hutan aceh sebagai paru

8
Pengertian dan Manfaat Hutan Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan dan tumbuhan lainnya. Kawasan-kawasan semacam ini terdapat di wilayah-wilayah yang luas di dunia dan berfungsi sebagai penampung karbon dioksida (carbon dioxide sink), habitat hewan, modulator arus hidrologika, serta pelestari tanah, dan merupakan salah satu aspek biosfera bumi yang paling penting.* Dari penjelasan di atas, kita tentu sadar bahwa pentingnya hutan karena mempunyai manfaat yang besar dalam hidup kita, yaitu : 1. Manfaat estetis, yang dapat menjadi suatu pemandangan yang indah dilihat mata dan sangat menyejukkan. 2. Manfaat hidrologis. Tumbuh-tumbuhan yang memiliki struktur akar tanaman memiliki kemampuan untuk menyerap kelebihan air apabila hujan turun sehingga air tersebut tidak mengalir sia-sia melainkan dapat digunakan untuk tumbuhan dan tanah itu sendiri. 3. Manfaat klimatologis. Manfaat ini sekarang sngat dibutuhkan oleh manusia mengingat dengan banyaknya tanaman dalam suatu daerah dapat mengurangi efek rumah kaca. Bahkan adanya tanaman akan menambah kesejukan dan kenyamanan lingkungan. 4. Manfaat ekologis. Dalam dunia ini kehidupan makhluk hidup sangat memiliki peran penting satu sama lain. Itu berarti setiap makhluk di alam ini sangat saling ketergantungan. Sehingga apabila salah satu komunitas makhluk musnah maka kehidupan makhluk lain dapat dipastikan akan terganggu. 5. Manfaat protektif. Manfaat lain yang dapat dirasakan dengan keberadaan pohon adalah kita dapat terlindungi dari teriknya sinar matahari, terpaan angin kencang ataupun badai, dan dapat pula berfungsi sebagai peredam suara bising. 6. Manfaat higienis. Dengan adanya tanaman, bahaya polusi mampu dikurangi karena dedaunan tanaman mampu menyaring debu dan mengisap kotoran di udara. Bahkan tanaman mampu menghasilkan oksigen yang sangat dibutuhkan manusia. 7. Manfaat edukatif. Tumbuh-tumbuhan dalam skala besar, yaitu hutan dapat dijadikan sebagai sebuah laboratorium alam. Dengan demikian kita dapat mengetahui segala macam tanaman berikut dengan fungsinya. Dan para ahli dapat menggunakannya untuk berbagai macam penelitian - 1 -

Upload: rezki-maulana-dalimunthe

Post on 30-Nov-2015

18 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

gyugiuhgkjhggyufyutdfutyfuy

TRANSCRIPT

Page 1: Hutan Aceh Sebagai Paru

Pengertian dan Manfaat Hutan

Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan dan tumbuhan lainnya. Kawasan-kawasan semacam ini terdapat di wilayah-wilayah yang luas di dunia dan berfungsi sebagai penampung karbon dioksida (carbon dioxide sink), habitat hewan, modulator arus hidrologika, serta pelestari tanah, dan merupakan salah satu aspek biosfera bumi yang paling penting.*

Dari penjelasan di atas, kita tentu sadar bahwa pentingnya hutan karena mempunyai manfaat yang besar dalam hidup kita, yaitu :

1. Manfaat estetis, yang dapat menjadi suatu pemandangan yang indah dilihat mata dan sangat menyejukkan.

2. Manfaat hidrologis. Tumbuh-tumbuhan yang memiliki struktur akar tanaman memiliki kemampuan untuk menyerap kelebihan air apabila hujan turun sehingga air tersebut tidak mengalir sia-sia melainkan dapat digunakan untuk tumbuhan dan tanah itu sendiri.

3. Manfaat klimatologis. Manfaat ini sekarang sngat dibutuhkan oleh manusia mengingat dengan banyaknya tanaman dalam suatu daerah dapat mengurangi efek rumah kaca. Bahkan adanya tanaman akan menambah kesejukan dan kenyamanan lingkungan.

4. Manfaat ekologis. Dalam dunia ini kehidupan makhluk hidup sangat memiliki peran penting satu sama lain. Itu berarti setiap makhluk di alam ini sangat saling ketergantungan. Sehingga apabila salah satu komunitas makhluk musnah maka kehidupan makhluk lain dapat dipastikan akan terganggu.

5. Manfaat protektif. Manfaat lain yang dapat dirasakan dengan keberadaan pohon adalah kita dapat terlindungi dari teriknya sinar matahari, terpaan angin kencang ataupun badai, dan dapat pula berfungsi sebagai peredam suara bising.

