hal yang kurang jelas saat ujian berlangsung, dapat

ditanyakan langsung kepada pengawas.

l. Selama ujian berlangsung, peserta ujian dilarang :

i. Memindahkan kertas kerja ujian atau tempat duduk yang telah

ditentukan oleh pengawas.

ii. Mengerjakan ujian pada lembar kerja lain, di luar yang ditentukan

panitia.

iii. Membuka buku atau catatan, kecuali ada pernyataan tertulis ujian

dilaksakan secara “open book/buka buku”







65

iv. Tukar-menukar kertas kerja atau perlengkapan ujian.

v. Berbicara atau berbisik-bisik.

vi. Membantu pekerjaan ujian peserta lain.

vii. Mengerjakan ujian sebelum tanda persetujuan waktu dimulainya

ujian oleh pengawas..

viii. Mengerjakan ujian setelah pengawas menyatakan waktu ujian

berakhir.

ix. Menggunakan handphone.

x. Berada di koridor atau lobi tiap lantai.

xi. Menulis/mencoret bangku/kursi ujian.

m. Peserta yang tidak mengindahkan atau melanggar ketentuan-ketentuan

diatas akan diberikan sanksi: lembar kerja ujiannya di nyatakan tidak sah

dan sanksi akademis lainnya.

n. Peserta ujian harus berpakaian rapih dengan menggunakan

kemeja/blouse putih dan celana/rok warna hitam dan tidak

diperkenankan memakai kaos oblong atau sandal.

o. Peserta yang melanggar ketentuan ini akan diberikan sanksi ujian di

ruang khusus dan kartu ujian akan distempel peringatan pertama

selanjutnya peringatan kedua. Untuk pelanggaran berikutnya akan

diberikan sanksi tidak diperkenankan mengikuti ujian.

p. Peserta ujian yang telah selesai mengerjakan ujian, diperkenankan

meninggalkan ruang ujian jika pelaksanaan ujian telah berlangsung 1

(satu) jam, dengan menyerahkan naskah soal dan kertas ujian kepada

pengawas.

6. Tata tertib pelaksanaan ujian bagi pengawas

a. Pengawas ujian wajib hadir 30 menit sebelum ujian dimulai dengan

melapor kepada panitia pelaksana ujian.

b. Pengawas ujian yang telah ditentukan ruangan ujiannya dapat segera

mengambil naskah ujian yang telah dipersiapkan panitia.

c. Selama pelaksanaan ujian, pengawas ujian wajib berpakaian rapi (pria:

kemeja dan berdasi; wanita: blazer/sopan dan rapih).

d. Terhadap pengawas yang melanggar ketentuan ini, panitia

berkewajiban menegur pengawas tersebut.

e. Tugas pengawas meliputi:

i. Mengatur tempat duduk peserta ujian dengan memperhatikan jarak

dan denah yang telah ditentukan.

ii. Menginstruksikan peserta ujian untuk meletakkan buku, catatan, tas,

dll di depan kelas

61







66

iii. Memberikan kesempatan kepada peserta ujian yang akan ke kamar

kecil sebelum ujian berlangsung.

iv. Memaraf dan membagikan kertas kerja ujian kepada peserta.

v. Membagikan naskah soal ujian kepada peserta.

vi. Melaksanakan pengawasan secara seksama kegiatan peserta selama

ujian.

vii. Melarang peserta ujian memulai pekerjaannya sebelum mendapat

persetujuan dari pengawas.

viii. Mengingatkan peserta untuk mengisi kolom identitas lengkap pada

lembar kerja yang telah disediakan.

f. Mengedarkan formulir daftar hadir (rangkap 2) untuk ditanda-tangani

peserta dan memaraf kartu ujian peserta serta mencocokkan foto yang

bersangkutan.

g. Peserta ujian yang datang setelah 30 menit ujian berlangsung dan/atau

tidak membawa kartu ujian, maka peserta tersebut harus melapor ke

posko ujian.

h. Selama melaksanakan tugas, pengawas dilarang:

i. Membaca atau mengoreksi kertas kerja ujian di ruang kelas.

j. Mengobrol dengan sesasama pengawas baik didalam maupun di luar

ruangan kelas.

k. Tidur sewaktu melaksanakan tugas

l. Mengaktifkan handphone

m. Pengawas ujian yang menemukan peserta ujian berbuat curang, atau

melanggar tatatertib ujian, diwajibkan mencatatnya dalam berita acara

pelaksanaan ujian dan di laporkan ke pimpinan STIKES MRM untuk di

tindaklanjuti.

n. Jika terdapat kesalahan pada naskah ujian, pengawas wajib

melaporkannya pada panitia ujian.

o. Selama ujian berlangsung jika masih ada mahasiswa yang meminta izin

ke kamar kecil, pengawas dapat mengizinkan dengan catatan pada waktu

bersamaan hanya dizinkan satu orang.

p. Pada saat ujian berakhir pengawas ujian bertugas:

q. Mengumpulkan kertas kerja peserta ujian.

r. Menyusun kertas kerja sesuai nomor urut absensi.

s. Membuat berita acara ujian.

t. Menyerahkan berkas hasil ujian kepada panitia.

7. Sistem penilaian







67

a. Pedoman penilaian keberhasilan dinyatakan dalam bentuk huruf A, B, C,

D dan E. Nilai A berarti “memuaskan”, B berarti “baik”, C berarti

“cukup”, D berarti “kurang”, dan E berarti “gagal”. Komponen penilaian

mata ujian yang diberikan kepada setiap mahasiswa meliputi :

i. Kehadiran dengan bobot 10%

ii. Tugas/Quis dengan bobot 15%

iii. Ujian Tengah Semester dengan bobot 25%

iv. Ujian Akhir Semester / Ujian Utama Pengendalian Mutu dengan

bobot 50%.

b. Untuk mata kuliah tertentu yang karena sifat kekhususannya,

diperlakukan komponen dan pembobotan berbeda, dengan surat

keputusan tersendiri yang di tetapkan oleh pimpinan masing-masing

Prodi

c. Bagi mata kuliah yang komponen-komponen nilainya UAS belum

lengkap maka di Kartu Hasil Studi (KHS) tercantum nilai “I”

(incomplete). Ketua jurusan/program/bagian wajib menindaklanjuti nilai

incomplete tersebut dengan batas waktu 1 (satu) bulan dari tanggal

penerimaan Kartu Hasil Studi (KHS).

d. Untuk komponen Tugas/Quiz, Kehadiran, Ujian Tengah Semester jika

tidak ada nilai maka diberi nilai 0 (nol) dan komplain nilai dapat dilayani

maksimal 1 (satu) bulan setelah tanggal penerimaan Kartu Hasil Studi

(KHS).

e. Pengaturan pelayanan komplain nilai dapat diatur oleh masing-masing

Prodi

f. Acuan penilaian suatu mata kuliah dapat dilakukan menurut Penilaian

Acuan Patokan (PAP) atau Penilaian Acuan Norma (PAN).

g. Acuan penilaian (PAP) pada dasarnya diterapkan bagi seluruh mata

kuliah. Acuan (PAN) dapat diterapkan jika terdapat kasus pada suatu

mata ujian dan dosen korektor tertentu sebagian besar pesertanya gagal

atau dinilai tidak wajar.

h. Pedoman penilaian untuk PAP dan PAN sebagai berikut:

PA P P A N NILAI BOBOT

80 – 100

68 – 79,99

56 – 67,99

46 – 55,99

> (X + 1,5 SD)

(X + 0,5 SD) – (X + 1,5 SD)

(X – 0,5 SD) – (X + 0,5 SD)

(X – 1,5 SD) – (X – 0,5 SD)

A

B

C

D

4

3

2

1

63







68

0 - 45,99 < (X – 1,5 SD) E 0

X = Nilai rata-rata.

SD = Standard deviasi

i. Evaluasi kehadiran mahasiswa dilaksanakan oleh masing-masing dosen

pengajar mata kuliah yang bersangkutan dengan pedoman penilaian sbb :

atau sesuai table berikut:

Jumlah

Ketidakhadiran

Mahasiswa dari mingu ke-2 hinga minggu

terakhir tatap muka di kelas.

Jumlah tatap muka di kelas

14

13

12

11

10

0 100 100 100 100 100

1 93 93 92 91 90

2 86 85 84 82 80

3 79 77 75 73 70

4 72 70 67 64 60

5 65 62 59 55 50

6 58 54 50 46 40

7 50 47 42 37 30

8 43 39 34 28 20

9 36 31 25 19

10 29 24 17

11 22 16

12 15

j. Tugas atau quiz dilaksanakan secara mandiri oleh dosen pengajar.

k. Tujuan diberikannya tugas dan quiz kepada mahasiswa adalah sebagai

sarana latihan untuk memantapkan penyerapan ilmu yang diberikan oleh

dosen di kelas.

l. Bentuk dan banyaknya tugas/quiz yang diberikan kepada mahasiswa,

sepenuhnya diserahkan kepada kebijakan dosen yang bersangkutan.







