i. staphylococcus

16
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bakteri adalah organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar luas dibandingkan makhluk hidup yang lain. Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di darat hingga lautan dan pada tempat-tempat yang ekstrim. Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan. Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan mahluk hidup yang lain. Bakteri adalah organisme uniselluler dan prokariot serta umumnya tidak memiliki klorofil dan berukuran renik atau mikroskopik. Baketri staphylococcus pertama kali di kenal oleh Pasteur pada tahun 1880 dan Ogstron pada tahun 1881 dari pus seorang penderita. Selanjutnya, Becker pada tahun 1883 berhasil melakukan biakan murni pada tahun 1884 Resonbach untuk pertama kalinya mengetahui adanya kausal antara timbulnya suatu penyakit osteomeilitis dengan bakteri staphylococcus. Staphylococcus berasal dari kata staphyle yang berarti kelompok buah anggur dan coccus berarti biji yang bulat. Bakteri ini sering ditemukan sebagai flora normal pada kulit dan selaput lendir manusia, tetapi dapat pula menyebabkan infeksi pada binatang, bahkan ada jenis staphylococcus yang menyebabkan keracunan makanan. Staphylococcus adalah sel berbentuk bulat, gram positif tersusun seperti buah anggur, kuman ini mudah tumbuh pada berbagai media dan metabolismenya aktif, meragikan banyak karbohidrat dan menghasilkan pigmen yang bervariasi dari warna putih hingga kuning tua.

Upload: desy-purnamasari

Post on 06-Feb-2016

23 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bakteri2

TRANSCRIPT

Page 1: I. Staphylococcus

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bakteri adalah organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar luas

dibandingkan makhluk hidup yang lain. Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di

darat hingga lautan dan pada tempat-tempat yang ekstrim. Bakteri ada yang menguntungkan

tetapi ada pula yang merugikan. Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan

mahluk hidup yang lain. Bakteri adalah organisme uniselluler dan prokariot serta umumnya

tidak memiliki klorofil dan berukuran renik atau mikroskopik.

Baketri staphylococcus pertama kali di kenal oleh Pasteur pada tahun 1880 dan

Ogstron pada tahun 1881 dari pus seorang penderita. Selanjutnya, Becker pada tahun 1883

berhasil melakukan biakan murni pada tahun 1884 Resonbach untuk pertama kalinya

mengetahui adanya kausal antara timbulnya suatu penyakit osteomeilitis dengan bakteri

staphylococcus.

Staphylococcus berasal dari kata staphyle yang berarti kelompok buah anggur dan

coccus berarti biji yang bulat. Bakteri ini sering ditemukan sebagai flora normal pada kulit

dan selaput lendir manusia, tetapi dapat pula menyebabkan infeksi pada binatang, bahkan ada

jenis staphylococcus yang menyebabkan keracunan makanan.

Staphylococcus adalah sel berbentuk bulat, gram positif tersusun seperti buah anggur,

kuman ini mudah tumbuh pada berbagai media dan metabolismenya aktif, meragikan banyak

karbohidrat dan menghasilkan pigmen yang bervariasi dari warna putih hingga kuning tua.

B. Batasan Masalah

Dalam makalah ini, penulis hanya membatasi pada tujuan yang dilakukannya

identifikasi. Selain dari tujuan tidak akan di bahas dalam makalah ini.

C. Rumusan Masalah

- Bagaimana klasifikasi dari bakteri Staphylococcus sp ?

- Bagaimana morfologi dari bakteri Staphylococcus sp?

- Bagaimana pemeriksaan identifikasi dari bakteri Staphylococcus sp ?

D. Tujuan

- Untuk mengetahui klasifikasi dari bakteri Staphylococcus sp.

- Untuk mengetahui morfologi dari bakteri Staphylococcus sp.

Page 2: I. Staphylococcus

- Untuk mengetahui pemeriksaan identifikasi dari bakteri Staphylococcus sp.

E. Manfaat

1. Mahasiswa dapat mengetahui klasifikasi dari bakteri Staphylococcus sp.

2. Mahasiswa dapat mengetahui morfologi dari bakteri Staphylococcus sp.

3. Mahasiswa dapat mengetahui pemeriksaan identifikasi dari bakteri Staphylococcus

sp.

