i. pendahuluan - · pdf fileagar usaha peternakan kado lebih produktif, efektif dan efisien...

40
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Kambing - Domba I . P E N D A H U L U A N Kambing dan domba (kado) mempunyai peran yang sangat strategis bagi kehidupan masyarakat pedesaan dan berkembang di hampir seluruh wilayah Indonesia. Kado mampu berkembang dan bertahan di semua zona agroekologi dan hampir tidak terpisahkan dari sistem usahatani. Pemasaran produk kado sebagian besar untuk memenuhi kebutuhan warung sate kambing, dan hanya sebagian kecil dipasarkan untuk keperluan konsumsi rumah tangga. Namun hasil ikutannya berupa kulit sangat penting bagi industri kulit skala besar maupun rumah tangga. Fungsi dan peran terpenting lainnya dari ternak ini adalah untuk kepentingan dalam sistem usahatani, serta sosial budaya seperti: qurban dan akikah, seni ketangkasan domba, dan penghasil susu yang berasal dari kambing Peranakan Etawah (PE) atau bangsa (breed) lainnya. Saat ini ternak kado sebagian besar masih diusahakan secara sambilan dengan tingkat kepemilikan sekitar 2-8 ekor/keluarga, walaupun di beberapa daerah seperti Cirebon dan Sumatera Utara ada yang memiliki ternak dengan rata-rata lebih dari 50 ekor. Hal ini disebabkan karena berbagai keterbatasan seperti: modal, sumberdaya lahan dan pengetahuan. Penjualan hasil dilakukan berdasarkan pada kebutuhan peternak saat itu, bukan melalui pertimbangan teknis maupun ekonomis usaha. Harga jual ternak dilakukan berdasarkan kondisi atau tampilan, bukan bobot badan. Fluktuasi harga sangat ditentukan oleh musim dan situasi tertentu misalnya paceklik, dan pada saat menjelang hari raya qurban biasanya harga penjualannya meningkat sangat tinggi. Namun biasanya yang lebih menikmati peningkatan harga pada saat tersebut maupun pada hari biasa adalah pedagang perantara atau pedagang di kota besar. Sistem pemasaran yang masih sederhana dan rantai pemasaran yang panjang merupakan salah satu penyebab tingginya kehilangan bobot badan. Hal ini merugikan peternak sebagai produsen maupun konsumen yang terpaksa membayar harga yang lebih tinggi. Kontribusi kado dalam memenuhi kebutuhan daging nasional relatif masih kecil, sekitar 3-4%. Saat ini permintaan di dalam negeri masih dapat dicukupi oleh produk lokal. Namun terdapat kecenderungan yang nyata bahwa dengan peningkatan pendapatan masyarakat dan tingginya tingkat urbanisasi, permintaan daging kado cenderung terus

Upload: trinhnhan

Post on 06-Feb-2018

226 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: I. PENDAHULUAN -  · PDF fileagar usaha peternakan kado lebih produktif, efektif dan efisien sehingga ... domba ekor gemuk (DEG), dengan ciri-ciri memiliki ekor yang sangat

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Kambing - Domba

I. PENDAHULUAN

Kambing dan domba (kado) mempunyai peran yang sangat strategisbagi kehidupan masyarakat pedesaan dan berkembang di hampir seluruhwilayah Indonesia. Kado mampu berkembang dan bertahan di semua zonaagroekologi dan hampir tidak terpisahkan dari sistem usahatani.Pemasaran produk kado sebagian besar untuk memenuhi kebutuhanwarung sate kambing, dan hanya sebagian kecil dipasarkan untukkeperluan konsumsi rumah tangga. Namun hasil ikutannya berupa kulitsangat penting bagi industri kulit skala besar maupun rumah tangga.Fungsi dan peran terpenting lainnya dari ternak ini adalah untukkepentingan dalam sistem usahatani, serta sosial budaya seperti: qurbandan akikah, seni ketangkasan domba, dan penghasil susu yang berasaldari kambing Peranakan Etawah (PE) atau bangsa (breed) lainnya.

Saat ini ternak kado sebagian besar masih diusahakan secarasambilan dengan tingkat kepemilikan sekitar 2-8 ekor/keluarga, walaupundi beberapa daerah seperti Cirebon dan Sumatera Utara ada yang memilikiternak dengan rata-rata lebih dari 50 ekor. Hal ini disebabkan karenaberbagai keterbatasan seperti: modal, sumberdaya lahan danpengetahuan. Penjualan hasil dilakukan berdasarkan pada kebutuhanpeternak saat itu, bukan melalui pertimbangan teknis maupun ekonomisusaha. Harga jual ternak dilakukan berdasarkan kondisi atau tampilan,bukan bobot badan. Fluktuasi harga sangat ditentukan oleh musim dansituasi tertentu misalnya paceklik, dan pada saat menjelang hari rayaqurban biasanya harga penjualannya meningkat sangat tinggi. Namunbiasanya yang lebih menikmati peningkatan harga pada saat tersebutmaupun pada hari biasa adalah pedagang perantara atau pedagang dikota besar. Sistem pemasaran yang masih sederhana dan rantaipemasaran yang panjang merupakan salah satu penyebab tingginyakehilangan bobot badan. Hal ini merugikan peternak sebagai produsenmaupun konsumen yang terpaksa membayar harga yang lebih tinggi.

Kontribusi kado dalam memenuhi kebutuhan daging nasionalrelatif masih kecil, sekitar 3-4%. Saat ini permintaan di dalam negerimasih dapat dicukupi oleh produk lokal. Namun terdapat kecenderunganyang nyata bahwa dengan peningkatan pendapatan masyarakat dantingginya tingkat urbanisasi, permintaan daging kado cenderung terus

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 2: I. PENDAHULUAN -  · PDF fileagar usaha peternakan kado lebih produktif, efektif dan efisien sehingga ... domba ekor gemuk (DEG), dengan ciri-ciri memiliki ekor yang sangat

2

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Kambing - Domba

meningkat. Kondisi ini harus diantisipasi dengan mendorong investasiagar usaha peternakan kado lebih produktif, efektif dan efisien sehinggamampu memenuhi pasar domestik. Permintaan lain yang diduga akansangat menarik investor adalah untuk memenuhi kebutuhan ternakqurban dan akikah, serta untuk keperluan pasar ekspor yang sangatmenjanjikan. Diperkirakan dalam 10 tahun ke depan sedikitnya adatambahan permintaan sekitar 5 juta ekor ternak/tahun untuk berbagaikeperluan. Peluang ini harus direspon sekaligus diupayakan untukpenciptaan lapangan kerja dan kesejahteraan peternak di pedesaan,yang pada gilirannya akan memberi kontribusi pada pasokan bahanbaku industri kulit dan perolehan devisa melalui pemanfaatansumberdaya lokal yang lebih optimal.

Tulisan ini membahas peluang pengembangan agribisnis kadoyang berdayasaing bagi kesejahteraan masyarakat pedesaan dan usahakomersial. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan investasi dariseluruh pengemban kepentingan, serta dukungan kebijakan daripemerintah. Untuk itu akan diungkapkan berbagai gambaran umumtentang usaha kado di Indonesia secara teknis maupun sosial ekonomis,serta strategi pengembangannya.

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 3: I. PENDAHULUAN -  · PDF fileagar usaha peternakan kado lebih produktif, efektif dan efisien sehingga ... domba ekor gemuk (DEG), dengan ciri-ciri memiliki ekor yang sangat

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Kambing - Domba

II. KONDISI AGRIBISNIS KAMBING DANDOMBA SAAT INI

A. Usaha Budidaya

Populasi ternak kado tahun 2006 diperkirakan sekitar 22 jutaekor, dengan proporsi kambing : domba = 2 : 1. Populasi ternak dombaterbanyak terdapat di Jawa dan Madura (92%), dan terkonsentrasi diJawa Barat (50%) (Lampiran 1). Sedangkan populasi kambing terbanyakterdapat di Sumatera dan Jawa - Madura (83%) (Lampiran 2). Dalam 10tahun ke depan diperkirakan populasi ternak ini akan meningkatmenjadi 30-35 juta ekor. Populasi domba lebih terkonsentrasi di wilayahIndonesia Barat, terutama di Jawa Barat yang jarang dijumpai sapi Bali.Hal ini disebabkan oleh berbagai alasan antara lain karena dombamerupakan carrier penyakit MCF (Malignant Catarrhal Fever) dimanasapi Bali sangat rentan terhadap penyakit ini. Ternak domba di Indonesiasebagian besar memiliki ekor tipis sehingga sering disebut domba ekortipis (DET). Di Jawa Timur dan beberapa wilayah lainnya banyak dijumpaidomba ekor gemuk (DEG), dengan ciri-ciri memiliki ekor yang sangatlebar dan berlemak. DEG biasanya berkembang di daerah yang ’tandus’,dan ekor berlemak berfungsi sebagai cadangan energi yang akandimanfaatkan pada saat kekurangan pakan.

Sebagian besar domba dipelihara sebagai penghasil daging(domba potong) dan hanya sebagian kecil dimanfaatkan untuk penghasilsusu. Produksi daging domba per propinsi tahun 2000-2006 dapatdilihat pada Lampiran 3. Ternak ini juga mempunyai arti tersendiri bagimasyarakat Jawa Barat dengan berkembangnya seni ketangkasandomba, terutama domba Garut. Kontes ketangkasan domba di JawaBarat ternyata telah membuat penampilan ternak terlihat lebih besardan berbeda, dan implikasinya menyebabkan harganya jauh lebih tinggidari domba untuk tujuan menghasilkan daging. Di Jawa Timur DEGdisukai masyarakat karena konsumen menyukai daging yang berlemak.Di Jawa Tengah khususnya di Wonosobo dan Banjarnegara, dombaKlowoh dan domba Batur dipelihara terutama untuk menghasilkanpupuk organik. Disamping itu bulunya juga dipintal untuk menghasilkanberbagai kerajinan.

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 4: I. PENDAHULUAN -  · PDF fileagar usaha peternakan kado lebih produktif, efektif dan efisien sehingga ... domba ekor gemuk (DEG), dengan ciri-ciri memiliki ekor yang sangat

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Kambing - Domba

Sebagian besar usaha peternakan kambing ditujukan untukmemenuhi permintaan produksi daging, terutama sate. Pada tahun2002, produksi daging kambing sekitar 50.991 ton atau setara denganpemotongan sebanyak 3.642.214 ekor atau sekitar 27,92% daripopulasi. Produksi daging kambing pada tahun 2000-2006 cenderungterus meningkat seperti yang terlihat pada Lampiran 4, tetapipopulasinya mengalami penurunan sebesar 2,28% pada tahun 1998 s/d2002 yaitu dari 13.342.074 ekor menjadi 13.044.938 ekor.

Di Indonesia dikembangkan juga kambing yang digunakan sebagaipenghasil susu yaitu kambing Peranakan Etawah (PE), kambing Saanen,dll. Kambing Etawah diperkenalkan Pemerintah Hindia Belanda sejaktahun 1928, dan dikembangkan dengan pola grading up. Langkah inidilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan gizi masyarakat yangdalam perkembangan selanjutnya dimanfaatkan sebagai ternak dwigunayakni sebagai sumber daging dan susu. Penggunaan kambing PEsebagai penghasil susu masih sangat terbatas di lingkungan masyarakattertentu. Pemeliharaan, pemasaran maupun konsumsi susu kambingterbatas antara lain untuk tujuan ’kesehatan’. Susu kambing diyakinimempunyai khasiat bagi penderita asma dan cocok bagi orang asia yangcenderung intoleran terhadap laktosa. Di beberapa kota besar terlihatadanya kecenderungan perkembangan kambing perah, walaupunjumlahnya masih belum signifikan.

