i. pendahuluan i.1. latar belakang · kerangka acuan kerja (kak) pekerjaan detail engineering...

12
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN Detail Engineering Design (DED) Gedung DPU Madukoro I. PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Dalam Sistem Organisasi dan Tata Kelola (SOTK) baru Pemerintah Kota Semarang, ada penggabungan dua dinas teknis yang sebelumnya berdiri sendiri, yaitu Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Energi Sumber Daya Mineral dan Dinas Bina Marga menjadi satu yaitu Dinas Pekerjaan Umum. Dengan penggabungan tersebut maka jumlah pegawai bertambah cukup signifikan sedangkan Kantor sebelumnya tidak cukup menampung semua pegawai, disamping itu kantor-kantor sebelumnya digunakan untuk operasional Dinas yang lain. Oleh sebab itu perlu adanya kantor baru yang cukup representatif untuk mewadahi aktivitas pegawai Dinas Pekerjaan Umum. Kantor yang dipakai saat ini oleh Dinas Pekerjaan Umum tidak memadai untuk operasional Dinas Pekerjaan Umum terutama perbandingan luas ruangan dengan jumlah pegawai. Dalam rangka memperlancar kinerja dan operasional Dinas Pekerjaan Umum, maka menjadi penting menambah kapasitas ruangan dengan menambah gedung kantor baru. Setiap pembangunan gedung pemerintah wajib adanya perencanaan yang matang dan detail karena itu diperlukan adanya penyusunan Detail Engineering Design (DED) Gedung DPU Madukoro. Dalam rangka pengadaan jasa konsultansi perencanaan teknis tersebut, Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini disajikan sebagai dasar acuan bagi para penyedia jasa konsultansi dalam mengajukan penawaran. I.2. MAKSUD TUJUAN Maksud dari kegiatan ini adalah menyediakan kantor operasional dinas yang representatif untuk pegawai Dinas Pekerjaan Umum. Sedangkan tujuan dari kegiatan ini adalah: Meningkatnya kualitas kerja pegawai Dinas Pekerjaan Umum dengan adanya kantor baru yang representatif. 1

Upload: dinhhanh

Post on 02-Mar-2019

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)PEKERJAAN

Detail Engineering Design (DED)Gedung DPU Madukoro

I. PENDAHULUAN

I.1. LATAR BELAKANG

Dalam Sistem Organisasi dan Tata Kelola (SOTK) baru Pemerintah Kota

Semarang, ada penggabungan dua dinas teknis yang sebelumnya berdiri sendiri,

yaitu Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Energi Sumber Daya Mineral dan

Dinas Bina Marga menjadi satu yaitu Dinas Pekerjaan Umum. Dengan

penggabungan tersebut maka jumlah pegawai bertambah cukup signifikan

sedangkan Kantor sebelumnya tidak cukup menampung semua pegawai, disamping

itu kantor-kantor sebelumnya digunakan untuk operasional Dinas yang lain. Oleh

sebab itu perlu adanya kantor baru yang cukup representatif untuk mewadahi

aktivitas pegawai Dinas Pekerjaan Umum.

Kantor yang dipakai saat ini oleh Dinas Pekerjaan Umum tidak memadai

untuk operasional Dinas Pekerjaan Umum terutama perbandingan luas ruangan

dengan jumlah pegawai. Dalam rangka memperlancar kinerja dan operasional Dinas

Pekerjaan Umum, maka menjadi penting menambah kapasitas ruangan dengan

menambah gedung kantor baru. Setiap pembangunan gedung pemerintah wajib

adanya perencanaan yang matang dan detail karena itu diperlukan adanya

penyusunan Detail Engineering Design (DED) Gedung DPU Madukoro. Dalam

rangka pengadaan jasa konsultansi perencanaan teknis tersebut, Kerangka Acuan

Kerja (KAK) ini disajikan sebagai dasar acuan bagi para penyedia jasa konsultansi

dalam mengajukan penawaran.

