i b n s i n a - pikir, dzikir, ikhtiar€¦  · web viewfilsafat ibn sina di ilhami oleh pemikiran...

41
I B N U S I N A A. Pendahuluan Ibnu Sina nama lengkapnya adalah Abu Ali Husein Ibn Abdillah Ibn Sina, atau disebut juga dengan nama Syaikh al-Rais Abu ‘Ali al-Husein bin Abdullah Ibnu Sina, dan Negara-negara barat namanya lebih dikenal dengan sebutan Avicena. Ia dilahirkan di Persia pada bulan Syafar 370 H/980 M. Namun orang Turki, Persia dan Arab mengklaim Ibnu Sina sebagai bangsanya. Hal ini dikarenakan ibunya berkebangsaan Turki, sedangkan ayahnya peranakan Arab. Tentang keahlian Ibnu Sina ada pendapat yang mengatakan sejak kecil ia telah banyak mempelajari ilmu pengetahuan yang ada dizamannya seperti fisika, matematika, kedokteran dan hukum. Sewaktu berusia 17 tahun, ia sudah dikenal sebagai dokter, dan atas panggilan istana ia pernah mengobati pangeran Nuh Ibn Mansyur sehingga pangeran tersebut pulih kembali kesehatannya. Setelah orang tuanya meninggal, ia pindah ke Jurjani, suatu kota didekat laut Kaspia, dan disanalah ia mulai menulis ensiklopedinya tentang ilmu kedokteran yang kemudian dikenal dengan nama al-Qanun fi- al-Thib. Selanjutnya ia pindah ke Ray, suatu kota disebelah Teheran dan bekerja untuk Ratu Sayyadah dan anaknya, Maj al-Daulah. Kemudian Sultan Syam al-Daulah 1

Upload: lynhu

Post on 08-Oct-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: I B N S I N A - PIKIR, DZIKIR, IKHTIAR€¦  · Web viewFilsafat Ibn Sina di ilhami oleh pemikiran neo-Platonis dan dipengaruhi oleh kegemaran spritual ... Lisanul ‘Arabi. Bahasa

I B N U S I N AA. Pendahuluan

Ibnu Sina nama lengkapnya adalah Abu Ali Husein Ibn Abdillah Ibn Sina,

atau disebut juga dengan nama Syaikh al-Rais Abu ‘Ali al-Husein bin Abdullah

Ibnu Sina, dan Negara-negara barat namanya lebih dikenal dengan sebutan

Avicena. Ia dilahirkan di Persia pada bulan Syafar 370 H/980 M. Namun orang

Turki, Persia dan Arab mengklaim Ibnu Sina sebagai bangsanya. Hal ini

dikarenakan ibunya berkebangsaan Turki, sedangkan ayahnya peranakan Arab.

Tentang keahlian Ibnu Sina ada pendapat yang mengatakan sejak kecil ia

telah banyak mempelajari ilmu pengetahuan yang ada dizamannya seperti fisika,

matematika, kedokteran dan hukum. Sewaktu berusia 17 tahun, ia sudah dikenal

sebagai dokter, dan atas panggilan istana ia pernah mengobati pangeran Nuh Ibn

Mansyur sehingga pangeran tersebut pulih kembali kesehatannya. Setelah orang

tuanya meninggal, ia pindah ke Jurjani, suatu kota didekat laut Kaspia, dan

disanalah ia mulai menulis ensiklopedinya tentang ilmu kedokteran yang

kemudian dikenal dengan nama al-Qanun fi-al-Thib. Selanjutnya ia pindah ke

Ray, suatu kota disebelah Teheran dan bekerja untuk Ratu Sayyadah dan anaknya,

Maj al-Daulah. Kemudian Sultan Syam al-Daulah yang berkuasa atas Hamdan

(bagian barat Iran) mengangkat Ibn Sina menjadi menterinya.

Diantara Filosof Islam, Ibnu Sinalah yang paling banyak menulis buku

ilmiah, mulai dari soal yang pokok sampai kepada soal-soal yang bersifat cabang.

Diantara bukunya yang terkenal ialah al-Syifa yang berisi filsafat dan terdiri atas

empat bagian yaitu; logika, fisika, matematika dan metafisika. Kitab ini terdiri

dari delapan belas jilid tebal. Selanjutnya ia menulis kitab al-Qanun fi al-Thib.

Buku ini sangat tebal dan terdiri dari lima bagian yang terdiri dari ilmu

kedokteran, cara-cara pengobatan yang dilakukan para dokter dahulu hingga

zamannya, mengenai ilmu astronomi, jenis-jenis penyakit, cara menjaga

kesehatan, penyakit menular yang terjadi lewat air dan debu, penyakit lever,

jantung, saraf dan serangan jantung. Karya beliau berikutnya adalah al-Najah

yang berisi ringkasan kitab al-Syifa, dan kemudian kitab al-Isyarat wa al-

1

Page 2: I B N S I N A - PIKIR, DZIKIR, IKHTIAR€¦  · Web viewFilsafat Ibn Sina di ilhami oleh pemikiran neo-Platonis dan dipengaruhi oleh kegemaran spritual ... Lisanul ‘Arabi. Bahasa

Tanbihat, suatu kitab ilmu hikmah yang mengandung kata-kata mutiara dari

berbagai ahli fakir yang ditulis dalam bahasa yang padat dan indah.

Ibnu sina adalah filosof muslim yang telah membangun system filsafat

yang lengkap dan terperinci, suatu system yang telah mendominasi tradisi filsafat

muslim selama beberapa abad, meskipun ada serangan-serangan dari al-Ghazali.

Pengaruh ini terwujud, bukan hanya karena ia memiliki system, tetapi karena

system yang ia miliki itu menampakkan keasliannya, yang menunjukan jenis jiwa

yang jenius dalam menemukan metode-metode dan alasan-alasan yang diperlukan

untuk merumuskan kembali pemikiran rasional murni dan tradisi intelektual

hellenisme yang ia warisi dan lebih jauh lagi dalam system keagamaan Islam.

Keaslian yang membuat dirinya unik tidak saja terjadi dalam Islam, tetapi juga

terjadi di Abad Pertengahan, karena disana terjadi pula perumusan kembali teologi

Katolik Roma yang dilakukan oleh Albert Yang Agung, dan terutama oleh

Thomas Aquinas yang secara mendasar terpengaruh oleh Ibnu Sina.

Karakteristik paling dasar dari pemikiran Ibnu Sina adalah pencapaian

defenisi dengan metode pemisahan dan pembedaan konsep-konsep secara tegas

dan keras. Hal ini memberikan kehalusan yang luar biasa terhadap pemikiran-

pemikirannya.Tatanan itu sering memberikan kompleksitas skolastik yang kuat

dan susunan yang sulit dalam penalaran filsafatnya, sehingga mengusik

temperamen modern, tetapi dapat dipastikan, bahwa tatacara ini jugalah yang

diperoleh dalam hampir seluruh doktrin asli para filosof kita. Tata cara ini

memungkinkannya untuk merumuskan kembali prinsif-prinsifnya yang sangat

umum dan mendasar bahwa pada setiap konsep yang jelas dan berbeda, harus

terdapat distinction in re, yaitu suatu prinsif yang pada akhirnya Descartes juga

menggunakannya sebagai dasar bagi tesisnya tentang dualisme akal tubuh.

Keberhasilan dan pentingnya prinsif analisis ini didalam system Ibnu Sina, sangat

menarik perhatian, ia mengemukakan secara berulang ulang pada setiap

kesempatan, dalam pembuktian-pembuktiannya tentang dualisme tubuh dan akal.

B. Ahli Filsafat

Popularitasnya tentang falsafah melampuai batas-batas tanah airnya dan

dunia Islam seluruhnya, dan menjangkau jauh kepada beberapa abad sesuadah

2

Page 3: I B N S I N A - PIKIR, DZIKIR, IKHTIAR€¦  · Web viewFilsafat Ibn Sina di ilhami oleh pemikiran neo-Platonis dan dipengaruhi oleh kegemaran spritual ... Lisanul ‘Arabi. Bahasa

meninggalnya. Baik di timur maupun di barat namanya tetap menjadi buah b ibir

bermilliun manusia, terutama daikalangan para sarjana dan terpelajar. Buku-buku

karangannya diterjemahkan didalam berbagai bahasa di dunia, dan dipelajari di

Universitas-Universitas sebagai mata pelajaran pokok.