6. Manfaat higienis. Dengan adanya tanaman, bahaya polusi mampu dikurangi karena dedaunan tanaman mampu menyaring debu dan mengisap kotoran di udara. Bahkan tanaman mampu menghasilkan oksigen yang sangat dibutuhkan manusia.

7. Manfaat edukatif. Tumbuh-tumbuhan dalam skala besar, yaitu hutan dapat dijadikan sebagai sebuah laboratorium alam. Dengan demikian kita dapat mengetahui segala macam tanaman berikut dengan fungsinya. Dan para ahli dapat menggunakannya untuk berbagai macam penelitian alam, seperti penelitian tentang kehidupan anggrek liar, satwa langka dan liar, serta fenomena hutan lainnya.

* Muhammad haikal ; ketika hutan berubah fungsi

- 1 -

Page 2: Hutan Aceh Sebagai Paru

Potret Hutan Indonesia

Dilihat dari sudut manapun, pembicaraan tentang hutan alam Indonesia selalu menarik. Meski pernah tercatat sebagai negara yang memiliki areal hutan terluas ketiga di dunia (setelah Brasil dan Kongo), Indonesia kini juga tercatat sebagai negara dengan laju deforestasi tertinggi di dunia. Pembalakan liar, legal dan ilegal konversi yang beraroma korupsi menjadi biang dari semuanya.

Sampai dengan tahun 2005, pemerintah mengklaim Indonesia memiliki kawasan hutan seluas 126,8 juta hektar dengan fungsi konservasi (23,2 juta ha), kawasan lindung (32,4 juta ha), hutan produksi terbatas (21,6 juta ha), hutan produksi (35,6 juta ha), dan hutan produksi konversi (14,0 juta ha).

Meskipun hanya memiliki luasan 1,3% dari seluruh daratan dunia, namun kekayaan di dalamnya meliputi 38.000 jenis tumbuhan (10% dari flora dunia yang ada di dunia berada di Indonesia), ditambah 515 jenis mamalia (12% dari mamalia dunia), reptilia 511 jenis (7,3% dari reptilia dunia), burung 1.531 jenis (17% jenis burung dunia), amphibi 270 jenis, binatang tak bertulang belakang 2.827 jenis (IBSAP, 2003). Sejumlah spesies langka juga ada di dalamnya seperti orangutan, harimau, badak dan gajah asia yang sekaligus menjadikan Indonesia sebagai negara kedua terkaya dengan kehidupan alam liarnya (wildlife).

Sejurus dengan itu, kerusakan hutan alam Indonesia terus bertambah setiap tahunnya. Pada tahun 1950 sampai dengan 1985 angka kerusakan mencapai 32,9 juta hektar atau setara dengan 942 ribu hektar setiap tahun. Penguasaan 70 persen pasar plywood dunia pada tahun delapan puluhan juga memicu kehilangan hutan seluas 45,6 juta juta hektar atau dengan rata-rata deforestasi 5,7 juta hektar hutan pertahun (1985 – 1993). Ini adalah angka tertinggi deforestasi di Indonesia. Seperti fenomena gunung es, angka ini bisa jadi lebih tinggi dari yang sebenarnya terlihat. Sampai dengan tahun 2004 lahan kritis di hutan mencapai 59,17 juta hektar dan lahan kritis diluar kawasan hutan mencapai 41,47 juta hektar. Sebagian besar dari lahan yang rusak tersebut tersebar di 282 Daerah Aliran Sungai (DAS).

Paru-Paru Dunia di Aceh

Hutan yang telah kita ketahui merupakan paru-paru dunia kini memang menjadi aset yang sangat dijaga oleh pemerintah Indonesia, terutama pemerintah Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Hal ini memang sesuatu yang masih dianggap hal yang wajar karena potensi yang dimiliki oleh hutan Aceh misalnya hutan di Aceh Tenggara yang merupakan salah satu pemilik kawasan Taman Nasional Gunung Leuser sangatlah besar dan berguna bagi kelangsungan hidup manusia yang ada di dunia saat ini. Kawasan seluas 1.094.692 hektar ini masuk dalam wilayah beberapa kabupaten, yaitu Aceh Tenggara, Aceh Barat, Aceh Timur, Aceh Selatan, Aceh Tengah, Gayo Lues, dan Langkat (Provinsi Sumatera Utara).