Peternak biasanya memelihara ternaknya secara sederhana danmenggantungkan pada ’keramahan’ alam. Pada siang hari ternakdigembalakan di padang pangonan, dipinggir jalan atau daerahpertanian, dan pada malam hari dihalau kembali ke kandang. Jarangpeternak yang secara khusus menyediakan pastura atau pakantambahan, kecuali peternak yang sudah memperoleh bimbinganpenyuluh atau peternak maju. Oleh karenanya pakan yang dikonsumsibiasanya hanya berasal dari sekitar, seperti: rerumputan, limbahpertanian, atau hijauan lain yang dapat disediakan peternak secaragratis. Tetapi justru hal inilah yang membuat usaha ini tetap bertahan,walaupun terjadi gejolak harga dan perubahan lingkungan yang kurangkondusif. Karena keterbatasan modal, sarana dan tenaga keluarga,biasanya mereka hanya mampu memelihara sekitar 5 kado/KK.

Pemeliharaan kado biasanya dilakukan secara individual,walaupun mengelompok dalam suatu kawasan tertentu yang jumlahnya

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 5: I. PENDAHULUAN -  · PDF fileagar usaha peternakan kado lebih produktif, efektif dan efisien sehingga ... domba ekor gemuk (DEG), dengan ciri-ciri memiliki ekor yang sangat

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Kambing - Domba

terkadang dapat mencapai ratusan ekor. Di Sumatera Utara banyakditemukan peternak yang telah memiliki domba antara 50 sampai 100ekor/peternak. Mereka memelihara ternaknya dengan sistem kelompokantara 5 sampai 10 peternak/kelompok. Ternak digembalakan dikawasan perkebunan, sehingga mereka tidak mengeluarkan biayapakan. Hal serupa juga terdapat di Cirebon, walaupun sistemnya sedikitberbeda. Sementara itu di Garut dan sebagian besar peternakan kado dipulau Jawa, ternak dipelihara dalam kandang. Karena itu peternak harusmenyabit rumput untuk menyediakan pakannya. Dengan demikian polapeternakan di Garut sulit dikembangkan secara besar-besaran, karenaketerbatasan sumberdaya pakan dan tenaga kerja. Sedangkan polaintegrasi dengan perkebunan mempunyai peluang pengembangan yanglebih baik, walaupun dilakukan oleh peternak kecil.

Di beberapa daerah perkebunan, misalnya kawasan perkebunantebu Pabrik Gula Jatitujuh Jawa Barat, perkebunan karet dan sawit diSumatera Utara, banyak dijumpai peternak yang mengusahakan dombadalam skala cukup besar hingga mencapai sekitar 50-100 ekor. Namundemikian prinsip usahanya masih tetap sama, yaitu denganmemanfaatkan hijauan yang ada di daerah ini. Inovasi teknologi yangdiadopsi telah menjadikan perubahan ke arah yang lebih maju, efektifdan efisien dengan prinsip pemeliharaan melalui pendekatan LEISA (LowExternal Input Sustainable Agriculture). Pengembangan kambing polaintegrasi juga banyak dilakukan di kawasan perkebunan lada diLampung, perkebunan kopi di Bali, serta perkebunan salak di DIY.Pengembangan kado pola integrasi di beberapa wilayah tersebutdidasarkan pada pertimbangan yang berbeda-beda, tetapi padaprinsipnya adalah untuk meningkatkan efisiensi usahatani secarakeseluruhan. Dalam kenyataannya, ternak kado dapat menjadipenyelamat kehidupan petani/pekebun, karena dukungan pendapatandari ternak kado mampu menyangga ekonomi keluarga.

Ancaman utama dari usaha kado adalah serangan berbagaipenyakit, seperti: cacingan, kudisan, anthraks, dll. Kerugian akibatpenyakit ini berbeda-beda, penyakit cacingan dan kudisan biasanyahanya akan mengurangi produktivitas dan pada umumnya sebelumternak mati masih sempat disembelih untuk keperluan sendiri. Tidakdemikian halnya dengan serangan penyakit anthraks yang dapatberakibat fatal, karena penyakit ini dapat menular pada manusia dan

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 6: I. PENDAHULUAN -  · PDF fileagar usaha peternakan kado lebih produktif, efektif dan efisien sehingga ... domba ekor gemuk (DEG), dengan ciri-ciri memiliki ekor yang sangat

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Kambing - Domba

secara ekonomi akan berakibat negatif pada seluruh rangkaian usahaagribisnis kado. Saat ini sudah tersedia vaksin dan inovasi teknologiyang sangat murah untuk menanggulangi berbagai ancaman penyakittersebut. Bahkan akhir-akhir ini telah berkembang obat dan carapengobatan tradisional yang cukup murah dan efektif. Secara umumuntuk mengatasi serangan penyakit dapat dilakukan dengan perbaikansistem pemeliharaan, perbaikan pakan, dan seleksi ternak yang tahanpenyakit (cacing), serta melakukan vaksinasi secara teratur. Dengandemikian peternak tidak perlu lagi khawatir terhadap ancaman penyakit,hanya saja perlu kewaspadaan dan kesungguhan dalam menanganibiosecurity.

Dalam dua dekade terakhir Badan Litbang Pertanian telahmelakukan pengembangan inovasi teknologi untuk meningkatkanproduksi dan produktivitas kado secara komprehensif. Peningkatanmutu genetik, teknologi pakan, reproduksi dan inovasi pencegahanpenyakit merupakan teknologi andalan yang siap untuk dikembangkan.Namun upaya diseminasi untuk mempercepat proses adopsi danpenerapannya oleh pengguna akhir masih memerlukan kerjasama yangbaik antara peternak sebagai pengguna dengan peneliti sebagaipenghasil inovasi teknologi. Untuk mendorong investasi hanya akandapat berhasil bila dilakukan pemanfaatan inovasi teknologi dengantepat, terutama untuk mengatasi berbagai keterbatasan yang ada.

B. Agribisnis Hulu dan Hilir

Pembangunan industri kado pada dasarnya membutuhkan breedunggul disertai inovasi pakan yang tepat sesuai dengan ketersediaanbahan yang ada dilokasi pengembangan. Saat ini telah tersedia berbagaialternatif ternak unggul, baik hasil seleksi dari plasma nutfah ternaklokal maupun hasil persilangan dengan ternak impor. Domba Garutmerupakan salah satu ternak lokal yang mempunyai potensi untukdikembangkan. Hasil persilangannya berupa domba komposit Garutmempunyai daya tumbuh yang cukup baik. Sementara itu dombaSumatera telah terbukti mempunyai daya tahan terhadap serangancacing yang dapat merugikan peternak. Dari perkawinan silang antaradomba lokal dengan domba impor telah dihasilkan domba komposityang mempunyai produktivitas lebih baik dari domba lokal. Dombakomposit Sumatera merupakan hasil persilangan antara DET dengandomba Barbados Black Belly dan domba Virgin Island White atau St.

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 7: I. PENDAHULUAN -  · PDF fileagar usaha peternakan kado lebih produktif, efektif dan efisien sehingga ... domba ekor gemuk (DEG), dengan ciri-ciri memiliki ekor yang sangat

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Kambing - Domba

7

Croix, yang menghasilkan domba dengan ukuran tubuh yang lebihbesar. Domba ini sudah berkembang cukup luas di Sumatera Utara, danmerupakan ternak yang berpotensi untuk tujuan ekspor karenaukurannya yang memadai. Domba Klowoh dan domba Batur merupakandomba hasil persilangan yang secara alami dapat berkembang denganbaik terutama di dataran tinggi. Domba ini juga berpotensi untuk tujuanekspor karena ukuran tubuhnya yang cukup besar.

Sementara itu kambing di Indonesia yang terkenal adalah kambingKacang, kambing Gembrong, kambing Kosta, PE, dll. Namun yang palingbanyak dipelihara masyarakat adalah kambing Kacang, karenaproduktivitasnya cukup tinggi walaupun ukuran tubuhnya kecil. KambingPE terkenal sebagai penghasil susu, dan telah berkembang luas di JawaTengah, DIY, dan beberapa wilayah lainnya. Peternak menyukai kambingPE karena ukurannya yang besar, dan harga jualnya yang lebih tinggi.Upaya untuk meningkatkan mutu genetik, dengan perkawinan silangjuga telah dilakukan antara kambing Kacang dengan kambing Boer danantara kambing PE dengan kambing Boer. Kambing Boer berasal dariAfrika Selatan dan dikembangkan di Christmas Island Australia.Penelitian dan pengembangan hasil persilangan kambing Boer saat inisudah dilakukan antara lain di Sumatera Utara, Jawa Timur, Lampung,dan Sulawesi Selatan. Pengembangan kambing Boer lebih banyakdilakukan dengan memanfaatkan teknologi kawin suntik (IB) karenaharga pejantan Boer yang mahal dan jumlahnya sangat terbatas.Keberhasilan pemanfaatan teknologi ini perlu dukungan inseminatoryang terampil, kualitas semen beku yang baik, penggunaan hormonuntuk penyerentakan birahi serta kondisi induk yang baik.

Penggunaan bibit unggul harus diikuti dengan sistempemeliharaan yang lebih baik, terutama penyediaan pakan yangmemadai serta kontrol dari ancaman penyakit. Dari segi pakan,peternak dapat memanfaatkan rerumputan dan limbah pertanian yangsudah tersedia. Bahan-bahan tersebut banyak tersedia di pedesaan dankawasan perkebunan. Dengan inovasi yang tepat, ternyata bahan yangkurang berkualitas tersebut dapat dimanfaatkan untuk menyusunransum lengkap yang rasional. Untuk penggemukan atau produksi susu,dapat dilakukan dengan pemberian pakan lengkap (complete feed)dengan mencukupi kebutuhan serat dan nutrisi lainnya. Inovasi pakankomplit diharapkan dapat menekan biaya pemeliharaan, meningkatkan

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 8: I. PENDAHULUAN -  · PDF fileagar usaha peternakan kado lebih produktif, efektif dan efisien sehingga ... domba ekor gemuk (DEG), dengan ciri-ciri memiliki ekor yang sangat

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Kambing - Domba

efisiensi usaha dan sumberdaya lahan, serta terjaminnya usaha yangberkelanjutan.

Skala usaha yang kecil dan penggunaan inovasi teknologi yangkurang tepat menyebabkan tidak dapat menjamin kontinyuitas produksi.Selain dua hal di atas, ukuran ternak yang kecil menyebabkan kadomasih sulit untuk menembus pasar ekspor yang menghendaki ukuranlebih dari 35 kg. Sebenarnya dengan ketersediaan bibit unggul, inovasiteknologi pakan dan kesehatan ternak yang telah memadai, peluangpasar ekspor tersebut dapat direbut seiring dengan pemenuhankebutuhan di dalam negeri.

