i. tata cara pendaftaran wajib pajak a. prosedur

214
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020 LAMPIRAN Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE- /PJ/2020 Tanggal : I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK Prosedur operasi ini menguraikan tata cara penyelesaian permohonan pendaftaran Wajib Pajak, baik yang diajukan oleh Wajib Pajak secara elektronik dan tertulis maupun yang dilakukan secara jabatan. A. Prosedur Pendaftaran Wajib Pajak melalui Aplikasi Registrasi A.1. Prosedur 1. Wajib Pajak membuka situs Direktorat Jenderal Pajak dengan alamat http://www.pajak.go.id. 2. Wajib Pajak memilih menu Aplikasi Registrasi dan membuat akun baru, kemudian melakukan login ke aplikasi tersebut dengan mengisi username dan password yang telah dibuat. 3. Wajib Pajak memilih menu Pendaftaran Wajib Pajak, mengisi Formulir Pendaftaran Wajib Pajak dengan lengkap dan benar, melakukan upload dokumen persyaratan, serta mengirimkan formulir permohonan dan dokumen persyaratan tersebut melalui Aplikasi Registrasi. 4. Aplikasi Registrasi menerbitkan BPE dan NPWP yang dikirimkan melalui alamat e-mail Wajib Pajak. 5. Petugas Pendaftaran pada KPP memantau informasi permohonan pendaftaran Wajib Pajak pada Aplikasi Registrasi setiap hari kerja, dan mencetak permohonan Wajib Pajak. 6. Petugas Pendaftaran meneliti: a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir; b. kelengkapan dan kebenaran dokumen persyaratan; c. pernyataan akan/belum akan melaksanakan hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan d. indikasi NPWP ganda. 7. Berdasarkan hasil penelitian: a. dalam hal NPWP tidak terindikasi ganda, dokumen persyaratan tidak benar/lengkap, dan Wajib Pajak memilih/tidak memilih ditetapkan sebagai WP NE, Petugas Pendaftaran memberitahukan kepada Wajib Pajak melalui Aplikasi Registrasi dan mencetak konsep Surat Permintaan Klarifikasi/Pemenuhan Kelengkapan Dokumen; b. dalam hal NPWP tidak terindikasi ganda, dokumen yang dipersyaratkan benar dan lengkap, serta Wajib Pajak memilih ditetapkan sebagai WP NE, Petugas Pendaftaran mencetak konsep Nota Dinas Usulan Wajib Pajak Non-Efektif; c. dalam hal NPWP terindikasi ganda, Petugas Pendaftaran mencetak konsep Nota Dinas Usulan Penghapusan NPWP Terindikasi Ganda; d. dalam hal NPWP tidak terindikasi ganda, dokumen yang dipersyaratkan benar dan lengkap, serta Wajib Pajak tidak memilih ditetapkan sebagai WP NE, Petugas Pendaftaran mencetak Kartu NPWP, konsep SKT, dan konsep Surat Pengantar Pengiriman EFIN yang belum diaktivasi, dan menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan.

Upload: others

Post on 24-Oct-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

LAMPIRAN

Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak

Nomor : SE- /PJ/2020

Tanggal :

I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK

Prosedur operasi ini menguraikan tata cara penyelesaian permohonan pendaftaran Wajib

Pajak, baik yang diajukan oleh Wajib Pajak secara elektronik dan tertulis maupun yang

dilakukan secara jabatan.

A. Prosedur Pendaftaran Wajib Pajak melalui Aplikasi Registrasi

A.1. Prosedur

1. Wajib Pajak membuka situs Direktorat Jenderal Pajak dengan alamat

http://www.pajak.go.id.

2. Wajib Pajak memilih menu Aplikasi Registrasi dan membuat akun baru,

kemudian melakukan login ke aplikasi tersebut dengan mengisi username dan

password yang telah dibuat.

3. Wajib Pajak memilih menu Pendaftaran Wajib Pajak, mengisi Formulir

Pendaftaran Wajib Pajak dengan lengkap dan benar, melakukan upload

dokumen persyaratan, serta mengirimkan formulir permohonan dan dokumen

persyaratan tersebut melalui Aplikasi Registrasi.

4. Aplikasi Registrasi menerbitkan BPE dan NPWP yang dikirimkan melalui alamat

e-mail Wajib Pajak.

5. Petugas Pendaftaran pada KPP memantau informasi permohonan pendaftaran

Wajib Pajak pada Aplikasi Registrasi setiap hari kerja, dan mencetak

permohonan Wajib Pajak.

6. Petugas Pendaftaran meneliti:

a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir;

b. kelengkapan dan kebenaran dokumen persyaratan;

c. pernyataan akan/belum akan melaksanakan hak dan kewajiban

perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan

d. indikasi NPWP ganda.

7. Berdasarkan hasil penelitian:

a. dalam hal NPWP tidak terindikasi ganda, dokumen persyaratan tidak

benar/lengkap, dan Wajib Pajak memilih/tidak memilih ditetapkan sebagai

WP NE, Petugas Pendaftaran memberitahukan kepada Wajib Pajak

melalui Aplikasi Registrasi dan mencetak konsep Surat Permintaan

Klarifikasi/Pemenuhan Kelengkapan Dokumen;

b. dalam hal NPWP tidak terindikasi ganda, dokumen yang dipersyaratkan

benar dan lengkap, serta Wajib Pajak memilih ditetapkan sebagai WP NE,

Petugas Pendaftaran mencetak konsep Nota Dinas Usulan Wajib Pajak

Non-Efektif;

c. dalam hal NPWP terindikasi ganda, Petugas Pendaftaran mencetak

konsep Nota Dinas Usulan Penghapusan NPWP Terindikasi Ganda;

d. dalam hal NPWP tidak terindikasi ganda, dokumen yang dipersyaratkan

benar dan lengkap, serta Wajib Pajak tidak memilih ditetapkan sebagai WP

NE, Petugas Pendaftaran mencetak Kartu NPWP, konsep SKT, dan

konsep Surat Pengantar Pengiriman EFIN yang belum diaktivasi,

dan menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan.

Page 2: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 29 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

8. Berdasarkan prosedur pada angka 7 huruf a, Kasi Pelayanan meneliti dan

menandatangani konsep Surat Permintaan Klarifikasi/Pemenuhan

Kelengkapan Dokumen dan menyerahkan Surat Permintaan

Klarifikasi/Pemenuhan Kelengkapan Dokumen kepada Petugas Pendaftaran

untuk dikirimkan kepada Wajib Pajak.

9. Berdasarkan tanggapan Wajib Pajak atas Surat Permintaan

Klarifikasi/Pemenuhan Kelengkapan Dokumen sebagaimana dimaksud pada

angka 8, Petugas Pendaftaran:

a. mencetak Kartu NPWP, konsep SKT, konsep Surat Pengantar Pengiriman

EFIN yang belum diaktivasi, dalam hal dokumen yang dipersyaratkan

benar dan lengkap;

b. konsep Nota Dinas Usulan Wajib Pajak Non-Efektif, dalam hal dokumen

yang dipersyaratkan tidak benar/lengkap atau Wajib Pajak tidak

memberikan tanggapan,

dan menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan.

10. Berdasarkan:

a. prosedur pada angka 7 huruf b dan 9 huruf b, Kasi Pelayanan meneliti dan

menandatangani Nota Dinas Usulan Wajib Pajak Non-Efektif;

b. prosedur pada angka 7 huruf c, Kasi Pelayanan meneliti dan

menandatangani Nota Dinas Usulan Penghapusan NPWP Terindikasi

Ganda,

serta menyampaikan kepada Kasi Waskon III/IV atau Kasi Eksten sesuai zona

pengawasan.

11. Berdasarkan Nota Dinas Usulan Wajib Pajak Non-Efektif atau Nota Dinas

Usulan Penghapusan NPWP Terindikasi Ganda, Kasi Waskon III/IV atau Kasi

Eksten menugaskan AR Seksi Waskon III/IV atau Seksi Eksten untuk

melakukan penelitian administrasi.

12. AR Seksi Waskon III/IV atau Seksi Eksten melakukan penelitian administrasi

dan membuat konsep:

a. LHPt Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif; atau

b. LHPt Penghapusan NPWP Terindikasi Ganda,

serta menyampaikannya kepada Kasi Waskon III/IV atau Kasi Eksten.

13. Kasi Waskon III/IV atau Kasi Eksten meneliti dan menandatangani konsep

LHPt, serta menyampaikan LHPt kepada Kasi Pelayanan.

14. Kasi Pelayanan menugaskan Petugas Pendaftaran untuk menindaklanjuti

LHPt.

15. Petugas Pendaftaran menindaklanjuti LHPt dengan mencetak:

a. Kartu NPWP, konsep SKT, konsep Surat Pengantar Pengiriman EFIN yang

belum diaktivasi, dan konsep Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak

Non-Efektif, dalam hal berdasarkan LHPt Penetapan Wajib Pajak Non-

Efektif sebagaimana dimaksud pada angka 12 huruf a diperoleh

kesimpulan bahwa Wajib Pajak ditetapkan sebagai Wajib Pajak Non-

Efektif;

b. Kartu NPWP, konsep SKT, dan konsep Surat Pengantar Pengiriman EFIN

yang belum diaktivasi, dalam hal Wajib Pajak yang berdasarkan LHPt

Penghapusan NPWP Terindikasi Ganda sebagaimana dimaksud pada

angka 12 huruf b diperoleh kesimpulan bahwa NPWP terbukti tidak ganda;

Page 3: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 30 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

c. konsep Surat Keputusan Penghapusan NPWP, dalam hal berdasarkan

LHPt Penghapusan NPWP Terindikasi Ganda sebagaimana dimaksud

pada angka 12 huruf b diperoleh kesimpulan bahwa NPWP terbukti ganda,

serta menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan.

16. Berdasarkan prosedur pada angka 7 huruf d, angka 9 huruf a, serta angka 15,

Kasi Pelayanan:

a. meneliti Kartu NPWP dan menyerahkan kembali kepada Petugas

Pendaftaran;

b. meneliti dan menandatangani konsep SKT, konsep Surat Pengantar

Pengiriman EFIN yang belum diaktivasi, konsep Surat Pemberitahuan

Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif, dan/atau konsep Surat Keputusan

Penghapusan NPWP,

serta menyerahkannya kepada Petugas Pendaftaran.

17. Petugas Pendaftaran menatausahakan dokumen dan menyampaikan Kartu

NPWP, SKT, Surat Pengantar Pengiriman EFIN yang belum diaktivasi, Starter

Kit NPWP, Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif, dan/atau

Surat Keputusan Penghapusan NPWP kepada Wajib Pajak.

18. Proses selesai.

A.2. Dokumen Input

1. Formulir Pendaftaran Wajib Pajak pada Aplikasi Registrasi.

2. Dokumen persyaratan sesuai PER-04.

3. Surat tanggapan atas Surat Permintaan Klarifikasi/Pemenuhan Kelengkapan

Dokumen.

A.3. Jangka Waktu Penyelesaian

1. Penerbitan NPWP dilakukan seketika atau paling lama 1 (satu) hari kerja

setelah BPE diterbitkan.

2. Penyampaian Surat Permintaan Klarifikasi/Pemenuhan Kelengkapan Dokumen

kepada Wajib Pajak paling lama 3 (tiga) hari kerja setelah penerbitan NPWP

sebagaimana dimaksud pada angka 1.

3. Penyampaikan klarifikasi kelengkapan dokumen dari Wajib Pajak paling lama

15 (lima belas) hari kalender sejak Surat Permintaan Klarifikasi/Pemenuhan

Kelengkapan Dokumen diterbitkan.

4. Penyampaian Nota Dinas Usulan Wajib Pajak Non-Efektif dari Kasi Pelayanan

ke Kasi Waskon III/IV atau Kasi Eksten, paling lama 1 (satu) hari kerja setelah:

a. Penerbitan NPWP, dalam hal dokumen lengkap/benar dan Wajib Pajak

memilih ditetapkan sebagai Wajib Pajak Non-Efektif;

b. tanggapan Surat Permintaan Klarifikasi/Pemenuhan Kelengkapan

Dokumen diterima KPP atau tanggal jatuh tempo penyampaian tanggapan

dari Wajib Pajak, dalam hal dokumen tidak lengkap/benar.

5. Penyampaian Nota Dinas Usulan Penghapusan NPWP Terindikasi Ganda dari

Kasi Pelayanan ke Kasi Waskon III/IV atau Kasi Eksten, paling lama 1 (satu)

hari kerja setelah penerbitan NPWP.

A.4. Dokumen Output

1. Kartu NPWP.

2. SKT.

3. Surat Pengantar Pengiriman EFIN yang belum diaktivasi.

4. Surat Permintaan Klarifikasi/Pemenuhan Kelengkapan Dokumen.

5. Nota Dinas Usulan Wajib Pajak Non-Efektif.

Page 4: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 31 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

6. Nota Dinas Usulan Penghapusan NPWP Terindikasi Ganda.

7. LHPt Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif.

8. LHPt Penghapusan NPWP Terindikasi Ganda.

9. Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif.

10. Surat Keputusan Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak.

Page 5: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 32 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

A.5. Bagan Alir (Flowchart) Pendaftaran Wajib Pajak melalui Aplikasi Registrasi

!+ 9%s

Menugaskan untu

ii3 menindaklanjuti ND Meneliti dan

usutan yp NE/ menandatang.ant - ii penghapusan NP Laporan Has

dengan penetitian enetitian �" administrasi 13 g°

i • ener 0an

Merelirti dan menandatangani konsep

menandatangari konsep ·x Merugaskan SKI Surat Pengantar

SKT, Surat Klanfikasi Pet0gas

b Pengiriman £FIN yang

z nota cinas usulan Np/ Pendaftaran untuk � be/um diaktrvasi, dan/atau

$ terindikasi ganda, atau merindaklanyuti Surat Pemberitahuan

« usutan wp NE LHP Penetapa WP NE atau

8 Surat Keputusan : • penaha0usan NW

: •

% % Melak ukan penelrtian

administrasi dan l l membuat L4Pt - c Penetapan NE /

2 j

enghapusan NW

i a.

3 E

Tonini.asd £ ganda Moo�<ak kom;op No<a I- Mencetak kartu NW,

I

Dias Usulan konsep SKT Surat

Pengapusan NW Pengantar Pengiriman

Terindikasi Ganda EFIN yang betum

-. diaktivasi dan/atau Surat

Pembertahuan

Meneliti isian formulir Lengap Penetapan WP NE, atau

dokumen persyaratan, da benar Menoetak konsep Nota � Surat Keputusan

Memantau Dias Usulan Way.b Penghapusan NPWP

e G permohonan pernyataan akan/belum ·X Pajak Non-Efektif

i pendaftaran Wab ]» akan melaksanakan + Payak pada Aplisi hak an kewajban Memidih NE

Registrasi perpajakan serta X indikasi NP ganda

l Moore<akkoosep S,ca< � • Tida permintaan Klarifi as/

X lengkap/bear Pemenuhan

Tatak terindiast Kelengkapan Dokumen

ganda

• e X

Sop Tata Cara

Tida . Penatausahaan

·0 Dokumen WP Memmiih NE E '

Menoetak kartu NP\NP �

' Lengap dan onsep SKT

' an be0at

l

'

D -----------------------------------·

D • _ a Merilih menu $ Membuka situs Membuat akun Upload softcopy

a DJP http/ ➔ baru dan i0gin ➔ endaftaran

➔ okuren c wwwpajak go id Aplikasi Registrasi

Wajb Pajak dan persyaratan Surat

= mengisi forrulir Np

Petrin ta.an Kartu NW Surat Keputus.an

Klar#as Permenuhan

SKT EFIN Starter Kit enghapusan NP

Dokumen NPWP an/atau Surat

Pembertahuan Penetapan WP NE

Page 6: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 33 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

B. Prosedur Pendaftaran Wajib Pajak di Tempat Pelayanan Terpadu KPP

B.1. Prosedur

1. Wajib Pajak mengisi Formulir Pendaftaran Wajib Pajak dan menyampaikannya

bersama dokumen persyaratan ke KPP, secara langsung atau melalui pos,

perusahaan jasa ekspedisi, atau jasa kurir dengan bukti pengiriman surat.

2. Petugas Pendaftaran menerima Formulir Pendaftaran Wajib Pajak dan

dokumen persyaratan, serta meneliti:

a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir;

b. kelengkapan dan kebenaran dokumen persyaratan;

c. pernyataan akan/belum akan melaksanakan hak dan kewajiban

perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan

d. indikasi NPWP ganda.

3. Selain melakukan penelitian sebagaimana dimaksud pada angka 2, Petugas

Pendaftaran juga meneliti status terdaftar Wajib Pajak, yakni:

a. dalam hal Wajib Pajak telah terdaftar, baik berstatus pusat atau cabang,

maka diberitahukan bahwa Wajib Pajak telah terdaftar dan Wajib Pajak

cukup menggunakan NPWP yang telah terdaftar pada KPP tersebut; dan

b. dalam hal Wajib Pajak tetap membutuhkan NPWP Cabang untuk

kepentingan lain, maka permohonan Wajib Pajak tetap dapat diproses.

4. Berdasarkan penelitian, dalam hal permohonan Wajib Pajak:

a. dinyatakan lengkap, Petugas Pendaftaran mengisi serta menandatangani

kolom isian petugas pada Formulir Pendaftaran Wajib Pajak, dan:

1) menerbitkan BPS dan Lembar Pengawasan Arus Dokumen (LPAD),

serta menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, untuk

permohonan yang disampaikan secara langsung; atau

2) menerbitkan BPS dan LPAD, mengarsipkan BPS dan

menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, untuk

permohonan yang disampaikan melalui pos, perusahaan jasa

ekspedisi atau jasa kurir dengan bukti pengiriman surat;

atau

b. dinyatakan belum lengkap, Petugas Pendaftaran:

1) mengembalikan permohonan pendaftaran Wajib Pajak, untuk

permohonan yang disampaikan secara langsung; atau

2) mengembalikan permohonan pendaftaran Wajib Pajak dengan

menyampaikan Surat Pengembalian Permohonan, untuk permohonan

yang disampaikan melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi atau jasa

kurir dengan bukti pengiriman surat.

5. Petugas Pendaftaran memberikan informasi perpajakan kepada Wajib Pajak

kemudian menyerahkan BPS yang telah diterbitkan sebagaimana dimaksud

pada angka 4 huruf a angka 1).

6. Petugas Pendaftaran merekam data isian Formulir Pendaftaran Wajib Pajak

pada Aplikasi Registrasi dan mencetak:

a. Kartu NPWP, konsep SKT, dan EFIN/Surat Pengantar Pengiriman EFIN

yang belum diaktivasi; dan

b. konsep Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif, dalam

hal Wajib Pajak memilih ditetapkan sebagai Wajib Pajak Non-Efektif,

kemudian menyampaikan kepada Kasi Pelayanan.

7. Kasi Pelayanan:

a. meneliti Kartu NPWP dan/atau EFIN; dan

Page 7: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 34 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

b. meneliti dan menandatangani SKT, Surat Pengantar Pengiriman EFIN

yang belum diaktivasi, dan/atau Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib

Pajak Non-Efektif,

serta menyerahkannya kembali kepada Petugas Pendaftaran.

8. Petugas Pendaftaran menatausahakan dokumen dan menyampaikan Kartu

NPWP, SKT, EFIN/Surat Pengantar Pengiriman EFIN yang belum diaktivasi,

Starter Kit NPWP, dan/atau Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-

Efektif kepada Wajib Pajak.

9. Proses selesai.

B.2. Dokumen Input

1. Formulir Pendaftaran Wajib Pajak.

2. Dokumen persyaratan sesuai PER-04.

B.3. Jangka Waktu Penyelesaian

Penerbitan Kartu NPWP, SKT, dan EFIN/Surat Pengantar Pengiriman EFIN yang

belum diaktivasi, atau Surat Pengembalian Permohonan Wajib Pajak paling lama 1

(satu) hari kerja setelah BPS diterbitkan.

B.4. Dokumen Output

1. Kartu NPWP.

2. SKT.

3. EFIN/Surat Pengantar Pengiriman EFIN yang belum diaktivasi.

4. Surat Pengembalian Permohonan Wajib Pajak.

Page 8: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 35 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

B.5. Bagan Alir (Flowchart) Pendaftaran Wajib Pajak di Tempat Pelayanan Terpadu KPP

c c e c >, c a (l_

% .x w 0 c « 0 w ¥

.M c F a £ c c e >, (

6 a � C

9 � c £ "' 0 c ¥ o c w

0 � c 0 ­ % 0

Meneliti status

Wajib Pajak

Sudah

terdattar

X

Belum

terdaftar

wP putuh

NPWP Cabang

WP tidak butuh

NPWP Cabang

Meneliti formulir

dan dokumen

persyaratan

Mengembalikan

permohonan

Lengkap

X

Tidak

lengkap

Menerbitkan BPS

dan LPAD

Memberikan

informasi

perpajakan dan

menyerahkan BPS

Merekam data

isian Formulir

Pendaftaran

Wajib Pajak

Meneliti dan

menandatangani

konsep SKT EFIN

dan/atau Surat

Pemberitahuan

Peneta an WP NE

Mencetak Kartu

NPVVP, konsep

SKT,EFIN, dan/

atau Surat

Pemberitahuan

Peneta an WP NE

SOP Tata Cara

Penatausahaan

Ookumen WP

l

Mengisi dan

menandatangani

Formulir

Pendaftaran WP Formulir

Pendaftaran WP

dan dokumen

persyaratan

• BPS D Kartu NPWP

SKT,EFIN. Starter Kit NPWP dan/atau

Surat Pemberitahuan

Penetapan WP NE

Page 9: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 36 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

C. Prosedur Pendaftaran Wajib Pajak di Tempat Pelayanan Terpadu KP2KP

C.1. Prosedur

1. Wajib Pajak mengisi Formulir Pendaftaran Wajib Pajak dan menyampaikannya

bersama dokumen persyaratan ke KP2KP, secara langsung atau melalui pos,

jasa ekspedisi, atau jasa kurir dengan bukti pengiriman surat.

2. Petugas Pendaftaran menerima Formulir Pendaftaran Wajib Pajak dan

dokumen persyaratan, serta meneliti:

a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir;

b. kelengkapan dan kebenaran dokumen persyaratan;

c. pernyataan akan/belum akan melaksanakan hak dan kewajiban

perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan

d. indikasi NPWP ganda.

3. Selain melakukan penelitian sebagaimana dimaksud pada angka 2, Petugas

Pendaftaran juga meneliti status terdaftar Wajib Pajak, yakni:

a. dalam hal Wajib Pajak telah terdaftar, baik berstatus pusat atau cabang,

maka diberitahukan bahwa Wajib Pajak telah terdaftar dan Wajib Pajak

cukup menggunakan NPWP yang telah terdaftar pada KPP tersebut; dan

b. dalam hal Wajib Pajak tetap membutuhkan NPWP Cabang untuk

kepentingan lain, maka permohonan Wajib Pajak tetap dapat diproses.

4. Berdasarkan penelitian, dalam hal permohonan Wajib Pajak:

a. dinyatakan lengkap, Petugas Pendaftaran mengisi serta menandatangani

kolom isian petugas pada Formulir Pendaftaran Wajib Pajak, dan:

1) menerbitkan BPS dan Lembar Pengawasan Arus Dokumen (LPAD),

serta menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, untuk

permohonan yang disampaikan secara langsung; atau

2) menerbitkan BPS dan LPAD, mengarsipkan BPS dan

menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, untuk

permohonan yang disampaikan melalui pos, perusahaan jasa

ekspedisi atau jasa kurir dengan bukti pengiriman surat;

atau

b. dinyatakan belum lengkap, Petugas Pendaftaran:

1) mengembalikan permohonan pendaftaran Wajib Pajak, untuk

permohonan yang disampaikan secara langsung; atau

2) mengembalikan permohonan pendaftaran Wajib Pajak dengan

menyampaikan Surat Pengembalian Permohonan, untuk permohonan

yang disampaikan melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi atau jasa

kurir dengan bukti pengiriman surat.

5. Petugas Pendaftaran memberikan informasi perpajakan kepada Wajib Pajak

kemudian menyerahkan BPS yang telah diterbitkan sebagaimana dimaksud

pada angka 4 huruf a angka 1).

6. Petugas Pendaftaran merekam data isian Formulir Pendaftaran Wajib Pajak

pada Aplikasi Registrasi dan mencetak:

a. Kartu NPWP, konsep SKT, dan EFIN/Surat Pengantar Pengiriman EFIN

yang belum diaktivasi; dan

b. konsep Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif, dalam

hal Wajib Pajak memilih ditetapkan sebagai Wajib Pajak Non-Efektif,

kemudian menyampaikan kepada Kepala KP2KP.

7. Kepala KP2KP:

a. meneliti Kartu NPWP dan/atau EFIN; dan

Page 10: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 37 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

b. meneliti dan menandatangani SKT, Surat Pengantar Pengiriman EFIN

yang belum diaktivasi, dan/atau Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib

Pajak Non-Efektif,

serta menyerahkannya kembali kepada Petugas Pendaftaran.

8. Petugas Pendaftaran menatausahakan dokumen dan menyampaikan Kartu

NPWP, SKT, EFIN/Surat Pengantar Pengiriman EFIN yang belum diaktivasi,

Starter Kit NPWP, dan/atau Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-

Efektif kepada Wajib Pajak.

9. Proses selesai.

C.2. Dokumen Input

1. Formulir Pendaftaran Wajib Pajak.

2. Dokumen persyaratan sesuai PER-04.

C.3. Jangka Waktu Penyelesaian

Penerbitan Kartu NPWP, SKT, dan EFIN/Surat Pengantar Pengiriman EFIN yang

belum diaktivasi, atau Surat Pengembalian Permohonan Wajib Pajak paling lama 1

(satu) hari kerja setelah BPS diterbitkan.

C.4. Dokumen Output

1. Kartu NPWP.

2. SKT.

3. EFIN/Surat Pengantar Pengiriman EFIN yang belum diaktivasi.

4. Surat Pengembalian Permohonan Wajib Pajak.

5. Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif.

Page 11: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 38 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

C.5. Bagan Alir (Flowchart) Pendaftaran Wajib Pajak di Tempat Pelayanan Terpadu KP2KP

0 ¥ cv

Meneliti dan

a ¥

menandatangani

c konsep SKT, EFIN,

« a

dan/atau konsep

s:! Surat

Pemberitahuan

Penetapan WP NE

Lergkap Menerbitkan BPS

a Belum • dan LPAD

¥ terdaftar Meneliti formulir

cu . dan dokumen

a.

• .

¥ persyaratan

@> Meneliti status

Wajib Pajak WP butuh

t w ..

o NPWP Cabang Mencetak Kartu

c 0

• Memberikan Merekam data NPWP, konsep

SOP Tata Cara

a � 'i' informasi ­ isian Formulir � SKT,EFIN, dan/

Penyampaian ·O c Sudah

Dokumen pada

0» Tidak perpajakan dan Pendaftaran . atau Surat

? terdaftar lengkap menyerahkan BPS Wajib Pajak Pemberitahuan Fr a . Penetapan WP NE

Mengembalikan Id - permohonan WP tidak butuh

NPWP Cabang

:

Mengisi dan

menandatangani

Formulir

Pendaftaran WP Formulir

Pendaftaran WP

dan dokumen

persyaratan

• BPS • Kartu NPWP SKT

EFIN, Starter Kit NP\WP dan/atau

Surat Pemebritahuan

Penetapan WP NE

Page 12: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 39 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

D. Prosedur Pendaftaran Wajib Pajak secara Jabatan

Pendaftaran Wajib Pajak secara jabatan di KPP dilakukan berdasarkan hasil

pemeriksaan atau hasil penelitian administrasi, termasuk dari kegiatan ekstensifikasi.

D.1. Prosedur

1. Kepala Kantor menugaskan Kasi Pemeriksaan, Kasi Waskon III/IV atau Kasi

Eksten untuk menindaklanjuti data dan/atau informasi yang dimiliki/diperoleh.

2. Kasi Pemeriksaan, Kasi Waskon III/IV atau Kasi Eksten menugaskan Petugas

Pemeriksa Pajak atau AR untuk melakukan pemeriksaan atau penelitian

administrasi.

3. Petugas Pemeriksa Pajak atau AR:

a. melakukan pemeriksaan atau penelitian administrasi dan membuat LHP

atau LHPt, serta:

1) mengisi dan menandatangani Formulir Pendaftaran Wajib Pajak

dalam hal LHP atau LHPt menyatakan Wajib Pajak memenuhi

ketentuan untuk diberikan NPWP secara jabatan; atau

2) mengarsipkan LHP atau LHPt, dalam hal LHP atau LHPt menyatakan

Wajib Pajak tidak memenuhi ketentuan untuk diberikan NPWP secara

jabatan;

dan/atau

b. menyampaikan LHP atau LHPt kepada Kasi Pemeriksaan, Kasi Waskon

III/IV atau Kasi Eksten.

4. Kasi Pemeriksaan, Kasi Waskon III/IV atau Kasi Eksten meneliti dan

menandatangani LHP atau LHPt serta menyampaikan kepada Kasi Pelayanan.

5. Kasi Pelayanan menugaskan Petugas Pendaftaran untuk menindaklanjuti LHP

atau LHPt.

6. Petugas Pendaftaran merekam data isian Formulir Pendaftaran Wajib Pajak

pada Aplikasi Registrasi dan mencetak Kartu NPWP, konsep SKT, dan Surat

Pengantar Pengiriman EFIN yang belum diaktivasi, kemudian menyampaikan

kepada Kasi Pelayanan.

7. Kasi Pelayanan:

a. meneliti Kartu NPWP; dan

b. meneliti dan menandatangani SKT serta Surat Pengantar Pengiriman

EFIN yang belum diaktivasi,

dan menyerahkannya kembali kepada Petugas Pendaftaran.

8. Petugas Pendaftaran menatausahakan dokumen dan menyampaikan Kartu

NPWP, SKT, Surat Pengantar Pengiriman EFIN yang belum diaktivasi, dan

Starter Kit NPWP kepada Wajib Pajak.

9. Proses selesai.

D.2. Dokumen Input

1. LHP atau LHPt.

2. Formulir Pendaftaran Wajib Pajak.

D.3. Jangka Waktu Penyelesaian

Penerbitan Kartu NPWP, SKT, dan Surat Pengantar Pengiriman EFIN yang belum

diaktivasi paling lama 1 (satu) hari kerja setelah LHP atau LHPt diterima.

D.4. Dokumen Output

1. Kartu NPWP.

2. SKT.

3. Surat Pengantar Pengiriman EFIN yang belum diaktivasi.

Page 13: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 40 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

D.5. Bagan Alir (Flowchart) Pendaftaran Wajib Pajak secara Jabatan

le. Menugaskan untuk

menindaklanjuti data dan/atau

2 formnas

i j ?· Menugask.an untuk

Menelrt dan .$ melakuk.an menandatangant

+ pereniksaan Lap0ran +lasd

preks.aa

! 55

' e

[2sg Menugask.an untuk Menelti dan ... t% melak uk.an menandatangani

Fi! penelrtian Laporan Has.id armrestrasi Peneltan

= % d

" i l d

I Meugask.an untu Menelti da

i merindaitanjuti menandatanganu

& LHP/LP; konsep SKT

� J 2

% Merenut Menges dan

f

a menandatangami

fomuli , Melakuk.an endattaran peelian g.al

administras dan

& memboat Lap0ran

l tasd Pernenksaan Mengarsupkan -O hid.al menu/ti Laporan las.d

$ya8rat Pere0ksaa

1 renut Mengisi darn

• menandatangani

t Formulir f-----

Melak ukan endattaran

! peelian wub Pa»ak ams«is tras an

membuat Laporan

! tast Peneltan Mengarsipkan -O Laporan Hasd fek mnernenut Peneldan

$ya0at

J 4

! Merear at.a Menoetak Kartu SOP Tata Cara ·O isian Formuli Penatausahaan � Pendattaran --- Nydan Dokumnen w $ wab Papai konsep SKT G �

a

5 2 £ 3

Kart NW SKT an

Starter Kit Np

Page 14: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 41 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

E. Contoh Format Laporan Hasil Penelitian Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif

Sebagai Tindak Lanjut Pendaftaran Wajib Pajak

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

…………………………………………1)

LAPORAN HASIL PENELITIAN

PENETAPAN WAJIB PAJAK NON-EFEKTIF SEBAGAI TINDAK LANJUT

PENDAFTARAN WAJIB PAJAK

NOMOR LHPt-………………...2)

A. IDENTITAS WAJIB PAJAK

1. NPWP : ...........................................3)

2. Nama : ...........................................4)

3. Alamat : ...........................................5)

4. Kegiatan Usaha : ...........................................6)

5. Kode KLU : ...........................................7)

B. DASAR PENELITIAN

………………………………….…8)

C. PELAKSANAAN PENELITIAN

………………………………….…9)

D. URAIAN HASIL PENELITIAN

……………………………………10)

E. SIMPULAN

……………………………………11)

F. DAFTAR LAMPIRAN

……………………………………12)

Mengetahui,

Kasi …………………….14),

....................................................15)

................., ………...................13)

Account Representative,

…….........................................16)

Page 15: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 42 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

PETUNJUK PENGISIAN

LAPORAN HASIL PENELITIAN PENETAPAN WAJIB PAJAK NON-EFEKTIF

SEBAGAI TINDAK LANJUT PENDAFTARAN WAJIB PAJAK

Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.

Angka 2 : Diisi dengan nomor LHPt.

Angka 3 : Diisi dengan NPWP yang diteliti.

Angka 4 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diteliti.

Angka 5 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang diteliti.

Angka 6 : Diisi dengan kegiatan usaha Wajib Pajak yang diteliti.

Angka 7 : Diisi dengan Kode Klasifikasi Lapangan Usaha (Kode KLU) Wajib Pajak yang

diteliti.

Angka 8 : Diisi dengan nomor dan tanggal Nota Dinas Usulan Wajib Pajak Non-Efektif.

Angka 9 : Diisi dengan pelaksanaan penelitian secara urut, rinci dan jelas mengenai

tahap-tahap pelaksanaan penelitian.

Angka 10 : Diisi dengan uraian hasil penelitian.

Angka 11 : Diisi dengan simpulan hasil penelitian.

Angka 12 : Diisi dengan dokumen atau surat yang perlu dilampirkan.

Angka 13 : Diisi dengan nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun pembuatan LHPt.

Angka 14 : Diisi dengan Kasi Waskon III/IV atau Kasi Eksten.

Angka 15 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kasi Waskon III/IV atau Kasi Eksten.

Angka 16 : Diisi dengan nama dan tanda tangan AR.

Page 16: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 43 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

F. Contoh Format Laporan Hasil Penelitian Penghapusan NPWP Terindikasi Ganda

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

…………………………………………1)

LAPORAN HASIL PENELITIAN

PENGHAPUSAN NPWP TERINDIKASI GANDA

NOMOR LHPt-………………...2)

A. IDENTITAS WAJIB PAJAK

1. NPWP : ...........................................3)

2. Nama : ...........................................4)

3. Alamat : ...........................................5)

4. Kegiatan Usaha : ...........................................6)

5. Kode KLU : ...........................................7)

B. DASAR PENELITIAN

………………………………….…8)

C. PELAKSANAAN PENELITIAN

………………………………….…9)

D. URAIAN HASIL PENELITIAN

…………………………………….10)

E. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa11)

… Wajib Pajak telah terdaftar dalam administrasi Direktorat Jenderal Pajak dengan NPWP

…(diisi NPWP lama)…, sehingga diusulkan untuk dilakukan Penghapusan NPWP atas

NPWP yang diterbitkan terakhir.

Wajib Pajak belum terdaftar dalam administrasi Direktorat Jenderal Pajak sehingga

diusulkan untuk diterbitkan Surat Keterangan Terdaftar dan Kartu NPWP dengan NPWP

…(diisi NPWP baru)…..

F. DAFTAR LAMPIRAN

……………………………………12)

Mengetahui,

Kasi …………………...,

....................................................14)

................., ………...................13)

Account Representative,

…….........................................15)

- -

Page 17: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 44 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

PETUNJUK PENGISIAN

LAPORAN HASIL PENELITIAN PENGHAPUSAN NPWP

TERINDIKASI GANDA

Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.

Angka 2 : Diisi dengan nomor LHPt.

Angka 3 : Diisi dengan NPWP yang diteliti.

Angka 4 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diteliti.

Angka 5 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang diteliti.

Angka 6 : Diisi dengan kegiatan usaha Wajib Pajak yang diteliti.

Angka 7 : Diisi dengan Kode KLU Wajib Pajak yang diteliti.

Angka 8 : Diisi dengan nomor dan tanggal Nota Dinas Usulan Penghapusan NPWP

Terindikasi Ganda.

Angka 9 : Diisi dengan pelaksanaan penelitian secara urut, rinci dan jelas mengenai

tahap-tahap pelaksanaan penelitian.

Angka 10 : Diisi dengan uraian hasil penelitian.

Angka 11 : Diisi dengan simpulan hasil penelitian.

Angka 12 : Diisi dengan dokumen atau surat yang perlu dilampirkan.

Angka 13 : Diisi dengan nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun pembuatan LHPt.

Angka 14 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kasi Waskon III/IV atau Kasi Eksten.

Angka 15 : Diisi dengan nama dan tanda tangan AR.

Page 18: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 45 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

II. TATA CARA PERUBAHAN DATA WAJIB PAJAK

Prosedur operasi ini menguraikan tata cara penyelesaian permohonan perubahan data Wajib

Pajak, baik yang diajukan oleh Wajib Pajak secara elektronik atau tertulis, dan perubahan

data yang dilakukan secara jabatan.

A. Prosedur Perubahan Data Wajib Pajak melalui Aplikasi Registrasi

A.1. Prosedur

1. Wajib Pajak membuka situs Direktorat Jenderal Pajak dengan alamat

http://www.pajak.go.id.

2. Wajib Pajak memilih menu Aplikasi Registrasi dan membuat akun baru,

kemudian melakukan login ke aplikasi tersebut dengan mengisi username dan

password yang telah dibuat. Dalam hal Wajib Pajak sudah memiliki akun

sebelumnya yang dipakai untuk pendaftaran Wajib Pajak, maka tidak perlu

membuat akun baru.

3. Wajib Pajak memilih menu Perubahan Data Wajib Pajak, mengisi Formulir

Perubahan Data Wajib Pajak dengan lengkap dan benar, melakukan upload

dokumen pendukung, serta mengirimkan formulir permohonan dan dokumen

pendukung tersebut melalui Aplikasi Registrasi.

4. Petugas Pendaftaran pada KPP memantau informasi permohonan perubahan

data Wajib Pajak pada Aplikasi Registrasi setiap hari kerja, dan mencetak

permohonan Wajib Pajak.

5. Petugas Pendaftaran meneliti:

a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir; dan

b. kelengkapan dan kebenaran dokumen pendukung.

6. Berdasarkan hasil penelitian, Petugas Pendaftaran:

a. menerbitkan BPE dan menyampaikannya kepada Wajib Pajak melalui

Aplikasi Registrasi, dalam hal formulir permohonan dan dokumen

pendukung lengkap dan benar; atau

b. menyampaikan pemberitahuan kepada Wajib Pajak melalui Aplikasi

Registrasi bahwa permohonan tidak memenuhi ketentuan, dalam hal

formulir permohonan dan dokumen pendukung tidak benar/lengkap.

7. Petugas Pendaftaran menindaklanjuti permohonan yang telah diterbitkan BPE

dengan melakukan perubahan data dan mencetak:

a. konsep Surat Pemberitahuan Perubahan Data; dan/atau

b. Kartu NPWP, SKT dan/atau SPPKP, dalam hal perubahan data

menyebabkan perubahan informasi dalam Kartu NPWP, SKT dan/atau

SPPKP,

kemudian menyampaikan kepada Kasi Pelayanan.

8. Kasi Pelayanan:

a. meneliti dan menandatangani konsep Surat Pemberitahuan Perubahan

Data, SKT, dan/atau SPPKP; dan/atau

b. meneliti Kartu NPWP,

kemudian menyerahkannya kembali kepada Petugas Pendaftaran.

9. Petugas Pendaftaran menatausahakan dokumen dan menyampaikan Surat

Pemberitahuan Perubahan Data, Kartu NPWP, SKT, dan/atau SPPKP kepada

Wajib Pajak.

10. Proses selesai.

Page 19: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 46 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

A.2. Dokumen Input

1. Formulir Perubahan Data Wajib Pajak.

2. Dokumen pendukung.

A.3. Jangka Waktu Penyelesaian

Penerbitan Surat Pemberitahuan Perubahan Data, Kartu NPWP, SKT, dan/atau

SPPKP dilakukan paling lama 1 (satu) hari kerja setelah BPE diterbitkan.

A.4. Dokumen Output

1. Surat Pemberitahuan Perubahan Data.

2. Kartu NPWP.

3. SKT.

4. SPPKP.

Page 20: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 47 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

A.5. Bagan Alir (Flowchart) Perubahan Data Wajib Pajak melalui Aplikasi Registrasi

SOP Tata Cara

Penatausahaan

Dokumen WP

G

Meneliti dan

menandatangani konsep

Surat Pemberitahuan

Perubahan Data, dan/atau

Kartu NPWP, konsep

SKT danlatau SPPKP

Mencetak konsep Surat

Melakukan Pemberitahuan p] Perubahan Data, dan/atau

perubahan data Kartu NPWP, konsep

SKT, dan/atau SPPKP

Menerbitkan

BPE

Memberitahukan

bahwa tidak

memenuhi

ketentuan Tidak lengkap

Meneliti formulir

dan dokumen

pendukung

Memantau

permohonan

Perubahan Data

pada Aplikasi

Registrasi

D Surat Pembertahuan

Perubahan Data, dan/atau Kartu

NPWP, SKT, dan/ atau SPPK

DC Pembertahuan BPE

bahwa tidak memenuhi ketentuan

Upoad softcopy

dokumen

pendukung

Memilih menu

Perubahan

Data WP dan

mengisi formulir

Membuat Akun

Aplikasi Registrasi

Sudah punya

" p,]login Aplikasi Registrasi

Memilih

menu

Aplikasi

Registrasi

Page 21: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 48 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

B. Prosedur Perubahan Data Wajib Pajak melalui Contact Center

B.1. Prosedur

1. Wajib Pajak menghubungi contact center Direktorat Jenderal Pajak dan

menyampaikan permohonan perubahan data.

2. Petugas contact center melakukan verifikasi identitas untuk menguji validitas

identitas Wajib Pajak (PORO).

3. Berdasarkan hasil validasi identitas Wajib Pajak, Petugas contact center:

a. menindaklanjuti permohonan perubahan data yang disampaikan Wajib

Pajak, dalam hal identitas Wajib Pajak valid; atau

b. menolak permohonan perubahan data yang disampaikan Wajib Pajak,

dalam hal identitas Wajib Pajak tidak valid.

4. Petugas contact center meminta Wajib Pajak memberikan pernyataan afirmasi

atau pernyataan secara sungguh-sungguh atas permohonan perubahan data

Wajib Pajak. Dalam hal Wajib Pajak tidak memberikan afirmasi, permohonan

perubahan data Wajib Pajak tidak diproses lebih lanjut.

5. Petugas contact center menindaklanjuti permohonan dengan melakukan

validasi data yang akan diubah dengan cara:

a. mengirimkan token untuk perubahan elemen data berupa nomor

handphone atau mengirimkan link validasi untuk perubahan elemen data

berupa nomor telepon (PSTN) atau alamat email, untuk disetujui oleh Wajib

Pajak; atau

b. membandingkan antara data yang disampaikan Wajib Pajak dengan data

dan/atau informasi Wajib Pajak yang terdapat pada:

a. basis data DJP; atau

b. instansi lain yang memiliki Perjanjian Kerja Sama dalam rangka

pertukaran data dengan DJP.

6. Berdasarkan hasil validasi data, Petugas contact center:

a. menerbitkan BPE, melakukan perubahan data, menyampaikan

pemberitahuan perubahan data kepada Wajib Pajak dan KPP tempat Wajib

Pajak terdaftar, serta membuat Konsep Surat Pemberitahuan Perubahan

Data dalam hal:

1) Wajib Pajak dapat melakukan verifikasi atas token/Iink validasi yang

telah dikirim; atau

2) data yang diajukan perubahan sesuai dengan data pembanding

sebagaimana dimaksud pada angka 5 huruf b.

b. tidak menindaklanjuti permohonan perubahan data dan memberitahukan

kepada Wajib Pajak bahwa permohonan tidak dapat diproses, dalam hal:

1) Wajib Pajak tidak dapat melakukan verifikasi atas token/Iink validasi

yang telah dikirim; atau

2) data yang diajukan perubahan tidak sesuai dengan data pembanding

sebagaimana dimaksud pada angka 5 huruf b.

7. Pejabat yang ditunjuk Direktur Jenderal Pajak (Pejabat) meneliti dan

menandatangani konsep Surat Pemberitahuan Perubahan Data, kemudian

menyerahkannya kembali kepada Petugas yang ditunjuk Pejabat.

8. Petugas yang ditunjuk Pejabat menatausahakan dokumen dan menyampaikan

Surat Pemberitahuan Perubahan Data kepada Wajib Pajak.

9. Proses selesai.

Page 22: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 49 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

B.2. Dokumen Input

1. Formulir Perubahan Data Wajib Pajak.

2. Dokumen pendukung.

B.3. Jangka Waktu Penyelesaian

Penerbitan Surat Pemberitahuan Perubahan Data dilakukan paling lama 1 (satu)

hari kerja setelah BPE diterbitkan.

B.4. Dokumen Output

Surat Pemberitahuan Perubahan Data.

Page 23: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 50 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

B.5. Bagan Alir (Flowchart) Perubahan Data Wajib Pajak melalui Contact Center

• :, r 2± Meneliti dan "# menandatangani oa. £e konsep Surat 5

5 Pemberitahuan

Perubahan Data e z ..

Mengirimkan token/link MemintaWP

Menindaklanjuti memberikan

validasi dan

p permohonan ­ pernyataan -p» membandingkan data

Valid perubahan data afirmasi

yang disampaikan dengan .. basis data DJP e Menyampaikan . s

@» Melakukan ·j

:�

pemberitahuan SOP Tata Cara 0 Melakukan perubahan data

/·O w verifikasi identitas Menerbitkan Penatausahaan G p perubahan ]b» dan mencetak s (PORO) BPE Dokumen WP c data konsep Surat l 0 9 • Pemberitahuan 0 Tidak

T Perubahan Data

I valid Menolak ·O va

I --. permohonan

Cr- Menyampaikan

I bahwa I

I permohonan tidak

I dapat diproses : :

' I I

1

• Menghubungi _ D ­ c ·- Contact Center 0 a DJP dan .0

menyampaikan % 3

permohonan perubahan data BPE Pembenitahuan Surat

Perubahan Data Pembenitahuan

Perubahan Data

Page 24: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 51 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

C. Prosedur Perubahan Data Wajib Pajak melalui Tempat Pelayanan Terpadu KPP

C.1. Prosedur

1. Wajib Pajak mengisi Formulir Perubahan Data Wajib Pajak dan

menyampaikannya bersama dokumen pendukung ke KPP, secara langsung

atau melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi, atau jasa kurir dengan bukti

pengiriman surat.

2. Petugas Pendaftaran menerima Formulir Perubahan Data Wajib Pajak dan

dokumen pendukung, serta meneliti:

a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir; dan

b. kelengkapan dan kebenaran dokumen pendukung.

3. Berdasarkan penelitian, dalam hal permohonan Wajib Pajak:

a. dinyatakan lengkap, Petugas Pendaftaran mengisi serta menandatangani

kolom isian petugas pada Formulir Perubahan Data Wajib Pajak, dan:

1) menerbitkan BPS dan Lembar Pengawasan Arus Dokumen (LPAD),

serta menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, untuk

permohonan yang disampaikan secara langsung; atau

2) menerbitkan BPS dan LPAD, mengarsipkan BPS dan

menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, untuk

permohonan yang disampaikan melalui pos, perusahaan jasa

ekspedisi atau jasa kurir dengan bukti pengiriman surat;

atau

b. dinyatakan belum lengkap, Petugas Pendaftaran:

1) mengembalikan permohonan kepada Wajib Pajak, untuk permohonan

yang disampaikan secara langsung; atau

2) mengembalikan permohonan dengan menyampaikan Surat

Pengembalian Permohonan, untuk permohonan yang disampaikan

melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir dengan bukti

pengiriman surat.

4. Petugas Pendaftaran menindaklanjuti permohonan yang telah diterbitkan BPS

dengan melakukan perubahan data dan mencetak:

a. konsep Surat Pemberitahuan Perubahan Data; dan/atau

b. Kartu NPWP, SKT dan/atau SPPKP, dalam hal perubahan data

menyebabkan perubahan informasi dalam Kartu NPWP, SKT dan/atau

SPPKP,

serta menyampaikan kepada Kasi Pelayanan.

5. Kasi Pelayanan:

a. meneliti dan menandatangani konsep Surat Pemberitahuan Perubahan

Data, SKT, dan/atau SPPKP; dan/atau

b. meneliti Kartu NPWP,

kemudian menyerahkannya kembali kepada Petugas Pendaftaran.

6. Petugas Pendaftaran menatausahakan dokumen dan menyampaikan Surat

Pemberitahuan Perubahan Data, Kartu NPWP, SKT, dan/atau SPPKP kepada

Wajib Pajak.

7. Proses selesai.

C.2. Dokumen Input

1. Formulir Perubahan Data Wajib Pajak.

2. Dokumen pendukung.

Page 25: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 52 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

C.3. Jangka Waktu Penyelesaian

Penerbitan Surat Pemberitahuan Perubahan Data, Kartu NPWP, SKT, dan/atau

SPPKP dilakukan paling lama 1 (satu) hari kerja setelah BPE diterbitkan.

C.4. Dokumen Output

1. Surat Pemberitahuan Perubahan Data.

2. Kartu NPWP.

3. SKT.

4. SPPKP.

Page 26: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 53 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

C.5. Bagan Alir (Flowchart) Perubahan Data Wajib Pajak melalui Tempat Pelayanan Terpadu KPP

c c c c0 >, c0 %

Meneliti dan

0 %

menandatangani konsep

¥ -x <1l

Surat Pemberitahuan

c 0

F c

Perubahan Data, dan/atau

a a

Kartu NPWP, konsep

C: 0 <1l

SKT, dan/atau SPPKP

c 4 C:

.. c >, c % a � c Lengkap 0 i" . Menerbitkan

i: c t

• � BPS dan LPAD

0 c0 v

• r

¥ o c

@» Meneliti formulir

Mencetak konsep Surat

<1l

SOP Tata Cara

0 dan dokumen Melakukan

Pemberitahuan

0

. Perubahan Data, dan/atau

Penatausahaan

·0O c pendukung

perubahan data

0

DokumenWP

­ Kartu NPWP, konsep

% . Mengembalikan

G 0 9

� SKT, dan/atau SPPKP

Tidak lengkap permohonan

I I

I

\< .x

I C .s D C c Mengisi dan a .. menandatangani

3 Formulir

Perubahan Data Formulir Perubahan

BPS Surat Pemberitahuan

Data dan dokumen

Perubahan Data,

pendukung

dan/atau Kartu

NPWP, SKT. danl

atau SPPKP

Page 27: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 54 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

D. Prosedur Perubahan Data Wajib Pajak melalui Tempat Pelayanan Terpadu KP2KP

D.1. Prosedur

1. Wajib Pajak mengisi Formulir Perubahan Data Wajib Pajak dan

menyampaikannya bersama dokumen pendukung ke KP2KP, secara langsung

atau melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi, atau jasa kurir dengan bukti

pengiriman surat.

2. Petugas Pendaftaran KP2KP menerima Formulir Perubahan Data Wajib Pajak

dan dokumen pendukung, serta meneliti:

a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir;

b. kelengkapan dan kebenaran dokumen pendukung.