Dari semua filosof-filosof Islam yang terkenal di dunia barat dalam zaman

pertengahan yang paling menonjol ketinggian inteleknya ada dua, yaitu Ibnu Sina

dan Ibnu Rusyd. Dari buah karangan Ibnu Sina itu, orang barat mengenal

Aristoteles. Demikian pula dari karangan Ibnu Rusyd yang telah menterjemahkan

fikiran Aristoteles. Seluruh ensiklopedi dari Aristoteles telah diterjemahkan dari

bahasa Arab dengan komentar-komentar filosof Islam seperti Ibnu Sina, Ibnu

rusyd, Al-Gazali dan lain-lain.

Dengan mengemukakan betapa besar pengaruh falsafah Ibnu Sina, baik di

Timur maupun di Barat, baik di kalangan Islam maupun di kalangan Kristen

(terutama Khatolik), dan kemudian berbagai pendapat tentang corak khusus bagi

falsafahnya yaitu “Avicinnisme”. Ibnu Sina mengajarkan tentang Tuhan, adalah

absolut, Zat yang awal, Maha Sempurna Ilmu (Intelligence), yang telah

menjadikan intelligence yang kedua ( yaitu yang pertama dari tingkat yang

kedua), dan dari sini terjadinya intelligen-intelligen yang lain, dari timbulnya

active intellect yanga ada pada dunia manusia tingkat terakhir. Dari tiap

bahagiannya secara bergiliran berjalan jiwa dan badan dari seseorang dalam alam

falak, yang semenjak demikian menjalankan geraknya.

Didalam alam di bawah bulan, berkembanglah dengan “active intellect”

segala tumbuh-tumbuhan, hewan dan jiwa rasional manusia, dan dari yang

terakhir ini bisa munculnya intellect dan immoral. Dari segala keterangan diatas,

ternyata bahwa Ibnu Sina bukanlah hanya mentaati pendapat Aristoteles saja,

tetapi pula dia mengambil pendapat dari Neo Platonist yang berasal dari Plotinus.

Michael Mamura dalam Encyclopedia of Philosophy mengemukakan

tentang falsafah Yunani yang diambil Ibnu sina. “Ibnu Sina telah menempa suatu

sistem falsafah yang lengkap, yang didalam bahagian besar dia berhutang kepada

Aristoteles. Tetapi sistemnya itu tidak bisa secara tepat dianamakan aliran

Aristotle. Baik dalam epistemologi (asas pengetahuan) ataupun dalam metafisika,

3

Page 4: I B N S I N A - PIKIR, DZIKIR, IKHTIAR€¦  · Web viewFilsafat Ibn Sina di ilhami oleh pemikiran neo-Platonis dan dipengaruhi oleh kegemaran spritual ... Lisanul ‘Arabi. Bahasa

dia menerima diktrin Neo Platonic, yang dirumuskannya menurut caranya sendiri.

Pengaruh-pengaruh Yunani anatara lain : Plato dalam falsafah politik, Galen

dalam psikologi, Stoics dalam ilmu logika. Tapi yang paling dekat lagi adalah

pengaruh teologi dan falsafah Islam. Betapa besarnya pengaruh agama Islam

terhadap aliran yang didirikannya. Tentang hal inilah dunia kristen merasa curiga

terhadap Ibnu Sina karena ia selalu mengakhiri tiap-tiap tafsirnya dengan

pendapatnya sendiri.

C. Doktrin Tentang Wujud

Doktrin Ibnu Sina tentang Wujud, sebagaimana filosof Muslim terdahulu,

misalnya al-Farabi, bersifast emanasionistis. Dari Tuhanlah, Kemaujudan Yang

Mesti, mengalir intelegensia pertama, karena hanya dari yang tunggal, yang

mutlak sesuatu dapat mewujud. Tetapi sifat intelegensi pertama itu tidak

selamanya mutlak satu, karena ia bukan ada dengan sendirinya, ia hanya mungkin,

dan kemungkinannya itu diwujudkan oleh Tuhan. Berkat kedua sifat itu, yang

sejak saat itu melingkupi seluruh ciptaan di dunia, intelegensia pertama

memunculkan dua kemaujudan yaitu : (1) intelegensi kedua melalui kebaikan ego

tertinggi dari adanya aktualitas, dan (2) lingkungan pertama dan tertinggi

berdasarkan segi terendah dari adanya, kemungkinan alamiahnya.

Perarakan intelegensi immaterial dari Wujud Tertinggi dengan cara

pemancaran dimaksudkan untuk menambah sesuai dengan pendapat yang diilhami

oleh Teori Pemancaran Neo-Platonik pendapat yang lemah dan tak dapat

dipertahankan tentang Tuhan dari Aristoteles yang mengatakan bahwa tidak ada

terusan dari Tuhan Yang Esa, kepada dunia, yang banyak. Menurut filosofi

Muslim, meskipun Tuhan tinggal di dalam diri-Nya sendiri dan jauh tinggi diatas

dunia yang diciptakan, tetapi terdapat hubungan perantara antara kekekalan dan

keniscayaan yang mutlak dari Tuhan.

Tuhan, dan hanya Tuhan saja yang memiliki wujud tunggal, secara

mutlak; sedang segala sesuatu yang lain memiliki kodrat yang mendua. Karena

ketunggalannya, maka apakah Tuhan itu ? dan kenyataan ia ada, bukanlah dua

unsur dalam satu wujud tetapi satu unsur atomic dalam wujud yang tunggal.

4

Page 5: I B N S I N A - PIKIR, DZIKIR, IKHTIAR€¦  · Web viewFilsafat Ibn Sina di ilhami oleh pemikiran neo-Platonis dan dipengaruhi oleh kegemaran spritual ... Lisanul ‘Arabi. Bahasa

Tentang apakah Tuhan itu, hakikat Dia, adalah identik dengan eksistensi-Nya. Hal

ini bukan merupakan kejadian bagi wujud lainnya, karena tidak ada kejadian lain

yang eksistensinya identik dengan esensinya, dengan kata lain, misalnya seorang

Eskimo yang tidak pernah melihat gajah, ia tergolong salah seorang yang

berdasarkan kenyataan itu sendiri mengetahui bahwa gajah itu ada. Demikian

halnya adanya Tuhan adalah suatu keniscayaan, sedang adanya sesuatu yang lain

hanya mungkin dan diturunkan dari adanya Tuhan, dan dugaan bahwa Tuhan itu

tidak ada mengnadung kontradiksi, karena dengan demikian yang lain pun juga

tidak akan ada. Argumentasi kosmologis yang didasarkan pada doktrin Aristoteles

tentang sebab pertama, akan sia-sia dalam membuktikan adanya Tuhan.

Meskipun demikian Ibn Sina tidak memilih untuk membangun argumen

ontologis. Sesungguhnya menurut Ibnu Sina, Tuhan menciptakan sesuatu karena

adanya keperluan yang rasional. Dunia secara keseluruhan, ada bukan karena

kebetulan, tetapi diberikan oleh Tuhan, ia diperlukan, dan keperluan ini

diturunkan dari Tuhan. Inilah prinsif Ibnu Sina tentang eksistensi secara singkat.

