i iin,iiii -...

107
KARYA SASTRA SEBAGAI MEDIA PERTARTINGAN ANTAR BUDAYA (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sa{anaKomunikasi Islam (S. Kom. I) Disusun Oleh: MIFTAKHUL AIDA NIM: 1110051000M5 JURUSAN KOMT]NIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAI(WAH I}AN ILMU KOMUNIKASI UNTVERSMAS ISLAM NEGERI SYARIF' EIDAYATT]LLAH JAI(ARTA r43s Hll014 M I IIN, IIII I

Upload: vuminh

Post on 04-Feb-2018

245 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

KARYA SASTRA SEBAGAI MEDIAPERTARTINGAN ANTAR BUDAYA

(Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel EdensorKarya Andrea Hirata)

SkripsiDiajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sa{anaKomunikasi Islam (S. Kom. I)

Disusun Oleh:

MIFTAKHUL AIDA

NIM: 1110051000M5

JURUSAN KOMT]NIKASI DAN PENYIARAN ISLAMFAKULTAS DAI(WAH I}AN ILMU KOMUNIKASI

UNTVERSMAS ISLAM NEGERI SYARIF' EIDAYATT]LLAHJAI(ARTA

r43s Hll014 M

I IIN,IIII I

Page 2: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

KARYA SASTRA SEBAGAI MEDIA

PERTART'NGAN ANTAR BUDAYA

(Analisis Narasi Twetan Todorov dalam Novel Edensor

Karya Andrea Hirata)

SKRIPSI

Diajukan untuk Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam

(S. Kom.I)

Oleh:

MIFTAKHUL AIDA

NIM: 1110051000045

Pembimbing

A.*:r1Siti Nurbava. M. Si

NIP: 19790823 200912 2 002

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PEIIYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLATI

JAKARTA

t43sHt20t4N.{

Page 3: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

a:-

a

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul KARYA SASTRA SEBAGAI MEDIA

PERTARUNGAN ANTAR BUDAYA (Analisis Narasi Tnretan Todorov

dalam Novel Edensor karya Andrea Hirata) telah diujikan dalam sidang

munaqasyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah

takarta pada 17 Oktober 2014. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom' I).

Jakarta, l7 Oktober 2014

Sidang Munaqasyah

Ketua Merangkap Anggota

Dr. SihabuddinNoor. MANIP: 19690221 199703 1 001

Anggota,

Penguji IADr. SihabudinNoor. MANIP: 19690221 1997031

Pembimbing

Arrt-.TltSiti Nurbaya" M. Si

NIP: 19790823 2009122 002

001

Penguji II

Page 4: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan iui saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karyaasli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata I di UIN Syarif

Hidayatullah Jakar,ta.

Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa kwya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 5: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

i

ABSTRAK

Miftakhul Aida

1110051000045

Karya Sastra sebagai Media Pertarunga Antar Budaya (Analisis Narasi

Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor karya Andrea Hirata)

Novel merupakan suatu karya fiksi, yaitu karya dalam bentuk kisah atau

cerita yang melukiskan tokoh-tokoh dan peristiwa-peristiwa rekaan. Novel pada

prinsipnya berbentuk tulis, tidak seperti puisi yang sudah ada berabad-abad

sebelum bahasa tulis berkembang, dan masih hidup dalam bentuk lisan sampai

sekarang. Novel ini mampu menarik para pembacanya untuk tetap berusaha

menggapai mimpi-mimpinya menjelajah kebudayaan Eropa dan mengajak para

pembaca masuk lebih dalam ke cerita yang ada pada novel. Terbukti dari novel ini

yang mendapat berbagai penghargaan dan terjual hingga 500 eksemplar.

Novel Edensor merupakan tetralogi dari novel Laskar Pelangi dan Sang

Pemimpi yang sangat terkenal di tanah air bahkan internasional. Novel ini masuk

ke dalam deretan novel best seller dan banyak mendapatkan penghargaan. Novel

Edensor menceritakan tentang kehidupan tokoh Ikal dan Arai di negara Eropa

dalam menghadapi kehidupan dengan kebudayaan yang berbeda, menghadapi

kesulitan bahasa dan gaya hidup harus dihadapi.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik ingin mengetahui

lebih lanjut, bagaimana penggambaran budaya Eropa dan apa yang terjadi ketika

seseorang dihadapkan oleh lingkungan dan kebudayaan baru. Untuk itu,

pertanyaan penelitiannya adalah: Bagaimana penggambaran cerita dalam novel

Edensor serta bagaimana pertarungan antar budaya itu dinarasikan dalam cerita.

Untuk mendapatkan data dan hasil yang maksimal, dalam penelitian ini,

penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan model

analisis narasi Tzvetan Todorov. Narasi menurut Tzvetan Todorov adalah apa

yang dikatakan, suatu narasi mempunyai struktur dari awal hingga akhir. Narasi

dimulai dari adanya keseimbangan yang kemudian terganggu oleh adanya

kejahatan. Narasi diakhiri oleh upaya untuk menghentikan gangguan sehingga

keseimbangan (ekuilibrium) tercipta kembali.

Setelah penulis menganalisis komunikasi antar agama dan budaya yang

terdapat dalam novel Edensor karya Andrea Hirata, terdiri dari 44 mozaik. Dari 44

mozaik tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa dalam novel Edensor

menggambarkan lintas budaya yang ada di Eropa dan bagaimana tokoh Ikal

mengalami gegar budaya (culture shock) ketika harus berhadapan dengan

kesulitan-kesulitan yang ada di Eropa. Sikap individualitas, budaya, bahasa, dan

suhu yang berbeda mampu dihadapi oleh tokoh Ikal dan Arai.

Page 6: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

memberikan nikmat dan hidayah-Nya kepada setiap makhluk-Nya sehingga

berkat izin-Nya pula akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Kesejahteraan serta kedamaian semoga selalu dilimpahkan kepada makhluk-Nya

yang paling mulia yakni Nabi besar Muhammad SAW, para sahabat beliau dan

orang-orang yang mengikuti beliau.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya

kepada kedua orang tua tercinta, Ibunda Zaenah dan Ayahanda Sulami yang

dengan penuh kesabaran membesarkan dan merawat penulis dengan cinta

kasihnya, yang tak henti-hentinya mendoakan dan memberi dukungan kepada

penulis, sehingga penulis mampu menyelesaikan studi di Universitas Islam Syarif

Hidayatullah Jakarta.

1. Ibu Siti Nurbaya, M. Si selaku pembimbing yang telah banyak

menyediakan waktunya, memberikan bimbingan dan petunjuk kepada

penulis.

2. Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDKOM) Dr. Arief

Subhan, M. A dan para Wakil Dekan, Suparto, M. Ed, MA selaku Wakil

Dekan bidang akademik, Drs. Jumroni. M.Si selaku wakil dekan bidang

administrasi umum dan , Drs. Sunandar, MA selaku wakil dekan bidang

kemahasiswaan dan kerja sama.

Page 7: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

iii

3. Bapak Rahmat Baihaky, M. Si dan Ibu Fita Fathurokhmah, M. Si selaku

Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

4. Para Dosen, Karyawan, dan staff Tata Usaha Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi, dan juga seluruh staff pengurus UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

5. Kakak-kakakku tercinta Ahmad Yuslam, Musyarofah, S.Pd, Bahaudin, Siti

Nangimah dan laki-laki yang baik hati Ahmad Mujazim, yang selalu

memberikan kasih sayang dan dukungan kepada penulis.

6. Sahabat-sahabatku tersayang, Safitri, Alfia Nurlaila, Ais Muflihah, Diana

Nopiana, Andari Novanti, dan Ishmatun Nisa, yang selalu memberikan

keceriaan dan motivasi.

7. Kawan-kawan seperjuangan KPI B 2010, yang saling memotivasi dan

berjuang bersama-sama dalam menempuh skripsi ini.

Penulis hanya dapat memanjatkan doa semoga semua pengorbanan

mereka untuk penulis menjadikan amal kebaikan serta pahala yang berlipat

ganda. Harapan penulis semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua,

terutama bagi teman-teman mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. Amin.

Jakarta, 16 September 2014

Miftakhul Aida

Page 8: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK ……………………………………………..….…………… i

KATA PENGANTAR …………………………………………………. ii

DAFTAR ISI ………………………………………….…….……..….. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ……………………………………………….. 1

B. Pembatasan Masalah ……………….………………………… 5

C. Perumusan Masalah ………………………….……………….. 5

D. Tujuan Penelitian ………………………………….………….. 6

E. Manfaat Penelitian ……………………………………………. 6

F. Metodologi Penelitian ………………………...………………. 7

G. Tinjauan Pustaka …………………………….……………… 10

H. Sistematika Penulisan ………………………………….……. 11

BAB II KERANGKA TEORI

A. Komunikasi Antar Budaya dalam rangkaian teori ...……….. 13

B. Gegar Budaya dalam komunikasi antar budaya……...…..…. 22

C. Konsep analisis narasi Narasi Tzvetan Todorov………....….. 28

Page 9: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

v

D. Novel sebagai karya sastra……………….………………….. 31

BAB III GAMBARAN UMUM

A. Deskripsi Novel Edensor ……………………………………. 39

B. Sinopsis Novel Edensor ……………………………………... 41

C. Biografi penulis Andrea Hirata……………………………… 43

BAB IV ANALISIS DAN HASIL TEMUAN

A. Analisis Alur cerita dan Plot dalam Novel Edensor ….…….. 46

B. Analisis Komponen Komunikasi Antar Budaya dalam Novel

Edensor ………………………………………………………… 57

C. Analisis Gegar Budaya dan Masalah Penyesuaian Diri dalam

Novel Edensor ………………………………………………… 65

D. Analisis Hasil pertarungan antar budaya dalam Novel Edensor

………………………………………………………….……… 79

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ………………………………………………… 84

B. Saran ……………………………………………………….. 85

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………. 86

Page 10: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di zaman modern ini perkembangan teknologi tidak bisa kita hindari,

teknologi yang semakin canggih dan berkembang pesat ikut memberikan andil

kepada perkembangan media massa yang memberikan informasi dan terobosan

baru. Kini media surat kabar, televisi, majalah, bahkan buku-buku membuat

media on line dan aplikasi canggih untuk smartphone sebagai media baru mereka

agar perusahaan mereka tetap dapat memberikan informasi kepada masyarakat

dengan mudah dan menarik sehingga masyarakat dapat mengakses informasi

dimana saja dan dalam waktu yang tak terbatas.

Dengan berkembangnya teknologi modern yang canggih saat ini,

informasi dapat diakses dengan media on line. Namun begitu, media cetak masih

diminati masyarakat dan berkembangnya teknologi saat ini tidak mengurangi

minat baca masyarakat terhadap media cetak seperti surat kabar, majalah, dan

berbagai karya sastra khususnya karya sastra novel. Perkembangan media cetak

seperti teks dan tulisan saat ini tidak kalah menarik dengan media on line maupun

televisi, media cetak seperti novel masih banyak diminati masyarakat. Tata bahasa

yang mudah dipahami, alur cerita yang tidak membosankan dan mampu

menggugah perasaan pembaca merupakan salah satu alasan kenapa media cetak

seperti karya sastra novel tetap diminati banyak kalangan.

1

Page 11: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

2

Dia antara genre utama karya sastra, yaitu puisi, prosa, dan drama, genre

prosa, khususnya novel, yang dianggap paling dominan dalam menampilkan

unsur-unsur sosial. Karena, novel menampilkan unsur-unsur cerita yang paling

lengkap, memiliki media yang paling luas, menyajikan masalah-masalah

kemasyarakatan yang juga luas dan bahasa novel cenderung bahasa sehari-hari,

bahasa yang paling umum digunakan masyarakat. Oleh karena itu, novel dapat

mewakili ciri-ciri zamannya.1

Karya sastra membangun dunia melalui kata-kata sebab kata-kata

memiliki energi. Melalui energi itulah terbentuk citra tentang dunia baru dalam

karya sastra. Kata-kata itu pun memiliki aspek dokumenter yang dapat menembus

dunia modern. Pengetahuan mengenai masa lalu dapat diketahui melalui kata-

kata. Berbagai informasi dapat disebarluaskan dari individu ke individu yang lain,

dari satu masyarakat ke masyarakat yang lain, dan sebagainya.2 Oleh karena itu,

karya sastra tetap dapat menembus pasar modern sampai saat ini.

Andrea Hirata selama ini dikenal dengan novel tetraloginya yaitu Laskar

Pelangi, Sang Pemimpi, Edensor, dan Maryamah Karpov. Andrea Hirata melalui

karya sastranya mampu menarik banyak pembaca dengan Novel tetraloginya.

Sebelumnya, Andrea Hirata tidak pernah menulis cerpen maupun karya sastra

lainnya. Namun, meskipun begitu karya Andrea Hirata mampu menjadi novel best

seller. Karya Andrea Hirata dapat diterima masyarakat luas, baik di dalam negeri

maupun di luar negeri. Novel tetralogi Laskar Pelangi sudah diterbitkan di lebih

1Nyoman Kutha Ratna, Teori Metode dan Teknik Penelitian Sastra dari Strukturalisme

hingga Postrukturalisme, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), h. 335-336 2Nyoman Kutha Ratna, Sastra dan Cultural Studies Representasi Fiksi dan Fakta

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), cet.ke-3, h. 15

Page 12: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

3

dari 100 negara dan diterjemahkan lebih dari 30 bahasa. Seperti misalnya di

Amerika dengan judul The Rainbow Troops dan di Jerman dengan judul Die

Regenbogentruppe. Dan film Laskar Pelangi yang diadaptasi dari novel Laskar

pelangi pada tahun 2009 mampu menyabet 5 penghargaan Indonesian Movie

Award dan beberapa penghargaan dari luar negeri. Film Laskar Pelangi juga

berhasil menyedot 4,6 juta penonton. Mampu memecahkan rekor box office

nasional dengan jumlah penonton terbanyak. Sedangkan dalam waktu seminggu

film sang pemimpi pada penghujung tahun 2009 mampu menarik sampai 1 juta

penonton.3

Novel Edensor merupakan novel ketiga dari novel tetralogi Andrea Hirata,

novel ini menceritakan tentang komunikasi antar budaya ketika sang tokoh di

Eropa. Kisah-kisah tokoh Ikal yang gagah berani menantang kehidupan di

Perancis menimbulkan energi positif bagi para pembacanya. Tokoh Ikal dalam

novel Edensor ini adalah menggambarkan diri Andrea Hirata sendiri.

Di zaman modern, banyak budaya luar masuk kedalam negara ini.

Masyarakat mulai terpengaruh dengan budaya lain yang menurutnya lebih

menarik dan tidak terlalu banyak peraturan. Sedangkan budaya Indonesia lebih

banyak peraturan yang harus dipenuhi masyarakatnya. Peraturan itu dibuat untuk

menjunjung tinggi norma-norma kebudayaan seperti kesopanan dalam berperilaku

dan menghargai orang lain. Dalam novel Edensor, Andrea Hirata mampu

memberikan perenungan dan pelajaran hidup bagi masyarakat agar tetap

menjunjung tinggi dan mempertahankan kebudayaan Indonesia. Karena

3http://www.21cineplex.com/m/slowmotion/mira-lesmana-dan-riri-rizajaminan-

kesuksesan-film,1107.htm, diakses pada tanggal 19 Januari 2014, pukul 14:14

Page 13: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

4

bagaimanapun masyarakat Indonesia sendiri yang harus mempertahankan

kebudayaannya agar tetap bertahan sampai generasi-generasi berikutnya. Di

Universitas Sorbone Perancis ketika budaya luar bercampur menjadi satu Andrea

Hirata tetap mencintai budaya Indonesia khususnya daerah asalnya yaitu Belitong.

Kemiripan budaya dalam persepsi memungkinkan pemberian makna yang

mirip pula terhadap suatu objek sosial atau suatu peristiwa. Cara-cara

berkomunikasi, bahasa dan gaya bahasa yang digunakan dan perilaku-perilaku

non verbal, semua itu terutama merupakan respon terhadap fungsi budaya.

Komunikasi terikat oleh budaya. Sebagaimana budaya berbeda antara yang satu

dengan yang lainnya, maka praktik dan perilaku komunikasi individu-individu

yang diasuh dalam budaya-budaya tersebut pun akan berbeda pula. Budaya adalah

suatu pola hidup menyeluruh. Budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas.

Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif.4

Dalam novel ini, ada salah satu kalimat yang mengandung motivasi

sehingga Ikal selalu mengingatnya sampai dia di Sorbone, kalimat tersebut adalah

perkataan guru mengajinya semasa kecil dulu yaitu Taikong Hamim "Jika ingin

menjadi manusia yang berubah, jalanilah tiga hal ini: sekolah, banyak-banyak

membaca Al Qur'an, dan berkelana."

Seperti yang Allah diperintahkan dalam Al Qur’an surat Al-Mulk ayat 15:

4Deddy Mulyana dan Jalaludin Rahmat, Komunikasi Antar Budaya,

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya), 2010, cet ke 12, h. 24-25

Page 14: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

5

"Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di

segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rizki-Nya. Dan hanya kepada-

Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan." (QS 67:15)

Novel Edensor memberikan energi yang positif bagi pembacanya. Oleh

karena itu, penulis tertarik untuk menganalisis novel ini. Analisis yang

dikembangkan adalah narasi pertarungan antar budaya yang terkandung dalam

Novel Edensor karya Andrea Hirata. Jadi, judul skripsi ini adalah “KARYA

SASTRA SEBAGAI MEDIA PERTARUNGAN ANTAR BUDAYA (Analisis

Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor karya Andrea Hirata)”.

B. Pembatasan Masalah

Untuk membatasi masalah agar tidak terlalu luas pembahasan dalam

skripsi ini, penulis hanya membatasi permasalahan pada analisis narasi dalam

novel Edensor dengan konsep komunikasi antar budaya dengan menggunakan

metode penelitian analisis narasi Tzvetan Todorov.

C. Perumusan Masalah

a. Bagaimana deskripsi alur cerita novel Edensor karya Andrea Hirata

menurut analisis Tzvetan Todorov?

b. Bagaimana pertarungan antar budaya dinarasikan dalam novel Edensor

karya Andrea Hirata?

D. Tujuan Penelitian

a. Untuk menggambarkan alur novel Edensor karya Andrea Hirata dengan

konsep komunikasi antar budaya .

Page 15: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

6

b. Untuk menggambarkan pertarungan antar budaya yang dinarasikan dalam

novel Edensor karya Andrea Hirata.

E. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademis

Peneliti berharap penelitian ini dapat menambah wawasan bagi

mahasiswa Fakultas dakwah dan ilmu komunikasi dalam penggunaan tulisan

sebagai salah satu media dakwah khususnya novel. Penelitian ini diharapkan

untuk memperkaya hasil penelitian melalui pendekatan analisis narasi dan

menambah aspek kajian komunikasi antar budaya.

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan kepada

mahasiswa untuk memanfaatkan kemampuan menulisnya sebagai media

dakwah. Peneliti berharap penelitian ini mampu memberikan wawasan kepada

generasi muda tentang bagaimana menerapkan dan memegang teguh ajaran

agama serta budaya Indonesia dalam segala sendi kehidupan.

F. Metodologi Penelitian

1. Paradigma Penelitian

Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma

konstruktivis. Paradigma konstruktivis memahami realitas berdasarkan

pemahaman. Paradigma konstruktivis berusaha memahami dan

Page 16: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

7

mengkonstruksikan sesuatu yang menjadi pemahaman subjek yang akan

diteliti.5

Paradigma menurut Lexy J. Moeleong merupakan kumpulan asumsi

dan konsep yang mengarahkan cara berfikir dalam penelitian.6 Paradigma

konstruktivisme adalah pengetahuan dibangun oleh manusia yang bertindak

sebagai agen dalam membentuk realitas sosial dengan cara memahami atau

member makna perilaku manusia itu sendiri melalui pengalaman yang nyata.7

2. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif

digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang

mengandung makna. Oleh karena itu, dalam penelitian kualitatif tidak

menekankan pada generalisasi, tetapi lebih menekankan pada makna.8

3. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara yang digunakan dalam mengumpulkan

data. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan

menggunakan pendekatan analisis narasi. Metode ini dilakukan karena lebih

memenuhi kebutuhan analisa struktur pesan dalam komunikasi. Melalui

analisis narasi penulis dapat mengetahui bagaimana pesan yang disampaikan

dalam novel melalui cerita. Dengan metode ini penulis juga dapat mengetahui

komponen pertarungan antar budaya yang seperti apa yang terkandung dalam

5 Maryaeni, Metode Penelitian Kebudayaan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005, cetakan ke 1,

h. 7 6 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2007), h. 49 7 http://ericcasavany.blogspot.com/, diakses pada tanggal 24 Juli 2014, pukul 14:53

8 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Penerbit Alfabeta,2010, h. 3

Page 17: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

8

novel Edensor. Jadi, narasi merupakan suatu bentuk wacana yang berusaha

mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa sehingga tampak seolah-olah

pembaca melihat atau mengalami sendiri peristiwa itu.

