i. pendahuluan 1.1 latar belakangrepository.utu.ac.id/874/1/i-v.pdf · ikan air tawar lainnya...

38
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan meningkatnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang manfaat ikan sebagai bahan makanan dan kesehatan menyebabkan tingkat konsumsi ikan juga meningkat. Sebagai bahan makanan ikan merupakan salah satu sumber protein hewani dengan harga relatif murah dibandingkan dengan jenis ikan air tawar lainnya dengan mengandung gizi yang tinggi dan kaya akan asam lemak omega 3 yang bagus untuk pertumbuhan otak anak anak dan mengurangi resiko serangan jantung. hal ini yang menyebabkan permintaan ikan dari hari ke hari mengalami peningkatan seiring dengan jumlah pertumbuhan penduduk. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan ikan, telah ditempuh berbagai usaha diantaranya pembudidayaan secara exstensif, semi intensif maupun intensif. Salah satu ikan yang menjadi primadona saat ini adalah lele sangkuriang (Clarias sp), Lele Sangkuriang merupakan hasil perbaikan genetik melalui cara silang balik (back cross) antara induk betina generasi kedua (F 2 ) dengan induk jantan generasi keenam (F 6 ). Kemudian menghasilkan jantan dan betina F 2-6 . Jantan F 2-6 selanjutnya dikawinkan dengan betina generasi kedua (F 2 ) sehingga menghasilkan lele sangkuriang (Ahmadi.,et al, 2012). Keistimewaan dari lele sangkuriang ini tidak jauh berbeda dengan lele dumbo karena berasal dari induk lele dumbo, tetapi tingkat derajat penetasan telur dan fekunditas telur yang tinggi. Perkembangan usaha budidaya lele sangkuriang telah menyebabkan permintaan bibit turut meningkat.Penyediaan bibit merupakan tahap awal

Upload: others

Post on 12-Nov-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.utu.ac.id/874/1/I-V.pdf · ikan air tawar lainnya dengan mengandung gizi yang tinggi dan kaya akan asam lemak omega 3 yang bagus untuk

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejalan dengan meningkatnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat

tentang manfaat ikan sebagai bahan makanan dan kesehatan menyebabkan tingkat

konsumsi ikan juga meningkat. Sebagai bahan makanan ikan merupakan salah

satu sumber protein hewani dengan harga relatif murah dibandingkan dengan jenis

ikan air tawar lainnya dengan mengandung gizi yang tinggi dan kaya akan asam

lemak omega 3 yang bagus untuk pertumbuhan otak anak – anak dan mengurangi

resiko serangan jantung. hal ini yang menyebabkan permintaan ikan dari hari ke

hari mengalami peningkatan seiring dengan jumlah pertumbuhan penduduk.

Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan ikan, telah ditempuh

berbagai usaha diantaranya pembudidayaan secara exstensif, semi intensif

maupun intensif. Salah satu ikan yang menjadi primadona saat ini adalah lele

sangkuriang (Clarias sp), Lele Sangkuriang merupakan hasil perbaikan genetik

melalui cara silang balik (back cross) antara induk betina generasi kedua (F2)

dengan induk jantan generasi keenam (F6). Kemudian menghasilkan jantan dan

betina F2-6. Jantan F2-6 selanjutnya dikawinkan dengan betina generasi kedua (F2)

sehingga menghasilkan lele sangkuriang (Ahmadi.,et al, 2012). Keistimewaan

dari lele sangkuriang ini tidak jauh berbeda dengan lele dumbo karena berasal dari

induk lele dumbo, tetapi tingkat derajat penetasan telur dan fekunditas telur yang

tinggi.

Perkembangan usaha budidaya lele sangkuriang telah menyebabkan

permintaan bibit turut meningkat.Penyediaan bibit merupakan tahap awal

Page 2: I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.utu.ac.id/874/1/I-V.pdf · ikan air tawar lainnya dengan mengandung gizi yang tinggi dan kaya akan asam lemak omega 3 yang bagus untuk

2

menentukan keberhasilan usaha budidaya dan oleh karena itu dituntut

ketersediaan benih yang baik dari segi mutu dan jumlah dari balai – balai

pembenihan ikan.

Pada saat setelah menetas hingga hari ke 3 benih ikan lele sangkuriang

masih mendapatkan asupan makanan dari kuning telur atau yolk sack dari

tubuhnya. Setelah 3 hari ke depan dapat diberikan pakan tambahan berupa kuning

telur yang telah direbus atau zooplankton yang sesuai dengan bukaan mulutnya

dan alat pencernaan yang masih lemah dalam tubuhnya. Barulah pada hari ke 14

benih lele sangkuriang dapat diberikan asupan pakan lain selain zooplankton

(Susanto, 2007).

Banyak makanan alami maupun buatan pabrik yang tersedia dipasaran

maupun dialam bagi pakan alami. Beberapa pakan yang cocok bagi larva lele

sengkuriang yaitu zooplankton, kutu air, maggot, moina, rotifera, Tubifex, jentik

nyamuk dan pellet butiran berupa bubur tepung ikan, tepung udang, dan kuning

telur (Soetomo, 2000). Namun belum diketahui jenis pakan yang terbaik untuk

memacu pertumbuhan benih ikan lele sangkuriang. Berdasarkan hal tersebut,

maka perlu dilakukan penelitian tentang pemberian pakan dari beberapa jenis

pakan tersebut untuk melihat pertumbuhan lele sangkuriang. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan benih ikan lele Sangkuriang selama

diberikan pakan yang berbeda berupa maggot, cacing tanah dan jentik

nyamuksehingga diperoleh informasi jenis pakan yang paling baik untuk benih

ikan lele sangkuriang.

Page 3: I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.utu.ac.id/874/1/I-V.pdf · ikan air tawar lainnya dengan mengandung gizi yang tinggi dan kaya akan asam lemak omega 3 yang bagus untuk

3

1.2 Rumusan Masalah.

Banyak jenis pellet dipasaran dengan jenis protein yang berbeda. Tetapi

harga pellet pabrikan dipasaran harganya sangat mahal dan tidak terjangkau para

petani ikan. Beberapa pakan alternatif yang cocok untuk lele sangkuring seperti

cacing tanah, maggot, dan jentik nyamuk banyak tersedia dialam dengan jumlah

yang melimpah.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pakan alami cacing

tanah, maggot, dan jentik nyamuk dengan mengunakan pellet pabrik control atau

pembandingan mana dari ke tiga pakan tersebut yang pertumbuhannya bagus dan

terbaik.Dipilihnya pengunaaan pakan alami cacing tanah, maggot, dan jentik

nyamuk pada penelitian ini karena selain mudah didapat seperti jentik nyamuk

dan mudah di budidaya seperti maggot dan cacing tanah

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan cacing tanah, jentik nyamuk

dan maggot yang berbeda terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih

ikan sangkuriang (Clarias gariepinus).

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah memberikan informasi kepada pembudidaya

ikan lele sangkuriang tentang jenis pakan mana yang optimal bagi pertumbuhan

benih ikan lele sengkuriang dan sebagai panduan bagi dunia khususnya di dunia

perikanan budidaya.Selain itu manfaat penelitian ini untuk akademisi sebagai

bahan untuk penelitian lanjutan, sedangkan untuk praktisi untuk pengembangan

budidaya perikanan.

Page 4: I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.utu.ac.id/874/1/I-V.pdf · ikan air tawar lainnya dengan mengandung gizi yang tinggi dan kaya akan asam lemak omega 3 yang bagus untuk

4

1.5 Hipotesis

Pemberian pakan alamidari cacing tanahdapat meningkatkan pertumbuhan

dankelangsungan hidup benih ikan LeleSangkuriang.

Page 5: I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.utu.ac.id/874/1/I-V.pdf · ikan air tawar lainnya dengan mengandung gizi yang tinggi dan kaya akan asam lemak omega 3 yang bagus untuk

5

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ikan Lele Sangkuriang

2.1.1 Klasifikasi Ikan Lele Sangkuriang

Lele sangkuriang merupakan hasil perbaikan genetika lele dumbo melalui

silang balik (backcross). Sehingga klasifikasinya sama dengan lele dumbo yakni:

Phyllum:Chordata, Kelas: Pisces, Subkelas: Teleostei, Ordo:

Ostariophys, Subordo:Siluroidea, Famili: Clariidae, Genus: Clarias, Spesies: Cla

rias sp (Lukito, 2002).

2.1.2 Proses Perbaikan Genetik.

Lele Sangkuriang merupakan hasil perbaikan genetik melalui cara silang

balik (back cross) antara induk betina generasi kedua (F2) dengan induk jantan

generasi keenam (F6). Kemudian menghasilkan jantan dan betina F2-6.Jantan F2-

6 selanjutnya dikawinkan dengan betina generasi kedua (F2) sehingga

menghasilkan lele sangkuriang.Induk betina F2 merupakan koleksi yang ada di

Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi yang

berasal dari keturunan kedua lele dumbo yang diintroduksi dari Afrika ke

Indonesia tahun 1985. Sedangkan induk jantan F6 merupakan sediaan induk yang

ada di Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar Sukabumi (Ahmadi.,et al,

2012).