Dari sudut pandang metafisik, teori itu berupaya melengkapi analisis

Aristoteles tentang suatu maujud menjadi dua elemen yang diperlukan, yaitu

bentuk dan materi. Menurut Aristoteles bentuk sesuatu adalah jumlah total dasar

dan kualitas-kualitas yang dapat diuniversalkan yang membentuk defenisinya;

materi setiap sesuatu memiliki kemampuan untuk menerima kualitas-kualitas

tersebut dan dengan bentuk itu maka terjadilah eksistensi individu. Tetapi terdapat

dua kesulitan besar dalam konsep ini dari sudut pandang eksistensi sesuatu yang

sebenarnya. Pertama, bentuk adalah universal, karena itu, tidak ada. Demikian

pula materi, sebagai wujud potensialitas murni, menjadi tidak ada, karena hal itu

mewujud hanya melalui bentuk. Kemudian, bagaimana sesuatu itu menjadi ada

dengan tidak adanya bentuk dan materi?. Kesulitan kedua timbul dari kenyataan

bahwa, meskipun Aristoteles secara umum berpendapat bahwa defenisi atau

esensi dari sesuatu adalah bentuknya, tetapi ia pada bagian penting lainnya, bahwa

materi juga termasuk dalam esensi sesuatu tersebut, dengan demikian, maka dapat

dikatakan bahwa kita hanya memiliki defenisi sebagian dari padanya. Kemudian

bila kita menganggap bentuk dan materi sebagai penyusun defenisi, maka kita

5

Page 6: I B N S I N A - PIKIR, DZIKIR, IKHTIAR€¦  · Web viewFilsafat Ibn Sina di ilhami oleh pemikiran neo-Platonis dan dipengaruhi oleh kegemaran spritual ... Lisanul ‘Arabi. Bahasa

tidak akan mencapai eksistensi sesuatu secara nyata. Ini adalah batu ujian yang

dihadapi oleh seluruh kerangka Aristoteles yang membahas tentang wujud yang

terancam oleh kehancuran.

Ibnu Sina berkeyakinan bahwa hanya dari bentuk dan materi saja anda

tidak akan pernah mendapatkan eksistensi yang nyata, tetapi hanya kualitas-

kualitas esensial kebetulan. Ia telah menganalisis dalam kesempatan yang

panjang, hubungan antara bentuk dan materi dalam as-Syifa, dimana ia

menyimpulkan bahwa bentuk dan materi itu bergantung kepada Tuhan, dan lebih

jauh lagi eksistensi yang tersusun juga tidak bias hanya disebabkan oleh bentuk

dan materi saja, tetapi harus terdapat sesuatu yang lain. Akhirnya ia menjelaskan

kepada kita bahwa ‘ segala sesuatu kecuali Yang Esa, yang esensi-Nya Tunggal

dan maujud memperoleh eksistensinya dari sesuatu yang lain didalam dirinya

sendiri, ia layak untuk mendapatkan ketidakadaan yang mutlak. Oleh karena itu

dapatlah dibayangkan bahwa eksistensi sesungguhnya bukanlah bentuk benda,

tetapi ia lebih merupakan hubungan dengan Tuhan. Bila anda memandang benda

dalam kaitannya dengan adanya perantara Tuhan yang mengadakan, maka benda

itu ada, dan benda itu ada karena keniscayaan. Tapi bila keluar dari hubungannya

dengan Tuhan, maka adanya sesuatu itu hilanglah pengertian dan maknanya.

Inilah aspek hubungan yang ditunjukan oleh Ibnu Sina dengan istilah ‘kejadian’

dan mengatakan bahwa eksistensi itu adalah suatu kejadian.

Istlah ‘kejadian’ menurut Ibnu Sina memiliki pengertian filosofis lain yang

tidak ortodok. Ia menyangkut hubungan suatu kemaujudan nyata dengan esensi

atau bentuik tertentunya, yang juga Ibnu Sina menyebutnya kejadian.

Penggunanaan istilah ‘kejadian’ adalah sangat menyeluruh dalam filsafat Ibnu

Sina, karena itu tanpa mengetahui artinya secara benar, orang akan salah tafsir

terhadap doktrin-doktrin dasarnya. Sekarang, bila dua konsep dapat dibedakan

secara jelas, maka keduanya itu harus menunjukkan dua ontologis yang berbeda.

Bila kedua konsep semacam itu bersama-sama mewujud dalam sesuatu, Ibn Sina

menggambarkan hubungan timbale balik keduanya itu sebagai kejadian, yaitu

mereka menjadi bersama, meskipun masing-masing mewujud secara terpisah,

sebagai contoh, antara esensi dan kemaujudan, antara universalitas dan esensi.

6

Page 7: I B N S I N A - PIKIR, DZIKIR, IKHTIAR€¦  · Web viewFilsafat Ibn Sina di ilhami oleh pemikiran neo-Platonis dan dipengaruhi oleh kegemaran spritual ... Lisanul ‘Arabi. Bahasa

Menurut Ibnu Sina, esensi maujud dalam pikiran Tuhan (dan dalam

pikiran-pikiran intelegensi-intelegensi aktif) sebelum hal-hal yang ada itu maujud

didalam dunia lahiriah, dan mereka juga ada dalam pikiran kita setelah mereka itu

maujud. Tetapi dua tingkat keberadaan esensi ini sangat berbeda. Dan dalam

perbedaan itu tidak hanya karena adanya pengertian bahwa yang satu bersifat

kreatif, sedang lainnya bersifat imitative. Tetapi sesungguhnya, esensi itu tidak

universal dan tidak pula khas, tetapi hanyalah esensi. Kemudian ia menyatakan

kekhasan dan universalitas adalah “kejadian” yang terjadi pada esensi.

Universalitas terdapat padanya hanya didalam pikiran-pikiran kita, dan Ibnu Sina

mengambil pandangan fungsional secara keras tentang yang universal ; pikiran

kita mengabstraksi yang universal dan konsep-konsep yang umum, dimana hal itu

dapat merangkum keragaman yang tak terbatas dari dunia ini secara ilmiah, yaitu

dengan menghubungkan bangunan mental yang identik dengan sejumlah obyek.

Didunia lahiriah, esensi tidak maujud, kecuali dalam pengertian metephorik,

artinya dalam pengertian bahwa obyek-obyek itu membiarkan dirinya untuk

dianggap identik.

D. Hubungan Jiwa-Raga

Ibnu Sina menekankan eratnya hubungan antara jiwa dan raga sehingga

dapat mempengaruhi akal. Sudah barang tentu semua perbuatan-perbuatan dan

keadaan-keadaan psikofisik lainnya memiliki kedua aspek tersebut, yaitu mental

dan fisik. Filsafat Ibn Sina di ilhami oleh pemikiran neo-Platonis dan dipengaruhi

oleh kegemaran spritual metafisiknya sendiri, dimensi baru ini tidak lagi semata-

mata sebuah dimensi. Segi materi dari alam terliputi oleh segi mental dan

spritualnya, walau sebagai seorang medis, ia gemar mempertahankan pentingnya

keadaan fisik, terutama yang berkenan dengan karakter emosi dan kata hati.

Sungguh seperti yang kita lihat, seni medisnya membantu dirinya untuk menjajaki

sejauh mana pengaruh mental atas keadaan-keadaan tubuh.

Pada taraf yang paling lazim pengaruh fikiran atas tubuh tampak tak

dipaksakan:kapanpun pikiran ingin menggerakkan tubuh, maka tubuh akan

menaatinya. Misalnya pengaruh emosi dan kemauan. Ibnu Sina mengatakan,

7

Page 8: I B N S I N A - PIKIR, DZIKIR, IKHTIAR€¦  · Web viewFilsafat Ibn Sina di ilhami oleh pemikiran neo-Platonis dan dipengaruhi oleh kegemaran spritual ... Lisanul ‘Arabi. Bahasa

berdasarkan pengalaman medisnya, bahwa sebenarnya secara fisik orang-orang

yang sakit, hanya dengan kekuatan kemauannyalah, dapat menjadi sembuh, dan

begitu pula orang-orang yang sehat dapat menjadi benar-benar sakit bila

terpengaruh oleh pikirannya bahwa ia sakit. Demikian pula jika sepotong kayu

diletakkan melintang diatas jalan setapak, orang dapat berjalan diatasnya dengan

baik, tetapi jika kayu tersebut diletakan sebagai jembatan dan dibawahnya

terdapat jurang yang dalam, orang hampir tak dapat melintas diatasnya tanpa

benar-benar jatuh. Ini karena ia menggambarkan benar-benar kepada dirinya

tentang kemungkinan jatuh sedemikian rupa sehingga kekuatan alamiah tubuhnya

seperti yang digambarkannya itu.