Dalam penelitian ini, model yang digunakan adalah Tzvetan Todorov

menurutnya dalam mengolah narasi maupun cerita dapat dilakukan dengan

cara bagaimana makna dan kegemaran dapat terbina dan tersusun dengan baik

dari dalam maupun luar media. Ada dua unsur kajian yang terstruktur dalam

narasi pada media modern, yaitu pertama, teori narasi menganjurkan bahwa

cerita dalam media apapun dan budaya manapun dapat berbagi keunggulan

yang menjadi identitasnya. Kedua, media dapat menceritakan dengan

menggunakan caranya sendiri.9

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik catat,

karena data yang diteliti berupa teks. Sedangkan langkah-langkah

pengumpulan datanya dengan membaca novel Edensor secara berulang-ulang

kemudian mencatat kalimat yang mengandung komunikasi antar budaya dari

isi cerita novel tersebut.

Adapun alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi

dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan dokumen yang berkaitan dengan

penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data-data atau teori-

teori dari buku, majalah, internet, dan lainnya yang berkaitan dengan masalah

9 Eriyanto, Analisis Naratif: Dasar-dasar dan penerapannya dalam Analisis

Teks Berita Media, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013), cetakan ke-1, h. 46

Page 18: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

9

yang diteliti yaitu latar belakang profil novel dan penulisnya, model serta teori

yang digunakan peneliti.

5. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian analisis narasi, data-data akan disesuaikan dengan

metode yang digunakan Tzvetan Todorov yaitu meneliti dari alur ceritanya.

Data tersebut merupakan data yang terdapat dalam novel Edensor. Narasi

adalah suatu bentuk wacana dan teks yang berusaha menggambarkan suatu

cerita atau peristiwa yang terjadi secara jelas. Jadi, narasi dapat dibatasi

sebagai suatu bentuk wacana yang sasaran utamanya tingkah laku yang dijalin

dan dirangkaikan menjadi sebuah peristiwa yang terjadi dalam suatu waktu.

Page 19: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

10

6. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah novel Edensor karya Andrea Hirata.

Sedangkan objek penelitiannya adalah pertarungan antar budaya yang

terkandung dalam novel Edensor.

G. Tinjauan Pustaka

Penelitian ini merujuk kepada penelitian-penelitian terdahulu, dalam

penelitian ini penulis melakukan tinjauan pustaka ke perpustakaan yang terdapat

di Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi dan Perpustakaan Utama UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Penelitian relevan yang penulis temukan antara lain:

1. Nur Afifah, Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi Jurusan Komunikasi

Penyiaran Islam dengan judul “Narasi Hubungan Ayah dengan Anak dalam

Novel Ayahku (bukan) Pembohong karya Tere Liye, 2014.”

2. Dini Indriani, Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi Jurusan Komunikasi

Penyiaran Islam dengan judul “Analisis Narasi Pesan Moral dalam Novel Bumi

Cinta Karya Habiburrahman El Shirazy, 2013.”

3. Farikha Mardhatilah, Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi Jurusan

Komunikasi Penyiaran Islam dengan Judul “Analisis Narasi Pesan Politik

dalam Novel Negeri di Ujung Tanduk Karya Tere Liye, 2014”

Dari beberapa penelitian di atas yang membuat penelitian ini berbeda dan

memiliki kelebihan dari skripsi sebelumnya adalah novel Edensor merupakan

kisah nyata dari Andrea Hirata dan pada novel Edensor tersebut Andrea Hirata

Page 20: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

11

menyampaikan komunikasi antar budaya yang tidak terdapat pada penelitian

sebelumnya.

H. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, identifikasi

masalah, pernyataan penelitian, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan

manfaat penelitian, metodologi penelitian, metode penelitian, tinjauan pustaka dan

sistematika penulisan.

BAB II KERANGKA TEORI

Bab ini membahas mengenai pengertian analisis narasi, pengertian novel,

prinsip-prinsip novel, dan sistem kepercayaan, nilai budaya, bahasa, relasi antar

agama dan budaya, konflik antar budaya dan agama.

BAB III GAMBARAN UMUM

Bab ini membahas mengenai gambaran umum novel Edensor karya

Andrea Hirata mencakup biografi Andrea Hirata, karya-karya Andrea Hirata, serta

sinopsis tentang Novel Edensor.

BAB IV ANALISIS DATA

Hasil penelitian ini membahas mengenai temuan data dan pembahasan

yang mencakup karya sastra sebagai media pertarungan antar budaya dan analisis

narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor karya Andrea Hirata dilihat dari

tokoh dan alur ceritanya.

Page 21: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

12

BAB V PENUTUP

Kesimpulan dan saran dari penulis mengenai hal-hal yang telah dibahas

penulis dalam skripsi ini.

Page 22: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

13

BAB II

KERANGKA TEORI

A. Komunikasi Antar Budaya dalam Rangkaian Teori

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri, sehingga

untuk bisa terhubung dengan manusia lainnya manusia membutuhkan

komunikasi. Komunikasi berhubungan dengan perilaku manusia dan kepuasan

terpenuhinya kebutuhan berinteraksi dengan manusia-manusia lainnya. Hampir

setiap orang membutuhkan hubungan sosial dengan orang-orang lainnya dan

kebutuhan ini terpenuhi melalui pertukaran pesan yang berfungsi sebagai

jembatan untuk mempersatukan manusia-manusia yang tanpa berkomunikasi akan

terisolasi.1

1. Pengertian Komunikasi Antar Budaya

Budaya menampakkan diri, dalam pola-pola bahasa dan bentuk-bentuk

kegiatan dan perilaku, gaya berkomunikasi. Artinya budaya dan komunikasi

tidak dapat dipisahkan, oleh karena budaya tidak hanya menentukan siapa

bicara siapa, tentang apa, dan bagaimana komunikasi berlangsung, tetapi

budaya juga turut menentukan orang menyandi pesan. Budaya merupakan

1 Ahmad Sihabudin, Komunikasi Antar Budaya, Jakarta: Bumi Aksara, 2011, cetakan ke-

1, h. 14-15

13

Page 23: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

14

landasan komunikasi. Bila budaya beraneka ragam, maka beragam pula

praktik-praktik komunikasi.2

Komunikasi antar budaya terjadi bila produsen pesan adalah anggota

suatu budaya dan penerima pesannya adalah anggota suatu budaya lain.

Dalam keadaan demikian, kita segera dihadapkan kepada masalah-masalah

yang ada dalam suatu situasi di mana suatu pesan di sandi dalam suatu budaya

dan harus disandi balik dalam budaya lain.3 Komunikasi antar budaya,

komunikasi antar orang-orang yang berbeda budaya (baik dalam arti ras, etnik

maupun perbedaan sosio ekonomi).4

Komunikasi antar budaya adalah proses pengalihan pesan yang

dilakukan seorang melalui saluran tertentu kepada orang lain yang keduanya

berasal dari latar belakang budaya yang berbeda dan menghasilkan efek

tertentu.

Guo Ming Chen dan William J. Starosta mengatakan bahwa

komunikasi antar budaya adalah proses negoisasi atau pertukaran sistem

simbolik yang membimbing perilaku manusia dan membatasi mereka dalam

menjalankan fungsinya sebagai kelompok.5

2 Ahmad Sihabudin, Komunikasi Antar Budaya, Jakarta: Bumi Aksara, 2011, cetakan ke-

1, h. 19-20

3 Dedy Mulyana dan Jalaludin Rakhmat, Komunikasi Antar Budaya, Bandung: PT

Remaja Rosdakarya,2010, cetakan ke-12, h. 20

4 Ahmad Sihabudin, Komunikasi Antar Budaya Satu Perspektif Multidimensi, h. 13 5Alo Liliweri, Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2007), Cetakan ke 3, h. 9-11

Page 24: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

15

Edward B. Tylor berpendapat, bahwa kebudayaan merupakan

keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan,

kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-

kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.

Parsudi Suparlan secara lebih spesifik menjelaskan bahwa kebudayaan

merupakan cetak biru bagi kehidupan, atau pedoman bagi kehidupan

masyarakat, yaitu merupakan perangkat-perangkat acuan yang berlaku umum

dan menyeluruh dalam menghadapi lingkungan untuk pemenuhan kebutuhan-

kebutuhan para warga masyarakat pendukung kebudayaan tersebut.

Durkheim yang menyatakan bahwa fungsi sosial agama adalah

mendukung dan melestarikan masyarakat yang sudah ada. Agama dipandang

sebagai sistem yang mengatur makna atau nilai-nilai dalam kehidupan

manusia yang digunakan sebagai titik referensi bagi seluruh realitas. Yoachim

Wach lebih mempertegas, bahwa pengaruh agama terhadap budaya manusia

tergantung pada pemikiran manusia terhadap Tuhan.6

Bahasa cenderung dianggap sebagai sesuatu yang biasa, maka

mungkin tidak begitu jelas bagi kita bahwa bahasa juga merupakan suatu

sistem yang memungkinkan kita untuk mengutarakan keprihatinan,

kepercayaan, dan pengertian dalam bentuk lambang yang dapat dipahami dan

ditafsirkan oleh orang lain.

6Adeng Muchtar Ghazali, Antropologi Agama, (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2011),

h. 32-35

Page 25: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

16

Jadi dengan perantara bahasa, pengertian yang bersifat abstrak dapat

disimpan didalam alam pikiran manusia, yang kemudian dapat diinformasikan

kepada manusia lain. Artinya manusia dapat mengembangkan kemampuannya

untuk berpikir simbolik, yaitu menggunakan pengertian-pengertian yang

abstrak dengan alat bahasa. Manusia dapat berbicara, mengembangkan

kapasitasnya untuk inovasi, dan berinteraksi dalam masyarakatnya dengan

bahasa.7

2. Unsur-unsur Komunikasi Antar Budaya

Unsur-unsur yang terdapat dalam komunikasi antar agama dan budaya

meliputi:

a. Sistem Kepercayaan, Nilai, dan Sikap

Sistem kepercayaan merupakan norma dan prinsip-prinsip yang

ada dalam keyakinan, pemahaman, dan rasa masyarakat yang

bersangkutan dalam berhubungan dengan yang ghaib.8

Kehidupan beragama merupakan kepercayaan terhadap keyakinan

adanya kekuatan gaib yang berpengaruh terhadap kehidupan individu dan

masyarakat. Kepercayaan itu menimbulkan perilaku tertentu, seperti

berdoa, memuja dan lainnya, serta menimbulkan sikap mental tertentu,

seperti berdoa, seperti rasa takut, rasa optimis, pasrah, dan lainnya dari

7Ahmad Sihabudin, Komunikasi Antar Budaya Satu Perspektif Multidimensi, (Jakarta:

Bumi Aksara, 2011), cetakan ke-1, h. 66-68 8 Bustanudin Agus, Agama dalam Kehidupan Manusia, (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2006), cetakan ke 1, h. 36

Page 26: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

17

individu dan masyarakat yang mempercayainya. Kehidupan beragama

adalah kenyataan hidup manusia yang ditemukan sepanjang sejarah

masyarakat dan kehidupan pribadinya.9

Agama sangat bervariasi dalam perannya di alam semesta ini dan

cara-cara manusia berhubungan dengan agama tersebut. Agama

kepercayaan juga dapat mengatur moral manusia melakukan atau

melanggar moral. Pada abad ke-19 sistem kepercayaan bentuk agama

manusia terdahulu ada kepercayaan animisme yaitu suatu kepercayaan

terhadap roh, hantu, dahan pohon raksasa, dan jenis kepercayaan lainnya

dan animatisme yaitu suatu kepercayaan terhadap adanya kekuatan lebih

roh.10

Menurut Ninian Smart, Tylor tidak segan-segan menyatakan

bahwa bentuk kepercayaan asal manusia adalah animisme. Teori ini timbul

atas dua hal. Pertama, adanya dua hal yang nampak yakni hidup dan mati,

bahwa kehidupan diakibatkan oleh kekuatan yang berada diluar dirinya.

Kedua, adanya peristiwa mimpi, sesuatu yang hidup dan berada ditempat

lain pada waktu tidur, yakni jiwanya sendiri. Tylor memperkenalkan

istilah animisme untuk menyebut semua bentuk kepercayaan dalam

makhluk-makhluk berjiwa. Animisme tampaknya bersifat universal,

terdapat dalam semua agama, bukan pada orang-orang primitif saja,

9Yusron Razak dan Ervan Nurtawaban, Antropologi Agama, (Jakarta: UIN Jakarta Press,

2007), h. 15-46 10

Roger M. Keesing, Antropologi Budaya suatu perspektif Kontemporer, (Jakarta:

Penerbit Erlangga, 1981), h. 92

Page 27: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

18

meskipun penggunaan populer dari istilah itu sering dikaitkan dengan

agama-agama primitif atau masyarakat kesukuan.

Presiden de Brosses, menyatakan bahwa kepercayaan (agama)

berasal dari „fetisisme‟, yakni pemujaan terhadap benda-benda mati dan

binatang-binatang oleh orang-orang Negro Pantai Afrika Barat, kemudian

berkembang menjadi „politeisme‟ dan akhirnya menjadi monoteisme yang

menggambarkan teori ruh dan teori jiwa. Menurut teori tersebut, semua

pengetahuan manusia datang melalui indra yakni sentuhan yang

memberikan kesan yang paling mendalam tentang kenyataan, dan

demikian pula halnya dengan agama „tiada kepercayaan sebelum

pengindraan‟. Sedangkan sesuatu yang tidak dapat diraba seperti matahari

dan langit memberikan ide kepada manusia tentang infinite (tak terbatas)

dan juga melengkapi materi ketuhanan. Namun, bagi Max Muller, tidak

semestinya agama dimulai dengan mempertuhankan benda-benda alam,

tetapi benda-benda itu memberikan perasaan adanya infinite dan bertindak

sebagai simbol darinya.11

Bahasa merupakan alat utama yang digunakan budaya untuk

menyalurkan kepercayaan, nilai dan norma. Bahasa merupakan alat bagi

orang-orang untuk berinteraksi dengan orang-orang lain dan juga sebagai

alat untuk berpikir. Maka, bahasa berfungsi sebagai suatu mekanisme

11

Adeng Muchtar Ghazali, Antropologi Agama, (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 73-77

Page 28: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

19

untuk berkomunikasi dan sekaligus sebagai pedoman untuk melihat

realitas sosial.12

Kepercayaan dan nilai memberikan kontribusi bagi pengembangan

dan isi sikap. Sikap dapat didefinisikan sebagai suatu kecenderungan yang

diperoleh dengan cara belajar untuk merespons suatu objek secara

konsisten. Sikap dipelajari dalam suatu konteks budaya, lingkungan akan

turut membentuk sikap untuk merespon perilaku.13

b. Pandangan hidup

Pandangan dunia berkaitan dengan orientasi suatu budaya

terhadap hal-hal seperti Tuhan, kemanusiaan, alam semesta, dan masalah-

masalah filosofis lainnya yang berkaitan dengan makhluk hidup.

Pandangan dunia mampu membantu seseorang untuk mengetahui posisi

dan tingkatannya di alam semesta. Pandangan dunia begitu kompleks,

sehingga sulit untuk dilihat dalam suatu interaksi antarbudaya.

Pandangan dunia sangat mempengaruhi budaya, dampaknya tak

terlihat dalam hal-hal yang tampak nyata dan remeh seperti pakaian,

isyarat, dan perbendaharaan kata. Pandangan dunia memengaruhi

kepercayaan, nilai, sikap, penggunaan waktu, dan banyak aspek budaya

lainnya.

12 Ahmad Sihabudin, Komunikasi Antar Budaya Satu Perspektif Multidimensi, (Jakarta:

Bumi Aksara, 2011), cetakan ke-1, h. 28 13

Dedy Mulyana dan Jalaludin Rakhmat, Komunikasi Antar Budaya, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2010), cetakan ke-12, h. 27

Page 29: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

20

c. Organisasi Sosial

Cara suatu budaya dalam mengorganisasikan dirinya dan lembaga-

lembaganya juga memengaruhi bagaimana anggota-anggota budaya

mempersepsi dunia dan bagaimana anggota suatu budaya tersebut

berkomunikasi. Keluarga dan sekolah merupakan dua lembaga yang

paling penting dalam mengembangkan perilaku dan sikap anak dalam

memelihara budaya.

Keluarga meskipun organisasi sosial terkecil dalam suatu budaya,

namun mempunyai peranan terpenting dalam mengembangkan kehidupan

anak sampai dewasa nantinya. Sekolah juga organisasi sosial yang

penting. Sekolah diberi tanggung jawab besar untuk mewariskan dan

memelihara suatu budaya. Sekolah merupakan penyambung penting yang

menghubungkan masa lalu dan juga masa depan.14

3. Relasi antar Agama dengan Budaya

Agama dalam pengertian “Addien”, sumbernya adalah wahyu dari

Tuhan.Sedang kebudayaan sumbernya dari manusia. Tuhan mengutus

Rasul untuk menyampaikan agama kepada umat dengan perantara

malaikat. Tuhan mewahyukan firman-firman-Nya di dalam kitab suci.

Prof. H. A. Gibb menulis dalam bukunya: “Wither Islam”, Islam

adalah lebih daripada suatu cara-cara peribadatan saja, tetapi merupakan

suatu kebudayaan dan peradaban yang lengkap. Untuk memberikan

14

Dedy Mulyana dan Jalaludin Rakhmat, Komunikasi Antar Budaya, h. 28-29

Page 30: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

21

gambaran bahwa Islam itu agama yang lengkap sebagai dasar sumber

kebudayaan. Sebagaimana firman Allah dalam Al Qur‟an:

“Wahai manusia, sesungguhnya Kami menjadikan kamu laki-laki

dan perempuan. Dan Kami menjadikan kamu bergolong-golong (bersuku-

suku) supaya kamu saling kenal. Sesungguhnya yang paling mulia di

antara kamu ialah yang paling bertaqwa”. (QS. Al Hujurat: 13)15

Menurut Liliweri hubungan dan komunikasi antar agama dapat

ditinjau dari dua dimensi, yakni:

1) Pemahaman bersama antara semua pihak yang berhubungan dan

berkomunikasi tentang tema tugas dan fungsi universal dan internal

agama.

2) Penampilan atau atraksi nilai dan norma serta ajaran agama-agama

yang dapat dinilai melalui perilaku para pemeluknya.16

Pendekatan komunikasi antarbudaya terhadap realitas hubungan

antar agama. Pertama, komunikasi antarbudaya dari pandangan sosiologi

komunikasi membahas peranan agama dan kelompok keagamaan dalam

proses pembudayaan dan pembudidayaan transformasi nilai dan norma

agama dari suatu kelompok dalam suatu masyarakat. Kedua, kelompok

keagamaan dan bahkan agama sekalipun dapat dipandang sebagai satu

etnik yang tetap mempertahankan sistem norma dan nilai sehingga

15

Joko Tri Prasetya, Ilmu Budaya Dasar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004), cetakan ke 3,

h. 47-49 16

Dedy Mulyana dan Jalaludin Rakhmat, Komunikasi Antar Budaya, h. 156

Page 31: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

22

menimbulkan kesan agama bersifat „eksklusif‟, „tertutup‟, sehingga tentu

ada tatanan yang mengatur cara seseorang menjadi anggota suatu agama.17

Hubungan kebudayaan dan agama, dalam konteks ini agama

dipandang sebagai realitas dan fakta sosial sekaligus juga sebagai sumber

nilai dalam tindakan-tindakan sosial maupun budaya. Agama, dan juga

sistem kepercayaan lainnya, seringkali terintegrasi dengan kebudayaan.

Hubungan antar dua budaya dijembatani oleh perilaku-perilaku

komunikasi antar administrator yang mewakili suatu budaya dan orang-

orang yang mewakili budaya lain. Bila komunikasi mereka efektif, maka

saling pengertian tumbuh yang diikuti dengan kerja sama.18

B. Gegar Budaya dalam Komunikasi antar Budaya

Gegar budaya sering dialami banyak orang yang berpindah dari satu

budaya ke budaya lain, atau bisa berpindah secara geografis yang didalamnya

terdapat perbedaan budaya. Gegar budaya merupakan fenomena umum bagi

kalangan urban yang menuntut kesanggupan beradaptasi dengan lingkungan yang

baru. Gegar budaya merupakan akibat tak terhindarkan dari kontak antar budaya

kaum migrant dengan masyarakat pribumi.

