i. staphylococcus
DESCRIPTION
bakteri2TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bakteri adalah organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar luas
dibandingkan makhluk hidup yang lain. Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di
darat hingga lautan dan pada tempat-tempat yang ekstrim. Bakteri ada yang menguntungkan
tetapi ada pula yang merugikan. Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan
mahluk hidup yang lain. Bakteri adalah organisme uniselluler dan prokariot serta umumnya
tidak memiliki klorofil dan berukuran renik atau mikroskopik.
Baketri staphylococcus pertama kali di kenal oleh Pasteur pada tahun 1880 dan
Ogstron pada tahun 1881 dari pus seorang penderita. Selanjutnya, Becker pada tahun 1883
berhasil melakukan biakan murni pada tahun 1884 Resonbach untuk pertama kalinya
mengetahui adanya kausal antara timbulnya suatu penyakit osteomeilitis dengan bakteri
staphylococcus.
Staphylococcus berasal dari kata staphyle yang berarti kelompok buah anggur dan
coccus berarti biji yang bulat. Bakteri ini sering ditemukan sebagai flora normal pada kulit
dan selaput lendir manusia, tetapi dapat pula menyebabkan infeksi pada binatang, bahkan ada
jenis staphylococcus yang menyebabkan keracunan makanan.
Staphylococcus adalah sel berbentuk bulat, gram positif tersusun seperti buah anggur,
kuman ini mudah tumbuh pada berbagai media dan metabolismenya aktif, meragikan banyak
karbohidrat dan menghasilkan pigmen yang bervariasi dari warna putih hingga kuning tua.
B. Batasan Masalah
Dalam makalah ini, penulis hanya membatasi pada tujuan yang dilakukannya
identifikasi. Selain dari tujuan tidak akan di bahas dalam makalah ini.
C. Rumusan Masalah
- Bagaimana klasifikasi dari bakteri Staphylococcus sp ?
- Bagaimana morfologi dari bakteri Staphylococcus sp?
- Bagaimana pemeriksaan identifikasi dari bakteri Staphylococcus sp ?
D. Tujuan
- Untuk mengetahui klasifikasi dari bakteri Staphylococcus sp.
- Untuk mengetahui morfologi dari bakteri Staphylococcus sp.
- Untuk mengetahui pemeriksaan identifikasi dari bakteri Staphylococcus sp.
E. Manfaat
1. Mahasiswa dapat mengetahui klasifikasi dari bakteri Staphylococcus sp.
2. Mahasiswa dapat mengetahui morfologi dari bakteri Staphylococcus sp.
3. Mahasiswa dapat mengetahui pemeriksaan identifikasi dari bakteri Staphylococcus
sp.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
Bakteri merupakan mikroba uniseluler, yang termasuk dalam kelas Schizomycetes,
tidak mempunyai klorofil, dan reproduksi secara aseksual dengan cara pembelahan sel. Hidup
bebas, parasitic, saprofitik atau sebagai pathogen pada manusia, hewan dan tanaman.
Bakteri memerlukan air yang lebih banyak dibandingkan dengan kapang dan khamir,
sebagian besar dapat tumbuh pada Aw = 1,00 dan juga dapat tumbuh pada kadar garam dan
gula dengan konsentrasi gula dan garam rendah. , kecuali pada bakteri yang toleran terhadap
kadar garam dan gula dengan konsentrasi tinggi.
Staphylococcus aureus merupakan kelompok bakteri gram positif, tidak bergerak
ditemukan satu-satu, berpasangan, berantai pendek atau bergerombol, tidak membentuk spora,
tidak berkapsul, dan dinding selnya mengandung dua komponen utama yaitu peptidoglikan
dan asam teikhoat. Proses metabolisme bakteri ini Metabolisme dapat dilakukan secara aerob
dan anaerob.
Infeksi yang diakibatkan dapat di golongkan sebagai penyakit menular atau lokal
(biasanya) atau menyebar (jarang). Staphylococcus merupakan sel yang berbentuk bola
dengan garis tengah sekitar 1µm dan tersusun dalam kelompok tak beraturan. Staphylococcus
aureus menghasilkan koagulase,suatu protein mirip enzim yang dapat menggumpalkan plasma
yang telah diberi oksalat atau sitrat dengan bantuan suatu faktor yang terdapat dalam banyak
serum. Bakteri yang membentuk koagulase dianggap mempunyai potensi menjadi patogen
invasif.
Staphylococcus aureus dapat ditemukan di kulit dan di hidung manusia. Hidung
biasanya dianggap tempat utama berkembangnya kolonisasinya dan ada kalanya dapat
menyebabkan infeksi dan sakit parah. nekrosis tulang dan penanahan menahun.