Sebenarnya kalau jiwa cukup kuat, jiwa dapat menyembuhkan badan tanpa

sarana apapun. Dan disini Ibnu Sina menunjukkan bukti dari fenomena hipnosis

dan sugesti. Ia mempergunakan pertimbangan-pertimbangan ini untuk

menunjukkan kemungkinan keajaiban-keajaiban yang merupakan masalah

kenabian. Ibnu Sina menjelaskan gejala-gejala seperti sihir, sugesti dan hipnosis

adalah bentuk pengaruh pikiran terhadap tubuh yang dianggap gaib. Sifat-sifat

gaib dinisbahkan kepada obyek-obyek seperti hewan, logam dan sebagainya, yang

dengan melalui ahli sihir atau ahli hipnotis dapat mempengaruhi secara gaib.

Namun satu-satunya prinsif yang dikemukan Ibnu Sina adalah merujukkan

kemanjuran kepada keadaan khusus dari pikiran itu sendiri. Ini berlandaskan

kepada anggapan dasar bahwa memang sudah kodratya pikiran mempengaruhi

materi dan materi menaati pikiran. Ini dikarenakan jiwa berasal dari prinsif-prinsif

tertentu yang lebih tinggi yang membungkus materi dengan yang terkadung

didalamnya, sehingga bentuk-bentuk ini benar-benar merupakan materi. Jika

prinsif-prinsif ini dapat memberi kualitas-kualitas, tanpa perlu ada kontak fisik,

tindakan atau pengaruh. Bentuk yang ada pada jiwa adalah sebab dari apa yang

terjadi pada materi.

E. Teori Pengetahuan

Sesuai dengan tradisi Yunani yang universal, Ibnu Sina memberikan

seluruh pengetahuan sebagai sejenis abstraksi untuk memahami bentuk sesuatu

8

Page 9: I B N S I N A - PIKIR, DZIKIR, IKHTIAR€¦  · Web viewFilsafat Ibn Sina di ilhami oleh pemikiran neo-Platonis dan dipengaruhi oleh kegemaran spritual ... Lisanul ‘Arabi. Bahasa

yang diketahui. Penekanan utamanya yang sangat mungkin diuraikan olehnya

sendiri, adalah pada tingkat-tingkat daya abstraksi ini dalam pemahaman yang

berbeda-beda. Dengan demikian persepsi Indrawi memerlukan sekali kehadiran

materi untuk bisa memahami; imajinasi adalah bebas dari kehadiran materi yang

nyata, tetapi tak dapat memahami tanpa pelekatan-pelekatan dan kejadian-

kejadian materi yang memberikan ke khususannya kepada imajinasi, sedangkan

dalam akal sendiri bentuk murni dimengerti secara univesal.

Kunci utama doktrin Ibnu Sina tentang persepsi ialah pembedanya antara

persepsi internal dan eksternal. Persepsi internal adalah kerja panca indra ekternal.

Ibnu Sina membagi persepsi internal secara formal menjadi lima unsur,

kendatipun ia menunjukkan keraguan yang amat sangat terhadap obyek ini. Unsur

pertama adalah sensus communis yang merupakan tempat semua indra. Unsur

kedua adalah indra imajinatif yang merupkan indra yang melestarikan imaji-imaji

perseptual. Unsur ketiga adalah indra nalar yang merupakan tempat akal praktis.

Unsur keempat adalah wahm merupakan penyerap gerakgerik non bendawi seperi

kegunaan dan ketidakgunaan, cinta dan benci kepada obyek-obyek materi. Unsur

kelima adalah niat yang merupakan penyimpan ingatan dalam gagasan.

Doktrin wahm merupakan unsur yang paling asli dalam ajaran psikologi

Ibn Sina dan sangat dekat dengan apa yang oleh para psikolog modrn

digambarkan sebagai “Respon Saraf” subyek terhadap respon tertentu. Imajinasi

dan persepsi hanya menyatakan kepada kita tentang kualitas-kualitas perseptual

dari sesuatu, ukurannya, warnannya, bentuknya dan sebagainya. Respon saraf ini

bekerja pada taraf yang berbeda-beda. Pada taraf pertama, respon ini bersifat

instingtif murni seperti seorang ibu yang secara naluriah merasa cinta dan sayang

kepada bayinya. Hal ini terjadi tanpa pengalaman sebelumnya dan menjadi

semacam ilham alamiah mendarah daging dalam jasad organismenya. Respon

kedua bekerja pada taraf empiris semu seperti seseorang yang secara irasional

mengasosiasikan warna kuning madu dengan warna dan rasa pahit empedu, tidak

mau minum madu, hal ini menunjukkan gejala-gejala rasa seperti empedu. Jadi

penilaian perseptualnya terkadang bisa keliru.

9

Page 10: I B N S I N A - PIKIR, DZIKIR, IKHTIAR€¦  · Web viewFilsafat Ibn Sina di ilhami oleh pemikiran neo-Platonis dan dipengaruhi oleh kegemaran spritual ... Lisanul ‘Arabi. Bahasa

Doktrin tentang akal, Ibnu Sina membedakan antara akal potensial

didalam diri manusia dan akal aktif diluar diri manusia. Karena pengaruh serta

petunjuknya akal potensial berkembang dan menjadi matang. Pada dasarnya yang

menjadi masalah adalah asal kesadaran manusia dan hal ini dijelaskan

berdasarkan anggapan tentang akal transenden supra manusiawi yang bila akal

manusia siap menerimanya maka akan dianugerahkan pengetahuan kepada akal

manusia. Menurut Ibnu Sina bahwa akal potensial pada manusia adalah unsur

yang tak dapat dibagi-bagi, tidak bersifat materi, dan tak dapat dirusak, sekalipun

akal ini dibangkitkan pada waktu tertentu dan sebagai sesuatu yang bersifat

pribadi bagi setiap individu. Hal ini mengandung konsekwensi keagamaan, karena

menurut al-Farabi hanya orang-orang yang berakal majulah yang dapat bertahan

hidup sedangkan yang lainnya sirna dalam kematian untuk selama-lamanya,

sedangkan menurut Ibnu Sina malah mempertahankan kekekalan jiwa manusia.

Asal muasal pengetahuan itu bersifast misterius dan melibatkan intuisi

pada tiap tahapannya, tidaklah sedemikian benar untuk mengatakan “saya

mengetahuinya” sebagai pengakuan. Segala penguasaan atas pengetahuan

menurut Ibnu Sina memiliki kualitas menyerupai do’a. Diperlukan upaya dari

manusianya, responnya merupakan tindakan Tuhan atau akal aktif. Sesungguhnya

kita sering tak sadar akan apa yang ingin kita ketahui, apalagi “mengetahuinya”.