Sampai saat ini belum ada pengaruh globalisasi terhadap usahakado di Indonesia. Hal ini mungkin karena sebagian besar produk kadodiserap oleh pedagang sate, dan masih sedikit yang dijual untukkonsumsi rumah tangga. Daging dari ternak kado merupakan alternatifbagi masyarakat untuk mendapatkan pangan berkualitas, terutama bagirakyat kecil yang tidak dapat menjangkau harga daging sapi (beef) yangterus melonjak.

C. Profil Usaha

Analisis kelayakan ekonomi usaha peternakan kado dilakukanmelalui model input-output, karena hal ini selain memberikan gambaranyang jelas terhadap suatu proses produksi, juga mudah untuk dilakukanevaluasi dimasa-masa yang akan datang. Analisis ini dilakukanberdasarkan periode produksi yang dihasilkan, yakni periodepembesaran sampai dengan menghasilkan anak sapih dan periodepenggemukan dengan penjualan ternak bakalan pada umur satu tahun.Analisis ekonomi ini juga meliputi nilai investasi pada masing-masingperiode produksi dan nisbah B/C. Tentunya, pada periode produksi yangberbeda akan menghasilkan nilai investasi dan estimasi B/C yangberbeda pula. Secara umum, nilai total investasi merupakanpenjumlahan dari nilai bibit ternak jantan dan betina serta pembuatankandang. Periode produksi yang digunakan dalam perhitungan adalahselama 8 bulan, yaitu terdiri dari periode induk bunting (5 bulan) danperiode beranak sampai dengan penyapihan selama 3 bulan.

Komponen investasi meliputi penyediaan lahan, kandang,peralatan dan ternak induk. Biaya produksi terdiri dari biaya operasionalbaik biaya tetap berupa biaya penyusutan maupun biaya tidak tetap yang

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 9: I. PENDAHULUAN -  · PDF fileagar usaha peternakan kado lebih produktif, efektif dan efisien sehingga ... domba ekor gemuk (DEG), dengan ciri-ciri memiliki ekor yang sangat

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Kambing - Domba

habis dalam satu periode produksi. Komponen penerimaan terdiri daripenjualan anak lepas sapih dan ternak afkir pada periode pembesaranserta ternak bakalan umur satu tahun pada periode penggemukan. NilaiB/C yang diperoleh adalah 1,17 dan 1,39 masing-masing pada usahapembesaran dan penggemukan (Lampiran 5 dan 6). Hal inimenunjukkan bahwa usaha peternakan kado cukup memberikanprospek yang baik bagi usaha peternakan rakyat.

D. Kondisi Pasar dan Harga

Ditinjau dari aspek pasar, pengembangan usaha-ternak kadomempunyai prospek yang cukup baik untuk dikembangkan. Untukmemenuhi kebutuhan konsumsi di dalam negeri saja diperlukan tidakkurang dari 5,6 juta ekor/tahun. Permintaan dari negara tetanggaseperti Malaysia, Brunei Darussalam dan Arab Saudi, mengakibatkanpermintaan tersebut semakin sulit untuk dipenuhi. Guna mencukupipasar Idul Adha saja, setiap tahun Arab Saudi memerlukan 2,5 juta ekorkado dari Indonesia. Sementara itu, Malaysia dan Brunei Darussalammemerlukan 200 ribu ekor kado.

Kondisi harga daging dan ternak kado hidup di tingkat peternakpada tahun 2002 disajikan secara rinci pada Lampiran 7. Hal tersebuttidak menunjukkan gejolak yang terlalu fluktuatif dibandingkankomoditas ternak lainnya, karena kondisi di lapang menunjukkan bahwausaha-ternak kado belum dilaksanakan secara komersial.

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 10: I. PENDAHULUAN -  · PDF fileagar usaha peternakan kado lebih produktif, efektif dan efisien sehingga ... domba ekor gemuk (DEG), dengan ciri-ciri memiliki ekor yang sangat

�0

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Kambing - Domba

III. PROSPEK, POTENSI DAN ARAH PENGEMBANGAN

A. Prospek

Dari populasi 22 juta ekor ternak kado yang tersebar di Indonesiadapat dihasilkan sekitar 10-14 juta ekor anak per tahun. Produksi inidapat mencukupi kebutuhan ternak kado di dalam negeri. Denganadanya tambahan permintaan untuk keperluan konsumsi di dalamnegeri, kebutuhan hewan qurban serta untuk keperluan akikah,diperkirakan diperlukan tambahan ternak siap jual sekitar 5 jutaekor/tahun dalam 10 tahun ke depan. Perhitungan ini antara lain didasarkan pada asumsi bila ada tambahan 10% keluarga muslim yangakan melakukan qurban, maka diperlukan ternak kado sedikitnya 4-5juta ekor/tahun. Potensi pasar tersebut jelas merupakan prospek yangsangat baik untuk melakukan investasi dalam pengembangan agribisnisternak kado, bagi peningkatan kesejahteraan peternak kecil di Pedesaandan di kawasan perkebunan. Disamping itu untuk keperluan akikahdengan tingkat kelahiran bayi 1,5% dan dari 90% penduduk muslim (1ekor bagi perempuan dan 2 ekor bagi lelaki) akan diperlukan tambahankebutuhan ternak sebanyak 4,3 juta ekor/tahun.

B. Potensi

Saat ini masih tersedia bahan pakan lokal yang belumtermanfaatkan secara optimal, seperti di kawasan perkebunan yangrelatif kosong ternak seluas 15 juta ha, lahan sawah dan tegalan yangbelum optimal dimanfaatkan untuk pengembangan ternak 10 juta ha,serta lahan lain yang belum dimanfaatkan secara optimal 5 juta ha.Lahan yang belum termanfaatkan tersebut terletak di pulau Sumatera,Kalimantan dan Sulawesi. Dari berbagai hasil kajian yang ada,pengembangan ternak kado pola integrasi di kawasan perkebunanmempunyai prospek yang sangat baik. Di kebun lada, ternak dapatmemanfaatkan cover crop berupa Arachis pintoi; di kebun karet, sawit,dan kelapa, ternak dapat merumput dengan bebas tanpa mengganggutanaman utama; di perkebunan kakao dan kopi, ternak dapat dipeliharadengan pola intensif; sedangkan di kebun salak, ternak dapat berfungsisebagai penghasil kompos. Sementara itu pengembangan peternakanyang sudah ada dapat dilakukan dengan upaya intensifikasi, terutama

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 11: I. PENDAHULUAN -  · PDF fileagar usaha peternakan kado lebih produktif, efektif dan efisien sehingga ... domba ekor gemuk (DEG), dengan ciri-ciri memiliki ekor yang sangat

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Kambing - Domba

��

melalui penyediaan pakan yang berkualitas dan murah secara memadai,disamping perbaikan mutu genetik dan pencegahan penyakit.

C. Arah Pengembangan

1. Peningkatan populasi

Arah pengembangan ternak kado dapat dilakukan melaluipeningkatan populasi dan kualitas ternak, antara lain: (i) memanfaatkanternak lokal yang prolifik secara optimal, dengan disertai dengan aplikasiinovasi untuk mengurangi kematian anak, (ii) mempercepat umurberanak pertama dan memperpendek jarak beranak sehingga ternakdapat beranak 3 kali dalam 2 tahun, dengan rata-rata anak sapih > 1,5ekor per induk, (iii) memanfaatkan bibit unggul, disertai perbaikan pakandan manajemen pemeliharaan, (iv) mengurangi pemotongan ternakproduktif dan waktu penjualan ternak yang tepat, (v) mendorongperkembangan usaha pembibitan, serta (vi) menambah populasi ternakproduktif melalui penyebaran ternak.

2. Pengembangan usaha

Kegiatan usaha hulu dan hilir seperti pabrik pakan, usahaperbibitan, pengolahan daging dan susu, serta pengolahan kompos saatini belum berkembang. Namun demikian berdasarkan pohon industrikado, terlihat prospek agribisnis yang cukup baik untuk dikembangkan(Gambar 1). Usaha untuk mendorong pengembangan ternak untuktujuan ekspor merupakan salah satu alternatif yang harus dilakukan,dengan resiko pasokan kulit di dalam negeri akan berkurang. Di lainpihak pengembangan usaha di hilir seperti industri penyamakan kulitsangat prospektif. Saat ini kapasitas terpasang pabrik industripenyamakan kulit baru terpenuhi 40% saja. Upaya mendatangkan kulitdari LN merupakan jalan keluar dilematis dan menguras devisa.

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 12: I. PENDAHULUAN -  · PDF fileagar usaha peternakan kado lebih produktif, efektif dan efisien sehingga ... domba ekor gemuk (DEG), dengan ciri-ciri memiliki ekor yang sangat

�2

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Kambing - Domba

Gam

bar1

.Poh

onindu

strika

mbing

dando

mba

(kad

o)

Kete

rang

an:*

pote

nsia

ldan

pros

pekt

if;**

pote

nsia

ldan

pros

pekt

if,te

knol

ogim

asih

perlu

,mem

erlu

kan

inve

stas

ipem

erin

tah

untu

k ris

et

Kam

bing

Dom

ba

Hew

anhi

dup

Dagi

ngse

gar/

Susu

Kulit

Dom

ba*

Kulit

seg

ar

Lim

bah

Koto

ran/

man

ure

Tula

ngPa

kan

Kals

ium

**

Kulit

sam

ak*

Jero

han

(hat

i,us

us)

Tabl

efo

od

EKSP

ORPD

B/

DEV

ISA

Tabl

efo

od(S

ate/

stea

k),s

usu

sega

r

Prod

.Fas

hion

Den

deng

,abo

n,so

sis,

keju

,you

ghur

t

Prod

.Fas

hion

Pupu

kor

gani

k/pe

ngam

anan

lingk

unga

n

Prod

uksu

pple

men

Kulit

afk

irKr

upuk

Kulit

sam

ak*

Kera

jinan

Tang

an/

souv

enier

Sum

berk

alsi

umda

nph

osph

or

qurb

an/a

kika

hH

ewan

qurb

an/

akik

ah

PD

Fcr

eate

dw

ithpd

fFac

tory

Pro

tria

lver

sion

ww

w.p

dffa

ctor

y.co

m

Page 13: I. PENDAHULUAN -  · PDF fileagar usaha peternakan kado lebih produktif, efektif dan efisien sehingga ... domba ekor gemuk (DEG), dengan ciri-ciri memiliki ekor yang sangat

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Kambing - Domba

��

3. Peningkatan produktivitas

Pada pola usaha pembibitan/pembesaran, peningkatanproduktivitas dapat dicapai dengan meningkatkan efisiensi reproduksiinduk dan meningkatkan produksi anak. Efisiensi reproduksi dapatdinyatakan dengan laju reproduksi induk (LRI) yakni rataan jumlah anakhidup sampai sapih per induk per tahun. Faktor-faktor yangmempengaruhi LRI di antaranya adalah rataan jumlah anak sekelahiranatau litter size (LS), laju mortalitas anak periode prasapih (M) dan selangberanak (SB).

Berdasarkan keragaan reproduksi ternak kado dapat dinyatakanbahwa rataan jumlah anak sekelahiran sebesar 1,5 ekor dengan lajumortalitas pra-sapih sebesar 10% dan selang beranak sebesar delapanbulan. Laju reproduksi induk berdasarkan besaran komponen reproduksitersebut di atas dapat diperkirakan sebesar 2,02 ekor anaksapih/induk/tahun.