Meskipun induk awal lele sangkuriang berasal dari ikan lele dumbo, antara

keduanya tetap memiliki perbedaan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel

1 di bawan ini:

Page 6: I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.utu.ac.id/874/1/I-V.pdf · ikan air tawar lainnya dengan mengandung gizi yang tinggi dan kaya akan asam lemak omega 3 yang bagus untuk

6

Tabel 1. Karakter Reproduksi Lele Sangkuriang dan Lele Dumbo.

Deskripsi Lele Sangkuriang Lele Dumbo

Kematangan 8 – 9 4 – 5

Fekunditas (butir/kilogram induk

betina) 40.000 – 60.000 20.000 – 30.000

Diameter telur (mm) 1,1 – 1,4 1,1 – 1,4

Lamanya inkubasi telur pada suhu

23o-24

oC (jam)

30 – 36 30 – 36

Lamanya kantung telur terserap pada

23o-24

oC (hari)

4 – 5 4 – 5

Derajat penetasan telur (%) > 90 > 80

Sifat larva Tidak kanibal Tidak kanibal

Kelangsungan hidup larva (%) 90 – 95 90 – 95

Pakan alami larva Moina sp, Daphnia

sp, Tubifex sp

Moina sp,

Daphnia sp,

Tubifex sp

Sumber: Effendi, 2004.

2.1.3 Ciri – Ciri Morfologi

Secara umum morfologi ikan lele sangkuriang tidak memiliki banyak

perbedaan dengan lele dumbo yang selama ini banyak dibudidayakan. Hal

tersebut dikarenakan lele sangkuriang sendiri merupakan hasil silang dari induk

lele dumbo. Tubuh ikan Lele Sangkuriang mempunyai bentuk tubuh memanjang,

berkulit licin, berlendir, dan tidak bersisik (Ahmadi.,et al, 2012).

Bentuk kepala menggepeng (depress), dengan mulut yang relatif lebar,

mempunyai empat pasang sungut.Lele Sangkuriang memiliki tiga sirip tunggal,

yakni sirip punggung, sirip ekor, dan sirip dubur. Sementara itu, sirip yang yang

berpasangan ada dua yakni sirip dada dan sirip perut.Pada sirip dada (pina

thoracalis) dijumpai sepasang patil atau duri keras yang dapat digunakan untuk

mempertahankan diri dan kadang-kadang dapat dipakai untuk berjalan

dipermukaan tanah atau pematang. Pada bagian atas ruangan rongga insang

Page 7: I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.utu.ac.id/874/1/I-V.pdf · ikan air tawar lainnya dengan mengandung gizi yang tinggi dan kaya akan asam lemak omega 3 yang bagus untuk

7

terdapat alat pernapasan tambahan (organ Arborescent), bentuknya seperti batang

pohon yang penuh dengan kapiler-kapiler darah (Ahmadi.,et al, 2012).

2.1.4 Habitat

Lele Sangkuriang dapat hidup di lingkungan yang kualitas airnya sangat

jelek. Kualitas air yang baik untuk pertumbuhan yaitu kandungan

O2 6ppm, CO2 kurang dari 12 ppm, suhu (24 – 26) o C, pH (6 –

7), NH3 kurang dari 1 ppm dan daya tembus matahari ke dalam air maksimum 30

cm (Lukito, 2002).

2.1.5 Tingkah Laku

Ikan lele dikenal aktif pada malam hari (Nokturnal).Pada siang hari, ikan

lele lebih suka berdiam didalam lubang atau tempat yang tenang dan aliran air

tidak terlalu deras.Ikan lele mempunyai kebiasaan mengaduk-aduk lumpur dasar

untuk mencari binatang – binatang kecil (bentos) yang terletak di dasar perairan

(Simanjutak, 1989).

2.1.6 Kebiasaan Makanan

Benih ikan Lele Sangkuriang menyukai jasad renik seperti protozoa,

crustacea yang halus, rotifera, dan fitoplankton.Setelah dewasa, ikan lele

sangkuriang lebih menyukai larva insekta, udang, cacing, ikan, dan bahan

organik/detritus yang berada didasar kolam.Selain itu, lele juga mau memakan

jasad hewan yang membusuk.Olek karena itu ikan lele sering disebut scravenger

atau pemakan bangkai.Binatang ini hidup dialam sebagai binatang yang aktif

Page 8: I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.utu.ac.id/874/1/I-V.pdf · ikan air tawar lainnya dengan mengandung gizi yang tinggi dan kaya akan asam lemak omega 3 yang bagus untuk

8

mencari makan pada malam hari.Namun dikolam, ikan lele sudah bisa dilatih

untuk aktif pada siang hari.Lele tergolong ikan pemakan segala (omnivora), tetapi

lebih menyukai pakan yang berasal dari hewan (Susanto, 2007).

2.1.7 Perkembangbiakan

Ikan lele mencapai kedewasaan setelah mencapai ukuran 100 gram atau

lebih. Jika sudah masanya berkembang biak, ikan jantan dan betina berpasangan.

Pasangan itu lalu mencari tempat, yakni lubang yang teduh dan aman untuk

bersarang.Lubang sarang ikan lele terdapat kira – kira 20 – 30 cm dibawah

permukaan air.Ikan lele tidak membuat sarang dari suatu bahan (jerami atau

rumput – rumputan) seperti ikan gurame, melainkan hanya meletakkan telurnya di

atas dasar lubang sarangnya itu. Setelah menunggu 24 – 48 jam, telur – telur akan

dibuahi oleh induk jantan dan warna telur akan berubah. Jika berwarna

putih,berarti gagal dibuahi. Jika berhasil dibuahi,warna telur berubah kuning

kemerahan. Pada perkawinannya, induk betina melepaskan telur bersamaan

waktunya dengan jantan melepaskan mani (sperma) di dalam air. Terjadilah

permbuahan di dalam air.Telur yang telah dibuahi dijaga oleh induk betina sampai

telur menetas dan cukup kuat untuk berenang. Lama penjagaan ini seminggu

sampai sepuluh hari. Setelah perkawinan, induk jantan meninggalkan sarang dan

tidak menghiraukan anak-anaknya. Dalam tempo 24 jam setelah perkawinan, telur

akan menetas. Selama seminggu sampai sepuluh hari anak ikan lele akan dijaga

oleh induknya sampai anak-anak ini cukup kuat meninggalkan sarangnya

(Djajadiredja, 1973).

Page 9: I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.utu.ac.id/874/1/I-V.pdf · ikan air tawar lainnya dengan mengandung gizi yang tinggi dan kaya akan asam lemak omega 3 yang bagus untuk

9

Biasanya ikan lele memijah sore hari pada musim dingin. Lain hal di

kolam pemeliharaan.Menurut pengalaman, dikolam ikan lele dapat memijah

sepanjang tahun, jadi tidak mengenal musim.Hal ini mungkin disebabkan keadaan

kolam yang dapat dialiri air baru setiap saat.Sungguhpun demikian, tanpa aliran

air atau sirkulasi air pun, ikan lele dapat juga memijah di kolam, tetapi

frekuensinya tidak begitu sering (Djajadiredja, 1973).

2.2 Pakan Alami

2.2.1 Maggot

Maggot merupakan organisme yang berasal dari telur black soldier yang

mengalami metamorfosis pada fase kedua setelah fase telur dan sebelum fase

pupa yang kemudian berubah menjadi lalat dewasa. Klasifikasi menurut

Wikipedia (2013) adalah sebagai berikut : Kingdom Animalia, Phylum

Arthropoda, Class Insecta, Ordo Diptera, Family Stratiomyidae, Subfamily

Hermetiinae, Genus Hermetia, danSpecies H. Illucens.

Maggot mengalami beberapa tahapan selama siklus hidupnya, yang

diawali dengan telur yang dihasilkan oleh black soldier, kemudian telur menetas

menjadi larva, larva berkembang menjadi pupa, dan akhirnya pupa menjadi black

soldier dewasa. Maggot umumnya dikenal sebagai organisme pembusuk karena

kebiasaannya mengkonsumsi bahan-bahan organik. Maggot mengunyah

makanannya dengan mulutnya yang berbentuk seperti pengait atau hook

(Tomberlin, 2009).

Maggot dapat tumbuh pada bahan organik yang membusuk di wilayah

temperate dan tropis. Maggot dewasa tidak makan, tetapi hanya membutuhkan air

Page 10: I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.utu.ac.id/874/1/I-V.pdf · ikan air tawar lainnya dengan mengandung gizi yang tinggi dan kaya akan asam lemak omega 3 yang bagus untuk

10

sebab nutrisi hanya diperlukan untuk reproduksi selama fase larva. Hermetia

illucens dalam siklus hidupnya tidak hinggap dalam makanan yang langsung

dikonsumsi manusia. Dalam usia dewasa makanan utamanya adalah sari bunga,

sedangkan pada usia muda makanannya berasal dari cadangan makanan yang ada

dalam tubuhnya. Perkembangbiakan dilakukan secara seksual, yang betina

mengandung telur, kemudian telur diletakan pada permukaan yang bersih, namun

berdekatan dengan sumber makanan yang cocok untuk larva. Larva kecil sangat

memerlukan banyak makanan untuk tumbuh sehingga menjadi pupa. Protein pada

Maggot 45% (Tomberlin, 2009).