Sebuah teori pengetahuan yang tak dapat memperhatikan kebenaran yang

mendasar ini, bukan saja salah melainkan juga menghina Tuhan. Pengetahuan

yang diperoleh manusia adalah sedikit demi sedikit dan sambung-menyambung,

tidak sekali gus seluruhnya. Pengetahuan pada umunya siap menerima. Memang

benar ada orang yang siap menerima dalam arti biasa, yaitu dalam arti bahwa

mereka tidak menemukan sesuatu apapun, terlebih sesuatu yang baru dan asli,

mereka hanya mempelajari garis-garis besarnya, sedangkan yang lain ada

menemukan hal-hal yang baru. Hal ini karena dikalangan pemikir pada umumnya

gagasan-gagasan datang dan pergi secara bergantian, dan oleh karenanya

penguasaan mereka tentang realitas tidaklah menyeluruh. Itulah sebabnya Ibnu

Sina menolak doktrin umum Yunani dan terutama yang baru tentang identitas

mutlak dari subyek dan obyek dalam kerja akal, karena menurut pendapatnya,

10

Page 11: I B N S I N A - PIKIR, DZIKIR, IKHTIAR€¦  · Web viewFilsafat Ibn Sina di ilhami oleh pemikiran neo-Platonis dan dipengaruhi oleh kegemaran spritual ... Lisanul ‘Arabi. Bahasa

dalam hal kesadaran yang normal, yang didalamnya terdapat kesilihbergantian

gagasan, jika pikiran identik dengan sebuah obyek lainnya. Pikiran manusia yang

berfikir secara aktif kata Ibnu Sina, ibarat sebuah cermin yang kepadanya ada

serangkaian gagasan yang direfleksikan dari akal aktif. Ini tidak berarti bahwa

kenaran yang pernah dicapai, karena sudah keluar pikiran “harus dipelajari

kembali secara keseluruhannya apabila hal itu diingat. Dengan pencapaian kata

terdahulu kita dapat menghubungkan akal aktif dan untuk mengingat, kita hanya

tinggal menggunakan keahlian atau kemampuan itu. Dengan mengambil analog

cermin tersebut Ibnu Sina mengatakan bahwa sebelum menguasai pengetahauan

cermin tersebut berkata; apabila kita berfikir kembali, cermin itu akan menjadi

mengkilat, dan senantiasa mengahadap ke arah mata hari yaitu akal sehingga

senantiasa merefleksikan cahaya.

F. Tuhan dan Dunia

Teori Ibn Sina tentang Tuhan menyebutkan bahwa Tuhan itu unik dalam

arti bahwa Dia adalah Kemaujudan yang Mesti. Segala sesuatu selain Dia

bergantung kepada diri-Nya. Kemaujudan yang mesti itu jumlahnya harus satu.

Nyatanya walaupun didalam Kemaujudan ini tak boleh terdapat kelipatan sifat-

sifat-Nya, tetapi Tuhan memiliki esensi lain, tak ada atribut-atribut lain kecuali

bahwa Dia itu ada, dan mesti ada. Disebutkan oleh Ibnu Sina bahwa esensi Tuhan

itu identik dengan keberadaannya yang mesti itu. Karena Tuhan tidak beresensi,

maka dia mutlak sederhana dan tak dapat didefenisikan. Jika Dia tak beresensi dan

tak beratribut, bagaimana caranya agar Dia dapat dikaitkan dengan dunia?. Ibnu

Sina mencoba menjawab bahwa semua atribut itu tidak relasional jadi identik

dengan adanya Tuhan. Oleh karena itu Tuhan mutlak sederhana. Tuhan itu Maha

Mengetahui dibuktikan dengan kenyataan bahwa Dia murni dari materi dan akal

yang murni, Dia adlah akal murni dimana subyek dan obyeknya identik.

Dunia ini ada secara abadi bersama Tuhan, karena meteri maupun bentuk

mengalir abadi dari Dia. Tetapi walaupun konsep ini menjijikan bagi Islam

ortodoks, tujuan Ibnu Sina memperkenalkannya adalah dalam rangka berupaya

untuk berlaku adil baik terhadap tuntutan-tuntutan agama maupun terhadap

11

Page 12: I B N S I N A - PIKIR, DZIKIR, IKHTIAR€¦  · Web viewFilsafat Ibn Sina di ilhami oleh pemikiran neo-Platonis dan dipengaruhi oleh kegemaran spritual ... Lisanul ‘Arabi. Bahasa

penalaran dan untuk menghindari materialisme ateistis. Menurut kaum materialis,

dunia ini telah ada dan abadi tanpa Tuhan. Menurut Ibn Sina pun abadi adanya,

tetapi karena dunia ini tak berdiri sendiri maka secara keseluruhan membutuhkan

Tuhan dan bergantung kepadaNya secara abadi. Disini kita melihat adanya tujuan

ganda dari ajaran esensi dan keberadaan ini. Tidak seperti halnya ateisme, ajaran

ini menghendaki Tuhan agar berada diatas segala maujud; dalam rangka

menghindari panteisme, selanjutnya ajaran ini menghendaki agar adanya Tuhan

itu dibedakan secara mendasar dari adanya dunia.

Pokok permasalahan utama dari keabadian dunia, yang telah ditekankan

oleh kaum penentang ajaran tersebut sepanjang sejarah pemikiran, adalah bahwa

ajaran ini melibatkan serangkaian masa lalu yang benar-benar tak pasti. Sebagai

jawabannya, dikatakan sejak zaman Kant bahwa sama sekali tidaklah mustahil

membayangkan masa lalu yang tak pasti, sama tidak mustahilnya dengan

membayangkan masa yang akan datang, yaitu tak ada kemustahilan didalam

memulai darisuatu masa tertentu dan melintasi masa lalu kemudian pada suatu

titik yang tak pasti kembali keawal masa lalu lagi. Kekeliruan berfikir pada

jawaban in I adalah dalam mengasimilasikan masa lalu dengan masa yang akan

datang, karena masa lalu adalah sesuatu yang pasti, dalam arti bahwa itu telah

terjadi dan oleh karenanya sudah dapat dipastikan. Tetapi kekeliruan yang sama,

tersirat didalam tujuannya itu sendiri, dan tampaknya penerapan istilah “tak tentu”

ini kurng pada tempatnya digunakan untuk masa yang silam. Istilah ‘tak tentu’ ini

digunakan untuk suatu rangkaian tanpa akhir atau tanpa awal dan sekaligus tanpa

akhir. Menurut proposisi tersebut rangkaian ini tak berawal pada masa lalu, dan

tak berakhir pada masa yang kan datang, sedangkan tujuannya adalah berupaya

menempatkan suatu akhir pada rangkaian itu pada suatu tempat tertentu dan

kemudian mempertahankan pendapat ketaktentuan pada masa lalu. Juga, apabila

awl merupakan suatu konsep temporal, ketanpaakhiran adalah penyangkalan dan

tak memerlukan konsep temporal, tetapi tujuannya jelas menyiratkan

‘ketaktentuan masa lalu’ sebagai konsep temporal.

12

Page 13: I B N S I N A - PIKIR, DZIKIR, IKHTIAR€¦  · Web viewFilsafat Ibn Sina di ilhami oleh pemikiran neo-Platonis dan dipengaruhi oleh kegemaran spritual ... Lisanul ‘Arabi. Bahasa

G. Pengaruhnya di Timur dan Barat

Sesunggunya filsafat Ibnu Sina telah mendominasi tradisi filsafat Muslim

sampai zaman modern ketika ia disejajarkan dengan beberapa orang pemikir barat

oleh mereka yang terdidik di universitas-universitas modern. Di madrasah-

madrasah yang dikelola secara tradisional, Ibn Sina dipelajari sebagai filosof

Islam terbesar. Ini karena tidak ada filosof penggantinya yang orisinalitas serta

ketajaman yang setara dengannya yang menghasilkan sistem yang mengikuti

jejaknya. Ibn Rusyd misalnya tidak merumuskan pemikirannya secara sistematis,

ia memilih untuk menulis ulasan-ulasan tentang karya-karya Aristoteles. Karena

ulasan-ulasannya yang ilmiah dan ketajamannya yang begitu hebat, sehingga

berpengaruh luar biasa terhadap barat pada abad pertengahan. Berbeda dengan

Ibnu Sina yang telah berfilsafat dengan fikirannya secara sistematis dan banyak

diterima oleh segenap ahli pikir pada masa itu.

Karya-karya Ibnu sina diterjemahkan kedalam bahasa Latin di Spanyol

pada abad ke 6 H/12 M. Pengaruh pemikirannya di Barat telah mendalam dan

terbentang luas. Pengaruh Ibn Sina di Barat mulai merembes secara nyata sejak

pemerintahan Albert Yang agung, Santo dan guru termashur St. Thomas Aquinas.

Metafisika dan teologi Aquinas sendiri tak dapat dimengerti tanpa pemahaman

dari teori Ibnu Sina. Namun pengaruh Ibnu Sina tidak terbatas pada Aquinas saja

tetapi juga pada masa Dominikan atau bahkan pada para teolog Barat resmi.