3. Berdasarkan penelitian, dalam hal permohonan Wajib Pajak:

a. dinyatakan lengkap, Petugas Pendaftaran KP2KP melakukan upload

Formulir Perubahan Data Wajib Pajak dan dokumen pendukung pada

Aplikasi Registrasi, dan:

1) menerbitkan BPS dan Lembar Pengawasan Arus Dokumen (LPAD),

menyerahkan BPS kepada Wajib Pajak, serta menggabungkan LPAD

dengan berkas permohonan, untuk permohonan yang disampaikan

secara langsung; atau

2) menerbitkan BPS dan LPAD, mengarsipkan BPS dan

menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, untuk

permohonan yang disampaikan melalui pos, perusahaan jasa

ekspedisi atau jasa kurir dengan bukti pengiriman surat;

atau

b. dinyatakan belum lengkap, Petugas Pendaftaran KP2KP:

1) mengembalikan permohonan perubahan data Wajib Pajak, untuk

permohonan yang disampaikan secara langsung; atau

2) mengembalikan permohonan pendaftaran Wajib Pajak dengan

menyampaikan Surat Pengembalian Permohonan, untuk permohonan

yang disampaikan melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi atau jasa

kurir dengan bukti pengiriman surat.

4. Berdasarkan BPS yang telah diterbitkan, Petugas Pendaftaran KP2KP

meneruskan permohonan perubahan data Wajib Pajak sebagaimana dimaksud

pada angka 3 huruf a melalui Aplikasi Registrasi ke KPP.

5. Petugas Pendaftaran KPP memantau informasi permohonan perubahan data

Wajib Pajak pada Aplikasi Registrasi setiap hari kerja atas permohonan yang

disampaikan ke KP2KP, dan mencetak permohonan yang diunggah KP2KP.

6. Petugas Pendaftaran KPP menindaklanjuti permohonan yang telah diterbitkan

BPS dengan melakukan perubahan data dan mencetak:

a. konsep Surat Pemberitahuan Perubahan Data;

b. Kartu NPWP, SKT, dan/atau SPPKP, dalam hal perubahan data

menyebabkan perubahan informasi dalam Kartu NPWP, SKT, dan/atau

SPPKP,

serta menyampaikan kepada Kasi Pelayanan.

7. Kasi Pelayanan:

a. meneliti dan menandatangani konsep Surat Pemberitahuan Perubahan

Data, SKT, dan/atau SPPKP; dan/atau

b. meneliti Kartu NPWP,

kemudian menyerahkannya kembali kepada Petugas Pendaftaran KPP.

Page 28: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 55 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

8. Petugas Pendaftaran KPP menatausahakan dokumen dan menyampaikan

Surat Pemberitahuan Perubahan Data, Kartu NPWP, SKT, dan/atau SPPKP

kepada Wajib Pajak.

9. Proses selesai.

D.2. Dokumen Input

1. Formulir Perubahan Data Wajib Pajak.

2. Dokumen pendukung.

D.3. Jangka Waktu Penyelesaian

Penerbitan Surat Pemberitahuan Perubahan Data, Kartu NPWP, SKT, dan/atau

SPPKP dilakukan paling lama 1 (satu) hari kerja setelah BPS diterbitkan.

D.4. Dokumen Output

1. Surat Pemberitahuan Perubahan Data.

2. Kartu NPWP.

3. SKT.

4. SPPKP.

Page 29: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 56 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

D.5. Bagan Alir (Flowchart) Perubahan Data Wajib Pajak melalui Tempat Pelayanan Terpadu KP2KP

c 00 c co

Meneliti dan >, c menandatangani konsep a

a Surat Pemberitahuan % .- Perubahan Data, dan/atau

-f Q)

t 0 Kartu NPWP, konsep 'iu c0

SKT dan/atau SPPKP 0. « 0

C: Q) 4

t ¥ C: t >, c % 0. c � 9 � ' c0 C: d Memantau Mencetak konsep Surat c c0 SOP Tata Cara ¥ o

permohonan Mencetak Pemberitahuan -0 c Penatausahaan Q) - Melakukan b 0 Perubahan Data berkas � perubahan data

Perubahan Data, dan/atau Dokumen WP "' pada Aplikasi permohonan Kartu NP\WP, konsep G c

0» Registrasi SKT, dan/atau SPPKP ­ %

0 4 ' ---------------------------------------,

I

' I : - Mengunggah Meneruskan

" Lengkap dokumen pada Menerbitkan permohonan � ____. b c

/·$ Aplikasi BPS dan LPAD melalui Aplikasi "' 0. c Registrasi Registrasi o @> Meneliti formulir

4 c : cu Q) dan dokumen 0. o ¥ 0 pendukung

"' 0 2

Mengembalikan % 0 4 ,

permohonan I

Tidak

I lengkap : :

I

!< I 1

Mengisi dan

menandatangani

Formulir

Perubahan Data Formulir Perubahan

Data dan dokumen

pendukung

D BPS

D Surat Pemberitahuan

Perubahan Data, dan/atau Kartu

NPWP, SKT, dan/

atau SPPKP

Page 30: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 57 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

E. Prosedur Perubahan Data Wajib Pajak secara Jabatan

E.1. Prosedur

1. Kepala Kantor menugaskan Kasi Pelayanan untuk menindaklanjuti data

dan/atau informasi yang dimiliki/diperoleh dengan perubahan data Wajib Pajak.

2. Terhadap data/informasi yang dimiliki/diperoleh petugas selain Petugas

Pendaftaran, petugas dimaksud melalui Kasi masing-masing, meneruskan data

kepada Kasi Pelayanan untuk ditindaklanjuti dengan perubahan data Wajib

Pajak.

3. Kasi Pelayanan menugaskan Petugas Pendaftaran untuk melakukan

perubahan data Wajib Pajak.

4. Petugas Pendaftaran melakukan penelitian atas data dan/atau informasi yang

dimiliki/diperoleh.

5. Berdasarkan penelitian, Petugas Pendaftaran melakukan perubahan data dan

mencetak:

a. konsep Berita Acara Perubahan Data Wajib Pajak dan/atau PKP;

b. konsep Surat Pemberitahuan Perubahan Data; dan/atau

c. kartu NPWP, SKT, dan/atau SPPKP, dalam hal perubahan data

menyebabkan perubahan informasi dalam Kartu NPWP, SKT, dan/atau

SPPKP,

serta menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan.

6. Kasi Pelayanan:

a. meneliti dan menandatangani Berita Acara Perubahan Data Wajib Pajak

dan/atau PKP, Surat Pemberitahuan Perubahan Data, SKT, dan/atau

SPPKP; dan/atau

b. meneliti kartu NPWP,

serta menyerahkan kembali kepada Petugas Pendaftaran.

7. Petugas Pendaftaran menatausahakan:

a. Berita Acara Perubahan Data Wajib Pajak dan/atau PKP; dan

b. Surat Pemberitahuan Perubahan Data, Kartu NPWP, SKT, dan/atau

SPPKP, serta menyampaikannya kepada Wajib Pajak.

8. Proses selesai.

E.2. Dokumen Input

1. Formulir Perubahan Data Wajib Pajak.

2. Dokumen pendukung.

E.3. Jangka Waktu Penyelesaian

Penerbitan Surat Pemberitahuan Perubahan Data, Kartu NPWP, SKT, dan/atau

SPPKP segera setelah data/informasi diterima oleh Petugas Pendaftaran

berdasarkan pertimbangan Kasi Pelayanan.

E.4. Dokumen Output

1. Surat Pemberitahuan Perubahan Data.

2. Kartu NPWP.

3. SKT.

4. SPPKP.

5. Berita Acara Perubahan Data Wajib Pajak dan/atau PKP.

Page 31: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 58 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

E.5. Bagan Alir (Flowchart) Perubahan Data Wajib Pajak secara Jabatan

5 Menugaskan untuk c t X menindaklanjuti ¥ El .. data dan/atau a nformasi 0. • ¥

•• a X 0 Menyampaikan 0 X 0 data dan/atau

-.¥ % informasi 0.

5 0 ¥

a c « £ e .. 4

% c 0 2 ¥

? t Meneliti dan �

c

m % Menugaskan untuk menandatangani konsep ¥ a.

menindaklanjuti Surat Pembertahuan z data dan/atau Perubahan Data, dan/atau d 0 informasi Kartu NPWP, konsep .. SKT. dan/atau SPPKP m 0. • • ¥

c ,. • � m

Mencetak konsep Surat " SOP Tata Cara t 2 Meneliti data an/ [,wee,]» Pemberitahuan Penatausahaan ·O 0 Perubahan Data, dan/atau 0 atau informasi perubahan data Dokumen WP . Kartu NPWP, onsep a 0

SKT, an/atau SPPKP 3 % c

• Surat Pemberitahuan

Perubanan Data dan/atau Kartu

NPP SKT dan/

atau SPPKP

Page 32: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 59 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

G. Contoh Format Berita Acara Perubahan Data Wajib Pajak dan/atau PKP

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

…………………………………………1)

BERITA ACARA

PERUBAHAN DATA WAJIB PAJAK DAN/ATAU PKP

NOMOR BA-………………..2)

Pada hari ini .......................3), tanggal ...............4), bulan ...................5), tahun ..................6), telah

dilakukan perubahan data secara jabatan atas Wajib Pajak: NPWP : .................................................7) Nama : .................................................8) Alamat : .................................................9)

sebagai berikut: 10)

No. Data yang berubah Sebelum Sesudah

1.

2.

3.

dst.

Berita Acara ini dibuat dengan sesungguhnya.

Mengetahui,

Kasi Pelayanan/Kepala KP2KP,

...................................................12)

Dibuat di..................................11)

Petugas Pendaftaran,

…….........................................13)

Page 33: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 60 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

PETUNJUK PENGISIAN

BERITA ACARA PERUBAHAN DATA WAJIB PAJAK DAN/ATAU PKP

Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.

Angka 2 : Diisi dengan nomor Berita Acara Perubahan Data Wajib Pajak dan/atau PKP.

Angka 3 : Diisi dengan hari pembuatan Berita Acara Perubahan Data Wajib Pajak

dan/atau PKP.

Angka 4 : Diisi dengan tanggal pembuatan Berita Acara Perubahan Data Wajib Pajak

dan/atau PKP.

Angka 5 : Diisi dengan bulan pembuatan Berita Acara Perubahan Data Wajib Pajak

dan/atau PKP.

Angka 6 : Diisi dengan tahun pembuatan Berita Acara Perubahan Data Wajib Pajak

dan/atau PKP.

Angka 7 : Diisi dengan NPWP yang dilakukan perubahan data.

Angka 8 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang dilakukan perubahan data.

Angka 9 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang dilakukan perubahan data.

Angka 10 : Diisi dengan data yang berubah.

Angka 11 : Diisi dengan nama kota tempat Berita Acara Berita Acara Perubahan Data

Wajib Pajak dan/atau PKP dibuat.

Angka 12 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kasi Pelayanan.

Angka 13 : Diisi dengan nama tanda tangan Petugas Pendaftaran.

Page 34: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 61 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

III. TATA CARA PEMINDAHAN TEMPAT WAJIB PAJAK TERDAFTAR

Prosedur operasi ini menguraikan tata cara penyelesaian permohonan Pemindahan Tempat

Wajib Pajak Terdaftar yang diajukan oleh Wajib Pajak baik melalui Aplikasi Registrasi

maupun Tempat Pelayanan Terpadu KPP Lama, KPP Baru atau KP2KP Baru, berdasarkan

permohonan Wajib Pajak dan secara jabatan.

A. Prosedur Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar melalui Aplikasi Registrasi

A.1. Prosedur

1. Wajib Pajak membuka situs Direktorat Jenderal Pajak dengan alamat

http://www.pajak.go.id.

2. Wajib Pajak memilih menu Aplikasi Registrasi dan membuat akun baru,

kemudian melakukan login ke aplikasi tersebut dengan mengisi username dan

password yang telah dibuat. Dalam hal Wajib Pajak sudah memiliki akun

sebelumnya yang dipakai untuk pendaftaran Wajib Pajak, maka tidak perlu

membuat akun baru.

3. Wajib Pajak memilih menu Pemindahan Wajib Pajak, mengisi Formulir

Pemindahan Wajib Pajak dengan lengkap dan benar, melakukan upload

dokumen pendukung, serta mengirimkan formulir permohonan dan dokumen

pendukung tersebut melalui Aplikasi Registrasi.

4. Aplikasi Registrasi menerbitkan BPE yang dikirimkan melalui alamat e-mail

Wajib Pajak.

5. Petugas Pendaftaran KPP Lama memantau informasi permohonan

pemindahan Wajib Pajak pada Aplikasi Registrasi setiap hari kerja, dan

mencetak permohonan Wajib Pajak.

6. Petugas Pendaftaran KPP Lama menyampaikan permohonan kepada Kasi

Pelayanan KPP Lama.

7. Kasi Pelayanan KPP Lama menugaskan Pelaksana Seksi Pelayanan KPP

Lama untuk membuat konsep surat tugas penelitian bagi Petugas Penelitian

Lapangan KPP Lama, dengan memperhatikan Assignment Wajib Pajak,

wilayah kerja, serta kompetensi dan beban kerja pegawai yang ditunjuk.

8. Pelaksana Seksi Pelayanan KPP Lama membuat dan menyampaikan konsep

surat tugas penelitian kepada Kasi Pelayanan KPP Lama.

9. Kasi Pelayanan KPP Lama meneliti dan memaraf konsep surat tugas penelitian

dan menyampaikannya kepada Kepala KPP Lama.

10. Kepala KPP Lama meneliti dan menandatangani konsep surat tugas penelitian

dan menyerahkannya kepada Kasi Pelayanan KPP Lama.

11. Kasi Pelayanan KPP Lama menyerahkan surat tugas penelitian kepada

Petugas Penelitian Lapangan KPP Lama.

12. Berdasarkan surat tugas penelitian, Petugas Penelitian Lapangan KPP Lama:

a. melakukan penelitian administrasi perpajakan dan/atau melakukan

konfirmasi lapangan untuk memastikan Wajib Pajak tidak lagi berada di

wilayah kerja KPP Lama dan/atau tidak melakukan kegiatan usaha di

lokasi, serta meneliti status pelaksanaan hak dan kewajiban perpajakan

Wajib Pajak;

b. membuat LHPt dan/atau uraian singkat profil Wajib Pajak; dan

c. menyampaikan LHPt kepada Kasi Pelayanan KPP Lama.

13. Kasi Pelayanan KPP Lama menugaskan Petugas Pendaftaran KPP Lama

untuk merekam LHPt sebagaimana dimaksud pada angka 12.

Page 35: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 62 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

14. Berdasarkan LHPt, Petugas Pendaftaran KPP Lama menindaklanjuti dengan

memastikan pemindahan tempat Wajib Pajak terdaftar dilakukan sesuai batas

waktu:

a. dalam hal permohonan belum lewat waktu, Petugas Pendaftaran KPP

Lama:

1) mencetak konsep Surat Pindah, untuk permohonan yang diterima;

atau

2) mencetak konsep Surat Pemberitahuan Tidak Dapat Dipindah, untuk

permohonan yang ditolak;

atau

b. dalam hal permohonan telah lewat waktu, Petugas Pendaftaran KPP Lama

mencetak konsep Surat Pindah dan Berita Acara Pemindahan Tempat

Wajib Pajak Terdaftar Melewati Batas Waktu.

15. Petugas Pendaftaran KPP Lama menyampaikan konsep Surat Pindah, konsep

Surat Pemberitahuan Tidak Dapat Dipindah, dan/atau Berita Acara

Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar Melewati Batas Waktu kepada Kasi

Pelayanan KPP Lama.

16. Kasi Pelayanan KPP Lama meneliti dan menandatangani konsep Surat Pindah,

konsep Surat Pemberitahuan Tidak Dapat Dipindah, dan/atau Berita Acara

Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar Melewati Batas Waktu, kemudian

menyerahkannya kembali kepada Petugas Pendaftaran KPP Lama.

17. Petugas Pendaftaran KPP Lama menatausahakan:

a. Berita Acara Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar Melewati Batas

Waktu; dan/atau

b. Surat Pindah atau Surat Pemberitahuan Tidak Dapat Dipindah, dan

menyampaikannya kepada Wajib Pajak serta menyampaikan Surat Pindah

melalui fax atau sarana elektronik lainnya ke KPP Baru.

18. Berdasarkan Surat Pindah, Pelaksana Seksi Pelayanan KPP Lama:

a. menyiapkan dokumen dan berkas Wajib Pajak untuk dikirimkan ke KPP

Baru, termasuk uraian singkat profil Wajib Pajak dan dokumen

permohonan lain di bidang perpajakan yang telah disampaikan ke KPP

Lama namun belum diselesaikan; dan

b. mencetak konsep surat pengantar pengiriman dokumen dan berkas Wajib

Pajak sebagaimana dimaksud pada huruf a;

serta menyampaikannya ke Kasi Pelayanan KPP Lama.

19. Kasi Pelayanan KPP Lama:

a. meneliti dokumen dan berkas Wajib Pajak; dan

b. meneliti serta menandatangani konsep surat pengantar pengiriman

dokumen dan berkas Wajib Pajak,

serta menyerahkannya kepada Petugas Pendaftaran KPP Lama.

20. Petugas Pendaftaran KPP Lama mengirimkan tembusan Surat Pindah, surat

pengantar pengiriman dokumen dan berkas Wajib Pajak, serta dokumen dan

berkas Wajib Pajak ke KPP Baru.

21. Kepala KPP Baru menugaskan Kasi Pelayanan KPP Baru untuk

menindaklanjuti tembusan Surat Pindah dari KPP Lama atau Surat Pindah dari

Wajib Pajak.

22. Kasi Pelayanan KPP Baru menugaskan Petugas Pendaftaran KPP Baru untuk

meneliti dan menindaklanjuti tembusan Surat Pindah dari KPP Lama atau Surat

Pindah dari Wajib Pajak.

Page 36: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 63 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

23. Petugas Pendaftaran KPP Baru:

a. meneliti informasi pemindahan Wajib Pajak pada Aplikasi Registrasi atau

Surat Pindah dari KPP Lama atau dari Wajib Pajak dan menindaklanjuti

dengan mencetak kartu NPWP;

b. menyampaikan Kartu NPWP kepada Wajib Pajak; dan

c. menatausahakan dokumen Surat Pindah dari KPP Lama atau Surat Pindah

dari Wajib Pajak.

24. Dalam hal pemindahan tempat Wajib Pajak terdaftar dilakukan terhadap Wajib

Pajak yang tidak berstatus PKP, atau berstatus PKP namun belum memiliki

Akun PKP Aktif, proses selesai.

25. Dalam hal pemindahan tempat Wajib Pajak terdaftar dilakukan terhadap Wajib

Pajak dengan status PKP dan telah memiliki Akun PKP Aktif, Kasi Pelayanan

KPP Baru menugaskan Pelaksana Seksi Pelayanan KPP Baru untuk membuat

konsep surat tugas penelitian lapangan bagi Petugas Penelitian Lapangan KPP

Baru, dengan memperhatikan Assignment Wajib Pajak, wilayah kerja, serta

kompetensi dan beban kerja pegawai yang ditunjuk.

26. Pelaksana Seksi Pelayanan KPP Baru mencetak konsep surat tugas penelitian

lapangan dan menyampaikan kepada Kasi Pelayanan KPP Baru.

27. Kasi Pelayanan KPP Baru meneliti dan memaraf konsep surat tugas penelitian

lapangan serta menyampaikannya kepada Kepala KPP Baru.

28. Kepala KPP Baru menyetujui dan menandatangani konsep surat tugas

penelitian lapangan dan menyerahkannya kepada Kasi Pelayanan KPP Baru.

29. Kasi Pelayanan KPP Baru menyerahkan surat tugas penelitian lapangan

kepada Petugas Penelitian Lapangan KPP Baru.

30. Berdasarkan surat tugas penelitian lapangan, Petugas Penelitian Lapangan

KPP Baru:

a. melakukan penelitian administrasi perpajakan dan konfirmasi lapangan

untuk memastikan keberadaan dan kegiatan usaha/kegiatan Wajib Pajak;

b. membuat LHPt; dan

c. menyampaikan LHPt kepada Kasi Pelayanan KPP Baru.

31. Kasi Pelayanan KPP Baru menelaah dan menandatangani LHPt, serta

menugaskan Petugas Pendaftaran KPP Baru untuk menindaklanjuti dengan:

a. menatausahakan dokumen, dalam hal LHPt menyatakan bahwa tempat

kegiatan usaha sesuai dengan keadaan yang sebenarnya; atau

b. melakukan pencabutan pengukuhan PKP secara jabatan, dalam hal LHPt

menyatakan bahwa tempat kegiatan usaha tidak sesuai keadaan

sebenarnya.

32. Proses selesai.

A.2. Dokumen Input

1. Formulir Pemindahan Wajib Pajak.

2. Dokumen pendukung.

A.3. Jangka Waktu Penyelesaian

1. Penerbitan Surat Pindah oleh KPP Lama dilakukan paling lama 5 (lima) hari

kerja setelah penerbitan BPE/BPS.

2. Penerbitan Kartu NPWP oleh KPP Baru dilakukan paling lama 1 (satu) hari kerja

setelah Surat Pindah diterima KPP Baru.

3. Pelaksanaan penelitian lapangan oleh KPP Baru dilakukan paling lama

10 (sepuluh) hari kerja setelah Surat Pindah diterima KPP Baru.

Page 37: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 64 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

A.4. Dokumen Output

1. Surat Pindah.

2. Surat Pemberitahuan Tidak Dapat Dipindah.

3. Surat pengantar pengiriman dokumen dan berkas Wajib Pajak.

4. Kartu NPWP.

A.5. Bagan Alir (Flowchart) Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar melalui

Aplikasi Registrasi

! Menugas.can untie 2

B menu.a.a.t

! er.bus.an Surat

' Podah

' : ' w

i Menugas.ca untie

i menu.a.a.t tembus.an Surat

Paa

[ """"'"'""'" � untu me l.akua

penertian lapang.an

Mencl<ti dan }-

menan.data9a Surat Tugas

Menelllldan l nkn Surat Tugs [ --· J- me0a00art.a0gai d

meogas Petug.a en,data untul

menindalit Lt

M""t1l<b dan I et%

z] gulch. 9K9

I """"�" µ penea lapagan a

membuat LP T

] la.soon l '] st[

'

: Te 4..8.

re. no �CQtakk°": I r= .. ,_.., 1

0.04. Penatasaha

+ luff sf ula

Surat Pencabutan Dolrne WP

j pent.an Pengukuh KP (

Menetak artu lap0ga

I

NPP an X

Meuniak.at X men.ataus.ah.a.a uPt

i do#.ren Menus.

F Bu MN al.on.% dolt burro ebere

au Pe

:

:

:

• I

Meny,apkan berkPgr enbutk.

Surat pengawt pref

Mene•1 dan menancsataonganl kOnsep}- M&nellll berl<&S WP J : Surat Pih davat Bet4 Ac mnne an rid.ah.a Ten.at Ted.attar men.and.tag80

Mele wt 8at$ Walt at Surat konsep $ur at Pebhu Tia 0%pat 0id] [ogataro9o'

:

------------------------------------------------------------------------------------------------- , : ' ' : ' '

! .. -� � ° 1 0enag.aw Surat Tug :

4

== .±el } untuk mmnbuat ,,.--,1 A oosep suwrat mentions. meugars.a Petug8$

ii z Surat Tug. pd.attars untu ---- -·-· ., ut>t

• is I

Melillsuk.in penel/111111.

1 {l menbut Lt a t urii sing.al

prof

! ;

i i, f .4.-] z ii Surat Tug%

I £ 2

,

j J

::::.� -" perodaha lorrulir dar

pad.a pas dourer egstras pendulng

' .$._· -i

r -=i:: ::::.i.::: Men,;,,tais 11 Men,;,,tais Ko"""'

: I : emdaha Konsep Surat Surat Pember«tau ,t

Melewat, Batas Pfl<lan T o:lak Oapat Opndan '4 SOP Tata Cara: � ' •Penatauawhaa]"

r - T O.:..umenWf' 1

I Me111�am ha,s,I walOu OUml> G:] - - - �

z;/ »X ...' wt Deni.art

X 5-h pony• oWl f Log11 ¾>!okasl

] egtrasu

erooo.)f Ao Regis [

Merih mu Pemindaha Pa

men9ii forrule $0copy

do0uen

Page 38: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 65 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

B. Prosedur Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar melalui Tempat Pelayanan

Terpadu pada KPP Lama

B.1. Prosedur

1. Wajib Pajak mengisi Formulir Pemindahan Wajib Pajak dengan lengkap dan

benar dan menyerahkan formulir dan dokumen pendukung kepada Petugas

Pendaftaran KPP Lama.

2. Petugas Pendaftaran KPP Lama menerima Formulir Pemindahan Wajib Pajak

dan dokumen pendukung, serta meneliti:

a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir; dan

b. kelengkapan dan kebenaran dokumen pendukung.

3. Berdasarkan penelitian, dalam hal permohonan Wajib Pajak:

a. dinyatakan lengkap, Petugas Pendaftaran KPP Lama:

1) menerbitkan BPS dan LPAD, menyerahkan BPS kepada Wajib Pajak,

dan menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, untuk

permohonan yang disampaikan secara langsung; atau

2) menerbitkan BPS dan LPAD, mengarsipkan BPS, dan

menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, untuk

permohonan yang disampaikan melalui pos, perusahaan jasa

ekspedisi atau jasa kurir;

atau

b. dinyatakan belum lengkap, Petugas Pendaftaran KPP Lama:

1) mengembalikan permohonan kepada Wajib Pajak, untuk permohonan

yang disampaikan secara langsung; atau

2) mengembalikan permohonan dengan menyampaikan Surat

Pengembalian Permohonan, untuk permohonan yang disampaikan

melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir.

4. Petugas Pendaftaran KPP Lama menyampaikan berkas permohonan kepada

Kasi Pelayanan KPP Lama.

5. Kasi Pelayanan KPP Lama menugaskan Pelaksana Seksi Pelayanan KPP

Lama untuk membuat konsep surat tugas penelitian bagi Petugas Penelitian

Lapangan KPP Lama, dengan memperhatikan Assignment Wajib Pajak,

wilayah kerja, serta kompetensi dan beban kerja pegawai yang ditunjuk.

6. Pelaksana Seksi Pelayanan KPP Lama membuat dan menyampaikan konsep

surat tugas penelitian kepada Kasi Pelayanan KPP Lama.

7. Kasi Pelayanan KPP Lama meneliti dan memaraf konsep surat tugas penelitian

dan menyampaikannya kepada Kepala KPP Lama.

8. Kepala KPP Lama meneliti dan menandatangani konsep surat tugas penelitian

serta menyerahkannya kepada Kasi Pelayanan KPP Lama.

9. Berdasarkan surat tugas penelitian, Petugas Penelitian Lapangan KPP Lama:

a. melakukan penelitian administrasi perpajakan dan/atau melakukan

konfirmasi lapangan untuk memastikan Wajib Pajak tidak lagi berada di

wilayah kerja KPP Lama dan/atau tidak melakukan kegiatan usaha di

lokasi, serta meneliti status pelaksanaan hak dan kewajiban perpajakan

Wajib Pajak;

b. membuat LHPt dan/atau uraian singkat profil Wajib Pajak; dan

c. menyampaikan LHPt kepada Kasi Pelayanan KPP Lama.

10. Kasi Pelayanan KPP Lama menugaskan Petugas Pendaftaran KPP Lama

untuk merekam LHPt.

Page 39: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 66 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

11. Berdasarkan LHPt, Petugas Pendaftaran KPP Lama menindaklanjuti dengan

memastikan pemindahan tempat Wajib Pajak terdaftar dilakukan sesuai batas

waktu:

a. dalam hal permohonan belum lewat waktu, Petugas Pendaftaran KPP

Lama:

1) mencetak konsep Surat Pindah, untuk permohonan yang diterima;

atau

2) mencetak konsep Surat Pemberitahuan Tidak Dapat Dipindah, untuk

permohonan yang ditolak;

atau

b. dalam hal permohonan lewat waktu, Petugas Pendaftaran KPP Lama

mencetak konsep Surat Pindah dan Berita Acara Pemindahan Tempat

Wajib Pajak Terdaftar Melewati Batas Waktu.

12. Petugas Pendaftaran KPP Lama menyampaikan konsep Surat Pindah, konsep

Surat Pemberitahuan Tidak Dapat Dipindah, dan/atau Berita Acara

Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar Melewati Batas Waktu kepada Kasi

Pelayanan KPP Lama.

13. Kasi Pelayanan KPP Lama meneliti dan menandatangani konsep Surat Pindah,

konsep Surat Pemberitahuan Tidak Dapat Dipindah, dan/atau Berita Acara

Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar Melewati Batas Waktu, kemudian

menyerahkannya kembali kepada Petugas Pendaftaran KPP Lama.

14. Petugas Pendaftaran KPP Lama menatausahakan:

a. Berita Acara Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar Melewati Batas

Waktu; dan/atau

b. Surat Pindah atau Surat Pemberitahuan Tidak Dapat Dipindah, dan

menyampaikannya kepada Wajib Pajak serta menyampaikan Surat Pindah

melalui fax atau sarana elektronik lainnya ke KPP Baru.

15. Berdasarkan Surat Pindah, Pelaksana Seksi Pelayanan KPP Lama:

a. menyiapkan dokumen dan berkas Wajib Pajak untuk dikirimkan ke KPP

Baru, termasuk uraian singkat profil Wajib Pajak dan dokumen

permohonan lain di bidang perpajakan yang telah disampaikan ke KPP

Lama namun belum diselesaikan;

b. mencetak konsep surat pengantar pengiriman dokumen dan berkas Wajib

Pajak sebagaimana dimaksud pada huruf a,

serta menyampaikannya ke Kasi Pelayanan KPP Lama.

16. Kasi Pelayanan KPP Lama:

a. meneliti dokumen dan berkas Wajib Pajak; dan

b. meneliti serta menandatangani konsep surat pengantar pengiriman

dokumen dan berkas Wajib Pajak,

serta menyerahkannya kepada Petugas Pendaftaran KPP Lama.

17. Petugas Pendaftaran KPP Lama mengirimkan tembusan Surat Pindah, surat

pengantar pengiriman dokumen dan berkas Wajib Pajak, serta dokumen dan

berkas Wajib Pajak ke KPP Baru.

18. Kepala KPP Baru menugaskan Kasi Pelayanan KPP Baru untuk

menindaklanjuti tembusan Surat Pindah dari KPP Lama atau Surat Pindah dari

Wajib Pajak.

19. Kasi Pelayanan KPP Baru menugaskan Petugas Pendaftaran KPP Baru untuk

meneliti dan menindaklanjuti tembusan Surat Pindah dari KPP Lama atau Surat

Pindah dari Wajib Pajak.

Page 40: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 67 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

20. Petugas Pendaftaran KPP Baru:

a. meneliti informasi pemindahan Wajib Pajak pada Aplikasi Registrasi atau

Surat Pindah dari KPP Lama atau dari Wajib Pajak dan menindaklanjuti

dengan mencetak kartu NPWP;

b. menyampaikan Kartu NPWP kepada Wajib Pajak; dan

c. menatausahakan dokumen Surat Pindah dari KPP Lama atau Surat Pindah

dari Wajib Pajak.

21. Dalam hal pemindahan tempat Wajib Pajak terdaftar dilakukan terhadap Wajib

Pajak yang tidak berstatus PKP, atau berstatus PKP namun belum memiliki

Akun PKP Aktif, proses selesai.

22. Dalam hal pemindahan tempat Wajib Pajak terdaftar dilakukan terhadap Wajib

Pajak dengan status PKP dan telah memiliki Akun PKP Aktif, Kasi Pelayanan

KPP Baru menugaskan Pelaksana Seksi Pelayanan KPP Baru untuk membuat

konsep surat tugas penelitian lapangan bagi Petugas Penelitian Lapangan KPP

Baru, dengan memperhatikan Assignment Wajib Pajak, wilayah kerja, serta

kompetensi dan beban kerja pegawai yang ditunjuk.

23. Pelaksana Seksi Pelayanan KPP Baru mencetak konsep surat tugas penelitian

lapangan dan menyampaikan kepada Kasi Pelayanan KPP Baru.

24. Kasi Pelayanan KPP Baru meneliti dan memaraf konsep surat tugas penelitian

lapangan serta menyampaikannya kepada Kepala KPP Baru.

25. Kepala KPP Baru menyetujui dan menandatangani konsep surat tugas

penelitian lapangan dan menyerahkannya kepada Kasi Pelayanan KPP Baru.

26. Kasi Pelayanan KPP Baru menyerahkan surat tugas penelitian lapangan

kepada Petugas Penelitian Lapangan KPP Baru.

27. Berdasarkan surat tugas penelitian lapangan, Petugas Penelitian Lapangan

KPP Baru:

a. melakukan penelitian administrasi perpajakan dan konfirmasi lapangan

untuk memastikan keberadaan dan kegiatan usaha/kegiatan Wajib Pajak;

b. membuat LHPt; dan

c. menyampaikan LHPt kepada Kasi Pelayanan KPP Baru.

28. Kasi Pelayanan KPP Baru menelaah dan menandatangani LHPt, serta

menugaskan Petugas Pendaftaran KPP Baru untuk menindaklanjuti dengan:

a. menatausahakan dokumen, dalam hal LHPt menyatakan bahwa tempat

kegiatan usaha sesuai dengan keadaan yang sebenarnya; atau

b. melakukan pencabutan pengukuhan PKP secara jabatan, dalam hal LHPt

menyatakan bahwa tempat kegiatan usaha tidak sesuai dengan keadaan

yang sebenarnya.

29. Proses selesai.

B.2. Dokumen Input

1. Formulir Pemindahan Wajib Pajak.

2. Dokumen pendukung.

B.3. Jangka Waktu Penyelesaian

1. Penerbitan Surat Pindah atau Surat Pemberitahuan Tidak Dapat Dipindah oleh

KPP Lama dilakukan paling lama 5 (lima) hari kerja setelah penerbitan

BPE/BPS.

2. Penerbitan Kartu NPWP oleh KPP Baru dilakukan paling lama 1 (satu) hari kerja

setelah Surat Pindah diterima KPP Baru.

3. Pelaksanaan penelitian lapangan oleh KPP Baru dilakukan paling lama

10 (sepuluh) hari kerja setelah Surat Pindah diterima KPP Baru.

Page 41: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 68 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

B.4. Dokumen Output

1. Surat Pindah.

2. Surat Pemberitahuan Tidak Dapat Dipindah.

3. Surat pengantar pengiriman dokumen dan berkas Wajib Pajak.

4. Kartu NPWP.

B.5. Bagan Alir (Flowchart) Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar melalui

Tempat Pelayanan Terpadu pada KPP Lama

! Merug.a untu ===] meruaiakaput

J ? tern.bus.an Surat 0era0dart.agar

dah Surat Tues

' A

: • is Mug.es unt =ere] ±.±..] Menelilj dan ] [=-=.] meed.tang.an 15 miodakl.jut untuk molal ukn mer.a4ak00seep kOnsep Sint

1 ternbusan Surat penetia la.pang mecg.ask Pet0gas it loofah

Surat Tugs pend.at.an untu pc.about

: rmdadu 1Pt Pengkuha PK

% : ' z 's I .... � .. 1-- 2 z? poet n 1 J! lapang.an de

: :

menu.at uPt

! i. ;

z ? 2 Jee-r] ;' Surat Tugs

2 st : £

' fek $... ode re] .= $.00. Menoetak kon: l pnataus.aha.an

t ula

Surat encattar Dolren WP peneloan

Peng th.a PK G Menoeta tu lap.a09.a

F : ind.all.a.jut X LP

J doren enataus.aha.an

bun4. S lord.6 okuer

i h4

bey.%

--------------------------------------------------------- ---------------------------------------- ' • ' ' ' 2

., __ }- '

1 menadatagan¥ ' Surat Tug8as ' '

' t ' f

i = =. ��"·"·-�-.,. .. ��!- -�.,, ........ � }ER untuk memtuat Menelllldan

, I ea0data0gad Sura Piah davat Boa Ac meneltd%

onsep surat mrnatafk0rs.p mrugas. Petugs eid.ah.a Twp.t wd.ft.at me0a0dataga toes penettan Surat Tug.as endataan untuk Mele wt Bat.as Wal tu at Surat lour

lapanga mer Pt Penberthu Tei. Dapat Dipindah pngt peen.

2

i !� ====] membuatut da : ii atar ura.a1 91g.al

' prof

• ± z i i, ! t I

... ,. ... !% .±e] berigger

:.; Surat Togas rnembutknp

I & $u0at pen9a.tr

t 0a

f :

­ : rd< Pindah = ll =l , Kansep8A encetalk tenet«Konsep

' Perona.an K0seep Surat Surat Pembetau.an

I Leng.ap cop_] "'w� �� ±; em,o '"'""•'"-'" � soe,= c.ra Waktu 9eatausahaan BPS an LPAD

i,,,,,,., i Dotumen V'o'P

# Merel lorrulr :zl oeeo [i] da dole X

' pendukung El X X Drtola

alumna

" Mengemba.an atu

ta Len9gap perobonan

l f

f

4

f

< I t c2 D D ! :

== : en.lat F onrul BPS ma.LE. Kart 4 Surat

Perdaha \ Form Pemioiaha en.abut

pd coke Diak Dapat engitan

peduce Dinah �-

Page 42: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 69 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

C. Prosedur Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar melalui Tempat Pelayanan

Terpadu pada KPP Baru atau KP2KP Baru

C.1. Prosedur

1. Wajib Pajak mengisi Formulir Pemindahan Wajib Pajak dengan lengkap dan

benar dan menyerahkan formulir dan dokumen pendukung kepada Petugas

Pendaftaran KPP Baru atau KP2KP Baru.

2. Petugas Pendaftaran KPP Baru menerima Formulir Pemindahan Wajib Pajak

dan dokumen pendukung, serta meneliti:

a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir; dan

b. kelengkapan dan kebenaran dokumen pendukung.

3. Berdasarkan penelitian, dalam hal permohonan Wajib Pajak:

a. dinyatakan lengkap, Petugas Pendaftaran KPP Baru atau KP2KP Baru

melakukan upload dokumen pada Aplikasi Registrasi, kemudian

menerbitkan dan menyerahkan BPS kepada Wajib Pajak; atau

b. dinyatakan belum lengkap, Petugas Pendaftaran KPP Baru atau KP2KP

Baru:

1) mengembalikan permohonan kepada Wajib Pajak, untuk permohonan

yang disampaikan secara langsung; atau

2) mengembalikan permohonan dengan menyampaikan Surat

Pengembalian Permohonan, untuk permohonan yang disampaikan

melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir.

4. Kepala KPP Baru atau KP2KP Baru meneruskan permohonan Wajib Pajak

sebagaimana dimaksud pada angka 3 huruf a melalui Aplikasi Registrasi

kepada Kepala KPP Lama.

5. Petugas Pendaftaran KPP Lama memantau informasi permohonan

pemindahan tempat Wajib Pajak terdaftar yang disampaikan ke KPP Baru atau

KP2KP Baru pada Aplikasi Registrasi setiap hari kerja, mencetak permohonan

Wajib Pajak, dan meneruskan permohonan kepada Kasi Pelayanan KPP Lama.

6. Kasi Pelayanan KPP Lama menugaskan Pelaksana Seksi Pelayanan KPP

Lama untuk membuat konsep surat tugas penelitian bagi Petugas Penelitian

Lapangan KPP Lama, dengan memperhatikan Assignment Wajib Pajak,

wilayah kerja, serta kompetensi dan beban kerja pegawai yang ditunjuk.

7. Pelaksana Seksi Pelayanan KPP Lama membuat dan menyampaikan konsep

surat tugas penelitian kepada Kasi Pelayanan KPP Lama.

8. Kasi Pelayanan KPP Lama meneliti dan memaraf konsep surat tugas penelitian

dan menyampaikanmya kepada Kepala KPP Lama.

9. Kepala KPP Lama meneliti dan menandatangani konsep surat tugas penelitian

serta menyerahkannya kepada Kasi Pelayanan KPP Lama.

10. Berdasarkan surat tugas penelitian, Petugas Penelitian Lapangan KPP Lama:

a. melakukan penelitian administrasi perpajakan dan/atau melakukan

konfirmasi lapangan untuk memastikan Wajib Pajak tidak lagi berada di

wilayah kerja KPP Lama dan/atau tidak melakukan kegiatan usaha di

lokasi, serta meneliti status pelaksanaan hak dan kewajiban perpajakan

Wajib Pajak;

b. membuat LHPt dan/atau uraian singkat profil Wajib Pajak; dan

c. menyampaikan LHPt kepada Kasi Pelayanan KPP Lama.

11. Kasi Pelayanan KPP Lama menugaskan Petugas Pendaftaran KPP Lama

untuk merekam LHPt.

Page 43: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 70 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

12. Berdasarkan LHPt, Petugas Pendaftaran KPP Lama menindaklanjuti dengan

memastikan pemindahan tempat Wajib Pajak terdaftar dilakukan sesuai batas

waktu:

a. dalam hal permohonan belum lewat waktu, Petugas Pendaftaran KPP

Lama:

1) mencetak konsep Surat Pindah, untuk permohonan yang diterima;

atau

2) mencetak konsep Surat Pemberitahuan Tidak Dapat Dipindah, untuk

permohonan yang ditolak;

atau

b. dalam hal permohonan lewat waktu, Petugas Pendaftaran KPP Lama

mencetak konsep Surat Pindah dan Berita Acara Pemindahan Tempat

Wajib Pajak Terdaftar Melewati Batas Waktu.

13. Petugas Pendaftaran KPP Lama menyampaikan konsep Surat Pindah, konsep

Surat Pemberitahuan Tidak Dapat Dipindah, dan/atau Berita Acara

Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar Melewati Batas Waktu kepada Kasi

Pelayanan KPP Lama.

14. Kasi Pelayanan KPP Lama meneliti dan menandatangani konsep Surat Pindah,

konsep Surat Pemberitahuan Tidak Dapat Dipindah, dan/atau Berita Acara

Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar Melewati Batas Waktu, kemudian

menyerahkannya kembali kepada Petugas Pendaftaran KPP Lama.

15. Petugas Pendaftaran KPP Lama menatausahakan:

a. Berita Acara Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar Melewati Batas

Waktu; dan/atau

b. Surat Pindah atau Surat Pemberitahuan Tidak Dapat Dipindah, dan

menyampaikannya kepada Wajib Pajak serta menyampaikan Surat Pindah

melalui fax atau sarana elektronik lainnya ke KPP Baru.

16. Berdasarkan Surat Pindah, Pelaksana Seksi Pelayanan KPP Lama:

a. menyiapkan dokumen dan berkas Wajib Pajak untuk dikirimkan ke KPP

Baru, termasuk uraian singkat profil Wajib Pajak dan dokumen

permohonan lain di bidang perpajakan yang telah disampaikan ke KPP

Lama namun belum diselesaikan;

b. mencetak konsep surat pengantar pengiriman dokumen dan berkas Wajib

Pajak sebagaimana dimaksud pada huruf a;

serta menyampaikannya ke Kasi Pelayanan KPP Lama.

17. Kasi Pelayanan KPP Lama:

a. meneliti dokumen dan berkas Wajib Pajak; dan

b. meneliti serta menandatangani konsep surat pengantar pengiriman

dokumen dan berkas Wajib Pajak,

serta menyerahkannya kepada Petugas Pendaftaran KPP Lama.

18. Petugas Pendaftaran KPP Lama mengirimkan tembusan Surat Pindah, surat

pengantar pengiriman dokumen dan berkas Wajib Pajak, serta dokumen dan

berkas Wajib Pajak ke KPP Baru.

19. Kepala KPP Baru menugaskan Kasi Pelayanan KPP Baru untuk

menindaklanjuti tembusan Surat Pindah dari KPP Lama atau Surat Pindah dari

Wajib Pajak.

20. Kasi Pelayanan KPP Baru menugaskan Petugas Pendaftaran KPP Baru untuk

meneliti dan menindaklanjuti tembusan Surat Pindah dari KPP Lama atau Surat

Pindah dari Wajib Pajak.

21. Petugas Pendaftaran KPP Baru:

Page 44: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 71 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

a. meneliti informasi pemindahan Wajib Pajak pada Aplikasi Registrasi atau

Surat Pindah dari KPP Lama atau dari Wajib Pajak dan menindaklanjuti

dengan mencetak kartu NPWP;

b. menyampaikan Kartu NPWP kepada Wajib Pajak; dan

c. menatausahakan dokumen Surat Pindah dari KPP Lama atau Surat Pindah

dari Wajib Pajak.

22. Dalam hal pemindahan tempat Wajib Pajak terdaftar dilakukan terhadap Wajib

Pajak yang tidak berstatus PKP, atau berstatus PKP namun belum memiliki

Akun PKP Aktif, proses selesai.

23. Dalam hal pemindahan tempat Wajib Pajak terdaftar dilakukan terhadap Wajib

Pajak dengan status PKP dan telah memiliki Akun PKP Aktif, Kasi Pelayanan

KPP Baru menugaskan Pelaksana Seksi Pelayanan KPP Baru untuk membuat

konsep surat tugas penelitian lapangan bagi Petugas Penelitian Lapangan KPP

Baru, dengan memperhatikan Assignment Wajib Pajak, wilayah kerja, serta

kompetensi dan beban kerja pegawai yang ditunjuk.

24. Pelaksana Seksi Pelayanan KPP Baru mencetak konsep surat tugas penelitian

lapangan dan menyampaikan kepada Kasi Pelayanan KPP Baru.

25. Kasi Pelayanan KPP Baru meneliti dan memaraf konsep surat tugas penelitian

lapangan serta menyampaikannya kepada Kepala KPP Baru.

26. Kepala KPP Baru menyetujui dan menandatangani konsep surat tugas

penelitian lapangan dan menyerahkannya kepada Kasi Pelayanan KPP Baru.

27. Kasi Pelayanan KPP Baru menyerahkan surat tugas penelitian lapangan

kepada Petugas Penelitian Lapangan KPP Baru.

28. Berdasarkan surat tugas penelitian lapangan, Petugas Penelitian Lapangan

KPP Baru:

a. melakukan penelitian administrasi perpajakan dan konfirmasi lapangan

untuk memastikan keberadaan dan kegiatan usaha/kegiatan Wajib Pajak;

b. membuat LHPt; dan

c. menyampaikan LHPt kepada Kasi Pelayanan KPP Baru.

29. Kasi Pelayanan KPP Baru menelaah dan menandatangani LHPt, serta

menugaskan Petugas Pendaftaran KPP Baru untuk menindaklanjuti dengan:

a. menatausahakan dokumen, dalam hal LHPt menyatakan bahwa tempat

kegiatan usaha sesuai dengan keadaan yang sebenarnya; atau

b. melakukan pencabutan pengukuhan PKP secara jabatan, dalam hal LHPt

menyatakan bahwa tempat kegiatan usaha tidak sesuai dengan keadaan

yang sebenarnya.

30. Proses selesai.

C.2. Dokumen Input

1. Formulir Pemindahan Wajib Pajak.

2. Dokumen pendukung.

C.3. Jangka Waktu Penyelesaian

1. Penerusan Formulir Pemindahan Wajib Pajak dan dokumen pendukung oleh

KPP Baru atau KP2KP Baru ke KPP Lama dilakukan pada hari kerja yang sama

dengan saat permohonan diterima di KPP Baru atau KP2KP Baru.

2. Penerbitan Surat Pindah atau Surat Pemberitahuan Tidak Dapat Dipindah oleh

KPP Lama dilakukan paling lama 5 (lima) hari kerja setelah penerbitan

BPE/BPS.

3. Penerbitan Kartu NPWP oleh KPP Baru dilakukan paling lama 1 (satu) hari kerja

setelah Surat Pindah diterima KPP Baru.

Page 45: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 72 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

4. Pelaksanaan penelitian lapangan oleh KPP Baru dilakukan paling lama

10 (sepuluh) hari kerja setelah Surat Pindah diterima KPP Baru.

C.4. Dokumen Output

1. Surat Pindah.

2. Surat Pemberitahuan Tidak Dapat Dipindah.

3. Surat pengantar pengiriman dokumen dan berkas Wajib Pajak.

4. Kartu NPWP.

Page 46: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 73 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

C.5. Bagan Alir (Flowchart) Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar melalui Tempat Pelayanan Terpadu pada KPP atau KP2KP

Baru

J Menelti dan

! menandatangani - Surat Tugas

A

±5 Meneliti. Meneliti dan menandatangani konsep Menelitti berkas w Menugaskan untuk

Meneliti dan menandatangani dar Surat Pidah dan/atau Benita Acara menelti dan 0 % membuat konsep � memarat konsep menugaskan Petugas f- pemindaha Tempat Terdafar menandatangant - 3 surat tugas

Surat Tugas Pendaftaran untuk Melewati Batas Waktu atau Surat konsep surat g¢ penelitian lapang.an menindaklaniuti LHPt Pemberitahua Tidak Dapat Dipindah pengantar penginman

A 4

± d c Mela ukan peneltian «

membuat LHPt dan/ • 0 ,__ €

atau uraian singkat 5 %& 35 profilWP

11 2

F £

; i, Men yiapkan

berkas WP seta

& �[ $ Membuat konsep membuat konsep

± % Surat Tugas surat pengantar 0 penqimnan

z £ 4

­ ± Owrs Mec�tak 1.-4 + e Konsep BA Mencetak Mencetak Konsep • Pero~aha J)> » Konsep Surat Surat Pemberitahuan ; SOP Tata Cara

Melewati Batas Pindah Tidak Dapat Dpindah Penatausahaan I Waktu $ Dokumen WP «d

a Memantau I, ewat G . permohonan Merekam hasil waktu Ditenima ; e Mencetak berkas rn pemindahan WP p

penelitian, dan i permohonan X X pada Aplkasi mengecek batas Ditolak Registrasi waktu Belumn lewat

A waktu

e @ 9,,1

Page 47: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 74 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

@ € £ t • z « Meneruskan Menugaskan untuk

z permohonan menindaklanyuti Meneliti dan

c:, melalui Aplkasi tembusan Surat menandatangani �

Registrasi Pindah Surat Tugas

d I f •

e Menugaskan untuk Meneliti, Meneliti dan

d menindaklanjuti menandatangani

5 Menunjuk Petugas Meneliti dan menanatangami dan

m tembusan Surat untuk melakukan � memarat konsep menugaskan Petugas � Surat Pencabutan

a « Pindat penelitian lapangan Surat Tugas Pendaftaran untuk Pengukuhan PK

2° I menindaklanjuti LHPt

4 ' A

z c . ' 5 %. Melakukan a 0 ¥ ±i peneltian �

a lapangan dan ¥ - membuat Hp; � F 2 1 2

0 C i;' 0 0

et z t l+ Membuat konsep

~ : e • Surat Tugas

£a

z &

( Mencetak kartu

Menerbitkan NPWP dan

7 BPS menatausahakan Tidak sesuai

A dokumen

° SOP Tata Cara

c sel Mencetak konsep Penatausahaan

: Surat Pencabutan Dokumen WP

i Mengunggah Sudah meridit Memberkan Pengukuhan PKp G

dokumen pada akun pKP pkti usulan Menindaklanjuti

& Aplkasi penehbian .::"° @·

Menelti formulir Regrstrast lapangan

dan dokumen X Lapangan

pendukung Menatausahakan

a L Mengembalkan Bukan PK

Se dokumen

permohonan betum mer sebenarya

, en9tap akn 9KP

' ' ' ' ' k

D t D D @

' l ' Mengrsidan [J(')[j 1

menandatangani

Formulrr Famult 8PS Kart NP Surat

Pemindahan WP Pemindahan encabu tan

dan dokuren Pengukuh, Surat Pina.h Surat

pendukung pp Pembertahuan Tak Dapat

Dipindal

Page 48: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 75 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

D. Prosedur Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar secara Jabatan

D.1. Prosedur

1. Kepala KPP Lama menugaskan Kasi Waskon II/III/IV KPP Lama atau Kasi

Eksten KPP Lama untuk menindaklanjuti data dan/atau informasi yang

dimiliki/diperoleh KPP Lama atau usulan dari KPP Baru dengan melakukan

pemindahan tempat Wajib Pajak terdaftar.