Page 3: I. Staphylococcus

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

Bakteri merupakan mikroba uniseluler, yang termasuk dalam kelas Schizomycetes,

tidak mempunyai klorofil, dan reproduksi secara aseksual dengan cara pembelahan sel. Hidup

bebas, parasitic, saprofitik atau sebagai pathogen pada manusia, hewan dan tanaman.

Bakteri memerlukan air yang lebih banyak dibandingkan dengan kapang dan khamir,

sebagian besar dapat tumbuh pada Aw = 1,00 dan juga dapat tumbuh pada kadar garam dan

gula dengan konsentrasi gula dan garam rendah. , kecuali pada bakteri yang toleran terhadap

kadar garam dan gula dengan konsentrasi tinggi.

Staphylococcus aureus merupakan kelompok bakteri gram positif, tidak bergerak

ditemukan satu-satu, berpasangan, berantai pendek atau bergerombol, tidak membentuk spora,

tidak berkapsul, dan dinding selnya mengandung dua komponen utama yaitu peptidoglikan

dan asam teikhoat. Proses metabolisme bakteri ini Metabolisme dapat dilakukan secara aerob

dan anaerob.

Infeksi yang diakibatkan dapat di golongkan sebagai penyakit menular atau lokal

(biasanya) atau menyebar (jarang). Staphylococcus merupakan sel yang berbentuk bola

dengan garis tengah sekitar 1µm dan tersusun dalam kelompok tak beraturan. Staphylococcus

aureus menghasilkan koagulase,suatu protein mirip enzim yang dapat menggumpalkan plasma

yang telah diberi oksalat atau sitrat dengan bantuan suatu faktor yang terdapat dalam banyak

serum. Bakteri yang membentuk koagulase dianggap mempunyai potensi menjadi patogen

invasif.

Staphylococcus aureus dapat ditemukan di kulit dan di hidung manusia. Hidung

biasanya dianggap tempat utama berkembangnya kolonisasinya dan ada kalanya dapat

menyebabkan infeksi dan sakit parah. nekrosis tulang dan penanahan menahun.

Staphylococcus aureus juga dapat menyebabkan penyebab intoksitasi dan terjadinya berbagai

macam infeksi seperti pada jerawat, bisul, juga pneumonia, empiema, endokarditis, atau

penanahan pada bagian tubuh mana pun Leukosidin; toksin Staphylococcus aureus ini dapat

mematikan sel darah putih pada banyak hewan yang terkena oleh toksin ini, tetapi peranannya

dalam patogenesis tidak jelas, sebab staphylococcus patogen tidak mematikan sel-sel darag

putih dan dapat difagositosis seefektif jenis yang tidak patogen, namun bakteri tersebut

mampu berkembang biak dengan sangat aktif di dalam sel.

Page 4: I. Staphylococcus

a) Morfologi

Pada pewarnaan Gram

Bentuk : coccus

Susunan : bergerombol seperti anggur

Warna : ungu

Sifat : Gram (+)

Staphylococcus berbentuk bulat, spora (-), flagella (-). Letak sel satu dengan yang lain

bergerombol seperti anggur (terlihat baik pada pengamatan dalam medium padat). Dalam

semai nanah kaldu terlihat pasangan rantai pendek. Pada kultur muda bersifat Gram (+), pada

kultur tua bersifat Gram (-).

b) Klasifikasi

Kingdom : monera

Phylum : Bacilli

Ordo         : Bacillales

Family      : Micrococaceae

Genus       : Staphyloccocus

Species     : Staphyloccocus aureus

Staphyloccocus albus

Staphyloccocus citreus

c) Patogenitas

Staphylococcus merupakan penyebab terjadinya infeksi yang bersifat pyogenes. Untuk

pembuatan kultur dapat diambil bahan dari pernanahan kecil, bisul kecil, bisul besar, dan

abces diberbagai bagian tubuh. Bakteri ini dapat masuk ke dalam kulit melalui folikel-folikel

rambut, muara kelenjar keringat dan luka-luka kecil. Kemampuan yang menyebabkan

penyakit dari staphylococcus adalah gabungan dari efek yang ditimbulkan oleh produk-

produk ekstraseluler, daya infasi kuman dan kemampuan untuk berkembang biak.