17

Ibid, h. 152-153

18 Ahmad Sihabudin, Komunikasi Antar Budaya Satu Perspektif Multidimensi, (Jakarta:

Bumi Aksara, 2011), cetakan ke-1, h. 26

Page 32: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

23

1. Pengertian Gegar Budaya

Gegar budaya (culture shock) adalah suatu penyakit yang berhubungan

dengan pekerjaan atau lingkungan baru yang diderita orang-orang yang secara

tiba-tiba berpindah atau dipindahkan ke luar negeri. Gegar budaya

ditimbulkan oleh kecemasan yang disebabkan oleh kehilangan tanda-tanda

dan lambang-lambang dalam pergaulan sosial. Tanda-tanda tersebut meliputi

cara yang dilakukan dalam mengendalikan diri sendiri dalam menghadapi

situasi sehari-hari, seperti kapan berjabat tangan, dan apa yang harus

dilakukan ketika bertemu orang. Petunjuk ini yang mungkin dalam bentuk

isyarat-isyarat, kebiasaan atau norma yang diperoleh sejak kecil. Begitu pula

aspek budaya lainnya seperti bahasa dan kepercayaan yang dianut. Semua

manusia bergantung pada petunjuk kepercayaannya.19

Furnham dan Bochner mengatakan bahwa gegar budaya adalah ketika

seseorang tidak mengenal kebiasaan-kebiasaan sosial dari kultur baru atau jika

ia mengenalnya maka ia tak dapat atau tidak bersedia menampilkan perilaku

yang sesuai dengan aturan tersebut.

Definisi gegar budaya pada mulanya cenderung pada kondisi gangguan

mental. Bowlby menggambarkan kondisi ini sama dengan kesedihan, berduka

cita dan kehilangan. Bedanya dalam lingkup gegar budaya individu merasa

kehilangan relasi, objek atau pendeknya kehilangan kulturnya.

19

Dedy Mulyana dan Jalaludin Rakhmat, Komunikasi Antar Budaya, Bandung: PT

Remaja Rosdakarya,2010, cetakan ke-12, h. 174

Page 33: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

24

Gegar budaya atau dalam istilah lain disebut kejutan budaya, mengacu

pada reaksi psikologis yang dialami seseorang karena berada di tengah suatu

kultur yang sangat berbeda dengan kulturnya sendiri.

Dengan demikian, esensi gegar budaya adalah perbedaan budaya

seseorang (individu) dengan budaya baru di mana ia berinteraksi. Untuk

mengatasi gegar budaya memerlukan adaptasi yang cukup mendalam sehingga

keterasingan yang dialami tidak akan berlangsung lama.20

Bila seseorang memasuki lingkungan baru atau budaya asing, hampir

semua petunjuk hilang. Seseorang akan kehilangan pegangan sehingga

mengalami frustasi dan kecemasan. Biasanya orang yang mengalami frustasi

dan kecemasan akan menolak lingkungan yang membuat dirinya tidak

nyaman dan menganggap adat kebiasaan pribumi itu buruk karena adat

kebiasaan pribumi menyebabkan merasa tidak nyaman. Hal ini merupakan

tanda bahwa orang tersebut sedang menderita gegar budaya. Fase lain dari

gegar budaya adalah penyesalan meninggalkan kampung halaman.

Lingkungan kampung halaman terasa demikian penting. Semua masalah dan

kesulitan yang dihadapi menjadi terlupakan dan hanya hal-hal menyenangkan

di kampung halamanlah yang diingat.

Seseorang mengalami gegar budaya dengan pengaruh yang berbeda-

beda. Meskipun terdapat juga orang yang tidak dapat tinggal di negeri asing.

Namun mereka yang telah melihat orang-orang yang mengalami gegar budaya

20

Dadan Anugrah dan Winny Kresnowiati, Komunikasi Antar Budaya Konsep dan

Aplikasinya, (Jakarta: Jala Permata, 2008), cetakan ke 1, h. 163-165

Page 34: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

25

dan berhasil menyesuaikan diri dapat mengetahui langkah-langkah dalam

melewati proses tersebut.21

2. Faktor Pemicu Perilaku Gegar Budaya

Menurut para antropolog, gegar budaya diawali oleh krisis identitas,

dimana krisis identitas ini dapat menimpa siapapun ketika ia melakukan

migrasi. Migrasi di sisni tidak saja dilihat secara geografis, tetapi lebih

ditekankan kepada migrasi budaya ke budaya asing yang seringkali

melumpuhkan peran, identitas, bahkan harga diri seseorang. Bahasa,

kebiasaan dan polah tingkah laku yang berfungsi dalam budaya asal, tiba-tiba

menjadi tidak berguna. Secara psikologis, kejutan budaya adalah gejala

gangguan jiwa yang dihubungkan dengan konflik-konflik budaya.

Menurut Dayakisni, beberapa faktor yang menjadi pemicu gegar

budaya adalah:

a. Kehilangan cues atau tanda-tanda yang dikenalnya. Padahal cues adalah

bagian dari kehidupan sehari-hari seperti tanda-tanda, gerakan bagian-bagian

tubuh, ekspresi wajah ataupun kebiasaan-kebiasaan yang dapat menceritakan

kepada seseorang bagaimana sebaiknya bertindak dalam situasi-situasi

tertentu.

b. Putusnya komunikasi antar pribadi baik pada tingkat yang disadari maupun

tak disadari yang mengarahkan pada frustasi dan kecemasan. Halangan bahasa

adalah penyebab jelas dari gangguan-gangguan ini.

21

Dedy Mulyana dan Jalaludin Rakhmat, Komunikasi Antar Budaya, h. 174-175

Page 35: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

26

c. Krisis identitas, dengan pergi ke luar negeri seseorang akan kembali

mengevaluasi gambaran tentang dirinya. 22

3. Tingkat-tingkat Culture Shock (u-curve)

a. Fase Optimistic

Fase ini berlangsung dari beberapa hari atau beberapa minggu

hingga enam bulan. Fase ini berisi kegembiraan, rasa penuh harapan, dan

euphoria sebagai antisipasi individu sebelum memasuki budaya baru.

b. Masalah Cultural

Dalam fase ini masalah dalam lingkungan baru mulai berkembang.

Masalah ini muncul karena adanya berbagai kesulitan seperti, kesulitan

bahasa, kesulitan transportasi, kesulitan berbelanja dan fakta bahwa orang

pribumi tidak menghiraukan kesulitan tersebut. Oleh karenanya, akan

timbul sifat agresif, permusuhan, mudah marah, frustasi, dan mencari

perlindungan dengan berkumpul bersama teman-teman setanah air.

c. Fase Recovery

Bila sudah berhasil memperoleh pengetahuan bahasa dan mengenal

budaya barunya, maka ia secara bertahap membuka jalan kedalam

lingkungan yang baru. Biasanya pada tahap ini pendatang bersikap positif

terhadap lingkungan barunya.

d. Fase Penyesuaian

Pendatang mulai dapat menyesuaikan diri dengan budaya barunya

(nilai-nilai, adat khusus, pola komunikasi, keyakinan, dan lain-lain).

22

Dadan Anugrah dan Winny Kresnowiati, Komunikasi Antar Budaya Konsep dan

Aplikasinya, (Jakarta: Jala Permata, 2008), cetakan ke 1, hal 163-165

Page 36: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

27

Kemampuan untuk hidup dalam dua budaya yang berbeda, biasanya juga

disertai dengan rasa puas dan menikmati tanpa merasa cemas, meskipun

kadang-kadang akan mengalami ketegangan sosial.23

4. Mengatasi Gegar Budaya

Gegar budaya perlu diwaspadai agar seseorang mampu dengan cepat

mengatasinya. Karena jika seseorang mengalami gegar budaya, maka

aktivitasnya akan terganggu dan mengalami depresi yang meningkat.

Ada dua cara untuk mengatasi atau mengurangi gegar budaya:

Pertama, membantunya beradaptasi dengan kultur baru. Proses

adaptasi ini bisa mengikuti teori U. Teori ini berpendapat bahwa orang-orang

yang menyeberang kekultur lain akan mengalami tiga fase penyesuaian, yakni

pada awalnya timbul kegembiraan dan optimisme, kemudian diikuti oleh

frustasi, depresi dan kebingungan, dan pada akhirnya muncul adaptasi atau

penyesuaian. Model ini dinamakan pseudo medical.

Kedua, cara menghadapi gegar budaya dapat mengikuti model culture

learning sebagaimana yang digagas oleh Furnham dan Bochner. Inti model ini

adalah individu hanya memerlukan untuk belajar dan beradaptasi terhadap

sifat-sifat pokok dari masyarakat baru sehingga adanya perubahan. Namun

demikian, menurut Furnham dan Bochner, bahwa untuk menyesuaikan

terhadap kultur baru, individu tidak perlu menjadikan kultur baru itu sebagai

bagian dari dirinya sehingga seolah-olah mengembangkan dua kultur. Tetapi

23

Dedy Mulyana dan Jalaludin Rakhmat, Komunikasi Antar Budaya, Bandung: PT

Remaja Rosdakarya,2010, cetakan ke-12, h. 175-176

Page 37: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

28

ketika telah kembali ketempat asal, dapat membuang hal-hal yang telah

dipelajarinya.24

C. Konsep Analisis Narasi Tzvetan Todorov

Narasi merupakan suatu bentuk wacana atau teks yang menceritakan

kembali suatu peristiwa sehingga seolah-olah pembaca melihat atau mengalami

peristiwa itu sendiri. Jadi narasi adalah wacana yang menggambarkan dengan

sejelas-jelasnya peristiwa yang terjadi. Dalam narasi ada bagian yang mengawali

narasi, ada bagian perkembangan dan ada bagian yang mengakhiri cerita tersebut.

Sehingga ada keseimbangan yang menandai kapan narasi dimulai dan kapan

berakhir.25

Menurut Gerald Prince narasi merupakan representasi dari satu atau lebih

peristiwa nyata atau fiktif yang dikomunikasikan oleh satu, dua, atau beberapa

narrator untuk satu, dua, atau beberapa naratee. Sedangkan menurut Porter Abbot

narasi merupakan representasi dari peristiwa-peristiwa, memasukkan cerita dan

wacana naratif, di mana cerita adalah peristiwa-peristiwa atau rangkaian peristiwa

(tindakan) dan wacana naratif adalah peristiwa sebagaimana ditampilkan.

Dari definisi para ahli diatas dapat disimpulkan, narasi adalah representasi

atau rangkaian dari peristiwa-peristiwa. Oleh karena itu, sebuah teks baru bisa

24

Ibid, h. 168-169 25

Eriyanto, Analisis Naratif: Dasar-dasar dan penerapannya dalam Analisis Teks Berita

Media, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013), cetakan ke-1, h. 46

Page 38: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

29

disebut sebagai narasi apabila terdapat beberapa peristiwa rangkaian dari

peristiwa.26

Narasi muncul pertama sebagai hakikat, karena peristwa dan tindakan

adalah hakikat isi cerita yang temporal dan dramatik, sedangkan deskripsi tampil

sebagai tambahan dan bersifat hiasan. Oposisi narasi dengan wacana membedakan

antara penceritaan yang murni yang didalamnya tak seorangpun berbicara dan

penceritaan yang didalamnya kita sadar atas orang yang sedang berbicara.

Meskipun transparan dan tidak bermedianya sebuah naratif mungkin saja muncul,

namun tanda-tanda sebuah pikiran yang menimbang jarang tidak hadir.

Menurut Todorov, narasi adalah apa yang dikatakan, karenanya

mempunyai urutan kronologis, motif, plot, dan hubungan sebab akibat dari suatu

peristiwa. Menurut Todorov suatu narasi mempunyai struktur dari awal hingga

akhir. Narasi dimulai dari adanya keseimbangan yang kemudian terganggu oleh

adanya kejahatan. Narasi diakhiri oleh upaya untuk menghentikan gangguan

sehingga keseimbangan (ekuilibrium) tercipta kembali. Narasi ada tiga fase, yaitu

awal, pertengahan, dan akhir.

Ekuilibrium (keseimbangan) Gangguan (kekacauan) Ekuilibrium

(keseimbangan)

Narasi diawali dari sebuah keteraturan, kondisi masyarakat yang tertib.

Keteraturan tersebut kemudian berubah menjadi kekacauan akibat tindakan dari

seeseorang tokoh. Narasi diakhiri dengan kembalinya keteraturan.27

26 Ibid, h. 1

Page 39: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

30

Teori naratif strukturalis berkembang dari analogi-analogi linguistik dasar

tertentu. Sintaksis (aturan konstruksi kalimat) adalah model dasar aturan naratif.

Satuan minimal naratif adalah “proposisi”, yang dapat juga berupa “pelaku”

(misalnya seseorang) atau “predikat” (misalnya suatu aksi). Struktur proposisi

sebuah naratif dapat diterangkan dengan cara yang lebih abstrak dan universal.

Todorov menguraikan dua tingkat yang lebih tinggi: urutan dan teks. Sekelompok

proposisi membentuk urutan. Urutan dasar dibuat dari lima proposisi yang

menerangkan sebuah keadaan tertentu yang diganggu dan kemudian ditetapkan

kembali meskipun dalam bentuk yang diubah. Kelima proposisi dapat

digambarkan:

Keseimbangan (missal damai)

Kekuatan (serangan musuh)

Ketidakseimbangan (perang)

Kekuatan (musuh dikalahkan)

Keseimbangan (damai dalam term baru)

Urutan rangkaian peristiwa membentuk sebuah teks, urutan peristiwa

dapat disusun dalam berbagai cara, dengan penggabungan (cerita dalam sebuah

cerita, digresi, dan sebagainya) dengan mempertalikan (sebuah rangkaian urutan),

27

Eriyanto, Analisis Naratif: Dasar-dasar dan penerapannya dalam Analisis Teks Berita

Media, h. 65-73

Page 40: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

31

atau dengan penggantian (penjalinan urutan), atau dengan pencampuran semuanya

itu.28

D. Novel sebagai Karya Sastra

1. Pengertian Novel

Novel adalah cerita fiksi dalam bentuk prosa dengan panjang kurang lebih

satu volume yang menggambarkan tokoh-tokoh dan perilaku yang merupakan

cerminan kehidupan nyata dalam plot yang berkesinambungan. Novel merupakan

suatu karya fiksi, yaitu karya dalam bentuk kisah atau cerita yang melukiskan

tokoh-tokoh dan peristiwa-peristiwa rekaan.

Pada hakikatnya novel merupakan sebuah cerita (sebuah narasi) novel

lebih bersifat bercerita daripada memperagakan. Novel adalah cerita, dan digemari

banyak manusia sejak kecil. Dan setiap hari manusia senang pada cerita, entah

faktual, untuk gurauan, atau sekadar ilustrasi dalam percakapan. Bahasa novel

juga bahasa denotatif, tingkat kepadatan dan makna gandanya sedikit. Jadi novel

mudah dicerna dan dibaca. Novel juga mengandung suspense dalam alur

ceritanya, Yang gampang menimbulkan sikap penasaran bagi pembacanya. 29

Novel pada prinsipnya berbentuk tulis, tidak seperti puisi yang sudah ada

beabad-abad sebelum bahasa tulis berkembang, dan masih hidup dalam bentuk

lisan sampai sekarang. Sekalipun novel ditulis dan dibaca secara pribadi, untuk

28

Raman Selden, Panduan Pembaca Teori Sastra Masa Kini, (Yogyakarta: Gajah Mada

University Press, 1991), h. 62-64

29 Jakob Sumardjo, Konteks Sosial Novel Indonesia 1920-1977, (Bandung: Penerbit

Alumni, 1999) cetakan ke 1, h. 46

Page 41: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

32

memproduksi dan mengedarkannya diperlukan bentuk masyarakat dan industri

yang terorganisasi secara baik. Jadi, secara sosiologis novel menggabungkan apa

yang pribadi dan apa yang sosial. Di sinilah letak keindahan novel.

2. Unsur-Unsur Novel

Bentuk novel dalam kesusastraan merupakan sebuah sistem bentuk.

Dalam sistem ini terdapat unsur-unsur pembentuknya dan fungsi dari masing-

masing unsur. Dalam sistem bentuk novel yang berupa cerita, terdapat unsur-

unsur intrinsik yaitu alur cerita (plot), penokohan, latar cerita (setting),

permasalahan, suasana cerita dan sebagainya, unsur-unsur ini membentuk

sebuah struktur cerita yang diungkapkan lewat materi bahasa. Adapun aspek

ekstrinsiknya berupa gagasan sastrawan akibat reaksi dan tanggapan terhadap

hidup lingkungan sosial dan budaya. Dalam aspek ini mengandung nilai-nilai

kognitif konteks budayanya, dan nilai-nilai ideal kehidupan pribadinya.30

Unsur-unsur pembangun sebuah novel secara garis besar

dikelompokkan menjadi dua bagian:

a. Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra

itu sendiri. Unsur-unsur inilah yang menyebabkan karya sastra

hadir sebagai karya sastra, unsur-unsur yang secara factual akan

dijumpai jika orang membaca karya sastra. Unsur intrinsik sebuah

novel adalah unsur-unsur yang (secara langsung) turut serta

membangun cerita. Kepaduan antar berbagai unsur intrinsik inilah

30

Jakob Sumardjo, Konteks Sosial Novel Indonesia 1920-1977, (Bandung: Penerbit

Alumni, 1999), cetakan ke 1, h. 2-3

Page 42: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

33

yang membuat sebuah novel berwujud. Unsur yang dimaksud,

untuk menyebut sebagian saja, misalnya, peristiwa, cerita, plot,

penokohan tema, latar, sudut pandang penceritaan, bahasa atau

gaya bahasa, dan lain-lain.

1) Tema

Salah satu unsur penting karya novel adalah tema, yakni

gagasan pokok yang ingin disampaikan pengarang melalui

cerita novel.Tema inilah menentukan besar tidaknya sebuah

karya novel sebagai salah satu bentuk ekspresi budaya

pengarangnya.Tema atau gagasan pokok pengarang tidak

selamanya mudah ditangkap pembaca.Sangat besar

kemungkinan isi gagasan sebuah novel ditangkap oleh para

pembaca dengan arti yang berbeda-beda. Hal ini karena

penerimaan pembaca terhadap novel bersifat

terbuka.Pengarang mewujudkan gagasannya melalui plot,

yakni sebuah penuturan naratif yang mengandung

perkembangan atau dinamika.Justru gagasan dalam bentuk

cerita yang mengakibatkan setiap pembaca dapat menyusun

sendiri struktur bagian cerita sehingga menghasilkan makna

tertentu.31

31

Jakob Sumardjo, Konteks Sosial Novel Indonesia 1920-1977, (Bandung: Penerbit

Alumni, 1999), cetakan ke 1, h. 46-47

Page 43: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

34

2) Alur (Plot)

Plot merupakan unsur fiksi yang penting, bahkan tak sedikit

orang yang menganggapnya sebagai yang terpenting di

antara berbagai unsur fiksi yang lain. Tinjauan structural

terhadap karya fiksi pun sering lebih ditekankan pada

pembicaraan plot, walau mungkin mempergunakan istilah

lain. Untuk menyebut plot, secara tradisional, orang juga

sering mempergunakan istilah alur atau jalan cerita,

sedangkan dalam teori-teori yang berkembang lebih

kemudian dikenal adanya istilah struktur naratif dan

susunan. Tahapan plot dibedakan menjadi lima bagian

- Tahap situation (tahap penyituasian), tahap yang

terutama berisi pelukisan dan pengenalan situasi latar

dan tokoh-tokoh cerita. Tahap ini merupakan tahap

pembukaan cerita dan pemberian informasi awal.

- Tahap generating (tahap pemunculan konflik), masalah-

masalah dan peristiwa-peristiwa yang menyulut

terjadidnya konflik mulai dimunculkan. Jadi, tahap ini

merupakan tahap awalnya munculnya konflik, dan

konflik itu sendiri akan berkembang dan dikembangkan

menjadi konflik-konflik pada tahap berikutnya.

- Tahap rising action (tahap peningkatan konflik),

konflik yang terjadi semakin menegangkangkan.

Page 44: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

35

- Tahap klimaks, konflik yang dialami pelaku mencapai

titik puncak.