2.2.2 Jentik Nyamuk

Jentik atau larva nyamuk ini biasa disebut pula dengan istilah cuk atau

uget-uget (Jawa). Tubuh jentik nyamuk terlihat berulir dan berwarna kelabu

kehitaman. Adapun panjang tubuhnya berkisar 10—25 mm. Siklus hidup jentik

nyamuk sejak menetas hingga menjadi nyamuk dewasa sekitar 5—6 hari.

Terdapat beberapa jenis jentik nyamuk, tergantung jenis nyamuk induknya.

Namun, secara umum jenis jentik nyamuk tersebut dapat dikonsumsi oleh ikan

benih ikan lele sangkuriang. Jentik berumur 2—3 hari sangat cocok untuk benih

ikan lele sangkuriang adalah berumur 2—3 bulan. Kandungan nutrisi kandungan

nutrisi yang terkandung dalam jentik nyamuk yaitu protein 15,58%; lemak 7,81%;

serat 3,46%; dan abu 1,4% (Sidharta dan Sitanggang, 2009).

Berikut adalah klasifikasi dari jentik nyamuk menurut wikipedia (2013):

Filum arthropoda, Kelas insecta, Bangsa diphtera, Suku culicidae, Marga aedes,

spesies aedes aegypty.

Page 11: I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.utu.ac.id/874/1/I-V.pdf · ikan air tawar lainnya dengan mengandung gizi yang tinggi dan kaya akan asam lemak omega 3 yang bagus untuk

11

Siklus hidup nyamuk sejak telur hingga menjadi nyamuk dewasa, sama

dengan serangga- serangga yang lain mengalami tingkatan (stadia) yang berbeda-

beda. Dalam siklus hidup nyamuk terdapat empat stadia, yaitu Stadium telur,

Larva, Pupa, dan dewasa. Stadium dewasa sebagai nyamuk yang hidup di alam

bebas, sedang ketiga stadia yang hidup dan berkembang di dalam air (Sidharta

dan Sitanggang, 2009).

Nyamuk akan meletakkan telurnya di tempat yang berair. Air dalam hal ini

merupakan faktor utama, oleh karena tanpa air telur tidak akan tumbuh dan

berkembang. Dalam keadaan kering telur akan cepat kering dan mati, meskipun

ada beberapa nyamuk yang telurnya dapat bertahan dalam waktu waktu lama

meskipun dalam lingkungan tanpa air (Sidharta dan Sitanggang, 2009).

Untuk perkembangan stadium jentik memerlukan tingkatan- tingkatan

pula, antara tingklatan yang satu dengan tingkatan lainnya bentuk dasarnya sama.

Selama stadium jentik dikenal empat tingkatan yang masing- masing tingkatan

dinamakan instar. Untuk jentik nyamuk instar pertama, kedua, ketiga dan keempat

bulu- bulu sudah lengkap, sehingga untuk identifikasi jentik diambil jentik instar

keempat Stadiumjentik memerlukan waktu kurang lebih satu minggu.

Pertumbuhan dan perkembangan jentik dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya

adalah temperatur, cukup tidaknya bahan makanan, ada tidaknya predator dalam

ai, dan lain sebagainya (Sidharta dan Sitanggang, 2009).

Pupa adalah stedium akhir dari nyamuk yang berada di dalam air. Stadium

pupa tidak memerlukan makanan dan merupakan stedium dalam keadaan inaktif.

Pada stadium ini terjadi pembentukan sayap sehingga setelah cukup waktunya

nyamuk yang keluar dari kepompong dapat terbang. Meskipun stadium pupa

Page 12: I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.utu.ac.id/874/1/I-V.pdf · ikan air tawar lainnya dengan mengandung gizi yang tinggi dan kaya akan asam lemak omega 3 yang bagus untuk

12

dalam keadaan inaktif, bukan berarti tidak ada proses kehidupan. Pupa tetap

memerlukan Oksigen, Oksigen masuk ke dalam tubuh melalui corong nafas.

Stadium pupa makan waktu kurang lebih 12 hari (Sidharta dan Sitanggang, 2009).

Dari pupa akan keluar nyamuk/ stadium dewasa. Berdasarkan jenis

kelaminnya nyamuk dapat dibedakan atas nyamuk jantan dan betina. Nyamuk

jantan keluar lebih dahulu dari nyamuk betina, setelah nyamuk jantan keluar,

maka jantan tersebut tetap tinggal di dekat sarang (breeding places). Kemudian

setelah jenis yang betina keluar, maka sijantan kemuadian akan mengawini betina

sebelum betina tersebut mencari darah. Betina yang telah kawin akan beristirahat

untuk sementara waktu (1-2 hari) kemudian baru mencari darah. Setelah perut

penuh darah betina tersebut akan beristirahat lagi untuk menunggu proses

pemasakan dan pertumbuhan telurnya. Selama hidupnya nyamuk betina hanya

sekali kawin. Untuk pertumbuhan telur yang berikut, nyamuk betina mencari

darah untuk memenuhi kebutuhan zat putih telur yang diperlukan. Waktu yang

dibutuhkan untuk menunggu proses perkembangan terurnya berbeda- beda

tergantung pada beberapa faktor diantaranya yang penting adaslah temperatur dan

kelembaban serta spesies dari nyamuk (Sidharta dan Sitanggang, 2009).

2.2.3 Cacing Tanah.

Karakteristik cacing tanah adalah tubuhnya bersegmen, dan memiliki

sedikit seta pada seluruh segmen tubuh.Cacing tanah dewasa memiliki klitelum

yang terletak di bagian anterior tubuh.Klitelum merupakan bagian kelenjar

epidermis segmen tubuh yang mengalami perkembangan, terdiri atas kelenjar

epidermis yang menebal, terutama di bagian dorsal dan lateral tubuh.Pada

Page 13: I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.utu.ac.id/874/1/I-V.pdf · ikan air tawar lainnya dengan mengandung gizi yang tinggi dan kaya akan asam lemak omega 3 yang bagus untuk

13

umumnya klitelum berwarna lebih cerah daripada segmen yang lain (Mudjiman,

2008).

Klasifikasi menurut Wikipedia (2013) adalah sebagai berikut : Kingdom

Animalia, Phylum Annelida, Class Clitellata, Ordo Haplotaxida, Sub ordo

lumbricana, familli lumbricidae, danSpecies Lumbricus terretris.

Cacing tanah bersifat hermafrodit, tetapi fertilisasi tidak dapat terjadi pada

diri sendiri.Pada umumnya individu cacing tanah dewasa melakukan reproduksi

silang sebelum menghasilkan kokon.Beberapa spesies cacing tanah melakukan

reproduksi pada permukaan tanah, dan beberapa spesies melakukannya di bawah

tanah (Mudjiman, 2008).

Metode kopulasi untuk seluruh spesies cacing tanah tidak sama. Pada

cacing tanah yang tergolong famili Lumbricidae, ketika akan melakukan

perkawinan dua spesies cacing tanah saling berdekatan dengan mendeteksi mukus

yang dikeluarkan oleh bagian ventral tubuhnya bersama-sama. Ujung kepala

cacing tanah terletak pada arah yang berlawanan.Keduanya saling mendekatkan

diri pada daerah pembukaan spermateka dimana daerah klitelum salah satu cacing

tanah menyentuh permukaan pembukaan spermateka yang lainnya.Pada saat

kopulasi, kedua cacing tanah tidak sensitif dalam merespon rangsangan luar

seperti sentuhan dan cahaya (Mudjiman, 2008).

Banyak mukus yang disekresikan sehingga masing-masing cacing tanah

diselubungi oleh mukus antara segmen sembilan dan sisi posterior klitelum,

mukus-mukus tersebut saling melekat.Sebuah celah semen terbentang dari

gonofor jantan sampai klitelum dan nampak seperti benang.Tiap-tiap celah semen

merupakan bagian dari dinding luar tubuh yang melekuk ke dalam akibat dari

Page 14: I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.utu.ac.id/874/1/I-V.pdf · ikan air tawar lainnya dengan mengandung gizi yang tinggi dan kaya akan asam lemak omega 3 yang bagus untuk

14

terbentuknya rangkaian pori-pori oleh kontraksi otot yang terbentang pada lapisan

otot longitudinal.Kontraksi otot membawa cairan sperma dari gonofor jantan

menuju daerah klitelum (Murtidjo, 2001).