Upaya untuk meningkatkan laju reproduksi induk dapat dilakukandengan perbaikan reproduksinya seperti memperpendek selangberanak, meningkatkan jumlah anak sekelahiran, dan menekan tingkatkematian anak prasapih. Oleh karena jumlah anak sekelahiran sebagianbesar dipengaruhi oleh sifat genetik, maka disarankan untuk memilihinduk dengan asal usul keturunan kembar. Bobot sapih dapatdinyatakan sebagai kemampuan induk merawat anaknya yangtergantung pada kemampuan produksi susu induk. Oleh karena ituproduktivitas induk (PI) dinyatakan sebagai total bobot sapih anak perinduk per tahun. Secara matematis dapat dinyatakan bahwa PI = LRI xrataan bobot sapih anak (total bobot sapih/induk/tahun). Apabiladidapatkan bobot sapih anak per induk, maka produktivitas induk dapatdinyatakan sebagai total bobot sapih anak/induk/tahun.

Dengan mengetahui : (1) kemampuan induk menghasilkan anakhidup sampai sapih dalam satuan waktu tertentu; (2) rataan bobot sapihyang dapat dicapai; dan (3) rataan produktivitas (efisiensi penggunaanpakan dan mortalitas) anak lepas sapih sampai bobot pasar (jual); makadapat diperkirakan target produksi anak yang akan dicapai. Secaraumum laju mortalitas periode lepas-sapih lebih rendah dibandingmortalitas anak periode prasapih. Berdasarkan hasil pengamatan,rataan laju mortalitas periode lepas-sapih sekitar 5%. Sebagai contoh,

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 14: I. PENDAHULUAN -  · PDF fileagar usaha peternakan kado lebih produktif, efektif dan efisien sehingga ... domba ekor gemuk (DEG), dengan ciri-ciri memiliki ekor yang sangat

��

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Kambing - Domba

Gambar 2 menerangkan skematis dinamika populasi usaha-ternak kadodengan pola usaha pembibitan/pembesaran anak dengan jumlah induksebanyak sepuluh induk dan satu pejantan.

Gambar 2. Contoh skematis dinamika populasi ternak kado selama satu periodeproduksi

4. Skala usaha

Dalam mencapai tujuan produksi sesuai kemampuan pasar danpotensi wilayah, maka skala usaha menjadi masalah yang perludipertimbangkan berdasarkan sumber daya petani. Dewasa ini, skalausaha peternakan kambing hanya mencapai rataan 3-4 ekor dalamsuatu keluarga usahatani dan sering dianggap bahwa skala usaha inisulit diubah untuk mencapai tingkat produksi yang optimum. Kelemahan

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 15: I. PENDAHULUAN -  · PDF fileagar usaha peternakan kado lebih produktif, efektif dan efisien sehingga ... domba ekor gemuk (DEG), dengan ciri-ciri memiliki ekor yang sangat

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Kambing - Domba

��

dari sistem produksi pada skala usaha ini adalah bahwa sebetulnya parapetani belum memaksimalkan kemampuan ternaknya untuk berproduksidan belum mengoptimalkan alokasi waktu dari tenaga kerja keluargayang terlibat, sehingga penerimaan yang diperoleh relatif sedikit danhanya merupakan usaha dengan tujuan untuk tabungan.

Dalam menghadapi sistem pendekatan usahatani yangberorientasi agribisnis, skala usaha tersebut perlu diubah karena hal initidak dapat menjamin kontinyuitas penawaran untuk memenuhipermintaan, disamping tuntutan kualitas produk yang baik. Strategipengembangan usaha yang diperlukan bagi para petani untukmenghasilkan produk yang optimal adalah melalui penerapan teknologiseperti mengeksploitasi kemampuan reproduksi ternak kado, sehinggadapat menjamin selang beranak ternak kado hanya selama 7-8 bulan.Skala usaha minimal yang diusulkan terdiri dari 8 ekor induk dengansatu ekor pejantan, dimana induk harus dapat segera dikawinkankembali setelah melahirkan. Target utama yang ingin dicapai pada skalausaha ini adalah efisiensi usaha peternakan kado dimana kelompokpetani harus dapat memasarkan ternaknya secara teratur dalam selangwaktu tertentu, sehingga dapat menjamin keteraturan pendapatan yanglayak dan dapat diterima secara rutin. Sudah jelas bahwa hal inimemerlukan tambahan input yang tidak sedikit dengan perbaikanteknologi seperti tatalaksana pemberian pakan, pencegahan penyakit,tatalaksana perkandangan dan penggunaan bibit kambing unggul.

Peningkatan jumlah ternak yang dipelihara diharapkan secaranyata akan meningkatkan pendapatan. Di samping itu, dengan skalausaha yang optimum sesuai dengan daya dukung alam dan kemampuanpetani diharapkan dapat merubah sikap petani terhadap tipologiusahatani dari yang hanya usaha sambilan menjadi suatu cabang usahamaupun usaha pokok, sehingga dapat menghidupkan keluarga petani.Dinamika populasi kado dengan skala usaha delapan dan 12 ekor indukper peternak tertera dalam Gambar 3 dan 4.

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 16: I. PENDAHULUAN -  · PDF fileagar usaha peternakan kado lebih produktif, efektif dan efisien sehingga ... domba ekor gemuk (DEG), dengan ciri-ciri memiliki ekor yang sangat

��

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Kambing - Domba

Gambar 3. Dinamika populasi ternak kado pola usaha pembibitan dengan skala usaha 8ekor induk per peternak

Gambar 4. Dinamika populasi ternak kado pola usaha pembibitan dengan skala usaha12 ekor induk per peternak.

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 17: I. PENDAHULUAN -  · PDF fileagar usaha peternakan kado lebih produktif, efektif dan efisien sehingga ... domba ekor gemuk (DEG), dengan ciri-ciri memiliki ekor yang sangat

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Kambing - Domba

�7

5. Kelayakan ekonomi

Selain skala usaha 1:8, dapat juga diintroduksi suatu paketpengembangan yang didasarkan standar pasokan dua ekor ternak siapjual (umur 8 bulan) dengan laju reproduksi induk sebesar 2,02 dan ternakpengganti (replacement) sebesar 25%, sehingga induk yang dibutuhkanper paket adalah sebanyak 444 ekor seperti yang digambarkan dalamGambar 5. Dalam paket pengembangan ini peternak dapat menjualternak sebanyak 2 ekor setiap harinya.

Gambar 5. Dinamika populasi kado untuk memenuhi kebutuhan pasar dua ekor per hari

nisbah kelamin 50 %

LRI = 2,02

mortalitas 5% afkir 20%/thReplacement 25

persen

2 ekor per hari

misal paket pengembangan mengambil 10% pangsa pasar

730 ekor/th

422 ekor308 ekor114 ekor

844 ekor (8 bulan)

444 - 448 ekor induk

20 – 30 pejantan

888 ekor sapiham

LRI = 2,02

89 ekor afkir

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 18: I. PENDAHULUAN -  · PDF fileagar usaha peternakan kado lebih produktif, efektif dan efisien sehingga ... domba ekor gemuk (DEG), dengan ciri-ciri memiliki ekor yang sangat

��

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Kambing - Domba

IV. TUJUAN DAN SASARAN

Pengembangan agribisnis komoditas kado harus ditujukan untuk:(i) meningkatkan manfaat potensi sumberdaya genetik dan sumberdayayang ada bagi kesejahteraan peternak dan masyarakat; (ii) menciptakankebijakan yang tepat dalam merespon perkembangan nasional yangsangat dinamis; serta (iii) mengembangkan agribisnis maupunagroindustri kado pola integrasi in-situ maupun ex-situ, baik secaravertikal maupun horizontal, berbasis ketersediaan bahan pakan yangtersedia di pedesaan dan kawasan pertanian/perkebunan.

Sasaran yang akan dicapai adalah merebut peluang ekspor danmengantisipasi lonjakan permintaan ternak kado di dalam negeri dalam10 tahun mendatang. Diperkirakan ada tambahan permintaan sampai 5juta ekor kado setiap tahunnya, baik untuk tujuan konsumsi, qurban,akikah ataupun ekspor. Pengembangan ternak tipe perah atau dwigunadiharapkan dapat menjawab permintaan khusus yang cukup potensil.Untuk mencapai berbagai tujuan dan sasaran tersebut, perlu ditetapkankebijakan pengembangan agribisnis komoditas kado, antara lain: (a)berorientasi pada petani/peternak dan pelaku agribisnis peternakanmaupun agroindustri terkait lainnya, serta mengacu kepada dinamikaperkembangan global dan semangat desentralisasi; (b) menjamin agarproduk yang dihasilkan mempunyai daya saing, sesuai kebutuhan pasardomestik yang menghendaki ASUH (aman, sehat, utuh dan halal), ramahlingkungan dan mampu menjamin keberlanjutan; serta (c) melindungidari serbuan produk dumping, ilegal atau yang tidak ASUH, melaluikebijakan/perlindungan tarif dan non-tarif.

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 19: I. PENDAHULUAN -  · PDF fileagar usaha peternakan kado lebih produktif, efektif dan efisien sehingga ... domba ekor gemuk (DEG), dengan ciri-ciri memiliki ekor yang sangat

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Kambing - Domba

��

V. KEBIJAKAN, STRATEGI DAN PROGRAM

Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya bahwa strategipengembangan usaha peternakan kambing dan domba (kado) dimulaidari identifikasi kebutuhan pasar dan kemungkinan menciptakan pasar,kemudian upaya-upaya dengan memanfaatkan sumberdaya secaraoptimal (dengan mempertimbangkan aspek teknis, sosial, dan ekonomi),agar dapat mencapai kondisi yang diinginkan. Secara skematiskerangka pikir/roadmap dimaksud tertera pada Gambar 6 dan 7.Strategi pengembangan kado disusun berdasarkan “kondisi” saat iniuntuk mencapai “kondisi” yang diinginkan.

Kondisi yang diperlukan untuk agribisnis kado antara lain : (1)tersedianya bibit unggul, dan inovasi teknologi pendukung (pemuliaan,reproduksi, pakan, peningkatan mutu hasil ternak dan pengendalianpenyakit); (2) model pengembangan usaha-ternak (komoditas tunggaldan integrasi tanaman-ternak); dan (3) model agribisnis.

A. Kondisi Usaha Peternakan Kado Saat Kini

Secara umum menunjukkan bahwa usaha-ternak kado hampirseluruhnya berupa usaha peternakan rakyat dan merupakan komponenpendukung dari sistem usahatani. Pertanyaan yang cukup mendasarapakah usaha-ternak kado berpeluang dikembangkan menjadi industripeternakan yang efisien. Dari masukan IPTEK yang telah dan akandihasilkan lembaga penelitian dan pengembangan (litbang), harapannyadapat memberikan alternatif peningkatan produktivitas usaha-ternakdengan mempertimbangkan segi-segi efisiensi usaha.