- Tahap denoument (tahap penyelesaian), pada tahap ini

konflik yang telah mencapai klimaks diberi

penyelesaian.32

3) Penokohan

Tokoh cerita (character), menurut Abrams adalah orang-

orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau

drama, yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas

moral dan kecenderungan tertentu seperti yang

diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam

tindakan. Tokoh dalam fiksi dapat dibedakan kedalam

beberapa jenis:

- Tokoh utama dan tokoh tambahan

- Tokoh protagonis dan tokoh antagonis

- Tokoh sederhana dan tokoh bulat

- Tokoh statis dan tokoh berkembang

- Tokoh tipikal dan tokoh netral33

4) Latar

Latar atau setting yang disebut juga sebagai landas tumpu,

menyaran pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan

lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa

32

Burhan Nurgiyantoro, Teori Pengkajian Fiksi, (Yogyakarta: Gadjah Mada University

Press, 1995), cetakan pertama, h. 149-150 33

Ibid, h. 217-219

Page 45: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

36

yang diiceritakan.Latar memberikan pijakan cerita secara

konkret dan jelas.Hal ini penting untuk memberikan kesan

realistis kepada pembaca, menciptakan suasana tertentu

yang seolah-olah sungguh-sungguh ada dan terjadi.34

5) Sudut Pandang

Sudut pandang atau point of view, menyaran pada cara

sebuah cerita dikisahkan. Sudut pandang merupakan cara

atau pandangan yang digunakan pengarang sebagai sarana

untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar dan berbagai

peristiwa yang membentuk cerita dalam sebuah karya fiksi

kepada pembaca.

b. Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya

sastra itu, tetapi secara tidak langsung memengaruhi bangunan

atau sistem oraganisme karya sastra. Atau secara lebih khusus

dapat dikatakan sebagai unsur-unsur yang memengaruhi bangun

cerita sebuah karya sastra, namun sendiri tidak ikut menjadi

bagian di dalamnya. Meskipun demikian, unsur ekstrinsik cukup

berpengaruh terhadap totalitas bangun cerita yang dihasilkan. Oleh

karena itu, unsur ekstrinsik sebuah novel haruslah tetap dipandang

sebagai sesuatu yang penting. Unsur ekstrinsik terdiri dari

sejumlah unsur antara lain adalah keadaan subjektivitas individu

34

Ibid, h. 216-217

Page 46: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

37

pengarang yang memiliki sikap, keyakinan, dan pandangan hidup

yang kesemuanya itu akan memengaruhi karya yang ditulisnya.35

3. Jenis-Jenis Novel

Dari semua genre sastra yang ada, novel paling menyeluruh dalam

mengeksplorasi apa yang subjektif dengan apa yang sosial, dan apa yang

pribadi dengan apa yang kolektif. Dari awal usianya, novel seakan

terpecah-pecah di antara novel-novel yang pengarangnya bertolak dari

“kehidupan” dan novel-novel yang pengarangnya bertolak dari “pola”, dan

juga novel-novel yang pengarangnya lebih tertarik kepada dunia publik

dengan novel-novel yang pengarangnya lebih tertarik kepada kehidupan

pribadi. Sehingga hanya novel besarlah yang mengkombinasikan kedua

kutub tersebut agar tidak merasakan adanya satu kutub lebih menonjol dari

kutub yang lain.36

Jenis-jenis novel berdasarkan genre :

a. Romantis : Novel yang berkisahkan tentang percintaan dan kasih

sayang. Biasanya disertai intrik-intrik yang menimbulkan konflik.

b. Horor : Memiliki cerita yang menegangkan, seram, dan membuat

pembacanya berdebar-debar. Berhubungan dengan makhluk-

makhluk gaib dan berbau supranatural.

35

Burhan Nurgiyantoro, Teori Pengkajian Fiksi, h. 23-24 36

Furqonul Aziez dan Abdul Hasim, Menganalisis Fiksi, (Bogor: Penerbit Ghalia

Indonesia, 2010), h. 1-17

Page 47: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

38

c. Misteri : Jenis novel ini lebih rumit dan dipenuhi teka-teki yang

harus dipecahkan. Biasanya disukai pembaca karena membuat rasa

penasaran dari awal sampai akhir.

d. Komedi : Jenis novel ini memiliki unsur-unsur lucu dan humor.

Sehingga bisa membuat pembacanya terhibur dan sampai tertawa

terbahak-bahak.

e. Inspiratif : Jenis novel yang dapat menginspirasi banyak orang.

Banyak mengandung nilai-nilai moral dan hikmah yang adapat

diambil dalam novel ini.37

37

http://allaboutnovel.wordpress.com/jenis-jenis-novel/, diakses pada tanggal 4 Juni 2014,

pukul 11:32

Page 48: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

39

BAB III

GAMBARAN UMUM NOVEL EDENSOR

A. Deskripsi Novel Edensor

Andrea Hirata tidak mempunyai latar belakang sastrawan, namun Andrea

Hirata mampu menerbitkan banyak novel dan buku. Novel yang paling booming

adalah novel tetraloginya yaitu Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Edensor, dan

Maryamah Karpov. Salah satu novel Andrea Hirata yaitu novel Edensor peneliti

ambil sebagai bahan skripsi ini. Novel Edensor merupakan novel ketiga dari

tetralogi laskar pelangi karya Andrea Hirata diterbitkan oleh Bentang Pustaka

pada bulan Mei tahun 2007. Novel Edensor masuk nominasi penghargaan KLA

(Khatulistiwa Literary Award). Pada tanggal 24 Desember 2013 novel ini sudah

difilmkan dan tayang pertama kali dibioskop. Novel Edensor ini terdiri dari 44

mozaik atau 44 judul. Disetiap mozaik Andrea Hirata selalu memberikan kisah-

kisah yang menarik.

Dalam novel Edensor ini Andrea Hirata menceritakan bagaimana dirinya

atau dalam novel ini diberi nama Ikal dan Arai menghadapi budaya baru dan

kesulitan beradaptasi dengan lingkungan baru di Eropa. Novel ini juga

menceritakan perjalanan hidup tokoh Ikal dan Arai untuk menggapai mimpi-

mimpinya. Mimpi itu berhasil mereka wujudkan, mimpi menjelajah Eropa dan

kecintaanya pada A Ling lah yang membuat ia mampu menjelajah Eropa bahkan

sampai Afrika.

39

39

Page 49: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

40

Sedangkan tokoh Arai berhasil mengunjungi pusara Jim Morrison

penyanyi kesayangannya. Dan tokoh Ikal meskipun tidak dapat menemukan A

Ling, namun tokoh Ikal berhasil menemukan desa Edensor seperti yang terdapat

pada novel pemberian A Ling.

Tokoh yang sangat berpengaruh dalam kehidupan Ikal adalah Arai. Arai

selalu melindungi Ikal. Bila Ikal dalam bahaya, Arai lah yang siap berada didepan

untuk melindungi Ikal. Arai bahkan rela berkorban untuk Ikal, saat Ikal hampir

mati kedinginan Arai menggendong tubuh Ikal dan meletakkan dibawah pohon

rowan dan menimbunnya dengan daun rowan. Saat berkelana di Eropa Ikal dan

Arai disambangi perampok, Arai melindungi Ikal dengan gagah berani maju

melawan para perampok yang menyerang Ikal dan Arai. Namun puncaknya, Arai

terserang penyakit asma ditengah-tengah risetnya. Tubuh Arai tidak mampu

menahan musim dingin di Paris. Sehingga Arai terpaksa dipulangkan ke

Indonesia.

Novel Edensor terdiri dari 44 mozaik. Dalam setiap mozaik, Andrea Hirata

menyampaikan pesan-pesan yang dapat diambil dari setiap kisahnya. Salah

satunya yang paling memberi kesan pada pembaca yaitu, pesan Arai ketika Pak

Balia menyuruh murid-muridnya untuk berkelana menjelajah Eropa dan Arai

memberi semangat dengan mengatakan “Bermimpilah, karena Tuhan akan

memeluk mimpi-mimpimu” yang terdapat pada mozaik ketujuh.

Page 50: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

41

B. Sinopsis Novel Edensor

Semasa kecil Ikal mengantarkan beras dan knur untuk Weh.Weh adalah

sahabat masa kecil ayah dan ibu Ikal. Weh keluar dari Technisce School hidup

menyendiri di pangkalan perahu dan meninggalkan tunangannya. Weh terkena

penyakit burut yang meniup skrotum dan kelaki-lakiannya, sudah diobati dengan

jampi dan ramuan namun tak kunjung sembuh. Weh dan keluarganya pernah

melangkahi Al Qur’an, orang kampung menuduhnya kualat mengapa Weh terkena

penyakit burut. Ikal juga mendapat tugas mengantar tembakau untuk Mak Birah

dukun beranak dikampung Ikal. Ikal merupakan anak kelima dari enam

bersaudara yang semuanya laki-laki. Nama lengkap Ikal adalah Aqil Barraq

Badruddin. Dengan nama yang diberikan itu orang tua Ikal berharap nama

tersebut menjadi doa untuk anaknya nanti. Namun apa yang diharapkannya

berbalik dari nama yang disandang Ikal. Ikal selalu saja membuat kekacauan

dikampungnya. Hingga ayahnya putus asa dan mengganti namanya berulang kali

berharap dengan berganti nama, Ikal tidak akan membuat kekacauan lagi. Setelah

lulus SMA Ikal dan Arai merantau ke Jawa untuk kuliah dan bekerja disana.

Namun semasa Ikal kuliah, Arai pindah untuk merantau di Kalimantan. Setelah

lulus kuliah Ikal dan Arai mendaftarkan diri untuk kuliah di Universitas Sorbone

Prancis.

Ikal dan Arai akhirnya diterima di Universitas Sorbone. Mendarat di

Bandara Schipol, Ikal dan Arai dijemput oleh gadis cantik bernama Famke

Somers. Famke adalah orang pertama yang dikenal Ikal dan Arai di Eropa. Dia

mengantarkan Ikal dan Arai menuju tempat akomodasinya. Dari central station

Page 51: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

42

Amsterdam naik kereta menuju Brussel langsung di pinggir Belgia, yaitu Brugge.

Brugge merupakan tempat akomodasi Ikal dan Arai. Dari penduduk Belgia yang

separuh berbahasa Belanda separuh berbahasa Prancis. Sampai didepan pagar besi

sebuah rumah bertingkat berdesain kaku berwarna putih, Famke meninggalkan

Ikal dan Arai karena ada keperluan. Ikal dan Arai menemui Simon Van Der Wall,

MVgT, Building Manager. Sikapnya dingin dan kaku, Ikal dan Arai tak bisa

tinggal di apartemen itu. Simon Van Der Wall mengkonfirmasi kedatangan Ikal

dan Arai pada pihak Jakarta namun tak ada jawaban. Ikal dan Arai meninggalkan

gedung yang tak bersahabat itu. Ikal dan Arai harus melawan dinginnya suhu

yang semakin mengigil karena tak ada tempat untuk tinggal

Di Sorbone mahasiswa-mahasiswa dari berbagai bangsa saling bergaul.

Orang-orang Inggris, disinilah Ikal mulai belajar budaya-budaya baru dan

memahami gaya hidup mereka. Saling bersaing didalam kelas untuk mendapatkan

nilai yang tinggi. Paris mulai menyambut musim panas. Mimpi-mimpi lama Ikal

dan Arai muncul kembali yaitu menjelajah Eropa sampai ke Afrika bangkit

kembali. Namun terhambat masalah biaya. Ikal dan Arai banting tulang

mengumpulkan uang untuk biaya keliling Eropa. Malangnya setelah uang

dikumpulkan angka itu belum mencapai anggaran minimum menjelajah Eropa.

Ikal dan Arai berencana menjelajah Eropa dengan backpaking dan mengamen.

Rencananya mendapat banyak dukungan dari teman-teman sekelasnya.

Paris musim dingin ketika Ikal dan Arai tiba kembali di Sorbone. Ikal

kembali menekuni kewajibannya sebagai mahasiswa, risetnya membuat ia lupa

diri. Arai juga sibuk dengan risetnya. Rutinitas itu tiba-tiba terpecah ketika Arai

Page 52: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

43

masuk ICU. Arai diserang Asthma Bronchiale, penyakit ini akan berakibat fatal

jika musim dingin sehingga Arai harus beristirahat ditempat yang hangat.

Sehingga Arai terpaksa dipulangkan ke Indonesia. Ikal menyelesaikan risetnya di

Shiefield, ketika Ikal menemui Profesor Turnbul untuk menyerahkan hasil

risetnya tanpa sengaja Ikal menemukan sebuah desa, desa itu adalah Edensor yang

terdapat pada novel yang diberikan A Ling kepadanya.

C. Biografi Andrea Hirata

Mungkin saat ini masyarakat sudah mengetahui nama kecil Andrea Hirata

setelah membaca dan menonton film tetralogi Laskar Pelangi. Andrea Hirata

terlahir dengan nama Aqil Barraq Badruddin Seman Said Harun yang akrab

disapa Ikal. Andrea Hirata lahir di Belitong pada tanggal 24 Oktober 1976.

Andrea Hirata adalah lulusan S1 Ekonomi Universitas Indonesia dan mendapat

beasiswa Uni Eropa untuk studi Master of Science di Université de Paris,

Sorbonne, Perancis dan Sheffield Hallam University, United Kingdom. Andrea

mendapat beasiswa program master di Universitas Sheffield Hallam, Britania

Raya. Tesis Andrea di bidang ekonomi telekomunikasi mendapat penghargaan

dari universitas tersebut dan ia lulus cum laude. Tesis itu telah diadaptasikan ke

dalam Bahasa Indonesia dan merupakan buku teori ekonomi telekomunikasi

pertama yang ditulis oleh orang Indonesia. Buku itu telah beredar sebagai

referensi ilmiah.1Andrea Hirata aktif dalam pendidikan dan pengembangan sastra.

1http://profil.merdeka.com/indonesia/a/andrea-hirata/, tanggal 17 Juni 2014, Pukul 14:36

Page 53: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

44

Dia mengajar sebagai relawan. Di Belitong, dia membuka sekolah gratis dan

Museum Kata Andrea Hirata sebagai museum sastra pertama di Indonesia.

Nama Andrea Hirata dikenal banyak orang dengan kesuksesan novel

tetralogi pertamanya Laskar Pelangi, disusul dengan novel kedua Sang Pemimpi,

novel ketiganya Edensor dan novel keempatnya Maryamah Karpov. Novel Laskar

Pelangi telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 30 bahasa dan diterbitkan di lebih

dari 100 negara oleh penerbit-penerbit seperti Farrar, Straus and Giroux, Random

House, Haper Collins, Penguin, Hanser Berlin, Planeta Madrid, Mercure de

France, Rizzoli Italia, Sunmark Tokyo, Phoenix China, dan lain-lain. The

Rainbow Troops (Laskar Pelangi edisi Amerika) telah diadaptasi ke dalam bentuk

koreografi oleh City Dance Company, Washington, D. C.The Rainbow Troops

juga menjadi pemenang pertama kategori general fiction di New York Book

Festival 2013.Die Regenbogentruppe (Laskar Pelangi edisi Jerman) mendapat

penghargaan BuchAwards 2013 di Jerman.

Selain keempat novel tetralogi Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Edensor,

dan Maryamah Karpov. Andrea Hirata juga menulis novel lain seperti novel

dwilogi Padang Bulan dan Cinta dalam Gelas, Sebelas Patriot, dan novel Two

Trees (dalam edisi bahasa Indonesia judul tersebut diubah menjadi Ayah). Karya

yang telah ditulis Andrea Hirata lainnya adalah Laskar Pelangi Song Book dan

Page 54: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

45

cerita pendeknya Dry Season, yang telah diterbitkan di majalah sastra terkemuka

Washington Square Review oleh New York University pada tahun 2011.2

Sukses dengan novel tetralogi dan hasil tulisannya, Andrea Hirata

merambah dunia film. Novel tetralogi pertamanya diangkat kelayar lebar dengan

judul yang sama Laskar Pelangi pada tahun 2008 dengan Riri Riza sebagai

sutradara dan Mira Lesmana sebagai produsernya. Film ini menjadi film yang

paling terkenal pada tahun 2008. Miles Films dan Mizan Productions kembali

merilis film kedua dari tetralogi Laskar Pelangi yaitu Sang Pemimpi pada

penghujung tahun 2009. Ingin mengulang kesuksesan yang sama pada akhir tahun

2013 novel tetralogi ketiga Edensor dirilis Mizan Productions, namun film

Edensor ini tidak digarap oleh Miles Films dan Riri Riza. Penggarapan film ini

dipercayakan kepada Benny Setiawan.Hasilnya pun tak kalah dengan film

pertama dan kedua, film Edensor ini mampu menarik perhatian penonton.3

Andrea Hirata berbeda dengan penulis lainnya yang dengan mudah

memberikan informasi tentang kehidupan pribadinya. Andrea Hirata orang yang

cukup hati-hati dalam membuka jati dirinya dan kehidupan pribadinya. Jika

mencari di internetpun tidak banyak informasi yang didapat mengenai Andrea

Hirata.

2Andrea Hirata, Edensor, (Yogyakarta: Bentang Pustaka, 2013), Cetakan pertama edisi

revisi, h. sampul belakang 3http://profil.merdeka.com/indonesia/a/andrea-hirata/, tanggal 17 Juni 2014, Pukul 14:36

Page 55: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

39

BAB III

GAMBARAN UMUM NOVEL EDENSOR

A. Deskripsi Novel Edensor

Andrea Hirata tidak mempunyai latar belakang sastrawan, namun Andrea

Hirata mampu menerbitkan banyak novel dan buku. Novel yang paling booming

adalah novel tetraloginya yaitu Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Edensor, dan

Maryamah Karpov. Salah satu novel Andrea Hirata yaitu novel Edensor peneliti

ambil sebagai bahan skripsi ini. Novel Edensor merupakan novel ketiga dari

tetralogi laskar pelangi karya Andrea Hirata diterbitkan oleh Bentang Pustaka

pada bulan Mei tahun 2007. Novel Edensor masuk nominasi penghargaan KLA

(Khatulistiwa Literary Award). Pada tanggal 24 Desember 2013 novel ini sudah

difilmkan dan tayang pertama kali dibioskop. Novel Edensor ini terdiri dari 44

mozaik atau 44 judul. Disetiap mozaik Andrea Hirata selalu memberikan kisah-

kisah yang menarik.

Dalam novel Edensor ini Andrea Hirata menceritakan bagaimana dirinya

atau dalam novel ini diberi nama Ikal dan Arai menghadapi budaya baru dan

kesulitan beradaptasi dengan lingkungan baru di Eropa. Novel ini juga

menceritakan perjalanan hidup tokoh Ikal dan Arai untuk menggapai mimpi-

mimpinya. Mimpi itu berhasil mereka wujudkan, mimpi menjelajah Eropa dan

kecintaanya pada A Ling lah yang membuat ia mampu menjelajah Eropa bahkan

sampai Afrika.

39

39

Page 56: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

40

Sedangkan tokoh Arai berhasil mengunjungi pusara Jim Morrison

penyanyi kesayangannya. Dan tokoh Ikal meskipun tidak dapat menemukan A

Ling, namun tokoh Ikal berhasil menemukan desa Edensor seperti yang terdapat

pada novel pemberian A Ling.

Tokoh yang sangat berpengaruh dalam kehidupan Ikal adalah Arai. Arai

selalu melindungi Ikal. Bila Ikal dalam bahaya, Arai lah yang siap berada didepan

untuk melindungi Ikal. Arai bahkan rela berkorban untuk Ikal, saat Ikal hampir

mati kedinginan Arai menggendong tubuh Ikal dan meletakkan dibawah pohon

rowan dan menimbunnya dengan daun rowan. Saat berkelana di Eropa Ikal dan

Arai disambangi perampok, Arai melindungi Ikal dengan gagah berani maju

melawan para perampok yang menyerang Ikal dan Arai. Namun puncaknya, Arai

terserang penyakit asma ditengah-tengah risetnya. Tubuh Arai tidak mampu

menahan musim dingin di Paris. Sehingga Arai terpaksa dipulangkan ke

Indonesia.

Novel Edensor terdiri dari 44 mozaik. Dalam setiap mozaik, Andrea Hirata

menyampaikan pesan-pesan yang dapat diambil dari setiap kisahnya. Salah

satunya yang paling memberi kesan pada pembaca yaitu, pesan Arai ketika Pak

Balia menyuruh murid-muridnya untuk berkelana menjelajah Eropa dan Arai

memberi semangat dengan mengatakan “Bermimpilah, karena Tuhan akan

memeluk mimpi-mimpimu” yang terdapat pada mozaik ketujuh.

Page 57: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

41

B. Sinopsis Novel Edensor

Semasa kecil Ikal mengantarkan beras dan knur untuk Weh.Weh adalah

sahabat masa kecil ayah dan ibu Ikal. Weh keluar dari Technisce School hidup

menyendiri di pangkalan perahu dan meninggalkan tunangannya. Weh terkena

penyakit burut yang meniup skrotum dan kelaki-lakiannya, sudah diobati dengan

jampi dan ramuan namun tak kunjung sembuh. Weh dan keluarganya pernah

melangkahi Al Qur’an, orang kampung menuduhnya kualat mengapa Weh terkena

penyakit burut. Ikal juga mendapat tugas mengantar tembakau untuk Mak Birah

dukun beranak dikampung Ikal. Ikal merupakan anak kelima dari enam

bersaudara yang semuanya laki-laki. Nama lengkap Ikal adalah Aqil Barraq

Badruddin. Dengan nama yang diberikan itu orang tua Ikal berharap nama

tersebut menjadi doa untuk anaknya nanti. Namun apa yang diharapkannya

berbalik dari nama yang disandang Ikal. Ikal selalu saja membuat kekacauan

dikampungnya. Hingga ayahnya putus asa dan mengganti namanya berulang kali

berharap dengan berganti nama, Ikal tidak akan membuat kekacauan lagi. Setelah

lulus SMA Ikal dan Arai merantau ke Jawa untuk kuliah dan bekerja disana.