Page 5: I. Staphylococcus

BAB III

METODOLOGI

A. Waktu dan Tempat

Waktu : Pukul 13.00 – 15.00 WIB.

Tanggal : 29 November 2014

Tempat : Laboratorium Media dan Laboratorium Bakteriologi

B. Alat dan Bahan

1. Alat

- Ose Bulat

- Rak Tabung

- Korek Api

- Lampu Spirtus

- Inkas

- Inkubator

- Plate

- Tabung Reaksi

2. Bahan

- Suspensi Kuman

- Media NaCl Broth

- Media MSA (Manitol Salt Agar)

- Media BAP (Blood Plate Agar)

- Media NAS (Nutrient Agar Slant).

C. Prosedur & Skema Kerja

a. Prosedur :

1. Hari Pertama

- Pembuatan media (NaCl Broth, BAP, MSA, NAS)

- Dilakukan penanaman pada media NaCl Broth

- Diinkubasi 37 C selama 24 jam.

2. Hari Kedua

- Dari media pemupuk dilakukan inokulasi pada media BAP.

- Dimasukkan semua alat dan bahan yang diperlukan kedalam inkase

- Dipanaskan ose bulat sampai merah membara, dinginkan sebentar

Page 6: I. Staphylococcus

- Diambil suspensi kuman

- Distreak pada media plate sesuai zona yang sudah dibagi

- Dipanaskan kembali ose bulat

- Diinkubasi 37 C selama 24 jam.

3. Hari Ketiga

- Dilihat hasil dari media BAP

- Dilanjutkan dengan pewarnaan Gram :

- Disiapkan objek glass yang bersih dan kering

- Di fiksasi

- Diteteskan PZ sebanyak 1 tetes pada objek glass lalu di flaming

- Dipanaskan ose bulat sampai membara dengan posisi tegak

- Diambil koloni kuman satu mata ose pada media padat

- Letakkan di atas objek glass yang sudah diberi PZ, aduk searah jarum jam,

di flaming

- Di genangi dengan gram I (Gentian Violet) selama 3-5 menit

- Dicuci dan genangi dengan gram II (Lugol) selama 1 menit

- Dicuci dan genangi dengan gram III (Alkohol 96%) selama 10-15 detik

- Dicuci dan genangi dengan gram IV (Fuchsin) selama 3-5 menit

- Dicuci dan keringkan

- Diberi 1 tetes oil imersi

- Diperiksa dibawah mikroskop perbesaran lensa obyektif 100x

- Diinokulasikan pada media MSA dan NAS

- Dimasukkan semua alat dan bahan yang diperlukan kedalam inkase

- Dipanaskan ose bulat sampai merah membara, dinginkan sebentar

- Diambil suspensi kuman

- Digoreskan pada media MSA dan NAS.

- Dipanaskan kembali ose bulat

- Di inkubasi pada suhu 37 C selama 24 jam.

4. Hari Keempat

- Pembacaan hasil dari media MSA dan NAS

- Dilakukan Test Katalase

Siapkan obyek glass dan ose bulat yang telah steril

Ambil satu mata ose kuman dari media

Page 7: I. Staphylococcus

Letakkan pada obyek glass yang telah diberi 1 tetes H2O2 3% dan

aduk searah jarum jam

Terbentuk gelembung (+)

- Dilakukan Test Koagulase

Siapkan obyek glass dan ose bulat yang telah steril

Ambil satu mata ose kuman dari media

Letakkan pada obyek glass yang telah diberi PZ dan Plasma

Citrat dan aduk searah jarum jam

Terbentuk gumpalan seperti pasir (+)

b. Skema :