69

m. Pada akhir masa perkuliahan dosen mengisi nilai tugas/quiz mahasiswa

yang bersangkutan pada blangko penilaian yang disediakan.

n. Untuk mewujudkan objektivitas dalam penilaian, pada kertas kerja

peserta UTS, UAS wajib dilakukan system nomerator

(menyembunyikan identitas mahasiswa dan mengantikannya dengan

nomor kodering).

o. Dosen yang berhak mengoreksi kertas kerja mahasiswa adalah dosen

yang mengajar mata kuliah tersebut. oleh panitia penguji.

p. Hasil penilaian ujian berikut kertas kerja mahasiswa, wajib

diserahkan/dikembalikan kepada jurusan/program studi dalam batas

waktu yang ditetapkan.

q. Nilai hasil ujian mahasiswa wajib dicantumkan pada kertas kerja peserta

ujian dan pada formulir penilaian yang telah tersedia dengan

menggunakan tinta biru dan dengan skala penilaian 0 – 100 (tidak

diprosentase).

r. Jika terdapat kesalahan dalam penyalinan nilai pada formulir penilaian,

tidak dibenarkan melakukan penghapusan atau perubahan, maka dosen

harus melaporkan kepada ketua jurusan/program/bagian dan kemudian

prodi akan mengganti formulir penilaian tersebut.

s. Nilai yang telah diserahkan kepada jurusan/program studi bersifat final,

oleh sebab itu tidak ada ralat.

t. Jika terjadi komplain hasil penilaian dari mahasiswa, dosen tidak

diperkenankan menangani langsung permasalahan tersebut dan

menyerahkannya kepada ketua Jurusan/Program/Bagian untuk

diselesaikan.

u. Berkas asli: kertas kerja UAS; formulir penilaian dari dosen; daftar hadir

peserta ujian; potongan identitas peserta ujian, wajib didokumentasikan

secara rapi dan aman pada masing-masing prodi di bawah tanggung

jawab jurusan/prodi/Ketua Sekolah Tinggi/ /Puket I

8. Pengolahan data dan pengumuman hasil ujian

a. Pengolahan data hasil ujian dilaksanakan secara terpusat oleh suatu unit

kerja khusus yang ditetapkan oleh pimpinan STIKES

MRM(Kajur/Kaprodi, Ketua, Direktur).

b. Hasil pengolahan data nilai ujian wajib dilaporkan terlebih dahulu kepada

Prodi untuk diadakan verifikasi sebelum diumumkan kepada mahasiswa.

c. Pengumuman hasil UTS dilaksanakan pada waktu yang telah ditetapkan

(sesuai kalender akademik) melalui jaringan internet dan melalui kelas

65







70

masing-masing oleh dosen pengajar mata kuliah, dengan mengembalikan

kertas kerja kepada mahasiswa (peserta ujian) bersangkutan.

d. Pengumuman hasil UAS dilaksanakan pada waktu yang telah ditetapkan

(sesuai kalender akademik) dengan membagikan lembar Kartu Hasil

Ujian (KHS) kepada mahasiswa peserta ujian.

e. Rincian komponen data hasil penilaian ujian wajib diumumkan melalui

jaringan internet, selambatnya 2 (dua) minggu setelah tanggal

pengumuman hasil ujian.

9. Perizinan Mahasiswa

a. Mahasiswa mempunyai hak untuk mendapat izin.

b. Mahasiswa diberikan izin secara resmi sebanyak 2 kali dan 1 kali izin di

berikan maksimal 3 hari lebih dari waktu tersebut dianggap tidak hadir.

c. Total perizinan yang diberikan kepada mahasiswa selama 1 semester 6

hari tidak berturut.

d. Untuk perizinan secara khusus diatur dalam peraturan tersendiri.

10. Persyaratan peserta Ujian Tengah Semester, Ujian Akhir Semester:

a. Terdaftar secara administratif dan akademis pada semester berjalan.

b. Mata kuliah yang dapat di ujikan pada Ujian Akhir Semester adalah

mata kuliah yang telah di kuliahkan sekurang-kurang 80 % dari yang

programkan.

c. Mahasiswa yang diperbolehkan mengikuti Ujian Akhir Semester suatu

Mata Kuliah adalah mereka yang telah mnegikuti sekurang-kurangnya

60% dari semua kegiatan akademik atau bersyarat/ penugasan selama

satu semester.

d. Syarat kehadiran mahsiswa : - ≥ 80% kehadiran memenuhi syarat

- 60 – 79% bersyarat / penugasan

- ≤ 59 tidak memenuhi syarat

e. Mata ujian yang diikuti telah tercantum dalam Kartu Rencana Studi

(KRS), Kartu Jadwal Kuliah (KJK) dan Daftar Hadir Kelas.

- Telah memenuhi seluruh kewajiban biaya kuliah

- Kepada peserta Ujian Tengah Semester, Ujian Akhir Semester yang

memenuhi syarat diberikan kartu peserta ujian.

11. Kartu Hasil Studi (KHS).

a. KHS adalah lembaran print out yang berisi data hasil studi mahasiswa

yang diterbitkan pada akhir setiap semester.

b. Pada lembar KHS tertera data/informasi:







71

i. Mata kuliah – mata kuliah seperti yang tercantum dalam KRS dan

KJK semester berjalan.

ii. Nilai, bobot, sks, mutu hasil ujian mata kuliah bersangkutan.

iii. Indeks Prestasi Semester (IPS) dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)

semester berjalan.

iv. Jumlah sks yang telah ditempuh hingga semester bersangkutan.

v. Jumlah sks yang telah dinyatakan lulus.

vi. Beban maksimum sks yang boleh ditempuh pada semester

berikutnya.

c. KHS dicetak 3 lembar dan diperuntukkan bagi mahasiswa, orang tua /

wali mahasiswa dan arsip.

d. KHS diberikan kepada mahasiswa sebagai dasar unutk menyusun

rencana stusi dalam satu semester (KRS).

e. KHS diberikan kepada masing-masing orang tua / wali mehasiswa

sebagai wujud akuntabilitas institusi terhadap pihak bekepentingan.

f. KHS sebagai arsip didokumentasikan oleh seksi akademik dan

kemahasiswaan dan dapat dipergunakan oleh Dosen Pembimbing

Akademik (DPA) unutk dipakai sebagai sarana evaluasi, pembinaan dan

acuan unutk memberikan persetujuan dalam penyusunan KRS

berikutnya.

g. Apabila sampai pada batas waktu yang ditentukan, dosen belum

kemahasiswaan akan memberikan nilai asumtif sebagai dasar penentuan

jumlah mata kuliah yang dapat diambil pada semester berikutnya.

12. Indeks Prestasi ( I P )

a. Indek Prestasi sesuai dengan pasal 19, ayat 4 butir a.

b. Indek Prestasi Semester dan Indek Prestasi Kumultif dihitung dengan

contoh formula sebagai berikut:

Mata Kuliah Nilai Bobot SKS Mutu

Agama

Kewarganegaraan

Bahasa Inggris I

Bhs Indonesia

Etika & hukum kep

KDM

KDK

B

C

E

D

A

A

I

3

2

0

1

4

4

-

2

3

2

2

3

3

3

6

6

0

2

12

12

-







72

Jumlah 18 38

Bobot = A (4), B (3), C (2), D (1), E (0), I (-)

Mutu = hasil perkalian bobot dengan sks.

Pasal 23

Evaluasi Semester Pendek

1. Sistem evaluasi belajar mengajar yang dilaksanakan pada semester pendek

mengacu pasal 22

2. Nilai akhir mahasiswa diambil yang tertinggi antara hasil nilai semester

pendek, dengan hasil nilai semester reguler yang ingin diperbaiki.

Pasal 24

Evaluasi Mahasiswa Tahap Akhir

1. Pengertian Mahasiswa Tahap Akhir mengacu pada pasal 21, butir 4 ayat d.

2. Ketentuan ujian khusus

a. Ujian khusus adalah kesempatan ujian ulangan yang diberikan khusus

kepada mahasiswa tahap akhir, yang terancam gagal mengikuti ujian

sidang komprehensif karena memiliki 1 (satu) nilai “D” mata kuliah non

Ujian Utama Pengendalian Mutu pada Kartu Hasil Studi pada semester

berjalan, sedang mata kuliah lainnya telah lulus dan skripsi telah disetujui

pembimbing materi / pembimbing I dan pembimbing teknis /

pembimbing II.

b. Persyaratan untuk mengikuti ujian khusus adalah:

i. Mengajukan surat permohonan kepada kajur/kaprodi/Ketua Sekolah

Tinggi/Puklet 1

ii. Telah lulus seluruh mata kuliah dalam kurikulum, kecuali mata kuliah

yang akan di ulang.(dibuktikan dengan hasil pemeriksaan oleh ketua

jurusan).

iii. Melampirkan bukti persetujuan skripsi yang telah ditandatangani

pembimbing materi / pembimbing I dan pembimbing teknis /

pembimbing II

iv. Melampirkan photo copy KHS terakhir.

v. Membayar biaya ujian khusus sesuai dengan biaya per-sks yang

berlaku (jika mata kuliah 3 sks dan biaya 1 sksnya adalah Rp.50.000,-

, maka biaya ujian khusus adalah 3 X Rp. 50.000,- = Rp. 150.000,-)







73

c. Kesempatan ujian khusus hanya diberikan untuk 1 (satu) kali ujian bagi

mahasiswa yang bersangkutan.

d. Nilai ujian khusus hanya mengganti komponen Ujian Akhir Semester

(UAS) pada semester berjalan.

3. Ketentuan penyusunan skripsi/tugas akhir

a. Syarat Administrasi

Mahasiswa yang telah menyelesaikan kewajiban pembayaran

seluruh pembayaran Pada semester sebelumnya Meliputi biaya:

BPP,SPP,Praktek/PKL/KKN/PKMD,Skripsi/KTI,Perlengkapan

seragam dan pembiayaan proses kegiatan akademik lainnya.

b. Syarat penulisan:

i. Terdaftar secara administrasi dan akademik pada semester tersebut.

ii. Telah lulus mata kuliah: Bahasa Indonesia, Metodologi Penelitian,

dan mata kuliah yang berkaitan dengan topik yang akan diteliti.