2. Kasi Waskon II/III/IV KPP Lama atau Kasi Eksten KPP Lama menugaskan

Pelaksana Seksi Waskon II/III/IV KPP Lama atau Pelaksana Seksi Eksten KPP

Lama untuk menindaklanjuti data dan/atau informasi yang dimiliki/diperoleh

KPP Lama atau usulan dari KPP Baru dengan membuat konsep surat tugas

penelitian bagi Account Representatives KPP Lama sesuai dengan Assignment

Wajib Pajak.

3. Pelaksana Seksi Waskon II/III/IV KPP Lama atau Pelaksana Seksi Eksten KPP

Lama membuat konsep surat tugas penelitian dan menyampaikannya kepada

Kasi Waskon II/III/IV KPP Lama atau Kasi Eksten KPP Lama.

4. Kasi Waskon II/III/IV KPP Lama atau Kasi Eksten KPP Lama meneliti dan

memaraf konsep surat tugas penelitian, serta menyampaikannya kepada

Kepala KPP Lama.

5. Kepala KPP Lama meneliti dan menandatangani konsep surat tugas penelitian,

serta menyerahkannya kepada Kasi Waskon II/III/IV KPP Lama atau Kasi

Eksten KPP Lama.

6. Kasi Waskon II/III/IV KPP Lama atau Kasi Eksten KPP Lama menyerahkan

surat tugas penelitian kepada AR Seksi Waskon II/III/IV KPP Lama atau AR

Seksi Eksten KPP Lama.

7. Berdasarkan surat tugas penelitian, AR Seksi Waskon II/III/IV KPP Lama atau

AR Seksi Eksten KPP Lama:

a. melakukan penelitian administrasi perpajakan dan/atau melakukan

konfirmasi lapangan untuk memastikan Wajib Pajak tidak lagi berada di

wilayah kerja KPP dan/atau tidak melakukan kegiatan usaha di lokasi, serta

meneliti status pelaksanaan hak dan kewajiban perpajakan Wajib Pajak,

termasuk status pemeriksaan, pemeriksaan bukti permulaan, atau

penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan; dan

b. membuat LHPt dan/atau uraian singkat profil Wajib Pajak.

8. Berdasarkan LHPt, AR Seksi Waskon II/III/IV KPP Lama atau AR Seksi Eksten

KPP Lama:

a. dalam hal LHPt menyatakan Wajib Pajak dapat dipindahkan, mengisi dan

menandatangani Formulir Pemindahan Wajib Pajak, serta mengirimkan

LHPt dan Formulir Pemindahan Wajib Pajak kepada Kasi Pelayanan; atau

b. dalam hal LHPt menyatakan Wajib Pajak tidak dapat dipindahkan:

1) mengarsipkan LHPt, untuk data dan/atau informasi yang berasal dari

KPP Lama; atau

2) menyampaikan LHPt kepada Kasi Pelayanan, untuk data dan/atau

informasi yang berasal dari KPP selain KPP Lama.

9. Kasi Pelayanan KPP Lama menugaskan Petugas Pendaftaran KPP Lama

untuk merekam dan menindaklanjuti LHPt dan/atau Formulir Pemindahan

Wajib Pajak.

10. Petugas Pendaftaran KPP Lama merekam dan menindaklanjuti LHPt dan/atau

Formulir Pemindahan Wajib Pajak dengan mencetak:

a. konsep Surat Pindah, dalam hal Wajib Pajak dapat dipindahkan; atau

Page 49: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 76 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

b. konsep Surat Pemberitahuan Wajib Pajak Tidak Dapat Dipindah secara

Jabatan, dalam hal Wajib Pajak tidak dapat dipindahkan,

dan menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan.

11. Kasi Pelayanan KPP Lama meneliti dan menandatangani konsep Surat Pindah

atau Surat Pemberitahuan Wajib Pajak Tidak Dapat Dipindah secara Jabatan,

serta menyerahkannya kembali kepada Petugas Pendaftaran.

12. Petugas Pendaftaran KPP Lama menatausahakan dokumen dan

menyampaikan:

a. Surat Pindah kepada Wajib Pajak dan menyampaikan Surat Pindah melalui

fax atau sarana elektronik lainnya ke KPP Baru; atau

b. Surat Pemberitahuan Wajib Pajak Tidak Dapat Dipindah secara Jabatan

ke KPP Baru.

13. Berdasarkan Surat Pindah, Pelaksana Seksi Pelayanan KPP Lama:

a. menyiapkan dokumen dan berkas Wajib Pajak untuk dikirimkan ke KPP

Baru, termasuk uraian singkat profil Wajib Pajak dan dokumen

permohonan lain di bidang perpajakan yang telah disampaikan ke KPP

Lama namun belum diselesaikan; dan

b. mencetak konsep surat pengantar pengiriman dokumen dan berkas Wajib

Pajak sebagaimana dimaksud pada huruf a;

serta menyampaikannya ke Kasi Pelayanan.

14. Kasi Pelayanan KPP Lama:

a. meneliti dokumen dan berkas Wajib Pajak; dan

b. meneliti serta menandatangani konsep surat pengantar pengiriman

dokumen dan berkas Wajib Pajak,

serta menyerahkannya kepada Petugas Pendaftaran KPP Lama.

15. Petugas Pendaftaran KPP Lama mengirimkan tembusan Surat Pindah, surat

pengantar pengiriman dokumen dan berkas Wajib Pajak, serta dokumen dan

berkas Wajib Pajak ke KPP Baru.

16. Kepala KPP Baru menugaskan Kasi Pelayanan KPP Baru untuk

menindaklanjuti tembusan Surat Pindah dari KPP Lama.

17. Kasi Pelayanan KPP Baru menugaskan Petugas Pendaftaran KPP Baru untuk

meneliti dan menindaklanjuti tembusan Surat Pindah dari KPP Lama.

18. Petugas Pendaftaran KPP Baru:

a. meneliti informasi pemindahan Wajib Pajak pada Aplikasi Registrasi atau

Surat Pindah dari KPP Lama dan menindaklanjuti dengan mencetak kartu

NPWP;

b. menyampaikan Kartu NPWP kepada Wajib Pajak; dan

c. menatausahakan dokumen Surat Pindah dari KPP Lama.

19. Dalam hal pemindahan tempat Wajib Pajak terdaftar dilakukan terhadap Wajib

Pajak yang tidak berstatus PKP, atau berstatus PKP namun belum memiliki

Akun PKP Aktif, proses selesai.

20. Dalam hal pemindahan tempat Wajib Pajak terdaftar dilakukan terhadap Wajib

Pajak dengan status PKP dan telah memiliki Akun PKP Aktif, Kasi Pelayanan

KPP Baru menugaskan Pelaksana Seksi Pelayanan KPP Baru untuk membuat

konsep surat tugas penelitian lapangan bagi Petugas Penelitian Lapangan KPP

Baru, dengan memperhatikan Assignment Wajib Pajak, wilayah kerja, serta

kompetensi dan beban kerja pegawai yang ditunjuk.

21. Pelaksana Seksi Pelayanan KPP Baru mencetak konsep surat tugas penelitian

lapangan dan menyampaikan kepada Kasi Pelayanan KPP Baru.

Page 50: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 77 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

22. Kasi Pelayanan KPP Baru meneliti dan memaraf konsep surat tugas penelitian

lapangan serta menyampaikannya kepada Kepala KPP Baru.

23. Kepala KPP Baru menyetujui dan menandatangani konsep surat tugas

penelitian lapangan dan menyerahkannya kepada Kasi Pelayanan KPP Baru.

24. Kasi Pelayanan KPP Baru menyerahkan surat tugas penelitian lapangan

kepada Petugas Penelitian Lapangan KPP Baru.

25. Berdasarkan surat tugas penelitian lapangan, Petugas Penelitian Lapangan

KPP Baru:

a. melakukan penelitian administrasi perpajakan dan konfirmasi lapangan

untuk memastikan keberadaan dan kegiatan usaha/kegiatan Wajib Pajak;

b. membuat LHPt; dan

c. menyampaikan LHPt kepada Kasi Pelayanan KPP Baru.

26. Kasi Pelayanan KPP Baru menelaah dan menandatangani LHPt, serta

menugaskan Petugas Pendaftaran KPP Baru untuk menindaklanjuti dengan:

a. menatausahakan dokumen, dalam hal LHPt menyatakan bahwa tempat

kegiatan usaha sesuai dengan keadaan yang sebenarnya; atau

b. melakukan pencabutan pengukuhan PKP secara jabatan, dalam hal LHPt

menyatakan bahwa tempat kegiatan usaha tidak sesuai dengan keadaan

yang sebenarnya.

27. Proses selesai.

D.2. Dokumen Input

1. Formulir Pemindahan Wajib Pajak.

2. Dokumen pendukung.

D.3. Jangka Waktu Penyelesaian

1. Penerbitan Surat Pindah oleh KPP Lama dilakukan paling lama 5 (lima) hari

kerja setelah penugasan pemindahan tempat Wajib Pajak terdaftar secara

jabatan diterima oleh AR Seksi Waskon II/III/IV atau AR Seksi Eksten,

berdasarkan pertimbangan Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten.

2. Penerbitan Kartu NPWP oleh KPP Baru dilakukan paling lama 1 (satu) hari kerja

setelah Surat Pindah diterima KPP Baru.

3. Pelaksanaan penelitian lapangan oleh KPP Baru dilakukan paling lama

10 (sepuluh) hari kerja setelah Surat Pindah diterima KPP Baru.

D.4. Dokumen Output

1. Surat Pindah.

2. Surat Pemberitahuan Tidak Dapat Dipindah.

3. Surat pengantar pengiriman dokumen dan berkas Wajib Pajak.

4. Kartu NPWP.

Page 51: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 78 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

D.5. Bagan Alir (Flowchart) Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar secara

Jabatan

1 -··-1 ===.], mer4a mnaat 1 tee. Surat Surat Tua

dh 2 ' .

' . I

i =. 4eel. da

==] re:] [==.] menaeat094 me.ad0g.a er.ta tu rel nnfke lone.p Surat 25 trb. rt pet.d. la.a.a Sat Tug. n.a.Pel- enabuta 84 --� -...... 1 Pewguha .PP

mood tit+it

i . i I· -z ! pet

l! lag.d

i nett Lf ±

J . led not....g ez er --·7 0

Peabut0 Pea..

t • « 0 . Perguhe KP oknee ­

Oat'le p. G 1-···- lapg F 0de X

tr X Jee] I t,lenndal<lln,.,., X z .%..a Sat Tu. uPt

1 0 0we .as.h. 9-4 8 8. • «d4 .0

4n000¢ be.. ff

:

'------ - - - - - - - ------ - - - - - - - ------- ---------------------------------------------------------------------------------1 I --�·-1 ee] 2 0 no.al.all

j et z: di0.

z i, • {] .= =,] n.al.all .00 devt Sat fug

ht tr. =. I -·� =J i mart.. neat.gakep 0et u4tug St+ah at Sat rat.g i pat tu Pembertah Te. kn.rat 4 Oat Oda 0gar po9nae : t

z 1·-·--· -·-1 t onto.tu.Pt de X .: x us.t

! ; pro4 pot had .pf

� I on ! 5 l Or y9.a X i rt

D..al 4%.

! ­ u� Jer] Saoat Tug.a%

i

h I �� .... bis$st.a at0.p ii rt9tr !° 0nan

T

9--· ' l toeta .] %

Ee Sura Pember.a

I $0Ph10C,,, 2 Tdak Dpt Deida Penate.a.a

' e" ----- % Lat ; l oh

la:l X he par

a

I I

I 00 • at «0at

Dor

00 Kt NP Suet

enabu z

Page 52: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 79 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

E. Contoh Format Laporan Hasil Penelitian Lapangan Pemindahan Tempat Wajib

Pajak Terdaftar

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

…………………………………………1)

LAPORAN HASIL PENELITIAN PEMINDAHAN TEMPAT WAJIB PAJAK TERDAFTAR

NOMOR LHPt-………………...2)

A. IDENTITAS WAJIB PAJAK 1. NPWP : ...........................................3) 2. Nama : ...........................................4) 3. Alamat : ...........................................5) 4. Tanggal Pengukuhan PKP : ...........................................6) 5. Pengurus/Penanggung Jawab : ...........................................7) 6. Kegiatan Usaha : ...........................................8) 7. Kode KLU : ...........................................9)

B. DASAR PENELITIAN Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor ….. tentang …..10)

C. SURAT TUGAS DAN TUJUAN PENELITIAN

1. Nomor : …………………11)

2. Tanggal : …………………12)

3. Tujuan : …………………13) D. PELAKSANAAN PENELITIAN

1. Data/Dokumen yang tersedia ………………………………….…14)

2. Kronologi Penelitian ………………………………….…15)

E. URAIAN HASIL PENELITIAN 1. Keberadaan Wajib Pajak

………………………………….…16) 2. Kegiatan Usaha Wajib Pajak

………………………………….…17) a. Gambaran umum kegiatan usaha Wajib Pajak. b. Gambaran umum harta yang digunakan untuk kegiatan usaha yang berada di lokasi

usaha pada saat penelitian lapangan. c. Foto tempat/lokasi kegiatan usaha Wajib Pajak.

F. SIMPULAN DAN USUL PETUGAS

………………………………….…18) G. DAFTAR LAMPIRAN

………………………………….…19)

Mengetahui, Kasi …………………….21), ....................................................22)

Menyetujui, Kepala Kantor, ....................................................23)

................., ………...................20) Petugas Peneliti, …….........................................23)

Page 53: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 80 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

PETUNJUK PENGISIAN LAPORAN HASIL PENELITIAN PEMINDAHAN TEMPAT WAJIB PAJAK TERDAFTAR

Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.

Angka 2 : Diisi dengan nomor LHPt.

Angka 3 : Diisi dengan NPWP yang diteliti.

Angka 4 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diteliti.

Angka 5 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang diteliti.

Angka 6 : Diisi dengan tanggal pengukuhan PKP.

Angka 7 : Diisi dengan nama pengurus atau penanggung jawab.

Angka 8 : Diisi dengan kegiatan usaha Wajib Pajak yang diteliti.

Angka 9 : Diisi dengan kode Klasifikasi Lapangan Usaha (KLU) Wajib Pajak yang diteliti.

Angka 10 : Diisi dengan dasar penelitian.

Angka 11 : Diisi dengan nomor surat tugas penelitian.

Angka 12 : Diisi dengan tanggal surat tugas penelitian.

Angka 13 : Diisi dengan tujuan penerbitan surat tugas penelitian.

Angka 14 : Diisi dengan data/dokumen yang tersedia.

Angka 15 : Diisi dengan kronologi penelitian lapangan secara urut, rinci dan jelas

mengenai tahap-tahap pelaksanaan penelitian, misalnya tanggal penerimaan

permohonan/surat usulan atau tanggal pelaksanaan visit lapangan,

pengecekan lapangan sesuai dengan urutan kejadian.

Angka 16 : Diisi dengan uraian keberadaan Wajib Pajak.

Angka 17 : Diisi dengan uraian gambaran umum kegiatan usaha, harta yang digunakan

untuk kegiatan usaha, dan foto tempat/lokasi kegiatan usaha Wajib Pajak.

Angka 18 : Diisi dengan simpulan dan usul petugas.

Angka 19 : Diisi dengan semua dokumen atau surat-surat yang perlu dilampirkan,

termasuk surat permohonan, surat tugas penelitian, foto lokasi usaha, dan

lain-lain.

Angka 20 : Diisi dengan nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun pembuatan LHPt.

Angka 21 : Diisi dengan Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten.

Angka 22 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten.

Angka 23 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Petugas Peneliti.

Angka 24 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kepala Kantor.

Page 54: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 81 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

F. Contoh Format Surat Usulan Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

…………………………………………1)

Nomor : ......................................... 2) ..................,……................3)

Sifat : Sangat Segera

Lampiran : 1 (satu) set

Hal : Usulan Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar

Yth. Kepala KPP.................... 4)

di ........................................... 5)

Berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor ….. tentang …..6) dan

berdasarkan data dan/atau informasi yang kami miliki, dengan ini kami mengusulkan Wajib Pajak

sebagai berikut :

NPWP : .......................................... 7) Nama : .......................................... 8)

agar dipindahkan dengan pertimbangan bahwa tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib

Pajak beralamat di .............................9) yang merupakan wilayah kerja KPP .............................10).

Demikian disampaikan untuk dapat ditindaklanjuti.

Kepala Kantor,

…….........................................11)

Page 55: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 82 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

PETUNJUK PENGISIAN

SURAT USULAN PEMINDAHAN TEMPAT WAJIB PAJAK TERDAFTAR

Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas (KPP

Baru).

Angka 2 : Diisi dengan nomor Surat Usulan Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar.

Angka 3 : Diisi dengan kota tempat, tanggal, bulan dan tahun pembuatan Surat Usulan

Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar.

Angka 4 : Diisi dengan KPP tempat Wajib Pajak terdaftar.

Angka 5 : Diisi dengan alamat KPP tempat Wajib Pajak terdaftar (KPP Lama).

Angka 6 : Diisi dengan dasar usulan.

Angka 7 : Diisi dengan NPWP yang diusulkan untuk dilakukan pemindahan tempat

terdaftar.

Angka 8 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diusulkan untuk dilakukan pemindahan

tempat terdaftar.

Angka 9 : Diisi dengan alamat tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak yang

diusulkan untuk dilakukan pemindahan tempat terdaftar.

Angka 10 : Diisi dengan KPP yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal/tempat

kedudukan Wajib Pajak yang diusulkan untuk dilakukan pemindahan tempat

terdaftar.

Angka 11 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kepala Kantor.

Page 56: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 83 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

G. Contoh Format Berita Acara Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar Melewati

Batas Waktu

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

…………………………………………1)

BERITA ACARA

PEMINDAHAN TEMPAT WAJIB PAJAK TERDAFTAR MELEWATI BATAS WAKTU

NOMOR BA-………………..2)

Pada hari ini ................3), tanggal ...............4), bulan .....................5), tahun .................. 6),

telah dilakukan Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar melewati batas waktu atas Wajib

Pajak: NPWP : .......................................... 7) Nama : .......................................... 8)

Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar melewati batas waktu dilakukan karena:9)

1. ..........................................................................

2. ..........................................................................

3. .....................................................................dst.

Sesuai dengan ketentuan, Wajib Pajak tersebut dilakukan Pemindahan Tempat Wajib

Pajak Terdaftar ke KPP ................ 10), terhitung mulai tanggal ...............11), bulan .....................12),

tahun .................. 13).

Berita Acara ini dibuat dengan sesungguhnya.

Mengetahui,

Kasi Pelayanan,

...................................................15)

Menyetujui,

Kepala Kantor,

...................................................17)

Dibuat di..................................14)

Petugas Pendaftaran,

…….........................................16)

Page 57: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 84 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

PETUNJUK PENGISIAN

BERITA ACARA PEMINDAHAN TEMPAT WAJIB PAJAK TERDAFTAR MELEWATI BATAS

WAKTU

Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.

Angka 2 : Diisi dengan nomor Berita Acara Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar

Melewati Batas Waktu.

Angka 3 : Diisi dengan nama hari pembuatan Berita Acara Pemindahan Tempat Wajib Pajak

Terdaftar Melewati Batas Waktu.

Angka 4 : Diisi dengan tanggal pembuatan Berita Acara Pemindahan Tempat Wajib Pajak

Terdaftar Melewati Batas Waktu.

Angka 5 : Diisi dengan bulan pembuatan Berita Acara Pemindahan Tempat Wajib Pajak

Terdaftar Melewati Batas Waktu.

Angka 6 : Diisi dengan tahun pembuatan Berita Acara Pemindahan Tempat Wajib Pajak

Terdaftar Melewati Batas Waktu.

Angka 7 : Diisi dengan NPWP yang dilakukan pemindahan tempat Wajib Pajak terdaftar.

Angka 8 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang dilakukan pemindahan tempat Wajib Pajak

terdaftar.

Angka 9 : Diisi dengan alasan dilakukannya pemindahan tempat Wajib Pajak terdaftar.

Angka 10 : Diisi dengan KPP Baru tempat Wajib Pajak terdaftar.

Angka 11 : Diisi dengan tanggal Wajib Pajak mulai terdaftar pada KPP Baru.

Angka 12 : Diisi dengan bulan Wajib Pajak mulai terdaftar pada KPP Baru.

Angka 13 : Diisi dengan tahun Wajib Pajak mulai terdaftar pada KPP Baru.

Angka 14 : Diisi dengan nama kota tempat Berita Acara Pemindahan Tempat Wajib Pajak

Terdaftar Melewati Batas Waktu dibuat.

Angka 15 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kasi Pelayanan.

Angka 16 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Petugas Pendaftaran.

Page 58: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 85 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

IV. TATA CARA PENETAPAN WAJIB PAJAK NON-EFEKTIF

Prosedur operasi ini menguraikan tata cara penyelesaian penetapan Wajib Pajak Non-

Efektif, berdasarkan permohonan Wajib Pajak yang disampaikan melalui Aplikasi Registrasi

maupun Tempat Pelayanan Terpadu KPP tempat Wajib Pajak terdaftar atau KP2KP yang

wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal, tempat kedudukan, atau tempat kegiatan usaha

Wajib Pajak, atau secara jabatan.

A. Prosedur Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif melalui Aplikasi Registrasi

A.1. Prosedur

1. Wajib Pajak membuka situs Direktorat Jenderal Pajak dengan alamat

http://www.pajak.go.id.

2. Wajib Pajak memilih menu Aplikasi Registrasi dan membuat akun baru,

kemudian melakukan login ke aplikasi tersebut dengan mengisi username dan

password yang telah dibuat. Dalam hal Wajib Pajak sudah memiliki akun

sebelumnya yang dipakai untuk pendaftaran Wajib Pajak, maka tidak perlu

membuat akun baru.

3. Wajib Pajak memilih menu Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif, mengisi formulir

permohonan dengan lengkap dan benar, melakukan upload dokumen

pendukung, dan mengirimkan formulir permohonan dan dokumen pendukung

secara online melalui Aplikasi Registrasi.

4. Aplikasi Registrasi menerbitkan BPE yang dikirimkan melalui alamat e-mail

Wajib Pajak.

5. Petugas Pendaftaran memantau informasi permohonan Penetapan Wajib

Pajak Non-Efektif pada Aplikasi Registrasi setiap hari kerja, dan mencetak

permohonan Wajib Pajak.

6. Petugas Pendaftaran mencetak dan menyampaikan konsep nota dinas

penerusan permohonan kepada Kasi Pelayanan.

7. Kasi Pelayanan menandatangani dan menyampaikan nota dinas penerusan

permohonan kepada Kasi Waskon I untuk ditindaklanjuti dengan penelitian

administrasi.

8. Kasi Waskon I menugaskan AR Seksi Waskon I untuk menindaklanjuti nota

dinas penerusan permohonan.

9. AR Seksi Waskon I:

a. melakukan penelitian administrasi dan/atau konfirmasi lapangan untuk

memastikan Wajib Pajak memenuhi kriteria Wajib Pajak Non-Efektif sesuai

dengan PER-04;

b. membuat LHPt; dan

c. menyampaikan LHPt kepada Kasi Waskon I.

10. Kasi Waskon I meneliti dan menandatangani LHPt serta menyerahkan pada

Kasi Pelayanan.

11. Kasi Pelayanan menugaskan Petugas Pendaftaran untuk menindaklanjuti

LHPt.

12. Berdasarkan LHPt Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif:

a. dalam hal Wajib Pajak memenuhi kriteria untuk ditetapkan sebagai Wajib

Pajak Non-Efektif, Petugas Pendaftaran:

1) melakukan perubahan Status Master File Wajib Pajak menjadi Status

Non-Efektif;

2) mencetak konsep Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-

Efektif;

Page 59: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 86 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

3) menyampaikan konsep Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak

Non-Efektif kepada Kasi Pelayanan.

b. dalam hal Wajib Pajak tidak memenuhi kriteria untuk dapat ditetapkan

sebagai Wajib Pajak Non-Efektif, Petugas Pendaftaran:

1) mencetak konsep Surat Penolakan Penetapan Wajib Pajak Non-

Efektif;

2) menyampaikan konsep Surat Penolakan Penetapan Wajib Pajak Non-

Efektif kepada Kasi Pelayanan.

13. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani konsep Surat Pemberitahuan

Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif atau konsep Surat Penolakan Penetapan

Wajib Pajak Non-Efektif, kemudian menyerahkannya kembali kepada Petugas

Pendaftaran.

14. Petugas Pendaftaran menatausahakan dokumen dan menyampaikan Surat

Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif atau Surat Penolakan

Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif kepada Wajib Pajak.

15. Proses selesai.

A.2. Dokumen Input

1. Formulir Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif.

2. Dokumen pendukung.

A.3. Jangka Waktu Penyelesaian

Penerbitan Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif atau Surat

Penolakan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif dilakukan paling lama 5 (lima) hari

kerja setelah penerbitan BPE.

A.4. Dokumen Output

1. Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif.

2. Surat Penolakan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif.

Page 60: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 87 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

A.5. Bagan Alir (Flowchart) Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif melalui Aplikasi Registrasi

c

3 e

• 5% ±± i? e

%¥ Uc a% c 0 • <

C

2 g -" • a

.¢ z • ( 0 « m

0 z c d .. ¥ c .. >, 0 % 0 ± � 9 "' £ c 0 3 < �

8 or 1' • 8 9

«<t

c e 0

1s: 2 @> • a - c 0 . % a

Menugaskan

Account Representative

untuk

menindaklanjuti

Menandatangani

ND penerusan

permohonan

- Meneliti dan

menandatanganu

Laporan Hasil

Penelitian

•• Menugaskan untuk

menindaklanyuti

Laporan Hasil

Penelitian

Melakukan penelitian

administrasi dan/atau

p konfirmasi lapangan

serta membuat Laporan

Hasil Penelitian

Meneliti dan

menandatangani konsep

Surat Pemberitahuan

Penetapan WP NE atau

Surat Penolakan

Penetapan WP NE .

Tidak memenuhi Mencetak

• riteria

konsep Surat ,. Penolakan

Memantau I ,.

Penetapan WP SOP Tata Cara permohonan -, Meacetak Mencetak ND

I Me,ekam

X NE Penatausahaan ·O Penetapan WP NE berkas penerusan Laporan Hasil Dokumen wp

pada Aplikasi permohonan permohonan Penelitian Melakukan Mencelak [ Registrasi perubahan

konsep Surat » Pemberitahuan A t Memenuhi status WP

Penetapan WP , knitenia menjadi NE NE

M�:�h l Sud::inunya ..._ [ Login Aplikasi L... ;!�::��a�8��

Aplikasi "] Registrasi ]"I NE dan mengisi

Registrasi formulir

Membuat Aka, ) "

eel Aplikasi Registrasi [

akun

Upload sottcopy dokumen

pendukung BPF ­ Surat Pembertahuan

Penetapan WP NE atau Surat Penolakan

Penetapan WP NF

--------------------------- 1

Page 61: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 88 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

B. Prosedur Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif melalui Contact Center

B.1. Prosedur

1. Wajib Pajak menghubungi contact center Direktorat Jenderal Pajak dan

menyampaikan permohonan penetapan Wajib Pajak Non-Efektif.

2. Petugas contact center melakukan verifikasi identitas untuk menguji validitas

identitas Wajib Pajak (PORO).

3. Berdasarkan hasil validasi identitas Wajib Pajak, Petugas contact center:

a. menindaklanjuti permohonan penetapan Wajib Pajak Non-Efektif yang

disampaikan Wajib Pajak, dalam hal identitas Wajib Pajak valid; atau

b. menolak permohonan penetapan Wajib Pajak Non-Efektif yang

disampaikan Wajib Pajak, dalam hal identitas Wajib Pajak tidak valid.

4. Petugas contact center:

a. merekam permohonan penetapan Wajib Pajak Non-Efektif;

b. meminta Wajib Pajak memberikan pernyataan afirmasi atau pernyataan

secara sungguh-sungguh atas permohonan penetapan Wajib Pajak Non-

Efektif, dalam hal Wajib Pajak tidak memberikan afirmasi, permohonan

penetapan Wajib Pajak Non-Efektif tidak diproses lebih lanjut;

c. melakukan penelitian administrasi untuk memastikan Wajib Pajak

memenuhi kriteria penetapan Wajib Pajak Non-Efektif sesuai dengan PER-

04.

5. Berdasarkan hasil penelitian administrasi:

a. dalam hal Wajib Pajak memenuhi kriteria untuk dapat ditetapkan sebagai

Wajib Pajak Non-Efektif, Petugas contact center:

1) menerbitkan BPE;

2) melakukan perubahan Status Master File Wajib Pajak menjadi Status

Non-Efektif;

3) menyampaikan pemberitahuan penetapan Wajib Pajak Non-Efektif

kepada Wajib Pajak dan KPP tempat Wajib Pajak terdaftar;

4) membuat konsep Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-

Efektif, dan menyampaikannya kepada Pejabat yang ditunjuk Direktur

Jenderal Pajak;

atau

b. dalam hal Wajib Pajak tidak memenuhi kriteria untuk dapat ditetapkan

sebagai Wajib Pajak Non-Efektif, Petugas contact center tidak

menindaklanjuti permohonan penetapan Wajib Pajak Non-Efektif dan

memberitahukan kepada Wajib Pajak bahwa permohonan tidak dapat

diproses.

6. Pejabat yang ditunjuk Direktur Jenderal Pajak (Pejabat) meneliti dan

menandatangani konsep Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-

Efektif, kemudian menyerahkannya kembali kepada Petugas yang ditunjuk

Pejabat.

7. Petugas yang ditunjuk Pejabat menatausahakan dokumen dan menyampaikan

Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif kepada Wajib Pajak.

8. Proses selesai.

B.2. Dokumen Input

Permohonan melalui contact center atau saluran tertentu lainnya.

Page 62: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 89 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

B.3. Jangka Waktu Penyelesaian

Penerbitan Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif dilakukan

paling lama 5 (lima) hari kerja setelah penerbitan BPE.

B.4. Dokumen Output

Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif.

Page 63: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 90 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

B.5. Bagan Alir (Flowchart) Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif melalui Contact Center

• :, r E± Meneliti dan "# menandatangani pa £ e konsep Surat

% ?5 Pemberitahuan ( +

0 Penetapan WP NE .. a a

Menindaklanjuti Meminta WP Melakukan

p permohonan ➔

memberikan ___. penelitian penetapan WP pernyataan

Valid NE afirmasi

adiministrasi .. £ Menyampaikan

8 Memenuhi

@» Melakukan

[+j kritenia Melakukan pemberitahuan SOP Tata Cara O

]» penetapan WP NE ·O w verifikasi identitas

X Menerbitkan perubahan Penatausahaan G H- dan mencetak

l!! (PORO) BPE status WP Dokumen WP e nnenjadi NE

konsep Surat G 0

9 Tidak memenuhi Pemberitahuan C Tidak kniteria

Penetapan WP NE ' I valid Menolak ·O I b permohonan

Menyampaikan ' I O bahwa I

permohonan tidak I I dapat diproses

• ' ' ' I I I

• Menghubungi

° • • .!!,

Contact Center e a. DJP dan n

menyampaikan % 3

permohonan

penetapan WP NE BPE Pemberitahuan Surat

Penetapan WP Pemberitahuan

NE Penetapan WP

NE

Page 64: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 91 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

C. Prosedur Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif melalui Tempat Pelayanan Terpadu

KPP

C.1. Prosedur

1. Wajib Pajak mengisi Formulir Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif dengan

lengkap dan benar dan menyerahkan formulir dan dokumen pendukung kepada

Petugas Pendaftaran.

2. Petugas Pendaftaran menerima Formulir Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif

dan dokumen pendukung, serta meneliti:

a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir; dan

b. kelengkapan dan kebenaran dokumen pendukung.

3. Berdasarkan penelitian, dalam hal permohonan Wajib Pajak:

a. dinyatakan lengkap, Petugas Pendaftaran:

1) menerbitkan BPS dan LPAD, menyerahkan BPS kepada Wajib Pajak,

dan menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, untuk

permohonan yang disampaikan secara langsung; atau

2) menerbitkan BPS dan LPAD, mengarsipkan BPS, dan

menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, untuk

permohonan yang disampaikan melalui pos, perusahaan jasa

ekspedisi atau jasa kurir;

atau

b. dinyatakan belum lengkap, Petugas Pendaftaran:

1) mengembalikan permohonan kepada Wajib Pajak, untuk permohonan

yang disampaikan secara langsung; atau

2) mengembalikan permohonan dengan menyampaikan Surat

Pengembalian Permohonan, untuk permohonan yang disampaikan

melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir.

4. Atas permohonan yang telah diterbitkan BPS, Petugas Pendaftaran mencetak

dan menyampaikan konsep nota dinas penerusan permohonan kepada Kasi

Pelayanan.

5. Kasi Pelayanan menandatangani dan menyampaikan nota dinas penerusan

permohonan kepada Kasi Waskon I untuk ditindaklanjuti dengan penelitian

administrasi.

6. Kasi Waskon I menugaskan AR Seksi Waskon I untuk menindaklanjuti nota

dinas penerusan permohonan.

7. AR Seksi Waskon I:

a. melakukan penelitian administrasi dan/atau konfirmasi lapangan untuk

memastikan Wajib Pajak memenuhi kriteria Wajib Pajak Non-Efektif sesuai

dengan PER-04;

b. membuat LHPt; dan

c. menyampaikan LHPt kepada Kasi Waskon I.

8. Kasi Waskon I meneliti dan menandatangani LHPt serta menyerahkan pada

Kasi Pelayanan.

9. Kasi Pelayanan menugaskan Petugas Pendaftaran untuk menindaklanjuti

LHPt.

10. Berdasarkan LHPt Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif:

a. dalam hal Wajib Pajak memenuhi kriteria untuk dapat ditetapkan sebagai

Wajib Pajak Non-Efektif, Petugas Pendaftaran:

1) merekam LHPt;

Page 65: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 92 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

2) melakukan perubahan Status Master File Wajib Pajak menjadi Status

Non-Efektif;

3) mencetak konsep Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-

Efektif; dan

4) menyampaikan konsep Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak

Non-Efektif kepada Kasi Pelayanan;

atau

b. dalam hal Wajib Pajak tidak memenuhi kriteria untuk dapat ditetapkan

sebagai Wajib Pajak Non-Efektif, Petugas Pendaftaran:

1) merekam LHPt;

2) mencetak konsep Surat Penolakan Penetapan Wajib Pajak Non-

Efektif; dan

3) menyampaikan konsep Surat Penolakan Penetapan Wajib Pajak Non-

Efektif kepada Kasi Pelayanan.

11. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani konsep Surat Pemberitahuan

Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif atau konsep Surat Penolakan Penetapan

Wajib Pajak Non-Efektif, kemudian menyerahkannya kembali kepada Petugas

Pendaftaran.

12. Petugas Pendaftaran menatausahakan dokumen dan menyampaikan Surat

Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif atau Surat Penolakan

Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif kepada Wajib Pajak.

13. Proses selesai.

C.2. Dokumen Input

1. Formulir Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif.

2. Dokumen pendukung.

C.3. Jangka Waktu Penyelesaian

Penerbitan Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif atau Surat

Penolakan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif dilakukan paling lama 5 (lima) hari

kerja setelah penerbitan BPS.

C.4. Dokumen Output

1. Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif; atau

2. Surat Penolakan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif.

Page 66: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 93 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

C.5. Bagan Alir (Flowchart) Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif melalui Tempat Pelayanan Terpadu KPP

c � 5­ 33 Menugaskan e

? Account Meneliti dan

o Representative - � menandatangant

%¥ untuk Laporan Hasil

c menindaklanjuti penelitian

±° • • <

C 0 C

,:_ ,.

4

Menelrti dan

• l

Menugaskan untuk menandatangani konsep a Menandatangani

z ND penerusan menindaklanjuti Surat Pemberitahuan -

ad $ permohonan

Laporan Hasil Penetapan WP NE atau

e l -" A

Penelitian Surat Penolakan

es Penetapan WP NE

c a

z $ A

e ,.. e z 1 3 " c c

z $ Melakukan penelrtian

i administrasr dan/atau

----. konfirmasi lapangan

I serta membuat Laporan

Hasi Penelitian

<t

e

1 Tidak memenuti Mencetak

e Lengkap Mencetak ND krtena konsep Surat

• £ Menerbitkan

BPSdan LPAO penerusan w Penolakan

P permohonan

r Me,ekam

Penetapan WP SOP Tata Cara d Meneliti formulir X

NE ·0 a c dan dokumen X

Laporan Hasil Penatausahaan

5 penelitian Mencetak Dokumen \w

E pendukung

Melakukan konsep Surat El

a ',' Mengembal;kan ] perubahan

➔ Pemberitahuan

I permohonan Memenuhi status WP

I Tiak lengap kriteria menjadi NE

Penetapan WP

NE I

< [J ~

' D "" . . 0 Mengisi dan

. . F

. . a menandatangani

.. ..·

.a Formulir

% Penetapan WP NE BPS

2 Formulir Penetapan WP NE dan

Surat Pemberitahuan

dokumen pendukung Penetapan WP NE

atau Surat Penolakan Penetapan WP NE

d

Page 67: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 94 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

D. Prosedur Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif melalui Tempat Pelayanan Terpadu

KP2KP

D.1. Prosedur

1. Wajib Pajak mengisi Formulir Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif dan

menyampaikannya bersama dokumen pendukung ke KP2KP, secara langsung

atau melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi, atau jasa kurir dengan bukti

pengiriman surat.

2. Petugas Pendaftaran KP2KP menerima Formulir Penetapan Wajib Pajak Non-

Efektif dan dokumen pendukung, serta meneliti:

a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir; serta

b. kelengkapan dan kebenaran dokumen pendukung.

3. Berdasarkan penelitian, dalam hal permohonan Wajib Pajak:

a. dinyatakan lengkap, Petugas Pendaftaran KP2KP melakukan upload

Formulir Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif dan dokumen pendukung

pada Aplikasi Registrasi, dan:

1) menerbitkan BPS dan Lembar Pengawasan Arus Dokumen (LPAD),

menyerahkan BPS kepada Wajib Pajak, serta menggabungkan LPAD

dengan berkas permohonan, untuk permohonan yang disampaikan

secara langsung; atau

2) menerbitkan BPS dan LPAD, mengarsipkan BPS dan

menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, untuk

permohonan yang disampaikan melalui pos, perusahaan jasa

ekspedisi atau jasa kurir dengan bukti pengiriman surat;

atau

b. dinyatakan belum lengkap, Petugas Pendaftaran KP2KP:

1) mengembalikan permohonan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif,

untuk permohonan yang disampaikan secara langsung; atau

2) mengembalikan permohonan pendaftaran Wajib Pajak dengan

menyampaikan Surat Pengembalian Permohonan, untuk permohonan

yang disampaikan melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi atau jasa

kurir dengan bukti pengiriman surat.

4. Petugas Pendaftaran KP2KP meneruskan permohonan Wajib Pajak yang

dinyatakan lengkap sebagaimana dimaksud pada angka 3 huruf a melalui Aplikasi

Registrasi ke KPP.

5. Petugas Pendaftaran KPP memantau informasi permohonan penetapan Wajib

Pajak Non-Efektif pada Aplikasi Registrasi setiap hari kerja atas permohonan yang

disampaikan ke KP2KP, dan mencetak permohonan Wajib Pajak.

6. Atas permohonan yang telah diterbitkan BPS, Petugas Pendaftaran mencetak dan

menyampaikan konsep nota dinas penerusan permohonan kepada Kasi Pelayanan.

7. Kasi Pelayanan menandatangani dan menyampaikan nota dinas penerusan

permohonan kepada Kasi Waskon I untuk ditindaklanjuti dengan penelitian

administrasi.

8. Kasi Waskon I menugaskan AR Seksi Waskon I untuk menindaklanjuti nota dinas

penerusan permohonan.

9. AR Seksi Waskon I:

a. melakukan penelitian administrasi dan/atau konfirmasi lapangan untuk

memastikan Wajib Pajak memenuhi kriteria Wajib Pajak Non-Efektif sesuai

dengan PER-04;

b. membuat LHPt; dan

Page 68: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 95 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

c. menyampaikan LHPt kepada Kasi Waskon I.

10. Kasi Waskon I meneliti dan menandatangani LHPt serta menyerahkan pada Kasi

Pelayanan.

11. Kasi Pelayanan menugaskan Petugas Pendaftaran untuk menindaklanjuti LHPt.

12. Berdasarkan LHPt Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif:

a. dalam hal Wajib Pajak memenuhi kriteria untuk dapat ditetapkan sebagai Wajib

Pajak Non-Efektif, Petugas Pendaftaran:

1) melakukan perubahan Status Master File Wajib Pajak menjadi Status Non-

Efektif;

2) mencetak konsep Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-

Efektif;

3) menyampaikan konsep Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-

Efektif kepada Kasi Pelayanan;

b. dalam hal Wajib Pajak tidak memenuhi kriteria untuk dapat ditetapkan sebagai

Wajib Pajak Non-Efektif, Petugas Pendaftaran:

1) mencetak konsep Surat Penolakan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif;

2) menyampaikan konsep Surat Penolakan Penetapan Wajib Pajak Non-

Efektif kepada Kasi Pelayanan.

13. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani konsep Surat Pemberitahuan

Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif atau konsep Surat Penolakan Penetapan Wajib

Pajak Non-Efektif, serta menyerahkan kembali kepada Petugas Pendaftaran.

14. Petugas Pendaftaran menatausahakan dokumen dan menyampaikan Surat

Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif atau Surat Penolakan

Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif kepada Wajib Pajak.

15. Proses selesai.

D.2. Dokumen Input

1. Formulir Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif.

2. Dokumen pendukung.

D.3. Jangka Waktu Penyelesaian

Penerbitan Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif atau Surat

Penolakan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif dilakukan paling lama 5 (lima) hari

kerja setelah penerbitan BPS.

D.4. Dokumen Output

1. Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif; atau

2. Surat Penolakan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif.

Page 69: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 96 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

D.5. Bagan Alir (Flowchart) Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif melalui Tempat Pelayanan Terpadu KP2KP

5 £­ 3# Me nugaskan

Meneliti dan Account 3 Representative � ,--. menandatangani

z5 untuk Laporan Hasil

e menindaklanjuti penetitian

s3 3 • $

e . w i enehiti dan

Menugaskan untuk menandatangani konsep

+ Menandatangani menindaklanjuti Surat Pemberitahuan

i NO penerusan penetapan WP NE atau - ad permohonan

Laporan Hasi Surat Penolakan e Penelitian ... ! • Penetapan WP NE a

c . e iii

? a E s s c % Aelakukan penetitian

z 5 administrasi dan/atau

� konfrmasi lapang.an 0 serta membuat Laporan

5 las enelitian

8 tr

Tidak memenuhi Menetak

konsep Surat

<{> £ kriteria Penolakan • £ Memantau

1 ,, Penetapan W Sop Tata Cara

2 permohonan -, Mencetak Mencetak ND I Merekam

X NE Penatausahaan ·-O ,l'. Penetapan Wp NE berkas penerusan Laporan Hasi

Dokumen W

$ pada Aplikasi permohonan permohonan Penelitian Melakukan Mencetak (= Registrasi perubahan

➔ konsep Surat

Pemberitahuan E 4, Memenuhi status WP

riteris menyadi NE fenetapan W ', - NE

Lengap Mengunggah Meneruskan

8 dokumen pada -[

Mene,b,!kan �

permohonan

£ Aplikasi BPS dan LPAD melalui Aplikasi

a z Menelit formulir Registrasi Registrasr

� dan dokumen X ¢ ± pendukung

2 4, Mengembalikan

' Tidak lengap permohonan

' I k I t ­

.c Mengisi dan

' e « menandatang ani a £ Formulir BPS # Penetapan \w NE Formulif

3 Penetapan Surat Pemberitauan NE dan Peneta pan NE

dokurer atau Surat Penolakan penduung penetapan w NE

Page 70: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 97 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

E. Prosedur Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif secara Jabatan

E.1. Prosedur

1. Kepala Kantor menugaskan Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten untuk

menindaklanjuti data dan/atau informasi yang dimiliki/diperoleh.

2. Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten menugaskan AR Seksi Waskon II/III/IV

atau AR Seksi Eksten untuk melakukan penelitian administrasi.

3. AR Seksi Waskon II/III/IV atau AR Seksi Eksten:

a. melakukan penelitian administrasi dan/atau konfirmasi lapangan untuk

memastikan Wajib Pajak memenuhi kriteria Wajib Pajak Non-Efektif; dan

b. membuat LHPt:

1) dalam hal LHPt menyatakan Wajib Pajak memenuhi kriteria untuk

ditetapkan sebagai Wajib Pajak Non-Efektif, AR Seksi Waskon II/III/IV

atau Seksi Eksten mengisi dan menandatangani Formulir Penetapan

Wajib Pajak Non-Efektif.

2) dalam hal LHPt menyatakan Wajib Pajak tidak memenuhi kriteria untuk

ditetapkan sebagai Wajib Pajak Non-Efektif, AR Seksi Waskon II/III/IV

atau AR Seksi Eksten mengarsipkan LHPt.

4. AR Seksi Waskon II/III/IV atau Seksi Eksten menyampaikan Formulir

Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif dan LHPt kepada Kasi Waskon II/III/IV atau

Kasi Eksten.

5. Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten menelaah dan menandatangani LHPt,

serta menyerahkannya kepada Kasi Pelayanan.

6. Kasi Pelayanan menugaskan Petugas Pendaftaran untuk menindaklanjuti

LHPt.

7. Petugas Pendaftaran:

a. melakukan perubahan Status Master File Wajib Pajak menjadi Status Non-

Efektif;

b. mencetak konsep Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-

Efektif;

c. menyampaikan konsep Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-

Efektif kepada Kasi Pelayanan.

8. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani konsep Surat Pemberitahuan

Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif, kemudian menyerahkan kembali kepada

Petugas Pendaftaran.

9. Petugas Pendaftaran menatausahakan dokumen dan menyampaikan Surat

Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif kepada Wajib Pajak.

10. Proses selesai.

E.2. Dokumen Input 1. Formulir Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif. 2. Dokumen pendukung.

E.3. Jangka Waktu Penyelesaian

Penerbitan Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif dilakukan paling lama 5 (lima) hari kerja setelah penugasan penetapan Wajib Pajak Non-Efektif secara jabatan diterima oleh AR Seksi Waskon II/III/IV atau AR Seksi Eksten, berdasarkan pertimbangan Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten.

E.4. Dokumen Output Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif.

Page 71: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 98 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

E.5. Bagan Alir (Flowchart) Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif secara Jabatan

{e Menugaskan untuk

menindaklanyut

data dan/atau informasi

,:!

i ' cs

lg3± Menugaskan untuk Meneliti dan 5t3 melak uk.an menandatangani . ,

penetian Laporan Hasl 3 5# administrasi Peneltian

@ . - « 2

-f C

5 2 .. <:!. c ; Menugasan Meneiti dan t

Petugas menandatangani C a « 2 Perdattaran untuk konsep Surat >---- �

I $8 menindaklanjuti Pemberitahuan

1 LHPL Penetapan WP NE

5 £ ,:! z

' Memenu hi Mengisi dan

! ntenia menandatangani

+ Melakukan

-· Formulir

peneltiar Penetapan WP

• administrasi dan/ NE

8 atau konfrmast er apangan serta ; membuat Laporan Mengarsipkan ·O Hasit Peneltian Laporan +tasl

«< rteria Peneltian

I • Mencetak

[==]. Melakukan onsep Surat SOP Tata Cara

perubaban Penatausahaan ·O & Laporan Has.l status WP J Pemberitahuan

Dokuren WP . Peneltian menjadi NE

Penetapan WP G . NF

S &

D e a .. 4

% 3

Surat Pembenitatuan

Penetapan \W NE

Page 72: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 99 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

F. Contoh Format Surat Pernyataan Wajib Pajak Non-Efektif

SURAT PERNYATAAN WAJIB PAJAK NON-EFEKTIF

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : .................................................1)

NPWP : ................................................ 2)

Alamat : ................................................ 3)

Bertindak selaku : □ Wajib Pajak

□ Wakil/Pengurus/Pejabat dari Wajib Pajak:

Nama : ................................................... 4)

NPWP : ................................................... 5)

Alamat : ................................................... 6)

dengan ini menyatakan bahwa Wajib Pajak sebagaimana dimaksud di atas memenuhi ketentuan

untuk ditetapkan sebagai Wajib Pajak Non-Efektif dengan alasan:7)

Wajib Pajak orang pribadi yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas tetapi secara nyata

tidak lagi menjalankan kegiatan usaha atau tidak lagi melakukan pekerjaan bebas;

Wajib Pajak orang pribadi yang tidak menjalankan usaha atau pekerjaan bebas dan

penghasilannya di bawah Penghasilan Tidak Kena Pajak;

Wajib Pajak orang pribadi yang memiliki NPWP untuk digunakan sebagai syarat administratif

antara lain guna memperoleh pekerjaan atau membuka rekening keuangan;

Wajib Pajak orang pribadi yang bertempat tinggal atau berada di luar negeri lebih dari 183

(seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan dan tidak

bermaksud meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya;

Wajib Pajak yang mengajukan permohonan penghapusan dan belum diterbitkan keputusan;

Wajib Pajak yang tidak lagi memenuhi persyaratan subjektif dan/atau objektif tetapi belum

dilakukan penghapusan NPWP;

Wajib Pajak yang tidak menyampaikan SPT dan/atau tidak ada transaksi pembayaran pajak

baik melalui pembayaran sendiri atau melalui pemotongan atau pemungutan pihak lain,

selama 2 (dua) tahun berturut-turut;

Wajib Pajak yang diterbitkan NPWP Cabang secara jabatan dalam rangka penerbitan SKPKB

Pajak Pertambahan Nilai atas kegiatan membangun sendiri;

Instansi Pemerintah yang tidak memenuhi persyaratan sebagai pemotong dan/atau pemungut

pajak namun belum dilakukan penghapusan NPWP;

Alasan lain ………………………………………..

Saya bersedia menerima akibat hukum apabila ternyata di kemudian hari Surat

Pernyataan ini terbukti tidak benar.

Demikian Surat Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya tanpa ada

tekanan/paksaan dari pihak manapun.

.......................,.........................8)

Wajib Pajak/Wakil/Pengurus/Pejabat9)

…….........................................10)

d

Page 73: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 100 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

PETUNJUK PENGISIAN

SURAT PERNYATAAN WAJIB PAJAK NON-EFEKTIF

Angka 1 : Diisi dengan nama Wajib Pajak atau wakil/pengurus/pejabat yang mengajukan

permohonan.

Angka 2 : Diisi dengan NPWP Wajib Pajak atau wakil/pengurus/pejabat yang mengajukan

permohonan.

Angka 3 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak atau wakil/pengurus/pejabat yang mengajukan

permohonan.

Angka 4 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diajukan permohonan penetapan sebagai

Wajib Pajak Non-Efektif.

Angka 5 : Diisi dengan NPWP yang diajukan permohonan penetapan sebagai Wajib

Pajak Non-Efektif.

Angka 6 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang diajukan permohonan penetapan

sebagai Wajib Pajak Non-Efektif.

Angka 7 : Diisi memberi tanda (x) pada pilihan alasan atau isi alasan lain yang menjadi

pertimbangan pengajuan penetapan Wajib Pajak Non-Efektif.