Taman nasional memiliki keistimewaan keanekaragaman flora dan fauna. Diperkirakan ada sekitar 3.500 jenis flora termasuk tanaman langka Raflesia atjehensis dan Johanesteinimania altifrons (pohon payung raksasa) serta Rizanthes zippelnii yang merupakan bunga terbesar, langka, dan dilindungi, dengan diameter 1,5 meter. Ada sekitar 130 jenis mamalia dengan hampir tiga perempatnya termasuk jenis langka.

Untuk menjaga kelestarian flora dan fauna kawasan taman nasional ini, Masyarakat Uni Eropa ikut mendukung pelestariannya. Mereka berkepentingan. Ibarat paru-paru yang sehat, demikian pula kawasan taman nasional dapat menyehatkan dunia.

Selain itu, hutan di Aceh berpotensi besar untuk dimasukkan dalam program "karbon market" atau perdagangan karbon guna meminimalisir pengaruh pemanasan global .Saat ini sedang digagas bagaimana pembayaran imbalan bagi negara yang hutannya dimanfaatkan untuk program perdagangan karbon guna mengurangi emisi. Melihat kesempatan yang begitu besar itu, pemerintah Aceh kini semakin semangat untuk merealisasikan program Aceh Green Vision yang bertujuan untuk mengurangi emisi karbon dengan

- 2 -

Page 3: Hutan Aceh Sebagai Paru

tetap menjaga dan melestarikan hutan Aceh meskipun tetap melakukan pembangunan untuk Aceh.

Bank Dunia juga membantu negara berkembang untuk mempersiapkan diri agar dapat ikut serta dalam pasar karbon yang dimulai 2012 dengan biaya sebesar 250 miliar dolar.

Namun untuk menjaga hutan Aceh yang memiliki luas lebih dari tiga juta hektare yang dapat menjadi perhatian semua pihak baik nasional maupun internasional agar tetap lestari disamping memenuhi kebutuhan kayu untuk pembangunan dan industri, pemerintah harus mengatur perdagangan kayu yang legal.

Untuk jangka panjang, pemenuhan kebutuhan kayu untuk Aceh dapat dipenuhi dengan penanaman yang intensif dan produktif. Menurut FAO dibutuhkan lahan seluas 20 ribu hektare untuk pemenuhan kayu di Aceh. Untuk mencapai hal tersebut perlu dilakukan kerja sama yang sinergis antara pemerintah dengan masyarakat setempat. Pemerintah dapat memberlakukan sistem jeda tebang yang saat ini sudah mulai digalakkan. Atau dengan sitem tebang pilih.

Fakta-Fakta Kerusakan Hutan di Aceh

Meskipun telah diketahui bahwa paru-paru dunia saat ini masih ada di bumi serambi mekkah, namun denyut nadi kebrutalan dan keserakahan para tangan jahil itu masih berdetak kuat hingga saat ini. Semangat perubahan hutan Aceh untuk menjadi hutan karbon market memang sulit untuk diwujudkan melihat pengerusakan hutan di Aceh bukan semakin mengurang bahkan semakin meluas. Kawasan hutan lindung di Aceh semakin punah karena seiring meningkatnya penebangan hutan dan pembukaan lahan baru yang seperti pertanian,perkebunan dan pemukiman maupun keperluan lahan lainnya.Dari aspek lingkungan ,dipredisikan skala dan laju kecepatan perusakan kawasan hutan lindung sekaligus penghancuran sumberdaya biologis yang tak terbendung.Membuka lahan baru,terutama pada kawasan hutan lindung di Aceh seperti Seulawah, Tangse, Geumpang dan kawasan lainnya, jelas ini akan menimbulkan kerusakan ekosistem, dan ini akan menimbulkan masalah yang fatal bagi kehidupan manusia.Membuka daerah baru dan melawan batasan alami termasuk menduduki lahan pertanian dan hutan lindung selalu diikuti oleh berbagai perubahan. Sumber daya air misalnya, baik air permukaan ataupun air tanah yang disadap untuk berbagai keperluan, akan berakibat membawa dampak pada perubahan keseimbangan system hidrologi. Dampak lain akan punahnya sebagian besar satwa liar di hutan lindung disamping kelestarian sumber air tanah, bahaya erosi dan beragam dampak negatif lainnya.Bukan manusia tidak boleh melakukan modifikasi terhadap ekosistem hutan, akan tetapi harus melakukan upaya-upaya perencanaan dan pengkajian, sehingga member I keuntungan ganda secara generasi. Bukan hanya keuntungan ekonomi jangka pendek bagi segolonan tertentu.Perambahan hutan Aceh sangat brutal yang membuat keanekaragaman hayati (biodiversity) akan punah. Selanjutnya dapat mengundang bencana, karena dapat merusak lapisan ozon dan menyebabkan bumi semakin panas. Panasnya bumi ini akan mempercepat mencairnya gunung es di bagian kutub . maka wilayah-wilayah yang tergolong rendah akan tenggelam. Hutan yang gundul akan menimbulkan air karena tidak lagi penyangga air jika hujan. Sedangkan bumi akan kering berontang apabila musim kemarau. Jika dampak ini berkepanjangan, bahaya kekeringan yang mengundang bahasa krisis pangan, membuat kemiskinan, dan minimbulkan kematian manusia yang luar biasa, beragam wabah penyakit dan bencana lainnya.Kawasan hutan lindung Aceh akan punah seiring meningkatnya aksi penebangan dan pembukaan lahan baru baik untuk pertanian, perkebunan dan pemukiman manusia maupun keperluan lahan lainnya. Aksi penebangan liar ini telah memicu terjadinya banjir dan tanah longsor dengan intensitas 3-4 kali dalam satu bulan dalam skala besar dan kecil, kerugian yang ditimbulkan akibat banjir dan tanah longsor memunculkan angka yang cukup signifikan, banjir pada tahun 1996 menimbulkan kerugian Rp 174 milyar, tahun 2000 kerugian akibat banjir menembus angka Rp 800 milyar, dan tahun 2006 banjir tamiang menyebabkan kerugian Rp 2 triliun, jika dibandingkan dengan pendapatan akumulasi dari sektor kehutanan