Cairan sperma berkumpul di daerah klitelum, dan akhirnya memasuki

spermateka cacing tanah lawannya. Cara pemindahan sel sperma pada seluruh

spesies cacing tanah tidak sama. Spesies cacing tanah yang tidak termasuk ke

dalam famili Lumbricidae memindahkan sel spermanya secara langsung tanpa

membentuk selubung mukus.Menjelaskan kopulasi Pheretima yang memiliki tiga

atau empat pasang spermateka.Gonofor jantan saling bersentuhan dengan

sepasang celah spermateka paling belakang dan menyalurkan cairan sperma ke

dalamnya.Kemudian masing-masing cacing tanah bergerak ke arah belakang, dan

cairan sperma disalurkan ke dalam sepasang spermateka berikutnya sampai

seluruhnya terisi. Setelah kopulasi berlangsung selama satu jam, cacing tanah

terpisah, dan masing-masing klitelum mengeluarkan getah mukus yang akhirnya

mengeras di sekeliling permukaan luarnya. Ketika getah mukus mengeras

(Murtidjo, 2001).

Cacing tanah bergerak ke arah belakang, kemudian membuat selubung di

sekeliling kepalanya, dan ketika cacing tanah terpisah sempurna, ujung selubung

menutup untuk membentuk kokon.Kokon mengandung cairan albumin yang

diproduksi oleh kelenjar klitelum, ovum, dan spermatozoa yang disalurkan ke

dalamnya ketika melewati pembukaan spermateka.Kokon terus dibentuk sampai

cairan sperma yang tersedia habis.Fertilisasi terjadi secara eksternal tubuh cacing

tanah, di dalam kokon.Produksi kokon dapat dipengaruhi oleh beberapa

Page 15: I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.utu.ac.id/874/1/I-V.pdf · ikan air tawar lainnya dengan mengandung gizi yang tinggi dan kaya akan asam lemak omega 3 yang bagus untuk

15

faktor.Keadaan tanah dan jenis cacing tanah yang berbeda menyebabkan

perbedaan jumlah kokon yang diproduksi (Murtidjo, 2001).

Cacing tanah memproduksi lebih sedikit kokon pada kondisi tanah yang

terlalu kering dan terlalu basah.Jenis makanan yang dikonsumsi cacing tanah

dewasa juga dapat mempengaruhi produksi kokon.Produksi kokon bergantung

pada spesies cacing tanah dan kondisi lingkungan.Jumlah kokon yang diproduksi

cacing tanah epigeic lebih banyak daripada kokon cacing tanah.Warna kokon

berubah sesuai dengan perkembangannya.Pada saat terbentuk kokon berwarna

keputihan, kemudian berubah menjadi kuning, kehijauan dan kecoklat-

coklatan.Kokon yang berwarna kecoklatan mengindikasikan perkembangan yang

matang, dan siap untuk menetas.Penetasan kokon dipengaruhi oleh suhu

lingkungan.Suhu yang lebih tinggi dari 25 oC menurunkan masa inkubasi rata-rata

kokon cacing tanah epigeic.Jumlah ovum yang dibuahi di dalam setiap kokon

berkisar 1-20 untuk cacing tanah Lumbricidae, tapi sering kali hanya satu atau dua

yang bertahan hidup dan menetas menjadi juvenile (Murtidjo, 2001).

Ditinjau dari segi nutrisinya, cacing tanah sangat baik untuk digunakan

sebagai bahan makanan ikan.Tubuh cacing tanah memiliki kandungan protein

sekitar 60% dari berat kering.Daya cerna dan nilai biologi protein tepung cacing

tanah setara dengan tepung ikan.Namun, kalsium dan fosfor pada cacing tanah

lebih rendah dibandingkan dengan ikan (Murtidjo, 2001).

2.3 Pakan Pelet

Pakan buatan yang dimaksudadalah pakan yang dibuat oleh manusia untuk

ikan peliharaan yang berasal dari berbagai macam bahan baku yang mempunyai

Page 16: I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.utu.ac.id/874/1/I-V.pdf · ikan air tawar lainnya dengan mengandung gizi yang tinggi dan kaya akan asam lemak omega 3 yang bagus untuk

16

kandungan gizi yang baik sesuai dengan kebutuhan ikan dan dalam pembuatannya

sangat memperhatikan sifat dan ukuran ikan. Pakan buatan dibuat oleh manusia

untuk mengantisipasi kekurangan pakan yang berasal dari alam yang kontinuitas

produksinya tidak dapat dipastikan. Dengan membuat pakan buatan diharapkan

jumlah pakan yang dibutuhkan oleh ikan akan terpenuhi setiap saat. Pakan buatan

yang berkualitas baik harus memenuhi kriteri - kriteria sebagai berikut:

Kandungan gizi pakan terutama protein harus sesuai dengan kebutuhan ikan

Diameter pakan harus lebih kecil dari ukuran bukaan mulut ikan

Pakan mudah dicerna

Kandungan nupatrisi pakan mudah diserap tubuh

Memiliki rasa yang disukai ikan

Kandungan abunya rendah

Tingkat efektivitasnya tinggi (Suprianto, 2010).

Sebelum proses pembuatan pakan ikan dimulai, harus dipahami terlebih

dahulu tentang jenis-jenis pakan yang dapat diberikan kepada ikan budidaya.

Pengelompokkan jenis-jenis pakan ikan dapat dibuat berdasarkan bentuk,

berdasarkan kandungan airnya, berdasarkan sumber dan berdasarkan

kontribusinya pada pertumbuhan ikan. Jenis-jenis pakan buatan berdasarkan

bentuk antara lain adalah:

1. Bentuk larutan; Digunakan sebagai pakan burayak ikan (berumur 2 - 20

hari). Pakan bentuk larutan ada 2 macam, yaitu: 1) Emulsi yakni bahan yang

terlarut menyatu dengan air pelarutnya; 2) Suspensi yakni bahan yang

terlarut tidak menyatu dengan air pelarutnya. Pakan bentuk larutan ini

biasanya diberikan pada saat larva, dengan komposisi bahan baku yang

Page 17: I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.utu.ac.id/874/1/I-V.pdf · ikan air tawar lainnya dengan mengandung gizi yang tinggi dan kaya akan asam lemak omega 3 yang bagus untuk

17

utama adalah kuning telur bebek atau ayam dengan tambahan vitamin dan

mineral.

2. Bentuk tepung/meals; Digunakan sebagai pakan larva sampai benih

(berumur 2-40 hari).Tepung halus diperoleh darremah yang dihancurkan

ataudibuat komposisi dari berbagaisumber bahan baku sepertimenyusun

formulasi pakan, dan biasanya diberikan pada larvasampai benih ikan

3. Bentuk butiran/granules; Digunakan sebagai pakan benih gelondongan

(berumur 40-80 hari). Tepung kasar juga diperoleh dari remah yang

dihancurkan atau dibuat sama seperti membuat formulasi pakan lengkap dan

bentuknya dibuat menjadi butiran.

4. Bentuk remahan/crumble; Digunakan sebagai pakan gelondongan

besar/ikan tanggung (berumur 80-120 hari). Remah berasal dari pellet yang

dihancurkan menjadi butiran kasar.

5. Bentuk lembaran/flake; Biasa diberikan pada ikan hias atau ikan laut dan

dibuat dari berbagai bahan baku disesuaikan dengan kebutuhan dan pada

saat akan dibentuk dapat menggunakan peralatan pencetak untuk bentuk

lembaran atau secara sederhana dengan cara membuat komposisi pakan

kemudian komposisi berbagai bahan baku tersebut dibuat emulsi yang

kemudian dihamparkan di atas alas aluminium atau seng dan dikeringkan,

kemudian diremas-remas.

6. Bentuk pellet tenggelam/sinking; Biasa digunakan untuk kegiatan

pembesaran ikan air tawar maupun ikan air laut yang mempunyai kebiasaan

tingkah laku ikan tersebut berenang di dalam perairan. Ukuran ikan yang

mengkonsumsi pakan bentuk pellet bervariasi dari ukuran bukaan mulut

Page 18: I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.utu.ac.id/874/1/I-V.pdf · ikan air tawar lainnya dengan mengandung gizi yang tinggi dan kaya akan asam lemak omega 3 yang bagus untuk

18

lebih dari 2 mm maka ukuran pelet yang dibuat biasanya 50%nya yaitu 1

mm. Bentuk pellet ini juga dapat digunakan sebagai pakan ikan dewasa

yang sudah mempunyai berat > 60-75 gram dan berumur > 120 hari.

7. Bentuk pellet terapung/floating; Biasa digunakan untuk kegiatan

pembesaran ikan air tawar maupun ikan air laut yang mempunyai kebiasaan

tingkah laku ikan tersebut berenang di permukaan perairan. Ukuran ikan

yang mengkonsumsi pakan bentuk pellet bervariasi dari ukuran bukaan

mulut lebih dari 2 mm maka ukuran pelet yang dibuat biasanya 50% nya

yaitu 1 mm. Bentuk pellet ini juga dapat digunakan sebagai pakan ikan

dewasa yang sudah mempunyai berat > 60-75 gram dan berumur > 120 hari

(Mudjiman, 2008).