I.2. MAKSUD TUJUAN

Maksud dari kegiatan ini adalah menyediakan kantor operasional dinas yang

representatif untuk pegawai Dinas Pekerjaan Umum.

Sedangkan tujuan dari kegiatan ini adalah:

Meningkatnya kualitas kerja pegawai Dinas Pekerjaan Umum dengan adanya

kantor baru yang representatif.

1

Kebutuhan ruang untuk kegiatan operasional Dinas Pekerjaan Umum akan

terpenuhi dengan lebih baik.

I.3. SASARAN

Sasaran dari kegiatan ini adalah:

Tersusunnya dokumen detail engineering design (DED) Gedung DPU

Madukoro berdasarkan aturan digunakan sebagai pedoman dalam pembangunan

fisik dilapangan;

Dasar penyusunan paket kegiatan untuk pembangunan Gedung DPU Madukoro

yang lebih komprehensif.

Tersedianya dokumen arahan untuk pengawasan dan pengendalian pelaksanaan

kegiatan pembangunan Gedung DPU Madukoro.

II. DASAR HUKUM

1. Undang-undang Republik Indonesia No.26 Tahun 2007, tentang Penataan

Ruang;

2. Undang-undang Republik Indonesia No.28 Tahun 2002, tentang Bangunan

Gedung;

3. Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 beserta perubahannya tentang

Pengadaan Barang/ JasaPemerintah;

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2005 tentang

Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 tahun 2002 tentang

Bangunan Gedung;

5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30/PRT/M/2006 tentang Pedoman

Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan;

6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 05/PRT/M/2008 tentang pedoman

penyediaan dan pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan;

7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 30/PRT/M/2006 tentang

Persyaratan Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Umum dan

Lingkungan;

2

8. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 14 Tahun 2011 tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah Kota Semarang Tahun 2011 – 2031;

9. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 7 Tahun 2010 tentang Penataan Ruang

Terbuka Hijau (RTH);

10. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bangunan

Gedung;

11. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pengelolaan

Lingkungan Hidup di Kota Semarang;

12. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 16 Tahun 2016 tentang APBD Kota

Semarang Tahun Anggaram 2017;

13. Peraturan Walikota Semarang Nomor 129 Tahun 2016 tentang Penjabaran

APBD Kota Semarang Tahun Anggaran 2017;

III. LOKASI KEGIATAN

Lokasi kegiatan ini adalah di Jl. Madukoro raya no.7 Kota Semarang.

IV. LINGKUP KEGIATAN

Kegiatan pembangunan Gedung DPU Madukoro ini merupakan pembangunan

gedung kantor pemerintah yang dalam perencanaannya harus mengacu pada peraturan

3

-peraturan tentang bangunan gedung pemerintah yang berlaku. Kegiatan yang

dilakukan meliputi beberapa tahapan, antara lain:

a. Pengukuran dan Identifikasi awal

Merupakan tahap penelitian dan pendokumentasian yang terdiri atas

pengumpulan data-data awal seperti foto awal lokasi dan sekitarnya, data lokasi

kegiatan seperti luasan tapak,batas-batas tapak,dan pola lalu lintas sekitar tapak.

Analisa lalu lintas sekitar tapak menjadi penting mengingat lokasi kegiatan dekat

dengan perlintasan rel kereta api. Arah angin dan arah sinar matahari terhadap tapak

juga menjadi pertimbangan dalam mendesain bangunan. Elemen-elemen lain yang

perlu di data antara lain sungai dan drainase yang ada, pola aliran air

hujan,genangan air hujan, pedestrian, pohon dan jalur hijau.