Angka 8 : Diisi dengan kota tempat, tanggal, bulan dan tahun Surat Pernyataan dibuat.

Angka 9 : Pilih yang sesuai.

Angka 10 : Diisi dengan nama sesuai identitas dan tanda tangan pembuat pernyataan.

Page 74: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 101 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

V. TATA CARA PENGAKTIFAN KEMBALI WAJIB PAJAK NON-EFEKTIF

Prosedur operasi ini menguraikan tata cara penyelesaian pengaktifan kembali Wajib Pajak

Non-Efektif, berdasarkan permohonan Wajib Pajak yang disampaikan melalui Aplikasi

Registrasi atau Tempat Pelayanan Terpadu KPP, dan secara jabatan.

A. Prosedur Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif melalui Aplikasi Registrasi

A.1. Prosedur

1. Wajib Pajak membuka situs Direktorat Jenderal Pajak dengan alamat

http://www.pajak.go.id.

2. Wajib Pajak memilih menu Aplikasi Registrasi dan membuat akun baru,

kemudian melakukan login ke aplikasi tersebut dengan mengisi username dan

password yang telah dibuat. Dalam hal Wajib Pajak sudah memiliki akun

sebelumnya yang dipakai untuk pendaftaran Wajib Pajak, maka tidak perlu

membuat akun baru.

3. Wajib Pajak memilih menu Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif,

mengisi Formulir Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif dengan lengkap

dan benar, melakukan upload dokumen pendukung, dan mengirimkan formulir

permohonan dan dokumen pendukung secara online melalui Aplikasi

Registrasi.

4. Aplikasi Registrasi menerbitkan BPE yang dikirimkan melalui alamat e-mail

Wajib Pajak.

5. Petugas Pendaftaran memantau informasi permohonan pengaktifan kembali

Wajib Pajak Non-Efektif pada Aplikasi Registrasi setiap hari kerja, dan

mencetak permohonan Wajib Pajak.

6. Petugas Pendaftaran menyampaikan permohonan pengaktifan kembali Wajib

Pajak Non-Efektif kepada Kasi Pelayanan.

7. Kasi Pelayanan menugaskan Pelaksana Seksi Pelayanan untuk

menindaklanjuti permohonan.

8. Pelaksana Seksi Pelayanan:

a. melakukan penelitian administrasi untuk memastikan Wajib Pajak tidak

memenuhi kriteria Wajib Pajak Non-Efektif sesuai dengan PER-04;

b. membuat LHPt Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif; dan

c. menyampaikan LHPt kepada Petugas Pendaftaran.

9. Berdasarkan LHPt sebagaimana dimaksud pada angka 8, Petugas

Pendaftaran:

a. melakukan perubahan Status Master File Wajib Pajak menjadi Status Aktif;

b. mencetak konsep Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak

Non-Efektif;

c. menyampaikan konsep Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib

Pajak Non-Efektif kepada Kasi Pelayanan.

10. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani konsep Surat Pemberitahuan

Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif, serta menyerahkannya kembali

kepada Petugas Pendaftaran.

11. Petugas Pendaftaran menatausahakan dokumen dan menyampaikan Surat

Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif kepada Wajib

Pajak.

12. Proses selesai.

Page 75: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 102 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

A.2. Dokumen Input

1. Formulir Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif.

2. Dokumen pendukung.

A.3. Jangka Waktu Penyelesaian

Penerbitan Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif

dilakukan paling lama 5 (lima) hari kerja setelah penerbitan BPE.

A.4. Dokumen Output

Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif.

Page 76: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 103 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

A.5. Bagan Alir (Flowchart) Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif melalui Aplikasi Registrasi

c co c co Meneliti dan 2 co

Menugaskan menandatangani '" a Pelaksana Seksi konsep Surat % " • - Pelayanan untuk Pemberitahuan ., 0 menindaklanjuti Pengaktifan co

Kembali WP NE a 0

.f c c co « c i c a. >-

C 4 Melakukan c .,

c a penelitian c %

>, • administrasi dan c ., Gi 0 membuat Laporan a co

Hasil Penelitian c � co 9

.,, • C co c '" ¥ 0.

c � w co Memantau w

Mencetak konsep "' SOP Tata Cara co permohonan o

@> Mencetak Merekam Melakukan Surat c Pengaktifan Penatausahaan ., ____..

berkas Laporan Hasil p» perubahan status I---+ Pemberitahuan .

o Kembali WP NE . Dokumen WP . .,, pada Aplikasi

permohonan Penelitian WP menjadi Aktif Pengaktifan G 00 0 Kembali WP NE € Registrasi

a A 6

:

R :

D Surat

Pemberitahuan

Pengaktifkan

Kembali WP NE

BPE

[J Upload softcopy dokumen

pendukung

Memilih menu

Pengaktifan

Kembali WP NE

dan mengisi

formulir

Login Aplikasi

Registrasi

Sudah punya

akun

Membuat Akun

Aplikasi Registrasi

X Memilih

menu

Aplikasi

Registrasi

Page 77: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 104 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

B. Prosedur Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif melalui Contact Center

B.1 Prosedur

1. Wajib Pajak menghubungi contact center Direktorat Jenderal Pajak dan

menyampaikan permohonan pengaktifan kembali Wajib Pajak Non-Efektif.

2. Petugas contact center melakukan verifikasi identitas untuk menguji validitas

identitas Wajib Pajak (PORO).

3. Berdasarkan hasil validasi identitas Wajib Pajak, Petugas contact center:

a. menindaklanjuti permohonan pengaktifan kembali Wajib Pajak Non-Efektif,

dalam hal identitas Wajib Pajak valid; atau

b. menolak permohonan pengaktifan kembali Wajib Pajak Non-Efektif, dalam

hal identitas Wajib Pajak tidak valid.

4. Petugas contact center:

a. menerbitkan BPE;

b. merekam permohonan pengaktifan kembali Wajib Pajak Non-Efektif;

c. meminta Wajib Pajak memberikan pernyataan afirmasi atau pernyataan

secara sungguh-sungguh atas permohonan pengaktifan kembali Wajib

Pajak Non-Efektif, dalam hal Wajib Pajak tidak memberikan afirmasi,

permohonan pengaktifan kembali Wajib Pajak Non-Efektif tidak diproses

lebih lanjut;

d. melakukan penelitian administrasi untuk memastikan Wajib Pajak

memenuhi kriteria pengaktifan kembali Wajib Pajak Non-Efektif sesuai

dengan PER-04;

5. Berdasarkan hasil penelitian administrasi:

a. dalam hal Wajib Pajak tidak memenuhi kriteria untuk dapat ditetapkan

sebagai Wajib Pajak Non-Efektif, Petugas contact center:

1) menerbitkan BPE;

2) melakukan perubahan Status Master File Wajib Pajak menjadi Status

Aktif;

3) menyampaikan pemberitahuan pengaktifan kembali Wajib Pajak Non-

Efektif kepada Wajib Pajak dan KPP tempat Wajib Pajak terdaftar;

4) membuat konsep Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib

Pajak Non-Efektif, dan menyampaikannya kepada Pejabat yang

ditunjuk Direktur Jenderal Pajak.

b. dalam hal Wajib Pajak memenuhi kriteria untuk dapat ditetapkan sebagai

Wajib Pajak Non-Efektif, Petugas contact center tidak menindaklanjuti

permohonan penetapan Wajib Pajak Non-Efektif dan memberitahukan

kepada Wajib Pajak bahwa permohonan tidak dapat diproses.

6. Pejabat yang ditunjuk Direktur Jenderal Pajak (Pejabat) meneliti dan

menandatangani konsep Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib

Pajak Non-Efektif, serta menyerahkannya kepada Petugas yang ditunjuk

Pejabat.

7. Petugas yang ditunjuk Pejabat menatausahakan dokumen dan menyampaikan

Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif kepada

Wajib Pajak.

8. Proses selesai.

B.2 Dokumen Input

Permohonan melalui contact center atau saluran tertentu lainnya.

Page 78: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 105 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

B.3 Jangka Waktu Penyelesaian

Penerbitan Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif

dilakukan paling lama 5 (lima) hari kerja setelah penerbitan BPE.

B.4 Dokumen Output

Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif.

Page 79: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 106 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

B.5 Bagan Alir (Flowchart) Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif melalui Contact Center

"' ::, e 2% Meneliti dan

# menandatangani o» a konsep Surat £e

% Pemberitahuan ?E Pengaktifan E5

t Kembali WP NE 'i6' A a

Menindaklanjuti Meminta WP Melakukan

J permohonan

➔ memberikan -l penelitian

Valid pengaktifan pernyataan

administrasi ... kembali WP NE afirmasi Men yampaikan

e :�""'

pemberitahuan ,. c 0

@> Melakukan

[·j NF

Melakukan pengaktifan SOP Tata Cara C kembali WP NE ·O t verifikasi identitas Menerbitkan

� perubahan Penatausahaan

g (PORO) BPE status WP � dan mencetak Dokumen WP

e menjadi Aktif konsep Surat G 0

? Memenuh : Pemberitahuan

Q Tidak Kniteria NE Pengaktifan I valid b Menolak ·O Menyampaikan Kembali WP NE I

permohonan O I bahwa I permohonan tidak I

! dapat diproses

' :

' I 1

Menghubungi .¢ Contact Center

D D ­ ( 'F DJP dan a

menyampaikan .. F perrnohonan

3 pengaktifan

kembali WP NE BPE Pemberitahuan Surat

Pengaktifan Pembertahuan

Kembali WP NE Pengaktifan

Kembali WP NE

Page 80: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 107 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

C. Prosedur Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif melalui Tempat Pelayanan

Terpadu KPP

C.1. Prosedur

1. Wajib Pajak mengisi Formulir Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif

dengan lengkap dan benar dan menyerahkan formulir dan dokumen pendukung

kepada Petugas Pendaftaran.

2. Petugas Pendaftaran menerima Formulir Pengaktifan Kembali Pajak Non-

Efektif dan dokumen pendukung, serta meneliti:

a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir; dan

b. kelengkapan dan kebenaran dokumen pendukung.

3. Berdasarkan penelitian, dalam hal permohonan Wajib Pajak:

a. dinyatakan lengkap, Petugas Pendaftaran:

1) menerbitkan BPS dan LPAD, menyerahkan BPS kepada Wajib Pajak,

dan menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, untuk

permohonan yang disampaikan secara langsung; atau

2) menerbitkan BPS dan LPAD, mengarsipkan BPS, dan

menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, untuk

permohonan yang disampaikan melalui pos, perusahaan jasa

ekspedisi atau jasa kurir;

atau

b. dinyatakan belum lengkap, Petugas Pendaftaran:

1) mengembalikan permohonan kepada Wajib Pajak, untuk permohonan

yang disampaikan secara langsung; atau

2) mengembalikan permohonan dengan menyampaikan Surat

Pengembalian Permohonan, untuk permohonan yang disampaikan

melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir.

4. Petugas Pendaftaran menyampaikan permohonan kepada Kasi Pelayanan.

5. Kasi Pelayanan menugaskan Pelaksana Seksi Pelayanan untuk

menindaklanjuti permohonan.

6. Pelaksana Seksi Pelayanan:

a. melakukan penelitian administrasi untuk memastikan Wajib Pajak tidak

memenuhi kriteria Wajib Pajak Non-Efektif sesuai dengan PER-04;

b. membuat LHPt; dan

c. menyampaikan LHPt kepada Petugas Pendaftaran.

7. Berdasarkan LHPt Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif, Petugas

Pendaftaran:

a. melakukan perubahan Status Master File Wajib Pajak menjadi Status Aktif;

b. mencetak konsep Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak

Non-Efektif;

c. menyampaikan konsep Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib

Pajak Non-Efektif kepada Kasi Pelayanan.

8. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani konsep Surat Pemberitahuan

Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif, serta menyerahkannya kembali

kepada Petugas Pendaftaran.

9. Petugas Pendaftaran menatausahakan dokumen dan menyampaikan Surat

Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif kepada Wajib

Pajak.

10. Proses selesai.

Page 81: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 108 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

C.2. Dokumen Input

1. Formulir Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif.

2. Dokumen pendukung.

C.3. Jangka Waktu Penyelesaian

Penerbitan Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif

dilakukan paling lama 5 (lima) hari kerja setelah penerbitan BPE.

C.4. Dokumen Output

Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif.

Page 82: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 109 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

C.5. Bagan Alir (Flowchart) Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif melalui Tempat Pelayanan Terpadu KPP

c c c c0

Meneliti dan � c Menugaskan menandatangani a a Pelaksana Seksi konsep Surat

%% - M ,

Pelayanan untuk Pemberitahuan <1> <I) menindaklanjuti Pengaktifan Kembali 4 WP NE co o

<1> . ¥

• • c

£ "' ' c co C � 0 4 Melakukan C <1> e a penelitian >, a% administrasi dan e .d

% <1> membuat Laporan a U cg Hasil Penelitian : c co � -f e .9

¥ <1> a

c Lengkap - Menerbitkan .. l" , BPS dan LPAD

I w co

/·9 "' Mencetak konsep

SOP Tata Cara 00 Meneliti formulir Surat o

@» Merekam Melakukan

Penatausahaan -O c i-. t Pemberitahuan <1> dan dokumen Laporan Hasil perubahan status Dokumen WP a � pendukung Penelitian WP menjadi Aktif Pengaktifan G 00

Kembali WP NE 0 4 - Mengembalikan 2

% I ,

permohonan a I Tidak lengkap I I

' ' '<·· I

[J [J 1 .r Mengisi dan D c

menandatangani « 0 Formulir .n Pengaktifan =;;-

Kembali WP NE BPS Surat

;: Formulir Pengaktifan Pemberitahuan

Kembali WP NE dan Pengaktifkan

dokumen pendukung Kembali WP NE

Page 83: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 110 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

D. Prosedur Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif melalui Tempat Pelayanan

Terpadu KP2KP

D.1. Prosedur

1. Wajib Pajak mengisi Formulir Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif dan

menyampaikannya bersama dokumen pendukung ke KP2KP, secara langsung

atau melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi, atau jasa kurir dengan bukti

pengiriman surat.

2. Petugas Pendaftaran KP2KP menerima Formulir Pengaktifan Kembali Wajib

Pajak Non-Efektif dan dokumen pendukung, serta meneliti:

a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir; serta

b. kelengkapan dan kebenaran dokumen pendukung.

3. Berdasarkan penelitian, dalam hal permohonan Wajib Pajak:

a. dinyatakan lengkap, Petugas Pendaftaran KP2KP melakukan upload

Formulir Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif dan dokumen

pendukung pada Aplikasi Registrasi, dan:

1) menerbitkan BPS dan Lembar Pengawasan Arus Dokumen (LPAD),

menyerahkan BPS kepada Wajib Pajak, serta menggabungkan LPAD

dengan berkas permohonan, untuk permohonan yang disampaikan

secara langsung; atau

2) menerbitkan BPS dan LPAD, mengarsipkan BPS dan

menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, untuk

permohonan yang disampaikan melalui pos, perusahaan jasa

ekspedisi atau jasa kurir dengan bukti pengiriman surat;

atau

b. dinyatakan belum lengkap, Petugas Pendaftaran KP2KP:

1) mengembalikan permohonan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif,

untuk permohonan yang disampaikan secara langsung; atau

2) mengembalikan permohonan pendaftaran Wajib Pajak dengan

menyampaikan Surat Pengembalian Permohonan, untuk permohonan

yang disampaikan melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi atau jasa

kurir dengan bukti pengiriman surat.

4. Petugas Pendaftaran KP2KP meneruskan permohonan Wajib Pajak yang

dinyatakan lengkap sebagaimana dimaksud pada angka 3 huruf a melalui

Aplikasi Registrasi ke KPP.

5. Petugas Pendaftaran KPP memantau informasi permohonan pengaktifan

kembali Wajib Pajak Non-Efektif pada Aplikasi Registrasi setiap hari kerja atas

permohonan disampaikan ke KP2KP di Aplikasi Registrasi, dan mencetak

permohonan Wajib Pajak.

6. Petugas Pendaftaran KPP menyampaikan permohonan kepada Kasi

Pelayanan.

7. Kasi Pelayanan menugaskan Pelaksana Seksi Pelayanan untuk

menindaklanjuti permohonan.

8. Pelaksana Seksi Pelayanan:

a. melakukan penelitian administrasi untuk memastikan Wajib Pajak tidak

memenuhi kriteria Wajib Pajak Non-Efektif sesuai dengan PER-04;

b. membuat LHPt Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif; dan

c. menyampaikan LHPt kepada Petugas Pendaftaran KPP.

9. Berdasarkan LHPt sebagaimana dimaksud pada angka 8, Petugas Pendaftaran

KPP:

Page 84: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 111 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

a. melakukan perubahan Status Master File Wajib Pajak menjadi Status Aktif;

b. mencetak konsep Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak

Non-Efektif; dan

c. menyampaikan konsep Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib

Pajak Non-Efektif kepada Kasi Pelayanan.

10. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani konsep Surat Pemberitahuan

Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif, kemudian menyerahkan kembali

kepada Petugas Pendaftaran KPP.

11. Petugas Pendaftaran KPP menatausahakan dokumen dan menyampaikan

Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif kepada

Wajib Pajak.

12. Proses selesai.

D.2. Dokumen Input

1. Formulir Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif.

2. Dokumen pendukung.

D.3. Jangka Waktu Penyelesaian

Penerbitan Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif

dilakukan paling lama 5 (lima) hari kerja setelah penerbitan BPS.

D.4. Dokumen Output

Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif.

Page 85: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 112 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

D.5. Bagan Alir (Flowchart) Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif

Berdasarkan Permohonan melalui Tempat Pelayanan Terpadu KP2KP

Menugaskan

Pelaksana Seksi

Pelayanan untuk

menindaklanyuti

Meneliti dan

menandatangani

konsep Surat

Pemberitahuan

Pengaktfan

Kembali WP NE

Melakukan

penelitian

administrasi dan

membuat Laporan

Hasil Peneltian

9 '---------------------------------------------------- '

Memantau

permohonan

Pengaktifan

Kembali WP NE

pada Aplikasi

Reaistrasi

' r Mencetak konsep

-+H II SOP Tata Cara

Mencetak Merekam Melak,ka, }--. Surat Penatausahaan

·-O berkas Laporan Hasil perubahan status Pemberitahuan Dokumen WP

permohonan Penelitiar WP menjadi Aktif Pengaktifan WP [ NE

Menerusk.an

Menerbitkan permohonan

BPS dan LPAD melalu Aplikasi

few_J

Mengunggah H Lengkap dokumen pada

Aplkasi

Registrasi

r») Menelti formulir

h dan dokumen

pendukung

"zz:] I

: f(·· l [J [J -ad

Mengisi dan

­ t ·;;- menandatangani Q.

Formulr n Pengaktfan :� BPS Surat

3 Kembali WP NE Formulir Pengaktitan Pemberitahuan Kembaf WP NE dan Pengaktifkan dokumen pendukung Kembali WP NE

Page 86: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 113 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

E. Prosedur Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif secara Jabatan

E.1. Prosedur

1. Kepala Kantor menugaskan Kasi Pelayanan untuk menindaklanjuti data

dan/atau informasi yang dimiliki/diperoleh.

2. Kasi Pelayanan menugaskan Petugas Pendaftaran untuk menindaklanjuti data

dan/atau informasi yang dimiliki/diperoleh.

3. Petugas Pendaftaran:

a. melakukan perubahan Status Master File Wajib Pajak menjadi Status Aktif;

b. mencetak konsep Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak

Non-Efektif;

c. menyampaikan konsep Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib

Pajak Non-Efektif kepada Kasi Pelayanan.

4. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani Surat Pemberitahuan

Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif, kemudian menyerahkan kembali

kepada Petugas Pendaftaran.

5. Petugas Pendaftaran menatausahakan dokumen dan menyampaikan Surat

Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif kepada Wajib

Pajak.

6. Proses selesai.

E.2. Dokumen Input

1. Formulir Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif.

2. Dokumen pendukung.

E.3. Jangka Waktu Penyelesaian

Penerbitan Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif

dilakukan paling lama 5 (lima) hari kerja setelah penugasan pengaktifan kembali

Wajib Pajak Non-Efektif diterima Petugas Pendaftaran, berdasarkan pertimbangan

Kasi Pelayanan.

E.4. Dokumen Output

Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif.

Page 87: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 114 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

E.5. Bagan Alir (Flowchart) Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif secara

Jabatan

% t Menugaskan untuk co

@> < menindaklanjuti c data dan/atau a 0 informasi "' "'

.x c c .... co i a c cg c � Menelili dan .. 4

Menugaskan untuk menandatangani c "' c ll. menindaklanjuti konsep Surat >- ;;; .. .x data dan/atau Pemberitahuan

% "' informasi Pengaktifan Kembali a G � • WPNE g 00

0 •• c "' z <

c � w co ' d Mencetak konsep SOP Tata Cara c0 e Melakukan Surat Penatausahaan -O c 0 perubahan status ­ Pemberitahuan Dokumen WP ll. � WP menjadi Aktif Pengaktifan l co

KembaliWPNE 0 • % ll.

V .¢

• c « a £

% = Surat

Pemberitahuan

Pengaktifan

Kembali WP NE

Page 88: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 115 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

G. Contoh Format Laporan Hasil Penelitian Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-

Efektif

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

…………………………………………1)

LAPORAN HASIL PENELITIAN

PENGAKTIFAN KEMBALI WAJIB PAJAK NON-EFEKTIF

NOMOR LHPt-………………...2)

A. IDENTITAS WAJIB PAJAK

1. NPWP : ...........................................3)

2. Nama : ...........................................4)

3. Alamat : ...........................................5)

4. Kegiatan Usaha : ...........................................6)

5. Kode KLU : ...........................................7)

B. DASAR PENELITIAN

………………………………….…8)

C. PELAKSANAAN PENELITIAN

………………………………….…9)

D. URAIAN HASIL PENELITIAN

……………………………………10)

E. SIMPULAN

……………………………………11)

F. DAFTAR LAMPIRAN

……………………………………12)

Mengetahui,

Kasi …………………….14),

....................................................15)

................., ………...................13)

Pelaksana Seksi Pelayanan,

…….........................................16)

Page 89: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 116 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

PETUNJUK PENGISIAN

LAPORAN HASIL PENELITIAN PENGAKTIFAN KEMBALI WAJIB PAJAK NON-EFEKTIF

Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.

Angka 2 : Diisi dengan nomor LHPt.

Angka 3 : Diisi dengan NPWP yang diteliti.

Angka 4 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diteliti.

Angka 5 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang diteliti.

Angka 6 : Diisi dengan kegiatan usaha Wajib Pajak yang diteliti.

Angka 7 : Diisi dengan Kode Klasifikasi Lapangan Usaha (Kode KLU) Wajib Pajak yang

diteliti.

Angka 8 : Diisi dengan dasar penelitian pengaktifan kembali Wajib Pajak Non-Efektif.

Angka 9 : Diisi dengan pelaksanaan penelitian secara urut, rinci dan jelas mengenai

tahap-tahap pelaksanaan penelitian.

Angka 10 : Diisi dengan uraian hasil penelitian.

Angka 11 : Diisi dengan simpulan hasil penelitian.

Angka 12 : Diisi dengan dokumen atau surat yang perlu dilampirkan.

Angka 13 : Diisi dengan nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun pembuatan LHPt.

Angka 14 : Diisi dengan Kasi Pelayanan.

Angka 15 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kasi Pelayanan.

Angka 16 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Pelaksana Seksi Pelayanan.

Page 90: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 117 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

VI. TATA CARA PENGHAPUSAN NPWP

Prosedur operasi ini menguraikan tata cara penyelesaian penghapusan NPWP, berdasarkan

permohonan Wajib Pajak yang diajukan baik melalui Aplikasi Registrasi maupun Tempat

Pelayanan Terpadu dan secara jabatan.

A. Prosedur Penghapusan NPWP melalui Aplikasi Registrasi

A.1. Prosedur

1. Wajib Pajak membuka situs Direktorat Jenderal Pajak dengan alamat

http://www.pajak.go.id.

2. Wajib Pajak memilih menu Aplikasi Registrasi dan membuat akun baru,

kemudian melakukan login ke aplikasi tersebut dengan mengisi username dan

password yang telah dibuat. Dalam hal Wajib Pajak sudah memiliki akun

sebelumnya yang dipakai untuk pendaftaran Wajib Pajak, maka tidak perlu

membuat akun baru.

3. Wajib Pajak memilih menu Penghapusan NPWP, mengisi formulir permohonan

dengan lengkap dan benar, melakukan upload dokumen pendukung, dan

mengirimkan formulir permohonan dan dokumen pendukung secara online

melalui Aplikasi Registrasi.

4. Aplikasi Registrasi menerbitkan BPE yang dikirimkan melalui alamat e-mail

Wajib Pajak.

5. Petugas Pendaftaran memantau informasi permohonan Penghapusan NPWP

pada Aplikasi Registrasi setiap hari kerja, dan mencetak permohonan Wajib

Pajak.

6. Atas permohonan yang telah diterbitkan BPE, Petugas Pendaftaran:

a. mencetak konsep nota dinas penerusan permohonan penghapusan NPWP

kepada Kasi Pemeriksaan, dan menyampaikannya kepada Kasi

Pelayanan; dan/atau

b. melakukan prosedur penetapan Wajib Pajak Non-Efektif secara jabatan

dalam hal Wajib Pajak belum berstatus Non-Efektif, sebagai berikut:

1) merekam nomor BPS sebagai pengganti nomor LHPt Penetapan

Wajib Pajak Non-Efektif;

2) melakukan perubahan Status Master File Wajib Pajak menjadi Status

Non-Efektif;

3) mencetak konsep Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-

Efektif; dan

4) menyampaikan konsep Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak

Non-Efektif kepada Kasi Pelayanan.

7. Kasi Pelayanan:

a. menandatangani konsep nota dinas penerusan permohonan kepada Kasi

Pemeriksaan; dan/atau

b. meneliti dan menandatangani konsep Surat Pemberitahuan Penetapan

Wajib Pajak Non-Efektif,

serta menyerahkan kembali kepada Petugas Pendaftaran.

8. Petugas Pendaftaran menatausahakan dan menyampaikan:

a. nota dinas penerusan permohonan kepada Kasi Pemeriksaan; dan/atau

b. Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif kepada Wajib

Pajak.

9. Kasi Pemeriksaan menyampaikan LHP Penghapusan NPWP kepada Kasi

Pelayanan.

Page 91: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 118 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

10. Kasi Pelayanan menugaskan Petugas Pendaftaran untuk menindaklanjuti LHP

Penghapusan NPWP.

11. Berdasarkan LHP Penghapusan NPWP:

a. dalam hal penghapusan NPWP dilakukan sesuai batas waktu:

1) untuk Wajib Pajak yang memenuhi ketentuan dilakukan penghapusan

NPWP, Petugas Pendaftaran mencetak konsep Surat Keputusan

Penghapusan NPWP dan menyampaikan kepada Kasi Pelayanan;

atau

2) untuk Wajib Pajak yang tidak memenuhi ketentuan dilakukan

penghapusan NPWP, Petugas Pendaftaran:

a) mencetak konsep Surat Penolakan Penghapusan NPWP dan

menyampaikan kepada Kasi Pelayanan; dan/atau

b) melakukan prosedur Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif

secara jabatan terhadap Wajib Pajak yang sebelumnya telah

dilakukan penetapan Wajib Pajak Non-Efektif secara jabatan,

sebagai berikut:

(1) merekam nomor LHP Penghapusan NPWP sebagai nomor

LHPt Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif;

(2) melakukan perubahan Status Master File Wajib Pajak

menjadi Status Aktif;

(3) mencetak konsep Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali

Wajib Pajak Non-Efektif;

(4) menyampaikan konsep Surat Pemberitahuan Pengaktifan

Kembali Wajib Pajak Non-Efektif kepada Kasi Pelayanan;

atau

b. dalam hal penghapusan NPWP dilakukan melewati batas waktu, Petugas

Pendaftaran:

1) membuat konsep Surat Keputusan Penghapusan NPWP; dan

2) membuat dan menandatangani konsep Berita Acara Penghapusan

NPWP Melewati Batas Waktu,

dan menyampaikan kepada Kasi Pelayanan.

12. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani:

a. konsep Surat Keputusan Penghapusan NPWP, konsep Surat Penolakan

Penghapusan NPWP, dan/atau konsep Surat Pemberitahuan Pengaktifan

Kembali Wajib Pajak Non-Efektif, serta menyerahkannya kembali kepada

Petugas Pendaftaran; dan/atau

b. konsep Berita Acara Penghapusan NPWP Melewati Batas Waktu, dan

menyampaikannya kepada Kepala Kantor.

13. Kepala Kantor meneliti dan menandatangani Berita Acara Penghapusan NPWP

Melewati Batas Waktu, serta menyerahkan kembali kepada Kasi Pelayanan.

14. Kasi Pelayanan menyerahkan Berita Acara Penghapusan NPWP Melewati

Batas Waktu kepada Petugas Pendaftaran.

15. Petugas Pendaftaran menatausahakan:

a. Surat Keputusan Penghapusan NPWP, Surat Penolakan Penghapusan

NPWP, dan/atau Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak

Non-Efektif, serta menyampaikannya kepada Wajib Pajak; dan/atau

b. Berita Acara Penghapusan NPWP Melewati Batas Waktu.

16. Proses selesai.

Page 92: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 119 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

A.2. Dokumen Input

1. Formulir Penghapusan NPWP.

2. Dokumen pendukung.

A.3. Jangka Waktu Penyelesaian

Penerbitan Surat Keputusan Penghapusan NPWP atau Surat Penolakan

Penghapusan NPWP dilakukan paling lama:

1. 6 (enam) bulan untuk Wajib Pajak Orang Pribadi; atau

2. 12 (dua belas) bulan untuk Wajib Pajak Badan,

setelah BPE diterbitkan.

A.4. Dokumen Output

1. Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif.

2. Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif.

3. Surat Keputusan Penghapusan NPWP.

4. Surat Penolakan Penghapusan NPWP.

5. Berita Acara Penghapusan NPWP Melewati Batas Waktu.

Page 93: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 120 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

A.5. Bagan Alir (Flowchart) Penghapusan NPWP melalui Aplikasi Registrasi

� s Menelrti dan l $2 menandatangani BA

to I

¢ ¥ Penghapusan NPW

Melewati Batas Waktu

2 Menyampaikan Jl:;, LHP gs t @ Penghapusan d£ 28

NPW

e

2 !l- •• Meneliti dan menandatangani Surat

• & Menandatangan Meneliti dan Menugaskan

Keputusan Penghapusan NPWP dan/atau

a i konsep ND menandatangani Petugas

BA Penghapusan NPWP Melewati Batas

e penerusan Surat Pemberitahuan Pendaftaran untuk Waktu atau Surat Penolakan Penghapusan ... permohonan Penetapan WP NE merindaklanjuti NP\WP dan/atau Surat Pemberitahuan .. • c 3 A LHP Pengaktifan Kembali WP NE

2 � A e "' � "' G .. ± Mencetak

z konsep Surat Melakukan ·° Mencetak Konsep

emberitahuan d" perubahan Surat Pemberitahuan

Penetapan WP status WP /2._ Pengaktifan Kembali

NE meniacdi NE E­ Wp NE

A - " / - 1 t c

Merekam nomor

� Mencetak konsep Mencetak Mencetak Mencetak

ND penerusan .

• BPE sebagar

0 - Konsep BA Konsep Surat Konsep Surat see 'la permohonan nomor LHPt

Penghapusan d»> perubahan

2 Belum penetapan WP NE

Keputusan Penolakan

ID NE NPW Melewati Penghapusan Penghapusan status WP

a Batas Waktu NPWP meniadi aktif

0

NPWP

0 Memantau t 0

@» ,.

• ~ permohonan

.Jee] Merekam nomor

a Penghapusan berkas Merekam LHP

NP\WP pada permohonan dan mengecek X Cek

LHP sebagar

Aplikasi Registrasi batas waktu status

NE� nomor LHPI w pengaktfan

t kembali Wp NE SOP Tata Cara

·O 5 Penatausahaan

.........................................................................................................• Dokumen WP

G ' ' -------------- ---�

[J [j aa Memilih

�-- Memilih menu

4 akun . f Login

Aplikasi)-. Upload softcopy S"'at Kep,tu,ao D F menu Penghapusan l» Penghapusan NP\W

a Aplikasi "] Registrasi NPWPdan dokumen atau Surat Penolakan

.n pendukung

± Registrasi mengisi formulir BPE Penghapusan NPW

Surat dan Surat

Membuat Akun emberitahuan pemberitahuan

Be Apl;kas; Reg,stras;

Penetapan WP Pengaktitan Kembali

akun NE WP NE

Page 94: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 121 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

B. Prosedur Penghapusan NPWP melalui Tempat Pelayanan Terpadu KPP

B.1. Prosedur

1. Wajib Pajak mengisi Formulir Penghapusan NPWP dengan lengkap dan benar

dan menyerahkan formulir dan dokumen pendukung kepada Petugas

Pendaftaran.

2. Petugas Pendaftaran menerima Formulir Penghapusan NPWP dan dokumen

pendukung, serta meneliti:

a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir; dan

b. kelengkapan dan kebenaran dokumen pendukung.

3. Berdasarkan penelitian, dalam hal permohonan Wajib Pajak:

a. dinyatakan lengkap, Petugas Pendaftaran:

1) menerbitkan BPS dan LPAD, menyerahkan BPS kepada Wajib Pajak,

dan menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, untuk

permohonan yang disampaikan secara langsung; atau

2) menerbitkan BPS dan LPAD, mengarsipkan BPS, dan

menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, untuk

permohonan yang disampaikan melalui pos, perusahaan jasa

ekspedisi atau jasa kurir;

atau

b. dinyatakan belum lengkap, Petugas Pendaftaran:

1) mengembalikan permohonan kepada Wajib Pajak, untuk permohonan

yang disampaikan secara langsung; atau

2) mengembalikan permohonan dengan menyampaikan Surat

Pengembalian Permohonan, untuk permohonan yang disampaikan

melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir.

4. Atas permohonan yang telah diterbitkan BPS, Petugas Pendaftaran:

a. mencetak konsep nota dinas penerusan permohonan penghapusan NPWP

kepada Kasi Pemeriksaan, dan menyampaikannya kepada Kasi

Pelayanan; dan/atau

b. melakukan prosedur penetapan Wajib Pajak Non-Efektif secara jabatan

dalam hal Wajib Pajak belum berstatus Non-Efektif, sebagai berikut:

1) merekam nomor BPS sebagai pengganti nomor LHPt Penetapan

Wajib Pajak Non-Efektif;

2) melakukan perubahan Status Master File Wajib Pajak menjadi Status

Non-Efektif;

3) mencetak konsep Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-

Efektif; dan

4) menyampaikan konsep Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak

Non-Efektif kepada Kasi Pelayanan.

5. Kasi Pelayanan:

a. menandatangani nota dinas penerusan permohonan kepada Kasi

Pemeriksaan; dan/atau

b. meneliti dan menandatangani konsep Surat Pemberitahuan Penetapan

Wajib Pajak Non-Efektif,

serta menyerahkan kembali kepada Petugas Pendaftaran.

6. Petugas Pendaftaran menatausahakan dan menyampaikan:

a. nota dinas penerusan permohonan kepada Kasi Pemeriksaan; dan/atau

b. Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif kepada Wajib

Pajak.

Page 95: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 122 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

7. Kasi Pemeriksaan menyampaikan LHP Penghapusan NPWP kepada Kasi

Pelayanan.

8. Kasi Pelayanan menugaskan Petugas Pendaftaran untuk menindaklanjuti LHP

Penghapusan NPWP.

9. Berdasarkan LHP Penghapusan NPWP:

a. dalam hal penghapusan NPWP dilakukan sesuai batas waktu:

1) untuk Wajib Pajak yang memenuhi ketentuan dilakukan penghapusan

NPWP, Petugas Pendaftaran mencetak konsep Surat Keputusan

Penghapusan NPWP dan menyampaikan kepada Kasi Pelayanan;

atau

2) untuk Wajib Pajak yang tidak memenuhi ketentuan dilakukan

penghapusan NPWP, Petugas Pendaftaran:

a) mencetak konsep Surat Penolakan Penghapusan NPWP dan

menyampaikan kepada Kasi Pelayanan; dan/atau

b) melakukan prosedur Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif

secara jabatan terhadap Wajib Pajak yang sebelumnya telah

dilakukan penetapan Wajib Pajak Non-Efektif secara jabatan,

sebagai berikut:

(1) merekam nomor LHP Penghapusan NPWP sebagai nomor

LHPt Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif;

(2) melakukan perubahan Status Master File Wajib Pajak

menjadi Status Aktif;

(3) mencetak konsep Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali

Wajib Pajak Non-Efektif; dan

(4) menyampaikan konsep Surat Pemberitahuan Pengaktifan

Kembali Wajib Pajak Non-Efektif kepada Kasi Pelayanan.

b. dalam hal penghapusan NPWP dilakukan melewati batas waktu, Petugas

Pendaftaran:

1) membuat konsep Surat Keputusan Penghapusan NPWP; dan

2) membuat dan menandatangani konsep Berita Acara Penghapusan

NPWP Melewati Batas Waktu,

dan menyampaikan kepada Kasi Pelayanan.

10. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani:

a. konsep Surat Keputusan Penghapusan NPWP, konsep Surat Penolakan

Penghapusan NPWP, dan/atau konsep Surat Pemberitahuan Pengaktifan

Kembali Wajib Pajak Non-Efektif, serta menyerahkannya kembali kepada

Petugas Pendaftaran; dan/atau

b. konsep Berita Acara Penghapusan NPWP Melewati Batas Waktu, dan

menyampaikannya kepada Kepala Kantor.

11. Kepala Kantor meneliti dan menandatangani Berita Acara Penghapusan NPWP

Melewati Batas Waktu, serta menyerahkan kembali kepada Kasi Pelayanan.

12. Kasi Pelayanan menyerahkan Berita Acara Penghapusan NPWP Melewati

Batas Waktu kepada Petugas Pendaftaran.

13. Petugas Pendaftaran menatausahakan:

a. Surat Keputusan Penghapusan NPWP, Surat Penolakan Penghapusan

NPWP, dan/atau Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak

Non-Efektif, serta menyampaikannya kepada Wajib Pajak; dan/atau

b. Berita Acara Penghapusan NPWP Melewati Batas Waktu.

14. Proses selesai.

Page 96: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 123 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

B.2. Dokumen Input

1. Formulir Penghapusan NPWP.

2. Dokumen pendukung.

B.3. Jangka Waktu Penyelesaian

Penerbitan Surat Keputusan Penghapusan NPWP atau Surat Penolakan

Penghapusan NPWP dilakukan paling lama:

1. 6 (enam) bulan untuk Wajib Pajak Orang Pribadi; atau

2. 12 (dua belas) bulan untuk Wajib Pajak Badan,

setelah BPE diterbitkan.

B.4. Dokumen Output

1. Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif.

2. Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif.

3. Surat Keputusan Penghapusan NPWP.

4. Surat Penolakan Penghapusan NPWP.

5. Berita Acara Penghapusan NPWP Melewati Batas Waktu.

Page 97: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 124 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

B.5. Bagan Alir (Flowchart) Penghapusan NPWP melalui Tempat Pelayanan Terpadu KPP

. " Meneliti dan --" o 3&

menandatangani BA

to ¢ ¢

Penghapusan NPW

Melewati Batas Waktu

A

zs Men yampaikan d t 0g LHP gs e @ Penghapusan ~ E 2&

NPW

c 0 c g3 .. Meneliti dan menandatangani Surat

• � Menandatangani Meneliti dan Menugaskan Keputusan Penghapusan NPWP dan/atau

0 .¢ i

konsep ND menandatangani Petugas BA Penghapusan NPWP Melewati Batas

% penerusan Surat emberitahuan Pendaftaran untuk Waktu atau Surat Penolakan Penghapusan

a permohonan Penetapan WP NE menindaklanjuti NPWP dan/atau Surat Pemberitahuan

c • LHP Pengaktifan Kembali wp NE 0 A e a c � A

t ¢ � "' d a

� Mencetak

2 konsep Surat

Melakukan

• Mencetak Konsep

pemberitahuan d perubahan Surat Pemberitahuan

Penetapan WP status WP

+ Pengaktifan Kembali

NE meniadi NE - WP NE

A l i c Mencetak konsep Merekam nomor

� . BPS sebagai Mencetak Mencetak Mencetak

e ND penerusan � ·P Konsep BA Konsep Surat Konsep Surat Melakukan

., nomor LHPt «E» 0 permohonan Penghapusan perubahan

o Belum penetapan WP NE Keputusan Penolakan

c NE NPWP Melewati Penghapusan Penghapusan status WP

� 0

meniadi aktif

� Batas Waktu • NP\WP NPWP

e

1 �-·-1 A

'e ,.

Me neliti BPS dan LPAD

� ·�· Merekam nomor

formulir dan Merekam LHP LHP sebagai

dan mengecek - Cek

dokumen .... status NE �

nomor LHPt ,. pendukuna

batas waktu pengaktfan

4'- Mengembalikan 1 kembali WP NE SOP Tata Cara

·O I Tidak lengka permohonan - Penatausahaan

I

. Dokumen WP

I G I .

I K ............... I [J [J D .f Mengisi dan

­ ····- D ( menandatangani « Penghapusan NP\WP

a. Formulir atau Surat Penolakan

.n Penghapusan Penghapusan NP\WP

± NPW BPS Surat dan Surat

Formulir Pemberitabuan Pemberitahuan

Penghapusan NPW Penetapan WP Pengaktifan Kembali

dan dokumen NE WP NF

pendukung

d

Page 98: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 125 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

C. Prosedur Penghapusan NPWP melalui Tempat Pelayanan Terpadu KP2KP

C.1. Prosedur

1. Wajib Pajak mengisi Formulir Penghapusan NPWP dan menyampaikannya

bersama dokumen pendukung ke KP2KP, secara langsung atau melalui pos,

perusahaan jasa ekspedisi, atau jasa kurir dengan bukti pengiriman surat.

2. Petugas Pendaftaran KP2KP menerima Formulir Pengaktifan Kembali Wajib

Pajak Non-Efektif dan dokumen pendukung, serta meneliti:

a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir; serta

b. kelengkapan dan kebenaran dokumen pendukung.

3. Berdasarkan penelitian, dalam hal permohonan Wajib Pajak:

a. dinyatakan lengkap, Petugas Pendaftaran KP2KP melakukan upload

Formulir Penghapusan NPWP dan dokumen pendukung pada Aplikasi

Registrasi, dan:

1) menerbitkan BPS dan Lembar Pengawasan Arus Dokumen (LPAD),

menyerahkan BPS kepada Wajib Pajak, serta menggabungkan LPAD

dengan berkas permohonan, untuk permohonan yang disampaikan

secara langsung; atau

2) menerbitkan BPS dan LPAD, mengarsipkan BPS dan

menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, untuk

permohonan yang disampaikan melalui pos, perusahaan jasa

ekspedisi atau jasa kurir dengan bukti pengiriman surat;

atau

b. dinyatakan belum lengkap, Petugas Pendaftaran KP2KP:

1) mengembalikan permohonan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif,

untuk permohonan yang disampaikan secara langsung; atau

2) mengembalikan permohonan pendaftaran Wajib Pajak dengan

menyampaikan Surat Pengembalian Permohonan, untuk permohonan

yang disampaikan melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi atau jasa

kurir dengan bukti pengiriman surat.

4. Petugas Pendaftaran KP2KP meneruskan permohonan Wajib Pajak yang

dinyatakan lengkap sebagaimana dimaksud pada angka 3 huruf a melalui

Aplikasi Registrasi ke KPP.

5. Petugas Pendaftaran KPP memantau informasi permohonan penghapusan

NPWP pada Aplikasi Registrasi setiap hari kerja atas permohonan yang

disampaikan ke KP2KP di Aplikasi Registrasi, dan mencetak permohonan

Wajib Pajak.

6. Atas permohonan yang telah diterbitkan BPS, Petugas Pendaftaran:

a. mencetak konsep nota dinas penerusan permohonan penghapusan NPWP

kepada Kasi Pemeriksaan, dan menyampaikannya kepada Kasi

Pelayanan; dan/atau

b. melakukan prosedur penetapan Wajib Pajak Non-Efektif secara jabatan

dalam hal Wajib Pajak belum berstatus Non-Efektif dan tidak berstatus

PKP, sebagai berikut:

1) merekam nomor BPS sebagai pengganti nomor LHPt Penetapan

Wajib Pajak Non-Efektif;

2) melakukan perubahan Status Master File Wajib Pajak menjadi Status

Non-Efektif;

3) mencetak konsep Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-

Efektif; dan

Page 99: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 126 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

4) menyampaikan konsep Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak

Non-Efektif kepada Kasi Pelayanan.

7. Kasi Pelayanan:

a. menandatangani nota dinas penerusan permohonan kepada Kasi

Pemeriksaan; dan/atau

b. meneliti dan menandatangani konsep Surat Pemberitahuan Penetapan

Wajib Pajak Non-Efektif,

serta menyerahkan kembali kepada Petugas Pendaftaran.

8. Petugas Pendaftaran menatausahakan dan menyampaikan:

a. nota dinas penerusan permohonan kepada Kasi Pemeriksaan; dan/atau

b. Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif kepada Wajib

Pajak.

9. Kasi Pemeriksaan menyampaikan LHP Penghapusan NPWP kepada Kasi

Pelayanan.

10. Kasi Pelayanan menugaskan Petugas Pendaftaran untuk menindaklanjuti LHP

Penghapusan NPWP.

11. Berdasarkan LHP Penghapusan NPWP:

a. dalam hal penghapusan NPWP dilakukan sesuai batas waktu:

1) untuk Wajib Pajak yang memenuhi ketentuan dilakukan penghapusan

NPWP, Petugas Pendaftaran mencetak konsep Surat Keputusan

Penghapusan NPWP dan menyampaikan kepada Kasi Pelayanan;

atau

2) untuk Wajib Pajak yang tidak memenuhi ketentuan dilakukan

penghapusan NPWP, Petugas Pendaftaran:

a) mencetak konsep Surat Penolakan Penghapusan NPWP dan

menyampaikan kepada Kasi Pelayanan; dan/atau

b) melakukan prosedur Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif

secara jabatan terhadap Wajib Pajak yang sebelumnya telah

dilakukan penetapan Wajib Pajak Non-Efektif secara jabatan,

sebagai berikut:

(1) merekam nomor LHP Penghapusan NPWP sebagai nomor

LHPt Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif;

(2) melakukan perubahan Status Master File Wajib Pajak

menjadi Status Aktif;

(3) mencetak konsep Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali

Wajib Pajak Non-Efektif; dan

(4) menyampaikan konsep Surat Pemberitahuan Pengaktifan

Kembali Wajib Pajak Non-Efektif kepada Kasi Pelayanan;

atau

b. dalam hal penghapusan NPWP dilakukan melewati batas waktu, Petugas

Pendaftaran:

1) membuat konsep Surat Keputusan Penghapusan NPWP; dan

2) membuat dan menandatangani konsep Berita Acara Penghapusan

NPWP Melewati Batas Waktu,

dan menyampaikan kepada Kasi Pelayanan.

12. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani:

a. konsep Surat Keputusan Penghapusan NPWP, konsep Surat Penolakan

Penghapusan NPWP, dan/atau konsep Surat Pemberitahuan Pengaktifan

Page 100: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 127 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

Kembali Wajib Pajak Non-Efektif, serta menyerahkannya kembali kepada

Petugas Pendaftaran; dan/atau

b. konsep Berita Acara Penghapusan NPWP Melewati Batas Waktu, dan

menyampaikannya kepada Kepala Kantor.

13. Kepala Kantor meneliti dan menandatangani Berita Acara Penghapusan NPWP

Melewati Batas Waktu, serta menyerahkan kembali kepada Kasi Pelayanan.

14. Kasi Pelayanan menyerahkan Berita Acara Penghapusan NPWP Melewati

Batas Waktu kepada Petugas Pendaftaran.

15. Petugas Pendaftaran menatausahakan:

a. Surat Keputusan Penghapusan NPWP, Surat Penolakan Penghapusan

NPWP, dan/atau Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak

Non-Efektif, serta menyampaikannya kepada Wajib Pajak; dan/atau

b. Berita Acara Penghapusan NPWP Melewati Batas Waktu.

16. Proses selesai.

C.2. Dokumen Input

1. Formulir Penghapusan NPWP.

2. Dokumen pendukung.

C.3. Jangka Waktu Penyelesaian

Penerbitan Surat Keputusan Penghapusan NPWP atau Surat Penolakan

Penghapusan NPWP dilakukan paling lama:

1. 6 (enam) bulan untuk Wajib Pajak Orang Pribadi; atau

2. 12 (dua belas) bulan untuk Wajib Pajak Badan,

setelah BPE diterbitkan.

C.4. Dokumen Output

1. Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif.

2. Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif.

3. Surat Keputusan Penghapusan NPWP.

4. Surat Penolakan Penghapusan NPWP.

5. Berita Acara Penghapusan NPWP Melewati Batas Waktu.

Page 101: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 128 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

C.5. Bagan Alir (Flowchart) Penghapusan NPWP melalui Tempat Pelayanan Terpadu KP2KP

Menyampaian

]sis%~,, NPWP

Sor Tata Cara Penatausanaan [_

ookumeo we ["kh G

Mencetak Konsep Surat Pembertahuan engaktitan Kembal

WPNE

Mencia

Konsep Surat I Mela:u�an,] ·.s :7;; "gg° sag. a4

t Akllr Mereka! nomor LHP sebagai nomor L4pt

pengaktifan embali WP NE

Tolak

Terra

X

Meneliti dan menandatangani Surat

Keputusan Penghapusan NP dan/atau BA enghapusan NP\WP Melewati Batas

Waktu atau Surat enolakan enghapusan NP\W an/atau Surat Pemberitahuan

Pengaktifan Kemball WP NF

I

Wenelill dan

menandatang ani BA Penghaputan NPW

Melewati Batas Waktu

Menoetak Konsep Surat

Keputusan

Penghapusan NPW

Menceta Konsep BA

Pegrapusr [«h>» NPWP Melewat

Batas Waktu

Menugaskan Petugas

pendaftaran untuk

menindaklanjuti L4

I Merekam LHP

an mengecek ] p batas waktu

H .. �--"'" I perubahan

status WP meriadi NE

encetaK konsep Surat

Pembertahuan

Penovgpanww

H Meo�tak I berk.as

permohonan

';' ' \ ,

'

Mencetak konsep ] � ���as�b:�':i'r

2<zzz7'..< .Li penetapan WP NE

Memantau permohonan penghapusan NPWP pada

Aplikasi Registras

.s z8

« c ¢

i% « ±

Ii 5 l

ad z 4 8 .. 48

I % �

i 2

%

i i

Mengembalik.an permohonan

Menerusk an permohonan

melalui Aphkast

Registrasi

Mengunggal dokumen pada

Aplikasi

Registrasi H Menerbltkan �

BPS

'-----' '--------' '----� X

Lengap

Tilak lengkap

Menehiti formulir dan okumen pendukung

% .. j � if. ca ¢

t k l

Mengisi dan menandatang ant enghapusan

NPWP • F ormuhr Penghapus.an

NP an dokurer

penduung

0 BPS D

Surat Pemberitaua Penetapan VP

NE

Surat Keputusan D Penghapusan NW atau Surat Penolaan Penghapusan NPwW

dan Surat Pemberitahuan

Pengaktifan Kembalr

WP NE

Page 102: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 129 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

D. Prosedur Penghapusan NPWP secara Jabatan

D.1. Prosedur

1. Kepala Kantor menugaskan Kasi Pemeriksaan, Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi

Eksten untuk menindaklanjuti data dan/atau informasi yang dimiliki/diperoleh.

2. Kasi Pemeriksaan, Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten menugaskan Petugas

Pemeriksa Pajak atau AR untuk melakukan pemeriksaan atau penelitian

administrasi.