Jenis pakan ikan berdasarkan sumbernya dapat dikelompokkan menjadi

dua yaitu pakan alami dan pakan buatan. Dalam buku teks ini akan dibahas secara

detail setiap kelompok pakan ini pada bab tersendiri yaitu teknologi pembuatan

pakan dan teknologi produksi pakan alami (Effendie, 2004).

Jenis pakan ikan berdasarkan konstribusinya dalam menghasilkan

penambahan berat badan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu :

1. Suplementary Feed/pakan suplemen yaitu pakan yang dalam konstribusinya

hanya menghasilkan penambahan berat badan kurang dari 50%. Jenis pakan

ini biasanya dibuat oleh para pembudidaya ikan dengan mencampurkan

beberapa bahan baku tanpa memperhitungkan kandungan proteinnya

sehingga kandungan nutrisi dari pakan ini tidak lengka

2. Complete Feed/pakan lengkap yaitu pakan yang dalam konstribusinya

menghasilkan penambahan berat badan lebih dari 50%. Jenis pakan ini

Page 19: I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.utu.ac.id/874/1/I-V.pdf · ikan air tawar lainnya dengan mengandung gizi yang tinggi dan kaya akan asam lemak omega 3 yang bagus untuk

19

biasanya adalah pakan kering dengan berbagai bentuk dimana komposisi

bahan bakunya lengkap sehingga kandungan protein pakan mencukupi

kebutuhan ikan yang akan mengkonsumsinya (Murtidjo, 2001).

Dengan mengetahui jenis-jenis pakan maka para pembudidaya ikan

dapat menentukan jenis pakan yang akan dibuat disesuaikan dengan ikan yang

akan dipeliharanya. Jenis pakan buatan yang akan dibahas dalam buku ini adalah

pakan buatan yang akan dikonsumsi oleh ikan yang berukuran induk, larva atau

benih sesuai dengan kebutuhan nutrisi ikan dalam bentuk pakan kering atau

lembab. Pakan buatan yang dibuat sesuai dengan kebutuhan nutrisi ikan akan

memberikan pertumbuhan yang optimal bagi ikan yang mengkonsumsinya. Selain

itu pakan yang dibuat sendiri mempunyai kandungan protein dan energi yang

sesuai dengan kebutuhan ikan serta mempunyai harga yang lebih murah

dibandingkan dengan membel pakan buatan.Pakan merupakan komponen biaya

operasional yang cukup besar dalam suatu usaha budidaya ikan sekitar 60%

merupakan biaya pakan. Oleh karena itu dengan mempunyai kompetensi

pembuatan pakan ikan diharapkan akan mengurangi biaya produksi yang cukup

besar (Murtidjo, 2001).

Dalam membuat pakan buatan langkah pertama yang harus dilakukan

adalah melakukan perencanaan pembuatan pakan buatan.Perencanaan terhadap

pembuatan pakan harus dibuat dengan seksama agar pakan yang dibuat sesuai

dengan kebutuhan ikan yang mengkonsumsinya.Pengetahuan pertama yang harus

dipahami adalah mengenai kandungan nutrisi dari pakan buatan (Effendie, 2004).

Kandungan nutrisi yang terdapat didalam pakan buatan harus terdiri dari

protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral.Komposisi nutrisi pakan yang

Page 20: I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.utu.ac.id/874/1/I-V.pdf · ikan air tawar lainnya dengan mengandung gizi yang tinggi dan kaya akan asam lemak omega 3 yang bagus untuk

20

terdapat pada pakan buatan sangat spesifik untuk setiap ukuran ikan. Kualitas

pakan buatan ditentukan antara lain oleh kualitas bahan baku yang ada. Hal ini

disebabkan selain nilai gizi yang dikandung bahan baku harus sesuai dengan

kebutuhan ikan, juga pakan buatan ini disukai ikan baik rasa, aroma dan lain

sebagainya yang dapat merangsang ikan untuk memakan pakan buatan (Effendie,

2004). Pelet pada penelitian ini mengandung kadar protein sebesar 35 %.

III. METODOLOGI PENELITIAN

Page 21: I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.utu.ac.id/874/1/I-V.pdf · ikan air tawar lainnya dengan mengandung gizi yang tinggi dan kaya akan asam lemak omega 3 yang bagus untuk

21

3.1 Waktu dan Tempat

Waktu Penelitian berlangsung dari tanggal 21 Juli s/d 31 Agustus 2013

atauselama 45 hari dan tempat penelitian dilaksanakan di sekitaran pekarangan

rumah, Komplek Budha Suzi, Gampong Peunaga Baro, Kecamatan Meurebo,

Meulaboh, Aceh Barat.

3.2 Alat Dan Bahan

3.2.1 Alat

Table 2.Alat Yang Digunakan

No Nama Alat Jumlah (Buah)

1 Ember Bulat 9

2 Timbangan Digital 1

3 Alat Tulis 1

4 Pengaris 1

5 ph Meter 1

6 Do Meter 1

7 Termometer 1

8 Aerator 4

9 Selang Aerator 10 (Meter)

10 Alat Siphon 1

11 Batu Aerator 12

3.2.1 Bahan.

Table 3.Bahan Yang Digunakan

No Nama Bahan Jumlah

1 Lele Sangkuriang 180 ekor

2 Maggot Adlibitum

3 Jentik Nyamuk Adlibitum

4 Cacing Tanah Adlibitum

5 Pelet PIA PL-5 Adlibitum

6 Air bor/sumur Secukupnya

3.3 Metode Penelitian

Page 22: I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.utu.ac.id/874/1/I-V.pdf · ikan air tawar lainnya dengan mengandung gizi yang tinggi dan kaya akan asam lemak omega 3 yang bagus untuk

22

Kegiatan awal yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari persiapan

media, pembuatan pakan dan tahap yang terakhir pemberian pakan ikan Lele

Sangkuriang.

3.3.1 Persiapan Pakan.

Pakan yang digunakan dalam penelitian ini ada 4 jenis yaitu Jentik

Nyamuk, Maggot atau Larva dari lalat Black Soldier (Hermetia illucens), Cacing

Tanah Dan Pelet PIA PL-5 yang berkadar protein 35%.Pakan Jentik Nyamuk yang

berumur 5 – 6 hari diberikan untuk ember pada percobaan yang pertama. Pakan

ini diperoleh dari alam karena jumlahnya melimpah yang terdapat diparit – parit

dan got – got yang dapat dijumpai Jentik Nyamuk.

Pakan Maggot dari larva black soldier diberikan pada ember percobaan

kedua. Pakan maggot ini diperoleh dari hasil budidaya dengan cara membuat

media budidaya mengunakan dedak padi yang ditempatkan didalam ember yang

telah dilubangi pinggirannya untuk jalan masuk lalat black soldier, setelah itu di

beri air berguna untuk membusukan dedak dan menarik perhatian lalat Black

Soldier untuk menempatkan telurnya, dalam waktu 7 hari sudah dapat dipanen,

selama masa itu media budidaya disiram air setiap hari agar tetap lembab. Pakan

Pelet PIA PL-5 yang diberikan pada wadah percobaan yang ketiga. Pelet PIA PL-5

ini di beli di toko pertanian atau Perikanan dengan kadarprotein 35% dengan

harga Rp 10.000 per kilogram.

3.3.2 Pemberian Pakan.

Page 23: I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.utu.ac.id/874/1/I-V.pdf · ikan air tawar lainnya dengan mengandung gizi yang tinggi dan kaya akan asam lemak omega 3 yang bagus untuk

23

Pertama Siapkan ember bulat sebanyak 12 buah,ember bulat tersebut

dibersihkan.Setelah itu dibersihkan kemudian Ember bulat diisi air bersih, air

yang digunakan bisa air sumur atau air sumur bor.Setelah diisi air pada masing–

masing ember diberikan aerasi sebagai suplai oksigen dan didiamkan selama 1-2

hari untuk mengendapkan sedimen didalam air dan meningkatkan kandungan

oksigen terlarut dalam air.

Selanjutnya ke dalam masing-masing Ember bulat dimasukkan ikan uji

dengan kepadatan 10 ekor/ Ember bulat.Selama waktu penelitian pada masing-

masing ikan uji diberi pakan dengan frekuensi pemberian pakan 3 kali dalam

sehari yaitu pada pukul 08.00, 14.00 dan 21.00 WIB dimana pemberian pakan

secara adlibitum (pemberian pakan sampai kenyang) Adapun indikator kenyang

pada benih ikan lele sangkuriang adalah benih ikan lele sangkuriang tidak

merespon lagi pakan yang diberikan.

Pembersihan dan pergantian air ember bulat dengan menggunakan selang

kecil dilakukan setiaphari untuk membuang sisa-sisa pakan dan kotoran yang

terdapat dalam ember bulat. Penelitian ini dilakukan selama 45 hari.Parameter

yang diamati dalam penelitian ini adalah Pertumbuhan BobotSpesifik,Tingkat

Kelangsungan Hidup, dan FCR ( nilai ubah makanan) pada ikan. Untuk

pengamatan terhadap pertambahan berat dengan cara melakukan penimbangan

ikan uji pada masing-masing perlakuan dengan menggunakan timbangan elektrik

pada awal penelitian dan hari akhir penelitian. Sedangkan untuk mengukur tingkat

kelangsungan hidup dengan cara mencatat tiap ikan uji yang mati selama

penelitian dan untuk Nilai FCR ikan pada akhir penelitian ditimbang berat ikan

tersebut.