Namun semasa Ikal kuliah, Arai pindah untuk merantau di Kalimantan. Setelah

lulus kuliah Ikal dan Arai mendaftarkan diri untuk kuliah di Universitas Sorbone

Prancis.

Ikal dan Arai akhirnya diterima di Universitas Sorbone. Mendarat di

Bandara Schipol, Ikal dan Arai dijemput oleh gadis cantik bernama Famke

Somers. Famke adalah orang pertama yang dikenal Ikal dan Arai di Eropa. Dia

mengantarkan Ikal dan Arai menuju tempat akomodasinya. Dari central station

Page 58: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

42

Amsterdam naik kereta menuju Brussel langsung di pinggir Belgia, yaitu Brugge.

Brugge merupakan tempat akomodasi Ikal dan Arai. Dari penduduk Belgia yang

separuh berbahasa Belanda separuh berbahasa Prancis. Sampai didepan pagar besi

sebuah rumah bertingkat berdesain kaku berwarna putih, Famke meninggalkan

Ikal dan Arai karena ada keperluan. Ikal dan Arai menemui Simon Van Der Wall,

MVgT, Building Manager. Sikapnya dingin dan kaku, Ikal dan Arai tak bisa

tinggal di apartemen itu. Simon Van Der Wall mengkonfirmasi kedatangan Ikal

dan Arai pada pihak Jakarta namun tak ada jawaban. Ikal dan Arai meninggalkan

gedung yang tak bersahabat itu. Ikal dan Arai harus melawan dinginnya suhu

yang semakin mengigil karena tak ada tempat untuk tinggal

Di Sorbone mahasiswa-mahasiswa dari berbagai bangsa saling bergaul.

Orang-orang Inggris, disinilah Ikal mulai belajar budaya-budaya baru dan

memahami gaya hidup mereka. Saling bersaing didalam kelas untuk mendapatkan

nilai yang tinggi. Paris mulai menyambut musim panas. Mimpi-mimpi lama Ikal

dan Arai muncul kembali yaitu menjelajah Eropa sampai ke Afrika bangkit

kembali. Namun terhambat masalah biaya. Ikal dan Arai banting tulang

mengumpulkan uang untuk biaya keliling Eropa. Malangnya setelah uang

dikumpulkan angka itu belum mencapai anggaran minimum menjelajah Eropa.

Ikal dan Arai berencana menjelajah Eropa dengan backpaking dan mengamen.

Rencananya mendapat banyak dukungan dari teman-teman sekelasnya.

Paris musim dingin ketika Ikal dan Arai tiba kembali di Sorbone. Ikal

kembali menekuni kewajibannya sebagai mahasiswa, risetnya membuat ia lupa

diri. Arai juga sibuk dengan risetnya. Rutinitas itu tiba-tiba terpecah ketika Arai

Page 59: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

43

masuk ICU. Arai diserang Asthma Bronchiale, penyakit ini akan berakibat fatal

jika musim dingin sehingga Arai harus beristirahat ditempat yang hangat.

Sehingga Arai terpaksa dipulangkan ke Indonesia. Ikal menyelesaikan risetnya di

Shiefield, ketika Ikal menemui Profesor Turnbul untuk menyerahkan hasil

risetnya tanpa sengaja Ikal menemukan sebuah desa, desa itu adalah Edensor yang

terdapat pada novel yang diberikan A Ling kepadanya.

C. Biografi Andrea Hirata

Mungkin saat ini masyarakat sudah mengetahui nama kecil Andrea Hirata

setelah membaca dan menonton film tetralogi Laskar Pelangi. Andrea Hirata

terlahir dengan nama Aqil Barraq Badruddin Seman Said Harun yang akrab

disapa Ikal. Andrea Hirata lahir di Belitong pada tanggal 24 Oktober 1976.

Andrea Hirata adalah lulusan S1 Ekonomi Universitas Indonesia dan mendapat

beasiswa Uni Eropa untuk studi Master of Science di Université de Paris,

Sorbonne, Perancis dan Sheffield Hallam University, United Kingdom. Andrea

mendapat beasiswa program master di Universitas Sheffield Hallam, Britania

Raya. Tesis Andrea di bidang ekonomi telekomunikasi mendapat penghargaan

dari universitas tersebut dan ia lulus cum laude. Tesis itu telah diadaptasikan ke

dalam Bahasa Indonesia dan merupakan buku teori ekonomi telekomunikasi

pertama yang ditulis oleh orang Indonesia. Buku itu telah beredar sebagai

referensi ilmiah.1Andrea Hirata aktif dalam pendidikan dan pengembangan sastra.

1http://profil.merdeka.com/indonesia/a/andrea-hirata/, tanggal 17 Juni 2014, Pukul 14:36

Page 60: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

44

Dia mengajar sebagai relawan. Di Belitong, dia membuka sekolah gratis dan

Museum Kata Andrea Hirata sebagai museum sastra pertama di Indonesia.

Nama Andrea Hirata dikenal banyak orang dengan kesuksesan novel

tetralogi pertamanya Laskar Pelangi, disusul dengan novel kedua Sang Pemimpi,

novel ketiganya Edensor dan novel keempatnya Maryamah Karpov. Novel Laskar

Pelangi telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 30 bahasa dan diterbitkan di lebih

dari 100 negara oleh penerbit-penerbit seperti Farrar, Straus and Giroux, Random

House, Haper Collins, Penguin, Hanser Berlin, Planeta Madrid, Mercure de

France, Rizzoli Italia, Sunmark Tokyo, Phoenix China, dan lain-lain. The

Rainbow Troops (Laskar Pelangi edisi Amerika) telah diadaptasi ke dalam bentuk

koreografi oleh City Dance Company, Washington, D. C.The Rainbow Troops

juga menjadi pemenang pertama kategori general fiction di New York Book

Festival 2013.Die Regenbogentruppe (Laskar Pelangi edisi Jerman) mendapat

penghargaan BuchAwards 2013 di Jerman.

Selain keempat novel tetralogi Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Edensor,

dan Maryamah Karpov. Andrea Hirata juga menulis novel lain seperti novel

dwilogi Padang Bulan dan Cinta dalam Gelas, Sebelas Patriot, dan novel Two

Trees (dalam edisi bahasa Indonesia judul tersebut diubah menjadi Ayah). Karya

yang telah ditulis Andrea Hirata lainnya adalah Laskar Pelangi Song Book dan

Page 61: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

45

cerita pendeknya Dry Season, yang telah diterbitkan di majalah sastra terkemuka

Washington Square Review oleh New York University pada tahun 2011.2

Sukses dengan novel tetralogi dan hasil tulisannya, Andrea Hirata

merambah dunia film. Novel tetralogi pertamanya diangkat kelayar lebar dengan

judul yang sama Laskar Pelangi pada tahun 2008 dengan Riri Riza sebagai

sutradara dan Mira Lesmana sebagai produsernya. Film ini menjadi film yang

paling terkenal pada tahun 2008. Miles Films dan Mizan Productions kembali

merilis film kedua dari tetralogi Laskar Pelangi yaitu Sang Pemimpi pada

penghujung tahun 2009. Ingin mengulang kesuksesan yang sama pada akhir tahun

2013 novel tetralogi ketiga Edensor dirilis Mizan Productions, namun film

Edensor ini tidak digarap oleh Miles Films dan Riri Riza. Penggarapan film ini

dipercayakan kepada Benny Setiawan.Hasilnya pun tak kalah dengan film

pertama dan kedua, film Edensor ini mampu menarik perhatian penonton.3

Andrea Hirata berbeda dengan penulis lainnya yang dengan mudah

memberikan informasi tentang kehidupan pribadinya. Andrea Hirata orang yang

cukup hati-hati dalam membuka jati dirinya dan kehidupan pribadinya. Jika

mencari di internetpun tidak banyak informasi yang didapat mengenai Andrea

Hirata.

2Andrea Hirata, Edensor, (Yogyakarta: Bentang Pustaka, 2013), Cetakan pertama edisi

revisi, h. sampul belakang 3http://profil.merdeka.com/indonesia/a/andrea-hirata/, tanggal 17 Juni 2014, Pukul 14:36

Page 62: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

46

BAB IV

ANALISIS DAN HASIL TEMUAN

Sebagai sebuah kajian analisis, pada bab ini penulis akan mendeskripsikan

hasil temuan yang terdapat dalam Novel Edensor. Penulis akan memaparkan teks-

teks yang berkaitan dengan komunikasi antar agama dan budaya dengan

menggunakan teori narasi Tzvetan Todorov dan Kalvero Oberg lalu menganalisis

alur cerita menggunakan teori gegar budaya.

A. Analisis Alur dan Plot dalam Novel Edensor

Menurut Todorov suatu narasi mempunyai struktur dari awal

hingga akhir. Narasi dimulai dari adanya keseimbangan yang kemudian

terganggu oleh adanya kejahatan. Narasi diakhiri oleh upaya untuk

menghentikan gangguan sehingga keseimbangan (ekuilibrium) tercipta

kembali. Narasi ada tiga fase, yaitu awal, pertengahan, dan akhir.1 Alur

merupakan suatu tanda kapan narasi dimulai dan kapan narasi itu diakhiri.

Berikut tiga fase yang terdapat dalam narasi:

1. Alur Cerita Awal

Pada alur awal, Andrea Hirata mengisahkan kisah kehidupan masa

kecilnya hingga ia tamat SMA. Dimasa kecilnya Ikal mendapat tugas

mengantarkan beras dan knur untuk Weh. Weh dan Mak Birah salah

1Eriyanto, Analisis Naratif: Dasar-dasar dan penerapannya dalam Analisis Teks Berita

Media, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013), cetakan ke-1, h. 65-73

46

Page 63: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

47

seorang sahabat masa kecil ayahnya, juga mengantarkan tembakau untuk

Mak Birah dukun beranak dikampung Ikal.

Di awal cerita, Andrea Hirata menceritakan kehidupan masa

kecilnya yang bersahabat dengan Weh yang usianya jauh lebih tua

dengannya. Weh hidup menyendiri dipangkalan perahu. Weh terkena

penyakit burut yang meniup skrotum dan kelaki-lakiannya, sudah diobati

dengan jampi dan ramuan namun tak kunjung sembuh. Dia dikucilkan

oleh penduduk kampung.Ikal tak tega melihat Weh kesakitan. Weh

terkenal mempunyai keberanian berlayar yang gelap. Weh berani

menangkap teripang didasar laut yang gelap tanpa tabung oksigen.

Berminggu-minggu Ikal membujuk ayahnya supaya di izinkan berlayar

bersama Weh. Akhirnya ayah Ikal menyerah, dengan setengah hati

mengizinkan Ikal pergi berlayar bersama Weh. Weh lah yang mengajari

Ikal keberanian dan membaca bintang.

Setelah menempuh ujian sekolah selama dua minggu di Tanjong

Pandan, Ikal tidak langsung pulang kerumahnya. Ikal kembali menemui

Weh dipangkalan untuk berlayar ke Mentawai. Namun, Ikal terkejut ketika

melihat tubuh Weh terbungkus lilitan layar, mati dengan menggantung

dirinya sendiri di tiang layar. Penyakit burut yang tak kunjung sembuh

telah mematahkan semangat hidupnya hingga Weh menggantung diri.

Weh terbuang, kuburan bagi orang yang bunuh diri dipisahkan dan

dikucilkan dari pemukiman penduduk desa. Mereka dikuburkan dekat

Page 64: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

48

rawa-rawa. Hanya Ikal yang menangisi kepergian Weh, jasad Weh

dicampakkan dalam liang lahatnya.

Di awal cerita ini, Andrea Hirata juga menceritakan ketika dia

masih kecil Mak Birah tak pernah bosan menceritakan proses

kelahirannya. Ibunya selalu menantikan anak perempuan, setelah sampai

persalinan yang keempat mak Birah selalu meneriakkan bujang. Bahkan

untuk persalinan yang kelima ibunya sudah menyiapkan nama perempuan

untuk calon bayinya. Namanya adalah Nur Tantiana Wassalam artinya

adalah cahaya terakhir yang telah lama ditunggu-tunggu. Namun pada

tanggal 23 Oktober pukul setengah dua belas ibunya tak mau mengejan.

Ibunya menginginkan bayinya lahir tanggal 24 Oktober bertepatan dengan

berdirinya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Bayi itu lahir pada tanggal

24 Oktober, bayi itu bujang dan diberi nama Aqil Barraq Badruddin.

Menginjak remaja, Ikal jatuh cinta dengan anak pemilik toko

kelontong Sinar Harapan yang bernama A Ling. Kebahagiaan Ikal

bertambah dengan keluarga barunya yaitu Arai sepupu jauhnya yang

sebatang kara pada usia delapan tahun. Orang tua Ikal memungutnya

untuk tinggal bersama keluarganya.

Tamat SMA Ikal dan Arai merantau ke Jawa, melamar pekerjaan

dibeberapa tempat. Ikal diterima bekerja di kantor pos sebagai pengatur

muda pos yang bertugas mencairkan wesel disamping bekerja Ikal juga

melanjutkan kuliah. Sedangkan Arai merantau di Kalimantan. Ikal dan

Arai berhasil menyelesaikan kuliah tepat waktu dan berkeinginan

Page 65: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

49

mengikuti tes beasiswa sekolah strata dua di Eropa. Dan tes beasiswa

mereka berdua diterima. Pada Alur awal, cerita yang disampaikan Andrea

Hirata cukup stabil. Karena pada alur awal umumnya cerita yang

disampaikan seimbang, Andrea Hirata menceritakan mulai dari kehidupan

masa kecilnya hingga dia lulus SMA.

2. Alur Tengah Cerita

Di alur awal cerita yang disampaikan Andrea Hirata seimbang,

namun kondisi tersebut akan berubah karena pada alur tengah terjadi

gangguan (disruption). Pada alur tengah, Andrea Hirata menceritakan

ketika dia berada di Eropa.Berdasarkan struktur narasi Todorov, alur

tengah merupakan adanya gangguan (disruption). Cerita akan semakin

menarik dengan adanya gangguan atau konflik. Di Eropa Ikal kesulitan

menghadapi lingkungan baru dan masalah-masalah muncul seiring

beradaptasinya Ikal dan Arai di Eropa.

Ikal dan Arai tiba di bandara Schipol lalu menuju tempat

akomodasinya. Ikal dan Arai memasuki halaman dan berdiri didepan pintu

yang membingungkan. Yang ada disamping pintu, hanya deretan kotak

kecil, nomor-nomor lantai gedung, tombol-tombol, speaker, dan label

nama. Ikal memencet tombol Simon Van Der Wall.

Setelah cukup lama Ikal dan Arai didepan pintu, pintu itu pun

terbuka. Rupanya suara dreet yang berulang kali berbunyi adalah alarm

pembuka pintu. Sederhana saja perkara pintu ini, namun inilah negara

individualis. Sikap Simon Van Der Wall, orang-orang yang ngobrol, dan

Page 66: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

50

tak peduli meskipun Ikal dan Arai terjebak didepan pintu. Ikal dan Arai

tak bisa tinggal di apartemen itu. Simon Van Der Wall mengkonfirmasi

kedatangan Ikal dan Arai pada pihak Jakarta namun tak ada jawaban.

Suhu diluar sangat dingin, tak ada orang yang berani keluar

rumah.Semua bangunan dan rumah tertutup rapat. Tubuh Ikal sudah tak

mampu menahan dingin, badannnya gemetar hebat. Ikal tak sadarkan diri,

namun Arai dengan cepat menyelamatkan Ikal dengan membalutkan

seluruh pakaian dikoper ditubuh Ikal dan menimbuninya dengan daun

rowan. Lambat laun Ikal berangsur pulih dan sadar kembali. Pagi-pagi

sekali Ikal mengunjungi kantor Uni Eropa untuk menemui Dr. Woodward.

Dr. Woodward adalah pemberi keputusan terakhir beasiswa Uni Eropa.

Erika mengantarkan Ikal dan Arai kembali ke Brugge, kembali bertemu

dengan Van Der Wall.

Di Sorbone mahasiswa-mahasiswa Ikal terdiri dari beragam

bangsa. Orang-orang Inggris, The Brits paling banyak berbicara dikelas.

Belum selesai dosen berbicara sudah tunjuk tangan. Ini karena sekolah

mereka membiasakan berbeda pendapat secara positif sejak dini. Naomi

Stansfield, dialah dedengkot The Brits. Seperti kebanyakan orang Inggris

perangainya primordial. Mahasiswa yang doyan meladeni The Brits hanya

mahasiswa dari negeri Paman Sam. Kepala gengnya Virginia Sue

Townsend. Dalam diskusi, kelompok Amerika cenderung mendominasi,

intimidatif, penuh intrik untuk mengambil alih kendali, lalu membangun

aliansi. Mahasiswa Jerman Marcus Holdvessel, Christian Diedrich, dan

Page 67: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

51

yang paling istimewa Katya Kristanaema. Mereka tak pernah ribut, selalu

hadir sepuluh menit sebelum acara. Saskia de Rooijs dan Marike Ritsema

mahasiswi asal Holland, mereka tak pernah mengangguk-angguk sok tahu.

Hanya sesekali keningnya berkerut, seperti tak setuju dengan ucapan

dosen. Pribadi-pribadi yang mengesankan diperlihatkan tuan rumah,

orang-orang Prancis: Charlotte Gastonia, Sylvie Laborde, Jean Pierre

Minot, dan Sebastien Delbonnel. Mereka seperti terinspirasi semangat

revolusi Prancis, kebebasan, persamaan, dan persaudaraan, maka mereka

memandang tinggi persahabatan. The Pathetic Four, empat makhluk

menyedihkan penghuni jajaran bangku paling depan. Jika dosen

menjelaskan, mereka berulang kali bertanya hal-hal yang kurang penting.

Mereka itu Monahar Vikram Raaj Chauduri Manooj, Pablo Arian

Gonzales, Ninochka Stronovsky, dan Ikal. MVRC Manooj berasal dari

India. Gonzales berasal dari keluarga pandai besi di Guadalajara, kantong

kemelaratan Amerika Utara. Dan Ninochka berasal dari Georgia, negara

miskin yang baru memerdekakan diri dari cengkeram cakar beruang merah

Rusia.

Katya adalah primadona semua pria dikelas termasuk Ikal, ia jelita

dan cerdas. Pria-pria berbagai bangsa merubung Katya, berlomba-lomba

membuatnya terkesan. Sedangkan Alessandro D’Archy adalah arjuna

kelas sekaligus seorang italia yang agak play boy. Tak ada yang menduga

setelah menolak Alessandro D’Archy, secara mengejutkan Katya

Page 68: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

52

menjatuhkan pilihan pada Ikal. Katya mengirimkan e-mail dan mengajak

Ikal berkencan.

3. Alur Akhir Cerita

Alur akhir merupakan alur penyelesaian, di alur akhir inilah upaya

untuk memulihkan keseimbangan dan memperbaiki gangguan yang

terjadi. Pada alur akhir ini Andrea Hirata menceritakan kehidupannya di

Eropa.Ikal sudah mampu beradaptasi di lingkungan barunya di Eropa.

Paris musim salju hampir berakhir, semua orang tersenyum

menyambut musim panas. Para pedagang tersenyum kompak untuk

menaikkan harga. Dan Katya pulang ke Bayern untuk menemui

keluarganya. Di musim panas ini mimpi-mimpi Ikal kembali muncul, yaitu

mimpi untuk menjelajahi Eropa sampai ke Afrika. Namun, mimpi ini

terhalang oleh masalah klasik, biaya. Ikal dan Arai bekerja paruh waktu

membanting tulang untuk mengumpulkan pundi-pundi uang sebagai

modal menjelajahi Eropa. Tapi setelah dihitung uang itu belum cukup juga

untuk menjelajahi Eropa. Ikal meminta bantuan Famke Somers gadis

cantik yang mengantarkan Ikal dan Arai ke Brugge. Famke memberikan

solusi yaitu menjelajah Eropa dengan mengamen di Jalanan.

Sudah sebulan Katya di Bayern dan Ikal menjemputnya, perasaan

Ikal ganjil. Ikal kembali mengingat A Ling cinta pertamanya meskipun

Ikal sedang bersama Katya. Dan kisah cinta Ikal bersama Katya berakhir.

Ikal mencari nama A Ling di mesin pencari internet dan menemukan

banyak nama A Ling.

Page 69: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

53

Rencana Ikal dan Arai untuk menjelajah Eropa dengan cara

backpaking dan mengamen mendapat banyak dukungan, bahkan teman-

teman sekelasnya seperti Stansfield, Townsend, MVRC Manooj,

Gonzales, dan Ninoch bertaruh siapa yang dapat menempuh paling banyak

kota dan negara, dialah pemenangnya. Ikal dan Arai mulai menjelajah dari

Jerman. Ke Islandia dia sambil tetap mencari A Ling namun hasilnya nihil.