Beriringan dengan pendataan lapangan, dilakukan pengukuran tapak dengan

theodolit /total station dan penetuan titik ikat (Bench Mark). Kemudian

penyelidikan tanah, terdiri dari uji sondir dan boring disertai uji laboratorium. Data-

data tersebut yang digunakan sebagai acuan dalan proses desain. Sebelum kegiatan

diatas dilakukan, setelah ditetapkan sebagai pemenang seleksi jasa konsultan,

konsultan yang bersangkutan segera berkoordinasi dan berkonsultasi kepada

Pejabat Pembuat Komitmen untuk langkah-langkah selanjutnya.

b. Konsep Desain awal

Pada tahap ini konsultan telah mempunyai konsep desain dan alternatif desain

untuk kemudian dikonsultasikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen. Proses konsultasi

bisa berlangsung diluar kegiatan resmi yang diagendakan. Dalam pembahasan resmi

dengan Pejabat Pembuat Komitmen bersama Tim Teknis (jika ada), pihak Konsultan

wajib menghadirkan Ketua Tim dan Tenaga Ahli bersangkutan ( tidak harus semua

hadir) untuk memaparkan konsep desain awal yang diajukan. Yang harus diperhatikan

oleh konsultan dalam proses desain ini adalah:

- Tema : Tema sebagai dasar pengembangan rancangan diserahkan kepada

kreatifitas konsultan

- Konsep : Konsep yang merupakan penjabaran tema agar disesuaikan

dengan Pengguna bangunan yaitu Dinas Pekerjaan Umum. Unsur-unsur

Arsitektur hijau dan modernitas serta tradisionalitas bisa dikombinasikan

4

dalam penjabaran konsep bangunan sehingga kesan Post Modern

bangunan terasa.

- Zoning : zonasi pemisahan ruang publik, ruang private, sirkulasi baik

manusia maupun kendaraan untuk dipikirkan dengan matang karena

sebagai dasar pemrograman ruang.

- Program ruang : untuk menyusun kebutuhan ruang yang diperlukan pihak

konsultan berkoordinasi dengan Pejabat Pembuat Komitmen

c. Pengembangan Konsep dan Rancangan

Pada tahapan ini program ruang sudah matang dan mulai muncul sketsa

denah awal dan bentuk bangunan sudah mulai dimunculkan dalam posisi tampak,

potongan maupun model 3D perspektif kasar. Pada tahap diharapkan sudah

kelihatan pola sirkulasi antar ruang yang dibutuhkan, sirkulasi kendaraan termasuk

zona parkir, sirkulasi bongkar muat barang, sistem transportasi vertikal karena

gedung ini rencana dibangun 5 (lima) lantai. Laporan disusun sesuai kaidah

penyusunan laporan konsultansi, bisa dimungkinkan untuk mengubah standar

laporan sesuai kebutuhan dan kreativitas konsultan yang bersangkutan.

d. Pengembangan Rancangan

Pada tahapan ini gambar-gambar sketsa dimatangkan dalam bentuk gambar

perencanaan, sudah memuat perhitungan struktur bangunan (kekuatan struktur

bangunan dirancang untuk kondisi tahan gempa), perhitungan biaya dan

spesifikasi teknis termasuk elemen material arsitekturnya.

e. Finalisasi Rancangan

Semua tahapan perancangan telah selesai termasuk laporan-laporan

sebelumnya, hanya tinggal menyempurkan apabila ada revisi. Animasi 3D harus

selesai bersamaan dengan pengumpulan akhir semua laporan.

5

V. KEBUTUHAN TENAGA AHLI

Dalam pelaksanaan kegiatan ini, tenaga ahli yang dibutuhkan antara lain:

a. Ketua Tim (Ahli Arsitektur): 1 personil

- S1 Arsitektur lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri atau

perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau perguruan tinggi luar

negeri yang telah diakreditasi.

- Memiliki sertifikasi keahlian sesuai dengan bidang keahlian dikeluarkan

oleh Asosiasi yang telah disahkan oleh LPJK.

- Berpengalaman profesional minimal 5 (lima) tahun dibidang arsitektur

bangunan dan konservasi bangunan cagar budaya dilengkapi dengan

referensi kerja.