Page 24: I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.utu.ac.id/874/1/I-V.pdf · ikan air tawar lainnya dengan mengandung gizi yang tinggi dan kaya akan asam lemak omega 3 yang bagus untuk

24

3.4 Parameter Uji.

3.4.1 Pertumbuhan Bobot Spesifik (Specific Growth Rate / SGR)

Laju pertumbuhan spesifik merupakan laju petumbuhan harian, persentase

pertambahan bobot per hari. Menurut Huisman (1987), bobot dan panjang ikan

mengalami peningkatan selama masa pemeliharaan. Adanya variasi ukuran pada

akhir pemeliharaan terkait dengan pemberian pakan buatan pada media dengan

dosis yang berbeda. Laju pertumbuhan harian menurut de silva dan Anderson

(1995) dapat dihitung dengan rumus:

𝑆𝐺𝑅 =In Wt − In (𝑊𝑜)

T𝑥 100%

Keterangan :

SGR = Laju pertumbuhan harian (% per hari)

Wt = Bobot rata – rata akhir (gram)

Wo = Bobot rata – rata awal (gram)

t = Waktu penelitian (hari)

3.4.2 Tingkat Kelangsungan Hidup

Kelangsungan hidup (SR) yaitu persentase jumlah benih ikan yang masih

hidup, setelah diberi pakan.Penghitungan SR dilakukan pada akhir penelitian.

Penghitungan kelangsungan hidup dirumuskan oleh Effendi (2004) sebagai

berikut :

SR =𝑁𝑡

𝑁𝑜100%

Page 25: I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.utu.ac.id/874/1/I-V.pdf · ikan air tawar lainnya dengan mengandung gizi yang tinggi dan kaya akan asam lemak omega 3 yang bagus untuk

25

Keterangan:

SR = Tingkat kelangsungan hidup (%)

Nt = Jumlah total ikan hidup sampai akhir penelitian

No = Jumlah total ikan pada awal penelitian

3.4.3 Konversi Pemberian Pakan (Food Confersion Rate / FCR)

Nilai Ubah Makanan (FCR) adalah jumlah makanan yang dibutuhkan

untuk mrnghasilkan penambahan bobot 1 Kg daging ikan disebut faktor konversi

makanan, apabila untuk menambah 1 Kg daging ikan dibutuhkan 5 Kg pakan

berat faktor konversi makanannya adalah 5. Sesuai yang dikemukakan oleh

Mudjiman (2008), sebagai berikut:

FCR =𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑃𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑌𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛

𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐼𝑘𝑎𝑛 𝑌𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙𝑘𝑎𝑛

3.5 Rancangan Percobaan

Jenis penelitian ini adalah penelitian experimen. Rancangan yang

digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3

ulangan. Perlakuan yang diberikan berupa pemberian jenis pakan yaitu Maggot,

Jentik Nyamuk, Cacing Tanah dan Pelet Pabrik.

3.6 Analisis Data

Page 26: I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.utu.ac.id/874/1/I-V.pdf · ikan air tawar lainnya dengan mengandung gizi yang tinggi dan kaya akan asam lemak omega 3 yang bagus untuk

26

Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Analisis sidik ragam

(ANOVA) dengan uji F pada selang kepercayaan 95% digunakan untuk menentukan

apakah perlakuan berpengaruh nyata apa tidak.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Page 27: I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.utu.ac.id/874/1/I-V.pdf · ikan air tawar lainnya dengan mengandung gizi yang tinggi dan kaya akan asam lemak omega 3 yang bagus untuk

27

4.1 Pertumbuhan Bobot Spesifik (SGR)

Dalam 45 hari masa pemeliharaan lele sangkuriang dapat dilihat

perbedaan lajuPertumbuhan Bobot Spesifik (SGR) dari hari pertama pemeliharaan

sampai dengan hari akhir pemeliharaan.Laju pertumbuhan bobot harian paling

tinggi mengunakan cacing tanah didapatkan rata – rata 3,95%, kemudian maggot

dengan 3,44%, di ikuti pelet (kontrol) 2,97%, dan yang paling kecil laju

pertumbuhan bobot hariannya jentik nyamuk 2,45%.

Gambar 1.Pertumbuhan Bobot Spesifik (SGR) Benih Ikan Lele Sangkuriang

Hasil penelitian ini menunjukan pemberian pakan maggot mengalami

pertumbuhan yang sangat pesat dengan nilai SGR nya mencapai rata-rata 3,95 %

per hari, diikuti cacing tanah 3,44 %, kemudian pellet sebagai perlakuan kontrol

sebesar 2,97 %, dan yang terkecil jentik nyamuk sebesar 2,45%. Hasil analisis sidik

ragam uji F tabel dari tingkat kepercayaan 5% adalah 4,07 dan 1% adalah 7,59.

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

4.5

cacing tanah maggot Jentik Nyamuk Pelet (Kontrol)

Jenis pakan pada benih ikan lele sangkuriang

Rata

-Rata

Bob

ot

Sp

esif

ik H

ari

an

(%

)

Page 28: I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.utu.ac.id/874/1/I-V.pdf · ikan air tawar lainnya dengan mengandung gizi yang tinggi dan kaya akan asam lemak omega 3 yang bagus untuk

28

Sedangkan F hitung hasilnya adalah 52,31. Dari hasil uji F ini membuktikan berpengaruh

sangat nyata baik dari tingkat kepercayaan 5% dan 1% (Lampiran 4).

Hasil uji BNT menunjukan pada taraf uji 5% menunjukan antar

perlakuanpada perlakuan cacing tanah, maggot, jentik nyamuk dan pelet berbeda

nyata dan pada taraf uji 1% juga menunjukan berbeda nyata (lampiran 4).

Pertumbuhan dalam istilah sederhana dapat diartikan sebagai pertambahan

ukuran panjang atau berat dalam suatu waktu.Pertumbuhan dapat dipengaruhi

oleh beberapa faktor yaitu faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam umumnya

adalah keturunan, jenis kelamin, umur, parasit dan penyakit dan faktor luar adalah

makanan dan suhu perairan, pH dan salinitas air (Effendie, 2004).

Dari hasil penelitian terdapat perbedaan pertumbuhan bobot tersebut

Perbedaan pertumbuhan pada benih ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus)

diduga karena perbedaan protein pada tiap percobaan pakan. Dapat diketahui

kadar protein yang terkandung dalam pakan terdapat perbedaan dimana

maggotmemiliki kadar protein 45%, cacing tanah sebesar 60%, jentik nyamuk

15,58% dan pellet 28% (Sidharta dan Sitanggang, 2009).

Pada umumnya protein lebih banyak dibutuhkan dibandingkan hewan

darat.Selain itu ikan karnivora membutuhkan protein lebih banyak dari pada

hewan pemakan tumbuhan dan ikan muda relatif lebih banyak membutuhkan

protein dari pada ikan yang lebih dewasa sebab ikan muda sedang giat-giatnya

tumbuh (Boer dan Adelina, 2005).Protein merupakan sumber energi bagi ikan dan

protein mutlak diperlukan oleh ikan.Protein dapat berguna untuk memperbaiki

sel-sel rusak, sebagai salah satu pembentuk membran sel, juga dapat menjadi

sumber energi bagi benih ikan lele dumbo (Madina, et al. 2011).

Page 29: I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.utu.ac.id/874/1/I-V.pdf · ikan air tawar lainnya dengan mengandung gizi yang tinggi dan kaya akan asam lemak omega 3 yang bagus untuk

29

Hewan atau ikan mencerna protein makanan menjadi asam amino, dan

asam amino yang diabsorsi mempunyai hubungan yang erat dengan asam amino

dalam makanan.Protein yang dibutuhkan ikan sebenarnya menunjukan dibutuhkan

sepuluh atau lebih asam-asam amino esensial dalam protein oleh ikan-ikan

tersebut. Kebutuhan ikan akan protein dinyatakan dengan persen protein dalam

makanan dan semua ahli nutrisi menyatakan kebutuhan protein pada ikan

dinyatakan dalam bentuk presentase protein dalam ransum aman menurun dengan

bertambahnya umur ikan, karena ikan semakin tua akan menyimpan protein

makin sedikit dalam tiap pertambahan berat badanya dibandingkan ikan yang

lebih muda (Boer dan Adelina, 2005).

4.2 Nilai Ubah Makanan (FCR).

Dapat dilihat nilai rata-rata FCR atau nilai ubah makanan selama 45 hari

masa pemeliharaan.Nilai ubah makanan yang terendah pada pakan Cacing Tanah

rata-rata dengan nilai FCR 2,25, diikuti Maggot sebesar 3,04, kemudian jentik

nyamuk 3,14, dan yang terbesar pada pelet (Kontrol) dengan nilai FCR 4,77.