Penerjemah karya De Anima, Gundisalvus sebagian besar merupakan

pengambilan doktrin-doktrin Ibnu Sina. Demikian juga dengan para filosof dan

ilmuwan abad pertengahn memberikan kesaksian tentang pengaruh Ibnu Sina

yang abadi itu.

Betapa besarnya pengaruh Falsafah Ibnu Sina, baik di Timur maupun di

Barat, baik di kalangan Islam maupun di kalangan Kristen (terutama Kristen

Katolik), dan kemudian berbagai pendapat tentang “corak khusus” bagi

falsafahnya itu, apakah falsafah Islam ataukah falsafah Timur. Namun yang

sangat umum disebut dengan “Avicinnsm” yaitu aliran Ibnu Sina. Namun tidak

ada salahnya memakai Falsafah Timur akan tetapi sangat luas pengertiannya

13

Page 14: I B N S I N A - PIKIR, DZIKIR, IKHTIAR€¦  · Web viewFilsafat Ibn Sina di ilhami oleh pemikiran neo-Platonis dan dipengaruhi oleh kegemaran spritual ... Lisanul ‘Arabi. Bahasa

meliputi falsafah India, Cina dan sebagainya yang sangat berjauhan dan tidak ada

hubungan sama sekali dengan Ibnu Sina.

H. Ilmu Kedokteran

Pada usia 16 tahun, mulailah ia mengelana ke dunia ilmu pengetahuan,

yang pertama kali ia dalami adalah ilmu kedokteran. Hampir semua buku-buku

kedokteran yang ada pada waktu itu ia baca tanpa mengalami kesulitan berarti

dalam mencernanya. Kemudian bidang metafisika ia perdalam juga sehingga ia

ahli dalam ilmu fisika.Tentang ketekunanan belajarnya yang luar biasa dapat

diketahui dari kisahnya ketikla belajar metafisika. Buku “Metaphysics of

Aristotle” dibacanya berulang-ulang hingga 40 kali, karena sulitnya mengerti dari

isi buku tersebut.

Buku kedoteran karangan Ibnu Sina merupakan buku standar yang dipakai

pada zaman Dinasti Han di Cina. Teori anatomi dan fisiologi yang terkandung

didalamnya telah mendasari sebagian besar analogi manusia terhadap negara, dan

mikrokosmos (dunia kecil) terhadap alam semesta sebagai makrokosmos (dunia

besar). Misalnya digambarkan bahwa surga kahyangan adalah bulat bundar dan

bumi adalah persegi. Terdapat empat musim dan 12 bulan dalam setahun, dengan

begitu manusia mempunyai 4 tungkai dan lengan (anggota badan) mempunyai 12

tulang sendi. Hati adlah pangerannya tubuh manusia, sementara paru-parunya

adalah menterinya. Lever merupakan jenderalnya sang badan, sedangkan kandung

empedu sebagai markas pusatnya, limpa dan perut sebagai lumbung, sedangkan

usus sebagai sistem komunikasi dan pembuangan.

Canon of Medicine memuat pernyataan yang tegas bahwa “darah mengalir

secara terus menerus dalam suatu lingkaran dan tak pernah berhenti”. Ini dianggap

belum dapat sebgai suatu penemuan tentang sirkulasi darah, karena bangsa Cina

tidak membedakan antara urat-urat darah halus (veins) dengan pembuluh nadi

(arteries). Analogi tersebut diatas hanyalah sebuah analogi yang digambarkan

antara gerakan-gerakan tubuh tampa peragaan secara empirik pada keadaan yang

sebenarnya.

14

Page 15: I B N S I N A - PIKIR, DZIKIR, IKHTIAR€¦  · Web viewFilsafat Ibn Sina di ilhami oleh pemikiran neo-Platonis dan dipengaruhi oleh kegemaran spritual ... Lisanul ‘Arabi. Bahasa

Sejumlah besar karangan Ibnu Sina juga telah diterjemahkan dalam bahasa

Latin dan Hebrew pada abad pertengahan, yang merupakan bahasa-bahasa

pengantar ilmu pengetahuan dimasa itu. “Qanun fi ath-Thibb” misalnya yang

telah dianggap sebagai ‘buku suci’nya ilmu kedokteran telah diterjemahkan

kedalam berbagai macam bahasa dan telah menjadi buku yang menguasai dunia

pengobatan Eropa selama kurang lebih 500 tahun. Berarti jauh lebih lama dan

lebih penting jika dibandingkan dengan buku-buku Galen, seorang ahli

kedokteran Yunani yang sudah terkenal lebih dahulu. Buku tersebut juga

digunakan sebagai buku teks kedokteran di berbagai universitas di Perancis.

Pengobatan penyakit syaraf (neurasthenia) dimana Ibnu Sina merupakan

perintisnya. Buku tersebut juga mengajarkan metode-metode pembedahan, yang

didalamnya ia menandaskan perlunya sterilisasi dengan jalan pembersihan luka

(disinfection). Didalamnya diperjelas dengan gambar-gambar dan sketsa-sketsa

yang sekali gus menunjukkan pengetahuan anatomi Ibnu Sina yang luas. Buku

lain yang membuat namanya melejit adalah “Asy-Syifa” yang terdiri dari 18 jilid.

Naskah aslinya masih tersimpan di Oxford University, London. Buku tersebut

ditulisnya dalam jangka puluhan tahun yang berisi tentang : logika, fisika,

matematika, metafisika, psikologi, pertanian, kehewanan, kedokteran, retorika dan

syair.

Sebagai seorang dokter kawakan, ia pernah dijuluki sebagai Medicorum

Principal atau Raja Diraja Dokter. Julukan lain yang pernah diberikan padanya

adalah Raja Obat. Dalam dunia Islam ia dikenal dengan sebutan Zenith, yaitu

pusat tertinggi dalam ilmu kedokteran. Ia mulai terjun ke lapangan sebagai dokter

praktek ketika baru menginjak usia remaja, 18 tahun. Kendatipun masih muda,

namun saat itu ia berhasil mengobati penyakit yang diderita oleh Sultan Nuh II

bin Mansyur di Bakhara pada tahun 387 H/997 M. Padahal penyakit Sultan pada

waktu itu tergolong parah dan dokter-dokter lain bahkan hampir putus asa. Tapi

berkat pertolongan Ibnu Sina, Sultan menjadi sehat kembali. Kemudian Ibnu Sina

diangkat menjadi dokter pribadi Sultan. Pembesar-pembesar negara yang pernah

mengundangnya untuk memberi pengobatan adalah ; Ratu Sayyidah dan Sultan

15

Page 16: I B N S I N A - PIKIR, DZIKIR, IKHTIAR€¦  · Web viewFilsafat Ibn Sina di ilhami oleh pemikiran neo-Platonis dan dipengaruhi oleh kegemaran spritual ... Lisanul ‘Arabi. Bahasa

Majdud di Rayy, Amir Syamsul Ma’ali dri Thabaristan, Sultan Syamsul Daula

dari Hamadhan, serta Sultan ‘Alaud Daula dari Isfahan.

Ibnu Sina dianggap sebagai dokter yang serba ahli dalam segala macama

pengobatan, baik dengan memakai secara barat sekarang (sebagai dokter) ataupun

secara timur dahulu (sebagai tabib), baik dengan pengobatan lahir (pakai resep)

maupun dengan pengobatan batin (dengan mantera-mantera). Sebab itu dia

diagungkan disegala penjuru dunia oleh segala golongan, di Eropa diakui sebagai

dokter yang pintar dan di timur diakui sebagai tabib yang mahir. Rangkap dua

pengobatan yang dilakukan Ibnu Sina yaitu cara dokter dan cara tabib

mengingatkan kita dengan cara pengobatan Cina saat ini, semua rumah sakit

mempunyai dua juru obat dengan memakai cara masing-masing yaitu dokter

dengan resepnya dan sinsei dengan cara tusuk jarumnya. Dunia mengenal akan

pengobatan ala Cina yang bernama “Acupunctur” yaitu penusukan jarum pada

pembuluh-pembuluh darah, yang berjumlah 360 buah diseluruh badan manusia.