3. Petugas Pemeriksa Pajak atau AR:

1) melakukan pemeriksaan atau penelitian administrasi dan membuat LHP

Penghapusan NPWP atau LHPt Penghapusan NPWP;

2) menindaklanjuti LHP atau LHPt dengan:

a) mengisi dan menandatangani Formulir Penghapusan NPWP, dalam

hal LHP atau LHPt menyatakan Wajib Pajak memenuhi ketentuan

untuk dilakukan penghapusan NPWP; atau

b) mengarsipkan LHP atau LHPt, dalam hal LHP atau LHPt menyatakan

Wajib Pajak tidak memenuhi ketentuan untuk dilakukan penghapusan

NPWP;

3) menyampaikan LHP atau LHPt kepada Kasi Pemeriksaan, Kasi

Waskon II/III/IV, atau Kasi Eksten.

4. Kasi Pemeriksaan, Kasi Waskon II/III/IV, atau Kasi Eksten meneliti dan

menandatangani LHP atau LHPt, serta menyampaikan kepada Kasi Pelayanan.

5. Kasi Pelayanan menugaskan Petugas Pendaftaran untuk menindaklanjuti LHP

atau LHPt.

6. Petugas Pendaftaran:

a. merekam nomor LHP atau LHPt;

b. merekam data dalam Formulir Penghapusan Wajib NPWP;

c. mencetak konsep Surat Keputusan Penghapusan NPWP; dan

d. menyampaikan konsep Surat Keputusan Penghapusan NPWP dan konsep

Berita Acara Penghapusan NPWP kepada Kasi Pelayanan.

7. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani konsep Surat Keputusan

Penghapusan NPWP, kemudian menyerahkannya kembali kepada Petugas

Pendaftaran.

8. Petugas Pendaftaran menatausahakan dokumen dan menyampaikan Surat

Keputusan Penghapusan NPWP kepada Wajib Pajak.

9. Proses selesai.

D.2. Dokumen Input

1. Formulir Penghapusan NPWP.

2. Dokumen pendukung.

D.3. Jangka Waktu Penyelesaian

Penerbitan Surat Keputusan Penghapusan NPWP atau Surat Penolakan

Penghapusan NPWP dilakukan paling lama:

1. 6 (enam) bulan untuk Wajib Pajak Orang Pribadi; atau

2. 12 (dua belas) bulan untuk Wajib Pajak Badan,

setelah penugasan Petugas Pemeriksa Pajak untuk melakukan pemeriksaan,

dengan pertimbangan Kasi Pemeriksaan; atau

20 hari kerja setelah penugasan AR untuk melakukan penelitian administrasi,

dengan pertimbangan Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten.

Page 103: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 130 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

D.4. Dokumen Output

1. Surat Keputusan Penghapusan NPWP.

2. Surat Penolakan Penghapusan NPWP.

3. Berita Acara Penghapusan NPWP Melewati Batas Waktu.

D.5. Bagan Alir (Flowchart) Penghapusan NPWP secara Jabatan

8 Menugaskan untuk 3@» memindaklanyut

data dan/atau informasi z

c

.3 ' « 3 t5£ Menugaskan untuk Meneliti dan

£= melakukan menandatangani = permeniksaan atau Laporan Hasd

$sg; peneltian Pemerksaan/

1l# administrasi Pereltian @

2 �

e e a 2 .. a 3 Menelti dan C � Menugaskan 2 Petugas

menandatangani

« a konsep Surat � i Pendattaran untuk

Keputusan l menindaklanjuti Penghapuasan • LHP/LHPt

NPWP 5 z 4 r :! �

i: ' Memenuhi Mengisi dan

menandatangani

a.£ Melakukan Formulir

i pemeriksaan atau Penghapusan

e peneltian NPWP ¢

administrasi dan E @a membuat Laporan Mergarspkan 0 ·O 0 _ Has4 emenksaan/ Laporan +tasl

% Peneltian Pemeriksaan/

&< kriteria Penelitian

c •• I ' Merekam

Mencetak SOP Tata Cara Laporan Hasl

konsep Surat Penatausahaan

/·O £ Pemerksaan/ Keputusan Ookumen WP g Peneltian Penghapusan G .

NPW 0

2 &

. D

t a a • ;;- 3

Surat Keputusan

Penghapusan

NP\WP

Page 104: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 131 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

E. Contoh Format Laporan Hasil Penelitian Penghapusan NPWP

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

…………………………………………1)

LAPORAN HASIL PENELITIAN

PENGHAPUSAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK

NOMOR LHPt-………………...2)

A. IDENTITAS WAJIB PAJAK

1. NPWP : ...........................................3)

2. Nama : ...........................................4)

3. Alamat : ...........................................5)

4. Kegiatan Usaha : ...........................................6)

5. Kode KLU : ...........................................7)

B. DASAR PENELITIAN

………………………………….…8)

C. PELAKSANAAN PENELITIAN

………………………………….…9)

D. URAIAN HASIL PENELITIAN

……………………………………10)

E. SIMPULAN

……………………………………11)

F. DAFTAR LAMPIRAN

……………………………………12)

Mengetahui,

Kasi …………………….14),

....................................................15)

................., ………...................13)

Account Representative,

…….........................................16)

Page 105: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 132 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

PETUNJUK PENGISIAN

LAPORAN HASIL PENELITIAN PENGHAPUSAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK

Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.

Angka 2 : Diisi dengan nomor LHPt.

Angka 3 : Diisi dengan NPWP yang diteliti.

Angka 4 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diteliti.

Angka 5 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang diteliti.

Angka 6 : Diisi dengan kegiatan usaha Wajib Pajak yang diteliti.

Angka 7 : Diisi dengan Kode Klasifikasi Lapangan Usaha (Kode KLU) Wajib Pajak yang

diteliti.

Angka 8 : Diisi dengan dasar penelitian penghapusan NPWP.

Angka 9 : Diisi dengan pelaksanaan penelitian secara urut, rinci dan jelas mengenai

tahap-tahap pelaksanaan penelitian.

Angka 10 : Diisi dengan uraian hasil penelitian.

Angka 11 : Diisi dengan simpulan hasil penelitian.

Angka 12 : Diisi dengan dokumen atau surat yang perlu dilampirkan.

Angka 13 : Diisi dengan nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun pembuatan LHPt.

Angka 14 : Diisi dengan Kasi Waskon III/IV atau Kasi Eksten.

Angka 15 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kasi Waskon III/IV atau Kasi Eksten.

Angka 16 : Diisi dengan nama dan tanda tangan AR.

Page 106: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 133 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

F. Contoh Format Berita Acara Penghapusan NPWP Melewati Batas Waktu

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

…………………………………………1)

BERITA ACARA

PENGHAPUSAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK MELEWATI BATAS WAKTU

NOMOR BA-………………..2)

Pada hari ini ................3), tanggal ...............4), bulan .....................5), tahun .................. 6),

telah dilakukan Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) melewati batas waktu atas:

NPWP : ............................................... 7)

Nama : ............................................... 8)

Alamat : ............................................... 9)

Penghapusan NPWP melewati batas waktu dilakukan karena:10)

1. ....................................................................

2. ....................................................................

3. ...............................................................dst.

Sesuai dengan ketentuan, NPWP dihapus pada tanggal ...............11), bulan

.....................12), tahun .................. 13)

Berita Acara ini dibuat dengan sesungguhnya.

Mengetahui,

Kasi Pelayanan,

...................................................15)

Menyetujui,

Kepala Kantor,

...................................................17)

Dibuat di..................................14)

Petugas Pendaftaran,

…….........................................16)

Gf

Page 107: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 134 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

PETUNJUK PENGISIAN

BERITA ACARA PENGHAPUSAN NPWP MELEWATI BATAS WAKTU

Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.

Angka 2 : Diisi dengan nomor Berita Acara Penghapusan NPWP Melewati Batas Waktu.

Angka 3 : Diisi dengan nama hari pembuatan Berita Acara Penghapusan NPWP

Melewati Batas Waktu.

Angka 4 : Diisi dengan tanggal pembuatan Berita Acara Penghapusan NPWP Melewati

Batas Waktu.

Angka 5 : Diisi dengan bulan pembuatan Berita Acara Penghapusan NPWP Melewati

Batas Waktu.

Angka 6 : Diisi dengan tahun pembuatan Berita Acara Penghapusan NPWP Melewati

Batas Waktu.

Angka 7 : Diisi dengan NPWP yang dilakukan penghapusan.

Angka 8 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang dilakukan penghapusan NPWP.

Angka 9 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang dilakukan penghapusan NPWP.

Angka 10 : Diisi dengan alasan dilakukannya penghapusan NPWP melewati batas waktu.

Angka 11 : Diisi dengan tanggal penghapusan NPWP.

Angka 12 : Diisi dengan bulan penghapusan NPWP.

Angka 13 : Diisi dengan tahun penghapusan NPWP.

Angka 14 : Diisi dengan nama kota tempat Berita Acara Penghapusan NPWP Melewati

Batas Waktu dibuat.

Angka 15 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kasi Pelayanan.

Angka 16 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Petugas Pendaftaran.

Angka 17 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kepala Kantor.

Page 108: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 135 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

VII. TATA CARA PEMBATALAN PENGHAPUSAN NPWP

Prosedur ini menguraikan tata cara pembatalan penghapusan NPWP yang telah dilakukan

penghapusan (status Hapus) untuk kembali menjadi status Aktif. NPWP dengan status

Hapus merupakan keputusan KPP melalui Surat Penghapusan NPWP yang diterbitkan

berdasarkan hasil pemeriksaan atau penelitian dalam rangka penghapusan NPWP.

Prosedur ini hanya dilakukan secara jabatan oleh KPP.

A. Prosedur Pembatalan Penghapusan NPWP A.1. Prosedur

1. Kepala Kantor menugaskan Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten untuk

menindaklanjuti data dan/atau informasi yang menunjukkan bahwa Wajib Pajak

yang telah diterbitkan Surat Penghapusan NPWP ternyata masih memenuhi

persyaratan subjektif dan objektif.

2. Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten menugaskan AR Seksi Waskon II/III/IV

atau AR Seksi Eksten untuk menindaklanjuti data dan/atau informasi yang

menunjukkan bahwa Wajib Pajak yang telah diterbitkan Surat Penghapusan

NPWP ternyata masih memenuhi persyaratan subjektif dan objektif.

3. AR Seksi Waskon II/III/IV atau AR Seksi Eksten:

a. meneliti dan memastikan kebenaran data dan/atau informasi;

b. membuat LHPt Pembatalan Penghapusan NPWP; dan

c. menyampaikan LHPt kepada Kasi Pelayanan.

4. Kasi Pelayanan menugaskan Petugas Pendaftaran untuk menindaklanjuti

LHPt.

5. Berdasarkan LHPt Pembatalan Penghapusan NPWP:

a. dalam hal Wajib Pajak benar dalam keadaan tidak memenuhi persyaratan

subjektif dan objektif pada saat diterbitkannya Surat Penghapusan NPWP,

Petugas Pendaftaran mengarsipkan LHPt;

b. dalam hal penghapusan NPWP tidak seharusnya dilakukan dan/atau LHPt

memuat rekomendasi untuk Pembatalan Penghapusan NPWP, Petugas

Pendaftaran melakukan pembatalan penghapusan NPWP dengan:

1) mencetak konsep Surat Pemberitahuan Pembatalan Penghapusan

NPWP; dan

2) mencetak dan menandatangani konsep Berita Acara Pembatalan

Penghapusan NPWP,

serta menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan.

6. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani:

a. konsep Surat Pemberitahuan Pembatalan Penghapusan NPWP, serta

menyerahkannya kembali kepada Petugas Pendaftaran; dan

b. konsep Berita Acara Pembatalan Penghapusan NPWP, serta

menyampaikannya kepada Kepala Kantor.

7. Kepala Kantor meneliti dan menandatangani konsep Berita Acara Pembatalan

Penghapusan NPWP, serta menyerahkannya kepada Kasi Pelayanan.

8. Kasi Pelayanan menyerahkan Berita Acara Pembatalan Penghapusan NPWP

kepada Petugas Pendaftaran.

9. Petugas Pendaftaran menatausahakan:

a. Surat Pemberitahuan Pembatalan Penghapusan NPWP dan

menyampaikannya kepada Wajib Pajak; dan

b. Berita Acara Pembatalan Penghapusan NPWP.

10. Proses selesai.

Page 109: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 136 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

A.2. Dokumen Input

Penugasan Kepala Kantor dalam rangka pembatalan penghapusan NPWP.

A.3. Jangka Waktu Penyelesaian

Penerbitan Pemberitahuan Pembatalan Penghapusan NPWP dilakukan segera

setelah penugasan AR Seksi Waskon II/III/IV atau AR Seksi Eksten untuk

melakukan pembatalan penghapusan NPWP, dengan pertimbangan Kasi Waskon

II/III/IV atau Kasi Eksten.

A.4. Dokumen Output

1. Surat Pemberitahuan Pembatalan Penghapusan NPWP.

2. Berita Acara Pembatalan Penghapusan NPWP.

A.5. Bagan Alir (Flowchart) Pembatalan Penghapusan NPWP

ie. Menugaskan untuk Meneliti dan

menindaklanyuti menandatangani konsep data dan/atau Berta Acara Pembatalan

3 informas Penghapusan NP\WP

A

35 e a

l9 e Menugaskan untuk Meneliti dan z±2

Et? melakukan menandatangani '- l> penelitian Laporan Hasil

id administrasi Pereltian Bi° . - «

k=

• e t a .

' C a � Meneliti dan C Menugaskan t -.

Petugas menandatangani konsep

c a Surat Pemberrtahuan • ? pendataran untuk

pembatalan • • menindalanjuti % 0 Penghapusan NPWP dan a. -" LHPt kon or Benita Acara 5 z C e t ¥

?EI l

zz Meneliti dan memastikan

83 kebenaran data dan/atau � 0. informasi serta membuat + Laporan Hasit Penelitian <tC

Tidak seharusnya Melakukan

Menoetak konsep Surat

,I. dihapus pembatalan

Pemberitahuan C

·i l» Pembatalan • penghapusan i NPP Penghapusan NPWP dan • Melakukan konsep Berita Acara

£ perubahan status SOP Tata Cara . wp menjadi NE

Mengarsipkan ·O Penatausahaan -O . 0

Laporan Hasl Dokumen wp , l F Penghapusan peneltian

sudah benar

D ... t a .0

3 Surat Pembertatuan

Pembatalan

Penghapusan NP\WP

Page 110: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 137 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

B. Contoh Format Laporan Hasil Penelitian Pembatalan Penghapusan NPWP

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

…………………………………………1)

LAPORAN HASIL PENELITIAN

PEMBATALAN PENGHAPUSAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK

NOMOR LHPt-………………...2)

A. IDENTITAS WAJIB PAJAK

1. NPWP : ...........................................3)

2. Nama : ...........................................4)

3. Alamat : ...........................................5)

4. Tanggal Pengukuhan PKP : ...........................................6)

5. Pengurus/Penanggung Jawab : ...........................................7)

6. Kegiatan Usaha : ...........................................8)

7. Kode KLU : ...........................................9)

B. DASAR PENELITIAN

Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor ….. tentang …..10)

C. PELAKSANAAN PENELITIAN

………………………………….…11)

D. URAIAN HASIL PENELITIAN

………………………………….…12)

E. SIMPULAN DAN USUL PETUGAS

Setelah dilakukan penelitian, dinyatakan bahwa Surat Penghapusan Nomor Pokok Wajib

Pajak atas Wajib Pajak di atas dibatalkan dengan alasan …………….13) dan NPWP atas

Wajib Pajak tersebut menjadi status Aktif.

F. DAFTAR LAMPIRAN

………………………………….…14)

………….., ………….15)

Mengetahui,

Kasi …………………….16), Petugas Peneliti,

....................................................17) ....................................................18)

Menyetujui,

Kepala Kantor,

....................................................19)

Gf

Page 111: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 138 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

PETUNJUK PENGISIAN

LAPORAN HASIL PENELITIAN PEMBATALAN PENGHAPUSAN

NOMOR POKOK WAJIB PAJAK

Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.

Angka 2 : Diisi dengan nomor LHPt.

Angka 3 : Diisi dengan NPWP yang diteliti.

Angka 4 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diteliti.

Angka 5 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang diteliti.

Angka 6 : Diisi dengan tanggal pengukuhan PKP.

Angka 7 : Diisi dengan nama pengurus/penanggung jawab.

Angka 8 : Diisi dengan kegiatan usaha Wajib Pajak yang diteliti.

Angka 9 : Diisi dengan kode KLU Wajib Pajak yang diteliti.

Angka 10 : Diisi dengan dasar penelitian.

Angka 11 : Diisi dengan pelaksanaan penelitian secara urut, rinci dan jelas mengenai

tahap-tahap pelaksanaan penelitian, misalnya tanggal penghapusan NPWP,

alasan penghapusan NPWP, dan sumber data yang diperoleh terkait

pembatalan penghapusan NPWP.

Angka 12 : Diisi dengan uraian informasi, data, keterangan, temuan, dokumen/bukti

pendukung yang diperoleh, pengujian yang telah dilakukan, dan lain-lain yang

diperoleh.

Angka 13 : Diisi dengan simpulan dan usul petugas, termasuk alasan pembatalan

penghapusan NPWP.

Angka 14 : Diisi dengan semua dokumen atau surat-surat yang perlu dilampirkan sebagai

pendukung dalam penelitian, dll.

Angka 15 : Diisi dengan nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun pembuatan LHPt.

Angka 16 : Diisi dengan Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten.

Angka 17 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten.

Angka 18 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Petugas Peneliti.

Angka 19 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kepala Kantor.

Page 112: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 139 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

C. Contoh Format Berita Acara Pembatalan Penghapusan NPWP

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

…………………………………………1)

BERITA ACARA PEMBATALAN PENGHAPUSAN NPWP

NOMOR BA-………………..2)

Pada hari ini ................3), tanggal ...............4), bulan .....................5), tahun .................. 6),

berdasarkan Laporan Hasil Penelitian nomor ……………7) tanggal………………8), telah dilakukan

Pembatalan Surat Penghapusan NPWP nomor ........................ 9) tanggal.......................... 10) atas

Wajib Pajak: NPWP : ..................................................... 11) Nama : ..................................................... 12) Alamat : .................................................... 13),

dengan alasan: 14)

1. ………………………………………………………………….

2. ………………………………………………………………….

3. ……………………………………………………………...dst.

Berita Acara ini dibuat dengan sesungguhnya.

Mengetahui

Kasi Pelayanan,

..........................................16)

Dibuat di.......................................15)

Petugas Pendaftaran,

..........................................17)

Menyetujui

Kepala Kantor,

..........................................18)

Page 113: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 140 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

PETUNJUK PENGISIAN

BERITA ACARA PEMBATALAN PENGHAPUSAN NPWP

Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.

Angka 2 : Diisi dengan nomor Berita Acara Pembatalan Penghapusan NPWP.

Angka 3 : Diisi dengan nama hari pembuatan Berita Acara Pembatalan Penghapusan

NPWP.

Angka 4 : Diisi dengan tanggal pembuatan Berita Acara Pembatalan Penghapusan

NPWP.

Angka 5 : Diisi dengan bulan pembuatan Berita Acara Pembatalan Penghapusan NPWP.

Angka 6 : Diisi dengan tahun pembuatan Berita Acara Pembatalan Penghapusan NPWP.

Angka 7 : Diisi dengan nomor LHPt dalam rangka pembatalan penghapusan NPWP.

Angka 8 : Diisi dengan tanggal LHPt dalam rangka pembatalan penghapusan NPWP.

Angka 9 : Diisi dengan nomor Surat Penghapusan NPWP.

Angka 10 : Diisi dengan tanggal Surat Penghapusan NPWP.

Angka 11 : Diisi dengan NPWP yang dilakukan pembatalan penghapusan NPWP.

Angka 12 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang dilakukan pembatalan penghapusan

NPWP.

Angka 13 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang dilakukan pembatalan penghapusan

NPWP.

Angka 14 : Diisi dengan alasan pembatalan penghapusan NPWP.

Angka 15 : Diisi dengan nama kota tempat Berita Acara Pembatalan Penghapusan NPWP

dibuat.

Angka 16 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kasi Pelayanan.

Angka 17 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Petugas Pendaftaran.

Angka 18 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kepala Kantor.

Page 114: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 141 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

VIII. TATA CARA AKTIVASI SEMENTARA WAJIB PAJAK HAPUS

Prosedur operasi ini menguraikan tata cara pengaktifan sementara status Master File Wajib

Pajak dari status Hapus menjadi status Aktivasi Sementara dalam rangka pelaksanaan suatu

hak atau kewajiban Wajib Pajak yang muncul setelah NPWP-nya dihapus.

A. Prosedur Aktivasi Sementara Wajib Pajak Hapus A.1. Prosedur

1. Berdasarkan data atau informasi yang menunjukkan adanya hak atau

kewajiban perpajakan yang harus diselesaikan atas Wajib Pajak Hapus, Kepala

Kantor menugaskan Kasi Pelayanan untuk mengaktifkan sementara status

Master File Wajib Pajak agar hak dan kewajiban perpajakan dapat segera

diselesaikan.

2. Kasi Pelayanan menugaskan Petugas Pendaftaran untuk menindaklanjuti data

dan/atau informasi yang menunjukkan adanya hak atau kewajiban perpajakan

yang harus diselesaikan atas Wajib Pajak Hapus.

3. Petugas Pendaftaran:

a. melakukan aktivasi sementara status Master File Wajib Pajak Hapus

menjadi status Aktif Sementara (AS);

b. mencetak konsep Berita Acara Aktivasi Sementara Wajib Pajak Hapus;

c. menandatangani konsep Berita Acara Aktivasi Sementara Wajib Pajak

Hapus dan menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan.

4. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani konsep Berita Acara Aktivasi

Sementara Wajib Pajak Hapus, serta menyampaikannya kepada Kepala

Kantor.

5. Kepala Kantor meneliti dan menandatangani konsep Berita Acara Aktivasi

Sementara Wajib Pajak Hapus, dan menyerahkannya kepada Kasi Pelayanan.

6. Kasi Pelayanan menyerahkan Berita Acara Aktivasi Sementara Wajib Pajak

Hapus kepada Petugas Pendaftaran.

7. Petugas Pendaftaran menatausahakan Berita Acara Aktivasi Sementara Wajib

Pajak Hapus.

8. Proses selesai.

A.2. Dokumen Input

Penugasan Kepala Kantor dalam rangka aktivasi sementara status Master File

Wajib Pajak Hapus.

A.3. Jangka Waktu Penyelesaian

Aktivasi sementara dilakukan segera setelah penugasan Petugas Pendaftaran

dalam rangka aktivasi sementara status Master File Wajib Pajak Hapus, dengan

pertimbangan Kasi Pelayanan.

A.4. Dokumen Output

Berita Acara Aktivasi Sementara Wajib Pajak Hapus.

Page 115: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 142 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

A.5. Bagan Alir (Flowchart) Aktivasi Sementara Wajib Pajak Hapus

5 c Menugaskan untuk Meneliti dan c ¥ ­ . menindaklanjuti menandatangani konsep 0 �

data dan/atau Serita Acara Aktivasi 7 0 informasi Sementara WP Hapus ID ¥ A

c a 0.

' C: 5 C « .x Menugaskan untuk Meneliti dan C: ID "' « 0 c menindaklanjuti menandatangani konsep "' >- 00 data dan/atau Berita Acara Aktivasi .!! m

0 0 informasi Sementara WP Hapus a go � 9 C: « c '. ¥ !'!

0 Melakukan aktivasi " Mencetak dan SOP Tata Cara c o sementara WP

Penatausahaan c . menandatangani konsep . d Hapus menjadi 0 . Berita Acara Aktivasi Dokumen WP t status Aktivasi

Sementara WP Hapus l c Sementara 0 �

% 0.

Page 116: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 143 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

B. Contoh Format Berita Acara Aktivasi Sementara

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

…………………………………………1)

BERITA ACARA AKTIVASI SEMENTARA

NOMOR BA-………………..2)

Pada hari ini ................3), tanggal ...............4), bulan .....................5), tahun .................. 6),

telah dilakukan Aktivasi Sementara Status Master File Wajib Pajak: NPWP : ............................…………... 7) Nama : ..............................................8)

Alamat : ..............................................9)

Alasan aktivasi sementara Status Master File tersebut adalah: 10)

1. Penerbitan surat ketetapan pajak dan Surat Tagihan Pajak;

2. Pembetulan SPT atau pengungkapan ketidakbenaran SPT;

3. Pembayaran pajak;

4. Pelaksanaan Putusan Banding atau Peninjauan Kembali;

5. Penerbitan SPMKP;

6. Alasan lainnya ...................................................................

Aktivasi sementara berlangsung selama satu bulan dimulai dari hari ini sampai dengan

hari .....................11), tanggal ................... 12). Setelah masa aktivasi sementara berakhir, Status

Master File wajib pajak akan kembali berstatus Hapus (DE).

Berita Acara ini dibuat dengan sesungguhnya.

Mengetahui,

Kasi Pelayanan,

...................................................14)

Menyetujui,

Kepala Kantor,

...................................................16)

Dibuat di..................................13)

Petugas Pendaftaran,

…….........................................15)

Page 117: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 144 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

PETUNJUK PENGISIAN

BERITA ACARA AKTIVASI SEMENTARA

Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.

Angka 2 : Diisi dengan nomor Berita Acara Aktivasi Sementara.

Angka 3 : Diisi dengan nama hari pembuatan Berita Acara Aktivasi Sementara.

Angka 4 : Diisi dengan tanggal pembuatan Berita Acara Aktivasi Sementara.

Angka 5 : Diisi dengan bulan pembuatan Berita Acara Aktivasi Sementara.

Angka 6 : Diisi dengan tahun pembuatan Berita Acara Aktivasi Sementara.

Angka 7 : Diisi dengan NPWP yang dilakukan aktivasi sementara.

Angka 8 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang dilakukan aktivasi sementara.

Angka 9 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang dilakukan aktivasi sementara.

Angka 10 : Diisi dengan alasan Aktivasi Sementara.

Angka 11 : Diisi dengan nama hari berakhirnya masa aktivasi sementara.

Angka 12 : Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun berakhirnya masa aktivasi sementara.

Angka 13 : Diisi dengan nama kota tempat Berita Acara Aktivasi Sementara dibuat.

Angka 14 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kasi Pelayanan.

Angka 15 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Petugas Pendaftaran.

Angka 16 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kepala Kantor.

Page 118: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 145 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

IX. TATA CARA PERMINTAAN SERTIFIKAT ELEKTRONIK

Prosedur operasi ini menguraikan tata cara penyelesaian permintaan Sertifikat Elektronik

yang diajukan oleh Wajib Pajak dalam bentuk tertulis melalui Tempat Pelayanan Terpadu

KPP atau KP2KP.

A. Prosedur Permintaan Sertifikat Elektronik melalui Aplikasi Registrasi

A.1. Prosedur

1. Wajib Pajak membuka situs Direktorat Jenderal Pajak dengan alamat

http://www.pajak.go.id.

2. Wajib Pajak memilih menu Aplikasi Registrasi dan membuat akun baru,

kemudian melakukan login ke aplikasi tersebut dengan mengisi username dan

password yang telah dibuat. Dalam hal Wajib Pajak sudah memiliki akun

sebelumnya yang dipakai untuk pendaftaran Wajib Pajak atau proses

administrasi lainnya, maka tidak perlu membuat akun baru.

3. Wajib Pajak memilih menu Permintaan Sertifikat Elektronik, mengisi Formulir

Permintaan Sertifikat Elektronik dengan lengkap dan benar, serta mengirimkan

formulir permohonan dan dokumen persyaratan secara online melalui Aplikasi

Registrasi.

4. Petugas Pendaftaran pada KPP memantau informasi permintaan Sertifikat

Elektronik pada Aplikasi Registrasi setiap hari kerja, dan mencetak permohonan

Wajib Pajak.

5. Petugas Pendaftaran:

a. meneliti Formulir Permintaan Sertifikat Elektronik dan dokumen

persyaratan yang disampaikan melalui Aplikasi Registrasi; dan

b. melakukan pengujian verifikasi dan autentikasi atas data Wajib Pajak.

6. Berdasarkan penelitian dan pengujian pada angka 5, Petugas Pendaftaran:

a. menerbitkan BPE dan menyampaikannya kepada Wajib Pajak melalui

Aplikasi Registrasi, dalam hal formulir permohonan dan dokumen

persyaratan lengkap dan benar, serta identitas Wajib Pajak terverifikasi dan

autentik; atau

b. menerbitkan Surat Pengembalian Permohonan dan menyampaikannya

kepada Wajib Pajak melalui Aplikasi Registrasi, dalam hal formulir

permohonan dan dokumen persyaratan tidak lengkap/benar dan/atau

identitas Wajib Pajak tidak terverifikasi atau tidak autentik.

7. Petugas Pendaftaran meneruskan permintaan Sertifikat Elektronik yang telah

diberikan BPE kepada Petugas Khusus.

8. Petugas Khusus menindaklanjuti dengan:

a. meminta Wajib Pajak, wakil Warisan Belum Terbagi, pengurus, pimpinan

cabang, atau pejabat Instansi Pemerintah, untuk menyiapkan dan

mengetik secara langsung passphrase sebagai pengaman Sertifikat

Elektronik;

b. memberikan persetujuan atas permintaan Sertifikat Elektronik;

c. mengunduh Sertifikat Elektronik;

d. menyerahkan Sertifikat Elektronik dan Bukti Penerbitan Sertifikat

Elektronik melalui e-mail Wajib Pajak.

9. Petugas Khusus menatausahakan dokumen permintaan Sertifikat Elektronik.

10. Proses Selesai.

A.2. Dokumen Input

1. Formulir Permintaan Sertifikat Elektronik.

2. Dokumen persyaratan.

Page 119: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 146 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

A.3. Jangka Waktu Penyelesaian

Sertifikat Elektronik dan Bukti Penerbitan Sertifikat Elektronik diterbitkan paling lama

1 (satu) hari kerja terhitung setelah permohonan diterima lengkap serta dilakukan

pengujian verifikasi dan autentikasi.

A.4. Dokumen Output

1. Sertifikat Elektronik.

2. Bukti Penerbitan Sertifikat Elektronik.

Page 120: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 147 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

A.5. Bagan Alir (Flowchart) Permintaan Sertifikat Elektronik melalui Aplikasi Registrasi

SOP Tata Cara

Penatausahaan

my" Menyerahkan

Sertifikat Elektronik

dan Bukti Penerbitan

Sertifikat Elektronik

Mengunduh

Sertifikat Elektronik

Menerbitkan

BPE

Menerbitkan

Surat

Pengembalian

Permohonan

Memberikan

persetujuan

Meminta WP

mengetik

passphrase

Tidak lengkap/benar, atau tidak

terverfikasi/autentik

Lengkap, benar terverifikasi, autentik

Gene1 rmmuI dokumen

persyaratan dan

melakukan

pengujian verifikasi

serta autentikasi

Memantau

Permintaan Sertifikat

Elektronik pada

Aplikasi Registrasi

Belum punya

akun

Membuat Akun

Aplikasi Registrasi

Sertifikat Bukti Penerbitan

Elektronik Sertifikat

Elektronik

. . . .

ce1 Surat

Pengembalian Permohonan

Upload softcopy dokumen

persyaratan

Memilih menu

Permintaan

Sertifikat

Elektronik dan

mengisi formulir

Login Aplikasi

Registrasi

Sudah punya

akun

Memilih

menu Aplikasi

Registrasi

Page 121: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 148 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

B. Prosedur Permintaan Sertifikat Elektronik melalui Tempat Pelayanan Terpadu KPP

B.1. Prosedur

1. Wajib Pajak mengisi Formulir Permintaan Sertifikat Elektronik dengan lengkap

dan benar dan menyerahkan formulir dan dokumen persyaratan kepada

Petugas Pendaftaran.

2. Petugas Pendaftaran:

a. meneliti Formulir Permintaan Sertifikat Elektronik dan dokumen

persyaratan; dan

b. melakukan pengujian verifikasi dan autentikasi atas data Wajib Pajak.

3. Berdasarkan penelitian dan pengujian pada angka 2, Petugas Pendaftaran:

a. menerbitkan BPS dan LPAD, menyerahkan BPS kepada Wajib Pajak, dan

menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, dalam hal formulir

permohonan dan dokumen persyaratan lengkap dan benar, serta identitas

Wajib Pajak terverifikasi dan autentik; atau

b. mengembalikan permohonan kepada Wajib Pajak, dalam hal formulir

permohonan dan dokumen persyaratan tidak lengkap/benar dan/atau

identitas Wajib Pajak tidak terverifikasi atau tidak autentik.

4. Petugas Pendaftaran meneruskan berkas permintaan Sertifikat Elektronik

kepada Petugas Khusus.

5. Petugas Khusus menindaklanjuti dengan:

a. meminta Wajib Pajak, wakil Warisan Belum Terbagi, pengurus, pimpinan

cabang, atau pejabat Instansi Pemerintah, untuk menyiapkan dan

mengetik secara langsung passphrase sebagai pengaman Sertifikat

Elektronik;

b. memberikan persetujuan atas permintaan Sertifikat Elektronik;

c. mengunduh Sertifikat Elektronik;

d. menyerahkan Sertifikat Elektronik dan Bukti Penerbitan Sertifikat

Elektronik melalui e-mail Wajib Pajak.

6. Petugas Khusus menatausahakan berkas permintaan Sertifikat Elektronik.

7. Proses Selesai.

B.2. Dokumen Input

1. Formulir Permintaan Sertifikat Elektronik.

2. Dokumen persyaratan.

B.3. Jangka Waktu Penyelesaian

Sertifikat Elektronik dan Bukti Penerbitan Sertifikat Elektronik diterbitkan paling lama

1 (satu) hari kerja terhitung setelah permohonan diterima lengkap serta dilakukan

pengujian verifikasi dan autentikasi.

B.4. Dokumen Output

1. Sertifikat Elektronik.

2. Bukti Penerbitan Sertifikat Elektronik.

Page 122: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 149 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

B.5. Bagan Alir (Flowchart) Permintaan Sertifikat Elektronik melalui Tempat Pelayanan Terpadu KPP

SOP Tata Cara Menyerahkan

·O Mengunduh Sertifikat Elektronik b Penatausahaan

"' Meminta WP

Memberikan

·m" •

b Sertifikat ]b dan Bukti Penerbitan

"' mengetik J ­

persetujuan Elektronik

Sertifikat Elektronik

c

passphrase ¥ u

.

c .x 0 0 ­ - a % a. 0.. c

.

0

c c Lengkap, benar,

2 c terverifikasi, autentik

Menerbitkan % a c

BPS dan LPAD � !" ... ,.,,,, ''�"'"

� , .... 0 - c c t:

dokumen c c persyaratan dan X

¥ o

@» c Q)

0.. melakukan u

pengujian verifikasi Mengembalikan

c 0

serta_autentikasi b permohonan ­ % ) Tidak lengkap/benar,

0.. I atau tidak

I terverifikasi/autentik � l

I <

D l

········•. Mengisi dan

D • D

-x menandatangani 0 Formulir F

Permintaan BPS 0

J:I Sertifikat Elektronik

Formulir dan : dokumen

Sertifikat Bukti Penerbitan persyaratan

Elektronik Sertifikat

Elektronik

Page 123: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 150 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

C. Prosedur Permintaan Sertifikat Elektronik melalui Tempat Pelayanan Terpadu

KP2KP

C.1. Prosedur

1. Wajib Pajak mengisi Formulir Permintaan Sertifikat Elektronik dan

menyampaikannya bersama dokumen persyaratan kepada Petugas

Pendaftaran KP2KP.

2. Petugas Pendaftaran KP2KP:

a. meneliti Formulir Permintaan Sertifikat Elektronik dan dokumen

persyaratan; dan

b. melakukan pengujian verifikasi dan autentikasi atas data Wajib Pajak.

3. Berdasarkan penelitian dan pengujian pada angka 2, Petugas Pendaftaran

KP2KP:

c. menerbitkan BPS dan LPAD, menyerahkan BPS kepada Wajib Pajak, dan

menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, dalam hal formulir

permohonan dan dokumen persyaratan lengkap dan benar, serta identitas

Wajib Pajak terverifikasi dan autentik; atau

d. mengembalikan permohonan kepada Wajib Pajak, dalam hal formulir

permohonan dan dokumen persyaratan tidak lengkap/benar dan/atau

identitas Wajib Pajak tidak terverifikasi atau tidak autentik.

4. Petugas Pendaftaran KP2KP meneruskan berkas permintaan Sertifikat

Elektronik kepada Petugas Khusus KP2KP.

5. Petugas Khusus KP2KP menindaklanjuti dengan:

a. meminta Wajib Pajak, wakil Warisan Belum Terbagi, pengurus, pimpinan

cabang, atau pejabat Instansi Pemerintah, untuk menyiapkan dan

mengetik secara langsung passphrase sebagai pengaman Sertifikat

Elektronik;

b. memberikan persetujuan atas permintaan Sertifikat Elektronik;

c. mengunduh Sertifikat Elektronik;

d. menyerahkan Sertifikat Elektronik dan Bukti Penerbitan Sertifikat

Elektronik melalui e-mail Wajib Pajak.

6. Petugas Khusus KP2KP menatausahakan berkas permintaan Sertifikat

Elektronik.

7. Proses Selesai.

C.2. Dokumen Input

1. Formulir Permintaan Sertifikat Elektronik.

2. Dokumen persyaratan.

C.3. Jangka Waktu Penyelesaian

Sertifikat Elektronik dan Bukti Penerbitan Sertifikat Elektronik diterbitkan paling lama

1 (satu) hari kerja terhitung setelah permohonan diterima lengkap serta dilakukan

pengujian verifikasi dan autentikasi.

C.4. Dokumen Output

1. Sertifikat Elektronik.

2. Bukti Penerbitan Sertifikat Elektronik.

Page 124: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 151 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

C.5. Bagan Alir (Flowchart) Permintaan Sertifikat Elektronik melalui Tempat Pelayanan Terpadu KP2KP

Menyerahkan SOP Tata Cara

·O Penatausahaan

0

Meminta WP Mengunduh Sertifikat Elektronik

� "my"

:,

Memberikan Sertifikat � dan Bukti Penerbitan

"'

' 2

mengetik � persetujuan Elektronik

Sertifikat Elektronik

c s:: passphrase "'

c 0 ­

'C %% a

� a. ¥

Lengkap, benar, u a.

terverifikasi, autentik Menerbitkan

¥

BPS dan LPAD c

.. � Meneliti formulir, co

t dokumen c

persyaratan dan o @)- c 0

melakukan tl.

pengujian verifikasi Mengembalikan

"' c serta autentikasi_

permohonan

0 2

Tidak lengkap/benar, %

atau tidak a

tervenifikasi/autentik : I

I <

t ¢-

.. .. Mengisi dan + □ □

.¥ menandatangani c Formulir «

Permintaan BPS a .2 Sertifikat Elektronik

Formulir dan + dokumen

Sertifikat Bukti Penerbitan

3 persyaratan

Elektronik Sertifikat

Elektronik

Page 125: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 152 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

X. TATA CARA PENGUKUHAN PKP

Prosedur operasi ini menguraikan tata cara penyelesaian pengukuhan PKP, baik

berdasarkan permohonan yang diajukan oleh Wajib Pajak secara elektronik atau tertulis,

maupun yang dilakukan secara jabatan.

A. Prosedur Pengukuhan PKP melalui Aplikasi Registrasi

A.1. Prosedur

1. Wajib Pajak membuka situs Direktorat Jenderal Pajak dengan alamat

http://www.pajak.go.id.

2. Wajib Pajak memilih menu Aplikasi Registrasi dan membuat akun baru,

kemudian melakukan login ke aplikasi tersebut dengan mengisi username dan

password yang telah dibuat. Dalam hal Wajib Pajak sudah memiliki akun

sebelumnya yang dipakai untuk pendaftaran Wajib Pajak atau proses

administrasi lainnya, maka tidak perlu membuat akun baru.

3. Wajib Pajak memilih menu Pengukuhan PKP, mengisi Formulir Pengukuhan

Pengusaha Kena Pajak dengan lengkap dan benar, melakukan upload

dokumen persyaratan, dan mengirimkan formulir permohonan dan dokumen

persyaratan secara online melalui Aplikasi Registrasi.

4. Petugas Pendaftaran memantau informasi permohonan pengukuhan PKP pada

Aplikasi Registrasi setiap hari kerja, dan mencetak permohonan PKP.

5. Petugas Pendaftaran meneliti:

a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir;

b. kelengkapan dan kebenaran dokumen persyaratan; dan/atau

c. kepatuhan penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan dan

pemenuhan kewajiban atas utang pajak, sesuai dengan PER-04.

6. Berdasarkan hasil penelitian, Petugas Pendaftaran:

a. menerbitkan BPE dan menyampaikannya kepada Wajib Pajak melalui

Aplikasi Registrasi, dalam hal formulir permohonan dan dokumen

persyaratan lengkap dan benar; atau

b. menerbitkan Surat Pengembalian Permohonan dan menyampaikannya

kepada Wajib Pajak melalui Aplikasi Registrasi, dalam hal formulir

permohonan dan dokumen persyaratan tidak lengkap dan/atau tidak benar.

7. Berdasarkan hasil penelitian administrasi, Petugas Pendaftaran:

a. dalam hal permohonan pengukuhan PKP diterima, Petugas Pendaftaran

memastikan pengukuhan PKP dilakukan sesuai batas waktu dan

menindaklanjuti dengan:

1) mencetak konsep SPPKP, untuk pengukuhan PKP yang dilakukan

sesuai batas waktu; atau

2) mencetak konsep SPPKP serta mencetak dan menandatangani Berita

Acara Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu, untuk pengukuhan

PKP yang dilakukan melewati batas waktu;

atau

b. dalam hal permohonan pengukuhan PKP ditolak, Petugas Pendaftaran

mencetak konsep Surat Penolakan Pengukuhan PKP,

dan menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan.

8. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani:

a. konsep SPPKP;

b. konsep Berita Acara Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu; dan/atau

c. konsep Surat Penolakan Pengukuhan PKP,

serta menyerahkannya kembali kepada Petugas Pendaftaran.

Page 126: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 153 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

9. Petugas Pendaftaran menatausahakan:

a. Berita Acara Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu; dan/atau

b. SPPKP atau Surat Penolakan Pengukuhan PKP, serta menyampaikannya

kepada Wajib Pajak.

10. Proses Selesai.

A.2. Dokumen Input

1. Formulir Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.

2. Dokumen persyaratan.

A.3. Jangka Waktu Penyelesaian

Penerbitan SPPKP atau Surat Penolakan Pengukuhan PKP dilakukan paling lama

1 (satu) hari kerja setelah penerbitan BPE.

A.4. Dokumen Output

1. SPPKP.

2. Surat Penolakan Pengukuhan PKP.

3. Berita Acara Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu.

Page 127: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 154 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

A.5. Bagan Alir (Flowchart) Pengukuhan PKP melalui Aplikasi Registrasi

Meneliti dan menandatangani konsep

Surat Pengukuhan pK danlatau BA

Pengukuhan pK Melewati Batas

Waktu atau konsep Surat Penolakan

Pengukuhan PK

_

SOP Tata Cara

Penatausahaan

Ookumen WP

El

Surat Pengukuhan PK

atau Surat Penolakan

Pengukuhan PK

Mencetak Konsep

Surat Penolakan

Pengukuhan PKP

Diterima

Mencetak

Konsep Surat

Pengukuhan PKP

Belum lewat

waktu

Lewat

waktu

} }S Dtolak

t Surat BPE

Pengembahan

Perrnohonan

Mencetak

Konsep BA

Pengukuhan

PK Melewati

Batas Waktu

Melakukan

penelitian

administrasi

Upload softcopy

dokumen

persyaratan

Memilih menu

Pengukuhan

PKP dan

mengisi formulir

Menerbitkan BPE

Lengkap

Login Aplikasi

Registrasi

Membuat Akun

Aplikasi Registrasi

I

I

I

I

I l ,

Sudah punya

akun

Meneliti

formulir,

dokumen

pesyaratan, dan

kepatuhan

Memilih

menu

Aplikasi

Registrasi

Memantau

permohonan

pengukuhan PK

pada Aplikasi

Registrasi

a d

F C 0 C e >- .!! m a

3 c C � 0 co 4 "" co

2 ID

Q.

u co 0 2

% 0

Page 128: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 155 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

B. Prosedur Pengukuhan PKP melalui Tempat Pelayanan Terpadu KPP

B.1. Prosedur

1. Wajib Pajak mengisi Formulir Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak dengan

lengkap dan benar dan menyerahkan formulir dan dokumen persyaratan

kepada Petugas Pendaftaran.

2. Petugas Pendaftaran melakukan penelitian status pengukuhan PKP dan:

a. menindaklanjuti permohonan, dalam hal Wajib Pajak belum dikukuhkan

sebagai PKP; atau

b. memberitahukan bahwa Wajib Pajak telah dikukuhkan sebagai PKP dan

mengembalikan permohonan kepada Wajib Pajak, dalam hal Wajib Pajak

sebelumnya telah dikukuhkan sebagai PKP.

3. Atas permohonan yang ditindaklanjuti sebagaimana dimaksud pada angka 2

huruf a, Petugas Pendaftaran menerima Formulir Pengukuhan Pengusaha

Kena Pajak dan dokumen persyaratan, serta meneliti:

a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir; dan

b. kelengkapan dan kebenaran dokumen persyaratan.

4. Berdasarkan penelitian, dalam hal permohonan Wajib Pajak:

a. dinyatakan lengkap, Petugas Pendaftaran:

1) menerbitkan BPS dan LPAD, menyerahkan BPS kepada Wajib Pajak,

dan menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, untuk

permohonan yang disampaikan secara langsung; atau

2) menerbitkan BPS dan LPAD, mengarsipkan BPS, dan

menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, untuk

permohonan yang disampaikan melalui pos, perusahaan jasa

ekspedisi atau jasa kurir;

atau

b. dinyatakan belum lengkap, Petugas Pendaftaran:

1) mengembalikan permohonan secara langsung, untuk permohonan

yang disampaikan secara langsung; atau

2) mengembalikan permohonan dengan menyampaikan Surat

Pengembalian Permohonan, untuk permohonan yang disampaikan

melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir.

5. Petugas Pendaftaran melakukan penelitian administrasi atas pemenuhan

persyaratan pengukuhan PKP yaitu:

a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir;

b. kelengkapan dan kebenaran dokumen persyaratan; dan/atau

c. kepatuhan penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan dan

pemenuhan kewajiban atas utang pajak, sesuai dengan PER-04.

6. Berdasarkan hasil penelitian administrasi, Petugas Pendaftaran:

a. dalam hal permohonan pengukuhan PKP diterima, Petugas Pendaftaran

memastikan pengukuhan PKP dilakukan sesuai batas waktu dan

menindaklanjuti dengan:

1) mencetak konsep SPPKP, untuk pengukuhan PKP yang dilakukan

sesuai batas waktu; atau

2) mencetak konsep SPPKP serta mencetak dan menandatangani Berita

Acara Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu, untuk pengukuhan

PKP yang dilakukan melewati batas waktu;

atau

Page 129: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 156 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

b. dalam hal permohonan pengukuhan PKP ditolak, Petugas Pendaftaran

mencetak konsep Surat Penolakan Pengukuhan PKP,

dan menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan.

7. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani:

a. konsep SPPKP;

b. konsep Berita Acara Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu; dan/atau

c. konsep Surat Penolakan Pengukuhan PKP,

serta menyerahkannya kembali kepada Petugas Pendaftaran.

8. Petugas Pendaftaran menatausahakan:

a. Berita Acara Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu; dan/atau

b. SPPKP atau Surat Penolakan Pengukuhan PKP, serta menyampaikannya

kepada Wajib Pajak.

9. Proses selesai.

B.2. Dokumen Input

1. Formulir Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.

2. Dokumen persyaratan.

B.3. Jangka Waktu Penyelesaian

Penerbitan SPPKP atau Surat Penolakan Pengukuhan PKP dilakukan paling lama

1 (satu) hari kerja setelah penerbitan BPE.

B.4. Dokumen Output

1. SPPKP.

2. Surat Penolakan Pengukuhan PKP.

3. Berita Acara Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu.

Page 130: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 157 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

B.5. Bagan Alir (Flowchart) Pengukuhan PKP melalui Tempat Pelayanan Terpadu KPP

c co c co >-

Meneliti dan menandatangani konsep • 0 0 Surat Pengukuhan PKP dan/atau BA

z Pengukuhan PKP Melewati Batas w Waktu atau konsep Surat Penolakan G m Pengukuhan PK co 0 l d ¥

X A . � 0 . ± . « /w l a E « Mencetak c Mencetak to Konsep BA Mencetak Konsep >- >» Konsep Surat £ Pengukuhan

Pengukuhan Surat Penolakan

a. pKp Melewati Pengukuhan PK

± e Batas Waktu PKP

;

�tenma e 0 Lewat ¥ t waktu to �

-" l Melakukan i c Lengkap

Menerbitkan d penelitian

. X a • I BPS dan LPAD j

. i@»

Meneliti Meneliti administrasi Ditolak SOP Tata Cara

status formulir dan

? Belum lewat Penatausahaan [-O pengukuhan dokumen

waktu OokumenWP

PKP pesyaratan Tidak Lengkap

[!] l,'

I Bel�

• I PKP I

» X Mengembalikan I I permohonan I Sudah

I PKP I

I I

• I

; I I I <

[J I

D -f 1

5 Mengisi dan D a menandatangani .£ Formulir

± Pengukuhan PKP BPS Surat Pengukuhan

Formulir PKP atau Surat Pengukuhan PKP Penolakan

dan dokumen Pengukuhan PKP persyaratan

Page 131: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 158 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

C. Prosedur Pengukuhan PKP melalui Tempat Pelayanan Terpadu KP2KP

C.1. Prosedur

1. Wajib Pajak mengisi Formulir Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak dengan

lengkap dan benar dan menyerahkan formulir dan dokumen persyaratan

kepada Petugas Pendaftaran KP2KP.

2. Petugas Pendaftaran KP2KP melakukan penelitian status pengukuhan PKP

dan:

a. menindaklanjuti permohonan, dalam hal Wajib Pajak belum dikukuhkan

sebagai PKP; atau

b. memberitahukan bahwa Wajib Pajak telah dikukuhkan sebagai PKP dan

mengembalikan permohonan kepada Wajib Pajak, dalam hal Wajib Pajak

sebelumnya telah dikukuhkan sebagai PKP.

3. Atas permohonan yang ditindaklanjuti sebagaimana dimaksud pada angka 2

huruf a, Petugas Pendaftaran KP2KP menerima Formulir Pengukuhan

Pengusaha Kena Pajak dan dokumen persyaratan, serta meneliti:

a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir; dan

b. kelengkapan dan kebenaran dokumen persyaratan.

4. Berdasarkan penelitian, dalam hal permohonan Wajib Pajak:

a. dinyatakan lengkap, Petugas Pendaftaran KP2KP:

1) menerbitkan BPS dan LPAD, menyerahkan BPS kepada Wajib Pajak,

dan menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, untuk

permohonan yang disampaikan secara langsung; atau

2) menerbitkan BPS dan LPAD, mengarsipkan BPS, dan

menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, untuk

permohonan yang disampaikan melalui pos, perusahaan jasa

ekspedisi atau jasa kurir;

atau

b. dinyatakan belum lengkap, Petugas Pendaftaran KP2KP:

1) mengembalikan permohonan secara langsung, untuk permohonan

yang disampaikan secara langsung; atau

2) mengembalikan permohonan dengan menyampaikan Surat

Pengembalian Permohonan, untuk permohonan yang disampaikan

melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir.