Staphylococcus aureus juga dapat menyebabkan penyebab intoksitasi dan terjadinya berbagai
macam infeksi seperti pada jerawat, bisul, juga pneumonia, empiema, endokarditis, atau
penanahan pada bagian tubuh mana pun Leukosidin; toksin Staphylococcus aureus ini dapat
mematikan sel darah putih pada banyak hewan yang terkena oleh toksin ini, tetapi peranannya
dalam patogenesis tidak jelas, sebab staphylococcus patogen tidak mematikan sel-sel darag
putih dan dapat difagositosis seefektif jenis yang tidak patogen, namun bakteri tersebut
mampu berkembang biak dengan sangat aktif di dalam sel.
a) Morfologi
Pada pewarnaan Gram
Bentuk : coccus
Susunan : bergerombol seperti anggur
Warna : ungu
Sifat : Gram (+)
Staphylococcus berbentuk bulat, spora (-), flagella (-). Letak sel satu dengan yang lain
bergerombol seperti anggur (terlihat baik pada pengamatan dalam medium padat). Dalam
semai nanah kaldu terlihat pasangan rantai pendek. Pada kultur muda bersifat Gram (+), pada
kultur tua bersifat Gram (-).
b) Klasifikasi
Kingdom : monera
Phylum : Bacilli
Ordo : Bacillales
Family : Micrococaceae
Genus : Staphyloccocus
Species : Staphyloccocus aureus
Staphyloccocus albus
Staphyloccocus citreus
c) Patogenitas
Staphylococcus merupakan penyebab terjadinya infeksi yang bersifat pyogenes. Untuk
pembuatan kultur dapat diambil bahan dari pernanahan kecil, bisul kecil, bisul besar, dan
abces diberbagai bagian tubuh. Bakteri ini dapat masuk ke dalam kulit melalui folikel-folikel
rambut, muara kelenjar keringat dan luka-luka kecil. Kemampuan yang menyebabkan
penyakit dari staphylococcus adalah gabungan dari efek yang ditimbulkan oleh produk-
produk ekstraseluler, daya infasi kuman dan kemampuan untuk berkembang biak.
BAB III
METODOLOGI
A. Waktu dan Tempat
Waktu : Pukul 13.00 – 15.00 WIB.
Tanggal : 29 November 2014
Tempat : Laboratorium Media dan Laboratorium Bakteriologi
B. Alat dan Bahan
1. Alat
- Ose Bulat
- Rak Tabung
- Korek Api
- Lampu Spirtus
- Inkas
- Inkubator
- Plate
- Tabung Reaksi
2. Bahan
- Suspensi Kuman
- Media NaCl Broth
- Media MSA (Manitol Salt Agar)
- Media BAP (Blood Plate Agar)
- Media NAS (Nutrient Agar Slant).
C. Prosedur & Skema Kerja
a. Prosedur :
1. Hari Pertama
- Pembuatan media (NaCl Broth, BAP, MSA, NAS)
- Dilakukan penanaman pada media NaCl Broth
- Diinkubasi 37 C selama 24 jam.
2. Hari Kedua
- Dari media pemupuk dilakukan inokulasi pada media BAP.
- Dimasukkan semua alat dan bahan yang diperlukan kedalam inkase
- Dipanaskan ose bulat sampai merah membara, dinginkan sebentar
- Diambil suspensi kuman
- Distreak pada media plate sesuai zona yang sudah dibagi
- Dipanaskan kembali ose bulat
- Diinkubasi 37 C selama 24 jam.
3. Hari Ketiga
- Dilihat hasil dari media BAP
- Dilanjutkan dengan pewarnaan Gram :
- Disiapkan objek glass yang bersih dan kering
- Di fiksasi
- Diteteskan PZ sebanyak 1 tetes pada objek glass lalu di flaming
- Dipanaskan ose bulat sampai membara dengan posisi tegak
- Diambil koloni kuman satu mata ose pada media padat
- Letakkan di atas objek glass yang sudah diberi PZ, aduk searah jarum jam,
di flaming
- Di genangi dengan gram I (Gentian Violet) selama 3-5 menit
- Dicuci dan genangi dengan gram II (Lugol) selama 1 menit
- Dicuci dan genangi dengan gram III (Alkohol 96%) selama 10-15 detik
- Dicuci dan genangi dengan gram IV (Fuchsin) selama 3-5 menit
- Dicuci dan keringkan
- Diberi 1 tetes oil imersi
- Diperiksa dibawah mikroskop perbesaran lensa obyektif 100x
- Diinokulasikan pada media MSA dan NAS
- Dimasukkan semua alat dan bahan yang diperlukan kedalam inkase
- Dipanaskan ose bulat sampai merah membara, dinginkan sebentar
- Diambil suspensi kuman
- Digoreskan pada media MSA dan NAS.
- Dipanaskan kembali ose bulat
- Di inkubasi pada suhu 37 C selama 24 jam.