- Lingkup tugas ketua tim yaitu melakukan kajian dan detail desain aspek

arsitektur bangunan, lingkungan termasuk sistem drainase serta memimpin

dan mengkoordinir seluruh kegiatan anggota tim kerja dalam pelaksanaan

pekerjaan sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai sesuai waktu

penugasan.

- Berkerja selama 4 (empat) bulan.

b. Tenaga Ahli Struktur Bangunan Gedung: 1 personil

- Strata 1 (S1) Teknik Sipil lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri

atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau perguruan tinggi

luar negeri yang telah diakreditasi.

- Memiliki sertifikasi keahlian sesuai dengan bidang keahlian dikeluarkan

oleh Asosiasi yang telah disahkan oleh LPJK.

- Berpengalaman profesional minimal 3 (tiga) tahun sesuai bidang keahlian

dilengkapi dengan referensi kerja.

- Lingkup tugas tenaga ahli ini yaitu melakukan kajian dan detail struktur

bawah bangunan/pondasi dan bangunan atas. Tugas tambahan lain yaitu

bersama Ketua Tim menganalisa lalu lintas terutama di persimpangan rel

kereta api dan rekomendasi penanganannya.

- Berkerja selama 4 (empat) bulan.

6

c. Tenaga Ahli Mekanikal: 1 personil

- Strata (S1) Teknik Mesin lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri

atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau perguruan tinggi

luar negeri yang telah diakreditasi

- Memiliki sertifikasi keahlian sesuai dengan bidang keahlian dikeluarkan

oleh Asosiasi yang telah disahkan oleh LPJK.

- Berpengalaman profesional minimal 3 (tiga) tahun sesuai bidang keahlian

dilengkapi dengan referensi kerja.

- Lingkup tugas tenaga ahli ini yaitu melakukan kajian dan detail desain aspek

utilitas mekanikal seperti genset, plumbing ,Air Conditioning, termasuk

trasportasi vertikal seperti escalator atau elevator untuk Bangunan.

- Berkerja selama 3,5 (tiga setengah) bulan.

d. Tenaga Ahli Elektrikal: 1 personil

- Strata (S1) Teknik Elektro lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri

atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau perguruan tinggi

luar negeri yang telah diakreditasi

- Memiliki sertifikasi keahlian sesuai dengan bidang keahlian dikeluarkan

oleh Asosiasi yang telah disahkan oleh LPJK.

- Berpengalaman profesional minimal 3 (tiga) tahun sesuai bidang keahlian

dilengkapi dengan referensi kerja.

- Lingkup tugas tenaga ahli ini yaitu melakukan kajian dan detail desain

aspek utilitas elektrikal untuk Bangunan. Termasuk perhitungan daya listrik

dan pengkabelan untuk semua elemen mekanikal.

- Berkerja selama 3,5 (tiga setengah) bulan.

e. Tenaga Ahli Estimasi Biaya dan Dokumen Tender: 1 personil

- Strata (S1) Teknik Sipil lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri atau

perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau perguruan tinggi luar

negeri yang telah diakreditasi

- Memiliki sertifikasi keahlian sesuai dengan bidang keahlian dikeluarkan

oleh Asosiasi yang telah disahkan oleh LPJK.

7

- Berpengalaman profesional minimal 3 (tiga) tahun sesuai bidang keahlian

dilengkapi dengan referensi kerja.

- Lingkup tugas tenaga ahli ini yaitu melakukan perhitungan estimasi biaya

proyek dan penyusunan dokumen lelang.

- Berkerja selama 4 (empat) bulan.

f. Tenaga Ahli Mekanika Tanah: 1 personil

- Strata (S1) Teknik Sipil lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri atau

perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau perguruan tinggi luar

negeri yang telah diakreditasi

- Memiliki sertifikasi keahlian sesuai dengan bidang keahlian dikeluarkan

oleh Asosiasi yang telah disahkan oleh LPJK.

- Berpengalaman profesional minimal 3 (tiga) tahun sesuai bidang keahlian

dilengkapi dengan referensi kerja.