5. Petugas Pendaftaran KP2KP melakukan penelitian administrasi atas

pemenuhan persyaratan pengukuhan PKP yaitu:

a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir;

b. kelengkapan dan kebenaran dokumen persyaratan; dan/atau

c. kepatuhan penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan dan

pemenuhan kewajiban atas utang pajak, sesuai dengan PER-04.

6. Berdasarkan hasil penelitian administrasi, Petugas Pendaftaran:

a. dalam hal permohonan pengukuhan PKP diterima, Petugas Pendaftaran

KP2KP memastikan pengukuhan PKP dilakukan sesuai batas waktu dan

menindaklanjuti dengan:

1) mencetak konsep SPPKP, untuk pengukuhan PKP yang dilakukan

sesuai batas waktu; atau

2) mencetak konsep SPPKP serta mencetak dan menandatangani Berita

Acara Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu, untuk pengukuhan

PKP yang dilakukan melewati batas waktu;

atau

Page 132: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 159 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

b. dalam hal permohonan pengukuhan PKP ditolak, Petugas Pendaftaran

KP2KP mencetak konsep Surat Penolakan Pengukuhan PKP,

dan menyampaikannya kepada Kepala KP2KP.

7. Kepala KP2KP meneliti dan menandatangani:

a. konsep SPPKP;

b. konsep Berita Acara Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu; dan/atau

c. konsep Surat Penolakan Pengukuhan PKP,

serta menyerahkannya kembali kepada Petugas Pendaftaran KP2KP.

8. Petugas Pendaftaran KP2KP menatausahakan:

1. Berita Acara Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu; dan/atau

2. SPPKP atau Surat Penolakan Pengukuhan PKP, serta menyampaikannya

kepada Wajib Pajak.

9. Proses selesai.

C.2. Dokumen Input

1. Formulir Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.

2. Dokumen persyaratan.

C.3. Jangka Waktu Penyelesaian

Penerbitan SPPKP atau Surat Penolakan Pengukuhan PKP dilakukan paling lama

1 (satu) hari kerja setelah penerbitan BPE.

C.4. Dokumen Output

1. SPPKP.

2. Surat Penolakan Pengukuhan PKP.

3. Berita Acara Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu.

Page 133: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 160 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

C.5. Bagan Alir (Flowchart) Pengukuhan PKP melalui Tempat Pelayanan Terpadu KP2KP

Meneliti dan menandatangani konsep

Surat Pengukuhan PKP dan/atau BA Pengukuhan PKP Melewati Batas

Waktu atau konsep Surat Penolakan

Pengukuhan PKP

SOP Tata Cara

Penyampaian

Dokumen pada

KP2KP

G

Mencetak Konsep

Surat Penolakan Pengukuhan PK

Mencetak Konsep Surat

Pengukuhan

PKP

Belum lewat

waktu

Lewat waktu Diterima

Mencetak

Konsep BA

Pengukuhan PKP Melewati

Batas Waktu

Melakukan

penelitian

administrasi

Menerbitkan BPS dan LPAD

Tidak Lengkap

X

Lengkap

Mengembalikan

permohonan X

Meneliti

formulir dan

dokumen

Belum

PKP

Meneliti

status

pengukuhan

PKP

a. ¥ cu a ¢ a

¥ CV a ¥ c � co t co o c 0 0 � co 0 � z

uiafl\ PKP

' I I

I < I

I Mengisi dan

menandatangani Formulir

Pengukuhan PKP

Formulir Pengukuhan PKp

dan dokumen persyaratan

[J BPS D

Surat Pengukuhan

pKP atau Surat

Penolakan Pengukuhan PK

Page 134: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 161 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

D. Prosedur Pengukuhan PKP secara Jabatan

D.1. Prosedur

1. Kepala Kantor menugaskan Kasi Pemeriksaan, Kasi Waskon III/IV atau Kasi

Eksten untuk menindaklanjuti data dan/atau informasi yang dimiliki/diperoleh.

2. Dalam hal pengukuhan PKP secara jabatan dilakukan melalui kegiatan

pemeriksaan:

a. Kasi Pemeriksaan menugaskan Petugas Pemeriksa Pajak untuk

menindaklanjuti data dan/atau informasi yang dimiliki/diperoleh.

b. Petugas Pemeriksa Pajak:

1) melakukan pemeriksaan sesuai Tata Cara Pemeriksaan;

2) membuat LHP;

3) mengisi dan menandatangani Formulir Permohonan Pengukuhan

PKP, dalam hal LHP menyatakan Wajib Pajak memenuhi persyaratan

untuk dikukuhkan sebagai PKP; dan

4) menyampaikan LHP kepada Kasi Pemeriksaan.

c. Kasi Pemeriksaan meneliti dan menandatangani LHP serta:

1) menyampaikan LHP beserta Formulir Permohonan Pengukuhan PKP

kepada Kasi Pelayanan, dalam hal Wajib Pajak memenuhi persyaratan

untuk dikukuhkan sebagai PKP; atau

2) menyerahkan LHP kembali kepada Petugas Pemeriksa Pajak untuk

diarsipkan, dalam hal Wajib Pajak tidak memenuhi persyaratan untuk

dikukuhkan sebagai PKP.

3. Dalam hal pengukuhan PKP secara jabatan dilakukan melalui kegiatan

penelitian administrasi:

a. Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten menugaskan AR dengan

memperhatikan Assignment Wajib Pajak, wilayah kerja, atau kompetensi

dan beban kerja AR yang ditunjuk.

b. AR menindaklanjuti dengan:

1) melakukan penelitian administrasi dalam rangka pengukuhan PKP

untuk memastikan identitas dan tempat kegiatan usaha Wajib Pajak;

2) membuat LHPt;

3) mengisi dan menandatangani Formulir Permohonan Pengukuhan

PKP, dalam hal LHPt menyatakan Wajib Pajak memenuhi persyaratan

untuk dikukuhkan sebagai PKP;

4) menyampaikan LHPt dan Formulir Permohonan Pengukuhan PKP

kepada Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten.

c. Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten meneliti dan menandatangani LHPt

serta:

1) menyampaikan LHPt beserta Formulir Permohonan Pengukuhan PKP

kepada Kasi Pelayanan, dalam hal Wajib Pajak memenuhi persyaratan

untuk dikukuhkan sebagai PKP; atau

2) menyerahkan LHP kembali kepada AR untuk diarsipkan, dalam hal

Wajib Pajak tidak memenuhi persyaratan untuk dikukuhkan sebagai

PKP.

4. Kasi Pelayanan menugaskan Petugas Pendaftaran untuk menindaklanjuti LHP

atau LHPt.

5. Petugas Pendaftaran menindaklanjuti LHPt dengan:

a. merekam nomor LHP atau LHPt;

b. merekam data dalam Formulir Permohonan Pengukuhan PKP;

Page 135: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 162 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

c. mencetak konsep SPPKP; dan

d. menyerahkan konsep SPPKP kepada Kasi Pelayanan.

6. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani SPPKP, serta menyerahkannya

kembali kepada Petugas Pendaftaran.

7. Petugas Pendaftaran menatausahakan SPPKP dan menyampaikannya kepada

Wajib Pajak.

8. Proses selesai.

D.2. Dokumen Input

1. Formulir Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.

2. Dokumen persyaratan.

D.3. Jangka Waktu Penyelesaian

Penerbitan SPPKP dilakukan paling lama 1 (satu) hari kerja setelah LHP atau LHPt

diterima Kasi Pelayanan.

D.4. Dokumen Output

SPPKP.

Page 136: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 163 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

D.5. Bagan Alir (Flowchart) Pengukuhan PKP secara Jabatan

Menugaskan untuk

memindaklanyut data an/atau

informasi

' Merugaskan untuk

melakukan permeniksaan atau

peneltian

administrasi

Meneliti dan

menandatangani Laporan Hasd Pemerksaan/

Pereltian

' Menugaskan

Petugas Pendattaran untuk

menindalanjuti

LHP/LHPt

Meneliti dan

menandatangani konsep Surat

Pengukuhan PKP

d

c

I & . . 0

2 &

d Memenuhi Mengisi dan

pem���:::i:tau :{ syarat

PKP �:n�;��::m penetian PK

administrasi dan

membuat Laporan Mengarsipkan Hast Pemenksaan/ Laporan Has.d ] ,

""" Tak remeof Pememksaav [ "«_J syarat PK Penelitian

' {'.z Penelitian dan p/ onsep Surat

romo "Pg" Pengukuhan PKP

SOP Tata Cara Penatasahaar[

omen we [" l

D Surat Pengukuthan

PK

Page 137: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 164 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

E. Contoh Format Berita Acara Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

…………………………………………1)

BERITA ACARA

PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK MELEWATI BATAS WAKTU

NOMOR BA-………………..2)

Pada hari ini ................3), tanggal ...............4), bulan .....................5), tahun .................. 6),

telah dilakukan pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP) melewati batas waktu atas: NPWP : ..................................... 7) Nama : ..................................... 8)

Alamat : ..................................... 9)

Pengukuhan PKP melewati batas waktu dilakukan karena:10)

1. .......................................................

2. .......................................................

3. ..................................................dst.

Sesuai dengan ketentuan, Wajib Pajak tersebut dikukuhkan sebagai PKP pada tanggal

.................11), bulan...............12), tahun………...13)

Berita Acara ini dibuat dengan sesungguhnya.

Mengetahui,

Kasi Pelayanan/Kepala KP2KP15),

...................................................16)

Dibuat di..................................14)

Petugas Pendaftaran,

…….........................................17)

Page 138: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 165 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

PETUNJUK PENGISIAN

BERITA ACARA PENGUKUHAN PKP MELEWATI BATAS WAKTU

Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.

Angka 2 : Diisi dengan nomor Berita Acara Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu.

Angka 3 : Diisi dengan nama hari pembuatan Berita Acara Pengukuhan PKP Melewati

Batas Waktu.

Angka 4 : Diisi dengan tanggal pembuatan Berita Acara Pengukuhan PKP Melewati

Batas Waktu.

Angka 5 : Diisi dengan bulan pembuatan Berita Acara Pengukuhan PKP Melewati Batas

Waktu.

Angka 6 : Diisi dengan tahun pembuatan Berita Acara Pengukuhan PKP Melewati Batas

Waktu.

Angka 7 : Diisi dengan NPWP Wajib Pajak yang dikukuhkan sebagai PKP.

Angka 8 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang dikukuhkan sebagai PKP.

Angka 9 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang dikukuhkan sebagai PKP.

Angka 10 : Diisi dengan alasan dilakukannya pengukuhan PKP melewati batas waktu.

Angka 11 : Diisi dengan tanggal pengukuhan PKP.

Angka 12 : Diisi dengan bulan pengukuhan PKP.

Angka 13 : Diisi dengan tahun pengukuhan PKP.

Angka 14 : Diisi dengan nama kota tempat Berita Acara Pengukuhan PKP Melewati

Batas Waktu dibuat.

Angka 15 : Diisi dengan memilih salah satu, yaitu Kasi Pelayanan atau Kepala KP2KP.

Angka 16 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kasi Pelayanan atau Kepala KP2KP.

Angka 17 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Petugas Pendaftaran.

Page 139: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 166 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

XI. TATA CARA PERMINTAAN AKTIVASI AKUN PKP

Prosedur operasi ini menguraikan tata cara penyelesaian permintaan Aktivasi Akun PKP

yang diajukan oleh Wajib Pajak secara elektronik atau tertulis melalui Tempat Pelayanan

Terpadu KPP atau KP2KP.

A. Prosedur Permintaan Aktivasi Akun PKP melalui Aplikasi Registrasi

A.1. Prosedur

1. Wajib Pajak membuka situs Direktorat Jenderal Pajak dengan alamat

http://www.pajak.go.id.

2. Wajib Pajak memilih menu Aplikasi Registrasi dan membuat akun baru,

kemudian melakukan login ke aplikasi tersebut dengan mengisi username dan

password yang telah dibuat. Dalam hal Wajib Pajak sudah memiliki akun

sebelumnya yang dipakai untuk pendaftaran Wajib Pajak, maka tidak perlu

membuat akun baru.

3. Wajib Pajak memilih menu Permintaan Aktivasi Akun PKP, mengisi Formulir

Permintaan Aktivasi Akun Pengusaha Kena Pajak dengan lengkap dan benar,

serta mengirimkan formulir permohonan secara online melalui Aplikasi

Registrasi.

4. Petugas Pendaftaran memantau informasi Permintaan Aktivasi Akun PKP pada

Aplikasi Registrasi setiap hari kerja.

5. Petugas Pendaftaran meneliti Formulir Permintaan Aktivasi Akun Pengusaha

Kena Pajak yang disampaikan melalui Aplikasi Registrasi, serta

menindaklanjuti dengan:

a. menerbitkan BPE dan menyampaikannya kepada Wajib Pajak melalui

Aplikasi Registrasi, dalam hal formulir permohonan telah diisi dengan

lengkap dan benar; atau

b. menerbitkan Surat Pengembalian Permohonan dan menyampaikannya

kepada Wajib Pajak melalui Aplikasi Registrasi, dalam hal formulir

permohonan tidak diisi dengan lengkap/benar.

6. Petugas Pendaftaran mencetak permohonan yang telah diterbitkan BPE dan

menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan.

7. Kasi Pelayanan menugaskan Pelaksana Seksi Pelayanan untuk membuat

konsep surat tugas penelitian lapangan dalam rangka Aktivasi Akun PKP bagi

Petugas Penelitian Lapangan, dengan memperhatikan Assignment Wajib

Pajak, wilayah kerja, serta kompetensi dan beban kerja pegawai yang ditunjuk.

8. Pelaksana Seksi Pelayanan mencetak konsep surat tugas penelitian lapangan

dalam rangka Aktivasi Akun PKP dan menyampaikan kepada Kasi Pelayanan.

9. Kasi Pelayanan meneliti dan memaraf konsep surat tugas penelitian lapangan

dalam rangka Aktivasi Akun PKP, serta menyampaikannya kepada Kepala

Kantor.

10. Kepala Kantor menyetujui dan menandatangani konsep surat tugas penelitian

lapangan dalam rangka Aktivasi Akun PKP dan menyerahkannya kepada Kasi

Pelayanan.

11. Kasi Pelayanan KPP menyerahkan surat tugas penelitian lapangan dalam

rangka Aktivasi Akun PKP kepada Petugas Penelitian Lapangan.

12. Berdasarkan surat tugas penelitian lapangan, Petugas Penelitian Lapangan:

a. melakukan penelitian lapangan dalam rangka menguji kesesuaian

informasi yang tercantum dalam dokumen persyaratan Pengukuhan PKP

dan Permintaan Aktivasi Akun PKP, dengan keadaan yang sebenarnya;

Page 140: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 167 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

b. memastikan PKP yang bersangkutan, wakil, salah satu pengurus, atau

pejabatnya harus berada di lokasi penelitian;

c. membuat Berita Acara Penelitian Lapangan Dalam Rangka Aktivasi Akun

PKP, dan bersama dengan PKP menandatangani Berita Acara Penelitian

Lapangan Dalam Rangka Aktivasi Akun PKP;

d. membuat LHPt Lapangan Dalam Rangka Aktivasi Akun PKP;

e. menyampaikan LHPt kepada Kasi Pelayanan.

13. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani LHPt Lapangan Dalam Rangka

Aktivasi Akun PKP, serta menugaskan Petugas Pendaftaran untuk

menindaklanjuti LHPt.

14. Berdasarkan LHPt Lapangan Dalam Rangka Aktivasi Akun PKP:

a. dalam hal LHPt memberikan keputusan berupa melakukan aktivasi Akun

PKP:

1) Petugas Pendaftaran meminta PKP datang langsung ke KPP dan

meminta Petugas Khusus untuk melakukan pengujian validitas

identitas PKP.

2) Petugas Khusus melakukan pengujian validitas identitas PKP dengan

cara:

a) mencocokkan foto PKP yang ditemui saat penelitian lapangan

dengan PKP yang datang melakukan aktivasi akun PKP;

b) memastikan validitas e-KTP asli yang ditunjukkan ke sistem

kependudukan nasional; dan

c) memastikan validitas dokumen asli yang harus ditunjukkan oleh

PKP dalam rangka aktivasi Akun PKP.

3) Berdasarkan hasil pengujian validitas identitas PKP, Petugas Khusus:

a) dalam hal identitas PKP valid:

(1) menerbitkan dan menyerahkan secara langsung kode aktivasi

kepada PKP, wakil, pengurus, atau pejabat dalam amplop

tertutup;

(2) mengirimkan password kepada PKP melalui alamat e-mail

PKP yang telah terdaftar di Direktorat Jenderal Pajak; dan

(3) meminta PKP melakukan aktivasi akun PKP.

b) dalam hal identitas PKP tidak valid, Petugas Khusus meminta PKP

memenuhi ketentuan validitas identitas PKP sampai dengan valid.

b. dalam hal LHPt memberikan keputusan berupa mencabut pengukuhan

PKP, Petugas Pendaftaran mencetak konsep Surat Pencabutan

Pengukuhan PKP dan menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan.

15. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani konsep Surat Pencabutan

Pengukuhan PKP, serta menyerahkannya kembali kepada Petugas

Pendaftaran.

16. Petugas Pendaftaran menatausahakan Surat Pencabutan Pengukuhan PKP

dan menyampaikannya kepada Wajib Pajak.

17. Proses selesai.

A.2. Dokumen Input

Formulir Permintaan Aktivasi Akun Pengusaha Kena Pajak.

A.3. Jangka Waktu Penyelesaian

Aktivasi akun PKP atau pencabutan pengukuhan PKP dilakukan paling lama

10 (sepuluh) hari kerja setelah:

Page 141: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 168 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

1. tanggal pengukuhan PKP, dalam hal permintaan aktivasi akun PKP

disampaikan bersamaan dengan permohonan pengukuhan PKP; atau

2. tanggal permintaan aktivasi akun PKP diterima yang tercantum dalam BPE,

dalam hal permintaan aktivasi akun PKP disampaikan tidak bersamaan dengan

permohonan pengukuhan PKP atau dikukuhkan PKP secara jabatan.

A.4. Dokumen Output

1. Kode aktivasi dan password.

2. Surat Pencabutan Pengukuhan PKP.

Page 142: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 169 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

A.5. Bagan Alir (Flowchart) Permintaan Aktivasi Akun PKP melalui Aplikasi Registrasi

Menyeuju dan

menandatangani konsep Surat

Tugas

; i 2 s

Meugaskan untuk membuat

onspsurat

tugas penetitian

lapangan

.

Meneliti dan

memaraf konsep

Surat Tugas

Meneliti

menandatangani dan

menugaskan petugas

pendaftaran untuk

menindaklaniuti LHPt

Meneliti dan .e­ Pengukuhan pp

0

%

' £

Melakukan penelitian

lapangan, membuat dan

menandatangami BA

Penelitian Lapagan dan

Laporan Hasil Penelitian

• Tidal Memm a un UK l Valid memenuhi

I Melak"ka"

ententuan

validitas pengupan

X validitas

identitas Me nerbitkan Memmta k d kode aktivasi dan

pKp aktivasi Valid mengirimkan

akur

I Me"=••· � konsep Surat

Tugas

' \ l

Blur puny.a al un

Surat D

Pencabutan Penguutan

p

SOP Tata Cara Penatausaaar[_~"

Dokomen wP ] "J [+]

Kode aktivast an Password ­ t

Surat BPE Pengembatan Permohonan

I Mencetak konsep I Surat pencabutan penaukthan pK

Meminta

PKPdatang 1 lanasunq

Akun

Memih menu

errintaan

Aktivasi Aun pKp dan mengisi

formulir

I Lengap Menerbitkan I BPE

Mere/iti X formulir

Mengembal1kan l Tidal permohonan

lengkap

Sudah punya akun ]Login Aplikasi]

"] Registrasr ]

Membuat Akun 1 j

Apllkasl Reglstrasl �

X Memhh

menu

Aplikasi

Registrasi

Memantau

permohonan aktivasi Akan pK pala

Aplikasi Registrasi

c

• $ £ g

0

£

d

Page 143: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 170 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

B. Prosedur Permintaan Aktivasi Akun PKP melalui Tempat Pelayanan Terpadu KPP

B.1. Prosedur

1. Wajib Pajak mengisi Formulir Permintaan Aktivasi Akun Pengusaha Kena Pajak

dan menyerahkannya kepada Petugas Pendaftaran.

2. Petugas Pendaftaran menerima dan meneliti formulir permohonan, serta dalam

hal permohonan Wajib Pajak:

a. dinyatakan lengkap:

1) menerbitkan BPS dan LPAD, menyerahkan BPS kepada Wajib Pajak,

dan menggabungkan LPAD dengan permohonan, untuk permohonan

yang disampaikan secara langsung; atau

2) menerbitkan BPS dan LPAD, mengarsipkan BPS, dan

menggabungkan LPAD dengan permohonan, untuk permohonan yang

disampaikan melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir.

b. dinyatakan belum lengkap:

1) mengembalikan permohonan secara langsung kepada Wajib Pajak,

untuk permohonan yang disampaikan secara langsung; atau

2) mengembalikan permohonan dengan menyampaikan Surat

Pengembalian Permohonan, untuk permohonan yang disampaikan

melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir.

3. Petugas Pendaftaran mencetak permohonan yang telah diterbitkan BPS dan

menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan.

4. Kasi Pelayanan menugaskan Pelaksana Seksi Pelayanan untuk membuat

konsep surat tugas penelitian lapangan dalam rangka Aktivasi Akun PKP bagi

Petugas Penelitian Lapangan, dengan memperhatikan Assignment Wajib

Pajak, wilayah kerja, serta kompetensi dan beban kerja pegawai yang ditunjuk.

5. Pelaksana Seksi Pelayanan mencetak konsep surat tugas penelitian lapangan

dalam rangka Aktivasi Akun PKP dan menyampaikan kepada Kasi Pelayanan.

6. Kasi Pelayanan meneliti dan memaraf konsep surat tugas penelitian lapangan

dalam rangka Aktivasi Akun PKP, serta menyampaikannya kepada Kepala

Kantor.

7. Kepala Kantor menyetujui dan menandatangani konsep surat tugas penelitian

lapangan dalam rangka Aktivasi Akun PKP dan menyerahkannya kepada Kasi

Pelayanan.

8. Kasi Pelayanan KPP menyerahkan surat tugas penelitian lapangan dalam

rangka Aktivasi Akun PKP kepada Petugas Penelitian Lapangan.

9. Berdasarkan surat tugas penelitian lapangan, Petugas Penelitian Lapangan:

a. melakukan penelitian lapangan dalam rangka menguji kesesuaian

informasi yang tercantum dalam dokumen persyaratan Pengukuhan PKP

dan Permintaan Aktivasi Akun PKP, dengan keadaan yang sebenarnya;

b. memastikan PKP yang bersangkutan, wakil, salah satu pengurus, atau

pejabatnya harus berada di lokasi penelitian;

c. membuat Berita Acara Penelitian Lapangan Dalam Rangka Aktivasi Akun

PKP, dan bersama dengan PKP menandatangani Berita Acara Penelitian

Lapangan Dalam Rangka Aktivasi Akun PKP;

d. membuat LHPt Lapangan Dalam Rangka Aktivasi Akun PKP; dan

e. menyampaikan LHPt kepada Kasi Pelayanan.

10. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani LHPt Lapangan Dalam Rangka

Aktivasi Akun PKP, serta menugaskan Petugas Pendaftaran untuk

menindaklanjuti LHPt.

Page 144: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 171 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

11. Berdasarkan LHPt Lapangan Dalam Rangka Aktivasi Akun PKP:

a. dalam hal LHPt memberikan keputusan berupa melakukan aktivasi Akun

PKP:

1) Petugas Pendaftaran meminta PKP datang langsung ke KPP dan

meminta Petugas Khusus untuk melakukan pengujian validitas

identitas PKP.

2) Petugas Khusus melakukan pengujian validitas identitas PKP dengan

cara:

a) mencocokkan foto PKP yang ditemui saat penelitian lapangan

dengan PKP yang datang melakukan aktivasi akun PKP; dan

b) memastikan validitas e-KTP asli yang ditunjukkan ke sistem

kependudukan nasional; dan

c) memastikan validitas dokumen asli yang harus ditunjukkan oleh

PKP dalam rangka aktivasi Akun PKP.

3) Berdasarkan hasil pengujian validitas identitas PKP, Petugas Khusus:

a) dalam hal identitas PKP valid:

(1) menerbitkan dan menyerahkan secara langsung kode aktivasi

kepada PKP, wakil, pengurus, atau pejabat dalam amplop

tertutup;

(2) mengirimkan password kepada PKP melalui alamat e-mail

PKP yang telah terdaftar di Direktorat Jenderal Pajak; dan

(3) meminta PKP melakukan aktivasi akun PKP.

b) dalam hal identitas PKP tidak valid, Petugas Khusus meminta PKP

memenuhi ketentuan validitas identitas PKP sampai dengan valid.

b. dalam hal LHPt memberikan keputusan berupa mencabut pengukuhan

PKP, Petugas Pendaftaran mencetak konsep Surat Pencabutan

Pengukuhan PKP dan menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan.

12. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani konsep Surat Pencabutan

Pengukuhan PKP, serta menyerahkannya kembali kepada Petugas

Pendaftaran.

13. Petugas Pendaftaran menatausahakan Surat Pencabutan Pengukuhan PKP

dan menyampaikannya kepada Wajib Pajak.

14. Proses selesai.

B.2. Dokumen Input

Formulir Permintaan Aktivasi Akun Pengusaha Kena Pajak.

B.3. Jangka Waktu Penyelesaian

Aktivasi akun PKP atau pencabutan pengukuhan PKP dilakukan paling lama

10 (sepuluh) hari kerja setelah:

1. tanggal pengukuhan PKP, dalam hal permintaan aktivasi akun PKP

disampaikan bersamaan dengan permohonan pengukuhan PKP; atau

2. tanggal permintaan aktivasi akun PKP diterima yang tercantum dalam BPE,

dalam hal permintaan aktivasi akun PKP disampaikan tidak bersamaan dengan

permohonan pengukuhan PKP atau dikukuhkan PKP secara jabatan.

B.4. Dokumen Output

1. Kode aktivasi dan password.

2. Surat Pencabutan Pengukuhan PKP.

Page 145: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 172 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

B.5. Bagan Alir (Flowchart) Permintaan Aktivasi Akun PKP melalui Tempat Pelayanan Terpadu KPP

l a

$

J Menugaskan

untuk membuat

konspsurat

tugas penelitan

lapangan

Menyetujui dan

menanatagani konsep Surat

Tugas

Meneliti dan

menarafkonsp

Surat Tugas

Menelti,

menardatangami dan

menugaskan Petugas ]

Pendaftaran untuk

menindalanjyui L4Pt

Meneliti dan .±zz Pengukuhan pKp

c

I Mencetak

konsep Surat

Tugas

Menelit formulir

';'

' ' ' '

Lengap

X

' Melakukan penelitian

lapangan membuat dan

menandatargani BA f-

Penelitian Lapangan dan

Laporan Hasil Penelitian

Menerb1tkan l BPS dan LPAD

Tea Vaid

I Melak�kan zzz: x denttas

Vaid

I Mencetak konsep l Surat pencabutan oenaukuhan PK

nnemin1a uniu11 I merenuhi

ententuan

validitas

renerbrtkan kode aktivasi dan

menginimkan

Memmta ;l-0 PK aktivasi

akun

SOP Tata Cara Penatausahaan] _

ookomen we ; "«J +J

Mengembal1kan 1 permohonan ...,' Mengisi dan

menandatangani

Formulir Aktivast Akan pKP Foumuli Aktivas

Akan pKP

t BPS

t Kode aktrvas

da PaSwOrd

D Surat

Pencabutan pengukhan

PK

Page 146: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 173 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

C. Prosedur Permintaan Aktivasi Akun PKP melalui Tempat Pelayanan Terpadu

KP2KP

C.1. Prosedur

1. Wajib Pajak mengisi Formulir Permintaan Aktivasi Akun Pengusaha Kena Pajak

dengan lengkap dan benar, dan menyerahkannya kepada Petugas

Pendaftaran.

2. Petugas Pendaftaran menerima dan meneliti formulir permohonan, serta dalam

hal permohonan Wajib Pajak:

a. dinyatakan lengkap:

1) menerbitkan BPS dan LPAD, menyerahkan BPS kepada Wajib Pajak,

dan menggabungkan LPAD dengan permohonan, untuk permohonan

yang disampaikan secara langsung; atau

2) menerbitkan BPS dan LPAD, mengarsipkan BPS, dan

menggabungkan LPAD dengan permohonan, untuk permohonan yang

disampaikan melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir.

b. dinyatakan belum lengkap:

1) mengembalikan permohonan secara langsung kepada Wajib Pajak,

untuk permohonan yang disampaikan secara langsung; atau

2) mengembalikan permohonan dengan menyampaikan Surat

Pengembalian Permohonan, untuk permohonan yang disampaikan

melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir.

3. Petugas Pendaftaran menyampaikan permohonan yang telah diterbitkan BPS

kepada Kepala KP2KP.

4. Kepala KP2KP menugaskan Pelaksana KP2KP untuk membuat konsep surat

tugas penelitian lapangan dalam rangka Aktivasi Akun PKP bagi Petugas

Penelitian Lapangan KP2KP, dengan memperhatikan kompetensi dan beban

kerja pegawai yang ditunjuk.

5. Pelaksana KP2KP mencetak konsep surat tugas penelitian lapangan dalam

rangka Aktivasi Akun PKP dan menyampaikan kepada Kepala KP2KP.

6. Kepala KP2KP meneliti, menyetujui, dan menandatangani konsep surat tugas

penelitian lapangan dalam rangka Aktivasi Akun PKP atas nama Kepala KPP,

serta menyerahkannya kepada Petugas Penelitian Lapangan KP2KP.

7. Berdasarkan surat tugas penelitian lapangan, Petugas Penelitian Lapangan

KP2KP:

a. melakukan penelitian lapangan dalam rangka menguji kesesuaian

informasi yang tercantum dalam dokumen persyaratan Pengukuhan PKP

dan Permintaan Aktivasi Akun PKP, dengan keadaan yang sebenarnya;

b. memastikan PKP yang bersangkutan, wakil, salah satu pengurus, atau

pejabatnya harus berada di lokasi penelitian;

c. membuat Berita Acara Penelitian Lapangan Dalam Rangka Aktivasi Akun

PKP, dan bersama dengan PKP menandatangani Berita Acara Penelitian

Lapangan Dalam Rangka Aktivasi Akun PKP;

d. membuat LHPt Lapangan Dalam Rangka Aktivasi Akun PKP; dan

e. menyampaikan LHPt kepada Kasi Pelayanan.

8. Kepala KP2KP meneliti dan menandatangani LHPt Lapangan Dalam Rangka

Aktivasi Akun PKP, serta menugaskan Petugas Pendaftaran KP2KP untuk

menindaklanjuti LHPt.

9. Berdasarkan LHPt Lapangan Dalam Rangka Aktivasi Akun PKP:

Page 147: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 174 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

a. dalam hal LHPt memberikan keputusan berupa melakukan aktivasi Akun

PKP:

1) Petugas Pendaftaran KP2KP meminta PKP datang langsung ke

KP2KP dan meminta Petugas Khusus KP2KP untuk melakukan

pengujian validitas identitas PKP.

2) Petugas Khusus KP2KP melakukan pengujian validitas identitas PKP

dengan cara:

a) mencocokkan foto PKP yang ditemui saat penelitian lapangan

dengan PKP yang datang melakukan aktivasi akun PKP;

b) memastikan validitas e-KTP asli yang ditunjukkan ke sistem

kependudukan nasional; dan

c) memastikan validitas dokumen asli yang harus ditunjukkan oleh

PKP dalam rangka aktivasi Akun PKP.

3) Berdasarkan hasil pengujian validitas identitas PKP, Petugas Khusus

KP2KP:

a) dalam hal identitas PKP valid:

(1) menerbitkan dan menyerahkan secara langsung kode aktivasi

kepada PKP, wakil, pengurus, atau pejabat dalam amplop

tertutup;

(2) mengirimkan password kepada PKP melalui alamat e-mail

PKP yang telah terdaftar di Direktorat Jenderal Pajak; dan

(3) meminta PKP melakukan aktivasi akun PKP.

b) dalam hal identitas PKP tidak valid, Petugas Khusus KP2KP

meminta PKP memenuhi ketentuan validitas identitas PKP sampai

dengan valid.

b. dalam hal LHPt memberikan keputusan berupa mencabut pengukuhan

PKP, Petugas Pendaftaran KP2KP mencetak konsep Surat Pencabutan

Pengukuhan PKP dan menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan KPP.

15. Kasi Pelayanan KPP meneliti dan menandatangani konsep Surat Pencabutan

Pengukuhan PKP, serta menyerahkannya kembali kepada Petugas

Pendaftaran.

16. Petugas Pendaftaran menatausahakan Surat Pencabutan Pengukuhan PKP

dan menyampaikannya kepada Wajib Pajak.

10. Proses selesai.

C.2. Dokumen Input

Formulir Permintaan Aktivasi Akun Pengusaha Kena Pajak.

C.3. Jangka Waktu Penyelesaian

Aktivasi akun PKP atau pencabutan pengukuhan PKP dilakukan paling lama

10 (sepuluh) hari kerja setelah:

1. tanggal pengukuhan PKP, dalam hal permintaan aktivasi akun PKP

disampaikan bersamaan dengan permohonan pengukuhan PKP; atau

2. tanggal permintaan aktivasi akun PKP diterima yang tercantum dalam BPE,

dalam hal permintaan aktivasi akun PKP disampaikan tidak bersamaan dengan

permohonan pengukuhan PKP atau dikukuhkan PKP secara jabatan.

C.4. Dokumen Output

1. Kode aktivasi dan password.

2. Surat Pencabutan Pengukuhan PKP

Page 148: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 175 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

C.5. Bagan Alir (Flowchart) Permintaan Aktivasi Akun PKP melalui Tempat Pelayanan Terpadu KP2KP

;-------------------------- ---D

' ' ' ' '

Aeneliti an

menanatangani

Surat Pencabutan pengukuhan pK

I SOP Tata Cara penatausahaan

Dokumen

( 0

Menugask.an urtuk merbuat

04$.epufat

tugas peneittian lapangan

Men liti

fefyeojut daf

enandata9an%

onsep Surat

Tugas I Moeo,,,,. � menanatangami dam

reogaskan Petugas endaftaran untu

memindaklariuti L4Pt

• '

I Mencetak

konsep Surat Tugas -

f orrufir Aktiwas

Aken p encabutan

Pengukuha

PK

Surat ­

Merninta PK aktiva.sf

a.kun

Koe aktivat

dan Pas.w0O

D

M8m n a un,u"

I eeneut kententua

rep@rota ode aktivasi dan

mengma vah+

X

iota Valid •

I Melakukan pengutan

vahdtas dentitas

Mem,nta I pp aatang lanasuna

Ake,

I MencelaK konsep I Surat pencabutan

penguuhan PK

D

l Menerb1tkan I BPS dan LPAD

Melakukan penelitian

lapangan, mmbuat dan

menandatangami BA Penelitian Lapagan dan

aporan Mast Penelitian

X

D

Mengembal,kan I perrnohonan Tidal ,

ten9ap

'

'i' ' ' ' '

Meneliti forrulir

Mengisi dan menandatangan Formula Aktivast

Akun PK

J % z

a i 5 z%

& 2 ¢ ii

a ,t

; � ,t �

±3 ,t

e ; c

3

±

d

Page 149: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 176 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

D. Contoh Format Berita Acara Penelitian Lapangan Dalam Rangka Aktivasi Akun

PKP

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

…………………………………………1)

BERITA ACARA

PENELITIAN LAPANGAN DALAM RANGKA AKTIVASI AKUN PENGUSAHA KENA PAJAK

NOMOR BA-………………..2)

Pada hari ini ................3), tanggal ...............4), bulan .....................5), tahun .................. 6),

telah dilakukan peneltian lapangan terhadap Pengusaha Kena Pajak:

NPWP : ...............................................7) Nama : ...............................................8)

Alamat : ...............................................9)

berdasarkan Surat Tugas nomor ...................10) tanggal ..............11) sebagai tindak lanjut

Permintaan Aktivasi Akun Pengusaha Kena Pajak berdasarkan permohonan Nomor BPS:

………………12) tanggal …………… 13)

Hasil atas penelitian lapangan ini 14):

Pengusaha Kena Pajak bersedia hadir ke KPP/KP2KP*) …..........15) untuk melakukan aktivasi

Akun Pengusaha Kena Pajak pada hari ................16), tanggal ...............17), bulan

.....................18), tahun .................. 19).

Keberadaan tempat kegiatan usaha ditemukan/tidak ditemukan*).

Pengurus berhasil/tidak berhasil*) ditemui.

………………………………………..**)

Berita Acara ini dibuat dengan sesungguhnya.

Petugas Peneliti,

..........................................21)

Dibuat di.......................................20)

Pengusaha Kena Pajak,

.....................................................22)

.....................................................23)

*) coret yang tidak perlu

**) diisi dengan keterangan lain yang ditemukan

Page 150: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 177 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

PETUNJUK PENGISIAN

BERITA ACARA PENELITIAN LAPANGAN

DALAM RANGKA AKTIVASI AKUN PENGUSAHA KENA PAJAK

Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.

Angka 2 : Diisi dengan nomor Berita Acara Penelitian Lapangan Dalam Rangka Aktivasi

Akun Pengusaha Kena Pajak.

Angka 3 : Diisi dengan nama hari pembuatan Berita Acara Penelitian Lapangan Dalam

Rangka Aktivasi Akun Pengusaha Kena Pajak.

Angka 4 : Diisi dengan tanggal pembuatan Berita Acara Penelitian Lapangan Dalam

Rangka Aktivasi Akun Pengusaha Kena Pajak.

Angka 5 : Diisi dengan bulan pembuatan Berita Acara Penelitian Lapangan Dalam

Rangka Aktivasi Akun Pengusaha Kena Pajak.

Angka 6 : Diisi dengan tahun pembuatan Berita Acara Penelitian Lapangan Dalam

Rangka Aktivasi Akun Pengusaha Kena Pajak.

Angka 7 : Diisi dengan NPWP Pengusaha Kena Pajak yang dilakukan penelitian

lapangan.

Angka 8 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang dilakukan penelitian lapangan.

Angka 9 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang dilakukan penelitian lapangan.

Angka 10 : Diisi dengan nomor surat tugas penelitian.

Angka 11 : Diisi dengan tanggal surat tugas penelitian.

Angka 12 : Diisi dengan nomor BPS Permintaan Aktivasi Akun PKP.

Angka 13 : Diisi dengan tanggal BPS Permintaan Aktivasi Akun PKP.

Angka 14 : Centang sesuai hasil penelitian lapangan.

Angka 15 : Diisi dengan nama KPP/KP2KP yang menerbitkan Berita Acara Penelitian

Lapangan Dalam Rangka Aktivasi Akun Pengusaha Kena Pajak.

Angka 16 : Diisi dengan hari yang direncanakan PKP/wakil/pengurus/pejabat hadir ke

KPP/KP2KP dengan memperhatikan batas waktu aktivasi akun PKP.

Angka 17 : Diisi dengan tanggal yang direncanakan PKP/wakil/pengurus/pejabat hadir ke

KPP/KP2KP.

Angka 18 : Diisi dengan bulan yang direncanakan PKP/wakil/pengurus/pejabat hadir ke

KPP/KP2KP.

Angka 19 : Diisi dengan tahun yang direncanakan PKP/wakil/pengurus/pejabat hadir ke

KPP/KP2KP.

Angka 20 : Diisi dengan nama kota tempat Berita Acara Penelitian Lapangan Dalam

Rangka Aktivasi Akun Pengusaha Kena Pajak dibuat.

Angka 21 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Petugas Peneliti.

Angka 22 : Diisi dengan nama dan tanda tangan PKP/wakil/pengurus/pejabat yang

ditemui.

Angka 23 : Diisi dengan jabatan PKP/wakil/pengurus/pejabat yang ditemui.

Page 151: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 178 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

E. Contoh Format Laporan Hasil Penelitian Lapangan Dalam Rangka Aktivasi Akun

Pengusaha Kena Pajak

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

…………………………………………1)

LAPORAN HASIL PENELITIAN LAPANGAN

DALAM RANGKA AKTIVASI AKUN PENGUSAHA KENA PAJAK

NOMOR LHPt-………………...2)

A. IDENTITAS WAJIB PAJAK

1. NPWP : ...........................................3)

2. Nama : ...........................................4)

3. Alamat : ...........................................5)

4. Tanggal Pengukuhan PKP : ...........................................6)

5. Wakil/Pengurus/Pejabat : ...........................................7)

6. Kegiatan Usaha : ...........................................8)

7. Kode KLU : ...........................................9)

B. DASAR PENELITIAN

Permintaan Aktivasi Akun PKP dengan Nomor BPS: ………………10) tanggal …………… 11).

C. SURAT TUGAS DAN TUJUAN PENELITIAN

1. Nomor : …………………12)

2. Tanggal : …………………13)

3. Tujuan : …………………14)

D. PELAKSANAAN PENELITIAN

1. Data/Dokumen yang tersedia

………………………………….…15)

2. Kronologi Penelitian

………………………………….…16)

E. URAIAN HASIL PENELITIAN

1. Keberadaan PKP (Syarat Subjektif)

KONDISI PKP PADA SAAT PENELITIAN LAPANGAN

a. Pengusaha Orang Pribadi Badan Instansi Pemerintah

b. Alamat17) Sesuai data KPP Tidak sesuai data KPP

c. Status Kepemilikan

Tempat Usaha Milik Sendiri Sewa

Sewa Kantor Virtual Lainnya

d. Kegiatan Usaha/KLU18) Sesuai data KPP Tidak sesuai data KPP

e. Status PKP Pusat Cabang

f. PKP ybs/ Pengurus19): Dapat di temui Tidak dapat ditemui

□ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □

Page 152: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 179 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

Nama

NPWP

Jabatan

Alamat/Telepon

e-mail

...

...

2. Kegiatan PKP (Syarat Objektif)

a. Gambaran umum kegiatan usaha PKP

………………………20)

b. Gambaran umum harta yang digunakan untuk kegiatan usaha yang berada di lokasi

usaha pada saat penelitian lapangan.

………………………21)

c. Foto tempat/lokasi kegiatan usaha PKP

………………………22)

F. SIMPULAN DAN USUL PETUGAS

G. DAFTAR LAMPIRAN

………………………………….…25)

Mengetahui,

Kasi Pelayanan/Kepala KP2KP27),

...................................................28)

....................., ……….............. 26)

Petugas Pendaftaran,

…….........................................29)

Setelah dilakukan penelitian lapangan antara kesesuaian dokumen pada saat pengukuhan PKP dengan

keadaan yang sebenarnya, dinyatakan bahwa aktivasi Akun PKP atas nama PKP tersebut di atas:

diterima

ditolak, dengan alasan ………………………23)

PKP/pengurus dapat hadir ke KPP pada tanggal ……………………24)

(wajib diisi dalam hal permohonan aktivasi Akun PKP diterima)

□ □

Page 153: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 180 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

PETUNJUK PENGISIAN LAPORAN HASIL PENELITIAN LAPANGAN DALAM RANGKA

AKTIVASI AKUN PKP

Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.

Angka 2 : Diisi dengan nomor LHPt.

Angka 3 : Diisi dengan NPWP yang diteliti.

Angka 4 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diteliti.

Angka 5 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang diteliti.

Angka 6 : Diisi dengan tanggal pengukuhan PKP.

Angka 7 : Diisi dengan nama wakil/pengurus/pejabat.

Angka 8 : Diisi dengan kegiatan usaha Wajib Pajak yang diteliti.

Angka 9 : Diisi dengan kode KLU Wajib Pajak yang diteliti.

Angka 10 : Diisi dengan nomor BPS permintaan aktivasi Akun PKP.

Angka 11 : Diisi dengan tanggal BPS permintaan aktivasi Akun PKP.

Angka 12 : Diisi dengan nomor surat tugas penelitian.

Angka 13 : Diisi dengan tanggal surat tugas penelitian.

Angka 14 : Diisi dengan tujuan penerbitan surat tugas penelitian.

Angka 15 : Diisi dengan uraian informasi, data, keterangan, temuan, dokumen/bukti

pendukung yang diperoleh, pengujian yang telah dilakukan sesuai dengan

tujuan penelitian, dan lain-lain yang diperoleh selama penelitian lapangan

berlangsung dengan jelas.

Angka 16 : Diisi dengan kronologi penelitian lapangan secara urut, rinci, dan jelas

mengenai tahap-tahap pelaksanaan penelitian, misalnya tanggal penerimaan

permohonan/surat usulan atau tanggal pelaksanaan visit lapangan,

pengecekan lapangan sesuai dengan urutan kejadian.

Angka 17 : Diisi dengan alamat yang sebenarnya dalam hal alamat tidak sesuai dengan

data KPP.

Angka 18 : Dalam hal kegiatan usaha tidak sesuai dengan data KPP, maka kegiatan

usaha yang ditemukan pada saat penelitian lapangan diuraikan dalam kolom

isian angka 2 huruf a.

Angka 19 : Diisi dengan detail PKP/wakil/pengurus/pejabat yang ditemui.

Angka 20 : Diisi dengan uraian gambaran umum kegiatan usaha Wajib Pajak.

Angka 21 : Diisi dengan uraian gambaran umum harta yang digunakan untuk kegiatan

usaha Wajib Pajak.

Angka 22 : Diisi dengan foto Wajib Pajak saat penelitian lapangan dan tempat/lokasi

kegiatan usaha Wajib Pajak.

Angka 23 : Diisi dengan alasan penolakan.

Angka 24 : Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun yang direncanakan

PKP/wakil/pengurus/pejabat hadir ke KPP/KP2KP untuk melakukan aktivasi

akun PKP.

Angka 25 : Diisi dengan semua dokumen atau surat-surat yang perlu dilampirkan,

termasuk surat permohonan, surat tugas penelitian, foto lokasi usaha, dll.

Angka 26 : Diisi dengan nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun pembuatan LHPt.

Angka 27 : Pilih salah satu, Kasi Pelayanan atau Kepala KP2KP.

Angka 28 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kasi Pelayanan atau Kepala KP2KP.

Angka 29 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Petugas Pendaftaran.

Page 154: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 181 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

F. Contoh Checklist Pemenuhan Persyaratan Permintaan Aktivasi Akun PKP

Pemenuhan Persyaratan Permintaan Aktivasi Akun PKP

Nama Wajib Pajak : ...........................................

NPWP : ...........................................

No. Rincian Penelitian Memenuhi Tidak

Memenuhi

1. Asli KTP/Paspor/KITAS/KITAP

2. Asli Kartu Keluarga Pengurus

3. BPS/tanda terima pelaporan SPT Tahunan

4. Asli surat pengangkatan sebagai pengurus (PKP Badan)

5. Asli surat penunjukkan sebagai pimpinan cabang (PKP

Cabang)

6. Asli surat pengangkatan (PKP Instansi Pemerintah)

7. Asli akta atau dokumen pendirian kerja sama operasi (joint

operation) (PKP kerja sama operasi)

8. Dokumen pewarisan, ahli waris, pelaksana wasiat, atau pihak

yang mengurus (PKP Warisan Belum Terbagi)

...........................,………......................

Kasi Pelayanan/Kepala KP2KP …………., Petugas Khusus,

............................................................. .............................................................

d

Page 155: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 182 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

XII. TATA CARA PENONAKTIFAN SEMENTARA AKUN PKP

Prosedur operasi ini menguraikan tata cara penonaktifan sementara Akun PKP yang

dilakukan secara jabatan oleh KPP.

A. Penonaktifan Sementara Akun PKP A.1. Prosedur

1. AR Seksi Waskon II/III/IV atau Seksi Eksten melakukan penelitian administrasi

terhadap data dan/atau informasi terkait kewajiban pembayaran dan

pelaporan SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai dari PKP.

2. Berdasarkan hasil penelitian administrasi, AR Seksi Waskon II/III/IV atau Seksi

Eksten membuat Surat Teguran dan mengirimkannya kepada PKP.

3. Dalam hal Wajib Pajak tidak memenuhi kewajiban dalam jangka waktu yang

ditentukan dalam Surat Teguran, AR Seksi Waskon II/III/IV atau Seksi Eksten

membuat LHPt dan menyampaikannya kepada Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi

Eksten.

4. Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten meneliti dan menandatangani LHPt,

serta menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan.

5. Kasi Pelayanan menugaskan Pelaksana Seksi Pelayanan untuk

menindaklanjuti LHPt.

6. Pelaksana Seksi Pelayanan menindaklanjuti dengan:

a. merekam LHPt;

b. melakukan penonaktifan sementara Akun PKP;

c. mencetak konsep Surat Pemberitahuan Penonaktifan Sementara Akun

Pengusaha Kena Pajak; dan

d. menyampaikan konsep Surat Pemberitahuan Penonaktifan Sementara

Akun Pengusaha Kena Pajak kepada Kasi Pelayanan.

7. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani konsep Surat Pemberitahuan

Penonaktifan Sementara Akun Pengusaha Kena Pajak, serta

menyerahkannya kembali kepada Pelaksana Seksi Pelayanan.

8. Pelaksana Seksi Pelayanan menatausahakan dokumen Surat Pemberitahuan

Penonaktifan Sementara Akun Pengusaha Kena Pajak dan

menyampaikannya kepada PKP.

9. Proses selesai.

A.2. Dokumen Input

LHPt Penonaktifan Sementara Akun PKP.

A.3. Jangka Waktu Penyelesaian

Penerbitan Surat Pemberitahuan Penonaktifan Sementara Akun Pengusaha Kena

Pajak dilakukan segera setelah LHPt Penonaktifan Sementara Akun PKP diterima.

A.4. Dokumen Output

Surat Pemberitahuan Penonaktifan Sementara Akun Pengusaha Kena Pajak.

Page 156: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 183 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

A.5. Bagan Alir (Flowchart) Penonaktifan Sementara Akun PKP

E c .e o a s e Z c c Meneliti dan £5 " = menandatangani - � > - 2

c Laporan Hasil • 3 a penelitian c I9 r e « e

$= l

c 2 , Meneliti dan co �

menandatangani « 0

Menugaskan untuk konsep Surat a_ z menindaklanjuti Pemberitahuan

• LHPt Penonaktifan ad <I) e co Sementara Akun « « PKP a a £ 0

l 0 C c e � e

£. % a 9 i £ cg ; SOP Tata Cara ¥

@» Melakukan .=]. Membuat LHPt

%8 penelitian Penatausahaan

'

X penonaktifan

" administrasi terkait Surat Dokumen \yp sementara Akun ; kewajiban PKP

Teguran G PK

WP tidak «t

memenuh kewapiban

:

z Mencetak konsep ,. ,.

0 c Surat SOP Tata Cara <I) c Merekam Melakukan

/-O 0 c Pemberitahuan Penatausahaan

�� Laporan Hasil b penonaktifan b Penonaktifan Dokumen /p £ Peneltian Akun PKP

G e Sementara Akun c • PKP a

­ Surat Teguran

D Surat Pember tahuan

Penonaktfan Sementara Akun PKP

Page 157: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 184 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

B. Contoh Format Laporan Hasil Penelitian Penonaktifan Sementara Akun PKP

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

…………………………………………1)

LAPORAN HASIL PENELITIAN

PENONAKTIFAN SEMENTARA AKUN PENGUSAHA KENA PAJAK

NOMOR LHPt-………………...2)

A. IDENTITAS WAJIB PAJAK

1. NPWP : ...........................................3)

2. Nama : ...........................................4)

3. Alamat : ...........................................5)

4. Tanggal Pengukuhan PKP : ...........................................6)

5. Wakil/Pengurus/Pejabat : ...........................................7)

6. Kegiatan Usaha : ...........................................8)

7. Kode KLU : ...........................................9)

B. DASAR PENELITIAN

Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor ….. tentang …..10)

C. PELAKSANAAN PENELITIAN

………………………………….…11)

D. HASIL PENELITIAN

No. Rincian Penelitian12) Memenuhi Tidak

Memenuhi

1. PKP tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan Masa

Pajak Pertambahan Nilai untuk 3 (tiga) Masa Pajak

berturut-turut.