Di Belush’ye Ikal juga mencari A Ling tapi ternyata Xian Ling adalah

obat kuat untuk pria. Di perjalanan Ikal dan Arai terperosok di pedalaman

dan menjumpai banyak keanehan, orang Muslim beribadah seperti Nasrani

dan orang Nasrani fasih membaca Al Qur’an. Ada masyarakat memuja

kambing, memandikan bayi baru lahir dengan darah lembu, dan

melemparkan ari-ari ke atas atap. Ada pula komunitas yang patriakis, para

istri harus tidur di lantai dua gudang jerami dan hanya dikunjungi para

suami jika diperlukan.

Di Austria, shalat di masjid tak boleh sembarangan karena ada

masjid orang Arab dan hanya orang Arab yang shalat disana, ada masjid

Turki dan hanya orang Turki yang shalat disana. Lain lagi Masjid

Afghanistan di Gmunden jamaah Somalia, Sudan, Etiopia, Maroko, Syria,

Paestina, Yordan, Irak, Iran, Malaysia dan Indonesia berkumpul di masjid

Afghanistan. Mashood penjual kebab menceritakannya pada Ikal dan Arai.

Liburan musim dingin telah berakhir, Ikal kecewa tak berhasil menemukan

A Ling. Ikal kembali menekuni kewajibannya sebagai mahasiswa, risetnya

membuat ia lupa diri. Arai juga sibuk dengan risetnya. Rutinitas itu tiba-

Page 70: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

54

tiba terpecah ketika Katya menelepon, Arai maasuk ICU. Arai diserang

Asthma Bronchiale, penyakit ini akan berakibat fatal jika musim dingin

sehingga Arai harus beristirahat ditempat yang hangat. Arai dipulangkan

ke Indonesia. Cobaan hidup Ikal bertambah, Profesor Turnbull akan

pensiun, dia pulang ke Sheffield, Inggris. Ikal menyelesaikan risetnya di

Shieffield, Ikal berjalan-jalan disekitar Shieffield. Disaat itulah Ikal

melihat pedesaan yang tidak asing, sama seperti yang terdapat dinovel

yang diberikan A Ling. Ikal merasa mengenal dengan gerbang desa

berukir ayam jantan, pohon-pohon willow dipekarangan, jajaran bunga

daffodil dan astuaria dipagar peternakan. Kepada seorang ibu Ikal bertanya

nama desa itu dan ibu itu pun menjawab “it’s Edensor.”

Kesimpulan alur ini adalah, cerita berawal ketika Ikal kecil yang

kesehariannya mengantarkan knur dan beras untuk Weh, Weh yang

menjadi teman beda usia Ikal. Dan mengantarkan tembakau untuk Mak

Birah lalu di awal cerita ini Mak Birah menceritakan proses kelahiran Ikal.

Sampai menginjak SMA Ikal dipertemukan dalam satu keluarga dan

menjadi partner Ikal. Setelah lulus SMA Ikal dan Arai merantau ke pulau

Jawa melamar kerja bersama, sampai Ikal dan Arai mendapatkan beasiswa

di Sorbonne mereka bersama. Cerita ini tersusun secara rapi dan berurutan

sampai akhir cerita. Akhir cerita ini adalah Ikal berhasil lulus beasiswa

secara tepat waktu dan Ikal berhasil menemukan desa Edensor yang

terdapat pada novel pemberian A Ling meskipun Ikal tidak dapat

menemukan A Ling di Eropa.

Page 71: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

55

Penjelasan Alur Cerita dalam Tabel

Alur awal

(Ekuilibrium)

Alur tengah

(Gangguan)

Alur akhir

(Ekuilibrium)

Pada alur awal di novel

Edensor ini,

menceritakan tentang

masa kecil sang tokoh

hingga tamat SMA dan

merantau di pulau

Jawa. Sang tokoh

menjalani kehidupan

masa kecilnya di

Belitong dengan

budayanya yang masih

dijunjung tinggi. Masa

kecil yang penuh rasa

optimis untuk

menggapai mimpi-

mimpinya, dan mimpi

itu pun tercapai yaitu

setelah tamat SMA

melanjutkan kuliah di

Universitas Indonesia

dan mendapat beasiswa

di Universitas

Sorbonne.

Struktur narasi tengah

adalah adanya

gangguan pada alur

cerita. Alur tengah di

novel Edensor

menceritakan ketika

sang tokoh

mendapatkan beasiswa

di Universitas

Sorbonne dan

menceritakan

kesulitan-kesulitan

yang dihadapi sang

tokoh ketika tinggal di

Perancis. Di Perancis

sang tokoh menghadapi

berbagai masalah dan

kesulitan. Dari

kesulitan bahasa,

budaya, dan

komunikasi. Masalah

ini muncul salah

satunya karena budaya

Eropa berbeda dengan

budaya di tanah air.

Namun seiring

berjalannya waktu sang

Alur akhir merupakan

alur pemulihan dari

gangguan. Pada tahap

akhir ini menceritakan

tentang masa-masa

studi sang tokoh di

Universitas Sorbonne

dan kehidupan di Eropa

hingga sang tokoh

berhasil menyelesaikan

masa studinya. Di alur

akhir ini sang tokoh

sudah dapat

menyesuaikan

kehidupannya di

Perancis bahkan sang

tokoh mampu

menjelajah Eropa

dengan backpacking.

Dari penjelajahannya

tersebut, sang tokoh

dapat mengerti budaya-

budaya dari berbagai

negara yang ada di

Eropa. Namun dari

penjelajahannya, sang

tokoh tidak berhasil

Page 72: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

56

tokoh mampu

menyesuaikan

kehidupan di Perancis

dengan bahasanya,

budayanya maupun

gaya hidupnya.

menemukan pujaan

hatinya yang selama ini

di cari hingga

berkeliling Eropa.

Akan tetapi, sang tokoh

dapat menemukan desa

Edensor yang terdapat

pada novel pemberian

pujaan hatinya.

Cerita yang ada di novel ini menggunakan Alur maju. Alur maju

merupakan alur kronologis. Alur ceritanya berjalan teratur dari awal

hingga akhir. Alurnya tersusun rapi dan lurus. Cerita ini diawali dari

sebuah ceria yang teratur, kondisi yang teratur kemudian berubah menjadi

kacau karena adanya gangguan ketika sang tokoh menghadapi kesulitan

dan masalah ketika tinggal di Perancis. Cerita ini diakhiri kembali dengan

keteraturan, sang tokoh dapat menyesuaikan diri hidup di Perancis

meskipun kehidupan dan kebudayaannya berbeda jauh dengan di

Indonesia.

B. Analisis Komponen Komunikasi Antar Budaya dalam Novel

Edensor

Budaya dan agama saling berkesinambungan. Agama dipandang

sebagai sumber nilai dalam tindakan sosial budaya. Kebudayaan

merupakan kehidupan manusia yang diatur oleh manusia itu sendiri dan

diwariskan kepada generasi selanjutnya. Jadi, agama sebagai wahyu Tuhan

Page 73: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

57

bukanlah bagian dari kebudayaan karena bukan ciptaan manusia. Namun,

agama Islam sangat lengkap jika digunakan sebagai dasar kebudayaan.

Dalam penjelajahannya di Eropa, tokoh dalam novel ini yaitu Ikal

melihat berbagai kebudayaan yang menurutnya aneh yaitu orang Muslim

yang beribadah seperti orang Nasrani dan orang Nasrani fasih membaca Al

Qur’an. Hal itu dapat dilihat bahwa agama sudah menjadi bagian dari

budaya dan relasi antar agama sudah melekat dalam kehidupan mereka.

Kebudayaan yang dibentuk manusia seringkali berdasarkan agama dan

kepercayaan yang dianut oleh manusia. Namun, setiap agama mengajarkan

kebenaran. Kebenaran yang diyakini oleh penganutnya.

Deddy Mulyana dalam bukunya Komunikasi Antar Budaya

membagi unsur-unsur komunikasi antar budaya menjadi tiga bagian yaitu:

Sistem kepercayaan, nilai dan sikap, pandangan dunia, dan organisasi

sosial.

1. Sistem Kepercayaan, Nilai, dan Sikap

Dalam komunikasi antar budaya tidak ada hal yang benar

atau salah dalam hal yang berkaitan dengan kepercayaan. Karena

kepercayaan dibangun melalui persepsi dan budaya merupakan

peranan penting dalam proses terbentuknya kepercayaan.

Dalam sistem kepercayaan ada beberapa kepercayaan yang

diceritakan Andrea Hirata ketika dia di Perancis. Tokoh dalam

novel ini menemui budaya-budaya dan kepercayaan yang membuat

Page 74: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

58

dia tercengang. Misalnya pada cerita ketika di Apartemennya Ikal

mempunyai tetangga sekaligus sahabat bernama Titouan Bernazou

dan Isabelle Copernic. Mereka berdua adalah orang Prancis. Suami

istri yang telah menikah selama lima belas tahun dan kompak tidak

berminat mempunyai anak. Mereka percaya anak hanya menambah

beban hidup, membuat mereka repot, biaya hidup bertambah dan

khawatir jika anaknya menjadi korban kejahatan atau menjadi

penjahat.

Kepercayaan dan nilai memberikan kontribusi kepada

sikap. Jika individu mempunyai kepercayaan kepada suatu budaya,

maka nilai budaya tersebut akan membentuk sikap dan perilaku

seseorang. Gaya hidup menikah tanpa ingin mempunyai keturunan

merupakan bias dari kebudayaan yang dianut seseorang tersebut.

Berikut kutipan perkataan Isabelle dan Titouan dalam novel ini:

“Anak?

“Ughh… no way, man….”

“Ngompol, basah, lengket, bau, rebut, dan sangat egois!” Isabelle

bersabda.

Titouan menyambung: “Repot bukan main dan mahalnya minta

ampun!”

Isabelle retorikal:”Kausangka murah punya anak?”

Titouan pesimis:”Di zaman edan ini kriminalitas di mana-mana,

anak sangat mungkin jadi korban kejahatan. Lebih sedih lagi,

sangat mungkin ia sendiri jadi penjahat!”2

Dalam komunikasi antar budaya kepercayaan merupakan

prinsip yang ada dalam keyakinan dan pemahaman seseorang.

2Andrea Hirata, Edensor, h. 81-82

Page 75: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

59

Sehingga, setiap manusia mempunyai kepercayaan yang berbeda-

beda. Di Prancis pernikahan tanpa mempunyai anak merupakan

gaya hidup yang sedang booming. Bahkan bisa disebut sudah

menjadi suatu budaya. Tujuan pernikahan untuk mempunyai

keturunan sudah tidak digunakan lagi, karena menurut mereka

anak hanya akan menambah beban hidup. Gaya hidup seperti ini

membuat prosentase kelahiran di Prancis merosot tajam.

Dalam komunikasi antar budaya, tidak ada hal yang benar

ataupun salah selama berkaitan dengan kepercayaan. Karena

kepercayaan berkaitan dengan keyakinan seseorang. Budaya

mempunyai peranan penting pada kepercayaan. Seperti dalam

naskah cerita novel berikut ini:

“Kami terperosok ke pedalaman, menjumpai hal-hal yang

aneh misalnya orang Muslim beribadah seperti orang Nasrani dan

orang Nasrani Fasih membaca Al Qur’an. Ada masyarakat yang

memuja kambing, memandikan bayi baru lahir dengan darah

lembu, dan melemparkan ari-ari ke atas atap. Ada pula komunitas

yang demikian patriakis, para istri harus tidur di lantai dua gudang

jerami dan hanya dikunjungi para suami jika diperlukan.”3

Kepercayaan dan budaya disetiap daerah memang berbeda-

beda. Bagi masyarakat berbudaya lain, hal-hal tersebut aneh dan

tidak masuk akal. Namun, kepercayaan tersebut tidak bisa

dikatakan salah karena setiap kepercayaan mempunyai nilai-nilai

tersendiri bagi yang menganutnya. Allah menciptakan manusia

dengan suku dan budaya yang berbeda. Karena itulah manusia

3Andrea Hirata, Edensor, h. 206

Page 76: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

60

memiliki kepercayaan yang berbeda-beda. Sebagaimana firman

Allah dalam AlQur’an:

“Wahai manusia, sesungguhnya Kami menjadikan kamu

laki-laki dan perempuan. Dan Kami menjadikan kamu bergolong-

golong (bersuku-suku) supaya kamu saling kenal. Sesungguhnya

yang paling mulia di antara kamu ialah yang paling bertaqwa”.

(QS. Al Hujurat: 13)

Kepercayaan didalam suatu tempat dapat dibentuk oleh

sekelompok manusia yang mempunyai keyakinan sama akan

sesuatu hal. Kepercayaan tersebut akan tersebar luas hingga

kelompok lain pun dapat setuju pada kepercayaan itu. Seperti yang

terdapat dalam kutipan berikut:

“Di kota Praja Verona Roma kepercayaan mengenai cinta

mampu membius para turis lokal maupun internasional. Dirumah

tua tidak jauh dari Colosseum Verona tempat William Shakespeare

menulis kisah romantic Romeo dan Juliet. Dan dirumah itu

terdapat balkon kondang yang disebut dengan Juliette Balcony dan

disitu terdapat patung Juliette dengan pose berdiri. Di Juliette

Balcony pasangan kekasih yang sedang jatuh cinta percaya jika

pasangan kekasih mengusap dada kanan Juliette, maka hubungan

mereka akan langgeng.”4

4 Andrea Hirata, h.249

Page 77: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

61

Kepercayaan tersebut tentu saja tidak dapat disalahkan

meskipun kelihatannya tidak masuk akal. Karena orang-orang yang

percaya kepada hal tersebut menganggap hal itu benar.

2. Pandangan Dunia

Pandangan dunia berkaitan dengan hal-hal seperti Tuhan,

kemanusiaan, dan alam semesta. Pandangan dunia sangat

mempengaruhi budaya. Efeknya seringkali tak terlihat dalam hal

yang tampak nyata dan remeh contohnya pakaian. Pada setiap

daerah memiliki atribut atau pakaian yang digunakan berbeda

sesuai tradisi masing-masing. Dengan atribut yang digunakan

tersebut, maka disetiap daerah memiliki identitas tersendiri sebagai

cirri khasnya. Seperti dalam naskah cerita novel berikut ini:

“Delegasi Afrika hadir dengan atribut-atribut tradisinya:

para wanita mengenakan amuria,amdu, dan bubu berwarna-warni

dengan ikat kepala tinggi-tinggi. Pria-prianya bersempang panjang,

berjubah Yoruba, babariga, dan bertopi asa oke.Mereka sangat

bergairah, barangkali ingin membicarakan program peternakan

burung unta dengan para petinggi Uni Eropa. Setelah itu,

bergelombang kelompok orang dengan tanda pengenal Dominician

Republic. Mereka juga gembira, menyapa setiap orang, tentu

bersemangat akan mendiskusikan soal komputerisasi di kawasan

Karibia. Wajah mereka optimis menatap masa depan.”5

Dalam komunikasi antar budaya, masing-masing negara

memiliki suatu tradisi , pakaian maupun bahasa yang berbeda-

beda. Hal itu, sebagai identitas pada setiap negara. Pandangan

dunia yang berbeda tentu memiliki manfaat tersendiri. Karena

5Andrea Hirata, Edensor, h. 68

Page 78: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

62

dengan perbedaan itulah bangsa lain dapat mengenali identitas

yang dipakai dan bisa mengerti tradisi yang dimiliki negara lain.

Pandangan dunia yang berikutnya adalah pandangan

dengan kebudayaan yang berbeda meskipun masih satu agama. Di

Eropa muslim tidak bisa sembarangan shalat di masjid, karena

setiap negara memiliki masjid khusus untuk bisa melaksanakan

shalat.

Seperti dijelaskan dalam novel Edensor ini ketika sang

tokoh Ikal bertemu dengan saudara sesama Muslim yang bernama

Mashood, berikut kutipannya:

“Ada masjid orang Arab, dan hanya orang Arab di sana.

Lain lagi masjid Turki, hanya melulu orang Turki, yeee.

Selebihnya, brother muslim berkumpul di Masjid Afghanistan, di

Gmunden.”

Mashood mengatur napas.

“Jema’ah Somalia, Sudan, Etiopia, Maroko, Syria,

Palestina, Yordan, Irak, Iran, Malaysia, dan sering ada Indonesia

tumplek di Masjid Afghanistan, yee.. very good, understand,

yeee….”6

Dari adat orang Islam di Eropa dapat dilihat bahwa dengan

penganut agama yang sama pun jika kebudayaannya berbeda maka

setiap orang memiliki pandangan yang berbeda dengan

kebudayaan lainnya. Dapat dilihat dari kutipan diatas sesama

penganut agama Islam pun mempunyai pandangan yang berbeda

karena perbedaan budaya.

6Andrea Hirata, Edensor, h. 237-238

Page 79: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

63

Pandangan dunia mampu memperlihatkan posisi dan

tingkatannya kepada orang yang mempunyai budaya yang berbeda.

Pandangan dunia terhadap antar negara mempunyai pendapat yang

berbeda. Setiap antar negara memiliki persepsi dengan negara

lainnya, baik persepsi negatif maupun positif. Berikut kutipan

komunikasi yang memperlihatkan pandangan antar negara degara

dengan budaya berbeda:

“Indah sekali, Sahabatku ….”

MVRC Manooj mekar.

“Tapi kudengar perempuan sering dianggap remeh di

negerimu, ya?”

Wajah MVRC Manooj kaku.

“Jadi begini saja, akan kupertimbangkan tawaranmu kalau

perempuan dihargai sama seperti pria di sana, oke?”

Laki-laki Punjab itu menggeleng empat kali.7

Jadi menurut pandangan Katya mahasiswa asal Jerman itu,

di India perempuan tidak dihargai dan dianggap rendah oleh para

laki-laki. Sedangkan dinegerinya, laki-laki dan perempuan

disamaratakan. Perempuan tidak dianggap remeh maupun lebih

rendah. Hal ini adalah contoh pandangan dunia antar budaya yang

berbeda.

3. Organisasi Sosial

Keluarga dan sekolah mempunyai pengaruh penting dalam

pembentukan organisasi sosial. Meskipun keluarga adalah

7Andrea Hirata, Edensor, h. 118

Page 80: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

64

organisasi terkecil namun keluarga memberi pengaruh yang kuat

untuk mengembangkan sikap anak sampai dia besar. Terutama

pengaruh budaya terhadap anak. Tak hanya keluarga dan sekolah,

lingkungan sekitar juga ikut berperan dalam mengembangkan dan

mewariskan suatu budaya. Seperti yang dialami tokoh dalam novel

Edensor yang mendapat nasehat dari guru SD nya. Sampai sang

tokoh pergi ke Eropa pun, dia masih mengingat nasehat tersebut.

Pesan itu adalah seperti berikut:

“Ibunda guru Muslimah Hafsari, adalah guruku yang

pertama. Dulu, waktu aku masih SD, beliau pernah berpesan pada

kami, murid-muridnya, para Laskar Pelangi, “Jika ingin menjadi

manusia yang berubah, jalanilah tiga hal ini: sekolah, banyak-

banyak membaca Al Qur’an, dan berkelana.” Aku paham sekolah

dan membaca Qur’an dapat mengubah orang karena di sanalah

tersimpan kristal-kristal ilmu.Baru di sini, di Rumania, aku dapat

menggenapi arti pesan itu.”8

Sekolah mempunyai peranan penting dalam pembentukan

sikap anak hingga dewasa. tentu dari peranan sekolah mereka

dapat memelihara budaya yang mereka miliki. Karena sekolah

merupakan penyambung sejarah masa lalu dan masa depan budaya

yang dimiliki. Lingkungan sekolah dan keluarga merupakan

lingkungan yang sangat mempengaruhi nilai-nilai budaya. Karena

sekolah dan budaya dapat terbentuk komunikasi antar agama dan

budaya, meskipun sekolah dan keluarga merupakan organisasi

yang terkecil.

8Andrea Hirata, Edensor, h. 230

Page 81: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

65

C. Analisis Komponen Gegar Budaya (Culture Shock) dan Masalah

Penyesuaian Diri dalam Novel Edensor

Gegar budaya atau kejutan budaya dialami oleh orang-orang yang

berpindah pekerjaan atau lingkungan baru. Gegar budaya bisa terjadi

karena kehilangan cues atau tanda dan lambang-lambang pergaulan sosial.

Dengan kehilangan cues atau tanda-tanda pada kehidupan sehari-harinya,

maka seseorang tersebut akan kesulitan untuk berinteraksi di lingkungan

barunya. Kebiasaan dan gaya hidup dari budaya asal sudah tidak berguna

lagi ketika berpindah dilingkungan baru. Karena faktor tersebut maka

orang yang berada lingkungan baru akan mengalami gegar budaya.