Produk biologi, formula, maupun IPTEK telah dihasilkan lembagalitbang untuk ternak kado. Permasalahan IPTEK yang masih perludipecahkan diantaranya : bibit unggul dalam jumlah besar, relatif masihtingginya laju mortalitas, panjangnya selang beranak, dan rendahnyaproduksi susu kambing

B. Alternatif Strategi Pengembangan Kado

Untuk meningkatkan ketahanan pangan dan agribisnis ternakkado, alternatif skenario strategi pengembangan yang akan

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 20: I. PENDAHULUAN -  · PDF fileagar usaha peternakan kado lebih produktif, efektif dan efisien sehingga ... domba ekor gemuk (DEG), dengan ciri-ciri memiliki ekor yang sangat

20

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Kambing - Domba

dilaksanakan didasarkan kepada kekuatan, kelemahan, peluang, dantantangan, yang ada pada usaha-ternak kado. Beberapa faktor internal(kekuatan dan kelemahan) ternak kado antara lain : (1) relatif mudahberadaptasi pada agroekosistem yang beragam; (2) siklus reproduksisepanjang tahun, namun laju reproduksi induk dan produktivitas indukmasih rendah; (3) keragaman potensi genetik cukup luas, namun secaraumum potensi genetik ternak pada kondisi lapang relatif masih rendah,diantaranya ditandai dengan bobot dewasa relatif kecil; (4) harga produkbersaing, namun kuantitas dan kualitasnya tidak stabil; dan (5) fluktuasiketersediaan hijauan pakan ternak (HPT) sepanjang tahun; serta (6)cukup berkembang di masyarakat pedesaan walaupun pada umumnyahanya merupakan usaha sambilan. Sedang faktor eksternal (peluangdan tantangan) agribisnis ternak kado antara lain : (1) dapatditingkatkan efisiensinya melalui integrasi tanaman-ternak; (2)meningkatnya kebutuhan akan hewan qurban (ternak jantan); (3)tersedianya biomassa produk samping pertanian; (4) relatif tingginyakeragaman potensi genetik merupakan peluang tersendiri untuk dapat“dirakit” menjadi bibit unggul; (5) ancaman impor ternak dan produkternak; serta (6) permintaan produk berkualitas.

Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat dipilih alternatif skenarioatau strategi litbang dengan memperhatikan efisiensi dan mutu,penyesuaian waktu, memperkuat “pijakan”, serta hemat dan cermat.Beberapa keunggulan susu kambing dan kebutuhan estetika, perludiantisipasi peningkatan kebutuhannya pada masa mendatang. Padaternak kambing perah khususnya kambing Peranakan Etawah (PE) galurunggul perlu diciptakan untuk mengantisipasi kebutuhan pasar.Produktivitas induk masih terhambat oleh tingginya laju mortalitas danrelatif panjangnya selang beranak. Pada kondisi lapang, upaya menekanlaju mortalitas melalui perbaikan tatalaksana pemberian pakanmerupakan alternatif yang cukup signifikan hasilnya. Pengelolaanplasma nutfah ternak kado walaupun kurang memberikan manfaatekonomi, namun sangat diperlukan untuk merakit menjadi rumpunternak baru. Melalui proses karakterisasi dan evaluasi potensi genetikternak lokal yang beradaptasi pada lingkungan tertentu dapatdimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas ternak. Penelitianuntuk menyusun formula ransum dengan kandungan gizi dan mineraltertentu sesuai status fisiologis ternak dan kondisi agroekosistem tetapdiperlukan. Bahkan, penelitian untuk menyusun ransum komplit

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 21: I. PENDAHULUAN -  · PDF fileagar usaha peternakan kado lebih produktif, efektif dan efisien sehingga ... domba ekor gemuk (DEG), dengan ciri-ciri memiliki ekor yang sangat

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Kambing - Domba

2�

(complete feed) dengan harga kompetitif merupakan terobosan barudalam pengembangan industri peternakan. Teknologi rekayasalingkungan mikro (rumen) dan feed additif diperlukan untukmeningkatkan efisiensi penggunaan pakan.

Integrasi tanaman-ternak. Model pengembangan agribisnis kadomelalui sistem integrasi usaha perkebunan (kelapa sawit, kopi, kakao,kelapa) dan integrasi usaha hortikultura (sayuran) merupakan alternatifskenario yang cukup rasional. Dengan model integrasi, skala usaha-ternak dapat ditingkatkan dari sedang menjadi menengah (300–500induk) sampai besar (>500 induk). Ketersediaan tanaman pakan ternak(rerumputan, leguminosa, dan cover crop tertentu), serta limbahpertanian dan industri hasil pertanian (melalui pemanfaatan teknologipengkayaan nutrisi), dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak.Demikian pula limbah peternakan dapat dimanfaatkan sebagai pupukorganik tanaman. Konsep integrasi tanaman–ternak merupakanpenerapan prinsip Low External Input for Sustainable Agriculture.

Komoditas tunggal. Pada daerah padat penduduk (di pulau Jawa),pengembangan agribisnis kado dapat pula dilaksanakan dengan skalausaha kecil–sedang melalui model “inti –plasma”.

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 22: I. PENDAHULUAN -  · PDF fileagar usaha peternakan kado lebih produktif, efektif dan efisien sehingga ... domba ekor gemuk (DEG), dengan ciri-ciri memiliki ekor yang sangat

22

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Kambing - Domba

Gambar 6. Roadmap pengembangan agribisnis kado

ProgramPlasmaNutfah

Peningkatan KapasitasAgribisnis Kado Nasional

Program Penelitian danPengembangan

Nasional

Insentif Finansial

Penegakan Hukum danKeamanan

KebijakanImpor/Ekspor

Peraturan Perundangan/Kebijakan

Pelatihan danAkreditasi SDM

PembinaanKelembagaan

Standarisasi Produk,Fasilitas dan Prosedur

Kawasan Sentra Produksi dan PelestarianSumberdaya Genetik Kado

Industri Peternakan Kado:Kuat, Produktif dan Berdaya

Saing

KapasitasDistribusi

Peningkatan Ekspor

Pengurangan Impor

PeningkatanKonsumsi

Produk Kado

Usaha Peternakankado Dewasa ini

PengembanganSistem Informasi

KapasitasProduksi

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 23: I. PENDAHULUAN -  · PDF fileagar usaha peternakan kado lebih produktif, efektif dan efisien sehingga ... domba ekor gemuk (DEG), dengan ciri-ciri memiliki ekor yang sangat

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Kambing - Domba

2�

Prod

ukPa

ngan

Susu

Kul

itPu

puk

Dag

ing

Prod

ukO

laha

nPr

oduk

Indu

stri

Kim

ia

KAD

OTi

peD

agin

g

Clus

ter

Pem

ulia

an,R

epro

duks

ida

n Bi

otek

nolo

giClus

ter

Nut

risi d

anTe

knol

ogiP

akan

Clus

ter

Vete

riner

Clus

ter

Pasc

apan

enClus

ter

Sosi

al-E

kono

mi

sele

ksi,

pem

bent

ukan

bree

dba

rute

knol

ogi

repr

oduk

site

knol

ogi

biop

rose

sVa

ksin

,oba

t dan

diag

nosi

sEf

isie

nsip

rodu

ksi

dan

kele

mba

gaan

Tekn

olog

ipe

ngol

ahan

Kam

bing

Tipe

Dw

igun

aK

ambi

ngTi

pePe

rah

Loka

lcros

sbred

Exotic

bree

dba

ru

Gam

bar 7

.Roa

dmap

pene

litia

nda

npe

ngem

bang

anag

ribis

nis

kam

bing

dan

dom

ba(k

ado)

Indu

stri

Pete

rnak

anka

do:K

uat,

Prod

uktif

dan

Berd

aya

Sain

g

T E K N L I T B A N GP R O D U KP A S A R

PDF

crea

ted

with

pdfF

acto

ryPr

o tri

alve

rsio

nw

ww

.pdf

fact

ory.

com

Page 24: I. PENDAHULUAN -  · PDF fileagar usaha peternakan kado lebih produktif, efektif dan efisien sehingga ... domba ekor gemuk (DEG), dengan ciri-ciri memiliki ekor yang sangat

2�

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Kambing - Domba

Potensi pasar domestik yang sangat besar ini, harus dimanfaatkanuntuk mengembangkan usaha agribisnis ternak kado, baik untukkeperluan penghasil daging, susu dan kulit maupun untuk memenuhikebutuhan ritual (qurban, akikah, dll.). Kebijakan pengembangan harusdapat dipilah berdasarkan lokasi (ketersediaan sumberdaya pakan,agroekologi dan sosial budaya masyarakat, serta produk unggulan yangakan dihasilkan). Khusus untuk pengembangan domba, perlumemperhatikan keberadaan sapi Bali, agar tidak terjadi seranganpenyakit MCF pada sapi Bali. Pengembangan ternak kado saat inisebagian besar dilakukan oleh peternak kecil, dan hanya sebagian kecilyang dilakukan swasta terutama untuk usaha perdagangan.

Kebijakan yang diperlukan untuk mendorong perkembanganusaha ini antara lain adalah: (i) penciptaan suasana kondusif agar usahaternak kado dapat berkembang di kawasan yang tersedia pakan, sepertiperkebunan, (ii) penyediaan sarana dan prasarana yang mampumemperlancar arus barang input maupun output, serta penguranganberbagai pungutan atau menciptakan kemudahan, (iii) perlindunganinvestasi masyarakat atau swasta dari ancaman pencurian, penjarahan,dan kejadian lain yang merugikan, (iv) perlindungan ternak daripengurasan dan ancaman penyakit berbahaya, penyakit eksotik maupunzoonosis, serta (v) penyediaan dukungan modal yang memadai dankompetitif, informasi, inovasi teknologi, dan kelembagaan.

Program pengembangan ternak kado dapat dilakukan melalui duaaspek utama, yaitu peningkatan kualitas bibit dan penyediaan pakanberkualitas. Perbaikan kualitas bibit dapat dilakukan melalui kerjasamadengan peternak kado atas arahan dan pengawasan pemerintah;sedangkan penyediaan pakan ternak berkualitas dilakukan oleh pabrikpakan ternak swasta atau koperasi/kelompok peternak. Investasipemerintah pada pembangunan/penyediaan infrastruktur publik danhal-hal lain akan sangat mendukung (seperti pembangunan prasarana,peraturan-peraturan, perizinan, penelitian dan sebagainya).

Pembangunan industri kado pada dasarnya membutuhkan breedunggul disertai ketersediaan pakan yang cukup. Jaminan breed yangtepat untuk upaya pemanfaatan domba lokal (DET di Jawa Barat danDEG di Jawa Timur) dan pengembangan domba kompositharusdilakukan dengan arahan dan kebijakan dari pemerintah. Hal iniharus dilakukan agar ternak tetap mempunyai daya adaptasi terhadap

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 25: I. PENDAHULUAN -  · PDF fileagar usaha peternakan kado lebih produktif, efektif dan efisien sehingga ... domba ekor gemuk (DEG), dengan ciri-ciri memiliki ekor yang sangat

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Kambing - Domba

2�

lingkungan tropis dan lembab, serta mampu berproduksi sesuai harapanpasar. Untuk penggemukkan kambing, pengenalan dan pemeliharaankambing Boer serta persilangannya juga harus dilakukan pendampingandan pembinaan dari pemerintah. Untuk tujuan pengembangan kambingperah juga harus dilakukan pembinaan khusus dari Pemerintah.