2. PKP tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan Masa

Pajak Pertambahan Nilai untuk 6 (enam) Masa Pajak

dalam periode 12 (dua belas) bulan.

3 PKP menyampaikan dokumen pendukung dalam

pengukuhan PKP namun tidak sesuai dengan keadaan

yang sebenarnya dan/atau dokumen yang dipalsukan.

Uraian Hasil Penelitian (bila ada):

……………………………………13)

E. SIMPULAN DAN USUL PETUGAS

Setelah dilakukan penelitian, dinyatakan bahwa Wajib Pajak atas nama tersebut di atas

dilakukan Penonaktifan Sementara Akun PKP; dengan alasan

………………………………………14)

F. DAFTAR LAMPIRAN

………………………………………15)

Mengetahui,

Kasi …………………….17),

....................................................18)

................., ………...................16)

Account Representative,

…….........................................19)

Page 158: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 185 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

PETUNJUK PENGISIAN

LAPORAN HASIL PENELITIAN PENONAKTIFAN SEMENTARA

AKUN PENGUSAHA KENA PAJAK

Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.

Angka 2 : Diisi dengan nomor LHPt.

Angka 3 : Diisi dengan NPWP yang diteliti.

Angka 4 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diteliti.

Angka 5 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang diteliti.

Angka 6 : Diisi dengan tanggal pengukuhan PKP.

Angka 7 : Diisi dengan nama wakil/pengurus/pejabat.

Angka 8 : Diisi dengan kegiatan usaha Wajib Pajak yang diteliti.

Angka 9 : Diisi dengan kode KLU Wajib Pajak yang diteliti.

Angka 10 : Diisi dengan dasar penelitian.

Angka 11 : Diisi dengan pelaksanaan penelitian secara urut, rinci dan jelas mengenai

tahap-tahap pelaksanaan penelitian.

Angka 12 : Pilih salah satu sesuai penelitian kriteria penonaktifan sementara akun PKP

dan beri tanda (√), memenuhi atau tidak memenuhi.

Angka 13 : Diisi dengan uraian hasil penelitian berdasarkan data-data dan informasi yang

ada.

Angka 14 : Diisi dengan simpulan dan usul Petugas, termasuk alasan penonaktifan

sementara akun PKP.

Angka 15 : Diisi dengan semua dokumen atau surat-surat yang perlu dilampirkan,

termasuk surat teguran, dll.

Angka 16 : Diisi dengan nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun pembuatan LHPt.

Angka 17 : Diisi dengan Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten.

Angka 18 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten.

Angka 19 : Diisi dengan nama dan tanda tangan AR.

Page 159: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 186 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

XIII. TATA CARA PENYELESAIAN KLARIFIKASI TERHADAP PENONAKTIFAN

SEMENTARA AKUN PKP

Prosedur operasi ini menguraikan tata cara penyelesaian klarifikasi terhadap penonaktifan

sementara akun PKP yang diajukan oleh Wajib Pajak secara tertulis ke KPP.

A. Prosedur Penyelesaian Klarifikasi Terhadap Penonaktifan Sementara Akun PKP A.1. Prosedur

1. Wajib Pajak membuat surat klarifikasi secara tertulis terhadap penonaktifan

sementara Akun PKP, yang ditandatangani dan disampaikan secara

langsung oleh:

a. Pengusaha yang bersangkutan, bagi PKP orang pribadi;

b. wakil Wajib Pajak Warisan Belum Terbagi, bagi PKP Warisan Belum

Terbagi;

c. salah satu pengurus, bagi PKP berbentuk badan, bentuk usaha tetap,

atau Kerja Sama Operasi (KSO);

d. pimpinan cabang, bagi PKP Badan dengan status cabang;

e. pejabat, bagi Instansi Pemerintah,

kepada Petugas Pendaftaran.

2. Petugas Pendaftaran memastikan identitas PKP, menerima klarifikasi, dan

meneliti kelengkapan klarifikasi, serta menindaklanjuti dengan:

a. menerbitkan BPS, dalam hal surat klarifikasi dan dokumen pendukung

lengkap dan benar; atau

b. mengembalikan surat klarifikasi secara langsung kepada PKP, dalam hal

surat klarifikasi dan dokumen pendukung tidak lengkap dan/atau tidak

benar.

3. Atas surat klarifikasi yang telah diterbitkan BPS, Petugas Pendaftaran

mencetak dan menyampaikan konsep nota dinas penerusan surat klarifikasi

dan surat klarifikasi kepada Kasi Pelayanan.

4. Kasi Pelayanan menandatangani dan menyampaikan nota dinas penerusan

surat klarifikasi dan surat klarifikasi kepada Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi

Eksten sesuai dengan Assignment Wajib Pajak.

5. Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten menugaskan AR sesuai dengan

Assigment Wajib Pajak untuk melakukan penelitian administrasi.

6. AR menindaklanjuti dengan:

a. melakukan penelitian administrasi untuk memastikan:

1) pemenuhan kewajiban penyampaian SPT Masa PPN yang menjadi

kriteria penonaktifan sementara akun PKP;

2) pemenuhan kewajiban pelunasan atas sanksi administrasi dalam hal

terdapat pajak yang tidak atau kurang dibayar atas penyampaian

SPT Masa PPN yang menjadi kriteria penonaktifan sementara akun

PKP; dan/atau

3) dokumen persyaratan permohonan pengukuhan PKP telah sesuai

dengan keadaan yang sebenarnya atau dokumen tidak dipalsukan;

b. membuat LHPt Klarifikasi Terhadap Penonaktifan Sementara Akun PKP;

dan

c. menyampaikan LHPt kepada Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten.

7. Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten meneliti dan menandatangani LHPt,

serta menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan.

8. Kasi Pelayanan menugaskan Petugas Pendaftaran untuk menindaklanjuti

LHPt.

Page 160: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 187 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

9. Berdasarkan LHPt Klarifikasi Terhadap Penonaktifan Sementara Akun PKP:

a. dalam hal LHPt menyatakan bahwa klarifikasi diterima, Petugas

Pendaftaran:

1) merekam nomor LHPt;

2) mengaktifkan kembali akun PKP;

3) membuat dan mencetak konsep Surat Pemberitahuan Pengaktifan

Kembali Akun PKP; dan

4) menyampaikan konsep Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali

Akun PKP kepada Kasi Pelayanan;

atau

b. dalam hal LHPt menyatakan bahwa permohonan klarifikasi ditolak,

Petugas Pendaftaran:

1) merekam nomor LHPt;

2) melakukan pencabutan pengukuhan PKP dengan mencetak konsep

Surat Pencabutan Pengukuhan PKP; dan

3) menyampaikan konsep Surat Pencabutan Pengukuhan PKP

kepada Kasi Pelayanan.

10. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani:

a. konsep Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Akun PKP; atau

b. konsep Surat Pencabutan Pengukuhan PKP,

kemudian menyerahkan kembali kepada Petugas Pendaftaran.

11. Petugas Pendaftaran menatausahakan:

a. Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Akun PKP; atau

b. Surat Pencabutan Pengukuhan PKP,

dan menyampaikannya kepada PKP/Wajib Pajak.

12. Proses selesai.

A.2. Dokumen Input

Surat klarifikasi secara tertulis terhadap penonaktifan sementara Akun PKP.

A.3. Jangka Waktu Penyelesaian

Penerbitan Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Akun PKP atau Surat

Pencabutan Pengukuhan PKP dilakukan segera setelah penelitian administrasi

Klarifikasi Terhadap Pencabutan Pengukuhan PKP dilakukan.

A.4. Dokumen Output

1. Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Akun PKP; atau

2. Surat Pencabutan Pengukuhan PKP.

Page 161: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 188 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

A.5. Bagan Alir (Flowchart) Penyelesaian Klarifikasi Terhadap Penonaktifan Sementara Akun PKP

=z CM c 25 cu • c c

Menugaskan Meneliti dan 55 a

= untuk menandatangani = 2 & menindaklanjuti Laporan Hasil

3 c surat klarifikasi Penelitian gm 0 A ro > a au Q.- z=

e

2 g w c

Menugaskan

" Menandatangani Meneliti dan menandatangani konsep

0 untuk Surat Pemberilahuan Pengaklifan z NO penerusan

menindaklanjuti Kembali Akun PKP atau Surat w surat klarifikasi

.e 0 LHPt Pencabutan Pengukuhan PKP t -" .. .• c a 0 .. C e t c t � e a g a z w £ $

c « 3 Meneliti ¥ � elengkapan a • dan membuat

0 LHPt klarifikasi z • 0

0 9

«<t

Mencetak konsep

c Mencetak Terima Mengaktifkan Surat �

�-···"� konsep NO

a embali Akun » Pemberitahuan c w t Memastikan c BPS penerusan PK Pengaktifan SOP Tata Cara

2 @»

identitas PK dan

; . . . . surat klarifikasi Merekam Kembali Akun PKp Penatausahaan ·O w meneliti Laporan Hasil X 0 OokumenWP � kelengkapan surat Penelitian Melakukan l G 0 Mengembalikan Mencetak konsep

0 klarifikasi pencabutan ii 'i' permohonan pengukuhan

Surat Pencabutan 0

I lengkap secara langsung Tolak PKP Pengukuhan pKp

I

< I I

• I

D Surat Pembertahuan

• Menyampaikan ····D Pengaktifan Kembali t Akun PK atau Surat « surat klarifikasi .. Pencabutan

2 yang telat Pengukuhan PKP

5 ditandatangani Surat Klarifikasi BPS

Page 162: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 189 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

B. Contoh Format Laporan Hasil Penelitian Klarifikasi Terhadap Penonaktifan Sementara Akun PKP

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

…………………………………………1)

LAPORAN HASIL PENELITIAN

KLARIFIKASI TERHADAP PENONAKTIFAN SEMENTARA AKUN PENGUSAHA KENA PAJAK

NOMOR LHPt-………………...2)

A. IDENTITAS WAJIB PAJAK

1. NPWP : ...........................................3)

2. Nama : ...........................................4)

3. Alamat : ...........................................5)

4. Tanggal Pengukuhan PKP : ...........................................6)

5. Wakil/Pengurus/Pejabat : ...........................................7)

6. Kegiatan Usaha : ...........................................8)

7. Kode KLU : ...........................................9)

B. DASAR PENELITIAN

Surat Klarifikasi Wajib Pajak Nomor BPS: …..……….10) tanggal …..……….11)

C. PELAKSANAAN PENELITIAN

………………………………….…12)

D. URAIAN HASIL PENELITIAN

No. Rincian Penelitian13) Memenuhi Tidak

Memenuhi

A. Pemenuhan Kewajiban Pelaporan PKP

PKP telah menyampaikan Surat Pemberitahuan Masa Pajak

Pertambahan Nilai yang menjadi kriteria penonaktifan.

B. Pemenuhan Kewajiban Pembayaran PKP

1. PKP telah melakukan pembayaran Pajak dalam hal

terdapat Pajak yang tidak atau kurang dibayar sebelum

menyampaikan Surat Pemberitahuan Masa Pajak

Pertambahan Nilai yang menjadi kriteria penonaktifan

sementara.

2. PKP telah melakukan pembayaran atas sanksi

administrasi berupa denda sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 7 ayat (1) Undang-Undang KUP dan/atau

sanksi administrasi berupa bunga sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2a) Undang-Undang KUP

dalam hal terdapat Pajak yang tidak atau kurang dibayar

berdasarkan penyampaian Surat Pemberitahuan Masa

Pajak Pertambahan Nilai yang menjadi kriteria

penonaktifan sementara.

C. PKP menyampaikan dokumen pendukung dalam

pengukuhan PKP sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

Page 163: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 190 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

Uraian Hasil Penelitian (bila ada):

……………………………………14)

E. SIMPULAN DAN USUL PETUGAS

F. DAFTAR LAMPIRAN

……………………………………16)

Mengetahui,

Kasi …………………….18),

....................................................19)

................., ………...................17)

Account Representative,

…….........................................20)

Setelah dilakukan penelitian terhadap Klarifikasi yang disampaikan oleh Wajib Pajak, dinyatakan bahwa

Klarifikasi Wajib Pajak atas nama tersebut di atas:

Diterima, dan selanjutnya dilakukan Pengaktifan Kembali Akun PKP;

Ditolak, dan selanjutnya dilakukan Pencabutan Pengukuhan PKP;

dengan alasan ……………………………………15)

□ □

Page 164: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 191 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

PETUNJUK PENGISIAN

LAPORAN HASIL PENELITIAN KLARIFIKASI TERHADAP PENONAKTIFAN SEMENTARA

AKUN PKP

Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.

Angka 2 : Diisi dengan nomor LHPt.

Angka 3 : Diisi dengan NPWP yang diteliti.

Angka 4 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diteliti.

Angka 5 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang diteliti.

Angka 6 : Diisi dengan tanggal pengukuhan PKP.

Angka 7 : Diisi dengan nama wakil/pengurus/pejabat.

Angka 8 : Diisi dengan kegiatan usaha Wajib Pajak yang diteliti.

Angka 9 : Diisi dengan kode KLU Wajib Pajak yang diteliti.

Angka 10 : Diisi dengan nomor BPS Surat Klarifikasi.

Angka 11 : Diisi dengan tanggal BPS Surat Klarifikasi.

Angka 12 : Diisi dengan pelaksanaan penelitian secara urut, rinci dan jelas mengenai

tahap-tahap pelaksanaan penelitian, misalnya tanggal penonaktifan

sementara Akun PKP, tanggal penerimaan surat klarifikasi, dll.

Angka 13 : Diisi dengan memilih salah satu sesuai hasil penelitian dengan memberi

tanda (√), yaitu memenuhi atau tidak memenuhi.

Angka 14 : Diisi dengan uraian hasil penelitian berdasarkan data-data dan informasi yang

ada.

Angka 15 : Diisi dengan simpulan dan usul Petugas, termasuk alasan dari simpulan

petugas.

Angka 16 : Diisi dengan semua dokumen atau surat-surat yang perlu dilampirkan,

termasuk surat Klarifikasi Wajib Pajak, dll.

Angka 17 : Diisi dengan nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun pembuatan LHPt.

Angka 18 : Diisi dengan Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten.

Angka 19 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten.

Angka 20 : Diisi dengan nama dan tanda tangan AR.

Page 165: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 192 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

XIV. TATA CARA PENCABUTAN PENGUKUHAN PKP

Prosedur operasi ini menguraikan tata cara penyelesaian permohonan pencabutan

pengukuhan PKP yang diajukan oleh Wajib Pajak baik melalui Aplikasi Registrasi maupun

Tempat Pelayanan Terpadu KPP, atas permohonan Wajib Pajak dan secara jabatan.

A. Prosedur Pencabutan Pengukuhan PKP melalui Aplikasi Registrasi

A.1. Prosedur

1. Wajib Pajak membuka situs Direktorat Jenderal Pajak dengan alamat

http://www.pajak.go.id.

2. Wajib Pajak memilih menu Aplikasi Registrasi dan membuat akun baru,

kemudian melakukan login ke aplikasi tersebut dengan mengisi username dan

password yang telah dibuat. Dalam hal Wajib Pajak sudah memiliki akun

sebelumnya yang dipakai untuk pendaftaran Wajib Pajak, maka tidak perlu

membuat akun baru.

3. Wajib Pajak memilih menu Pencabutan Pengukuhan PKP, mengisi Formulir

Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak dengan lengkap dan benar,

melakukan upload dokumen pendukung, dan mengirimkan formulir

permohonan dan dokumen pendukung secara online melalui Aplikasi

Registrasi.

4. Aplikasi Registrasi menerbitkan BPE yang dikirimkan melalui alamat e-mail

Wajib Pajak.

5. Petugas Pendaftaran memantau informasi pencabutan pengukuhan PKP pada

Aplikasi Registrasi setiap hari kerja, dan mencetak permohonan PKP.

6. Atas permohonan yang telah diterbitkan BPE, Petugas Pendaftaran mencetak

konsep nota dinas penerusan permohonan dan menyampaikannya kepada

Kasi Pelayanan.

7. Kasi Pelayanan menandatangani nota dinas penerusan permohonan dan

menyampaikannya bersama dengan permohonan PKP kepada Kasi

Pemeriksaan untuk ditindaklanjuti sesuai dengan Tata Cara Pemeriksaan.

8. Kasi Pemeriksaan menugaskan Petugas Pemeriksa Pajak untuk

menindaklanjuti permohonan pencabutan pengukuhan PKP sesuai dengan

Tata Cara Pemeriksaan.

9. Petugas Pemeriksa Pajak:

a. melakukan pemeriksaan atas permohonan pencabutan pengukuhan PKP

sesuai dengan Tata Cara Pemeriksaan;

b. membuat LHP Pencabutan Pengukuhan PKP; dan

c. menyampaikan LHP kepada Kasi Pemeriksaan.

10. Kasi Pemeriksaan meneliti dan menyetujui LHP Pencabutan Pengukuhan PKP,

serta menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan.

11. Kasi Pelayanan menugaskan Petugas Pendaftaran untuk menindaklanjuti LHP.

12. Berdasarkan LHP Pencabutan Pengukuhan PKP:

a. dalam hal PKP memenuhi ketentuan dilakukan pencabutan pengukuhan

PKP, Petugas Pendaftaran:

1) merekam nomor LHP;

2) mencetak konsep Surat Pencabutan Pengukuhan PKP;

3) membuat dan menandatangani konsep Berita Acara Pencabutan

Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu kepada Kasi Pelayanan,

untuk permohonan yang penyelesaiannya melebihi batas waktu;

dan/atau

Page 166: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 193 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

4) menyampaikan konsep Surat Pencabutan Pengukuhan PKP dan/atau

konsep Berita Acara Pencabutan Pengukuhan PKP Melewati Batas

Waktu kepada Kasi Pelayanan;

atau

b. dalam hal PKP tidak memenuhi ketentuan dilakukan pencabutan

pengukuhan PKP, Petugas Pendaftaran:

1) merekam nomor LHP; dan

2) mencetak konsep Surat Penolakan Pencabutan Pengukuhan PKP dan

menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan.

13. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani:

a. konsep Surat Pencabutan Pengukuhan PKP;

b. konsep Berita Acara Pencabutan Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu;

dan/atau

c. konsep Surat Penolakan Pencabutan Pengukuhan PKP,

serta menyerahkannya kembali kepada Petugas Pendaftaran.

14. Petugas Pendaftaran menatausahakan:

a. Berita Acara Pencabutan Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu;

dan/atau

b. Surat Pencabutan Pengukuhan PKP atau Surat Penolakan Pencabutan

Pengukuhan PKP, dan menyampaikannya kepada Wajib Pajak.

15. Proses selesai.

A.2. Dokumen Input

1. Formulir Pencabutan Pengukuhan PKP.

2. Dokumen pendukung.

A.3. Jangka Waktu Penyelesaian

Penerbitan Surat Pencabutan Pengukuhan PKP atau Surat Penolakan Pencabutan

Pengukuhan PKP dilakukan paling lama 6 (enam) bulan sejak tanggal BPE/BPS

diterbitkan.

A.4. Dokumen Output

1. Surat Pencabutan Pengukuhan PKP.

2. Surat Penolakan Pencabutan Pengukuhan PKP.

3. Berita Acara Pencabutan Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu.

Page 167: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 194 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

A.5. Bagan Alir (Flowchart) Pencabutan Pengukuhan PKP melalui Aplikasi Registrasi

z5 Menugaskan Petugas

Meneliti dan I t 2 Pemeriksa Pajak

menyetujui LHP [ « ' untuk menindaklanjuti z£ ¢

'" 4

Meneliti dan menandatangani Surat Pencabutan

% 5 Menandatangani

l Menugaskan Pelugas l Pengukuhan PKP dan/atau BA % 0 co konsep ND

Pendaftaran untuk Melewati Batas Waktu atau �� penerusan menindaklanjuti LH Surat Penolakan Pencabutan q

permohonan Pengukuhan PK

g2° 4 A

ad ¢ « 1 a e

Sop Tata Cara e 0 c E.

Pemeriksaan ¢ &z � z go (

0

! i .. ¢

X - A I >E ' '

Mencetak onsep - ' Mencetak ND penerusan Mencetak Konsep

Mencetak Konsep SOP Tata Cara c

I BA Pencabutan Konsep Surat

Surat Penolakan Penatausahaan

·-O � permohonan «J>» e

Pengukuhan PK Pencabutan Pencabutan Dokumen WP "

Melewati Batas Pengukuhan Pengukuhan PK (

ro Memantau 2

Waktu PKP qd permohonan

H Mencetak Lewat

�1lerima 7 0

@» . - Pencabutan berkas waktu ro

Pengukuhan PK Merekam ]

0

permohonan

l X ? pada Aplikasi

Laporan +Hast p

. - X a

Reaistrasi emeriksaan Belum lewat

Ditolak

i waktu

6 r �------------------------ -- -,

[J D 1

Memilih menu .

-f Me milih ­ Pencabutan Upload softcopy cg menu akun Login Aphikasi

Pengukuhan b dokumen « Aplikasi ] Registrasi a.

PK dan pendukung BPE • Registrasi mengisi formulir :�

Membuat Akun Surat Pencabutan Be Aphkas, Reg,stras, Y 3

Pengukuhan PKP Surat penolakan Pencabutan a un

Pengukuhan PK

Page 168: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 195 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

B. Prosedur Pencabutan Pengukuhan PKP yang Diajukan melalui Tempat Pelayanan

Terpadu KPP

B.1. Prosedur

1. Wajib Pajak mengisi Formulir Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak

dan menyerahkan formulir permohonan dan dokumen pendukung dengan

lengkap dan benar kepada Petugas Pendaftaran.

2. Petugas Pendaftaran meneliti:

a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir; dan

b. kelengkapan dan kebenaran dokumen pendukung.

3. Berdasarkan hasil penelitian, dalam hal permohonan Wajib Pajak:

a. dinyatakan lengkap, Petugas Pendaftaran:

1) menerbitkan BPS dan LPAD, menyerahkan BPS kepada Wajib Pajak,

dan menggabungkan LPAD dengan permohonan, untuk permohonan

yang disampaikan secara langsung; atau

2) menerbitkan BPS dan LPAD, mengarsipkan BPS, dan

menggabungkan LPAD dengan permohonan, untuk permohonan yang

disampaikan melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir;

atau

b. dinyatakan belum lengkap, Petugas Pendaftaran:

1) mengembalikan permohonan secara langsung kepada Wajib Pajak,

untuk permohonan yang disampaikan secara langsung; atau

2) mengembalikan permohonan dengan menyampaikan Surat

Pengembalian Permohonan, untuk permohonan yang disampaikan

melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir.

4. Atas permohonan yang telah diterbitkan BPS, Petugas Pendaftaran mencetak

dan menyampaikan konsep nota dinas penerusan permohonan pencabutan

pengukuhan PKP kepada Kasi Pelayanan.

5. Kasi Pelayanan menandatangani konsep nota dinas penerusan permohonan

dan menyampaikan nota dinas penerusan permohonan pencabutan

pengukuhan PKP beserta permohonan kepada Kasi Pemeriksaan untuk

ditindaklanjuti sesuai dengan Tata Cara Pemeriksaan.

6. Kasi Pemeriksaan menugaskan Petugas Pemeriksa Pajak untuk

menindaklanjuti permohonan pencabutan pengukuhan PKP sesuai dengan

Tata Cara Pemeriksaan.

7. Petugas Pemeriksa Pajak:

a. melakukan pemeriksaan atas permohonan pencabutan pengukuhan PKP

sesuai dengan Tata Cara Pemeriksaan;

b. membuat LHP Pencabutan Pengukuhan PKP; dan

c. menyampaikan LHP kepada Kasi Pemeriksaan.

8. Kasi Pemeriksaan meneliti dan menyetujui LHP Pencabutan Pengukuhan PKP,

serta menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan.

9. Kasi Pelayanan menugaskan Petugas Pendaftaran untuk menindaklanjuti LHP.

10. Berdasarkan LHP Pencabutan Pengukuhan PKP:

a. dalam hal PKP memenuhi ketentuan dilakukan pencabutan pengukuhan

PKP, Petugas Pendaftaran:

1) merekam nomor LHP;

2) mencetak konsep Surat Pencabutan Pengukuhan PKP;

Page 169: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 196 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

3) membuat dan menandatangani konsep Berita Acara Pencabutan

Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu kepada Kasi Pelayanan,

untuk permohonan yang penyelesaiannya melebihi batas waktu;

dan/atau

4) menyampaikan konsep Surat Pencabutan Pengukuhan PKP dan/atau

konsep Berita Acara Pencabutan Pengukuhan PKP Melewati Batas

Waktu kepada Kasi Pelayanan;

atau

b. dalam hal PKP tidak memenuhi ketentuan dilakukan pencabutan

pengukuhan PKP, Petugas Pendaftaran:

1) merekam nomor LHP; dan

2) mencetak konsep Surat Penolakan Pencabutan Pengukuhan PKP dan

menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan.

11. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani:

a. konsep Surat Pencabutan Pengukuhan PKP;

b. konsep Berita Acara Pencabutan Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu;

dan/atau

c. konsep Surat Penolakan Pencabutan Pengukuhan PKP,

serta menyerahkannya kembali kepada Petugas Pendaftaran.

12. Petugas Pendaftaran menatausahakan:

d. Berita Acara Pencabutan Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu;

dan/atau

e. Surat Pencabutan Pengukuhan PKP atau Surat Penolakan Pencabutan

Pengukuhan PKP, dan menyampaikannya kepada Wajib Pajak.

13. Proses selesai.

Page 170: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 197 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

B.2. Dokumen Input

1. Formulir Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.

2. Dokumen pendukung.

B.3. Jangka Waktu Penyelesaian

Penerbitan Surat Pencabutan Pengukuhan PKP atau Surat Penolakan Pencabutan

Pengukuhan PKP dilakukan paling lama 6 (enam) bulan sejak tanggal BPS

diterbitkan.

B.4. Dokumen Output

1. Surat Pencabutan Pengukuhan PKP.

2. Surat Penolakan Pencabutan Pengukuhan PKP.

3. Berita Acara Pencabutan Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu.

Page 171: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 198 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

B.5. Bagan Alir (Flowchart) Pencabutan Pengukuhan PKP yang Diajukan melalui Tempat Pelayanan Terpadu KPP

Menugaskan Petugas Pemeriksa Pajak [

untuk menindaklanjuti r Menelit1 dan ll------­

menyetujui LHP [

4

Menandatangani

konsep ND

penerusan

permohonan I

Menugaskan Petugas

Pendaftaran untuk

menindaklanjuti LHP

Meneliti dan menandatangant

Surat Pencabutan

Pengukuhan PKP dan/atau BA Melewati Batas Waktu atau /-------­

Surat Penolakan Pencabutan

Penaukuhan PK

9 £

z

' SOP Tata Cara

emeriksaan

1 Surat Pencabutan

Pengukuhan PKP / Surat

Penolakan Pencabutan

Pengukuhan PKP

Ditolak Belum lewat

waktu

A X I -+ '

de Mencetak

4J>>» Konsep Surat Mencetak Konsep SOP Tata Cara

Pencabutan Surat Penolakan Penatausahaan ·O Pengukuhan

Pencabutan DokumenWP

PKP Pengukuhan PK G Lewat

�iterima ' waktu •

X . X

Mencetak Konsep

BA Pencabutan

Pengukuhan PK

Melewati Batas

Waktu

I Merekam l

Laporan Hasil I Pemeriksaan ]

BPS D

l

t Formuli Pencabutan

Pengukuhan PKP

dan dokumen

pendukung

Menerb1tkan l Meneliti BPS dan LPAD

formulir dan

dokumen

Pen"ung ) Mengembaan l permohonan

: ngkap

I

I

I

I

'< ' Menglsi dan

menandatangani

Formulir

Permohonan

Pencabutan

Penaukuhan PK

Mencetak konsep

ND penerusan

permohonan

d

Page 172: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 199 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

C. Prosedur Pencabutan Pengukuhan PKP yang Diajukan melalui Tempat Pelayanan

Terpadu KP2KP

C.1. Prosedur

1. Wajib Pajak mengisi Formulir Pencabutan Pengukuhan PKP dan menyerahkan

formulir permohonan serta dokumen pendukung dengan lengkap dan benar

kepada Petugas Pendaftaran KP2KP.

2. Petugas Pendaftaran KP2KP meneliti:

a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir; dan

b. kelengkapan dan kebenaran dokumen pendukung.

3. Berdasarkan hasil penelitian, Petugas Pendaftaran KP2KP:

a. melakukan upload dokumen pada Aplikasi Registrasi, menerbitkan BPS,

dan menyerahkan BPS kepada Wajib Pajak, dalam hal permohonan

lengkap dan benar; atau

b. mengembalikan permohonan secara langsung kepada Wajib Pajak, dalam

hal permohonan tidak lengkap dan/atau tidak benar.

4. Petugas Pendaftaran KP2KP meneruskan permohonan Wajib Pajak yang

dinyatakan lengkap sebagaimana dimaksud pada angka 3 huruf a melalui

Aplikasi Registrasi ke KPP.

5. Petugas Pendaftaran KPP memantau informasi permohonan pencabutan

pengukuhan PKP pada Aplikasi Registrasi setiap hari kerja atas permohonan

yang disampaikan ke KP2KP di Aplikasi Registrasi, dan mencetak permohonan

PKP.

6. Atas permohonan yang telah diterbitkan BPS, Petugas Pendaftaran KPP

mencetak dan menyampaikan konsep nota dinas penerusan permohonan

kepada Kasi Pelayanan.

7. Kasi Pelayanan menandatangani konsep nota dinas penerusan permohonan

dan menyampaikan nota dinas penerusan permohonan pencabutan

pengukuhan PKP beserta permohonan kepada Kasi Pemeriksaan untuk

ditindaklanjuti sesuai dengan Tata Cara Pemeriksaan.

8. Kasi Pemeriksaan menugaskan Petugas Pemeriksa Pajak untuk

menindaklanjuti permohonan pencabutan pengukuhan PKP sesuai dengan

Tata Cara Pemeriksaan.

9. Petugas Pemeriksa Pajak:

a. melakukan pemeriksaan atas permohonan pencabutan pengukuhan PKP

sesuai dengan Tata Cara Pemeriksaan;

b. membuat LHP Pencabutan Pengukuhan PKP; dan

c. menyampaikan LHP kepada Kasi Pemeriksaan.

10. Kasi Pemeriksaan meneliti dan menyetujui LHP Pencabutan Pengukuhan PKP,

serta menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan.

11. Kasi Pelayanan menugaskan Petugas Pendaftaran untuk menindaklanjuti LHP.

12. Berdasarkan LHP Pencabutan Pengukuhan PKP:

a. dalam hal PKP memenuhi ketentuan dilakukan pencabutan pengukuhan

PKP, Petugas Pendaftaran:

1) merekam nomor LHP;

2) mencetak konsep Surat Pencabutan Pengukuhan PKP;

3) membuat dan menandatangani konsep Berita Acara Pencabutan

Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu kepada Kasi Pelayanan,

untuk permohonan yang penyelesaiannya melebihi batas waktu;

dan/atau

Page 173: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 200 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

4) menyampaikan konsep Surat Pencabutan Pengukuhan PKP dan/atau

konsep Berita Acara Pencabutan Pengukuhan PKP Melewati Batas

Waktu kepada Kasi Pelayanan;

atau

b. dalam hal PKP tidak memenuhi ketentuan dilakukan pencabutan

pengukuhan PKP, Petugas Pendaftaran:

1) merekam nomor LHP; dan

2) mencetak konsep Surat Penolakan Pencabutan Pengukuhan PKP dan

menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan.

13. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani:

a. konsep Surat Pencabutan Pengukuhan PKP;

b. konsep Berita Acara Pencabutan Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu;

dan/atau

c. konsep Surat Penolakan Pencabutan Pengukuhan PKP,

d. serta menyerahkannya kembali kepada Petugas Pendaftaran.

14. Petugas Pendaftaran menatausahakan:

a. Berita Acara Pencabutan Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu;

dan/atau

b. Surat Pencabutan Pengukuhan PKP atau Surat Penolakan Pencabutan

Pengukuhan PKP, dan menyampaikannya kepada Wajib Pajak.

15. Proses selesai.

C.2. Dokumen Input

1. Formulir Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.

2. Dokumen pendukung.

C.3. Jangka Waktu Penyelesaian

Penerbitan Surat Pencabutan Pengukuhan PKP atau Surat Penolakan Pencabutan

Pengukuhan PKP dilakukan paling lama 6 (enam) bulan sejak tanggal BPE/BPS

diterbitkan.

C.4. Dokumen Output

1. Surat Pencabutan Pengukuhan PKP.

2. Surat Penolakan Pencabutan Pengukuhan PKP.

3. Berita Acara Pencabutan Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu.

Page 174: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 201 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

C.5. Bagan Alir (Flowchart) Pencabutan Pengukuhan PKP yang Diajukan melalui Tempat Pelayanan Terpadu KP2KP

f Menugaskan Petugas

I Meneliti dan I

Pereriksa Pajak - meryetujur LP [ 4 untuk menindaklarjuti s

• Menenti dan menanatangani Surat Pencabutan e Meoaodataogaol

j l Menugaskan Petugas J Pengukuha PKP an/atau BA 8& konsep ND Pendaftaran untuk Melewati Batas Wakta atau s! penerusan

menindaklanjuti LHP Surat penolakan encabutan d A g4 permohonan

Penaukutan K . a

£ 1 , 1 £. SOP Tata Cara I- Pemeriksaan + : ( a i %

5 x ¢ I Mencetak konsep ] • Mencetak Konsep Mencetak Menetak Korsep SOP Tata Cara e

ND penerusan ad

I Konsep Surat -O j

permohonan BA encabutan

4J>> Surat Penolakan Penatausahaan

Pengukuhan PKp Pencabutan Pencabutan Dokumen WP

Melewati Batas engukuhan Pengukuhan pKp l Memantau

Waktu K 8: permohonan 4= Lewat �1tef'lma ; 5 Pencabutan watt

Pengukuhan PKp berk.as

l Merekam ] permohonan X X 8: pada Aphikasi Laporan Has Ditolak Reirstrasi Pemeriksaan ]

Belurm lewat .,, waktu

' ' ' -----------------------------------�

' Mergurggah

H ]· Meneruskan Lengkap c dokuren pada Menerbtkan permohonan e

Apliasi BPS melalui Aphikasf a j Registrasi Registrasi "' Meneliti formulir

X cu 8: EE dan dokumen a "' . pendukung .

9

i Mengembalik.an F Tidal lengkap permohonan

' '

k

[J .

s.rn, e.=o,rum D ad Mengisi dan D Pengukuhan PKP 4 menandatang ani atau Surat Penolakan

encabutan • Formulir BPS

Pegukuha KP 4

Pencabutan Formulir ;;- 3 Pengukuhan pK Pencabutan

Penguuha PK dan dokumen

pendukung

d

Page 175: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 202 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

D. Prosedur Pencabutan Pengukuhan PKP secara Jabatan

D.1. Prosedur

1. Kepala Kantor menugaskan Kasi Pemeriksaan, Kasi Waskon II/III/IV, atau Kasi

Eksten untuk menindaklanjuti data dan/atau informasi yang dimiliki/diperoleh

dengan pencabutan pengukuhan PKP secara jabatan.

2. Kasi Pemeriksaan, Kasi Waskon II/III/IV, atau Kasi Eksten menugaskan:

a. Petugas Pemeriksa Pajak untuk melakukan pemeriksaan; atau

b. AR untuk melakukan penelitian administrasi.

3. Dalam hal pencabutan pengukuhan PKP dilakukan dengan pemeriksaan,

Petugas Pemeriksa Pajak:

a. melakukan pemeriksaan dalam rangka pencabutan pengukuhan PKP

secara jabatan sesuai dengan Tata Cara Pemeriksaan;

b. membuat LHP Pencabutan Pengukuhan PKP;

c. mengisi dan menandatangani Formulir Pencabutan Pengukuhan PKP,

apabila LHP menyatakan Wajib Pajak memenuhi ketentuan untuk

dilakukan pencabutan pengukuhan PKP; dan/atau

d. menyampaikan LHP dan/atau Formulir Pencabutan Pengukuhan PKP

kepada Kasi Pemeriksaan.

4. Dalam hal pencabutan pengukuhan PKP dilakukan dengan penelitian

administrasi, AR:

a. melakukan penelitian administrasi dalam rangka pencabutan pengukuhan

PKP secara jabatan;

b. membuat LHPt Pencabutan Pengukuhan PKP;

c. mengisi dan menandatangani Formulir Pencabutan Pengukuhan PKP,

apabila LHPt menyatakan Wajib Pajak memenuhi ketentuan untuk

dilakukan pencabutan pengukuhan PKP; dan/atau

d. menyampaikan LHPt dan/atau Formulir Pencabutan Pengukuhan PKP

kepada Kasi Waskon II/III/IV.

5. Kasi Pemeriksaan, Kasi Waskon II/III/IV, atau Kasi Eksten meneliti dan

menandatangani LHP atau LHPt dan:

a. menyampaikan LHP atau LHPt dan/atau Formulir Pencabutan

Pengukuhan PKP kepada Kasi Pelayanan, dalam hal LHP atau LHPt

menyatakan Wajib Pajak memenuhi ketentuan untuk dilakukan

pencabutan pengukuhan PKP; atau

b. menyerahkan kembali LHP atau LHPt kepada Petugas Pemeriksa Pajak

atau AR untuk diarsipkan, dalam hal LHP atau LHPt menyatakan Wajib

Pajak tidak memenuhi ketentuan untuk dilakukan pencabutan pengukuhan

PKP.

6. Kasi Pelayanan menugaskan Petugas Pendaftaran untuk menindaklanjuti LHP

atau LHPt.

7. Petugas Pendaftaran:

a. merekam nomor LHP atau LHPt;

b. merekam data dalam Formulir Pencabutan Pengukuhan PKP;

c. mencetak konsep Surat Pencabutan Pengukuhan PKP; dan

d. menyerahkan konsep Surat Pencabutan Pengukuhan PKP kepada Kasi

Pelayanan.

8. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani konsep Surat Pencabutan

Pengukuhan PKP, kemudian menyerahkannya kembali kepada Petugas

Pendaftaran.

Page 176: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 203 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

9. Petugas Pendaftaran menatausahakan dokumen dan menyampaikan Surat

Pencabutan Pengukuhan PKP kepada Wajib Pajak.

10. Proses selesai.

D.2. Dokumen Input

1. Penugasan pencabutan pengukuhan PKP secara jabatan.

2. Formulir Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.

D.3. Jangka Waktu Penyelesaian

Penerbitan Surat Pencabutan Pengukuhan PKP dilakukan paling lama:

1. 6 (enam) bulan sejak tanggal penugasan pencabutan pengukuhan PKP secara

jabatan diterima Petugas Pemeriksa Pajak, dalam hal pencabutan pengukuhan

PKP dilakukan dengan pemeriksaan; atau

2. segera setelah tanggal penugasan pencabutan pengukuhan PKP secara

jabatan diterima AR, dalam hal pencabutan pengukuhan PKP dilakukan dengan

penelitian administrasi.

D.4. Dokumen Output

Surat Pencabutan Pengukuhan PKP.

Page 177: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 204 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

D.5. Bagan Alir (Flowchart) Pencabutan Pengukuhan PKP secara Jabatan

Menugaskan untuk

memindaklanyut

data an/atau

informasi

' Merugaskan untuk

melakukan

permeniksaan atau

peneltian

administrasi

Merelti dan

menandatang.an

Laporan Hasi

Pemeriksaan

Penelitian

' Menugaskan

Petugas

Pendattaran untuk

menindalanjuti

LHP/LHPt

Meneliti dan

menardatangani

onsep Surat

Pencabutan

Pengukuhan PKP

d

c

I & . . 0

2 &

' Memenuhi Mergisi dan

krteria menandatangant Melakukan

+. Formulir

pemeriksaan atau Pencabutan peneltian Pengukuhan PK

administrasi dan

membuat Laporan Mergarsipkan

·-O Has4 emenksaan/ Laporan Hasil

Peneltian Pererksaan/

kiteria Peneltian

Merekam

Laporan Hasl

Pemenksaan/

Peneltian

Mencetak

konsep Surat

] Pencabutan

Pengukuban

PKP

SOP Tata Cara

Penatausahaan Lt-\ Doker we 1' G

7 Surat Pencabutan

Pengukuhan PK

'

Page 178: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 205 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

E. Contoh Format Laporan Hasil Penelitian Pencabutan Pengukuhan PKP

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

…………………………………………1)

LAPORAN HASIL PENELITIAN

PENCABUTAN PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK

NOMOR LHPt-………………...2)

A. IDENTITAS WAJIB PAJAK

1. NPWP : ...........................................3)

2. Nama : ...........................................4)

3. Alamat : ...........................................5)

4. Tanggal Pengukuhan PKP : ...........................................6)

5. Wakil/Pengurus/Pejabat : ...........................................7)

6. Kegiatan Usaha : ...........................................8)

7. Kode KLU : ...........................................9)

B. DASAR PENELITIAN

Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor ….. tentang …..10)

C. PELAKSANAAN PENELITIAN

………………………………….…11)

D. URAIAN HASIL PENELITIAN

………………………………….…12)

E. SIMPULAN DAN USUL PETUGAS

………………………………….…13)

F. DAFTAR LAMPIRAN

………………………………….…14)

Mengetahui,

Kasi …………………….16),

....................................................17)

................., ………...................15)

Account Representative,

…….........................................18)

Page 179: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 206 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

PETUNJUK PENGISIAN

LAPORAN HASIL PENELITIAN PENCABUTAN PENGUKUHAN PKP

Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.

Angka 2 : Diisi dengan nomor LHPt.

Angka 3 : Diisi dengan NPWP yang diteliti.

Angka 4 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diteliti.

Angka 5 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang diteliti.

Angka 6 : Diisi dengan tanggal pengukuhan PKP.

Angka 7 : Diisi dengan nama wakil/pengurus/pejabat.

Angka 8 : Diisi dengan kegiatan usaha Wajib Pajak yang diteliti.

Angka 9 : Diisi dengan kode KLU Wajib Pajak yang diteliti.

Angka 10 : Diisi dengan dasar penelitian.

Angka 11 : Diisi dengan jalannya penelitian secara urut, rinci dan jelas mengenai tahap-

tahap pelaksanaan penelitian.

Angka 12 : Diisi dengan uraian hasil penelitian.

Angka 13 : Diisi dengan simpulan dan usul petugas.

Angka 14 : Diisi dengan semua dokumen atau surat-surat yang perlu dilampirkan.

Angka 15 : Diisi dengan nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun pembuatan LHPt.

Angka 16 : Diisi dengan Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten.

Angka 17 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten.

Angka 18 : Diisi dengan nama dan tanda tangan AR.

Page 180: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 207 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

F. Contoh Format Berita Acara Pencabutan Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

…………………………………………1)

BERITA ACARA

PENCABUTAN PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK MELEWATI BATAS WAKTU

NOMOR BA-………………..2)

Pada hari ini ................3), tanggal ...............4), bulan .....................5), tahun .................. 6),

telah dilakukan Pencabutan Pengukuhan PKP melewati batas waktu atas:

NPWP : ............................................... 7)

Nama : ............................................... 8)

Alamat : ............................................... 9)

Pencabutan Pengukuhan PKP melewati batas waktu dilakukan karena:10)

1. ....................................................................

2. ....................................................................

3. ...............................................................dst.

Sesuai dengan ketentuan, Pencabutan Pengukuhan PKP berlaku sejak tanggal

...............11), bulan .....................12), tahun .................. 13)

Berita Acara ini dibuat dengan sesungguhnya.

Mengetahui,

Kasi Pelayanan,

...................................................15)

Dibuat di..................................14)

Petugas Pendaftaran,

…….........................................16)

Page 181: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 208 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

PETUNJUK PENGISIAN

BERITA ACARA PENCABUTAN PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK

MELEWATI BATAS WAKTU

Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.

Angka 2 : Diisi dengan nomor Berita Acara Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena

Pajak Melewati Batas Waktu.

Angka 3 : Diisi dengan nama hari pembuatan Berita Acara Pencabutan Pengukuhan

Pengusaha Kena Pajak Melewati Batas Waktu.

Angka 4 : Diisi dengan tanggal pembuatan Berita Acara Pencabutan Pengukuhan

Pengusaha Kena Pajak Melewati Batas Waktu.

Angka 5 : Diisi dengan bulan pembuatan Berita Acara Pencabutan Pengukuhan

Pengusaha Kena Pajak Melewati Batas Waktu.

Angka 6 : Diisi dengan tahun pembuatan Berita Acara Pencabutan Pengukuhan

Pengusaha Kena Pajak Melewati Batas Waktu.

Angka 7 : Diisi dengan NPWP yang dilakukan pencabutan pengukuhan PKP.

Angka 8 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang dilakukan pencabutan pengukuhan PKP.

Angka 9 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang dilakukan pencabutan pengukuhan PKP.

Angka 10 : Diisi dengan alasan dilakukannya pencabutan pengukuhan PKP melewati

batas waktu.

Angka 11 : Diisi dengan tanggal dilakukan pencabutan pengukuhan PKP.

Angka 12 : Diisi dengan bulan dilakukan pencabutan pengukuhan PKP.

Angka 13 : Diisi dengan tahun dilakukan pencabutan pengukuhan PKP.

Angka 14 : Diisi dengan nama kota tempat Berita Acara Pencabutan Pengukuhan

Pengusaha Kena Pajak Melewati Batas Waktu dibuat.

Angka 15 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kasi Pelayanan.

Angka 16 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Petugas Pendaftaran.

Page 182: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 209 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

XV. TATA CARA PEMBATALAN PENCABUTAN PENGUKUHAN PKP

Prosedur operasi ini menguraikan tata cara pembatalan pencabutan pengukuhan PKP yang

dilakukan dengan penelitian administrasi berdasarkan klarifikasi yang disampaikan Wajib

Pajak atau secara jabatan oleh KPP.

A. Prosedur Pembatalan Pencabutan Pengukuhan PKP Berdasarkan Klarifikasi PKP

A.1. Prosedur

1. Wajib Pajak membuat surat klarifikasi secara tertulis terhadap pencabutan

pengukuhan PKP, yang ditandatangani dan disampaikan secara langsung oleh:

a. Pengusaha yang bersangkutan, bagi PKP orang pribadi;

b. wakil Wajib Pajak Warisan Belum Terbagi, bagi PKP Warisan Belum

Terbagi;

c. salah satu pengurus, bagi PKP berbentuk badan, bentuk usaha tetap, atau

Kerja Sama Operasi (KSO);

d. pimpinan cabang, bagi PKP Badan dengan status cabang; atau

e. pejabat, bagi Instansi Pemerintah,

kepada Petugas Pendaftaran pada KPP tempat Wajib Pajak terdaftar.

2. Petugas Pendaftaran menerima klarifikasi dan dokumen pendukung,

sepanjang:

a. klarifikasi diajukan paling lama 1 (satu) bulan sejak tanggal Surat

Pencabutan Pengukuhan PKP; dan

b. klarifikasi dilampiri dokumen pendukung yang menyatakan bahwa PKP

masih memenuhi ketentuan sebagai PKP.

3. Petugas Pendaftaran memastikan identitas Wajib Pajak, menerima klarifikasi,

dan meneliti kelengkapan klarifikasi, serta menindaklanjuti dengan:

a. menerbitkan BPS, dalam hal surat klarifikasi dan dokumen pendukung

lengkap dan benar; atau

b. mengembalikan surat klarifikasi secara langsung kepada Wajib Pajak,

dalam hal surat klarifikasi dan dokumen pendukung tidak lengkap dan/atau

tidak benar.

4. Atas surat klarifikasi yang telah diterbitkan BPS, Petugas Pendaftaran

mencetak dan menyampaikan konsep nota dinas penerusan surat klarifikasi

dan surat klarifikasi beserta dokumen pendukungnya kepada Kasi Pelayanan.

5. Kasi Pelayanan menandatangani nota dinas penerusan surat klarifikasi, dan

menyampaikan nota dinas beserta surat klarifikasi kepada Kasi Waskon II/III/IV

atau Kasi Eksten sesuai dengan Assignment Wajib Pajak.

6. Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten menugaskan AR sesuai dengan

Assignment Wajib Pajak untuk melakukan penelitian administrasi atas

klarifikasi terhadap pencabutan pengukuhan PKP.

7. AR menindaklanjuti dengan:

a. melakukan penelitian administrasi untuk memastikan bahwa WP masih

memenuhi kriteria sebagai PKP;

b. membuat LHPt Klarifikasi Terhadap Pencabutan Pengukuhan PKP; dan

c. menyampaikan LHPt kepada Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten.

8. Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten meneliti dan menandatangani LHPt, serta

menyampaikan LHPt kepada Kasi Pelayanan.

9. Kasi Pelayanan menugaskan Petugas Pendaftaran untuk menindaklanjuti

LHPt.

10. Berdasarkan LHPt Klarifikasi Terhadap Pencabutan Pengukuhan PKP:

Page 183: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 210 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

a. dalam hal LHPt menyatakan bahwa klarifikasi diterima, Petugas

Pendaftaran:

1) merekam nomor LHPt;

2) membuat dan mencetak konsep Berita Acara Pembatalan Pencabutan

Pengukuhan PKP;

3) mencetak konsep Surat Pemberitahuan Pembatalan Pencabutan

Pengukuhan PKP; dan

4) menyampaikan konsep Surat Pemberitahuan Pembatalan Pencabutan

Pengukuhan PKP dan konsep Berita Acara Pembatalan Pencabutan

Pengukuhan PKP kepada Kasi Pelayanan;

atau

b. dalam hal LHPt menyatakan bahwa klarifikasi ditolak, Petugas

Pendaftaran:

1) merekam nomor LHPt;

2) mencetak konsep Surat Pemberitahuan Penolakan Pembatalan

Pencabutan Pengukuhan PKP; dan

3) menyampaikan konsep Surat Pemberitahuan Penolakan Pembatalan

Pencabutan Pengukuhan PKP kepada Kasi Pelayanan.

11. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani:

a. konsep Berita Acara Pembatalan Pencabutan Pengukuhan PKP;

b. konsep Surat Pemberitahuan Pembatalan Pencabutan Pengukuhan PKP;

dan/atau

c. konsep Surat Pemberitahuan Penolakan Pembatalan Pencabutan

Pengukuhan PKP,

kemudian menyerahkannya kembali kepada Petugas Pendaftaran.

12. Petugas Pendaftaran menatausahakan:

a. Berita Acara Pembatalan Pencabutan Pengukuhan PKP; dan/atau

b. Surat Pemberitahuan Pembatalan Pencabutan Pengukuhan PKP atau

Surat Pemberitahuan Penolakan Pembatalan Pencabutan Pengukuhan

PKP, serta menyampaikannya kepada Wajib Pajak.

13. Proses selesai.

A.2. Dokumen Input

Surat klarifikasi secara tertulis terhadap pencabutan pengukuhan PKP.

A.3. Jangka Waktu Penyelesaian

Penerbitan Surat Pemberitahuan Pembatalan Pencabutan Pengukuhan PKP atau

Surat Pemberitahuan Penolakan Pembatalan Pencabutan Pengukuhan PKP

dilakukan segera setelah hasil penelitian administrasi diterima.