I. Buku Karangan Ibnu Sina

Walaupun Ibnu Sina terkenal orang yang sangat sibuk dengan tugas

pekerjaannya sehari-hari, yang hampir memborong seluruh waktunya, perlawatan

yang sering dilakukannya, belum lagi peperangan yang sering terjadi, tetapi dia

terkenal seorang yang sangat produktif. Buku-buku karangannya melipiti hampir

seluruh cabang ilmu pengetahuan, dengan memakai bahasa yang mudah

dimengerti oleh segenap lapisan masyarakat pembaca. Ibnu Sina adalah seorang

pujangga dan pengarang yang paling mengagumkan. Setiap waktu yang terluang,

senantiasa digunakannya untuk membaca dan mengarang. Kalau tidak ada waktu

yang senggang pada siang hari , maka seluruh malam dipergunakannya untuk

mengarang sehingga dia tak sempat tidur. Siang hari ia pergunakan untuk

menjalankan tugas pemerintahan, malam hari digunakannya untuk mengajar dan

mengarang.

Sebagai seorang Negarawan, Dokter, Guru Besar selalu ia sediakan waktu

untuk membaca dan mengarang. Jika ia berada dalam perjalanan, maka segala

kertas dan buku dibawanya, dan kalau berhenti disuatu tempat maka dia mulai

16

Page 17: I B N S I N A - PIKIR, DZIKIR, IKHTIAR€¦  · Web viewFilsafat Ibn Sina di ilhami oleh pemikiran neo-Platonis dan dipengaruhi oleh kegemaran spritual ... Lisanul ‘Arabi. Bahasa

berfikir dan terus mengarang. Digambarkan oleh muridnya Jaujani, sewaktu Ibnu

Sina menulis buku “As-Syifa”, setiap hari Ibnu Sina menulis dengan tangannya

sendiri tidak kurang dari 50 halaman kertas.

Jumlah karangan Ibnu Sina yang telah mulai mengarang buku ketika

berusia 21 tahun sampai dengan akhir hayatnya berjumlah 276 buah. Ini adalah

laporan Fater dari Dominican di Cairo yang telah menyelidiki sedalam-dalamnya

dan menghimpun hasil penyelidikannya itu kedalam sebuah buku yang diberi

judul “Essai de Bibliographie Avicenna” yang memuat nama-nama dari segala

buku dan risalah yang pernah dikarang oleh Ibnu Sina.

Buku-buku karangan Ibnu Sina itu antara lain :

1. Al-Majmu’

Buku tersebut memuat himpunan berbagai ilmu pengetahuan umum, mulai dari

ilmu falsafah sampai kepada ilmu psikology dan metafisika.

2. Al-Birru Wal Istmu

Memuat tentang ilmu ethika (akhlak untuk mengetahui perbuatan-perbuatan

kebajikan dan perbuatan dosa). Buku tersebut terdiri dari 2 jilid.

3. Al-Hashil Wal Mashul

Memuat ilmu-ilmu Islam, seperti Ilmu Hukum Fiqh, Ilmu Tafsir Al-qur’an

dan Ilmu Tasauf. Buku ini terdiri dari 20 jilid.

4. Al-Qanun Fit Thib

Buku ini lebih dikenal dengan nama “Canon” terdiri dari 5 jilid, memuat

sebanyak 1 juta perkataan. Buku ini dianggap sebagai kitab sucinya ilmu

Kedokteran, menguasai dunia pengobatan Eropa selama 5 abad.

5. Al-Urjuzah Fit Thib

Buku ini memuat syair-syair tentang kedokteran. Pertama kali disebarkan

menurut teks aslinya berbahasa Arab dengan terjemahannya dalam bahasa

Latin dan kemudian diterjemahkan kedalam bahasa Perancis.

6. Al-Adwiyah al Qalbiyah

Buku ini memuat petunjuk pengobatan penyakit jantung.

7. Al-Qaulandj

17

Page 18: I B N S I N A - PIKIR, DZIKIR, IKHTIAR€¦  · Web viewFilsafat Ibn Sina di ilhami oleh pemikiran neo-Platonis dan dipengaruhi oleh kegemaran spritual ... Lisanul ‘Arabi. Bahasa

Buku ini memuat tentang penyakit dalam pada bahagian perut. Penyakit ini

pernah diobatinya dengan berhasil baik terhadap seorang pembesar Islam,

akan tetapi penyakit ini pulalah yang menyerangnya hingga ia meninggal

dunia.

8. Majmu’ah Ibnu Sina

Buku ini berisi berbagai cara pengobatan secara tabib, nujum, pekasih,

pembungkem mulut para hakim, dan sebagainya. Naskah buku ini sekarang

tersimpan di perpustakaan Alamiyah di Cairo dekat Universitas al Azhar.

9. As-Syifa’

Buku ini berisi tentang penemuan dan penyembuhan. Terdiri dari 18 jilid.

Naskah aslinya tersimpan di Oxford University London. Memuat logika,

fisika, matematika, kedokteran yang berhubungan dengan penemuan teori dan

penyembuhan penyakit.

10. Hikmah al Masyriqiyyin

Buku ini adalah buku filsafat yang menggambarkan filsafat timur yang

berbeda dengan filsafat barat. Menurut Ibnu Sina Falsafah barat sangat

mengandalkan Rasionalistic sedangkan Falsafah Timur mengandalkan selain

ratio juga suara wahyu dari Tuhan.

11. Dansh Namihi ‘Alaii

Artinya adalah Buku falsafah untuk Allah. Buku tersebut ditulisnya untuk

Amir ‘Alauddin dari Isfahan, yang ditulis Ibnu Sina dalam bahasa Persi yang

Indah.

12. Kitabul Inshaf

Buku tentang keinsafan.

13. Kitabul Hudud

Buku tentang kesimpulan-kesimpulan. Dengan buku ini Ibnu Sina

menegaskan istilah-istilah dan pengertian-pengertian yang dipakainya di

dalam ilmu falsafah.

14. Al-Isyaratu Wattambihaat

18

Page 19: I B N S I N A - PIKIR, DZIKIR, IKHTIAR€¦  · Web viewFilsafat Ibn Sina di ilhami oleh pemikiran neo-Platonis dan dipengaruhi oleh kegemaran spritual ... Lisanul ‘Arabi. Bahasa

Buku tentang dalil-dalil dan peringatan-peringatan. Sesuai namanya buku ini

banyak berbicara masalah-masalah dalil-dalil dan peringatan-peringatan

mengenai prinsif Ketuhanan dan Keagamaan.

15. Kitabun Najaah

Buku tentang kebahagiaan jiwa.

16. Al-Isaghuji

Ilmu Logika Isagoji.

17. Fi-Aqsamil ‘Ulumil ‘Aqliyyah

Tentang pembagian segala ilmu akal.

18. Lisanul ‘Arabi

Bahasa Arab.

19. Macharijul Huruf

Cara-cara mengucapkan kata-kata.

20. Arrisalatu fi Assababi Hudusil Huruf

Risalah tentang terjadinya huruf.

21. Al-qasidatul ‘Ainiyyah

Qasidah/syair tentang jiwa.

22. Ar-Risalatut Thairi

Cerita seekor burung

23. Qishatu Salaman wa Absal

Cerita raja Salaman dan saudaranya Absal

24. Ar-Rishalatu Hayyibin Yaqzhan

Cerita si hidup anak si bangun. Buku ini menceritakan seorang pengenbara

yang sudah tua umurnya tetapi tetap kuat dan gagah, mempunyai tenaga

besar dan tahan terhadap hujan dan panas, tidak terganggu oleh pergantian

musim.

25. Risalatus Siyyasati

Buku tentang ilmu politik.