Gambar 2.Nilai FCR Benih Ikan Lele Sangkuriang.

0

1

2

3

4

5

6

Cacing Tanah Maggot Jentik Nyamuk Pelet (Kontrol)

Jenis pakan pada benih ikan lele sangkuriang

Nil

ai

Kon

ver

si P

ak

an

(F

CR

)

Page 30: I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.utu.ac.id/874/1/I-V.pdf · ikan air tawar lainnya dengan mengandung gizi yang tinggi dan kaya akan asam lemak omega 3 yang bagus untuk

30

Pada penelitian ini nilai konversi makanan yang terendah pada pakan

Cacing Tanah rata-rata dengan nilai FCR 2,25, diikuti Maggot sebesar 3,04,

kemudian jentik nyamuk 3,14, dan yang terbesar pada pelet (Kontrol) dengan nilai

FCR 4,77. Hal ini diduga disebabkan oleh nilai protein yang terkandung didalam

masing-masing pakan yang berbada yaitu maggotmemiliki kadar protein 45%,

cacing tanah sebesar 60%, jentik nyamuk 15,58% dan pellet 35% (Muchlisin., et

al, 2003). Hasil analisis sidik ragam uji F tabel dari tingkat kepercayaan 5% adalah 4,07

dan 1% adalah 7,59. Sedangkan F hitung hasilnya adalah 66,33. Dari hasil uji F ini

membuktikan berpengaruh sangat nyata baik dari tingkat kepercayaan 5% dan 1%

(Lampiran 5).

Hasil uji BNT menunjukan pada taraf uji 5% menunjukan antar perlakuan

pada perlakuan cacing tanah, maggot, jentik nyamuk dan pelet berbeda nyata dan

pada taraf uji 1% juga menunjukan berbeda nyata (lampiran 5).

Dari sejumlah makanan yang dimakan oleh seekor ikan, kurang lebih

hanya 10% saja yang digunakan untuk pertumbuhan atau penambahan bobot

badan.Jumlah bobot makanan yang diperlukan untuk pertumbuhan atau

penambahan bobot badan itu disebut nilai ubah makanan atau konversi makanan

(Suprianto, 2010).

Tergantung pada jenis makanannya, faktor konversi makanan pada ikan

berkisar antara 1,5 sampai dengan 8. Secara umum, suatu jenis makanan

dikatakan cukup efisien jika faktor konversinya 1,7. Faktor konversi bahan

makanan nabati lebih besar dari pada makanan hewani.Demikian pula makanan

basah, mempunyai faktor konversi yang lebih tinggi dibandingkan dengan

makanan kering (Mudjiman, 2008). Jadi pada penelitian ini, dari semua perlakuan

faktor rata-rata konversinya talah mencukupi, tetapi jika dinyatakan cukup efisien

Page 31: I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.utu.ac.id/874/1/I-V.pdf · ikan air tawar lainnya dengan mengandung gizi yang tinggi dan kaya akan asam lemak omega 3 yang bagus untuk

31

belum mencukupi karena dari semua perlakuan dari penelitian ini belum mencapai

Faktor konversi 1,7.

Perbedaan nilai FCR dari tiap perlakuan memperlihatkan perbedaan

kualitas pakan yang digunakan. Pakan yang banyak mengandung protein akan

menjadi salah satu pemacu pertumbuhan ikan. Keadaan lingkungan, kualitas dan

kuantitas pakan serta kondisi ikan itu sendiri mempengaruhi pertumbuhan ikan,

dan memiliki kaitan dengan tinggi rendahnya konversi pakan yang dihasilkan

(Niagara, 1994).Semakin rendah nilai konversi pakan, semakin sedikit yang

dibutuhkan untuk menghasilkan 1 kg daging ikan.Artinya, semakin efisien pakan

tersebut diubah menjadi daging.

4.3 Tingkat Kelangsungan Hidup (SR)

Tingkat kelangsungan hidup selama 45 hari masa pemeliharaan benih lele

sangkuriang mengalami penurunan pada masing-masing perlakuan.Nilai SR terendah

diperoleh pada perlakuan pelet (Kontrol) masing-masing 90%, sedangkan nilai SR

tertinggi diperoleh pada perlakuan Jentik Nyamuk 96,66%, pada Maggot 93,33% dan

Cacing Tanah 92,33%.

Gambar 2.Tingkat Kelangsungan Hidup (SR) Benih Ikan LeleSangkuriang.

0

1

2

3

4

5

6

Cacing Tanah Maggot Jentik Nyamuk Pelet (Kontrol)

Page 32: I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.utu.ac.id/874/1/I-V.pdf · ikan air tawar lainnya dengan mengandung gizi yang tinggi dan kaya akan asam lemak omega 3 yang bagus untuk

32

Pada gambar diagram tingkat kelangsugan hidup (SR) rata-rata benih ikan

lele sangkuriang, Nilai SR tertinggi diperoleh pada perlakuan pelet (Kontrol) masing-

masing 90%, sedangkan nilai terendah diperoleh pada perlakuan Jentik Nyamuk 96,66%,

pada Maggot 93,33% dan Cacing Tanah 92,33%.Hasil analisis sidik ragam uji F tabel

dari tingkat kepercayaan 5% adalah 4,07 dan 1% adalah 7,59. Sedangkan F hitung

hasilnya adalah 0,46. Dari hasil uji F ini membuktikan berpengaruh tidak nyata baik dari

tingkat kepercayaan 5% dan 1% (Lampiran 6).

Nilai kelangsungan hidup pada penelitian ini pada perlakuan pelet (Kontrol)

masing-masing 90%, sedangkan nilai terendah diperoleh pada perlakuan Jentik Nyamuk

96,66%, pada Maggot 93,33% dan Cacing Tanah 92,33%. Turunnya tingkat

kelangsungan hidup di pengaruhi oleh kualitas air yang cepat turun karena sisa

pakan dan feses ikan yang mengendap telat dibersihkan dan menimbulkan

ammonia didalam air.Hasil analisis sidik ragam uji F tabel dari tingkat kepercayaan 5%

adalah 4,07 dan 1% adalah 7,59. Sedangkan F hitung hasilnya adalah 0,46. Dari hasil uji

F ini membuktikan berpengaruh tidak nyata baik dari tingkat kepercayaan 5% dan 1%

(Lampiran 6).

Wadah budidaya yang kotor dapat menyebabkan pernafasan ikan

terganggu dan ikan akan menjadi stress yang berakibat timbulnya kematian.

Budidaya intensif yang menggunakan pakan buatan akan mengakibatkan

terjadinya penambahan unsur-unsur seperti fosfor, nitrogen, karbon serta bahan

organik yang dihasilkan pakan yang terbuang dan kotoran ikan (feses dan ekresi)

yang dapat mempengaruhi kualitas air (Ahmadi.,et al, 2012). Terbukti pakan pelet

(pakan buatan) mempengaruhi tingkat kelangsungan hidup benih lele

sangkuriang dan 90%, lebih besar dibandingkan pakan maggot, cecing tanah dan

jentik nyamuk.

Page 33: I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.utu.ac.id/874/1/I-V.pdf · ikan air tawar lainnya dengan mengandung gizi yang tinggi dan kaya akan asam lemak omega 3 yang bagus untuk

33

Pakan yang tidak memenuhi syarat, baik jumlah maupun kualitas, dapat

menimbulkan pengaruh kurang baik terhadap ikan peliharaan. Penebaran pakan

hendaknya dilakukan tepat pada saat ikan sedang lapar, dengan demikian sebagian

besar pakan yang diberikan akan segera dikonsumsi. Pakan yang tidak segera

dikonsumsi oleh ikan biasanya akan hanyut dan membusuk didasar kolam,

sehingga tentu saja menimbulkan masalah penyakit dan kematian ikan. Selain

pakan diberikan tepat saat ikan lapar, penting juga pakan harus disenangi oleh

sehingga pakan yang diberikan akan dihabiskan oleh ikan. Untuk mengetahui

pakan disenangi oleh ikan sebaiknya pelajari terlebih dahulu sifat biologi ikan

tersebut (Boer, 2005).

4.4 Kualitas Air.

Pengukuran parameter kualitas air pada penelitian ini (Tabel

4)menunjukkan bahwa parameter kualitas airnya masih dalam ambang normal

untuk kualitas air ikan lele sangkuriang. suhu antar perlakuan rata-rata 31,25 oC,

kemudian rata-rata pH antar perlakuan 7,5 , dan kandungan O2 antar perlakuan

rata-rata 4,7 ppm. Dengan dihasilkan data-data pengamatan parameter kualitas air

masih dalam batas toleransi benih ikan lele untuk hidup dan tumbuh.

Tabel 4.Rata-Rata Kualitas Air.