- 3 -

Page 4: Hutan Aceh Sebagai Paru

terhadap PDRB Aceh selama tahun 1993-2001 hanya sekitar Rp 362 milyar atau rata-rata sekitar Rp 45 milyar per tahun, maka pemerintah akan mengalami “tekor ekonomi dan ekologi.” Peningkatan aktivitas illegal logging di hutan Aceh bukanlah isapan jempol, jika dilihat dari indikator meningkatnya jumlah kayu sitaan yang disita oleh pihak kepolisian, Dinas kehutanan dalam Operasi Hutan Lestari, dan hasil investigasi WALHI Aceh selama tahun 2006, sekitar 120.209,50 meter kubik atau meningkat 4 kali lipat dari tahun 2005, sebesar 33.249,25 meter kubik.Bila kita sepakat Aceh sebagai green provinsi, maka keadaan kritis ini harus segera dihentikan dengan membangun kesadaran semua pihak untuk menjaga dan melestarikan hutan milik dunia ini.

Masalah dalam Pelestarian Hutan

Ada empat masalah yang masih harus dihadapi bangsa ini dalam upaya melestarikan sumber daya hutan saat ini. Empat masalah tersebut ialah,  pertama, tidak adanya keberanian politik pemerintah untuk mengakui kegagalan pengelolaan hutan yang terjadi selama ini. Sebagai contoh seperti yang sudah kita ketahui betapa banyak kegiatan seminar,  diskusi, atau pengkajian data dan informasi telah dilakukan secara seksama oleh pemerintah tentang kerusakan hutan namun belum juga membuahkan hasil nyata. Kedua, tingginya laju kerusakan hutan. Bisa dibayangkan,  selama 50 tahun terakhir luas wilayah hutan Indonesia mengalami penyusutan sekitar 25-40 % (40-60 juta ha). Ini akibat perilaku semena-mena,  gegabah, dan serakah dalam mengeksploitasi hutan yang tanpa memperhatikan aspek kelestarian hutan. Alhasil, degradasi lingkungan, kepunahan aneka jenis flora dan fauna, merebaknya konflik sosial, serta hilangnya pendapatan pemerintah menjadi sesuatu yang tak terelakkan.  Ketiga, meningkatnya kemiskinan pada masyarakat yang hidup di dalam dan sekitar hutan.  Dan keempat, ambisi mengkonversi (alih fungsi) kawasan hutan menjadi kawasan non-hutan. Masalah satu dengan yang lain saling berkaitan sebab akar dari semua masalah itu adalah sama, yakni eksplotasi.

Bentuk Nyata yang Dapat Dilakukan Masyarakat dan Pemerintah dalam Upaya Melindungi Hutan

Sudah dapat dipastikan hati kita saat ini telah miris setelah melihat dan mendengar fakta-fakta tentang hutan Indonesia yang sebenarnya memiliki fungsi yang sangat penting bagi kehidupan kita, bahkan kehidupan dunia selanjutnya. Menindaklanjuti hal demikian, maka pantaslah masyarakat dan pemerintah saat ini melakukan langkah konkret yang dapat melindungi hutan kita. Adapun langkah yang dapat kita lakukan adalah :

A. Melakukan jeda tebang terhadap hutan yang masih ada (moratorium logging)Jeda tebang adalah berhenti sejenak dari aktivitas penebangan dan konversi hutan. Tujuannya adalah untuk mengambil jarak dari masalah agar didapat jalan keluar yang bersifat jangka panjang dan permanen, yang dilaksanakan paing sedikit 15 tahun.