Dari segi pakan perlu ditetapkan strategi pengembangan polaintegrasi dengan usahatani dan perkebunan, agar diperoleh efisiensiyang tinggi. Pengembangan industri pakan lengkap hanya dilakukan bilasecara ekonomis layak, antara lain dengan memanfaatkan bahan yangmasih terbuang, seperti limbah kakao, limbah kopi, limbah sawit, dll.Pengembangan usaha pakan komplit harus mampu menekan biayaproduksi, mengurangi tuntutan akan lahan dan perambahan sumberhijauan termasuk hutan. Pengembangan pakan lengkap dapatdikenalkan melalui pelatihan dan penyediaan kredit peralatanpencampur pakan (feed mixer and homogenizer) dimana satu pabrikpakan (feed mill) berkapasitas mencapai 1.000 ton/bulan memerlukaninvestasi Rp. 1-15 miliar.

Industri hulu (pabrik pakan, obat dan pengembangan bibitunggul) dapat dikembangkan oleh pihak swasta, koperasi/kelompokpeternak, atau perusahaan inti. Sedangkan budidaya ternak didoronguntuk dikembangkan oleh peternak kecil, yang pada awalnya dapatdimulai dengan skala 8 ekor induk dengan 1 jantan. Dalamperkembangannya mereka diharapkan dapat memiliki skala usaha yanglebih memadai untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarga, sesuaiketersediaan lahan dan pakan. Sedangkan industri hilir termasuk RPH,pengolahan susu, kulit, kompos, dll., dapat dilakukan oleh swasta,perusahaan inti atau peternak maju. Secara skematis industri yangdapat dikembangkan pada komoditas kado dapat dilihat pula padapohon industri pengembangan komoditas kado.

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 26: I. PENDAHULUAN -  · PDF fileagar usaha peternakan kado lebih produktif, efektif dan efisien sehingga ... domba ekor gemuk (DEG), dengan ciri-ciri memiliki ekor yang sangat

2�

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Kambing - Domba

VI. KEBUTUHAN INVESTASI

A. Investasi Pemerintah

Terdapat tiga pelaku investasi dalam pengembangan agribisniskado, yaitu pemerintah, swasta, dan masyarakat/komunitas peternak(Tabel 1). Investasi pemerintah dalam agribisnis ternak kado mencakupbeberapa aspek yaitu (i) pelayanan kesehatan hewan, (ii) dukunganpenyediaan bibit (pejantan) unggul dan induk berkualitas, (iii) kegiatanpenelitian, pengkajian dan pengembangan yang terkait dengan aspekpakan dan manajemen pemeliharaan, serta (iv) pengembangankelembagaan untuk mempercepat arus informasi, pemasaran, promosi,permodalan, dll.

Kegiatan di subsistem hulu yang tidak kalah pentingnya danperlu dilakukan oleh pemerintah antara lain: (i) penyediaan infrastrukturuntuk memudahkan arus barang input-output serta pemasaran produk,(ii) ketersediaan laboratorium keswan, pakan dan reproduksi, serta (iii)penyiapan lahan usaha peternakan dan penetapan tata ruang agarpengembangan ternak tidak terganggu oleh masalah keswan, sosial,hukum dan lingkungan.

B. Investasi Swasta

Mengacu kepada karakteristik usaha ternak kado dan kondisi riilyang ada, maka strategi yang tepat adalah mendorong peran peternakkecil dengan tetap memberi kesempatan swasta untuk berkiprah.Kombinasi pendekatan ini dinilai ideal, mengingat keterbatasankemampuan peternakan rakyat serta resiko yang dihadapi oleh pihakswasta. Fakta riil di lapangan menunjukkan bahwa pihak swasta belummenunjukkan minat yang tinggi dalam pengembangan usaha budidaya.Berkenaan dengan itu fasilitasi pemerintah masih sangat dibutuhkan,dan bahkan pemerintah secara aktif harus mengambil peran khususdalam bidang investasi untuk mengembangkan usaha ini.

Dalam skala terbatas swasta dapat bergerak dalam sektorproduksi (budidaya), namun secara mandiri swasta dapat bergerak disektor hulu (usaha penyediaan calon induk, penyediaan pejantan,penyediaan semen beku, pabrik pakan mini, dll), serta di kegiatan hilir

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 27: I. PENDAHULUAN -  · PDF fileagar usaha peternakan kado lebih produktif, efektif dan efisien sehingga ... domba ekor gemuk (DEG), dengan ciri-ciri memiliki ekor yang sangat

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Kambing - Domba

27

(RPH, industri pengolahan daging, susu, kulit, kompos dll.). Usaha-ternakbudidaya oleh swasta dilakukan dengan pola kemitraan, dimanapeternak menghasilkan bakalan dan inti membeli untuk digemukkanatau langsung dipasarkan. Variasi dari pola kemitraan dan investasidalam pengembangan kado sistem integrasi mungkin cukup beragam,dan harus disesuaikan dengan kondisi setempat.

Apabila sasaran pengembangan kado dalam 10 tahun mendatangditujukan untuk meningkatkan produksi sampai 5 juta ekor/tahun, yangberarti diperlukan penambahan populasi induk sedikitnya 4 juta ekor,untuk menghasilkan anak 6 juta ekor/tahun, yang akan berdampakpada penambahan populasi sekitar 10 juta ekor. Bila rata-rata hargakado sekitar Rp. 400 ribu/ekor, maka total investasi yang diperlukansekitar Rp. 4 triliun. Bila diasumsikan pemerintah akan berinvestasisebesar 0,92 triliun (23%), masyarakat sebesar 2,52 triliun (63%), makainvestasi swasta yang dibutuhkan sedikitnya sekitar Rp. 0,56 triliun (14%) seperti disajikan pada Tabel 1. Angka-angka ini belummemperhitungkan bila sebagian ternak ditujukan untuk menghasilkansusu. Investasi masyarakat sebagian besar berasal dari pemanfaatanaset yang telah dimiliki, atau sumber pendanaan baru yang berasal darilembaga keuangan, bantuan pemerintah, kerjasama dengan swasta(inti) atau bantuan keluarga/kelompok.

Pengembangan dan investasi sebesar ini jelas akan mampumenciptakan lapangan kerja baru, baik peluang untuk menjadi peternakmandiri maupun lowongan pekerjaan yang terlibat pada sektor hulu danhilir. Bila ada penambahan populasi sekitar 12 juta ekor, sedikitnya akanmendorong penciptaan lapangan kerja baru untuk satu juta orang dipedesaan maupun di kawasan industri pendukung.

Investasi penyediaan bibit unggul untuk calon induk maupunpejantan, adalah sangat strategis, karena saat ini praktis belum adapihak yang tertarik. Pusat pembibitan ternak milik pemerintah yangsudah ada belum mampu untuk merespon perkembangan yang terjadi dimasyarakat. Namun ke depan kegiatan ini justru harus dilakukan olehswasta atau peternak kecil yang maju. Investasi untuk usaha ini dapatdimulai dengan skala sedang 200-500 ekor untuk kemudiandikembangkan menjadi usaha yang besar. Investasi yang diperlukanusaha ini sedikitnya sekitar Rp. 0,5-1 miliar, tidak termasuk kebutuhanlahan. Diharapkan usaha ini dapat dikembangkan di kawasan

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 28: I. PENDAHULUAN -  · PDF fileagar usaha peternakan kado lebih produktif, efektif dan efisien sehingga ... domba ekor gemuk (DEG), dengan ciri-ciri memiliki ekor yang sangat

2�

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Kambing - Domba

perkebunan yang sudah tersedia bahan pakan yang memadai.Sementara itu investasi untuk pabrik pakan, pabrik obat, pabrik kompos,pabrik pengolahan susu, dll., diperkirakan dapat disesuaikan dengankapasitas yang diperlukan, yang bernilai setara dengan nilai investasipada ternak lainnya.

C. Investasi Masyarakat

Investasi masyarakat untuk pengembangan agribisnis ternak kadodapat berupa investasi sumberdaya dan produksi yang meliputiperkandangan, ternak, pakan, obat, peralatan kandang serta bahanpembantu lainnya. Sumber pembiayaan dapat berupa kredit dariperbankan ataupun dari lembaga keuangan formal lainnya serta tidakmenutup kemungkinan berasal dari lembaga keuangan non formalseperti pinjaman kelompok atau koperasi bersama.

Tabel 1. Perhitungan investasi (Rp. Triliun per tahun )

BidangInvestasi Masyarakat Swasta Pemerintah

PeningkatanpopulasikadoRp 4 triliun

• Perkandangan• Ternak• Pakan & Obat• Peralatan

kandang &bahanpembantu

• Pabrik Pakan,alat, & obat

• Kandang &Gudang

• Peralatan• Ternak• Pakan & Obat• Pabrik

pengolahanlimbah & daging

• Infrastruktur &prasarana

• Keswan• Bibit & perbibitan• Inovasi, informasi,

kelembagaan, dll.• Kebijakan impor

daging dan dombabakalan, sertaekspor pakan

Rp 2,52 triliun Rp 0,56 triliun Rp. 0,92 triliun

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 29: I. PENDAHULUAN -  · PDF fileagar usaha peternakan kado lebih produktif, efektif dan efisien sehingga ... domba ekor gemuk (DEG), dengan ciri-ciri memiliki ekor yang sangat

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Kambing - Domba

2�

VII. DUKUNGAN KEBIJAKAN

Dukungan kebijakan investasi perlu menyertakan petani sebagaiend user dan pada akhirnya memberikan titik terang dalampemberdayaan petani, peningkatan kesejahteraan disampingpenambahan devisa dari ekspor bila pasar ekspor ke negara-negara jirandapat dimanfaatkan. Untuk mendukung pembangunan/revitalisasipertanian dan menciptakan iklim investasi guna pengembangan danpeningkatan mutu ternak kado diperlukan berbagai kebijakan, antara lain:

1. Penyederhanaan prosedur dan persyaratan untuk investasiusaha pengembangan peternakan kado.

2. Penyediaan kredit bagi hasil.3. Penyediaan informasi stok bibit dan bakalan (harga dan

teknologi).4. Penyediaan bibit bermutu dan teknologi budidaya serta

pembinaan kelembagaan.

Di sektor hulu kebijakan investasi yang diperlukan antara laindalam hal: (i) infrastruktur untuk memudahkan arus barang input-outputserta pemasaran produk, (ii) laboratorium keswan, pakan danreproduksi, serta (iii) lahan usaha peternakan dan penetapan tata ruangagar pengembangan ternak tidak terganggu oleh masalah keswan,sosial, hukum dan lingkungan.

Dalam hal permodalan dukungan kebijakan yang dibutuhkanadalah fasilitasi untuk mendapatkan modal dari lembaga keuangan,bantuan pemerintah, kerjasama dengan swasta (inti) atau bantuankeluarga/kelompok dengan sistem bagi hasil yang menguntungkankedua belah pihak.

Kebijakan dalam hal investasi perbibitan guna meningkatkan mutugenetik ternak sangat strategis, karena saat ini praktis belum ada pihakyang tertarik. Peningkatan mutu genetik ternak akan memberikanpeluang guna memenuhi persyaratan ternak ekspor ke Arab Saudidengan persyaratan minimal berat 35 kilogram sebagai hewan qurbanmaupun pembayar denda (dam). Di dalam negeri untuk keperluanibadah qurban dengan jumlah penduduk muslim yang meningkat disertaiperbaikan ekonomi akan dibutuhkan 5 juta ekor ternak kado per tahun.