Untuk program studi tertentu disesuaikan dengan buku pedoman

penulisan skripsi/ KTI tugas akhir.

iii. Mahasiswa program S-1 dengan tabungan sebanyak 128 sks (lulus)

atau mahasiswa program D-3 dengan tabungan sebanyak 88 sks

(lulus) dapat memulai proses penulisan skripsi/tugas akhir tanpa

memasukkan sks skripsi/tugas akhir dalam Kartu Rencana Studinya

(KRS).

iv. Proses penulisan skripsi/ KTI tugas akhir yang dimaksud adalah dari

pengajuan outline hingga persetujuan Bab I oleh ketua

jurusan/program/bagian. Untuk program studi tertentu disesuaikan

dengan buku pedoman penulisan skripsi/ KTI/ tugas akhir.

v. Untuk melanjutkan proses skripsi/tugas akhir ke Bab II hingga

selesai, dan untuk berkonsultasi dengan dosen pembimbing materi /

pembimbing I dan pembimbing teknis / pembimbing II mahasiswa

wajib memasukkan sks skripsi/tugas akhir ke dalam Kartu Rencana

Studi semester berikutnya.

a. Batas waktu penyelesaian skripsi/tugas akhir adalah 1 (satu) semester.

b. Prosedur penulisan :

a. Mengajukan permohonan persetujuan topik penelitian (outline

skripsi) kepada Ketua Jurusan/Program, melalui Sekretaris

Pprogram.







74

b. Susunan penulisan Skripsi/KTI/ Tugas Akhir disesuaikan dengan

buku pedoman penulisan skripsi /KTI/ tugas akhir masing-masing

Jurusan/Program studi.

c. Apabila permohonan outline disetujui oleh pimpinan (Ketua

Jurusan/prodi/Ketua/Direktur Bidang Akademik), untuk mahasiswa

yang bersangkutan akan ditunjuk pembimbing materi / pembimbing

I dan teknis / Pembimbing II skripsi/KTI/tugas akhir, dengan

menerbitkan surat bimbingan.

d. Berdasar surat bimbingan yang diterimanya, mahasiswa

bersangkutan menemui dosen pembimbing untuk berkonsultasi

dalam penyelesaian proses skripsinya lebih lanjut.

e. Setiap kali menemui dosen pembimbing mahasiswa wajib

membawa kartu bimbingan skripsi/KTI/tugas Akhir yang telah

disediakan, dan pembimbing wajib mengisi dan menandatangani

kartu bimbingan tersebut.

f. Jumlah pertemuan\konsultasi minimal dengan pembimbing materi /

I adalah 5 kali pertemuan. Dengan pembimbing teknis / II minimal 3

kali pertemuan.

g. Apabila mahasiswa tidak dapat menyelesaikan skripsinya pada

suatu semester, maka untuk melanjutkan penyusunan skripsi pada

semester berikutnya mahasiswa wajib membayar kembali biaya-

biaya sbb: BPP Pokok, Biaya Her-registrasi.

h. Bagi mahasiswa yang telah menyelesaikan skripsi/tugas akhir pada

semester yang berjalan (telah disetujui oleh dosen pembimbing dan

telah diserahkan kepada prodi), maka semester berikutnya tidak

dikenakan biaya skripsi/KTI.

i. Batas waktu maksimum penyelesaian skripsi adalah 3 (tiga)

semester untuk S1dan 1 semester untuk D III – aktif maupun cuti.

j. Apabila mahasiswa belum juga mampu menyelesaikan skripsinya

dalam batas waktu maksimum tersebut, maka mahasiswa tersebut

wajib mengganti topik skripsi/KTI/tugas akhirnya dengan yang

baru, dimulai kembali dengan pengajuan outline, seperti prosedur

awal.

k. Metodologi dan teknik penulisan skripsi yang baku mengacu pada

Buku Pedoman Penulisan Skripsi yang diterbitkan oleh masing-

masing Prodi.

c. Syarat Checklist / Pendaftaran Komprehensif

69







75

i. Telah menyelesaikan (lulus) seluruh mata kuliah atau sks kebulatan

studi (sesuai kurikulum yang berlaku), dibuktikan dengan

menyerahkan asli dan copy transkrip nilai, atau seluruh lembar KHS

yang pernah didapatkan.Untuk mahasiswa melanjutkan/pindahan

wajib melampirkan asli dan copy lembar konversi/penyetaraan.

ii. Telah menyelesaikan (lulus) seluruh laboratorium yang diwajibkan.

Dibuktikan dengan menyerahkan asli dan copy sertifikat

laboratorium yang pernah diikuti, atau surat keterangan yang

dikeluarkan oleh Kepala Laboratorium.

iii. Telah menyelesaikan proses penyusunan skripsi sesuai batas waktu

yang ditetapkan (telah disetujui dosen pembimbing), dibuktikan

dengan menyerahkan kepada tata usaha 3 (tiga) eksemplar skripsi /

tugas akhir yang telah disetujui kedua pembimbing.

iv. Telah menyelesaikan seluruh kewajiban biaya kuliah. (tidak ada

tunggakan biaya kuliah berdasarkan catatan dari bagian keuangan).

v. Membayar biaya sidang komprehensif, sesuai tarif yang ditetapkan

(dibuktikan dengan menyerahkan asli dan copy slip setoran bank)

vi. Telah mengembalikan buku-buku perpustakaan dengan bukti surat

keterangan bebas peminjaman buku dari perpustakaan..

vii. Menyerahkan pas photo terbaru ukuran 4x6 sebanyak 3 lembar dan

3x4 sebanyak 2 lembar.

d. Prosedur Checklist / pendaftaran komprehensif.

i. Mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan-persyaratan tersebut

di atas, datang ke BAAK, untuk mendaftar Sidang komprehensif –

dengan mengisi formulir Check List dan melampirkan semua bukti

kelengkapan persyaratan tersebut diatas.

ii. Kajur dan Sekjur akan memeriksa kelengkapan persyaratan tersebut.

berkas checklist dikirim ke Ketua STIKES untuk diperiksa oleh

Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK) dan

Biro Administrasi Umum dan Keuangan (BAU) dan kembali ke

tatausaha prodi dengan batas waktu maksimal 10 (sepuluh) hari

kerja, sejak diterimanya berkas Check List tersebut, dan

menyerahkan hasil pengecekan ke mahasiswa bersangkutan pada

hari berikutnya.

iii. Kepada mahasiswa yang hasil pengecekannya memenuhi syarat,

akan diberikan tanda bukti pendaftaran ujian komprehensif,

Sedangkan kepada mahasiswa yang hasil pengecekannya tidak

memenuhi syarat, maka berkasnya dikembalikan untuk dilengkapi.







76

iv. Selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sejak tanggal persetujuan

pendaftaran sidang komprehensif, mahasiswa yang bersangkutan

sudah menerima surat pemberitahuan pelaksanaan sidang

komprehensif.

e. Batas waktu Checklist / pendaftaran komprehensif bagi mahasiswa yang

menyelesaikan skripsi /KTI/ tugas akhir di semester ganjil minggu kedua

bulan Maret, untuk semester genap minggu kedua bulan September.

Lewat dari batas waktu tersebut mahasiswa wajib membayar biaya BPP

Pokok, BPP sks dan Her-registrasi semester berikutnya.

f. Sistem Penilaian Sidang Ujian Komprehensif.

i. Komponen penilaian sidang komprehensif terdiri dari: materi

skripsi, teknik penulisan dan presentasi skripsi, serta penilaian dari

pertanyaan-pertanyaan lisan tim penguji.

ii. Penilaian materi skripsi, mencakup: pilihan topik penelitian,

kedalaman landasan teori, metodologi penelitian yang diterapkan

dan pemaparan hasil penelitian. Termasuk dalam komponen ini

kemampuan mahasiswa mempertahankan skripsinya di depan tim

penguji.

iii. Penilaian teknik penulisan, mencakup: sistematika penulisan dan

ketepatan dalam penggunaan Bahasa Indonesia (baku, baik dan

benar).

iv. Presentase skripsi mencakup: kemampuan mahasiswa menyajikan

dan mengungkapkan isi skripsi termasuk penguasaan materi yang

ditulisnya.

g. Yudisium Ujian Komprehensif.

i. Sistem penilaian, mengacu pada pedoman penulisan skripsi / tugas

akhir masing-masing Jurusan/Program Studi.

ii. Peringkat Yudisium mengacu pada ketentuan masing-masing

Jurusan/prodi

iii. Yudisium lulus dapat memiliki dua kemungkinan: lulus tanpa syarat

atau lulus dengan syarat.

iv. Lulus tanpa syarat, berarti mahasiswa lulus dengan murni, tidak ada

masalah dengan skripsi dan ujian komprehensifnya. Sesudah ujian

yang bersangkutan dapat langsung menjilid skripsinya sesuai

pedoman yang berlaku dan meminta tanda tangan pembimbing dan

pengujinya.

v. Lulus dengan syarat, berarti mahasiswa dapat dinyatakan lulus dengan

keharusan memperbaiki skripsinya, dengan ketentuan:

71







77

a. Skripsi/tugas akhir dikembalikan ke mahasiswa untuk diperbaiki

di bawah pengawasan pembimbing.

b. Setelah perbaikan dinilai cukup, pembimbing menandatangani

kembali persetujuan skripsinya.

c. Selanjutnya yang bersangkutan menyerahkannya ke masing-

masing prodi.

vi. Yudisum tidak lulus dapat memiliki dua akibat: tidak lulus tanpa

kewajiban memperbaiki skripsi atau tidak lulus dengan kewajiban

memperbaiki skripsi.

vii. Tidak lulus tanpa kewajiban memperbaiki skripsi, disebabkan yang

bersangkutan dinilai kurang menguasai materi skripsi dan

pengetahuan yang diujikan. Berkaitan hal tersebut yang bersangkutan

diberi waktu untuk mempelajari kembali materi skripsinya serta

bahan bacaan yang berkaitan dengan pertanyaan-pertanyaan dari

penguji.

viii. Tidak lulus dengan kewajiban memperbaiki skripsi, disebabkan

karena materi dan teknik penulisan skripsi dinilai belum memenuhi

ketentuan sebagaimana tercantum dalam buku pedoman penulisan

skripsi yang berlaku. Dan yang bersangkutan dinilai tidak menguasai

materi dan tidak mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

diajukan oleh penguji.

ix. Berkaitan hal tersebut yang bersangkutan diwajibkan untuk:

memperbaiki skripsinya di bawah arahan pembimbing materi, dan

diberi waktu yang cukup untuk menguasai materi dan bahan bacaan

yang berkaitan dengan pertanyaan-pertanyaan dari penguji.

x. Ujian komprehensif dilaksanakan 2 (dua) periode dalam 1 (satu)

tahun. Yaitu periode semester ganjil mulai bulan September sampai

dengan bulan Desember, periode semester genap mulai bulan Maret

sampai dengan bulan Juni.

xi. Batas waktu pendaftaran komprehensif bagi mahasiswa yang

mengulang adalah 2 (dua) minggu sebelum periode ujian

komprehensif berakhir.