A.4. Dokumen Output

1. Surat Pemberitahuan Pembatalan Pencabutan Pengukuhan PKP atau

2. Surat Pemberitahuan Penolakan Pembatalan Pencabutan Pengukuhan PKP.

3. Berita Acara Pembatalan Pencabutan Pengukuhan PKP.

Page 184: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 211 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

A.5. Bagan Alir (Flowchart) Pembatalan Pencabutan Pengukuhan PKP Berdasarkan Klarifikasi PKP

= E C .e o % 3 % c 47 Menugaskan Meneliti dan & " ;:: "' 3 untuk menandatanganl

a ; c menindaklanjuti Laporan Hasil • � surat klarifikasi penelitian c 9 « e A •> o

£=

c co

± ,. Meneliti dan menandatangani konsep

a Menandatangani

Menugaskan Surat Pemberitahuan dan BA a untuk Pembatalan Pencabutan Pengukuhan

j ND penerusan surat klanifkasi

menindaklanjuti PKP atau Surat Pemberitahuan a LHPt Penolakan Pembatalan Pencabutan e 00 .. Pengukuhan PK F 7

0

C • A • < C t

! � � y £ .,,

c to $ Meneliti < 9 kelengkapan o

cl! dan membuat

5 LHPt klarifikasi

8 <

Mencetak konsep Surat c Mencetak Terima �

�-"·'"� konsep ND

Pemberitahuan dan BA e w Pembatalan Pencabutan t Memastikan 0 BPS penerusan

Pengukuhan PKP SOP Tata Cara

P @» identitas PKP dan

:, . . . surat klarifikasi Merekam

Penatausahaan

+O • meneliti Laporan Hasil X X 0 Dokumen WP 00 kelengkapan surat Penelitian Mencetak konsep Surat J 5 klarifikasi Mengembalikan

Pemberitahuan Penolakan % ,,. permohonan

Pembatalan Pencabutan 0 lengkap secara langsung Tolak I Pengukuhan PKp

I

K I I

1 [J �--�-u � Menyampaikan L dan BA Pembatalan e Pencabutan ·a;- surat klarifikasi .. Pengukuhan PKP atau c yang telah Surat Pemberitahuan :;- dirtandatangani Penolakan Pembatalan 3 Surat Klarifikasi BPS

Pencabutan Pengukuhan PK

Page 185: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 212 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

A.6. Contoh Format Laporan Hasil Penelitian Klarifikasi Terhadap Pencabutan

Pengukuhan PKP

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

…………………………………………1)

LAPORAN HASIL PENELITIAN

KLARIFIKASI TERHADAP PENCABUTAN PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK

NOMOR LHPt-………………...2)

A. IDENTITAS WAJIB PAJAK

1. NPWP : ...........................................3)

2. Nama : ...........................................4)

3. Alamat : ...........................................5)

4. Tanggal Pengukuhan PKP : ...........................................6)

5. Wakil/Pengurus/Pejabat : ...........................................7)

6. Kegiatan Usaha : ...........................................8)

7. Kode KLU : ...........................................9)

B. DASAR PENELITIAN

Surat Klarifikasi Wajib Pajak Nomor BPS: …..……….10) tanggal …..……….11)

C. PELAKSANAAN PENELITIAN

………………………………….…12)

D. URAIAN HASIL PENELITIAN

………………………………….…13)

E. SIMPULAN DAN USUL PETUGAS

F. DAFTAR LAMPIRAN

………………………………….…15)

Mengetahui,

Kasi …………………….17),

....................................................18)

................., ………...................16)

Account Representative,

…….........................................19)

Setelah dilakukan penelitian terhadap Klarifikasi yang disampaikan oleh Wajib Pajak, dinyatakan bahwa

Klarifikasi Wajib Pajak atas nama tersebut di atas:

Diterima, dan selanjutnya diterbitkan Surat Pembatalan Pencabutan Pengukuhan PKP; Ditolak; dan selanjutnya diterbitkan Surat Pemberitahuan Penolakan Pembatalan Pencabutan

Pengukuhan PKP dengan alasan ……………………………………14)

□ □

Page 186: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 213 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

PETUNJUK PENGISIAN

LAPORAN HASIL PENELITIAN KLARIFIKASI TERHADAP PENCABUTAN PENGUKUHAN

PKP

Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.

Angka 2 : Diisi dengan nomor LHPt.

Angka 3 : Diisi dengan NPWP yang diteliti.

Angka 4 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diteliti.

Angka 5 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang diteliti.

Angka 6 : Diisi dengan tanggal pengukuhan PKP.

Angka 7 : Diisi dengan nama wakil/pengurus/pejabat.

Angka 8 : Diisi dengan kegiatan usaha Wajib Pajak yang diteliti.

Angka 9 : Diisi dengan kode KLU Wajib Pajak yang diteliti.

Angka 10 : Diisi dengan nomor BPS surat klarifikasi.

Angka 11 : Diisi dengan tanggal BPS surat klarifikasi.

Angka 12 : Diisi dengan pelaksanaan penelitian secara urut, rinci dan jelas mengenai

tahap-tahap pelaksanaan penelitian, misalnya tanggal Surat Pencabutan

Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, tanggal penerimaan surat klarifikasi,

dan lain-lain.

Angka 13 : Diisi dengan uraian hasil penelitian berdasarkan data-data dan informasi yang

ada.

Angka 14 : Diisi dengan simpulan dan usul petugas, termasuk alasan dari simpulan

petugas.

Angka 15 : Diisi dengan semua dokumen atau surat-surat yang perlu dilampirkan,

termasuk surat klarifikasi Wajib Pajak, dan lain-lain.

Angka 16 : Diisi dengan nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun pembuatan LHPt.

Angka 17 : Diisi dengan Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten.

Angka 18 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten.

Angka 19 : Diisi dengan nama dan tanda tangan AR.

Page 187: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 214 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

B. Prosedur Pembatalan Pencabutan Pengukuhan PKP secara Jabatan

B.1. Prosedur Pembatalan Pencabutan Pengukuhan PKP secara Jabatan

1. Kepala Kantor menugaskan Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten untuk

menindaklanjuti data dan/atau informasi yang menunjukkan bahwa Wajib Pajak

yang telah diterbitkan Surat Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak

masih memenuhi ketentuan sebagai PKP.

2. Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten menugaskan AR Seksi Waskon II/III/IV

atau AR Seksi Eksten untuk menindaklanjuti data dan/atau informasi yang

menunjukkan bahwa Wajib Pajak yang telah diterbitkan Surat Pencabutan

Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak masih memenuhi ketentuan sebagai PKP.

3. AR Seksi Waskon II/III/IV atau AR Seksi Eksten:

a. melakukan penelitian administrasi dan melakukan konfirmasi lapangan

untuk memastikan kebenaran data dan/atau informasi;

b. membuat LHPt; dan

c. menyampaikan LHPt kepada Kasi Pelayanan.

4. Kasi Pelayanan menugaskan Petugas Pendaftaran untuk menindaklanjuti

LHPt.

5. Berdasarkan LHPt, dalam hal:

a. Wajib Pajak masih memenuhi ketentuan sebagai PKP pada saat diterbitkan

Surat Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, Petugas

Pendaftaran:

1) mencetak konsep Surat Pemberitahuan Pembatalan Pencabutan

Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak;

2) mencetak dan menandatangani konsep Berita Acara Pembatalan

Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak; dan

3) menyampaikan konsep Surat Pemberitahuan Pembatalan Pencabutan

Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak dan konsep Berita Acara

Pembatalan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak kepada

Kasi Pelayanan.

b. Wajib Pajak tidak memenuhi ketentuan sebagai PKP pada saat diterbitkan

Surat Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, Petugas

Pendaftaran mengarsipkan LHPt. Jika ingin dikukuhkan kembali sebagai

PKP, dapat dilakukan berdasarkan permohonan atau secara jabatan

melalui prosedur pengukuhan PKP.

6. Kasi Pelayanan:

a. meneliti dan menandatangani konsep Surat Pemberitahuan Pembatalan

Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, serta menyerahkannya

kepada Petugas Pendaftaran; dan

b. meneliti dan menandatangani konsep Berita Acara Pembatalan

Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, serta menyerahkannya

kepada Kepala Kantor.

7. Kepala Kantor meneliti dan menandatangani konsep Berita Acara Pembatalan

Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, serta menyerahkannya

kepada Kasi Pelayanan.

8. Kasi Pelayanan menyerahkan Berita Acara Pembatalan Pencabutan

Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak kepada Petugas Pendaftaran.

9. Petugas Pendaftaran menatausahakan:

a. Berita Acara Pembatalan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena

Pajak; dan/atau

Page 188: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 215 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

b. Surat Pemberitahuan Pembatalan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha

Kena Pajak kepada PKP dan menyampaikannya kepada PKP.

10. Proses selesai.

B.2. Dokumen Input

Penugasan Kepala Kantor dalam rangka pembatalan pencabutan pengukuhan

PKP.

B.3. Jangka Waktu Penyelesaian

Penerbitan Surat Pemberitahuan Pembatalan Pencabutan Pengukuhan PKP

dilakukan segera setelah hasil penelitian administrasi diterima, dengan

pertimbangan Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten.

B.4. Dokumen Output

1. Surat Pemberitahuan Pembatalan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena

Pajak.

2. Berita Acara Pembatalan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.

Page 189: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 216 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

B.5. Bagan Alir (Flowchart) Pembatalan Pencabutan Pengukuhan PKP

3 Menugaskan untuk Menehit dan

{@- menindalaryuti menandatangani konsep

data dan/atau A embatalan

iformast Pencabutan Pengukuhan

2 PKP

£

5@ e [2:s Menugaskan untuk Menelili dan

ii relakukan menardatangani 6 2 '- =+ penelitian Laporan Hasil id t

8 administrasi Peneltian

S± • d 2

ad e t a 0 i c a 5 E Menugaskar

Meneliti dan

t z menandatanganikonsep c Petugas t Surat embertauan

= i Pendaftaran untuk

menindaklarjuti dan BA embatalan

& £ 1Hp; Pencabutan Pengukuhan

5 PKP

l! z t ¥

§I I Meoel1U daa =masUkaa l- 8! kebenaran data danlatau

�i informasi serta membuat

Laporan Hasit enelitian

Tidak seharusnya Melakukan Mencetak konsep Surat

E i dicabut pembatalan

e ·8 pencabutan ­ emberitahuan dan BA

$ pengukuhan embatalan encabutan

Melakukan pK Pengukuhan pK . ,l' perubahan status SOP Tata Cara r

WP menjadi NE Mengarsipkan ·O enatausahaan ·O I Laporan Hasil DokumenWP

Pencabutan Penelitian [!] sudah benar

­ D 4 a �

= Surat Pemberitahuan Pembatatan encabutan

Pengukuhan pp

Page 190: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 217 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

C. Contoh Format Laporan Hasil Penelitian Pembatalan Pencabutan Pengukuhan

Pengusaha Kena Pajak

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

…………………………………………1)

LAPORAN HASIL PENELITIAN

PEMBATALAN PENCABUTAN PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK

NOMOR LHPt-………………...2)

A. IDENTITAS WAJIB PAJAK

1. NPWP : ...........................................3)

2. Nama : ...........................................4)

3. Alamat : ...........................................5)

4. Tanggal Pengukuhan PKP : ...........................................6)

5. Wakil/Pengurus/Pejabat : ...........................................7)

6. Kegiatan Usaha : ...........................................8)

7. Kode KLU : ...........................................9)

B. DASAR PENELITIAN

Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor ….. tentang …..10)

C. PELAKSANAAN PENELITIAN

………………………………….…11)

D. URAIAN HASIL PENELITIAN

………………………………….…12)

E. SIMPULAN DAN USUL PETUGAS

Setelah dilakukan penelitian, dinyatakan bahwa Surat Pencabutan Pengukuhan PKP atas

Wajib Pajak di atas dibatalkan dengan alasan …………….13).

F. DAFTAR LAMPIRAN

………………………………….…14)

Mengetahui,

Kasi …………………….16),

....................................................17)

Menyetujui,

Kepala Kantor,

....................................................19)

.................,………...................15)

Petugas Peneliti,

…….........................................18)

Page 191: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 218 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

PETUNJUK PENGISIAN

LAPORAN HASIL PENELITIAN PEMBATALAN PENCABUTAN PENGUKUHAN

PENGUSAHA KENA PAJAK

Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.

Angka 2 : Diisi dengan nomor LHPt.

Angka 3 : Diisi dengan NPWP yang diteliti.

Angka 4 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diteliti.

Angka 5 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang diteliti.

Angka 6 : Diisi dengan tanggal Pengukuhan PKP.

Angka 7 : Diisi dengan nama wakil/pengurus/pejabat.

Angka 8 : Diisi dengan kegiatan usaha Wajib Pajak yang diteliti.

Angka 9 : Diisi dengan Kode Klasifikasi Lapangan Usaha Wajib Pajak yang diteliti.

Angka 10 : Diisi dengan dasar penelitian.

Angka 11 : Diisi dengan pelaksanaan penelitian secara urut, rinci dan jelas mengenai

tahap-tahap pelaksanaan penelitian, misalnya tanggal pencabutan

pengukuhan PKP, alasan pencabutan pengukuhan PKP, dan sumber data

yang diperoleh terkait pembatalan pencabutan pengukuhan PKP.

Angka 12 : Diisi dengan uraian informasi, data, keterangan, temuan, dokumen/bukti

pendukung yang diperoleh, pengujian yang telah dilakukan, dan lain-lain yang

diperoleh.

Angka 13 : Diisi dengan simpulan dan usul petugas, termasuk alasan pembatalan

pencabutan pengukuhan PKP.

Angka 14 : Diisi dengan semua dokumen atau surat-surat yang perlu dilampirkan sebagai

pendukung dalam penelitian, dll

Angka 15 : Diisi dengan nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun pembuatan LHPt.

Angka 16 : Diisi dengan Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten.

Angka 17 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten.

Angka 18 : Diisi dengan nama dan tanda tangan petugas peneliti.

Angka 19 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kepala Kantor.

Page 192: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 219 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

D. Contoh Format Berita Acara Pembatalan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha

Kena Pajak

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

…………………………………………1)

BERITA ACARA PEMBATALAN PENCABUTAN PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK

NOMOR BA-………………..2)

Pada hari ini ................3), tanggal ...............4), bulan .....................5), tahun .................. 6),

berdasarkan Laporan Hasil Penelitian nomor ……………7) tanggal………………8), telah dilakukan

Pembatalan Surat Pencabutan Pengukuhan PKP nomor ........................9)

tanggal.......................... 10) atas Wajib Pajak: NPWP : ..................................................... 11) Nama : ..................................................... 12) Alamat : .................................................... 13),

dengan alasan: 14)

1. ………………………………………………………………….

2. ………………………………………………………………….

3. ……………………………………………………………...dst.

Berita Acara ini dibuat dengan sesungguhnya.

Mengetahui

Kasi Pelayanan,

..........................................16)

Dibuat di.......................................15)

Petugas Pendaftaran,

..........................................17)

Menyetujui

Kepala Kantor,

..........................................18)

Page 193: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 220 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

PETUNJUK PENGISIAN

BERITA ACARA PEMBATALAN PENCABUTAN PENGUKUHAN PKP

Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.

Angka 2 : Diisi dengan nomor Berita Acara Pembatalan Pencabutan Pengukuhan

Pengusaha Kena Pajak.

Angka 3 : Diisi dengan nama hari pembuatan Berita Acara Berita Acara Pembatalan

Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.

Angka 4 : Diisi dengan tanggal pembuatan Berita Acara Pembatalan Pencabutan

Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.

Angka 5 : Diisi dengan bulan pembuatan Berita Acara Pembatalan Pencabutan

Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.

Angka 6 : Diisi dengan tahun pembuatan Berita Acara Pembatalan Pencabutan

Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.

Angka 7 : Diisi dengan nomor LHPt dalam rangka pembatalan pencabutan pengukuhan

PKP.

Angka 8 : Diisi dengan tanggal LHPt dalam rangka pembatalan pencabutan pengukuhan

PKP.

Angka 9 : Diisi dengan nomor Surat Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.

Angka 10 : Diisi dengan tanggal Surat Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.

Angka 11 : Diisi dengan NPWP yang dilakukan pembatalan pencabutan pengukuhan

Pengusaha Kena Pajak.

Angka 12 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang dilakukan pembatalan pencabutan

pengukuhan PKP.

Angka 13 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang dilakukan pembatalan pencabutan

Pengukuhan PKP.

Angka 14 : Diisi dengan alasan pembatalan pencabutan pengukuhan PKP.

Angka 15 : Diisi dengan nama kota tempat Berita Acara Pembatalan Pencabutan

Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak dibuat.

Angka 16 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kasi Pelayanan.

Angka 17 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Petugas Pendaftaran.

Angka 18 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kepala Kantor.

Page 194: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 221 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

XVI. TATA CARA PENETAPAN TEMPAT TINGGAL ATAU TEMPAT KEDUDUKAN WAJIB

PAJAK

Prosedur ini menguraikan tata cara penyelesaian penetapan tempat tinggal atau tempat

kedudukan Wajib Pajak, dalam hal terdapat 2 (dua) atau lebih tempat tinggal atau tempat

kedudukan Wajib Pajak yang berada pada wilayah kerja KPP yang berbeda dalam satu atau

lebih wilayah kerja Kanwil DJP.

A. Prosedur Penetapan Tempat Tinggal atau Tempat Kedudukan Wajib Pajak

A.1. Prosedur

1. Kepala KPP menugaskan Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten untuk

membuat usulan penetapan tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib

Pajak, berdasarkan data dan/atau informasi yang menunjukkan tempat tinggal

atau tempat kedudukan Wajib Pajak berada di 2 (dua) atau lebih wilayah KPP

dan tidak dapat ditentukan sesuai keadaan sebenarnya.

2. Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten menugaskan AR Seksi Waskon II/III/IV

atau AR Seksi Eksten untuk melakukan penelitian dan membuat usulan

penetapan tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak.

3. AR Seksi Waskon II/III/IV atau AR Seksi Eksten melakukan penelitian dan

membuat konsep Usulan Penetapan Tempat Tinggal atau Tempat Kedudukan

Wajib Pajak, serta menyampaikan usulan kepada Kasi Waskon II/III/IV atau

Kasi Eksten.

4. Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten meneliti dan memaraf konsep Usulan

Penetapan Tempat Tinggal atau Tempat Kedudukan Wajib Pajak, serta

menyampaikannya kepada Kepala KPP.

5. Kepala KPP meneliti dan menandatangani konsep Usulan Penetapan Tempat

Tinggal atau Tempat Kedudukan Wajib Pajak, serta menyampaikannya

kepada:

a. Kepala Kanwil DJP, dalam hal tempat tinggal atau tempat kedudukan

Wajib Pajak berada pada 2 (dua) atau lebih wilayah kerja KPP namun

masih dalam satu wilayah kerja Kanwil DJP; atau

b. Direktur Ekstensifikasi dan Penilaian, dalam hal tempat tinggal atau tempat

kedudukan Wajib Pajak berada pada 2 (dua) atau lebih wilayah kerja KPP

namun dalam wilayah kerja Kanwil DJP yang berbeda.

6. Kepala Kanwil DJP atau Direktur Ekstensifikasi dan Penilaian menerima dan

mendisposisi Usulan Penetapan Tempat Tinggal atau Tempat Kedudukan

Wajib Pajak kepada Kepala Bidang Pendaftaran, Ekstensifikasi, dan Penilaian

atau Kepala Subdirektorat (Kasubdit) Pendataan.

7. Kepala Bidang Pendaftaran, Ekstensifikasi, dan Penilaian atau Kasubdit

Pendataan menerima dan mendisposisi Usulan Penetapan Tempat Tinggal

atau Tempat Kedudukan Wajib Pajak kepada Kasi Bimbingan Pendaftaran

atau Kasi Teknis Pendataan dan Pemetaan.

8. Kasi Bimbingan Pendaftaran atau Kasi Teknis Pendataan dan Pemetaan

menugaskan Pelaksana Seksi Bimbingan Pendaftaran atau Pelaksana Seksi

Teknis Pendataan dan Pemetaan untuk menindaklanjuti Usulan Penetapan

Tempat Tinggal atau Tempat Kedudukan Wajib Pajak.

9. Pelaksana Seksi Bimbingan Pendaftaran atau Pelaksana Seksi Teknis

Pendataan dan Pemetaan menindaklanjuti usulan dengan:

a. melakukan penelitian terhadap Usulan Penetapan Tempat Tinggal atau

Tempat Kedudukan Wajib Pajak dan berkoordinasi dengan pihak terkait

dalam menentukan tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak;

Page 195: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 222 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

b. membuat LHPt; dan

c. membuat konsep Surat Penetapan Tempat Tinggal atau Tempat

Kedudukan Wajib Pajak dan menyampaikannya kepada Kasi Bimbingan

Pendaftaran atau Kasi Teknis Pendataan dan Pemetaan.

10. Kasi Bimbingan Pendaftaran atau Kasi Teknis Pendataan dan Pemetaan:

a. meneliti dan menandatangani LHPt;

b. meneliti dan memaraf konsep Surat Penetapan Tempat Tinggal atau

Tempat Kedudukan Wajib Pajak,

dan menyampaikannya kepada Kepala Bidang Pendaftaran,

Ekstensifikasi, dan Penilaian atau Kasubdit Pendataan.

11. Kepala Bidang Pendaftaran, Ekstensifikasi, dan Penilaian atau Kasubdit

Pendataan:

a. meneliti dan menandatangani LHPt; dan

b. meneliti dan memaraf konsep Surat Penetapan Tempat Tinggal atau

Tempat Kedudukan Wajib Pajak, serta menyampaikannya kepada Kepala

Kanwil DJP atau Direktur Ekstensifikasi dan Penilaian.

12. Kepala Kanwil DJP atau Direktur Ekstensifikasi dan Penilaian meneliti dan

menandatangani konsep Surat Penetapan Tempat Tinggal atau Tempat

Kedudukan Wajib Pajak, serta menyerahkannya kepada Kepala Kantor terkait.

13. Kepala Kantor menindaklanjuti dengan prosedur Pemindahan Tempat Wajib

Pajak Terdaftar secara jabatan, dalam hal Tempat Tinggal atau Tempat

Kedudukan Wajib Pajak mengakibatkan pemindahan tempat Wajib Pajak

terdaftar di KPP lain.

14. Proses selesai.

A.2. Dokumen Input

1. Usulan Penetapan Tempat Tinggal atau Tempat Kedudukan Wajib Pajak;

2. LHPt Penetapan Tempat Tinggal atau Tempat Kedudukan Wajib Pajak.

A.3. Jangka Waktu Penyelesaian

Penerbitan Surat Penetapan Tempat Tinggal atau Tempat Kedudukan Wajib Pajak

dilakukan segera setelah Usulan Penetapan Tempat Tinggal atau Tempat

Kedudukan Wajib Pajak diterima.

A.4. Dokumen Output

Surat Penetapan Tempat Tinggal atau Tempat Kedudukan Wajib Pajak.

Page 196: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 223 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

A.5. Bagan Alir (Flowchart) Penetapan Tempat Tinggal atau Tempat Kedudukan

Wajib Pajak

Menerima dan Meneliti dan

� mendisposisi � menandatangan � � usu Ian surat 6 Penetapan

4) A c

dw ,!! ,!! c Meneliti, memaraf e z 0 c

Menugaskan untuk surat dan

" + «

menandatangani a. 0 0 menindaklanjuti c e LHPt

,£! {

'iii A £ c d "' e

Meneliti, memaraf 'iii =- DC c $g5

Menugaskan untuk surat dan e "ii menindaklanjuti menandatangani t -- 7 E • ~ LHPt w E

5 ¥ A 0

' " IeIaKuKan c

penelitian, c Menyerahkan c

koordinasi, dan 2 kepada Kepala co membuat LHPt Kantor terkait z beserta konsep

' Surat Penetapan T

5 Menerima dan Meneliti dan e

0

,-� mendisposisi menandatangani � ¥ �

0 usulan surat 7% Penetapan 0.

d

4 ¥ '

a Meneliti, memaraf u a 0 Menugaskan untuk surat dan -, u menindaklanjuti menandatangani 0 5

£ e LHPt ¥ c A >,

' c 3 %

' c � ¢ e

Meneliti, memaraf 9 gE C 3£ Menugaskan untuk surat dan c E m

menindaklanjuti menandatangani ¢ cg - d LHPt %

A ¥ ,, ' ,I,

Melakukan

2 penelitian, Menyerahkan o--r--------�------- ___ , £ koordinasi, dan kepada Kepala 0 membuat LHPt Kantor terkait

" a beserta konsep I I

Surat Penetapan I I

-----------------------------------, I I

Dalam satu I I 'CJ I I ? wilay ah kanwil I SOP Tata Cara

@» Menugaskan untuk Meneliti dan

I Pemindahan Tempat ·O 0 ¥ menindaklanjuti menandatangani

X ' Wajib Pajak Terdaftar e data dan/atau konsep usulan . secara jabatan "' 0. informasi penetapan Lebih dari satu G d

wilayah kanwil ¥

"' ¢ « =% a -u i c 5a c e t

Menugaskan untuk 0 � C £ d t Meneliti dan ¢ 3g5 melakukan

memaraf konsep >, ¢ ti% penelitian

usulan penetapan % 25¢ administrasi a � 7 A 9 ge £ &2 ¢ ¥

g "" Melakukan z3 • • penelitian dan

83 membuat usulan 9 < a penetapan ID 0r

Page 197: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 224 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

B. Contoh Format Laporan Hasil Penelitian Penetapan Tempat Tinggal atau Tempat

Kedudukan Wajib Pajak

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

…………………………………………1)

LAPORAN HASIL PENELITIAN

PENETAPAN TEMPAT TINGGAL ATAU TEMPAT KEDUDUKAN WAJIB PAJAK

NOMOR LHPt-………………...2)

A. IDENTITAS WAJIB PAJAK

1. NPWP : ...........................................3)

2. Nama : ...........................................4)

3. Alamat : ...........................................5)

4. Kegiatan Usaha : ...........................................6)

5. Kode KLU : ...........................................7)

B. DASAR PENELITIAN

………………………………….…8)

C. PELAKSANAAN PENELITIAN

………………………………….…9)

D. URAIAN HASIL PENELITIAN

……………………………………10)

E. SIMPULAN

……………………………………11)

F. DAFTAR LAMPIRAN

……………………………………12)

Mengetahui,

Kasi …………………….14),

....................................................15)

................., ………...................13)

Petugas Peneliti,

…….........................................16)

Menyetujuii,

Kabid/Kasubdit …………………17),

....................................................18)

Page 198: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 225 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

PETUNJUK PENGISIAN

LAPORAN HASIL PENELITIAN PENETAPAN TEMPAT TINGGAL ATAU TEMPAT

KEDUDUKAN WAJIB PAJAK

Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.

Angka 2 : Diisi dengan nomor LHPt.

Angka 3 : Diisi dengan NPWP yang diteliti.

Angka 4 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diteliti.

Angka 5 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang diteliti.

Angka 6 : Diisi dengan kegiatan usaha Wajib Pajak yang diteliti.

Angka 7 : Diisi dengan Kode Klasifikasi Lapangan Usaha (Kode KLU) Wajib Pajak yang

diteliti.

Angka 8 : Diisi dengan dasar penelitian Penetapan Tempat Tinggal atau Tempat

Kedudukan Wajib Pajak.

Angka 9 : Diisi dengan pelaksanaan penelitian secara urut, rinci dan jelas mengenai

tahap-tahap pelaksanaan penelitian.

Angka 10 : Diisi dengan uraian hasil penelitian.

Angka 11 : Diisi dengan simpulan hasil penelitian.

Angka 12 : Diisi dengan dokumen atau surat yang perlu dilampirkan.

Angka 13 : Diisi dengan nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun pembuatan LHPt.

Angka 14 : Diisi dengan Kasi Bimbingan Pendaftaran atau Kasi Teknis Pendataan dan

Pemetaan.

Angka 15 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kasi Kasi Bimbingan Pendaftaran atau

Kasi Teknis Pendataan dan Pemetaan.

Angka 16 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Petugas Peneliti.

Angka 17 : Diisi dengan Kepala Bidang Pendaftaran, Ekstensifikasi, dan Penilaian atau

Kasubdit Pendataan

Angka 18 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kepala Bidang Pendaftaran,

Ekstensifikasi, dan Penilaian atau Kasubdit Pendataan

Page 199: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 226 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

C. Contoh Format Surat Penetapan Tempat Tinggal atau Tempat Kedudukan Wajib

Pajak

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

…………………………………………1)

Nomor : ......................................... 2) ....................,.......................3)

Sifat : Sangat Segera

Hal : Penetapan Tempat Tinggal atau Tempat Kedudukan Wajib Pajak

Yth. Kepala KPP …………….4)

di .......................................... 5)

Berdasarkan Usulan Penetapan Tempat Tinggal atau Tempat Kedudukan Wajib Pajak

dari KPP …..6) serta mempertimbangkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-

04/PJ/2020 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Administrasi Nomor Pokok Wajib Pajak,

Sertifikat Elektronik, dan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak dan berdasarkan data dan/atau

informasi yang kami miliki, dengan ini kami menetapkan Wajib Pajak sebagai berikut:

NPWP : .......................................... 7) Nama : .......................................... 8)

bahwa tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak beralamat di .............................9) yang

merupakan wilayah kerja KPP .............................10)

Demikian disampaikan untuk dapat ditindaklanjuti.

Direktur/Kepala Kantor,

…….........................................111)

Tembusan:

…………………..12)

Page 200: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 227 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

PETUNJUK PENGISIAN

SURAT PENETAPAN TEMPAT TINGGAL ATAU TEMPAT KEDUDUKAN WAJIB PAJAK

Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.

Angka 2 : Diisi dengan nomor Surat Penetapan Tempat Tinggal atau Tempat Kedudukan

Wajib Pajak.

Angka 3 : Diisi dengan kota tempat, tanggal, bulan dan tahun pembuatan Surat

Penetapan Tempat Tinggal atau Tempat Kedudukan Wajib Pajak.

Angka 4 : Diisi dengan KPP yang menyampaikan Usulan Penetapan Tempat Tinggal atau

Tempat Kedudukan Wajib Pajak.

Angka 5 : Diisi dengan alamat KPP yang menyampaikan Usulan Penetapan Tempat

Tinggal atau Tempat Kedudukan Wajib Pajak.

Angka 6 : Diisi dengan KPP yang menyampaikan Usulan Penetapan Tempat Tinggal atau

Tempat Kedudukan Wajib Pajak.

Angka 7 : Diisi dengan NPWP dari Wajib Pajak yang diusulkan dilakukan penetapan

tempat tinggal atau tempat kedudukan.

Angka 8 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diusulkan dilakukan penetapan tempat

tinggal atau tempat kedudukan.

Angka 9 : Diisi dengan alamat tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak yang

ditetapkan Kepala Kanwil DJP atau Direktur Ekstensifikasi dan Penilaian.

Angka 10 : Diisi dengan KPP yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat

kedudukan Wajib Pajak yang ditetapkan Kepala Kanwil DJP atau Direktur

Ekstensifikasi dan Penilaian.

Angka 11 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Direktur atau Kepala Kanwil DJP.

Angka 12 : Diisi dengan unit terkait yang perlu ditembuskan.

Page 201: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 228 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

XVII. TATA CARA PERMINTAAN KEMBALI KARTU NPWP, SKT, DAN/ATAU SPPKP

Prosedur operasi ini menguraikan tata cara penyelesaian permohonan cetak ulang Kartu

NPWP, SKT, dan SPPKP secara elektronik atau tertulis di Tempat Pelayanan Terpadu KPP

atau KP2KP.

A. Prosedur Permintaan Kembali Kartu NPWP, SKT dan/atau SPPKP melalui Aplikasi

Registrasi

A.1. Prosedur

1. Wajib Pajak membuka situs Direktorat Jenderal Pajak dengan alamat

http://www.pajak.go.id.

2. Wajib Pajak memilih menu Aplikasi Registrasi dan membuat akun baru,

kemudian melakukan login ke aplikasi tersebut dengan mengisi username dan

password yang telah dibuat. Dalam hal Wajib Pajak sudah memiliki akun

sebelumnya, maka tidak perlu membuat akun baru.

3. Wajib Pajak memilih menu Permintaan Kembali, mengisi Formulir Permintaan

Kembali Kartu NPWP, SKT dan/atau SPPKP dengan lengkap dan benar,

melakukan upload dokumen pendukung, serta mengirimkan formulir

permohonan dan dokumen pendukung tersebut melalui Aplikasi Registrasi.

4. Petugas Pendaftaran pada KPP memantau informasi permohonan Permintaan

Kembali Kartu NPWP, SKT dan/atau SPPKP pada Aplikasi Registrasi setiap

hari kerja, dan mencetak permohonan Wajib Pajak.

5. Petugas Pendaftaran meneliti:

a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir; dan

b. kelengkapan dan kebenaran dokumen pendukung.

6. Berdasarkan hasil penelitian, Petugas Pendaftaran:

a. menerbitkan BPE dan menyampaikannya kepada Wajib Pajak melalui

Aplikasi Registrasi, dalam hal formulir permohonan dan dokumen

pendukung lengkap dan benar; atau

b. menyampaikan pemberitahuan kepada Wajib Pajak melalui Aplikasi

Registrasi bahwa permohonan tidak memenuhi ketentuan, dalam hal

formulir permohonan dan dokumen pendukung tidak benar/lengkap.

7. Petugas Pendaftaran menindaklanjuti permohonan yang telah diterbitkan BPE

dengan mencetak Kartu NPWP, SKT dan/atau SPPKP, kemudian

menyampaikan kepada Kasi Pelayanan.

8. Kasi Pelayanan:

a. meneliti dan menandatangani SKT, dan/atau SPPKP; dan/atau

b. meneliti Kartu NPWP,

kemudian menyerahkannya kembali kepada Petugas Pendaftaran.

9. Petugas Pendaftaran menatausahakan dokumen dan menyampaikan Kartu

NPWP, SKT, dan/atau SPPKP kepada Wajib Pajak, dalam bentuk fisik atau

dokumen elektronik.

10. Proses selesai.

A.2. Dokumen Input

1. Formulir Permintaan Kembali Kartu NPWP, SKT dan/atau SPPKP.

2. Dokumen pendukung.

A.3. Jangka Waktu Penyelesaian

Penerbitan Kartu NPWP, SKT, dan/atau SPPKP dilakukan paling lama 1 (satu) hari

kerja setelah BPE diterbitkan.

Page 202: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 229 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

A.4. Dokumen Output

1. BPE.

2. Kartu NPWP.

3. Surat Keterangan Terdaftar.

4. Surat Pengukuhan PKP.

A.5. Bagan Alir (Flowchart) Cetak Ulang Kartu NPWP, SKT, dan/atau SPPKP

melalui Aplikasi Registrasi

SOP Tata Cara Penatausahaan

Dokumen WP (

Menelti katu NPWP,dan

r7 Pembentahuan BPE Kat NAAp

SKT, dan/atau

SPPKP

Menerbrtkan BPE

Pemberitahuan permohonan tdak lengkap

Upload softcopy dokumen

pendukung

Memilih menu

Permintaan

Kembalidan

mengisi formulir

Memboat Aun

Aplikasi Registrasi

Sudah punya

akun Login Aplkasi Registrasi X

Belum puny.a akun

Memitih

menu

Aplikasi

Registrasi

c . ; a + ... £ � C ! e c e � • % a.

e

3 i c Me manta e i Mencetak Merelit formulf ¥ permohonan errintaan berkas dan douren

% Kembali pada permohonan pendukung

3 Aplikasi RR istrasi

z

Page 203: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 230 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

B. Prosedur Permintaan Kembali Kartu NPWP, SKT dan SPPKP melalui KPP atau

KP2KP

B.1. Prosedur

1. Wajib Pajak mengisi formulir permohonan Permintaan Kembali Kartu NPWP,

SKT, dan/atau SPPKP dan menyerahkan formulir permohonan dan dokumen

pendukung dengan lengkap dan benar kepada Petugas Pendaftaran.

2. Petugas Pendaftaran menerima formulir permohonan Permintaan Kembali Kartu

NPWP, SKT, dan/atau SPPKP serta dokumen pendukung, kemudian meneliti

kelengkapan berkas permohonan, serta menindaklanjuti dengan:

a. menerbitkan BPS, apabila formulir permohonan dan dokumen pendukung

sudah benar dan lengkap; atau

b. mengembalikan permohonan secara langsung, apabila formulir

permohonan dan dokumen pendukung tidak benar dan tidak lengkap.

3. Petugas Pendaftaran meneliti data isian formulir permohonan Permintaan

Kembali Kartu NPWP, SKT, dan/atau SPPKP, serta menindaklanjuti dengan:

a. melakukan penelitian status dan data Wajib Pajak dalam sistem informasi

DJP;

b. apabila terdapat perubahan data, Petugas Pendaftaran menghimbau Wajib

Pajak untuk melakukan perubahan data sesuai dengan Prosedur

Perubahan Data;

c. apabila diperlukan, Petugas Pendaftaran dapat menghubungi AR untuk

memperoleh konfirmasi atau klarifikasi terkait status dan data Wajib Pajak;

d. Petugas Pendaftaran mencetak Kartu NPWP, konsep SKT, dan/atau

konsep SPPKP, kemudian menyerahkan konsep SKT dan/atau konsep

SPPKP kepada Kasi Pelayanan atau Kepala KP2KP dalam hal

permohonan dilakukan melalui KP2KP.

4. Kasi Pelayanan atau Kepala KP2KP menandatangani SKT dan/atau SPPKP,

kemudian menyerahkan kembali kepada Petugas Pendaftaran.

5. Petugas Pendaftaran menatausahakan dokumen dan menyampaikan Kartu

NPWP, SKT, dan/atau SPPKP, dalam bentuk fisik atau dokumen elektronik.

6. Proses selesai.

B.2. Dokumen Input

1. Formulir Permintaan Kembali Kartu NPWP, SKT dan/atau SPPKP.

2. Dokumen permohonan Wajib Pajak.

3. Surat pernyataan kehilangan.

B.3. Jangka Waktu Penyelesaian

Penerbitan Kartu NPWP, SKT, dan/atau SPPKP dilakukan paling lama 1 (satu)

hari kerja setelah BPS diterbitkan.

B.4. Dokumen Output

1. BPS.

2. Kartu NPWP.

3. Surat Keterangan Terdaftar.

4. Surat Pengukuhan PKP.

Page 204: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 231 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

B.5. Bagan Alir (Flowchart) Cetak Ulang Kartu NPWP, SKT, dan/atau SPPKP

melalui KPP atau KP2KP

Kartu NW

SKT darn/atau $9PK

±

SO Tata Cara Penatausahaan Dokumen

(

Mencetak kart

NP\Np konsep

SK dan/atau $0pKp

Menandatanganl

SKT dan/atau

$PK

Menghimbau \w melakukan

perubahan data

Melakukan

peneltian status

dan data WP

dalam sister

[J Fomulir da

00ten

pendulung

Mengaukan

Permintaan

kembali

f

a t ¥ a' 43£ ¥

i � -� a. c : c : i Me nerbitkan

BBS : + tMeneliti fonmulir

E 0an dokumen

z i pendukung Mengembalikan

z permohon.an

Page 205: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 232 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

XVIII. TATA CARA PELAYANAN DALAM KEADAAN KAHAR

Prosedur ini menguraikan tata cara penyelesaian pelayanan dalam keadaan kahar di KPP

atau di KP2KP, berdasarkan Pengumuman Keadaan Kahar. Pelayanan di KPP yang

dimaksud meliputi seluruh jenis permohonan yang menjadi wewenang KPP yang diajukan

secara tertulis dan disampaikan secara langsung ke KPP. Pelayanan di KP2KP yang

dimaksud meliputi permohonan pendaftaran Wajib Pajak, pengukuhan PKP, dan cetak

ulang Kartu NPWP, SKT, dan/atau SPPKP yang diajukan secara tertulis dan disampaikan

secara langsung ke KP2KP.

A. Prosedur Penyelesaian Permohonan Dalam Keadaan Kahar di KPP

A.1. Prosedur

1. Wajib Pajak mengajukan permohonan secara tertulis dan disampaikan secara

langsung ke KPP.

2. Petugas Pendaftaran memberikan penjelasan kepada Wajib Pajak mengenai

Keadaan Kahar yang sedang terjadi dan menawarkan pilihan penyelesaian

atas permohonannya:

a. meminta persetujuan Wajib Pajak agar permohonan diselesaikan setelah

keadaan kahar berakhir; atau

b. meminta Wajib Pajak untuk datang kembali setelah keadaan kahar

berakhir.

3. Dalam hal Wajib Pajak menyetujui bahwa permohonan akan diselesaikan

setelah keadaan kahar berakhir sebagaimana dimaksud pada angka 2 huruf a,

Petugas Pendaftaran:

a. menerbitkan BPS secara manual dengan mencantumkan informasi

keadaan kahar dan memberitahukan perkiraan waktu penyelesaian

permohonan kepada Wajib Pajak; dan

b. melanjutkan penyelesaian permohonan sesuai ketentuan setelah keadaan

kembali normal.

4. Dalam hal Wajib Pajak memilih untuk datang kembali setelah keadaan kahar

berakhir sebagaimana dimaksud pada angka 2 huruf b, Petugas Pendaftaran

membantu memeriksa kelengkapan dokumen persyaratan dan/atau dokumen

pendukung dan memberitahukan perkiraan waktu layanan akan kembali

normal.

5. Proses selesai.

A.2. Dokumen Input

Dokumen permohonan Wajib Pajak.

A.3. Jangka Waktu Penyelesaian

Penyelesaian Permohonan Dalam Keadaan Kahar di KPP dilakukan paling lama

1 (satu) hari kerja sejak keadaan kembali normal.

A.4. Dokumen Output

BPS Manual.

Page 206: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 233 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

A.5. Bagan Alir (Flowchart) Penyelesaian Permohonan Dalam Keadaan Kahar di

KPP

­ Menerima

.!!. permohonan dan WP menyetujui Mencelak BPS Menyelesaikan t c

memberi permohonan manual dan a e permohonan E c perjelasan terkait X diselesaikan memberikan SOP terkairt m d sesuai 0 kondisi kahar, serta setelah kahar info perkiraan c

2 ketentuan G ( menawarkan selesai penyelesaian � 0

t 0 pilihan % t

0 a

5 g3 5

E 0 Membantu meneliti ( WP akan

kelengkapan dan x datang lagi

setelah kabar mengembalikan

berkas

K .........

1

° .¢ D m

Mengajukan F 0 permohonan .c secara tertulis dan =;- BPS

3 langsung Berkas Manual

permohonan

Page 207: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 234 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

B. Prosedur Penyelesaian Permohonan Dalam Keadaan Kahar di KP2KP

B.1. Prosedur

1. Wajib Pajak mengajukan permohonan pendaftaran Wajib Pajak, pengukuhan

PKP, dan cetak ulang Kartu NPWP, SKT, dan/atau SPPKP secara tertulis dan

disampaikan secara langsung ke KP2KP.

2. Petugas Pendaftaran memberikan penjelasan kepada Wajib Pajak

bersangkutan mengenai keadaan kahar yang sedang terjadi dan menawarkan

pilihan penyelesaian atas permohonannya:

a. meminta persetujuan Wajib Pajak agar permohonan diselesaikan setelah

keadaan kahar berakhir;

b. meminta Wajib Pajak untuk datang kembali setelah keadaan kahar

berakhir;

c. meminta Wajib Pajak untuk menyampaikan permohonan langsung ke KPP;

atau

d. meneruskan permohonan ke KPP.

3. Dalam hal Wajib Pajak menyetujui bahwa permohonan akan diselesaikan

setelah keadaan kahar berakhir sebagaimana dimaksud pada angka 2 huruf a,

Petugas Pendaftaran:

a. menerbitkan BPS secara manual dengan mencantumkan informasi

keadaan kahar dan memberitahukan perkiraan waktu penyelesaian

permohonan Wajib Pajak; dan

b. melanjutkan penyelesaian permohonan sesuai ketentuan setelah keadaan

kembali normal.

4. Dalam hal Wajib Pajak memilih untuk datang kembali setelah keadaan kahar

berakhir sebagaimana dimaksud pada angka 2 huruf b, Petugas Pendaftaran

membantu memeriksa kelengkapan dokumen persyaratan dan/atau dokumen

pendukung dan memberitahukan perkiraan waktu layanan akan kembali

normal.

5. Dalam hal Wajib Pajak memilih untuk menyampaikan permohonan ke KPP,

Petugas Pendaftaran membantu memeriksa kelengkapan dokumen

persyaratan dan/atau dokumen pendukung dan memberikan penjelasan

tambahan yang diperlukan Wajib Pajak.

6. Dalam hal Wajib Pajak memilih agar permohonan diteruskan ke KPP, Petugas

Pendaftaran:

a. memberikan Tanda Terima dan memberitahukan bahwa penyelesaian

permohonan akan dilakukan oleh KPP sesuai dengan prosedur kerja di

KPP;

b. meneruskan permohonan ke KPP melalui faksimile yang dilengkapi

dengan Surat Pengantar Faksimile. Jika faksimile tidak tersedia atau tidak

berfungsi dengan baik, penerusan permohonan dapat dilakukan melalui

pos atau perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir sesuai dengan SOP

Tata Cara Penyampaian Dokumen pada Unit KP2KP.

7. Proses selesai.

B.2. Dokumen Input

Dokumen permohonan Wajib Pajak.

Page 208: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 235 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

B.3. Jangka Waktu Penyelesaian

Penyelesaian Permohonan Dalam Keadaan Kahar di KP2KP dilakukan paling lama

1 (satu) hari kerja sejak keadaan kembali normal.

B.4. Dokumen Output

BPS Manual.

B.5. Bagan Alir (Flowchart) Penyelesaian Permohonan Dalam Keadaan Kahar di

KP2KP

... �, D Perganta c Do urn

prnnoon

Mruk penrnoho.ark4p

9an mg9una an fasrr at 0S

Soper yarn.po Douro«npaa er

[J Tada Terina

mnbaturret

klgkapanan

mngenn.bat.an eras

·O

tern.b.01kg00% T6ion.a

SOP terkat

El

Menelesaik.an

perobonan 9es08

etentuan

Akan datang

lagr sete/ah +aha

wpeneytahka lagsung le KP

Merren +2KP e.4ft4..ff

le +

pony.etujd

permnobona aiseesai.a sete/ah Kah.a

$el.es.a

peon.ith p.ha

lay.a

Mengjuk.an pernnohona

scata tertui a a0gng

Me0era perrohonan dan

remnbetipenjelas.a

tektkors k.aha eta rnenawa.an

pin

Page 209: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 236 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

C. Contoh Format Tanda Terima

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

…………………………………………1)

TANDA TERIMA

NOMOR ............................... 2)

Telah diterima satu berkas dokumen untuk permohonan …………............ 3) dari Wajib Pajak:

NPWP : ............................................... 4)

Nama : ............................................... 5)

Alamat : ............................................... 6)

yang terdiri dari:7)

1. ....................................................................

2. ....................................................................

3. ...............................................................dst.

untuk diteruskan dan ditindaklanjuti oleh KPP ............................... 8)

………………,......................... 9)

Petugas Penerima,

…….........................................10)

* Tanda Terima ini bukan merupakan Bukti Penerimaan Surat (BPS)

Page 210: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 237 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

PETUNJUK PENGISIAN

TANDA TERIMA

Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.

Angka 2 : Diisi dengan nomor sesuai dengan tata cara penomoran di KP2KP.

Angka 3 : Diisi dengan jenis permohonan yang diajukan.

Angka 4 : Diisi dengan NPWP yang mengajukan permohonan.

Angka 5 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang mengajukan permohonan.

Angka 6 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang mengajukan permohonan.

Angka 7 : Diisi dengan dokumen yang diserahkan.

Angka 8 : Diisi dengan nama KPP.

Angka 9 : Diisi dengan nama kota tempat, tanggal, bulan, dan tahun Tanda Terima

diterbitkan.

Angka 10 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Petugas Pendaftaran yang menerima

permohonan.

Page 211: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 238 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

D. Contoh Format Surat Pengantar Faksimile

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

…………………………………………1)

Yth. Kepala KPP…………………..2) ......................,...............................3)

u.p. Kasi Pelayanan

SURAT PENGANTAR FAKSIMILE

NOMOR SP-......................................... 4)

Sehubungan dengan keadaan kahar (force majeur), dengan ini disampaikan penerusan

permohonan Wajib Pajak sebagai berikut: 5)

No. Nama Wajib Pajak Jenis Permohonan Tanggal Permohonan

1.

2.

3.

dst.

Jumlah halaman : …………….6) lembar (termasuk pengantar)

Tanggal kirim : …………….7)

Petugas Pengirim8)

Nama : Jabatan :

Paraf :

Petugas Penerima9)

Nama : Jabatan :

Paraf :

Demikian disampaikan, untuk dapat ditindaklanjuti.

Kepala KP2KP,

…….........................................10)

Catatan:

Apabila dokumen telah diterima, agar lembar ini di isi dengan nama, jabatan, dan paraf Petugas

Penerima, serta dikirimkan kembali.

Page 212: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 239 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

PETUNJUK PENGISIAN

SURAT PENGANTAR FAKSIMILE

Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.

Angka 2 : Diisi dengan nama KPP tempat Wajib Pajak terdaftar.

Angka 3 : Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun pembuatan Surat Pengantar Faksimile.

Angka 4 : Diisi dengan nomor Surat Pengantar Faksimile.

Angka 5 : Diisi dengan nama Wajib Pajak, jenis permohonan, dan tanggal permohonan.

Angka 6 : Diisi dengan jumlah lembar halaman berkas yang dikirim.

Angka 7 : Diisi dengan tanggal pengiriman.

Angka 8 : Diisi dengan nama, jabatan, dan paraf petugas pengirim faksimile.

Angka 9 : Diisi dengan nama, jabatan, dan paraf petugas penerima faksimile.

Angka 10 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kepala KP2KP.

Page 213: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 240 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

E. Contoh Format Pengumuman Keadaan Kahar

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

…………………………………………1)

PENGUMUMAN

NOMOR Peng-.................................. 2)

TENTANG KEADAAN KAHAR

Sehubungan dengan kejadian berupa: ....................................................................3),

dengan ini kami umumkan bahwa keadaan tersebut di atas merupakan keadaan kahar (force

majeur) sehingga tidak memungkinkan untuk menjalankan prosedur dan memenuhi jangka

waktu penyelesaian pelayanan tertentu.

Jenis pelayanan yang mengalami gangguan adalah: 4)

1. ...................................

2. ...................................

3. ............................. dst.

Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, Wajib Pajak dipersilakan meminta

penjelasan kepada petugas.

Demikian untuk dimaklumi. Pengumuman ini hendaknya disebarluaskan.

Ditetapkan di ………………....5)

Pada tanggal.......................... 6)

……........................................7),

……........................................8)

Page 214: I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK A. Prosedur

- 241 -

Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020

Angka 1 Angka 2

Angka 3

Angka 4

Angka 5

Angka 6

Angka 7

Angka 8

PETUNJUK PENGISIAN

PENGUMUMAN KEADAAN KAHAR

Diisi dengan nama instansi vertikal sesual dengan Tata Naskah Dinas

Diisl dengan nomor Pengumuman Keadaan Kahar.

Disi dengan deskripsi atau penjelasan keadaan kahar.

Diisi dengan jenis pelayanan yang mengalami gangguan,

Diisi dengan tempat dibuatnya Pengumuman Keadaan Kahar.

Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun dibuatnya Pengumuman Keadaan Kahar.

Diisi dengan nama jabatan pejabat yang menandatangani Pengumuman Keadaan

Kahar.

Disi dengan nama dan tanda tangan pejabat yang menandatangani Pengumuman

Keadaan Kahar.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 3o Apre 202D.

=,' 'UR JENDERAL PAJAK,

/ S d#

I .� /-;;o;;;..,;s;;m,s;'r ,----\ t! jeNDFRAL • •