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 30: I. PENDAHULUAN -  · PDF fileagar usaha peternakan kado lebih produktif, efektif dan efisien sehingga ... domba ekor gemuk (DEG), dengan ciri-ciri memiliki ekor yang sangat
Page 31: I. PENDAHULUAN -  · PDF fileagar usaha peternakan kado lebih produktif, efektif dan efisien sehingga ... domba ekor gemuk (DEG), dengan ciri-ciri memiliki ekor yang sangat

��

LAMPIRAN

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 32: I. PENDAHULUAN -  · PDF fileagar usaha peternakan kado lebih produktif, efektif dan efisien sehingga ... domba ekor gemuk (DEG), dengan ciri-ciri memiliki ekor yang sangat

�2

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Kambing - DombaLa

mpi

ran

1.Po

pula

sido

mba

men

urut

prop

insi

tahu

n20

00-2

006

(eko

r)

Sum

ber

:Dire

ktor

atJe

nder

alPe

tern

akan

,200

6.Ke

tera

ngan

:*)

Angk

ase

men

tara

Tahu

nN

oPr

opin

si20

0020

0120

0220

0320

0420

0520

06*)

1N

angg

roe

Aceh

Dar

ussa

lam

119.

963

121.

067

121.

624

122.

183

137.

039

124.

203

125.

346

2Su

mat

era

Utar

a18

4.58

319

9.31

221

5.21

723

2.39

125

0.93

527

1.31

429

2.96

53

Sum

ater

aBa

rat

1.97

72.

101

2.23

34.

115

5.12

86.

052

7.11

94

Riau

--

01.

726

1.72

62.

453

3.67

95

Jam

bi45

.701

45.7

0045

.532

45.8

5945

.916

45.2

8550

.966

6Su

mat

era

Sela

tan

56.0

1454

.825

54.5

4754

.512

58.2

7360

.160

67.1

667

Beng

kulu

6.26

12.

050

1.94

72.

053

6.25

66.

655

6.65

58

Lam

pung

57.8

5148

.273

59.0

6366

.936

67.9

0975

.556

75.7

459

D.K

.IJa

kart

a4.

972

4.06

91.

463

1.15

71.

556

1.62

41.

510

10Ja

wa

Bara

t3.

475.

019

3.08

7.03

83.

162.

234

3.28

8.88

43.

529.

456

3.73

5.91

93.

860.

896

11Ja

wa

Teng

ah1.

982.

988

1.87

3.65

91.

972.

322

1.97

2.93

61.

948.

084

1.94

4.36

21.

946.

242

12D

.I.Yo

gyak

arta

73.6

0071

.389

73.4

2179

.174

97.3

910

6.13

710

7.19

813

Jaw

aTi

mur

1.34

2.18

61.

347.

087

1.35

4.29

71.

362.

236

1.38

0.36

61.

399.

054

1.41

5.08

314

Bali

122

157

439

1321

623

2915

Nus

aTe

ngga

raBa

rat

16.8

0417

.302

17.5

0318

.573

17.0

3718

.723

19.6

5916

Nus

aTe

ngga

raTi

mur

32.0

7952

.074

55.6

3156

.403

56.5

0657

.150

57.8

0517

Kalim

anta

nBa

rat

5711

310

713

313

30

018

Kalim

anta

nTe

ngah

4.09

333

503.

887

3.67

04.

210

4.24

24.

314

19Ka

liman

tan

Sela

tan

3.74

83.

602

3.64

23.

611

3.41

93.

427

3.47

820

Kalim

anta

nTi

mur

780

1.17

71.

225

828

835

888

906

21Su

law

esiU

tara

--

00

00

022

Sula

wes

iTen

gah

6.21

06.

091

7.33

55.

953

5.35

12.

172

2.24

723

Sula

wes

iSel

atan

1.99

51.

334

1.37

21.

393

1.40

81.

987

2.04

624

Sula

wes

iTen

ggar

a32

125

922

829

823

224

024

625

Mal

uku

6.74

17.

433

7.54

57.

774

13.0

8213

.278

13.4

7826

Papu

a2.

927

1.17

51.

108

1.12

41.

755

1.04

21.

050

27Ba

ngka

Belit

ung

-4

03

5117

028

928

Bant

en-

450.

476

476.

762

476.

762

440.

931

444.

906

477.

089

29G

oron

talo

--

00

00

030

Mal

uku

Utar

a-

-0

00

00

31Ke

pri

--

--

-0

032

Irian

Jaya

Bara

t-

--

--

00

33Su

law

esiB

arat

--

--

-0

0

Tota

l7.

426.

992

7.40

1.11

77.

640.

684

7.81

0.70

28.

075.

149

8.32

7.02

28.

543.

206

PDF

crea

ted

with

pdfF

acto

ryPr

o tri

alve

rsio

nw

ww

.pdf

fact

ory.

com

Page 33: I. PENDAHULUAN -  · PDF fileagar usaha peternakan kado lebih produktif, efektif dan efisien sehingga ... domba ekor gemuk (DEG), dengan ciri-ciri memiliki ekor yang sangat

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Kambing - Domba

��

Lam

pira

n2.

Popu

lasi

kam

bing

men

urut

prop

insi

tahu

n20

00-2

006

(eko

r)

Sum

ber

:Dire

ktor

atJe

nder

alPe

tern

akan

,200

6.Ke

tera

ngan

:*)A

ngka

sem

enta

ra

Tahu

nN

oPr

opin

si20

0020

0120

0220

0320

0420

0520

06*)

1N

angg

roe

Aceh

Dar

ussa

lam

626.

983

634.

883

636.

044

637.

188

647.

089

565.

776

572.

905

2Su

mat

era

Utar

a69

8.85

170

3.39

370

7.96

571

2.56

671

7.19

664

0.50

064

4.66

33

Sum

ater

aBa

rat

236.

929

280.

235

331.

046

256.

230

195.

176

210.

532

250.

142

4Ri

au22

2.91

221

0.09

124

0.27

623

1.75

720

3.99

925

6.32

426

6.56

45

Jam

bi12

2.38

612

2.66

412

6.79

612

6.86

313

2.36

912

4.95

514

0.70

06

Sum

ater

aSe

lata

n43

2.08

043

5.65

343

5.87

243

6.60

743

5.50

446

2.50

555

8.89

37

Beng

kulu

103.

356

1074

.671

105.

910

166.

589

108.

619

106.

357

110.

611

8La

mpu

ng62

8.51

472

6.35

076

1.49

081

0.45

682

4.23

592

7.73

693

0.05

59

D.K

.IJa

kart

a9.

338

9.89

44.

964

5.35

16.

971

5.88

65.

475

10Ja

wa

Bara

t1.

705.

605

922.

633

878.

043

930.

066

1.14

4.10

21.

138.

695

1.33

5.22

211

Jaw

aTe

ngah

2.96

8.07

22.

974.

914

2.98

4.43

42.

984.

845

2.99

3.13

83.

224.

067

3.24

5.91

012

D.I.

Yogy

akar

ta26

6.89

426

1.95

827

2.17

024

1.00

725

6.41

726

4.68

126

7.32

813

Jaw

aTi

mur

2.28

4.24

42.

297.

036

2.31

5.31

82.

334.

554

2.35

9.37

52.

384.

973

2.41

8.71

414

Bali

96.0

0369

.873

73.5

5561

.958

44.4

1868

.788

68.8

3615

Nus

aTe

ngga

raBa

rat

240.

877

239.

225

254.

625

282.

500

300.

280

338.

354

355.

272

16N

usa

Teng

gara

Tim

ur36

1.71

439

8.56

042

0.83

643

5.15

146

2.10

147

9.88

349

8.34

817

Kalim

anta

nBa

rat

117.

797

98.5

6799

.182

96.3

6099

.010

106.

814

114.

400

18Ka

liman

tan

Teng

ah29

.880

24.0

7922

.229

23.1

6037

.398

39.8

4641

.046

19Ka

liman

tan

Sela

tan

69.8

2773

.649

77.7

5784

.442

91.9

1199

.271

102.

825

20Ka

liman

tan

Tim

ur57

.501

70.0

9472

.505

74.3

3572

.071

59.7

3660

.931

21Su

law

esiU

tara

125.

897

46.6

2849

.341

45.9

1044

.234

41.6

8142

.306

22Su

law

esiT

enga

h18

1.13

916

2.96

516

2.62

816

1.92

016

3.09

017

8.43

417

8.92

223

Sula

wes

iSel

atan

478.

594

524.

027

524.

972

555.

927

403.

505

407.

246

419.

463

24Su

law

esiT

engg

ara

115.

374

89.2

5570

.977

73.9

2782

.160

86.3

1088

.720

25M

aluk

u33

1.80

014

0.56

414

3.38

315

6.40

616

8.71

914

6.19

314

9.14

626

Papu

a53

.002

40.3

5744

.978

41.9

6955

.069

35.5

5536

.853

27Ba

ngka

Belit

ung

-2.

588

2.89

811

.377

2.45

04.

728

6.99

728

Bant

en-

563.

405

522.

380

522.

380

566.

716

572.

761

685.

170

29G

oron

talo

83.9

3192

.811

137.

879

92.9

4486

.533

92.9

4430

Mal

uku

Utar

a-

151.

648

113.

701

82.4

0270

.695

99.9

8210

4.98

131

Kepr

i-

--

21.5

5822

.550

32Iri

anJa

yaBa

rat

--

-12

.558

22.5

5033

Sula

wes

iBar

at-

--

209.

694

220.

179

Tota

l12

.565

.569

12.4

63.8

8912

.549

.086

12.7

22.0

8212

.780

.961

13.4

09.2

7714

.051

.156

PDF

crea

ted

with

pdfF

acto

ryPr

o tri

alve

rsio

nw

ww

.pdf

fact

ory.

com

Page 34: I. PENDAHULUAN -  · PDF fileagar usaha peternakan kado lebih produktif, efektif dan efisien sehingga ... domba ekor gemuk (DEG), dengan ciri-ciri memiliki ekor yang sangat

��

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Kambing - DombaLa

mpi

ran

3.P

rodu

ksid

agin

gdo

mba

men

urut

prop

insi

tahu

n20

00-2

006

(ton)

Tahu

nN

oPr

opin

si20

0020

0120

0220

0320

0420

0520

06*)

1N

angr

oeAc

ehD

arus

sala

m36

336

538

238

239

219

519

62

Sum

ater

aUt

ara

583

629

679

735

720

740

773

3Su

mat

era

Bara

t80

810

1313

1417

4Ri

au-

-0

00

12

5Ja

mbi

8668

4461

5765

676

Sum

ater

aSe

lata

n34

3883

8088

8811

07

Beng

kulu

5259

626

89

108

Lam

pung

7379

6211

013

113

213

29

D.K

.IJa

kart

a31

452

638

257

822

138

139

010

Jaw

aBa

rat

17.1

5925

.803

47.8

2351

.778

46.1

4027

.425

30.3

1611

Jaw

aTe

ngah

5.37

95.

018

6.58

18.

033

5.98

45.

593

5.85

012

D.I.

Yogy

akar

ta1.

478

1.60

91.

520

1.07

11.

379

1.79

11.

809

13Ja

wa

Tim

ur7.

503

7.05

47.

153

8.63

18.

786

8.91

39.