BAB XI

SYARAT KELULUSAN, RAPAT PENENTUAN KELULUSAN DAN

WISUDA

Syarat Kelulusan Program Pendidikan Sarjana dan Diplom







78

a. Mahasiswa dinyatakan lulus apabila memenuhi persyaratan memenuhi syarat

: Telah menyelesaikan sekurang – kurangnya :

- S1 Keperawtan 153 SKS

- D IV Bidan Pendidik 158 SKS

- D III Kebidanan 110 SKS

- D III Analis Kesehatan 120 SKS

- D III Farmasi 120 SKS

b. IPK minimal:

- S1 3.00

- D IV 3.00

- D III 3.00

c. Tidak ada nilai D dan E

d. Nilai mata kuliah wajib minimal C

e. Lulus Ujian Skripsi.

1. Mahasiswa yang telah mengumpulkan skripsi/KTI untuk selanjutnya dapat

mengurus persyaratan wisuda.

2. Mahasiswa yang tidak mengumpulkan naskah skripsi/KTI tidak berhak

mengikuti wisuda, memperoleg ijazah dan transkrip nilai.

BAB XII Ijazah

Pasal 25

Pedoman penerbitan Ijazah

1. Definisi

Ijazah adalah tanda bukti bagi mahasiswa yang telah menyelesaikan

kebulatan studi dan dinyatakan lulus dari STIKES MRM

2. Nomor Induk Registrasi Lulusan (NIRL)

Untuk STIKES MRM :

Nomor Induk Registrasi Lulusan terdiri dari 12 digit nomor dengan

ketentuan sebagai berikut :

Digit ke- 1 dan 4 : tahun lulus

Digit ke- 3,,4,5 : Kode Institusi

Digit ke- 10,11,12 : Kode nomor urut

Contoh : 009.3145.01.001 untuk keperawatan

Contoh : 009.3145.02.001 untuk D IV Bidan pendidik

Contoh : 009.3145.03.001 untuk D III Kebidanan

Contoh : 009.3145.04.001 untuk D III Farmasi

Contoh : 009.3145.05.001 untuk D III Analis Kesehatan.

73







79

3. Prosedur Permintaan Blanko Ijasah

Permintaan blanko ijasah ditujukan kepada STIKES dan didasarkan atas

rekap nilai mahasiswa yang telah lulus yudisium yang dikeluarkan oleh Prodi

dan telah divalidasi oleh BAAK.

4. Prosedur Penandatanganan Ijasah

Setelah dilakukan penulisan isi pada blanko ijasah kemudian akan diteliti

lebih lanjut oleh BAAK STIKES MRM dan setelah itu akan ditandatangani

oleh ketua STIKes & Ketua Prodi

5. Untuk Transkrip Nilai di tanda tangani Ketua STIKes dan ketua Prodi

6. Untuk Legalisir Ijazah oleh Wakil Ketua I

7. Ijasah dapat diberikan kepada lulusan dengan syarat sebagai berikut :

a. Telah membayar biaya wisuda sesuai ketentuan yang berlaku

b. Membayar biaya administrasi ijasah sesuai dengan ketentuan yang

berlaku

c. Khusus mahasiswa DIV Bidan Pendidik membawa bukti telah

mengikuti pekerti/AA

d. Menyerahkan tanda bukti sumbangan buku kepada perpustakaan yang

besarnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku

e. Menyerahkan tanda bukti penyerahan laporan skripsi/tugas akhir yang

telah dijilid hardcover dan telah ditandatangani oleh pembimbing,

penguji dan pimpinan program studi

f. Menandatangani form pengambilan ijasah di atas materai Rp. 6.000,-

g. Apabila karena sesuatu hal, yang bersangkutan tidak dapat mengambil

Ijazah sendiri, dapat diwakilkan dengan membawa Surat Kuasa dan

diberi materai Rp. 6.000,- (Surat Kuasa harus diketik rapi dan

menyebutkan nama alamat si Pemberi dan Penerima Kuasa dan tanda

tangan oleh kedua-duanya serta melampirkan foto copy KTP si

Pemberi dan Penerima Kuasa).

BAB XIII

Wisuda

Pasal 26

Definisi

Seluruh mahasiswa yang telah menyelesaikan seluruh beban studi serta telah lulus

sidang komprehensif/skripsi diwajibkan untuk mengikuti wisuda sebagai salah

satu syarat untuk pengambilan ijasah







80

Pasal 27

Syarat pendaftaran wisuda

1. Mengisi formulir pendaftaran

2. Menyerahkan pas foto hitam putih untuk buku wisuda ukuran 2 X 3 (2

lembar) dengan memakai jas (pria) , blazer (wanita).

3. Menyerahkan 1 (satu) lembar foto copy Surat Keterangan Lulus

Komprehensif

4. Membayar biaya wisuda sesuai ketentuan yang berlaku yang dibuktikan

dengan slip setoran bank kepada rekening STIKES MRM

Transkrip nilai

1. Transkrip Akademik diterbitkan sebagai lampiran ijazah dan hanya diberikan

kepada Alumni yang bersangkutan.

2. Transkrip Akademik untuk Sarjana/Diploma ditanda tangani oleh masing-

masing Ketua Program Studi.

Pasal 28

Waktu penyelenggaraan wisuda

Wisuda dilaksanakan sekurang-kurangnya satu kali dalam satu tahun akademik

berjalan di mana waktu pelaksanaan wisuda seperti yang dimaksud akan

ditentukan sesuai dengan ketetapan kalender akademik yang sedang berlaku

BAB XIII : Alumni

Pasal 30

Definisi

Alumni adalah mahasiswa yang telah dinyatakan lulus dan telah mengikuti wisuda

program Diploma dan Sarjana.

Pasal 31

Organisasi Alumni

75







81

Organisasi alumni adalah wadah resmi para alumni STIKES MRM untuk

berkomunikasi dan mempererat tali silaturahmi antar anggota untuk tujuan

bersama sebagai salah satu bagian dari sivitas akademika STIKES MRM.

Pasal 32

Fungsi

Fungsi dari organisasi alumni STIKES MRM adalah sebagai media komunikasi

dan transfer informasi antar intern anggota dan ekstern yang terarah, simultan dan

berkelanjutan.

Pasal 33

Keanggotaan

Persyaratan untuk menjadi anggota alumni STIKES MRM adalah :

1. Memiliki ijazah yang sah sebagai tanda bukti lulusan STIKES MRM

2. Mentaati semua kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan STIKES MRM

Pasal 34

Kode Etik Alumni

Yang dimaksud dengan kode etik alumni adalah sikap lahir dan bathin yang

dihayati dan wajib diamalkan oleh setiap alumni STIKES MRM sebagai tanggung

jawabnya terhadap almamater. Oleh sebab itu setiap alumni STIKES MRM

berkewajiban untuk :

1. Mengamalkan ilmu dan pengetahuan yang dimiliki sesuai dengan norma-

norma kebenaran, kemanusian dan intelektualitas

2. Menjunjung tinggi hikmah kesarjanaan sebagai amanah untuk memajukan

keluhuran ilmu pengetahuan, bangsa dan negara

3. Mengamalkan rasa cinta bakti kepada almamater serta membawa diri kepada

pergaulan terbuka yang demokratis dan terhormat

BAB XIV : Lain - Lain







82

Masalah-masalah akademik yang belum diatur didalam peraturan akademik ini,

akan diatur tersendiri dalam peraturan-peraturan khusus sebagai adendum atas

peraturan akademik ini.







83







84

IV. KODE ETIK AKADEMIK

MUKADDIMAH

STIKes Mega Rezky Makassar lahir dan berkembang dalam kehidupan

masyarakat yang kehadiran serta karyanya dirasakan penting oleh masyarakat

dalam upaya memenuhi kebutuhan pendidikan tinggi, yang kegiatan penelitian

dan hasilnya digunakan utnuk menunjang dan meningkatkan mutu

pendidikan/pengajarannya serta untuk mengembangkan Ilmu pengetahuan dan

teknologi, demi harkat dan martabat manusia yang beradab dan ber Ketuhanan

Yang Maha Esa.

Peran-peran yang melekat pada kehidupan STIKes dan aturan-aturan yang

dikenakan padanya, langsung atau tidak langsung mencerminkan keadaan STIKes.

Aturan – aturan ditu digunakan untuk menjalankan peran – peran tersebut.

Kenyataan menunjukkan bahwa semakin kompleks kehidupan akademis di tengah

– tengah kompleks kehidupan masyarakat, perkembangan ilmu pengetahuan,

teknologi dan seni yang pesat menyebabkan perlunya ada satu KODE ETIK

AKADEMIS STIKes Mega Rezky Makassar. Akademis yang etis dapat

dipertanggung jawabkan dan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan

yang tidak dapat ditanggulangi dengan aturan – aturan yang ada. Dengan adanya

KODE ETIK AKADEMIS STIKes Mega Rezky Makassar ini, kehidupan

akademis yang etis dapat ditumbuh kembangkan sehingga menjadi semakin luhur

dan mulia.

Kode Etik Akademis diberlakukan untuk dosen dan Mahasiswa STIKes Mega

Rezky Makassar dalam mengembangkan tugas dan kewajibannya sebagai pribadi

maupun sivitas akademika sesuai dengan sifat dan hakikatnya yang semenjak

dahulu seorang pendidik mempunyai tempat terhormat, karena menjadi panutan

dan teladan bagi para peserta didiknya.