4. Hari Keempat
- Pembacaan hasil dari media MSA dan NAS
- Dilakukan Test Katalase
Siapkan obyek glass dan ose bulat yang telah steril
Ambil satu mata ose kuman dari media
Letakkan pada obyek glass yang telah diberi 1 tetes H2O2 3% dan
aduk searah jarum jam
Terbentuk gelembung (+)
- Dilakukan Test Koagulase
Siapkan obyek glass dan ose bulat yang telah steril
Ambil satu mata ose kuman dari media
Letakkan pada obyek glass yang telah diberi PZ dan Plasma
Citrat dan aduk searah jarum jam
Terbentuk gumpalan seperti pasir (+)
b. Skema :
Sampel
NaCl Broth, Ink. 37 C 24 jam
BAP,Ink: 37 C 24 jam
Warna koloni : putih/kuning emas
Ukuran koloni : kecil,cembung
Hemolisa : α / β / γ hemolisa
Pewarnaan gram
Cocus gram (+)
bergerombol
MSA(Manitol Salt Agar) NAS (Nutrien Agar Slant)
Warna Koloni : putih/ kuning pigmentasi
fermentasi manitol: +/-/+ lambat Test katalase
Test koagulase
identifikasi
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1) ISOLASI
- Sampel pemeriksaan di tanam pada media :
a. BAP
Koloni : kecil
Warna : putih
Tepi : Rata
Permukaan : Cembung
Hemolisa : α
b. MSA
Koloni : kecil
Warna : putih
Tepi : Rata
Permukaan : Cembung
Fermentasi : manitol
c. NAS
Koloni : bulat, kecil
Warna : kuning emas
- Kemudian dilakukan pewarnaan Gram
a. Dari media
Bentuk : coccus
Susunan : bergerombol
Warna : ungu
Sifat : Gram (+)
2) Test Katalase dan Koagulase
a. Test Katalase
1 tetes H2O2 3% + kuman gelembung udara (+)
b. Test Koagulase
PZ + kuman + Plasma Citrat gumpalan seperti pasir (+)
B. Pembahasan
Famili : Micrococaceae
Spesies : Staphyloccocus aureus, Staphyloccocus albus, Staphyloccocus citreus
Morfologi
Pada pewarnaan Gram
Bentuk : coccus
Susunan : bergerombol seperti anggur
Warna : ungu
Sifat : Gram (+)
Staphylococcus berbentuk bulat, spora (-), flagella (-). Letak sel satu dengan yang lain
bergerombol seperti anggur (terlihat baik pada pengamatan dalam medium padat). Dalam
semai nanah kaldu terlihat pasangan rantai pendek. Pada kultur muda bersifat Gram (+), pada
kultur tua bersifat Gram (-).
Sifat Biakan
- Koloni micrococcus tumbuh baik pada media agar pada suhu normal (22oC –
30oC) 24 jam
- Koloni halus, basah, menonjol, tepi bulat, dan berwarna jernih atau putih atau
kuning emas
- Dapat tumbuh pada lingkungan aerob / anaerob
- Reduksi pigmen terlihat baik pada suasana aerob dan suhu rendah. Dalam
media kaldu yang berisi dextrose, sukrosa, maltose, manitol, akan terjadi
pemecahan asam tanpa gas.
Patogenitas
- Staphylococcus merupakan penyebab infeksi yang bersifat Pyogenes
(pembentuk pus / nanah)
- Untuk pembuatan culture dapat diambil dari :
Luka dengan nanah
Bisul kecil / besar
Abcess di bagian tubuh
- Staphylococcus pathogen mempunyai sifat :
Menghemolisa sel darah merah
Menghasilkan koagulase
Membentuk pigmen kuning emas
Memecah manitol menjadi asam
Staphyloccocus
aureus
Staphyloccocus
albus
Staphyloccocus
citreus
Warna koloni Kuning emas Putih Kuning jeruk
Hemolisis (agar
darah)
+ α ± β - γ
Pertumbuhan
(anaerob)
+ + ±
Koagulse + - -
Peragian glukosa + + -
Peragian manitol + ± -
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Jadi, berdasarkan hasil identifikasi yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
dari Pemeriksaan Identifikasi Staphylococcus sp ditemukan bakteri Staphylococcus sp.
B. SARAN
1. Sebaiknya praktikan menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) sebelum melakukan
pemeriksaan.
2. Pemeriksaan dilakukan sesuai prosedur yang ada.
3. Jagalah kebersihan.
DAFTAR PUSTAKA
Julisti, Bertha. 2010. ANALISA Staphylococcus DALAM PANGAN. [online]
http://btagallery.blogspot.com/03/2010/analisastaphylococcusdalampangan
diakses pada 15 Desember 2014