Kesulitan dalam berkomunikasi juga menjadi penyebab seseorang

mengalami gegar budaya. Perbedaan bahasa akan mengarahkan seseorang

frustasi.

a. Faktor pemicu perilaku gegar budaya

Menurut Dayakisni, faktor pemicu perilaku gegar budaya adalah:

1. Kehilangan tanda-tanda budaya

Tokoh dalam novel Edensor ini juga mengalami

gegar budaya ketika berpindah ke Eropa. Ketika mereka

kesulitan menemui Simon Van Der Wall dan kesulitan

masuk gedung karena ada masalah bahasa. Mereka di usir

dan tidak punya tempat untuk tinggal sehingga mereka

kedinginan ditengah cuaca yang ekstrem. Dari peristiwa ini,

sang tokoh mengalami dua penyebab yang menjadi pemicu

Page 82: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

66

tokoh Ikal dan Arai mengalami gegar budaya yaitu

kehilangan cues atau tanda-tanda budaya yang dikenalnya.

Berikut salah satu kutipan yang terdapat dalam novel

Edensor:

“Ikal dan Arai memasuki halaman apartemen dan

tertegun didepan pintu yang membingungkan. Diketuk

berkali-kali, tidak ada respon, diputar gagangnya, terkunci,

didorong, macet. Ikal melihat dari kaca jendela, tampak

beberapa orang berbincang.Karena merasa tak kenal

mereka pun tidak membukakan pintu dan kembali

mengobrol. Begitulah negeri yang individualis.”9

Kebiasaan maupun kebudayaan dinegara lain

berbeda dengan negara asalnya. Seseorang akan kehilangan

tanda-tanda kebudayaan dinegara asalnya, maka dia akan

mengalami kebingungan dilingkungan barunya tersebut.

2. Putus komunikasi antar pribadi

Penyebab putusnya komunikasi antar pribadi yang

menjadi faktor penting adalah bahasa. Bahasa merupakan

alat penting untuk berinteraksi dengan orang lain, jika

seseorang mengalami kesulitan bahasa dalam

berkomunikasi. Maka seseorang akan mengalami frustasi

dan kecemasan yang berujung pada gegar budaya.

“Ikal mencari bel disekitar pintu, tidak ada. Yang

ada hanyalah deretan kotak kecil, nomor-nomor lantai

gedung, tombol-tombol, speaker, dan label nama. Lalu Ikal

9 Andrea Hirata, Edensor, h. 58

Page 83: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

67

memencet tombol bertuliskan Van Der Wall orang yang

harus mereka hubungi untuk menempati apartemen dan

yang terdengar hanya bunyi dreeeettt disambut suara

seseorang dispeaker dengan bahasa yang tidak dimengerti

Ikal. Setiap Ikal menekan tombol suara itu terdengar lagi,

hingga Ikal meminta orang yang mempunyai suara tersebut

berbicara dalam bahasa inggris. Akhirnya pintu itupun

terbuka, bunyi dreettt yang mereka dengar adalah alarm

untuk membuka pintu.”10

Seperti pada kutipan diatas bahwa masalah kecil

dan sederhana bisa menimbulkan frustasi karena terkendala

bahasa. Sederhana saja perkara pintu itu, tapi karena

kesulitan bahasa dan budaya perkara pintu yang mudah

menjadi sulit sekaligus menimbulkan masalah Bahasa

merupakan alat terpenting agar komunikasi dapat tercapai

dan pesan yang disampaikan dapat dimengerti.

3. Krisis Identitas

Jika seseorang tinggal di luar negeri yang tentu saja

budaya dan gaya hidupnya berbeda dengan negara asalnya,

maka seseorang akan mengalami krisis identitas. Dalam

masa krisis identitas tersebut seseorang akan mencari

identitas budayanya karena merasa rindu akan budaya

sendiri. Peneliti menemukan pencarian identitas tokoh saat

mengalami krisis identitas ketika mereka berada di Eropa.

Sehingga ketika mereka mengunjungi toko musik di

10

Andrea Hirata, Edensor, h. 59

Page 84: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

68

kawasan elite L’Avenue des Champs-Elysees dan

menemukan compact disk Anggun C. Sasmi, sang tokoh

sangat gembira. Inilah salah satu contoh krisis identitas

yang terdapat dalam novel ini.

“Kami sering iseng menanyakan pada orang Prancis

apakah mereka mengenal Anggun. “La Neige au Sahara!”

pekik mereka. Semua orang mengenal perempuan Jakarta

nan hebat itu. Jika aku belajar sampai dini hari dan radio-

radio FM Paris mengudarakan lagu “La Niege au Sahara”,

aku berhenti membaca, kututup bukuku, kupejamkan

mataku.”11

Sikap patriotisme akan muncul jika seseorang

berada jauh dari negara asalnya. Dia akan rindu dan

bahagia ketika menemukan sosok yang mampu

membanggakan negara asalnya. Seperti contohnya atlet

olahraga, musisi, ataupun penyanyi.

b. Tahapan Gegar Budaya

Menurut Kalvero Oberg untuk mengamati pertemuan dengan

orang-orang baru yang berbeda budaya berlangsung dalam empat

tahap.

1. Fase Optimistic

Fase Optimistik merupakan fase yang berisi kegembiraan, rasa

penuh harapan ketika individu memasuki budaya baru. Dalam fase ini,

individu mulai gembira melihat pertunjukan, tempat-tempat wisata

11

Andrea Hirata, Edensor, h. 87-88

Page 85: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

69

dan akan dimanjakan dengan suasana yang indah di lingkungan

barunya. Dalam komunikasi antar budaya, ketika individu berada di

lingkungan baru maka individu tersebut merasa bahagia dan menaruh

harapan ditempat barunya itu dimana mimpi-mimpinya itu akan

terwujud. Seperti naskah cerita yang terdapat dalam kutipan berikut:

“Jalan tempat berparade, pamer kejayaan, juga tempat

menggelandang. Jalan tempat lari dari kenyataan, tempat mencari

nafkah. Orang hilir mudik di jalan, mereka bergerak indah, melamun,

riang, dan berduyun-duyun, siapa mereka? Ke manakah mereka?

Jalanan seperti panggung dengan kemungkinan konfigurasi dekorasi

yang amat luas. Semua kemungkinan seni dapat ditampilkan di

jalanan.Seniman jalanan menghadapi tantangan seni terbesar.”12

“Kudekati Eiffel, kusentuhkan tanganku padanya. Ia masih

tak peduli. Apalagi sekarang, ia makin cantik karena matahari

merekah menghangatkan lengan-lengan perkasanya yang hitam

berkilat-kilat. Kawan, mimpi-mimpi telah melontarkan kami sampai

ke Prancis.”13

Seminggu berada dilingkungan baru dalam gegar budaya atau

kejutan budaya masih terhitung dalam tahap bulan madu (fase

optimistic). Seperti yang sudah digambarkan, pada fase optimistic,

seseorang yang berada dilingkungan baru merasa gembira dan

mempunyai harapan dilingkungan barunya tersebut ia akan

menemukan tempat yang indah dan orang-orang yang bersahabat.

2. Masalah Cultural

Dalam fase ini mulai bermunculan masalah-masalah baru yang

dihadapi. Mulai dari kesulitan dengan budaya di lingkungan baru,

12

Andrea Hirata, Edensor, h. 55 13

Andrea Hirata, Edensor, h. 79

Page 86: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

70

kesulitan bahasa, dan kesulitan menghadapi orang-orang dilingkungan

tersebut. Masalah pertama adalah kesulitan bahasa, masalah itu

muncul ketika tokoh Ikal dan Arai mendatangi apartemen yang akan

mereka tempati. Berikut kutipan cerita yang terdapat dalam novel ini:

“Ikal dan Arai memasuki halaman apartemen dan tertegun

didepan pintu yang membingungkan. Diketuk berkali-kali, tidak ada

respon, diputar gagangnya, terkunci, didorong, macet. Ikal melihat

dari kaca jendela, tampak beberapa orang berbincang.Karena merasa

tak kenal mereka pun tidak membukakan pintu dan kembali

mengobrol.Begitulah negeri yang individualis.

Ikal mencari bel disekitar pintu, tidak ada. Yang ada hanyalah

deretan kotak kecil, nomor-nomor lantai gedung, tombol-tombol,

speaker, dan label nama. Lalu Ikal memencet tombol bertuliskan Van

Der Wall orang yang harus mereka hubungi untuk menempati

apartemen dan yang terdengar hanya bunyi dreeeettt disambut suara

seseorang dispeaker dengan bahasa yang tidak dimengerti Ikal. Setiap

Ikal menekan tombol suara itu terdengar lagi, hingga Ikal meminta

orang yang mempunyai suara tersebut berbicara dalam bahasa inggris.

Akhirnya pintu itupun terbuka, bunyi dreettt yang mereka dengar

adalah alarm untuk membuka pintu. Sederhana saja perkara pintu itu

tapi karena kesulitan bahasa dan budaya perkara pintu yang mudah

menjadi sulit sekaligus menimbulkan masalah.”14

Dalam gegar budaya pada fase ini individu mulai mengalami

penyakit gegar budaya timbul rasa frustasi karena kehilangan tanda-

tanda budaya asalnya. Individu mulai menganggap orang-orang

disekitarnya individualis dan tidak peduli dengan kesulitan yang

dialaminya. Seperti naskah cerita yang terdapat pada novel berikut ini:

“Saya sudah berulang kali mengonfirmasi kedatangan kalian

pada Jakarta, tak ada jawaban

“Memang ada kamar kosong, tapi sistem di sini tidak bekerja

seperti ini.

“Impossible,”

14

Andrea Hirata, Edensor, h. 58-59

Page 87: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

71

“Ini hari Minggu, kebetulan saja saya ada di kantor. Jika tidak,

bahkan kalian tak bisa melewati pagar itu!”15

Fase kedua merupakan fase dimana masalah dan kesulitan di

lingkungan baru mulai bermunculan. Masalah bahasa, orang-orang

yang tidak peduli, dan budaya baru. Hal itu merupakan tantangan

yang harus dihadapi ketika berada dilingkungan yang berbeda budaya.

Seperti yang dihadapi tokoh Ikal dan Arai ketika tidak mendapatkan

tempat untuk tidur. Tokoh Ikal dan Arai yang seumur hidupnya tidak

pernah melihat salju. Terpaksa harus menyesuaikan dengan

lingkungan baru yang ekstrem meskipun nyawa sebagai taruhannya.

Pada fase ini individu dituntut untuk mulai menyesuaikan diri dengan

lingkungan barunya. Seperti naskah cerita yang dapat dilihat dalam

kutipan berikut ini:

“Namun, tubuhku makin lemah, lorong putih berkelebat-

kelebat dalam pandanganku.Beginikah rasanya ajal? Kesadaranku

timbul tenggelam. Aku berusaha menguatkan diri, aku tak mau mati!

Tak mau mati konyol seperti ini di hari pertama petualanganku! Aku

masih ingin mengelana Eropa sampai Afrika, aku mau kuliah di

Sorbonne, aku belum menemukan A Ling!16

Dari kutipan diatas, peneliti dapat mengambil kesimpulan

bahwa pada fase ini meskipun menemui banyak masalah dan kesulitan

masih ada rasa optimistik pada individu yang mengalami gegar

budaya. Masalah dengan lingkungan baru berikutnya adalah ketika

15

Andrea Hirata, Edensor, h. 60 16

Andrea Hirata, Edensor, h. 64-65

Page 88: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

72

tokoh mendatangi Kantor Uni Eropa untuk bertemu dengan Dr.

Woodward. Delegasi berbagai bangsa berkumpul di kantor Uni Eropa.

Para Delegasi terlihat terpelajar dan percaya diri, mereka

menggunakan atribut tradisinya masing-masing. Namun, tokoh

melihat delegasi Indonesia seperti tidak percaya diri dan dirasa tidak

penting ditengah-tengah delegasi bangsa yang terpelajar dan cerdas.

Pada fase ini, individu merasa dirinya asing dilingkungan barunya

dengan orang-orang sekitarnya yang terpelajar dan percaya diri.

Individu merasa dirinya asing dan tidak dipedulikan. Hal ini dapat

dilihat dalam kutipan novel seperti berikut:

“Delegasi berbagai bangsa disambut para intrepeter yang

terpelajar.Bahasa-bahasa asing hiruk pikuk. Delegasi Afrika hadir

dengan atribut-atribut tradisinya: para wanita mengenakan amunia,

amdu, dan bubu berwarna warni dengan ikat kepala tinggi-tinggi. Pria-

prianya berselempang panjang, berjubah yoruba, babariga, dan bertopi

asa oke. Setelah itu, bergelombang kelompok orang dengan tanda

pengenal Dominician Republic. Wajah mereka optimis menatap masa

depan. Terakhir, dipintu masuk untuk orang-orang yang kurang

penting, dipojok sana terlihat segelintir manusia yang tidak asing.

Mereka sering bertengkar soal minyak tanah di televisi Tanah Air.

Mereka kelihatan semakin tidak penting dengan sosoknya yang kecil

di antara raksasa hitam dan putih. Agak berbeda dengan delegasi lain,

mereka kurang percaya diri, sedikit malu-malu, tertunduk-tunduk

memasuki kantor Uni Eropa.”17

Pada kutipan tersebut terlihat sang tokoh melihat negaranya

sendiri yaitu bangsa Indonesia tampak lemah dan kurang percaya diri

dibandingkan bangsa lain. Bangsa Indonesia sejatinya mampu bersaing

17

Andrea Hirata, Edensor, h. 68

Page 89: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

73

dengan bangsa lain, namun Indonesia hanya perlu kepercayaan diri

yang tinggi sebagai bekalnya. Ketika individu berada dinegara lain,

maka individu tersebut akan mulai rindu dan peduli dengan negaranya

meskipun terkadang menganggap negaranya lebih lemah jika

dibandingkan dengan negara lain.

Dalam gegar budaya dengan adanya kesulitan-kesulitan yang

dihadapi Indiviu pada lingkungan dan budaya barunya. Maka, rasa

cinta pada negaranya muncul dalam diri mereka. Didalam novel ini

peneliti dapat melihat sang tokoh sangat gembira karena menemukan

album Anggun C. Sasmi di antara compact disk musisi dunia. Sang

tokoh merasa bangga hidup di Indonesia. Jiwa Patriotiknya muncul

karena seorang vokalis Indonesia dan saat berada di negeri orang.

Seperti yang terdapat dalam kutipan berikut:

“Kami sering iseng menanyakan pada orang Prancis apakah

mereka mengenal Anggun. “La Neige au Sahara!” pekik mereka.

Semua orang mengenal perempuan Jakarta nan hebat itu. Jika aku

belajar sampai dini hari dan radio-radio FM Paris mengudarakan lagu

“La Niege au Sahara”, aku berhenti membaca, kututup bukuku,

kupejamkan mataku.”18

Pada fase ini individu berada pada fase dimana masalah-

masalah pada lingkungan barunya bermunculan. Ketika menghadapai

kesulitan dan krisis identitas, maka rasa rindu dan jiwa patriotiknya

akan muncul pada diri individu itu.

18

Andrea Hirata, Edensor, h. 87-88

Page 90: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

74

3. Fase Recovery

Fase ini merupakan fase pemulihan setelah masalah-masalah

dan kesulitan yang telah dihadapi individu dilingkungan barunya.

Individu mulai belajar bahasa dan adat kebiasaan budaya baru,

sehingga perasaan ketidakpuasannya mulai luntur. Ketika seseorang

menuntut ilmu di Negara asing maka terdapat mahasiswa-mahasiswa

dari beragam bangsa, dari berbagai bangsa yang tentu saja budaya

mereka dan bahasa mereka pun berbeda. Sehingga membuat

seseorang akan dengan sendirinya belajar budaya dan perilaku yang

dibawa mahasiswa dari negara asalnya. Seperti yang terdapat pada

kutipan berikut:

“Pertama adalah mahasiswa Inggris atau The Brits.The Brits

paling banyak berbicara dikelas. Belum selesai dosen berbicara sudah

tunjuk tangan.Ini karena sekolah mereka membiasakan berbeda

pendapat secara positif sejak dini. Kebanyakan orang Inggris

perangainya primordial. Mahasiswa dari negeri Paman Sam Amerika

cenderung mendominasi, intimidatif, penuh intrik untuk mengambil

alih kendali. Sedangkan mahasiswa asal Jerman sangat disiplin dan

perfectionis, mereka tak pernah ribut, selalu hadir sepuluh menit

sebelum acara. Seperti yang terdapat dalam kutipan ini:

Lain lagi dua mahasiswi asal Holland, nilai mereka selalu

sempurna mampu mengalahkan mahasiswa Jerman. Namun, mereka

rendah hati dan tak pernah mengangguk-angguk sok tahu,

dandanannya pun ketinggalan zaman. Hanya sesekali keningnya

berkerut, seperti tak setuju dengan ucapan dosen.Tapi tak lantas

menunjuk untuk protes seperti The Brits dan mahasiswa Paman Sam.

Pribadi-pribadi yang mengesankan diperlihatkan tuan rumah,

mahasiswa Prancis. Mereka seperti terinspirasi semangat revolusi

Prancis, kebebasan, persamaan, dan persaudaraan, maka mereka

memandang tinggi persahabatan. Ikal menyebutnya The Pathetic

Four, empat makhluk menyedihkan penghuni jajaran bangku paling

depan. Jika dosen menjelaskan, mereka berulang kali bertanya soal

remeh temeh, sampai menjengkelkan.Beginilah akibat penguasaan

bahasa asing ilmiah yang memalukan dan efek gizi buruk masa

Page 91: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

75

balita.Mereka itu Monahar Vikram Raaj Chauduri Manooj, Pablo

Arian Gonzales, Ninochka Stronovsky, dan Ikal.

MVRC Manooj berkulit legam, kurus tinggi, dan berwajah

jenaka tipikal India. Jika ia menggoyang kepalanya terus menerus

artinya sedang menghormati kawan bicaranya. Gonzales bertubuh

gemuk pendek, kakinya pengkor, berambut keriting tebal. Gonzales

berasal dari keluarga pandai besi di Guadalajara, daerah miskin di

Amerika Utara. Dan Ninochka gadis kecil kurus, berasal dari Georgia,

negara miskin yang baru memerdekakan diri dari cengkeraman Rusia.

Sering Ikal merasa heran. Kawan-kawannya The Brits, mahasiswa

Paman Sam, kelompok Jerman , dan Belanda adalah pub Crawler.

Mereka senang bermabuk-mabukan dan tak pernah terlihat tekun

belajar, namun mereka sangat unggul dikelas. Ikal merasa hidupnya

sudah disiplin dan selalu belajar dengan giat jarang dapat melebihi

nilai mereka.”19

Peneliti melihat jika setiap masalah dan kesulitan yang

dihadapi di lingkungan baru mampu dihadapi, maka seseorang tersebut

akan mampu menyesuaikan dengan budaya baru atau lingkungan baru

tersebut, dengan cara terus belajar dan bergaul dengan orang-orang

disekitarnya. Individu mulai belajar bahasa dan budaya baru dari

beragam bangsa. Mengamati mahasiswa dengan beragam budaya dan

bangsa. Disitulah individu dapat belajar budaya-budaya baru dan nilai

yang terkandung dalam setiap budaya tersebut.

4. Fase Penyesuaian

Pada fase ini individu mulai dapat menyesuaikan diri dengan

budaya barunya (nilai-nilai, adat khusus, pola komunikasi, keyakinan,

dan lain-lain). Seperti yang terdapat pada novel ini. Tokoh Ikal sudah

dapat menyesuaikan dengan budaya dan lingkungan barunya di

19

Andrea Hirata, Edensor, h. 99

Page 92: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

76

Perancis. Individu mulai mempelajari budaya-budaya yang ada

dilingkungan barunya. Mulai dari bahasa, nilai-nilai, pola komunikasi,

adat kebiasaannya, dan lain sebagainya. Setelah melalui fase recovery

individu mulai dapat menyesuaikan diri dengan budaya dilingkungan

yang ditempatinya. Individu mulai bergaul dengan orang-orang

dilingkungan yang dia tempati. Maka pandangan negatif yang pernah

ada mulai luntur. Selain sudah dapat bergaul dengan warga pribumi,

pada fase ini individu mulai dapat menyesuaikan budaya dan perilaku

warga pribumi. Bagi mahasiswa seperti yang digambarkan dalam

novel ini, struktur belajar Indonesia dengan Eropa berbeda.

Mahasiswa asal negara lain pun dituntut untuk dapat menyesuaikan

gaya belajar Universitas Sorbonne.

“Belajar di Tanah Air dengan di Sorbonne tentu saja berbeda.

Di Sorbonne Ikal mulai menyesuaikan diri. Setiap hari Ikal diracuni

ilmu, Ikal merasa tertantang untuk memacu kreativitas dalam bidang

yang ia tekuni. Ikal menyimak kuliah selama dua jam tapi pengetahuan

yang didapatnya senilai kuliah satu semester di Tanah Air. Gairah

menuntut ilmu di Sorbonne tidak hanya dialami Ikal saja, Arai juga

merasakan hal yang sama. Bermalam-malam Arai tak tidur karena

tergila-gila pada riset protein Sitokrom-C.Unsur penting yang

mendasari kelangsungan hidup organisme.Begitulah yang dikatakan

Arai kepada Ikal.