097

14Ba

li-

-0

00

00

15N

usa

Teng

gara

Bara

t30

2844

5686

4853

16N

usa

Teng

gara

Tim

ur17

220

420

020

315

721

521

717

Kalim

anta

nBa

rat

--

00

00

018

Kalim

anta

nTe

ngah

89

934

1010

3719

Kalim

anta

nSe

lata

n11

1914

2928

1616

20Ka

liman

tan

Tim

ur8

911

136

33

21Su

law

esiU

tara

--

00

00

022

Sula

wes

iTen

gah

5858

6314

482

248

23Su

law

esiS

elat

an15

810

44

22

24Su

law

esiT

engg

ara

--

11

00

025

Mal

uku

--

040

5168

6926

Papu

a1

31

34

44

27Ba

ngka

Belit

ung

--

00

124

728

Bant

en-

3.18

13.

575

8.63

11.

294

1.58

52.

709

29G

oron

talo

--

00

00

030

Mal

uku

Utar

a-

--

-40

40

031

Kepr

i-

--

--

00

32Iri

anJa

yaBa

rat

--

--

-0

033

Sula

wes

iBar

at-

--

--

00

Tota

l33

.407

44.7

7568

.710

80.6

3666

.057

47.3

2851

.894

Sum

ber

:Dire

ktor

atJe

nder

alPe

tern

akan

,200

6.Ke

tera

ngan

:*)A

ngka

sem

enta

ra

PDF

crea

ted

with

pdfF

acto

ryPr

o tri

alve

rsio

nw

ww

.pdf

fact

ory.

com

Page 35: I. PENDAHULUAN -  · PDF fileagar usaha peternakan kado lebih produktif, efektif dan efisien sehingga ... domba ekor gemuk (DEG), dengan ciri-ciri memiliki ekor yang sangat

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Kambing - Domba

��

Lam

pira

n4

.Pro

duks

idag

ing

kam

bing

men

urut

prop

insi

tahu

n20

00-2

006

(ton)

Sum

ber

:Dire

ktor

atJe

nder

alPe

tern

akan

,200

6Ke

tera

ngan

:*)A

ngka

sem

enta

ra

Tahu

nN

oPr

opin

si20

0020

0120

0220

0320

0420

0520

06*)

1N

angr

oeAc

ehD

arus

sala

m1.

569

1.63

51.

610

1.61

71.

657

1.55

01.

615

2Su

mat

era

Utar

a2.

446

2.46

22.

478

2.51

72.

144

2.78

72.

879

3Su

mat

era

Bara

t11

1.08

288

21.

541

2.53

41.

252

1.35

44

Riau

479

1.02

896

058

455

243

546

75

Jam

bi26

322

917

423

427

230

833

36

Sum

ater

aSe

lata

n70

471

299

696

11.

061

1.06

11.

349

7Be

ngku

lu50

862

165

229

141

726

628

68

Lam

pung

1.47

71.

491

1.49

61.

908

1.98

42.

004

2.00

99

D.K

.IJa

kart

a79

51.

382

1.17

41.

856

881

1.06

81.

092

10Ja

wa

Bara

t6.

907

4.94

010

.677

8.01

07.

971

4.06

74.

491

11Ja

wa

Teng

ah9.

563

9.20

111

.524

12.4

7010

.930

8.91

79.

006

12D

.I.Yo

gyak

arta

1.05

494

492

690

41.

079

1.15

51.

167

13Ja

wa

Tim

ur10

.838

11.0

3111

.571

14.1

1314

.270

14.3

9714

.834

14Ba

li1.

054

1.37

72.

285

1.62

01.

790

1.50

81.

566

15N

usa

Teng

gara

Bara

t27

260

958

864

781

773

180

416

Nus

aTe

ngga

raTi

mur

1.58

61.

275

1.34

71.

392

1.42

31.

719

1.78

517

Kalim

anta

nBa

rat

489

316

307

305

238

280

371

18Ka

liman

tan

Teng

ah67

119

100

238

176

180

251

19Ka

liman

tan

Sela

tan

224

201

151

288

371

282

292

20Ka

liman

tan

Tim

ur26

143

948

654

457

456

958

121

Sula

wes

iUta

ra81

630

131

431

634

565

065

922

Sula

wes

iTen

gah

1.69

41.

482

1.40

41.

563

1.47

284

585

423

Sula

wes

iSel

atan

242

252

302

142

549

205

211

24Su

law

esiT

engg

ara

445

587

502

510

521

302

305

25M

aluk

u86

070

370

375

884

471

072

426

Papu

a26

710

724

810

497

7986

27Ba

ngka

Belit

ung

-7

6417

131

2638

28Ba

nten

-3.

960

4.07

17.

657

1.58

22.

318

2.87

629

Gor

onta

lo-

1941

638

9399

30M

aluk

uUt

ara

-19

013

754

254

240

342

331

Kepr

i-

--

--

135

142

32Iri

anJa

yaBa

rat

--

--

-17

1833

Sula

wes

iBar

at-

--

--

288

302

Tota

l44

.891

48.7

0258

.170

63.8

6657

.132

57.6

0353

.277

PDF

crea

ted

with

pdfF

acto

ryPr

o tri

alve

rsio

nw

ww

.pdf

fact

ory.

com

Page 36: I. PENDAHULUAN -  · PDF fileagar usaha peternakan kado lebih produktif, efektif dan efisien sehingga ... domba ekor gemuk (DEG), dengan ciri-ciri memiliki ekor yang sangat

��

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Kambing - Domba

Lampiran 5. Analisis usaha pembesaran ternak kambing dan domba

(Kado)Uraian TotalJumlah ternak betina (ekor) 90Jumlah ternak jantan (ekor) 10Mortalitas anak (%) 5Mortalitas induk (%) 3Litter size 1,5Berat anak lepas sapih 3 bulan (kg) 12Pertambahan bobot badan induk (gram/ekor/hari) 100Kebutuhan konsentrat (kg/ekor/hari) 0,3Kebutuhan rumput (kg/ekor/hari) 5

I InvestasiLahan 0,8 ha; @ Rp 300.000.000/ha 240.000.000Kandang 75 m2; @ Rp 25.000/m2 1.875.000Peralatan 25.000Ternak Betina 90 ekor @ Rp 500.000 45.000Ternak Jantan 10 ekor @ Rp 750.000 7.500.000

Total Investasi 319.375.000II Biaya Tetap

Penyusutan kandang 20%/tahun 375.000Penyusutan peralatan 10%/tahun 2.500.000Pemeliharaan/perbaikan 1% per tahun 3.193.750

Total Biaya Tetap 6.068.750III Biaya Tidak Tetap

Konsentrat @ Rp 1.100/kg 12.045.000Rumput @ Rp 200/kg 36.500.000Tenaga kerja @ Rp 300.000/bulan 10.800.000Alat habis pakai @ Rp 2.500/ekor 250.000Obat-obatan @ Rp 1.500/ekor 150.000

Total Biaya Tidak Tetap 59.745.000Total Biaya Tetap dan Tidak Tetap 65.813.750

IV PenerimaanPenjualan anak lepas sapih @ Rp13.000/kg

19.406.790

Penjualan ternak afkir @ Rp594.000/ekor

57.618.000

Total Penerimaan 77.024.790Pendapatan Kotor 11.211.040B/C 1,17

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 37: I. PENDAHULUAN -  · PDF fileagar usaha peternakan kado lebih produktif, efektif dan efisien sehingga ... domba ekor gemuk (DEG), dengan ciri-ciri memiliki ekor yang sangat

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Kambing - Domba

�7

Lampiran 6. Analisis usaha penggemukan ternak kambing dan domba(kado)

Uraian TotalJumlah ternak bakalan (ekor) 124Kandang/ekor (m2) 0.375Mortalitas anak (%) 5Mortalitas induk (%) 3Litter size 1.5Berat anak lepas sapih 3 bulan (kg) 12Pertambahan bobot badan anak (gram/ekor/hari) 150Kebutuhan konsentrat (kg/ekor/hari) 0,5Kebutuhan rumput (kg/ekor/hari) 4Lama pemeliharaan (hari) 270I Investasi

Lahan 0,425 ha @ Rp 300.000.000/ha 127.500.000,00Kandang 46,65 m2; @ Rp 25.000/m2 1,166,250.00Peralatan 25.000.000,00Ternak Bakalan @ Rp 155.000/ekor 19.220.000,00

Total Investasi 172.886.250,00II Biaya Tetap

Penyusutan:Kandang 20%/tahunPeralatan 10%/tahun 2,500,000.00Pemeliharaan/perbaikan 1%/tahun 1,728,862.50

Total Biaya Tetap 233.250,00III Biaya Tidak Tetap

Konsentrat @ Rp 1.100/kg 18.414.000,00Rumput @ Rp 200/kg 26.784.000,00Tenaga kerja @ Rp 300.000/bulan 10.800.000,00Alat habis pakai @ Rp 2.500/ekor 310.000,00Obat-obatan @ Rp 1.500/ekor 186.000,00

Total Biaya Tidak Tetap 56.494.000,00Total Biaya Tetap dan Tidak Tetap 60.956.112,50

IV PenerimaanPenjualan ternak 1 tahun @ Rp 13.000/kg 84.630.000,00

Total Penerimaan 84.630.000,00Pendapatan 23.673.887,50B/C 1,39

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 38: I. PENDAHULUAN -  · PDF fileagar usaha peternakan kado lebih produktif, efektif dan efisien sehingga ... domba ekor gemuk (DEG), dengan ciri-ciri memiliki ekor yang sangat

��

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Kambing - Domba

Lampiran 7. Harga daging dan kambing/domba hidup pada tingkat eceranmenurut propinsi tahun 2002

(Rp/Kg.)

No Propinsi Kambing/DombaHidup

DagingKambing/Domba

1 Nanggroe Aceh Darussalam 25.125 35.6262 Sumatera Utara 12.000 29.0003 Sumatera Barat 6.500 15.0004 Riau 16.708 26.4385 Jambi 10.987 31.3676 Sumatera Selatan 8.875 25.0007 Bengkulu - -8 Lampung 10.600 25.9509 D.K.I Jakarta - -

10 Jawa Barat - -11 Jawa Tengah 11.500 22.50012 D.I. Yogyakarta 14.667 -13 Jawa Timur 12.544 21.33914 Bali 23.500 39.16715 Nusa Tenggara Barat 10.542 23.30016 Nusa Tenggara Timur 7.000 25.00017 Kalimantan Barat 23.012 38.00018 Kalimantan Tengah 13.000 -19 Kalimantan Selatan 14.131 31.28620 Kalimantan Timur 15.000 35.00021 Sulawesi Utara 15.000 -22 Sulawesi Tengah 12.500 27.41723 Sulawesi Selatan 13.000 23.00024 Sulawesi Tenggara 13.125 -25 Maluku - -26 Papua - -27 Bangka Belitung 19.208 -28 Banten - -29 Gorontalo - -30 Maluku Utara - -

Sumber : Direktorat Jenderal Peternakan, 2004

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 39: I. PENDAHULUAN -  · PDF fileagar usaha peternakan kado lebih produktif, efektif dan efisien sehingga ... domba ekor gemuk (DEG), dengan ciri-ciri memiliki ekor yang sangat
Page 40: I. PENDAHULUAN -  · PDF fileagar usaha peternakan kado lebih produktif, efektif dan efisien sehingga ... domba ekor gemuk (DEG), dengan ciri-ciri memiliki ekor yang sangat