KODE ETIK AKADEMIS STIKes Mega Rezky Makassar ini disusun sebagai

satu kebulatan pandangan dan sikap akademis yang etis yang selanjutnya

dituangkan ke dalam pasal-pasal.







85

Pasal 1

KOMITMEN AKADEMIS

Sesuai dengan hak, kewenangan dan tanggung jawab yang melekat padanya,

STIKes Mega Rezky Makassar menyelenggarakan peran akademisnya dengan

ukuran akademis dan etis tertinggi.

Pasal 2

ONOTOMI KEILMUAN

STIKes Mega Rezky Makassar menjunjung tinggi otonomi keilmuan yang bersifat

universal dan menerapkannya dalam komitmen akademis dengan selurus-lurusnya

sejauh tidak merendahkan harkat dan martabat manusia yang ber Ketuhanan Yang

Maha Esa, yang berakal budi luhur.

Pasal 3

KEBEBESAN AKADEMIS DAN KEBEBASAN MIMBAR AKADEMIS

Kebebasan akademis dan kebebasan mimbar akademis harus menjunjung tinggi

norma kesusilaan yang ber Ketuhanan Yang Maha Esa, tidak ditunjukan untuk

merugikan pribadi lain dan tidak utnuk memperoleh keuntungan yang menurut

norma moral adalah tidak layak.

Pasal 4

GELAR AKADEMIS

Gelar Akademis adalah penghargaan atas komitmen akademis yang dilandasi oleh

norma-norma dan kaidah-kaidah keilmuan dan moral yang menjunjung tinggi

kesungguhan kebenaran yang tertinggi.

Pasal 5

KARYA AKADEMIS

STIKes Mega Rezky Makassar membina semangat dan kegiatan mengahsilkan

karya akademis baik dalam wujud tulisan, penelitian, percobaan, pengujian,

pemikiran, gagasan, peri kehidupan, perbuatan, pandangan hidup yang bersumber

dari pendirian dan penemuan kebenarn ilmiah.







86

Pasal 6

PERLINDUNGAN KARYA AKADEMIS

Setiap karya Akademis wajib mendapat perlindungan dari penyalah gunaan.

Pasal 7

TENAGA AKADEMIS

Tenaga Akademis yang secara umum disebut dosen yang puncak pangkat

akademisnya dianugerahkan gelar kehormatan Profesor adalah akademis yang

memiliki kepribadian yang terpuji, kompetensi keilmuan, teknologi dan seni yang

memberinya kelayakan untuk menjadi tenaga akademis yang tangguh

menjalankan kehidupan akademisnya dengan kesetiaan dan kejujuran yang

tertinggi.

Pasal 8

MAHASISWA

Mahasiswa adalah sivitas akademika yang pada dasarnya adalah siswa tertinggi

yang telah menerima pendidikan dan pembentukan kepribadian pada lembaga

pendidikan dasar dan menengah, dan oleh karena itu harus memiliki pandangan

dan sikap akademis yang terpuji.

Pasal 9

TENAGA PENUNJANG PENDIDIKAN

Setiap tenaga penunjang pendidikan adalah tenaga professional yang memiliki

kecintaan dan kesetiaan kepada pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya

dengan kejujuran dengan pengabdian yang terpuji.

Pasal 10

KEWAJIBAN DOSEN TERHADAP DIRI SENDIRI

Dosen Wajib :

a. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung

tinggi hukum berdasarkan Pancasila, Undang – undang Dasar 1945.







87

b. Menjunjung tinggi tata susila dengan keinsafan bertanggung jawab

atas kesejahteraan masyarakat Indonesia khususnya dan dunia pada

umumnya.

c. Menjunjung tinggi sifat universal dan obyektif Ilmu pengetahuan

untuk mencapai kenyataan dan kebenaran.

d. Menjunjung tinggi sifat beradab dan teleologis usaha Ilmu

pengetahuan guna keberadaan, kemanfaatan, dan kebahagiaan

kemanusiaan.

e. Menjunjung tinggi kebebasan Akademik, yaitu kewajiban untuk

memelihara dan memajukan Ilmu pengetahuan melalui kajian,

penelitian, pembahasan atau penyebarluasan Ilmu kepada

mahasiswa, sesama dosen dan masyarakat, secara bertanggung

jawab, mandiri sesuai dengan aspirasi pribadi dan dilandasi norma

dan kaidah keilmuan, yaitu (i) kejujuran, berwawasan luas,

kebersamaan, dan cara berfikir ilmiah; (ii) menghargai penemuan

dan pendapat akademisi lain; (iii) tidak semata-mata untuk

kepentingan pribadi.

f. Menjunjung tinggi kebebasan mimbar akademik yaitu kebebasan

menyampaikan pikiran dan pendapat dalam lingkungan serta forum

akademik dalam bentuk ceramah, seminar, dan kegiatan Ilmiahh

lainnya sesuai dengan norma dan kaidahh keilmuan.

g. Selalu mawas diri dan mengevaluasi kinerjanya sebagai dosen dalam

membina dan mengembangkan karier Akademik dan profesinya.

h. Menumbuh kembangkan suasana Akadamika di lingkungan

kerjanya.

i. Menggunakan bahasa yang sopan dan santun, tidak emosional,

berfikir jernih, dan tidak menyinggung perasaan orang lain dalam

berkomunikasi baik secara lisan maupun tertulis dalam perannya

sebagai seorang ilmuwan.

j. Memelihara dan menumbuh kembangkan masyarakat akademik

antar dosen dengan jalan memegang teguh dan menghormati hak dan

kebebasan akademik serta hak kebebasan mimbar akademik antar

dosen.

k. Menjaga kelestarian keutuhan keluarga, keharmonisan, dan

kesejahteraan keluarga, serta reputasi sosialnya di masyarakat.







88

Pasal 11

KEWAJIBAN DOSEN TERHADAP STIKES MEGA REZKY MAKASSAR

a. Seorang Dosen wajib menjunjung tinggi Azas, Visi, Misi, dan Tujuan STIKes

Mega Rezky Makassar.

b. Seorang Dosen wajib menjunjung tinggi, menghayati, dan mengamalkan

Tridharma Perguruan Tinggi.

Pasal 12

TANNGUNG JAWAB DOSEN DALAM BIDANG AKADEMIK

Seorang dosen wajib menjunjung tinggi hak mengajar yang diberikan kepadanya

dengan semangat profesionalisme sebagai seorang pendidik yang diwujudkan

dalam bentuk perilaku dan keteladanan, yaitu :

a. Mengajar dan memberikan layanan akademik dengan cara terbaik

menurut kemampuannya serta penuh dedikasi, disiplin, dan kearifan;

b. Menjauhi dan menghindari hal-hal yang mengarah pada kemampuan

terjadinya pertentangan pribadi dalam proses belajar mengajar.

c. Menjauhi dan menghindarkan diri dari hal-hal dan perbuatan yang dapat

menurunkan derajat dan martabat dosen sebagai profesi pendidik yang

terhormat.

d. Memberikan motivasi kepada anak didik sehingga dapat merangsang

daya fikir.

e. Memberikan bimbingan dan layanan informasi yang diperlukan oleh

mahasiswa dalam rangka memperlancar penyelesaian studinya dengan

penuh kearifan.

Pasal 13

TANGGUNG JAWAB DOSEN DALAM BIDANG PENELITIAN

Dalam melaksanakan penelitian, seorang dosen wajib :

a. Bersikap dan berfikir analitis dan kritis.

b. Jujur, obyektif,, dan berpegang teguh pada semua aspek proses penelitian

serta tidak boleh memalsukan atau memanipulasi data maupun hasil

penelitian.

c. Menghindari kesalahan dalam penelitian, terutama dalam menyajikan

hasil penelitian.







89

d. Bersifat terbuka, saling berbagi data, hasil, metode, dan gagasan yang

lain, kecuali data yang dapat dipatenkan.

e. Menghormati dan menghargai obyek penelitian, baik yang berupa

manusia maupun hewan baik yang hidup maupun yang sudah mati, atau

bagian/fragmen dari manusia coba tersebut.

f. Mempunyai buku harian penelitian.

Pasal 14

TANGGUNG JAWAB DOSEN SEBAGAI PENELITI

a. Peneliti bertanggung jawab untuk memberikan interpretasi atas hasil dan

kesimpulan penelitian supaya hasil penelitian dapat dimengerti.

b. Peneliti tidak boleh menutupi kelemahan atau membesar-besarkan hasil

penelitian.

c. Peneliti harus menjelaskan secara eksplisit manfaat yang akan diperoleh

subjek penelitian.

d. Seorang dosen yang melakukan penelitian seharusnya : (1) bersifat ilmiahh,

fakta dperoleh secara obyektif, melalui prosedur yang sistematis dengan

menggunakan pembuktian yang sahih; (ii) merupakan suatu proses

yang berjalan terus-menerus sebab hasil suatu penelitian selalu dapat

disempurnakan (iii) bersifat jujur, professional, berperikemanusiaan dan

memperhatikan factor-faktor ketepatan keseksamaan dan kecermatan,

perasaan religious serta keadilan gender; (iv) memberikan penemuan yang

baru; (v) bermanfaat bagi STIKes secara ilmiahh, Institusional, dan

financial; (vi) berbasis kompetensi dan logis; (vii) mengingat aspek

akuntabilitas.

e. Sebagai peneliti, seorang dosen seharusnya : (i) mengarahkan penelitian

untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan / atau perolehan hak paten untuk

mendorong perkembangan industry nasional; (ii) dapat meningkatkan

ketahanan nasional melalui penggalian sumber daya alam; (iii) dapat

mensinergikan berbagai macam disiplin ilmu.

Pasal 15

PLAGIAT

Peneliti atau penulis karya ilmiahh tidak dibenarkan melakukan plagiat karya

Ilmiahh orang lain







90

Pasal 16

HUBUNGAN PENELITI DENGAN MAHASISWA

Dalam melakukan penelitian, seorang dosen seharusnya melibatkan mahasiswa

sebagai pemenuhan persyaratan akademik atau arena pembelajaran, aktualitas

kompetensi bidang keilmuan dan pengembangan pribadi.