B. Menindak tegas para pelaku pembalakan liar (illegal logging)Hal ini dapat didukung dengan peningkatan kualitas para polisi kehutanan dan penegakan UU tentang perindungan hutan

C. Mencegah cara ladang berpindah / Perladangan Berpindah-pindahTerkadang para petani tidak mau pusing mengenai kesuburan tanah. Mereka akan mencari lahan pertanian baru ketika tanah yang ditanami sudah tidak subur lagi tanpa adanya tanggung jawab membiarkan ladang terbengkalai dan tandus. Sebaiknya lahan pertanian dibuat menetap dengan menggunakan pupuk untuk menyuburkan tanah yang sudah tidak produktif lagi.

- 4 -

Page 5: Hutan Aceh Sebagai Paru

D. Waspada dan hati-hati terhadap apiHindari membakar sampah, membuang puntung rokok, membuat api unggun, membakar semak, membuang obor, dan lain sebagainya yang dapat menyebabkan kebakaran hutan. Jika menyalakan api di dekat atau di dalam hutan harus diawasi dan dipantau agar tidak terjadi hal-hal yang lebih buruk. Kebakaran hutan dapat mengganggu kesehatan manusia dan hewan di sekitar lokasi kebakaran dan juga tempat yang jauh sekalipun jika asap terbawa angin kencang.

E. Reboisasi lahan gundul dan metode tebang pilihKombinasi kedua teknik adalah sesuatu yang wajib dilakukan oleh para pelilik sertifikan HPH atau Hak Pengelolaan Hutan. Para perusahaan penebang pohon harus memilih-milih pohon mana yang sudah cukup umur dan ukuran untuk ditebang. Setelah meneang satu pohon sebaiknya diikuti dengan penanaman kembali beberapa bibit pohon untuk menggantikan pohon yang ditebang tersebut. Lahan yang telah gundul dan rusak karena berbagai hal juga diusahakan dilaksanakan reboisasi untuk mengembalikan pepohonan dan tanaman yang telah hilang.

F. Menempatkan penjaga hutan/ polisi kahutanan/ jagawanaDengan menempatkan satuan pengaman hutan yang jujur dan menggunakan teknologi dan persenjataan lengkap diharapkan mempu menekan maraknya aksi pengrusakan hutan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Bagi para pelaku kejahatan hutan diberikan sangsi yang tegas dan dihukum seberat-beratnya. Hutan adalah aset / harta suatu bangsa yang sangat berharga yang harus dipertahankan keberadaannya demi anak cucu di masa yang akan datang.

G. Menghentikan perluasan dan pembangunan HTI (Hutan Tanaman Industri) di IndonesiaAwalnya, gagasan pembangunan Hutan Tanaman Industri (HTI) ditujukan untuk merehabilitasi lahan-lahan hutan yang kritis dan tidak produktif. Dasar pemikiran tersebut dicanangkan dalam sebuah seminar di tahun 1984 yang bertema ”Timber Estate: Kini Menanam Esok Memanen”.   Pada perkembangannya, tujuan pembangunan HTI bergeser menjadi penyeimbang ketimpangan supply dan demand bahan baku kayu untuk industri.

Kesimpulan

Dari hal-hal yang telah dipaparkan di atas kami dapat menyimpulkan bahwa :1. Hutan merupakan suatu sumber daya lingkungan yang memiliki peranan yang sangat penting bagi

semua makhluk hidup terutama manusia. Salah satunya adalah hutan yang ada di Aceh yang merupakan bagian dari paru-paru dunia.

2. Kerusakan hutan yang ada saat ini adalah akibat kejahilan tangan-tangan yang tidak mau bertanggung jawab yang hanya memikirkan kepuasan sementara. Oleh karena itu, sebagai generasi muda kita hendaknya tetap menjaga kelestarian hutan demi terciptanya kehidupan dunia yang aman dan damai di masa depan.

- 5 -

Page 6: Hutan Aceh Sebagai Paru

REFERENSI

01. Wikipedia Indonesia, ensiklopedia berbahasa Indonesia02. www.walhi.or.id 03. Serambi online04. www.theglobaljournal.com 05. www.eu-indonesia-flegt.org 06. http//main.php.htm07. antaranews08. www.agaramedia.com 09. Situs Berita Nanggroe Aceh10. www.beritabumi.com

- 6 -