- Lingkup tugas tenaga ahli ini yaitu melakukan analisa dan perhitungan

kekuatan tanah dan menentukan jenis pondasi yang aman untuk bangunan.

- Berkerja selama 1,5 (satu setengah)

bulan. g. Tenaga Pendukung

Tenaga ahli tersebut diatas dalam pelaksanaan tugas dibantu oleh tenaga

pendukung yang dibutuhkan, diantaranya sebagai berikut:

- 1 orang Juru ukur bangunan gedung minimal lulusan SMK teknik bangunan,

pengalaman minimal 3 tahun, berkerja selama selama 1 (satu) bulan

- 2 orang Juru Gambar Arsitektur, menguasai AutoCAD minimal lulusan

SMK teknik bangunan, pengalaman minimal 3 tahun, berkerja selama

selama 4(empat) bulan

- 2 orang Operator Komputer, minimal lulusan SMK/SMA dengan pengalaman

dalam mengoperasikan komputer, berkerja selama selama 4 (empat) Bulan

- 2 orang Administrator teknik proyek/keuangan dengan pengalaman dalam

administrasi proyek /keuangan minimal 3(tiga) tahun ,minimal lulusan

SMA/SMK, berkerja selama 4 (empat) bulan.

8

VI. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Jangka waktu pelaksanaan kegiatan Penyusunan Detail Engineering Design (DED)

Revitalisasi Pasar Johar adalah selama 4 (empat) bulan atau 120 (seratus duapuluh)

hari kalender terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

VII. PELAPORAN

Jenis laporan yang harus diserahkan oleh penyedia jasa meliputi:

a. Laporan Konsep Desain Awal: minimal 3 (tiga) buku (dalam format A4

& A3)

Laporan Konsep Desain awal memuat substansi sebagai berikut:

Pemahaman terhadap Kerangka Acuan Kerja, metode dan rencana kerja,

termasuk kajian kepustakaan, juga kajian berbagai peraturan daerah setempat

yang terkait dengan perencanaan.

Gambaran umum dan hasil survey awal kawasan perencanaan

Konsep desain, yang memuat sketsa gagasan dalam skala memadai yang

menggambarkan gagasan rancangan yang jelas tentang pola pembagian ruang

dan bentuk bangunan, program, dan konsep rancangan, program ruang yang

mengakomodasi aktivitas pegawai Dinas Pekerjaan Umum, fasilitas pendukung

dan prasarana sarana lainnya, dan hubungan antar ruang dan integrasi terhadap

kawasan sekitar

Softcopy dan hardcopy laporan

Rencana Pelaksanaan Pembahasan laporan pendahuluan

b. Laporan Pendahuluan: minimal 3 (tiga) buku (dalam format A4 & A3)

Laporan Pendahuluan memuat substansi sebagai berikut:

Hasil pelaksanaan survei data primer data sekunder

Konsep desain yang telah diperbaiki sesuai kesepakatan rapat pembahasan pertama

Hasil pra-rancangan, yang memuat rencana tapak termasuk blok plan, site

development, prasarana sarana dan utilitas tapak dan bangunan, shoftscape dan

hardscape, pra-rancangan bangunan termasuk program dan konsep ruang

Softcopy dan hardcopy laporan

Rencana Pelaksanaan Pembahasan laporan antara

9

c. Laporan Antara: minimal 3 (tiga) buku (dalam format A4 & A3)

Laporan Pengembangan Rencana memuat substansi sebagai berikut:

Hasil pra-rancangan yang telah diperbaiki sesuai kesepakatan dalam

pembahasan pendahuluan

Hasil rancangan berupa gambar teknik rencana pelaksanaan , memuat denah

tapak/kawasan, denah bangunan, denah utilitas bangunan lengkap, tampak dan

potongan bangunan lengkap, perspektif dari beberapa sudut pandang, gambar

3(tiga) dimensi, elemen material arsitektur baik shoftscape dan hardscape,

perkiraan biaya dan garis besar spesifikasi teknis.