26. Fi Isybatin Nubuwwat

Tentang menetapkan adanya kenabian

27. Ar Razaq

19

Page 20: I B N S I N A - PIKIR, DZIKIR, IKHTIAR€¦  · Web viewFilsafat Ibn Sina di ilhami oleh pemikiran neo-Platonis dan dipengaruhi oleh kegemaran spritual ... Lisanul ‘Arabi. Bahasa

Tentang Pembagian Rizki

28. Tadbirul Junudi Walmamaliki

Buku Soal Pertahanan dan Angkatan Bersenjata

29. Tadbirul Manazilu

Buku penyusunan kekeluargaan dalam politik Ketuhanan

30. Jami’ul Bada’

Tafsir Al-Qur”an

J. Kesimpulan

Ibnu Sina adalah seorang ahli multi kompleks di dalam berbagai Ilmu

Pengetahuan. Karena serba lengkap keahliannya itu, orang menamakannya

“ensiklopedi hidup” yang melengkapi segala ilmu. Sebut saja keahliannya;

sebagai dokter, negarawan, filosof, pengarang, politikus, dan banyak lagi yang

lain.

Keahliannya dalam ilmu kedokteran dikagumi di seluruh dunia, baik

mengenai prakteknya apalagi dilapangan teori yang tetap hidup berabad-abad

lamanya. Dia diakui sebagai dokter kaliber Internasional, yang ajarannya dianut

lebih dari 5 abad lamanya oleh ahli kedoteran barat khususnya, melebihi lamanya

dari para Dokter kaliber Internasional yang mendahuluinya, seperti Galenius dan

Hipocrates dari Yunani.

Pantas kita tauladani meskipun Ibnu Sina orang yang sangat sibuk dengan

pekerjaannya sehari-hari baik sebagai dokter, Guru Besar, politikus, negarawan, ia

selalau menyediakan waktu untuk membaca dan mengarang. Jika ia berada dalam

perjalanan, maka segala kertas dan buku dibawanya, dan kalau berhenti disuatu

tempat maka dia mulai berfikir dan terus mengarang. Digambarkan oleh muridnya

Jaujani, sewaktu Ibnu Sina menulis buku “As-Syifa”, setiap hari Ibnu Sina

menulis dengan tangannya sendiri tidak kurang dari 50 halaman kertas.

Ibnu Sina adalah orang yang paling produktif dalam mengarang buku. Ia

telah mulai mengarang buku ketika berusia 21 tahun sampai dengan akhir

hayatnya. Jumlah karangannya para ahli berbeda pendapat, namun yang paling

20

Page 21: I B N S I N A - PIKIR, DZIKIR, IKHTIAR€¦  · Web viewFilsafat Ibn Sina di ilhami oleh pemikiran neo-Platonis dan dipengaruhi oleh kegemaran spritual ... Lisanul ‘Arabi. Bahasa

dipercaya berjumlah 276 buah. Ini adalah laporan Fater dari Dominican di Cairo

yang telah menyelidiki sedalam-dalamnya dan menghimpun hasil

penyelidikannya itu kedalam sebuah buku yang diberi judul “Essai de

Bibliographie Avicenna” yang memuat nama-nama dari segala buku dan risalah

yang pernah dikarang oleh Ibnu Sina.

Semoga dengan pemaparan kehidupan Ibnu Sina akan menggugah hati

kita akan berliannya seorang pilosof Islam yang telah menggetarkan dunia.

Semoga akan lahir pula Ibnu Sina-Ibnu Sina muda di negera Republik Indonesia

yang kita cintai ini. Insya Allah.

21

Page 22: I B N S I N A - PIKIR, DZIKIR, IKHTIAR€¦  · Web viewFilsafat Ibn Sina di ilhami oleh pemikiran neo-Platonis dan dipengaruhi oleh kegemaran spritual ... Lisanul ‘Arabi. Bahasa

DAFTAR PUSTAKA

Abidin-Ahmad, Z. (1974). Ibnu Siena (Avicenna) Sarjana dan Filosoof Besar Dunia. Jakarta. Bulan Bintang.

Madkour, Ibrahim. (1993). Filsafat Islam : Metode dan Penerapan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Natsir-Arsyad, M. (1990). Ilmuwan Muslim Sepanjang Sejarah. Bandung : Penerbit Mizan.

Nata, Abuddin. (1993). Ilmu Kalam, Filsafat dan Tasauf. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Syarif, M.M. (Eds). (1996). Para Filosof Muslim. Bandung : Penerbit Mizan.

22

Page 23: I B N S I N A - PIKIR, DZIKIR, IKHTIAR€¦  · Web viewFilsafat Ibn Sina di ilhami oleh pemikiran neo-Platonis dan dipengaruhi oleh kegemaran spritual ... Lisanul ‘Arabi. Bahasa

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, berkat Taufiq dan Hidayah Allah SWT, penulis

dapat menyelesaikan penulisan makalah/bibliografi ini yang merupakan tugas

akademik mata kuliah Filsafat Ilmu yang di asuh oleh Ibu Prof. Dr. Rochiati

Wiriaatmadja, MA. Demikian juga selawat beriring salam semoga senantiasa

dicurahkan kepada junjungan alam nabi besar Muhammad saw, dimana dengan

perentara beliaulah kita dapat merasakan manisnya iman.

Makalah/bibliografi ini berjudul “IBNU SINA”. Penulis menyadari,

bahwa makalah/bibliografi ini masih banyak kekurangan, walaupun penulis sudah

berusaha secara maksimal untuk menghasilkan yang terbaik. Oleh karena itu saran

dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan

dari penulisan makalah ini.

Selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan dan dorongan dari

berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-

dalamnya kepada Ibu Prof. Dr. Rochiati Wiriaatmadja, MA. yang telah

memberikan bimbingan dalam perkuliahan ini. Juga kepada rekan-rekan

mahasiswa Program Studi Pendidikan IPS Program S2 Universitas Pendidikan

Indonesia atas kerjasamanya yang terjalin dengan baik.

Akhirnya, semoga Allah SWT menjadikan semua amal kita sebagai suatu

ibadah dalam rangka pengabdian selaku hamba yang senantiasa merindukan

Hidayah serta Ridho-Nya, Amin.

Bandung, Desember 2004

Penulis,

K A R N E D I NIM : 049538

23

Page 24: I B N S I N A - PIKIR, DZIKIR, IKHTIAR€¦  · Web viewFilsafat Ibn Sina di ilhami oleh pemikiran neo-Platonis dan dipengaruhi oleh kegemaran spritual ... Lisanul ‘Arabi. Bahasa

DAFTAR ISI

Kata Pengantar------------------------------------------------------------------------ i

Daftar Isi-------------------------------------------------------------------------------- ii

A. Pendahuluan------------------------------------------------------------------------ 1

B. Ahli Filsafat-------------------------------------------------------------------------- 2

C. Doktrin Tentang wujud----------------------------------------------------------- 4

D. Hubungan Jiwa dan Raga-------------------------------------------------------- 7

E. Teori Pengetahuan----------------------------------------------------------------- 8

F. Tuhan dan Dunia------------------------------------------------------------------ 11

G. Pengaruhnya di Timur dan Barat---------------------------------------------- 13

H. Ilmu Kedokteran------------------------------------------------------------------ 14

I. Buku Karangannya---------------------------------------------------------------- 16

J. Kesimpulan-------------------------------------------------------------------------- 20

Daftar Pustaka-------------------------------------------------------------------------- 22

24

Page 25: I B N S I N A - PIKIR, DZIKIR, IKHTIAR€¦  · Web viewFilsafat Ibn Sina di ilhami oleh pemikiran neo-Platonis dan dipengaruhi oleh kegemaran spritual ... Lisanul ‘Arabi. Bahasa

I B N U S I N A

Makalah PribadiDiajukan Untuk Memenuhi

Tugas Akademik Perkuliahan : FILSAFAT ILMU

Dosen : Prof. Dr. Rochiati Wiriaatmadja, MA.

Oleh :K A R N E D I

NIM : 049538

PROGRAM STUDI PIPSPROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIABANDUNG

2004

25