“Tahukah kau, Ikal?!Hasil riset Sitokrom-C ini dapat menjadi

kanon yang merontokkan bangunan absurditas teori-teori kaum

evolusionis,” lagaknya menceramahiku.

Demi semangat persaudaraan, aku berpura-pura paham.Arai

bersemangat.Sampai pucat wajahnya karena tak henti menelaah

hipotesis Harun Yahya.”20

20

Andrea Hirata, Edensor, h. 137

Page 93: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

77

Pada fase ini Individu sudah mampu menyesuaikan diri dengan

lingkungannya dan belajar menyesuaikan dengan kebudayaan yang

ada pada lingkungan tersebut. Meskipun kebudayaan yang dia pelajari

akan dia tinggalkan ketika individu tersebut pulang kekampung

halaman. Penyesuaian diri dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu

bergaul dengan orang-orang sekitar, bekerja, berwisata, dan lain-lain.

Peneliti menemukan kutipan di novel Edensor ketika Ikal dan Arai

bekerja mengumpulkan uang untuk menjelajah Eropa.

“Aku dan Arai sibuk seperti tupai mengumpulkan biji-biji

pinang. Kami banting tulang mencari uang. Melalui persengkokolan

dengan beberapa imigran gelap, aku mendapat pekerjaan part time

sebagai door man, tukang buka pintu di Restoran La Jaconde di

Goncourt.Meskipun seragamku sangat anggun, lengkap dengan topi

tingginya, dan ayahku pasti bangga melihatnya, namun pekerjaan door

man adalah pekerjaan yang mengerikan.”21

Setelah mampu melewati fase recovery atau fase pemulihan

tentunya seseorang tersebut sudah mampu untuk melewati fase

penyesuaian dengan lingkungan barunya. Seperti yang terdapat dalam

novel Edensor. Tokoh Ikal dan Arai menghabiskan liburan musim

panas dengan menjelajah Eropa. Sudah menjadi kebudayaan

masyarakat Eropa ketika musim panas berwisata. Tokoh Ikal dan Arai

menjelajah Eropa dengan menampilkan seni jalanan dengan teman-

temannya. Menjelajah Eropa tentunya akan menghadapi budaya-

budaya baru dan medapatkan tantangan untuk menyesuaikan budaya-

21

Andrea Hirata, Edensor, h. 148

Page 94: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

78

budaya baru yang dihadapinya. Seperti kutipan naskah yang terdapat

dalam novel berikut ini:

Di pelataran Colosseum Verona Ikal dan Arai mengambil pose

persis patung perunggu Juliette, mereka menjadi Ikan duyung yang

merana karena cinta terlarang. Di Juliette Balcony Ikal membuktikan

bahwa seseorang bisa percaya dengan romansa kekuatan cinta. Disana

jika ingin langgeng, pasangan yang sedang jatuh cinta harus mengusap

dada patung Juliette. Dalam sekejap, pertunjukkan Ikal dan Arai

dikelilingi pasangan yang sedang jatuh hati. Mulanya sepasang kekasih

berbahasa Mandarin mendekati Ikal dan mengusap dada Ikal dan Arai

hingga penonton lain pun mengikuti aksinya.

“ Celaka, tindakan perempuan Tionghoa itu diikuti pasangan

lainnya. Penonton menghampiri dan tanpa sungkan mengusap dadaku

dan Arai seolah kami patung Juliette. Silih berganti, puluhan orang

meraba dada kananku, sebagian mengusap, ada yang mencubit, bahkan

meremas sambil cekikikan.Aku kesakitan dadaku panas, merah, dan

perih.”22

Dalam komunikasi antar agama dan budaya untuk mengatasi

ketika individu mengalami gegar budaya di luar negeri atau

lingkungan baru dengan cara menggunakan teori U dan model cultur

learning. Teori U dapat juga disebut dengan model pseudo medical.

Dalam teori ini ada tiga fase untuk mengatasi gegar budaya, yaitu fase

optimisme, frustasi, dan penyesuaian. Peneliti menemukan bahwa

tokoh Ikal dan Arai mengatasi gegar budaya dengan menggunakan

teori U. Pada cerita awal sang tokoh optimis mampu mendapatkan

beasiswa ke Eropa seperti yang diimpikannya dan mampu

mengalahkan besarnya Eropa dengan penjelajahannya. Namun, setelah

di Eropa sang tokoh Ikal dan Arai mendapatkan berbagai masalah dan

kesulitan yaitu kehilangan tanda-tanda budaya, kesulitan dalam

berkomunikasi, sikap individualitas yang sangat berbeda dengan

22

Andrea Hirata, Edensor, h. 252

Page 95: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

79

budaya. Dengan semangat yang tinggi, tokoh Ikal dan Arai mampu

mengalahkan semua gangguan yang dihadapinya. Tokoh Ikal dan Arai

mampu menyesuaikan budaya Eropa dengan belajar budaya mereka.

Agar bisa dengan mudah bergaul dan mengerti budaya mereka.

D. Analisis Hasil Pertarungan antar Budaya dalam Novel Edensor

Setelah peneliti menganalisis novel ini menggunakan struktur

narasi Tzvetan Todorov dan menggunakan komponen komunikasi antar

budaya, peneliti menemukan bahwa didalam novel ini terdapat

pertarungan antar budaya dan sang tokoh mengalami gegar budaya ketika

berada di negara Eropa. Ketika seseorang memiliki latar belakang budaya

berbeda berada dalam situasi dan kondisi yang tidak biasa, maka

seseorang cenderung akan mengalami gegar budaya. Gegar budaya

merupakan penyakit ketika seseorang berada dilingkungan baru lalu

frustasi karena kehilangan lambang atau tanda-tanda budaya yang

dimilikinya.

Dengan keadaan tersebut diatas, maka seseorang akan kesulitan

dalam berkomunikasi dengan orang yang ada dilingkungan tersebut. Jika

hal itu terjadi, maka seseorang itu akan merasa dikucilkan oleh warga

sekitar dan menganggap orang sekitarnya individual tidak mengerti

kesulitan yang ia hadapi. Seperti yang dihadapi sang tokoh dalam novel

Edensor ini. Ketika sang tokoh mendatangi apartemen yang akan

ditempati, namun kesulitan untuk masuk karena penuh dengan tombol

Page 96: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

80

yang dia sendiri tidak mengetahui fungsinya. Di apartemen tersebut

banyak orang yang sedang berbincang, namun tidak ada yang mau

membantu, hanya menoleh tidak peduli. Sang tokoh merasa dikucilkan

dengan sikap orang-orang tersebut menganggap orang-orang ditempat itu

individualis dan acuh tak acuh. Dan disamping tombol-tombol tersebut

terdapat suara yang tidak diketahui karena menggunakan bahasa perancis.

Menurut peneliti, sang tokoh mengalami gegar budaya karena kehilangan

tanda yang dimilikinya ketika sang tokoh tidak tahu cara membuka pintu

diapartemen itu dan mengalami kesulitan bahasa.

Kesulitan dan masalah yang dihadapi sang tokoh merupakan gegar

budaya. Gegar budaya kebanyakan dialami ketika seseorang berada diluar

negeri. Latar belakang yang jauh berbeda dari negara asal menjadi

hambatan bagi seseorang dalam beradaptasi dilingkungan barunya. Namun

ketika seseorang sudah berada cukup lama dinegara lain, maka seseorang

akan berusaha untuk menyesuaikan budaya dinegara tersebut. Dengan cara

belajar budaya dinegara tersebut dan bergaul dengan orang dilingkungan

sekitar yang di tempati.

Peneliti menemukan beberapa kelebihan dalam novel Edensor ini

yang peneliti rangkai menggunakan analisis narasi. Analisis narasi

mempunyai sejumlah kelebihan. Pertama, analisis narasi dapat

menggambarkan bagaimana pengetahuan dan makna yang terdapat dalam

novel Edensor, sehingga peneliti dapat memahami pesan komunikasi antar

agama dan budaya yang dinarasikan dalam skripsi ini. Dengan analisis

Page 97: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

81

narasi, peneliti dapat menggambarkan peristiwa sesuai dengan nilai yang

ada didalam masyarakat. Masyarakat pada umumnya tidak bangga dengan

budaya sendiri, sehingga kurang percaya diri ketika berada di negara lain.

Mereka menganggap budaya negaranya buruk dan kuno. Karena kurang

percaya diri itulah, ketika berada di negara lain individu itu menderita

culture shock. Seseorang itu akan merasa dikucilkan ketika menghadapi

kesulitan-kesulitan merasa tidak ada yang peduli padanya. Akan tetapi

ketika seseorang merasa dikucilkan di negara lain, maka tanpa sadar

individu tersebut rindu dengan negaranya sehingga jiwa patriotismenya

akan muncul dan negaranya sangat berarti bagi kehidupannya.

Kedua, memahami bagaimana dunia sosial dan politik diceritakan

dalam pandangan tertentu yang dapat membantu untuk mengetahui

kekuatan dan nilai sosial yang dominan dalam masyarakat. Dalam suatu

cerita kelompok yang berkuasa lebih terlihat dibandingkan kelompok yang

tidak berkuasa. Dalam kehidupan bermasyarakat kelompok yang berkuasa

juga lebih dikenal. Dengan analisis narasi peneliti juga dapat mengetahui

kekuatan sosial politik yang berkuasa. Pada novel ini, Andrea Hirata

menceritakan ketika menjelajah Eropa dan harus bertemu dengan budaya

yang berbeda-beda dan masyarakat disana dikenal dengan masyarakat

yang individualis tidak peduli dengan kesulitan orang lain. Sehingga

warga asing dianggap tidak berkuasa dan mereka tidak mau peduli dengan

masalah yang dihadapi orang asing. Merekalah warga pribumi yang

berkuasa di negara mereka.

Page 98: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

82

Ketiga, dengan analisis narasi penulis dapat melihat cerita-cerita

yang tersembunyi dari suatu teks. Cerita yang terdapat pada novel terdapat

nilai-nilai yang ingin ditonjolkan oleh Andrea Hirata. Nilai-nilai yang

ingin ditonjolkan oleh Andrea Hirata adalah nilai-nilai budaya yang

menjadi identitas suatu bangsa. Seperti contoh ketika Andrea Hirata

berbicara dengan foto Rhoma Irama yang dia tempel di dinding kamar

apartemennya. Dangdut merupakan satu identitas budaya Indonesia yang

harus dilestarikan. Andrea Hirata menonjolkan nilai budaya yang

tersembunyi melalui cerita yang sederhana dengan foto Rhoma Irama yang

dipajang di Apartemennya. Meskipun sosok Ikal berada jauh dari

Indonesia, dia tetap bangga dengan dangdut sebagai salah satu identitas

budaya Indonesia. Melalui susunan alur cerita awal, tengah, dan akhir

peneliti dapat memahami apa yang ingin disampaikan Andrea Hirata

dalam novel ini.

Keempat, analisis narasi dapat merefleksikan perubahan

komunikasi. Cerita yang sama mungkin bisa diceritakan berulang-ulang

dengan cara dan waktu yang berbeda. Perubahan narasi menggambarkan

kontinuitas atau perubahan nilai yang terjadi pada masyarakat. Di dalam

novel ini Andrea Hirata menceritakan betapa tidak habis pikir dengan gaya

hidup yang bahkan dapat menjadi suatu budaya orang Prancis yang

menikah namun tidak ingin mempunyai anak. Tujuan membina rumah

tangga adalah menginginkan seorang anak agar mempunyai keturunan

atau generasi penerus. Namun yang terjadi di Perancis adalah sebaliknya.

Page 99: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

83

Sedangkan di Indonesia warga yang sudah berkeluarga ingin mempunyai

keturunan yang banyak agar mempunyai saudara banyak karena mereka

berpikir bahwa mempunyai banyak anak maka rezeki yang datang juga

akan semakin banyak. Melalui analisis narasi peneliti dapat menganalisis

perubahan narasi sebagai bentuk dari perubahan nilai budaya yang ada

dalam masyarakat.

Page 100: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

84

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Novel ini menggunakan alur maju, sehingga ceritanya mudah diikuti

dan dimengerti. Tzvetan Todorov membagi alur menjadi tiga bagian.

Pertama alur awal, dalam novel ini alur awal bercerita tentang masa kecil

sang tokoh hingga tamat perguruan tinggi. Alur awal merupakan alur

keseimbangan, novel ini menceritakan mimpi-mimpi yang ingin diraih

sang tokoh salah satunya adalah mimpinya untuk menjelajah Eropa dan

kisah cinta masa remajanya. Kedua adalah alur tengah, alur tengah

merupakan alur gangguan atau adanya kekacauan dalam cerita. Pada novel

ini diceritakan ketika sang tokoh mendapatkan beasiswa di Universitas

Sorbonne Perancis. Disanalah sang tokoh menghadapi kesulitan dan

berbagai masalah. Ketiga adalah alur akhir, alur akhir merupakan alur

keseimbangan. Dalam novel ini sang tokoh sudah berhasil menyesuaikan

diri dengan kebudayaan Perancis dan sudah berhasil menyelesaikan

studinya di Universitas Sorbonne Perancis.

2. Gegar budaya dialami sang tokoh karena adanya kesulitan-kesulitan dan

masalah yang dihadapi di lingkungan baru yaitu ketika berada di Eropa.

Dalam analisis ini, penulis dapat menyimpulkan bahwa, sang tokoh

mengalami gegar budaya karena kehilangan tanda-tanda budaya mereka

yaitu budaya Indonesia, kesulitan dalam berkomunikasi yang menjadi

84

Page 101: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

85

faktor penyebabnya adalah bahasa dan karena mereka mengalami krisis

identitas ditengah budaya Eropa. Namun, sang tokoh dapat menghadapi

kesulitan dan dapat beradaptasi dengan budaya Eropa sehingga mampu

mengatasi gegar budaya yang dialami.

B. Saran-Saran

1. Kepada Pengarang, secara umum pada bagian belakang buku maupun

novel terdapat biodata pengarang. Namun, dalam novel ini hanya terdapat

penjelasan tetralogi Laskar Pelangi dan penghargaan yang diterima

pengarang. Padahal dengan melampirkan biodata, pembaca dapat

mengenal lebih dekat dengan pengarang. Ada beberapa kata yang

menggunakan istilah asing, sehingga sulit untuk dipahami.

2. Kepada para pembaca novel, sebaiknya membaca novel tidak hanya

dibaca hanya untuk hiburan saja atau mengisi waktu kosong. Melainkan

ditelaah agar dapat mengerti makna dalam novel tersebut. Sehingga dapat

mengambil sisi positif dari novel yang dibaca.

Page 102: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

DAFTAR PUSTAKA

Agus, Bustanudin, Agama dalam Kehidupan Manusia, (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2006), cetakan ke 1

Aminudin, Pengantar Apresiasi Karya Sastra, (Bandung: Sinar Baru, 2009)

Anugrah, Dadan dan Winny Kresnowiati, Komunikasi Antar Budaya Konsep dan

Aplikasinya, (Jakarta: Jala Permata, 2008), cetakan ke 1

AW, Suranto, Komunikasi Sosial Budaya, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010, cetakan

ke-1

Aziez, Furqonul dan Abdul Hasim, Menganalisis Fiksi, (Bogor: Penerbit Ghalia

Indonesia, 2010)

Eriyanto, Analisis Naratif: Dasar-dasar dan penerapannya dalam Analisis Teks

Berita Media, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013), cetakan

ke-1

Keraf, Gorys, Argumentasi dan Narasi, (Jakarta: PT Gramedia, 2007), cetakan

ke16

Kutha Ratna, Nyoman, Teori Metode dan Teknik Penelitian Sastra dari

Strukturalisme hingga Postrukturalisme, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2004)

Kutha Ratna, Nyoman, Sastra dan Cultural Studies Representasi Fiksi dan Fakta

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), cetakan ke 3

Liliweri, Alo, Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya, (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2007), Cetakan ke 3

Maryaeni, Metode Penelitian Kebudayaan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005, cetakan

ke 1

Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2007)

Muchtar Ghazali, Adeng, Antropologi Agama, (Bandung: Penerbit Alfabeta,

2011)

Mulyana, Deddy dan Jalaluddin Rakhmat, Komunikasi Antar Budaya, (Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2010), cetakan ke 12

86

Page 103: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

87

Nurgiyantoro, Burhan, Teori Pengkajian Fiksi, (Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press, 1995), cetakan pertama

Razak,Yusron dan Ervan Nurtawaban, Antropologi Agama, (Jakarta: UIN Jakarta

Press, 2007)

Roger M. Keesing, Antropologi Budaya suatu perspektif Kontemporer, (Jakarta:

Penerbit Erlangga, 1981)

Selden, Raman, Panduan Pembaca Teori Sastra Masa Kini, (Yogyakarta: Gajah

Mada University Press, 1991)

Sihabudin , Ahmad, Komunikasi Antar Budaya Satu Perspektif Multidimensi,

(Jakarta: Bumi Aksara, 2011), cetakan ke-1

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2010)

Sumardjo, Jakob, Konteks Sosial Novel Indonesia 1920-1977, (Bandung: Penerbit

Alumni, 1999) cetakan ke 1

Tri Prasetya, Joko, Ilmu Budaya Dasar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004), cetakan

ke 3

Website:

http://ericcasavany.blogspot.com/, diakses pada tanggal 24 Juni 2014, pukul

14:53

http://www.21cineplex.com/m/slowmotion/mira-lesmana-dan-riri-rizajaminan

kesuksesan-film,1107.htm, diakses pada tanggal 19 Januari 2014, pukul 14:14

http://www.jawaban.com/news/spiritual/detail.php?id_news=080407123042&of

=3, diakses pada tanggal 13 Februari 2014, pukul 18:32

http://allaboutnovel.wordpress.com/jenis-jenis-novel/, diakses pada tanggal 4 Juni

2014, pukul 11:32

http://profil.merdeka.com/indonesia/a/andrea-hirata/, tanggal 17 Juni 2014,

Pukul 14:36

Page 104: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

88

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 105: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

89

LAMPIRAN 1

Sampul Depan Novel Edensor

Page 106: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

90

LAMPIRAN 2

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

* Data Pribadi

Nama Lengkap : Miftakhul Aida

Tempat, Tanggal Lahir: Magelang, 27 Agustus 1992

Jenis Kelamin : Perempuan

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Status : Belum kawin/ Mahasiswa

Identitas : KTP no. 3308056708920004

Alamat : Jalan Kebon Kelapa RT 06/11, Grogol Selatan,

Kebayoran Lama

No. Kontak : 081915425878

Email : [email protected]

* Pendidikan Formal

1999-2004 : SDN Bringin 1 Srumbung Magelang

2004-2007 : SMP Trisula Srumbung Magelang

2007-2010 : SMK Ma’arif 2 Sleman Yogyakarta

2010-Sekarang: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

* Pengalaman Organisasi dan Pekerjaan

- Bendahara umum Ikatan Mahasiswa Djakarta periode 2014/2015

- Mengajar di TK/TPA Darut Taqwa Kebayoran lama (2010 sampai

sekarang)

- Freelance Litbang Kompas Gramedia divisi polling

- Survey Kepemimpinan 4 Litbang Kompas Gramedia

Page 107: I IIN,IIII - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27151/1... · (Analisis Narasi Tzvetan Todorov dalam Novel Edensor Karya Andrea Hirata) Skripsi

No

Lampiran

Perihal

: Istimewa

: I berkas

: Pengajuan Proposal Skripsi

Yang Terhormat,

Tim Seleksi SkripsiFakultas llmu Dalnvah dan Ilmu Komunikasi

:

Ass qlamualailatm worahmatut I ahi wabarakatuhSalam sejahtera dan silaturrahim saya sampaikan, semoga bapak/ibu senantiasa dalam

lindungan Allah Sri,t. Serta selalu su$es dalam menjalankan aktivitas sehari-hari Arniin.selanjtrtrya saya yang bertanda tarlgan di bawah ini:

NamaNIMSernester

Falljurusan

Miftakhul Aida1il0051000045 .

VII (Tujuh)Ilmu Dakwatr dan Komunikasi i KPI

B€rmaksud nrengaj*an judul skripsi "A.NALISIS NARASI PESAN MCRALDALAM IYOYEL EDEi\6OR KARYA ANDREA IilRATA'proposal skripsi ini selanjutnyadihrapkan dapat dilanjutkan sebagai syarat trntrd< mendapatkan gelar S.kom,I dalam jenjangstratasatu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

l. Propoaal Skripsi2. Daftar Pustaka SeflEntara

Demikian permohonan ini saya sarnpaikan atas segala perhatian bapari</ibu saya ucapkanba^iyak terimakmih.

Was s alamtruIaihtm warahmatu IIah i w abarakatuh -

Mengetahui,

Pernohon

MiNIM: 1110051000M5