Pasal 17

TANGGUNG JAWAB DOSEN DALAM BIDANG PENGABDIAN PADA

MASYARAKAT

a. Dalam melaksanakan pengabdian pada masyarakat, seorang dosen : (i) wajib

mempunyai ketulusan hati untuk bekerja secara sinergis dengan dosen dari

berbagai macam disiplin ilmu; (ii) wajib menghargai partisipasi masyarakat

daalm menetapkan program-program pengabdian; (iii) tidak boleh

memaksakan kehendaknya kepada masyarakat.

b. Seorang dosen wajib mendudukkan mahasiswa sebagai sahabat kerja yang

masih memerlukan proses pembelajaran kemasyarakatan.

c. Seorang dosen yang melakukan pengabidian pada masyarakat seharusnya : (i)

merujuk pada kebutuhan masyarakat; (ii) dapat mencerminkan kontribusi

nyata STIKes (iii) dalam rangka pemanfaatan, pendayagunaan,

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk masyarakat; (iv)

melibatkan peran serta mahasiswa; (v) dapat memberikan pencerahan dan

meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta bermanfaat bagi segenap sivitas

akademika.

Pasal 18

PUBLIKASI

Seorang yang menulis publikasi seharusnya :

a. Menggunakan bahasa yang ilmiah.

b. Tidak boleh tanpa izin penyandang dana.

c. Tidak boleh melupakan penelitian dan peneliti terdahulu.

d. Kutipan dalam publikasi harus jujur, dan sesuai dengan makna aslinya,

demikian pula komunikasi pribadi yang diapakai dalam publikasi.

e. Apabila menampilkan gambar dan table yang dikutip harus

mencantumkan sumbernya.







91

f. Apabila menampilkan gambar perorangan atau manusia coba

(probandus) harus dengan izin, dan kalau tidak ingin dikenal harus

ditutup sebagian mukanya. Terutama matanya atau bagian-bagian yang

dapat menjadi petunjuk identifikasi.

g. Mencantumkan semua kontibutor kecuali yang tidak bersedia.

h. Memberi pernyataan jasa juga kepada pemberi gagasan, disamping

pemberi izin, fasilitas dan bantua lain.

Pasal 19

HUBUNGAN DOSEN DENGAN MAHASISWA

Dosen dan mahasiswa adalah sivitas akademika yang merupakan kebulatan warga

akademika fakultas. Hubungan antara dosen dengan mahasiswa adalah pertama-

tama :

a. Hubungan antara sesama insan terdidik.

b. Hubungan dalam menjalani kehidupan akademik.

c. Hubungan dalam usaha melakukan kajian ilmiahh untuk menemukan

kebenaran ilmiahh yang sesungguhnya.

d. Hubungan meningkatkan tatanan kehidupan yang terpuji atas dasar saling

menghormati, saling menghargai dan saling memperdulikan.

e. Hubungan menyelaraskan kemampuan intelektual yaitu kemampuan rasio,

emosi dan psikomotorik yang serasi dan seimbang.

Pasal 20

HUBUNGAN DOSEN DENGAN MASYARAKAT DAN NEGARA

Dosen adalah bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat dan adalah warga

Negara yang mempunyai komitmen dan tanggung jawab serta hak menjalankan

peran-peran akademis yang memberi kekuatan dan tuntutan bagi peri kehidupan

yang dinamis, maju dan berperikemanusiaan yang adil dan beradab.

Pasal 21

HUBUNGAN DENGAN SESAMA LEMBAGA PENDIDIKAN TINGGI

STIKES Mega Rezky Makassar menjalin hubungan kerjasama dengan sesama

lembaga pendidikan tinggi atas dasar kemandirian, kehormatan dan kesetaraan







92

yang dilandasi oleh norma dan kaidah moral yang luhur. Keluhuran moral

tercermin dalam sifat jujur, setia, adil dan tidak didorong oleh ambisi pribadi.

Pasal 22

TATA TERTIB DAN KODE ETIK KEMAHASISWAAN

Mahasiswa STIKES Mega Rezky Makassar

a. Wajib berpakaian rapi, sopan, tidak memakai kaos oblong dan sandal di

lingkungan kampus sesuai dengan jadwal pada program studi masing-

masing.

b. Dilarang untuk melakukan perjudian dalam segala bentuk di lingkungan

kampus.

c. Dilarang merokok, makan, minum dan menghidupkan handphone (HP)

di dalam kelas dan lingkungan STIKes MRM.

d. Dilarang menggangu jalannya kuliah,baik sewaktu mengikuti kuliah

didalam ruangan kuliah maupun sewaktu di luar ruangan kuliah pada

saat jam-jam kuliah.

e. Menjunjung tinggi integritad akademik, tidak melakukan plaglarisme,

mencontek , dan melakukan kerjasama dengan mahasiswa lain pada saat

ujian berlangsung .Plaglarisme adalah : tindakan mengambil/mengakui

seluruh atau sebagian pemikiran/tulisan milik orang lain tanpa

menyebutkan sumbernya.

f. Tidak melakukan tindakan-tindakan yang bersifat pemerasan, penyuapan,

pelecehan seksual dan pemalsuan dalam bentuk apapun.

g. Wajib menjaga kebersihan di lingkungan kampus, memelihara alat

laboratorium, computer, raung baca, ruang kelas, taman, sarana dan

prasarana serta kafetaria.

Pasal 23

KEWAJIBAN DOSEN DAN MAHASISWA TERHADAP

PELAKASANAAN KODE ETIK.

a. Seorang dosen dan mahasiswa wajib mengindahkan dan melaksanakan

kode etik akademik STIKES Mega Rezky Makassar.

b. Pelanggaran terhadap kode etik akademik dapat dikenakan sanksi moral

dan sanksi lainnya sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan

yang berlaku.







93

Pasal 24

SANKSI BAGI MAHASISWA

Bagi mahasiswa STIKES Mega Rezky Makassar yang melanggar kode etik

akademik di bidang Kemahasiswaan akan dikenakan sanksi sebagai berikut :

a. Sanksi pertama berupa teguran.

b. Sanksi kedua berupa skorsing akademik.

c. Sanksi ketiga di keluarkan dari STIKES Mega Rzeky Makassar dengan

tidak terhormat.

Pasal 25

ETIKA AKADEMIK DAN TATA TERTIB

Etika Akademik

a. Masyarakat akademik dicirikan salah satunya oleh keterkaitan terhadap

Etika Akademik yang berlaku secara universal, seperti kejujuran,

keterbukaan, objectivitas, kemaun untuk belajar dan berkembang serta

saling menghormati dan tidak berlaku deskriminatif.

b. Masyarakat kampus merupakan salah satu bagian yang penting dari

masyarakat akdemis. Oleh sebeb itu seluruh komponen civitas akademis

semestinya memahami dengan benar dan merasa terikat dengan Etika

Akedmika tersebut. Keterikatan terhadap Etika AKademik harus

bercermin pada setiap aspek kegiatan akademik, seperti perkuliahan,

penelitian, penulisan dan publikasi, penggunaan gelar akademik dan

sebagainya. Dengan demikian di pandang perlu untuk menjelaskan

bagimana Etika Akademik tersebut diterapkan secara spesifik dalm

berbagai kegiatan akademik meupun kegiatan kampus lainnya. Tindakan

yang melanggar Etika Akademik merupakan tindakan tidak etis dan atau

pelanggaran akademik.

c. Aktivitas yang termasuk dalm kategori tindakan tidak etis dan atau

pelanggaran akademik merupakan perbuatan terlarang, antara lain adalah

(1). penyontekan/kecurangan dalam ujian/cheating, (2). Palgiat, (3).

Perjokian, (4). Pemalsuan, (5). Penyuapan, (6) tindakan dekriminatif, dll

Penyontekan/Kecurangan Dalam Ujian (Cheating)

Penyontekan yaitu kegiatan sadar (sengaja) atau tidak sadar yang

dilakukan seorang peserta ujian yang dapat mencakup (1).

Mencontoh hasil kerja milik peserta ujian lain, dan (2) menggunkan







94

atau mencoba menggunakan bahan-bahan, informasi atau alat

bantuan studi lainnya yang tidak diijinkan dalam ujian atau tanpa ijin

dari dosen yang berkepentingan.

Plagiat.

Bentuk tindakan plagiat antara lain : mengambil

gagasan/pendapat/hasil temuan orang lain baik sebagian atau

seluruhnya tanpa seijin atau tanpa menyebutkan sumbar acuan secara

jujur.

Perjokian.

Tindakan yang dilakukan dengan sengaja atau tidak, menggantikan

kedudukan atau melakukan tugas atau kegiatan orang lain, atas

permintaan orang lain atau kehendak sendiri dalam kegiatan

akademik.

Pemalsuan

Bentuk tindakan pemalsuan antara lain melakukan dengan sengaja

atau tanpa ijin yang berwenang mengganti, meniru atau

merubah/memalsukan sesuatu untuk mendapatkan pengakuan

sebagai sesuatu yang asli, misalnya mengganti atau

mengubah/memalsukan nama, tanda tangan, nilai atau tugas-tugas,

praktikum, transkrip akademik.ijazah, stempel,kartu tanda

mahasiswa, gelar akademik, dan keterangan atau laporan dalam

lingkup kegiatan akademik maupun non akademik, serta

memberikan keterangan atau kesaksian palsu.

Tindakan Suap Menyuap

Memberikan ataupun menerima imbalan uang, atau bentuk lainnya

yang dilakukan untuk mendapatkan keuntungan tertentu secara tidak

sah baik bagi penerima maupun pemberi. Tindakan lain yang

termasuk dalam kategori ini adalah usahan untuk memepengaruhi

atau mencoba memepengaruhi orang lain baik dengan cara

membujuk, member hadiah atau berupa ancaman dengan maksud

mempengaruhi penilaian terhadap prestasi akademik.