Perlakuan Suhu (oC) pH DO (ppm)

Cacing Tanah 32 7,1 4,7

Maggot 31 6,9 4,8

Jentik Nyamuk 32 7,2 4,9

Pelet (Kontrol) 30 7,0 4,7

Pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 6, suhu antar perlakuan rata-

rata 31,25oC, kemudian rata-rata pH antar perlakuan 7,5 , dan kandungan O2antar

Page 34: I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.utu.ac.id/874/1/I-V.pdf · ikan air tawar lainnya dengan mengandung gizi yang tinggi dan kaya akan asam lemak omega 3 yang bagus untuk

34

perlakuan rata-rata 4,7 ppm. Kualitas air pada penelitian ini dalam keadaan

optimal untuk lele sangkuriang (Clarias sp).

Suhu air mempunyai arti penting bagi organisme perairan diantaranya

karena berpengaruh terhadap laju pertumbuhan dan metabolisme. Benih Ikan Lele

Sangkuriang (Clarias sp) dapat hidup dan tumbuh pada suhu berkisar antara 20-

30 oC. suhu air yang optimal dapat meningkatkan aktifitas makan ikan sehingga

menjadikan ikan lele dumbo tumbuh dengan cepat (Cahyono, 2009). Suhu pada

penelitian ini rata-rata tiap perlakuan 31,25oC sehingga masih optimal bagi benih

ikan lele sangkuriang.

Batas toleransi kehidupan perairan terhadap pH dipengaruhi oleh banyak

factor antara lain suhu, oksigen terlarut, penyesuaian diri tehadap iklim, berbagai

anion dan kation, serta jenis dan stadia biota. Air yang bersifat netral atau basa

cenderung lebih produktif dibandingkan dengan air yang bersifat asam. Benih

Ikan lele sangkuriang ideal hidup pada kisaran pH 7 – 8,5 (Barus, 2002). pH pada

penelitian ini rata-rata ditiap perlakuan 7,5 sehingga masih optimal bagi

kehidupan benih ikan lele sangkuriang.

Oksigen terlarut (dissolved Oxygen = DO) merupakan satu parameter

yang sangat penting bagi selurah organisme dalam kehidupannya. Oksegen

terlarut berasal dari difusi udara dan hasil fotosintersis tumbuhan hijau yang ada

diperairan. kadar oksigen terlarut 4,4 ppm - 4,6 ppm menunjukkan kadar yang

optimal bagi pertumbuhan ikan lele dumbo, oksigen terlarut tidak boleh dari 2

ppm atau tidak boleh kurang dari 1,7 ppm selama lebih dari 8 jam berturut-turut.

oksigen sangat diperlukan untuk pernapasan dan metabolisme ikan. Kandungan

oksigen yang tidak mencukupi kebutuhan ikan dapat menyebabkan penurunan

Page 35: I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.utu.ac.id/874/1/I-V.pdf · ikan air tawar lainnya dengan mengandung gizi yang tinggi dan kaya akan asam lemak omega 3 yang bagus untuk

35

daya hidup ikan yang mencakup seluruh aktifitas ikan, seperti berenang,

pertumbuhan dan reproduksi.Kandungan oksigen terlarut dalam air yang ideal

untuk kehidupan dan pertumbuhan ikan Lele Sangkuriang adalah 5 ppm

(Mahyuddin, 2008). Kandungan oksigen terlarut (DO) dalam penelitian ini masih

dalam keadaan normal yaitu 4,7 ppm.

Page 36: I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.utu.ac.id/874/1/I-V.pdf · ikan air tawar lainnya dengan mengandung gizi yang tinggi dan kaya akan asam lemak omega 3 yang bagus untuk

36

V. KESIMPULANDAN SARAN

5.1 Kesimpulan.

1. Laju pertumbuhan bobot spesifik (SGR) yang paling tinggi adalah pada

perlakuan cacing tanah didapatkan rata-rata SGR 3,95% dan terendah pada

perlakuan jentik nyamuk dengan nilai SGR 2,45%, nilai Tingkat

Kelangsungan Hidup (SR) yang tertinggi pada perlakuan jentik nyamuk

96,66% dan yang terendah diperoleh pada perlakuan pellet kontrol dengan

presentase kematian 90% dan yang terendah pada perlakuan jentik nyamuk

96,66%, sedangkan Nilai Ubah Makanan (FCR) didapatkan nilai yang paling

tinggi yaitu pelet dengan nilai FCR 4,77 dan yang terendah cacing tanah

dengan rata-rata nilai FCR 2,25.

2. Pengunaan cacing tanah dapat meningkatkan pertumbuhan benih lele

sangkuriang (Clarias sp) dengan nilai SGR rata-rata sebesar 3,95% dengan

nilai kelangsungan hidup sebesar 92,33%.

5.2 Saran

Pada penelitian ini perlakuan pada pakan cacing tanah adalah pakan

dengan pertumbuhan SGR harian tertinggi. Dapat disarankan, penggunaan pakan

cacing tanah dapat menurunkan biaya pakan benih yang sangat tinggi, terutama

pakan cacing tanah mudah didapat dan dibudidayakan.

Page 37: I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.utu.ac.id/874/1/I-V.pdf · ikan air tawar lainnya dengan mengandung gizi yang tinggi dan kaya akan asam lemak omega 3 yang bagus untuk

37

DAFTAR PUSTAKA

Afrianto, E ., dan Liviawati, E. 1992. Pengendalian Hama dan Penyakit

Ikan.Penerbit Karnisius. Yogyakarta.

Ahmadi., H, Iskandar., dan Nia., K. 2012. Pemberian Probiotik Dalam Pakan

Terhadap Pertumbuhan Lele Sangkuriang (Clarias sp) Pada Pendederan

II.Jurnal Perikanan dan Kelautan.Vol 3, No 4.

Batu, D.T.F.L. 1982. Pengantar Ke Fisiologi Hewan Air:Edisi ke Tiga. Institut

Pertanian Bogor, Fakultas Perikanan, Departemen Hidrobiologi, Bagian

Biologi Laut.

Barus,T.A. 2002. Pengantar Limnologi. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Cahyono, B. 2009. Budidaya lele dan Betutu (ikan langka bernilai tinggi).

Pustaka Mina. Jakarta.

De Silva, S.S., dan Anderson, A. 1995. Fish Nutrition in Aquaculture.(The first

series), Chapman and Hall. London. 319 pp.

Boer, I., dan Adelina. 2005. Ilmu Nutrisi dan Pakan Ikan. Penerbit FPIK

Universitas Riau, Pekan Baru.

Djajadiredja,R.1973. Peningkatan Usaha Pemeliharaan Ikan di Kolam

Perkarangan.Ditjen Perikanan : Jakarta

Effendi, M.I. 2004.Metode biologi perikanan. Penerbit Dwi Sri, Bogor.

Effendi I. 2004.Pengantar Akuakultur. Penebar Swadaya. Jakarta

Huisman.E.A., 1987.The Principles of Fish Culture Production.Department of

Aquaculture.Wageningen University, Netherland.

Lukito AM. 2002. Lele Ikan Berkumis Paling Populer.Agromedia. Jakarta

Mahyuddin, K., 2008. Panduan Lengkap Agrobisnis Lele. Jakarta: Penebar Swadaya

Murtidjo, B.A. 2001. Pedoman Meramu Pakan. Karnisius.Yogyakarta.

Mudjiman, A. 2008.Makanan Ikan. Penebar Swadaya. Jakarta.

Madina, W., Serdiati, N., dan Yoel. 2011. Pemberian Pakan Yang Berbeda

Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Lele

Sangkuriang (Clarias sp). Jurnal Media Litbang Sulteng IV.Vol 2.Hal :

83-87.

Page 38: I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.utu.ac.id/874/1/I-V.pdf · ikan air tawar lainnya dengan mengandung gizi yang tinggi dan kaya akan asam lemak omega 3 yang bagus untuk

38

Muchlisin Z.A., Damhoeri, A., Fauziah, R., Muhammadar., dan Musman, M.

2003. Pengaruh beberapa jenis pakan alami terhadap pertumbuhan dan

kelulushidupan larva ikan lele dumbo (Clarias gariepinus).Jurnal Biologi.

Vol 3. No 2.

Sahwan,M.F. 2003. Pakan Ikan danUdang : Formulasi, Pembuatan, Analisa

Ekonomi. Penebar Swadaya. Jakarta.

Susanto, H. 2007. Budidaya Ikan Dipekarangan. Penebar Swadaya, Jakarta.

Soetomo, M.H.P. 2000.Teknik Budidaya Lele Dumbo.Penebar Swadaya dan

Algesindo. Bandung.

Suprianto.2010. Pengaruh Pemberian Probiotik Dalam Pellet Terhadap

Pertumbuhan Lele Sangkuriang.Jurnal FMIPA Universitas Negeri

Semarang.Vol 8, No 1.

Simanjutak RH. 1989. Pembudidayaan Ikan Lele Sangkuriang dan

Dumbo.Bharatara. Jakarta.

Tomberlin. 2009. Development of the black soldier fly (Diptera: Stratiomyidae) in

relation to temperature. Entomol.Vol. 38(3): No 930-934.