Softcopy dan hardcopy laporan

Rencana Pelaksanaan Pembahasan laporan akhir

d. Laporan Akhir: minimal 3 (tiga) buku (dalam format A4 & A3)

Laporan Akhir memuat rencana detail Arsitektural dengan substansi sebagai berikut:

Album Gambar Perencanaan: 3 buku (dalam format A3)

Gambar-gambar pelaksanaan lengkap (denah,tampak,potongan), detail arsitektur

dan interior, detail struktur, detail mekanikal dan elektrikal, detail prasarana

sarana dan utilitas, softscape dan hardscape dengan detail gambar skala 1:100,

1:50, 1:20, 1:10, 1:5. Ditambah Perspektif dari beberapa sudut pandang.

Rencana Anggaran Biaya (RAB/ Estimasi Biaya) dan rincian perhitungan volume

pelaksanaan pekerjaan (back up volume) : 3 (tiga) buku

Laporan akhir perencanaan: 3 (tiga) buku (dalam format A4)

Dokumen Tender : Gambar pelaksanaan, Rencana Anggaran Biaya (RAB), Daftar

kuantitas dan harga (Bill of Quantity), Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)

termasuk didalamnya spesifikasi teknis, jadwal pelaksanaan pekerjaan (kurva S),

sebanyak 1 (satu) buku.

e. Video Animasi 3D : 1 unit

Video animasi 3D berdurasi 3-5 menit dengan format AVI atau MP4 dengan

resolusi Full HD 1080 pixel sebanyak 1 unit. Rendering Animasi 3D maupun

sequence minimal standar 3Dmax dan V-ray. Video Animasi ini berisi animasi

sequence dan perspektif yang informatif.

10

f. Rapat pembahasan dan Konsultasi

Dalam setiap rapat pembahasan konsultan membuat notulen berisi garis besar

pembahasan dan diskusi yang nantinya akan disertakan pada saat pengumpulan

laporan akhir dan bertanda tangan dari Pihak Pejabat Pembuat Komitmen atau yang

mewakili dan pihak konsultan. Tujuannya untuk memantau perkembangan kemajuan

pekerjaan sehingga ada kontrol waktu yang ketat dalam setiap proses tahapan

pekerjaan.

Dalam setiap rapat pembahasan pihak konsultan wajib mendatangkan Ketua

Tim Ahli atau salah satu Ahli yang ada dalam kontrak yang menguasai materi yang

didiskusikan pada saat itu. Pejabat Pembuat Komitmen memfasilitasi tempat rapat

pembahasan untuk diskusi dan konsultasi. Konsultan dapat meminta kepada Pejabat

Pembuat Komitmen untuk melakukan konsultasi diluar waktu pembahasan resmi

jika diperlukan.

Semua file mulai dari proses awal sampai dengan laporan akhir disimpan

kedalam flashdisk sebanyak 2 (dua) buah dan diserahkan bersamaan dengan

penyerahan laporan akhir.

VIII. SUMBER PENDANAAN

Kegiatan ini dibiayai dengan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan

Belanja Daerah (APBD) Kota Semarang Tahun 2017.

IX. PERSYARATAN KHUSUS

Penyedia jasa diwajibkan untuk mempunyai kantor atau Base Camp di Kota

Semarang, jika penyedia jasa berasal dari luar Kota Semarang, maka biaya untuk

sewa kantor atau Base Camp ditanggung oleh penyedia jasa itu sendiri (tidak

termasuk di dalam kontrak).

X. PENGELOLA KEGIATAN

Kegiatan ini dikelola oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang atas nama

Pemerintah Kota Semarang yang bekerjasama dengan pihak ketiga (Jasa

Konsultansi).

11

Semarang, ……………………2017

Pejabat Pembuat KomitmenDetail Engineering Design (DED)

Gedung DPU MadukoroDinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang

M. TEQI WIJAYA, STNIP. 19790707 200901 1 006

12