Sampel

NaCl Broth, Ink. 37 C 24 jam

BAP,Ink: 37 C 24 jam

Warna koloni : putih/kuning emas

Ukuran koloni : kecil,cembung

Hemolisa : α / β / γ hemolisa

Pewarnaan gram

Cocus gram (+)

bergerombol

MSA(Manitol Salt Agar) NAS (Nutrien Agar Slant)

Warna Koloni : putih/ kuning pigmentasi

fermentasi manitol: +/-/+ lambat Test katalase

Test koagulase

identifikasi

Page 8: I. Staphylococcus

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1) ISOLASI

- Sampel pemeriksaan di tanam pada media :

a. BAP

Koloni : kecil

Warna : putih

Tepi : Rata

Permukaan : Cembung

Hemolisa : α

b. MSA

Koloni : kecil

Warna : putih

Tepi : Rata

Permukaan : Cembung

Fermentasi : manitol

c. NAS

Koloni : bulat, kecil

Warna : kuning emas

- Kemudian dilakukan pewarnaan Gram

a. Dari media

Bentuk : coccus

Susunan : bergerombol

Warna : ungu

Sifat : Gram (+)

Page 9: I. Staphylococcus

2) Test Katalase dan Koagulase

a. Test Katalase

1 tetes H2O2 3% + kuman gelembung udara (+)

b. Test Koagulase

PZ + kuman + Plasma Citrat gumpalan seperti pasir (+)

B. Pembahasan

Famili : Micrococaceae

Spesies : Staphyloccocus aureus, Staphyloccocus albus, Staphyloccocus citreus

Morfologi

Pada pewarnaan Gram

Bentuk : coccus

Susunan : bergerombol seperti anggur

Warna : ungu

Sifat : Gram (+)

Staphylococcus berbentuk bulat, spora (-), flagella (-). Letak sel satu dengan yang lain

bergerombol seperti anggur (terlihat baik pada pengamatan dalam medium padat). Dalam

semai nanah kaldu terlihat pasangan rantai pendek. Pada kultur muda bersifat Gram (+), pada

kultur tua bersifat Gram (-).

Sifat Biakan

- Koloni micrococcus tumbuh baik pada media agar pada suhu normal (22oC –

30oC) 24 jam

- Koloni halus, basah, menonjol, tepi bulat, dan berwarna jernih atau putih atau

kuning emas

- Dapat tumbuh pada lingkungan aerob / anaerob

- Reduksi pigmen terlihat baik pada suasana aerob dan suhu rendah. Dalam

media kaldu yang berisi dextrose, sukrosa, maltose, manitol, akan terjadi

pemecahan asam tanpa gas.

Patogenitas

- Staphylococcus merupakan penyebab infeksi yang bersifat Pyogenes

(pembentuk pus / nanah)

- Untuk pembuatan culture dapat diambil dari :

Luka dengan nanah

Bisul kecil / besar

Abcess di bagian tubuh

Page 10: I. Staphylococcus

- Staphylococcus pathogen mempunyai sifat :

Menghemolisa sel darah merah

Menghasilkan koagulase

Membentuk pigmen kuning emas

Memecah manitol menjadi asam

Staphyloccocus

aureus

Staphyloccocus

albus

Staphyloccocus

citreus

Warna koloni Kuning emas Putih Kuning jeruk

Hemolisis (agar

darah)

+ α ± β - γ

Pertumbuhan

(anaerob)

+ + ±

Koagulse + - -

Peragian glukosa + + -

Peragian manitol + ± -

Page 11: I. Staphylococcus

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Jadi, berdasarkan hasil identifikasi yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa

dari Pemeriksaan Identifikasi Staphylococcus sp ditemukan bakteri Staphylococcus sp.

B. SARAN

1. Sebaiknya praktikan menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) sebelum melakukan

pemeriksaan.

2. Pemeriksaan dilakukan sesuai prosedur yang ada.

3. Jagalah kebersihan.

Page 12: I. Staphylococcus

DAFTAR PUSTAKA

Julisti, Bertha. 2010. ANALISA Staphylococcus DALAM PANGAN. [online]

http://btagallery.blogspot.com/03/2010/analisastaphylococcusdalampangan

diakses pada 15 Desember 2014