Tindakan Diskriminatif

Membedakan perlakuan terhadap seorang yang berkepentingan

dalam kegiatan akademik yang didasarkan pada pertimbangan factor







95

gender, agama, suku, ras, status social, dan fisik seseorang sehingga

menimbulkan kerugian pada orang tersebut.

Lainnya.

Berbagai tindakan lain yang merupakan perbuatan terlarang dan

dapat memiliki implikasi pada sanksi akademik anatar lain : (1).

Menyobek halaman buku perpustakaan atau mengambil tanpa hak

buku atau peralatan pembelajaran, merusak atau menghilangkan alat

atau bahan laboratorium atau sarana-sarana pendidikan lainnya, dan

(2). Tindakan-tindakan lain yang merendahkan martabat masyarakat

akademik, misalnya mengkomsumsi narkoba dan miras, melakukan

tindakan asusila, dan sejenisnya.

Pasal 26

SANKSI PELANGGARAN ETIKA AKADEMIK.

Semua komponen civitas akademik yang terbukti melanggar etika

akdemik akan di kenakan sanksi secara bertingkat sesuai ddengan berat

ringannya pelanggaran akademik. Secara umum sanksi akademik dapat

berupa salah satu atau lebih dari beberapa sanksi yang diberikan oleh :

Pengawas Ujian

1. Peringantan secara lisan yang dapat diikuti dengan perintah untuk

meninggalkan ruang ujian jika peserta ujian tersebut tidak

mengindahkan peringatan petugas/pengawas. Setiap bentuk

pelanggaran tersebut akan direkan oleh pengawas Ujian dalam Berita

Acara Ujian dan dilaporkan kepada Pimpinan Jurusan/Program

Studi.

Dosen Pengampuh Mata Kuliah

2. Pengurangan nilai ujian bagi mata kuliah yang ditempuh pada

semester yang bersangkutan.

3. Dinyatakan tidak lulus ujian (digugurkan) matakuliah atau kegiatan

akademik yang bersangkutan.

Jurusan/Prodi/STIKES

4. Digugurkan seluruh matakuliah yang ditempuh pada semester yang

bersangkutan, jika ditemukan seseorang mahasiswa mengulang

tindakan kecurangan ( misalnya untuk kasus penyontekan).







96

5. Skorsing (dicabut status kemahasiswaannya untuk sementara) dari

STIKES Mega Rezky Makassar (Misalnya untuk kasus plagiat

tugas-tugas matakuliah dan tindakan kriminal).

6. Pemecatan atau dikeluarkan (dicabut status kemahasiswaannya) dari

STIKES Mega Rezky Makassar (Misalnya untuk kasus plagiat

skripsi,pemalsuan,suap menyuap , tindakan kriminal lainnya) .

7. Dicabut gelar akademik yang telah diperoleh dari STIKES Mega

Rezky Makassar (Misalnya untuk kasus plagiat, skripsi, pemalsuan,

suap menyuap) dan diketahui setelah yang bersangkutan dinyatakan

lulus.

Ketentuan yang diatur dalam buku pedoman pendidikan STIKES Mega

Rezky Makassar juga menjadi rujukan terkait dengan sanksi atas

pelanggaran akademik. Setiap bentuk pelanggaran akan

didokumentasikan dan diikuti dengan penandatanganan surat pernyataan

bermaterai. Pelanggaran berulang akan dikenakan sanksi yang lebih

berat.

Beberapa pelanggaran terhadap Etika Akademik, Juga diatur dalam Kitab

Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Pihak Yang berwajib dapat

melakukan penuntutan hukum terhadap pelaku Pelanggaran Etika

Akademik yang mengandung unsur pidana.

Pasal 27

TATA TERTIB

Diruang Administrasi/Kantor

Bagi mahasiswa yang mengurus administrasi diharuskan :

a. Berpakaian sopan dan rapi (tidak memakai kaos oblong dan/atau

sandal)

b. Membawa KTM yang berlaku.

c. Tidak merokok, makan dan minum didalam ruang

administrasi/kantor.

Bagi mahasiswa yang melanggar tata tertib diatas tidak akan dilayani

urusan administrasinya.

Perkuliahan

Mahasiswa diperbolehkan mengikuti kuliah jika:







97

a. Berpakaian sopan dan rapi (tidak memakai kaos oblong dan/atau

sandal).

b. Tidak merokok, makan dan minum.

c. Tidak melakukan pembicaraan yang mengganggu perkuliahan

(termasuk menggunakan Handphone, page, dsb)

d. Tidak membuat kegaduhan.

e. Tidak mengotori ruang kuliah (corat-coret , membuang sampah, dsb)

f. Namanya tercantum dalam presensi yang sudah resmi.

Bagi mahasiswa yang melanggar ketentuan di atas tidak diperkenankan

mengikuti kuliah.

Mengikuti Ujian

Selama mengikuti Ujian Tengah Semester (UTS) maupun Ujian Akhir

Studi( UAS), mahasiswa :

a. Diharuskan hadir 10 (sepuluh) menit sebelum, dan paling lambat 30

menit setelah ujian mulai dilaksanakan.

b. Dilarang saling meminjam perlengkapan ujian seperti tip ex,

calculator, penggaris, dsb.

c. Dilarang membawa tas, buku dan catatan lainnya keruang ujian,

kecuali ujian yang bersifat OPENED BOOK.

d. Diharuskan membawa kartu ujian

e. Dilarang keluar ruang ujian selama ujian berlangsung, kecuali ada

izin dari pengawas.

f. Dilarang bertanya pada sesame peserta ujian apabila menghadapi

soal ujian yang kurang jelas /salah.

g. Dilarang melakukan kecurangan selama ujian.

h. Diharuskan mematuhi seluruh tata tertib perkuliahan sebagaimana

aturan di atas dan tata tertib lain yang ditetapkan oleh STIKES Mega

Rezky Makassar.

Bagi mahasiswa yang melanggar tata tertib di atas, dikenakan sanksi

berupa :

a. Tidak diperkenankan mengikuti ujian, untuk pelanggaran point a.

b. Dikeluarkan dari ruang ujian, untuk pelanggaran point b dan c.

c. Menunjukkan surat izin mengikuti ujian dari panitia ujian untuk

pelanggaran point d.

d. Dilarang meneruskan ujian, untuk pelanggaran point e dan f.







98

e. Sanksi lain dapat dikenakan pada pelanggaran akademik

sebagaimana diatur dalam sub sanksi Etika Akademik.

UJian Akhir Studi dan Yudisium, Mahasiswa

Selama mengikuti Ujian Akhir Study dan Yudisium, Mahasiswa :

a. Wajib menggunakan pakaian resmi

b. Diharuskan mematuhu seluruh tata tertib perkuliahan sebagaimana

aturan di atas .

Bagi mahasiswa yang melanggar tata tertib di atas tidak diperkenankan

mengikuti UJian Akhir Studi dan Yudisium.

Pasal 28

SANKSI BAGI DOSEN

Bagi Dosen STIKES Mega Rezky Makassar yang melanggar kode Etik Akademik

akan dikenakan sanksi dengan tingkatan sebagai berikut :

a. Teguran lisan dari Ketua Program Studi dosen yang bersangkutan

b. Teguran tertilis dari pimpinan Jurusan/Prodi

c. Penundaan kenaikan gaji berkala.

d. Penundaan kenaikan pangkat

e. Penurunan pangkat

f. Pembebasan dari tugas dalam jangka waktu tertentu.

g. Diberhentikan dengan tidak hormat.

Pasal 29

PENUTUP

a. Kode Etik Akademis STIKES Mega Rezky Makassar adalah langkah awal

untuk menumbuh kembangkan kesadaran Akademis yang tidak saja benar

menurut kaidahh-kaidahh akademis, tetapi juga benar menurut kaidahh-

kaidahh etika moral. Oleh karena itu perlu ditinjau secara berkala dan

disempurnakan.

b. Hal-hal lain yang belum diatur dalam keputusan ini akan diatur dengan

keputusan tersendiri.







99

c. Kode etik akademis ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Makassar

Pada Tanggal : 31 Januari 2014

Ketua STIKES,

Dr.dr.Dwi Djoko Purnomo,MPH

NIDN : 09 050 554 02







100

KATA PENGANTAR

Puji syukur di panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan Buku Pedoman STIKes mega

Rezky Makassar Tahun Ajaran 2014 ini dapat dirampungkan.

Penerbitan Buku pedoman ini di harapkan dapat memberikan Informasi lengkap

untuk menjalin komunikasi yang konstruktif sehingga dengan buku ini masyarakat

dapat memperoleh kesempatan untuk memiliki dan memberikan akses informasi

tentang STIKes Mega Rezky Makassar, khususnya bagi mahasiswa STIKes Mega

rezky Makassar.

Penyusunan buku pedoman ini merupakan realisasi Program Kerja STIKes yang

diharapkan agar dengan informasi yang senantiasa actual. Saya yakin dan percaya

situasi dan kondisi yang kondusif semacam ini maka sasaran-sasaran “

terwujudnya kehidupan kampus sebagai masyarakat akademis “ akan terpenuhi

semoga buku pedoman ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua. Amin.

Makassar,15 Desember 2014

Ketua,

Dr.dr.H.Dwi Djoko Purnomo,MPH

NIDN: 09 05055402

i







101

Kampus II Jl.Antang Raya No. 49 Makassar

Tlp.(0411) 492401-496401 Fax(0411) 496614







102

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii

PROFIL STIKes MEGA REZKY MAKASSAR .............................................. iii

I. VISI, MISI DAN TUJUAN ...................................................................... 1

II. STRUKTUR ORGANISASI DAN MANAJEMEN ................................. 3

III. SARANA DAN FASILITAS .................................................................... 6

IV. PERATURAN AKADEMIK .................................................................... 7

V. KODE ETIK AKADEMIK ..................................................................... 91

ii







103

ARTI LAMBANG STIKes Mega Rezky Makassar

1. Bingkai luar bundar melambangkan dasar negara kesatuan R.I

2. Obor melambangkan dengan ilmu menjadi penerang kehidupan

3. Buku terbuka melambangkan ilmu pengetahuan senantiasa berkembang, selalu

membuka wawasan dan tempat berkecimpungnya para ilmuan dan kaum

professional

Bendera

1. Bendera Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Mega Rezky Makassar

berbentuk persegi empat panjang berwarna dasar putih dengan lambing

STIKes Mega Rezky Makassar yang ditempatkan ditengah.

2. Selain bendera sekolah tinggi, pada program studi yang diselenggarakan juga

memiliki bendera program studi dengan lambing dan berwarna dasar

disesuaikan dengan cirri khas masing-masing program studi.

3. Bendwera resmi sekolah tinggi berukuran 125x75 cm.







104

PROFIL STIKes Mega Rezky Makassar

Sekoalh Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Mega Rezky Makassar disingkat dengan

STIKes MRM berkedudukan di Makassar, diselenggarakan oleh Yayasan

Pendidikan Islam Mega Rezky Makassar dibina dan mulai beroperasi berdasarkan

Surat keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI. Nomor : 166/D/O/2005 serta

rekomendasi BPPSDM Kesehatan Depkes RI. Nomor : HK.03.2.3.1.03855 dan

03856 serta rekomendasi Kadis Kesehatan Propinsi Sulawesi Selatan Nomor :

5519/DK-IV/PTS dan TK/2/VIII/2005.

STIKes Mega Rezky Makassar membina lima (5) Program Studi yaitu :

1. S1 Keperawatan

2. S1 Farmasi

3. D-IV Bidan Pendidik

4. D-III Kebidanan

5. D-III Farmasi

6. D-III Analis Kesehatan

7. Profesi Ners

Salah satu prodi (D-III Kebidanan) telah terakreditasi BAN-PT Nomor :

020/BAN-PT/AK-IX/DPL-III/IX/2009.

Fungsi Sekolah Tinggi adalah menyelenggarakan Pendidikan Akademik dan

Profesional dalam bidang ilmu kesehatan dengan berazaskan pancasila dan

Undang-undang dasar dalam menjalankan fungsinya dalam hal :

a. Pendidikan dan pengajaran

b. Penelitian

c. Pengabdian kepada masyarakat

d. Pembinaan Civitas Akademik

e. Kegiatan







105

PERATURAN

KETUA STIKES MEGA REZKY MAKASSAR

NOMOR : /PERS/STIKES-MRM/XII/2014

TENTANG

PANDUAN DAN PERATURAN AKADEMIK


KETUA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

MEGA REZKY MAKASSAR

Menimbang : a. Bahwa berdasarkan Standar Akademik dan Kebijakan

Akademik Stikes Mega Rezky Makassar,perlu ditetapkan

peraturan lebih lanjut atas Standard dan Kebijakan

Akademik Stikes Mega Rezky Makassar sebagai pedoman

tehnis bagi penyelenggaraan kehidupan Akademik di Stikes

Mega Rezky Makassar;

b. Bahwa Panduan dan Peraturan Akademik, dan perangkat

Sistem Penjamin Mutu Akademik harus dikembangkan

secara berkesinambungan untuk panduan langkah-langkah

Akademik yang berlaku bagi kegiatan Akademik Stikes

Mega Rezky Makassar;

c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

pada huruf a dan huruf b, perlu ditetapkan dengan

peraturan Ketua Stikes Mega Rezky Makassar;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2003

Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4301);

2. Peraturan Pemerintah No.60 Tahun 1999 Tentang

Pendidikan Tinggi (LN Tahun 1999 N0.115, TLN Nomor

3859);

3. Keputusan Mentri Pendidikan Nasional Nomor

166/D/O/2005 tentang Ijin Penylenggaraan Stikes Mega

Rezky Makassar ;

4. Keputusan Dirjen Dikti Nomor 898/D/T/2008 tentang Ijin

Pembukaan Program-Program Baru dalam lingkungan

Stikes Mega Rezky Makassar;

5. Statuta Stikes Mega Rezky Makassar;

iii







106

6. Keputusan Ketua Yayasan Pendidikan Islam Mega Rezky

Makassar Nomor188/SK/YPI-MRM/VIII/2008 tentang

Susunan Organisasi Stikes Mega Rezky Makassar;

7. Peraturan Ketua Yayasan Nomor : 143/Per/YPI-

MRM/XII/2008 tentang Standar Akademik Stikes Mega

Rezky Makassar;

8. Peraturan Ketua Yayasan Nomor : 144/Per/YPI-

MRM/XII/2008 Tentang Kebijakan Akademik Stikes Mega

Rezky Makassar;

Memperhatiakan : 1. Surat Persetujuan Ketua Yayasan Nomor : 145/YPI-

MRM/XII/2008 tertanggal 6 Desember 2008

2. Pertimbangan Rapat Senat Akademik Stikes Mega Rezky

Makassar pada tanggal 29 Desember 2014

Menetapkan :

Pertama : Panduan dan Peraturan Akademik Stikes Mega Rezky

Makassar sebagaimana tercantum dalam lampiran peraturan ini

merupakan pedoman bagi penyelenggaraan kehidupan

Akademik di Stikes Mega Rezky Makassar.

Kedua : Dengan berakunya Peratutan Ini maka segala Peraturan

Akademik yang lama dinyatakan tidak berlaku.

Ketiga : Hal-hal lain yang belum diatur dalam peraturan ini, apabila

diperlukan akan diatur lebih lanjut dengan keputusan

tersendiri.

Keempat : Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan : di Makassar

Pada tanggal : 15 Desember 2014

Ketua,

DR.dr.H.Dwi djoko purnomo,MPH

NIDN.09 05055402 Tembusan :

1. Pembina Yayasan Pendidikan Islam Mega Rezky Makassar

2. Ketua Yayasan Pendidikan Islam Mega Rezky Makassar

3. Penguruus Senat Akademik

4. Para Pembantu Ketua Stikes Mega Rezky Makassar

5. Para Ketua Jurusan/Prodi

6. Ketua Lembaga

7. Kepala Bagian di Lingkungan Stikes Mega Rezky Makassar.







107

SURAT KEPUTUSAN KETUA STIKES

MEGA REZKY MAKASSAR

Nomor : . 3145.I/ XII/2014

Tentang

PEDOMAN KODE ETIK AKADEMIK

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MEGA REZKY MAKASSAR

Menimbang : 1. Bahwa sesuai dengan hak, kewenangan, dan tanggung

jawab yang lekat pada STIKes Mega Rezky Makassar

diperlukan satu Kode Etik Akademis yang merupakan satu

kebulatan landasan, sikap dan pandangan etika yang

hendak dianut dan dijunjung tinggi oleh setiap dan seluruh

warga akademika STIKes Mega Rezky Makassar;

2. Bahwa Kode Etik Akademis STIKes Mega Rezky

Makassar dimaksud diperlukan sebagai acuan moral

akademis yang memberikan arahan yang baik, benar dan

mulia dalam kehidupan akademis masa kini dan masa

mendatang;

3. Bahwa Kode Etik Akademis merupakan pedoman bagi

Senat STIKes Mega Rezky Makassar dalam melaksanakan

pemeriksaan atas pelanggaran Kode Etik;

4. Bahwa Kode Etik Akademis diberlakukan bagi semua

dosen, mahasiswa dan tenaga penunjang pendidikan agar

dapat dihayati dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan

berlaku;

5. Bahwa untuk memberlakukan Kode Etik Akademis STIKes

Mega Rezky Makassar Mangkurat yang baru tersebut perlu

ditetapkan dengan suatu Keputusan;

Mengingat : 1. Undang – Undang Nomor : 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional;

2. Undang-Undang No.8 Tahun 1974 Tentang Pokok-pokok

Kepegawaian;

3. UU No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen.

4. PP No. 19 thn 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

5. Peraturan Pemerintah Nomor : 60 Tahun 2003, tentang

Pendidikan TInggi;







108

6. Keputusan Mendiknas No : 234/0/2002, tentang pendirian

Perguruan Tinggi;

7. Renstra STIKes Mega Rezky Makassar 2006 – 2010;

8. Panduan dan Peraturan Akademik STIKes Mega Rezky

Makassar No:419 Tahun 2008;

9. SK Mendiknas RI Nomor : 166/D/O/2005 tentang izin

penyelenggaraan STIKes Mega Rezky Makassar

Memperhatikan: 1. Naskah Kode Etik Akademis STIKes Mega Rezky Makassar.

2. Hasil pembahasan pimpinan dan penyempurnaan pada Rapat

Pimpinan STIKes Mega Rezky Makassar, hari sabtu tanggal

03 April 2010.

3.Memperhatikan saran dan masukan peserta Musnaker 13

Maret 2010.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

Pertama : Kode Etik Akademis STIKes Mega Rezky Makassar adalah

sebagaimana tercantum dalam lampiran Keputusan ini.

Kedua : Kode Etik Akademik STIKes Mega Rezky Makassar yang

dimaksud dalam dictum pertama diberlakukan bagi semua

dosen dan Mahasiswa di STIKes Mega Rezky Makassar.

Ketiga : Dengan berlakunya keputusan ini maka keputusan ketua

STIKes no. 419 . 3145.I/IV/2014 Dinyatakan tidak berlaku

lagi

Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Makassar

Pada Tanggal : 15 Desember 2014

Ketua STIKes,

Dr. dr. H. Dwi Djoko Purnomo, MPH

NIDN.09 05055402 Tembusan Yth, 1. Ketua YPI – MRM

2. Anggota Senat STIKes – MRM

3. Pembantu Ketua I, II, III, dan IV

4. Ketua Prodi dilingkungan STIKes – MRM







109

PANDUAN DAN PERATURAN

AKADEMIK







110

K O D E E T I K

AKADEMIK







111

i. visi, misi dan tujuan visi misi 1) mendidik tenaga · pdf filejumlah pengguna layanan...

Documents